Anda di halaman 1dari 7

1. Apa saja isi dari bab 2?

2. Apa saja syarat hipotesis?


a. syarat hipotesis yang baik
hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan, bukan dalam bentuk kalimat
tanya.
hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti. Hal ini berarti bahwa
hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang
atau akan diteliti.
Hipotesis harus dapat diuji. Ini berarti bahwa suatu hipotesisharus mengandung
atau terdiri dari variable2 yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan.
Hipotesis harus sederhana dan terbatas. Artinya hipotesis tidak menimbulkan
perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya.
Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi

Rumusan berupa kalimat deklaratif yang menjawab permasalahan penelitian


Rumusan mengekspresikan macam hubungan antara 2 variabel atau lebih
Mengandung istilah operasional, yaitu memungkinkan dilakukan pembuktian
secara empirik
Berkaitan dengan teori yang telah mapan atau hasil penelitian yang sebelumnya
Mempunyai cakupan yang “cukupan”, tidak terlalu umum atau luas juga tidak
terlalu sempit atau spesifik
dasar –dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik
Praktiknya

dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana, tidak bermakna
ganda
mempunyai landasan tori yang tepat. Hipotesis tidak serta-merta datang dengan
sendirinya namun harus dibangun atas dasar teori, pengalaman, serta sumber
ilmiah lain yang sahih.
Menyatakan hubungan antara 2 variabel tergantung dengan satu atau lebih
variabel bebas, kadang hipotesis menyatakan hubungan antara beberapa variabel
bebas denan satu variabel tergantung, misalnya pada studi faktor0faktor risiko
dengan analisis multivariat. Namun dalam satu hipotesis hanya ada 1 variabel
tergantung.
Memungkinkan diuji secara empiris
Rumusan hipotesa harus bersifat khas dan menggambarkan variabel2 yang dapat
diukur.
Dikemukakan a priori. Hipotesisi harus dikemukakan sebelum penelitian dimulai,
sebelum datanya terkumpul
DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN KLINIS, Edisi 2 Sudigdo
Sastroasmoro

3. Apa saja macam-macam hipotesis?

Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis dapat digolongkan menjadi tiga:


 Hipotesis Kerja
Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang
peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul. Biasanya menggunakan rumusan
pernyataan Jika…, maka… Artinya jika suatu factor atau variable terdapat atau terjadi
pada suatu situasi, maka ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkan.
 Hipotesis nol/ statistic
Biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu
perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang
dipermasalahkan. Bila dinyatakan adanya perbedaan antara dua variable, disebut
hipotesa alternative.
Contoh: Tidak ada perbedaan tentang angka kematian akibat penyakit jantung antara
penduduk perkotaan dengan penduduk pedesaan.
 Hipotesis hubungan dan Perbedaan
Hipotesis dapat juga dibedakan berdasarkan hubungan atau perbedaan 2
variabel atau lebih. Hipotesis hubungan berisi tentang dugaan adanya hubungan
antara dua variable. Contohnya: makin tinggi tingkat pendidikan ibu, makin teratur
memeriksakan kehamilannya.
Sedangkan hipotesa perbedaan menyatakan adanya ketidaksamaan atau
perbedaan di antara dua variabel. Misalnya: praktek pemberian ASI ibu-ibu di
kelurahan A berbeda/ lebih tinggi daripada praktek pemberian ASI di kelurahan B.

Berdasarkan ISinya, hipotesis dapat dibedakan:


a. Hipotesis mayor , hipotesis induk , atau hipotesis utama yaitu hipotesis yang menjadi
sumber dari hipotesis – hipotesis yang lain
b. Hipotesis minor , hipotesis penunjang atau anak hipotesis yaitu yang dijabarkan dari
hipotesis mayor
sumber : metodologi penelitian kesehatan oleh Dr.Soekidjo Notoatmojo
Ada 3, berdasarkan bentuk rumusannya :
1. Hipotesis Kerja atau Hipotesis alternatif
Suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang
peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul.
2. Hipotesis NOL atau Hipotesis Statistik
Biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu
perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok / lebih mengenai suatu hal
yang dipermasalahkan.
3. Hipotesis Hubungan dengan Hipotesis Perbedaan

( Panduan Penelitian, Dr.B.Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M. Hum )


4. Apa saja macam-macam variabel?
a. jenis
- variabel bebas (variabel pengaruh, variabel perlakuan, kausa, treatment dsb)
adalah variabel yang bila dalam suatu saat berada bersama dengan variabel lain,
variabel yang lain berubah (atau diduga berubah) dalam variasinya
- variabel tergantung (variabel terpengaruh, variabel tak bebas, efek)
variabel yang berubah karena variabel bebas
- variabel perantara (variabel penghubung)
variabel yang menjembatani pengaruh suatu variabel bebas dengan variabel
tergantung
- variabel terndahulu
variabel bebas yang berpengaruh pula pada variabel lain yang juga berperan
sebagai variabel bebas terhadap veriabel tergantung tersebut
- variabel prakondisi
variabel yang keberadaannya merupakan prasyarar bagi bekerjanya suatu variabel
bebas terhadap variabel tergantung.

dasar –dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Dr. Ahmad Watik
Praktiknya

5. Apa saja skala pengukuran variabel?


 Skala nominal
suatu himpunan yang terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai kesamaan
tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain.
Misalnya, jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan.
 Skala ordinal
himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat atau jabatan.
Dalam skala ini tiap himpunan tdak dikategorikan kepada persamaaan/ perbedaan
dengan himpunan yang lain, tapi juga berangkat dari pernyataan lebih besar atau
lebih kecil. Misalnya: variable pendidikan dikategorikan SD, SMP, SMA.
 Skala Interval
Seperti pada skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai
interval atau jarak urutan kelas yang bersangkutan. Kelebihannya adalah bahwa
jarak nomor yang sama menunjukkan juga jarak yang sama dari sifat yang diukur.
 Skala Ratio
variable yang mempunyai perbandingan yang sama, lebih besar atau lebih kecil.
Variablenya seperti panjang, berat dan angka agregasi. Misalnya: sekarung beras
beratnya 1 kw, maka 3 karung beras beratnya 3 kw.
Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi

DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN KLINIS, Edisi 2 Sudigdo


Sastroasmoro

6. Apa fungsi dan manfaat tinjauan pustaka?


a. Manfaat
 Agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk
mengembangkan atau mengidentifikasikan variable yang akan diteliti..
 Agar peneliti dapat meletakkan masalah yang ingin diteliti itu dalam konteks ilmu
pengetahuan yang sedang digeluti.
Dr. Soekidjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi
 memperdalam pengetahuan , khususnya tentang hubungan antar variable
penelitian
 mengkaji teori dasar yg berkaitan dengan masalah yg diteliti
 mengkaji temuan penelitian sejenis atau yg pernah dilakukan sebelumnya
 menemukan metode atau cara pendekatan pemecahan masalah
 mendapatkan cara mengevaluasi ataupun analisa data
 mencari informasi aspek penelitian yg belum tergarap
 memperkaya ide-ide baru
(Panduan Penelitian, Dr.B. Sandjaja, MSPH dan Albertus Heriyanto, M.Hum)

7. Apa bagian bagian dari tinjauan pustaka?

8. Bagaimana cara menyusun kerangka teori dan kerangka konsep?


Kerangka teori
a. Cara penyusunan
 Mengidentifikasi variable
 Cari dan periksa pustaka
 Cari dan buat data variabel yang berpengaruh
 Menentukan hubungan antar variabel
 Menyusun kerangka teori atau bagan
(Sumardi Suryabrata.Metodologi Penelitian)
b. Fungsi
 Memperjelas arah penelitian
 Membantu dlm membuat suatu hipotesis yg baik
(Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael. 2002. Dasar – Dasar Metodologi
Penelitian Klinis edisi ke – 2. Jakarta : Sagung Seto)

Kerangka konsep
a. Cara penyusunan
b. Syarat
- Harus menunjukkan kerterkaitan antar variabel
- Dapat memberikan informasi yang jelas
- Mempermudah pemilihan desain penelitian
DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN KLINIS, Edisi 2 Sudigdo
Sastroasmoro

9. Bagaimana cara menyusun tinjauan pustaka?


b. Cara penyusunan
 Sistem nomor (Vancouver)
 Sistem nama dan tahun (Harvard)
 Pada sistem ini daftar rujukan disusun secara alfabetik berdasar nama
penulis,dengan meletakkan nama keluarga didepan.
 Contoh : Abnormalitas of te male tract have only recently been defined in
autopsy material (Kaplan et al,.1968;Oppenheimer and Estrely.,1969).
 Sistem kombinasi alfabet dan nomor
~Majalah
untuk makalah dengan jumlah pengarang kurang atau sama dengan 6 orang,nama
pengarang ditulis smua
bila jumlah pengarang lebih dari 6 orang,nama-nama pengarang hanya ditulis 6
orang sedang sisanya ditulis dkk. Atau et al
~buku atau monograf
~bab pada buku yang ada penyuntingnya
~Tanpa pengarang
Anonymous.Coffe drinking and cancer of the pancreas (Editorial).BrMedJ
1981;283:628
Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-2,Dr.Asril Aminullah,Sp.A(K)

 Kumpulkan kepustakaan yg diperkirakan ada hubungan atau relevan dgn masalah


penelitian
 Periksa sumber pendahuluan/abstrak dr karangan tadi
 Mulai membaca dgn cermat & kritis utk penelitian
 Membuat catatan yg diperlukan
 Mencatat hal2 penting yg dibaca dr kepustakaan terpilih
 Tuliskan pd kertas td judul karangan, nama pengarang, volume, no halaman, & kata
kunci katangan tsb
 Catatlah hal2 yg relevan
 Melalui penalaran deduktif & induktif biasanya kan ditemukan jawaban
sementara/hipotesa dr masalah penelitian
(Dr.B.Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M.Hum.2006.Panduan
Penelitian.Jakarta:Prestasi Pustaka)

10. Bagaimana memiliki tinjauan pustaka yang baik?


11. Apa hubungan konsitensi antara tinjauan pustaka, kerangka teori, kerangka
konsep dengan bab 1 dan bab 3?

12. Bagaimana cara mengacu pustaka dan penulisannya? Bagaimana caranya biar
tidak dianggap plagiasi?
13. Apakah semua penelitian memerlukan hipotesis? Jika iya, penelitian apa yg
butuh hipotesis dan apa yg tidak?
jenis penelitian yang tidak perlu hipotesis
a. penelitian yang eksploratif murni, termasuk di dalamnya suatu survei diskriptif, reviu
program, dsb
b. penelitian manuskrip sejarah kedokteran
c. penelitian grounded di bidang kedokteran sosial
Sumber: dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran Dan kesehatan. Dr.
Ahmad Watik Pratiknya

Anda mungkin juga menyukai

  • Miya LBM 1 Mata
    Miya LBM 1 Mata
    Dokumen28 halaman
    Miya LBM 1 Mata
    Jauharotun Nadhmiya
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen5 halaman
    2
    Jauharotun Nadhmiya
    Belum ada peringkat
  • Trad-CAM
    Trad-CAM
    Dokumen7 halaman
    Trad-CAM
    Jauharotun Nadhmiya
    Belum ada peringkat
  • Uyiuil
    Uyiuil
    Dokumen3 halaman
    Uyiuil
    Jauharotun Nadhmiya
    Belum ada peringkat
  • Hjoinlu, P
    Hjoinlu, P
    Dokumen35 halaman
    Hjoinlu, P
    Jauharotun Nadhmiya
    Belum ada peringkat
  • Iyttjyfjjkjh
    Iyttjyfjjkjh
    Dokumen16 halaman
    Iyttjyfjjkjh
    Jauharotun Nadhmiya
    100% (1)
  • Saraf
     Saraf
    Dokumen17 halaman
    Saraf
    Jauharotun Nadhmiya
    Belum ada peringkat