Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan penggunaan APD di

intalasi gizi RSU Anutapuara Palu yang telah diuraikan, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Potensi bahaya dan keselamatan kerja di instalasi gizi RSU Anutapura

Palu dapat dilihat dari faktor lingkungan, yang sangat berpotensi adalah

lantai yang licin di beberapa tempat yaitu gudang, persiapan, produksi, dan

pencucian alat sebanyak 4% dengan potensi bahaya kecelakaan kerja

adalah terpeleset.

2. Penggunaan alat pelindung diri di instalasi gizi RSU Anutapura Palu

belum optimal. Hal ini dilihat dari observasi I, II dan III, dimana yang

menggunakan topi sebayak 20%, celemek 70%, masker 30%, Sarung

tangan 30% dan sepatu/sendal 100%, APD yang hanya digunakan oleh

sebagian pegawai saja. Kesadaran pegawai untuk menggunakan APD

sebagai bagian dari kebutuhan untuk mencapai K3 masih rendah. Jenis

APD yang digunakan oleh seluruh staf hanya alat pelindung kaki.

3. Kriteria alat pelindung diri di instalasi gizi RSU Anutapura Palu telah

terpenuhi sebanyak 100% yaitu mampu memberikan perlindungan efektif

kepada pekerja atas potensi bahaya; nyaman dipakai dan tidak menjadi

beban tambahan bagi pemakainya; bentuknya cukup menarik sehingga staf

118
119

tidak malu memakainya; tidak menimbulkan gangguan pada pemakainya;

mudah untuk dipakai dan dilepas kembali; serta tidak mengganggu

penglihatan, pendengaran dan pernapasan saat dipakai dalam waktu cukup

lama.

4. Pemilihan alat pelindung diri di instalasi gizi RSU Anutapura Palu yang

digunakan telah sesuai sebanyak 100% dengan kebutuhan kerja pegawai

dan potensi bahaya yang ada sehingga APD tersebut sesuai dengan potensi

bahaya yang ada.

5. Penyimpanan alat pelindung diri di instalasi gizi RSU Anutapura Palu

tidak dilakukan sebanyak 100%, karena tidak disediakan lokasi khusus

bagi pegawai untuk menyimpan APD, sehingga pegawai menyimpan APD

dengan cara digantung pada pintu atau jendela. Selain itu, SPO terkait

penyimpanan APD juga belum dibuat dengan jelas.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka berikut adalah beberapa saran

yang dapat direkomendasikan:

1. Bagi pihak manajemen RSU Anutapura Palu, khususnya bagian K3,

sebaiknya menyediakan lemari khsuus sebagai tempat penyimpanan APD

bagi para pegawai.

2. Pihak Rumah Sakit juga perlu mengadakan evaluasi terhadap penggunaan

Alat Pelindung Diri khususnya dibagian Instalasi gizi agar tidak terjadi

kecelakaan kerja yang mengakibatkan cedera pada pegawai.

119
120

3. Bagi pimpinan instalasi gizi, sebaiknya secara konsisten menegakkan

aturan wajib penggunaan APD saat bekerja. Hal ini diperlukan untuk

meningkatkan kedisiplinan pegawai dalam menggunakan APD.

4. Melakukan monitoring terhadap pegawai instalasi gizi khususnya pada

pramusaji agar sebelum melakukan pekerjaan diwajibkan menggunakan

Alat Pelindung Diri sehingga terhindar dari kecelakaan kerja.

5. Bagi para pegawai intalasi gizi RSU Anutapura Palu sebaiknya secara

disiplin menggunakan APD saat bekerja karena potensi bahaya di

lingkungan kerjanya memiliki kemungkinan atas terjadinya kecelakaan

kerja pada saat yang tidak terduga.

6. Bagi penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian dengan

menambahkan teknik Forum Group Discussion (FGD) yang belum

dilakukan pada penelitian ini. FGD dapat dilakukan terhadap para

stakeholders yang terlibat, sehingga dapat diidentifikasi secara lebih

mendalam dari permasalahan terkait dengan masih rendahnya motivasi

pegawai untuk menggunakan APD, serta solusi penyelesaiannya.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memuat beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Observasi pada pegawai hanya dilakukan pada 10 staf yang bekerja shift

pertama di ruang dapur Instalasi Gizi RSU Anutapura Palu.

120
121

2. Teknik pengumpulan data hanya menggunakan wawancara, observasi, dan

studi dokumen, sedangkan teknik lain seperti FGD sebagai bagian dari teknik

pengumpulan data dalam penelitian kualitatif belum digunakan.

121

Anda mungkin juga menyukai