Anda di halaman 1dari 7

PERALATAN LABORATORIUM KLINIK

(Refrigerator)

OLEH

NUR HAFNI AZIZAH (P3D316041)

ARHAM (P3D316009)

MUHAMMAD SAPRI (P3D316002)

MUH. ALAN (P3D316030)

ZULIANI (P3D316084)

MEGA ANGGRAINI (P3D316045)

ST. HADRA (P3D316079)

D3 ELEKTRONIKA KONSENTRASI ELEKTROMEDIS

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
A. Fungsi Blood Bank Refrigerator

Blood bank refrigerator merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan
darah sebelum darah disalurkan kepasien. Penyimpanan dilakukan untuk menjaga
temperature darah sehingga darah akan tetap aman saat diberikan kepada pasien tanpa
adanya perubahan atau kerusakan. Suhu dalam kulkas atau lemari es juga diataur. Suhu
yang tepat untuk menyimpan darah berada pada antara 2 hingga 6 derajat celcius.

B. Komponen- komponen blood bank refrigerator

Keterangan

1. Door
Pintu bagian luar Terbuat dari baja, yang berfungsi sebagai pelindung kulkas dari
gangguan eksternal.
2. Door Handle With Lock
Sebagai peganggan untuk membuka pintu dan pengunci alat.
3. Ventilasi Udara
Sebagai sirkulasi udara pada alat.
4. Lampu Indikator
Menandakan bahwa alat bekerja.
5. Display
Sebagai tampilan temperature.
6. Temperature Control
 Tombol SET
Mengedit temperature.
 Tombol UP/DOWN
Menaikkan dan menurunkan suhu ketika diatur.
 Tombol ENT
Menyimpan suhu yang telah diatur.
7. Lamp
Berfungsi sebagai penyinar pada alat.
8. Inner Glass Door
Pintu kaca bagian dalam yang berfungsi menjaga kestabilan suhu.
9. Rak Stainless
Tempat untuk menyimpan kantong darah.

C. Blok diagram

1. PLN
Berfungsi sebagai penyedia tegangan atau sumber daya
2. Compressor
Kompresor adalah suatu alat dalam mesin pendingin yang cara kerjanya dinamis atau
bergerak.
3. Kondensor
Kondensor merupakan suatu jaringan pipa yang berfungsi sebagai pengembun.
4. Contractor Relay
Berfungsi sebagai saklar untuk mengoprasikan kompresor.
5. Indikator
Menandakan bahwa alat bekerja.
6. Microkontroler
berfungsi untuk mengendalikan atau mengontrol semua rangkaian.
7. SSR (Solid State Relay)
Sebagai saklar elektronik yang biasa digunakan sebagai device pengendali.
8. ADC
berfungsi untuk mengubah tegangan analog menjadi tegangan digital.
9. Amplifier
Berfungsi untuk menguatkan sinyal tegangan output dari sensor.
10. Sensor Suhu
Berfungsi untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat
mendeteksi gejala perubahan suhu.
11. Display
Sebagai tampilan temperature.
12. Keypad
Sebagai masukan input pada Blood Bank Refrigerator.
13. Filter
Berfungsi untuk menyaring cairan.
14. Evaporator
Evaporator adalah pipa yang berfungsi sebagai penguapan.
15. Driver Fan
Berfungsi sebagai penggerak motor fan yang dikendalikan oleh mikrokontroler.
D. Prinsip Kerja
Adapun proses kerjanya adalah “penguapan”. Untuk mendapatkan penguapan
diperlukan gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara
tersebut panas diubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya
penguapan, maka timbullah suhu di dalam temperature rendah (dingin). Mesin pendingin
bisa bekerja dengan baik jika memiliki komponen berikut.
 Kompresor (Pipa Hisap‐Tekan)
Kompresor adalah suatu alat dalam mesin pendingin yang cara kerjanya
dinamis atau bergerak, yakni menghisap sekaligus memompa udara
sehingga terjadilahsirkulasi (perputaran) udara yang mengalir dari
pipa‐pipa mesin pendingin.
 Kondensor (Pipa Pengembun)
Kondensor merupakan suatu jaringan pipa yang berfungsi sebagai
pengembun. Udara yang dipompakan dari kompresor akan mengalami
penekanan sehingga mengalir ke pipa kondensor. Udara yang berada
dalam pipa kondensor akan mengalami pengembunan. Dari sini, udara
yang sudah mengembun dan menjadi zat cair akan mengalir menuju pipa
evaporator.
 Evaporator (Pipa Penguap)
Evaporator adalah pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang
berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud
menjadi gas dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara
tersebut mampu menyerap kondisi panas yang ada dalam ruangan mesin
pendingin. Selanjutnya gas yang ada dalam evaporator akan mengalir
menujukompresor karena terkena tenaga hisapan. Demikian terus menerus
sirkulasi udara dan perubahannya dalam rangkaian mesin pendingin.
E. Cara Pengoprasian
 Lengkapi alat dengan rak-rak sesuai kebutuhan
 Hubungkan alat dengan catu daya
 Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
 Cek tegangan masuk dengan memperhatikan lampu indicator
 Cek tanda pengaman pintu
 Set suhu temperature menggunakan tombol temperature control
 Lakukan pemasangan sampai temperature Chamber mencapai suhu pendingin
(2˚C-4˚C)
 Masukan kantong darah ke dalam chamber
 Tutup pintu dengan benar
F. Kalibrasi
 Catat suhu setiap hari dengan thermometer atau suhu yang terlihat pada digital
display pada freezer, thermometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu
yang dikalibrasi.
 Secara berkala periksa dengan menggunakan thermometer.
 Cocokan hasil yang didapat antara suhu yang ditunjukkan oleh thermometer
pada kulkas display dengan thermometer digital.
G. Cara Pemeliharaan
1. Pastikan pintu Blood Bank Refrigerator selalu tertutup rapat.
Karna suhu pada blood bank refrigerator memiliki suhu yang rendah dari pada
ruangan pada umumnya, suhu di dalam kulkas darah harus selalu dijaga dan tidak
boleh terjadi kebocoran udara.
2. Merawat Blood Bank Refrigerator dengan mengatur temperature secara berkala.
Pastikan temperature pada kulkas darah tidak lebih dari 6˚ agar darah tetap aman saat
diberikan kepada pasien tanpa adanya perubahan atau kerusakan.
3. Selalu bersihkan Blood Bank Refrigerator secara rutin
Pada masing-masing bank darah telah mengatur jadwal proses pembersihan alat blood
bank refrigerator agar perputaran udara dalam kulkas darah dapat bekerja maksimal.
Pada saat pembersihan gunakan air hangat dan bersabun jangan pernah menggunakan
deterjen abrasive, wol baja, spons abrasive atau bahan kimia pelarut. Setelah
dibersihkan keringkan semua bagian dengan hati-hati.

Anda mungkin juga menyukai