Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol.

1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 ISSN : 2460 – 4690

IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK


MENENTUKAN DATA NASABAH POTENSIAL
MENDAPATKAN PINJAMAN
Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3
1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh, 24354
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh, 24354
e-mail: dahlan@unimal.ac.id, cutitha@gmail.com

Abstrak
Data mining adalah teknik yang memanfaatkan data dalam jumlah yang besar untuk memperoleh
informasi berharga yang sebelumnya tidak diketahui dan dapat dimanfaatkan untuk pengambilan
keputusan penting. Teknik, metode atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Dalam
penelitian ini, data mining digunakan untuk menentukan nasabah potensial mendapatkan pinjaman
dengan menggunakan metode Rough Set. Sistem ini mengklasifikasikan nasabah di Bank BRI Cabang
Bireuen dalam tiga kategori yaitu kategori lancar, kurang lancar dan tidak lancar. Data yang diperoleh
adalah berupa data sekunder yang diperoleh dari laporan / informasi dari bagian kredit Bank BRI
cabang Bireuen. Hasil dari sistem ini berupa informasi tentang nasabah yang dapat diberikan
pinjaman, nasabah yang pinjamannya dipertimbangkan dan nasabah yang tidak dapat diberikan
pinjaman. Sistem ini diharapkan dapat membantu pihak Bank untuk mengambil keputusan menerima
atau menolak calon nasabah yang akan bergabung.

Keywords : Data Mining, Kredit, Nasabah, Pinjaman, Rough Set.

1. PENDAHULUAN diberikan pinjaman sebelum kredit tersebut


diberikan. (Imroatul K, 2013)
Seiring dengan perkembangan zaman,
Nasabah adalah pihak (individu atau
komputer tidak hanya berfungsi sebagai
lembaga) yang berkepentingan dan / atau
sarana untuk mengetik dan menghitung saja.
mempunyai rekening simpanan atau pinjaman
Saat ini teknologi informasi telah berkembang
pada bank. Permintaan nasabah akan kredit
pesat dalam memajukan dunia bisnis. Hal ini
pada suatu bank semakin meningkat setiap
telah ditunjukkan dari banyaknya proses bisnis
periodenya. Dengan peningkatan permintaan
yang dilakukan tidak lagi secara manual
melainkan telah didukung oleh teknologi ini maka akan membutuhkan ketelitian dan
waktu yang lama untuk menentukan siapa
informasi. Salah satu teknologi informasi yang
yang akan mendapatkan pinjaman.
ditawarkan adalah data warehouse, di mana
(Ayuningtias P, 2012)
secara otomatis aplikasi ini dapat
Penyaluran kredit yang berhasil akan
menghasilkan laporan untuk mendukung
membawa keuntungan yang besar bagi Bank.
pengambilan keputusan bisnis perusahaan.
Oleh kerenanya Bank harus hati-hati dalam
Kegiatan ekonomi masyarakat dan
menyalurkan kreditnya. Sehingga sebelum
perekonomian suatu negara secara
menyalurkan kredit kepada seorang calon
keseluruhan tidak bisa terlepas dari dunia
nasabah, Bank harus menentukan terlebih
perbankan. Peranan perbankan untuk
dahulu nasabah mana yang paling berpotensial
memajukan perekonomian suatu negara dalam
untuk diberikan kredit. Menentukan nasabah
dunia modern ini sangatlah besar. Salah satu
potensial dalam pemberian kredit, bukan hal
bentuk pelayanan perbankan yang diberikan
yang mudah karena melibatkan banyak faktor
adalah dibidang perkreditan dengan sasaran
yang harus dipertimbangkan dan dianalisis
utama pengusaha kecil dan menengah ke atas.
dengan tepat, cermat, namun cepat. Hal ini
Produk pemberian kredit ini merupakan salah
satu pendapatan utama bank, namun beberapa mengingat keamanan dari kredit itu sendiri
agar di kemudian hari tidak menimbulkan
kredit yang diberikan bank dapat menjadi
masalah yang menyulitkan pihak nasabah
suatu permasalahan yang serius apabila
maupun merugikan pihak bank akibat
terdapat adanya kredit macet. Analisis
pengembalian kredit yang kurang lancar,
terhadap pemberian pinjaman kredit kepada
diragukan, dan macet.
calon nasabah itu sangat penting untuk
Dengan banyaknya data peminjam
menjamin aktivitas bank sehingga bank dapat
kredit, akan menyulitkan pihak Bank dalam
menekan timbulnya risiko kredit, yaitu dengan
menentukan nasabah mana yang paling
jalan menentukan calon nasabah yang dapat
Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3
1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 1
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol. 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 ISSN : 2460 – 4690

berpotensial untuk diberikan pinjaman. Oleh penggalian informasi tersembunyi dalam suatu
karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat basis data yang besar. (Relita Buaton, 2014)
digunakan untuk menentukan nasabah yang Data mining didefinisikan sebagai
berpotensial mendapatkan pinjaman untuk proses menemukan pola-pola dalam data. Pola
mengefisiensi waktu pengerjaan. Data mining yang ditemukan harus penuh arti dan pola
adalah salah satu solusi untuk permasalahan tersebut memberikan keuntungan.
tersebut. Data mining merupakan serangkaian Karakteristik data mining sebagai berikut :
proses untuk menggali suatu informasi (Relita Buaton, 2014)
terpendam dari suatu kumpulan data, yaitu 1. Data mining berhubungan
berupa pengetahuan yang selama ini tidak dengan penemuan sesuatu yang
diketahui secara manual. (Susanto Sani dan tersembunyi dan pola data tertentu yang
Dedi S, 2010) tidak diketahui sebelumnya.
2. Data mining biasa
menggunakan data yang sangat besar.
2. KAJIAN LITERATUR Biasanya data yang besar digunakan untuk
2.1. Sistem Informasi membuat hasil lebih dipercaya.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari 3. Association rule mining adalah
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, teknik mining untuk menemukan aturan
berkumpul bersama-sama untuk melakukan assosiatif antara suatu kombinasi item.
kegiatan atau untuk melakukan sasaran Contoh dari aturan assosiatif dari analisa
tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan pembelian di suatu pasar swalayan adalah
jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan bisa diketahui berapa besar kemungkinan
urutan-urutan operasi di dalam sistem. seorang pelanggan membeli roti
(Juperson Hutahaen, 2014) bersamaan dengan susu.
Menurut McLoed (2004) Informasi 4. Classification adalah proses
adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih untuk menemukan model atau fungsi yang
berguna dan lebih berarti bagi yang menjelaskan atau membedakan konsep
menerimanya. Informasi juga disebut data atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat
yang diproses atau data yang memiliki arti. memperkirakan kelas dari suatu objek
Informasi merupakan data yang telah diproses yang labelnya tidak diketahui.
sedemikian rupa sehingga meningkatkan 5. Decision tree adalah salah satu
pengetahuan seseorang yang menggunakan metode classification yang paling populer
data tersebut. (Yakub, 2012). karena mudah untuk diinterpretasi oleh
Sistem Informasi adalah suatu sistem di manusia. Setiap percabangan menyatakan
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kondisi yang harus dipenuhi dan tiap ujung
kebutuhan pengelolaan transaksi harian, pohon menyatakan kelas data.
mendukung operasi, bersifat manajerial dan 6. Clustering, clustering
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan melakukan pengelompokan data tanpa
menyediakan pihak luar tertentu dengan berdasarkan kelas data tertentu. Bahkan
laporan-laporan yang dibutuhkan. (Juperson clustering dapat dipakai untuk memberikan
Hutahaen, 2014) label pada kelas data yang belum diketahui
itu. Karena itu clustering sering
2.2. Data Mining digolongkan sebagai metode unsupervised
Data mining merupakan serangkaian learning.
proses untuk menggali nilai tambah dari suatu 7. Neural Network, jaringan
kumpulan data berupa pengetahuan yang syaraf buatan yang terlatih dapat dianggap
selama ini tidak diketahui secara manual dari sebagai pakar dalam kategori informasi
suatu kumpulan data. Defenisi lain data yang akan dianalisis. Pakar ini dapat
mining adalah sebagai proses untuk digunakan untuk memproyeksi situasi baru
mendapatkan informasi yang berguna dari dari ketertarikan informasi.
gudang basis data yang besar. Data mining
juga diartikan sebagai pengekstrakan 2.3. Metode Rought Set
informasi baru yang diambil dari bongkahan Rough set adalah sebuah teknik
data besar yang membantu dalam matematik yang dikembangkan oleh Pawlack
pengambilan keputusan. Istilah data mining pada tahun 1980. Rough Set salah satu teknik
kadang disebut juga knowledge discovery. data mining yang digunakan untuk menangani
Istilah data mining dan Knowledge Discovery masalah Uncertainty, Imprecision dan
in Database (KDD) sering kali digunakan Vagueness dalam aplikasi Artificial
secara bergantian untuk menjelaskan proses Intelligence (AI). Rough set merupakan teknik
yang efisien untuk Knowledge Discovery in
Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3
1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 2
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol. 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 ISSN : 2460 – 4690

Database (KDD) dalam tahapan proses dan membaca dan mempelajari buku-buku
Data Mining. (Listiana dkk, 2012) yang berkaitan dengan metode Rough Set.
Pendekatan rough set tampaknya b. Metode Observasi
menjadi dasar yang penting untuk AI dan ilmu
kognitif, khususnya pada area machine Pengamatan (Observasi) yaitu
learning, akuisisi pengetahuan, decision pengumpulan data dengan melakukan
analysis, penemuan pengetahuan dari pertinjauan secara langsung dan mencatat
database, sistem pakar, penalaran induktif dan secara sistematis apa saja kriteria nasabah
pengenalan pola. Secara umum teori rough set yang berpotensial untuk diberikan kredit.
telah digunakan dalam banyak aplikasi seperti c. Wawancara
medicine, pharmacology, business, Banking, Proses pengumpulan informasi atau data
engineering esign, image processing dan dengan melakukan wawancara secara
decision analysis. langsung dengan pegawai PT. Bank
Rakyat Indonesia (BRI) Cabang
2.4. Kredit Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh
Kredit dalam bahasa latin di sebut mengenai nasabah yang berpotensial
credere artinya percaya. Pemberi kredit mendapatkan pinjaman.
(kreditur) percaya kepada penerima kredit
(debitur) bahwa kredit yang dialurkannya pasti 3.1. Analisa Data
akan dikembalikan sesuai perjanjian. Bagi Pada proses analisa data dilakukan
debitur, kredit yang diterima merupakan proses KDD (Knowledge Discovery in
kepercayaan, yang berarti menerima amanah Database) untuk data Nasabah, yaitu:
sehingga mempunyai kewajiban untuk a. Data Selection
membayar sesuai jangka waktu. (Kasmir, Pada tahap ini dilakukan pemilihan
2012) (seleksi) data. Dilakukan dengan
Pengertian kredit dalam pasal 1 angka menyeleksi data nasabah untuk
11 Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 diklasifikasikan ke dalam kelompok
tentang perubahan Undang-Undang Nomor 7 lancar, kurang lancar dan tidak lancar
tahun 1992 tentang perBankan adalah dalam membayar kredit.
penyediaan uang atau tagihan yang dapat b. Cleaning
dipersamakan dengan itu, berdasarkan Sebelum proses data mining dapat
persetujuan atau kesepakatan pinjam dilaksanakan, perlu dilakukan proses
meminjam antara Bank dengan pihak lain cleaning. Proses cleaning mencakup antara
yang mewajibkan pihak peminjam untuk lain membuang duplikasi data, memeriksa
melunasi utangnya setelah jangka waktu data yang inkonsisten, dan memperbaiki
tertentu dengan pemberian bunga. Sebelum kesalahan pada data, seperti kesalahan
pemberian kredit Bank terlebih dahulu cetak (tipografi). Juga dilakukan proses
menganalisis kredit terhadap nasabah. Analisi enrichment, yaitu proses “memperkaya”
tersebut berupa latar belakang nasabah, data yang sudah ada dengan data atau
perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang informasi lain yang relevan dan diperlukan
diberikan dan faktor lainnya. Tujuan analisi untuk KDD, seperti data atau informasi
nasabah adalah Bank yakin kalau kredit yang eksternal.
diberikan benar-benar aman.
c. Transformation
3. METODE PENELITIAN Pada tahap ini dilakukan pengurangan atau
Data yang dikumpulkan atau diperoleh adalah pengubahan tipe data, sehingga data siap
berupa data sekunder. Data sekunder diperoleh untuk dipresentasikan ke dalam teknik data
dari laporan/informasi dari bagian kredit Bank mining.
Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kabupaten d. Data mining
Bireuen Provinsi Aceh. Data mining adalah proses mencari pola
a. Metode Studi Literatur atau informasi menarik dalam data terpilih
Studi kepustakaan bertujuan untuk dengan menggunakan teknik atau metode
mengumpulkan data dan informasi ilmiah, tertentu. Teknik yang digunakan dalam
berupa teori-teori, jurnal, metode atau proses data mining ini yaitu
pendekatan yang pernah berkembang dan pengklasifikasian dengan menggunakan
telah didokumentasikan dalam bentuk metode Rough Set.
buku, majalah, naskah, dan lain e. Interpretation/ Evaluation
sebagainya. Melakukan studi kepustakaan Pola informasi yang dihasilkan dari proses
terhadap berbagai referensi yang berkaitan data mining perlu ditampilkan dalam
dengan penelitian yang dilakukan, seperti bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak
Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3
1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 3
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol. 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 ISSN : 2460 – 4690

yang berkepentingan. Tahap ini merupakan


bagian dari proses KDD yang disebut
interpretation. Tahap ini mencakup
pemeriksaan apakah pola atau informasi
yang ditemukan bertentangan dengan fakta
atau hipotesis yang ada sebelumnya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan analisis sistem yang
sedang berjalan, tahap selanjutnya adalah
perancangan sistem yang akan dibangun. Pada
tahap ini sistem yang akan dikembangkan
adalah berupa Implementasi Metode Rough
Set Untuk Menentukan Data Nasabah
Potensial Mendapatkan Pinjaman. Sistem ini
dirancang dengan berbasiskan visual basic 6.0
dan berdasarkan analisis dan kriteria yang
ditentukan oleh pihak Bank. Sistem yang
dikembangkan adalah sebuah informasi
kepada Bank terhadap calon debitur lancar,
kurang lancar, dan tidak lancar. Sistem
penilaian ini diadopsi dari data lama debitur
yang terdiri dari kriteria yang ditentukan lalu
dari kriteria tersebut diadopsi ke data baru.

4.1. Pencarian Manual Metode Rought Set


Dibawah ini merupakan data calon
debitur baru untuk mendapatakan pinjaman
sebagai berikut :

Tabel 1. Daa Nasabah

4.1.2. Set Approximation

4.1.1. Indiscernibility Relation


Pada tahap ini menentukan IND lancar,
kurang lancar, dan tidak lancar. IND ini terdiri
dari syarat yang yang berkaitan dengan syarat
calon peminjam sebagai berikut :

Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3


1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 4
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol. 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 ISSN : 2460 – 4690

4.1.4. Decision Rules


Aturan dalam menentukan data
4.1.3. Dependensi Atribut nasabah yang paling potensial adalah dengan
Tahap ini adalah menentukan mengambil nilai tertinggi sebagai penentuan
ketergantungan atribut secara intuitif yang keputusan. Lebih jelas dapat dilihat pada
terdiri dari lancar, kurang lancar, dan tidak bagian rules Rough Set dibawah ini.
lancar, sebagai berikut : 1. Jika nilai lancar lebih tinggi dari nilai ku-
rang lancar dan tidak lancer Maka nasabah
baru lancar ( dapat diberikan pinjaman)
2. Jika nilai kurang lancar lebih tinggi dari
nilai lancar dan tidak lancer Maka nasabah
baru kuranglancar ( dipertimbangkan pin-
jaman)
3. Jika nilai tidak lancar lebih tinggi dari nilai
kurang lancar dan lancar Maka nasabah
baru tidak lancar ( tidak diberikan pinja-
man)

Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3


1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 5
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol. 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 ISSN : 2460 – 4690

4.1.5. Hasil Keputusan Login


1
Valideasi Login
admin
Maka hasil keputusan nilai lancar 0. 64 Login

(49 %), nilai kurang lancar 0.24 (18 %), nilai Data admin Data admin
2
tidak lancar 0.57 (33 %). Sehingga dapat
Admin admin
Mengelola Data
Info Data Admin admin Info Data Admin

diambil kesimpulan bahwa nasabah baru Data Nasabah 3 Data Nasabah

lancar dan dapat diberikan pinjaman. Info data nasabah


Mengelola Data
Nasabah
Info data nasabah nasabah

Data Keputusan
Data Keputusan 3 keputusan

4.2. Desain Sistem Info. Data Keputusan Mengelola Data


Keputsan
Info. Data Keputusan

Diagram konteks merupakan bagian


dari Data Flow Diagram (DFD) yang 4 Laporan Hasil Keputusan
MANAJER
Laporan

berfungsi memetakan model lingkungan, yang


dipresentasikan dengan lingkaran tunggal DIREKTUR
PERUSAHAAN
yang mewakili keseluruhan sistem dan Gambar 2. DFD Level 0
merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram
aliran data dan hanya memuat satu proses dan
menunjukkan sistem secara keseluruhan.
Adapun diagram konteks dari Implementasi
Metode Rough Set Untuk Menentukan Data
Nasabah Potensial Mendapatkan Pinjaman
yaitu seperti pada gambar 1 berikut :

Gambar 3. DFD Level 1 Mengelola Data


Login

Gambar 4 di dibawah ini yaitu DFD


level 1 proses 2 (Mengelola Data nasabah),
G menggambarkan lebih detail dalam melakukan
ambar 1. Diagram Konteks pengelolaan data nasabah, yaitu adanya
proses-proses yang di perlukan oleh sistem,
Pada Data Flow Diagram (DFD) ini misalnya proses di simpan, di edit, diupdate
menjelaskan cara kerja proses fungsional dan di hapus yang kemudian data tersebut di
sistem secara terperinci yang menghubungkan simpan pada sebuah database yang diberi
antara bagian yang satu dengan bagian yang nama nasabah dan sistem ini di gunakan oleh
lainnya. Adapun alir data yang terjadi didalam admin.
sistem diperlihatkan pada Gambar 2.
DFD level 1 proses 1 (Mengelola Data
Login), menggambarkan lebih detail dalam
melakukan pengelolaan data login, yaitu
adanya proses-proses yang di perlukan oleh
sistem, misalnya proses di simpan, di edit, di
update dan di hapus yang kemudian data
tersebut di simpan pada sebuah database yang
di beri nama admin dan sistem ini di gunakan
oleh admin. Lebih jelas akan dijelaskan pada
gambar 3. Gambar 4. DFD Level 1 Proses 2 Mengelola
Data Nasabah

Gambar 5 di bawah yaitu DFD level 1


proses 3 (Mengelola keputusan) yaitu adanya
proses-proses yang di perlukan oleh sistem,
misalnya proses di simpan, di edit, tambah dan
di hapus yang kemudian data tersebut di
simpan pada sebuah database yang diberi
nama keputusan dan sistem ini di gunakan
oleh admin.

Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3


1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 6
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol. 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 ISSN : 2460 – 4690

Gambar 5. DFD Level 1 Proses 3 Mengelola


Data Keputusan

Pada tahap ini pemodelan dari basis


data relasioner yang didasarkan atas persepsi
pada impelementasi metode rough set untuk
menentukan data nasabah potensial
mendapatakan pinjaman atau kredit. Seperti
pada gambar 6 dibawah ini :
pekerjaan
Gambar 7. Desain Tampilan
pendapatan status

Laporan ini memberikan informasi data


Jenis_klm Jlh_pinjaman

umur Lama_pinjaman

Kd_nasabah jaminan
user password
hasil sistem Implementasi Metode Rough Set
nomor ket
Untuk Menentukan Data Nasabah Potensial
nasabah
m
Mengolah
data 1
admin
Mendapatkan Pinjaman pada gambar 8
m kesimpulan ket nilai dibawah ini.
Kd_nasabah

1 Nama_nasabah
Di analisis keputusan
Jenis_kelamin

umur

nilai status

jaminan Jlh_Pinjaman

Lama_pinjaman
G
ambar 6. ERD

4.3. Desain Tampilan


Form menu utama merupakan form
pemanggil (first project) dimana dari menu
utama ini kita dapat membuka semua form
input , prosedur, atau laporan yang kita
inginkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
gambar 7 dibawah ini :

Gambar 8. Desain Laporan

5. KESIMPULAN
Dari hasil perancangan Implementasi Metode
Rough Set Untuk Menganalisis Data Nasabah
Potensial Mendapatkan Pinjaman Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang
Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan :
1. Sistem ini merupakan sebuah sistem yang
dapat menentukan calon nasabah yang
berpotensial mendapatkan pinjaman pada
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang
Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh dengan
memanfaatkan metode Rough Set.
2. Rough set dapat diimplementasikan untuk
menganalisis data nasabah potensial
mendapatkan pinjaman dengan cara
mencari dan menentukan Indescirnibility
Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3
1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 7
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol. 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - 23 Oktober 2015 ISSN : 2460 – 4690

relation, set approximation, depenensi [7] Listiana Nila, Anggraini W, Achmad


atribut, reduksi atribut dan decision rule. Mukhlason. 2012. Implementasi Algoritma
3. Hasil analisa nasabah yang berpotensial Rough Set Untuk Deteksi Dan Penanganan
mendapatkan pinjaman dapat dijadikan Dini Penyakit Sapi. Jurnal. Fakultas
sebagai acuan pada evaluasi calon debitur Teknologi Informasi. Institut Teknologi
selanjutnya dan memudahkan pengambilan Sepuluh Nopember Surabaya.
tindakan preventif guna mencegah [8] Madcoms. 2010. Mahir dalam 7 Hari:
terjadinya kredit macet. Microsoft Visual Basic 6.0 + Crystal
report 2008.Penerbit ANDI. Yogyakarta.
6. REFERENSI [9] Mauliana. 2012. Sistem Pengambilan
[1] Ariasih dkk. 2011. Pengantar Data Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit
Mining. Program Studi Magister Teknik Di Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe
Menggunakan Metode Topsis. Tugas
Elektro, Universitas Udayana. Denpasar.
[2] Buaton Relita. 2014. 15 Metode Akhir. Program Studi Teknik Informatika,
Menyelesaikan Data Mining, Sistem Pakar Universitas Malikussaleh.
dan Sistem Pendukung Keputusan. STMIK [10] Nofriansyah Dicky. 2014. Konsep
Data Mining Vs Sistem Pendukung
Kaputama. Sumatera Utara.
Keputusan. Penerbit Deepublish.
[3] Hutahaean Jeperson. 2014. Konsep Sistem
Informasi. Penerbit Deepublish. Yogyakarta.
Yogyakarta. [11] Pramesi Ayuningtias. 2012.
[4] Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Pengenalan Nasabah.
www.prezi.com/upduzbqlwxom/pengenala
Edisi Revisi 9. Jakarta: Rajawali Pers.
[5] Khasanah Imroatul. 2013. Sistem Prosedur n-nasabah/. 15 Oktober 2014, 15.20 WIB.
Pemberian Kredit Modal Kerja Dalam [12] Susanto Sani, Suryadi Dedi. 2010.
Upaya Meminimalisir Tunggakan Kredit. Pengantar Data Mining Menggali
Pengetahuan Dari Bongkahan Data.
Jurnal. Fakultas Ilmu Administrasi.
Universitas Brawijaya. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
[6] Krismiaji, 2010. Sistem Informasi
Akuntansi, Penerbit UPP STIM YKPN.
Jakarta.

Dahlan Abdullah1, Cut Ita Erliana2, Juliana3


1, 3
Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh
2
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh 8

Anda mungkin juga menyukai