Manajemen Kel 2
Manajemen Kel 2
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
Kepala Ruangan
Perawat Primer
Perawat Pelaksana
a. Program Motivasi
b. Manajemen konflik
d. Pendelegasian
A. Analisis SWOT
1. Situasi Kasus
a. Ruang penyakit dalam RS. Swasta memiliki mengalami
permasalahan penggunaan APD yang tidak sesuai.
b. Jumlah SDM perawat 20 orang dengan kualifikasi pegawai
Ners 8 Orang, Diploma 12 orang.
c. Kepala Ruangan dengan kualifikasi pendidikan Ners dan
sudah memiliki sertifikat kepemimpinan dan manajemen
keperawatan.
d. Rumah sakit terakreditasi ISO, Fasilitas ruang lengkap.
e. Beberapa perawat memberikan pelayanan asuhan
keperawatan tidak sesuai SOP.
f. Banyaknya perawat dalam melakukan pelayanan tidak
menerapkan penggunaan APD tidak sesuai dengan kasus
pada penyakit dalam (contohnya penggunaan APD pada
pasien dengan penyakit khusus).
g. Peningkatan mutu pelayanan kurang di perhatikan melalui
penggolongan dan kurangnya perhatian khusus terhadap
pasien dengan kondisi resiko jatuh, dekubitus juga
nosokomial di ruang penyakit dalam.
2. Kajian Kasus
3. Analisa Data
4. Matriks SWOT
INTERNAL STRENGTH: WEAKNESS:
5. Prioritas Masalah
Proses untuk memprioritaskan masalah dengan metode pembobotanyang
memperhatikan aspek :
1. Magnetude (Mg) : Kecenderungan besar dan seringnya masalah
terjadi
2. Severy (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah
3. Manageability (Mn) : Berfokus pada keperawatan sehingga dapat
diatur untuk perubahan
4. Nursing consent (Nc) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
5. Affability (Af) : Ketersediaan sumber daya alam
Rentang nilai yang digunakan adalah 1-5 :
1. Sangat penting :5
2. Penting :4
3. Cukup penting :3
4. Kurang penting :2
5. Sangat kurang penting : 1
No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Keterangan
1. Pemberian 5 4 4 4 3 20 I
asuhan
keperawatan
tidaksesuai SOP
2. Kurangnya 4 4 3 4 2 17 II
Perhatian
khusus terhadap
pasien dalam
penganggulanan
nosokomial
Prioritas Masalah
PROBLEM
PROBLEM
- - -
6. Plan Of Action (POA)
No. Masalah Strategi Sub Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Biaya PJ
1. Pengunaan Pembuatan Menganalisis Umum: Kepala Membuat SOP Minggu Rumah Kepala
APD Tidak
SOP kekurangan mengurangi ruangan, baru yang ke-1 Sakit Ruangan
sesuai SOP
perawatan SOP lama, ketidakefektifan pasien. sesuai dan
.
dan mengganti hal- pengunaan bekerjasama
pengunaan hal yang tidak APD dengan
APD pada sesuai dengan Khusus: anggota tim
pasien prosedur Agar klien untuk
penyakit merasa menganalisa
dalam dan nyaman dan kekurangan
pasien butuh penyakit dapat SOP
perhatian ditangani sebelumnya.
khusus sesuai
kebutuhan
2. Kurangnya Melakukan Menilai tindakan Umum: Kepala Membuat SOP Minggu Rumah Kepala
Perhatian
penilaian yang dilakukan Meningkatkan Ruang, Sesuai ke-2 Sakit Ruangan
khusus
terhadap tenaga oleh perawat penangulanan Perawat dengan
pasien dalam
keperawatan dalam terhadap Ruangan permasalahan
penganggulan
an nosokomial dan pelayanan nosokomial
mengkaji apakah sudah Khusus:
dan memperhatikan memberikan
pembuatan mengenai perhatian
SOP pencegahan khusus
penerapan nosokomial. terhadap
penangulan Membuat SOP pasien dengan
an bersama tim di penyakit dalam
nosokomial ruangan agar tidak
di rumah adanya
sakit penularan
7. Alternatif Penyelesaian Konflik
Untuk mengatasi masalah di atas dapat dilakukan alternatif yang lain yaitu:
1. kompromi/negoisasi
Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menyatukan pihak yang terlibat konflik
dengan cara meningkatkan kerja sama dan keseimbangan serta
mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah yang tepat dengan cara
mengumpulkan data yang akurat dan mengambil pandangan suatu kesepakatan
bersama. Dapat juga dilakukan dengan cara menyatukan pihak-pihak yang
bersangkutan secara langsung kepada pihak lain agar terjadi kesamaan
pandangan diantara mereka. Dengan demikian akan terbuktiada atau tidaknya
sabotase yang dilakukan oleh perawat seperti dugaan kepala ruangan.
2. Kompetisi
Kepala ruangan juga dapat menjadi motivator bagi anggota timnya, kepala
ruangan harus bisa menciptakan iklim motivasi yang kondusif sehingga
membawa dampak yang dapat meningkatkan kinerja perawat yang menimbulkan
kepuasan pasien dalam pelayanan