Tugas EKONOMI MAKRO 2
Tugas EKONOMI MAKRO 2
Ekonomi Makro
Di Susun Oleh :
seluruh stakeholder (para pelaku ekonomi) untuk peka terhadap fenomena yang terus berubah
dari waktu ke waktu. Tanpa mengikuti pergerakan tersebut sangat mustahil untuk dapat
menangkap fenomena yang ada beserta keterkaitan unsur-unsur dan struktur di dalamnya.
masyarakat menuntut para pembuat kebijakan (pemerintah) peka terhadap gejolak ekonomi yang
indikator ekonomi. Dengan indikator ekonomi yang representatif, strategi pembangunan baik itu
Salah satu alat ukur atau indikator ekonomi yang sangat dibutuhkan sebagai bahan
evaluasi dan perencanaan ekonomi makro terdapat dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Melalui PDB dengan segala turunannya dapat dilihat potret perekonomian dalam suatu negara.
Umumnya PDB disajikan dalam runtun waktu/series tahunan. Produk Domestik Bruto dapat
memberikan gambaran tentang perekonomian yang dapat berguna bagi para ahli yang bergerak
dibidang perencanaan, pengambilan keputusan baik bersifat jangka pendek maupun jangka
panjang, pembelanjaan, perumusan perpajakan, keuangan, tenaga kerja sektoral dan kebijakan
Produk Domestik Bruto (PDB) atau dalam istilah internasional disebut Gross Domestic
Product (GDP) merupakan data statistik yang merangkum perolehan nilai tambah dari seluruh
kegiatan ekonomi di suatu negara pada satu periode tertentu. Ada dua jenis PDB, yaitu atas dasar
harga berlaku (PDB ADHB) dan atas dasar harga konstan (PDB ADHK). PDB atas dasar harga
berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada
setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan
jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga pada suatu tahun tertentu (tahun dasar), dengan
kata lain PDB ADHK mengoreksi angka PDB ADHB dengan memasukkan pengaruh dari harga
barang/jasa.
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi pada suatu jangka
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) PDB adalah jumlah balas jasa yang
diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut di dalam proses produksi di suatu
negara pada jangka waktu tertentu (biasanya setahun). Balas jasa faktor produksi
tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan. Dalam
pengertian PDB termasuk pula penyusutan barang modal tetap dan pajak tidak
langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai
nilai tambah bruto sektoral. PDB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh
pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari
stok/inventori, dan ekspor neto di suatu negara pada suatu periode (biasanya setahun).
sebagai berikut: 1) Konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari
untung (C) 2) Investasi, yakni pembentukan modal tetap domestik bruto ditambah
perubahan inventori (I) 3) Konsumsi pemerintah (G) 4) Ekspor netto, yakni ekspor
Perkembangan perekonomian suatu daerah biasanya diukur dengan tingkat produksi, yakni
Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB. PDRB merupakan jumlah nilai tambah value
added yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam wilayah perekonomian. Nilai PDRB
Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku seperti yang terdapat dalam tabel1.1 berikut
menggambarkan nilai produksi barang dan jasa dinilai dengan harga yang berlaku pada periode
2014-2016.
sebesar kurang lebih 22% dengan subsector perkebunan sebagai penyumbang besar
2. Proporsi terkecil berada pada sector listrik , gas dan air bersih rata-rata sebesar 0,2%
1. Proporsi terbesar PDRB atas dasar harga konstan ini dari tahun 2014-2016
disumbangkan dari sector pertanian kurang lebih 23,34% dengan sector perkebunan
2. Proporsi terkecilnya sama dengan atas dasar harga berlaku masih berada pada sector
sektornya. Hanya saja kalau dilihat per sub sector maka akan dilihat adanya
pengolahan
pertambangan dan penggalian pada tiap tahunnya, untuk tahun 2016 mencapai
komunikasi
Dari data di atas diketahui bahwa ada 3 sektor yang memiliki indeks berantai teringgi
dalam menyumbangkan nilai PDRB adalah pada sektor administrasi pemerintahan, jasa
Sebaliknya indeks berantai terendah tahun 2015 pada sektor jasa, begitu pula pada
tahun 2016 sektor jasa memiliki indeks berantai sebesar 103,88% yang merupakan
Dari data di atas diketahui bahwa pada tahun 2015,3 sektor yang memiliki indeks
berantai tertinggi dalam menyumbangkan PDRB adalah pada sektor informasi dan komunikasi,
pertambangan dan penggalian, transportasi. Sedangkan pada tahun 2016 3 sektor yang memiliki
indeks berantai tertinggi dalam menyumbangkan PDRB adalah pada sektor informasi
Indeks Implisit
ini dengan cara membagi masing-masing angka dalam table 1 (PDRB ADHB)
Dari data diatas diketahui bahwa indeks harga implicit tertinggi adalah pada sektor
pertambangan.
Laju Pertumbuhan
Laju pertumbuhan ekonomi ini diturunkan dari hasil perhitungan PDRB menurut
pembentukan modal dan ekspor impr. Dari penyajian ini dapat diketahui berapa
persentase kenaikan pembentukan modal dan kenaikan ekspor serta impor pada
Dari data diatas diketahui bahwa 3 laju pertumbuhan tertinggi adalah pada sektor pertambangan,
Dilihat dari sisi penggunaan, komponen PDRB Kalimantan Barat berupa pengeluaran konsumsi
rumahtangga atas dasar harga konstan 2010 meningkat dari Rp 5 miliar pada 2014 menjadi Rp 6 miliar
pada 2015 dan terus mengalami pertumbuhan sampai pada tahun 2016 menjadi 15 Miliar. Sedangkan
pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga konstan 2010 naik dari Rp 30 miliar pada 2014
menjadi Rp32 miliar pada 2015.
Pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami peningkatan dari Rp13 miliar
pada 2014 menjadi 14 miliar pada 2015. Konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku juga meningkat
dari Rp4.221,81 miliar pada Triwulan II-2014 menjadi Rp4.553,30 miliar pada Triwulan III-2014.