HASIL PENELITIAN
Universitas Andalas pada tanggal 29-30 Maret dan 4-6 April 2017. Jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 16 orang yang akan diberikan 3 kali perlakuan.
Perlakuan pada hari pertama berkumur dengan minuman probiotik, hari kedua
perlakuan berkumur dengan minuman yoghurt dan hari ketiga kontrol positif
Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik untuk melihat adanya
terhadap semua perlakuan, pada data yang diperoleh dilakukan uji normalitas
menunjukkan nilai p>0,05 yang berarti data homogen. Hasil uji normalitas juga
digunakan uji statistik Paired T-test dan uji One Way Anova.
yang diteliti. Data disajikan dalam bentuk tabel sehingga hasil penelitian dapat
45
46
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata indeks plak pretest dan posttest pada
Tabel 5.1 Rata-rata Indeks Plak Pretest dan Posttest pada Semua Perlakuan
Perlakuan N Rata-rata ± Sd
Pretest Posttest Selisih
Minuman Probiotik 16 0,74±0,19 0,30±0,10 0,44±0,22
Minuman Yoghurt 16 0,64±0,13 0,33±0,10 0,31±0,10
Chlorhexidine 16 0,56±0,14 0,34±0,07 0,22±0,10
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa rata-rata indeks plak pada semua perlakuan
paling tinggi terjadi pada perlakuan berkumur dengan minuman probiotik yaitu
homogenitas digunakan untuk melihat variasi data sama atau tidak. Uji
Tabel 5.2 menunjukkan nilai p>0,05 yang berarti sebaran data normal,
oleh karena itu uji analisis data yang digunakan adalah uji Paired T-test dan One
way Anova.
5.3.1 Perbedaan Selisih Rata-rata Indeks Plak Pretest dan Posttest pada
Semua Perlakuan
Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan indeks plak pretest dan posttest
Tabel 5.3 Hasil uji paired T-test Selisih Rata-rata Indeks Plak Prettest dan
Posttest Berkumur pada Semua Perlakuan
Perlakuan n Rerata Indeks P-value
Plak ± Sd
Minuman Probiotik Pretest 16 0,74±0,19 0,000
Posttest 16 0,32±0,10
Minuman Yoghurt Pretest 16 0,64±0,13 0,000
Posttest 16 0,33±0,99
Chlorhexidine Pretest 16 0,56±0,14 0,000
Posttest 16 0,22±0,10
minuman yoghurt dan chlorhexidine (kontol positif) karena memiliki nilai p=0,000
(p<0,05).
48
digunakan uji One Way Anova. Uji Least Significant Difference (LSD) test
dilanjutkan setelah uji One Way Anova untuk melihat perbedaan rata-rata indeks
Tabel 5.4 Hasil Uji One way Anova Pada Semua Perlakuan
Perlakuan n Rata-rata ± Sd P-value
Minuman Probiotik 16 0,44±0,22 0,001
Minuman Yoghurt 16 0,31±0,10
Chlorhexidine 0,2% 16 0,22±0,10
rata indeks plak antara semua perlakuan karena nilai p=0,001(P<0,05). Selanjutnya
dilakukan uji LSD untuk melihat perbedaan selisih indeks plak masing-masing
Tabel 5.5 Hasil uji LSD Selisih Rata-rata Indeks Plak Masing-masing Perlakuan
Perlakuan Perlakuan n Rata-rata Selisih P-value
Indeks Plak
Minuman Probiotik Minuman Yoghurt 16 0,13 0,017
Chlorhexidine 0,2% 16 0,21 0,000
Minuman Yoghurt Minuman Probiotik 16 -0,13 0,017
Chlorhexidine 0,2% 16 0,09 0,099
nilai p<0,05. Selisih rata-rata indeks plak antara perlakuan berkumur minuman
49
yoghurt dan chlorhexidine memiliki nilai p>0,05 yang berarti tidak terdapat
PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna indeks plak pretest dan posttest
berkumur minuman probiotik dan minuman yoghurt, begitu juga pada perlakuan
indeks plak turun menjadi 0,30±0,10. Hal ini disebabkan karena minuman probiotik
yaitu bersaing dengan bakteri penyebab plak untuk mendapatkan tempat perlekatan
antibakteri seperti bakteriosin, asam laktat, asam asetat dan memperkuat respon
imun host (Haukoja., 2010). Senyawa bakteriosin yang dihasilkan bakteri probiotik
ini mempunyai efek anti mikroba (Purunaik dkk., 2014). Bakteri probiotik L. casei
mempunyai efek bakteriosid terhadap bakteri pada plak gigi sehingga dapat
menunjukkan bahwa terdapat penurunan indeks plak dan indeks gingiva yang
signifikan setelah berkumur probiotik selama 14 hari. Penelitian ini sesuai dengan
50
51
hari pada pemakai gigi tiruan jembatan dapat menurunkan akumulasi plak secara
pada plak yaitu S. mutans dikarenakan bakteri L. casei yang terdapat di dalam
minuman ini mampu bersaing dengan bakteri patogen sehingga dapat membunuh
berkumur dengan minuman yoghurt 0,64±0,13 dan posttest berkumur rerata indeks
menghasilkan zat antibakteri seperti bakteriosin, asam laktat dan asam asetat.
Bakteri yang terdapat dalam minuman yoghurt dapat merusak dinding sel terluar
bakteri patogen dengan zat anti bakteri berupa asam laktat dan asam asetat yang
merupakan bakteri patogen pada plak secara in vitro. Berdasarkan hal ini minuman
yoghurt dianggap mampu menurunkan akumulasi plak. Meskipun kedua bakteri ini
tidak termasuk bakteri probiotik karena tidak mampu bertahan dalam saluran
mampu menurunkan akumulasi plak yang merupakan penyebab utama karies dan
penyakit periodontal.
Chlorhexidine gluconate 0,2% merupakan obat kumur gold standard dan telah
terbukti sebagai bahan anti plak sehingga dipilih sebagai pembanding (Balagopal
bakteriostatik pada kadar 0,2-1%, bersifat bakterisid pada kadar 0,4-1,6% dan
bersifat fungisidal pada kadar diatas 1,3% (Jannata dkk., 2014). Chlorhexidine pada
dosis yang rendah akan menganggu transport seluler, sehingga sel bakteri
konsentrasi yang lebih tinggi, larutan chlorhexidine dapat merembes ke dalam sel
Berdasarkan hasil uji one way Anova perbedaan selisih rata-rata indeks plak
perbedaan bermakna dengan nilai p=0,01 dimana p<0,05. Hasil uji ini
rata indeks plak dengan nilai p=0,000 dimana p<0,05. Yang berarti minuman
(LSD) perbedaan rata-rata selisih indeks plak antara minuman yoghurt dan
kemampuan yang sama dalam menghambat akumulasi plak. Hal ini disebabkan
yoghurt dan chlorhexidine 0,2% yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
Jannata dkk., 2014). Sesaat setelah berkumur dengan minuman probiotik kondisi
pH rongga mulut akan turun karena bakteri pada minuman ini akan berkompetisi
secara langsung dengan bakteri kariogenik dalam mulut. Sebagai hasilnya bakteri
pada kedua minuman ini menggunakan kandungan glukosa yang ada dalam
sehingga mekanime kerjanya terhadap plak lebih efektif dari pada minuman
54
1. Sampel penelitian yang tidak datang sesuai waktu yang telah ditetapkan
untuk pemeriksaan.
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat penurunan yang bermakna pada rata-rata indeks plak sebelum dan
2. Terdapat penurunan yang bermakna pada rata-rata indeks plak sebelum dan
3. Terdapat penurunan yang bermakna pada rata-rata indeks plak sebelum dan
5. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada selisih rata-rata indeks plak
pada minuman yoghurt dan chlorhexidine. Namun ketiga larutan ini sama-
55
56
7.2 Saran
dalam upaya mencegah karies dan penyakit periodontal dengan cara yang