36
.id
go
s.
bp
n.
te
anb
://
tp
ht
ht
tp
://
b an
te
n.
bp
s.
go
.id
STATISTIK DAERAH
PROVINSI BANTEN
2016
ISSN : 2088-4974
No. Publikasi: 36550.1607
Katalog BPS : 1101002.36
.id
Jumlah Halaman : iv + 42 Halaman
go
Naskah :
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
p s.
Gambar Kulit :
.b
Diterbitkan oleh :
nt
Dicetak oleh :
://
CV. Dharmaputra
tp
ht
.id
seputar Banten. Data dan informasi ini dianalisis secara
sederhana, untuk membantu pengguna data dalam memahami
go
perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Banten.
s.
Publikasi Statistik Daerah Provinsi Banten 2016 diterbitkan
bp
untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit
setiap tahun secara rutin. Namun berbeda dengan publikasi
n.
analisis data.
an
Materi yang disajikan dalam Publikasi Statistik Daerah Provinsi Banten 2016, mencakup
berbagai informasi dan indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai
b
sektor di wilayah Provinsi Banten. Diharapkan, publikasi ini dapat digunakan untuk
://
bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program pembangunan yang
tp
telah dijalankan.
ht
Agoes Soebeno
.id
go
1. Geografi dan Iklim ... 1 11. Industri Pengolahan ... 16
s.
2. Pemerintahan ... 2 12. Konstruksi ... 17
bp
Lampiran Tabel … 33
.id
daratan Indonesia. Berarti, Banten adalah
provinsi dengan luas wilayah terkecil kelima
di Indonesia setelah Kepulauan Riau (0,43
go
persen), Bali (0,30 persen), DI Yogyakarta
(0,16 persen) dan DKI Jakarta (0,03 persen). s.
Kondisi topografi wilayah Banten pada
bp
Sementara daerah Lebak Tengah, sebagian Data Geografis dan Iklim Banten
kecil wilayah Kabupaten Pandeglang dan
te
Timur berkisar antara 501 sampai 2.000 m dpl, a. Luas wilayah km2 9 662,92
yang terdapat di sekitar Puncak Gunung
b
Dengan demikian dibandingkan tahun lalu, d. Hari hujan hari 176 142
suhu udara terasa lebih hangat dan lebih e. Curah hujan mm 1 521 1 385
kering. Oleh karena itu hujan juga menjadi lebih
jarang turun. Namun ketika turun, curah hujan f. Curah hujan
mm 8,6 9,4
per hari hujan
nya ternyata lebih lebat, seperti yang terlihat
pada data curah hujan per hari hujan. Sumber : Banten Dalam Angka 2016
.id
5. Kelurahan 313 313 313
Dilihat dari sisi personil, jumlah PNS daerah
go
Jumlah PNS Daerah 2013 2014 2015 di Banten selama periode 2013-2015 terus
meningkat, dari sekitar 77 ribu orang menjadi
s.
39 276 39 634 39 780
Laki-laki
(51,12%) (50,95%) (50,07%) 79 ribu orang. PNS laki-laki dan perempuan
bp
sama-sama bertambah. Namun pertambahan
Perempuan
37 556
(48,88%)
38 158
(49,05%)
39 676
(49,93%)
jumlah PNS perempuan jauh lebih besar
n.
Jumlah Total
(100,00%) (100,00%) (100,00%)
49,9 persen. Sebaliknya, proporsi PNS laki-laki
menurun menjadi 50,1 persen.
an
Hasil Pemilu Legislatif 2014 dan PAW 2015 legislator di DPRD Provinsi dan Kabupaten/
tp
Sebagai salah satu instrumen kebijakan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Banten
fiskal yang dapat digunakan untuk memacu (miliar rupiah)
perkembangan ekonomi daerah, realisasi
belanja daerah Banten selama periode 2013- Uraian 2013 2014 2015
.id
- Belanja Barang & jasa 984 1 342 1 731
meningkat hampir dua kali lipatnya. Akibatnya,
dampak belanja daerah terhadap pertumbuhan - Belanja Modal 813 691 1 436
go
ekonomi Banten diperkirakan akan menjadi
2. Belanja Tidak Langsung 3 316 4 104 4 760
semakin besar. s.
- Belanja Pegawai 423 482 545
bp
Pendapatan daerah merupakan sumber
- Belanja Lainnya 2 893 3 532 4 215
dana utama bagi pembiayaan pembangunan
n.
atau belanja daerah. Salah satu komponennya, Sumber : Banten Dalam Angka 2016
yaitu pendapatan asli daerah (PAD) adalah
te
Provinsi Banten
daerah. Semakin besar porsinya terhadap
pendapatan daerah, akan semakin tinggi pula
b
.id
Dibandingkan dengan kondisi enam tahun
sebelumnya, penduduk Banten tumbuh sangat
go
pesat hingga mencapai 2,23 persen per tahun.
Selain itu, juga lebih pesat dari Indonesia yang
s.
rata-rata hanya tumbuh 1,36 persen per tahun.
bp
Akibatnya, proporsi penduduk Banten terhadap
total penduduk Indonesia meningkat dari 4,5
n.
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah) persen menjadi 4,7 persen. Oleh karena itu,
Banten berhasil mempertahankan posisinya
te
Juni Juni
Uraian
2010 2016
(5,5 persen).
://
BANTEN
tp
Penduduk (juta orang) 10,6 12,2 Dibandingkan dengan luas wilayahnya yang
hanya sekitar 10 ribu kilometer persegi, Banten
ht
Penduduk Banten, secara geografis tidaklah Komposisi Penduduk Banten Tahun 2016
terdistribusi dengan merata, karena lebih
banyak yang mendiami wilayah Banten Utara.
Kondisi ini dapat terjadi karena Banten Utara
merupakan salah satu daerah tujuan utama
migrasi di Indonesia, yang antara lain sebagai
akibat menjadi daerah hinterland bagi Provinsi
DKI Jakarta.
.id
Sementara secara spasial, tampak bahwa
Kabupaten Tangerang merupakan daerah yang
go
terbanyak penduduknya, yaitu dengan
persentase mencapai 28,5 persen (3,5 juta s.
orang). Sebaliknya, yang paling sedikit adalah
Kota Cilegon, dengan persentase hanya 3,4
bp
Kelamin
(persen) (orang/km2)
Kondisi yang sama sekali berbeda terjadi 1. Pandeglang 104,4 0,47 437
di bagian selatan Banten. Kabupaten Lebak,
2. Lebak 105,1 0,76 373
menjadi daerah yang paling jarang penduduk-
nya, sedangkan Kabupaten Pandeglang 3. Tangerang 104,8 3,17 3.437
merupakan daerah yang paling lambat
4. Serang 102,9 0,69 856
pertumbuhan penduduknya.
5. Kota Tangerang 104,2 2,28 13.602
Sementara porsi penduduk laki-laki terbesar 6. Kota Cilegon 104,3 1,60 2.386
terdapat di Kota Serang, dimana terdapat 1.052
7. Kota Serang 105,2 1,83 2.456
penduduk laki-laki untuk setiap 1.000 penduduk
perempuan. Adapun yang terkecil di Kota 8. Kota Tangsel 101,5 3,28 10.828
Tangerang Selatan, dengan perbandingan
1.000 penduduk perempuan untuk setiap 1.015 Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
penduduk laki-laki .
.id
- Penganggur 0,48 0,51 0,45
tersebut cenderung bertambah, yaitu dari 5,34
juta orang menjadi 5,69 juta orang.
go
TPAK (persen) 63,84 62,24 65,56
Penduduk Bekerja (persen) 90,93 90,45 92,05 s.Seiring dengan jumlah angkatan kerja yang
bertambah, persentase penduduk usia kerja
bp
TPT (persen) 9,07 9,55 7,95
yang bekerja juga meningkat. Peningkatan ini,
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah) terjadi karena kesempatan kerja yang tercipta
n.
Februari 2016
pengangguran ini terasa sangat tinggi, karena
masih tetap jauh di atas rata-rata Nasional yang
b
Penganggur Terbuka dan TPT Banten Tingginya angka TPT Banten, terutama
Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2015 disebabkan oleh banyaknya jumlah penganggur
di Kabupaten Tangerang. Hal ini setidaknya
Pengangguran Terbuka terlihat pada periode Agustus 2015, dimana
TPT
Kabupaten/Kota
(Persen)
lebih dari seperempat penganggur, tinggal dan
Jumlah Persentase menetap di Kabupaten Tangerang. Selain itu,
banyaknya penduduk Kabupaten Serang dan
1. Pandeglang 50 192 9,85 10,22 Kota Tangerang yang menjadi penganggur,
2. Lebak 60 209 11,82 10,74
juga turut menjadi penyumbang terbesar bagi
tingginya angka pengangguran Banten.
.id
3. Tangerang 136 277 26,75 9,00
go
4. Serang 91 844 18,03 14,80
di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon, yang
5. Kota Tangerang 79 368 15,58 8,00 masing-masing mencapai 14,8 persen dan 12
s.
6. Kota Cilegon 22 403 4,40 12,00 persen. Sementara yang terendah di Kota
bp
Tangerang Selatan dan Kota Tangerang,
7. Kota Serang 27 032 5,31 9,49
dengan persentase hanya 6,13 persen dan 8
n.
8. Kota Tangsel 42 058 8,26 6,13 persen. Adapun TPT Kabupaten Tangerang
sendiri ternyata relatif kecil, karena masih
te
.id
2015. Bahkan, kualitas penduduk Banten ini Angka Partisipasi Sekolah (persen)
secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan
go
- Usia 7-12 Tahun 99,05 99,29 99,41
Nasional, yang memiliki RLS dan APT hanya
7,8 tahun dan 5,6 persen. s.
- Usia 13-15 Tahun 92,83 94,87 95,29
bp
Kualitas penduduk Banten yang meningkat - Usia 16-18 Tahun 62,32 66,25 66,73
ternyata didorong oleh semakin luasnya akses Sumber : BPS Provinsi Banten
n.
berbagai kelompok usia yang terus mengalami Rasio Ketersediaan Sekolah di Banten
peningkatan. Namun demikian, masih rendah-
an
.id
Praktik Dokter 40,77 35,49 33,79 penduduk yang mengalami keluhan kesehatan
juga naik dari 4,9 hari menjadi 5,6 hari.
go
Puskesmas 22,57 23,85 29,83
Petugas Kesehatan 21,77 26,41 22,43 Perbaikan capaian dalam bidang kesehatan
Lainnya 4,96 4,95 2,61
s.
ini disebabkan oleh bertambahnya pemahaman
bp
Penolong Kelahiran Terakhir (%)
penduduk akan arti penting kesehatan. Hal ini
dapat diketahui dengan melihat bahwa dokter
n.
Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Banten rumah sakit yang juga untuk berobat jalan,
://
Rumah atau hunian tempat tinggal adalah Statistik Perumahan Banten (persen)
salah satu kebutuhan dasar manusia yang
mutlak harus dimiliki. Berdasarkan data yang Uraian 2013 2014 2015
ada, sekitar 81 persen rumahtangga di Banten
pada tahun 2015 ini sudah menempati rumah Rumahtangga menempati
77,48 77,96 80,94
rumah milik sendiri
milik sendiri. Artinya, kepemilikan rumah oleh
rumahtangga sudah meningkat dibandingkan Rumahtangga menempati rumah
dengan luas lantai per kapita ≤ 7 11,99 11,00 11,23
tahun-tahun sebelumnya. Sayangnya, luas m2
rumah yang baru ditempati kebanyakan justru
Rumahtangga menempati rumah
lebih sempit. Kondisi yang demikian setidaknya 91,74 95,76 95,98
.id
dengan lantai terluas bukan tanah
tercermin dari naiknya persentase rumahtangga
yang menempati rumah dengan luas lantai per Rumahtangga menempati rumah
go
83,78 83,26 79,16
dengan atap dari beton/genteng
kapita maksimal tujuh meter persegi.
Rumahtangga menempati rumah
.id
sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
go
Capaian pembangunan manusia di Banten
selama periode 2013-2015, yang diukur dengan
s.
IPM terus mengalami peningkatan. Selain itu,
bp
status pembangunan manusianya juga
meningkat dari “Sedang” (60≤IPM<70) menjadi
n.
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah) ideal (IPM ideal=100), akan menjadi semakin
lambat untuk didekati. IPM Banten sendiri pada
b
Komponen IPM Banten tahun 2015 ini baru mencapai 70,27, atau
://
.id
Indeks kedalaman kemiskinan (P 1) 0,94 0,90 0,80
per kapita sebulan.
go
Indeks keparahan kemiskinan (P 2) 0,23 0,21 0,17
Selain karena jumlah dan persentase
Sumber : BPS Provinsi Banten penduduk miskin yang menurun, indeks
s.
kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan
bp
kemiskinan juga terlihat semakin mengecil.
Distribusi Persentase Penduduk Miskin Berarti, pengeluaran penduduk miskin Banten
Banten, September 2014
n.
ton GKG dibandingkan tahun 2014. - Luas Panen (000 hektar) 3,6 3,2 3,5
- Produksi (000 ton) 12,0 10,5 11,9
.id
KEDELAI
Kenaikan produksi padi ini disebabkan oleh - Luas Panen (000 hektar) 7,9 4,8 5,3
luas panen yang bertambah dan produktivitas
go
- Produksi (000 ton) 10,3 6,4 7,3
yang meningkat. Luas panen bertambah karena KACANG TANAH
adanya perbaikan pada jaringan irigasi tersier, - Luas Panen (000 hektar)
s. 9,3 8,1 7,6
- Produksi (000 ton)
pembuatan embung dan program pompanisasi. 12,8 10,7 11,0
bp
KACANG HIJAU
Adapun produktivitas tanaman yang meningkat,
- Luas Panen (000 hektar) 0,8 1,1 0,7
selain dipengaruhi oleh kondisi iklim, juga - Produksi (000 ton) 0,7 0,9 0,5
n.
bersertifikat dan pupuk bantuan pemerintah, - Produksi (000 ton) 97,8 85,9 74,2
.id
Aren ton 1 632 1 655
adalah emping melinjo yang sudah diekspor ke
Melon ton 942 1 222 Timur Tengah, dengan sentra produksi terdapat
go
di Kabupaten Pandeglang. Kemudian gula aren
Durian ton 40 822 48 546
yang dapat dinikmati sebagai panganan
s.
Sumber : BPS Provinsi Banten camilan, dengan sentra produksi di Kabupaten
bp
Lebak. Terakhir, buah melon berkualitas ekspor
dari Kota Cilegon serta buah durian asal
Perkembangan Produksi Daging dan Telur
n.
Sektor energi listrik Banten menjadi salah Perkembangan Kapasitas dan Produksi
satu sektor strategis, yang bukan saja untuk Listrik di Banten
Banten, tapi juga bagi Jawa dan Bali. Kondisi
yang demikian itu dapat terjadi karena dari sisi Tahun
Kapasitas Produksi Listrik
Terpasang (MW) (GWh)
supply, Banten memiliki pembangkit listrik yang
masuk dalam jaringan listrik interkoneksi Jawa-
2012 11 324 46 317
Bali. Pembangkit listrik tersebut adalah PTLU
Suralaya dan PT Krakatau Daya Listrik (Kota 2013 11 704 52 860
Cilegon), PLTGU Bojonegara (Kabupaten
Serang), PLTU Lontar (Kabupaten Tangerang),
.id
2014 12 873 63 695
dan PLTU Labuan (Kabupaten Pandeglang). Sumber : BPS RI, Statistik Listirik 2011-2014
go
Kapasitas terpasang seluruh pembangkit
Distribusi Persentase Energi Listrik Terjual
listrik di Banten sendiri terus meningkat, yakni s. di Banten, Tahun 2015
dari 11,3 ribu MW pada tahun 2012 menjadi
bp
12,9 ribu MW pada tahun 2014. Seiring dengan
itu, jumlah unit pembangkit listriknya juga
n.
Sementara jumlah energi listrik yang terjual Energi listrik yang tersedia (juta MWh) 21,44 20,98
pada tahun 2015 justru mengalami penurunan
Energi listrik yang terjual (juta MWh) 19,20 18,64
hingga menjadi 18,6 juta MWh. Sekitar dua per
tiga dari energi listrik yang terjual ini, ternyata Energi listrik yang terpakai
0,01 0,01
dibeli oleh perusahaan/usaha dari kalangan oleh sistem distribusi (juta MWh)
industri pengolahan. Adapun pelanggan Energi listrik yang susut (juta MWh) 2,17 2,33
rumahtangga yang jumlahnya jauh lebih
banyak, hanya mengkonsumsi energi listrik Persentase listrik yang susut 10,12 11,00
sekitar seperlimanya saja. Sumber : Banten dalam Angka 2016
.id
Sumber : BPS Provinsi Banten (Data diolah) triliun rupiah. Akibatnya, NTB per tenaga kerja
juga meningkat dari 117 juta rupiah rupiah
go
Distribusi Spasial Industri Pengolahan menjadi 134 juta rupiah.
Banten, Tahun 2015 (persen) s.
Perusa- Tenaga Secara spasial, industri pengolahan Banten
Uraian NTB
bp
haan Kerja terkonsentrasi di Kota Tangerang, Kabupaten
Kabupaten Tangerang 44,8 45,6 24,0 Tangerang dan bagian timur Kabupaten Serang
n.
Kota Tangerang 32,0 22,1 25,5 dengan teknologi produksi kebanyakan padat
tenaga kerja. Kemudian, Kota Cilegon dan
te
NTB Banten per Tenaga Kerja persen, 74,1 persen dan 93,5 persen.
Tahun 2015 (juta rupiah)
ht
agar lapangan usaha lainnya dapat tumbuh dan a. Kecil 1 880 1 890
berkembang dengan pesat.
b. Menengah 534 539
.id
peningkatan. Kondisi ini setidaknya dapat 2. Jumlah pekerja Kerja tetap 25 514 26 092
diketahui dari naiknya jumlah perusahaan
go
Sumber : Statistik Indonesia 2016
konstruksi hingga menjadi 2.455 unit. Namun
demikian, kenaikannya ternyata hanya terjadi s. Komposisi Pekerja Tetap
pada perusahaan konstruksi berskala kecil dan Perusahaan Konstruksi (persen)
bp
menengah saja.
n.
.id
- Hotel Berbintang 5 998 7 088 8 342
- Hotel Non Bintang 7 384 7 829 7 716 dan prasarana akomodasi yang memadai.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK, persen)
go
- Hotel Berbintang 52,60 48,77 57,31
Seiring dengan semakin maraknya kegiatan
- Hotel Non Bintang 35,32 32,22 45.58
Jumlah Tamu Menginap (ribu orang)
kepariwisataan di Banten, usaha akomodasi
s.
- Wisatawan mancanegara 360 176 226 selama periode 2013-2015 berkembang pesat.
bp
- Wisatawan Nusantara 2 977 1 628 1 843 Kondisi ini ditandai oleh meningkatnya jumlah
Sumber : BPS Provinsi Banten usaha akomodasi, jumlah kamar dan jumlah
n.
Tahun 2015
Disamping itu, angka TPK juga meningkat
an
Wilayah Banten menjadi jalur penghubung Kondisi Jalan Provinsi dan Nasional
darat yang menghubungkan Pulau Jawa di Banten Tahun 2014
dengan Pulau Sumatera. Oleh karena itu,
ketersediaan jalan dalam kondisi baik menjadi
faktor yang sangat strategis. Di Banten sendiri,
pada tahun 2015 ini tersedia jalan utama
sepanjang 6.907 km, yang terdiri dari 565 km
jalan nasional dan 853 km jalan provinsi, serta
5.489 km jalan kabupaten/kota. Namun
demikian, ketersediaan jalan dengan kondisi
.id
yang baik kemungkinan kurang dari
separuhnya. Hal ini setidaknya dapat diketahui
go
dari persentase panjang jalan nasional dan
provinsi dalam kondisi baik yang pada tahun
2014 hanya sebesar 37 persen saja.
s.
bp
jumlahnya justru bertambah banyak. Tercatat, Sumber : Banten dalam Angka 2015 (data diolah)
jumlah seluruh kendaraan bermotor sebanyak
an
utama juga bertambah hingga menjadi 650 unit Uraian 2014 2015
per km. Penambahan tingkat kepadatan ini,
tp
mobil bus dan sepeda motor, yaitu masing- - Jalan Negara 565 565
masing dari 0,37 juta unit dan 3,48 juta unit - Jalan Provinsi 853 853
menjadi 0,43 juta unit dan 3,81 juta unit.
- Jalan Kabupaten/Kota 5 489 5 489
.id
Jumlah Kargo (ribu ton) sama meningkat dari 368 ribu ton menjadi 374
ribu ton.
go
- Domestik 219,3 211,9 210,9
- Internasional 148,8 141,7 163,7
Sumber : hubud.dephub.go.id s.Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan
penyeberangan tersibuk di Indonesia, yang
bp
menghubungkan dua pulau besar yaitu Jawa.
Statistik Angkutan Penyeberangan Banten
dan Sumatera. Lalu lintas penyeberangannya,
n.
Jumlah Kendaraan (unit) 2 009 351 1 999 839 1 969 231 penumpang dan kendaraan yang diangkut juga
menurun, masing-masing dari 1,40 juta orang
b
Selama periode Desember 2014-Juni 2016, Nasabah (juta unit) 6,33 6,84 7,4
peranan sektor perbankan bagi perekonomian Dana Perbankan
122,7 133,3 144,2
Banten telah meningkat pesat. Kondisi ini
.id
(triliun rupiah)
terlihat dengan bertambahnya pangsa pasar Jumlah Pinjaman
perbankan, terutama jumlah nasabah. Dana 209,1 235,4 251,7
go
(triliun rupiah)
perbankan yang berhasil dihimpun dari Sumber : www.bi.go.id
masyarakat juga meningkat hingga menjadi 144 s.
triliun rupiah. Adapun pinjaman yang disalurkan
bp
oleh kalangan perbankan untuk lokasi proyek *** TAHUKAH ANDA
di Banten, sampai Juni 2016 mencapai 252 “63 persen dari total nilai realisisi investasi
n.
triliun rupiah, jauh lebih tinggi dibandingkan PMA dan PMDN tahun 2015 di Banten, jatuh
posisi Desember tahun 2014 dan 2015. pada lapangan usaha industri pengolahan.”
te
169 triliun rupiah pada Juni 2016. Realisasi Nilai Investasi di Banten
b
Kenaikan harga barang dan jasa di Banten Perkembangan Laju Inflasi Tahunan
pada periode 2014-2016 secara umum terlihat di Banten (persen)
semakin rendah. Kondisi yang demikian itu
ditandai oleh turunnya laju inflasi selama
periode tersebut. Tercatat, laju inflasi dari
Januari sampai Juni 2016 mencapai 0,97
persen. Berarti, kurang dari separuh laju inflasi
tahun sebelumnya. Bahkan, juga masih
dibawah laju inflasi Nasional yang mencapai
1,06 persen.
.id
Rendahnya kenaikan harga barang dan jasa
go
di Banten, ternyata terjadi pada semua kota
inflasi. Penurunan terbesar di Kota Tangerang, s.
dimana laju inflasinya kurang dari seperenam
bp
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
laju inflasi tahun 2015. Besaran kenaikan
harganya pun, secara rata-rata juga masih
n.
di bawah Kota Serang dan Cilegon, yang laju Laju Inflasi Perkotaan Banten (persen)
inflasinya masing-masing sebesar 1,47 persen
te
Nilai Tukar Petani (NTP) dan NTP merupakan perbandingan indeks harga
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang diterima petani dari usaha pertaniannya,
Banten dengan indeks yang dibayarkannya. Dengan
komponen yang dibayarkan ini terdiri dari biaya
Rata-rata produksi dan penambahan barang modal
Uraian 2015 Jan-Juni
2016 (BPPBM) serta biaya konsumsi rumahtangga.
.id
NTUP 109,45 110,06 NTP yang lebih rinci, karena perbandingannya
hanya terhadap indeks BPPBM.
go
Perubahan NTUP (persen) 1,61 0,55
Sumber : BPS Provinsi Banten s.NTP Banten pada Januari-Juni 2016 rata-
rata mencapai 104,15. Artinya, insentif yang
bp
Perubahan NTP dan NTUP Banten diterima petani dari usaha pertaniannya sudah
Januari-Juni 2016 (persen) lebih besar daripada yang diperolehnya pada
n.
.id
dengan meningkatnya pendapatan.
go
selama periode Maret 2014 sampai September
2015, secara umum mengalami perbaikan. Hal s.
ini dapat ditunjukan dengan bertambahnya
pengeluaran penduduk per kapita, baik secara
bp
Tingkat kecukupan gizi yang mencakup Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein
konsumsi kalori dan protein merupakan salah Sehari per Kapita Penduduk Banten
satu indikator yang juga dapat digunakan untuk
mengukur perkembangan tingkat kesejahteraan
penduduk. Adapun batas kecukupan konsumsi
kalori dan protein yang umum digunakan
sebagai alat analisis adalah angka kecukupan
konsumsi hasil dari Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi XI Tahun 2012, yang masing-
masing mencapai 2.150 kkal dan 57 gram
.id
protein per kapita sehari.
go
penduduk Banten sendiri selama periode Maret
2014-September 2015 memang meningkat, s.
yaitu dari 1.895 kkal per kapita sehari menjadi
2.041 kkal per kapita sehari. Namun demikian,
bp
.id
Banten pun mengalami pelemahan. Pelemahan
ini ditandai oleh terus menurunnya ekspor.
go
Beruntung, impor pada periode yang sama
s.
turun lebih besar lagi. Imbasnya, defisit neraca
bp
perdagangan luar negeri atau ekspor neto terus
berkurang. Bahkan, sampai mengalami surplus
n.
Statistik Perdagangan Luar Negeri Banten Ekspor Banten selama Semester I-2016
Menurut Pelabuhan (miliar US$) hanya senilai 4,56 miliar US$. Berarti, menurun
sebesar 4,4 persen dibandingkan periode yang
Semester Semester
Pelabuhan
I-2015 I-2016 sama tahun sebelumnya yang mencapai 4,77
miliar US$.
Ekspor : 4,77 4,56
- Tanjung Priok 4,12 3,82 Sekitar 3,82 miliar US$ atau 84 persen dari
- Merak 0,15 0,18 total ekspor Banten, dimuat melalui Pelabuhan
- Tanjung Leneng 0,22 0,28 Tanjung Priok. Sementara sisanya, dikirim
dengan menggunakan berbagai pelabuhan dan
.id
- Lainnya 0,28 0,28
bandara, baik yang ada di dalam maupun
Impor : 5,26 4,12 di luar Banten.
go
- Merak 2,47 1,84
Perekonomian Banten selama tahun 2015 LPE dan Share PDRB Banten
ini menghadapi tekanan yang cukup berat. (persen)
Tekanan tersebut bersumber dari dari sisi
eksternal, akibat adanya ketidakpastian kondisi
ekonomi global, yang berujung kepada turun-
nya ekspor luar negeri dan melemahnya nilai
tukar rupiah. Akibatnya, ekonomi Banten hanya
tumbuh 5,37 persen, lebih lambat dibandingkan
tahun sebelumnya. Namun demikian, angka
pertumbuhan ini masih di atas Nasional yang
.id
tumbuh mencapai 4,79 persen. Oleh karena itu,
share ekonomi Banten terhadap Nasional
go
Sumber : BPS Provinsi Banten (data diolah)
bertambah menjadi 4,14 persen.
LPE dan Share Kabupaten/Kota di Banten
s.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Banten Tahun 2014-2015 (persen)
bp
pada tahun 2015, secara spasial disebabkan Share
LPE LPE
oleh perlambatan pertumbuhan yang terjadi Kabupaten/Kota PDRB
2014 2015
2015
n.
Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan 2. Kab. Lebak 4,31 6,04 5,93
Sementara itu pada Semester I-2016 ini, Provinsi Banten 100,00 5,47 5,37
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Indikator PDRB Banten Semester I-2016
dari sisi supply mencerminkan besaran nilai Menurut Lapangan Usaha
tambah bruto yang tercipta sebagai akibat (persen)
proses produksi barang dan jasa yang
dilakukan oleh berbagai unit produksi yang ada
Lapangan Usaha Share LPE Andil
di suatu wilayah.
.id
yang dilakukan oleh berbagai pelaku ekonomi Konstruksi 9,76 4,99 0,45
yang ada di suatu wilayah. Bila supply berlebih,
go
Perdagangan Besar-
kelebihannya digunakan untuk memenuhi Eceran dan Reparasi 11,94 3,89 0,52
Mobil-Motor
permintaan luar daerah/luar negeri. Sebaliknya s.
bila kurang, akan dipenuhi melalui impor antar Transportasi dan
10,59 8,47 0,54
bp
Pergudangan
daerah/luar negeri.
Real Estate 3,56 9,71 0,52
n.
Pertumbuhan ekonomi Banten sendiri pada Informasi dan Komunikasi 7,17 7,39 0,59
Semester I-2016 yang mencapai 5,13 persen,
te
dari sisi supply terutama didukung oleh Jasa Pendidikan 3,19 9,10 0,26
32,80 persen dan 11,94 persen. Sementara - Ekspor 73,99 3,68 2,95
dari sisi demand, konsumsi rumahtangga dan
- Impor 59,56 2,98 2,13
PMTB berperan besar dalam pembentukan
PDRB Banten, dengan persentase mencapai PDRB 100,00 5,13 5,13
53,05 persen dan 28,57 persen. Sumber : BPS Provinsi Banten
.id
DI Yogyakarta 27,6 5,57 5,20
cukup rendah. Kondisi ini terlihat jelas dari Jawa Timur 43,5 5,62 5,55
angka pertumbuhan Triwulan II-2016 yang
go
Sumber : BPS Provinsi Banten
hanya 5,16 persen (y on y) dan 5,13 persen
(c to c). Kedua angka pertumbuhan ini sendiri s.
merupakan yang terendah di Jawa. Imbasnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
bp
Banten tumbuh jauh lebih lambat dibandingkan se Jawa (persen)
provinsi lainnya.
n.
telah dicapai oleh mayoritas provinsi yang ada Kondisi Maret 2015
di Jawa. Bersama DI Yogyakarta dan Jawa DKI Jakarta 3,93 0,52 0,10
Barat, Banten menjadi provinsi yang angka
Jawa Barat 9,53 1,63 0,43
persentase penduduk miskin (P0), indeks
Banten 5,90 0,94 0,23
kedalaman kemiskinan (P1), dan indeks
Jawa Tengah 13,58 2,44 0,65
keparahan kemiskinan (P2) nya mengalami
.id
DI Yogyakarta 14,91 2,93 0,83
penurunan paling besar.
Jawa Timur 12,34 2,06 0,52
go
Disamping itu, level angka kemiskinan Kondisi Maret 2016
Banten (P0, P1, dan P2) pada Maret 2015-2016 s.
DKI Jakarta 3,75 0,46 0,08
juga sangat rendah, sehingga menduduki Jawa Barat 8,95 1,49 0,37
bp
peringkat kedua setelah DKI Jakarta. Dengan Banten 5,42 0,80 0,17
demikian, penduduk miskinnya semakin sedikit Jawa Tengah 13,27 2,37 0,63
n.
provinsi lainnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
b
TABEL
s.
LAMPIRAN
go
.id
ht
tp
://
b an
te
n.
bp
s.
go
.id
Tabel 1 :
Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Banten, Juni 2016
Persentase Terhadap
Kabupaten/Kota Luas (km²)
Luas Provinsi Banten
.id
Kabupaten :
go
2. Lebak 3 426,56 35,46
3. Tangerang
s.
1 011,86 10,47
bp
Kota :
te
.id
Kabupaten :
go
1. Pandeglang 35 35 326 326 13 13
2. Lebak 28 28 340
s. 340 5 5
3. Tangerang 29 29 246 246 28 28
bp
Kota :
te
6. Kota Cilegon 8 8 - - 43 43
7. Kota Serang 6 6 30 30 36 36
b
://
8. Kota Tangsel 7 7 5 5 49 49
tp
.id
1. Pendapatan Daerah 6 230 7 068 7 329
go
B. Dana Perimbangan 1 126 1 160 977
.id
Kabupaten :
go
2. Lebak 1 269 812 1 279 412
3. Tangerang
s.
3 370 594 3 477 495
bp
Kota :
te
8. Kota Tangsel
://
.id
Kabupaten :
go
2. Lebak 106 872 118 588 115 827
Kota :
te
.id
Kabupaten :
go
2. Lebak 8,63 9,50 9,17
3. Tangerang 5,71
s. 5,78 5,26
bp
Kota :
te
.id
Kabupaten :
go
2. Lebak 61,13 61,64 62,03
3. Tangerang 69,28
s. 69,57 70,05
bp
Kota :
te
2014 2015
.id
Produksi Produksi
Panen tivitas Panen tivitas
(ton) (ton)
(ha) (kw/ha) (ha) (kw/ha)
go
Kabupaten :
Kota :
an
Provinsi Banten 386 398 52,95 2 045 883 386 676 56,61 2 188 997