Anda di halaman 1dari 3

Sragen (Jawa: ꦱꦱꦱꦱꦱꦱ, translit. Sragèn) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.

Ibukotanya
terletak di Sragen, sekitar 30 km sebelah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Grobogan di utara, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Karanganyar di
selatan, serta Kabupaten Boyolali di barat.

Kabupaten ini dikenal dengan sebutan "Bumi Sukowati"[2], nama yang digunakan sejak masa kekuasaan
Kerajaan (Kasunanan) Surakarta. Nama Sragen dipakai karena pusat pemerintahan berada di Sragen.

Secara geografis, Kabupaten Sragen terletak di 7°15' – 7°30' Lintang Selatan dan 110°45' – 111°10' Bujur
Timur. Wilayahnya berada di lembah daerah aliran Sungai Bengawan Solo yang mengalir ke arah timur.
Sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 70-480 meter diatas permukaan air
laut. Sebelah utara berupa perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Sedangkan sebagian
kecil wilayah selatan berupa perbukitan kaki Gunung Lawu.
Kabupaten Sragen dengan luas wilayah 941,55 kilometer persegi ini terus berpacu untuk
mengembangkan wilayahnya sebagai daerah maju di wilayah Keresidenan Surakarta. Kepadatan
mencapai 877 penduduk/kilometer persegi.

Kedekatannya dengan Kota Surakarta, salah satu kota perdagangan terkemuka di Jawa Tengah,
menjadikan Sragen terus berpacu untuk mengikuti perkembangan daerah sekitar.

Kabupaten Sragen yang secara geografisi terbagi menjadi dua bagian besar dengan titik pembelah Sungai
Bengawan Solo ini sejak dulu dikenal sebagai pemasok hasil pertanian. Dari 20 kecamatan yang ada, 11
kecamatan terletak di kawasan utara Bengawan Solo dan sembilan berada di selatan Bengawan Solo.

Kini, Sragen juga menjadi salah satu daerah incaran para investor. Selain memiliki sumberdaya alam
memadai, ketersediaan tenaga kerja terampil juga menjadi pilihan calon investor untuk memilih sragen
menjadi target investasi. Kedekatannya dengan Kota Solo dan merupakan perlintasan penting menuju
daerah Jawa Timur juga menjadi nilai tambah bagi Sragen.

Kepala daerah boleh terus berganti, namun laju pembangunan di daerah ini terus berderap. Sektor
pariwisata yang juga menjadi andalah Sragen juga terus digarap.

Situs manusia purba di Sangiran merupakan warisan tak ternilai bagi Sragen, Indonesia, bahkan dunia.
Karena dari situs ini diketahui proses evolusi manusia. Situs ini tetap menarik bagi wisatawan awam,
terlebih para arkeolog.

Selain situs Sangiran, terdapat sejumlah objek wisata alam yang layak dikunjungi, termasuk Waduk
Kedungombo yang pembangunannya di zaman rezim Orde Baru banyak diprotes banyak orang, namun
sekarang menjadi salah satu tujuan wisata air.

Masih ada lagi objek wisata legendaris, seperti Gunung Kemukus, Desa Wisata Kliwonan, Kolam Renang
Kartika, serta anekan makanan khas daerah ini.
Di hari raya nanti, berkumpullah dengan orang tuamu, jangan siksa orang tuamu dengan kerinduannya…

Pulanglah nak, ibu gak minta uang, harta, oleh2 darimu. Berkumpullah sambil makan masakan ibu saja
hati inisudah senang.

Anda mungkin juga menyukai