Anda di halaman 1dari 8

45

BAB V
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada 10 juni sampai dengan 12 juni 2017 di SLB

Bina Anak Bangsa pontianak. Metode pengumpulan data dengan menggunakan

kuisoner dan lembar observasi yang dibagikan kepada orang tua dan di observasi

ke anak sesuai karakteristik inklusi dari peneliti.

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Gambaran umum karakteristik responden

Pada penelitian ini metode pengumpulan data berdasarkan karakteristik

responden yaitu orang tua dan anak dengan tunagrahita. Orang tua yang menjadi

responden adalah orang tua yang anak nya bersekolah di SLB Bina Anak Bangsa

pontianak serta anak tersebut. Berdasarkan dari hasil pengumpulan data dilapangan

menggunakan kuisoner dan lembar observasi diperoleh karakteristik sampel dengan

jumlah 24 responden.

5.1.2. Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel atau penelitian dengan hasil ditribusi data frekuensi

sebagai berikut.

45
46

Tabel 5.1.3. Karakteristik Responden Terdiri Dari Usia Anak, Gender atau
Jenis Kelamin dan Pekerjaan Orang Tua di SLB Bina Anak Bangsa dengan
sampel (n=24) juli 2017.
No Variabel Jumlah Presentasse (%)

1 Usia anak

9-13 tahun 23 95,8%

6-8 tahun 1 4,2%

2 Perkerjaan

PNS 6 25

Swasta 15 62,5%

Tani/buruh 1 4,2%

Tidak bekerja 2 8,3%

3 Jenis kelamin

Laki-laki 16 66,7%

perempuan 8 33,3%

Sumber : Data Primer (2017)

Dari tabel di atas di dapatkan bahwa karakteristik responden paling banyak

adalah responden dengan usia 6-13 tahun berjumlah 23 responden (95,8%) dan

responden paling sedikit dengan jumlah 1 responden berusia 6-8 tahun (4,2%).

Mayoritas pekerjaan orang tua yang tertinggi dengan jumlah responden 15 (62%),

sedangkan pekerjaan yang terendah dengan jumlah responden 1 (4,2%)

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin anak yang berjenis kelamin laki-laki

berjumlah responden 16 (66,7%), jenis kelamin perempuan berjumlah responden 8

(33,3%).
47

Tabel. 5.1.4. Tabel Deskriptif Respon Terdiri dari Peran Orang Tua dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Jumlah Sampel (n=24) juli 2017.
Kelompok Jumlah Mean Std Minimum Maximum
Variabel data deviation
Peran 24 79,79 18,102 50 100
orang tua
Perilaku 24 55,00 15,604 30 90
hidup
bersih dan
sehat
Sumber : Data Primer (2017)

Tabel diatas menunjukan hasil distribusi data deskriptif dari peran orang tua

dengan nilai maksimum 100 dan minimum 50. Hasil distribusi deskriptif dari

perilaku hidup bersi dan sehat dengan nilai maksimum 90 dan minimum 30.

Tabel. 5.1.5. Tabel Frekuensi Peran Orang Tua di SLB Bina Anak bangsa
dengan sampel (n=24) juli 2017.

Peran orang tua N %


Baik 10 41,7%
Kurang baik 14 58,3%
Jumlah 24 100%
Sumber : Data Primer (2017)

Berdasarkan dari tabel diatas terlihat bahwa data distribusi frekuensi baik

sebanyak 10 orang (41,7%), yang memiliki kurang baik sebanyak 14 orang

(58,3%).
48

Tabel 5.1.6. Tabel Frekuensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SLB Bina
Anak bangsa dengan sampel (n=24) juli 2017.

Perilaku hidup bersih dan sehat N %


Baik 9 37,5%
Kurang baik 15 62,5%
Jumlah 24 100%
Sumber : Data Primer (2017)

Berdasarkan dari tabel diatas terlihat bahwa data distribusi frekuensi baik

sebanyak 9 orang (37,5%), yang memiliki kurang baik sebanyak 15 orang (62,5%).

5.1.7. Analisa Bivariat

Analisa bivariat penelitian ini menggunakan uji chi-square untuk

mengetahui ada atau tidak nya hubungan antara peran orang tua dengan perilaku

hidup bersih dan sehat.

Tabel. 5.1.7. Analisis Hubungan Peran Orang Tua dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di SLB Bina Anak bangsa dengan sampel (n=24) juli 2017.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Kurang
Peran Orang Tua Baik Baik Jumlah P
N % N % N %
Baik 1 10% 9 90% 10 100%
0,019
Kurang Baik 8 57,1% 6 42,9% 14 100%
Jumlah 9 37,5% 15 62,5% 24 100%
Sumber : Data Primer (2017)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sikap peran orang tua baik

sebanyak 10 orang, orang tua yang memiliki anak dengan perilaku hidup bersih dan

sehat baik sebanyak 1 orang (10%) dan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang

baik sebanyak 9 orang (90%). Sedangkan untuk peran orang tua yang kurang baik
49

sebanyak 14 orang, orang tua yang memiliki anak dengan perilaku hidup bersih dan

sehat baik 8 orang (57,1%) dan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang baik

sebnyak 6 orang (42,9%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa peran

orang tua kurang baik terhadap anak tunagrahita, dikarena orang tua sibuk pada

pekerjaan nya dan kurang memberikan perhatian kepada anak nya. Sedangkan

didapatkan data diatas bahwa peran orang tua kurang baik memiliki anak dengan

prilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebanyak 8 anak ini dikarenakan oleh

beberapa faktor antara lain anak mendapat pelajaran kemandirian disekolah dan

perhatian dari kakek dan nenek. Analisis lebih lanjut dilakukan dengan

menggunakan uji chi- square di peroleh nilai p sebesar 0,019 (p < 0,05) artinya ada

hubungan antara peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak

tunagrahita di SLB Bina Anak Bangsa Pontianak.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Peran Orang Tua

Setelah dilakukan penelitian tentang peran orang tua yang telah diterima

dari SLB Bina Anak Bangsa. Didapatkan data bahwa seluruh responden

memberikan peran orang tua dengan kategori bervariasi. Diantara 24 responden

didapatkan dengan peran orang tua baik sebanyak 10 orang (41,7%), yang memiliki

kurang baik sebanyak 14 orang (58,3%). Peran orang tua terhadap anak sangat

mempengaruhi sikap dan perilaku anak tersebut, terlebih pada anak tunagrahita

yang memang membutuhkan perhaian khusus dari orang sekitarnya dan juga

sebagai salahh satu faktor yang paling penting bagi pertumbuhan dan pekembangan
50

anak tunagrahita. Dengan ada nya peran orang dan dukungan keluarga sebagai

keseharian terhadap anak sehingga anak tersebut dapat melakukan sesuatu untuk

mewujudkan apa yang diinginkan nya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Ulfatusholiat dengan judul

peran orang tua dalam penyesuaian diri anak tunagrahita didapatkan data peran

orang tua dukungan materi, dukungan perhatian penerimaan orang tua, nasehat dan

pengasuhan dibutuhkan upaya penyesuaian diri pada anak tunagrahita di antaranya

yaitu ingin mandiri, memiliki keinginan sama dengan orang normal, interaksi

sosial, memiliki kontrol diri, serta percaya diri.

Menurut Nasution (1986) dalam Martsiswati (2014) orang tua adalah orang

yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam

kehidupan sehari-hari disebut bapak dan ibu, sehingga orang tua memiliki tanggung

jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai

tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan

bermasyarakat.

5.2.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Setelah dilakukan penelitian tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang

telah diterima dari SLB Bina Anak Bangsa. Didapatkan data bahwa seluruh

responden memberikan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori bervariasi.

Diantara 24 responden dengan perilaku hidup bersih dan sehat baik sebanyak 9

orang (37,5%), yang memiliki kurang baik sebanyak 15 orang (62,5%). Perilaku

hidup bersih dan sehat merupakan salah satu kemampuan mendasar pada manusia
51

dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kesehatan dan

kesejahteraannya. Perilaku hidup bersih dan sehat pada anak tunagrahita dapat

mengantarkan anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mencapai

kemandirian dalam melakukan perilaku hidup bersih dan sehat anak tunagrahita

masih mengalami kesulitan, sehingga mereka memerlukan diajarkan memerlukan

waktu yang lama untuk mereka bisa mandiri dalam melakukan kegiatan sehari-

hari. Menurut teori Effendi & Riza (2005) dalam Qurahman (2010), Perilaku hidup

sehat merupakan salah satu upaya yang penting dilakukan dalam menciptakan

kondisi lingkungan yang sehat, terutama anak sekolah dasar yang masih dalam

tahap pertumbuhan dan perkembangan.

5.2.3. Hubungan Peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat

pada anak tunagrahita

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan peran orang tua

dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak tunagrahita. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Arfandi (2014) dengan judul

hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kemampuan perawatan diri pada

anak retardasi mental di SLB negeri ungaran, hasil penelitian ini signifikan antara

dukungan sosial keluarga dengan kemampuan perawatan diri pada anak retardasi

mental di SLB negeri ungaran. Sama juga dengan penelitian yang dilakukan

Mbunga (2015) dengan judul hubungan dukungan keluarga dengan tingkat

kemandirian activity daily living (ADL) pada Tunagrahita di kabupaten pohuwato,

hasil penelitian ini signifikan ada nya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat

kemandirian activity daily living (ADL) pada Tunagrahita di Kabupaten Pohuwato.


52

Anak tunagrahita membutuhkan pelatihan dan bimbingan agar dapat

melakukan kegiatan secara mandiri. Pelatihan dan bimbingan tersebut tidak hanya

didapatkan disekolah saja melainkan dari keluarga ataupun orang tua. Peran orang

tua baik dikarenakan mereka menyadari bahwa pentingnya perhatian orang tua

terhadap anak yang berkebutuhan khusus sangat dibutuhkan oleh anak dalam

mengerjakan sesuatu tergantung tingkat kemandirian nya. Sedangkan peran orang

tua yang kurang baik terhadap anak dikarenakan mereka terlalu sibuk dalam

pekerjaan nya dan cenderung anak di asuh oleh kakek dan nenek. Peran orang tua

yang kurang baik biasa nya memberikan kasi sayang kepada anak nya ketika ada

waktu luang buat anak nya.

Perilaku hidup bersih yang baik pada anak tunagrahita tergangtung dari

peran orang tua dan keluarga dalam menanggapi sikap anak serta peran sekolah

dalam memberikan metode pembelajaran pada anak. Sedangkan perilaku hidup

bersih dan sehat yang kurang baik cenderung disebabkan kurang kemampuan anak

dalam menerima ajaran yang diberikan oleh orang tua, keluarga dan guru di

sekolah.

5.3. Keterbatasaan

Setelah melakukan penelitian masih terdapat keterbatasan dalam penelitian

ini,yang terjadi pada saat pengambilan data tidak ada nya pengamatan dan observasi

langsung pada responden tentang peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan

sehat yang di berikan kepada anak.

Anda mungkin juga menyukai