LANDASAN TEORI
Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling terhubung
satu sama lain dengan menggunakan suatu protokol komunikasi melalui media
komunikasi sehingga dapat berbagi file, informasi, aplikasi, dan juga berbagi
penggunaan perangkat keras seperti printer, scanner, hardisk, dan lain-lain (Odom,
2005). Untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya
diperlukan berbagai macam media komunikasi seperti kabel, gelombang radio, saluran
telepon, satelit, maupun serat optik .
Pada gambar 2.1, digambarkan ada terdapat tiga komputer dan sebuah server yang
terhubung ke switch, kemudian server tersebut terhubung ke sebuah printer dan
sebuah router yang terhubung ke internet melalui WAN (Wide Area Network).
Di dalam manajemen jaringan ada terdapat beberapa aktivitas yang terjadi, seperti
administrasi jaringan, maintenance atau pemeliharaan jaringan, manajemen
performansi, manajemen keamanan dan lain-lain. The International Organization for
Standarization (ISO) mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan
fungsi dan proses manajemen jaringan yang dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Proses yang ada pada sub bagian aspek manajemen jaringan
Aspek Manajemen Jaringan Penjelasan
Network Installation Berhubungan dengan pelaksanaan proses instalasi
pada suatu jaringan, misalnya ketika ada suatu
komponen baru yang ditambahkan ke dalam jaringan
Network Repair Berhubungan dengan proses perbaikan atau reparasi
pada jaringan
Network Test Berhubungan dengan proses pengetesan atau uji coba
pada jaringan
Network Planning & Design Proses perencanaan dan perancangan jaringan
Fault Management Berhubungan dengan pendeteksian, dan proses
restorasi service atau komponen yang mengalami eror
Lanjutan Tabel 2.1 Proses yang ada pada sub bagian aspek manajemen jaringan
Configuration Management Berhubungan dengan proses konfigurasi di dalam
jaringan
Security Management Berhubungan dengan proses penanganan keamanan
dalam jaringan, misalnya proses pengalokasian
privilege kepada user yang berhak mengakses
jaringan
Accounting Management Berhubungan dengan proses administrasi biaya yang
diperlukan dalam pengembangan jaringan dan
melakukan pengalokasian biaya
Inventory Management Berhubungan dengan proses manajemen komponen
jaringan yang ada, meliputi penentuan apa yang harus
ada di dalam jaringan, dan perawatan komponen
jaringan yang ada
Data Gathering & Analysis Berhubungan dengan proses pengumpulan dan
penganalisisan data pada jaringan
Traffic Management / Berhubungan dengan optimasi performansi dari suatu
Performance Management jaringan
Dari tabel 2.1, monitoring jaringan masuk ke dalam aspek Traffic Management /
Performance Management. Tujuan utama dari traffic management adalah untuk
melakukan measurement atau pengukuran dan menjaga kinerja dari berbagai aspek
yang menentukan baik tidaknya suatu jaringan (Ding, 2009). Dengan melakukan hal
tersebut diharapkan kinerja jaringan bisa dijaga di dalam batas yang dapat ditolerir. Di
dalam melakukan pengukuran akan dilakukan proses pengumpulan data-data statistik
jaringan, seperti penggunaan traffic data, delay pada jaringan, dan network
availability. Data-data tersebut yang harus dijaga agar tetap sesuai dengan kondisi
waktu yang ada. Terdapat dua tahapan utama di dalam manajemen performansi.
Tahapan pertama yaitu proses pengumpulan data, dan tahapan kedua adalah proses
analisis dari hasil data yang didapat.
komponen yang terdapat di dalam jaringan tersebut seperti hubs, switch, bridges,
routers, gateways, dan lain-lain. Tugas utama dari sebuah sistem manajemen jaringan
adalah melakukan pengelolaan terhadap komponen-komponen tersebut, dengan cara
mendapatkan informasi tertentu dari komponen jaringan tersebut.
Monitoring jaringan merupakan bagian dari manajemen jaringan. Hal yang menjadi
dasar dari konsep manajemen jaringan adalah tentang adanya manajer atau perangkat
yang melakukan manajemen dan agen atau perangkat yang dimanajemen.
Monitoring jaringan merupakan tugas yang sulit dan merupakan tugas yang sangat
penting bagi seorang administrator jaringan. Seorang adminstrator jaringan selalu
berusaha untuk menjaga kelancaran operasi jaringan. Jika jaringan mengalami
penurunan kualitas dalam jangka waktu yang singkat saja akan menyebabkan
penurunan produktivitas dalam sebuah perusahaan. Dalam hal monitoring jaringan
dituntut agar bersifat proaktif daripada reaktif, administator perlu memonitor lalu
lintas dan kinerja dari jaringan dan memastikan tidak terjadi pelanggaran keamanan
dalam jaringan.
Monitoring dalam hal ini merupakan proses pengumpulan data dari berbagai
sumber yang dilakukan secara real time. Tahapan monitoring secara garis besar dibagi
menjadi tiga tahap yaitu:
1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring
2. Proses di dalam analisis data monitoring
3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring
A service A service
Keseluruhan proses dapat dilihat pada gambar. Sumber data dapat berupa
network traffic, informasi mengenai hardware, dan lain sebagainya. Proses dalam
analisis data dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data yang telah terkumpul atau
bisa juga berupa manipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan.
Sedangkan tahap menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi yang berguna
di dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap sistem yang sedang berjalan
dapat berupa sebuah tabel, gambar, kurva, atau animasi.
Aksi yang terjadi diantara proses-proses dalam sebuah sistem monitoring adalah
berbentuk service, yaitu proses yang berjalan secara terus-menerus berjalan dalam
interval waktu tertentu. Proses-proses yang ada di dalam suatu sistem monitoring
dimulai dari pengumpulan data seperti network traffic, hardware information, dan lain-
lain yang kemudian data tersebut akan dianalisis pada proses analisis data dan kemudian
data tersebut akan ditampilkan.
Suatu jaringan komputer dapat dimonitor jika antara entitas manajemen dan agen
terjadi komunikasi. Agar entitas manajemen dan agen dapat saling berkomunikasi,
maka dibutuhkan kesamaan protokol antara manajer dan agen tersebut. Beberapa
contoh protokol yang dapat digunakan antara lain Simple Network Management
Protocol (SNMP) dan Common Management Information Protocol (CMIP).
maka protokol ini sangat sesuai digunakan untuk aplikasi sistem monitoring yang
dibuat pada tugas akhir ini. SNMP sekarang ini terdiri dari tiga versi yaitu SNMP v2,
SNMP v2c, dan yang terakhir adalah SNMP v3.
2.4.1. Manajer
Fungsi lain dari manajer adalah untuk menangani traps dan response yang
dikirimkan oleh agen. Kebanyakan manajer SNMP terletak di dalam NMS yang
bersangkutan. Berikut adalah beberapa fungsi yang dimiliki oleh manajer:
Melakukan pengambilan dan pengesetan nilai dari suatu instance object
Menerima notifikasi yang dikirimkan oleh agen
Melakukan pertukaran informasi dengan manajer lainnya
MIB adalah kumpulan data-data informasi manajemen yang diperoleh yang kemudian
diorganisasikan dalam suatu struktur data. Struktur ini bersifat hirarki dan memiliki
aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola dan
ditetapkan dengan mudah. Setiap data memiliki nilai dan dan identitas yang unik.
Nilai setiap data harus sesuai dengan jenis dari data tersebut. Sebuah aplikasi
manajemen jaringan melakukan monitoring dengan melihat dan mengubah nilai dari
data-data yang diperoleh. MIB bukanlah merupakan suatu database. MIB hanyalah
cara pengelompokan data secara logis sehingga mudah untuk dipahami (McGinnis,
1997).
Dalam SNMP, data informasi manajemen disebut object dan tipe data disebut
sintaks. Tipe data yang paling mendasar dalam SNMP adalah integer atau octet string.
Untuk memberikan identitas unik pada setiap MIB, maka International Organization
for Standarization (ISO) dan International Telegraph and Telephone Consultative
Committee (CCITT) menetapkan sebuah struktur informasi yang berbentuk diagram
pohon yang dapat dilihat pada Gambar 2.4. Pada diagram pohon ini, setiap objek
dibuat memiliki nama unik berupa sederet bilangan asli yang dipisahkan oleh titik.
Sebagian besar aktifitas MIB saat ini merupakan bagian dari cabang ISO yang
didefinisikan oleh ID 1.3.6.1 dan dikhususkan untuk komunitas internet.
Salah satu contoh dari MIB adalah MIB-II. MIB-II merupakan salah satu MIB
yang sangat penting, karena semua device yang mensupport SNMP pasti akan
mensupport MIB-II. Objek dalam MIB yang saling mempunyai relasi dikelompokkan
menjadi satu grup. Struktur pohon MIB-II dapat dijelaskan pada Gambar 2.5.
MIB-II terdiri dari sembilan sub tree diantaranya yaitu: sistem, interfaces, at, ip,
icmp, icp, udp, egp, transmission, snmp. Sub tree dari MIB-II ini akan dijelaskan lebih
lanjut pada tabel 2.2.
Untuk dapat membuat suatu perangkat yang bisa dimonitor dengan SNMP, harus ada
sebuah aplikasi yang disebut agen SNMP. Agen merupakan perangkat lunak yang
dijalankan dalam setiap elemen jaringan yang akan dikelola oleh NMS. Agen ini
bertugas menjawab pesan SNMP dan mengirimkan pesan SNMP mengenai keadaan
dan kejadian yang terdapat di dalam perangkat tersebut. Bentuk dari implementasi
agen bisa berupa program yang terpisah ataupun program yang sudah terintegrasi
dengan kernel dari sistem operasi yang bersangkutan. Sebagian besar vendor peralatan
jaringan yang ada sekarang sudah menanamkan agen SNMP pada device tersebut,
dimana agen ini akan memberikan respon terhadap NMS yang berbasis SNMP. Maka
ketika ada alat atau device jaringan yang ditambahkan ke dalam sebuah jaringan yang di-
manage oleh NMS berbasis SNMP, NMS tersebut akan bisa secara otomatis melakukan
pendeteksian dan melakukan monitoring terhadapnya. Agen SNMP akan melakukan
proses listening pada port UDP 161 untuk menerima pesan dari manajer, sedangkan
untuk mengirimkan pesan notifikasi kepada manajer port UDP yang digunakan adalah
port 162.
Agen SNMP mempunyai fungsionalitas sebagai berikut:
Melakukan implementasi dan maintenance objek MIB yang ada pada device
yang bersangkutan.
Memberikan respon terhadap operasi yang dilakukan oleh manajer.
Memberikan notifikasi kepada manajer, ada dua jenis notifikasi yang
diberikan oleh agen kepada manajer yaitu traps (unacknowledged) dan
informs (acknowledged).
Melakukan setting policy terhadap akses data dari manajer, terhadap device
yang bersangkutan.
Mengimplementasikan aspek security.
Aplication Aplication
Manager
Read or change
configuration
Respond to request
Read or change status
Report problems
Read performance or
error status
Agent
Agen menerima input pesan yang disampaikan oleh manajer. Pesan ini meminta
request untuk membaca dan menulis data pada perangkat. Kemudian agen membawa
request tersebut dan mengirimkan kembali respon. Agen tidak harus selalu menunggu
untuk dimintai informasi. Ketika suatu masalah terjadi, maka agen akan mengirimkan
suatu pesan pemberitahuan yang disebut trap kepada satu manajer atau lebih.
Pada gambar 2.7 dapat kita lihat subsistem-subsistem yang terdapat di dalam
agen SNMP yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Subsistem jaringan
Subsistem ini berguna untuk menghubungkan agen SNMP dengan jaringan
komputer. Jika subsistem ini menerima pesan SNMP, maka pesan tersebut
akan diberikan kepada subsistem protokol. Setelah diproses, subsistem
protokol tersebut akan menyampaikan pesan SNMP yang harus dikirimkan
oleh subsistem jaringan.
b. Subsistem protokol
Subsistem ini melakukan dua tugas, yaitu encoding/decoding dan otentifikasi.
Encoding/decoding mengubah pesan SNMP yang diterima sesuai aturan
pengkodean BER (Basic Encoding Rule). Sedangkan otentifikasi berfungsi
memeriksa apakah pesan SNMP yang diterima tersebut otentik. Pada
SNMPv1, otentifikasi dilakukan hanya dengan memeriksa nama community
yang ada di dalam pesan SNMP.
c. Subsistem MIB
Subsistem ini melakukan dua fungsi, yaitu: mencari identitas objek yang
diminta, kemudian memanggil fungsi tersebut. Pencarian identitas objek
dilakukan sesuai jenis pesannya. Sedangkan fungsi yang dipanggil adalah
adalah fungsi yang mengakses parameter-parameter sistem yang berhubungan
dengan objek yang diminta.
1. Penamaan Objek
Nama yang mendefinisikan objek yang dikelola disebut dengan Object Identifier
(OID). Objek yang dikelola disusun dalam bentuk struktur pohon, di mana letak suatu
objek dalam struktur pohon yang bersangkutan akan menggambarkan bagaimana
pengaksesan objek tersebut. Struktur ini merupakan skema penamaan dalam SNMP.
OID dibuat dari kumpulan integer berdasarkan letak dari sebuah node di dalam
struktur pohon, yang dipisahkan dengan titik. Selain dengan integer, OID juga dapat
dinyatakan dalam bentuk string (yang juga berdasarkan letak sebuah node dalam
struktur pohon) yang juga dipisahkan oleh tanda titik. Oleh karena itu sebuah objek
mempunyai dua jenis bentuk OID yaitu numerik dan string.
Tujuan dari diciptakan semua data tersebut adalah untuk membentuk sebuah objek
yang akan dikelola.
3. Pengkodean (encoding)
Sebuah instans dari objek akan dikodekan menjadi octet string dengan menggunakan
Basic Encoding Rules (BER). BER mendefinisikan bagaimana sebuah objek diencode
dan didecode sehingga objek tersebut bisa ditransmisikan melalui medium perantara
seperti ethernet. Objek tersebut akan diencode menjadi bentuk bit ( bit oriented data)
yang awalnya berbentuk teks ASCII.
Fungsi dari Internet Protocol (IP) adalah sebagai routing datagram ke remote
host, di mana IP melewatkan data antara network access layer dan host to host
transport layer. SNMP terletak pada application layer. Sebagai protokol transport,
SNMP biasanya menggunakan User Datagram Protocol (UDP) karena protokol ini
relatif lebih efektif dalam pemakaian bandwidth. Sebenarnya TCP juga dapat
digunakan sebagai transport layer SNMP, akan tetapi protokol TCP cukup rumit dan
memerlukan sejumlah memori dan kinerja CPU maka lebih dianjurkan protokol UDP.
PHP termasuk dalam HTML-embedded, oleh karena itu skrip php dapat
disisipkan pada halam HTML. Perbedaan utama skrip PHP dan HTML adalah, HTML
murni sebuah dokumen teks sedangkan PHP terdapat program di dalamnya yang akan
diproses oleh web server dan hasil pemrosesannya merupakan sebuah dokumen teks.
PHP dapat digunakan pada sistem operasi Linux, berbagai varian Unix,
Microsoft Windows, Mac OS X. PHP juga mendukung berbagai web server seperti
Apache, Microsoft Internet, Information Server, Personal Web Server, Xitami, dan
lainnya.