Anda di halaman 1dari 15

ASKEB KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITY PADA KELUARGA Tn. “M”


DI DUSUN ULU PARANG DESA MATTIRO WALIE
KEC. KINDANG KAB. BULUKUMBA

A. Struktur dan Sifat Keluarga

1. Struktur
Nama KK : Tn. Mansyur
Umur : 38 Tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dusun ulu parang Desa mattiro walie Kec. Kindang kab. Bulukumba.

Daftar anggota keluarga.


No Nama Umur Status Pendidikan Pekerjaan
Hubungan
L P
1 Hani Istri 35 thn Kawin SMP IRT
2 Munir Anak 16 thn Belum SMP Pelajar
nikah
3 Fahri Anak 13 thn Belum SD Pelajar
nikah
4 Ilham Anak 10 thn Belum - Pelajar
nikah
5 Aril Anak 10 hari Belum - -
nikah
Genogram

2. Sifat Keluarga
 Tipe keluarga
Merupakan keluarga inti yang terdiri dari 6 orang dengan suami yang paling dominan dalam
pengambilan keputusan.
 Hubungan dengan anggota keluarga cukup harmonis.
3. Kegiatan sehari-hari
 Kebiasaan makan keluarga sehari-hari baik, dengan makanan pokok berupa nasi serta komposisi
makanannya meliputi lauk pauk dengan frekuensi 3x sehari, kondisi fisik keluarga cukup baik.
 Kebiasaan tidur/istirahat, siang hari tidak teratur, malam hari tidur pukul 22.00 wita bagun pagi
pukul 05.00 wita.
 Kebiasaan rekreasi, keluarga pernah melakukan rekreasi ke Tanjung Bira pada waktu liburan
sekolah dan waktu santai lebih banyak digunakan untuk menonton TV bersama di rumah.
 Kebiasaan hidup sehari-hari : Tn. Mansyur bekerja sebagai petani dengan aktifitas sehari-hari
yaitu bangun tidur, sholat, mandi, kemudian sarapan pagi, kemudian berangkat kesawah sekitar
pukul 07.00 wita, sedangkan istrinya melakukan pekerjaan rumah yaitu memasak, mencuci dan
membersihkan rumah.
 Kebersihan diri (Personal hygien), kebersihan diri anggota keluarga baik, mandi 2x sehari
dengan memakai sabun dan menyikat gigi memakai pasta gigi.

B. Faktor-faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya.

1. Penghasilan
 Pekerjaan kepala keluarga adalah petani.
 Penghasilan : ± Rp 1.000.000/ tahun
 Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
 Simpanan keluarga di simpan sendiri.
2. Suku dan agama
Bapak dan ibu berasal dari Bonto Nyelleng, Bapak dan Ibu cukup taat melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya.
3. Peranan anggota keluarga.
 Ayah sebagai pencari nafkah.
 Ibu mengatur urusan rumah tangga.
4. Hubungan keluarga dengan masyarakat.
Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik.

C. Faktor Lingkungan

1. Rumah
Keluarga masih menumpang di rumah Orang tua dengan bentuk rumah batu, dengan ukuran
luas 6 x 5 meter.

Denah rumah.
Halaman Rumah
 Ventilasi rumah cukup sehingga pertukaran udara keluae masuk cukup.
 Ruangan dalam rumah cukup mendapat cahaya sinar matahari.
 Pengaturan dan kebersihan perabot rumah tangga cukup baik dan halaman depan rumah tertata
berbagai macam pohon dan bunga sedangkan bagian belakang ditanami pohon coklat.
 Keluarga mempunyai kamar mandi sendiri.

2. Sumber air bersih.


Sumber air bersih keluarga adalah air leden, keadaan air bersih, jernih, tidak bau dan tidak
berwarna. Keluarga meminum air yang sudah di masak.
3. Tempat pembuangan
 Keluarga tidak mempunyai WC dan BAB di sungai.
 Keluarga membuang sampah di sungai.
 SPAL keluarga adalah SPAL terbuka.
 Lingkungan rumah cukup baik, jarak rumah keluarga dengan tetangga berjarak ± 2 meter dan
cukup aman dari gangguan kejahatan.
4. Fasilitas hiburan
Keluarga memiliki TV 20 inci sebagai sarana hiburan dan sumber informasi keluarga.
5. Fasilitas sosial dan kesehatan yang ada.
Lingkungan sosial keluarga tidak begitu ramai, fasilitas sosial yang cukup jauh dari
rumah yaitu mesjid dan sekolah sedangkan transportasi kurang lancar, sarana kesehatan pun
cukup jauh dari rumah.

D. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat kesehatan keluarga umumnya cukup baik, kepala keluarga merokok dan tidak minum
minuman beralkohol dan tidak mengkonsumsi narkoba. Keluhan utama yang sering dialami
adalah badan terasa pegal-pegal karena terlalu capek dan apabila diurut maka akan hilang
dengan sendirinya.
2. Keluarga berencana
Sebelum hamil ibu menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan, ibu merasa cocok dan tidak
ada keluhan yang dirasakan. Setelah 40 hari melahirkan ibu berencana menggunakan kembali
alat kontrasepsi suntik.
3. Imunisasi.
Anak yang pertama, kedua dan ketiga mendapat imunisasi tetapi tidak lengkap sedangkan
anaknya terakhir (Aril) sama sekali belum mendapat imunisasi.

E. Pengkajian / Pemeriksaan Fisik

Sehubungan dengan riwayat kesehatan umum keluarga, maka dilakukan pemeriksaan fisik
anggota keluarga dan hasilnya sebagai berikut :
Bapak TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/i
Ibu TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/i
Mertua TD : 130/90 mmHg
N : 80 x/i
Anak (1) TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/i
Aril (10 hr) S : 36,8 ºC.

F. Pengkajian / Pemeriksaan Psikososial

 Status Emosional
Tingkat emosional anggota keluarga baik dan bila ada masalah umumnya dapat diselesaikan
dengan baik, hanya anak (Aril) sangat rewel dan manja. Bila ada kemauannya dan ibu belum
bisa mengerti sehingga menangis sebagai kompensasinya.
 Konsep diri
Bapak cenderung agak cerewet banyak bicara dan ibu juga sangat sibuk mengurus keluarga
dan lain-lain sehingga agak repot dalam pekerjaan sehari-hari.
 Pola Interaksi/Komunikasi.
Pola interaksi keluarga cukup baik dan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa bugis
konjo.
 Pola pertahanan dalam keluarga.
Sebagai kepala keluarga suami disegani oleh isterinya dan anggota keluarga, permasalahan dan
konflik yang terjadi dalam keluarga dibicarakan dan diselesaikan dengan baik
(dimusyawarahkan) demikian pula dengan permasalahan dengan tetangga / masyarakat
disekelilingnya.

G. Pengkajian Pengetahuan Keluarga Tentang Imunisasi dan Tumbuh Kembang


Kesehatan.

Keluarga tahu tentang pentingnya imunisasi dan menyadari gizi penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak.

H. Harapan Keluarga Terhadap Bidan.

Agar ibu sering datang jika waktu posyandu tiba sehingga bidan dapat membantu mengatasi
masalahnya dalam bidang kesehatan khususnya dalam hal pemberian imunisasi.

II. Analisa Data


A. Format analisa data keluarga.
No DATA ANALISA DATA
1. Ds : Ibu Mengatakan Umur Bayinya 15 Anak belum mendapat imunisasi.
Hari Dan Belum Pernah Di Imunisasi.
Do: Tidak Ada Bukti Fisik Yang
Mendukung Anak Telah Di Imunisasi.
Ds : Ibu Mengatakan Bab Di Sungai.
Do: Tidak terdapat WC di sekitar rumah
Kurangnya pengetahuan keluarga
2.
tentang kesehatan lingkungan.
III. Prioritas Masalah
1. Imunisasi
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah dan Bayi belum mendapat imunisasi
1. ancaman 2/3 x 1 2/3 dan perlu segera diberi.
kesehatan
Kemungkinan Sarana untuk mengatasi masalah
masalah untuk di kurang dapat terjangkau
2. ubah ½x2 1 disebabkan jarak yang jauh dan
sarana transportasi pun kurang.

Adanya kemauan keluarga untuk


Potensi masalah membawa ke posyandu atau
3. untuk di ubah 3/3 x 1 1 PKM untuk melakukan
imunisasi.

Keluarga (ibu) menyadari


4. Masalah yang 2/2 x 1 1 masalah tetapi belum segera di
menonjol berikan.
TOTAL 3 2/3
2. Kesehatan Lingkungan
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah Kurangnya pengetahuan
1. dan pencegahan 2/3 x 1 2/3 keluarga tentang kesehatan
lingkungan.
Kemungkinan Adanya kesadaran dan
2. masalah untuk ½x1 1 kemauan dari keluarga untuk
di ubah membuat WC sendiri.
Adanya keinginan keluarga
Potensial untuk memperbaiki kesehatan
3. pencegahan 1/3 x 1 1/3 lingkungan meskipun sangat
rendah.

Penonjolan
4. masalah 0/2 x 1 0 Masalah tidak dirasakan

TOTAL 2

IV. Prioritas Masyarakat.


Berdasarkan hasil pembobotan masalah di atas maka urutan profil masalah kesehatan “ Tn.
Mansyur” dapat disusun sebagai berikut :
Prioritas I : Imunisasi
Prioritas II s: Kesehatan lingkungan.

V. Rencana Asuhan Kebidanan Komunity Pada Keluarga Tn. M


Data I
Masalah : Bayi belum mendapat imunisasi.
Ds : Ibu mengatakan umur bayinya 15 hari dan belum pernah di imunisasi.
Do : Tidak ada bukti fisik yang mendukung anak telah di imunisasi.
Tujuan : Ibu mengerti dan mengetahui manfaat dari pemberian imunisasi.
Kriteria : Diharapkan ibu dapat mengetahui manfaat imunisasi, jenis-jenis imunisasi, efek
samping/penyakit yang bisa terjadi apabila bayi tidak di imunisasi dan dapat mengerti tentang
pemberian imunisasi.
Intervensi, tanggal 04 Maret 2008

1. Beritahu ibu tentang manfaat imunisasi.

Rasional : Agar ibu dapat mengetahui manfaat dari pemberian imunisasi.

2. Beritahu ibu tentang janis-jenis imunisasi pada bayi.

Rasional : Diharapkan ibu dapat mengetahui jenis-jenis imunisasi.

3. Beritahu ibu tentang dampak yang bisa terjadi jika bayi tidak di imunisasi.

Rasional : Dengan mengetahui dampak yang dapat terjadi, ibu termotivasi untuk segera
membawa bayinya untuk di imunisasi.

4. Anjurkan ibu untuk membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas.

Rasional : Di harapkan ibu dapat membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas terdekat
untuk mendapat imunisasi serta vitamin A.

Data II
Masalah : Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan.
Ds : Ibu mengatakan BAB disungai.
Do : Tidak terdapat WC disekitar rumah.
Tujuan : Agar keluarga mengerti dampak lingkungan yang tidak bersih terhadap kesehatan.
Kriteria : Keluarga memiliki WC sendiri.
1. Berikan penjelasan pada keluarga tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada keluarga, keluarga akan menyadari untuk
menjaga kesehatan lingkungan.
2. Anjurkan pada keluarga untuk membuat WC.
Rasional : Agar tidak terjadi pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan bebagai
penyakit.
VI. Implementasi
Selasa, 04 Maret 2008
(Data I)

1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya imunisasi, yaitu :

Manfaat : Agar bayi dan balita tidak mudah terserang penyakit.


Tujuan : Untuk mencegah penyakit TBC, hepatitis, polio, diptheri, tetanus dan campak serta menambah
kekebalan tubuh.
Sasaran : Pada semua bayi dan balita yang mendapatkan imunisasi.

2. menganjurkan ibu untuk membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas terdekat


untuk mendapatkan imunisasi.

(Data II)
Selasa, 04 Maret 2008

1. Memberikan penjelasan pada keluarga tentang pentingnya menjaga kesehatan


lingkungan.
2. Menganjurkan keluarga untuk membuat WC sendiri.

VII. Evaluasi
(Data I)
Selasa, 04 Maret 2008

1. Ibu mengerti tentang manfaat pemberian imunisasi.


2. ibu bersedia datang ke bidan untuk memberikan imunisasi pada anaknya.

(Data II)
Selasa, 04 Maret 2008

1. Keluarga mengerti tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.


2. keluarga bersedia membuat WC sendiri.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Judul : Imunisasi
Sub Judul : Imunisasi pada bayi
Waktu : 20 – 25 menit.
Tempat : Dusun Sengon
Sasaran : Anak Tn. “E”

I. TIU (Tujuan Instruksional Umum)

Setelah penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti tentang imunisasi pada
bayi.

II. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


Setelah penyuluhan ibu-ibu diharapkan mampu:
 Menjelaskan pengertian imunisasi.
 Mengetahui tujuan pemberian imunisasi.
 Mengetahui macam-macam imunisasi pada bayi.
 Mengetahui efek samping dari imunisasi.
 Mengetahui dampak yang dapat timbul pada bayi yang tidak di imunisasi.

III. Materi
 Pengertian imunisasi.
 Tujuan pemberian imunisasi pada bayi.
 Macam-macam imunisasi.
 Efek samping dari pemberian imunisasi.
 Dampak yang dapat timbul pada bayi yang tidak di imunisasi.
IV. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab.

V. Media
Karton manila.

VI. Sasaran : Bayi dan Balita (Bayi Tn.”M”)

VII Sumber :
Direktorat Jendral Penyakit Menular Seksual Penyekatan Lingkar Modul Latihan Petugas
Imunisasi Edisi Ketujuh, 2000, Jakarta.
MATERI

1. Pengertian imunisasi.
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap
penyakit tertentu.

2. Tujuan pemberian imunisasi.


Tujuan pemberian Imunisasi adalah untuk mencegah infeksi penyakit apabila terjadi penyakit
tidak akan terlalu parah.
3. Macam-macam Imunisasi
a. Imunisasi BCG
Tujuannya membuat kekebalan aktif terhadap penyakit tuberculosis(TBC), vaksin BCG
mengandung kuman Bacillus Calmmathe Guerin yang terbuat dari bibit penyakit/kuman
terhadap yang sudah dicemarkan. Pemberian vaksin BCG pada bayi umur 0-11 bulan tapi
sebaiknya diberikan pada umur 0-2 bulan dengan dosis 0,05 cc.
b. Imunisasi DPT.
Tujuannya untuk memberikan kekebalan aktif dan bersamaan terhadap penyakit difteri,
pertusis dan tetanus. Jadwal pemberian vaksin DPT pada bayi umur 2-11 bulan sebanyak tiga
kali suntikan dengan interval 4 minggu secara IM dan imunisasi DT kembali pada usia 5-6
tahun (kelas1-6 SD).
c. Imunisasi polio.
Tujuannya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit polio. Jadwal pemberian vaksin
polio pada bayi umur 2-11 bulan sebanyak 3 kali dengan dosis 2 tetes dengan interval 4 minggu.
Pemberian ulang 11/2-2 tahun, menjelang umur 5 tahun dan pada umur 10 tahun.
d. Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B rekombinan di kombinasikan untuk imunisasi aktif yang disebabkan oleh
virus hapatitis B. pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0-11 bulan sebanyak 3 kali.
e. Imunisasi Campak.
Tujuannya untuk mendapatkan kekebalan yerhadap penyakit campak. Jadwak pemberian
imunisasi campak pada umur 9-11 bulan dengan 1 kali pemberian dengan dosis 0,5 cc dengan
suntikan subcutan.
4. Efek samping dari pemberian imunisasi.
a. Imunisasi BCG
Kadang-kadang terjadi peradangan atau abses.
b. Imunisasi DPT
Panas
Rasa sakit di daerah suntikan
Peradangan
Kajang-kejang
c. Imunisasi polio.
Umumnya tidak ada
d. imunisasi hepatitis B
Umumnya tidak ada.
e. Imunisasi campak
Panas
Kadang-kadang disertai kemerahan.

5. Dampak yang dapat timbul pada bayi yang tidak di imunisasi.


 Poliometlytis (Kelumpuhan)
 Campak (Measles)
 Pertusis (Batuk 100 hari)
 Tetanus
 Tuberculosis (TBC)
 Hepatitis B (Penyakit kuning).

Anda mungkin juga menyukai