Luthfiar Laeis
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
This study analyzed the Sinjab language, one of language varieties which called as slang
which exists in the urban area of Batang Regency. This study discussed the form of Sinjab
language, the using factors and its objective. This study used the sociolinguistic approach.
Methodological approach that used was qualitative descriptive with collecting data method.
The result of the study was the Sinjab vocabulary which consists of the original and deriva-
tive Sinjab language. Sinjab language was used when a group of people are talking about the
things that do not want to be known by another people, so the use of Sinjab language is to
conceal the speech.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6315
Gedung B1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: fiar2488@gmail.com
Lutfiar Laeis / Jurnal Sastra Indonesia 1 (2) (2012)
2
Lutfiar Laeis / Jurnal Sastra Indonesia 1 (2) (2012)
3
Lutfiar Laeis / Jurnal Sastra Indonesia 1 (2) (2012)
kapan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. lah contoh kosakata Bahasa Sinjab yang dibentuk
Dilihat dari bentuknya, kosakata yang di- dari kata berawal vokal.
ciptakan sendiri ini tidak memiliki pola, hanya ayu : a + yu > yau >> yangku
berupa kata baru yang memiliki sedikit unsur dari apik : a + pik > paik >> pangik
maknanya seperti kata longsong dari kata songo ayam : a + yam >yaam >> yangkam
yang berarti sembilan, njis dari kata siji yang be- irung : i + rung > riung>> ringkung
rarti satu, dan kata yangkar dari kata anyar yang
berarti baru. Kosakata Bahasa Sinjab yang paling ba-
Beberapa kosakata asli adalah warisan dari nyak berasal dari Kosakata bahasa Jawa berawal
penutur terdahulu, yaitu kosakata yang umum di- konsonan yang mengalami mengalami modifi-
pakai seperti kata untuk menunjukkan arah mata kasi atau melalui proses pembentukan. Proses
angin seperti utara dan selatan, kata untuk me- pembentukannya cukup beragam, yaitu dengan
nunjukkan ragam warna seperti hijau dan biru, cara menambahkan sisipan, menukar posisi kon-
kata untuk menunjukkan ragam hitungan seper- sonan, dan menukar posisi konsonan dengan me-
ti satu dan seratus, dan kata sifat seperti bagus, nambah sisipan.
baru, dan jelek. Pembentukan Kosakata Bahasa Sinjab
Adanya perkembangan zaman, bukan ti- kedua yang paling banyak adalah dengan me-
dak mungkin jika menemui kosakata yang belum nambahkan sisipan -asg-. Pembentukan ini juga
ada bentuk Sinjabnya seperti mengirim SMS atau dapat kita temui pada bahasa pergaulan lain. Di
berinternet. Bila hal itu terjadi beberapa kemung- Kediri dan Solo, penulis menemukan bentuk san-
kinan yang terjadi adalah menciptakan kata baru di dengan menambahkan sisipan -ars-. Di tahun
atau memodifikasi kata itu. Bahasa Sinjab asli 70-an juga pernah ditemui bentuk penyisipan lain
yang merupakan kosakata baru di antaranya ada- yaitu -fo-. Bentuk penyisipan -asg- pada Bahasa
lah sremengkes dari kata SMS dan nyenget dari kata Sinjab misalnya:
ngenet atau berinternet. sego : seg + asg + o > segasgo
Beberapa kata bahasa Sinjab asli yang da- mejo : mej + asg + o > mejasgo
pat ditemukan di antaranya: bebek : beb + asg + ek > bebasgek
BS BJ BI kebo : keb + asg + o > kebasgo
njis :siji satu minggu: mingg+asg+gu > minggasgu
rekong loro dua gedhe : gedh + asg + e > gedhasge
ketapang papat empat cedhak : cedh + asg + ak > cedhasgak
sak lub sepuluh sepuluh driji : drij + asg + i > drijasgi
mbarut turu tidur Selain sisipan -asg-, sisipan -ask- juga bany-
trombet dompet dompet ak dipakai dalam Bahasa Sinjab. Variasi bentuk
mbeyak polisi polisi sisipan ini dilakukan ketika menemui kata-kata
tringgul kidul selatan yang kurang enak dilafalkan jika disisipi bentuk
taiwan wetan timur -asg-.
crembak becak becak wingi : wing + ask + i > wingaski
orkes seket lima puluh jumat : jum + ask + at > jumaskat
patrem meteng hamil wereng: wer + ask + eng> weraskeng
trevel : trev + ask + el > trevaskel
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa se- hape : hap + ask + e > hapaske
lain bahasa Sinjab asli, bahasa Sinjab juga terdiri Menukar Posisi Konsonan
dari kosakata bentukan. Berdasar pengamatan Pembentukan lain yaitu dengan menukar
peneliti, bahasa Sinjab bentukan dibagi menjadi posisi konsonan suku kata pertama dengan kon-
tiga macam pembentukan, yaitu (1) Kosakata sonan suku kata kedua. Hal ini ditemukan pada
yang dibentuk dari bentuk dasar berawal vokal, kata yang memiliki dua suku kata. Bisaanya ber-
(2) Kosakata yang dibentuk dari bentuk dasar be- pola KVK (Konsonan Vokal Konsonan). Kata-
rawal konsonan, dan (3) Kosakata yang dibentuk kata itu yaitu:
dari bentuk berimbuhan. metu : me + tu > temu
Kosakata dari Bentuk Dasar Berawal Vo- penak : pe + nak > nepak
kal yakin : ya + kin > kayin
Kata tunggal berawal vokal dibentuk den- warung : wa + rung > rawung
gan cara menukar posisi fonem pertama dengan poso : po + so > sopo
fonem kedua kemudian menyisipkan partikel be-
rupa fonem nasal dan betuk lain. Berikut ini ada- Cara pembentukan ini merupakan variasi
4
Lutfiar Laeis / Jurnal Sastra Indonesia 1 (2) (2012)
5
Lutfiar Laeis / Jurnal Sastra Indonesia 1 (2) (2012)
Ketika melakukan perintah kepada Tesi, itu dengan Bahasa Sinjab pula. Efek yang terja-
Adit menyadari posisi Tesi pada saat itu tidak ikut di ketika orang-orang di sekitar yang mendengar
minum ciyu bersama teman-temannya. Maka pembicaraan itu adalah sama sekali tidak meres-
untuk menghaluskan bentuk perintah itu, Adit pon, baik dengan menengokkan kepala ataupun
memakai bahasa Sinjab dilihat dari kalimat,”Tes, memerhatikan keduanya.
engkak lanjuk luntung ho!”. Faktor pemakaian bahasa Sinjab dapat di-
Pada konteks di atas Tesi pada mulanya lihat dari tiga hal, yaitu berdasar isi ujaran, pe-
menolak untuk melakukan permintaan Adit di- serta tutur, dan tempat dan situasi percakapan.
lihat dari kalimat ’moh ah!’ yang tidak memakai Berikut ini adalah salah satu konteks yang dipen-
bahasa Sinjab. Pemilihan bahasa bukan Sinjab garuhi oleh peserta tutur.
yang dilakukan Tesi ini bertujuan untuk menun- KONTEKS: KETIKA HENDAK KE
jukkan bahwa dia ’bukan’ siapa-siapa Adit, kare- WARUNG, MALIKI BERTEMU DENGAN
na Adit pada saat itu tidak ikut minum ciyu pada PUNGKRING DI DEPAN RUMAH PUNG-
saat itu. KRING. MALIKI BERMAKSUD MENAN-
Menanggapi hal itu, Adit mencoba me- YAKAN PERIHAL PAKAIAN PUNGKRING
rayu lagi dengan menawarkan rokok (Ngko tak YANG RAPI
wehi padas). Kata ’padas’ yang merupakan ben- Maliki : Kasmat ning ndi, Nda? Isuk-isuk wis
tuk Sinjab dari ’rokok’ dipakai Adit untuk tetap rapi temen.
menjaga nilai pertemanan mereka. Jika pada tu- (Berangkat ke mana, Mas? Pagi-pagi
turan-tuturan Tesi yang selanjutnya masih men- sudah rapi sekali.)
gandung unsur Sinjab berarti Adit berhasil mem- Pungkring : Mbanyut ra ho!
bawa masuk nilai itu ke dalam diri Tesi. Dilihat (Berangkat kerja lah!)
dari kalimat ’Hamite ra’ sudah menunjukkan Maliki : Cemet ah, stil nemen kayin.
bahwa Tesi sudah ikut masuk di dalam sebuah (Gila,sungguh keren sekali.)
ikatan persaudaraan itu. Pungkring : Rimbu, Nda. Nek orak stil yo disengeni
KONTEKS: SEORANG PEMUDA MENAN- Kepsek!
YAKAN NOMER TOGEL YANG KELUAR (Guru, Mas. Kalau tidak rapi nanti
TADI MALAM KEPADA REKANNYA DI dimarahin Kepala Sekolah.)
SEBUAH WARUNG KOPI. Maliki : Martandos gueros!
Jibor : wongkere tremune rimpo, nda? (Okelah!)
(Nomer yang keluar berapa?) Pungkring : Wongke pak ning ndi?
Ndei : Mpos? (Kamu mau ke mana?)
(Apa?) Maliki : Yimbasa, ngewangi si Mak.
Jibor : Wongker! Wongkere rimpo? (Biasa, membantu ibu.)
(Nomer! Nomernya berapa?)
Ndei : Engkak rongkak treng. Konteks di atas bercerita tentang Maliki
(Saya nggak tahu.) yang sedang menuju ke warung ibunya. Di ten-
Jibor : Jarene sih Milang njis. gah perjalanan ia melintas di depan rumah Pung-
(Katanya sih lima satu.) kring dan melihatnya sudah rapi di teras rumah.
Ndei : Wongkere wung tremu rongkak? Layaknya bahasa pergaulan yang lain, bahasa
(Nomer kamu keluar tidak?) Sinjab di Batang juga dipakai ketika seseorang
Jibor : Rongkak. bertemu atau sekadar menyapa kawan yang su-
(Tidak.) dah akrab. Seperti halnya yang di lakukan Mali-
ki dan Pungkring, terlihat pada kalimat pertama
Dilihat dari segi norma maupun agama, yang berbunyi ’pak kasmat ning ndi, nda?’ yang
judi adalah tindakan yang tidak baik dilakukan, berarti ’berangkat ke mana, mas?’.
apalagi secara hukum termasuk tindakan pelang- Melihat kawannya sedang melintas dan
garan. Melihat hal itu, apalagi jika pembicaraan bertanya ’berangkat ke mana?’, Pungkring menja-
mengenai judi dilakukan di tempat umum, pasti wab dengan kalimat berbahasa Sinjab ’berangkat
akan menimbulkan respon negatif dari masyara- kerja lah’. Pemilihan bahasa Sinjab yang dilaku-
kat. Maka dari itu, ketika Jibor hendak menanya- kan Pungkring cukup tepat untuk kondisi seperti
kan nomer togel yang keluar, ia memakai Bahasa itu karena dalam konteks seperti ini isi dari dia-
Sinjab agar tidak diketahui oleh orang-orang di log tidaklah penting. Dengan ikut memasukkan
dalam maupun disekitar warung. unsur bahasa Sinjab, Pungkring sudah melaku-
Ndei, sebagai petutur dalam konteks di kan upaya untuk tetap menjaga kesolidaritasan
atas, merespon dengan menjawab pertanyaan pertemanan mereka.
6
Lutfiar Laeis / Jurnal Sastra Indonesia 1 (2) (2012)
Perbedaan profesi yang disadari oleh kedu- Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan Kebu-
annya dapat menyebabkan kesenjangan sosial. dayaan. Jakarta: Visipro.
Hal itu dihilangkan dengan penggunaan bahasa Rahardi, Kunjana.2010. Kajian Sosiolinguistik: Ihwal
Sinjab. Bagi Maliki, meskipun Pungkring seorang Kode dan Alih Kode. Bogor: Ghalia Indonesia.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi.2010.
guru bukan jadi alasan untuk tetap berteman den-
Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yo-
gan dirinya yang masih menganggur. Bagi Pung- gyakarta: Pustaka Pelajar
kring, tetep memakai bahasa Sinjab merupakan
jalan agar tidak terjadi kesenjangan dalam perte-
manan mereka.
SIMPULAN
Berdasar proses pembentukannya bahasa
Sinjab dibagi menjadi dua, yaitu bahasa Sinjab
asli dan bahasa Sinjab bentukan. Bahasa Sinjab
asli berisi kosakata yang diciptakan sendiri oleh
penutur Sinjab. Bahasa Sinjab bentukan berisi ko-
sakata bahasa Sinjab yang dibentuk dari bahasa
Jawa ngoko yang dimodifikasi. Kosakata bahasa
Sinjab bentukan dibagi atas tiga macam, yaitu (1)
kosakata yang dibentuk dari bentuk dasar bera-
wal vokal, (2) kosakata yang dibentuk dari bentuk
dasar berawal konsonan, dan (3) kosakata yang
dibentuk dari bentuk berimbuhan. Ada empat
cara pembentukan dari kosakata yang dibentuk
dari bentuk dasar berawal konsonan, yaitu (1)
menambahan sisipan, (2) menukar posisi konso-
nan, (3) menukar posisi konsonan dan menam-
bah sisipan, dan (4) pengurangan fonem.
Tujuan memakai bahasa Sinjab yaitu (1)
merahasiakan tuturan, (2) menciptakan suasana
persaudaraan di antara peserta tutur, (3) mengha-
luskan bentuk-bentuk umpatan, (4) menghalus-
kan bentuk-bentuk perintah, serta (5) menegas-
kan inti dari konteks tuturan.
Beberapa faktor yang memengaruhi pe-
makaian bahasa Sinjab adalah (1) isi tuturan,
(2) peserta tutur, dan (3) situasi dan tempat ter-
jadinya tuturan. Bahasa Sinjab dipakai ketika
penutur Sinjab sedang membicarakan hal tabu
di tempat umum, membicarakan sesuatu yang
bersifat rahasia, juga ketika si peserta tutur ingin
menghadirkan nilai kedekatan dan persaudaraan.
Penelitian ini diharapkan bisa dikembang-
kan lagi oleh peneliti lain, terutama dalam bi-
dang histori, morfologi dan fonologinya. Hasil
penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan atau rujukan untuk mengamati
gejala sosial masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolin-
guistik Perkenalan Awal Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kesuma, Tri Mastoyo Jati.2007. Pengantar (Metode)
Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvati-
books.
Ohoiwutun, Paul. 1997. Sosiolinguistik: Memahami