Management Control System LNGKP
Management Control System LNGKP
OLEH
KELOMPOK 1
1. RAHMAYANA (P3D316074)
4. ARHAM (P3D316009)
5. M.ZULKIFLI (P3D316013)
6. M.SAPRI (P3D316002)
7. INDAH (P3D316057)
8. M. ZULFIKAR (P3D316067)
9. ST.HADRA (P3D316079)
1. Pertimbangan keputusan
Keputusan Management Control harus didasarkan pada kerangka berpikir
yang berpatokan pada strategi perusahaan.
Keputusan Management Control melakukan pertimbangan atas informasi-
informasi sumber daya baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Dengan
sumber daya yang dimiliki dan kebijakan perusahaan, seorang manajer harus
dapat membuat keputusan yang palint tepat sesuai dengan karakteristik organisasi.
2. Keputusan diambil secara sistematis dan luwes
Keputusan dalam suatu organisasi harus diambil dari sebuah pertimbangan
sistematis dan luwes. Keputusan dalam satu unit harus sesuai atau selaras dengan
seluruh organisasi, dan keputusan dalam tiap-tiap organisasi harus
dikoordinasikan satu sama lain.
3. Cara implementasi strategi
Management Control membantu organisasi agar berjalan sesuai tujuannya.
Sehingga penting untuk memikirkan bagaimana cara mengeksekusi suatu tujuan.
Peraga di bawah ini membantu untuk menjelaskan bagaimana sebuah strategi
dijalankan melalai management control, struktur organisasi, manajemen sumber
daya manusia, dan budaya.
4. Pertimbangan Perilaku
Manusia adalah aset penting dalam organisasi. Tanpa kerja sama dari para
pegawai, seorang manajer tidak dapat menjalankan kebijakan-kebijakannya.
(ICFAI University, 2006:7-8).
1. Keluarga MCS51
2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat
AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar
kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis
mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan
instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada
dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan
fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATMega dan AT86RFxx.
3. PIC
Salah satu tipe mikrokontroler arsitektur MCS-51 yang banyak digunakan saat
ini adalah tipe Atmel 89S51. Tipe ini banyak digunakan karena memiliki fasilitas
on-chip flash memory dan In System Programming. Berikut adalah feature-feature
untuk mikrokontroler tipe 89S51 buatan Atmel.
a. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada desain
yang minimum (sederhana) digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Pada
desain lebih lanjut pada perancangan dengan memori eksternal digunakan sebagai
data dan address yang di-multiplex. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
b. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O, kecuali pada IC 89S52
yang menggunakan P1.0 dan P1.1 sebagai input eksternal untuk timer ketiga (T3).
Port 1 terdapat pada pin 1-8.
c. Port 2
d. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O juga mempunyai fungsi
khusus yang ditunjukkan pada tabel berikut.
g. EA (External Access)
h. RST (Reset)
RST pada pin 9 merupakan pin reset. Jika pada pin ini diberi masukan 1
selama minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset dan register-register
internal akan berisi nilai default tertentu dan program kembali mengeksekusi dari
alamat paling awal.
i. On-Chip Oscillator
j. Koneksi Power
1. User dapat membuat program sistem single file maupun proyek (beberapa file).
Klik menu File lalu pilih New File.
5. User dapat melakukan debugging, bahkan melihat hasil eksekusi per step (per
baris) terhadap kondisi-kondisi register dan memori di mikrokontroler. Klik Step
Into (F8).
Selanjutnya user dapat melakukan download program ke IC mikrokontroler untuk
menguji hasilnya secara real di hardware.