Management Control System LNGKP
Management Control System LNGKP
OLEH
KELOMPOK 1
1. RAHMAYANA (P3D316074)
2. MEGA SUTRI (P3D316066)
3. M.RAHMAT HAFID (P3D316070)
4. ARHAM (P3D316009)
5. M.ZULKIFLI (P3D316013)
6. M.SAPRI (P3D316002)
7. INDAH (P3D316057)
8. M. ZULFIKAR (P3D316067)
9. ST.HADRA (P3D316079)
1. Pertimbangan keputusan
Keputusan Management Control harus didasarkan pada kerangka berpikir
yang berpatokan pada strategi perusahaan.
Keputusan Management Control melakukan pertimbangan atas informasi-
informasi sumber daya baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Dengan
sumber daya yang dimiliki dan kebijakan perusahaan, seorang manajer harus
dapat membuat keputusan yang palint tepat sesuai dengan karakteristik organisasi.
2. Keputusan diambil secara sistematis dan luwes
Keputusan dalam suatu organisasi harus diambil dari sebuah pertimbangan
sistematis dan luwes. Keputusan dalam satu unit harus sesuai atau selaras dengan
seluruh organisasi, dan keputusan dalam tiap-tiap organisasi harus
dikoordinasikan satu sama lain.
1. Keluarga MCS51
2. AVR
3. PIC
Salah satu tipe mikrokontroler arsitektur MCS-51 yang banyak digunakan saat
ini adalah tipe Atmel 89S51. Tipe ini banyak digunakan karena memiliki fasilitas
on-chip flash memory dan In System Programming. Berikut adalah feature-feature
untuk mikrokontroler tipe 89S51 buatan Atmel.
Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki yang biasa ada pada seri
mikrokontroler MCS-51:
a. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada desain
yang minimum (sederhana) digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Pada
desain lebih lanjut pada perancangan dengan memori eksternal digunakan sebagai
data dan address yang di-multiplex. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
b. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O, kecuali pada IC 89S52
yang menggunakan P1.0 dan P1.1 sebagai input eksternal untuk timer ketiga (T3).
Port 1 terdapat pada pin 1-8.
c. Port 2
d. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O juga mempunyai fungsi
khusus yang ditunjukkan pada tabel berikut.
g. EA (External Access)
h. RST (Reset)
RST pada pin 9 merupakan pin reset. Jika pada pin ini diberi masukan 1
selama minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset dan register-register
internal akan berisi nilai default tertentu dan program kembali mengeksekusi dari
alamat paling awal.
i. On-Chip Oscillator
j. Koneksi Power
1. User dapat membuat program sistem single file maupun proyek (beberapa file).
Klik menu File lalu pilih New File.
3. User dapat langsung mengcompile program dengan sekali klik icon Build (F9).
Ketika ada kesalahan maka user dapat langsung ditunjukkan letak dan jenis
kesalahan.
4. User dapat melakukan simulasi software untuk melihat hasil kerja program.
Klik IDE mode (F2).
5. User dapat melakukan debugging, bahkan melihat hasil eksekusi per step (per
baris) terhadap kondisi-kondisi register dan memori di mikrokontroler. Klik Step
Into (F8).
Selanjutnya user dapat melakukan download program ke IC mikrokontroler untuk
menguji hasilnya secara real di hardware.