Anda di halaman 1dari 4

VIII : INDAH TRIANA PUTRI

Indikator:

Dampak negatif IPTEK dalam aspek hukum, pertahanan, dan keamanan

LANDASAN HUKUM:

1. Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 berbunyi bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
2. Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha mempertahankan dan keamanan negara.
3. pasal 30 ayat (2) UUD 1945 berbunyi bahwa Usaha pertahanan dan keamanan negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama
dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
PENGARUH NEGATIF IPTEK DALAM ASPEK HUKUM,
PERTAHANAN, DAN KEAMANAN

Pengaruh negatif kemajuan teknologi juga dapat dirasakan pada aspek hukum,
pertahanan, dan keamanan. Dampak negatif iptek terhadap hukum, pertahanan, dan
keamanan yaitu :

1. Aksi radikal

Radikalisme (sejarah), sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur dengan
tujuan mencapai kemerdekaan atau pembaruan electoral yang mencakup mereka yang
berusaha mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi hak milik dan kebebasan
pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme.

Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad


Nasir, penyebaran paham radikalisme sekarang ini tidak hanya melalui kampus namun juga
lewat media sosial.

Contohnya aksi radikal yang dilakukan oleh ISIS yang menggunakan media sosial
untuk menarik perhatian anak-anak muda. Pertama muncul dengan membuat video cuplikan
film Flames of War, yang dikemas secara profesional dengan gaya film laga Hollywood

2. Makar

makar adalah sebuah tindakan yang dilakukan untuk menjatuhkan pemerintahan yang
dilakukan baik dengan akal busuk atau dengan melakukan penyerangan.

Contohnya penggunaan dan penyebaran tagar #2019gantipresiden merupakan gejala


makar. Mulai dari aksi itu bukan hanya di sosial media, tapi juga telah menggalang massa di
ruang publik, aksi tagar dilakukan bukan di masa kampanye, penggunaan tagar kerap
mengandung unsur penyebaran kebencian pada pemimpin yang sedang berkuasa, aksi massa
tagar #2019gantipresiden berpotensi timbulkan permusuhan dan perpecahan, dan lain-lain.

3. Tindakan anarkis dari masyarakat

Munculnya beberapa kasus cyber crime di Indonesia, merupakan fenomena, seperti


pencurian kartu kredit, hacking terhadap berbagai situs, penyadapan transmisi data orang lain,
(misalnya email), dan manipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak
dikehendaki ke dalam programer komputer.
4. terorisme

Walau internet bukan teknologi yang baru muncul, namun penggunaannya semakin
disukai karena dampaknya lebih luas dan mampu menarik perhatian banyak orang. Sekedar
untuk menggambarkan pertumbuhannya, silahkan lihat data berikut ini yang diambil dari
materi Prof. Gabriel Weimann, seorang pakar ilmu sosial yang membahas tentang
perkembangan terorisme global:

 Tahun 1992: ditemukan 12 situs web yang mengandung materi teroris


 Tahun 2003: ditemukan 2,650 situs web yang mengandung materi teroris
 September 2015: sekitar 9,800 situs web mengandung materi teroris

Selain 4 hal diatas Pengaruh negatif lainnya yaitu :

1. Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara


semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara
dan polisi.
2. Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara
global. Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak
dipenuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu
stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Penyalahgunaan satelit oleh para teroris seperti, melacak kondisi tempat mereka akan
melakukan kejahatan.
4. Melalui media internet, pelaku teroris dapat berkomunikasi dengan sesama teroris
maupun untuk mencari pengikut.
5. Berkaitan dengan teknologi senjata pemusnah massal (Weapon of Mass Destruction /
WMD) seperti senjata nuklir dan senjata biologi, dikhawatirkan akan menjadi ancaman
terbesar bagi suatu negara bila digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
6. Perkembangan yang cepat dari teknologi informasi beserta teknologi perang lainnya
memungkinkan menciptakan jenis perang yang secara kualitatif berbeda, seperti pada
Perang Teluk, perang dimana penguasaan pengetahuan mengungguli senjata dan
taktik.

Tindakan-tindakan tersebut tentunya dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan


nasional, serta persatuan dan kesatuan bangsa.
SOAL
1. Yang tidak termasuk dampak negatif iptek dalam aspek hukum, pertahanan, dan
keamanan adalah ...
a. Aksi radikal
b. Makar
c. Tindakan anarkis masyarakat
d. Terorisme
e. Munculnya gejala westernisasi

2. Penyalahgunaan satelit oleh para teroris seperti, melacak kondisi tempat mereka akan
melakukan kejahatan merukan dampak negatif iptek dalam aspek ...
a. Politik
b. Sosial
c. Budaya
d. Pertahanan dan keamanan
e. Ekonomi

3. Penggunaan dan penyebaran tagar #2019gantipresiden merupakan gejala makar


merupakan contoh dari ...
a. Aksi radikal
b. Makar
c. Tindakan anarkis masyarakat
d. Terorisme
e. Gejala westernisasi

Anda mungkin juga menyukai