NIM 1910104132 KELAS D5 Pengertian Patofisiologi • Patologi adalah ilmu mengenai penyakit. • Fisiologi adalah ilmu mengenai fungsi yang normal. Patofisiologi adalah ilmu mengenai fungsi- fungsi tubuh yang megalami gangguan atau fungsi-fungsi yang berubah akibat proses penyakit Sistem Saraf Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemprosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan rangsangan (Feriyawati, 2006).
Susunan Sistem Saraf terbagi secara
anatomi yang terdiri dari saraf pusat (otak dan medula spinalis) dan saraf tepi (saraf kranial dan spinal) dan secara fisiologi yaitu saraf otonom dan saraf somatik (Bahrudin, 2013). Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi • Fungsi SSP : menerima • Fungsi SST : menghubungkan informasi dari semua area tubuh respon sistem saraf pusat ke organ dan kemudian tubuh dan bagian lainnya di mengkoordinasikan semua arus tubuh Anda. lalu lintas tersebut untuk • Sistem saraf somatik :Fungsi menghasilkan respons tubuh. saraf ini mengambil informasi sensorik atau sensasi dari organ • Otak adalah mesin pengendali perifer seperti kulit, dan nantinya utama dari segala fungsi tubuh dibawa ke sistem saraf pusat. termasuk sensasi, pikiran, • Sistem saraf otonom : gerakan, kesadaran, dan memori • 1. Sistem simpatik atau ingatan. • Sistem ini mengatur respons • Sumsum tulang belakang. perlawanan dari dalam tubuh Sumsum tulang belakang ketika ada ancaman pada diri berfungsi membawa informasi anda dari berbagai bagian tubuh ke • 2. Sistem parasimpatik otak dan sebaliknya. • Sistem ini gunanya menjaga • Neuron adalah blok sel yang fungsi tubuh normal setelah ada membangun sistem saraf pusat. sesuatu yang mengancam diri Anda SISTEM SARAF Bell's Palsy 1. Devinisi Bell's Palsy • Bell's Palsy adalah ganguan akut pada serabut motorik bawah dari nervus fasialis hal itu akan mengakibatkan bahwa bagian wajah yang terserang tidak dapat bergerak, mata selalu terbuka, air mata menggenangi wajah, dan makanan bertumpuk pada sisi ruang dalam mulut. Penyebab bell's palsy pada ibu hamil • Hingga saat ini, penyebab terjadinya bell's palsy masih belum dipahami sepenuhnya, namun kondisi ini lebih sering ditemukan pada ibu hamil, penderita diabetes, dan HIV. Berdasarkan data penelitian, ibu hamil 3,3 kali lebih sering ditemukan dengan bell's palsy dibandingkan perempuan yang tidak hamil. Kondisi ini dikaitkan dengan komposisi cairan ekstraseluler yang tinggi, inflamasi virus, dan karakteristik imunosupresi selama kehamilan, namun hingga saat ini masih kontroversial.
• Insiden Bell’s Palsy pada wanita hamil diduga berkaitan
dengan infeksi Herpes Simplex Virus (HSV). Wanita hamil pada trimester ketiga cenderung mengalami kerentanan imunologis dikarenakan peningkatan titer hormon Cortisol. HSV yang laten dapat mengalami reaktivasi pada kondisi imun yang menurun. Gejala yang dirasakan saat mengalami bell's palsy • Sebenarnya, penyakit bell's palsy ini sulit diprediksi. Hal tersebut karena bell's palsy seringkali menyerang seseorang secara mendadak. • Namun kecenderungan sebelum terjadi adalah: • Telinga berdengung di bagian sisi sebelah kanan disusul dengan kehilangan sensasi rasa pada lidah (seperti ada yang menyelimuti) • Kemampuan indera perasa berkurang • Kesulitan menunjukkan ekspresi pada wajah. Apabila tersenyum, mulut ketarik ke arah yang lebih sehat sehingga terlihat miring • Kesulitan menutup mata. Terkadang harus menggunakan kasa dan plester lantaran mata hanya mau menutup setengah. Bahkan jika menangis, air mata di bagian yang sakit tidak menetes. • Sulit mengangkat alis, kerutan di bagian dahi pun hilang • Adanya gangguan saat mengecap makanan. Risiko Atau Komplikasi Bell's Palsy Pada Ibu Hamil
• Kerusakan saraf wajah
• Gerakan otot yang muncul tidak disengaja atau tanpa perintah • Luka pada kornea mata (ulkus kornea) • Kehilangan kemampuan mengecap rasa.
Pengobatan pasien bell's palsy yang sedang hamil
Pengobatan kasus bell's palsy biasanya menggunakan kortikosteroid dan fisioterapi. Namun, penggunaan kortikosteroid pada ibu hamil tidak dianjurkan. Oleh karena itu, fisioterapi merupakan pilihan utama. Penyembuhan bell's palsy biasanya baik dan umumnya tidak memengaruhi kondisi kesehatan bayi. Stroke dalam kebidanan . Devinisi Stroke • Stroke adalah kondisi berubahnya fungsi otak karena adanya hambatan atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa adanya suplai darah dan oksigen yang cukup, sel- sel dari bagian otak yang terserang mulai mengalami kematian. Penyebab dan Jenis Stroke • Stroke Iskemik, Stroke jenis ini terjadi karena adanya gumpalan darah yang menghambat pembuluh darah di otak. • Stroke Hemoragik , Stroke jenis ini terjadi ketika pembuluh darah menjadi rapuh dan lemah sehingga mudah pecah, menyebabkan darah bocor keluar ke otak. Terdapat tiga poin penting lainnya yang dapat menyebabkan wanita hamil mengalami stroke, di antaranya :
• Peningkatan tekanan darah setelah mengalami
preeklampsia dan eklampsia • Peningkatan frekuensi sakit kepala yang cukup parah • Peningkatan kecenderungan pembekuan darah di dalam tubuh. Gejala stroke selama kehamilan • Sakit kepala: sakit kepala yang tidak mau hilang mungkin tanda dari stroke. • Penglihatan ganda: penglihatan ganda adalah gejala stroke langka, tetapi bisa terjadi pada trombosis vena serebral atau aneurisma otak • Pusing atau vertigo: tekanan darah tinggi dapat sangat mempengaruhi fungsi pembuluh darah di daerah belakang otak, beberapa di antaranya mengendalikan keseimbangan. • Penglihatan kabur: karena lobus oksipital, yang memproses sensor penglihatan dalam otak terletak di daerah belakang otak, tekanan darah tinggi pada wanita hamil juga bisa menyebabkan pandangan kabur. • Kejang-kejang: Kejang dapat terjadi pada stroke jenis apapun. Bahkan, kejang adalah tanda pertama dari sebagian kecil semua jenis stroke. • Kebingungan atau lesu: perdarahan berat atau pembengkakan di dalam otak dapat menyebabkan kantuk ekstrem dan/atau kebingungan. Pencegahan stroke pada ibu hamil • Ibu hamil dianjurkan untuk tetap aktif dalam berkegiatan, menghindari stres, serta melakukan pola hidup yang sehat. Pastikan juga untuk rutin berkonsultasi dengan dokter, terutama untuk menurunkan risiko eklampsia dan pre-eklampsia yang dapat terjadi pasca persalinan. TERIMAKASIH