Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI EFEKTIF BAGI PASIEN DENGAN

KETERBATASAN KOMUNIKASI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
Jl Merpati no 2 Halim Pk
dari Halaman
Jakarta Timur

Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Didik Kestito,Sp.U
Kolonel Kes NRP 512677

Suatu proses penyampaian atau informasi dari seseorang kepada orang


PENGERTIAN lain yang memiliki keterbatasan komunikasi sehingga informasi dapat
dipahami .
Memberikan penjelasan yang bisa dimengerti oleh penerima informasi
TUJUAN
yang memiliki keterbatasan komunikasi.
Keputusan Ka RSAU dr. Esnawan Antariksa Nomor Kep/6/VI/2015
KEBIJAKAN
tentang Komunikasi efektif di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
1. Sebelum melakukan komunikasi efektif, tahapan preinteraksi
sebagai berikut:
a. Petugas mengumpulkan data tentang pasien melalui berkas
Rekam Medis
b. Menyiapkan alat yang dibutuhkan (jika akan melakukan tindakan)
c. Menilai kesiapan diri petugas
d. Membuat rencana pertemuan

2. Tahapan orientasi dari komunikasi efektif merupakan tahap kedua


melakukan sebagai berikut:
a. Petugas memberikan salam dan tersenyum pada pasien
PROSEDUR b. Petugas melakukan validasi (kognitif, afektif dan psikomotor)
pada pertemuan lanjutan.
c. Memperkenalkan diri nama petugas
d. Perawat menanyakan nama panggilan kesukaan klien
e. Petugas menjelaskan hak dan tanggungajawab perawat-pasien
f. Petugas menjelaskan pada pasien tentang yang akan dilakukan.
g. Petugas menjelaskan tujuan
h. Petugas menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan
i. Petugas menjelaskan kerahasian
KOMUNIKASI EFEKTIF BAGI PASIEN DENGAN
KETERBATASAN KOMUNIKASI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
Jl Merpati no 2 Halim Pk
dari Halaman
Jakarta Timur

Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Didik Kestito,Sp.U
Kolonel Kes NRP 512677

3. Tahap ketiga dari komunikasi efektif yaitu tahap kerja, petugas


melakukan sebagai berikut:
a. Petugas memberikan kesempatan pada pasien utnutk bertanya.
b. Petugas menanyakan keluhan utama pasien
c. Petugas dan pasien mulai kegiatan dengan cara yang baik
d. Petugas dan pasien melakukan kegiatan sesuai dengan rencana

4. Tahap keempat dari komunikasi efektif adalah tahap terminasi,


petugas melakukan sebagai berikut:
a. Petugas menyimpulkan hasil wawanca (evaluasi proses dan
hasil).
b. Petugas memberikan reinforcemen positif pada pasien
c. Merencanakan tindak lanjut dengan pasien
d. Petugas melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik)
e. Mengakhiri wawancara dengan cara yang baik.

5. Dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dengan pasien

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat komunikasi dengan pasien:


a. Berhadapan
b. Mempertahankan kontak mata
c. Tersenyum pada saat yang tepat
d. Membungkuk ke arah pasien

7. Mempertahankan sikap terbuka

8. Untuk komunikasi dengan pasien bisu, tuli dan buta dengan


pendampingan keluarga
a. Petugas menyampaikan komunikasi dan informasi kepada
pasien yang memiliki disfabilitas melalui keluarga yang
mendampinginya.
KOMUNIKASI EFEKTIF BAGI PASIEN DENGAN
KETERBATASAN KOMUNIKASI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
Jl Merpati no 2 Halim Pk
dari Halaman
Jakarta Timur

Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Didik Kestito,Sp.U
Kolonel Kes NRP 512677

b. Petugas rumah sakit menanyakan kembali apakah sudah paham


tentang informasi yang diberikan.
c. Setelah paham pasien atau keluarga yang ditunjuk oleh pasien
akan dituntun menandatangani formulir yang telah disediakan
yang memuat informasi tersebut.

9. Untuk komunikasi dengan pasien balita, batita dan usia lanjut


a. Petugas menyampaikan komunikasi dan informasi kepada
pasien tersebut melalui keluarga yang mendampinginya.
b. Petugas rumah sakit menanyakan kembali apakah sudah
paham tentang informasi yang diberikan.
c. Setelah menerima penjelasan informasi maka keluarga pasien
yang mewakili akan dituntun untuk menandatangani sesuai
formulir yang telah disediakan.

10. Untuk pasien dengan kebutuhan khusus (buta,tuli dan bisu) tanpa
didampingi keluarga
a. Pasien dengan berkebutuhan khusus (buta,tuli dan bisu)
berobat tanpa didampingi keluarga, maka akan dibantu oleh
petugas yang memiliki keahlian khusus dibidangnya
b. Apabila pasien belum paham, maka petugas akan mengulang
kembali memberikan penjelasan informasi.
c. Petugas meminta tandatangan apabila pasien sudah paham
dan mengerti.
d. Apabila pasien tidak bisa menandatangani maka bisa diganti
dengan cap jempol atau jari lain apabila ada kecacatan pada
ibu jari.
KOMUNIKASI EFEKTIF BAGI PASIEN DENGAN
KETERBATASAN KOMUNIKASI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
Jl Merpati no 2 Halim Pk
dari Halaman
Jakarta Timur

Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Didik Kestito,Sp.U
Kolonel Kes NRP 512677

1. Pendaftaran

2. Unit Rawat Jalan


UNIT TERKAIT
3. Ruang Rawat Inap

4. Unit pelayanan penunjang medis

Anda mungkin juga menyukai