ABSTRACT
Some problems that occur in terms of waste management in the City of Bandar Lampung,
that the large volume of waste generated by the people of Bandar Lampung, so it requires the
optimization of the role of Hygiene and Gardens Department of Bandar Lampung City in
management of waste at coastal areas. The duties and authorities Sanitation Department of
Bandar Lampung in the management of household and industrial waste consisting of:
Implement the Waste Management Operations Technical stages collecting system, garbage
collection, transportation to the place of final disposal and system of disposal to landfill of
Bakung. Implement Institutional Systems and Waste Management Organization. Factors
inhibiting the duties and authority of the Department of Hygiene and Bandar Lampung in the
management of household and industrial waste are: Lack of awareness of the public to
dispose of waste in place, Lack of community participation in waste management, No
maximum participation of the private sector in waste management.
.............................................
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
2
industri dilakukan dengan teknik
.............................................
bukanlah sesuatu yang harus dibuang
3
skala perumahan. Melalui sistem ini akan Sampah Perkotaan adalah konsep rencana
diperoleh keuntungan berupa: biaya pengelolaan sampah perlu dibuat dengan
pengangkutan dapat ditekan karena dapat tujuan mengembangkan suatu sistem
memotong mata rantai pengangkutan pengelolaaan sampah yang modern, dapat
sampah, tidak memerlukan lahan besar diandalkan dan efisien dengan teknologi
untuk TPA, dapat menghasilkan nilai yang ramah lingkungan. Dalam sistem
tambah hasil pemanfaatan sampah menjadi tersebut harus dapat melayani seluruh
barang yang memiliki nilai ekonomis, penduduk, meningkatkan standar
dapat lebih mensejahterakan petugas kesehatan masyarakat dan memberikan
pengelola kebersihan, bersifat lebih peluang bagi masyarakat dan pihak swasta
ekonomis dan ekologis, dapat lebih untuk berpartisipasi aktif.
memberdayakan masyarakat dalam Untuk mewujudkan unit pengelolaan
mengelola kebersihan kota. sampah ini perlu disusun proposal yang
Menurut keterangan A. Budiman disusun oleh Pengurus RT/RW, yang
PM, selaku Kepala Dinas Kebersihan dan berisi kebutuhan sarana dan prasarana,
Pertamanan Kota Bandar Lampung maka SDM, jadwal pelatihan kader/motivator,
diketahui bahwa kerjasama dengan prospek ke depan. Diharapkan kegiatan
masyarakat diperlukan, karena sampah Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
pada dasarnya bukan sekedar ini nantinya dapat mandiri dari penjualan
permasalahan Dinas Kebersihan dan kompos dan produk-produk turunannya
Pertamanan, namun lebih dari itu (tanaman hias, sayuran, tanaman obat).
merupakan masalah bagi setiap individu, Lingkungan menjadi bersih, teduh dan
keluarga, organisasi dan akan menjadi asri, masyarakat terjaga kesehatannya
masalah negara bila sistem perencanaan karena pengelolaan sampah merupakan
dan pelaksanaannya tidak dilakukan bagian dari perilaku hidup bersih dan
dengan terpadu dan berkelanjutan. sehat. Seharusnya masyarakat membantu
Aparat terkait sebaiknya tidak ikut petugas pemungut sampah dengan cara
secara teknis, ini untuk menghindari membuang sampah pada tempatnya dan
meningkatnya anggaran biaya memisahkan antara sampah organik dan
penyelenggaraan, selain itu keterlibatan sampah non organik, sehingga proses
aparat terkait dikahawatirkan akan pembersihan sampah dapat dilakukan
membentuk budaya masyarakat yang secara lebih cepat.
bersifat tidak peduli. Pemerintah dan Sampah organik rumah tangga yang
aparat terkait sebaiknya memposisikan segar dan lunak, sangat mudah
kewenangannya sebagai fisilitator dan dikomposkan. Pengomposan dapat
konduktor dan setiap permasalahan dilakukan secara individual di setiap
persampahan sebaiknya dimunculkan oleh rumah atau secara komunal oleh Komite
masyarakat atau organisasi sosial selaku Lingkungan RT/RW.
produsen sampah. Hal ini diharapkan a) Pengomposan Individual
terciptanya sikap masyarakat selaku Pengomposan individual apabila
individu, keluarga dan organisasi. dilakukan dengan benar dalam proses
Dalam Pengelolaan Sampah Terpadu tidak ada bau busuk, tidak keluar air
.............................................
sebagai salah satu upaya pengelolaan
4
lindi, dan higienis. Tidak memerlukan
.............................................
pengetahuan dan keterampilan masyarakat
5
unsur karbon, dicampurkan terlebih dahulu sebagai bahan pengurung
serbuk kayu gergajian. Jika pencacahan (timbunan).
secara manual, serbuk kayu dicampurkan b. Teknologi composting yang
sebelum masuk wadah pengomposan. menghasilkan kompos untuk
Aktivator yang digunakan adalah kompos digunakan sebagai pupuk maupun
yang belum selesai berproses sehingga penguat struktur tanah. Teknologi daur
mikrobanya masih aktif. ulang yang dapat menghasilkan
4. Penerapan Teknologi Pengelolaan sampah potensial, seperti: kertas,
Sampah plastic logam dan kaca/gelas.
Menurut keterangan A. Budiman Teknologi pembakaran (incenerator)
PM, selaku Kepala Dinas Kebersihan dan dan composting ini telah diterapkan oleh
Pertamanan Kota Bandar Lampung maka Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
diketahui bahwa teknologi yang digunakan Bandar Lampung di Tempat Pembuangan
untuk memecahkan permasalahan sampah Akhir (TPA) Bakung, mengingat lokasi ini
ini merupakan kombinasi tepat guna yang merupakan pusat pembuangan sampah di
meliputi teknologi pengomposan, Kota Bandar Lampung, sehingga ditempat
teknologi penanganan plastik, teknologi ini sampah harus dikurangi dan
pembuatan kertas daur ulang, Teknologi dimusnahkan baik dengan pembakaran
Pengolahan Sampah Terpadu menuju Zero (incenerator) dan composting.
Waste harus merupakan teknologi yang Dalam pengelolaan sampah
ramah lingkungan. perkotaan yang ideal, sistem manajemen
Secara terperinci teknologi yang persampahan yang dikembangkan harus
digunakan oleh Dinas Kebersihan dan merupakan sistem manajemen yang
Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam berbasis pada masyarakat yang di mulai
pengelolaan sampah ini adalah sebagai dari pengelolaan sampah di tingkat rumah
berikut: tangga. Dalam rencana pengelolaan
a. Teknologi Pembakaran (Incenerator) sampah perlu adanya metode pengolahan
Dengan cara ini dihasilkan produk sampah yang lebih baik, peningkatan
samping berupa logam bekas (skrap) peran serta dari lembaga-lembaga yang
dan uap yang dapat dikonversikan terkait dalam meningkatkan efisiensi dan
menjadi energi listrik. Keuntungan efektivitas pengelolaan sampah,
lainnya dari penggunaan alat ini meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
adalah: peningkatan aspek ekonomi yang
(1) Dapat mengurangi volume sampah mencakup upaya meningkatkan retribusi
± 75%-80% dari sumber sampah sampah dan mengurangi beban pendanaan
tanpa proses pemilahan. serta peningkatan aspek legal dalam
(2) Abu atau terak dari sisa pengelolaan sampah.
pembakaran cukup kering dan Menurut penjelasan A. Budiman
bebas dari pembusukan dan bisa PM, selaku Kepala Dinas Kebersihan dan
langsung dapat dibawa ke tempat Pertamanan Kota Bandar Lampung
penimbunan pada lahan kosong, diketahui bahwa pengelolaan sampah di
rawa ataupun daerah rendah rumah tangga dan industri merupakan
.............................................
6
bagian dari upaya pelestarian lingkungan
.............................................
hidup adalah kesatuan ruang dengan
.............................................
Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam
8
program atau kegiatan yang telah
.............................................
membuang sampah pada tempatnya,
9
pengomposan sampah merupakan Sesuai dengan penjelasan di atas
salah satu upaya untuk mengurangi maka dapat dianalisis bahwa pihak swasta
volume sampah dan apabila dikelola sudah seharusnya ikut membantu
dengan baik akan dapat menjadi pemerintah secara aktif dalam pengelolaan
penghasilan tambahan, karena hasilnya sampah rumah tangga dan industri, sebab
dapat dijual sebagai pupuk kompos. pihak swasta sebagai bagian dari
Sesuai dengan penjelasan di atas komponen yang ada di masyarakat
maka dapat dianalisis bahwa masyarakat diharapkan mendukung setiap kebijakan
seharusnya ikut membantu dan pemerintah, khususnya dalam pengelolaan
berpartisipasi dalam pengelolaan sampah sampah di rumah tangga dan industri.
rumah tangga dan industri sesuai dengan Uraian di atas sesuai dengan konsep
kemampuannya masing-masing, sebab bahwa untuk menangani permasalahan
sekecil apapun bantuan yang diberikan sampah secara menyeluruh perlu
oleh masyarakat akan sangat membantu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan.
keberhasilan pelaksanaan program yang Landfill bukan merupakan alternatif yang
telah ditetapkan sebelumnya. sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan
Sehubungan dengan hal tersebut maka dan menimbulkan masalah lingkungan.
masyarakat diharapkan meningkatkan Alternatif-alternatif tersebut harus bisa
partisipasinya dan membantu Dinas menangani semua permasalahan
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar pembuangan sampah dengan cara
Lampung dalam pengelolaan sampah mendaur-ulang semua limbah yang
rumah tangga dan industri. Hal ini secara dibuang kembali ke ekonomi masyarakat
kongkrit dapat dilakukan dengan cara atau ke alam, sehingga dapat mengurangi
memilah sampah rumah tangga yang dapat tekanan terhadap sumberdaya alam.
didaur ulang dan yang tidak dapat didaur Untuk mencapai hal tersebut, ada
ulang, sehingga pengelolaan sampah tiga asumsi dalam pengelolaan sampah
menjadi lebih efektif demi kepentingan yang harus diganti dengan tiga prinsip–
masyarakat tersebut. prinsip baru. Daripada mengasumsikan
3. Tidak maksimalnya partisipasi pihak bahwa masyarakat akan menghasilkan
swasta dalam pengelolaan sampah jumlah sampah yang terus meningkat,
Tidak maksimalnya partisipasi pihak minimisasi sampah harus dijadikan
swasta dalam pengelolaan sampah prioritas utama. Sampah yang dibuang
ditunjukkan dari tidak adanya instansi harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat
swasta yang menjadi mitra Dinas dikomposkan atau didaur-ulang secara
Kebersihan dan Pertamanan Kota optimal, daripada dibuang ke sistem
Bandar Lampung dalam pengelolaan pembuangan limbah yang tercampur
sampah, padahal pihak swasta seperti yang ada saat ini. Dan industri-
merupakan salah satu komponen yang industri harus mendesain ulang produk-
dapat membantu keberhasilan Dinas produk mereka untuk memudahkan proses
Kebersihan dan Pertamanan Kota daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini
Bandar Lampung dalam pengelolaan berlaku untuk semua jenis dan alur
sampah di rumah tangga dan industri. sampah. (Dimas Harjoko, 2005:26)
.............................................
10 Analisi Tugas dan Wewenang Dinas Kebersihan … (Lintje Anna Marpaung)
Program-program sampah kota harus pengelolaan sampah rumah tangga dan
disesuaikan dengan kondisi setempat agar industri adalah:
berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama a. Kurangnya kesadaran masyarakat
dengan kota lainnya. Terutama program- untuk membuang sampah pada
program di negara-negara berkembang tempatnya.
seharusnya tidak begitu saja mengikuti b. Kurangnya partisipasi masyarakat
pola program yang telah berhasil dalam pengelolaan sampah
dilakukan di negara-negara maju, c. Tidak maksimalnya partisipasi
mengingat perbedaan kondisi-kondisi pihak swasta dalam pengelolaan
fisik, ekonomi, hukum dan budaya. sampah
Khususnya sektor informal (tukang
sampah atau pemulung) merupakan suatu DAFTAR PUSTAKA
komponen penting dalam sistem
penanganan sampah yang ada saat ini, dan BUKU:
peningkatan kinerja mereka harus menjadi Ahmad Slamet. Teknik Mengelola
komponen utama dalam sistem Sampah Ramah Lingkungan. Bina Cipta.
penanganan sampah. Sistem untuk Bandung. 2002.
penanganan sampah organik merupakan
komponen-komponen terpenting dari suatu Armida S. Pengembangan
sistem penanganan sampah di wilayah Pariwisata Daerah Memasuki Era
perkotaan. Otonomi Daerah dan Desentralisasi.
Universitas Indonesia. Jakarta. 2006.
III. PENUTUP
Tugas dan wewenang Dinas Dimas Harjoko. Sampah dalam
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Kebijakan Pemerintah. UNS. Semarang.
Lampung dalam pengelolaan sampah 2005.
rumah tangga dan industri terdiri dari:
Josef Riwo Kaho, Prospek Otonomi
a. Menerapkan Teknik Operasional
Daerah di NegaraRepublik Indonesia;
Pengelolaan Sampah rumah tangga
Identifikasi Beberapa Faktor Yang
dan industri, dilaksanakan dengan
Mempengaruhi Penyelenggaraanya.
tahapan sistem pewadahan sebagai
Penerbit Rajawali Press. Jakarta, 2002.
pengelolaan sampah.
b. Menerapkan Sistem Kelembagaan
Muhamad A. Musa’ad, Penguatan
dan Organisasi Pengelolaan
Otonomi Daerah Dibalik Bayang-Bayang
Sampah.
Ancaman Integrasi. ITB. Bandung. 2005.
c. Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat dalam Pengelolaan
Ryaas Rasyid. Desentralisasi dalam
Sampah.
Rangka Menunjang Pembangunan
d. Penerapan Teknologi Pengelolaan
Daerah. LP3ES. Jakarta. 2004.
Sampah.
Faktor-faktor penghambat tugas dan
wewenang Dinas Kebersihan dan
.............................................
Pertamanan Kota Bandar Lampung dalam
.............................................
12 Analisi Tugas dan Wewenang Dinas Kebersihan … (Lintje Anna Marpaung)