HYPOSPHADIA
A. DEFINISI
Hipospadia merupakan suatu kelainan congenital yang dapat dideteksi ketika atau
segera setelah bayi lahir, istilah hipospadia menjelaskan adanya kelainan pada muara
uretra pria. Kelainan hipospadia lebih sering terjadi pada muara uretra, biasanya
tampak disisi ventral batang penis. Seringkali kelainan tersebut diasosiasikan sebagai
suatu chordee, yaitu istilah untuk penis yang melengkuk kebawah
Hipospadia merupakan suatu kelainan congenital yang dapat dideteksi ketika atau
segera setelah bayi lahir, istilah hipospadia menjelaskan adanya kelainan pada muara
uretra pria. Kelainan hipospadia lebih sering terjadi pada muara uretra, biasanya
tampak disisi ventral batang penis. Seringkali, kendati tidak selalu, kelainan tersebut
diasosiasikan sebagai suatu chordee, yaitu istilah untuk penis yang melengkuk
kebawah. (Speer)
B. ETIOLOGI
Penyebeb kelainan ini adalah maskulinisasi inkomplit dari genitalia karena
involusi yang premature dari sel interstitial testis.
Penyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui
penyebab pasti dari hipospadia. Namun, ada beberapa factor yang oleh para ahli
dianggap paling berpengaruh antara lain :
a. Gangguan dan ketidakseimbangan hormone
Hormone yang dimaksud di sini adalah hormone androgen yang mengatur
organogenesis kelamin (pria). Atau biasa juga karena reseptor hormone androgennya
sendiri di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormone
androgen sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap
saja tidak akan memberikan suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan
dalam sintesis hormone androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
b. Genetika
Terjadi karena gagalnya sintesis androgen. Hal ini biasanya terjadi karena mutasi
pada gen yang mengode sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen
tersebut tidak terjadi.
c. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang
bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.
E.KOMPLIKASI
Komplikasi yang bisa terjadi antara lain :
a. Terjadi fistek ditempat yang dulu datu dinding lain
b. Terjadi striktiura
c. Terjadi kantongan/sakus, sehingga terjadi inti-unti batu bahkan pada
kantongan tersebut tumbuh rambut-rambut atau bulu-bulu)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Foto polos abdomen atau KUB (Kidney Ureter Bladder) adalah foto
screaning untuk pemeriksaan kelainan – kelainan urologi
b. Pyelografi Intravena (PIV) atau Intra Venous Pyelografi (IVP) atau dikenal
dengan Intravenous Urografi melalui bahan – bahan kontras radio opak
c. USG Sistem Kemih Kelamin, Prinsip pemeriksaan ultrasonografi adalah
menangkap gelombang bunyi ultra yang dipantulkan oleh organ – organ yang
berbeda kepadatannya, ultrasonografi banyak dipakai untuk mencari kelainan
– kelainan pada ginjal, buli – buli, prostat, testis dan pemeriksaan pada kasus
keganasan.
G. PENATALAKSANAAN
a. Medis
Dikenal banyak tehnik operai hipospadia, yang umumnya terdiri dari beberapa
tahap yaitu :
a). Operasi pelepasan chordee dan tunneling
Dilakukan pada usia 1,5-2 tahun. Pada tahap ini dilakukan operasi eksisi
chordee dari muara uretra sampai ke glands penis. Setelah eksisi chordee
maka penis akan menjadi lurus tetapi meatus uretra masih terletak abnormal.
Untuk melihat keberhasilan eksisi dilakukan tes ereksi buatan intraoperatif
dengan menyuntikkan NaCL 0,9% kedalan korpus kavernosum.
b). Operasi uretroplasty
Biasanya dilakukan 6 bulan setelah operasi pertama. Uretra dibuat dari kulit
penis bagian ventral yang di insisi secara longitudinal pararel di kedua sisi.
b. Keperawatan
a). Pelaksanaan pada Pre Operasi
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
4. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
5. Dorong keluarga untuk menemani anak
b). Penatalaksanaan Post Operasi
1. Anak harus dalam tirah baring hingga kateter diangkat. Harus hati-hati
agar anak tidak menarik kateter.
2. Baik luka penis dan tempat luka donor dijaga tetap bersih dan kering,
swab harus diambil jika dicurigai adanya infeksi.
3. Perawatan kateter
H. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
Infection Protection
(proteksi terhadap
infeksi)
Monitor tanda
dan gejala infeksi sistemik
dan lokal
Monitor hitung
granulosit, WBC
Monitor
kerentanan terhadap infeksi
Batasi
pengunjung
Saring
pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan
teknik aspesis pada pasien
yang beresiko
Pertahankan
teknik isolasi k/p
Berikan
perawatan kuliat pada area
epidema
Inspeksi kulit dan
membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
Ispeksi kondisi
luka / insisi bedah
Dorong
masukkan nutrisi yang cukup
Dorong masukan
cairan
Dorong istirahat
Instruksikan
pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien
dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
Ajarkan cara
menghindari infeksi
Laporkan
kecurigaan infeksi
Laporkan kultur
positif
3 Nyeri akut b/d cidera fisik akibat NOC :
pembedahan
Pain Level, Pain Management
Pain control, Lakukan
Definisi : pengkajian nyeri secara
Comfort
komprehensif termasuk
Sensori yang tidak menyenangkanlevel
dan lokasi, karakteristik, durasi,
pengalaman emosional yang muncul Kriteria Hasil : frekuensi, kualitas dan faktor
secara aktual atau potensial kerusakan presipitasi
jaringan atau menggambarkan adanya Mampu
kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri mengontrol nyeri (tahu penyebab Observasi reaksi
nyeri,
Internasional): serangan mendadak atau mampu menggunakan nonverbal dari
tehnik nonfarmakologi untuk
pelan intensitasnya dari ringan sampai ketidaknyamanan
mengurangi
berat yang dapat diantisipasi dengan nyeri, mencari Gunakan teknik
akhir yang dapat diprediksi dan bantuan)
dengan komunikasi terapeutik untuk
durasi kurang dari 6 bulan. Melaporkan mengetahui pengalaman
bahwa nyeri berkurang dengan nyeri pasien
menggunakan manajemen nyeri Kaji kultur yang
Batasan karakteristik :
Mampu mempengaruhi respon nyeri
non nyeri (skala, intensitas,
mengenali
Laporan secara verbal atau Evaluasi
verbal frekuensi dan tanda nyeri) pengalaman nyeri masa
Fakta dari observasi Menyatakan lampau
Analgesic Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
Cek instruksi
dokter tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat
alergi
Pilih analgesik
yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan
analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
Tentukan
analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute
pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama
kali
Berikan analgesik
tepat waktu terutama saat
nyeri hebat
Evaluasi
efektivitas analgesik, tanda
dan gejala (efek samping)
4 Kurang pengetahuan tentang kondisi, NOC : NIC :
prognosis,kebutuhan pengobatan b/d Teaching : disease Process
keterbatasan kognitif. Kowlwdge : Berikan penilaian
disease process tentang tingkat pengetahuan
Definisi :
Kowledge : pasien tentang proses
Tidak adanya atau kurangnyahealth
informasi
Behavior penyakit yang spesifik
kognitif sehubungan dengan topic Kriteria Hasil : Jelaskan
spesifik. patofisiologi dari penyakit
Pasien dan dan bagaimana hal ini
keluarga menyatakan pemahaman berhubungan dengan
Batasan karakteristik : tentang penyakit, kondisi, prognosisanatomi dan fisiologi, dengan
memverbalisasikan adanya masalah,
dan program pengobatan cara yang tepat.
ketidakakuratan mengikuti instruksi,
perilaku tidak sesuai. Pasien dan Gambarkan
keluarga mampu melaksanakan tanda dan gejala yang biasa
prosedur yang dijelaskan secara muncul pada penyakit,
benar
Faktor yang berhubungan : keterbatasan dengan cara yang tepat
kognitif, interpretasi terhadap informasi
Pasien dan Gambarkan
yang salah, kurangnya keinginan untuk mampu menjelaskan
keluarga
mencari informasi, tidak mengetahui proses penyakit, dengan cara
kembali apa yang dijelaskan yang tepat
sumber-sumber informasi.
perawat/tim kesehatan lainnya
identifikasi
kemungkinan penyebab,
dengna cara yang tepat
Sediakan
informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
Hindari harapan
yang kosong
Sediakan bagi
keluarga informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
Diskusikan
perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa
yang akan datang dan atau
proses pengontrolan penyakit
Diskusikan
pilihan terapi atau
penanganan
Dukung pasien
untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang
tepat
Instruksikan
pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang
tepat.
DAFTAR PUSTAKA