04
RUMAH SAKIT TK. IV 03.07.01 KENCANA
PANDUAN
DIKURANGINYA RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
RUMKIT TK. IV 03.07.01 KENCANA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
B. Tujuan
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
B. Kewaspadaan Isolasi
Pedoman Isolasi terbaru diterbitkan oleh CDC (Central for Disease Control and
Preventions) pada tahun 1994 dan direvisi kembali pada tahun 1997 yaitu :
1. Kewaspadaan Standar (Standard Precautions)
Kewaspadaan lapis pertama ini merupakan kombinasi antara Kewaspadaan
Universal (Universal Precautions) dan Isolasi Cairan Tubuh (Body Substance
Isolations)yang bertujuan untuk menurunkan risiko penularan dari infeksi yang sudah
atau belum diketahui dan diperlakukan untuk semua pasien apapun diagnosanya.
Prinsip Kewaspadaan Standar :
3
adalah darah dan semua jenis cairan tubuh, sekret dan ekskreta (kecuali keringat dan air
mata), kulit yang tidak utuh dan membran mukosa/selaput lendir, semuanya potensial
untuk menularkan infeksi, Penerapan/Pelaksanaan Kewaspadaan Standar :
a. Hand Hygiene
b. Menggunakan Alat Pelindung Perorangan (APP) ketika akan bersentuhan dengan
darah, cairan tubuh (sekret/ekskreta), kulit yang tidak utuh dan membran mukosa.
c. Penanganan alat-alat pasien dan linen yang terkontaminasi oleh darah dan cairan
tubuh pasien.
d. Pencegahan dari tertusuk jarum/benda tajam habis pakai (needlestick/sharp injuries).
e. Pembersihan lingkungan.
f. Pengelolaan sampah/limbah dengan benar.
4
2) Partikel droplet biasanya menyebar dari pasien saat batuk, bersin, berbicara atau
ketika patugas melakukan prosedur seperti suctioning.
3) Contoh penyakit : pneumonia, difteria, influensa tipe B, meningitis.
4) Kewaspadaan yang dibutuhkan :
a) Laksanakan kewaspadaan lapis pertama (Kewaspadaan Baku).
b) Tempatkan pasien dalam ruangan tersendiri (single room), apabila tidak
tersedia tempatkan pasien bersama pasien lainnya dengan mikroorganisme
aktif yang sama (kohorting) dengan jarak tempat tidur 1-2 meter.
c) Pergunakan masker (masker bedah) ketika bekerja dalam jarak 1-2 meter
dari pasien.
d) Batasi transportasi pasien untuk hal-hal yang perlu saja, selama transportasi
pasien mengunakan masker (masker bedah).
e) Penanganan udara dan ventilasi secara khusus tidak diperlukan.
1. Pengertian :
Melakukan cuci tangan (hand washing) yang bisa menggunakan air atau tanpa air (cuci
tangan kering) / handrubs, penggunaan antiseptik untuk cuci tangan.
5
“Hand washing is the simplest and most cost-effective way of preventing the
transmission of infection and thus reducing the incidence of health-care-associated
infections”(Practical guidelines for infection control in health care facilities, WHO 2009).
6
4. Lima moment melakukan praktek membersihkan tangan :
Sebelum tindakan
aseptik &
prosedur bersih
7
d) Pengering tangan setelah cuci tangan
1) Handuk kertas, apabila tidak ada keringkan tangan dengan udara atau membawa
handuk kecil / sapu tangan pribadi dan cucilah setiap hari. Tidak dibenarkan
menggunakan handuk secara bersama-sama
8
9. Prosedur Cuci Tangan Aseptik/Prosedural
a. Sama dengan prosedur cuci tangan rutin hanya sabun diganti dengan antiseptik dan
setelah cuci tangan tidak boleh menyentuh bahan yang tidak steril.
b. Tangan dibasahi sampai dengan setinggi pertengahan lengan bawah.
10
BAB IV
DOKUMENTASI
11
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan di Serang
Pada tanggal 4 Januari 2018
Kepala Rumkit Tk. IV 03.07.01 Kencana,
12
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien. Berita Negara RI Tahun 2017, No. 308. Sekretariat Negara.
Jakarta.
13