Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Halusinasi adalah sala satu gejala gangguan dimana klien mengalami

perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,

penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Klien merasakan

stimulus yang sebenarnya tidak ada (Damianti. M & iskandar, 2012).

Keterampilan sosial adalah keterampilan yang digunakan untuk

berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain (Mujinem, dkk, 2013)

Latihan keterampialn sosial telah terbukti efektif dalam meningkatkan

kemampuan adaptasi sosial, komunikasi, intraksi sosial, mengurangi

gejala kejiwaan, sehingga mengurangi tingkat kekambuhan selain untuk

meningkatkan harga diri (Lestari, 2012). Jadi, keterampilan sosial

merupakan kemampuan dasar dalam berinteraksi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui kemampuan pasien

gangguan jiwa dalam mengontrol halusinasi setelah diajarkan

bersosialisasi dengan tehnik Social skills Training(SST) diruang rawat

inap RSJ Mutiara Sukma Mataram. Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Pre-experimental design dengan rancangan

penelitian One group pretest-posttest design merupakan jenis

penelitian pre-experimental yang dilakukan dengan cara sebelum

diberikan treatment/perlakuan variabel diobservasi/diukur terlebih

dahulu (pretest) setelah itu dilakukan treathment/perlakuan dan

setelah treatment dilakukan pengukuran/observasi (posttest) (Hidayat,

2017). Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien dengan

gangguan halusinasi di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
Mataram, dengan sampel berjumlah 14 responden. Dengan menggunakan

instrumen penelitian berupa lembar observasi, data yang didapatkan

kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Wilcoxon dan diolah dengan

menggunakan program SPSS 16, kemudian disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil analisa data menggunakan uji

wilcoxon, menggunakan SPSS versi 16.0 menunjukkan nilai P-value 0,001.

Oleh karena itu, nilai P-value lebih kecil dari pada α (0,05) atau

0,005 < 0,05. Dengan demikian maka kesimpulan yang diambil adalah H0 di

tolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh terapi Social Skills

Training terhadap berkurangnya frekuensi halusinasi pada pasien

gangguan jiwa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh

pemberian terapi Social Skills Training terhadap berkurangnya

frekuensi halusinasi pada pasien gangguan jiwa diruang rawat inap RSJ

Mutiara Sukma Mataram Provinsi NTB.

Kata Kunci : Halusinasi, Social Skills Training

Anda mungkin juga menyukai