hellosehat.com/pusat-kesehatan/diare/obat-diare-anak-medis-dan-alami
Novita Joseph12 Agustus 2019
Diare bisa menyerang siapa saja, termasuk anak kecil. Anak yang kena diare akan sering bolak-balik
BAB dengan feses lembek atau cair. Diare umum terjadi akibat infeksi yang menyerang sistem
pencernaan anak di saat daya tahan tubuhnya sedang lemah. Kondisi ini bisa berakhir bahaya jika
anak tidak diberikan perawatan dan obat yang tepat. Apa saja obat dan perawatan saat diare yang
tepat untuk anak?
1. Cairan oralit
Rehidrasi untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang bisa dengan memberikan anak minum
oralit. Orang tua dapat memberikan oralit saat feses anak yang diare mulai encer dan berair.
Feses yang encer dan cair bisa menyebabkan anak mengalami dehidrasi. Dehidrasi juga bisa
ditandai ketika urin si kecil saat buang air kecil terlihat lebih sedikit dari biasanya.
1/4
Nah, oralit dapat membantu mengisi ulang cairan tubuh dan kadar elektrolit anak yang hilang. Oralit
adalah cairan yang mengandung air, gula, dan garam. Oralit dapat dibeli di apotek sebagai obat diare
untuk anak. Racik oralit sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan.
Untuk bayi, berikan 60-120 mL cairan oralit sehabis BAB. Anda juga bisa terus berikan ASI, susu
formula, atau susu biasa di samping menggunakan obat oralit untuk anak bayi yang sedang
diare. Sementara untuk anak-anak di atas 1 tahun, berikan 120-240 mL cairan oralit sehabis buang
air besar.
Perlu diperhatikan: jangan memberikan obat oralit sebagai satu-satunya cairan yang masuk ke dalam
tubuh anak dalam 6 jam pertama. Barengi dengan air mineral dan makanan lain yang mengandung
kalori untuk memberikan anak energi yang cukup.
2. Suplemen zinc
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan para orangtua untuk memberikan
suplemen zinc (seng) untuk membantu pemulihan diare anak. Suplemen zinc sebagai obat diare
untuk anak bisa Anda beli di apotek.
Pemberian zinc terbukti dapat mengurangi keparahan gejala diare dan membantu anak lebih cepat
sembuh. Pernyataan itu juga diamini oleh sebuah penelitian dalam jurnal Indian Journal of
Pharmacology tahun 2011. Hasil penelitian tersebut menunjukkan pemberian suplemen zinc bersama
dengan larutan oralit dapat mengurangi lamanya anak sakit diare.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF merekomendasikan orangtua untuk memberikan
anak suplemen seng dengan dosis 20 mg setiap hari selama 10-14 hari guna mengatasi diare
akut. Namun jika usia anak masih di bawah 6 bulan, berikan 10 mg suplemen zinc per hari selama
kena diare.
Pemberian suplemen zinc juga bertujuan untuk mencegah anak kembali kena diare dalam 2-3 bulan
ke depan.
Maka itu, orangtua disarankan untuk memberikan anak makanan berkarbohidrat dan berkalori tinggi,
tapi rendah serat. Jenis makanan ini akan lebih mudah dan cepat dicerna. Asupan karbohidrat dan
kalori membantu menambah energi tubuh anak.
Jika anak masih berusia 0-6 bulan, terus berikan ASI saat ia diare. Jika sudah berusia 6 bulan ke
atas, juga tetap berikan ASI sambil dibarengi MPASI yang dihaluskan.
Berikut adalah beberapa makanan yang baik dikonsumsi untuk anak diare:
Nasi putih
Nasi mengandung karbohidrat sederhana yang dapat mengembalikan energi si kecil saat diare.
Selain itu, nasi putih juga rendah serat sehingga mudah dicerna oleh perut anak
Puree apel (apel kupas yang ditumbuk dan dihaluskan) dapat menjadi sumber energi tubuh saat diare
menyerang anak Anda. Apel juga punya kandungan pektin yang membantu memadatkan feses anak.
2/4
Pisang
Sama seperti apel, pisang dapat menjadi obat diare untuk anak yang sudah bisa mengonsumsi
MPASI (makanan pendamping ASI).
Pisang mengandung pektin yang berfungsi membuat tekstur feses jadi lebih padat. Tidak lupa juga
kandungan karbohidrat dalam pisang bisa menambah energi ketika si kecil terlihat lemas akibat terus
buang-buang air.
Begitu pun menurut Hospital Care for Children, sebuah website kesehatan hasil kerja sama berbagai
institut kesehatan anak dan rumah sakit dari Australia, Inggris, Kenya serta WHO.
Melansir laman Hospital Care for Children, obat antidiare tidak mencegah dehidrasi dan tidak pula
memperbaiki gizi anak. Pemberian obat diare untuk anak justru malah dapat berisiko menimbulkan
efek samping berbahaya, bahkan fatal.
Sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter pediatris mengenai pemakaian obat diare untuk anak
Anda.
Cairan yang dapat Anda berikan bisa berupa air mineral, jus buah segar tanpa gula (jus apel
misalnya), dan juga makanan berkuah. Anda bisa memberikan makanan berkuah yang tidak pedas
dan tidak berminyak seperti sup ayam hangat, sup tomat, atau sayur bayam.
Rehidrasi juga dengan ASI apabila anak Anda masih menyusui. Tetap berikan ASI lebih sering dan
lebih lama dari biasanya, di samping sesekali menyuapinya larutan oralit menggunakan sendok.
Bila diare sudah berhenti, lanjutkan ASI eksklusif sesuai umur anak.
Orangtua dapat memberikan makanan atau minuman probiotik sebagai obat alami diare pada anak.
Salah satu makanan atau minuman probiotik yang bisa dikonsumsi anak adalah yogurt. Untuk anak
dengan usia di atas 1 tahun, berikan 2-6 ons (60 hingga 180 ml) yogurt sebanyak dua kali dalam
sehari.
Tidak diketahui aman atau tidaknya memberikan yogurt sebagai obat diare alami untuk anak bayi
berusia kurang dari 1 tahun. Anda bisa konsultasi ke dokter anak untuk penjelasan lanjut.
3/4
Baca Juga:
Direview tanggal: Juli 17, 2019 | Terakhir Diedit: Juli 17, 2019
Sumber
4/4