BAB I Edit
BAB I Edit
PENDAHULUAN
Gigi adalah jaringan paling keras yang dimiliki tubuh, karena terdapat
dengan tubuh lain seperti tulang. Walaupun gigi jaringan paling keras, gigi dapat
mengalami kerusakan seperti adanya gigi berlubang yang dikenal dengan istilah
karies gigi (Fitri dkk, 2011). Karies gigi adalah masalah kesehatan gigi dan mulut
yang utama di Indonesia dan masih perlu mendapat perhatian besar (Ratih, 2012)
Karies merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan keras gigi yang
kerusakan bahan-bahan organiknya (kidd, 2002). Penyebab utama dari karies gigi
yaitu melibatkan host (gigi dan saliva), diet, dan plak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang berperan dalam proses karies yaitu streptococcus mutans yang
merupakan flora normal dalam rongga mulut dan tergolong bakteri berbentuk kokus
gram positif yang banyak ditemukan dalam saliva dan plak (Samaranayake, 2006).
Streptococcus mutans adalah bakteri yang berasal dari plak gigi dan merupakan
satu bahan dari alam yang bisa digunakan yaitu daun dewa (Gynura pseudochina
(Lour) DC) (Fitri dkk, 2011; Berna ddk, 2009; Setiawan, 1999). Daun dewa dikenal
dengan nama ngokilo (Jawa) dan beluntas cina (Sumatera) (Endang dan Ragapadmi,
2005) yang berasal dari Birma dan Cina (Dinarti dkk, 2004). Daun dewa banyak
diminati karena kegunaannya dan bentuk tanamannya yang bagus, sehingga sering
digunakan sebagai tanaman hias pengisi pot maupun sebagai pelengkap TOGA atau
steroid, triterpenoid, asam fenolat, asam klorogenat, asam kafeat, asam p-kumarat,
dan minyak atsiri diindikasikan dapat menurunkan kolesterol darah. (Rivai et al,
2011; Winarto, 2006). ). Flavanoid dan tannin adalah senyawa golongan fenol yang
antibakteri dengan cara menghambat sintesis asam nukleat bakteri (Yendriwati dan
Henny, 2008). Triterpenoid minyak atsiri pada buah jamblang berfungsi menghambat
gigi dan untuk mengetahui kandungan ekstrak daun dewa dalam menghambat
sebagai berikut: Apakah ekstrak daun dewa memiliki daya hambat terhadap
streptococcus mutans.
daun dewa yang digunakan dalam bidang kesehatan terutama di bidang kedokteran
gigi dan mulut. Sehingga nantinya dapat bermanfaat sebagai bahan alami untuk
Ada daya hambat ekstrak daun dewa dewa terhadap pertumbuhan bakteri
streptococcus mutans.
Ardianto Mufa Adi, Sandra Arifin Aziz, Diny Dinarti. 2004. Pengaruh Kombinasi Zat
Pengatur Tumbuh BAP dan IAA Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Daun
Berna Elya, Atiek Soemiati, Farida. 2009. Antibakteri Ekstrak Kulit Manggis Hutan
(Garcinia Rigida Miq.). Majalah Ilmu Kefarmasian, vol VI, no1, April 2009: 09-17
Dorlina dkk. 2008. Pengalaman Karies Gigi, Status Periodontal dan Perilaku Oral
Higiene Pada Siswa Kelas VI SD, Kelas III SMP, dan Kelas III SMA Kecamatan
Fitri dkk. 2011. Efek Ekstrak Buah Jamblang Terhadap Pertumbuhan Streptococcus
Mutans Sebagai Penyebab Utama Karies. Dentika Dental Journal, vol 16, No 2, 2011:
144-148
Kidd EAM, Smith BGN, Pickard HM. 2002. Manual Konservasi Restoratif Menurut
Indonesia Tahun 2007. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, vol 15, No 2, April
2012: 126-132
Churcil Livingstone
Winarto. 2006. Daun Dewa Budidaya dan Pemanfaatan Untuk Obat. Jakarta: Penebar
Swadaya