Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

STUDI DAMPAK KEGIATAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI


WS. BRANTAS

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Yang menjadi dasar hukum untuk kegiatan ini antara lain :
1. Undang-undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan ;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan APBN ;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Jo Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 04 tahun 2015 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah ;
4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan APBN ;
5. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 33/PMK.02/2016
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air ;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 23/PRT/M/2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi ;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 30/PRT/M/2015 Tentang Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Irigasi ;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 31/PRT/M/2015 Tentang Standard an Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi

2. Gambaran Umum
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional, salah satu upaya
yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR adalah
program pembangunan irigasi baru seluas 1 juta ha dan rehabilitasi jaringan
irigasi seluas 3 juta hektar. Untuk memenuhi target pemerintah tersebut Balai
Besar Wilayah Sungai Brantas selaku pengelola daerah irigasi diatas 3000 ha di
wilayah Jawa Timur selama beberapa tahun terakhir telah melakukan beberapa
kegiatan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi di beberapa DI.
Untuk mengetahui sejauh mana dampak kegiatan rehabilitasi jaringan
irigasi yang telah dilaksanakan, maka diperlukan suatu evaluasi mengenai
kegiatan rehab jaringan irigasi yang telah dilaksanakan. Sehingga perlu
dilakukan studi yang dapat menggambarkan dampak dan efektifitas kegiatan
rehabilitasi irigasi yang sudah dilakukan terhadap perubahan pola tanam, Indeks
Pertanaman (IP) dan ketersediaan air (debit) yang berpengaruh tehadap
peningkatan produktivitas pertanian untuk ketahanan pangan.
Studi ini akan dilakukan pada beberapa Daerah Irigasi kewenangan pusat
yang di wilayah Balai Besar Wilayah Sungai Brantas yang sudah dilakukan
rehabilitasi pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan studi dampak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi wilayah
brantas ini adalah :
1. Mengetahui kondisi pola tanam pada Daerah Irigasi yang jaringan irigasinya
sudah direhabilitasi.
2. Mengetahui kondisi Indeks Pertanaman (IP) serta luas tanam pada Daerah
Irigasi yang jaringan irigasinya sudah direhabilitasi.
3. Mengetahui kondisi debit air pada jaringan irigasi yang telah direhabilitasi.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisa sejauh mana
maanfaat kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah dilakukan terhadap
peningkatan produktivitas pertanian.

C. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang Lingkup Pekerjaan Studi Dampak Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi WS
Brantas (swakelola) ini meliputi :
1. Lokasi kegiatan studi adalah jaringan irigasi yang telah dilakukan rehab
antara tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 pada WS Brantas.
2. Parameter dampak kegiatan rehabilitasi yang digunakan dalam studi ini
adalah Pola Tanam, Indeks Pertanaman dan luas tanam, serta debit air
irigasi.
3. Dampak kegiatan rehabilitasi dilakukan pada areal irigasi yang sistem
jaringan irigasinya telah dilakukan rehabilitasi secara tuntas .

D. Metode Pelaksanaan
1. Evaluasi Kondisi Pola Tanam
- Dilakukan dengan pengumpulan data pola tanam pada Daerah Irigasi
sebelum dan setalah dilakukan rehab.
- Dari data pola tanam selanjutnya dievaluasi untuk mengetahui perubahan
kondisi antara sebelum dilakukan rehab dan setelah dilakukan rehab.
2. Evaluasi Kondisi Indeks Pertanaman dan Luas Tanam
- Dilakukan dengan pengumpulan data Indeks Pertanaman (IP) dan Luas
Tanam pada Daerah Irigasi sebelum dan setalah dilakukan rehab.
- Dari data Indeks Pertanaman (IP) dan Luas Tanam selanjutnya dievaluasi
untuk mengetahui perubahan kondisi antara sebelum dilakukan rehab dan
setelah dilakukan rehab.
3. Evaluasi Kondisi Debit Air Irigasi
- Dilakukan dengan melakukan pengukuran debit langsung pada saluran
irigasi yang sistem irigasinya sudah direhab.
- Membandingkan data debit air hasil pengukuran dengan debit rencana
(Desain)

4. Analisa Dampak Hasil Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi


- Dari hasil evaluasi terhadap tiga parameter dampak tersebut selanjutnya
dianalisa untuk mengetahui bahwa kegiatan rehab jaringan irigasi telah
memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas pertanian.

E. Lokasi Kegiatan
Lokasi untuk Studi Dampak Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi WS Brantas
(swakelola) adalah sebagai berikut :
1. DI Kedung Kandang Kabupaten Malang,
2. DI Waduk Bening Kabupaten Nganjuk.
3. DI Molek Kabupaten Malang
4. DI Lodoyo Kabupaten Tulungagung

F. Pelaporan / Output Kegiatan


Output kegiatan Studi Dampak Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi WS Brantas
ini adalah Laporan dari hasil studi yang terdiri dari :
1. Laporan bulanan
2. Laporan akhir kegiatan

G. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan Studi Dampak Kegiatan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi WS Brantas (swakelola) selama 12 (dua belas) bulan.
Waktu Pelaksanaan Kegiatan kegiatan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Persiapan
2 Koordinasi
3 Pengumpulan Data Sekunder
4 Pengumpulan Data Primer
5 Pengolahan Data
6 Penyusunan Laporan
1. Latar belakang / umum
2. Maksud dan tujuan
3. Ruanglingkup kegiatan
4. Metode pelaksanaan
5. Pelaksana kegiatan / personil
6. Lokasi kegiatan
7. Pelaporan (output kegiatan = laporan kegiatan)
8. Rencana anggaran biaya
9. Waktu pelaksanaan kegiatan

H. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan dari kegiatan ini adalah :
− Persiapan
Tahapan persiapan meliputi kegiatan penyusunan Tim Penanggung
Jawab dan Pelaksanaan kegiatan, koordinasi awal pelaksanaan kegiatan,
kemudian menyusun jadwal rencana kegiatan.
− Pengumpulan Data Sekunder
Kegiatan ini meliputi pengumpulan data-data sekunder terkait dengan
pekerjaan yang dilakukan di WS Brantas yaitu pada PPK Irigasi I dengan
rentang waktu pada tahun anggaran 2014 sampai dengan 2015.
− Penelusuran Jaringan
Kegiatan ini meliputi pengumpulan data primer berupa data kerusakan
yang ada di sepanjang saluran.
− Koordinasi dan Sinkronisasi
Kegiatan ini meliputi kegiatan diskusi untuk men-sinkron-kan data
primer yang telah didapatkan dari instansi terkait pada masing-masing
daerah irigasi.
− Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
Laporan akhir pelaksanaan pekerjaan disusun oleh Tim Pelaksana
Kegiatan sebagai laporan pertanggungjawaban kegiatan kepada PPK
dan Kepala Satuan Kerja.

Anda mungkin juga menyukai