Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA RAWAT INAP AISYIYAH SRAGEN

NOMOR :

TENTANG

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

KEPALA KLINIK PRATAMA RAWAT INAP AISYIYAH SRAGEN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka rangka meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan dan keselamatan pasien di Klinik Aisyiyah Sragen, perlu
adanya pengaturan terhadap peresepan obat psikotropika dan
narkotika

b. bahwa sehubungan dengan pernyataan butir a di atas, untuk


menjamin penggunaan Obat psikotropika dan narkotika tidak
disalahgunakan perlu diatur cara peresepan obat psikotropika
narkotika di Klinik Aisyiyah Sragen;

c. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b tersebut


diatas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Klinik Aisyiyah Sragen
tentang Peresepan Obat Psikotropika dan narkotika di Klinik
Aisyiyah Sragen.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika ( Lembaran
Negara Repuplik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671 )
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Penggolongan Psikotropika
4. Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ( Lembaran
Negara Repuplik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062 )
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2015 Tentang Peredaran , Penyimpanan, Pemusnahan, dam
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan prekusor Farmasi
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA RAWAT INAP AISYIYAH SRAGEN


TENTANG PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

KESATU : Menentukan Jenis golongan obat psikotropika narkotika di


Klinik Aisyiyah Sragen.

KEDUA : Menetapkan peresepan obat psikotropika dan narkotika sebagaimana


terlampir dalam surat keputusan ini

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Kepala Klinik Pratama


Rawat Inap Aisyiyah Sragen

Dr. Virani Rizatania


PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter
gigi dan dokter spesialis kepada unit penunjang obat yang ada Apoteker dan
mempunyai legalitas, dan pemberian obat psikotropika dan tropika hanya dapat
dilakukan apabila :
1. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter / dokter
gigi / dokter spesialis
2. Resep merupakan resep asli dan ditangani langsung oleh dokter
pemeriksa/pemberi resep
3. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara
penggunaannya
4. Resep psikotropika diberi garis merah dibawah nama obat, dan obat narkotika
diberi garis biru dibawah nama resep obat dan ditandatangani sejajar garis
merah atau biru
5. Dibelakang resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap
6. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika disimpan dalam lemari obat ,
menjadi satu dengan obat psikotropika, dalam keadaan terkunci

Obat narkotika menurut Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 ada 3


golongan narkotika :
a. Golongan I : hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
Misalnya: Opium, Heroin, kokain dll yang tercantum dalam daftar
narkotik golongan I

2. Golongan II :berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan


dapat digunakan dalam terapi
Misalnya: Metadone, Morfin, Petidin dll yang tercantum dalam
daftar narkotik golongan II

3. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan terakhir


dan dapat digunakan dalam terapi dan /atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan,
yang masuk dalam golongan ini adalah : Kodein , Garam-garam narkotika
dalam golongan ini

4. Golongan dan jenis prekursor


- Tabel I : efedrin, ergometrin, ergotamine, potassium permanganant,
pseudoefedrin dll yang ada di tabel I
- Tabel II : Acetone, ethil ether, piperidine, sulphuric acid dll yang ada di tabel
II

5. Obat psikofarmaka menurut DOEN psikofarmaka 2002 penggolongan obat


terdiri dari:
a. Antianxientas dan anti Insomnia
- Diazepam
b. Antidepresi dan anti mania
- Amitriptiline Hcl
- Litium Karbonat
c. Antiobsesif kompulsif dan antipanik
- Klomamin Hcl
d. Antipsikosis
- Flufenazin dekanoat
- Haloperidol
- Klorpromazine Hcl
- Perfenazine Hcl
- Risperidon
- Sulpirid
- Trifluperazine

6. Daftar psikotropika golongan III ( UU RI no.5 tahun 1997 )


- Pentobarbital, amobarbital dll yang tercantum dalam daftar psikotropik
golongan III

7. Daftar psikotropik golongan IV ( UU RI no.5 tahun 1997 )


- Alprazolam barbital, diazepam, clobazam

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

Kepala Klinik Pratama


Rawat Inap Aisyiyah Sragen

Dr. Virani Rizatania

Anda mungkin juga menyukai