Anda di halaman 1dari 21

Pedoman Penilaian

Tenaga Kesehatan Teladan


di Puskesmas

KEMENTERIAN KESEHATAN RI Gedung Prof. Dr. Sujudi lantai 10


PUSAT PROMOSI KESEHATAN Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9
TAHUN 2012 Jakarta 12950

Telp/Fax: (021) 5203873 KEMENTERIAN KESEHATAN PUSAT PROMOSI KESEHATAN


www.promosikesehatan.com REPUBLIK INDONESIA 2012
KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas digunakan sebagai


acuan dalam menilai Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas secara berjenjang mulai
dari Puskesmas, kabupaten/kota sampai dengan provinsi yang selanjutnya akan dikirim
ke Pusat untuk mendapatkan penghargaan dari Menteri Kesehatan.
Penghargaan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
motivasi kerja para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan tidak membedakan lokasi Puskesmas tempat mereka ditugaskan. Untuk
menghargai Tenaga Kesehatan Teladan, Kementerian Kesehatan akan memberikan
penghargaan yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Agustus bersamaan dengan
peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus.
Pada tahun 2012 ini, Pusat Promosi Kesehatan diberi tanggung jawab oleh Menteri
Kesehatan untuk mengelola Pemberian Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di
Puskesmas. Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas tahun 2012
secara teknis tetap mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 658/Menkes/SK/IV/2005 tanggal 28 April 2005 tentang Pedoman
Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas.
Mengingat pemberian penghargaan tenaga kesehatan teladan di puskesmas pada tahun
2012 ini berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri, maka demi kelancaran pelaksanaan
kegiatan tersebut, diharapkan pengiriman usulan berkas penetapan Tenaga Kesehatan
Teladan di Puskesmas selambat-lambatnya dapat kami terima pada tanggal 31
Mei 2012.
Usulan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas dapat dikirimkan kepada: Sekretariat
Panitia Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tingkat Nasional tahun
2012:
Pusat Promosi Kesehatan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Kesehatan RI
Gedung Prof. Dr. Sujudi lantai 10
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta 12950
Email: nakes_teladan2012@yahoo.co.id
Buku Pedoman ini berisi kata pengantar Kepala Pusat Promosi Kesehatan selaku
Ketua Panitia, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 658/Menkes/
SK/IV/2005 tentang Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas, Tata
Cara Pengiriman Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tahun 2012 ke Jakarta serta
formulir biodata tenaga kesehatan teladan.
Disadari bahwa buku pedoman ini masih belum sempurna, oleh karena itu sangat
diharapkan saran dari semua pihak untuk penyempurnaan di masa datang. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing semua kegiatan yang kita laksanakan.

Jakarta, 2012
Kepala Pusat Promosi Kesehatan

dr. Lily S. Sulistyowati, MM

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas


i
DAFTAR ISI V. PENILAIAN 18
A. Komponen Penilaian 18
KATA PENGANTAR i B. Bobot Penilaian 20
DAFTAR ISI ii C. Skor Penilaian 20
Tatacara Pengiriman Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas D. Komponen Penilaian 21
Tingkat Provinsi Tahun 2012 Ke Jakarta iv E. Beberapa Aspek yang Dapat Dikelompokkan Sebagai
Biodata Nakes Teladan 2012 v Penilaian Tambahan 26
Salinan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR: F. Penilaian Tingkat Kabupaten/Kota 27
658/Menkes/SK/IV/2005 tentang PEDOMAN PENILAIAN TENAGA
KESEHATAN TELADAN DI PUSKESMAS 1 G. Penilaian Tingkat Provinsi 27
Lampiran KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : H. Sistem Penghitungan Nilai 28
658/Menkes/SK/IV/2005 5
V1. PEMBIAYAAN 28
I. PENDAHULUAN 5 VII. PENUTUP 29
A. Latar Belakang 5 VIII. LAMPIRAN
B. Tujuan 8 Teknis Pengukuran Seragam Jas 30
C. Sasaran 9
II. PENGERTIAN 10
III. PERSYARATAN 12
IV. TATA LAKSANA 12
A. Pengorganisasian 12
B. Susunan Tugas dan Fungsi Tim Penilai 13
C. Kepanitiaan 14
D. Mekanisme Pengusulan 17
E. Jenis dan Bentuk Penghargaan 17
F. Waktu Penyerahan 18
G. Nilai Tambah Tanda Penghargaan 18

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
ii iii
Tata Cara Pengiriman BIODATA NAKES TELADAN TAHUN 2012
Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tahun 2012 Ke Jakarta 1 Nama : (sesuai SK nakes teladan)
2 NIP :
3 Tempat / Tanggal Lahir :
No Uraian
4 Nomor HP/ telepon rumah :
1. Pemenang tingkat Provinsi sebanyak 4 (empat) orang yang terdiri dari : 5 Pangkat / Golongan :
1. Satu orang tenaga dokter atau dokter gigi yang bertugas di Puskesmas / Pustu / Desa. 6 Jenis Kelamin :
2. Satu orang tenaga perawat atau bidan yang bertugas di Puskesmas / Pustu / Desa. 7 Jenis Teladan : Dokter / Dokter Gigi / Perawat /
3. Satu orang tenaga gizi yang bertugas di Puskesmas / Pustu /Desa. Bidan / Kesmas / Nutrisionis
4. Satu orang tenaga kesmas yang bertugas di Puskesmas / Pustu / Desa. (Lingkari salah satu)
8 Alamat Unit Kerja Asal/Puskesmas :
9 Kabupaten :
2. Nama pemenang dikirim ke Jakarta dengan melampirkan :
10 Provinsi :
1. SK tenaga kesehatan teladan yang ditetapkan oleh gubernur (dilengkapi gelar pendidikan 11 Nomor Telepon Instansi :
terakhir) 12 Agama :
2. SK Pangkat Terakhir 13 Alamat rumah :
3. Ijasah pendidikan terakhir 14 Penanggung jawab di Dinkes Kab.
4. DP3 terakhir yang dapat dihubungi
5. Biodata (lihat format biodata) Nama :
6. Hasil ukur badan oleh tukang jahit dengan ukuran “PAS BADAN“ untuk 1 stel pakaian Jabatan :
sipil lengkap : jas dan celana panjang (pria) / rok (wanita) Berta blazer batik (lihat Nomor HP :
gambar terlampir) Nomor telp kantor :
15 Ukuran kemeja / blus : S / M / L / XL / XXL / XXXL
(Lingkari salah satu)
PERHATIAN : 16 Ukuran 1 stel pakaian sipil lengkap : (Gambar terlampir)
Pedoman penilaian, formulir biodata dapat diakses melalui internet
dengan alamat website www.promosikesehatan.com Yang bersangkutan

(...............................)
PENTING :
Mohon diisi biodata ini beserta ukuran 1 stel pakaian sipil lengkap hasil ukur
tukang jahit. Pakaian akan digunakan untuk rangkaian kegiatan peringatan HUT
kemerdekaan RI. Kemudian SEGERA dikembalikan ke :
Sekretariat Panitia Pemberian Penghargaan kepada Tenaga Kesehatan Teladan
Tingkat Nasional Tahun 2012

drg. Roswita H.Siregar (Hp. 0811137784) dan


Riza Afriani Margaresa, SKM (Hp. 085645264377)
Telp./Fax : (021) 5203873, (021) 5278929
Email : nakes_teladan2012@yahoo.co.id

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
iv v
SALINAN 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi
sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4091);
NOMOR: 658/Menkes/SK/IV/2005
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang
TENTANG Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun
PEDOMAN PENILAIAN TENAGA KESEHATAN TELADAN DI PUSKESMAS 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Lembaran Negara Nomor 4193);
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 850/Menkes/
Menimbang : a. bahwa tenaga kesehatan di Puskesmas perlu diberikan
SK/V/ 2000 tentang Kebijakan Pengembangan Tenaga
penghargaan sebagai imbalan atas prestasinya dalam
Kesehatan Tahun 2000-2010;
pembangunan kesehatan;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 951/Menkes/SK/
b. bahwa agar penilaian pemberian penghargaan dapat
VI/ 2000 tentang Upaya Kesehatan Dasar di Puskesmas;
berjalan secara objektif perlu adanya pedoman penilaian
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan; 11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 574/Menkes/
SK/IV/ 2001 tentang Pembangunan Kesehatan Menuju
Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 4 tahun 1959 tentang
Indonesia Sehat 2010;
Ketentuan Umum Mengenai Tanda-Tanda Kehormatan
(Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 44, Tambahan 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1277/Menkes/
Lembaran Negara Nomor 1789); SK / XI/2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, 13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat;
3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang 14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131/Menkes/SK/
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun Il/ 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3890); MEMUTUSKAN
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Menetapkan :
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN
PENILAIAN TENAGA KESEHATAN Puskesmas TELADAN.
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah Kedua : Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan dimaksud dalam
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Lembaran Negara Nomor 4428); Keputusan ini.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Ketiga : Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua agar
tentangTenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 digunakan sebagai acuan dalam penilaian pemberian tanda
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637); penghargaan tenaga kesehatan Puskesmas Teladan.

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
1 2
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan
seperlunya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 28 April 2005
RI KESEHA
TE MENTERI KESEHATAN

TA
ME

N
RE

A
UB

SI
E
P
N
Dr. dr.L ISITI
K I N D OFADILAH SUPARI, Sp. JP(K)

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas


3
Lampiran tidak adekuat dan buruk, yang berdampak pada lebih dari 200.000
Keputusan Menteri Kesehatan RI kematian ibu setiap tahunnya. Sebagai tambahan, status dan
Nomor : 658/Menkes/SK/IV/2005 pendidikan wanita yang rendah, terutama di pedesaan, memberikan
Tanggal : 28 April 2005 dampak negatif pada kematian maternal. Keterbatasan akses pada
pertolongan persalinan oleh tenaga terampil dan sistem rujukan yang
PEDOMAN PENILAIAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS tidak memadai mengakibatkan hampir 40% wanita melahirkan tanpa
pertolongan tenaga kesehatan terampil dan 70% tidak mendapatkan
I. PENDAHULUAN pelayanan pasca persalinan dalam waktu 6 minggu setelah persalinan.

A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan kesehatan ibu dan anak, maka World
Health Organization (WHO) pada tahun 1987 meluncurkan
Arah pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah
program Safe Motherhood Initiative (SMI) bersama dengan Safe
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata
Motherhood Inter Agency antara lain UNFPA, UNICEF, World Bank
dengan memberikan perhatian khusus kepada penduduk miskin,
dll. Untuk menempatkan kesehatan ibu menjadi agenda utama pada
anak-anak dan para lanjut usia yang terlantar balk di perkotaan
upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam skala international.
maupun di pedesaan. Prioritas diberikan pula kepada daerah
Inisiatif ini dititikberatkan pada mobilitas sumber daya manusia
terpencil, pemukiman baru, wilayah perbatasan dan pulau-pulau
yang berkualitas yang didukung dengan pelayanan yang berdasar
terluas serta daerah kantong-kantong keluarga miskin.
evidence-based.
Sejak tahun 1988, Kementerian Kesehatan RI memfokuskan
Pada tahun 2002, Indonesia mengikuti Millenium Summit
programnya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu,
Declaration of 2000 dan pada pertemuan ini dihasilkan komitmen
sebagai reaksi terhadap angka kematian ibu yang masih sangat tinggi
bersama menurunkan Angka Kematian Ibu. Dalam rangka itulah,
di Indonesia. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun
maka pemerintah beberapa waktu yang lalu melaksanakan beberapa
2002-2003, angka kematian bayi di Indonesia mengalami penurunan
program diantaranya Program Indonesia Sehat yang salah satu
dari 46 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 1997) menjadi 35 per 1000
sasarannya adalah untuk dapat menurunkan MMR menjadi
kelahiran hidup (SDKI 2003). Sedangkan angka kematian ibu juga
125/100.000 kelahiran hidup. Kemudian ditetapkan 4 strategi utama
mengalami penurunan dari 421 per 100.000 kelahiran hidup pada
dan asas pedoman operasionalisasi strategi antara lain bahwa Making
tahun 1992 menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
Pregnancy Safer memusatkan perhatian pada pelayanan kesehatan
1998-2003.
maternal dan neonatal yang baku dan efektif, cost effective dan
Angka Kematian lbu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR), berdasarkan bukti (evidence-based) pada semua tingkat pelayanan
bukan saja merupakan indikator kesehatan wanita, tetapi juga dan rujukan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. (http; //situs
menggambarkan tingkat akses, integritas dan efektivitas sektor kesrepro.info-27/2/2007)
kesehatan. Oleh karena itu, MMR juga sering digunakan sebagai
Untuk menurunkan Angka Kematian lbu (AKI) menjadi 125/100.000
indikator tingkat kesejahteraan dari suatu negara.
kelahiran hidup di tahun 2010 harus didukung oleh berbagai sumber
Beberapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab masalah daya, seperti sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran
tersebut, termasuk kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan yang yang cukup dan dukungan kebijakan oleh para pengambil keputusan
dan harus komit terhadap kebijakan tersebut.

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
5 6
Langkah kearah tersebut telah dirintis sejak beberapa dekade yang rata 66,2 tahun (1999). Kondisi tersebut berpengaruh terhadap
lalu, yaitu dengan membangun Puskesmas disetiap kecamatan dan Human Development Index Indonesia sehingga berada pada posisi
penempatan minimal satu orang tenaga dokter dan dokter gigi serta 112 dari 175 Negara (UNDP 2003).
beberapa tenaga bidan dan perawat disetiap Puskesmas. Dari segi
penyebaran sarana fisik pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas, Penyebaran SDM kesehatan juga masih menjadi kendala, sekalipun
dapat dikatakan telah merata diseluruh pelosok Indonesia, namun sejak tahun 1992 telah diterapkan kebijakan penetapan tenaga
harus diakui bahwa kondisi tersebut belum diikuti sepenuhnya Dokter dan Bidan dengan system PTT. Sampai dengan tahun 2006
dengan peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan oleh seluruh tercatat rasio dokter terhadap Puskesmas untuk kawasan Indonesia
lapisan masyarakat. Data penyebaran Puskesmas sampai dengan Mei bagian barat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan Indonesia
2007 tercatat 8.015 unit yang tersebar diseluruh Indonesia, didukung Timur yang berkisar antara 0,84 di Sumatera Utara dan 0,12 di Papua.
oleh 21.267 unit Puskesmas Pembantu. Rendahnya rasio tenaga kesehatan terhadap Puskesmas maupun
terhadap jumlah penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh
Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas memberikan kondisi geografis lokasi Puskesmas. Oleh karena itu diperlukan
kontribusi yang cukup besar didalam mewujudkan Indonesia Sehat suatu strategi untuk meningkatkan minat tenaga kesehatan bekerja
2010. Berbagai masalah yang timbul dalam mewujudkan kondisi di Puskesmas.
tersebut telah dicoba diatasi dengan diluncurkannya kebijakan
dasar Puskesmas yang merupakan bagian dari Reformasi Kesehatan Pemilihan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas diharapkan dapat
(Health Reform). menjadi satu motivasi untuk meningkatkan minat tenaga kesehatan
bekerja di Puskesmas sehingga dapat menjadi pendorong terciptanya
Sesuai dengan Health Reform, fungsi Puskesmas yang tadinya lebih tenaga kesehatan yang mempunyai sikap nasionalis, etis dan
berorientasi kepada upaya kuratif dan rehabilitatif, bergeser kepada professional, memiliki semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin,
upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang teguh
rehabilitatif. Fungsi Puskesmas juga makin kompleks yakni sebagai etika profesi.
pusat pemberdayaan masyarakat, serta pusat pelayanan kesehatan
masyarakat strata pertama yaitu meliputi pelayanan kesehatan Agar pemilihan tenaga kesehatan teladan Puskesmas tersebut dapat
perorangan (private good) dengan tujuan utama memelihara dan berjalan dengan sebaik-baiknya maka dipandang perlu menetapkan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta mencegah pedoman tata cara pemilihan, mekanisme pemilihan, tim penilai,
penyakit tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. kriteria penilaian serta hal-hal yang dipandang perlu.

Meskipun sarana pelayanan kesehatan melalui Puskesmas telah


terdapat di seluruh Indonesia, serta tiap Puskesmas ditunjang B. Tujuan
paling sedikit 3 (tiga) unit Puskesmas pembantu, namun karena 1. Umum :
keterbatasan kemampuan masyarakat menjangkau sarana kesehatan
Terlaksananya pemberian penghargaan Menteri Kesehatan kepada
yang tersedia, maka tidak mengherankan jika derajat kesehatan
tenaga kesehatan teladan di Puskesmas sebagai pengakuan atas
masyarakat di Indonesia belum memuaskan. Angka kematian bayi
keteladanan dalam pembangunan kesehatan di Puskesmas yang
dan angka kematian ibu masih tinggi yakni 307 per 100.000 kelahiran
dilaksanakan secara obyektif dan transparan.
hidup (UNDP-2003), umur harapan hidup masih rendah yakni rata-

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
7 8
2. Khusus : II. PENGERTIAN
a. Terpilihnya tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat
provinsi yang memenuhi persyaratan administrasi dan bobot 1. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
penilaian. dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan
b. Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan strata melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
pertama melalui Puskesmas. memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
c. Meningkatnya profesionalisme tenaga kesehatan di dalam 2. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kerjanya. kesehatan disuatu wilayah kerja.
3. Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan
d. Meningkatnya minat tenaga kesehatan untuk bekerja di
kesehatan di tingkat kecamatan.
Puskesmas.
4. Dokter Puskesmas adalah tenaga kesehatan yang bekerja di
e. Tumbuhnya kompetisi yang sehat di antara tenaga kesehatan
Puskesmas yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan strata
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
pertama di Puskesmas.
kegiatan pelayanan kesehatan kepada Masyarakat pada sarana
pelayanan kesehatan.
C. Sasaran 5. Dokter Gigi Puskesmas adalah tenaga kesehatan yang bekerja di
Puskesmas yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
Tenaga kesehatan Puskesmas yang akan mendapat penghargaan
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
sebagai Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas adalah
kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat
1. Tenaga Medis yaitu Dokter atau Dokter Gigi. pada sarana pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Tenaga Keperawatan yaitu Perawat atau Bidan. 6. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik
3. Tenaga Kesehatan Masyarakat yaitu Sanitarian, Epidemiolog, didalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
Kesehatan, Entomolog Kesehatan, Penyuluh Kesehatan, perundangan yang berlaku.
Asisten Apoteker atau Analis Laboratorium. 7. Bidan adalah wanita yang telah mengikuti program pendidikan
4. Tenaga Gizi yaitu Nutrisionis atau Dietietik. bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Masa kerja calon teladan adalah minimal 3 (tiga) tahun untuk masing­ 8. Sarjana Kesehatan Masyarakat adalah Sarjana yang memiliki latar
masing jenis tenaga kesehatan. pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat dan dapat menjabat
sebagai Kepala Puskesmas.
9. Tenaga kesehatan masyarakat, jenis tenaga yang termasuk adalah
sanitarian, entomolog kesehatan, Penyuluhan kesehatan, Epidemiolog
kesehatan dan tenaga gizi, asisten apoteker dan analis laboratorium.

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
9 10
10. Sanitarian adalah tenaga yang diberi tugas, tanggung jawab, 17. Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat.
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan 18. Kinerja adalah prestasi kerja yang dipelihara oleh tenaga kesehatan
untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara teladan di Puskesmas.
hidup bersih dan sehat.
19. Profesionalisme adalah kepandaian khusus untuk menjalankan
11. Entomolog kesehatan adalah tenaga yang diberi tugas, tanggung sesuatu pekerjaan.
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh yang berwenang untuk
melakukan kegiatan tekhnis fungsional pengamatan, penyelidikan, 20. Teladan adalah perbuatan yang patut ditiru.
pemberantasan, dan pengendalian terhadap vektor penyakit/
serangga pengganggu. III. PERSYARATAN
12. Penyuluh kesehatan adalah tenaga yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang Persyaratan calon Tenaga Kesehatan Puskesmas Teladan:
untuk melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.
1. Bekerja di Puskesmas atau Puskesmas Pembantu sekurang-
13. Epidemiolog kesehatan adalah tenaga yang diberi tugas, tanggung kurangnya selama 3 (tiga) tahun secara terus menerus.
jawab, wewenang untuk melalukan kegiatan pengumpulan data,
pengolahan data, analis dan interpretasi, melakukan penyelidikan 2. Belum pernah terpilih sebagai Tenaga Kesehatan Teladan di
epidemiologi untuk tindakan pengamanan penanggulangan Puskesmas.
penyebaran/penularan penyakit dan faktor-faktor yang sangat 3. Calon Tenaga Kesehatan Puskesmas Teladan diberlakukan bagi semua
berpengaruh. tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat
dan tenaga gizi yang bekerja di Puskesmas serta memiliki prestasi
14. Tenaga Gizi adalah tenaga yang diberi tanggung jawab wewenang dan
yang dapat diteladani di lingkungan kerjanya.
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pelayanan di bidang gizi masyarakat termasuk makanan dan dietetik,
yang meliputi pengamatan, penyusunan program, pelaksanaan, dan IV.TATA LAKSANA
penilaian gizi bagi perorangan dan kelompok di masyarakat.
15. Asisten Apoteker adalah Pegawai Negeri Sipil berijazah Asisten A. Pengorganisasian
Apoteker yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan Untuk pelaksanaan penilaian tenaga kesehatan teladan di Puskesmas
pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan. dibentuk organisasi penyelenggara danTim Penilai yang berkedudukan
di Provinsi dan Kabupaten/Kota :
16. Analis Laboratorium adalah Pegawai Negeri Sipil berijazah Analis
Laboratorium yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak 1. Tim Penilai Provinsi :
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan a. Bertanggung Jawab kepada Gubernur
pekerjaan laboratorium pada unit pelayanan kesehatan.
b. Ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
11 12
2. Tim Penilai di Kabupaten/Kota : Tugas dan Fungsi :
a. Bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota a. Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian
b. Ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota. teknis dan administrasi terhadap calon dari Kecamatan /
Kabupaten/Kota.
Adapun masa kerja Tim Penilai adalah 1 (satu) tahun sejak ditetapkan. b. Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengikut­sertakan
para Ahli atau Organisasi Profesi yang terkait setempat.
B. Susunan Tugas dan Fungsi Tim Penilai
C. Kepanitiaan
1. Tim Penilai Provinsi :
a. Tingkat Kecamatan
Pembina : Gubernur
Tidak dibentuk panitia pemilihan tingkat Kecamatan. Kepala
Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Puskesmas mencalonkan Tenaga Kesehatan di Puskesmas sebagai
Sekretaris : Kepala Bagian Tata Usaha calon Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas yang akan diajukan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan berkonsultasi
Anggota : a. Pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
kepada pejabat lintas sektor Tingkat Kecamatan.
yang ditun­juk Gubernur.
b. Pejabat lintas sektor terkait. b. Tingkat Kabupaten/Kota
c. Organisasi Profesi terkait.
Panitia pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
tingkat Kabupaten/Kota dibentuk dan ditetapkan dengan Surat
Tugas dan Fungsi :
Keputusan Bupati/Walikota.
a. Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian
Susunan Panitia tingkat Kabupaten / Kota:
terhadap calon yang disampaikan oleh Kabupaten/Kota,
b. Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengikutsertakan Penanggungjawab : Bupati/Walikota
para ahli atau organisasi profesi yang terkait setempat. Ketua : Pejabat yang ditunjuk Bupati / Walikota
2. Tim Penilai Kabupaten/Kota. Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan Kabupa­ten/
Kota atau unsur Dinas Keseha­tan
Pembina : Bupati/Walikota Kabupaten / Kota.
Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Kabu­paten / Kota Anggota : Pejabat lintas sektor terkait, unsur
Sekretaris : Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten, unsur
Kabupaten / Kota Organisasi Profesi Kesehatan.
Anggota : Para Pejabat di lingkungan Dinas Tugas Panitia Kabupaten /Kota :
Kesehatan terkait, Pemda, Organisasi Profesi, LSM a. Memilih seseorang Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
dan tokoh masyarakat tingkat Kabupaten/Kota berdasarkan pedoman yang telah
ditetapkan.

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
13 14
b. Membuat Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Tenaga dan tembusan kepada Menteri Kesehatan, Sekretaris
Kesehatan Teladan di Puskesmas tingkat Kabupaten/Kota dan jenderal dan Panitia Penerimaan Tenaga Kesehatan Teladan di
tembusannya disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan Puskesmas tingkat Pusat selambat-lambatnya tanggal 31 Mei
Gubernur. tahun berjalan.
c. Membuat Laporan tentang pelaksanaan pemilihan tenaga d. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan pemilihan
kesehatan teladan di Puskesmas tingkat Kabupaten/ Kota tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat Provinsi kepada
dengan tembusan kepada Menteri Kesehatan dan Gubernur. Menteri Kesehatan dan Gubernur.
d. Mengirim nama tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat
Laporan pelaksanaan meliputi:
Kabupaten/Kota kepada Panitia Pemilihan tingkat Provinsi.
1) Susunan Kepanitiaan
2) Proses pelaksanaan
c. Tingkat Provinsi
3) Hasil pelaksanaan
Panitia pemilihan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat 4) Pembiayaan
Provinsi dibentuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan 5) Masalah dan hambatan yang dihadapi
Gubernur Kepala Daerah Provinsi. 6) Saran-saran
Susunan Panitia Tingkat Provinsi :
d. Tingkat Pusat
Penanggung jawab : Gubernur Kepala Daerah Provinsi
Panitia Penerimaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
Ketua : Ketua Pejabat yang ditunjuk oleh Tingkat Pusat dibentuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Gubernur Menteri Kesehatan dengan susunan kepanitiaan terdiri dari
Sekretaris : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau pejabat di lingkungan lintas program di Kementerian Kesehatan
unsur Dinas Kesehatan Provinsi dan lintas sektor terkait.
Anggota : Pejabat Lintas Sektor terkait, unsur Tugas panitia pemilihan tenaga kesehatan Puskesmas Teladan
Dinas Kesehatan Provinsi, Unsur tingkat Pusat adalah:
Organisasi Profesi Kesehatan
a. Menyelenggarakan acara penerimaan tenaga kesehatan
Tugas Panitia Provinsi : teladan di Puskesmas dan Provinsi.
a. Menilai dan memilih calon tenaga kesehatan teladan di b. Mempersiapkan akomodasi dan transportasi lokal pada saat
Puskesmas tingkat Provinsi berdasarkan pedoman yang telah Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI di Istana Negara
ditetapkan. di Jakarta.
b. Mengajukan nama calon tenaga kesehatan teladan di c. Menyelenggarakan karya wisata
Puskesmas tingkat Provinsi kepada Gubernur Kepala Daerah d. Menyiapkan tanda penghargaan
Provinsi untuk ditetapkan sebagai tenaga kesehatan teladan di e. Mempersiapkan dan menyelenggarakan Upacara pemberian
Puskesmas Tingkat Provinsi. Penghargaan Menteri Kesehatan.
c. Menetapkan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas f. Membuat laporan pelaksanaan kepada Menteri Kesehatan
dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi dan Gubernur.

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
15 16
D. Mekanisme Pengusulan b. Desain piagam dan Lencana Provinsi/ Kabupaten/Kota
disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.
a. Tingkat Kecamatan
c. Desain Piagam dan Lencana dari Menteri Kesehatan
Kepala Puskesmas mengusulkan tenaga kesehatan Puskesmas disesuaikan dengan standar Pusat.
sebagai calon tenaga kesehatan teladan di Puskesmas kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. F. Waktu Penyerahan
b. Tingkat Kabupaten/Kota Penyerahan Tanda Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di
Berdasarkan calon yang diusulkan Kecamatan, Tim Penilai Puskesmas Tingkat Nasional adalah pada HUT KEMERDEKAAN RI
tingkat Kabupaten/Kota memilih tenaga kesehatan teladan di tanggal 17 Agustus 2012.
Puskesmas Tingkat Kabupaten/Kota yang ditetapkan dengan SK Penyerahan tanda penghargaan di Provinsi/Kabupaten/Kota
Bupati/Walikota. Selanjutnya yang terpilih diusulkan ke tingkat disesuaikan dengan kebijakan setempat.
provinsi.
G. Nilai Tambah Tanda Penghargaan
c. Tingkat Provinsi
1. Bagi Tenaga Kesehatan PTT dapat diberikan bonus nilai sewaktu
Berdasarkan calon yang diusulkan Kabupaten/Kota, Tim Penilai mengikuti seleksi CPNS.
memilih 4 (empat) orang tenaga kesehatan Teladan di Puskesmas 2. Bagi Tenaga Kesehatan PNS diberi kenaikan pangkat istimewa
dari masing-masing jenis tenaga, yang terdiri dari 1 (satu) satu tingkat.
orang Dokter/Dokter Gigi, 1 (satu) orang tenaga keperawatan 3. Hadiah lainnya tergantung kondisi Pusat/Provinsi /Kabupaten/
(perawat atau bidan), 1 (satu) orang tenaga Kesehatan Masyarakat Kota.
(sanitarian/Epidemiolog Kesehatan/ Entomolog Kesehatan/
Penyuluh Kesehatan/Asisten Apoteker / V. PENILAIAN
Analis Laboratorium) dan 1 (satu) orang tenaga gizi dengan
Surat Keputusan Gubernur untuk selanjutnya diusulkan A. Komponen Penilaian
kepada Menteri Kesehatan sebagai Tenaga Kesehatan Teladan di 1. Umum
Puskesmas Tingkat Nasional.
a. B erakhlak dan berbudi pekerti baik
b. Tidak sedang terlibat dalam kasus pidana/perdata dan
E. Jenis dan Bentuk Penghargaan penyalahgunaan NAPZA.
a. Jenis Penghargaan c. Berjasa terhadap masyarakat di wilayah kerjanya baik langsung
a. Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tingkat Kabupaten/ maupun tidak langsung.
Kota. d. Lulus seleksi pemilihan di Kecamatan, Kabupaten/Kota dan
b. Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tingkat Provinsi. Provinsi.
c. Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tingkat Nasional. 2. Kinerja

b. Bentuk Tanda Penghargaan Komponen penilaian kinerja tenaga, kesehatan teladan di


a. Bentuk penghargaan terdiri dari piagam dan lencana. Puskesmas meliputi:

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
17 18
1) Tenaga Kesehatan sebagai Penggerak Pembangunan B. Bobot Penilaian
Berwawasan Kesehatan:
Pembobotan didasarkan pada tingkat kontribusi tugas pokok dan
(a) Penggerakan Lintas Sektor
fungsi tenaga kesehatan Puskesmas dalam penggerakan fungsi
(b) Pemantauan
Puskesmas.
(c) Pelaporan
Nilai akhir diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
2) Tenaga Kesehatan sebagai Tenaga Pemberdayaan
Bobot
Masyarakat: Komponen yang Skor
No. Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
(a) Pemberdayaan Perorangan dinilai Nilai
Medis Keperawatan Kesmas Gizi
(b) Pemberdayaan Kelompok/Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7
Sebagai penggerak
3) Tenaga Kesehatan sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan 1
pembangunan
17.5% 12.5% 17.5% 17.5% 61-100
Strata Pertama: berwawasan
kesehatan
(a) Perencanaan Sebagai tenaga
(b) Pengorganisasian 2 pemberdayaan 17.5% 12.5% 17.5% 17.5% 61-100
(c) Pelaksanaan kegiatan masyarakat
Sebagai pemberi
(d) Pemantauan dan penilaian kegiatan 3 pelayanan kesehatan 20% 20% 10% 10% 61-100
strata pertama
4) Tenaga Kesehatan sebagai Pegawai Puskesmas: Sebagai pegawai
(a) Tanggung jawab 4 15% 20% 20% 20% 61-100
Puskesmas
(b) Ketaatan Sebagai tenaga
5 kesehatan 20% 20% 20% 20% 61-100
(c) Kejujuran professional
(d) Kerjasama Sebagai anggota
6 10% 15% 1 5% 15% 61-100
(e) Prakarsa masyarakat
(f) Kepemimpinan Jumlah 100% 100% 100% 100%

5) Sebagai Tenaga Kesehatan Professional


(a) Keikutsertaan dalam bidang keilmuan C. Skor Penilaian
(b) Hubungan dengan pasien/klien dan keluarga miskin Skor penilaian dikelompokkan:
(c) Hubungan dengan rekan kerja 1. Amat baik = 91 -100
2. Baik = 76 - 90
6) Tenaga Kesehatan sebagai Anggota Masyarakat: 3. Cukup = 61-75
(a) Kepribadian
(b) Peran serta dalam masyarakat
(c) Berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
(d) Berperan dalam pembinaan generasi muda
(e) Berperan dalam organisasi kemasyarakatan.

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
19 20
D. Komponen penilaian 2. Sebagai Tenaga Pemberdayaan Masyarakat
Komponen penilaian disesuaikan dengan peran dan fungsi tenaga No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket
kesehatan di Puskesmas meliputi: 1. Pemberdayaan perorangan -- Jumlah tatanan rumah tangga
Berupaya agar perorangan yang ber-PHBS Jumlah kader
1. Sebagai penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan. memiliki kesadaran, kemam- atau tokoh masyarakat yang
puan dan melayani diri sendiri peduli kesehatan
No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket untuk hidup sehat,
1. Penggerak Lintas Sektor -- Dokumentasi pertemuan
2. Pemberdayaan Kelompok/ -- Adanya Dasa Wisma, kelompok
(a) Meningkatkan kerjasama lintas sektor
Masyarakat Berupaya agar pengajian, kelompok budaya,
lintas sektor lebih efektif -- Ada kegiatan/gerakan kelompok /masyarakat memiliki kelompok adat, organisasi
untuk meningkatkan mutu lintas sektor terkait dalam kesadaran, kemampuan dan swasta, wanita, pemuda,
upaya kesehatan dalam menjaga upaya kesehatan melayani untuk hidup sehat profesi yang berwawasan
meminimalisir dampak masyarakat kesehatan sesuai dengan
negatif pembangunan profesinya.
terhadap kesehatan. -- Adanya Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat
(b) Menggerakkan Dukungan -- Dokumen peran serta (UKBM) diwilayah kerjanya
lintas sektor/masyarakat masyarakat dalam dengan kualitas yang baik
dalam pengelolaan penggalangan dana
pembiayaan kesehatan
pembangunan berwawasan
kesehatan.
3. Sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
2. Pemantauan Memantau dam- -- Peta permasalahan
No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket
pak pembangunan di wilayah kesehatan yang terkini
kerjanya 1. Perencanaan -- Dokumen rencana usulan
(a) Perencanaan usulan kegiatan
kegiatan -- Dokumen POA
3. Pelaporan Membuat laporan -- Dokumen tertulis hasil
pemantauan/pengamatan (b) Perencanaan pelaksanaan
hasil pemantauan dan penga-
kegiatan (POA)
matan dampak pembangunan
terhadap kesehatan
2. Pengorganisasian -- Dokumen Uraian tugas
(a) Uraian tugas tertulis -- Dokumen rapat koordinasi
(b) Koordinasi pelaksanaan
kegiatan

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
21 22
No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket
3. Pelaksanaan kegiatan -- Dokumen hasil kegiatan
(cakupan dll) 3. Kejujuran -- Tidak ada laporan negatif dari
(a) Ketulusan dalam me- masyarakat/pegawai
4. Pemantauan dan penilaian -- Dokumen pemantauan
laksanakan Tugas
kegiatan -- Dokumen tindak lanjut
(b) Tidak menyalahgunakan
(a) Pemantauan kegiatan -- Dokumen penilaian kegiatan
wewewang yang dimiliki
secara berkala
terkait dengan jabatan
(b) Tindak lanjut pemantauan
yang dipikulnya mitra kerja/
(c) Penilaian kegiatan
atasan

4. Kerjasama -- Dokumen pembagian tugas


Mampu bekerjasama secara tim -- Dokumen laporan hasil
4. Sebagai Pegawai Puskesmas dalam menyelesaikan pekerjaan kegiatan
yang dibebankan untuk
No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket mencapai hasil yang optimal

1. Tanggung jawab -- Tingkat kehadiran


Kesanggupan menyelesaikan 5. Prakarsa -- Dokumen reward dan
pekerjaan yang diserahkan Kemampuan untuk mengambil punishment
kepadanya dengan sebaik‑ inisiatif dalam melaksanakan
baiknya dan tepat waktu serta tugas dan keberanian dalam
berani memikul resiko atas mengambil keputusan
keputusan yang diambil atau
tindakan yang dilakukan 6. Kepemimpinan -- Mempunyai inisiatif untuk
Mempunyai jiwa kepemimpinan menyelesaikan masalah
2. Ketaatan -- Laporan dinas/laporan -- Memberi motivasi
(a) Kesanggupan untuk me- pertanggungjawaban kegiatan
matuhi segala peraturan
dan ketentuan yang berlaku 5. Sebagai Tenaga Kesehatan Professional
berkaitan dengan tugas dan
fungsinya No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket
(b) Mentaati perintah kedinasan 1. Keikutsertaan dalam bidang
yang diberikan atasannya keilmuan
serta kesanggupan untuk (a) Pencetus/penemu -- Dokumen inovasi dalam
tidak melanggar larangan ide baru (inovasi) dalam pelaksanaan program
yang telah ditentukan bidang pelaksana kesehatan
pekerjaan -- Dokumen artikel yang
(b) Menulis artikel kesehatan dipublikasi
secara berkala -- Tanda pengurus/anggota dari
(c) Membina hubungan almamaternya
dengan almamater -- Sertifikat tanda kelulusan
(d) Pendidikan tambahan pendidikan tambahan yang
(e) Mengikuti pelatihan diikuti
untuk meningkatkan -- Sertifikat tanda kepesertaan
pengetahuan dan seminar pelatihan
ketrampilan

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
23 24
No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket E. Beberapa Aspek yang Dapat Dikelompokkan Sebagai
Penilaian Tambahan
2. Hubungan dengan pasien/ -- Angka kepuasan pasien
klien dan keluarga pasien mendekati 100%
(a) Ramah dalam melayani -- Tidak ada keluhan dari I. Masa kerja lebih dari 3 (tiga) tahun:
pasien/klien masyarakat
(b) Tidak melakukan
Masa kerja lebih dari 3 (tiga) tahun, tiap tahun kelebihannya dinilai
perbuatan yang tercela 10 point.
(c) Tidak menyalahgunakan
obat/susu sample
(d) Tarif pelayanan 2. Tanda penghargaan yang pernah diterima
disesuaikan dengan Tanda penghargaan yang dimaksud adalah tanda penghargaan baik
kemampuan pasien dari pemerintah pusat maupun daerah, yang diberikan karena
3. Hubungan dengan rekan kerja -- Tanda pengenal pengurus /
masa kerja, pengabdian sebagai PNS dan sebagainya.
(a) Aktif dalam kegiatan anggota organisasi profesi
organisasi profesi -- Tidak ada keluhan dari rekan
Pemberian nilai pada tanda penghargaan dikelompokkan sebagai
(b) Kerjasama dengan rekan sekerja berikut:
kerja baik
a) Penghargaan Presiden : 10 point
b) Penghargaan Menteri dan sederajat : 5 point
6. Sebagai Anggota Masyarakat
c) Penghargaan eselon I dari Kementerian : 3 point
No. Unsur dan Sub Unsur Penilaian Verifikasi Nilai Ket d) Penghargaan Gubernur dan sederajat : 1 point
1. Kepribadian Memberi contoh Berperilaku hidup sehat
tentang PHBS dan bersih
3. Pendidikan dan latihan yang pernah diterima
2. Peran serta dalam masyarakat Kartu tanda pengurus/ Point nilai pendidikan dan latihan ditentukan menurut lamanya
(a) Berperan aktif dalam anggota organisasi pendidikan dan latihan:
kegiatan kemasyarakatan kemasyarakatan
(b) Berperan dalam a) 40 jam s/d 160 jam : 5 point
pembinaan generasi muda b) 161 jam s/d 480 jam : 10 point
(c) Berperan dalam organisasi
kemasyarakatan c) 481 jam s/d 960 jam : 20 point
d) Pendidikan dengan gelar : 30 point

Nilai perolehan dari masing-masing unsur yang dinilai dijumlahkan, 4. Keadaan geografis wilayah kerja
kemudian dicari nilai rata-ratanya. Nilai dari masing­-masing unsur Penilaian terhadap keadaan geografis diberikan berdasarkan
yang dinilai dijumlahkan untuk memperoleh nilai kasar. tingkat kesulitannya:
a) Puskesmas kota/biasa : 20 point
b) Puskesmas terpencil : 30 point
c) Puskesmas sangat terpencil : 50 point

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
25 26
F. Penilaian Tingkat Kabupaten/Kota H. Sistem Penghitungan Nilai

Calon yang diusulkan dari Puskesmas/tingkat kecamatan dinilai di 1. Bobot perolehan nilai Kabupaten/Kota = 75 %
tingkat Kabupaten/Kota sesuai peran dan fungsi masing-masing jenis 2. Bobot perolehan nilai Provinsi = 25 %
tenaga. Penilaian di tingkat Kabupaten/Kota untuk menentukan nilai
3. Nilai seleksi tingkat Kabupaten/Kota setelah diakumulasi
akhir dari masing-masing calon.
dengan poin aspek penilaian tambahan =220 - 244 poin
G. Penilaian Tingkat Provinsi 4. Perolehan nilai tingkat Provinsi = 70 - 100 poin
5. Perolehan nilai Nakes Teladan tingkat Provinsi = 339 - 269
HasiI penilaian tingkat Kabupaten/Kota dengan nilai tertinggi diaju poin.
kan ke Provinsi, selanjutnya:
Yang terpilih menjadi Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas adalah
1. Tim Penilai Provinsi selanjutnya menilai kembali kelengkapan yang memperoleh nilai tertinggi. jika terdapat 2 (dua) orang atau
berkas serta perolehan nilai dari masing-masing calon. lebih dengan nilai total nilai yang sama maka diadakan tes ulang.

2. Di Provinsi diadakan tes tentang penguasaan tentang:
a. Kebijakan dan program kesehatan VI. PEMBIAYAAN
b. Kebijakan lintas sektor
1. Pembiayaan pelaksanaan pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan
3. Apabila terdapat calon dengan perolehan nilai yang sama maka di Puskesmas Tingkat Kabupaten/Kota dibebankan pada APBD
diadakan tes ulang serta mempertimbangkan: masing-masing Kabupaten/Kota.
a. Pangkat
2. Pembiayaan pelaksanaan pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan di
b. Masa Kerja Puskesmas Tingkat Provinsi dibebankan pada masing-masing APBD
c. Usia masing-masing Provinsi.
4. Dari hasil penilaian yang telah dilaksanakan, Tim Penilai Provinsi 3. Pembiayaan penerimaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
akan memilih 1(satu) orang Dokter/Dokter Gigi, 1 (satu) orang Tingkat Nasional dibebankan pada APBN Kementerian Kesehatan
Perawat/Bidan, 1 (satu) orang tenaga kesehatan masyarakat, 1 dan atau sumber lain yang tidak mengikat.
(satu) orang tenaga gizi dan yang akan mewakili provinsi yang
bersangkutan sebagai tenaga kesehatan teladan di Puskesmas
Tingkat Nasional.

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
27 28
VII. PENUTUP
TEKNIK PENGUKURAN SERAGAM JAS
Pemberian penghargaan merupakan pengakuan dari pemerintah TENAGA KESEHATAN TELADAN PUSKESMAS TAHUN 2012
terhadap tenaga kesehatan Puskesmas dalam mengembangkan 3 (tiga) KEMENTERIAN KESEHATAN RI
fungsi Puskesmas yaitu sebagai penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan; penggerak pemberdayaan masyarakat; dan pemberi pelayanan 1. JAS -- Jenis Kelamin (PL) : ........... cm
-- Panjang Jas (A-B) : ........... cm
kesehatan strata pertama.
-- Lebar Bahu (C-D) : ........... cm
Dalam implementasi pedoman ini, jika terdapat hal-hal yang kurang -- Panjang Lengan (E- F) : ........... cm
-- Lingkar Lengan (G- H) : ........... cm
sesuai agar disesuaikan dengan kondisi daerah.
-- Lingkar PergelanganTangan (I-J) : ........... cm
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Keputusan -- Lebar Punggung (K- L) : ........... cm
Menteri ini dalam Berita Acara. -- Lebar Dada (M-N) : ........... cm
-- Lingkar Dada (0-P) : ........... cm
-- Lingkar Pinggang (Q- R) : ........... cm
-- Lingkar Pinggul (S-T) : ........... cm
RI KESEHA
TE MENTERI KESEHATAN 2. CELANA PRIA -- Lingkar Kerah (U-V) : ........... cm
N

TA
-- Lingkar Siku Jas
ME

(X-Z) : ........... cm
N

-- Panjang Celana (A-B) : ........... cm


-- Lingkar Pinggang
RE

(C-D) : ........... cm
A

UB
SI

LIK INDONE
P

-- Kris / Pisak (E- F) : ........... cm


Dr. dr. SITI FADILAH SUPARI, Sp. JP(K) -- Lingkar Paha (G-H) : ........... cm
-- Lingkar Lutut (I-J) : ........... cm
-- Lingkar Kaki (K- L) : ........... cm
-- Lingkar Pinggul (M- N) : ........... cm

3. ROK WANITA -- Panjang Rok (A- B) : ............ cm


-- Lingkar Pinggang (C- D) : ............ cm
-- Lingkar Pinggul (E- F) : ............ cm

KETERANGAN :
1. Diukur sesuai ukuran pas badan dalam Centimeter
2. Wanita Menggunakan bawahan Rok dan Pria menggunakan Celana Panjang
3. Ukuran harus sesuai petunjuk pengukuran diatas

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
29 30
Catatan : Catatan :

................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................
................................................................................................................................. .................................................................................................................................

Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Pedoman Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas
31 32

Anda mungkin juga menyukai