Anda di halaman 1dari 10

Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.

php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

Pengaruh Luas Penutupan Kiambang (Salvinia molesta) Terhadap


Penurunan COD, Amonia, Nitrit, dan Nitrat Pada Limbah Cair Domestik
(Grey Water) Dengan Sistem Kontinyu
Reny Norma Pribadi*), Badrus Zaman**), Purwono**)
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
email : odcrenny@rocketmail.com

Abstrak
Limbah cairdomestik mengandung berbagai kandungan organik dan anorganik. Limbah yang
langsung dibuang ke lingkungan akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan yang akan
membahayakan makhluk hidup.Untuk itu perlu adanya pengolahan terhadap limbah
domestik.Penelitian ini merupakan penelitian fitoremediasi menggunakan tumbuhan kiambang
(Salvinia molesta.) sebagai salah satu alternatif pengolahan awal untuk pengolahan limbah
domestik.Penelitian ini dilakukan dengan sistem kontinyu dengan variasiluasan penutupan
tumbuhan (0%, 25%, 50%, dan 100%) dan waktu tinggal limbah (3, 6, 9, dan 12 hari).
Karakteristik awal limbah domestik pada penelitian ini yaitu COD247 mg/l, amonia
1,154mg/NH3-N/l, nitrit 10,56mg/NO2-N/l dannitrat 73,37mg/NO3-N/l. Efisiensi penyisihan COD
terjadi pada reaktor ke-5 (luas area penutupan kiambang 100%) tumbuhan yaitu sebesar 79%
hingga konsentrasi menjadi 27,7 mg/l. Sedangkan efisiensi penyisihan amonia terjadi pada
reaktor ke-4(luas area penutupan kiambang 75%)sebesar 97% pada hari ke-9 dengan
konsentrasi akhir 0,02 mg/l. Efisiensi penyisihan nitrit terjadi pada reaktor ke-1(luas area
penutupan kiambang 0%)sebesar 17% pada hari ke-9 dengan konsentrasi akhir 5,96 mg/NO2-
N/l.Efisiensi penyisihan nitrat terjadi pada reaktor ke-1(luas area penutupan kiambang
0%)sebesar 34% pada hari ke-12 dengan konsentrasi akhir 12,6mg/NO3-N/l.
Kata Kunci: COD, amonia, nitrit, nitrat, Grey water, Fitoremediasi, Kiambang (Salvinia
molesta), Kontinyu

Abstract
[The wide influence of Salvinia molesta closure to the decline of COD, ammonia, nitrite, and
nitrate in greywater wastewater with continuous system]. Domestic wastewater contains a
variety of organic and inorganic content. Straigh discarded to the environment waste will cause a
decrease of environmental quality that will harm living things. Thus ti is important to do domestic
wastewater processing. This research is a phytoremediation research using Salvinia molesta
plants as one of alternative early treatment for domestic wastewater. This research was
conducted with a continuous system with a variety of plant closure area (0%, 25%, 50% and
100%) and the residence time of waste (3, 6, 9, and 12 days). Baseline characteristics of domestic
waste at this research that COD 247 mg/l, ammonia 1,154mg/NH3-N/l, nitrite 10,56mg/NO2-N/l
and nitrate 73,37mg/NO3-N/l. COD removal efficiency of the reactor occurs at all 5 (area closure
Salvinia molesta100%) of plants, namely by 79% to a concentration to 27.7 mg / l. While the
removal efficiency of ammonia occurs in the 4th reactor (area closure Salvinia molesta75%) of
97% on day 9 with a final concentration of 0.02 mg/NH3-N/l. Nitrite removal efficiency occurred
in reactor 1 (area closure Salvinia molesta 0%) by 17% on day 9 with a final concentration of
5.96 mg/NO2-N/l. Nitrate removal efficiency occurred in reactor 1 (area closure Salvinia molesta
0%) by 34% on day 12 with a final concentration 12,6mg/NO3-N/l.
Keywords:COD, ammonia, nitrite, nitrate,Grey water, Phytoremediation, Salvinia molesta,
Continuous

1 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

PENDAHULUAN Pada berbagai tempat di tanah air,


Kota Semarang merupakan ibukota limbah cair domestik belum terjangkau
provinsi Jawa Tengah, yang mengalami oleh teknologi pengolahan limbah. Selain
pertumbuhan yang cukup pesat termasuk biaya yang mahal dan penerapan yang sulit,
pertumbuhan penduduk. Menurut Bappeda masih kuatnya pemikiran dan anggapan
Kota Semarang (2014), jumlah penduduk sebagian besar masyarakat bahwa
kota Semarang sebesar 1.572.105 jiwa pembuangan limbah rumah tangga secara
dengan pertumbuhan penduduk pada tahun langsung ke lingkungan tidak akan
2013 sebesar 0,83%. Dengan keadaan menimbulkan dampak yang serius. Dalam
seperti itu, memungkinkan untuk volume kondisi demikian, diperlukan suatu sistem
limbah domestik di kota Semarang semakin pengolahan limbah rumah tangga (Yusuf,
bertambah. Volume limbah rumah tangga 2008). Berdasarkan KeputusanMenteri
meningkat 5 juta m3 per tahun dengan Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003,
peningkatan kandungan rata-rata 50% air limbah domestik terdiri dari parameter
(Haryanto, 1999 dalam Guntur 2008). BOD, TSS, pH, minyak dan lemak yang
Menurut Sugiharto (1987), air apabila keseluruhan parameter tersebut
limbah domestik dapat berpengaruh buruk dibuang langsung ke badan penerima, maka
terhadap berbagai hal, karena dapat akan mengakibatkan pencemaran air. Oleh
berperan sebagai media pembawa penyakit, karena itu sebelum dibuang ke badan
dapat menimbulkan kerusakan pada bahan penerima air, terlebih dahulu harus diolah
bangunan dan tanaman, dapat merusak sehingga dapat memenuhi standar air yang
kestabilan kehidupan dalam air seperti ikan baik.
dan binatang peliharaan lainnya. Salah satu upaya untuk menyisihkan
Karakteristik limbah domestik menurut pencemar dalam air adalah dengan teknik
Sumarno, 2002 salah satunya yaitu COD fitoremediasi. Teknik fitoremediasi
dan nitrogen. Apabila nilai BOD dan COD didefinisikan sebagai teknologi
yang tinggi dapat menyebabkan penurunan pembersihan, penghilangan atau
oksigen terlarut. Penurunan oksigen terlarut pengurangan zat pencemar dalam tanah
ini menyebabkan ekosistem di dalam badan atau air dengan menggunakan bantuan
air juga ikut menurun. Menurut Winata et tanaman (Chussetijowati, 2010). Selain
al. (2000) nitrogen dalam air dapat berada sederhana, teknik ini bisa digunakan dalam
dalam berbagai bentuk yaitu nitrit, nitrat, skala rumah tangga. Jadi, diharapkan dalam
amonia atau N yang terikat oleh bahan rumah tangga dapat mengolah limbahnya
organik atau anorganik. Keberadaan nitrit sendiri untuk mengurani beban limbah
dalam jumlah tertentu dapat dalam badan air.
membahayakan kesehatan karena dapat Kiambang merupakan tanaman
bereaksi dengan haemoglobin dalam darah, remediator yang sangat baik dalam
hingga darah tidak dapat mengangkut meremediasi limbah organik maupun
oksigen lagi. Sedangkan nitrat pada anorganik karena memiliki sifat
konsentrasi tinggi dapat menstimulasi hiperakumulator yang tinggi dan
pertumbuhan ganggang yang tak terbatas, pertumbuhan yang sangat cepat (Mcfarland
sehingga air kekurangan oksigen terlarut et al. 2004). Selain sebagai fitoremediator
yang bisa menyebabkan kematian ikan. limbah organik tanaman kiambang juga

2 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

dapat digunakan sebagai fitoremediator diambil dari beberapa titik tempat kos-
limbah anorganik.Pemilihan Salvinia kosandi Ngesrep, Semarang.
molesta sebagai tumbuhan fitoremediator Reaktor kontinyu yang akan
pada didasarkan pada pertimbangan bahwa digunakan dalam penelitian ini adalah
Savinia molesta mampu tumbuh pada reaktor untuk skala laboratorium. Reaktor
nutrisi yang rendah (Room dan Julien, 1995 kontinyu terdiri dari bak penampung air
dalam Sandy 2010). Tanaman ini memiliki limbah, pompa, bak influent, pipa influent
tingkat untuk berkembang biak dalam – effluent, pengatur debit (reducer) dan bak
waktu kurang dari tiga hari. Kiambang inti. Diameter bak inti dibuat dengan selang
cocok hidup di daerah tropis, subtropis atau pipaberdiameter 1cm dengan volume bak
daerah dengan temperatur baik di daerah sebesar 135 Liter. Bak inti yang digunakan
tenang seperti kolam, danau, sungai aliran adalah kontainer yang beredar di pasaran
tenang atau kanal (McFarland et al, 2004). berbentuk persegi panjang. Untuk variasi
Dalam penelitiannya (Devina, 2010) pada percobaan kontinyu, akan dibuat 5
kiambang dapat menyisihkan ammonia variasi luasan tumbuhan yang menutupi
sebesar 31,68%, nitrat sebesar 36,29%, bak inti, yaitu seluas 0%, 25%, 50%, 75%,
fosfat sebesar 76,38% dan COD sebesar dan 100% berdasarkan Nazilatus (2003)
83% dengan menggunakan limbah tahu. yang dapat menyisihkan COD sebanyak
Daru (2007) menambahkan bahwa 52%. Gambar rencana reaktor dapat dilihat
kiambang mempunyai efisiensi yang cukup pada gambar 1.
besar dalam menurunkan limbah cair
laundry sebesar 84,38%.
Berdasarkan hal tersebut dilakukan
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan tumbuhan kiambang dalam
menyisihkan kadar COD, ammonia, nitrit
dan nitrat pada limbah cair domestik (grey
water), menganalisa pengaruh luas
penutupan area tanam di dalam sistem
kontinyu pada penyisihan COD, ammonia, Gambar 1. Reaktor Fitoremediasi
nitrit dan nitrat limbah cair domestik (grey
Keterangan:
water) menggunakan tumbuhan kiambang. 1. Pompa
2. Bak Limbah (kapasitas 250 Liter)
3. Pipa Influent (diameter 2,54)
METODOLOGI PENELITIAN 4. Pipa Peluap (diameter 5,08)
Penelitian ini dilakukan di 5. Bak Influent (kapasitas 50 liter)
6. Pipa menuju Bak Inti (diameter 1cm)
Laboratorium Teknik Lingkungan UNDIP 7. Reducer
selama 12 hari.Tumbuhan kiambang 8. Bak Inti (kapasitas 135 liter)
9. Bak Penampung Akhir (kapasitas 30 liter)
(Salvinia molesta) didapat dari area
persawahan di kawasan TNI Ambarawa Pengujian parameter COD, amonia,
yang kemudian di aklimatisasi selama ± 7 nitrit dan nitrat dilakukan setiap 3 hari
hari agar akar bersih dan tumbuhan siap sekali.Juga dilakukan pengukuran pH dan
digunakan.Sampel limbah domestik suhu reaktor setiap harinya.

3 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

Pada penelitian ini dilakukan dan Samudro, 2010).Akar menghasilkan


perhitungan transpirasi dengan cara eksudat yang akan meningkatkan
mengukur volume reaktor setiap harinya. pertumbuhan dan aktivitas
Parameter lingkungan juga diukur meliputi mikroorganisme.
temperatur udara, kelembaban udara dan Setelah proses rhizodegradasi,
intensitas cahaya pada setiap harinya. proses selanjutnya yang menyebabkan
Data konsentrasi COD, amonia, nitrit konsentrasi COD menjadi turun adalah
dan nitratkemudian dianalisis fitovolatilisasi. fitovolatilisasi adalah proses
menggunakan SPSS 16.0 untuk mengetahui pelepasan kontaminan ke udara setelah
pengaruh luasan area tanam tanaman terserap tumbuhan. Semua zat mempunyai
kiambang terhadap penyisihan konsentrasi tekannan uap dengan tingkat berbeda, yang
COD, amonia, nitrit dan nitrat.Uji yang menentukan banyak sedikitnya tingkat
dilakukan meliputi uji normalitas, uji fitovolatilisasi (Mangkoedihardjo dan
korelasi dan uji regresi. Samudro, 2010).Selain dikarenakan hal
diatas, konsentrasi COD juga dipengaruhi
oleh pH.pH reaktor selama 12 hari
HASIL DAN PEMBAHASAN
mempunyai rentang 6,59 – 8,48. Sebagian
COD
besar biota akuatik sensitif terhadap
Penurunan terjadi disemua reaktor
perubahan pH dan menyukai nilai pH 7 -
dan penyisihan terbesar terdapat pada hari
8,5 (Effendi, 2003).
ke-3.Penyisihan konsentrasi COD tertinggi
Konsentrasi COD (mg/l)
terdapat pada reaktor 4 atau dengan luas
penutupan area tanam kiambang 75% 150.0 R1
(Gambar 2).Perbedaan besaran penyisihan R2
COD ini dikarenakan konsentrasi influent 100.0 R3
setiap 3 hari berbeda-beda.Hal ini R4
membuktikan bahwa tumbuhan memiliki 50.0 R5
peran dalam penyisihan konsentrasi COD. Influen
Penurunan konsentrasi ini terjadi 0.0
karena sebelumnya tumbuhan 3 6 9 12

diaklimatisasi terlebih dahulu dengan Gambar 2. KonsentrasiCOD


tujuan aklimatisasi adalah agar akar Semakin banyak jumlah tumbuhan,
tumbuhan bersih dan maksimal dalam akan semakin besar pula penyisihan
menyerap ion-ion.Penurunan COD juga konsentrasi COD. Namun, pada penelitian
dapat dikarenakan alam mempunyai ini pada reaktor 4 yang menyisihkan paling
kemampuanuntuk membersihkan pencemar tinggi COD. Hal ini dikarenakan
yang berlangsung secara alami dalam pendistribusian tumbuhan yang tidak sama.
badan air, atau yang biasa disebut dengan Sehingga semakin hari tumbuhan pada
self purification.Selain karena aktivitas reaktor 5 semakin tua. Pada reaktor 1 atau
mikroorganisme, penurunan COD dapat dengan luas penutupan area tanam 0% juga
disebabkan karena proses rhizodegradasi. mengalami penurunan. Hal ini
Proses yang terjadi dalam rhizodegradasi membuktikan tentang self purification.
adalah penguraian kontaminan dalam tanah Kesimpulan dari analisis statistik
oleh aktivitas mikroba (Mangkoedihardjo penelitian ini yaitu terdapat pengaruh luas

4 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

area tanam tumbuhan kiambang terhadap (Said dan Tresnawaty, 2001). Selain karena
penyisihan COD. nitifikasi, nilai amonia dapat berkurang
melalui proses asimilasi, yaitu perubahan
Amonia amonium menjadi N-organik.
Pada Gambar 3 menunjukkan pH reaktor selama 12 hari
bahwa penyisihan terbanyak terdapat pada mempunyai rentang 6,59 – 8,48. Sebagian
reaktor 4 atau reaktor dengan luas besar biota akuatik sensitif terhadap
penutupan 75% tumbuhan kiambang.Hal perubahan pH dan menyukai nilai pH 7 -
ini membuktikan bahwa luasan penutupan 8,5 (Effendi, 2003).Menurut Said dan
tumbuhan kiambang mempengaruhi dalam Tresnowaty (2001) dalam Hibban (2016)
menyisihkan amonia.Penyisihan paling pH optimum untuk bakteri nitrosomonas
tinggi terdapat pada 3 hari pertama. berkisar 7,5 – 8.5.
Dalam perairan, presentase amonia Aktivitas mikroorganisme
bebas akan meningkat seiring peningkatan memerlukan suhu optimum yang berbeda-
pH dan temperatur. Pada pH tinggi, amonia beda.Akan tetapi, proses dekomposisi
terdapat dalam jumlah yang lebih banyak. biasanya terjadi pada kondisi udara yang
Sebaliknya jika pH rendah, nilai amonia hangat.Suhu dalam reaktor mempunyai
akan lebih sedikit. Sedangkan temperatur, rentang 19,9 – 24,3. Hal ini masih dalam
semakin tinggi temperatur akan semakin rentang kisaran suhu optimum bagi
banyak pula nilai amonia dalam perairan. pertumbuhan fitoplankton diperairan yaitu
Sebaliknya semakin menurun temperatur, sebesar 20oC – 30oC (Effendi, 2003).
semakin besar jumlah amonia yang akan Pada hari ke-6 reaktor 1 dan rektor
terionisasi menjadi amonium (Effendi, 2 mengalami kenaikan nilai amonia.Hal ini
2003). disebabkan karena banyaknya nitrat yang
Konsentrasi Amonia (mg/NH3-N/l) diserap oleh akar tanaman untuk
1.00 pertumbuhan tanaman Kiambang lalu
R1
0.80 diubah menjadi amonia
R2 (amonifikasi).Setelah itu pada hari ke 9 dan
0.60
R3 12 nilai amonia kembali menurun, hal ini
0.40 R4 karena aktivitas absorbsi amonia oleh
0.20 R5 kiambang untuk metabolisme
0.00 Influen tanaman.Selain itu juga, nilai pH di hari-9
3 6 9 12 dan 12 mengalami penurunan.Pada reaktor
Gambar 3. Konsentrasi Amonia 1 di hari 9 dan 12 mengalami kenaikan
Kadar amonia dalam perairan yang karena disebabkan pH dalam reaktor
telah ada sebelumnya dan terbentuk karena tersebut semakin meningkat. Penyisihan
proses amonifikasi, jumlahnya dapat konsentrasi amonia juga dapat dipengaruhi
berkurang melalui proses oksidasi menjadi oleh proses rhizodegradasi dan
nitrit yang telah dilakukan oleh bakteri fitovolatilisasi.Kesimpulan dari analisis
autotropik (Widayat, Suprihatin, dan statistik penelitian ini yaitu terdapat
Herlambang, 2010). Proses berubahnya pengaruh luas area tanam tumbuhan
amonia menjadi nitrit disebut nitritasi, yang kiambang terhadap penyisihan amonia.
merupakan salah satu dari proses nitrifikasi

5 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

oksidasi nitrit. Selain itu, nitrat mewakili


Nitrit produk akhir dan pengoksidasian zat yang
Keberadaan nitrit dalam perairan bersifat senyawa nitrogen sehingga jumlah
menggambarkan berlangsungnya proses nitrat menunjukkan lajunya pembenahan
biologis perombakan bahan oranik yang menuju oksidasi lengkap (Mahida, 1986
memiliki kadar oksigen terlarut sangat dalam Sandriati, 2010).
rendah. Di dalam perairan alami, nitrit Konsentrasi Nitrat (mg/NO3-N/l)
biasanya ditemukan dalam jumlah yang 25.000 25.000 R1
sangat sedikit, lebih sedikit daripada nitrat, 20.000 20.000 R2

P
karena bersifat tidak stabil dengan
15.000 15.000 R3
keberadaan oksigen.Dari Gambar
10.000 10.000 R4
4.penyisihan nitrit, konsentrasi nitrit
5.000 5.000 R5
fluktuatif selama 12 hari. Penurunan terjadi
disemua reaktor dan penyisihan tertinggi 0.000 0.000 Influent
3 6 9 12
terdapat pada hari ke-3.
Gambar 5. Konsentrasi Nitrat
Konsentrasi Nitrit (mg/NO2-N/l) Dari Gambar 5.penyisihan nitrat,
12.000 R1 konsentrasi nitat fluktuatif selama 12 hari.
10.000
R2 Penurunan terjadi disemua reaktor dan
8.000
R3 penyisihan terbesar terdapat pada hari ke-
6.000
R4
3.Perbedaan besaran penyisihan amonia ini
4.000
2.000 dikarenakan konsentrasi influent setiap 3
R5
0.000 hari berbeda-beda.Penurunan konsentrasi
Influent
3 6 9 12 ini terjadi karena sebelumnya tumbuhan
diaklimatisasi terlebih dahulu dengan
Gambar 4. Konsentrasi Nitrit
tujuan aklimatisasi adalah agar akar
Kehadiran nitrit dipengaruhi oleh
tumbuhan bersih dan maksimal dalam
proses asimilasi nitrat – amonia, fiksasi,
menyerap ion-ion.
nitrifikasi maupun denitrifikasi.
Penyisihan terbanyak terdapat pada
Penyisihan terbanyak terdapat pada
rektor 1 (rekator dengan luas penutupan
rektor 1 (rekator dengan luas penutupan
0%). Hal ini menunjukkan bahwa luas
0%). Hal ini menunjukkan bahwa luas
penutupan tumbuhan kiambang tidak
penutupan tumbuhan kiambang tidak
berpengaruh nyata dalam penyisihan nitrat.
berpengaruh nyata dalam penyisihan nitrit.

Nitrat pH Reaktor
Nitrat merupakan senyawa penting Kondisi pH limbah cair domestik di
karena dalam bentuk nitrat lebih mudah sebagian reaktor berangsur semakin
diserap oleh tanaman air dan digunakan menurun selama 12 hari penelitian kecuali
dalam fotosintesis. Apabila dibandingkan pada R1. pH limbah cair domestik pada
dengan senyawa yang lain, nitrat tersedia R1, R2, R3, R4, dan R5 selama 12 hari
dalam jumlah yang paling banyak dan menjadi 8,48; 7,11; 6,71; 6,59; dan 6,91.
sumber nitrat berasal dari difusi udara dan

6 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

Nilai pH yang semakin kecil pada dan banyaknya stomata, mekanisme


reaktor uji seiring dengan bertumbuhnya menutup dan membukanya stomata, (3)
tumbuhan kiambang disebabkan karena faktor tanah, mencakup kondisi tanah,
keberadaan eksudat tumbuhan.Eksudat aerasi tanah, potensial air tanah dan
yang dikeluarkan tumbuhan mengandung kecepatan air tanah bergerak ke akar
diantaranya asam organik, asam amino dan tanaman (Racmaulin dan Mangkoedihardjo,
asam lemak (Mangkoedihardjo, 2006). 2013). Adapun data penurunan
Selain itu menurunnya pH juga diakibatkan evapotranspirasi dapat diliat pada Gambar
oleh proses respirasi. Proses respirasi oleh 7.dibawah ini:
tumbuhan akan meningkatkan jumlah Rata-rata Evapotranspirasi
karbon dioksida, sehingga pH perairan 12
10 Reaktor 1
menurun (Wetzel, 1983 dalam Izzati, 2008)
8 Reaktor 2
8.6 pH
8.4 6 Reaktor 3
8.2 R1
8 4 Reaktor 4
7.8 R2 2
7.6 Reaktor 5
7.4 R3 0
7.2
7 R4 Reaktor
6.8
6.6 R5 Gambar 6.Rata-Rata Evapotranspirasi
6.4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 6.pH Reaktor


KESIMPULAN
Kenaikan pH pada R1 disebabkan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh meningkatnya kandungan amonia
dapat disimpulkan
dalam limbah. Meningkatnya kandungan
1. Rata-rata efisiensi penyisihan
amoniamenunjukkan besarnya kandungan
konsentrasi COD terjadi pada reaktor
bahan organik yang terurai karena sebagian
4(luas area penutupan kiambang 75%)
besar keberadaan amonia dihasilkan dari
yaitu sebesar 72,5%. Rata-rata efisiensi
proses pembusukan bahan organik
penyisihan konsentrasi amonia terjadi
olehmikroorganisme (Yuni, Lestari, dan
pada reaktor 5(luas area penutupan
Yelmida, 2014).
kiambang 100%) yaitu sebesar 73,5%.
Sedangkan nitrit dan nitratrata-rata
Evapotranspirasi
efisiensi penyisihan terjadi pada
Proses evapotranspirasi ditandai
reaktor 1(luas area penutupan
dengan kehilangan air yang disebabkan
kiambang 0%) yaitu sebesar 10,75%
oleh penguapan / evaporasi dari
dan 51,25%
kelembaban tanah dan transpirasi oleh
2. Terdapat pengaruh luasan area tanam
tumbuhan. Ada 3 faktor yang mendukung
tumbuhan kiambang terhadap
kecepatan evapotranspirasi yaitu (1) faktor
penyisihan COD dan amonia.
iklim mikro, mencakup radiasi netto, suhu,
Sedangkan untuk nitrit dan nitrat, tidak
kelembaban dan angin, (2) faktor tanaman,
terdapat pengaruh luasan area tanam
mencakup jenis tanaman, derajat
tumbuhan kiambang..
penutupannya, struktur tanaman, stadia
perkembangan sampai masak, keteraturan

7 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

Saran yang dapat diberikan dari Hibban Muhammad. 2016. Skripsi. Studi
penelitian ini yaitu Penurunan Konsentrasi Amonia
1. Pada penelitian selanjutnya dalam Limbah Cair Domestik dengan
disarankan untuk sesering mungkin Teknologi Biofilter Aerobmedia
mengontrol debit pada reaktor. Tubular Plastik pada Awal
2. Pada penelitian selanjutnya Pengolahan. Universitas Diponegoro
disarankan untuk menggunakan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Pompa harus disesuaikan dengan Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku
kebutuhan. Mutu Air Limbah Domestik
3. Pada penelitian selanjutnya Kodoatie, R.J. dan Sjarief, Rustam,
disarankan untuk mendistribusikan 2005.Pengelolaan Sumber Daya Air
tumbuhan kiambang secara merata. Terpadu. Andi, Yogyakarta.
4. Reaktor harus sering di Krizia, Katarina. . Skripsi.Uji Removal
maintenance agar tidak menyumbat BOD dan COD Limbah Cair Tahu
selang di reaktor dengan Fitoremediasi Sistem
Batch Menggunakan Tumbuhan
Cootail (Ceratophyllum
DAFTAR PUSTAKA demersum). Institut Teknologi
Surabaya
Anggoro, M. Toha, dkk. 2007. Metode Kumar De. 1987. Environmental
Penelitian. Jakarta: Universitas Chemistry. Willey Eastern
Terbuka. Limited. New Delhi.
Alaerts, G. dan Santika, S.S. 1987.Metode Mahida, U.N.1986. Pencemaran Air dan
Penelitian Air.Penerbit Usaha Pemanfaatan Limbah
Nasional. Surabaya. Industri.Jakarta : CV. Rajawali.
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Mangkoehardjo, S. dan Samudro, G.
Air.PenerbitIPB (IPB Press). Bogor. 2010.Fitoteknologi Terapan.
Bapeeda. 2014. Semarang Dalam Angka Yogyakarta: Graha Ilmu.
2013 Mara Duncan (1976). Sewage Treatment in
Chussetijowati J, et al. 2010. Fitoremediasi Hot Climate.Jhon Willey and
Radionuklida 134Cs Dalam Tanah Sons. London.
Menggunakan Tanaman Bayam McFarland D.G. 2004.Salvinia Molesta D.S
(Amaranthus sp.). Prosiding Seminar Mitcell (Giant Salvinia) in the
Nasional ke-16 Teknologi dan United States: A Review of Species
Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Ecology and Approaches to
Nuklir.ITS. Surabaya. Management. U.S Army Engineer
Fardiaz, S., 1992.Polutan Air dan Polusi Research and Development
Udara.Fakultas Pangan dan Gizi IPB. Center. Washington.
Bogor. Notohadiprawiro, T., 2006.Pola Kebijakan
Hefni Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air Pemanfaatan Sumberdaya Lahan
Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Basah, Rawa dan Pantai. Gadjah
Lingkungan Perairan. Penerbit Mada University Press,
Kanisisus, Yogyakarta. Yogyakarta.

8 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

Nursyamsi, D. 2009. Pengaruh Kalium dan Sandrianti Devina. 2010. Skripsi. Kajian
Varietas Jagung terhadapEksudat Pemanfaatan Tanaman Eceng
Asam Organik dari Akar, Serapan Gondok (Eichornia crassipes
N, P dan K Tanaman dan (Mart) Solms) dan Kiambang
Produksi Brangkasan Jagung (Salvinia Molesta) Untuk
(Zea mays L.) J.Agron.Indonesia Menurunkan Nutrient pada
37(2) : 107 – 104. Limbah Cair Tahu.Institut
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Teknologi Bandung.
No. 5 Tahun 2012 Sastrawijaya, T. 2000. Pencemaran
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun Lingkungan . Rineka Cipta.
2001 Tentang Pengolahan Kualitas Bandung.
Air dan Pengendalian Pencemaran Schnoor, J. 1997. Phytoremediation.Iowa
Air City : The University of Iowa.
Permatasari, Anngit Ospar. 2016. Skripsi. Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengolahan
Kemampuan Tumbuhan Lidi Air Air Limbah. Universitas
(Thypa Angustifolia L.)dalam Indonesia. Jakarta.
Menurunkan Kadar BOD dan
Sumarno. 2000. Degradasi Lingkungan.
COD pada Limbah Cair Tahu
dengan Sistem Fitoremediasi. Hand Out Kuliah. Magister Ilmu
Universitas Diponegoro Lingkungan, UNDIP. Semarang.
Priyatno.2012. Mandiri Belajar Analisis Dalam Tesis Kontribusi Air
Data Dengan SPSS.Yogyakarta : Limbah DomestikPenduduk Di
Mediakom. Sekitar Sungai Tuk Terhadap
Retno, Daru Probo. 2011. Skripsi. Studi Kualitas Air Sungai Kaligarang
Analisis Fitoremediasi Efisiensi Serta Upaya Penanganannya
Penurunan Konsentrasi Phospat (Studi Kasus Kelurahan
Limbah Cair Dengan Kiambang Sampangan dan Bendan Ngisor
(Salvia molesta) Studi Kasus: Kecamatan Gajah Mungkur Kota
Industri Kecil Rumah Tangga. Semarang).
Universitas Diponegoro Tcobanoglous, George and F.L Burton.
Said, N. I. 2008.Pengolahan Air Limbah 2003. Wastewater Engineering:
Domestik di DKI Jakarta : Treatment and Reuse. 4th Ed.
Tinjauan Permasalahan, Strategi, McGraw-Hill.Inc. New York
dan Teknologi Pengolahan. Widayat, W., Suprihatin, & Herlambang,
Jakarta: Badan Pengkajian dan A. 2010.Penyisihan Amoniak
Penerapan Teknologi (BPPT) Dalam Upaya Meningkatkan
Salafiyah, Nazilatus. 2003. Skripsi. Kualitas Air Baku PDAM-IPA
Pengaruh Lama Tanam dan Luas Bojong Renged Dengan Proses
Penutupan Azolla microphylla Biofiltrasi Menggunakan Media
terhadap Kualitas Kimia dan Plastik Tipe Sarang Tawon. Jurnal
Fisika Limbah Cair Laundry. Air Indonesia, VI, 64-76.
Universitas Negeri Maulana Malik Winata, I. N. A, et. al. 2000.Perbandingan
Ibrahim Malang Kandungan P dan N Total dalam
Air Sungai di Lingkungan

9 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing
Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan
Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 5, No. 4 (2016)

Perkebunan dan Persawahan.


Jurnal ILMU DASAR, Vol. 1
No.I. Universitas Jember. Jember.
Yusuf, G. 2001. Tesis.Proses Bioremediasi
Limbah Rumah Tangga dalam
Skala Kecil dengan Kemampuan
Tanaman Air pada Sistem
Simulasi.Institut Pertanian Bogor.

10 *) Penulis
**) Dosen Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai