1. Kejang : Kejang adalah perubahan aktivitas fisik secara tidak disadari dan tidak dapat
dikontrol yang dapat terjadi akibat adanya gangguan aktivitas penyebaran sinyal listrik
di otak.
3. Diazepam : Diazepam adalah salah satu contoh obat penenang yang digunakan untuk
mengatasi kejang dan gangguan kecemasan.
7. Perifokal edema : kondisi di mana terjadi pembesaran otak akibat adanya penumpukan
cairan dalam otak.
8. Cranioctomi : adalah sebuah prosedur bedah saraf yang mengangkat suatu bagian
tengkorak, untuk memungkinkan otak yang membengkak mendapat ruang untuk
mengembang, sehingga terjadi pengurangan tekanan.
9. Penyakit HNP : Penyakit hernia nukleus pulposus (HNP) adalah penyakit yang terjadi ketika
bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang. HNP juga
dikenal dengan istilah ‘saraf terjepit’.
JUMP 2 & 3 RUMUSAN MASALAH & HIPOTESA
1. Apa yang menyebabkan kejang seluruh tubuh yang berulang pada Rizal sejak 1
bulan terakhir?
= Kejang disebabkan oleh gangguan pada aktivitas listrik, di satu atau seluruh area
otak. Gangguan tersebut dapat dipicu oleh penyakit di otak, atau kondisi lain yang
secara tidak langsung memengaruhi fungsi otak
Kejang sering kali ditandai dengan kontraksi otot, yang disertai gerak menyentak
pada seluruh tubuh. Namun sebenarnya, gejala kejang tidak selalu seperti itu.
Penderita kejang bisa saja hanya menunjukkan tatapan mata yang kosong.
6. Apa yang menyebabkan papil edema dengan perbandingan tsb serta paresis N VI
bilateral yang didapatkan setelah pemeriksaan funduskopi ?
= peningkatan ics, papilaedema bukan dari inflamasi, vena mengalami dilatasi,
pareasis N VI dapat neurologis, atau opthalogis.
7. Apa saja indikasi dan kontra indikasi dari kranioktomi yang akan Rizal lakukan ?
= Risiko Operasi Kraniotomi
Hampir sama dengan berbagai operasi lainnya, kraniotomi juga memiliki risiko
selama proses operasi maupun pascaoperasi. Beragam risiko komplikasi yang
mungkin terjadi pada operasi kraniotomi, di antaranya:
Infeksi
Otak membengkak
Pneumonia
Kejang
Kelemahan otot
Penurunan kesadaran
Selain itu, jika pada pascaoperasi kraniotomi Anda dapat mengalami beberapa hal,
seperti kejang, kesulitan berbicara, lengan atau kaki menjadi lemah, kemampuan
penglihatan menurun, tubuh menjadi demam atau menggigil, luka bekas operasi
mengalami perdarahan atau bernanah, segeralah konsultasi ke dokter terkait untuk
perawatan yang tepat.
8. Mengapa dokter mengatakan tidak ada nya hubungan antara kejang yang terjadi
saat Rizal kecil dengan kondisi yang dialaminya sekarang?
= Kejang yang dialami rizal saat rizal kecil dengan kondisinya yang sekarang tidak
berhubungan karena kejang yang dialami rizal saat kecil kemungkinan disebabkan
karena demam dengan suhu yang tinggi, dan kejang demam pada anak tidak
memiliki keterkaitan dengan risiko penyakit atau kematian dimasa dewasa.
9. Apakah penyebab serta manifestasi klinis yang muncul pada Ayah Rizal yang
mengalami HNP?
= etiologi = merupakan penyakit degeneratif yang mengakibatkan kurang lentur dan
tipisnya nucleus pulposus sehingga rentan terhadap cederaà sobeknya annulus
fibrosus yang dipicu oleh:
- suatu trauma: seseorang terjatuh atau mengalami benturan pada tulang belakang,
sehingga tulang belakang bergeser (spondylolisthesis) mengenai discus
intervertebralis
- sering terjadi karena posisi menggerakkan tubuh yang salah secara berulangàsekat
tulang belakang dan terdorong ke satu sisi sehingga pada saat itulah bila beban yang
mendorong cukup besar maka akan terjadi perobekan pada annulus pulposus yaitu
cincin yang melingkari nucleus pulposus dan mendorongnya merosot keluar/
menyembul atau pecah
10. Melihat riwayat penyakit Ayah Rizal, apakah kondisi yang dialami Rizal bersifat
herediter atau karena faktor lain nya?
= Melihat riwayat penyakit Ayah Rizal, apakah kondisi yang dialami Rizal bersifat
herediter atau karena faktor lain nya?
Gejala penyakit ayah rizal yaitu HNP dan gejala yang di alami rizal berbeda.Jadi
kemungkinan kedua penyakit tersebut tidak berhubungan.Namun jika melihat dari
penyakit keponakannya yang memiliki penyakit tumor otak di usia dini,maka
penyakit yang di alami rizal adalah herediter.
11. Bagaimana tumor pada kepala dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang
seperti yang terjadi pada cucunya ?
= Tumor kepala dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bergantung
pada bagian mana yang tumor tersebut berasal. Seperti pada Craniopharyngioma
merupakan lesi suprasellar yang terbanyakdengan insiden sekitar 3% dari tumor
intrakranial. Secara histologis, craniopharyngioma dapat dibagi dua tipe yaitu
adamantinomatosa dan squamous- papillary. Gejala yangsering ditemukan adalah
sakit kepala, gangguan penglihatan, hidrosefalus,dan hipopituitarism. Walaupun
lokasinya di suprasellar, sebanyak 50% craniopharingioma meluas sampai ke dalam
sella tursika/kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary ini juga merupakan kelenjar
endokrin yang menghasilkan berbagai hormon yang mengatur pertumbuhan,
reproduksi, dan metabolisme. Kelenjar ini juga sering disebut sebagai pusat kendali
sistem endokrin atau “master of gland” karena kelenjar inilah yang mengontrol dan
mengatur fungsi dari beberapa kelenjar endokrin lain di dalam tubuh. Gangguan
kelenjar pituitari merupakan suatu abnormalitas kelenjar pituitari dalam
memproduksi hormone.
12. Bagaimana Gambaran manifestasi klinis yang timbul dari apa yang dialami cucunya
?
= Cucunya mengalami tumor kepala yang dialamiya sejak lahir, yang mana tumor
yang terdapat dikepala ini bisa mengakibatkan anak tersebut mengalami penurunan
kesadaran, kejang, gangguan tingkah laku,dan mengalami gangguan pada motorik
dan sensoriknya. Hal- hal tersebut bisa terjadi karena tumor yang terdapat di kepala
menimbulkan penekanan pada sel-sel otak dan saraf. Yang mana otak merupakan
sistem saraf pusat yang mengatur semua aktvitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Dan otak juga merupakan sumber dari semua kegiatan dan gerakan.
JUMP 4 SKEMA
Kejang dapat disebabkan oleh berbagai keadaan yaitu, epilepsi, kejang demam, hipoglikemia,
hipoksia, hipotensi, tumor otak, meningitis, ketidakseimbangan elektrolit, dan overdosis obat.
Selain dari gejala, diagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan EEG (Elektroensefalogram)
dan pemeriksaan darah terutama elektrolit, kemudian jika terdapat masa atau kecurigaan
infeksi dapat dilakukan pemeriksaan MRI baik dengan kontras ataupun non-kontras dan
pemeriksaan cairan serebrospinal.
Diagnosa banding
EPILEPSI
ETIOLOGI
Aktivitas saraf abnormalakibat proses patologis yang mempengaruhi otak
Gangguan metabolik atau biokimia dan lesi mikroskopik diotak akibat trauma otak pada
saat lahir atau cedera lain.
idiopatik
PATOGENESIS
Teradji hipereksitasbilitas sel neuron aktifitas listrik neuron yang berlebihan didalam korteks
serebral ACTH dan GABA meningkat
Gangguan listrik di otak tersebut disebabkan, antara lain, oleh kerusakan jaringan, misalnya,
tumor otak, cedera kepala lantaran kecelakaan atau benturan, atau karena infeksi otak
(meningitis, encephalitis). Selain itu, juga bisa karena gangguan pembuluh darah otak
(stroke), kelainan genetik, atau karena pemakaian obat terlarang. Penyebabnya juga bisa
terjadi karena faktor pada saat dalam kandungan dan pada proses kelahiran. Namun,
menurut Irawati, sekitar 30 persen tidak diketahui penyebabnya.
- Kejang disebabkan karna ada ketidakseimbangan antara pengaruh inhibisi dan
ekskretori pada otak.
Bila terjadi dominasi eksitatorik 🡪 konvulsi.
Bila terjadi dominasi inhibitorik 🡪 absence.
Transmiter Eksitatorik dan Inhibitorik
Eksitatorik: Asetil kolin, Glutamat, Aspartat
Inhibitorik: GABA, Katekolamin (Dopamin)
- *Karena terjadi perdarahanTIK meningkatAktivasi neuron yang
berlebihmenyebabkan cedera sel
KLASIFIKASI EPILEPSI
Tergantung dari gangguan otaknya yang terkena. Dari pembagiannya ada dua :
Kejang umum (generalized seizure): jika aktivitas terjadi pada kedua hemisfer
otak secara bersama-sama. biasanya tidak dimulai dengan tanda apa-apa dan
langsung kejang atau langsung terjadi penurunan kesadaran.
- Tonic-clonic: merupakan bentuk yang paling banyak terjadi
Pasien tiba-tiba jatuh, nafas terengah-engah dan keluar air liur
Bisa terjadi sianosis , ngompl, dan menggigit lidah
Terjadi beberapa menit
Abscense Attack
jenis yang paling jarang
Umumnya hanya terjadi pada masa anak atau awal remaja
Penderita tiba-tiba melotot atau matanya beredip
Kejadiaanya hanya beberapa detik dan terkadang tidak disadari
Myoclonic seizure
biasanya terjadi ada pagi hari setelah bangun tidur
Pasien mengalami sentakan tiba-tiba
Atonic seizure
jarang terjadi
Pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot
Kejang parsial/ focal: dimulai dari daerah tertentu dari otak
- Simple partial seizure
pasien tidak kehilangan kesadaran
Terjadi sentakan-sentakan pada bagian tertentu dari tubuh
- Complex partial seizure
pasien mulai melakukan gerakan-gerakan tak terkendali . Seperti mengunyah, meringis dll Dari
situ, ODE bisa berkembang menjadi serangan epilepsi umum, dan mulai jatuh dan kelojotan
kejang.
TATALAKSANA
obat-obat anti epilepsi
1. Obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na
fenitoin , karbamazepin, lemotrigin, valproat
2. obat-obat yang meningkatkan transmisi GABAergik
Agonis reseptor GABA ; benzodiazepin, barbiturat
Menghambat GABA transaminase ; tiaglobin
Meningkatkan kosentrasi GABA pada css ; gabapentin
(http://eprints.undip.ac.id/)
Movement Disorders
• Merupakan gangguan yang terjadi di ganglia basalis/bagian otak yang paling dalam yang
mengatur gerkan-gerakan kasar/ekstrapiramidal sehingga gerakan yang dihasilkan
menjadi halus.
• Bagian yang mengatur gerakan kasar:
• Ganglia basalis seperti nukleus kaudatus, putamen dan globus palidus
• Substansia nigra di mesensefalon (otak tengah).
• Gangguan di ganglia basalis tergantung letak tempatnya.
• Apabila terjadi di putamen dan globus palidus akan menyebabkan hilangnya daya
hambat terhadap arus cetusan impuls saraf yang besar ke alat gerak kita seperti kaki,
tangan, leher dan otot- otot penegak badan.
Contoh:
Gangguan gerakan akibat gangguan basal ganglia
• Tremor merupakan gerakan gemetar atau disebut gerakan seperti vibrator.
• Gerakan ini terjadi karena kontraksi dan relaksasi secara berulang-ulang.
• Tremor terjadi karena gangguan cetusan saraf ke oytot yang jalannnya tersendat-
sendat.
Terdiri dari :
a. Tremor aksi atau intension tremor
• Tremor ini terjadi jika dipengaruhi aktivitas kadangkala berhubungan
dengan gangguan cemas, reaksi stres akut atau dapat juga terjadi oleh
karena gangguan endokrin seperti hipertiroid.
b. Tremor istirahat
• Tremor terjadi saat pasien diam atau dikenal dengan resting tremor.
• Tremor ini biasanya terjadi pada penderita Parkinson maupun hipertirod.
c. Tremor senilis
• Tremor ini secara fisiologis terjadi pada lanjut usia.
PARKINSON
Parkinson: adalah penyakit neurodegeneratif progesif tersering, mempengaruhi sekitar 1%
individu berusia lebih dari 60 tahun yang
Patofisiologi: disebabkan kerusakan atau kematian sel saraf di bagian otak yang
disebut susbstantia nigra yang berfungsi memproduksi dopamin, (senyawa kimia yang
mengirim pesan dari otak ke sistem saraf, dan membantu mengontrol gerak
tubuh)jumlah dopamin dalam otak berkurang gerak tubuh menjadi lambat dan tidak
normal.
Etiologi :
- Sporadis : kombinasi stres oksidatif terhadap neuron dopaminergik, racun lingkungan
(sebagai contoh:pestisida), penuaan yang dipercepat, genetik.
- Familial (10%)
• Sindroma klinis yang ditandai dengan gejala motorik utama/memiliki karakteristik
tanda-tanda klinis parkinsonisme, seperti TRAP
- tremor saat istirahat: Tremor yang terdapat pada penyakit parkinson ialah resting
tremor : hilang sewaktu melakukan sesuatu, dan saat tidur. menghebat waktu emosi
terangsang (resting/ alternating tremor). Tremor ini dimulai dari sebelah anggota
tubuh bagian atas dan diikuti oleh anggota tubuh bagian bawah.
- Akinesia/bradikinesia: gejala utama
Gerakan volunter yang bertambah lambat atau menghilang sama sekali pada
anggota tubuhberjalan lambat dan langkah kecil. Jika tidak ditangani dengan baik,
akan menyebabkan tidak bisa menggerakkan anggota tubuh sama sekali dan otot
menjadi kaku.
Muka
– Mata jarang berkedip
– Face mask (mimik muka tidak ada ekspresi/statis): gejala penyerta : wajah
topeng,aprosodia(pembicaraan monoton),disartria
– Liur menetes, kalau makan lama
Lengan
– Memakai baju / memasang kancing lama
– Mandi/ cucu tangan/ gosok gigi lama
Badan
– Duduk diam lama, jarang bangkit (bangun)
– Tidur jarang berbalik
Tungkai
– Membengkak oleh karena jarang bergerak waktu duduk
– Sulit memulai langkah
o Susah menelan
o Suara mengecil
Lengan
o Micrografia (tulisan mengecil)
Badan
o Sulit bangkit dari tidur / duduk
Tungkai
o Langkah jalan pendek-pendek, kaki diseret
Diagnosis
diagnosis ditegakkan secara klinis dengan ditemukan dua dari tiga tanda kardinal, yakni resting
tremor, rigiditas, dan bradikinesia.
POSSIBLE : One of TRA (1/3 TRA)
PROBABLE: Two of TRAP (2/4 TRAP)
DEFINITE : • Two of TRA (2/3 TRA).
• Three of TRAP (3/4 TRAP).
• Responsive to L-DOPA.
Anamnesis and pemeriksaan klinis
Positron Emission Tomography (PET) or Single-photon Emission Computed Tomography
(SPECT) dengan dopaminergic radioligands
Eksklusi penyebab2 lain dari parkinson sekunder
Tatalaksana
PRINSIP: Terapi bersifat simtomatik. Meningkatkan Dopaminergik, Menurunkan Kolinergik
Terapi simptomatik dalam tatalaksana parkinson dibagi menjadi :
Terapi medis :
terapi farmakologis obat dopaminergik, agonis dopamin, kolinergik, terapi gejala
non motoric
Tujuan umum terapi obat anti-parkinson:
Mengatasi tanda dan gejala penyakit
Memperlambat progresifitas penyakit
Memperkecil efek samping
Terapi nonfarmakologis : edukasi self help group, latihan, terapi wicara
Terapi operatif /surgical
Ablative/lesioning ( thalidotomi, pallidektomi)
Deep brain stimulation ( pallidum, nukleus subtalamikus)
Pembedahan : thalatomi, pallidotomi, stimulasi otak dalam ( talamik, pallidal,
subtalamik) , transplantasi sel punca dopaminergik embrionik.
(BUKU Neurotrauma & Movement Disorders: Improving Knowledge for Saving Lives)
(juke.kedokteran.unila.ac.id)
PATOFISIOLOGI
Herniasi materi inti yang berada dalam kanalis menimbulkan respons inflamasi yang
signifikan.
Jejas diskus menyebabkan peningkatan molekul proinflamasi seperti IL 1, IL 8 dan tumor
necrosis factor alfa.
Makrofag merespon dan mencoba membersihkan kanalis spinalis, sehingga menyebabkan
produksi jaringan parut.
Kompresi saraf akut menyebabkan disfungsi berupa kelemahan motorik dan rasa baal.
Nyeri redikuler disebabkan oleh inflamasi saraf, untuk menjelaskan ketiadaan korelasi
antara ukuran herniasi atau bahkan tingkat kompresi saraf dengan derajat nyeri
Gejala HNP di punggung bawah/ HNP lumbal, dapat memunculkan sejumlah gejala berikut:
- Nyeri punggung bawah, nyeri daerah bokong, rasa kaku atau tertarik pada punggung
bawah
- Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal, yang
dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki,
tergantung bagian saraf mana yang terjepit, rasa nyeri sering ditimbulkan setelah
melakukan aktifitas yang berlebihan
Bila stress vertical yang kuat mengenai kolumna vertebra maka nucleus pulposus dapat
menonjol keluar melalui annulus fibrosus. Peregangan annulus fibrosus, yang berbentuk cincin
dan kaya inervasi nosiseptor, menyebabkan nyeri yang sangat hebat sebagai nyeri punggung
bawah yang terlokalisir.
›Atensi: Kemampuan untuk memperhatikan stimulus tertentu tanpa terganggu oleh stimulus
internal maupun eksternal (lingkungan)
Alertness : proses dasar kesadaran dimana pasien merespon setiap stimulus dari luar
(lingkungan)
Vigilance (konsentrasi) : kemampuan untuk mempertahankan atensi selama periode
tertentu
Gangguan atensi dan konsentrasi terbanyak disebabkan :
disfungsi otak difus (ggn metabolik, intoksikasi obat, infeksi sistemik)
kerusakan kortikal bilateral luas
neglect unilateral disebabkan lesi hemisfer kanan\
› Bahasa
Merupakan kemampuan untuk berkomunikasi melalui penggunaan simbol (Benson,
1979)
Bicara : proses mekanik verbal berbahasa
Afasia : gangguan berbahasa
LOKASI LESI OTAK PD BERBAGAI JENIS AFASIA :
• Afasia Broca = operculum lobus frontalis (area Broca)
• Afasia Wernicke = posterior girus temporalis superior (area Wernicke)
• Afasia global = hemisferium kiri luas
• Afasia konduksi = fasikulus arkuata
• Afasia anomik = girus angularis
Afasia transkortikalis motorik = lobus frontalis (regio frontal), parasagitalis superior dan
regio frontalis posterior.
• Afasia transkortikalis sensorik = border zone parietal / temporal.
• Aleksia + agrafia = parieto-temporalis
• Aleksia + tanpa agrafia = oksipitalis medialis
Disartria : gangguan artikulasi dengan modalitas bahasa masih intak
Dysprosodia : Gangguan intonasi (melodi) bicara
KLASIFIKASI
a. Berdasarkan Anatomi/Letak Obstruksi CSS
Obstruktif/NON KOMUNIKANS jk aliran CSS terhambat di dalam ventrikel
-dapat terjadi atas/berdasarkan etiologi:
Kelainan kongenital (stenosis aquaductus serebri)
Kelainan didapat/Lesi masa (tumor, hematoma, herniasi, abses, kista)
- membutuhkan tatalaksana segera spt drainase ventrikel (untk mengeluarkan cairan CSS yg
berlebih atau jg dgn mengalirkan CSS ke rongga tubuh lain (msl pirau
ventrikuloperitonealpermanen )
komunikansjk cairan aliran CSS terhambat diluar sistem ventrikel (msl akbt dr
kerusakan meningen dan kerusakan vili arachnoid)
Bentuk hidrosefalus lainnya dgn gambaran klinis dan aspek tatalaksana khusus:
Hidrosefalus infantil
Hidrosefalus tekanan normal
b. Berdasarkkan usia
a. Hidrosefalus pada bayi
- Keapala membesar
- Sutura melebar
- Fontanella kepala prominen
- Mata kearah bawah (sunset phenomena)
- Nistagmus horizontal
- Perkusi kepala cracked pot sihn (seperti semangka masak)
b. Hidrosefalus anak dan dewasa
- Sakit kepala
- Kesadaran menurun
- Gelisah
- Mual muntah
- Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak
- Gangguan perkembangan fisik dan mental
- Papil edema: penglihatan menurun
- Dapat mengakibatkan kebutaan
- Atrofi papil N.II
DIAGNOSIS
• Foto polos kepala lateral –disproporsi kraniofasial, tulang menipis dan sutura melebar
• Pemeriksaan cairan serebrospinal – tanda peradangan dan perdarahan baru atau
lama,tekanan ventrikel.
• Ct scan kepala - gambaran hidrosefalus, edema serebral, atau lesi massa seperti kista
koloid dari ventrikel ketiga atau thalamic atau pontine tumor. Wajib pada proses
neurologis akut
• MRI - gambaran dilatasi ventrikel atau adanya lesi massa
PENATALAKSANAAN
Tiga prinsip utama
• Mengurangi produksi css
• Hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbs
• Pengeluaran liquor (CSS) kedalam organ ekstrakranial
Terapi konservatif medikamentosa
• Bersifat sementara
• Mengurangi sekresi cairan dan pleksus choroid - asetazolamit 100 mg/kgbb/hari; furosemid
1,2 mg/kgbb/hari
• Upaya meningkatkan resorpsinya - isorbid
• Ventriculoperitoneal shunting (VP shunt)
Vertigo
Radiasi
Pernah dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah
timbulnya suatu radiasi
Virus
Substansi-substansi Karsinogenik
methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea
Tumor otak dalam pengertian umum berarti benjolan, dalam istilah radiologisnya
disebut lesi desak ruang/ Space Occupying Lesion (SOL).
Etiologi LESI DESAK RUANG bisa karena :
hematoma (subdural&epidural hematom)
Neoplasma (tumor intrakranial)
Abses serebri
tuberkuloma
Neoplasma sistem saraf pusat umumnya menyebabkan suatu evaluasi progresi disfungsi
neurologis.
PATOFISIOLOGI
- Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara
sangat cepat pada daerah central nervous system (CNS).
- Tumor intrakranial = massa baruTIK>>– mengganggu sirkulasi otak = nekrosis di
otak.
Penambahan massa atupun oedem otak (sirkulasi yg terhambat) herniasi.
Sel ini akan terus berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di
sekitarnya,mengakibatkan terjadi gangguan neurologis (gangguan fokal yang tergantung
lokalisasi tumor akibat tumor dan peningkatan tekanan intrakranial cth: Perubahan
status mental&Sensasi, perubahan fungsi hormonal)
Konsep vital terpenting untuk mengerti dinamika TIK. Dinyatakan bahwa volume total isi
intrakranial harus tetap konstan.
Konsekuensi dari lesi desak ruang
Bila timbul massa yang baru didalam kranium seperti tumor, abses atau bekuan darah,
pertama-tama ia akan menggeser isi intrakranial normal.
Pergeseran otak sendiri oleh lesi massa hanya dapat terjadi pada derajat yang sangat
terbatas. Bagaimanapun dengan massa yang meluas cepat, otak segera tergeser dari
satu kompartemen intrakranial ke kompartemen lainnya atau melalui foramen magnum
Namun akhirnya tak ada lagi CSS atau darah vena yang dapat digeser, dan mekanisme
kompensasi tak lagi efektif. Pada titik ini, TIK mulai naik secara nyata, bahkan dengan
penambahan sejumlah kecil ukuran massa intrakranial.
Manifestasi klinis: pada tumor intrakranial dibagi dalam
GAMBARAN KLASIK/TRIAD KLASIK: sebagai karakteristik peninggian TIK/Gejala klinik umum:
- nyeri kepala
- edema papil: Papilloedema adalah suatu pembengkakan yang bersifat non-inflamasi
dari pada diskus optikus, dimana biasanya merupakan akibat dari kelainan yang
letaknya di dalam tengkorak (cranium), orbita dan badan pada umumnya
*areteri:vena = 1:3 diakibatkan Tik karena bendungan venamaka vena-vena akan
mengalami dilatasi dan berbelok-belok sehingga meningkatkan ratio vena dengan
arteria.
Tanda-Tanda papilloedema :
Tanda-tanda yang ditemukan seringkali merupakan tanda-tanda gabungan antara tanda
neurologis dan tanda ophthalmologis, walaupun tanda dari bagian sarafnya lebih menyolok.
- Tanda neurologis yang sering dijumpai adalah : Ataxia, hemiparese atau hemiplegia,
parese dan paralyse saraf-saraf kranial yaitu : nervus kc V, VI, VII ; kejang, occipital
headache, aphasia, anosmia, deafness dan tinnitus, Foster Kennedy dan lainlain.
- Tanda ophthalmologis yang ditemukan ialah : Bilateral/unilateral papilloedema, parese
dan paralyse N. III., N. IV., N. VI, nystagmus, lagophthalmos, hemianopsia dan gangguan
yojana penglihatan.
- muntah
(JURNAL Cermin Dunia Kedokteran No. 16)
• Gangguan mental
• Kejang fokal
• gejala klinik lokal,
Tumor di lobus frontalis
– Sakit kepala
– muntah
– papiludema
– gangguan mental
– kemunduran intelegensi
– gejala “Witzelsucht”
– refleks memegang dan anosmia
– Kejang adversif (kejang tonik fokal)
KLASIFIKASI
Tumor atau neoplasma susunan saraf pusat dibedakan menjadi:
a. Menurut Asal sel
- Tumor primer: bisa timbul dari jaringan otak, meningen, hipofisis dan selaput
myelin.
berdasarkan tipe jaringan asal, yaitu :
• Glioma
– Astrositoma
– Pilositik astrositoma
– Glioblastoma Multiforme
– Ependimoma
– Oligodendroglioma
• Medulloblastoma
• Meningioma
• Schwannoma
• Craniopharingioma (berasal dari kelenjar pituitary dekat hipotalamus)
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• PemeriksaanFisik
Status generilis dan neurologisditemukan adanya gejala seperti edema papil dan
deficit lapangan pandang
Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan tumor marker
– Elektroensefalografi (EEG)
– Foto polos kepala
– Arteriografi
– Computerized Tomografi (CT Scan)
– Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penilaian CT Scan pada tumor otak:
• Tanda proses desak ruang:
• Pendorongan struktur garis tengah otak
• Penekanan dan perubahan bentuk ventrikel
Gambaran MRI Tumor Otak
• MRI dapat mendeteksi tumor dengan jelas dan dapat mendeteksi kelainan jaringan
sebelum terjadinya kelainan morfologi.
DIAGNOSA BANDING
• Abses intraserebral
• Epidural hematom
• Hipertensi intrakranial benigna
• Meningitis kronik
TATALAKSANA
• Metode-metode terapi yaitu :
a. Operasi – craniotomy
*Indikasi = - pengangkatan jaringan abnormal
- kelemahan dalam pembuluh darah
- karena ada tumor otak danperadangan
- karena adanya cidera sistemik
*Kontraindikasi = belum ada
b. Tatalaksana paliatif
– Radioterapi: Radioterapi biasanya dilakukan sesudah operasi
Radiasi membunuh sel-sel tumor (sisa) yang mungkin tidak dapat diangkat melalui
operasi
Radiasi juga dapat dilakukan sebagai terapi pengganti operasi
• bentuk terapi radiasi
1. Fraksinasi: Radioterapi biasanya diberikan lima hari seminggu selama beberapa minggu.
Memberikan dosis total radiasi secara periodik membantu melindungi jaringan sehat di
daerah tumor.
2. Hyperfractionation: Pasien mendapat dosis kecil radiasi dua atau tiga kali sehari, bukan
jumlah yang lebih besar sekali sehari.
– Kemoterapi: Kemoterapi di berikan untuk tumor primer.
Obat-obatan biasanya diberikan dalam 2-4 siklus yang meliputi periode pengobatan dan
periode pemulihan
Dua jenis obat kemoterapi, yaitu: temozolomide (Temodar) dan bevacizumab (Avastin),
e-journal.unair.ac.id
Kelainan fungsi saraf ini dapat terjadi baik karena suatu penyakit pada saat dewasa maupun
sejak dari dalam kandungan.
sindrom Angelman: penyakit yang menyerang sistem saraf manusia sehingga timbul beberapa
gejala pada penderita terhambatnya proses tumbuh kembang serta pematangan psikomotor
seseorang, terutama dalam hal intelektual.
• Diperkirakan terjadi pada 1 dari sekitar 12.000-20.000 kelahiran hidup.
• Jarangng ditemukan.
Etiologic:
mutasi gen yang terjadi sebelum bayi lahirkelainan pada kromosom 15gangguan pada
sistem saraf bayi.
Manifestasi klinik
• Ataksia
• Tremor dan gelisah
• Skoliosis
• Mata julinh
• Gangguan tumbuh kembang
• Anggota gerak kaku
Diagnosis
Penyakit ini dapat didiagnosis saat dalam kandungan (prenatal) maupun setelah lahir
(postnatal).
Diagnosis prenatal
• Deteksi dengan cara menganalisis cairan ketuban ibu hamil, dilanjutkan
pemeriksaan kromosom. Bila ditemukan kelainan kromosom 15 dicurigai mengalami
sindrom Angelman.
Diagnosis postnatal
• Mengamati kelainan fisik serta menelusuri riwayat tumbuh kembang anak yang
mengarahkan pada penyakit
• diagnosis yang pasti dgn analisis kromosom yang menunjukkan adanya kelainan pada
kromosom 15.
Pengobatan
• Hingga saat ini, belum ada terapi
• Pengobatan lebih ditujukan untuk rehabilitasi dengan tujuan untuk mengoptimalkan
perkembangan dan perilaku anak.
Koreksi terhadap kelainan fisik yang timbul, misalnya strabismus dan scoliosis
eprints.undip.ac.id ›