Karya Monumental Umat Islam Dalam Ipteks
Karya Monumental Umat Islam Dalam Ipteks
Disusun Oleh:
KELOMPOK I
1. Reva Melani Arsad
2. Cicin S Kodu
3. Sindi Rafliani Harun
4. Nur Fitria I Nasir
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Kelompok I
A. Pendahuluan
Sebagai umat Islam yang taat dalam memenuhi perintah-perintah
agama Islam sesuai dengan Al-quran dan hadist-hadist, maka wajib
hukumnya bagi umat Islam untuk mennutut ilmu setinggi-tingginya baik
itu ilmu pengetahuan dalam teknologi, sosial, dan agama. Sekarang ini
banyak masyarakat umum yang hanya mengerti bahwa selama ini yang
menemukan pengetahuan-pengetahuan tinggi adalah bangsa Eropa, tetapi
sebenarnya adalah tokoh-tokoh Islam pada masa itu.
Dalam bahasa Arab, pengetahuan digambarkan dengan istilah al-
ilm, diambil dari kata ‘alamah, yang berarti “tanda”, “simbol”, atau
”lambang”, yang dengannya sesuatu itu dapat dikenal. Tapi alamah juga
berarti pengetahuan, lencana, karakteristik, petunjuk dan gejala.
Karenanya ma’lam (ma’alim) berarti juga petunjuk jalan, Dapat dikatakan
bahwa ilmu pengetahuan dianggap dapat menunjukkan jalan menuju
kesejahteraan dan juga menerangi kehidupan umat manusia, yang jika
Berjaya ilmu pengetahuan maka sejahteralah kehidupan pada saat itu,
apabila ilmu pengetahuan tidak berkembang maka kehidupan akan
menjadi tertutup, primitif dan tidak berkembang pula.
Islam pernah mengalami kejayaan di dalam ilmu pengetahuan di
masa lalu, Tokoh-tokoh Islam pada masa itu sangat membawa agama
Islam pada masa kejayaan yang sangat tinggi. Pada masa Napoleon
Bonaparte ke Mesir agama Islam mulai jatuh, dan ilmu pengetahuan-
pengetahuan yang sebelumnya ditemukan oleh tokoh-tokoh Islam
dilanjutkan oleh bangsa-bangsa Eropa, sehingga yang terkenal sebagai
para penemu adalah bangsa Eropa. Dan hal ini menandai kemunduran
pengembangan ilmu pengetahuan dalam umat islam.
ُ اْل َ ْر
ض َو َم ن ْ ف ِ ي ِه َّن ۚ ب َ ْل ْ ت َو ُ او ا
َ ت ال س َّ َمِ َ ق أ َ هْ َو ا َء ه ُ مْ ل َ ف َ سَ د َ ْ َو ل َ ِو ا ت َّ ب َ َع ال
ُّ ح
أ َت َي ْ ن َا ه ُ ْم ب ِ ذِ كْ ِر هِ مْ ف َ هُ ْم ع َ ْن ذِ كْ ِر هِ ْم مُ ع ْ ِر ضُ و َن
“Andai kata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah
langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami
telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka
berpaling dari kebanggaan itu.” (QS. Al-Mukminun [23] : 71)
Tetapi hal di atas tidak terjadi. Malah banyak muslim yang lebih
bangga hidup berpedoman kepada berbagai sumber kebanggaan selain
daripada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Mereka bangga dengan berbagai
kitab karya manusia. Ada yang lebih bangga dengan kitab warisan nenek
moyangnya yang bukan Islam. Ada yang membanggakan kitab produk
kaum kuffar Eropa. Ada yang membanggakan kitab lokal-tradisional suku
atau bangsanya yang bukan berpedoman kepada Kitabullah. Dan banyak
lagi lainnya. Padahal Allah sudah memperingatkan apa yang bakal terjadi
jika mereka meninggalkan sumber kebanggaan yang berasal dari Allah
dan Sunnah Nabi Muhammad. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa penyebab kemunduran kaum muslin saat ini terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ada empat hal, yakni rasa
pesimis, rendah diri, cepat putus asa, dan jauh dari kitab suci Al-quran dan
As-sunah. Keempat hal ini alangkah baiknya untuk kita hindari bersama,
agar umat muslim dapat kembali meraih masa kejayaannya, dalam hal ini
kejayaan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
تَ ُكونُ النُّب َُّوة ُ فِي ُك ْم َما شَا َء هللاُ أ َ ْن ت َ ُكونَ ث ُ َّم َي ْرفَعُ َها ِإذَا شَا َء أ َ ْن َي ْرفَ َع َها ث ُ َّم تَ ُكونُ ِخالَفَةٌ َعلَى
ِم ْن َهاجِ ال ُّنب َُّوةِ فَتَ ُكونُ َما شَا َء هللاُ أ َ ْن ت َ ُكونَ ث ُ َّم يَ ْرفَعُ َها إِذَا شَا َء هللاُ أَ ْن يَ ْرفَعَ َها ث ُ َّم ت َ ُكونُ ُم ْل ًكا َعاضًّا
فَيَ ُكونُ َما شَا َء هللاُ أ َ ْن يَ ُكونَ ث ُ َّم يَ ْر َفعُ َها إِذَا شَا َء أ َ ْن يَ ْرفَعَ َها ث ُ َّم ت َ ُكونُ ُم ْل ًكا َجب ِْريَّةً فَت َ ُكونُ َما شَا َء هللاُ أَ ْن
َ ت َ ُكونَ ث ُ َّم يَ ْرفَعُ َها إِذَا شَا َء أ َ ْن يَ ْرفَعَ َها ث ُ َّم ت َ ُكونُ ِخالَفَةً َعلَى ِم ْن َهاجِ النُّب َُّوةِ ث ُ َّم
َس َكت
E. Penutup
Kaum muslimin, pernah memiliki kejayaan di masa lalu. Masa di
mana Islam menjadi trendsenter sebuah peradaban. Peradaban yang
dibangun untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini. Masa
kejayaan itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam,
yakni Daulah Khilafah Islamiyah di Madinah. Di masa Khulafa as-
Rasyiddin ini Islam berkembang pesat.