Pada umumnya, sumur panas bumi dengan tipe reservoir dominasi uap akan memiliki sifat self discharge, yang berarti fluida reservoir mampu mengalir ke permukaan dengan hanya membuka master valve. Namun, hal demikian tidak terjadi pada sumur dengan reservoir dominasi liquid. Adanya air dingin di dalam sumur kerap menyebabkan sumur menjadi bersifat non-self discharge. Besarnya densitas air dingin di dalalm sumur menyebabkan tekanan sumur melebihi tekanan reservoir sehingga fluida dari reservoir gagal mengalir ke dalam sumur. Hal serupa terjadi pada sumur DEV-15 pada lapangan L. Adanya kolom air dingin sepanjang 2000 m di atas major feedzone telah membuat sumur menjadi bersifat non-self discharge. Upaya stimulasi sumur dengan metode air compression pernah dilakukan, tetapi masih belum berhasil membuat sumur menjadi self discharge. Sementara, metode stimulasi lain seperti well to well injection dan injeksi uap melalui portable boiler belum bisa dilakukan pada sumur DEV-15 karena terkendala oleh masalah teknis. Oleh karena itu, tindakan stimulasi sumur dengan metode nitrogen lifting akan dilakukan pada sumur DEV-15. Metode nitrogen lifting telah berhasil membuat sumur-sumur hard to discharge di Filipina menjadi self discharge. Sumur-sumur tersebut dikatagorikan sebagai hard to discharge well karena gagal distimulasi dengan metode stimulasi yang umum digunakan seperti air compression dan well to well injection. Kendati demikian, metode nitrogen lifting merupakan metode yang membutuhkan biaya besar. Oleh karena itu, perlu adanya prediksi kebutuhan volume gas injeksi secara akurat untuk mencegah kegagalan maupun mengoptimalkan biaya yang akan dikeluarkan.
I.2 Rumusan Masalah
Terkait tingginya biaya operasional dan suplai gas nitrogen selama proses injeksi, maka perlu adanya prediksi volume gas injeksi yang akurat. Hal ini bertujuan untuk mencegah kegagalan stimulasi akibat kurangnya suplai nitrogen selama injeksi berlangsung dan mencegah prediksi berlebih terhadap volume
1 injeksi guna mengoptimalkan biaya yang akan dikeluarkan.
I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menurunkan densitas air dingin di dalam sumur sehingga terjadi flashing di depan major feedzone dan dapat membuat fluida dari reservoir mengalir secara kontinyu ke permukaan. Sementara tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh prediksi akurat terhadap volume gas injeksi yang dibutuhkan dalam proses stimulasi sumur nitrogen lifting.
I.4 Batasan Masalah
Penentuan posisi major feedzone dilakukan melalui analisis kualittif terhadap data water loss test karena tidak dilakukan pressure temperature spinner logging pada sumur DEV-15. Sementara pada perhitungan pressure drop selama injeksi hanya melibatkan faktor gravitasi karena faktor akselerasi dan friksi hanya memberi pengaruh pressure drop yang kecil.
I.5 Manfaat Penelitian
Penulisan tugas akhir ini diharapkan mampu memberi pengetahuan mengenai proses stimulasi sumur dengan metode nitrogen lifting dan mengoptimalkan biaya yang akan dikeluarkan untuk suplai gas nitrogen melalui prediksi volume gas injeksi yang akurat.