Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KLIPING

SENI BUDAYA

OLEH:

DEWI ANJARWATI

KELAS XII MIA 1

MADRASA ALIYAH PESANTREN UMMUSSHABBRI


KENDARI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


1. Wayang Golek
(Gambar Wayang Golek)

Wayang golek adalah suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari
boneka kayu. Dalam pertunjukan wayang golek, terdapat beberapa peran atau
faktor internal yang mendukung pementasan wayang golek, diantaranya adalah
peran sentral tentulah dengan adanya seorang dalang, para nayaga (pemukul
gamelan), dan sinden. Dalang adalah orang yang memainkan wayang,
sedangkan sinden adalah penyanyi wanita pada seni gamelan jawa atau pada
pementasan wayang. Pada pertunjukan wayang golek biasanya lakon yang
sering dipertunjukkan adalah lakon karangan, hanya kadang-kadang saja
dipertunjukkan juga lakon galur. Hal ini seakan menjadi sebuah tolak ukur bagi
seorang dalang untuk memberikan suatu nuansa baru atau kecerdasan dalam
berinovasi dalam menciptakan suatu pementasan wayang golek yang bagus dan
menarik. Beberapa dalang wayang golek yang terkenal diantaranya Tarkim,
R.U. Partasuanda, Abeng Sunarya, Entah Tirayana, Apek, Asep Sunandar
Sunarya, Dede Amung Sunarya, Cecep Supriadi dll.

2. Ludruk

(Gambar Ludruk)

Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk


merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian
yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang
kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi
dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.
Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya
tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski kadang-kadang ada bintang
tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat
yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah
diserap oleh kalangan nonintelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum,
dll.). Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi
dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan "Pak Sakera", seorang
jagoan Madura.Lenong

3. Lenong

(Gambar Lenong)

Lenong adalah teater tradisional Betawi. Ini seni


tradisional musik Gambang Kromong disertai dengan alat musik seperti
gambang, kromong, gong, drum, kempor, seruling, dan kecrekan, serta unsur
alat musik Cina seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Memutar atau
skenario Lenong umumnya mengandung pesan moral, yang membantu
keserakahan, lemah dibenci dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan
dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau sekarang bahasa Indonesia) dialek
Betawi.

4. Ketoprak
(Gambar Ketoprak)

Ketoprak (kethoprak) adalah kesenian rakyat Jawa yang berasal dari Jawa
Tengah, diyakini terlahir di Surakarta dan berkembang pesat di Yogyakarta.
Sebuah bentuk teater yang mengandung unsur utama berupa dialog, tembang
dan dagelan dengan diiringi oleh Gamelan Pemainnya terdiri dari pria dan
wanita yang membawakan gerak laku cenderung realistik, meski pada awal
perkembangannya didapati sedikit unsur tari didalamnya. Ketoprak merupakan
seni panggung yang khas terutama melalui ceritanya yang mempertunjukkan
kisah-kisah masyakarat Jawa, baik kisah legenda, kepahlawanan, ataupun
kehidupan sehari-hari.

5. Reog
(Gambar Pertunjukan Reog di Ponorogo pada tahun 1920. Selain Reog,
terdapat pula penari kuda kepang dan Bujang Ganong.)

Reog[ (bahasa Jawa: ꦫꦺꦪꦺꦴꦒ꧀, Réyog) adalah tarian tradisional


dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat, mengandung unsur
magis, penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak,
ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping.[1] Reog merupakan
salah satu seni budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan
Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota
Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil
pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di
Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan
ilmu kebatinan yang kuat.

6. Ogel
(Gambar Contoh Ogel)
Longser berasal dari kata "melong" yang artinya melihat dan "seredet"
yang artinya tergugah. Maka Secara umum Longser berarti bahwa barang siapa
yang melihat atau menonton pertunjukan tersebut, maka hatinya akan tergugah.
Sama halnya dengan teater-teater tradisional yang lain, Longser juga bersifat
hiburan yang sederhana, jenaka dan menghibur.
7. Dagelan

(Gambar Dagelan)

Dagelan (Jawa) merupakan lawak atau sebuah adegan yang


menimbulkan kelucuan. Dalam bahasa Melayu disebut juga alan-alan.
Sementara dalam dialek Jakarta disebut bebodoran.Dagelan termasuk dalam
salah satu seni rakyat yang sifatnya spontan.Pementasan seni ini tidak terikat
pada naskah atau teks yang memberi alur cerita.Spontanitas ini merupakan
improvisasi percakapan yang dilakukan oleh pemain.Dagelan didasari sebuah
lakon singkat yang kemudian dikembangkan sendiri oleh pemainnya ketika
pementasan dagelan berlangsung. Kelucuan diusahakan dari gerak-gerik, cara
bicara, dan isi pembicaraan pemain. Sifat dagelan adalah parodi, maka efek
realistis dihindari. Peran perempuan sering dimainkan oleh laki-laki.Dalam
beberapa pementasan drama panjang, dagelan hadir sebagai selingan untuk
mencairkan suasana.Misalnya pementasan drama terdiri dari dua babak, maka
dalam pergantian babak tersebut dimainkan dagelan.Akan tetapi, ada pula
pertunjukan khusus dagelan. Pertunjukan dagelan tunggal ini bisa selama 4-5
jam. Dagelan tunggal ini terdiri hanya dari satu babak saja.

8. Sinetron

(Gambar Sinetron)

Sinetron merupakan penggabungan dan pemendekan dari kata sinema dan


elektronika. Elektronika di sini tidak semata mengacu pada pita kaset yang
proses perekamannya berdasar pada kaidah-kaidah elektronik. Elektronika
dalam sinetron itu lebih mengacu pada mediumnya, yaitu televisi atau visual,
yang merupakan medium elektronik selain siaran radion

9. Drama
(Gambar Drama Laskar Pelangi)
Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti
berbuat, bertindak, dan sebagainya. Kata drama dapat diartikan sebagai suatu
perbuatan atau tindakan. Secara umum, pengertian drama merupakan suatu
karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud
dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dapat dikenal dengan
istilah teater. Drama juga dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di
panggung dan berdasarkan sebuah naskah.
Pada umumnya, drama memiliki 2 arti, yaitu drama dalam arti luas serta
drama dalam arti sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua
bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan
atau dipertunjukkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama
dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang
diproyeksikan di atas panggung.

10. Film
(Gambar Film)
Film merupakan sebuah karya seni berupa rangkaian gambar hidup
yang diputar sehingga menghasilkan sebuah ilusi gambar bergerak yang
disajikan sebagai bentuk hiburan. Ilusi dari rangkaian gambar tersebut
menghasilkan gerakan kontinyu berupa video. Film sering disebut juga sebagai
movie atau moving picture. Film merupakan bentuk seni modern dan populer
yang dibuat untuk kepentingan bisnis dan hiburan. Pembuatan film kini sudah
menjadi sebuah industri besar yang cukup populer di seluruh dunia, dimana
film film layar lebar selalu dinantikan kehadirannya di bioskop bioskop.
Berbagai industri perfilman terbesar antara lain yaitu film Hollywood, Hong
Kong atau Bollywood.

11. Longser

(Gambar Longser)
Longser berasal dari kata "melong" yang artinya melihat dan "seredet"
yang artinya tergugah. Maka Secara umum Longser berarti bahwa barang
siapa yang melihat atau menonton pertunjukan tersebut, maka hatinya akan
tergugah. Sama halnya dengan teater-teater tradisional yang lain, Longser juga
bersifat hiburan yang sederhana, jenaka dan menghibur.
Sebagai teater rakyat, Longser dipertunjukan di tengah-tengah penonton.
Bahkan, pada awal perkembangannya, Longser hampir tidak pernah
dipentaskan di sebuah panggung yang ditata sedemikan rupa. Di mana terdapat
penonton, di sana Longser digelar, apakah tempat ini alun-alun, terminal,
stasiun, atau bahkan di pinggir jalan.
Longser terdiri dari pemain musik yang memainkan alunan musik dari
alat musik tradisional, lalu terdapat para ronggeng, sinden, dan para pemain
cerita yang diambil dari kehidupan sehari-hari, dan tidak hanya cerita biasa
yang disampaikan ke masyarakat melainkan ada pesan moral di dalamnya
(Indonesia Indah “ Teater Tradisional Indonesia, “ , 1996).

Anda mungkin juga menyukai