Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PENAGO II
Desa Penago II Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma Kode Pos 38887
Email: puskesmaspenago2@gmail.com

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT AKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
TERHADAP HASIL KEGIATAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) TAHUN 2022

N DESA/
HASIL PIS-PK IDENTIFIKASI PERMASALAHAN RENCANA TINDAK LAN JUT
O KELURAHAN
1. A 1. Penderita gangguan 1. Penderita gangguan jiwa kurang mendapat 1. Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah/ pendampingan
jiwa berobat secara perhatian dan ditelantarkan keluarga. untuk keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan
teratur = 0% gangguan jiwa.
2. Pelaksanaan kegiatan Konseling/Deteksi Dini Masalah
Keswa dan Napza, pada penderita gangguan jiwa.
2. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. 2. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 7% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
3. Pemberian ASI Ekslusif 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman 1. Kampenye ASI Ekslusif di setiap kegiatan posyandu.
(bayi 0–6 bulan) = 15% keluarga dan masyarakat tentang ASI Esklusif. Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu secara rutin di desa.
ASI belum siap (belum ada), saat bayi baru 2. Penyediaan ruangan laktasi di puskesmas.
2. lahir. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang ASI Ekslusif.
3. Pembentukan TOGA di desa.
4. Melahirkan di 1. Kurangnya pengetahuan, dan pemahaman 1. Sosialisasi kepada masyarakat tentang pelayanan persalinan
Fasyankes = 40% keluarga akan resiko persalinan di rumah. di fasilitas kesehatan sesuai dengan Permenkes Nomor 97
2. Masyarakat belum terbiasa jika ibu melahirkan Tahun 2014, pasal 14 ayat 1 tentang Persalinan Di Fasilitas
bukan di rumah sendiri. Kesehatan.
3. Sebagian ibu bersalin tidak mempunyai kartu 2. Pelaksanaan pelayanan persalinan 24 Jam di puskesmas
JKN KIS, sedangkan keluarga tidak mempunyai (PONED).
uang untuk membayar biaya persalinan di 3. Sosialisasi tentang Program JAMPERSAL pada Ibu Hamil.
Fasyankes
5. Penderita hypertensi 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pelaksanaan kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia
yang berobat secara memeriksakan kesehatan secara dini. secara rutin di desa.
teratur = 45% 2. Penyuluhan tentang Penyakit Hypertensi kepada masyarakat,
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pada kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia.
Penyakit Hypertensi. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit Hypertensi.
6. Remaja yang menikah 1. Pengaruh buruk pergaulan remaja, di era digital 1. Penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi di Sekolah.
di bawah umur (< 20 (handphone). 2. Sosialisasi dan pembentukan Kelas Remaja di desa.
tahun) 2. Kurangnya perhatian dan peran orang tua 3. Pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
dalam mendidik anaknya. (PKPR) di Sekolah.
4. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Kesehatan
Reproduksi di puskesmas.
2. B 1. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. 2. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 2% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
2. Pemberian ASI Ekslusif 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman 1. Kampenye ASI Ekslusif di setiap kegiatan posyandu.
(bayi 0-6 bulan) = 3% keluarga dan masyarakat tentang ASI Ekslusif. 2. Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu secara rutin di desa.
2. ASI belum siap (belum ada), saat bayi baru 3. Penyediaan ruangan laktasi di puskesmas.
lahir. 4. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang ASI Ekslusif.
5. Pembentukan TOGA di desa.
3. Sarana air bersih = 1. Sarana sumber air bersih yang dimanfaatkan 1. Pelaksanaan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di
45% keluraga, belum memenuhi syarat kesehatan. desa.
2. Sebagian masyarakat masih memanfaatkan air 2. Penyuluhan tentang Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
sungai untuk kebutuhan air bersih.
4. Jamban keluarga = 1. Sarana jamban keluarga, belum memenuhi 1. Advokasi lintas program dan lintas sektor, dalam
48% syarat kesehatan. perencanaan anggaran dana desa untuk pembuatan jamban
2. Masih ada keluarga yang belum memiliki sehat.
jamban keluarga. 2. Penyuluhan tentang Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
3. Sebagian masyarakat masih memanfaatkan
sungai untuk MCK (Mandi Cuci Kakus).
5. Penderita hypertensi 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pelaksanaan kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia
yang berobat teratur = memeriksakan kesehatan secara dini. secara rutin di desa.
50% 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 2. Penyuluhan tentang Penyakit Hypertensi kepada masyarakat,
Penyakit Hypertensi. pada kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia.
3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit Hypertensi.
6. Anggota keluarga yang 1. Pembagian kartu JKN KIS tidak tepat sasaran. 1. Sosialisasi tentang manfaat Program Jaminan Kesehatan
mempunyai kartu JKN = Kurangnya pengetahuan dan pemahaman Nasional kepada masyarakat.
50% 2. masyarakat tentang pentingnya Program 2. Melakukan kerjasama dengan pihak BPJS kesehatan untuk
Jaminan Kesehatan Nasional. memfasilitasi pembuatan JKN KIS Mandiri bagi masyarakat
yang ingin membuat kartu.
7. Pemantauan tumbuh 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman ibu, 1. Penyuluhan tentang Tumbuh Kembang Anak di posyandu
kembang anak= 50% keluarga, dan masyarakat tentang pemantauan balita.
tumbuh kembang anak. 2. Pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Pemeriksaan
2. Sebagian masyarakat (orang tua) Kesehatan Anak Balita di Posyandu (penimbangan,
memanfaatkan sarana posyandu balita hanya pengukuran pertumbuhan/ stunting, dan pemantauan
untuk imunisasi dasar lengkap bayi/balita, perkembangan).
sehingga mereka enggan untuk membawa 3. Pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Pemeriksaan
anaknya ke posyandu jika imunisasi sudah Kesehatan Berkala Pada Anak Pra Sekolah/ SDIDTK secara
lengkap. rutin di PAUD.
4. Pembentukan Rumah Timbang di desa.
5. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Tumbuh Kembang
Anak.
6. Penyediaan fasilitas bermain anak pada Ruangan Ramah
Anak di puskesmas.
3. C 1. Pemberian ASI Ekslusif 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman 1. Kampenye ASI Ekslusif di setiap kegiatan posyandu.
(bayi 0–6 bulan) = 6% keluarga dan masyarakat tentang ASI Ekslusif. 2. Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu secara rutin di desa.
2. ASI belum siap (belum ada), saat bayi baru 3. Penyediaan ruangan laktasi di puskesmas.
lahir. 4. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang ASI Ekslusif.
5. Pembentukan TOGA di desa.
2. Penderita hypertensi 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pelaksanaan kegiatan posbindu dan posyandu lansia secara
yang berobat teratur = memeriksakan kesehatan secara dini. rutin di desa.
30% 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 2. Penyuluhan tentang Penyakit Hypertensi kepada masyarakat,
Penyakit Hypertensi. pada kegiatan posyandu lansia dan posbindu.
3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit Hypertensi.
3. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. 2. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 2% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
4. D 1. Pemberian ASI Ekslusif 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman 1. Kampenye ASI Ekslusif di setiap kegiatan posyandu.
(bayi 0–6 bulan) = 3% keluarga & masyarakat tentang ASI Ekslusif. 2. Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu.
2. ASI belum siap (belum ada), saat bayi baru 3. Penyediaan ruangan laktasi di puskesmas.
lahir. 4. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang ASI Ekslusif.
5. Pembentukan TOGA di desa.
2. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 1% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi 2. tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
3. Penderita hypertensi 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pelaksanaan kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia
yang berobat teratur = memeriksakan kesehatan secara dini. secara rutin di desa.
32% 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 2. Penyuluhan tentang Penyakit Hypertensi kepada masyarakat,
Penyakit Hypertensi. pada kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia.
3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit Hypertensi.
4. Sarana air bersih = 1. Sarana sumber air bersih yang dimanfaatkan 1. Pelaksanaan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di
40% keluraga, belum memenuhi syarat kesehatan. desa.
2. Sebagian masyarakat masih memanfaatkan air 2. Penyuluhan tentang Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
sungai untuk kebutuhan air bersih.
5. Imunisasi Lengkap = 1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat 1. Sosialisasi tentang Imunisasi Dasar Lengkap di setiap
50% imunisasi dasar lengkap pada bayi. kegiatan posyandu.
2. Peran aktif kader posyandu dalam mengajak ibu 2. Pelaksanaan kegiatan Sweeping Imunisasi Dasar Lengkap.
balita untuk posyandu masih kurang. 3. Pelaksanaan kegiatan Pembinaan Kader Posyandu.
5. E 1. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 15% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi 2. tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
2. Pemberian ASI Ekslusif 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman 1. Kampenye ASI Ekslusif di setiap kegiatan posyandu.
(bayi 0–6 bulan) = 25% keluarga dan masyarakat tentang ASI Ekslusif. 2. Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu.
2. ASI belum siap (belum ada), saat bayi baru 3. Penyediaan ruangan laktasi di puskesmas.
lahir. 4. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang ASI Ekslusif.
5. Pembentukan TOGA di desa.
3. Penderita hypertensi 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pelaksanaan kegiatan posbindu dan posyandu lansia secara
yang berobat teratur = memeriksakan kesehatan secara dini. rutin di desa.
40% 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 2. Penyuluhan tentang Penyakit Hypertensi kepada masyarakat,
Penyakit Hypertensi. pada kegiatan posyandu lansia dan posbindu.
3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit Hypertensi.
6. F 1. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 8% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi 2. tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
2. Pemberian ASI Ekslusif 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman 1. Kampenye ASI Ekslusif di setiap kegiatan posyandu.
(bayi 0–6 bulan) = 10% keluarga & masyarakat tentang ASI Ekslusif. 2. Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu.
2. ASI belum siap (belum ada), saat bayi baru 3. Penyediaan ruangan laktasi di puskesmas.
lahir. 4. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang ASI Ekslusif.
5. Pembentukan TOGA di desa.
7. G 1. Penderita TB Paru yang 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan tentang
berobat secara teratur penyakit menular TB Paru. Penyakit TB Paru.
= 0% 2. Kurangnya kesadaran dan kemauan 2. Pelaksanaan kegiatan Edukasi Penderita TB Paru &
masyarakat untuk pemeriksaan kesehatan di Keluarga.
fasyankes. 3. Pelaksanaan kegiatan Pemantauan Minum Obat (PMO) TB
3. Kurangnya sosialisasi/penyuluhan tentang Paru.
penyakit TB Paru. 4. Pelaksanaan kegiatan Deteksi Dini/ Pelacakan Kontak secara
4. Belum optimalnya kegiatan deteksi berkala.
dini/pelacakan kontak TB Paru. 5. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit TB Paru.
2. Pemberian ASI Ekslusif 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman 1. Kampenye ASI Ekslusif di setiap kegiatan posyandu.
(bayi 0–6 bulan) = 5% keluarga & masyarakat tentang ASI Ekslusif. 2. Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu.
2. ASI belum siap (belum ada), saat bayi baru 3. Penyediaan ruangan laktasi di puskesmas.
lahir. 4. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang ASI Ekslusif.
5. Pembentukan TOGA di desa.
3. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. 2. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 12% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
4. Penderita hypertensi 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pelaksanaan kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia
yang berobat teratur = memeriksakan kesehatan secara dini. secara rutin di desa.
40% 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 2. Penyuluhan tentang Penyakit Hypertensi kepada masyarakat,
Penyakit Hypertensi. pada kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia.
3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit Hypertensi.

8. XX 1. Penderita gangguan 1. Penderita gangguan jiwa kurang mendapat 1. Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah/ pendampingan
jiwa berobat secara perhatian dan ditelantarkan keluarga. untuk keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan
teratur = 0% gangguan jiwa.
2. Pelaksanaan kegiatan Konseling/Deteksi Dini Masalah
Keswa dan Napza.
2. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. 2. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 10% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
3. Pemberian ASI Ekslusif 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman 1. Kampenye ASI Ekslusif di setiap kegiatan posyandu.
(bayi 0–6 bulan) = 5% keluarga dan masyarakat tentang ASI Ekslusif. 2. Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu.
2. ASI belum siap (belum ada), saat bayi baru 3. Penyediaan ruangan laktasi di puskesmas.
lahir. 4. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang ASI Ekslusif.
5. Pembentukan TOGA di desa.
4. Penderita TB Paru yang 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan tentang
berobat secara teratur penyakit menular TB Paru. Penyakit TB Paru.
= 33% 2. Kurangnya kesadaran dan kemauan 2. Pelaksanaan kegiatan Edukasi Penderita TB Paru &
masyarakat untuk pemeriksaan kesehatan di Keluarga.
fasyankes. 3. Pelaksanaan kegiatan Pemantauan Minum Obat (PMO) TB
3. Kurangnya sosialisasi/penyuluhan tentang Paru.
penyakit TB Paru. 4. Pelaksanaan kegiatan Deteksi Dini/ Pelacakan Kontak secara
4. Belum optimalnya kegiatan deteksi dini/ berkala.
pelacakan kontak TB Paru. 5. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit TB Paru.
5. Penderita hypertensi 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pelaksanaan kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia
yang berobat teratur = memeriksakan kesehatan secara dini. secara rutin di desa.
40% 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 2. Penyuluhan tentang Penyakit Hypertensi kepada masyarakat,
Penyakit Hypertensi. pada kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia.
3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit Hypertensi.
9. H 1. Penderita gangguan 1. Penderita gangguan jiwa kurang mendapat 1. Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah/ pendampingan
jiwa berobat secara perhatian dan ditelantarkan keluarga. untuk keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan
teratur = 0% gangguan jiwa.
Pelaksanaan kegiatan Konseling/Deteksi Dini Masalah
2. Keswa dan Napza.
2. Tidak ada anggota 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Merokok.
keluarga yang merokok bahaya merokok bagi kesehatan. 2. Sosialisasi Perda Kabupaten Seluma Nomor 4 Tahun 2018
= 1% 2. Faktor kebiasaan merokok yang sudah menjadi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Sekolah.
pola hidup tidak sehat di dalam keluarga. 3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Bahaya Merokok.
3. Penderita hypertensi 1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk 1. Pelaksanaan kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia
yang berobat teratur = memeriksakan kesehatan secara dini. secara rutin di desa.
50% 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 2. Penyuluhan tentang Penyakit Hypertensi kepada masyarakat,
Penyakit Hypertensi. pada kegiatan Posbindu dan Posyandu Lansia.
3. Pelaksanaan kegiatan EDITUM tentang Penyakit Hypertensi.

Mengetahui, Penago II, 02 Januari 2023


Kepala UPT Puskesmas Penago II PenanggungJawab UKM,

Ns. Meyzi Yunita Gustina, S.Kep Ns. Meyzi Yunita Gustina, S.Kep
NIP. 198608042010012016 NIP. 198608042010012016

Anda mungkin juga menyukai