Anda di halaman 1dari 2

Nilai analisa gas darah pada bayi post asfiksi terdiri dari :

pH (normal 7,36-7,44). Kadar pH cenderung turun terjadi asidosis metabolik.


PCO(normal 35-45 mmHg) kadar PCO pada bayi post asfiksia cenderung
naik sering terjadi hiperapnea
.PO(normal 75-100 mmHg), kadar PO pada bayi post asfiksia cenderung
turunkarena terjadi hipoksia progresif.
HCO(normal 24-28 mEq/L)Urine
Nilai serum elektrolit pada bayi post asfiksia terdiri dari :Natrium (normal 134-
150 mEq/L)Kalium (normal 3,6-5,8 mEq/L)Kalsium (normal 8,1-10,4 mEq/L)
Photo thoraxPulmonal tidak tampak gambaran, jantung ukuran normal.
Analisa data dan perumusan masalah
Analisa data adalah kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkandata
tersebut dalam konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk
membuatkesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan
pasien
(Effendi Nasrul,1995 : 23).
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan surfaktan paru tidak
adekuat.Tujuan :
- Tidak ada kesulitan pernafasan
. P a O dalam batas normal.
- Frekuensi pernafasan dalam batas normal.

Intervensi keperawatan
Tentukan dasar upaya pernafasan, pengerahan dinding dada, warna
kulit danselaput membran.Rasional : A l v e o l i b a y i t e t a p s t a b i l
selama ekspirasi karena adanya surfaktan. Nilai
y a n g digunakan untuk menentukan kecukupan oksigenasi PaO normal 50-70
mmHg.

Pertahankan pernafasan dan pantau curah jantung. Catat


s e t i a p 3 0 m e n i t , frekuensi lebih dari 60 X/ menit mengindikasikan
bahwa dalam keadaan gawatnafas.Rasional :Meningkatkan tekanan
transpulmonari, mengatasi tekanan pemukaan tinggi,mencegah ateltasis dan
memungkinkan perbaikan oksigenasi dan peningkatan PaO

Pantau warna kulit, aktivitas, pertahankan konsentrasi O 2


konstan palingsedikit 15 – 20 menit sebelumnya dengan konsentrasi 5 – 10 %
Rasional :Konsentrasi oksigen yang stabil diperlukan untuk mempertahankan
PaO dalam batasnormal (50 – 70 mmHg)
.2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatanmetabolisme akibat stress.
TujuanBayi tidak mengalami penurunan berat badan lebih dari 2 %, glukosa >
40 mg % danmengalami kemajuan dalam makanan oral

.Intervensi keperawatan
Pertahankan kecepatan infus pada tingkat dianjurkan, biasanya 65 -
80 ml/kgberat badan/ hari.
Rasional Kelebihan beban system sirkulasi karena terlalu banyak
atau terlalu cepat pemberian cairan menyebabkan edema paru dan jantung
yang berakibat fatal.

Berikan nutrisi parenteral total (NPT) bila diindikasikan.RasionalNPT adalah


cara alternative masukan gizi jika bising usus tidak terdengar dan
bayidalam kondisi stress akut.Pantau hipokalsemia.
Rasional : Hipokalsemia dan hipoglikemia adalah hasil dari keterlambatan atau
masukan kalori tidak adekuat dan stress.

3. Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan prosedur invasif.


TujuanSuhu tubuh dan tekanan darah stabil, bebas dari infeksi

.Intervensi keperawatan

Petahankan teknik aseptik dan antiseptik dalam melakukan setiap


prosedur,p e r g u n a k a n c a i r a n s t e r i l ( a q u a b i d e s s t e r i l ) u n t u k
m e n a m b a h c a i r a n p e l e m b a b dalam humidifiers.
Rasional : K e h a n g a t a n l i n g k u n g a n y a n g l e m b a b d a l a m
r u a n g a n d e n g a n p e r a l a t a n o 2 akan meningkatkan pertumbuhan bakteri.

4. Termoregulasi tidak efektif yang berhubungan dengan


peningkatan upaya pernafasan sekunder terhadap asfiksia.
TujuanBayi dapat mempertahankan stabilitas suhu, bayi tidak
hipoglikemia, sianosis atau bradikardi dan apnea.

Intervensi keperawatan

Observasi bayi terhadap tanda ketidakstabilan suhu dan peningkatan konsumsi


oksigen serta asidosis metabolic. Rasional Stress dingin meningkatkan
konsumsi O2
dan vasokonstriksi paru. Hal inimnyebabkan hipoksia dan asidosis yang
selanjutnya menekan produksi surfaktan.

Anda mungkin juga menyukai