Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS TUGAS DAN WEWENANG DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

DALAM PENGELOLAAN SAMPAH


RUMAH TANGGA DAN INDUSTRI
(Studi pada Kota Bandar Lampung)

LINTJE ANNA MARPAUNG


Dosen Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung Jl. ZA Pagar Alam No.26 Labuhan
Ratu Bandar Lampung

ABSTRACT

Some problems that occur in terms of waste management in the City of Bandar Lampung,
that the large volume of waste generated by the people of Bandar Lampung, so it requires the
optimization of the role of Hygiene and Gardens Department of Bandar Lampung City in
management of waste at coastal areas. The duties and authorities Sanitation Department of
Bandar Lampung in the management of household and industrial waste consisting of:
Implement the Waste Management Operations Technical stages collecting system, garbage
collection, transportation to the place of final disposal and system of disposal to landfill of
Bakung. Implement Institutional Systems and Waste Management Organization. Factors
inhibiting the duties and authority of the Department of Hygiene and Bandar Lampung in the
management of household and industrial waste are: Lack of awareness of the public to
dispose of waste in place, Lack of community participation in waste management, No
maximum participation of the private sector in waste management.

Keywords: Task and Authority, Waste Management

I. PENDAHULUAN Salah satu kewenangan pemerintah


Pelaksanaan pembangunan daerah daerah di era otonomi daerah adalah
pada dasarnya merupakan bagian integral melaksanakan pemeliharaan dan
dari pembangunan nasional yang kelestarian lingkungan dari kerusakan
diarahkan untuk mengembangkan daerah yang dapat mengancam kehidupan
dan menserasikan laju pertumbuhan antar manusia. Upaya tersebut penting untuk
daerah di Indonesia. Dalam pengembangan dilakukan sebab kehidupan manusia sangat
daerah sudah barang tentu dibutuhkan bergantung dan tidak dapat dilepaskan dari
peningkatan pendayagunaan, potensi alam. Perubahan alam dapat ditentukan
daerah secara optimal. Undang-Undang oleh sikap maupun perlindungan manusia
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pada lingkungannya. Alam yang secara
Pemerintahan Daerah (selanjutnya ditulis fisik dapat dimanfaatkan untuk
Undang-Undang Nomor 32/2004), adalah kepentingan manusia dalam
salah satu landasan yuridis bagi mengupayakan kehidupan yang lebih baik
pengembangan otonomi daerah di dan sehat menjadi tidak baik dan tidak
Indonesia. (Armida S, 2006:44) sehat dan dapat pula sebaliknya, apabila
pemanfaatannya tidak digunakan sesuai Bandar Lampung dituntut untuk
kemampuan serta tidak melihat situasinya. melaksanakan peranan dalam pengelolaan
Pemerintah Kota Bandar Lampung sampah secara lebih optimal.
dituntut untuk dapat mengelola sampah Berdasarkan uraian pada latar
dengan baik, melalui satuan kerja belakang tersebut, maka dapat
perangkat daerah yang secara khusus diidentifikasikan permasalahan sebagai
menangani masalah ini yaitu Dinas berikut Bagaimanakah tugas dan
Kebersihan dan Pertamanan. Tugas pokok wewenang Dinas Kebersihan dan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam
Bandar Lampung sebagaimana diatur pengelolaan sampah rumah tangga dan
dalam Pasal 3 Peraturan Walikota Bandar industri? dan Faktor-faktor apakah yang
Lampung Nomor 14 Tahun 2008, yaitu menghambat Dinas Kebersihan dan
melaksanakan urusan pemerintahan di Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam
bidang kebersihan, pertamanan, pengelolaan sampah rumah tangga dan
penghijauan, penerangan jalan, dekorasi industri?
kota dan pemakaman umum beradasarkan
azas otonomi daerah dan tugas perbantuan. II. PEMBAHASAN
Upaya pengelolaan sampah tersebut Tugas dan wewenang Dinas Kebersihan
didukung oleh sumber daya manusia Dinas dan Pertamanan Kota Bandar
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam Pengelolaan Sampah
Lampung yang berjumlah 664 pegawai, Rumah Tangga dan Industri
terdiri dari 209 PNS dan 455 tenaga Berdasarkan hasil penelitian dengan
kontrak. melakukan wawancara kepada para
Dapat diidentifikasi masalah yang informan penelitian maka dapat
terjadi dalam hal pengelolaan sampah di dideskripsikan tugas dan wewenang Dinas
Kota Bandar Lampung, yaitu besarnya Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar
volume sampah yang dihasilkan oleh Lampung dalam pengelolaan sampah
masyarakat Kota Bandar Lampung yang rumah tangga dan industri, yaitu sebagai
tidak sebanding dengan banyaknya truk berikut:
kendaraan pengangkut sampah yang 1. Menerapkan Teknik Operasional
tersedia. Setiap harinya sampah yang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dihasilkan di Kota Bandar Lampung dan Industri penerapan teknik
adalah 556 meter kubik, sedangkan truk operasional pengelolaan sampah
sampah yang tersedia untuk mengangkut merupakan langkah yang ditempuh
ke TPA Bakung hanya 71 unit. Berarti Kebersihan dan Pertamanan Kota
setiap satu truk harus mengangkut sampah Bandar Lampung dalam mengelola
sebanyak 8 meter kubik sampah, sampah di rumah tangga dan industri.
sedangkan kapasitas muatan sampah hanya Menurut keterangan A. Budiman PM,
mencapai 4-5 meter kubik, sehingga selaku Kepala Dinas Kebersihan dan
terjadi penumpukan sampah di TPS Pertamanan Kota Bandar Lampung
masing-masing kecamatan di Kota Bandar maka diketahui bahwa upaya
Lampung. Berdasarkan hal tersebut maka pengelolaan sampah rumah tangga dan

.............................................
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

2
industri dilakukan dengan teknik

Analisi Tugas dan Wewenang Dinas Kebersihan … (Lintje Anna Marpaung)


operasional pengelolaan sampah rumah tetapi dapat dimanfaatkan bahkan dicari
tangga dan industri. Sistem teknis atau ditunggu-tunggu semua orang. Terus
operasional dalam sistem pengelolaan berputarnya siklus daur ulang alam yang
persampahan sangat ditentukan volume merupakan kunci keselamatan bumi,
sampah yang diangkut atau dibuang ke sebenarnya menjadi tanggung jawab
tempat pembuangan akhir kegiatan manusia di lingkungannya masing-masing.
operasional persampahan tergantung 3. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
pada pola-pola operasional yang dalam Pengelolaan Sampah
digunakan, cara pengumpulan, Menurut penjelasan Siswanto selaku
pangangkutan dan pembuangan akhir. Kepala Bidang Kebersihan dan
2. Menerapkan Sistem Kelembagaan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung
Organisasi Pengelolaan Sampah diketahui bahwa upaya pengelolaan
Menurut keterangan Siswanto, sampah rumah tangga dan industri ini
selaku Kepala Bidang Kebersihan Dinas tidak dapat dilepaskan dari partisipasi atau
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar peran serta masyarakat, sebab apapun
Lampung maka diketahui bahwa sistem kebijakan pemerintah dalam pengelolaan
kelembagaan dan organisasi dalam sampah, baru akan berhasil apabila ada
pengelolaan sampah rumah tangga dan dukungan.
industri merupakan faktor penting dalam Partisipasi masyarakat dalam
meningkatkan daya guna dan hasil guna pengelolan sampah merupakan aspek yang
dari sistem pengelolaan sampah rumah terpenting untuk diperhatikan dalam
tangga dan industri. sistem pengelolaan sampah secara terpadu.
Penjelasan di atas sesuai dengan Keterlibatan masyarakat dalam
ketentuan Undang-Undang Pengelolaan pengelolaan sampah merupakan salah satu
Sampah No. 18 Tahun 2008 memberikan faktor teknis untuk menanggulangi
kepastian hukum mengenai pengelolaan persoalan sampah perkotaan atau
sampah, kejelasan tanggung jawab dan lingkungan pemukiman dari tahun ke
kewenangan pemerintah, pemerintahan tahun yang semakin kompleks. Masyarakat
daerah, serta peran masyarakat dan dunia senantiasa ikut berpartisipasi terhadap
usaha terhadap pengelolaan sampah proses-proses pembangunan bila terdapat
diharapkan dapat berjalan secara faktor-faktor yang mendukung, antara lain:
proporsional, efektif dan efisien. kebutuhan, harapan, motivasi, ganjaran,
Pengelolaan sampah bertujuan untuk kebutuhan sarana dan prasana, dorongan
meningkatkan kesehatan masyarakat dan moral, dan adanya kelembagaan baik
kualitas lingkungan serta menjadikan informal maupun formal.
sampah sebagai sumber daya. Sampah Solusi dalam mengatasi masalah
padat yang dikelola dengan baik sampah ini dapat dilakukan dengan
seharusnya dapat menghasilkan sesuatu meningkatkan efisiensi terhadap semua
yang bermanfaat, misalkan saja sampah- program pengelolaan sampah yang di
sampah organik yang ada dijadikan mulai pada skala yang lebih luas lagi.
sebagai pupuk kompos, sampah-sampah Misalnya melalui kegiatan pemilahan
plastik didaur ulang sehingga sampah sampah mulai dari sumbernya yang dapat

.............................................
bukanlah sesuatu yang harus dibuang

PRANATA HUKUM Volume 8 Nomor 1 Januari 2013


dilakukan oleh skala rumah tangga atau

3
skala perumahan. Melalui sistem ini akan Sampah Perkotaan adalah konsep rencana
diperoleh keuntungan berupa: biaya pengelolaan sampah perlu dibuat dengan
pengangkutan dapat ditekan karena dapat tujuan mengembangkan suatu sistem
memotong mata rantai pengangkutan pengelolaaan sampah yang modern, dapat
sampah, tidak memerlukan lahan besar diandalkan dan efisien dengan teknologi
untuk TPA, dapat menghasilkan nilai yang ramah lingkungan. Dalam sistem
tambah hasil pemanfaatan sampah menjadi tersebut harus dapat melayani seluruh
barang yang memiliki nilai ekonomis, penduduk, meningkatkan standar
dapat lebih mensejahterakan petugas kesehatan masyarakat dan memberikan
pengelola kebersihan, bersifat lebih peluang bagi masyarakat dan pihak swasta
ekonomis dan ekologis, dapat lebih untuk berpartisipasi aktif.
memberdayakan masyarakat dalam Untuk mewujudkan unit pengelolaan
mengelola kebersihan kota. sampah ini perlu disusun proposal yang
Menurut keterangan A. Budiman disusun oleh Pengurus RT/RW, yang
PM, selaku Kepala Dinas Kebersihan dan berisi kebutuhan sarana dan prasarana,
Pertamanan Kota Bandar Lampung maka SDM, jadwal pelatihan kader/motivator,
diketahui bahwa kerjasama dengan prospek ke depan. Diharapkan kegiatan
masyarakat diperlukan, karena sampah Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
pada dasarnya bukan sekedar ini nantinya dapat mandiri dari penjualan
permasalahan Dinas Kebersihan dan kompos dan produk-produk turunannya
Pertamanan, namun lebih dari itu (tanaman hias, sayuran, tanaman obat).
merupakan masalah bagi setiap individu, Lingkungan menjadi bersih, teduh dan
keluarga, organisasi dan akan menjadi asri, masyarakat terjaga kesehatannya
masalah negara bila sistem perencanaan karena pengelolaan sampah merupakan
dan pelaksanaannya tidak dilakukan bagian dari perilaku hidup bersih dan
dengan terpadu dan berkelanjutan. sehat. Seharusnya masyarakat membantu
Aparat terkait sebaiknya tidak ikut petugas pemungut sampah dengan cara
secara teknis, ini untuk menghindari membuang sampah pada tempatnya dan
meningkatnya anggaran biaya memisahkan antara sampah organik dan
penyelenggaraan, selain itu keterlibatan sampah non organik, sehingga proses
aparat terkait dikahawatirkan akan pembersihan sampah dapat dilakukan
membentuk budaya masyarakat yang secara lebih cepat.
bersifat tidak peduli. Pemerintah dan Sampah organik rumah tangga yang
aparat terkait sebaiknya memposisikan segar dan lunak, sangat mudah
kewenangannya sebagai fisilitator dan dikomposkan. Pengomposan dapat
konduktor dan setiap permasalahan dilakukan secara individual di setiap
persampahan sebaiknya dimunculkan oleh rumah atau secara komunal oleh Komite
masyarakat atau organisasi sosial selaku Lingkungan RT/RW.
produsen sampah. Hal ini diharapkan a) Pengomposan Individual
terciptanya sikap masyarakat selaku Pengomposan individual apabila
individu, keluarga dan organisasi. dilakukan dengan benar dalam proses
Dalam Pengelolaan Sampah Terpadu tidak ada bau busuk, tidak keluar air

.............................................
sebagai salah satu upaya pengelolaan

4
lindi, dan higienis. Tidak memerlukan

Analisi Tugas dan Wewenang Dinas Kebersihan … (Lintje Anna Marpaung)


tempat luas, tetapi tidak boleh kena dalam pelaksanaan pengomposan
hujan atau sinar matahari langsung. individual. Selain itu minimnya pembinaan
Wadahnya bisa keranjang cucian isi 40 dari pemerintah mengenai pentingya
L, ember bekas cat atau kaporit (isi 25 pengomposan individual.
L), drum bekas yang dipotong menjadi b) Pengomposan Komunal
2 bagian (isi 100 L), keranjang rotan Pengomposan komunal memerlukan
atau bambu yang isinya lebih dari 25 L bangunan tanpa dinding, atapnya bisa
untuk mempertahankan suhu kompos. dari plastik terpal, daun kirai, plastik
Pemilihan wadah tergantung bahan gelombang, genteng dan sebagainya
yang tersedia, selera dan banyaknya tergantung dana yang tersedia.
sampah setiap hari. Sampah organik Lantainya bisa tanah, semen atau
dipisahkan dari sampah anorganik paving blok. Kita bisa menyebutnya
(kegiatan ini disebut “memilah sebagai “Rumah Kompos”. Untuk
sampah”) kemudian dicacah menjadi wadah pengomposan sampah organik
berukuran 2 cm x 2 cm agar mudah rumah tangga dapat dibuat bak atau
dicerna mikroba kompos. Untuk kotak dari bambu, kayu, paving blok,
menyerap air dan menambah unsur bata dan sebagainya. Agar dapat
karbon, ditambahkan serbuk kayu menyimpan panas, kotak harus
gergajian. memiliki volume paling sedikit 500 L
Sampah harus dimasukkan wadah atau memiliki panjang 75 cm, lebar 75
kompos setiap hari (sebelum menjadi cm dan tinggi 1 m.
busuk) dan diaduk sampai ke dasar wadah Salah satu sisinya harus bisa
supaya tidak becek di bagian bawah. dibuka, untuk mengeluarkan adonan
Pengadukan juga dimaksud untuk kompos jika seminggu sekali dibalik.
memasukkan oksigen yang diperlukan Banyaknya kotak tergantung jumlah
untuk pernapasan mikroba kompos. Jika sampah yang akan dikelola. Hal penting
wadah sudah penuh, kompos harus agar tempat pengomposan bersih dan tidak
dimatangkan atau distabilkan dahulu berbau busuk, sampah yang masuk hanya
sampai suhunya menjadi seperti suhu sampah organik saja. Warga harus
tanah, baru bisa dipanen. Pengomposan memilah sampahnya di rumah masing-
dimulai lagi dengan wadah lain, dengan masing (mematuhi UU Pengelolaan
aktivator sebagian kompos yang masih Sampah). Di depan rumah tidak perlu ada
panas dari wadah pertama. Kompos bak sampah, tetapi disediakan dua wadah
setengah jadi ini bisa juga dikirim ke sampah untuk sampah organik dan
pengomposan komunal untuk diproses anorganik. Petugas pengangkut sampah
bersama-sama. Sebagian ditinggal dalam mengambilnya dengan gerobak sampah
wadah untuk dijadikan aktivator. Warga yang diberi sekat. Sampah organiknya
akan mendapat hasil panen kompos, atau diturunkan di Rumah Kompos.
membelinya dengan harga khusus. Selanjutnya oleh sampah organik dicacah
Pengomposan individual ini belum secara manual atau dengan mesin
diterapkan oleh masyarakat di Kota pencacah. Jika menggunakan mesin
Bandar Lampung, karena kurangnya pencacah, agar sampah tidak

.............................................
pengetahuan dan keterampilan masyarakat

PRANATA HUKUM Volume 8 Nomor 1 Januari 2013


mengeluarkan air dan untuk menambahkan

5
unsur karbon, dicampurkan terlebih dahulu sebagai bahan pengurung
serbuk kayu gergajian. Jika pencacahan (timbunan).
secara manual, serbuk kayu dicampurkan b. Teknologi composting yang
sebelum masuk wadah pengomposan. menghasilkan kompos untuk
Aktivator yang digunakan adalah kompos digunakan sebagai pupuk maupun
yang belum selesai berproses sehingga penguat struktur tanah. Teknologi daur
mikrobanya masih aktif. ulang yang dapat menghasilkan
4. Penerapan Teknologi Pengelolaan sampah potensial, seperti: kertas,
Sampah plastic logam dan kaca/gelas.
Menurut keterangan A. Budiman Teknologi pembakaran (incenerator)
PM, selaku Kepala Dinas Kebersihan dan dan composting ini telah diterapkan oleh
Pertamanan Kota Bandar Lampung maka Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
diketahui bahwa teknologi yang digunakan Bandar Lampung di Tempat Pembuangan
untuk memecahkan permasalahan sampah Akhir (TPA) Bakung, mengingat lokasi ini
ini merupakan kombinasi tepat guna yang merupakan pusat pembuangan sampah di
meliputi teknologi pengomposan, Kota Bandar Lampung, sehingga ditempat
teknologi penanganan plastik, teknologi ini sampah harus dikurangi dan
pembuatan kertas daur ulang, Teknologi dimusnahkan baik dengan pembakaran
Pengolahan Sampah Terpadu menuju Zero (incenerator) dan composting.
Waste harus merupakan teknologi yang Dalam pengelolaan sampah
ramah lingkungan. perkotaan yang ideal, sistem manajemen
Secara terperinci teknologi yang persampahan yang dikembangkan harus
digunakan oleh Dinas Kebersihan dan merupakan sistem manajemen yang
Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam berbasis pada masyarakat yang di mulai
pengelolaan sampah ini adalah sebagai dari pengelolaan sampah di tingkat rumah
berikut: tangga. Dalam rencana pengelolaan
a. Teknologi Pembakaran (Incenerator) sampah perlu adanya metode pengolahan
Dengan cara ini dihasilkan produk sampah yang lebih baik, peningkatan
samping berupa logam bekas (skrap) peran serta dari lembaga-lembaga yang
dan uap yang dapat dikonversikan terkait dalam meningkatkan efisiensi dan
menjadi energi listrik. Keuntungan efektivitas pengelolaan sampah,
lainnya dari penggunaan alat ini meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
adalah: peningkatan aspek ekonomi yang
(1) Dapat mengurangi volume sampah mencakup upaya meningkatkan retribusi
± 75%-80% dari sumber sampah sampah dan mengurangi beban pendanaan
tanpa proses pemilahan. serta peningkatan aspek legal dalam
(2) Abu atau terak dari sisa pengelolaan sampah.
pembakaran cukup kering dan Menurut penjelasan A. Budiman
bebas dari pembusukan dan bisa PM, selaku Kepala Dinas Kebersihan dan
langsung dapat dibawa ke tempat Pertamanan Kota Bandar Lampung
penimbunan pada lahan kosong, diketahui bahwa pengelolaan sampah di
rawa ataupun daerah rendah rumah tangga dan industri merupakan

.............................................
6
bagian dari upaya pelestarian lingkungan

Analisi Tugas dan Wewenang Dinas Kebersihan … (Lintje Anna Marpaung)


yang di dalamnya terdapa upaya semua benda, daya, keadaan dan makhluk
pencegahan, penanggulangan kerusakan hidup termasuk manusia dan perilakunya
dan pencemaran serta pemulihan kualitas yang mempengaruhi kelangsungan
lingkungan telah menuntut perikehidupan dan kesejahteraan manusia
dikembangkannya berbagai perangkat serta makhluk hidup lain. Kondisi
kebijaksanaan dan program serta kegiatan lingkungan hidup dari waktu ke waktu ada
yang didukung oleh sistem pendukung kecenderungan terjadi penurunan
pengelolaan lingkungan lainnya. kualitasnya, penyebab utamanya yaitu
Penjelasan di atas menunjukkan karena pada tingkat pengambilan
adanya sistem yang mencakup kemantapan keputusan, kepentingan pelestarian sering
kelembagaan,sumberdaya manusia dan diabaikan sehingga menimbulkan adanya
kemitraan lingkungan, disamping pencemaran dan kerusakan lingkungan.
perangkat hukum dan perundangan, Berdasarkan hasil wawancara
informasi serta pendanaan. Sifat dengan Menurut keterangan A. Budiman
keterkaitan dan keseluruhan esensi PM, selaku Kepala Dinas Kebersihan dan
lingkungan telah membawa konsekuensi Pertamanan Kota Bandar Lampung maka
bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk diketahui bahwa faktor-faktor pendukung
sistem pendukungnya tidak dapat berdiri tugas dan wewenang Dinas Kebersihan
sendiri, akan tetapi terintegrasikan seluruh dan Pertamanan Kota Bandar Lampung
pelaksanaan pembangunan sektor dan dalam pengelolaan sampah rumah tangga
daerah. dan industri adalah tersedianya dasar
Pengelolaan sampah di rumah tangga hukum dinas dalam pengelolaan sampah,
dan industri bertujuan untuk meningkatkan tersedianya sumber daya manusia
kualitas lingkungan hidup dalam upaya pengelolaan sampah dan tersedianya
mencegah kerusakan dan/atau pencemaran sarana dan prasarana dalam pengelolaan
lingkungan dan pemulihan kualitas sampah.
lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan Uraian mengenai tugas dan
sumberdaya alam yang berlebihan, serta wewenang Dinas Kebersihan dan
kegiatan industri dan transportasi. Sasaran Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam
program ini adalah tercapainya kualitas Pengelolaan Sampah Rumah tangga dan
lingkungan hidup yang bersih dan sehat industri tersebut sesuai dengan Teori
adalah tercapainya kualitas lingkungan Produksi Bersih (Clean Production). Teori
hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan Produksi Bersih merupakan salah satu
baku mutu lingkungan yang ditetapkan. pendekatan untuk merancang ulang
Pengelolaan Lingkungan Hidup industri yang bertujuan untuk mencari
merupakan upaya terpadu untuk cara-cara pengurangan produk-produk
melestarikan fungsi lingkungan hidup samping yang berbahaya, mengurangi
yang meliputi kebijakan penataan, polusi secara keseluruhan, dan
pemanfaatan, pengembangan, menciptakan produk-produk dan limbah-
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan limbahnya yang aman dalam kerangka
pengendalian lingkungan hidup, siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi
sedangkan yang dimaksud lingkungan Bersih adalah: (Ahmad Slamet, 2002: 78)

.............................................
hidup adalah kesatuan ruang dengan

PRANATA HUKUM Volume 8 Nomor 1 Januari 2013 7


(a) Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin melaksanakan pengelolaan sampah di
melakukan minimalisasi barang atau rumah tangga dan industri adalah
material yang dipergunakan. Semakin Peraturan Walikota Bandar Lampung
banyak menggunakan material, maka Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Tugas,
semakin banyak sampah yang Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan
dihasilkan. dan Pertamanan Kota Bandar Lampung.
(b) Reuse (Memakai kembali); sebisa Menurut Pasal 2, Dinas Kebersihan
mungkin memilih barang-barang yang dan Pertamanan adalah merupakan unsur
bisa dipakai kembali dan menghindari pelaksanaan otonomi daerah yang
pemakaian barang-barang yang melaksanakan unsur pemerintahan daerah
disposable (sekali pakai, buang). Hal yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
ini dapat memperpanjang waktu yang berkedudukan dibawah dan
pemakaian barang sebelum menjadi bertanggung jawab kepada Walikota
sampah. melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok
(c) Recycle (Mendaur ulang); sebisa Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
mungkin barang-barang yang sudah Bandar Lampung sebagaimana diatur
tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. dalam Pasal 3 Peraturan Walikota Bandar
Tidak semua barang bisa didaur ulang, Lampung Nomor 14 Tahun 2008, yaitu
namun saat ini sudah banyak industri melaksanakan urusan pemerintahan di
non formal dan industri rumah tangga bidang kebersihan, pertamanan,
yang memanfaatkan sampah menjadi penghijauan, penerangan jalan, dekorasi
barang lain. kota dan pemakaman umum beradasarkan
(d) Replace (Mengganti); meneliti barang azas otonomi daerah dan tugas perbantuan.
yang dipakai sehari-hari dengan Sesuai dengan dasar hukum tersebut
mengganti barang barang yang hanya maka dapat dianalisis bahwa Dinas
bisa dipakai sekali dengan barang yang Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar
lebih tahan lama. Selain itu juga Lampung melaksanakan peran dalam
meneleti agar manusia hanya memakai pengelolaan sampah rumah tangga dan
barang-barang yang lebih ramah industri sesuai dengan tugas pokok dan
lingkungan, Misalnya, ganti kantong fungsinya. Adanya dasar hukum
keresek dengan keranjang bila menjadikan Dinas Kebersihan dan
berbelanja, dan jangan pergunakan Pertamanan memiliki acuan dalam
styrofoam karena kedua bahan ini tidak melaksanakan berbagai peranan di bidag
bisa didegradasi secara alami. pengelolaan sampah, artinya berbagai
Dalam pelaksanaannya terdapat langkah yang ditempuh dalam
faktor-faktor pendukung tugas dan melaksanakan peranan tersebut
wewenang Dinas Kebersihan dan disesuaikan dengan kebijakan atau
Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam peraturan yang ada.
pengelolaan sampah rumah tangga dan Selain itu tersedianya sumber daya
industri yaitu tersedianya Dasar Hukum manusia pengelolaan sampah. Sumber
Dinas dalam Pengelolaan Sampah. Dasar daya manusia merupakan faktor yang
hukum bagi Dinas Kebersihan dan sangat penting dalam pelaksanaan suatu

.............................................
Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam

8
program atau kegiatan yang telah

Analisi Tugas dan Wewenang Dinas Kebersihan … (Lintje Anna Marpaung)


rencanakan oleh organisasi. Demikian pula khususnya yang disediakan di rumah
dengan sumber daya manusia pada Dinas tangga dan industri merupakan faktor
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar penting dalam mendukung
Lampung yang melaksanakan tugas keberhasilan peran Dinas Kebersihan
pengelolaan sampah di rumah tangga dan dan Pertamanan Kota Bandar
industri. Berdasarkan data pada Dinas Lampung dalam pengelolaan sampah
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar di rumah tangga dan industri.
Lampung maka diketahui bahwa jumlah Kurangnya kesadaran masyarakat
SDM yang ada adalah 664 pegawai, dalam hal ini ditunjukkan dari perilaku
terdiri dari 209 PNS dan 455 tenaga masyarakat yang membuang sampah
kontrak. secara sembangan, terutama di rumah
tangga dan industri yang berdampak
Faktor-Faktor Yang Menghambat pada terjadinya penumpukan sampah
Tugas dan Wewenang Dinas dan menyebabkan pencemaran
Kebersihan dan Pertamanan Kota lingkungan.
Bandar Lampung dalam Pengelolaan Berdasarkan hal tersebut maka
Sampah Rumah tangga dan industri dapat dianalisis bahwa kesadaran
Selanjutnya berdasarkan hasil masyarakat dalam membantu program
wawancara dengan Menurut keterangan A. pemerintah, khususnya dalam pengelolaan
Budiman PM, selaku Kepala Dinas sampah rumah tangga dan industri
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar merupakan hal yang sangat penting, sebab
Lampung maka diketahui bahwa faktor- bagaimanapun masyarakat adalah bagian
faktor penghambat tugas dan wewenang yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota kebijakan pemerintah. Semakin aktif
Bandar Lampung dalam pengelolaan masyarakat berperan dalam pengelolaan
sampah rumah tangga dan industri adalah sampah maka akan semakin optimal pula
kurangnya kesadaran masyarakat untuk keberhasilan pelaksanaan program atau
membuang sampah pada tempatnya, kebijakan tersebut.
kurangnya partisipasi masyarakat dalam 2. Kurangnya partisipasi masyarakat
pengelolaan sampah dan kurangya dalam pengelolaan sampah
partisipasi pihak swasta dalam pengelolaan Kurangnya partisipasi masyarakat
sampah. dalam pengelolaan sampah dalam hal
Penjelasan mengenai faktor-faktor ini menjadi penghambat Dinas
penghambat tugas dan wewenang Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Bandar Lampung dalam melaksanaan
Lampung dalam pengelolaan sampah pengelolaan sampah di rumah tangga
rumah tangga dan industri adalah sebagai dan industri. Masyarakat dalam hal ini
berikut: tidak bersedia untuk melakukan
1. Kurangnya kesadaran masyarakat pemilahan sampah organik dan non
untuk membuang sampah pada organik sebelum dibuang. Selain itu
tempatnya masyarakat juga enggan melakukan
Kesadaran masyarakat untuk pengomposan sampah, sehingga

.............................................
membuang sampah pada tempatnya,

PRANATA HUKUM Volume 8 Nomor 1 Januari 2013


sampah dibiarkan membusuk. Padahal

9
pengomposan sampah merupakan Sesuai dengan penjelasan di atas
salah satu upaya untuk mengurangi maka dapat dianalisis bahwa pihak swasta
volume sampah dan apabila dikelola sudah seharusnya ikut membantu
dengan baik akan dapat menjadi pemerintah secara aktif dalam pengelolaan
penghasilan tambahan, karena hasilnya sampah rumah tangga dan industri, sebab
dapat dijual sebagai pupuk kompos. pihak swasta sebagai bagian dari
Sesuai dengan penjelasan di atas komponen yang ada di masyarakat
maka dapat dianalisis bahwa masyarakat diharapkan mendukung setiap kebijakan
seharusnya ikut membantu dan pemerintah, khususnya dalam pengelolaan
berpartisipasi dalam pengelolaan sampah sampah di rumah tangga dan industri.
rumah tangga dan industri sesuai dengan Uraian di atas sesuai dengan konsep
kemampuannya masing-masing, sebab bahwa untuk menangani permasalahan
sekecil apapun bantuan yang diberikan sampah secara menyeluruh perlu
oleh masyarakat akan sangat membantu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan.
keberhasilan pelaksanaan program yang Landfill bukan merupakan alternatif yang
telah ditetapkan sebelumnya. sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan
Sehubungan dengan hal tersebut maka dan menimbulkan masalah lingkungan.
masyarakat diharapkan meningkatkan Alternatif-alternatif tersebut harus bisa
partisipasinya dan membantu Dinas menangani semua permasalahan
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar pembuangan sampah dengan cara
Lampung dalam pengelolaan sampah mendaur-ulang semua limbah yang
rumah tangga dan industri. Hal ini secara dibuang kembali ke ekonomi masyarakat
kongkrit dapat dilakukan dengan cara atau ke alam, sehingga dapat mengurangi
memilah sampah rumah tangga yang dapat tekanan terhadap sumberdaya alam.
didaur ulang dan yang tidak dapat didaur Untuk mencapai hal tersebut, ada
ulang, sehingga pengelolaan sampah tiga asumsi dalam pengelolaan sampah
menjadi lebih efektif demi kepentingan yang harus diganti dengan tiga prinsip–
masyarakat tersebut. prinsip baru. Daripada mengasumsikan
3. Tidak maksimalnya partisipasi pihak bahwa masyarakat akan menghasilkan
swasta dalam pengelolaan sampah jumlah sampah yang terus meningkat,
Tidak maksimalnya partisipasi pihak minimisasi sampah harus dijadikan
swasta dalam pengelolaan sampah prioritas utama. Sampah yang dibuang
ditunjukkan dari tidak adanya instansi harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat
swasta yang menjadi mitra Dinas dikomposkan atau didaur-ulang secara
Kebersihan dan Pertamanan Kota optimal, daripada dibuang ke sistem
Bandar Lampung dalam pengelolaan pembuangan limbah yang tercampur
sampah, padahal pihak swasta seperti yang ada saat ini. Dan industri-
merupakan salah satu komponen yang industri harus mendesain ulang produk-
dapat membantu keberhasilan Dinas produk mereka untuk memudahkan proses
Kebersihan dan Pertamanan Kota daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini
Bandar Lampung dalam pengelolaan berlaku untuk semua jenis dan alur
sampah di rumah tangga dan industri. sampah. (Dimas Harjoko, 2005:26)

.............................................
10 Analisi Tugas dan Wewenang Dinas Kebersihan … (Lintje Anna Marpaung)
Program-program sampah kota harus pengelolaan sampah rumah tangga dan
disesuaikan dengan kondisi setempat agar industri adalah:
berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama a. Kurangnya kesadaran masyarakat
dengan kota lainnya. Terutama program- untuk membuang sampah pada
program di negara-negara berkembang tempatnya.
seharusnya tidak begitu saja mengikuti b. Kurangnya partisipasi masyarakat
pola program yang telah berhasil dalam pengelolaan sampah
dilakukan di negara-negara maju, c. Tidak maksimalnya partisipasi
mengingat perbedaan kondisi-kondisi pihak swasta dalam pengelolaan
fisik, ekonomi, hukum dan budaya. sampah
Khususnya sektor informal (tukang
sampah atau pemulung) merupakan suatu DAFTAR PUSTAKA
komponen penting dalam sistem
penanganan sampah yang ada saat ini, dan BUKU:
peningkatan kinerja mereka harus menjadi Ahmad Slamet. Teknik Mengelola
komponen utama dalam sistem Sampah Ramah Lingkungan. Bina Cipta.
penanganan sampah. Sistem untuk Bandung. 2002.
penanganan sampah organik merupakan
komponen-komponen terpenting dari suatu Armida S. Pengembangan
sistem penanganan sampah di wilayah Pariwisata Daerah Memasuki Era
perkotaan. Otonomi Daerah dan Desentralisasi.
Universitas Indonesia. Jakarta. 2006.
III. PENUTUP
Tugas dan wewenang Dinas Dimas Harjoko. Sampah dalam
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Kebijakan Pemerintah. UNS. Semarang.
Lampung dalam pengelolaan sampah 2005.
rumah tangga dan industri terdiri dari:
Josef Riwo Kaho, Prospek Otonomi
a. Menerapkan Teknik Operasional
Daerah di NegaraRepublik Indonesia;
Pengelolaan Sampah rumah tangga
Identifikasi Beberapa Faktor Yang
dan industri, dilaksanakan dengan
Mempengaruhi Penyelenggaraanya.
tahapan sistem pewadahan sebagai
Penerbit Rajawali Press. Jakarta, 2002.
pengelolaan sampah.
b. Menerapkan Sistem Kelembagaan
Muhamad A. Musa’ad, Penguatan
dan Organisasi Pengelolaan
Otonomi Daerah Dibalik Bayang-Bayang
Sampah.
Ancaman Integrasi. ITB. Bandung. 2005.
c. Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat dalam Pengelolaan
Ryaas Rasyid. Desentralisasi dalam
Sampah.
Rangka Menunjang Pembangunan
d. Penerapan Teknologi Pengelolaan
Daerah. LP3ES. Jakarta. 2004.
Sampah.
Faktor-faktor penghambat tugas dan
wewenang Dinas Kebersihan dan

.............................................
Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam

PRANATA HUKUM Volume 8 Nomor 1 Januari 2013 11


UNDANG-UNDANG DAN
PERATURAN LAINNYA:

Undang-Undang Dasar 1945


Amandemen Keempat.

Undang-Undang Nomor 23 tahun


1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun


2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun


2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Peraturan Pemerintah Nomor 38


Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan.

Peraturan Walikota Bandar


Lampung Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar
Lampung.

.............................................
12 Analisi Tugas dan Wewenang Dinas Kebersihan … (Lintje Anna Marpaung)

Anda mungkin juga menyukai