Anda di halaman 1dari 2

1.

Perbedaan kosmetika medik, kosmetik, dan obat


- Kosmetika medik : paduan antara kosmetik dan obat (pharmaceutical). Kosmetika yang
digunakan sebagai obat selain sebagai alat untuk memperindah diri.
- Kosmetik : Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan
rongga mulut, untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan,
melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit
- Obat : Obat merupakan zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit
serta pemulihan dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya.

2. Zat Aktif pada kosmetika medik dan fungsinya


- Klindamisin : penggunaan klidamisin pada perawatan kulit wajah berfungsi sebagai antibiotik
yang membunuh propionibacterium acnes. Propionibacterium ini termasuk jenis koloni
bakteri yang secara normal hidup pada kulit. Namun, ia akan tumbuh pesat ketika pori-pori
kulit tersumbat dan mengeluarkan suatu zat iritan yang dapat mengiritasi kulit dan akhirnya
menimbulkan jerawat
- Hidrokuinon : Hidrokuinon telah terbukti sangat ampuh memperbaiki warna kulit
(bleaching). Hidrokuinon bekerja dengan cara memecah zat melanin (pewarna kulit).
Hidrokuinon termasuk senyawa fenol aromatik yang sangat gampang teroksidasi dan berubah
warna. Ciri kosmetik yang mengandung hidorkuinon biasanya harus disimpan dalam lemari
es, untuk menghindari hidrokuinon teroksidasi dan berubah warna menjadi coklat. Krim yang
mengandung hidrokuinon umumnya merupakan krim malam, karena kulit wajah yang diolesi
hidrokuinon menjadi lebih sensitif terhadap sinar UV. Menurut standar terapi dari World
Health Organization (WHO), hidorkuinon direkomendasikan bersama asam retinoat dan obat
golongan steroid untuk pengobatan flek hitam pada wajah (melasma).
- Deksametason : mengurangi peradangan atau inflamasi. Krim wajah yang mengandung asam
retinoat dan atau hidrokuinon, sering membuat kulit wajah berwarna merah atau terkesan
mengelupas. Deksametason berfungsi meredam atau mengurangi efek samping dari
pemakaian hidorkuinon dan asam retinoat tersebut.

3. Zat tambahan pada kosmetik dan fungsinya


- Solvent (pelarut) : bahan yang berfungsi sebagai zat pelarut seperti air, alkohol, eter, dan
minyak. Bahan yang dilarutkan dalam zat pelarut terdiri atas 3 bentuk yaitu padat, cair, dan
gas
- Emulsier (pencampur) : bahan yang memungkinkan dua zat berbeda jenis dapat menyatu,
misalnya lemak atau minyak dengan air menjadi satu campuran merata (homogen).
Emulgator umumnya memiliki sifat menurunkan tegangan permukaan antara dua cairan
(surfactant). Contoh emulgator yaitu lilin lebah, lanolin, alkohol atau ester asam-asam lemak.
- Preservative (pengawet) : untuk meniadakan pengaruh kuman-kuman terhadap kosmetika
sehingga kosmetika tetap stabil dan tidak cepat kadaluwarsa. Bahan pengawet yang aman
digunakan biasanya yang bersifat alami. Bahan pengawet untuk kosmetika dapat
menggunakan senyawa asam benzoat, alkohol, formaldehida dan lain-lain. Jenis pengawet
kimia efeknya pada kulit seringkali tidak baik. Untuk mengetahui efek yang ditimbulkan,
penggunaan kosmetik sebaiknya dicoba dulu misalnya pada kulit di belakang telinga.
- Adhesive (pelekat) : bahan yang biasanya terdapat dalam kosmetika seperti bedak, dengan
maksud agar bedak dapat dengan mudah melekat pada kulit dan tidak mudah lepas. Bahan
pelekat dalam bedak antara lain menggunakan Zinc stearat dan magnesium stearate
- Astringent (pengencang) : bahan pengencang yang mempunyai daya untuk mengerutkan dan
menciutkan jaringan kulit. Bahan pengencang biasanya menggunakan zat-zat yang bersifat
asam lemah dalam kadar rendah, alkohol dan zat-zat khusus lainnya.
- Absorbent (penyerap) : bahan penyerap mempunyai daya mengabsorbsi cairan, misalnya
kalsium karbonat dalam bedak yang dapat menyerap keringat di wajah.
- Desinfektan : untuk melindungi kulit dan bagian-bagian tubuh lain terhadap pengaruh-
pengaruh mikroorganisme. Desinfektan dalam kosmetika sering menggunakan ethyl alkohol,
propil alkohol, asam borat fenol, dan senyawa-senyawa amonium kuaterner.

Anda mungkin juga menyukai