Prosiding SNTT 2016 Jilid I PDF
Prosiding SNTT 2016 Jilid I PDF
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
“Peran dan Tantangan Pendidikan Vokasi
dalam Pengembangan SDM Terampil di Indonesia”
JILID 1
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
PROSIDING
ISBN 978-602-1159-18-7
2016 oleh:
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
PenanggungJawab
Ir. Hotma Prawoto S., M. T. IP-MD (Direktur Sekolah Vokasi)
Ma’un Budiyanto, S.T., M., T (Wakil Direktur Bidang Penenlitian, Pengabdian Masyarakat,
dan Kerja)
Wikan Sakarinto, S.T., M. Sc., Ph.D. (Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiaan)
Ir. Heru Budi Utomo, M.T. (Wakil Direktur Bidang SDM dan Keuangan)
Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM 2016
1. Paramita Her Astuti, S.E., M.Sc.
2. Rina Widiastuti, S.S., M.A.
3. Nuryati, S.Far., M.P.H
4. Edi Kurniadi, S.T., M.T
5. Ir. F. Eko Wismo Winarto, M.Sc. Ph.D
6. Galih Kusuma Aji, STP., M.Agr
7. M. Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng
8. Budi Sumanto, S. Si., M. Eng
9. Prima Asrama Sejati, S. T., M. Eng
KetuaPanitia
Budi Sumanto, S. Si., M. Eng
Tim Pelaksana
Koordinator Panitia : Joni Iskandar
Sekertaris : Imandini Anggimelya Putri
Bendahara : Shinta Dewi Novitasari
DDD & Editing : Rosmawarda Yunarya
Perlengkapan : Swatika Adjie Hogantara
Acara & Tim Kreatif : Dwi Cahyo Ramadhan
Humas : Lailatul Isnaeni
Akomodasi & Transport : Raka Trialviano Bagus
Eko Afrizal
Alamat Sekretariatan
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jl. Kaliurang km 1, Sekip 1 Yogyakarta
Tlp : (0274) 541020 – 588999
Website :www.sntt.sv.ugm.ac.id
Email : sntt.sv@ugm.ac.id
Pertama dan yang utama marilah selalu kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWTyang telah memberikan berbagai kenikmatan yang tidak terhingga. Shalamat dan salam
semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
umattnya.Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta Seminar Nasional Teknologi
Terapan 2016dan berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini, terutama
pimpinan SekolahVokasi UGM, Tim Kepanitiaan, dan Pihak Sponsor.
SNTT 2016 tidak sekedar acara rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai forum ilmiah
media solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa dengan harapan memberikan
kontribusinya atas sesuai bidang dan keahlian yang dikuasai. Tahun ini SNTT 2016 mengambil
tema “Peran dan Tantangan Pendidikan Vokasi dalam Pengembangan SDM Terampil di
Indonesia”. Tema ini merupakan formulasi (penjabaran) visi besar UGM dalam menguatkan
partisipasi pembanguna negeri dan lebih dikenal di kalangan internasional (mengakar kuat dan
menjuang tinggi).
Kedaulatan bangsa berarti kemandirian bangsa. Bangsa yang mampu memenangkan
persaingan global adalah mereka yang memiliki kemandirian dalam segala –segala aspek
kehidupan baik budaya, sains, maupun teknologi. Kemandirian suatu bangsa menunjukkan
bahwa bangsa tersebut memiliki visi dan misi kenegaraan jangka panjang yang terarah dan
terencana baik dengan pemimpin yang kuat. Sumber daya yang memiliki mampu dimanfaatkan
secara optimal dantepat, sedangkan permasalahan atau kekurangan yang ada mampu
diselesaikan dengan segera.
Dengan berlakunya kesepatan Asean Economic Community (AEC) tahun 2016, persaingan
yang harus dihadapi di tingkat Negara – Negara ASEAN tidak hanya serbuan produk atau
barang semata tetapi juga jasa, investasi, modal dan tenaga terampil. Karena ASEAN telah
menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal. Untuk itu pendidikan vokasinoal dengan
penelitian terapan sebagai motor pengembangnya, menjadi factor pendorong yang sangat
penting dalam menghasilkan tenaga terampil. Sebagai tulang punggung pencetak tenaga terampil
dan ahli jenjang madya, pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam membentuk dan
mengembangkan berbagai jenis keahlian yang diakui oleh asosiasi profesi dan para praktisi.
Peran penting tersebut tidakakan terwujud tanpa adanya sinergi anatara akademis (peneliti)
selaku penceta dasar keilmuan dan praktisi selaku pengguna (user) serta asosiasi profesi yang
mem berikan penilaian atas kapabilitas dan kualitas kelulusan. Untuk itu Sekolah Vokasi UGM
sangat konsen atas penyelnggaraan Seminar Nasional Teknologi Terapan 2016 sebagai Forum
yang memawadai berbagai pihak tersebut.
Kami harap, kontribusi para peserta seminar dapat turut memujudkan tema yang kami
angkat dari atas. Semoga dengan penyelnggaraan SNTT 2016 ini, perguruan tinggi vokasional
dapat lebih memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa melalui
forum diskusi ilmiah sekaligus menjadi motor penggerak perubahan yang berangkat dari
penelitian terapan. Selaku panitia, kami mohon maaf apabilat erdapat banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyenggaraan seminar kali ini.
Hiburan
07.35 - 07.45 Ruang Seminar
(Paduan Suara Sekolah Vokasi)
PENGARUH PERKUATAN GRID BAMBU AKIBAT BEBAN BERULANG PADA TANAH GAMBUT ........ 1
Aazokhi Waruwu, Husny, Thamrin Nasution
SISTEM MONITORING ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK PADAMINI PLANT WIND TURBINE TIPE
HORIZONTAL AXIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 ............................................................... 10
Arief Abdurrakhman, Gunawan Nugroho, Swanida Selviyani, Citra Kurnia Sari
FIBER OPTIK SINGLEMODE SEBAGAI SENSOR REGANGAN YANG TERTANAM DI DALAM BETON 45
Farida Asriani, Gandjar Pamudji, Hesti Susilawati,Yodi Arya Ndaru
SISTEM MONITORING KADAR AIR DALAM TRAY TRAP KOLOM WATER SCRUBBER SYSTEM
PADA ALAT PURIFIKASI BIOGAS ...................................................................................................................... 51
Arief Abdurrakhman, Roekmono, Tutug Dhanadono, Alfianti Pirilina, Gama Wirata Putra
DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO MULTIFUNGSI BUMIAJI – KOTA BATU .... 91
Suwignyo, Ilyas Masudin, Ali Mokhtar
STUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI AKIBAT PEMASANGAN
DISTRIBUTEDGENERATION (STUDI KASUS: PT. PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG) ........................ 110
Septiantoro Hudananta, T. Haryono, Sarjiya
PEMASANGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR) UNTUK
KOORDINASI PROTEKSI TERHADAP ARUS LEBIH DI SISI PENYULANG KELUARAN
TRANSFORMATOR DAYA (STUDI KASUS DI GARDU INDUK BOGOR BARU) ......................................... 126
1
Arief Goeritno, Syofyan Rasiman, Jajang Ruhyana
STRATEGI PENINGKATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) DI PUSAT INOVASI LIPI
DENGAN PENDEKATAN SISTEM CLUSTER ..................................................................................................... 161
Mahardhika Berliandaldo, SE., Dr. Achmad Kosasih, MM. , Tri Budi Setyaningsih, MT.
MESIN PENGERINGAN LADA (PIPER NGRUM LINN) DENGAN KAPASITAS 3 Kg.................................... 171
Yudi Setiawan, Eka Sari W, Tommy P
ANALISA GREEN MARKETING PADA PT. TAMA COKELAT INDONESIA ................................................... 179
Methodius Tivan, Rennyta Yusiana, Arry Widodo
ALAT PORTABLE GEMPA PADA RUANGAN SEBAGAI PERINGATAN DINI TERJADINYA GEMPA
BUMI ......................................................................................................................................................................... 199
Aas Warsi Hasanah, Indrianto
IMPLEMENTASI BIG DATA UNTUK PENCARIAN PATTERN DATA GUDANG PADA PT. BANK
MANDIRI (PERSERO) TBK .................................................................................................................................... 250
Fauzi Megantara, Harco Leslie Hendric Spits Warnars
DESAIN DAN IMPLEMENTASI BASIS DATA MENGGUNAKAN E-R DIAGRAM DAN SQL STUDI
KASUS: BASIS DATA PERIZINAN POLRES JENEPONTO, SULAWESI SELATAN ...................................... 262
Natalis Ransi, La Surimi, Rahmat Ramadhan, Joko Sumarno
APLIKASI PEMBELAJARAN RANGKAIAN FILTER BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID ................. 278
Sri Supatmi, Taufiq Nuzwir Nizar
PENGARUH KOMPONEN KROMINAN PADA RUANG WARNA HSV, YCBCR, DAN CIELAB UNTUK
DETEKSI KULIT MENGGUNAKAN KLASIFIKASI KNN .................................................................................. 282
Tri Afirianto, Faizatul Amalia
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK USAHA KEMPLANG PANGGANG .................................. 292
Herwandi, Robert Napitupulu
PENGARUH ALKALISASI TERHADAP KADAR AIR SERAT SABUT KELAPA ............................................ 316
Daud O. Topayung, Imran S. Musanif, I Nyoman Suamir
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ALAT MEJA MULTIFUNGSI PADA UD. SISWO PUTRO
DAN UKM AHMAD RODIN ................................................................................................................................... 329
Herry Santosa, Noer Abyor Handayani, Berlian Arswendo, dan Siti Khabibah
ANALISIS RANCANG BANGUN SISTEM IRIGASI HEMAT AIR TERPADU BERBASIS JARINGAN
IRIGASI AIR TANAH (JIAT) PADA LAHAN KERING TANAH BERGRADASI HALUS DI
PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR ............................................................................................. 332
I Dewa Gede Jaya Negara dan Anid Supriyadi
MODIFIKASI RANCANGAN JIG TAP UNTUK FLANGE POMPA PASIR ............................................. 336
Idiar, Herwandi
ANALISIS KOMBINASI METODE SISTEM IRIGASI HEMAT AIR (SRI DAN AWD) UNTUK
PADI SAWAH SEBAGAI UPAYA ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI LOMBOK
TENGAH................................................................................................................................................... 360
Muh. Bagus Budianto ST., MT, I Wayan Yasa, ST., MT., Humairo Saidah, ST., MT
PENGUJIAN DISTRIBUSI BEBAN KERJA WEB PADA SISTEM SERVER WEB BERBASIS
CLUSTER DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN WEIGHTED ROUND ROBIN.................. 367
Nongki Angsar, Maria D Badjowawo
APLIKASI PEMANDU WISATA “WISATA BAHARI LAMONGAN” BERBASIS MOBILE ........... 399
Yuliana Setiowati, Kholid Fathoni, Fadilah Fahrul Hardiansyah, 4)Khoirul Rozikin Darussalam
PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS PADA ISOLASI BERBAHAN BAMBU DENGAN ELEKTRODA BATANG .... 404
Lukmanul Hakim, T. Haryono, Suharyanto
APLIKASI SIAKAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BERBASIS WEB ................................................ 408
Muhammad Ali Syakur
SOFTWARE PENERJEMAH TANGIS BAYI VERSI DUNSTAN BABY LANGUAGE BERBASIS ANDROID ... 417
Medhanita Dewi Renanti
PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP STRUKTUR MIKRO BESI COR KELABU PADA
PENGECORAN SENTRIFUGAL ............................................................................................................................ 422
Muhammad Nahrowi dan Roni Kusnowo.
ANALISIS GAGAL ANTAR KIRIMAN SURAT DAN PAKET DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX
SIGMA (CASE STUDY : PT POS INDONESIA (PERSERO) –UNIT PELAKSANA OPERASI BOGOR) ............ 427
Agung Prayudha Hidayat
SISTEM KOMUNIKASI JARAK JAUH ALAT PENGUKUR KECEPATAN DAN ARAH ANGIN ................... 451
Yudhi, Jamalludin
APLIKASI SHARING CATATAN UNTUK MENDUKUNG PERKULIAHAN BERBASIS WEB ..................... 454
Yuliana Setiowati, Rengga Asmara, Fitra Ratmana Putra Barasa
MEDIA BANTUAN BELAJAR PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI BERBASIS WEB .. 489
Moechammad Sarosa, Hudriyah Mundzir, Zamah Sari, Suhari
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA NELAYAN UNTUK PENGGUNAAN LPG SECARA DUAL-FUEL ..... 505
Ari Kuncoro1, Ma’muri, Salasi Wasis W., Susilo Wisnugroho
ABSTRAK
Pemampatan tanah gambut lebih besar dari jenis tanah lainnya, karena tanah gambut memiliki struktur berongga
yang sebagian besarnya diisi oleh air. Daya dukung tanah gambut sangat rendah dan ketika menerima beban,
penurunannya sangat tinggi dan cukup lama. Beban-beban yang akan diterima oleh tanah gambut sangat bervariasi,
dapat berupa beban statis juga beban dinamis seperti beban gempa, beban kendaraan, dan beban mesin. Untuk dapat
meningkatkan kemampuan gambut ketika menerima beban-beban berulang, maka perlu penggunaan perkuatan grid
bambu pada tanah gambut.Makalah ini menguraikan pengaruh penggunaan grid bambu sebagai perkuatan pada tanah
gambut dari uji model skala kecil laboratorium dengan beban berulang pada pelat ukuran 10 cm dan 20 cm. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa grid bambu berpotensi dalam mereduksipenurunan dan meningkatkan modulus tanah-
dasar.
I. PENDAHULUAN
(1 − υ )C z A q
Pengembangan pembangunan tidak dapat G= dengan C z = dari hubungan
menghindari tanah bermasalah seperti tanah gambut 2,26 Sc
yang sering dijumpai sebagai tanah dasar timbunan Sc dengan q pada uji beban pelat model dinamis.
luas untuk bangunan, bandara, jalan dan jembatan. Dimana Cz = modulus tanah dasar (subgrade), E =
Tanah gambut merupakan salah satu jenis tanah yang modulus elastisitas, = angka poisson, dan A = luas
paling bermasalah sebagai tanah dasar ketika proyek pelat.
dilaksanakan. Tipe tanah ini memiliki kuat geser yang Kishida et al., (2009) menyatakan bahwa
rendah, pemampatan yang tinggi ketika menerima hubungan amplitudo regangan geser siklik dengan
beban, konstruksi bangunan mengalami kegagalan jika modulus geser normalisasi (G/Gmax) dan rasio redaman
menggunakan fondasi dangkal tanpa perkuatan. Beban- ( ) tergantung pada ’vc dan Oc. G/Gmax meningkat
beban yang akan diterima oleh tanah dasar sangat dengan ’vc dan Oc meningkat, sementara nilai
bervariasi, berupa beban statis juga beban dinamis menurun dengan ’vc dan Oc meningkat. Deformasi
seperti beban gempa, beban kendaraan, dan beban tanah gambut akibat beban dinamis membentuk
mesin. Sebagian besar daerah di Indonesia merupakan hubungan linear dengan beban (Vakher, 2000). Hal ini
daerah rawan gempa dan salah satu faktor yang perlu jugalebih kecil dari deformasi yang terjadi di bawah
diperhatikan dalam perancangan konstruksi adalah beban selanjutnya.
perilaku tanah pada saat terjadi gempa sebagai beban Hubungan antara mudolus reduction dan redaman
dinamis, menganalisis kriteria pembebanan dinamik (damping) tanah gambut ini sebanding dengan
dan keterkaitannya terhadap respon tanah yang terjadi. lempung astisitas tinggi (IP = 100-200). Sekan
Perilaku tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor modulus geser dan redaman tergantung pada seberapa
penting diantaranya tegangan efektif dan sejarah besar frekuensi beban dan tidak terpengaruh oleh
pembebanan, jenis tanah dan ukuran partikel tanah. degradasi siklik (Boulanger et al., 1998). Demikian
Fenomena variasi perilaku tanah ini dapat dipelajari juga (Kallioglou et al., 2009) gambut yang diuji
melalui pembuktian eksperimen pengaruh variasi menunjukkan respon linear yang kuat mirip dengan
tegangan dan regangan geser terhadap respon tanah, tanah lempung sangat plastik (PI = 200%).
degradasi kekakuan tanah dan kepadatan entropi. Nilai Zidan (2012) menyatakan bahwa seperti yang
kekakuan tanah biasanya diukur melalui parameter diamati dalam situasistatis, penurunan sistem pondasi-
modulus geser (G) yang diperoleh dari daya geser yang geogrid pada beban dinamis menurunsecara signifikan
dibebankan pada tanah dan kepadatan entropi dapat dibandingkan dengan penurunan yang terjadi dalam
ditentukan melalui jumlah energi yang terabsorpsi kasus sistem tanpa perkuatan. Tingkat pengurangan
dalam tanah selama pembebanan dinamik dalam penurunan fondasi dengan penambahan jumlah siklus
periodisasi tertentu, seterusnya dinyatakan dalam pembebanan. Sistem perkuatan akibat pembebanan
parameter rasio redaman atau damping ratio (D) yang dinamis tampaknya memiliki kecenderungan yang
dapat ditentukan berdasarkan uji laboratorium dan sama seperti yang diamati dalam situasi statis.
rumus-rumus empiris. Penurunan fondas ibervariasi secara linear dengan nilai
Nilai Modulus geser, G berdasarkan teori amplitudo beban berulang.
(Barkan, 1962 dalam Prakash, 1981) diperoleh dengan
Penurunan (mm)
Penurunan (mm)
15 20
25
20
30
25 Pelat D=10 cm tanpa
35
perkuatan
30 40 Pelat D=10 cm dengan grid
bambu
35 Tanpa perkuatan 45
Gambar 4. Hubungan penurunan dengan beban
Dengan perkuatan grid bambu
40
Pada Tabel 1 telihat reduksi penurunan akibat
Gambar 2. Hasil uji beban pelat diameter 10 cm perkuatan pada pelat diameter10 cmdan 20 cm. Pada
kedua tipe pengujian, perkuatan grid bambu dapat
mereduksi penurunan, masing-masing sebesar
Tekanan (kPa) 19,79%dan 10,46%. Ukuran pelat berpengaruh pada
0 1 2 3 4 5 reduksi penurunan. Pelat berukuran kecil memberikan
0 reduksi penurunan yang lebih besar.
(%)
6 Kn tanpa dengan Tanpa dengan 10 20
cm cm
0,12 32,9 26,42 12,05 10,79 19,79 10,46
9 4
se2
15 10,46% untuk pelat berdiameter 10 cm dan 20 cm.
3. Pemasangan perkuatan grid bambu mampu
se3 meningkatkan modulus tanah-dasar. Diameter pelat
20
yang lebih besar menghasilkan modulus tanah-
dasar yang lebih besar dari pelat berdiameter lebih
se4 25 kecil. Peningkatan modulus tanah dasar sebesar
14,75% dan 28,14%, masing-masing untuk pelat
30 berdiameter 10 cm dan 20 cm.
se5
35 V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Boulanger, R. W., Arulnathan, R., Harder, L. F.
40 J., Torres, R. A., dan Driller, M. W., 1998,
Dynamic Properties Of Sherman Island Peat,
Gambar 5. Hubungan tekanan dan penurunan pada Journal Of Geotechnical And Geoenvironmental
pelat diameter 10cm Engineering, 124:12-20.
[2] Hegde, A. dan Sitharam, T. G., 2014, Use of
Bamboo in Soft-Ground Engineering and Its
14 Performance Comparison with Geosynthetics:
Experimental Studies, Journal of Materials in
12 Civil Engineering, © ASCE, ISSN 0899-
1561/04014256(9), pp : 1-9.
[3] Kallioglou, P., Tika, T., Koninis, G.,
10 Papadopoulos, S., dan Pitilakis, K., 2009, Shear
Modulus and Damping Ratio of Organic Soils,
Tekanan (kPa)
ABSTRAK
Perkembangan teknologi komputer banyak bermunculan hal-hal baru yang bersifat instan dan modern,
diantaranya yang berkembang sangat pesat adalah aplikasi AR (Augmented Reality) sebagai penggabungan benda -
benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata. Oleh karena itu penulis
membuat sistem AR yang menggunakan metode marker based tracking sebagai image target / marker yang berupa
ilustrasi hitam putih dan dapat menampilkan AR berupa movie trailer. Selanjutnya aplikasi yang dibangun akan diuji
mengenai jarak jangkauan deteksi marker based berdasarkan ukuran marker, dan intensitas cahaya. Hasil dari analisis
menunjukan bahwa penelitian dengan ukuran marker 6cm mendapatkan jarak ideal 5 – 30 cm, ukuran marker 12
mendapatkan jarak ideal 9 – 70 cm, ukuran marker 18 mendapatkan jarak ideal 13 – 102 cm dan ukuran marker 24cm
mendapatkan jarak ideal 17 – 138 cm. Selain itu pencahayaan juga sangat berpengaruh, karena sistem dapat
mendeteksi marker pada pencahayaan ideal antara pagi (±150-400), dan siang(±180-550).
1.7. CorelDraw.
CorelDraw pertama kali dibuat pada tahun 1987,
Corel Corporation mempekerjakan teknisi software
Michel Bouillon dan Pat Beirne untuk
mengembangkan program ilustrasi dasar vector
untuk disatukan dengan sistem desktop publishing
mereka. Mulanya program CorelDRAW dirilis pada
tahun 1989, CorelDRAW 1.x dan 2.x berjalan pada
Windows. CorelDRAW 3.0 rilis bersamaan dengan
microsoftwindows 3.1. Fakta yang terdapat dalam
truetype pada windows 3.1 merubah CorelDRAW
benar-benar menjadi sebuah program ilustrasi yang Gambar. 1: Activity Diagram
dapat menggunakan Sitem instalasi lainnya tanpa
rekomendasi aplikasi pihak ketiga. CorelDraw Versi
17 atau X7 (2014) : Hadir dengan banyak sekali a. Perancangan Perangkat Keras.
perubahan dibanding versi sebelumnya. diantaranya, Kebutuhan perangkat keras yang digunakan dalam
Desain Interface yg dapat disesuaikan secara penuh. penelitian ini terdiri dari :
Workspace lebih interaktif, fill &transparencytool 1. Hardware Laptop dengan spesifikasi sebagai
yang bisa dikontrol sesuai keinginan. kemudahan berikut:
untuk memilih font dengan tampilan yg lebih Processor Intel(R) Core(TM) i5-4200U CPU
nyaman. terdapat special effect pada photo editing, @ 1.6GHz, Kapasitas Random Access
layout dan drawingtool yg lebih presisi, dukungan Memory (RAM) 4096 Mb, Harddisk dengan
terhadap resolusi tinggi dan multidisplay, terdapat kapasitas 750 GB, NVIDIA GeForce 720M.
QR code generator dan beberapa perbaikan serta 2. Spesifikasi hardwaresmartphoneAndroid
peningkatan baik itu pada desain maupun kinerja [4]. untuk menjalankan aplikasi sebagai berikut :
CorelDraw digunakan dalam pembuatan marker OS Android OS, v4.2.2 (Jelly Bean), Chipset
based yang akan di daftarkan kevuforia. Qualcomm MDM9215M / APQ8064, CPU
Quad-core 1.5 GHz Krait GPU Adreno 320,
III. PEMBAHASAN MEMORY Card slot microSD, up to 64 GB
Dalam Aplikasi Augmented Reality ini membahas (verified), Internal 16 GB, 2 GB RAM.
tentang jarak, ukuran dan intensitas cahaya dengan
menerapkan metode marker based tracking. Proses
marker based tracking terjadi pada skenario b. Perancangan Perangkar Lunak.
Augmented Reality yang dijalankan, ketika marker Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian
based tracking terdeteksi, Hasil dapat ditunjukan pada ini antara lain: Adobe Photoshop CS64, CorelDraw x7,
gambar 1. Unity, Lux Meter, dan Platform Vuforia.
c. Perancangan Sistem.
Pada tahap ini diuraikan tentang perancangan
sistem yang akan dibuat untuk terwujudnya aplikasi
Augmented Reality yang diinginkan, dimana pada
dasarnya sistem ini dikerjakan secara software saja
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.
ABSTRAK
Salah satu energi terbarukan yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah energi baru terbarukan yang berasal dari
angin (PLT Bayu). Permasalahan yang sering terjadi pada plant wind turbine adalah nilai fluktuatif dari arus dan
tegangan. Hal ini disebabkan oleh bervariasinya nilai kecepatan angin yang ada di sekitar plant wind turbine. Adanya
nilai fluktuatif pada arus dan tegangan output yang tidak termonitoring dan tidak terkontrol dapat menyebabkan
kerusakan pada sistem secara keseluruhan, terutama pada charging controller dan inverter. Sehingga pada penelitian
ini dilakukan monitoring arus dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh mini plant wind turbine horizontal
menggunakan mikrokontroler ATMega32, sistem database menggunakan MySQL. Selanjutnya dihitung dan diuji nilai
ketidakpastian (uncertainty), akurasi, dan koreksi dari setiap sensor. Adapun hasilnya adalah nilai ketidakpastian
sebesar 0,002; akurasi sebesar 97,22%; dan koreksi sebesar 0,209.
II. METODOLO
M OGI PENELIITIAN
Perancanngan dan pem mbuatan alat ini terdiri dari
d
motor DC 36 3 volt sebaggai generator yang berfunggsi
sebagai suppply energi utam ma, charger coontroller sebaggai
pengontrol pengisian
p bateerai, ATMegga32 yang akkan
mengolah innputan dari sensor
s yang akan
a digunakkan
G
Gambar 4. Deesain HAWT
sebagai moniitoring alat. Diagram
D blok mini
m plamt wiind
turbine dapatt dilihat pada Gambar 1.
Tabel 1. Parameteer Wind Turbiine
No Parameter Nilai
1 Asppect Ratio (AR
R) 8
2 Span 35 cm
3 Velocity 3 m/s
4 Cp 2
Gambar 1.
1 Diagram Blok Sistem Miniplan Wind • Kalkulasi Performansi
Tuurbine
a. Dalam menentukan nilai chortt dibutuhkann
parameter berupa aspect ratio.
r Padaa
Adapun diagram
d blok dari
d perancanngan sensor arrus
perancanngan wind tuurbine ini dig gunakan nilaii
dan tegangann ditunjukkan pada Gambarr 2.
aspect raatio 8, karenaa paling optim
mal.
,
11,428 x 9,55 = 109 rpm Rangkaian pembagi tegangan berfungsi sebagai
, ,
konversi tegangan. Tegangan output dari generator DC
adalah 0 sampai 36 Volt, sedangkan tegangan yang
diinputkan pada mikrokontroller adalah 0 sampai 5
Gam
mbar 5. Rangkkaian Pembagii Tegangan
Yn-Xn
A =1-│ │x 100% ……………(11)
Gambar 6. Rangkaiann Sensor Pada ATMega32 Yn
Untuk penggunaanny
p ya minimum sistem ini paada 0.0583333-0.06
A =1-│
= │x 100%
PORT C akan digunakkan sebagai keluaran LC CD. 0.0583333
Kemudian PORT A0 (Annalog 0) sebaggai inputan dari d = 97.22 %
sensor ACS--712 dan yangg terakhir PORT A1 (Anallog
1) sebagai innputan dari sensor
s Voltagge Divider yaang Keterangan
K :
dari kedua teersebut akan digunakan
d sebbagai pembacaaan Yn
Y : Pembbacaan Standaar
sensor yang akan masuk ke k hypertermiinal atau Visuual Xn
X : Pembbacaan Alat
Basic dan lcdd sebagai penaampil data Sennsor.
Sehingga niilai dari akuraasinya adalah 97,22
9 %.
V. PEN NUTUP
Ucapan terim
ma kasih kam mi berikan keepada Jurusann
1 Monitoring Daya per Data Masukan
Gambar 13. Teeknik Fisika ITS atas fasiilitas yang telah diberikann
seelama proses penelitian
p ini bberjalan.
VI. DAFT
TAR PUSTAK
KA
[1] ESDM. 2009.
2 Masteer Plan Pembangunan
P n
Ketenagalistrikan 2010 s..d 2014, Jakarrta.
[2] RUPTL. 2014. Rencana Usaha Penyed diaan Tenagaa
Listrik. Jakaarta.
[3] ESDM. 2012. 2 Potennsi Energi Indonesia,,
ESDMMAG G. Jakarta.
[4] BMKG. 20115. Potensi Anngin Indonesia a. Jakarta.
[5] Zhuga. 20055. Turbin angiin Vertical Axxis.
[6] M. H. Abddillah. 2015. SSistem Monittoring Secaraa
Gambbar 14. Monittoring Daya peer Menit Real-Time Penyimpaan
P E
Energi Listriik Dari Windd
Tubin Lenteera Angin Nusantara, Bandu ung: Telkom.
Pada penngukuran dayaa, daya cendeerung terus naaik
hingga men it
i ke sepuluh daya yang dihhasilkan sebessar [7] A. T. Zhugga. 2013. Dessign of Altern native Energyy
0,123 Watt. Systems : A Self - Startingg Vertical Axiis Turbine forr
Stand - aloone Applicatiions (Chargin ng Batteries).
IV. KEESIMPULAN N Zimbabwe.
Pada p
perancangan ini dihasilkan Niilai [8] Bentley. 200015. Prinsiplees of Measureement Systemss
Ketidakpastian, akurasi, dan
d koreksi daari setiap senssor in Prinsiplees of Measureement System ms. Universityy
adalah senssor ACS7122 0,002; 97,22%;
9 0,2009. of Teesside,, Pearson.
ABSTRAK
UKM UD Samara Mart merupakan UKM yang memproduksi minuman sari jagung “Kormil” yang setiap
harinya mampu memproduksi sekitar 130 botol per hari. Proses produksinya memiliki beberapa tahapan, salah satunya
adalah proses pemotongan biji jagung. Proses ini masih dilakukan secara manual yang membutuhkan tenaga dan
waktu yang banyak. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dibutuhkan mesin pemotong jagung muda otomatik berbasis
elektropneumatik untuk peningkatkan efektifitas, efisiensi, dan kebersihan proses produksi. Metode yang digunakan
dalam perancangan mesin ini diawali dengan penentuan besarnya gaya yang dibutuhkan. Pembuatan sistem dilakukan
secara keseluruhan, baik dari segi mekanis maupun otomasi. Sistem mekanis ini berupa komponen-komponen
elektropneumatik seperti silinder, dan pipa. Sedangkan sistem otomasi berupa sistem kendali pada adjustable blade.
Pisau yang digunakan pada mesin ini dibuat dalam tiga variasi yaitu pisau modifikasi dari pipa stainless steel, plat
tipis stainless steel, dan adjustable blade. Dari pengujian yang dilakukan, maka diperoleh hasil pengujian paling
optimal dari mesin ini adalah dengan menggunakan tekanan7 barpada kompresor dengan kebutuhan gaya 490,7 N.
Waktu pemotongan tercepat sebesar 5 detik dengan menggunakan pisau potong modifikasi plat tipis stainless steel.
Dari perhitungan total, maka diperoleh kapasitas mesin mencapai 450-720 bonggol per jam, sedangkan secara
manual sebesar 300 bonggol per jam. Dengan demikian mesin pemotong jagung muda otomatik berbasis
elektropneumatik ini dapat meningkatkan kapasitas produksi minuman sari jagung ”Kormil” UKM UD Samara Mart
menjadi diatas 500 botol per hari.
4 490,3325 4
0,04 0,06
700000 3,14 0,85 4
0,00007536 /
32,4
0,07 10 /
Jadi, untuk menentukan diameter pipa dengan
Dari hasil perhitungan tersebut didapat diameter
mensubstitusikan data kecepatan dan kapasitas
minimal silinder pneumatik sebesar 32,4 mm yang
yang telah didapatkan ke dalam persamaan 2.4:
dijadikan acuan untuk menentukan diameter silinder ,
1,6 10
pneumatik yang akan digunakan. Sehingga untuk
perencanaan ini dipilih silinder dengan diameter 40 ∆
Dengan data yang telah didapat:
mm.
∆Pmaks = 5000 Pa (diketahui)
Dengan diameter silinder 40 mm gaya dorongan
Tekanan kompresor= 700000Pa (ditentukan)
silinder dapat diketahui dengan menggunakan
d (diameter rod) = 0,018 m(spesifikasi)
persamaan:
D (piston) = 0,04 m (perhitungan)
. . hstroke(Silinder Utama) = 0,03 m (ditentukan)
4
t (waktu tempuh silinder) = 5 s (pengamatan)
0,04 700000 0,85 Lselang = 5 (kebutuhan)
4 ,
747,32 1,6 10 0,07 10 / 5
Sedangkan gaya tarikan silinder yang digunakan 5000 700000
untuk mendorong jagung ke dalam pisau dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan: 1.6463 10
. . 35 10
4
4.7038 10
0,04 0,18 700000 0,85 0,00216
4
596,3 2,16
Sehingga dari perhitungan yang telah dilakukan Dari perhitungan di atas didapat diameter pipa
dipilih diameter silinder 40 mm dengan gaya dorong minimal 2,16 mm. Untuk itu, dalam perencanaan
sebesar 747,32 N dan gaya tarik sebesar 596,3 N. ini dipilih pipa dengan diameter dalam 8mm dan
diameter luar 12mm. Dengan menggunakan
3.2.2 Hasil Perhitungan Diameter Pipa Saluran dan diameter tersebut sistem memiliki kerugian tekanan
Rugi-Rugi Tekanan sebesar:
,
Penentuan diameter pipa saluran dapat dihitung 1,6 10 0,07 10 / 5
melalui persamaan Formula Harris mengenai kerugian ∆
0,008 700000
tekanan yang terdapat pada persamaan 2.4. Kerugian
tekanan ini disebabkan karena adanya gesekan di ∆ 7,18 /
dalam pipa dan kerugian lain nilai maksimal yang ∆ 0,000718
diijinkan adalah 0,01 bar atau 1000 Pa. Karena kerugian tekanan masih di bawah kerugian
Namun sebelum menentukan diameter pipa tekanan maksimum yang diijinkan yaitu 0,01 bar
dibutuhkan data kecepatan silinder dan kapasitas (majumdar, hal 14) maka perencanaan untuk
sistem pneumatik, berikut perhitungannya: diameter pipa aman.
1. Perhitungan kecepatan silinder
Besarnya kecepatan silinder didapatkan dari 3.2.3 Pemilihan Kompresor
percobaan saat silinder extend dengan panjang Untuk pemilih kompresor perlu disesuaikan
stroke 300 mm dan waktu 5 detik, dapat dihitung dengan tekanan yang dibutuhkan sistem yaitu 7 bar dan
melalui persamaan: juga dari kapasitas kompressor. Berikut adalah
perhitungan konversi kebutuhan tekanan sistem:
7 2,2046 15,4322 1
Dimana: 1 0,155
v = kecepatan piston (m/s)
s = panjang stroke (m) 99,563
t = waktu langkah (s) Dari perhitungan diatas, diketahui kapasitas kompresor
Maka, yang dibutuhkan sebesar 100 Psi atau 7 bar.
0,3 Berdasarkan kebutuhan Sistem Pemotong Jagung
0,06 /
5 Otomatis yang kontinyu maka kompresor yang dipilih
adalah tipe reciprocating single stage karena
kompresor tipe ini dapat memberikan tekanan hingga
Gambar 4 Diagram analisa kebutuhan rpm Tabel 3 Hasil pengujian menggunakan pisau dari pipa
stainless
Dari diagram tersebut didapatkan data:
D = 27.8 mm = 2.78 cm
V = 50cm/s
Sehingga:
d x 2.78 cm
0,175
50 /
1 1
, 343,67
Dari perhitungan didapat kecepatan putar minimal *Dasar keutuhan jagung adalah dari kesempurnaan
adalah 343,67 rpm, sehingga dipilih motor DC tiap-tiap baris jagung. Kategori dari masing-masing
dengan kecepatan putar 500 rpm. baris adalah sebagai berikut:
50 1,39
69,5 .
Sehingga, Dari hasil pengujian yang telah dilakukan
dengan menggunakan pisau dari pipa stainless, hasil
71620 produk biji jagung sangat baik dan utuh namun sistem
69,5 500 tidak dapat berjalan dengan baik dan tidak dapat
71620 dilakukan pada jagung yang memiliki bonggol
0,485 ovalsehingga jika menggunakan pisau ini bisa dibilang
kurang efektif dan efisien.
3.5 Hasil Pengujian Mesin Pemotong Jagung Hasil pengujian menggunakan pisau dari plat
Otomatis tipis stainless bisa dikatakan paling efektif dan efisien,
Berikut ini merupakan hasil pengujian mesin meskipun hasil keutuhan potongan rata-rata 75% tapi
pemotong jagung yang menggunakan 3 jenis pisau sistem berjalan dengan baik dan stabil. Bisa juga
yaitu dari plat tipis stainless, pisau dari pipa stainless dilakukan secara kontinu. Sedangkan hasil pengujian
dan adjustable blade. menggunakan adjustable blade merupakan hasil
pengujian yang gagal karena jagung tidak terpotong
Tabel 1 Hasil pengujian menggunakan pisau adjustable bahkan bonggolnya patah.
blade
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
• Rancangan mekanisme mesin pemotong jagung
muda menggunakan sistem elektro pneumatik
dengan dimensi silinder 40 mm x 300 mm dan gaya
dorong 747,32 N
• Besarnya gaya yang dibutuhkan untuk proses
pemotongan pada mesin pemotong jagung muda ini
adalah 50 Kgf.
ABSTRACK
Coastal is the transition between terrestrial and marine ecosystems are susceptible to changes naturally and
due to human activities. Batam Island is an industrial area that has a high traffic on the use of coastal region. The
rapid development of industry in Batam Island in line with the development of settlements. High land use in coastal
region raises a number of issues. One of the problems faced are settlements. The objectives of this research to evaluate
the land suitability of settlements are based on consideration of the physical aspects of the environment. This research
was conducted in the coastal region of Nongsa in Batam Island. This research was done by using Geographic
Information Systems (GIS) by overlay analysis. The results of this study showed that most of the research area is
dominated by land suitability of settlements class S1 of 6553,9 (Ha) or 68.9% of the research area. On the basis of the
results of the study, the majority of the coastal region of Nongsa suitable for settlements areas.
b d
Gambar 3. Kenampakan
K K
Kondisi Fisik Lingkungan
L
Permukiman dii daerah Penellitian
(a) permukim
man cluster di daerah peneliitian
(b) permukim
man tradisionaal di daerah peenelitian Gambar 4. Peta Kesesuaiian Lahan Perrmukiman
(c) permukim
man di morfoloogi perbukitann WilayaahPesisir Nonggsa di Pulau Batam
B
(d) permukim
man dengan siistem drainasee yang buruk
IV. KESIM MPULAN
3.3 Kesesuaiian Lahan Peermukiman di d Daerah Kesimpullan pada penelitian inii, yaitu (a))
Penelitiann seebagian besar daerah peenelitian dido ominasi olehh
Hassil penelitiaan menunjuukkan bahw wa morfologi
m dataaran rendah, (b) morfologi di daerahh
kesesuaian lahan
l permukkiman di daaerah penelitiian peenelitian yangg sebagian bessar dataran renndah, sebagaii
sebagian bessar sesuai (S11) untuk perm
mukiman denggan faaktor penyebaab erosi dann longsorlahaan di daerahh
luas 6553,9 (Ha) atau 68,9% dari luuas total daerrah peenelitian menjnjadi tidak beerbahaya, dan (c) sebagiann
penelitian, sedangkan
s sesuai bersyaarat (S2) yaaitu beesar daerah penelitian
p termmasuk dalam kelas sesuaii
2958,8 (Haa) atau 31,1% dari luas total daerrah (S
S1) untuk perm mukiman, yaitu 6553,9 (Haa) atau 68,9% %
penelitian. Kelas
K tidak sessuai (N1) unttuk permukimman daari luas total daerah peneliitian. Atas daasar hasil dann
tidak terdapaat di daerah penelitian. Atas
A dasar haasil peembahasan seerta kesimpulaan penelitian, maka daerahh
penelitian, maka
m dapat disimpulkan
d bahwa wilayyah peenelitian layakk dimanfaatkaan untuk perm
mukiman.
pesisir Nonggsa di Pulau Batam sebaggian besar layyak
untuk perm mukiman. Kllasifikasi kessesuaian lahhan UC CAPAN TER RIMA KASIH H
permukiman di daerah penelitian
p dappat dilihat paada Penuliis mengucappkan terima kasih untukk
Tabel 2. Pu usat Penelitiaan dan Pengaabdian Masyaarakat (P2M))
Po oliteknik Negeri Batam, yang telah mendukungg
Tabel 2. Luas Kesesuuaian Lahan Perrmukiman peenelitian ini melalu
m skemaa hibah penelitian internal..
Luas Peenulis juga perlu
p mengucapkan terimaa kasih untukk
No Klasifikkasi
Ha % teeman-teman dii Program Stuudi Teknik Geeomatika yangg
1 S1 6553,9 68,9 teelah senantiasaa mendukungg dan selalu bersama-sama
b a
2 S2 2958,8 31,1
3 N1 0 0
un ntuk memajukkan Program S Studi Teknik Geomatika dii
Total 9512,7 100 Po oliteknik Negeri Batam.
Sumber: Analisiis Peta Kesesuaiaan Lahan Permukkiman (2015)
ABSTRAK
IbPE Produk Kerajinan Kulit Di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur bertujuan untuk meningkatkan
manajemen pengembangan UKM(Usaha Kecil Menengah) yang mencakup manajemen, pemasaran, sumberdaya
manusia, dan fasilitas. UKM yang menjadi mitra binaan adalah CV Citra Mulya Perkasa (CMP) dan UD. Dwi Jaya
Abadi (DJA). Produk yang dihasilkan kedua UKM ini adalah produk dengan bahan baku kulit yang berkualitas tinggi.
Kedua UKM berharap dapat megembangkan bisnisnya hingga tingkat mancanegara namun terkendala dengan
beberapa permasalahan yaitu, kurangnya pemanfaatan teknologi, tenaga kerja belum berkualitas, serta kurangnya
kemampuan pemasaran. Dari permasalahan tersebut maka sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, peneliti
melakukan pelatihan dan pendampingan yang meliputi: Pelatihan 1: Pelatihan Pemasaran Online, Pelatihan 2:
Pelatihan Bahasa Inggris Praktis, Pelatihan 3: Pendampingan Pembuatan Website. Akhirnya diharapkan setelah
pelatihan di atas, kedua UKM dapat mengembangkan usahanya hingga ke tingkat mancanegara dan hasil pengabdian
ini dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku UKM di Indonesia.
K Kurangnya
kemampuan
PELATIHAN 2
Pelatihan Bahasa Inggris
Monitoring dan
pendampingan setelah
bahasa inggris Tingkat Dasar untuk kegiatan pelatihan 2
M untuk melayani
tamu mancanegara
penjualan produk kulit.
EVALUASI
LUARAN :
Pemasaran UKM di e-commerce
Meningkatnya kemampuan Bahasa Inggris Karyawan
Situs profil UKM
ABSTRAK
Dalam IbM Usaha Budidaya dan Pengolahan Porang di Kecamatan Loceret kali ini ditingkatkan manajemen
budidaya dan pengolahan Porang yang meliputi pelatihan dan pendampingan proses budidaya dan pengolahan porang
menjadi aneka olahan lainnya (kerupuk porang, tepung porang, mie porang, pentol porang, chip porang, dan kue
porang), pengelolaan keuangan, permodalan, metode pengemasan dan merek, teknik penjualan dan manajemen
pemasaran serta kewirausahaan bagi para pembudidaya porang wilayah Kec. Loceret untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka.Masalah dapat diselesaikan ketika muncul metode pengolahan porang menjadi aneka olahan
dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi serta sosialisasi kepada masyarakat tentang pengolahan porang yang baik
dan benar. Inovasi pengolahan porang ini berupa pengolahan porang menjadi aneka olahan yang menggabungkan
beberapa fungsi pengolahan namun aman, nyaman, dan sehat bagi penggunanya dan efektif bagi produknya.Pelatihan
dan pendampingan dalam program ini meliputi : Pelatihan 1 : Penyuluhan dan Praktek Pengolahan Porang, Pelatihan
2 : Penyuluhan dan Praktek Pengemasan Porang, Pelatihan 3 : Penyuluhan dan Praktek Permodalan serta Keuangan,
Pelatihan 4 : Penyuluhan dan Praktek Penjualan serta Pemasarannya. Akhirnya diharapkan setelah pelatihan di atas
muncul banyak wirausaha yang menggerakkan potensi porang.
I. PENDAHULUAN
1.1. Potensi porang
Kabupaten Nganjuk memiliki luas 122.433 Ha
dimana 49.9% atau 61.127,2 Ha merupakan hutan.
Keberadaan hutan sangat penting artinya bagi
masyarakat Nganjuk, karena mempunyai fungsi
ekonomi yaitu sebagai penyangga kehidupan yang
paling essensial bagi masyarakat yang hidup di sekitar
kawasan hutan, fungsi klimatologi dapat
mempengaruhi iklim mikro dan penghasil oksigen,
fungsi hidrologi sebagai pengatur tata air, serta fungsi
ekologi yaitu mencegah banjir dan erosi tanah,
menjaga kesuburan tanah dan sumber plasma nutfah.
Dimasa mendatang hutan di Nganjuk diharapkan dapat
menjadi sumber pangan (forest for food) dan kehidupan
melalui potensi hasil hutan bukan kayunya.
Wilayah Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi
20 kecamatan dan hampir semua kecamatan memiliki
potensi bidang kehutanan dengan kurang lebih 200
kelompok tani hutan dan LMDH yang kehidupannya
sangat bergantung hutan.
Di era otonomi dengan nafas desentralisasi,
gairah Kabupaten Nganjuk membangun sektor
kehutanan ditunjukkan dengan komitmen untuk
mengelola, melestarikan, memanfaatkan dan
memperbaiki ekosistem hutan dengan basis Gambar 1. Metode Pelaksana.
keberpihakan kepada masyarakat secara berkeadilan
sehingga tercipta sistem pengelolaan hutan yang lestari II. HASIL DAN LUARAN DICAPAI
dan berwawasan lingkungan untuk kesejahteraan Kegiatan dan Pelatihan yang sudah dilaksanakan
masyarakat. adalah sebagai berikut:
• Survei untuk persiapan penerapan IbM Usaha
Budidaya dan Pengolahan Porang
• Survei kunjungan ke pabrik penepungan porang di
Pare Kediri
• Pelatihan pengolahan porang tingkat dasar
ABSTRAK
Password diperlukan untuk melakukan login ke sebuah sistem sebagai proses otentikasi. Terdapat beberapa
tipe embedded system yang memerlukan login sehingga hanya pihak yang berhak dapat mengakses embedded system
tersebut. Dalam tujuan untuk memperoleh password pada embedded system login, seorang penyerang melakukan
password cracking yang dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah correlation power analysis
attack. Metode correlation attack memanfaatkan karakteristik power dan timing dari setiap karakter password
sehingga dapat melakukan login dan menggunakan embedded system. Dalam paper ini, akan membahas password
cracking pada XMEGA 128D4 board login menggunakan metode correlation power analysis attack dan
ChipWhisperer-Lite board sebagai power capture device. Hasil analisa yang didapatkan berdasarkan percobaan
bahwa karakteristik power dari karakter password yang dianggap benar yaitu -0,189453125 V sampai -0,1806640625
V dengan waktu t = 329 ms. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan password cracking dan berhasil login pada
embedded system dengan panjang karakter 4 sampai 10 karakter yaitu + 0,3 ms.
Kata Kunci: Password Cracking (1), Embedded System (2), Correlation Power Analysis Attack (3), Chipwhisperer (4).
password = ""
for i in range(0,7):
for c in trylist:
cap.capture1()
ABSTRACT
In last decade, there are many research about virtual surgery that still continuous in doing. One of them is
deformable object. The deformable object is the one important part that is modelling an object resemble original shape
of an object. The objective of this research is to continue previous research that have been there before especially in
term of deformable 3D object by using game engine Unity. In making a deformable object, one of the numeric approach
method will be used that is Finite Element Method. This approach method supersede method that have been there
before, that is Spring-Mass. The Finite Element Method (FEM) approach is quite widely used by other researchers
because it is more stable and more detail in modeling an object when compared to Spring-Mass. The Finite Element
Method (FEM) approach will be implemented on game engine by using Unity. From the result of this research will be a
simulation of 3D object and user can do some interaction with that object by using controller form Razer Hydra. Thus
the interaction can be a touching and moving an object.
\
Keywords:component; deformation; deformable; spring mass; finite element method; game engine; simulation; virtual
surgery
(
(7)
xi+1 = xi – x((i-1) + aidt2 (12))
(M
Matthias Muller) and (MMorten Bro-N Nielsen) usee
(
(8) Im
mplicit Euler form in Fiinite Elementt Method ass
fo
ollow:
M + ∆tC + ∆t2K)
(M K vi+1 = Mvi - ∆
∆t(Kxi +f0+ fplasstic- fext) (13))
ABSTRAK
Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan dalam bidang konstruksi. Sangat penting untuk
memonitor kondisi beton agar dapat mengetahui apabila terjadi kerusakan pada beton seperti halnya retakan. Dengan
memanfaatkan rugi daya fiber optik, dapat dibuat suatu sensor yang mampu mendeteksi retakan pada beton. Pada
penelitian ini digunakan fiber optik SMF-28e yang tertanam di dalam beton. Sumber cahaya menggunakan laser dengan
panjang gelombang 1550 nm, dan detektor cahaya menggunakan optical power meter (OPM). Fiber optik disusun ke
dalam 2 konfigurasi yaitu konfigurasi spiral, onfigurasi gelombang A dan konfigurasi gelombang B. Beton diberi beban
bervariasi mulai dari 2 ton hingga 18 ton. Dari percobaan yang dilakukan untuk kedua konfigurasi diperoleh hasil
bahwa beban yang diberikan terhadap beton berpengaruh pada rugi daya fiber optik, nilai rugi daya yang dihasilkan
berbanding lurus dengan nilai beban yang diberikan. Retakan yang terjadi pada beton dapat dideteksi melalui
perubahan nilai rugi daya yang ditimbulkan dan nilai regangan yang dihasilkan sebanding dengan perubahan nilai rugi
daya Hasil pengujian menunjukkan bahwa fiber optik dengan konfigurasi gelombang A memiliki sensitivitas yang baik
terhadap perubahan beban yang diberikan pada beton.
Kata kunci - fiber optik singlemode, konfigurasi, sensor, retakan, regangan , laser
ABSTRACT
Concrete is a material that is widely used in the construction field. It's important to monitor the condition of the
concrete in order to determine if there is damage to the concrete as well as cracks. By leveraging the power loss of
optical fiber, can be made a sensor that can detect cracks in concrete. In this study used SMF-28e fiber optics
embedded in the concrete. The light source uses a laser with a wavelength of 1550 nm, and a light detector using the
optical power meter (OPM). Fiber optics are arranged into two configurations, namely wave configuration A and wave
configuration B. Concrete given load ranging from 2 tons to 18 tons. From the experiments carried out for all three
configurations result that the loading of the concrete effect on power loss optical fiber, power loss resulting value is
proportional to the value of the applied load. Cracks occur in the concrete can be detected through loss value of
power generated and the resulting strain value proportional to changes in the value of power loss. The test results
showed that the optical fiber with wave configuration A has a good sensitivity to changes in load given to the concrete.
0
yang terbaca oleh OPM maka besarnya losses dapat
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
dihitung menggunakan persamaan 1.
Beban (Ton) 10 ................ persamaan 1
Grafik yang menunjukan hubungan antara
Gambar 6 Grafik hasil pengukuran daya output sensor fiber optik
konfigurasi gelombang A perubahan nilai beban yang diberikan dengan besarnya
rugi daya (losses) fiber optik yang ditimbulkan
Grafik pada Gambar 6 memperlihatkan hasil ditunjukkan pada Gambar 8
pengukuran daya output sensor fiber optik untuk
konfigurasi gelombang A. Saat konfigurasi kabel fiber 50
30
sebesar 1,5 cm sehingga menimbulkan lekukan yang 20
(μW)
10
cukup tajam pada fiber optik. Sama seperti dua 0
konfigurasi sebelumnya, seiring dengan meningkatnya 0 2 4 6 8 10 12
nilai beban, daya output yang dihasilkan nilainya terus Beban (Ton)
menurun. Penurunan cukup signifikan terjadi saat
beban menuju 8 ton, lebih dari itu nilai daya output
yang tercatat terus menunjukan penurunan yang Gambar 9. Grafik hubungan antara beban dengan rugi daya FO
signifikan. Nilai daya output turun secara drastis ketika konfigurasi gelombang B
beban menuju angka 12 ton, setelah beban melebihi 12
ton nilai daya output sudah tidak bisa terbaca lagi oleh Grafik pada Gambar 9 memperlihatkan
OPM. pengaruh beban terhadap besarnya rugi daya (loss)
pada fiber optik dengan konfigurasi gelombang B yang
ABSTRAK
Biogas merupakan gas hasil penguraian zat-zat organik seperti daun-daun busuk dan kotoran sapi dalam kondisi
anaerob. Komponen gas pembentuk biogas terdiri dari metana (CH4), karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S),
amonia (NH3), hidrogen (H2), nitrogen (N2), karbon monoksida (CO) dan oksigen (O2). Namun beberapa komponen gas
pembentuk biogas yaitu gas pengotor berupa H2O, H2S, CO2, dan Particulate Matter (PM) harus dihilangkan untuk
mencapai kualitas gas yang lebih baik.Sehingga dibuat suatu alat purifikasi biogas menggunakanwater scrubber
system dengan menyemprotkan air temperatur rendah (<20 °C) dengan nozzle. Air yang disemprotkan dari nozzle
menimbulkan uap air yang ikut naik menuju output biogas, sehingga salah satu upaya untuk mengurangi kadar H2O
tersebut dilakukan dengan cara melewatkan biogas pada suatu kolom yang terdiri dari silika gel. Sensor yang dipakai
adalah DHT-22 sebagai sensor temperatur dan kelembaban, Arduino Uno R3 sebagai data program, Visual Studio
2013 sebagai interfacemonitoring data pada PC, serta XAMPP dan MySQL sebagai media akuisisi data. Berdasarkan
hasil pengujian dan perhitungan yang ada, didapatkan bahwa sistem monitoring kelembaban memiliki nilai
ketidakpastian diperluas (Uexp) sebesar ±2,100 dengan tingkat kepercayaan 90%. Akurasi alat ukur kelembaban
adalah 96,85%. Dari data hasil monitoring, penggunaan silika gel berfungsi dalam proses purifikasi biogas.
Kelembaban dapat mempengaruhi kandungan dari biogas yang dikeluarkan terutama penurunan kandungan H2S
karena semakin rendah suhu yang digunakan untuk mengurangi kadar H2S maka semakin tinggi kelembaban yang ada
pada scrubber, sehingga dibutuhkan silika gel untuk mengurangi kelembaban tersebut.
Non – linieritastotal
Dimana :
%
SSR (Sum Square Residual) = ƩSR(Square
Residual)
Dimana : SR = R2 (Residu)
K (sensitivitas) = 1,00 Yi (Nilai koreksi) = Pemb. standar (ti) – Pemb.
a (zero bias) = Omin – KImin alat (xi)
a = 47,49 – (1,00)(49,82)
a = -2,33
N (Non Linieritas Maksimum) = 2,859
sehingga :
.∑ ∑ .∑
Non-linieritas maksimum per unit . ∑ ∑
,
% , %
, , Pemb. standar
Nilai koreksi
• Histerisis : Jumlah data
H(I) = O(I)I↑ - O(I)I↓, Ĥ = H(I)max sehingga
didapatkan hasil : , – , ,
Ĥ , ,
% maksimal histerisis %
0,0056
,
% , % Sehingga nilai :
, ,
• Akurasi :
1,99 0,0056 x 68,92
│ │ % 1,604
Dengan :
Jadi, persamaan regresi menjadi
Yn = Pembacaan Standar
1,604 x 0,0056
Xn = Pembacaan Alat
, │ % , %
Yang menghasilkan nilai SSR = 18,76
Sedangakan untuk kalibrasinya dan ketidakpastiannya
yaitu: ,
15.28
15.34
15.40
15.46
15.52
15.58
16.04
mendekati 0, dan nilai faktor cakupan
dianggap 2,0. Sehingga hasil : UB2 = 0 Waktu
• Nilai ketidakpastian kombinasi Uc : Gambar 3. Grafik hubungan antara Suhu dan RH saat runing
2 2 2 2 alat
Uc = U AI + U A2 + U B1 + U B2 Pada hasil percobaan menunjukkan saat waktu
pengukuran antara 15.28 – 15.38, RH stabil semakin
Uc = 0,341 + 1,157 + 0,003 + 0
2 2 2 2
naik pada suhu yang stabil yaitu 22,5 oC. Silika gel
Uc = 1,207 juga menunjukkan perubahan warna dari biru menjadi
pink yang menandakan silika telah menyerap uap air
Dengan kondisi V atau derajat kebebasan dari yang ikut naik karena proses penyemprotan.
kedua tipe ketidakpastian, sebagai berikut : Namun pada waktu pengukuran 15.40- 15.57, data
semakin tidak stabil. Suhu naik dan RH tidak stabil
V = n-1; n=16 , sehingga : yang berdampak pada warna silika gel yang berubah
V1 = 15; V2 = 15; V3 = ∞; V4 = 60 menjadi ungu kehitaman. Suhu naik menjadi 23 oC
(berdasarkan table T) namun RH menunjukkan lebih dari 45%. Dan ketika
Dengan nilai Veff (Nilai derajat kebebasan menunjukkan waktu 15.58 keatas, suhu dan RH
effektif) sebagai berikut : stagnant pada suhu 23,1 oC dan 40,1%. Pada waktu ini,
sistem telah dimatikan.
∑ IV. KESIMPULAN
Dari data hasil monitoring, penggunaan silika gel
1,206 berfungsi dalam proses purifikasi biogas. Kelembaban
0,341 1,158 0,003 0,00 dapat mempengaruhi kandungan dari biogas yang
15 15 ∞ 60
dikeluarkan terutama penurunan kandungan H2S
17,577 karena semakin rendah suhu yang digunakan untuk
mengurangi kadar H2S maka semakin tinggi
Veff = 17,577, sehingga jika dibulatkan menjadi kelembaban yang ada pada scrubber, sehingga
17,6, dimana pada table T-student menghasilkan nilai k dibutuhkan silika gel untuk mengurangi kelembaban
(faktor koreksi) sebesar 1,740. Maka dapat diperoleh tersebut. Sistem monitoring kelembaban memiliki nilai
hasil nilai ketidakpastian diperluas yaitu sebesar : ketidakpastian diperluas (Uexp) sebesar ±2,100 dengan
tingkat kepercayaan 90%. Akurasi alat ukur
kelembaban yang dibuat ini sebesar 96,85%.
1.740 1,207 2,100
V. PENUTUP
Sehingga dari perhitungan ketidakpastian diperluas Ucapan terima kasih kami berikan kepada KPSP
diatas, dihasilkan nilai ketidakpastian alat sebesar Setia Kawan di Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur
±2,100 dengan tingkat kepercayaan 90% dari tabel T- atas kerja samanya dalam pelaksanaan penelitian ini.
Student. Nilai ketidakpastian tersebut akan menjadi Sehingga sistem monitoring tray trap kolom water
acuan untuk pembacaan alat ukur selama alat ukut scrubber pada alat purifikasi biogas ini dapat
tersebut digunakan. beroperasi secara langsung di masyarakat pengguna
biogas dengan baik.
A. Data Pengukuran Kelembaban pada Alat
Purifikasi Biogas VI. DAFTAR PUSTAKA
Pengukuran kelembaban dilakukan ketika alat [1] Dewan Energi Nasional. 2014. Ketahanan Energi Indonesia
purifikasi dijalankan. Runing alat purifikasi biogas 2014. Jakarta.
dilakukan di Desa Nongkojajar, Pasuruan, karena [2] Hariyanto, 2013. Laporan Perkembangan Biogas
Nongkojajar Pasuruan. KPSP Setia Kawan Pasuruan.
disana merupakan tempat pengolahan biogas yang [3] Abdurrakhman, A., Soehartanto T. 2014. Analisis
tergolong aktif dan sudah terpasang dibeberapa rumah Karakterisasi Aliran Water Scrubber System pada Alat
54 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Purifikasi Biogas Tipe Kombinasi Spray Tower dan Tray Menggunakan Cao dan Water Scrubber. Surabaya.
Tower. ProsidingSeminar Nasional Teknologi Terapan SV Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Institut Teknologi
UGM. Sepuluh Nopember, Surabaya.
[4] Sulistyo, Agung. 2010. Analisis Pemanfaatan Sampah [6] Alfanz, Rocky, dkk. 2016. Perancangan dan Implementasi
Organik di Pasar Induk Kramat Jati sebagai Pembangkit Sistem Monitoring Produksi Biogas Pada Biodigester.
Listrik Tenaga Biogas. Laporan Tesis. Jakarta : Fakultas Jurnal Nasional Teknik Elektro Universitas Andalas, Padang.
Teknik Universitas Indonesia.
[5] Abdurrakhman, A., Soehartanto, T., Sudarmanta, B., 2013.
Rancang Bangun Alat Purifikasi Biogas dengan
ABSTRACT
This research examines whether ability in making the financial statement, the quality of labor, venture
capital,and technology has an effect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s). Sample of this
research are the owner of bordir and konveksi business on Padurenan village, Kudus city, number 68 respondents.
Technical data analysis using multiple linear regression.The results of hypothesis examination showed that ability in
making the financial statement affect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s).The quality of labor
that see from training affect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s).The quality of labor that see
from entrepreneurial spirit not affect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s).Venture capital not
affect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s). Technology affect on performance of Small and
Medium Enterprises (SME’s).
ABSTRACT
Telah dilakukan implementasi algoritma Stream Cipher Trivium pada perangkat Beagleboard Rev C4.
Algoritma yang telah diimplementasikan akan dimanfaatkan sebagai modul pembangkit bilangan acak. Performa hasil
impelementasi dilihat dengan menghitung waktu komputasi pembangkitan bilangan acak untuk beberapa jumlah
rangkaian bit. Stream cupher Trivium berhasil diimplementasikan untuk membangkitkan bilangan acak sesuai dengan
rangkaian asli Trivium dan dicek melalui tes vektor, serta didapatkan waktu pembangkitan bilangan acak sekitar 4,498
detik untuk satu juta bit rangkaian acak.
for i = 1 to N do
t1 ← s66 + s93
t2 ← s162 + s177
t3 ← s243 + s288
zi ← t 1 + t 2 + t 3
t1 ← t1 + s91 · s92 + s171
t2 ← t2 + s175 · s176 + s264
t3 ← t3 + s286 · s287 + s69
(s1 , s2 , . . . , s93 ) ← (t3 , s1 , . . . ,
s92 )
(s94 , s95 , . . . , s177 ) ← (t1 , s94 , . . Gambar 2. Beagleboard Rev C4
. , s176 )
(s178 , s279 , . . . , s288 ) ← (t2 , s178 , Tabel 2. Spesifikasi Beagleboard Rev C4 [5]
. . . , s287 )
end for
0xFBE0BF265859051B...
V. PERBANDINGAN KECEPATAN
PEMBANGKITAN BILANGAN ACAK
Pengujian terhadap hasil implementasi Trivium
pada Beagleboard dilihat dengan menghitung waktu
komputasi eksekusi program. Percobaan tes waktu
komputasi pembangkitan bilangan acak dilakukan Gambar7. 100.000 bit kunci
dengan mencoba menghitung waktu pembangkitan
bilangan acak dalam milisecond untuk pembangkitan
ukuran 100 bit, 1000 bit, 10.000 bit, 100.000 bit, dan 1
juta bit. Waktu pembangkitan bilangan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 4 s.d. Gambar 8.
ABSTRACT
Added value of curing treatment, askip drying and storing are used for knowing benefit shallot postharvest
process. Postharvest technique of shallot make longer selflife but added cost.The method adopted in the study relied on
informal interviews with key informants and a number of participants at different stages of postharvest chain including
the producers of shallot. Data calculated by Hayami Methode. Results of the study showed that curing process has
losses up to 20% and marjin at Rp 400. Meanwhile, askip drying has losses up to 15% marjin at Rp 1 050. Storaging of
shallot showed different marjin between conventional and cold storage. There is higher marjin of cold storage than
conventional. Losses at coldstorge only 15% for 2 months. Coldstorage marjin is Rp 4 025 per Kg, higher than
conventional which only Rp 725 per kg.
Rp per bulan/kg
Tenaga kerja coldstorage terdiri dari tenaga kerja tetap
sebanyak 4 orang dengan upah 1,5 juta rupiah setiap
orangnya per bulan, sedangkan tenaga kerja borongan
maksimal sebanyak 10 orang dengan biaya 650 000
rupiah per orang setiap bulan. Solar Genset hanya
digunakan bila mengalami gangguan listrik dan biaya
operasional terbesar adalah biaya listrik
Biaya Total (B) coldstorage merupakan biaya
keseluruhan yang diperlukan untuk mengoperasikan Gambar 2. Pengaruh bunga modal
coldstorage, asumsi operasional coldstorage selam
1`kali masa simpan dalam setahun adalah 3 bulan. Berdasarkan kurva pada Gambar 2 diatas, pada
Biaya total dapat diperoleh menggunakan data pada asumsi lama operasional tetap selama 3 bulan dan
Tabel 4 dan persamaan berikut dimana x adalah waktu kapasitas terpakai 600 ton, biaya pokok semakin
operasional coldstorage. meningkat seiring dengan peningkatan bunga modal.
Tabel 5. Data perhitungan biaya Total penyimpanan
dingin Perubahan Biaya Pokok Terhadap
Keterangan Nilai Kapasitas Terpakai
Biaya Tetap Penyusutan (Rp/bulan) 130.705.497
Biaya Tetap Bunga modal (Rp/bulan) 122.953.271
Biaya Tidak tetap (Rp/bulan) 29.600.000
Biaya Total (Rp/bulan) 283.258.768
Rp per bulan/kg
penyimpanan
dingin dengan
Rp per bulan per kg
ABSTRAK
Virtual avatar lumen merupakan bentuk visualisasi dari teman robot lumen yang disajiakan dalam bentuk aplikasi
pada perangkat smart phone. Lumen dirancang memiliki kemampuan dapat berinteraksi multimodal yang digunakan
sebagai teman sosial. Secara garis besar, Lumen dibagi menjadi dua komponen besar yaitu: avatar beserta sensor-
sensornya seperti robot NAO atau smart phone, dan modul-modul pengolahan informasi yang berjalan di server.
Semua komponen tersebut saling berkomunikasi secara real-time melalui jaringan computer.Fenomena LGBT kian
marak di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini menyadarkan kita akan pentingnya pengenalan gender
untuk anak-anak sebagai pondasi kepribadian diri. Avatar lumen sebagai teman sosial yang berinteraksi dengan anak
akan memberikan contoh-contoh moral dalam pengenalan gender. Aplikasi dibuat menggunakan pendekatan desain
interaksi dari aspek psikologi. Avatar lumen dibuat dengan animasi 3D yang menunjukan usia antara 6-12 tahun.
Dalam penyampai respon interaksi menggunkan ekspresi wajah untuk menunjukan suatu emosi. Selain itu penekanan
suara juga akan digunakan untuk menambah kesan emosi. Terdapat kata kunci tertentu yang berkaitan dengan gender
yang memunculkan kombinasi antara ekspresi wajah dan penekanan suara sebagai penyampai pesan moral.
Perancangan juga dilakukan pada dekorasi tempat dan atribut avatar, yang disesuaikan dengan gender.Aplikasi ini
diujikan kepada anak-anak TK samapai SD. Data yang diambil adalah seberapa yakin anak mengenali jenis gender
dari avatar, keberasilan penyampaina komunikasi ekspresi wajah dan penekanan suara dalam penyampaian pesan.
Pada dasarnya aplikasi ini berujuan untuk memberikan contoh kepada anak-anak untuk bertingkahlaku sesuai gender
sehingga penyimpangan dapat dihindari.Visual avatar lumen ini masih dapat dikembangkan kedalam bentuk gaming
atau permainan untuk menarik minat pengguna. Misalnya permainan petualangan, lumen akan mengajak
berpetualangan dengan menyisipkan pesan-pesan moral.
ABSTRAK
Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Pada dasarnya anggaran
merupakan suatu hal yang sangat dirahasiakan terutama untuk organisasi privat atau swasta, sedangkan untuk
organisasi sektor publik anggaran merupakan suatu hal yang harus diketahui oleh publik untuk dievaluasi, dikritik,
dan diberi masukan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk menilai
tingkat akuntabilitas instansi pemerintah agar dalam melakasanakan program dan kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Akuntabilitas melalui anggaran meliputi perencanaan anggaran sampai dengan
pelaporan anggaran. Bentuk reformasi anggaran dalam upaya memperbaiki proses penganggaran adalah
penerapan anggaran berbasis kinerja. Terwujudnya akuntabilitas kinerja keuangan diperlukan penataan manajemen
keuangan yang baik dan meliputi seluruh aspek kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi, serta pelaporan. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun metode dalam mengevaluasi kinerja pelaksanaan
anggaran pada kegiatan Science and Technlogy Park tahun 2015. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat
analisis kuantitatif dan diperjelas dengan analisis deskriptif. Analisa Kuantitatif ini dilakukan untuk menghitung data-
data yang diperoleh dalam proses evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran (EKPA) yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana hasil yang diperoleh dalam penghitungan dan kategori penilaian kinerja yang telah ditentukan. Dan hasil
analisis ini nantinya akan diperjelas dengan menggunakan analisa deskriptif.Hasil pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Pelaksanaan Anggaran (EKPA) terhadap kegiatan STP CSC-BG LIPI tahun 2015, diperoleh hasil pengukuran secara
keseluruhan sebesar 82,86 termasuk katagori Baik. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, walaupun kegiatan STP ini
baru dapat dilaksanakan pada awal triwulan 2 (bulan April) hasil RAPBN-P 2015 yang lalu tapi perencanaan dan
pelaksanaan anggaran dapat dilakukan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa Pusat Inovasi LIPI selaku pengelola
kegiatan STP dapat dikatakan mampu dan siap untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya dimasa yang akan
datang. Meskipun demikian, pengelola anggaran maupun pelaksana kegiatan harus terus berupaya meningkatkan
kemampuan dan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku serta taat azas agar terwujud
akuntabilitas.Dari hasil yang didapat dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Evaluasi
Kinerja Pelaksanaan Anggaran, dapat menjadi sebuah rujukan pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Tim Monev)
dalam melakukan pengukuran/penilaian anggaran pada Instansi Pemerintah. Model evaluasi ini cukuplah efektif dan
mudah dipahami oleh para pengelola anggaran dan kegiatan, karena model ini menggambarkan kegiatan rutinitas
para pengelola anggaran maupun kegiatan khususnya di Instansi Pemerintah.
ABSTRAK
Telah dilakukan pengukuran kinerja sistem pengontrol tipe on-off berbantuan komputer untuk pengkondisian
suhu pada pengoperasian furnace, melalui pengukuran linearitas rangkaian penguat dan kestabilan suhu. Pengukuran
linearitas dilakukan dengan bantuan alat decade resistans box dan voltmeter digital. Berdasarkan pengukuran
linearitas rangkaian penguat, diperoleh perubahan resistans sensor suhu termokopel Pt-100 terhadap perubahan suhu
cenderung linear sesuai dengan hasil ekstrapolasi pada suhu 160K sampai 800K, sehingga ketepatan pembacaan Pt-
100 terletak pada suhu 160K sampai 800K. Pengukuran kestabilan suhu dilakukan dengan titik target pada nilai suhu
sebesar 373K dan variasi arus masukan ke elemen pemanas sebesar 5 ampere, 4 ampere, 3 ampere, dan 2 ampere.
Pencapaian kestabilan suhu pada nilai 373K diperoleh dengan penggunaan arus sebesar 3 ampere dan tegangan 35
volt yang butuh energi yang paling efisien sebesar 0,065 kWh.
Kata-kata Kunci: bahasa C, pengoperasian furnace, sistem pengontrol tipe on-off berbantuan komputer
.
I. PENDAHULUAN on-off, (ii) Proportional (P), (iii) Proportional plus
Sistem pengontrolan terdiri atas dua jenis Integral (PI), (iv) Proportionalplus Derivative (PD),
(Gunterus, 1994), yaitu pengontrolan secara manual dan (v) Proportional, Integral, plus Derivative (PID).
(lebih dikenal dengan opened loop) dan pengontrolan Pengontrolan on-off hanya beroperasi kerja pada dua
secara otomatis (closed loop). Prinsip kerja sistem keadaan, yaitu on dan off. Bentuk final control
pengontrolan manual dan otomatis adalah sama. Kedua element-nya dapat berupa kontaktor (contact relay)
sistem tetap dengan langkah-langkah pengukuran, ataupun on-off valve. Salah satu contoh on-off valve,
pembandingan, penghitungan, dan pengoreksian. adalah solenoid valve.
Perbedaan pokoknya, yaitu pada pengontrolan otomatis Salah satu tanggapan pengontrolan otomatis
keempat langkah tersebut tidak lagi dikerjakan oleh berupa on-off tersebut (Gunterus 1994), diperlukan
manusia tetapi oleh sebuah controller. Diagram blok pengukuran kinerja sistem pengontrolan suhu tipe on-
sistem pengontrolan manual (Gunterus, 1994), seperti off untuk pengoperasian furnace. Diagram blok sistem
ditunjukkan pada Gambar 1. pemantau dan pengontrol suhu pada pengoperasian
furnace, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 1 Diagram blok sistem pengontrolan manual Gambar 3 Diagram blok sistem pemantau dan
pengontrol suhu
Diagram blok pengontrolan otomatis (Gunterus,
1994), seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 3 ditunjukkan, bahwa sensor
suhu (Yokogawa, 2003) difungsikan untuk pemantauan
panas pada ruangan cuplikan. Penguat diperlukan
untuk perbesaran sinyal keluaran dari sensor suhu
menjadi tegangan antara 0–5 volt dc. Setelah tegangan
keluaran penguat menjadi 0–5 volt, tegangan tersebut
diubah menjadi tegangan digital 8 bit (Wakeman,
1980; National Semiconductor, 2007; Varahagiri,
2002). Suhu yang dikehendaki diatur melalui
Gambar 2 Diagram blok sistem pengontrolan otomatis komputer yang telah di-instal bahasa C (Burgess,
1999). Proses penurunan suhu ruang cuplikan
Ditunjukkan pada Gambar 2, bahwa tanggapan berlangsung secara alamiah, karena sistem tidak
pengontrolan otomatis meliputi (Gunterus, 1994): (i) dilengkapi dengan sistem pendingin.
84 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Tujuan penelitian berupa pengukuran linearitas Diagram skematis pengukuran linearitas rangkaian
rangkaian penguat dan kestabilan suhu. Untuk kondisi penguat, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
dimana terdapat selisih antara suhu pada titik
penyetelan (setting point) dan suhu ruang cuplikan,
maka komputer mengaktifkan elemen pemanas
(apabila suhu setting lebih besar dari suhu ruang
cuplikan) melalui relai, suhu setting point sama dengan
suhu ruang cuplikan. Untuk kondisi dimana suhu pada
setting point lebih kecil dari suhu ruang cuplikan, maka
komputer dalam proses menunggu sampai nilai
suhunya sama.
900
D ata pengujian
800
Gambar 5 Diagram alir proses pengukuran kestabilan korelasi linier
suhu 700
Temperatur, T [K]
600
pengontrol suhu melalui perubahan arus pemanas. 0 50 100 150 200 250 300
800
T = 127,75 Vo2+ 133,67 termokopel tipe Pt-100 yang diumpanbalikan ke
700
penguat diferensial. Berbantuan program komputer
600
dengan bahasa C yang dijelaskan dengan algoritma
500
dalam bentuk diagram alir. Diagram alir proses
400 pemilihan dan pembacaan data alamat, seperti
300 ditunjukkan pada Gambar 8.
200 Mulai Subroutine
100
0
-1 0 1 2 3 4 5 6 7
4 25
400
3 75
375 3 50
350 3 25
3 00
325 0 50 10 0 15 0 2 00 25 0 30 0 3 50 4 00 450 5 00
W aktu, t [detik]
300
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
data ukur, I = 4 A
475 425
tanpa suhu puncak
450 400
Suhu Furnace, T [K]
375
425
350
400
325
375
300
350 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
W ak tu , t [d etik ]
325
300
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
500
I=4A
400
t = 235 detik
Waktu
I V Energi
300 Stabil,
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 [ampere] [volt] [kWh]
500 t [detik]
I=3A
400
t = 173 detik
5 15 362 0,097
300 4 27 235 0,090
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
500 3 35 173 0,065
I=2A
400 2 40 499 0,144
300
t = 499 detik
Catatan: 1 watt.detik = 3,6 x 10-6 kWh
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
0.16
masukan 3 ampere, kestabilan suhu yang terjadi 0.14
0,144 kWh
hal ini dapat dianggap yang paling optimal. 0.10 0,090 kWh
0,097 kWh
0.02
waktu pencapaian lebih lama dibandingkan kestabilan
0.00
suhu untuk arus 3 ampere. Keberadaan waktu stabil 2 3 4 5
pada Tabel 2.
Gambar 14 Perbandingan penggunaan energi
listrik pada furnace antara penggunaan arus
Tabel 2 Keberadaan waktu stabil (Tstabil = 373K) dan
sebesar 5, 4, 3, dan 2 ampere
suhu puncak
Waktu Ditunjukkan pada Gambar 14, bahwa perbandingan
Setting Keadaan Suhu
I mulai pada penggunaan energi listrik untuk ke-4 besaran arus,
point suhu puncak
[ ampere] titik stabil yaitu 5 ampere, 4 ampere, 3 ampere, dan 2 ampere
Suhu [K] puncak [K]
[detik] dengan sumber tegangan yang digunakan
5 362 375 ada 416 menggunakan regulator, sehingga kenaikan arus juga
4 235 375 tidak ada mengubah besaran tegangannya. Berdasarkan data
3 173 375 tidak ada - pengukuran terhadap arus dan tegangan diperoleh
2 499 375 ada 466 korelasi polinomial. Kurva karakteristik tegangan
terhadap arus, seperti ditunjukkan pada Gambar 15.
Berdasarkan Tabel 2 ditunjukkan, bahwa data
terukur memperkuat argumen penggunaan arus 3 50
Data pengukuran V dan I
ampere yang paling optimal dan merupakan keadaan garis korelasi polinomial
2
40 V(I) = 40 + 3,33 I - 1,67 I
yang diinginkan mengingat kenaikan suhu secara tiba-
Tegangan, V [volt]
penggunaan arus yang dianggap cukup efisien dalam Gambar 15 Kurva karakteristik tegangan terhadap arus
ABSTRAK
Penelitian ini adalah mendesain PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) yang dimanfaatkan
sebagai penghasil energi listrik untuk mendukung sistem penyediaan air minum dan irigasi pancar dengan pompa,
sebagai sarana pembelajaran teknologi energi terbarukan dan dikombinasikan dengan upaya konservasi daerah aliran
sungai, sehingga mencapai beberapa fungsi/ multifungsi. Tahapan penelitian meliputi : Persiapan, analisa dan
penentuan debit air dan tinggi jatuh hidrolik, desain PLTMH, desain pompa untuk jaringan air minum dan irigasi
pancar serta desain konservasi daerah aliran sungai. Hasil pengukuran data desain adalah debit (Q) = 250 l/ dt dan
tinggi jatuh hidrolik (Htotal) = 4,00 m, terpilih tipe turbin propeller dan daya terbangkit (P) = 7,53 kWatt. Desain
pompa untuk air minum dan irigasi pancar dengan tinggi pemompaan (Hpompa) = 50,00 m, tipe pompa multistage
horisontal, kemampuan pemompaan (Qp) = 9,90 liter/detik. Debit air pemompaan digunakan suplai air minum 0,87
liter/ detik untuk 50 Sambungan Rumah (SR) dan 9,03 liter/ detik digunakan irigasi pancar untuk pertanian produktif.
Desain konservasi DAS meliputi konservasi area produktif dengan pertanian terasring, konservasi area lindung dan
konservasi sepadan sungai dengan tanaman bambu. PLTMH Bumiaji ini juga disiapkan untuk sarana pembelajaran
teknologi energi terbarukan dan sebagai sarana wisata eduksi sejalan dengan program wisata dan pendidikan
lingkungan Pemerintah Kota Batu.
Keywords - PLTMH, jaringan air minum, irigasi pancar, teknologi energy terbarukan.
ABSTRAK
Polusi udara dan perubahan iklim menyebabkan berbagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus, seperti infeksi saluran pernapasan. Jangka panjang gangguan infeksi pernapasan dapat menyebabkan
paru-paru tidak sehat sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit paru-paru. Apabila terdiagnosa
sejak awal, maka penyakit paru-paru dapat disembuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan
membuat alat untuk deteksi infeksi saluran pernafasan berdasarkan pengukuran kapasitas vital dan volume
paru-paru secara non-invasive pasca musibah. Pengukuran secara non-invasive dilakukan dengan
menggunakan sensor tekanan piezoelektrik yang diletakkan di dada sehingga sensor dapat mendeteksi
perubahan tekanan selama mekanisme respirasi berlangsung, dimana otot antar tulang rusuk berkontraksi,
tulang rusuk terangkat ke atas dan rongga dada membesar sehingga terjadi perubahan tekanan udara
dalam rongga dada, sedangkan pengukuran kapasitas vital dan respirasi rate dilakukan pasca musibah.
Karena tekanan yang dideteksi sensor piezoelektrik kecil, maka diperlukan rangkaian penguat, low pass
filter, notch filter, clamper dan mikrocontroller serta lcd grafik untuk menampilkan hasil pengukuran.
Pengukuran kapasitas vital paru-paru dilakukan ketika menghirup napas maksimal dan menghembuskan
napas sekuatnya, sedangkan respirasi rate per menit dilakukan ketika bernapas normal/rileks. Hasil
penelitian terhadap 12 orang dengan range usia 8 – 48 tahun, dengan tinggi badan 124 – 173 cm, nilai
kapasitas vital paru-paru hasil pengukuran adalah 3.23 – 4.4 liter, nilai prediksi kapasitas vital paru-paru
adalah 2.25 – 5.53 liter, dan nlai respirasi rate per menit adalah 12 – 27 beat per menit (bpm), sehingga
alat dapat mendeteksi ada 2 orang yang paru-parunya terindikasi tidak sehat karena nilai kapasitas vital
paru-paru kurang dari 80% dari nilai prediksi kapasitas vital paru-paru serta nilai respirasi rate kurang
dari nilai respirasi rate normal.
KataKunci: Kapasitas Vital Paru-paru, Respirasi Rate, Sensor Piezoelektrik, Microcontroller, LCD Grafik.
III. PEMMBAHASAN
A.
A Perancan ngan Sistem
Untuk meerancang dan merealisasikaan alat deteksi
in
nfeksi salurann pernapasann berdasarkan n pengukurann
kaapasitas dan volume paruu-paru secara non invasivee
maka
m digunakaan sensor tekaanan piezoelek
ktrik. Maksudd
Gam
mbar 5. Tampilann Pilihan Menu paada LCD
ABSTRAK
Penyusunan anggaran pemerintah tidak didasarkan pada analisa rangkaian kegiatan saja, tapi harus
berkaitan dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, dan lebih menitikberatkan pada belanja/pengeluaran yang
efisien dan efektif, sehingga anggaran pemerintah yang diusulkan oleh Kementerian/Lembaga harus berbasis kinerja
(Performance Based Budgeting). Kunci pokok untuk memahami Performance Based Budgeting adalah pada kata
“Performance atau Kinerja”. Dalam hal ini kinerja yang dimaksud adalah berfokus pada efisiensi atau produktivitas
yang menghubungkan output dengan input serta menghubungkan antara rencana kerja dengan capaian hasil yang
diperoleh. Untuk mengukur seberapa efektif dan efisien kinerja, dapat dilakukan evaluasi kinerja. Pelaksanaan
Monitoring dan evaluasi kegiatan – kegiatan yang tercantum dalam DIPA termasuk kegiatan STP ini dilakukan setiap
akhir semester yang bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa
yang akan datang. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat analisis kuantitatif dan diperjelas dengan
analisis deskriptif. Analisa Kuantitatif ini dilakukan untuk menghitung data-data yang diperoleh dalam proses evaluasi
kinerja atas pelaksanaan rencana anggaran yang digunakan dan hasil analisis ini nantinya akan diperjelas dengan
menggunakan analisa deskriptif. Pada pengukuran dan evaluasi kinerja dilakukan pada dua aspek evaluasi yaitu Aspek
Implementasi (kegiatan) dan aspek manfaat (pencapaian hasil). Kedua aspek ini dinilai dapat untuk mengukur tingkat
efisiensi dan efektivitas rencana dan kegiatan. Aspek implementasi ini terdiri dari Penyerapan Anggaran, Konsistensi
antara perencanaan dan implementasi, Pencapaian keluaran, dan Efisiensi. Sedangkan Aspek Manfaat digunakan
untuk mengukur capaian hasil yang nantinya akan digunakan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan
sebagai penerima manfaat atas keluaran yang telah dicapai. Pengukuran kinerja yang dihasilkan pada evaluasi
kegiatan STP adalah sebesar 92,29%, sehingga nilai kinerja tersebut tergolong dalam kategori sangat baik. Nilai
tersebut berarti pelaksanaan STP pada satker Pusat Inovasi telah berjalan secara efektif dan efisien. Dengan
dilaksanakannya pengukuran dan evaluasi ini, mengindikasikan bahwa Pusat Inovasi LIPI dalam melaksanakan
pengelolaan anggaran dilakukan secara akuntabel dan memperitungkan peningkatan kualitas, hal ini berarti
melakukan upaya peningkatan kinerja secara terus menerus dengan mempelajari faktor-faktor yang menjadi
pendukung atau kendala dalam pelaksanaanya.
Kata Kunci : Performance Based Budgeting, Pengukuran dan Evaluasi Kinerja, STP
:
Akselerasi Kegiatan Alih
Penciptaan strat up
Teknologi/ Desiminasi Hasil 1.00 0.83
company (IKM)
Litbang LIPI
Fasilitas Lisensi
1.50
Teknologi
Februari 0 0 0.00%
Penguatan Fasilitas/ Infra Pendampingan
1.00 1.00
Maret 0 0 0.00% Struktur STP LIPI Akreditasi Laboratorium
Peningkatan sarana dan
1.00
Prasarana STP
April 1,000,000,000 0 0.00%
Peningkatan infrastruktur
1.00
STP
Mei 2,000,000,000 285,930,780 9.53%
3.00
Juni 2,000,000,000 1,735,111,410 40.42%
c. Pencapaian keluaran
Keterangan :
E : Efisienasi
RAK : Realisasi anggaran per keluaran
PAK : Pagu anggaran per keluaran
RVK : Realisasi volume keluaran
TVK : Target Volume keluaran
Keterangan :
NK : Nilai Kinerja
I : Nilai Aspek Implementasi
P : Penyerapan Anggaran
K : Konsistensi antaraa Perencanaan dengan
Implementasi
PK : Pencapaian Keluaran
NE : Nilai Efisiensi
CH : Capaian Hasil
Nilai Manfaat = 66,7 % x 100 % = 66.7 WI : Bobot Aspek Implementasi
WCH : Bobot Capaian Hasil
Keterangan : WP : Bobot Penyerapan Anggaran
CH : Capaian Hasil WK : Bobot Konsistensi anatara Perencanaan dan
RKU : Realisasi indikator kinerja utama Implementasi
TKU : Target indikator kinerja utama WPK : Bobot Pencapaian Keluaran
N : Jumlah indikator kinerja utama WE : Bobot Efisiensi
B. Penilaian Aspek Evaluasi Bobot dari masing-masing aspek sebagai beikut :
Untuk mendapatkan nilai kinerja, maka seluruh 1. Aspek Implementasi (WI) = 33,3 %, terdiri dari :
indikator (penyerapan anggaran, konsistensi antara a) WP = 9,7 %
perencanaan dan implementasi, pencapaian keluaran, b) WK = 18,2 %
dan efisiensi serta capaian hasil) harus memiliki skala c) WPK = 43,5 %
yang sama, yaitu dari 0% - 100%. Dari kelima d) WE = 28,6 %
indikator pengukuran tersebut , indikator efisiensi tidak
memilki skala 0% – 100%. Nilai efisiensi diperoleh 2. Aspek Manfaat (WCH) = 66,67 %
dengan asumsi bahwa nilai yang dicapai Model evaluasi ini, hanya sebuah system evaluasi
Kemenetarian/Lembaga dalam rumus efisiensi sebesar kinerja dalam pelaksanaan anggaran dan masih terbatas
20 % dan nilai paling tinggi sebesar 20%. Oleh karena dalam pengelolaan anggaran, bukan model evaluasi
itu, perlu dilakukan transformasi skala 100%, dengan secara keseluruhan terkait dampak dan manfaat dari
rumus sebagai berikut : kegiatan – kegiatan yang ada.
PENILAIAN
Dari contoh-contoh sebelumnya, diperoleh nilai
Keterangan : aspek implementasi sebagai berikut:
NE : Nilai Efisiensi I = (P x WP)+(K x WK)+(PK x WPK)+(NE x
E : Efisiensi WE)
I = (98,53% x 9,7%) + (43,25% x 18,2%) + (98,00% x
Jika efisiensi yang diperoleh lebih dari 20 %, maka NE 43,5%) + (58,75% x 28,6%) = 74,33%
yang digunakan dalam perhitungan Nilai Kinerja I = 9,56% + 7,87 + 42,63 + 16,80
adalah nilai skala minimal (100%), dan jika efisiensi I = 76,86 %
yang diperoleh kurang dari 20% maka NE yang Dan diperoleh nilai kinerja satker sebagai berikut
digunakan dalam perhitungan nilai kinerja adalah nilai NK = (I x WI) + (CH x WCH)
skala minimal (0%). Mengacu pada hasil pengukuran = (76,86% x 33,3%) + (100% x 66,7%)
efisiensi dalam contoh pengukuran efisienasi, nilai = 25,59 %+ 66,7 %
efisiensi dari satker tersebut, yaitu sebagai berikut : = 92,29%
Nilai Kinerja yang dihasilkan dari satker tersebut
sebesar 92,29%,maka nilai kinerja atas pelaksanaan
RKA-K/L satker tersebut termasuk kategori Sangat
Baik.
III. KESIMPULAN
Selanjutnya, Nilai Kinerja (NK) untuk pelksaanan Pada pengukuran dan evaluasi kinerja dilakukan
Program pada satker dihitung dengan menjumlahkan pada dua aspek evaluasi yaitu Aspek Implementasi
perkalian nilai aspek implementasi dan aspek manfaat (kegiatan) dan aspek manfaat (pencapaian hasil).
dengan bobot masing-masing. Rumus dari perhitungan Kedua aspek ini dinilai dapat untuk mengukur tingkat
tersebut sebagai berikut: efisiensi dan efektivitas rencana dan kegiatan. Aspek
implementasi ini terdiri dari Penyerapan Anggaran,
NK = (1 x WI) + (CH x WCH) Konsistensi antara perencanaan dan implementasi,
Pencapaian keluaran, dan Efisiensi. Sedangkan Aspek
104 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Manfaat digunakan untuk mengukur capaian hasil yang [4] Indriani Yulia Friska. 2014. Pengaruh Penerapan
nantinya akan digunakan pemangku kepentingan dalam Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap
pengambilan keputusan sebagai penerima manfaat atas Akuntabilitas Kinerja dengan Komitmen
keluaran yang telah dicapai. Organisasi sebagai Variabel Moderating (Studi
Pengukuran kinerja yang dihasilkan pada evaluasi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi
kegiatan STP adalah sebesar 92,29%, sehingga nilai Jambi).
kinerja tersebut tergolong dalam kategori sangat baik. [5] Julianto. (2009). Pengaruh Penganggaran
Nilai tersebut berarti pelaksanaan STP pada satker Berbasis Kinerja terhadap Kinerja SKPD di
Pusat Inovasi telah berjalan secara efektif dan efisien. Pemkab Tebing Tinggi. Tesis. USU. Sumatera
Dengan dilaksanakannya pengukuran dan evaluasi ini, Utara.
mengindikasikan bahwa Pusat Inovasi LIPI dalam [6] Muda, Taufik Djundjung. (2005). Pengaruh
melaksanakan pengelolaan anggaran dilakukan secara Perencanaan Anggaran dan Pelaksanaan
akuntabel dan memperitungkan peningkatan kualitas, Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja
hal ini berarti melakukan upaya peningkatan kinerja Instansi Pemerintah pada Sekretariat Kota
secara terus menerus dengan mempelajari faktor-faktor Kotamadya Jakarta Selatan. Disertasi.
yang menjadi pendukung atau kendala dalam UNPAD. Jawa Barat.
pelaksanaanya. [7] Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta : Penerbit ANDI.
[8] PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran
IV. DAFTAR PUSTAKA dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana
[1] Anggraini, Yunita. 2010. Anggaran Berbasis Kerja dan Anggaran Kementerian Negara
Kinerja, Edisi Pertama. Yogyakarta: Unit /Lembaga.
Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. [9] PMK No. 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
[2] Bastian, Indra.2006. Sistem Akuntansi Sektor Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Publik, Edisi 2. Jakarta:Salemba Empat. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
[3] Direktorat Jenderal Anggaran. 2014. Modul [10] PER-24/PB/2015 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir
dalam RKAKL 2016. Jakarta : Kementerian Tahun 2015
Keuangan Republik Indonesia. [11] Ulum, Ihyaul. 2010. Akuntansi Sektor Publik.
Malang : UMM Press.
ABSTRAK
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian bangsa yang
terbukti tahan terhadap berbagai goncangan krisis ekonomi. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 45
responden. Didapatkan bahwa hanya 51% yang melakukan pencatatan pembukuan usahanya dan yang melakukan
pencatatan keuangan yang menghasilkan laporan sesuai dengan kebutuhan kreditor hanya 15,5%. Kecilnya prosentase
UMKM yang melakukan pencatatan pembukuannya sehingga sulit mendapatkan laporan yang sesuai dikarenakan
mereka tidak terbiasa melakukan pencatatan dan mereka tidak begitu paham dengan bentuk pelaporan yang diinginkan
kreditor. Dari sini dapat dilihat bahwa UMKM sangat membutuhkan tool sederhana, yaitu Sistem Informasi Laporan
Keuangan (SILK) UMKM yang dapat digunakan sehingga dapat mempermudah proses penyusunan laporan keuangan
usahanya. Dalam penelitian ini dihasilkan blue print Sistem Informasi Laporan Keuangan (SILK) UMKM sebagai
dasar pengembangan untuk Sistem Informasi Laporan Keuangan (SILK) UMKM.
Kata kunci: UMKM, Laporan keuangan, Kebutuhan fungsional, kebutuhan non fungsional, sistem informasi
Input user&password
[Ya]
[Tidak]
Gambar 2. Use Case Diagram Sistem Informasi Input Ulang Input Valid
Keuangan UMKM (SILK)
1) 3.2.1 Kebutuhan Fungsional
[Ya]
Kebutuhan fungsional dalam Sistem Informasi Laporan
Keuangan UMKM (SILK), antara lain : Input suskses
[Tidak]
1. Fungsi Login
Fungsi login dignakan untuk memberikan hak
akases yang berbeda pada setiap user pengguna
system, sesuai dengan kebijakan usaha yang
dilakukannya. Diagram Activity Login
Gmbar 3. Activity Diagram Login
Ditunjukkan pada Gambar 3.
3. Fungsi Pembelian
2. Fungsi Kelola Data Master
3.1 Fungsi Order Pembelian
2.1 Kelola Master User
Pada fungsi ini bagian pembelian bisa
Pada Kelola Data Master user digunakan:
melakukan order pembelian kepada supplier
• untuk menambah atau mengedit data berdasarkan stok barang yang ada digudang.
user; Fungsi ini sifatnya opsional bisa dilakukan
• untuk melakukan setting hak akses bisa tidak. Kalau tidak dilakukan berarti
setiap user yang ada dalam system. langsung pada penggunaan fungsi
Sehinggan user dibatasi dengan fitur- pembelian. Activity diagram Order
fitur tertentu yang ada. pembelian ditunjukkan pada Gambar 4.
2.2 Kelola Barang/Barang Produksi
Kelola Barang/Barang Produksi digunakan
untuk :
• menambahkan data barang / barang
produksi baru,
ABSTRAK
Pemasaangan DG mempunyai
m d
dampak yang kompleks pa ada jaringann disribusi, ddiantaranya adalah
a profill
tegangan, arrus hubung singkat,
s rugi daya jaringaan, penambah han harmonissa dan keanddalan sistem. Hal tersebutt
mengakibatkkan sistem prooteksi dan koonfigurasi settting rele aruss lebih yang ada tidak laagi dapat digu unakan. Olehh
karena itu, pemasangan
p DG mengakibbatkan dibutuuhkannya perrubahan settinng rele arus lebih yang sesuai dengann
ukuran, jeniss dan penemppatan pemasanngan DG. Paada makalah ini i dilakukan analisis damppak pemasang gan DG padaa
koordinasi rele
r arus lebiih. Sistem yaang digunakann pada penellitian ini mennggunakan daata riil dari Gardu Indukk
Gombong. Jenis
Je DG yangg digunakan pada p penelitiaan ini adalah Pembangkit Listrik
L Tenagga Air (PLTA)). Data PLTA A
yang digunakkan adalah PLTA
PL Sempor yang y berada di Kabupaten n Kebumen, Jaawa Tengah. Setelah dilaku ukan simulasii
diketahui bahhwa setting koordinasi
k relee arus lebih eksisting
e atau sebelum dipaasang DG masih dapat dig gunakan untukk
setting koorddinasi rele aruus lebih setelaah pemasangaan DG. Kapassitas DG yangg diinterkonekksikan ke busb bar jauh lebihh
kecil dari paada kapasitas sumber garddu induk. Walaaupun terjadi peningkatan arus hubung singkat, nam mun arus yangg
dirasakan olleh rele arus lebih
l tersebutt hanya arus hubung
h singkaat yang berassal dari garduu induk sehing
gga tidak adaa
perubahan seetting rele aruus lebih.
III. RELE ARUS LEBIH Berdasarkan Sumerti dan Sarimun [9][10] dasar
Rele arus lebih adalah rele yang bekerja apabila setting arus lebih adalah sebagai berikut:
magnitude arus yang mengalir pada sistem yang • Setting Arus
dilindunginya lebih besar daripada nilai arus yang telah Setting arus untuk rele arus lebih nilainya tergantung
ditetapkan [7]. Rele arus lebih memiliki karakteristik pada keadaan sistem, apakah keadaan normal atau ada
waktu kerja sebagai berikut [8]: gangguan. Setting arus dipilih pada sebuah nilai arus
(Is) jika arus inputnya melebihi arus Is.
1. Waktu kerja Instantenous IInput
I= 1
Karakteristik waktu kerja instantenous terdapat pada Isetting
rele yang bekerja dengan sangat cepat, yaitu sesaat
setelah gangguan terjadi. Oleh karena itu, seakan-akan Pada dasarnya batas setting rele arus lebih adalah rele
hampir tidak terdapat jeda waktu antara terjadinya tidak boleh bekerja saat beban maksimal. Berdasarkan
gangguan hingga bekerjanya circuit breaker. British Standar, besar nilai arus setting Is ditetapkan
sebesar 1,05 sampai 1,3 arus beban (In).
2. Waktu kerja Definite Time • Setting Waktu
Karakteristik waktu kerja definite time terdapat pada Setting waktu pada rele arus lebih menggunakan
rele yang bekerja dengan jeda waktu tertentu yang variabel time multiplier setting (TMS). Nilai TMS
telah ditetapkan nilainya dari awal. Sehingga, terdapat didapat dari persamaan berikut:
jeda waktu antara terjadinya gangguan hingga I
t x [ f γ -1
bekerjanya circuit breaker. Namun, besarnya jeda Is
TMS =
waktu ini konstan sesuai dengan nilai setting dan tidak λ
terpengaruh oleh besar arus gangguan ataupun variabel dengan,
lain seperti tegangan. t adalah waktu operasi rele yang diperlukan
TMS adalah time multiplier setting
3. Waktu kerja Inverse Time If adalah Arus hubung singkat terbesar
Karakteristik waktu kerja inverse time terdapat pada Is adalah Arus setting rele
rele yang bekerja dengan jeda waktu antara terjadinya
gangguan hingga bekerjanya circuit breaker Apabila digunakan rele arus lebih dengan
berbanding terbalik dengan besarnya arus gangguan karakteristik standard inverse time, maka nilai γ adalah
ataupun variabel lain. Jadi semakin besar arus 0.14 dan nilai λ adalah 0.02 [8].
gangguan maka semakin cepat rele bekerja, dan
sebaliknya. Karakteristik inverse itu sendiri masih IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
dikelompokan ke dalam beberapa variasi kurva,
berdasarkan derajat kemiringan atau kelengkungan A. Perhitungan Setting Rele Arus Lebih Tanpa DG
kurvanya. Sebelum menentukan setting koordinasi proteksi
Pada setting rele arus lebih dikenal adanya Inverse perlu diketahui nilai arus beban nominal dan arus
Definite Minimum Time (IDMT). Rele dengan hubung singkat di setiap penyulang pada Gardu Induk
karakteristik ini mempunyai beberapa bagian setelan Gombong.
invers dan definite. Dengan karakteristik ini maka rele
harus mampu bekerja untuk gangguan di ujung akhir 1) Arus Beban Maksimal
seksi berikutnya. Langkah pertama dalam menentukan setting untuk rele
arus lebih adalah mengetahui besarnya arus beban
maksimum yang melewati tiap rele. Rele arus lebih
tidak boleh bekerja pada kondisi maksimum [10].
Untuk itu maka nilai arus pick up pada rele harus lebih
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 111
besar dari arus beban maksimum. Hasil dari analisis Is sek = Is prim x (1/Ratio CT)
galiran daya pada sistem dapat dilihat pada Tabel 3. = 431,13 x (1/1000)
= 0,43
2) Arus Hubung Singkat Jadi nilai setting arus di sisi rele penyulang Gombong 1
Arus gangguan yang dihitung pada makalah ini sebesar 0,43 A.
adalah arus gangguan hubung singkat 3 fasa maksimal. Setting Waktu Rele di Outgoing Feeder
Nilai tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan I
t x [ f γ -1
Is
untuk setting rele arus lebih [10]. Berdasarkan hasil TMS =
simulasi, diperoleh nilai arus hubung singkat seperti λ
ditunjukkan pada Tabel 4. dengan,
t = t + ∆t = 0,3 + 0,4 = 0,7
Tabel 3. Arus Beban Maksimal Tanpa DG If = 5028
maka,
Arus Beban
No Penyulang Tegangan 0,7 x [ 0,02
-1
Maksimal 431,13
(kV) (A) TMS =
0,14
1 Incoming 150 54,7 Tabel 4. Arus Hubung Singkat Tanpa DG
2 Outgoing 20 410,6 Arus Hubung
3 Gombong 1 20 127,3 No Penyulang Tegangan
Singkat 3 Fasa
4 Gombong 2 20 82,0 (kV) (kA)
5 Gombong 4 20 107,6 1 Bus Incoming 150 3,213
6 Gombong 5 20 93,5 2 Busbar 20 7,078
3 Gombong 1 20 0,154
3) Setting Rele Arus Lebih 4 Gombong 2 20 0,100
Setting Arus Rele di Penyulang Gombong 1 5 Gombong 4 20 0,131
Berdasarkan persamaan 1 nilai arus setting adalah: 6 Gombong 5 20 0,113
Arus beban maksimal= 127,3 A
Ratio CT= 600/5 TMS = 0,288
Jenis rele= Normal inverse Jadi nilai setting TMS di sisi rele penyulang Gombong
Is prim = 1,05 x In 1 sebesar 0,288.
=1,05 x 127,3 Waktu kerja rele dapat dihitung menggunakan
= 133,67 persamaan standard invers sebagai berikut:
Nilai setting ini adalah nilai di sisi primer CT, untuk 0,14 TMS
memperoleh nilai setting sekunder yang akan disetkan t= I
pada rele arus lebih adalah: [ f γ -1
Is
Is sek = Is prim x (1/Ratio CT) t= 0,801
= 133,67 x (5/600)
= 1,11 Kurva koordinasi rele penyulang gombong 1 dan
Jadi nilai setting arus di sisi rele penyulang Gombong 1 outgoing feeder dapat dilihat pada Gambar 2.
sebesar 1,11 A.
Setting Waktu Rele di Penyulang Gombong 1 B. Perhitungan Setting Rele Arus Lebih Dengan DG
Dengan menggunakan persamaan 2, nilai TMS di sisi Pada skenario kedua, DG disambungkan pada
rele penyulang Gombong 1 adalah: busbar 20 kV di Gardu Induk Gombong. Dari hasil
I simulasi yang dilakukan, nilai arus beban maksimal
t x [ f γ -1
Is
TMS = dan nilai arus hubung singkat dapat ditunjukan pada
λ sub bab berikut ini.
0,02
0,3 x [ -1
133,67
TMS = 1) Arus Beban Maksimal
0,14
TMS= 0,177 Ketika DG disambungkan ke busbar Gardu Induk,
Jadi nilai setting TMS di sisi rele penyulang Gombong nilai arus beban maksimal pada tiap-tiap penyulang
1 sebesar 0,177. adalah tetap seperti pada Tabel 3. Hal tersebut
Setting Arus Rele di Outgoing Feeder dikarenakan pemasangan DG pada busbar tidak
Arus beban maksimal= 410,6 merubah topologi sistem. Terdapat perubahan nilai
Ratio CT= 1000/1 arus yang mengalir pada bus outgoing yaitu penurunan
Jenis rele= Normal inverse nilai. Hal tersebut dikarenakan adanya tambahan suplai
Is prim = 1,05 x In daya dari PLTA Sempor.
=1,05 x 410,6
= 431,13
Nilai setting ini adalah nilai di sisi primer CT, untuk
memperoleh nilai setting sekunder yang akan disetkan
pada rele arus lebih adalah:
ABSTRAK
Paper ini menjelaskan mengenai teknik penanganan alarm pada perangkat BTS untuk type RBS (radio base
station) seri 2000 yang diproduksi oleh Ericcson. Selain itu juga memberikan gambaran lebih jauh tentang kondisi
pekerjaan seorang engineer dalam suatu pekerjaan terhadap penanganan alarm yang terjadi pada BTS-GSM. Seorang
engineer BTS dituntut untuk harus bisa mengetahui kondisi BTS, dimulai dari mengklasifikasi terhadap jenis-jenis
alarm, penanganan terhadap alarm serta memberikan solusi yang terbaik dengan melakukan tindakan yang tepat
terhadap penanganan alarm pada BTS-GSM. Penangan alarm pada BTS-GSM dengan dimulai mendeteksi secara
cepat serta penanganan yang tepat oleh engineer, dapat mengatasi permasalahan serta tetap terjaganya kualitas
jaringan secara keseluruhan pada operator GSM.
II. PEMBAHASAN
A. DEFINISI BTS
Pada suatu konfigurasi jaringan GSM, BTS (Base
Transceiver Station) berfungsi untuk mengalokasikan
kanal selama panggilan berlangsung, memonitor
kualitas saat panggilan berlangsung, mengontrol daya
yang dikirim oleh BTS lain atau MS, serta memproses
handover terhadap sel lain apabila diperlukan.
Di dalam BTS (Base Transceiver Station) tersebut
terdapat perangkat-perangkat penunjang yang
membentuk suatu sistem komunikasi. Perangkat-
Gambar 3.1 Arsitektur Jaringan Selular GSM perangkat itu antara lain yakni DDF, external alarm,
panel-panel dan lain sebagainya. Salah satunya adalah
Base Station Subsystems (BSS) RBS ini.
BSS terhubung dengan Base Transceiver Station Radio Base Station (RBS) merupakan suatu
(BTS) dan satu atau lebih Base Station Controller perangkat keras yang diproduksi oleh Ericsson, untuk
(BSC). Kegunaan dari BSC adalah memberikan akses menjalankan fungsi utama dari BTS pada jaringan
radio ke mobile station (MS) dan mengatur aspek akses GSM. Sehingga RBS sering sekali disebut sebagai
radio pada sistem jaringan. BTS.
BTS terdiri dari :
Radio Transmitter / Receiver (TRX) a. RBS Seri 2000
Signal Processing dan Equipment Control
RBS seri 2000 merupakan generasi kedua GSM-
Antena dan kabel feeder (penghubung)
BTS yang diproduksi oleh Ericsson. Kali ini Ericsson
Fungsi dari BTS adalah :
mengeluarkan banyak tipe dengan seri 2000, yaitu :
• Mengalokasikan kanal selama panggilan 1. RBS outdoor
berlangsung. Yaitu : RBS 2101, RBS 2102, RBS 2103, RBS 2106,
• Memonitor kualitas saat panggilan berlangsung. RBS 2109.
• Mengontrol daya yang dikirim oleh BTS atau MS. 2. RBS indoor
• Memproses handover terhadap sel lain apabila Yaitu : RBS 2202, RBS 2206, RBS 2207, RBS 2401.
diperlukan 3. RBS micro
Yaitu : RBS 2301, RBS 2302, RBS 2308, RBS 2309.
Lokasi penempatan sebuah BTS sangat penting
untuk menunjang coverage radio. Efek kuat dan
lemahnya peralatan BTS dalam menyalurkan kekuatan
sinyal menuju antena merupakan pertimbangan yang
penting untuk perhitungan link budget.Perencanaan
lokasi penempatan BTS membutuhkan software khusus
D. PENGKLASIFIKASIAN ALARM
Alarm diklasifikasikan berdasarkan penting
tidaknya kondisi fault yang terjadi dari sisi user. Fault
yang mengakibatkan menurunnya kemampuan trafik
dan fungsi penting lainnya, dilaporkan dengan alarm E. KONDISI BTS DAN SITUASI ALARM
yang memliki prioritas utama. Alarm ini membuat fault Dari tabel.2 di atas menunjukkan bagaimana suatu
agar diidentifikasi dan dialamatkan dengan cepat. Fault alarm diprioritaskan ketika terjadi sejumlah alarm
yang menunjukkan adanya kodisi yang tidak normal secara bersamaan dengan memiliki kelas alarm yang
atau tidak stabil dan tidak menyebabkan menurunnya sama. Dari tabel dapat dilihat bahwa terdapat 16
kemampuan trafik, dilaporkan dengan alarm yang tingkatan prioritas untuk kelas yang sama yaitu Class
prioritasnya lebih rendah. Hal ini membuat fault agar 2. Dimulai dari prioritas yang paling tinggi yaitu TGC
dimonitor dan direspon pada waktu yang tersedia. FAULT, dan sampai pada prioritas yang terendah yaitu
OPERATOR CONDITION.
Berikut ini dijelaskan arti dari situasi alarm yang
telah dicantumkan pada tabel 2 sbb :
TGC FAULT
Æ Tidak adanya aplikasi TGC yang aktif pada
Transceiver Group.
PERMANENT FAULT
Æ Sebuah MO akan digolongkan sedang dalam
permanent fault apabila situasi fault itu tetap ada
walaupun sudah dicoba dihilangkan beberapa kali.
Maka tindakan manual diperlukan untuk
mengembalikan MO ke dalam kondisi normal.
TS SYNC FAULT
Æ Adanya kegagalan sinkronisasi uplink atau
downlink antara TRA atau channel PCU.
FORLOPP RELEASE
Æ Terjadinya gangguan di dalam software BSC yang
menyebabkan lepasnya Forlopp. Prosedur pemulihan
secara otomatis sedang berjalan. Laporkan kepada Keterangan :
bagian Supprt Ericsson. Secara alternatif, alarm ini OK1 : Ketika link OK, terjadi setelah terjadi gangguan
muncul sebagai laporan dari perintah release Forlopp link.
yang dikirim untuk TG. Kasus lain, alarm dapat saja OK2 : Ketika link OK, terjadi setelah terjadi link fault.
hilang dengan sendirinya bila pemulihan sudah Change 1 : Ketika link berubah, terjadi setelah terjadi
berhasil. gangguan link.
Change 2 : Ketika link berubah, terjadi setelah terjadi
OPERATOR CONDITION link fault.
Æ Kondisi dimana operator sedang mengambil 1 : Membawa kembali MO ke operasi secara otomatis.
alih/action. 2 : Mengambil MO dari operasi.
3 : Menginformasikan TGC Handling.
4 : Setiap BPC yang terhubung dapat dibuat untuk
trafik.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 119
5 : Mem-blok BPC tanpa mengeluarkan tenaga. 5. Adanya alarm Operator Condition selama beberapa
6 : Mem-blok BPC dengan mengeluarkan tenaga. hari. Alarm menyala disebabkan karena sensor
7 : Melepas blok BPC. pintu RBS rusak.
Solusi : Memperbaiki kabel yang menghubungkan
b. System Internal Fault sensor alarm pintu RBS.
Fault pada internal sistem terjadi ketika BCS 6. Melakukan ATP (Acceptance Test Procedure) BTS
mengidentifikasi adanya ketidaknormalan operasi kerja pada site Karaba Indah.
MO, contohnya, pengiriman pesan ke BTS yang time Solusi : ATP berhasil. Dengan sebelumnya
out tanpa menerima reply. Ketika terjadi fault, fungsi melakukan pengetesan pada battere, power dan
ini menunggu sampai pada jangka waktu tertentu dan VSWR pada TRU, system pengkabelan, dan lain-
kemudian mencoba menemukan penyebab terjadinya lain.
fault. Selama peride ini, MO diambil alih dari operasi.
Jika tidak ditemukan penyebab fault, maka MO akan III. KESIMPULAN
reset dan loading ulang dengan sendirinya, dan seluruh Dari hasil analisa dan pengamatan yang dilakukan,
parameter BTS akan diupdate sambil BTS kembali ke dapat ditarik beberapa kesimpulan sbb:
operasi normal. 1.Radio Base Station (RBS) merupakan suatu
perangkat keras yang diproduksi oleh Ericsson, untuk
c. Contoh Kasus menjalankan fungsi utama dari BTS pada jaringan
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus yang sering GSM. RBS tersusun atas beberapa unit yang dapat
ditemui yaitu : dengan mudah dipindahkan dan diganti jika suatu saat
1. Adanya Loss Communication pada TRU 1 dan memerlukan perawatan (maintenance) atau perbaikan.
TRU 5, berlokasi di site EJIP (Ex-IM3). Loss Unit-unit tersebut disebut sebagai Replaceable Unit
communication di sini berarti bahwa unit tersebut (RU), beberapa diantaranya adalah DXU, CDU, TRU,
tidak dapat memancarkan daya, yang disebabkan ECU, dan lain sebagainya.
karena kesalahan secara software. 2.Agar BTS dapat bekerja sesuai dengan fungsinya
Solusi : Melakukan penginstallan ulang secara tanpa adanya hambatan atau pun gangguan, maka perlu
software dengan menggunakan OMT yang dilakukan operation dan maintenance pada setiap
dihubungkan ke TRU, karena ini merupakan error perangkat di BTS. Ketidaknormalan kerja perangkat
secara software. diindikasi dengan munculnya alarm yang dikirimkan
2. Adanya alarm Permanent Fault pada TRU 6, dari BSC. Kemudian dilakukan proses perbaikan agar
berlokasi di site Lippo Cikarang (Ex-IM3). perangkat tersebut dapat beroperasi dengan normal
Solusi : Karena sebelumnya sudah pernah ada yang kembali.
melakukan trouble shooting, maka tinggal
mengganti TRU 6 dengan yang baru. Tidak perlu IV. DAFTAR PUSTAKA
dilakukan penginstallan ulang, cukup hanya dengan [1] Ericsson, ‘Ericsson GSM-BTS Operation &
plug and play. Maintenance”
3. Permanent Faul terjadi pada TRU 1 yang berlokasi [2] Ericsson, ‘Handbook BTS Module in House
di site Surya Cipta. Training’
Solusi : Mengganti TRU 1 dengan yang baru. Tidak [3] Ericsson, ‘RBS 2000 Maitenance Manuale.
perlu dilakukan penginstallan ulang, cukup hanya [4] www. Ericsson.com
dengan plug and play. [5] www.Indosat.com
4. Adanya alarm yang tidak stabil yang disebabkan
karena faktor temperatur, terjadi di site Sunter Jaya.
Solusi : Melakukan pengecekan langsung ke site,
ternyata AC yang berada di dalam shelter
membeku, sehingga mempengaruhi operasi RBS.
Maka harus menurunkan temperatur pendingin, dan
membersihkan shelter dari es-es yang beku.
ABSTRACT
Tingginya daya saing alumni khususnya alumni perguruan tinggi adalah salah satu indikator bahwa proses
akademik di suatu perguruan tinggi telah diselenggarakan dengan optimal. Dalam konteks penjaminan mutu, daya
saing alumni bisa saja diuraikan menjadi indikator terukur seperti (1) masa studi alumni (2) masa tunggu alumni
memperoleh pekerjaan pertama (3) persentase daya serap alumni pada bidang yang relevan dengan program studinya
bahkan (4) gaji pertama alumni. Namun demikian proses penelusuran alumni sering menjadi aktifitas yang sulit
dilakukan atau lebih tepat disebut sulit untuk diukur keberhasilannya. Salah satu akar permasalahannya adalah
komunikasi antar alumni dan komunikasi antara alumni dan perguruan tinggi almamaternya yang menjadi sulit
dibangun. Salah satu solusi untuk meningkatkan keberhasilan proses penelusuran alumni adalah melalui pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Oleh karena itu kami membangun desain dan aplikasi konsultasi online (e-
counceling) berbasis elektronik dengan pemrograman multiplatform yang memiliki kemampuan untuk membangun
statistik penelusuran alumni khususnya untuk indikator-indikator daya saing alumni.Pada penelitian ini tersedia media
komunikasi dua arah antara alumni dan civitas akademika serta media komunikasi dua arah antara alumni dan para
pengguna alumni khususnya untuk pertukaran informasi lowongan kerja.Sistem e-Counceling yang kami bangun telah
di lengkapi tautan forum (FAQ), Polling, search engine serta statistik akses situs. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi pada peningkatan daya saing alumni, daya saing institusi, kepuasan dan kepercayaan
masyarakat pada institusi serta proses dan keakuratan tracer study.
4.4) ERDD (Entity Relaationship Diaagram) Gambar 4 Halaman inni berisikan menu
m untuk
Berikut adalah ERD daari aplikasi e-C
Counceling : mellengkapi CV ddari job seekeer.
ABSTRAK
Pemasangan Over Current Relay (Ocr) Dan Ground Fault Relay (Gfr) Untuk Koordinasi Proteksi Terhadap
Arus Lebih Di Sisi Penyulang Keluaran Transformator Daya (Studi Kasus Di Gardu Induk Bogor Baru). Telah
dilakukan analisis terhadap pemasangan OCR dan GFR di sisi penyulang keluaran transformator daya nomor yang
berkapasitas 60 MVA di Gardu Induk (GI) Bogor Baru untuk simulasi koordinasi pengamanan terhadap arus lebih,
melalui: (1) penentuan nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke tanah di setiap penyulang dan (2) implementasi
simulasi untuk memperoleh setelan waktu operasi relai. Metode untuk penentuan nilai arus gangguan hubung singkat
satu fase ke tanah dilakukan dengan dasar persentase panjang saluran: (i) panjang saluran dipilih 25%, 50%, 75%,
dan 100% yang diukur dari sisi sumber sebagai lokasi gangguan, (ii) untuk contoh perhitungan, dipilih Penyulang
Sabit dengan tahapan-tahapan perhitungan yang dimulai dengan penetapan Vsek. , Rbumi , impedans saluran ( Z1 , Z2 ,
dan Z0 ), (% Z )sek . , (Z sumber)sek. X 0 , dan X total _ jar . , (iii) penggunaan persamaan terkait, maka dihitung arus hubung
singkat satu fase ke tanah, (iv) nilai arus hubung singkat satu fase ke tanah yang telah diperoleh dikonversi ke sisi
sekunder transformator arus dengan rasio transformator arus 2000/5, dan (v) penggunaan data pengamatan yang
bersesuaian dan cara yang sama diterapkan ke semua penyulang. Metode untuk simulasi untuk memperoleh setelan
waktu operasi relai, melalui tahapan-tahapan: (i) Setelan relai di sisi outgoing 20 kV dilakukan melalui simulasi
dengan pilihan lokasi gangguan yang terjadi di 100% panjang saluran Penyulang Sabit dari sisi sumber; (ii) Arus
gangguan hubung singkat pada Penyulang Sabit diperoleh dan relai disetel pada nilai tersebut, waktu operasi relai
ditetapkan, maka diperoleh nilai TMS; (iii) Penentuan setelan relai di sisi incoming, diawali perhitungan terhadap nilai
I nom. _ sek. , penggunaan persamaan, dan substitusi nilai kapasitas transformador daya dan tegangan sekunder; (iv)
Penggunaan relai tipe invers, maka digunakan tetapan 1,05; (v) Nilai arus gangguan kemudian dikonversi ke sisi
primer oleh CT dengan rasio 5/2000, maka diperoleh arus penyetelan sisi primer; dan (vi) Ditetapkan waktu
beroperasi relai pada sisi incoming, penggunaan persamaan, dan penetapan setelan waktu ( t set . ), maka nilai TMS
diperoleh. Hasil berupa nilai arus gangguan di lokasi gangguan dan setelan waktu operasi relai melalui simulasi.
Nilai arus gangguan di lokasi gangguan pada kisaran: (a) 2956-4891,7 ampere di 25% panjang saluran, (b) 2090,5-
4323,5 ampere di 50% panjang saluran, (c) 1628,4-3808,2 ampere di 75% panjang saluran, dan (d) 1337,2-3367,9
ampere di 100% panjang saluran dari sisi sumber. Setelan waktu operasi relai di sisi saluran adalah 0,3 detik dengan
Time Multiplier Setting (TMS) 0,27 dan setelan nilai arus 8,09 ampere; sedangkan setelan waktu operasi relai di sisi
incoming adalah 0,4 detik setelah di sisi saluran atau 0,7 detik dari awal gangguan dengan Time Multiplier Setting
(TMS) 0,05 dan setelan nilai arus 4,54 ampere. Simpulan, yaitu: (1) Nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke
tanah terbesar terjadi di lokasi 25% panjang saluran untuk semua penyulang yang diukur dari sisi sumber dengan
kisaran nilai 2956-4891,7 ampere, hal itu dipengaruhi oleh nilai reaktans sebagai nilai pembaginya, semakin kecil
persentase panjang saluran, maka semakin besar nilai arus gangguan yang terjadi; dan (2)Nilai arus penyetelan
diperoleh sebesar 4,54 ampere di sisi incoming dan waktu operasi relai tidak lebih dari 0,4 detik setelah relai di sisi
outgoing gagal beroperasi dengan nilai TMS 0,05; karena di sisi outgoing diperoleh nilai arus penyetelan sebesar 8,09
ampere dan waktu operasi relai 0,30 detik setelah terjadi gangguan dengan nilai TMS 0,27.
Kata-kata kunci: relai dan koordinasi proteksi, arus lebih, sisi penyulang.
TABEL 1 NILAI k DAN α UNTUK SETIAP KARAKTERISTIK INVERSE MVAhs = I hs ⋅ (V pr. ) ⋅ 3 ……………....……….(2).
OCR Substitusi nilai tegangan primer dan nilai arus hubung
Karakteristik k α singkat ke persamaan (2), diperoleh hasil perhitungan
Standard Inverse (SI) 0,14 0,02 terhadap kapasitas hubung singkat. Lebbih lanjut
Very Inverse (VI) 12,5 1,0 untuk perolehan nilai arus gangguan hubung singkat
Extremely Inverse (VI) 80,0 1,0 satu fase ke tanah digunakan persamaan (3).
Long Time Inverse (LTI) 120,0 1,0 3 ⋅ E fase− fase
3 ............................(3)
I hs _ 1 fase =
Perbandingan kurva karakteristik inverseOCR[3,4,5], ( Z 1 + Z 2 + Z 0 ) ekiv.
seperti ditunjukkan pada Gambar 4. dengan:
E fase− fase
40
40
= tegangan fase-fase,
36
32
Z1 = impedans urutan positif,
28
SI ( I ) 24
Z 2 = impedans urutan negatif;
Z 0 = impedans urutan nol.
VI ( I )
20
EI ( I )
LTI ( I ) 16
Keberadaan impedans transformator daya
12
untuk mengetahui: (a) nilai impedans dasar; (b) nilai
impedans transformator daya jika ditinjau dari sisi
8
0
0 500 1000 1500 2000 2500
I
3000 3500 4000 4500 5000
5000
impedans diketahui; dan (c) struktur belitan
Gambar 4 Perbandingan kurva karakteristik inverse OCR transformator daya untuk mengetahui reaktans urutan
nol yang meliputi: (i) reaktans delta sama dengan
reaktans kapasitans bintang, (ii) belitan dengan
I nom. _ sek. =
(MVA) ⋅ 1000 ……………...………(10), Penyetelanwaktu rele _ inverse = dihitung
(kVsek. ) ⋅ 3 berdasarkan arus gangguan...............................(16).
X 0 = 3 x j 0,9764 = j 2,929 Ω.
4500
4000
1500
s
g
k
g
dik
a
ng
bit
la
ku
lai
pa
on
i
jan
an
gg
isu
Sa
ra
Be
Ba
ng
m
nc
Ist
Lin
Ku
Pa
Tr
Ka
Sa
Re
kesebelas penyulang pada lokasi gangguan 25%, 50%, Gambar 5 Nilai arus hubung singkat dan persentase panjang saluran
75%, dan 100% panjang penyulang. Hasil perhitungan setiap penyulang
nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke tanah
masing-masing penyulang pada beberapa lokasi Berdasarkan Gambar 5 ditunjukkan, bahwa terdapat
gangguan berdasarkan persentase panjang saluran, hubungan yang sangat erat antara arus hubung singkat
seperti ditunjukkan pada Tabel 2. dan panjang penyulang. Semua lokasi gangguan pada
25%, 50%, 75%, dan 100% panjang saluran
TABEL 2 HASIL PERHITUNGAN NILAI ARUS GANGGUAN HUBUNG menghasilkan pola yang sama pada setiap penyulang.
SINGKAT SATU FASE KE TANAH MASING-MASING PENYULANG PADA Ditunjukkan pula, bahwa saluran terpendek ádalah
BEBERAPA LOKASI GANGGUAN BERDASARKAN PRESENTASE PANJANG Penyulang Istana, sehingga apabila terdapat gangguan
SALURAN
hubung singkat di Penyulang Istana, akan
Besaran arus gangguan hubung singkat
berdasarkan presentase panjang saluran
menyumbang arus hubung singkat yang terbesar.
Nama Untuk kondisi sebaliknya, Penyulang Kujang yang
No. (A)
Penyulang
25% 50% 75% 100%
memiliki saluran terpanjang, akan menyumbang arus
hubung singkat terkecil.
1 Sabit
4802,2 4195,1 3670,9 3235,6 Nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke
2 Rencong
4095,8 3186,9 2578,8 2154,9 tanah masing-masing penyulang pada beberapa lokasi
3 Kujang gangguan berdasarkan persentase panjang saluran yang
2956,0 2090,5 1628,4 1337,2
4 Belait
dikonversi ke sisi sekunder transformator arus dengan
3923,2 2998,0 2406,3 2002,9 rasio 2000/5, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
5 Sangkur
3174,7 2275,7 1780,4 1464,4
6 Parang
4175,2 3279,1 2665,6 2232,8
7 Linggis
4394,4 3550,3 2929,9 2475,1
8 Kampak
3009,9 2225,4 1800,5 1524,9
9 Badik
3172,2 2272,6 1777,3 1461,4
10 Trisula
4699,2 4057,5 3531,1 3105,9
11 Istana
4891,7 4323,5 3808,2 3367,9
10
8
25% panjang saluran kV), diperoleh:
50% panjang saluran
75% panjang saluran
6
4
I nom. _ 20kV = = = 1732,0508
2
(kVsek . ) ⋅ 3 20 ⋅ 3
ampere.
0
Sabit Rencong Kujang Belait Sangkur Parang Linggis Kampak Badik Trisula Istana
Nama Penyulang
Mengingat relai yang digunakan adalah relay invers,
Gambar 6 Nilai arus hubung singkat dan persentase panjang saluran maka digunakan tetapan 1,05 berdasarkan persamaan
di setiap penyulang setelah dikonversi ke sisi sekunder transformator
arus dengan rasio 2000/5
(14), yaitu PenyetelanI rele_ inverse= 1,05 ⋅ I beban , sehingga:
I set. sek. = 1,05 ⋅ I nom _ 20kV
Semua lokasi gangguan pada 25%, 50%, 75% dan
100% panjang saluran menghasilkan pola yang sama I set. sek. = 1,05 ⋅ 1.732
pada tiap penyulang, dimana saluran terpendek I set. sek. = 1.818 ampere
(Penyulang Istana) sebagai penyumbang arus hubung
singkat yang terbesar dan Penyulang Kujang yang Nilai 1.818 ampere dikonversi ke sisi primer oleh CT
memiliki saluran terpanjang, sebagi penyumbang arus dengan rasio 5/2000, maka diperoleh:
hubung singkat terkecil. I set. primer = I set. sek. ⋅ rasio CT
T
ABSTRACT
I. IN NTRODUCTIION
The abilityy to figure thee source locatiion of a soundd is
owned by many
m kind of lifeforms, inncluding humaan.
The ability is
i done by thee brain by distinguishing the t
difference of time arrivaal and the maagnitude of the t
sound that iss heard by booth ears and interpolate it to
find the sourrce of the souund. With the advancement of
electronics and
a computeers, human now n is able to
imitate the ability
a for variious purposess. One of it is to
help soldierss to find enem a artilleries in
mies’ snipers and
war. In thiss research, a simple meethod of souund
localization to
t find the souurce of a gunsshot is simulatted
and tested.
Where d is distance
d betwween two sensors and v is thet
speed of the sound.
Likely, thhe smallest TDoA
T will occur
o when thet
source of thhe signal is perpendicular
p within the twwo
sensors. At this
t event, thee signal arrivees at the sensoors
almost at thee same time.
ABSTRAK
Saat ini, industri tenun Garut menunjukkan peningkatan dan inovasi yang berbasis kreativitas. Peningkatan ini
terjadi setelah upaya pemerintah memberikan pelatihan kepada para pengrajin. Kampung tenun ini didahului dengan
Program Pelatihan dan Pengembangan Perajin Tenun Garut dan Majalaya dengan tujuan antara lain agar bagaimana
pengrajin bisa menentukan harga yang layak dan mengetahui selera pasar. Walau demikian, hasil kerajinan tenun
Garut masih kalah bersaing dengan tenun dari daerah lain yang sudah cukup popular dikenal di masyarakat.
Disamping pemasaran yang kurang inovatif, pembuatan tenun Garut pun menyita waktu yang cukup lama, untuk 1
meter kain diperlukan waktu sekitar 1 minggu.Untuk membantu bagaimana agar hasil kerajinan tenun Garut lebih
dikenal masyarakat luas serta bagaimana masyarakat dapat mengetahui sebaran UKM kerajinan tenun tersebut
dengan mudah dan turut serta membantu melakukan promosi pemasaran hasil kerajinan tenun tersebut, maka peneliti
membangun aplikasi layanan informasi berbasis Web untuk membantu promosi pemasaran masing – masing UKM
serta mengintegrasikan aplikasi yang terbentuk dengan Sistem Informasi Geografis untuk menjelaskan persebaran
UKM di daerah Garut. Aplikasi ini dibangun dengan tujuan untuk membantu mengatasi permasalahan dalam hal
promosi pemasaran, letak lokasi sebaran UKM kerajinan tenun Garut serta sekaligus turut serta melestarikan
kerajinan industri kreatif Garut yang jika tidak dijaga, akan menyebabkan kepunahan.
Kata Kunci: Tenun Garut, Promosi Pemasaran, Sistem Informasi berbasis Web, Sistem Informasi Geografis
Setelah melakukan login admin, dan akan melakukan Jika memilih Tambah Data, maka tampilannya adalah
penambahan data / mengganti data maka tampilannya sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :
Didalam portal admin, terdapat menu Home, Kategori, Gambar 9 Tampilan Untuk Menambah Data Masing –
UKM, Gallery, Contact, Ganti Password dan Logout. Masing UKM
1. Menu Home adalah menu halaman utama admin Isi dari tambah data adalah yang pertama memilih
2. Menu Kategori adalah menu untuk menambahkan kategori, selanjutnya mengisi nama UKM, alamat,
UKM – UKM yang ada di daerah Garut. Berikut ini deskripsi UKM, lokasi UKM (dengan mengklik di
adalah tampilan menu Kategori : salah satu daerah di Garut), Latitude dan Longitude
(dimana posisi ini untuk menentukan letak UKM pada
peta). Setelah terisi semua maka terakhir adalah
menekan tombol simpan, supaya UKM tersebut di
simpan dalam database.
4. Menu Gallery.
Untuk menu Gallery, dimaksudkan untuk
menambah gallery foto. Gambar berikut adalah
tampilan untuk menambah / mengganti data
gallery.
Gambar 7. Tampilan Untuk Menambah Data pada
Menu Kategori
ABSTRAK
Telah dilakukan implementasi algoritma block cipherAdvanced Encryption Standard
(AES)sebagai solusi pengamanan database. Implementasi dilakukan menggunakan bahasa
pemrograman Java dan memanfaatkan database MySql. Algoritma block cipher AES digunakan
sebagai algoritma untuk enkripsi dan dekripsidata pada database.Aplikasi pengamanan database
didesain untuk melakukan perintah insert data ke dalam database sekaligus melakukan enkripsi.
Selain itu user juga dapat melihat hasil dekripsi data yang ada di database dengan pilihan view,
dengan tetap menjamin bahwa data pada database selalu dalam keadaan terenkripsi.
Gambar 11T
Tampilan fram
me hasil dekrip
psi konten
databbase
Gambar 9 Haasil enkripsi data
d
Setelah didekripsi,
d datta akan ditam mpilkan padaa
Jika dilihat
d menggunakan apllikasi databaase frame sesuai dengan
d yang tertera pada Gambar 4.5..
manager, datad berupaa plaintext yang semuula Data yang diitampilkan m merupakan hasil
h dekripsii
dimasukkan ke formulir databaseakann terlihat suddah vaariabel yang diambil
d dari daatabase, dan tidak diupdatee
terenkripsi menjadi
m cipherrtext seperti yang
y tertera paada laagi ke databasse, sehingga data pada daatabase masihh
Gambar 9
9.Dalam im
mplementasi ini, penuulis teerenkripsi.
menggunakaan aplikasi database manageer SQLyog.
V. KESIM MPULAN
4.2 Menu View V (Dekrip
psi Data) Berdasarkan immplementasi yyang telah dilaakukan, dapatt
Pada frame
f utama terdapat meenu View yaang diisimpulkan bahwa
b aplikaasi pengamannan databasee
berfungsi unntuk menampiilkan isi databbase yang suddah beerbasis Java telah
t berjalan dengan baik. Prosesinsertt
didekripsi (dibuka),
( sehhingga user dapat melihhat daan viewdatabbase sertaenkkripsi dan dekripsi
d dataa
plaintext yaang dimasukkkan ke dataabase. Sebeluum beerjalan dengann lancar.
memilih mennu view, userr terlebih dahuulu memilih ID Untuk pengembanga
p an lebih lanjut,konsepp
yang akan dibuka,
d karenaa tiap konten database diberi peengamanan database inni dapat dimanfaatkann
identitas sesuuai dengan ID
Dnya. ntukimplemenntasi yang lebih ko
un ompleks.Perluu
beeberapa penyyesuaian terhaadap environm ment aplikasii
daan database yang
y digunakaan.Algoritma enkripsi
e yangg
diigunakan jugga dapat dissesuaikan seesuai dengann
keebutuhan userr.
ABSTRAK
G
Gambar 1. Ceentrifugal Casting
Prosiding Seminar
S Nasio
onal Teknologgi Terapan (SN
NTT) SV UG
GM 2016 | 1477
a)
a Inverter, b) Tachometer, c) Proses pen
ngecekan rpm
mesin
m mengguunakan inverteer dan itachom
meter sebagai
alat baantu.
fugal Casting1
Gambar 2. Grafik Keceepatan Centrifu Gambar 3.Peengecekan Meesin Centrifuggal Casting
Kecepaatan putar mesin yang sanggat tinggi dappat Persiappan berikuttnya adalah h persiapann
meningkatkaan tegangan melingkar (ccircumferentiaal) ceetakan. Cetaakan yang ddigunakan untuk u prosess
yang cukupp tinggi, sehhingga dapatt menyebabkkan ceentrifugal cassting kali inni adalah ceetakan keringg
belahan secaara radial ataau retakan melingkar
m ketiika deengan menguunakan pasir berpengikat kaca (waterr
material mennyusut pada saaat proses pemmbekuan. Selaain gllass). Dalam m proses pemmbuatannya menggunakan
m n
itu dimensi benda juga berpengaruh
b p
pada proses ini po ola kayu denngan satu bbelahan, sedaangkan untukk
dimana semakin besar ukkuran diametter benda maaka raangka cetak digunakan raangka cetak khusus yangg
dibutuhkan kecepatan puutaran mesin yang semakkin teerbuat dari loggam.
besar pula.
Pada penelitian
p kalli ini parameeter yang akkan
dibahas lebihh lanjut yaituu pengaruh keecepatan putarran
mesin centrif
ifugal casting terhadap kekkerasan materrial
pada besi corr kelabu.
Gambar 5.
5 Proses Penuuangan Cairan
n Logam
ABSTRAK
Algoritma block cipher adalah algoritma kriptografi simetrik yang proses enkripsi/dekripsinya dilakukan terhadap 1
(satu) block data dengan ukuran tertentu (umumnya 64 bit / 128 bit / 192 bit / 256 bit). Terdapat beberapa algoritma
block cipher yang telah digunakan secara luas oleh khalayak umum, serta merupakan standar internasional, yaitu
algoritma AES (NIST FIPS), dan algoritma Present (ISO/IEC). Pada tulisan kali ini akan dilakukan perbandingan
terhadap kedua algoritma block cipher tersebut berdasarkan pada struktur, fungsi substitusi, fungsi permutasi, fungsi
addround key. Selain itu juga akan dilakukan pengujian performa terhadap kedua algoritma tersebut baik implementasi
secara software, maupun implementasi secara hardware dengan menggunakan beberapa ukuran file, antara lain : 10
KB, 20 KB, 100 KB, 200 KB, 1 MB, 2 MB, 10 MB, 20 MB, 50 MB, 100 MB, dan 200 MB, sehingga dapat dijadikan
pertimbangan penggunaan algoritma block cipher terhadap kebutuhan level keamanan yang ingin dicapai, perangkat
yang digunakan, dan data/informasi yang ingin diamankan.
KataKunci:Perbandingan Algoritma, Algoritma Standar NIST FIPS (AES), Algoritma Standar ISO/IEC (Present).
Prosiding Seminar
S Nasio NTT) SV UG
onal Teknologgi Terapan (SN GM 2016 | 1533
2.6. 4.Ad
ddround Key
Addroundd key merupakan salah saatu fungsi yaang
digunakan untuk menccampurkan unsur u keacakkan
dengan unsuur-unsur padaa proses enkrripsi, umumnnya
fungsi addround key akann dilakukan paada setiap rounnd,
dan melibatkkan hasil ataau output darri pembangkittan
rangkaian kuunci (key exppand) pada seebuah algoritm ma
block cipherr. Fungsi adddround key yaang baik adalah
fungsi yang hasil
h operasinnya tidak beruulang, serta tiddak
memiliki innformasi atauu keterkaitan terhadap haasil Gambar 1 Perbandingaan Uji Perform
ma (Software)
perhitungan sebelum dan sesudahnya, sehingga
s apabbila dan (Harrdware) antara Algoritma AES
A dengan
1 (satu) subbkunci diketaahui oleh piihak penyeranng, Prresent.
harapannya pihak penyerang tersebut tidak dappat
menganagram ming atau mengkalkullasi subkunnci- III. KESIMPULAN DANSAR RAN
subkunci lainnnya. Fungsi addround keyy pada algoritm ma Berdasarkann hasil pembaahasan tulisan n diatas, dapat
AES merupaakan proses pengXORan
p 1 bit plainteeks
128 diitarik beberapa kesimpulann dan saran, an ntara lain :
dengan 128 bit subkuncci yang dilakkukan sebanyyak 1.
1 Sruktur : Kedua algorritma baik AES, A maupunn
10/12/14 rouund (sesuai dengan ukurran kunci yaang Present meemiliki struktuur SPN, yan ng merupakann
digunakan). Mirip dengann fungsi addrround key paada pengembanngan dari prooduct cipher, dan iteratedd
algoritma AES, fungsi adddround key pada algoritm ma cipher yangg memiliki 2 (dua) fungsi utama, yaituu
Present meruupakan prosess pengXORann 64 bit plainteeks substitusi dan permutasi, perbedaaanya adalahh
dengan 64 bit
b subkunci yang y dilakukan sebanyak 31 fungsi padaa algoritma A AES berorientaasi pada byte,
round, dimaana pada rounnd pertama 64 6 bit subkunnci sedangkan fungsi pada algorittma Presentt
yang digunakkan adalah kuunci input algooritma Presennt. berorientasii pada bit.
2 Substitusi : Algoritma A
2. AES memilikii sbox dengann
2.6. 5.Ujii Performa pemetaan 8 bit plaintekss ke 8 bit nillai pada Sboxx
Uji perfoorma merupakkan salah satuu teknik/metoode dengan notaasi , sedangk
kan algoritmaa
pengujian yang
y digunakkan untuk mengetahui
m d
dan Present meemiliki sbox dengan pem metaan 4 bitt
menghitung kecepatan keseluruhan prooses yang terjadi plainteks kee 4 bit nilai pada Sbox dengan
d notasii
dalam sebuaah sistem. Untuk melakukaan perbandinggan
.
performa antara 2 (dua) buah algoritm ma block ciphher
berbeda dipeerlukan lingkuungan sistemm, kondisi, seerta 3 Permutasi : Algoritma A
3. AES menggun nakan 2 (dua))
setup data dan
d perangkatt yang sama, agar hasil yaang fungsi utamma, yaitu shiftrrows (geser baris)
b dan mixx
didapatkan bersifat vallid dan settara. Pengujian coulumns (campur
( kolomm) yang bero orientasi padaa
performa diilakukan denggan menggunnakan beberaapa byte, sedanngkan algorittma Present menggunakan
m n
ukuran file yang diiterasikannya sebbanyak 5 (lim ma) fungsi interrliving (bit baase), dimana posisi
p bit ke-ii
kali, kemudian dihitung waktu
w rata-rataanya. dari plaintekks dipindahkaan ke posisi bit P(i). Fungsii
Pengujiann performa juga akan dillakukan denggan permutasi pada keddua algoritm ma tersebutt
menggunakaan bahasa peemrograman berbeda, dalam merupakan fungsi yang dipengaruhi oleh operasii
hal ini adaalah bahasa pemrogramann Java (bahaasa perpindahann atau pergeseran, seh hingga tidakk
pemrogramaan berbasis software) dan bahaasa dimungkinkkan adanya interupsi atau u operasi lainn
pemrogramaan VHDL (baahasa pemroggraman berbaasis yang dapat merubah kem mungkinan output,
o hal inii
hardware), hal
h tersebut dilakukan
d untuuk melihat haasil merupakan salah satuu kekuatan dari keduaa
pengujian performa
p im
mplementasi algoritma
a paada algoritma, dimana pihaak penyerang g yang inginn
software, maupun
m pada hardware. Gambar
G dibaw
wah melakukan serangan ddifferensial attack haruss
menunjukkann perbandingaan uji perform ma implementtasi menentukann asumsi ddan kriteria serangannyaa
software dann hardware padap algoritm
ma AES denggan diawal seranngan.
Present. 4 Addround key : Baik algoritma AES,
4. A maupunn
algoritma Present mennggunakan operasi o XORR
antara pllainteks denngan subku unci, untukk
mencampurrkan unsur keacakan deengan unsur--
unsur pada proses ennkripsi setiaap roundnya,
perbedaannnya adalah plaainteks dan subkunci padaa
algoritma AES berukuuran 128 bit, sedangkann
plainteks dan
d subkuncii pada algorritma Presentt
berukuran 646 bit.
5.
5 Uji perform ma : Uji pperforma dilakukan padaa
beberapa fiile dengan ukkuran 10 KB,, 20 KB, 1000
KB, 200 KB,K 1 MB, 2 MB, 10 MB B, 20 MB, 500
MB, 100 MB, dan 2200 MB terrhadap keduaa
algoritma baik dalam implementaasi software,
maupun hardware.
h Berdasarkan pada hasill
B
pengujian performa teersebut, dap pat diketahuii
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, saat ini telah banyak bermunculan perangkat-perangkat
sederhana/terbatas (cheap devices) dengan daya komputsasi, ukuran memory, dan daya tahan baterai terbatas yang
memiliki fungsi/kerja khusus untuk membantu dan memudahkan kehidupan manusia. Meskipun perangkat terbatas
tersebut hanya menangani fungsi/kerja yang sederhana dalam sebuah proses besar, data/informasi yang terdapat pada
perangkat terbatas tersebut juga harus diamankan. Penggunaan algoritma standar CRYPTREC seperti algoritma
Camellia, standar NIST seperti algoritma AES, maupun standar SCSR seperti algoritma GOST untuk mengamankan
data/informasi pada sebuah perangkat masih direkomendasikan dan digunakan, namun umumnya algoritma-algoritma
tersebut didesain untuk diimplementasi pada perangkat-perangkat dengan spesifikasi tinggi, sehingga akan terlalu
mahal biayanya (baik dari segi kecepatan proses enkripsi/dekripsi, penyimpanan variabel, ukuran memory, dan lain-
lain) untuk diimplementasikan pada perangkat-perangkat terbatas yang hanya memiliki daya komputsasi, ukuran
memory, dan fungsi/kerja yang kecil. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan trade off dalam melakukan
implementasi algoritma terhadap perangkat yang akan digunakan, salah satunya adalah dengan menerapkan algoritma
lightweight block cipher Present untuk mengamankan data/informasi pada perangkat sederhana. Pada makalah ini akan
dibahas mengenai desain umum dan implementasi algoritma lightweight block cipher Present.
KataKunci: Perangkat Terbatas (cheap devices), Desain dan Implementasi Algoritma Lightweight Block Cipher
Present.
Tabel Sbox
S dan SBoox Invers Algooritma Presennt.
d) Setelahh ekstraksi ssubkunci , selanjutnyaa
kunci input (jika rround ke-1) atau registerr
kunci (untuk round ke-2 sampai dengan roundd
ke-32)) diupdatee
dengann prosedur berrikut :
c. P-Layerr (Bit Permuttation) e) Registter kunci dirottasi sebanyak 61 bit ke kiri.
Merupakkan proses penyebaran
p (bbit base) 64 bit
plainteks dengan metoode permutasii, dimana bit ke-
k
i dari plainteks dipinndah ke posissi bit pada P(i). f) 4 bit leftmost dim masukkan ke dalam SBoxx
Secara keseluruhan
k t
terdapat 2 buuah PBox paada algorittma Present.
algoritm
ma Present, yaaitu PBox daan PBox Inveers.
Tabel diibawah menunnjukkan fungssi pemetaan paada
g) Nilai i sebagai rround_counterr diXORkann
Pbox dan d PBox Invers (daalam form
mat
heksadesimal). dengann bit darii
deengan aturan least significcant bit darii
round__counter beraada disebelah kiri.
k
Langkkah nomor 3 dan 4 dilaakukan secaraa
berulaang sampai ddengan 32 ro ound, dimanaa
untuk proses dekriipsi urutan su ubkunci yangg
digunaakan adalah kebalikan darid subkuncii
pada proses enkriipsi (subkuncci pertama =
subkunnci terakhir).
ABSTRAK
Peran PNBP (Penerimaan Ne6gara Bukan Pajak) mempunyai peran yang strategis dalam mendukung
pembiayaan pembangunan nasional, oleh karena itu pengelolaan PNBP perlu dioptimalkan antara lain melalui
peningkatan kualitas dalam penyusunan dan penyampaian rencana dan laporan realisasi PNBP yang lebih realistis,
akuntabel serta transparan. Pemerintah telah menetapkan PP No. 106 tahun 2012 sebagaimana telah dirubah pada PP
No. 32 tahun 2016 yang mengatur tentang jenis dan tarif atas PNBP yang berlaku pada LIPI. Peraturan Pemerintah ini
digunakan untuk mengatur pengelolaan terkait penerimaan yang berasal dari PNBP pada lingkungan LIPI serta untuk
menunjang pembangunan nasional dan dapat mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Pusat
Inovasi LIPI khususnya demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan pengelolaan PNBP
yang berujung pada peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak, Pusat Inovasi LIPI selama selama 5 (lima) tahun
terakhir mulai dari tahun 2011 sampai 2015 menggunakan pendekatan dengan system cluster. Pendekatan dengan
system cluster ini adalah salah satu strategi yang digunakan oleh Pusat Inovasi LIPI dalam meningkatkan jumlah
penerimaan yang berasal dari PNBP, hal ini dikarenakan beraneka ragamnya bidang project PNBP yang dimulai dari
bidang energi sampai sosial dan kemasyarakatan. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat analisis
kuantitatif dan diperjelas dengan analisis deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan ini, pelaksana dapat
melaksanakan suatu kegiatan secara fokus, sehingga sistem ini dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hasil yang
diperoleh menunjukan bahwa cluster 1 merupakan cluster yang paling banyak mendapatkan kerjasama litbangnya dan
menghasilkan penerimaan paling tinggi. Cluster ini merupakan cluster ketenaga listrikan dan system pembangkit yang
dimana cluster ini kebanyakan berkerjasama dengan PT. Indonesia Power, PLN, dan PT. PJB maupun perusahaan lain
yang bergerak dibidang tersebut. Selain itu Cluster 2 terkait Energi dan Sumber Daya Alam dan Cluster 3 terkait
Sosial Kemasyarakatan mengikuti dibawahnya.
Peningkatan penerimaan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2014, hal ini dikarenakan seluruh aspek kerjasama
dengan berbagai elemen terjadi pada tahun tersebut. Kerjasama yang terjadi selama tahun tersebut yaitu Kerjasama
dengan PT. Indonesia Power terkait permasalahan retrofit dan Pembangkit, Kerjasama dengan Pemerintah Daerah
terkait proses alih teknologi hasil Litbang Iptek, dan kerjasama dengan Kementerian Ristek terkait Inkubator Bisnis
Teknologi.
Pada setiap cluster-cluster masih terdapat clusternya sebagaimana pada gambar 2 dibawah.
berbagai macam kegiatan didalamnya, sebagai contoh Project manager ini nantinya akan bertanggung jawab
cluster listrik dan pembangkit, dalam hal cluster ini ada secara keseluruhan kegiatan didalam clusternya.
beberapa kegiatan, yaitu Kajian obsolensi (keusangan), Project manager ini juga bertugas membantu tim
Retrofit, dan perbaikan system pembangkit. Setiap satu administrasi dalam proses penandatanganan kontrak
kegiatan memiliki satu Penanggungjawab kegiatan. hingga pencairan dana dari pihak pemberi kerja. Sistem
Penanggungjawab kegiatan ini bertanggung jawab cluster ini akan sangat mendukung bagi para peneliti
secara teknis terhadap kegiatan yang dipegangnya. dengan melihat tingkat focus dan lokus kegiatan,
Penanggung jawab kegiatan ini secara khusus akan sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang
bertanggung jawab terhadap Project Manager di diharapkan.
II.2. Peningkatan PNBP berdasarkan Sistem lalu, Pusat Inovasi LIPI belum dapat meningkatkan
Cluster PNBP dari tahun 2009 yang lalu.
Peningkatan PNBP Pusat Inovasi LIPI dimulai pada Pendekatan dengan system cluster ini
tahun 2012 dengan mendapatkan kontrak kerjasama merupakan pendekatan yang sangat mendukung di
dari 3 (Tiga) perusahaan BUMN di Indonesia. Pada satuan kerja Pusat Inovasi LIPI, hal ini dikarenakan
tahun 2012 ini baru dimulainya era baru dalam banyaknya kegiatan-kegiatan yang dapat berpotensi
peningkatan PNBP dengan menggunakan Pendekatan PNBP. Berdasarkan tabel 1 dibawah, PNBP yang
system cluster. Dapat kita lihat pada tahun 2011 yang berasal dari kerjasama hasil penelitian dan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 163
Pengembangan baik dengan Kementerian maupun Kegiatan, Peralatan Produksi beserta panduannya, dan
dengan Pemerintah Daerah serta BUMN dan BUMN hasil – hasil kegiatan yang dibutuhkan untuk
masih memiliki kontribusi yang cukup signifikan dari mengambil keputusan bagi pemilik anggaran.
pada penerimaan yang berasal dari sektor lainnya. Peningkatan penerimaan yang paling
Berdasarkan tabel 2 diatas, penerimaan yang signifikan terjadi pada tahun 2014, hal ini dikarenakan
berasal dari Pendapatan kerjasama litbang selama 5 seluruh aspek kerjasama dengan beberapa elemen
(lima) tahun terakhir masih menguasai penerimaan- terjadi pada tahun tersebut. Kerjasama dengan PT.
penerimaan yang terdapat pada Pusat Inovasi LIPI. Indonesia Power terkait permasalahan retrofit dan
Rata-rata setiap tahunnya Pendapatan kerjasama Pembangkit, Kerjasama dengan Pemerintah Daerah
litbang berkontribusi 93% dari jumlah penerimaan terkait proses alih teknologi hasil Litbang Iptek, dan
Negara bukan pajak. Penerimaan ini berasal dari kerjasama dengan Kementerian Ristek terkait
kerjasama dengan BUMN, Pemerintah Daerah, dan Inkubator Bisnis Teknologi. Kerjasama dengan PT.
Kementerian Teknis terkait. Penerimaan yang berasal Indonesia Power sudah berlangsung dari tahun 2011
dari kerjasama hasil litbang ini berupa alih teknologi hingga sekarang dengan total penerimaan Negara yang
hasil litbang LIPI yang dilakukan oleh para peneliti – fluktuatif. Dengan adanya kepecayaan dari pihak
peneliti yang berasal dari satker-satker teknis terkait. pemberi kerja, maka project akan tetap terus
Pada pelaksanaan kegiatan – kegiatan tersebut, output berlangsung, sehingga dalam hal inilah para project
akhir yang dihasilkan antara lain berupa Dokumen manager memberikan tenaga positifnya hingga selesai
Kajian/Kebijakan, Dokumen Laporan Pelaksanaan pekerjaan.
Tabel 2.
Tabel Penerimaan Negara Bukan Pajak Pusat Inovasi LIPI selama 5 tahun terakhir (2011 – 2015)
Realisasi (Rp)
No. Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
1. Pendapatan - 2.128.210.600 500.205.000 3.289.537.609 963.924.000
Kerjasama
litbang Iptek
2. Pendidikan dan 46.915.200 56.241.000 52.000.000 76.000.000 84.000.000
Pelatihan
3. Pengelolaan/Pe - - 4.080.000 7.280.000 28.560.000
manfaatan BMN
Tabel 3.
Tabel Kinerja clustering pada pelaksanaan PNBP Pusat Inovasi LIPI tahun anggaran 2011 – 2015.
Capaian Kinerja
Keuangan
Pihak yang telah
No. Urutan Cluster Berdasarkan
Kerjasama
Kontrak
(Rp)
1. Cluster 1 (Listrik dan Pembangkit) PT. Indonesia Power, 4.497.147.446
PLN, dan PT. PJB
2. Cluster 2 (Energi dan Sumber Daya Alam) PT. Pertamina Gas dan 3.122.408.900
Energi, Pemda Provinsi
Riau
3. Cluster 3 (Sosial Kemasyarakatan) Bank BNI ’46, 2.316.358.000
Kementerian Ristekdikti,
Pemda Provinsi Riau
4. Cluster 5 (Agroteknologi & Pangan) Pemda Provinsi Riau 641.375.000
5. Cluster 8 (Pendidikan dan Pelatihan serta BUMN, BUMS, 355.076.200
pemanfaatan aset) Universitas, dan Pemerinta
Pusat maupun daerah
6. Cluster 7 (Lisensi dan Royalti) PT. Gizi Indonesia dan 250.000.000
PT. Ostindo
7. Cluster 4 (Lingkungan Hidup) - -
8. Cluster 6 (Kesehatan dan Obat – Obatan) - -
Berdasarkan tabel 3 diatas, Cluster 1 terkait khusunya terkait perkembangan teknologi di masa
kerjasama dengan kegiatan ketenagalistrikan dan sekarang. Terkait dengan hal tersebut diatas,
pembangkit akan terus berkembang setiap tahunnya, dibutuhkannya project manager yang handal dalam
hal ini dikarenakan pihak pemberi kerja sangat mengemas kegiatan ini sehingga memberikan dampak
membutuhkan advice/masukan dari LIPI secara positif bagi lembaga. Kehandalan dari seorang project
164 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
manager dikarenakan kekompakan dari para dan Sumber Daya Alam dan Cluster 3 terkait Sosial
penanggungjawab kegiatan dalam menjalankan Kemasyarakatan mengikuti dibawahnya.
kegiatan tersebut. Dengan adanya pendekatan sistem cluster ini, Tim
Selain itu cluster 2 sampai saat ini masih belum PNBP harus memfokuskan diri sesuai dengan Bidang
bisa bangkit dan masih berada di urutan kedua, perkerjaannya masing-masing. Dengan memfokuskan
kurangnya komersialisasi terkait pengembangan pada masing – masing kegiatan, pengelolaan PNBP
teknologi terkait program energy yang dilakukan oleh akan lebih memudahkan setiap personelnya yang
LIPI secara khususnya. Selain itu cluster yang masih terlibat. Selanjutnya, Pusat Inovasi LIPI akan terus
terus berkembang adalah cluster Pendidikan, pelatihan melakukan usaha – usaha terkait peningkatan
dan pemanfaatan aset serta cluster Lisensi dan Royalti. penerimaan yang berasal dari PNBP untuk semua
Cluster – cluster ini dalam setiap tahun terus cluster pada tahun – tahun yang akan datang.
mengalami peningkatan. Pada beberapa tahun kedepan,
cluster lisensi dan royalty akan terus meningkat seiring IV. DAFTAR PUSTAKA
dengan terbitnya peraturan PMK No. 72/PMK.02/2015 [1] Hubeis M, Najib M. 2008. Manajemen Strategik
tentang imbalan yang berasal dari penerimaan negara Dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi.
bukan pajak royalty paten kepada inventor dan PMK Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
No. 6/PMK.02/2016 tentang Pedoman Pemberian [2] Agunan P. Samosir, Rita Helbra Tenrini & Anda
Imbalan Yang Berasal Dari Royalti Hak Perlindungan Nugroho. 2014. Analisis Potensi Penerimaan
Varietas Tanaman Kepada Pemulia Tanaman Dalam Negara Bukan Pajak 1sektor Perikanan Tangkap.
Rangka Penggunaan Sebagian Dana Penerimaan Jurnal Borneo Administrator / Volume 10 / No. 2
Negara Bukan Pajak. / 2014
[3] Bambang Sancoko, SE., M.Si, 2014, Pengantar
III. KESIMPULAN PNBP, Kementrian Keuangan, Badan Pendidikan
Pemerintah telah menetapkan PP No. 106 tahun Dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran Dan
2012 sebagaimana telah dirubah pada PP No. 32 tahun Perbendaharaan, Bogor
2016 yang mengatur tentang jenis dan tarif atas PNBP [4] Linrung, Tamsil. 2013. Potensi Penerimaan
yang berlaku pada LIPI. Peraturan Pemerintah ini Negara dari Sektor Kelautan dan Perikanan. Fajar
digunakan untuk mengatur pengelolaan terkait Pos. 30 April 2013
penerimaan yang berasal dari PNBP pada lingkungan [5] Satria Astana , Soenarno & Wesman Endom.
LIPI serta untuk menunjang pembangunan nasional 2015. Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak
dan dapat mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Dari Limbah Kayu Pemanenan Di Hutan Alam
Pajak (PNBP) pada Pusat Inovasi LIPI khususnya demi Dan Hutan Tanaman. Jurnal Penelitian Sosial
peningkatan pelayanan kepada masyarakat. PNBP pada Ekonomi Kehutanan dan Vol. 12 No. 3 Desember
Pusat Inovasi LIPI selama 4 tahun terakhir telah 2015, Hal. 227-243
menggunakan pendekatan system cluster dalam rangka [6] Hutabarat J, Martani H. 2006. Proses, Formasi
peningkatan PNBP. Pendekatan dengan system cluster dan Implementasi Manajemen Strategik
ini adalah salah satu strategi yang digunakan oleh Pusat Kontemporer Operasionalisasi Strategi. Jakarta:
Inovasi LIPI dalam meningkatkan jumlah penerimaan PT. Elex Media Komputindo
yang berasal dari PNBP, hal ini dikarenakan beraneka [7] Yun Santoso, Wahyu dan Andrianto Dwi
ragamnya bidang project PNBP yang dimulai dari Nugroho. 2009. Pemanfaatan Penerimaan Negara
bidang energi sampai sosial dan kemasyarakatan. Bukan Pajak di Bidang Kehutanan dalam
Hasil yang diperoleh dari pendekatan dengan Melestarikan Fungsi Lingkungan. Mimbar
system cluster ini adalah cluster 1 yang merupakan Hukum Volume 21, No 3, Oktober 2009,
cluster paling banyak mendapatkan kerjasama Halaman 409 – 628
litbangnya dan menghasilkan paling tinggi. Cluster ini [8] Undang – Undang No. 20 Tahun 1997 tentang
merupakan cluster ketenaga listrikan dan system Penerimaan Negara Bukan Pajak
pembangkit yang dimana cluster ini kebanyakan [9] Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 1997 tentang
berkerjasama dengan PT. Indonesia Power, PLN, dan Jenis dan Penyetoran PNBP
PT. PJB maupun perusahaan lain yang bergerak [10] Peraturan Pemerintah No 32 tahun 2016 tentang
dibidang tersebut. Selain itu Cluster 2 terkait Energi Jenis dan Tarif atas jenis PNBP yang berlaku di
LIPI.
ABSTRAK
Pengembangan teknologi wisata Virtual Reality di kampus PENS ini diharapkan mampu menjadi media promosi
kampus agar mudah dijelajahi oleh siapa saja, dari mana saja, dan kapan saja tanpa harus datang langsung ke lokasi,
namun tetap merasakan lingkungan kampus PENS yang menyatu secara imersif dengan diri si-pengguna. Pada riset ini
smartphone android digunakan sebagai komponen dan layar utama dalam menciptakan wisata virtual. Kampus PENS
direplika dalam bentuk 3D kemudian diberikan tekstur senatural mungkin sehingga seperti wujud aslinya. Kemudian
obyek 3D tersebut dikompilasi dengan konsep sudut pandang First Person Shoter, sehingga pengguna perangkat tersebut
akan merasa terlibat langsung secara imersif dalam dunia realitas maya yang dicipta. Google cardboard/ Headset VR
dijadikan media teropong terhadap smartphone android yang berperan sebagai layar tempat mata memandang. Rotasi
sudut pandang dikontrol otomatis oleh sensor MEMS gyroscope yang ada pada smartphone, sedangkan
translasi/perpindahan player akan dikontrol dengan mini-joystick.
I. PENDAHULUAN
Teknologi kreatif telah memberikan terobosan
dan cara baru bagaimana manusia berperilaku dan
berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan
sekitarnya. Dari interaksi media sosial dengan berbagai
fitur, panggilan video menggunakan jam tangan pintar,
sampai interaksi virtual reality yang begitu nyata.
Virtual Reality merupakan teknologi yang
memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi
dengan lingkungan hasil simulasi komputer dalam
dunia maya yang mampu membangkitkan suasana tiga Gambar 1. Seorang tentara USA yang melakukan
atau bahkan empat dimensi, sehingga menjadikan simulasi terjun payung menggunakan salah satu
penggunanya seolah-olah terlibat langsung secara fisik perangkar Virtual Reality (VR) [1]
dalam lingkungan tersebut.
Meskipun telah ditemukan sejak 1960-an, Dari potensi yang telah ada tersebut, maka
perkembangannya baru dirasakan akhir-akhir ini, muncul ide untuk mengembangkan smartphone
terutama pemanfaatannya untuk simulasi interaktif berbasis android dan google cardboard menjadi
dibidang video, game, pelatihan/pengujian kemahiran sebuah perangkat virtual tour pada kampus
(seperti simulasi penerbangan, uji kompetensi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
mengemudi, terjun payung dan sejenisnya), ataupun tur Lingkungan virtual kampus akan disimulasikan
virtual lokasi tertentu. Virtual Reality hari ini menjadi dengan membuat replika bangunan dalam bentuk
konsep berinteraksi yang cukup mudah digunakan dan 3D, sementara google cardboard akan digunakan
juga cukup murah untuk dikembangkan seiiring dengan sebagai kacamata teropong menuju dunia virtual
berkembangnya telepon pintar (smartphone) yang yang dilengkapi dengan smartphone android
mampu difungsikan sebagai media tersebut. Inovasi sebagai layarnya.
google cardboard dan kelengkapan smartphone dengan
sensor akselerasi serta giroskopnya menjadi revolusi II. DISKUSI
perangkat virtual reality yang cukup murah didapatkan
dan sangat efektif dalam pemanfaatannya. 2.1 Perkembangan Virtual Reality
Virtual Reality bermula dari sebuah prototype dari
visi yang dibangun oleh Morton Heilig pada tahun
1962 yang bernama Senosorama [2]. Sensorama
dibuat untuk menghadirkan pengalaman menonton
sebuah film agar tampak nyata dengan multi sensor
yang melibatkan berbagai indra; baik indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, maupun
sentuhan. Suara film dibuat dengan stereo dengan
dukungan bau buatan, terpaan angin, dan getaran
166 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
yang seakan hadir langsung bersama pemakainya.
Namun perangkat tersebut tidaklah interaktif.
Gambar sensorama sebagaimana ditunjukkan dalam
Gambar 2.
Gambar 10.
1 Prespektiff langit-langit VR dengan
bantuan sennsor MEMS ggyroscope pada smartphone
Gambar 8. Karakter kapsul
k dan inteernal kamerannya Sensorr gyroscope ttentunya hanyya menanganii
rotasi devicce, namun unntuk proses trranslasi maju,,
Dalam pengaturaannya, karakter kapsul dappat mundur, gesser kiri dan geser kanan tenntu tidak bisaa
diatur paada game enngine unity dengan kriteeria dicakup. Olleh karenanyaa, untuk mem mbantu playerr
antara laiin; height, unttuk mengaturr dari tinggi dari
d agar bisa berpindah ddan melakuk kan translasii
objek caapsule, radiuss untuk penggaturan panjaang kedepan, mundur,
m dan geser kiri/k kanan, makaa
jari-jari capsule yanng merupakaan lebar jarrak perangkat yang palling sederh hana adalahh
collision dengan beenda lainnyaa, slope lim mit menggunakkan kontrol bluuetooth joystick. Pada risett
digunakaan untuk pengaaturan kemam mpuan memannjat
Prosiding Seminar
S Nasio
onal Teknologgi Terapan (SN
NTT) SV UG
GM 2016 | 1699
ini digunakan mini-joystick yang bisa menjadikan VI. DAFTAR PUSTAKA
player bergerak maju, mundur, geser kiri, dan geser [1] Jackie, H. 2006. Demonstrates the Virtual
kanan. Gambar 11 merupakan perangkat joystick Reality (VR) parachute trainer, while Aviation
yang diintegrasikan kepada smartphone untuk Survival Equipmentman 1st Class. Hospital
mengkontrol translasi player pada virtual reality. Corpsman 2nd Class Tim Sudduth, from
Vashowish, Wash.
[2] Mandal, Sharmistha.2013. Brief Introduction of
Virtual Reality & its Challenges. International
Journal of Scientific & Engineering Research,
Volume 4
[3] Virtual Reality dan Perkembangannya. Diakses
Maret 2016.
https://www.codepolitan.com/virtual-reality-
dan-perkembangannya/
[4] Daftar Handphone yang Bisa Menggunakan
Google Cardboard Dan Cara Mendeteksinya.
Diakses Maret 2016. http://cardboard-
id.com/daftar-handphone-yang-bisa-
Gambar 11. Kontrol translasi Virtual Reality pada menggunakan-google-cardboard-dan-cara-
smartphone menggunakan mini joystick mendeteksinya/
[5] Pierce, David. Google Cardboard is VR's
V. KESIMPULAN Gateway Drug. Diakses 28 Mei 2015.
Riset ini diperoleh dengan tujuan memberikan http://www.wired.com/2015/05/try-google-
penyajian teknologi Virtual reality secara mudah, cardboard/.
murah namun efektif. Jadi untuk mengenalkan [6] Dougherty, Conor. Google Intensifies Focus on
destinasi suatu tempat seperti tempat wisata, dunia its Cardboard Virtual Reality Device. Diakses
pendidikan, fasilitas umum, dan sejenisnya, 28 Mei 2015.
perangkat Virtual Reality yang sudah bisa http://www.nytimes.com/2015/05/29/technolog
dikembangkan pada smartphone bisa menjadi solusi y/google-intensifies-focus-on-its-cardboard-
yang sangat efektif. Karena selain biayanya murah, virtual-reality-device.html.
software bisa disosialisasikan melalui market OS [7] Google Cardboard – Google. Diakses 3 Januari
android atau Apple Store yang sudah dimiliki 2016.
semua pengguna smartphone. https://developers.google.com/cardboard/.
Dalam pengembangan terhadap kondisi lainnya, [8] Eadicicco, Lisa. "Google's Cheap Virtual
gerakan player pada pengembangan VR dapat Reality Headset Is About to Get Better".
disesuaikan sesuai kebutuhan, jika dipasang pada Diakses 14 January 2016.
player yang menggunakan sepeda/mobil maka http://time.com/4180621/google-cardboard-
kecepatan translasi bisa lebih dipercepat daripada headset-audio/
gerakan berjalan kaki seperti pada luaran riset ini. [9] Martz, Nathan. 2016. Spatial audio comes to the
Agar lebih imersif, gerakan translasi dalam VR Cardboard SDK. Google Developers Blog
bisa disambungkan pada perangkat yang bisa [10] Hidayatulloh, Nurul, 2011. Pembuatan 3D
mengenali gerak kaki berjalan, seperti Virtuix Interactive Walkthrough Gedung D3 PENS-ITS.
OMNI, sehingga player benar-benar seakan berada Proyek Akhir Prodi Teknologi Multimedia dan
dan berkerak secara nyata pada dunia VR yang Broadcasting PENS-ITS
dilahatnya pada smartphone.
ABSTRAK
Mesin pengering lada dirancang dengan tujuan memenuhi fungsi mengeringkan lada basah hasil perendaman
menjadi lada kering dan siap jual. Petani sering mengalami kesulitan dalam mengeringkan lada hasil panenannya
terutama pada musim penghujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas lada proses pengeringan
menggunakan alat pengering dengan sumber panas berupa elemen pemanas dan rak yang bergerak tranlasi. Sistem
kontrol kecepatan pergerakan pada rak lada dapat diatur menggunakan speed control. Pada saat pengujian, mesin
pengering dilakukan pada suhu 40°C. Dengan alat pengering didapat lada dengan kadar air terendah pada rak III
yaitu 11,56 % dan minyak atsiri tertinggi pada rak II sebesar 2,26% dengan waktu pengeringan tersingkat pada rak I
selama 12 jam. Dari hasil pengujian didapatkan lada yang masuk dalam kategori mutu lada I.
ABSTRACT
Liquid pesticide formulation in the form of emulsifier concentrate (EC) is more preferable because it does not
form clogging and blocking in the tools and precipitating that harden. Based on fired capacity in the whole pesticide
formulation industry, about 25 % produce emulsifier concentrate. In the emulsion formulation, the important point is
unite insoluble matter become a homogeny and stable formulation for long period. The selection of emulsifier type is
very important because it is influenced by quality and EC formulation stability. Result formula very good is 20 %
propoxure; 5% Malathion; 5 %; agrisol ; 20% DBS; 45 % Xyline dan 5 % additive (%w/w) , concentration affection
test 0.025% v/v for thinner solvent in 20 strain aedes aegypti mosquitoes at Semarang killed on 2 hours = 4 mosquitoes,
4 hours = 10 mosquitoes, 6 hours = 16 mosquitoes and on 8 hours all mosquitoes had been died. From emulsion
stability test, in oil phase and water phase was found terpentine as stable solvent in the emulsion form, with separated
oil percentage at concentration 3mg/l about 42%. In water phase emulsion forms micro emulsion with white fog colors
in whole concentration 1, 2 and 3 ppm
Keyword: Emulsifier Concentrate
F r a k s i m in y a k t e r p is a h ( v /v )
emulsifier yang suka air (O/W), maka kebutuhan
dodecyl benzen sulfonat lebih besar daripada Agrisol. 0,8
Minimum emulsifier consentrate yang diijinkan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan adalah 16,66 %. 0,6 M.Tanah 3
Sedangkan total emulsifier yang digunakan dalam Thiner
penelitian ini adalah 25 %. Hal ini disamping 0,4
mempercepat kelarutan propoxur dalam xyline, juga Solar
mempercepat pembentukan
0,2
Uji Kestabilan emulsi
0
0 500 1000 1500 2000
Kestabilan emulsi 1ppm EC
Wakttu ( menit )
1
F r a k s i M in y a k te r p is a h ( v / v )
ABSTRACT
The changing pattern of consumption of conventional products to organic products becoming a new trend. The
change was prompted some companies to change their marketing strategy into green marketing or green marketing.
The development of green marketing is also followed by some firms in Indonesia, one of them is PT. Tama Chocolate.
The company is using a strategy of green marketing in order to attract and sensitize customers to jointly maintain the
environment that has been increasingly damaged. This type of research is descriptive method used is quantitatively
using simple linear regression. The population in this study was the outletsChocolatiqe visitors with the sample used is
100 respondents. Results from the study showed that green marketing strategy by PT. Tama Chocolate has been well
accepted in the community, evidenced by the percentage of the results of 84%.
Keywords: Green Marketing.
II. PEMBAHASAN
Sub variabel green marketing yang diteliti pada
PT. Tama Cokelat dinyatakan valid karena nilai angka
sig. berada dibawah α=0,005 dan hasil dari r hitung
nilainya > 0,163. Pernyataan pada semua variabel
dianggap reliabel karena nilai dari Cronbach’s Alpha
sebesar 0.922.
Pada tabel 2, hasil pengolahan data
menggunakan Uji Normalitas KolmogrovSmirnov
didapatkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih Sumber : Hasil Pengolahan Data 2016
besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,377 sehingga dapat
dinyatakan bahwa data terdistribusi dengan normal. Dari gambar diatas bisa penulis simpulkan bahwa
terjadi 2 pengelompokan di dalam subvariabel yang
Tabel 2 Uji Normalitas diteliti oleh penulis. Yaitu X1 sebagai kelompok
pertama dan X2, X3, X4 sebagai kelompok kedua.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Dikarenakan X1 memiliki rata-rata terbesar dibanding
TOTAL yang lain, dan X2, X3, X4 dianggap sama.
N 100 Tabel 5 Variabel Green Marketing
Mean 110.28
Deviation
Absolute .127
Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z 1.275
ABSTRAK
Dalam pekerjaan konstruksi beton seringkali dijumpai bagian-bagian tertentu dari struktur yang sulit untuk
dijangkau dengan alat pemadat, seperti pada elemen struktur dengan jarak tulangan yang rapat atau pada begisting
yang sempit. Pekerjaan pengecoran pada bagian-bagian struktur seperti demikian seringkali timbul keropos yang
berpotensi menimbulkan mutu konstruksi yang buruk. Untuk mengatasi kondisi tersebut dapat menggunakan Beton
memadat sendiri (BMS). Beton BMS dibuat dengan agregat kasar yang relatif bundar, berdiameter nominal yang kecil
(12-20mm) dan proporsi agregat kasar yang reatif lebih sedikit dibandingkan dengan beton konvensional yang mana
agregat kasar menempati porsi sekitar 70% dari volume beton. Mengingat material penyusunnya yang sangat spefisik
tersebut maka perilaku struktur yang dibuat dari beton memadat sendiri perlu untuk diteliti. Riset ini ditujukan untuk
mengetahui bagaimana perilaku Hubungan beban-Displasemen serta pola retak balok dari balok BMS. Penelitian
dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan menyiapkan 3 seri balok yaitu balok beton konvensional, balok
BMS dan balok BMS dengan serat baja bendrat. Tiga seri balok tersebut masing masing terdiri dari 5 buah balok
dengan rasio a/d=2-6. Semua balok dibuat dengan beton f’c=30MPa dan tulangan lentur fy=385MPa. Sebagai
tulangan geser digunakan sengkang persegi dengan 6mm, fy=360MPa dipasang pada jarak konstan 100mm. Dari hasil
pengujian diketahui bahwa perilaku hubungan Beban vs Displasemen dari balok BMS dan BMS dengan serat bendarat
adalah sama dibandingkan dengan balok konvensional. Perumusan perhitungan displasemen balok beton konvensional
masih relevan untuk diterapkan pada balok BMS ataupun beton BMS berserat. Masing masing seri balok mengalami
keruntuhan dan pola retak yang sama dengan jarak rata rata 100mm.
Kata kunci: Beton memadat sendiri, Beton memadat sendiri berserat, Hubungan beban-displasemen, Pola retak
200
2013)
Riset ini dilakukan secara eksperimental StrainGage 125
dilaboratorium dengan membuat tiga seri balok yaitu LVDT
seri balok BMS, BMSS dan beton BK yang dibebani a 400
Rigid1
dengan beban terpusat statik monotonik seperti terlihat Data
floor
Kabel koneksi Logger
pada Gambar 1. Untuk pengujian sifat-sifat beton segar
dari BMS dan BMSS merujuk pada rekomendasi dari
EFNARC mengingat dokumen tersebut sangat populer
untuk BMS. (Hadiwidodo, 2008; EFNARC, 2005).
Tiga seri balok tersebut memiliki tampang 125x200mm
bertulangan rangkap dengan berbagai rasio a/d. Semua
seri balok mempunyai tulangan lentur yang sama
dengan rasio tulangan ρ=1,05% dan ρ’=0,45%. Semua Gambar .1 Setting-Up Pengujian Lentur
seri balok tersebut dibuat dengan kekuatan beton dan Dalam perhitungan Displasemen tersebut diatas
tulangan lentur yang sama yaitu masing diasumsikan bahwa Displasemen akibat geser relatif
masingf’c=30MPa dan fy=385MPa. Sedangkan untuk kecil dan diabaikan, serta Hubungan Tegangan vs
tulangan geser digunakan sengkang persegi tertutup Regangan beton BMS dan BMSS memenuhi
dengan diameter 6mm dan fy= 360MPa. Khusus untuk persamaan Tegangan-regangan yang diusulkan oleh
balok beton memadat sendiri berserat (BMSS) Vechio (1986) seperti persamaan (2).
diberikan tambahan serat baja bendrat dengan volume 2
fraksi yang konstan sebesar 0,5%. Dengan aspek rasio 2 (2)
30. Semua seri balok dibuat dengan jenis dan Selanjutnya dengan menggunakan persamaan
komposisi bahan yang sama, baik BMS ataupun (1) dan (2) Displasemen teoritis ditengah bentang dapat
BMSS, kecuali beton BK dibuat tanpa menggunakan dihitung dengan persamaan (3) (Merdana, 1999).
Superplasticizer.
Adapun komposisi bahan per-m3 beton untuk ∆ 3 4 3)
semua seri balok dapat dilihat pada Tabel 1.
II. PEMBAHASAN
Seri PC Pasir Kerik Air SP Sera II.1. Hubungan Beban vs Displasemen
(kg) (kg) il (kg) (%) t Pengujian lentur terhadap balok setelah melalui
(kg) (%) perawatan selama tiga minggu. Pembebanan lentur
BK 380 975 650 210 0 0% diberikan secara bertahap dengan beban statik
monotonik. Setting up pengujian dapat dilihat pada
BMS 380 975 650 210 0,8 0% Gambar 1. Beban dikerjakan secara bertahap hingga
0,5 balok mengalami keruntuhan, dan bentuk serta
BMSS 380 975 650 210 1.2
% kedalaman retak digambarkan pada balok untuk
masing masing balok.
Dalam studi ini semua data beban P, regangan ε, Dengan plotting Beban P dan Displasemen Δ
dan Displasemen Δ dicatat secara otomatis dengan disertai Displasemen hasil prediksi teoritis,
bantuan Data logger. Setting-up pengujian lentur yang sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2-7 maka
diterapkan pada semua seri balok dapat dilihat pada dapat diketahui bahwa perilaku Hubungan Beban vs
Gambar 1. Displasemen Δ untuk semua balok baik beton BMS
Dalam studi ini perilaku Hubungan Beban P vs maupun BMSS adalah sama dengan perilaku balok
Displasemen Δ ditengah bentang untuk masing masing beton BK. Persamaan (1) dapat memprediksi perilaku
seri balok diprediksi secara toritis dengan displasemen dari balok beton BMS dan BMSS dengan
memanfaatkan Hubungan Momen Kurvatur seperti akurat. Dapat kiranya diketauhi bahwa perumusan
dinyatakan dengan persamaan 1. Displasemen hasil displasemen untuk balok BK yang selama ini dikenal
pengukuran dari laboratorium selanjutnya masih cukup relevan untuk diterapkan pada balok
dibandingkan dengan dispalsemen teoritis tersebut. beton BMS maupun BMSS.
∆ . (1) Dari pengujian yang dilakukan juga dapat
diketahui bahwa untuk semua seri balok, kekakuan
meningkat seiring dengan berkurangnya rasio a/d hal
ini dapat dikatehui dari Gambar 7.
Beban (kN)
20
mengurangi jarak dan kedalaman retak dari balok. Hal
ini sejalan dengan hasil riset Pajak (2013). 15 BALOK BK-03
15 40
Beban P (kN)
Beban (kN)
30
10
BALOK BK-06
20 BALOK BK-02
BALOK BMS- BALOK BMS-02
5 06 BALOK BMSS-02
10 PREDIKSI TEORI
0
0 20 40 60 80 0
Displ. Tgh Bentang (mm)
0 5 10 15 20 25 30
Gambar 2 Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri
Balok dengan Rasio a/d=6 Displ. Tgh Bentng (mm)
25 Gambar 6. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri
Balok dengan Rasio a/d=2.
15
a) Semua seri balok, baik Balok beton memadat
10 sendiri (BMS), Balok beton memadat sendiri
BALOK BMS-05
BALOK BMSS-05
berserat (BMSS) dan Beton konvensional (BK)
5 BALOK BK-05 mengalami keruntuhan lentur dengan jarak retak
PREDIKSI TEORI rata rata 100mm
b) Persamaan tinggi Displasemen yang ada untuk
0
0 20 40 60 80 100 beton konvensional dapat diterapkan secara
Displ. Tgh Bentang (mm) akurat pada balok beton memadat sendiri BMS
Gambar 3. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri ataupun BMSS.
Balok dengan Rasio a/d=5
c) Lebar retak rata rata untuk balok seri BMSS lebih
30
kecil daripada balok seri lainnya.
35
25
30
20
Beban (kN)
25
15
Beban (kN)
BALOK BMSS-4 20
BALOK BMS-04
10
BALOK BK-04 15
PREDIKSI TEORI
5 a/d=6 a/d=5
10
a/d=4 a/d=3
a/d=2
0 5
0 20 40 60 80 100
0
Displ. Tgh Bentang (mm)
0 20 40 60 80 100
Gambar 4. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri
Balok dengan Rasio a/d=4 Dislpasemen Δ (mm)
Gambar 7. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Balok BMS
dengan Dengan Berbagai Rasio a/d
ABSTRAK
Pertumbuhaan produk notebook mempengaruhi perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat di
perkotaan termasuk di Indonesia. Notebook Macbook Pro membuktikan bahwa dengan brand yang terpercaya dapat
meningkatkan penjualan mereka dibandingkan dengan brand produk lainnya. Hal ini menyebabkan meningkatkan
aktifitas pemasarannya dan akan berpengaruh pada penjualan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian notebook Macbook Pro pada
konsumen di Bandung Utara.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan
menggunakan teknik analisis statistik regresi linier berganda dan metode teknik sampling convenience sampling.
Dengan pengambilan sampel yaitu responden yang menggunakan notebook Macbook Pro pada konsumen di Bandung
Utara.Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial brand imagenotebook Macbook Pro berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian, hal ini dibuktikan dengan nilai berdasarkan uji koefisian determinasi, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa brand image memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan
persentase pengaruh sebesar 43,8% Sedangkan sisanya sebesar 56,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar brand image
yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti brandequity, brand trust, dan faktor lainnya.
I. PENDAHULUAN
Pertumbuhaan produk notebook memang luar komputer merupakan salah satu industri yang sedang
biasa di dunia termasuk di Indonesia. Seiring dengan berkembang di Indonesia. Tingginya pertumbuhan
perkembangan teknologi, masyarakat Indonesia industri dikarenakan permintaan pasar terus meningkat
khususnya yang hidup di wilayah perkotaan mulai dan jumlah penduduk yang terus bertambah, sehingga
mengalami perubahan gaya hidup. Saat ini produk investasi yang masuk semakin bertambah taraf hidup
notebook yang mulai banyak diperkenalkan oleh yang semakin baik yang akan mendorong peningkatan
beberapa perusahaan. Tingkat ketergantungan antar pengguna notebook yang terus meningkat dari tahun
bangsa di era globalisasi tidak dapat dihindari, ketahun. Salah satu industri telekomunikasi yang
kehidupan dunia yang semakin maju yang ditandai mengalami persaingan di dunia dan Indonesia adalah
oleh semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan produk notebookkhususnya Macbook pro, dimana
teknologi, serta kemajuan dalam perdagangan dimana industri ini sangat penting karena notebooksaat ini
kemajuan tersebut dapat dijadikan tolak ukur sudah menjadi kebutuhan hidup. Menurut Kotler &
berkembangnya suatu negara. Brand Apple menjadi Keller (2009:184), keputusan pembelian adalah suatu
yang kelima di tahun 2014 dengan menunjukan data tahap dimana konsumen telah memiliki pilihan dan
yang mengalami kenaikan penjualan dari USD 5,750 siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran
miliar atau 7.1%. Nilai brand Apple meningkat dari antara uang dan janji untuk membayar dengan hak
USD 4,838 miliar atau 5.8%. Sedangkan nilai kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
brandLenovo di angka USD 16,049 miliar, rating Keputusan pembelian notebook juga tidak terlepas
brand Apple meningkat dari AAA ke AAA+. dari faktor brand image dari produk tersebut. Jumlah
Menurut Brand Finance, kekuatan brandApple yang pengguna notebook adalah anak muda (usia 18-24
didukung dengan penjualan notebook Macbook Pro tahun). Sebagian besar 74% pengguna notebook
yang meningkat dan perusahaan Lenovo dengan tinggal di kota. Hanya 4% penduduk desa yang
meluncurkan notebook A7000. Sebuah produk yang menggunakan notebook. Lebih dari setengah
paling banyak dipesan sebelum peluncurannya. Nilai pengguna notebook berpendidikan tinggi (49% sarjana
brandLenovo sendiri melompat 1.4% atau setara dan 6% pascasarjana) Sebagian besar pengguna
pertumbuhan kuartal 2013 ke 2014 sebesar 4.9% dan notebook 82% bekerja penuh waktu maupun paruh
akan meningkat lagi dengan akan dirilisnya beragam waktu. Hampir setengah pengguna notebook
produk selama tahun 2014. Industri notebook di berpenghasilan diatas Rp. 15 juta per tahun. Data ini
Indonesia dari tahun ke tahun mengalami dikutip dari penelitian Google pada kuartal 1 2014.
pertumbuhan. Hal ini membuktikan bahwa teknologi Google melakukan riset pengguna notebook di
188 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Indonesia. Mereka mewawancarai 500 orang dewasa pembelian dari data dan jurnal di atas menunjukan
di Indonesia yang menggunakan internet (usia 18-54 bahwabrand image dan kualitas produk notebook
tahun) dan menggunakan notebook untuk mengakses Macbook Pro, maka penelitian ini dilakukan unt
Internet. Fenomena brand image terhadap keputusan
Toleraance VIF
Tabell III
X1 ,898 1,114
Hasil Pengujian R
Regresi Berga
anda
Unstandardized Coeffficients
X2 ,614 1,628 Model
B
X3 ,604 1,655
(C
Constant) ,934
Sumber : Hasil
H pengolahan data kuesioner deengan SPSS 20
X1 ,014
Prosiding Seminar
S Nasio
onal Teknologgi Terapan (SN
NTT) SV UG
GM 2016 | 1933
1.5 Uji Hipotesis Berdasarkan pada tabel diperoleh hasil sebagai
A. Uji F berikut:
Uji t atau uji parsial digunakan untuk melihat 1. Nilai t hitung yang diperoleh untuk variabel
apakah terdapat pengaruh masing-masing variabel Keunggulan asosiasi merek (favorability of brand
bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan association) (X1) adalah sebesar 0,266 dengan
pengolahan data yang dibantu oleh program komputer nilai Sig. sebesar 0,000. Maka didapatkan t hitung
SPSS 20 maka dapat dihasilkan sebagai berikut lebih kecil dari t tabel (thitung < ttabel) yaitu
Tabel IV 0,609, dan Sig. > 0,05. Maka dapat disimpulkan
Hasil Uji t bahwa H01 diterima dan Ha1 ditolak, dimana
variabel Keunggulan asosiasi merek (favorability
Model t Sig.
of brand association) berpengaruh, tapi tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian
notebook Macbook.
(Constant) 3,782 ,000
2. Nilai t hitung yang diperoleh untuk variabel
X1 ,266 ,791 Kekuatan asosiasi merek (strenght of brand
Brand Image association) (X2) adalah sebesar 0,658 dengan
X2 ,658 ,511
nilai Sig. sebesar 0,000. Maka didapatkan t hitung
X3 10,713 ,000 lebih besar dari t tabel (thitung > ttabel) yaitu
0,658, dan Sig. < 0,05. Maka dapat disimpulkan
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS 20 bahwa H02 ditolak dan Ha2 diterima, dimana
variabel Kekuatan asosiasi merek (strenght of
Uji t merupakan suatu uji yang dilakukan
brand association) berpengaruh dan signifikan
untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel
terhadap keputusan pembelian Macbook Pro.
independen terhadap variabel dependen secara parsial
3. Nilai t hitung yang diperoleh untuk variabel
dan menganggap dependen yang lain konstan.
Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan Keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand
membandingkan antara nilai t tabel dengan nilai t association) (X3) adalah sebesar 10,713 dengan
hitung. Adapun hipotesis yang diajukan dalam nilai Sig. sebesar 0,000. Maka didapatkan t hitung
penelitian ini adalah : lebih besar dari t tabel (thitung > ttabel) yaitu
1. H0 : X1, X2, X3 = 0, berartikan bahwa brand 10,713, dan Sig. < 0,05. Maka dapat disimpulkan
image yang terdiri dari : Favorability of brand bahwa H03 ditolak dan Ha3 diterima, dimana
association, Strenght of brand association, variabel . Keunikan asosiasi merek (uniqueness of
Uniqueness of brand association secara parsial brand association) berpengaruh dan signifikan
tidak berpengaruh dan signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian Macbook Pro.
keputusan pembelian notebook Macbook.
2. H1 : X1, X2, X3 = 0, berartikan bahwa brand B. Uji F
image yang terdiri dari : Favorability of brand Uji F atau uji simultan digunakan untuk melihat
association, Strenght of brand association, apakah terdapat perngaruh keseluruhan variabel bebas
Uniqueness of brand association secara parsial terhadap variabel terikat. Berdasarkan pengolahan data
berpengaruh positif dan signifikan terhadap yang dibantu oleh program komputer SPSS 20 maka
dapat dihasilkan output sebagai berikut:
keputusan pembelian notebook Macbook.
Adapun kriteria pengujiannya adalah: Tabel V
a. Jika thitung> ttabel artinya H0 ditolak dan Ha Output SPSS ANOVA
diterima. Model df F Sig.
Jika thitung< ttabel artinya H0 diterima dan Ha
Regression 3 69,128 ,000b
ditolak.
b. Jika signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha Residual 266
diterima.
Jika signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha Total 269
ditolak.
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS 20
c. Nilai t tabel untuk n= 643,870 dengan α = 0,05
adalah sebesar 270
Ha2≠ 0 {terdapat pengaruh yang signifikan antara
X2 (price) terhadap Y (keputusan pembelian
konsumen)}
ABSTRACT
The Gempa terjadi akibat pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi yang disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi/lempeng bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang
seismik yang mengarah ke segala arah di dalam bumi, getarannya dapat bersifat merusak atau tidak hal ini sangat
tergantung dari kekuatan sumber dan jarak fokus gempa, disamping itu mutu bangunan dan mutu tanah dimana
bangunan itu berdiri juga sangat mempengaruhi apakah gempa itu bersifat merusak atau tidak. Dengan memanfaatkan
sensor HDX2 lalu mengubahnya menjadi sinyal digital menggunakan ADC internal. Maka dapat dibuat suatu alarm
ketika gempa bumi terjadi. Penguat Suara dan Speaker Berfungsi untuk memberikan instruksi suara kepada orang-
orang agar dapat mengungsi ketika gempa bumi terjadi. Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah dapat
dibuatnya prototype dari Alat portable yang dapat mendeteksi gempa sehingga dapat mengurangi terjadinya korban
ketika gempa terjadi.
Keywords: HDX2, Gempa Bumi, Portable
ABSTRAK
Teknologi LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiple Acces (OFDMA) untuk mendukung
layanan data dengan kecepatan tinggi tetapi menyebabkan peningkatan efek Intercell Interference (ICI). Manajemen
interferensi merupakan solusi perancangan jaringan LTE untuk mengurangi Inter Symbol Interference (ISI) dan Inter
Cell Interference (ICI) dengan penggunaan skema frekuensi reuse yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan cakupan
area dan menyediakan kapasitas lebih pada sel khususnya pada pengguna di sisi pinggir sel (cell edge). Berdasarkan
masalah tersebut, maka paper ini melakukan analisis mengenai bagaimana proses mengoptimalkan subcarrier dana
lokasi daya untuk jaringan nirkabel dengan metode multi-level soft frekuensi reuse (ML-SFR). Pada proses
perencanaan jaringan LTE ini memiliki tujuan utama untuk memaksimalkan area cakupan khususnya untuk kota
Cimahi sekaligus memaksimalkan pengguna pada sisi pinggir sel agar mendapatkan performansi yang baik. Hasil
analisa yang telah dilakukan adalah ML-SFR memiliki BLER sebesar 0,01 lebih kecil dibandingkan metode SFR yang
memiliki BLER sebesar 0,04. nilai rata-rata C/(I+N) tiap area yang menggunakan metode ML-SFR bernilai 6,46 dB
sedangkan dengan menggunakan SFR bernilai 2,05 dB, nilai throughput dari metode ML-SFR bernilai 15.970,14 kbps
sedangkan nilai throughput dari metode SFR bernilai 13.548,06 kbps, dan nilai rata-rata dari signal level
menggunakan metode ML-SFR adalah -52,63 dBm dan nilai rata-rata dari signal level menggunakan metode SFR -
65,14 dBm. Multi-level soft frequency reuse(ML-SFR) mempunyai performansi yang lebih baik dengan meningkatnya
quality by coverage sebesar 0,03, kenaikan throughput sebesar 2.422,08 kbps , peningkatan C/(I+N) sebanyak 4,41 dB
dan meningkatnya level daya signal sebesar 12,51 dBm. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
metode ML-SFR lebih tepat untuk dapat diimplementasikan di kota Cimahi..
c. M
Multi Level Soft
S Frequenccy Reuse
Mullti-level soft frequency reeuse (ML-SF FR)
adalah skema freqquency reusee dimana arrea
cakupannnya dibagi menjadi beeberapa bagiaan.
Pada skkema SFR-2 (SSoft Frequenccy Reuse denggan
2 level)) area cakupaannya dibagi menjadi
m 2 yaaitu
area ceell centre (areea tengah sell) dan area cell
c
edge (aarea pinggir seel), tetapi padda skema Mullti-
level sooft frequencyy reuse (ML-SFR) atau bisa
disebut dengan SFR R-4, memiliki 4 area cakuppan
yang beerbeda-beda.
Gambar22Multi-Level Soft
S Frequenccy Reuse[13]
G
Gambar7 C/(I+
+N) ML-SFR
Dari gambar
g 6 dann gambar 7 tersebut dapatt
diilihat nilai rata-rata C//(I+N) tiap area yangg
menggunakan
m metode ML L-SFR bernillai 6,46 dBB
seedangkan denggan menggunnakan SFR berrnilai 2,05 dBB
leebih kecil dibbandingkan m metode ML-SSFR sehinggaa
daapat dilihat bahwa m metode ML--SFR dapatt
Gaambar 4 Qualitty by coveragge SFR
mengurangi
m intterferensi suattu cell.
CoveragebyThrougghput adalah perbandingann
niilai throughpput suatu seel berdasarkaan coverage..
Berikutini meruupakan gambbar perbanding gan coveragee
byy throughputt menggunakaan metode ML-SFR
M dann
SF FR:
V. KESIMPULA
K AN DAN SAR RAN
Dari penelitianinnidapatdiperoleehkesimpulann
baahwa Perencaanaan LTE m menggunakan metode
m ML--
SF FR mempunyyai performannsi yang lebih h baik karenaa
G
Gambar 9 thrrougput ML-S
SFR meningkatnya
m quality by coverage sebesar
s 0,03,,
keenaikan throoughput sebbesar 2.422,,08 kbps ,
Darri gambar 8 dan gambbar 9 tersebbut peeningkatan C/(I+N) sebbanyak 4,41 dB dann
menunjukkann bahwa nilai throughput darid metode ML-M meningkatnya
m level daya siignal sebesarr 12,51 dBm..
SFR bernillai 15.970,14 kbps seedangkan niilai Maka,
M metode multi-level ssoft frequencyy reuse lebihh
throughput dari
d metode SFR S bernilai 13.548,06 kbpps. teepat untuk diguunakan dalam m perancangan n LTE.
Jadi dapat disimpulkann bahwa meetode ML-SF FR Beberaapahal yang disarankanun ntukdilakukann
meningkatkaan throughput sebesar 2.4222,08 kbps. dii masa menddatang, yaitu menggunakaan penelitiann
Covveragebysignaallevel adalahh perbandinggan deengan teknik carrier aggreegation pada metode
m multi--
nilai dari siggnal level dengan coveragee di kota Cimaahi leevel soft frequeency reuse, peerlu adanya peenelitian ML--
dengan metoode ML-SFR R dan dibanddingkan denggan SF FR dengan meenggunakan P Physical identtity (PCI) agarr
metode SF FR. Berikut ini meruppakan gambbar niilai interferennsi yang lebbih kecil, dan d perlunyaa
perbandingann signal levell menggunakaan metode ML- M peenelitian lebih lanjut dalaam frequencyy schedullingg
SFR dan SFR R: paada ML-SFR agar efisienssi spektrumny ya bisa lebihh
tinnggi.
V DAFTAR
VI. R PUSTAKA
[1
1] Aziz, Syaafri. 2011. Peerencanaan ja aringan Longg
Term Evoolution (LTE E) berdasarkkan Node B
existing di
d kota Denppasar. Institu ut Teknologii
Telkom. Bandung
B
[2
2] Badan Pussat Statistik KKota Cimahi. 11 Novemberr
2015. S
Statistik D
Daerah Kotta Cimahi..
https://cim
mahikota.bps.ggo.id/.
3] Hendra, Wisnu Pratama. 201
[3 14. Analisiss
Perencanaaan Jaringann Long Terrm Evolutionn
(LTE) Menggunakan M Metode Frekueensi Reuse 1,
Gambar 10 Signal
S level SF
FR Fractionall Frequency R Reuse dan So oft Frequencyy
Reuse Sttudi Kasus Kota Bandu ung. Telkomm
Universityy. Bandung
[4
4] Huawei Technologies
T C
Co. Ltd..20100. LTE Radioo
Network Capacity
C Dimeensioning.
[5
5] Huawei Technologies
T C
Co. Ltd..20122. LTE Radioo
Network Coverage
C Dimensioning..
ABSTRAK
Lim
mbah organik dalam pengaabdian masyaarakat ini ada alah limbah baglog,
b limbahh organik ya ang berada dii
pasar tradisiional, serta peelepah pohon pisang yang sudah
s dipanen n. Limbah bagglog merupakkan limbah ya ang dihasilkann
dari efek sammping peremaajaan baglogg jamur tiram m karena ada anya baglog jamur
j tiram yyang tidak produktif
p lagi.
Kapasitas limmbah baglog yang dihasilkkan oleh petaani jamur tira am adalah 75500-10.000 bijji baglog setiiap 3-4 bulann
sekali. Sedanngkan limbah organik passar tradisional dihasilkan darid sayur/buaah busuk yangg tidak layak jual di pasarr
tradisional. Dimana
D kapassitas limbah organik
o dari pasar
p onal biasanyaa 3-5m3 perhaari. Dengan ad
tradisio danya limbahh
organik terseebut serta adaanya lahan yaang belum dimmanfaatkan seccara optimal oleh masyaraakat perlu ada anya sentuhann
teknologi teppat guna. Sehhingga dalam pelaksanaan pengabdian masyarakt ini kami melatiih mitra masyyarakat untukk
mengolah liimbah organiik yang beruppa limbah bagglog jamur tiiram diolah menjadim mediaa tumbuh kem mbang cacingg
Lumbricus Rubellus
R sedangkan sampah sayur, buahh busuk dan peelepah pohon pisang diolahh menjadi ma akanan cacingg
Lumbricus Rubellus
R . Settelah kedua mitra
m mengertti cara memb buat media daan membuat makanan caccing Lubricuss
Rubellus keddua mitra kitaa ajari bagaimmana membuddidayakan dan n cara memannen cacing Luubbricus Rub bellus. Setelahh
melakukan pelatihan
p dalam kegiatan inni masyarakatt mitra mendap patkan peninggkatan kemam mpuan berbud di daya cacingg
Lubricus Rubbellus dan jugga bisa mengoolah sampah organik
o yang menjadi
m masalah dilingkunggannya.
Sehingga luaaran dari penggabdian masyyarakat ini anttara lain tercip
iptanya usahaa baru, yaitu bbudidaya cacin
ng Lumbricuss
Rubellus, jugga peningkataan skill masyarakat mitra seerta terwjudnyya media elekktronik pemassaran (websitee pemasaran).
Sehingga dappat mewujudkkan kemandiriian masyarakaat agar mamp pu mendayaguunakan dan mengoptimalka an potensi dann
permasalahaan yang ada di d lingkungan untuk
u kesejahteraan masyarakat.
I. PENDDAHULUAN
Kabuppaten Sidoarjo merupakan Kabuaten yaang
produktif dii wilayah Jaw wa Timur, dimana
d terdappat
banyak centrra-centra UKM M yang dibenttuk dan dikeloola
pemerintah Kabupaten.
K S
Salah satu cenntra UKM yaang
akan kita jaddikan sebagai mitra
m dari kabbupaten Sidoarrjo
adalah centrra petani jammur. Centra petani
p jamur ini
beranggotakaan 31 petani yang
y membuddidayakan jam mur
tiram.
Daya serap pasar akan kebutuhhan jamur tiraam
sangat tinggii bisa mencappai 100kg/harri, dimana maasa
panen jamurr 2-6 bulan. Sehingga untukk meningkatkkan
produktifitass panen para petani
p melakukkan penggantiian
buglog 3-44 bulan sekkali. Efek samping dari d
peenggantiann ini adalah limbah bugloog jamur tiraam
yang sudah habis
h masa panennya yangg bisa mencappai G
Gambar 1. Sam
mpah organik
5000-8500 biji buglog perr petani per 3-44 bulan.
Hal teersebut menyeebabkan adannya penumpukkan Mitra kedua dalam m kegiatan iptek bagii
buglog habiss masa panenn. Beberapa petani
p ada yaang masyarakat
m inii adalah salahh satu desa did Kabupatenn
menjual keppada petani jahe merah maupun m penjuual Tuulungagung Kecamatan Kauman, yaitu desaa
tanaman hiass dimana untuuk setiap biji buglognya
b hannya Kalangbret.
K D daerah inni terdapat sebuah
Di s pasarr
dihargai Rpp. 100,- Daalam rangka meningkatkkan traadisional yaang merupakkan pusat pasar p tingkatt
pendapatan tambahan petanip jamur perlu sebuuah keecamatan, nam manya pasar ““Kliwon”. Setiiap pagi pasarr
gagasan unttuk mengolahh limbah buuglog jamur ini traadisional ini ramai akann pedagang dan d pembeli,,
sehingga meemiliki peningkatan nilai ekonomis yaang diimana puncakk keramaian ppasar tradsion nal ini setiapp
lebih tinggi. haari pasaran “K
Kliwon”.
Ramainyya pasar traddisional ini menghasilkan
m n
lim
mbah organikk berupa sayurr dan buah yan ng tidak layakk
koonsumsi. Dim mana dalam setiap hari rata-rata
r bisaa
menghasilkan
m l
limbah organikk sekitar 3 – 5 m3, padahall
208 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
pengambilann sampah passar dilakukann 3 kali dalaam
seminggu. Terjadi penumppukan sampahh yang dipojook-
pojok pasar yang mengaakibatkan arooma busuk/tiddak
sedap dan pemandangaan yang kumuh di passar
tradisional inni. Kondisi inni perlu suatu upaya swadaaya
keterlibatan masyarakat sekitar unttuk menangaani
masalah yanng ditimbulkkan. Sehinggga perlu suaatu
gagasan teppat guna yang y bisa diberikan
d paada
masyarakat untuk
u mengoolah limbah organic
o tersebbut
dan juga mem mberikan nilaai ekonomi yaang tinggi. Haasil
pengolahan sampah
s organnic dapat dimaanfaatkan unttuk
media dan bahan pakaan budidaya cacing tannah
Lumbricus Lubellus. [Abddul,2015]
II. PERMASALAHAN N
Berdasarkkan pada paparan penddahuluan dalaam
kegiatan inii masalah dasarnya
d dappat dirumuskkan
sebagai berikkut :
1) Adanya limbah bagloog jamur darri petani jam mur
tiram yanng setiap 3 bulan sekali teerjadi tumpukkan
dan selamm ini belum termanfaatkan dengan
d baik.
2) Adanya lahan kosongg yang belum m dimanfaatkkan
bagi masyyarakat.
3) Banyaknyya batang pohonp pisanng yang tiddak
dimanfaaatkan bagi masyarakat
m sehhingga menjaadi
sampah did lingkungan masyarakat.
4) Terdapatnnya tumpukkan limbah organik passar
tradisionaal yang menyeebabkan pasarr bau busuk dand
menyebabbkan pemanndangan kum muh di passar
tradisionaal.
III. METTODOLOGI
Kegiaatan pengabdiian masyarkaat dalam ranggka
mengatasi peermasalahan yang
y ada. Dilaakukan pelatihhan
yang sesuai dengan kebuutuhan mitra,, pendampinggan
dalam budidaya cacing Lumbricus Rubellus dan d
Gambar
G 2. Ranngkaian kegiattan Pengabdiaan Ipteks bagi
pengelolaan media pem masaran hasiil panen yaang
Masyaarakat
ditunjukkan pada
p Gambar 2.
Dalamm kegiatan ini dibagi menjadim emppat
IV. IMPLEM MENTASI
kegiatan, yaaitu : 1) Pre kegiatan, paada kegiatan ini
Dalam rangka
r pengollahan sampahh organik darii
dilakukan persiapan
p maateri pelatihaan, menyiapkkan
baaglog jamur tiram, sampaah pasar trad disional sertaa
bahan-bahann dan membuaatan kuisionerr sebagai umppan
paapah pohon piisang akan diggunakan sebag gia media dann
balik kegiataan ; 2) Kegiaatan Inti, dalaam kegiatan ini
baahan makanaan dari caciing Lumbriccus Rubellus.
dilakukan peelatihan pengoolahan sampaah organik yaang
Seebelum dilakkukan pelatihan maka perrlu disiapkann
ditunjukkan pada Gambarr 4, pelatihann pengoperasiian
teerlebih dahullu Rak atauu Wadah untuk u tempatt
dan penggelolaan w
website pemmasaran d
dan
bu udidaya. Baggi mitra yangg memiliki lahan sempitt
pendampingaan; 3) Evaluaasi Kegiatan, dalam evaluasi
soolusi penggunnaan rak sangaat optimal unttuk budidaya..
hasil kegiattan dilakukann dengan peemantauan dan d
Seedangkan baagi yang m memiliki lahaan luas bisaa
pendampingaan untuk keduak mitra; dan 4) Poost
menggunakan
m s
sistem jedingaan.
Kegiatan, dilakukan
d peembuatan daan penyusunnan
Setelah wadah disiaapkan dilakuk kan pelatihann
laporan penggabdian kepadda masyarakaat serta seminnar
un ntuk pembuaatan media. M Media adalahh lingkungann
ilmiah nasionnal.
hiidup, sarang dan
d makanan cacing itu seendiri. Karenaa
media
m dapat menjadi
m makannan cacing itu
u maka mediaa
haaruslah bahann-bahan organnic dan tidak menggunakan
m n
taanah sama sekali.
Ada bannyak bahan m media yang biisa digunakann
diiantaranya deddaun kering, debog pisang, jerami padi,,
geerajen kayu maupun
m sisa lim
mbah budiday
ya jamur tiram
m
(bbaglog).
Gambar
G 5. Tekknik pencampuuran dan ferm
mentasi pakan
cacing
V. KES SIMPULAN
A.
A Kesimpulan
Seetelah melaksanakan kegataan Pengabdiaan Masyarakatt
“IIbM Pemanffaatan Limbaah Organik” mulai darii
peersiapan peeralatan pennunang, pellatihan dann
Gambar 4. Aktifitas Pelaatihan Pengeloolaan Sampahh peendampingan yang telaah dilaksanaakan. Dapatt
Organik. diisimpulkan sebbagai berikut :
1.
1 Adanya pelatihan
p pem
mbuatan med dia budidayaa
Dimanna cara mem mbuat meda budidaya
b caciing cacing dan pembuuatan makaanan cacingg
tanah lumbriicus rubellus, yaitu
y [Sarjudii,2015]: Lumbricuss Rubellus dappat menyelesaaikan maslahaa
1. Menyappkan bahan pembuatan meda, m bisa dari
d tumpukann sampah orgganik di lingk kungan mitraa
sampahh organik seperti grajen, siisa baglog paada (tumpukann baglog jam mur dan tumpukan sampahh
jamur tiram,
t jeramii padi atau sampah
s organnik psar tradissional)
lainnya. 2.
2 Dengan adanya website mitra
m bisaa
mempubliikasikan mannfaat cacing g Lumbricuss
ABSTRAK
ABSTRAK
Sampah rumah tangga seiring dengan perubahan zaman dan pola konsumsi masyarakat, jumlahnya semakin
meningkat. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah rumah tangga adalah pengurangan volume sampah,
serta pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi barang berdaya guna melalui program pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi peran serta masyarkat dalam
pengelolaan sampah rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan
teknik pengambilan sampel melalui wawancara, kuisioner, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
peran masyarakat Desa Pasinan Lemahputih untuk mengelola sampah sangat rendah, pengolahan yang dilakukan
masyarakat hanya sebatas mengumpulkan sampah anorganik untuk dijual ke pengepul sampah maupun membakar
sampah secara langsung di tepi jalan maupun pekarangan rumah, karenatidak tersedianya Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) yang bersifat permanen untuk menampung semua sampah rumah tangga yang ada di masyarakat serta
pengangkuatan sampah rumah tangga dari setiap rumah. Beberapa faktor internal seperti usia, tingkat pendidikan,
jenis pekerjaan dan jumlah penghasilan berdasarkan hasil penelitian tidak berpengaruh terhadap peran masyarakat
dalam sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Pasinan Lemahputih.
ABSTRAK
Proses pembuatan keripik carica terdiri dari tahap persiapan, pecampuran/ pengadukan (mixing),pencetakan,
penggorengan, dan pengemasan.Tepung terigu , telur, gula, mentega, dan sari carica sesuai resep yang akan diproduksi
atau dibuat dicampur dalam mixer. Setelah tercampur rata adonan di cetak sesuai produk yang akan dihasilkan
kemudian di goreng dan ditiriskan.Kualitas dari keripik carica yang dihasilkan saat ini masih terasa ada minyak goreng
yang terikut, dan pada saat hari raya atau hari besar karena banyak wisatawan yang datang ke Sikunir maka kebutuhan
akan produk keripik carica sebagai oleh oleh meningkat. Melihat permasalahan tersebut, diperlukan alat peniris minyak
dan mixer yang cukup memadai sehingga dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja, peningkatan hasil dan
perbaikan mutu produk keripik carica. Dalam kegiatan ini akan dilakukan penerapan teknologi tepat guna mesin peniris
minyak (spiner) dan mixer dengan memperhatikan aspek teknis, ekonomis dan kondisi sosial ekonomi masyarakat
setempat.Mesin peniris minyak dan mixer yang diadopsikan ini merupakan mesin peniris minyak dan mixer
berenergikan tenaga listrik.Metode pelaksanaannya melalui survay dan identifikasi lokasi UKM, pendampingan dan
sosialisasi penggunaan, monitoring dan evaluasi.
II. METODE
Permasalahan yang dimiliki oleh UKM Gambar 2. Mixer
ditanggulangi dengan melihat kekuatan produk yang
dihasilkan: III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Daya saing produk yang akan dihasilkan. Alih pengetahuan tentang cara produksi pangan
Daya saing produk cukup baik karena bahan baku yang baik (CPPB) diberikan dengan pendampingan
mudah di dapat dan relatif cukup stabil, tenaga oleh tim pengabdian. Alih pengetahuan juga diikuti
kerja tersedia cukup banyak bahkan ikut penghitungan kandungan gizi oleh tim pengabdian.
memberdayakan perempuan di sektor ekonomi, Kepada khalayak sasaran ditekankan bahwa
menekan angka pengangguran dan harga murah. pencantuman kandungan gizi, komposisi bahan, waktu
b. Peluang pasar. kedaluwarsa dan no P-IRT dalam kemasan merupakan
Peluang pasar sangat potensial karena permintaan hal penting dalam produksi pangan agar konsumen tau
tinggi, sehingga produksi keripik carica ini dapat betul produk yang dibelinya serta menjadikan keripik
terus dilakukan dengan penguatan usaha melalui carica dari Sikunir Dieng lebih unggul dibanding
perbaikan performa produk. keripik carica dari wilayah lain.Nilai gizi hasil analisa
keripik carica yang dihasilkan produsen adalah:
ABSTRAK
Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi yaitu
kandungan marmer yang melimpah. Desa besole yang selama ini menjadi kelompok kerajinan batu marmer. Saat ini
terdapat 6 kelompok pengrajin Marmer di Desa Besole. Setiap pengrajin mempunyai 6-7 orang dan setiap hari
pengrajin menghasilkan limbah sekitar 200 Kg limbah. Pemanfaatan limbah marmer dalam bentuk dolomit, masih
relatif rendah yaitu hanya digunakan sebagai bangunan yang dijual murah sekitar Rp. 3.000 per sak dimana 1 Sak 20
kilogram. Limbah hasil produksi kerajianan marmer, selama ini belum dimanfaatkan secara optimal sehingga jika
diolah dengan baik dan tepat akan menghasilkan produk yang layak jual dan bernilai tinggi. Upaya meningkatkan
peran pekerja dalam memanfaatkan limbah kerajinan Marmer oleh Desa Besole yang belum memiliki segi ekonomi
dengan mengandalkan limbah kerajinan marmer yang banyak terdapat pada pengrajin, perlu diupayakan melalui
penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam mencapai sasaran program ini. Mitra diharapkan mendapatkan
pengetahuan dan teknik memproduksi hasil limbah produksi pengrajin marmer menjadi paving stone serta mampu
memasarkan produknya secara berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan melakukan
perubahan campuran bahan baku dengan jumlah semen yang tetap 8, perbandingan semen dan limbah marmer yaitu
2:0, 1,5:0,5; 1:1; 0,5:1,5 dan 0:2. Hasil paving akan dilakukan pengujian ke laboratorium Beton FTSP-ITS untuk
dilakukan pengujian kualitas paving dan dilakukan analisis biaya.
Kata Kunci: Desa Besole, Limbah Kerajinan Marmer, Marmer, Pekerja marmer
200
190
180
Kekuatan Tekan
170
(kg/cm2)
IV. KESIMPULAN
Hasil dari Program Pengabdian Masyarakat adalah
sebagai berikut;
1. Hasil variasi Limbah Marmer yang semakin besar
akan meningkatkan kekuatan tekan paving.
2. Campuran terbaik adalah kode S0,5LM1,5P8
dengan perbandingan Semen, Limbah Marmer dan
Pasir adalah 0,5 : 1,5 : 8.
3. Kekuatan tekan maksimum pada S0,5LM1,5P8
sebesar 190,175 kg/cm2.
ABSTRAK
Desa Pasinan Lemahputih yang terletak di Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik merupakan sentral penghasil
buah bengkoang (Pachyrrhizus erosus) dalam jumlah besar (sekitar 90.06 ton dalam satu kali masa tanam).
Permasalahan yang dihadapi petani pasca panen bengkuang adalah membersihkan sisa-sisa tanah yang menempel
pada buah bengkoang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan tersebut adalah
penggunaan mesin pencuci bengkoang sebagai upaya pemberdayaan petani. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
melalui pelatihan dengan menggunakan teori pendidikan orang dewasa dan teori difusi inovasi. Hasil dari kegiatan
pelatihan ini petani mampu mengoperasikan dan manajemen perawatan mesin pencuci bengkoang, sehingga mampu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan pasca panen bengkuang secara efektif dan
efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya.
ABSTRAK
Brebes merupakan salah satu kabupaten produsen garam rebus di Indonesia yang dibuat dengan cara teknik
perebusan (garam rebus). Selain dimanfaatkan sebagai garam konsumsi yang beryodium, garam rebus juga digunakan
sebagai bahan perawatan kulit wanita di salon kecantikan dan SPA, dan bahan baku pembuatan telur asin oleh
pengrajin telur asin sehingga permintaannya cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penampahan
produksi dan kualitas produksi garam rebus melalui penambahan peralatan dan perbaikan kemasan. Bejana
perebusuan, bejana stock bahan baku, filter karbon aktif serta kemasan baru dikaji-terapkan. Hasil penelitian
menunjukkan dengan penggantian dan penambahan bejana perebusan dan bejana stock bahan baku menambah
produksi garam rebus sebanyak 20%. Pengaplikasian filter karbon aktif menjadikan produk garam rebus menjadi lebih
putih. Penerapan wadah higienis untuk penampung air laut bahan baku garam rebus menjadikan mutu lebih bagus.
Penerapan kemasan plastik HDPE food grade 200 gram dan diversifikasi packing berupa cup plastik HDPE food
grade dengan 150 dan 250 gram menjadikan higiene produk garam rebus tetap terjaga dan pemasaran bisa
ditingkatkan.
ABSTRAK
Manajemen terhadap aset yang dimiliki oleh suatu institusi (misalnya peralatan jaringan computer)
merupakan hal yang penting karena informasi yang ada diperlukan untuk pengambilan keputusan. Akan tetapi,
informasi tersebut tidak selalu ada dikarenakan berbagai sebab. Diantaranya adalah kesulitan melakukan monitoring
terhadap status berbagai peralatan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu aplilkasi yang dapat digunakan untuk
membantu aktivitas tersebut. Pada makalah ini, kami mendeskripsikan implementasi yang telah kami lakukan dengan
menggunakan teknologi terbaru yang tersedia. Percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem yang
dibuat bisa digunakan untuk melakukan manajemen peralatan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
diperlukan oleh user adalah lokasi device 1. Maka user menambahkan item
root
tersebut dapat melihat posisi peralatan tersebut dalam Item root
peta yang ada di google maps. User
data inventaris
Informasi-informasi lain yang diperlukan oleh 1.2
data inventaris
user, seperti identitas dan status peralatan, juga menambahkan item
Secara umum, pada sistem ini terdapat dua entitas, menghapus tipe
1.6
yaitu “User” dan “Item”. Entitas User digunakan untuk menampilkan tipe
menyimpan semua data yang berkaitan dengan user
yang terdaftar, sedangkan entitas Item digunakan 1.8 id tipe
untuk menyimpan semua data terkait dengan item atau mengubah tipe
barang yang disimpan di dalam sistem. data tipe
ABSTRAK
Teknologi informasi dalam hal deteksi plat nomor kendaraan tentunya dapat membantu bidang keamanan dan
otomasi pada sistem informasi parkir. Penelitian ini dirumuskan masalah pada bagaimana suatu aplikasi agar dapat
mendeteksi plat nomor kendaraan melalui input citra kamera. Algoritma, hardware dan struktur jaringan pada
pengenalan pola tersebut dirancang menggunakan aplikasi dalam tiga tahapan yaitu lokalisasi plat, ekstraksi ciri dari
plat berkarakter, dan pengenalan pola atas karakter menggunakan metode identifikasi yang cocok. Fikriye Öztürka
tahun 2012 menggunakan teknik preprocessing dengan cara Bottom-Hat filtering, Otsu’s thresholding, opening,
labeling, closing, koreksi kemiringan dan ekstraksi pada kotak region yang potensial mengandung plat nomor.
Sedangkan Lihong Zheng, dkk. pada tahun 2013 menggunakan Algoritma Blob detection algorithm dengan tingkat
akurasi 96,4% dari 169 citra yang diuji. Pada penelitian ini deteksi plat nomor kendaraan, menggunakan metode
feature extraction dan optical character recognition serta jaringan syaraf tiruan dengan hasil uji coba didapat tingkat
sensitivitas 100% dan rata-rata akurasi 78%.
Kata Kunci: Deteksi Plat Nomor, Pengolahan Citra, Optical Character Recognition, Neural Network.
Da
ata Latih Konversi RG
GB ke Grayscale
Median Filter
F dan Dilasi
Gambar 2. C
Citra Input
Menentukan Region
BoundingBox
Perubahan yang
y diamati/ddiukur
Templates Karakter
K Optical Charracter Recognition
Hasil
Gambar 1. Analisa
A Prosees
Analisa Data
D G
Gambar 3. Varriabel output1
Data citra diam mbil langsunng dari lokasi
penelitiann berupa citrra digital yaang selanjutnnya
diolah kee ukuran tidakk lebih dari 400x1000 pikssel.
Jumlah citra
c asli 47 ciitra, citra olahh 82 citra. Ciitra
olah didaapat dari pengoolahan pada citra
c asli. Nam
mun
pada penngujiannya, diuji
d juga citrra yang diam mbil
dari datasset public.
Gambar 4.. Variabel H ((telah dilakukaan teknik
morfologi)
Pemrosesann Data
Penngolahan dataa awal dimulaai dengan dataa
Citra RGB B, citra awal dikonversi ke grayscalee
selanjutnya dicari nnilai thresh
hold untukk
mendapatkaan biner. Seteelah itu dilak kukan operasii
morfologi closing daan opening, selanjutnyaa
dilakukan proses
p resizee, reshape dan transposee
matriks sertta merubah tippe data dari tiipe data uint88
menjadi billangan doublee (hanya mem miliki rentangg
nilai 0.0 – 1), dimana niilai tersebut mewakili
m nilaii
asli pada masing-masin
m ng kanal. Seh hingga dapatt
diolah oleh neural netwoork yang telah h dilatih, agarr
dapat dikenali.
Keterangaan:
b2, citrra E
b4, citrra A
t4 = [0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1
Selanjutnnya dari citraa tersebut diilakukan teknnik 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
pengolahan citra mediann filtering dan
d dilasi seerta 0 1 0 1 0 0 1 1 1];
morfologi yaang dilanjutkaan dengan mennentukan regiion t5 = [0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
boundingBoxx. 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
Uji coba menggunakann code berikutt: 0 0 0 0 0 1 0 0 0];
g=medfilt2(
(g,[3 3]); t6 = [0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
se=strel('d
disk',1); 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
gi=imdilate
e(g,se); 0 0 0 0 0 0 1 0 1];
ge=imerode(
(g,se);
gdiff=imsub
btract(gi,ge
e); Dimana jumlah jarinngan disesuaaikan dengann
gdiff=mat2g
gray(gdiff); ju
umlah target. Adapun
A prosees pelatihan jaaringan syaraff
gdiff=conv2
2(gdiff,[1 1;1
1 1]);
just(gdiff,[0.5 0.7],[0
gdiff=imadj tirruan ditunjukkkan pada codee berikut:
1],0.1);
B=logical(g
gdiff); net1=newp([0 1;0 1;0
0 1;0 1;0 1;
;0 1;0 1;0
er=imerode(
(B,strel('li
ine',50,0)); 1;
;0 1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
0 1;0 1;0
out1=imsubt
tract(B,er); ;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
1; 0 1;0 1;0
1], 1);
Dilaanjutkan denggan proses koonversi matrikk 5 net2=newp([0 1;0 1;0
0 1;0 1;0 1;
;0 1;0 1;0
x 6 untuuk diketahui nilai-nilai
n yanng dibentuk olleh 1;
;0 1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
0 1;0 1;0
citra terrsebut. ;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
1; 0 1;0 1;0
Diddapat matrik seebagai berikutt: 1], 1);
ABSTRAK
Big Data bukanlah sebuah teknologi, teknik, maupun inisiatif yang berdiri sendiri. Big Data adalah suatu trend
yang mencakup area yang luas dalam dunia bisnis dan teknologi. Big Data menunjuk pada teknologi dan inisiatif yang
melibatkan data yang begitu beragam, cepat berubah, atau berukuran super besar sehingga terlalu sulit bagi teknologi,
keahlian, maupun infrastruktur konvensional untuk dapat menanganinya secara efektif. Bank Mandiri adalah
perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, perusahaan ini salah satunya adalah melayani pemesanan barang
antar Wilayah, Area dan Cabang dari seluruh Indonesia. Dalam proses pelaporannya, staf gudang masih
menggunakan data yang di sediakan dari system yang sudah ada, namun data yang di sediakan masih dalam bentuk
laporan data biasa yang di hasilkan dari OLTP dan data yang bersifat tidak dapat di ubah, sehingga laporan yang di
berikan kepada management tingkat atas sebagai bahan analisa dalam pengabilan keputusan kurang informatif.
Penulis akan mengembangkan aplikasi yang dapat mengolah dan melakukan pencarian pola data sebagai bahan
pelaporan, implementasi teknologi big data akan sangat membantu proses pengelolaan data pada aplikasi tersebut,
dikarenakan data yang di kelola dalam kurun waktu yang cepat akan terus bertambah, sehingga pengelolaan data
menggunakan teknologi big data menjadi solusi untuk dapat mengolah data dalam melakukan pencarian pattern pada
data gudang Bank Mandiri. Aplikasi yang akan di kembangkan tersebut akan menyajikan informasi-informasi yang di
butuhkan seperti pattern barang yang paling banyak di pesan dan pattern user yang paling banyak melakukan
pemesanan, sehingga pattern pada aplikasi tersebut akan membantu staff dalam melakukan pelaporan dan
Manegement tingkat atas dalam melakukan analisa dalam pengambilan keputusan.
Kata kunci— Big Data, hadoop, mapreduce, pattern, gudang, Bank Mandiri.
(a) (b)
Pada peenelitian ini obbservasi dilak
kukan dengann
Gambar 1 : Inti Hadoopp (a) komponeen HDFS (b) caara mencatatt dan menggamati langssung dengann
komponenn MapReduce mendatangi
m guudang Bank Mandiri, serta s melihatt
baagaimana penngelolaan datta yang di buat b untuk dii
II.5. Metode Pengembaangan Peranggkat Lunak jaadikan bahan pelaporan.
p
Agile
Rationnal Unified Prrocess, adalahh suatu keranggka b. Wawancaraa
kerja prosess pengembanggan perangkaat lunak iteraatif Wawanccara di lakukaan untuk mend
dapatkan dataa
yang dibuat oleh Rationaal Software, suatu
s divisi dari
d daan informasi kepada stafff dan manag gement Bankk
IBM sejak 2003.
2 RUP buukanlah suatuu proses tungggal Mandiri.
M
dengan aturaan yang konkrrit, melainkann suatu keranggka
IV
V.2. Peranccangan Unfied
d Modelling Language
L
(U
UML)
Proses perancangaan ini ad dalah untukk
peerancangan siistem yang aakan dibentuk k yang dapatt
beerupa penggaambaran proses-proses su uatu elemen--
ellemen dari suuatu komponeen, proses perrancangan inii
merupakan
m suuatu tahapan awal dari perancangann
Gambbar 3 : Langkaah-Langkah Penelitian
P ap
plikasi dari Sisstem Aplikasii Android untu
uk Sales.
CANGAN SIS
IV. RANC STEM YANG
G DIUSULKA
AN
V. KESIM
MPULAN
V.1.
V Kesim
mpulan
Berdassarkan hasil analisis dan pembahasann
daapat di tarik keesimpulan sebbagai berikut :
a. Berdasarkann analisis daan pengujian pada aspekk
Gambarr 21 : Tampilann hasil see dettail ke User Functionalitty dengan ISO O 9126 yang menggunakan
m n
Intterface metode anggket didapatkaan 100% yang g mempunyaii
arti bahwa kualitas sisteem informasi sudah sesuaii
IV.2.2. Penngujian Black Box atribut Funnctionality, sementara untuk u metodee
Tujuaan dari penguujian adalah mengidentifik
m asi black-box teesting yaitu seecara keseluru uhan Aplikasii
strategi peengujian, prosedur
p peengujian yaang Big Data untuk
u Pencarrian Pattern Data
D Gudangg
memungkinkkan proses penngujian yang efektif / efesiien pada PT. Bank Manddiri (persero) tbk. sudahh
dan pengujiaan dilakukan dengan mennggunakan Jennis berjalan denngan baik.
Pengujian Bllack Box. b. Dengan addanya aplikasi pengelolaan n data untukk
Berdaasarkan hasill pengujian dengan kassus pencarian pattern data gudan ng dengann
sample uji yang telaah dilakukann memberikkan menggunakkan teknologgi Big Dataa, staff dann
kesimpulan bahwa
b pada proses penglolaaan data denggan managemennt dapat memperoleh informasi--
menggunakaan aplikasi pengelolaan data denggan informasi pattern
p data unntuk pelaporaan dan analisaa
teknologi bigg data mampuu melewati peengujian systeem dalam menggambil keputuusan.
yang telah dii berikan sesuaai dengan keinnginan user. c. Staff dan management juga dapat memperolehh
informasi daari aplikasi daalam bentuk pattern data byy
IV.2.2.Kualittas Perangkkat Lunak pada Asppek periode, barang
b dan customer berdasarkann
Functionalityy dengan ISO 9126 kebutuhkann user dalam m metode pengum mpulan data.
Kemaampuan perangkat lunak unttuk
menyediakann fungsi seesuai kebutuhhan penggunna,
ketika digunaakan dalam koondisi tertentuu.
V.2.
V Saran
Dari hasil
h pengujiaan dapat dikettahui persentaase Selain kesimpulan,
k juga diberikann saran yangg
untuk masingg-masing peniilaian adalah : mungkin
m bisa dijadikann pertimban ngan dalam m
Ya = (885/85)x100% = 100% peengembangan aplikasi ini sselanjutnya. Berikut
B saran--
Tidak = (0/85)x100%
( = 0% saarannya antaraa lain :
Berikut inni analisis dataa dari pengujiaan funcionalitty : a. Diperlukannnya pihak yyang bertang ggung jawabb
untuk pemeeliharaan apliikasi baik daalam masalahh
Tabel 1 : Analisis dataa pengujian Fuunctionality hardware ataupun
a softw
ware, agar ap plikasi dapatt
berjalan denngan baik.
b. Program applikasi ini m masih harus dikembangkan
d n
seiring denngan kemajuuan teknologii yang teruss
berkembangg dan peninngkatan kebu utuhan yangg
semakin beragam
b sehhingga dapatt memenuhii
kebutuhan user.
u
Berdasarkan hasil penelitian perancangann
applikasi androiid untuk sales dengan meenggabungkann
lo
ocal based serrvice yang berrbasis client-seerver dengann
tu
ujuan memperrmudah pekerrjaan sales dalam d absensii
addalah dengan cara aplikassi andoid meengambil titikk
ko oordinat yangg berupa longiitude dan latittude disimpann
daalam databasee untuk rekapaan data sales teersebut.
Aplikasii android untuk saales dengann
menggabungka
m an local baseed service beerbasis client--
seerver dapat dipergunakaan untuk sales ketikaa
mendapatkan
m p
proyek dan langsung melakukan inputt
saaat itu juga (reeal time) denggan cara sales input dengann
applikasi androiid kemudian setelah data di save, dataa
teersebut akan masuk
m ke dalamm server, dan
n saat itu jugaa
addmin dapat meelakukan tinddakan terhadap p data inputann
ABSTRAK
Pada umumnya di Indonesia apabila ingin membangun suatu konstruksi bangunan 1-2 lantai di atas tanah
gambut digunakan cerucuk dengan diameter 10-20 cm dan panjang 3-4 meter. Namun, material cerucuk sendiri makin
lama makin susah didapat, maka diperlukan alternatif yang lain. Perbaikan tanah gambut dapat dilakukan dengan
stabilisasi menggunakan semen, kapur, dan bahan lainnya, akan tetapi tidak dapat diterapkan pada kedalam di atas 1
meter, perbaikan lainnya dengan menggunakan perkuatan dari lapisan geotekstil, penggunaan kolom semen. Akan
tetapi dengan pertimbangan biaya yang tidak sedikit, maka metode-metode ini, tidak dapat diterapkan oleh masyarakat
dengan kemampuan ekonomi yang rendah, alternatif lain adalah dengan penerapan beban awal (preloading) dengan
kombinasi penggunaan grid bambu sebagai perkuatan. Diharapkan dari penerapan preloading dan perkuatan grid
bambu, pemampatan semakin berkurang dan daya dukung tanah gambut akan meningkat. Preloading dapat diterapkan
dengan menggunakan bahan timbunan, sehingga dapat mempercepat pemampatan dan untuk meningkatkan daya
dukung digunakan kombinasi perkuatan dengan grid bambu di bawah pondasi. Pemodelan yang dilakukan di
laboratorium dengan memakai media tanah gambut, di bawah model pondasi yang mempunyai penampang bujur
sangkar berukuran 10x10 cm2, tebal 0,5 cm terbuat dari besi diletakkan di tengah-tengah permukaan suatu lapisan
tanah gambut. Model preloading dilakukan dengan model penimbunan lapisan pasir di atas model pondasi pada tanah
gambut yang dimasukkan kedalam kotak model ukuran lebar 90 cm, panjang 120, dan tinggi 90 cm, dimana di bagian
bawahnya telah diberi perkuatan bambu masing-masing satu lapis, dua lapis, dan tiga lapis. Makalah ini akan
mempersentasikan perbaikan pemampatan gambut dengan metode preloading.
Kata kunci : Gambut, preloading, waktu, grid bambu.
Penurunan (mm)
40
penampang bujur sangkar berukuran 10x10 cm2, tebal
0,5 cm terbuat dari besi diletakkan di tengah-tengah
permukaan suatu lapisan tanah gambut.
20
Waktu (hari)
Model preloading dilakukan dengan model beban-
beban pelat di atas model pondasi pada tanah gambut 0
yang dimasukkan kedalam kotak model ukuran lebar 0 2 4 6
90 cm, panjang 120, dan tinggi 90 cm, dimana di -20
bagian bawahnya telah diberi lapisan pasir padat, dan
perkuatan bambu (Gambar 1). -40
lapis.
20
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
III.1. Hasil Uji Preloading Tanpa Perkuatan Waktu (hari)
Hasil pengujian preloading pada tanah gambut 0
tanpa perkuatan dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil
menunjukkan bahwa pemampatan gambut semakin -10 0 2 4 6
cepat selesai dengan sistem beban bertahap. Hal ini -20
dapt dilihat bahwa perubahan penurunan yang terjadi
semakin kecil. -30
-10
Penurunan (mm)
30
IV. KESIMPULAN
20 Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini
adalah hasil pengujian yang didapat dengan satu lapis
10 Waktu (hari) perkuatan dapat mereduksi penurunan yang terjadi
dibandingkan tanpa perkuatan. Selain itu preloading
0 cukup efektif dalam mengurangi pemampatan gambut,
0 2 4 6 hal ini dapat dilihat dari setiap penambahan timbunan
-10 pasir, penurunan yang terjadi semakin kecil dari hari
pertama sampai hari kelima. Penggunaan satu lapis
-20 perkuatan menghasilkan reduksi penurunan cukup
signifikan, demikian juga halnya untuk dua dan tiga
lapis perkuatan. Namun tidak berarti penambahan
jumlah lapis perkuatan yang terus menerus semakin
Gambar 5. Penurunan akibat preloading pada tanah memperbesar reduksi penurunan, akan tetapi ada batas
gambut tiga lapis perkuatan jumlah lapis perkuatan yang diperlukan, seperti halnya
untuk dua dan tiga lapis perkuatan reduksi penurunan
hampir mendekati sama, sehingga untuk jumlah
perkuatan di atas tiga lapis kemungkinan tidak akan
ABSTRAK
Aplikasi manajemen data transaksional menggunakan konsep basis data sebagai tempat penyimpanan data.
Sehingga diperlukan desain dan implementasi yang basis data yang baik agar aplikasi yang dihasilkan mampu menjaga
konsistensi antara aturan-aturan organisasi dengan pemodelan yang akan dibangun. Pada penelitian ini dilakukan
desain dan implementasi basis data perizinan keramaian Polres Jeneponto, Polda Sulawesi Selatan. Desain dilakukan
dengan menggunan ER-Diagram kemudian dimplementasikan pada RDBMS MySQL.
2 tbi_kategori_nama
ABSTRAK
Produk assesoris furniture berbahan logam non ferrous banyak dihasilkan dari industri kecil pengecoran di
Pasuruan. UKM tersebut masih memanfaatkan gaya grafitasi untuk proses masuknya logam cair kedalam cetakan.
Metode ini masih terdapat kelemahan yaitu sering terjadinya cacat produk seperti cacat pori dan cacat inkomplit.
Oleh karena itu diperlukan upaya alternative perbaikan proses produksi dengan memanfaatkan gaya sentrifugal
dengan tenaga penggerak pegas. Penerapan mesin cor sentrifugal diawali dengan menentukan kecepatan putar
minimal. Dilanjutkan dengan perhitungan energy pegas, gaya sentrifugal dan selanjutnya mengukur kecepatan putar
dan durasi putaran. Dan melakukan analisa pembuatan produk coran. Dihasilkan bahwa metode sentrifugal
memerlukan kecepatan minimal 700 rpm. Mesin mampu berputar dengan kecepatan awal 4495 rpm dan setelah 12
detik mesin berhenti. Waktu yang dibutuhkan dari kecepatan 4495 rpm sampai 700 rpm adalah 10 detik. Cetakan
mampu menampung volume ± 6280 , dan dihasilkan coran yang tanpa pori-pori dan komplit.
Keywords— sentrifugal, pengecoran, pegas, assesoris furniture, logam non ferrous, coran bebas pori-pori, komplit
.
menggunakan motor listrik dengan daya sebesar 0,25
I. PENDAHULUAN HP dan dengan transmisi yang memungkinkan dapat
Secara teori proses pengecoran logam non ferrous berputar dengan variasi putaran sebesar
dengan menggunakan gaya sentrifugal akan dapat 350 rpm, 480 rpm dan 700 rpm. Didapatkan bahwa
menghasilkan benda kerja hasil proses pengecoran putaran yang optimum adalah 700 rpm.
sentrifugal ini bebas dari pori-pori dan benda kerjanya Penggerak pegas spiral sangat berpotensi untuk
komplit. Gaya sentrifugal dapat ditimbulkan dari gerak dapat diterapkan dalam mewujudkan proses
putar dari cetakan proses pengecoran. Sementara dari pengecoran sentrifugal. Gaya pegas spiral akan
pegas spiral dapat menghasilkan putaran pada meja menghasilkan putaran yang cepat di awal dan semakin
putar yang dapat diterapkan untuk penggunaan proses lama semakin mengecil kecepatan putarnya. Durasi
pengecoran. Meja putar dapat berputar dengan waktu yang dibutuhkan sekitar durasi waktu sepuluh
kecepatan putar dan durasi putar yang dapat diterapkan detik sama halnya proses pembekuan logam nonferrous
pada proses pengecoran sentrifugal. akan terjadi dalam durasi waktu sekitar sepuluh detik
Harapannya penerapan metode pengecoran
sentrifugal dengan penggerak pegas ini akan mampu
diterapkan dalam proses manufaktur dalam proses
pembuatan produk assesoris berbahan logam non
ferrous. Mengingat bahwa metode sentrifugal ini akan
mampu menghasilkan produk coran tanpa cacat pori-
pori dan tanpa cacat inkomplit.
24
4.
632.4 /
25 1
24 21428
8.57 /
1900
369
937.96
G
Gambar 7. Geoometri pegas spiral
s 3
36.93796
Pereencanaan gaaya untuk bisab digunakkan c. Gaya centrifugal
c
menarikk pegas dilaakukan dengan perhitunggan Berat logam
l aluminnium ( m) = 0,3 kg
pegas spiral
s yang menggunakan
m material carbbon Jarak cawann tuang dengaan cetakan(r) = 0,1 m
steel. Dengan tebaal 1 mm maka m modullus Kecepatan sudut
s max porros penggerakk ( ) = 44000
elastisittas 210 KN/ (melihat tabel)
t rpm = 460.5 rad/s (dari hasil pengukurann
Tacometer)
10
21 21428.57 /
1 25 Maka Gaya centrifugal :
77,5 1900 . .
D = 155 mm m 40 0.3 . 460
0.5 / . 0.1
0
Sehinggaa perhitungan gaya untuk menarik ujuung 6
6361.8
pegas sebbagai berikut :
Dibawah inni foto dokuumentasi darri mesin corr
G
Gambar 8. Dim
mensi awal peegas sentrifugal
17
1 460
0
7820
7.82
Gambar
G 10. Grafik
G hasil pengukuran keccepatan putar
Dimana = panjanng pedal penggisi energi
Sedang suudut Defleksi
12 .
. .
ABSTRAK
Layout keyboard yang optimal untuk pengetikan dalam Bahasa Indonesia yaitu BETA 1 dirancang dengan proses
pemetaan yang menggunakan frekuensi kemunculan karakter dan frekuensi Digram, hipotesis sementara mengatakan
bahwa rancangan layout dapat dimaksimalkan dengan melibatkan frekuensi Trigram. Metode perbandingan
menggunakan sumber teks yang berasal dari 2040 artikel dengan rubrik berbeda dari 6 wartaberita, dari sumber teks
tersebut dihitung frekuensi kemunculan karakter, frekuensi Digram dan frekuensi Trigram. Sumber teks tersebut
menghasilkan 2 rekomendasi layout, rekomendasi pertama melibatkan frekuensi Karakter dan frekuensi Digram, dan
rekomendasi kedua melibatkan frekuensi Karakter dan frekuensi Trigram. Proses pemetaan dilakukan dengan
mekanisme pembobotan, tiap tombol pada keyboard diberi nilai, nilai terendah merepresentasikan posisi yang mudah
diakses oleh jari, semakin kecil bobotnya maka karakter dengan frekuensi kemunculan tertinggi diletakkan disana. Versi
Digram dan Versi Trigram dari sumber teks tersebut dibandingkan dengan menggunakan tool keyboard layout analyzer.
Kedua layout dibandingkan dengan menggunakan 41 sampel teks. Rata-rata skor menunjukkan bahwa versi Digram
memiliki rata-rata tertinggi yaitu 69.90, tetapi hasil Uji T menunjukkan bahwa T Hitung = 0.475 lebih kecil
dibandingkan T Tabel = 1.990, H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara versi Digram dan
Trigram (alpha 0.05). Dapat disimpulkan bahwa frekuensi Trigram tidak berpengaruh pada saat perancangan layout
keyboard yang optimal untuk pengetikan dalam Bahasa Indonesia.
KataKunci:BETA 1, frekuensi Karakter, Frekuensi Digram, Frekuensi Trigram, LayoutKeyboard.
Uji
Uj F dan Ujji T antara versi Digram m Koran dann
Trrigram Korann menggunakaan data pada Tabel T 1. Uji F
paada Tabel 2 menunjukkan
m H
H0 diterima karena
k nilai F
Gambar1 hiitung = 1.1955 lebih kecil dibandingkaan F Tabel =
1.692. Artinya varian dari kkedua data teersebut sama..
Laalu dilanjutkaan dengan Uji T dengan asumsi a variann
saama. Dapat diilihat pada Taabel 3, H0 ditterima karenaa
niilai T Hitungg = 0.475 lebbih kecil dib bandingkan T
Taabel = 1.990, dapat disimppulkan bahwa pada sumberr
teeks Koran terssebut, rata-rataa versi Digram m lebih tinggii
daari versi Trigrram, tetapi tidaak terdapat peerbedaan yangg
signifikan antarr keduanya.
Gambar2 TABE EL2
Digraam Koran Trrigram Korann
TAABEL1
Perbandinngan Layout Versi
V Digram dan Trigram Mean
M 69.889902439 69.642926833
Variance
V 6.4774449024 5.414161222
Text Digram Koran
K Triggram Koran
Observations 41 41
Rata-Ratta 69.990 69.64
dff 40 400
Teks 1 71.003 70.86 F 1.1995836024
Teks 2 70.17 70.13 P((F<=f) one-tail 0.228717234
Teks 3 71.006 70.90 F Critical one-ttail 1.669279721
Teks 4 70.558 70.39
Teks 5 70.36 70.24
Teks 6 70.661 70.47 TABE
EL3
Teks 7 70.666 70.52 Digram Trigram
Teks 8 71.447 71.00 Koran Koran
Teks 9 72.449 72.07 69.8990243 69.64292688
Teks 10 72.778 72.16 Mean
M 9 3
Teks 11 71.007 70.60 6.47444902
Teks 12 68.447 68.23 Variance
V 4 5.414161222
Teks 13 70.226 69.78 Observations 41 41
Teks 14 70.553 70.15 5.94430512
Teks 15 70.884 69.86 Poooled Variancce 2
Teks 16 70.551 70.00 Hypothesized
H M
Mean
Teks 17 69.445 68.98 Difference 0
Teks 18 69.19 68.90 dff 80
Teks 19 69.880 69.28 0.47558902
Teks 20 71.008 70.95 t Stat
S 7
Teks 21 69.16 68.63 0.31783163
Teks 22 74.000 73.12 P((T<=t) one-tail 6
Teks 23 72.554 72.27 1.66412457
Teks 24 69.006 69.34 t Critical
C one-taail 9
Teks 25 69.13 68.85 0.63566327
P((T<=t) two-taail 2
Teks 26 70.669 70.17
1.99006342
Teks 27 69.39 69.53
t Critical
C two-taail 1
272 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
III. KESIMPULAN DAN SARAN Regional Adaptation,” 26th Int. Conf. Inf.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Technol. Interfaces, vol. 1, pp. 373–378.
dengan menggunakan perbandingan antara layout [3] “DVzine.org - The Dvorak Zine.” [Online].
versi Digram dan layout versi Trigram dari sumber Available: http://www.dvzine.org/. [Accessed:
teks Koran, berdasarkan perhitungan dengan 06-Jun-2016].
keyboardlayoutanalyzer, layout versi Digram [4] D. a Norman and D. Fisher, “Why alphabetic
memililiki skor rata-rata yang lebih tinggi keyboards are not easy to use: Keyboard layout
dibandingkan dengan versi Trigram. Tetapi secara doesn’t much matter,” Hum. Factors J. Hum.
statistik, perbedaan tidak signifikan antara penggunaan Factors Ergon. Soc., vol. 15, no. 8106, pp. 509–
Digram dan Trigram pada saat perancangan 519, 1981.
layoutkeyboard dengan menggunakan proses [5] “FAQ - Colemak.” [Online]. Available:
pemetaan yang sama pada BETA 1. Hasil Uji T http://colemak.com/FAQ. [Accessed: 06-Jun-
menunjukkan T Hitung sebesar 0.475 dan T Tabel 2016].
sebesar 1.990, maka H0 diterima. Dapat disimpulkan [6] “Alternative Keyboard Layouts / The Capewell
bahwa perancangan layoutkeyboard dengan Layout .” [Online]. Available:
menggunakan proses pemetaan seperti yang digunakan http://www.michaelcapewell.com/projects/keybo
untuk merancang layoutkeyboard BETA 1 cukup ard/layout_capewell.htm. [Accessed: 06-Jun-
hanya dengan menggunakan frekuensi Digram. Saran 2016].
untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan [7] “Carpalx - keyboard layout optimizer.” [Online].
perbandingan dengan menggunakan berbagai jenis Available:
sumber teks maupun bahasa lain selain Bahasa http://mkweb.bcgsc.ca/carpalx/?typing_effort.
Indonesia untuk menguji kehandalan proses pemetaan [Accessed: 06-Jun-2016].
yang digunakan saat merancang layout BETA 1, dan [8] “Workman Layout | The Layout Designed with
membandingkan versi Digram, versi Trigram, maupun Hands in Mind.” [Online]. Available:
versi n-gram. http://www.workmanlayout.com/blog/.
[Accessed: 06-Jun-2016].
IV. DAFTAR PUSTAKA [9] M. R. Fadhilah, P. I. Santosa, and S. Suning K,
[1] J. Noyes, 1998, “QWERTY - the immortal 2014, “Perancangan Layout Keyboard yang
keyboard,” Comput. Control Eng. J., vol. 9, no. 3, Optimal untuk Pengetikan dalam Bahasa
p. 117. Indonesia,” Universitas Gadjah Mada.
[2] T. Nakic-Alfirevic and M. Durek, 2004, “The [10] “Keyboard Layout Analyzer.” [Online].
Dvorak Keyboard Layout and Possibilities of its Available: http://patorjk.com/keyboard-layout-
analyzer/#/main. [Accessed: 06-Jun-2016].
ABSTRAK
Makanan tradisional saat ini sedang banyak digemari,sehingga usaha membuat makanan tradisional maju
pesat perkembangannya. Disisi lain sumber pangan lokal tersedia cukup banyak dan belum dimanfaatkan secara
optimal.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan produktivitas makanan tradisional melalui pengering serbaguna skala UKM didaerah Kertek Kabupaten
Wonosobo.Pengembangan dan penerapan alat pengering serbaguna pada UKM Dewi Vazza diharapkan dapat
mereduksi waktu pengeringan terutama proses pengeringan sale pisang dan rengginang, sehingga akan meningkatkan
produktivitas hingga 2,5 kali disbanding produksi konvensional dan produk yang lebih higienis. Adapun pola
pemecahan masalah yang diterapkembangkan secara umum dibagi menjadi empat tahap, meliputi: desain dan
pabrikasi alat pengering serbaguna , pelatihan penggunaan peralatan di UKM mitra, pengoperasian alat dan
monitoring, uji keandalan mesin serta evaluasi.Proses pembuatan sale pisang terdiri dari tahapan pengupasan,
pengrajangan, pengeringan serta penggorengan.Pisang memiliki kadar air yang tinggi sehingga diperlukan proses
pengeringan.Proses pengeringan memegang peranan yang sangat penting dan menentukan kualitas sale yang
dihasilkan.Keterlambatan proses pengeringan dapat menyebabkan kerusakan pada sale dan akhirnya kualitas sale
pisang yang dihasilkan menurun.Metode pengeringan saat ini yang banyak dilakukan adalah penjemuran dengan
memanfaatkan panas matahari yang sangat tergantung pada kondisi cuaca. Melihat permasalahan tersebut diperlukan
mesin pengering serbaguna untuk produksi sale pisang guna meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja dan
peningkatan hasil serta perbaikan mutu produk.
Kata kunci:kualitas,pengering,sale pisang
.
I. PENDAHULUAN didesain menggunakan tekanan udara dari blower yang
Pengeringan adalah proses perpindahan panas melewati pemanas kompos gas, sehingga akan
dan uap air secara simultan yang membutuhkan panas mengalir udara panas keruang pengering dan
untuk menguapkan kandungan air dari permukaan temperature yang diinginkan dapat dikontrol dengan
bahan yang akan dikeringkan oleh media pengering mudah . Arah aliran udara dapat mempengaruhi
yang berupa panas. Hall (1992), menyatakan bahwa distribusi aliran udara pengering, oleh karena itu pada
proses pengeringan adalah proses pengambilan atau alat ini ditambahkan lubang-lubang dengan tujuan
penurunan kadar air sampai batas tertentu sehingga untuk mendaapatkan distribusi udara panas yang
dapat memperlambat laju kerusakan bahan akibat masuk kedalam input ruang pengering lebih merata
aktivitas biologi dan kimia sebelum bahan diolah. sehingga diperoleh kualitas hasil pengeringan yang
Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi lebih baik.
kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mikrorganisme dan aktifitas enzim yang dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi tepat guna
menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti untuk meningkatkan produktivitas makanan tradisional
sehingga bahan yang dikeringkan dapat mempunyai melalui pengering serbaguna skala UKM didaerah
waktu simpan yang lama. (Mujumdar, A.S., 2006). Kertek Kabupaten Wonosobo.Pengembangan dan
Proses pengawetan pisang menjadi sale yang penerapan alat pengering serbaguna pada UKM Dewi
sering dilakukan petani di beberapa daerah di Vazza diharapkan dapat mereduksi waktu pengeringan
Indonesia masih menggunakan metoda pengeringan terutama proses pengeringan sale pisang dan
yang tradisional. Pengeringan dilakukan dengan rengginang, sehingga akan meningkatkan produktivitas
menjemur pisang selama kurang lebih 1-2 hari jika hingga 2,5 kali disbanding produksi konvensional dan
cuaca cerah . Pengeringan tradisional ini memerlukan produk yang lebih higienis.
tempat yang luas, kurang higienis dan mutu tidak Secara umum ada beberapa faktor yang
seragaam. Apalagi di daerah kabupaten Wonosobo mempengaruhi proses pengeringan yaitu faktor yang
yang merupakan daerah pegunungan cuaca sering turun berhubungan dengan udara pengering dan faktor yang
kabut pada siang hari, sehingga untuk mengeringkan berhubungan dengan bahan yang dikeringkan.
pisang banyak mengalami kendala dengan cuaca. Faktor yang berhubungan dengan udara
Untuk mengatasi kekurangan pada pengeringan pengering adalah suhu, kelembaban udara dan
tradisional dapat digunakan pengering menggunakan kecepatan volumetrik aliran udara pengering. Kenaikan
alat mekanis ( pengering buatan). Alat pengering suhu dalam proses pengeringan sangat perpengaruh
274 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
terhadap laju penguapan air dalam bahan nampan ini disusun di atas rak yang ada dalam alat
yangdikeringkan.Apabila ada perbedaan yang besar pengering.
antara suhu media pemanas dengan bahan Selain alat pemanas udara, biasanya digunakan
yangdikeringkan, maka semakin besar pula kecepatan juga kipas (fan) untuk mengatur sirkulasi udara dalam
perpindahan panas yang terjadi didalam bahan alat pengering. Udara setelah melewati kipas masuk ke
pangan,sehingga penguapan air dari bahan akan lebih dalam alat pemanas, pada alat ini udara dipanaskan
banyak dan cepat.Kelembaban udara sangat lebih dahulu kemudian dialirkan diantara rak-rak yang
berpengaruh terhadap proses pemindahan uap air, sudah berisi bahan.
karena apabila kelembaban udara tinggi, maka Suhu yang digunakan serta waktu pengeringan
perbedaan tekanan uap air di dalam dan di luar ditentukan menurut keadaan bahan, kadar air awal dan
bahanmenjadi kecil sehingga akan menghambat kadar air akhir yang diharapkan.
pemindahan uap air dari dalam bahan ke luar. Arah aliran udara panas di dalam alat pengering bisa
Kecepatan aliran udara pengering juga sangat dari atas ke bawah dan bisa juga dari bawah ke atas,
berpengaruh pada proses pengeringan karena semakin sesuai dengan ukuran bahan yang dikeringkan.
cepat aliran udara pengering akan mempercepat proses Pisang merupakan buah tropis yang sangat
pengeringan berlangsung. Jika kecepatan aliran udara bergizi karena merupakan sumber vitamin, mineral dan
pengering semakin tinggi maka makin cepat pula karbohidrat. Pisang juga memiliki kandungan air cukup
massa uap air yang dipindahkan dari tinggi yaitu 76%/ 100 gram , sehingga mudah menjadi
bahan ke atmosfir(Geankoplis , C.J., 1983). busuk akibta pertumbuhan mikroorganisme. Proses
Adapun faktor yang berhubungan dengan pengeringan merupakan alternatif yang baik untuk
bahan yang dikeringkan adalah kadar air awal dari mengolah buah segar, terutama bagi buah yang ada
bahan yang akan dikeringkan. Kadar air bahan sepanjang tahun agar tidak dibiarkan membusuk tanpa
menunjukkan banyaknya kandungan air persatuan ada usaha pengaawetan. Sale pisang merupakan satu
bobot bentuk pengolahan buah pisang dengan proses
bahan. Dalam hal ini ada dua metode untuk pengeringan. Namun tidak banyak produk sale pisang
menentukan kadar air bahan tersebut yaitu berdasarkan yang memiliki mutu sesuai dengan kebutuhan dan
bobot kering (dry basis) dan berdasarkan bobot basah keinginan konsumen. Pengembangan produk dengan
(wet basis). berorientasi keinginan konsumen sangat penting
Melihat permasalahan tersebut diperlukan mesin dilakukan.
pengering serba guna untuk mendukung produksi sale Salah satu UKM yang bergerak dibidang
pisang guna meningkatkan produktivitas, effisiensi camilan sehat adalah Dewi Vazza yang dikelola oleh
kerja, peningkatan hasil dan perbaikan mutu hasil. ibu Ngato’ilah berlokasi di Desa Krakal jalan raya
Pemilihan alat pengering yang akan digunakan Wonosobo Kecamatan Kertek. Desa Krakal sendiri
dan menentukan kondisi pengeringan harus terletak kurang lebih 20 km sebelum pusat kota
disesuaikan dengan jenis bahan yang akan dikeringkan Wonosobo, merupakan dataran tinggi berketinggian
dan hasil pengeringan dari bahan tersebut. Setiap bahan 1500 diatas permukaan air laut (dpl) mempunyai suhu
yang akan dikeringkan tidak sama lama waktu 15-25oC. Mayoritas penduduk Kertek adalah petani dan
pengeringannya karena kandungan air dalam setiap pedagang, hal ini yang mendorong masyarakat sekitar
bahan berbeda. Penggunaan alat pengering buatan (alat untuk dapat mengembangkan sumber daya alam yang
mekanis) akan mendapatkan hasil yang baik apabila ada dengan jalan berwirausaha agar dapat menunjang
kondisi operasi pengeringan ditentukan secara tepat perekonomian masyarakat sekitar.
dan selama terjadinya proses pengeringan dikontrol UKM Dewi Vazza dirintis sejak 2007 telah
dengan baik. Pemilihan alat pengering jenis tray dryer memproduksi berbagai camilan sehat seperti,
sangat tepat karena bahan yang dikeringkan berbentuk rengginang, sale pisang, combro, opak, karak jadah dan
padat (pisang) dan proses pengeringan berjalan secara lain-lain.untuk 1 kali proses rengginang dibutuhkan 10
batch. kg beras ketan , sedang untuk 1kali proses sale pisang
dibutuhkan 100 sisir pisang.dalam 1 bulan Dewi Vazza
Alat Pengering Tipe Rak (Tray Dryer) mampu memproduksi lebih dari 100 kg rengginang dan
Tray dryer atau alat pengering berbentuk rak, 50 kg sale pisang.
mempunyai bentuk persegi dan di dalamnya berisi rak-
rak, yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan
dikeringkan. Bahan berupa pisangdiletakkan di atas rak
(tray) yang terbuat dari stainless steel dengan alas yang
berlubang-lubang. Kegunaan dari lubang-lubang ini
adalah untuk mengalirkan udara panas dan uap air.
Luas rak yang digunakan bermacam-macam. Luas rak
dan besar lubang-lubang rak tergantung pada bahan
yang akan dikeringkan (Perry, J.H.,1997).
Apabila bahan yang akan dikeringkan berupa
butiran halus, maka lubangnya berukuran kecil.Pada
alat pengering ini, bahan selain di tempatkan langsung
pada rak-rakdapat juga ditebarkan pada wadah lain
misalnya baki atau nampan. Kemudian baki atau
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 275
Tabel 1. Spesifikasi produk camilan sehat Dewi 2.1 Metode
Vazza Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan
___________________________________________ adalah menerapkan dan mengintroduksikan mesin
Spesifikasi produk pengering sale pisang di salah satu daerah sentra
____________________________________________ produksi sale. Metode pelaksanaannya melalui survey
Jenis : Rengginang dan identifikasi lokasi , pengintroduksikan mesin,
Merk : Dewi Vazza pendampingan dan sosialisasi penggunaan mesin,
Minyak : 0,3 % monitoring dan evaluasi penerapan. Kegiatan
Rasa : Gurih, renyah pendampingan dilakukan melalui pelatihan operator
Umur/ Exp : 90 hari dan demo cara pengoperasian dan penerapan
Sifat : Mudah rapuh penggunaan mesin dilaksanakan dilokasi pada saat
Isi : 200 gram pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
Packing : Plastic PE 0,8 mm, food grade
Harga : Rp 12.500,-/ 200 gram
__________________________________________ 2.2 Bahan dan Peralatan
Bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini
Tabel 2. Spesifikasi produk camilan sehat Dewi Vazza meliputi bahan rekayasa untuk pembuatan mesin
____________________________________________ pengering yang terdiri dari : plat stainless
Spesifikasi produk (kontakdengan food grade), besi siku, thermostat, pipa
____________________________________________ besi, kompor pemanas gas LPG, blower ,pisang,
tepung dan minyak goreng.
Jenis : Sale pisang
Merk : Dewi Vazza Pisang→Dikupas → Dibelah/diiris → Dikeringkan
Minyak : 0,5 % ↓
Rasa : Manis Sale pisang← Digoreng ← Di + tepung + telur
Umur/ Exp : 60 hari
Sifat : Mudah rapuh Gambar 1. Alur pembuatan sale pisang
Isi : 250 gram
Packing : Plastic PE 0,8 mm, food grade
Harga : Rp 12.500,-/ 250 gram III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Di Desa Krakal Tamanan Kecamatan Kertek
Dalam kegiatan ini dilakukan penerapan Kabupaten Wonosobo telah terbentuk Kelompok
teknologi mesin pengering serba gunajenis tray dryer Usaha Bersama (KUB) dengan nama “ Perempuan
yang terbuat dari stainless steel dengan memperhatikan Sejahtera” yang anggotanya ibu-ibu rumah tangga dan
aspek teknis, ekonomis dan kondisi sosial ekonomis cukup gigih dalam mencoba berwirausaha untuk
masyarakat setempat. mengisi waktu luang yang bisa menghasilkan dan
memperbaiki ekonomi keluarga.Kelompok ibu-ibu ini
II. METODOLOGI PELAKSANAAN membuat aneka makanan tradisional seperti
Permasalahan yang dimiliki oleh UKM rengginang, sale pisang, opak, karak jadah dan lain-lain
ditanggulangi dengan melihat kekuatan produk yang dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana/
dihasilkan: konvensional, sehingga kualitas maupun kuantitas dari
a. Daya saing produk yang akan dihasilkan . produk yang dihasilkan masih rendah. Oleh karena itu
Daya saing produk cukup baik karena bahan baku diperlukan sentuhan teknologi untuk menaikkan baik
mudah didapat dan relative cukup stabil, tenaga kerja kualitas maupun kuantitas dari produksi ,yaitu berupa
tersedia cukup banyak bahkan ikut memberdayakan alat pengering serbaguna yang bermafaat untuk
perempuan disektor ekonomi, menekan angka mengeringkan segala bentuk makanan tradisional
pengangguran dan harga murah. dalam waktu yang lebih pendek (singkat) sehingga
b. Peluang pasar. produktifitas meningkat serta produk mempunyai
Peluang pasar sangat potensial karena permintaan kualitas yang baik dan memenuhi standard bahan
tinggi, sehingga produksi sale pisang ini dapat pangan.
terus dilakukan dengan penguatan usaha melalui KUB ini telah dirintis sejat tahun 2007 dan telah
perbaikan performa produk. memproduksi berbaga imakanan tradisional seperti,
Berdasarkan kekuatan produk tersebut kegiatan rengginang , sale pisang, opak dan lain-lain. Untuk satu
pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan kali proses (batch) rengginang dibutuhkan 10 kg beras
pemilihan metode pemecahan masalah yang dianggap ketan, sedang sale pisang dibutuhkan 100 sisir pisang
tepat mulai dari menentukan dan memilih khalayak Pengeringan pisang saat ini dilakukan dengan
sasaran, model pelatihan , dan transfer teknologi mengandalkan sinarmatahari,jadi sangat tergantung
produks yang digunakan. pada kondisi cuaca.Apabila matahari sedang cerah sale
Khalayak sasaran yang menjadi peserta kegiatan dapa tkering dalam waktu satu hari, tetapi apabila
pengabdian masyarakat ini adalah produsen sale cuaca mendung/ hujan sale bisa sampai tiga hari baru
pisang ,serta memiliki motivasi untuk maju dan mau kering dan sering tumbuh jamur. Sehingga kualitas sale
mengembangkan usaha sale pisang pisang yang dihasilkan kurang memenuhi standard
makanan.Dengan adanya penerapan alat pengering
276 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
serbaguna pada UKM Dewi Vazza saat ini dapa V. DAFTAR PUSTAKA
tmereduksi waktu pengeringan terutama proses [1] Brooker, D.B., Bakker-Arkema, F.W. dan Hall,
pengeringan sale pisang dan rengginang, sehingga akan C.W., 1992, Drying and Storage of Grains and
meningkatkan produktivitas hingga 2,5 kali disbanding Oil Seed. 4th edition, van Nostrad USA
produksi konvensional dan produk lebih higienis. [2] Strumillo and T. Kudra, “ Dryin: Principles,
Aplication and Design”, Gordon and Breach
IV. KESIMPULAN Science Publishers, Switzerland, 1986
Dengan adaanya bantuan alat pengering [3] Geankoplis , C.J., 1983, Transport Processes
serbaguna saat ini untuk pengeringan pisang maksimal and Unit Operation, Allyn and Bacon, INC,
8 jam, sehingga produktivitas bisa bertambah dan United States of America.
kesejahteraan masyarakat meningkat. Diharapkan [4] Mujumdar, A. S., 2006. Handbook of Industrial
dengan adanya program penerapan IPTEKS dengan Drying. New York : Marcel Decker.Inc
rangkaian kegiatan sosialisasi/penyuluhan dan [5] Perry, J.H.,1997. Handbook of Chemical
pelatihan penggunaan peralatan serta pendampinga Engineering. 7th edition. Mc Graw Hill Book.
akan memberikan tambahan pengetahuan juga New York.
memperlancar usaha para pengrajin, baikkualitas dan
kuantitas menjadi semakin meningkat, sehingga
kesejahteraan pengrajin juga bertambah.
ABSTRACT
In the field of electronic communication systems, the use of filters is to select the frequency that will be
included in a communication system. Filter is a circuit that is used to select a frequency, so that it passes the desired
frequencies and blocks unwanted frequencies. Because in electronic communication systems, filter serves to adjust the
frequency that is used so there is no interference signals transmitted information. Cut-off frequency of the filter is used
to select the frequency of the signal information is permitted in communications systems. Cut-off frequency will
minimize error sending information on a specific frequency. Difficulties for students in understanding filter series is
when they read the theory without understanding visually given so as to make the students feel saturated. This causes
their unwillingness to explore further to the development of the material. With the visual simulation for a series of
filters that can be run using the Android operating system, the simulation is expected to provide a better understanding
for students. This application can describe the performance of each of the filter circuit. The output of this research is
the simulation application in android and brief instructions for its use various filter circuits ranging from the depiction
of the circuit, the signal shape, and the performance of the filter circuit and the comparison, so that students can better
understand in depth the various circuit filter
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pengujian pada aplikasi yang
telah dibuat adalah:
Gambar 7. Tampilan Passive LPF
1. Aplikasi sudah dapat menampilkan nilai
Ketika pilihan Active Filter diklik, maka frekuensi cuf-off untuk filter pasif dan filter
akam muncul tampilan seperti Gambar 3. aktif.
2. Aplikasi sudah dapat menampilkan nilai
tegangan keluaran untuk filter pasif dan filter
aktif.
ABSTRAK
Penelitian deteksi kulit di antaranya terdiri dari visi komputer, pengolahan citra, pengenalan pola, dan
kecerdasan buatan. Deteksi kulit dapat diimplementasikan untuk tracking gerak tubuh, deteksi citra telanjang, dan
identifikasi umur. Penelitian deteksi kulit mengalami beberapa kendala utama, yaitu pencahayaan, karakteristik
kamera, ras, karakteristik individu, dan faktor lainnya. Pada penelitian ini, kami menggunakan ruang warna HSV,
YCbCr, dan CIELAB. Dari tiga ruang warna ini, akan dilakukan dua skenario, yaitu seluruh komponen warna akan
digabungkan (HSVYCbCrLAB) dan hanya komponen krominan yang digabungkan (HSCbCrAB). Langkah selanjutnya
melakukan klasifikasi kNN untuk memisahkan antara piksel kulit dan bukan kulit. Hasil terbaik didapatkan dari
penggunaan seluruh komponen ruang warna (HSVYCbCrLAB) dengan nilai k untuk kNN sebesar 5, yaitu dengan
tingkat akurasi 80,13%, TPR 92,00%, dan FPR 22,32%. Dalam penelitian ini penggunaan komponen krominan
(HSCbCrAB) kurang efektif bila dibandingkan dengan penggunaan seluruh komponen.
⎧ 60(G − B)
⎪ V − min(R, G, B) jika V = R
(1)
⎪
⎪ 60(B − R)
H = ⎨120 + jika V = G
⎪ V − min(R, G, B)
⎪ 240 + 60(R − G) jika V = B
⎪⎩ V − min(R, G, B)
H = H + 360 jika H < 0
IV. PEMBAHASAN
Data yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan Pratheepan Dataset dan Ground Truth
(Tan, 2012) yang terdiri dari 32 citra dengan wajah
tunggal dan 46 citra dengan wajah berkelompok.
Perbandingan antara jumlah data latih dengan data uji
adalah 70:30.
Hasil deteksi dari dataset dapat dilihat pada Gambar 3
(seluruh komponen) dan Gambar 4 (komponen
Gambar 4. Komponen Krominan
krominan). Secara berurutan dari kiri ke kanan adalah
gambar orisinil serta hasil klasifikasi kNN Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa apabila
menggunakan nilai k sebesar 3, 5, 7, dan 9. terdapat latar yang memiliki warna menyerupai warna
kulit akan terdeteksi sebagai kulit baik untuk seluruh
komponen maupun hanya komponen krominan
(Gambar 3-4 untuk data uji ke-4-5). Akan tetapi, untuk
warna latar merah, akurasi yang lebih baik adalah
penggunaan komponen krominan (data uji ke-1).
ABSTRAK
Kerahasiaan sebuah informasi menjadi hal yang paling diutamakan dalam proses pertukaran informasi. Salah
satu teknik yang banyak digunakan ialah steganografi. Steganografi adalah suatu seni atau ilmu yang digunakan untuk
menyisipkan pesan rahasia kedalam suatu media carrier (gambar, audio maupun video). Steganografi menjamin
kerahasiaan pesan tanpa ada pihak lain untuk mengetahuinya. Namun, hal ini memungkinkan adanya pihak yang
menyalahgunakannya yang dapat memicu tindak kriminalitas, seperti tindak penipuan, terorisme dan lain sebagainya.
Untuk itu, dibutuhkan suatu cara untuk mendeteksi ada tidaknya pesan rahasia, yaitu steganalisis. Steganalisis adalah
suatu seni atau ilmu yang digunakan untuk mendeteksi pesan rahasia pada suatu media. Pada penelitian ini, dilakukan
steganalisis pada media audio digital WAV dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) sebagai ekstraksi
cirinya lalu diklasifikasikan cirinya menggunakan metode Linear Discriminant Analysis (LDA) dan kelasnya
dibedakan dengan metode SVM-Linear. Analisis ciri audio menggunakan skewness, kurtosis dan standar deviasi dari
metode DWT, yang akan menghasilkan nilai akurasi audio yang terdeteksi sebagai audio stego ataupun audio asli.
Hasil dari penelitian ini berupa performansi sistem berupa akurasi yang dirancang diatas 50%. Penelitian ini
diharapkan mampu memudahkan pihak kepolisian dalam mengatasi tindak kriminalitas di bidang teknologi.
b2 LPF
b2 LPF
b2 LPF
X +
+
b2 HPF
b2 HPF
b2 HPF
Leveel 1
Level 2
Leevel n
Gambar 4 Prosess Rekonstruksi DWT
D
TABE
EL 1 ISI PESA
AN YANG DIISISIPKAN
Bany
yak Isi
20 Huruf
H I love yoou very much
Gambar 5 Floowchart Sistem Stteganalisis I am willling to be your back up through your breaak down, through
200 Huruf
H every niight you spent with teears streaming down your pretty little
Berikut penjeelasan dari floowchart diatass : cheeks. I might not be your ffirst love but i might can be your last.
mean, kurtosis,
k skewwness dan standar
s deviaasi. 2,85
Hasil dari ciri audio terssebut diprosses 2,84
menggunnakan LDA, tujuannya unttuk menentukkan
2,83
hasil prroyeksi data yang optimaal antara kelas
2,82
between scatter dan within
w scatter. Asli 20 Word 100 Word 200 Word
3. Hasil daari proses LDA A, kemudian dilakukan
d prosses
klasifikaasi menggunnakan metodee SVM-Lineaar, G
Gambar 6 Analisiss Skewness DWT
tujuannyya untuk menncari hyperplaane terbaik yaang DW
WT
menjadi pemisah antaara dua buah kelask pada inpput
0,008
space seehingga dapatt diketahui adda atau tidaknnya 0,007
pesan yang
y tersembbunyi dalam m audio digiital 0,006
tersebut.. 0,005
Kurtosis
untuk memastikan
m daata yang telahh di kumpulkaan. 0,003
0,002
Lalu akaan didapatkann hasil outputt berupa tingkkat
0,001
akurasi dan
d proses sellesai. 0
Aslii 20 Word 100 Word 200 Word
0,547
pada kelas durasi
d 10 detikk sama yaitu 947 Kb denggan
0,546
bit rate 705 Kbps.
K 0,545
3 audio digital asli durasii 5 detik dan 10
Dari 30 0,544
detik, dilakuukan penyisiipan pesan rahasia denggan 0,543
metode penyyisipan LSB, DCT dan DWT. D Sehinggga 0,542
Aslii 20 Word 100 Word 200 Word
pada kelas audio
a digital durasi 5 dettik, terdapat 30
audio asli, 30
3 audio stegoo LSB, 30 auudio stego DC CT Gambbar 8 Analisis Staandar Deviasi DW
WT
serta 30 auddio stego DW WT. Audio ujiu dari masinng-
masing kelass durasi 5 deetik dan 10 detik
d adalah 120
audio.
2,8795 LS
SB
2,879
0,6
2,8785
0,5
2,878
Skewness
0,4
Standar Deviasi
2,8775
0,3
2,877
0,2
2,8765
0,1
2,876
0
2,8755 Asli 20 Word 100 Word 200 Word
2,875
A
Asli 20 Worrd 100 Word 200 Word Gambbar 14 Analisis S
Standar Deviasi LSB
L
Gambar 9 Anallisis Skewness DC
CT
Dari grrafik diatas yang ditunjjukkan padaa
DCT gaambar 1 samppai 9, terlihat pperbedaan anttara audio aslii
daan audio stegoo DWT dan D DCT. Berikut hasil analisiss
0,0031
yaang didapat:
0,003
¾ Pada audioo stego DWT T, banyaknyaa huruf yangg
0,0029 disisipkan mempengaruuhi besarnyaa nilai cirii
Kurtosis
2
DWT L
Level 1
Skewness
1,5
Akurasi
100,0%
1
0,0%
0,5 DW
WT Level 1
20 Word
W
0 100 Word
200 Word
A
Asli 20 Wordd 100 Word 200 Word
0,003
0,0025
Gam
mbar 15 Analisis A
Akurasi Pada DW
WT
0,002
Kurtosis
0,0015
0,001
0,0005
0
Asli 20 Woord 100 Word 200 Word
70,0% 40%
DCT Level 1
20 Word 30%
100 Wordd
200 Word 20%
10%
20 Word 100 Word 200 Word
DCT Level 1 71,7% 71,7% 73,3% 0%
200 Word 1000 Word 200 Word
D
DWT Level 1 DWT Level 2 DWT Leveel 3
G
Gambar 16 Analissis Akurasi Pada DCT Gambaar 20 Analisis Bannyak Level Stego LSB
V. KESIM MPULAN
Dari hassil penelitian , dapat disimpulkan bahwa:
G
Gambar 17 Analisis Akurasi Pada LSB 1. Sistem yang dirancang mampu mend deteksi pesann
Pada grafik diatass, terlihat bahhwa banyaknnya yang disisippkan dengan metode DW WT, DCT dann
huruf yang disisipkan mempengaruh
m i nilai akuraasi. LSB.
Nilai akurassi tertinggi yaitu metodee DWT levell 1 2. Pada audio stego DWT ddan DCT, nilaai ciri statistikk
sebesar 9
90% dengan jumlah 2000 huruf yaang (skewness, kurtosis, dann standar dev viasi) berbedaa
disisipkan. Sedangkan
S n
nilai akurasi terendah yaaitu dengan auddio asli, sehinggga banyakny ya huruf yangg
metode LSB level 1 sebesaar 50%. disisipkan pada metoode DWT dan DCT T
mempengarruhi besarnyaa nilai ciri sttatistik. Padaa
audio stegoo LSB, tidakk didapat peerbedaan cirii
IV. III Anallisis Banyak Level
L Terhaddap Akurasi
Setelaah audio disisipkan,
d laalu diuji dan
d statistik auddio asli dan auudio stego.
diekstraksi ciri
c menggunaakan metode DWT beberaapa 3. Banyaknya jumlah huruuf pada audio o stego DWT T
level. Pada pengujian,
p diilakukan denggan penggunaaan dan DCT mempengaruhi
m nilai akurasi sistem.
tingkat level DWT denggan perubahaan dari level 1 4. Banyaknya jumlah level yang dig gunakan jugaa
sampai 3. mempengarruhi perforrmansi sisttem dalam
m
mendeteksi pesan rahassia yang ditu unjukkan darii
nilai akurasi.
DWT 5. Pada keseluruhan penggujian, nilai akurasi yangg
93,3% 93,3%
83,3% 86,7% 90% 90%
terbaik padda audio duraasi 5 detik yaitu y metodee
100,0%
80,0% 556,7% 61,7%
63,3% penyisipan DWT 100 huuruf dan DW WT 200 huruff
60,0% sebesar 93,,3% sedangkan pada duraasi 10 detik,,
40,0% pada metode DWT 100 hhuruf sebesar 80%. 8
20,0% Beberappa hal yang disarankan untuk u metodee
0,0% peenelitian menndatang, yaituu menyisipkan n pesan lebihh
20 Word 100 Word 200 Word
daari 200 huruff serta melakkukan steganaalisis metodee
DWT Level 1 DWT
D Level 2 DW
WT Level 3 LSSB dengan ekkstraksi ciri L LDA untuk melihat
m akurasii
Gam
mbar 18 Analisis Banyak
B Level Steego DWT sistem pada meetode penyisippan LSB.
DCT
VII. DAFTAR R REFERENSII
83,3% [1] S & Zolfaghaari-nejad, M., 2012. A New
Fazli, S. w
85,0%
78,3%
Steganaalysis Methhod for Stteganographicc
80,0% 76,7%
75% 75% 75%
Images on DWT Dom main. , 1(2), pp.1–4.
p
75,0% 711,7% 71,7%
7
7
73,3%
[2] Firdaussy, K., Hawariiyanta, I. & Murinto,
M 2006..
Implemmentasi W
Watermarking g Untukk
70,0%
Penyem mbunyian Daata Pada Citra C Dalam
m
65,0% Domainn Frekuensi Menggunak kan Discretee
20 Word 100 Word 200 Word
Cosine.. Telekomnnika, Vol.44(1693–6930),,
DWT Level 1 DWT
D Level 2 DWT
T Level 3 pp.19–226.
[3] Kurniawwan, Y., Studdi Metode Steg ganalisis Padaa
Gam
mbar 19 Analisis Banyak
B Level Steego DCT Stegoimmage.
ABSTRAK
Panggang atau kerupuk panggang semakin meningkat. Kemplang panggang merupakan kerupuk ikan yang
dimasak dengan cara dipanggang. Rasa dan aroma kemplang panggang khas, berbeda dengan kempalng goreng
meskipun bahan dan adonan yang digunakan sama.Tingginya permintaan masyarakat akan produk olahan seperti
kemplang panggang ini mengakibatkan sebagian besar toko mulai dari warung, kantin sekolah, toko kelontong, sampai
supermarket banyak menjual kemplang panggang. Usaha pembuatan kemplang panggang ini telah menarik minat
beberapa kelompok usaha masyarakat dengan skala usaha kecil menengah. Oleh karena itu, dengan informasi itu kami
melakukan survey pada kedua Mitra pembuat kemplang panggang di Pangkappinang untuk melihat apakah para
kelompok usaha sudah dapat memenuhi permintaan yang tinggi tersebut. Dari survey didapatkan data bahwa proses
pembuatan adonan kemplang dengan kapasitas 75 kg per 3(tiga) hari masih dilakukan manual atau dengan
menggunakan tenaga manusia. Akibat yang timbul dari kondisi ini diantaranya adalah campuran adonan tidak merata,
banyak dibutuhkan tenaga kerja, dan waktu pembuatan adonan lama. Permasalahan lain yang terjadi pada mitra
adalah pengelolaan manajemen usaha belum dilakukan secara maksimal.Kalau proses pembuatan adonan kemplang
panggang masih menggunakan cara manual dengan menggunakan tenaga manusia, pasti kondisi ini akan banyak
memerlukan waktu dan tenaga manusia untuk mengelolanya.Selain itu, perencanaan dan pengelolaan yang baik dalam
proses produksi merupakan asset yang sangat perlu diperhatikan. Dengan permasalahan seperti dijelaskan tersebut,
maka metoda yang kami lakukan untuk menyelesaikan persoalan kedua mitra dengan cara pemberian mesin dan
pelatihan managemen. Dari hasil penyediaan mesin dan pelatihan yang dilakukan terhadap kedua mitra diperoleh
hasil produktifitas kedua Mitra dalam pembuatan kemplang
KataKunci:Kemplang panggang, mitra, adonan, mesin, pelatihan.
ABSTRAK
Indonesia merupakan daerah kepulauan dan memiliki potensi pengembangan energi yang cukup tinggi. Potensi
arus sungai di Indonesia tersedia sepanjang tahun, sehingga memungkinkan untuk dikembangkan sistem pembangkit
listrik skala kecil. Turbin yang sesuai untuk kecepatan arus sungai rendah adalah turbin Savonius. Turbin ini memiliki
torsi awal yang besar pada kecepatan arus yang rendah. Daya air (Hydropower) dari aliran sungai merupakan salah
satu sumber renewable terbaik. Metode penelitian menggunakan simulasi numerik 2-D dengan moving mesh untuk
mengkaji kinerja turbin Savonius tipe L dengan memvariasikan radius tip blade (r) sebesar 50 mm, 100 mm, 150 mm,
200 mm dan bucket. Benda kerja menyesuaikan penelitian swampil dengan menggunakan Savonius. Savonius
menggunakan bucket memiliki diameter 375 mm, span 600 mm. Penelitian ini akan membandingkan nilai koefisien
momen (Cm) bucket dan variasi radius tip blade. Viscous turbulence model dengan menggunakan jenis standard k-ε
dengan diskritisasi Second Order Upwind. Hasil dari simulasi numerik diperoleh validasi simulasi numerik dengan
menggunakan meshing 7.8 dengan akurasi kurang lebih 1% dibandingkan data hasil eksperimen Swapnil.
Cm
0,04
6 0,0849 0,0893 4,89
0,02 N…
7 0,0886 0,0893 0,82
0,00
8 0,0881 0,0893 1,38 0 2 4
tipe blade
III. KESIMPULAN
0,10 1. Deviasi atau Error numerik terhadap hasil
0,08 eksperimen sebesar 0.82 %.
2. Kajian numerik Tipe L optimum pada diameter
0,06 200 mm.
Cm
0,04
IV. DAFTAR PUSTAKA
0,02 E… [1] Beom-Soo Hyun, Da-Hye Choi, Jun-Seon Han
N… and Ji-Yuan Jin,”Performance Analysis and
0,00 Design of Vertical Axis Tidal Stream Turbine”,
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Journal of Shipping and Ocean Engineering 2
Meshing (2012) 191-200.
[2] Golecha Kailash, T. I. Eldho, and S. V. Prabhu,
Gambar 3. Grafik Cm terhadap perubahan meshing “Performance Study of Modified Savonius Water
Turbine with Two Deflector Plates”,
Pada Gambar 3 menjelaskan keterkaitan antara
kerapatan mesh dan nilai koefisien torsi (Cm) terlihat International Journal of Rotating Machinery,
bahwa semakin rapat meshing mendekati nilai Volume 2012, Article ID 679247, 12 pages,
2012.
eksperimental dari swanpil 2011.
[3] Kamal, Faizul M., 2008. Aerodynamics
2.2. Perubahan diameter tip blade Characteristics of A Stationary Five Bladed
Vertical Axis Vane Wind Turbine. Journal of
Pemilihan tipe blade dapat dilakukan dengan Mechanical Engineering, Vol. ME39, No. 2, pp.
melakukan optimasi dengan melakukan simulasi 95-99, 2008.
numerik. Diameter blade savonius adalah 375 mm [4] Nakajima, M., Lio, S., dan Ikeda, T.
dengan tinggi 1500 mm dengan kecepatan 0,177 m/s “Performance of Double-step Savonius Rotor for
dengan mengacu pada penelitian swanpil secara Environmentally Friendly Hidroulic Turbine”.
simulasi numerik. Blade divariasikan pada jari-jari tip Journal of Fluid Science And Technology.
50 mm, 100, 150 mm dan 200 mm dan savonius Volume 3 No. 3, pp 410-419, 2008.
bucket. [5] Patel C.R., Patel V.K., Prabhu S.V., Eldho T.I. , “
Investigation of Overlap Ratio for Savonius Type
Tipe yang digunakan pada simulasi numerik adalah
Vertical Axis Hydro Turbine”, International
sebagai berikut:
Journal of Soft Computing and Engineering
(IJSCE) ISSN: 2231-2307, Volume-3, Issue-2,
May 2013.
298 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
[6] Sheldahl, Robert E., Louis V. Feltz, and B. Fv [7] Yaakob O. B. *, D.T. Suprayogi, M. P. Abdul
Blackwell. "Wind tunnel performance data for Ghani, K. B. Tawi, “Experimental Studies on
two-and three-bucket Savonius rotors." Journal Savonius-type Vertical Axis Turbine for Low
of Energy2, no. 3, pp. 160-164, 1978. Marine Current Velocity”, IJE Transactions A:
Basics Vol. 26, No. 1,
[8] (January 2013) 91-98, 2013.
ABSTRAK
Identifikasi secara visual adalah salah satu metode yang paling sering diterapkan dalam ilmu forensik. Biometrik yang
biasa digunakan dalam metode ini diantaranya sidik jari, struktur gigi, dan iris. Namun biometrik tersebut rawan
terhadap perubahan pola akibat peradangan, trauma, dan juga faktor usia. Palatal Rugae atau yang biasa disebut Plica
Palatinae Transversae merujuk pada sejumlah transverse ridges yang berada di anterior mukosa. Pola Palatal Rugae
berbeda untuk setiap individu, bahkan pada anak kembar sekalipun. Posisi internalnya yang terlingkupi oleh bibir, pipi,
lidah, gigi, dan tulang, menjadikan Palatal Rugae dapat terlindung dari cidera, suhu tinggi, dan dekomposisi, sehingga
memainkan peran penting pada identifikasi forensik.Dalam penelitian ini, dirancang suatu sistem identifikasi pesonal
berdasarkan pola Palatal Rugae dengan mengimplementasikan metode Transformasi Wavelet Diskrit (TWD) dan
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)-Backpropagasi. TWD merupakan dekomposisi citra pada subband citra tersebut dengan
cara melewatkannya pada highpass dan lowpass filter, sedangkan JST-Backpropagasi merupakan salah satu model
jaringan syaraf tiruan yang populer karena kemampuannya dalam penyelesaian suatu masalah berkaitan dengan
identifikasi, prediksi, dan pengenalan pola secara adaptif dan kebal terhadap kesalahan (fault tolerance). Sebagai basis
masukan, digunakan citra rugae berukuran 256x256 sebanyak 75 citra.Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu
program yang mampu melakukan identifikasi secara akurat serta tahan serangan. Program ini diharapkan dapat
menjadi alternatif tools dalam memudahkan identifikasi personal pada bidang forensik, kedokteran, dan pendataan
penduduk. Berdasarkan penelitian ini didapatkan akurasi pengujian 84% pada saat epoch maksimum 5000 dan learning
rate 0,01 serta relatif tahan terhadap berbagai jenis noise dan motion blur.
II. TINJAU
UAN PUSTAK
KA
II.I. Biometrrik
Sistem bioometrik pada dasarnya meerupakan sisttem
pengenalan pola
p berdasarkkan karakeristtik biologis, baik
b
fisiologis maupun
m perilaaku. Karakteeristik fisioloogis
adalah ciri-cciri fisik yangg relatif stabiil seperti wajjah,
sidik jari, peembuluh darahh pada tangann, iris mata, pola
p
retina, dan spektrum suara. Karaktteristik perilaaku
diwakili oleh karakter-kaarakter sepertti tanda tanggan,
pola ucapan, atau ritme meengetik.
Secara um mum terdapat 7 kriteria iddentifier berbaasis
biometrik, yaaitu universallity, uniqueneess, permanennce,
collectabilityy, perfoormance, acceptabillity,
circumventioon3. Gambar 2 (a)
( Citra Bineer, (b) Citra Grrayscale, (c)
Citra RRGB
II.II. Palatall Rugae (Plicca Palatinae Transversae)
T
III.IV Transforrmasi Waveleet Diskrit9
Palatal Rugae
R juga bisa disebutt dengan Pllica
Palatina Trranversae merujuk pada tonjolan paada Transformasii wavelet diskrit seecara umum m
bagian anterior dari mukoosa palatum, yang y terdapatt di merupakan
m dekkomposisi citrra pada freku uensi subbandd
setiap raphaae palatina median
m dan di bawah pappilla ciitra tersebut. Komponen
K subbband transfo
ormasi waveleet
insisivus8. Palatal
P Rugae merupakan peninggian
p yaang diihasilkan denggan cara pennurunan level dekomposisii.
asimetris daan irregular dari d mukosa yang berada di Im
mplementasi transform
masi wavelet diskriit
anterior palaatum, terbentuuk dari membbran lateral dari d daapatdilakukann dengan cara melewatkan sinyal melaluui
papila insisivvus, tersusun secara transvversa dari raphhae seebuah tapis lollos rendah (low pass filter/L
LPF) dan tapiss
palatina yangg terletak padaa midsangitta7. lo
olos tinggi (higgh pass filter//HPF) dan meelakukan downn
Perkembanngan dan pertumbuhan
p Palatal Ruggae saampling pada keluaran
k masiing-masing fillter.
berada dibawwah kontrol geenetik dimana pola pada settiap
keturunan mungkin
m akann sama namuun tidak idenntik
5
pada setiap individu
i .Seteelah Palatal Rugae
R terbenttuk,
Palatal Ruggae akan meengalami perrubahan ukuuran
sejalan denggan pertumbuuhan palatum,, namun benntuk
dan pola yanng khas dari Palatal
P Rugaee sejak saat laahir
akan tetap diipertahankan5.
Akuisis
si Akuisis i
Citra Citra
Pre- Pre-
process in
ng pro cess ing
g
Ekstrak si
s Ekstrak si
Ciri Ciri
(TWD) ) (TWD)
Data
Latih
Data
Teridenti
fikasi
Gambar 3 Forward TW
WD Dua Dimeensi Skala Sattu Selesai
Xn Ym Has
s il
wpm Param meter
Zp Peng
gu ji
Ja rin
ngan
an
n
...
...
Xi
Sele
es ai
vij
Zj wjk Yk
Gambar 6 Diagram
D Alir PPelatihan dan Pengujian
...
...
Jarinngan
Z1 w11 Y1
v11
X1
Adapuun parameterr yang akan diubah-ubahh
paada proses pelaihan jaringaan adalah makksimum epochh
1
daan learning rate. Perubaahan nilai paada parameterr
1
teersebut akan dilihat penggaruhnya terrhadap waktuu
peelatihan, wakktu pengujiann, akurasi pelatihan,
p dann
Gaambar 4 Arsiteektur Backproopagasi akkurasi penguujian. Untuk menganalissis ketahanann
sistem terhadapp serangan nooise dan motiion blur, akann
diigunakan syntaax yang terseddia pada Matlab.
III. PEM
MBAHASAN
N
IIII.II Analisiss Parameter Jaringan Sy yaraf Tiruann
III.I Desain Sistem Backpropagassi
Gambaran umumu sistem
m simulasi daan analisis dari
d Terdappat beberapaa parameter yang akann
penelitian inii dapat dilihatt sebagai berikkut mempengaruhi
m performansii suatu jaringan. Dalamm
peenelitian ini dilakukan annalisis terhadap perubahann
paarameter padda algortitmaa Jaringan Syaraf
S Tiruann
Backpropagasi,, berupa ppnambahan nilai epochh
maksimum
m dann learning ratee.
Salt &
3. 5000 0,01 0,589 76%
Pepper
ABSTRACT
Penelitian ini mendesain alat monitoring suhu untuk digunakan pada proses distribusi darah. Alat tersebut didesain
untuk mengatasi beberapa kelemahan termometer analog ataupun digital yang biasa digunakan oleh petugas distribusi
darah.Kelemahan tersebut adalah tidak dapat menyimpan data suhu selama perjalanandistribusi dan tidak dapat
memberikan peringatan jikasuhu dalam boks penyimpanan darah di luar rentang suhu yang disyaratkan dalam rantai
dingin distribusi darah. Desain produkmenggunakan metode generic product development dalam dua tahapan
prosesyaitu tahapan pengembangan konsep dan tahapan perancangan tingkat sistem. Tahapan pengembangan konsep
digunakan untuk menentukan konsep yang sesuai untuk perancangan alat monitoring suhu dan tahapan perancangan
tingkat sistem digunakan untuk menentukan rancangan skema, cara kerja, serta skema pemasangan alat. Hasil akhir
penelitian berupa konsep alat monitoring suhu menggunakan Near Field Communication (NFC) card untuk menyimpan
data dan memudahkan pembacaan data menggunakan perangkat smart phone yang dilengkapi dengan pembaca
NFC.Selain itu, estimasi biaya pembuatan produk lebih murah dibanding membeli produk sejenis di pasaran
sehinggadesain ini layak dilanjutkan ketahapan pembuatan prototipe.
ABSTRAK
Komunikasi wireless mempunyai keunggulan dibandingkan dengan media lainnya terutama dilihat dari segi
kepraktisannya. Sehingga dengan alasan tersebut menjadikannya lebih dominan penggunaannya dewasa ini. Salah
satu alat komunikasi data wireless yang popular adalah xbee. Dengan menggunakan standar komunikasi IEEE
802.15.4 untuk Xbee seri-1 dan ZigBee untuk seri-2, Xbee beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz. Piranti ini cocok
digunakan untuk komunikasi di dalam gedung maupun luar gedung. Untuk tujuan tersebut maka dilakukanlah
penelitian ini yang berguna untuk mengetahui jarak optimal komunikasi data dengan menggunakan xbee serta
mengetahui gangguan-ganguan yang dapat mempengaruhi unjuk kerja piranti tersebut.Penelitian dilakukan di gedung
FTI yang terdiri atas tiga lantai. Di dalam gedung FTI terdapat beberapa ruang kelas dan ruang khusus diantaranya
adalah ruang server, ruang studio televisi, studio radio, ruang master control, dan ruang genset. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan 2 cara yaitu software XCTU produksi Digi International Inc dan display lcd yang telah diolah
oleh arduino.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam gedung FTI Xbee-Standart mampu melakukan komunikasi
data dengan baik pada jarak maksimal 15 meter sedangkan Xbee-Pro dengan jarak maksimal 28,5 meter. Dengan
metode LOS (Line of Sight) Xbee-Pro mampu melakukan komunikasi 600 meter dan Xbee-Standart 126 meter.
Untukkomunikasi antar lantai dalam gedung ini hanya mampu dilakukan dengan baik oleh Xbee-Pro. Pengujian dalam
ruang-ruang khusus seperti ruang server, ruang studio televisi, ruang studio radio, ruang master control, serta dengan
gangguan blueetooth, sinyal wifi, sinyal telepon, dan sinyal telepon tidak berpengaruh secara signifikan.
II.IV.Pengujian LOS
Pengujian sinyal Xbee dengan metode Line of Sight
(LOS) dilakukan dengan cara mengukur jarak
maksimal antara transmitter dan receiver yang
dihubungkan dengan arduino. Pengujian ini dilakukan
di dalam kampus Unissula tepatnya di depan gedung
Fakultas Teknik (FT). Transmitter diletakkan di
samping gedung FT dan receiver digerakkan menjauhi
lokasi transmitter berjalan ke arah selatan. Pada
Gambar 6. pengujian Xbee-Standart didapatkan jarak maksimal
yang dapat dicapai adalah 126 meter. Pengujian
II.III. Pengujian Pada Ruang Khusus metode LOS untuk Xbee-Standar dilakukan juga di
Ruang studio Tazmania merupakan lokasi obyek jalan raya Kaligawe. Titik awal dimulai dari depan
yang digunakan untuk tempat pengujian unjuk kerja gedung perbankan dimana terdapat patok/tanda jarak
sinyal xbee karena mempunyai karakteristik khusus jalan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
dibandingkan dengan ruang-ruang lain.Hasil tampilan pengukuran karena tanda tersebut merupakan jarak
xctu diperlihatkan pada Gambar 7 untuk Xbee-Pro dan yang sudah terukur. Receiver digerakkan ke arah barat
untuk jenis Standart. Hasil pengujian menunjukkan menjauhi titik transmitter. Jarak maksimal yang masih
sinyal yang diterima untuk Xbee-Pro pada saat dapat dilakukan pengiriman paket dengan baik adalah
pemancar radio sedang diaktifkan (on-air) adalah 132 meter. Untuk Xbee-Pro juga dilakukan pengukuran
berada pada level -51 dBm dengan pengiriman sinyal di jalan raya Kaligawe. Jarak yang didapatkan ketika
pada xctu 100%. Untuk sinyal Xbee-Standart transmitter dan receiver melakukan komunikasi
menunjukkan nilai -90 dBm dengan jumlah paket dengan baik adalah 288 meter. Pada titik-titik tertentu
100% berhasil yang diterima. yang melebihi jarak maksimal kedua xbee masih dapat
berkomunikasi dengan baik, tetapi pada saat-saat
tertentu juga kadang sinyal itu hilang. Dari hasil
analisa yang dapat diambil adalah bahwa sebenarnya
komunikasi masih dapat berlangsung dengan baik
tetapi karena ada faktor lain berupa gangguan-
gangguan yang menyebabkan terhalangnya metode
pengujian LOS sehingga menyebabkan jaraknya
terbatas. Gangguan ini berupa banyaknya dahan-dahan
pohon untuk penghijauan jalan, serta beberapa papan
reklame yang terpasang di tepi jalan. Untuk
memperkuat argumentasi ini dilakukan pengujian
Xbee-Pro dengan metode yang kedua. Yaitu
melakukan pengukuran komunikasi dengan menaiki
jembatan penyeberangan jalan yang berada di depan
Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan jembatan
penyeberangan jalan di depan Lingkungan Industri
Kecil. Hasil pengukuran yang dilakukan diantara dua
jembatan ini adalah 600 meter dengan peta
ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 7
ABSTRAK
Saat ini produk furniture umumnya masih terbuat dari bahan baku kayu. Adanya ketergantungan terhadap
pemakaian kayu secara terus-menerus tanpa batas akan menyebabkan terjadinya eksploitasi hutan secara berlebihan
sehingga menyebakan kualitas hutan akan mengalami penurunan secara berangsur-angsur sehingga dapat
memberikan dampak lingkungan yang kurang baik. Komposit merupakan bahan baku alternative yang dapat
dipergunakan untuk menggantikan kayu dalam pembuatan furniture, jenis material ini merupakan campuran antara
serat dari bahan bahan organic atau unorganic tertentu dengan bahan resin.Untuk kelompok bahan organic, umumnya
digunakan serat dari jenis tanaman tertentu, salah satu diantaranya adalah serat sabut kelapa. Salah satu tahapan
proses yang perlu dilakukan sebelum serat tersebut dipergunakan sebagai bahan baku untuk membuat komposit adalah
proses alkalisasi. Dalam penelitian ini proses alkalisasi menggunakan cairan Natrium oksida (NaOH). Adanya
pengaruh alkalisasi terhadap kadar air serat sabut kelapa dilakukan dengan cara melakukan pengukuran kadar air
pada serat yang terlebih dahulu diberikan perlakuan alkali dengan menggunakan metoda pemanasan, Metode ini pada
prisipnya membandingkan berat serat sebelum dan setelah pemanasan. Kondisi yang ditetapkan sebagai kombinasi
variable bebas dalam melakukan proses alkalisasi adalah waktu proses dan kadar NaOHyang ditambahkan dalam air
rendaman. Waktu proses atau lamanya perendaman yang ditetapkan adalah 1jam, 2 jam dan 3 jam. Sedangkan kadar
NaOH yang ditetapkan adalah 1%, 2% dan 3%. Rata-rata hasil pengukuran kadarair, berdasarkanwaktu rendaman: 1
jam = 17.06%; 2 jam =14.70% dan 3 jam = 12.99%, berdasarkan kadar NaOH: NaOH 1% = 15.65%, NaOH 2% =
15.95 dan NaOH 3% = 12.25%
I. PENDAHULUAN Peralatan
- Neraca digital
Semua seratalam cellulose memiliki sifat yang
- Pengukur/Kontrol temperatur & asesories
sanga tmampu menyerap air dari lingkungan bebas
- Pemanas/Kompor listrik
yang disebut sifat hydrophilic. Kandungan air yang
- Wadah logam
tinggi dapat menurunkan daya rekat dengan matrik
- Avometer
polimer yang bersifat hydrophobicUntuk
- Pengukur waktu
mengoptimalkan kandungan serat serendah mungkin
dapat mengacu pada standar ASTM D629, yaitu
2.2. Metode
dengan memanaskan di dalam oven selama satu jam
pada temperatur 110°C. Kandungan air
- Pengukuran berat serat yang telah dibentuk dengan
(moisturecontent) tersebut kemudian dapat dihitung
mempergunakan neraca digital (sebelum
dengan persamaan sebagai berikut :
pemanasan)
100% - Memasang specimen pada kawat pengikat
- Memasang dan Menyetel peralatan control
temperatur hingga menunjukkan temperatur 110 °C
dimana :
- Menghidupkan kompor listrik dan meletakkan
Mc= moisturecontent, (%)
wadah logam tertutup di atasnya
Wa= berat awalserat sebelumdipanaskan (gr) - Memasang sensor temperatur pada lubang yang
Wb=berat akhir serat setelah dipanaskan (gr) telah dibuat pada penutup wadah
- Setelah temperatur dalam wadah telah
II. BAHAN DAN METODE menunjukkan nilai temperatur 110 °C, maka
2.1. Bahan dan Peralatan specimen yang telah terpasang pada kawat
Bahan pengikat, dimasukkan ke dalam wadah
- Serat sabut kelapa - Mengaktifkan pencatat waktu/alarm
- Kain pembersih/lap - Setelah waktu pemanasan tercapai (1 jam),
- Kawat pengikat specimen dikeluarkan dari wadah, kemudian diukur
- Kemasan plastic beratnya satu persatu
- Kertas karton
Gambaran visual dari pelaksanaan setiap tahapan dari
metode tersebut di atas dapat dilihat pada cuplikan
berikut :
316 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
NT
21,83
1 jam
m 19,26
NaOH-1%
Penguukuran berat serat
s 2 jam
m 16,66
3 jam
m 13,75
1 jam
m 17,79
NaOH-2%
2 jam
m 15,52
3 jam
m 14,53
Memasang specimen pada kawat
pengikat
NaOH-3%
1 jam
m 14,12
2 jam
m 11,93
1
3 jam
m 10
0,69
(aa)
NT
21,83
Memassang dan Menyetel NaOH-1
1% 19,26
peralataan control tem
mperatur NaOH-2
2% 17,79
1 jam
NaOH-3
3% 14,12
NaOH-1
1% 16,66
NaOH-2
2% 15,52
2 jam
NaOH-3
3% 1
11,93
tem
mperatur dalaam wadah NaOH-1
1% 13,75
telaah menunjukkkan nilai
3 jam
NaOH-2
2% 14,53
mperatur 110 °C
tem °
NaOH-3
3% 10
0,69
b)
(b
Melakukan serat
M s sabut Non Alkalisaasi 21,83
k
kelapa ygg telah
d
dimasukkan ke wadah NaOH - 1%
1 16,56
t
tertutup pemanasan NaOH - 2%
2 15,95
s
selama 1 jam NaOH - 3%
3 12
2,25
Gambar Visuualisasi Tahappan Proses Penngukuran Kaddar (d
d)
Air Serat Sabut Kelapa
Grafik
G Kadar air
a serat mennurut waktu alkalisasi
a atauu
waktu perendaman
p ddan kadar NaO
OH
III. HASIL DAN N PEMBAHA ASAN (aa),(c) Penyajiaan data berdaasarkan waktu
u perendamann
Besarann yang diperooleh dari penngukuran adallah 1, 2 dan 3 (jam)
berat serat sabut kelaapa sebelum m dan setellah (b
b),(d) Penyajiaan data berdassarkan kadar larutan
l NaOHH
pemanasan (W Wa dan Wb). 1, 2 dann 3 (%)
Dengann mengetahuui kedua niilai ini, maaka
penentuan niilai kadar air (Moisture conntent, Mc) dappat un
ntuk melihat pengaruh
p alkaalisasi dengan variasi waktuu
dilakukan deengan mengguunakan persam maan yang tellah (1
1 jam, 2 jam dan
d 3 jam) teerhadap terhad dap kadar air,,
disajikan sebbelumnya. Haasil penentuann nilai kadar air diigunakan graafik (a) dann (c). Kedua grafik inii
disajikan padda grafik berikkut memperlihatkan
m n bahwa semaakin lama wak ktu alkalisasi,,
maka
m kadar air
a yang dihasilkan setelaah dilakukann
peengukuran meenunjukkan nilai yang semaakin kecil
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] ASTM Handbook volume 21, 2001,
Composite, ASM International Handbook
Committee.
[2] Bledzki, A.K., Gassan J, 1999, Composites
Reinforced With Cellulose Based Fibres
(http://www.sciencedirect.com/science)?
Online 02 Maret 2013
ABSTRAK
Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan
untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Salah satu beasiswa yang ditawarkan oleh
Politeknik Negeri Samarinda kepada mahasiswa adalah beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik). Tujuan
pemberian beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) antara lain untuk meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa, meningkatkan prestasi mahasiswa, dan menjamin penyelesaian studi mahasiswa tepat waktu. Penentuan
penerima beasiswa PPA di Politeknik Negeri Samarinda masih menggunakan cara tradisional. Penentuan penerima
beasiswa PPA dapat dikategorikan sebagai permasalahan pengambilan keputusan semi terstruktur. Permasalahan
pengambilan keputusan semi terstruktur dapat diselesaikan dengan menggunakan metode pengambilan keputusan.
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi antara
Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan metode AHP mampu memberikan bobot prioritas dari empat kriteria
yang digunakan didalam penentuan penerima Beasiswa PPA. Melalui perhitungan AHP diketahui bobot prioritas
kriteria IPK adalah 0.5579, bobot prioritas kriteria semester adalah 0.2633, bobot prioritas kriteria penghasilan orang
tua adalah 0.1219, dan bobot prioritas kriteria tanggungan orang tua adalah 0.0569. Berdasarkan Hasil perangkingan
dengan metode TOPSIS diperoleh hasil yang berbeda dengan hasil pengumuman Politeknik Negeri Samarinda.
Kata Kunci : AHP, TOPSIS, Beasiswa, PPA
(11)
(6)
TABEL 3
Kriteria Kode
IPK C1
Semester C2
Penghasilan orang tua C3
Tanggungan orang tua C4
ABSTRAK
Informasi tentang rumah kos bisa didapat dari selebaran atau dari banner yang ada di jalan, yang mana cara
ini sangatlah merepotkan karena membutuhkan seorang perantara sebagai informan. Dengan berkembangnya dunia
teknologi maka hal tersebut dapat di jembatani dengan membuat aplikasi tentang info rumah kos tersebut secara
online. Penelitian ini membuat Aplikasi Rumah Kos Berbasis Android yang didalamnya berisi teks dan gambar yang
mencangkup informasi rumah kos yang terdiri dari jenis kos, tipe kos, fasilitas kos, harga kos, no telepon, foto kos,
marker pada google maps, dan status kos (ada/ tidak). Dengan adanya aplikasi rumah kos berbasis android ini dapat
membantu mahasiswa yang mencari tempat tinggal / kos di daerah Telang Kecamatan Kamal tidak kesulitan lagi dan
pemilik rumah kos bisa mempromosikan rumah kosnya dengan mudah dan nyaman.
8. Halaman Utama
U Membber, setiap member
m dapatt
menambahkkan daftar kkos serta bissa mengedit,,
menghapus,, dan mengubbah status ko os penuh atauu
masih ada.
9. Halaman merubah
m data kos, setiap member
m dapatt
merubah data yang berrkaitan dengaan kos yangg
dimiliki.
10
0. Halaman daaftar kamar, m member dapaat melihat listt
kamar sertaa menambahkaan data kamarr seperti yangg
ditunjukkann oleh gambar 8.
G
Gambar 6 Halaaman Utama User
U
11. Halaman transaksi, paada halaman ini pemilik kos k III. KESIMPULA
K AN DAN SAR RAN
dapat meelihat daftar trransaksi yang pernah dipessan Dari hasil perancangan dan pembu uatan aplikasii
oleh useer. Halaman transaksi dittunjukkan paada ru
umah kos beerbasis android ini dapat disimpulkann
gambar 9.
9 seebagai berikutt:
1. Aplikasi inni dapat mennemukan kos yang sesuaii
dengan kriteeria dari pencaari kos.
2. Aplikasi inii dijadikan sebagai media promosi
p yangg
tepat dan bagus bagii para pem milik kos dii
Kecamatan Kamal khusuusnya diarea Telang yangg
dihuni oleh mahasiswa.
3. Aplikasi inii mampu mem mberikan peta lokasi rumahh
kos yang diiinginkan.
4. Aplikasi inii memberikan informasi yan ng akurat dann
lengkap tenntang rumah kkos seperti faasilitas, biaya,,
cara pembaayaran dan kkondisi kamarr yang sudahh
terisi atau kosong.
k
ABSTRAK
I. PENDA AHULUAN prroduk kerajinaan kayu melipputi, (a) minim mnya fasilitass
Kapal dan mebel kayu banyakk digunakan di peeralatan unttuk menunjang pembu uatan modell
Indonesia kaarena bahan baakunya melim mpah dan muddah krreatifitas untuuk memenuhi ppermintaan daan konsumen,,
ditemukan di d Indonesia. Persediaan
P kaayu di Indonesia (b
b) belum dim milikinya perralatan-peralaatan produksii
masih banyakk tersedia, nam mun keterganntungan terhaddap khhusus untuk membuat
m variiasi produk keerajinan kayuu
bahan bakuu kayu olleh masyaraakat Indonesia yaang sudah jaddi, seperti mejja multifungssi potong ukirr
menyebabkann perlu adanya upaya efisiensi dan d daan sejenisnya,, serta (c) terrbatasnya anggaran belanjaa
penghematann penggunaann kayu. Prosses membentuuk, keelompok peengrajin kayyu. Mendassarkan padaa
mengukur, memotong, mengepres, dan mengukkir peermasalahan tersebut, m maka fasilitaas peralatann
adalah prosees utama dalaam pembuataan produk haasil memadai
m dan multifungsi
m unntuk menghassilkan produkk
kerajinan kaayu. Industri kerajinan kayyu di Indonesia keerajinan kaayu berkuualitas ting
ggi dengann
dibutuhkan untuk suplaii kebutuhan perabot dalaam meminimalkan
m jumlah kayu yang terbuan ng perlu untukk
rumah. Penggunaan kayyu terus mennerus memilliki diiwujudkan.
dampak negatif
n bagii kehidupann masyarakkat.
Berkurangnyya jumlah pohon p menyyebabkan daaya
absorpsi t
tanah mennurun, sehingga sanggat
memungkinkkan untuk terjadinya kebanjiran di
beberapa daerah di Inndonesia. Saaat ini, anggka
permintaan produk kerajjinan kayu teerus meningkkat
setiap tahunnnya, namun hal tersebut tidak ditunjaang
oleh jumlah bahan baku, kemampuan
k r
rancang banguun,
serta fasilitass peralatan yanng sesuai.
UD. Siswo Putro dan UKM. Ahmad Roddin
adalah mitrra Tim Penggabdian yangg berlokasi di
Wilayah Ketileng
K Kelurahan Senndang Mulyyo, Gambar
G 1 Prosees Pembuatann Mebel Secara Tradisional
Kecamatan Tembalang, Semarang. Kedua K bengkkel
kayu ini mem miliki fasiltass area workshhop yang cukkup II. MET
TODE
memadai unntuk produksi produk kerajinan k kayyu. Prograam ini mengguunakan metod
de pendekatann
Produk-produuk kerajinan kayu yang telah t diprodukksi yaang diawali dengan melaakukan evalu uasi terhadapp
pada umum mnya adalah daun d pintu, kusen, jendeela, prroses produkssi pada kelom
mpok pengelasan tradisionall
meja, kursi dan produuk kerajinan kayu lainnyya. UD.
U Siswo Puttro di Ketilengg Raya Keluraahan Sendangg
Berdasarkan hasil obserrvasi di lappangan terdappat Mulyo,
M Kecammatan Pedurunngan, Semaranng dan UKM..
beberapa peermasalahan yang y dihadappi dalam prosses Ahmad
A Rodin sebagai subcoontractor. Waawancara dann
ABSTRAK
Pada lahan kering lokasi JIAT tanah bergradasi halus nilai infiltrasi sebesar 3,342 cm/jam dan 0,621cm/jam
termasuk rendah untuk dapat mendukung penerapan sistem irigasi hemat air dalam usahatani. Pemberian air irigasi
JIAT ternyata masih kurang efisien, karena masih mengikuti cara-cara di lahan basah yang boros air. Pada lahan
kering bergradasi halus, evaporasi akan lebih cepat terjadi, sehingga perlu diatasi dengan sistem irigasi hemat air
terpadu yang memanfaatkan jaringan JIAT yang sudah dibangun pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kinerja sistem irigasi hemat air terpadu sprinkler mini dan leb pipa secara berbasis JIAT di lahan kering
bergradasi halus Pringgabaya Lombok Timur pada luas lahan 5 are sd 6 are, dengan debit bok sekitar 13,46 lt/dt.
Analisis data uji irigasi dilakukan terhadap data lengas tanah, radius irigasi dan perubahan lengas tanah yang
menunjukkan kinerja sistem irigasi. Hasil analisis dipresentasi dalam bentuk grafik dan tabel dan disimpulkan secara
deskriptip. Pada debit JIAT 5,92l/dtsampai 9,36 l/d, diperoleh lengas tanah awal4 titik sampel lokasi penelitian rata-
rata sebesar 13,53%. Iirigasi leb pipa mampu memberi tambahan lengas tanah sekitar 9,7%, sedangkan irigasi
sprinkler rata-rata sebesar 6,13% . Penurunanlengastanahharianrata-rata selama 3 haripengujianbesarnyasekitar
1,6%. Imbuhan lengas tanah irigasi sprinkler mini besarnya sekitar 7,7% . Irigasi leb pipa untuk pengujian 10 menit
mampu memberikan kebasahan sampai kedalaman 30 cm dengan penurunan lengas harian sebesar 2,33%. Irigasi
hemat air terpadu sprinkler mini dengan leb pipa, dapat memperpanjang jadual irigasi hingga 6 hari sekali. Irigasi
hemat air sprinkler mini diberikan setelah tiga hari irigasi diberikan leb untuk mengatasi evaporasi harian.
Kata Kunci: JIAT, irigasi hemat air, terpadu, sprinkler mini, Leb pipa.
W (%)
irigasi lebb pipa ditunjukkan pada Gaambar 1 6,00
4,00
2,00
0,00
0 10 20 30 40
h (ccm)
Gambar
G .2. Hubbungan perubahan lengas taanah
G
Gambar 1. Pem
mberianIrigasiiLebpipa Besar lengas taanah setelah irrigasi dan peru
ubahan hariann
yaang terjadi dii lahan kerinng Pringgabay ya khususnyaa
Lengas awall sebelum iriggasi pada tiap--tiap kedalam man duusun Perigi dittunjukkan padda Tabel 3
h1 =10 cm, h2=20 cm dannh3 =30 cm beesarnya rata-raata
9,1%, 13,64% % dan 14,34%% sedangkan bila b ditinjau dari
d Tabel 3. Perrubahan Imbuhhan Lengas Tanah
lokasi 1 sd 4 diperoleh bessar lengas rataa-rata 13,53%
%. Harian
II.II.Imbuhaan Lengas tannah irigasi Leb pipa jam h=100cm h=20ccm h=30cm
m
Berdasakan hasil
h pengujiaan irigasi leb pipa dilapanggan 1 9,77 7,78 5,53
selama 10 menit, dikketahui dapaat memberikkan
kebasahan saampai 30 cm. 24
2 3,00 1,69 0,23
Tabel 1. Leengas Tanah setelah
s Irigasi Leb 48
4 2,10 1,80 -0,42
Leengas Lenggas Lengas Lengas 72
7 1,90 1,26 2,60
Uji
tannah tanahh tanah tanah Su
umber:hasilannalisis
tanah
paadah1 padahh2 padah3 Rata-rata
Berdasarkaan data padaa Tabel 4 di atas, bahwaa
Jam % % % % taambahan lenggas tanah ssetelah irigasii pada tiapp
1 9,777 7,78 5,53 7,69 keedalaman lapiisan menunjuukkan sebesarr 9,77% padaa
keedalam 10cm m, 7,78% padda kedalaman n 20cm dann
24 6,778 6,09 5,29 6,05 5,,53% pada keedalaman 30 cm. Sedangkan perubahann
48 4,667 4,29 5,71 4,89 leengas selama 3 hari penggambilan sam mpel rata-rataa
2,,33% pada lappisan 10 cm, 1,58% pada kedalaman
k 200
72 2,778 3,03 3,12 2,97
cmm dan 0,8% dikedalaman
d 30 cm. Kelen ngasan lengass
Sumber: hasilujilapangan
taanah capaian setelah iriggasi leb diperoleh sebesarr
23 3,08% dari kondisi leengas awal. Sedangkann
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas, bahw wa
peerubahan lenngas tanah hharian selam ma tiga harii
irigasi leb yang diberikkan 10 mennit telah dappat
peenelitian setellah irigasi, besarnya bervaariasi dengann
memberikan kelengasan tambahan hiinga kedalam man
niilai maksimuum 6,31% ddan nilai rataa-rata sekitarr
tanah 30 cm m. Lengas im mbuhan yang dapat diberikkan
4,,72%. Keseraggaman capaiaan irigasi leb pipa sebesarr
irigasi rata-raata sebesar 6,111%.
80 0%, dengan raata-rata debit kkeluaran sekittar 0,30 ltr/dt.
Tabel.2. Lengas Tanahh setelah Irigaasi Leb pipa
III.III.Irigasi Spprinkler min
ni
h W
W(%) W(%
%) W(%) W(%) Berdasarkkan hasil ppengujian sprinkler minii
S
Setelah seteelah setelahh setelah diilapangan dipeeroleh radius pancaran iriigasi sekitar 2
m sampai 3 m dengan debit luaran rata--rata sprinklerr
Cm i
irigasi 24 jam
j 48 jam
m 72 jam
mini sebesar 0,23 lt/dt dan ddebit total jariingan sebesarr
10 1
19,38 16,339 14,28 12,39 2,,75 lt/dt. Berddasarkan hasiil uji Gambarr 3, diperolehh
20 2
20,85 19,16 17,36 16,10 haasil analisis keseragamaan irigasi sp prinkler minii
30 2
20,43 20,220 20,62 18,02 seekitar 70% termasuk ccukup untuk k digunakann
Sumber: hasilujilapangan mengatasi
m evaaporasi hariann secara terp padu dengann
iriigasi leb pipa..
Imbuhan iriggasi leb tertingggi terjadi padda kedalaman 0-
10 cm, dann semakin kedalam k sem
makin menuruun.
w (%)
10
Supriyadi, 20015 diketahuii untuk 8 buahh sprinkler mini
kedalaman 10
1 cm
dapat mengghasilkan luass basahan raata-rata masinng- 5
kedalaman 20
2 cm
masing spriinker sebesarr 18,8m2 dan total luuas 0
basahan sistem irigasi seekitar 151,8 m2 atau 1,5 are a 0 20 40 60
0 80
t (Jam)
pada debit seetip sprinkler 0,11 liter/detiik. Berdasarkkan
hasil uji lappanga diketahhui rata-rata radius basahhan Gambar 6. Perubahan lengas tanah harian
sprinkler mini
m yang diiperoleh sebeesar 2,93 m
dibulatkan menjadi
m 3 m dengan luaas basahan per p Kedalamann basahan seccara visual dik ketahui hanyaa
sprinkler sebbesar 26,9m2, sedangkan unntuk 8 sprinkkler saampai kedalam man 5 cm, dann pemberian irigasi
i selamaa
diperoleh luaas basah 215 m2 15 5 menit dapaat memberikaan lengas tan nah tambahann
saampai pada kedalaman 330 cm. Dari Gambar 5
II.V.Lengas Tenah pada 0 sd 10 cm diiketahui bahwwa, pada lapissan tanah 0-10 cm, lengass
Lengas tanah
t setelah 3 hari rata-raata sekitar 12,,39 taanah akan keembali mendeekati kondisi awal 9,61% %
dari kondisi sebelum dibeeri irigasi 9,661% dan setellah seetelah 3 hari yang besarrannya 9,97% %. Akan tetapii
irigasi diperooleh lengas tannah 19,38%. Sedangkan
S paada un ntuk kedalamaan 20 cm dann 30 cm lengaas tanah yangg
kedalaman 20 sampai 30cm ternyaata belum ada a teersedia masih di atas lengaas awal. Hasill pengujian dii
perubahan. laaboratorium menggunakan
m ddebit pompa 2,81
2 lt/dt, dann
diiperoleh debitt luaran sprinnkler dan raddius pancarann
seeperti pada Tabel1. Raddius (rs) raata-rata yangg
diihasilkan masih bervariasi bbesarnya dipperoleh 2,45m m
daan debit reraata sebesar 00,11 lt/dt, Jayaa Negara dann
Su upriyadi, (20115) Sedangkaan dari penelttian lapangann
deebit yang dappat digunakann sprinkler mini
m 0,13l/dtt
daan radius panncaran capaiannnya sekitar 2m
2 – 3 m.
Gambar 4. Pengujian Iriigasi sprinklerr mini dan Lebb III.VII..Irigasi Hemat Air T Terpadu
Berdasarkaan hasil uji leengas tanah dari irigasi lebb
Berdasarrkan hasil ujiu tanah dii Laboratoriuum daan sprinkler mini,
m bahwa irrigasi sprinkleer mini dapatt
Mekanika Tanah
T dan Geoteknik
G Unnram diperolleh diiberikan padaa lahan seteelah irigasi leb l diberikann
besarnya lenngas tanah awal sebelum pengujian
p irigasi teerlebih dahulu 2 -3 hari dann selanjutnya sprinkler
s minii
sprinkler minni untuk kedalaman tanah (h) 10 cm , w = diiberikan tiap hari.
h Kombinaasi dari sprinkkler mini dann
9,61%, h =220 cm , w = 13,64% dan paada h =30 cm,, w leeb akan dapat mengeser pem mberian irigassi leb menjadii
=14,9%. Sedangkan seteelah diberi irrigasi sprinkkler minimal
m tiap 6 hari sekali dari sebelum mnya 3 hari..
mini lengas tanah dari 9,61% menjadi m 15,722% Seelain itu sprinkler mini dapat memberi tambahann
.dengan tambbahannya sekiitar 6,11%. leengas sebesar 7,7% untuk m mengatasi evaaporasi hariann
diilahan bergraadasi halus Pringgabayaa Kabupatenn
Lo ombok Timurr.
20,0
00
R² = 0,9692 III.K
KESIMPULA
AN DAN SAR
RAN
Lengas tanah w(%)
15,0
00
IIII.I.Kesimpu
ulan
10,0
00 1)).Imbuhan leengas tanah irigasi sprrinkler minii
h irigasi dan penurunan
setelah besarnya seekitar 7,7% dengan penu urunan hariann
5,0
00 Perubahan lengas rata-rata sebbesar 1,6%
R² = 0,6795
0
2)). Irigasi leb pipa
p untuk peengujian 10 menit
m mampuu
0,0
00 memberikann kebasahan hingga 30 cm dengann
0 25 50 75 100
waktu t( jam) lengas tam mbahan 9,7% %, dan penurrunan lengass
harian sebessar 2,33%.
Gambarr 5.Grafik hubbungan lengas Terhadap
334 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
3).Irigasi hemat air terpadu sprinkler mini dengan leb IV. DAFTAR PUSTAKA
pipa, dapat memperpanjang jadual irigasi hingga 6 [1] Jaya Negara dan Anid Supriyadi,” Analisis
hari sekali. Sistem Irigasi Tetes Terpadu Pada Lahan
4).Irigasi hemat air sprinkler mini diberikan setelah Kering Pringgabaya Kabupaten Lombok
tiga hari irigasi leb untuk tujuan mengatasi Timur,” Jurnal Spektrum Sipil, Maret 2014,
evaporasi harian. Vol.1.No.1. hl.73-80,
[2] Jaya Negara,dkk,” Karakteristik Kinerja
III.II.Saran Sprinkler mini Pada Lahan kering Pringgabaya
Aplikasi irigasi hemat air terpadu berbasis JIAT ini Utara Kabupaten Lombok Timur,” Jurnal
masih perlu uji lapangan dengan tanaman dibeberapa
Spektrum Sipil, Vol.2.No.1. Meret, 2015. hl.28-
lokasi lahankering, agar dapat dikoreksi lama dan
jadwal irigasi yang harus diberikan setelah irigasi leb 37
pipa. [3] Proceding Senapati ,Penguatan Ekonomi
Nasional berbasis Teknologi dan
Kewirausahaan, September 2015, hlm.135-139.
ABSTRAK
Bobot
No
1 Fungsii Lengan A1 A2 A33 Yang
Pelokaasi V1 V2 V3
V Ideal
Dinilai
2 Fungsii Pengarah B1 B2 B33
Biaya
Alat Pootong 10 20 30 20 3 30
1 Pembuatan 2 3 2
3 Fungsii Pencekam C1 C2 C33
Biaya
Alat Pootong 5 10 10 10 3 15
2 Perawatan 2 2 2
V1 V2 V33
Nilai
N Total 30 40 30 45
Peersentase 67 89 67
7 100
Berdasarrkan kotak morfologi,
m didapat tiga variian
(%
%)
konsep yang ditampilkan dalam dua paandangan utamma.
Dalam massing-masing varian konnsep dijelaskkan
landasan penngkombinasiaan masing-maasing sub funggsi TABE EL 8. Penilaiann Dari Segi Teeknis
bagiannya. Varian Konssep
Bobot
Aspek Yan ng Nilaai
No
Dinilai V
V1 V2 V3 Ideaal
Pencapaiann 1
1 4 2 8 3 2 8 3 122
Fungsi 2
Proses
2 3 2 6 2 6 2 6 3 9
Pembuatann
Optimalisaasi
3 Komponenn 3 2 6 2 6 2 6 3 9
Standar
4 Perakitan 2 2 4 3 6 2 4 3 6
5 Perawatan 2 2 4 2 4 2 4 3 6
Gambar 3. Varian
V konsepp 1
6 Keamanan 4 2 8 2 8 2 8 3 122
Pengoperassia
7 n 3 1 3 3 9 1 3 3 9
(Penanganaan)
Nilai
N Total
21
39
51
39
63
Peersentase (%) 62 81 62 100
TABEL
L 9. Penilaian D
Dari Segi Eko
onomis
3 2 1 0
Gambar 4. Varian
V konsepp 2 Baik C
Cukup Kurang Buruk
f. Keputusan
Setelah dilakukan
d suuatu perbanndingan dann
peenilaian, variaan konsep 2 ((V2) meraih point
p tertinggii
deengan raihan point
p sebesar 81%. Maka varian
v konsepp
yaang akan dittindaklanjuti dan dioptimaalisasi dalam m
prroses modifikkasi rancangaan jig tap flange
fl pompaa
ukkuran 4" dan 6"6 adalah varian konsep 2 (V2).
Gambar 5. Varian
V konsepp 3
ABSTRAK
Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan merupakan salah satu hal yang menetukan sukses atau tidaknya
karir seseorang khususnya bagi seorang alumni perguruan tinggi. Dengan menggunakan sistem pendukung
keputusan, pemilihan bidang pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah dan mengeluarkan hasil
rekomendasi yang akurat. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada masih terdapat kekurangan seperti belum
adanya aplikasi yang dapat menentukan jenis bidang pekerjaan secara detail. Penulis mencoba merancang suatu
aplikasi yang dapat memberikan rekomendasi keputusan bidang pekerjaan kepada user sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki yang di olah menggunakan metode SMART(Simple Multy Attribute Rating Technique). Berdasarkan
hasil pengujian yang dilakukan dengan aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan metode SMART dapat
disimpulkan dari pengujian 10 user kategori system analyst memiliki jumlah user terbanyak yaitu sebanyak 5
orang, kategori programmer 1 orang dan kategori database 4 orang.
tertentu. Setiap atribut mempunyai bobot yang Gambar 1. Flow Chart Metode SMART (Simple
menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan Multy Attribute Rating Technique)
dengan atribut lain. (Edward : 1977). Flow Chart
Metode SMART (Simple Multy Attribute Rating II. PEMBAHASAN
Technique) dapat dilihat pada Gambar 1. II.I. Implementasi Sistem
1. Langkah 1: menentukan jumlah kriteria Tujuan implementasi adalah untuk mengkaji
2. Langkah 2: sistem secara default memberikan rangkaian sistem baik dari segi software maupun
skala 0-100 berdasarkan prioritas yang telah hardware sebagai sarana pengolahan dan penyajian
diinputkan kemudian dilakukan normalisasi. data serta memastikan bahwa sistem telah berjalan
wj dengan baik.
Normalisasi = … (3)
∑w j II.I.1 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk
mengimplementasikan sistem menggunakan windows
7 ultimate 32-bit, dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel
ABSTRAK
Sistem pendukung keputusan merupakan alat bantu yang dilakukan oleh pengambil keputusan, dan dengan
berbagai metode yang digunakan sebagai sarana dalam mengambil keputusan. Maka hal ini perlu dibuatkan sebuah
sistem pendukung keputusan. Pada sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode TOPSIS, di mana alternatif
terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak
terpanjang dari solusi ideal negatif. Hasil penelitian ini menunjukan V2 memiliki nilai terbesar. Data-datanya di proses
berdasarkan bobot preferensi, matriks ternormalisasi, solusi ideal positif dan negatif, kedekatan setiap alternatif
terhadap solusi ideal, proses perankingan.
Sumber Datta
Sumber data merupakkan data akurrat baik itu daata
yang didapaat dari inteernal, eksternnal yang akkan
dijadikan sebbuah acuan unntuk menghassilkan informasi
yang valid.
Arsitektur Sistem
S Gaambar 3. Conntext Diagram
m
Proses arsitektur siistem yang dibuat yaaitu
terjadinya seorang pengambil
p keputusan yaang Didalam contexxt diagram inni terdapat duaa entitas yaituu
memerintahkkan kepada karyawan (kasir) unttuk ad
dmin dan direektur, adapunn tentang hak akses sistem m
membuat sebbuah SPK deengan kriteriaa-kriteria sepeerti yaang diberikann dalam meemakai fassilitas sistemm
discount, kuualitas, merkk, kemudahaan memperolleh diiberikan berbeeda:
barang, pellayanan karyyawan, kepuuasan terhaddap 1. Admin
barang, hargga dengan melakukan
m kuuisioner. Dalaam a. Melakuukan proses loogin dengan menggunakan
m n
SPK ini diigunakan sebbuah metode yaitu metoode user daan passwordd ketika hend dak memakaii
TOPSIS, sehingga hasil akhirnya daapat ditemukkan sistem.
berupa sebuuah perankinngan. Setelaah perankinggan b. Diberi kebebasan
k meelakukan penaambahan userr
ditemukan kemudian di siimpan dalam database servver seperti admin1, adm min2 kapan n saja ketikaa
kemudian dibuatkan
d sebuuah laporan berupa
b informasi diinginkkan.
yang akan disampaikann ke direkttur. Rancanggan c. Admin dapat melakukan perubahan,,
arsitekturnyaa dapat dilihat pada Gambarr 2. penambbahan, penghaapusan data yang
y terdaftarr
Dalam arsitektur
a ini terdapat huubungan antaara didalam
m tabel.
komponen-komponen yang y berhuubungan yaang 2. Direktur, dalam hal inni adalah sebaagai pembuatt
menghasilkann: keputusann yang manna menerimma informasii
1. Karyawaan sebagai addministrator sistem.s Admmin perankinggan tentang barang yang paling
p banyakk
ini yangg memiliki hak akses terttinggi, melipuuti: di minati pembeli dari admin, tetapi direktur jugaa
input, uppdate, delete, dan
d output daata. dapat meelakukan hall yang sam ma apa yangg
2. Direkturr yaitu seorangg pengambil keputusan,
k yaang dikerjakann oleh admin.
mempunnyai hak akses a dalam
m pengambillan
keputusaan yang di daasari dari rekoomendasi adm min. DFD level 1
Direkturr juga memilikki hak akses dalam
d hal inpput, DFD level 1 diciptakan
d darri setiap prosees utama darii
update, delete,
d dan ouutput data. coontext diagram
m. Level ini menunjukan proses-prosess
in
nternal yang menyusun seetiap proses-p proses utamaa
daalam contexxt diagram, sekaligus menunjukann
baagaimana infoformasi berpinndah dari saatu proses kee
prroses yang lainnnya. Dalam
m DFD level 1 ini terdapat 4
(eempat) proses utama yang dditunjukan pad da Gambar 4.
Gambar 2. Arsitektur
A Sisttem
Pemodelan Proses
P
Pemodelan proses adaalah cara formal unttuk
menggambarrkan bagaimaana sistem berroperasi. Dalaam
pemodelan proses ini menggunakaan Data Floow
Diagram yanng menggunaakan beberappa elemen yaaitu Gambar 4. D
DFD Level1
proses, data flow,
f data storre dan externaal entity.
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3477
Pada pembahasan ini mengulas tentang sistem r15 = 0,0312 r25 = 0,1562 r55 = 0,0312
pendukung keputusan untuk menentukan barang yang |X6| = 59
paling banyak di minati pembeli. Setelah melalui r16 = 0,0338 r26 = 0,1186 r56 = 0,0169
proses penginputan, data tersebut kemudian diproses |X7| = 80
dengan metode TOPSIS dan menghasilkan output yang r17 = 0,05 r27 = 0,05 r57 = 0,05
diinginkan sesuai dengan harapan pengambil
keputusan dalam hal ini adalah direktur.
Input data dalam pengambil keputusan dilakukan Matriks ternormalisasi R sebagai berikut:
oleh karyawan (kasir) dalam hal ini sebagai
administrator, yang mana hasil akhirnya akan diberikan
kepada direktur sebagai pengambil keputusan. Dalam
proses log in, user harus memasukan id user dan
password, agar hak dan kerahasiaannya terlindungi dari
pihak yang tidak mempunyai kepentingan. Selanjutnya
administrator melakukan input data kriteria dan data
alternatif, dimana penentuan penginputan data ini Kemudian menghitung matriks V:
bersifat dinamis sesuai dengan aturan dari perusahaan v11 = w1r11 = 0,15
tersebut. v12 = 0,1302 v17 = 0,15
v21 = 0,6 v22 = 0,5217 v27 = 0,15
Proses Perhitungan Metode TOPSIS v31 = 0,15 v32 = 0,2607 v37 = 0,15
Dalam proses perhitungan TOPSIS data-datanya v41 = 0,15 v42 = 0,1302 v47 = 0,15
diambil dari hasil kuisioner, form kuisioner dapat v51 = 0,15 v52 = 0,1302 v57 = 0,15
dilihat pada Gambar 5.
Sehingga diperoleh matriks Y:
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini juga telah merambah berbagai bidang,
tidak terkecuali bidang pendidikan dan pengajaran. Penggunaan komputer dalam pembelajaran saat ini yang banyak
digunakan adalah penggunaan multimedia interaktif dan e-learning. Tetapi kelemahan dari keduanya adalah
menganggap bahwa semua pelajar memiliki kemampuan yang seragam, padahal kenyataannya tidak demikian. Salah
satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan Intelligent Tutoring System (ITS) yang
dikembangkan untuk mengatasi kelemahan yang belum memperhatikan keberagaman siswa tersebut. Pembelajaran
pemrograman komputer merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran disiplin ilmu komputer.
Masalah yang sering dihadapi oleh pelajar dlam belajar pemrograman adalah kesulitan dalam menentukan dan
memperbaiki program yang masih salah. Untuk dapat menjadi ahli di bidang ini dibutuhkan waktu yang lama dan
latihan yang intens, karena teori dan praktik dalam bidang pemrograman komputer. Untuk mengatasinya dapat
dibangun ITS yang merupakan sebuah aplikasi komputer yang dibuat untuk meniru mimik manusia dalam memberikan
materi pengajaran. ITS menggunakan pendekatan one-to-one. ITS merupakan sistem yang cerdas karena memiliki
komponen kecerdasan buatan. Salah satu teknik yang dapat dipakai adalah CBR (Case Based Reasoning) yang
memberikan teknik penyelesaian masalah menggunakan kasus.
Kata Kunci: Intelligent Tutoring Systems, Case Based Reasoning, Sistem Cerdas
KNOWLEDGE-DOMAIN (KD)
cases database
TIDAK Solusi
memecahkan START
STUDENT MODEL (SM) Revise-case masalah?
Subjective Knowledge
PEDAGOGIC MODEL (SM) Retain-case YA
Penngujian
Sistem
PASCA
AL C
C/C++ JAVA
ABSTRAK
Perkembangan dokumen teks khususnya melalui melalui media Internet membuat jumlah dokumen menjadi
sangat banyak dan menyebabkan pencarian didalam dokumen berbasis teks menjadi sebuah pekerjaan yang tidak
mudah. Penggalian informasi yang terkandung dalam suatu dokumen teks tersebut diperlukan untuk membangkitkan
informasi yang mencakup keseluruhan dokumen secara ringkas yang disebut peringkasan. Peringkasan teks dilakukan
dengan cara memberika bobot pada setiap kalimat dengan menggunakan algoritma TF*IDF dan Inverted Index.
Tahapan yang dilakukan yaitu preprocessing, tokenizing, filtering & stemming. Dari hasil percobaan dihasilkan
dokumen yang berhasil diringkas. Data yang digunakan berjumlah 5 dokumen yang menghasilkan rata-rata tingkat
peringkasannya 67.44%, sehingga peringkasan yang ada dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu meringkas
dokumen teks yang ada. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat ditingkatkan dengan adanya fasilitas untuk
meningkatkan ataupun menurunkan tingkat ringkasannya sehingga dapat diatur sesuai keinginan.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan dokumen teks khususnya melalui II. TINJAUAN PUSTAKA
melalui media Internet membuat jumlah dokumen Secara umum terdapat dua tipe peringkasan yaitu
menjadi sangat banyak dan menyebabkan pencarian ekstraktif dan abstraktif. Ekstraktif meringkas suatu
didalam dokumen berbasis teks menjadi sebuah dokumen dengan memilih sebagian dari kalimat yang
pekerjaan yang tidak mudah. Suatu artikel yang ada dalam dokumen asli. Metode ini menggunakan
memiliki ukuran yang panjang, akan mengakibatkan statistik, linguistik, dan heuristik atau kombinasi dari
pembaca akan sangat kesulitan bila harus membaca dan semuanya dalam menetapkan kalimat ringkasannya.
menyerap semua informasi dari artikel tersebut. Data Sedangkan metode abstraktif melakukan peringkasan
mining merupakan salah satu ilmu dalam bidang dengan cara menginterpretasi teks asal melalui proses
informatika yang mempelajari pengolahan data transformasi suatu kalimat asli (Erkan, 2004).
dokumen teks [1]. Penggalian informasi yang Erkan et al. memperkenalkan stochastic graph
terkandung dalam suatu dokumen teks tersebut untuk menghitung level informasi dokumen dalam
diperlukan untuk membangkitkan informasi yang Natural Language Processing (NLP) (Erkan &
mencakup keseluruhan dokumen secara ringkas yang Radev, 2004). Pendekatan yang dilakukan adalah
disebut peringkasan [2]. LexRank, metode ini digunakan untuk menghitung
Peringkasan dokumen dalam penelitian ini adalah tingkat informasi suatu kalimat berbasis sentralitas
penulisan kembali sebuah dokumen dalam format yang eigen vector dalam graf. Mirchev et al. menggunakan
lebih pendek dan merepresentasikan dokumen asli extended graph untuk menghasilkan ringkasan dengan
tanpa kehilangan informasi penting yang tersedia objek multi-dokumen [6].
dalam dokumen asli [3]. Peringkasan otomatis akan Dalam penelitiannya, Mirchev merepresentasikan
membantu proses ekstraksi dalam penyusunan kalimat dokumen yang ada dalam sebuah graf, dengan
mengenai intisari dari dokumen serta menggabungkan koneksinya adalah bobot relasi antar kalimat.
menjadi suatu ringkasan [4]. Peringkasan teks Nandhini et al. menggunakan metode supervised
dilakukan dengan cara memberika bobot pada setiap machine learning untuk menghasilkan ringkasan
kalimat dengan menggunakan algoritma TF*IDF dan ekstraktif pada dokumen dalam bidang sain dan
Inverted Index. pendidikan [7]. Penulis menggunakan tipe peringkasan
Metode Term Frequency-Inverse Document ekstraktif dengan menggunakan metode TF*IDF untuk
Frequency (TF-IDF) adalah cara pemberian bobot memberikan bobot pada setiap dokumen serta
hubungan suatu kata terhadap dokumen. Metode ini memisahkan kata yang berbeda dengan menggunakan
menggabungkan dua konsep untuk perhitungan bobot, inverted index. Inverted index adalah sebuah struktur
yaitu Term frequency (TF) merupakan frekuensi data index yang dibangun untuk memudahkan query
kemunculan kata (t) pada kalimat (d). Document pencarian. Pada dasarnya, inverted index adalah
frequency (DF) adalah banyaknya kalimat dimana struktur data yang memotong tiap kata (term) yang
suatu kata (t) muncul [5]. Berdasarkan masalah yang berbeda dari suatu daftar term dokumen. Berikut pada
sudah dijelaskan sebelumnya, maka aplikasi gambar 1 merupakan contoh proses inverted index.
peringkasan teks otomatis merupakan salah satu
teknologi yang mampu membantu mencari informasi
dengan menghasilkan ringkasan.
356 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
II.II.II. Tokenizing
Proses tokenizing adalah proses pemotongan
string masukan berdasarkan tiap kata yang
menyusunnya. Pada prinsipnya proses ini adalah
memisahkan setiap kata yang menyusun suatu
dokumen. Pada umumnnya setiap kata terindentifikasi
atau terpisahkan dengan kata yang lain oleh karakter
spasi, sehingga proses tokenizing mengandalkan
karakter spasi pada dokumen untuk melakukan
pemisahan kata.
ABSTRAC
One of the impacts of climate change is changing patterns of water availability, which is the tendency of a longer
dry season. The greatest impact is felt by the agricultural sector, as the largest water demand is agriculture. Problems
often encountered is the uneven distribution of irrigation water because the water does not get into the fields
downstream. Besides, most of the current provision of irrigation water is wasteful of water irrigation system. This
research was conducted with a bucket that was filled with soil as a growing medium with the pattern of the cultivation
of the following methods of SRI, while its water managements follow the AWD. The granting of water with the method
of AWD varied for different water depth i.e.-5 cm,-10 cm-15 cm,-17 cm, depth combinations (as the age of the plant)
and conventional method. Measurement of water provided is done by using the measuring cup. he results showed the
granting of water irrigation on the variation of water depth-5.00 cm is the most water-efficient compared to other
variations with the water needs of early planting to harvesting of 10.03 liters or can conserve water 33,53%, while for
variations in water depth-10 cm; -15.00 cm; -17.00 cm; and the method combination can save water each 19,55%;
20,15%; 10,07%; and 11.07%. Productivity results higher than conventional methods are variations in water depth-5
cm-10 cm, and the combination with the results of 119 .7 grams, 111 .92 grams and 101.84 grams, while productivity
another variation is smaller than conventional methods and should not be applied.
TABE EL 1
Frekuensi
F pem
mberian air, vvolume pembeerian air dan
efisieensi
Gambar 2.
2 Bagan Alir
C. Rancanggan Model
Model yaang digunakaan pada penellitian ini beruupa Berdasarkann 362able diattas, dapat dik ketahui bahwaa
ember setingggi 25 cm yanng diisi tanahh setinggi 20 cm
c daari sampel ujii yang telah dikelompokkaan menjadi 6
sejumlah 300 buah yangg terbagi daalam 6 variaasi. vaariasi kedalam
man air menunnjukkan jumlaah pemberiann
Peralatan yaang digunakann untuk menngukur air yaang air dan volumee air yang beerbeda-beda. Dimulai darii
diberikan deengan mengguunakan gelas ukur dan unttuk vaariasi kedalamman -5,00 ccm menunju ukkan jumlahh
mengontrol kedalaman air dengan menggunakkan peemberian air lebih banyyak dibanding gkan dengann
paralon diam
meter 1 inch dengan
d panjaang 25 cm yaang vaariasi kedalam
man yang lainn yaitu seban nyak 23 kali..
dilubangi di bagian bawaah yang ditannam di masinng- Seedangkan unttuk variasi keedalaman air -10,00 cm; -
masing samppel uji. 155,00 cm; -177,00 cm dann kombinasi berturut-turutt
seebanyak 18 kaali; 13 kali; 166 kali; dan 18 kali.
k
IV.. HASIL DA
AN PEMBAH
HASAN Kemudian berdasarkan
b vvolume air yaang diberikann
daan dibandingkkan dengan vaariasi metode konvensionall
A. Pola Ked dalaman Air daapat diperolehh efisiensi aair yang digu unakan. Hasill
Kedalamaan air dimasiing-masing benda uji diukkur annalisis tabel di atas mennunjukkan bahwa variasii
setiap hari unntuk mengetaahui perubahann kedalaman air keedalaman air -5 cm efisieensinya yang paling tinggii
yang terjadi dari
d awal tanaam hingga usiaa 76 hari setellah yaaitu 33,53%, kemudian unntuk variasi keedalaman -100
tanam. Pola perubahan kedalaman
k airr untuk masinng- daan -15 hampirr sama efisiennsinya berturu ut-turt adalahh
masing variaasi disajikan pada gambar seebagai berikutt : 199,55% dan 20,2 15%, seddangkan efisieensi terendahh
addalah variasi kedalaman -17 cm den ngan efisiensii
100,07%.
Berikut akaan disajikan grafik hubu ungan antaraa
vaariasi kedalam
man air dengann jumlah peng gisian air dann
voolume air yangg diberikan.
ABSTRAK
Beberapa tahun belakangan ini, tren minuman teh Thailand dikalangan anak muda semakin meningkat. Hal ini
menginspirasi UKM Thai Tea (Passion) untuk memproduksi teh thailand dengan berbagai aneka rasa. Tingginya
permintaan akan produksi teh Thailand dari luar kota menjadi kendala bagi UKM. Hal ini disebabkan produk teh
Thailand hanya mampu bertahan 10 jam di luar kulkas dan 1 bulan di dalam kulkas. Bubuk skim sebagai salah satu
bahan produksi serta komitmen UKM untuk tidak menambahkan pengawet menyebabkan produk menjadi kurang tahan
lama. Selama ini, proses produksi dilakukan dengan cara mencampur resep teh Thailand dan air dalam sebuah tangki
yang dipanaskan hingga mendidih. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam botol pada temperatur 70-80 C. Proses
produksi dan pasteurisasi yang sederhana menyebabkan kualitas produk menjadi kurang. Pengadaan alat pasteurisasi
double function, sebagai alat pasteurisasi dan alat pencampuran, dipandang dapat menjadi solusi atas permasalahan
UKM tersebut. Adanya thermosensor yang mengatur keakuratan temperatur pasteurisasi 70 C serta sistem otomatis
pada alat tersebut dapat meningkatkan kualitas produk teh Thailand. Produk diharapkan dapat bertahan hingga 48
jam diluar pendingin, sehingga daerah pemasaran menjadi lebih luas. Alat tersebut juga dapat berfungsi sebagai alat
pencampuran yang dapat membantu proses pembuatan teh Thailand, sehingga kuantitas produk menjadi meningkat.
Produktivitas UKM, menggunakan alat double function kapasitas 50 l, dapat meningkat menjadi 2 kali lipat karena
sebelumnya hanya menggunakan dandang kecil berukuran 25 l.
I. METODE
1. Bahan dan peralatan
Bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini
meliputi komponen peralatan untuk pembuatan mesin Gambar 2. Produk teh Thailand Passion produksi
pasteurisasi double function yang terdiri dari : plat UKM Thai Tea
stainless steel, besi siku, termostat, pipa besi, kompor Sosialisasi dan penyuluhan mengenai cara kerja
pemanas gas LPG, bahan pembuatan the Thailand, gula alat pasteurisasi diperlukan dengan beberapa tujuan
pasir, dan krimmer. supaya (a) alat tersebut dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya, (b) karyawan atau pekerja memiliki
2. Metode. keterampilan dalam menggunakan alat, (c) karyawan
Metode pelaksanaan dari kegiatan ini meliputi: atau pekerja memiliki kemampuan untuk memelihara
(i) survei lapangan, (ii) identifikasi lokasi, (iii) alat, sehingga (d) penggunaan alat dan pengoperasian
identifikasi permasalahan, (iii) perancangan mesin, (iv) alat yang tepat dapat meningkatkan umur operasi alat.
pabrikasi mesin, (v) pengenalan mesin, (vi) Dengan adanya alat pasteurisasi double function
pendampingan dan sosialisasi penggunaan mesin, (vii) diharapkan dapat berdampak positif terhadap beberapa
monitoring serta (viii) evaluasi penerapan dari alat aspek dalam memproduksi Passion Tea. Pertama, (i)
pasteurisasi double function. Kegiatan pendampingan aspek ekonomi, yaitu dengan meningkatnya
dilakukan melalui pelatihan operator dan demo cara produktivitas akan berpengaruh pada peningkatan
pengoperasian dan penerapan penggunaan mesin kesejahteraan pemilik dan para karyawannya; (ii) aspek
sosial budaya, dengan meningkatnya kuantitas tentunya
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 365
juga akan memperluas lapangan kerja atau menyerap
tenaga kerja sehingga akan mengurangi pengangguran
terutama masyarakat disekitarnya; dan (iii) aspek III. KESIMPULAN
teknologi/ketrampilan, menambah ketrampilan Pelaksanaan penerapan IPTEKS bagi
karyawan sehingga mampu mengoperasikan, merawat masyarakat, pada industri mikro kelompok usaha teh
dan memperbaiki alat proses. Thailand di Kota Semarang memberikan solusi yang
tepat kepada UKM Thai Tea (Passion) untuk
2. Peningkatan kapasitas dan kualitas produk memperoleh minuman kuliner yang bergizi tinggi
Alat pasteurisasi double function memiliki secara mandiri dan murah. Program penerapan
fungsi ganda, sebagai alat pasteurisasi dan alat IPTEKS dengan rangkaian kegiatan
pencampuran (mixer). Alat tersebut berfungsi sebagai sosialisasi/penyuluhan dan pelatihan penggunaan alat
mixer jika inner tank dilepas dari bagian tangki utama pasteurisasi dan mixer dapat memberikan tambahan
serta dipasang pengaduk. Mixer ini dapat digunakan pengetahuan juga memperlancar usaha para pengrajin,
untuk memproduksi teh Thailand sehingga campuran peningkatan kualitas dan daya simpan produk, serta
bahan-bahan menjadi lebih homogen dalam hal peningkatan kapasitas produksi.
komposisi dan rasa. Homogenitas dari teh Thailand ini
mampu meningkatkan kualitas produk teh Passion. UCAPAN TERIMAKASIH
Sebelumnya, proses 1 kali produksi teh Thailand Tim kegiatan Pengabdian Masyarakat
menggunakan dandang dengan kapasitas 25 l serta mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset dan
menggunakan alat pengaduk manual. Penggunaan Pengabdian Masyarakat Kementrian Riset, Teknologi,
dandang kapasitas 25 l dapat menghasilkan 83 botol, dan Perguruan Tinggi yang telah membiayai program
jika dalam 1 hari dilakukan 3 kali produksi maka ini melalui Skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Tahun
dihasilkan 249 botol per hari dan 4980 botol selama 1 Anggaran 2016 sesuai dengan Surat Penugasan
bulan. Produksi teh Thailand dengan alat double Pelaksanaan Kegiatan Nomor: 190-
function kapasitas 50 l, dapat meningkatkan laju 48/UN7.5.1/PG/2016 Tanggal 22 Pebruari 2016.
produksi menjadi 2 kali lipat. Produksi meningkat
menjadi 498 botol per hari dan 9960 botol per bulan. IV. DAFTAR PUSTAKA
Peningkatan kapasitas produksi tersebut diharapkan [1] McKay, D. L., & Blumberg, J. B. (2002). The role
dapat meningkatkan penghasilan dari UKM serta of tea in human health: an update. Journal of the
mampu memperluas jaringan pemasaran American College of Nutrition, 21(1), 1-13.
[2] Sun, C. L., Yuan, J. M., Koh, W. P., & Mimi, C.
3. Peningkatan umur simpan dari produk teh Y. (2006). Green tea, black tea and colorectal
Thailand Passion cancer risk: a meta-analysis of epidemiologic
Rendahnya daya simpan dari produk Passion studies. Carcinogenesis, 27(7), 1301-1309.
dikarenakan adanya kontaminasi mikroorganisme pada [3] Ternak, B. P. (2001). Pengaruh Suhu dan Waktu
produk. Mikroorganisme yang berkembang dalam Pasteurisasi terhadap Mutu Susu selama
produk memiliki dampak negatif yang tidak baik. Penyimpanan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner,
Produk teh Thailand menjadi rusak, umur simpan 6(1).
menjadi lebih pendek, dan membahayakan kesehatan [4] Putri, H. L. R., Hidayati, A., Widyaningsih, T. D.,
masyarakat sebagai konsumen akhir5. Mikroorganisme Wijayanti, N., & Maligan, J. M. (2015).
yang sering uncul dalam produk olahan susu adalah Pengendalian Kualitas Non Dairy Creamer pada
Staphylococcus aureus, Salmonella sp., dan Kondisi Proses Pengeringan Semprot di PT. Kievit
Escherichia coli6. Indonesia, Salatiga: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan
Permasalahan ini dapat ditangani dengan dan Agroindustri, 4(1).
mengaplikasikan metode pasteurisasi. Pasteurisasi [5] Saleh, E. (2004). Teknologi pengolahan susu dan
adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan hasil ikutan ternak. Medan (ID): Universitas
tujuan membunuh organisme merugikan seperti Sumatera Utara.
bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses [6] Suwito, W. (2010). Bakteri yang sering mencemari
untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada susu: deteksi, patogenesis, epidemiologi, dan cara
makanan. Alat pasteurisasi double function diharapkan pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian, 29(3),
mampu meminimalkan adanya pertumbuhan mikroba 96-100.
dalam produk sehingga mampu memperpanjang masa
simpan hingga 2 hari.
ABSTRAK
Peningkatan lalu-lintas web dan perkembangan bandwidth jaringan yang relatif lebih cepat dari perkembangan
teknologi mikroprosesor dewasa ini menyebabkan platform server satu titik tidak lagi memadai untuk memenuhi
kebutuhan skalabilitas sistem server web. Platform server jamak adalah jawabannya. Salah satu solusi yang telah
dikenal adalah sistem server web berbasis cluster. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian distribusi beban
kerja web pada sistem server web berbasis cluster dengan cara menghasilkan beban kerja HTTP secara statis (dengan
pesat permintaan HTTP per detik yang tetap) dan secara dinamis (dengan pesat permintaan HTTP per detik yang
berubah atau naik secara teratur) dari client ke pool sistem server web. Dilanjutkan dengan analisa lalu-lintas paket
data. Dan kemudian membandingkan hasil pengujian distribusi beban kerja web tersebut antara algoritma Round
Robin (tanpa bobot) dan algoritma Weighted Round Robin (dengan bobot).
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin kompleksnya layanan dan mempunyai beberapa kelemahan. Pertama,
aplikasi web dalam berbagai bidang, maka permintaan membutuhkan biaya yang besar agar dapat selalu
layanan web dari pengguna semakin meningkat. Contoh mengikuti perkembangan teknologi mutakhir. Kedua,
layanan dan aplikasi web yang populer adalah layanan tidak dapat menghilangkan fakta bahwa titik tunggal
dan aplikasi bisnis (e-business), pendidikan (e- kegagalan (Single Point of Failure, SPOF) justru ada
learning), berita (e-news), dan lain-lain. pada server itu sendiri. Ketiga, keberlangsungan dan
Demikian pula dengan perkembangan infrastruktur ketersediaan layanan akan terganggu saat peningkatan
jaringan dan komunikasi komputer semakin tahun skalabilitas server. Keempat, penggantian ke perangkat
semakin baik. Penerapan serat optis pada kabel [1], keras baru menyebabkan perangkat keras lama
Gigabit Ethernet pada LAN [3], broadband-ISDN pada cenderung tidak terpakai lagi dalam sistem. Sedangkan
WAN [2], transmisi digital xDSL pada jalur telepon [2], upaya kedua, sebaliknya, lebih murah dan tidak
dan modem kabel membuat bandwidth jaringan semakin memiliki SPOF.
besar. Bahkan sebuah prediksi yang dibuat oleh George Salah satu sistem server web jamak yang populer
Gilder pada tahun 1995 memperkirakan bahwa dan banyak dipakai adalah sistem server web berbasis
perkembangan bandwidth jaringan akan berlipat tiga cluster.
kali setiap tahun untuk 25 tahun mendatang [4]. Prediksi
ini masih berlaku, khusus untuk serat optis, merujuk III. DASAR TEORI
pada tulisan yang dibuat pada tahun 2008 [7]. Sebuah sistem server web berbasis cluster adalah
Di satu sisi, perkembangan komputer (jumlah sekumpulan server web heterogen yang bekerja di
transistor dalam keping mikroprosesor), menurut bawah koordinasi penyeimbang beban untuk melayani
prediksi pendiri Intel, Gordon Moore pada tahun 1960- permintaan HTTP dari klien. Cluster server web tampak
an, hanya akan berlipat dua kali setiap 18 bulan [5]. dari klien sebagai satu sistem tunggal dengan satu nama
Prediksi ini sudah terbukti bertahun-tahun hingga saat dan alamat IP. Sistem ini mempunyai bagian-bagian
ini dan lazim disebut dengan hukum Moore (Moore’s sebagai berikut [6]:
Law). a. Penyeimbang beban, adalah piranti digital yang
Dengan melihat fakta perkembangan bandwidth sengaja ditempatkan pada lapis ke-7 atau ke-4 ISO/OSI
jaringan yang berlipat lebih dari dua kali perkembangan untuk membagi beban kerja antar server web.
komputer dan melihat kompleksnya perkembangan b. Server Pool, adalah cluster server-server yang
layanan dan aplikasi web, maka kemungkinan mengerjakan layanan sesungguhnya, seperti: web, ftp,
kemacetan di masa mendatang akan terletak pada sisi mail.
server. c. Back-end Server, adalah bagian belakang sistem yang
menyimpan data dan isi layanan terkait server, seperti
II. TINJAUAN PUSTAKA database dan NFS.
Menurut Cardellini et al [6], ada dua upaya yang
bisa dilakukan, yaitu upaya scale-up (platform server
tunggal) dan upaya scale-out (platform server jamak).
Upaya pertama sudah cukup baik, akan tetapi
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 367
IV. METODO OLOGI
Metodologi yang akan diigunakan dalaam penelitiann
ini mencakup alat dan baahan, jalanny ya penelitian,,
perrancangan sisttem dan cara aanalisis.
4.1
1 Alat dan Baahan
Spesifikasi alat yang digunaakan dalam penelitian
p inii
adaalah:
1. Penyeimbanng Beban: Inntel® Core 2 Duo CPU U
E4500 2,20 GHz x 2, D DDR2 SDRAM M Visipro® 2
GB, HD Seaagate® Barraccuda® SATA 160 GB 72000
rpm x 1, NIC PCI E Express 10/10 00 Mbps (onn
board), NICC Realtek RT TL8139 Fam mily PCI Fastt
Ethernet, Linnux 3.6.10-4
2. Real-server 1: Intel® Corre 2 Duo CPU U E4500 2,200
GHz x 2, DDR2 SDRA AM Visipro® 2 GB, HD D
Seagate® Baarracuda® SAT TA 160 GB 72007 rpm x 1,,
Gambar 1 Arsitektur sisteem server web berbasis clusster NIC PCI Express 10//100 Mbps (on board),,
[6] Windows 7, Apache 2.2.225.
3. Real-server 2: Intel® Penttium 4 CPU 2,40 2 GHz x 1,,
Ada dua fungsi utam ma penyeimbanng beban dallam DDR2 SDR RAM Visipro® 256 MB, HD H Seagate®
sistem serverr web berbasiss cluster, yaituu fungsi peruttean Barracuda® SATA 40 G GB 7200 rpm m x 1, NIC C
(yang diwu-- judkan dalaam mekanism me perutean) dan Realtek RT TL8139 Fam mily PCI Faast Ethernet,,
fungsi pengiiriman (yang diwujudkan dalam algorittma Windows XPX Professionaal SP2, Apache 2.2.25.
pengiriman). 4. Klien: Intell® Celeron® M CPU 430 0 1,73 GHz,,
DDR2 SDR RAM Visipro® 512 MB, HD H Seagate®
®
3.1 Mekanissme Perutean Barracuda 60 GB 5400 rpm x 1, NIIC Broadcom m
Mekanismme perutean berfungsi
b untuuk mengemas dan 440x 10/1000 Mbps, Linuxx 2.6.25-14
mengarahkann permintaan klien ke sebbuah titik serrver 5. Switch: SM MC® 5-port 10/100Mbps Auto-MDIX X
web target. Mekanisme perutean
p yangg dipakai dalam Switch - SMC-EZ65005TX (storee-and-forwardd
makalah inii adalah Neetwork Addrress Translattion transmissionn)
(NAT). 6. Kabel UTP (Cat 5) 15 meeter
Bahan yang
y diteliti adalah rataa-rata jumlahh
3.2 Algoritm
ma Pengirimann balasan HTT TP per detik (pesat balasan n HTTP) darii
Algoritmaa pengiriman berfungsi unttuk memilih titik
t sistem serveer web berbaasis cluster ap pabila jumlahh
server web yang tepat dalam
d membeerikan tanggaapan permintaan HTTP per detik (pesatt permintaann
atas perminttaan klien [8]. Algoritma pengiriman
p y
yang HTTP) olehh klien bersifatt statis dan din
namis.
dipakai dalaam makalah ini adalah algoritma
a Rouund
Robin (tanppa bobot), lalu dibanddingkan denngan 4.2
2 Jalannya Peenelitian
algoritma Weeighted Roundd Robin (denggan bobot). 1. Mengkonfigurasi perrangkat keras
2. Mengkonfigurasi perrangkat lunak.
3.3 Penentuaan Bobot 3. Melakuukan pengujiaan distribusi beban kerjaa
Penentuann bobot dipeengaruhi olehh jenis isi web w web sttatis pada sisstem server web
w berbasiss
(web-contentt) yang disediakan oleh servver web. Apabbila cluster.. Pada akhhir pengujian n dilakukann
isi web bersifat statis (staatic web-conttent) maka boobot pengammbilan data.
hanya akan dipengaruhi oleh faktor kecepatan
k meedia 4. Melakuukan pengujiaan distribusi beban kerjaa
penyimpan, Pm. Apabilaa isi web bersifat dinaamis web dinamis pada ssistem server web berbasiss
(dynamic web-content)
w maka boboot hanya akan a cluster.. Pada akhhir pengujian n dilakukann
dipengaruhi oleh faktor keecepatan prossesor, Pp. Jikaa isi pengammbilan data.
web merupaakan gabungaan statis dann dinamis, maka m
rumusnya akkan menjadi 4.3
3 Perancangann Sistem
w = αPp + (1 − α ) Pm Sistem yangg dirancang daalam penelitiaan ini adalah:
di mana, α adalah raasio yang meenentukan beesar RS 1
kontribusi Pm dan Pp terhaadap bobot w .
Nd
α= Klien LB RS 2
(N d + N s ) Gambar
G 2 Jarinngan sistem seerver web berb
basis cluster
dengan Nd dan Ns addalah jumlah statistik
s aksess isi
4.4
4 Cara Analissis
web dinamis dan statis.
Sistem serveer web yang ddibuat dalam penelitian inii
kemmudian divaalidasi dan dievaluasi menurut m tigaa
parrameter penguujian, yaitu: juumlah pesat baalasan HTTP,,
waaktu tanggapaan, dan trougghput. Ketig ga parameterr
368 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
pengujian tersebut
t diuji dan dibanndingkan unntuk 5.22 Hasil Penguujian Beban D Dinamis
masing-masiing algoritma yang dipakaii, baik algorittma Pada pengujjian ini, pesaat permintaan HTTP yangg
Round Robinn maupun algooritma Weightted Round Robbin. dihhasilkan sebeesar 100 perm mintaan HTT TP per detikk
Cara pengujian dilakukann dengan mennghasilkan peesat seccara bertahap dan kontinyuu dinaikkan 50 5 permintaann
permintaan HTTP dari klien (baik statis mauppun HT TTP per detiik hingga meencapai 2.000 0 permintaann
dinamis), lallu mencatat berapa jumlaah pesat balaasan HT TTP per detikk, dan didistrribusikan ke kedua serverr
HTTP, waaktu tanggappan, dan troughput dari d weeb dalam cluuster (pool) dengan algo oritma Roundd
penyeimbangg beban yangg mengatur peermintaan HT TTP Roobin dan algooritma Weighhted Round Robin. R Angkaa
ke kedua real-server. Data-data tersebut lalu l 100 0, 50, dan 2.000 perm mintaan HTTP per detikk
ditampilkan dalam grrafik. Perbanndingan kettiga dipperoleh secaraa empiris dari percobaan yaang dilakukann
parameter dilakukan denngan melihat grafik data-ddata berrulang kali. Dan rentang 1000 hingga 2.00 00 permintaann
yang dihasillkan untuk masing-masing
m g algoritma. Jadi
J HT TTP per detiik adalah renntang yang terbaik t untukk
akan ada duaa grafik yangg masing-masiing berisi jum
mlah ditampilkan dalaam grafik. Appabila diambil rentang 1000
pesat perminntaan HTTP, jumlah pesatt balasan HT TTP, hinngga 700 perrmintaan HTT TP per detik maka grafikk
waktu tangggapan, dan trooughput. Keddua grafik inilah yan ng ditampilkaan akan beruppa garis linieer. Sedangkann
yang akan diibandingkan untuk
u melihatt mana algorittma apaabila diambil rentang 700 hingga 2.000 permintaann
yang lebih baik
b dalam mendistribusik
m kan beban kerja HT TTP per detikk maka grafiik yang ditam mpilkan akann
web ke sistem
m server web berbasis clustter. berrupa garis mendatar. Dengan kata lain n, mengambill
renntang 100-7000 saja atau 7700-2.000 sajaa, tidak akann
V.. HASIL DAN N PEMBAHA ASAN meenampilkan keeseluruhan graafik, baik tran nsien maupunn
Setelah konfigurasi
k peerangkat kerass dan konfiguurasi steeady-state-nyaa. Sedangkann angka 50 0 permintaann
perangkat lunnak pada sisteem server webb berbasis clusster HT TTP per dettik merupakan langkah (step) yangg
selesai, makka tahap seelanjutnya addalah pengujjian mo oderat, tidak teerlalu kasar daan tidak terlallu halus untukk
distribusi beeban kerja weeb untuk mem mbuktikan mana
m tammpilan grafik,, sekaligus tiddak terlalu ceepat dan tidakk
algoritma yang
y lebih baik
b dalam mendistribusi
m ikan terlalu lama unntuk durasi waktu pengu ujian. Tujuann
permintaan HTTP ke kedua real-server. Unntuk pen ngujian distrribusi bebann kerja web b ini untukk
mengujinya, dibuat perm mintaan HTTP P dari sisi kllien meengukur jumllah pesat baalasan HTTP P dan pesatt
untuk mempproduksi bebaan, baik secaara statis denngan kon neksi TCP meenurut cara m masing-masing g algoritma, dii
pesat konekksi TCP tungggal maupun secara dinaamis saaat pesat perm mintaan HTT TP berubah (naik secaraa
dengan pesatt koneksi TCP P jamak. teratur).
Berikut ini adalah grafiik hasil peng gujian bebann
5.1 Hasil Peengujian Bebaan Statis dinnamis untuk allgoritma Rounnd Robin (RR R).
Pada penngujian ini, pesat
p permintaaan HTTP yang y
dihasilkan seebesar 8.000 permintaan HTTP H per deetik,
dan didistribbusikan ke kedua server web dalam clusster
(pool) denggan algoritma Round Robin (RR) dan
algoritma Weighted
We Roundd Robin (WR RR). Angka 8.000
permintaan HTTP per detik ini diiperoleh denngan
metode Triaal and Erroor dan akan berbeda unntuk
konfigurasi hardware
h yanng berbeda. Dasar
D penggunnaan
angka 8.000 ini karena pada p angka 8.000
8 perminttaan
HTTP ini, peesat balasan HTTP
H dari serrver sudah staabil.
Tujuan penggujian distribuusi beban kerjja web ini unntuk
mengukur jumlah pesaat balasan HTTP, waaktu
tanggapan, dan
d troughputt menurut caraa masing-massing
algoritma, dii saat pesat perrmintaan HTT TP tetap.
Untuk penguujian beban staatis ini, hasilnya adalah:
Taabel I Hasil peengujian bebann statis Gambar 3 Grafik pessat permintaan n HTTP
Paarameter WRRR RRR (peermintaan/detik), pesat balaasan HTTP (balasan/detik),
Pesat peermintaan HTT TP daan pesat konekksi TCP (koneeksi/detik) pad
da server web
70006,7 69544,2 dengann algoritma Round Robin (R RR)
(reequests/s)
Pesat balasan
b HTTPP
71777,8 69866,9 Pada saat dibeeri pesat koneeksi TCP sebeesar 10 hinggaa
(rreplies/s)
Waktu tanggapan
t (m
ms) 399,5 37,33 40 koneksi TC CP/detik (1 koneksi TC CP berisi 100
Throuughput (KBps)) 24778,8 24600,1 perrmintaan HTTP), seluruh pesat permiintaan HTTP P
yanng dihasilkan oleh klien ddapat diterimaa dengan baikk
Jika yang dibandingkaan adalah parameter
p peesat oleeh server, daan sebaliknyaa rata-rata pesat
p balasann
permintaan HTTP,
H pesat balasan
b HTTP
P, dan throughhput HTTTP yang dihhasilkan servver dapat diteerima dengann
maka algorritma WRR lebih baikk dibandinggkan baiik oleh klien. Tampak dalaam grafik beru upa dua gariss
algoritma RR.
R Hanya,, untuk paarameter waaktu yanng berimpit, dari 100,0 hingga 399,8 8 permintaann
tanggapan, algoritma
a RRR lebih baik (cepat) darippada HTTTP/detik dann 100,0 hinggga 399,9 rataa-rata balasann
algoritma WR
RR. HTTTP/detik. Deengan lain kaata, kinerja dan d performaa
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3699
server web masih
m prima dengan
d galat nyaris
n nol (nyyaris pad da server muulai mencapaai titik jenuhn nya, yaitu dii
tanpa kesalahhan). Setelah melewati
m pesaat koneksi di atas
a sekkitar aras 5000 permintaan atau balasan n HTTP/detikk
40 koneksi TCP/detik
T makka pesat permiintaan HTTP dan (baandingkan deengan data algoritma Round R Robinn
rata-rata peesat balasan HTTP padaa server muulai sebbelumnya, yaitu
y 450 ppermintaan atau a balasann
mencapai tittik jenuhnyaa, yaitu di sekitar
s aras 450
4 HT TTP/detik). Seemakin pesat koneksi TCP P ditingkatkann
permintaan atau balasan HTTP/detik.. Semakin peesat maaka pesat perm mintaan HTTP P dan pesat balasan
b HTTP P
koneksi TCP P ditingkatkan maka pesat permintaan
p HTTTP han nya akan berkkisar tidak jauhh dari garis teersebut (relatiff
dan pesat balasan HTTP hanyah akan beerkisar tidak jauh staabil). Pada konndisi ini, servver menjadi semakin sibukk
dari garis teersebut (relattif stabil). Pada kondisi ini, dan n waktu resppons menjadii semakin lam ma, sehinggaa
server menjjadi semakinn sibuk dan waktu resppons kon neksi yang diitolak bertambbah dan perm mintaan HTTP P
menjadi sem makin lama, seehingga koneeksi yang ditoolak yan ng melewati batas waktuu semakin baanyak. Waktuu
bertambah dan
d permintaann HTTP yangg melewati baatas tannggapan padaa pesat konekksi 65 konek ksi TCP/detikk
waktu semakkin banyak. WaktuW tanggapan pada peesat cuk kup besar yaittu 26,3 milideetik, dan pada pesat koneksii
koneksi 40 koneksi TCP P/detik masihh kecil yaitu 8,7 di atas 65 konekksi TCP/detik,, waktu tangg gapan menjadii
milidetik, naamun pada pessat koneksi dii atas 40 koneeksi semmakin besar yaitu
y 27,1 milidetik (bandin ngkan dengann
TCP/detik, waktu
w tanggaapan menjadii semakin beesar datta algoritma Round
R Robin yaitu 14,6 milidetik)
m dann
yaitu 12,8 milidetik
m dan diakhir iterassi ke-39 menjjadi diaakhir iterasi kee-39 menjadi 31,4 milidetik k (bandingkann
49,8 milidettik. Sedangkkan througputt awalnya pada p den ngan data algoritma
a Roound Robin yaitu 49,88
pesat konekssi 10 koneksi TCP/detik
T adaalah 180,2 KBBps, milidetik). Sedaangkan throuugput awalnyaa pada pesatt
mulai meninngkat seiring bertambahnyya pesat koneeksi kon neksi 10 konneksi TCP/detik adalah 180,3 KBps,,
TCP hinggaa mencapai tiitik jenuhnyaa di sekitar nilai n mu ulai meningkaat seiring berrtambahnya pesat p koneksii
829,7 KBps. TCCP hingga mencapai titik jenuhnya di sekitar nilaii
Selanjutnnya, grafik haasil pengujiann beban dinaamis 933 3,1 KBps (baandingkan denngan data algo oritma Roundd
untuk algorittma Weightedd Round Robinn (WRR) tam mpak Roobin sebelumnnya yaitu 829,77 KBps).
sebagai berikkut.
V KESIMP
VI. PULAN
Beberapa keesimpulan yyang bisa diambil d darii
pen
nelitian ini adalah.
1. Untuk hasiil pengujian beban statiss, jika yangg
dibandingkkan adalah paarameter pesaat permintaann
HTTP, pesat balasan HT TTP, dan thro
oughput makaa
algoritma WRR
W lebih baaik dibandingkkan algoritmaa
RR. Hanyya, untuk parrameter wakttu tanggapan,,
algoritma RRR lebih baikk (cepat) daripada algoritmaa
WRR.
2. Untuk hasiil pengujian beban dinam mis, algoritmaa
WRR lebbih baik dalam men ndistribusikann
permintaann HTTP dann balasan HTTP, H namunn
waktu tanggapannya lebih laambat jikaa
dibandingkkan dengan aalgoritma RR R. Sedangkann
Gambbar 4 Grafik pesat
p permintaaan HTTP throughputt algoritma WRR leih besar darii
(permintaan//detik), pesat balasan
b HTTP P (balasan/detik), algoritma RR.
R
dan pesat kooneksi TCP (kkoneksi/detik) pada server web
w 3.
dengan allgoritma Weigghted Round Robin
R (WRR)) VII. DAFTAR PU USTAKA
[1]] Roger L. Freemaan. Teleco
ommunicationn
Pada saaat diberi pessat koneksi TCPT sebesar 10 Transmissiion Handboook, 4th editiion. Canada::
hingga 65 kooneksi TCP/ddetik (bandinggkan dengan data d John Wileyy & Sons, Inc.., 1998.
algoritma Round
R Robinn sebelumnyya 40 koneeksi [2]] William Stallings. Data and d Computerr
TCP/detik), seluruh pessat permintaaan HTTP yang y Communiccation, 6th ediition. Upper Saddle
S River,,
dihasilkan olleh klien dappat diterima dengan
d baik oleh
o New Jerseyy: Prentice-Haall, 2000.
server, dan sebaliknya rata-rata pesatt balasan HT TTP [3]] H. Kaplaan, B. Nosseworthy. The T Ethernett
yang dihasilkkan server dap
apat diterima dengan
d baik oleh
o Evolution: 10 to 10,0000 Mbps. Atlan nta: Networldd
klien. Tamppak dalam grrafik berupa dua garis yang y Interop, 20000.
berimpit, dari
d 100,0 hingga 5155,0 perminttaan [4]] J. Gray, P. P Shenoy. R Rules of Thu umb in Dataa
HTTP/detik (bandingkan dengan data algoritma Rouund Engineerinng. In IE EEE 16th Internationall
Robin sebellumnya, yaituu dari 100,00 hingga 3999,8 Conferencee on Data Engineering. San Diego,,
permintaan HTTP/detik)
H dan dari 1000,0 hingga 5115,0 California: IEEE, 2000.
balasan HTTTP/detik (banddingkan dengaan data algorittma [5]] ____________. IA-32 Inttel® Architecture Softwaree
Round Robinn sebelumnya,, yaitu dari 1000,0 hingga 3999,9 Developer’s Manual Vo Vol. 1: Basic Architecture,
balasan HTT TP/detik). Deengan lain kata,
k kinerja dan Order Number
N 245547-012. Illlionis: Intell
performa serrver web massih prima denngan galat nyyaris Corporatioon, 2003.
nol (nyaris tanpa kesalahhan). Setelahh melewati peesat [6]] Valeria Caardellini, Emilliano Casaliccchio, Michelee
koneksi di atas 65 konneksi TCP/deetik maka peesat Colajanni, Philip S. Yuu. The State of the Art inn
permintaan HTTP
H dan rata-rata
r pesatt balasan HT TTP
370 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
Locally Distributed Web-server Systems. IBM [8] N. G. Shivaratri, P. Krueger, M. Singhal. Load
Research Report, 2001. Distributing for Locally Distributed Systems. IEEE
[7] G. Gilder. The Coming Creativity Boom. October Computer, 1992.
23rd, 2008.
http://www.forbes.com/forbes/2008/1110/036.html
ABSTRAK
Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi menjadi wadah dalam penyebarluaskan suatu karya digital
baik berupa gambar, audio ataupun video. Namun, hal ini menjadi pemicu utama dalam maraknya pembajakan
kepemilikan dari karya tersebut. Sehingga, dikembangkanlah suatu teknik/cara untuk menyisipkan suatu teks kedalam
data digital tersebut yang digunakan sebagai penanada kepemilikan/hak cipta, yaitu watermarking. Watermarking
merupakan suatu cara untuk penyembunyian atau penanaman data/informasi tertentu ke dalam suatu data digital
lainnya (host). Dalam penelitian ini, dilakukan watermarking pada audio. Penyisipan informasi kedalam audio
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak diketahui keberadaanya dan dapat diekstrak kembali dengan benar. Untuk
mewujudkan keamanan hak cipta dari suatu audio digital, diusulkan sebuah keamanan pada ketahanan audio
watermarking dengan menggunakan kuantisasi dalam domain Lifting Wavelet Transform (LWT) dan Discrete Cosine
Transform (DCT). Lifting Wavelet Transform digunakan pada data audio yang cirinya akan dipetakan kedalam bentuk
matriks. Lalu audio akan ditransformasi ke dalam domain frekuensi dengan metode Discrete Cosine Transform. Setelah
itu, dilakukan proses embedding dengan metode Quantization Indeks Modulation (QIM) dengan memasukkan
watermark pada nilai ekstrim. Kemudian hasil dari audio watermark akan di optimasi menggunakan metode algoritma
genetika dengan tujuan dapat membandingkan watermark yang sudah dioptimasi dengan sebelum dioptimasi.
IIII.I Proses Em
mbedding
G
Gambar 3.1 Skkema Watermaarking
Pada penelitian
p ini,, dilakukan peenyisipan gam
mbar Gambar 3.2 Proses embedding QIM
Q
kedalam suattu audio digiittal. Penyisipaan berupa gammbar
logo dari keppemilikan ataas audio terseebut. Pada prooses IIII. II Uji Kehaanan Audio
embedding, gambar dan audio terseebut dikuantisasi Watermaarked auddio diberi serangann
menggunakaan metode LW WT dengan meembangun sebuah meenggunakan MATLAB, lalu dilaku ukan prosess
wavelet baruu yang berkkarakteristik lebih baik dari d eksstraksi waterrmark. Wattermark dari audio akann
wavelet yanng sederhana,, sehingga akkan menguraangi disserang dengan resampliing, requantizing, sertaa
waktu kompputasi dan memakai
m ruanng memori yang
y wpass filteriing. Resamppling dilaku
low ukan dengann
lebih sedikit.. Pada metodee LWT, dilakuukan proses split
s meengubah sam mple rate ppada waterm marked audioo
dengan mem mbagi data menjadi
m 2 yaaitu memisahhkan seddangkan requuatizing dilakkukan dengan n melakukann
elemen indeeks ganjil dann elemen inddeks genap. Lalu L penngubahan bitss per sample
dilakukan prroses predict dengan mem mprediksi elem
men
ganjil dari elemen
e genapp dan terdapaat proses upddate IIII.III Proses Extraction
E
dengan menentukan nilai elemen genaap Dalam LW WT, Setelah proses
p penyeerangan, dilakkukan prosess
dekomposisi citra asli meenghasilkan empate band data,
d exttraction yang dapat dilihat ddigambar 3.3 di bawah ini:
USTAKA
V. DAFTAR PU
ABSTRAK
Salah satu ilmu forensik yang telah digunakan secara luas adalah sidik jari. Namun terdapat beberapa kondisi
tertentu yang membuat identifikasi ini tidak dapat dilakukan. Sebagai solusi, di dalam Ilmu kedokteran gigi forensik
dikenal sebuah identifikasi dengan menggunakan rugae palatina. Rugae palatina itu sendiri bersifat unik dan tetap,
yang artinya bahwa rugae palatina ini bersifat stabil sepanjang hidup seseorang. Di dalam penelitian ini dilakukan
perancangan simulasi untuk proses identifikasi rugae palatina dengan menggunakan image processing dalam rangka
mempermudah proses identifikasi dan klasifikasi rugae palatina. Teknik yang digunakan adalah Binary Large Object
(BLOB) Detection dan Support Vector Machine (SVM). BLOB detection sendiri adalah sebuah metode yang digunakan
untuk mendeteksi kumpulan titik-titik pixel yang memiliki warna yang berbeda baik itu lebih terang maupun lebih gelap
dari warna latar belakangnya dan kemudian menyatukannya dalam satu region. Sedangkan SVM sendiri adalah sebuah
metode yang memisahkan antara kelas satu dengan kelas lainnya berdasarkan hyperplane terbaik. Hasil pengujian dari
penggunaan kedua metoda diatas menunjukan nilai akurasi sebesar 88.09%dengan waktu komputasi selama 10.5264.
Kata kunci: binary large object detection, rugae palatina, Support Vector Machine.
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dibandingkan dengan SVM One-against-All,
yang paling rawan terhadap bencana menurut data mengingat bahwa OAO membandingan satu kelas
yang dikeluarkan oeleh United Nation International dengan kelas lainnya secara bergantian atau satu per
Strategy of Disaster Reduction (UNISDR). Bencana satu.
yang terjadi tersebut meliputi bencana alam dan juga
bencana yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas. II. DASAR TEORI
Tingginya frekuensi bencana tersebut berbanding lurus 2.1 Biometik[1]
dengan jumlah korban yang dihasilkan. Oleh karena itu Biometrik memiliki arti mengukur karakteristik
diperlukan sebuah sistem yang handal yang dapat pembeda (distinguishing traits) pada tubuh atau
digunakan untuk mengidentifikasi korban tersebut. perilaku seseorang yang dapat digunakan untuk
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan secara otomatis terhadap
identifikasi individu adalah dengan menggunakan identitas, dengan cara membandingkannya dengan
rugae palatina. Rugae palatina adalah salah satu sebuah database yang berisikan karakteristik yang
bagian dari tubuh manusia yang berada di dalam telah disimpan sebelumnya.
rongga mulut, rugae ini bersifat unik pada setiap Terdapat dua buah kelompok karakteristik
individunya [2]. Penelitian menunjukan bahwa pada yang dapat digunakan untuk membedakan antara satu
individu kembar sekalipun tidak didapati pola rugae individu dengan individu lainnya, yaitu karakteristik
yang sama. Keunikan dari rugae pada setiap individu fisiologis (physiological/ physical characteristic) dan
inilah yang membuatnya dapat digunakan untuk karakteristik perilaku (behavioral characteristic).
identifikasi individu [4]. Biometrik dari karakteristik fisik memanfaatkan
Pada penelitian kali inicitra yang digunakan bagian-bagian fisik dari tubuh seseorang sebagai
berasal cetakan rahang atas dari tujuh sampel individu. sebuah kode unik yang digunakan untuk pengenalan.
Kemudian metode yang digunakan adalah Binary Sedangkangaya berjalan, tanda tangan dan juga suara
Large Object (BLOB) Detection yaitu sebuah metode adalah karateristik perilaku dari seseorangyang dapat
yang digunakan untuk mendeteksi kumpulan titik-titik dimanfaatkan untuk melakukan pengenalan.
piksel yang memiliki warna yang berbeda baik itu lebih
terang maupun lebih gelap dari warna latar 2.2 Rugae Palatina
belakangnya dan kemudian menyatukannya dalam satu Rugae palatina atau yang juga biasa disebut
region. Selain itu digunakan juga metode SVM dengan palatal rugae secara harfiah memiliki arti
multiclass jenis One-against-One untuk proses sebagai langit-langit keras yang terdapat kerutan atau
identifikasi. Pemilihan metode ini didasarkan pada lipatan-lipatan. Palatal sendiri adalah bagian yang
percobaan bahwa penggunakan SVM One-against-One memisahkan antara rongga hidung dan rongga mulut.
menghasilkan keluaran yang lebih akurat apabila Sehingga dapat dikatakan bahwa rugae palatina adalah
376 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
tonjolan-tonjolann yang berada pada daerah langit- Tujuan dalam SVM adalah berusaha untuk
langit mulut [5]. Adapun gambar dari rugae palatinai menemukan hyperplane atau fungsi pemisah (klasifier)
itu sendiri dapat dilihat pada gambar1 berikut ini: yang optimal yang dapat memisahkan dua set data dari
dua kelas yang berbeda [8]. Hyperplane pemisah
terbaik antara kedua kelas dapat ditemukan dengan
Papila mengukur margin hyperplane tersebut dan mencari
titik maksimalnya. Margin adalah jarak antara
Median palatal
hyperplane tersebut dengan pattern yang terdekat dari
Rugae masing-masing kelas. Pattern yang paling dekat inilah
yang disebut dengan support vector.
Pada metode OAO, dibangun buah
model klasifikasi biner dengan k adalah jumlah kelas.
min ∑
Gambar 1 Rugae Palatina pada Palatum [10] . 1 ,
1
Rugae palatina memfasilitasi transportasi 0
makanan serta membantu dalam proses pengunyahan Dimana t adalah indeks untuk setiap data yang
[4][3]. Selain itu, Rugae palatina juga memiliki peran berada di dalam suatu kelas. Setiap model klasifikasi
dalam hal persepsi rasa, persepsi posisi lidah dan juga dilatih pada data dari dua kelas. Terdapat beberapa
tekstur dari makanan yang masuk ke dalam mulut
seseorang, hal ini dapat terjadi karena terdapat sensor metode untuk melakukan pengujian setelah
gustatory dan taktil pada rugae palatina[4][7]. model klasifikasi selesai dibangun. Salah satunya
adalah dengan menggunakan metode voting [22].
2.3 Binary Large Object (BLOB) Detection [18]
Deteksi BLOB (Binary Large Object) adalah III. PERANCANGAN SISTEM
salah satu metode segmentasi citra yang berbasis pada
region growing. Blob adalah suatu daerah dari piksel
yang berdekatan pada suatu citra tertentu dengan nilai
logika yang sama. Setiap piksel yang tergabungpada
daerah blob akan berada di bagian depan, sedangkan
piksel yang berada dibagian belakang disebut sebagai
background dengan nilai logika 0.Konsep blob disini
juga dikenal sebagai region detection atau pelabelan
yaitu melakukan segmentasi dengan mengelompokan
antara satu piksel dengan piksel lain yang hampir
serupa kedalam satu region. Di dalamnya mencakup
proses scanning dan numbering untuk setiap region
baru yang ditemukan, selain itu juga menggabungkan
region yang lama ketika regions tersebut terbukti
saling berhubungan satu dengan yang lain. Proses
scanning dilakukan untuk setiap piksel yang ada di
dalam suatu citra dan setiap piksel tersebut akan
diberikan label secara individual dimana label
menunjukan region mana yang memiliki piksel
tersebut.
Gambar 2 Diagram Alir Data Latih (a) dan Diagram
2.4 Support Vector Machine (SVM) OAO Alir Data Uji (b)
Support Vector Machine (SVM) adalah sebuah
metode learning machine yang bekerja atas prinsip Pada penelitian kali ini, ciri yang akan diambil
Structural Risk Minimization (SRM) dengan tujuan adalah ciri statistik orde 1 dan orde 2, yaitu rata-rata,
menemukan hyperplane terbaik [2] dan merupakan varians, kurtosis, skewness, contrast, korelasi, energy,
linear classifier, tetapi SVM juga dapat digunakan di homogeneity, entropy, smoothness, IDM dan ASM.
dalam permasalahan non-linear dengan menggunakan Sedangkan untuk identifikasinya seperti yang telah
konsep kernel trick pada ruang vector berdimensi disebutkan pada bagian pendahuluan adalah SVM
tinggi. SVM sendiri banyak digunakan karena multiclass jenis One-against-one.
memiliki kemampuan yang handal dalam hal
generalisasi. Selain itu juga karena SVM dapat
menemukan solusi yang bersifat global optimal, yaitu
SVM selalu mencapai solusi yang sama untuk setiap
kali dilakukannya percobaan [9].
Tabel 3. Skkenario 3
No Akurasi (%%) Waktu Komputasi
K
Gambar 3 Graphic
G User Interface Proggram Simulassi (d
detik)
100x100 54.76 1.3975
IV. PEMBAHASAN 256x256 63.09 4.3285
Pada penelitian kaali ini citra yang
y digunakkan 512x512 76.19 11.7351
adalah citra yang telah dikonversi ke k dalam ruaang
warna HSV dan dilakukaan resize ke ukuran u 512x5112, Sama seeperti tabel ssebelumnya, Tabel
T 3 jugaa
256x256 daan 100x100. Jumlah cittra latih yaang menunjukan
m bawah nilai aakurasi terbessar diperolehh
digunakan adalah sebayanng 21 citra, sedangkan
s yaang keetika ukuran citra yang diigunakan adaalah 512x512,,
digunakan unntuk citra uji adalah
a sebayaak 84 citra. Ciitra yaaitu dengan akurasi 766.19%. sedan ngkan waktuu
lath tersebut akan diambill ciri latih ordde 1 dan orde 2, ko omputasi tercepat, yaitu seebesar 1.39755detik didapatt
selanjutnya ciri
c latih terseebut akan disiimpan ke dalaam saaat ukuran citrra yang digunaakan adalah 100x100.
database yaang akan diguunakan sebaggai pembandiing Kemudianpada Tabbel 4 juga men nunjukan nilaii
saat proses klasifikasi.
k 211 citra uji terrsebut kemudiian akkurasi tertingggi diperolehh saat ukuran n citra yangg
dikelompokaan ke dalam 7 kelas. diigunakan adallah 512x512, sedangan wak ktu komputasii
Kemuudian akan diilakukan pengujian terhaddap teerceat diperolleh saat ukurran citra yan ng digunakann
penggunaan jenis
j kernel,teerhadap nilai akurasi
a dan juuga addalah 100x1000.
waktu kompputasi. Adapuun skenario pengujianp yaang
digunakan addalah sebagai berikut: Tabel 4. Skkenario 4
a. Skenarioo 1 : pengujiaan dengan mennggunakan jennis No Akurasi (%%) Waktu Komputasi
K
kernel RBF dengan u
ukuran ciitra (d
detik)
100x1000,256x256, daan 512x512. 100x100 44.05 2.1182
b. Skenarioo 2 : pengujiaan dengan mennggunakan jennis 256x256 79.76 2.9320
kernel Polynomial
P deengan ukurann citra 100x1000, 512x512 82.14 15.7784
256x2566, dan 512x512.
c. Skenarioo 3 : pengujiaan dengan mennggunakan jennis Baik Tabbel 1, 2, 3 dann 4 semuanyaa menunjukann
kernel Homogeneous
H s Polynomial dengan ukurran baahwa nilai akurasi
a tertinnggi akan diiperoleh saatt
citra 1000x100, 256x2556, dan 512x5512. ukkuran vitra yang
y digunakaan adalah cittra berukurann
d. Skenarioo 4 : pengujiaan dengan mennggunakan jennis 5112x512. Sedaangkan waktu komputasi teercepat selaluu
kernel Linear denggan ukuran citra 100x1000, diicapai saat ukuuran citra yanng digunakan adalah
a ukurann
256x2566, dan 512x512. yaang paling keccil, dalam hall ini adalah ciitra berukurann
1000x100.
Tabel 1. Skenario 1 Selain dari
d ukuran ccitra yang dig gunakan, jikaa
No Akurasi (%)
( Waktuu Komputasi diilihat dari Taabel 1, 2, 3 dan 4 jenis kernel yangg
(
(detik) diigunakan jugga mempengaaruhi nilai akurasi a yangg
100x100 44.05 1
1.7028 diihasilkan. Perrbedaan dari keempat keernel tersebutt
256x256 52.38 4
4.2720 aaalah fungsi pemetaannya
p ke dalam feeature space.
512x512 88.09 10.5264 Peenggunaan kernel
k RBF (Radial Bassis Function))
menghasilkan
m nilai akurassi paling baiik di antaraa
Pada Tabel 1 di attas dapat dilihat bahwa niilai keeempat jenis kernel,
k jika ukkuran citra yaang digunakann
akurasi tertinnggi sebesar 88.09%
8 dicapaai ketika ukurran ad
dalah 512x5122. Kemudian nilai akurasi terbaik untukk
citra rugaee yang diggunakan adaalah 512x5112. ukkuran citra 256x256 akan dicaapai ketikaa
Sedangkan nilai
n waktu kommputasi terceepat yaitu menggunakan
m kernel Lineaar. Sedangkan n untuk citraa
sebesar 1.7028 detik dipeeroleh saat ukkuran citra yaang beerukuran 1000x100 akurasii terbaik diperoleh ketikaa
digunakan addalah 100x1000. menggunakan
m k
kernel Polynomial.
Abstark
Kendaraan merupakan suatu media transportasi yang belakangan ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan di masyarakat, terutama di wilayah yang masih sangat jarang sekali ditemuin kendaraan umum. Faktor
jarak tempuh yang cukup jauh terkadang menjadikan alat transportasi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Namun
terlepas dari itu semua, banyak tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor kerap terjadi di lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknologi inovasi guna pencegahan pencurian kendaraan bermotor
khususnya pada akses melalui kunci kontak motor yang sering disalahgunakan.
Pada penelitian ini, dibuat suatu alat pengganti kunci kontak berupa kata sandi pada kendaraan bermotor berbasis
pengolahan citra digital dan mikrokontroller ATMega 328P dengan menggunakan media keypad sebagai media input
kata sandi. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat akurasi klasifikasi citra kunci sebesar 100 % dengan waktu rata-
rata sebesar 1143,38 mdetik. pembacaan password sebesar 100 % dengan waktu baca rata-rata sebesar 1,539 detik.
I. PENDAHULUAN
Belakangan perkembangan teknologi pesat sekali
hampir disetiap aspek kehidupan. Baik perkembangan . . . (1)
teknologi untuk dunia hiburan, komunikasi, bahkan
transportasi. Tentunya dengan semakin pesatnya Munculnya medan magnet disekitar kumparan
perkembangan teknologi ini memunculkan aspek baru mengakibatkan tertariknya dua buah lempeng yang
sebagai bentuk antisipasi untuk mengimbangi mengakibatkan tersambungnya kutub posistif battery
kemajuan tersebut. Misal dalam teknologi otomotif dan kutub negative battery melalui motor starter.
sudah bermacam merk motor berkembang dengan Dalam kondisi seperti ini motor starter dapat berputar.
segala macam teknologinya, namun yang terkadang Pada penelitian sebelumnya telah dibuat sistem
terlupakan adalah aspek keamanan terhadap hak akses keamanan kendaraan bermotor dengan pengembangan
kendaraan tersebut dari pihak yang tidak memiliki hak produk model Borg dan Gall yang dimodifikasi[2].
aksesnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknologi
tambahan yang dapat dipasangkan pada setiap
kendaraan bermotor. Misal banyak sekali pencurian
kendaraan bermotor roda dua dengan menggunakan
kunci tertentu yang dimodifikasi menyerupai kunci
kontak motor. Sehingga belakangan banyak sekali
kasus pencurian kendaraan bermotor roda dua dengan
memanfaatkan sisi kelemahan ini. Berawal dari
permasalahan tersebut perlu juga ditingkatkan
pengembangan otomotif dari sisi aspek keamanan
terhadap hak akses kendaraan tersebut.
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 381
akktif ( terbukka ) selanjuttnya akan muncul
m pesann
keesalahan padaa LCD yang dipasang pad da kendaraann
beermotor. Selaain itu, jika kkata sandi yan
ng dimasukann
tiddak sama denngan kata saandi yang terrtanam dalam m
chhip mikrokonntroler, makaa alarm pad da kendaraann
beermotor akann berbunyi sselama tiga kali sebagaii
peertanda adanyya penyalahguunaan kata kun nci oleh pihakk
laain. Pesan alaarm yang dikkirmkan akan n diterima sii
peemilik kendaaraan sehinggga si pemiliik kendaraann
deengan segera dapat
d melakukan pengecek kan kendaraann
beermotornya.
Gam
mbar 5. Penguujian Akses Diterima
D
Abstrak
Kanker Payudara merupakan kanker yang umumnya diderita oleh wanita, tak terkecuali pada pria juga ada
yang mengalami jenis kanker ini, namun jumlahnya relatif sedikit. Kanker Payudara merupakan penyakit degeneratif
yang menyerang jaringan pada payudara. Tingginya penderita kanker payudara disebabkan karena minimnya
informasi yang didapatkan. Penderita dengan stadium akhir sering dijumpai akibat dari ketiadaan pencegahan dan
pengobatan di stadium awal. Pemeriksaan dini diperlukan untuk pendetaksian awal. Pemeriksaan kanker payudara
disebut juga dengan mammografi. Mammografi merupakan teknik penyinaran dengan sinar X dosis rendah untuk
mendapatkan citra. Mammogafi dapat membantu dokter untuk memastikan keberadan sel-sel kanker yang ada dalam
payudara. Teknik yang direkomendasikan untuk deteksi dini kanker payudara adalah pengenalan pola (pattern
recognition). Citra yang telah didapat dari proses mammografi akan dilakukan tiga tahapan proses utama, yaitu
preprocessing, ekstraksi ciri dan klasifikasi. Preprocessing adalah proses untuk mendapatkan perbaikan dari citra
asal sehingga citra baru dihasilkan menjadi lebih baik. Ekstraksi ciri merupakan proses untuk mendapatkan ciri-ciri
tertentu sebagai pembeda dari ciri yang lain. Sedangkan klasifikasi merupakan proses pengelompokan citra
berdasarkan kedekatan atau kemiripan dari ciri-ciri yang didapatkan. Pada penelitian ini preprocessing menggunakan
beberapa teknik yaitu wavelet haar, filter Gaussian, Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization (CLAHE), dan
masking. Proses kedua yaitu ekstraksi ciri menggunakan metode Two Dimensional Principal Component Analysis
(2DPCA). Proses terakhir yaitu klasifikasi menggunakan metode Euclidean Distance dan K-Nearest NeighborDatabase
didapatkan dari MIAS (Mammographics Images Analysis Society). Database yang digunakan sebanyak 90 citra
mammografi, terdiri dari 3 kelas yaitu normal, jinak (benign) dn ganas (malignant). Masing-masing kelas terdiri dari
30 citra yang terbagi menjadi 15 citra payudara kiri dan 15 citra payudara kanan.
Kata Kunci: Klasifikasi, Citra, K-Nearest Neighbor, Mammogram, Two Dimensional Principal Component Analysis
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3855
III.I.III. Maskin ng
Masking bertujuan
b untuuk menghilang gkan
baackground (lattar belakang) dengan obyek k asli.
Masking
M dilakuukan dengan ooperasi subtraccting antara
ciitra asli dengann citra maskinng.
Normal
N Normal
(√)
terdeteksi
Benign
B Benign
(√)
terdeteksi
Malignant
M Malignant
(x)
terdeteksi
Gambar 6. Allgoritma 2DPC
CA
Beningn Normal
(x)
terdeteksi
Malignant Benign
(x)
terdeteksi
Normal Benign
Gambar 9. Coontoh hasil ujiicoba yang terridentifikasi
salaah
ABSTRAK
Tujuuan kegiatann ini adalahh mengembanngkan aplika asi prototipe Fotogranulaator untuk meningkatkan
m n
produktivitass industri Jahhe Instan. Keegiatan Hi-Linnk akan dilakkukan secara terintegrasi, sinergis, dan n melembagaa
antara LPPM M UNDIP, BA APPEDA Temaanggung, dan sentra industtri Jahe Instann KUB Tlogossari Temanggu ung. Program m
Hi-Link akann dilakukan di
d sentra indusstri Jahe Instaan kecamatan Kaloran Kabbupaten Temaanggung dan Laboratorium
L m
Terpadu Rekkayasa Prosess Teknik Mesin dan Teknik Kimia UNDIIP. Kesemua tahapan t kegiaatan akan dila
akukan dalam m
waktu tiga taahun. Kegiataan Tahun ke-11 dirancang sebagai beriku ut: (i) desain dan
d pabrikasii prototype Fo otogranulatorr
kapasitas 500 kg/jam, (iii) uji fungsional Fotoggranulator, (iii) pengujiaan adaptasi dan evaluassi penerapann
Fotogranulator, , (iv) peenyusunan dookumen Standdard Operatin ng Proceduress (SOP), , ddan (vi) publiikasi Seminarr
nasional Sekkolah Vokasi UGM
U Yogya. Parameter
P yaang diamati pa
ada saat penggujian meliputti parameter sifat-sifat
s fisikk
dan kimia Jaahe Instan, koondisi lingkunggan, performaa mesin dan penerapan
p meesin fotogranuulator industrii Jahe Instan.
Parameter sifat fisik dan kimia antaraa lain melipuuti: persyarata an pengeringaan Jahe Instaan, kadar air awal bahan,
kadar air akhir bahan, densitas bahhan, temperattur pemekatan n, temperaturr lingkungan,, dan kelemb baban relatif. f
Parameter performa mesinn meliputi: waaktu pemekataan, konsumsi bahan bakar, granulasi, effisiensi pengg gunaan panas,
dan kapasittas ruang peemekatan. Kegiatan
Ke penddampingan dilakukan
d meelalui pelatihaan operator, demo caraa
pengoperasiaan, dan peneerapan mesinn fotogranulaator di sentrra industri Jahe Ja Instan K KUB Kecama atan Kalorann
Temanggungg.
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3899
Permasalahan yang dihadapi pengrajin jahe instan sederhana. Pemasakan dilakukan secara open pan
saat ini adalah pemahaman secara benar teknologi proses (direct/nake firing) dalam wajan dan tidak ada kendali
produksi jahe instan. Selain itu, pemasakan masih temperatur sehingga berakibat terjadinya granulasi yang
menggunakan peralatan produksi tradisional seperti kurang sempurna yang menyebabkan produk berwarna
panci dan tungku sederhana untuk memasak jahe instan, coklat kehitam-hitaman. Selain itu, kebersihan
penyaring, dan tempat yang kurang bersih, sehingga lingkungan tidak mendapat perhatian sehingga kondisi
produknya tidak hygienis. Pengrajin jahe instan juga terbuka pada saat memasak membiarkan debu ataupun
belum mengetahui penakaran (dosis) dan pengendalian abu terbang masuk kedalam bahan.
proses. Hal ini menyebabkan kualitas jahe instan tidak Daerah pemasaran produk jahe instan sudah
seragam. Permasalahan lain yang dihadapi pengrajin jahe meliputi Kabupaten Temanggung dan sekitarnya.
instan yaitu keterbatasan mengakses pasar dan masalah Bahkan produk jahe instan yang dihasilkan tidak mampu
permodalan. Permasalahan-permasalahan tersebut akan memenuhi permintaan pasar. Meski dari segi kualitasnya
menjadi penghambat berkembangnya usaha jahe instan. relatif kurang, karena pengendalian proses yang tidak
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah standar, namun karena rasa khas jahe instan dan dapat
melalui pembenahan peralatan produksi dan tempat digunakan sebagai pemanis makanan lain, menyebabkan
produksi, sebagai tahap awal penyelesaian salah satu jahe instan banyak digemari oleh konsumen. Sebagai
masalah tersebut. usaha untuk memenuhi tuntutan pasar yang
Hasil survei LPPM UNDIP, menyebutkan bahwa mengharapkan produk-produk dengan tingkat hygienitas
industri jahe instan yang berpotensi di dusun Krajan desa yang terjaga, maka KUB Kaloran menyadari bahwa
Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung lingkungan proses di setiap produksinya harus hygienis,
diantaranya adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) baik kemasan maupun produk yang dihasilkan. Cara
Kaloran. KUB Kaloran ini diketuai Sukaesih dan yang yang telah dilakukan ialah di proses penyaringan. Namun
membina sekitar 50 kelompok. Desa Kaloran sendiri sampai saat ini, proses secara keseluruhan dan
terletak kurang lebih 20 km dari pusat kota Temanggung. pengendalian kualitas produk belum benar-benar
Mayoritas penduduk desa Tlogowungu adalah petani. diketahui atau dipahami.
Tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat Meskipun demikian, pemasakan sari jahe menjadi
Tlogowungu adalah SD, SMP, dan SMA. Hal ini yang jahe instan di KUB Kaloran ternyata masih terkendala
mendorong masyarakat sekitar untuk dapat pada proses granulasi yang kurang sempurna, meskipun
mengembangkan pertanian bahkan berwirausaha agar pengendalian suhu sudah dilakuakan. Hal ini terjadi
dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar. karena proses pemasakan dilakukan pada suhu relatif
tinggi untuk menghindari bakteri maupun
mikroorganisme patogen yang masih hidup. Oleh
karenanya, untuk memecahkan permasalah di KUB
Kaloran dengan cara mengadaptasikan alat pemasak
berpengaduk mekanis dirasa kurang tepat.
Pengembangan fotogranulator vakum di industri
jahe instan KUB Kaloran merupakan terobosan yang
sangat menarik, karena mampu meningkatkan efisiensi
dari segi tekno-ekonomi. Aplikasi teknologi
fotogranulator vakum di KUB Kaloran akan mampu
menghindari proses granulasi yang kurang sempurna.
Pemekatan sari jahe dengan menggunakan granulator
vakum menyebabkan proses granulasi uap air dilakukan
Gambar 2. Survei dan identifikasi masalah yang pada suhu yang relatif rendah yaitu 60 oC. Sedangkan
melibatkan mahasiswa KKN sinar uiltra violet mampu menginaktifkan adanya enzim,
dan membunuh bakteri, mikroorganisme patogen yang
Pengrajin Jahe Instan di desa Tlogowungu telah masih ada. Oleh karenanya, perlu pengembangan
merintis produksi jahe instan sejak tahun 2004. Untuk 1 aplikasi fotogranulator vakum di sentra industri jahe
kali proses (batch), dibutuhkan 20 liter sari jahe. Hasil instan KUB kaloran untuk meningkatkan produktivitas,
pengolahan tiap batch dapat diperoleh sekitar 3 kg sari efisiensi energi, efisiensi kerja, peningkatan hasil dan
jahe. Beberapa alat produksi yang dimiliki oleh masing- perbaikan mutu gula kelapa.
masing kelompok pengrajin jahe instan diantaranya: 4 Belakangan ini, aplikasi teknologi UV
set pemarut jahe, 3 buah panci, 1 buah saringan, 2 buah berkembang sangat pesat baik skala rumah tangga
wajan, dan 2 tungku kayu bakar. Masing-masing maupun skala industri komersial. Sifat oksidator UV
kelompok usaha juga memperkerjakan warga, sekitar 3 yang aman dan tidak toksid, menjadikan UV sebagai
karyawan dengan upah Rp 7.500,00/orang setiap harinya desinfektan dalam pengolahan air minum (US Patent No.
dengan jam kerja tidak kontinyu. Nantinya, jahe instan 5.780.860) dan degradasi komponen organik limbah cair
hasil produksi usaha ini dijual seharga Rp 8.500/kg - Rp (US Patent No. 2006/0163168 A1 dan US Patent No.
12.500/kg tergantung pada kualitasnya. Produksi jahe 7.279.092), UV juga secara luas digunakan untuk
instan saat ini masih sangat terbatas baik segi kualitas purifikasi dan sterilisasi dalam proses produksi makanan
maupun kuantitasnya. Hal ini disebabkan teknologi (US Patent No.7.391.041 dan US Patent No.
proses masih tradisional dengan peralatan yang relatif 2007/0114465 A1). Penggunaan sinar ultraviolet, juga
390 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
dikembangkan untuk menginaktivasi enzim kimia cleaning, prosedur cleaning, dan evaluasi
(http://www.sineo.cn/en Products_px.asp?pid=47). cleaning) dan troubleshooting (kegagalan proses,
Metoda pengrusakan sel secara selular yang diikuti kegagalan kontrol, dan kegagalan mekanik).
dengan gaya afinitas juga telah dikembangkan secara
fisik melalui sinar UV (Penna dan Ishii, 2002). Introduksi dan Interpretasi Sistem Manajemen
Terlepas dari berbagai pengembangan aplikasi Kualitas
pengolahan jahe instan di KUB Kaloran, pada dasarnya Kegiatan yang akan dilaksanakan berupa pelatihan
keterbatasan sumber daya manusia di industri mitra juga introduksi dan interpretasi sistem manajemen mutu untuk
menyebabkan KUB ini sulit berkembang dengan cepat. semua karyawan KUB Tlogosari. Pelatihan ini akan
PEMDA Temanggung melalui Dinas Koperasi dan difasilitasi dan dikoordinasi oleh BAPPEDA dan Dinas
UMKM juga telah berupaya dengan mengadakan Koperasi dan UMKM dengan tentor dari LPPM UNDIP
pendampingan untuk pengembangan produktivitas jahe yang memiliki kompetensi dan sertifikasi SNI ISO/IEC
instan. Bahkan nara sumber dari Eko Humanika Jakarta 17025:2008 selama 1 minggu. Adanya pelatihan ini
dan salah satu perguruan tinggi juga telah melakukan diharapkan agar UKM memperoleh bekal dan mampu
pelatihan untuk meningkatkan mutu Jahe instan. Akan menerapkan pengendalian kualitas produksi jahe instan.
tetapi, kegiatan penerapan teknologi tepat guna tersebut
masih bersifat parsial dan sporadis, sehingga III. HASIL DAN PEMBAHASAN
peningkatannya tidak terlalu signifikan. Perancangan dan pabrikasi Fotogranulator vakum
kapasitas 50 kg/jam dikerjakan di Workshop Teknik
II. METODOLOGI PENGABDIAN Mesin UNDIP Semarang selama 1,5 bulan. Alat tersebut
Kegiatan Hi-Link direncanakan akan dilakukan sesuai dengan rancangan alat pada Gambar 2 yang terdiri
dalam waktu 3 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan secara atas tungku, granulator, pompa vakum, pengaduk dan
sinergis dan melembaga antar LPPM UNDIP, sinar ultraviolet. Tungku dapat menggunakan bahan
BAPPEDA, Dinas Koperasi dan UMKM Temanggung bakar biomassa yang banyak terdapat di lingkungan
dan industri Jahe Instan KUB Kaloran. Namun demikian, sekitar UKM. Granulator memiliki dinding dua lapis, api
untuk mencapai target yang diinginkan masing-masing akan mengenai bagian bawah dinding luar granulator,
kegiatan akan dikoordinasi oleh masing-masing lembaga yang berlubang, lalu akan mengalir ke celah antar
yang berkompeten dibidangnya. lapisan yang memiliki alur spiral. Sepanjang alur
Untuk mendapatkan suatu tahapan kegiatan yang tersebut gas asap akan bergerak dan memanaskan
runtut dengan hasil/kemajuan yang ditargetkan dari dinding granulator lalu keluar ke cerobong asap. Alur
setiap tahap, Hi-Link ini dirancang sebagai berikut: spiral akan menyebabkan waktu kontak gas asap dengan
Kegiatan Tahun ke-1 dirancang sebagai berikut: (i) dinding akan lebih lama, sehingga pembakaran lebih
desain dan pabrikasi prototipe Fotogranulator vakum efisien. Bersamaan dengan proses pemanasan, pompa
kapasitas 50 kg/jam, (ii) uji fungsional Fotogranulator vakum akan dinyalakan sampai tangki mencapai
vakum, (iii) pengujian adaptasi dan evaluasi penerapan kevakuman tertentu. Dengan kondisi tekanan tangki
Fotogranulator vakum (iv) evaluasi tekno-ekonomi, (v) yang vakum, sari jahe kental akan mendidih pada
penyusunan dokumen Standard Operating Procedures temperatur yang lebih rendah, sehingga kualitas jahe
(SOP),). instan akan lebih baik dan kebutuhan bahan bakar lebih
Kegiatan Tahun ke-1 dirancang sebagai berikut: rendah. Pengaduk yang memiliki sudu pada bagian
(i) desain dan pabrikasi prototipe Fotogranulator vakum bawah dan atas akan mencegah agar sari jahe kenatal
kapasitas 50 kg/jam, (ii) uji fungsional Fotogranulator tidak menempel pada tangki dan penguapan lebih cepat.
vakum, (iii) pengujian adaptasi dan evaluasi penerapan Sinar ultraviolet akan mematikan bakteri patogen yang
Fotogranulator vakum, (iv) penyusunan dokumen tidak mati pada temperatur rendah, sehingga jahe instan
Standard Operating Procedures (SOP), dan (vii) akan lebih higienis dan tahan lama. Setelah terjadi
publikasi internasional ke Journal of Food Science pemekatan jahe instan dikeluarkan melalui katup
(Wiley Interscience Publisher). keluaran lalu dicetak sesuai bentuk yang dikehendaki.
Katup keluaran akan mempermudah proses pengeluaran
Penyusunan Petunjuk Pengoperasian Alat Proses dan jahe instan dari granulator.
Troubleshooting
Penyusunan petunjuk manual pengoperasian alat- 4.1 Uji Fungsional Fotogranulator Vakum
alat proses dan troubleshooting produksi jahe instan Fotogranulator Vakum Jahe Instan yang telah
meliputi: tahapan persiapan, pemarutan, pemerasan, selesai di pabrikasi dan telah diuji fungsionalnya di
perebusan, pengeringan dan penepungan. Penyusunan Laboratorium Terpadu Teknik Separasi UNDIP selama 2
SOP akan dimonitor oleh BAPPEDA dan Dinas minggu. Mesin Fotogranulator Vakum Jahe Instan ini
Koperasi dan UMKM yang dikoordinasikan oleh LPPM dioperasikan dan digunakan untuk mendukung proses
UNDIP selama 1 bulan di KUB Tlogosari. Untuk pembuatan Jahe Instan. Sebelum mesin fotogranulator
masing-masing alat proses diberi label yang berisi vakum diimplementasikan, terlebih dahulu dilakukan
instruksi dan keselamat kerja. Penyusunan prosedur sosialisasi dan pelatihan kepada calon pengguna dan
operasi standar dan troubleshooting meliputi: operasi operator mesin. Setelah operator mesin mahir dalam
sistem (trial run, start-up awal, start-up operasi, mengoperasikan fotogranulator, selanjutnya dilakukan
shutdown, pengaturan parameter operasi, dan pencatatan pengujian adaptasi dan evaluasi penerapan alat
data), cleaning dan sanitasi (cleaning equipment, bahan fotogranulator.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 391
III. KESIMPULAN
ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan alternatif penyediaan tenaga listrik yang ramah lingkungan.
keberlangsungan kinerja sebuah PLTS terpasang perlu dijaga salah satunya dengan melakukan pemantauan terus
menerus kinerja PLTS. Penelitian ini mengusulkan alternatif pemantauan besaran daya listrik arus bolak – balik pada
beban luaran inverter PLTS berbasis internet of things (IoT) untuk memberikan kemudahan pengumpulan dan
pengolahan data tegangan, arus dan daya listrik yang dapat diakses secara online. Rancangan sistem pemantau terdiri
dari modul sensor arus dan tegangan bolak-balik, dan node sensor nirkabel sebagai media pengolah dan pengirim
data. Pengujian node sensor yang dibuat dilakukan dengan memantau luaran inverter sistem PLTS di Laboratorium
Teknik Elektro UNSOED. Hasil pengujian komponen sistem menunjukkan sensor arus bekerja baik dengan kesalahan
pembacaan 17.09mA (0.17%), sedangkan kesalahan pembacaan sensor tegangan sebesar 2.102V (0.96%). Rata-rata
persentase kesalahan perhitungan daya aktif sebesar 3.026717%. Node nirkabel mampu mengirimkan data
pemantauan dengan interval pengiriman data sekitar 32 detik dan tingkat keberhasilan pengiriman data sebesar
95.22%.
Kata Kunci: node nirkabel, pemantauan, arus bolak-balik, PLTS, Internet of Things.
Gambar 1. Rancangan
R pem
mantauan bebaan PLTS 2.3..3. Node Nirkkabel
Node
N nirkabel yang dikkembangkan berupab suatuu
2.2 Perhitunggan arus rms, tegangan rmss, daya aktif, daya
d boaard komunikkasi yang m mengintegrasikkan modull
semu dan fakktor daya penngolah data dengan
d modull modul transsceiver untukk
mellakukan komuunikasi. Pada Node, terdap pat input dann
a. Tegangan dan Arus Rooot Mean Squarre (RMS) outpput untuk membaca data m masukan dari sensor. Nodee
Persamaan umum
u tegangan sesaat v(t) dan arus seesaat ini mendapatkan
m supply dari bbaterai sebesarr 9 Volt yangg
i(t) dari sebuah gelombaang sinusoida dinyatakan pada
p kemmudian diturunnkan menjadii 3.3 volt men nggunakan IC C
persamaan : reguulator teganggan AMS11177. Tabel 1. menunjukkann
v(t)=Vm sin ωt (1) spessifikasi node nirkabel
n yang digunakan.
i(t)=Im sin ωt
ω (2)
TABEL 1. SPESIFIKAS
S I NODE NIRK KABEL
dengan Vm adalah
a tegangaan maksimum m (Volt), Im addalah Pengolah
P data : Arduino pro mini
arus maksimmum (Ampere)), t waktu (dettik), dan ω addalah
frekuensi suddut. Pin
P analog I/O
O : 8 buah
Nilai tegangaan dan arus yang
y dipantauu adalah nilai root Transceiver : 12E
ESP8266-1
mean squaree (RMS) disaj ajikan pada peersamaan 3 dan 4
sebagai berikkut Catu daya : Baterai 9V
9
C regulator AM
IC MS1117
VRMS = ² (3)
3.1..2. Pengujian
n Sensor Tegaangan
Pengujian sensor teggangan dilak kukan untukk
mennguji karakteeristik input output senssor tegangan..
Gammbar meuunjukkan karrakteristik lu uaran sensorr
tegaangan pada berbagai
b nilaii masukan seensor. Luarann
senssor adalah liinear terhadaap masukan dengan nilaii
reso
olusi sebesar 0.0013
0 V/V (ggambar 3).
Perban
ndingan Tegaangan Input dan
d
O
Output sensorr tegangan
Tegangan Output(V)
0,4 y = 0,001
13x + 0,008
0,2
0
0 100 200 300
Tegangan
n Input(V)
Gambar 3 Grrafik Hubungan Tegangan Keluaran
terhadaap Tegangan MMasukkan Sen
nsor
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3955
3.1.2. Pembuuatan Perangkkat Node nirkaabel 7. Perhitungan Tegangan
T RM MS
Gambar 5 menunjukkan laayout untuk node nirkabel yang
y 8. Pembatasan Tegangan
T
dibuat dengaan dimensi minnimal. 9. Perhitungan Daya
D semu
10. Pembatasan daya
d semu
11. Perhitungan cos
c pi
12. Perhitungan pi
p dengan inveerse cos pi
13. Perhitungan nilai pii sebenarny
ya dengann
mengurangkaannya dengan nilai pergeseran fasa padaa
pengujian sennsor tegangan yaitu sebesar 30°
14. Perhitungan Daya aktif dengan caraa daya semuu
dikalikan denngan cos pi yang sudah dikurangkann
dengan nilai pergeseran
p fassa.
15. Perhitungan fakor
f daya.
G
Gambar 5 Peraangkat node niirkabel 16. Selesai.
Bagiann node terdiiri dari : port input suuplai Gambar 6 dan 7 menunjjukkan perbaandingan dataa
tegangan, ranngkaian regullator tegangann, pin I/O anaalog, hasiil pengukurann arus dengaan hasil pengolahan olehh
arduino pro mini,
m dan ESPP 8266-12E. nodde. Tingkat kesalahan
k pem
mbacaan sensor oleh nodee
dihiitung mengguunakan root m
mean square errror (RMSE)..
3.2. Pembuaatan Perangk kat Lunak Nilaai RMSE peembacaan sennsor arus ad dalah sebesarr
Perangkkat lunak yang dikembangkan meliiputi 0.011709 A, seedangkan RM MSE pembaacaan sensorr
beberapa baggian yaitu proogram untuk komunikasi
k seerial, tegaangan adalah 2.102
2 V.
koneksi ke accesspoint,
a m
membaca sensoor, mengolah data 12
dari sensor, dan program m untuk menggirimkan dataa ke
mengolah nilai
n masukkaan yang dikirim oleh sennsor. 20
00
Algoritma pembacaan
p n
nilai sensor disajikan
d sebbagai
15
50
node (V)
berikut :
1. Mulai proogram 10
00
2. Deklasi PinP sensor arrus dan sensoor tegangan yang y
5
50
digunakaan
3. Mendeklaarasikan dan menginisialisa
m asi waktu, jum
mlah 0
dan intervval dari samplling. 0 100 200 300
4. Deklarasii dan inisialiisasi delta kuuantisasi, resoolusi Teganggan terukur (V
V)
sensor aruus dan teganggan
5. Deklarasii dan inisiallisasi jumlahh sampling arus, a
tegangan, daya sesaat. Gambar
G 7 Perbbandingan Nilai Pengukurann Tegangan
6. Melakukaan penyampliingan selama 100ms sebannyak denggan Nilai Penngolahan Data.
250 sam mpel dengan interval tiapp sampel addalah
400µs.
Sedangkan algoritma peengolahan datta sensor addalah
sebagai berikkut :
1. Mulai
2. Deklarasii variabel
3. Perhitunggan Daya aktiff
4. Pembatassan daya aktiff
5. Perhitunggan Arus RMS S
6. Pembatassan Arus
396 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
2
2500
2
2000
Daya pembacaan node (W)
1
1500
1
1000
500
0
0 1000
1 2000
0 3000
Daya te
erukur AC Pow
wer Meter (W (b)
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Cekdin Cekmas dan Berlian, Taaufik. 2013..
Rangkaian Listrik. Yogyakarta: ANDII Yogyakarta.
[2] Kopacz Css., Spataru S., Sera D, Keerekes, 2014..
Remote andd Centralizedd Monitoring of PV Powerr
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3977
Plants. International Conference on Optimization of
Electrical and Electronic Equipment OPTIM 2014
May 22-24, 2014, Brasov, Romania.
[3] Lea, Trystan. 2014. AC Power Theory-Arduino
Maths.https://openenergymonitor.org/emon/buildin
gblocks/ac-power-arduino-maths, diakses pada 15
April 2016.
[4] Messenger, R.A. dan Ventre, Jerry. 2005.
Photovoltaic System Engineering 2nd Edition.
Boca Rotan: CRC Press LLC.
[5] Minerva Roberto, Biru Abyi, Rotondi Domenico,
2015. Towards Definition Internet of Things (IoT).
diakses dari
http://iot.ieee.org/images/files/pdf/IEEE_IoT_Towa
rds_Definition_Internet_of_Things_Revision1_27
MAY15.pdf
[6] Shariff, F, , Rahim, N.A., Ping, H.W .(2013).
Photovoltaic remote monitoring system based on
GSM. IEEE Conference on Clean Energy and
Technology (CEAT), 2013. Page(s): 379 - 383.
Langkawi 18-20 Nov. 2013.
[7] Soetedjo Aryuanto, Nakhoda Yusuf Ismail, Lomi
Abraham, Farhan. 2014. Web-SCADA for
Monitoring and Controlling Hybrid Wind-PV
Power System. TELKOMNIKA, Vol.12, No.2,
June 2014, pp. 305~314
[8] Zahran Mohamed, Atia Yousry, Al-Husein
Abdullah, El-Sayed Ihab. 2010. LabVIEW Based
Monitoring System Applied for PV Power Station.
Proceedings of the 12th WSEAS International
Conference on Automatic Control, Modelling &
Simulation. Italy, May 2010.
ABSTRAK
Panduan wisata adalah salah satu bentuk pelayanan yang harus diberikan oleh pihak pengelola tempat wisata
demi kepuasan para pengunjungnya. Terbatasnya akses media panduan wisata yang sudah ada, seperti brosur yang
hanya dapat diperoleh saat dalam area wisata saja, menjadikan para calon pengunjung susah mendapatkan informasi
seputar tempat wisata. Penelitian ini mengajukan alternatif baru, yaitu berupa aplikasi pemandu wisata untuk tempat
wisata Wisata Bahari Lamongan berbasis mobile. Aplikasi pemandu wisata ini menggabungkan teknologi Indoor Map
dengan Android smartphone, sehingga menghasilkan sistem navigasi yang terintegrasi dengan area Wisata Bahari
Lamongan. Aplikasi ini menyajikan informasi penting yang dibutuhkan para calon pengunjung untuk memandu wisata
selama liburan di Wisata Bahari Lamongan. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur, meliputi Indoor Map, navigasi dari
posisi user, navigasi antar wahana, panduan menuju tempat wisata, informasi wahana, dan daftar harga tiket.
Kata kunci: Wisata Bahari Lamongan, Aplikasi Pemandu Wisata, Android, Indoor Map, Navigasi, OpenStreetMap
I. OpenStreetMap (OSM)
Peta dapat digunakan dengan baik untuk
menyampaikan informasi. Peta merupakan simbol
visual dari dunia kita. Mereka sering dapat Gambar 2. Alur Sistem Aplikasi
mendemonstrasikan sebuah ide lebih baik daripada
kata-kata. Ini juga dapat membantu untuk menjawab Secara umum, jalan dari aplikasi WBL Guide
pertanyaan penting. Dimana sekolah atau rumah sakit sebagai berikut, user mendownload WBLGuide.apk
terdekat? Siapa yang memiliki sedikit akses untuk terlebih dahulu pada Android Store, kemudian
fasilitas tersebut? Dimanakah lokasi kemiskinan yang menginstalnya pada gadget Android user. Untuk setiap
paling bermasalah? Pertanyaan seperti ini paling baik penggunaan aplikasi WBL Guide diperlukan koneksi
diekspresikan dengan peta, dan peta dapat membantu GPS dan koneksi data dari gadget Android tersebut.
untuk mencari solusi dari pertanyaan-pertanyaan Koneksi data digunakan untuk mengambil data dari
tersebut. server. Data yang diambil dari server, meliputi
OpenStreetMap adalah sebuah alat untuk membuat tampilan peta Indoor Map Wisata Bahari Lamongan
dan berbagi informasi dalam bentuk peta[5]. Siapapun dan data daftar untuk harga tiket terbaru.
dapat berkontribusi untuk OSM, dan ribuan orang Indoor Map Wisata Bahari Lamongan yang
menambahkan proyek setiap harinya. Para pengguna digunakan oleh penulis menggunakan vendor
menggambarkan peta pada komputer, tidak jauh OpenStreetMap yang terintegrasi dengan server
berbeda dengan menggambar peta pata secarik kertas. OpenStreetMap. Dalam pembuatan Indoor Map,
Menggambarkan garis untuk merepresentasikan jalan, penulis menggunakan map editor Java OpenStreetMap
lapangan, dan lain-lain. Sekolah dan rumah sakit (JOSM) yang langsung terintegrasi dengan server
direpresentasikan dengan symbol. Hal yang paling OpenStreetMap.
penting adalah peta OSM disimpan di dalam internet, Koneksi GPS digunakan untuk mengetahui
dan siapapun dapat mengakses peta tersebut kapanpun, koordinat posisi dari user. Koordinat posisi user
gratis. ditampilkan dalam Indoor Map, sehingga dapat
menampilkan posisi user dalam peta area wisata yang
sebenarnya. Penggabungan Indoor Map dan
penggunaan GPS sebagai pengambilan koordinat posisi
user akan menghasilkan sistem navigasi yang akan
memandu user dari posisi user berada menuju wahana
tertentu.
Dari aplikasi WBL Guide ini, user akan
mendapatkan informasi panduan wisata di Wisata
Bahari Lamongan, meliputi Indoor Map area wisata
Wisata Bahari Lamongan, sistem navigasi dari posisi
Gambar 1. Peta Digital dengan OSM user ataupun navigasi antar wahana, dan informasi
seputar wahana, harga tiket, dan deskripsi umum
OpenStreetMap bersifat digital, yang membuatnya Wisata Bahari Lamongan.
sangat berguna untuk pengguna di seluruh dunia dan
dapat dibagikan, yang berarti bahwa semua orang dapat III. HASIL
mengambil manfaat dari pekerjaan orang lain. Ide a. Halaman Menu Utama
dasar ini adalah jika Anda membuat peta jalan Anda Aplikasi memiliki enam menu utama yaitu berupa
dan kemudian lebih banyak orang membuat peta jalan menu Kendaraan Pribadi, Kendaraan Umum, WBL
mereka, kita semua dapat berbagi peta dan data ini di Map, Info Wahana, Tiket, dan Tentang WBL seperti
platform yang sama, dan menggunakan data untuk ditunjukkan pada gambar 3.
(d) (e)
Gambar 6. Tampilan Menu WBL Map
(a) opsi menu (b) marker wahana (c) posisi user (d) navigasi
dari posisi user (e) navigasi antar wahana
(a) (b)
Gambar 9. Tampilan Menu Tentang WBL
(a) seputar WBL (b) kontak WBL
ABSTRAK
Isolator jenis padat pada sistem tenaga listrik paling banyak digunakan dalam saluran transmisi dan distribusi
yang berfungsi untuk mengisolasi bagian yang bertegangan dengan bagian yang terhubung langsung ke tanah
(ground). Isolasi bambu merupakan alternatif bahan isolasi pada sistem tenaga listrik yang belum banyak diteliti.
Untuk memenuhi standar sebuah isolasi, perlu melakukan penelitian pada jenis bambu tertentu untuk mengetahui
karakteristik tegangan tembus dan kekuatan dielektriknya sebagai bahan isolator. Dalam penelitian ini akan diteliti
empat jenis bambu yaitu bambu ampel, bambu apus, bambu petung, dan bambu wulung. Dari Hasil pengujian
tegangan tembus pada bambu ampel sebesar 7kV dan 3,5kV, pada bambu apus tegangan tembus sebesar 7,33kV dan
3,83kV, sedangkan pada bambu petung tegangan tembus sebesar 5,16kV dan 4kV dan bambu wulung tegangan tembus
sebesar 4,33kV dan 3,66kV, pada suhu udara saat pengujian 29 oC, tekanan udara 74 mmHg dan kelembaban udara
67%. Dari keempat jenis bambu yang di uji bambu petung dan wulung paling mudah ditembus oleh tegangan. Hal ini
disebabkan adanya rongga-rongga yang ada pada bambu yang tidak rapat atau padat dikarenan serat lebih besar dan
yang paling besar memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus yaitu bambu apus dan ampel.
ABSTRAK
Aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Berbasis Web pada SMA Muhammadiyah 4 Lamongan merupakan
suatu sistem yang memberikan informasi laporan keaktifan siswa secara online yang berupa laporan nilai serta
laporan Administrasi Pembayaran SPP dengan berbasiskan web, sehingga membantu menambah kecepatan dan
kualitas dalam penyampaian informasi. Penelitian ini memberikan solusi terhadap sistem akademik dan administrasi
pembayaran SPP di SMA Muhammadiyah 4 lamongan. Sistem yang akan dibangun adalah aplikasi berbasis web
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu
seluruh civitas akademik dalam menunjang kinerja sekolah.
Kata kunci: PHP, MySQL, SIAKAD.
siswa
tahun_ajaran
nis int <pk>
kode_ta varchar(10) <pk>
kode_kelas varchar(10) <fk1>
spp nama_ta varchar(10)
nama_siswa varchar(25)
semester varchar(5)
kode_bulan int <fk2> alamat_siswa varchar(60)
nis int <fk3> tgl_lahir date
kode_ta varchar(10) <fk1> tempat_lahir varchar(15)
tgl_bayar date jenis_kelamin varchar(15)
jumlah varchar(20) agama varchar(15)
keterangan varchar(30) password varchar(30)
status varchar(10)
guru
nip_guru int <pk>
kode_jabatan
nama_guru
alamat_guru
varchar(10) <fk>
text
varchar(30) pelajaran
Gambar 5 Cetak data nilai Siswa
password varchar(30) kode_pelajaran varchar(10) <pk>
nip_guru int <fk2>
kode_kelas varchar(10) <fk1>
nama_pelajaran text
E. Halaman Menu Data siswa
Halaman ini digunakan untuk mengelola data siswa
nilai
jabatan_guru nis int <fk1>
kode_ta varchar(10) <fk2>
ABSTRAK
Penggunaan media ajar matematika berbasis komputer sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir dan minat belajar mahasiswa. Salah satu bentuk teknologi komputer yang saat ini banyak digunakan dalam
bidang pendidikan adalah multimedia interaktif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk
yang dihasilkan adalah media pembelajaran multimedia interaktif pada pokok bahasan kombinatorika. Teknik analisis
data dilaksanakan secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dari angket evaluasi media pembelajaran
akan dianalisis kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi media interaktif. Media pembelajaran akan direvisi
apabila skor masing-masing item tidak mencapai 75% dari skor maksimal, sedangkan jika skor lebih dari atau sama
dengan 75% maka media pembelajaran tidak perlu direvisi. Kriteria lebih dari atau sama dengan 75% menunjukkan
bahwa media pembelajaran ini bagus untuk digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media tidak perlu
direvisi karena skor yang diperoleh masing-masing butir adalah sama dengan atau lebih dari 75% dari skor maksimal.
Hasil penelitian ini juga diperoleh bahwa media pembelajaran interaktif dapat diterima baik oleh mahasiswa.
Walaupun pada awal penggunaan mahasiswa merasa kesulitan karena terbiasa dengan pembelajaran yang
konvensional tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik. Terdapat peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah
menggunakan media pembelajaran interaktif.
9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 15.
10
Sudjana dan Rivai, Media Pendidikan, Balai
Pustaka, Jakarta, 2002, hlm. 2.
416 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
SOFTWARE PENERJEMAH TANGIS BAYI VERSI DUNSTAN
BABY LANGUAGE BERBASIS ANDROID
Medhanita Dewi Renanti
Institut Pertanian Bogor, Program Keahlian Manajemen Informatika
Email: medhanita.ipb@gmail.com
ABSTRAK
Software berbasis android ini digunakan untuk mengidentifikasi arti tangis bayi usia 0-3 bulan. Software ini
menggunakan MFCC untuk ekstraksi ciri dan codebook untuk pengenalan suara bayi. Metode pengembangan
perangkat lunak yang digunakan adalah metode eXtreme Programming (XP). Metode ini dipilih karena sumberdaya
untuk membuat sistem sudah tersedia dan waktu pengembangan aplikasi pendek. Software ini dapat dijalankan di
lingkungan android dan dapat mengidentifikasi : tangis bayi “neh” berarti lapar, “owh” berarti lelah yang
mengindikasikan bayi sudah mulai mengantuk, “eh” berarti ingin bersendawa, “eairh” berarti nyeri (ada angin) di
perut, dan “heh” berarti tidak nyaman (bisa karena popoknya basah, udara terlalu panas atau dingin, atau hal
lainnya). Waktu identifikasi + 25-60 detik dari proses perekaman tangis bayi (tergantung device yang digunakan).
Akurasi software ini mencapai 94%.
Kata kunci: Android, Codebook, Dunstan Baby Language, Infant Cries, MFCC
I. PENDAHULUAN belum mempunyai PC/laptop/notebook dan sangat
Sebagian besar ibu-ibu yang baru mempunyai bayi rentan terhadap copy software secara ilegal.
mengalami kepanikan jika bayinya menangis. Hal Di sisi lain, menurut survei sosial ekonomi nasional
pertama yang umumnya dilakukan ibu jika bayi (Badan Pusat Statistik 2013) menjelaskan bahwa
menangis adalah menyusui bayi dan atau persentase rumah tangga yang memiliki telepon
menggendong bayinya. Namun terkadang tindakan selular/handphone dari tahun 2010 sampai tahun 2012
tersebut belum bisa membuat bayinya tenang bahkan
membuat tangisannya semakin kencang. Hal ini mengalami peningkatan, awalnya 72,01% meningkat
tentunya membuat ibu menjadi stres. Saat ini terdapat menjadi 83,52%. Artinya semakin banyak masyarakat
sistem yang mempelajari arti tangis bayi untuk usia 0-3 Indonesia yang mempunyai handphone. Handphone
bulan yang disebut Dunstan Baby Language (DBL). yang sekarang beredar umumnya berbasis android dan
Dunstan (2006) menyatakan bahwa setiap bayi lahir sudah dilengkapi dengan internet. Data dari Southeast
mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan Asian Digital Consumer Report (Russel 2011)
kebutuhan dasar mereka melalui suara. Terdapat lima menunjukkan bahwa 78% pengguna internet di negara
bahasa bayi versi DBL yaitu: “neh” berarti lapar, Indonesia melakukan online dari mobile phone. Hal ini
“owh” berarti lelah yang mengindikasikan bayi sudah dapat disimpulkan bahwa masyarakat khususnya
mulai mengantuk, “eh” berarti ingin bersendawa, Indonesia menggunakan internet dari perangkat mobile
“eairh” berarti nyeri (ada angin) di perut, dan “heh” termasuk handphone. Hal inilah yang mendasari
berarti tidak nyaman (bisa karena popoknya basah, adanya penelitian “software penerjemah tangis bayi
udara terlalu panas atau dingin, atau hal lainnya). versi dunstan baby language berbasis android”.
Penelitian membuktikan bahwa 90% dari ibu-ibu di Aplikasi ini nantinya akan diletakkan pada server
seluruh dunia yang mengikuti DBL merasa puas dan supaya pengguna mobile phone dapat mengunduhnya
terbantu dengan sistem tersebut dan melalui playstore yang sudah tersedia di masing-
merekomendasikan pada yang lain. Sementara lebih masing handphone.
dari 70% orang tua merasa lebih percaya diri dalam Android merupakan lingkungan perangkat lunak
mengasuh bayinya dan by the end of the day, tingkat yang digunakan untuk perangkat mobile yang
stres mereka berkurang signifikan (Gunawan 2011). mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi
Penelitian mengenai identifikasi tangis bayi kunci. Android adalah sistem operasi berbasis linux
menggunakan codebook untuk pengenal pola dan yang dapat digunakan di berbagai perangkat mobile
MFCC untuk ekstraksi ciri telah berhasil dibuat dengan (Efendi et al. 2014). Pengembangan perangkat lunak
akurasi mencapai 94% (Renanti et al. 2013). Penelitian berbasiskan android ini menggunakan perangkat lunak
tersebut dapat mengidentifikasi lima bahasa bayi versi Java. Teknologi android menyediakan modul
DBL. Namun demikian aplikasi tangis bayi yang dapat Application Programming Interface (API) sehingga
mengenali lima jenis tangis bayi tersebut belum dapat memudahkan pengembang membuat aplikasi berbasis
digunakan oleh masyarakat luas karena aplikasi android (Jindal & Jain 2012). Beberapa aplikasi yang
tersebut hanya dapat dijalankan pada Personal berhasil dibuat berbasis android diantaranya konversi
Computer (PC)/laptop/notebook. Software yang teks ke suara menggunakan platform android (Reddy et
sekarang ada harus di-install ke suatu komputer untuk al. 2013), pemanfaatan GPS dan SMS untuk aplikasi
menjalankan aplikasi identifikasi tangis bayi tersebut. pelacakan dan penguncian keamanan pada handphone
Hal ini tentunya kurang efesien bagi masyarakat yang bebasis android (Kristian et al. 2012), pembuatan
aplikasi android untuk pembelajaran bahasa (Dong
Software yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai filter segitiga ke-i
adalah:
• Bahasa Pemrograman: Java
• Eclipse JUNO berfungsi sebagai editor
Cepstrum Coeficients: Discrete Cosine Transform
pemrograman Java
• Sistem operasi: Windows j=1,2,3,…J; J=Jumlah
• Android Development Tools (ADT) merupakan koefisien; =jumlah filter
plugin untuk IDE Eclipse untuk pengembangan
aplikasi android
Gambar 1 Diagram Alur MFCC
• Android SDK berfungsi sebagai emulator
perangkat android supaya dapat menjalankan dan
menguji aplikasi yang dibuat, seakan-akan
memiliki perangkat android (tab, hp maupun
perangkat android virtual) di dalam komputer.
ABSTRAK
Centrifugal casting atau pengecoran sentrifugal adalah salah satu jenis teknik pengecoran logam yang digunakan
untuk membuat produk cor berbentuk silinder berdinding tipis. Logam cair dicorkan pada cetakan yang berputar
selama beberapa saat hingga logam membeku. Penelitian difokuskan pada kajian tentang pengaruh variasi kecepatan
putar cetakan terhadap struktur mikro yang terbentuk dari besi cor kelabu yang meliputi fasa dan distribusi butiran.
Adapun variasi kecepatan yang ditentukan yaitu sebesar 200 rpm, 400 rpm, dan 600 rpm. Kecepatan putar cetakan
sentrifugal mengakibatkan terjadinya dinamika rotasi. Rotasi ini menghasilkan gaya sentrifugal ke arah luar sumbu
putar cetakan. Gaya ini memungkinkan terjadinya pemadatan butiran besi cor yang terbentuk. Di samping itu terjadi
juga deformasi bentuk butiran besi cor. Pengamatan struktur mikro dilakukan pada sampel yang diambil dari benda
cor pada beberapa titik arah radial. Dari eksperimen proses centrifugal casting untuk besi cor kelabu secara umum
menghasilkan butiran dengan bentuk equiaxed dan columnar dengan orientasi butiran sesuai dengan arah putaran
mesin. Fasa perlit yang terbentuk semakin halus seiiring meningkatnya kecepatan putar. Meningkatnya kecepatan
putar memungkinkan terjadinya penguatan logam secara grain boundary strengthening atau penguatan batas butir.
Kata kunci : centrifugal casting, variasi kecepatan, besi cor kelabu, distribusi butiran, fasa, grain boundary
strengthening.
1. Variabel tetap
E. Proses Penuangan
Proses pengecoran dilakukan setelah persiapan
mesin dan cairan logam selesai. Dalam proses ini
cairan logam dituang kedalam cetakan yang berputar
kemudian dibiarkan beberapa saat hingga cairan
membeku. Setelah dirasa cukup mesin dapat dimatikan
dan benda dibiarkan dingin dengan cetakan sebelum
dilakukan proses pembongkaran.
11
Kamlesh, Centrifugal Casting, hal 11
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 423
ditinjau dari aspek sebaran grafit dan fasa yang
dihasilkan.
ABSTRAK
Bertambah ketatnya persaingan bisnis di industri logistik tepatnya pada jasa kurir membuat Unit Pelaksana
Operasi Bogor untuk memperhatikan kinerja perusahaan dalam mengantarkan kiriman surat dan paket agar dapat
diatasi. Permasalahan pada antaran kiriman surat dan paket yaitu pada karyawan antaran dan pihak penerima.
Karyawan antaran menjadikan gagal antar kiriman surat dan paket disebabkan oleh beberapa penyebab yaitu
karyawan antaran tidak ulet melakukan antaran, surat dan paket yang harus diantarkan terlalu banyak, salah salur
dan tas kantong terbuat dari bahan kain. Pihak penerima menjadikan gagal antar kiriman surat dan paket karena
terdapat alasan-alasan. Alasan-alasan tersebut yaitu alamat tidak jelas, ditolak, meninggal, penerima tidak dikenal,
pindah alamat, dan rumah kosong. Pemecahan masalah terhadap permasalahan tersebut dengan menggunakan
metode Six Sigma. dengan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) model. Tahap Define, menentukan
permasalahan dengan menggunakan SIPOC diagram. Tahap Measure, melakukan pengukuran dengan mengumpulkan
data. Tahap Analyze, mencari akar penyebab utama dari permasalahan yang terjadi. Tahap Improve, melakukan
perbaikan dengan memberikan usulan perbaikan-perbaikan terhadap penyebab utama permasalahan. Tahap Control,
melakukan pengawasan dengan memberikan usulan terhadap perbaikan-perbaikan yang telah diusulkan. Hasil pada
tahap Define, penetapan masalah dengan menggunakan SIPOC diagram yaitu pada Output dan Customer.
Permasalahan pada Output yaitu terjadinya gagal antar kiriman surat dan paket yang dilakukan oleh karyawan
antaran. Pada tahap Measure, jumlah gagal antar kiriman surat dan paket terbesar pada bulan maret 2014 sebesar
5.161 unit, jumlah antaran surat dan paket terbesar pada bulan mei 2014 sebesar 134.164 unit, jumlah salah salur
tebesar yaitu pada bulan maret 2014 sebesar 2 unit dan jumlah alasan terbesar pihak penerima yaitu ditolak sebesar
9.026 unit. Pada tahap Analyze, penyebab utama pada gagal antar kiriman surat dan paket yaitu karyawan antaran
tidak ulet melakukan antaran, ditolak karena barang rusak, pihak penerima tidak dikenal, alamat tidak jelas. Pada
tahap Improve, perbaikan-perbaikan yang dilakukan yaitu kepala Unit Pelaksana Operasi Bogor memberikan surat
peringatan kepada karyawan antaran yang memiliki gagal antar jumlah surat dan paket, dan membuat kegiatan
breefing sebelum memulai bekerja. Dilakukan penanganan barang untuk paket diberikan standarisasi packing¸ untuk
surat dimasukkan kedalam plastik. Pengembalian kiriman kepada pihak pengirim. Membuat database yang dapat
membuat alamat secara terperinci. Pada tahap Control, kepala Unit Pelaksana Operasi Bogor memeriksa neraca
gagal antar kiriman selama tiga bulan sekali, manajer antaran membahas kinerja kemarin, dan memberikan
pertanyaan mengenai antaran terhadap karyawan antaran, melaksanakan quality control, dilakukan pemeriksaan tas
kantong setiap tiga bulan, membuat status lacak kiriman, dan melakukan upgrade pada database.
A. Kesimpulan
Metode yang digunakan adalah six sigma dengan
model DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve,
Akar penyebab masalah utama (main root cause) yang
Control). Pada tahap Define, permasalahan yang terjadi
akan diperbaiki pada tahap selanjutnya yaitu penerima
yaitu pada output dan customer. Pada tahap Measure
tidak dikenal.
yaitu ,mengukur permasalahan berdasarkan pada tahap
Define. Pada tahap Analyze, akar permasalahan
terhadap output yaitu karyawan tidak ulet dan terhadap
customer yaitu ditolak, penerima tidak dikenal, dan
information technology. Pada tahap Improve yaitu surat
peringatan, kegiatan breefing, standarisasi packing,
pengembalian kembali kepada pihak pengirim,
pembuatan database yang terintegerasi. Pada tahap
Control yaitu pemeriksaan neraca, pembahasan kinerja
karyawan antaran, quality control setiap pengerjaan,
pengawasan status lacak kiriman.
akar penyebab masalah utama (main root cause) yang
akan diperbaiki pada tahap selanjutnya yaitu B. Saran
information technology. 1. Secara umum disarankan agar perusahaan
melakukan Pusat Pendidikan Pelatihan (PusDikLat)
Pada tahap Improve, berdasarkan tahap Analyze, kepada karyawan antaran setelah dilakukan proses
penulis mengusulkan perbaikan terhadap karyawan Recruitment.
tidak ulet, kepala Unit Pelaksana Operasi Bogor 2. Kepala Unit Operasi Bogor disarankan memberikan
memberikan surat peringatan kepada karyawan antaran sosialisai terhadap proses kerja sehingga karyawan
yang memiliki jumlah gagal antar kiriman surat dan bekerja sesuai dengan Standar Operasional
paket dan membuat kegiatan breefing sebelum Prosedur (SOP).
memulai bekerja. Perbaikan terhadap Ditolak yaitu 3. Membuat tas kantong dari bahan alumunium.
dengan cara dilakukan penanganan barang dengan cara 4. Membuat standarisasi penanganan barang.
terhadap produk paket diberikan standarisasi packing 5. Pihak loket, harus melakukan Input data Customer
dengan ditutupi oleh lakban hitam, terhadap produk dengan benar baik dari nama, nomor telepon, dan
surat dimasukkan kedalam plastik agar tidak basah, dan terutama penulisan alamat pihak penerima.
perlu membuat tas kantong terbuat dari alumunium
agar barang tidak kebasahan ketika hujan. Perbaikan IV. DAFTAR PUSTAKA
terhadap penerima tidak dikenal yaitu dengan cara [1] Gaspersz, Vincent.2007. Lean Six Sigma For
kiriman surat dan paket yang tertuju pada pihak Manufacturing and Service Industries. Jakarta: PT
penerima tersebut dikembalikan kembali kepada pihak Gramedia Pustaka Utama.
pengirim. Perbaikan terhadap alamat tidak jelas yaitu [2] Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas
membuat database yang terintegrasi dengan seluruh Penerapan Konsep-konsep Kualitas Dalam
wilayah di Indonesia. Database mencakup alamat yang Manajemen Bisnis Total. Jakarta : Yayasan Indonesia
terdiri dari kota, kecamatan, jalan, maupun nomor Emas dan Gramedia Pustaka Utama.
rumah secara terperinci.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 429
[3] Heizer, J. & Render, B. 2012. Manajemen Pada Proses Perebusan Dengan Menerapkan QCC
Operasi. Jakarta: Salemba Empat. (Quality Control Circle”. Jurnal Teknik Industri,
[4] Gunawan, Hendra. 2013. “ Implementasi Vol.3, No.1, September 2013, pp.41-46.
Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan [5] Ivanto, Muhammad. 2013. “Pengendalian Kualitas
Metode Statistik Pada Pabrik Cat CV X Produksi Koran Menggunakan Seven Tools Pada
Surabaya”. Jurnal Manajemen Fakultas Bisnis dan PT Akcaya Pariwara Kabupaten Kubu Raya”.
Ekonomika, Vol.2, No.1 (2013). Jurnal Teknik Elektro, 2013.
[5] Tarihoran, Nova. Siregar, Khawarita. Ishak,
Aulia. 2013. “ Analisis Pengendalian Kualitas
ABSTRAK
Dalam suatu organisasi pemerintahan, penjadwalan merupakan suatu hal yang sangat penting tetapi masih
belum mendapat perhatian yang serius. Di Balai Metrologi Wilayah Banyumas, penjadwalan petugas pelayanan tera
dan tera ulang yang selama ini dilaksanakan belum dilakukan dengan baik sehingga jumlah penugasan antar pegawai
menjadi tidak merata dan penugasan yang tidak sesuai sasaran kinerja maupun tugas pokok dan fungsinya. Selama ini
setiap pegawai khususnya fungsional penera, dianggap memiliki kewenangan, kemampuan serta kompetensi yang sama
dalam kegiatan pelayanan. Dengan terbitnya undang-undang mengenai Aparatur Sipil Negara (ASN), setiap pegawai
sedapat mungkin harus bekerja sesuai dengan sasaran kinerja dan tugas pokok dan fungsinya. Untuk mempermudah
proses penjadwalan, Balai Metrologi Wilayah Banyumas memerlukan suatu alat bantu untuk mengelola penjadwalan
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Penggunaan sistem pendukung keputusan akan membantu
pimpinan dalam menentukan pegawai yang akan ditugaskan sehingga diharapkan jumlah penugasan pegawai menjadi
lebih merata dan sesuai dengan kriteria atau aspek kepegawaian. Makalah ini menguraikan mengenai pentingnya
penggunaan aplikasi sistem pendukung keputusan pada proses penjadwalan petugas pelayanan tera dan tera ulang di
Balai Metrologi Wilayah Banyumas. Pada makalah ini akan dijelaskan proses pengembangan sistem pendukung
keputusan mulai dari tahap identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan pengguna sampai tahap desain sistem dan
antarmuka aplikasi.
IV. PEMBAHASAN
A. Identifikasi Kebutuhan Pengguna
Berdasarkan wawancara dengan para pemangku
kepentingan dan observasi lapangan didapatkan
kebutuhan-kebutuhan pengguna pada sistem
pendukung keputusan.
Dari tabel diatas terlihat bahwa untuk kriteria
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah jumlah penugasan dan jumlah alat ukur yang diuji tidak
Dari hasil identifikasi, permasalahan yang muncul dimunculkan/didefinisikan nilainya karena nilainya
dari penjadwalan yang saat ini berjalan adalah yang selalu berubah (bertambah) seiring bertambahnya
permasalahan penjadwalan petugas pada pelayanan tera jumlah penugasan. Kedua nilai kriteria tersebut akan
dan tera ulang diluar kantor dan ditempat pakai. Hal ini langsung masuk ketahap pengolahan data SPK. Untuk
dikarenakan kedua kegiatan pelayanan tersebut kriteria SKP, tupoksi dan sertifikat pelatihan diperoleh
dilaksanakan diluar kantor sehingga petugas pelaksana dari database pegawai. Sedangkan untuk kriteria nilai
akan memperoleh insentif berupa uang harian. Jumlah kinerja bulan sebelumnya dan absensi merupakan nilai
penugasan yang tidak merata dapat berakibat pada input dari user yang kemudian dinormalisasi menjadi
timbulnya kecemburuan antar pegawai karena adanya nilai 0-5.
perbedaan pendapatan yang diperoleh. Selain itu,
selama ini seringkali terjadi adanya penugasan yang
tidak sesuai dengan skp maupun tupoksinya.
Masukkan Nilai
Kriteria setiap
pegawai
Baca bobot
kriteria
Proses
Gambar 5 Desain antarmuka
Pengambilan
Keputusan input nilai kriteria tiap pegawai
Hasil
(Jadwal Petugas
Pelayanan)
Selesai
ABSTRAK
Pada saat ini banyak peralatan menggunakan peranti elektronik dengan semikonduktor dan sistem switching.
Sebagai contoh seperti komputer, laptop, charger, air conditioner dan masih banyak lagi perangkat digital lainnya.
Teknologi ini menggunakan penyearah yang menyebabkan arus yang mengalir tidak lagi berbentuk gelombang
sinusoidal dan menyebabkan harmonik. Hal tersebut menyebabkan pengukuran energi yang akurat adalah sangat
penting. Sistem perancangan alat ukur energi yang diajukan pada tulisan ini mengguna\kan MCP3901 sebagai Analog
to Digital Converter, Resistor Shunt sebagai sensor arus, dan filter digital untuk menekan derau. Sistem tersebut
kemudian diverikasi dan diuji kesesuaiannya terhadap IEC 62053. Dalam paper ini penulis menggunakan
menggunakan filter digital infinite impulse response (IIR). Filter Butterworth mempunyai karakteristik penguatan yang
monoton (tidak ada ripple) saat passband dan stopband. Perancangan dengan filter ini ditujukan untuk memenuhi
standar yang telah diatur pada IEC 62053 yaitu Pada standard tersebut dijelaskan batasan saat mengukur arus
sebesar 5% dari rating arusnya, persentase errornya harus kurang dari 1% dan beberapa aturan ketat lainnya. Dari
hasil pengujian didapatkan alat ukur yang dirancang dapat memenuhi persyaratan elektrikal dan persyaratan akurasi
IEC 62053.
2
(21) -20
1,943 1 0,944 2
Magnitude (dB)
-40
-60
-80
180
90
Phase (deg)
0
-90
-180
-1 0 1 2 3
10 10 10 10 10
Frequency (Hz)
Bode Diagram
0
Magnitude (dB)
dipisahkan dengan perkalian dan integral. Sehingga -40
-60
-135
-180
0 1 2 3
10 10 10 10
Frequency (Hz)
0.6
0,674 0.2
A -0.2
-0.6
-0.8
terhadap variasi arus, pengujian starting up alat ukur
-1
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04
0.4
0,268A 0
55W A -0.2
-0.4
-0.6
-0.8
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04
0.4
0.3
0.2
Kipas 0,210
0.1
0,222A 0
Angin A -0.1
-0.2
-0.3
-0.4
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04
0.8
0.6
0.4
0,237
0.2
Televisi 0,232A 0
A -0.2
-0.4
-0.6
-0.8
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04
0.8
Monitor
0.6
0,356
0.4
0.2
Kompute 0,350A 0
A
-0.2
r
-0.4
-0.6
-0.8
-1
0.8
0.6
Charger 0,196
0.4
0.2
0,188A 0
Laptop A
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
ABSTRAK
Salah satu jenis turbin angin yang berkembang saat ini adalah Counter Rotating Wind Turbine dengan poros
horizontal. Efisiensi konversi energi turbin angin dual rotor ini secara teoritis lebih baik dari pada rotor tunggal.
Berdasarkan teori momentum Betz limit, koefisien daya maksimum untuk rotor tunggal adalah 16/27 (59.3%)
sedangkan untuk koefisien daya maksimum turbin angin dual rotor secara ideal dengan menggunakan teori aktuator
disk sebesar 16/25 (64%). Dalam praktiknya peningkatan koefisien daya rotor masih terbatas. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui pengaruh variasi jarak antara rotor depan dengan rotor belakang terhadap performa turbin
angin dual rotor counter rotating melalui kajian aerodinamika rotor turbin untuk dapat memaksimalkan daya output
atau daya terkonversi dari aliran udara bebas. Dalam penelitian ini pengembangan CRWT dilakukan pemodelan blade
airfoil seri S826 dari NREL dengan menggunakan program Gambit dan solver simulasi menggunakan Fluent CFD.
Penelitian ini dilakukan dengan memvariasi parameter aerodinamika rotor yaitu dengan variasi jarak rotor depan dan
belakang (Z/D1) yaitu 0.25 hingga 1.5. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi yang
dilakukan pada jarak rotor CRWT yang mana dianalisis dari karakteristik performance aerodinamika pada rotor
belakang menunjukkan koefisien daya maksimum dari CRWT pada jarak 0.25.
Kata kunci:, CRWT, variasi jarak rotor, koefisien daya (Cp), performance turbine.
Gambar 3. Domain Komputasi Dual rotor Gambar 5. Perbandingan koefisien daya masing-
masing variasi rasio jarak terhadap TSR.
Hasil dan pembahasan dengan dilakukannya
validasi simulasi rotor tunggal terhadap hasil
eksperimen yang dilakukan oleh Bartl dan Sætran Gambar 5 menunjukkan bahwa perbandingan hasil
(2016) pada eksperimen Blind Test 4 (BT4). Hasil simulasi koefisien daya double rotor pada masing-
simulasi yang dilakukan oleh Verdy A. K., dkk (2016), masing rasio jarak terhadap TSR. Dapat dilihat secara
parameter simulasi pada kondisi batas, solution keseluruhan nilai koefisien daya maksimum pada
methode dan control solution dengan jumlah mesh 1.3 TSR=6. Sementara pada TSR = 1 hingga TSR = 7
juta dengan menggunakan metode turbulent menunjukkan bahwa hasil prediksi koefisien daya
realizable menunjukkan hasil mendekati hasil double rotor lebih tinggi dari single rotor. Sedangkan
eksperimen yang sudah dilakukan oleh Bartl dan pada TSR=8 hingga TSR=10 menunjukkan prediksi
Sætran (2016) pada eksperimen Blint Test 4 (BT4) koefisien daya double rotor lebih rendah dibandingkan
seperti pada gambar 4. single rotor. Hal ini dapat dijelaskan pada TSR rendah
sudut aliran melewati blade sesuai kondisi desainnya
sehingga kinerja rotor maksimum. Sedangkan pada
TSR tinggi, sudut aliran melewati blade cukup besar
dan terjadi separasi yang mengakibatkan rotor
penurunan gaya angkat (lift) dan kenaikan gaya drag.
Adanya peningkatan gaya drag atau penurunan gaya
lift mengakibatkan torsi rotor terjadi penurunan
sehingga daya outputnya menurun.
ABSTRAK
Salah satu yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dan mutu pendidikan adalah aktifitas proyek akhir
mahasiswa. Di Politeknik Negeri Ujung Pandang, aktifitas ini terdiri dari laporan Praktek Kerja Lapang (PKL)
maupun Tugas Akhir bagi mahasiswa Program Studi D3 Administrasi Bisnis dan laporan Praktek Kerja Profesi
(PKP) maupun Skripsi bagi mahasiswa Program Studi D4 Administrasi Bisnis D4 Jurusan Administrasi Niaga.
Sekarang ini pengelolaan data-data PKL/PKP dan TA/Skripsi mahasiswa di Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Ujung Pandang dipandang perlu dikembangkan, mengingat sudah banyaknya alumni yang dihasilkan dan untuk
menghindari terjadinya judul skpripsi/tugas akhir mahasiswa yang berulang (plagiator). Penelitian ini bertujuan
merancang model basis data untuk pembuatan aplikasi. Metode yang digunakan adalah metode waterfall yang terdiri
dari tahapan analisis kebutuhan, perancangan sistem, pemrograman dengan menggunakan PHP dan MySQL,
pengujian program, pengujian sistem, perbaikan dan pemeliharaan. Pada perancangan sistem yang dilakukan berupa
perancangan basis data dengan konsep diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship
Diagram (ERD). Hasil penelitian ini berupa prototyping program berbasis web yakni 1) dapat memudahkan
pengecekan data yang serupa atau mencegah penjiplakan laporan PKL/PKP maupun laporan TA/Skripsi, 2) dapat
membantu dalam menentukan pembimbing yang sesuai, 3) dapat menambang basis data perusahaan, sehingga dapat
dimanfaatkan, baik untuk menunjang PKL berikutnya maupun membangun kerjasama dengan berbagai instansi.
versi awal, dapat dijelaskan seperti berikut. Mahasiswa (i) Data Dosen
Daftari Ujian Tabel dosen
informasi Ujian Olah Data
Data Dosen
user
Daftar TA/Skripsi Data Admin
mahasiswa. instansi
Data Instansi
Agenda Bimbingan TA
info Bimbingan TA
informasi Ujian
4.0
alamat
jenis
memiliki 1 Tabel instansi 1 memiliki N
abstrak
Id_agenda
Nama_dosen
telepon
biodata
memperoleh
id_agenda
id_agenda 1 N
Tabel Ujian memiliki
id_ujian ket
id_ujian
agenda
Umum
Ujian Sidang
Pembimbingan
3.
Dosen
Gambar 4. ER-Diagram
ABSTRAK
Pemantauan kecepatan dan arah angin biasanya dilakukan dari jarak dekat, oleh sebab itu diperlukan
pemantauan dari jarak jauh untuk efisiesi waktu. Pembuatan sistem ini dimulai dengan studi pustaka data-data yang
berhubungan dengan teknologi yang akan digunakan. Kemudian data-data tadi diolah untuk menentukan desain sistem
yang akan dibuat. Pembuatan sistem ini dimulai dengan membuat alat ukur kecepatan angin dan penentu arah angin.
Dalam alat ini untuk mencacah putaran kecepatan angin menggunakan sensor optocoupler. Dan hall magnetik sensor
yang disusun seperti penunjuk arah angin sebagai sensor penentu arah angin. RTC digunakan sebagai penujuk waktu
pengukuran. Mikrokontroler Arduino mega 2560 digunakan untuk mengolah data yang didapat dari sensor dan RTC.
Kemudian data data tersebut direkam dengan siklus yang dapat diatur. Setelah pembuatan alat ukur kemudian
dilanjutkan dengan membuat sistem transmisi data dan aplikasi interface. Dengan menggunakan GSM shield Sim900a
data yang telah direkam dikirim dalam bentuk SMS melalui jaringan GSM. Kemudian data diterima oleh GSM shield
server dan dibaca oleh Arduino UNO. Data yang dibaca oleh Arduino UNO kemudian dikirim ke komputer secara
serial. Data yang dikirim ke komputer akan diolah oleh aplikasi interface untuk kemudian disimpan dan ditampilkan.
Hasil dari sistem ini adalah dapat mengukur dan menyimpan data kecepatan dan arah angin dari jarak jauh. Dengan
error kecepatan angin sebesar 4.56% dari pengukuran secara manual, dan arah angin menunjukan arah angin yang
sebenarnya
Kata Kunci : Angin, Arduino UNO, GSM Shield, Mikrokontroler, SMS, Sensor
ABSTRAK
Saat ini media untuk mencatat hanya dengan menulis dikertas , sehingga untuk mahasiswa yang ingin berbagi
catatan harus menyalin kembali catatan itu ataupun mereka juga dapat memanfaatkan jasa fotocopy. Penelitian ini
membuat aplikasi berbasis web untuk menyusun catatan perkuliahan. Fitur sharing note adalah fitur yang dapat
mengcopy catatan orang lain menjadi catatan kita. Selain itu text editor yang digunakan cukup lengkap untuk
mendukung pembuatan catatan kuliah. Mahasiswa dapat menyisipkan multimedia ke catatan yang mereka buat seperti
gambar, video yang mereka unggah di youtube. Sehingga para mahasiswa dapat melihat catatan mereka yang
interaktif dan tidak membosankan. Penyimpanan yang konsisten dan dilektakkan pada database server sehingga
mahasiswa tidak perlu takut untuk lupa membawa catatan mereka seperti dulu. Semua data telah terintegrasi dan
terstruktur. Hasil yang didapat dalam kedua fitur tersebut yaitu mahasiswa lebih menghemat waktu dalam berbagi
catatan perkuliahan kemudian mahasiswa dapat melakukan customize catatan dengan desain yang sesuai diinginkan.
Mahasiswa dapat membuat catatan dimana saja dengan perangkat mereka masing-masing.
Kata kunci: Catatan, Perkuliahan, Sosial Media
III. HASIL
Pada sub bab ini akan ditampilkan beberapa uji coba
sistem dari aplikasi snote ini. Uji coba dilakukan pada
perangkat utama yaitu browser chrome pada PC.
ABSTRAK
Akibat pemanasan global, kebutuhan listrik dunia diprediksi naik dengan tajam terutama untuk kebutuhan mesin
pendingin. Penggunaan mesin pendingin seperti AC Split di perkotaan Indonesia dipastikan menggunakan daya dari
PLN, sehingga perlu melakukan antisipasi guna efisiensi energi dan tercukupinya daya yang tersedia dari
PLN.Komponen utama pada AC Split yakni Indoor Unit (bagian dalam) dan Outdoor Unit (bagian luar atau
Condensing Unit).Tanah terdiri dari bagian padat (partikel-partikel tanah) dan rongga (berisi udara dan air).Dalam
penelitian ini dilakukan pemasangan Condensing unit di lahan bawah tanah, sehingga didapat performansi dari AC
Split sebagai berikut : Untuk Condensing Unit di lahan bawah tanah : Nilai COP actual = 6.02, COP carnot = 16,5,
Efisiensi η = 36,5 %, Daya Kompresor = 363.3 watt Untuk Condensing Unit di atas permukaan tanah : Nilai COP actual
= 6.11, COP carnot = 15,4, Efisiensi η = 39,7 %, Daya Kompresor = 460.8 watt. Dari data di atas terlihat
bahwa AC Split dengan Condensing Unit di lahan bawah tanah daya listriknya lebih rendah dibanding Condensing
Unit dipasang di atas permukaan tanah//lantai, ini terjadi karena rongga tanah yang mengandung air dan udara
dimanfaatkan untuk mendinginkan penukar kalor yang ada dalam Condensing Unit. Sementara untuk performansi
perbedaannya sangat kecil, bisa dibilang tidak mengalami perubahan yang signifikan.Penelitian ini dapat
memperbaiki performansi AC Split terutama penurunan konsumsi daya listrik sehingga meningkatkan efisiensi energi
antara 20% sampai dengan 30 %, bergantung pada kondisi tanah yang ada.
Tabel 4. Nilai COPactual dari diagram p-h dengan Kemudian nilai COP carnot = Temperatur evaporator /
Condensing unit di lahan bawah tanah ( Temperatur kondensor– Temperatur evaporator )
= Te / ( Tk - Te )
Dimana :
Te = 12,7 + 273 = 285,7 K
Tk = 31,2 + 273 = 304,2 K
ABSTRAK
Identifikasi secara visual adalah salah satu metode yang paling sering diterapkan dalam ilmu forensik. Biometrik
yang biasa digunakan dalam metode ini diantaranya sidik jari, struktur gigi, dan iris. Namun biometrik tersebut rawan
terhadap perubahan pola akibat peradangan, trauma, dan juga faktor usia. Palatal Rugae atau yang biasa disebut Plica
Palatinae Transversae merujuk pada sejumlah transverse ridges yang berada di anterior mukosa. Pola Palatal Rugae
berbeda untuk setiap individu, bahkan pada anak kembar sekalipun. Posisi internalnya yang terlingkupi oleh bibir, pipi,
lidah, gigi, dan tulang, menjadikan Palatal Rugae dapat terlindung dari cidera, suhu tinggi, dan dekomposisi, sehingga
memainkan peran penting pada identifikasi forensik. Dalam penelitian ini, dirancang suatu sistem identifikasi pesonal
berdasarkan pola Palatal Rugae dengan mengimplementasikan metode Transformasi Wavelet Diskrit (TWD) dan
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)-Backpropagasi. TWD merupakan dekomposisi citra pada subband citra tersebut dengan
cara melewatkannya pada highpass dan lowpass filter, sedangkan JST-Backpropagasi merupakan salah satu model
jaringan syaraf tiruan yang populer karena kemampuannya dalam penyelesaian suatu masalah berkaitan dengan
identifikasi, prediksi, dan pengenalan pola secara adaptif dan kebal terhadap kesalahan (fault tolerance). Sebagai basis
masukan, digunakan citra rugae berukuran 256x256 sebanyak 220 citra. Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu
program yang mampu melakukan identifikasi secara akurat serta tahan serangan. Program ini diharapkan dapat
menjadi alternatif tools dalam memudahkan identifikasi personal pada bidang forensik, kedokteran, dan pendataan
penduduk. Berdasarkan penelitian ini didapatkan akurasi pengujian 84% pada saat epoch maksimum 5000 dan learning
rate 0,01 serta relatif tahan terhadap berbagai jenis noise dan motion blur.
..
.
Xi vi
j Zj wj Yk
k
..
.
..
.
Z1 w1 Y1
X1 v1 1
1
1
1
Data
Teridentifikasi
Selesai
ABSTRAK
Sebagai salah satu destinasi wisata yang berkembang pesat, jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten
Banyuwangi menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dimana pada rentang 2010 – 2015 terjadi peningkatan
wisatawan domestik sebesar 161% dan mancanegara sebesar 210%. Peningkatan jumlah wisatawan tersebut bukanlah
proses yang bebas dari masalah, terutama terkait preferensi kunjungan yang berubah seiring waktu. Informasi wisata
dan minat wisatawan yang beragam seringkali membuat wisatawan kebingungan dalam menentukan pilihan tujuan
wisata mana saja yang hendak dikunjungi. Sementara informasi wisata Banyuwangi yang tersedia dalam bentuk
cetakan maupun yang bisa diakses secara online masih mengharuskan wisatawan untuk memilah dan memilih sendiri
sesuai dengan minat dan preferensinya sehingga wisatawan memerlukan adanya saran atau rekomendasi. Dalam
bidang pariwisata, rekomendasi ini bisa mencakup obyek yang hendak dikunjungi, event wisata yang ada, jadwal
kunjungan, rute perjalanan, ketersediaan sarana prasarana dan sebagainya. Sistem rekomendasi yang diusulkan dalam
penelitian ini menggunakan kombinasi (hybrid) metode case-based reasoning dan location based. Sistem yang
dibangun dalam bentuk aplikasi mobile berbasis android. Masukan dari pengguna untuk sistem berupa preferensi
wisatawan meliputi jenis wisata, kategori tarif, moda transportasi, dan aktifitas wisata. Preferensi tersebut
dibandingkan dengan atribut obyek wisata yang tersimpan pada sistem dengan menggunakan metode similaritas
nearest neighbor. Luaran sistem berupa rekomendasi obyek wisata yang memiliki similaritas tertinggi terhadap
preferensi pengguna beserta peta rute perjalanan dari lokasi pengguna menuju obyek wisata tersebut. Hasil penelitian
ini diharapkan mampu membantu wisatawan dalam memilih obyek wisata di Banyuwangi sesuai dengan preferensi
atau kriteria permintaannya.
Kata Kunci: Rekomendasi wisata, case-based reasoning,nearest neighbor
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami bencana alam dan kasus kriminal yang
menyebabkan banyak korban. Pada kondisi tersebut, tim forensik kedokteran sangat dibutuhkan untuk membantu
proses identifikasi korban. Terdapat banyak cara untuk identifikasi individu, namun dalam beberapa kasus proses
identifikasi individu sulit untuk dilakukan karena kondisi fisik individu yang sudah rusak sehingga tidak mungkin untuk
dilakukan proses pengidentifikasian. Salah satu alternatif untuk membantu proses identifikasi individu adalah
menggunakan sidik rugae palatina. Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Intan Nursamsi [4] untuk menemukan
rancangan rumus sederhana sidik rugae palatina yang dapat dijadikan sebagai acuan identifikasi individu pada subras
Deuteromelayu. Sidik rugae palatina memiliki morfologi yang unik bagi setiap individu. Selain itu, posisi anatomi sidik
rugae palatina berada di dalam rongga mulut, sehingga identifikasi individu dengan sidik rugae palatina memiliki
prospek yang menjanjikan. Pada tugas akhir ini telah dilakukan analisa dengan sidik rugae palatina menggunakan
metode adaptive region growing approach dan diklasifikasikan menggunakan Radial Basis Function (RBF). Data citra
sidik rugae palatina berasal dari foto cetakan positif rahang atas dengan tujuh buah sampel cetakan positif rahang
atas. Citra sidik rugae palatina diolah melalui segmentasi citra menggunakan metode adaptive region growing
approach untuk mendapatkan elemen dasar rugae yang membentuk pola sidik rugae palatina yang unik, dan dari pola
sidik rugae palatina kemudian diklasifikasikan menggunakan RBF. Dalam tugas akhir ini, telah dihasilkan suatu
sistem yang dapat mengidentifikasi individu dengan menggunakan sidik rugae palatina. Proses identifikasi individu
berbasis sidik rugae palatina memiliki akurasi 88%.
Gambar 10 Diagram Alir Sistem Gambar 12. Diagram Alir Adaptive Region Growing
Approach
B. Pre-Processing
Pre-processing akan menentukan bagian citra Algoritma adaptive region growing approach sebagai
yang akan diobservasi, meningkatkan kualitas citra berikut :
baik dalam kontras maupun kecerahan, serta Menentukan piksel yang akan dijadikan seed point.
mempermudah proses komputasi citra. Diagram alir Proses penentuan seed point dilakukan dengan
pre-processing dapat dilihat pada gambar 2. mencari nilai intensitas maksimum lokal yang
terdapat di dalam citra rugae palatina.
Mencari piksel tetangga yang mirip dengan seed point.
Dimana piksel tetangga yang dicek adalah eight
connected neighbor. Setiap piksel tetangga akan
dicek nilai keabuannya dengan kriteria berdasarkan
persamaan berikut :
ABSTRAK
Salah satu fungsi dalam datamining adalah melakukan klasifikasi. Saat ini banyak algoritma yang gunakan
sebagai metode untuk melakukan klasifikasi dalam datamining. Algorima K-Nearest Neighbor (K-NN) adalah
algoritma yang cukup populer untuk melakukan klasifikasi. Selain itu merupakan metode pendekatan klasifikasi yang
paling simpel dan paling tua. Algoritma ini mempunyai kelebihan yaitu efektif ketika dataset yang diolah besar dan
tahan terhadap noise pada dataset. Akan tetapi Algoritma K-NN memiliki kelemahan yaitu penentuan parameter k yang
dapat menyebabkan distorsi dan rentan terhadap noise apabila penentuannya salah. Algoritma Greedy dan algortitma
Genetika adalah algoritma optimasi yang berfungsi melakukan optimasi pada permasalahan. Kedua algoritma ini
mampu menentukan paramter k-tetangga yang optimal pada K-NN. Pada penelitian ini membandingkan akurasi antara
algoritma K-NN berbasis Greedy dan K-NN berbasis Genetika pada proses optimasi dan penentuan parameter k-
tetangga pada K-NN. Dari hasil penelitian didapat algoritma K-NN berbasis Greedy sedikit lebih baik dibandingkan
algoritma K-NN berbasis Genetika. Hal ini ditunjukan pada pengujian dengan 4 dataset yang diperoleh hasil akurasi
pada pada sonar dataset KNN+GA 68.76% dan KNN+Greedy 70,567%, dataset iris KNN+GA 98,00% dan
KNN+Greedy 96%, pada haberman’s survival dataset KNN+GA 73,55% dan KNN+Greedy 73,55% dan pada ecoli
dataset KNN-GA 97,32% dan KNN+Greedy 98,21%
Kata Kunci: K-Nearest Neighbor, optimasi, parameter k, algoritma greedy, algoritma genetika
.
I. PENDAHULUAN K-Nearest Neighbor (K-NN) adalah algoritma yang
Data mining juga merupakan sebuah inti dari cukup populer untuk melakukan klasifikasi[4][6][9].
proses Knowledge Discovery in Database (KDD), Selain itu merupakan metode pendekatan klasifikasi
meliputi dugaan algoritma yang mengeksplor data, yang paling simpel[8] dan paling tua[10][11]. Tujuan
membangun model dan menemukan pola yang belum dari algoritma ini adalah mengklasifikasi objek baru
diketahui. KDD bersifat otomatis, dapat didefinisikan berdasakan atribut dan data training. Proses
sebagai pengorganisasian proses untuk pengklasifikasian tidak menggunakan model apapun
pengidentifikasian yang benar, berguna dan penemuan untuk dicocokkan dan hanya berdasarkan jarak dengan
pola dari kumpulan data yang besar dan komplek [1]. data training[4][9]. Pada prosesnya diberikan titik uji,
Menurut Gorunescu datamining merupakan disiplin akan ditemukan sejumlah K objek (titik training) yang
ilmu yang memiliki akar dari statistik, database dan paling dekat dengan titik uji. Klasifikasi menggunakan
kecerdasan buatan yang berhubungan dekat dengan voting terbanyak di antara klasifikasi dari K objek[17].
machine learning dan natural computing . Gambar 1 Algoritma K-NN menggunakan klasifikasi ketetanggaan
adalah akar disiplin ilmu datamining[2]: sebagai nilai prediksi dari sample uji yang baru[9].
Algoritma K-NN memiliki kelebihan yaitu sangat
efektif digunakan pada dataset yang besar [13][18] dan
algoritma K-NN memiliki kelebihan lain yaitu lebih
tahan terhadap data training yang memiliki banyak
noise[13][14].
Sedangkan salah satu kelemahan yang dihadapi pada
algoritma K-Nearest Neighbor adalah pemilihan nilai K
yang tepat sesuai dengan keadaan data training[8][16].
Cara voting yang menggunakan mayoritas dari nilai K-
tetangga[17] untuk nilai K yang terlalu besar dapat
mengakibatkan distorsi data yang besar [2][4].
Sedangkan padaa penentuan k yang kecil akan rentan
Gambar 1. Datamining Roots terhadap noise pada dataset [8]. Misalkan dari
percobaan perhitungan algoritma K-Nearest Neighbor
Salah satu fungsi dalam datamining adalah diambil nilai K-tetangga 15. Pada hasil hasil
melakukan klasifikasi. Saat ini banyak algoritma yang perhitungan diperoleh kelas 0 dimiliki oleh 8 tetangga
gunakan untuk melakukan klasifikasi dalam datamining. yang jauh sedangkan kelas 1 dimiliki oleh 7 tetangga
Naïve bayes, C4.5, CART, Random Forest dan K- yang dekat. Karena hasil klasifikasi berdasarkan voting
Nearest Neighbor[3] adalah algoritma yang sering mayoritas maka mengakibatkan data training tersebut
gunakan dalam proses melakukan klasifikasi. Algorima akan terdistorsi sehingga ke 7 data akan ikut bergabung
G. Hasil Analisa
Pada penelitian ini menggunakan k-fold cross-
validation untuk mendapatkan nilai akurasi algoritma.
Pada penelitian ini nilai k yang digunakan adalah 10
sehingga disebut 10 fold cross validation dimana
dilakukan pengujian sebanyak 10 kali. Dimana data
dibagi menjadi 10 bagian secara bertingkat kemudian
dilakukan pengujian silang antara data training dan data
testing. Dimana 10-fold cross-validation akan
Gambar 2. K-NN Berbasis Algoritma Greedy atau mengulang pengujian sebanyak 10 kali dan hasil
Genetika pengukuran adalah nilai rata-rata dari 10 kali pengujian.
E. Pengujian Model Hal ini dilakukan untuk mengetahui validasi model
yang diusulkan. Hasil dari berbagai percobaan yang
Pada pengujian model ini berfungsi untuk
dilakukan secara ekstensif dan pembuktian teoritis,
mengetahui tingkat akurasi algortima yang kita
menunjukkan bahwa 10-fold cross-validation adalah
gunakan. Pada pengujian model ini menggunakan
pilihan terbaik untuk mendapatkan hasil validasi yang
pengukuran akurasi. Dimana pada proses pengukuran
akurat. Gambar 3 menunjukan proses 10-fold cross-
akurasi menggunakan 10-fold cross-validation yaitu
validation.
proses pengujian dilakukan 10 kali kemudian dibuat
rerata dari 10 data akurasi.
Akurasi merupakan rasio jumlah data yang benar
terdeteksi sebagai data positif (true positive) dan data
negatif yang benar terdeteksi sebagai data negatif (true
negative) terhadap jumlah keseluruhan data[12].
ABSTRAK
Meningkatnya keterbukaan dan akses terhadap informasi, semakin membuka kemungkinkan seseorang yang tidak
berhak atau tidak bertanggung jawab melakukan penggandaan atau penduplikasian ilegal terhadap suau citra. Salah
satu solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan memberikan watermark sebagai label kepemilikan suatu citra
dengan menggunakan watermarking. Penelitian ini menerapkan teknik spread spectrum yang merupakan salah satu
teknik watermarking berbasis transformasi fast fourier transform. Hasil pengujian menunjukkan nilai objektif PSNR
yang baik dengan rata-rata diatas 37,5 dB. Sedangkan hasil pengujian robustness terhadap cropping buruk
dikarenakan proses ini bersifat mengubah ukuran citra sehingga sebagian bit watermark menjadi tidak teridentifikasi
kembali saat proses ekstraksi.
Kata Kunci : watermarking, spread spectrum, fast fourier transform, PSNR, robustness
.
teknik spread spectrum dengan menggunakan
I. PENDAHULUAN
transformasi Fast Fourier Transform (FFT) sebagai
Perkembangan teknologi ini sudah memasuki tahap implementasi dokumen citra digital menggunakan
digital. Data digital dapat berupa teks, audio, video dan invisible watermarking.
citra (Hakim, 2012). Banyak data digital dipertukarkan
untuk berbagai kepentingan, mulai dari kepentingan
II. TINJAUAN PUSTAKA
yang positif hingga kepentingan negatif. Salah satunya
Watermarking merupakan teknik untuk
adalah penggandaan atau penduplikasian ilegal
menyisipkan informasi tertentu dalam data yang
terhadap suatu citra sangatlah merugikan kepemilikan
disebut watermark. Watermark dapat berupa teks
(ownership). Pemberian label kepemilikan pada citra
seperti informasi copyright, gambar berupa logo, data
merupakan salah satu solusi yang tepat untuk
audio, atau rangkaian bit yang tidak bermakna (Munir,
mengatasi penggandaan dan penduplikasian ilegal
2006). Watermarking dapat dimanfaatkan untuk
yakni dengan memberi watermark pada citra tersebut
berbagai tujuan seperti:
(Andriansyah, 2011).
1. Tamper-proofing: watermarking digunakan
Alternatif untuk menyembunyikan label sebagai indikator yang menunjukkan ada tidaknya
kepemilikan pada citra adalah dengan menggunakan perubahan pada data yang di watermarking.
watermarking (Nurlailah, 2010). Ada beberapa teknik Feature location: menggunakan metode watermarking
watermarking yang bekerja pada domain spasial dan sebagai alat untuk mengidentifikasi isi dari data
domain transform frekuensi. Pada domain spasial salah digital pada lokasi-lokasi tertentu, seperti
satunya singular value decomposition (SVD) dan LSB, contohnya penamaan objek tertentu dari beberapa
sedangkan pada domain frekuensi adalah spread objek yang lain pada suatu citra digital.
spectrum yang terdiri dari transformasi DCT, DWT, Annotation/caption: watermarking yang digunakan
dan FFT. Pada penelitian ini akan digunakan teknik sebagai keterangan tentang data digital itu sendiri
spread spectrum dengan menggunakkan teransformasi atau informasi lain yang dipandang perlu untuk
fast fourier transform (FFT). Beberapa peneliti yang ditanamkan kedalam media yang bersangkutan.
menggunakan metode fast fourier transform salah Secure and invisible communications atau komunikasi
satunya adalah penelitian dari Susanto dkk (2013), yang aman
membuktikan bahwa citra ber-watermark tidak ada Copyright-Labeling: watermarking dapat digunakan
perubahan yang signifikan. sebagai metode untuk penyembunyian label hak
cipta pada data digital sebagai bukti otentik
Teknik spread spectrum memerlukkan suatu media kepemilikan karya digital tersebut.
sebagai tempat penyembunyian label kepemilikan.
Secara teori, semua file umum yang ada didalam Watermarking merupakan aplikasi dari
komputer dapat digunakan sebagai media, seperti file steganography, namun ada perbedaan dianatara
citra berformat PNG, JPEG, dan BMP (Mardila, 2010). keduanya. Jika pada steganography pesan rahasia
Berdasarkan penelitian terdahulu yang menggunakan disembunyikan di dalam media penampung dimana
media file citra berformat BMP, citra yang dihasilkan media penampung tersebut tidak berarti apa-apa (hanya
berkualitas sangat baik terhadap citra ber-watermark sebagai pembawa), maka pada watermarking justu
(Irfan dan Nazori, 2013). media penampung tersebut dilindungi kepemilikannya
dengan pemberian label hak cipta (watermark).
Maka berdasarkan uraian diatas penulis ingin
merancang perangkat lunak yang dibangun dengan
484 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Metode spread spectrum watermarking TABEL 1 PENELITIAN TERDAHULU
melakukan penyisipan dan pendeteksian watermark Host
Waterma Pixel
dalam ranah transform. Mula-mula citra Reff Metode forma Tools
rk host
ditransformasikan kedalam ranah frekuensi, lalu bit t
watermark disisipkan pada koefisein transformasi Munir
(misalnya koefisien DCT, FFT, DWT). DCT JPEG Gambar N/A N/A
(2010)
Istilah “spread spectrum” muncul karena MATLA
Hadi (2010) DCT WAV Audio 32x32
penyisipan watermark ke dalam citra menggunakan B
teknik yang analog dengan komunikasi spread Mardiko et MATLA
SVD JPEG Gambar 32x32
spectrum, yaitu watermark disebar (spread) di antara al (2010) B
banyak komponen frekuensi. Secara umum, spread Sharma et al
DWT N/A Teks N/A Java
sepctrum watermarking, sebagaimana metode (2011)
wateramrking lain dalam ranah transform, Adriansyah 200x2 MATLA
SVD JPG Gambar
menghasilkan metode yang lebih kokoh terhadap (2011) 00 B
serangan seperti kompresi, cropping, dan penapisan Hakim MATLA
DWT PNG Gambar 64x64
lolos-rendah (Munir, 2006). (2012) B
Skema encoding watermark adalah sebagai berikut: Irfan &
1. Menentukan gambar yang akan image host dan Nazori DCT TIF Gambar N/A N/A
watermark (2013)
Transformasikan image host kedalam bentuk real dan Susanto et 1600x MATLA
FFT N/A Teks
imaginary al (2013) 1200 B
Menghitung magnitude untuk mencari peak dengan Felyana MPE
DWT Gambar 40x40 N/A
rumus : (2013) G
(2.4) semi-
BMP Visual
Mencari peak atau frekuensi tertinggi dari magnitude Andri et al fragile 800x
dan Gambar Basic
Melakukan proses penyisipan watermark dengan (2014) watermar 800
JPEG 2010
rumus k-ing
(2.5) Simanjuntak DWT dan 512x5 MATLA
BMP Gambar
et al (2015) SVD 12 B
Dimana :
J = gambar hasil watermarking
A = gambar asli III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
koefesien yang bernilai 0.1 Watermarking sebagai salah satu teknik
W = watermarking yaitu bilangan acak dari 1 s/d perlindungan hak cipta pada suatu citra digital dapat
1000 dibagi menjadi dua kategori yaitu visible dan invisible.
Setelah melakukan penyisipan, update magnitude Pembagian kategori ini didasarkan pada penandaan
terbaru dari proses encoding. Dengan rumus : watermark. Visible watermarking adalah jenis
Kembalikan Citra kedalam bentuk real dan imaginary. watermarking dimana tanda watermark yang disisipkan
Dengan rumus : dapat dilihat langsung oleh mata. Penggunaan visible
(2.6) watermarking ini dapat dilihat pada siaran televisi yang
Lakukan Invers FFT. menampilkan logo perusahaan siarannya pada sudut
Skema decoding watermark atau pendeteksian gambar televisi. Sedangkan invisible watermarking
watermark sama seperti proses encoding watermark. bersifat lebih kompleks karena tanda watermark yang
Untuk membaca watermark, citra asli akan disisipkan tidak dapat dilihat oleh mata. Penggunaan
dibandingkan dengan citra ber-watermark. Jika nilai invisible watermarking ini umumnya dilakukan pada
dari citra memliki selisih lebih dari 0, maka ter- data data, suara, citra, dan video untuk menyisipkan
watermark 1 dan jika selisih citra 0 maka dipastikan hak cipta seperti informasi pencipta, distributor,
watermark adalah 0. ataupun pemilik yang sah.
Tabel 1 berikut merupakan penelitian terdahulu Dalam penelitian ini, invisible watermarking
yang telah dilakukan berkaitan dengan watermarking adalah kategori yang digunakan karena informasi yang
citra digital dengan teknik spread spectrum. disisipkan adalah citra digital dengan menggunakan
teknik spread spectrum. Oleh karena itu, dibuatlah
suatu demonstrasi sistem yang dapat melakukan
penyisipan dan ekstraksi watermark dengan
menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT).
Melalui sistem ini, maka dapat dilakukan analisis
terhadap proses penyisipan, ekstraksi, perubahan hasil
ekstraksi, dan ketahanan citra ter-watermark sehingga
dapat diambil kesimpulan bagaimana kualitas
pemanfaatan metode FFT dalam watermarking.
ABSTRAK
Sering kita dengar berita tentang perkelahian remaja, baik itu terjadi antar sekolah maupun antar desa.
Rendahnya kualitas karakter ditengarahi sebagai akibat lemahnya pendidikan karakter terutama pada saat anak usia
dini. Kesibukan orang tua sering menjadi penyebab kurangnya perhatian dan pengawasan terhadap pendidikan anak.
Rendahnya kualitas tontonan yang ditayangkan beberapa stasiun televisi, maraknya permainan-permainan impor lewat
perangkat elektronik turut memberikan kontribusi bergesernya karakter bangsa ini dari yang santun ke beringas.
Sementara itu, lembaga pendidikan prasekolah lebih banyak yang berkonsentrasi hanya untuk menciptakan lulusan
dengan menekankan pada kecerdasan intelektual tanpa mempertimbangkan kecerdasan emosional dan spiritual. Di sisi
lain, teknologi informasi berkembang sangat pesat, demikian pula pembangunan infrastruktur telekomunikasi, banyak
operator yang menyediakan bandwidth yang sangat lebar untuk mendukung layanan internet mereka. Oleh karena itu,
media bantuan belajar yang dikembangkan pada penelitian ini berbasis web. Penelitian ini bertujuan menyediakan
media bantuan belajar pendidikan karakter untuk anak usia dini. Materi yang diberikan pada penelitian ini merujuk
pada karakter kenabian dengan harapan perkembangan anak menjadi santun dan emosi dapat terkontrol. Media
bantuan belajar pendidikan karakter menyajikan cerita bergambar dengan mengacu pada karakter kenabian meliputi
siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas). Karena rata-rata pengguna
belum bisa membaca, maka pada setiap halaman web yang disajikan dilengkapi dengan audio berupa narasi dari
cerita yang ditampilkan. Berdasarkan hasil uji coba terhadap para pengajar diperoleh respon bahwa media ini sangat
membantu mereka mengajarkan sifat-sifat mulia Rasulullah. Media bantuan belajar ini diharapkan dapat diakses para
orangtua atau pengasuh sehingga arah pendidikan karakter yang diberikan menjadi terarah.
Kata Kunci: media bantuan belajar, pendidikan karakter, karakter kenabian, anak usia dini
I. PENDAHULUAN
Mencermati perilaku beberapa anak bangsa namun di zaman saat mereka mengasuh anaknya dulu
akhir-akhir ini, kita menjadi sangat prihatin. Beberapa dan sekarang saat mereka mengasuh cucu sudah sangat
pejabat negara tidak bisa lagi mengemban amanat berbeda. Hal inilah yang bisa mempengaruhi
rakyat dengan baik, terlihat dengan banyaknya kasus perkembangan psikologi anak sehingga tidak jarang
korupsi yang terungkap. Tidak hanya pejabat, beberapa anak-anak yang diasuh oleh nenek mereka cenderung
anak muda juga sudah melakukan aksi kriminal seperti lebih manja dan tidak mandiri.
pencurian, perkelahian bahkan perkosaan diikuti Kualitas karakter yang tinggi di suatu
pembunuhan. Hal ini secara tidak langsung masyarakat akan menumbuhkan kualitas karakter
mengindikasikan lemahnya karakter mereka. bangsa tersebut. Beberapa ahli berkeyakinan bahwa
Rendahnya kualitas karakter beberapa generasi muda pengembangan karakter yang terbaik adalah jika
disebabkan oleh kurangnya pendidikan karakter dimulai sejak usia dini (Dharmawan, 2014). Oleh
terutama di saat usia dini. Kesibukan orang tua sering karena itu, penelitian ini menitik beratkan pada
menjadi salah satu penyebab kurangnya perhatian pendidikan karakter untuk anak-anak di PAUD dan
terhadap pendidikan putra-putrinya. Taman Kanak-kanak. Penelitian ini mengambil rujukan
Kesibukan para ibu rumah tangga yang materi dengan mengacu pada 4 sifat rasul, yaitu siddiq
berprofesi sebagai wanita karir mengakibatkan (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh
terbatasnya waktu yang mereka miliki sehingga (menyampaikan) dan fatonah (cerdas). Sifati-sifat rasul
membuat mereka kurang maksimal dalam ini diharapkan bisa melandasi karakter mereka.
mengawasi/mendidik anak. Biasanya, mereka mencari Landasan karakter yang baik akan menjadi tonggak
solusi dengan menitipkan anak mereka ke lembaga bagi perkembangan karakter mereka selanjutnya.
pendidikan atau sekedar menyewa pengasuh untuk Setelah memiliki karakter yang baik, pendidikan
menjaga anaknya. Namun, banyak juga diantara karakter selanjutnya diarahkan untuk menguatkan
mereka yang memilih anaknya diasuh oleh orang tua kepercayaan diri mereka. Untuk menyampaikan
mereka. Hal ini sekilas nampak baik karena ibu pendidikan karakter kepada masyarakat tidaklah
merekalah yang membesarkan mereka, apalagi mereka mudah, diperlukan trik dan teknik tertentu sehingga
jelas lebih berpengalaman dalam mengasuh cucu, masyarakat menjadi tertarik (Mundzir, 2014).
Dengan memperhatikan permasalahan di atas,
solusi yang ditawarkan adalah menyediakan suatu
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 489
media bantuan belajar pendidikan karakter berbasis Home Page
anaksekarang.com
web. Perkembangan teknologi khususnya internet yang index.html
B. Perancangan Web
Sitemap web yang dibuat ditampilkan pada
gambar berikut:
Keterangan Kriteria:
SB=Sangat Baik; B=Baik; C=Cukup; K=Kurang;
SK=Sangat Kurang
SB=5; B=4; C=3; K=2; SK=1
ABSTRAK
Untuk menghambat berkembangnya mikroarganisme pada produk (daging sapi) hingga tahan cukup lama dan
kwalitas tetap terjaga, maka kecepatan pembekuan produk harus ditingkatkan dengan cara menghembuskan
/mensirkulasikan udara dari evaporator ke produk secara cepat dan merata sehingga temperature penyimpanan
produk yang diinginkan cepat tercapai dan bisa dipertahankan. Penelitian dilakukan menggunakan mesin pendingin
dengan ukuran kabin 60 cm x 60 cm x 100 cm, produk yang dibekukan 3 kg daging sapi hingga temperature -12 0C,
kapasitas kompresor 1/6 pk, frekwensi 50 Hz pada 1000 rpm dengan alat ekspansi TXV dan pipa kapiler. Data
penelitian diambil dengan memvariasikan frekwensi fan (kipas angin) evaporator menggunakan inverter dari 30 Hz, 35
Hz, 40 Hz, 45 Hz, dan 50 Hz. Dari hasil penelitian didapat waktu pembekuan pruduk hingga - 12 0C semakin
cepat/pendek dengan meningkatnya frekwensi fan evaporator , dan waktu pembekuan menggunakan pipa kapiler lebih
cepat/pendek dibanding dengan menggunakan TXV. Waktu pembekuan produk menggunakan TXV dari frekwensi fan
30 Hz hingga 50 Hz adalah 171 menit, 136 menit, 107 menit, 87 menit, dan 70 menit, sedangkan jika menggunakan
pipa kapiler dengan temperature pembekuan dan variasi frekwensi fan yang sama dibutuhkan waktu 140 menit, 113
menit, 94 menit, 68 menit, dan 46 menit.
Kata kunci: air blast, freezer, shelf life
Qc = (h2 – h3)
h 3 = h4
ABSTRAK
Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil secara optimal merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menghindari dampak negatif terhadap keberlanjutan di masa mendatang. Jenis ikan pelagis kecil yang
dominan tertangkap pada Perairan Kepulauan Kei adalah Ikan Layang, Ikan Selar, dan Ikan Teri. Produksi ikan
pelagis kecil di perairan Kepulauan Kei ini menjadi produksi terbesar dalam operasi penangkapan ikan dan dalam
pemasaran hasil tangkapan. Tujuan penelitian pada tahun pertama, mengestimasi tingkat pemanfaatan yang optimal
dan tingkat kelestarian multispesies sumberdaya ikan pelagis kecil dengan menggunakan model bioekonomi
multispesies. Tujuan penelitian tahun kedua, menentukan status keberlanjutan sumberdaya perikanan pelagis kecil
berdasarkan aspek ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, etik dan kelembagaan. Metode yang digunakan adalah survey
dengan pendekatan purposive sampling sebanyak 50 responden nelayan ikan pelagis kecil. Model penelitian adalah
bioekonomi multispesies dengan menggunakan data sekunder hasil tangkapan per spesies ikan yang dikelompokan
kedalam empat spesies yaitu Layang, Selar, Teri dan spesies lainnya dengan upaya tangkap purse seine yang
dikumpulkan berupa data timeseries selama 10 tahun (Tahun 2005-2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pertumbuhan alami (r) spesies Ikan Layang lebih tinggi daripada Ikan Selar dan Ikan Teri. Daya dukung lingkungan
(K) Ikan Layang juga lebih tinggi daripada Ikan Selar dan Ikan Teri. Artinya spesies ikan layang dapat hidup lebih
banyak di perairan Kepulauan Kei, sehingga dapat diduga bahwa stok atau biomass ikan layang lebih banyak.
Koefisien kemampuan tangkap ikan layang juga lebih tinggi daripada spesies Ikan Selar dan Ikan Teri. Nilai optimal,
MSY, MEY, OA untuk ketiga jenis ikan yang paling tinggi adalah Ikan Teri.
Kata Kunci : Optimalisasi, Pemanfaatan Sumberdaya, Ikan Pelagis Kecil
ABSTRAK
Program konversi penggunaan bahan bakar minyak (bbm) menjadi bahan bakar gas (bbg) membuat nelayan
menjadi salah satu target untuk melaksanakan program ini. Hal ini harus diikuti oleh kesiapan sumber daya
nelayannya. Salah satu bbg yang ada di Indonesia adalah liquified petrolium gas (lpg). Lpg akan banyak digunakan
untuk konversi penggunaan bbm karena ketersediaan lpg yang sudah banyak dipasaran dibanding bbg yang lain. Bagi
sebagian nelayan di Indonesia, penggunaan lpg sebagai bahan bakar merupakan hal baru,sehingga bisa dikategorikan
sebagai inovasi. Kebiasaan nelayan sudah menggunakan bbm sebagai bahan bakar selama bertahun-tahun untuk tiba-
tiba direkomendasikan beralih menggunakan bahan bakar lpg bukan hal yang mudah. Kesulitan itu bisa diakibatkan
karena beberapa anggapan yang muncul dari nelayan seperti sulitnya akses membeli lpj, adakah keuntungan
pemakaian lpj, kurangnya keamanan ketika memakai bahan bakar lpj, dan cara pemakaian alat konverter kit.
Permasalahan yang akan muncul ketika akan melakukan konversi pada mesin diesel berbahan bakar solar menjadi
berbahan bakar lpj adalah perlunya modifikasi yang rumit ketika akan memakai bahan bakar lpj. Untuk mencari solusi
dari semua itu, maka dilakukan penelitian ini dengan melakukan ujicoba skala lapangan dengan bahan bakar lpj
secara dual-fuel dan melakukan observasi kepada nelayan yang menggunakan mesin diesel sehingga didapat kelebihan
dan kekurangan pemakaian bahan bakar lpj secara dual-fuel, untuk disampaikan kepada nelayan melalui kegiatan
pengembangan kemampuan sumber daya nelayan, sehingga nelayan siap mengadopsi inovasi ini untuk menikmati
kelebihan dan mampu menanggulangi kelemahan yang mungkin timbul saat menggunakan bahan bakar lpj secara
dual-fuel.
II. PEMBAHASAN
Program konversi BBM ke LPG diharapkan dapat
berjalan dengan baik oleh nelayan, sehingga penting
untuk mengembangan sumber daya nelayan. Di
Indonesia, jumlah nelayan tradisional tangkap
diperkirakan mencapai 864 ribu rumah tangga3, dan
diperkirakan 30 persennya menggunakan mesin diesel
Gambar 1
untuk penggerak kapalnya. Jika saja program konversi ini
sukses dilakukan oleh semua nelayan yang menggunakan
b. Liquefied Petroleum Gas (LPG)
mesin diesel, maka dapat membantu penghematan
LPG adalah gas minyak bumi yang dicairkan pada
subsidi bahan bakar.
suhu biasa dalam tekanan sedang. LPG dapat disimpan
506 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
2
A Moekijat. Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai, Mandar Maju, Bandung,
1 9 9 8 , hlm.8.
dan diangkut dalam bentuk cair dalam bejana dengan
suatu tekanan. Komponen utama LPG adalah propane
(C3H8), butane (C4H10) dan pentane (C5H12). Dalam LPG
terdapat belerang dalam bentuk senyawa merkaptan yang
mempunyai bau yang tidak sedap, untuk mengetahui
adanya kebocoran gas4.
TABEL 3 HASIL UJICOBA SKALA LAPANGAN BAHAN BAKAR LPG SECARA DUAL-FUEL
Biaya Jarak Total Kecepatan
Rpm Waktu Solar LPG Kecepatan
No Operasional Tempuh Rata-Rata
Rad/s Jam Liter Liter Rp. Mil Knot Knot
1 1000 1 0,69 0,78 5.569,50 8,37 7,28
2 1200 1 1,28 1,17 9.616,00 12,72 11,06
11,25
3 1400 1 1,39 1,69 11.526,50 15,71 13,66
4 1600 1 1,46 2,02 12.751,00 14,96 13,01
Jumlah Total 4 4,82 5,65 39.463,00 51,76 45,01
Dari data penggunaan bahan bakar LPG secara maka didapatkan persentase penghematan penggunaan
dual-fuel dibandingkan dengan bahan bakar solar 100 %, bahan bakar solar, rincian pada table 4.
TABEL 4 KONSUMSI DAN PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SOLAR PADA UJICOBA SKALA
LAPANGAN BAHAN BAKAR LPG SECARA DUAL-FUEL
Penghematan Persentase Penghematan Persentase Rata-Rata
No Rpm Waktu
Penggunaan Solar Penggunaan Solar Penghematan Penggunaan Solar
Rad/s Jam Liter % %
1 1000 1 0,40 36,70
2 1200 1 0,46 26,44
3 1400 1 1,08 43,72 40,05%
4 1600 1 1,67 53,35
Jumlah Total 4 3,61 160,21
Dari table 4, dapat diketahui bahwa solar yang
dapat digantikan LPG adalah sebesar 40,05 % dari
keseluruhan penggunaan bahan bakar solar 100 %.
Sehingga bisa dibuat diagram prosentase
penghematan solar saat menggunakan bahan bakar
LPG secara dual-fuel pada gambar 3.
Gambar 5
Gambar 4
b. Diklat pendidikan non formal
Permasalahan tentang keamanan yang kurang Berupa pengiriman nelayan untuk mengikuti
ketika memakai bahan bakar LPG, dikarenakan diklat tentang penggunaan bahan bakar LPG secara
adanya berita tentang kebakaran yang terjadi karena dual-fuel selama beberapa hari, setelah selesai,
tabung gas yang meledak. Hal ini sebenarnya bukan nelayan yang sudah mengikuti diklat diharapkan untuk
dikarenakan karena tabung LPG, namun sesuai membagi pengetahuan yang sudah diperoleh kepada
dengan SIARAN PERS NOMOR: nelayan yang lain yang belum mengikuti diklat.
35/HUMASKESDM/2010, tanggal : 12 Juli 20104, Contoh kegiatan diklat untuk nelayan pada gambar 6
yang menyatakan bahwa penyebab kecelakaan adalah (Sumber : BP3 Tegal).
aksesoris lain (katub, rubber seal dan kompor) dan
penggunaan selang dan regulator yang tidak sesuai.
508 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
diambil meliputi waktu, konsumsi bahan bakar dan
jarak tempuh sehingga nelayan dapat mengetahui
kalebihan dalam memakai bahan bakar LPG secara
dual-fuel secara langsung. Kegiatan ujicoba terbatas
untuk nelayan seperti pada gambar 8.
Gambar 6
Dari tema tentang penggunaan bahan bakar LPG
secara dual-fuel, dapat dikembangkan sistem yang
dapat lebih membantu pelaksanaan diklat tepat
sasaran. :
- Pada nelayan lebih dahulu dijelaskan tentang Gambar 8
pengertian, visi dan implementasi tentang penggunaan
bahan bakar LPG secara dual-fuel sehingga ketika
diklat dilakukan, nelayan sudah mengetahui dengan III. KESIMPULAN DAN SARAN
jelas hal yang menjadi tanggung jawab, lingkup
kegiatan, dan teknis penggunaan bahan bakar LPG A. Kesimpulan
secara dual-fuel. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai
- Menjelaskan kebutuhan pemerintah untuk kesuksesan berikut :
program konversi ini. sehingga nelayan yang 1. Untuk memasyarakatkan program konversi BBM
mengikuti diklat berkompetensi dalam kelompoknya. ke LPG perlu dilakukan kegiatan yang mampu
Pengetahuan, keahlian, perilaku, dan wawasan awal mengembangkan sumber daya nelayan,
dari nelayan perlu dimiliki, sehingga dalam diklat, dikarenakan kemampuan nelayan yang berbeda-
nelayan cepat menyerap pengetahuan tentang beda saat menerima inovasi, sehingga kegiatan
penggunaan bahan bakar LPG secara dual-fuel yang mengembangkan sumber daya nelayan akan
diberikan. menimbulnya keinginan nelayan yang belum
mengaplikasikan program konversi BBM, untuk
c. Sosialisasi. menggunakan bahan bakar LPG secara dual-fuel.
Strategi untuk mensosialisasikan program Dengan kegiatan pengembangan sumber daya nelayan,
diharapkan nelayan mampu menyelesaikan
penggunaan bahan bakar LPG secara dual-fuel, ini
masalah yang dihadapi saat menggunakan bahan
harus dilakukan dengan baik supaya dapat diterima
bakar LPG secara dual-fuel.
oleh nelayan. Karena merubah kebiasaan dan perilaku Tersedianya informasi tentang menggunakan bahan
nelayan yang sudah terbiasa menggunakan BBM bakar LPG secara dual-fuel yang dapat
tentunya merupakan tantangan yang akan dihadapi. dimanfaatkan oleh nelayan dalam rangka
Tujuan dilaksanakan sosialisasi adalah untuk pertumbuhan teknikal dan intelektual sehingga bisa
meningkatkan kemampuan nelayan untuk ikut serta mengurangi ketakutan menghadapi inovasi ini.
melakukan konversi penggunan BBM menjadi LPG
melalui penggunaan bahan bakar LPG secara dual- B. Saran
fuel,, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Saran yang perlu dijadikan perhatian dalam
penggunaan LPG jika suatu saat nanti harga BBM pengembangan sumber daya nelayan, sebagai
naik tinggi, membentuk nelayan yang kreatif, inovasi berikut:
terhadap teknologi baru sehingga mampu 1. Kegiatan pengembangan sumber daya nelayan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan sosial dalam rangka program konversi BBM ke LPG
nelayan. Contoh kegiatan sosialisasi untuk nelayan dapat dilakukan secara kontinyu.
pada gambar 7 (Sumber : DKP Prov. Jateng) Nelayan yang belum menerima program konversi
BBM ke LPG, sebaiknya dilakukan pendekatan
secara personal, sehingga nelayan merasa
diperhatikan. Namun, nelayan tetap memiliki hak
untuk memilih, apakah tetap menggunakan bahan
bakar solar 100 % atau bahan bakar LPG secara
dual-fuel walaupun nelayan sudah mengikuti
kegiatan pengembangan sumber daya nelayan
Gambar 7 Pembagian peralatan konverter kit secara cuma-cuma
yang di dukung dengan ketersediaan dan murahnya
d. Ujicoba Terbatas. harga LPG, akan membuat nelayan sanggup
Ujicoba yang dilakukan bersama dengan nelayan, memakai alat konverter kit untuk program
dengan menguji penggunaan bahan bakar LPG secara konversi BBM ke LPG.
dual-fuel skala lapangan, dengan menggunakan
sampel mesin diesel dan kapal nelayan di laut
menggunakan bahan bakar LPG dual-fuel, data yang
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 509
IV. DAFTAR PUSTAKA bisnis/d-2917483/jumlah-nelayan-berkurang-50-
[1] DIREKTORAT LPK Nasional, 2010. Definisi menteri-saya-merinding, diakses tanggal 07
Elpiji, Direktorat Lembaga Perlindungan Oktober 2016).
Konsumen-PERLINDUNGAN KONSUMEN, [6] 4DIREKTORAT LPK Nasional,“ Definisi Elpiji”,
diakses dari PENGAWAS BARANG DAN JASA Direktorat Lembaga Perlindungan Konsumen-
website : PERLINDUNGAN KONSUMEN, diakses dari
(http://direktoratlpknasional.blogspot.co.id/2010/0 PENGAWAS BARANG DAN JASA website :
7/definisi-elpiji.html, diakses tanggal 25 http://direktoratlpknasional.blogspot.co.id/2010/07
September 2016). /definisi-elpiji.html pada tanggal 30 September
[2] Moekijat. A. 1998. Perencanaan dan 2016 pukul 19.10
Pengembangan Karier Pegawai, Mandar Maju. [7] 3WIJ/DNL,“Jumlah Nelayan Berkurang 50 %,
[3] Muchtar A.Pi., M.Si. 2015. Program Konversi Menteri Susi : Saya Merinding”, Detik Finance,
Energi BBM Ke BBG Bagi Nelayan, Hambatan diakses dari http://m.detik.com/finance/berita-
Dan Peluang?. Diakses dari Lembaga Destructive ekonomi -bisnis/d-2917483/jumlah-nelayan-
Fishing Watch (DFW)-Indonesia website : berkurang-50-menteri-saya-merinding, pada
(http://dfw.or.id/program-konversi-bbm-ke-bbg- tanggal 30 September 2016 pukul 19.55
bagi-nelayan-hambatan-dan-peluang/ pada tanggal [8] 1Muchtar A.Pi., M.Si.,“ Program Konversi Energi
30 September 2016). BBM Ke BBG Bagi Nelayan, Hambatan Dan
[4] Sutisna Prawira, 2010. Penjelasan Pemerintah Peluang?.”, Lembaga Destructive Fishing Watch
Mengenai Keselamatan Penggunaan LPG 3 Kg, (DFW)-Indonesia, diakses dari
Kementerian ESDM, http://dfw.or.id/program-konversi-bbm-ke-bbg-
(http://www.esdm.go.id/berita/55-siaran- bagi-nelayan-hambatan-dan-peluang/ pada tanggal
pers/3438-penjelasan-pemerintah-mengenai- 25 September 2016 pukul 18.01
2
keselamatan-penggunaan-lpg-3-kg.html, diakses [9] A Moekijat. Perencanaan dan Pengembangan
tanggal 30 September 2016). Karier Pegawai, Mandar Maju, Bandung, 1 9 9 8 ,
[5] WIJ/DNL, 2005. Jumlah Nelayan Berkurang 50 %,
hlm.8.
Menteri Susi : Saya Merinding, Detik Finance,
(http://m.detik.com/finance/berita-ekonomi -
ABSTRAK
Bank Perkreditan Rakyat merupakan salah satu bank yang bergerak di bidang peminjaman kredit. Penentuan
penerimaan nasabah merupakan permasalahan yang cukup kompleks, karena itu sistem prediksi penerimaaan kredit
nasabah ini perlu untuk dibuat. Prediksi penerimaan kredit nasabah ini dibuat menggunakan Jaringan syaraf tiruan
metode Backpropagation. Dengan metode ini, jaringan-jaringan dapat dilatih pertama menggunakan kriteria penentu,
kemudian menggolongkannya dan menyesuaikan bobot penghubung dalam jaringan sebagai input baru sehingga dapat
menentukan penerimaan kredit nasabah. Aplikasi sistem prediksi dengan jaringan syaraf tiruan dapat dijadikan solusi
untuk menentukan penerimaan kredit nasabah. Nilai konfigurasi parameter untuk sistem prediksi yang didapat dari
hasil percobaan menghasilkan konfigurasi parameter untuk prediksi dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan
terbaik dari hasil uji coba untuk nasabah yang didapat dari hasil percobaan menghasilkan learning rate sebesar 0.07,
nilai MAPE berada di antara 10% dan 20% dan toleransi error 0.001, maksimal epoch 1000 dan hidden layer 10.
Parameter tersebut dipilih karena menghasilkan jumlah iterasi dengan nilai akurasi error yang cukup baik saat sistem
diuji yaitu sebesar 0.002%.
Kata Kunci : Prediksi Kredit, JST Backpropagation, Mean Absolute Percentage Error
Perancangan Sistem
Sebelum membuat program aplikasi, terlebih
dahulu dilakukan proses perancangan sistem. Hal ini
dilakukan supaya aplikasi yang dibuat dapat berfungsi
sesuai dengan yang diharapkan sehingga mampu
menghasilkan penerimaan kredit nasabah yang
diinginkan.
Dalam perancangan sistem ini ada beberapa
Gambar 1. Flowchart Proses Backpropagation
tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Adapun
tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang
Diagram Uji Coba Sistem
dilakukan adalah pembuatan Arsitektur sistem.
Dalam proses ujicoba sistem, user
menginputkan data nasabah untuk normalisasi data
kemudian menghasilkan bobot awal. Dari bobot awal
tersebut akan melalui proses backpropagation untuk
proses pelatihan kemudian menghasilkan bobot akhir
untuk proses pengujian. Proses pengujian yakni data
akan mengalami proses perhitungan akurasi untuk
mengetahui keakuratan sistem. Tahap akhir yakni
menentukan prediksi kredit nasabah yang dilanjutkan
dengan melakukan perankingan hasil prediksi untuk
menentukan penerimaan nasabah. Diagram uji coba
sistem dijelaskan pada gambar 2.