CIANJUR Oleh : Irfan Budiman,Rian Suryalibrata, Dan Upik Supriyatun
Vonis mati yang dijatuhkan kepada Merika Franola (Ola) dan
kedua sepupunya Deni dan Rani sudah tidak bias ditawar lagi, mereka terbukti sebagai drug trafficker , yang membantu Tony alias Tajudin seorang anggota komplotan sindikat narkotika internasional dan coordinator bagi sebagian warga Nigeria yang menjadi pengedar narkotik di Indonesia. Aksi mereka digagalkan oleh petugas, kepolisian metro jaya pada 12 Januari 2003 di bandara soekarno-hatta, cengkareng. Ola yang sebelumnya adalah seorang disc jocker dipaksa oleh Tony sang suami untuk menjalani bisnis tersebut yang akhirnya melibatkan kedua sepupunya Rani dan Deni untuk menjalani bisnis tersebut. Berdasarkan kasus tersebut , terdapat fakta social di aras masyarakat yang dapat dianalisa seperti penyebab mengapa Ola dan kedua sepupunya mau menjadi drug trafficker, mereka menjalani bisnis tersebut jelas bukan atas kemauan mereka, awal mulanya adalah ajakan Tony kepada ola untuk menjadi kurir narkotik di wilayah Jakarta , karena tak kuasa menahan siksaan, Ola menuruti kemauan Tony hingga menjadi drug trafficker. Adapun fakta social di aras mikro atau interaksi antar individu dalam kehidupan sehari – harinya, pada kasus tersebut terjadi interaksi social antara Ola dan Toni ketika mereka pertama kali bertemu pada Oktober 1997 dan menjalin hubungan hingga menikah dan memiliki seorang anak, interaksi social lainnya juga terjadi ketika kedua sepupu Ola (Rani dan Deni) meminta bantuan kepadanya yang akhirnya turut menjadi drug trafficker seperti ola. Selain fakta social di kedua aras tersebut, terdapat juga fakta social di aras masalah social, yaitu, kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Tony terhadap ola hingga mengakibatkan luka di sebagian tubuh Ola, juga sikap Tony yang selalu memaksa Ola untuk menuruti kemauannya termasuk memaksa Ola menjalani bisnis tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Tony berkuasa penuh terhadap Ola . Selain kekerasan dalam rumah tangga terdapat pula masalah social lainnya yaitu masalah keuangan yang dialami Rani sepupu Ola, karena tidak punya uang untuk mengembalikan pinjaman dari bank, Rani meminta bantuan kepada Ola yang akhirnya mengajaknya ikut dalam bisnis tersebut. Setelah menangkap fakta-fakta social dalam kasus tersebut , maka dalam menganalisis kasus tersebut lebih tepat jika menggunakan pandangan secara subyektif dengan menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat subyektif sebagai berikut : a. Kecintaan (cinta) : meskipun selalu menerima siksaan dari Tony, Ola tetap mencintai Tony dan selalu menuruti kemauannya. Hal itu didasarkan karena rasa cinta Ola hingga mau menuruti kemauan suaminya untuk menjadi drug trafficker. b. Kedermawanan (dermawan) : Ola adalah seorang yang dermawan hal ini terllihat ketika ia membantu kedua sepupunya mengatasi masalah keuangan meskipun dengan menjalani bisnis terlarang tersebut ia tetap peduli terhadap anggota keluarganya Berdasarkan ukuran-ukuran yang bersifat subyektif tersebut dapat disimpulkan, kecintaan dan kedermawanan dari Ola mendasari terjadinya kasus tersebut. Ola adalah wanita perantau dari Cianjur yang merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai disc jocker, sementara itu Tony adalah anggota komplotan sindikat narkotik internasional dan koordinator bagi pengedar narkotik warga Nigeria di Indonesia, mereka membentuk struktur social dengan pernikahan, serta hubungan Ola,Rani dan Deni yang juga merupakan struktur social dengan hubungan social sebagai saudara sepupu Ola.