Bab V
Bab V
BAB V
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada 10 juni sampai dengan 12 juni 2017 di SLB
kuisoner dan lembar observasi yang dibagikan kepada orang tua dan di observasi
responden yaitu orang tua dan anak dengan tunagrahita. Orang tua yang menjadi
responden adalah orang tua yang anak nya bersekolah di SLB Bina Anak Bangsa
pontianak serta anak tersebut. Berdasarkan dari hasil pengumpulan data dilapangan
jumlah 24 responden.
karakteristik setiap variabel atau penelitian dengan hasil ditribusi data frekuensi
sebagai berikut.
45
46
Tabel 5.1.3. Karakteristik Responden Terdiri Dari Usia Anak, Gender atau
Jenis Kelamin dan Pekerjaan Orang Tua di SLB Bina Anak Bangsa dengan
sampel (n=24) juli 2017.
No Variabel Jumlah Presentasse (%)
1 Usia anak
2 Perkerjaan
PNS 6 25
Swasta 15 62,5%
Tani/buruh 1 4,2%
3 Jenis kelamin
Laki-laki 16 66,7%
perempuan 8 33,3%
adalah responden dengan usia 6-13 tahun berjumlah 23 responden (95,8%) dan
responden paling sedikit dengan jumlah 1 responden berusia 6-8 tahun (4,2%).
Mayoritas pekerjaan orang tua yang tertinggi dengan jumlah responden 15 (62%),
(33,3%).
47
Tabel. 5.1.4. Tabel Deskriptif Respon Terdiri dari Peran Orang Tua dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Jumlah Sampel (n=24) juli 2017.
Kelompok Jumlah Mean Std Minimum Maximum
Variabel data deviation
Peran 24 79,79 18,102 50 100
orang tua
Perilaku 24 55,00 15,604 30 90
hidup
bersih dan
sehat
Sumber : Data Primer (2017)
Tabel diatas menunjukan hasil distribusi data deskriptif dari peran orang tua
dengan nilai maksimum 100 dan minimum 50. Hasil distribusi deskriptif dari
perilaku hidup bersi dan sehat dengan nilai maksimum 90 dan minimum 30.
Tabel. 5.1.5. Tabel Frekuensi Peran Orang Tua di SLB Bina Anak bangsa
dengan sampel (n=24) juli 2017.
Berdasarkan dari tabel diatas terlihat bahwa data distribusi frekuensi baik
(58,3%).
48
Tabel 5.1.6. Tabel Frekuensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SLB Bina
Anak bangsa dengan sampel (n=24) juli 2017.
Berdasarkan dari tabel diatas terlihat bahwa data distribusi frekuensi baik
sebanyak 9 orang (37,5%), yang memiliki kurang baik sebanyak 15 orang (62,5%).
mengetahui ada atau tidak nya hubungan antara peran orang tua dengan perilaku
Tabel. 5.1.7. Analisis Hubungan Peran Orang Tua dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di SLB Bina Anak bangsa dengan sampel (n=24) juli 2017.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sikap peran orang tua baik
sebanyak 10 orang, orang tua yang memiliki anak dengan perilaku hidup bersih dan
sehat baik sebanyak 1 orang (10%) dan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang
baik sebanyak 9 orang (90%). Sedangkan untuk peran orang tua yang kurang baik
49
sebanyak 14 orang, orang tua yang memiliki anak dengan perilaku hidup bersih dan
sehat baik 8 orang (57,1%) dan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang baik
orang tua kurang baik terhadap anak tunagrahita, dikarena orang tua sibuk pada
pekerjaan nya dan kurang memberikan perhatian kepada anak nya. Sedangkan
didapatkan data diatas bahwa peran orang tua kurang baik memiliki anak dengan
prilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebanyak 8 anak ini dikarenakan oleh
beberapa faktor antara lain anak mendapat pelajaran kemandirian disekolah dan
perhatian dari kakek dan nenek. Analisis lebih lanjut dilakukan dengan
menggunakan uji chi- square di peroleh nilai p sebesar 0,019 (p < 0,05) artinya ada
hubungan antara peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak
5.2. Pembahasan
Setelah dilakukan penelitian tentang peran orang tua yang telah diterima
dari SLB Bina Anak Bangsa. Didapatkan data bahwa seluruh responden
didapatkan dengan peran orang tua baik sebanyak 10 orang (41,7%), yang memiliki
kurang baik sebanyak 14 orang (58,3%). Peran orang tua terhadap anak sangat
mempengaruhi sikap dan perilaku anak tersebut, terlebih pada anak tunagrahita
yang memang membutuhkan perhaian khusus dari orang sekitarnya dan juga
sebagai salahh satu faktor yang paling penting bagi pertumbuhan dan pekembangan
50
anak tunagrahita. Dengan ada nya peran orang dan dukungan keluarga sebagai
keseharian terhadap anak sehingga anak tersebut dapat melakukan sesuatu untuk
peran orang tua dalam penyesuaian diri anak tunagrahita didapatkan data peran
orang tua dukungan materi, dukungan perhatian penerimaan orang tua, nasehat dan
yaitu ingin mandiri, memiliki keinginan sama dengan orang normal, interaksi
Menurut Nasution (1986) dalam Martsiswati (2014) orang tua adalah orang
yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam
kehidupan sehari-hari disebut bapak dan ibu, sehingga orang tua memiliki tanggung
bermasyarakat.
Setelah dilakukan penelitian tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang
telah diterima dari SLB Bina Anak Bangsa. Didapatkan data bahwa seluruh
responden memberikan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori bervariasi.
Diantara 24 responden dengan perilaku hidup bersih dan sehat baik sebanyak 9
orang (37,5%), yang memiliki kurang baik sebanyak 15 orang (62,5%). Perilaku
hidup bersih dan sehat merupakan salah satu kemampuan mendasar pada manusia
51
kesejahteraannya. Perilaku hidup bersih dan sehat pada anak tunagrahita dapat
kemandirian dalam melakukan perilaku hidup bersih dan sehat anak tunagrahita
waktu yang lama untuk mereka bisa mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-
hari. Menurut teori Effendi & Riza (2005) dalam Qurahman (2010), Perilaku hidup
sehat merupakan salah satu upaya yang penting dilakukan dalam menciptakan
kondisi lingkungan yang sehat, terutama anak sekolah dasar yang masih dalam
5.2.3. Hubungan Peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan peran orang tua
dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak tunagrahita. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Arfandi (2014) dengan judul
hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kemampuan perawatan diri pada
anak retardasi mental di SLB negeri ungaran, hasil penelitian ini signifikan antara
dukungan sosial keluarga dengan kemampuan perawatan diri pada anak retardasi
mental di SLB negeri ungaran. Sama juga dengan penelitian yang dilakukan
hasil penelitian ini signifikan ada nya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
melakukan kegiatan secara mandiri. Pelatihan dan bimbingan tersebut tidak hanya
didapatkan disekolah saja melainkan dari keluarga ataupun orang tua. Peran orang
tua baik dikarenakan mereka menyadari bahwa pentingnya perhatian orang tua
terhadap anak yang berkebutuhan khusus sangat dibutuhkan oleh anak dalam
tua yang kurang baik terhadap anak dikarenakan mereka terlalu sibuk dalam
pekerjaan nya dan cenderung anak di asuh oleh kakek dan nenek. Peran orang tua
yang kurang baik biasa nya memberikan kasi sayang kepada anak nya ketika ada
Perilaku hidup bersih yang baik pada anak tunagrahita tergangtung dari
peran orang tua dan keluarga dalam menanggapi sikap anak serta peran sekolah
bersih dan sehat yang kurang baik cenderung disebabkan kurang kemampuan anak
dalam menerima ajaran yang diberikan oleh orang tua, keluarga dan guru di
sekolah.
5.3. Keterbatasaan
ini,yang terjadi pada saat pengambilan data tidak ada nya pengamatan dan observasi
langsung pada responden tentang peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan