Anda di halaman 1dari 13

TUGAS IPA

Nama : Evanjelio Han

Kelas : IIIA

A. SEPULUH HEWAN LANGKAH DI INDONESIA

1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatraensis)

Harimau Sumatera merupakan subspesies harimau terkecil yang masih ada. Jumlah
populasi Harimau Sumatera juga terbilang kecil karena tidak mencapai angka 500 ekor.
Perambahan hutan dan perburuan ilegal menjadi penyebab utama menurunnya jumlah
populasi Harimau Sumatera. Harimau Sumatera dikenal unik karena memiliki tubuh
dengan pola berwarna hitam yang cukup tebal dibanding subspesies lainnya. Jarak antara
belangnya cukup dekat dan kadang terlihat berdempetan. Warna badan Harimau
Sumatera juga yang paling gelap di antara subspesies harimau lainnya, mulai dari kuning
kemerahan sampai oranye tua. Harimau Sumatera memiliki selaput di sela jari-jarinya
yang memungkinkannya untuk berenang dengan cepa

2. Komodo
Komodo merupakan hewan yang sangat langka karena jumlahnya yang sedikit, hanya
terdapat di Indonesia yaitu tepatnya di pulau komodo. Hewan ini juga termasuk spesies
kadal paling besar di dunia yang rata-rata memiliki panjang 2-3 meter dan berat bisa
mencapai 100 kg.
Di alam bebas, habitat komodo telah mengalami penyusutan dan terancam punah karena
aktifitas manusia. Oleh sebab itu, maka IUCN (International Union fot the Conversation
of Nature) memasukkan komodo termasuk sebagai hewan yang langka. Hewan ini pun
termasuk salah satu hewan langka yang dilindungi pemerintah Indonesia

3. Burung Jalak Bali

Kemasyhuran Jalak Bali sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Tidak hanya memiliki
suara yang bagus, Jalak Bali juga mempunyai bentuk tubuh yang indah. Jalak Bali
memiliki bulu berwarna putih hampir di seluruh tubuhnya kecuali pada bagian ujung
ekor dan ujung sayapnya yang berwarna hitam. Uniknya, pada bagian pipi tidak
ditumbuhi bulu dan berwarna biru. Sedangkan kaki spesies Leucopsar rothschildi ini
berwarna keabu-abuan. Karena keunikannya, Jalak Bali dijadikan maskot Provinsi Bali.
Karena penampilannya yang indah, Jalak Bali menjadi burung favorit bagi para kolektor
dan pecinta burung. Permintaan ini yang menyebabkan populasi Jalak Bali semakin
berkurang, selain juga karena hilangnya habitat aslinya
4. Badak Bercula Satu atau Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

Badak Bercula Satu adalah satu dari lima spesies badak yang masih bertahan di muka
bumi sampai saat ini. Badak Bercula Satu bisa dikatakan sebagai mamalia yang
paling langka di dunia karena kulitnya seperti baju baja serupa dengan hewan-hewan
purbakala. Dari pantauan pihak Taman Nasional Ujung Kulon, sampai saat ini sudah
terpantau 35 spesies Rhinoceros sondaicus yang hidup bebas di taman nasional di
ujung Barat Pulau Jawa ini. Selain untuk mengamati perilaku reproduksi Rhinoceros
sondaicus, pihak Taman Nasional Ujung Kulon juga memasang kamera pengintai
untuk mencegah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

5. Gajah Sumatera

Gajah sumatera adalah salah satu sub spesies gajah asia, nama ilmiahnya Elephas
maximus sumatranus. Di alam bebas, gajah sumatera hanya hidup di pulau
Sumatera. Saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan dan digolongkan ke
dalam daftar merah IUCN.

Habitat gajah sumatera yakni hutan alam di pulau Sumatera sedang mengalami
kerusakan parah. Kondisi ini menyebabkan hilangnya sebagian habitat gajah. Dalam
jangka panjang akan mengancam kelangsungan hidup mamalia darat terbesar ini.
Berdasarkan survei terakhir, saat ini jumlah Gajah Sumatera diperkirakan hanya sekitar
300 ekor. Kita hanya bisa berharap pada konservasi gajah di Taman Nasional Way
Kambas sehingga Gajah Sumatera tetap lestari.

6. Burung Cenderawasih Mati-Kawat (Seleucidis melanoleuca)

Keindahan Burung Cenderawasih sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia sehingga


burung ini disebut sebagai Bird of Paradise. Burung Surga yang hanya ditemukan di
Pulau Papua ini memiliki sampai 30 spesies yang salah satunya adalah Seleucidis
melanoleuca yang dilindungi negara. Spesies yang juga dinamakan Twelve-wired Bird
of Paradise ini memiliki paruh yang panjang dan ekor yang pendek. Burung pengkicau
ini memiliki cirri khas bulu kecil seperti kawat yang melengkung ke atas, namun kawat
ini hanya ditemui pada spesies jantan. Bulu kawat ini tidak bisa dilihat dari jarah jauh
dan kadang hanya bisa dikenali dari suara kepakan sayap saat terbang. Burung
Cenderawasih Mati-kawat ini bisa ditemukan di Pulau Salawati (Papua Barat) sampai
Sungai Membramo dan Teluk Milne (Papua Nugini).

7. Anoa

Anoa merupakan satwa endemik Pulau Sulawesi, khususnya Sulawesi Tenggara.


Terdapat dua spesies Anoa yaitu Anoa Pegunungan (Bubalus guarlesi) dan Anoa
Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Secara fisik Anoa mirip kerbau tapi memiliki
tanduk lurus meruncing ke arah belakang dan memiliki berat antara 150 kg sampai 300
kg, kira-kira sebesar kambing. Anoa masih bisa ditemukan di daerah Amolengo,
Tanjung Peropa, Buto Utara,Tanjung Batikolo, Lambusango, dan Mangolo. Namun
karena aktivitas pertambangan dan perambahan hutan, saat ini diperkirakan jumlah
Anoa tidak sampai 1.000 ekor.Monyet Hitam Sulawesi

8. Orang utan kalimantan

Orang utan merupakan jenis kera yang asli Indonesia. Hewan yang dalam bahasa
Inggrisnya juga Orang utan ini jadi langka lantaran dikarenakan beberapa faktor,
diantaranya, rusaknya hutan serta penebangan hutan jadi ladang, pabrik, serta perumahan.
Orang utan dapat kita jumpai di Pulau Kalimantan, serta orang utan mempunyai ciri-ciri
berbentuk rambut tubuhnya yang berwarna kemerah-merahan.

9. Beo Nias (Gracula religiosa robusta)

Salah satu satwa kebanggaan orang Nias adalah Burung Beo Nias yang mempunyai
nama latin Gracula religiosa robusta. Burung Beo Nias terkenal dengan kepandaiannya
dalam berbicara dan menirukan berbagai suara. Burung Beo Nias secara endemic hidup
di hutan-hutan basah dengan membuat lubang pada batang pohon-pohon yang tinggi.
Selain suaranya, Burung Beo Nias juga menarik karena memiliki bentuk tubuh yang
kekar, bulu yang mengkilap, dan sepasang cuping telinga yang menyatu dan
menggelambir ke arah leher. Burung Beo Nias dulunya terdapat di daerah Teluk Dalam,
Gomo, Lahusa, Alasa, dan sampai Gunung Sitoli. Sayangnya saat ini keberadaan
Burung Beo Nias makin susah ditemukan karena perburuan pihak bertanggung jawab.
10. Burung Merak

Merak merupakan salahsatu hewan cantik yang termasuk dalam golongan hewan yang
dilindungi ( Langka ). Burung merak termasuk burung terbesar yang bias terbang.
Burung merak India (Pavo cristatus ) mempunyai bulu dada dan jambul berwarna biru.
Sedangkan, burung merak Jawa (Pavo muticus ) berwarna hijau. Burung merak jantan
punya bulu ekor indah yang sangat panjang dan lebar. Ekor indah ini dipakai untuk
menarik burung merak betina. Bulu merak banyak dipakai untuk hiasan topi , hiasan
kipas , atau hiasan topeng . Pengrajin dari kota Ponorogo , Jawa Timur ,memakai
banyak bulu merak untuk menghias topeng reog Ponorogo.
Tidak kurang 400 lembar bulu merak digunakan di setiap topengnya, lho. Di Pulau
Jawa, burung merak hidup di hutan jati. Penduduk sekitar hutan sering menangkap
burung merak untuk dipelihara. Namun, sayangnya, burung merak hutan jika ditangkap
jadi stress dan mati. Saat ini jumlah burung merak di hutan jai semakin berkurang
B. SEPULUH TUMBUHAN LANGKAH DI INDONESIA

1. Raflesia Arnoldi

Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan


diameter bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan
bunga bangkai karena mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang
dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu
penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan inang
untuk hidupnya. Saat ini kondisi habitat Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan
sehingga jumlahnya menurun drastis dari tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga
tersebut di antaranya disebabkan kegiatan manusia seperti pembukaan wilayah hutan
baik untuk kegiatan pertambangan, pertanian, maupun permukiman

2. Kantong Semar

Kantong semar merupakan jenis tanaman langka karnivora. Sewaktu daun masih
muda, kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah
dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih
muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya
proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap
merebut makanan yang sudah ia peroleh.
3. Damar

Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon anggota tumbuhan
runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar menyebar di
Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina (Palawan dan Samar). Di Jawa, tumbuhan ini
dibudidayakan untuk diambil getah atau hars-nya. Getah damar ini diolah untuk
dijadikan kopal.Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai
ketinggian sekitar 1.200 m. Namun di Jawa, tumbuhan ini terutama ditanam di
pegunungan. Damar teristimewa ditanam untuk diambil resinnya, yang diolah menjadi
kopal. Resin ini adalah getah yang keluar tatkala kulit (pepagan) atau kayu damar
dilukai. Getah akan mengalir keluar dan membeku setelah kena udara beberapa waktu
lamanya. Lama-kelamaan getah ini akan mengeras dan dapat dipanen; yang dikenal
sebagai kopal sadapan. Getah juga diperoleh dari deposit damar yang terbentuk dari
luka-luka alami, di atas atau di bawah tanah; jenis yang ini disebut kopal galian.

Pada masa lalu resin damar terutama dihasilkan dari tegakan-tegakan alam di Maluku
dan Sulawesi. Kini kopal juga dihasilkan dari hutan-hutan tanaman Perhutani di Jawa.
Kayu damar berwarna keputih-putihan, tidak awet, dan tidak seberapa kuat. Di Bogor
dan diSulawesi Utara, kayu ini hanya dimanfaatkan sebagai papan yang digunakan di
bawah atap. Kerapatan kayunya berkisar antara 380–660 kg/m³. Kayu damar
diperdagangkan di Indonesia dengan nama kayu agatis.
4. Cendana

Cendana atau cendana wangi, merupakan tanaman langka penghasil kayu cendana
dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa,
aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Cendana adalah
tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang
untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup
mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan
atau dibudidayakan

5. Bulian

Diameter batang mencapai 95 cm dengan tinggi pohon sampai dengan 36 m. Tumbuh


pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut. Biasanya tumbuh di daerah lereng
perbukitan dengan tanah berpasir. Biasanya dipakai untuk konstruksi berat karena
sifatnya yang kuat dan tahan lama. Tersebar di Kalimantan, Maluku, Sumatera dan
Malaysia
6. Anggrek Tebuh

Anggrek tebu merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-
jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat
lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai
sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya jenis tanaman langka ini layak menyandang predikat
sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa

7. Jelatung
8. Anggrek Larat

Anggrek larat adalah salah satu bunga identitas Indonesia khususnya


di Maluku. Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah Dendrobium phalaenopsis. Anggrek
larat memiliki dua persamaan nama yaitu Vappodes phalaenopsis dan Dendrobium
bigibbum. Tanaman berbunga indah ini termasuk dalam suku Orchidaceae. Anggrek larat
termasuk tanaman langka dan dilindungi. Nama anggrek larat diambil dari nama Pulau
Larat yang ada di Kepulauan Maluku. Pulau Larat adalah pulau dimana anggrek larat
pertama kali ditemukan. Anggrek larat termasuk tumbuhan epifit. Jenis bunga ini dalam
Bahasa Inggris disebut cooktown Orchid.Habitat asli anggrek larat ialah daerah agak
kering dengan ketinggian 400 meter diatas permukaan laut. Anggrek larat tumbuh di
daerah dengan suhu antara 50F hingga 90F. Apabila tanaman ini berada pada suhu yang
sedikit lebih tinggi atau rendah tanaman masih tetap toleran dan tidak menimbulkan efek
buruk bagi tanaman. Tanaman endemik Maluku ini dapat hidup pada kelembaban antara
50% dan 60%. Secara umum dapat dikatakan bahwa anggrek larat hidup pada
kelembaban rendah dan agak kering. [Suhu dingin yang lembab dapat menyebabkan
tanaman anggrek larat yang sedang berbunga menjadi busuk.
Pembudidayaan anggrek sebaiknya dilakukan pada lahan yang terkena sinar matahari
langsung saat pagi hari. Lahan yang digunakan untuk menanam anggrek seharusnya di
beri semacam tirai untuk menaungi tanaman saat matahari mulai menyengat. Meskipun
membutuhkan sinar matahari langsung, anggrek larat juga tidak tahan apabila terlalu
panas, jadi saat suhu sangat panas disiang hari sebaiknya dipindah ke tempat yang lebih
teduh.
9. Bunga Edelweis

Edelweiss Jawa atau yang biasa disebut dengan Bunga Senduro merupakan tumbuhan
langka di Indonesia yang banyak tumbuh di puncak gunung. Bunga dengan nama
latin Anaphalis javanica ini sangat kritis keadaannya setelah seringnya terjadi erupsi
gunung berapi. Bunga Edelweiss tetap terlihat segar setelah dipetik, hal inilah yang
membuat para pendaki membawa bunga ini sebagai oleh-oleh.
Hasilnya membuat populasi bunga ini menurun drastis, bahkan sudah diambang
kepunahan. Bunga yang disebut juga dengan bunga abadi ini mekar pada bulan April
hingga Agustus. Bunga Edelweiss bisa bertahan hidup hingga 100 tahun dengan
pertumbuhan batang mencapai 8 meter. Ada sekitar 300 jenis serangga yang hinggap
dan menghisap sari bunganya

10. Daun Payung

Daun payung atau disebut juga dengan daun salo atau sang adalah tumbuhan langka
yang hidup di daerah sumatera. Tumbuhan dengan nama ilmiah Johannesteijsmannia
altifrons ini ditemukan oleh Profesor Teijsman sehingga namanya juga diambil dari
nama penemunya.
Tumbuhan yang mempunyai daun sangat besar, lebar, dan kuat sehingga pada zaman
dahulu tumbuhan ini banyak digunakan sebagai atap dan diding rumah. Karena
fungsinya inilah tumbuhan ini disebut dengan nama daun payung.

Anda mungkin juga menyukai