Anda di halaman 1dari 1

Khilaf Menerka

Lailatul Izza
Berawal dari hasrat berkenalan
Delegasi karib hampiri sapa malu-malu
Tak tahu menahu jati diri sebenarnya
Asing gelisah resah yang akan terjadi
Gentar tatkala akan dekati
Tangan menghadang antipasti derita

Tajam rambutnya papak hitam


Sipit matanya dalam menerjang
Legam kulitnya kilat pesona
Tinggi semampai postur perkasa
Lelaki penduduk kursi panjang
Semenjak dikejauhan memusatkan pandangan
Menjadikan tindak harus berada sikap sempurna
Tatapan berbeda isyaratkan sebuah makna

Imajinasi terbang angkasa salami lembah samudera


Pikiran kacau semburat tak karuan
Gelombang rasa luar biasa
Akibat lemparan senyum melalui bibir manisnya
Sukma mustahil ku setir terkagum pancaran aura
Anugerah kasih mengalir begitu saja
Menebarkan benih pada insan kesepian
Kini perasaan nyata terpaut hatinya

Rinai gerimis basahi jemari


Mengendap curi secercah perhatian
Berlari mengejar seribu cara
Terjebak lingkaran membius dorongan jiwa
Pertikaian batin menghasilkan jalan kesadaran
Penantian harap pupus merangkak pergi
Pandangan serta tatapan kembali asli
Terkenang cerita tak miliki awal dan akhir
Kusudahi cinta menerka-nerka

Anda mungkin juga menyukai