Anda di halaman 1dari 9

RANCANG BANGUN ALAT UKUR EMISI GAS BUANG,

STUDI KASUS: PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)

Irvan Adhi Eko Putro1, Imam Abadi, ST. MT.2


Program Studi D3 Teknik Instrumentasi, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus
1 2
ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Email : adhy_epo@yahoo.com, imam@ep.its.ac.id

Abstrak
Untuk mengetahui kadar konsentrasi gas karbon monoksida (CO), dibutuhkan alat yang dapat mengukur konsentrasi tersebut.
Maka dalam penelitian ini dibuat alat ukur emisi gas buang, dengan studi kasus pengukuran gas karbon monoksida (CO). Alat ukur emisi
gas buang ini menggunakan sensor gas MQ-7 sebagai sensor gas karbon monoksida (CO). Sedangkan mikrokontroler ATmega8535
sebagai kontroler dan pemroses sinyal, serta liquid crystal display (LCD) dengan karakter 4x20 berfungsi untuk penampil data.
Berdasarkan pengujian sensor yang diperoleh, pada grafik didapatkan persamaan liniernya ketika gas dinaikkan yaitu y= -159,3x + 49,26
dan saat diturunkan adalah y= -116,7x + 40,22. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi gas maka nilai resistansi sensor
semakin kecil, dan nilai tegangan output sensor akan meningkat. Selanjutnya berdasarkan pengujian alat ukur yang dibuat, diperoleh data
nilai standar deviasi ( ) sebesar 0,07 %, nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1) adalah 0,016 %, dan nilai ketidakpastian
pendekatan regresi (UA2) yaitu sebesar 0,028 %.

Kata kunci : gas karbon monoksida (CO), sensor gas MQ-7, mikrokontroler ATmega8535, ketidakpastian

1. Pendahuluan mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena


Udara merupakan campuran beberapa kandungan gas. mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah
Tetapi terdapat juga gas yang berdampak negatif bagi yaitu hemoglobin[2].
manusia dan lingkungan. Gas yang berdampak negatif ini Karbon monoksida (CO) diketahui dapat
diakibatkan adanya pencemaran udara dari industri maupun mempengaruhi kerja jantung (sistem kardiovaskuler),
transpotasi, seperti asap cerobong pabrik maupun asap sistem syaraf pusat, janin, dan semua organ tubuh yang
kendaraan. Gas buang kendaraan merupakan salah satu peka terhadap kekurangan oksigen. Pengaruh karbon
polutan atau sumber pencemaran udara yang relatif besar. monoksida (CO) terhadap sistem kardiovaskuler cukup
Udara polutan ini mengandung racun yang berbahaya bagi nyata teramati walaupun dalam kadar rendah. Penderita
kesehatan manusia, terutama gas karbon monoksida (CO). penyakit jantung dan penyakit paru merupakan kelompok
Gas karbon monoksida (CO) ini merupakan salah satu yang paling peka terhadap paparan karbon monoksida (CO)
sebab utama keracunan yang paling umum bagi kesehatan [3]
. Gejala dari keracunan ringan meliputi sakit kepala dan
manusia. Standar emisi gas buang yang sering diukur dan mual-mual pada konsentrasi kurang dari 100 ppm.
dipantau dengan kandungan gas tertentu, yaitu senyawa Konsentrasi serendah 667 ppm dapat menyebabkan 50%
hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon hemoglobin tubuh berubah menjadi karboksihemoglobin
dioksida (CO2), oksigen (O2) dan nitrogen dioksida (NO2). (COHb). Karboksihemoglobin cukup stabil, namun
Untuk mengetahui konsentrasi emisi gas buang maka perubahan ini reversibel. Karboksihemoglobin tidaklah
diperlukan alat ukur emisi gas, tetapi alat ini kebanyakan efektif dalam menghantarkan oksigen, sehingga beberapa
tidak efisien dalam penggunaannya karena bentuk dari alat bagian tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
yang terlalu besar dan harganya sangat mahal. Oleh karena Sebagai akibatnya, paparan pada tingkat ini dapat
itu dalam penelitian ini dibuat alat yang lebih sederhana, membahayakan jiwa. Di Amerika Serikat, organisasi
portable dan murah, yaitu alat ukur emisi gas buang yang Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja membatasi
berbasis mikrokontroler. Sehingga dengan alat ini dapat paparan di tempat kerja sebesar 50 ppm.
mengetahui tingkat atau konsentrasi emisi gas buang
dengan mudah. 2.2 Emisi Gas Karbon Monoksida (CO)
Menurut PP No.29 tahun 1986, pencemaran udara dapat
2. Tinjauan Pustaka juga diartikan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan
2.1 Gas Karbon Monoksida (CO) manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas udara
Karbon monoksida atau biasa disingkat CO, adalah gas menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Gas ini dengan kegunaannya. Emisi ini berasal dari sumber polusi,
terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60%
dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida
ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara (CO) dan sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon (HC).
atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan Menurut laporan WHO (1992) dinyatakan paling tidak
dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering 90% dari karbon monoksida (CO) di udara perkotaan
terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida berasal dari emisi kendaraan bermotor. Selain itu asap
terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam rokok juga mengandung karbon monoksida (CO), sehingga
proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan para perokok dapat memajan dirinya sendiri dari asap rokok
bersifat racun. Senyawa karbon monoksida (CO) yang sedang dihisapnya[2].

1
Di dalam peraturan menteri lingkungan hidup No.5 berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang dihasilkan[9].
kendaraan bermotor lama terdapat peraturan tentang emisi
gas buang, salah satunya adalah nilai ambang batas emisi
gas buang[1]. Pada tabel 2.1 dijelaskan bahwa nilai-nilai
ambang batas adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Ambang batas emisi gas buang kendaraan


bermotor[1]
Gambar 2.2 Bagian-bagian transformator[9]
Kategori Tahun Parameter Metode
Pembuatan CO (%) HC (ppm) Uji
Dioda Penyearah
2 tak < 2010 4,5 12000 Idle
4 tak < 2010 5,5 2400 Idle Dioda adalah komponen elektronika yang hanya
2 & 4 tak ≥ 2010 5,5 2000 Idle memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah
sehingga dioda biasa disebut juga sebagai penyearah. Dioda
2.3 Sensor Gas MQ-7 terbuat dari bahan semikonduktor jenis silicon (Si) dan
germanium (Ge).

Gambar 2.3 Dioda penyearah[9]


Gambar 2.1 Sensor gas MQ-7[6]
Regulator
Sensor MQ-7 merupakan sensor gas karbon monoksida Regulator tegangan berfungsi untuk filter tegangan atau
(CO) yang berfungsi untuk mengetahui konsentrasi gas untuk menstabilkan tegangan agar tegangan yang ada selalu
karbon monoksida (CO). Dimana sensor ini salah satunya konstan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power
dipakai dalam memantau gas karbon monoksida (CO). supply dipakai IC regulator tegangan agar tegangan
Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan waktu respon keluarannya stabil.
yang cepat. Keluaran yang dihasilkan oleh sensor ini adalah
berupa sinyal analog. Sensor ini juga membutuhkan
tegangan direct current (DC) sebesar 5V. Pada sensor ini
terdapat nilai resistansi sensor (Rs) yang dapat berubah bila
terkena gas dan juga sebuah pemanas yang digunakan
sebagai pembersihan ruangan sensor dari kontaminasi udara
luar. Sensor ini memerlukan rangkaian sederhana serta
memerlukan tegangan pemanas (power heater) sebesar 5V,
resistansi beban (load resistance), dan output sensor Gambar 2.4 IC regulator 78xx dan 79xx[10]
dihubungkan ke analog digital converter (ADC), sehingga
keluaran dapat ditampilkan dalam bentuk sinyal digital. Kapasitor
Maka nilai digital yang berupa output sensor ini dapat
ditampilkan pada sebuah liquid crystal display (LCD) atau
alat penampil lainnya.

2.4 Pencatu Daya


Pencatu daya adalah sebuah piranti elektronika yang
berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama
daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah Gambar 2.5 Kapasitor[12]
alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada
beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai
dan energi yang lain[8]. kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu
yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator
Transformator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi
Transformator adalah alat yang digunakan untuk perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi
menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian
Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
kumparan primer yang bertindak sebagai input, kumparan menyimpan dan melepaskan muatan listrik.
sekunder yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang

2
2.5 Mikrokontroler ATmega8535 Liquid crystal display (LCD) merupakan sejenis crystal
yang akan berpendar jika diberi tegangan tertentu, sehingga
perpendaran tersebut dapat diatur untuk membentuk
karakter, angka, huruf dan lain sebagainya. Liquid crystal
display (LCD) yang digunakan dalam penelitian tugas akhir
ini adalah menggunakan liquid crystal display (LCD)
dengan banyak baris dan karakter adalah 4x20 seperti pada
gambar 2.7.

2.7 Teori Ketidakpastian


Tujuan untuk dilakukannya kalibrasi adalah untuk
mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil dari
pengukuran dapat ditelusur sampai ke standar yang lebih
teliti. Manfaat kalibrasi adalah untuk mendukung sistem
Gambar 2.6 Konfigurasi pin pada mikrokontroler AVR mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
ATmega8535[5] laboratorium dan produksi yang dimiliki. Dalam melakukan
kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan atau
Gambar 2.6 adalah merupakan konfigurasi penyimpangan antara harga benar dengan harga yang
mikrokontroler ATmega8535 yang memiliki 40 pin dan 4 ditunjukkan oleh alat ukur. Selain itu, kalibrasi juga
port dengan susunan seperti dijelaskan sebagai berikut: dilakukan untuk mengetahui nilai ketidakpastian. Untuk
 VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin mengetahui nilai atau harga ketidakpastian, yaitu dengan
masukan catu daya. langkah pertama mencari nilai standar deviasi , dengan
 GND merupakan pin ground menggunakan persamaan 2.2.
 Port A (PA0 ...PA7) merupakan pin I/O dan pin
  x  x 2
masukan ADC.
 Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin 
yang mempunyai fungsi khusus yaitu (2.2)
n1
Timer/Counter, komparator Analog dan SPI.
 Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin Dimana:
yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator
analog dan Timer Oscillator. = Nilai data x dikurangi nilai rata-rata x.
 Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin = Jumlah data x
fungsi khusus yaitu komparator analog dan
interrupt eksternal serta komunikasi serial Langkah kedua adalah menghitung nilai ketidakpastian
 RESET merupakan pin yang digunakan untuk pada hasil pengukuran (UA1), dengan menggunakan
mereset mikrokontroler persamaan 2.3.
 XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan
clock eksternal 
 AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan UA1  (2.3)
ADC n
 AREF merupakan pin masukan tegangan referensi
untuk ADC Langkah ketiga adalah menghitung nilai ketidakpastian
pendekatan regresi (UA2). Adapun tahapan untuk mencari
2.6 Liquid Crystal Display (LCD) nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA2), yaitu
Untuk menampilkan hasil dari suatu nilai pengukuran, pertama menggunakan persamaan regresi (Y reg), seperti
membutuhkan tampilan (display) berupa liquid crystal pada persamaan 2.4.
display (LCD).
(2.4)
y reg  a  bx

Untuk menghitung nilai persamaan regresi (Y reg),


sebelumnya mencari nilai a dan b. Tetapi untuk mencari
nilai a, harus mencari nilai b dahulu. Seperti pada
persamaan 2.5.

b  n xy   x y (2.5)
2 2
  x 
Gambar 2.7 Liquid crystal display (LCD) Character 4x20 n x

3
Sehingga setelah nilai b diketahui, maka selanjutnya 3.1 Perancangan Alat
menghitung nilai a dengan persamaan 2.6. Dalam perancangan dalam pembuatan penelitian ini
yaitu alat ukur emisi gas buang, terdiri atas perancangan
a  y  bx (2.6) mekanik (hardware) yang meliputi perancangan eletrik dan
perancangan software. Perancangan ini mempunyai
Setelah nilai persamaan regresi (Yreg) dihitung, gambaran perancangan hardware, yang didalamnya ada
kemudian mencari nilai nilai sum square residual (SSR), beberapa rangkaian elektrik yang medukung alat ini, yaitu
persamaan untuk mencari SSR seperti pada persamaan 2.7. seperti gambar 3.2 dibawah ini.


(2.7)
2
SSR R

Setelah nilai sum square residual (SSR) diketahui,


maka bisa dilanjutkan dengan menghitung niai
ketidakpastian pendekatan regresi (UA2), dengan
menggunakan persamaan 2.8 berikut:

SSR
UA2  (2.8)
n2
Gambar 3.2 Perancangan hardware alat ukur
3. Perancangan Dan Pembuatan Alat
Pada gambar 3.2 merupakan bentuk umum alat ukur
Gambar 3.1 berikut adalah merupakan flowchart dari
emisi gas buang, perancangan mekanik terdiri dari beberapa
perancangan dan pembuatan penelitian ini.
komponen mekanik seperti box, LCD, dan sensor. Box
disini berfungsi sebagai tempat komponen dan rangkaian
eletrik. Selain perancangan mekanik, terdapat juga
perancangan eletrik yang meliputi rangkaian power supply,
rangkaian minimum sistem mikrokontroler, rangkaian
driver sensor, dan rangkaian LCD. Dan untuk menjalankan
sistem juga terdapat perancangan software yang
menggunakan C Compiler. Alat ukur ini mempunyai
prinsip kerja seperti diagram blok pada gambar 3.3. Pada
gambar 3.3 merupakan diagram blok sistem pengukuran
yang digunakan pada rancang bangun alat ukur emisi gas
buang ini. Diagram blok ini memiliki beberapa bagian
penting yaitu sensor, sinyal pengkondisian, sinyal
pemrosesan dan representasi data atau display.

Gambar 3.3 Diagram blok alat ukur

3.2 Perancangan dan Pembuatan Elektrik


Perancangan dan pembuatan elektrik meliputi dari
pembuatan rangkaian power supply, rangkaian minimum
sistem dari mikrokontroler ATmega8535, rangkaian sensor
atau rangkaian pengkondisian sinyal, dan rangkaian LCD.

3.2.1 Rangkaian power supply

Gambar 3.1 Flowchart perancangan dan pembuatan alat Gambar 3.4 Rangkaian Power supply

4
Pada gambar 3.4 adalah gambar dari power supply
yang digunakan dalam tugas akhir ini. Power supply ini
mempunyai ouput tegangan DC yaitu 5 Volt dan 12 Volt.
Komponen-komponen yang digunakan dalam rangkaian
power supply ini antara lain transformator 1 A, kapasitor
4700 uF, regulator 7805, regulator 7812 dan dioda
penyearah.

3.2.2 Rangkaian minimum sistem pada mikrokontroler Gambar 3.8 Rangkaian sensor gas MQ-7[6]
AVR ATmega8535
Gambar 3.5 adalah minimum sistem dari 3.2.4 Rangkaian liquid crystal display (LCD)
mikrokontroler ATmega8535 yang digunakan dalam
penelitian rancang bangun ini alat ukur emisi gas buang ini,
dengan studi kasus pengukuran gas karbon monoksida.

Gambar 3.9 Bentuk LCD karakter 4x20

Pada gambar 3.9 merupakan LCD 4x20, LCD ini


digunakan pada alat peneltian tugas akhir ini. LCD ini
Gambar 3.5 Modul minimum sistem mikrokontroler AVR
mempunyai 4 baris dan 20 kolom atau karakter. Untuk
ATmega8535
menampilkan data ke LCD membutuhkan rangkaian LCD
seperti gambar 3.10. Untuk menghubungan LCD ke
Untuk mengisi program kedalam mikrokontroler
mikrokontroler, dibutuhkan dengan port A, port B, port C,
ATmega8535 dibutuhkan rangkaian downloader seperti
dan port D dari mikrokontroler ATmega8535. Tapi dalam
gambar 3.6.
tugas akhir digunakan port C untuk menghubungkan ke
mikrokontroler ATmega8535. Pada gambar 3.7 adalah
rangkaian yang dapat menghubungkan ke mikrokontroler
dengan konfigurasi pin yang ada pada LCD.

Gambar 3.6 Modul downloader USB AVR 910

3.2.3 Rangkaian sensor gas MQ-7

Gambar 3.10 Rangkaian liquid crystal display (LCD)[15]

3.3 Perancangan Dan Pembuatan Sofware


Perancangan software dibutuhkan karena untuk
menjalankan alat tugas akhir ini. Program disini berfungsi
Gambar 3.7 Modul sensor gas MQ-7
menjalankan sistem melalui mikrokontroler ATmega8535,
yang nantinya chip mikrokontroler tersebut akan diisi
Pada gambar 3.7 adalah rangkaian sensor pada sensor program perintah yang diinginkan.
gas MQ-7. Rangkaian ini bisa disebut rangkaian
pengkondisian, rangkaian ini dibutuhkan agar sinyal yang
4. Pengujian Alat Dan Analisa Data
masuk ke ADC mikrokontroler ATmega8535 dapat dibaca, Setelah pembuatan rancangan alat, maka langkah
maka sinyal tegangan harus dikondisikan sesuai spesifikasi
selanjutnya adalah melakukan pengujian alat dan analisa
ADC mikrokontroler ATmega8535 yaitu 0-5 Volt. Berikut
data dari alat yang telah dibuat seperti gambar 4.1. Tujuan
gambar 3.8 adalah rangkaian pada sensor MQ-7.
pengujian ini adalah untuk mengetahui bahwa rancang
bangun alat ukur emisi gas buang tersebut bekerja sesuai

5
dengan perancangan sistem yang dibuat. Pengujian yang 4
 ( x  x )0,8  10
dilakukan adalah pengujian terhadap hardware maupun     0,00447 volt
pengujian software, kemudian analisa pembahasan terhadap  14 n
2
data yang diperoleh. Dan selanjutnya mencari nilai ketidakpastian
pengukuran (UA1) seperti persamaan 2.3, dan hasilnya
adalah sebesar 0,002 volt. Berikut adalah perhitungan untuk
UA1.

UA    0,00447  0,002 volt


1 n 5

Selanjutnya adalah pengujian power supply 12 V


seperti pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Pengujian power supply 12 V


Tegangan Simpangan Simpangan Kuadrat
Terukur
No. ( ), ,
( ),
(volt) 2
(volt) (volt)
Gambar 4.1 Alat ukur emisi gas buang
1. 11,96 0,002 0,04 x 10-4
4.1 Pengujian Alat 2. 11,96 0,002 0,04 x 10-4
Dalam pengujian ini, meliputi pengujian power supply,
pengujian sensor, dan pengujian alat ukur. Pengujian alat 3. 11,95 -0,008 0,64 x 10-4
atau kalibrasi ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan 4. 11,96 0,002 0,04 x 10-4
atau penyimpangan dari suatu nilai yang sebenarnya dengan 5. 11,96 0,002 0,04 x 10-4
nilai alat ukur yang ditunjukkan.
= 11,958 Σ = 0,8 x 10-4 V2
4.1.1 Pengujian power supply
Dalam pengujian power supply ini adalah power Pada tabel 4.2 merupakan data pengujian power
supply dengan tegangan keluaran 5 V dan 12 V. supply 12V, dari data ini dapat dihitung nilai standar deviasi
seperti persamaan 2.2. Sehingga berdasar perhitungan nilai
Tabel 4.1 Pengujian power supply 5 V standar deviasi ( ) diketahui sebesar 0,00447 volt. Dan
Tegangan Simpangan Simpangan Kuadrat berdasar perhitungan di bawah ini, dihasilkan nilai
Terukur ketidakpastian pengukuran (UA1) sebesar 0,002 volt.
No. ( ), ,
( ),
(volt) 2
(volt) (volt) 4.1.2 Pengujian sensor gas MQ-7
1. 4,99 -0,002 0,04 x 10-4 Pengukuran dilakukan dengan pengambilan data
ketika gas dinaikkan dan diturunkan. Data yang diambil
2. 4,99 -0,002 0,04 x 10-4 dari pengujian sensor ini, pertama adalah mengambil data
3. 4,99 -0,002 0,04 x 10-4 konsentrasi gas pada alat ukur yang standar. Kemudian
4. 5,00 0,008 0,64 x 10-4 mengukur tegangan yang keluar dari sensor MQ-7. Berikut
tabel 4.3 adalah data yang telah diambil dalam pengujian
5. 4,99 -0,002 0,04 x 10-4 sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan.
= 4,992 V Σ = 0,8 x 10-4 V2
Tabel 4.3 Pengujian sensor gas MQ-7 ketika gas dinaikkan
V
Berdasarkan data pada tabel 4.1 pengujian power Konsentrasi RL

supply 5 volt di atas, sesuai perhitungan didapatkan nilai No. gas pada alat Sensor Rs/Ro y Simpangan
standar (x), MQ-7 ((Rs/Ro)-y)
tegangan rata-rata yang diukur ( ) yaitu sebesar 4,992 volt, (%) (Volt)
dan jumlah nilai simpangan kuadrat (Σ ) sebesar 0,8 x 1. 0,137 1,29 28,76 27,44 1,32
-4 2
10 volt . Kemudian dihitung nilai standar deviasi dengan 2. 0,181 1,70 19,41 20,43 -1,02
3. 0,185 1,75 18,57 19,79 -1,22
persamaan 2.2. Sehingga nilai standar deviasinya ( ) yang
4. 0,216 2,04 14,51 14,85 -1,28
dihasilkan yaitu 0,00447 volt. Dibawah ini adalah perhitungan 5. 0,243 2,30 11,74 10,55 1,19
untuk mencari nilai standar deviasi ( ). *RO = 1 kΩ

6
Dalam tabel 4.3 adalah data pengujian sensor MQ-7 Dalam tabel 4.4 merupakan data pengujian sensor
ketika gas dinaikkan. Dari data tersebut dihitung dengan MQ-7 ketika gas dinaikkan. Dari data tersebut dihitung
mencari resistansi sensor (Rs). Tegangan VRL adalah nilai dengan mencari resistansi sensor (Rs). Setelah nilai Rs
tegangan yang keluar dari sensor (Vout). dihasilkan maka dapat dibuat grafik karakteristik sensor
seperti gambar 4.3.
(V  V ) 5  1,29
RS  C RL  RL   10  28,76 kΩ

VRL1,29

Jadi dapat dihitung nilai Rs dan kemudian dapat


dibuat grafik karakteristik sensor dengan menunjukkan
perbandingan antara nilai Rs dengan konsentrasi gas (%).

Gambar 4.3 Grafik karakteristik sensor MQ-7 ketika gas


diturunkan

Pada gambar 4.3 merupakan grafik karakteristik


sensor ketika gas diturunkan. Grafik ini membandingkan
antara Rs yaitu resistansi sensor dengan konsentrasi gas
(%). Berdasar perhitungan dihasilkan nilai resistansi sensor
paling besar (y) dengan memasukkan nilai konsetrasi gas
Gambar 4.2 Grafik karakteristik sensor MQ-7 ketika gas (x), yaitu sebesar 19,10.
dinaikkan
4.1.3 Pengujian alat ukur
Pada gambar 4.2 menunjukkan grafik karakteristik Pada tabel 4.5 adalah data yang telah diambil ketika
sensor ketika gas dinaikkan. Grafik ini membandingkan pengujian alat ukur.
antara Rs yaitu resistansi sensor dengan konsentrasi gas
(%). Dari grafik tersebut dapat diketahui persamaan linier Tabel 4.5 Pengujian alat ukur data kalibrator dan data uji
yaitu y = -129,3x + 49,26 dengan nilai R 2= 0,965. Ketika Data Data
sudah didapatkan persamaan liniernya yaitu selanjutnya Kalibrator Uji
memasukkan nilai konsentrasi gas (x) kedalam persamaan ( ), ( , (%) (%) (%)
tersebut. Dari persamaan linier yang didapat, berdasar ( (%)
perhitungan dihasilkan nilai resistansi paling besar (y) yaitu
sebesar 27,44. Sehingga penyimpangan dari titik nilai 0,212 0,219 -0,007 -0.131 0,017161
resistansi paling besar berdasarkan persamaan 2.1 dengan 0,213 0,228 -0,015 -0,122 0,014884
persamaan linier yang didapatkan dari grafik, sebesar 1,32. 0,223 0,234 -0,011 -0,116 0,013456
Selanjutnya pengujian dilakukan ketika gas 0,232 0,238 -0,006 -0,112 0,012544
diturunkan, yang bertujuan mengetahui karakteristik dari 0,237 0,314 -0,077 -0,036 0,001296
sensor, agar sesuai dengan datasheet sensor tersebut. 0,237 0,326 -0,089 -0,024 0,000576
Berikut adalah tabel 4.4 yang merupakan data pengujian 0,275 0,328 -0,053 -0,022 0,000484
sensor gas MQ-7 ketika gas diturunkan. 0,314 0,361 -0,047 0,011 0,000121
0,355 0,371 -0,016 0,021 0,000441
Tabel 4.4 Pengujian sensor gas MQ-7 ketika gas
0,355 0,375 -0,002 0,025 0,000625
diturunkan
V 0,365 0,387 -0,022 0,037 0,001369
Konsentrasi RL

No. gas pada alat Sensor Rs/R y Simpangan 0,365 0,389 -0,024 0,039 0,001521
standar (x), MQ-7 o ((Rs/Ro)-y) 0,406 0,391 0,015 0,041 0,001681
(%) (Volt) 0,406 0,404 0,002 0,054 0,002916
1. 0,247 2,34 11,37 11,39 -0,02 0,412 0,410 0,002 0,06 0,0036
2. 0,247 2,33 11,46 11,39 0,07 0,413 0,412 0,001 0,062 0,003844
3. 0,243 2,29 11,83 11,86 -0,03
4. 0,187 1,77 18,24 18,40 -0,16
0,415 0,414 0,001 0,064 0,004096
5. 0,181 1,71 19,24 19,10 0,14 0,416 0,420 -0,004 0,07 0,0049
*RO = 1 kΩ 0,420 0,424 -0,004 0,074 0,005476
0,425 0,426 -0,001 0,076 0,005776
Σ = 0,096767 %

7
Pengujian alat ukur ini adalah membandingkan nilai 4.1.4 Pengambilan data pada alat ukur
konsentrasi gas dari alat yang standar dengan alat yang Pengambilan data pada alat ukur ini dengan cara
dibuat dengan sumber gas yang sama. Pengujian alat ukur membuat variasi pengukuran berdasar jarak dan pembacaan
ini adalah membandingkan nilai konsentrasi gas dari alat berulang sebanyak 10 kali.
yang standar dengan alat yang dibuat dengan sumber gas
yang sama. Dari tabel 4.5 dapat dicari nilai ketidakpastian Tabel 4.7 Data pengukuran konsentrasi gas terhadap variasi
hasil pengukuran (UA1), tetapi untuk mencari nilai UA 1 jarak
harus ada nilai standar deviasinya ( ), sehingga dapat Ke - Jarak (cm)
0 5 10 15

(%)
diketahui nilai yang dihasilkan yaitu sebesar 0,07 %.
1 0,226 0,208 0,183 0,169

Alat Ukur
Sehingga nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1) yang
dihasilkan yaitu sebesar 0,016 %. Nilai ketidakpastian hasil 2 0,228 0,198 0,173 0,169
pengukuran ini adalah ketidakpastian saat dilakukannya 3 0,224 0,201 0,179 0,163
pengukuran secara berulang-ulang. 4 0,224 0,203 0,173 0,163

Pembacaan
Sedangkan untuk mencari nilai ketidakpastian 5 0,232 0,208 9
0,175
0,218
0,167
0,198 0,171 0,169

pendekatan regresi (UA2), harus mencari nilai persamaan 6 0,220 0,185 0,179 0,167
regresi (Yreg) dan sum square residual (SSR), sehingga 7 0,214 0,201 0,173 0,161
dapat menghitung nilai UA2. Dan untuk menghitung nilai 8 0,214 0,195 0,177 0,161
Yreg harus ada nilai a dan b. Berikut tabel 4.6 adalah data
pengujian untuk mencari nilai ketidakpastian pendekatan 10 0,222 0,199 0,177 0,167
regresi (UA2). Rata-rata ( ), 0,2222 0,1996 0,176 0,1654
(%)
Tabel 4.6 Pengujian alat ukur untuk nilai pehitungan UA2 S. Deviasi, (%) 0,0058 0,0066 0,0037 0,0033
y, , , , Ketidakpastian
(%) (%) (%) (%) (%) Pengukuran 0,0018 0,0021 0,0012 0,0010
-0,001533 0,047961 -0,028 0,021 0,000441 (UA1), (%)
-0,00342 0,051984 -0,027 0,012 0,000144
-0,002574 0,054756 -0,027 0,016 0,000256 Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan nilai standar
-0,001428 0,056644 -0,026 0,02 0,0004 deviasi dan UA1 masing-masing jarak pengukuran. Dan
-0,024178 0,098596 -0,019 -0,058 0,0034 untuk nilai rata-rata nilai standar deviasi keseluruhan
berdasarkan perhitungan dihasilkan sebesar = 0,00485
-0,029014 0,106276 -0,017 -0,072 0,0052
%, dan nilai rata-rata UA1 yang dihasilkan sebesar
-0,017384 0,107584 -0,017 -0,036 0,0013
0,001525 %.
-0,016967 0,130321 -0,014 -0,033 0,0011
Pengambilan data ketika gas dinaikkan dengan jarak
-0,005936 0,137641 -0,0129 -0,003 0,0000096 yang sama seperti tabel 4.7, yaitu 0 cm, 5 cm, 10 cm, dan
-0,0075 0,140625 -0,0125 -0,0075 0,000056 15 cm. Tabel 4.8 adalah data pengukuran konsentrasi gas
-0,008514 0,149769 -0,011 -0,011 0,00012 ketika gas dinaikkan terhadap variasi masing-masing jarak,
-0,009336 0,151321 -0,011 -0,013 0,00017 data yang diperoleh adalah sebagai berikut.
0,005865 0,152881 -0,0109 0,0259 0,00067
0,000808 0,163216 -0,0096 0,0116 0,00013 Tabel 4.8 Data pengukuran konsentrasi gas ketika gas
0,00082 0,1681 -0,009 0,011 0,00012 dinaikkan
PembacaanAlatUkur(%)

0,000412 0,169744 -0,0088 0,0098 0,000096 Jarak (cm)


0,000414 0,171396 -0,0086 0,0096 0,000092
-0,00168 0,1764 -0,0084 0,0044 0,000019 0
0,358
5
0,308
100,246
150,203

-0,001696 0,179776 -0,008 0,004 0,000016 0,232 0,226 0,177 0,173


-0,000426 0,181476 -0,0075 0,0065 0,00004 0,330 0,232 0,234 0,197
Σ(R2)= 0,338 0,306 0,236 0,201
Σ(xy) = -0,123267 Σ(x2) = 2,596467 ,
01378
0,408 0,310 0,259 0,210
Tabel 4.6 merupakan data nilai perhitungan Rata-rata ( ), 0,3332 0,2764 0,2304 0,1968
ketidakpastian pendekatan regresi (UA2). Kemudian (%)
mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA2) S. Deviasi, (%) 0,064 0,043 0,031 0,014
harus mengetahui nilai a dan b terlebih dahulu. Berdasarkan
Ketidakpastian
perhitungan, maka persamaan regresi (Y reg) diketahui yaitu Pengukuran 0,028 0,019 0,014 0,006
-0,05 + 0,1x. Dan untuk mencari nilai R adalah nilai Y
(UA1), (%)
dikurangi nilai Yreg atau (y - yreg), serta nilai sum square
residual (SSR) adalah sebesar 0,01378 % dari nilai Σ(R2),
dan nilai ketidakpastian pendekatan regresi berdasarkan Dari tabel 4.8 adalah data pembacaan ketika gas
dinaikkan terhadap variasi jarak, data ini dapat dihitung
perhitungan yang dihasilkan adalah sebesar UA2= 0,028 %.

8
nilai standar deviasinya serta dapat juga dihitung nilai [9] <http://genius.smpn1-
ketidakpastian hasil pengukurannya. Sehingga berdasar mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Transformator/
perhitungan nilai rata-rata standar deviasi yang dihasil index.html>, diakses pada tanggal 15 April 2012.
sebesar 0,038 % dan rata-rata ketidakpastian pengukuran [10] <www.scribd.com/doc/56068184/Dioda-Adalah-
(UA1) yang diperoleh adalah 0,01675 %. Komponen-Elektronika-Yang-Hanya-Memperbolehkan-
Arus-Listrik-Mengalir-Dalam-Satu-Arah-Sehingga-
5. Kesimpulan Dioda-Biasa-Disebut-Juga-Sebagai>,
Setelah melakukan pengujian dan penganalisaan diakses pada tanggal 15 April 2012.
terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, yaitu [11]<http://deviltronic.blogspot.com/2010/09/regulator-
rancang bangun alat ukur emisi gas buang dengan studi tegangan.html>, diakses pada tanggal 15 April 2012.
kasus pengukura gas karbon monoksida (CO), maka [12] <http://yuksinau.com/kapasitor-komponen-dasar-
didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut: elektronika/>, diakses pada tanggal 15 April 2012.
1. Alat ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut [13]<http://iswanto.staff.umy.ac.id/files/2011/02/CODEVI
yaitu: SIONAVR-STEP.doc>, diakses pada tanggal 17 April
 Berdasarkanpengujian sensor, diperoleh persamaan 2012.
linier ketika gas dinaikkan yaitu y = - 159,3x + [14]<http://telinks.files.wordpress.com/2010/02/sch12v5v.j
49,26 dan saat gas diturunkan adalah y = -116,7x pg>, diakses pada tanggal 22 April 2012.
+ 40,22. [15] <http://etekno.blogspot.com/2011/04/menampilkan-
 Dari persamaan linier tersebut, bahwa semakin data-dari-mikrokontroler-ke.html>, diakses pada
besar nilai konsentrasi gas maka semakin kecil tanggal 22 April 2012.
nilai resistansi sensor. Selain itu, semakin besar
nilai tegangan output sensor maka semakin besar 7. Biodata Penulis
nilai konsentrasi gas tersebut. Nama penulis Irvan Adhi Eko Putro.
 Berdasarkan pengujian alat ukur yang dibuat, Penulis dilahirkan di kota Tuban
diperoleh nilai standar deviasi ( ) sebesar 0,07 tanggal 14 oktober 1990. Penulis
%, nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1) telah menempuh pendidikan formal
yaitu 0,016 %. Sedangkan nilai ketidakpastian di TK Bina Karya Surabaya, SDN
pendekatan regresi (UA2) adalah sebesar 0,028 Kedungsoko 01 Tuban, SMPN 2
%. Widang-Tuban, dan SMAN 1
2. Berdasarkan hasil pengujian sensor dan pengujian Babat-Lamongan. Tahun 2009
alat ukur, bahwa alat ukur emisi gas buang yang penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada
dibuat, dengan studi kasus pengukuran gas karbon tahun 2009 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru
monoksida (CO) dapat bekerja dengan baik. diploma (D3)
dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di
6. Daftar Pustaka kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
[1] Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 6 Tahun (ITS) dengan Program Studi D3 Teknik Instrumentasi,
2006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Jurusan Teknik Fisika-Fakultas Teknologi Industri. Penulis
Kendaraan Bermotor Lama. terdaftar dengan NRP. 2409030052. Apabila ada kritik,
[2] Parameter Pencemar Udara Dan Dampaknya Terhadap saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa
Kesehatan, menghubungi 085853777800 atau melalui via email:
<http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.Pdf>. adhy_epo@yahoo.com.
[3] A. Tri Tugaswati. “Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan”,
<http://www.kpbb.org/makalah_ind/Emisi%20Gas%2
0Buang%20Bermotor%20%26%20Dampaknya%20T
erhadap%20Kesehatan.pdf>.
[4] Margaretha S. “Analisis Karbon Monoksida (CO)
Dalam Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan
Sensor Gas Semikonduktor”,
<http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/19277>
[5] M. Ary Heryanto, ST & Ir. Wisnu Adi P. 2008.
Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler
ATMega8535. Yogyakarta : Andi.
[6] Datasheet Sensor Gas MQ-7.
[7] <http://www.toko-
elektronika.com/img/foto/ATMEGA8535L.jpg>,
diakses pada tanggal 15 April 2012.
[8] <http://id.wikipedia.org/wiki/Pencatu_daya>, diakses
pada tanggal 15 April 2012.

Anda mungkin juga menyukai