Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA KEGIATAN

Topik : Menu Gizi Seimbang Pada Balita

Sasaran : Balita

Tempat:

Hari/Tanggal :

Waktu : 30 menit

Metode : Ceramah dan tanya jawab

Demonstrator :

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan demontrasi Menu Gizi Seimbang Pada Balita


(pembuatan menu gizi seimbang), diharapkan dapat memahami dan
mengaplikasikan hal tersebut untuk mencegah kekurangan nutrisi.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan demontrasi, peserta diharapkan dapat :

a. Orang tua mampu mengetahui tentang gizi seimbang


b. Orang tua mengetahui kebutuhan gizi pada balita
c. Orang tua mengetahui contoh cara pembuatan menu gizi seimbang yang
menarik pada balita
d. Orang tua mengaplikasikan cara pembuatan menu gizi seimbang yang
menarik pada balita

B. Materi

(Terlampir)
C. Media
1. Alat dan bahan pembuatan menu gizi seimbang
2. Leaflet.
3. Lembar balik
D. Setting Tempat

2 3
1

Keterangan :
1. Pembawa acara
2. Penyaji dan demonstrator
3. Alat-alat peraga
4. Meja
Fasilitator
Peserta
observer

E. Rencana Kegiatan

NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA


1. 5 menit PEMBUKAAN 1. Menjawab
2. Mendengarkan
1. Mengucapkan salam
3. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
4. Kontrak waktu
2. 20 menit KEGIATAN INTI
1. Melakukan apersepsi 1. Menjawab dan
2. Memberi reinforcement positif
memperhatikan
3. Menyebutkan pengertian gizi
2. Memperhatikan
seimbang 3. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan kebutuhan gizi
memperhatikan
pada balita 4. Mendengarkan dan
5. Memberikan kesempatan
memperhatikan
peserta untuk bertanya 5. Memberikan
6. Memberi reinforcement positif
pertanyaan
7. Menjelaskan makanan gizi
6. Mendengarkan dan
seimbang pada balita
memperhatikan
8. Memberi kesempatan peserta
7. Mendengarkan dan
untuk bertanya
memperhatikan
9. Memberi reinforcement positif
8. Mendengarkan dan
10. Menjelaskan upaya
memperhatikan
memberikan makanan pada
9. Memberikan
balita
pertanyaan
11. Menjelaskan teknik memasak
10. Mengajukan
makanan balita
pendapat
12. Menjelaskan alat dan bahan
pembuatan menu gizi seimbang
13. Menjelaskan cara pembuatan
menu gizi seimbang
14. Memberi kesempatan peserta
lain untuk menjawab
15. Memberi reinforcement positif
3. 7 menit PENUTUP
1. Evaluasi tentang cara 1. Menjawab
pembuatan menu gizi seimbang pertanyaan
pada balita
2. Bersama peserta menyimpulkan
2. Bersama-sama
demontrasi yang telah
menyimpulkan
dilakukan
3. Melakukan terminasi 3. Memperhatikan
4. Memberikan salam untuk 4. Menjawab salam
menutup pertemuan
F. Pengorganisasian Kelompok
1. Moderator : Wike Novria
Tugas :
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan diri dan anggota serta pembimbing akademik
3. Menyampaikan tujuan dari demontrasi
4. Membuat kontrak waktu dengan peserta
5. Mempersilahkan presentator untuk memulai demontrasi
6. Membuka sesi tanya jawab
7. Menutup acara demontrasi

2. Demonstrator : Vany Anggraini


Tugas :
1. Mempresentasikan isi demontrasi
2. Memberikan dan menjawab pertanyaan
3. Menyimpulkan hasil demontrasi

3. Notulen :Indah Anggia Fisqi


Tugas :
1. Mengamati jalannya proses penyuluhan
2. Mencatat pertanyaan yang dilontarkan dan jawabannya
3. Membuat laporan hasil penyuluhan

4. Observer : Delviayana
Tugas :
1. Mengamati jalannya proses penyuluhan
2. Melaporkan hasil pengamatan dari kegiatan penyuluhan
5. Fasilitator : Dery Haditya Permana
Tugas :
1. Membuat absensi
2. Menyediakan leaflet dan membagikannya ke audiens
3. Menyediakan properti dan peralatan yang diperlukan untuk
penyuluhan

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Ruang kondusif untuk kegiatan.
b) Peralatan memadai dan berfungsi.
c) Media dan materi tersedia dan memadai.
d) SDM memadai.
2. Evaluasi Proses
a) Ketepatan waktu pelaksanaan.
b) Peran serta aktif dari audiens.
c) Kesesuaian peran dan fungsi dari demontrasi.
d) Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.

3. Evaluasi Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
a. Tes lisan
1) Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung
kepada audiens tentang demontrasi yang akan dijelaskan.
2) Bila audiens dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang
diajukan, maka dikategorikan pengetahuan baik.
Lampiran Materi

A. Defenisi
Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan manfaat

untuk kesehatan. Al Gizzai juga dapat diartikan sari makanan yang bermanfaat

untuk untuk kesehatan. Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari cara

memberikan makanan yang sebaik-baiknya agar tubuh selalu dalam kesehatan

yang optimal.
Zat gizi adalah senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam makananyang

pada gilirannya diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan tubuh

kita (Paath, 2005).


Gizi seimbang adaah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi

dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku

hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah

masalah gizi.
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari

yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang

cukup (karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral) tidak berlebihan dan

tidak kekurangan. Menu seimbang yaitu menu yang terdiri dari

beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga

memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel

tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier,

2001).
Gizi yang baik sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang bagi anak-

anak yang normal ditinjau dari segi umur, anak balita yaitu anak yang berumur

dibawah lima tahun, merupakan anak yang sedang dalam masa tumbuh

kembang adalah merupakan golongan yang paling rawan terhadap kekurangan

kalori protein (Back, 2000).


B. Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energy dan

protein. Balita Usia 1-3 tahun jenis makanan yang disukai anak balita diusia

ini biasanya adalah makanan yang manis-manis, seperti coklat, permen es

krim, dll. Pada usia ini sebaiknya makanan yang banyak mengandung gula

dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (carries). Pada usia ini

biasanya anak sangat rentang terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan

vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat

mebgakibatkan gangguan fungsi mata, sedangkan kekurangan kalori dan

protein dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan anak.


Di bawah ini adalah angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan pada

bayi dan balita (per orang per hari).

Umur ( Bulan ) Bentuk Makanan


0-4 ASI Eksklusif
4-6 Makanan lumat
6 - 12 Makanan lembek
12 - 24 Makanan keluarga
1-1½ piring nasi/pengganti
2-3 potong lauk hewani
1-2 potong lauk nabati
½ mangkuk sayur
2-3 potong buah-buahan
1 gelas susu
24 ke atas 1-3 piring nasi/pengganti
2-3 potong lauk hewani
1-2 potong lauk nabati
1-1½ mangkuk sayur
2-3 potong buah-

C. Makanan Gizi Sehat Seimbang Anak Balita


Makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari harus beraneka ragam

dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak

berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM : 2002). Bahan makanan sehat

seimbang dikelompokan menjadi tiga fungsi utama gizi atau disebut juga

dengan triguna makanan yaitu diantaranya :


a. Sumber zat tenaga, yaitu padi-padian atau serelia seperti beras, jagung dan

gandum, sagu, umbi-umbian seperti ubi, singkong, dan talas; serta hasil

olahannya seperti tepung-tepungan, mie, roti, macaroni, havermount, dan

bihun. Sumber zat tenaga dalam piramida makanan.


b. Sumber zat pembangun, yaitu sumber protein hewani, seperti daging,

ayam, telur, susu


dan keju; serta sumber protein nabati seperti kacang-kacangan berupa kacang

kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo; serta hasil

olahanya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.


c. Sumber zat pembangun dalam piramida makanan seperti pada Gambar 1

pada level
tengah atau posisi ditengah dengan jumlah lebih banyak dari zat pengatur.

D. Upaya Memberikan makanan Untuk balita


a. Berikan makanan 5-6 kali sehari, pada masa ini lambung anak belum mampu

mengakomdasi porsi makan 3 kali sehari. Mereka perlu makan lebih sering,

sekitar 5-6 kali sehari (3 kali makanan berat dirambah cemilan sehat).
b. Berikan porsi kecil, batita di kenal sebagai anak yang mempunyai nafsu

makan yang naik turun. Terkadang makan dengan makan dengan porsi banyak

dan kadang makan dengan porsi sedikit, namun tetap bisa tumbuh dengan

sehat. Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan (Sitorus, 2009).
c. Makan Makanan Beranekaragam, artinya dalam sekali makan mencakup

makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah, dan air yang porsinya harus sesuai

dengan kebutuhan. Makanan yang dikonsumsi dari tiap jenis juga harus

bervariasi. Contoh. Jenis lauk yang dikonsumsi tidak selalu telur, tapi juga

ikan, ayam, dan lain sebagainya.


E. Teknik Memasak Untuk Anak Balita
Proses pemasakan bahan makanan menurut (Kamus Besar Indonesia,

1995:186) merupakan proses kegiatan terhadap bahan makanan dari bahan

mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Pemasakan bahan makanan

perlu diperhatikan karena proses kehilangan zat-zat gizi terjadi pada saat

proses pemasakan, tetapi juga perlu diperhatikan proses pemasakan yang

tepat untuk anak balita, beberapa proses perlu diperhatikan menurut Ai


Nurhayati dan Sudewi Yogha (2008) dalam mengolah makanan untuk anak

balita adalah :
a. Pengolahan bahan makanan dengan cara menggoreng, yaitu cara

memasak makanan
dengan menggunakan minyak panas.
b. Pengolahan makanan dengan cara dikukus, yaitu cara memasak makanan

dengan alat yang disebut dandang, risopan atau sublukan. Makanan

dimasak dengan uap air yang mendidih yang ada dibawah alat memasak.
c. Pengolahan bahan makanan dengan cara merebus, yaitu dengan cara

memasak makanan dengan mengunakan air panas secara langsung.

Makanan dimasukan kedalam air yang mendidih dan ditunggu sampai

masak.
d. Pengolahan bahan makanan dengan cara menumis, yaitu cara memasak

makanan dengan menggunakan sedikit minyak atau margarine sampai

makanan cukup layu dan yang biasanya ditumis adalah sayuran dan

bumbu-bumbu.
Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam pembuatan makanan untuk

anak balita yang mengalami status gizi kurang agar terlihat lebih menarik menurut

Moehyi (dalam Cahya : 2009) yaitu :


a. Aroma Makanan. Aroma yang disebarkan oleh makanan merupakan

daya tarik yang sangat kuat dan mampu merangsang anak balita

sehingga membangkitkan selera. Tetapi untuk anak balita sebaiknya

tidak berbau tajam sehingga tidak menyengat penciuman anak balita.


b. Bumbu masakan dan bahan penyedap. Berbagai macam rempah-

rempah digunakan sebagai bumbu masak untuk memberikan rasa pada

makanan. Selain rempah-rempah rasa makanan dapat diperbaiki atau di

pertinggi dengan bahan penyedap. Tetapi untuk makanan anak balita

gizi kurang, bumbu yang digunakan sebaiknya tidak tajam, tidak


pedas, tidak asam dan sebisa mungkin menggunakan bahan penyedap

yang alami, seperti menambahkan gula putih ke dalam masakan


c. Keempukan makanan. Anak balita masih mempunyai pencernaan yang

belum sempurna dan kemampuan mengunyah yang masih sangat

kurang sehingga makanan yang diberikan untuk anak balita harus

empuk dan tidak alot.


d. Kerenyahan makanan. Makanan yang dimasak menjadi kering tetapi

tidak keras sehingga enak dimakan. Misalnya menggoren kerupuk

yang salah akan menghasilkan kerupuk yang keras dan tidak renyah.
e. Penyajian menarik
Bila perlu makanan disajikan dengan hiasan, selain itu disajikan

dalamkeadaan yang bersih, terhindar dari pencemaran yang dapat

membahayakankesehatan.
f. Variasi Makanan
Pada awal usia balita gigi sudah mulai tumbuh sampai usia 2 ½ tahun,

sehingga anak dapat mengunyah lebih baik lagi, berilah makanan yang

teksturnya lembut, potongannya kecil dan mempunyai bentuk yang

menarik serta harus bervariasi bahan makanannya. Bagi balita maupun

orang dewasa, variasi makanan sangat mempengaruhi nafsu makan.

Jadi selain menjamin agar makanan balita sudah lengkap dengan

makanan utama dan makanan penutup, juga penting memberi beragam

variasi makanan dalam menunya daging merah, ayam atau unggas,

ikan, macam-macam buah dan sayuran, susu, sereal, nasi, pasta dan

kentang. Makanan dengan jenis berbeda, walau masih dalam kelompok

yang sama, mengandung nutrisi yang berbeda pula (Almatsier, 2005).

F. Cara Membuat Variasi Menu Gizi Seimbang


Untuk memasak menu gizi seimbang, bahan-bahan dan cara pembuatannya

sangat mudah. Berikut ini adalah beberapa bahan dan langkah-langkah dalam

membuat menu gizi seimbang untuk anak balita.

 Nasi dicetak dengan mangkok kecil

 Wortel potong kecil-kecil

 Tahu 1 potongan kecil,

 Daging ayam

 Telur 1

 Sayur bayam

 Buah Pisang

Cara Membuat:

1. Langkah pertama siapkan bahan yang sudah dimasak sebelumnya seperti

nasi, daging ayam, wortel, sayur dan telur yang sudah direbus.

2. Selanjutnya letakan di piring yang telah disiapkan, kemudian hias tampilan

makanan menjadi lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
---------------------. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Beck.M. 2000. Ilmu Gizi dan Diet. Jakarta

Paath. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Sitorus, Ronald. 2009. Makanan Sehat dan bergizi. Bandung : Yrama Widya

Depkes RI. 2006. Jurnal Penelitian gizi dan Makanan. Bogor : Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai