Anda di halaman 1dari 4

GERAKAN SAYANG IBU SANGAT DIPERLUKAN KARENA : GSI MERUPAKAN KEKUATAN PEMBANGUNAN UNTUK MENCEGAH“3 TERLAMBAT”, YANG

MENYEBABKAN KEMATIAN IBU, YAITU :


 SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan
pembangunan 1. Terlambat mengenali tanda bahaya dan memutuskan untuk mencari pertolongan ke
 Pembentukan Kualitas SDM dimulai dari janin dalam kandungan fasilitas kesehatan
 Peningkatan kesehatan dan kesjahteraan ibu dan anak merupakan factor paling strategis 2. Terlambat dalam mencapai fasilitas kesehatan yang memadai
untuk meningkatkan mutu SDM 3. Terlambat dalam menerima pelayanan kesehatan yg cukup memadai
 AKI (Angka Kematian Ibu) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi
 Tingginya AKI dan AKB menimbulkan dampak negative pada berbagai aspek cont. Dampak FAKTOR LAIN YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGGINYA AKI ADALAH “4 TERLALU
yg ditimbulkan akibat anemia (kurang darah ) pda ibu hamil adalah perdarahan saat “YAITU :
melahirkan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), penurunan IQ,, bayi mudah infeksi dan gizi
buruk sedangkan dampak social ekonomi akibat anemia adl penurunan produktivitas. 1. Terlalu muda untuk menikah (< 20 thn)
Kematian bayi menyebabkan bayi mjd piatu dan akhirnya tjd penurunan kualitas SDM akibat 2. Terlalu sering hamil (jarak < 2 thn)
kurang perhatian, bimbingan dan kasih sayang seorang ibu, sedangkan kematian bayi 3. Terlalu banyak anak (> 4 anak )
menyebabkan ibu tidak mau ikut program KB 4. Terlalu tua (> 35 thn)

GERAKAN SAYANG IBU (GSI) ADALAH PENYEBAB LANGSUNG KEMATIAN IBU ADALAH :
1. perdarahan
Gerakan yang dilaksanakan bersama sama oleh masyarakat dan pemerintah untuk 2. melahirkan terlalu lama (partus lama)
mengembangkan kualitas wanita utamanya untuk mempercepat penurunan Angka Kematian 3. infeksi
Ibu (AKI) dalam rangka pembangunan sumber daya manusia 4. pre eklamsi berat/ringan/eklamsia

TUJUAN GERAKAN SAYANG IBU (GSI) PENYEBAB LANGSUNG KEMATIAN BAYI :


1. asfiksia (sesak nafas)
“Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia utamanya mempercepat penurunan Angka 2. infeksi
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)“ 3. trauma lahir
4. hipotermia (kedinginan)
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN GSI 5. berat badan lahir rendah (bblr)

GSI dicanangkan oleh presiden pada peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 1996 di PROFIL CALON “ ALMARHUMAH IBU “
karanganyar Jawa Tengah
 Kurang di “sayang” Suami/Mertua/Keluarga
LIMA PRINSIP DASAR KEGIATAN GSI  Pendidikan di bawah SMP
 Rumah berjarak tempuh lebih dari 2 jam dari fasilitas kesehatan
1. Pendekatan lintas sektoral dan multi disiplin ilmu  Usia kurang dari 20 th atau lebih dari 35 th, jumlah anak lebih dari 4 dan jarak antar
2. Intervensi yang integrative dan sinergis anak kurang dari 2 thn
3. Partisipasi dan tanggung jawab dari pihak laki-laki  Riwayat Kehamilan dan persalinan jelek
4. Sistem pemantauan yang terus menerus  mengidap kurang darah dan KEK
5. Koordinasi yang efektif oleh pemerintah daerah dan wilayah
Secara singkat pelaksanaan GSI meliputi “2 Komponen” program yang harus dikembangkan : GERAKAN SAYANG IBU “ SEMUA IBU HAMIL “

1. Kecamatan Sayang Ibu (KSI) untuk mencegah terlambat tahu bahaya, mengambil  Mendapat “ Perhatian” ( dikenal, dicatat dan dipantau)
keputusan dan mencapai fasilitas rujukan  Mendapat palayanan antenatal 4 kali
2. Rumah Sakit Sayang Ibu (RSSI) untuk mencegah terlambat mendapat pertolongan  ibu hamil “resti” dirujuk dengan baik dan benar
gawat darurat  Saat bersalin ditolong tenaga kesehatan

Sasaran GSI yaitu :


1. Sasaran Langsung
PELAKSANAAN GSI DI TINGKAT DESA  Catin, WUS, Ibu hamil, Ibu bersalin, ibu nifas dan melahirkan
 Suami dan seluruh anggota keluarga
1. Pembentukan Satgas GSI Desa 2. sasaran tidak langsung
Diawali dengan pertemuan berbagai unsur yg ada di masyarakat seperti Kepala Pekon,  pimpinan Daerah
Sekretaris desa, LKMD, TP PKK, Bidan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM,  toma, ulama, toga
Swasta, dll. Pd pertemuan disepakati bahwa satgas GSI Desa diketuai Kepala Pekon  institusi masy di semua tingkatan, organisasi social, profesi, LSM dan organisasi
dengan diterbitkan SK Kepala Pekon, dan dibentuk susunan pengurus satgas GSI masy.
sesuai kondisi masing-masing daerah  Kader, dasawisma, ketua Rt/RW, PKK/LKMD,PLKB dan kader lain
2. Pendataan dan pembuatan peta ibu hamil
Tujuan : Memantau ibu hamil baik tempat tinggalnya maupun kapan melahirkan GERAKAN SAYANG IBU MERUPAKAN KETERPADUAN DAN SINERGI 5 UPAYA UTAMA
Langkah-langkahnya : YAITU :
a. Menemukan ibu hamil sedini mungkin dan pendataan ibu hamil ini dilakukan 1. Upaya peningkatan status wanita
secara rutin 2. upaya pemberdayaan Bumil, keluarga dan masyarakat
b. Pendataan ibu hamil dilakukan 3 bulan sekali dan dilaksanakan oleh 3. upaya pelayanan KB bagi PUS yg membutuhkan
kelompok PKK, dasa wisma, kader, dukun bayi atau bidan 4. upaya pelayanan Antenatal bagi semua Bumil
c. Data ibu hamil kemudian ditabulasi lengkap dengan HPHT (Hari Pertama Haid 5. upaya pelayanan gawat darurat obstetric terhadap bumil beresiko atau bermasalah
Terakhir), tafsiran persalinan, dan rencana persalinan yg berisi tempat
bersalin dan siap penolong persalinan
d. Ibu hamil yg telah didata kemudian dibuatkan peta per desa atau per dusun,
peta berisi lokasi rumah ibu hamil, rumah bidan, rumah pemilik pondok
sayang ibu, jarak dari desa ke rumah sakit serta perkiraan waktu tempuh 4. Pengorganisasian donor darah
e. Pembuatan peta dilakukan oleh bidan desa bersama anggota satgas GSI desa a. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu terbesar di Indonesia
yg lain b. Satgas GSI desa menawarkan kepada warganya yg bersedia menjadi
a. Peta bumil ditempel di kantor desa atau rumah bidan desa atau PSI untuk pendonor darah untuk bumil. Di beberapa daerah bahkan ada SK Kades
memudahkan pemantauan. untuk kegiatan ini
3. pengorganisasian Tabulin c. Pemetaan golongan darah bagi pendonor darah
Tujuan : Membantu ibu bersalin yg tidak mampu untuk membiayai persalinan di d. Diberitahukan kepada pendonor bahwa sewaktu waktu diperlukan mereka
fasilitas kesehatan seperti bidan/puskesmas/RS bersedia
Langkah-langkah : Program Kecamatan Sayang ibu adalah Gerakan sayang Ibu yang dioperasionalkan di
Kepala desa bersama satgas GSI desa : kecamatan dan Desa/Kelurahan dengan membentuk satgas Sayang ibu yang diketuai Camat
a. menginventarisasi kendaraan di desa yg dapat diikutsertakan beranggotakan semua komponen kekuatan pembangunan yg relevan, sedangkan
b. membuat jadwal pendayagunaan kendaraan untuk membawa pasien
c. mencari dukungan dana dari pengusaha setempat untuk biaya operasional
Di Desa/ Kelurahan membentuk Satgas sayang Ibu yang dipimpin kepala Desa/Lurah
PSI/GSI

BUKU SAKU PSI/GSI


DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2015

Created by :
Raihan

Anda mungkin juga menyukai