Anda di halaman 1dari 32

UU kesehatan tentang aborsi

Menurut Undang-Undang Kesehatan pasal 75 ayat 1 No. 36 Tahun


2009, segala bentuk tindakan aborsi dilarang, namun ada pengecualian
berdasarkan UU Kesehatan pasal 75 ayat 2 sehingga ada dua kondisi di
mana wanita boleh melakukan aborsi;
Tanggal hari cuci tangan sedunia
15 Oktober
Hari Kesehatan Nasional
7 April
Permenkes JKN
PERATURAN MENTERl KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 52 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN
DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KESEHATAN
Bulan pemberian obat cacing dan vitamin A

Pembagian obat cacing dilakukan rutin setahun sekali di bulan Agustus,


sementara pemberian vitamin A diberikan dua kali dalam setahun tiap
bulan Februari dan Agustus.

Cara hitung ml obat, contoh injeksi


Obat tablet :
Contoh:
Dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat
memiliki sediaan 500mg.
Jawab:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
Sirup :
Contoh:
Dokter membuat resep " Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat
Sanmol Forte syrup ialah 240 mg tiap 5 mL (mililiter)
Jawab:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
Rumus ini juga berlaku untuk menghitung obat intravena atau serbuk
yang tidak harus menggunakan batas waktu atau alat mesin syringe pump

Contoh:
Metronidazole injeksi 3 dd x 150 mg. Sediaan obat Metronidazole injeksi
untuk setiap 100 mL adalah 500 mg.
Jawab:
150 mg/ 500 mg X 100 ml = 30 ml
Macam – macam injeksi dan contoh :
1. Injeksi intramuscular (otot)
Contoh : metoclopramide, codein, suntikan KB, macam2 vaksin.
2. Injeksi intravena (pembuluh darah)
Contoh : ranitidine, petidine hidroklorida, eritromisin
3. Injeksi subkutan (dibawah kulit)
Contoh : insulin
4. Injeksi intrakutan (uji kulit)
5. Injeksi Intra arteri (pembuluh nadi)
6. Injeksi intralumbal (antara ruas tulang belakang pinggang)
Persentase luka bakar

Rumus ini dapat membantu menaksir luasnya permukaan tubuh yg


mengalami luka bakar pada orang dewasa.
Rule of nine biasanya juga disebut sebagai rule of wallace yaitu
1. Kepala & leher dihitung : 9%
2. Lengan masing-masing dihitung 9% : 18%
3. Badan depan 18%, badan belakang dihitung 18% : 36%
4. Tungkai maisng-masing dihitung 18% : 36%
5. Genetalia/perineum dihitung : 1%
Visi pembangunan kesehatan jangka panjang dan menengah

Jangka panjang :
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJP-K)
adalah rencana pembangunan nasional di bidang kesehatan, yang
merupakan penjabaran dari RPJPN Tahun 2005-2025, dalam bentuk
dasar, visi, misi, arah dan kebutuhan sumber daya pembangunan
nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan secara berkesinambungan dalam tiga dekade terakhir telah
berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna.
Derajat kesehatan masyarakat telah menunjukkan perbaikan seperti dapat
dilihat dari angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan dan
umur harapan hidup.
1. Upaya Kesehatan
2. Pembiayaan Kesehatan
3. Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
4. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Minuman
5. Manajemen dan Informasi Kesehatan
6. Pemberdayaan Masyarakat
DIARE
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi
berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan
bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI
tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007 dari Kementerian
Kesehatan, tingkat kematian bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan akibat
diare mencapai 31,4 persen. Adapun pada bayi usia 1-4 tahun sebanyak
25,2 persen. Bayi meninggal karena kekurangan cairan tubuh. Diare
masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Walaupun angka
mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka morbiditas masih cukup
tinggi. Kematian akibat penyakit diare di Indonesia juga terukur lebih
tinggi dari pneumonia (radang paru akut) yang selama ini didengungkan
sebagai penyebab tipikal kematian bayi.
Beberapa Obat – Obatan Yang Bisa Digunakan
1. Oralit

2. Oralit merupakan larutan yang didalamnya terkandung eleklrolit.

Kalori dan asam basa, walaupun termasuk obat yang murah dan
sedernana tetapi oralit sangat ampun untuk mengobati segala
macam gangguan yang ada pada perut. Larutan oralit juga sering
disebut dengan renidrasi oral. Obat diare yang dijual di apotek ini
mempunyai komposisi yang terdiri dari campuran Kalium Klorida.
Natrium Klorida. glukosa annidrat serta natrium bikarbonat.
3. Diatab atau new-cliatab Diatab

Merupakan nama merek dagang obat diare yang sangat populer


dan didalamnya mengandung aliapulgit. Diatab atau antapulgit
adalan zat magnesium aluminium yang biasa ditemui di tanah dan
dapat menyerap cairan serta racun pada kotoran. Olen Karena itu.
dengan meminum obat diare ini maka konsistensi kotoran akan
menjadi padat kembali dan diare juga akan berkurang. Antapulgit
biasa diberikan pada penderita diare akut, diare kronik, serta diare
traveler. Diare yang biasanya dialami olen para pelancong yang
terjadi karena mengkonsumsi makanan yang berbeda dari yang
biasa mereka makan di tempat tinggalnya.
4. Diapet

Diapet merupakan obat diare yang sedikit berbeda dari kebanyakan


jenis obat diare lainnya. Diapet sesunggunnya termasuk dalam
kategori obat tradisional. Namun berada satu tingkat di atas jamu.
Diapet mengandung ekstrak daun jambu biji serta rimpang kunyit,
yang menurut penelitian, memiliki khasiat anti bakteri serta dapat
menghambat pengeluaran feses
1. Neo Kaulana suspensi.
Neo Kaolana suspensi mengandung kaolin dan peptin yang bekerja
sebagai penyerap racun. bakteri dan zat-zat lainnya yang ada pada
saluran pencernaan, selain itu obat diare yang dijual di apotik ini
juga dapat meningkatkan kepadatan feses.
Norit
Norit merupakan karbon yang berasal dari tumbun-tumbunan. olen
karena itu pengobatan dengan memakai norit dalam jumlan banyak
tidakakan berbahaya, bahkan dapat digunakan untuk anak-anak.
Norit memiliki daya serap yang sangat sangat kuat. sehingga baik
untuk dapat menghilangkan gangguan yang ada di dalam perut
serta, keracunan makanan. Mekanisme kerja dari obat diare yang
dijual di apotek ini adalan dengan menyerap toksin ataupun produk
bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan.
Hipertensi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan
tekanan darah didalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu
keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam
arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma,
gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam
waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui
oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi
adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Klasifikasi Hipertensi
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure
(JNC VII), klasifikasi hipertensi pada orang dewasa dapat dibagi menjadi
kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat I dan derajat II. (Tabel
2.)
Tabel 1.
Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII
Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah
Diastolik
Darah Sistolik (mmHg)
(mmHg)
Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120 –139 80 –89
Hipertensi derajat I 140 –159 90–99
Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100
Tabel 2.
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO / ISH
Tekanan Darah Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan
Sistolik Diastolik
Darah
(mmHg) (mmHg)
Hipertensi berat ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi sedang 160 –179 100 –109
Hipertensi ringan 140 –159 90 –99
Hipertensi perbatasan 120 –149 90 –94
Hipertensi sistolik
120 –149 < 90
perbatasan
Hipertensi sistolik
> 140 < 90
terisolasi
Normotensi < 140 < 90
Optimal < 120 < 80

PENGOBATAN HIPERTENSI
1. Umum
Setelah diagnose hipertensi ditegakkan dan diklasifikasikan
menurut golongan atau derajatnya, maka dapat dilakukan dua strategi
penatalaknaan dasar yaitu :
a. Non farmakologik, yaitu tindakan untuk mengurangi faktor risiko yang
telah diketahui akan menyebabkan atau menimbulkan komplikasi,
misalnya menghilangkan obesitas, menghentikan kebiasaan merokok,
alkohol, dan mengurangi asupan garam serta rileks.
b. Farmakologik, yaitu memberikan obat anti hipertensi ygang telah
terbukti kegunaannya dan keamanannya bagi penderita. Obat-obatan
yang digunakan pada hipertensi adalah :
1. Diuretik, contohnya furosemide, triamferena, spironolactone
2. Beta blockers, contohnya metaprolol, atenolol, timolol
3. ACE-inhibitor, contohnya lisinopril, captopril, quinapril
4. Alpha-blockers, contohnya prazosin, terazosin
5) Antagonis kalsium, contohnya diltiazem, amlodipine, nifedipine
6) Vasodilator-direct, contohnya minixidil, mitralazine
7) Angiotensin reseptor antagonis, contohnya losartan.
8) False-neurotransmiter, contohnya clodine, metildopa,
guanabens Khusus
Inisiasi menyusui dini
Inisiasi menyusui dini adalah langkah penting untuk memudahkan bayi
dalam memulai proses menyusui. Bayi baru lahir yang diletakkan pada
dada atau perut sang ibu, secara alami dapat mencari sendiri sumber air
susu ibu (ASI) dan menyusu. Proses penting inilah yang disebut inisiasi
menyusui dini (IMD).
Manfaat ASI telah terbukti berperan penting sebagai sumber makanan
utama dan membantu memperkuat sistem kekebalan bayi baru lahir
untuk melindunginya dari berbagai penyakit. Proses menyusui ini
sebenarnya dapat dimulai dan dikuatkan dengan inisiasi menyusui dini.
Sayang, belum banyak orang yang memahami pentingnya prosedur ini
untuk bayi.
Manfaat IMD Bagi Ibu dan Bayi
1. Meningkatkan kesempatan bayi memperoleh kolostrum
2. Mendukung keberhasilan ASI eksklusif
3. Memperkuat hubungan ibu dan bayi
4. Meningkatkan kesehatan bayi
Inisiasi menyusui dini dapat mengurangi angka kematian bayi baru lahir.
Selain itu, dapat meningkatkan kesehatan, tumbuh kembang, dan
membantu membangun daya tahan tubuh bayi. Kemudian, ASI juga
sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan bayi.
Brigade siaga bencana
Suatu satuan tugas kesehatan yang terdiri dari petugas medis
(dokter,perawat), paramedis dan awam khusus yang memberikan
pelayanan kesehatan berupa pencegahan, penyiagaan maupun
pertolongan bagi korban bencana.
Brigade Siaga Bencana adalah unit khusus yang disiapkan dalam
penanganan kegiatan pra rumah sakit, khususnya berhubungan dengan
kegiatan pelayanan kesehatan dalam penanganan bencana.
Pengorganisasian dibentuk di jajaran kesehatan (Depkes, Dinkes, Rumah
Sakit), petugas medis (dokter dan perawat) dan petugas non medis
(sanitarian, gizi, farmasi, dll).
Pelayanan obstetric neonatal emergency dasar (poned)

PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) merupakan


pelayanan untuk menggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric
neonatal yang meliputi segi :
· Pelayanan obstetric : pemberian oksitosin parenteral, antibiotika
perenteral dan sedative perenteral, pengeluaran plasenta manual/kuret
serta pertolongan persalinan menggunakan vakum ekstraksi/forcep
ekstraksi.
· Pelayanan neonatal : resusitasi untuk bayi asfiksia, pemberian
antibiotika parenteral, pemberian antikonvulsan parenteral, pemberian
bic-nat intraumbilical/Phenobarbital untuk mengatasi ikterus,
pelaksanaan thermal control untuk mencegah hipotermia dan
penganggulangan gangguan pemberian nutrisi
PONED dilaksanakan di tingkat puskesmas, dan menerima rujukan dari
tenaga atu fasilitas kesehatan di tingkat desa atau masyarakat dan
merujuk ke rumah sakit.
Diabetes
Badan Kesehatan Dunia atau WHO juga memperkirakan bahwa jumlah
kematian akibat diabetes mellitus atau kencing manis ini akan meningkat
dua kali lipat atau lebih selama periode 2005 – 2030. Perkiraan WHO ini
tentu harus jadi bahan renungan bagi kita semua. Mari kita bahu
membahu membantu masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia untuk
lebih sadar akan bahaya dari penyakit ini dan lebih meningkatkan
kewaspadaan dalam menjaga diri agar terhindar dari penyakit yang cukup
mematikakan ini.
diabetes melitus adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak bisa
menghasilkan hormon insulin yang cukup untuk kebutuhan tubuh atau
tubuh kurang atau tidak bisa memanfaatkan secara optimal insulin yang
dihasilkan tubuh sehinga kadar gula dalam darah mengalami kelonjakan
dan tidak terkontrol.
- Diabetes Melitus tipe 1
Tipe diabetes ini umumnya menyerang anak hingga remaja. Oleh
karena itulah jenis atau tipe diabetes mellitus ini di namakan juga dengan
sebutan juvenile diabetes. Adapan penyebab dasar dari tipe diabetes 1 ini
adalah karena adanya kerusakan atau kesalahan genetik pada sel pankreas
sehingga sistem imun terganggu dan tidak bisa menghasilkan hormon
insulin.
Penderita diabetes tipe 1 ini sangat tergantung dengan insulin dari luar.
Untuk kelangsungan hidupnya, penderita harus mendapatkan suntikan
hormon insulin secara rutin dan terjadwal. Oleh karena itulah tipe 1 ini
juga dinamakan dengan Insuline Dependent Diabetic Mellitus atau
IDDM.
Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes Melitus tipe 2 ini disebabkan oleh kurang mampunya
tubuh didalam merespon hormon insulin sehingga tubuh tidak
mampu memanfaatkan insulin yang dihasilkan oleh organ
pankreas. Boleh jadi jadi pankreas telah memproduksi insulin
secara normal namun hormon yang dihasilkan tidak bisa
dimanfaatkan oleh tubuh secara efektif. Tubuh bersifat resisten
terhadap hormon insulin.
Ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan hormon insulin
seringnya dikarenakan sel-sel tubuh bersaing berat dangan sel-sel
lemak dalam tubuh. Hormon insulin banyak dihisap oleh sel-sel
lemak yang menumpuk dalam tubuh. Oleh karena itulah, tipe 2 ini
lebih banyak menimpa pada orang-orang yang memiliki pola hidup
dan pola makan yang jelek sehingga terjadi penimbunan lemak
atau kegemukan.
- Diabetes Melitus Tipe 3
Tipe diabetes ini merupakan gabungan dari diabetes tipe 1 dan tipe
2. Hal ini terjadi ketika penderita diabetes melitus 1 secara terus
menerus disuntik insulin, ada sebagian penderita menjadi resisten
terhadap hormon dari luar tersebut sehingga dia menderita tipe 2
sekaligus.
Diabetes melitus tipe 3 juga bisa terjadi karena penderita diabetes
melitus tipe 2 mengkonsumsi obat-obatan yang merangsang
produksi insuline lebih banyak sehingga pankreas menjadi lelah,
lemas, dan akhirnya ambruk. Jangka panjangnya pankreas menjadi
rusak sehingga produksi menjadi sangat sedikit atau terhenti sama
sekali. Maka jadilah tipe diabetes gabungan yaitu tipe 2 dan 1 yang
dinamakan diabetes melitus tipe 3.
Cara pengobatan dan penanganan Diabetes Militus
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi
insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang
berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya
serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan
pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas
fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci
program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan
berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka
pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan
insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar
gula darah.
Obat Generik

NAMA NO OBAT GENERIK


GOLONGAN/
KELAS
TERAPI
Analgesik, 1 Acetosal
Antipiretik,
Antiinflamasi 2 Allopurinol
nonsteroid,
Antipirai 3 As. Mefenamat

4 Fentanil

5 Ibuprofen

6 Ketoprofen

7 Ketorolak

8 Kolkisin

9 Meloksikam

10 Morfin

11 Na Diklofenak

12 Parasetamol

13 Pethidin

14 Piroksikam

15 Tramadol

Anastetik�

Antialergi dan 16 Cetrizin


Obat untuk 17 Deksametason
Anafilaksis
18 Dipenhidramin

19 Epinefrin

20 Klorpheniramin

21 Loratadin

Antidot dan 22 Kalsium Glukonat


Obat lain untuk
Keracunan 23 Mg Sulfat

24 Na Bikarbonat

25 Nalokson

26 Protamin Sulfat�

Antiepilepsi – 27 As. Valproat


Antikonvulsi
28 Diazepam

29 Fenitoin

30 Karbamazepin

31 Phenobarbital

Anti Infeksi 32 Asiklovir

33 Amikasin
34 Amoksisilin

35 Ampisilin

36 Benzipenisilin�

37 Ciprofloksasin

38 Dapson

39 Dikloksasilin

40 Doksisiklin

41 Efavirens

42 Eritromisin

43 Ethambutol

44 Fenoksimetilpenisilin

45 Flukonazol

46 Gentamisin�

47 Griseofulvin

48 INH

49 Ketokonazol

50 Klindamisin
51 Kloramfenikol
(Thiampenikol)

52 Klorokuin

53 Kotrimoksazol

54 Kuinin

55 Lamivudin

56 Levofloksasin

57 Metronidazol

58 Nevirapine

59 Nistatin

60 Pirantel

61 Pirazinamid

62 Primakuin

63 Rifampisin

64 Sefadroksil

65 Sefiksim

66 Sefotaksim

67 Seftazidim
68 Seftriakson

69 Stavudin

70 Streptomisin

71 Sulfasalazin

72 Tetrasiklin

Antimigrain 73 Ergotamin

Antineoplastik, 74 Asparaginase
Imunosupresan
dan obat untuk 75 Azatrioprin
terapi paliatik
76 Bleomisin

77 Cisplatin

78 Dakarbasin

79 Doksorubisin

80 Etoposid

81 Fluoro urasil

82 Hidroksil urea

83 Medroksiprogesteronasetat

84 Metotreksat
85 Siklofosfamid

86 Siklosforin

87 Sitarabin

88 Tamoksifen

89 Testosteron

90 Vinblastin

91 Vinkristin

Antiparkinson 92 Levodopa + Karbidopa

93 Triheksifenidil

Obat yang 94 Fe Sulfat


mempengaruhi
darah 95 Fitomenadion

96 Heparin

97 Warfarin

98 Traneksamat

Produk Darah

Diagnostik

Disinfektan & 99 Povidon iodin


Antiseptik
Gigi & Mulut

Diuretik 100 Furosemida

101 HCT

102 Manitol

103 Spironolakton

Hormon, Obat 104 Acarbose


endokrin lain
dan 105 Etinil Estradiol
Kontraseptik
Kardiovaskuler 106 Glibenklamid
Kulit, Obat
Topikal 107 Gliklazid
Larutan
Dialisis 108 Glikuidon
Peritoneal
Larutan 109 Glimepirid
Elektrolit
Obat Mata 110 Glipizid
Oksitoksik dan
Relaksan
111 Hidrokortison
Uterus
Psikofarmaka
112 Insulin

113 Levonorgestrel

114 Metformin

115 Metil Prednisolon


116 Pioglitazon

117 Prednison

118 Repaglinid

119 Rosiglitazon

120 Amlodipin

121 Atropin

122 Carvedilol

123 Digoksin

124 Dobutamin

125 Dopamin

126 ISDN

127 KCL

128 Klonidin

129 Lisinopril

130 Metildopa

131 Nifedipin

132 Nitrogliserin
133 Propanolol

134 Ramipril

135 Simvastatin

136 Streptokinase

137 Terazosin

138 Valsartan

139 Verapamil

140 Asam Retinoat

141 Basitrasin – Polimiksin B

142 Betametason

143 Mikonazol

144 Na Fusidat

145 Asetazolamid

146 Pilokarpin

147 Sulfacetamid

148 Timolol
149 Isoksuprin

150 Metil Ergometrin

151 Oksitosin

152 Alprazolam

153 Amitriptilin

154 CPZ

155 Flufenasin

156 Fluoksetin

157 Haloperidol

158 Quetiapin

159 Risperidon

Relaksan Otot 160 Pankuronium


Perifer dan
Penghambat 161 Neostigmin
Kolinesterase
162 Piridostigmin

163 Suksametonium

164 Vekuronium

Saluran 165 Antasida


Cerna� 166 Bisakodil

167 Cimetidin

168 Dimenhidrinat

169 Domperidon

170 Lansoprazol

171 Loperamid

172 Metoklopramid

173 Neomisin�

174 Omeprazol

175 Ranitidin

176 Sukralfat

Saluran 177 Ambroksol


Napas�
178 Aminophilin

179 Asetil Sistein

180 Bromheksin

181 Budesonid

182 DMP
183 GG

184 Ipatropium

185 Ketotifen

186 Salbutamol

187 Terbutalin

Obat yang 188 Hepatitis B rekombinan


mempengaruhi
sistim imun 189 Serum Antibisa ular

190 Serum Antidifteri

191 Serum Antirabies

192 Serum Antitetanus

193 Serum Imunoglobulin

194 Vaksin BCG

195 Vaksin Campak

196 Vaksin DTP

197 Vaksin jerap difteri


tetanus

198 Vaksin meningokokus


polisakarida A + C
199 Vaksin polio

200 Vaksin Rabies

Telinga, Hidung 201 Oksimetazolin


dan
Tenggorokan

NARKOTIKA,PSIKOTROPIKA,ZAT ADIKTIF
Pengertian NAPZA
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah
bahan/zat/obat jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi
tubuh terutama otak/ saraf
pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis,
dan fungsi sosialnya
karena terjadi kebiasaan, ketagihan serta ketergantungan terhadap
NAPZA (BNP Jabar, 2010).
Menurut WHO(1982) “Narkoba adalah semua zat padat, cair
maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi
dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis” (WHO, 1982)
a. Narkotika
Menurut Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 Pasal 1
Narkotika adalah Obat atau zat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis Maupun bukan sintetis yang menimbulkan
pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakanya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 Pasal 6 Narkotika
digolongkan kedalam:
1) Golongan I
2) Golongan II
3) Golongan III
Penandaan obat narkotika yaitu Palang medali merah. Seperti berikut :
b. Psikotropika
Pengertian Psikotropika Menurut Undang-undang Nomor 5 tahun
1997 Psikotropika adalah Obat atau zat yang dapat menurunkan aktivitas
otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan
perilaku , disertai dengan halusinasi serta dapat meyebabkan
ketergantungan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 pasal 2 ayat 1
psikotropika digolongkan menjadi:
1) Psikotropika golongan I
2) Psikotropika golongan II
3) Psikotropika golongan III
4) Psikotropika golongan IV
Penandaan obat psikotropika yaitu lingkaran berwarna merah, dengan
huruf K berwarna hitam menyentuh garis tepi berwarna hitam.Sebagai
berikut :
c. Zat adiktif lainya
Zat adiktif adalah bahan atau zat yang dapat menimbulkan
kecanduan dan ketergantungan bagi pemakainya. Yang dimaksud disini
adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut
Narkotika dan Psikotropika.
2. Golongan napza berdasarkan sifat pengaruhnya terhadap pemakai
a. Stimulan
Stimulan adalah golongan NAPZA yang bekerja merangsang
sistem saraf pusat. Menimbulkan perasaan segar, bersemangat, tidak
lelah, tidak lapar, rasa nikmat, bahagia, rasa cemas tinggi, mudah
tersinggung, gugup, sulit tidur, mual-mual, merasa haus terus menerus.
Yang termasuk golongan ini yaitu shabu, XTC–Ecstasy, Kokain, Kafein,
Alkohol, marijuana
b. Depresan
Depersan bekerja menekan sistem saraf
pusat. Efeknya mengantuk sampai tidur, menimbulkan perasaan nyaman
dan tenang, mempengaruhi koordinasi gerakan. Contohnya
yaitu heroin, sedative, Marijuana – Ganja, alcohol.
c. Halusinogen
Halusinogen bekerja mengacaukan sistem saraf
pusat.Menyebabkan halusinasi, sangat dipengaruhi oleh perasaan saat itu,
dapat menyebabkan perilaku yang memalukan atau membahayakan.
Contohnya yaitu Jamur kotoran sapi, Bunga kaktus, Lem (Aica, Aibon)
DESA SIAGA

Pengertian Desa Siaga


Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan, secara mandiri.
Tujuan Desa Siaga
Tujuan dari dibentuknya Desa Siaga adalah:
a Mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa.
a Menyiapsiagakan masyarakat untuk menghadapi masalah-masalah yang
berhubungan dengan kesehatan masyarakat.
a Memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih
dan sehat.
Poskesdes juga diharapkan sebagai pusat pengembangan atau
revitalisasi berbagai UKBM lain yang dibutuhkan masyarakat desa
(misalnya Warung Obat Desa, Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban
Keluarga dan lain-lain). Dengan demikian, Poskesdes sekaligus berperan
sebagai coordinator dan UKBM-UKBM tersebut.
Peran Jajaran Kesehatan dan Pemangku Kepentingan Terkait
Peran Jajaran Kesehatan
a. Peran Puskesmas
Dalam rangka pengembangan Desa Siaga, Puskesmas merupakan
ujung tombak dan bertugas ganda yaitu sebagai penyelenggara PONED
dan penggerak masyarakat desa. Namun demikian, dalam menggerakkan
masyarakat desa, Puskesmas akan dibantu oleh Tenaga Fasilitator dari
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang telah dilatih Provinsi.
Adapun peran Puskesmas adalah sebagai berikut:
· Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar, termasuk Pelayanan
Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
· Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim tingkat kecamatan dan
desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga.
· Memfasilitasi pengembangan Desa Siaga dan Poskesdes.
· Melakukan monitoring Evaluasi dan pembinaan Desa Siaga.
b. Peran Rumah Sakit
Rumah Sakit memegang peranan penting sebagai sarana rujukan
dan pembina teknis pelayanan medik. Oleh karena itu, dalam hal ini
peran Rumah Sakit adalah:
· Menyelenggarakan pelayanan rujukan, termasuk Pelayanan Obstetrik
dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK).
· Melaksanakan bimbingan teknis medis , khususnya dalam rangka
pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan dan
bencana di Desa Siaga.
· Menyelenggarakan promosi kesehatan di Rumah Sakit dalam rangka
pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan dan
bencana.

c. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota


Sebagai penyelia dan pembina Puskesmas dan Rumah Sakit,
peran Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota meliputi:
· Mengembangkan komitmen dan kerjasama tim di tingkat Kabupaten /
Kota dalam rangka pengembangan Desa Siaga.
· Merevitalisasi Puskesmas

Sistem jaminan social nasional (sjsn)


UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 2 menetapkan, “Sistem Jaminan Sosial
Nasionaldiselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat,
asas keadilansosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” ... SJSN bertujuan
untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta
dan/atau anggota keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai