Anda di halaman 1dari 2

Sering Alami Kesemutan?

Hati-Hati Gejala dari Parestesia


halodoc.com/sering-alami-kesemutan-hati-hati-gejala-dari-parestesia

Parestesia
Halodoc, Jakarta - Semua orang pasti pernah mengalami kesemutan. Namun, sebaiknya
kenali kondisi kesemutan yang terjadi pada bagian tubuh karena bisa jadi ini gejala dari
paresthesia. Penyakit paresthesia adalah kondisi yang menyebabkan bagian tubuh
mengalami sensasi panas, gatal atau mati rasa tanpa penyebab yang jelas. Seringnya,
kondisi paresthesia terjadi pada beberapa bagian tubuh seperti tangan dan kaki.

Parestesia dapat bersifat sementara atau bersifat kronis. Parestesia yang bersifat
sementara dapat hilang dengan sendirinya. Sedangkan paresthesia yang bersifat kronis
seringkali menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuh.

Ada berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kondisi paresthesia pada tubuh
seperti kekurangan vitamin dan gangguan pada saraf. Namun, untuk memastikan
penyebab parestesia kronis ada pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium, dan evaluasi riwayat medis.

Baca juga: Waspada, Ini 6 Penyakit yang Ditandai dengan Kaki Kesemutan

Gejala Parestesia
Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap paresthesia selain kesemutan seperti
rasa kaku dan lemah secara tiba-tiba pada beberapa bagian tubuh. Selain itu, mati rasa
juga dialami oleh pengidap paresthesia.

Terkadang pengidap parestesia kronis mengalami sensasi rasa nyeri seperti ditusuk-
tusuk hingga pengidap mengalami kesulitan menggerakkan bagian tubuh tersebut.
Gejala parestesia dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh, namun biasanya gejala lebih
sering terjadi pada bagian tungkai atas atau bawah.

Penyebab Parestesia
Pada paresthesia yang bersifat sementara, kondisi ini terjadi akibat adanya penekanan
saraf sehingga menyebabkan sirkulasi darah menjadi terhambat.

Pada kondisi parestesia kronis ada kondisi gangguan saraf yang digolongkan menjadi 2
bagian, yaitu:

1. Radikulopati
Kondisi ini disebabkan karena adanya penekanan, iritasi atau peradangan pada saraf.
Radikulopati terjadi ketika seseorang mengalami penyempitan saluran saraf pada tulang
belakang atau adanya benjolan yang menekan saraf tulang belakang.
1/2
Kondisi radikulopati yang terjadi pada bagian lumbar atau pinggang menyebabkan
paresthesia pada bagian paha maupun kaki. Selain pada bagian lumbar, radikulopati
terjadi pada bagian leher atau servikal. Kondisi ini terjadi pada saraf yang mengatur
sensoris dan motorik pada tangan.

2. Neuropati
Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami kerusakan saraf kronis. Misalnya pada
kasus gula darah tinggi, adanya penyakit saraf, penyakit ginjal, penyakit hati, trauma,
cedera akibat kecelakaan, penyakit autoimun atau stroke.

Diagnosis Paresthesia
Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan kondisi paresthesia yang
kamu alami. Dokter mengevaluasi kesehatan secara umum yang digunakan untuk
memperkirakan kerusakan jaringan atau saraf yang dialami oleh pasien. Selain itu,
pemeriksaan fisik secara menyeluruh juga perlu dilakukan. Pemeriksaan ini termasuk
pemeriksaan neurologis.

Selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan cairan serebrospinal dilakukan pada
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan melalui foto rontgen, USG atau MRI
direkomendasikan dokter jika terdapat masalah pada bagian leher atau tulang belakang.

Pencegahan Paresthesia
Pengobatan paresthesia bergantung pada penyebab kesemutan. Namun kondisi
paresthesia dicegah dengan beberapa cara seperti menghindari gerakan berulang yang
dapat menekan saraf.

Kamu juga perlu istirahat secara berkala ketika melakukan gerakan yang berulang dalam
waktu yang cukup panjang dan jangan lupa untuk melakukan peregangan ketika kamu
berada dalam satu posisi yang cukup lama.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan
kamu dan penjelasan lebih mendalam tentang parestesia. Yuk, download aplikasi
Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Apa Saja Penyebab Tangan & Kaki Kesemutan? Berikut Jawabannya

2/2

Anda mungkin juga menyukai