Anda di halaman 1dari 8

1

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

A. Suku, Koefisien, Konstanta dan Variabel


Sebelum mempelajari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) kita terlebih dahulu
harus mengenal apa yang dimaksud dengan Suku, Koefisien, Konstanta, dan Variabel.
Variabel adalah suatu peubah/pemisal/pengganti dari suatu nilai atau bilangan yang
biasanya dilambangkan dengan huruf/simbol.
Contoh: Andi memiliki 5 ekor kambing dan 3 ekor sapi.
Jika ditulis dengan memisalkan: a= hewan kambing dan b= hewan sapi
Maka: 5a+3b, dengan a dan b adalah variabel.
Koefisien adalah sebuah bilangan yang menyatakan banyaknya jumlah variabel yang
sejenis. Koefisien juga dapat dikatakan sebagai bilangan di depan variabel karena
penulisan untuk sebuah suku yang memiliki variabel adalah koefisien didepan variabel.
Contoh : Andi memiliki 5 ekor kambing dan 3 ekor sapi.
Jika ditulis dengan memisalkan: a = hewan kambing dan b = hewan sapi
Maka: 5a + 3b, dengan 5 dan 3 adalah koefisien Dengan 5 adalah koefisien a dan 3 adalah
koefisien b.
Konstanta adalah suatu bilangan yang tidak diikuti oleh variabel sehingga nilainya tetap
(konstan) untuk nilai peubah (variabel) berapapun.
Contoh : 4p + 3q – 10. – 10 adalah suatu konstanta karena berapapun nilai p dan q, nilai -
10 tidak ikut terpengaruh sehingga tetap (konstan).
Suku adalah suatu bagian dari bentuk aljabar yang dapat terdiri dari variabel dan koefisien
atau berbentuk konstanta yang tiap suku dipisahkan dengan tanda operasi penjumlahan.
Contoh : 5x- y + 7 , suku – sukunya adalah : 5x, -y, dan 7 B.
B. Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)
Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung dua variabel dimana
pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu. Bentuk Umum PLDV:

ax + by = c
x dan y disebut variabel
C. Sistem persamaan linear dua variable (SPLDV)
Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variable yang
mempunyai hubungan diantara ke duanya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk
umum SPLDV:

Sistem Persamaan Linear


2
a1 x  b1 y  c1 
Bentuk umum : 
a2 x  b2 y  c2 

Dimana a1, a2 , b1, b2 , c1, c2  R

Himpunan pasangan berurutan x, y  yang memenuhi kedua persamaan di atas disebut
Himpunan Penyelesaian (HP). Secara geometri, penyelesaian sistem persamaan di atas
merupakan titik potong dua buah garis lurus.
Ada 4 cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua peubah, yaitu :
1. Eliminasi (penghilangan/penghapusan)
2. Substitusi (penggantian)
3. Determinan (Aturan Cramers)
4. Grafik

1. METODE ELIMINASI
Yaitu dengan menghilangkan salah satu variabel (peubah) sehingga menjadi satu
persamaan dengan satu peubah. Cara menghilangkannya bisa dikurangi atau ditambah
dengan mengalikan terlebih dahulu kedua persamaan tersebut dengan suatu bilangan
sehingga terdapat koefisien suatu peubah yang sama atau berlawanan tanda dari
kedua persamaan di atas. Jika salah satu peubah sudah diketahui penyelesaiannya,
maka untuk menentukan penyelesaian peubah yang lain dengan mengganti nilai
peubah itu ke salah satu persamaan di atas sehingga persamaan tersebut dapat
diselesaikan.
2 x  3 y  1
Contoh 1: Tentukan HP dari  dengan menggunakan eliminasi!
3x  4 y  1

2 x  3 y  1 x.....
Jawab :  ....
3x  4 y  1 x.....


… =…
………………………………
Jadi HP:{(…..,…..)}

Sistem Persamaan Linear


3
4 3 
 1 
x y 
Contoh 2: Tentukan HP dari . dengan menggunakan eliminasi!
2 6
   3
x y 

4 3
  1 x...
x y
Jawab :  ....
2 6
   3 x...
x y
….
….
a1 x  b1 y  c1 
Tidak semua sistem persamaan  mempunyai penyelesaian. Untuk
a2 x  b2 y  c2 

itu perlu diketahui aturannya sebelum kita menyelesaikannya.


a1 b1 c1
Aturan 1: Jika   maka dikatakan kedua persamaan bergantungan.
a2 b2 c2
Penyelesaiannya tak terhingga banyaknya. Secara geometri berupa dua
garis yang berimpit.
a1 b1 c1
Aturan 2: Jika   maka dikatakan kedua persamaan bertentangan
a2 b2 c2
(berlawanan). Penyelesaiannya tidak ada. Secara geometri berupa dua
garis yang sejajar.
a1 b1
Aturan 3: Jika  maka kedua persamaan dikatakan bebas. Penyelesaiannya
a2 b2
tunggal, yaitu sepasang ( x, y) . Secara geometri berupa dua garis yang
berpotongan.

LATIHAN SOAL
1. Tentukan HPnya dengan menggunakan metode eliminasi.
x  3 y  5 4x  y  1  5 x  3 y  13
a.  b.  c. 
4 x  y  7 3 x  2 y  9 3x  4 y  2 

 x5  y  y  2 x  6
d.  e. 
2 y  2  2 x x y 1 

Sistem Persamaan Linear


4
2. Tentukan HPnya dengan menggunakan metode eliminasi.
3 4  5 4  x4 y2 
  1   1   2
x y  x y 
a.  b.  c. 3 5

2 1 10 8 3x  1
  8   6  y  4 
x y  x y  2 

3. Tentukan titik potong antara garis y = 3x + 6 dan –2y = -5x – 11.


2
4. Suatu pecahan nilainya . Jika pembilang dikurangi 2 dan penyebut ditambah 7, maka
3
1
nilai pecahan itu menjadi . Tentukan pecahan asalnya!
4
5. Suatu bilangan terdiri atas dua angka. Jumlah angka-angkanya 9. Bilangan itu 9 kali
angka satuannya. Tentukan bilangan itu.
6. Keliling suatu persegi panjang 180 cm. Sedangkan 3 kali panjangnya sama dengan 7 kali
lebarnya. Berapa luasnya ?

Sistem Persamaan Linear


5
2. METODE SUBSTITUSI
Yaitu mengganti salah satu peubah dari suatu persamaan dengan peubah lain dari
persamaan lainnya. Maka yang tadinya suatu persamaan dengan dua peubah
(heterogen) menjadi suatu persamaan dengan hanya satu peubah (homogen). Sehingga
persamaan itu mudah diselesaikannya. Untuk menentukan nilai peubah lainnya dengan
mengganti salah satu peubah dengan nilai peubah yang sudah diketahui sebelumnya.
2 x  3 y  4
Contoh 1: Tentukan HP dari  dengan menggunakan metode substitusi.
x  2y  5 

Jawab : x – 2y = 5  x  ....
Substitusi x = … ke 2x + 3y = -4
2x + 3y = -4
…. + 3y = -4
….
y=…
y = … substitusi ke x = … sehingga x = …
Jadi HP:{(……,……)}

4 3 
 1 
x y 
Contoh 2: Tentukan HP dari . dengan menggunakan metode substitusi.
2 6
   3
x y 

1 1
Jawab : Misal :  a dan  b maka persamaan di atas menjadi :
x y
… +…=1  b  ....
… + … = -3
Substitusi b = … ke …
… + … = -3
a = … sehingga b = …

a = … = …. maka x = …
b = … = … maka y = …
Jadi HP:{(…,…)}

Sistem Persamaan Linear


6
LATIHAN SOAL
1. Tentukan HP nya dengan menggunakan metode substitusi dari :
x  3 y  5 4x  y  1  5 x  3 y  13
a.  b.  c. 
4 x  y  7 3 x  2 y  9 3x  4 y  2 

 x5  y  y  2 x  6
d.  e. 
2 y  2  2 x x y 1 

2. Tentukan HPnya dengan menggunakan metode substitusi dari :


3 4  5 4  x4 y2 
  1   1   2
x y  x y 
a.  b.  c. 3 5

2 1 10 8 3x  1
  8   6  y  4 
x y  x y  2 

3. Tentukan persamaan garis lurus y = mx + c yang melalui titik-titik (2,1) dan (6,9)
4. Jumlah dua bilangan 49 dan selisihnya 21. Tentukan kedua bilangan itu.
5. Ali membeli sebuah pensil dan 2 buah buku seharga Rp 2.500 sedangkan Budi membeli
2 pensil dan 5 buku seharga Rp 5.750. Tentukan masing-masing harga sebuah pensil
dan sebuah buku.
6. Umur Reza sekarang 7 tahun lebih muda dari Sinta. Tiga tahun yang akan datang umur
mereka berjumlah 33. Berapa umur mereka masing-masing sekarang ?

Sistem Persamaan Linear


7
3. METODE DETERMINAN (ATURAN CRAMERS)

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dengan menggunakan metode


determinan caranya sebagai berikut :
c1 b1
a1 x  b1 y  c1 xb2 cb c b c b D
x 1 2 2 1 = 2 2  x
a2 x  b2 y  c2 xb1 a1b2  a2b1 a1 b1 D
a2 b2

a1 c1
a1 x  b1 y  c1 xa2 a c  a2c1 a c2 Dy
y 1 2 = 2 
a2 x  b2 y  c2 xa1 a1b2  a2b1 a1 b1 D
a2 b2

Dx Dy
Jadi : x dan y  syarat D  0
D D

a1 b1
Dimana D   a1b2  a2b1
a2 b2

c1 b1
Dx   c1b2  c2b1
c2 b2

a1 c1
Dy   a1c2  a2c1
a2 c2

4x  5 y  6 
Contoh 1: Tentukan HP dari  dengan menggunakan metode determinan.
3x  4 y  11

Jawab : D  ...

Dx  ...

Dy  ...

x=… y=…

Jadi HP:{(…..,…..)}

4. METODE GRAFIK

Sistem Persamaan Linear


8
Yaitu penyelesaian sistem persamaan dengan menggunakan perpotongan dua buah
garis lurus.
x y 3
Contoh 1: Tentukan HP dari  dengan menggunakan metode grafik
x  2 y  9

Jawab : Garis x – y = 3 Garis x + 2y = 9


x = 0 maka y = … x = 0 maka y = …
y = 0 maka x = … y = 0 maka x = …
Maka garis x – y = 3 melalui titik (…,…) dan (…,…).
Sedangkan garis x + 2y = 9 melalui titik (…,…) dan (…,…)
Gambarnya : Y

0 X
Karena titik potongnya di titik (….,….), maka HP:{(….,….)}

LATIHAN SOAL
1. Tentukan HPnya dengan menggunakan metode determinan
x  3 y  5 4x  y  1  5 x  3 y  13
a.  b.  c. 
4 x  y  7 3 x  2 y  9 3x  4 y  2 

 x5  y  y  2 x  6 x  y  14 
d.  e.  f. 
2 y  2  2 x x y 1  3x  2 y  48

1 
 2 x  5 y  27 x  9y  8 
g.  h. 3 
5 x  3 y  18  2
x  5 y  7 
3 
2. Tentukan HPnya dengan menggunakan metode grafik
yx  x y 3 y  2x  3x  4 y  7 
a.  b.  c.  d. 
y   x  2 2 x  y  3 x  y  6 2 x  5 y  3

Sistem Persamaan Linear

Anda mungkin juga menyukai