Anda di halaman 1dari 70

PEMERINTAH KOTASURABAYA

UNIT LAYANAN PENGADAAN (PROCUREMENT UNIT)

DOKUMEN PENGADAAN

PAKET PEKERJAAN :

Pengecatan Marka Jalan dengan Thermoplastik tebal 2 mm (II)

Metode Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi


Tahun Anggaran 2014
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
BAB I UMUM 2
BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG 3
BAB III DATA LELANG (DL) 20
BAB IV DATA KUALIFIKASI (DK) 23
BAB V BENTUK DOKUMEN PENAWARAN 26
BAB VI TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI 30
BAB VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) 32
BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) 51
BAB IX SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 53

1
BAB I
UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya serta ketentuan teknis operasional pengadaan barang/jasa secara
elektronik.

B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut :
- Barang : Setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun
tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang;
- HPS : Harga Perkiraan Sendiri;
- HEA : Harga Evaluasi Akhir;
- Kemitraan / : Kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak
Kerja Sama mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
Operasi (KSO) perjanjian tertulis;
- DL : Data Lelang;
- DK : Data Kualifikasi;
- Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP yang berfungsi untuk melaksanakan Pengadaan
Barang / Jasa;
- PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan;
- SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa;
- SP : Surat Pesanan;
- TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri;
- LPSE : adalah Layanan Pengadaan Secara Elektronikyang menyediakan sarana
dan prasarana penunjang pelaksanaan eProcurement serta memantau
kelengkapan persyaratan dokumen pemilihan penyedia barang / jasa dari
Unit Layanan Pengadaan (Procurement Unit) ke Portal LPSEyang
berfungsi sebagai administrator sistem;
- Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses melalui
website LPSE;
- Form Isian : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi komponen isian
Elektronik yang dapat diinput oleh pengguna aplikasi

- Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang digunakan penyedia
Elektronik barang/jasa untuk menginputkan dan mengirimkan data kualifikasi
Data Kualifikasi
C. Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana
tercantum dalam DL.

D. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha atau
kemitraan / KSO.

2
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA

A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan 1.1. Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta untuk
menyampaikan penawaran atas paket pekerjaansebagaimana
tercantum dalam DL.

1.2. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam


DL.

1.3. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan


pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana tercantum dalam DL,
berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu
sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum
dalam DL.

3. Peserta Pelelangan 3.1. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
Umum yang berbentuk badan usaha atau kemitraan / KSO antar badan
usaha yang memenuhi kualifikasi, dan memiliki SIUP (Surat Ijin
Usaha Perdagangan) dan / atau SIUJK (Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi) sebagaimana dalam DK yang masih berlaku pada saat
batas akhir pemasukan penawaransampai dengan pembuktian
kualifikasi.
3.2. Penandatanganan kontrak dapat dilaksanakan apabila SIUP (Surat
Ijin Usaha Perdagangan) pemenang lelang masih berlaku.
3.3. Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan kemitraan / KSO,
baik dengan perusahaan nasional maupun asing maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi yang memuat
persentase kemitraan / KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan / KSO tersebut.
3.4. Untuk nilai pekerjaan dibawah Rp. 20.000.000.000,00 (dua puluh
miliar rupiah) maka kemitraan / KSO harus diwakili oleh
perusahaan nasional.
3.5. Peserta kemitraan / KSO wajib membuat dan menandatangani
perjanjian kemitraan / KSO sesuai dengan contoh format SURAT
PERJANJIAN KEMITRAAN / KERJA SAMA OPERASI (KSO)
yang dibuat oleh LKPP dan menjadi lampiran dari Dokumen
Pengadaan ini.
3.6. Selama proses pelelangan peserta kemitraan / KSO dilarang untuk
mengubah Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi

4. Larangan Korupsi, 4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban
Kolusi, dan untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan
Nepotisme (KKN) sebagai berikut:
serta Penipuan a. Berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam bentuk dan
cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang
bertentangan dengan Dokumen Pengadaan, dan / atau peraturan
perundang-undangan;
b. Melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur
hasil Pelelangan Umum, sehingga mengurangi / menghambat /
memperkecil / meniadakan persaingan yang sehat dan / atau
merugikan pihak lain. Indikasi persekongkolan antar peserta
adalah:
c. Membuat dan / atau menyampaikan dokumen dan / atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Pengadaan ini.
4.2. Peserta yang menurut penilaian Pokja ULP terbukti melakukan
tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.1 dikenakan sanksi
sebagai berikut :

3
a. Sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses Pelelangan
Umum atau pembatalan penetapan pemenang;
b. Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. Jaminan Penawarandicairkan dan disetorkan ke kas
Negara/Daerah sebagaimana tercantum dalam DL;
d. gugatan secara perdata; dan / atau
e. Pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang
4.3. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP kepada PA/ KPA.

5. Larangan 5.1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya,
Pertentangan menghindari dan mencegah pertentangan kepentingan para pihak
Kepentingan terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.

5.2. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka 5.1


antara lain meliputi:
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris suatu Badan
Usaha tidak boleh merangkap sebagai anggota Direksi atau
Dewan Komisaris pada Badan Usaha lainnya yang menjadi
peserta pada Pelelangan yang sama;
b. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak
perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan
bersaing dengan perusahaan lainnya, merangkap sebagai anggota
Pokja ULP atau pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
Pelelangan;
c. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik langsung maupun tidak
langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan peserta
d. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik
langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu
lebih dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang saham.

5.3. Pegawai K / L / D / I dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar


tanggungan K / L / D / I.

5.4. Peserta (penyedia barang / jasa) yang menurut penilaian Pokja ULP
terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5.2
dan 5.3 dikenakan sanksi sesuai dengan pasal 4.2.

6. Pendayagunaan 6.1. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang


Produksi Dalam mengutamakan material/barang produksi dalam negeri.
Negeri
[Apabila diperlukan] 6.2. Pengadaan Barang yang terdiri atas bagian atau komponen dalam
negeri dan bagian atau komponen yang masih harus diimpor,
dilakukan dengan ketentuan:
a. Pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar
mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat
diproduksi didalam negeri dan bagian atau komponen yang
masih harus diimpor;
b. Pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya sedapat
mungkin dilakukan di dalam negeri;
c. Peserta diwajibkan membuat daftar barang yang diimpor yang
dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran;
d. Semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di
dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan;

6.3. Pengadaan barang yang berasal dari luar negeri (impor)


dimungkinkan dalam hal :
a. Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri;
b. Spesifikasi teknis barang yang diproduksi di dalam negeri belum
memenuhi persyaratan; dan / atau
c. Volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi

4
kebutuhan

6.4. [Atas penggunaan produksi dalam negeri, penawaran peserta


diberikan preferensi harga, untuk pekerjaan diatas
Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dan TKDN diatas 25%
(dua puluh lima perseratus)].

7. Satu PenawaranSetiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota
Tiap Peserta Kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu
paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
8. Isi Dokumen 8.1. Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Lelang dan Dokumen
Pengadaan Kualifikasi.
8.2. Dokumen Lelang meliputi :
a. Umum
b. Instruksi Kepada Peserta;
c. Data Lelang;
d. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Spesifikasi Teknis, KAK dan / atau Gambar;
g. Daftar Kuantitas dan Harga (apabila dipersyaratkan);
h. Dokumen Lain yang dipersyaratkandalam DL;
8.3. Isi Dokumen Kualifikasi meliputi:
a. Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas[jika berbentuk kemitraan / KSO];
c. Formulir Isian Kualifikasi;
d. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi;
e. Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam DK.
8.4. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen
Pengadaan ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang
tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan ini sepenuhnya merupakan resiko peserta.

9. Bahasa Dokumen 9.1. Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam
Pengadaan proses Pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.
9.2. Istilah teknis (bahasa asing) dapat digunakan untuk spesifikasi
teknis dan gambar.
10. Pemberian 10.1. Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi
Penjelasan SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi SPSE.
10.2. Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian penjelasan tidak
dapat dijadikan dasar untuk menolak / menggugurkan penawaran
10.3. Dalam pemberian penjelasan pekerjaan, Pokja ULP tidak
diwajibkan memaparkan Dokumen Pengadaan, namun cukup
memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan
pertanyaan dan apabila terdapat pertanyaan maka pokja ULP wajib
menjawab pertanyaantersebut selama tidak menyimpang dari isi
dokumen pengadaan.
10.4. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan
lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta. Penjelasan Lanjutan
tersebut dapat dibuat Berita Acara Pemberian Penjelasan Lanjutan
dan diunggah melalui aplikasi SPSE.
10.5. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan
(ulang)
10.6. Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan dalam
aplikasi SPSE merupakan Berita Acara Penjelasan (BAP).

11. Perubahan 11.1. Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-hal/ketentuan
Dokumen baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja
Pengadaan ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan yang
menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan
11.2. Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, gambardan/atau

5
nilai total HPS, harus mendapatkan persetujuan PPK
sebelumdituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan
11.3. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak
dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan, maka ketentuan
baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang
berlaku adalah Dokumen Pengadaan yang awal
11.4. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu
pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat menetapkan Adendum
Dokumen Pengadaan, berdasarkan informasi baru yang
mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan
11.5. Pokja ULP dapat mengumumkan Adendum Dokumen Pengadaan
dengan cara mengunggah (upload) file adendum dokumen
Pengadaan melalui aplikasi SPSE paling lambat 2 (dua) hari
sebelum batas akhir pemasukan penawaran. Apabila Pokja ULP
akan mengunggah (upload) file Adendum Dokumen Pemilihan
kurang dari 2 (dua) hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran,
maka Pokja ULP wajib mengundurkan batas akhir pemasukan
penawaran
11.6. Batas akhir sebagaimana dimaksud pada poin 11.5 adalahhari kerja..
11.7. Peserta dapat men-download Adendum Dokumen Pengadaan pada
Aplikasi SPSE.

12. Perubahan Waktu Pokja ULP dapat melakukan perubahan waktu pada setiap tahapan lelang
dengan menyertakan alasan perubahanpada Aplikasi SPSE.

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN


13. Biaya Dalam 13.1. Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran 13.2. Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh peserta.

14. Bahasa Penawaran 14.1. Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia,kecuali
spesifikasi teknis dapat menggunakan istilah asing.
14.2. Dokumen penunjangyang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
14.3. Dokumen penunjang yang berbahasa asing disertai terjemahan
dalam Bahasa Indonesia.Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran,
maka yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia

15. Dokumen Dokumen Penawaran, meliputi :


Penawaran a. Surat penawaran yang didalamnya mencantumkan :
1) Tanggal;
2) Masa berlaku penawaran;
3) Total Harga penawaran;
b. Softcopy Hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran asli (apabila
jaminan penawaran dipersyaratkan);
c. Daftar kuantitas dan harga, apabila dipersyaratkan;
d. [surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila peserta
berbentuk Kemitraan/KSO];
e. Dokumen penawaran teknis sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
DL; dan
f. [formulir rekapitulasi perhitungan TKDN apabila dipersyaratkan
untuk mendapatkan preferensi harga]; dan
g. Data Kualifikasi.

6
16. Harga Penawaran 16.1. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
16.2. Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan
lumpsum, peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk
tiap mata pembayaran / pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka
pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut dianggap telah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap
harus dilaksanakan.
Untuk kontrak lumpsum, peserta mencantumkan harga satuan untuk
tiap mata pembayaran / pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, apabila dipersyaratkan.
16.3. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi,
dan pungutan lain serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan pengadaan barang ini diperhitungkan
dalam total harga penawaran.
16.4. Untuk kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas)
bulan, penyesuaian harga dapat diberlakukan sebagaimana diatur
dalam Syarat-Syarat Umum / Khusus Kontrak.

17. Mata Uang 17.1. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang
Penawaran Dan sebagaimana tercantum dalam DL.
Cara Pembayaran
17.2. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan
cara sebagaimana tercantum dalam DL dan diuraikan dalam Syarat-
Syarat Umum / Khusus Kontrak.

18. Masa Berlaku 18.1. Masa berlaku penawaran sebagaimana tercantum dalam DL.
Penawaran Dan
Jangka Waktu 18.2. Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa
Pelaksanaan berlakunya penawaran, Pokja ULP dapat meminta kepada seluruh
peserta secara tertulis untuk memperpanjang masa berlakunya
penawaran tersebut dalam jangka waktu tertentu.

18.3. Peserta dapat :


a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah penawaran;
b. Menolak permintaan tersebut dan dapat mengundurkan diri
secara tertulis dengan tidak dikenakan sanksi.

18.4. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak


melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam DL.

19. Bentuk Dokumen Dokumen Penawaran disampaikan dalam bentuksoftcopy berupa file yang
Penawaran telah dienkripsi.

20. Pakta Integritas 20.1 Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu paket
pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka peserta telah
menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk penyedia
barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(KSO), badan usaha yang ditunjuk mewakili Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO) wajib menyampaikan pakta integritas
melalui fasilitas unggahan lainnya pada form isian elektronik
data kualifikasi di aplikasi SPSE.

21. Pengisian Dokumen 21.1. Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas dan
Isian Kualifikasi mengisi form isian elektronik datakualifikasi dalam aplikasi
SPSE.
21.2. Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah disetujui
dan ditandatangani oleh peserta pengadaan, kecuali untuk
penyedia barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO) Pakta Integritas dan Data Kualifikasi

7
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili
Kemitraan/KSO.

22. Jaminan Penawaran 22.1. Apabila jaminan penawaran dipersyaratkan sebagaimana


tercantum dalam DL, maka disampaikan dalam bentuk
softcopy hasil pemindaian (scan) surat jaminan penawran
yang dimasukkan dalam dokumen penawaran.
22.2. jaminan penawaran asli disampaikan kepada Pokja ULP pada
saat pembuktian kualifikasi.
22.3. Jika calon pemenang tidak memberikan jaminan penawaran asli atau
jaminan penawaran tidak dapat dicairkan maka akun SPSE penyedia
barang/jasa tersebut di nonaktifkan dan dimasukkan dalam daftar
hitam.
22.4. Peserta menyerahkan Surat Jaminan Penawaran dalam mata
uang penawaran dengan nilai nominal tidak kurang
sebagaimana tercantum dalam DL.
22.5. Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan
penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam Data Lelang;
c. Nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan
Penawaran;
d. Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai nominal
sebagaimana tercantum dalam DL;
e. Besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan
huruf;
f. Nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama
dengan nama Pokja ULP yang mengadakan pelelangan;
g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi
dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan;
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan (Kerja
Sama Operasi / KSO) harus ditulis atas nama perusahaan
kemitraan / KSO.
22.6. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke Kas
Negara/Daerahsebagaimana tercantum dalam DL apabila
a. Peserta terlibat KKN;
b. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak
bersedia menambah nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
c. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 setelah
dilakukan evaluasi, tidak hadir dalam klarifikasi dan / atau
verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat diterima;
atau
d. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. Jika pada jaminan penawaran terdapat manipulasi atau
pemalsuan dalam penerbitan dan atau penandatanganan, maka
ULP akan melakukan upaya hukum pidana (Pasal 263 KUHP)
maupun perdata (Perbuatan Melawan Hukum).

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

8
23. Penyampulan dan 23.1. Penyampulan Dokumen Penawaran dengan menggunakan metode 1
Penandaan Sampul (satu) file.
Penawaran 23.2. Dokumen penawaran terdiri dari:
a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis;
c. Penawaran harga; dan
d. Dokumen isian kualifikasi.
23.3. File disandikan dengan Aplikasi Pengaman Dokumen (APENDO).
23.4. Peserta wajib mengetahui dan mengikuti ketentuan penggunaan
APENDO yang tersedia pada aplikasi APENDO.
23.5. Peserta mengirimkan file penawaran yang telah
disandikan/dienkripsi melalui aplikasi SPSE.
23.6. Data kualifikasi diinput dan dikirimkan melalui form isian
elektronik data kualifikasi pada SPSE.

24. Penyampaian 24.1. Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja ULP
Dokumen dengan ketentuan:
Penawaran a. Pertama-tama, mengirimkan Data Kualifikasi melalui form
isian elektronik data kualifikasipada aplikasi SPSE;
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file penawaran terenkripsi
(*.rhs) hanya melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal yang
ditetapkan.
c. Peserta dapat mengirim dokumen isian kualifikasi dan
mengunggah file penawaran secara berulang sebelum batas
akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran. Dokumen isian
kualifikasi dan file penawaran terakhir akan menggantikan
dokumen isian kualifikasi dan file penawaran yang telah
terkirim sebelumnya
24.2. Setelah File penawaran administrasi, teknis dan harga dienkripsi
menggunakan Apendo.
24.3. Peserta mengunggah (upload) file penawaran administrasi, teknis
dan harga yang telah terenkripsi (*.rhs) melalui aplikasi SPSE
sesuai jadwal yang ditetapkan.
24.4. Peserta dapat mengunggah file penawaran secara berulang sebelum
batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran. File penawaran
terakhir akan menggantikan file penawaran yang telah terkirim
sebelumnya

25.1. Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi


25. Batas Akhir Waktu
Pemasukan SPSE kepada Pokja ULP paling lambat pada waktu yang ditentukan
Penawaran oleh Pokja ULP.
25.2. Setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, aplikasi SPSE
akan menolak setiap file penawaran yang dikirim.
25.3. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir
pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar, atau terjadi gangguan
teknis. Apabila terpaksa dilakukan perubahan waktu batas akhir
pemasukan penawaran maka Pokja ULP harus menginputkan alasan
yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan pada aplikasi
SPSE.
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN
26. Pembukaan 26.1. Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP mengunduh dan
Penawaran melakukan dekripsi file penawaran dengan menggunakan APENDO
sesuai waktu yang telah ditetapkan.
26.2. Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka (didekripsi), Pokja
ULP menyampaikan file penawaran tersebut kepada LPSE untuk
mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak dapat
dibuka. Selanjutnya Pokja ULP menetapkan penawaran tidak
memenuhi syarat. Apabila dapat dibuka, maka Pokja ULP akan
melanjutkan proses atas penawaran yang bersangkutan.
26.3. Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP, apabila file
penawaran tidak dapat dibuka/didekripsi maka Pokja ULP dapat
menetapkan bahwa file penawaran tersebut tidak memenuhi syarat

9
sebagai penawaran dan penyedia barang/jasa yang mengirimkan file
penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan penawaran.
Apabila dapat dibuka, maka Pokja ULP akan melanjutkan proses
atas penawaran yang bersangkutan.
26.4. File yang dianggap sebagai penawaran adalah dokumen penawaran
yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi yang sekurang-kurangnya
memuat harga penawaran, daftar kuantitas dan harga untuk kontrak
harga satuan/gabungan, jangka waktu penawaran, dan
deskripsi/spesifikasi barang/jasa yang ditawarkan
26.5. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) maka
pelelangan dinyatakan gagal.
26.6. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu
pembukaan penawaran kecuali untuk file penawaran yang sudah
dipastikan tidak dapat dibuka berdasarkan keterangan LPSE.
26.7. File yang dianggap sebagai penawaran adalah dokumen penawaran
yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi yang sekurang –
kurangnya memuat: Harga penawaran, daftar kuantitas dan harga
untuk kontrak harga satuan / gabungan, jangka waktu penawaran,
dan deskripsi / spesifikasi barang / jasa yang ditawarkan.

27. Evaluasi Dokumen 27.1. Evaluasi penawaran dilakukan dengan system gugur.
Penawaran 27.2. Sebelum evaluasi penawaran, untuk kontrakharga satuan atau
kontrak gabungan hargasatuan dan lumpsum dilakukan
koreksiaritmatik dengan ketentuan:
a. untuk kontrak Harga Satuan atau kontrak Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan pada bagian Harga Satuan :
1) Volume pekerjaan yang tercantum dalamdaftar kuantitas dan
harga disesuaikandengan yang tercantum dalam
DokumenPengadaan;
2) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume
dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan
tidak boleh diubah; dan
3) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan
harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan
kosong.
4) Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan jenis pekerjaan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga
satuan pekerjaan dianggap nol; dan
5) Hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan dapat
mengubah nilai total harga penawaran sehingga urutan
peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula;
b. untuk kontrak Gabungan Lump Sumdan Harga Satuan
pada bagian Lump Sum :
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan;
2) Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan jenis pekerjaan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan; dan
3) Hasil koreksi aritmatik pada bagian lumpsump tidak boleh
mengubah nilai total harga penawaran pada bagian lump
Sum.
27.3. Penawaran setelah koreksi aritmatik yangmelebihi nilai total HPS
dinyatakan gugur.
27.4. Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP menyusun urutan
dari penawaran terendah.
27.5. Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui website sebagaimana

10
tercantum dalam DL.
27.6. Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugurdilakukan oleh Pokja
ULP untuk mendapatkan3 (tiga) penawaran yang memenuhi
syaratyang dimulai dengan penawaran terendahsetelah koreksi
aritmatik.
27.7. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapatkurang dari 3 (tiga)
penawar yang menawarharga kurang dari HPS maka proses
lelangtetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasipenawaran.
27.8. Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yangmeliputi:
a. Evaluasi administrasi;
b. Evaluasi teknis; dan
c. Evaluasi harga.
d. Evaluasi kualifikasi
27.9. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasisebagai berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,mengganti dan/ atau
mengubah isiDokumen Pengadaan ini;
b. Pokja ULP dan / atau peserta dilarangmenambah, mengurangi,
mengganti,dan/ atau mengubah isi DokumenPenawaran;
c. Penawaran yang memenuhi syarat adalahpenawaran yang sesuai
dengan ketentuan,syarat-syarat, dan spesifikasi teknis
yangditetapkan dalam Dokumen Pengadaan,tanpa ada
penyimpangan yang bersifatpenting/ pokok atau penawaran
bersyarat;
d. Penyimpangan yang bersifat penting / pokokatau penawaran
bersyarat adalah:
1) Penyimpangan dari DokumenPengadaan ini yang
mempengaruhilingkup, kualitas dan hasil/ kinerjapekerjaan;
dan/ atau
2) Penawaran dari peserta denganpersyaratan tambahan yang
akanmenimbulkan persaingan usaha tidaksehat dan/ atau
tidak adil diantarapeserta yang memenuhi syarat.
e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
1) Ketidakikutsertaan dalam pemberian penjelasan dan/atau
pembukaan penawaran; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya kesalahan
pengetikan, penyebutan sebagian nama atau keterangan,
surat penawaran tidak berkop perusahaan
f. Para pihak dilarang mempengaruhi ataumelakukan intervensi
kepada Pokja ULPselama proses evaluasi
g. Apabila dalam evaluasi ditemukan buktiadanya persaingan usaha
yang tidak sehatdan/ atau terjadi pengaturan bersama(kolusi /
persekongkolan) antara peserta,Pokja ULP dan/ atau PPK,
dengan tujuanuntuk memenangkan salah satu peserta,maka:
1) Peserta yang ditunjuk sebagai calonpemenang dan peserta
lain yang terlibatdimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) Proses evaluasi tetap dilanjutkan denganmenetapkan peserta
lainnya yang tidakterlibat (apabila ada); dan
3) Apabila tidak ada peserta lainsebagaimana dimaksud pada
angka 2),maka pelelangan dinyatakan gagal.

27.10. Evaluasi Administrasi:


a. Evaluasi terhadap data administrasi hanyadilakukan terhadap
hal-hal yang tidakdinilai pada saat penilaian kualifikasi;
b. Penawaran dinyatakan memenuhipersyaratan administrasi,
apabila:
1) Syarat-syarat substansial yang dimintaberdasarkan
Dokumen Pengadaan inidipenuhi/ dilengkapi (khusus
untukpeserta yang tidak menyampaikanformulir TKDN,
maka penawarannyatidak digugurkan dan nilai TKDN-
nyadianggap nol);
2) Surat penawaran memenuhi ketentuansebagai berikut :
a) Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang

11
dari waktu yang ditetapkan dalam data lelang; dan
b) Bertanggal
3) Jaminan Penawaran memenuhiketentuan sebagai berikut:
a) Diterbitkan oleh Bank Umum,perusahaan penjaminan
atauperusahaan asuransiyang mempunyai program
asuransikerugian (suretyship) sebagaimanaditetapkan
oleh Menteri Keuangan;
b) Jaminan Penawaran dimulai sejaktanggal terakhir
pemasukanpenawaran dan masa berlakunyatidak kurang
dari waktusebagaimana tercantum dalam DL;
c) Nama peserta sama dengan namayang tercantum dalam
JaminanPenawaran;
d) Besaran nilai Jaminan Penawarantidak kurang dari nilai
sebagaimanatercantum dalam DL;
e) Besaran nilai Jaminan Penawarandicantumkan dalam
angka danhuruf;
f) Nama Pokja ULP yang menerimaJaminan Penawaran
sama dengannama Pokja ULP yang
mengadakanpelelangan;
g) Paket pekerjaan yang dijamin samadengan paket
pekerjaan yangdilelangkan;
h) Jaminan Penawaran harus dapatdicairkan tanpa
syarat(unconditional) sebesar nilaiJaminan dalam waktu
paling lambat14 (empat belas) hari kerja, setelahsurat
pernyataan wanprestasi dariPokja ULP diterima oleh
PenerbitJaminan;
i) Jaminan Penawaran atas namaperusahaan kemitraan
(Kerja SamaOperasi/ KSO) harus ditulis atasnama
perusahaan kemitraan/ KSO;
j) Substansi dan keabsahan/ keaslianJaminan Penawaran
telahdikonfirmasi dan diklarifikasi secaratertulis oleh
Pokja ULP kepadapenerbit jaminan;
c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasiterhadap hal-hal yang
kurang jelas danmeragukan;
d. Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis;
e. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak
memenuhi persyaratan administrasi maka pokja ULP melakukan
evaluasi administrasi terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada)
f. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
g. Apabila tidak ada peserta yang memenuhipersyaratan
administrasi, maka pelelangandinyatakan gagal.

27.11. Evaluasi Teknis:


a. evaluasiteknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi;
b. Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuaidengan yang
ditetapkansebagaimana tercantum dalam DL;
c. Evaluasi teknis dilakukan dengan sistemgugur dngan ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknisminimal yang
harusdipenuhi denganmembandingkan pemenuhan
persyaratanteknis sebagaimana tercantum dalamDL;
2) Evaluasi persyaratan teknis minimaldilakukan terhadap:
a) Spesifikasi teknis barang yang ditawarkan berdasarkan
contoh, brosur dan gambar-gambar sebagaimana
tercantum dalam BAB mengenai Spesifikasi Teknis Dan
Gambar;
b) jadwal danjangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan serah terima pekerjaan tidak melebihi jangka

12
waktu sebagaimana tercantum dalam DL;
c) Identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan
tercantum denganlengkap dan jelas (apabila
dipersyaratkan);
d) Layanan purnajual (apabila dipersyaratkan);
e) Tenaga teknis (apabila dipersyaratkan);
f) Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan
sebagaimana tercantum dalam DL; dan
g) Persyaratan lainnya sebagaimana tercantum dalam DL.
d. [dalam hal evaluasi teknis dengan sistem gugur menggunakan
ambang batas nilai teknis, penawaran dinyatakan lulus teknis
apabila masing-masing unsur maupun nilai total keseluruhan
unsur memenuhi ambang batas minimal yang ditetapkan dalam
DL;]
e. Pokja ULP dapat meminta ujimutu/ teknis/ fungsi untuk bahan/
alattertentu sebagaimana tercantum dalamDL;
f. Apabila dalam evaluasi teknis terdapathal-hal yang kurang jelas
ataumeragukan, Pokja ULP melakukanklarifikasi dengan peserta.
Dalamklarifikasi peserta tidak diperkenankanmengubah substansi
penawaran. Hasilklarifikasi dapat menggugurkanpenawaran;
g. Peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap
evaluasi harga;
h. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik
ada yang tidak memenuhi persyartan teknis maka Pokja ULP
dapat melakukan evaluasi terhadap penawaran terendah
berikutnya (apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;
i. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga; dan
j. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka
pelelangan dinyatakan gagal.

27.12. Evaluasi Harga:


a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalahhal-hal yang pokok
atau penting, denganketentuan:
1) Total harga penawaran atau
penawaranterkoreksidibandingkan terhadap nilaitotal HPS:
a) Apabila total harga penawaran ataupenawaran terkoreksi
aritmatik untuk kontrak harga satuan atau kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan di atas nilai
totalHPS, pelelangan dinyatakan gagal;
b) Untuk evaluasi dengan sistem nilai atau sistem biaya
selama umur ekonomis, pelaksanaan evaluasi penawaran
harga dilakukan oleh Pokja ULP terhadap semua
penawaran setelah koreksi aritmatik
c) Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3
(tiga) penawar yang menawar harga kurang dari nilai
total HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran harga
2) Untuk kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan
Lumpsum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan:
a) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari
110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang
tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila
setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan
tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan timpang
hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume,
harga satuan yang berlaku sesuai dengan harga dalam
HPS;
b) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak
ditulis dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus
tetap dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam

13
harga satuan pekerjaan lainnya;
3) Untuk kontrak lumpsum:
a) Apabila ada perbedaan antarapenulisan nilai harga
penawaranantara angka dan huruf maka nilaiyang diakui
adalah nilai dalam tulisanhuruf;
b) Apabila penawaran dalam angkatertulis dengan jelas
sedangkan dalamhuruf tidak jelas, maka nilai yangdiakui
adalah nilai dalam tulisanangka; atau
c) Apabila penawaran dalam angka danhuruf tidak jelas,
maka penawarandinyatakan gugur.
b. Dilakukan evaluasi kewajaran hargadengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik, apabila ada
koreksi/perubahan;
2) [klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri
berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja ULP
dan/atau Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam
Negeri;]
3) Klarifikasi kewajaran harga apabila hargapenawaran
dibawah 80% (delapan puluhperseratus) HPS dengan
ketentuan:
a) Apabila peserta tersebut ditunjuksebagai pemenang
lelang, harusbersedia untuk menaikkan
JaminanPelaksanaan menjadi 5% (limaperseratus) dari
nilai total HPS; dan
b) Apabila peserta yang bersangkutantidak bersedia
menaikkan nilaiJaminan Pelaksanaan,
makapenawarannya digugurkan danJaminan
Penawarandicairkan dan disetorkan ke Kas
Negara/Daerah untuk negara serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
c. Perhitungan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam
negeri sesuai ketentuan Pasal 98 Perpres 54Tahun 2010 dan
perubahannya.
1) rumus penghitungan sebagai berikut:
 1 
HEA =   × HP
 1 + KP 
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran yang
memenuhi persyaratan lelang dan telah
dievaluasi).

2) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran


dengan HEA yang sama, penawar dengan TKDN
terbesar adalah sebagai pemenang;
3) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah
Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh
Pokja ULP untuk keperluan perhitungan HEA guna
menetapkan peringkat pemenang pelelangan.
d. Apabila dalam evaluasi ditemukan buktiharga tidak wajar akibat
terjadinyapersaingan usaha tidak sehat dan / atauterjadi
pengaturan bersama(kolusi / persekongkolan), maka
pelelangandinyatakan gagal dan peserta yang terlibatdimasukkan
dalam Daftar Hitam.
e. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga
penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang
mempunyai kemampuan teknis lebih besar dan hal ini dicatat
dalam Berita AcaraHasil Pelelangan.
f. Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA

14
yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang.
g. Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga)penawaran sebagai calon
pemenang dancalon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabilaada).

28. Evaluasi Kualifikasi 28.1. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenanglelang serta calon
pemenang cadangan 1 dan 2apabila ada.
28.2. Evaluasi kualifikasi dilakukan denganmenggunakan metode
penilaian sistem gugur.
28.3. [Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum
pemasukan penawaran (untuk peserta yang melakukan
kemitraan/KSO)]

28.4. Tata Cara Evaluasi kualifikasi dilakukan sesuaidengan ketentuan


dalam Data Kualifikasi.

28.5. Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi apabila:


1) Untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(KSO) formulir kualifikasi ditandatangani oleh pejabat yang
menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak
mewakili Kemitraan/KSO; atau
2) memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, kecuali peserta perorangan;
3) perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya
4) salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau
peserta perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam
5) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun pajak terakhir (SPT tahunan) serta memiliki laporan
bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh
Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling
kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan. Untuk PPh
Pasal 25 dapat diganti PPH Final dengan membuktikan SSP
PPh Pasal 4 Ayat 2 yang sudah divalidasi oleh Bank atau Badan
Keuangan lainnya. Peserta dapat mengganti persyaratan ini
dengan menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF), atau
dokumen sejenis dari negara asal Penyedia jasa (bila ada).
6) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak,
kecuali bagi Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi
Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
7) memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk
usaha Mikro, Usaha Kecil serta koperasi kecil serta kemampuan
pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil;
8) dalam hal peserta akan melakukan Kemitraan/KSO:
a) peserta wajib mempunyai perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi yang memuat persentase Kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili Kemitraan/KSO tersebut; dan
b) untuk perusahaan yang melakukan Kemitraan/KSO, evaluasi
persyaratan pada huruf (1) sampai dengan huruf (7)
dilakukan untuk setiap perusahaanyang melakukan
Kemitraan/KSO
9) memiliki Sertifikat Manajemen Mutu ISO, apabila diperlukan.
10) Memenuhi persyaratan lainnya sebagaimana yang tercantum
dalam DK.
28.6. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah
substansi formulir isian kualifikasi.
28.7. Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan
ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi

15
28.8. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulusevaluasi kualifikasi,
maka lelang dinyatakangagal.

29. Pembuktian 29.1. Pembuktian kualifikasi terhadap calon pemenang serta calon
Kualifikasi pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
29.2. Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
29.3. Direktur utama/pimpinan perusahaan atau yang namanya disebutkan
dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar harus hadir dalam
klarifikasi/pembuktian kualifikasi
29.4. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah
dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi dalam batas waktu yang telah
ditentukan dikenakan sanksi penawarannya digugurkan dan
dimasukkan dalam daftar hitam.
29.5. Batas waktu sebagaimana dimaksud pada angka 29.4 adalah 7 hari
kalender setelah undangan klarifikasi diterima.
29.6. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli
atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan
meminta dokumennya.
29.7. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan / atau verifikasi kepada
penerbit dokumen, apabila diperlukan.
29.8. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
maka peserta digugurkan, badan usaha dan / atau pengurusnya
dimasukkan dalam Daftar Hitam.
29.9. Jika terdapat manipulasi atau pemalsuan data, maka ULP akan
melakukan upaya hukum pidana (Pasal 263 KUHP) maupun perdata
(Perbuatan Melawan Hukum)
29.10. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus pembuktian kualifikasi,
maka lelang dinyatakan gagal

30. Klarifikasi Dan 30.1. Untuk menunjang penelitian dan evaluasi dokumenpenawaran,
Konfirmasi Kelompok Kerja dapat melakukanklarifikasi dengan mengundang
Dokumen calon pemenang baiksecara elektronik/tertulis maupun melalui
Penawaran telepon.
30.2. Calon pemenang harus memberikan tanggapan atasklarifikasi yang
diminta oleh Kelompok Kerja. Jikacalon pemenang tidak
memberikan tanggapan sampai dengan batas waktu yang ditetapkan,
makacalon pemenang yang bersangkutan dapat dikenakansanksi
penawaran digugurkan.
30.3. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan hargapenawaran.
Klarifikasi dan tanggapan harusdilakukan secara tertulis.
30.4. Terhadap hal-hal yang diperlukan, Kelompok Kerjadapat
melakukan konfirmasi kepada peserta lelangdan pihak-pihak terkait.
30.5. Jika calon pemenang dan calon pemenang cadangan1 (satu) dan 2
(dua), setelah dilakukan evaluasi tidakhadir dalam klarifikasi dan/
atau pembuktian kualifikasimaka pelelangan dinyatakan gagal.

F. PENETAPAN PEMENANG LELANG


31.PenetapanPemenang 31.1. Pokja ULP melakukan penetapan pemenang melalui aplikasi
SPSEsetelah melalui pembahasan internal seluruh anggota
Pokja ULP, atau setelah ditetapkan PA secara offline untuk
nilai paket di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah). Pokja ULP dapat menetapkan pemenang lebih dari 1
(satu) penyedia sesuai ketentuan yang terdapat dalam pada
informasi paket dalam aplikasi SPSE.
31.2. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang
dan akan mengakibatkan Surat Penawaran dan Jaminan

16
Penawaran (apabila dipersyaratkan) habis masa berlakunya,
maka dilakukan konfirmasi kepada calon pemenang, calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk
memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran
(apabila dipersyaratkan) secara tertulis sampai dengan
perkiraan jadwal penandatanganan kontrak.
31.3. Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada) yang tidak bersedia memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan jaminan penawaran (apabila dipersyaratkan)
dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan sanksi.

31. Pengumuman Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2
Pemenang (apabila ada) melalui aplikasi SPSE, di website sebagaimana tercantum
dalam DL.

32. Sanggahan 32.1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan


sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas
penetapan pemenang kepada Pokja ULP dalam waktu yang
telah ditetapkan dengan disertai bukti terjadinya
penyimpangan dan dapat ditembuskan secara offline (di luar
aplikasi SPSE) kepada PPK, PA/KPA dan APIP sebagaimana
tercantum dalam DL.
32.2. Sanggahan yang disampaikan melalui aplikasi SPSE wajib disertai
sanggahan secara tertulis dan dikirimkan kepada Pokja ULP dengan
alamat sesuai yang tercantum pada DL.
32.3. Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan
prosedur meliputi
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. Rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan
usaha yang sehat; dan / atau
c. Penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan / atau pejabat
yang berwenang lainnya.
32.4. Pokja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas semua
sanggahan paling lambat 5 (lima) hari kalendersetelah menerima
surat sanggahan.
32.5. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan
pelelangan gagal.
32.6. Sanggahan yang disampaikan tidak melalui aplikasi SPSE (offline)
bukan dikarenakan adanya keadaan kahar atau gangguan teknis atau
kepada PA/KPA, PPK, PPK atau bukan kepada Pokja ULP atau
disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti.

33. Sanggahan Banding 33.1. Peserta yang tidak puas dengan jawaban sanggahan dari Pokja ULP,
dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada Kepala
Daerah/Pejabat yang menerima penugasan menjawab sanggahan
banding sebagaimana tercantum dalam DL, paling lambat 5 (lima)
hari kalender untuk pelelangan umumsetelah menerima jawaban
sanggahan, dengan tembusan kepada PPK, Pokja ULP, dan APIP
sebagaimana tercantum dalam LDP.
33.2. Kepala Daerah/Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan banding sebagaimana tercantumdalam DL, wajib
memberikan jawaban secaratertulis atas semua sanggahan banding
palinglambat 15 (lima belas) hari kerja setelah suratsanggahan
banding diterima.
33.3. Peserta yang akan melakukan sanggahanbanding harus memberikan
JaminanSanggahan Banding sebesar sebagaimanatercantum dalam
DL dengan masa berlaku 15 (lima belas) hari kalender sejak tanggal

17
pengajuansanggahan banding.
33.4. Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalahPokja ULP.
33.5. Dalam hal substansi sanggahan banding pada pelelangan dinyatakan
salah, Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan ke kas
Negara/Daerah, kecuali jawaban Sanggahan Banding melampaui
batas akhir menjawab sanggahan banding
33.6. Sanggahan banding menghentikan prosespelelangan.
33.7. Sanggahan banding yang disampaikan bukankepada Kepala
Daerah/Pejabat yang menerima penugasan menjawab sanggahan
banding sebagaimanatercantum dalam DL atau disampaikan di
luarmasa sanggah banding, dianggap sebagaipengaduan dan tetap
harus ditindaklanjuti.
33.8. Jaminan Sanggahan Banding Diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh
Menteri Keuangan
33.9. Jaminan Sanggahan Banding harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari
Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan;

G. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN


34. Penunjukan 34.1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)
Penyedia Barang / kepada PPK sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan
Jasa Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ).
34.2. PPK menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan peserta pada formulir
isian kualifikasi masih berlaku, dengan ketentuan :
a. Tidak ada sanggahan dari peserta;
b. Sanggahan dan / atau sanggahan banding terbukti tidak benar;
atau
c. Masa sanggah dan / atau masa sanggah banding berakhir.
34.3. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan
ketentuan :
a. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat diterima
secara obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan sebagaimana tercantum
dalam DL;
b. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat
diterima secara obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam DL serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam; atau
c. Apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa
penawarannya sudah tidak berlaku, maka Jaminan Penawaran
yang bersangkutan tidak boleh dicairkan.
34.4. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka
penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan
sesuai dengan urutan peringkat, selama masa surat penawaran dan
Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya.
34.5. Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka
pelelangan dinyatakan gagal oleh PA / KPA setelah mendapat
laporan dari PPK.
34.6. SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kalender
setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan.
34.7. SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kalender setelah
semua sanggahan dan sanggahan banding dijawab.
34.8. Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan
Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.

18
34.9. Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena tidak
sependapat atas penetapan pemenang, maka diberitahukan kepada
PA / KPA untuk diputuskan dengan ketentuan:
a. apabila PA / KPA sependapat dengan PPK, dilakukan evaluasi
ulang atau pelelangan dinyatakan gagal; atau
b. apabila PA / KPA sependapat dengan ULP, PA / KPA
memutuskan penetapan pemenang oleh ULP bersifat final dan
PA / KPA memerintahkan PPK untuk mengeluarkan SPPBJ
34.10. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ.

35. Kerahasiaan Proses Evaluasi penawaran yang dilaksanakan oleh Pokja ULP bersifat rahasia
sampai dengan saat pengumuman pemenang.

H. PELELANGAN GAGAL
36. Pelelangan Gagal 36.1. Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila :
a. Jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran kurang
dari 3 (tiga) peserta;
b. Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
c. Dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti / indikasi terjadi
persaingan tidak sehat;
d. Harga penawaran terendah terkoreksi untuk Kontrak Harga
Satuan atau Kontrak gabungan Lumpsum dan Harga Satuan lebih
tinggi dari HPS;seluruh harga penawaran yang masuk untuk
Kontrak Lumpsum di atas HPS;
e. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran
atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnyadan
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
f. Sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen
Pengadaan ternyata benar; atau
g. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah
dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi
dan / atau pembuktian kualifikasi.
36.2. PA / KPA menyatakan pelelangan gagal, apabila :
a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan tidak sesuai
dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya;
b. Pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan
Pokja ULP dan / atau PPK ternyata benar;
c. Dugaan KKN dan / atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
d. Sanggahan dari Penyedia Barang / Jasa atas kesalahan prosedur
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya;
f. Pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari
Dokumen Pengadaan; atau
g. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya.
36.3. Walikota sebagaimana tercantum dalam DL menyatakan pelelangan

19
gagal, apabila :
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya pelanggaran
prosedur dalam pelaksanaan pelelangan yang melibatkan PA,
KPA, PPK dan / atau Pokja ULP, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan PA
dan / atau KPA, ternyata benar.
36.4. Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memuat
informasi tersebutsecara elektronik.
36.5. Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Pokja ULP
atau Pokja ULP lainnya yang ditugaskan meneliti dan menganalisis
penyebab terjadinya pelelangan gagal, menentukan langkah
selanjutnya, yaitu melakukan :
a. Evaluasi ulang;
b. Penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. Pelelangan ulang; atau
d. Penghentian proses pelelangan.

I. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN


37. Surat Jaminan 37.1. Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia setelah diterbitkannya
Pelaksanaan SPPBJ dan sebelum penandatanganan Kontrak.
37.2. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia setelah:
a) penyerahan seluruh pekerjaan;
b) penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak; atau
c) pembayaran termin terakhir/bulan terakhir/sekaligus telah
dikurangi uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
Kontrak (apabila diperlukan).
37.3. Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk bank perkreditan
rakyat), perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yang
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan dimulai sejak tanggal
penandatanganan kontrak, dan masa berlakunya tidak kurang
dari waktu yang ditetapkan dalam DL ditambah dengan 50
(limapuluh) hari kalender;
c. Nama penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat
Jaminan Pelaksanaan;
d. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai
jaminan yang ditetapkan;
e. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka
dan huruf;
f. Nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan
nama PPK yang menandatangan kontrak;
g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan
wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan / KSO harus ditulis
atas nama Kemitraan / KSO; dan
j. Memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin.

37.4. PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis substansi


dan keabsahan / keaslian Jaminan Pelaksanaan kepada penerbit
jaminan.

37.5. Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Surat


Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan untuk
menandatangani Kontrak.

20
37.6. Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat Jaminan
Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

J. PENANDATANGANAN KONTRAK
38. Penandatanganan 38.1. Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memeriksa apakah
Kontrak pernyataan Dalam Dokumen Isian Kualifikasi masih berlaku.
Apabila salah satu pernyataan tersebut sudah tidak dipenuhi, maka
penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.
38.2. Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah penyedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan:
a. Nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau
penawaran terkoreksi diatas 80% (delapan puluh perseratus) nilai
total HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
penawaran atau penawaran terkoreksi; atau
b. Nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus)
nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
total HPS.
c. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai serah terima pertama
Pekerjaan Konstruksi.
38.3. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi
Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan Kontrak,
kecuali perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan yang melewati
batas tahun anggaran.
38.4. Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan melewati batas tahun anggaran, penandatanganan kontrak
dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.
38.5. Perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah
mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.
38.6. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi
substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan
paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
38.7. Menetapkan urutan hirarki bagianbagian Dokumen Kontrak dalam
Surat Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku
urutan sebagai berikut :
a. Adendum Surat Perjanjian;
b. Pokok perjanjian;
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. Syarat-syarat khusus kontrak;
e. Syarat-syarat umum kontrak;
f. Spesifikasi khusus;
g. Spesifikasi umum;
h. Gambar-gambar;
i. daftar kuantitas (apabila ada); dan
j. Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP,
BAPP.
38.8. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu :
a. Sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari :
1) Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangan oleh penyedia; dan
2) Kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh PPK;
b. Rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila
diperlukan.
38.9. [Penandatanganan kontrak yang kompleks dan/atau bernilai di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dilakukan setelah draf
kontrak memperoleh pendapat ahli hukum kontrak.]
38.10. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama penyedia
adalah Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian /

21
Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
38.11. Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan
dalam Akta Pendirian / Anggaran Dasar , dapat menandatangani
kontrak, sepanjang pihak tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja
tetap dan mendapat kuasa / pendelegasian wewenang yang sah dari
Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian / Anggaran
Dasar untuk menandatangani kontrak.

22
BAB III
DATA LELANG(DL)

A. LINGKUP 1. Pokja ULP : Pokja Paket Pekerjaan Pengecatan Marka Jalan dengan
PEKERJAAN Thermoplastik tebal 2 mm (II)
2. Alamat Pokja ULP :Jl. Sedap Malam No. 1Surabaya
3. Website :www.lpse.surabaya.go.id
4. Nama Paket Pekerjaan : Pengecatan Marka Jalan dengan
Thermoplastik tebal 2 mm (II)
5. Uraian Singkat Pekerjaan (Nama Kegiatan) : Pengadaan/Pemeliharaan
Perlengkapan Jalan
6. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 120 (seratus dua puluh) hari
kalendersejak diterbitkannya Penandatangan Kontrak
7. Klasifikasi : Jasa Pemasokan Barang
Bidang : Perhubungan
Sub Bidang : Alat/peralatan/suku cadang keselamatan angkutan
darat/laut/udara (termasuk peralatan untuk SAR).
Kualifikasi : Kecil
Jenis Kontrak : Harga Satuan

B. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kota Surabaya Tahun
Anggaran 2014

C. METODE Pemilihan penyedia ini dilaksanakan dengan metode Pelelangan Umum


PEMILIHAN Pascakualifikasi.

D. PEMBERIAN Tempat : Aplikasi SPSE


PENJELASAN Waktu : lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE
DOKUMEN
PENGADAAN

E. PENINJAUAN Tempat : -
LAPANGAN Waktu : -
[Apabila diperlukan]

F. DOKUMEN
PENAWARAN

NO. DOKUMEN PENAWARAN KETERANGAN


DOKUMEN ADMINISTRASI
Unggah/ upload dalam dokumen
1 Jaminan Penawaran
penawaran (*.rhs)
Unggah/ upload dalam dokumen
2 Surat Penawaran
penawaran (*.rhs)
DOKUMEN TEKNIS
1. Spesifikasi teknis menyebutkan identitas (merk dan/atau type) Unggah/upload dalam dokumen
bahan marka yang ditawarkan penawaran (*.rhs)
2. Surat rekomendasi dari DIJENDAT yang masih berlaku sebagai Unggah/upload dalam dokumen
: penawaran (*.rhs)
1. Aplikator marka jalan bagi peserta lelang (bukan dukungan)
2. Produsen marka jalan bagi peserta lelang/produsen
pendukung produk yang digunakan oleh peserta lelang
3. Hasil uji Laboratorium bahan baku (cat thermoplastic dan glass Unggah/upload dalam dokumen
beads) sesuai standart AASTHO M249-79 (Thermoplastik) penawaran (*.rhs)
AASTHO M247-81yang diterbitkan oleh B4T Bandung, tahun
2013/2014
4. Rencana jadwal pelaksanaan Unggah/upload dalam dokumen
penawaran (*.rhs)
5. Sertifikat ISO 9001 : 2008 bagi produsen / pabrikan cat Unggah/upload dalam dokumen
thermoplastic dan glass beads yang masih berlaku penawaran (*.rhs)
6. Surat pernyataan bermaterai sanggup ditinjau lokasi work shop Unggah/upload dalam dokumen
(melampirkan alamat) dan setiap peserta harus mempunyai penawaran (*.rhs)
peralatan (milik sendiri) yang meliputi :
a) Mesin aplikator marka kapasitas tangki min. 100 kg,

23
minimal 2 (dua) unit
b) Mesin pengaduk yang digerakan oleh motor/mesin (ketel
mekanis/mixer mekanis) yang mempunyai kapasitas tangki
min. 300 Kg. minimal 2 (dua) unit
c) Ketersedian barang untuk thermoplastic minimal 5 (lima)
ton, Glass Beed minimal 1 (satu) ton, dan kendaraan
operasional jenis truck 4/6 roda minimal 2 (dua) unit
7. Brosur resmi bahan marka jalan (cat thermoplastik dan glass Diserahkan pada saat klarifikasi
beads)
8. Surat keterangan dari Produsen Cat Thermoplastik Bagi pemenang dan diserahkan pada
/Principal/Distributor/Agen/Dealer yang memuat: saat klarifikasi
a. Ketersediaan barang
b. Barang dalam keadaan 100% baru
Apabila surat keterangan diterbitkan oleh
Distributor/Agen/Dealer maka surat tersebut harus dilampiri
copy surat penunjukan sebagai Distibutor/Agen/Dealer yang
dikeluarkan oleh principal/produsen yang masih berlaku.
9. Surat pernyataan kesanggupan apabila ditunjuk sebagai Bagi pemenang dan diserahkan pada
pemenang akan mengikuti program Jamsostek dengan minimal saat klarifikasi
mengikuti Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
Jaminan Kematian (JKM)
Sertifikat kepesertaan Jamsostek diserahkan pada saat tanda
tangan kontrak.
- Buat dari Ms. Excel
8 Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan - Unggah/upload dalam
dokumen penawaran (*.rhs)
DOKUMEN HARGA
- Buat dari Ms. Excel
1 Daftar Kuantitas dan Harga Satuan Penawaran - Unggah/ upload dalam
dokumen penawaran (*.rhs)

G. MATA UANG 1. Mata uang yang digunakan Rupiah


PENAWARAN DAN 2. Pembayaran diatur lebih lanjut dalam kontrak.
CARA
PEMBAYARAN

H. SURAT 1.Surat penawaran ditujukan kepada PokjaPaket PekerjaanPengecatan


PENAWARAN Marka Jalan dengan Thermoplastik tebal 2 mm (II)
2. Masa berlaku penawaran selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak
batas akhir waktu pemasukan penawaran.

I. JAMINAN 1. Jaminan Penawaran ditujukan kepada Pokja Paket Pekerjaan


PENAWARAN Pengecatan Marka Jalan dengan Thermoplastik tebal 2 mm (II)
2. Besarnya Jaminan Penawaran adalah : Rp 17.878.800,00 (Tujuh belas
juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus rupiah) [diisi,
besar nominal antara 1% sampai dengan 3% dari total HPS]
3. Masa berlakunya jaminan penawaran 90 (sembilan puluh) hari kalender
sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.
4. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan padaKas Daerah sesuai
ketentuan pada Perpres No. 70 Tahun 2012.

J. PEMASUKAN (lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)


DOKUMEN
PENAWARAN

K. BATAS AKHIR (lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)


WAKTU
PENYAMPAIAN
PENAWARAN

L. PEMBUKAAN (lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)


PENAWARAN

24
M. SANGGAHAN, 1. Sanggahan ditujukan kepada Pokja Paket Pekerjaan Pengecatan Marka
SANGGAHAN Jalan dengan Thermoplastik tebal 2 mm (II)
BANDING DAN 2. Tembusan sanggahan ditujukan kepada:
PENGADUAN a. PPK
b. PA / KPA
c. Inspektorat Pemerintah Kota Surabaya
3. Sanggahan Banding ditujukan kepada Walikota Surabaya
4. Tembusan sanggahan banding ditujukan kepada:
a. PPK
b. Pokja ULP
c. Inspektorat Pemerintah Kota Surabaya

N. JAMINAN 1. Besarnya jaminan sanggahan Banding ditetapkan sebesar 1%(satu


SANGGAHAN perseratus) dari nilai total HPS.
BANDING 2. Jaminan Sanggahan Banding ditujukan kepada Pokja Paket Pekerjaan
Pengecatan Marka Jalan dengan Thermoplastik tebal 2 mm (II)
3. Masa berlakunya jaminan sanggahan banding 15 (limabelas) hari
kerjasejak tanggal pengajuan sanggahan banding.
4. Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah
sesuai ketentuan pada Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012 pasal 82.
O. JAMINAN 1. Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak sampai serah terima
PELAKSANAAN Barang / Jasa lainnya atau serah terima pertama Pekerjaan, dan ditambah
dengan 50 (limapuluh) hari kalender.
2. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah sesuai
ketentuan pada Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 pasal 93.

25
BAB IV
DATA KUALIFIKASI (DK)

A. LingkupKualifikasi Nama Pokja ULP : Pokja Paket Pekerjaan Pengecatan Marka


Jalan dengan Thermoplastik tebal 2 mm (II)
Alamat Pokja ULP : Jl. Sedap Malam No. 1 Surabaya
Website : www.lpse.surabaya.go.id
Nama Paket Pekerjaan : Pengecatan Marka Jalan dengan
Thermoplastik tebal 2 mm (II)

B. PersyaratanKualifikasi

NO. DOKUMEN PENAWARAN KETERANGAN


DOKUMEN KUALIFIKASI
1 Pakta Integritas (Apabila berbentuk Unggah/ upload dalam dokumen penawaran
kemitraan / KSO) (*.rhs)
2 Surat Perjanjian Kemitraan / KSO (jika ada) Unggah/ upload dalam dokumen penawaran
(*.rhs)
3 Form Isian Penilaian Kualifikasi (yang telah Unggah/ upload Data Kualifikasi dalam aplikasi
di up-date sesuai data terakhir) SPSE, terdiri dari :
a) Surat Ijin UsahaPerdagangan(SIUP)
b) Bukti Pajak :
- SPT Tahunan;
- Laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal
23 (bila ada transaksi);
- PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi
Pengusaha Kena Pajak) 3 (tiga) bulan
terakhir;
- Untuk PPh Pasal 25 dapat diganti PPH
Final dengan membuktikan SSP PPh
Pasal 4 Ayat 2 yang sudah divalidasi
oleh Bank atau Badan Keuangan lainnya
- Peserta dapat mengganti persyaratan
diatas dengan menyampaikan Surat
Keterangan Fiskal (SKF), atau dokumen
sejenis dari negara asal Penyedia jasa
(bila ada)
c) Tenaga Ahli – SKA/SKT sesuai yang
dipersyaratkan (jika disyaratkan)
d) Pengalaman
e) Pekerjaan Sedang Berjalan
f) Peralatan (jika disyaratkan)
g) Akta dan Perubahan (apabila ada)
h) NPWP (Dokumen Persyaratan Kualifikasi
lainnya)
4 Surat pernyataan bahwa badan usaha dan Unggah/ upload dalam dokumen penawaran
penanggung jawabnya tidak masuk dalam (*.rhs)
Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan / atau direksi
yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana

26
BAB V
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN


CONTOH
[KOP SURAT BADAN USAHA]

Nomor : _______, _____________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
Pokja ___________________

di
______________________________

Perihal : Penawaran Pekerjaan _______________ [nama pekerjaan]

Sehubungan dengan pengumuman Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi dan


setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian
Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran
untuk pekerjaan _________________ sebesar Rp. ____________ ( _____________________ ).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum


dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan dokumen penawaran sampai
dengan tanggal____ [Masa berlaku penawaran tidak kurang dari waktu yangditetapkan
dalam data lelang].

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. [Softcopy Jaminan Penawaran, apabila dipersyaratkan]
2. [Daftar Kuantitas dan Harga, apabila dipersyaratkan];
3. [Surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi, (apabila peserta berbentuk
Kemitraan/KSO);
4. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. spesifikasi teknis barang yang ditawarkan dilengkapi berdasarkan contoh, brosur dan
gambar-gambar;
b. jadwal waktu penyerahan/pengiriman barang;
c. identitas (jenis, tipe dan merek) barang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan
jelas (apabila dipersyaratkan);
d. [layanan purnajual (apabila dipersyaratkan)];
e. [asuransi (apabila dipersyaratkan)];
f. [tenaga teknis (apabila dipersyaratkan)]; dan
g. [Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan, apabila ada].
5. [Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), apabila
dipersyaratkan untuk diberikan preferensi harga]; dan
6. Data Kualifikasi.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

27
B. BENTUK DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN PENAWARAN

CONTOH

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN PENAWARAN

NPWP : XX.XXX.XXX.X-XXX.XXX
Nama : (Nama Direktur)
Nama Pekerjaan : ……………………
HPS / OE : ……………………

Harga Satuan Jumlah


No. Pekerjaan Volume
(Rp.) (Rp.)
1
2
3
4
5
Jumlah
Ppn. 10 %
Total
Dibulatkan

JENIS KONTRAK HARGA LUMPSUM

NPWP : XX.XXX.XXX.X-XXX.XXX
Nama : (Nama Direktur)
Nama Pekerjaan :
HPS / OE :

Jumlah
No. Pekerjaan Volume
(Rp.)
1

Jumlah
Ppn.10 %

Total
Dibulatkan

Catatan : Bentuk Daftar Kuantitas Penawaran Harga mengikuti jenis kontrak sesuai DL

28
C. BENTUK SURAT KUASA

CONTOH-1

[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA Nomor


: ___________________

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : ____________________
Alamat Perusahaan : ____________________
Jabatan : ____________________ [Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan]
____________________ [nama PT / CV / Firma]

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. _____ [No. Akta
Notaris] tanggal __________ [tanggal penerbitan Akta]Notaris __________ [nama Notaris penerbit
Akta] yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada :


Nama : ____________________ *)
Alamat : ____________________
Jabatan : ____________________
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk :


1) [Menandatangani Surat Penawaran,]
2) [Menandatangani Pakta Integritas,]
3) [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4) [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5) [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

__________, ____________________ 20___

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

____________________ ____________________
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
*) Penerima kuasa dari direktur utama / pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum
dalam akta perindian atau perubahannya.

29
CONTOH-2

[Kop Surat Badan Usaha]

SURAT KUASA Nomor


: ___________________

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : ____________________
Alamat Perusahaan : ____________________
Jabatan : ____________________ [Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan / Kepala
Cabang / wakil kemitraan (KSO)]
____________________ [nama PT / CV / Firma]

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan / kemitraan] berdasarkan Akta Notaris No.
_____ [No. Akta Notaris] tanggal __________ [tanggal penerbitan Akta]Notaris __________ [nama
Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya atau Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi (KSO) No
__________ tanggal __________, yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada :


Nama : ____________________
Alamat : ____________________
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk :


1) [Melakukan pendaftaran dan pengambilan dokumen,]
2) [Menghadiri pemberian penjelasan,]
3) [Menghadiri pembukaan penawaran,]
4) [____________________,dst]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

__________, ____________________ 20___

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

____________________ ____________________
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

30
D. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN / KERJA SAMA OPERASI (KSO)

CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN /
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ____________________ yang pembukaan penawarannya akan
dilakukan di ____________________ pada tanggal __________ 20___, maka
___________________ [nama peserta 1];
___________________ [nama peserta 2];
___________________ [nama peserta 3];
___________________ [dan seterusnya];
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam bentuk
kemitraan / Kerja Sama Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa :
1. Secara bersama-sama :
a. Membentuk kemitraan / KSO dengan nama kemitraan adalah ____________________
b. Menunjuk ____________________ [nama peserta 1] sebagai perusahaan utama (leading firm)
untuk kemitraan / KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama kemitraan/ KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara bersama-
sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan / KSO adalah :
____________________ [nama peserta 1] sebesar _____ % (__________ persen)
____________________ [nama peserta 2] sebesar _____ % (__________ persen)
____________________ [nama peserta 3] sebesar _____ % (__________ persen)
____________________ [dst]
3. Masing-masing peserta anggota kemitraan / KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut pada
butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari kemitraan / KSO.
4. Pembagian sharing dalam kemitraan / KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran
maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota
kemitraan / KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota kemitraan / KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak
untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja,
perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.
6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan / KSO diberikan kepada ___________
[nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur utama / direktur pelaksana ___________
[nama peserta 1] berdasarkan persetujuan tertulis dari seluruh anggota kemitraan / KSO.
7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak dimenangkan
oleh perusahaan kemitraan / KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap __________ (__________) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan / KSO membubuhkan tanda tangan di
__________ pada hari __________ tanggal __________ bulan ___________, tahun __________

[Peserta 1] [Peserta 2]
(__________________) (____________________)
[Peserta 3] [dst]
(____________________)
(____________________)
Disahkan oleh Notari
(......................................)
(tanda tangan dan cap)
Catatan :
Surat Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi ini harus dibuat di atas kertas segel.

31
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM
NEGERI (TKDN)

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI


(TKDN)
Nilai Gabungan Barang / Jasa
TKDN
(Rp)
Uraian Pekerjaan Total
Barang /
DN LN Ribu % Gabungan
Jasa
Rp KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Barang
I. Material langsung (Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1D) (1E) (1G)
II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2D) (2E) (2G)
A. Sub Total barang (3A) (3B) (3C) (3D) (3E) (3G)
Jasa
III. Manajemen proyek dan
(4A) (4B) (4C) (4D) (4E) (4G)
Perekayasaan
IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C) (5D) (5E) (5G)
V. Konstruksi dan Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6D) (6E) (6G)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D) (7E) (7G)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D) (8E) (8G)

C. TOTAL Biaya (A + B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E) (9G)

Formulasi perhitungan :
Nilai Barang Total 3C  Nilai Barang Luar Negeri 3A
% TKDN Gabungan Barang dan Jasa 
Nilai Gabungan Barang dan Jasa 9C

Nilai Jasa Total 3C  Nilai Jasa Luar Negeri 3A


Nilai Gabungan Barang dan Jasa 9C

___________ [tempat], _____ [tanggal] __________ [bulan] 20___ [tahun]

[tanda tangan]

[nama wakil sah badan usaha / kemitraan]

32
F. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
Sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. __________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________ dalam jabatan selaku __________ dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama __________ [nama bank] berkedudukan di __________[alamat] untuk
selanjutnya disebut : PENJAMIN, dengan ini menyatakan akan menbayar kepada :
Nama : __________[Pokja ULP]
Alamat : __________
Selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN
Sejumlah uang Rp. __________ (terbilang __________) dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan
Penawaran atas pekerjaan __________ berdasarkan Dokumen Pengadaan, apabila :
Nama : __________[Peserta Pelelangan]
Alamat : __________
selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu berlakunya
Garansi Bank ini, lalai / tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima jaminan yaitu :
a. Yang dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah
dinyatakan sebagai pemenang;
b. Yang dijamin tidak :
1. menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2. menandatangani Kontrak; atau
3. hadir dalam klarifikasi dan / atau verifikasi sebagai calon pemenang
c. Yang dijamin terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
Sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama __________ (__________) hari kalender, dari tanggal __________ s.d.
__________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari penerima jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagai Jaminan Penawaran
sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasarkanSurat Pernyataan
Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji / lalai tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank sebagai Jaminan
Penawaran ini, masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri __________

Dikeluarkan di : __________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank] [Bank]
Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan]

33
G. BENTUK JAMINAN PENAWARANDARI
PENAWARANDARI ASURANSI / PERUSAHAAN PENJAMINAN

CONTOH

[Kop Penerbit Jaminan]


JAMINAN PENAWARAN

Nomor Jaminan: __________ Nilai : __________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ___________ [nama], ___________ [alamat] sebagai
Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan ___________ [nama penebit jaminan],
___________[alamat],sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada ___________ [nama Pokja ULP],
___________[alamat]sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya disebut
PENERIMAJAMINAN atas uang sejumlah Rp ___________ (terbilang ___________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebutdi atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan,pelaksanaan
pelelanganpekerjaan ___________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN:
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah
dinyatakan sebagai pemenang.
b. tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak;
3) hadir dalam klarifikasi dan / atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
4. Surat Jaminan ini berlaku selama___________ (___________) hari kalender danefektif
mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal___________
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji /
wanprestasi.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntutsupaya harta benda TERJAMIN lebih
dahuludisitadan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairanterhadap PENJAMINberdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalendersesudahberakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di : __________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

34
H. BENTUKJAMINAN
BENTUKJAMINAN SANGGAHAN BANDING DARI BANK

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________ dalam jabatan selaku __________ dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama __________ [nama bank]berkedudukan di __________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : __________[Pokja ULP]
Alamat :__________
selanjutnya disebut:PENERIMA
PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp __________(terbilang __________) dalam bentuk garansi bank sebagaiJaminan
Sanggahan Banding atas pekerjaan __________ berdasarkan Dokumen Pengadaan, apabila:
Nama : __________[peserta pelelangan]
Alamat : __________
selanjutnya disebut :YANG
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, sanggahan banding yang diajukan oleh YANG DIJAMIN
dinyatakan tidak benar.
Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama __________ (___________) hari kalender, dari tanggal
___________s.d.__________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Jawaban Sanggahan Banding yang menyatakan bahwa Sanggahan Banding tidak benar dari
__________[Menteri / Pimpinan Lembaga / Kepala Daerah / Pimpinan Institusi Lain]paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana
tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Jawaban Sanggahan
Banding yang menyatakan bahwa “Sanggahan Banding tidak benar dan pengenaan sanksi
akibat Sanggahan Banding yang diajukan Yang Dijamin tidak benar”.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri __________

Dikeluarkan di : __________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank] [Bank]
Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan]

35
I. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN
PELAKSANAAN DARI BANK

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________ dalam jabatan selaku __________ dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama __________ [nama bank]berkedudukan di __________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada :
Nama : __________ [nama PPK]
Alamat :__________
selanjutnya disebut:PENERIMA
PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp __________ (terbilang __________) dalam bentuk garansi bank sebagai
JaminanPelaksanaan atas pekerjaan __________ berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang /
Jasa (SPPBJ) No. __________ tanggal __________, apabila:
Nama : __________[nama penyedia]
Alamat : __________
selanjutnya disebut :YANG
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai / tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa :
a. Yang Dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.Garansi
Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama__________(__________) hari kalender, dari tanggal __________s.d.
__________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi
dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji / lalai /
tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri __________.

Dikeluarkan di :__________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank] [Bank]
Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan]

36
J. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN DARI ASURANSI / PERUSAHAAN PENJAMINAN

CONTOH

[Kop Penerbit Jaminan]


JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan : __________ Nilai : __________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : __________[nama], __________ [alamat] sebagai


Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan __________ [nama penebit
jaminan],__________ [alamat], sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada__________ [nama PPK],__________
[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp __________ (terbilang __________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebutdi atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________sebagaimana ditetapkan
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) No. __________ tanggal
__________ untukpelaksanaan pelelanganpekerjaan __________yang diselenggarakan oleh
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama __________ (__________) hari kalender danefektif mulai
dari tanggal __________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntutsupaya harta benda TERJAMIN lebih
dahuludisitadan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831KUH Perdata.
Tuntutan pencairanterhadap PENJAMINberdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalendersesudahberakhirnya masa berlaku Jaminan
ini.
Dikeluarkan di : __________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

37
K. BENTUK JAMINAN UANG MUKA DARI BANK

CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. __________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________ dalam jabatan selaku __________ dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama __________ [nama bank]berkedudukan di __________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : __________ [nama PPK]
Alamat :__________
selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp __________ (terbilang __________) dalam bentuk garansi bank
sebagaiJaminanUang Muka atas pekerjaan__________ berdasarkan Kontrak No.-
__________tanggal__________, apabila :
Nama : __________ [nama penyedia]
Alamat : __________
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bankini, YANG DIJAMIN lalai / tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada PENERIMA JAMINAN atas uang muka yang diterimanya,
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama __________ (__________) hari kalender, dari tanggal
__________s.d.__________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari
Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai
pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji / lalai / tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri __________
Dikeluarkan di : __________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank] [Bank]
Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan]

38
L. BENTUK JAMINAN UANG MUKA DARI ASURANSI / PERUSAHAAN PENJAMINAN

CONTOH

JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan : ___________ Nilai : ___________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ___________[nama],___________ [alamat] sebagai


Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan___________[nama penebit
jaminan],___________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada ___________ [nama PPK],___________
[alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp ___________ (terbilang ___________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebutdi atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan ___________ sebagaimana ditetapkan
berdasarkan Kontrak No. ___________ tanggal ___________ dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ___________ (___________) hari kalender danefektif
mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal ___________
4. Jaminan ini berlaku apabila :
5. TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya atau melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka dimaksud yang wajib dibayar menurut Dokumen
Kontrak.
6. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN Uang Muka atau Sisa Uang Muka
yang belum dikembalikan oleh TERJAMIN dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari
PENERIMA JAMINAN berdasarkan Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan
sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
7. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntutsupaya harta benda TERJAMIN lebih
dahuludisitadan dijual guna dapat melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1831KUH Perdata.
8. Tuntutan pencairanterhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalendersesudahberakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di : __________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

39
M. JAMINAN PEMELIHARAAN DARI BANK

CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. __________

Yang bertanda tangan dibawah ini : __________ dalam jabatan selaku __________ dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama __________[nama bank] berkedudukan di __________
[alamat]
untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada :
Nama : __________[nama PPK]
Alamat :__________
selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp __________
(terbilang __________) dalam bentuk garansi bank sebagai JaminanPemeliharaan atas
pekerjaan __________ berdasarkan Kontrak No. __________ tanggal __________, apabila:
Nama : __________[nama penyedia]
Alamat : __________
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN
DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bankini, lalai / tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama __________ (__________) hari kalender, dari tanggal
__________s.d.__________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji / lalai / tidak memenuhi
kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak
memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri __________.

Dikeluarkan di : __________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank] [Bank]
Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan]

40
N. JAMINAN PEMELIHARAAN DARI ASURANSI / PERUSAHAAN PENJAMINAN

CONTOH
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: __________ Nilai: __________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: __________[nama],__________ [alamat] sebagai Penyedia,


selanjutnya disebut TERJAMIN, dan__________[nama penerbit jaminan],__________ [alamat]
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada __________[nama PPK],__________ [alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp __________(terbilang__________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran
jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban
dalam melaksanakan pekerjaan__________ sebagaimanaditetapkan berdasarkan Kontrak No.
__________tanggal__________ dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama __________ (__________) hari kalender danefektif mulai dari
tanggal __________ sampai dengan tanggal__________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di atas
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah
menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita
dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan
ini.
Dikeluarkan di : __________
Pada tanggal : __________
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp. 6.000

[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

41
O. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan / KSO]

PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT / CV / Firma / Koperasi___________________[pilih
untuk dan yang sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT / CV / Firma / Koperasi___________________[pilih
untuk dan yang sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan / KSO]

dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan K /
L / D / I] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan melaporkan kepada APIP ________ [isi sesuai dengan K / L / D / I] yang


bersangkutan dan / atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses
pengadaan ini;

3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan / atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[Nama Penyedia][Nama Penyedia][Nama Penyedia]

[tanda tangan],[tanda tangan],[tanda tangan],


[nama lengkap][nama lengkap][nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan / KSO]

42
P. BENTUKSURAT PERNYATAAN TIDAK TERDAPAT HUBUNGAN AFILIASI

CONTOH

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN
Nomor : / / / 2014

Padahariini :……, Tanggal : ……. Bulan : …..I, Tahun : ……., Pukul : ……..
WIB.Bertempatdi :UnitLayananPengadaan(Procurement Unit)Jl. Sedap Malam No. 1
Surabayayang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : …………………….
Alamat : …………………….
Jabatan : …………………….
d en g a n i n i men ya t a k a n b a h w a :
1. Pada saat ini kami sedang mengikuti pelelangan ...............padaDinas ........... Kota Surabaya;
2. Terhadap ............... perusahaan yang saya wakili diatas tidak terdapat hubungan afiliasi baik
kepemilikan saham maupun kepengurusannya;
3. Bahwa dari ………. perusahaan yang saya wakili diatas tidak terdapat persekongkolan
tender;
4. Jika dikemudian hari ditemukan adanya hubungan afiliasi atau persekongkolan tender oleh
……….. perusahaan yang saya wakili tersebut, saya menyatakan sanggup untuk
mempertanggung jawabkan secara hukum baik perdata maupun pidana.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnyauntuk dipergunakan sebagaimana


mestinya dan dibuat sebagaipedoman pelaksanaan pengadaan Barang / Jasa selanjutnya.

Mengetahui,
.................................................

Materai

(................................)

43
Q. BENTUKSURAT PERNYATAAN KADALUARSA
CONTOH

Kop Perusahaan

SURAT PERNYATAAN KADALUARSA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Jabatan :

Bertindak untuk dan atas nama

PT / CV :
Alamat :
Telepon / Fax :
e-mail :

Dengan ini kami menyatakan :

a. Sanggup mengganti ……. sampai batas waktu yang diminta (…..tahun sejak ……. diterima),
apabila pada saat pengiriman tidak terdapat ……. dengan batas kadaluarsa sesuai permintaan.
b. Sanggup mengganti ……. yang rusak sebelum batas tanggal kadaluwarsa yang diminta.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 2014
PT. / CV.......................

Materai

Nama Terang
jabatan

44
R. BENTUKSURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN DITUNJUK SEBAGAI
PEMENANG
CONTOH

KOP SURAT PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN APABILA DITUNJUK SEBAGAI PEMENANG

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Jabatan :
Bertindak untuk dan atas nama :
Alamat :

Bahwa setelah kami mengikuti Proses Pengadaan pada Dinas ................................ Kota Surabaya pada
Putaran .... (............) TA. 2014 (Tgl. ..................... 2014) untuk Paket Pekerjaan :
” ................................................................................. ”
Maka kami menyatakan kesanggupan / bersedia bilamana ditunjuk sebagai Pemenang pada paket
pekerjaan dimaksud, dengan memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima persen) dari nilai total HPS/OE
(apabila penawaran dibawah 80% HPS/OE);
2. Sanggup melaksanakan paket pekerjaan dimaksud sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang telah
disyaratkan di dalam Dokumen Pengadaan maupun Addendum Perubahannya;
3. Sanggup melaksanakan paket pekerjaan dimaksud sesuai dengan Rincian Pekerjaan yang tertera
dalam Dokumen Pengadaan;
4. Sanggup melaksanakan paket pekerjaan dimaksud sesuai dengan harga yang kami tawarkan di
dalam Surat Penawaran (SPH) tanggal ...................... 2014 yaitu sebesar Rp.
...............................................0
(...................................................................................................................................);
5. Sanggup mempertanggung jawabkan kewajaran dan kebenaran harga barang/material yang diambil
dari CV. / PT. .........................................
6. Sanggup melaksanakan paket pekerjaan dimaksud sesuai dengan Jangka Waktu Pelaksanaan yang
telah ditentukan di dalam Dokumen Pengadaan maupun Addendum Perubahannya yaitu selama .......
(..............................................) hari kalender.
7. Tidak akan mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada pihak
lain, baik secara keseluruhan maupun kesatuan / sebagian dari Pekerjaan Tersebut (untuk kualifikasi
kecil). Dan tidak akan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan utama kepada penyedia barang/jasa
yang bukan spesialis dengan harus memperhatikan persetujuan tertulis dari PPK (untuk kualifikasi
Non Kecil);
8. Bersedia dikenakan sanksi bilamana ketentuan butir 1 s/d 7 tidak dapat dipenuhi berupa pemutusan
kontrak dan black list sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, .......................... 2014


CATATAN:
• Dilengkapi dengan Kop Surat Perusahaan dan CV. / PT. ............................
tanda tangan Direktur Utama dan dibubuhi
materai 6000.
• ................= diisi sesuai dengan keterangan
yang diminta dalam surat kesanggupan (....................................)
tersebut. Direktur Utama

45
S. BENTUKSURAT PERNYATAAN SURVEY LOKASI

CONTOH

SURAT PERNYATAAN SURVEY LOKASI

Yang bertanda tangan dibawah ini


Nama :
Jabatan :

Bertindak dan untuk atas nama


PT / CV :
Alamat :
Telepon / fax :
e-mail :

Dengan ini menyatakan “bahwa perusahaan kami bersedia di survey apabila ditunjukmenjadi
pemenang dalam pelelangan ini”.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 2014
PT. / CV.......................

Materai

Nama Terang
jabatan

46
T. BENTUK SURAT PERNYATAAN TIDAK MASUK DALAM DAFTAR HITAM

CONTOH

SURATPERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ....................................................
Jabatan : ....................................................
Bertindak untuk dan atas nama : ....................................................
Alamat : ....................................................
Bahwa pada saat kami mengikuti Proses Pengadaan pada SKPD ………. Periode ……….. (……….)
Tahun Anggaran 2014 untuk Paket Pekerjaan :

“ ……………………………………………………… ”

Maka kami menyatakan :


1. Tidak dalam pengawasan pengadilan;
2. Tidak pailit;
3. Bahwa badan usaha dan penanggungjawab tidak masuk dalam Daftar Hitam;
4. Kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan / atau direksi uang bertindak untuk dan atas
nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
5. Bersedia dikenakan sanksi dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bilamana
pernyataan butir 1 s / d 4 tidak benar.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, ………………..
Yang menyatakan,

Materai Rp. 6.000

……………………………….

47
BAB VI
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
2. Menyampaikan pernyataan / pengakuan tertulis bahwa perusahaan yang bersangkutan dan
manajemennya atau peserta perorangan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan dan / atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan, atau peserta perorangan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
3. Salah satu dan / atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan tidak masuk
dalam Daftar Hitam;
4. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan)
serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25 /
Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun
berjalan. Untuk PPh Pasal 25 dapat diganti PPH Final dengan membuktikan SSP PPh Pasal 4 Ayat
2 yang sudah divalidasi oleh Bank atau Badan Keuangan lainnya. Peserta dapat mengganti
persyaratan ini dengan menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF);
5. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun;
6. Memiliki kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non kecil;
7. Dalam hal peserta akan melakukan kemitraan / KSO :
a. Peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi / kemitraan yang memuat persentase
kemitraan / KSO dan perusahaan yang mewakili kemitraan / KSO tersebut;
b. Evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 10 dilakukan untuk setiap perusahaan
yang melakukan kemitraan / KSO;
8. Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu (ISO) dan / atau memiliki Sertifikat Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), apabila disyaratkan. [Untuk badan usaha yang bermitra / KSO,
persyaratan ini disyaratkan bagi perusahaan yang melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan
Sertifikat ISO dan / atau persyaratan Sertifikat K3].

B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta dalam Dokumen Isian
Kualifikasi dalam hal :
1. Kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. Pemenuhan persyaratan kualifikasi.

C. Apabila ditemukan hal-hal dan / atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP dapat meminta peserta
untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian
kualifikasi.

D. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi.

48
BAB VII
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini
harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai
berikut :
1.1. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,
bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan,
dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
1.2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian /
Lembaga / Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN / APBD.
1.3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah
pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau
ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
1.4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah
pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan
Pekerjaan.
1.5. Panitia / Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia /
pejabat yang ditetapkan oleh PA / KPA yang bertugas memeriksa
dan menerima hasil pekerjaan.
1.6. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada
institusi lain yang selanjutnya disebut Inspektorat Pemerintah Kota
Surabaya adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
1.7. Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Jasa Lainnya.
1.8. Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja
dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan (subkontrak).
1.9. Kemitraan adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia
nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis;
1.10. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan
tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum / Perusahaan
Penjaminan / Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia
kepada PPK / ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
Penyedia.
1.11. Kontrak Pengadaan Barang / Jasa yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia
Jasa Lainnya dan mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)
ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain
yang merupakan bagian dari kontrak.
1.12. Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam kontrak.
1.13. Hari adalah hari kalender.
1.14. Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah
daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.
1.15. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan
biaya pekerjaan yang disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta
digunakan oleh Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.
1.16. Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu barang sesuai
peruntukannya yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
1.17. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan

49
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik
dan dapat dilaksanakan.
1.18. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan
bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain
dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.19. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan
serah terima pekerjaan atau masa pemeliharaan berakhir.
1.20. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang
dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang
diterbitkan oleh PPK.
1.21. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan
pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam berita acara
penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
1.22. Tempat Tujuan Akhir adalah lokasi yang tercantum dalam Syarat-
syarat khusus kontrak dan merupakan tempat dimana Barang akan
dipergunakan oleh PPK.
1.23. Tempat Tujuan Pengiriman adalah tempat dimana kewajiban
pengiriman barang oleh Penyedia berakhir sesuai dengan istilah
pengiriman yang digunakan

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan ini tetapi tidak
dapatbertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalamDokumen Kontrak
lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum 3.1. Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesiakecuali dalam rangka
pinjaman/ hibah luarnegeri menggunakan Bahasa Indonesia
danbahasa nasional pemberi pinjaman/ hibahtersebut dan/ atau
bahasa Inggris.
3.2. Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia,
kecuali dalam rangka pinjaman / hibah luar negeri menggunakan
hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum yang berlaku di
negara pemberi pinjaman / hibah (tergantung kesepakatan antara
Pemerintah dan negara pemberi pinjaman / hibah).

4. Larangan Korupsi, 4.1. Berdasarkan etika pengadaan barang / jasa pemerintah, para pihak
Kolusi, dan dilarang untuk :
Nepotisme (KKN) a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau
serta Penipuan menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui
atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
c. membuat dan / atau menyampaikan dokumen dan / atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Pemilihan
4.2. Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua
anggota kemitraan / KSO apabila berbentuk kemitraan / KSO) dan
sub penyedianya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan
tindakan yang dilarang diatas.
4.3. Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-
larangan diatas dapat dikenakan sanksi-sanksi adminsitrastif oleh
PPK sebagai berikut :
a. Pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetor sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.
c. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. Pengenaan daftar hitam
4.4. Pengenaan sanksi administratif diatas dilaporkan oleh PPK kepada
Walikota.
4.5. PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi

50
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Asal Barang 5.1. Penyedia harus menyampaikan asal material / bahan yang terdiri
dari rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.
5.2. Asal barang merupakan tempat barang diperoleh, antara lain tempat
barang ditambang, tumbuh, atau diproduksi.
5.3. Barang diadakan harus diutamakan barang yang manufaktur,
pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan
di Indonesia (produksi dalam negeri).
5.4. Jika dalam proses pembuatan Barang digunakan komponen berupa
barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam
negeri (impor) maka penggunaan komponen impor harus sesuai
dengan besaran TKDN harus tercantum dalam Daftar Inventarisasai
Barang / Jasa produksi Dalam Negeri yang diterbitkan oleh
Kementerian yang membidangi perindustrian dan dinyatakan oleh
Penyedia dalam Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN yang
merupakan bagian dari Penawaran Penyedia.

6. Korespondensi 6.1. Semua korespondensi dapat berbentuk surat, email dan / atau
faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam
SSKK.
6.2. Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan
Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung
kepada wakil sah Para Pihak, atau jika disampaikan melalui surat
tercatat dan / atau faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum
dalam SSKK.

7. Wakil Sah Para Pihak Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan
setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan
atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk
penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat


dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan


berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang dibebankan oleh peraturanperpajakan atas pelaksanaan Kontrak
ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam
Nilai Kontrak.

10. Pengalihan dan / atau 10.1. Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak
Subkotrak ini. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger)
maupun akibat lainnya.
10.2. Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkan sebagian / seluruh
pekerjaan utama dalam Kontrak ini.
10.3. Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada
Penyedia spesialis setelah persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia
tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.
10.4. Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan
Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan
tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak
menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau
seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan

51
ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap
personil dan sub penyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan
oleh mereka.

13. Kemitraan / KSO Kemitraan / KSO memberi kuasa terhadap kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama Kemitraan /
KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan
Kontrak ini.

14. Pengawasan Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPKdapat mengawasi


Pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, AMANDEMEN DAN PEMUTUSAN KONTRAK


15. Jadwal Pelaksanaan 15.1. Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat
Pekerjaan Perjanjian oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
SSKK.
15.2. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan
dalam SSKK dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum
dalam SPMK.
15.3. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang
ditentukan dalam SSKK.
15.4. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia
telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat
melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia
dengan adendum kontrak.

16. Surat Pesanan 16.1. PPK menerbitkan SP selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak tanggal penandatanganan Kontrak.
16.2. SP harus sudah disetujui/ ditandatangani oleh penyedia sesuai
dengan yang dipersyaratkan dengan dibubuhi materai selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal penerbitan SP.
16.3. Tanggal penandatanganan SP oleh penyedia ditetapkan sebagai
tanggal awal perhitungan waktu penyerahan.

17. Program Mutu 17.1. Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada
rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.
17.2. Program mutu disusun paling sedikit berisi:
a. Informasi mengenai pekerjaan yang akandilaksanakan;
b. Organisasi kerja penyedia;
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. Prosedur instruksi kerja; dan
f. Pelaksana kerja.
17.3. Program mutu dapat direvisi sesuai dengankondisi lapangan.
17.4. Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkanprogram mutu jika
terjadi adendum Kontrakdan Peristiwa Kompensasi.
17.5. Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan perkembangan
kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harusmendapatkan persetujuan PPK.
17.6. Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah kewajiban
kontraktual penyedia.

18. Rapat Persiapan 18.1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK dan
Pelaksanaan Kontrak sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia,
unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, harus sudah
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
18.2. Beberapa hal yang dibahas dan disepakatidalam rapat persiapan

52
pelaksanaan kontrakmeliputi:
a. Program mutu;
b. Organisasi kerja;
c. Tata cara pengaturan pelaksanaanpekerjaan;
d. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan (apabila ada).
f. Rincian rencana pengiriman dan rencana pabrikasi barang, jika
barang yang akan diadakan memerlukan pabrikasi.

B.1. Pelaksanaan Pengadaan


19. Lingkup Pekerjaan Barang yang akan diadakan harus sesuai dengan daftar kuantitas dan
harga.

20. Standar Penyedia harus menyediakan barang yang memenuhi spesifikasi dan
standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar yang
disusun berdasarkan standar yang ditetapkan dalam SSKK.

21. Pemeriksaan Bersama 21.1. Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK
bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan kondisi
lapangan.
21.2. Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/ KPA dapat membentuk
Panitia/ Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
21.3. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila
dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak,
maka harus dituangkan dalam addendum Kontrak.

22. Inspeksi Pabrikasi 22.1. Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK.
22.2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan / atau
c. Mendatangkan personil-personil.
22.3. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan.

23. Pengepakan 23.1. Penyedia berkewajiban atas tanggungannya sendiri untuk mengepak
Barang sedemikian rupa sehingga Barang terhindar dan terlindungi
dari resiko kerusakan atau kehilangan selama masa transportasi atau
pada saat pengiriman dari tempat asal Barang sampai ke Tempat
Tujuan Akhir.
23.2. Penyedia harus melakukan pengepakan, penandaan, dan penyertaan
dokumen identitas Barang di dalam dan di luar paket Barang
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK

24. Pengiriman 24.1. Penyedia berkewajiban untuk menyelesaikan pengiriman barang


sesuai dengan jadwal pengiriman. Dokumen rincian pengiriman dan
dokumen terkait lainnya diatur dalam SSKK.
24.2. Sarana transportasi yang dipakai diatur dalam SSKK.
24.3. Untuk barang-barang yang mudah rusak atau berisiko tinggi,
penyedia harus memberikan informasi secara rinci tentang cara
penanganannya.

25. Asuransi 25.1. Penyedia harus mengasuransikan barang-barang yang akan


diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan ketentuan yang tercantum dalam SSKK;
25.2. Penyedia harus mengasuransikan pengiriman barang-barang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
ketentuan yang tercantum dalam SSKK.
25.3. Barang yang dikirimkan secara CIF (Cost, Insurance and Freight)

53
harus diasuransikan untuk pertanggungan yang tercantum dalam
SSKK terhadap kerusakan atau kehilangan yang mungkin terjadi
selama pabrikasi atau proses perolehan, transportasi, penyimpanan
dan pengiriman sampai dengan Tempat Tujuan Pengiriman.
25.4. Asuransi terhadap Barang harus diteruskan sampai ke Tempat
Tujuan Akhir, sebagaimana ditetapkan dalam SSKK
25.5. Penerima manfaat harus dijelaskan dalam dokumen asuransi
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
25.6. Semua biaya penutupan asuransi telah termasuk dalam nilai kontrak

26. Transportasi 26.1. Penyedia bertanggung jawab untuk mengatur pengangkutan Barang
(termasuk pemuatan dan penyimpanan) sampai dengan Tempat
Tujuan Pengiriman.
26.2. Transportasi Barang harus diteruskan sampai dengan Tempat
Tujuan Akhir sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
26.3. Semua biaya transportasi (termasuk pemuatan dan penyimpanan)
telah termasuk di dalam Nilai Kontrak.

27. Risiko Semua resiko terhadap kerusakan atau kehilangan Barang tetap berada
pada Penyedia dan tidak akan beralih kepada PPK sampai dengan Tempat
Tujuan Pengiriman.

28. Pemeriksaan dan 28.1. PPK berhak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian atas
Pengujian Barang untuk memastikan kecocokannya dengan spesifikasi dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam kontrak.
28.2. Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh penyedia
dan disaksikan oleh PPK atau diwakilkan kepada pihak ketiga.
28.3. Pemeriksaan dan Pengujian dilaksanakan sebagaimana diatur dalam
SSKK.
28.4. Biaya pemeriksaan dan pengujian ditanggung oleh Penyedia.
28.5. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan di tempat yang ditentukan
dalam SSKK, dan dihadiri oleh PPK dan / atau Pejabat / Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk
memberikan akses kepada PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan tanpa biaya. Jika pemeriksaan dan pengujian
dilakukan di luar Tempat Tujuan Akhir maka semua biaya
kehadiran PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
merupakan tanggungan PPK.
28.6. Jika hasil pemeriksaan dan pengujian tidak sesuai dengan jenis dan
mutu Barang yang ditetapkan dalam Kontrak, PPK dan / atau
Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk menolak
Barang tersebut dan Penyedia atas biaya sendiri berkewajiban untuk
memperbaiki atau mengganti Barang yang tersebut.
28.7. Atas pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian yang terpisah dari
serah terima Barang , PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan membuat berita acara pemeriksaan yang
ditandatangani oleh PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan dan Penyedia.

29. Uji Coba 29.1. Setelah barang dikirim, barang diuji-coba oleh penyedia disaksikan
oleh PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan;
29.2. Hasil uji coba dituangkan dalam berita acara;
29.3. Apabila pengoperasian barang tersebut memerlukan keahlian khusus
maka harus dilakukan pelatihan kepada PPK oleh penyedia, biaya
pelatihan termasuk dalam harga barang;
29.4. Apabila hasil uji coba tidak sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan dalam Kontrak, maka penyedia memperbaiki atau
mengganti barang tersebut dengan biaya sepenuhnya ditanggung
penyedia.

30. Waktu Penyelesaian 30.1. Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban

54
Pekerjaan menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal
penyelesaian yang ditetapkan dalam SSKK.
30.2. Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian bukan akibat
Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan
atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.
30.3. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa
Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti
rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal
Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.
30.4. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.

31. Serah Terima Barang 31.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pekerjaan;
31.2. Serah terima Barang dilakukan di tempat sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK.
31.3. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Panitia /
Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
31.4. Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian
terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia.
Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan / atau cacat hasil
pekerjaan, Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
menyampaikan kepada PPK untuk meminta penyedia memperbaiki /
menyelesaikannya.
31.5. Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berkewajiban untuk
memeriksa kebenaran dokumen identitas Barang dan
membandingkan kesesuaiannya dengan dokumen rincian
pengiriman.
31.6. Jika identitas Barang tidak sesuai dengan dokumen rincian
pengiriman Pejabat / PanitiaPenerima Hasil Pekerjaan dapat secara
langsung meminta Penyedia melakukan pemeriksaan serta
pengujian (jika diperlukan) Barang .
31.7. Jika Barang dianggap tidak memenuhi persyaratan Kontrak maka
Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk menolak
Barang tersebut.
31.8. Atas pelaksanaan serah terima Barang, Pejabat / Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan membuat berita acara serah terima yang
ditandatangani oleh Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan
Penyedia.
31.9. Jika pengoperasian Barang memerlukan keahlian khusus maka
Penyedia berkewajiban untuk melakukan pelatihan (jika ada)
sebagaimana tercantum dalam Jadwal Pengiriman dan Penyelesaian
kepada PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK. Biaya
pelatihan termasuk dalam Nilai Kontrak.
31.10. Penilaian hasil pekerjaan, dilaksanakan oleh Panitia / Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.
31.11. PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah:
a. seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Kontrak dan diterima oleh Panitia / Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan; dan
b. Penyedia menyerahkan sertifikat garansi kepada PPK (apabila
diperlukan)
31.12. Jika Barang tidak dikirimkan sesuai dengan Jadwal Pengiriman
bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia maka Penyedia dikenakan denda keterlambatan.

32. Incoterms 32.1. Kecuali diatur lain dalam SSKK maka istilah pengiriman dan
implikasinya terhadap hak dan kewajiban Para Pihak diatur
berdasarkan Incoterms.
32.2. Istilah-istilah pengiriman EXW, FOB dan CIF yang digunakan
dalam Kontrak ini tunduk kepada edisi terbaru Incoterms yang

55
tercantum dalam SSKK dan sebagaimana diterbitkan oleh the
International Chamber of Commerce.

B.2. Garansi dan Layanan Tambahan


33. Jaminan Bebas Cacat 33.1. Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika
Mutu / Garansi ada) berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan
secara wajar oleh PPK, barang tidak mengandung cacat mutu yang
disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat mutu
akibat desain, bahan, dan cara kerja.
33.2. Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai dengan 12 (dua belas)
bulan setelah serah terima barang atau jangka waktu lain yang
ditetapkan dalam SSKK.
33.3. PPK akan menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada
Penyedia segera setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama Masa
Layanan Purnajual.
33.4. Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh PPK, Penyedia
berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang dalam
jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan tersebut.
33.5. Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat
cacat mutu dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK akan
menghitung biaya perbaikan yang diperlukan, dan PPK secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK akan
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia berkewajiban untuk
membayar biaya perbaikan atau penggantian tersebut sesuai dengan
klaim yang diajukan secara tertulis oleh PPK. Biaya tersebut dapat
dipotong oleh PPK dari nilai tagihan atau jaminan pelaksanaan
Penyedia.
33.6. Terlepas dari kewajiban penggantian biaya, PPK dapat memasukkan
Penyedia yang lalai memperbaiki cacat mutu ke dalam daftar hitam.

34. Pedoman 34.1. Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang
Pengoperasian dan pedoman pengoperasian dan perawatan dalam jangka waktu
Perawatan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
34.2. Apabila penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan
perawatan, PPK berhak menahan pembayaran sebesar 5 (lima)
persen dari nilai kontrak.

35. Layanan Tambahan Penyedia harus melaksanakan beberapa atau semua layanan lanjutan
sebagaimana tercantum dalam SSKK

B.3. Perubahan Kontrak


36. Perubahan Kontrak 36.1. Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
36.2. Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para
pihak dan dituangkan melalui Amandemen Kontrak, meliputi:
a. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan
oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan;
c. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan,
perubahan pelaksanaan pekerjaan dan / atau penyesuaian harga.
36.3. Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA / KPA dapat membentuk
Panitia / Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

56
37. Perubahan Lingkup 37.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara keadaan di
Pekerjaan lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar (apabila ada) dan
spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, maka PPK
bersama penyedia dapat melakukan perubahan Kontrak yang
meliputi antara lain:
a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum
dalam kontrak;
b. Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan keadaan di
lapangan; dan / atau
d. Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam
kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
37.2. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
37.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis
kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan
harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
kontrak awal.
37.4. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai
dasar penyusunan adendum kontrak.

38. Perpanjangan Waktu 38.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas
pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Pekerjaan tambah;
b. Perubahan disain;
c. Keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan / atau
e. Keadaan kahar.
38.2. Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang-
kurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat keadaan
kahar.
38.3. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah
melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
penyedia.
38.4. PPK dapat menugaskan Panitia / Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.
38.5. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam
adendum kontrak.

B.4. Keadaan Kahar


39. Keadaan Kahar 39.1. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu
keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan
KeadaanKahar adalah:
a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran; dan/ atau
f. Gangguan industri lainnya sebagaimanadinyatakan melalui
keputusan bersamaMenteri Keuangan dan menteri teknisterkait.
39.2. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia memberitahukan
kepada PPK paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan Kahar
dari pejabat yang berwenang.
39.3. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan
kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak
akibat Keadaan Kahar.
39.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar yang

57
dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.
39.5. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan,
Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
Jika selama masaKeadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis
kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin
maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana
ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang
wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam
situasi demikian. Penggantian biaya iniharus diatur dalam suatu
adendum Kontrak.

40. Bukan Cidera Janji 40.1. Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang
ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji atau
wanprestasi jika ketidakmampuan tersebut diakibatkan oleh
Keadaan Kahar, dan Pihak yang ditimpa Keadaan Kahar :
a. telah mengambil semua tindakan yang sepatutnya untuk
memenuhi kewajiban dalam Kontrak; dan
b. telah memberitahukan secara terrtulis kepada Pihak lain dalam
Kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan
pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh pihak /
instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
40.2. Keterlambatan pengadaan akibat Keadaan Kahar tidak dikenakan
sanksi

41. Perpanjangan Waktu Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban
Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-
kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan
Kahar

42. Pembayaran Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pengadaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan
Kahar, PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk
meneruskan pengadaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk melanjutkan pengadaan dalam situasi demikian.

B.5. Penghentian dan Pemutusan Kontrak


43. Pemutusan Oleh 43.1. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Pejabat Pembuat Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak ini melalui
Komiten pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal
sebagai berikut:
a. Penyedia lalai / cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya
dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan;
b. Penyedia gagal mengirimkan Barang sesuai dengan Jadwal
Pengiriman dan Penyelesaian. Pemutusan dapat dilakukan hanya
terhadap bagian tertentu dari pengadaan yang gagal dikirimkan
atau diselesaikan. Dalam hal terjadi pemutusan, PPK dengan
caranya sendiri dapat memperoleh pasokan Barang yang gagal
dikirimkan atau diselesaikan. Penyedia berkewajiban untuk
mengganti selisih biaya (jika ada) yang dikeluarkan oleh PPK di
atas Nilai Kontrak ini untuk memasok Barang tersebut. Penyedia
tetap berkewajiban untuk meneruskan pelaksanaan bagian lain
dari pengadaan dalam Kontrak ini yang tidak diputuskan;

58
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Surat Jaminan
Pelaksanaan;
e. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan
Penyedia sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai
Kontrak;
f. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan / atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan / atau
g. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan /
atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
43.2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan
penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan Uang
Muka dicairkan;
c. penyedia membayar denda; dan / atau
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.

44. Pemutusan Oleh 44.1. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Penyedia Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak ini melalui
pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak menerbitkan
SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK; atau
44.2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan / atau pelanggararan
persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK
dikenakan sanksi berdasarkan perundangundangan.

45. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau
terjadi Keadaan Kahar

46. Pembayaran Setelah Dalam hal Kontrak dihentikan atau diputus, maka PPK wajibmembayar
Penghentian / kepada penyedia sesuai dengan prestasipekerjaan yang telah dicapai
Pemutusan sampai dengan tanggalberlakunya penghentian / pemutusan kontrak

C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK


47. Hak dan Kewajiban Hak dan kewajiban Penyedia :
Penyedia a. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
e. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
f. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak; dan
g. penyedia harus mengambil langkah-langkah yang cukup memadai
untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan
penyedia.

48. Tanggung Jawab Penyedia berkewajiban untuk memasok Barang sesuaidengan Lingkup
Pengadaan, dan Jadwal Pengirimandan Penyelesaian

49. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan danmenginformasikan


Dokumen-Dokumen dokumen kontrak atau dokumenlainnya yang berhubungan dengan kontrak

59
Kontrak dan untukkepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknisdan / atau gambar-
Informasi gambar, kecuali dengan ijin tertulisdari PPK.

50. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutanatau klaim dari pihak
Intelektual ketiga yang disebabkanpenggunaan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
olehpenyedia.

51. Penanggungan Penyedia berkewajiban untuk melindungi,membebaskan, dan menanggung


tanpa batas PPKbeserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya sehubungan dengan klaim yang timbul
dari pengadaan Barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan Kontrak ini atas kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga

52. Tindakan Penyedia Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan
yang Mensyaratkan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
Persetujuan PPK a. mensubkontrakkan sebagian pengadaan Barang ini;
b. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
c. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Usaha Mikro, Usaha 53.1. Apabila penyedia yang ditunjuk adalahpenyedia Usaha Mikro,
Kecil dan Koperasi Usaha Kecil dankoperasi kecil, maka dalam kontrak
Kecil dimuatketentuan bahwa pekerjaan tersebut harusdilaksanakan
sendiri oleh penyedia yangditunjuk dan dilarang diserahkan
ataudisubkontrakkan kepada pihak lain.
53.2. Apabila penyedia yang terpilih adalah penyediabukan usaha mikro,
usaha kecil dan koperasikecil, maka dalam kontrak dimuat:
a. Penyedia wajib bekerja sama denganpenyedia Usaha Mikro,
Usaha Kecil dankoperasi kecil, antara lain
denganmensubkontrakkan sebagian pekerjaannya;
b. Dalam melaksanakan kewajiban di ataspenyedia terpilih tetap
bertanggungjawabpenuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut;
c. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuksebagian pekerjaan yang
bukan pekerjaanutama; dan
d. Membuat laporan periodik mengenaipelaksanaan ketetapan di
atas.
53.3. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,maka penyedia
dikenakan sanksi yang diaturdalam SSKK.

54. Kerjasama Antara 54.1. Penyedia yang bukan berstatus Usaha Mikro dan UsahaKecil serta
Penyedia dan Sub koperasi kecil dapat bekerja sama denganpenyedia Usaha Mikro dan
Penyedia Usaha Kecil sertakoperasi kecil sebagaimanaditetapkan dalam
SSKK, yaitudengan mensubkontrakkan sebagianpekerjaan yang
bukan pekerjaan utama.
54.2. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebutharus diatur dalam
Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
54.3. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagianpekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.
54.4. Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harusmengacu kepada
Kontrak serta menganutprinsip kesetaraan

55. Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa denda
sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban
Penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pengadaan Penyedia. Pembayaran Denda
tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.

56. Jaminan 56.1. Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK selambat-lambatnya 14


(empat belas) harikerja setelah diterbitkannya Surat
PenunjukanPenyedia Barang / Jasa (SPPBJ) sebelumdilakukan

60
penandatanganan kontrak denganbesar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total HargaPerkiraan Sendiri
(HPS) bagi penawaranyang lebih kecil dari 80% (delapan
puluhperseratus) HPS.
56.2. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan serah terima pekerjaan /
[serah terima pertama pekerjaan] dan ditambah 50 (lima puluh)
hari kalender.
56.3. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelahpekerjaan dinyatakan
selesai 100% (seratusperseratus) dan setelah menyerahkan
sertifikatgaransi;
56.4. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka
pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari
besarnya uang muka (apabila ada);
56.5. Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangisecara proporsional
sesuai dengan pencapaianprestasi pekerjaan (apabila ada);
56.6. Masa berlakunya Jaminan Uang Mukasekurang-kurangnya sejak
tanggal persetujuanpemberian uang muka sampai dengan
tanggalserah terima barang.
56.7. Besarnya jaminan, bentuk dan masaberlakunya jaminan-jaminan
tersebut di atasdisesuaikan dengan ketentuan dalam
DokumenPengadaan.

57. Laporan Hasil 57.1. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selamapelaksanaan Kontrak untuk
Pekerjaan menetapkan volumepekerjaan atas kegiatan yang telah
dilaksanakanguna pembayaran hasil pekerjaan. Hasilpemeriksaan
pekerjaan dituangkan dalamlaporan kemajuan hasil pekerjaan.
57.2. Untuk kepentingan pengendalian danpengawasan, dibuat laporan
realisasi mengenaiseluruh aktivitas pekerjaan.
57.3. Laporan pelaksanaan pekerjaan dibuat olehpenyedia, apabila
diperlukan diperiksa olehkonsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


58. Hak dan Kewajiban PPK mempunyai Hak dan kewajiban :
PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yangdilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukanoleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yangtercantum dalam
kontrak yang telah ditetapkankepada penyedia; dan
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasaranayang dibutuhkan oleh
penyedia untuk kelancaranpelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
kontrak

59. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa srana dan prasarana atau
kemudahan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan pengadaan sebagaimana
yang tercantum dalam SSKK.

60. Pembayaran 60.1. Uang muka


a. Uang Muka dapat diberikan kepadaPenyedia untuk:
1) pembayaran uang tanda jadi kepadapemasok barang /
material; dan / atau
2) persiapan teknis lain yang diperlukanbagi pelaksanaan
Pengadaan Barang.
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKKdan dibayar setelah
penyedia menyerahkanJaminan Uang Muka senilai uang
mukayang diterima;
c. penyedia harus mengajukan permohonanpengambilan uang
muka secara tertuliskepada PPK disertai dengan
rencanapenggunaan uang muka untukmelaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat PermintaanPembayaran (SPP)

61
kepada PejabatPenandatangan Surat Perintah
Membayar(PPSMP) untuk permohonan tersebut padahuruf c,
paling lambat 7 (tujuh) hari kerjasetelah Jaminan Uang Muka
diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bankumum, perusahaan
penjaminan, atauPerusahaan Asuransi Umum yang memilikiizin
untuk menjual produk jaminan(suretyship) ditetapkan oleh
MenteriKeuangan;
f. pengembalian uang muka harusdiperhitungkan berangsur-angsur
secaraproporsional pada setiap pembayaranprestasi pekerjaan
dan paling lambat haruslunas pada saat pekerjaan mencapai
prestasi100% (seratus perseratus);
g. untuk kontrak tahun jamak, nilai JaminanUang Muka secara
bertahap dapat dikurangisesuai dengan pencapaian
prestasipekerjaan.
60.2. Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan
oleh PPK, denganketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan
hasilpekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan system bulanan, sistem termin
ataupembayaran secara sekaligus, sesuaiketentuan dalam
SSKK;
3) pembayaran harus dipotong angsuranuang muka, denda
(apabila ada), pajakdan uang retensi; dan
4) untuk kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan
pembayaran harusdilengkapi bukti pembayaran
kepadaseluruh sub penyedia sesuai denganprestasi pekerjaan.
b. Penyelesaian pembayaran hanya dapat dilaksanakan setelah
barang dinyatakanditerima sesuai dengan berita acara
serahterima barang dan bilamana dianggap perludilengkapi
dengan berita acara hasil ujicoba.
c. Pembayaran dengan L / C mengikutiketentuan umum yang
berlaku di bidangperdagangan.
d. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerjasetelah pengajuan
permintaan pembayarandari penyedia harus sudah
mengajukanSurat Permintaan Pembayaran (SPP) kepadaPejabat
Penandatangan Surat PerintahMembayar (PPSMP).
e. bila terdapat ketidaksesuaiandalam perhitungan angsuran,
tidakakan menjadialasan untuk menunda pembayaran. PPKdapat
meminta penyedia untukmenyampaikan perhitungan
prestasisementara dengan mengesampingkan halhalyang sedang
menjadi perselisihan danbesarnya tagihan yang dapat disetujui
untukdibayar setinggi-tingginya sesuai ketentuandalam SSKK.
60.3. Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yangdikenakan kepada
penyedia karenaterjadinya cidera janji / wanprestasi;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yangdikenakan kepada
PPK karena terjadinyacidera janji / wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas
keterlambatan penyelesaianpekerjaan untuk setiap hari
keterlambatanadalah:
1) 1) 1 / 1000 (satu perseribu) dari sisa hargabagian kontrak
yang belum dikerjakan,apabila bagian pekerjaan yang
sudahdilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1 / 1000 (satu perseribu) dari hargakontrak, apabila bagian
pekerjaan yangsudah dilaksanakan belum berfungsi sesuai
yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPKatas keterlambatan
pembayaran adalahsebesar bunga dari nilai tagihan
yangterlambat dibayar, berdasarkan tingkat sukubunga yang
berlaku pada saat itu menurutketetapan Bank Indonesia, atau

62
dapatdiberikan kompensasi;
e. tata cara pembayaran denda dan / atau gantirugi diatur dalam
SSKK;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada pesertadituangkan dalam
adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasidilakukan oleh PPK,
apabila penyedia telahmengajukan tagihan disertai
perhitungandan data-data.

61. Peristiwa 61.1. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal
Kompensasi sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapatmempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
b. Keterlambatan pembayaran kepadapenyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,spesifikasi dan / atau
instruksi sesuai jadwalyang dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuaijadwal dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihakpenyedia untuk melakukan
pengujiantambahan yang setelah dilaksanakanpengujian ternyata
tidak ditemukankerusakan / kegagalan / penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaanpelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasikondisi tertentu yang tidak
dapat didugasebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
h. Ketentuan lain dalam SSKK.
61.2. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkanpengeluaran tambahan
dan / atauketerlambatan penyelesaian pekerjaan makaPPK
berkewajiban untuk membayar ganti rugidan / atau memberikan
perpanjangan waktupenyelesaian pekerjaan.
61.3. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jikaberdasarkan data penunjang
dan perhitungankompensasi yang diajukan oleh penyediakepada
PPK, dapat dibuktikan kerugian nyataakibat Peristiwa Kompensasi.
61.4. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaanhanya dapat diberikan
jika berdasarkan datapenunjang dan perhitungan kompensasi
yangdiajukan oleh penyedia kepada PPK, dapatdibuktikan perlunya
tambahan waktu akibatPeristiwa Kompensasi.
61.5. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan / atauperpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaanjika penyedia gagal atau lalai
untukmemberikan peringatan dini dalammengantisipasi atau
mengatasi dampakPeristiwa Kompensasi.

62. Harga Kontrak 62.1. PPK membayar kepada penyedia ataspelaksanaan pekerjaan dalam
kontrak sebesarharga kontrak.
62.2. Harga kontrak telah memperhitungkankeuntungan, beban pajak
serta biaya overhead.
62.3. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan
dan lumpsum Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harg)].

63. Penangguhan 63.1. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiapangsuran prestasi


pekerjaan penyedia jikapenyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajibankontraktualnya, termasuk penyerahan setiapHasil
Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telahditetapkan.
63.2. PPK secara tertulis memberitahukan kepadapenyedia tentang
penangguhan hakpembayaran, disertai alasan-alasan yang
jelasmengenai penangguhan tersebut. Penyediadiberi kesempatan
untuk memperbaiki dalamjangka waktu tertentu.
63.3. Pembayaran yang ditangguhkan harusdisesuaikan dengan proporsi
kegagalan ataukelalaian penyedia.
63.4. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhanpembayaran akibat
keterlambatan penyerahanpekerjaan dapat dilakukan bersamaan
denganpengenaan denda kepada penyedia.

63
64. Penyesuaian Harga 64.1. Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya
(untuk Kontrak Harga penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Satuan atau Kontrak 64.2. Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang
Gabungan Harga masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan
Satuan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
LumpSum) pekerjaan.
64.3. Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan / mata
pembayaran, kecuali komponen keuntungan dan biaya operasional
sebagaimana tercantum dalam penawaran.
64.4. Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal / adendum kontrak.
64.5. Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal
dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara
asal barang tersebut.
64.6. Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat
adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.
64.7. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan
Penyedia diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga
terendah antara jadwal awal dengan jadwal realisasi pekerjaan.
64.8. Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai
berikut :
Hn = Ho (a+b.Bn / Bo+c.Cn / Co+d.Dn / Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran
komponen keuntungan dan overhead maka a = 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja, bahan,
alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan (mulai bulan ke-13 setelah
penandatanganan kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12 setelah
penandatanganan kontrak.
64.9. Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan
dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
64.10. Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.
64.11. Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
64.12. Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai berikut :
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian HargSatuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan
setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan;
64.13. Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila
penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-
data;
64.14. Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-lambatnya
setiap 6 (enam) bulan.

65. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila
diperlukan, PPKdapat memerintahkan kepada pihak ketiga

64
untukmelakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semuapelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan olehpenyedia.

E. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
66. Penyelesaian Cara penyelesaian perselisihan atau sengketa antarapara pihak dalam
Perselisihan Kontrak yang meliputi musyawarah,arbitrase, mediasi, konsiliasi atau
pengadilan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan

67. Itikad Baik 67.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas salingpercaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yangterdapat dalam kontrak.
67.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila selama
kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

65
BAB VIII
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. KORESPONDENSI Alamat Para pihak sebagai berikut :

Satuan Kerja PPK :


Nama : ____________________
Alamat : ____________________
Teleks : ____________________
Faksimili : ____________________

Penyedia Jasa : ____________________


Nama : ____________________
Teleks : ____________________
Faksimili : ____________________

B. WAKIL SAH PARA Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut :


PIHAK
Untuk PPK : ____________________
Untuk Penyedia Jasa : ____________________

C. TANGGAL Kontrak mulai berlaku sejak : __________ s / d __________


BERLAKU
KONTRAK

D. WAKTU Pekerjaan Pengadaan barang mulai dilaksanakanterhitung sejak : ____


DIMULAINYA
PEKERJAAN

E. KERJASAMA 1. Penyedia harus bekerja sama dengan penyediaUsaha Mikro dan Usaha
ANTARA PENYEDIA Kecil serta koperasikecil (YA / TIDAK)
DAN SUB PENYEDIA 2. Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkanpekerjaan berupa: ______
3. Penyedia yang melanggar ketentuan tentang pengalihan dan / atau
subkontrak, akan dikenakan sanksi ___________

F. STANDAR Penyedia harus menyediakan barang yang telah memenuhi


standar__________ (isi jenis standar yang dipersyaratkan seperti SNI, dll)

G. PEMERIKSAAN PPK bersama-sama dengan penyedia barangmelakukan pemeriksaan


BERSAMA kondisi lapangan dalamwaktu__________ hari setelah
penandatangankontrak.

H. INSPEKSI PPK atau Tim Inspeksi yang ditunjuk PPK melakukaninspeksi atas proses
PABRIKASI pabrikasi barang / peralatankhusus pada waktu __________ setelah
penandatangan kontrak.

I. PENGEPAKAN Pengepakan, penandaan dan penyertaan dokumendalam dan diluar paket


Barang harus dilakukansebagai berikut : __________

J. PENGIRIMAN Rincian pengiriman dan dokumen terkait lainnyayang harus diserahkan


oleh Penyedia adalah : __________

Dokumen tersebut diatas harus sudah diterima olehPPK sebelum serah


terima Barang. Jika dokumen tidakditerima maka Penyedia
bertanggungjawab atas setiapbiaya yang diakibatkannya.

K. ASURANSI 1. Pertanggungan asuransi dilakukan sesuaidengan ketentuan


Incoterms.Jika tidak sesuai dengan ketentuan Incotermsmaka
pertanggungan asuransi harus meliputi : ___________
2. Jika barang dikirim secara CIF makapertanggungan asuransi terhadap
Barang harusdiberikan sampai dengan Tempat Tujuan Akhir [YA /
TIDAK]

66
3. Jika barang dikirim secara FOB atau EXW makapertanggungan
asuransi terhadap Barang harusdiberikan sampai dengan Tempat
Tujuan Akhir [YA / TIDAK]

L. TRANSPORTASI 1. Barang harus diangkut sampai dengan TempatTujuan Akhir: [YA /


TIDAK]
2. Penyedia menggunakan transportasi __________ [jenis angkutan]
untuk pengiriman barang melalui __________ [darat / laut / udara]

M. SERAH TERIMA Serah terima dilakukan pada : [Tempat Tujuan Pengiriman / Tempat
Tujuan Akhir]

N. PEMERIKSAAN DAN 1. Pemeriksaan dan pengujian yang dilaksanakanmeliputi: ___________


PENGUJIAN 2. Pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan di: ___________

O. INCOTERMS Edisi Incoterms yang digunakan adalah __________

P. GARANSI 1. Masa Tanggung Jawab Cacat Mutu / Garansiberlaku selama: _______


2. Masa layanan purnajual berlaku selama __________ (__________)
[hari / bulan / tahun]setelah serah terima barang

Q. PEDOMAN Pedoman pengoperasian dan perawatan harus diserahkan selambat-


PENGOPERASIAN lambatnya : __________ (___________) hari kalender / bulan / tahun
DAN PERAWATAN setelah tanggalpenandatanganan Berita Acara penyerahan barang

R. LAYANAN Penyedia harus menyedia layanan tambahan berupa : ___________


TAMBAHAN

S. PEMUTUSAN OLEH Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitanSPP oleh PPK untuk
PENYEDIA JASA pembayaran tagihan angsuranadalah __________ hari kalender terhitung
sejak tagihandan kelengkapan dokumen penunjang yang
tidakdiperselisihkan diterima oleh PPK.

T. TINDAKAN Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukanpersetujuan PPK adalah:


PENYEDIA YANG ___________
MENSYARATKAN
PERSETUJUAN PPK

U. WAKTU Jangka waktu penyelesaian pekerjaan pengadaanbarang ini adalah selama:


PENYELESAIAN __________ (___________) hari [hari / bulan / tahun]
PEKERJAAN

V. KEPEMILIKAN Penyedia diperbolehkan menggunakan salinandokumen dan piranti lunak


DOKUMEN yang dihasilkan daripekerjaan Barang ini dengan pembatasan
sebagaiberikut : __________

W. FASILITAS PPK akan memberikan fasilitas berupa : __________

X. PEMBAYARAN Pekerjaan Pengadaan Barang ini dapat diberikan uangmuka [YA / TIDAK].
UANG MUKA [jika ”YA”]
Uang muka diberikan sebesar __________ % (_________ persen) dari
Nilai Kontrak

Y. PEMBAYARAN 1. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukandengan cara: (Termin /


PRESTASI Bulanan).
PEKERJAAN 2. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atasdilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut: __________
3. Dokumen penunjang yang dipersyaratkanuntuk mengajukan tagihan
pembayaran prestasipekerjaan: __________
4. Bila terdapat ketidaksesuaian dalamperhitungan angsuran, tidak akan
menjadialasan untuk menunda pembayaran. PPK dapatmeminta
penyedia untuk menyampaikanperhitungan prestasi sementara

67
denganmengesampingkan hal-hal yang sedang menjadiperselisihan dan
besarnya tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-
tingginyasebesar Rp. __________ (__________)

Z. PEMBAYARAN 1. Denda dibayarkan kepada penyedia apabila : __________


DENDA 2. Denda atau ganti rugi dibayarkan kepadapenyedia dengan cara : _____
3. Denda atau ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dalam jangka waktu
: __________
4. Besarnya denda sebesar 1 / 1000 (satuperseribu) dari __________
[sisa harga bagian kontrak yang belum dikerjakan]
[harga kontrak, apabila bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan
belum berfungsi.]

AA. PENCAIRAN Jaminan dicairkan dan disetorkan ke kasDaerah


JAMINAN

BB. KOMPENSASI Penyedia dapat memperoleh kompensasi jika ___________

CC. HARGA KONTRAK Kontrak Pengadaan barang ini dibiayai dari sumberPendanaan _________

DD. PENYESUAIAN 1. Indeks harga untuk Penyesuaian Harga adalahindeks harga yang
HARGA dikeluarkan oleh __________ [Badan Pusat Statistik (BPS) / instansi
teknis lainnya].
2. Indeks yang dipergunakan adalah indeks __________ (perdagangan,
industri, impor, dll) sebesar __________
3. Koefisien tetap adalah sebesar __________
4. Koefisien komponen kontrak adalah sebesar __________

EE. PENYELESAIAN Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat
PERSELISIHAN diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga
penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus Sengketa:

[Pengadilan Republik Indonesia yang berkompeten / Badan Arbitrase


Nasional Indonesia (BANI)]

[Jika BANI yang dipilih sebagai Lembaga Pemutus Sengketa maka


cantumkan klausul arbitrase berikut tepat di bawah pilihan yang dibuat di
atas:

“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan diselesaikan dan
diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut
peraturanperaturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah pihak yang
bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak
setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing
Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua arbitrator yang
ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator ketiga yang akan
bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”]

68
BAB IX
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Terlampir

69

Anda mungkin juga menyukai