“N”
DENGAN PERSALINAN FISIOLOGIS
DI RUANG BERSALIN RSIA ST. FATIMAH MAKASSAR
I. DATA UMUM
Inisial Klien : Ny. N Nama Suami : Tn. R
Umur : 31 Tahun Umur : 28 Tahun
Alamat : Jl. Amanah Gappa 10 F Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Ibu RT Pendidikan terakhir : SMA
Suku bangsa : Makassar Suku bangsa : Makassar
Pendidikan terakhir : S 1
Status perkawinan : Kawin pertama, lamanya 2 tahun.
V. DATA PSIKOSOSIAL
1. Penghasilan keluarga tiap bulan : ± Rp. 500.000,-
2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang : Ibu sangat berharap kelahiran
anaknya sehat.
3. Bagaimana perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : Suami merasa senang.
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : Sekarang anak pertama umur 3
tahun, menurut ibu tidak menunjukkan respon negatif pada kehamilan ibunya, respon anak
biasa-biasa saja.
I. PENGKAJIAN AWAL
1. Tanggal : 14 April 2003,Jam:
2. Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg, Nadi : 88 x/menit, Suhu: 37 °C,P: 20 x/m
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : Tinggi fudus uteri : 3 jari bawah Px, Puka, Memanjang,
bagian terbawah kepala.
4. Hasil periksa dalam : Pembukaan 3 cm,, portio tipis dan lunak, presentase kepala,ketuban
utuh menonjol.
5. Persiapan perineum : Dibersihkan dari darah dan lendir.
6. Dilakukan klisma : Tidak ada.
7. Pengeluaran pervaginam : Darah dan lendir.
8. Perdarahan pervaginam:
9. Kontraksi uterus (frekuensi, lamanya, kekuatan) : 3 kali dalam 10 menit lamanya 30-35”
10. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas) : 136 x/m
11. Status janin (hidup/tidak, jumlah, presentasi) :Hidup, tunggal, presentase kepala.
14 April 2003
10.30 10’ ada 3-4 x his lamanya 35” 136 x/menit
11.00 10’ ada 4 x his lamanya 40” 136 x/menit
11.30 10’ ada 4-5 x his lamanya 40-50” 136 x/menit
11.50 10’ ada 5 x his lamanya 50” 140 x/menit
Kurang informasi
DO:
Ibu tampak cemas, tegang dan
Koping tidak efektif
gelisah.
TD: 110/80 mmHg, N: 88
Cemas
x/m, P: 20 x/m, S: 37 °C.
PERENCANAAN KALA I
1. Nyeri berhubungan Tujuan jangka 1.1. Kaji tingkat nyeri & Mengidentifikasi sejauh
dengan kontraksi panjang : ketidaknyamanan mana tingkatan nyeri,
dan dilatasi serviks. Pasien dapat ibu. rasa nyeri atau perasaan
DS: beradaptasi tidak nyaman yang
Ibu mengatakan : dengan nyeri. dirasakan ibu.
Sakit pada perut 1.2. Hindari bicara atau Memberikan kesempatan
bagian bawah dan Tujuan jangka melakukan pada ibu untuk
tembus ke belakang. pendek : pemeriksaan pada mengekspreikan nyeri.
. saat kontraksi/his. Mengetahui
DO: 1.3. Observasi DJJ dan perkembnagan/kemajuan
Ibu tampak cemas, Kriteria: kontraksi uterus tiap persalinan.
tegang dan gelisah. - Ibu tidak cemas, ½ jam dan pengeluar
Ekspresi wajah tegang dan an pervaginam. Meningkatkan
meringis, megusap gelisah. 1.4. Ajarkan pasien pengetahuan dan
pinggang dan perut - Ibu tidak merintih teknik relaksasi, bila kerjasama pada ibu
menahan rasa sakit kesakitan. terjadi his (kontraksi untuk tindakan
pada saat his. - Ibu dapat uterus). selanjutnya.
Perut tampak tegang menahan rasa Memberikan
saat his. sakit. 1.5. Berikan gosokan kenyamanan dan
TD: 110/80 mmHg, - Ibu dapat punggung pada saat mengalihkan perhatian
N: 88 x/m, P: 20 mengerti bahwa terjadi kontraksi serta memblokir
x/m, S: 37 °C. timbulnya rasa uterus. stimulus nyeri
Hasil pemeriksaan sakit disebabkan Memblokir stimulus
dalam jam 10.20 karena kontraksi 1.6. Berikan tekanan pada nyeri & meningkatkan
Wita : rahim. sakrum (Gate rasa nyaman.
o Pembukaan 3 - Kala I dapat kontrol) bila perlu
cm. berjalan normal. pada saat terjadi
o Ketuban utuh kontraksi uterus. Miring kiri dapat
menonjol. 1.7. Anjurkan ganti posisi mencegah penekanan
o Portio lunak tidur pasien. pada vena kava superior
dan tipis. sehingga aliran darah
o Presentase lancar.
kepala. Meningkatkan rasa
o Penurunan H.I - 1.8. Jelaskan penyebab nyaman pasien terhadap
H.II nyeri dan beritahu nyeri.
o Pelepasan lendir bahwa nyeri itu
dan darah (+) adalah hal yang
o Kesan panggul fisiologis Mengetahui
1.9. Observasi tanda- perkembangan keadaan
cukup
tanda vital. umum pasien.
Ibu nampak
Mengetahui kemajuan
berkeringat banyak.
1.10. Observasi his dan persalinan.
pembukaan. Mengetahui
perkembangan dan
keadaan janin.
1.11. Observasi DJJ.
DO: Kelelahan
Ibu nampak meringis dan
semakin gelisah. Cemas
Ibu tampak lelah.
Tanda-tanda vital : TD: 120/80
mmHg, N: 88 x/m, P: 24
x/m, S: 37 °C.
PERENCANAAN KALA II
DIAGNOSA
TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan Tujuan jangka 1.1. Kaji tingkat nyeri & Dapat ditentukan
dengan kontraksi panjang : ketidaknyamanan intervensi selanjutnya.
dan dilatasi serviks. Rasa nyeri dapat pasien melalui repon
DS: dikontrol. verbal dan non
Ibu mengatakan : verbal.
Perut bagian bawah Tujuan jangka
semakin sakit, pendek : 1.2. Beritahu penyebab Menambah pemahaman
semakin sering rasa nyeri. pasien sehingga nyeri
datangnya disertai dapat dikontrol.
dorongan untuk Kriteria:
berkuat/meneran. - Raut wajah tidak 1.3. Atur posisi baring Memudahkan proses
Apakah ia sudah tampak kesakitan. terlentang dengan persalinan.
mau melahirkan - Ibu mengatakan kedua kaki ditekuk.
DO: nyeri berkurang.
Ibu tampak cemas, - Ibu tenang 1.4. Observasi DJJ, his, Mengetahui kemajuan
tegang dan gelisah. menghadapi dan kemajuan persalinan
Ibu nampak persalinan. persalinan dan vital kesejahtetraan janin dan
meringis kesakitan sign. ibu sehingga dapat
Perut tampak tegang mengambil tindakan
saat his. yang tepat.
Nampak perineum
menonjol, vulva dan 1.5. Massage painful area Menghambat impuls
anus membuka. pinggang dan nyeri yang berdiameter
TD: 120/80 mmHg, bokong. kecil sehingga tidak
N: 88 x/m, P: 20 dipersepsikan ke cortex
x/m, S: 37 °C. cerebri.
Hasil pemeriksaan
dalam jam 11.40 1.6. Pantau penonjolan Penurunan kepala yang
Wita : perineal dan rectal menekan perineum
o Pembukaan dan pembukaan (Perineum menonjol
lengkap. muara vagina. merupakan tanda siap
o Ketuban utuh melahirkan)
menonjol.
o Portio tidak 1.7. Ajarkan klien Meningkatkan
teraba. melakukan teknik pengetahuan dan
o Presentase relaksasi. kerjasasama untuk
kelpala. tindakan selanjutnya.
o Penurunan H.IV
o Pelepasan lendir 1.8. Ajarkan pasien Mempercepat kelahiran
dan darah (+) mengedan yang baik bayi.
o Kesan panggul dan efektif.
cukup
1.9. Lakukan pertolongan Tujuan utama dalam
His 4-5 x dalam 10
persalinan. asuhan keperawatan
menit lamanya 35”.
kala II.
Ibu nampak
berkeringat
banyak.
DIAGNOSA
TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
Terjadi perdarahan
1. Gangguan rasa Tujuan jangka 1.1. Kaji tingkat nyeri & Mengetahui tingkat
nyama nyeri panjang : ketidaknyamanan nyeri sehingga dapat
berhubungan dengan Rasa nyaman yang dirasakan oleh memberikan intervensi
involusi uteri dan pasien terpenuhi. pasien. selanjutnya.
ruptur jalan lahir.
DS: Tujuan jangka 1.2. Beritahu penyebab Meningkatkan
Ibu mengatakan : pendek : rasa nyeri. pemahaman pasien
Perut bagian bawah Ibu beradaptasi tentang rasa nyeri.
masih sakit. dengan nyeri
DO: 1.3. Manajemen Kala III Merangsang uterus
Uterus teraba keras. Kriteria: aktif. berkontraksi yang juga
Uterus nampak - Raut wajah tidak ◊ Pemberian mempercepat pelepasan
bundar. tampak kesakitan. oxytocin segera. plasenta.
Raut wajah meringis - Ibu mengatakan ◊ Pengendalian
kesakitan. nyeri berkurang. tarikan pada tali
TD: 120/80 mmHg, - Ibu tenang. pusat.
N: 88 x/m, P: 20 ◊ Pemijatan uterus
x/m, S: 37 °C. segera setelah
plasenta lahir.
A:
Ibu dapat beradaptasi
dengan nyeri
P:
Lanjut ke Kala IV.
2. DS :
Luka bekas Luka perineum
DO : Implantasi Resiko kekurangan
Plasenta
Perdarahan ± 100 cc. volume cairan
Tanda-tanda vital :
Kontraksi
◊ TD : 120/80 x/m.
Utrerus kemah
◊ N : 80 x/menit.
◊ P : 24 x/menit
◊ S : 37 °C. Perdarahan
Resiko kekurangan
Volume Cairan
PERENCANAAN KALA IV
DIAGNOSA
TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa Tujuan jangka 1.1. Kaji tingkat nyeri & Mengetahui tingkat
nyama nyeri panjang : ketidaknyamanan nyeri sehingga dapat
berhubungan dengan Rasa nyaman yang dirasakan oleh memberikan intervensi
trauma jalan lahir pasien terpenuhi. pasien. selanjutnya.
dan perineum.
DS: Tujuan jangka 1.2. Beritahu penyebab Meningkatkan
Ibu mengatakan : pendek : rasa nyeri. pemahaman pasien
Rasa nyeri pada Ibu beradaptasi tentang rasa nyeri.
daerah jalan lahir. dengan nyeri
DO: 1.3. Jahit luka/ruptur Memperbaiki luka pada
Raut wajah ibu Kriteria: perineum. perineum.
nampak meringis. - Raut wajah tidak
Nampak robekan tampak kesakitan 1.4. Bersihkan daerah Memberi rasa nyaman.
pada perineum. dan meringis. perineum dan
Nampak hematom - Ibu mengatakan sekitarnya, ganti
liang vagina. nyeri berkurang. pakaian pasien
- Ibu tenang. dengan yang bersih.
Kala II
Mengkaji rasa ketidaknyamanan (nyeri) ibu.
Mengatur posisi baring terlentang dengan kedua kaki ditekuk.
Memantau penonjolan perineal dan rectal serta pembukaan muara vagina.
Menolong persalinan.
Mengkaji tingkat kecemasan ibu.
Menjelaskan ibu proses kelahiran anaknya, yaitu saat nyeri perut dan dibantu tenaga
mengedan ibu, maka kepala anak akan keluar secara perlahan-lahan.
Memberikan reinforcement pada ibu karena sudah dapat mengedan dengan baik.
Menemani ibu terutama pada saat gelisah dan anjurkan ibu untuk mengekspresikan rasa nyeri.
Kala III
Mengkaji tingkat nyeri.
Menberi tahu ibu bahwa rasa nyeri pada bagian perut adalah karena plasenta terlepas dan
rahim mengecil.
Melakukan manajemen kala III aktif.
Mengajar ibu teknik relaksasi.
Mengusap perut ibu.
Mengobservaso tanda-tanda vital.
Melahirkan plasenta.
Kala IV
Mengkaji tingkat nyeri
Memberitahu ibu bahwa nyeri yang dialami oleh ibu adalah akibat adanya robekan pada jalan
lahir.
Mengobservasi tanda-tanda vital.
Mengobservasi perdarahan.
III. Nasehat pada waktu pulang.
Meganjurkan ibu untuk selalu memberikan ASI pada bayinya kapan saja sampai usia 4 bulan.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah vulva.
Menganjurkan ibu agar bila selesai BAK/BAB untuk membersihkan daerah vukva dan
perineum.
LAPORAN PERSALINAN/LAPORAN OPERASI SECTIO CESARIA
I. BIO DATA
1. Initial : Ny. H / Tn.S
2. Umur : 37 Tahun / 35 Tahun
3. Alamat : Jl Takalar / Jl. Takalar
4. Suku : Makassar / Makassar
5. Agama : Islam / Islam
6. Pendidikan : SMA / SMA
7. Pekerjaan : Ibu ramah tangga / Wiraswasta
8. Satus perkawinan : Kawin I / Kawin I
9. Lamanya menikah: 10 Tahun / 10 Tahun
LAPORAN OPERASI
Jalannya operasi :
Pasien terbaring terlentang dengan infus RL terpasang di tangan kiri dan infus Dex 5 % terpasang
di tangan kanan, dibawah pengaruh anastesi spinal. Kedua tangan difiksasi.
Asepsis dan antisepsis seluruh lapangan operasi dan sekitarnya dengan kasa betadin.
Tutup seluruh tubuh pasien dengan duk steril kecuali wajah dan lapangan operasi.
Jaringan parut/sikatrik bekasa operasi dieksisi, kemudian insisi SBR 8 cm, perdalam secara tajam
dan tumpul.
Buka peritonium tampak uterus gravid, bebaskan vesica uterus distal.
Lahirkan bayi ♀, berat 3500 gr Panjang badan 49 cm, AS: 5/7, secara berturut-turut kepala, bahu,
badan, bokong dan kaki.
Injeksi oxytosin dan ergometrium 1 : 1 (IM)
Keluarkan plasenta secara manual, plasenta kesan lengkap.
Bersihkan kavum uteri dengan kasa steril dan kasa betadin.
Kontrol perdarahan.
Jahit dinding kavum uteri berturt-turut:
o Myometrium I dengan Chromic cut gut No.3 jelujur.
o Myometrium II dengan polisa No.0 jelujur.
o Parametrium dengan cut gut No. 1 jelujur.
o Kontrol perdarahan.
Dilakukan tubectomi bilateral modifikasi Domenx.
Identifikasikan tuba fallopi kanan, jepit dengan klem, sampai terlipat, ikat dengan Chromic cut gut
No.0, kemudian dasar ikatan dengan Chromic cut gut No. 0, kemudian lipatan dipotong.
Identifikasi tuba fallopi kiri, jepit dengan klem, sampai terlipat ikat dengan Chromic cut gut No. 0
kemudian dasar ikatan diikat.
Dengan kasa steril-betadin, bilas kavum abdomen dengan NaCl 0,9 %.
Jahit dinding abdomen lapis demi lapis:
o Peritonium dengan cut gut No. 30 jelujur.
o Otot dengan cut gut No. 30 jelujur.
o Fasia dengan Polisurb No. 0 jelujur.
o Sub cutis dengan Chromic cut gut No.0 subkutikuler.
Tutup luka dengan dengan kasa steril dan difiksasi dengan plester.
Vagina toilet.
Operasi selesai.
Balance cairan :
In put : RL : 1200 cc
Dex 5 % : 300 cc
1500 cc
I. BIO DATA
1. Initial : Ny. S / Tn.J
2. Umur : 31 Tahun / 39 Tahun
3. Alamat : Jl B. Puri 7/31 C / Jl. B. Puri 7/31 C
4. Suku : Bugis / Bugis
5. Agama : Islam / Islam
6. Pendidikan : SMA / SMA
7. Pekerjaan : Ibu ramah tangga / Wiraswasta
8. Status perkawinan: Kawin I / Kawin I
9. Lamanya menikah: 10 Tahun / 10 Tahun
16 April 2003
02.30 10’ ada 3 x his lamanya 20 – 30” 136 x/menit
04.30 10’ ada 3 - 4 x his lamanya 30 – 35” 136 x/menit
06.30 10’ ada 4 x his lamanya 30 – 35” 140 x/menit
07.30 10’ ada 4 – 5 x his lamanya 35 – 40” 140 x/menit
08.30 10’ ada 5 x his lamanya 40 – 50 “ 136 x/menit
1. Jam 08.30, perasaan meneran pada ibu tidak bisa ditahan, dan rasa hendak BAB, ada tekanan pada
anus, perineum menonjol, vulva terbuka,
2. Menyiapkan dan memastikan kondisi, peralatan dalam keadaan baik dan siap pakai.
3. Memakai celemek.
4. Memastikan lengan tangan tidak memakai perhiasan.
5. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun di bawah air yang mengalir dan keringkan dengan
handuk, memakai sarung DTT pada tangan kanan untuk pemeriksaan dalam.
6. Mengambil spuit dengan tangan kanan yang bersarung tangan, isi dengan oxitosin dan letakan ke
dalam wadah DTT.
7. Membersihkan vulva dengan menggunakan kapas savlon dengan gerakan dari arah vulva ke
perineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam, hasilnya : pembukaan lengkap (10 cm), putaran paksi dalam
selesai, ketuban (-), penurunan kepala hodge III – IV.
9. Mencelupkan tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %, membuka sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan merandamnya ke dalam larutan klorin 0,5 %.
10. Memeriksa DJJ.
11. Memberitahukan ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan baik.
12. Meminta ibu untuk meneran saat his dan bila ia sudah merasa ingin meneran.
13. Ibu selalu didampingi.
14. Memimpin ibu meneran saat his dan terus memberikan dukungan atas usaha ibu, dan beristirahat
bila tidak ada his.
15. Saat kepala tampak di vulva ± 5 – 6 cm, pasang sarung pada perut ibu.
16. Meletakan duk steril di bokong ibu.
17. Membuka tutup partus set.
18. Memakai sarung tangan pada kedua tangan.
19. Saat sub oskiput tampak di bawah simpisis, tangan kanan melindungi perineum dialas lipatan kain
di bawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi
yang terlalu cepat.
20. Setelah kepala lahir mengusap mulut dan hidung bayi menggunakan kasa steril dari lendir darah
dan air ketuban.
21. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin, ada lilitan, lilitan dilonggarkan melewati
kepala.
22. Menunggu hingga kepala bayi telah melakukan putraran paksi luar secara spontan.
23. Setelah kepala bayi mengahadap ke paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan pada sisi kepala
bayi, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu posterior dan belakang lahir.
24. Setekah lahir, tangan kanan menyangga kepala dan leher dan bahu janin bagian posterior, dengan
posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan keempat jari pada bahu dan dada/punggung
janin sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu bayi bagian anterior saat badan dan
lengan lahir.
25. Setelah badan dan lengan lahir tangan kiri meyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai bawah
dan dan tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara keldua lutut bayi). Jam 08.40
lahir seorang bayi ♀ secara spontan LBK, BB:3500 gr, PB : 50 cm AS: 5/7.
26. Meletakan bayi di atas perut ibu, posisi kepala lebih rendah dari pada badan bayi.
27. Mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.
28. Menjepit tali pusat menggunakan klem ± 5 cm dari umbilikus, melakukan pengurutan pada tali
pusat ke arah ibu dan memasang klem kedua sekitar 2 cm dari klem I.
29. Memegang tali pusat diantara kedua klem menggunakan tangan kiri dengan perlindungan jari-jari
tang n kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem.
30. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih membungkus bayi hingga kepala.
31. Memberikan bayi pada ibu untuk disusui.
32. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal/ganda.
33. Memberi tahun ibu disuntik.
34. Penyuntikan oxytosin 10 U (IM).
35. Memindahkan klem pada tali pusat, hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva.
36. Saat uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat sementara tangan yang lain mendorong uterus ke
arah dorso kranial.
37. Jika tali pusat terihat bertambah panjang dan terlihat adanya kemajuan plasenta, minta ibu untuk
meneran sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian ke atas sesuai
dengan koruo vagina hingga plasenta tampak pada vulva.
38. Saat plasenta tampak pada vulva, memegang plasenta dengan kedua tangan dan melakukan
putaran searah jam untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
plasenta.
39. Segera setelah plasenta lahir, lakukan masage pada fundus uteri.
40. Memeriksa apakah ada robekan jalan lahir yang menimbulkan perdarahan aktif (Hasil tidak ada
perdarahan aktif).
41. Memeriksa plasenta untuk memastikan bahwa plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap.
42. Memasukan plasenta ke dalam katong plastik.
43. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0,5 % kemudian
membilasnya dengan air dan mengeringkannya.
44. Mengikat tali pusat ± 1 cm dari umbilikalis dengan simpul mati.
45. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
46. Melepaskan klem pada tali pusat.
47. Membungkus tali pusat yang telah terikat menggunakan kasa bersih.
48. Membungkus kembali bayi den memberikan pada ibu untuk disusui.
49. Melakukan evaluasi kontraksi uterus (hasil kontraski uterus baik)
50. Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa/merasakan uterus yang berkontraksi dengan baik.
51. Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi (Hasil ± 100 cc)
52. Memeriksa tanda-tanda vital hasil TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/m, P: 24 x/m, S: 37 °C.
53. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir darah dan mengganti pakaiannya dan memberitahu
keluarga untuk membantu ibu apabila ibu ingin minum.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk membantu ibu apabila ibu ingin
minum.
55. Merendam seluruh alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %.
56. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi atau sudah terpakai dan kotor ke dalam tempat
sampah.
57. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5 %.
58. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5 %, melepas sarung tangan dalam
keadaan terbalik..
59. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
60. Melengkapi partogram dan status pasien.