Anda di halaman 1dari 534

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN 2016

SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
“Peran dan Tantangan Pendidikan Vokasi
dalam Pengembangan SDM Terampil di Indonesia”

Yogyakarta, 19 November 2016

JILID 1

SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
PROSIDING

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN (SNTT 2016)

ISBN 978-602-1159-18-7

2016 oleh:

Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada

Hak Publikasi dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang memperbanyak atau


memindahkan sebagian maupun seluruh isi prosiding ini dalam bentuk apapun tanpa izin
tertulis penerbit.

ii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


SUSUNAN PANITIA

PenanggungJawab
Ir. Hotma Prawoto S., M. T. IP-MD (Direktur Sekolah Vokasi)
Ma’un Budiyanto, S.T., M., T (Wakil Direktur Bidang Penenlitian, Pengabdian Masyarakat,
dan Kerja)
Wikan Sakarinto, S.T., M. Sc., Ph.D. (Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiaan)
Ir. Heru Budi Utomo, M.T. (Wakil Direktur Bidang SDM dan Keuangan)

Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM 2016
1. Paramita Her Astuti, S.E., M.Sc.
2. Rina Widiastuti, S.S., M.A.
3. Nuryati, S.Far., M.P.H
4. Edi Kurniadi, S.T., M.T
5. Ir. F. Eko Wismo Winarto, M.Sc. Ph.D
6. Galih Kusuma Aji, STP., M.Agr
7. M. Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng
8. Budi Sumanto, S. Si., M. Eng
9. Prima Asrama Sejati, S. T., M. Eng

KetuaPanitia
Budi Sumanto, S. Si., M. Eng

Tim Pelaksana
Koordinator Panitia : Joni Iskandar
Sekertaris : Imandini Anggimelya Putri
Bendahara : Shinta Dewi Novitasari
DDD & Editing : Rosmawarda Yunarya
Perlengkapan : Swatika Adjie Hogantara
Acara & Tim Kreatif : Dwi Cahyo Ramadhan
Humas : Lailatul Isnaeni
Akomodasi & Transport : Raka Trialviano Bagus
Eko Afrizal

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | iii


TIM REVIEWER

1. Ir. Prijono Nugroho Djojomartono MSP., Ph.D.


2. Nuryati, MPH
3. Muhammad Arrofiq, S.T., M.T., Ph.D
4. Ir. Lukman Subekti, M.T.
5. Anifuddin Aziz, S.Si., M.Kom
6. Ir. FX. Sukidjo, M.T.
7. Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T.
8. Ir. Soeadgihardo Siswantoro, M.T.
9. Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P
10. Dr. Mohammad Affan Fajar Falah, STP, M.Agr
11. Waluyo, S.S., M.Hum
12. Dr. Endang Soelistyowati, M.Pd.
13. Dr. Soni Warjono., MAFIS.
14. Dr. John Supriyanto., MIM
15. Prof. Tri Widodo, M.Ec., D.ev., Ph.D.
16. Edi Kurniadi, S.T., M.T
17. Agus Kurniawan, ST., MT., PhD
18. Dr. Sc. Adhy Kurniawan, ST.

Alamat Sekretariatan
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jl. Kaliurang km 1, Sekip 1 Yogyakarta
Tlp : (0274) 541020 – 588999
Website :www.sntt.sv.ugm.ac.id
Email : sntt.sv@ugm.ac.id

iv | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


SAMBUTAN KETUA PANITIA SNTT 2016

Pertama dan yang utama marilah selalu kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWTyang telah memberikan berbagai kenikmatan yang tidak terhingga. Shalamat dan salam
semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
umattnya.Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta Seminar Nasional Teknologi
Terapan 2016dan berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini, terutama
pimpinan SekolahVokasi UGM, Tim Kepanitiaan, dan Pihak Sponsor.
SNTT 2016 tidak sekedar acara rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai forum ilmiah
media solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa dengan harapan memberikan
kontribusinya atas sesuai bidang dan keahlian yang dikuasai. Tahun ini SNTT 2016 mengambil
tema “Peran dan Tantangan Pendidikan Vokasi dalam Pengembangan SDM Terampil di
Indonesia”. Tema ini merupakan formulasi (penjabaran) visi besar UGM dalam menguatkan
partisipasi pembanguna negeri dan lebih dikenal di kalangan internasional (mengakar kuat dan
menjuang tinggi).
Kedaulatan bangsa berarti kemandirian bangsa. Bangsa yang mampu memenangkan
persaingan global adalah mereka yang memiliki kemandirian dalam segala –segala aspek
kehidupan baik budaya, sains, maupun teknologi. Kemandirian suatu bangsa menunjukkan
bahwa bangsa tersebut memiliki visi dan misi kenegaraan jangka panjang yang terarah dan
terencana baik dengan pemimpin yang kuat. Sumber daya yang memiliki mampu dimanfaatkan
secara optimal dantepat, sedangkan permasalahan atau kekurangan yang ada mampu
diselesaikan dengan segera.
Dengan berlakunya kesepatan Asean Economic Community (AEC) tahun 2016, persaingan
yang harus dihadapi di tingkat Negara – Negara ASEAN tidak hanya serbuan produk atau
barang semata tetapi juga jasa, investasi, modal dan tenaga terampil. Karena ASEAN telah
menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal. Untuk itu pendidikan vokasinoal dengan
penelitian terapan sebagai motor pengembangnya, menjadi factor pendorong yang sangat
penting dalam menghasilkan tenaga terampil. Sebagai tulang punggung pencetak tenaga terampil
dan ahli jenjang madya, pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam membentuk dan
mengembangkan berbagai jenis keahlian yang diakui oleh asosiasi profesi dan para praktisi.
Peran penting tersebut tidakakan terwujud tanpa adanya sinergi anatara akademis (peneliti)
selaku penceta dasar keilmuan dan praktisi selaku pengguna (user) serta asosiasi profesi yang
mem berikan penilaian atas kapabilitas dan kualitas kelulusan. Untuk itu Sekolah Vokasi UGM
sangat konsen atas penyelnggaraan Seminar Nasional Teknologi Terapan 2016 sebagai Forum
yang memawadai berbagai pihak tersebut.
Kami harap, kontribusi para peserta seminar dapat turut memujudkan tema yang kami
angkat dari atas. Semoga dengan penyelnggaraan SNTT 2016 ini, perguruan tinggi vokasional
dapat lebih memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa melalui
forum diskusi ilmiah sekaligus menjadi motor penggerak perubahan yang berangkat dari
penelitian terapan. Selaku panitia, kami mohon maaf apabilat erdapat banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyenggaraan seminar kali ini.

Yogyakarta, 19 November 2016

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | v


DENAH SEKOLAH VOKASI

vi | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | vii
viii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | ix
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI
TERAPAN
SEKOLAH VOKASI UGM 2016
Hall Perpustakaan& KPTU SV UGM, 19 November 2016

JAM ACARA TEMPAT

07.00 - 07.30 Registrasi ulang + coffee break Ruang Seminar

07.30 - 07.35 Pembukaan Ruang Seminar

Hiburan
07.35 - 07.45 Ruang Seminar
(Paduan Suara Sekolah Vokasi)

07.45 - 08.15 Sambutan – sambutan Ruang Seminar

08.15 – 09.05 Keynote Speaker Ruang Seminar

Direktur SDM & Administrasi


09.05 - 09.55 Ruang Seminar
PT. Indonesia Power

09.55 – 10.45 Ketua BNSP Ruang Seminar

10.45 – 12.30 Ishoma Mushola GP/SV/KH

12.30 - 15.00 Presentasi Ruang Presentasi

15.00 - 16.00 Penutup Ruang Seminar

x | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


DAFTAR ISI

PENGARUH PERKUATAN GRID BAMBU AKIBAT BEBAN BERULANG PADA TANAH GAMBUT ........ 1
Aazokhi Waruwu, Husny, Thamrin Nasution

PENGARUH JARAK, UKURAN & INTENSITAS CAHAYA PADA AR MENGGUNAKAN METODE


MARKER BASED TRACKING .................................................................................................................................. 5
Afdhol Dzikri, Afryadi

SISTEM MONITORING ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK PADAMINI PLANT WIND TURBINE TIPE
HORIZONTAL AXIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 ............................................................... 10
Arief Abdurrakhman, Gunawan Nugroho, Swanida Selviyani, Citra Kurnia Sari

SISTEM MEKANIS PEMOTONG JAGUNG MUDA OTOMATIK UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS


PRODUKSI MINUMAN SARI JAGUNG ............................................................................................................... 17
Bambang Sampurno, Bias Ramadhan, Idzni Saraya, Syamsul Hadi, Sri Bangun Setyawati,
Arief Abdurrakhman, Herry Sufyan Hadi

PEMODELAN SIG UNTUK KESESUAIAN LAHAN PEMUKIMAN WILAYAH PESISIR NONGSA DI


PULAU BATAM ...................................................................................................................................................... 23
Arif Roziqin

PEMASARAN ONLINE UNTUK PRODUK KERAJINAN KULIT TANGGULANGIN...................................... 27


Bilqis Amaliah, Eko Nurmianto, Arino Anzip

USAHA BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN PORANG ........................................................................................ 32


Eko Nurmianto, Bilqis Amaliah, Mahfud

PASSWORD CRACKING BERDASARKAN KARAKTERISTIK POWERPADA EMBEDDED SYSTEM


LOGIN ....................................................................................................................................................................... 35
Andi Yusuf, M.T. dan Claudia Dwi Amanda, S.ST., M.M.Han

SIMULATION OF DEFORMATION 3D OBJECT BY USING GAME ENGINE ................................................. 41


Cakra Adipura Wicaksana, Ary Setijadi Prihatmanto

FIBER OPTIK SINGLEMODE SEBAGAI SENSOR REGANGAN YANG TERTANAM DI DALAM BETON 45
Farida Asriani, Gandjar Pamudji, Hesti Susilawati,Yodi Arya Ndaru

SISTEM MONITORING KADAR AIR DALAM TRAY TRAP KOLOM WATER SCRUBBER SYSTEM
PADA ALAT PURIFIKASI BIOGAS ...................................................................................................................... 51
Arief Abdurrakhman, Roekmono, Tutug Dhanadono, Alfianti Pirilina, Gama Wirata Putra

DETERMINAN KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) ............................................ 56


Aprilia Whetyningtyas, Sri Mulyani

IMPLEMENTASI ALGORITMA TRIVIUM PADABEAGLEBOARD REV C4 SEBAGAI MODUL


PEMBANGKIT BILANGAN ACAK ....................................................................................................................... 62
Adrian Admi

NILAI TAMBAH TINDAKAN PASCAPANEN DAN ANALISIS BIAYA PENYIMPANAN DINGIN


BAWANG MERAH
(STUDI KASUS KAB CIREBON) ........................................................................................................................... 66
Sazli Tutur Risyahadi, Emmy Darmawati, Y Aris Purwanto

VIRTUAL AVATAR LUMEN SEBAGAI PENGENALAN TINGKAHLAKU SESUAI GENDER PADA


ANAK-ANAK DENGAN PENDEKATAN METODE DESAIN INTERAKSI DARI ASPEK PSIKOLOGI ........ 74
Ary Setijadi Prihatmanto, Sigit Ari Wijanarko, Yanti Rubiyanti

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | xi


METODE EVALUASI KINERJA ANGGARAN PADA TAMAN SAINS dan TEKNOLOGI di PUSAT
INOVASI LIPI .......................................................................................................................................................... 79
Drs. Achmad Kosasih, MM., Mahardhika Berliandaldo, SE., Angga Agustianto, SE

KINERJA SISTEM PENGONTROL TIPE ON-OFF BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK


PENGKONDISIAN SUHUPADA PENGOPERASIAN FURNACE........................................................................ 84
Arief Goeritno, Indarto Prio Utomo

DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO MULTIFUNGSI BUMIAJI – KOTA BATU .... 91
Suwignyo, Ilyas Masudin, Ali Mokhtar

PERENCANAAN DAN REALISASI ALAT DETEKSI INFEKSI SALURAN PERNAPASAN


BERDASARKAN PENGUKURAN KAPASITAS DAN VOLUME PARU-PARU SECARA NON-INVASIVE
PASCA MUSIBAH ................................................................................................................................................... 96
Kemalasari, Ratna Adil, Paulus S Wardana

PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN


ANGGARAN PADA KEGIATAN SCIENCE AND TECHNOLOGY PARK ........................................................ 101
Mahardhika Berliandaldo, SE., Drs. Achmad Kosasih, MM.

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN UMKM BERBASIS SISTEM


INFORMASI ............................................................................................................................................................. 106
Rinci Kembang Hapsari; Azmuri Wahyu Azinar dan Sugiyanto

STUDI KOORDINASI RELE ARUS LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI AKIBAT PEMASANGAN
DISTRIBUTEDGENERATION (STUDI KASUS: PT. PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG) ........................ 110
Septiantoro Hudananta, T. Haryono, Sarjiya

PENANGANAN ALARM PADA BTS – GSM........................................................................................................ 115


Uke Kurniawan Usman

PENGEMBANGAN SISTEM e-COUNCELING PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PENUNJANG


KEPUTUSAN ALUMNI UNTUK MENENTUKAN BIDANG PEKERJAAN ....................................................... 121
Novi Dian Nathasia, Nur Hayati,Winarsih

PEMASANGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND FAULT RELAY (GFR) UNTUK
KOORDINASI PROTEKSI TERHADAP ARUS LEBIH DI SISI PENYULANG KELUARAN
TRANSFORMATOR DAYA (STUDI KASUS DI GARDU INDUK BOGOR BARU) ......................................... 126
1
Arief Goeritno, Syofyan Rasiman, Jajang Ruhyana

MODELLING AND TESTING SOUND LOCALIZATION DEVICE USING TIME DIFFERENCE OF


ARRIVAL AND DIRECTION OF ARRIVAL METHOD ....................................................................................... 135
Erik Adiwiguna and Ary Setijadi Prihatmanto

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI PROMOSI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN


PEMASARAN PADA SEBARAN UKM KAIN TENUN GARUT BERBASIS WEBGIS ..................................... 139
Maria Sri Wulandari, SKom.,MMSI, Rahayu Noveandini, SKom.,MM

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES)SEBAGAI


PENGAMANAN DATABASE ................................................................................................................................. 143
Adrian Admi

PENGARUH KECEPATAN PUTAR MESIN CENTRIFUGAL CASTING TERHADAP KEKERASAN


MATERIAL PADA BESI COR KELABU ............................................................................................................... 147
Roni Kusnowo

PERBANDINGAN ALGORITMA STANDAR NIST (AES) DENGAN ALGORITMA STANDAR ISO/IEC


(PRESENT) ............................................................................................................................................................... 151
Sandromedo Christa Nugroho

xii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


IMPLEMENTASI ALGORITMA LIGHTWEIGHT BLOCK CIPHER PADA SISTEM KARTU PINTAR .......... 156
Sandromedo Christa Nugroho

STRATEGI PENINGKATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) DI PUSAT INOVASI LIPI
DENGAN PENDEKATAN SISTEM CLUSTER ..................................................................................................... 161
Mahardhika Berliandaldo, SE., Dr. Achmad Kosasih, MM. , Tri Budi Setyaningsih, MT.

PENGEMBANGAN WISATA VIRTUAL REALITY DI KAMPUS PENS MENGGUNAKAN GOOGLE


CARDBOARD DAN SMARTPHONE ANDROID ................................................................................................. 166
Moh. Zikky, Fahim Nur Cahya Bagar, Miftakhul Firdaus, Muh. Hasbi Assidiqi, Nurul Hidayatulloh

MESIN PENGERINGAN LADA (PIPER NGRUM LINN) DENGAN KAPASITAS 3 Kg.................................... 171
Yudi Setiawan, Eka Sari W, Tommy P

FORMULASI INSEKTISIDA CAIR BENTUK EMULSIFIER CONCENTRATE YANG EFEKTIF GUNA


MEMBASMI NYAMUK AEDES AEGYPTI DALAM USAHA MENCEGAH PENYAKIT DEMAM
BERDARAH DAN ZIKA ......................................................................................................................................... 174
Edy Supriyo, Zainal Abidin, Nugraheni

ANALISA GREEN MARKETING PADA PT. TAMA COKELAT INDONESIA ................................................... 179
Methodius Tivan, Rennyta Yusiana, Arry Widodo

PERILAKU HUBUNGAN BEBAN–DISPLASEMENBALOK BETON MEMADAT SENDIRIDENGAN


BERBAGAI KELANGSINGAN .............................................................................................................................. 184
Inyoman Merdana, Fathmah Mahmud, Suparjo

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK MACBOOK PRO


(STUDI PADA KONSUMEN DI BANDUNG UTARA) ......................................................................................... 188
1)
Arry Widodo; Rennyta Yusiana; Pengabdian Cinta Sinulingga

ALAT PORTABLE GEMPA PADA RUANGAN SEBAGAI PERINGATAN DINI TERJADINYA GEMPA
BUMI ......................................................................................................................................................................... 199
Aas Warsi Hasanah, Indrianto

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM EVOLUTION MENGGUNAKAN METODE


MULTI-LEVEL SOFT FREQUENCY REUSE STUDI KASUS KOTA CIMAHI ................................................. 203
Mayangsari Nur Almusawwir, Ir. UkeKurniawanUsman, M.T. , Dr. SigitPuspitoWigati J, M.Sc.

PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN PETANI JAMUR


TIRAM DAN MASYARAKAT SEKITAR PASAR TRADISIONAL .................................................................... 208
Rinci Kembang Hapsari, Taty Alfiah

PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR MODEREN DALAM MEMASANG RANGKA ATAP BAJA RINGAN DI


PERUMAHAN RAKYAT BTN TIPE 36 KOTA KENDARI .................................................................................. 212
Muhammad Zakaria Umar, Muhammad Arsyad

PERAN MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA (STUDI


KASUS DI DESA PASINAN LEMAHPUTIH KECAMATAN WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK) ...... 221
Erry Ika Rhofita

MENINGKATKAN KUALITAS KRIPIK CARICA DENGAN BEBANTUANMIXER DAN SPINER


PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH MARMER PADACAMPURAN BAHAN BAKU TERHADAP
KUALITAS PAVING STONE ................................................................................................................................. 227
Priyo Agus Setiawan, Yuning Widiarti

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH MARMER PADA CAMPURAN BAHAN BAKU


TERHADAP KUALITAS PAVING STONE ........................................................................................... 230
Priyo Agus Setiawan. Yuning Widiarti

PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PEMANFAATAN MESIN PENCUCI BENGKOANG DI DESA


PASINAN LEMAHPUTIH KECAMATAN WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK ...................................... 234
Rahbini, Erry Ika Rhofita, Heryanto B.S, Basuki Rahmad

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | xiii


PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS GARAM REBUS ...................................................................... 238
Retno Hartati, Edy Supriyo, Muhammad Zainuri

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET (STUDI KASUS: PERALATAN INFRASTRUKTUR


JARINGAN) .............................................................................................................................................................. 241
Tohari Ahmad, Royyana M. Ijtihadie, Hudan Studiawan, Fajar Baskoro

DETEKSI PLAT NOMOR KENDARAANMENGGUNAKAN FEATURE EXTRACTION DANOPTICAL


CHARACTER RECOGNITION SERTA JARINGAN SYARAF TIRUAN ............................................................ 245
Adi Muhajirin, Moch.Adhari Adiguna)

IMPLEMENTASI BIG DATA UNTUK PENCARIAN PATTERN DATA GUDANG PADA PT. BANK
MANDIRI (PERSERO) TBK .................................................................................................................................... 250
Fauzi Megantara, Harco Leslie Hendric Spits Warnars

PERBAIKAN PEMAMPATAN GAMBUT AKIBAT PRELOADING ................................................................... 258


Maulana AR, Rika Deni Susanti

DESAIN DAN IMPLEMENTASI BASIS DATA MENGGUNAKAN E-R DIAGRAM DAN SQL STUDI
KASUS: BASIS DATA PERIZINAN POLRES JENEPONTO, SULAWESI SELATAN ...................................... 262
Natalis Ransi, La Surimi, Rahmat Ramadhan, Joko Sumarno

PENERAPAN GAYA SENTRIFUGAL UNTUK PROSES PENGECORAN LOGAM NON FERROUS


DENGAN TENAGA PENGGERAK PEGAS SEBAGAI UPAYA ALTERNATIF PROSES PRODUKSI
PRODUK ASSESORIS ............................................................................................................................................. 266
Nur Husodo, Eddy Widiyono., Mahirul Mursid., Winarto, Budi Luwar S., Soni Singgih P.

PENGARUH TRIGRAM TERHADAP PERANCANGAN LAYOUT KEYBOARD YANG OPTIMAL UNTUK


PENGETIKAN DALAM BAHASA INDONESIA .................................................................................................. 271
P Insap Santosa, M Rizki Fadhilah, Sri Suning Kusumawardani

TRADISIONAL MELALUI PENGERING SERBAGUNA ..................................................................................... 274


Siswo Sumardiono,Isti Pudjihastuti,Ireng SigitAtmanto

APLIKASI PEMBELAJARAN RANGKAIAN FILTER BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID ................. 278
Sri Supatmi, Taufiq Nuzwir Nizar

PENGARUH KOMPONEN KROMINAN PADA RUANG WARNA HSV, YCBCR, DAN CIELAB UNTUK
DETEKSI KULIT MENGGUNAKAN KLASIFIKASI KNN .................................................................................. 282
Tri Afirianto, Faizatul Amalia

STEGANALISIS AUDIO FORMAT WAV MENGGUNAKAN METODE DISCRETE


WAVELETTRANSFORM DAN LINEAR
DISCRIMINANT ANALYSIS ...................................................................................................................................... 286
Visoline Ivaprilda Sinisuka, Bambang Hidayat, Ir.,Dr.,DEA, I Nyoman Apraz Ramatryana, S.T., M.T.

IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK USAHA KEMPLANG PANGGANG .................................. 292
Herwandi, Robert Napitupulu

KAJIAN NUMERIK PENGARUH DIAMETER TIP BLADE TERHADAP PERFORMANSI MODIFIKASI


SAVONIUS WATER TURBIN TIPE L ................................................................................................................... 296
Ali Imron, Rini Indarti

IDENTIFIKASI PERSONAL BERDASARKAN POLA PALATAL RUGAE (PLICA PALATINAE


TRANSVERSAE ) DENGAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SYARAF
TIRUAN-BACKPROPAGASI .................................................................................................................................. 300
Arifiana Satya Nastiti, Dr. Ir. Bambang Hidayat, DEA, Yuti Malinda, drg., MM., Mkes.

DESAIN ALAT MONITORING SUHU PADA PROSES DISTRIBUSI DARAHMENGUNAKAN NEAR


FIELD COMMUNICATION (NFC) .......................................................................................................................... 305
Azmi Mas’ud, Yusuf Priyandari, Dan I Wayan Suletra

xiv | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


KAJIAN KINERJA XBEE UNTUK KOMUNIKASI DATA PADA GEDUNG FTI UNISSULA ......................... 311
Bustanul Arifin, Muhammad Khosyi’in

PENGARUH ALKALISASI TERHADAP KADAR AIR SERAT SABUT KELAPA ............................................ 316
Daud O. Topayung, Imran S. Musanif, I Nyoman Suamir

PENERAPAN METODE AHP DAN TOPSIS DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA ................................................................................................................... 319
Farindika Metandi, Mulyanto, Abdul Majid

APLIKASI RUMAH KOS BERBASIS ANDROID ................................................................................................. 324


Fitri Damayanti, Khoirul Huda, Eka Mala Sari Rochman

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ALAT MEJA MULTIFUNGSI PADA UD. SISWO PUTRO
DAN UKM AHMAD RODIN ................................................................................................................................... 329
Herry Santosa, Noer Abyor Handayani, Berlian Arswendo, dan Siti Khabibah

ANALISIS RANCANG BANGUN SISTEM IRIGASI HEMAT AIR TERPADU BERBASIS JARINGAN
IRIGASI AIR TANAH (JIAT) PADA LAHAN KERING TANAH BERGRADASI HALUS DI
PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR ............................................................................................. 332
I Dewa Gede Jaya Negara dan Anid Supriyadi

MODIFIKASI RANCANGAN JIG TAP UNTUK FLANGE POMPA PASIR ............................................. 336
Idiar, Herwandi

IMPLEMENTASI METODE SMART (SIMPLE MULTY ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE)


PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG PEKERJAAN
BERBASIS WEB ...................................................................................................................................... 341
Ira Diana Sholihati, S. Si, MMSI, Novi Dian Nathasia, S. Kom., MMSI, Nur Ana Qoirunisa, S. Kom

PEMANFAATAN METODE TOPSIS DALAM PENENTUAN BARANG KONVEKSI ..................... 345


Irwansyah

PENGEMBANGAN INTELLIGENT TUTORING SYSTEM (ITS) MULTI AGENT BERBASIS


CASE BASED REASONING UNTUK PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN KOMPUTER ............ 350
Jaidan Jauhari, Abdiansah

INDONESIAN TEXT DOCUMENT SUMMARIZATION MENGGUNAKAN ALGORITMA


TF*IDF ...................................................................................................................................................... 356
Latius Hermawan, Maria Bellaniar Ismiati

ANALISIS KOMBINASI METODE SISTEM IRIGASI HEMAT AIR (SRI DAN AWD) UNTUK
PADI SAWAH SEBAGAI UPAYA ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI LOMBOK
TENGAH................................................................................................................................................... 360
Muh. Bagus Budianto ST., MT, I Wayan Yasa, ST., MT., Humairo Saidah, ST., MT

PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK TEH THAILAND BERBANTUKAN


ALAT PASTEURISASI DOUBLE FUNCTION PADA UKM THAI TEA (PASSION) .......................... 364
Noer Abyor Handayani, Wahyuningsih, Budiani Destyningtias

PENGUJIAN DISTRIBUSI BEBAN KERJA WEB PADA SISTEM SERVER WEB BERBASIS
CLUSTER DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN WEIGHTED ROUND ROBIN.................. 367
Nongki Angsar, Maria D Badjowawo

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN


METODE QIM BERBASIS DCT & LWT ............................................................................................... 372
Rizki Rodhia Mardhatillah, Visoline Ivaprilda Sinisuka, Gelar Budiman S.T

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | xv


IDENTIFIKASI BIOMETRIK RUGAE PALATINA PADA INDIVIDU MENGGUNAKAN
METODE BINARY LARGE OBJECT (BLOB) DETECTION DAN SUPPORT VECTOR
MACHINE ................................................................................................................................................ 376
Tyassari Kusumaningsih, Bambang Hidayat, Nani Murniati

PROTOTYPE KUNCI KONTAK BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN


KOMBINASI KATA SANDI PADA KEYPAD MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER............. 380
Unang Sunarya, Tri Nopiani Damayanti, Rohmat Tulloh

KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM MENGGUNAKAN K- NEAREST NEIGHBOR.................. 384


Wahyudi Setiawan, Muhammad Fuad

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI FOTOGRANULATOR VAKUM UNTUK MENINGKATKAN


PRODUKTIVITAS INDUSTRI JAHE INSTAN DI KECAMATAN KALORAN TEMANGGUNG.... 389
Wahyuningsih, Fahmi Arifan

NODE NIRKABEL BERBASIS INTERNET OF THINGS UNTUK PEMANTAUAN BEBAN


ARUS BOLAK BALIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ................................................. 393
Winasis, Azis Wisnu Widhi Nugraha, Imron Rosyadi, Miftakhul Baehaki

APLIKASI PEMANDU WISATA “WISATA BAHARI LAMONGAN” BERBASIS MOBILE ........... 399
Yuliana Setiowati, Kholid Fathoni, Fadilah Fahrul Hardiansyah, 4)Khoirul Rozikin Darussalam

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS PADA ISOLASI BERBAHAN BAMBU DENGAN ELEKTRODA BATANG .... 404
Lukmanul Hakim, T. Haryono, Suharyanto

APLIKASI SIAKAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BERBASIS WEB ................................................ 408
Muhammad Ali Syakur

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON ............................................................................... 413
Moh. Syadidul Itqan, M.Pd

SOFTWARE PENERJEMAH TANGIS BAYI VERSI DUNSTAN BABY LANGUAGE BERBASIS ANDROID ... 417
Medhanita Dewi Renanti

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP STRUKTUR MIKRO BESI COR KELABU PADA
PENGECORAN SENTRIFUGAL ............................................................................................................................ 422
Muhammad Nahrowi dan Roni Kusnowo.

ANALISIS GAGAL ANTAR KIRIMAN SURAT DAN PAKET DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX
SIGMA (CASE STUDY : PT POS INDONESIA (PERSERO) –UNIT PELAKSANA OPERASI BOGOR) ............ 427
Agung Prayudha Hidayat

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJADWALAN PETUGAS PELAYANAN


TERA DAN TERA ULANG KASUS BALAI METROLOGI WILAYAH BANYUMAS ..................................... 431
Agus Dani Yudianto, Adhistya Erna Permanasari, Silmi Fauziati

PERANCANGAN ENERGIMETER SESUAI STANDAR IEC 62053 MENGGUNAKAN FILTER


BUTTERWORTH ..................................................................................................................................................... 437
Aji Priatmoko, Farid Inawan, Eka Firmansyah, Adha Imam Cahyadi

ANALISIS PENGARUH VARIASI JARAK ROTOR SEBAGAI PARAMETER KINERJA AERODINAMIKA


DUAL ROTOR COUNTER ROTATATING WIND TURBINE (CRWT) ................................................................... 442
A. Riszal, Verdy A Koehuan, Setadi Wira Buana, Samsul Kamal, Sugiyono

xvi | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PRAKTEK KERJA PROFESI DAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI
NIAGA ...................................................................................................................................................................... 446
Andi Gunawan

SISTEM KOMUNIKASI JARAK JAUH ALAT PENGUKUR KECEPATAN DAN ARAH ANGIN ................... 451
Yudhi, Jamalludin

APLIKASI SHARING CATATAN UNTUK MENDUKUNG PERKULIAHAN BERBASIS WEB ..................... 454
Yuliana Setiowati, Rengga Asmara, Fitra Ratmana Putra Barasa

PEMANFAATAN LAHAN BAWAH TANAH SEBAGAI MEDIA PENDINGIN CONDENSING UNIT


GUNA MEMPERBAIKI PERFORMANSI AC SPLIT ............................................................................................. 460
Ismail Wellid, Nur Khakim dan Dini Faridah

IDENTIFIKASI PERSONAL BERDASARKAN POLA PALATAL RUGAE (PLICA PALATINAE


TRANSVERSAE) DENGAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN-
BACKPROPAGASI .................................................................................................................................................. 465
Arifiana Satya Nastiti; Dr. Ir. Bambang Hidayat, DEA; Yuti Malinda, drg., MM., Mkes

SISTEM REKOMENDASI DESTINASI PARIWISATA MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING


SEBAGAI PEMANDU WISATAWAN DI BANYUWANGI ................................................................................. 470
Dedy Hidayat Kusuma; Moh. Nur Shodiq

IDENTIFIKASI INDIVIDU BERBASIS SIDIK RUGAE PALATINA MENGGUNAKAN SISTEM


PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH
DAN RADIAL BASIS FUNCTION ......................................................................................................................... 474
1
Ida Fitriana, Dr.Ir.Bambang Hidayat, drg. H. Fahmi Oscandar, M.Kes., Sp.RKG

PERBANDINGAN ALGORITMA GREEDY DAN GENETIKA PADA PROSES OPTIMASI ALGORITMA


K-NEAREST NEIGHBOR........................................................................................................................................ 478
Karno Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

INVISIBLE WATERMARKING DENGAN TEKNIK SPREAD SPECTRUM ...................................................... 484


Kristoforus Jawa Bendi, Shinta Yuniarti Siburian

MEDIA BANTUAN BELAJAR PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK USIA DINI BERBASIS WEB .. 489
Moechammad Sarosa, Hudriyah Mundzir, Zamah Sari, Suhari

PERBANDINGAN PENGARUH VARIASI KECEPATAN PUTARAN FAN EVAPORATOR TERHADAP


KECEPATAN PEMBEKUAN PADA SISTEM AIR BLAST FREEZER MENGGUNAKAN TXV DAN PIPA
KAPILER .................................................................................................................................................................. 494
Markus, Tandi Sutandi

OPTIMALISASI PEMANFAATAN IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN KEPULAUAN KEI PROVINSI


MALUKU .................................................................................................................................................................. 499
Anna Kartika Ngamel, Yuliana Anastasia Ngamel, Nimmi Zulbainarni dan

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA NELAYAN UNTUK PENGGUNAAN LPG SECARA DUAL-FUEL ..... 505
Ari Kuncoro1, Ma’muri, Salasi Wasis W., Susilo Wisnugroho

JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI PENERIMAAN KREDIT


NASABAH BPR BANGKALAN ............................................................................................................................. 511
Budi Dwi Satoto, Achmad Yasid, Yusuf Wira Nugraha

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | xvii


xviii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
PENGARUH PERKUATAN GRID BAMBU
AKIBAT BEBAN BERULANG PADA TANAH GAMBUT
Aazokhi Waruwu1), Husny2), Thamrin Nasution3)
1,2,3
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Medan
1
E-mail: azokhiw@yahoo.com

ABSTRAK

Pemampatan tanah gambut lebih besar dari jenis tanah lainnya, karena tanah gambut memiliki struktur berongga
yang sebagian besarnya diisi oleh air. Daya dukung tanah gambut sangat rendah dan ketika menerima beban,
penurunannya sangat tinggi dan cukup lama. Beban-beban yang akan diterima oleh tanah gambut sangat bervariasi,
dapat berupa beban statis juga beban dinamis seperti beban gempa, beban kendaraan, dan beban mesin. Untuk dapat
meningkatkan kemampuan gambut ketika menerima beban-beban berulang, maka perlu penggunaan perkuatan grid
bambu pada tanah gambut.Makalah ini menguraikan pengaruh penggunaan grid bambu sebagai perkuatan pada tanah
gambut dari uji model skala kecil laboratorium dengan beban berulang pada pelat ukuran 10 cm dan 20 cm. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa grid bambu berpotensi dalam mereduksipenurunan dan meningkatkan modulus tanah-
dasar.

Kata kunci: gambut, beban berulang, penurunan, modulus tanah-dasar

I. PENDAHULUAN
(1 − υ )C z A q
Pengembangan pembangunan tidak dapat G= dengan C z = dari hubungan
menghindari tanah bermasalah seperti tanah gambut 2,26 Sc
yang sering dijumpai sebagai tanah dasar timbunan Sc dengan q pada uji beban pelat model dinamis.
luas untuk bangunan, bandara, jalan dan jembatan. Dimana Cz = modulus tanah dasar (subgrade), E =
Tanah gambut merupakan salah satu jenis tanah yang modulus elastisitas, = angka poisson, dan A = luas
paling bermasalah sebagai tanah dasar ketika proyek pelat.
dilaksanakan. Tipe tanah ini memiliki kuat geser yang Kishida et al., (2009) menyatakan bahwa
rendah, pemampatan yang tinggi ketika menerima hubungan amplitudo regangan geser siklik dengan
beban, konstruksi bangunan mengalami kegagalan jika modulus geser normalisasi (G/Gmax) dan rasio redaman
menggunakan fondasi dangkal tanpa perkuatan. Beban- ( ) tergantung pada ’vc dan Oc. G/Gmax meningkat
beban yang akan diterima oleh tanah dasar sangat dengan ’vc dan Oc meningkat, sementara nilai
bervariasi, berupa beban statis juga beban dinamis menurun dengan ’vc dan Oc meningkat. Deformasi
seperti beban gempa, beban kendaraan, dan beban tanah gambut akibat beban dinamis membentuk
mesin. Sebagian besar daerah di Indonesia merupakan hubungan linear dengan beban (Vakher, 2000). Hal ini
daerah rawan gempa dan salah satu faktor yang perlu jugalebih kecil dari deformasi yang terjadi di bawah
diperhatikan dalam perancangan konstruksi adalah beban selanjutnya.
perilaku tanah pada saat terjadi gempa sebagai beban Hubungan antara mudolus reduction dan redaman
dinamis, menganalisis kriteria pembebanan dinamik (damping) tanah gambut ini sebanding dengan
dan keterkaitannya terhadap respon tanah yang terjadi. lempung astisitas tinggi (IP = 100-200). Sekan
Perilaku tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor modulus geser dan redaman tergantung pada seberapa
penting diantaranya tegangan efektif dan sejarah besar frekuensi beban dan tidak terpengaruh oleh
pembebanan, jenis tanah dan ukuran partikel tanah. degradasi siklik (Boulanger et al., 1998). Demikian
Fenomena variasi perilaku tanah ini dapat dipelajari juga (Kallioglou et al., 2009) gambut yang diuji
melalui pembuktian eksperimen pengaruh variasi menunjukkan respon linear yang kuat mirip dengan
tegangan dan regangan geser terhadap respon tanah, tanah lempung sangat plastik (PI = 200%).
degradasi kekakuan tanah dan kepadatan entropi. Nilai Zidan (2012) menyatakan bahwa seperti yang
kekakuan tanah biasanya diukur melalui parameter diamati dalam situasistatis, penurunan sistem pondasi-
modulus geser (G) yang diperoleh dari daya geser yang geogrid pada beban dinamis menurunsecara signifikan
dibebankan pada tanah dan kepadatan entropi dapat dibandingkan dengan penurunan yang terjadi dalam
ditentukan melalui jumlah energi yang terabsorpsi kasus sistem tanpa perkuatan. Tingkat pengurangan
dalam tanah selama pembebanan dinamik dalam penurunan fondasi dengan penambahan jumlah siklus
periodisasi tertentu, seterusnya dinyatakan dalam pembebanan. Sistem perkuatan akibat pembebanan
parameter rasio redaman atau damping ratio (D) yang dinamis tampaknya memiliki kecenderungan yang
dapat ditentukan berdasarkan uji laboratorium dan sama seperti yang diamati dalam situasi statis.
rumus-rumus empiris. Penurunan fondas ibervariasi secara linear dengan nilai
Nilai Modulus geser, G berdasarkan teori amplitudo beban berulang.
(Barkan, 1962 dalam Prakash, 1981) diperoleh dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 1


Bambu sebagai perkuatan tanah lebih baik
daripada geotekstil, hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian Marto dan Othman (2011), tanah lempung Pelat beban
lunak yang diperkuat dengan kombinasi bambu dan Dial penurunan
geotekstil sebagai separator antara tanah lunak dengan
material timbunan, mengalami penurunan akhir yang t
h1
Pelat uji Grid bambu

jauh lebih baik daripada perkuatan dengan geotekstil,


h
bahkan dari pada geotekstil berkekuatan tarik tinggi.
Marto dan Othman (2011) menyatakan bambu pola
persegi mengambil beban dari penimbunan materi,
sehingga mengurangi penurunan yang jauh lebih baik H
dibandingkan dengan model lain yang tidak
menggunakan bambu. Di sisi lain, bambu pola persegi
L
membentuk interlock untuk melawan tegangan geser
horisontal dan meningkatkan kekakuan bambu, maka Gambar 1. Model skala kecil
penyebaran tekanan vertikal merata. Akibatnya, laboratorium untuk uji beban pelat pada
pergerakan lateral diamati rendah. Faktor lain adalah gambut diperkuat grid bambu.
karena sifat bagian berongga dari bambu, dimana udara
yang terjebak di dalam bambu dapat memberikan efek II. METODE PENELITIAN
daya apung dan karena mendistribusikan beban Bahan uji yang diteliti yaitu tanah gambut yang
timbunan kecil untuk lapisan tanah lunak lunak. diambil dari Riau. Hasil uji sifat fisik menunjukkan
Hegde dan Sitharam (2014) menggunakan bambu bahwa sampel gambut ini memiliki kadar air (w) =
dalam bentuk grid dan sel yang dinamai dengan grid 945,18%, berat volume basah ( b) = 0,98 t/m3, kadar
bambu (bamboo grid) dan sel bambu (bamboo cell) organik (Oc) = 95,94%, kadar serat (Fc) = 27,92%, dan
sebagai perkuatan tanah lunak dan dibandingkan kadar abu (Ac) = 4,06%.
dengan geogrid dan geocell. Material bambu untuk Pemodelan yang dilakukan di laboratorium
perkuatan tanah memiliki kelebihan dibandingkan dengan memakai media tanah gambut yang dimasukan
dengan geocell di antarnya kekuatan tarik bambu dan dipadatkan lapis per lapis dalam box berukuran
adalah sekitar sembilan kali lebih tinggi dari bahan lebar 90 cm, panjang 120 cm, dan tinggi 90 cm
geocell komersial, kekasaran permukaan bambu adalah (Gambar 1). Gambut dipadatkan dengan mendekati
3,5 kali lebih tinggi dari bahan geocell komersial. kepadatan dan kadar air lapangan. Adapun ketebalan
Kapasitas dukung beban dari lempung jelek meningkat gambut adalah h = 50 cm. Uji beban pelat bentuk
tiga sampai empat kali dengan geocells dan empat lingkaran dengan d = 10 cm dan 20 cm dengan tebal (t)
sampai lima kali dengan sel bambu dibandingkan tanpa = 5 mm. Model pengujian dilakukan tanpa dan dengan
perkuatan. Kapasitas daya dukung dari tanah lempung perkuatan grid bambu dengan ukuran lebar grid 26 cm
meningkat enam kali karena penempatan kombinasi untuk diameter pelat 10 cm dan 34 cm untuk diameter
geocell dan geogrid. Daya dukung ultimat dari pelat 20 cm. Grid bambut diletakan 10 cm(h1) dari
lempung diperkuat dengan kombinasi sel bambu dan dasar pelat uji. Model pembebanan yang diterapkan
grid bambu adalah 1,2-1,5 kali lebih tinggi dari adalah dengan beban pelat baja. Metode pembebanan
lempung diperkuat dengan geocell dan geogrid. Selain menggunakan sistem beban dengan loading-unloading.
daya dukung yang meningkat, juga penurunan lempung Kenaikan beban selanjutnya dilakukan apabila
berkurang 97% dengan penyisipan kombinasi sel penurunan telah mencapai 0,3 mm/menit, pembacaan
bambu dan grid bambu dibandingkan dengan lempung dial gauge penurunan setiap 1 menit. Untuk loading
tanpa perkuatan. dilakukan penambahan sampai 6 kali dan kemudian
Untuk mengurangi pemampatan tanah gambut beban dikurangi (unloading) sampai pada beban
perlu kajian penggunaan grid bambu sebagai perkuatan pertama.Setiap pemberian beban dilakukan pembacaan
pada tanah gambut ketika menerima beban berulang. dial penurunan dengan cara yang sama. Loading-
Dalam makalah ini, akan dipelajari potensi penggunaan unloading diteruskan sampai 5 kali siklus.
grid bambu dalam mereduksi penurunan dan
meningkatkan modulus tanah-dasar. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Uji Beban Berulang pada Gambut Tanpa
dan dengan Grid Bambu
Hasil uji pembebanan untuk pelat diameter 10 cm
baik untuk gambut tanpa perkuatan maupun dengan
perkuatan grid bambu dapat dilihat pada Gambar 2.
Sementara untuk pelat diameter 20 cm terlihat pada
Gambar 3. Penurunan yang terjadi pada gambut yang
diperkuat grid bambu lebih kecil daripada tanpa
perkuatan. Pola hubungan tekanan dan penurunan pada
gambut yang diperkuat lebih landai daripada gambut
tanpa perkuatan. Hal ini menunjukkan bahwa
pemampatan tanah gambut berkurang akibat adanya
perkuatan grid bambu.
2 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Beban (kN)
Tekanan (kPa) 0 0,03 0,06 0,09 0,12 0,15
0 5 10 15 0
0
5
5 10
10 15

Penurunan (mm)
Penurunan (mm)

15 20
25
20
30
25 Pelat D=10 cm tanpa
35
perkuatan
30 40 Pelat D=10 cm dengan grid
bambu
35 Tanpa perkuatan 45
Gambar 4. Hubungan penurunan dengan beban
Dengan perkuatan grid bambu
40
Pada Tabel 1 telihat reduksi penurunan akibat
Gambar 2. Hasil uji beban pelat diameter 10 cm perkuatan pada pelat diameter10 cmdan 20 cm. Pada
kedua tipe pengujian, perkuatan grid bambu dapat
mereduksi penurunan, masing-masing sebesar
Tekanan (kPa) 19,79%dan 10,46%. Ukuran pelat berpengaruh pada
0 1 2 3 4 5 reduksi penurunan. Pelat berukuran kecil memberikan
0 reduksi penurunan yang lebih besar.

TABEL 1. PENGARUH GRID BAMBU TERHADAP


3 PENURUNAN
Beba Penurunan (mm) Reduksi
n (Q) Pelat D=10 cm Pelat D=20 cm penurunan
Penurunan (mm)

(%)
6 Kn tanpa dengan Tanpa dengan 10 20
cm cm
0,12 32,9 26,42 12,05 10,79 19,79 10,46
9 4

c. Pengaruh Perkuatan Grid Bambu Terhadap


12 Modulus subgrade
Dari hubungan penurunan dan tekanan (tekanan,
Tanpa perkuatan q = beban/luas) pada uji loading-unloading dapat
15 Dengan perkuatan grid bambu ditentukan penurunan elastis (elastic settlement) yaitu
selisih penurunan pada saat pembebanan (loading) dan
Gambar 3. Hasil uji beban pelat diameter 20 cm pelepasan beban (unloading). Sebagai contoh diambil
salah satu dari hasil pengujian pelat ukuran 10cm tanpa
b. Pengaruh Perkuatan Grid Bambu Terhadap perkuatan (Gambar 5).
Penurunan Berdasarkan nilai penurunan elastis dan tekanan
Penurunan yang terjadi pada saat penambahan dari Gambar 5, dapat digambarkan hubungan tekanan
beban dapat dilihat pada hubungan tekanan dan (q) dengan penurunan elastis (se) seperti pada Gambar
penurunan pada Gambar 4. Dari kedua model uji yang 6.Dari q/serata-rata dapat ditentukan nilai modulus
dilakukan terlihat bahwa akibat perkuatan grid bambu, tanah dasar (subgrade modulus, Cz) dan hasilnya
penurunan yang terjadi semakin kecil. Kapasitas seperti pada Tabel 2. Pemasangan perkuatan grid
dukung tanah gambut yang diperkuatgrid bambu lebih bambu mampu meningkatkan modulus tanah-dasar.
besar daripada tanah gambut tanpa perkuatan. Diameter pelat yang lebih besar menghasilkan modulus
tanah-dasar yang lebih besar dari pelat berdiameter
lebih kecil. Peningkatan modulus tanah dasar sebesar
14,75% dan 28,14%, masing-masing untuk pelat
diameter 10 cm dan 20 cm.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 3


Tekanan (kPa) IV. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan, dapat
0 5 10 15 diambil kesimpulan sebagai berikut :
0 1. Pola hubungan tekanan dan penurunan pada
q1 q2 q3 q5
q4 gambut yang diperkuat grid bambu lebih landai
5 daripada gambut tanpa perkuatan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemampatan tanah gambut
berkurang akibat adanya perkuatan grid bambu.
se1 10 2. Perkuatan grid bambu mampu mereduksi
penurunan, masing-masing sebesar 19,79% dan
Penurunan (mm)

se2
15 10,46% untuk pelat berdiameter 10 cm dan 20 cm.
3. Pemasangan perkuatan grid bambu mampu
se3 meningkatkan modulus tanah-dasar. Diameter pelat
20
yang lebih besar menghasilkan modulus tanah-
dasar yang lebih besar dari pelat berdiameter lebih
se4 25 kecil. Peningkatan modulus tanah dasar sebesar
14,75% dan 28,14%, masing-masing untuk pelat
30 berdiameter 10 cm dan 20 cm.
se5
35 V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Boulanger, R. W., Arulnathan, R., Harder, L. F.
40 J., Torres, R. A., dan Driller, M. W., 1998,
Dynamic Properties Of Sherman Island Peat,
Gambar 5. Hubungan tekanan dan penurunan pada Journal Of Geotechnical And Geoenvironmental
pelat diameter 10cm Engineering, 124:12-20.
[2] Hegde, A. dan Sitharam, T. G., 2014, Use of
Bamboo in Soft-Ground Engineering and Its
14 Performance Comparison with Geosynthetics:
Experimental Studies, Journal of Materials in
12 Civil Engineering, © ASCE, ISSN 0899-
1561/04014256(9), pp : 1-9.
[3] Kallioglou, P., Tika, T., Koninis, G.,
10 Papadopoulos, S., dan Pitilakis, K., 2009, Shear
Modulus and Damping Ratio of Organic Soils,
Tekanan (kPa)

8 Geotech Geol Eng, 27:217–235.


Cz
[4] Kishida, T., Wehling, T. M., Boulanger, R.W.,
6 Driller, M. W., dan Stokoe, K. H., 2009,
Dynamic Properties of Highly Organic Soils
4 from Montezuma Slough and Clifton Court,
Journal of Geotechnical and Geoenvironmental
Engineering © ASCE, 135:525-532.
2 [5] Marto, A. dan Othman, B. A., 2011, The
Potential Use of Bamboo as Green Material for
0 Soft Clay Reinforcement System, International
Conference on Environment Science and
0 0,005 0,01 Engineering IPCBEE vol.8 (2011) © (2011)
Penurunan elastis (m) IACSIT Press, Singapore.
Gambar 6. Hubungan tekanan dan penurunan elastis [6] Prakash, S., 1981, Soil Dynamics, McGraw-Hill
pada pelat 10cm Book Company.
[7] Vakher, M., 2000, Load-Deformation
TABEL 2. PENGARUH GRID BAMBU TERHADAP Performance of Peat Soil under Large Concrete
MODULUS TANAH DASAR Plates, American Society of Civil Engineer,
2000, Geotechnical Measurements Vol 294, pp.
Beban Modulus tanah dasar (kPa/m) Peningkatan : 44-55.
(Q) Pelat D=10 cm Pelat D=20 cm modulus
[8] Zidan, A. F., 2012, Numerical Study of Behavior
tanah dasar
(%) of Circular Footing on Geogrid-Reinforced
kN tanpa dengan Tanpa dengan 10 20 SandUnder Static and Dynamic Loading,
cm cm Geotech Geol Eng, 30:499–510.

4 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENGARUH JARAK, UKURAN & INTENSITAS CAHAYA PADA
AR MENGGUNAKAN METODE MARKER BASED TRACKING
Afdhol Dzikri1, Afryadi2
1,2
Jurusan Teknik Informatika, Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan
Politeknik Negeri Batam
Email: afdhol@polibatam.ac.id, yadii.asiaprinting@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan teknologi komputer banyak bermunculan hal-hal baru yang bersifat instan dan modern,
diantaranya yang berkembang sangat pesat adalah aplikasi AR (Augmented Reality) sebagai penggabungan benda -
benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata. Oleh karena itu penulis
membuat sistem AR yang menggunakan metode marker based tracking sebagai image target / marker yang berupa
ilustrasi hitam putih dan dapat menampilkan AR berupa movie trailer. Selanjutnya aplikasi yang dibangun akan diuji
mengenai jarak jangkauan deteksi marker based berdasarkan ukuran marker, dan intensitas cahaya. Hasil dari analisis
menunjukan bahwa penelitian dengan ukuran marker 6cm mendapatkan jarak ideal 5 – 30 cm, ukuran marker 12
mendapatkan jarak ideal 9 – 70 cm, ukuran marker 18 mendapatkan jarak ideal 13 – 102 cm dan ukuran marker 24cm
mendapatkan jarak ideal 17 – 138 cm. Selain itu pencahayaan juga sangat berpengaruh, karena sistem dapat
mendeteksi marker pada pencahayaan ideal antara pagi (±150-400), dan siang(±180-550).

Kata kunci:A R , M e t o d e m a r k e r b a s e d t r a c k i n g , j a r a k , u k u r a n & i n t e n s i t a s c a h a y a .

I. PENDAHULUAN keterbatasan hardware dan batasan - batasan lain yang


Dalam perkembangan teknologi informasi dan mungkin terjadi, seperti pencahayaan, ukuran, dan jarak.
komunikasi telah mendominasi dikalangan masyarakat Dalam Intensitas cahaya beberapa kondisi marker tidak
umum. Secara umum, Ronald T. Azuma (1997) dapat dibaca oleh kamera karena pengaruh dari
mendefinisikan Augmented Reality sebagai intensitas cahaya yang ada di sekitarnya. Selain
penggabungan benda-benda nyata dan maya di intensitas cahaya, jarak marker dengan kamera serta
lingungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu ukuran marker juga sangat berpengaruh dalam proses
nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga berjalannya sistem ini. Dimana marker yang telah
dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia dibaca oleh kamera ini nantinya akan dibandingkan
nyata. Penggabungan benda nyata dan maya dengan data marker yang menjadi acuannya.
dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai,
interaktivitas mungkin melalui perangkat-perangkat II. METODOLOGI
input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan Penelitian sebelumnya, terkait dengan penelitian
penjejakan yang efektif. Kelebihan utama dari yang akan dilakukan berupa referensi dari Paper
Augmented Reality dibandingkan VirtualReality adalah Rosdianah Rosyid, Iwan Iwut Tritoasmoro, Fitria
pengembangannya yang lebih mudah dan murah. Anugrahayu 2011. Perancangan Dan Implementasi
Kelebihan lain dari Augmented Reality yaitu dapat Aplikasi Desain Interior Berbasis Teknologi
diimplementasikan secara luas dalam berbagai media, Augmented Reality. Teknik Telekomunikasi,
Seperti smartphone, dalam bingkisan sebuah produk, Universitas Telkom.
bahkan media cetak seperti buku, majalah atau koran.
Secara garis besar proses Augmented Reality ini Tabel 1. Perbandingan Sistem
menggunakan metode marker based tracking untuk Judul Pengaruh Jarak, Perancangan Dan
pembacaan citra pada marker yang secara automatis Ukuran & Intensitas Implementasi
Cahaya pada Aplikasi Desain
akan dicapture oleh kamera, kamera akan mendeteksi
AugmentedReality Interior Berbasis
marker tersebut dan akan dibandingkan dengan gambar Menggunakan Teknologi
marker yang telah mejadi acuan. Kemudian apabila Metode Marker AugmentedReality.
maker dikenali maka akan ditampilkan obyek Review based tracking
video pada layar monitor.[1] Tema Media Pembelajaran Media
Dalam aplikasi ini penulis membuat augmented Pembelajaran
reality berupa review video. Metode yang digunakan Sistem Operasi
Android 2.3 Android 2.3
adalah marker based tracking yaitu ilustrasi hitam putih (Gingerbread) (Gingerbread)
persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang Unity 3D, Unity 3D,
putih atau dikenal dengan markerpattern. Menurut CorelDraw, FLARToolkit,
Software
Photoshop dan Lux Adobe Flex
Radhitya
meter Builder, Autocad.
Arga Putra (2013) salah satu permasalahan yang Menampilkan movie Menampikan
dihadapi karena augmentedreality yang berjalan secara trailer berbasis desain interior
real-time dan terus-menerus selama program berjalan online, dan serta parameter
menyebabkan resource. Dimana proses perulangan Fitur parameter jarak, yang menyangkut
pendeteksian terpaksa dihentikan sementara. ukuran dan intensitas performansi
Disebabkan marker tidak lagi dikenali karena cahaya pada metode aplikasi seperti
markerbasedtracking jarak yang
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 5
berbanding lurus game console seperti Nintendo Wii, PS3, Xbox 360,
dengan ukuran juga Ipad, Iphone, & android. Namun masing-
dan kemiringan masing membutuhkan biaya lisensinya sendiri.
marker Selain itu juga bisa juga buat web, cuma butuh install
Unity webplayer nya. Unity lebih kurang sama
1.1. Augmented Reality. dengan Blender game engine cuma unity lebih ringan
Konsep pertama Augmented Reality dikenalkan dan diintegrasi lebih didalm suasana grafik[3].
oleh Morton Heilig, seorang cinematographer pada Dalam pembuatan aplikasi Augmented Reality
tahun 1950an. Ketika itu Augmented Reality menggunakan software Unity. Script yang digunakan
membutuhkan sebuah alat yang besar sebagai alat dalam Augmented Reality yaitu bahasa C#.
output. Alat output dapat berupa yang dipasang
ditubuh kita (dikenal dengan nama HMD, Head 1.4. Vuforia.
Mounted Device), ada juga yang berupa monitor, Vuforia mempunyai banyak fitur-fitur dan
seperti monitor TV, LCD, monitor ponsel, dll. Alat kemampuan, yang dapat membantu pengembang
HMD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 oleh untuk mewujudkan pemikiran tanpa adanya batas
Ivan Sutherland dari Harvard University. Augmented secara teknikal. Dengan support untuk Ios, Android,
Reality dengan input berupa sensor GPS dan Unity3d, PlatformVuforia mendukung para
diperkenalkan pada tahun 2003 dari hasil penelitian pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat
Loomis, dkk pada karya ilmiahnya Personal digunakan di hampir seluruh jenis smartphone dan
guidance system for the visuallyimpaired using GPS, tablet. Target pada Vuforia merupakan pada obyek
GIS, and VRtechnologies, pada tahun 1994[1]. pada dunia nyata yang dapat dideteksi oleh kamera,
Augmented Reality adalah teknologi yang untuk menampilkan obyek virtual[3]. Beberapa jenis
menggabungkan obyek-obyek maya yang ada dan target pada Vuvoria adalah :
dihasilkan (generated) oleh komputer dengan benda- 1. Image Targets, misalnya : barcode / gambar.
benda yang ada di dunia nyata sekitar dan dalam 2. FrameMarkers, tipe frame gambar 2D
waktu yang nyata. dengan pattern khusus
3. Virtualbuttons, yang dapat membuat tombol
1.2. Android. sebagai daerah kotak sebagai sasaran
Android merupakan sebuah sistem operasi yang gambar dan SDK berfungsi untuk
berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon menjadikan APKAugmented Reality pada
pintar dan komputer tablet. Android menyediakan Android. Dan SDK berfungsi untuk
platform terbuka bagi para pengembang untuk menjadikan APKAugmentedReality pada
menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk Android.
digunakan oleh bermacam peranti bergerak Android
pertama kali dikembangkan oleh perusahaan 1.5. Marker Based Tracking.
bernama AndroidInc., dan pada tahun 2005 di Ada beberapa metode yang digunakan pada
akuisisi oleh raksasa InternetGoogle. Android dibuat Augmented Reality salah satunya adalah Marker
dengan basis Linux yang telah dimodifikasi, dan Based Tracking. Marker biasanya merupakan
untuk setiap release-nya diberi kode nama ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam
berdasarkan nama hidangan makanan. Keunggulan tebal dan latar belakang putih. Komputer akan
utama Android adalah gratis dan open source, yang mengenali posisi dan orientasi marker dan
membuat smartphoneAndroid dijual lebih murah menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan 3
dibandingkan dengan Blackberryatau iPhone meski sumbu yaitu X,Y,dan Z[5]. Sistem AugmentedReality
fitur (hardware) yang ditawarkan Android lebih baik. bekerja berdasarkan deteksi citra dan citra yang
Beberapa fitur utama dari Android antara lain WiFi digunakan adalah marker. Prinsip kerjanya
hotspot, Multi-touch, Multitasking, GPS, sebenarnya cukup sederhana[3]. Kamera yang telah
accelerometers, support java, mendukung banyak dikalibrasi akan mendeteksi markerbased yang
jaringan (GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, diberikan, kemudian setelah mengenali dan
UMTS, Bluetooth, Wi-Fi, LTE & WiMAX) serta juga menandai pola markerbased (markerpattern),
kemampuan dasar handphone pada umumnya [2]. webcam akan melakukan perhitungan apakah
Android adalah salah satu OS yang digunakan dalam markerbased sesuai dengan database yang dimiliki.
pembuatan penelitian ini. Bila tidak, maka sistem tidak akan menampilkan
augmentedreality, tetapi bila sesuai maka sistem
1.3. Unity. menampilkan AR berupa movietrailer.
Unity adalah sebuah game developing software.
Dengan software ini, kita bisa membuat game 3D 1.6. Adobe Photoshop.
yang seru. Jika belum memakai unity, maka Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop,
bersiaplah untuk mencobanya, karena adalah perangkat lunak editor citra buatan
gamedeveloper ini sangat mudah menggunakannya, AdobeSystems yang dikhususkan untuk pengeditan
dengan GUI yang memudahkan untuk membuat foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak
mengedit dan membuat script untuk menciptakan ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan
sebuah game 3D. Selain bisa untuk build game PC, perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai
UNITY juga dapat digunakan untuk membangun pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat
6 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
lunak pengolah gambar/foto, dan, bersama
AdobeAcrobat, dianggap sebagai produk terbaik
yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi
kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama
Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan
disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut
Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe
Photoshop CS4 , versi keduabelas adalah Adobe
Photoshop CS5 , versi (ketigabelas) adalah Adobe
Photoshop CS6, dan Versi yang terakhir adalah
versi(keempatbelas) Adobe Photoshop CS7[4].
Selain CorelDraw, photoshop merupakan salah satu
software dalam pembuatan marker based yang akan
di daftarkan ke vuforia.

1.7. CorelDraw.
CorelDraw pertama kali dibuat pada tahun 1987,
Corel Corporation mempekerjakan teknisi software
Michel Bouillon dan Pat Beirne untuk
mengembangkan program ilustrasi dasar vector
untuk disatukan dengan sistem desktop publishing
mereka. Mulanya program CorelDRAW dirilis pada
tahun 1989, CorelDRAW 1.x dan 2.x berjalan pada
Windows. CorelDRAW 3.0 rilis bersamaan dengan
microsoftwindows 3.1. Fakta yang terdapat dalam
truetype pada windows 3.1 merubah CorelDRAW
benar-benar menjadi sebuah program ilustrasi yang Gambar. 1: Activity Diagram
dapat menggunakan Sitem instalasi lainnya tanpa
rekomendasi aplikasi pihak ketiga. CorelDraw Versi
17 atau X7 (2014) : Hadir dengan banyak sekali a. Perancangan Perangkat Keras.
perubahan dibanding versi sebelumnya. diantaranya, Kebutuhan perangkat keras yang digunakan dalam
Desain Interface yg dapat disesuaikan secara penuh. penelitian ini terdiri dari :
Workspace lebih interaktif, fill &transparencytool 1. Hardware Laptop dengan spesifikasi sebagai
yang bisa dikontrol sesuai keinginan. kemudahan berikut:
untuk memilih font dengan tampilan yg lebih Processor Intel(R) Core(TM) i5-4200U CPU
nyaman. terdapat special effect pada photo editing, @ 1.6GHz, Kapasitas Random Access
layout dan drawingtool yg lebih presisi, dukungan Memory (RAM) 4096 Mb, Harddisk dengan
terhadap resolusi tinggi dan multidisplay, terdapat kapasitas 750 GB, NVIDIA GeForce 720M.
QR code generator dan beberapa perbaikan serta 2. Spesifikasi hardwaresmartphoneAndroid
peningkatan baik itu pada desain maupun kinerja [4]. untuk menjalankan aplikasi sebagai berikut :
CorelDraw digunakan dalam pembuatan marker OS Android OS, v4.2.2 (Jelly Bean), Chipset
based yang akan di daftarkan kevuforia. Qualcomm MDM9215M / APQ8064, CPU
Quad-core 1.5 GHz Krait GPU Adreno 320,
III. PEMBAHASAN MEMORY Card slot microSD, up to 64 GB
Dalam Aplikasi Augmented Reality ini membahas (verified), Internal 16 GB, 2 GB RAM.
tentang jarak, ukuran dan intensitas cahaya dengan
menerapkan metode marker based tracking. Proses
marker based tracking terjadi pada skenario b. Perancangan Perangkar Lunak.
Augmented Reality yang dijalankan, ketika marker Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian
based tracking terdeteksi, Hasil dapat ditunjukan pada ini antara lain: Adobe Photoshop CS64, CorelDraw x7,
gambar 1. Unity, Lux Meter, dan Platform Vuforia.

c. Perancangan Sistem.
Pada tahap ini diuraikan tentang perancangan
sistem yang akan dibuat untuk terwujudnya aplikasi
Augmented Reality yang diinginkan, dimana pada
dasarnya sistem ini dikerjakan secara software saja
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 7


b. Pengujian Jarak dengan Ukuran Marker 12cm.
Pada pengujian jarak dengan ukuran marker
12x12cm diambil dari sumber paper "rancangan
bangun augmented reality dengan menggunakan
multiple marker untuk peragaan pergerakan model
kerangka tubuh manusia" dari fakultas teknik
universitas Bengkulu. Tingkat keberhasilan yang di
dapat dari marker 12x12cm dengan pengujian 30x
adalah jarak ≤8 dan ≥71cm tingkat keberhasilan sangat
minimum. Sedangkan jarak ideal 9 – 70 cm tingkat
keberhasilan sempurna[6]. Hasil dapat dilihat pada
tabel 3.

Tabel 3. Pengujian Marker 12cm


Ukuran Pengujian
Gambar 2: Perancangan Sistem Jarak Berhasil Gagal
Marker 30x
8 cm 30x 2x 28x
Pada gambar 2 ini menjelaskan tentang perancangan
diagram sistem sebagai berikut : 9 cm 30x 30 0
12x12
1. Membutuhkan sebuah marker yang dijadikan
CM 30x 30 0
sebagi image target agar bisa menampilkan 70 cm
augmentedreality
71 cm 30x 2x 28x
2. Kamera menangkap gambar marker dari dunia
nyata secara real time
c. Pengujian Jarak dengan Ukuran Marker 18cm.
3. Jika ditemukan sebuah garis tepi dari marker,
Pada pengujian jarak dengan ukuran marker
maka dilakukan proses pencarian di database
18x18cm diambil dari sumber paper "rancangan
jika marker dikenali.
bangun augmented reality dengan menggunakan
4. Maka augmented reality akan menampilkan
multiple marker untuk peragaan pergerakan model
video pada marker tersebut.
kerangka tubuh manusia" dari fakultas teknik
universitas Bengkulu. Tingkat keberhasilan yang di
IV. HASIL DAN DISKUSI
dapat dari marker 18x18cm dengan pengujian 30x
Pada tahap hasil pembahasan ini dilanjutkan dalam
adalah jarak ≤12cm dan ≥103 cm tingkat keberhasilan
tahap uji coba aplikasi, mencari parameter jarak
sangat minimum. Sedangkan jarak ideal 13 – 102 cm
maksimum – minimum berdasarkan ukuran marker,
tingkat keberhasilan sempurna[6]. Hasil dapat dilihat
dan intensitas cahaya yang akan dikenali. Dalam
pada tabel 4.
pengujian ini diperlukan lux meter, meteran dan
cahaya.
Tabel 4. Pengujian Marker 18cm
Ukuran Pengujian
a. Pengujian Jarak dengan Ukuran Marker 6cm. Jarak Berhasil Gagal
Marker 30x
Pada pengujian jarak dengan ukuran marker 6x6 30x 2x 28x
cm diambil dari sumber paper "rancangan bangun 12 cm
augmented reality dengan menggunakan multiple 13 cm 30x 30 0
marker untuk peragaan pergerakan model kerangka 18x18
tubuh manusia" dari fakultas teknik universitas CM 30x 30 0
102 cm
Bengkulu.Tingkat keberhasilan yang di dapat dari
30x 2x 28x
marker 6x6 cm dengan pengujian 30x adalah jarak 103 cm
≤4cm dan ≥31cm tingkat keberhasilan sangat
minimum. Sedangkan jarak ideal 5 – 30 cm tingkat d. Pengujian Jarak dengan Ukuran Marker 24cm.
keberhasilan sempurna[6]. Hasil dapat dilihat pada Pada pengujian jarak dengan ukuran
tabel 2. marker24x24cm diambil dari sumber paper "rancangan
bangun augmented reality dengan menggunakan
Tabel 2. Pengujian Marker 6cm multiple marker untuk peragaan pergerakan model
Ukuran Pengujian kerangka tubuh manusia" dari fakultas teknik
Jarak Berhasil Gagal
Marker 30x
universitas Bengkulu. Tingkat keberhasilan yang di
30x 2x 28x
4 cm dapat dari marker 24x24cm dengan pengujian 30x
30x 30 0 adalah jarak ≤16 dan ≥139cm tingkat keberhasilan
5 cm sangat minimum. Sedangkan jarak ideal 17 – 138 cm
6x6 CM
30 cm 30x 30 0 tingkat keberhasilan sempurna[6]. Hasil dapat dilihat
pada tabel 5.
30x 2x 28x
31 cm

8 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Tabel 5. Pengujian Marker 24cm V. KESIMPULAN
Ukuran Pengujian Kesimpulan yang didapat dari aplikasi ini adalah :
Jarak Berhasil Gagal
Marker 30x 1. Aplikasi augmented reality ini dapat berjalan
30x 2x 28x dengan baik pada device. Dalam tahap pengujian
16 cm
30x 30 0 sistem dengan jarak antar kamera dengan marker,
17 cm serta ukuran marker yang digunakan. Dapat
24x24
CM 30x 30 0 disimpulkan sebaiknya ukuran marker yang
138 cm
digunakan lebih besar (24x24cm), maka jarak
30x 2x 28x pendeteksian mencapai 17-138cm.
139 cm
2. Dalam pengujian intensitas cahaya ini diuji pada
e. Pengujian Intensitas Cahaya. kondisi pagi, siang, dan malam. Dapat
Dalam pengujian intensitas cahaya ini membahas disimpukan bahwa sistem dapat mendeteksi
pendeteksian marker yang pengaruh dari intensitas marker pada pencahayaan ideal antara pagi
cahaya yang ada di sekitarnya pada kondisi pagi, siang (±150-400), dan siang(±180-550).
dan malan diambil dari sumber paper “aplikasi
pengolahan citra berbasis gerakan tangan untuk
pengendali robot soccer wireless” dari fakultas VI. DAFTAR PUSTAKA
politeknik elektronik Surabaya[7]. Hasil dapat dilihat [1] Anonim.
pada tabel 6. (www.megindo.net/gamestation/gamecyclopedia/
membuat-aplikasi-augmented-reality-
Tabel 6. Pengujian Intensitas Cahaya seder/philip. diakses pada tanggal 25 Agustus
2015).
Nilai intensitas cahaya
Pencahayaan [2] Murtiwiyati dan Glenn, Lauren. 2013. Rancang
Lux
Bangun Aplikasi Pembelajaran Budaya Indonesia
Pagi ± 150 – 400 Untuk Anak Sekolah Dasar Berbasis
Android",vol. 12, No, 2.
Siang ± 180 – 550
[3] Fernando, Mario. 2013. Membuat Aplikasi
Malam ± 50- 200 Android AR Menggunakan Vuforia SDK dan
Unity. Jakarta.
Dalam pengujian dilakukan pada kondisi pagi, [4] S. Mulyanta dan Edy. 2006. Pengolahan Digital
siang, dan malam di dalam ruangan. dimana pengujian Image dengan Photoshop CS2. Yogyakarta:Andi
diiuji berdasarkan ukuran marker 6x6cm, 12x12cm, Offset.
18x18cm & 24x24cm. Hasil dapat dilihat pada tabel 7. [5] Chun, Junchul dan Seonho Lee. 2012. A Vision-
based 3D Hand Interaction for Marker-based AR,
Tabel 6. Pengujian Intensitas Cahaya vol. 7,No.3.
[6] Anonim. 2015. Reality Dengan Menggunakan
Ukuran Kondisi pencahayaan Multiple Marker Untuk Peragaan Pergerakan
marker Model Kerangka Tubuh Manusia" ,Fakultas
Pagi Siang Malam Teknik Universitas Bengkulu,Vol. 3 No.2.
6x6 cm Terdeteksi Terdeteksi Delay 10s [7] Wibawa, Tenday Agus Setya, dkk. Aplikasi
Pengolahan Citra Berbasis Gerakan Tangan
12x12 cm Terdeteksi Terdeteksi Delay 3s
Untuk Pengendali Robot Soccer Wireless.
18x18 cm Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
24x24 cm Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 9


SISTEM MONITORING ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK
PADAMINI PLANT WIND TURBINE TIPE HORIZONTAL AXIS
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32
Arief Abdurrakhman1, Gunawan Nugroho2, Swanida Selviyani3, Citra Kurnia Sari4
1,2,3,4
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email: ariefabdurrakhman@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu energi terbarukan yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah energi baru terbarukan yang berasal dari
angin (PLT Bayu). Permasalahan yang sering terjadi pada plant wind turbine adalah nilai fluktuatif dari arus dan
tegangan. Hal ini disebabkan oleh bervariasinya nilai kecepatan angin yang ada di sekitar plant wind turbine. Adanya
nilai fluktuatif pada arus dan tegangan output yang tidak termonitoring dan tidak terkontrol dapat menyebabkan
kerusakan pada sistem secara keseluruhan, terutama pada charging controller dan inverter. Sehingga pada penelitian
ini dilakukan monitoring arus dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh mini plant wind turbine horizontal
menggunakan mikrokontroler ATMega32, sistem database menggunakan MySQL. Selanjutnya dihitung dan diuji nilai
ketidakpastian (uncertainty), akurasi, dan koreksi dari setiap sensor. Adapun hasilnya adalah nilai ketidakpastian
sebesar 0,002; akurasi sebesar 97,22%; dan koreksi sebesar 0,209.

Kata kunci— Turbin Angin, Horizontal Axis, Sistem Monitoring.

I. PENDAHULUAN pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi


Energi merupakan sumber daya alam yang dapat Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%,
diolah manusia untuk memenuhi kebutuhan energinya. Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta
dengan seiringnya perkembangan zaman energi batubara yang dicairkan sebesar 2%. Salah satu energy
menjadi kebutuhan primer yang diperlukan manusia. baru terbarukan yang dapat dikembangkan di Indonesia
salah satu kebutuhan energi yang terus meningkat adalah energi baru terbarukan berasal dari angin (PLT
adalah energi listrik. meningkatnya konsumsi energi Bayu).
listrik disebabkan oleh bertambahnya penduduk setiap Energi angin di Indonesia memiliki potensi yang
tahunnya. seperti di indonesia konsumsi energi listrik sangat besar untuk dikembangkan sebagai sumber
mengalami peningkatan setiap tahunnya. pada tahun energi terbarukan. Dalam beberapa tahun mendatang
2008 tingkat pemakaian tenaga listrik di indonesia diperkirakan dapat menjadi sumber energi tumpuan
mencapai 14,2% dari seluruh pemakaian energi final. bagi Indonesia. Dengan skenario national perpaduan
persentase ini menempatkan tenaga listrik sebagai energi (energy mix), kebutuhan listrik yang disediakan
kebutuhan masyarakat nomor tiga setelah bahan bakar dari energi angin dapat diperkirakan sebesar 1000 MW
minyak (47,1%) dan gas (21,0%). tingginya pada tahun 2025. Kapasitas terpasang pembangkit
pertumbuhan permintaan akan tenaga listrik yang listrik tenaga angin di Indonesia sebesar 1,4 MW yang
diproyeksikan sebesar 9,1% pertahun dan tidak dapat tersebar di Nusa Penida (Bali), Bangka Belitung,
diimbangi oleh pertumbuhan penyediaan tenaga listrik Yogyakarta dan Pulau Selayar (Sulawesi Utara).
telah menyebabkan timbulnya kondisi krisis Indonesia yang memiliki total garis pantai mencapai
penyediaan tenaga listrik di beberapa daerah, yang hal 81.000 km dengan kecepatan angin rata- rata 3-5 m/s,
ini menyebabkan terhambatnya perkembangan bahkan di beberapa tempat mencapai 10 m/s [3]. Dari
ekonomi daerah tersebut dan nasional [1]. Pada data tersebut, pantai di Indonesia memiliki potensi
wilayah Indonesia, diproyeksikan pertumbuhan energi untuk dikembangkannya wind turbin sebagai
listrik sebesar 9,2% per tahun dengan rasio elektrifitas pembangkit listrik tenaga angin. Energi angin dapat
64,3% dan rasio desa berlistrik 91,9%[2] . Maka dari dimanfaatkan melalui penggunaan turbin angin.
itu, dibutuhkan energi baru terbarukan yang dapat Ada beberapa tipe turbin angin yang digunakan saat
digunakan untuk menurunkan ketergantungan ini, salah satunya turbin angin tipe horizontal axis.
penggunaan energi fosil sebagai energi primer yang Turbin angin tipe ini merupakan salah satu turbin angin
paling banyak digunakan sebagai energi pembangkit yang cocok untuk daerah dengan potensi energy angin
listrik. pengembangan energi baru terbarukan di berkecepatan rendah, dengan efisiensi tinggi, rendah
indonesia memiliki potensi yang sangat besar. dalam vibrasi dan bising serta memiliki potensial
Indonesia memiliki Potensi Energi Baru power yang tinggi dari pada tipe turbin angin VAWT.
Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya, Pada wilayah Indonesia, khususnya di Tanjung Perak
mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, Surabaya memiliki kecepatan angin laut antara 2 – 10
energi surya 4,80 kWh/m2/hari, energi angin 3-5 m/det knot[4]. Dengan kondisi demikian maka turbin angin
dan energi nuklir 3 GW. Dalam Perpres No. 5 tahun untuk skala kecil dapat beroperasi dengan baik, khusus
2006 tentang Kebijakan Energi Nasional menyebutkan dalam instalasi turbin angin untuk energi alternatif
kontribusi EBT dalam bauran energy primer nasional pada pesisir pantai. Menurut data hasil penelitian
10 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
mengenai pemasangan
p turbine angin di wilayaash
pesisir, didaapatkan bahw wa dengan dimensi
d turbiine
angin dengaan tinggi 1,4227 m dan diaameter 1,713 m
debgan keceepatan angin 2,5 m/s dapaat menghasilkkan
daya output sebesar
s 77,3122 W[5].
Pada wiind turbine, terdapat aruus listrik yaang
dihasilkan oleh
o putaran generator, masuk
m ke dalaam
penyimpanann, dan akan menujum ke beeban. Pada saaat Gambar 2. Diagram Blook Perancangaan Hardware
proses tersebut di butuhhkan suatu monitoring
m arrus
listrik, teganggan, dan jugaa daya listrik dari
d wind turbbin, A.
A Perancangaan Miniplan Wind Turbin ne
agar dapat terpantau dann terlihat daaya listrik yaang Mini pllant wind tuurbine diranccang dengann
dihasilkan olleh wind turbiine. Monitorinng energy listrrik memperhituungkan beberapa asppek untukk
telah diterapkkan oleh Lenntera Angin Nuusantara (LAN N). menentukann dimensi darii wind turbinee.
Data logger berfungsi meerekam arus liistrik DC (direect
current ) daan tegangan paada baterai peenyimpan enerrgi
listrik yang dihasilkan oleh wind turbbine[6]. Nam mun
pada sistem yang telah ada a tersebut belumb memilliki
fitur integraasi antara moonitoring aruss dan teganggan
listrik terhaddap kebutuhann pada inverteer dan chargiing
controller.
Berdasarkkan pada kajjian diatas, makam dirancaang
sebuah moniitoring arus dan d tegangan listrik berbaasis
mikrokontrolller pada wind w turbin horizontal
h axxis
dengan mennggunakan seensor arus ACS A 712, dan
d
voltage senssor. Sensor arus a ACS 7112 dan voltaage Gbr 3. Desainn Blade HAW
WT
sensor akan di letakan seebelum tempaat penyimpannan
energy listrikk (baterai). Peemasangan terrsebut bertujuuan
untuk memoonitoring dayaa listrik yang dihasilkan olleh
wind turbiine yang akan masukk ke bateerai
penyimpanann. Sehinggaa didapatkaan data dari d
pembacaan keduak sensorr tersebut, daari data tersebbut
akan diketaahui daya listrik yang dihasilkan,
d d
dan
selanjutnya semua dataa tersebut diakusisi olleh
mikrokontrolller. Selannjutnya d
data tersebbut
dimonitoringg secara reall time dengann menggunakkan
bahasa pemroograman Visuual Studio 20113 dan data haasil
akuisisi disimpan dalam m berkas MYSQL.
M Prosses
akuisisi berlangsung tiap detik. Selainn itu, digunakkan
juga MMC sebagai data loogger.

II. METODOLO
M OGI PENELIITIAN
Perancanngan dan pem mbuatan alat ini terdiri dari
d
motor DC 36 3 volt sebaggai generator yang berfunggsi
sebagai suppply energi utam ma, charger coontroller sebaggai
pengontrol pengisian
p bateerai, ATMegga32 yang akkan
mengolah innputan dari sensor
s yang akan
a digunakkan
G
Gambar 4. Deesain HAWT
sebagai moniitoring alat. Diagram
D blok mini
m plamt wiind
turbine dapatt dilihat pada Gambar 1.
Tabel 1. Parameteer Wind Turbiine
No Parameter Nilai
1 Asppect Ratio (AR
R) 8
2 Span 35 cm
3 Velocity 3 m/s
4 Cp 2

Gambar 1.
1 Diagram Blok Sistem Miniplan Wind • Kalkulasi Performansi
Tuurbine
a. Dalam menentukan nilai chortt dibutuhkann
parameter berupa aspect ratio.
r Padaa
Adapun diagram
d blok dari
d perancanngan sensor arrus
perancanngan wind tuurbine ini dig gunakan nilaii
dan tegangann ditunjukkan pada Gambarr 2.
aspect raatio 8, karenaa paling optim
mal.

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 11
Aspect Ratio = ..................................(1) • Torque Produced
Dimana : Aspect Ratio = 8 Adapun persamaan dalam menentukan Torque
Span = Tinggi blade (m) Produced adalah sebagai berikut:
Chort = lebar blade (m)
T= …………………………………………..(7)
Menentukan nilai chord: Dimana:
Chord = 35/8 = 4,375cm Pw = power in the wind (Watt)
= turbine rotational speed
b. Dalam menentukan nilai jari – jari bladewind
turbine dibutuhkan parameter berupa coefficient ,
T= 0,099 N.m
of power (Cp). Pada perancangan wind turbine
ini digunakan nilai Cp 2, karena paling optimal.
• Check/Proof Calculations
Adapun persamaan dalam menentukan Check/Proof
Cp = ………………………………(2) Calculations adalah sebagai berikut:
λ= ……………………………………...(8)
Dimana : Coefficient of power (Cp) = 2 , ,
Span = Tinggi blade (m) λ= 1,599 1,6
R = Jari – Jari Blade (m)
R = 70/2 = 35 cm • Solidity
c. Aswept Adapun persamaan dalam menentukan Solidity
Adapun persamaan dalam menentukan luasan adalah sebagai berikut:
sapuan dari bladewind turbine adalah sebagai
berikut: S= ………………………..……………(9) [7]
Aswept = π x D x S ………………………..(3)
Dimana : Aswept = luasan sapuan blade (m) Dimana
π = 3,14 Nb = Number of turbine blade
D = diameter (m) C = the chord length of the blade
S = Tinggi blade (m) D=diameters
Untuk 3 kincir angin
Aswept = 3,14 x 70 x 35 = 7693 cm2 = 0,7693 m2 ,
d. Daya minimum (Pw) S= 0,1875
,
Adapun persamaan dalam menentukan daya
minimum wind turbine adalah sebagai berikut: B. Perancangan Sensor Arus
Pw = 0,625 x Aswept x V3…………………(4) Pada perancangan alat ini menggunakan sensor
arus. Sensor arus Alegro ACS 712 untuk mengukur
Dimana : Aswept = luasan sapuan blade (m) arus listrik yang berasal dari generator 36 Volt DC.
V = laju angin (m/s) Pada sensor Alegro ACS 712 keluaran berupa
tegangan. Sensor tersebut merupakan sensor yang
Pw = 0,625 x0,7693x 33 = 12,98 Watt menggunakan Hall Effect sebagai pembacaannya.
Sensor tersebut akan diberikan masukan dengan
e. Efisiensi Wind Turbine keluaran generator yang telah berupa voltase DC dan
Adapun persamaan dalam menentukan efisiensi input diberikan dari inputan beban dari charger
wind turbine , dengan asumsi λ=1,6 1,5 λ controller. Dengan tersambungnya inputan dari
2,5 adalah sebagai berikut: generator dan beban maka arus dapat dibaca dengan
ηwt = 0,055 λ + 0,399 …………………..…(5) offset tegangan 2,5Volt (voltase dimana tidak ada arus
ηwt = 0,055 x 1,6 + 0,399 = 0,487 = 48,7 inputan yang masuk tetapi ada masukan dari VCC dan
GND).
• Turbine Ratational Speed
Adapun persamaan dalam menentukan Turbine C. Perancangan Sensor Tegangan
Rotational Speed adalah sebagai berikut: Pada perancangan alat ini menggunakan rangkaian
λ
………………………………...(6) pembagi tegangan sebagai sensor tegangan. Pada
rangkaian pembagi tegangan terdapat dua buah resistor
Dimana : yang berbeda nilainya, kedua resistor ini digunakan
λ = the tip speed ratio untuk membandingkan tegangan yang mengalir di
v = the wind speed kedua resistor.
R = radius wind turbine .............................................(10)

,
11,428 x 9,55 = 109 rpm Rangkaian pembagi tegangan berfungsi sebagai
, ,
konversi tegangan. Tegangan output dari generator DC
adalah 0 sampai 36 Volt, sedangkan tegangan yang
diinputkan pada mikrokontroller adalah 0 sampai 5

12 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Volt. Oleh karena
k itu massuk ke mikrokkontroller sesuuai III. PEMBA AHASAN HA ASIL
dengan kriterria pada kompponen mikrokoontroler. A.
A Kalibrasi Sensor
S Arus
Setelah dillakukan peraancangan alaat, dilakukann
Misalkan 10 Ω peengujian alat. Pengujian pembacaan arusdilakukan
a n
5 Volt V mikrokontrroler paada rentang 0.01 – 0.11 Ampere menggunakan m n
15 Volt reegulator DC. PadaP setiap aampere diamb
bil pembacaann
daari generator dan charger controller seebanyak 10 data dengaan pembacaaan naik dann
1
10 peembacaan turuun. Alat standdar yang digu unakan adalahh
5 15 multimeter
m stanndar.
10
150 5 50 Dari Gambbar 6 menunnjukan bahwa pembacaann
100 = 5 Sttandar alat denngan pembacaaan alat hamp pir mendekati,,
20 Ω daan garis padda grafik teersebut linearr. Pada saatt
peembacaan stanndar bernilai 0,01 A mak ka pembacaann
Sehinggaa, dalam rangkkaian voltage divider sebaggai allat bernilai 0,01
0 A, padaa saat pembaacaan standarr
sensor tegangan digunakaan dua resistorr yaitu resistoor1 beernilai 0,03 A maka pembaacaan alat bern nilai 0,027 A,,
10 Ω dan resistor2 20 Ω, maka rangkaian
r unttuk paada saat pem mbacaan standdar bernilai 0,05
0 A makaa
sensor teganngan adalah rangkaian voltage
v devidder, peembacaan alatt bernilai 0,0448 A, pada saat pembacaann
rangkaiannyaa ditunjukkan pada gambar standar bernilai 0,07 A makka pembacaan n alat bernilaii
0,,07 A, pada saats pembacaaan standar beernilai 0,09 A
maka
m pembacaaan alat bernnilai 0,088 A, A pada saatt
peembacaan stanndar bernilai 0,11 A mak ka pembacaann
allat bernilai 0,1108 A.

Gam
mbar 5. Rangkkaian Pembagii Tegangan

D. Perancan ngan Sensor Dengan


D ATM Mega32
Sebagai pemroses
p sinyyal analog ke digital yang ada
a
di dalam ATmega32 terrsebut yang akan a digunakkan
dalam moniitoring arus, dan voltase pada keluarran Gbr
G 7. Grafik pembacaan
p Alat dan Pembacaan Standar
generator daan charger coontroller. Sisttem monitoriing
tersebut akann menggunakkan sensor seebagai pembaaca
sinyal analoog / digitall yang akann diproses olleh
ATmega32 sehingga dapat dibbaca didalaam Dari data teersebut didapatkan nilai raata – rata dann
hyperterminaal atau Visuual Studio daan lcd 16 x 2 standard deviassinya. Perbanndingan antaraa nilai rata –
sebagai penaampil data. raata yang dihassilkan multim
meter standard dibandingkann
deengan sensorr ACS 712. Perbandingaan keduanyaa
menghasilkan
m p
persamaan y = 1.0249x + 0.0006 yangg
beerarti gain sebbesar 1.0249 dan factor ko oreksi sebesarr
0.0006 dengan koefisisen detteminasi sebesar 0.9986.

B. Analisis Akkurasi dan Prresisi Sensor Arus


Akurasi menyatakan
m keetepatan alat ukur untukk
memberikan
m n
nilai pengukurran yang meendekati nilaii
seebenarnya. Nilai
N akurasii dapat diteentukan olehh
peersamaan berikut:

Yn-Xn
A =1-│ │x 100% ……………(11)
Gambar 6. Rangkaiann Sensor Pada ATMega32 Yn

Untuk penggunaanny
p ya minimum sistem ini paada 0.0583333-0.06
A =1-│
= │x 100%
PORT C akan digunakkan sebagai keluaran LC CD. 0.0583333
Kemudian PORT A0 (Annalog 0) sebaggai inputan dari d = 97.22 %
sensor ACS--712 dan yangg terakhir PORT A1 (Anallog
1) sebagai innputan dari sensor
s Voltagge Divider yaang Keterangan
K :
dari kedua teersebut akan digunakan
d sebbagai pembacaaan Yn
Y : Pembbacaan Standaar
sensor yang akan masuk ke k hypertermiinal atau Visuual Xn
X : Pembbacaan Alat
Basic dan lcdd sebagai penaampil data Sennsor.
Sehingga niilai dari akuraasinya adalah 97,22
9 %.

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 133
Presisi adalah kem mampuan insstrument/elem men Seehingga nilai dari
d akurasinyya adalah 99,6 66102 %.
untuk menam mpilkan nilai yang sama pada pengukurran Presisi addalah kemam mpuan instru ument/elemenn
berulang sinngkat. Semakiin kecil nilai standar deviasi unntuk menampilkan nilai yaang sama padaa pengukurann
maka semakkin besar peluuang mendekkati nilai rataa – beerulang singkaat [8]. Semakinn kecil nilai sttandar deviasii
ratanya. Denngan asumsi hasil
h pengukuuran terdistribuusi maka
m semakin besar peluanng mendekatii nilai rata –
normal, untuuk tingkat keppercayaan 95 %.
% Nilai standdar raatanya. Dengaan asumsi hassil pengukuran n terdistribusii
deviasi dapatt ditentukan oleh persamaann berikut: noormal, untuk tingkat
t keperccayaan 95 %. Nilai standarr
deeviasi dapat diitentukan olehh persamaan berikut:
b

.................................................(12)

√00.000014 .................................................(14)
σ=
5
Dimana, σ = 0,001673322 √0.0022021931
Sehingga didapatkan
d standard deeviasi sebessar σ=
5
0,00167332 dan untuk tingkat keppercayaan 955% D
Dimana, σ = 00,105619324
tingkat presissinya adalah ±0,045850944
± 4 A.
Sehingga didapatkan sstandard dev viasi sebesarr
C. Kalibrassi Sensor Tegangan 0,,105619324 dan d untuk ttingkat keperrcayaan 95%
%
Setelah dilakukan perancangan alat, dilakukkan tin
ngkat presisinnya adalah ±0,,200363394 V.
V
pengujian allat. Pengujiann pembacaann arusdilakukkan
pada rentangg 2-12 Volt menggunakann regulator DC. D E. Hasil Pengu ujian Wind T Turbine
Pada setiap ampere diam mbil pembacaaan sebanyak 10 Berikut meerupakan daata dari hasiil pegukurann
data dengann pembacaan naik dan pembacaan turuun. keeluaran boostt converter ppada wind turrbine dengann
Alat standar yang digunakkan adalah reggulator standaard beeban baterai 6 V di pantai kkenjeran, Suraabaya.
dan multimeeter standar. Berikut ini grafik
g dari daata
yang diperoleeh. Tabel 2. Daata Monitoring
g
Arus Tegan ngan Daya
No
N Waaktu
(A) (VV) (W)
1 2016/07/25 0.02 5 0.1
17:554:18
2 2016/07/25 0.01 4.87 0.04877
17:554:19
3 2016/07/25 0.02 5.11 0.10222
17:554:20
4 2016/07/25 0.02 5.17 0.10344
Gbr 8. Grafikk Pembacaan Alat dan Pem
mbacaan Standdar 17:554:20
5 2016/07/25 0.01 5.2
24 0.05244
Dari dataa tersebut diddapatkan nilai rata – rata dan
d 17:554:21
standard devviasinya. Perbbandingan anttara nilai rataa – 6 2016/07/25 0.02 5.2
28 0.10566
rata yang dihhasilkan multiimeter standarrd dibandingkkan 17:554:21
dengan sennsor pembaggi tegangan. Perbandinggan 7 2016/07/25 0.02 5.33 0.10666
keduanya menghasilkan
m persamaan y = 0.9929x + 17:554:21
0.0403 yangg berarti gainn sebesar 0.99929 dan facttor
8 2016/07/25 0.01 5.12 0.05122
koreksi sebeesar 0.0403 dengan
d koefissisen deteminasi
17:554:22
sebesar 1.
9 2016/07/25 0.02 5.37 0.10744
17:554:23
D. Analisis Akurasi
A dan Presisi Sensoor Arus
10
0 2016/07/25 0.02 5.4
4 0.108
Akurasi menyatakan ketepatan allat ukur unttuk
17:554:23
memberikan nilai pengukkuran yang mendekati
m niilai
sebenarnya [8]. Nilai akuurasi dapat ditentukan
d olleh 11 2016/07/25 0.02 5.18 0.10366
persamaan beerikut: 17:554:24
Yn-Xnn 12
2 2016/07/25 0.02 5.36 0.10722
A =1-│ │x 100% …………………
…(13) 17:554:24
Yn
13
3 2016/07/25 0.02 5.6
61 0.11222
A =1-│6,9811-6,9636,981│
│x 100% 17:554:25
= 99,661022% 14
4 2016/07/25 0.02 5.39 0.10788
17:554:26
Keterangan : 15
5 2016/07/25 0.01 5.18 0.05188
Yn : Peembacaan Stanndar 17:554:26
Xn : Peembacaan Alatt 16
6 2016/07/25 0.02 5.33 0.10666
17:554:27
17
7 2016/07/25 0.02 5.2
28 0.10566
17:554:27

14 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)


( SV UGM
U 2016
18 2016/07/25 0.02 5
5.63 0.1126
17:54:28
19 2016/07/25 0.03 5
5.96 0.17788
17:54:28
20 2016/07/25 0.03 5
5.81 0.17743
17:54:29
21 2016/07/25 0.03 5
5.83 0.17749
17:54:30
22 2016/07/25 0.02 5
5.43 0.10086
17:54:30 Gambar 9. Monitoring A
Arus per Dataa Masuk
23 2016/07/25 0.02 5
5.39 0.10078
17:54:31
24 2016/07/25 0.02 5
5.52 0.1104
17:54:31
25 2016/07/25 0.02 5
5.36 0.10072
17:54:32
26 2016/07/25 0.02 5
5.41 0.10082
17:54:33
27 2016/07/25 0.02 5
5.34 0.10068 Gambaar 10. Monitorring Arus per Menit
M
17:54:33
28 2016/07/25 0.02 5
5.43 0.10086 Pada grafik pengukurran arus men nunjukan aruss
17:54:34 yaang terukur dari
d boost connverter tidak stabil, sepertii
29 2016/07/25 0.02 5
5.36 0.10072 gaambar 4.10, pada menit perrtama sampai dengan menitt
17:54:34 kee empat, aruus cenderung naik mencap pai 0,028 A,,
30 2016/07/25 0.02 5
5.44 0.10088 naamun pada menit
m ke enamm arus turun menjadi
m 0,0188
17:54:35 A.
A Tidak staabilnya arus yyang terukurr dikarenakann
31 2016/07/25 0.02 5.5 0.11 keecepatan anggin yang tiddak stabil juga, sehinggaa
17:54:36 mempengaruhi
m arus yang dihhasilkan.
32 2016/07/25 0.03 5
5.55 0.16665 Monitoring
M Teegangan terhhadap waktu data masukk
17:54:36 diitunjukan padaa Gambar 11.
33 2016/07/25 0.03 5
5.56 0.16668
17:54:37
34 2016/07/25 0.03 5
5.81 0.17743
17:54:38
35 2016/07/25 0.02 5
5.69 0.1138
17:54:38
36 2016/07/25 0.02 5
5.56 0.1112
17:54:39
37 2016/07/25 0.02 5
5.44 0.10088 Gambar 11. Monitoring
M Teegangan per Data
D Masuk
17:54:39
38 2016/07/25 0.02 5
5.27 0.10054
17:54:40
39 2016/07/25 0.02 5.3 0.1006
17:54:40
40 2016/07/25 0.02 5.3 0.1006
17:54:41
41 2016/07/25 0.02 5
5.37 0.10074
17:54:42
42 2016/07/25 0.02 5
5.39 0.10078
17:54:42 Gambar 12. Monitoringg Tegangan peer Menit
43 2016/07/25 0.02 5
5.36 0.10072
17:54:43 Pada graafik pengukurran tegangan menunjukann
44 2016/07/25 0.03 5
5.81 0.17743 teegangan yang terukur dari bboost converteer tidak stabil,,
17:54:43 seeperti gambar 4.10, padaa menit perttama sampaii
45 2016/07/25 0.02 5
5.72 0.1144 deengan menit ke dua, tegangan cen nderung naikk
17:54:44 mencapai
m 5,65 V, namun ppada menit kee tiga dan kee
Monitoring Arus terhaadap waktu data massuk seepuluh teganggan turun m menjadi 5,58 8 V. Tidakk
ditunjukan paada Gambar 9.
9 stabilnya tegaangan yanng terukur dikarenakann
keecepatan anggin yang tiddak stabil juga, sehinggaa
mempengaruhi
m tegangan yanng dihasilkan..

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 155
Monitorinng daya terhhadap waktu data masukkan Kemudian
K sennsor Voltage Divider 0,01 18; 99,66 %;;
ditunjukan paada Gambar 13. 0,,2003. Darii keseluruhaan data, dilihat darii
peengambilan datad di setiiap variabel, 2 variabell
peembacaan ujii hampir meencapai kesam maan dengann
peembacaan standar dan varriabel itu adallah Arus dann
Volt.
V Variabel arus memilikki error sebesaar 2,77 % dann
vaariabel voltagee memiliki errror 0,33 %. Seehingga dapatt
diikatakan keduua sensor terssebut dalam keaadaan
k baikk
daan telah membbaca variabel dengan presissi yang bagus,,
daan hampir akuurat.

V. PEN NUTUP
Ucapan terim
ma kasih kam mi berikan keepada Jurusann
1 Monitoring Daya per Data Masukan
Gambar 13. Teeknik Fisika ITS atas fasiilitas yang telah diberikann
seelama proses penelitian
p ini bberjalan.

VI. DAFT
TAR PUSTAK
KA
[1] ESDM. 2009.
2 Masteer Plan Pembangunan
P n
Ketenagalistrikan 2010 s..d 2014, Jakarrta.
[2] RUPTL. 2014. Rencana Usaha Penyed diaan Tenagaa
Listrik. Jakaarta.
[3] ESDM. 2012. 2 Potennsi Energi Indonesia,,
ESDMMAG G. Jakarta.
[4] BMKG. 20115. Potensi Anngin Indonesia a. Jakarta.
[5] Zhuga. 20055. Turbin angiin Vertical Axxis.
[6] M. H. Abddillah. 2015. SSistem Monittoring Secaraa
Gambbar 14. Monittoring Daya peer Menit Real-Time Penyimpaan
P E
Energi Listriik Dari Windd
Tubin Lenteera Angin Nusantara, Bandu ung: Telkom.
Pada penngukuran dayaa, daya cendeerung terus naaik
hingga men it
i ke sepuluh daya yang dihhasilkan sebessar [7] A. T. Zhugga. 2013. Dessign of Altern native Energyy
0,123 Watt. Systems : A Self - Startingg Vertical Axiis Turbine forr
Stand - aloone Applicatiions (Chargin ng Batteries).
IV. KEESIMPULAN N Zimbabwe.
Pada p
perancangan ini dihasilkan Niilai [8] Bentley. 200015. Prinsiplees of Measureement Systemss
Ketidakpastian, akurasi, dan
d koreksi daari setiap senssor in Prinsiplees of Measureement System ms. Universityy
adalah senssor ACS7122 0,002; 97,22%;
9 0,2009. of Teesside,, Pearson.

16 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)


( SV UGM
U 2016
SISTEM MEKANIS PEMOTONG JAGUNG MUDA OTOMATIK
UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI MINUMAN
SARI JAGUNG
Bambang Sampurno 1), Bias Ramadhan, 1), Idzni Saraya1), Syamsul Hadi1), Sri Bangun Setyawati1),
Arief Abdurrakhman 2), Herry Sufyan Hadi 2)
1)
Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2)
Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email : bsampurno@me.its.ac.id,sh_herry@yahoo.co.id

ABSTRAK

UKM UD Samara Mart merupakan UKM yang memproduksi minuman sari jagung “Kormil” yang setiap
harinya mampu memproduksi sekitar 130 botol per hari. Proses produksinya memiliki beberapa tahapan, salah satunya
adalah proses pemotongan biji jagung. Proses ini masih dilakukan secara manual yang membutuhkan tenaga dan
waktu yang banyak. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dibutuhkan mesin pemotong jagung muda otomatik berbasis
elektropneumatik untuk peningkatkan efektifitas, efisiensi, dan kebersihan proses produksi. Metode yang digunakan
dalam perancangan mesin ini diawali dengan penentuan besarnya gaya yang dibutuhkan. Pembuatan sistem dilakukan
secara keseluruhan, baik dari segi mekanis maupun otomasi. Sistem mekanis ini berupa komponen-komponen
elektropneumatik seperti silinder, dan pipa. Sedangkan sistem otomasi berupa sistem kendali pada adjustable blade.
Pisau yang digunakan pada mesin ini dibuat dalam tiga variasi yaitu pisau modifikasi dari pipa stainless steel, plat
tipis stainless steel, dan adjustable blade. Dari pengujian yang dilakukan, maka diperoleh hasil pengujian paling
optimal dari mesin ini adalah dengan menggunakan tekanan7 barpada kompresor dengan kebutuhan gaya 490,7 N.
Waktu pemotongan tercepat sebesar 5 detik dengan menggunakan pisau potong modifikasi plat tipis stainless steel.
Dari perhitungan total, maka diperoleh kapasitas mesin mencapai 450-720 bonggol per jam, sedangkan secara
manual sebesar 300 bonggol per jam. Dengan demikian mesin pemotong jagung muda otomatik berbasis
elektropneumatik ini dapat meningkatkan kapasitas produksi minuman sari jagung ”Kormil” UKM UD Samara Mart
menjadi diatas 500 botol per hari.

Kata kunci: jagung muda, mesin potong, elektropneumatik, otomasi

I. PENDAHULUAN elektro pneumatik untuk meningkatkan produktivitas


Perkembangan industri kecil di Indonesia UKM.
semakin tahun semakin pesat, salah satunya di bidang Pada mesin ini, terdapat beberapa komponen
minuman yaitu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) utama yaitu pisau potong, sistem pneumatik, sistem
UD Samara Mart milik Bapak Hanif. Industri kecil ini transmisi, dan motor penggerak. Prinsip kerja mesin ini
mampu memproduksi sekitar 130 botol minuman sari diawali dengan menekan tombol on dan meletakkan
jagung “Kormil” setiap harinya. Dengan kuantitas jagung ke dalam hopper. Jagung yang telah berada di
produksi tersebut menunjukkan bahwa produktivi- dasar hopper secara langsung mengenai sensor yang
tasnya tergolong rendah mengingat jumlah pesanan akan mengaktivasi silinder pneumatic sekaligus untuk
maksimal bisa mencapai hampir 500 botol dalam satu mendorong dan memutar jagung ke arah mata pisau.
hari. Setelah melalui proses pemotongan bonggol jagung
Rendahnya produktivitas UKM UD Samara akan masuk ke rongga pembuangan. Proses ini
Mart yang berlokasi di daerah Keputih, Surabaya ini tergolong cepat sehingga diharapkan dapat
disebabkan oleh adanya beberapa tahapan pada proses mempercepat proses pemotongan dan meningkatkan
produksi yang masih manual seperti proses produktivitas.
pemotongan biji jagung yang menggunakan pisau.
Selain prosesnya yang lama dan tidak higienis juga II. METODOLOGI PENELITIAN
banyak sisa hasil pemotongan pada bonggol jagung Untuk lebih memperjelas dalam metode
sehingga hasil pemotongan hanya berkisar 80% - 85%. penyusunan Tugas Akhir ini disusun dengan diagram
Proses selanjutnya adalah penggilingan buah alir seperti pada Gambar 1.
jagung yang telah direbus menggunakan sistem Studi lapangan dilakukan dengan cara
mekanis yaitu dengan mesin Low Speed Technology peninjauan langsung ke UKM UD Samara Mart di
System (LSTS). Sitem mekanis tersebut membantu Keputih, Surabaya. Peninjauan ini dilakukan untuk
mempercepat proses penggilingan sekaligus untuk mendapatkan informasi, data-data, dan kendala
meningkatkan kualitas minuman. Namun penggunaan mengenai cara pembuatan produk minuman Sari
mesin LSTS belum mampu memenuhi permintaan Jagung “Kormil”. Dari studi lapangan tersebut didapat
pasar (500 botol/hari) karena tidak terjadi penambahan data-data mengenai jenis pisau potong yang digunakan
bahan baku jagung. Berdasarkan permasalahan dari saat memotong jagung yaitu pisau bergerigi, lama
UKM UD Samara Mart maka dalam makalah ini waktu pemotongan jagung sekitar 10-12 detik dan
dirancang mesin pemotong jagung muda dengan sistem proses pemotongan jagung yang mengaplikasikan gaya
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 17
aksial dan tangensial dapat diggunakan unttuk
menentukan rpm motor.
Literaatur yang diggunakan beruppa buku ilmiaah,
jurnal, dan beberapa artikel yangg telah dibuuat
sebelumnya. Selain itu di d dalam studdi literatur juuga
dilakukan peengumpulan materi
m yang berkaitan denggan
perencanaan sistem elekktropneumatikk, gaya silindder
pneumatik, dan
d sistem kenndali mesin peemotong jaguung (a) (bb)
muda.
Gambar
G 2. Desain mesin peemotong jagun ng (a) Desain
tampakk atas (b) desaain tampak sam
mping

Langkahh kerja mesin ini diawali dengan


d jagungg
masuk
m melalui hopper, kem mudian jagung g mengaktuasii
limmits switch untuk
u menggeerakkan pisto on pneumatikk
un ntuk maju dann mendorong jjagung masuk k ke arah mataa
piisau. Hasil pemotongan
p jagung akann ditampungg
diibawah dan bonggol
b akann dibuang ke sampingnya..
Seetelah rancanng bangun meesin pemoton ng jagung inii
seelesai tahap selanjutnya
s addalah dilakuk
kan pengujiann
teerhadap sistem m otomasi m mesin pemottong jagung,,
keesesuaian pisaau, dan hasil ddari pemotongan jagung.

III. HASIL L SIMULASII DAN PEMB BAHASAN


3..1 Hasil Penggujian Gaya PPotong
Pengujian gaya yang diggunakan dalam m perhitungann
daan perencanaaan komponenn mesin pemotong jagungg
ni dilakukan dengan uji tekan di Badaan Riset dann
in
Sttandardisasi RI
R dengan m menggunakan pisau potongg
yaang digunakaan dalam prroses pemoto ongan mesinn
peemotong jaguung muda ini dengan sam mpel 2 jagungg
muda.
m Hasil uji tekan m menunjukkan gaya yangg
diibutuhkan jaguung pertama ssebesar 49 Kg gf dan jagungg
keedua 51 Kgf, sehingga
s diam
mbil nilai teng
gah sebesar 500
Gambar 1. Diagram
D alir perencanaan
p r
rancang banguun Kgf
K atau 490,33325 N.
m
mesin
3..2 Pemilihan Komponen P Pneumatik
Penenntuan gaya digunakan
d unttuk menghituung
Perhitunngan perangkat pneumaatik meliputii
dan memilihh spesifikasi komponen yang y digunakkan
peerhitungan diiameter dan gaya-gaya pada p silinderr
dalam peranccangan mesin pemotong jaggung. Penentuuan
pn neumatik, peenentuan diam meter pipa beserta rugii
gaya dilakukkan dengan mengacu
m padaa studi literattur
teekanannya, dan
d perhitunggan kapasitass kompresor..
mengenai huubungan gaya dengan kadarr air jagung olleh
Seedangkan pem milihan peranngkat pneum matik meliputii
Syamsinar (2015). Pereencanaan sisstem dilakukkan
peemilihan silindder, jenis pipaa, kompresor dan
d DCV.
dengan meneentukan konseep atau cara kerja
k mesin seerta
kapasitas yang diperlukan. Kemudiian
3..2.1 Hasil Perrhitungan Silinder Pneum matik
merencanakaannya dalam m perhitunggan denggan
Pemilihaan silinder pnneumatik did dasarkan padaa
mengaplikasikan ilmu yanng terdapat pada
p dasar teoori.
keebutuhan gayya operasional yang dihub bungkan padaa
Perencanaan sistem dibagi d menjjadi 2 yaaitu
peerhitungan peenentuan diam meter silindeer pneumatik..
perencanaan sistem mekkanis dan sistem s otomaasi.
Seetelah diameeter silinderr pneumatik ditentukan,,
Perencanaan sistem mekanis
m diddasarkan paada
diilakukan analiisa terhadap ggaya dorong dan d gaya tarikk
perhitungan sistem mekannis seperti pennentuan diameeter
silinder, apakaah sudah sessuai atau belum. Berikutt
silinder dann pipa yang nantinya akan menentukkan
peerhitungannyaa:
spesifikasi komponen-koomponen laiin yang akkan
a. Perhitungaan Diameter S Silinder Pneum matik
digunakan dalam pembbuatan mesinn. Perencanaaan
Untuk mencari
m diammeter minim mal silinderr
sistem otommasi meliputi perencanaan sistem kenddali
pnneumatik yanng dibutuhkaan dapat dilak kukan dengann
yang digunakkan untuk meengendalikan motor baik saaat
menggunakan
m persamaan sesuai refeerensi. Padaa
proses penddorongan maupun
m prosees pemotonggan
peerencanaan aw wal diambil tekanan kerjaa dari sistem m
adjustable blade.
seebesar 7 bar dan
d gaya pem motongan yan ng dibutuhkann
Setelaah dilakukan perencanaan sistem beseerta
addalah 490,33225 N. Sedanggkan untuk niilai µ diambill
pemilihan komponennya
k a dilakukan penggabunggan
0,,85 sesuai denngan nilai efisiiensi silinder.
sistem sekaaligus perakittan atau pem mbuatan messin
pemotong jagung
j sesuai desain kerangka
k yaang
digunakan seeperti pada Gaambar 2.

18 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)


( SV UGM
U 2016
Dari persamaan yang digunakan, maka didapatkan: 2. Kapasitas udara Pneumatik
Kapasitas udara dapat dihitung dari persamaan 2.3:
4

4 490,3325 4
0,04 0,06
700000 3,14 0,85 4
0,00007536 /
32,4
0,07 10 /
Jadi, untuk menentukan diameter pipa dengan
Dari hasil perhitungan tersebut didapat diameter
mensubstitusikan data kecepatan dan kapasitas
minimal silinder pneumatik sebesar 32,4 mm yang
yang telah didapatkan ke dalam persamaan 2.4:
dijadikan acuan untuk menentukan diameter silinder ,
1,6 10
pneumatik yang akan digunakan. Sehingga untuk
perencanaan ini dipilih silinder dengan diameter 40 ∆
Dengan data yang telah didapat:
mm.
∆Pmaks = 5000 Pa (diketahui)
Dengan diameter silinder 40 mm gaya dorongan
Tekanan kompresor= 700000Pa (ditentukan)
silinder dapat diketahui dengan menggunakan
d (diameter rod) = 0,018 m(spesifikasi)
persamaan:
D (piston) = 0,04 m (perhitungan)
. . hstroke(Silinder Utama) = 0,03 m (ditentukan)
4
t (waktu tempuh silinder) = 5 s (pengamatan)
0,04 700000 0,85 Lselang = 5 (kebutuhan)
4 ,
747,32 1,6 10 0,07 10 / 5
Sedangkan gaya tarikan silinder yang digunakan 5000 700000
untuk mendorong jagung ke dalam pisau dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan: 1.6463 10
. . 35 10
4
4.7038 10
0,04 0,18 700000 0,85 0,00216
4
596,3 2,16
Sehingga dari perhitungan yang telah dilakukan Dari perhitungan di atas didapat diameter pipa
dipilih diameter silinder 40 mm dengan gaya dorong minimal 2,16 mm. Untuk itu, dalam perencanaan
sebesar 747,32 N dan gaya tarik sebesar 596,3 N. ini dipilih pipa dengan diameter dalam 8mm dan
diameter luar 12mm. Dengan menggunakan
3.2.2 Hasil Perhitungan Diameter Pipa Saluran dan diameter tersebut sistem memiliki kerugian tekanan
Rugi-Rugi Tekanan sebesar:
,
Penentuan diameter pipa saluran dapat dihitung 1,6 10 0,07 10 / 5
melalui persamaan Formula Harris mengenai kerugian ∆
0,008 700000
tekanan yang terdapat pada persamaan 2.4. Kerugian
tekanan ini disebabkan karena adanya gesekan di ∆ 7,18 /
dalam pipa dan kerugian lain nilai maksimal yang ∆ 0,000718
diijinkan adalah 0,01 bar atau 1000 Pa. Karena kerugian tekanan masih di bawah kerugian
Namun sebelum menentukan diameter pipa tekanan maksimum yang diijinkan yaitu 0,01 bar
dibutuhkan data kecepatan silinder dan kapasitas (majumdar, hal 14) maka perencanaan untuk
sistem pneumatik, berikut perhitungannya: diameter pipa aman.
1. Perhitungan kecepatan silinder
Besarnya kecepatan silinder didapatkan dari 3.2.3 Pemilihan Kompresor
percobaan saat silinder extend dengan panjang Untuk pemilih kompresor perlu disesuaikan
stroke 300 mm dan waktu 5 detik, dapat dihitung dengan tekanan yang dibutuhkan sistem yaitu 7 bar dan
melalui persamaan: juga dari kapasitas kompressor. Berikut adalah
perhitungan konversi kebutuhan tekanan sistem:
7 2,2046 15,4322 1
Dimana: 1 0,155
v = kecepatan piston (m/s)
s = panjang stroke (m) 99,563
t = waktu langkah (s) Dari perhitungan diatas, diketahui kapasitas kompresor
Maka, yang dibutuhkan sebesar 100 Psi atau 7 bar.
0,3 Berdasarkan kebutuhan Sistem Pemotong Jagung
0,06 /
5 Otomatis yang kontinyu maka kompresor yang dipilih
adalah tipe reciprocating single stage karena
kompresor tipe ini dapat memberikan tekanan hingga

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 19


100 lbf/in2, dan kapasitas kompresor dibawah 100 terdapat jagung. Jika tidak, Limit Switch terus
ft3/min. membaca ada atau tidaknya jagung di dalam
corong.
3.2.4 Hasil Pemilihan Directional Control Valve 3. Silinder Pneumatik maju sampai jagung
Katup yang digunakan pada sistem pemotong tertusuk pisau yang terdapat di ujung silinder.
jagung pneumatik ini memakai katup 5/2 Solenoid. Jika sudah tertusuk Motor HT (High Torque)
Katup 5/2 mempunyai dua jalur kerja (output) untuk akan aktif dan memutar jagung untuk proses
merubah atau memindah suplay udara yang masuk ke pemotongan. Jika belum tertusuk, Silinder
silinder sehingga silinder dapat bergerak berubah arah Pneumatik akan terus maju tanpa perputaran
maju dan mundur. Sedangkan dua mode aktuasi dipilih motor HT.
untuk operasi hanya pada keadaan maju atau mundur. 4. Setelah motor aktif, sensor Ultrasonik
membaca diameter jagung dan diaktuasi
3.3 Sistem Elektropneumatik Mesin Pemotong dengan motor LT (Low Torque) untuk
Jagung menyesuaikan diameter pisau potong
Pengembangan sistem Elektro-Pneumatik bersamaan dengan motor HT memutar jagung.
mengacu pada otomatisasi proses pendorongan jagung Ultrasonik tidak membaca diameter jagung
dengan menggunakan elektro-pneumatik. Terdiri dari menandakan bahwa jagung telah selesai
Sistem Operasi, Sumber Energi, Diagram Notasi gerak terpotong dalam waktu jeda beberapa detik
langkah silinder, Perancangan Sirkuit pneumatik dan setelah pembacaan terakhir. Sensor mengirim
juga perancangan sirkuit elektrik. pesan kepada motor HT untuk berhenti
3.4 Sistem Kendali Adjustable Blade berputar dan juga mengaktuasi Silinder
Perancangan sistem kendali dari Adjustable Pneumatik untuk kembali ke posisi awal.
Blade mempunyai tujuan untuk mengatur mekanisme 5. Setelah piston kembali ke posisi awal, apabila
kerja pisau dengan hasil yang sempurna dengan biji tombol aktuasi berjalan Automatic (B) maka
jagung terpotong seluruhnya. Untuk proses akan berlanjut lagi kedalam pembacaan
merealisasikannya, diperlukan perancangan sistem jagung. Apabila tombol aktuasi berjalan
yang meliputi Rancangan Mekanis dan juga rancangan manual, proses berhenti (END) dan
sistem kontrol. memerlukan penekanan tombol aktuasi lagi
Sistem terdiri dari input (sensor Ultrasonik SRF, apabila akan menjalankan proses pemotongan
sensor Load Cell dan Limit Switch, Processor berupa lagi.
Arduino Mega dan juga Output berupa display (LCD Desain mekanis dari sistem ini telah dirancang
Board) dan juga berupa aktuator (Silinder Pneumatik, sesuai gerak pada sumbu potong Jagung. Silinder
motor DC Gearbox low torque dan high torque). pneumatik menggerakkan silinder yang sesumbu
dengan jagung. Dibawah corong jagung terdapat Limit
Switch yang teraktuasi apabila terdapat jagung
diatasnya. Di ujung silinder terdapat motor DC gear
box High Torque yang berfungsi untuk memutar
jagung. Kemudian terdapat satu pasang pisau potong
yang nantinya akan diaktuasi oleh 2 motor DC gear
boxLow Torque. Akhirnya jagung jatuh kedalam
tungku yang dibawahnya terdapat sensor Load cell
untuk pembacaan berat biji yang dihasilkan. Berat
tersebut akan ditampilkan pada LCD Board bersamaan
dengan jumlah jagung terpotong.
Pemilihan motor DC didasarkan dari
perhitungan kebutuhan rpm dan kebutuhan daya yang
disesuaikan dengan kebutuhan proses produksi
Gambar 3 Rancangan Hardware minuman sari jagung “Kormil”.

1. Perhitungan rpm motor DC


Rancangan tersebut terangkai di dalam sistem
Perhitungan kebutuhan rpm motor DC didasarkan
yang diatur pada Arduino Mega. Berikut ini adalah
pada hasil survey proses pemotongan jagung di
proses pemotongan jagung:
UKM UD Samara Mart. Pada proses pemotongan
1. Setelah tombol ON ditekan dan tombol
terdapat 2 pengaplikasian jenis gerak yaitu aksial
aktuasi (Automatic/Manual) ditekan, maka
dan tangensial dimana yang mempengaruhi rpm
terjadi proses START, namun belum berjalan
motor adalah gerak tangensial. Berikut analisa dan
sebelum ada jagung yang mengaktivasi Limit
perhitungannya:
Switch.
2. Limit Switch teraktivasi dengan adanya
jagung tepat di atas Limit Switch. Limit
Switch mengidentifikasi ada atau tidaknya
jagung yang mengaktivasi Silinder Pneumatik
(Piston) untuk maju mendorong jagung jika

20 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Tabel 2 Hasil Pengujian menggunakan pisau dari plat
tipis stainless

Gambar 4 Diagram analisa kebutuhan rpm Tabel 3 Hasil pengujian menggunakan pisau dari pipa
stainless
Dari diagram tersebut didapatkan data:
D = 27.8 mm = 2.78 cm
V = 50cm/s
Sehingga:
d x 2.78 cm
0,175
50 /
1 1
, 343,67

Dari perhitungan didapat kecepatan putar minimal *Dasar keutuhan jagung adalah dari kesempurnaan
adalah 343,67 rpm, sehingga dipilih motor DC tiap-tiap baris jagung. Kategori dari masing-masing
dengan kecepatan putar 500 rpm. baris adalah sebagai berikut:

2. Perhitungan daya motor DC


Sebelum menentukan daya motor DC yang akan
digunakan terlebih dahulu menentukan gaya torsi
yang diperlukan, yaitu:

50 1,39
69,5 .
Sehingga, Dari hasil pengujian yang telah dilakukan
dengan menggunakan pisau dari pipa stainless, hasil
71620 produk biji jagung sangat baik dan utuh namun sistem
69,5 500 tidak dapat berjalan dengan baik dan tidak dapat
71620 dilakukan pada jagung yang memiliki bonggol
0,485 ovalsehingga jika menggunakan pisau ini bisa dibilang
kurang efektif dan efisien.
3.5 Hasil Pengujian Mesin Pemotong Jagung Hasil pengujian menggunakan pisau dari plat
Otomatis tipis stainless bisa dikatakan paling efektif dan efisien,
Berikut ini merupakan hasil pengujian mesin meskipun hasil keutuhan potongan rata-rata 75% tapi
pemotong jagung yang menggunakan 3 jenis pisau sistem berjalan dengan baik dan stabil. Bisa juga
yaitu dari plat tipis stainless, pisau dari pipa stainless dilakukan secara kontinu. Sedangkan hasil pengujian
dan adjustable blade. menggunakan adjustable blade merupakan hasil
pengujian yang gagal karena jagung tidak terpotong
Tabel 1 Hasil pengujian menggunakan pisau adjustable bahkan bonggolnya patah.
blade
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
• Rancangan mekanisme mesin pemotong jagung
muda menggunakan sistem elektro pneumatik
dengan dimensi silinder 40 mm x 300 mm dan gaya
dorong 747,32 N
• Besarnya gaya yang dibutuhkan untuk proses
pemotongan pada mesin pemotong jagung muda ini
adalah 50 Kgf.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 21


• Bentuk pisau yang sesuai kebutuhan dalam proses [3] Krist, Thomas., Dasar-dasar Pneumatik, Austria,
pemotongan mesin pemotong jagung muda adalah Erlangga, Jakarta, 1993.
pisau yang terbuat dari plat tipis stainless. [4] Prawiroredjo, Kiki. Dkk. Detektor Jarak dengan
• Komponen yang dibutuhkan sistem elektro- Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler.
pneumatik dalam rangkaian Mesin Pemotong Jakarta: JETri.
Jagung Muda yaitu relay, kabel, power supply, [5] Rahmia, Syamsinar. 2015. Model Pelepasan Biji
terminal kabel, limit switch, tombol dan panel. Jagung dari Tongkolnya. Makassar : Universitas
• Mesin Pemotong Jagung Muda yang menggunakan Hasanuddin
Sistem Elektro Pneumatik ini memiliki kapasitas [6] S.R. Majumdar. (1995). Pneumatic System –
450 jagung/jam Principle and Maintenance ; Jakarta
[7] Sukendar, Aang. 2013. Pembuatan Sistem Otomasi
Untuk Pengaturan Mekanisme Kerja Mesin Cetak
V. DAFTAR PUSTAKA Kerupuk Menggunakan Mikrokontroler Atmega.
[1] Esposito, Anthony. 2013. Fluid Power with Lampung : Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Application, sixth edition. New Jersey : Prentice
Hall International Inc.
[2] Hani, Slamet. 2010. Sensor Ultrasonik Srf05
Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan
Bermotor. Yogyakarta: IST AKPRIND.

22 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PEMODELAN SIG UNTUK KESESUAIAN LAHAN
PEMUKIMAN WILAYAH PESISIR NONGSA DI PULAU BATAM
Arif Roziqin
Teknik Geomatika, Politeknik Negeri Batam
Ahmad Yani St, Batam Kota, Batam 29461, Indonesia
E-mail: arifroziqin@polibatam.ac.id

ABSTRACK

Coastal is the transition between terrestrial and marine ecosystems are susceptible to changes naturally and
due to human activities. Batam Island is an industrial area that has a high traffic on the use of coastal region. The
rapid development of industry in Batam Island in line with the development of settlements. High land use in coastal
region raises a number of issues. One of the problems faced are settlements. The objectives of this research to evaluate
the land suitability of settlements are based on consideration of the physical aspects of the environment. This research
was conducted in the coastal region of Nongsa in Batam Island. This research was done by using Geographic
Information Systems (GIS) by overlay analysis. The results of this study showed that most of the research area is
dominated by land suitability of settlements class S1 of 6553,9 (Ha) or 68.9% of the research area. On the basis of the
results of the study, the majority of the coastal region of Nongsa suitable for settlements areas.

Keywords : GIS, Land Suitability, Settlements, Ove

I. PENDAHULUAN menganalisis kesesuaian lahan untuk peruntukan


Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara permukiman berbasis spasial. Dengan adanya evaluasi
ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh kesesuaian lahan untuk permukiman yang berbasis
perubahan di darat dan laut [8]. Kebutuhan lahan untuk spasial, maka dapat dijadikan dasar bagi pihak yang
berbagai peruntukan seperti tempat wisata, pelabuhan, berwenang untuk mengambil kebijakan dalam
industri, dan permukiman mengakibatkan wilayah penataan permukiman di wilayah pesisir.
pesisir sangat rentan untuk terjadi dinamika fisik Atas dasar permasalahan penelitian yang telah
lingkungan. Dinamika yang terjadi di daerah dikemukakan sebelumnya, maka terdapat dua
kepesisiran dikenal dengan istilah proses kepesisiran permasalahan penelitian yang akan fokus dikaji lebih
(coastal process) [10]. lanjut, yaitu: (a) tinjauan spasial (keruangan) terhadap
Batam merupakan salah satu daerah yang morfologi di daerah penelitian perlu dilakukan untuk
mengalami dinamika fisik lingkungan. Batam evaluasi kesesuaian lahan permukiman dan (b)
merupakan kota dengan perkembangan ekonomi dan perbedaan morfologi dan dinamika fisik lingkungan di
kawasan industri yang tumbuh dengan sangat pesat. daerah penelitian.
Perkembangan kawasan industri yang sangat pesat Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah
selaras dengan perkembangan permukiman, akibat dari dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini
kebutuhan tenaga kerja yang besar. Berdasarkan pada untuk (a) mengkaji karakteristik morfologi wilayah
perubahan yang telah dilakukan, maka Batam yang pesisir Nongsa di Pulau Batam, (b) mengkaji kondisi
sebelumnya merupakan Kawasan Perdagangan fisik lingkungan wilayah pesisir Nongsa di Pulau
Bebas dan Pelabuhan Bebas telah ditetapkan sebagai Batam, dan (c) menganalisis kesesuaian lahan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam. Dengan permukiman wilayah pesisir Nongsa di Pulau Batam,
adanya penetapan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus berdasarkan morfologi dan kondisi fisik lingkungan.
(KEK), maka berdampak pada pemanfaatan lahan di
wilayah pesisir Pulau Batam yang sangat tinggi, II. METODE PENELITIAN
termasuk wilayah pesisir Nongsa. Kondisi tersebut Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Nongsa
dibuktikan dengan berdirinya pelabuhan, tempat di Pulau Batam (Gambar 1). Nongsa secara
wisata, industri, dan permukiman yang tersebar di administrasi merupakan Kecamatan bagian dari Kota
wilayah pesisir Nongsa. Adanya pemanfaatan lahan di Batam Provinsi Kepulauan Riau [2]. Kecamatan
wilayah pesisir yang tinggi berpotensi untuk terjadinya Nongsa secara administrasi terbagi menjadi 4 empat
penyimpangan dalam pemanfaatan lahan untuk kelurahan yaitu Kelurahan Ngenang, Kelurahan
permukiman. Sambau, Kelurahan Kabil, dan Kelurahan Batu Besar
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan [2]. Dari keempat kelurahan tersebut, hanya Kelurahan
sistem manual atau komputer yang digunakan untuk Ngenang yang tidak dijadikan lokasi penelitian
mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan dikarenakan lokasinya terpisah yaitu pada suatu Pulau
menghasilkan informasi yang mempunyai rujukan tertentu, sedangkan Kelurahan Sambau, Kelurahan
spasial atau geografis [3]. Terapan SIG dalam kegiatan Batu Besar, dan Kelurahan Kabil terletak pada wilayah
perencanaan pembangunan yaitu pengukuran, pesisir Nongsa di Pulau Batam.
pemetaan, pemantauan, dan pemodelan [3]. Salah satu Penelitian ini adalah penelitian survei dan
terapan SIG yaitu pemodelan dapat digunakan untuk analisisnya bersifat deskriptif-kuantitatif. Metode

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 23


survei dipilih bertujuan untuk melakukan penyelidikan spasial morfologi di daerah penelitian disajikan seperti
dan memperoleh fakta-fakta dan gejala yang baru di pada Tabel 1 dan Gambar 2.
lapangan. Analisis spasial (spatial analysis) untuk
kesesuaian lahan menggunakan teknik SIG [5,6,7]. Tabel 1. Luas Morfologi di Daerah Penelitian
Teknik SIG yang digunakan dalam penelitian ini adalah Luas
No Morfologi
Ha %
pemodelan overlay terhadap parameter yang dianggap 1 Dataran Rendah 5009,5 48,8
mempengaruhi kesesuaian lahan permukiman di 2 Dataran 2171,5 21,2
wilayah pesisir di daerah penelitian. Parameter tersebut Bergelombang
adalah morfologi, erosi, longsorlahan, jarak dari 3 Perbukitan Rendah 2331,8 22,7
Total 9512,8 100
pasang tertinggi, dan resapan air. Setiap parameter
yang ditentukan diberikan harkat. Parameter yang telah
diberikan harkat selanjutnya digunakan untuk
klasifikasi kesesuaian lahan permukiman, yaitu sesuai
(S1), sesuai bersyarat (S2), dan tidak sesuai (N1) [1,4].

Sumber: Analisis Peta Morfologi (2015)


Gambar 2. Peta Morfologi Wilayah Pesisir Nongsa

3.2 Kondisi Fisik Lingkungan di Daerah Penelitian


Kondisi fisik lingkungan di daerah penelitian
yang digunakan sebagai parameter kesesuaian lahan
permukiman, yaitu kenampakan erosi, kenampakan
longsorlahan, jarak dari pasang tertinggi, dan kondisi
resapan air. Parameter ini digunakan didasari asumsi
bahwa dapat mempengaruhi kesesuaian permukiman
dengan pendekatan aspek fisik lingkungan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa untuk proses
geomorfologi yaitu kenampakan erosi dan
longsorlahan di daerah penelitian yaitu rendah.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Nongsa Kenampakan erosi dan longsorlahan yang rendah
disebabkan kondisi morfologi di daerah penelitian
III. HASIL DAN PEMBAHASAN didominasi oleh morfologi rendah, sehingga
3.1 Morfologi di Daerah Penelitian keberadaan permukiman di daerah penelitian akan
Morfologi adalah kenampakan suatu aman dari bahaya erosi dan longsorlahan.
permukaan bumi atau juga dikenal dengan bentuklahan Faktor fisik lingkungan lainnya yang mempengaruhi
(landform) [10,11]. Secara klasifikasi morfologi kualitas permukiman di wilayah pesisir adalah jarak
dibagi menjadi dua, yaitu morfografi yang merupakan dari pasang tertinggi. Nongsa merupakan daerah yang
gambaran umum mengenai suatu area seperti dataran, dekat dengan pantai, maka parameter ini perlu untuk
perbukitan, pegunungan sedangkan morfometri aspek digunakan. Kondisi fisik lingkungan jarak dari pasang
kuantitatif dari suatu area dan biasanya dinyatakan tertinggi di daerah penelitian beraneka ragam.
dalam bentuk persen atau derajat [11]. Permukiman yang terletak dekat dengan garis pantai
Daerah penelitian terbagi menjadi tiga yaitu kurang dari 150 meter memiliki potensi tinggi
morfologi yaitu dataran rendah dengan luas 5009,5 tergenang air, apabila terjadi pasang tertingi.
(Ha) atau 48,8% dari luas total daerah penelitian, Permukiman yang berlokasi lebih dari 300 meter dari
dataran bergelombang dengan luas 2171,5 (Ha) atau garis pantai cukup aman, apabila terjadi pasang
21,2% dari luas total daerah penelitian, dan perbukitan tertinggi. Sedangkan kondisi resapan air di daerah
rendah 2331,8 (Ha) atau 22,7% dari luas total daerah penelitian sangat beragam.
penelitian. Atas dasar hasil penelitian, maka kondisi Permukiman modern seperti cluster yang sudah tertata
morfologi di daerah penelitian didominasi dengan memiliki sistem drainase resapan air yang baik.
morfologi dataran rendah. Informasi luas dan sebaran Sedangkan permukiman tradisional yang belum
dibangun secara modern tidak memiliki sistem drainase
24 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
yang baik. Sistem
S drainaase yang kuraang baik, maaka deengan analissis overlay dapat memb bantu dalam m
akan memppengaruhi kuualitas suatuu permukimaan. memetakan
m kessesuaian lahann secara spasiaal. Layak atauu
Kenampakann kondisi fisikk lingkungan permukiman di tid
daknya suaatu wilayahh dimanfaaatkan untukk
daerah penelitian seperti pada
p Gambar 3.
3 peermukiman tercermin ppada setiap p klasifikasii
keesesuaian lahhan. Sebaran spasial keseesuaian lahann
peermukiman dii daerah penellitian disajikann seperti padaa
a c Gambar
G 3.

b d

Gambar 3. Kenampakan
K K
Kondisi Fisik Lingkungan
L
Permukiman dii daerah Penellitian
(a) permukim
man cluster di daerah peneliitian
(b) permukim
man tradisionaal di daerah peenelitian Gambar 4. Peta Kesesuaiian Lahan Perrmukiman
(c) permukim
man di morfoloogi perbukitann WilayaahPesisir Nonggsa di Pulau Batam
B
(d) permukim
man dengan siistem drainasee yang buruk
IV. KESIM MPULAN
3.3 Kesesuaiian Lahan Peermukiman di d Daerah Kesimpullan pada penelitian inii, yaitu (a))
Penelitiann seebagian besar daerah peenelitian dido ominasi olehh
Hassil penelitiaan menunjuukkan bahw wa morfologi
m dataaran rendah, (b) morfologi di daerahh
kesesuaian lahan
l permukkiman di daaerah penelitiian peenelitian yangg sebagian bessar dataran renndah, sebagaii
sebagian bessar sesuai (S11) untuk perm
mukiman denggan faaktor penyebaab erosi dann longsorlahaan di daerahh
luas 6553,9 (Ha) atau 68,9% dari luuas total daerrah peenelitian menjnjadi tidak beerbahaya, dan (c) sebagiann
penelitian, sedangkan
s sesuai bersyaarat (S2) yaaitu beesar daerah penelitian
p termmasuk dalam kelas sesuaii
2958,8 (Haa) atau 31,1% dari luas total daerrah (S
S1) untuk perm mukiman, yaitu 6553,9 (Haa) atau 68,9% %
penelitian. Kelas
K tidak sessuai (N1) unttuk permukimman daari luas total daerah peneliitian. Atas daasar hasil dann
tidak terdapaat di daerah penelitian. Atas
A dasar haasil peembahasan seerta kesimpulaan penelitian, maka daerahh
penelitian, maka
m dapat disimpulkan
d bahwa wilayyah peenelitian layakk dimanfaatkaan untuk perm
mukiman.
pesisir Nonggsa di Pulau Batam sebaggian besar layyak
untuk perm mukiman. Kllasifikasi kessesuaian lahhan UC CAPAN TER RIMA KASIH H
permukiman di daerah penelitian
p dappat dilihat paada Penuliis mengucappkan terima kasih untukk
Tabel 2. Pu usat Penelitiaan dan Pengaabdian Masyaarakat (P2M))
Po oliteknik Negeri Batam, yang telah mendukungg
Tabel 2. Luas Kesesuuaian Lahan Perrmukiman peenelitian ini melalu
m skemaa hibah penelitian internal..
Luas Peenulis juga perlu
p mengucapkan terimaa kasih untukk
No Klasifikkasi
Ha % teeman-teman dii Program Stuudi Teknik Geeomatika yangg
1 S1 6553,9 68,9 teelah senantiasaa mendukungg dan selalu bersama-sama
b a
2 S2 2958,8 31,1
3 N1 0 0
un ntuk memajukkan Program S Studi Teknik Geomatika dii
Total 9512,7 100 Po oliteknik Negeri Batam.
Sumber: Analisiis Peta Kesesuaiaan Lahan Permukkiman (2015)

Morfologi did daerah pennelitian yangg sebagai bessar V. DAFTAR


D PUSSTAKA
rendah tidakk menjadi pennghambat dalaam pemanfaattan [1
1] Arsyad, S. 2012. Konnservasi Tanah dan Air..
lahan untuk permukimann. Kondisi fiisik lingkunggan Bogor: IPB
B Press. Edisi Kedua.
seperti erosi,, longsorlahann, jarak dari pasang
p tertingggi, [2
2] BPS. 2015. Kepulauan Riau Dalam Angka. Riau::
dan kondisi resapan
r air jugga tidak menjadi penghambbat Badan Pusaat Statistik Keepulauan Riau
u.
yang besar untuk kelayaakan sebuah permukiman di [3
3] Burrough, Peter A. 1986. Prrinciples off
daerah pennelitian. Atass dasar peendekatan fissik Geographiccal Informaation System m for Landd
lingkungan bahwa d
daerah pennelitian layyak Resources Assesment.
A Oxford: Clarendon Press.
dimanfaatkann untuk perm mukiman. Deengan demikiian [4
4] Hardjowigeeno, S. dan W Widiatmaka. 20011. Evaluasii
pendekatan fisik lingkunngan dapat diigunakan unttuk Kesesuaiann Lahan dan Perencanaan n Tata Gunaa
menentukan suatu wiilayah layakk atau tiddak Lahan. Yogyakarta:
Y G
Gadjah Madaa Universityy
dimanfaatkann untuk perm mukiman. Peenggunaan SIG Press.

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 255
[5] Prahasta, E. 2009. Sistem Informasi Geografis: [9] Verstappen, H.Th. 1983. Applied Geomorphology,
Konsep-konsep Dasar. Bandung: Informatika Geomorphological Survey for Environmental
[6] Purwadhi, F.S., dan Sanjoto, T.B. 2009. Pengantar Development. Elsevier. Amsterdam the
Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Jakarta: Netherlands.
LAPAN dan UNNES. [10] Zuidam, V.R.A. 1979. Terrain Analysis and
[7] Suharyadi. 2011. Interpretasi Hibrida Citra Satelit Classification Using Aerial Photograps A
Resolusi Spasial Menengah untuk Kajian Geomorphological Approach. ITC Textbook of
Densifikasi Bangunan Daerah Perkotaan di Daerah Photo Interpretation Vol. VII The Netherlands.
Perkotaan Yogyakarta. Disertasi. Program
Pascasarjana Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
[8] Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil.

26 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PEMASARAN ONLINE UNTUK PRODUK KERAJINAN KULIT
TANGGULANGIN
Bilqis Amaliah*1, Eko Nurmianto*2, Arino Anzip*3
*1
Jurusan Teknik Informatika FTIF - ITS,*2Jurusan Teknik Industri FTI - ITS,
*3
Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS
e-mail: bilqis@if.its.ac.id

ABSTRAK

IbPE Produk Kerajinan Kulit Di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur bertujuan untuk meningkatkan
manajemen pengembangan UKM(Usaha Kecil Menengah) yang mencakup manajemen, pemasaran, sumberdaya
manusia, dan fasilitas. UKM yang menjadi mitra binaan adalah CV Citra Mulya Perkasa (CMP) dan UD. Dwi Jaya
Abadi (DJA). Produk yang dihasilkan kedua UKM ini adalah produk dengan bahan baku kulit yang berkualitas tinggi.
Kedua UKM berharap dapat megembangkan bisnisnya hingga tingkat mancanegara namun terkendala dengan
beberapa permasalahan yaitu, kurangnya pemanfaatan teknologi, tenaga kerja belum berkualitas, serta kurangnya
kemampuan pemasaran. Dari permasalahan tersebut maka sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, peneliti
melakukan pelatihan dan pendampingan yang meliputi: Pelatihan 1: Pelatihan Pemasaran Online, Pelatihan 2:
Pelatihan Bahasa Inggris Praktis, Pelatihan 3: Pendampingan Pembuatan Website. Akhirnya diharapkan setelah
pelatihan di atas, kedua UKM dapat mengembangkan usahanya hingga ke tingkat mancanegara dan hasil pengabdian
ini dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku UKM di Indonesia.

Kata Kunci: Mancanegara, Produk Kerajinan Kulit, UKM, Website, Pelatihan

I. PENDAHULUAN UKM sudah layak untuk melakukan ekspor sehingga


jika hal ini difasilitasi maka kedua UKM dapat
1.1. Latar Belakang meningkatkan kesejahteraannya.
C.V. Citra Mulya Perkasa (CMP) dan U.D. Dwi Permasalahan/ ancaman (threat) yang masih
Jaya Abadi (DJA) adalah Industri yang bergerak di dihadapi berupa: Tenaga kerja yang belum
bidang kerajinan kulit. Strategi pemasaran yang berkemampuan untuk melayani permintaan
dilakukan kedua UKM masih dengan cara mancanegara dan belum tersedianya strategi pemasaran
konvensional yaitu dengan berpartisipasi dalam untuk menjual produk kulit ke mancanegara.
pameran kerajinan di beberapa kota dan menyebarkan
brosur kepada calon konsumen, selain itu juga kedua 1.2. Permasalahan
UKM menggunakan showroom yang dimiliki untuk Dari uraian diatas dapat disimpulkan permasalahan
menjajakan hasil produksinya. yang dihadapi oleh kedua UKM antara lain: 1.
Aset penjualan rata-rata kedua UKM hampir sama Kurangnya pemanfaatan teknologi terbaru yaitu e-
yaitu mencapai Rp 0.7 Milyar per tahun. Sedangkan commerce, terbukti dari penjualan yang hanya
produk yang dihasilkan oleh U.D. Dwi Jaya Abadi rata- dilakukan secara konvensional, 2. Kurangnya
rata 16.000 unit produk per tahunnya, sedangkan C.V. kemampuan berbahasa asing karyawan khususnya
Citra Mulya Perkasa rata-rata 6000 unit produk per Bahasa Inggris yang merupakan standar untuk
tahunnya. Produk dari kedua UKM ini telah digunakan melakukan pemasaran mancanegara, dan 3. Kurangnya
di berbagai kota dan berkualitas tinggi dibuktikan kemampuan sumber daya manusia yang ada untuk
dengan tingkat kepuasan pelanggan yang menobatkan mengelola jasa-jasa online yang ada sehingga tidak
Tanggulangin sebagai pusat kerajinan kulit di Jawa terjadinya pemasaran melalui online.
Timur.
Di masa kini informasi beredar dengan sangat 1.3. Solusi
cepat dan mudah sehingga banyak bermunculan toko- Berdasarkan permasalahan diatas sehingga peneliti
toko online nasional seperti Bukalapak dan Tokopedia merumuskan beberapa solusi antara lain, 1. Pelatihan
dan toko-toko online mancanegara seperti Alibaba, Pemasaran Online menggunakan jasa online yang
Amazon, dan Ebay yang dikenal dengan sebutan e- tersedia untuk membantu sumber daya manusia kedua
commerce. Namun, kedua UKM belum menggunakan UKM agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan
jasa-jasa online tersebut dikarenakan kurangnya menjaga eksistensi kedua UKM di pasaran, 2 Pelatihan
kemampuan Sumber Daya Manusia yang dapat Bahasa Inggris Praktis, yang bertujuan agar karyawan
mengelola hal tersebut. kedua UKM dapat melayani tamu mancanegara
Permasalahan lain bagi kedua UKM juga dengan baik, dan 3. Pendampingan Pembuatan Website
disebabkan kurangnya kemampuan Bahasa Inggris agar kedua UKM dapat mepromosikan usahanya
karyawan untuk melayani pesanan mancanegara. hingga keluar negeri dengan biaya yang sangat murah
Dari analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dibandingkan dengan konvensional.
Threat) terdapat peluang (opportunity) yaitu: kedua

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 27


model e-commerce ini adalah h Travelokaa
(www.travveloka.com) yyang dimanaa perusahaann
traveloka menjual
m layanannya melaluii internet.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Model e--commerce ddimana pero orangan atauu
individu sebagai peenjual berin nteraksi dann
bertransakssi langsung deengan individuu lain sebagaii
pembeli. Konsep
K e-commmerce jeniss ini banyakk
digunakan dalam situs oonline markettplace (pasar))
atau auctioon (lelang). C Contoh portaal ecommercee
yang meneerapkan konseep C2C adalaah Bukalapakk
(www.bukalapak.com).
4. Consumer to Business (C C2B)
Adalah moodel e-commeerce dimana pelaku bisniss
perorangann atau indiviidual melakuk kan transaksii
atau interaksi dengaan satu ataau beberapaa
perusahaann. Contoh pportal e-com mmerce yangg
Gambar 1.
1 Contoh Prodduk Kulit CV
V Citra Mulya menerapkaan model bisniis seperti ini adalah
a Googlee
Peerkasa Playstore yang dimanna penggunaa menjajakann
aplikasinyaa di platform ttersebut.
II. TINJAUA AN PUSTAK KA
2.1. Electronnic Commercce (E-Commeerce) 2..1.2 Manfaat E-commercee
Elecctronic Com mmerce atauu E-Commerrce Suyatno (2003:50) juuga merumusskan manfaatt
adalah perdaagangan atauu fasilitas perrdagangan yaang yaang dapat dipeeroleh dari e-ccommerce bag
gi organisasi:
dilakukan melalui
m interneet atau jaringaan media soccial 1. Memperluaas lahan pennjualan hingga ke pasarr
(Ricardo, 2016). nasional dan
d mancaneggara.
Menurut Suyyanto (2003:445) E-commeerce juga dappat 2. Menurunkaan biaya pembuatan, pemrosesan,,
ditinjau dari beberapa persspektif berikutt: distribusi, penyimpanann dan pencariian informasii
1. Perspekttif Komunikassi yang mengggunakan kertas.
E-comm merce merupaakan pengiriiman informasi 3. Memungkiinkan penguraangan produk dan overheadd
produk atau layanann dan pembbayaran melaalui dengan menyederhana
m akan supply chain dann
sarana elektronik. managemeent tipe “pull”..
2. Perspekttif Proses Bisnnis 4. Menguranggi waktu anntara outlay modal dann
E-comm merce adalah aplikasi yaang melakukkan penerimaann produk dan jjasa.
otomisassi transaksi daan aliran kerjaa perusahaan. 5. Mendukunng upaya-uppaya busineess processs
3. Perspekttif Layanan reengineerring.
E-comm merce merupaakan salah satu s alat yaang 6. Memperkeecil biaya teleekomunikasi internet
i lebihh
memenuuhi keinginann perusahaan dan konsum men murah dibaanding VAN.
dalam memangkas biaya dallam kecepattan 7. Akses infoormasi lebih ceepat.
pelayanaan dan kemuddahan.
4. Perspekttif Online Seelain mempunnyai manfaat bagi perusah haan, menurutt
E-comm merce berkaitaan dengan kappasitas jual belib Suuyanto (2003:51)
produk dan informassi di internet dan jasa onliine E--commerce juuga mempunyaai manfaat baagi konsumen,,
lainnya. yaaitu:
1. Memungkkinkan pelangggan untuk beerbelanja atauu
2.1.1 Penggoolongan E-Coommerce melakukaan transaksi llain selama 242 jam seharii
Penggolongan e-coommerce daapat dilakukkan sepanjangg tahun dari hhampir setiap lokasi
l dengann
berdasarkan tipe trransaksinya. Berdasarkkan menggunnakan fasilitas Wi-Fi.
transaksinya e-commerce terbagi mennjadi 4 jenis [3], 2. Memberikan lebih banyak piliihan kepadaa
antara lain: pelanggann.
1. Businesss to business (B2B)
( 3. Pengirimman menjadi saangat cepat.
Pada e--commerce business to business,
b prosses 4. Pelanggaan bisa meneriima informasii yang relevann
transaksi dan interaaksinya adalaah antara saatu secara deetail dalam hhitungan detikk, bukan lagii
perusahaaan dan perussahaan yang lain. Salah saatu hari atau minggu.
contoh model e-com mmerce ini adalah
a Krakattau 5. Memberi tempat baggi para pelan nggan lain dii
Steel (www.krakata
( austeel.com) yang dimaana electronicc community dan bertukarr pikiran sertaa
perusahaaan mitraa dapat mendaftarkkan pengalamman.
perusahaaannya dan memesan
m baja dari perusahaaan 6. Memudahhkan persainggan yang ada padap akhirnyaa
Krakatauu Steel. akan mennghasilkan disskon secara suubstansial.
2. Businesss to Consumerr (B2C)
Pada e-commerce buusiness to coonsumer, prosses Menurut
M Suyannto (2003:52)) selain manfaat terhadapp
transaksi dan intteraksinya adalah antaara orrganisasi, e--commerce juga berm manfaat bagii
perusahaaan dan pelanggan. Salaah satu conttoh masyarakat,
m anttara lain:
28 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)
( SV UGM
U 2016
1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam berbahasa inggris. Tidak hanya di internet, buku –
rumah dan tidak harus keluar rumah untuk buku juga tidak sedikit yang memakai bahasa inggris.
berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus
kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi III. TARGET DAN LUARAN
polusi udara. Targetnya berupa peningkatan kesejahteraan
2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual masyarakat Adapun luaran dari pengabdian masyarakat
dengan harga lebih rendah. ini adalah: Meningkatnya kemampuan Sumber Daya
3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia Manusia yang ada di CV Citra Mulya Perkasa dan UD
ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati Dwi Jaya Abadi. Setelah pelatihan, kedua UKM
aneka produk dan jasa yang akan susah mereka tersebut diharapkan dapat melayani pelanggan
dapatkan tanpa e-commerce dari suatu perusahaan mancanegara, dapat menggunakan media pemasaran
tersebut. online, dan memiliki website sebagai media pemasaran
online kedua UKM dan yang terutama adalah kedua
2.2. Website UKM dapat mandiri setelah pelatihan berakhir.
Website atau situs web adalah kumpulan
halaman yang menampilkan media informasi dapat Tabel 1. Prediksi hasil kegiatan pelatihan
berupa teks, foto, atau video dan terhubung melalui Sebelum program Setelah program pelatihan
jaringan-jaringan halaman (hyperlink). pelatihan
Seorang pengguna dapat mengakses website melalui Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia
pembuka web atau yang dikenal dengan web browser belum mumpuni untuk dapat melayani pengunjung
dengan cara memasukkan alamat dari laman website. bercakap-cakap dalam yang berbicara dalam
Beberapa contoh web browser yang ternama antara lain bahasa inggris. bahasa inggris.
Google Chrome, Firefox, dan Microsoft Edge. Pemasaran masih Pemasaran dapat
dilakukan secara berkembang ke ranah online
2.3. Bahasa Inggris konvensional (melalui menggunakan jasa-jasa
Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing pameran dan brosur) pemasaran online yang ada
yang sangat penting karena memiliki kedudukan yang yang memakan biaya
sangat strategis, yaitu selain sebagai alat komunikasi tidak sedikit.
juga sebagai bahasa pergaulan antar bangsa. Sebagai Belum adanya media Tersedianya sebuah
contohnya, orang Jepang yang datang ke Indonesia untuk website pribadi untuk
akan bertanya menggunakan Bahasa Inggris dan bukan mempromosikan mempromosikan UKM
Bahasa Jepang. UKM yang dapat diakses
Selain itu, bahasa Inggris juga merupakan kapanpun, dimanapun,
bahasa asing pertama yang dianggap penting untuk dan oleh siapa saja.
tujuan pengaksesan informasi, penyerapan dan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni IV. METODE PELAKSANAAN
budaya karena telah Informasi yang terdapat di dunia Metode pelaksanaan kegiatan pelatihanyang
ini kebanyakan menggunakan bahasa inggris sebagai adadigambarkan dalam diagram permasalah solusi
bahasa publikasinya. pada Gambar2.
Bisa kita ambil contoh dari internet, sebagian
besar situs – situs penyedia informasi di internet

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 29


PERMASALAHAN SOLUSI

Pemasaran PELATIHAN 1 Monitoring dan


U dilakukan secara
konvensional
Pelatihan Pemasaran Online
menggunakan Bukalapak
pendampingan setelah
pelatihan 1

K Kurangnya
kemampuan
PELATIHAN 2
Pelatihan Bahasa Inggris
Monitoring dan
pendampingan setelah
bahasa inggris Tingkat Dasar untuk kegiatan pelatihan 2
M untuk melayani
tamu mancanegara
penjualan produk kulit.

Belum PELATIHAN 3 Monitoring dan


dimanfaatkannya Pendampingan Pembuatan pendampingan
teknologi terbaru Website profil perusahaan setelah Pelatihan 3
oleh kedua UKM

EVALUASI

LUARAN :
 Pemasaran UKM di e-commerce
 Meningkatnya kemampuan Bahasa Inggris Karyawan
 Situs profil UKM

Gambar 2. Metode Pelaksanaan

V. HASIL DAN LUARAN


Kegiatan dan Pelatihan yang sudah dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
1. Survei kesiapan CV. Citra Mulya Perkasa dan UD.
Dwi Jaya abadi untuk pelatihan yang akan
dilakukan.
2. Rapat Koordinasi dengan kedua UKM mengenai
SDM yang akan dilatih dan spesifikasi pelatihan.
3. Pelatihan Pemasaran Online
a. Peserta mengenal e-commerce dan peluangnya.
b. Peserta mengetahui cara menjual produk ke e-
commerce tingkat nasional yaitu Bukalapak.
4. Pelatihan Pemasaran Online tingkat Lanjut untuk
menunjang pelatihan pemasaran online
sebelumnya.
a. Peserta dapat menerima pesanan di Bukalapak
b. Peserta dapat mengirimkan pesanan melalui
kurir yang ada
c. Peserta dapat menerima pembayaran dari Gambar 3. Contoh Website
pelanggan yang membeli melalui Bukalapak
5. Pelatihan Bahasa Inggris Praktis, peserta VI. KESIMPULAN DAN SARAN
mengetahui bagaimana cara melayani pemebeli 1. Berdasarkan analisa situasi terhadap kondisi UKM
produk kulit dalam Bahasa Inggris CV Citra Mulya Perkas dan UD Dwi Jaya Abadi
6. Pendampingan Pembuatan Website di kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur,
a. Website yang dibuat adalah website untuk diketahui bahwa kedua UKM tersebut memiliki
menampilkan profil perusahaan dan barang produk yang berkualitas tinggi dan layak untuk
dagangan. diekspor.
b. Website dibuat melalui Blogger, sebuah situs
dari google untuk membantu pengguna
membuat website. Contoh Website dapat
diakses melalui
http://permatatanggul.blogspot.co.id/
http://citramulyaperkasa.blogspot.co.id/

30 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


praktek masih
m membuutuhkan wak ktu sehinggaa
peserta dappat menjadi leebih mahir.

5.. Website yang


y dibuat belum mem miliki banyakk
pengunjungg karena beluum lama dibuaat. UKM akann
terus dimoonitor untuk mmenambahkan n konten dann
konsisten dalam
d menjalaankan program
m ini

Gambar 6. Pelatihan pem


mbuatan Website

Gambar 4. Prroduk Kerajinaan Kulit VII. DAFTA AR PUSTAK KA


[1] Buettnner, Ricardo (2016). Preedicting userr
2. Tahap ini masih tahap t awal pelatihan dan
d behaviior in electrronic marketts based onn
pendamppingan yang berlangsung kurang dari 3 personnality-mining in large online
o sociall
bulan. Sehingga situs e-commerce yang digunakkan networrks: A peersonality-bassed productt
masih menggunakaan situs naasional sepeerti recommmender frameework. Electro onic Markets::
Bukalappak untuk membuat peeserta terbiaasa The International Journal on n Networkedd
menggunnakan e-com mmerce. Seteelah itu akkan Busineess. Springer: 1–
–19. Doi::
digunakaan situs e-commerce lain sepeerti 10.10007/s12525-0166-0228-z.
Tokopeddia, Bliblibli,, dan ketika peserta suddah [2] Bilqis Amalia (20113) Implemen ntasi Programm
semakinn mahir maka akan digunakkan Alibaba, dan
d Laporaan Akuntansi Dasar dan pelatihan Excel,,
Ebay unntuk pemasarann mancanegarra. Powerr Point sertta Internet untuk Unitt
3. Pengelola Keuanggan Badan Keswadayaan
K n
Masyaarakat (BKM M) Ngagel Rejo R Mulyo,,
Surabaaya
[3] Eko Nurmianto
N (20004) Ergonomii: Konsep
Dasar dan Aplikasinya (Edisi Kedua),
K Gunaa
Widyaa, Jakarta.
[4] M. Suuyatno (2003). E–commercce Perusahaann
Top Dunia.
D Andi. Y
Yogyakarta.
[5] 2001: Website:
W Defi
finition and More,
M (Online),,
(http:///www.merriam m-
websteer.com/dictionnary/website, diakses 222
Juli 20016).

Gambar 5. Pelatihan Pemasaran


P Onnline

4. Para pesserta sangat teertarik untuk belajar hal baaru


seperti Bahasa
B Inggriis, namun unttuk kemampuuan

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 31
USAHA BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN PORANG
Eko Nurmianto1, Bilqis Amaliah2, Mahfud3
1
Jurusan Teknik Industri FTI - ITS, 2Jurusan Teknik Informatika FTIF - ITS,
3
Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
email:nurmieko@gmail.com

ABSTRAK

Dalam IbM Usaha Budidaya dan Pengolahan Porang di Kecamatan Loceret kali ini ditingkatkan manajemen
budidaya dan pengolahan Porang yang meliputi pelatihan dan pendampingan proses budidaya dan pengolahan porang
menjadi aneka olahan lainnya (kerupuk porang, tepung porang, mie porang, pentol porang, chip porang, dan kue
porang), pengelolaan keuangan, permodalan, metode pengemasan dan merek, teknik penjualan dan manajemen
pemasaran serta kewirausahaan bagi para pembudidaya porang wilayah Kec. Loceret untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka.Masalah dapat diselesaikan ketika muncul metode pengolahan porang menjadi aneka olahan
dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi serta sosialisasi kepada masyarakat tentang pengolahan porang yang baik
dan benar. Inovasi pengolahan porang ini berupa pengolahan porang menjadi aneka olahan yang menggabungkan
beberapa fungsi pengolahan namun aman, nyaman, dan sehat bagi penggunanya dan efektif bagi produknya.Pelatihan
dan pendampingan dalam program ini meliputi : Pelatihan 1 : Penyuluhan dan Praktek Pengolahan Porang, Pelatihan
2 : Penyuluhan dan Praktek Pengemasan Porang, Pelatihan 3 : Penyuluhan dan Praktek Permodalan serta Keuangan,
Pelatihan 4 : Penyuluhan dan Praktek Penjualan serta Pemasarannya. Akhirnya diharapkan setelah pelatihan di atas
muncul banyak wirausaha yang menggerakkan potensi porang.

Kata kunci : budidaya porang, pengolahan porang, aneka olahan porang.

I. PENDAHULUAN
1.1. Potensi porang
Kabupaten Nganjuk memiliki luas 122.433 Ha
dimana 49.9% atau 61.127,2 Ha merupakan hutan.
Keberadaan hutan sangat penting artinya bagi
masyarakat Nganjuk, karena mempunyai fungsi
ekonomi yaitu sebagai penyangga kehidupan yang
paling essensial bagi masyarakat yang hidup di sekitar
kawasan hutan, fungsi klimatologi dapat
mempengaruhi iklim mikro dan penghasil oksigen,
fungsi hidrologi sebagai pengatur tata air, serta fungsi
ekologi yaitu mencegah banjir dan erosi tanah,
menjaga kesuburan tanah dan sumber plasma nutfah.
Dimasa mendatang hutan di Nganjuk diharapkan dapat
menjadi sumber pangan (forest for food) dan kehidupan
melalui potensi hasil hutan bukan kayunya.
Wilayah Kabupaten Nganjuk terbagi menjadi
20 kecamatan dan hampir semua kecamatan memiliki
potensi bidang kehutanan dengan kurang lebih 200
kelompok tani hutan dan LMDH yang kehidupannya
sangat bergantung hutan.
Di era otonomi dengan nafas desentralisasi,
gairah Kabupaten Nganjuk membangun sektor
kehutanan ditunjukkan dengan komitmen untuk
mengelola, melestarikan, memanfaatkan dan
memperbaiki ekosistem hutan dengan basis Gambar 1. Metode Pelaksana.
keberpihakan kepada masyarakat secara berkeadilan
sehingga tercipta sistem pengelolaan hutan yang lestari II. HASIL DAN LUARAN DICAPAI
dan berwawasan lingkungan untuk kesejahteraan Kegiatan dan Pelatihan yang sudah dilaksanakan
masyarakat. adalah sebagai berikut:
• Survei untuk persiapan penerapan IbM Usaha
Budidaya dan Pengolahan Porang
• Survei kunjungan ke pabrik penepungan porang di
Pare Kediri
• Pelatihan pengolahan porang tingkat dasar

32 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


a. Peserrta mengetahhui manfaat tepung poraang
untukk bahan makaanan
b. Peserrta mengetahhui cara mem mbuat bakso dan
d
jelly art dari poranng
• Pelatihann pengolahan porang tingkkat lanjut, unttuk
menunjanng pelatihan ini kami memberikan
m a
alat
pengolahhan porang yanng terdapat pada berita acaara Demo
D membuuat jelly Masyarakat praktek
p
(terlampir). Untuk pelatihan ini diajarkan caara art. laangsung cara membuat
m
membuatt mie porang,, nuget poranng, stick poranng, jelly artt.
dawet poorang dan pudding porang, sehingga
s peseerta
mampu membuat
m olahaan porang senndiri
• Pelatihann pemodalan dan keuangann tingkat dassar,
peserta mengetahui bagaimna cara mengattur
keuangann usaha poorang dan bisa membuuat
pembukuuan keuangan sederhana Hasil
H jelly art porang. H
Hasil jelly art porang.
• Pelatihann pembuatan kemasan
k dan cara mengemmas
tingkat daasar
a. Peserrta mengetahhui cara mem mbuat kemassan
yangg menarik
b. Peserrta mengetahhui cara mengemasm haasil
olahaan yang menaarik
• Pelatihann teknik menjualm daan manajemmen Bahan
B untuk membuat
m P
Proses membuuat bakso
pemasaraan tingkat dasaar bakso poraang. porang
g.
c. Peserrta mengetahuui dan paham bagaimana caara
menjjual hasil prooduknya yangg dapat menarrik
pembbeli.
d. Peserrta bisa mem manajemen pemasaran
p haasil
olahaannya.

III. KESIMMPULAN DAN N SARAN


1. Berdasarkkan analisa situasi terrhadap konddisi Hasil jadi bakso
b F
Foto bersama dengan
masyarakkat dan KTH H Menur dand KTH Taani porang. mitra binaan
n IBM
Makmur di wilayah Keecamatan Locceret, Kabupatten setelah pelattihan.
Nganjuk, diketahui bahwa wilayah tersebbut
memiliki potensi untukk di berikan pelatihan
p Usaaha Pelattihan Membuaat Dawet Poraang.
pengolahhan produk makanan berbahan b dassar
porang.
2. Pada aw walnya teknollogi tepat guuna yang inggin
diterapkaan adalah alaat penepung porang, nam mun
setelah suurvei ke daerrah tersebut masyarakat
m lebbih
suka untuuk melakukaan usaha penggolahan prodduk
dari bahaan porang. Sehingga kam mi menggunakkan Prroses membuaat dawet H
Hasil jadi daweet porang
alat-alat sederhana
s yanng digunakan untuk
u mengollah porang..
porang seeperti blenderr, pembuat jeelly art, cetakkan Pelaatihan Membuuat Stick Poran
ng.
jelly, dll.
3. Para peseerta harus teraampil membuaat olahan poraang
di sampinng juga haruus terampil daalam mengem mas
dan mem masarkan hasil olahan porangg.

Pelatihhan Pengolahaan Porang Tinggkat Dasar


Proses mem
mbuat Prroses penggiliingan dan
adonan stiick. m
mencetak adon nan stick.

Alat untuk membuat Bahan untukk membuat


jelly art berbasis
b jelly art
poranng. berbasis porang.
p
Proses mengggoreng
stick. H
Hasil jadi stickk porang.

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 333
Pelatihan Membuat Puding Porang [7] Richard F. Tester, Farage H. Al-Ghazzewi (2013)
Mannans and health, with a special focus on
glucomannans. Journal of Food Research
International 50 (2013) 384–391
[8] Sood, N., Baker, W.L., Coleman, C.I., 2008.
Effect of glucomannan on plasma lipid and
glucose concentrations, body weight and blood
Proses membuat Proses menghias pressure: systemic review and meta-analysis.
pudding. pudding. American Journal of Clinical Nutrition 88,
1167–1175.
IV. DAFTAR PUSTAKA [9] Takigami, S., 2000. Konjac mannan. In: Phillips,
[1] Bilqis Amalia (2013) Implementasi Program G.O., Williams, P.A. (Eds.), Handbook of
Laporan Akuntansi Dasar dan pelatihan Excel, Hydrocolloids. CRC Press, Florida, pp. 413–424.
Power Point serta Internet untuk Unit Pengelola [10] Vincent Lebot (2009) Tropical Root And Tuber
Keuangan Badan Keswadayaan Masyarakat Crops Cassava, Sweet Potato, Yams And Aroids.
(BKM) Ngagel Rejo Mulyo, Surabaya CIRAD (Centre de Coopération Internationale
[2] Eko Nurmianto (2004) Ergonomi : Konsep Dasar en Recherche Agronomique pour le
dan Aplikasinya (Edisi Kedua), Guna Widya, Développement), France
Jakarta [11] Wang, C. -H., Lai, P., Chen, M. -E., & Chen, H. -
[3] Eko Nurmianto, Naning Aranti Wessiani, Rizka L. (2008). Antioxidative capacity produced by
Megawati (2011) Desain Alat Pengasapan Ikan Bifidobacterium- and Lactobacillus acidophilus-
Menggunakan Pendekatan Ergonomi, QFD Dan mediated fermentations of konjac glucomannan
Pengujian Organoleptik. Jurnal Ilmiah. and glucomannan oligosaccharides. Journal of the
MATRIK. (ISSN : 1693-5128), Vol. 10, No. 2, Science of Food and Agriculture, 88, 1294–1300.
68-82, Maret 2011 [12] Wu, W. -T., & Chen, H. -L. (2011). Effects of
[4] Mahfud (2011) Comparation Glycerol konjac glucomannan on putative risk factors for
Degradation By Microwave Heating And By colon carcinogenesis in rats fed a high-fat diet.
Hydrothermal Treatment, Jurnal Industri dan Journal of Agriculture and Food Chemistry,
Sains, Vol.10, No.1, 59, 989–994.
[5] Mahfud, F. Husodo, C. Irawan (2007) “Pengaruh [13] Wu, W. -T., Cheng, H. -C., & Chen, H. -L.
Wetting Efficiency Katalis dalam Reaktor Trickle (2011). Ameliorative effects of konjac
Bed pada reaksi Oksidasi SO2”, Jurnal glucomannan on human faecal β-glucuronidase
Academia Ista, vol.12, No.1 activity, secondary bile acid levels and faecal
[6] Melinda Chuaa, Timothy C. Baldwina, Trevor J. water toxicity towards Caco-2 cells. The British
Hockinga, Kelvin Chana (2010) Traditional uses Journal of Nutrition, 105, 593–600.
and potential health benefits of Amorphophallus
konjac K. Koch ex N.E.Br. Journal of
Ethnopharmacology 128 (2010) 268–278

34 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PASSWORD CRACKING BERDASARKAN KARAKTERISTIK
POWERPADA EMBEDDED SYSTEM LOGIN
Andi Yusuf, M.T. dan Claudia Dwi Amanda, S.ST., M.M.Han.
Subdirektorat Analisis Teknik Sandi, Lembaga Sandi Negara
Email: andi.yusuf@lemsaneg.go.id,claudia.amanda@lemsaneg.go.id

ABSTRAK

Password diperlukan untuk melakukan login ke sebuah sistem sebagai proses otentikasi. Terdapat beberapa
tipe embedded system yang memerlukan login sehingga hanya pihak yang berhak dapat mengakses embedded system
tersebut. Dalam tujuan untuk memperoleh password pada embedded system login, seorang penyerang melakukan
password cracking yang dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah correlation power analysis
attack. Metode correlation attack memanfaatkan karakteristik power dan timing dari setiap karakter password
sehingga dapat melakukan login dan menggunakan embedded system. Dalam paper ini, akan membahas password
cracking pada XMEGA 128D4 board login menggunakan metode correlation power analysis attack dan
ChipWhisperer-Lite board sebagai power capture device. Hasil analisa yang didapatkan berdasarkan percobaan
bahwa karakteristik power dari karakter password yang dianggap benar yaitu -0,189453125 V sampai -0,1806640625
V dengan waktu t = 329 ms. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan password cracking dan berhasil login pada
embedded system dengan panjang karakter 4 sampai 10 karakter yaitu + 0,3 ms.

Kata Kunci: Password Cracking (1), Embedded System (2), Correlation Power Analysis Attack (3), Chipwhisperer (4).

I. PENDAHULUAN untuk melakukan fungsi tertentu. Embedded systems


Kemajuan Teknologi Informasi (TI) yang semakin terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.
meningkat dengan signifikan perlu diimbangi dengan Perangkat keras meliputi mikroprosesor atau
keamanan dalam penggunaan peralatan maupun sistem mikrokontroler dengan penambahan memori eksternal,
TI. Aspek keamanan meliputi kerahasiaan I/O dan komponen lainnya seperti sensor, keypad,
(Confidentiality), keutuhan data (Integrity), otentikasi LED, LCD, dan berbagai macam aktuator lainnya.
(Authentication), dan nir-penyangkalan (Non- Embedded software merupakan penggerak pada
Repudiation). Dalam pemanfaatan TI, embedded embedded systems. Sebagian besar perangkat lunak
system menjadi salah satu peralatan yang digunakan embedded systemsreal time memiliki program aplikasi
untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti dalam yang spesifik yang didukung oleh Real Time Operating
bidang telekomunikasi, komputasi, jaringan, dan System (RTOS). Embedded software biasanya disebut
sebagainya. Sebagian besar embedded system firmware karena perangkat lunak tipe tersebut dimuat
memerlukan password untuk login dengan tujuan ke ROM, EPROM atau flash memory. Embedded
sebagai akses kontrol pengguna sehingga yang dapat systemsdapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan
menggunakan embedded system tersebut hanya pihak performa yaitu sebagai berikut:
yang berhak.
Password menggunakan algoritma hash seperti 1. Stand Alone Embedded System
MD5, SHA1, dan SHA256. Dalam melakukan Embedded systemsyang termasuk kategori tersebut
penyerangan, seorang penyerang melakukan password dapat bekerja sendiri. Embedded systemstersebut dapat
cracking sehingga dapat melakukan login dan menerima input digital atau analog, melakukan
menggunakan embedded system. Terdapat beberapa kalibrasi, konversi, pemprosesan data, serta
metode dalam melakukan password cracking, seperti menghasilkan output data ke peripheral output
brute force attack, dictionary attack, rainbow table misalnya display LCD. Contoh: video game console,
attack, timing analysis attack, dan power analysis MP3 player, kamera digital.
attack. Metode brute force attack, dictionary attack
dan rainbow table attack membutuhkan waktu lebih 2. Real Time Embedded Systems
lama dibandingkan timing analysis attack dan power Sistem dapat dikategorikan sebagai real time jika
analysis attack. Dalam paper ini, Penulis akan waktu respon merupakan hal yang sangat penting.
membahas cara password cracking menggunakan Beberapa tugas tertentu harus dilakukan pada periode
metode correlationpower analysis attack yaitu waktu yang spesifik. Terdapat 2 (dua) tipe Real
memanfaatkan karakteristik power dan timing untuk TimeEmbedded Systems yaitu hard real time embedded
mengetahui password yang digunakan dalam system dan soft real time embedded system.
embedded system.
3. Hard Real Time Embedded System
II. LANDASAN TEORI Dalam embedded system tersebut, pengerjaan
A. Embedded Systems operasi melebihi waktu yang ditentukan dapat
Embedded Systems merupakan computing device menyebabkan terjadinya kegagalan yang fatal dan
yang didesain dengan tujuan tertentu secara spesifik menyebabkan kerusakan pada alat. Batas waktu respon

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 35


sangat kritis yaitu dalam milidetik
m bahkkan lebih singkkat coonsumption yangy telah ddiprediksi l(x)) dan powerr
lagi. coonsumption yangy telah ddiukur td,j. Jika
J terdapatt
huubungan non-linear, hubunggan antara w((p,i) dengan p
4. Soft Reall Time Embeddded System attau i, sama sepperti hubungaan linear untu uk setiap nilaii
Dalam embedded
e sysstem tersebut, keterlambattan i. Contoh: paada non-lineaar substitutio on boxes (S--
waktu respoon dapat ditooleransi pada batas tertenntu. Bo oxes), terdappat lookup ttable yang dipilihd untukk
Pelanggaran batas waktu dapat
d menyebbabkan performma memperkecil
m k
kemungkinan korelasi anttar input dann
menurun namun sistem m dapat tettap beroperaasi. ouutput. Penekaanan untuk m memperkecil kemungkinann
Walaupun ada
a batas wakktu untuk seetiap operasinnya koorelasi antaraa input dan output meru upakan syaratt
namun keterlambatan yaang dapat diitoleransi dappat daalam menghinndari terjadi linnear cryptogrraphic attack.
dalam hitunggan detik bukaan milidetik. Seetelah itu, dappat dihitung coorrelation coef
efficient untukk
masing-masing
m g titik j unttuk semua D. D Diperolehh
5. Networkeed Embedded Systems peersamaan untuuk setiap kem mungkinan niilai subkey I,,
Networkeed Embeddedd Systems menghubungk
m kan yaaitu:
jaringan denngan interfacee jaringan kee sumber akses.
Jaringan yanng dihubungkaan adalah Locaal Area Netwoork
(LAN), Widde Area Netw work (WAN)), Metropolittan (3)
Area Networrk (MAN), maupun
m internnet. Sambunggan
dapat mengggunakan kabel atau nirkabell. Teerdapat Pearsson’s correlatiion coefficientt, dimana X =
p dan Y = t, sehhingga:
B. Correlaation Power Analysis
A
Sebuah serangan (attaack) memilikii power trace td,j
, dengan j = 1, 2, …, T addalah index waaktu trace dann d
= 1, 2, …, D adalah konstanta
k tracce. Jadi seoraang (4)
penyerang akan
a melakukkan pengukuuran D, denggan
masing-masiing sepanjanng nilai T. Jika seoraang Kendala
K dalam
m mengetahuii sinyal padaa pengukurann
penyerang dengan
d tepat mengetahui kapan prosses no
oise terjadi di
d luar side--channel anaalysis. Keduaa
kriptografi terjadi,
t makann penyerang tersebut hannya peersamaan di atas mengacuu pada norm malized cross--
perlu menguukur dengan nilai T = 1. Untuk masinng- co
orrelation daan sering ddigunakan dalam
d digitall
masing konsstanta trace d,, penyerang juuga mengetahhui im
maging untuk proses
p matchiing sebuah gambar.
plaintext ataau ciphertext yang berhuubungan denggan
power, dideffinisikan dengaan pd . C. ChipWhiisperer
Diasumsikann bahwa penyyerang memiliki model pow wer ChipWhispeerer merupakkan tools pen nelitian untukk
consumption dari sebuah device
d yang bergantung
b paada emmbedded harddware securityy yang mengk kombinasikann
intermediate value. Seebagai contooh, penyeraang op pen source sof
oftware dan haardware. Terd dapat 3 (tiga))
mengasumsikkan bahwa power connsumption dari d jeenis versi ChipWhisperer untuk melak kukan capturee
mikrokontroller bergantunng pada haamming weigght haardware, yaituu:
sebagai interrmediate valuee. Terdapat peersamaan: 1. ChipWhispeerer-Lite yangg merupakan paketp lengkapp
(1) untuk menggkaji side-chaannel power analysis dann
mempelajarri cara kerja serangan terrhadap targett
dengan l(x) adalah leakagge model unttuk intermediaate device.
value, dan w(p,i)
w membanngkitkan sebuuah intermediaate 2. ChipWhispeerer-Lite 22-Part Verrsion yangg
value yang ditentukan
d daari input plainntext dan gueess merupakan versi leebih sederh
hana untukk
number i = 1,1 2, …, I. menghubunngkan tarrget ekstternal kee
Intermediatee value tersebbut akan dippilih bergantuung ChipWhispeerer-Lite tanpaa memerlukan n solder.
pada input plaintext
p dan secret key. Sebagai conttoh 3. ChipWhispeerer-Pro yangg mengintegrrasikan Fieldd
pada AES, masing-masin
m ng byte dari plaintext
p adallah Programmaable Gate Array (FPG GA) dengann
hasil XOR dengan
d masinng-masing bytte (subkey) dari
d beberapa fittur tambahan.
secret key. Paada contoh AE ES, diperoleh:
Paada penelittian ini, Penulis menggunakan
m n
ChipWhisperer
C r-Lite Board. ChipWhisperrer-Lite Baree
(2)) Booard terdiri dari
d 2 (dua) bbagian utama, yaitu: multi--
puurpose powerr analysis cappture instrumeent dan targett
Hal tersebutt menyebabkaan bahwa innput plaintextt p booard. Target board adalaah mikrokonttroler standarr
diserang oleeh single bytte dalam sattu waktu, yaang yaang dapat diim
mplementasikaan algoritma tertentu.
t
berarti penyeerang melakukkan serangan pada tiap singgle
byte dari AEES dalam satu waktu. Penyeerang akan terrus III. PE ERANCANG GAN DAN AN NALISIS
menghitung setiap kemunggkinan untuk subkey tersebbut, Pada bagiann ini akan dibbahas mengen nai arsitekturr
dan hanya diketahui 16 x 28 dibanding 2128 sistem, peranccangan peranngkat keras, perancangann
kemungkinann untuk AES-128. peerangkat lunakk, dan analisiss. Berikut pen
njelasan detaill
Selanjutnya penyerang
p akkan menggunaakan correlatiion daari setiap bagiian:
coefficient unntuk melihat hubungan
h lineear antara pow
wer

36 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)


( SV UGM
U 2016
A. Arsitektu ur Sistem ChipWhispeerer menggunnakan kabel usb to seriall
Peranncangan passw word crackingg pada embeddded dengan tujjuan untuk menganalisis power dann
system loogin dibuatt menggunnakan bahaasa timing dari sinyal yang ttelah dihasilkaan oleh targett
pemrogramann Phyton dan C. Konsep aw wal sistem yaaitu board.
embedded system
s (targeet board) yang
y terhubuung
dengan hypperterminal memerlukan login denggan B. Perancangaan Perangkatt Keras
memasukkann password aggar embeddedd system tersebbut Berdasarkann konfigurasi sistem dibutu uhkan 2 (dua))
dapat diguunakan. Peenyerang m
menghubungk kan modul
m embeddded system yaiitu modul tarrgetboard dann
embedded syystem dengann spectrum analyzer
a denggan modul
m capturee board. Moodul target berupa
b boardd
tujuan melihaat karakteristiik maupun polla dari spektruum XMEGA128D4
X 4U yaitu m modul yang menjalankann
power serta timing sehinggga dapat dillakukan analiisis fu
ungsi loginem mbedded systtem dan mem miliki sistem
m
untuk passw word crackingg. Secara konnsep alur keerja ottentikasi passsword. Moduul capture berupab boardd
dapat dilihat pada Gambarr 1: ChipWhisperer
C r yaitu moduul yang digu unakan untukk
melakukan
m cappture terhadapp karakteristik
k power darii
modul
m target. Berikut
B rangkkaian skematiik dari keduaa
modul
m tersebut::

Gambbar 1. Arsitekttur Password Cracking


berbasis Speectrum Analyzzer

Pada penelitian inii, konsep terssebut diadaptasi


dengan mennggunakan ChipWhispere
C er yang dappat Gambar 3.. Rangkaian S
Skematik Mod
dul Targe
melakukan fungsi
f spectruum analyzer dan
d analisa daata.
Perancangann dari sistem menggunakan
m n laptop sebaggai Gambar
G 3 meruupakan rangkaaian skematikk modul targett
fungsi dari hyperterminaal dan ChipW Whisperer GU UI, diimana mem miliki kompoonen utamaa yaitu IC C
XMEGA 1228D4 sebagaii embedded system (targeet), XMEGA128A4
X 4U yang m merupakan mikrokontroler
m r
serta ChipWhhisperer Lite Board
B sebagaai power captuure AVR
A 8 bit dengan
d spesiifikasi 128 KBytes
K flashh
device. Secarra alur kerja dapat
d dilihat paada Gambar 2:
2 prrogram memoory, 8KBytess SRAM, 44 pin i/o dann
frekuensi kerjaa 32 MHz. IC
C tersebut dappat digunakann
un
ntuk beberapaa aplikasi diaantaranya ind
dustri, kontroll
su
uhu, motor, automasi paabrik, jaringaan, peralatann
medis,
m aplikasi rumah tanggaa dan komputaasi.

Gambbar 2. Arsitekttur Password Cracking


berbasis Power Capture Device ChiipWhisperer

Berikut adalaah penjelasan dari Gambar 1:


a. Hubungkkan target booard dengan ChipWhisperrer
Gambar 4. Rangkaian
R Skkematik Modu
ul Capture
Lite Boarrd menggunakkan kabel data dengan tujuuan
untuk kom munikasi dataa.
Gambar
G 4 merupakan
m ranngkaian skem
matik modull
b. Hubungkkan target boaard dengan laaptop yang tellah
caapture dimaana komponeen utamanyaa yaitu IC C
diinstal dengan VMWare ChipWhisperrer
ATSAM3U2CA
A A-AU yang m merupakan mikrokontroler
m r
menggunnakan kabel usb u to seriall dengan tujuuan
Atmel
A dengan flash
f programm memory 1228 Kbytes, ICC
mendetekksi sinyal yaang dihasilkaan oleh targget
6SSLX9TQG1444 yang meruppakan IC FPGA A tipe Xilinx,,
board.
IC
C LTC34199EMS yangg merupakan n switchingg
c. Hubungkkan ChipWhissperer Lite Board denggan
reegulator, IC AD8331
A yang merupakan opp amp dan ICC
laptop yang
y telah diinstal denngan VMWaare

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 377
AD9215BRU UZ yang meerupakan anaalog to digiital hyyperterminal untuk login pada modul target boardd
converter. diimana pada simulasi ttersebut passsword yangg
diimasukkan sallah yaitu “p@
@ssw0rd”.
trylist = "abcdefghijklmnopqrstuvw
wxyz0123456789"

password = ""

for i in range(0,7):

for c in trylist:

cap.setParameeter(['Target Connnection', 'Go Com


mmand',
password + '%c\\n'%c])

cap.capture1()

print "Coba karrakter = %c"%c Gambar


G 5. Loggin pada Moduul Target Board (Password
Salaah)
print cap.scopee.datapoints[329 + 40*i]
Seetelah dilakuukan simulasii login denggan passwordd
C. Perancaangan Peranggkat Lunak beenar dan salaah, kemudian didapatkan hasil capturee
Bahasa pemrogramaan yang diigunakan yaaitu beerupa karaktteristik poweer terhadap waktu darii
bahasa Pythoon dan bahasaa C. Bahasa Pyython digunakkan paassword benaar dan salah. GGambar 6 meemperlihatkann
untuk membbuat enginepaassword crackking, sedangkkan kaarakteristik power
p dari password bennar (spektrum m
bahasa C diggunakan untukk membuat ennginelogin paada beerwarna merrah) dan paassword salaah (spektrum m
embedded syystem dalam hal ini moduul target boarrd. beerwarna kuninng). Terlihat bbahwa karaktteristik powerr
Engine passw word cracking berisi kodee sumber terkkait yaang dihasilkann berbeda.
fungsi hyperrterminal yanng menjalankkan komunikasi
serial antaraa komputer dengan
d moduul target boarrd,
membaca haasil pengukuraan power darii modul captuure
board dan melakukan bruteb force terhadap
t sem
mua
kemungkinann karakter passwordd berdasarkkan
parameter power. Berikuut kode sumbber dari engiine
password craacking tersebuut:
Gambar 6. Karakteristikk Power dariK
Kemungkinan
printf("PERING
GATAN: UNA
AUTHORIZED ACCESS P
Password Bennar dan Salah
DILARANG\n"));
Paarameter yangg dibutuhkan uuntuk melakuk kan passwordd
trigger_low();
crracking pada sistem logiin terhadap modul m targett
printf("Masukkaan password untukk masuk: "); bo oard adalah karakteristik
k ppower dari passsword benar..
Seehingga dilakukukan pengam matan terhadapp karakteristikk
scanf("%s", passswd);uint8_t passsbad = 0;
pa assword benarr dengan kondisi password d benar hanyaa
trigger_high(); 5 karakter, 4 karakter,
k 3 karrakter dan 2 karakter.
k Darii
emmpat karakteeristik powerr tersebut terlihat bahwaa
for(uint8_t i = 0;
0 i < sizeof(correct__passwd); i++){ teerjadi pergeseeran dan lebar power (dalam hal inii
if (correct_passswd[i] != passwd[i])){ sppektrum) sem makin kecil. G Gambar 7 meemperlihatkann
kaarakteristik poower dimaksudd.
passbad = 1;break;}}

Engine login pada embedded syystem berisikkan


kode sumber terkait fungsif hyperrterminal yaang
menjalankann komunikasi serial antaraa modul targget
board denggan komputeer dan mellakukan prosses
otentikasi loogin terhadaap password yang diinpput. (a). 5 karakter (b). 4 karakter
Berikut kodee sumber dari engine login pada embeddded
system tersebbut:

a. Anaalisis Power dan


d Timmingg
Untuk mellakukan anaalisis powerr dan timiing
dibutuhkan data capturre power daan timing dari d
password beenar dan salaah. Simulasi login terhaddap
modul targget board harus dilakkukan denggan
(c). 3 karakter (d). 2 karakter
kemungkinann kondisi inpuut password benar
b dan inpput
Gambar 7. Karakteristik
K P
Power dariKemmungkinan
password saalah. Dalam simulasi
s ini password
p bennar
Karakter Paassword Benarr
yaitu “kr1ptt0”. Gambar 5 memperlihhatkan tampillan

38 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)


( SV UGM
U 2016
Perbedaan leebar power dari
d 4 (empatt) kemungkinnan
tersebut diaamati baik posisi wakttu dan tingggi
rendahnya nilai
n spektrum
m sehingga didapatkan
d niilai
sesuai Tabel 3, yang meruupakan param
meter power dan
d
timing untukk melakukan password
p craccking pada loggin
sistem moduul target boardd.

Tabel 3. Hasil Analisis


Karakteer Karakter
K brute fo
orce
No. Analissis
Passworrd Benar P
Password Salah berdasaarkan
Analissis ti
1 329 ms 3 ms
369
Timingg
-0,1894553125 V --0,27734375 V Gambar 9.
9 Password C Cracking Berddasarkan
Analissis Karaakteristik Pow
wer Tiap Karak
kter
2 s/d s
s/d
Powerr
-0,18066640625 V -
-0,258789062
25 V
Hasil
H passwordd cracking yyang berhasil dapat dilihatt
IV. IM
MPLEMENT TASI DAN PE ENGUJIAN paada Gambar 10,
1 dimana em mbedded systeem login akann
a. Implemeentasi Passwoord Cracking merespon
m passw
word yang bennar.
Berdasarkkan hasil anallisis pada Tabbel 3 didapatkkan
nilai parameeter power dand timing yang
y digunakkan
untuk melakkukan passwoord cracking terhadap loggin
pada modul target boardd. Gambar 8 memperlihatk
m kan
implementasi password crracking mengggunakan lapttop
Mac yang menjalankaan software capture dan d
hyperterminaal, modul targget board dann modul captuure
Gambar
G 10. Haasil Passwordd Cracking : Lo
ogin Berhasil
board.
b. Pengujian n Password Cracking
Pengujian terhadap passw word crackingg berdasarkann
kaarakteristik power
p dilakkukan dengaan mencobaa
keemungkinan panjang
p dan vvariasi karaktter password..
Capturee Board Teerdapat 2 (duaa) jenis variassi password yaaitu passwordd
deengan variasi huruf dan hhuruf serta an ngka, dengann
paanjang passwoord 4, 8 dan 10 karakter. Haasil pengujiann
pa
assword crackking dapat diliihat pada Tabeel 4.

Capture Sofftware Taabel 4. Pengujjian Passwordd Cracking


Hasil Waktu
dan Hyperteerminal No. Variasi Password
P
Pengujian Cracking
1 Huruf (ppanjang 4) berhasil 0,2 ms
Targett Board
2 Huruf (ppanjang 8) berhasil 0,4 ms
Gambarr 8. Implemenntasi Passwordd Cracking 3 Huruf (ppanjang 10) berhasil 0,5 ms
pada Embeddded System Login Huruf dand Angka
4 berhasil 0,2 ms
(panjangg 4)
Jalankaan engine password
p c
cracking unttuk Huruf dand Angka
melakukan cracking padda embeddedd system loggin, 5 berhasil 0,4 ms
(panjangg 8)
dimana padaa engine tersebbut aplikasi akkan menjalankkan Huruf dand Angka Tidak
daftar kem mungkinan karakter
k passsword. Setiiap 6 -
(panjangg 10) berhasil
kemungkinann karakter password
p yanng dicoba akkan
menghasilkann karakteristiik power terhhadap percobaaan Berdasarkann tabel penggujian passwo ord crackingg
login. Karaakteristik pow wer percobaaan login yaang diidapatkan haasil bahwa waktu cra acking yangg
dihasilkan dibandingkan
d dengan paarameter pow wer diibutuhkan unttuk mendapatt karakteristik k power darii
yang telah diinput
d (sesuaii hasil analisis pada Tabel 3) saatu kemungkiinan karakter password yaaitu 0,05 ms,,
pada enginee. Jika hasil perbandingaan sama maaka seehingga kebeerhasilan dalaam melakukaan passwordd
karakter terssebut merupakkan karakter password yaang crracking dapatt diformulasikkan sebagai berikut
b waktuu
benar. Prosees tersebut diulang sam mpai didapatkkan crracking = 0,05 ms * paanjang passw word. Dari 6
keseluruhan karakter passsword yang benar.
b Gambarr 9 peercobaan passsword crackinng didapatkan n 5 percobaann
memperlihatkkan proses paassword crackking untuk setiiap beerhasil melakkukan login, sedangkan 1 percobaann
kemungkinann karakter berdasarkann karakterisstik gaagal untuk melakukan
m loogin. Analisiis sementara,,
power. keegagalan loginn pada variasi password hurruf dan angkaa
deengan panjanng 10 karaakter disebab bkan karenaa
minimnya
m paraameter sampeel power dan n konfigurasii
ju
umlah sampel yang tidak teppat.
Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG
GM 2016 | 399
V. KESIMPULAN [3] Grace, T. 2015. Programming and Interfacing
Berdasarkan hasil pembuatan aplikasi, maka dapat ATMEL’s AVRs. San Fransisco: Cengange Learing
disimpulkan hal-hal sebagai berikut: PTR.
a. Implementasi password cracking berdasarkan [4] Noergaard, T. 2012.Embedded Systems
karakteristik power pada embedded system login Architecture: A Comprehensive Guide for
berhasil dilakukan. Engineers and Programmers. Oxford: Newnes.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan password [5] Rashid, M. 2010. Power Electronic Handbook.
cracking dengan panjang karakter 4, 8 dan 10 yaitu United Kingdom: Butterworth-Heinemann.
0,2 ms, 0,4 ms dan 0,5 ms. [6] Salman, E & Friedman, E. 2012. High
c. Kegagalan login pada variasi password huruf dan Performance Integrated Circuit Design. New
angka dengan panjang 10 karakter disebabkan York : McGraw-Hill Education.
karena minimnya parameter sampel power dan [7] Srivastava, A, et al.2010.Statistical Analysis and
konfigurasi jumlah sampel yang tidak tepat. Optimization for VLSI: Timing and Power. Berlin :
Springer.
VI. DAFTAR PUSTAKA [8] White, E. 2011. Making Embedded Systems.
[1] Burnett, M. 2005. Perfect Password: Selection, United States: O’Reilly Media.
Protection, Authentication. United States: [9] Williams, E. 2014. Make: AVR Programming.
Syngress. United States: Maker Media.
[2] Catsoulis, J. 2005. Designing Embedded [10] Wolf, F. 2010. Behavioral Intervals in Embedded
Hardware. United States: O’Reilly Media. Software: Timing and Power Analysis of
Embedded Real-Time Software Processes. Berlin :
Springer.

40 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


SIMULATION OF DEFORMATION 3D OBJECT
BY USING GAME ENGINE
Cakra Adipura Wicaksana1, Ary Setijadi Prihatmanto2
1,2
School of Electrical Engineering and Informatics
Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: 1adipurapunya@gmail.com, 2asetijadi@lskk.ee.itb.ac.id

ABSTRACT

In last decade, there are many research about virtual surgery that still continuous in doing. One of them is
deformable object. The deformable object is the one important part that is modelling an object resemble original shape
of an object. The objective of this research is to continue previous research that have been there before especially in
term of deformable 3D object by using game engine Unity. In making a deformable object, one of the numeric approach
method will be used that is Finite Element Method. This approach method supersede method that have been there
before, that is Spring-Mass. The Finite Element Method (FEM) approach is quite widely used by other researchers
because it is more stable and more detail in modeling an object when compared to Spring-Mass. The Finite Element
Method (FEM) approach will be implemented on game engine by using Unity. From the result of this research will be a
simulation of 3D object and user can do some interaction with that object by using controller form Razer Hydra. Thus
the interaction can be a touching and moving an object.
\
Keywords:component; deformation; deformable; spring mass; finite element method; game engine; simulation; virtual
surgery

I. INTRODUCTION implementation if the simulated organs in the human


Many other scientific fields such as the medical body. Therefore, this study focuses on the deformation
field who use computers in their daily charts. An of the 3D object.
example is the virtual surgery simulator that uses as a
medium. Simulator used by prospective surgeons to II. RELATED WORK
skillful expertise and a surgeon to practice before doing There are two previous research that related to this
the actual patient. The simulator modeled on the organ current research they are following:
- organ of the human body that resembles the original Low-Cost Simulation of Robotic Surgery
body organs, for example liver, the organ of the heart, Simulation of surgical robots already existed
lungs, kidneys, eyes, teeth, and so forth. before, but the price to buy quite expensive so [5]
With the simulator, the user can perform a makes an application interaction that can be reached
variety of things such as the interaction of touch the with a cheap price. The purpose of the application is
object being simulated, perform collision between two conducted by [5] is a low cost, but it can effectively
objects, slicing or cutting objects. Interaction with simulate the control of an existing surgical robot.
simulated objects usually using haptic devices or other Applications are made by [5] using applications that
controllers like razer hydra. version of the game engine like unity and hardware
This time there had been a virtual simulator for surgery free to use the Razer Hydra controller as a game
such as da Vinci Surgical System (Intuitive Surgical). controller.
The price of the simulator is quite expensive at around In this application used Razer Hydra controller with
1.75 million USD according to [3] and [2] so that not two right and left, one laptop, and software Unity game
all hospitals were able to have it. Seeing it is necessary engine. In the application made by [5] used two virtual
to have a breakthrough to create a simulator that has arm as a clamp to move the beads.
good quality at an affordable price so that most Scene at unity made by [5] includes several
hospitals or medical schools can have it so simulator important model, as follows:
can be usefull. • Robot Arm or virtual arm equipped by clamp or
To start creating a simulator at an affordable pincer.
price, the necessary startup early to start as there has • The beads that serves as the object moved.
been in previous studies, namely by [5] and [6], • Board or pegboard that serves as the attachment
(Grande et al., 2013) simulated 3D objects using the of beads.
app game engine unity and razer hydra as its controller
at an affordable price, while [5] to continue such Cutting in Deformable Bodies
research into a simulated deformable 3D objects and To mimic a virtual surgical simulator, [5] to create
cutting objects 3D. a module, which pomotongan 3D objects that have
Seeing two studies that have been there properties of deformation or deformation. Cutting
before, this could be a startup to continue and improve objects in virtual surgery is a very important feature [9]
the research, especially research conducted by [5] in because almost from the surgery requires cutting
terms of deformation of 3D objects and process to cut though a 3D object is still a challenge.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 41


In this cuutting 3D objeects, [6] continnues to researrch F is the sprring force, K is the spring constant thatt
conducted by b [5] by addding features objects on the t states level tension of the sppring, while R is the initiall
object deform mation cuts a 3D object. Inn this study, the t leength and L is the length of the most receent.
algorithm ussed is Spring Mass for the deformation of
the object, Progressive
P cuutting Cuttingg Algorithm for f
3D objects, and to creatte the object surface intoo a
volume meesh are used u Delaunnay Algorithhm
Tetrahedralizzation througgh TetGen appplications thhat (2))
integrate withh the Unity Game
G Engine.
In researcch that have been
b conducteed in [6] adds an For xi and xj is the positiion of the two
o neighboringg
additional arrm that serve to cut the 3D D object so thhat veertices. Damping is also addded to the sprring to reducee
the user inteerface of the application iss similar to thhat fo
orce behind thet movemennt of the spriing as in thee
made by [5] it's just a robbot arm that iss left to hold thet eq
quation below w, vi and vj is the velocity of the vertex..
object to be cut
c or grabbinng, while the right
r side actiing After
A getting thhe amount off force on eacch vertex, thee
as a cutter. Then
T in the unnity scene therre is a 3D objeect fo
orce could be incorporated into Newton's second law w
that has box--shaped deform mation properrties. eq
quation as folllows:
Implemenntation made by [6] using the t Razer Hyddra
as a controlller, Unity Gam me Engine ass its applicatioon, (3)
and one perssonal computer. In this appplication onlyy a
cubical box object
o is simulated using tw
wo robotic arm m. To simplifyy the calculatioon, the value of mass ratedd
Prior to simulate
s the deformation
d of the 3D objeect, = 1 and the equuation becomees as follows:
we need a surface meshh file to be converted innto
volumetric mesh.
m File typpes that can beb used, nameely (4))
.obj or stl. See below w an integrration betweeen
applications TetGen [1] with w Unity. TetGen functioons After an a or acceleratioon is obtained d, it is time too
of the appliccation itself, which is to make the inpput seeek the currennt position of eeach vertex byy entering thee
surface meshh into a volum metric mesh using Delaunnay accceleration vaalues into a foormula of inttegration timee
Tetrahedralizzation Algoritthm. orr solver. If thhere is the forrce of gravity
y, the force F
addded the gravvitational forcee g. There are many typess
III. APPRO OACH METH HOD DEFOR RMABLE 3D D off integration methods
m or sollver time. Forr more will bee
O
OBJECT exxplained in thee method of inntegration tim
me.
There aree many approoach methodss that had beeen In a study conducted bby [6] Spring g-Mas system m
implementedd by many reesearchers. According
A to [8] th
hey pleased too be a style tthat is obtaineed from eachh
there are fouur common methodologies
m for deformabble veertex then suummed back in style at one o vertex orr
T deformable object can be modeled by
modelling. The th
hereafter referrred to as Sprring Neighborr. The goal off
using the phhysically-baseed model whhich defines thet is to improve thhe stability off the geometry y of the meshh
behavior of model from mathematicall equations and a annd to preventt instability oof the structu ure geometry..
laws of phyysics [11]. Thhey are masss-spring-dampper Neighbor
N Sprinng can also bee integrated with
w the forcee
(MSD) systeem, the bounddary element method (BEM M), off gravity. Wiithout a Neigghbor's Spring, mesh willl
the finite diifference metthod (FDM), and the finnite coollapse becausse of the masss of the mesh itself.
i
element meethod (FEM)). One of them t have an
advantages and disadvvantages. In the previoous Fiinite Elementt Method
research, [6] use Spring Mass
M system as the approaach The finite element
e methhod (FEM) iss a numericall
method and in this reseaarch Finite Element
E Methhod teechnique for solving probllems which are a describedd
Approach wiill be used. Soo only Mass Spring and Finnite by y partial differrential equatioons or can be formulated ass
Element Metthod will be exxplained. fuunctional miniimization [4].
According to [7] the eentire step of deformablee
Mass Springg System ob bject by usingg FEM as folloow:
One methhod to create 3D objects deformation is to
use Spring--Mass. This method is quite simpple
compared withw other methods
m such as the Finnite
Element Metthod. In the Spring-Mass
S s
systems, edge or
edges on eaach tetrahedraal regarded as a Spring. Eaach
vertex of tettrahedral masss. One tetrahhedaral has foour
vertices, eaach vertex is connecteed with othher
S that each vertex can be influenced by
tetrahedral. So
the style of thhe vertices off the other tetraahedral.
Basicallyy, the system's Spring-Mass ultimate goall is
to get the forrce occurring at each vertexx. For resilienncy
follow Hookke's Law as folllows:
Flg. 1 Entire Simullation of FEM
M [7]
(1))

42 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)


( SV UGM
U 2016
In order to simulate an a object, mim mic the originnal Here E is the elasticitty modulus and a ν is thee
shape, need to be added some of elaastic and plasstic Pooisson’s ratio.. According too [10], the folllowing are alll
force as menntioned in [110] and [13] beside externnal allgorithm to sim
mulate deformmable object:
force as depiicture on [7].
Differentt from Mass Spring
S Systemm, Finite Elemeent fo
orall elements e compute Be, Pe, Ke, from x0
Method havee an objectivee is to get the last velocity of nitialize x0,v0
In
each node. After
A getting velocity,
v it shhould be addiing i=
=0
to the functioon of time inttegration methhod that will be lo
oop
explained latter. orall elements e compute Re based on xi
fo
As mentiion on [12], [7], [13] [100], and [4]. The T forall
f elementts e update єplaastic, e
external force is governed by this equatiion: assemble K = ∑e ReKeRe-1
(
(5) assemble f0 = - ∑e ReKex0
assemble fplasttic = ∑e RePe єpplastic, e
M is globbal mass matrix, D is dampping matrix, K is compute exterrnal forces fexxt
the stiffness matrix, u is displacementt vector of eaach solve (M + ∆tC ∆ + ∆t2K) vi+1 = Mvi - ∆t(Kxi +f0+
node, finallyy first and second
s derivaate from u are
a fpllastic- fext)
velocity and acceleration, respectively . Where D = αM α for vi+1
+ βK. update xi+1 = xi + ∆tvi+1
Stiffness matrix K is obtained from Ke that has beeen enndfor
assembled from
f all elem
ment or tetrahhedral in meesh i=
=i+1
object. The formulation of Ke = Ve BeT C Be. Ke is enndloop
stiffness mattrix that have order
o 12x12.
Followingg is the explannation how too get Ve , Be, and
a to
o obtain f0, Re,P
Pe, and Mwilll be explained
d further moree
C. C is calleed the material matrix, Be is called straain in
n [10] and [12]].
matrix whichh is constant and a can be prrecomputed, anda
Ve is called volume
v of tetrrahedral. Method
M of Inteegration Tim
me
The dynam mic system is defined to o be able too
in
ntegrate over the
t time domaain to actually y simulate thee
(
(6) deeformation. This
T can be ddone by man ny explicit orr
im
mplicit integraation. In the pprevious research that hadd
beeen conductedd by [6] is usinng verlet solv
ver. The verlett
so
olver is governned by this eqquation:

(
(7)
xi+1 = xi – x((i-1) + aidt2 (12))

(M
Matthias Muller) and (MMorten Bro-N Nielsen) usee
(
(8) Im
mplicit Euler form in Fiinite Elementt Method ass
fo
ollow:

M + ∆tC + ∆t2K)
(M K vi+1 = Mvi - ∆
∆t(Kxi +f0+ fplasstic- fext) (13))

IV. IMPLE EMENTATIO ON


(
(9) In this reseaarch, everythinng will be im
mplemented byy
ussing Unity gaame engine. T The first of all, we need too
make
m volumetrric mesh from m surface meesh by usingg
TeetGen libraryy. How to usiing and integ grated TetGenn
ex
xplained in [1]].
Structure daata of mesh obbject are as claass follow:
(110) • Class Verttex
• Class Tetrrahedron
• Class Edgge
• Class Triaangle
Besides thhat, we neeed to creaate functionn
crreateVolumetrricMesh(). T This function makes usee
(111) TeetGen library to create voluumetric mesh h from surfacee
mesh.
m In addition, triangle fuunction and up pdate trianglee
neeed to be added as create Tian ngle () andd
uppdateTriangle (), respectiveely. That function serves ass
fu
unction to rennder in everyy triangle on n entire meshh
obbject. The last function is FiniteElemeentMethod ())
th
hat has funcction to maake mesh object o to bee
deeformable.
Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG
GM 2016 | 433
To implement this research, we use one PC core i7, [4] G. P. Nikishkov, “Introduction To the Finite
VGA NVIDIA 2Gb, SDD 250 Gb. Unity 5 game Element Method,” in University of Aizu, 2004, pp.
engine, windows 10 and intel math library used as 1–45.
software. Eventually as controller grabber object, [5] K. Grande, R. S. Jensen, M. Kraus, and M.
Razer Hydra was used. Kibsgaard, “Low-cost Simulation of Robotic
Surgery,” in Proceedings of the Virtual Reality
RESULT International Conference: Laval Virtual, 2013,
We try in box object mesh which contains 74 pp. 6:1–6:4.
vertices, 196 tetrahedral, 130 surface triangle, 784 [6] M. Kibsgaard, K. K. Thomsen, and M. Kraus,
triangles, 334 edges. If we use Spring Mass system, the “Cutting in Deformable Bodies,” Aalborg
FPS more than 150 FPS and if we use Finite Element University, 2013.
method the FPS will be lower than 150 FPS. [7] H. Kim and W. K. Chung, “FEM based
simulation of a deformable object,” 2012 9th Int.
V. CONCLUSIONS AND FUTURE WORK. Conf. Ubiquitous Robot. Ambient Intell. URAI
To implement Finite element method, high cost- 2012, no. 2, pp. 496–497, 2012.
computing is very high so that can model very detail [8] X. Wu and M. Downes, “Adaptive nonlinear
object and stable. In contras FEM can reduce FPS. In finite elements for deformable body simulation
future work, can be added another interaction beside using dynamic progressive meshes,” Comput.
grabbing and moving object. Another interaction can Graph. …, vol. 20, no. 3, pp. 349–358, 2001.
be tearing, incising, and cutting an object. [9] L. Jeřábková and T. Kuhlen, “Stable Cutting of
Deformable Objects in Virtual Environments
ACKNOWLEDGMENT Using XFEM,” IEEE Comput. Graph. Appl., vol.
We thank our colleagues from team of TMDG 9 29, no. 2, pp. 61–71, 2009.
LSKK Institut Teknologi Bandung who provided [10] M. Matthias, M. Gross, and M. Müller,
insight and expertise that greatly assisted the research. “Interactive virtual materials,” Proc. Graph.
We thank to Martin Kibsgaard Jørgensen for Interface 2004, pp. 239–246, 2004.
assistance with advice of deformable object method [11] S. Natsupakpong and M. C. Cavusoglu,
and for comments that greatly improved the “Comparison of Numerical Integration Methods
manuscript. for Simulation of Physically-Based Deformable
Object Models in Surgical Simulation,” Electr.
VI. REFERENCES. Eng., p. 6, 2009.
[1] H. Si, “A quality tetrahedral mesh generator and a [12] MORTEN BRO-NIELSEN, “Finite element
3d delaunay triangulator,” no. 13, 2010, p. 104. modeling in surgery simulation,” Proc. IEEE, vol.
[2] G. Aston, “Surgical Robots Worth the 86, no. 3, pp. 490–503, 1998.
Investment,” 2012. [Online]. Available: [13] E. Lindquist, F. Lundell, and J. Peterson,
http://www.hhnmag.com/. “Deformation of tetrahedral meshes using the
[3] G. Ostrovsky, “POTUS Tries Out Da Vinci Finite Element Method,” TSBK03-Advanced
Surgical Robot,” 2009. [Online]. Available: Game Program., pp. 1–16, 2011.
http://www.medgadget.com.

44 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


FIBER OPTIK SINGLEMODE SEBAGAI SENSOR REGANGAN
YANG TERTANAM DI DALAM BETON
Farida Asriani1, Gandjar Pamudji 2 ,Hesti Susilawati3 ,Yodi Arya Ndaru4
Staf pengajar Teknik Elektro Unsoed1,3, Staf pengajar Teknik Sipil Unsoed2, Alumni Teknik Elekto Unsoed4
Fakultas teknik, Universitas Jenderal Soedirman
Jl. Mayor Jenderal Sungkono KM 5 Blater Purbalingga 53371
E-mail: faridapamuji@gmail.com1, ganjar_p@yahoo.com2 hesti_s@yahoo.co.id3 ssndaru@yahoo.com4

ABSTRAK

Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan dalam bidang konstruksi. Sangat penting untuk
memonitor kondisi beton agar dapat mengetahui apabila terjadi kerusakan pada beton seperti halnya retakan. Dengan
memanfaatkan rugi daya fiber optik, dapat dibuat suatu sensor yang mampu mendeteksi retakan pada beton. Pada
penelitian ini digunakan fiber optik SMF-28e yang tertanam di dalam beton. Sumber cahaya menggunakan laser dengan
panjang gelombang 1550 nm, dan detektor cahaya menggunakan optical power meter (OPM). Fiber optik disusun ke
dalam 2 konfigurasi yaitu konfigurasi spiral, onfigurasi gelombang A dan konfigurasi gelombang B. Beton diberi beban
bervariasi mulai dari 2 ton hingga 18 ton. Dari percobaan yang dilakukan untuk kedua konfigurasi diperoleh hasil
bahwa beban yang diberikan terhadap beton berpengaruh pada rugi daya fiber optik, nilai rugi daya yang dihasilkan
berbanding lurus dengan nilai beban yang diberikan. Retakan yang terjadi pada beton dapat dideteksi melalui
perubahan nilai rugi daya yang ditimbulkan dan nilai regangan yang dihasilkan sebanding dengan perubahan nilai rugi
daya Hasil pengujian menunjukkan bahwa fiber optik dengan konfigurasi gelombang A memiliki sensitivitas yang baik
terhadap perubahan beban yang diberikan pada beton.

Kata kunci - fiber optik singlemode, konfigurasi, sensor, retakan, regangan , laser

ABSTRACT

Concrete is a material that is widely used in the construction field. It's important to monitor the condition of the
concrete in order to determine if there is damage to the concrete as well as cracks. By leveraging the power loss of
optical fiber, can be made a sensor that can detect cracks in concrete. In this study used SMF-28e fiber optics
embedded in the concrete. The light source uses a laser with a wavelength of 1550 nm, and a light detector using the
optical power meter (OPM). Fiber optics are arranged into two configurations, namely wave configuration A and wave
configuration B. Concrete given load ranging from 2 tons to 18 tons. From the experiments carried out for all three
configurations result that the loading of the concrete effect on power loss optical fiber, power loss resulting value is
proportional to the value of the applied load. Cracks occur in the concrete can be detected through loss value of
power generated and the resulting strain value proportional to changes in the value of power loss. The test results
showed that the optical fiber with wave configuration A has a good sensitivity to changes in load given to the concrete.

Key words -Opic fiber singlemode, cinfiguration, sensor, crack, strai

I. PENDAHULUAN perambatan cahaya. Sensitifitas fiber optic terhadap


Pada saat ini beton masih menjadi pilihan suatu lekukan dapat diterapkan sebagai sensor yang
utama dalam pembangunan infrastruktur. Penurunan tertanam didalam beton dengan konfigurasi tertentu
kapasitas beton karena faktor lingkungan seperti guna mengukur sifat fisik dari beton secara
gempa, pembebanan berlebih, dan lain sebagainya berkesinambungan. Sensor fiber optik dapat diterapkan
tidak dapat dihindari dan sulit untuk diantisipasi sebagai sensor yang tertanam didalam beton dengan
sebelumnya. Hal ini sangat membahayakan pengguna konfigurasi tertentu guna mengukur sifat-sifat fisik dari
infrastruktur jika tidak diantisipasi sedini mungkin. betons ecara berkesinambungan seperti parameter
Berbagai upaya telah ditempuh untuk mengantisipasi regangan dan pergeseran elemen struktur beton. Pada
kerusakan beton sejak dini guna menghindari beton model balok penanaman sensor dalam bentuk
karusakan fatal yang bisa membahayakan manusia. melingkar memiliki sensitifitas yang tinggi sehingga
Pemantauan keadaan beton secara terus-menerus bisa mendeteksi retakan pada beton[1].
sepanjang waktu merupakan tantangan baru, mengingat Pemanfaatan sensor serat optik dalam
saat ini sifat fisik beton diukur secara temporal tidak teknologi beton merupakan hasil pengembangan ilmu
terus menerus. Kemajuan dalam bidang ilmu antar disiplin antara bidang serat optik, Opto
instrumentasi yang didukung dengan kemajuan bidang elektronik, mikroelektronika, kecerdasanbuatan, ilmu
teknologi informasi memungkinkan dilakukannya material komposit dan juga rekayasa struktural. Tapi
pemantauan fisik beton secara terus menerus. dengan membandingkan karakteristik keseluruhan,
Serat optik yang merupakan hasil rekayasa sensor serat optik memiliki fasilitas dan keunggulan
material, telah banyak diterapkan dalam teknologi yang lebih baik dibandingkan sensor lain. Akibatnya,
telekomunikasi sebagai media transmisi atau sensor serat optik saat ini merupakan pilihan utama
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 45
bagi proses sensing dalam struktur beton[2]. Sensor 1.) Persiapan Alat dan Bahan
fiber optik terdistribusi dapat diterapkan dalam smar Sebelum memulai penelitian terlebih dahulu
tstruktur secara tertanam untuk memantau suhu, mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
regangan dan getaran pada beton. Sensor ini memiliki Yang paling utama adalah mempersiapkan kabel
resolusi dalam centimeter dan memiliki presisi tinggi fiber optik SMF-28e, laser dan OPM. Selain itu
untuk pengukuran suhu [3]. Sensor fiberoptik juga juga mempersiapkan material untuk pembuatan
telahditerapkan untuk mendeteksi korositulangan beton.
padabeton [4],[5]. Teknik yang digunakan adalah 2.) Set up Sumber Cahaya, Kabel Fiber Optik dan
dengan melapisi fiber optik dengan besi film tipis, Optical Power Meter
kemudian menanamkannya dalam beton bertulang. Fiber optik, laser dan OPM kemudian di set up.
Cara pengujiannya dengan memberikan cahaya pada Jaket kabel fiber optik dikupas dengan panjang
sensor fiberoptik. Jika terjadi korosi maka intensitas kupasan sesuai dengan kebutuhan konfigurasi yang
cahaya pantul yang terukur pada sensor fiberoptik akan akan digunakan. Panjang gelombang pada laser
berkurang dari intensitas awal saat belum terjadi diset 1550 nm, begitu juga dengan OPM diset agar
korosi. bisa menerima cahaya dengan panjang gelombang
Keretakan beton telah dideteksi dengan 1550 nm secara optimal.
menggunakan sensor serat optik jenis SOFO. Cara 3.) Menyusun dan Menanamkan Konfigurasi Kabel
yang diterapkan adalah dengan meletakkan dua buah Fiber Optik Ke Dalam Material Beton
sensor serat optik secara sejajar dan tegak lurus Kabel fiber optik yang telah di set up kemudian di
terhadap retakan beton.Waktu retak terjadi, kedalaman susun menjadi konfigurasi yang diinginkan yaitu
retak rata-rata dan rata-rata lebar retak dapat gelombang A dan Gelombang B. Penyusunan
ditentukan dengan menggunakan model [6]. Sensor konfigurasi menggunakan bantuan kawat untuk
fiber optik juga telah diterapkan untuk memonitor mengaitkan kabel fiber optik. Setelah konfigurasi
regangan beton.Teknik pengukuran dengan single dan terbentuk selanjutnya dimasukan ke cetakan beton
multiple titik dilakukan untuk mengukur regangan dan kemudian ditimbun dengan material beton.
beton dengan menggunakan sensor fiber optik yang 4.) Pengujian sistem
tertanam dalam beton. Hasil pengukuran dengan Fiber optik yang telah tertanam di dalam beton di
sensor dibandingkan dengan hasil pengukuran uji untuk memastikan bahwa fiber optik tersebut
regangan dilaboratorium. Hasilnya menunjukkan dapat beroperasi dengan baik dan tidak ada bagian
bahwa sensor fiber optik dapat mengukur regangan yang putus atau pecah. Pengujian menggunakan
beton secara akurat [7]. Pada paper ini akan dibahas laser dan juga OPM.
bagaimana performa fiber optik untuk mendeteksi 5.) Pengambilan Data
pembebanan pada suatu beton dengan memanfaatkan Beton yang sudah terintegrasi dengan fiber optik
adanya mikrobending. Sensor serat optik dengan diberi beban secara berkala dengan variasi nilai
memanfaatkan mikrobending memiliki prinsip kerja mulai dari 2 ton hingga 18 ton. Data yang dicatat
memodulasi intensitas cahaya yang melalui serat optis berupa nilai daya output yang terbaca oleh OPM,
[8]. pencatatan dilakukan setiap kenaikan nilai beban.
6.) Pengolahan dan Analisa Data
II. METODOLOGI PENELITIAN Data-data yang diperoleh diolah untuk mengetahui
Eksperimen yang dilakukan adalah dengan nilai rugi daya yang timbul pada fiber optik,
membuat konfigurasi fiber optik dalam bentuk kemudian nilai rugi daya tersebut dianalisa untuk
gelombang, kemudian ditanam didalam beton, dengan menentukan hubungannya dengan pembebanan
skema seperti Gambar 1. beton serta hubungannya dengan retakan dan
regangan yang terjadi pada beton.
7.) Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang
dilakukan kemudian disimpulkan mengenai kinerja
sensor fiber optik untuk setiap konfigurasi dan
selanjutnya ditentukan konfigurasi yang paling baik
untuk digunakan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


III.1. Perubahan Daya Optis Fiber Optik
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
diperoleh data-data berupa daya optis yang
merupakan daya output dari kabel fiber optik yang
Gambar 1. Skema sensor regangan menggunakan kabel fiber optik
mentransmisikan suatu gelombang cahaya. Sumber
cahaya laser mengemisikan cahaya dengan daya
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebesar -7 dBm atau 199,5 μW, ini merupakan daya
sebagai berikut: keluaran dari perangkat laser dan akan menjadi daya
input untuk kabel fiber optik (Pin). Daya output
(Pout) diukur pada sisi penerima yaitu nilai yang
terbaca pada optical power meter (OPM).
46 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Besarnya daya optis yang diterima nilainya Detail bentuk dan ukuran dari gelombang yang
dapat berubah-ubah bergantung pada kondisi fiber dibentuk pada konfigurasi ini diilustrasikan
optik, adanya tekanan ataupun lekukan dapat oleh Gambar 4 Panjang total gelombang yang
menyebabkan hilang daya (loss) atau biasa disebut dibentuk adalah 21 cm dan lebar setiap
sebagai rugi daya. Ketika fiber optik disusun menjadi gelombangnya adalah 1,5 cm.
suatu konfigurasi akan menimbulkan lekukan pada
fiber optik, hal ini menyebabkan terjadinya rugi daya,
sehingga daya optis yang diterima oleh OPM nilainya
akan berubah menjadi lebih kecil dibanding daya
inputnya.

III.2. Perancangan Sensor Fiber Optik


III.2.1.Penyusunan Konfigurasi Fiber Optik
Sensor fiber optik yang di desain pada
penelitian ini menggunakan beberapa konfigurasi yaitu
konfigurasi gelombang A dan konfigurasi gelombang
Gambar 4. Detail ukuran gelombang B
B. Untuk menyusun kabel fiber optik ke dalam suatu
konfigurasi, digunakan kawat sebagai alat bantu untuk
mengaitkan kabel fiber optik, dengan begitu kabel fiber
optik akan terbentuk sesuai dengan konfigurasi yang
diinginkan.
Setelah konfigurasi spiral telah terbentuk maka
sebelum ditanamkan ke dalam beton terlebih dahulu
diukur daya optis yang dihasilkan, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 2. Dari hasil pengukuran,
di dapatkan daya output sebesar -7,42 dBm atau 181,1
μW. Nilai ini mengalami penurunan dari daya inputnya
yang sebesar -7 dBm, namun tidak jauh berbeda
dengan nilai yang diperoleh sebelum fiber optik Gambar 5.. Hasil penyusunan konfigurasi gelombang B
disusun menjadi konfigurasi spiral.
1.) Konfigurasi Gelombang A Kabel fiber optik yang telah dibentuk menjadi
Detail bentuk dan ukuran gelombang yang konfigurasi gelombang B menghasilkan daya output
digunakan pada konfigurasi ini diilustrasikan sebesar -35,77 dBm atau 0,2648 μW. Daya output
oleh Gambar 4.3. Bentuk gelombang yang yang diterima jauh lebih kecil dibandingkan saat
dibuat memiliki panjang total 21 cm dengan belum dibentuk menjadi konfigurasi gelombang B.
lebar setiap gelombangnya adalah 3 cm. Dari kedua hasil pengukuran yang diperoleh
terlihat bahwa daya output yang dihasilkan ketika
kabel fiber optik sudah terbentuk menjadi konfigurasi
nilainya lebih kecil dibandingkan saat belum
dibentuk konfigurasi, bahkan pada konfigurasi
gelombang B nilainya jauh lebih kecil. Hal ini
dikarenakan ketika kabel fiber optik dibentuk
Gambar 2. Detail ukuran Gelombang A menjadi konfigurasi spiral maupun gelombang terjadi
lekukan-lekukan pada beberapa bagian fiber optik,
akibat dari lekukan ini maka terjadilah rugi daya
(losses). Fenomena ini sesuai dengan teori yang
menjelaskan tentang rugi lekukan fiber optik dimana
cahaya yang merambat di dalam inti fiber optik akan
di biaskan keluar ketika fiber optik dilekukan,
akibatnya daya optis yang ditransmisikan oleh fiber
optik menjadi berkurang atau dengan kata lain terjadi
hilang daya (loss).
Gambar 3. Hasil penyusunan konfigurasi gelombang A
Kabel fiber optik yang telah dibentuk menjadi III.3.Pengaruh Beban terhadap Daya Optis
konfigurasi gelombang A menghasilkan daya Sebelum beton diberi beban, terlebih dahulu
output sebesar -8,32 dBm atau 147,2 μW. Daya dilakukan pengukuran untuk mengetahui besarnya
output yang diterima nilainya lebih kecil daya optis yang ditransmisikan oleh fiber optik
dibandingkan saat belum dibentuk menjadi dimana nilai ini kemudian dijadikan nilai awal untuk
konfigurasi gelombang A selanjutnya dibandingkan dengan perubahan yang
terjadi saat beton di beri beban. Beban diberikan
2.) Konfigurasi Gelombang B secara kontinyu hingga mencapai nilai maksimal
yang mampu diterima beton, kemudian nilai daya

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 47


output akan dicatat untuk setiap kenaikan nilai IV.4. Pengaruh Beban terhadap Rugi Daya Fiber
beban sebesar 2 ton. Optik
Dari data-data daya output yang diperoleh,
besarnya rugi daya (losses) yang timbul pada proses
200 transmisi cahaya oleh fiber optik dapat diketahui.
Daya Output

Dengan memanfaatkan nilai daya input (Pin) yang


berasal dari perangkat laser dan daya output (Pout)
(μW)

0
yang terbaca oleh OPM maka besarnya losses dapat
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
dihitung menggunakan persamaan 1.
Beban (Ton) 10 ................ persamaan 1
Grafik yang menunjukan hubungan antara
Gambar 6 Grafik hasil pengukuran daya output sensor fiber optik
konfigurasi gelombang A perubahan nilai beban yang diberikan dengan besarnya
rugi daya (losses) fiber optik yang ditimbulkan
Grafik pada Gambar 6 memperlihatkan hasil ditunjukkan pada Gambar 8
pengukuran daya output sensor fiber optik untuk
konfigurasi gelombang A. Saat konfigurasi kabel fiber 50

Rugi Daya (dB)


optik sudah ditanamkan ke dalam beton dan beton
belum diberikan beban (0 kg), daya output yang
0
dihasilkan sebesar -9,32 dBm atau 116,9 μW. Berbeda
dengan konfigurasi spiral, pada konfigurasi gelombang 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
A saat beban mencapai 2 ton daya output yang tercatat Beban (Ton)
nilainya mulai menurun. Seiring dengan bertambahnya
nilai beban, daya output yang tercatat nilainya terus Gambar8. Grafik hubungan antara beban dengan rugi daya FO
menurun. Penurunan daya output yang signifikan mulai konfigurasi gelombang A
terlihat saat beban mencapai 8 ton terus berlanjut
hingga beban mencapai 16 ton. Nilai daya output turun Grafik pada Gambar 7 memperlihatkan
secara drastis ketika beban menuju angka 18 ton, pengaruh beban terhadap besarnya rugi daya (loss)
setelah beban melebihi 18 ton daya output sudah tidak pada fiber optik dengan konfigurasi gelombang A
lagi terbaca oleh OPM yang ditanam di dalam beton. Sebelum beton diberi
beban, tercatat rugi daya (loss) yang timbul pada
fiber optik adalah sebesar 2,32 dB. Berbeda dengan
0,2 yang terjadi pada konfigurasi spiral, pada konfigurasi
Daya Output

gelombang A ketika beton mulai diberikan beban,


(μW)

0 terjadi peningkatan rugi daya pada fiber optik. Dari


0 2 4 6 8 10 12 grafik ini terlihat bahwa seiring dengan
bertambahnya beban, rugi daya yang terjadi pada
Beban (Ton) fiber optik juga semakin meningkat. Saat beban
bernilai 2 ton hingga mencapai 16 ton, rugi daya
Gambar 7 Grafik hasil pengukuran daya output sensor fiber optik yang timbul pada fiber optik meningkat secara
konfigurasi gelombang B
signifikan. Rugi daya yang timbul pada fiber optik
Pada Gambar 7 memperlihatkan hasil meningkat tajam disaat beban menuju angka 18 ton
pengukuran daya output sensor fiber optik untuk dan akhirnya mencapai nilai puncaknya yaitu sebesar
konfigurasi spiral. Saat konfigurasi kabel fiber optik 22,03 dB. Setelah itu, bersamaan dengan mulai
sudah ditanamkan ke dalam beton dan beton belum hancurnya beton, rugi daya yang timbul pada fiber
diberikan beban (0 kg), daya output yang dihasilkan optik menjadi sangat besar sehingga tidak ada lagi
sebesar -37,74 dBm atau 0,1682 μW. Sebelum beton cahaya yang sampai ke ujung output kabel fiber optik
diberi beban daya output yang dihasilkan nilainya dan daya optis tidak lagi terbaca oleh OPM.
sudah sangat kecil, hal ini dikarenakan konfigurasi
gelombang B merupakan konfigurasi yang membentuk
40
gelombang dengan lebar setiap gelombangnya adalah
Rugi Daya

30
sebesar 1,5 cm sehingga menimbulkan lekukan yang 20
(μW)

10
cukup tajam pada fiber optik. Sama seperti dua 0
konfigurasi sebelumnya, seiring dengan meningkatnya 0 2 4 6 8 10 12
nilai beban, daya output yang dihasilkan nilainya terus Beban (Ton)
menurun. Penurunan cukup signifikan terjadi saat
beban menuju 8 ton, lebih dari itu nilai daya output
yang tercatat terus menunjukan penurunan yang Gambar 9. Grafik hubungan antara beban dengan rugi daya FO
signifikan. Nilai daya output turun secara drastis ketika konfigurasi gelombang B
beban menuju angka 12 ton, setelah beban melebihi 12
ton nilai daya output sudah tidak bisa terbaca lagi oleh Grafik pada Gambar 9 memperlihatkan
OPM. pengaruh beban terhadap besarnya rugi daya (loss)
pada fiber optik dengan konfigurasi gelombang B yang

48 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


ditanam di dalam beton. Sebelum beton diberi beban, ataupun regangan pada beton maka pada saat itu juga
tercatat rugi daya (loss) yang timbul pada fiber optik terjadi perubahan nilai rugi daya yang timbul pada
adalah sebesar 30,74 dB. Rugi daya yang terjadi fiber optik. Oleh karena itu, dibuatlah suatu hubungan
nilainya cukup besar bahkan sebelum beton diberi yang mengkaitkan perubahan nilai rugi daya pada fiber
beban. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, hal ini optik dengan terjadinya retakan maupun regangan pada
dikarenakan konfigurasi gelombang B menghasilkan beton.
lekukan yang cukup tajam pada fiber optik, oleh karena
itu rugi daya yang ditimbulkan jauh lebih besar III.5.1. Mendeteksi Terjadinya Retakan pada
dibandingkan dua konfigurasi sebelumnya. Ketika Beton
beban diberikan terhadap beton maka rugi daya yang Mengacu pada hasil perhitungan rugi daya fiber
ditimbulkan semakin besar, nilai ini terus meningkat optik dan juga pengaruh beban terhadap rugi daya fiber
hingga beban mencapai 10 ton. Rugi daya mencapai optik, dapat dilakukan suatu analisa untuk menentukan
nilai puncaknya disaat beban bernilai 12 ton, hal ini hubungan antara perubahan nilai rugi daya fiber optik
berbeda dengan dua konfigurasi sebelumnya dimana dengan terjadinya retakan pada beton. Perubahan nilai
rugi daya mencapai nilai puncaknya saat beban bernilai yang terjadi pada rugi daya fiber optik bisa jadi
18 ton. Ketika rugi daya mencapai nilai puncaknya mengindikasikan bahwa ada retakan pada beton.
maka pada saat itu juga beton mulai hancur, pada kasus Dengan cara memperhatikan perubahan nilai rugi daya
ini beton mulai hancur saat beban bernilai 12 ton. fiber optik dan juga mengamati secara langsung proses
Walaupun konfigurasi gelombang B cukup sensitif pembebanan beton untuk melihat secara kasat mata
tetapi hasilnya menjadi kurang optimal karena nilai terjadinya retakan pada beton, maka dapat diketahui
awal rugi daya yang cukup besar, sehingga jangkauan hubungan antara rugi daya fiber optik dengan retakan
pembacaan sensornya menjadi semakin kecil, hal ini yang terjadi pada beton.
terlihat dari varian data yang dihasilkan lebih sedikit
dibanding dua konfigurasi sebelumnya. 1.) Konfigurasi Gelombang A
Pada fiber optik dengan konfigurasi gelombang Hubungan rugi daya dengan pembebanan beton
A, beban 18 ton merupakan nilai maksimal yang untuk sensor fiber optik yang menggunakan
mampu diterima oleh beton. Sedangkan pada konfigurasi gelombang A diperlihatkan dalam
konfigurasi gelombang B, beban maksimal yang grafik pada Gambar 4.11. Dari grafik terlihat bahwa
mamapu diterima beton adalah sebesar 12 ton. Ketika rugi daya yang timbul pada fiber optik nilainya
beban mencapai kedua nilai tersebut kondisi beton terus meningkat seiring dengan bertambahnya
sudah mulai hancur, hal ini juga berpengaruh terhadap beban. Dari awal pembebanan, nilai rugi daya yang
kondisi fiber optik di dalam beton, akibatnya terjadi dihasilkan sudah mengalami perubahan namun
rugi daya yang sangat besar pada fiber optik. belum terlalu signifikan. Kondisi seperti ini
Kemungkinan yang terjadi adalah ketika beban berlangsung hingga beban mencapai 12 ton. Disaat
diberikan pada beton dengan jumlah yang besar maka baban mencapai 12 ton dan menuju 14 ton mulai
akan terjadi tekanan yang besar pada beton sehingga terjadi lonjakan yang signifikan dari nilai rugi daya
menyebabkan deformasi, hal ini mempengaruhi fiber optik, pada kondisi ini dapat diasumsikan
struktur fiber optik di dalam beton, akibatnya bisa jadi bahwa retakan mulai muncul pada beton. Secara
timbul lekukan yang sangat tajam pada fiber optik atau kasat mata retakan dapat terlihat disaat beban
mungkin ada bagian fiber optik yang pecah sehingga berada pada kisaran 16 hingga 18 ton, bahkan
sebagian besar cahaya keluar dari fiber optik dan tidak retakan semakin besar disaat beban mencapai 18
bisa lagi merambat hingga ujung output kabel fiber ton disaat itu juga beton mulai hancur. Berdasarkan
optik. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya rugi hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa sensor
daya (loss) fiber optik yang sangat besar. Kondisi ini fiber optik dengan konfigurasi gelombang A
juga merupakan penyebab mengapa daya output fiber mampu mendeteksi retakan lebih dini.
optik tidak lagi terbaca oleh OPM ketika beban
mencapai nilai maksimal. 2.) Konfigurasi Gelombang B
Hubungan rugi daya dengan pembebanan beton
III.5. Hubungan Rugi Daya Fiber Optik dengan untuk sensor fiber optik yang menggunakan
Retakan dan Regangan Beton konfigurasi gelombang B diperlihatkan dalam grafik
Rugi daya (loss) pada fiber optik yang tertanam pada Gambar 4.12. Rugi daya yang besar dihasilkan
di dalam beton dengan konfigurasi spiral, gelombang A oleh sensor fiber optik dengan konfigurasi gelombang
maupun gelombang B akan terpengaruh oleh beban B, bahkan sebelum beton diberi beban. Hal ini
yang diberikan terhadap beton. Semakin besar nilai menyebabkan minimnya jangkauan pembacaan sensor,
beban yang diberikan maka rugi daya yang timbul pada akibatnya data yang terbaca menjadi kurang detail.
fiber optik juga akan semakin besar. Seperti yang telah Dengan nilai awal yang besar, rugi daya fiber optik
diketahui bahwa pembebanan beton akan yang dihasilkan masih terus meningkat seiring dengan
menyebabkan deformasi pada beton dan juga bertambahnya beban. Lonjakan signifikan mulai terjadi
menyebabkan perubahan struktur fiber optik di saat beban berada pada kisaran nilai 8 hingga 10 ton,
dalamnya. Deformasi pada beton akibat pembebanan dalam kondisi ini retakan belum terlihat secara kasat
akan menimbulkan retakan dan regangan, selain itu mata. Retakan mulai terlihat disaat beban mencapai
juga mempengaruhi rugi daya pada fiber optik. Dalam angka 12 ton dan pada saat itu juga rugi daya fiber
kasus ini bisa dikatakan bahwa ketika terjadi retakan optik yang dihasilkan menjadi sangat besar sehingga
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 49
daya optis dari fiber optik tidak lagi terbaca oleh OPM. 3. Menggunakan sensor fiber optik yang sudah ada
Pada kasus ini, tidak seperti dua beton sebelumnya, seperti Fiber Optic Bragg Grating Sensor
kali ini beton hanya mampu menahan beban tidak lebih (FOBGS) agar lebih mudah dalam melakukan
dari 12 ton, hal ini mungkin dikarenakan kekuatan analisa terkait dengan regangan beton.
beton yang berbeda, ditmabah lagi dengan jangkauan
sensor yang sangat minim. Namun berdasarkan hasil VI. DAFTAR PUSTAKA
yang diperoleh, sonsor fiber optik dengan konfigurasi [1] Hadi, J.G. dan kusumawardhani Apriani. 2010.
gelombang B juga mampu untuk mendeteksi adanya Rancang Bangun Sensor Serat Optik Terdistribusi
retakan pada beton. Berbasis Optical Time Domain Reflectometer
(OTDR) Untuk Pendeteksian Dini Retakan Pada
V. KESIMPULAN DAN SARAN Struktur Beton. Institut Teknologi Sepuluh
V.1. Kesimpulan Nopember. Surabaya.
Berdasarkan hasil penelitian perancangan dan [2] Mousumi Majumder, Tarun Kumar
analisa sensor regangan menggunakan kabel fiber optik Gangopadhyay, Ashim Kumar Chakraborty,
SMF-28e yang tertanam di dalam beton dan di susun Kamal Dasgupta, D.K. Bhattacharya.(2008).Fibre
menjadi du konfigurasi yang berbeda yaitu gelombang Bragg gratings in structural health monitoring—
A dan gelombang B serta dilihat pengaruhnya terhadap Present status and applications. Sensors and
rugi daya yang timbul pada fiber optik akibat Actuators A 147 (2008) 150–164
pembebanan beton, maka di dapatkan kesimpulasn [3] Bao, X.; and Chen, L., 2008, Development of the
sebagai berikut : Distributed Brillouin Sensors for Health
1. Beban yang diberikan terhadap beton Monitoring of Civil Structures. In Optical
mempengaruhi nilai rugi daya (losses) yang Waveguide Sensing and Imaging, NATO Science
timbul pada fiber optik, pada konfigurasi for Peace and Security Series B: Physics and
gelombang A peningkatan rugi daya langsung Biophysics; Springer: New York, NY, USA,
terjadi ketika nilai beban mulai bertambah dimana 2008; pp. 101–125.
peningkatan rugi daya yang terjadi sebanding [4] Sidek o, Kabir S. , and Hassan M bin Afzal, 2011,
dengan bertambahnya nilai beban, hal serupa juga Fiber Optic Based Sensing Approach for
terjadi untuk konfigurasi gelombang B hanya saja Corrotion Detection, Proceeding of PIERS,
nilai rugi dayanya berbeda. Suzhou, china.
2. Konfigurasi gelombang A paling baik untuk [5] Leung Christopher K.Y., Wan Kai Tai, and Chen
digunakan, karena memiliki sensitifitas akibat Liquan, 2008, A Novel Optical Fiber fot Steel
pembebanan yang lebih baik daripada gelombang Corrotion in Concrete Structure, Sensors, 8, pp
B 1960-1976.
[6] Glisiae B, and Inaudi D, 2002, Crack Monitoring
V.2. Saran in Concrete Elements using Long-Gauge Fiber
Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya : Optic Sensors, Structure Health Monitoring
1. Penelitian lanjutan ada baiknya juga mencoba Workshop, ISIS Canada.
beton dengan jenis dan kualitas yang berbeda [7] LauKinTak,ChanChi-chiu,ZhouLi-min,andJin
untuk mengetahui karakteristik pembacaan sensor Wei.(2001).Strain Monitoringin Composite-
yang dihasilkan, karena dengan jenis dan kualitas StrengthenedConcrete
beton yang berbeda bisa jadi formasi retakan yang SttructuresusingOpticalFiberSensors.
terjadi dan kekuatan beton dalam menahan beban Composites Part B 32 Elsevier, pp 33-45.
juga berbeda. [8] Gholamzadeh, Bahareh and Hooman, Nabovati.
2. Menggunakan panjang gelombang yang berbeda Fiber Optic Sensors. World Academy of
dan kabel fiber optik yang lebih panjang untuk Science,Engineering and Technology vol 42,
mengetahui pengaruhnya terhadap sensitifitas 2008, pp. 297 – 307.
sensor yang dihasilkan.

50 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


SISTEM MONITORING KADAR AIR DALAM TRAY TRAP
KOLOM WATER SCRUBBER SYSTEM
PADA ALAT PURIFIKASI BIOGAS
Arief Abdurrakhman1, Roekmono2, Tutug Dhanadono3, Alfianti Pirilina4, Gama Wirata Putra5
1,2,3,4,5
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email: ariefabdurrakhman@gmail.com

ABSTRAK

Biogas merupakan gas hasil penguraian zat-zat organik seperti daun-daun busuk dan kotoran sapi dalam kondisi
anaerob. Komponen gas pembentuk biogas terdiri dari metana (CH4), karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S),
amonia (NH3), hidrogen (H2), nitrogen (N2), karbon monoksida (CO) dan oksigen (O2). Namun beberapa komponen gas
pembentuk biogas yaitu gas pengotor berupa H2O, H2S, CO2, dan Particulate Matter (PM) harus dihilangkan untuk
mencapai kualitas gas yang lebih baik.Sehingga dibuat suatu alat purifikasi biogas menggunakanwater scrubber
system dengan menyemprotkan air temperatur rendah (<20 °C) dengan nozzle. Air yang disemprotkan dari nozzle
menimbulkan uap air yang ikut naik menuju output biogas, sehingga salah satu upaya untuk mengurangi kadar H2O
tersebut dilakukan dengan cara melewatkan biogas pada suatu kolom yang terdiri dari silika gel. Sensor yang dipakai
adalah DHT-22 sebagai sensor temperatur dan kelembaban, Arduino Uno R3 sebagai data program, Visual Studio
2013 sebagai interfacemonitoring data pada PC, serta XAMPP dan MySQL sebagai media akuisisi data. Berdasarkan
hasil pengujian dan perhitungan yang ada, didapatkan bahwa sistem monitoring kelembaban memiliki nilai
ketidakpastian diperluas (Uexp) sebesar ±2,100 dengan tingkat kepercayaan 90%. Akurasi alat ukur kelembaban
adalah 96,85%. Dari data hasil monitoring, penggunaan silika gel berfungsi dalam proses purifikasi biogas.
Kelembaban dapat mempengaruhi kandungan dari biogas yang dikeluarkan terutama penurunan kandungan H2S
karena semakin rendah suhu yang digunakan untuk mengurangi kadar H2S maka semakin tinggi kelembaban yang ada
pada scrubber, sehingga dibutuhkan silika gel untuk mengurangi kelembaban tersebut.

Keywords - Purifikasi Biogas, Silika Gel,Temperatur, Kelembaban

I. PENDAHULUAN peluang masyarakat Jawa Timur untuk memanfaatkan


Pada beberapa tahun terakhir peningkatan sumber daya biogas khususnya di daerah Nongkojajar,
konsumsi bahan bakar fosil menjadi permasalahan di Pasuruan karena mempunyai populasi peternak yang
Indonesia. Tingkat konsumsi gas bumi domestik cenderung tinggi daripada daerah lainnya yaitu
Indonesia terus meningkat secara signifikan dari mencapai 17.000 ekor sapi perah di tahun 2012 [2].
3.549,9 MMSCFD pada tahun 2002 menjadi 4.029,7 Biogas merupakan gas hasil penguraian zat-zat
MMSCFD pada tahun 2010. Setelah itu mengalami organik seperti daun-daun busuk dan kotoran sapi
penurunan sebesar 3,9% menjadi 3.870,6 MMSCFD dalam kondisi anaerob. Komponen gas pembentuk
pada tahun 2013. Pada tahun 2012, sektor industri biogas terdiri dari metana(CH4), karbon dioksida(CO2),
merupakan konsumen gas bumi domestik terbesar di hidrogen sulfida(H2S), amonia(NH3), hidrogen(H2),
Indonesia, dengan representasi sekitar 37,1% dari total nitrogen(N2), karbon monoksida(CO) dan oksigen(O2)
konsumsi gas bumi domestik di Indonesia. Sedangkan [3]. Biogas sendiri sudah menjadi sumber energi
transformasi energi dan penggunaan non-energi di terbarukan yang mulai dikembangkan di Indonesia,
industri direpresentasikan sekitar 26,1% dan 19,7%. khususnya biogas dari kotoran sapi, karena masih
Tingkat konsumsi gas domestik Indonesia diperkirakan banyaknya peternakan sapi yang ada di Indonesia.
akan meningkat dari 5.929 MMSCFD pada tahun 2014 Sudah banyak reaktor biogas di daerah peternakan
menjadi 10.775 MMSCFD di tahun 2030 [1]. Keadaan yang dioperasikan untuk pembuatan biogas, namun
ini berpotensi menurunkan persediaan minyak bumi di sayangnya belum dilengkapi dengan sistem purifikasi
Indonesia seiring dengan bertambahnya waktu. biogas.
Pemanfaatan sumber energi alternatif atau energi Sistem purifikasi biogas sangat diperlukan karena
terbarukan merupakan sebuah solusi untuk mengatasi adanya kandungan zat pengotor dalam biogas yang
permasalahan tersebut. Salah satu sumber energi merugikan. Dari beberapa komponen gas pembentuk
alternatif yang dapat diperbarui berupa pengolahan biogas, gas pengotor berupa H2O, H2S, CO2, dan
biogas yang berasal dari limbah hewan ternak. Biogas partikulat harus dihilangkan untuk mencapai kualitas
mempunyai potensi besar dalam pengembangannya di gas yang lebih baik. H2S dalam biogas perlu
Indonesia karenadidukung dengan tingginya jumlah dihilangkan karena kondensat yang terbentuk dapat
peternak. Berdasarkan data statistik dari Dinas terakumulasi dalam saluran gas dan dapat juga
Peternakan Provinsi Jawa Timur bahwa semakin membentuk larutan asam yang korosif ketika H2S larut
meningkatnya populasi peternak setiap tahunnya, mulai dalam air. Air yang digunakan disemprotkan dari
dari tahun 2011 sampai 2014. Hal ini mempermudah noozle sehingga menimbulkan uap air yang ikut naik

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 51


menuju outpput biogas. Unntuk menguraangi kadar H2O
tersebut dilaakukan dengaan cara meleewatkan bioggas
pada suatu kolom yang terdiri dari silika gel attau
karbon aktif.. H2O selanjuttnya dapat disserap oleh siliika
gel atau karbbon aktif [4]. Untuk
U itu diguunakan silika gel
g
yang dapat menyerap
m airr sehingga daapat menguranngi
kandungan H2O pada bioggas.
Salah satu
s purifikaasi biogas teersebut denggan
memanfaatkaan water scrrubber system m. Prinsip keerja
dari Water Scrubber
S adalaah dengan meengalirkan fluiida Gambar 1.
1 Database Suuhu dan Kelem
mbaban
cair pada aliran gas, sehinngga gas yangg mengalir akkan
difiltrasi olehh fluida cair tersebut.
t Beberapa cara yaang Metode annalisis yang ddigunakan dallam peneltiann
ada pada Waater Scrubber untuk sistem distribusi fluiida ni adalah analiisis deskriptiff dan teoritis, yaitu analisiss
in
cair diantaranya adalah dengan prooses atomizinng, yaang memberikkan hasil pennelitian yang menunjukkann
proses ini mengatomisasi
m fluida cair menjadi
m partikkel- gaambaran fenoomena fisis yyang terjadi teerutama padaa
partikel yanng didistribussikan dalam jumlah banyyak silica gel, dann disertai denngan perhitun ngan kalibrasii
sehingga sisttem filtrasi teerjadi secara merata
m [5]. Paada seensor yang diggunakan.
scrubber terrsebut dibuat tray trap yaang berisi siliika
gelyang berffungsi untuk menyerap
m uapp air saat bioggas III. PEMBAAHASAN HASILL
melewatinyaa karena suhuu, kelembabaan dan tekannan Adapun annalisis dalam
m penelitian ini sebagaii
dapat mempeengaruhi prodduksi biogas [6]. Agar kineerja beerikut :
dari alat purrifikasi tersebbut optimal maka m dilakukkan
pergantian silika gel pada tray trap denggan A Hasil Pera
A. ancangan Peengukuran Keelembaban
memperhatikkan kelembabaan di scrubberrsilika gel. Penempatann alat ukur kelembaban pada plantt
biiogas yaitu paada water scrrubber tepatnnya pada trayy
I METODOL
II. LOGI PENELIT TIAN
trap kedua.Hal ini dimaksuddkan supaya baik
b silika gell
Pada pennelitian ini yaang menjadi obyek
o penelitiian maupun
m sensor DHT22 dapaat langsung meenangkap uapp
adalah uapp air dan suhu yang berasal dari d aiir yang akan diikat
d dan diuukur, dimana dibawah trayy
penyemprotaan noozle. Pada peraancangan dan d traap silika gel tersebut merrupakan temp pat terjadinyaa
pembuatan hardware serta s softwarre dari sisteem peenyemprotan masukan bioggas dengan air dingin darii
monitoring ini terdapaat beberapa tahap, yaaitu nooozle.
pembuatan raangkaian senssor DHT22, kemudian
k massuk
ke pemrograaman mikrokkontroler ardduino UNO R3 R
untuk pengolahan data daari sensor. Sinnyal digital yaang B. Pengujian Alat Ukur K Kelembaban
diterima berupa biilangan diggital dimaana Pengujian keelembaban dillakukan pada rentang 15oC
bilanganterseebut menunjuukkan pengukuuran temperattur - 30 oC dimanaa tiap satuan ssuhu tersebut menunjukkann
dan kelembaaban. Agar dappat ditampilkaan dalam angkka, niilai kelembabban masing-m masing (%). Pada setiapp
sinyal tersebbut diolah di arduino UN NO. Perhitunggan keenaikan, diam
mbil data sebannyak 10 data.. Alat standarr
konversi darri data digitaal menjadi biilangan desim mal yaang digunaakan untukk pemband ding adalahh
dapat dilihatt pada lampirrandatasheet. Setelah diolaah, Humidity/Temp
H perature Meetersedangkan alat yangg
untuk menaampilkan datta digunakan LCD (Liquuid diigunakan unttuk pembacaaan kelembab bannya yaituu
Crystal Dispplay). Setelah pembuatan haardware selessai, DHT22. Dari perhitungan diddapatkan graffik berikut:
masuk ke siistem perancaangan softwarre yang dimuulai 00,00
10
dari perancaangan softwaare pada Ardduino Uno R3. R
RH

Perancangann ini masuk dalam sisteem pemrosessan 50,00


S
Standard
sinyal. Softw
ware ini berfuungsi untuk mengintegrasik
m kan 0,00
data pengukuuran pada Ardduino UNO R3 R dengan LC CD 15 21 27
2 A
Alat
agar dapat teerdisplaykan.
Setelah dilakukan penngintegrasian antara softwaare Suhu
u
progammingg denganharrdware, maaka dilakukkan
Gam
mbar 2. Grafik Penngujian kelembab
ban
pembuatan tampilan
t padda Personal Computer (P PC)
serta penyimmpanan data secara s real tiime. Pembuattan
tampilan inni menggunaakan softwareeVisual Studdio a. Data Spesiifikasi Alat
2013. Terdappat beberapa data d yang diam mbil dari sisteem Berdasarkann data yangg telah didaapatkan darii
monitoring ini yaitu daata karakteristtik statik, daata peengujian alat, maka dapat ddiperoleh karaakteristik darii
kalibrasi, serrta data kelemmbaban di trayy trap silika gel g allat ukur kelem
mbaban DHT222.
saat alat puriifikasi dijalankkan.Adapun gambar
g databaase
pada localhost phpmyadm min adalah sebaagai berikut :

52 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)


( SV UGM
U 2016
a. Range : 49% - 88% • Nilai ketidakpastian tipe A
b. Span : 38,73% ∑
c. Resolusi : 0,01
d. Maksimum non-linieritas : 2,859 Dimana :
e. Non-linieritas : 7,8320% ,
f. Akurasi : 96,85%
g. Kesalahan (error) : 0,031 Sehingga nilai ketidakpastian tipe A adalah :
Berikut ini adalah hasil perhitungan nilai

karakteristik statik alat ukur kelembaban berdasarkan ,
data pada tabel 4.2 ,
• Sensitivitas (dari data pengujian alat) √
, ,
sensitivitas , Sedangkan nilai ketidakpastian regresi Ua2
, ,
adalah
• Non – Linieritas
(N(I)) = O(I) – (KI + a)

Non – linieritastotal
Dimana :
%
SSR (Sum Square Residual) = ƩSR(Square
Residual)
Dimana : SR = R2 (Residu)
K (sensitivitas) = 1,00 Yi (Nilai koreksi) = Pemb. standar (ti) – Pemb.
a (zero bias) = Omin – KImin alat (xi)
a = 47,49 – (1,00)(49,82)
a = -2,33
N (Non Linieritas Maksimum) = 2,859

sehingga :
.∑ ∑ .∑
Non-linieritas maksimum per unit . ∑ ∑
,
% , %
, , Pemb. standar
Nilai koreksi
• Histerisis : Jumlah data
H(I) = O(I)I↑ - O(I)I↓, Ĥ = H(I)max sehingga
didapatkan hasil : , – , ,
Ĥ , ,
% maksimal histerisis %
0,0056
,
% , % Sehingga nilai :
, ,
• Akurasi :
1,99 0,0056 x 68,92
│ │ % 1,604
Dengan :
Jadi, persamaan regresi menjadi
Yn = Pembacaan Standar
1,604 x 0,0056
Xn = Pembacaan Alat
, │ % , %
Yang menghasilkan nilai SSR = 18,76
Sedangakan untuk kalibrasinya dan ketidakpastiannya
yaitu: ,

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 53


• Nilai ketidakpastian tipe B warga. Hasil monitoring suhu dan RH tersebut
Pada ketidakpastian tipe B ini terdapat 2 dilakukan didalam scrubber yang tertutup rapat dengan
parameter ketidakpastian, yaitu ketidakpastian percampuran antara uap air (hasil penyemprotan
Resolusi (UB1) dan ketidakpastian alat noozle) dengan biogas dari selang input dan pada tray
standar(UB2). Berikut ini adalah perhitungan trap kedua terdapat silika gel sebagai penangkap uap
ketidakpastian tipe B : air yang ikut naik ke selang output.
80

T (oC) dan RH (%)


,
UB1 = = 0,003 60
√ √
UB2 = , 40
dikarenakan pada alat standar terdapat 20 RH
sertifikat kalibrasinya maka nilai a 0 Suhu
(ketidakpastian sertifikat kalibrasi) dianggap

15.28
15.34
15.40
15.46
15.52
15.58
16.04
mendekati 0, dan nilai faktor cakupan
dianggap 2,0. Sehingga hasil : UB2 = 0 Waktu
• Nilai ketidakpastian kombinasi Uc : Gambar 3. Grafik hubungan antara Suhu dan RH saat runing
2 2 2 2 alat
Uc = U AI + U A2 + U B1 + U B2 Pada hasil percobaan menunjukkan saat waktu
pengukuran antara 15.28 – 15.38, RH stabil semakin
Uc = 0,341 + 1,157 + 0,003 + 0
2 2 2 2
naik pada suhu yang stabil yaitu 22,5 oC. Silika gel
Uc = 1,207 juga menunjukkan perubahan warna dari biru menjadi
pink yang menandakan silika telah menyerap uap air
Dengan kondisi V atau derajat kebebasan dari yang ikut naik karena proses penyemprotan.
kedua tipe ketidakpastian, sebagai berikut : Namun pada waktu pengukuran 15.40- 15.57, data
semakin tidak stabil. Suhu naik dan RH tidak stabil
V = n-1; n=16 , sehingga : yang berdampak pada warna silika gel yang berubah
V1 = 15; V2 = 15; V3 = ∞; V4 = 60 menjadi ungu kehitaman. Suhu naik menjadi 23 oC
(berdasarkan table T) namun RH menunjukkan lebih dari 45%. Dan ketika
Dengan nilai Veff (Nilai derajat kebebasan menunjukkan waktu 15.58 keatas, suhu dan RH
effektif) sebagai berikut : stagnant pada suhu 23,1 oC dan 40,1%. Pada waktu ini,
sistem telah dimatikan.

∑ IV. KESIMPULAN
Dari data hasil monitoring, penggunaan silika gel
1,206 berfungsi dalam proses purifikasi biogas. Kelembaban
0,341 1,158 0,003 0,00 dapat mempengaruhi kandungan dari biogas yang
15 15 ∞ 60
dikeluarkan terutama penurunan kandungan H2S
17,577 karena semakin rendah suhu yang digunakan untuk
mengurangi kadar H2S maka semakin tinggi
Veff = 17,577, sehingga jika dibulatkan menjadi kelembaban yang ada pada scrubber, sehingga
17,6, dimana pada table T-student menghasilkan nilai k dibutuhkan silika gel untuk mengurangi kelembaban
(faktor koreksi) sebesar 1,740. Maka dapat diperoleh tersebut. Sistem monitoring kelembaban memiliki nilai
hasil nilai ketidakpastian diperluas yaitu sebesar : ketidakpastian diperluas (Uexp) sebesar ±2,100 dengan
tingkat kepercayaan 90%. Akurasi alat ukur
kelembaban yang dibuat ini sebesar 96,85%.
1.740 1,207 2,100
V. PENUTUP
Sehingga dari perhitungan ketidakpastian diperluas Ucapan terima kasih kami berikan kepada KPSP
diatas, dihasilkan nilai ketidakpastian alat sebesar Setia Kawan di Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur
±2,100 dengan tingkat kepercayaan 90% dari tabel T- atas kerja samanya dalam pelaksanaan penelitian ini.
Student. Nilai ketidakpastian tersebut akan menjadi Sehingga sistem monitoring tray trap kolom water
acuan untuk pembacaan alat ukur selama alat ukut scrubber pada alat purifikasi biogas ini dapat
tersebut digunakan. beroperasi secara langsung di masyarakat pengguna
biogas dengan baik.
A. Data Pengukuran Kelembaban pada Alat
Purifikasi Biogas VI. DAFTAR PUSTAKA
Pengukuran kelembaban dilakukan ketika alat [1] Dewan Energi Nasional. 2014. Ketahanan Energi Indonesia
purifikasi dijalankan. Runing alat purifikasi biogas 2014. Jakarta.
dilakukan di Desa Nongkojajar, Pasuruan, karena [2] Hariyanto, 2013. Laporan Perkembangan Biogas
Nongkojajar Pasuruan. KPSP Setia Kawan Pasuruan.
disana merupakan tempat pengolahan biogas yang [3] Abdurrakhman, A., Soehartanto T. 2014. Analisis
tergolong aktif dan sudah terpasang dibeberapa rumah Karakterisasi Aliran Water Scrubber System pada Alat
54 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Purifikasi Biogas Tipe Kombinasi Spray Tower dan Tray Menggunakan Cao dan Water Scrubber. Surabaya.
Tower. ProsidingSeminar Nasional Teknologi Terapan SV Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Institut Teknologi
UGM. Sepuluh Nopember, Surabaya.
[4] Sulistyo, Agung. 2010. Analisis Pemanfaatan Sampah [6] Alfanz, Rocky, dkk. 2016. Perancangan dan Implementasi
Organik di Pasar Induk Kramat Jati sebagai Pembangkit Sistem Monitoring Produksi Biogas Pada Biodigester.
Listrik Tenaga Biogas. Laporan Tesis. Jakarta : Fakultas Jurnal Nasional Teknik Elektro Universitas Andalas, Padang.
Teknik Universitas Indonesia.
[5] Abdurrakhman, A., Soehartanto, T., Sudarmanta, B., 2013.
Rancang Bangun Alat Purifikasi Biogas dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 55


DETERMINAN KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH (UMKM)
Aprilia Whetyningtyas1, Sri Mulyani2
1,2
Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus
e-mail: whety.07umk@gmail.com

ABSTRACT

This research examines whether ability in making the financial statement, the quality of labor, venture
capital,and technology has an effect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s). Sample of this
research are the owner of bordir and konveksi business on Padurenan village, Kudus city, number 68 respondents.
Technical data analysis using multiple linear regression.The results of hypothesis examination showed that ability in
making the financial statement affect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s).The quality of labor
that see from training affect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s).The quality of labor that see
from entrepreneurial spirit not affect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s).Venture capital not
affect on performance of Small and Medium Enterprises (SME’s). Technology affect on performance of Small and
Medium Enterprises (SME’s).

Keywords: Financial Statement, Labor, Capital, Technology, Performance, SME’s

I. PENDAHULUAN menengah akan lebih mudah untuk mengembangkan


Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) usahanya sehingga kinerja juga meningkat. Teknologi
merupakan usaha yang dapat memperluas lapangan yang modern dapat membantu dalam kegiatan
kerja, memberikan pelayanan ekonomi kepada perekonomian untuk memajukan usaha mikro kecil dan
masyarakat luas, berperan dalam pemerataan dan menengah sehingga kinerjanya meningkat.
peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong Beberapa penelitian tentang kinerja usaha
pertumbuhan ekonomi. Peranan UMKM dalam telah banyak dilakukan, antara lain yaitu penelitian
menopang perekonomian nasional dari tahun ke tahun Harahap (2014), menunjukkan bahwa kemampuan
kontribusinya semakin meningkat. UMKM di menyusun laporan keuangan yang dimiliki pelaku
Indonesia harus dapat meningkatkan daya saing untuk UKM tidak berpengaruh terhadap kinerja UKM
menghadapi Asean Economic Community (AEC) agar Binaan BMT MES SUMUT. Hasil penelitian Ariani
tetap eksis dalam perekonomian nasional. (2013) menunjukkan bahwa variabel kualitas tenaga
Di Kudus banyak dijumpai usaha kecil dan kerja, bantuan modal usaha, dan teknologi secara
menengah (UMKM). Di desa Padurenan, Kudus simultan berpengaruh signifikan terhadap
terdapat sekitar 180 UMKM pengrajin Bordir dan produktivitas kerja usaha mikro kecil dan menengah
Konveksi. Dari 180 pengusaha tersebut, 65% (UMKM) di Jimbaran. Hasil penelitian Hendrati
merupakan unit usaha konveksi, dan 35% adalah unit (2010) menunjukkan bahwa latar belakang
usaha bordir. Sehingga disebut sebagai desa produktif pendidikan, pelatihan dan jiwa kewirausahaan
klaster bordir dan konveksi. Usaha tersebut berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
mempunyai produktivitas yang tinggi sehingga sentra industri tenun ikat kelurahan Bandar Kidul,
menjadi penggerak bagi pertumbuhan ekonomi desa kecamatan Mojoroto, kota Kediri.
sekitarnya. Penelitian ini menguji apakah kemampuan
Meskipun UMKM mempunyai peranan menyusun laporan keuangan, kualitas tenaga kerja,
strategis, tetapi masih ada beberapa permasalahan yang bantuan modal usaha, dan teknologi berpengaruh
dihadapi, yaitu diantaranya adalah pencatatan terhadap kinerja UMKM Bordir dan Konveksi Desa
akuntansi dan pelaporan keuangan seringkali Padurenan, Kota Kudus.
terabaikan, rendahnya kualitas sumber daya manusia,
terbatasnya permodalan dan teknologi. II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN
Setiap usaha yang mempunyai laporan HIPOTESIS
keuangan dapat menganalisis kinerja keuangan Akuntansi adalah proses sistematis untuk
sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang
keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan bermanfaat bagi para penggunanya (Warsono, 2010).
keputusan ekonomi. Pengembangan sumber daya Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan
manusia penting dilakukan karena tenaga kerja yang keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
berkualitas mempunyai jiwa kewirausahaan tinggi dan perusahaan pada periode akuntansi yang
terampil dapat mempengaruhi kinerja usahanya. menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Bantuan modal usaha juga dapat mempengaruhi Batasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
produktivitas usaha mikro kecil dan menengah. menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro
Semakin banyak bantuan modal yang diberikan oleh Kecil dan Menengah adalah :
lembaga keuangan, maka usaha mikro kecil dan

56 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


1. Usaha Mikro petualangan inovatif, kemauan untuk menerima
(a). Usaha produktif milik orang perorangan tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan peristiwa
dan/atau badan usaha perorangan yang dengan cara yang mereka pilih dan keinginan untuk
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. berprestasi yang sangat tinggi (Purwanti, 2012).
50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak Kredit UMKM adalah kredit kepada debitur
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. usaha mikro kecil menengah yang memenuhi definisi
(b). Memiliki hasil penjualan tahunan paling dan kriteria usaha mikro, kecil dan menengah
banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008
rupiah). Tentang UMKM.
Menurut Saryawan, dkk (2014), teknologi
2. Usaha Kecil adalah cara kerja yang digunakan dalam produksi yang
(a). Usaha ekonomi produktif yang berdiri direfleksikan dengan komponen teknologi tradisional
sendiri, yang dilakukan oleh orang dan modern, diukur dari tingkat otomatisasi dan
perorangan atau badan usaha yang bukan manualisasi. Teknologi adalah semua alat yang
merupakan anak perusahaan atau bukan digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, menyebarkan informasi.
atau menjadi bagian baik langsung maupun Menurut Srimindarti (2006) dalam Sudiarta
tidak langsung dari usaha menengah atau (2014), kinerja adalah penentuan secara periodik
usaha besar yang memiliki kekayaan bersih efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi
lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi kinerja
500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak adalah prestasi yang dicapai suatu organisasi atau
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. entitas dalam periode akuntansi tertentu yang diukur
(b). Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari berdasarkan perbandingan dengan berbagai standar.
Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) Pemilik usaha atau bisnis yang memiliki
sampai dengan paling banyak Rp. kemampuan dalam menyusun laporan keuangan
2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta dengan rapi, tersusun baik dan sesuai dengan standar
rupiah). yang berlaku dapat mengetahui kondisi keuangan
usaha, mampu mengambil keputusan dengan tepat dan
3. Usaha Menengah mengevaluasi kinerjanya sehingga dapat meningkatkan
(a). Usaha ekonomi produktif yang berdiri kinerja usaha.Dari uraian di atas hipotesis yang
sendiri, yang dilakukan oleh orang diajukan adalah:
perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan H1: Kemampuan menyusun laporan keuangan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, berpengaruh terhadap kinerja UMKM.
atau menjadi bagian baik langsung maupun Tenaga kerja yang terlatih mempunyai
tidak langsung dengan usaha kecil atau ketrampilan khusus serta mempunyai jiwa
usaha besar yang memiliki kekayaan bersih kewirausahaan tinggi mampu menciptakan kreasi-
lebih dari Rp. 500.000.000 (lima ratus juta kreasi dan inovasi baru, berkeinginan maju dan
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. berprestasi dalam usahanya sehingga dapat
10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah) meningkatkan kinerja perusahaan. Hendrati (2010),
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
usaha. dan positif dari pelatihan dan jiwa kewirausahaan
(b). Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari terhadap kinerja keuangan UKM di sentra industri
Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus tenun ikat kelurahan Bandar Kidul, kecamatan
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Mojoroto, kota Kediri. Berdasarkan uraian di atas
Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar hipotesis kedua yang diajukan adalah:
rupiah).
H2: Kualitas tenaga kerja berpengaruh terhadap kinerja
Variabel kemampuan menyusun laporan UMKM
keuangan dalam penelitian ini menggunakan Dengan bantuan modal usaha pelaku UMKM
kemampuan intelektual. Menurut Robbins (2008:56- dapat memanfaatkannya untuk keperluan usaha dan
66), kemampuan intelektual adalah kemampuan yang mengembangkan usahanya sehingga dapat
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, meningkatkan kinerja UMKM. Saryawan, dkk (2014)
berpikir, menalar, dan memecahkan masalah. menguji pengaruh modal usaha, jam kerja, dan
Kualitas tenaga kerja dapat ditentukan dengan teknologi terhadap tingkat keuntungan UKM di
melihat dari pelatihan yang pernah diikuti dan jiwa Kecamatan Denpasar Utara. Hasil penelitian
kewirausahaannya (Hendrati, 2010).Pelatihan menunjukkan bahwa secara parsial variabel modal
merupakan proses mengajarkan pengetahuan dan usaha, tenaga kerja, dan teknologi berpengaruh positif
keahlian tertentu agar tenaga kerja menjadi terampil dan signifikan terhadap keuntungan UKM.
dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan Berdasarkan uraian di atas hipotesis ketiga yang
baik. Wiraswastawan merupakan orang yang diajukan adalah:
mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 57
H3: Bantuan modal usaha (kredit UMKM) mampu mengelompokkan transaksi ke dalam buku
berpengaruh terhadap kinerja UMKM. catatan keuangan, mampu meringkas pengelompokan
Penelitian Sari (2011), menunjukkan bahwa tersebut ke dalam daftar ringkasan, mampu menyusun
terdapat pengaruh pemanfaatan teknologi informasi laporan keuangan; 4) pemahaman verbal, mampu
terhadap kinerja perusahaan (UKM). Teknologi membaca isi laporan keuangan; 5) penalaran induktif
informasi yang semakin berkembang dalam dan deduktif, mampu menganalisis isi laporan
perusahaanakan mampu menciptakan nilai tambah dan keuangan; 6) visualisasi ruang, mampu mengambil
meningkatkan kinerja perusahaan sehingga suatu badan keputusan dari hasil analisis tersebut. Pengukuran
usaha kecil dan menengah dapat melakukan perubahan menggunakan skala likert 1-5 terdiri dari angka (1)
dan perbaikan berkelanjutan guna meningkatkan daya Sangat Rendah (SR), (2) Rendah (R), (3) Sedang (S),
saingnya dalam dunia usaha yang cukup kompetitif. (4) Tinggi (T), (5) Sangat Tinggi (ST).
Berdasarkan uraian di atas hipotesis keempat yang Kualitas tenaga kerja dalam penelitian ini
diajukan adalah: dilihat dari pelatihan dan jiwa kewirausahaan.
Indikator Pelatihan diukur menggunakan Dummy yaitu
H4:Teknologi berpengaruh terhadap kinerja UMKM. (0) jika tidak pernah mengikuti pelatihan, (1) jika
pernah mengikuti pelatihan, ditunjukkan dengan
III. METODE PENELITIAN adanya Sertifikat pelatihan. Indikator kualitas tenaga
Populasi dalam penelitian ini yaitu pemilik kerja menurut Purwanti (2012) dilihat dari jiwa
usaha bordir dan konveksi yang berada di Desa kewirausahaannya yaitu keinginan berprestasi,
Padurenan, Kabupaten Kudus. Berdasarkan data dari tanggungjawab pribadi, kemampuan inovasi,
Koperasi Serba Usaha Padurenan Jaya terdapat 180 kemampuan manajemen. Pengukuran menggunakan
UMKM yang terdiri dari usaha konveksi sebanyak 98 skala likert 1-5 terdiri dari angka (1) Sangat Rendah
unit, usaha border sebanyak 59 unit dan usaha lainnya (SR), (2) Rendah (R), (3) Sedang (S), (4) Tinggi (T),
sebanyak 23 unit. (5) Sangat Tinggi (ST).
Pengambilan sampel dilakukan dengan Bantuan modal usaha adalah pinjaman yang
pemilihan sampel berdasarkan kemudahan dilakukan oleh para pengusaha UMKM di lembaga
(Convenience Sampling). Jenis data yang digunakan keuangan dengan suatu perjanjian atau persyaratan
adalah data primer yaitu yang diperoleh secara yang harus diikuti (Harahap, 2014). Pengukuran untuk
langsung dari sumber asli atau hasil jawaban atas variabel ini menurut Rudiantoro (2012) adalah (1)
pertanyaan peneliti kepada responden yang terdapat untuk kredit kurang dari Rp. 10.000.000, (2) untuk Rp.
pada kuesioner (Indriantoro dan Supomo, 10.000.001 – Rp. 25.000.000, (3) untuk Rp. 25.000.001
1999).Variabel dependen yang digunakan adalah – Rp. 50.000.000, (4) untuk Rp. 50.000.001 – Rp.
Kinerja UMKM. Variabel independen yang digunakan 100.000.000, (5) untuk kredit lebih dari Rp.
adalah kemampuan menyusun laporan keuangan, 100.000.000.
kualitas tenaga kerja, bantuan modal usaha, dan Teknologi yang digunakan adalah teknologi
teknologi. tradisional dan modern. Aplikasi teknologi yang
dimaksud antara lain :mesin border manual/digerakkan
Kinerja operasional merupakan seluruh hasil manusia, mesin jahit, mesin potong, mesin ketik, mesin
kerja yang diperoleh dari seluruh aktivitas usaha dalam faks, mesin border berbasis komputer, komputer,
beberapa periode tertentu untuk mewujudkan tujuan internet, email, dan web-site untuk memperlancar
organisasi atau perusahaan (Harahap, 2014). efektivitas kerja dalam meningkatkan keuntungan bagi
Indikator kinerja operasional dilihat dari pelaku UMKM.
kemampuan meningkatkan omzet dan pelanggan, tidak
kesulitan mengembalikan kredit, mampu meningkatkan Pengukuran variabel teknologi menggunakan variable
keuntungan, mampu mengembangkan modal, lebih dummy.
cermat dalam ambil keputusan dan membaca peluang, Metode pengujian instrumen/kuesioner dalam
dan mampu menjaga kestabilan persaingan bisnis. penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji
Pengukuran menggunakan skala likert1-5 terdiri dari reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian
angka (1) Sangat Kurang Baik (SKB), (2) Kurang Baik ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang
(KB), (3) Sedang (S), (4) Baik (B), (5) Sangat Baik didukung dengan uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan
(SB). 2
koefisien determinasi ( R ).Model persamaan regresi
Kemampuan menyusun laporan keuangan berganda adalah sebagai berikut:
dalam penelitian ini menggunakan kemampuan
Y = a + b 1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + b4 X 4 ..... + ε
intelektual. Kemampuan intelektual adalah kapasitas
umum dari kesadaran individu untuk berpikir, Keterangan :
menyesuaikan diri, memecahkan masalah yang Y= Kinerja UMKM
dihadapi secara bijaksana, cepat, dan tepat baik yang
dialami diri sendiri maupun di lingkungan. Indikator X 1 = Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan
dari variabel kemampuan intelektual menurut Robbin X 2 = Kualitas Tenaga Kerja
(2001 : 46) dalam Harahap (2014) adalah: 1) ingatan,
mampu mengumpulkan bukti-bukti transaksi; 2) X3 =
Bantuan Modal Usaha
kemahiran berhitung/mencatat, mampu mencatat dan
menghitung segala transaksi; 3) kecepatan perseptual, X 4 = Teknologi
58 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
teknologi mempengaruhi variabel kinerja UMKM
a = harga Y jika X = 0 (konstanta) sebesar 74,4% dan sisanya 25,6% dipengaruhi oleh
faktor yang lain.
b = koefisien regresi linear berganda
1. H1: Kemampuan menyusun laporan keuangan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN berpengaruh terhadap kinerja UMKM
Subyek penelitian ini adalah pemilik UMKM Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi
Bordir dan Konveksi Desa Padurenan, Kudus sebanyak 0,000 < 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti
68 responden. Analisis regresi berganda bertujuan kemampuan menyusun laporan keuangan berpengaruh
untuk menguji pengaruh kemampuan menyusun terhadap kinerja UMKM. Pemilik usaha yang mampu
laporan keuangan, kualitas tenaga kerja, bantuan modal membuat laporan keuangan dengan baik dapat
usaha, dan teknologi terhadap kinerja UMKM. mengetahui posisi keuangan dan hasil operasi
usahanya, dapat mengambil keputusan korektif untuk
Tabel I. Hasil Uji Regresi Berganda kemajuan usahanya sehingga akan meningkatkan
Coefficientsa kinerja usaha. Pemilik UMKM di desa Padurenan
memiliki kemampuan menyusun laporan keuangan
yang cukup baik karena sebagian besar pemilik usaha
sudah pernah mengikuti pelatihan penyusunan laporan
keuangan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian,
Koperasi, dan UMKM Kabupaten Kudus maupun dari
para akademisi Perguruan Tinggi.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian Harahap (2014) dan Nurlaela (2015) yang
menyatakan bahwa kemampuan menyusun laporan
keuangan yang dimiliki pelaku UKM tidak
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
berpengaruh terhadap kinerja UKM.
Tabel II. Hasil Uji F
2. H2 : Kualitas tenaga kerja berpengaruh
terhadap kinerja UMKM
Hasil penelitian menunjukkan variabel pelatihan
nilai signifikansinya 0,000< 0,05 maka Ha diterima.
Hal ini berarti kualitas tenaga kerja yang dilihat dari
pelatihan berpengaruh terhadap kinerja UMKM.
Tenaga kerja yang terlatih dan terampil dapat membuat
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 kreasi-kreasi baru, membuat produk yang berkualitas
sehingga dapat meningkatkan kinerja UMKM
Sedangkan variabel jiwa kewirausahaan nilai
Tabel III signifikansinya 0,253 > 0,05 maka Ha ditolak. Hal ini
Koefisien Determinasi berarti kualitas tenaga kerja yang dilihat dari jiwa
kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja
UMKM. Pengusaha belum mampu untuk menerima
pekerjaan dalam jumlah melebihi dari yang biasa
mereka kerjakan (order dalam jumlah besar), sehingga
peningkatan volume penjualan/omzetnya belum tinggi.
Selain itu pengusaha border dan konveksi yang
sebagian besar berusia 43 – 56 tahun belum mampu
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 mengerjakan bordir dengan motif yang cukup rumit.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel I hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendrati (2010)
maka persamaan regresi berganda adalah: yang menyatakan bahwa latar belakang pendidikan,
Y =a+b1X1 +b2X2a +b2X2b +b3X3 +b4X4........+ε pelatihan dan jiwa kewirausahaan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan UKM.
Y =31,262+ 0,210X1 +3,929X2 + 0,127X2 +0,057X3+2,166X4
a b
Berdasarkan tabel II menunjukkan bahwa nilai 3. H3 : Bantuan modal usaha berpengaruh
sig. 0,000 (lebih kecil dari α= 0,05), maka Ho ditolak terhadap kinerja UMKM
dan Ha diterima artinya variabelkemampuan menyusun Hasil penelitian menunjukkan nilai
laporan keuangan, kualitas tenaga kerja, bantuan modal signifikansi 0,824 > 0,05 maka Ha ditolak. Hal ini
usaha, teknologi secara simultan berpengaruh terhadap berarti bantuan modal usaha tidak berpengaruh
kinerja UMKM. terhadap kinerja UMKM. bantuan modal usaha berupa
Berdasarkan tabel III menunjukkan bahwa nilai pinjaman yang diterima pengusaha masih sedikit
Adjusted R Square sebesar 0,744 atau 74,4%. Hal ini jumlahnya sehingga masih mengalami keterbatasan
berarti variabel kemampuan menyusun laporan modal untuk mengembangkan usahanya sehingga tidak
keuangan, kualitas tenaga kerja, bantuan modal usaha, mempengaruhi kinerja UMKM.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 59
karakteristik jawaban yang diberikan oleh responden
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil yang ikut berpartisipasi (mengembalikan kuesioner)
penelitian Ariani (2013) yang menunjukkan bahwa dengan responden yang tidak mau berpartisipasi (non-
kualitas tenaga kerja, bantuan modal usaha, dan response) berbeda. Selain itu dapat menambahkan
teknologi secara simultan berpengaruh terhadap variabel independen lain seperti strategi pemasaran dan
produktivitas kerja UMKM di Jimbaran. akses informasi.

4. H4: Teknologi berpengaruh terhadap kinerja VI. DAFTAR REFERENSI


UMKM [1] Ariani, N dan D, A.A Ayu S. 2013. Pengaruh
Kualitas Tenaga Kerja, Bantuan Modal Usaha,
Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi Dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja
0,000 < 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di
teknologi berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Jimbaran.E-Jurnal Ekonomi Pembangunan.
Penggunaan teknologi yang lebih maju membawa Vol.2, No.2, Februari. Universitas Udayana.
implikasi efisiensi usaha, yaitu dapat meningkatkan [2] Harahap, YR. 2014.Kemampuan Menyusun
output dengan jumlah penggunaan input yang konstan Laporan Keuangan Yang Dimiliki Pelaku UKM
sehingga kinerja UMKM dapat meningkat. Teknologi Dan Pengaruhnya Tehadap Kinerja UKM.
yang dikembangkan atau digunakan dalam proses Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis. Vol.14,
berbisnis banyak digunakan untuk meningkatkan No.1, Maret. Universitas Muhammadiyah
kinerja perusahaan dibidang operasional internal Sumatera Utara.
seperti kegiatan produksi barang dan jasa. [3] Hendrati, IM. 2010. Latar Belakang Pendidikan,
Pelatihan, Dan Jiwa Kewirausahaan Terkait
V. KESIMPULAN Kinerja Keuangan UKM. Jurnal Riset Ekonomi
Dari hasil analisis data dapat diambil kesimpulan dan Bisnis. Vol.10, No.1, Maret.
sebagai berikut: [4] IAI. 2009. StandarAkuntansi Keuangan Entitas
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta. Salemba
menyusun laporan keuangan berpengaruh terhadap Empat.
kinerja UMKM. Pemilik UMKM yang mempunyai [5] Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999.
kemampuan menyusun laporan keuangan dengan baik Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
dapat mengetahui kondisi usahanya sehingga dapat Manajemen. Yogyakarta : BPFE.
mengevaluasi kinerja sehingga dapat meningkatkan [6] Nurlaela, S. 2015. Kemampuan Menyusun
kinerja UMKM. Laporan Keuangan Usaha Kecil Menengah
Kualitas tenaga kerja yang dilihat dari pelatihan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM Kerajinan
berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Tenaga kerja Gitar di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Ilmiah
yang terlatih dan terampil dapat membuat kreasi-kreasi Paradigma. Vol.12. No. 02. Universitas Islam
baru, membuat produk yang berkualitas sehingga dapat Batik Surakarta.
meningkatkan kinerja UMKM. Sedangkan kualitas [7] Purwanti, E. 2012. Pengaruh Karakteristik
tenaga kerja yang dilihat dari jiwa kewirausahaan tidak Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran,
berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Pengusaha Terhadap Perkembangan UMKM di Desa
belum mampu untuk menerima pekerjaan dalam Dayaan dan Kalilondo Salatiga. Among
jumlah melebihi dari yang biasa mereka kerjakan Makarti. Vol.5, No.9. Juli. STIE AMA Salatiga.
(order dalam jumlah besar), sehingga peningkatan [8] Robbins, S.P. dan J. Timothy A. 2008. Perilaku
volume penjualan/omzetnya belum tinggi. Organisasi. Buku 1 dan 2. Jakarta: Salemba
Bantuan modal usaha tidak berpengaruh terhadap Empat
kinerja UMKM. Bantuan modal usaha berupa [9] Rudiantoro, Rizki & Siregar, Sylvia Veronica.
pinjaman yang diterima pengusaha masih sedikit 2012. Kualitas Laporan Keuangan UMKM
jumlahnya sehingga masih mengalami keterbatasan Serta Prospek Implementasi SAK ETAP. Jurnal
modal untuk mengembangkan usahanya sehingga tidak Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 9, No.
mempengaruhi kinerja UMKM. 1. Juni. Universitas Indonesia.
Teknologi berpengaruh terhadap kinerja UMKM. [10] Sari, T. 2011. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dengan penggunaan teknologi yang lebih modern Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di
membawa implikasi efisiensi usaha, yaitu dapat Wilayah Surabaya. Skripsi. STIE Perbanas.
meningkatkan output dengan jumlah penggunaan input Surabaya.
yang konstan sehingga kinerja UMKM dapat [11] Saryawan, M. 2014. Analisis Pengaruh Modal
meningkat. Usaha, Jam Kerja, dan Teknologi Terhadap
Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa Tingkat Keuntungan UKM di Kecamatan
keterbatasan yaitu tidak adanya uji non-response bias Denpasar Utara. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
dan hasil regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai Vol. 03. No. 03. Universitas Udayana.
R square sebesar 0,744 (74,4%) berarti kinerja UMKM [12] Sudiarta, I Putu L E, Kirya I Ketut, Cipta I
masih dipengaruhi variabel yang lain. Berdasarkan Wayan. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
keterbatasan tersebut untuk penelitian selanjutnya Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan
dapat melakukan pengujian non-renponse bias, Menengah (UMKM) Di Kabupaten Bangli. E-
pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah
60 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Jornal Bisma. Vol. 2. Universitas Pendidikan [14] Warsono, S. dan E. Murti. 2010. Akuntansi
Ganesha. UMKM Ternyata Mudah Dipahami dan
[13] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Dipraktikkan. Yogyakarta: Asgard Chapter
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Winarno.
Menengah.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 61


IMPLEMENTASI ALGORITMA TRIVIUM
PADABEAGLEBOARD REV C4 SEBAGAI MODUL
PEMBANGKIT BILANGAN ACAK
Adrian Admi
Lembaga Sandi Negara, Ragunan, Jakarta Selatan, Indonesia
Email: admi.adrian@gmail.com

ABSTRACT

Telah dilakukan implementasi algoritma Stream Cipher Trivium pada perangkat Beagleboard Rev C4.
Algoritma yang telah diimplementasikan akan dimanfaatkan sebagai modul pembangkit bilangan acak. Performa hasil
impelementasi dilihat dengan menghitung waktu komputasi pembangkitan bilangan acak untuk beberapa jumlah
rangkaian bit. Stream cupher Trivium berhasil diimplementasikan untuk membangkitkan bilangan acak sesuai dengan
rangkaian asli Trivium dan dicek melalui tes vektor, serta didapatkan waktu pembangkitan bilangan acak sekitar 4,498
detik untuk satu juta bit rangkaian acak.

Keywords -Trivium, Stream cipher, Beagleboard, Mikrokontroler.

I. PENDAHULUAN kecepatan, dan freksibilitas. Algoritma ini dibuat


Secara tidak kita sadari, bilangan acak sudah sederhana agar cocok untuk diimplementasikan pada
kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai hardware.
contoh dalam komunikasi telepon genggam Trivium membangkitkan kunci hingga 264 bit
menggunakan GSM dan komunikasi paket data keystream dari input berupa 80 bit kunci rahasia dan 80
menggunakan GPRS/UMTS. Data yang ditransfer dari bit IV (Initial Vector). Trivium terdiri dua fase yaitu
ponsel kita, akan diamankan terlebih dahulu sebelum fase inisialisasi dan fase pembangkitan kunci.
sampai di tempat tujuan. Pengamanan data melalui
jalur GSM saat ini menggunakan suatu algoritma Tabel 1. Parameter Trivium
Stream cipher. Stream cipher merupakan algoritma Parameter
kriptografi yang membangkitkan bilangan pseudo Ukuran Kunci 80 bit
random (semi acak) yang digunakan sebagai kunci Ukuran IV 80 bit
kriptografi untuk di operasikan dengan teks terang dan Internal State 288 bit
menghasilkan teks sandi. Teks sandi inilah yang aman
untuk dikirimkan melalui jalur umum [1]. 2.1. Key dan IV Setup (Inisialisasi) [4]
Stream cipher didesain dengan memperhatikan Proses inisialisasi dilakukan dengan
efesiensi. Suatu algoritma stream cipher yang baik, memasukkan input kunci seed sebanyak 80-bit dan IV
mampu membangkitkan bilangan acak dengan sumber sebanyak 80-bit menjadi state awal sepanjang 288-bit
daya komputasi yang sedikit. Oleh karena itu, dimana sisanya diinisialisasikan dengan bit 0, kecuali
algoritma stream cipher cocok untuk untuk bit di s286, s287, s288. Lalu state dirotasikan
diimplementasikan pada suatu mikroprosesor (berbasis sebanyak empat kali, proses yang dilakukan serupa
hardware). dengan fasekey generation namun tanpa menghasilkan
Dalam tulisan ini akan dibahas tentang bit key stream. Berikut pseudocodenya :
implementasi algoritma Stream cipher Trivium pada (s1 , s2 , . . . , s93 ) ← (K1 , . . . , K80 , 0, . . . , 0)
mikrokontroler Beagleboard. Trivium merupakan (s94 , s95 , . . . , s177 ) ← (IV1 , . . . , IV80 , 0, . . .
algoritma stream cipher yang lolos sebagai finalis , 0)
kompetisi eSTREAM [2]. Algoritma ini juga diklaim (s178 , s279 , . . . , s288 ) ← (0, . . . , 0, 1, 1, 1)
sebagai algoritma stream cipher yang cocok untuk for i = 1 to 4 · 288 do
diimpementasikan pada hardware karena melibatkan t1 ← s66 + s91 · s92 + s93 + s171
operasi yang sederhana [3]. t2 ← s162 + s175 · s176 + s177 + s264
Modul pembangkit bilangan acak ini dapat t3 ← s243 + s286 · s287 + s288 + s69
digunakan pada Beagleboard untuk berbagai aplikasi (s1 , s2 , . . . , s93 ) ← (t3 , s1 , . . . ,
kontroler atau pengamanan data yang membutuhkan s92 )
rangkaian acak. Beagleboard dipilih karena merupakan (s94 , s95 , . . . , s177 ) ← (t1 , s94 , . .
mikrokontroler yang cocok untuk dimanfaatkan . , s176 )
sebagai modul portable, serta memiliki clock yang (s178 , s279 , . . . , s288 ) ← (t2 , s178 ,
mencukupi untuk menjalankan aplikasi security serta . . . , s287 )
pembangkitan bilangan acak sekaligus. Board ini juga end for
banyak tersedia di pasaran dan mudah untuk dipelajari.
2.2. Key Stream Generator [4]
II. TRIVIUM Internal state 288-bit dinotasikan dengan (s1, s2,
Trivium didesain dengan mengutamakan ..., s288). Keystreamgenerationterdiri dari proses iterasi
kesederhanaan, namun tetap kuat dari segi keamanan, dengan mengekstrak nilai dari 15 bit spesifik dan
62 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
menggunakannya untukmemperbarui 3 bit dan
menghitung 1 bit kunci stream zi. Bit awal kemudian
dirotasikan dandiproses ulang hingga sesuai
permintaan N ≤ 264bit kunci streamyang akan di-
generate. Deskripsilengkapnya sesuai pseudocode
dibawah ini:

for i = 1 to N do
t1 ← s66 + s93
t2 ← s162 + s177
t3 ← s243 + s288
zi ← t 1 + t 2 + t 3
t1 ← t1 + s91 · s92 + s171
t2 ← t2 + s175 · s176 + s264
t3 ← t3 + s286 · s287 + s69
(s1 , s2 , . . . , s93 ) ← (t3 , s1 , . . . ,
s92 )
(s94 , s95 , . . . , s177 ) ← (t1 , s94 , . . Gambar 2. Beagleboard Rev C4
. , s176 )
(s178 , s279 , . . . , s288 ) ← (t2 , s178 , Tabel 2. Spesifikasi Beagleboard Rev C4 [5]
. . . , s287 )
end for

Operasi XOR disimbolkan dengan tanda “+”


dan operasi AND disimbolkan dengan tanda “.”.
Operasi tersebut merupakan operator untuk operasi
perkalian pada GF(2).

IV. IMPLEMENTASI TRIVIUM


PADA BEAGLEBOARD
Implementasi dilakukan dengan menulis
Gambar 1. Trivium [4] program pada Code Composer Studio v4 (CCS).
Source code pada CCS v4 ditulis dengan berbasis pada
bahasa C. Downloading source code ke Beagleboard
III. BEAGELBOARD dilakukan menggunakan konektor XDS100v2 USB
Beagleboard Rev C4 (2009) merupakan board JTAG Emulator, dan dapat dilakukan langsung
mikrokontroleryang menggunakan prosesor OMAP menggunakan CCS tanpa program downloader lain.
3530 dengan clock 720Mhz, cukup cepat dan sanggup Rangkaian bilangan acak yang dikeluarkan oleh
untuk menjalankan Operationg System di dalamnya. program dengan input Kunci dan IV nilai seragam nol
Dengan spesifikasi tersebut, OS seperti Angstrom, (algoritma tetap bisa menghasilkan rangkaian acak
Ubuntu, Windows CE, dapat dijalakan dengan walaupun kuncinya kosong) adalah sebagai berikut,
memanfaatkan SD Card sebagai media penyimpanan
dan booting OS. IV = 0x00000000000000000000
Input Key = 0x00000000000000000000
Key Stream = 1101 1111 0000 0111 1111...

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 63


pembacaan nilai biner tersebut dilakukan setiap
delapan bit dan dibaca dari sisi kanan (LSB), sehingga
jika dikonversi menjadi heksadesimal akan
menghasilkan nilai sebagai berikut,

0xFBE0BF265859051B...

Tes vektor dilakukan dengan mencocokkan nilai


tersebut dengan nilai yang sudah dipublikasikan [6],
dan didapatkan bahwa nilai tersebut sudah cocok.
Dengan demikian tes vektor dikatakan berhasil.
Gambar5. 1000 bit kunci

Gambar 3. Rangkaian acak yang sudah dipublikasikan


[6]

Suatu aplikasi kontroler terutama yang Gambar6. 10.000 bit kunci


berfungsi sebagai aplikasi pengamanan, bisa
memanfaatkan algoritma trivium sebagai pembangkit
bilangan acaknya. Dalam aplikasinya, rangkaian acak
dapat digunakan bersamaan dengan pembangkitan,
atau rangkaian dapat dibangkitkan terlebih dahulu dan
disimpan, lalu baru dioperasikan.

V. PERBANDINGAN KECEPATAN
PEMBANGKITAN BILANGAN ACAK
Pengujian terhadap hasil implementasi Trivium
pada Beagleboard dilihat dengan menghitung waktu
komputasi eksekusi program. Percobaan tes waktu
komputasi pembangkitan bilangan acak dilakukan Gambar7. 100.000 bit kunci
dengan mencoba menghitung waktu pembangkitan
bilangan acak dalam milisecond untuk pembangkitan
ukuran 100 bit, 1000 bit, 10.000 bit, 100.000 bit, dan 1
juta bit. Waktu pembangkitan bilangan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 4 s.d. Gambar 8.

Gambar8. 1000.000 bit kunci

Tabel hasil pengujian pembangkitan bilangan


acak dengan algoritma Trivium pada mikrokontroler
Beagleboard Rev C4OMAP 3530 sebagai berikut :
Gambar4. 100 bit kunci

64 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Tabel 3. Hasil Pengujian Pembangkitan Bilangan Acak VI. KESIMPULAN
Waktu Berdasarkan bercobaan dan implementasi yang
Jumlah Bit Waktu pada
pada telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Beagleboard
No. Yang Beagleboard
komputer Rev C4 cukup lancar dan cepat dalam mengeksekusi
Dihasilkan (Hardware)
(Software) algoritma Trivium. Hal ini terlihat dari waktu eksekusi
1 100 bit 1 ms 7 ms program pada Beagleboard yaitu sekitar 4,498 detik
2 1.000 bit 6ms 64 ms untuk 1000.000 bit.
3 10.000 bit 52ms 716 ms Untuk pengembangan selanjutnya, algoritma
4 100.000 bit 486ms 8,765 s Trivium yang sudah diimplementasikan ke
5 1000.000 bit 4498ms 41,770 s Beagleboard dapat dipasangkan dengan aplikasi lain
yang memanfaatkan rangkaian acak. Karena rangkaian
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa semakin acak akan berguna jika dimanfaatkan sebagai kunci
besar jumlah bit yang dibangkitkan maka waktu yang kriptografis atau sebagai randomize (pengacak).
di butuhkan semakin besar. Proses perhitungan pada
komputer dilakukan menggunakan Compiler Dev C++ I. DAFTAR PUSTAKA
(Operating System Windows 8, Prosesor intel core i5 [1] Menezes, Alfred J., Paul C. Van Oorschot, Scott
64 bit). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, A. Vanstone. 1997. Handbook of Applied
perhitungan dengan menggunakan Beagleboard yang Cryptography. CRC press LLC: Boca Raton.
berbasis hardware memerlukan waktu yang lebih [2] http://www.ecrypt.eu.org/stream/e2-trivium.html
singkat dibandingkan menggunakan software (Dev [3] Christophe De Canniere, Bart Preneel. TRIVIUM,
C++). Spesification. Katholieke Universiteit Leuven,
Perhitungan menggunakan hardware berarti Heverlee: Belgium
memasukkan program langsung ke dalam hardware [4] C. De Canni’ere and B. Preneel, “Trivium . A
tanpa perantara sistem operasi tertentu, sehingga Stream Cipher Construction Inspired by Block
prosesor hanya menjalankan source code program yang Cipher Design Principles”.
download tanpa menghabiskan memori dan clock [5] Beagleboard System Reference Manual. Revision
untuk menjalankan sistem operasi. Untuk suatu 0.0. 2009
kontroler, lebih efisien jika suatu prosesor hanya [6] http://eeweb.poly.edu/faculty/karri/stream_ciphers/
menjalankan suatu fungsi tertentu saja. trivium.html

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 65


NILAI TAMBAH TINDAKAN PASCAPANEN DAN ANALISIS
BIAYA PENYIMPANAN DINGIN BAWANG MERAH
(STUDI KASUS KAB CIREBON)
Sazli Tutur Risyahadi1, Emmy Darmawati1, Y Aris Purwanto1
1,2,3
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem – Institut Pertanian Bogor,
Jalan Dramaga, Bogor – Indonesia 16680
Email:s_tutur@yahoo.com, darmawatihandono@gmail.com, arispurwanto@gmail.com

ABSTRACT

Added value of curing treatment, askip drying and storing are used for knowing benefit shallot postharvest
process. Postharvest technique of shallot make longer selflife but added cost.The method adopted in the study relied on
informal interviews with key informants and a number of participants at different stages of postharvest chain including
the producers of shallot. Data calculated by Hayami Methode. Results of the study showed that curing process has
losses up to 20% and marjin at Rp 400. Meanwhile, askip drying has losses up to 15% marjin at Rp 1 050. Storaging of
shallot showed different marjin between conventional and cold storage. There is higher marjin of cold storage than
conventional. Losses at coldstorge only 15% for 2 months. Coldstorage marjin is Rp 4 025 per Kg, higher than
conventional which only Rp 725 per kg.

Keywords : added value analysis, Hayami method, postharvest of shallot

I. PENDAHULUAN dingin dianjurkan oleh koperasi yang memiliki anggota


Bawang merah merupakan komoditi yang petani-petani bawang merah. Koperasi perlu
dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia sehari-hari menentukan biaya sewa yang tidak merugikan secara
sehingga bila terjadi fluktuasi pasokan akan operasional dan menjamin keberlangsungan
menyebabkan fluktuasi harga. Hal ini sesuai dengan coldstorage. Analisis biaya digunakan untuk
teori ekonomi mengenai hukum penawaran dan menentukan biaya pokok sebagai acuan penentuan
permintaan dengan struktur pasar bawang merah biaya sewa. Petani pun sebagai penyewa perlu
mendekati persaingan sempurna (Handayani, 2004). mengetahui sampai seberapa besar nilai tambah
Seringkali untuk menjamin pasokan dilakukan coldstorage bila terjadi perubahan biaya sewa.
importasi oleh pemerintah. Gambar 1 berikut Kabupaten Cirebon selain sebagai sentra
menampilkan fluktuasi produksi dan kebutuhan produksi bawang merah nasional, juga terdapat
sepanjang tahun 2013. koperasi yang mengelola penyimpanan dingin dari
bantuan Kementerian Pertanian. Biaya pengadaannya
tidak dibebankan kepada petani. Penelitian untuk
mengetahui seberapa besar nilai tambah pascapanen
yang diperoleh oleh petani Cirebon terutama bila
mengalihkan metode penyimpanan dari konvensional
diatas para-para menjadi penyimpanan dengan
pendingin. Penelitian pun menganalisis seberapa besar

biaya pengelolaan penyimpanan dingin serta


menganalisis rantai nilai bawang dari petani, pengirim
Gambar 1. Produksi dan Kebutuhan Bawang Merah dan pedagang pasar induk.
Nasional Sumber : Debnas 2013
II. METODE PENELITIAN
Teknologi pascapanen penyimpanan menjadi hal a. Lokasi dan Waktu Penelitian
krusial dalam mengendalikan pasokan bawang merah. Penelitian dilakukan di kecamatan Ender,
Penyimpanan yang baik dapat memperpanjang umur Kabupaten Cirebon Jawa Barat. pada selang waktu
simpan sehingga dapat menyelamatkan kehilangan Maret-Mei 2014. Pemilihan lokasi dilakukan secara
bawang pada panen raya dan menggunakannya pada sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa
saat kekurangan. Penelitian Kitinoja (2013) kecamatan yang dipilih merupakan salah satu sentra
menunjukkan bahwa penyimpanan dingin 0oC sayuran produksi bawang merah yang memiliki jumlah
segar mampu menyimpan sampai 1 bulan bila produksi bawang merah dan terdapat koperasi
dibandingkan dengan suhu 25-30 yang hanya 2-3 hari. penerima bantuan penyimpanan dingin.
Debnas (2013) menyatakan bahwa coldstorage
diperlukan untuk mengendalikan pasokan bawang b. Jenis dan Sumber Data
karena susutnya yang rendah. Namun penyimpanan ini Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
lebih dianjurkan dalam jumlah besar agar lebih data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
ekonomis. Oleh sebab itu, operasional penyimpanan melalui pengamatan langsung (observasi), pengisian
66 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
kuisioner dengan stakeholder bawang merah petani dan jumlahnya bergantung pada jumlah jam kerja
pengurus koperasi Nusantara Jaya. Koperasi tersebut pemakaian misalnya biaya listrik coldstorage, biaya
mengelola penyimpanan dingin bawang merah. solar genset dan biaya tenaga operator. Biaya total
Data primer yang bersumber dari petani bawang merupakan biaya keseluruhan yang diperlukan untuk
merah mengenai luas tanam, produktivitas, biaya mengoperasikan coldstorage yang merupakan
produksi, jumlah bawang merah yang diproduksi, penjumlahan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
jumlah yang dihasilkan dari curing, jumlah yang sudah Biaya pokok adalah adalah biaya yang diperlukan
melalui pengeringan askip, susut disetiap tindakan coldstorage untuk setiap kg bawang merah. Berikut
pascapanen, harga jual, biaya tenaga kerja untuk rumus perhitungannya (Pramudya, 2010):
pengeringan askip. Data primer juga diperoleh dari
pengurus koperasi penerima penyimpanan dingin
berupa kapasitas, biaya operasional, biaya investasi,
susut dan biaya sewa penyimpanan dingin. Data primer B = Biaya Total (Rp/Bulan); BT = Biaya Tetap
yang diperoleh dari pengirim dan pedagang berupa (Rp/Tahun); BTT = Biaya Tidak Tetap (Rp/Bulan); x =
biaya transportasi, susut transportasi, susut renstan, Perkiraan bulan kerja per tahun; k = Kapasitas alat
biaya tenaga kerja dan biaya sewa lapak. Data sekunder (kg/bulan); Bp = Biaya pokok (Rp/kg)
diperoleh dari berbagai sumber literatur meliputi
laporan Dewan Bawang Merah Nasional, jurnal dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
berbagai macam literatur pendukung Prosedur urutan pascapanen bawang yang
dilakukan oleh stakeholders bawang Cirebon berupa
c. Analisis Nilai Tambah penjemuran curing, penjemuran askip, penyimpanan
Analisis nilai tambah menggunakan metode dan distribusi. Penjemuran curing dilakukan siang hari
Hayami, Tabel 1 menunjukkan data-data yang diatas lahan selama 2-3 hari dan penjemuran askip
diperlukan metode Hayami untuk menghitung nilai selama 7 – 8 hari. Pada malam hari, bawang ditutup
tambah. Adapun istilah yang digunakan dalam metode dengan plastik. Adapun istilah curing dikenal oleh
hayami tersebut disesuaikan dengan istilah yang ada masyarakat petani Cirebon dengan sebutan kering
dalam proses penyimpanan dan perdagangan bawang lokal. Pascapanen penyimpanan cenderung dilakukan
merah. Sebagai contoh yaitu istilah faktor konversi oleh petani pada saat harga sedang jatuh dibawah
dalam Hayami disesuaikan menjadi persentasi hasil 10.000 rupiah. Penyimpanan yang dilakukan oleh
setelah dikurangi susut penyimpanan. mayoritas petani yaitu disimpan diatas para-para yang
memiliki susut tinggi. Distribusi bawang berbeda
Tabel 1. Proses Penghitungan Nilai Tambah dengan bergantung daerah tujuannya, bawang kering lokal
Metode Hayami (1987) yang masih ada daunnya dikirim ke pasar induk
Kramat Jati Jakarta, sedangkan bawang kering lokal
yang sudah dipotong daunnya dikirim ke pasar induk
Cibitung Bekasi. Bawang merah askip dapat disimpan
untuk dikirim ke luar pulau seperti sumatera,
Kalimantan dan Nusa Tenggara.

a. Nilai tambah Pascapanen Tingkat Petani


Nilai tambah tergantung dari jumlah sebelum dan
sesudah tindakan pascapanen. Berdasarkan hasil
pengamatan, lahan yang digarap oleh petani kecil di
Cirebon rata-rata sebesar ⅛ bau atau setara dengan
875 m2. Dengan luasan lahan tersebut, hasil panen
yang diperoleh berkisar 900-1300 kg tergantung musim
tanam. Berdasarkan pengamatan contoh kasus di bulan
Maret, hasil panen paling besar yaitu 1300 kg.
Erythrina (2010) yang menyatakan bahwa musim
tanam optimal yaitu pada akhir musim hujan bulan
Maret-April dan musim kemarau Mei-Juni. Selama
proses curing, terjadi susut bobot sebesar 20%
sedangkan pada proses askip terjadi susut bobot
sebesar 15%. Penyusutan ini sesuai dengan penelitian
d. Analisis Biaya Woldetsadik dan Workneh (2010) bahwa proses curing
Analisis biaya meliputi biaya tetap, biaya tidak mengalami susut bobot sebesar 15-20%. Pengurangan
tetap, total biaya, kapasitas dan biaya pokok. Biaya tersebut karena kadar air yang berkurang hingga
tetap adalah jenis-jenis biaya yang selama satu periode menjadi 65-70% dan aman untuk disimpan (Nurkomar,
kerja tetap jumlahnya seperti penyusutan coldstorage 2001). Besarnya susut penyimpanan tergantung lama
dan bunga modal. Biaya tidak tetap adalah biaya-biaya simpan, penyimpanan 2 bulan di atas para-para
yang dikeluarkan pada saat coldstorage beroperasi dan menyebabkan susut hingga 35%.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 67


Curing dilakukan selama 3 hari dengan tenaga kerja b. Analisis Biaya dan Nilai Tambah Penyimpanan
sebanyak 3 orang setiap harinya sedangkan penjemuran dingin
askip dilakukan selama 6 sampai 8 hari setelah proses Biaya tetap yang dikeluarkan berupa biaya
curing tergantung pada cuaca.. Pekerjaan penjemuran penyusutan dan biaya bunga modal. Biaya-biaya
askip hampir sama dengan curing. Namun penjemuran tersebut, tergantung pada kapasitas. Koperasi
askip diperlukan sortasi untuk memisahkan bawang Nusantara Jaya sebagai objek penelitian memiliki
merah busuk dan pembersihan untuk menghilangkan kapasitas 600 ton. Tabel 2 berikut mmerupakan data
tanah. biaya tetap coldstorage
Terdapat tiga jenis harga bawang yang dimasukkan
ke dalam analisis nilai tambah pascapanen yaitu harga Tabel 3. Biaya-biaya tetap Penyimpanan Dingin
tebasan, harga kering lokal dan harga bawang askip.
Sumbangan input lain yang dimasukkan dalam analisis Umur
nilai tambah curing adalah biaya bahan plastik untuk Ekono Biaya Biaya bunga
mis penyusutan per tahun
menutup bawang merah pada malam hari. sedangkan Keterangan Nilai investasi (tahun) tahunan (10%)
penjemuran askip yaitu biaya sewa untuk menjemur. 1. Pendirian
20
Bangunan 1.232.000.000 61.600.000 64.680.000
Tabel 2. Nilai Tambah Pascapanen Bawang Merah 2. Cold
20
Storage 2.975.329.800 148.766.490 156.204.815
3. Genset 250.000.000 5 50.000.000 15.000.000
4. Kabel
5
Listrik 3.750.000 750.000 225.000
5. Lampu 7.500.000 5 1.500.000 450.000
6. Stop
5
kontak 4.500.000 900.000 270.000
7. Gudang
20
Peralatan 292.000.000 14.600.000 15.330.000
8. Rak
Bawang 20
Merah 1.800.000.000 90.000.000 94.500.000
9. Kipas 20.000.000 5 4.000.000 1.200.000
10. Fork
20
Klip 400.000.000 20.000.000 21.000.000
Biaya Tetap 392.116.490 368.859.815

Tabel diatas menunjukkan bahwa biaya


penyusutan paling besar yaitu coldstorage dan
pendirian bangunan. Nilainya dihitung menggunakan
metode garis lurus. Besarnya biaya penyusutan karena
investasi coldstorage yang paling tinggi. Pendirian
bangunan diperlukan untuk melindungi coldstorage
dari cuaca agar umur pakainya dapat maksimal selama
20 tahun. Forklip dan rak diperlukan untuk
mempermudah aktivitas bongkar muat.
Perhitungan biaya bunga modal dari investasi
dilakukan karena uang yang dipergunakan untuk
membeli alat tidak bisa dipergunakan untuk usaha lain,
Analisis Hayami Tabel 2 menunjukkan bahwa
Sama halnya dengan biaya penyusutan, biaya bunga
setiap tindakan pascapanen memiliki nilai tambah dan
modal paling tinggi adalag untuk pengadaan
keuntungan yang berbeda-beda. Nilai tambah dan
coldstorage dan pendirian bangunan gudang.
keuntungan pascapanen askip lebih tinggi
perhitungannya menggunakan persamaan berikut
dibandingkan dengan curing. Keuntungan curing hanya
(Pramudya, 2010)
85 rupiah sedangkan askip mencapai 150 rupiah per
kg. Tingginya nilai tambah karena marjin askip lebih
tinggi yaitu 1 025 sedangkan marjin curing hanya 400
rupiah per kg. Walaupun demikian, tidak semua petani
melakukan pascapanen sampai dengan askip. Hal ini Simbol I adalah total bunga modal yang dikeluarkan, P
karena pasar bawang askip terbatas hanya untuk adalah harga awal peralatan dan N adalah umur
pengiriman luar pulau, sedangkan pasar Jabodetabek ekonomis alat. Nilai bunga 10% per tahun sebagai
menginginkan bawang curing. Analisis Hayami diatas acuan untuk menentukan biaya bunga modal. Menurut
menunjukkan bahwa penyimpanan memiliki Syafril (2009), pendirian coldstorage sangat sensitif
keuntungan yang paling tinggi yaitu 289 rupiah per kg, terhadap biaya tetap yang berdampak pada penentuan
Namun penyimpanan bawang konsumsi tidak kapasitas penyimpanan yang efisien.
dilakukan setiap saat, hanya penundaan penjualan pada Biaya tidak tetap yang dikeluarkan yang jumlahnya
harga sedang rendah. bergantung dari lama operasional coldstorage. Lama
kerja operasional dihitung dalam satuan waktu bulanan
karena biaya sewa yang dikenakan kepada petani

68 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


dalam satuan bulanan. Tabel 3 berikut merupakan Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan
biaya-biaya tidak tetap : bahwa biaya sewa minimal agar koperasi tidak
mengalami kerugian dalam operasional coldstorage
Tabel 4. Biaya-biaya tidak tetap Penyimpanan Dingin adalah 472 rupiah per kg per bulan.
Keterangan Biaya Per bulan
c. Sensitifitas Biaya Penyimpanan Dingin
Tenaga Tetap 6.000.000 Besarnya biaya pokok sangat bergantung pada
Tenaga Borongan 6.500.000 perubahan-perubahan persentase bunga modal,
Solar Genset dan Pemeliharaan 2.300.000 kapasitas terpakai dan lamanya operasional
Solar Forklip dan Pemeliharaan 1.800.000
Perubahan Biaya Pokok Terhadap
Biaya listrik 13.000.000
Peningkatan Bunga Modal
Biaya Tidak Tetap (Rp/bulan) 29.600.000

Rp per bulan/kg
Tenaga kerja coldstorage terdiri dari tenaga kerja tetap
sebanyak 4 orang dengan upah 1,5 juta rupiah setiap
orangnya per bulan, sedangkan tenaga kerja borongan
maksimal sebanyak 10 orang dengan biaya 650 000
rupiah per orang setiap bulan. Solar Genset hanya
digunakan bila mengalami gangguan listrik dan biaya
operasional terbesar adalah biaya listrik
Biaya Total (B) coldstorage merupakan biaya
keseluruhan yang diperlukan untuk mengoperasikan Gambar 2. Pengaruh bunga modal
coldstorage, asumsi operasional coldstorage selam
1`kali masa simpan dalam setahun adalah 3 bulan. Berdasarkan kurva pada Gambar 2 diatas, pada
Biaya total dapat diperoleh menggunakan data pada asumsi lama operasional tetap selama 3 bulan dan
Tabel 4 dan persamaan berikut dimana x adalah waktu kapasitas terpakai 600 ton, biaya pokok semakin
operasional coldstorage. meningkat seiring dengan peningkatan bunga modal.
Tabel 5. Data perhitungan biaya Total penyimpanan
dingin Perubahan Biaya Pokok Terhadap
Keterangan Nilai Kapasitas Terpakai
Biaya Tetap Penyusutan (Rp/bulan) 130.705.497
Biaya Tetap Bunga modal (Rp/bulan) 122.953.271
Biaya Tidak tetap (Rp/bulan) 29.600.000
Biaya Total (Rp/bulan) 283.258.768
Rp per bulan/kg

Besarnya biaya tetap dan biaya tidak tetap daalam


pembangunan dan operasional coldstorage bawang
merah menyebabkan Koperasi Nusantara Jaya Cirebon
perlu dibantu oleh pemerintah pusat, hal ini sejalan
dengan penelitian Syafril (2009) yang menyatakan
bahwa coldstorage akan memberikan manfaat sosial
ekonomi secara berkelanjutan dengan
mempertimbangkan keterlibatan pemda, pemerintah
pusat dan pelaku bisnis untuk melakukan sharing
modal.
Perhitungan biaya pokok menggunakan Gambar 3. pengaruh kapasitas terpakai
persamaan sebagai berikut dimana simbol k
menunjukkan kapasitas coldstorage yaitu 600 ton. Berdasarkan kurva pada Gambar 3, pada bunga modal
Asumsi pada perhitungan ini adalah lama operasional 3 tetap 10% dan lama operasional 3 bulan pertahun,
bulan per tahun dan bunga modal sebesar 10% serta terjadi penurunan biaya pokok seiiring dengan
kapasitas penuh terpakai. peningkatan kapasitas terpakai.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 69


tambah pascapanen penyimpanan coldstorage disimpan
Perubahan Biaya Pokok Terhadap Lama 3 bulan
Operasional
Tabel 6. Analisis Nilai Tambahan Hayami Pascapanen
Penyimpanan

penyimpanan
dingin dengan
Rp per bulan per kg

No Uraian Analisis Biaya


A. Output, Input dan Harga
1
Output (kg/periode) 751,40
2
Bahan Baku (kg/periode) 884,00
3 Tenaga Kerja
(HOK/periode) 4,00
4 Faktor Konversi (Kg
output/Kg bahan) 0,85
5 Koefisien tenaga kerja
(HOK/Kg Bahan) 0,005
6
Harga Output (Rp/Kg) 16500
7 Upah rata-rata tenaga kerja (
Rp/HOK) 30000
Gambar 4. Perubahan lama operasional B. Pendapatan dan Keuntungan
8 Harga bahan baku (Rp/Kg) 10000
Biaya pokok akan berubah bergantung pada jam kerja
Sumbangan input lain
operasioanl pemakaian coldstorage. Gambar 4 berikut 9 (Rp/Kg) 944
menunjukkan kurva simulasi perubahan biaya pokok
bila lama operasional lebih ditingkatkan. Semakin 10 Nilai output (Rp/Kg) 14025
11
sering dipakai dalam waktu setahun maka semakin
a. Nilai tambah (Rp/Kg) 3081
rendah biaya pokoknya.
b. Rasio Nilai tambah (%) 21,97
Nilai tambah penyimpanan dingin 12 Imbalan tenaga kerja
a. (Rp/Kg) 136
Berdasarkan pengamatan dan wawancara, bawang
merah yang akan disimpan harus dalam keadaan kering b. Bagian tenaga kerja (%) 4,41
askip. Berdasarkan penjemuran askip, jumlah sebelum 13
disimpan menjadi 884 kg.. Penyimpanan dingin a. Keuntungan (Rp/Kg) 2945
susutnya 15% sehingga jumlah sesudah penyimpanan
b. Tingkat keuntungan (%) 21,00
yaitu 751.4 kg. Menurut Nurkomar (2001) secara
teknis, bawang merah digolongkan sebagai umbi lapis C. Balas Jasa dari Masing-masing faktor Produksi
yang mengalami kekeringan bagian lapisan terluarnya, 14 Marjin (Rp/Kg) 4025
kemudian mengelupas maka mudah sekali mengalami
susut bobot sekitar 25 % selama penyimpanan untuk a. Imbalan tenaga kerja (%) 3,37
daerah tropis. Hasil penelitian pendinginan di daerah
sub-tropis, terjadi susut bobot sebesar 17 %. b. Sumbangan input lain (%) 23,45

c. Keuntungan (%) 73,17


Tenaga kerja yang digunakan dalam pascapanen
penyimpanan bawang merah untuk kegiatan bongkar
Bila dibandingkan analisis nilai tambah Tabel 5 dengan
muat. Bongkar muat masuk gudang sebanyak 884 kg
Tabel 2, terdapat perbedaan signifikan antara
dibutuhkan tenaga kerja 2 orang sehari kerja
penyimpanan para-para dengan penyimpanan dingin.
sedangkan untuk bongkar muat keluar gudang
Namun demikian ada penambahan biaya sewa yang
dibutuhkan 2 orang juga sehari pengerjaan..
ditempatkan pada sumbangan input lain, keuntungan
penyimpanan dingin lebih besar daripada penyimpanan
Harga bawang yang dimasukkan kedalam perhitungan
diatas para-para. Penyimpanan dingin memiliki
nilai tambah penyimpanan adalah harga bawang askip.
keuntungan 2 945 per kg penyimpanan 2 bulan
Berdasarkan pengamatan, penyimpanan dilakukan
sedangkan diatas para-para 289. Hal ini disebabkan
pada saat harga rendah sebesar Rp 10 000 per kg.
oleh susut penyimpanan dingin lebih rendah yaitu 15%.
Harga output yaitu harga jual pada saat sudah dirasa
stabil oleh petani Cirebon sebesar Rp 16 500 per kg.
Walaupun terlihat sangat tinggi nilai tambahnya, petani
Sumbangan input lain untuk petani penyimpanan
Cirebon enggan menyimpan karena kebutuhan uang
dingin yaitu biaya sewa, asumsi koperasi tidak
tunai sehari-hari. Hal ini sejalan dengan penelitian
mengambil keuntungan, maka biaya sewa sama dengan
Triyono et al (2010) yang menyatakan bahwa usaha
biaya pokok coldstorage. Berikut contoh kasus nilai
tani bawang merah memberikan keuntungan sangat

70 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


kecil jika dibandingkan dengan biaya produksinya. Tabel 7 Nilai Tambah bagi Pengirim Barang dari
Petani sebenarnya bisa didorong menggunakan Cirebon ke Jabodetabek dan Luar Pulau
penyimpanan dingin untuk bibit namun petani belum Distr Distr
merasa yakin keberhasilan tumbuh dari bibit bila ibusi ibusi Distr
ditanam musim berikutnya. bawa bawa ibusi
ng ng bawa
Tingginya nilai tambah penyimpanan dingin gede poto ng
merupakan peluang bagi petani untuk mencegah No Uraian ngan ngan askip
kerugian dari penurunan harga dan susut penyimpanan A. Output, Input dan Harga
para-para. Namun ketidakmauan petani menyimpan
karena membutuhkan uang tunai untuk sehari-hari 1 Output (kg/periode) 6860 6400 6240
merupakan permasalahan yang perlu dihadapi. Bahan Baku
Beberapa strategi agar petani mau melakukan 2 (kg/periode) 7000 8000 6500
penyimpanan dingin dengan sosialisasi manfaat Tenaga Kerja
penyimpanan dingin terutama nilai tambahnya, 3 (HOK/periode) 8 8 8
memperkuat lembaga koperasi karena penyimpanan Faktor Konversi (Kg
dingin tidak ekonomis bila skala kecil dan 4 output/Kg bahan) 0,98 0,80 0,96
mengaplikasikan sistem resi gudang di penyimpanan Koefisien tenaga kerja 0,00 0,00 0,00
dingin. Resi gudang merupakan dokumen yang 5 (HOK/Kg Bahan) 1 1 1
membuktikan bahwa suatu komoditas dengan jumlah 15 18 20
dan kualitas tertentu telah disimpan pada suatu gudang, 6 Harga Output (Rp/Kg) 000 000 000
dan dokumen tersebut dapat ditransaksikan karena Upah rata-rata tenaga 30 30 30
dapat digunakan sebagai jaminan kepada lembaga 7 kerja ( Rp/HOK) 000 000 000
keuangan. Sistem ini sangat prospektif terutama pada B. Pendapatan dan
saat harga sedang anjlok (Bappebti,2010) Keuntungan
Harga bahan baku 13 13 16
1. Rantai Nilai Bawang Merah 8 (Rp/Kg) 000 000 500
Sumbangan input lain 1
Selain petani, stakeholder bawang adalah koperasi, 9 (Rp/Kg) 523 908 500
pedagang pengirim dan pedagang pasar induk. Namun 14 14 19
demikian terdapat pelaku pendukung seperti 10 Nilai output (Rp/Kg) 700 400 200
pengumpul dan bandar pasar. Pelaku pendukung ini 11a 1 1
tidak melakukan aktivitas jual beli, hanya sebagai . Nilai tambah (Rp/Kg) 177 492 200
penghubung penjual dengan pembeli dan mendapatkan Rasio Nilai tambah
komisi penjualan. Berikut adalah gambaran umum b. (%) 8,01 3,42 6,25
rantai pasok bawang merah. 12a Imbalan tenaga kerja
. (Rp/Kg) 34 30 37
Bagian tenaga kerja
b. (%) 2,91 6,09 3,08
13a 1 1
. Keuntungan (Rp/Kg) 143 462 163
Tingkat keuntungan
b. (%) 7,77 3,21 6,06
C. Balas Jasa dari Masing-
masing faktor Produksi
Analisis rantai nilai memerlukan nilai tambah disetiap 1 1 2
stakeholder perdagangan bawang merah. Tabel 6 14 Marjin (Rp/Kg) 700 400 700
dibawah ini menggambarkan nilai tambah bagi Imbalan tenaga kerja
pengirim bawang dari Cirebon ke Jabodetabek dan luar a. (%) 2,02 2,14 1,37
pulau. Sumbangan input lain 30,7 64,8 55,5
b. (%) 7 4 6
67,2 33,0 43,0
c. Keuntungan (%) 1 2 8

Pengirim dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bawang


yang didistribusikan yaitu bawang gedengan, potongan
dan askip. Pengirim bawang gedengan membeli dan
mendistribusikan bawang yang hanya pascapanen
curing dengan masih ada daunnya, sedangkan pengirim
bawang potongan membeli bawang yang telah dicuring
lalu dipotong daunnya untuk didistribusikan ke pasar
induk. Oleh sebab itu, Walaupun harga bawang

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 71


potongan lebih tinggi, susut bawang potongan pun pemetaan rantai nilai yang menggambarkan
lebih besar karena harus menghilangkan daun sebelum keuntungan setiap stake holder sebagai berikut :
dikirim. Biaya yang dikeluarkan oleh pengirim
gedengan yaitu biaya transportasi, tenaga kerja
bongkar muat serta komisi bandar yang mencapai
30,7% dari marjin. sedangkan pengirim potongan
paling besar daripada gedengan dan askip yaitu 64,84%
karena terdapat biaya pemotongan daun.

Tabel 8 Nilai tambah pedagang pasar induk


Pasar
induk Pasar
Kramat induk
Jati Cibitung
No Uraian Gedengan Potongan
A. Output, Input dan Harga
1 Output (kg/periode) 5419 6272
2 Bahan Baku (kg/periode) 6860 6400
Tenaga Kerja
3 (HOK/periode) 5,00 5,00
Faktor Konversi (Kg Berdasarkan pemetaan rantai nilai diatas, keuntungan
4 output/Kg bahan) 0,79 0,98 petani cenderung lebih rendah daripada pengirim dan
Koefisien tenaga kerja pedagang pasar induk. Namun demikian, petani
5 (HOK/Kg Bahan) 0,001 0,001 sebenarnya sudah dapat keuntungan dari budidaya
6 Harga Output (Rp/Kg) 11 000 9 500 yang tidak dimasukkan dalam perhitungan nilai tambah
Upah rata-rata tenaga diatas.
7 kerja ( Rp/HOK) 70 000 70 000
B. Pendapatan dan Keuntungan IV. KESIMPULAN
Harga bahan baku Analisis nilai tambah bawang merah dapat
8 (Rp/Kg) 7 000 8 500 menggunakan metode Hayami, dapat dilihat
Sumbangan input lain berdasarkan setiap aktivitasnya yaitu curing,
9 (Rp/Kg) 569 84 penjemuran askip, penyimpanan dan distribusi. Nilai
10 Nilai output (Rp/Kg) 8 690 9 310 tambah sangat tergantung pada harga bawang , biaya
11a. Nilai tambah (Rp/Kg) 1 121 726 dan susut yang terjadi disetiap tahapan pascapanen.
Nilai tambah dan keuntungan pascapanen askip lebih
b. Rasio Nilai tambah (%) 12,90 7,79
tinggi dibandingkan dengan curing. Nilai tambah
Imbalan tenaga kerja
12a. (Rp/Kg) 51 55 penyimpanan paling tinggi namun tidak dilakukan
setiap saat hanya harga tebasan dibawah 10 000 rupiah
b. Bagian tenaga kerja (%) 4,55 7,54 per kg.
13a. Keuntungan (Rp/Kg) 1070 671 Biaya pokok coldstorage yaitu 475 rupiah per kg
dengan asumsi lama operasional 3 bulan, bunga modal
b. Tingkat keuntungan (%) 12,31 7,21 10 persen pertahun dengan kapasitas penuh 600 ton.
C. Balas Jasa dari Masing- Biaya pokok akan berubah menjadi rendah bila lama
masing faktor Produksi
operasional bertambah dan akan menjadi tinggi bila
14 Marjin (Rp/Kg) 1690 810 terjadi kenaikan bunga modal dan penurunan kapasitas
a. Imbalan tenaga kerja (%) 3,02 6,75 penyimpanan. Pada pascapanen penyimpanan, nilai
Sumbangan input lain tambah penyimpanan diatas para-para lebih rendah
b. (%) 33,67 10,41 daripada penyimpanan dingin karena susut
c. Keuntungan (%) 63,31 82,84 penyimpanan dingin rendah. Strategi untuk
meningkatkan penggunaan penyimpanan dingin oleh
Pedagang pasar induk Kramat jati memiliki perbedaan petani bawang yaitu sosialisasi, peningkatan koperasi
keuntungan dengan pedagang pasar induk Cibitung. dan aplikasi sistem resi gudang.
Perbedaan ini karena bawang yang dijual berbeda, Pemetaan rantai nilai menggambarkan tingkat
untuk pasar induk Kramta jati menginginkan bawang keuntungan setiap stakeholder. Stakeholder utama yang
gedengan sedangkan Cibitung menginginkan bawang terlibat adalah petani, pengirim dan pedagang pasar
potongan. Keuntungan pedagang Kramat Jati yaitu 1 induk. Keuntungan pengirim dan pedagang pasar induk
070 sedangkan pedagang pasar cibitung hanya 671 lebih tinggi daripada petani. Untuk meningkatkan nilai
rupiah per kg. Biaya yang dikeluarkan oelh pedagang tambah petani
pasari adalah biaya sewa lapak, biaya kuli, biaya
tenaga kerja. khusus untuk pedagang kramat jati
terdapat biaya pemotongan daun. Berdasarkan data
pada Tabel 2, Tabel 6 dan Tabel 7 diatas dihasilkan

72 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


V. DAFTAR PUSTAKA Processing in Upland Java. A Perspective From
A Sunda Village. CGPRT Center. Bogor. 75 p
[1] Agustian A, Zulham A, Syahyuti, Tarigan H, [8] Nurkomar. 2001. Teknik Penyimpanan Bawang
Supriatna A, Supriyatna Y, Nurasa T 2005. Merah Pasca Panen di Jawa Timur. Jurnal
Analisis Berbagai Bentuk Kelembagaan Teknologi Pertanian. Vol.2. No.2 Agustus 2001.
Pemasaran dan Dampaknya Terhadap [9] Kitinoja L. 2013. Use of Cold Chain for
Peningkatan Usaha Komoditas Pertanian. reducing food losses in developing Countries.
Laporan Akhir Penelitian. PSEKP-Badan The Postharvest Education Foundation White
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jakarta: Paper No 13-03
Departemen Pertanian. [10] Nurasa T, Darwis V. 2007. Analisis Usahatani
[2] Bappebti. 2010. Sumber buku Pedoman dan Keragaan Marjin Pemasaran Bawang
Kelompok Tani Sistem Resi Gudang. Merah di Kabupaten Brebes. Jurnal Akta
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Agrosia Vol. 10 No 1 hlm 40-48
[3] Bahar YH, Djauhari T. 2011. Standar [11] Rusastra IW, Noekman KM, Supriyati, Suryani
Operasional Pasca Panen Bawang Merah. M, Elizabeth R, Suryadi. 2005.Analisis
Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Ekonomi Ketenagakerjaan Sektor Pertanian dan
Hortikultura. 2011 Pedesaan di Indonesia. Laporan Akhir
[4] [Debnas] Dewan Bawang Merah Nasional. Penelitian. PSEKP-Badan Penelitian dan
2013. Produksi dan Konsumsi Bawang Merah Pengembangan Pertanian Jakarta: Departemen
2013. Cirebon (ID) Pertanian.
[5] Erythrina. 2010. Perbenihan dan Budidaya [12] Triyono, Rosyadi I, Ahyani F. 2010. Efisiensi
Bawang Merah. Seminar Nasional Inovasi Pengelolaan Pasar Bawang Merah di Kabupaten
Teknologi Pertanian Mendukung Ketahanan Brebes. Dinamika Sosial Ekonomi Vol 6 Ed
Pangan. Balai Besar Pengkajian dan Mei. FE UMS Surakarta
Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor [13] Woldetsadik SK, Workneh ST. 2010. Effect of
[6] Handayani SM. 2004. Perilaku Harga Dalam Nitrogen Level, Harvesting and Curing on
Pemasaran Bawang merah Di Daerah Istimewa Quality of Shallot Bulb. African Journal of
Yogyakarta. Jurnal SEPA Vol 1 No 1 hlm 29-38 Agricultural reseaerch Vl 5 (24) pp 3342-3
[7] Hayami Y, Toshihiko K, Yoshinori M and
Siregar M. 1987. Agricultural Marketing and

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 73


VIRTUAL AVATAR LUMEN SEBAGAI PENGENALAN
TINGKAHLAKU SESUAI GENDER PADA ANAK-ANAK
DENGAN PENDEKATAN METODE DESAIN INTERAKSI DARI
ASPEK PSIKOLOGI
Ary Setijadi Prihatmanto1),, Sigit Ari Wijanarko1),, Yanti Rubiyanti2)
1)
STEI Institut Teknologi Bandung, 2)Psikologi Unervisitas Padjadjaran
Email:asetijadi@lskk.ee.itb.ac.id, sigit_saw@ymail.com,yanti.rubianti@unpad.ac.id

ABSTRAK

Virtual avatar lumen merupakan bentuk visualisasi dari teman robot lumen yang disajiakan dalam bentuk aplikasi
pada perangkat smart phone. Lumen dirancang memiliki kemampuan dapat berinteraksi multimodal yang digunakan
sebagai teman sosial. Secara garis besar, Lumen dibagi menjadi dua komponen besar yaitu: avatar beserta sensor-
sensornya seperti robot NAO atau smart phone, dan modul-modul pengolahan informasi yang berjalan di server.
Semua komponen tersebut saling berkomunikasi secara real-time melalui jaringan computer.Fenomena LGBT kian
marak di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini menyadarkan kita akan pentingnya pengenalan gender
untuk anak-anak sebagai pondasi kepribadian diri. Avatar lumen sebagai teman sosial yang berinteraksi dengan anak
akan memberikan contoh-contoh moral dalam pengenalan gender. Aplikasi dibuat menggunakan pendekatan desain
interaksi dari aspek psikologi. Avatar lumen dibuat dengan animasi 3D yang menunjukan usia antara 6-12 tahun.
Dalam penyampai respon interaksi menggunkan ekspresi wajah untuk menunjukan suatu emosi. Selain itu penekanan
suara juga akan digunakan untuk menambah kesan emosi. Terdapat kata kunci tertentu yang berkaitan dengan gender
yang memunculkan kombinasi antara ekspresi wajah dan penekanan suara sebagai penyampai pesan moral.
Perancangan juga dilakukan pada dekorasi tempat dan atribut avatar, yang disesuaikan dengan gender.Aplikasi ini
diujikan kepada anak-anak TK samapai SD. Data yang diambil adalah seberapa yakin anak mengenali jenis gender
dari avatar, keberasilan penyampaina komunikasi ekspresi wajah dan penekanan suara dalam penyampaian pesan.
Pada dasarnya aplikasi ini berujuan untuk memberikan contoh kepada anak-anak untuk bertingkahlaku sesuai gender
sehingga penyimpangan dapat dihindari.Visual avatar lumen ini masih dapat dikembangkan kedalam bentuk gaming
atau permainan untuk menarik minat pengguna. Misalnya permainan petualangan, lumen akan mengajak
berpetualangan dengan menyisipkan pesan-pesan moral.

Kata kunci : Avatar 3D, pengenalan gender, lumen

I. PENDAHULUAN menambah kesan emosi. Penyampaian emosi sangan


Perilaku menyimpang seksual menjadi fenomena diperlukan dalam menyampaikan informasi yang
yang berkembang dalam masyarakat. Fenomena ini bersifat baik dan buruk. Dengan kemampuan lumen ini
bahkan menjadi menarik dikaji dalam berbagai sudut dirasa akan mampu untuk memberikan contoh perilaku
pandang dan keilmuan. Eksistensi mereka seolah-olah sesuai gender kepada anak-anak.
menginginkan untuk dianggap ada dan dihargai dalam
masyarakat. Pencegahan perilaku penyimpangan Dasar Teori
seksual harus diawali dari lingkungan keluarga. 2.1. Platform Lumen
“Rumah – Sekolah – Lingkungan – Peer group – Platform Lumen merupakan platform terdistribusi yang
Media – Masyarakat – Negara” merupakan mata rantai dikembangkan oleh tim riset Lumen. Pada rencana
yang secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap pengembangan Platform Lumen terdapat 12 bagian
hadirnya permasalahan penyimpangan perilaku di besar yaitu:
masyarakat, khususnya pada anak. • Protokol. Standar untuk berkomunikasi antar
Penyimpangan tersebut dapat melalui faktor modul-modul Lumen melalui infrastruktur
biologis, kesalahan informasi dan persepsi anak, jaringan sehingga sistem Lumen dapat dijalankan
pergaulan. Didalam penelitian ini akan mencoba secara terintegrasi dalam lingkungan heterogen di
menggunakan faktor informasi dalam penyampaikan berbagai sistem operasi, berbagai perangkat, dan
moral dan pengenalan gender. terpisah geografis. Protokol Lumen dikembangkan
Visual lumen sebagai teman visual yang berdasarkan standar JSON-LD dan RabbitMQ.
mempunyai kemampuan multimodal untuk mengajak • Penyimpanan Semantik. Modul di Platform
anak-anak berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, Lumen untuk menyimpan basis data pengetahuan
lumen akan memberi contoh moral yang baik secara dengan skema dan ontologi semantik yang
tidak langsung melalui beberapa respon yang terdapat dikembangkan oleh Budhi Yulianto [3]. Platform
pada manusia. Respon ekspresi wajah merupakan Lumen menggunakan 2 teknologi basis data, yaitu
media komunikasi penyampaian emosi, sehingga PostgreSQL untuk basis data relasional, dan Neo4j
avatar akan mempunyai emosi untuk berkomunikasi untuk basis data graph.
dengan lawan bicara. Penekanan suara pada lumen juga

74 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


• Layanan Fondasi. Layanan di Platform Lumen perempuan karena konstruksi sosial, dan bukan sekadar
yang bersifat dasar dan agnostik terhadap perilaku, jenis kelaminnya. Dengan sendirinya gender dapat
mencakup modul Pengolahan Citra hasil berubah dari waktu ke waktu sesuai kontruksi
pengembangan Setyaki Sholata Sya [8], masyarakat yang bersangkutan tentang posisi peran
Pengolahan Suara termasuk Speech Recognition laki-laki dan perempuan. Dalam pandangan sosial,
hasil pengembangan Putri Nhirun Rikasofiadewi perempuan memiliki status dan kekuatan yang lebih
[6] dan Speech Synthesis hasil pengembangan rendah serta menguasai sumber daya yang lebih
Salita Ulitia Prini [9], dan Media Sosial yaitu sedikit. Laki-laki memiliki sifat misalnya assertif, aktif,
Twitter dan Facebook. rasional, lebih kuat, dinamis, agresif, pencari nafkah
• Avatar. Modul Platform Lumen yang utama, bergerak di sektor publik, kurang tekun.
mengintegrasikan robot fisik yaitu robot NAO Sementara itu, perempuan diposisikan tidak assertif,
maupun robot virtual. Modul pengendali robot pasif, emosional, lemah, statis, tidak agresif, penerima
NAO dikembangkan oleh Ahmad Syarif [6]. nafkah, bergerak di sektor domestik, dan tekun[1].
• Aplikasi Mobile. Aplikasi untuk mengendalikan Anak perempuan harus bermain pasar-pasaran, boneka
Platform Lumen, dapat diakses melalui web dan permainan yang identik sebagai permainan
maupun perangkat mobile. perempuan, dan sebaliknya anak laki-laki dilarang
• Parser Intent.Digunakan oleh modul Penalar melakukan hal serupa seperti anak perempuan, atau
untuk mengenali struktur kalimat dalam bahasa jika ada anak laki-laki yang bermain seperti
alami dan mencocokkannya dengan aturan perempuan, lingkungan sekitar menyebutnya (maaf)
penalaran. banci. Selain itu, dalam keluarga secara tidak sengaja
• Mesin Aturan Probabilistik. Digunakan oleh juga dilakukan sosialisasi pembagian kerja berdasarkan
modul Penalar untuk menentukan aksi berdasarkan jenis kelamin. Anak perempuan membantu memasak,
aturan probabilistik yang telah diprogram. anak laki-laki membantu ayah mengerjakan pekerjaan
• Penalar.Logika utama dari modul Penalar. ayah, tentunya juga mengerjakan pekerjaan yang
Berdasarkan peristiwa dan masukan yang didapat, identik laki-laki[1].
penalar akan melakukan aksi terhadap manusia Proses pewarisan nilai ini pada akhirnya akan
dan lingkungan sesuai perilaku yang diberikan menjadikan anak terus memegang ajaran apa yang
oleh Skill. harus dilakukan oleh anak laki-laki dan apa yang tidak
boleh dilakukannya, demikian juga untuk anak
• Activities. Berisi struktur kendali pembangun
perempuan ada seperangkat aturan yang tidak boleh
dalam Penalar Lumen yang dikonfigurasi oleh
pemrogram Skill untuk melakukan perilaku dilanggarnya karena budaya melarangnya, konsep ini
belakang dikenal dengan ideologi peran gender[1].
tertentu, dengan interaksi yang menyerupai
interaksi alami manusia.
2.3. Ekspresi Emosi
• Komponen UI Alami.Komponen antarmuka
Emosi adalah keadaan internal yang memiliki
pengguna yang disesuaikan dengan interaksi
manifestasi eksternal. Meskipun yang dapat merasakan
berbasis bahasa alami dan multimodal.
emosi hanyalah yang mengalaminya, namun orang lain
• Personality.Modul yang memberikan aspek
kerap dapat mengetahuinya karena emosi
kepribadian pada penalaran Lumen, seperti gaya
diekspresikan dalam berbagai bentuk. Pengalaman
bicara, emosi, pemenuhan tujuan, dan aspek-aspek
emosi yang terjadi, diutarakan dalam suatu bentuk
kepribadian lainnya.
ekspresi emosi. Sementara menurut Paul Ekman
• Skills. Aplikasi yang dibuat oleh pemrogram (dalam Goleman, 2002) ekspresi emosi merupakan
untuk dijalankan di Platform Lumen. Dengan keadaan kesiapan kita untuk menanggapi peristiwa-
menggunakan Penalar Lumen, pemrogram tidak peristiwa mendesak saat bereaksi dan merespon situasi
perlu mengakses layanan tingkat rendah seperti (https://sites.google.com/a/uinjkt.ac.id/renalatifa/article
Speech Recognition, Speech Synthesis, dan lain- s/bab-4-psikologi-emosi-ekspresi-emosi).
lain, namun cukup berfokus kepada logika bisnis Ada dua cara dalam mengungkapkan emosi. Cara
aplikasinya. pertama yaitu ernosi diungkapkan secara verbal dengan
Disini penulis akan menggembangkan pada bagian penuh kesadaran. Untuk cara ini bahasa yang
avatar yang akan berhubungan kebeberapa bagian. digunakan harus sarna, termasuk pengartian akan kata-
kata yang digunakannya. Apabila bahasa yang
2.2. Pengertian Gender digunakan sarna tetapi kata-kata yang digunakan
Gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan diartikan lain maka komunikasi juga akan terganggu.
perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun Ekspresi verbal misalnya menulis dalam kata-kata,
kultural, dengan begitu tampak jelas bahwa berbagai berbicara tentang emosi yang dialami, dan lainnya.
pembedaan tersebut tidak hanya mengacu pada Cara kedua yang sangat sering dilakukan orang yakni
perbedaan biologis, tetapi juga mencakup nilai-nilai emosi tidak dikatakan tetapi diungkapkan secara
sosial budaya. Nilai-nilai tersebut menentukan peranan nonverbal. Ekspresi nonverbal misalnya perubahan
perempuan dan laki-laki dalam kehidupan pribadi dan ekspresi wajah, ekspresi vokal atau (nada suara dan
dalam setiap bidang masyarakat [1]. urutan pengucapan), perubahan fisiologis, gerak dan
Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa gender isyarat tubuh, dan tindakan-tindakan emosional. Amok/
adalah perbedaan fungsi dan peran laki-laki dan amuk adalah salah satu bentuk pengungkapan emosi

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 75


seeara nonverbal yang ekstrem dan sifatnya patologis.
Istilah ini sekarang telah menjadi istilah psikiatri yang Bagian pertama adalah client, bagian ini merupakan
sifatnya universal tampilan dari avatar lumen. Avatar lumen akan dibuat
(https://sites.google.com/a/uinjkt.ac.id/renalatifa/article menggunakan gambar 3D. Untuk menunjang
s/bab-4-psikologi-emosi-ekspresi-emosi). berjalanya komunikasi maka diperlukan masukan
berupa microphone dapat dianalogikan sebagai telinga,
gambar dari kamera dapat dianalogikan sebagai mata.
Namun dalam penelitian ini masih menggunakan audio
saja. Bagian kedua adalah server lumen, bagian ini
merupakan pusat dari kecerdasan lumen
Aplikasi ini dirancang dari dua segi, yaitu secara
design interaksi dan secara programing yang akan
dijelaskan dengan mengikuti flow chart.

3.1. Perancangan Avatar


Kecenderungan anak dalam bermain denga teman
sebaya merupakan indikator dari perkembangan anak
Gambar 1. Contoh ekspresi wajah (J. Coie, percakapan pribadi, September 2002)[4].
Untuk itu avatar dirancang sesuai tingkat usia anak-
2.4. RabbitMQ anak.
RabbitMQ adalah salah satu perangkat lunak Mengingat pentingnya pakainan yang dikenakan,
manajemen antrian yang digunakan untuk pengiriman Avatar akan dirancang menggunakan pakaian atau kaos
pesan. RabbitMQ bersifat open source dan di olah raga, pakaian yang diadopsi adalah pakaian sepak
implementasikan menggunakan standar  Advanced bola Indonesia yaitu warna merah. Warna merah selalu
Message Queuing Protocol (AMQP) dan dibuat diidentikkan dengan darah sebagai bentuk keberanian,
dengan bahasa pemrograman Erlang. pantang menyerah, agresif, kuat, antusias, tegas dan
Salah satu pemanfaatan dari RabbitMQ adalah untuk percaya diri[11].
pengiriman SMS yang massal, dengan RabbitMQ
proses pengiriman SMS dapat dibagi ke dalam
kelompok-kelompok sehingga peroses pengiriman
SMS menjadi lebih cepat karena dikerjakan secara
paralel (https://www.rabbitmq.com).

Gambar 4. Avatar lumen

3.2. Perancangan lokasi


Kamar tidur anak laki-laki didominasi dengan warna
biru dan memiliki atribut kamar bernuansa olah
Gambar 2. Alur rabbitMQ raga[7]. Untuk itu pemilihan background dekorsi
kamar dengan didominasi warna biru dengan tema bola
Perancangan Sistem menjadi pilihan.
Pada prinsipnya, proses aplikasi ini secara garis besar
dibagi menjadi dua bagian yang saling berhubungan.
Bagian-bagian tersebut dijelaskan dalam diagram blok
berikut ini:

Gambar 5. Dekorasi ruangan anak

Gambar 3. Diagram blok system


76 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
3.3. Perancangan ekspresi wajah
Berdasarkan penelitian Ekman,adanya persaman antara
orang barat dan orang timur dalam hal emosional
sesuai dengan ekspresi wajah, yaitu marah, jijik, takut,
bahagia, kesedihan dan terkejut. Ditambah ekspresi
wajah ketika dalam keadan normal [5]. Dalam
penelitian ini masih menggunakan 3 ekspresi wajah,
yaitu Normal, Marah, Bahagia.

Gambar 6. Ekspresi bahagia

Gambar 8. flow chart pengiriman suara

3.6. Perancangan Server lumen

Gambar 7. Ekspresi marah

3.4. Perancangan Pengisian Suara


Pengisian suara dilakukan oleh anak-anak, disesuaikan
dengan karakter. Ini memberi menambah kesan bahwa
avatar memiliki usia yang sama dengan anak-anak
yang berinteraksi. Dalam pengisian suara akan
diperhatikan intonasi dari pengisi suara [10].

3.5. Perancangan Perekaman Suara


Disajikan dalam bentuk flowchart, ketika program
dimulai maka aplikasi akan otomatis merekam suara.
Dalam perekan suara dilakukan selama 5 detik.

Gambar 9. Flow chart pengiriman suara

Telah dijelaskan server lumen terdiri dari berbagai


bagian server yang saling ketergantungan. Pusat
serverlumen adalah General AI.

Implementasi dan hasil pengujian


4.1. Skenario Pengujian
Sasaran pengujian dilakukan pada anak-anak, kira2
berumur 6 sampai 12 tahun. Beberapa kata kunci yang
direkomendasikan yaitu :

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 77


• Menyapa hallo terdapat dalam karakter kepada responden, sejauh ini
• Bertanya nama semua responden menjawab benar. Diharapkan dengan
• Bertanya tempat tinggal mengenalkan perbedan jenis gender akan menanamkan
• Menyuruh untuk nari kepada pikiran anak-anak bahwa dia harus bertindak
• Memberi pernyataan bahwa avatarnya cantik sesuai gender-nya, sehingga penyimpangan seperti
• Memberi pernyataan bahwa avatarnya LGBT dapat dihindari.
tampan/ganten.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] Bagi Ilmu, "Peran Gender di Masyarakat," 2
maret 2015, [Online].
Tersedia:http://gudangbagiilmu.blogspot.co.id/20
15/03/peran-gender-di-masyarakat.html
[Diakses:23 agustus 2016].
[2] A. Syarif dan A. S. Prihatmanto, “Design and
Implementation of Computational Platform for
Social-Humanoid Robot Lumen as an Exhibition
Guide in Electrical Engineering Days 2015,”
Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2015.
[3] B. Yulianto dan A. S. Prihatmanto, “Perancangan
dan Implementasi Basis Data Pengetahuan untuk
Robot Sosial Lumen,” Institut Teknologi
Bandung, Bandung, 2015.
[4] M. E. Gifford-Smitha, C. A. Brownell,
"Childhood peer relationships: social acceptance,
friendships, and peer networks," Journal of
School Psychology, vol. 41, pp. 235–284, 2003.
[5] P. Ekman, "Nonverbal Communication and
Gambar 10. Pengujian aplikasi oleh use Behavior," Facial Expression. In Siegman, A. &
Feldstein, S. (Eds.), New Jersey: Lawrence
4.2. Platform Lumen Erlbaum Association. (pp. 97-126), 1977.
Setelah kata kunci yang disebutkan, berikut adalah [6] P. N. Rikasofiadewi dan A. S. Prihatmanto,
keluaranya “Design and Implementation of Audio
• Kata kunci hallo Communication System for Social-Humanoid
Harapan : Lumen akan menjawab yaitu hallo juga. Robot Lumen as an Exhibition Guide in Electrical
Status : Berhasil Engineering Days 2015,” Institut Teknologi
• Kata kunci nama Bandung, Bandung, 2015.
Harapan : Lumen akan menjawab yaitu namanya [7] S.A. Chartschlaa, "External Influences of
adalah arkan. Children's Socialization to Gender Roles," Senior
Status : Berhasil Thesis, Liberty University, Semester 2004.
[8] S. S. Sya dan A. S. Prihatmanto, “Design and
• Kata kunci tempat tinggal
Implementation of Image Processing System for
Harapan : Lumen akan menjawab yaitu tinggal di
Lumen Social Robot-Humanoid as an
bandung.
[9] S. U. Prini dan A. S. Prihatmanto, “Penambahan
Status : Berhasil
Emosi Menggunakan Metode Manipulasi Prosodi
• Kata kunci bernyanyi
Untuk Sistem Text To Speech Bahasa Indonesia,”
Harapan : Lumen akan bernyanyi balonku ada
Institut Teknologi Bandung, Bandung,
lima.
2015.Exhibition Guide for Electrical Engineering
Status : Berhasil
Days 2015,” Institut Teknologi Bandung,
• Kata kunci cantik Bandung, 2015.
Harapan : Lumen akan marah, ditunjukan dengan [10] W. L. Johnson and J. W. Rickel, "Animated
raut wajahnya, intonasi suara. Pedagogical Agents: Face-to-Face Interaction in
Status : Berhasil. Interactive Learning Environments," International
• Kata kunci ganteng atau tampan Journal of Artificial Intelligence in Education,
Harapan : Lumen akan kelihatan bahahia dan vol. 11, pp. 47-78, 2000.
mengucapkan terimakasih. [11] ---------------, "Psikologi Warna, Biarkan Warna
Status : Berhasil Berbicara," kompas, Kamis, 9 Oktober 2008,
[Online].
VI. KESIMPULAN Tersedia:http://nasional.kompas.com/read/2008/1
Dalam penelit bertujuan untuk mengenalkan jenis 0/09/15551015/psikologi.dan.arti.warna [Diakses:
gender pada anak-anak, sejauh ini dari pengujian 16 mei 2016].
berhasil. Dengan menanyakan gender apa yang

78 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


METODE EVALUASI KINERJA ANGGARAN PADA TAMAN
SAINS dan TEKNOLOGI di PUSAT INOVASI LIPI
Drs. Achmad Kosasih, MM. 1, Mahardhika Berliandaldo, SE.2, Angga Agustianto, SE.3
1, 2, 3
Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jl. Raya Jakarta – Bogor KM 47
Cibinong Kabupaten Bogor.
e-mail : aldo.vega17@gmail.com

ABSTRAK

Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Pada dasarnya anggaran
merupakan suatu hal yang sangat dirahasiakan terutama untuk organisasi privat atau swasta, sedangkan untuk
organisasi sektor publik anggaran merupakan suatu hal yang harus diketahui oleh publik untuk dievaluasi, dikritik,
dan diberi masukan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk menilai
tingkat akuntabilitas instansi pemerintah agar dalam melakasanakan program dan kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Akuntabilitas melalui anggaran meliputi perencanaan anggaran sampai dengan
pelaporan anggaran. Bentuk reformasi anggaran dalam upaya memperbaiki proses penganggaran adalah
penerapan anggaran berbasis kinerja. Terwujudnya akuntabilitas kinerja keuangan diperlukan penataan manajemen
keuangan yang baik dan meliputi seluruh aspek kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi, serta pelaporan. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun metode dalam mengevaluasi kinerja pelaksanaan
anggaran pada kegiatan Science and Technlogy Park tahun 2015. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat
analisis kuantitatif dan diperjelas dengan analisis deskriptif. Analisa Kuantitatif ini dilakukan untuk menghitung data-
data yang diperoleh dalam proses evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran (EKPA) yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana hasil yang diperoleh dalam penghitungan dan kategori penilaian kinerja yang telah ditentukan. Dan hasil
analisis ini nantinya akan diperjelas dengan menggunakan analisa deskriptif.Hasil pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Pelaksanaan Anggaran (EKPA) terhadap kegiatan STP CSC-BG LIPI tahun 2015, diperoleh hasil pengukuran secara
keseluruhan sebesar 82,86 termasuk katagori Baik. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, walaupun kegiatan STP ini
baru dapat dilaksanakan pada awal triwulan 2 (bulan April) hasil RAPBN-P 2015 yang lalu tapi perencanaan dan
pelaksanaan anggaran dapat dilakukan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa Pusat Inovasi LIPI selaku pengelola
kegiatan STP dapat dikatakan mampu dan siap untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya dimasa yang akan
datang. Meskipun demikian, pengelola anggaran maupun pelaksana kegiatan harus terus berupaya meningkatkan
kemampuan dan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku serta taat azas agar terwujud
akuntabilitas.Dari hasil yang didapat dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Evaluasi
Kinerja Pelaksanaan Anggaran, dapat menjadi sebuah rujukan pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Tim Monev)
dalam melakukan pengukuran/penilaian anggaran pada Instansi Pemerintah. Model evaluasi ini cukuplah efektif dan
mudah dipahami oleh para pengelola anggaran dan kegiatan, karena model ini menggambarkan kegiatan rutinitas
para pengelola anggaran maupun kegiatan khususnya di Instansi Pemerintah.

Kata Kunci : Anggaran, Evaluasi Kinerja, STP

I. PENDAHULUAN tataran operasional sering terjadi perbedaan cara


Perubahan paradigma dibidang politik, ekonomi pandang, persepsi maupun implementasinya. Oleh
dan pemerintahan, menuntut penyelenggaraan negara karena itu, untuk terwujudnya akuntabilitas kinerja
khususnya dalam hal pengelolaan keuangan negara keuangan diperlukan penataan manajemen keuangan
agar lebih tertib, transparan dan akuntabel serta yang baik dan meliputi seluruh aspek kegiatan, mulai
terbebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
Upaya pemerintah dalam menindaklanjuti kondisi evaluasi, serta pelaporan. Pelaksanaan akuntabilitas
tersebut, tercermin melalui kebijakan reformasi di kinerja merupakan instrumen yang digunakan untuk
bidang keuangan yang ditandai dengan terbitnya memenuhi kewajiban dalam mempertanggujawabkan
berbagai peraturan di bidang keuangan negara, baik keberhasilan atau kegagalan. Instrumen tersebut,
dalam bentuk Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri meliputi berbagai komponen yg merupakan suatu
maupun Peraturan-Peraturan lainnya yang pada intinya kesatuan dari perencanaan stratejik, perencanaan
bertujuan untuk dapat menyelenggarakan dan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.
mempertanggung jawabkan keuangan negara secara Selain itu, akuntabilitas kinerja ini juga dimaksudkan
tertib, efektif, efisien dan transparan serta taat pada sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai
aturan sehingga tercipta penyelenggaraan pemerintahan misi dan tujuan instansi pemerintah dan dalam rangka
yang baik, bersih dan berwibawa. perwujudan good governance.
Pada tataran substatif, pelaksanaan dan Sedangkan fokus dari penganggaran berbasis
pertanggungjawaban keuangan negara tidak ada kinerja dititikberatkan pada efisiensi dan efektivitas
perbedaan yang signifikan antar berbagai penyelenggaraan suatu aktivitas, yang dikenal dengan
elemen/institusi/pihak-pihak terkait, namun pada istilah tepat waktu, tepat biaya dan tepat sasaran.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 79


Anggaran berbasis kinerja telah dilakukan pada semua TABEL 1.
instansi pemerintah tidak terkecuali Lembaga Ilmu Tabel Jumlah Anggaran STP tahun 2015
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pusat Inovasi sebagai
No. Kegiatan Anggaran (Rp)
salah satu satuan kerja LIPI telah melakukan proses
anggaran berbasis kinerja, yaitu dengan menyusun 1. Akselerasi Kegiatan Alih 10.415.591.000
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hingga Teknologi/ Desiminasi
Monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring dan Hasil Litbang LIPI
evaluasi yang dilalakukan oleh Tim PME Pusat Inovasi 2. Science and Technology 3.915.198.000
LIPI meliputi kegiatan yang tertuang dalam DIPA Entertainment (LIPI-
Pusat Inovasi LIPI, antara lain: kegiatan rutin, kegiatan Scientainment)/ STP
tematik, dan kegiatan kerjasama (PNBP). edutainment
Salah satu kegiatan tematik yang menjadi fokus Tim 3. Penguatan Tata Kelola 675.180.000
PME tahun 2015 adalah kegiatan STP LIPI di Alih Teknologi LIPI
Cibinong yang dikelola oleh Pusat Inovasi LIPI. 4. Penguatan Fasilitas/ Infra 19.140.624.000
Pengembangan STP LIPI yang dikelola Pusat Inovasi Struktur STP LIPI
LIPI merupakan Pembangunan Taman Sains dan JUMLAH 34.146.593.000
Teknologi Nasional (National Science Techno Park,
N–STP), yang berfungsi sebagai pusat pengembangan Aspek evaluasi yang ditetapkan untuk mengukur
sains dan eknologi maju, pusat penumbuhan wirausaha tingkat efisiensi dan efektivitas renncana dan kegiatan,
baru di bidang teknologi maju, pusat layanan teknologi yaitu sebagai berikut :
maju ke dunia usaha dan industri. a. Aspek Implementasi (kegiatan)
Untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan Evalusi kinerja yang dilakukan dalam rangka
kinerja anggaran STP LIPI tersebut, Tim PME Pusat menghasilkan informasi kinerja mengenai
Inovasi LIPI dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran
menerapkan metode Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Indikator yang diukur (sesuai PP 90/2010):
Anggaran (EKPA), sedangkan untuk mengukur 1) Penyerapan anggaran
rencana kerja dan anggaran, mengacu pada Peraturan 2) Konsistensi antara perencanaan dan
Menteri Keuangan (PMK) Nomor 249 Tahun 2011 implementasi
tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas 3) Pencapaian keluaran
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran 4) Efisiensi
Kementerian Negara /Lembaga. Adapun tujuan b. Aspek manfaat (pencapaian hasil)
monitoring dan evaluasi kegiatan STP LIPI adalah Evaluasi kinerja yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan Meningkatkan efisiensi dan efektifitas, menghasilkan informasi mengenai perubahan yang
feedback dalam proses penyusunan anggaran ditahun terjadi dalam masyarakat dan/atau pemangku
mendatang, dan “earlywarning”capaian kinerja kepentingan sebagai penerima manfaat atas
anggaran tahun berjalan. keluaran yang telah dicapai. (Indikator yang
diukur (sesuai PP 90/2010):Pencapaian hasil )
II. HASIL DAN PEMBAHASAN c. Aspek manfaat (pencapaian hasil)
Fungsi Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan Science Evaluasi kinerja yang dilakukan dalam rangka
and Technology Park ini memiliki 2 (dua) arti penting, menghasilkan informasi mengenai perubahan yang
yaitu: terjadi dalam masyarakat dan/atau pemangku
a. Akuntabilitas (Proving) kepentingan sebagai penerima manfaat atas
Membuktikan dan mempertanggung jawabkan keluaran yang telah dicapai.
kepada masyarakat atas penggunaan anggaran d. Aspek Konteks
yang dikelola kementerian/lembaga bersangkutan Evaluasi kinerja yang dilakukan dalam rangka
mempelajari menghasilkan informasi mengenair elevansi
b. Peningkatan Kualitas (improving) masukan, kegiatan, keluaran, dan hasil dengan
Mempelajari faktor-faktor yang menjadi dinamika perkembangan keadaan
pendukung atau kendala atas pelaksanaan RKA-
K/L sebelumnya sebagai upaya peningkatan Proses Evaluasi yang dilakukan untuk mengukur
kinerja di tahun-tahun berikutnya. kinerja yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan, meliputi kegiatan : membuat model
Secara keseluruhan dana yang dibutuhkan untuk logika, mengidentifikasi indikator dan target, dan
membangun STP CSC-BG LIPI selama kurun waktu menyusun desain untuk mendapatkan data
lima tahun (2015-2019) yaitu sebesar Rp. realisasi;
250.000.000.000,-. Pada tahun 2015, Pusat Inovasi b. Pengumpulan Data , meliputi data RKA-K/L, data
LIPI mendapat pagu anggaran STP sebesar Rp. DIPA, Sp2D, laporan keuangan dan kegiatan,
35.000.000.000,- setelah ada kebijakan pemotongan target dan realisasi kinerja, dan data
menjadi Rp. 34.146.593.000,- dengan alokasi sebagai kependudukan/ekonomi, data lainnya yang terkait;
berikut : c. Pengukuran dan Evaluasi, meliputi : penyerapan
anggaran, konsistensi antara perencanaan dan
implementasi, pencapaian keluaran, efisiensi dan
pencapaian hasil.
80 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
TABEL 2. minimal 50% dari UP tersebut telah digunakan.
Tabel Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pelaksanan pengelolan Uang Persediaan diatur dalam
N Bobo Hasil Katego PMK No. 190/PMK.05/2012
Indikator Nilai Angka rasio revolving UP tepat waktu yang dilakukan
o t % ri
Penyerapa Bendahara Pengeluaran sebesar 63% dengan nilai ukur
Sangat sebesar 9,375, termasuk katagori Kurang. Kendala
1 n 25 98.53 24.63
Baik keterlambatan melakukan revolving UP sebesar
Anggaran
Pengelolaa 37,50%, karena keterlambatan pelaksana kegiatan
2 n Uang 15 62,50 9.375 Kurang (peneliti) mempetanggungjawabkan penggunaan dana
Persediaan sehingga berdampak pada penyerapan anggaran.
Penyelesai
3 13 60,28 7,84 Kurang 3) Penyelesaian Tagihan
an Tagihan
Deviasi Proses penyelesaian tagihan sangat berpengaruh
Sangat pada penyerapan anggaran. Kegiatan yang telah selesai
4 Halaman 11 0.49 10.95
Baik dilaksanakan maupun pengadaan barang/jasa yang
III DIPA
telah selesai seluruhnya atau telah timbul hak tagih
Penyampai
harus segera diajukan pembayarannya. Tagihan
5 an Data 5 60 3,00 Kurang
pengadan barang/jasa terhadap APBN (dalam hal ini
Kontrak
SPM LS Non Belanja Pegawai) harus diajukan ke
Penyampai
KPPN paling lambat 17 hari kerja setelah timbulnya
6 an LPJ 5 80 4.00 Baik
hak tagih kepada negara. Pelaksanaan penyelesaian
Bendahara
tagihan diatur dalam PMK No. 190/PMK.05/2012.
Cukup
Revisi Angka rasio ketepatan waktu penyelesaian tagihan
7 5 70 3.50 /Norma
DIPA sebesar 60,28 %, dengan nilai ukur 7,84 termasuk
l
katagori Kurang. Adapun kendala kurang optimalnya
Pengembal pengadaan barang dan jasa yaitu penyedia barang
Sangat
8 ian/Kesala 5 7 4.66 terlambat melakukan penagihan sehingga berdampak
Baik
han SPM pada rendahnya penyerapan anggaran dan penumpukan
Dispensasi tagihan pembayaran di akhir tahun.
9 5 20 4.00 Baik
SPM
1 Renkas/RP Sangat 4) Deviasi Halaman III DIPA
4 99 3.94
0 D Harian Baik Kesesuaian Halaman III DIPA dipergunakan
1 Retur Sangat sebagai salah asatu indikator pengingat kesesuian
4 1 3.96
1 SP2D Baik dengan perencanaan, salah satunya dapat dilihat dari
1 Pagu Sangat kesesuaian Halaman III DIPA dengan realisasi
3 0 3
2 Minus Baik aktualnya. Halaman III DIPA merupakan estimasi
JUMLAH 82.86 Baik penarikan dana oleh satker tiap periode. Bagi BUN,
Halaman III DIPA merupakan manajemen kas salah
satunya digunakan dalam rangka menyiapkan
1) Penyerapan Anggaran/Realisasi Anggaran (estimasi) kebutuhan kas negara tiap periodenya.
Penyerapan Anggaran dipergunakan sebagai salah Pelaksanaan Halaman III DIPA diatur dalam PMK No.
satu indikator mengingat, sampai dengan saat ini 190/PMK.05/2012.
realisasi anggaran masih menjadi fokus perhatian Angka rasio deviasi halaman III DIPA
pemerintahdan mencerminkan pelaksanaan kegiatan menunjukan bahwa setiap bulan rata-rata terjadi
satuan kerja. Pengkuran penyerapan atau realisasi deviasi 0,49% dengan nilai ukur sebesar 10,95,
anggaran diatur dalam PMK No. 249 Tahun 2011. termasuk katagori Sangat Baik. Dalam hal deviasi
Rasio hasil penyerapan anggaran STP sampai dengan halaman III DIPA tidak terdapat kendala yang berarti,
bulan Desember 2015 sebesar Rp. 33,643,252,249,- sehingga tidak mempengaruhi penyerapan anggaran.
atau 98,53 % dengan nilai ukur sebesar 24,63,
termasuk katagori sangat Baik. Adapaun kendala tidak 5) Penyampaian Data Kontrak
terealisasinya anggaran sebesar Rp. 503.340.751,- atau Data diperlukan untuk memastikan komitmen
1,47% merupakan sisa lelang pengadaan barang dan yang telah dibuat pemerintah dengan pihak ketiga tetap
jasa akhir tahun yang tidak dapat dioptimalisasi. tersedia dananya sehingga dapat dibayarkan pada
saatnya Keterlambatan penyampaian data konmtrak
2) Pengelolaan Uang Persediaan dapat mengakibatkan alokasi anggaran
Pada Prinsipnya Kuasa Pengguna Anggaran tidak/kurang tersedia (pagu minus) karena adanya
(KPA) mengajukan Uang Persediaan (UP) kepada revisi anggaran. Sesuai PMK No. 190/PMK.05/2012,
KPPN sebesar kebutuhan operasional satker dalam 1 data perjanian/ kontrak yang memuat informasi kontrak
bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP. disampaikan ke KPPN paling lambat 5 hari kerja
Dengan demikian idealnya revolving (isi ulang) atas setelah diatandatanginya perjanjian/kontrak.
UP tersebut dilakukan paling lambat 1 bulan setelah Angka rasio penyampaian data kontrak
UP/revolving UP terakhir diterima, mengingat menunjukan bahwa dari 76 (Tujuhpuluh Enam)
ketentuan revolving UP dapat dilakukan setelah kontrak, 42 kontrak atau 60 % yang disampaikan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 81
secara tepat waktu sesuai ketentuan, dengan nilai ukur pertimbangan : (1) pekerjaan dalam rangka penanganan
3,00 termasuk katagori Kurang. Adapun kendala yang bencana alam; (2) kondisi kahar/force meajur; (3)
dihadapi dalam pengadaan barang dan jasa yaitu pilkada serentak; dan (4) kondisi lainnya yang
keterlambatan Pejabat/Panitia Pengadaan menyebabkan terlambatnya penyampaian SPM yang
menyelesaikan dokumen kontrak peny sehingga dibuktikan dengan surat keterangan Kuasa Pengguna
berdampak pada lambatnya penyerapan anggaran. Anggaran (KPA). Dispensasi SPM dipergunakan
sebagai salah satu indikator mengingat dispensasi SPM
6) Penyampaian LPJ Bendahara mencerminkan lemahnya perencanaan kegiatan
Penyampaian LPJ Bendahara dipergunakan compliance dan efektivitas pelaksanaan kegiatan pada
sebagai salah satu indikator, mengingat penyampaian satker (Pasal 10 Perdirjen Perbendaharaan Nomor
LPJ Bendahara mencerminkan akuntabilitas PER-24/PB/2015).
pengelolaan UP dan compliance serta dapat Angka rasio dispensasi SPM sebsar 80 % dengan nilai
menunjukan adanyaidle cash pada satker yang ukur 4,00, termasuk katagori Baik.Adapun kendala
bermanfaat bagi BUN dalam pengelolaan kas. LPJ mengajukan SPM yaitu keterlambatan
Bendahara Pengeluaran dipertanggung jawabkan ke pertanggungjawaban dari pelaksana kegiatan atau
KPPN paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. peneliti.
Pelaksanaan penyampaian LPJ Bendahara diatur dalam
PMK No. 162/PMK.05/2014 & Per Ditjen 10) Renkas/RPD Harian
Perbendaharaan No. 3 /PB/2014. Dalam manajemen pengelolaan kas oleh Ditjen
Angka rasio penyampaian LPJ bendahara Perbendaharaan untuk transaksi dengan nilai tertentu,
menunjukan bahwa dari seluruh LPJ yang disampaikan satker harus menyampaikan Rencana Penarikan
ke KPPN hanya 80% yang tepat waktu dengan nilai Dana (RPD) Harian 5 hari sebelum dilakukan
ukur sebesar 4,00, termasuk katagori Baik. Adapun pembayaran. Dengan demikian , penyampaian RPD
kendala keterlambatan penyampaian LPJ tersebut ke Harian mencerminkan compliance dan akurasi
KPPN yaitu keterlambatan Updating Aplikasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan satker.
keuangan dari Kementerian Keuangan (sampai bulam Penyampaian pelaksanaan renkas diatur dalam PMK
Maret 2015). No. 277/PMK.05/2014.
Angka rasio renkas/RPD harian 99% dengan nilai
7) Revisi DIPA ukur sebsar 3,94, termasuk katagori Sangat Baik.
Frekuensi revisi DIPA dapat mengindikasikan Dalam renkas/RPD harian tidak terdapat kendala.
kurang akuratnya perencanan yang disusun saat proses
penyusunan anggara, khususnya untuk revisi DIPA 11) Retur SP2D
yang bersifat pergeseran angaran (tidak Retur SP2D adalah penolakan/pengembalian atas
menambah/mengurangi pagu angaran). Disamping itu pemindah bukuan dan/atau transfer pencairan
banyaknya revisi DIPA juga mencerminkan adanya APBNdari Bank/Kantor Pos penerima kepada
hambatan dalam pelaksanaan anggaran yang dapat Bank/Kantor Pos pengirim akibat adanya kesalahan
berpengaruh pada efetivitas pelaksanaan anggaran. pencantuman nama dan/atau rekening pihak ketiga
Pelaksanaan revisi DIPA tahun 2015 diatur dalam sebagai penerima pembayaran. Retur SP2D menjadi
PMK No. 257/PMK.02/2014. salah satu indikator mengingat mencerminkan
Angka rasio revisi DIPA sebesar 70 % dengan nilai efektivitas kegiatan dan realisasi anggaran yang
ukur 3,50 termasuk katagori Cukup/Normal. Kendala terjadi bersifat “semu” karena belum sampai kepada
yang dihadapai dalam revisi DIPA , yaitu: yang berhak dan terdapat manfaat yang seharusnya
• Adanya Kebijakan Pemerintah terkait Pemotongan sudah diterima menjadi tertunda.
Anggaran Rasio retur terhadap SP2D sebesar 1 % menunjukan
• Adanya kebijakan Pimpinan LIPI bahwa jumlah SP2D yang tidak bermasalah sebesar 99
• Adanya perubahan kegiatan/MAK oleh satker % dengan nilai 3,96, termasuk katagori Sangat Baik.
Sehingga berdampak pada percepatan penyerapan Dalam hal pengembalian SP2d hampir tidak ada
anggaran. kendala.

8) Pengembalian/Kesalahan SPM 12) Pagu Minus


Dipergunakan sebagai salah satu indikator Pagu minus pada belanja modal dan belanja
mengingat pengembalian SPM yang disebabkan oleh barang dapat mencerminkan kurang akuratnya
kesalahan SPM dapat mengakibatkan terlambatnya perencanaan satker dan berpotensi menjadi temuan
proses pencairan dana sehingga akan pemeriksaan.
mempengaruhitingkat realisasi anggaran. Angka rasio pagu minus sebesar 0% dengan nilai ukur
Angka rasio pengembalian/kesalahan SPM sebesar 3 dan katagori Sangat Baik, menunjukan bahwa
7 %, yang benar 93 % dengan nilai ukur 4,66, termasuk menandakan penghitungan alokasi belanja modal dan
katagori Sangat Baik. Kendala yang dihadapi adalah barang sudah tepat.
kekurang telitian dalam menyusun SPM.
Dari pelaksanaan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan
9) Dispensasi SPM Anggaran (EKPA) terhadap kegiatan STP CSC-BG
Pada prinsipnya disepensasi SPM dapat diberikan LIPI tahun 2015, diperoleh hasil pengukuran secara
oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan dengan keseluruhan sebesar 82,86 termasuk katagori Baik.
82 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, walaupun kegiatan mudah dipahami oleh para pengelola anggaran dan
STP ini baru dapat dilaksanakan pada awal triwulan 2 kegiatan, karena model ini menggambarkan kegiatan
(bulan April) hasil RAPBN-P 2015 yang lalu tapi rutinitas para pengelola anggaran maupun kegiatan
perencanaan dan pelaksanaan anggaran dapat khususnya di Instansi Pemerintah.
dilakukan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa
Pusat Inovasi LIPI selaku pengelola kegiatan STP IV. DAFTAR PUSTAKA
dapat dikatakan mampu dan siap untuk melaksanakan [1] Anggraini, Yunita. Anggaran Berbasis Kinerja,
kegiatan-kegiatan selanjutnya dimasa yang akan Edisi Pertama. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
datang. Meskipun demikian, pengelola anggaran Percetakan STIM YKPN. 2010.
maupun pelaksana kegiatan harus terus berupaya [2] Bastian, Indra. Sistem Akuntansi Sektor Publik,
meningkatkan kemampuan dan berpedoman pada Edisi 2. Jakarta:Salemba Empat. 2006.
peraturan perundangan yang berlaku serta taat azas [3] Herawati, Netty. Pengaruh Kejelasan Sasaran
agar terwujud akuntabilitas. Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem
Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja
III. KESIMPULAN DAN SARAN Instansi Pemerintah Daerah Kota Jambi. Jurnal
Evaluasi Kinerja Pelaksanan Anggaran (EKPA) Penelitian Universitas Jambi, (Online), Volume
merupakan penilaian kinerja anggaran dengan 13 No. 2. 2011.
mengutamakan kuantitas dan kualitas belanja yang [4] Indriani Yulia Friska. Pengaruh Penerapan
didasarkan pada aspek kesesuaian perencanaan dan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap
pelaksanaan, kepatuhan terhadap regulasi Akuntabilitas Kinerja dengan Komitmen
(compliance) dan efektivitas pelaksanan kegiatan, Organisasi sebagai Variabel Moderating (Studi
sedangkan Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran merupakan Jambi). 2014.
penilaian kinerja rencana kerja dan anggaran dengan [5] Julianto. (Pengaruh Penganggaran Berbasis
mengutamakan pada efesiensi dan efektivitas belanja Kinerja terhadap Kinerja SKPD di Pemkab
yang didasarkan pada aspek implementasi (kegiatan), Tebing Tinggi. Tesis. USU. Sumatera Utara.
spek manfaat (pencapaian hasil), dan aspek konteks. 2009).
Kedua model tersebut sering digunakan oleh tim [6] Muda, Taufik Djundjung. Pengaruh
Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi (PME) di Perencanaan Anggaran dan Pelaksanaan
Instansi Pemerintah, sebagai alat pengukur unstuck Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja
menilai efektifitas dan efesiensi rencana kerja dan Instansi Pemerintah pada Sekretariat Kota
anggaran, serta menilai manfaat yang diperoleh. Kotamadya Jakarta Selatan. Disertasi. UNPAD.
Metode Evaluasi yang dipilih terbatas pada Jawa Barat. (2005).
anggaran kegiatan STP CSC-BG LIPI tahun 2015, [7] PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran
dengan menentukan 12 (dua belas) indikator dan 3 dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana
aspek yang dievaluasi untnuk melihat seberapa efektif Kerja dan Anggaran Kementerian Negara
dan efisiennya rencana dan pengelolaan anggaran yang /Lembaga.
dilakukan serta kinerja kegiatan yang dilakukan. Hasil [8] PMK No. 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
yang diperoleh dari perhitungan keduabelas indikator Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
kinerja anggaran kegiatan STP CSC-BG LIPI tahun Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
2015 yaitu sebesar 82,86 % (kategori baik), [9] PER-24/PB/2015 tentang Pedoman Pelaksanaan
Berdasarkan hasil penilaian kinerja tersebut, dapat Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir
disimpulkan bahwa penerapan Model Evaluasi Kinerja Tahun 2015
Pelaksanaan Anggaran, dan Pengukuran dan Evaluasi [10] PMK No. 257/PMK.02/2014 tentang Tata Cara
Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015
dapat menjadi sebuah rujukan pelaksanaan monitoring [11] Simamora, Manaek. Laporan Akhir Kegiatan
dan evaluasi (Tim Monev) dalam melakukan Pengembangan Science and Technology Park
pengukuran/penilaian anggaran pada Instansi CSC-BG LIPI Tahun Anggaran 2015. Pusat
Pemerintah. Model evaluasi ini cukuplah efektif dan Inovasi LIPI.2015

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 83


KINERJA SISTEM PENGONTROL TIPE ON-OFF
BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PENGKONDISIAN
SUHUPADA PENGOPERASIAN FURNACE
Arief Goeritno1, Indarto Prio Utomo2
1
Dosen Tetap (NIDN: 0430016301) JurusanTeknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Ibn Khaldun Bogor
Jl. Sholeh Iskandar km.2, Kedung Badak, Tanah Sareal, Kota Bogor 16132 Telepon: 0251-8356884
2
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN), BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Kota Tangerang Selatan
Email: 1arief.goeritno@ft.uika-bogor.ac.id

ABSTRAK

Telah dilakukan pengukuran kinerja sistem pengontrol tipe on-off berbantuan komputer untuk pengkondisian
suhu pada pengoperasian furnace, melalui pengukuran linearitas rangkaian penguat dan kestabilan suhu. Pengukuran
linearitas dilakukan dengan bantuan alat decade resistans box dan voltmeter digital. Berdasarkan pengukuran
linearitas rangkaian penguat, diperoleh perubahan resistans sensor suhu termokopel Pt-100 terhadap perubahan suhu
cenderung linear sesuai dengan hasil ekstrapolasi pada suhu 160K sampai 800K, sehingga ketepatan pembacaan Pt-
100 terletak pada suhu 160K sampai 800K. Pengukuran kestabilan suhu dilakukan dengan titik target pada nilai suhu
sebesar 373K dan variasi arus masukan ke elemen pemanas sebesar 5 ampere, 4 ampere, 3 ampere, dan 2 ampere.
Pencapaian kestabilan suhu pada nilai 373K diperoleh dengan penggunaan arus sebesar 3 ampere dan tegangan 35
volt yang butuh energi yang paling efisien sebesar 0,065 kWh.

Kata-kata Kunci: bahasa C, pengoperasian furnace, sistem pengontrol tipe on-off berbantuan komputer
.
I. PENDAHULUAN on-off, (ii) Proportional (P), (iii) Proportional plus
Sistem pengontrolan terdiri atas dua jenis Integral (PI), (iv) Proportionalplus Derivative (PD),
(Gunterus, 1994), yaitu pengontrolan secara manual dan (v) Proportional, Integral, plus Derivative (PID).
(lebih dikenal dengan opened loop) dan pengontrolan Pengontrolan on-off hanya beroperasi kerja pada dua
secara otomatis (closed loop). Prinsip kerja sistem keadaan, yaitu on dan off. Bentuk final control
pengontrolan manual dan otomatis adalah sama. Kedua element-nya dapat berupa kontaktor (contact relay)
sistem tetap dengan langkah-langkah pengukuran, ataupun on-off valve. Salah satu contoh on-off valve,
pembandingan, penghitungan, dan pengoreksian. adalah solenoid valve.
Perbedaan pokoknya, yaitu pada pengontrolan otomatis Salah satu tanggapan pengontrolan otomatis
keempat langkah tersebut tidak lagi dikerjakan oleh berupa on-off tersebut (Gunterus 1994), diperlukan
manusia tetapi oleh sebuah controller. Diagram blok pengukuran kinerja sistem pengontrolan suhu tipe on-
sistem pengontrolan manual (Gunterus, 1994), seperti off untuk pengoperasian furnace. Diagram blok sistem
ditunjukkan pada Gambar 1. pemantau dan pengontrol suhu pada pengoperasian
furnace, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 1 Diagram blok sistem pengontrolan manual Gambar 3 Diagram blok sistem pemantau dan
pengontrol suhu
Diagram blok pengontrolan otomatis (Gunterus,
1994), seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 3 ditunjukkan, bahwa sensor
suhu (Yokogawa, 2003) difungsikan untuk pemantauan
panas pada ruangan cuplikan. Penguat diperlukan
untuk perbesaran sinyal keluaran dari sensor suhu
menjadi tegangan antara 0–5 volt dc. Setelah tegangan
keluaran penguat menjadi 0–5 volt, tegangan tersebut
diubah menjadi tegangan digital 8 bit (Wakeman,
1980; National Semiconductor, 2007; Varahagiri,
2002). Suhu yang dikehendaki diatur melalui
Gambar 2 Diagram blok sistem pengontrolan otomatis komputer yang telah di-instal bahasa C (Burgess,
1999). Proses penurunan suhu ruang cuplikan
Ditunjukkan pada Gambar 2, bahwa tanggapan berlangsung secara alamiah, karena sistem tidak
pengontrolan otomatis meliputi (Gunterus, 1994): (i) dilengkapi dengan sistem pendingin.
84 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Tujuan penelitian berupa pengukuran linearitas Diagram skematis pengukuran linearitas rangkaian
rangkaian penguat dan kestabilan suhu. Untuk kondisi penguat, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
dimana terdapat selisih antara suhu pada titik
penyetelan (setting point) dan suhu ruang cuplikan,
maka komputer mengaktifkan elemen pemanas
(apabila suhu setting lebih besar dari suhu ruang
cuplikan) melalui relai, suhu setting point sama dengan
suhu ruang cuplikan. Untuk kondisi dimana suhu pada
setting point lebih kecil dari suhu ruang cuplikan, maka
komputer dalam proses menunggu sampai nilai
suhunya sama.

II. BAHAN-ALAT DAN METODE


PENELITIAN
A. Bahan-alat
Untuk keperluan pelaksanaan metode penelitian,
diperlukan bahan penelitian: (i) sensor suhu berupa
termokopel tipe Pt-100 (Yokogawa, 2003), (ii)
rangkaian penguat, (iii) konverter analog ke digital
(analog to digital converter, ADC) (Wakeman, 1980; Gambar 4 Diagram skematis pengukuran linearitas
National Semiconductor, 2007; Varahagiri, 2002), (iv) rangkaian penguat
komputer dengan penginstalan bahasa C (Burgess,
1999), (v) rangkaian pengendali relai, (vi) elemen Langkah-langkah:
pemanas (kawat nikelin diameter 0,8 mm), (vii) (a) Dirangkai seperti Gambar 4;
program aplikasi pengolahan data Origin (Microcal (b) Masukan tak-membalik (non-inverting)
Software, Inc., 1999; OriginLab Corporation, 2007), penguat diferential dihubungkan dengan
dan (viii) catu daya (power supply) untuk pemanas resistans variabel ( ) untuk penggantian PT-
digunakan catu daya yang mempunyai penunjuk 100 dan keluarannya dihubungkan ke
tegangan dan arus keluaran, atau menyiapkan voltmeter digital untuk pengukuran tegangan
mulitimeter untuk pengukuran tegangan dan arus keluaran;
keluaran. Untuk melengkapi bahan penelitian (c) Resistans variabel diatur pada nilai
diperlukan alat penelitian, berupa: (a) decade penunjukan suhu pengukuran minimum,
resistance box dan (b) voltmeter digital. dicatat tegangan keluaran ( , . ), diatur
(a) Decade Resistance Box: resistans pada nilai resistans penunjukan
Merk : YOKOGAWA suhu maksimum, kemudian dicatat tegangan
Daya maksimum : 5 watt keluaran ( , . );
Daya maksimum :1M (d) Diatur sesuai dengan nilai resistans, dicatat
Resistans minimum : 0,0005  tegangan keluaran penguat;
(b) Voltmeter Digital: (e) Diatur dan sedemikian rupa, sehingga
Merk : FLUKE , . , . 5 ; dan
Maksimum pengukuran : 750 volt (f) Setelah diperoleh, keluaran dihubungkan
Ketelitian : 0,0005 volt. dengan rangkaian penggeser tegangan dan
resistans variabel (VR2) diatur, sehingga
B. Metode Penelitian , . 0 dan , . 5 .
Metode penelitian yang dilakukan untuk perolehan
setiap tujuan penelitian, meliputi: (i) pengukuran 2.2.2. Pengukuran kestabilan suhu
linearitas rangkaian penguat dan (ii) kestabilan suhu. Pengukuran kestabilan suhu dijelaskan dalam
bentuk diagram alir. Diagram alir proses pengukuran
2.2.1 Pengukuran linearitas rangkaian penguat kestabilan suhu, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
Sebelum rangkaian penguat dihubungkan ke ADC
(Wakeman, 1980; National Semiconductor, 2007;
Varahagiri, 2002), keluaran sensor dan penguat
diferensialdiukur linearitas keluarannya. Pengukuran
dilakukan setelah penggantian sensor Pt-100
(Yokogawa, 2003) dengan resistans variabel (decade
resistance box). Resistans variabel diatur sesuai
perubahan resistans terhadap perubahan suhu.
Keluaran penguat diferensial diatur, sehingga pada
batas pengukuran suhu minimum, keluaran penguat
sama dengan tegangan referensi minimum. Sebaliknya
pada batas maksimum pengukuran suhu, keluaran
penguat sama dengan tegangan referensi positif.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 85


g) Seteleh selesai pengukuran, tekan tombol
dan buka menu akusisi dan pilih simpan; dan
h) Pengamatan perubahan suhu pada arus
pemanas menjadi, 4, 3, dan 2 ampere.

III. HASIL DAN BAHASAN


A. Linearitas Rangkaian Penguat
Hasil pengukuran terhadap tegangan keluaran
penguat diferensial terhadap perubahan suhu
diperlihatkan dalam bentuk tabel. Tegangan Tegangan
keluaran penguat diferensial terhadap perubahan suhu
(temperatur), seperti ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Tegangan keluaran penguat diferensial


terhadap perubahan suhu (temperatur)
Vo1(volt) Vo2(volt)
Suhu Resistans
No. sebelum setelah
(K) (ohm)
digeser digeser
1. 150 50,79 1,30 0,00
2. 200 71,01 1,74 0,44
3. 250 90,84 2,22 0,92
4. 300 110,35 2,66 1,36
5. 400 148,16 3,51 2,21
6. 500 185,67 4,29 2,99
7. 600 221,50 5,10 3,80
8. 700 256,24 5,70 4,39
9. 800 289,79 6,30 5,00

Data berdasarkan Tabel 1, selanjutnya diubah ke dalam


bentuk grafik untuk pemahaman karakterisasi
perubahan resistans terhadap suhu dan perubahan
tegangan terhadap temperaturnya. Hubungan antara
suhu dan perubahan resistans (tahanan) pemanas,
seperti ditunjukkan pada Gambar 6.

900

D ata pengujian
800
Gambar 5 Diagram alir proses pengukuran kestabilan korelasi linier

suhu 700
Temperatur, T [K]

600

Berdasarkan Gambar 5 ditunjukkan, bahwa 500


pengukuran kestabilan suhu dilakukan untuk
T = 4,24 + 2,71R
mengetahui kemampuan sistem mempertahankan 400

kestabilan suhu, kecepatan sistem menuju keadaan 300

mantap (steady state), dan lamanya sistem pada 200


keadaan mantap. Pengukuran kestabilan suhu
dilakukan dengan pengamatan terhadap tanggapan 100

pengontrol suhu melalui perubahan arus pemanas. 0 50 100 150 200 250 300

Langkah-langkah: Tahanan, R [ohm]


a) Kepastian semua rangkaian dan peralatan siap
untuk dioperasikan; Gambar 6 Hubungan antara suhu dan perubahan
b) Pilihan menu pada program kontrol suhu; resistans (tahanan) pemanas
c) Pengaturan tegangan catu daya, sehingga
menghasilkan arus keluaran sebesar 5 ampere; Berdasarkan Gambar 6 ditunjukkan, bahwa terdapat
d) Penyetelan suhu di menu komputer pada nilai korelasi linaer yang diperoleh dari hasil ektrapolasi,
373K; dimana suhu merupakan fungsi dari resistansnya, yaitu:
e) Tekan tombol , dan komputer akan mulai 2,71 4,24. Hubungan antara perubahan
melakukan pencacahan suhu, dan tegangan dan temperatur, seperti ditunjukkan pada
pengontrolan suhu ruang cuplikan; Gambar 6.
f) Pengamatan perubahan suhu untuk menuju ke
penyetelan suhu.

86 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


B. Kestabilan Suhu
1000
Sistem pengontrol suhu tipe on-off berbantuan
900
Vo1 [sebelum digeser] komputer untuk pengoperasian furnace, dimana sensor
Vo2 [setelah digeser]
T = 127,75Vo1 - 32,41
terhadap suhu yang digunakan, adalah dari jenis
Temperatur, T [K]

800
T = 127,75 Vo2+ 133,67 termokopel tipe Pt-100 yang diumpanbalikan ke
700
penguat diferensial. Berbantuan program komputer
600
dengan bahasa C yang dijelaskan dengan algoritma
500
dalam bentuk diagram alir. Diagram alir proses
400 pemilihan dan pembacaan data alamat, seperti
300 ditunjukkan pada Gambar 8.
200 Mulai Subroutine
100

0
-1 0 1 2 3 4 5 6 7

Perubahan Tegangan, Vo [Volt] Pilih Kanal Masukan Start of Conversion


ADC (kanal 0-7) (SoC)

Gambar 7Hubungan antara perubahan tegangan dan


temperatur
Subroutine
Berdasarkan Gambar 7 ditunjukkan, bahwa Baca SoC
karakterisasi perubahan tegangan terhadap suhu di
dalam furnace berupa kurva perubahan suhu akibat
perubahan tegangan dari sebelum dan sesudah digeser, Konversi Data
TIDAK
memiliki karakteristik yang sama, yaitu kecenderung ke Suhu
End of Conversion
naik secara linear. Efek keberadaan pergeseran (EoC)
tegangan ditunjukkan, bahwa terjadi kenaikan suhu
kurang lebih 160K. Hal ini dapat dibuktikan dengan Tampilkan Suhu 1 YA
uraian: Tampilkan Suhu 2
Suhu sebelum tegangan digeser, yaitu: Tampilkan Suhu 3
Baca ADC
127,75 32,41
Suhu setelah tegangan digeser, yaitu:
127,75 133,67 Simpan Data
Pengurangan dari korelasi tersebut diperoleh:
∆ 133,67— 32,41
166,08 . Return
Ditinjau dari linearitas sensor suhu berdasarkan
grafik pada Gambar 6 dan Gambar 7 ditunjukkan,
bahwa perubahan resistans Pt-100 terhadap perubahan Gambar 8 Diagram alir proses pemilihan dan
suhu cenderung linear pada suhu 160K sampai 800K. pembacaan data alamat
Hal ini sesuai dengan hasil ekstrapolasi, dimana
perubahan nilai resistans listrik terhadap perubahan Data disimpan dalam bentuk cacahan suhu dan
suhu adalah linear. Berdasarkan kedua hal tersebut, dibuat grafik cacahan suhu terhadap waktu.Hasil
ketepatan pembacaan Pt-100 terletak pada suhu 160K pengukuran kestabilan suhu dengan titik penyetelan
sampai dengan 800K. Keluaran sensor suhu berupa pada nilai suhu 373K dapat ditunjukkan dalam bentuk
perubahan resistans listrik, perubahan resistans listrik grafik. Pemilihan nilai arus yang berbeda ditunjukkan,
perlu diubah terlebih dahulu kedalam bentuk yaitu penggunaan arus terbesar sebesar 5 A, kemudian
perubahan tegangan analog, agar dapat dikonversi 4 A dan 3 A, diakhiri dengan 2 A.
kedalam bentuk tegangan digital. Untuk itu diperlukan Hubungan antara waktu dan perubahan suhu pada
suatu jenis rangkaian penguat yang dapat mengubah furnace dengan arus sebesar 5 ampere, seperti
resistans listrik menjadi tegangan analog. Dalam sistem ditunjukkan pada Gambar 9.
pengontrol suhu tipe on-off ini digunakan jenis
rangkaian penguat diferensial yang menguatkan sinyal
keluaran Pt-100 menjadi tegangan dengan selisih
teganan keluaran pada masukan minimum dengan
tegangan keluaran pada masukan maximum sebesar 5
volt. Tegangan analog keluaran penguat tersebut akan
diubah (dikonversi) ke tegangan digital 8 bit.
Penguatan (gain) dari suatu penguat adalah konstan,
sehingga perbandingan antara keluaran dan masukan
adalah tetap, berdasarkan hasil pengukuran linearitas
penguat yang digunakan dalam sistem pengontrol suhu
tipe on-off ini

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 87


5 00
500
data ukur, I = 3 A
data ukur, I = 5 A 4 75
475 ta n p a su h u p u n ca k
4 50

Suhu Furnace, T [K]


450
Suhu Furnace, T [K]

4 25

425 suhu pu nca k 4 00

400
3 75

375 3 50

350 3 25

3 00
325 0 50 10 0 15 0 2 00 25 0 30 0 3 50 4 00 450 5 00

W aktu, t [detik]
300
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

W aktu, t [detik] Gambar 11 Hubungan antara waktu dan perubahan


suhu pada furnace dengan arus sebesar 3 ampere
Gambar 9 Hubungan antara waktu dan perubahan
suhu pada furnace dengan arus sebesar 5 ampere Ditunjukkan pada Gambar 11, bahwa pada
penggunaan arus asukan sebesar 3 ampere, suhu naik
Ditunjukkan pada Gambar 9, bahwa kenaikan suhu secara gradual (tanpa keberadaan nilai puncak) sampai
sangat cepat, yaitu sekitar 100 detik untuk pencapaian suhu mencapai nilai stabil pada 373K untuk selang
pada nilai kurang lebih 416K, kemudian suhu turun waktu 173 detik dan hingga detik ke-500 nilai suhu
sampai 373K setelah detik ke-200, lalu suhu naik kecenderungan stabil pada 375 K.
kembali, dan kemudian turun hingga kemudian Hubungan antara waktu dan perubahan suhu pada
cenderung stabil pada detik ke-362. furnace dengan arus sebesar 2 ampere, seperti
Hubungan antara waktu dan perubahan suhu pada ditunjukkan pada Gambar 12.
furnace dengan arus sebesar 4 ampere, seperti
ditunjukkan pada Gambar 10. 500
d ata u k u r, I = 2 A
475
suhu puncak
500 450
Suhu Furnace, T [K]

data ukur, I = 4 A
475 425
tanpa suhu puncak
450 400
Suhu Furnace, T [K]

375
425

350
400
325
375
300
350 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

W ak tu , t [d etik ]
325

300 Gambar 12 Hubungan antara waktu dan perubahan


0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
suhu pada furnace dengan arus sebesar 2 ampere
Waktu, t [detik]

Berdasarkan Gambar 12 ditunjukkan, bahwa


Gambar 10 Hubungan antara waktu dan perubahan penggunaan arus masukan sebesar 2 ampere
suhu pada furnace dengan arus sebesar 4 ampere mengakibatkan kenaikan suhu secara cepat pada 50
detik pertama dengan suhu puncak 466 K yang
Ditunjukkan padarada Gambar 10, bahwa untuk kemudian turun hingga 375 K pada 275 detik, namun
arus masukan 4 ampere, suhu naik secara gradual suhu mengalami kenaikan kembali pada detik ke-325
(tanpa kebeadaan nilai puncak) hingga stabil pada nilai menjadi 395 K untuk kemudian turun hingga 373K
suhu 373K selama hampir 235 detik, untuk kemudian pada detik ke-450, namun terus naik dan akhirnya
cenderung stabil pada nilai 373K. turun pada suhu 373K pada detik ke-499.
Hubungan antara waktu dan perubahan suhu pada Khusus kasus penggunaan arus 2 A dan 5 A,
furnace dengan arus sebesar 3 ampere, seperti kestabilan suhu cenderung kurang baik dibandingkan
ditunjukkan pada Gambar 11. pada arus 3 A dan 4 A. Hubungan antara waktu dan
perubahan suhu pada furnace dengan penggunaan arus
sebesar 5, 4, 3, dan 2 ampere, seperti ditunjukkan pada
Gambar 13.

88 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


hal pasokan daya listriknya, seperti ditunjukkan pada
Kurva Kestabilan Suhu Furnace terhadap Waktu Tabel 3.
500
I=5A
400 t = 362 detik Tabel 3 Tinjauan terhadap aspek penggunaan arus yang
dianggap cukup efisien dalam hal pasokan energinya
Suhu Furnace, T [K]

300
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
500
I=4A
400
t = 235 detik
Waktu
I V Energi
300 Stabil,
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 [ampere] [volt] [kWh]
500 t [detik]
I=3A
400
t = 173 detik
5 15 362 0,097
300 4 27 235 0,090
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
500 3 35 173 0,065
I=2A
400 2 40 499 0,144
300
t = 499 detik
Catatan: 1 watt.detik = 3,6 x 10-6 kWh
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

Waktu, t [detik] Ditunjukkan pada Tabel 3 dan kolom hasil


perhitungan akhir dalam bentuk energi dapat
Gambar 13 Hubungan antara waktu dan perubahan dikatakan, bahwa untuk penggunaan arus sebesar 3
suhu pada furnace dengan penggunaan arus sebesar 5, ampere dan tegangan 35 volt, energi yang diperlukan
4, 3, dan 2 ampere paling efisien, yaitu hanya sebesar 0,065 kWh untuk
pencapaian kestabilan suhu (373K).
Berdasarkan Gambar 13 ditunjukkan, bahwa Perbandingan penggunaan energi listrik pada
perbandingan keempat penggunaan arus masukan ke furnace antara penggunaan arus sebesar 5, 4, 3, dan 2
elemen pemanas. Garis suhu stabil pada 373K ampere, seperti ditunjukkan pada Gambar 13.
memperjelas kecenderung kurva mana yang lebih
mendekati garis stabil tersebut. Ditunjukkan secara 0.20
Energi Listrik perhitungan
jelas pada Gambar 13, bahwa untuk penggunaan arus 0.18
Energi Listrik, EL [kWh]

0.16
masukan 3 ampere, kestabilan suhu yang terjadi 0.14
0,144 kWh

merupakan kecenderungan kurva terbaik atau dalam 0.12

hal ini dapat dianggap yang paling optimal. 0.10 0,090 kWh
0,097 kWh

Penggunaan arus masukan ke elemen pemanas sebesar 0.08


0,065 kWh
4 ampere, juga berkecenderungan dengan kestabilan 0.06

suhu yang pada dasarnya juga baik, namun memiliki 0.04

0.02
waktu pencapaian lebih lama dibandingkan kestabilan
0.00
suhu untuk arus 3 ampere. Keberadaan waktu stabil 2 3 4 5

(Tstabil = 373K) dan suhu puncak, seperti ditunjukkan Arus, I [A]

pada Tabel 2.
Gambar 14 Perbandingan penggunaan energi
listrik pada furnace antara penggunaan arus
Tabel 2 Keberadaan waktu stabil (Tstabil = 373K) dan
sebesar 5, 4, 3, dan 2 ampere
suhu puncak
Waktu Ditunjukkan pada Gambar 14, bahwa perbandingan
Setting Keadaan Suhu
I mulai pada penggunaan energi listrik untuk ke-4 besaran arus,
point suhu puncak
[ ampere] titik stabil yaitu 5 ampere, 4 ampere, 3 ampere, dan 2 ampere
Suhu [K] puncak [K]
[detik] dengan sumber tegangan yang digunakan
5 362 375 ada 416 menggunakan regulator, sehingga kenaikan arus juga
4 235 375 tidak ada mengubah besaran tegangannya. Berdasarkan data
3 173 375 tidak ada - pengukuran terhadap arus dan tegangan diperoleh
2 499 375 ada 466 korelasi polinomial. Kurva karakteristik tegangan
terhadap arus, seperti ditunjukkan pada Gambar 15.
Berdasarkan Tabel 2 ditunjukkan, bahwa data
terukur memperkuat argumen penggunaan arus 3 50
Data pengukuran V dan I
ampere yang paling optimal dan merupakan keadaan garis korelasi polinomial
2
40 V(I) = 40 + 3,33 I - 1,67 I
yang diinginkan mengingat kenaikan suhu secara tiba-
Tegangan, V [volt]

tiba tidak terjadi dan hal ini berdampak pada peralatan 30

furnace dan sistem kelistrikannya. Capaian suhu stabil


20
373K paling cepat dan hal ini mengindikasikan
efisiensi penggunaan daya yang paling baik. Kondisi 10

fluktuasi biasanya mengindikasikan ketidakstabilan


suatu proses kerja, terutama pada sistem yang 0
1 2 3 4 5 6

memerlukan daya listrik. Tinjauan terhadap aspek Arus, I [ampere]

penggunaan arus yang dianggap cukup efisien dalam Gambar 15 Kurva karakteristik tegangan terhadap arus

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 89


Ditunjukkan pada Gambar 15, bahwa karakteristik Pengendalian Proses”, Elex Media Komputindo,
perubahan tegangan terhadap penggunaan arus pp. 5-9.
diperoleh korelasi polinomial orde-2 yaitu [2] Microcal Software, Inc., (1999), ”Tutorial Manual
40 3,33 1,67 . version 6”, Microcal Software, Inc., pp. 1-
9.National Semiconductor,
IV. KESIMPULAN (2007), ”ADC0808/ADC0809 8-Bit mP
Berdasarkan hasil dan bahasan disimpulkan, Compatible A/D Converters with 8-Channel
bahwa (i) pengukuran linearitas rangkaian penguat, Analog Multiplexer”, National Semiconductor
diperoleh perubahan resistans sensor suhu termokopel Corporation, p.
Pt-100 terhadap perubahan suhu cenderung linear [3] OriginLab Corporation, (2007), “Origin 8 User
sesuai dengan hasil ekstrapolasi pada suhu 160K Guide”, OriginLab Corporation, pp. 172-185.
sampai 800K, sehingga ketepatan pembacaan Pt-100 [4] Varahagiri, R., Mallajyosula, S., (2002), ”Simple
terletak pada suhu 160K sampai 800K dan (ii) Analog-to-Digital converter using ADC0808”,
Pengukuran kestabilan suhu ditunjukkan, bahwa untuk College of Engineering, GITAM, pp.4-8.
pencapaian kestabilan suhu pada nilai 373K diperoleh [5] Wakeman, L., (1980), ”Using the
dengan penggunaan arus sebesar 3 A dan tegangan 35 ADC0808/ADC0809 8-Bit mP Compatible A/D
volt, sehingga butuh energi yang paling efisien sebesar Converters with 8-Channel Analog Multiplexer”,
0,065 kWh. National Semiconductor Application Note 247, p.
1.
V. DAFTAR PUSTAKA [6] Yokogawa, (2003), “Resistance Thermometer
[1] Burgess, M., (1999), “C Programming Tutorial”, Sensor and Thermocouple Data Collection”,
Faculty of Engineering, Oslo College, pp. 1- Yokogawa Electric Corporation, Technical
9.Gunterus, Frans, (1994), “Falsafah Dasar: Sistem Information, pp. 6-13.

90 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


DESAIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO
MULTIFUNGSI BUMIAJI – KOTA BATU
Suwignyo1, Ilyas Masudin2, Ali Mokhtar3
1,2,3
Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Malang
Email: wignyo_08@yahoo.com, masudin@umm.ac.id, alimokhtar011@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini adalah mendesain PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) yang dimanfaatkan
sebagai penghasil energi listrik untuk mendukung sistem penyediaan air minum dan irigasi pancar dengan pompa,
sebagai sarana pembelajaran teknologi energi terbarukan dan dikombinasikan dengan upaya konservasi daerah aliran
sungai, sehingga mencapai beberapa fungsi/ multifungsi. Tahapan penelitian meliputi : Persiapan, analisa dan
penentuan debit air dan tinggi jatuh hidrolik, desain PLTMH, desain pompa untuk jaringan air minum dan irigasi
pancar serta desain konservasi daerah aliran sungai. Hasil pengukuran data desain adalah debit (Q) = 250 l/ dt dan
tinggi jatuh hidrolik (Htotal) = 4,00 m, terpilih tipe turbin propeller dan daya terbangkit (P) = 7,53 kWatt. Desain
pompa untuk air minum dan irigasi pancar dengan tinggi pemompaan (Hpompa) = 50,00 m, tipe pompa multistage
horisontal, kemampuan pemompaan (Qp) = 9,90 liter/detik. Debit air pemompaan digunakan suplai air minum 0,87
liter/ detik untuk 50 Sambungan Rumah (SR) dan 9,03 liter/ detik digunakan irigasi pancar untuk pertanian produktif.
Desain konservasi DAS meliputi konservasi area produktif dengan pertanian terasring, konservasi area lindung dan
konservasi sepadan sungai dengan tanaman bambu. PLTMH Bumiaji ini juga disiapkan untuk sarana pembelajaran
teknologi energi terbarukan dan sebagai sarana wisata eduksi sejalan dengan program wisata dan pendidikan
lingkungan Pemerintah Kota Batu.

Keywords - PLTMH, jaringan air minum, irigasi pancar, teknologi energy terbarukan.

I. PENDAHULUAN khususnya energi hidro Indonesia yang memiliki


A. Latar Belakang potensi energi terbarukan/ mini-mikrohidro cukup
Pengalaman mendampingi studi tugas akhir besar. Potensi energi mini & mikro hidro Indonesia
mahasiswa dalam pengembangan Pembangkit Listrik mencapai 0,45 GW dan belum sampai 0,10 GW yang
Tenaga Mikro Hidro (PTMH) Sengkaling [6], sudah dikembangkan sampai 2005 [12]. Dan
kemudian ditindaklanjuti dengan pra-desain PLTMH diharapkan dapat mendukung program kelistrikan
Sengkaling kiri [8], review desain PLTMH Sengkaling perdesaan yang terus diperluas pengembangannya.
kiri [9] dan pendampingan teknik dalam desain rinci
PLTMH [5] serta atas kerjasama dan dukungan B. Tujuan
Balitbang ESDM-Kementerian ESDM, berhasil Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan produk
dibangun PLTMH Sengkaling 1 di kawasan Kampus desain pltmh multifungsi untuk mendukung sistem
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Bertitik penyediaan air minum, sistem irigasi pancar,
tolak dari keberhasilan pengembangan PLTMH penyediaan sarana pembelajaran teknologi energi
Sengkaling 1 di UMM, maka kegiatan penelitian dan terbarukan hidro dan memadukan pembangunan pltmh
pengembangan PLTMH terus berlanjut sampai saat ini, dengan upaya konservasi daerah aliran sungai.
sehingga berhasil dibangun beberapa PLTMH dan juga
penelitian di bidang mekanikal dan elektrikal serta C. Tahapan Penelitian
kelengkapan pendukung PLTMH, salah satunya adalah Tahapan penelitian disusun dalam beberapa
pengembangan PLTMH untuk mendukung penyediaan kegiatan meliputi :
air minum perdesaan [3]. - Persiapan penelitian, observasi lapangan dan
Melalui skema Penelitian Unggulan Perguruan pemilihan lokasi pltmh,
Tinggi (PUPT) sesuai dengan Rencana Induk - Pengukuran topografi dan estimasi tinggi jatuh
Penelitian (RIP) UMM 2011-2015 dengan dukungan hidrolik,
pendanaan dari Dirjen Dikti telah berhasil - Pengukuran debit aliran sungai dan analisa debit
dikembangkan dan dipabrikasi turbin propeller poros pembangkit,
horizontal [10] dan sejalan dengan Renstra Penelitian - Perhitungan daya terbangkit dan pemilihan tipe
UMM 2016-2020 dengan salah satu topik bidang turbin,
penelitian unggulan adalah energi, maka mulai tahun - Desain pltmh multifungsi, meliputi :
2016 dilaksanakan penelitian Desain dan Pembuatan • Desain dan penggambaran bangunan pengambilan
Turbin Propeller Poros Vertikal direncanakan selama 3 air (bendung)
tahun dan Desain PLTMH Multifungsi di Bumiaji- • Desain dan penggambaran saluran penghantar
Kota Batu merupakan bagian kegiatan penelitian pada (headrace)
tahun pertama[11]. • Desain dan penggambaran pipa pesat
Hasil penelitian ini sejalan dan dapat mendukung • Desain dan penggambaran rumah pembangkit
upaya pengembangan teknologi energi terbarukan, • Desain dan penggambaran pekerjaan mekanikal

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 91


• Desain dan penggambaran pekerjaan elektrikal E. Daya Hidrolik Pembangkit
• Desain pompa air untuk suplai air minum dan Daya hidrolik adalah daya yang mampu dihasilkan
irigasi pancar oleh energi air berdasarkan debit aliran dan tinggi jatuh
• Desain tata lingkungan untuk menunjang sarana hidrolik. Daya hidrolik dapat dihitung dengan [4] :
pembelajaran teknologi energi Ph = γw Qd. Hgross
- Desain usaha konservasi daerah aliran sungai. Ph = ηt x ηg x ρ x g x Qd x Hgross (1)
Dimana :
II. TINJAUAN PUSTAKA Ph = daya hidrolik (kWatt)
A. Pemilihan Lokasi PLTMH ηt = efisiensi turbin (85 %)
Pemilihan lokasi pltmh didasarkan pada 4 (empat) ηg = efisiensi generator (95 %)
kriteria yaitu ketersediaan air atau debit andalan, ρ = berat isi air (1.000 kg/ m3)
potensi tinggi jatuh hidrolik, jarak area pemanfaatan g = percepatan gravitasi (9,81 m/ dt2)
listrik dan infrastruktur pendukung yang ada (jalan Qd = debit pembangkit (m3/ dt)
bangunan air, jembatan dan lainnya). Empat parameter Hgross = tinggi jatuh hidrolik (m).
tersebut sangat penting untuk dasar analisa potensi,
keandalan dan inventarisasi kendala-kendala (2) Desain PLTMH
pengembangan pltmh [7]. Desainpltmh terdiri dari : desain pekerjaan sipil
meliputi bangunan pengambilan (bendung), saluran
B. Penentuan Tinggi Jatuh Hidrolik pembawa, kolam penampung, pipa pesat, rumah
Perhitungan tinggi jatuh ditentukan berdasarkan pembangkit dan saluran pembuang, desain pekerjaan
selisih tinggi topografi antara titik hulu (lokasi mekanikal meliputi pemilihan tipe turbin, desain
penyadapan air) dan titik hilir (lokasi pembuangan air dimensi komponen utama turbin dan analisa pompa,
dari rumah pembangkit). Identifikasi awal potensi desain pekerjaan elektrikal meliputi pemilihan
tinggi jatuh hidrolik dapat menggunakan pete topografi generator, desain kontrol elektrikal, desain beban
skala 1:25.000 atau 1:50.000, sedangkan penentuan semu, desain jaringan kelistrikan.
tinggi jatuh definitif dilakukan berdasarkan peta hasil Analisa desain bangunan air didasarkan Standar
pengukuran teristris. Perencanaan Irigasi-Kriteria Perencanaan (KP)-02, KP
-03 dan KP-04 masing-masing untuk standard
C. Debit Pembangkit perencanaan bending, saluran dan bangunan [1].
Data debit hasil pengukuran dalam waktu yang
cukup dan analisa ketersediaan air perlu dilakukan F. Desain Pompa
secara teliti, karena pltmh dibangun dengan Daya yang diperlukan untuk memompa air dengan
memanfaatkan aliran langsung. Dan debit pembangkit debit (Q) dan tinggi pemompaan (H) dapat dihitung
harus dijamin terpenuhi sepanjang tahun dengan dengan [2] :
tingkat keandalan tertentu [7]. BHP = Q.γw.H/ ηp. ηm (2)
Atau:
BHP = Hp/ ηp
D. Kriteria Pemilihan Tipe Turbin
Dimana:
Turbin air berfungsi mengubah energi air (energi
Q = kapasitas pompa (m3/dt)
potensial, tekanan dan energi kinetik) menjadi energi
H = tinggi pemompaan (m)
mekanik dalam bentuk putaran poros. Berdasarkan
γw = berat jenis air (N/m3)
prinsip kerjanya, turbin air dibagi menjadi dua
ηp = efisiensi pompa
kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.
ηm = efisiensi motor
Pemilihan tipe turbin didasarkan pada tinggi jatuh
hidrolik dan debit air. Tipe turbin impuls digunakan
G. Desain Konservasi
untuk tinggi jatuh hidrolik tinggi, dan turbin reaksi
Perencanaan konservasi Daerah Aliran Sungai
digunakan untuk tinggi jatuh hidrolik rendah. Turbin
(DAS) dapat dengan bangunan sipil teknis, maupun
Kaplan baik digunakan untuk semua jenis debit dan
dengan tindakan agronomis dan pengelolaan tanah.
tinggi jatuh hidrolik.
Bangunan pengendali erosi merupakan usaha
Secara umum pemilihan jenis turbin dapat
konservasi secara teknik, terutama untuk
ditentukan berdasarkan :
mengendalikan laju erosi dan mengurangi resiko
a. Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan
longsor. Tindakan agronomis untuk konservasi tanah
debit operasi turbin merupakan faktor utama yang
adalah didasarkan pada peranan tumbuhan penutup
mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai
didalam mengurangi erosi. Efektifitas tindakan
contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada
agronomis sangat ditentukan oleh pengaturan tanaman,
head tinggi, sementara turbin propeller sangat
jenis tanaman, umur tanaman dan bagaimana cara
efektif beroperasi pada head rendah.
mengelolanya.
b. Faktor daya hidrolik (power) berkaitan dengan
debit dan tinggi jatuh hidrolik.

92 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


III. PEMBAHASAN C. Desain PLTMH
A. Debit Pembangkit dan Tinggi Jatuh Hidrolik Desain bangunan utama pengambilan air berupa
Hasil pengukuran dan analisa debit pembangkit dan bendung tetap dengan lebar 2,00 m, tinggi 2,50 m,
tinggi jatuh hidrolik, maka didapatkan debit desain (Q) pintu pengambilan 0,50 m dan pintu pembilas 0,50 m,
= 250 l/ dt dan tinggi jatuh hidrolik total (Htotl) = 4,00 elevasi mercu bendung + 504.00 (referensi elevasi
m, gambar 1. lokal).
Saluran pembawa panjang 230,00 m, lebar 1,00 m,
kedalaman 1,50 m, kemiringan memanjang saluran
0,003 dan kecepatan aliran 0,90 m/ dt.
Kolam penampung lebar 4,00 m, panjang 6,30 m
dan kedalaman 3,60 m.
Rumah pembangkit satu lantai lebar 4,00 m dan
panjang 4,00 m, gambar 3.
Pipa pesat panjang 3,50 m dengan material pipa
adalah mild steel (St 37) dengan kekuatan cukup.
Kehilangan energi pada sistem perpipaan (penstock)
diasumsikan sekitar 4% terhadap tinggi jatuh/ energi
total. Diameter minimum pipa sama dengan diameter
turbin yaitu 230 mm :
hf = 4% x htotal = 0.04 x 4,00 m = 0,16 m
Dmin= (10.3xn2xQ2xL/hnet)0.1875
Gbr. 1 Pengukuran debit aliran sungai Dmin= (10.3 x (0.0122) x (0,252) x (3,50)/3,84)0.1875
Dmin= 0,17 m----Æ direncanakan D = 0,23 m dengan
B. Pemilihan Tipe Turbin tebal pipa (t) = 5 mm.
Berdasarkan nilai debit desain dan tinggi jatuh Generator dengan kapasitas 10 kVA, tipe
hidrolik, maka secara grafis dapat dipelajari dan dipilih synchrone, 3 phase didukung dengan kontrol elekrikal
tipe turbin yang sesuai, sebagai berikut : kapasitas 10 kVA untuk pengaturan tegangan,
Menurut analisa grafis dari gambar 2, turbin yang frekwensi dan pengaturan beban elektrikal.
sesuai untuk debit (Q = 250 l/ dt) dan tinggi jatuh
hidrolik (Htotal) = 4,00 m adalah turbin tipe Crossflow,
tetapi juga mendekati kesesuaian turbin tipe propeller
dan turbin tipe Francis, sehingga ditetapkan
menggunakan tipe propeller untuk menambah
pengalaman dalam desain dan pembuatan turbin tipe
ini.

Gbr. 3 Rumah pembangkit

D. Desain Pompa Air


Daya listrik yang dicadangkan untuk memompa air
adalah 6,00 kW, tinggi pemompaan 50,00 m, besaran
Gbr. 2 Pemilihan tipe turbin secara grafis debit (Q) yang bisa dipompa dapat dihitung dengan :
BHP = Q.γw.H/ ηp. ηm
Daya terbangkit dirumuskan sebagai : Dimana:
P = ηt x ηg x ρ x g x Q x H BHP = daya pompa (6,0 kWatt)
ηt = efisiensi turbin = 0,85 Q = kapasitas pompa (m3/dt)
ηt = efisiensi generator = 0,95 H = tinggi pemompaan (50,00 m)
ρ = berat isi air = 1.000 kg/ m3 γw = berat jenis air (1000 N/m3)
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/ dt2 ηp = efisiensi pompa (0,90)
Q = debit pembangkit = 0,250 m3/ dt ηm = efisiensi motor (0,90)
H = tinggi jatuh hidrolik netto = 3,80 m Maka debit (Q) yang mampu dipompa adalah :
Daya terbangkit, Ph = 7,53 kWatt. 6,00 kW = (Q x 9810 N/m3 x 50,00 m)/ 0,81
Q = 0,0099 m3/ dt atau debit air bersih yang
dapat dipompa 9,90 liter/ dt, direncanakan pompa

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 93


multistage horisontal dengan spesifikasi debit 15 ltr/ dt rencana budidaya pertanian berorientasi konservasi
dan tinggi tekanan pompa 75,00 m. lahan.
Debit kebutuhan air minum untuk 50 SR (Penduduk Desain PLTMH Bumiaji diharapkan dapan
250 jiwa) dengan tingkat kebutuhan air 150 diwujudkan pembangunannya dan dapat menjadi
liter/Org/hari adalah 0,87 liter/ dt, sisanya 9,03 liter/ dt contoh model pengembangan potensi pltmh yang
untuk mendukung pengembangan irigasi pancar. terpadu dengan upaya konservasi sumber daya air dan
lingkungan.
E. Desain Konservasi
Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) V. PENUTUP
direncanakan secara mekanik dengan peningkatan Hasil kegiatan penelitian dari pengukuran topografi,
penerapan terasering yang sudah diaplikasikan pengukuran dan analisa debit pembangkit, pemilihan
masyarakat petani dan merencanakan peningkatan tipe turbin, desain pltmh, desain pompa air minum dan
budidaya pertanian berorientasi konservasi lahan irigasi pancar, desain konservasi daerah aliran sungai,
(dengan cocok tanam mengikuti kontur tanah dan maka disimpulkan sebagai berikut :
lainnya) serta pelestarian dan pengembangan tanaman 1. Besaran syarat debit desain (Q) = 250 l/ dt dan
bambu sepanjang kiri-kanan sepadan sungai,gambar tinggi jatuh hidrolik (Htotal) = 4,00 m.
2. Tipe turbin secara grafis sesuai tipe Crossflow,
mendekati dan dipilih tipe turbin propeller.
3. Hasil desain pltmh multifungsi adalah :
a. Bendung/ bangunan pengambilan tinggi (P) =
2,50 m, lebar mercu (b) = 2,00 m, pintu
pembilas 1 buah lebar (b) = 0,50 m, elevasi
mercu bendung + 504.00 (elevasi lokal).
b. Saluran pembawa (headrace) panjang (L) = 230
m, lebar (b) = 1,00 m, kedalaman aliran (h) =
1,50 m, kemiringan memanjang saluran (I) =
0,003, kecepatan aliran (V) = 0,90 m/ dt dan
kapasitas debit rencana (Q) = 0,250 m3/ dt.
c. Pipa pesat (penstock) diameter (Ø) = 230 mm,
panjang (L) = 3,50 m.
d. Rumah pembangkit panjang (L) = 4,00 m dan
lebar (b) = 4,00 m, satu lantai dengan fasilitas :
turbin, generator, kontrol elektrik, beban semu
Gbr. 4Konservasi tanaman bambu sepanjang sepadan (ballast load), pompa air dan fasilitas
sungai pendukung operasional pltmh.
e. Saluran pembuang panjang (L = 11,00 m dan
IV. PEMBAHASAN lebar (b) = 1,00 m.
Perencanaan PLTMH multifungsi meliputi desain 4. Pompa air kapasitas maksimum debit (Q) = 15 liter/
pekerjaan sipil, pekerjaan mekanikal dan pekerjaan dt, tinggi pemompaan (h) = 50,00 m, kebutuhan
elektrikal serta desain pemanfaatan untuk mendukung daya pompa (P) = 6,00 kWatt.
penyediaan air minum, air irigasi pancar dan 5. Konservasi daerah aliran sungai meliputi
pengembangan sarana belajar teknologi energi pelestarian tanaman bambu sepanjang kiri-kanan
terbarukan yang dipadukan dengan upaya konservasi sepadan sungai, penerapan pola tanam berkontur
DAS. dan pengembangan reasering lahan.
Dari kegiatan pengukuran, analisa debit pembangkit
dan tinggi jatuh hidrolik dihasilkan debit pembangkit VI. DAFTAR PUSTAKA
(Q) 250 l/dt dan tinggi jatuh hidrolik total (Httl) 4,00 m, [1] Anonim, Standar Perencanaan Irigasi,
dihasilkan daya terbangkit 7,53 kW, direncakan turbin Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta,
hidro propeller poros vertikal. 2008.
Desain bangunan sipil meliputi bendung tinggi 2,50 [2] Anonim, Tata Cara Perencanaan, Pelaksanaan,
m dengan lebar total 3,00 m, saluran pembawa panjang Operasi dan Pemeliharaan Sistem Pompa,
230 m, lebar saluran 1,00 m dan kapasitas debit Direktorat Jenderal Cipta Karya, Jakarta, 2013.
rencana 250 ltr/ dt. Dilengkapi dengan kolam [3] Irfan M., Suwignyo & Machmud Effendi, Studi
penampung, pipa pesat dan rumah pembangkit. Kelayakan Pembangunan PLTMH
PLTMH Bumiaji direncanakan multifungsi daya Sumbermaron-Desa Karangsuko-Kecamatan
terbangkit 7,53 kW. Fungsi daya listrik 6,00 kW untuk Pagelaran-Kabupaten Malang, Universitas
memompa air 9,90 ltr/ dt (manfaat air minum dan Muhammadiyah Malang, 2009.
irigasi pancar), daya listrik 1,53 kW penerangan [4] Prasad, Bhagwan, Water to Wire – Small Hydro-
lingkungan, pengembangan sarana belajar dan wisata Electric Scheme, Shakti Energy (India) Pvt. Ltd,
teknologi energi terbarukan, dipadukan dengan rencana Patna India, 2009.
konservasi DAS melalui upaya pelestarian tanaman [5] Raharjo, Kusetyadi, Draft Design Teknik &
bambu sepanjang kiri-kanan sepadan sungai dan Drawings-PLTMH Sengkaling UMM, PT Heksa
Prakarsa Teknik, Bandung, 2006.
94 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
[6] Sayuti dan Agus Cahyono, Studi Kelayakan (FGV) Untuk Pengembangan Industri PLTMH,
Pembangunan PLTMH di Saluran Irigasi, Tugas Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada
Akhir S1-Fakultas Teknik, Universitas Masyarakat, Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah Malang, 2002. Malang, 2015.
[7] Sewoyo, T dan Suwignyo, Pembangkit Listrik [11] Suwignyo, Ilyas Masudin dan Ali Mokhtar,
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH-UMM), Prosiding Desain dan Pembuatan Turbin Propeller Poros
Seminar Nasional Potensi Kekayaan Alam Vertikal Untuk Mendukung Pengembangan
Indonesia Sebagai Sumber Energi Alternatif, PLTMH Terpadu Berkelanjutan, Direktorat
Politeknik Negeri Malang, Malang, 2008. Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat,
[8] Suwignyo, Pra Desain PLTMH Sengkaling Kiri, Universitas Muhammadiyah Malang, 2016.
Universitas Muhammadiyah Malang, 2002. [12] Yusgiantoro, Poernomo., Peran Energi
[9] Suwignyo, Review Desain PLTMH Sengkaling Terbarukan dalam Ketahanan Energi Nasional,
Kiri, Universitas Muhammadiyah Malang, 2006. Orasi Ilmiah Wisuda UMM 17 Juni 2006,
[10] Suwignyo, Ilyas Masudin dan Mulyono, Malang, 2006.
Perancangan dan Pabrikasi Turbin Propeller
Poros Horisontal dengan Fixed Guide Vane

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 95


PERENCANAAN DAN REALISASI ALAT DETEKSI INFEKSI
SALURAN PERNAPASAN BERDASARKAN PENGUKURAN
KAPASITAS DAN VOLUME PARU-PARU SECARA NON-
INVASIVE PASCA MUSIBAH
Kemalasari1, Ratna Adil2, Paulus S Wardana3
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Email:kemala@pens.ac.id ; wardana@pens.ac.id

ABSTRAK

Polusi udara dan perubahan iklim menyebabkan berbagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus, seperti infeksi saluran pernapasan. Jangka panjang gangguan infeksi pernapasan dapat menyebabkan
paru-paru tidak sehat sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit paru-paru. Apabila terdiagnosa
sejak awal, maka penyakit paru-paru dapat disembuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan
membuat alat untuk deteksi infeksi saluran pernafasan berdasarkan pengukuran kapasitas vital dan volume
paru-paru secara non-invasive pasca musibah. Pengukuran secara non-invasive dilakukan dengan
menggunakan sensor tekanan piezoelektrik yang diletakkan di dada sehingga sensor dapat mendeteksi
perubahan tekanan selama mekanisme respirasi berlangsung, dimana otot antar tulang rusuk berkontraksi,
tulang rusuk terangkat ke atas dan rongga dada membesar sehingga terjadi perubahan tekanan udara
dalam rongga dada, sedangkan pengukuran kapasitas vital dan respirasi rate dilakukan pasca musibah.
Karena tekanan yang dideteksi sensor piezoelektrik kecil, maka diperlukan rangkaian penguat, low pass
filter, notch filter, clamper dan mikrocontroller serta lcd grafik untuk menampilkan hasil pengukuran.
Pengukuran kapasitas vital paru-paru dilakukan ketika menghirup napas maksimal dan menghembuskan
napas sekuatnya, sedangkan respirasi rate per menit dilakukan ketika bernapas normal/rileks. Hasil
penelitian terhadap 12 orang dengan range usia 8 – 48 tahun, dengan tinggi badan 124 – 173 cm, nilai
kapasitas vital paru-paru hasil pengukuran adalah 3.23 – 4.4 liter, nilai prediksi kapasitas vital paru-paru
adalah 2.25 – 5.53 liter, dan nlai respirasi rate per menit adalah 12 – 27 beat per menit (bpm), sehingga
alat dapat mendeteksi ada 2 orang yang paru-parunya terindikasi tidak sehat karena nilai kapasitas vital
paru-paru kurang dari 80% dari nilai prediksi kapasitas vital paru-paru serta nilai respirasi rate kurang
dari nilai respirasi rate normal.

KataKunci: Kapasitas Vital Paru-paru, Respirasi Rate, Sensor Piezoelektrik, Microcontroller, LCD Grafik.

I. PENDAHULUAN sehingga menaikkan volume rongga dada dan paru-


Sistem pernapasan adalah proses pertukaran gas paru. Kenaikan volume menyebabkan turunnya
antara manusia dengan lingkungan, dimana manusia tekanan pada paru-paru sehingga udara masuk ke
menghirup gas oksigen (O2) dari udara bebas dan paru-paru. Pada proses ekspirasi, otot diafragma dan
menghembuskan gas karbon dioksida (CO2) ke udara tulang rusuk mengendur/rileksasi dan volume dalam
bebas atau lingkungan.Perubahan iklim dan polusi rongga dada dan paru-paru mengecil sehingga tekanan
udara berupa debu, asap, gas buangan kendaraan dan dalam paru-paru bertambah dan udara yang ada di
industry dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi paru-paru didorong dan dipaksa keluar dari paru-paru
yang disebabkan oleh virus, terutama infeksi saluran menuju ke atmosfir. Gerakan kontraksi dan rileksasi
pernapasan. Jika gangguan infeksi pernapasan terjadi dari tulang rusuk serta gerakan perpindahan rongga
secara serius, dan jangka panjang, maka akan dada selama proses respirasi dapat menentukan nilai
mempengaruhi kesehatan paru-paru. kapasitas dan volume paru-paru serta nilai respirasi
Paru-paru merupakan salah satu organ vital rate dalam satu menit [5].
bagi kehidupan manusia, khususnya pada sistem Pada penelitian ini diperkenalkan alat analisa
respirasi. Organ yang terletak dibawah tulang rusuk ini kesehatan paru-paru berdasarkanpengukuran kapasitas
mempunyai fungsi yang vital, yaitu menyediakan dan volume paru-paru secara non-invasive. Pengukuran
oksigen untuk keperluan energy tubuh dan sebagai secara non-invasive dilakukan dengan meletakkan
saluran keluarnya karbondioksida. Semakin sensor tekanan piezoelektrik di dada sehingga sensor
tercemarnya udara yang dihirup serta adanya berbagai dapat mendeteksi dan mengkonversi perubahan
bibit penyakit yang berkeliaran diudara, maka hal ini ekspansi dan kontraksi dalam dada ke bentuk tegangan,
dapat menimbulkan berbagai penyakit paru-paru. yang berupa bentuk gelombang. Satu siklus pernafasan
Apabila terdiagnosa sejak dini, maka penyakit paru- akan terekam sebagai tegangan naik selama proses
paru dapat disembuhkan. inspirasi dan tegangan turun selama proses ekspirasi
Mekanisme siklus pernapasan terdiri dari proses [5].
inspirasi dan ekspirasi. Pada proses inspirasi, otot Karena tekanan yang dideteksi oleh sensor
diafragma dan tulang rusuk mengalami kontraksi, piezoelektrik sangatkecil, maka diperlukan rangkaian

96 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


penguat, low w pass filterr, notch filterr, clamper dan
d
mikrocontrolller untuk mengolah dataa selama prosses
respirasi,sertta lcd grafikk untuk mennampilkan haasil
pengukuran. Selama prooses respirasi terjadi, sinyyal
respirasi diuukur dan darri bentuksinyyal respirasi ini
dapat ditentuukan nilai kappasitas vital daan volume parru-
paru serta nillai respirasi raate [1].
Tujuan dari penelitiaan ini adalah merancang
m daan
membuat sattu alat detekssi infeksi saluuran pernafasaan
berdasarkan pengukuran kapasitas
k dann volume paruu-
paru secara nonn invasive pasca musibaah. Diharapkaan
dengan alat inii dapat dilakkukan pengukkuran kapasitaas
Gambar 1.
1 Sinyal volume dan kapasitas paaru-paru
dan volume paru-paru seecara otomatiis, mudah daan
aman sehingggadapat mem mbantu para penderita
p ISPA
Kapasitass vital paru-pparu pada orang o dewasaa
(infeksi saluuran pernapassan akut) settelah musibahh.
noormal adalah sekitar 3 sam mpai 5 liter. Nilai
N kapasitass
Selain itu allat analisa keesehatan paruu-paru ini jugga
viital paru-parru sangat bbervariasi daan besarnyaa
bersifat porttable sehingga sangat mudah digunakaan
beergantung paddajenis kelam min, usia dan tinggi badan..
oleh siapapuun, mudah diibawa dan daapat dilakukaan
Peersamaan unttuk mempreddiksi kapasitaas vital paru--
pengukuran dimanapun
d deengan nyamann.
paaru seperti pada
p persamaaan (1) dan (2), dimanaa
VCprediksi adalahh nilai predikssi kapasitas vital paru-paruu
II. KAPA ASITAS DAN N VOLUME PARU-PARU
P U
daalam liter, T adalah tiinggi badan dalam cm,,
Paru-paaru merupakann organ pentinng bagi manusia
seedangkan U addalah usia dalaam tahun [2].
yang berfunngsi untuk menampung
m o
oksigen selam
ma
menghisap napas
n dan mengeluarkan
m karbondioksiida
selama menghembuskann nafas. Karena K oksiggen laaki-laki: VCpreddiksi = 0.052*T − 0.022*U − 3.00 (1)
diperlukan untuk
u metaboliisme sel dalamm menghasilkkan Cprediksi = 0.041*T − 0.018*U − 2.69
Peerempuan: VC (2)
energy, makaa pengukurann volume dann kapasitas parru-
paru serta respirasi
r ratee dalam satuu menit sanggat
penting dillakukan unttuk mengetaahui kesehattan Kapasitass Vital paruu-paru merup pakan aspekk
seseorang [3]]. peenting yang daapat memberi informasi untuk pengujiann
Kapasittas paru paru adalah kemam mpuan paru paaru ko ondisi fisik paru-paru,
p daan dapat mem mbantu untukk
untuk menaampung udarra(oksigen).Unntuk mengukkur diiagnosa dasarr penyakit paru-paru. An nalisa kondisii
kapasitasparuu-paru, maka terlebih dahhulu mengetahhui paaru-paru dan status kesehhatan paru-paaru seseorangg
volume paruu-paru.Selamaabernapas, volume paru paaru diitetapkan berrdasarkan peerbandingan antara nilaii
selalu berubah-ubah sesuuai dengan meengembang dan d kaapasitas vital paru-paru hassil pengukuran n alat dengann
mengempis paru-paru.
p Voolume paru-paaru ada 4 macaam niilai prediksi kapasitas
k vital paru-paru pad da persamaann
yaitu tidal volume
v (TV),, inspiratory reserve volum me (11) dan (2). Jikka nilai kapasitas vital hasiil pengukurann
(IRV), expirratory reserve volume (ER RV) dan residuual menggunakan
m alat sama dengan atau leb bih dari 80%%
volume (RV)). Kapasitas paru-paru adalaah jumlah darri 2 daari nilai preddiksi kapasitaas vital paru u-paru, makaa
atau lebih voolume paru-paaru. Kapasitas paru-paru adaa 5 ko ondisi paru-pparu seseoraang dianggaap sehat atauu
yaitu inspiraatory capacitty (IC), expiiratory capaccity no ormal.
(EC), functioonal residual capacity
c (FRCC), vital capacity Variabel lain
l untuk anaalisa kesehataan paru adalahh
(VC) dan tootal lung capaacity (TLC). ]. Gambar dari d reespirasi rate per
p menit. Reespirasi rate adalah
a jumlahh
sinyal volum me dan kapassitas paru-parru dapat dilihhat attau banyaknyaa pernafasan sseseorang dalaam satu menitt
pada gambarr 1. yaang diukur paada saat orangg tersebut bern nafas normal..
Kapasiitas vital atauu vital capaciity (VC) adallah Seecara sederhhana dilakukkan dengan menghitungg
volume udarra maksimal yang dapat dikeluarkan
d d
dari baanyak frekuennsi naik-turunnnya rongga dada selamaa
paru-paru seetelah inspirassi maksimal. Pada gambarr 1 saatu menit. Um mumnya, nilai normal respirasi rate padaa
terlihat bahwwa besar kapaasitas vital paru-paru adallah orrang dewasa adalah sekittar 12-20 bp pm (beat perr
jumlah dari inspiratory reserve
r volum
me (IRV), tiddal menit).
m Respiraasi rate pria leebih cepat darri pada wanitaa
volume (TV)) dan expiratory reserve vollume (ERV) [4]. kaarena pria lebbih banyak m melakukan ak ktifitas. Cepatt
laambatnya frekkuensi pernapaasan dipengarruhi oleh usia,,
jeenis kelamin,, suhu tubuhh, posisi tub buh maupunn
akktivitas tubuhh. Jika nilai reespirasi rate melebihi
m atauu
ku urang dari nilai respirasi rrate normal, maka analisaa
ko ondisi paru-paaru adalah tidaak sehat [3].

III. PEMMBAHASAN
A.
A Perancan ngan Sistem
Untuk meerancang dan merealisasikaan alat deteksi
in
nfeksi salurann pernapasann berdasarkan n pengukurann
kaapasitas dan volume paruu-paru secara non invasivee
maka
m digunakaan sensor tekaanan piezoelek
ktrik. Maksudd

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 977
dari pengukkuran secara non-invasive adalah tiddak B. Teknik Peengukuran
menggunakaan alat tiup seperti spirom meter, melainkkan Pada peenelitian ini dilakukan pengukurann
menggunakaan sensor tekanan piezzoelektrik yaang teerhadap 12 suubyek/orang ((6 perempuan n dan 6 laki--
diletakkan di dada sehingga dappat mendeteeksi laaki), dengan raange usia 8 – 48 tahun, dan
n range tinggii
perubahan tekanan sellama mekannisme respirrasi baadan 124 – 1775 cm. Sebeluum pengukurran, dilakukann
berlangsung. Untuk menndapatkan haasil pengukurran peersiapan denggan memasangg belt sensor piezoelektrikk
yang optim mal karena sensor
s piezooelektrik sanngat diidada subyekk dengan lokasi pelettakan sensorr
sensitive terhhadap gerakaan maka senssor piezoelekttrik diisebelah kanaan dada seperrti pada gamb bar 2. Subyekk
diletakkan paada belt dari karet
k dengan lokasi peletakkan haarus dalam kondisi dudukk tenang/diam m (tidak bolehh
pada dada seebelah kanan. beergerak-gerak), dengan suuasana relak ks. Kemudiann
Posisi pemasangan
p b yang bennar seperti paada
belt masukkan
m dataa subyek yanng diukur deengan keypadd
gambar 2. matrik
m sesuai data
d pada tammpilan LCD grafik sepertii
paada gambar 4..

Gambar 2. Posiisi Pemasangan Belt


B

Karena tegangan yangy dihasilkkan oleh sennsor Gam


mbar 4. Tampilann Masukan data pada LCD
piezoelektrikk sangat kecil (sekitar 100 – 800 mv), maaka
diperlukan rangkaian
r pree-amplifier, low
l pass filtter, Kemudiann pilih menuu pengukuran n yang akann
notch filter, clamper,
c mikrrokontroler AVR
A ATMega 32 diilakukan sesuuai dengantam
mpil di LCD grafik sepertii
dengan AD DC internal dan LCD grafik unttuk paada gambar 5..
menampilkann sinyal hasiil pengukurann kapasitas dan d
volume paru-paru serta SD D card untuk menyimpan
m d
data
hasil pengukkuran. Blok diagram
d sistemm secara umuum
dapat dilihat pada gambar 3.

Gam
mbar 5. Tampilann Pilihan Menu paada LCD

Setelah semua persiappan telah dilaakukan, makaa


siap untuk mellakukan penguukuran. Untuk k pengukurann
kaapasitas vital paru-paru (VVC), tekan to
ombol 1 padaa
keeypad matrik dan lakukann pengukuran dengan caraa
taarik napas dalam-dalam
d (sekuat mu ungkin) dann
heembuskan sekkuat-kuatnya selama satu u kali sepertii
paada petunjukk pada lcd grafik. Sedaangkan untukk
peengukuran resspirasi rate (R
RPM), tekan to
ombol 2 padaa
Gambar 3. Blook Diagram Sistem
keeypad matrik dan lakukann pengukuran dengan caraa
beernapas norm mal selama 200 detik. Untukk mengetahuii
Untuk pemilihan tom mbol menu dan memasukkkan haasil pengukurran kapasitas vital paru-paaru (VC) dann
data pasien seperti
s nama, usia, tinggi badan,
b dan jeenis reespirasi rate (RPM) tekann tombol 3 pada keypadd
kelamin diggunakan keyppad matriks. Seluruh proses matrik.
m
dalam system alat ini berbasis
b mikrrokontroler dan
d
memperoleh supply dari baterai recharggerable. C. Hasil dan Analisa
Selain digunakan untuk
u mengukkur volume dan d Hasil peengujian sennsor piezoelektrik yangg
kapasitas paaru-paru, alatt ini juga diigunakan unttuk diitampilkan pada
p osiloskoop ketika subyek
s (jeniss
mengukur reespirasi rate per menit. Nilaai Respirasi rate
r keelamin peremmpuan, usia 22 tahun, dan tinggi badann
diketahui daari sinyal yangg keluar padaa saat seseoraang 1554 cm) sedanng bernapas nnormal/rileks dengan posisi
bernafas normmal selama saatu menit. seensor didada bagian
b kanann subyek dapaat dilihat padaa
98 | Prosiding Seminar Naasional Teknollogi Terapan (SNTT)
( SV UGM
U 2016
gambar 6. Seedangkan hasil pengukurann sinyal respirrasi
pada osiloskkop ketika suubyek bernappas dalam-dallam
(maksimal) dapat
d dilihat pada
p gambar 7.
7

Gambarr 10. Sinyal kapaasitas dan Volumee Paru-paru


Gambar 6. Sinyal Respiraasi Pada saat bernnapas normal
Hasil penngukuran kapaasitas vital paaru-paru, nilaii
prrediksi kapasital vital paru--paru dan anallisa kesehatann
paaru-paru hasil ukur alat unttuk 12 subyek k diperlihatkann
paada tabel 1. Jeenis kelamin, uusia, dan tinggi badan akann
mempengaruhi
m nilai prediksi kapasitas viital paru-paru.
Untuk
U menentuukan nilai preediksi kapasittas vital paru--
paaru digunakann rumus (1) unntuk laki-laki dan (2) untukk
peerempuan. Paada tabel 1, niilai prediksi kapasitas
k vitall
paaru-paru disinngkat menjadii VCprediksi sed dangkan hasill
Gambar 7.
7 Sinyal Respirassi Pada saat bernaapas maksimal ukkur kapasitas vital
v paru-paruu disingkat menjadi
m VCukur.
Hasil
H ukur kappasitas vital pparu-paru untu uk 12 subyekk
Hasil integrrasi sistem secara keseeluruhan unttuk addalah antara 3.23
3 – 4.4 liteer, sedangkan nilai prediksii
mengukur kapasitas
k vitall paru-paru (VC)
( pada saaat kaapasitas vital paru-paru
p adaalah 2.25 – 5.5
53 liter.
subyek (jenis kelamin Perempuan, usiaa 17 tahun, dan
d Tabel 2 memperlihhatkan hasil pengukurann
tinggi badann 168 cm) berrnafas dalam (maksimal) dan
d reespirasi rate per menit pada 12 sub byek dengann
menghembusskan nafas seekuat mungkinn serta hasilnnya mengunakan
m allat adalah antara 12 – 27 beat
b per menitt
ditampilkan pada LCD Grafik adalaah seperti paada bpm), sedangkan dengann menggunak
(b kan stopwatchh
Gambar 8. seeperti pada tabble 2.

TABEL 1. HASILKAPASITAS VITTAL DAN ANALISA A PARU-PARU


Jenis Tinggii
Umur VCprediksi VCC ukur Analisa
Suubyek kelamin badann
(tahun) (liter) (litter) fungsi Paruu
(L/P) (cm)
1 P 8 124 2.25 3.87 Sehat
2 P 11 155 3.47 4 Sehat
Gambar 8. Sinyal Kapasittas Vital paru-parru pada LCD 3 L 11 150 4.56 3.93 Sehat
4 P 17 168 3.89 4
4.4 Sehat
Sedanggkan hasil penngukuran respiirasi rate (RPM
M) 5 L 20 168 5.3 4.27 Sehat
pada subyek (jenis kelamiin perempuann, usia 17 tahuun, 6 L 20 170 5.4 4
4.3 Tidak Seha t
dan tinggi badan
b 168 cmm) pada saat bernafas relaaks
7 L 21 168 5.27 4
4.2 Sehat
(biasa) dapatt dilihat pada Gambar
G 9.
8 L 21 173 5.53 4.27 Sehat
9 P 22 160 3.47 4.13 Sehat
10 L 22 165 5.09 3.95 Tidak Seha t
11 P 40 155 3.95 3.93 Sehat
12 P 48 148 2.51 3.23 Sehat

Gaambar 9. Sinyal Respirasi


R Rate padda LCD

Sinyal kapasitas dann volume paruu-paru dari daata


SD card yanng tersimpann pada saat pengukuran
p d
dan
kemudian ditampilkan di d PC dengann menggunakkan
software mattlab dapat dilihhat pada gambbar 10.

Prosidingg Seminar Nassional Teknoloogi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 999
TABEL 2. HASIL RESPIRASI RATE PER MENIT dirancang bangun ini, dibutuhkan pengolahan sinyal
Jenis Tinggi RPM lebih lanjut sehingga sinyal yang ditampilkan di LCD
Umur RPM Ukur grafik sesuai dengan sinyal hasil pengukuran alat
Subyek kelamin badan stopwatch
(tahun) (bpm)
(L/P) (cm) (bpm) referensi di rumah sakit, dan hasil deteksi infeksi
saluran pernapasan dapat digunakan untuk
1 P 8 124 19 18
mengidentifikasi adanya penyakit pada paru-paru.
2 P 11 155 25 24
3 L 11 150 22 24 V. DAFTAR PUSTAKA
4 P 17 168 28 27 [1]Aulia Rahma A, Kemalasari, Ali Husein A,
5 L 20 168 17 15 2013. Analisa Kesehatan Paru-paru
6 L 20 170 13 14 Berdasarkan Pengukuran Volume dan Kapasitas
7 L 21 168 24 21
Paru-paru. Proceeding of SNPTE 2013.
Universitas Negeri Yogyakarta.
8 L 21 173 20 18
[2] Faridah Munawar, Ridwan Ahmed K, Aniqa M,
9 P 22 160 17 15 Sundus Khan, 2011. Predicated and Recorder
10 L 22 165 14 12 Vital Capacity in Students of Shalamar Medical
11 P 40 155 30 27 and Dental College – Lahore, Pakistan Journal
12 P 48 148 25 24 Physiology, vol.7 (2), pp. 50 – 52, Pakistan
[3] Fachrial Harapan, Endah Aryastuti, 2012. Uji
IV. KESIMPULAN DANSARAN Fungsi Paru, CDK – 192, Vol. 39, No. 4, pp.
Kapasitas dan volume paru-paru, respirasi rate 305 – 307, IDI.
serta deteksi infeksi saluran pernapasan dapat diukur [4] J. Wanger, J L Clausen, A Coates, O.F Pedersen,
dan dianalisa dengan menggunakan sensor Brusasco, 2004. Standardisation of the
piezoelektrik secara non-invasive. Dari hasil Measurement of Lung Volumes,” European
pengukuran 12 subyek dengan range usia 8 – 48 tahun, Respiratory Journal, Vol. 26, No. 3, pp. 511-
dengan tinggi badan 124 – 173 cm, nilai kapasitas 522.
vital paru-paru hasil pengukuran adalah 3.23 – 4.4 liter, [5] Richard Planzer, J.C. Uyehara, William
nilai prediksi kapasitas vital paru-paru adalah 2.25 – McMullen, 2000, Respiratory I: Pulmonary
5.53 liter, dan nlai respirasi rate per menit adalah 12 – Function I & II Lessons for Use with the
27 beat per menit (bpm), serta alat juga dapat Biopac Student Lab. 42 Aero Camino, Santa
mendeteksi ada 2 orang yang paru-parunya terindikasi Barbara-USA, Lesson 8, 12 & 13.
tidak sehat.Untuk penyempurnaan alat yang sudah

100 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA ATAS
PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PADA
KEGIATAN SCIENCE AND TECHNOLOGY PARK
Mahardhika Berliandaldo, SE.1, Drs. Achmad Kosasih, MM.2,
1, 2
Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jl. Raya Jakarta – Bogor KM 47 Cibinong Kabupaten Bogor. e-Email :
aldo.vega17@gmail.com

ABSTRAK

Penyusunan anggaran pemerintah tidak didasarkan pada analisa rangkaian kegiatan saja, tapi harus
berkaitan dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, dan lebih menitikberatkan pada belanja/pengeluaran yang
efisien dan efektif, sehingga anggaran pemerintah yang diusulkan oleh Kementerian/Lembaga harus berbasis kinerja
(Performance Based Budgeting). Kunci pokok untuk memahami Performance Based Budgeting adalah pada kata
“Performance atau Kinerja”. Dalam hal ini kinerja yang dimaksud adalah berfokus pada efisiensi atau produktivitas
yang menghubungkan output dengan input serta menghubungkan antara rencana kerja dengan capaian hasil yang
diperoleh. Untuk mengukur seberapa efektif dan efisien kinerja, dapat dilakukan evaluasi kinerja. Pelaksanaan
Monitoring dan evaluasi kegiatan – kegiatan yang tercantum dalam DIPA termasuk kegiatan STP ini dilakukan setiap
akhir semester yang bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa
yang akan datang. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat analisis kuantitatif dan diperjelas dengan
analisis deskriptif. Analisa Kuantitatif ini dilakukan untuk menghitung data-data yang diperoleh dalam proses evaluasi
kinerja atas pelaksanaan rencana anggaran yang digunakan dan hasil analisis ini nantinya akan diperjelas dengan
menggunakan analisa deskriptif. Pada pengukuran dan evaluasi kinerja dilakukan pada dua aspek evaluasi yaitu Aspek
Implementasi (kegiatan) dan aspek manfaat (pencapaian hasil). Kedua aspek ini dinilai dapat untuk mengukur tingkat
efisiensi dan efektivitas rencana dan kegiatan. Aspek implementasi ini terdiri dari Penyerapan Anggaran, Konsistensi
antara perencanaan dan implementasi, Pencapaian keluaran, dan Efisiensi. Sedangkan Aspek Manfaat digunakan
untuk mengukur capaian hasil yang nantinya akan digunakan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan
sebagai penerima manfaat atas keluaran yang telah dicapai. Pengukuran kinerja yang dihasilkan pada evaluasi
kegiatan STP adalah sebesar 92,29%, sehingga nilai kinerja tersebut tergolong dalam kategori sangat baik. Nilai
tersebut berarti pelaksanaan STP pada satker Pusat Inovasi telah berjalan secara efektif dan efisien. Dengan
dilaksanakannya pengukuran dan evaluasi ini, mengindikasikan bahwa Pusat Inovasi LIPI dalam melaksanakan
pengelolaan anggaran dilakukan secara akuntabel dan memperitungkan peningkatan kualitas, hal ini berarti
melakukan upaya peningkatan kinerja secara terus menerus dengan mempelajari faktor-faktor yang menjadi
pendukung atau kendala dalam pelaksanaanya.

Kata Kunci : Performance Based Budgeting, Pengukuran dan Evaluasi Kinerja, STP

I. PENDAHULUAN Negara (BUN) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)


Reformasi di bidang keuangan negara, selain yang digunakan oleh Kementerian/Lembaga Tinggi
ditandai dengan terbitnya berbagai peraturan di bidang Negara.
keuangan negara juga pemberian otoritas pengelolaan Perubahan paradigma dan orientasi yang
anggaran kepada Kementerian/Lembaga, hal ini diisyaratkan oleh pemerintah tersebut, lebih diarahkan
tercermin dari organisasi pengelola anggaran dimana kepada peningkatan produktivitas, nilai tambah, daya
Menteri/Ketua Lembaga selaku Pengguna Anggaran saing, dan pendapatan pelaku usaha sesuai dengan
(PA) yang pelaksanaannya dikuasakan kepada para tuntutan partisipatif kepada peningkatan sebesar-
kepala satuan kerja (satker) sebagai Kuasa Pengguna besarnya peran serta masyarakat, serta komitmen yang
Anggaran (KPA). Selain itu, proses pembuatan Surat lebih tinggi dalam keberpihakan pelaku pembangunan.
Perintah Membayar (SPM) dialihkan kewenangannya Hal ini dilakukan melalui peningkatan dalam
dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) memberikan fasilitasi, pelayanan, perlindungan, dan
kepada masing masing satker. Oleh karena itu dalam pemberdayaan masyarakat, sehinggga diperlukan
pelaksanaan anggaran di masing masing satker, pelaksana pembangunan yang bersih, amanah,
dibutuhkan pejabat pengelola keuangan seperti KPA, transparan dan akuntabel.
Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, Tuntutan masyarakat terhadap transparansi dan
Pejabat Penandatangan SPM, dan Pejabat Pembuat akuntabilitas penganggaran belanja publik dimasa saat
Komitment (PPK), serta perangkat pengelola keuangan ini semakin tinggi, oleh karena itu, diperkenalkanlah
lainnya. Dalam aspek pelaporan keuangan, saat ini sistem penganggaran yang berbasis kinerja
pemerintah telah menggunakan Sistem Akuntansi (Performance Based Budgeting). Penerapan
Pemerintahan yang terdiri dari Sistem Akuntansi penganggaran berbasis kinerja ini dirancang untuk
Umum (SAU) yang digunakan oleh Bendahara Umum menciptakan efsiensi, efektivitas dan akuntabilitas

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 101


dalam pemanfaatan anggaran belanja publik dengan evaluasi yaitu Aspek Implementasi (kegiatan) dan
output dan outcome yang jelas sesuai dengan prioritas aspek manfaat (pencapaian hasil). Kedua aspek ini
nasional sehingga semua anggaran yang dikeluarkan dinilai dapat untuk mengukur tingkat efisiensi dan
dapat dipertangungjawabkan secara transparan kepada efektivitas rencana dan kegiatan.
masyarakat luas. Aspek implementasi dimaksudkan untuk
Penerapan penganggaran berbasis kinerja mengevaluasi kinerja yang dilakukan dalam rangka
diharapkan dapat memberikan informasi kinerja atas menghasilkan informasi kinerja mengenai pelaksanaan
pelaksanaan suatu program/kegiatan pada suatu kegiatan dan pencapaian keluaran Indikator yang
Kementerian/Lembaga serta dampak atau hasilnya diukur (sesuai PP 90/2010). Aspek implementasi ini
yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas terdiri dari Penyerapan Anggaran, Konsistensi antara
(Ulum, 2010). Kunci pokok untuk memahami perencanaan dan implementasi, Pencapaian keluaran,
Performance Based Budgeting adalah pada kata dan Efisiensi. Sedangkan Aspek Manfaat digunakan
“Performance atau Kinerja”. Dalam hal ini kinerja untuk mengevaluasi kinerja yang dilakukan dalam
yang dimaksud adalah berfokus pada efisiensi atau rangka menghasilkan informasi mengenai perubahan
produktivitas yang menghubungkan output dengan yang terjadi dalam masyarakat dan/atau pemangku
input. Oleh karena itu, kinerja yang telah direncanakan kepentingan sebagai penerima manfaat atas keluaran
tersebut harus bersifat terukur pencapaiannya. Setiap yang telah dicapai.
program atau kegiatan minimal mempunyai satu unsur Pada tahun 2015 yang lalu, anggaran STP
atau lebih ukuran keberhasilan dan tingkat sejumlah Rp. 34.146.593.000,- dengan realisasi
pencapaiannya (target kinerja) yang digunakan sebagai sejumlah Rp. 33.625.252.249,- atau sebesar 98,47%.
tolok ukur kinerja. Berikut adalah Tabel Kegiatan berserta anggaran dan
Untuk mengukur seberapa efektif dan efisien realisasi dari kegiatan STP.
kinerja, dapat dilakukan evaluasi kinerja. Evaluasi
kinerja merupakan suatu hal yang penting dalam Tabel 1.
manajemen kinerja, karena evaluasi kinerja merupakan Tabel Anggaran dan Realisasi Kegiatan STP 2015
proses penilaian secara sistematis terhadap
No Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
keberhasilan dan/atau kegagalan suatu kebijakan atau
program dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang 1. Akselerasi Kegiatan 10.415.591.000 10.268.909.408
Alih Teknologi/
telah ditetapkan. Hasil evaluasi kinerja bermanfaat
Desiminasi Hasil
sebagai sumber informasi dalam pengambilan Litbang LIPI
keputusan untuk melanjutkan, melakukan perbaikan, 2. Science and 3.915.198.000 3.621.385.270
ataupun menghentikan suatu kebijakan, program dan Technology
kegiatan pembangunan. Entertainment
(LIPI-
Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja telah Scientainment)/ STP
dilakukan oleh seluruh instansi pemerintah termasuk edutainment
Pusat Inovasi LIPI. Pelaksanaan tersebut dilakukan 3. Penguatan Tata 675.180.000
untuk menyusun anggaran dengan memperhatikan Kelola Alih 639.542.612
Teknologi LIPI
keterkaitan antara pendanaan (input), keluaran 4. Penguatan Fasilitas/ 19.140.624.000
(output), dan hasil yang diharapkan (outcomes) Infra Struktur STP 19.095.414.959
sehingga dapat memberikan informasi tentang LIPI
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan setiap kegiatan. JUMLAH 34.146.593.000 33.625.252.249
Pelaksanaan anggaran tersebut dilakukan oleh Tim
Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi (PME) Pusat Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan
Inovasi LIPI. Seluruh kegiatan yang terdapat dalam Rencana Kerja dan Anggaran pada kegiatan Science
alokasi anggaran Pusat Inovasi atau DIPA (Daftar Isian and Technology Park adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan Anggaran) termasuk kegiatan STP
(Science and Technology Park) di Cibinong yang A. Pengukuran Evaluasi
dikelola oleh Pusat Inovasi LIPI akan dilakukan 1) Aspek Implementasi
monitoring dan evaluasi oleh Tim PME. Pelaksanaan a. Penyerapan Anggaran
Monitoring dan evaluasi STP ini dilakukan setiap akhir Penyerapan Angaran diukur dengan rumus sebagai
semester yang bertujuan untuk mengetahui pencapaian berikut :
realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan
dipelajari guna perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan di masa yang akan datang.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Keterangan :
Pelakasanan anggaran yang selanjutnya disebut P : Penyerapan Anggaran
Evaluasi Kinerja adalah proses untuk menghasilkan RA : Realisasi Anggaran
informasi capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam PA : Pagu Anggaran
dokumen anggaran. Pada pengukuran dan evaluasi
kinerja ini, pengukuran dilakukan pada dua aspek
102 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
b. Konsistensi antara Perencanaan dengan Tabel 3.
Implementasi Tabel Pengukuran Pencapaian Keluaran
Pengukuran konsistensi antara perencanaa dan Keditasi L
Indikator Kinerja
Keluaran
Keditasi
L
implementasi dilakukan berdasarakan ketepatan waktu KELUARAN
penyerapan setiap bulan, dengan rumus sebagai berikut =R:T IKK =R:T

:
Akselerasi Kegiatan Alih
Penciptaan strat up
Teknologi/ Desiminasi Hasil 1.00 0.83
company (IKM)
Litbang LIPI

Alih teknologi dan


1.00
Diseminasi Teknologi

Pembuatan produk untuk


1.50
industri/IKM

Fasilitas Lisensi
1.50
Teknologi

Pelatihan dalam rangka


1.00
diseminasi teknologi
Tabel 2. 5.83
Tabel Realisasi Penarikan Dana
Science and Technology Pengembangan
RPD Per Bulan RA Tingkat Entertainment (LIPI- 1.00 Scientaintment dan 1.00
Penyerapa Scientainment)/ STP edutainment Promosi STP
Bulan
(DIPA) (Per Bulan) n Per
Bulan
Penguatan Tata Kelola Alih
1.00 Kajian STP LIPI 0.75
Januari 0 0 0.00% Teknologi LIPI

Februari 0 0 0.00%
Penguatan Fasilitas/ Infra Pendampingan
1.00 1.00
Maret 0 0 0.00% Struktur STP LIPI Akreditasi Laboratorium
Peningkatan sarana dan
1.00
Prasarana STP
April 1,000,000,000 0 0.00%
Peningkatan infrastruktur
1.00
STP
Mei 2,000,000,000 285,930,780 9.53%
3.00
Juni 2,000,000,000 1,735,111,410 40.42%

Juli 3,000,000,000 2,948,087,832 62.11% Keterangan :


PK : Pencapaian keluaran
Agustus 3,000,000,000 2,512,619,735 68.02%
RVK : Realisasi volume keluaran
September 5,000,000,000 5,230,266,587 79.45% TVK : Target Volume keluaran
Oktober 5,000,000,000 3,548,311,594 77.43%
RKKi : Realisasi indikator kinerja keluaran ke i
TKKi : Target indikator kinerja keluaran ke i
November 6,500,000,000 9,929,172,626 95.23% M : Jumlah indikator keluaran
Desember 6,646,593,000 7,453,751,685 98.53% N : Jumlah jenis keluaran

Jumlah 34,146,593,000 33,643,252,249 530.72% d. Efisiensi


Efisiensi diukur dari rumus
Keterangan :
K : Konsistensi antara perencanaan dan
implementasi
RA : Realisasi anggaran
RPD : Rencana penarikan dana
n : Jumlah bulan

c. Pencapaian keluaran

Keterangan :
E : Efisienasi
RAK : Realisasi anggaran per keluaran
PAK : Pagu anggaran per keluaran
RVK : Realisasi volume keluaran
TVK : Target Volume keluaran

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 103


2) Aspek Pencapaian Hasil( Aspek Manfaat) Dengan
I = (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (NE x
WE)

Keterangan :
NK : Nilai Kinerja
I : Nilai Aspek Implementasi
P : Penyerapan Anggaran
K : Konsistensi antaraa Perencanaan dengan
Implementasi
PK : Pencapaian Keluaran
NE : Nilai Efisiensi
CH : Capaian Hasil
Nilai Manfaat = 66,7 % x 100 % = 66.7 WI : Bobot Aspek Implementasi
WCH : Bobot Capaian Hasil
Keterangan : WP : Bobot Penyerapan Anggaran
CH : Capaian Hasil WK : Bobot Konsistensi anatara Perencanaan dan
RKU : Realisasi indikator kinerja utama Implementasi
TKU : Target indikator kinerja utama WPK : Bobot Pencapaian Keluaran
N : Jumlah indikator kinerja utama WE : Bobot Efisiensi
B. Penilaian Aspek Evaluasi Bobot dari masing-masing aspek sebagai beikut :
Untuk mendapatkan nilai kinerja, maka seluruh 1. Aspek Implementasi (WI) = 33,3 %, terdiri dari :
indikator (penyerapan anggaran, konsistensi antara a) WP = 9,7 %
perencanaan dan implementasi, pencapaian keluaran, b) WK = 18,2 %
dan efisiensi serta capaian hasil) harus memiliki skala c) WPK = 43,5 %
yang sama, yaitu dari 0% - 100%. Dari kelima d) WE = 28,6 %
indikator pengukuran tersebut , indikator efisiensi tidak
memilki skala 0% – 100%. Nilai efisiensi diperoleh 2. Aspek Manfaat (WCH) = 66,67 %
dengan asumsi bahwa nilai yang dicapai Model evaluasi ini, hanya sebuah system evaluasi
Kemenetarian/Lembaga dalam rumus efisiensi sebesar kinerja dalam pelaksanaan anggaran dan masih terbatas
20 % dan nilai paling tinggi sebesar 20%. Oleh karena dalam pengelolaan anggaran, bukan model evaluasi
itu, perlu dilakukan transformasi skala 100%, dengan secara keseluruhan terkait dampak dan manfaat dari
rumus sebagai berikut : kegiatan – kegiatan yang ada.

PENILAIAN
Dari contoh-contoh sebelumnya, diperoleh nilai
Keterangan : aspek implementasi sebagai berikut:
NE : Nilai Efisiensi I = (P x WP)+(K x WK)+(PK x WPK)+(NE x
E : Efisiensi WE)
I = (98,53% x 9,7%) + (43,25% x 18,2%) + (98,00% x
Jika efisiensi yang diperoleh lebih dari 20 %, maka NE 43,5%) + (58,75% x 28,6%) = 74,33%
yang digunakan dalam perhitungan Nilai Kinerja I = 9,56% + 7,87 + 42,63 + 16,80
adalah nilai skala minimal (100%), dan jika efisiensi I = 76,86 %
yang diperoleh kurang dari 20% maka NE yang Dan diperoleh nilai kinerja satker sebagai berikut
digunakan dalam perhitungan nilai kinerja adalah nilai NK = (I x WI) + (CH x WCH)
skala minimal (0%). Mengacu pada hasil pengukuran = (76,86% x 33,3%) + (100% x 66,7%)
efisiensi dalam contoh pengukuran efisienasi, nilai = 25,59 %+ 66,7 %
efisiensi dari satker tersebut, yaitu sebagai berikut : = 92,29%
Nilai Kinerja yang dihasilkan dari satker tersebut
sebesar 92,29%,maka nilai kinerja atas pelaksanaan
RKA-K/L satker tersebut termasuk kategori Sangat
Baik.

III. KESIMPULAN
Selanjutnya, Nilai Kinerja (NK) untuk pelksaanan Pada pengukuran dan evaluasi kinerja dilakukan
Program pada satker dihitung dengan menjumlahkan pada dua aspek evaluasi yaitu Aspek Implementasi
perkalian nilai aspek implementasi dan aspek manfaat (kegiatan) dan aspek manfaat (pencapaian hasil).
dengan bobot masing-masing. Rumus dari perhitungan Kedua aspek ini dinilai dapat untuk mengukur tingkat
tersebut sebagai berikut: efisiensi dan efektivitas rencana dan kegiatan. Aspek
implementasi ini terdiri dari Penyerapan Anggaran,
NK = (1 x WI) + (CH x WCH) Konsistensi antara perencanaan dan implementasi,
Pencapaian keluaran, dan Efisiensi. Sedangkan Aspek
104 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Manfaat digunakan untuk mengukur capaian hasil yang [4] Indriani Yulia Friska. 2014. Pengaruh Penerapan
nantinya akan digunakan pemangku kepentingan dalam Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap
pengambilan keputusan sebagai penerima manfaat atas Akuntabilitas Kinerja dengan Komitmen
keluaran yang telah dicapai. Organisasi sebagai Variabel Moderating (Studi
Pengukuran kinerja yang dihasilkan pada evaluasi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi
kegiatan STP adalah sebesar 92,29%, sehingga nilai Jambi).
kinerja tersebut tergolong dalam kategori sangat baik. [5] Julianto. (2009). Pengaruh Penganggaran
Nilai tersebut berarti pelaksanaan STP pada satker Berbasis Kinerja terhadap Kinerja SKPD di
Pusat Inovasi telah berjalan secara efektif dan efisien. Pemkab Tebing Tinggi. Tesis. USU. Sumatera
Dengan dilaksanakannya pengukuran dan evaluasi ini, Utara.
mengindikasikan bahwa Pusat Inovasi LIPI dalam [6] Muda, Taufik Djundjung. (2005). Pengaruh
melaksanakan pengelolaan anggaran dilakukan secara Perencanaan Anggaran dan Pelaksanaan
akuntabel dan memperitungkan peningkatan kualitas, Anggaran terhadap Akuntabilitas Kinerja
hal ini berarti melakukan upaya peningkatan kinerja Instansi Pemerintah pada Sekretariat Kota
secara terus menerus dengan mempelajari faktor-faktor Kotamadya Jakarta Selatan. Disertasi.
yang menjadi pendukung atau kendala dalam UNPAD. Jawa Barat.
pelaksanaanya. [7] Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta : Penerbit ANDI.
[8] PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran
IV. DAFTAR PUSTAKA dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana
[1] Anggraini, Yunita. 2010. Anggaran Berbasis Kerja dan Anggaran Kementerian Negara
Kinerja, Edisi Pertama. Yogyakarta: Unit /Lembaga.
Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. [9] PMK No. 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
[2] Bastian, Indra.2006. Sistem Akuntansi Sektor Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Publik, Edisi 2. Jakarta:Salemba Empat. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
[3] Direktorat Jenderal Anggaran. 2014. Modul [10] PER-24/PB/2015 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir
dalam RKAKL 2016. Jakarta : Kementerian Tahun 2015
Keuangan Republik Indonesia. [11] Ulum, Ihyaul. 2010. Akuntansi Sektor Publik.
Malang : UMM Press.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 105


PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN
KEUANGAN UMKM BERBASIS SISTEM INFORMASI
Rinci Kembang Hapsari1; Azmuri Wahyu Azinar2 dan Sugiyanto3
TeknikInformatika-ITATS, Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya
Email 1: rincikembang@itats.ac.id

ABSTRAK

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian bangsa yang
terbukti tahan terhadap berbagai goncangan krisis ekonomi. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 45
responden. Didapatkan bahwa hanya 51% yang melakukan pencatatan pembukuan usahanya dan yang melakukan
pencatatan keuangan yang menghasilkan laporan sesuai dengan kebutuhan kreditor hanya 15,5%. Kecilnya prosentase
UMKM yang melakukan pencatatan pembukuannya sehingga sulit mendapatkan laporan yang sesuai dikarenakan
mereka tidak terbiasa melakukan pencatatan dan mereka tidak begitu paham dengan bentuk pelaporan yang diinginkan
kreditor. Dari sini dapat dilihat bahwa UMKM sangat membutuhkan tool sederhana, yaitu Sistem Informasi Laporan
Keuangan (SILK) UMKM yang dapat digunakan sehingga dapat mempermudah proses penyusunan laporan keuangan
usahanya. Dalam penelitian ini dihasilkan blue print Sistem Informasi Laporan Keuangan (SILK) UMKM sebagai
dasar pengembangan untuk Sistem Informasi Laporan Keuangan (SILK) UMKM.

Kata kunci: UMKM, Laporan keuangan, Kebutuhan fungsional, kebutuhan non fungsional, sistem informasi

I. PENDAHULUAN pihak penyalur modal tidak memiliki akses informasi


Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memadai terkait kondisi UMKM.
merupakan salah satu penggerak perekonomian bangsa. Peraturan Bank Indonesia Nomor
Dalam perekonomian Indonesia UMKM merupakan 14/22/PBI/2021 pasal 5 mengenai pemberian kredit
kelompok usaha yang terbukti tahan terhadap berbagai atau pembiayaan oleh bank umum dalam rangka
macam goncangan krisis ekonomi. Menyongsong pengembangan UMKM dalam memberikan kredit atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir Desember pembiayaan UMKM, yang menjadi salah satu
2015 sebagai bentuk integritas ekonomi ASEA, persyarat adalah informasi akuntansi yang berupa
UMKM di Indonesia harus dapat mendukung laporan keuangan yang disediakan UMKM.
peningkatan daya saing bangsa, pertumbuhan ekonomi, Laporan Keuangan menjadi salah satu aspek
pengurangan kemiskinan, dan peningkatan standar penting bagi kemajuan usaha. Laporan Keuangan dapat
hidup penduduk Indonesia sebagai Negara anggota dilakukan dengan akuntansi dimana merupakan proses
ASEAN. [Hermon Adhy Putra] sistematis untuk menghasilkan informasi keuangan
Berdasarkan data kondisi UMKM di Indonesia yang digunakan untuk mengambil keputusan bagi
hingga tahun 2012 jumlah pelaku usaha UMKM penggunannya.
mecapai 56.534.592 unit usaha dan terus meningkat, Pelaku UMKM merasa kesulitan jika harus
serta dapat menyerap tenaga kerja hingga 107.657.510 menggunakan akuntansi dalam kegiatan bisnisnya.
orang. [Kementrian Koperasi dan UMKM, 2013] Permasalahannya karena mereka tidak memiliki
Berkembangnya UMKM pada saat ini mendapat pengetahuan yang cukup dalam bidang akuntansi.
perhatian yang lebih serius dari berbagai kalangan. Keterbatasan ini berarti harus membayar tenaga ahli di
Masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku bidang akuntansi yang tidak begitu efektif dilakukan
UMKM antara lain mengenai pemasaran produk, oleh UMKM mengingat peredaran usahanya relative
teknologi, pengelolaan keuangan, kualitas sumber daya kecil.
manusia dan pemodalan. Masalah pengelolaan Menyadari situasi dan kondisi diatas, maka
keuanagn terjadi karena dalam menjalankan aktivitas diperlukan sebuah inovasi teknologi baru agar para
usaha seringkali pengelola UMKM merasa kesulitan pelaku UMKM yang sebagian besar dari mereka belum
dalam melakukan pencatatan terhadapa apa yang mengerti pencatatan akuntansi menjadi mengerti dan
terjadi pada operasional usahanya. Banyak UMKM mudah menerapkannya. Sehingga perlu didesain dan
lebih berfokus pada kegiatan operasional sehingga diimplementasikan sebuah Sistem Informasi Akuntansi
pencatatan dan pelaporan sering kali terabaikan. terotomatisasi dengan teknologi sederhana sehingga
Sedangkan tanpa catatan dan laporan yang baik pelaku UMKM mampu dengan mudah menyusun
evaluasi kinerja UMKM tidak mudah untuk dilakukan. laporan keuangan sendiri, tanpa harus banyak
Kendala pemodalan untuk mengembangkan memahami konsep akuntansi.
usaha, pada dasarnya UMKM memiliki peluang yang
besar untuk mendapatkan kredit sebagai suntikan II. METODOLOGI
modal. Hingga saat ini banyak program pembiayaan 2.1 Jenis Penelitian
bagi UMKM baik yang dijalankan pemerintah, Dalam model penelitian ini menggunakan
perbankan, BUMN maupun pihak swasta. Dalam model 4D terdapat tahapan Define, Design, Develop
aplikasinya penyaluran modal sering tersendat karena dan Disseminate.

106 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Pada tahapan define dilakukan studi komputer dalam hal ini dalam aktifitas usahanya
pendahuluan untuk menyusun rancangan awal dan sehari-hari.
analis sistem yang akan dibangun. Studi pendahuluan Selain penggalian data primer tersebut
yang dilakukan dengan cara : 1) melakukan studi diperlukan pula penggalian data sekunder berupa :
literatur bahan kajian terkait dengan akuntansi dan dokumen Standart Akuntansi Keuangan (SAK) dan
pelaporan keuangan; 2) melakukan interview langsung aturan-aturan/ syarat-syarat pemberian atau
pada pelaku usaha yaitu para pengelola UMKM; dan 3) peminjaman modal untuk UMKM dari pihak ketiga.
membagikan kuisioner. Setelah dilakukan studi Pihak kegita dalam hal ini adalah Koperasi, Badan
pendahuluan baru dilakukan proses analisis sistem Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk Program
berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), pihak swasta
terhadap UMKM di wilayah Jawa Timur. melalui Corporate Social Responsibility(CSR) maupun
Tahap yang kedua adalah design, pada tahap ini pihak Bank.
melakukan perancangan model sistem aplikasi yang
dibangun. Perancangan yang dilakukan adalah desain 2.4 Metode Pengumpulan Data
sistem yang dituangkan dengan teknik berorientasi Sample yang terdiri dari orang-orang dalam hal
obyek, desain database sistem, desain interface ini adalah owner UMKM (disebut informan) akan
aplikasi, dan desain skenario pengujian sistem untuk ditentukan berdasarkan teknik sampling purposive
melakukan validasi aplikasi yang dibangun. dengan menggunakan criterion based selection,
Tahap yang ketiga develop (pengembangan), dimana jumlah informan sebanyak 45 owner UMKM.
pada tahap ini mengimplementasikan blue print yang Dalam mempermudah penggalian data primer
dihasilkan pada tahap sebelumnya. Kemudian peneliti juga menggunakan kuesioner yang dilakukan
dilakukan pengujian dan validasi sistem berdasarkan kepada owner UMKM. Dimana sample yang
skenario yang telah didesain. digunakan diambil secara random untuk beberapa
Tahap keempat adalah disseminate daerah di Jawa Timur, yaitu Gerbangkertosusila yang
(penyebaran), pada tahap ini dilakukan denngan mencakup Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan,
dengan cara melakukan seminar untuk Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten
mensodialisasikan Sistem Informasi “Laporan Sidoarjo dan Kabupatem Lamongan.
Keuangan UMKM” yang telah dibangun dan pelatihan
penggunaan aplikasi tersebut kepada steakholder 2.5 Teknik Analisis
selanjutnya dilakukan analisa tingkat kemudahan Sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penggunaan dan kemanfaatan Sistem Informasi penelitian ini, maka metode analisis yang dipandang
“Laporan Keuangan UMKM” terhadap UMKM di sesuai adalah metode analisis kualitatif yang bertujuan
wilayah Jawa Timur. untuk menggali secara dalam permasalahan dan
kebutuhan stakeholder terkait efektivitas sistem dalam
2.2 Fokus dan Dimensi Penelitian proses penyusunan blue print Sistem Informasi
Dalam penelitian ini yang menjadi focus kajian Laporan Keuangan UMKM. Seluruh data yang berhasil
pada tahun pertama adalah penyusuanan blue print digali dan dikumpulkan akan dilakukan analisis secara
Sistem Informasi Laporan Keuangan UMKM. Adapun tajam untuk menentukan software requirements
dimensi kajian difokuskan pada : 1) penggalian specification (SRS).
kebutuhan pelaporan keuangan UMKM; 2) Adapun proses pencatatan dan penyusunan
berdasarkan dari penggalian data dilakukan analisa laporan keungan dengan metode tunggal yang
system keterkaitan dengan pelaporan yang dibutuhkan ditunjukkan pada gambar 1.
UMKM yang berkaitan dengan kinerja UMKM
maupun pendapatan permodalan dari pihak ke tiga; 3)
melakukan desain system dengan berorientasikan
obyek.
Adapun pada tahun kedua, focus kegiatan
dipusatkan pada pengembangan blue print Sistem
Informasi Laporan Keuangan UMKM. Berdasarkan
hasil kajian tahun pertama, akan digunakan sebagai
input dalam proses pengembangan system informasi.
Sehingga dihasilkan sebuah system informasi yang
userfriendly bagi pemakai yaitu owner UMKM, efektif,
efisien dan tepat guna dalam penggunaan sistem
informasi yang terkomputerisasi.

2.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian


Pada tahun pertama penelitian ini lebih banyak
memerlukan data baik primer maupun sekunder. Data Gambar 1. Pencatatan dan penyusunan laporan
primer antara lain berupa pendapat atau keinginan keuangan dengan metode tunggal
responden disini adalah owner UMKM : 1) aspek
kepatuhan dalam pencatatan setiap aktifitas operasional
usaha; 2) aspek penggunaan teknologi informasi, III. IMPLEMENTASI
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 107
Sebelum melakukan analisa dan perancangan • mengedit data barang/ barang produk
system dilakukan investigasi awal untuk mengetahui • mengaktifkan/me-nonaktifkan data
kondisi dan permasalahan UKM di wilayah barang sehingga data yang tidak aktif
Gerbangkertosusila. Berdasarkan hasil kisioner dari 45 tidak perlu ditampilkan dalam data
responden owner UMKM yang telah kita kumpulkan. barang/barang produk
Terdapat 15 responden (51%) UMKM yang telah 2.3 Kelola Supplier
melakukan pencatatan keuangannya. Tetapi hanya 7 Kelola Data Supplier digunakan untuk
responden (15,5%) yang telah melakukan pencatatan menambahkan, mengedit data supplier.
laporan keuangan yang sesuai dengan kreditor. Dengan adanya data supplier system bisa
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil memberikan informasi barang-narang
investigasi dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan apa saja yang didibeli dari supplier
dan penyusuanan blue print Sistem Informasi Laporan tersebut.
Keuangan UMKM. 2.4 Kelola Data Customer
Kelola data Customer digunakan untuk
menambahkan data customer baru
maupun mengedit data customer yang
sudah ada.
Dengan adanya pengelolaan data
customer nantinya dapat dikembangkan
untuk program member customer
ataupun untuk memberikan kebijakan
discount yang diberikan berdasarkan
transaksi pembelian yang dilakukan oleg
customer tersebut pada periode
sebelumnya.

Input user&password

Cek validitas input

[Ya]

[Tidak]
Gambar 2. Use Case Diagram Sistem Informasi Input Ulang Input Valid
Keuangan UMKM (SILK)
1) 3.2.1 Kebutuhan Fungsional
[Ya]
Kebutuhan fungsional dalam Sistem Informasi Laporan
Keuangan UMKM (SILK), antara lain : Input suskses
[Tidak]
1. Fungsi Login
Fungsi login dignakan untuk memberikan hak
akases yang berbeda pada setiap user pengguna
system, sesuai dengan kebijakan usaha yang
dilakukannya. Diagram Activity Login
Gmbar 3. Activity Diagram Login
Ditunjukkan pada Gambar 3.
3. Fungsi Pembelian
2. Fungsi Kelola Data Master
3.1 Fungsi Order Pembelian
2.1 Kelola Master User
Pada fungsi ini bagian pembelian bisa
Pada Kelola Data Master user digunakan:
melakukan order pembelian kepada supplier
• untuk menambah atau mengedit data berdasarkan stok barang yang ada digudang.
user; Fungsi ini sifatnya opsional bisa dilakukan
• untuk melakukan setting hak akses bisa tidak. Kalau tidak dilakukan berarti
setiap user yang ada dalam system. langsung pada penggunaan fungsi
Sehinggan user dibatasi dengan fitur- pembelian. Activity diagram Order
fitur tertentu yang ada. pembelian ditunjukkan pada Gambar 4.
2.2 Kelola Barang/Barang Produksi
Kelola Barang/Barang Produksi digunakan
untuk :
• menambahkan data barang / barang
produksi baru,

108 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


kedalam database yang akan ditampilkan di form
produksi harian
Input Supplier
5. Fungsi Penjualan
5.1 Order Penjualan
[Ya] 5.2 Penjualan
Input Barang Order
6. Fungsi Hutang/Piutang
6.1 Pembayaran Hutang
Input order baru
6.2 Penerimaan Piutang
Simpan 7. Fungsi Perhitungan Stok Opname
[Tidak]

2) 3.2.2 Kebutuhan Non Fungsonal


[Tidak]
Lengkapi input
order [Ya] Pada kebutuhan non fungsional system yang ada dalam
Input Sukses
SILK, antara lain :
1. Database sistem bisa melakukan autobackup
Gambar 4. Activity Diagram Order Pembelian secara periodic
2. Pada saat computer client terjadi gannguan
3.2 Fungsi Pembelian koneksi pada server, maka komputer client tetap
Fungsi Pembelian digunakan untuk menginputkan dapat melakukan transaksi dan disimpan pada
barang-barang yang dibeli dari supplier. Dimana database temporary
fungsi pembelian bisa dilakukan tanpa harus 3. Ketika koneksi sudah terhubung dengan normal
melakukan order pembelian terlebih dahulu. Jika maka kompuetr client secara otomatis mengirim
pembelian menggunakan order pembelian, maka data transaksinya ketika offline.
ketika input item pembelian tinggal memanggil 4. Dalam kondsi koneksi normal data bisa diakses
faktur PO yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kurang dari 10 detik.
syarat bahwa item dan kuantiti barang tidak
diijinkan mengalami penambahan. IV. KESIMPULAN
Dari penyebaran kuisioner dan penggalian
kebutuhan yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan:
Input No Order Beli 1. Sebagian besar UMKM yang berada di Jawa
Timur masih belum melakukan pencatatan
operasional keuangan pada usaha yang
Load Order Beli
dijalankannya.
2. Perlu dibuatkan sebuah system informasi
View Order Beli sederhana untuk pembuatan laporan usaha UMKM
dalam rangka mempersiapkan laporan kebutuhan
[Ya]
Revisi Pembelian debitor dan laporan untuk menganalisa
Ada Revisi Order? perkembangan usahanya.
3. Hasil investigasi dijadikan sebagai dasar dalam
[Tidak]
penyusunan blue print Sistem Informasi Laporan
Simpan Pembelian Keuangan UMKM.

Re-Calculate Stok V. DAFTAR PUSTAKA


[1] Hermon Adhy Putra, Elisabeth Penti
Kurniawan. 2012.“Penyusunan Laporan
Keuangan Untuk Usaha Kecil dan Menengah
Gambar 5. Activity Diagram Pembelian (UKM) Berbasis Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
3.3 Fungsi Retur Pembelian ETAP)”. Proceeding PEKAN ILMIAH
Fungsi retur pembelian digunakan untuk mencatat DOSEN FEB-UKSW
aktifitas retur pemebelian kepada supplier. Dimana [2] Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. “Standar
jika terjadi retur pembelian akan mempengaruhi Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
stok barang yang ada, sehingga nilai stok akan Akuntabilitas Publik”. Jakarta
berkurang. [3] Kementrian Koperasi dan UMKM, 2013Prihatin
Lumbanraja, 2011. “ Bersama UKM
4. Fungsi Produksi Harian MEmbangun Ekonomi Rakyat dan Lingkungan
Pada Fungsi Produk harian Admin melakukan Hidup”. Jurnal Ekonomi, Vol 14 No 2, April
input produksi harian ke dalam sebuah form 2011
berdasarkan berapa banyak jumlah produksi yang [4] Rahmana, Arief. 2008. “Usaha Kecil dan
dilakukan oleh UMKM tersebut. Admin juga bisa Menengah (UKM), Informasi Terdepan tentang
melakukan manipulasi data seperti edit, delete data Usaha Kecil Menengah, (online),
produksi bukan hanya input data saja. Data yang (http://infoukm.wordpress.com, diakses 25
sudah tersimpan akan masuk secara otomatis Februari 2015).
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 109
STUDI KOOORDINAASI REL
LE ARUS
S LEBIH
H PADA JJARING
GAN
DISTR
RIBUSI AKIBAT
A PEMASAANGAN
N DISTRIIBUTEDGENER RATION
(S
STUDI KASUS:
K P PLN (PERSERO) RAY
PT. YON GO
OMBONG G)
Septiiantoro Huddananta, T. Haryono,
H Saarjiya
Departemen Teknik
k Elektro daan Teknologgi Informasi Fakultas Teeknik Univeersitas Gadjah Mada
Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55
5281 Indonesia
Email: septiaantorohuda@gm mail.com,thr@uugm.ac.id, sarjiy
iya@ugm.ac.id

ABSTRAK
Pemasaangan DG mempunyai
m d
dampak yang kompleks pa ada jaringann disribusi, ddiantaranya adalah
a profill
tegangan, arrus hubung singkat,
s rugi daya jaringaan, penambah han harmonissa dan keanddalan sistem. Hal tersebutt
mengakibatkkan sistem prooteksi dan koonfigurasi settting rele aruss lebih yang ada tidak laagi dapat digu unakan. Olehh
karena itu, pemasangan
p DG mengakibbatkan dibutuuhkannya perrubahan settinng rele arus lebih yang sesuai dengann
ukuran, jeniss dan penemppatan pemasanngan DG. Paada makalah ini i dilakukan analisis damppak pemasang gan DG padaa
koordinasi rele
r arus lebiih. Sistem yaang digunakann pada penellitian ini mennggunakan daata riil dari Gardu Indukk
Gombong. Jenis
Je DG yangg digunakan pada p penelitiaan ini adalah Pembangkit Listrik
L Tenagga Air (PLTA)). Data PLTA A
yang digunakkan adalah PLTA
PL Sempor yang y berada di Kabupaten n Kebumen, Jaawa Tengah. Setelah dilaku ukan simulasii
diketahui bahhwa setting koordinasi
k relee arus lebih eksisting
e atau sebelum dipaasang DG masih dapat dig gunakan untukk
setting koorddinasi rele aruus lebih setelaah pemasangaan DG. Kapassitas DG yangg diinterkonekksikan ke busb bar jauh lebihh
kecil dari paada kapasitas sumber garddu induk. Walaaupun terjadi peningkatan arus hubung singkat, nam mun arus yangg
dirasakan olleh rele arus lebih
l tersebutt hanya arus hubung
h singkaat yang berassal dari garduu induk sehing
gga tidak adaa
perubahan seetting rele aruus lebih.

Kata Kunci: Distributed generation,


g koordinasi, PLT TA, rele arus lebih
l
.
I. PENDA AHULUAN
Peningkattan permintaaan energi listrrik dan akibbat
penambahan beban meengakibatkan dibutuhkannnya
suatu pembaangkit listrik yang
y baru yaang lebih efekktif
dalam penyyaluran dayannya. Distribuuted Generatiion
(DG) merupakan salah saatu sumber pembangkit
p baaru
yang dapat mengatasi
m massalah tersebut [1].
Istilah DG G sering diggunakan untuuk menyatakkan
sebuah sistem m pembangkkitan listrik skkala kecil yaang
dipasang paada jaringan distribusi unntuk memenuuhi
permintaan beban [22]. Berbagaai keuntunggan
pemasangan DG telah dijelaskan dalam d beberaapa
literatur peenelitian sepperti meninggkatkan proofil
tegangan, meningkatkan
m n keandalan dan efisiennsi
sistem, menggurangi kehilaangan daya daan biaya operasi
[3][4].
Pemasanggan DG mempunyai
m dampak yaang Gambar 1. Siingle line diaggram trafo 3 Gardu
G Induk
kompleks paada jaringan disribusi, dianntaranya adallah Gombbong
profil teganngan, arus hubung
h singkkat, rugi daaya
jaringan, pennambahan harrmonisa dan keandalan
k sisteem Gombong.
G Jeniis DG yang digunakan paada penelitiann
[3]. Hal terssebut mengakkibatkan sisteem proteksi dan d in
ni adalah Pem mbangkit Lisstrik Tenaga Air (PLTA)..
konfigurasi setting
s rele arrus lebih yangg ada tidak laagi Data PLTA yang y digunakaan adalah PL LTA Semporr
dapat digunaakan [5]. Olehh karena itu, pemasangan
p D
DG yaang berada di Kabupaten K Kebumen, Jawaa Tengah.
mengakibatkkan dibutuhkaannya perubahhan setting reele Penelitian diilakukan dalamm beberapa taahapan. Tahapp
arus lebih yang sesuai dengan ukuuran, jenis dan d peertama adalahh pengumpulaan data primerr yang berupaa
penempatan pemasangan DG D [3][6]. daata sistem keliistrikan yang digunakan. Laangkah keduaa
addalah memoddelkan sistem kelistrikan menggunakan
m n
II. METODO OLOGI PENE ELITIAN sooftware ETAP P 12.6. Selannjutnya adalaah melakukann
Makalah ini memaaparkan anaalisis damppak annalisis aliran daya dan ggangguan hub bung singkatt
pemasangan DG pada koordinasi reele arus lebbih. unntuk mengetahhui nilai aruss beban maksiimal dan aruss
Sistem yanng digunakkan pada penelitian ini gaangguan hubuung singkat.
menggunakaan data riil darri Gardu Indukk Selanjutnya adalah melaakukan settin ng koordinasii
reele arus lebihh dan melakkukan evaluasi koordinasii
menggunakan
m tools Star DDevice Coord dination padaa
ET TAP 12.6. Studi
S koordinnasi yang diilakukan duaa

110 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
skenario yaitu DG tidak terpasang dan DG terpasang Tabel 1. Data Beban Transformator 3 GI Gombong
pada pada busbar trafo 3 Gardu Induk (GI) Gombong. No Penyulang Tegangan Beban
Fokus pembahasan pada makalah ini adalah koordinasi (kV) (MVA)
rele arus lebih penyulang gombong 1 dan outgoing 1 Gombong 1 20 4,48
feeder. 2 Gombong 2 20 2,87
Transformator 3 pada Gardu Induk Gombong 3 Gombong 4 20 3.79
menyuplai 4 penyulang aktif yaitu Gombong 1, 4 Gombong 5 20 3,29
Gombong 2, Gombong 4 dan Gombong 5. Beban
transformator 3 adalah beban perumahan. Single Line Tabel 2. Data Spesifikasi PLTA Sempor
diagram Transformator 3 beserta penyulangnya 1 Generator Spesifikasi
ditunjukkan pada Gambar 1. Data beban penyulang Daya 1,25 MVA/1 MW
Transformator 3 ditunjukkan pada Tabel 1. Faktor Daya 0,8
Pemasangan DG dalam hal ini PLTA Sempor
Tegangan 6,3 V
terhubung langsung pada busbar 20 kV Gardu Induk
2 Transformator
Gombong menggunakan kabel ekspres sepanjang 10
Daya 1,25 MVA
kilo meter. Spesifikasi PLTA Sempor dapat dilihat
pada Tabel 2. Rasio 20/6,3 V

III. RELE ARUS LEBIH Berdasarkan Sumerti dan Sarimun [9][10] dasar
Rele arus lebih adalah rele yang bekerja apabila setting arus lebih adalah sebagai berikut:
magnitude arus yang mengalir pada sistem yang • Setting Arus
dilindunginya lebih besar daripada nilai arus yang telah Setting arus untuk rele arus lebih nilainya tergantung
ditetapkan [7]. Rele arus lebih memiliki karakteristik pada keadaan sistem, apakah keadaan normal atau ada
waktu kerja sebagai berikut [8]: gangguan. Setting arus dipilih pada sebuah nilai arus
(Is) jika arus inputnya melebihi arus Is.
1. Waktu kerja Instantenous IInput
I= 1
Karakteristik waktu kerja instantenous terdapat pada Isetting
rele yang bekerja dengan sangat cepat, yaitu sesaat
setelah gangguan terjadi. Oleh karena itu, seakan-akan Pada dasarnya batas setting rele arus lebih adalah rele
hampir tidak terdapat jeda waktu antara terjadinya tidak boleh bekerja saat beban maksimal. Berdasarkan
gangguan hingga bekerjanya circuit breaker. British Standar, besar nilai arus setting Is ditetapkan
sebesar 1,05 sampai 1,3 arus beban (In).
2. Waktu kerja Definite Time • Setting Waktu
Karakteristik waktu kerja definite time terdapat pada Setting waktu pada rele arus lebih menggunakan
rele yang bekerja dengan jeda waktu tertentu yang variabel time multiplier setting (TMS). Nilai TMS
telah ditetapkan nilainya dari awal. Sehingga, terdapat didapat dari persamaan berikut:
jeda waktu antara terjadinya gangguan hingga I
t x [ f γ -1
bekerjanya circuit breaker. Namun, besarnya jeda Is
TMS =
waktu ini konstan sesuai dengan nilai setting dan tidak λ
terpengaruh oleh besar arus gangguan ataupun variabel dengan,
lain seperti tegangan. t adalah waktu operasi rele yang diperlukan
TMS adalah time multiplier setting
3. Waktu kerja Inverse Time If adalah Arus hubung singkat terbesar
Karakteristik waktu kerja inverse time terdapat pada Is adalah Arus setting rele
rele yang bekerja dengan jeda waktu antara terjadinya
gangguan hingga bekerjanya circuit breaker Apabila digunakan rele arus lebih dengan
berbanding terbalik dengan besarnya arus gangguan karakteristik standard inverse time, maka nilai γ adalah
ataupun variabel lain. Jadi semakin besar arus 0.14 dan nilai λ adalah 0.02 [8].
gangguan maka semakin cepat rele bekerja, dan
sebaliknya. Karakteristik inverse itu sendiri masih IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
dikelompokan ke dalam beberapa variasi kurva,
berdasarkan derajat kemiringan atau kelengkungan A. Perhitungan Setting Rele Arus Lebih Tanpa DG
kurvanya. Sebelum menentukan setting koordinasi proteksi
Pada setting rele arus lebih dikenal adanya Inverse perlu diketahui nilai arus beban nominal dan arus
Definite Minimum Time (IDMT). Rele dengan hubung singkat di setiap penyulang pada Gardu Induk
karakteristik ini mempunyai beberapa bagian setelan Gombong.
invers dan definite. Dengan karakteristik ini maka rele
harus mampu bekerja untuk gangguan di ujung akhir 1) Arus Beban Maksimal
seksi berikutnya. Langkah pertama dalam menentukan setting untuk rele
arus lebih adalah mengetahui besarnya arus beban
maksimum yang melewati tiap rele. Rele arus lebih
tidak boleh bekerja pada kondisi maksimum [10].
Untuk itu maka nilai arus pick up pada rele harus lebih
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 111
besar dari arus beban maksimum. Hasil dari analisis Is sek = Is prim x (1/Ratio CT)
galiran daya pada sistem dapat dilihat pada Tabel 3. = 431,13 x (1/1000)
= 0,43
2) Arus Hubung Singkat Jadi nilai setting arus di sisi rele penyulang Gombong 1
Arus gangguan yang dihitung pada makalah ini sebesar 0,43 A.
adalah arus gangguan hubung singkat 3 fasa maksimal. Setting Waktu Rele di Outgoing Feeder
Nilai tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan I
t x [ f γ -1
Is
untuk setting rele arus lebih [10]. Berdasarkan hasil TMS =
simulasi, diperoleh nilai arus hubung singkat seperti λ
ditunjukkan pada Tabel 4. dengan,
t = t + ∆t = 0,3 + 0,4 = 0,7
Tabel 3. Arus Beban Maksimal Tanpa DG If = 5028
maka,
Arus Beban
No Penyulang Tegangan 0,7 x [ 0,02
-1
Maksimal 431,13
(kV) (A) TMS =
0,14
1 Incoming 150 54,7 Tabel 4. Arus Hubung Singkat Tanpa DG
2 Outgoing 20 410,6 Arus Hubung
3 Gombong 1 20 127,3 No Penyulang Tegangan
Singkat 3 Fasa
4 Gombong 2 20 82,0 (kV) (kA)
5 Gombong 4 20 107,6 1 Bus Incoming 150 3,213
6 Gombong 5 20 93,5 2 Busbar 20 7,078
3 Gombong 1 20 0,154
3) Setting Rele Arus Lebih 4 Gombong 2 20 0,100
Setting Arus Rele di Penyulang Gombong 1 5 Gombong 4 20 0,131
Berdasarkan persamaan 1 nilai arus setting adalah: 6 Gombong 5 20 0,113
Arus beban maksimal= 127,3 A
Ratio CT= 600/5 TMS = 0,288
Jenis rele= Normal inverse Jadi nilai setting TMS di sisi rele penyulang Gombong
Is prim = 1,05 x In 1 sebesar 0,288.
=1,05 x 127,3 Waktu kerja rele dapat dihitung menggunakan
= 133,67 persamaan standard invers sebagai berikut:
Nilai setting ini adalah nilai di sisi primer CT, untuk 0,14 TMS
memperoleh nilai setting sekunder yang akan disetkan t= I
pada rele arus lebih adalah: [ f γ -1
Is
Is sek = Is prim x (1/Ratio CT) t= 0,801
= 133,67 x (5/600)
= 1,11 Kurva koordinasi rele penyulang gombong 1 dan
Jadi nilai setting arus di sisi rele penyulang Gombong 1 outgoing feeder dapat dilihat pada Gambar 2.
sebesar 1,11 A.
Setting Waktu Rele di Penyulang Gombong 1 B. Perhitungan Setting Rele Arus Lebih Dengan DG
Dengan menggunakan persamaan 2, nilai TMS di sisi Pada skenario kedua, DG disambungkan pada
rele penyulang Gombong 1 adalah: busbar 20 kV di Gardu Induk Gombong. Dari hasil
I simulasi yang dilakukan, nilai arus beban maksimal
t x [ f γ -1
Is
TMS = dan nilai arus hubung singkat dapat ditunjukan pada
λ sub bab berikut ini.
0,02
0,3 x [ -1
133,67
TMS = 1) Arus Beban Maksimal
0,14
TMS= 0,177 Ketika DG disambungkan ke busbar Gardu Induk,
Jadi nilai setting TMS di sisi rele penyulang Gombong nilai arus beban maksimal pada tiap-tiap penyulang
1 sebesar 0,177. adalah tetap seperti pada Tabel 3. Hal tersebut
Setting Arus Rele di Outgoing Feeder dikarenakan pemasangan DG pada busbar tidak
Arus beban maksimal= 410,6 merubah topologi sistem. Terdapat perubahan nilai
Ratio CT= 1000/1 arus yang mengalir pada bus outgoing yaitu penurunan
Jenis rele= Normal inverse nilai. Hal tersebut dikarenakan adanya tambahan suplai
Is prim = 1,05 x In daya dari PLTA Sempor.
=1,05 x 410,6
= 431,13
Nilai setting ini adalah nilai di sisi primer CT, untuk
memperoleh nilai setting sekunder yang akan disetkan
pada rele arus lebih adalah:

112 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


0,02
0,3 x [ -1
133,67
TMS =
0,14
TMS= 0,177

Jadi nilai setting TMS di sisi rele penyulang Gombong


1 sebesar 0,177.
Setting Arus Rele di Outgoing Feeder
Arus beban maksimal= 410,6
Ratio CT= 1000/1
Jenis rele= Normal inverse
Is prim = 1,05 x In
=1,05 x 410,6
= 431,13

Nilai setting ini adalah nilai di sisi primer CT, untuk


memperoleh nilai setting sekunder yang akan disetkan
Gambar 2. Kurva koordinasi rele arus lebih penyulang pada rele arus lebih adalah:
gombong 1 dan outgoing feeder sebelum pemasangan Is sek = Is prim x (1/Ratio CT)
DG = 431,13 x (1/1000)
= 0,43
Tabel 5. Arus Beban Maksimal dengan DG Jadi nilai setting arus di sisi rele penyulang Gombong 1
Arus Beban sebesar 0,43 A.
No Penyulang Tegangan
Maksimal
(kV) (A) Tabel 6. Arus Hubung Singkat dengan DG
1 Incoming 150 51,5 Arus Hubung
No Penyulang Tegangan
2 Outgoing 20 410,6 Singkat 3 Fasa
3 PLTA 20 28,9 (kV) (kA)
4 Gombong 1 20 127,3 1 Bus Incoming 150 3,229
5 Gombong 2 20 82,0 2 Busbar 20 7,125
6 Gombong 4 20 107,6 3 Gombong 1 20 0,154
7 Gombong 5 20 93,5 4 Gombong 2 20 0,100
5 Gombong 4 20 0,131
2) Arus Hubung Singkat 6 Gombong 5 20 0,113
Pada skenario kedua dilakukan pemasangan DG
pada busbar 20 kV. Hal tersebut mengakibatkan Setting Waktu Rele di Outgoing Feeder
I
adanya kenaikan arus hubung singkat pada busbar. t x [ f γ -1
Is
Peningkatan nilai arus karena adanya pemasangan DG TMS =
dapat dilihat pada Tabel 6. λ
dengan,
t = t + ∆t = 0,3 + 0,4 = 0,7
3) Setting Rele Arus Lebih If = 5166
Setting Arus Rele di Penyulang Gombong 1 maka,
Berdasarkan persamaan 1 nilai arus setting adalah: 0,02
Arus beban maksimal= 127,3 A 0,7 x [ -1
431,13
TMS =
Ratio CT= 600/5 0,14
Jenis rele= Normal inverse TMS = 0,289
Is prim = 1,05 x In Jadi nilai setting TMS di sisi rele penyulang Gombong
=1,05 x 127,3 1 sebesar 0,289.
= 133,67
Nilai setting ini adalah nilai di sisi primer CT, untuk Waktu kerja rele dapat dihitung menggunakan
memperoleh nilai setting sekunder yang akan disetkan persamaan standard invers sebagai berikut:
pada rele arus lebih adalah: 0,14 TMS
Is sek = Is prim x (1/Ratio CT) t= I
[ f γ -1
= 133,67 x (5/600) Is
= 1,11 t= 0,803
Jadi nilai setting arus di sisi rele penyulang Gombong 1
sebesar 1,11 A. Kurva koordinasi rele penyulang gombong 1 dan
Setting Waktu Rele di Penyulang Gombong 1 outgoing feeder ditampilkan pada Gambar 3. Dapat
Dengan menggunakan persamaan 2, nilai TMS di sisi dilihat kurva koordinasi pada Gambar 3, setting
rele penyulang Gombong 1 adalah: koordinasi rele penyulang gombong 2 dan rele
I
t x [ f γ -1 outgoing feeder tidak perlu dilakukan setting ulang.
TMS =
Is Hal tersebut dikarenakan interval waktu kerja kedua
λ rele tersebut masih memenuhi standar.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 113
menyebabkan naiknya arus gangguan hubung singkat.
Setelah dilakukan simulasi diketahui bahwa setting
koordinasi rele arus lebih eksisting atau sebelum
dipasang DG masih dapat digunakan untuk setting
koordinasi rele arus lebih setelah pemasangan DG
karena kapasitas DG yang diinterkoneksikan ke busbar
jauh lebih kecil dari pada kapasitas sumber gardu
induk. Walaupun terjadi peningkatan arus hubung
singkat, namun arus yang dirasakan oleh rele arus lebih
tersebut hanya arus hubung singkat yang berasal dari
gardu induk sehingga tidak ada perubahan setting rele
arus lebih.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih disampaikan kepada PT. PLN
(Persero) Rayon Gombong dan Gardu Induk Gombong
serta PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Sempor
yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan
dalam penyusunan paper ini.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Gambar 3. Kurva koordinasi rele arus lebih penyulang [1] D. P. N. Hrisheekesha and D. J. Sharma, “AI
gombong 1 dan outgoing feeder setelah pemasangan Applications to Distribution System with
DG Distributed Generation,” Int. J. Comput. Appl.,
vol. 1, no. 14, pp. 42–46, 2010.
[2] K. Purchala, R. Belmans, K. U. Leuven, L.
Exarchakos, and a D. Hawkes, “Distributed
generation and the grid integration issues,”
Imp. Coll. London, p. 9.
[3] M. March, “Review of Conventional
Distribution System Protection Distribution
System Protection : Overview,” IET Gener.
Transm. Distrib., no. March, 2011.
[4] J. A. Martinez and J. Martin-Arnedo, “Impact
of distributed generation on distribution
protection and power quality,” 2009 IEEE
Power Energy Soc. Gen. Meet. PES ’09, pp. 1–
6, 2009.
[5] L. K. K. Kauhaniemi, “Impact of Distributed
Generation on The Protection of Distribution
Networks,” IEEE Int. Conf. Dev. Power Syst.
Prot., vol. 2004, pp. 315–318, 2004.
Gambar 4. Urutan kerja koordinasi rele arus lebih [6] S. Hou and Q. Gao, “Review of impact of
penyulang gombong 1 dan outgoing feeder distributed generation on distribution system,”
2011 Int. Conf. Adv. Power Syst. Autom. Prot.,
Urutan kerja koordinasi antara rele arus lebih pp. 219–222, 2011.
penyulang gombong 1 dan outgoing feeder dapat [7] T. Gönen, “Electric Power Distribution System
dilihat pada Gambar 4. Rele penyulang gombong 1 Engineering.” p. 834, 2008.
bekerja sebagai rele utama dan rele outgoing feeder [8] J. Horak, “Directional overcurrent relaying
sebagai rele cadangan. Ketika terjadi gangguan pada (67) concepts,” 2006 59th Annu. Conf. Prot.
penyulang gombong 1, rele di penyulang gombong 1 Relay Eng., vol. 2006, no. 67, pp. 164–176,
bekerja pertama sebagai rele utama dan rele outgoing 2006.
feeder bekerja setelahnya sebagai rele cadangan ketika [9] I. N. Sumerti, “Diktat Proteksi,” Jur. Tek.
rele di penyulang gombong 1 gagal bekerja. Elektro dan Teknol. Inf.
[10] W. Sarimun, Proteksi Sistem Distribusi Tenaga
V. KESIMPULAN Listrik. Penerbit Garamond, 2012.
Pemasangan PLTA Sempor atau yang disebut
sebagai DG pada busbar 20 kV Gardu Induk Gombong

114 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENANGANAN ALARM PADA BTS – GSM
Uke Kurniawan Usman
Fakultas Teknik Elektro, Prodi Teknik Telekomunikasi, Universitas Telkom
Jln. Telekomunikasi No.1, Dayeuh Kolot – Bandung 40257
e-mail : ukeusman@telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK

Paper ini menjelaskan mengenai teknik penanganan alarm pada perangkat BTS untuk type RBS (radio base
station) seri 2000 yang diproduksi oleh Ericcson. Selain itu juga memberikan gambaran lebih jauh tentang kondisi
pekerjaan seorang engineer dalam suatu pekerjaan terhadap penanganan alarm yang terjadi pada BTS-GSM. Seorang
engineer BTS dituntut untuk harus bisa mengetahui kondisi BTS, dimulai dari mengklasifikasi terhadap jenis-jenis
alarm, penanganan terhadap alarm serta memberikan solusi yang terbaik dengan melakukan tindakan yang tepat
terhadap penanganan alarm pada BTS-GSM. Penangan alarm pada BTS-GSM dengan dimulai mendeteksi secara
cepat serta penanganan yang tepat oleh engineer, dapat mengatasi permasalahan serta tetap terjaganya kualitas
jaringan secara keseluruhan pada operator GSM.

Kata kunci: RBS, Alarm, Engineer

I. PENDAHULUAN (planning tool) seperti Ericsson TEMS Cell Planner.


A. ARSITEKTUR JARINGAN GSM Menempatkan sites dan mengimplementasikan
perencanaan melibatkan kombinasi dari survey tempat,
merancang dan pekerjaan khusus lainnya.

II. PEMBAHASAN
A. DEFINISI BTS
Pada suatu konfigurasi jaringan GSM, BTS (Base
Transceiver Station) berfungsi untuk mengalokasikan
kanal selama panggilan berlangsung, memonitor
kualitas saat panggilan berlangsung, mengontrol daya
yang dikirim oleh BTS lain atau MS, serta memproses
handover terhadap sel lain apabila diperlukan.
Di dalam BTS (Base Transceiver Station) tersebut
terdapat perangkat-perangkat penunjang yang
membentuk suatu sistem komunikasi. Perangkat-
Gambar 3.1 Arsitektur Jaringan Selular GSM perangkat itu antara lain yakni DDF, external alarm,
panel-panel dan lain sebagainya. Salah satunya adalah
Base Station Subsystems (BSS) RBS ini.
BSS terhubung dengan Base Transceiver Station Radio Base Station (RBS) merupakan suatu
(BTS) dan satu atau lebih Base Station Controller perangkat keras yang diproduksi oleh Ericsson, untuk
(BSC). Kegunaan dari BSC adalah memberikan akses menjalankan fungsi utama dari BTS pada jaringan
radio ke mobile station (MS) dan mengatur aspek akses GSM. Sehingga RBS sering sekali disebut sebagai
radio pada sistem jaringan. BTS.
BTS terdiri dari :
ƒ Radio Transmitter / Receiver (TRX) a. RBS Seri 2000
ƒ Signal Processing dan Equipment Control
RBS seri 2000 merupakan generasi kedua GSM-
ƒ Antena dan kabel feeder (penghubung)
BTS yang diproduksi oleh Ericsson. Kali ini Ericsson
Fungsi dari BTS adalah :
mengeluarkan banyak tipe dengan seri 2000, yaitu :
• Mengalokasikan kanal selama panggilan 1. RBS outdoor
berlangsung. Yaitu : RBS 2101, RBS 2102, RBS 2103, RBS 2106,
• Memonitor kualitas saat panggilan berlangsung. RBS 2109.
• Mengontrol daya yang dikirim oleh BTS atau MS. 2. RBS indoor
• Memproses handover terhadap sel lain apabila Yaitu : RBS 2202, RBS 2206, RBS 2207, RBS 2401.
diperlukan 3. RBS micro
Yaitu : RBS 2301, RBS 2302, RBS 2308, RBS 2309.
Lokasi penempatan sebuah BTS sangat penting
untuk menunjang coverage radio. Efek kuat dan
lemahnya peralatan BTS dalam menyalurkan kekuatan
sinyal menuju antena merupakan pertimbangan yang
penting untuk perhitungan link budget.Perencanaan
lokasi penempatan BTS membutuhkan software khusus

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 115


Tabel 1. Perbandingan antara RBS 200 dengan RBS ƒ PCM-part, merepresentasikan MO IS (Interface
2000 Switch) dan DP (Digital Path).
Fungsi Unit di Unit Tujuan dari PCM-part (IS) adalah untuk meng-
RBS 200 di extract time slot dari link A-bis dan melewatkannya
RBS menuju TRU melalui local bus. Hal ini memungkinkan
2000 untuk menghubungkan 2 saluran PCM (Port A/B)
ƒ Sebagai interface TSW pada DXU dengan DXU. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
antara TS dan TRX TRI kapasitas atau memberikan redundansi pada link
ƒ Timing reference transmisi.
ƒ Menangani data Timing IS dapat meletakkan time slot yang tidak terpakai
base, termasuk Unit ke tujuan yang lain. Hal ini disebut Multi Drop
informasi HW pada (Cascading) dan mempertinggi tingkat fleksibilitas.
RBS Sampai lima RBS dapat di interkoneksikan pada
Mencakup semua 13 Unit (8 TRU saluran PCM dari BSC. Incoming time slot terhubung
fungsi dalam SPP, ke PCM, Port A pada DXU. Outgoing time slot yang
penanganan 8 TS : TRXC, ke arah RBS berikutnya terhubung ke PCM, Port B.
ƒ Single Processor RRX, Fungsi Multi Drop diaktifkan dengan OMT pada saat
ƒ Radio Receiving RTX, instalasi.
ƒ Radio Transmitting Power
ƒ Power Amplifier Filter, ƒ Central Processing Unit (CPU), merepresentasikan
PSU) MO CP (Central Function).
Mengontrol dan PCU ECU CPU mengatur fungsi management pada RBS. CPU
mengawasi power dan bertanggung jawab pada :
suhu o Pemuatan dan penyimpanan software RU
ƒ Mengkombinasikan Combiner, CDU o Interface untuk OMT
sinyal transmisi RXDA, o Operation & maintenance
ƒ Mendistribusikan RXD o Internal dan eksternal alarm
sinyal terima o Pencabutan informasi signalling LAPD

B. ARSITEKTUR HARDWARE BTS 2000 ƒ Central Timing Unit (CTU), merepresentasikan MO


Perangkat keras (hardware) pada BTS 2000 Macro TF (Timing Function).
terdiri dari sejumlah Replaceable Unit (RU) dan CTU menghasilkan referensi pulsa yang stabil untuk
system bus. RU adalah bagian dari perangkat keras TRU. Timing unit dapat disinkronisasi dari link A-bis
yang memiliki ukuran terkecil yang dapat diganti atau dari sumber eksternal, merupakan optional papan
ketika melakukan perbaikan pada suatu site. Contoh sinkron, seperti Global Positioning System (GPS)
RU di antaranya adalah Transceiver Unit (TRU), kabel, receiver.
fan, dan lain sebagainya.
ƒ High level Data Link Controller (HDLC)
concentrator, merepresentasikan MO CON
(Concentrator).
Konsentrator HDLC memungkinkan untuk menaikkan
kapasitas LAPD pada line PCM yang menuju ke RBS.

b. Man Machine Interface


Man Machine Interface (MMI) diimplementasikan
pada RBS 2000. MMI ini terdiri dari visual indicator
(LED) dan operation control switch.
RU, baik DXU, ECU, TRU, BFU, PSU, maupun
CDU memiliki sedikitnya satu LED indicator berwarna
merah dan satu LED indicator berwarna hijau. LED
Gambar. 1 Replaceable Unit dan Bus pada RBS 2000 yang berwarna hijau menandakan bahwa RU
beroperasi dengan baik dan LED yang berwarna merah
menandakan bahwa telah terdeteksi adanya fault pada
a. Distribution Switch Unit (DXU) RU. Menyala(kedap-kedip)nya LED merah pada RU
Distribution Switch Unit (DXU) merupakan unit menjelaskan bahwa diketahuinya kesalahan pada RU
pengaturan utama pada RBS. Pada tiap-tiap RBS hanya setelah membuka pintu RBS, dan dapat dipindahkan
terdapat satu unit DXU. DXU menyediakan interface tanpa menggunakan alat-alat tertentu.
sistem dengan meng-crosskoneksikan jaringan Pada RBS juga terdapat switch agar
transport 2 Mbps atau 1.5 Mbps dan time slotnya memungkinkan terjadinya lokal atau remote operation
kepada transceivernya masing-masing. pada DXU dan TRU. Pada saat local mode, RBS atau
DXU terbagi dalam empat bagian utama, yaitu: bagiannya, tidak terhubung dan terisolasi dari BSC,
sedangkan pada remote mode BSC mengontrol RBS.
116 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Penggantian DXU menjadi local mode mengakibatkan menghindarkan adanya trafik selama IDB yang baru di
terjadinya blocking pada seluruh RBS, sedangkan transfer.
penggantian TRU menjadi local mode mengakibatkan Prosedur :
terjadinya automatic blocking yang terjadi hanya pada 1. Open program OMT
TRU tersebut. Hal ini tidak akan mengganggu fungsi 2. Klik menu bar Connection
kerja TRU lainnya. 3. Klik System
4. Double klik pada blok Alarm Inlets
c. Penggunaan OMT 5. Pilih selection alarm inlet pada Inlet Usage dengan
Operation and Maintenance Terminal (OMT) ARAE Fault
adalah suatu software yang didesain khusus untuk RBS Æ Sehingga dapat terlihat seluruh informasi alarm
seri 2000. OMT digunakan umtuk menampilkan tugas- yang ada.
tugas operation dan maintenance baik yang secara
langsung dilakukan pada lokasi site, ataupun secara f. Installation Database
remote dari BSC. OMT merupakan suatu program PC Setiap RBS memiliki built-in Installation Database
yang bekerja di bawah Mocrosoft Windows 95 atau di mana informasi mengenai perangkat keras yang
Windows NT. terpasang disimpan. Hal ini merupakan suatu cara
OMT digunakan selama proses pengetesan RBS, untuk memelihara daftar inventaris aktual dari seluruh
baik dari dalam gudang maupun dalam lokasi site. perangkat keras yang terpasang. Database dapat
Proses ini berguna untuk meng-update dan memelihara diakses melalui OMT. Informasi IDB tersimpan secara
instalasi database (IDB) RBS, mengenali external permanen di dalam flash memory RU. Informasi IDB
alarm RBS, dan berguna selama pelaksanaan fungsi mengenai Passive RU harus secara manual dimasukkan
preventif dan korektif pada RBS 2000. datanya dan disimpan di DXU.
Fungsi utama OMT yaitu digunakan untuk Prosedur :
melakukan : 1. Open program OMT
ƒ Monitoring internal alarm cabinet pada proses 2. Klik menu bar Connection
troubleshooting. 3. Klik System
ƒ Melakukan IDB. 4. Double klik pada blok Installation Data Base
ƒ Mendefinisikan external alarm dan Antenna Related 5. Pilih menu Create IDB
Auxiliary Equipment (ARAE). 6. Isi form dengan memilih tipe cabinet, tipe RU, dan
ƒ Memonitor perangkat keras dan satus konfigurasi sistem yang sesuai
RU pada cabinet. 7.
C. RBS MAINTENANCE PROCESS
d. Internal Alarm Seseorang yang menggunakan OSS atau yang
Pada saat proses perbaikan base station, fungsi duduk di BSC akan melakukan analisa initial fault
monitoring dapat digunakan untuk mengumpulkan ketika terdeteksi adanya problem pada RBS. Mereka
informasi tentang status fault RBS. Hal ini memberikan akan mengirim sebuah work order kepada teknisi RBS
keahlian baru bagi para teknisi RBS untuk memeriksa yang akan pergi ke site dan melakukan analisa fault
fault ketika tidak terdapat indikasi MMI, dan untuk dan tindakan perbaikan di site tersebut. Selama proses
memutuskan tindakan perbaikan setelah sebuah RU analisa teknisi RBS akan memanfaatkan indicator-
dipindahkan. indicator pada cabinet, RU, dan juga OMT untuk
Prosedur : mengisolir RU yang mengalami fault. RU ini kemudian
1. Open program OMT akan dipindahkan dan diganti. Teknisi akan mengecek
2. Klik menu bar Connection kembali indicator dan OMT untuk mengkonfirmasi
3. Klik System bahwa tindakan perbaikan telah berhasil.
4. Double klik pada blok Alarm Inlets
5. Pilih selection alarm inlet pada Inlet Usage dengan
Internal Alarm.
Æ Sehingga dapat terlihat seluruh informasi alarm
yang ada.

e. External Alarm / Antenna Related Auxiliary


Equipment (ARAE)
OMT digunakan untuk mendefinisikan external alarm Gambar 2. Diagram alur proses Repair RBS
base station. OMT juga digunakan untuk menentukan
alarm Antenna Related Auxiliary Equipment (ARAE), Keterangan dari gambar 2 sbb:
contohnya antenna yang aktif pada Maxine. Meskipun Blok (1) Æ Dilakukan analisa fault pada tiap-tiap RBS
merupakan alarm biner, tetapi alarm tersebut mampu yang mengalami gangguan. Analisa ini dilakukan
menangani lebih banyak seperti pada internal alarm secara remote oleh orang-orang yang berada di BSC
pada BSC. atau yang menggunakan OSS dengan cara
Perlu dicatat bahwa selama proses pendefinisian memperhatikan ciri-ciri yang terlihat pada link atau
alarm, OMT harus terhubung. Agar dapat mengisi jaringan. Kemudian dibuat suatu work order yang
informasi alarm yang baru, base station perlu ditujukan kepada teknisi RBS yang akan
diletakkan pada mode local transfer, untuk menindaklanjuti gangguan tersebut.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 117


Blok (2) Æ Setelah menerima work order dari BSC, Tabel 2. Kondisi dan Klasifikasi alarm BTS-GSM
teknisi RBS melakukan lokalisasi fault yang ada
dengan memanfaatkan OMT dan indicator-indicator
yang terdapat pada cabinet. Lokalisasi ini dilakukan
teknisi langsung di site yang RBS-nya mengalami
gangguan.
Blok (3) Æ Disini teknisi melakukan tindakan
perbaikan. Bentuk dari tindakan perbaikan ini bisa
bermacam-macam, bergantung pada hasil analisa yang
diperoleh sebelumnya. Jika RU yang fault memang
perlu dilakukan penggantian, maka RU tersebut harus
dipindahkan dan diganti yang baru.
Blok (4) Æ Analisa ulang kembali dilakukan jika fault
yang terjadi tidak dapat terselesaikan walau sudah
melakukan tindakan perbaikan.
Blok (5) Æ Akan tetapi jika problem dapat
terselesaikan setelah dilakukan
tindakan perbaikan, maka setelah itu dilakukan
pengetesan. Pengetesan ini dilakukan bertujuan untuk
memastikan bahwa tidak adanya kesalahan dalam
menganalisa dan juga tindakan perbaikan yang
dilakukan sudah sesuai dengan fault yang terjadi.
Blok (6) Æ Administrasi penting untuk dilakukan
sebagai data base yang nantinya akan digunakan
sebagai dasar bagi teknisi agar dapat mengatasi
berbagai macam gangguan yang akan terjadi.
Perbaikan akan berjalan dengan mudah dan cepat
asalkan tidak memerlukan prosedur penjajaran
mekanik atau elektrik; hanya pemindahan dan
penggantian RU saja.

D. PENGKLASIFIKASIAN ALARM
Alarm diklasifikasikan berdasarkan penting
tidaknya kondisi fault yang terjadi dari sisi user. Fault
yang mengakibatkan menurunnya kemampuan trafik
dan fungsi penting lainnya, dilaporkan dengan alarm E. KONDISI BTS DAN SITUASI ALARM
yang memliki prioritas utama. Alarm ini membuat fault Dari tabel.2 di atas menunjukkan bagaimana suatu
agar diidentifikasi dan dialamatkan dengan cepat. Fault alarm diprioritaskan ketika terjadi sejumlah alarm
yang menunjukkan adanya kodisi yang tidak normal secara bersamaan dengan memiliki kelas alarm yang
atau tidak stabil dan tidak menyebabkan menurunnya sama. Dari tabel dapat dilihat bahwa terdapat 16
kemampuan trafik, dilaporkan dengan alarm yang tingkatan prioritas untuk kelas yang sama yaitu Class
prioritasnya lebih rendah. Hal ini membuat fault agar 2. Dimulai dari prioritas yang paling tinggi yaitu TGC
dimonitor dan direspon pada waktu yang tersedia. FAULT, dan sampai pada prioritas yang terendah yaitu
OPERATOR CONDITION.
Berikut ini dijelaskan arti dari situasi alarm yang
telah dicantumkan pada tabel 2 sbb :

TGC FAULT
Æ Tidak adanya aplikasi TGC yang aktif pada
Transceiver Group.

PERMANENT FAULT
Æ Sebuah MO akan digolongkan sedang dalam
permanent fault apabila situasi fault itu tetap ada
walaupun sudah dicoba dihilangkan beberapa kali.
Maka tindakan manual diperlukan untuk
mengembalikan MO ke dalam kondisi normal.

118 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


LOCAL MODE Beberapa kondisi BTS yang sering ditemui yaitu :
Æ Perangkat BTS sedang dalam operasi Local Mode a. BTS LINK FAULT
atau perangkat telah berubah dari mode Local ke Oleh karena adanya gangguan pada link, maka link
remote dan terjadi fault di jalur komunikasi antara BSC digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :
dan BTS. Terdapat masalah sehingga tidak 1. OML-TC
dimungkinkannya komunikasi antara BTS dan BSC Link yang menuju ke TRU. Tiap TRU memiliki satu
. link.
LMT INTERVENTION 2. OML-TGC
Æ Sedang dilakukan aktivitas local Link yang menuju ke aplikasi TGC yang aktif. Tiap
intenance/perbaikan TGC memiliki satu link.
di dalam BTS. 3. RSL
Link yang menuju ke TCH. Tiap TRU memiliki satu
LOOP TEST FAILED link.
Æ Gagalnya Tes yang dilakukan oleh Timeslot (TS) Untuk setiap jenis link tersebut, terdapat empat tipe
untuk membawa trafik. report yang menyertainya, antara lain :
a. Disturbed
BTS INTERNAL Menunjukkan adanya sesuatu yang salah pada link
Æ Terjadinya fault di dalam BTS. dan report yang lainnya akan menyusul kemudian.
b. OK
MAINS FAILURE Link yang sebelumnya dilaporkan mengalami
Æ Ada masalah power supply / catu daya pada BTS gangguan atau fault, sekarang telah kembali seperti
atau satu ataupun beberapa perangkat yang ada di BTS. semula. Komunikasi telah diperbaiki.
Battere cadangan (jika ada) sedang beroperasi. c. Change
Problem yang terjadi bisa jadi meluas apabila tidak Link yang sebelumnya dilaporkan mengalami
diperbaiki. gangguan, tidak mungkin untuk diperbaiki.
Bagaimanapun, sebuah perangkat
BTS EXTERNAL pensiyalan/signaling cadangan telah digunakan
Æ Terjadi fault/gangguan external pada BTS. sebagai pengganti. Komunikasi telah diperbaiki.
d. Fault
OML FAULT Link tidak dapat digunakan.
Æ Adanya gangguan link komunikasi antara BTS dan Untuk setiap jenis link yang berbeda dan dengan
BSC. tipe report yang berbeda, maka akan dilakukan
tindakan yang berbeda pula. Hal seperti yang terlihat
ABIS PATH UNAVAILABLE pada tabel.3 berikut ini :
Æ Tidak adanya perangakat transmisi yag Tabel 4.2 Penanganan Link Fault
digunakan/exist untuk komunikasi antara BTS dan
BSC.

CON QUEUE CONGESTION


Æ Sekurang-kurangnya satu dari antrian saluran
konsentrasi LAPD Contentrator telah mencapai level
yang sudah tidak dapat diterima.

TS SYNC FAULT
Æ Adanya kegagalan sinkronisasi uplink atau
downlink antara TRA atau channel PCU.

FORLOPP RELEASE
Æ Terjadinya gangguan di dalam software BSC yang
menyebabkan lepasnya Forlopp. Prosedur pemulihan
secara otomatis sedang berjalan. Laporkan kepada Keterangan :
bagian Supprt Ericsson. Secara alternatif, alarm ini OK1 : Ketika link OK, terjadi setelah terjadi gangguan
muncul sebagai laporan dari perintah release Forlopp link.
yang dikirim untuk TG. Kasus lain, alarm dapat saja OK2 : Ketika link OK, terjadi setelah terjadi link fault.
hilang dengan sendirinya bila pemulihan sudah Change 1 : Ketika link berubah, terjadi setelah terjadi
berhasil. gangguan link.
Change 2 : Ketika link berubah, terjadi setelah terjadi
OPERATOR CONDITION link fault.
Æ Kondisi dimana operator sedang mengambil 1 : Membawa kembali MO ke operasi secara otomatis.
alih/action. 2 : Mengambil MO dari operasi.
3 : Menginformasikan TGC Handling.
4 : Setiap BPC yang terhubung dapat dibuat untuk
trafik.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 119
5 : Mem-blok BPC tanpa mengeluarkan tenaga. 5. Adanya alarm Operator Condition selama beberapa
6 : Mem-blok BPC dengan mengeluarkan tenaga. hari. Alarm menyala disebabkan karena sensor
7 : Melepas blok BPC. pintu RBS rusak.
Solusi : Memperbaiki kabel yang menghubungkan
b. System Internal Fault sensor alarm pintu RBS.
Fault pada internal sistem terjadi ketika BCS 6. Melakukan ATP (Acceptance Test Procedure) BTS
mengidentifikasi adanya ketidaknormalan operasi kerja pada site Karaba Indah.
MO, contohnya, pengiriman pesan ke BTS yang time Solusi : ATP berhasil. Dengan sebelumnya
out tanpa menerima reply. Ketika terjadi fault, fungsi melakukan pengetesan pada battere, power dan
ini menunggu sampai pada jangka waktu tertentu dan VSWR pada TRU, system pengkabelan, dan lain-
kemudian mencoba menemukan penyebab terjadinya lain.
fault. Selama peride ini, MO diambil alih dari operasi.
Jika tidak ditemukan penyebab fault, maka MO akan III. KESIMPULAN
reset dan loading ulang dengan sendirinya, dan seluruh Dari hasil analisa dan pengamatan yang dilakukan,
parameter BTS akan diupdate sambil BTS kembali ke dapat ditarik beberapa kesimpulan sbb:
operasi normal. 1.Radio Base Station (RBS) merupakan suatu
perangkat keras yang diproduksi oleh Ericsson, untuk
c. Contoh Kasus menjalankan fungsi utama dari BTS pada jaringan
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus yang sering GSM. RBS tersusun atas beberapa unit yang dapat
ditemui yaitu : dengan mudah dipindahkan dan diganti jika suatu saat
1. Adanya Loss Communication pada TRU 1 dan memerlukan perawatan (maintenance) atau perbaikan.
TRU 5, berlokasi di site EJIP (Ex-IM3). Loss Unit-unit tersebut disebut sebagai Replaceable Unit
communication di sini berarti bahwa unit tersebut (RU), beberapa diantaranya adalah DXU, CDU, TRU,
tidak dapat memancarkan daya, yang disebabkan ECU, dan lain sebagainya.
karena kesalahan secara software. 2.Agar BTS dapat bekerja sesuai dengan fungsinya
Solusi : Melakukan penginstallan ulang secara tanpa adanya hambatan atau pun gangguan, maka perlu
software dengan menggunakan OMT yang dilakukan operation dan maintenance pada setiap
dihubungkan ke TRU, karena ini merupakan error perangkat di BTS. Ketidaknormalan kerja perangkat
secara software. diindikasi dengan munculnya alarm yang dikirimkan
2. Adanya alarm Permanent Fault pada TRU 6, dari BSC. Kemudian dilakukan proses perbaikan agar
berlokasi di site Lippo Cikarang (Ex-IM3). perangkat tersebut dapat beroperasi dengan normal
Solusi : Karena sebelumnya sudah pernah ada yang kembali.
melakukan trouble shooting, maka tinggal
mengganti TRU 6 dengan yang baru. Tidak perlu IV. DAFTAR PUSTAKA
dilakukan penginstallan ulang, cukup hanya dengan [1] Ericsson, ‘Ericsson GSM-BTS Operation &
plug and play. Maintenance”
3. Permanent Faul terjadi pada TRU 1 yang berlokasi [2] Ericsson, ‘Handbook BTS Module in House
di site Surya Cipta. Training’
Solusi : Mengganti TRU 1 dengan yang baru. Tidak [3] Ericsson, ‘RBS 2000 Maitenance Manuale.
perlu dilakukan penginstallan ulang, cukup hanya [4] www. Ericsson.com
dengan plug and play. [5] www.Indosat.com
4. Adanya alarm yang tidak stabil yang disebabkan
karena faktor temperatur, terjadi di site Sunter Jaya.
Solusi : Melakukan pengecekan langsung ke site,
ternyata AC yang berada di dalam shelter
membeku, sehingga mempengaruhi operasi RBS.
Maka harus menurunkan temperatur pendingin, dan
membersihkan shelter dari es-es yang beku.

120 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENGEMBANGAN SISTEM e-COUNCELING PERGURUAN
TINGGI SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN ALUMNI UNTUK
MENENTUKAN BIDANG PEKERJAAN
Novi Dian Nathasia1), Nur Hayati2),Winarsih3)
1
Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatik ,Universitas Nasional
email: ivanovic77@yahoo.com
2
Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatik , Universitas Nasional
email: nurh4y@yahoo.com
3
Fakultas Teknologi Komunikasi dan Informatik , Universitas Nasional
email : winarsih@civitas.unas.ac.id

ABSTRACT

Tingginya daya saing alumni khususnya alumni perguruan tinggi adalah salah satu indikator bahwa proses
akademik di suatu perguruan tinggi telah diselenggarakan dengan optimal. Dalam konteks penjaminan mutu, daya
saing alumni bisa saja diuraikan menjadi indikator terukur seperti (1) masa studi alumni (2) masa tunggu alumni
memperoleh pekerjaan pertama (3) persentase daya serap alumni pada bidang yang relevan dengan program studinya
bahkan (4) gaji pertama alumni. Namun demikian proses penelusuran alumni sering menjadi aktifitas yang sulit
dilakukan atau lebih tepat disebut sulit untuk diukur keberhasilannya. Salah satu akar permasalahannya adalah
komunikasi antar alumni dan komunikasi antara alumni dan perguruan tinggi almamaternya yang menjadi sulit
dibangun. Salah satu solusi untuk meningkatkan keberhasilan proses penelusuran alumni adalah melalui pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Oleh karena itu kami membangun desain dan aplikasi konsultasi online (e-
counceling) berbasis elektronik dengan pemrograman multiplatform yang memiliki kemampuan untuk membangun
statistik penelusuran alumni khususnya untuk indikator-indikator daya saing alumni.Pada penelitian ini tersedia media
komunikasi dua arah antara alumni dan civitas akademika serta media komunikasi dua arah antara alumni dan para
pengguna alumni khususnya untuk pertukaran informasi lowongan kerja.Sistem e-Counceling yang kami bangun telah
di lengkapi tautan forum (FAQ), Polling, search engine serta statistik akses situs. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi pada peningkatan daya saing alumni, daya saing institusi, kepuasan dan kepercayaan
masyarakat pada institusi serta proses dan keakuratan tracer study.

Katakunci: e-Counceling, Career Center, Alumni,

I. PENDAHULUAN II. KAJIAN LITERATUR DAN


Tingginya daya saing alumni khususnya alumni PEGEMBANGAN HIPOTESIS
perguruan tinggi adalah salah satu indikator bahwa 2.1.State Of Art
proses akademik di suatu perguruan tinggi telah Saat ini layanan akademik berbasis elektronik pada
diselenggarakan dengan optimal. Dalam konteks sebagian besar perguruan tinggi, masih sebatas web
penjaminan mutu, daya saing alumni bisa saja presentation saja dan belum memasuki aspek web
diuraikan menjadi indikator terukur seperti (1) masa transaction. Ini artinya banyak perguruan tinggi yang
studi alumni (2) masa tunggu alumni memperoleh memiliki situs web namun hanya sebatas tampilan saja.
pekerjaan pertama (3) persentase daya serap alumni Informasinya bersifat statis dan belum mampu
pada bidang yang relevan dengan program studinya memberikan timbal balik dua arah antara penggunanya
bahkan hingga (4) gaji pertama alumni. dengan pihak pengelola.Kondisi tersebut sebenarnya
Namun demikian proses penelusuran alumni sering membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk
menjadi aktifitas yang sulit dilakukan atau lebih tepat meningkatkan daya saingnya melalui pemanfaatan
disebut sulit untuk diukur keberhasilannya. Salah satu teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini
akar permasalahannya adalah komunikasi antar alumni, akan menghasilkan cetak biru desain dan aplikasi
dan komunikasi antara alumni dan perguruan tinggi bimbingan karir mahasiswa dan alumni berbasis
almamaternya yang biasanya sulit dibangun. elektronik dengan menggunakan:
Salah satu solusi untuk meningkatkan keberhasilan 1) Konsep sistem informasi pada e-Learning dan e-
proses penelusuran alumni adalah melalui pemanfaatan Counceling
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan 2) Fitur aplikasi piranti bergerak yaitu WAP dan
membangun layanan Konsultasi Online atau E- SMS
Counceling berbasis web kemudian disebut e- 3) Bahasa pemrograman PHP dan XML dalam hal
Counceling yang menyediakan layanan bagi para ini menggunakan AJAX (Asyncronous Javascript
pencari kerja yaitu alumni dan para penyedia and XML) untuk meningkatkan kemampuan
pekerjaan. pencarian data
4) Keamanan aplikasi dan informasi melalui
impelementasi penjenjangan sekuritas system.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 121


2.2) Daya Saing Alumni Sebagai Indikator dihubungkan secara langsung ke dalam object oriented
Utama Keberhasilan Perguruan Tinggi database.
Menurut [1], suatu perguruan tinggi akan dikatakan
memiliki daya saing yangtinggi jika indikator berikut III. METODE PENELITIAN
juga memiliki nilai yang tinggi pula, yaitu (1) masa 3.1) Strategi Penelitian
tunggualumni mendapat pekerjaan pertama (2) gaji Langkah dan kegiatan-kagiatan yang akan
pertama alumni (3) daya serap alumni padabidang yang dilakukan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah :
relevan (4) kemampuan berwirausaha serta (5) rata-rata
IPK. Indikator-indikatortersebut juga selalu muncul 1).Studi pustaka – kegiatan berbentuk pencarian
pada borang asesmen akreditasi program studiyang informasi mengenai metode dan teknik yang paling
diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional – cocok untuk menyelenggarakan analisis, desain dan
Perguruan Tinggi (BAN-PT) sebagailembaga implementasi aplikasi layanan berbasis elektronik.
pelaksana penjaminan mutu eksternal yang diakui Keluaran dan kegiatan ini adalah metode dan teknik
pemerintah. yang akan menjadi rujukan bagi kegiatan percobaan
di laboratorium.
2.3) Layanan Akademik Berbasis Elektronik
Menurut [4] kebanyakan perguruan tinggi pada 2). Studi lapangan – kegiatan ini bertujuan untuk
negara berkembang sering lambat dalam menjawab mendapatkan data baik primer maupun sekunder
tantangan perkembangan khususnya pada pemanfaatan dalam bentuk:
teknologi informasi. Sebagai contoh untuk a. Analisis sistem – kegiatan yang bertujuan untuk
pemanfaatan e-learning sebenarnya memiliki beberapa menganalisis kebutuhan sistem informasi. Bentuk
keuntungan antara lain: (1) Biaya – biaya e-Learning dari kegiatan ini adalah wawancara atau jajak
lebih kecil daripada bertatapmuka secara langsung (2) pendapat baik langsung maupun secara online
Sumberdaya – banyak sumberdaya yang bisa dengan para pengguna akhir. Kode kegiatan ini
dipelajari oleh para peserta e-Learning (3) adalah “Analisis” dan akan memakan waktu
Aksesibilitas – materi pembelajaran berbasis antara 1 hingga 2 bulan.
elektronik lebih mudah diakses daripada yang berbasis b. Observasi – pengamatan yang dilakukan atas
kertas atau instruktur manusia (4) Fleksibilitas – beberapa model system layanan bimbingan dan
aksesibilitas dari e-Learning hampir selalu mampu pusat karir berbasis elektronik.
mengatasi masalah kondisi, waktu, lokasi dan media c. Metode Statistika – bertujuan untuk
elektronik yang saat ini sedang populer, seperti ponsel, mengumpulkaaln, mengolah dan menginterpretasi
komputer dan internet. data hasil wawancara atau jajak pendapat atas
penerimaan para stakeholder pada desain dan
2.4) UML (Unifield Modeling Language) aplilkasi sistem yang diusulkan.
Notasi UML dibuat sebagi kolaborasi dari Grady d. Pengujian Sistem – kegiatan ini bertujuan untuk
Booch, Dr. James Rumbough, Ivar Jacobson, Rebecca menguji sistem yang diusulkan
Wirfs-Brock, Peter Yourdon dan lainnya. Jacobson
menulis 19 tentang pendefinisian persyaratan- 3). Studi Laboratorium – kegiatan ini berbentuk:
persyaratan sistem yang disebut use case. Juga a. Desain sistem – kegiatan ini merupakan
mengembangkan sebuah metode untuk perancangan kelanjutan dari tahap Analisis. Keluaran dari
sistem yang disebut Object- Oriiented Software kegiatan ini adalah Desain sistem informasi
Engineering (OOSE) yang berfokus pada menggunakan Unified Modelling Language
analisa.Boorch, Rumbough dan Jacobson bisa disebut (UML).
tiga sekawan (three amigos).Semuanya bekerja di b. Pembangunan sistem – kegiatan ini berbentuk
Rational Software Corporation dan berfokus pada coding atau pemrograman. Desain sistem yang
standarisasi dan perbaikan ulang UML.Penggabungan diusulkan akan deprogram menggunakan
beberapa metode menjadi UML dimulai 1993.Pada lingkungan framework: codeigniter, xampp
akhir tahun 1995 Unifield Method versi 0.8 (dengan menggunakan bahasa PHP dan MySql),
diperkenalkan. Unifield Method diperbaiki dan diubah sublime text, dan notepad++. Sedangkan css nya
menjadi UML pada tahun 1996 UML 1.0 disahkan dan menggunakan bootstrap dan adminLTE.
diberikan pada Object Technology Group (OTG) pada c. Impelementasi – kegiatan ini berbentuk
tahun 1997 dan pada tahun itu juga beberapa persiapan sekaligus hosting
perusahaan pengembangan utama perangkat lunak d. Evaluasi sistem – kegiatan ini merupakan
mulai mengadopsinya. Pada tahun sama OTG merilis pasangan dari kegiatan Testing. Maksudnya
UML 1.1 sebagai standar industri. UML merupakan adalah setelah dilakukan implementasi dan testing
metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk selalu akan dilakukan evaluasi untuk memenuhi
merancang software berorientasi objek dimana semua dan menjawab keluhan dari pengguna akhir.
elemen dan diagram yang terdapat di dalamnya Evaluasi bisa berbentuk kordinasi serta re-coding
berbasiskan pada pemodelan berbasis objek. UML yaitu perbaikan program untuk mengatasi keluhan
tidak hanya bahasa pemrograman visual saja namun yang muncul.
juga dapat dihubungkan dengan bahasa pemrograman
lainnya seperti Java, C++, Visual Basic atau

122 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


4). Pembuatan Dokumentasi – sebagai bagian - Ubah Password (menu untuk mengganti
dari proses pengembangan sistem, proses password)
pembuatan dokumentasi adalah mutlak untuk - Logout (keluar aplikasi)
diselenggarakan.
5). Publikasi Ilmiah – kegiatan ini bertujuan 2. Admin Perusahaan
untuk mempublikasikan hasil penelitian baik - Berita Lowongan (berisi tentang
kepada para pengguna akhir maupun pada forum- lowonganlowongan perkerjaan, dan status dari
forum ilmiah nasional. lamaran pekerjaan)
- Galeri (berisi tentang kegiatan-kegiatan yang
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN sudah ataupun akan dilakukan oleh pihak
4.1). Usulan Pembuatan E-Counceling perusahaan)
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan - Ubah Profil (menu yang digunakan untuk
sebelumnya mengenai daya saing alumni pada saat ini, mengubah dan mengupdate profil
maka peneliti mencoba untuk membangun sebuah e- - Admin Perusahaan)
Counceling. Aplikasi ini dapat digunakan dan - Ubah Password (menu untuk mengganti
disesuaikan berdasarkan kebutuhan dari setiap password)
perguruan tinggi. Diharapkan pula aplikasi ini akan - Logout (keluar aplikasi)
permanfaat bagi para perguruan tinggi dalam
menyikapi permasalahan mengenai daya saing alumni. 3. Admin Kampus
- Ubah Profil (menu yang digunakan untuk
4.2).Aplikasi E-Counceling mengubah dan mengupdate profil Admin
Awal pembuatan struktur aplikasi e-Counceling ini Kampus)
didasarkan pada keadaan internal universitas peneliti - Galeri Kegiatan (berisi tentang informasi-
yaitu universitas nasional yang pada saat ini masih informasi mengenai kegiatan di dalam
belum memiliki e-Counceling. Pengunguman perguruan tinggi yang berkenaan dengan
mengenai lowongan pekerjaan dengan perusahaan dunia pekerjaan seperti seminar, jobfair, dll)
yang sudah melakukan kerjasama dengan pihak - Data Mahasiswa (berisi tentang database
universitas nasional masih bersifat manual (hanya transkrip nilai mengenai alumni pada
sebatas pengunguman pada website www.unas.ac.id). perguruan tinggi tersebut dan status
Sehingga peneliti mencoba membuat sarana yang dapat penggunaan user dari Job Seeker)
menghubungkan antara pihak civitas kampus dengan - Ubah Password (menu untuk mengganti
pihak perusahaan yang sudah bekerjasama dengan password)
universitas dan dengan para alumni yang - Logout (keluar aplikasi)
membutuhkan sarana informasi untuk mencari
lowongan pekerjaan sekaligus apply lamaran pekerjaan 4. Job Seeker
yang sesuai dengan spesifikasi hasil lulusan dari - Berita Lowongan (berisi tentang
masing-masing mahasiswa. lowonganlowongan perkerjaan, profil
Ada beberapa hak akses yang dibuat pada aplikasi e- perusahaan dan apply lowongan pekerjaan)
Counceling ini, diantaranya adalah: - Job History (berisi list lowongan pekerjaan
1. Superadmin yang sudah diapply oleh para Job Seeker
2. Admin Perusahaan beserta status dari lamaran pekerjaannya)
3. Admin Kampus - Daftar Nilai (berisi transkrip nilai selama Job
4. Job Seeker Seeker menempuh pendidikan di perguruan
Masing-masing hak akses memiliki fitur/hak yang tinggi tersebut)
berbeda-beda, diantaranya sebagai berikut: - Ubah Profil (menu yang digunakan untuk
1. Superadmin, yang memiliki hak akses untuk mengubah dan mengupdate profil Job Seeker)
menu: - Curicullum Vitae (berisi tentang CV Job
- Manajemen User (berisi user dan password Seeker dan berkas-berkas penunjang lainnya)
dari masing-masing akses), - Ubah Password (menu untuk mengganti
- Kampus (mengubah header berdasarkan nama password)
dari perguruan tinggi yang akan menggunakan - Mengapply lamaran pekerjaan dari
aplikasi e-Counceling ini) perusahaan yangsudah bekerjasama dengan
- Artikel (menu untuk menambahkan, mengedit pihak kampus dan melihat hasil dari e-
ataupun menghapus berita yang ada pada counseling berdasarkan data-data yang sudah
aplikasi e-Counceling) dimasukkan sebelumnya
- Routing Pages (berfungsi untuk mengatur - Logout (keluar aplikasi)
tampilan apa saja/widget dari masing-masing
user seperti Admin Perusahaan, Admin
Kampus ataupun Job Seeker)
- Sistem (mengatur tampilan pada aplikasi e-
Counceling)
- Ubah Profil (berisi tentang data user
Superadmin)
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 123
4.3) Use Case
C Diagram
m
Berikut adalah
a use caase diagram dari aplikasi e-
Counceling:

Gaambar 2 ERD D e-Counceling g


Gambar
G ERD di atas menj njelaskan hubungan antaraa
ob
bjek-objek / database
d darittabel-tabel yan
ng digunakann
paada aplikasii e-Counceliing untuk setiap userr
Gambar 1 Use
U Case Diaggram peengguna.Primmary key padda aplikasi in ni didasarkann
paada ID dari setiap user.
a menjelaskkan tentang alur
Use case diagram di atas
peranan paraa aktor (user) yang mengggunakan aplikasi 4.5) Tampillan Aplikasi e-Counceling
g
e-Councelingg ini. Mulai daari superadmiin yang bertuggas 4.5.1) Halam
man Depan ee-Counceling
sebagai adm min dari seeluruh sistem m aplikasi e-
Counceling ini.Biasanya
i y
yang bertugass sebagai adm min
pada aplikassi ini adalah badan
b pengem mbangan sisteem,
dalam hal inni jika di univversitas internnal peneliti yaang
menjadi supperadmin adallah BPSI (B Badan Pengeloola
Sistem Inforrmasi). Sedanngkan untuk admin kamppus
dapat meelakukan k
kolaborasi antara pihhak
pengembanggan sistem dengan d bagiaan PR (Pubblic
Relation), kaarena disini addmin kampus selain mengattur
database darri para alum mni dia juga harus mam mpu Gambar 3 Halaman
H ini m
merupakan halaman depan
mengembanggkan sistem m aplikasi dengan caara dari system e-Coinceling
berpromosi melalui website.
w Kem mudian adm min
perusahaan merupakan perusahaan yang suddah 4.5.2) Menu
u Melengkapi CV
melakukan kerjasama
k denngan bagian perguruan tingggi,
sehingga unntuk menjadii admin perrusahaan, pihhak
perusahaan harus
h sudah terlebih dahuulu mengajukkan
kerjasama dengan
d pihak perguruan tinggi.Dan yaang
terakhir adalah Job Seekker, dimana admin a dari Job
J
Seeker ini merupakan
m allumni dari perguruan tingggi
tersebut. Maahasiswa yangg baru dinyataakan lulus suddah
otomatis maasuk ke dalam m member dari d aplikasi ini
selama 1 (satu) sem mester, dann jika inggin
memperpanjaang masa membernya maka alum mni
tersebut haruus melapor ke bagian adminn kampus.

4.4) ERDD (Entity Relaationship Diaagram) Gambar 4 Halaman inni berisikan menu
m untuk
Berikut adalah ERD daari aplikasi e-C
Counceling : mellengkapi CV ddari job seekeer.

124 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
4.5.3) Daashboard Inpu
ut Sertifikat Job Seeker V. KE ESIMPULAN N
Hasil dari penelitian ini adalah terbanngunnya situss
e--Counceling perguruan tiinggi dengan n pencapaiann
seebagai berikutt :
1. Aplikaasi e-career counceling yang dibuatt
sudah mengguunakan pemrograman
p n
multipplatform.
2. Terseddia fasilitas siistem penunjaang keputusann
bagi para alum
mni/job seeker untukk
mengaanalisa prospeek pekerjaan yang sesuaii
Gambbar 5 Halamann ini berisikann menu untuk bagi joob seeker.
uploadd sertifikat. 3. Hasil analisa prosspek kerja pada p fitur e--
counceeling ini diirelasikan deengan daftarr
4.5.4) Taampilan Dafttar Lowongaan Area Adm
min pekerjaan yang sesuuai dengan jeenis pekerjaann
Perusahaaan hasil analisis.
a

VI. DAFT TAR PUSTA AKA


[1] Edwarrds, A., Acossta, R., Santo os, R. A. dann
Garcíaa, M. 20077. An Open
O Sourcee
Informmation System for Online Counseling
C forr
A Meexican Univeersity. iJET Internationall
Journaal Of Emeerging Tech hnologies Inn
Learniing. iJET. USA
[2] Kuittinnen, M., Pönntnen, S. dan n Sutinen, E..
2001. How to Desiign Web-baseed Counselingg
Systemms. Proceedinng of the IEEE E Conferencee
on Advvanced Learning Methodollogies. USA
Gambaar 6 Halaman ini
i berisikan daftar
d anggotaa [3] Soulsbby, E.P. 1999. Universiity Learningg
yang submiit kelowongann perusahaan sehingga
s admiin Skills: A First Yeaar Experiencee Orientationn
perusahaann dapat mengeetahui sudah berapa
b banyakk Course For Engineeers. Frontierss in Educationn
lowongann yang sudah di sumbit olehh job sekeer. Conferrence.
[4] Ronaldd Bourret. 2003. XML L Databasess
4.5.5) Tamp
pilan Halaman
n Hasil Analiisa Dari systeem Produucts: Nativve XML Databases..
e-Councelin
ng www.rpbourret.com/xml/PrrodsNative.ht
http://w
m, Accessed Augusst 2003.
[5] Tai-Hooon Kim, Gill-cheol Park dand Seok-sooo
Kim. 2007.
2 OS Seccurity Enhancement System m
by Coonsidering Seecurity LevellInternationall
Journaal of Multtimedia and d Ubiquitouss
Engineeering Vol. 2,, No. 3, Octob
ber

Gambar 7 Halaman ini berisikan hasiil analisa dari


system pekkerjaan mana yang
y cocok unntuk job sekeeer
dilihat dari nilai dan sertifikat yanng dimiliki.

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 1255
PEMASANGAN OVER CURRENT RELAY (OCR) DAN GROUND
FAULT RELAY (GFR) UNTUK KOORDINASI PROTEKSI
TERHADAP ARUS LEBIH
DI SISI PENYULANG KELUARAN TRANSFORMATOR DAYA
(STUDI KASUS DI GARDU INDUK BOGOR BARU)
1
Arief Goeritno, 2 Syofyan Rasiman, 3 Jajang Ruhyana
Dosen Tetap Jurusan/Program Studi Teknik Elektro – Fakultas Teknik – Universitas Ibn Khaldun Bogor
PT PLN (Persero), Pusdiklat Cibogor, APP Bogor, FPIK – Institut Pertanian Bogor
Email: arief.goeritno@ft.uika-bogor.ac.id

ABSTRAK

Pemasangan Over Current Relay (Ocr) Dan Ground Fault Relay (Gfr) Untuk Koordinasi Proteksi Terhadap
Arus Lebih Di Sisi Penyulang Keluaran Transformator Daya (Studi Kasus Di Gardu Induk Bogor Baru). Telah
dilakukan analisis terhadap pemasangan OCR dan GFR di sisi penyulang keluaran transformator daya nomor yang
berkapasitas 60 MVA di Gardu Induk (GI) Bogor Baru untuk simulasi koordinasi pengamanan terhadap arus lebih,
melalui: (1) penentuan nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke tanah di setiap penyulang dan (2) implementasi
simulasi untuk memperoleh setelan waktu operasi relai. Metode untuk penentuan nilai arus gangguan hubung singkat
satu fase ke tanah dilakukan dengan dasar persentase panjang saluran: (i) panjang saluran dipilih 25%, 50%, 75%,
dan 100% yang diukur dari sisi sumber sebagai lokasi gangguan, (ii) untuk contoh perhitungan, dipilih Penyulang
Sabit dengan tahapan-tahapan perhitungan yang dimulai dengan penetapan Vsek. , Rbumi , impedans saluran ( Z1 , Z2 ,
dan Z0 ), (% Z )sek . , (Z sumber)sek. X 0 , dan X total _ jar . , (iii) penggunaan persamaan terkait, maka dihitung arus hubung
singkat satu fase ke tanah, (iv) nilai arus hubung singkat satu fase ke tanah yang telah diperoleh dikonversi ke sisi
sekunder transformator arus dengan rasio transformator arus 2000/5, dan (v) penggunaan data pengamatan yang
bersesuaian dan cara yang sama diterapkan ke semua penyulang. Metode untuk simulasi untuk memperoleh setelan
waktu operasi relai, melalui tahapan-tahapan: (i) Setelan relai di sisi outgoing 20 kV dilakukan melalui simulasi
dengan pilihan lokasi gangguan yang terjadi di 100% panjang saluran Penyulang Sabit dari sisi sumber; (ii) Arus
gangguan hubung singkat pada Penyulang Sabit diperoleh dan relai disetel pada nilai tersebut, waktu operasi relai
ditetapkan, maka diperoleh nilai TMS; (iii) Penentuan setelan relai di sisi incoming, diawali perhitungan terhadap nilai
I nom. _ sek. , penggunaan persamaan, dan substitusi nilai kapasitas transformador daya dan tegangan sekunder; (iv)
Penggunaan relai tipe invers, maka digunakan tetapan 1,05; (v) Nilai arus gangguan kemudian dikonversi ke sisi
primer oleh CT dengan rasio 5/2000, maka diperoleh arus penyetelan sisi primer; dan (vi) Ditetapkan waktu
beroperasi relai pada sisi incoming, penggunaan persamaan, dan penetapan setelan waktu ( t set . ), maka nilai TMS
diperoleh. Hasil berupa nilai arus gangguan di lokasi gangguan dan setelan waktu operasi relai melalui simulasi.
Nilai arus gangguan di lokasi gangguan pada kisaran: (a) 2956-4891,7 ampere di 25% panjang saluran, (b) 2090,5-
4323,5 ampere di 50% panjang saluran, (c) 1628,4-3808,2 ampere di 75% panjang saluran, dan (d) 1337,2-3367,9
ampere di 100% panjang saluran dari sisi sumber. Setelan waktu operasi relai di sisi saluran adalah 0,3 detik dengan
Time Multiplier Setting (TMS) 0,27 dan setelan nilai arus 8,09 ampere; sedangkan setelan waktu operasi relai di sisi
incoming adalah 0,4 detik setelah di sisi saluran atau 0,7 detik dari awal gangguan dengan Time Multiplier Setting
(TMS) 0,05 dan setelan nilai arus 4,54 ampere. Simpulan, yaitu: (1) Nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke
tanah terbesar terjadi di lokasi 25% panjang saluran untuk semua penyulang yang diukur dari sisi sumber dengan
kisaran nilai 2956-4891,7 ampere, hal itu dipengaruhi oleh nilai reaktans sebagai nilai pembaginya, semakin kecil
persentase panjang saluran, maka semakin besar nilai arus gangguan yang terjadi; dan (2)Nilai arus penyetelan
diperoleh sebesar 4,54 ampere di sisi incoming dan waktu operasi relai tidak lebih dari 0,4 detik setelah relai di sisi
outgoing gagal beroperasi dengan nilai TMS 0,05; karena di sisi outgoing diperoleh nilai arus penyetelan sebesar 8,09
ampere dan waktu operasi relai 0,30 detik setelah terjadi gangguan dengan nilai TMS 0,27.

Kata-kata kunci: relai dan koordinasi proteksi, arus lebih, sisi penyulang.

I. PENDAHULUAN lebih), dan ground fault relay (GFR, relai gangguan ke


Sisi incoming rel daya (busbar) tegangan 20 kV tanah). Sisi outgoing rel daya dengan 16 (enam belas)
dari keluaran transformator daya nomor lima di Gardu sel penyulang (feeder), juga dilengkapi peralatan
Induk (GI) Bogor Baru, dilengkapi seperangkat proteksi yang sama. Sistem proteksi tersebut
peralatan utama yang terdiri atas pemutus tenaga (pmt, digunakan untuk melindungi terhadap gangguan yang
circuit breaker, cb), transformator arus (current mungkin timbul, agar pasokan tenaga listrik ke
transformer, CT), over current relay (OCR, relai arus konsumen tetap berlangsung. Sistem proteksi yang

126 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


ideal untuk setiap penyulang harus mampu mengisolasi fase-fase maupun fase tanah dan dapat digunakan
penyulang yang terganggu, agar penyulang lain yang sebagai: (i) Pengaman utama penyulang (jaringan
tidak terganggu tidak ikut mengalami tegangan menengah); (ii) Pengaman cadangan pada
gangguan[1,2]sebagaimana menurut Standard trafo, generator dan transmisi; (iii) Pengaman utama
Operating Procedure (SOP). untuk sistem tenaga listrik yang kecil dan radial; atau
Realita di lapangan menunjukkan, sering kali (iv) Pengaman utama motor listrik yang kecil.
apabila salah satu penyulang mengalami gangguan, Diagram skematis pemasangan relai proteksi[1],
semua penyulang yang ada mengalami gangguan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
berupa pemutusan pasokan tenaga karena pembukaan
pmt (cb) sisi incoming rel daya sistem tegangan 20 kV
keluaran transformator daya nomor lima. Keadaan
tersebut merupakan suatu keadaan yang tidak
dikehendaki. Hal itu menunjukkan kelemahan
koordinasi sistem proteksi penyulang yang mengalami
gangguan. Gangguan yang terjadi dapat berupa
gangguan hubung singkat satu fase ke tanah, gangguan
hubung singkat dua fase ke tanah, atau gangguan
hubung singkat antar fase yang dikenal sebagai
gangguan tidak-simetri. Selain gangguan tidak-simetri, (a) pemasangan OCR di setiap fase
terdapat juga gangguan hubung singkat tiga fase ke
tanah yang dikenal sebagai gangguan hubung singkat
simetri[3,4,5,1,2].
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu
analisis terhadap pemasangan OCR dan GFR untuk
koordinasi proteksi terhadap arus lebih di sisi
penyulang keluaran transformator daya nomor lima (5)
yang berkapasitas 60 MVA di GI Bogor, melalui: (a)
penentuan nilai arus gangguan hubung singkat satu
fase ke tanah di penyulang dan (b) implementasi
simulasi untuk perolehan setelan waktu operasi relai. (b) pemasangan OCR di setiap fase dan GFR

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Relay Arus Lebih
Relai arus lebih merupakan relai pengaman yang
bekerja akibat adanya besaran arus dan terpasang pada
jaringan tegangan tinggi, tegangan menengah, dan/atau
pada pengaman transformator tenaga. Relai ini
berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat
adanya gangguan fase-fase.
Relai gangguan ke tanah merupakan relai pengaman (c) pemasangan OCR di dua fase dan GFR
yang bekerja, akibat adanya besaran arus dan terpasang Gambar 1. Diagram skematis pemasangan relai proteksi
pada jaringan tegangan tinggi, tegangan menengah, dan
pada pengaman transformator tenaga. Relai arus lebih
tak berarah dan relai gangguan ke tanah tak berarah 2.2 Karakteristik Over Current Relay (OCR)
atau cukup disebut relai arus lebih dan relai gangguan 2.2.1 Relai arus lebih kerja seketika
ke tanah. Relai-relai tersebut berfungsi sebagai (InstantaneousOCR)
pengaman terhadap gangguan arus hubung singkat
OCR digunakan untuk pengaman arus hubung 2.2.1 Relai arus lebih waktu tertentu (Definite
singkat yang besar (high set), sehingga tripping time Time OCR)
pada arus gangguan yang besar relai akan bekerja 2.2.2
seketika. Secara teoritis operating time-nya sama Ilustrasi karakteristik definite time OCR,
dengan nol, tetapi pada daerah kerja mendekati seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
penyetelan (setting)-nya masih ada kelambatan waktu
beberapa milidetik (tipikal di bawah 150% Ipenyetelan, waktu
operating time lebih kecil dari 150 milidetik. Kondisi
dimana arus gangguan di sisi hilir dan di sisi hulu tidak
berbeda secara signifikan, koordinasi relai momen sulit
dilakukan, khususnya pada penyulang (feeder) yang toperasi
sangat pendek. Untuk antisipasi kondisi tersebut, maka
pola nonkaskade dapat dipertimbangkan. Ipenyetelan arus

Gambar 2 Ilustrasi karakteristik definite timeOCR

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 127


2.2.3 Relai arus lebih inverse (Inverse OCR) 2.3 Ground Fault Relay (GFR, Relai Gangguan
Beberapa jenis karakteristik relai ini, adalah: Tanah)
(i) long time inverse, (ii) standard inverse, (iii) very Ground Fault Relay (GFR), adalah peralatan
inverse, dan (iv) extremely inverse. Kurva karakteristik proteksi yang beroperasi berdasarkan adanya
inverse OCR [3,4,5], seperti ditunjukkan pada Gambar gangguan, dimana arus gangguan ke tanah pada sistem
3. melebihi arus yang disetel pada GFR. Secara otomatis,
GFR mengatur atau memberi perintah ke pemutus
tenaga (PMT) untuk memutus jaringan, memisahkan
peralatan/bagian sistem yang terganggu, dan memberi
isyarat berupa alarm atau lampu indikator[3,5].
Fungsi GFR, adalah[3,5]: (a) sebagai pelindung
peralatan dari kemungkinan kerusakan akibat
gangguan; (b) sebagai pelokalisasi area pemadaman,
jika sistem mengalami gangguan; (c) sebagai pelindung
sistem, agar sistem andal dalam pelayanan kepada
konsumen; dan (d) sebagai pelindung manusia dari
kemungkinan bahaya yang mungkin timbul.
Ground Fault Relay, adalah relai yang bekerja
Gambar 3 Kurva karakteristik inverse OCR berdasarkan besaran arus gangguan ke tanah akibat
Hubungan antara arus terhadap waktu untuk beberapa timbulnya gangguan hubung singkat dan memberikan
karakteristik tersebut[3,4,5] pada Gambar 3, seperti perintah trip ke PMT sesuai dengan karakteristik
ditunjukkan oleh persamaan (1). penyetelan arus dan waktunya. Untuk penyetelan arus
k ⋅ TMS .........................................(1), GFR, terdapat beberapa parameter yang perlu
t= α
⎛ I gangguan ⎞ diketahui, yaitu[3]: (a) data kapasitas hubung singkat
⎜ ⎟ −1 dan impedans transformator daya; (b) data jaringan
⎜I ⎟
⎝ penyetelan ⎠ saluran udara tegangan menengah atau saluran kabel
tegangan menengah; (c) sistem pembumian
dengan: transformator daya; (d) data penyetelan relai di sisi
t = waktu, [detik]; I gangguan = arus gangguan, incoming transformator daya dan sisi distribusi; dan (e)
rasio transformator arus sisi penyulang.
[ampere]; I penyetelan = arus penyetelan, [ampere]; Keberadaan kapasitas hubung singkat
TMS : time multiplier setting, dan k dan α untuk transformator daya digunakan untuk menghitung
kapasitas hubung singkat ( MVA hs ) di bus 150 kV,
setiap karakteristik mempunyai nilai tertentu.
Nilai k dan α untuk setiap dimana bergantung kepada nilai arus hubung
karakteristik[1,2,3,4,5,6,7,8], seperti ditunjukkan pada singkatnya dan penyelesaiannya[3,9] digunakan
Tabel 1. persamaan (2).

TABEL 1 NILAI k DAN α UNTUK SETIAP KARAKTERISTIK INVERSE MVAhs = I hs ⋅ (V pr. ) ⋅ 3 ……………....……….(2).
OCR Substitusi nilai tegangan primer dan nilai arus hubung
Karakteristik k α singkat ke persamaan (2), diperoleh hasil perhitungan
Standard Inverse (SI) 0,14 0,02 terhadap kapasitas hubung singkat. Lebbih lanjut
Very Inverse (VI) 12,5 1,0 untuk perolehan nilai arus gangguan hubung singkat
Extremely Inverse (VI) 80,0 1,0 satu fase ke tanah digunakan persamaan (3).
Long Time Inverse (LTI) 120,0 1,0 3 ⋅ E fase− fase
3 ............................(3)
I hs _ 1 fase =
Perbandingan kurva karakteristik inverseOCR[3,4,5], ( Z 1 + Z 2 + Z 0 ) ekiv.
seperti ditunjukkan pada Gambar 4. dengan:
E fase− fase
40
40
= tegangan fase-fase,
36

32
Z1 = impedans urutan positif,
28

SI ( I ) 24
Z 2 = impedans urutan negatif;
Z 0 = impedans urutan nol.
VI ( I )
20
EI ( I )

LTI ( I ) 16
Keberadaan impedans transformator daya
12
untuk mengetahui: (a) nilai impedans dasar; (b) nilai
impedans transformator daya jika ditinjau dari sisi
8

tegangan sekundernya dengan nilai persentase


4

0
0 500 1000 1500 2000 2500
I
3000 3500 4000 4500 5000
5000
impedans diketahui; dan (c) struktur belitan
Gambar 4 Perbandingan kurva karakteristik inverse OCR transformator daya untuk mengetahui reaktans urutan
nol yang meliputi: (i) reaktans delta sama dengan
reaktans kapasitans bintang, (ii) belitan dengan

128 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


hubungan Yyyang umumnya mempunyai belitan delta dengan:
didalamnya , mempunyai reaktans bernilai sepertiga I nom . _ sek . = arus nominal ditinjau dari sisi tegangan
dari nilai reaktans sisi primer atau sekunder, dan (iii) sekunder.
belitan dengan hubungan Yy yang tidak mempunyai Keberadaan data jaringan saluran udara
tegangan menengah atau saluran kabel tegangan
belitan delta didalamnya mempunyai nilai reaktans
menengah[1,2,3] berkaitan dengan nilai kapasitans
urutan nol beriksar 9 sampai 14 kali reaktans urutan
positif (biasanya dipilih nilai 10). total saluran ( X total _ jar . ) yang dihitung dengan
persamaan (11).
(a) nilai impedans dasar digunakan persamaan (4). 1
X total _ jar. = ….…(11),
kVsek. 2 2 ⋅ π ⋅ f ⋅ X CE ⋅ Panj. jar.
Z sek. = …………………..................…(4),
MVA dengan:
(b) nilai impedans transformator daya jika ditinjau dari
sisi tegangan sekundernya dengan nilai persentase f = frekuensi, [hertz];
impedans diketahui[9], maka digunakan persamaan (5). X CE = reaktans kapasitif per fase, [ μF /km];
kV sek . 2 ……….……………………(5),
Z sek . = Z% ⋅ Panj. jar . = total panjang saluran, [km].
MVA
dengan: Keberadaan rasio transformator arus berkaitan
Z sek. = nilai impedans dasar transformator daya jika dengan arus penyetelan ( I set . ) GFR[3] dan dijelaskan
ditinjau dari sisi tegangan sekundernya, [Ω]; dengan persamaan (12).
kVsek . = tegangan sisi sekunder, [kV]. I set. = 0,1 ⋅ juml. _ lilit. _ sek. _ transf .arus
(c) struktur belitan transformator daya untuk ............................................................................(12),
mengetahui reaktans urutan nol. Hal itu dijelaskan dengan:
dalam uraian berikut: I set. = arus penyetelan, [A];
(i) reaktans delta sama dengan reaktans kapasitans
bintang, maka dihitung dengan persamaan (6). juml. _ lilit. _ sek. _ transf. _ arus = jumlah litan
X TD 0 = X TD1 ………....………………………..(6), sekunder transformator arus.
dengan: Waktu operasi GFR, adalah tundaan waktu
untuk koordinasi dengan relai yang lain agar lebih
X TD0 = reaktans urutan nol, selektif. Macam–macam karakteristik pewaktu GFR,
X TD1 = reaktans urutan positif (sama dengan urutan adalah[3,5]:
negatif); a) Definite Time; yaitu waktu operasi relai tetap
sesuai penyetelan walaupun arusnya membesar;
(ii) belitan dengan hubungan Yyyang umumnya b) Standard/Normal Inverse Time (SI); yaitu waktu
mempunyai belitan delta didalamnya, operasi relai dengan t = [0,14 ÷ (I.0,02 – 1)] TMSI;
mempunyai reaktans bernilai sepertiga dari nilai c) Very Inverse Time(VI), yaitu waktu operasi relai
reaktans sisi primer atau sekunder, dihitung dengan t = [13,5 ÷ (I – 1)] TMS;
dengan persamaan (7) atau (8). d) Extremely Inverse Time (EI); yaitu waktu operasi
X TD0 _ sek. = 3 ⋅ X TD0 _ Δ …………..……..……(7), relai dengan t = [80 ÷ (2.I – 1)] TMS;
e) Long Time Inverse (LTI), yaitu waktu operasi relai
atau
dengan t = [120 ÷ (I – 1)] 3]: TMS; dengan I
X TD0 _ pr. = 3 ⋅ X TD0 _ Δ …….……...…………(8), adalah arus gangguan hubung singkat yang
dengan: dirasakan GFR.
X TD 0 _ sek . = reaktans urutan nol sisi sekunder, Dalam hal penanggulangan terhadap sympathetic
tripping melalui simulasi digunakan karakteristik relai
X TD0 _ Δ = reaktans urutan nol hubungan delta, standard/normal inverse time.
X TD 0 _ pr . = reaktans urutan nol sisi primer. Perhitungan koordinasi relai dengan cara
melakukan penyetelan relai pada nilai arus dan
(iii) belitan dengan hubungan Yy yang tidak waktunya berdasarkan arus beban[3], menggunakan
mempunyai belitan delta didalamnya persamaan (13), (14), (15), dan (16).
mempunyai nilai reaktans urutan nol beriksar 9 PenyetelanI rele _ definite = 1,2 ⋅ I beban
sampai 14 kali reaktans urutan positif (biasanya
dipilih nilai 10), maka perhitungannnya ......................................................(13).
digunakan persamaaan (9). PenyetelanI rele _ inverse = 1,05 ⋅ I beban
X TD 0 = 10 ⋅ X TD1 ………………………………(9). ....................................................(14).
Nilai arus nominal transformador daya jika Penyetelanwaktu rele _ deinite = langsung pada tap
ditinjau dari sisi tegangan sekunder (20 kV) dapat
dihitung[1,2,3] dengan persamaan (10). setting..........................................................(15).

I nom. _ sek. =
(MVA) ⋅ 1000 ……………...………(10), Penyetelanwaktu rele _ inverse = dihitung
(kVsek. ) ⋅ 3 berdasarkan arus gangguan...............................(16).

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 129


Koordinasi waktu GFR, adalah koordinasi I2t) NGR adalah berbentuk inverse, sebaiknya NS-51
antara GFR yang berada di sisi primer 150 kV dan juga disetel inverse (LTI) disamping dapat
GFR yang berada di sisi sekunder 20 kV dan di sisi mengamankan NGR, juga dapat memberikan ruang
penyulang 20 kV. Penyetelan GFR pada umumnya penyetelan yang lebih besar bagi relai di sisi
dilakukan, jika terdapat beberapa penyulang baru yang penyulang.
dioperasikan atau perubahan jaringan distribusi.
Standar untuk penyetelan GFR[3] digunakan III. TATA KERJA
persamaan (17). 3.1 Bahan dan Alat
⎛ I hs ⎞0,02 Data gangguan hubung singkat pada satu
⎜ ⎟ −1 penyulang dapat mengakibatkan terganggunya seluruh
⎝ I set. ⎠ penyulang, karena pembukaan PMT induk yang berada
TMS = ⋅ t set. ............................(17),
0,14 di sisi incoming karena ketidakadaan koordinasi antar
dengan: relai di sisi incoming. Penyebab utama kurang
TMS = Time Multiplier Setting; terpantaunya penyetelan relai, adalah perubahan yang
I hs = arus hubung singkat, [A]; sangat cepat di jaringan distribusi tegangan menengah.
Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini
I set. = arus penyetelan, [A]. dilakukan penghitungan untuk mengetahui kapasitas
Persamaan (17) dapat diubah untuk memperoleh hubung singkat, arus hubung singkat, dan penyetelan
perhitungan nilai waktu penyetelan[3], dengan relai.
persamaaan (18). a) Kapasitas hubung singkat transformator daya
ditinjau dari sisi primer berdasarkan penetapan
0,14 ⋅ TMS ...........................................(18).
t set . = nilai arus hubung singkat dan impedans sumber (
⎛ I hs ⎞ 0,02
⎜ ⎟ −1 Z sumber ).
⎝ I set . ⎠
b) Perhitungan arus hubung singkat di setiap
penyulang berdasarkan persentase panjang
2.4 Koordinasi OCR dan GFR Untuk Ptoteksi penyulang (25%, 50%, 75%, dan 100%); dan
Transformator Daya c) Perhitungan penyetelan relay dan waktu kerja
relay di sisi penyulang berdasarkan persentase
OCR dan GFR transformator berfungsi sebagai panjang penyulang (25%, 50%, 75%, dan 100%).
pengaman cadangan untuk gangguan internal dan dapat
berfungsi sebagai pengaman utama untuk gangguan Data teknis peralatan yang dikumpulkan, adalah
ekternal. OCR dan GFR akan bekerja jika terjadi struktur dan tipe jaringan dari busbar 150 kV sampai
gangguan hubung singkat baik internal maupun kesebelas penyulang 20 kV, spesifikasi teknis terkait
eksternal pada transformator, sehingga relai harus dengan Transformator Daya Nomor Lima (5) yang
dikoordinasi arus maupun waktunya. Untuk gangguan dipasang pada Gardu Induk Bogor Baru. Langkah
internal pada transformator, OCR dan GFR akan selanjutnya, adalah perhitungan berdasarkan data letak
bekerja dengan waktu tunda, apabila relai pengaman gangguan pada outgoing rel daya 20 kV yang
utamanya gagal bekerja[1,2,3,4,5,6,7,8,11].Di wilayah menyebabkan timbulnya nilai arus gangguan hubung
kerja PLN P3B terdapat tiga jenis pembumian netral 20 singkat satu fase ke tanah di setiap penyulang. Data
kV yaitu dengan resistans rendah, langsung dan dengan yang diperoleh berupa panjang saluran kabel/kawat
resistans tinggi. Penyetelan relai gangguan tanah untuk tiap-tiap penyulang, nilai hasil perhitungan berupa nilai
proteksi transformator daya mempertimbangkan faktor arus gangguan tiap-tiap penyulang, dan waktu kerja
seperti berikut: relai. Data pengamatan yang diperoleh meliputi: (a)
ƒ Pola pembumian netral transformator, kapasitas hubung singkat transformator daya ditinjau
ƒ Nilai termis dari resistans netral transformator dari sisi primer berdasarkan penetapan nilai arus
(neutral grounding resistance, NGR),
ƒ Nilai termis resistans dari shielding kabel di sisi hubung singkatnya, impedans sumber ( Z sumber ); (b)
20 kV (khususnya pada sistem dengan netral yang perhitungan arus hubung singkat di setiap penyulang
dibumikan langsung atau dengan NGR nilai berdasarkan persentase panjang penyulang (25%, 50%,
rendah), 75%, dan 100%); dan (c) perhitungan penyetelan relay
ƒ Sensitivitas relai terhadap ganggguan tanah, dan dan waktu operasi relai di sisi penyulang untuk
ƒ Pengaruh konfigurasi belitan transformator gangguan hubung singkat satu fase ke tanah
(belitan delta: ada atau tidak). berdasarkan persentase panjang penyulang (25%, 50%,
Pertimbangan utama dalam mendisain 75%, dan 100%) di sisi penyulang 20 kV pada keluaran
koordinasi pengaman gangguan tanah, adalah kekuatan Transfomator Daya Nomor Lima (5) Gardu Induk
termis NGR. Di sistem Jawa Timur terdapat 2 (dua) Bogor Baru.
macam NGR, yaitu: (i) NGR dengan R = 500 Ω, I = 25
A, 10 detik atau (ii) NGR dengan R = 500 Ω, I = 25 A, 3.2 Metode
30 detik. Relai yang mengamankan NGR disebut NS- 3.2.1 Nilai Arus Gangguan Hubung Singkat Satu Fase
51 (stand by earth fault relay). Setelan relai ini Ke Tanah Di Penyulang
direkomendasikan tidak melebihi ½ kemampuan termis Penentuan nilai arus gangguan satu fase ke tanah
dari NGR. Mengingat kurva kemampuan termis (C = dilakukan dengan dasar persentase panjang saluran.

130 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


(a) Panjang saluran dipilih 25%, 50%, 75%, dan Z1 saluran = 0,25 x (0.752 + j 0,584) Ω
100% yang diukur dari sisi sumber sebagai lokasi
gangguan. Z 2 saluran = 0,25 x (0.752 + j 0,584) Ω
(b) Untuk contoh perhitungan, dipilih Penyulang Sabit Z 0 saluran = 0,25 x (1,655 + j 0,175) Ω
dengan tahapan-tahapan perhitungan yang dimulai
dengan penetapan Vsek. , Rbumi , impedans saluran ( (% Z )sek . = 0,9764 Ω
(Z sumber )sek. = 0 + j 0,096 Ω
Z 1 , Z 2 , dan Z 0 ), (% Z )sek . , (Z sumber)sek. X 0 ,
X 0 = 3 x j 0,9764 = j 2,929 Ω.
dan X total _ jar .
X total _ jar . = 0,25 x j 17625,77 Ω
(c) Penggunaan persamaan (3),maka dihitung arus
hubung singkat satu fase ke tanah. Berdasarkan data tersebut, dihitung arus hubung
(d) Nilai arus hubung singkat satu fase ke tanah yang singkat satu fase ke tanah dengan persamaan (3), maka:
telah diperoleh dikonversi ke sisi sekunder
transformator arus dengan rasio transformator arus
2000/5.
(e) Penggunaan data pengamatan yang bersesuai dan
cara yang sama diterapkan ke semua penyulang.

3.2.2Implementasi Simulasi Untuk Memperoleh


Setelan Waktu Operasi Relai I hs _ 1 fase = 4802,2 ampere. Nilai tersebut kemudian
Implementasi simulasi untuk memperoleh
setelan waktu operasi relai, melalui tahapan-tahapan: dikonversi ke sisi sekunder transformator arus dan
(a) Setelan relai di sisi outgoing 20 kV dilakukan diperoleh nilai sebesar 10,68 ampere (rasio
transformator arus 2000/5).
melalui simulasi dengan pilihan lokasi gangguan
yang terjadi di 100% panjang saluran Penyulang
Sabit dari sisi sumber; 2) 50% panjang saluran
(b) Arus gangguan hubung singkat pada Penyulang Tegangan Sekunder ( Vsek. ) = 20 kV
Sabit diperoleh dan relai disetel pada nilai tersebut, Rbumi = 12 Ω
Resistans Pembumian,
waktu operasi relai ditetapkan, maka diperoleh
nilai TMS; Z1 saluran = 0,5 x (0,752 + j 0,584) Ω
(c) Penentuan setelan relai di sisi incoming, diawali
Z 2 saluran = 0,5 x (0,752 + j 0,584) Ω
perhitungan terhadap nilai I nom. _ sek. , penggunaan
persamaan, dan substitusi nilai kapasitas
Z 0 saluran = 0,5 x (1,655 + j 0,175) Ω
transformador daya dan tegangan sekunder; (%Z )sek. = 0,9764Ω
(d) Penggunaan relai tipe invers, maka digunakan
(Z sumber )sek . = 0,096 Ω. (Z sumber )sek. = 0 + j 0,096 Ω
tetapan 1,05;
(e) Nilai arus gangguan kemudian dikonversi ke sisi X 0 = 3 x j 0,9764 = j 2,929 Ω.
primer oleh CT dengan rasio 5/2000, maka
X total _ jar . = 0,5 x j 17625,77 Ω
diperoleh arus penyetelan sisi primer; dan
(f) Ditetapkan waktu beroperasi relai pada sisi
incoming, penggunaan persamaan, dan penetapan Berdasarkan data tersebut, dihitung arus hubung
setelan waktu ( t set . ), maka nilai TMS diperoleh. singkat satu fase ke tanah dengan persamaan (3) dan
cara yang sama, diperoleh I hs _ 1 fase = 4195,1
IV. HASIL DAN BAHASAN ampere. Nilai ini dikonversi ke sisi sekunder
4.1 Nilai Arus Gangguan Hubung Singkat Satu Fase ke transformator arus menjadi sebesar 5,62 ampere (rasio
Tanah di Penyulang transformator arus 2000/5).
Gangguan hubung singkat satu fase ke tanah
diasumsikan terjadi di sepanjang penyulang dan 3) 75% panjang saluran
difokuskan ke persentase panjang saluran. Panjang Tegangan Sekunder ( Vsek. ) = 20 kV
saluran dipilih, yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100% yang
diukur dari sisi sumber. Berdasarkan data pengamatan Resistans Pembumian, Rbumi = 12 Ω
dan persamaan (3),maka dihitung arus hubung singkat Z1 saluran = 0,75 x (0,752 + j 0,584) Ω
satu fase ke tanah. Untuk contoh perhitungan, dipilih
Penyulang Sabit dengan tahapan-tahapan perhitungan Z 2 saluran = 0,75 x (0,752 + j 0,584) Ω
seperti uraian berikut. Z 0 saluran = 0,75 x (1,655 + j 0,175) Ω
1) 25% panjang saluran (%Z )sek . = 0,9764 Ω
Tegangan Sekunder ( Vsek. ) = 20 kV (Z sumber )sek. = 0 + j 0,096 Ω
Resistans Pembumian, Rbumi = 12 Ω X 0 = 3 x j 0,9764 = j 2,929 Ω.
X total _ jar . = 0,75 x j 17625,77 Ω
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 131
Berdasarkan data tersebut, dihitung arus hubung Berdasarkan Tabel 2 ditunjukkan, bahwa arus
singkat satu fase ke tanah dengan persamaan (3) dan hubung singkat satu fase ke tanah yang terjadi sangat
cara yang sama, diperoleh: I hs _ 1 fase = 3670,9 dipengaruhi panjang saluran. Arus terbesar terjadi di
25% panjang saluran, karena impedans saluran sebagai
ampere. Nilai ini dikonversi ke sisi sekunder pembagi bernilai lebih kecil dibanding impedans
transformator arus menjadi sebesar 2,04 ampere (rasio saluran 50% panjang saluran, impedans saluran 50%
transformator arus 2000/5). panjang saluran bernilai lebih kecil dibanding 75%
panjang saluran, dan impedans saluran 75% panjang
4) 100% panjang saluran saluran bernilai lebih kecil dibanding 100% panjang
Tegangan Sekunder ( Vsek. ) = 20 kV saluran. Berdasarkan Tabel 2 dibuat perbandingan
nilai arus hubung singkat satu fase ke tanah yang
Resistans Pembumian, Rbumi = 12 Ω
terjadi di setiap penyulang berdasarkan persentase
Z1 saluran = (0,752 + j 0,584) Ω panjang saluran. Nilai arus hubung singkat di lokasi
gangguan berdasarkan persentase panjang saluran
Z 2 saluran = (0,752 + j 0,584) Ω setiap penyulang, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
Z 0 saluran = (1,655 + j 0,175) Ω
(%Z )sek . = 0,9764 Ω Arus Hubung Singkat Satu Fase ke Tanah
di Lokasi Gangguan
Berdasarkan Persentase Panjang Saluran

(Z sumber )sek. = 0 + j 0,096 Ω 5000

X 0 = 3 x j 0,9764 = j 2,929 Ω.
4500

4000

X total _ jar . = 1,0 x j 17625,77 Ω 3500

Arus Hubung Singkat (ampere)


Berdasarkan data tersebut, dihitung arus hubung 3000
25% panjang saluran

singkat satu fase ke tanah dengan persamaan (3) dan


50% panjang saluran
2500
75% panjang saluran
100% panjang saluran

cara yang sama, diperoleh I hs _ 1 fase = 3235,6 2000

1500

ampere. Nilai ini dikonversi ke sisi sekunder 1000

transformator arus menjadi sebesar 0,737 ampere (rasio 500

transformator arus 2000/5). 0

Penggunaan cara yang sama, diperoleh besaran

s
g

k
g

dik

a
ng
bit

la
ku
lai

pa
on

i
jan

an
gg

isu
Sa

ra
Be

Ba
ng

m
nc

Ist
Lin
Ku

Pa

Tr
Ka
Sa
Re

arus gangguan hubung singkat satu fase ke tanah Nama Penyulang

kesebelas penyulang pada lokasi gangguan 25%, 50%, Gambar 5 Nilai arus hubung singkat dan persentase panjang saluran
75%, dan 100% panjang penyulang. Hasil perhitungan setiap penyulang
nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke tanah
masing-masing penyulang pada beberapa lokasi Berdasarkan Gambar 5 ditunjukkan, bahwa terdapat
gangguan berdasarkan persentase panjang saluran, hubungan yang sangat erat antara arus hubung singkat
seperti ditunjukkan pada Tabel 2. dan panjang penyulang. Semua lokasi gangguan pada
25%, 50%, 75%, dan 100% panjang saluran
TABEL 2 HASIL PERHITUNGAN NILAI ARUS GANGGUAN HUBUNG menghasilkan pola yang sama pada setiap penyulang.
SINGKAT SATU FASE KE TANAH MASING-MASING PENYULANG PADA Ditunjukkan pula, bahwa saluran terpendek ádalah
BEBERAPA LOKASI GANGGUAN BERDASARKAN PRESENTASE PANJANG Penyulang Istana, sehingga apabila terdapat gangguan
SALURAN
hubung singkat di Penyulang Istana, akan
Besaran arus gangguan hubung singkat
berdasarkan presentase panjang saluran
menyumbang arus hubung singkat yang terbesar.
Nama Untuk kondisi sebaliknya, Penyulang Kujang yang
No. (A)
Penyulang
25% 50% 75% 100%
memiliki saluran terpanjang, akan menyumbang arus
hubung singkat terkecil.
1 Sabit
4802,2 4195,1 3670,9 3235,6 Nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke
2 Rencong
4095,8 3186,9 2578,8 2154,9 tanah masing-masing penyulang pada beberapa lokasi
3 Kujang gangguan berdasarkan persentase panjang saluran yang
2956,0 2090,5 1628,4 1337,2
4 Belait
dikonversi ke sisi sekunder transformator arus dengan
3923,2 2998,0 2406,3 2002,9 rasio 2000/5, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
5 Sangkur
3174,7 2275,7 1780,4 1464,4
6 Parang
4175,2 3279,1 2665,6 2232,8
7 Linggis
4394,4 3550,3 2929,9 2475,1
8 Kampak
3009,9 2225,4 1800,5 1524,9
9 Badik
3172,2 2272,6 1777,3 1461,4
10 Trisula
4699,2 4057,5 3531,1 3105,9
11 Istana
4891,7 4323,5 3808,2 3367,9

132 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


TABEL 3 NILAI ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SATU FASE KE 4 Simulasi Untuk Memperoleh Setelan
TANAH MASING-MASING PENYULANG PADA BEBERAPA LOKASI
GANGGUAN BERDASARKAN PERSENTASE PANJANG SALURAN YANG
Waktu Kerja Relai
DIKONVERSI KE SISI SEKUNDER TRANSFORMATOR ARUS DENGAN Berdasarkan nilai arus hubung singkat hasil
RASIO 2000/5 perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 2 dan 3,
dimana nilai terendah diperoelh pada panjang
Besaran arus gangguan penyulang 100% dari sumber, maka untuk simulasi
hubung singkat berdasarkan keamanan sistem proteksi difokuskan pada panjang
Nama presentase panjang saluran penyulang 100%. Dasar pertimbangannya, adalah
No.
Penyulang (A) sistem proteksi yang baik harus dapat merespon
25% 50% 75% 100% gangguan terkecil yang muncul untuk mencegah
terjadinya kegagalan proteksi.
1 Sabit 12,0 10,5 9,2 8,1
2 Rencong 10,2 8,0 6,4 5,4 4.2.1 Setelan relai di sisi outgoing 20 kV
3 Kujang 7,4 5,2 4,1 3,3 Setelan relai di sisi outgoing 20 kV dilakukan
Belait melalui simulasi dengan pilihan lokasi gangguan yang
4 9,8 7,5 6,0 5,0 terjadi di 100% panjang saluran Penyulang Sabit dari
5 Sangkur 7,9 5,7 4,5 3,7 sisi sumber. Berdasarkan data pada Tabel 2, arus
6 Parang 10,4 8,2 6,7 5,6 gangguan hubung singkat pada penyulang Sabit, adalah
7 Linggis 11,0 8,9 7,3 6,2 3235 ampere dan relai disetel pada nilai 8,09 ampere.
8 Kampak 7,5 5,6 4,5 3,8 Waktu operasi relai ditetapkan ( t set . ) = 0,3 detik, maka
9 Badik 7,9 5,7 4,4 3,7 digunakan persamaan (17) untuk perolehan nilai TMS,
Trisula yaitu:
10 11,7 10,1 8,8 7,8
⎛ I hs ⎞0,02
11 Istana 12,2 10,8 9,5 8,4 ⎜ ⎟ −1
⎝ I set. ⎠
TMS = ⋅ t set .
Berdasarkan Tabel 3 ditunjukkan, bahwa saluran 0,14
0 , 02
terpendek (Penyulang Istana) menyumbang arus ⎛ 3235 ⎞
hubung singkat yang terbesar, sedangkan saluran ⎜ ⎟ −1
8,09 ⎠
terpanjang (Penyulang Kujang) menyumbang arus TMS = ⎝ ⋅ 0,3
hubung singkat terkecil. Berdasarkan Tabel 3 juga, 0,14
dibuat perbandingan nilai arus hubung singkat satu fase TMS = 0,27 .
ke tanah yang terjadi di setiap penyulang berdasarkan Berdasarkan uraian tersebut, maka pada sisi outgoing
persentase panjang saluran yang dikonversi ke sisi atau pada sisi penyulang relai disetel pada 8,09 ampere
sekunder transformator arus dengan rasio 2000/5. dengan waktu beroperasi relai 0,3 detik dan nilai TMS
Nilai arus hubung singkat di lokasi gangguan = 0,27.
berdasarkan persentase panjang saluran di setiap
penyulang setelah dikonversi ke sisi sekunder 4.2.2 Setelan relai di sisi incoming 20 kV
transformator arus dengan rasio 2000/5, seperti Penentuan setelan relai di sisi incoming, diawali
ditunjukkan pada Gambar 5. perhitungan terhadap nilai I nom. _ sek. dengan
Arus Hubung Singkat Satu Fase ke Tanah di Lokasi Gangguan
penggunaan persamaan (10), yaitu
Berdasarkan Persentase Panjang Saluran
( MVA) ⋅ 1000 . Substitusi nilai kapasitas
(setelah dikonversi ke sisi sekunder transformator daya)
I nom. _ sek . =
14
(kVsek . ) ⋅ 3
12
transformador daya (60 MVA), tegangan sekunder (20
Arus Hubung Singkat (ampere)

10

8
25% panjang saluran kV), diperoleh:
50% panjang saluran
75% panjang saluran
6

( MVA) ⋅ 1000 60 ⋅ 1000


100% panjang saluran

4
I nom. _ 20kV = = = 1732,0508
2
(kVsek . ) ⋅ 3 20 ⋅ 3
ampere.
0
Sabit Rencong Kujang Belait Sangkur Parang Linggis Kampak Badik Trisula Istana

Nama Penyulang
Mengingat relai yang digunakan adalah relay invers,
Gambar 6 Nilai arus hubung singkat dan persentase panjang saluran maka digunakan tetapan 1,05 berdasarkan persamaan
di setiap penyulang setelah dikonversi ke sisi sekunder transformator
arus dengan rasio 2000/5
(14), yaitu PenyetelanI rele_ inverse= 1,05 ⋅ I beban , sehingga:
I set. sek. = 1,05 ⋅ I nom _ 20kV
Semua lokasi gangguan pada 25%, 50%, 75% dan
100% panjang saluran menghasilkan pola yang sama I set. sek. = 1,05 ⋅ 1.732
pada tiap penyulang, dimana saluran terpendek I set. sek. = 1.818 ampere
(Penyulang Istana) sebagai penyumbang arus hubung
singkat yang terbesar dan Penyulang Kujang yang Nilai 1.818 ampere dikonversi ke sisi primer oleh CT
memiliki saluran terpanjang, sebagi penyumbang arus dengan rasio 5/2000, maka diperoleh:
hubung singkat terkecil. I set. primer = I set. sek. ⋅ rasio CT

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 133


5 V. PENUTUP
I set. primer = 1.818 ⋅ = 4,54 ampere. Berdasarkan hasil dan bahasan, maka dapat
2.000
ditarik simpulan yang mengacccu ke tujuan penelitian.
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pada sisi
(1) Nilai arus gangguan hubung singkat satu fase ke
incoming relai disetel pada posisi 4,54 ampere.
tanah terbesar terjadi di lokasi 25% panjang
Selanjutnya ditetapkan waktu beroperasi relai pada sisi
saluran untuk semua penyulang yang diukur dari
incoming berdasarkan persamaan (17), setelan waktu (
sisi sumber dengan kisaran nilai 2956-4891,7
t set . ) 0,7 detik, maka nilai TMS diperoleh sebesar: ampere. Hal itu dipengaruhi oleh nilai reaktans
⎛ 3235 ⎞
0 , 02 sebagai nilai pembaginya, semakin kecil
⎜ ⎟ −1 persentase panjang saluran, maka semakin besar
1818 ⎠
TMS = ⎝ ⋅ 0,7 = 0,05. nilai arus gangguan yang terjadi.
0,14
(2) Nilai arus penyetelan diperoleh sebesar 4,54
Hasil hitungan menunjukkan, bahwa apabila Ampere di sisi incoming dan waktu operasi relai
terjadi gangguan hubung singkat satu fase ke tanah di tidak lebih dari 0,4 detik setelah relai di sisi
lokasi 100% panjang penyulang (dalam contoh dipilih outgoing gagal bekerja dengan nilai TMS 0,05;
di penyulang Sabit), maka di sisi outgoing panel sedangkan di sisi outgoing diperoleh nilai arus
ampermeter akan memunjukkan 8,09 ampere, penyetelan sebesar 8,09 ampere dan waktu operasi
kemudian setelah 0,3 detik relai akan beroperasi dan relai 0,30 detik setelah terjadi gangguan dengan
memerintahkan PMT untuk membuka saluran. Untuk nilai TMS 0,27.
kondisi dimana satu dan lain hal relai tidak beroperasi,
maka dalam waktu 0,4 detik setelah relai gagal bekerja, VI. DAFTAR PUSTAKA
relai pada sisi incoming akan beroperasi dan [1] PT PLN (Persero) Pusat, Buku Petunjuk Operasi
memerintahkan PMT untuk membuka saluran. dan Pemeliharaan Peralatan Untuk
Demikianlah fenomena koordinasi yang terjadi antara Transformator Tenaga, Jakarta 23 Mei 1984
relai di sisi incoming dan di sisi outgoing baik [2] PT PLN P3B, Panduan Pemeliharaan
Penyulang Sabit maupun penyulang lainnya yang Transformator Tenaga, ___, Jakarta, 2003.
terkoneksi dalam satu Bay transformador daya nomor [3] PT PLN (Persero) Pusat, Buku Petunjuk Operasi
lima GI Bogor Baru. dan Pemeliharaan Peralatan Untuk Relai
Untuk kondisi dimana terjadi gangguan hubung Proteksi, ___, Jakarta, 1984.
singkat satu fase ke tanah di hilir saluran (25%, 50%, [4] RAVINDRANATH, B., M. Chander, Power
dan 75% panjang saluran) relai akan lebih reaktif System Protection and Switchgear, Wiley
menerima respon gangguan dan PMTdengan Eastern Limited, New Delhi, 1977.
sendirinya akan lebih cepat membuka. Hal tersebut [5] RAO, T.S. Madhava, Power System Protecton,
sebagaimana karakteristik inverse OCR. Kurva Static Relays, Tata-McGraw-Hill, New Delhi,
karakteristik inverse OCR, seperti ditunjukkan pada 1979.
Gambar 6. [6] PABLA, A.S., Sistem Distribusi Daya Listrik,
2
2 terjemahan Abdul Hadi, Erlangga, Jakarta,
1.8 1986.
1.6 [7] PANSINI, Anthony J., Electrical Distribution
1.4 Engineering, McGraw-Hill Book Company,
1.2
Inc., New York, 1983.
1
t( I)
[8] ANNONIMOUS, Electric Utility Engineering
0.8
Reference Book: Distribution System, Electric
0.6
0.4
Utility Engineers Of The Westinghouse.
0.2
[9] STEVENSON, Wiliam D. Jr., Analisa Sistem
0 Tenaga Listrik, penerjemah Kamal Idris, edisi
4
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 1 .10 keempat, Erlangga, Jakarta,
0 I 4
1×10
1983.Pennsylvania, 1959.
Gambar 6 Kurva karakteristik inverse OCR [10] ANDERSON, Paul M., Analysis of Faulted
Berdasarkan Gambar 6 ditunjukkan, bahwa pada Power Systems, IEEE Press, New York, 1995
arus hubung singkat 1000 waktu beroperasi relai 1,6.t, [11] PAULSON, Garry E., Monitoring Neutral-
sedangkan pada arus hubung singkat 2000 dan 3000
waktu beroperasi relai masing-masing 0,8.t dan 0,6.t. PT PLN (Persero) Pusat, Buku Petunjuk Operasi
Demikian seterusnya, semakin besar arus hubung dan Pemeliharaan Peralatan Untuk Relai
singkatnya semakin cepat waktu beroperasi relai. Proteksi, ___, Jakarta, 1984.
Grounding Resistors – An Update, Starco
Engineering Ltd., July, 2003.
[12] PT PLN (Persero) Pusat, Buku Petunjuk Operasi
dan Pemeliharaan Peralatan Untuk Relai
Proteksi, ___, Jakarta, 1984.

134 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


MODE
ELLING
G AND TESTING
T G SOUN
ND LOCA
ALIZAT
TION DE
EVICE
USING TIME
E DIFFE
ERENCEE OF AR
RRIVAL
L AND
D
DIRECTTION OF
O ARRIIVAL METHOD
M D
1
Erik Adiwiguna
A manto2
and Ary Settijadi Prihatm
School of Electrrical Engineerring and Inform
matics - Instittut Teknologi Bandung, Banndung, Indoneesia
Email: erik_aadiwiguna@stuudents.itb.ac.id1, asetijadi@lskkk.ee.itb.ac.id2

T
ABSTRACT

Signnal localizatioon is a techniqque and appliication that ha


as many use in
i wide rangee of fields. Fro om public usee
such as speeech recognitioon to military use such as detecting
d the location of ennemies’ snipeers and artilleeries to use inn
space like the GPS. In thiss paper, a devvice to detect the location of
o a gunshot or
o artillery firing is proposeed and tested.
The device consist
c of 4 seensors in pyrramid configuuration, and analysis
a is done by using T Time Differen nce of Arrivall
(TDoA) and DoA
D (Directioon of Arrival)

Keywords—SSound localizzation, Time difference off Arrival (TD


DOA) Directioon of Arrivall (DOA), Sou
und Analysis.

I. IN NTRODUCTIION
The abilityy to figure thee source locatiion of a soundd is
owned by many
m kind of lifeforms, inncluding humaan.
The ability is
i done by thee brain by distinguishing the t
difference of time arrivaal and the maagnitude of the t
sound that iss heard by booth ears and interpolate it to
find the sourrce of the souund. With the advancement of
electronics and
a computeers, human now n is able to
imitate the ability
a for variious purposess. One of it is to
help soldierss to find enem a artilleries in
mies’ snipers and
war. In thiss research, a simple meethod of souund
localization to
t find the souurce of a gunsshot is simulatted
and tested.

II. ME ETHODOLO OGY


Due to sensors locateed in differennt location, the t Fig. 1 Basic TDoA
soundwave reach
r the senssors at slightlyy different tim
me. The minus sign means tthat the sign nal is laggingg
This time difference
d is called Timee of Differennce beecause the soound arrives aat the other sensor
s earlierr
Arrival (TDooA). When thee source of thee signal is 1 liine th
han the sensor that is used aas reference.
with the sennsors’ geometry, TDoA wiill be maximuum
because it has
h to travel within the distance of the t 1. System Dessign
sensors, whicch can be exprressed with eqquation : The device uses
u 4 microphone, I,J,K,L arranged in a
teetrahedron connfiguration.
/

Where d is distance
d betwween two sensors and v is thet
speed of the sound.
Likely, thhe smallest TDoA
T will occur
o when thet
source of thhe signal is perpendicular
p within the twwo
sensors. At this
t event, thee signal arrivees at the sensoors
almost at thee same time.

Fig. 2 Systeem Design

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 1355
Where microphone L is used as reference with x and y Where x denote the location of the source, xi, yi, zi is
zero but z is not, while the other microphones have the location of mic I and xj, yj, zj is the location of Mic
zero z coordinate but x and y are not. J. This method is a brute force method where each
possible x,y,z is computed to search matching TDoAs.
2. Simulation Design To reduce the load and for faster computation, this
a. Data gathering method is not used to directly estimate the x,y,z
The input data for the simulation is a wav file with location of the source. Instead, it is used to calculate
sample rate of 48000 Hz. The data is then scanned direction of arrival by compute near x,y,z that have the
using audio fingerprint method and compared to same TDoA and then calculate the angle using
available database to check whether it is a gunshot or trigonometry.
not. For this purpose, a copy of input downsampled Despite uses more resource, this method has one
into 5512 Hz is created. The fingerprint method that is big advantage compared to direct DoA method, that it
used is Content fingerprinting using wavelets, by is capable to calculate the z angle of the source.
Shumeet Baluja and Michelle Covel. If the input passed - Testing and analysis
the verification, the original file is placed into main
buffer where 4 copies of it will be made every time user 1. Testing
type an input. Coordinate estimation testing:
b. Bucher and Misra Estimation TABLE III
For direct location estimation, the program use BUCHER ESTIMATION EXPERIMENTS
estimation method that is proposed by Ralph Bucher User Input Bucher Estimation
and D. Misra. The method is modification of general 3 x y z x y z
sensors parabolic formula by using fourth sensor, the 1.5 1.5 0.2 1.499 1.453 0.215
L-mic. 4 10 1 0.133 0.245 0.081
In this program, 3 Bucher formulas are used. Each -20 10 2 -7.711 3.385 0.304
are made using different main TDoA : I-L TDoA, J-L
TDoA and K-L TDoA.
Direct DoA testing:
III. DIRECT DOA METHOD
TABLE IIIII
In this method, the DoA, is directly calculated using
DIRECT DOA EXPERIMENTS
formula:
User Input DoA Estimation
x y z Tan(y/x) I-J I-K K-L
/
10 15 1 56.30 ° 46.71 58.97 55.59
Where θsensor is the angle between the sensors to -15 15 1 135° 133.42 133.71 122.02
frame reference’s angle 0. Each computation result in 10 15 5 56.30 ° 33.26 49.89 43.55
two θ DoAs, one as result of addition by θsensor and
the other as result of substraction by θsensor. The DoA estimation using parabolic testing:
results of each computation is then compared to
eliminate the wrong ones. TABLE IVV
Each sensor pair has 2 θsensor, one for positive PARABOLIC DOA ESTIMATIONS EXPERIMENTS
TDoA and the other for negative TDoA, as shown in User Input Z angle DoA
the table: Estimation
TABLE I x y z Cos(z/(sqrt(x2 Lowest Highest
ANGLE OF MAXIMUM AND MINIMUM TDOA + y2) estimatio estimatio
Mic Pair Positive Negative n n
TDoA TDoA 1 1 1 3.174 ° 2.779° 4.85°
I-J 60 240 0 5
I-K 15 195 3 3 6 8.049 ° 5.97° 7.17°
K-J 120 300 0 0
4 4 1 14.85° 15.71° 17.44°
Direct DoA method however, has a fatal weakness, 0 0 5
that it can’t directly calculate the elevation angle. This
is because for each TDoA using the L michrophone, 2. Analysis
exist a 3-D parabolic DoA solutions. Based on experiment, there are many wrong results
2. DoA using parabolic formula compared to input that is typed by the user. This
For each pair of microphone, exist a solution in the happened because the device has several limitations:
form of a parabolic equation, such as for mic I-J: 1) Range: The bucher coordinate estimation
method has maximum range where it still capable
estimate the location correctly. It is defined by two
parameters: mainly by the distance between sensors
and secondly by the sampling rate. The general rule is
that the larger the distance and the sampling rate, the

136 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


larger the maximum range that coordinate estimation next data buffer, causing the computation become
method can achieve. inaccurate.
When the source of the sound is beyond the The inaccuracy of DoA computation is not linear.
maximum capability, aliasing will happen. In this case, This is because the angle of arrival is based on
the resulting TDoA between the sensors have high comparison between resulting TDoA and maximum
chance it will be the same with the closest coordinate TDoA. As result, the smaller the value of TDoA, the
that has the same DoA with the source. For example, if smaller the comparison will be, making it more
the maximum estimation range is x=4.5 and y= 4.5 accurate, and hold true for the opposite. Table below
meter, sound that occurs in x=45, y=45 meter and shows some of I-J sensors accuracy within TDoA
x=450, y=450 meter will give the same TDoA results integer values, before corrected by θsensor addiction or
with the x=4.5 and y=4.5 meter ones, because it is has substraction:
the same DoA, 45°.
TABLE V TABLE VI
BUCHER ESTIMATION LIMIT ACCURACY OF DOA METHOD
Separation (in meter) Bucher TDoA DoA accuracy of I-J sensors
Estimation TDoA/MaxTdo Cos θ Δ Cos θ
Distance Max (in A
I-J I-K K-J meter) 0 0 90 0
Up to x =1.5, 1 0.035714286 87.95329 2.046713
0.197 0.173 0.141 y=1.5 z=0.2 2 0.071428571 85.90396 2.049331
0.3863 0.28284 Up to x=6, y=6, 3 0.107142857 83.84936 2.054596
7 0.34641 1 z=1 … … … …
0.7727 0.56568 Up to x=40, y=40 25 0.892857143 26.7655 4.237219
4 0.69282 2 z=1.6 26 0.928571429 21.78679 4.978711
It explains why in the experiment, only location of 27 0.964285714 15.35889 6.427904
signal up to x and y 1.5 meters are correct, because the
28 1 0 15.35889
distance between sensors are designed to be 19.7 (I-J),
17.3(I-K) and 14.1(I-L) cm, respectively.
As one can see, at near I-J 90° (real angle will be 150°
The other 2 DoA methods, on the other hand, are not
or 30°), the Δ of angle is very small, which means high
affected by this limitation. However, had the parabolic
accuracy. The accuracy getting worse as the angle of
method been used to directly calculate the coordinate,
the incoming sound become more in line with the
then it would be also affected by this limitation.
sensor’s configuration, where it become minimum at
TDoA 27-28 where device only have accuracy of
2) Accuracy: While all methods have limited
15.36°. This means that any angle between I-J 1°-14°
accuracy, it affect the DoA estimation worse than
will be floored up to 15°. This limitation affect both
coordinate estimation. Like the maximum range
direct DoA estimation and DoA estimation using
limititation, the device accuracy is also affected by
parabolic equation methods.
sampling rate and the distance between the sensors.
3) Elevation limitations: When the source of the
Withfixed sampling rate, the data is placed into a
sound occurred high above the ground, the TDoA that
data buffer, where each buffer represent each sample.
is produced by the device can be different than the
As results, the TDoAs become integer values where
TDoA if the source occurred at the same location but at
each integer represent fixed time scale.
low attitude. This happened because the distance that
For example, in the simulation, mic I-J is separated
the sound has to travel to reach the sensors is changed
by 0.197 meter. Its max TDoA is:
due to affected by high z coordinate. This limitation
only affect the direct DoA method. For this system, the
0.197/340 0.00056794
direct DoA method only accurate if the elevation is not
more than 7.4°
With sampling rate 48000, correspond to:
V. CONCLUSION
Pinpointing the coordinate of the gunshot directly
0.00056794 48000 27.26
will be the best help for the soldiers. However, these
28
methods have very limited range. To improve the
maximum range detection without faulty, either
When the source of the sound is 1 line with the I-J
increase the distance between the microphones or
sensors, either mic I or J data buffer will be lagging by
increase the sampling rate.
28 count, depend on which microphone is further from
DoA method help would help the soldiers less than
the source. Each integer represent time scale of 1/28 =
the coordinate pinpointing, however it is not hampered
0.03571 second.
by distance of the gunshot source. It is, however, has
The limitation of integer conversion for data buffer
limited accuracy. A shift in angle can result in big error
has great impact for the device’s accuracy. If the
when the shot occurred far away.
second signal come within time difference smaller than
the minimum limit, the signal won’t be recorded by the
device. Likewise, for a second signal that come slightly
above minimum time limit, it will be placed into the
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 137
VI. FUTURE WORK [4] J. Pedro, A. G. Andreas, R. Larry, S. Shihab, G.
After the device is built, the result of field test will H. David and C. Gert, “A Comparative Study of
be compared with the simulation result. Sound Localization Algorithms for Energy Aware
Sensor Network Nodes,” IEEE Transactions on
VII. REFERENCES Circuits and Systems—I: REGULAR PAPERS,
[1] B. Ralph and D. Misra, “A Synthesizable VHDL Vol. 51, No. 4, April 2004.
Model of the Exact Solution for Three- [5] P. Smitha, S. Elizabeth and P. Babu, “Acoustic
dimensional Hyperbolic Positioning System”, Source Localization,” International Journal of
VLSI Design, Vol. 15 (2), pp. 507–520, 2002. Advanced Research in Electrical, Electronics and
[2] S. Erik, O. Samantha, M. Christopher, The Instrumentation Engineering Vol. 2, Issue 2,
Beacon Locator Project: A Passive Direction February 2013.
Finding System for Locating Pulsed Emitter [6] J. Hong, M. Boyd and W. Paul, “Sound
Signals, MIT Lincoln Laboratory, 2011 Localization Using Compressive Sensing” Proc.
[3] B. Shuumet and C. Michelle, “Content SENSORNETS, pp.159-166, 2012
Fingerprinting Using Wavelets”. Google, Inc.,
2006.

138 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI PROMOSI
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMASARAN PADA
SEBARAN UKM KAIN TENUN GARUT BERBASIS WEBGIS
Maria Sri Wulandari, SKom.,MMSI 1, Rahayu Noveandini, SKom.,MM 2
Jurusan Sistem Informasi STMIK Jakarta STI&K 1 2

ABSTRAK
Saat ini, industri tenun Garut menunjukkan peningkatan dan inovasi yang berbasis kreativitas. Peningkatan ini
terjadi setelah upaya pemerintah memberikan pelatihan kepada para pengrajin. Kampung tenun ini didahului dengan
Program Pelatihan dan Pengembangan Perajin Tenun Garut dan Majalaya dengan tujuan antara lain agar bagaimana
pengrajin bisa menentukan harga yang layak dan mengetahui selera pasar. Walau demikian, hasil kerajinan tenun
Garut masih kalah bersaing dengan tenun dari daerah lain yang sudah cukup popular dikenal di masyarakat.
Disamping pemasaran yang kurang inovatif, pembuatan tenun Garut pun menyita waktu yang cukup lama, untuk 1
meter kain diperlukan waktu sekitar 1 minggu.Untuk membantu bagaimana agar hasil kerajinan tenun Garut lebih
dikenal masyarakat luas serta bagaimana masyarakat dapat mengetahui sebaran UKM kerajinan tenun tersebut
dengan mudah dan turut serta membantu melakukan promosi pemasaran hasil kerajinan tenun tersebut, maka peneliti
membangun aplikasi layanan informasi berbasis Web untuk membantu promosi pemasaran masing – masing UKM
serta mengintegrasikan aplikasi yang terbentuk dengan Sistem Informasi Geografis untuk menjelaskan persebaran
UKM di daerah Garut. Aplikasi ini dibangun dengan tujuan untuk membantu mengatasi permasalahan dalam hal
promosi pemasaran, letak lokasi sebaran UKM kerajinan tenun Garut serta sekaligus turut serta melestarikan
kerajinan industri kreatif Garut yang jika tidak dijaga, akan menyebabkan kepunahan.

Kata Kunci: Tenun Garut, Promosi Pemasaran, Sistem Informasi berbasis Web, Sistem Informasi Geografis

I. PENDAHULUAN a. Bagaimana mengetahui UKM mana saja yang


I.1. Latar Belakang bergerak di bidang kerajinan tenun di daerah Garut?
Perkembangan budidaya ulat sutera sampai b. Bagaimana mengetahui lokasi – lokasi mana saja
industri penenunan benang sampai menjadi kain sutera UKM tersebut berada ?
di Indonesia belum berkembang dengan baik hingga c. Bagaimana mengetahui deskripsi profil dan hasil
saat ini. Hal ini menyebabkan usaha budidaya ulat kerajinan kain tenun pada UKM yang bergerak di
sutera dan pengembangan industri yang berbasis bidang kerajinan tenun di daerah Garut ?
dengan benang sutera hanya jalan ditempat dan d. Bagaimana membantu melakukan promosi
mengalami banyak kemunduran. pemasaran untuk UKM kerajinan tenun yang
Salah satu daerah di Indonesia yang banyak berada di daerah Garut ?
memproduksi kain tenun dengan sutera adalah Garut
Jawa Barat. Motif khas tenun Garut berbentuk I.3. Tujuan Penelitian
geometris dan bunga – bunga berukuran besar. Untuk Tujuan dari penelitian ini adalah :
melestarikan warisan budayanya, Kampung Tenun a. Untuk mengetahui UKM mana saja yang
yang terletak di Desa Panawuan itu diresmikan sebagai mengembangkan industri kerajinan tenun di daerah
daerah Sentra Tenun. Untuk mengetahui sebaran Garut.
pemetaan dari industri kerajinan kain tenun yang di b. Untuk mengetahui deskripsi profil dan hasil
hasilkan dari beberapa UKM yang terdapat di daerah kerajinan kain tenun pada UKM kerajinan tenun di
Garut, penulis telah melakukan pemetaan industri daerah Garut.
kerajinan kain tenun tersebut menggunakan Sistem c. Untuk mengembangkan pemasaran dengan
Informasi Geografis berbasis WEB. Hal ini jangkauan yang lebih luas dan sekaligus
dimaksudkan untuk mengetahui lokasi – lokasi UKM mempromosikan hasil tenun Garut sebagai
tersebut dan turut serta melakukan promosi pemasaran kearifan lokal daerah Jawa Barat.
kain tenun sehingga kain – kain tenun tersebut dapat d. Mengembangkan aplikasi pemetaan sebaran UKM
dikenal oleh masyarakat luas yang pada akhirnya kain kerajinan tenun yang terletak di daerah Garut
tenun tersebut mampu bersaing dengan kain tenun dari menggunakan Sistem Informasi Geografis yang
daerah lain.Aplikasi yang dibangun dimaksudkan telah dibangun pada penelitian terdahulu dan
sebagai sarana promosi produk terhadap masyarakat menggabungkannya dengan aplikasi website
luas, sehingga pemasaran kain tenun Garut dapat masing – masing UKM.
berkompetisi dengan produk sejenis dari daerah lain.
II. STUDI PUSTAKA
I.2. Rumusan Masalah Penelitian 2.1. Tenun Garut
Dalam penelitian ini, penulis akan lebih fokus melihat Garut sudah terkenal sebagai daerah penghasil
fenomena dan permasalahan dari sudut pandang lokasi sutera, mulai dari bahan sutera hingga tenun sutera.
UKM kerajinan tenun Garut berada. Penulis Kain tenun sutra ala Garut memang cantik dan
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : menawan. Namun, keeksotisannya tidak mudah

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 139


diciptakan, dibutuhkan keahlian khusus untuk Halaman Utama

mengembangkan teknik motif ikat. Menurut perajin


Home

tenun di Kampung Tenun, Desa Panawuan Garut, About

dalam satu hari hanya dapat menghasilkan satu hingga Kategori

dua meter kain hasil menenun. Akibat dari UKM

kesulitannya, produk tenun Garut sulit ditemukan.


Pemasarannya pun terbatas didaerah Garut sendiri. Gallery

Kain tenun ini belum terkenal di seluruh Nusantara Kontak

maupun mancanegara seperti kain tenun dari daerah


lain. Gambar 1 Tampilan Menu Pada Aplikasi GIS
2.2. Metode Pengembangan Aplikasi Web
Siklus Hidup Pengembangan Gambar tampilan menu diatas berisi Home, About,
Pada model spiral klasik Boehm dan metode-metode Kategori, UKM, Gallery dan Kontak. Untuk Home
modern untuk web dan rekayasa perangkat lunak, berisi halaman utama mengenai tenun Garut. Halaman
tahapan pengembangan harus diterapkan di dalam cara About menggambarkan Sistem Informasi Geografis
iteratif dan tambahan, dengan berbagai tugas yang Tenun Garut. Halaman Kategori berisi data – data
diulang dan diperbaiki sampai mendapatkan hasil dan UKM di Garut. Halaman UKM berisi penjelasan detail
menemukan kebutuhan bisnis. Pengembangan aplikasi mengenai data masing – masing UKM. Halaman
mengalami beberapa siklus penemuan Gallery berisi galery foto UKM Tenun dan Halaman
masalah/perbaikan desain/implementasi, dan setiap Contact berisi kontak UKM.
iterasi menghasilkan suatu prototipe atau versi parsial
dari sistem. Pada setiap versi, versi terbaru dari sistem Berikut ini adalah tampilan halaman home :
uji dan dievaluasi, dan kemudian diperluas dan
dimodifikasi.
2.3. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic
Information System) yang selanjutnya disebut SIG
merupakan sistem informasi berbasis computer yang
digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau
Gambar 2 Tampilan Awal Aplikasi
informasi geografis (Aronoff,1989). SIG berkembang
mulai era 1990-an dan saat ini semakin berkembang.
Pada halaman awal terdapat menu Home, About, Akar
SIG mempunyai kemampuan untuk
Wangi, Batik, Kulit, Tenun, Gallery dan Contact.
menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu
Halaman About, menceritakan mengenai Sistem
dibumi, menggabungkannya, menganalisa dan
Informasi Geografis Tenun Garut. Berikut ini adalah
akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah
tampilan halaman About :
pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah data yang
berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang
memiliki sistem koordinat tertentu sebagai
referensinya, sehingga aplikasi SIG dapat menjawab
pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dan
pemodelan.

III. HASIL PENELITIAN


Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mengembangkan aplikasi berbasis web untuk
membantu promosi UKM dan pemetaan sebaran UKM Gambar 3 Tampilan Halaman About
kerajinan tenun di daerah Garut berbasis Sistem
Informasi Geografis, dengan rincian : Jika memilih Gallery maka tampilannya adalah sebagai
1. Aplikasi berbasis web dikembangkan dengan berikut :
memanfaatkan software PHP dan MySQL.
2. Aplikasi GIS dikembangkan dengan
memanfaatkan Application Program Interface
(API) milik Google. Adapun data yang mutlak
dibutuhkan adalah posisi Longitude dan Latitude Gambar 4 Tampilan Halaman Gallery
dari tiap-tiap UKM. Sedangkan untuk memasukkan / menambah data bisa
3. Spesifikasi Sistem Informasi Geografis yang dilakukan dengan menggunakan admin seperti
dibangun adalah sebagai berikut : tampilan berikut :
Menu Utama dalam tampilan ini digambarkan sebagai
berikut :

140 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Gambar 5 Tampilan Untuk Masuk ke dalam Admin Gambar 8 Tampilan Untuk Menambah Data Masing –
Tenun Garut Masing UKM

Setelah melakukan login admin, dan akan melakukan Jika memilih Tambah Data, maka tampilannya adalah
penambahan data / mengganti data maka tampilannya sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :

Gambar 6 Tampilan Portal Admin Tenun Garut

Didalam portal admin, terdapat menu Home, Kategori, Gambar 9 Tampilan Untuk Menambah Data Masing –
UKM, Gallery, Contact, Ganti Password dan Logout. Masing UKM

1. Menu Home adalah menu halaman utama admin Isi dari tambah data adalah yang pertama memilih
2. Menu Kategori adalah menu untuk menambahkan kategori, selanjutnya mengisi nama UKM, alamat,
UKM – UKM yang ada di daerah Garut. Berikut ini deskripsi UKM, lokasi UKM (dengan mengklik di
adalah tampilan menu Kategori : salah satu daerah di Garut), Latitude dan Longitude
(dimana posisi ini untuk menentukan letak UKM pada
peta). Setelah terisi semua maka terakhir adalah
menekan tombol simpan, supaya UKM tersebut di
simpan dalam database.
4. Menu Gallery.
Untuk menu Gallery, dimaksudkan untuk
menambah gallery foto. Gambar berikut adalah
tampilan untuk menambah / mengganti data
gallery.
Gambar 7. Tampilan Untuk Menambah Data pada
Menu Kategori

Pada menu ini, untuk menambah data UKM, proses


yang dilakukan dapat berupa Edit atau Hapus untuk
masing – masing data. Selain itu juga dilengkapi
dengan mesin pencari untuk mencari nama UKM.
3. Menu UKM.
Setelah dilakukan penambahan data UKM, hal
yang dilakukan selanjutnya adalah menambah data
masing – masing UKM. Berikut ini adalah
tampilan untuk menambah data masing – masing
UKM :
Gambar 10 Tampilan Untuk Menambah / Mengganti
Data Gallery Foto

5. Menu Contact. Menjelaskan contact mengenai


UKM Tenun Garut.
6. Menu Ganti Password.
Menu ini dimaksudkan untuk mengganti password
admin. Berikut tampilan untuk mengganti
password admin :

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 141


A. Saran
Untuk penelitian selanjutnya, dalam upaya
melakukan promosi dan memperbaiki metode
pemasaran, dapat dibentuk suatu aplikasi berbasis
Android yang di unggah ke dalam toko online yang
sudah tersedia seperti Lazada atau Toko Pedia atau
menggunggah ke dalam google play store, sehingga
dapat lebih luas memasarkan produk tersebut serta
Gambar 11. Tampilan Untuk Mengganti Password
turut membantu, mengembangkan dan melestarikan
produksi industri kerajinan kreatif kain tenun yang
7. Menu Logout. Digunakan untuk keluar dari menu
merupakan salah satu budaya bangsa.
admin.
V. DAFTAR PUSTAKA
IV. KESIMPULAN
[1] Anil Hariyanto, (2006). Inventarisasi Aset
Pemkot Surabaya Dengan Metode Sistem
A. Kesimpulan
Informasi Geografis (Studi Kasus : Kelurahan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
Keputih Kecamatan Sukolilo). Teknik Geomatika,
disimpulkan :
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
1. Di daerah Garut terdapat UKM industri kerajinan
[2] Budiyanto, Eko. (2009). Sistem Informasi
tenun yang tersebar di beberapa tempat. Telah
Geografi dengan ArcView GIS.ANDI,
dilakukan pendataan UKM kerajinan tenun
Yogyakarta.
dengan bantuan dari Kementrian Koperasi yang
[3] Genisa Meira , Titi Soegiarty , Bandi Sobandi.
bekerjasama dengan Ketua Bidang Koperasi &
(2013). Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas
UMKM. Diantaranya ada suatu daerah yang
Pendidikan Bahasa Universitas Pendidikan
memiliki banyak UKM kerajinan tenun bernama
Indonesia, Kain Tenun Ikat Dengan Bahan Sutera
Kampung Tenun Panawuan. Kampung Tenun
Alam (Analisis Deskriptif Oranamen Kain Tenun
memiliki 9 rumah produksi yang membuat kain
Ikat dengan Bahan Sutera Alam di Kampung
tenun. Sutera hasil produksi Kampung Tenun ini
Tenun Panawuan Kabupaten Garut), Kriya Tenun
yaitu kain tenun ikat dan sulaman. Selain itu juga
dan Tekstil, Volume 1, Nomor 3 Tahun 2013.
masih ada sekitar 8 tempat UKM yang tersebar di
[4] Kadir, Abdul.(2003). Dasar Pemrograman
luar Kampung Panawuan di daerah Garut.
dinamis menggunakan PHP. Andi.Yogyakarta.
Sehingga total UKM yang ada saat ini sekitar 17
[5] Maria Sri Wulandari, Rahayu Noveandini,
UKM kerajinan tenun.
Sutarno, (2015). Digiitalisasi Pemetaan UKM
2. Telah dibangun aplikasi yang digunakan untuk
Tenun Garut Berbasis Sistem Informasi Geografis
pemetaan sebaran UKM kerajinan tenun di daerah
Sebagai Media Komunikasi dan Pemasaran
garut berbasis SIG. Aplikasi ini dilengkapi dengan
Produk Lokal, Sendi_U, Unisbank Semarang
fitur untuk menambah data UKM dan mengedit
[6] Ibnu Susanti, Muning Sarwiani, (2012) Jurusan
data UKM yang telah di masukkan.
Manajemen Informatika AMIKOM Yogyakarta,
3. Telah dibangun aplikasi berbasis web untuk
Sistem Informasi Pemasaran Kain Tenun Berbasis
masing – masing UKM tenun Garut yang
Web Pada PT. Kosoema Nanda Putra
digunakan sebagai wadah promosi hasil kerajinan
[7] Mateus Paquenino Maria Pareira (2011)
masing – masing UKM
AMIKOM Yogyakarta, Sistem Informasi
4. Telah digabungkan aplikasi berbasis SIG dan
Penjualan Kain Tais Cultura Shop Timor Leste
aplikasi berbasis web dalam satu platform, yaitu
Berbasis Web
aplikasi peta sebaran UKM tenun Garut, dan
aplikasi web untuk masing – masing UKM.

142 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION
STANDARD (AES)SEBAGAI PENGAMANAN DATABASE
Adrian Admi
Lembaga Sandi Negara
Email: admi.adrian@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan implementasi algoritma block cipherAdvanced Encryption Standard
(AES)sebagai solusi pengamanan database. Implementasi dilakukan menggunakan bahasa
pemrograman Java dan memanfaatkan database MySql. Algoritma block cipher AES digunakan
sebagai algoritma untuk enkripsi dan dekripsidata pada database.Aplikasi pengamanan database
didesain untuk melakukan perintah insert data ke dalam database sekaligus melakukan enkripsi.
Selain itu user juga dapat melihat hasil dekripsi data yang ada di database dengan pilihan view,
dengan tetap menjamin bahwa data pada database selalu dalam keadaan terenkripsi.

Kata Kunci: Advanced Encryption Standard,Database,Java,MySql.

I. PENDAHULUAN II. ADVANCED ENCRYPTION STANDARD


Database merupakan salah satu komponen (AES)
penting dalam sistem informasi karena merupakan AES merupakan suatu kompetisi pencarian
basis penyediaan informasi bagi user. Database algoritma kriptografi block cipher yang diadakan untuk
menampung data yang akan digunakan oleh banyak menggantikan algoritma block cipher DES yang sudah
user sesuai dengan peruntukan data tersebut.Organisasi tidak aman dari serangan Linear Cryptanalysis dan
besar menghabiskan banyak sumber daya untuk Diferensial Cryptanalysis. Pemenang kompetisi
menjaga terselenggaranya transaksi data seperti tersebut adalah algoritma Rijndael karya Joan Daemen
pembayaran, transaksi elektronik, akuntabilitas data dan Vincent Rijmen. Selanjutnya algoritma Rijndael
yang semua informasinya disimpan di database. Harga dikatakan sebagai algoritma AES.
yang dibayar akan sangat besar untuk kekeliruan Penyandian algoritma AES dilakukan dengan
pengolahan data yang terjadi. menyalin input plaintext ke dalam suatu array dan
Database memudahkan user untuk mengambil dilakukan proses initial state. Setelah proses initial
data, memasukkan data, serta mengubah data dengan state, akan dilakukan transformasi round sebanyak 10,
sangat cepat dalam lingkup sistem informasi.Dibalik 12 atau 14 kali sesuai dengan panjang kunci yang
kemudahan yang diberikan oleh layanandatabase, digunakan (dalam implementasi ini, transformasi round
terdapat kerawanan akan keamanan data yang dilakukan sebanyak 10 kali, karena panjang kunci yang
tersimpan dalam database (maupun database itu digunakan adalah 128 bit).
sendiri), terutama jika datayang disimpan merupakan
data rahasia yang berasal dari orang penting, misal
pejabat negara, pejabat perusahaan, dan sebagainya,
maupun data sensitif seperti data perusahaan, aset
perusahaan, informasi pribadi pegawai, keuangan dan
sebagainya.Data rahasia dan sensitif tersebut sangat
Gambar 1 State Array
rawan untuk dicuri oleh pihak yang tidak berwenang
melalui berbagai cara seperti input injection (SQL
Proses transformasi round yang dilakukan
Injection),privilege abuse, malware, dan sebagainya.
terhadap statearray adalah transformasi Subbyte,
Salah satu solusi untukpermasalahan kerawanan
ShiftRow, MixColumns, dan AddRoundKey. Sedangkan
keamanan tersebut adalah penggunaan teknik enkripsi
pada round terakhir, tidak dilakukan proses
menggunakan algoritma kriptografi. Algoritma
MixColumns.
enkripsi akan mengubah pesan (data) yang semula
2.1 Transformasi SubByte
dapat terbaca (plaintext) menjadi pesan yang tidak bisa
Transformasi ini merupakan transformasi
terbaca (ciphertext), proses ini disebut dengan proses
substitusi bytenon-linear yang dioperasikan secara
enkripsi. Lalu untuk kembali menbaca pesan (data)
independen pada setiap bytedalamstate. Nilai array
tersebut, dilakukan proses dekripsi, yaitu mengubah
input akan dioperasikan dengan suatu Substitution Box
ciphertext menjadi plaintext kembali. Dalam tulisan
(S-Box) dan menghasilkan state array output.
ini, penulis menggunakan algoritma kriptografi
Advanced Encryption Standard (AES) sebagai
algoritma enkripsi dan dekripsi. Algoritma AES
merupakan algoritma block cipheryang banyak
digunakan saat ini dan merupakan algoritma standard
yang saat ini masih dijamin keamanannya.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 143


Gambar 2 Transformasi Sub Byte

Tujuan dari transformasi sub byte ini adalah


mengacak nilai input dengan suatu S-box yang acak Gambar 5 Operasi tiap kolom state dengan suatu
atau non-linear. Proses inilah yang menopang matriks
kekuatan keamanan dari algoritma AES selain operasi
dengan kunci rahasia. 2.4 Transformasi AddRoundKey
2.2 Transformasi ShiftRow Transformasi ini merupakan operasi XOR antara
Pada transformasi ini, state array pada baris state dengan kunci round.
terakhir secara bersiklus di geser dengan pergeseran
yang berbeda pada setiap baris statenya. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

Gambar 6 Ilustrasi Add Round Key

Operasi ini bergantung sepenuhnya terhadap


kekuatan kunci round untuk memberikan faktor
keamanan terhadap algoritma. Kunci round
dibangkitkan berdasarkan kunci input awal yang
dijadwalkan dengan Key Schedule.
Gambar 3 Ilustrasi Shift Row Output dari Add Round Key merupakan output
terakhir dari operasi round. Operasi round ini
Operasi ini tidak terlalu berpengaruh terhadap dilakukan sebanyak 10 kali untuk panjang kunci 128
tingkat keamanan algoritma, namun memiliki fungsi bit (round terakhir tidak dilakukan transformasi mix
sebagai pengacakstate sebelum masuk ke operasi columns). Setelah state keluar dari operasi round
berikutnya. terakhir, state tersebut akan diambil menjadi ciphertext
atau biasa dikatakan sebagai teks sandi.
2.3 Transformasi MixColumns
Transformasi ini merupakan operasi yang III. JAVA
bertujuan untuk mengacak seluruh kolom pada state Java adalah bahasa pemrograman berorientasi
dengan cara mengalikan masing-masing kolom dengan object. Java Platform menyediakan lingkungan yang
suatu matriks tertentu. Ilustrasi secara keseluruhan lengkap untuk pengembangan aplikasi di desktop dan
tentang mix columns dapat dilihat pada Gambar 4 dan client/server.
operasi per kolomnya dapat dilihat pada Gambar 5 Java dapat dijalankan di sembarang platform, di
beragam lingkungan seperti internet, consumer
electronic products, dan computer applications. Java 2
Platform tersedia dalam tiga edisi untuk keperluan
berbeda berikut:

3.1 Java 2 Micro Edition (J2ME)


Java 2Micro Edition (J2ME) digunakan untuk
beragam consumer electronic product, seperti pager,
smart card, cell phone, handheld PDA, dan set-top
box. J2ME menyediakan bahasa Java yang sama,
unggul dalam portabilitas. J2ME menggunakan
Gambar 4 Ilustrasi Mix Columns sekumpulan paket lebih kecil. J2ME berisi subset paket
J2SE ditambah paket spesifik Micro Edition
javax.microedition.io. Aplikasi J2ME dapat diskala
agar juga dapat bekerja dengan J2SE dan J2EE.

144 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


3.2 Java 2 Enterprise Edition
E (J2EE E) //M
Mengubah hasil enkripsi byyte menjadi Sttringbase64
Java 2 Enterprise Edition
E (J2EEE) menyediakkan Sttringbase64 =
perlengkapann untuk membangun daan menjalankkan New
N String(orgg.bouncycastlee.util.encoderss.Base64
multitier entterprise appliications. J2EEE berisi pakket- .encode(cipher)));
paket di J2SEE ditambah paket-paket
p unntuk mendukuung //M
Mengubah Strringbase64 meenjadi byte
pengembanggan Enterprise JavaBean, Java Servleets, byyte[] byte =
JavaServer Pages,
P XML,, dan kendalii transaksi yaang orrg.bouncycasttle.util.encodeers.Base64.deccode(base64);
fleksibel.
Aplikasi ini
i mempunyaai dua layanan n utama yaituu
3.3 Java 2 Standard Ed dition (J2SE) in
nsert dan vieew.Layanan tersebut disaajikan dalam m
Java 2 Platform, Standard Edition
E (J2S
SE) beentuk frame yang
y memilikki fungsi untu
uk melakukann
menyediakann lingkungann pengembanggan yang kaaya inp
nput data (sekkaligus enkripssi) dan melihaat data (view))
form. Edisi ini
fitur, stabil,, aman, dann cross-platfo (ssekaligus dekrripsi).
mendukung konektivitass basis daata, rancanggan
antarmuka pemakai,
p masuukan/keluarann, pemrogramman
jaringan dann termasuk sebagai pakket-paket dassar
bahasa Java.

MPLEMENTASI AES 1288 PADA JAV


IV . IM VA
Implemeentasi algoritm ma AES untuuk pengamannan
database inii menghasilkaan sebuah applikasi berbaasis
Java yang dijalankan
d dii Sistem Opeerasi Window ws.
Dalam impplementasinya, algoritma AES tersebbut Gambar 7 Frame utamaa database enccryption
memanfaatkaanlibrary yang terrdapat paada
bouncycastleeproviderhttp://www.bounccycastle.org. 4..1 Menu Inssert (Enkripsii Data)
Berikutt adalah pottongan sourcce code prosses Dalam mengisi
m databaase, user cu
ukup memilihh
enkripsi dann dekripsi denngan menggunnakan algoritmma menu
m insert paada frame utaama dan mem masukkan dataa
AES: yaang diinginkaan sesuai denggan formulir (insert
( frame))
//Operasi Enkkripsi yaang disediakann.
BufferedBlocckCipher AES S=
NewPaddedB BufferedBlockkCipher(new
AESEngine());byte[] keyA AES =
CommonServvice.generateIInput(16, (bytte) 0x00);
KeyParameteer keyParamA AES =
new KeyParaameter(keyAE ES);
base64_nama =
EncryptionSeervice.runEnccryptionDb(naama,
keyParamAE ES, AES);
//Operasi Dekripsi
BufferedBlocckCipher AES S=
new PaddedB BufferedBlockkCipher(new
AESEngine());byte[] keyA AES =
CommonServvice.generateIInput(16, (bytte) 0x00);
KeyParameteer keyParamA AES = Gambar
G 8 Conntoh data yangg dimasukkan
n ke database
new KeyParaameter(keyAE ES);
base64_nama = Gambar 4.24 menunjukkkan contoh ko onten databasee
EncryptionSeervice.runDeccryptionDb(naamac, yaang dimasukkkan ke dalam m formulir.Daalam mengisii
keyParamAE ES, AES); fo
ormulir tersebuut, pada tahapp akhir user harus
h memilihh
ID
D yang akann diisi. ID m merupakan vaariabel kuncii
Dalam implementasii ini digunakaan beberapa tiipe (id
dentitas) untuuk menentukaan acuan posisi data padaa
data, yaitu String,
S Base664 dan Byte. Tipe data yaang daatabase.
akan dienkriipsi adalah String
S yang diubah
d ke Byyte. Berikut adalah potoongan sourcee codeuntukk
Sebelum hasil enkripsi Byte
B disimpaan ke databaase, memasukkan
m daata ke databasse:
dilakukan peerubahan tipe data menjadii String Base664, Sttring dbUrl =
tujuannya addalah untuk memberikan
m tambahan Striing "jdbc:mysql://loocalhost:33066/test";
yang nantinyya digunakan untuk dekrippsi data, kareena Sttring user = "rroot"; String ppass = "";
jika panjangg ukuran blokk data yang akan didekrippsi Connection myyConn =
kurang, makka proses deekripsi akan gagal. Berikkut DriverManagerr.getConnectioon(dbUrl, userr, pass);
adalah potonngan source code
c untuk mengubah
m form
mat Sttring sql = "reeplace into bioodata" + " (id, Nama)"+
tipe data: "v
values (?,?)";
PrreparedStatem ment preparedS Stmt =
myConn.prepar
m reStatement(sql1);
prreparedStmt.seetString(1, id));
Prosiding Seminar
S Nasio
onal Teknologgi Terapan (SN
NTT) SV UG
GM 2016 | 1455
//data yang dienkripsi
d diinnsert dalam benntuk base64
preparedStmmt.setString(2, base64_namaa);
preparedStmmt.executeUpdaate();

m data dimaasukkan ke database, usser


Sebelum
terlebih dahhulu harus memiliki
m aksees ke databaase
dengan mem masukkan alaamat MySql, username, dan d
password. Setelah itu useer harus mem mbuat statement-
statement insstruksi dan vaariabel yang akkan dimasukkkan
ke database.

Gambar 11T
Tampilan fram
me hasil dekrip
psi konten
databbase
Gambar 9 Haasil enkripsi data
d
Setelah didekripsi,
d datta akan ditam mpilkan padaa
Jika dilihat
d menggunakan apllikasi databaase frame sesuai dengan
d yang tertera pada Gambar 4.5..
manager, datad berupaa plaintext yang semuula Data yang diitampilkan m merupakan hasil
h dekripsii
dimasukkan ke formulir databaseakann terlihat suddah vaariabel yang diambil
d dari daatabase, dan tidak diupdatee
terenkripsi menjadi
m cipherrtext seperti yang
y tertera paada laagi ke databasse, sehingga data pada daatabase masihh
Gambar 9
9.Dalam im
mplementasi ini, penuulis teerenkripsi.
menggunakaan aplikasi database manageer SQLyog.
V. KESIM MPULAN
4.2 Menu View V (Dekrip
psi Data) Berdasarkan immplementasi yyang telah dilaakukan, dapatt
Pada frame
f utama terdapat meenu View yaang diisimpulkan bahwa
b aplikaasi pengamannan databasee
berfungsi unntuk menampiilkan isi databbase yang suddah beerbasis Java telah
t berjalan dengan baik. Prosesinsertt
didekripsi (dibuka),
( sehhingga user dapat melihhat daan viewdatabbase sertaenkkripsi dan dekripsi
d dataa
plaintext yaang dimasukkkan ke dataabase. Sebeluum beerjalan dengann lancar.
memilih mennu view, userr terlebih dahuulu memilih ID Untuk pengembanga
p an lebih lanjut,konsepp
yang akan dibuka,
d karenaa tiap konten database diberi peengamanan database inni dapat dimanfaatkann
identitas sesuuai dengan ID
Dnya. ntukimplemenntasi yang lebih ko
un ompleks.Perluu
beeberapa penyyesuaian terhaadap environm ment aplikasii
daan database yang
y digunakaan.Algoritma enkripsi
e yangg
diigunakan jugga dapat dissesuaikan seesuai dengann
keebutuhan userr.

VII. DAFTAR P PUSTAKA


[1
1] Hassinenn, Marko. 22007. Studiess in Mobilee
Security. Doctoral Dissertation, Department
D off
Computeer Science University of Kuopio..
Finlandia.
[2
2] Menezess, Alfred J., Paaul C. Van Oo orschot, Scottt
Gambar 10
1 Pilihan mennu View pada frame utama
A. Vannstone. 1997.. Handbook of Appliedd
Cryptogrraphy. CRC ppress LLC: Bo oca Raton.
Berikutt adalah pottongan sourcce code unttuk
[3
3] Imperva, 2015, Topp Ten Datab base Securityy
membaca datta yang ada dii database:
Threats, Imperva whitte papaer. USA A.
Connection myConn
m =
[4
4] J. Daemeen and V. Rijm men, 1999, AES
A Proposal::
DriverManagger.getConnecction(dbUrl, user,
u pass);
Rijndaell, AES Algoritthm Submission.
Statement myyStat = myCoonn.createStateement();
[5
5] Buchhollz, Jorg. 2001.. Matlab Impleementation off
try {
theAdvaanced Encryptiion Standard.
ResultSet myyRs1 = myStaat.executeQuerry("select Nam
ma
[6
6] Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Dataa
from biodataa where id=" + id);
Menggunnakan M
MySQL. Deepublish..
String namacc = "";
Yogyakaarta.
if (myRs1.neext()) {namac
[7
7] Hariyantto, Bambanng. 2007. Esensi-esensii
=(myRs1.gettString("Namaa"));}
Bahasa Pemrogramman Java. Bandung::
Informattika Bandung..
Source code terseebut berisi statement dan d
[8
8] http://wwww.bouncycasstle.org/
instruksi unttuk mengambbil data dari database unttuk
[9
9] http://braainmatics.com
m/java-fundammental
diteruskan kee proses dekripsi.
146 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM 2016
PEN
NGARUHH KECE
EPATANN PUTAR
R MESIN CENTTRIFUG
GAL
CAST
TING TE
ERHADAAP KEK
KERASAAN MAT
TERIALL PADA BESI
B
COR
R KELA
ABU
R
Roni Kusnow
wo
Juruusan Teknik Peengecoran Loogam, Politekn
nik Manufaktuur Negeri Banndung
Email: ronni@polman-baandung.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini berttujuan untuk mengetahui pengaruh


p keccepatan putarran mesin cenntrifugal castting terhadapp
kekerasan material
m pada besi cor kelaabu. Centrifuggal casting merupakan
m sallah satu jeniss teknik pengeecoran logamm
yang biasanyya digunakan untuk membuuat produk-prroduk berben ntuk silinder berdinding
b tippis. Pada prossesnya logam
m
cair dituang pada cetakann yang berputaar dan dibiarkkan beberapa saat hingga logam
l membeeku. Proses peenelitian lebihh
lanjut mengeenai pengaruhh variasi kecep
epatan putar mesin
m perlu dilakukan
d untuuk mengetahui sifat dari beesi cor kelabuu
dalam hal keekerasan mateerialnya. Adaapun variasi kecepatan
k yanng diberikan yaitu
y sebesar 200 RPM, 400 RPM, dann
600 RPM. Prroses pengam mbilan data dillakukan dengaan cara melih hat nilai kekerrasan yang dihhasilkan dari setiap variasii
putaran yangg diberikan teerutama padaa bagian potoongan melinta ang benda corr. Hasil penggukuran menu unjukkan nilaii
kekerasan paada kecepatann 200 RPM seebesar 143 HB,
HB pada kecep patan 400 RP PM sebesar 1662 HB dan pa ada kecepatann
600 RPM seebesar 175 HB.
HB Setelah prroses pengumppulan data, dilakukan
d anaalisa mengenaai pengaruh antara
a variasii
kecepatan puutar mesin terhadap nilai kekerasan. Dengan
D variassi kecepatan putar
p mesin yyang diberika an maka akann
muncul perbeedaan nilai kekerasan,
k dim
mana dalam haal ini nilai kekkerasan berbaanding lurus ddengan besarn nya kecepatann
putar mesin. Semakin cepaat putaran meesin maka semmakin tinggi niilai kekerasan material tersebut.

Kata kunci : centrifugal casting, variassikecepatan, besicor kelabu,, kekerasan material


m

I. PEND DAHULUAN N Pada dasaarnya, cetakaan diputar paada kecepatann


Centrifu
fugal casting merupakan salahs satu jennis teertentu hinggaa menghasilkaan gaya sentriifugal sebesarr
teknik pengecoran logam m yang biasaanya digunakkan 75 5 sampai denngan 120 g ((75 hingga 120 kali gayaa
untuk mem mbuat produkk-produk berbbentuk silindder grravitasi). Keceepatan putaraan bervariasi selama
s prosess
berdinding tipis.
t Pada prrosesnya logaam cair dituaang peengecoran. Puutaran mesin dapat dibagi menjadi tigaa
pada cetakann yang berpuutar dan dibiiarkan beberaapa baagian:
saat hingga logam
l membeeku. Sifat fisiik material yaang 1.
1 Kecepatann pada saat pproses penuan ngan. Cetakann
dihasilkan daari proses cenntrifugal castiing akan sediikit berputar dengan
d keceppatan tetap seehingga dapatt
berbeda denggan proses grravity casting terutama dalaam mendistribbusikan caiiran mengik kuti konturr
hal penyebarran butiran dann fasa, karenaa pada proses ini cetakan.
cairan logamm akan terrlempar ke dinding d cetakkan 2.
2 Pada saat cairan sudah menyentuh attau memenuhii
terluar kareena adanya gaya sentrifugal sehinggga rongga cettak, kecepatann putaran berttambah.
pertumbuhann butiran akann cenderung lebih padat paada 3.
3 Pada saaat cairan muulai membeku u, kecepatann
bagian terluuar dari benda casting dibanding
d paada putaran dijaga agar tetap konstan. Waktuu
bagian tengaah yang dekatt dengan poroos. Beberapa hal h pendinginnan tergantungg dari jenis ceetakan, cairann
yang akan mempengaruh
m i pertumbuhaan butiran, faasa, logam, daan ketebalan diinding yang diinginkan.
d
dan kekerasan pada proses centrifuggal casting ini
diantaranya komposisi material,
m keccepatan putarran Kecepatann putaran m mesin yang teerlalu lambatt
mesin, dan teemperatur padda saat proses penuangan. ak
kan menyebabbkan sliding ddan permukaaan hasil akhirr
beenda yang kuurang baik, sedangkan keccepatan putarr
mesin
m yang terllalu tinggi dappat mengakib
batkan getarann
paada mesin yang dapat menghasilkaan segregasii
melingkar.
m
Berikut inni merupakann grafik keccepatan ideall
un
ntuk proses ceentrifugal castting.

G
Gambar 1. Ceentrifugal Casting

Prosiding Seminar
S Nasio
onal Teknologgi Terapan (SN
NTT) SV UG
GM 2016 | 1477
a)
a Inverter, b) Tachometer, c) Proses pen
ngecekan rpm
mesin
m mengguunakan inverteer dan itachom
meter sebagai
alat baantu.
fugal Casting1
Gambar 2. Grafik Keceepatan Centrifu Gambar 3.Peengecekan Meesin Centrifuggal Casting

Kecepaatan putar mesin yang sanggat tinggi dappat Persiappan berikuttnya adalah h persiapann
meningkatkaan tegangan melingkar (ccircumferentiaal) ceetakan. Cetaakan yang ddigunakan untuk u prosess
yang cukupp tinggi, sehhingga dapatt menyebabkkan ceentrifugal cassting kali inni adalah ceetakan keringg
belahan secaara radial ataau retakan melingkar
m ketiika deengan menguunakan pasir berpengikat kaca (waterr
material mennyusut pada saaat proses pemmbekuan. Selaain gllass). Dalam m proses pemmbuatannya menggunakan
m n
itu dimensi benda juga berpengaruh
b p
pada proses ini po ola kayu denngan satu bbelahan, sedaangkan untukk
dimana semakin besar ukkuran diametter benda maaka raangka cetak digunakan raangka cetak khusus yangg
dibutuhkan kecepatan puutaran mesin yang semakkin teerbuat dari loggam.
besar pula.
Pada penelitian
p kalli ini parameeter yang akkan
dibahas lebihh lanjut yaituu pengaruh keecepatan putarran
mesin centrif
ifugal casting terhadap kekkerasan materrial
pada besi corr kelabu.

II. MET TODE PENEL LITIAN


Penelitiian ini dimulaai dengan berrbagai persiappan
yaitu sebeluum dilakukann proses peenuangan maaka
dilakukan beeberapa persiaapan pada mesin
m centrifuggal
casting antarra lain sebagaii berikut:
• Proses pengecekan komponen mesin m baik itu
kelengkkapan ataupunn kondisi fisik mesin unttuk
memasttikan bagian--bagian dari mesin lengkkap
Gaambar 4. Persiiapan Cetakan
n
sehinggga mesin siaap digunakann untuk prosses
percobaaan.
• Melakuukan setting kecepatan putaran messin Prosess pengecorran dilakuk
kan setelahh
dengan melakukan pengaturan
p innput arus listrrik peersiapan messin dan cairaan logam seelesai. Dalam m
pada innverter dan pengukuran
p k
kecepatan puutar prroses ini cairaan logam dituuang kedalam cetakan yangg
mesin menggunakkan tachometer sehinggga beerputar kemuudian dibiarkkan beberapa saat hinggaa
didapattkan korelasii antara aruus listrik dan d caairan membekku. Setelah ddirasa cukup mesin dapatt
kecepattan putaran meesin (rpm). diimatikan dan benda dibiarkkan dingin deengan cetakann
• Melakuukan pengeceekan kinerja mesin denggan seebelum dilakuukan proses peembongkaran.
cara menjalankan
m mesin pada putaran yaang
diinginkkan. Variabeel putaran yang
y digunakkan
pada penelitian
p ini adalah 200, 400, dan 600 6
RPM.

Gambar 5.
5 Proses Penuuangan Cairan
n Logam

Proses sellanjutnya adaalah pengambiilan spesimenn


un
ntuk pengujiaan kekerasann dilakukan pada bagiann
peenampang meelintang yang meliputi diam meter luar dann
diiameter tengaah seperti yanng ditunjukkaan gambar 6..
1 Lookasi pengujiian ini dipilihh karena ada kemungkinann
ASM Metalls Handbook, Vol 15 Castinng, hal 634-6335
148 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM 2016
posisi tersebuut mengalamii perubahan kekerasan
k akibbat leebih halus berhubungan
b dengan disslokasi yangg
gaya sentrifuugal dari putarran mesin. teerdapat pada batas
b butir, seemakin halus butiran yangg
diihasilkan makka akan mem mpunyai jumlaah permukaann
leebih besar paada total areaa lapisan butiir yang akann
menghambat
m p
pergerakan ddislokasi sehin
ngga dengann
deemikian akann dihasilkan nnilai kekuatan n yang lebihh
baaik, dimana dalam hal ini nilai kek kerasan jugaa
meningkat.
m
Pada bagian tengahh diameter untuk setiapp
a b vaariasi putaran dihasilkan niilai kekerasann lebih rendahh
diibandingkan bagian
b yang laainnya. Hal in
ni dikarenakann
strruktur butirann yang relatiff lebih kasar sehingga
s areaa
baatas butir per unit voluumenya lebih h kecil dann
mengakibatkan
m n penurunan niilai kekerasannnya.
Jika dibandingkan daari aspek kecepatan putarann
mesin
m maka kennaikan nilai kkekerasan yang g terjadi yaituu
a)Sampel pengujian kekerasan
k diaameter luar. b) diimulai pada kecepatan
k 2000 rpm → 400 0 rpm → 6000
Sampel penggujian kekerassan diameter teengah rppm. Pada putaaran 600 rpm dihasilkan niilai kekerasann
Gambbar 6.Letak Peengambilan Saampel Uji yaang lebih tinnggi dibandinng dengan vaariasi putarann
yaang lainnya.
Untuk pengujian kekerasan, tiap spesim men Dari hasil data yang telaah diolah daan dari nilaii
diambil dua posisi penekaanan pada baggian penampaang keekerasan yangg dihasilkan m maka diambil grafik sepertii
melintang beenda cor yaittu pada bagiaan diameter luuar paada gambar 7bberikut ini:
dan diameter tengah seperti yang dappat dilihat paada
gambar 6.

IIII. HASIL DAN


D PEMBA AHASAN
Pengecoran dilakukkan menggunakan metoode
centrifugal caasting dengann posisi sumbuu vertikal.
ƒ Jenis Paasir cetak : COO2 Proses
ƒ Materiaal cor : Grey Cast
C Iron ( beesi cor kelabu))
ƒ Temperratur cor (°C) : 1330-1350

Dari hasil proses penguujian kekerassan yang tellah


dilakukan maka
m selanjutnnya adalah prooses pengolahhan
data hasil darri proses penggujian kekerassan, adapun daata
hasil pengujiian dapat dilihhat pada tabel 1berikut ini:

Taabel 1. Nilai Kekerasan


K Maaterial
H
Hardness Brineell
Gambar 7.
7 Grafik Kenaaikan Nilai Keekerasan
Rpm Sampell (a) Sam
mpel (b)
Luarr Teengah Dari grrafik kenaikaan nilai kek kerasan padaa
200 143,33 1
140,6 gaambar 7 dapaat dilihat bahwwa terdapat kenaikan
k nilaii
keekerasan padaa setiap hasil percobaan, seemakin tinggii
400 162,88 1
153,1 keecepatan puttaran mesin maka didaapatkan nilaii
keekerasan yanng semakin tinggi pula, atau dapatt
600 175,11 1
165,2 diikatakan keenaikan keccepatan puttaran mesinn
Pada tabel 1 dapat kita lihat terddapat perbedaaan beerbanding lurrus dengan kenaikan nillai kekerasann
nilai kekerassan bahwa paada kecepatann putaran messin material.
m Hal tersebut dikkarenakan sem makin tinggii
yang sama didapatkan
d niilai kekerasann yang berbeeda keecepatan putaaran mesin m maka ukuran butiran yangg
yaitu terdapaat kenaikan dari
d bagian sampel
s diameeter diihasilkan akaan semakin hhalus pula, seemakin haluss
tengah ke bagian sampel diameter
d d benda uji.
luar dari ukkuran butirann material m maka semakin n besar nilaii
keekuatan dan kekerasan
k padda material. Hal
H ini sesuaii
Nilai kekerasan paada diameter luar
l relatif lebbih deengan bunyi hukum Haall-Petch yaang berbunyii
tinggi dibannding dengan bagian yangg lain. Hal ini “m
material denggan butiran yyang halus bersifat
b lebihh
disebabkan karena
k pada bagian diam meter luar unttuk keeras dan kuaat dibandingkkan material dengan butirr
setiap variassi putaran mayoritas
m memmbentuk butirran ka
asar karena butiran
b yang halus memilikki area batass
dan fasa yaang lebih halus akibat daari adanya gaaya buutir total yaang lebih lluas untuk menghalangii
sentrifugal yang menyebabbkan terjadi pembekuan
p yaang peergerakan disllokasi”.
lebih cepat pada bagiann tersebut seehingga inti-iinti
butiran tidakk sempat berkeembang. Ukurran butiran yaang
Prosiding Seminar
S Nasio
onal Teknologgi Terapan (SN
NTT) SV UG
GM 2016 | 1499
IV. KESIMPULAN DAN SARAN V. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
didapatkan kesimpulan yang mengacu pada tujuan [1] Abdullah, Dendi. 2008. Teknik Pengecoran Logam.
awal dilakukannya penelitian ini, yaitu : [Online]. Tersedia: http://indonesia-
1. Dari hasil uji kekerasan material menunjukkan mekanikal.blogspot.co.id/2008/03/teknik-
nilai kekerasan pada kecepatan 200 RPM sebesar pengecoran-logam.html [18 Juli 2016].
143 HB. [2] American Society Materials (ASM). 1998. Metals
2. Hasil uji kekerasan material menunjukkan nilai Handbook 9th edition. Vol 15 Casting. USA. ASM
kekerasan pada kecepatan 400 RPM sebesar 162 International.
HB. [3] American Standar Testing for Materials (ASTM).
3. Hasil uji kekerasan material menunjukkan nilai Vol 03.02 E 10. Standard Test Method for Brinell
kekerasan pada kecepatan 600 RPM sebesar 175 Hardness of Metallic Materials. ASTM
HB. International.
4. Kecepatan putaran mesin yang semakin tinggi [4] Janco, N. 1988. Centrifugal Casting, American
akan menghasilkan ukuran butiran yang lebih Foundrymen’s Society.
halus dan akan menghasilkan nilai kekerasan [5] Jones, M C. 1970. Investigation of Centrifugal
yang semakin tinggi. Casting Techniques. Foundry Trade Journal.
5. Semakin cepat putaran mesin maka semakin [6]Kamlesh. Centrifugal Casting. Tersedia:
tinggi pula nilai kekerasan material tersebut. http://efoundry.iitb.ac.in/TechnicalPapers/dissertati
ons/Kamlesh-CentrifugalCasting.pdf [12 Agustus
Berkaitan dengan penelitian diatas, saran untuk 2016]
perbaikan kedepan sebagai berikut: [7] Rosdiana, Hera. 2013. Mekanisme Penguatan
1. Memperkuat kontruksi mesin untuk Material. [Online]. Tersedia:
mengantisipasi getaran akibat putaran mesin. http://www.slideshare.net/herarosdiana9/makalah-
2. Melakukan proses percobaan dengan material tentang-mekanisme-penguatan-material [29 Juli
lain seperti baja, alumunium, ataupun 2016]
material lain yang memungkinkan agar dapat [8] Tjirto, Soejono. 2007. Pengaruh Kecepatan Putar
diketahui apakah pengaruh kecepatan putaran Pada Proses Pengecoran Aluminium Centrifugal.
mesin terhadap sifat fisik dan mekanik Surabaya.
tersebut berlaku pada material lain atau tidak.

150 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PERBANDINGAN ALGORITMA STANDAR NIST (AES) DENGAN
ALGORITMA STANDAR ISO/IEC (PRESENT)
Sandromedo Christa Nugroho
Lembaga Sandi Negara
Email: major.ruft@gmail.com

ABSTRAK

Algoritma block cipher adalah algoritma kriptografi simetrik yang proses enkripsi/dekripsinya dilakukan terhadap 1
(satu) block data dengan ukuran tertentu (umumnya 64 bit / 128 bit / 192 bit / 256 bit). Terdapat beberapa algoritma
block cipher yang telah digunakan secara luas oleh khalayak umum, serta merupakan standar internasional, yaitu
algoritma AES (NIST FIPS), dan algoritma Present (ISO/IEC). Pada tulisan kali ini akan dilakukan perbandingan
terhadap kedua algoritma block cipher tersebut berdasarkan pada struktur, fungsi substitusi, fungsi permutasi, fungsi
addround key. Selain itu juga akan dilakukan pengujian performa terhadap kedua algoritma tersebut baik implementasi
secara software, maupun implementasi secara hardware dengan menggunakan beberapa ukuran file, antara lain : 10
KB, 20 KB, 100 KB, 200 KB, 1 MB, 2 MB, 10 MB, 20 MB, 50 MB, 100 MB, dan 200 MB, sehingga dapat dijadikan
pertimbangan penggunaan algoritma block cipher terhadap kebutuhan level keamanan yang ingin dicapai, perangkat
yang digunakan, dan data/informasi yang ingin diamankan.

KataKunci:Perbandingan Algoritma, Algoritma Standar NIST FIPS (AES), Algoritma Standar ISO/IEC (Present).

I. PENDAHULUAN mengamankan data/informasi pada sebuah perangkat


Globalisasi telah banyak memberikan efek dan masih direkomendasikan untuk tetap digunakan,
pengaruh dalam perkembangan sistem informasi, karena algoritma-algoritma tersebut dinilai masih
dahulu komputer dan perangkat penyusunnya memiliki level kekuatan dan keamanan yang baik,
berukuran sangat besar yang disebut juga dengan namun umumnya algoritma-algoritma tersebut
mainframe, dimana 1 (satu) perangkat mainframe didesain untuk diimplementasikan pada software dan
harus digunakan dan dioperasikan secara beramai- perangkat komputasi dengan spesifikasi tinggi,
ramai oleh n pengguna, kemudian teknologi semakin sehingga akan terlalu mahal biayanya (baik dari segi
berkembang dan masuk pada era personal, dimana 1 kecepatan proses enkripsi/dekripsi, penyimpanan
(satu) perangkat komputer dapat digunakan dan variabel, ukuran memory, dan lain-lain) untuk
dioperasikan hanya oleh 1 (satu) orang saja. Era diimplementasikan pada perangkat-perangkat terbatas
personal tetap berlanjut dan berkembang sampai yang hanya memiliki daya komputsasi, ukuran
dengan sekarang, dan ditambahkan dengan era memory, dan fungsi/kerja yang kecil. Oleh karena itu
pervasive, dimana 1 (satu) pengguna dapat memiliki perlu adanya pertimbangan trade off dalam melakukan
dan/atau mengoperasikan banyak/beberapa (n) implementasi algoritma terhadap perangkat yang akan
perangkat komputer dalam satu waktu secara digunakan. Berdasarkan pada hal dan kebutuhan
bersamaan. Bahkan pada saat ini telah banyak tersebut, maka penggunaan algoritma block cipher
bermunculan perangkat-perangkat sederhana (cheap dapat dibedakan menjadi 2 (dua) algoritma, yaitu
devices) dengan daya komputsasi, ukuran memory, dan algoritma block cipher yang didesain untuk
daya tahan baterai terbatas yang memiliki fungsi/kerja mengamankan data/informasi pada perangkat
khusus untuk membantu dan memudahkan kehidupan komputer umum, dan algoritma lightweight block
manusia. Meskipun perangkat terbatas tersebut hanya cipher yang didesain untuk mengamankan
menangani fungsi/kerja yang sederhana dalam sebuah data/informasi pada perangkat komputer dengan
proses besar, data/informasi yang terdapat pada tingkat komputasi terbatas. Pada tulisan ini akan
perangkat terbatas tersebut tetap harus diamankan. dibahas mengenai perbandingan pada beberapa aspek
Berdasarkan pada hal tersebut, maka perlu adanya algoritma block cipher (yang diwakili oleh algoritma
pengamanan baik pada komputer personal maupun AES) dengan algoritma lightweight block cipher (yang
pada perangkat-perangkat terbatas, agar data/informasi diwakili oleh algoritma Present) untuk mengetahui
rahasia yang terdapat pada perangkat tersebut tidak struktur, jumlah sbox, jenis permutasi, ukuran block
diketahui/bocor ke pihak lain. data, ukuran kunci, jumlah round, dan performa dari
Salah satu teknik/metode yang dapat digunakan kedua algoritma tersebut.
untuk mengamankan data/informasi pada perangkat-
perangkat tersebut adalah dengan mengunakan teknik II. PEMBAHASAN
kriptografi, dalam hal ini 2.1. Bahasa Pemrograman Java
Bahasa pemrograman Java adalah bahasa
algoritma block cipher. Penggunaan algoritma block pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat
cipher standard CRYPTREC seperti algoritma aplikasi desktop, web, dan mobile yang berorientasi
Camellia, standard NIST seperti algoritma AES, objek (Object Oriented programming (OOP)) pada
maupun standard SCSR seperti algoritma GOST untuk berbagai platform sistem operasi. Bahasa

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 151


pemrograman Java juga dapat didefinisikan sebagai Information Processing Standards (FIPS) 197.
nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi dan
menjalankan perangkat lunak pada komputer informasi, saat ini telah banyak bermunculan
standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Definisi perangkat-perangkat sederhana (cheap devices) dengan
lain dari bahasa pemrograman Java adalah bahasa daya komputasi, ukuran memory, dan daya tahan
pemrograman tingkat tinggi berorientasi objek (object baterai terbatas namun memiliki fungsi/kerja khusus
oriented) yang dikembangkan oleh Sun Microsystems yang dapat membantu dan memudahkan kehidupan
sejak tahun 1991. Java dikembangkan dengan model manusia, maka untuk mengamankan data/informasi
yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun yang terdapat pada perangkat terbatas tersebut
dirancang agar lebih mudah dipakai dan diamankan dengan menggunakan algoritma lighweight
mengedepankan penggunaan platform independent, block cipher (algoritma block cipher ringan). Beberapa
yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem operasi peneliti, organisasi, dan perusahaan merespons hal
dan arsitektur komputer, sehingga Java disebut juga tersebut dengan merancang bangun dan
dengan bahasa pemrograman multiplatform dengan mempublikasikan algoritma lightweight block cipher.
selogan write once, run anywhere. Java juga dirancang
untuk pemrograman di internet yang secara aman dan 2.4. Algoritma Block Cipher AES
portable, dimana saat ini perkembangan Java telah Algoritma block cipher DES telah menjadi
sampai pada generasi kedua, yang disebut juga dengan algoritma standar internasional yang banyak digunakan
Java 2. Java 2 secara garis besar dibedakan ke dalam 3 oleh masyarakat umum selama beberapa tahun. Namun
(tiga) arahan, antara lain : Java 2 Standard Edition pada tahun 1990-an ukuran kunci algoritma DES yang
(J2SE), Java 2 Enterprise Edition (J2EE), dan Java 2 hanya 56 bit, dianggap terlalu pendek dan mudah
Micro Edition (J2ME). Pada tulisan ini bahasa diserang dengan menggunakan brute-force attack. Oleh
permrograman Java yang akan digunakan untuk karena itu, NIST bermaksud untuk mengganti
mengimplementasikan algoritma block cipher adalah algoritma DES dengan cara mengadakan kontes
J2SE, sedangkan (Integrated Development terbuka yang dapat diikuti oleh seluruh
Environtment) IDE-nya menggunakan Eclipse Mars orang/organisasi/lembaga di dunia dalam pembuatan
2.0 (versi 4.5.2 build 20160218-0600). desain dan rancang bangun algoritma block cipher
standar sebagai pengganti algoritma DES. Kontes
2.2. Bahasa Pemrograman VHDL algoritma block cipher tersebut dikenal dengan kontes
VHDL (Very High Speed Integrated Circuit algoritma block cipher AES (Advanced Encryption
Hardware Description Language) adalah salah satu Standard). Terdapat 5 (lima) finalis pada langkah akhir
jenis bahasa HDL (Hardware Description Language) kontes algoritma block cipher AES, antara lain
yang digunakan untuk mendeskripsikan berbagai algoritma Mars, RC6, Serpent, Rijndael, dan Twofish.
fungsi rangkaian digital seperti FPGA (Field- Pemenang kontes tersebut adalah algoritma Rijndael
programmable Gate Arrays), gerbang logika, flip-flop, karya Vincent Rijmen dan Joan Daemen, sehingga
dan sebagainya. VHDL dapat digunakan sebagai algoritma tersebut menjadi algoritma standar NIST
bahasa pemrograman untuk simulasi rangkaian dari yang baru. Desain dari algoritma AES (Rijndael)
komponen-komponen digital. VHDL juga dapat sangat dipengaruhi oleh desain dari algoritma square
digunakan untuk melakukan perancang perangkat yang juga merupakan hasil desain Daemen dan
keras (hardware) untuk menuliskan sifat, sinyal dan Rijmen. Algoritma AES memiliki ukuran blok data
fungsionalitas deskripsi berbasis hardware dari suatu 128 bit dengan ukuran kunci yang bervariasi, yaitu 128
rangkaian. VHDL dilengkapi dengan tool sintesis bit, 192 bit dan 256 bit, dimana masing-masing ukuran
untuk menterjemahkan dan mengoptimalkan deskripsi kunci akan membutuhkan jumlah round yang berbeda-
dari suatu rancangan yang akan diprogramkan, dimana beda.
tool sintesis tersebut digunakan untuk memetakan
rancangan bagian fisik, seperti ASIC (application 2.5. Algoritma Lightweight Block Cipher Present
specific integrated circuit) atau FPGA (field Algortima lightweight block cipher Present
programmable gate array). dikembangkan oleh A. Bogdanov, G. Leander dan C.
Paar dari Horst-Görtz-Institute for IT-Security, Ruhr
2.3. Algoritma Block Cipher University Bochum (Jerman), M.J.B. Robshaw dan Y.
Algoritma block cipher adalah algoritma Seurin dari France Telecom R&D di Issy les
kriptografi simetrik yang proses enkripsi/dekripsinya Moulineaux dari Orange Lab (Perancis), dan A.
dilakukan terhadap 1 (satu) block data dengan ukuran Poschmann, L.R. Knudsen dan C. Vikkelsoe dari
tertentu (umumnya 64 bit / 128 bit / 192 bit / 256 bit). Technical University of Denmark (Denmark) dan
Terdapat beberapa algoritma block cipher yang pertama kali dipublikasikan pada pada paper berjudul
dipublikasikan atau dijadikan standar secara nasional PRESENT : An Ultra-Lightweight Block Cipher dalam
dan internasional oleh suatu negara untuk digunakan kegiatan Cryptographic Hardware and Embedded
secara luas. Salah satu algoritma block cipher yang Systems Workshop (CHES) tahun 2007, bertempat di
paling terkenal adalah Advance Encryption Standar Wina, Austria. Algortima Present merupakan salah
(AES), yaitu algoritma standar keamanan informasi satu algoritma standar ISO (ISO/IEC 29192-2:2012)
yang dipublikasikan oleh National Institute of dengan struktur SPN yang terdiri dari 31 round,
Standard and Technology (NIST), Amerika Serikat memiliki ukuran blok data 64 bit, dan 2 (dua) ukuran
berdasarkan pada dokumen standar Federal kunci yaitu 80 bit dan 128 bit. Berdasarkan hasil
152 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
pengkajian dan
d serangan umum yang dapat d diterapkkan deengan notasi S:F_2^4
S →F F_2^4.
pada algoritmma block cippher, desain dan
d penggunaaan Namun berbeda dengaan fungsi su ubstitusi padaa
kunci 80 bit pada algoritm
ma Present suddah cukup unttuk allgoritma AES S yang mem mungkinkan input
i dengann
memberikan jaminan keamanan
k leevel menengah, haamming weigght 1 (satu) uuntuk menghaasilkan outputt
khususnya untuk
u mengam
mankan data//informasi paada deengan hammiing weight 1 (satu). Fun ngsi substitusii
perangkat terrbatas. paada algoritmaa Present mem miliki syarat utama, yaituu
unntuk setiap innput dengan hamming weeight 1 (satu),
2.6. Perband dingan Algorritma maka
m akan menghasilkan
m output denggan hammingg
2.6. 1.Strruktur weight
w minimal 2 (dua), hal tersebut dikarenakann
Rancang bangun algooritma block cipher memilliki prroses selanjuutnya setelahh fungsi sub bstitusi padaa
struktur terttentu, yang merupakan kerangka
k utamma allgoritma Pressent merupakkan fungsi permutasi
p bitt
dalam sebuaah desain algooritma block cipher. Strukktur baase, yang appabila hammiing weight input i dengann
pada algoriitma AES adalah SPN N (Substitutioon- ouuputnya samaa dengan 1 (satu), makaa akan relatiff
Permutation Network), yang y terdiri dari 4 (emppat) mudah
m untuk diserang
d denggan menggunaakan serangann
fungsi utam ma, yaitu adddround keyy, mixcolum mns, diifferential atttack. Dalamm hal ini syarat
s fungsii
shiftrow, dann subbyte, dim
mana operasi yang digunakkan su
ubstitusi padaa algoritma Present berrfungsi untukk
pada seluruhh fungsi utamma algoritma AESA merupakkan mempersulit
m p
penyerang daalam melakuk kan serangann
operasi yangg berorientasikkan pada bytee (byte base), hal
h diifferential attaack.
ini perlu diketahui,
d khuususnya untuuk menganallisa
algoritma kriptografi
k sebelum melakkukan seranggan 2.6. 3.Permmutasi
terhadap alggoritma tersebbut. Sruktur SPN
S merupakkan Fungsi perrmutasi jugaa merupakan n salah satuu
struktur yangg proses enkriipsi dan dekriipsinya berbeda, koomponen pennting penyusuun algoritma block cipher,
dalam hal inni proses dekkripsi merupaakan invers darid ungsi permuutasi dapat didefinisik
fu kan sebagaii
proses enkrippsi, sehingga algoritma AE ES juga memilliki ungsi/operasi distribusi atau penyebaran atauu
fu
proses enkriipsi dan invvers proses enkripsi
e sebagai peengacakan n--bit input meenjadi n-bit output, yangg
proses dekrippsinya. daapat ditulisskan/disimpann pada seebuah tabell
Seperti halnya
h algorittma AES, alggoritma Present keebenaran. Funngsi permutaasi pada sebu uah algoritmaa
juga memiliiki struktur SPN namun dengan funngsi bllock cipher umumnya
u dissebut dengann permutationn
utama yangg lebih sederrhana, yaitu addround key, k boox (Pbox). Fungsi
F permuutasi pada algoritma AES S
subbyte, daan permutassi, dimana operasi yaang diilakukan denggan menggunaakan 2 (dua) fungsi utama,
digunakan pada fungsi utama alggoritma Present yaaitu shiftrow ws (geser baaris) dan mix m coulumnss
merupakan operasi
o yang berorientasikkan pada nibbble (ccampur kolom m). Fungsi shiiftrows merup pakan operasii
(nibble baase) untuk fungsi subbyte, d
dan peergeseran barris pada statte plainteks secara cyclicc
berorientasikkan pada biit (bit base)) untuk funngsi seebanyak nilai tertentu, yaittu baris ke-0 tidak digeser,
permutasi. baaris ke-1 digeeser ke kiri seebanyak 1 by yte, baris ke-22
diigeser ke kiri sebanyak 2 bbyte, dan bariss ke-3 digeserr
2.6. 2.Subbtitusi kee kiri sebannyak 3 byte. Sedangkan fungsi mixx
Fungsisubbtitusi meruppakan salah satu komponnen cooulomns meruupakan fungsii percampuran n kolom padaa
penting pennyusun algorritma block cipher, funngsi state plainteks, dimana statee tersebut dian nggap sebagaii
substitusi daapat didefinissikan sebagaai fungsi/operrasi poolinomial berrderajat 4 paada GF(28) dan d dikalikann
pemetaan n-bbit input menj njadi m-bit ouutput, yang dappat modulo
m x4+1 deengan polinom mial c(x).
dituliskan/dissimpan pada sebuah tabell kebenaran dan d Fungsi perm mutasi pada aalgoritma AE ES merupakann
dapat dirum muskan dengaan menggunaakan persamaaan ungsi yang haanya dipengaaruhi oleh 2 (dua) fungsi,
fu
binary. Funggsi substitusi pada sebuah algoritma bloock yaaitu shiftrows dan mix ccoulumns, seehingga tidakk
cipher umuumnya disebuut dengan substitution
s b
box diimungkinkan adanya interuupsi atau operrasi lain yangg
(Sbox). Fuungsi substituusi pada algoritmaa A
AES daapat merubahh kemungkinaan output terrhadap fungsii
merupakan proses
p pada fuungsi pemetaaan 8 bit plainteeks peermutasi terseebut. Berbedaa dengan fungsi permutasii
ke 8 bit nilaii pada Sbox dengan
d notasi , paada algoritmaa AES, fungsi permutasi pada p algorimaa
Prresent merupaakan proses ppenyebaran 64 4 bit plaintekss
dimana setiaap state diangggap
deengan metodee permutasi interliving (bit base),
b dimanaa
sebagai 8 biit (byte) sebaanyak 16 (enaam belas) buuah. poosisi bit ke-i dari plaintekss dipindahkann ke posisi bitt
Desain funggsi substitusi pada sbox alogritma AES A P((i).
memiliki niilai DDT (ddifference disstribution tabble) Seperti halnya dengann fungsi perrmutasi padaa
yang sangat baik, yaitu maksimal
m 4/2556, dalam hal ini allgoritma AES, fungsi ppermutasi pad da algoritmaa
berarti untuuk mengasum msikan dengan benar niilai Prresent meruppakan fungsi yang hanyaa dipengaruhii
sebuah outpuut dari sebuahh input pada fungsi
f substittusi olleh operasi peerpindahan ataau pergeseran n bit, sehinggaa
algoritma AES
A paling besar
b probabbilitasnya hannya tid
dak dimungkiinkan adanya interupsi atau u operasi lainn
0,015625, hal
h tersebut tentunya akaan mempersuulit yaang dapat merubah
m kemmungkinan ou utput, hal inii
penyerang dalam
d melakkukan seranggan differenttial merupakan
m salaah satu kekuaatan dari algorritma Present,
attack terhaddap algoritmaa AES. Miripp dengan funngsi diimana pihakk penyerang yang ingin n melakukann
substitusi pada
p algoritm
ma AES, fuungsi substittusi seerangan differrensial attack harus menen ntukan asumsii
algoritma Present
P meruupakan prosees pada funngsi daan kriteria serrangannya diaawal serangan.
pemetaan 4 bit plaintekss ke 4 bit nilai n pada Sbbox

Prosiding Seminar
S Nasio NTT) SV UG
onal Teknologgi Terapan (SN GM 2016 | 1533
2.6. 4.Ad
ddround Key
Addroundd key merupakan salah saatu fungsi yaang
digunakan untuk menccampurkan unsur u keacakkan
dengan unsuur-unsur padaa proses enkrripsi, umumnnya
fungsi addround key akann dilakukan paada setiap rounnd,
dan melibatkkan hasil ataau output darri pembangkittan
rangkaian kuunci (key exppand) pada seebuah algoritm ma
block cipherr. Fungsi adddround key yaang baik adalah
fungsi yang hasil
h operasinnya tidak beruulang, serta tiddak
memiliki innformasi atauu keterkaitan terhadap haasil Gambar 1 Perbandingaan Uji Perform
ma (Software)
perhitungan sebelum dan sesudahnya, sehingga
s apabbila dan (Harrdware) antara Algoritma AES
A dengan
1 (satu) subbkunci diketaahui oleh piihak penyeranng, Prresent.
harapannya pihak penyerang tersebut tidak dappat
menganagram ming atau mengkalkullasi subkunnci- III. KESIMPULAN DANSAR RAN
subkunci lainnnya. Fungsi addround keyy pada algoritm ma Berdasarkann hasil pembaahasan tulisan n diatas, dapat
AES merupaakan proses pengXORan
p 1 bit plainteeks
128 diitarik beberapa kesimpulann dan saran, an ntara lain :
dengan 128 bit subkuncci yang dilakkukan sebanyyak 1.
1 Sruktur : Kedua algorritma baik AES, A maupunn
10/12/14 rouund (sesuai dengan ukurran kunci yaang Present meemiliki struktuur SPN, yan ng merupakann
digunakan). Mirip dengann fungsi addrround key paada pengembanngan dari prooduct cipher, dan iteratedd
algoritma AES, fungsi adddround key pada algoritm ma cipher yangg memiliki 2 (dua) fungsi utama, yaituu
Present meruupakan prosess pengXORann 64 bit plainteeks substitusi dan permutasi, perbedaaanya adalahh
dengan 64 bit
b subkunci yang y dilakukan sebanyak 31 fungsi padaa algoritma A AES berorientaasi pada byte,
round, dimaana pada rounnd pertama 64 6 bit subkunnci sedangkan fungsi pada algorittma Presentt
yang digunakkan adalah kuunci input algooritma Presennt. berorientasii pada bit.
2 Substitusi : Algoritma A
2. AES memilikii sbox dengann
2.6. 5.Ujii Performa pemetaan 8 bit plaintekss ke 8 bit nillai pada Sboxx
Uji perfoorma merupakkan salah satuu teknik/metoode dengan notaasi , sedangk
kan algoritmaa
pengujian yang
y digunakkan untuk mengetahui
m d
dan Present meemiliki sbox dengan pem metaan 4 bitt
menghitung kecepatan keseluruhan prooses yang terjadi plainteks kee 4 bit nilai pada Sbox dengan
d notasii
dalam sebuaah sistem. Untuk melakukaan perbandinggan
.
performa antara 2 (dua) buah algoritm ma block ciphher
berbeda dipeerlukan lingkuungan sistemm, kondisi, seerta 3 Permutasi : Algoritma A
3. AES menggun nakan 2 (dua))
setup data dan
d perangkatt yang sama, agar hasil yaang fungsi utamma, yaitu shiftrrows (geser baris)
b dan mixx
didapatkan bersifat vallid dan settara. Pengujian coulumns (campur
( kolomm) yang bero orientasi padaa
performa diilakukan denggan menggunnakan beberaapa byte, sedanngkan algorittma Present menggunakan
m n
ukuran file yang diiterasikannya sebbanyak 5 (lim ma) fungsi interrliving (bit baase), dimana posisi
p bit ke-ii
kali, kemudian dihitung waktu
w rata-rataanya. dari plaintekks dipindahkaan ke posisi bit P(i). Fungsii
Pengujiann performa juga akan dillakukan denggan permutasi pada keddua algoritm ma tersebutt
menggunakaan bahasa peemrograman berbeda, dalam merupakan fungsi yang dipengaruhi oleh operasii
hal ini adaalah bahasa pemrogramann Java (bahaasa perpindahann atau pergeseran, seh hingga tidakk
pemrogramaan berbasis software) dan bahaasa dimungkinkkan adanya interupsi atau u operasi lainn
pemrogramaan VHDL (baahasa pemroggraman berbaasis yang dapat merubah kem mungkinan output,
o hal inii
hardware), hal
h tersebut dilakukan
d untuuk melihat haasil merupakan salah satuu kekuatan dari keduaa
pengujian performa
p im
mplementasi algoritma
a paada algoritma, dimana pihaak penyerang g yang inginn
software, maupun
m pada hardware. Gambar
G dibaw
wah melakukan serangan ddifferensial attack haruss
menunjukkann perbandingaan uji perform ma implementtasi menentukann asumsi ddan kriteria serangannyaa
software dann hardware padap algoritm
ma AES denggan diawal seranngan.
Present. 4 Addround key : Baik algoritma AES,
4. A maupunn
algoritma Present mennggunakan operasi o XORR
antara pllainteks denngan subku unci, untukk
mencampurrkan unsur keacakan deengan unsur--
unsur pada proses ennkripsi setiaap roundnya,
perbedaannnya adalah plaainteks dan subkunci padaa
algoritma AES berukuuran 128 bit, sedangkann
plainteks dan
d subkuncii pada algorritma Presentt
berukuran 646 bit.
5.
5 Uji perform ma : Uji pperforma dilakukan padaa
beberapa fiile dengan ukkuran 10 KB,, 20 KB, 1000
KB, 200 KB,K 1 MB, 2 MB, 10 MB B, 20 MB, 500
MB, 100 MB, dan 2200 MB terrhadap keduaa
algoritma baik dalam implementaasi software,
maupun hardware.
h Berdasarkan pada hasill
B
pengujian performa teersebut, dap pat diketahuii

154 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM 2016
bahwa algoritma dengan fungsi-fungsi byte base
sangat baik untuk diterapkan pada bahasa
pemrograman tingkat tinggi seperti Java,
sedangkan algoritma dengan fungsi-fungsi bit base
tidak cukup baik untuk diimplementasikan, karena
Java tidak memiliki variabel primitive bit untuk
mengimplementasikan operasi dan fungsi pada
algoritma Present, selain operasi bit base yang
lambat, jumlah round yang banyak pada algoritma Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, dapat
Present juga turut memberikan efek dan diambil pertimbangan bahwa penggunaan algoritma
memperlambat proses enkripsi, namun perlu block cipher tergantung pada kebutuhan level
diketahui bahwa pengurangan jumlah round untuk keamanan yang ingin dicapai oleh pengguna,
meningkatkan performa algoritma sangat tidak perangkat yang digunakan dalam
disarankan, karena dapat mengurangi level mengimplementasikan algoritma block cipher, dan
keamanan algoritma yang digunakan (kecuali jika data/informasi yang ingin diamankan.
jumlah round yang digunakan adalah lebih dari
batas bawah (low boundary) jumlah round yang IV. DAFTAR PUSTAKA
dapat diterapkan berdasarkan pada hasil pengujian [1] SumberDokumenResmi:
dan serangan terharap sebuah algoritma). Hasil Daemen, Joan., Rijmen, Vincent. 2002. The Design
pengujian berbeda didapatkan dengan of Rijndael : AES – The Advanced Encryption
implementasi pada bahasa pemrograman tingkat Standard. Springer-Verlag.
rendah seperti VHDL, dimana algoritma bit base SumberProceedingKonferensiatau
sangat baik untuk diimplementasikan pada bahasa Simposium :
pemrograman tersebut, sehingga hasil pengujian [2] Bogdanov, Andrey. 2016. Feistel Ciphers.
performa algoritma Present jauh lebih baik Technical University Denmark. Denmark.
dibandingkan dengan hasil pengujian algoritma Bogdanov, Andrey., R. Knudsen, Lars., Leander,
AES. Tabel dibawah menunjukkan kesimpulan Gregor., C. Paar., York Poschmann, Axel., M.J.B.
perbandingan algoritma AES dan Present. Robshaw., Y. Seurin., C. Vikkelsoe. 2007.
Tabel I Kesimpulan Perbandingan Algoritma AES PRESENT : An Ultra-Lightweight Block Cipher.
Dengan Present. Ruhr-University Bochum, Technical University
Denmark, dan France Telecom R&D.
[3] Daemen, Joan., Rijmen, Vincent. 1999. AES
Proposal : Rijndael. Document Version 2. NIST.
[4] SumberDokumenResmi:
NIST FIPS 197. 2001. the Advanced Encryption
Standard (AES).

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 155


IMPLEMENTASI ALGORITMA LIGHTWEIGHT
BLOCK CIPHER PADA SISTEM KARTU PINTAR
Sandromedo Christa Nugroho
Lembaga Sandi Negara
Email: major.ruft@gmail.com

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, saat ini telah banyak bermunculan perangkat-perangkat
sederhana/terbatas (cheap devices) dengan daya komputsasi, ukuran memory, dan daya tahan baterai terbatas yang
memiliki fungsi/kerja khusus untuk membantu dan memudahkan kehidupan manusia. Meskipun perangkat terbatas
tersebut hanya menangani fungsi/kerja yang sederhana dalam sebuah proses besar, data/informasi yang terdapat pada
perangkat terbatas tersebut juga harus diamankan. Penggunaan algoritma standar CRYPTREC seperti algoritma
Camellia, standar NIST seperti algoritma AES, maupun standar SCSR seperti algoritma GOST untuk mengamankan
data/informasi pada sebuah perangkat masih direkomendasikan dan digunakan, namun umumnya algoritma-algoritma
tersebut didesain untuk diimplementasi pada perangkat-perangkat dengan spesifikasi tinggi, sehingga akan terlalu
mahal biayanya (baik dari segi kecepatan proses enkripsi/dekripsi, penyimpanan variabel, ukuran memory, dan lain-
lain) untuk diimplementasikan pada perangkat-perangkat terbatas yang hanya memiliki daya komputsasi, ukuran
memory, dan fungsi/kerja yang kecil. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan trade off dalam melakukan
implementasi algoritma terhadap perangkat yang akan digunakan, salah satunya adalah dengan menerapkan algoritma
lightweight block cipher Present untuk mengamankan data/informasi pada perangkat sederhana. Pada makalah ini akan
dibahas mengenai desain umum dan implementasi algoritma lightweight block cipher Present.

KataKunci: Perangkat Terbatas (cheap devices), Desain dan Implementasi Algoritma Lightweight Block Cipher
Present.

I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi dan


Perkembangan teknologi dan informasi telah informasi, saat ini telah banyak bermunculan
merubah pandangan dan penggunaan perangkat perangkat-perangkat sederhana (cheap devices)
komputasi secara signifikan, pada jaman dulu atau era dengan daya komputsasi, ukuran memory, dan daya
mainframe, perbandingan penggunaan perangkat tahan baterai terbatas yang memiliki fungsi/kerja
komputasi dengan pengguna adalah (1:n), dalam hal khusus untuk membantu dan memudahkan kehidupan
ini 1 (satu) perangkat mainframe digunakan dan manusia. Meskipun perangkat terbatas tersebut hanya
dioperasikan secara beramai-ramai oleh n pengguna, menangani fungsi/kerja yang sederhana dalam sebuah
kemudian teknologi semakin berkembang dan masuk proses besar, data/informasi yang terdapat pada
pada era personal, dimana perbandingan penggunaan perangkat terbatas tersebut juga harus diamankan.
perangkat komputasi dengan pengguna adalah (1:1), Penggunaan algoritma standar CRYPTREC seperti
dalam hal ini 1 (satu) komputer digunakan dan algoritma Camellia, standar NIST seperti algoritma
dioperasikan oleh 1 (satu) pengguna saja. AES, maupun standar SCSR seperti algoritma GOST
Perkembangan perangkat komputasi terus berlanjut untuk mengamankan data/informasi pada sebuah
hingga pada saat ini masuk kepada era pervasive, perangkat masih direkomendasikan dan digunakan,
dimana perbandingan penggunaan perangkat namun umumnya algoritma-algoritma tersebut
komputasi dengan pengguna adalah (n:1), dalam hal didesain untuk diimplementasi pada software dan
ini 1 (satu) pengguna dapat memiliki dan/atau perangkat-perangkat dengan spesifikasi tinggi,
mengoperasikan banyak/beberapa perangkat sehingga akan terlalu mahal biayanya (baik dari segi
komputasi dalam satu waktu secara bersamaan. kecepatan proses enkripsi/dekripsi, penyimpanan
Gambar dibawah menunjukkan hubungan dan variabel, ukuran memory, dan lain-lain) untuk
perbandingan penggunaan perangkat komputasi diimplementasikan pada perangkat-perangkat terbatas
dengan pengguna. yang hanya memiliki daya komputsasi, ukuran
memory, dan fungsi/kerja yang kecil. Oleh karena itu
perlu adanya pertimbangan trade off dalam
melakukan implementasi algoritma terhadap
perangkat yang akan digunakan. Berdasarkan
kebutuhan pengamanan data/informasi tersebut, maka
dibutuhkan algoritma block cipher ringan (algoritma
lightweight block cipher) dengan level keamanan
Gambar 1 Hubungan dan Perbandingan informasi medium untuk melindungi data/informasi
Penggunaan Perangkat Komputasi Dengan pada perangkat-perangkat terbatas. Salah satunya
Pengguna. adalah dengan menggunakan algoritma lightweight

156 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


block cipher Present. Pada makalah ini akan dibahas menggunakan struktur SPN, antara lain [Gorge
mengenai desain umum dan implementasi algoritma Leander, DTU Mathematics] :
lightweight block cipher Present. a. Level kompleksitas yang baik;
b. Jumlah round yang dibutuhkan relatif lebih
II. PEMBAHASAN sedikit;
2.1. Algoritma Lightweight Block Cipher c. Level keamanan yang relatif kuat;
Algoritma lightweight block cipher telah menjadi d. Analisis keamanan telah banyak dibahas oleh
topik yang hangat dalam beberapa tahun terakhir para ahli kriptografi, baik secara teoritis, dan
dalam dunia kriptografi, didorong dari perkembangan matematis, maupun secara praktis;
teknologi, tuntutan kebutuhan, dan ketersediaan e. Variasi algoritmanya cukup banyak, sehingga
keamanan terhadap perangkat-perangkat dengan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dan
spesifikasi yang terbatas, seperti tag RFID (Radio acuan dalam desain rancang bangun.
Frequency IDentification), sensor nirkable, smart
Sedangkan kekurangan dalam mendesain dan
phone, smart card, smart refrigerator, dan perangkat
merancang bangun algoritma lightweight block cipher
lainnya. Menurut Julia Borghoff, DTU Mathematics
dengan menggunakan struktur SPN, antara lain :
definisi algoritma lightweight block cipher adalah
algoritma enkripsi dengan biaya implementasi yang a. Harus mendesain setidaknya S-layer, P-layer, dan
sangat rendah untuk perangakat-perangkat terbatas, key seheduling yang baik, dan kuat;
sedangkan menurut Markku-Juhani O. Saarinen, b. Proses dekripsi merupakan invers dari proses
Revere Security definisi algoritma lightweight block enkripsi (membutuhkan memori tambahan).
cipher adalah sebuah sistem kripto block cipher yang
digunakan untuk mencapai tingkat keamanan 2.3. Algoritma Lightweight Block Cipher Present
informasi tertentu pada perangkat dengan daya Algortima Present dikembangkan oleh A.
komputasi terbatas. Berdasarkan kedua definisi diatas Bogdanov, G. Leander dan C. Paar dari Horst-Görtz-
dapat simpulkan bahwa algoritma lightweight block Institute for IT-Security, Ruhr University Bochum
cipher adalah algoritma block cipher dengan level (Jerman), M.J.B. Robshaw dan Y. Seurin dari France
keamanan tertentu dan biaya implementasi yang Telecom R&D di Issy les Moulineaux dari Orange Lab
rendah, baik secara software dan khususnya secara (Perancis), dan A. Poschmann, L.R. Knudsen dan C.
hardware untuk perangkat-perangkat dengan Vikkelsoe dari Technical University of Denmark
spesifikasi terbatas. Menurut Gregor Leander, DTU (Denmark) dan pertama kali dipublikasikan pada pada
Mathematics terdapat beberapa kebutuhan dan paper berjudul PRESENT: An Ultra-Lightweight
motivasi dalam melakukan desain dan rancang bangun Block cipher dalam kegiatan Cryptographic Hardware
algoritma lightweight block cipher, antara lain : and Embedded Systems Workshop (CHES) tahun
a. Secara umum desain algoritma-algoritma 2007, bertempat di Wina, Austria. Algortima Present
kriptografi yang ada saat ini, disesuaikan pada merupakan salah satu algoritma standar ISO (ISO/IEC
perangkat-perangkat dengan spesifikasi dan 29192-2:2012) dengan struktr SPN yang terdiri dari 31
source yang tinggi, namun saat ini telah banyak round, memiliki ukuran blok data 64 bit, dan 2 ukuran
terdapat perangkat-perangkat terbatas, sehingga kunci yaitu 80 bit dan 128 bit. Berdasarkan hasil
dibutuhkannya algoritma block cipher yang pengkajian dan serangan umum yang dapat diterapkan
disesuaikan dengan spesifikasi perangkat- pada algoritma block cipher, desain dan penggunaan
perangkat terbatas tersebut; kunci 80 bit pada algoritma Present sudah cukup untuk
b. Level keaman sebuah algoritma pada perangkat memberikan jaminan keamanan level menengah,
terbatas tidak perlu terlalu tinggi; khususnya untuk mengamankan data/informasi pada
c. Diasumsikan data/inforamsi yang tersimpan pada perangkat terbatas. Gambar dibawah menunjukkan
perangkat terbatas merupakan data/informasi skema enkripsi dan dekripsi algorima Present.
dengan masa penyimpanan yang singkat;
d. Bukan merupakan algoritma block cipher yang
lemah terhadap serangan-serangan yang mungkin
dan umum untuk diterapkan.

2.2. Struktur SPN pada Algoritma Lightweight


Block Cipher
Struktur utama algoritma Present adalah SPN
(Subtitution Permutation Network), dimana dalam
mendesain algoritma lightweight block cipher dengan
menggunakan struktur SPN, setidaknya perlu
memperhatikan beberapa hal, antara lain : desain S-
layer, P-layer, dan key scheduling yang efektif, dan
efisien, namun tetap mengutamakan level keamanan
dan performa. Terdapat beberapa kelebihan desain Gambar 2 Skema Enkripsi dan Dekripsi
algoritma lightweight block cipher dengan Algoritma Present.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 157
Tabel PBox dan PBox Invers Algoriitma Present.
Berdasarkan Gambar diattas, terdapat 4 (empat) funngsi
utama yang digunakan,
d yaaitu penambahhan kunci rouund
(add round key), S-Layeer (subtitutionn box), P-Layyer
(bit permuttation), dan penjadwalaan kunci (kkey
schedule).
a. Penamb bahan Kunci Round (Add Round R Key)
Merupakkan proses pengXORan
p 6 bit plainteeks
64
dengan 64 bit subkunnci yang dilaakukan sebanyyak
32 rounnd, dimana pada p round pertama 64 bit
subkuncci yang diguunakan adalaah kunci inpput
algoritmma Present. Misal kunci rouund
unttuk
dan state d.. Penjadwalan Kunci (K Key Schedule))
proses keymixing pada p langkahh addRoundK Key Merupakann proses pem mbangkitan su ubkunci yangg
terdiri attas operasi XOOR berikut: akan diguunakan selam ma proses enkripsi dann
dekripsi. Innput penjadw
walan kunci pada algoritmaa
Present adalah kunci inpput dengan paanang 80 bit /
b. S-Layerr (Subtitution
n Box) 128 bit (ttergantung ddari level keaamanan yangg
Merupakkan proses pada
p fungsi pemetaan
p 4 bit ingin d
dicapai). L
Langkah-langkkah dalamm
plainteks ke 4 bit nillai pada SBox dengan nottasi penjadwalaan kunci adalaah :
, dimana setiap sttate a) Kunci input sepanjaang 80 bit dissimpan dalam m
registeer dan ddirepresentasikan sebagaii
dianggap sebagai 4 bit
.
word sebanyak
s 16 yaitu d
dan
b) Outpuut subkuncii pada round
r ke-1
unttuk
direpreesentasikan sebagai
. Secaraa keseluruhann terdapat 2 buuah
, yaitu 64
4 bit leftmostt
SBox pada
p algoritm
ma Present, yaitu
y SBox dan d
SBox Innvers. Tabel dibawah
d menuunjukkan funngsi dari kuunci input .
pemetaaan pada Sboxx dan SBoxx Invers (dalam c) Dimanna pada rounnd ke-i kuncii didapatt
format heksadesimal)
h . dengann formula berrikut:

Tabel Sbox
S dan SBoox Invers Algooritma Presennt.
d) Setelahh ekstraksi ssubkunci , selanjutnyaa
kunci input (jika rround ke-1) atau registerr
kunci (untuk round ke-2 sampai dengan roundd
ke-32)) diupdatee
dengann prosedur berrikut :
c. P-Layerr (Bit Permuttation) e) Registter kunci dirottasi sebanyak 61 bit ke kiri.
Merupakkan proses penyebaran
p (bbit base) 64 bit
plainteks dengan metoode permutasii, dimana bit ke-
k
i dari plainteks dipinndah ke posissi bit pada P(i). f) 4 bit leftmost dim masukkan ke dalam SBoxx
Secara keseluruhan
k t
terdapat 2 buuah PBox paada algorittma Present.
algoritm
ma Present, yaaitu PBox daan PBox Inveers.
Tabel diibawah menunnjukkan fungssi pemetaan paada
g) Nilai i sebagai rround_counterr diXORkann
Pbox dan d PBox Invers (daalam form
mat
heksadesimal). dengann bit darii
deengan aturan least significcant bit darii
round__counter beraada disebelah kiri.
k
Langkkah nomor 3 dan 4 dilaakukan secaraa
berulaang sampai ddengan 32 ro ound, dimanaa
untuk proses dekriipsi urutan su ubkunci yangg
digunaakan adalah kebalikan darid subkuncii
pada proses enkriipsi (subkuncci pertama =
subkunnci terakhir).

158 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM 2016
Gambar dibawah menunjukkan hasil enkripsi Pada tulisan ini, implementasi java card dilakukan
dengan menggunakan algoritma Present. dengan menggunakan kartu J3A081M, yaitu java card
yang diproduksi oleh NXP Semiconductors. J3A081M
merupakan java card yang mengantikan kartu JCOP31-
72 dan memiliki 80k EEPROM, 4k Mifare emulation,
EAL5+, serta memiliki dual interface (contact dan
contactless).

2.5. Implementasi Algoritma Lightweight Block


Cipher Present pada Java Card
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya java
card memiliki beberapa fungsi/kerja sederhana yang
dapat memudahkan kehidupan manusia. Meskipun
perangkat terbatas tersebut hanya menangani
fungsi/kerja yang sederhana dalam sebuah proses
besar, data/informasi yang terdapat pada perangkat
tersebut harus diamankan, karena data tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menguasai hak/kepemilikan
seseorang kepada pihak-pihak yang tidak berwenang.
Data/informasi yang disimpan pada java card dapat
berupa nomer rekening pengguna, tanggal kadaluarsa
pengguna, identitas unik pengguna, dan lain-lain. Pada
tulisan ini java card akan diangap sebagai kartu
pembayaran (seperti halnya flash card, dan mandiri e-
money, dan lainnya), dimana memory pada java card
tersebut akan menyimpan data/informasi dummy
Gambar 3 Hasil Enkripsi Dengan Menggunakan berupa, nama, ID unik, nama bank, ID unik bank,
Algoritma Present. saldo, dan transaksi akhir dari pengguna, untuk
kemudian dienkripsikan dengan menggunakan
2.4. Java Card algoritma Present, sebelum disimpan kedalam memory
Java card merupakan teknologi perangkat keras kartu. Data/informasi terenkripsi tersebut hanya dapat
yang memungkinkan aplikasi berbasis Java (applet) didekripsikan dengan menggunakan reader yang juga
untuk dijalankan/diinjectkan pada sebuah smart card. telah dilengkapi dengan algoritma Present dan kunci
Java card pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 yang sama, sehingga apabila terdapat pihak yang tidak
oleh divisi kartu Schlumberger yang kemudian berwenang berusaha untuk mengetahui atau
bergabung dengan Gemplus untuk membentuk Gemalto mengcloning kartu tersebut, maka setidaknya pihak
untuk mengembangkan java card platform yang yang tidak berwenang tersebut harus memiliki
dikembangkan oleh Sun Microsystems. Desain dan perangkat pembaca kartu yang sama, dan mengetahui
spesifikasi java card dibuat berdasarkan pada dokumen kunci algoritma Present yang digunakan oleh
standar ISO 7816, yaitu standar internasional mengenai pengguna. Gambar dibawah menujukkan hasil enkripdi
kartu identifikasi dengan kontak (contact identification dan dekripsi data/informasi yang tersimpan pada java
card), khususnya smart card. ISO 7816 sendiri terdiri card.
dari 15 standar mulai dari karakteristik perangkat
secara fisik sampai dengan penerapan pengamanan
informasi dengan menggunakan teknik kriptografi.
Secara umum java card merupakan perangkat
embedded dengan dukungan bahasa pemrgraman Java,
untuk melakukan fungsi/kerja sederhana, beberapa
contoh penerapan java card, antara lain : kartu ATM,
kartu akses, sampai dengan kartu pembayaran. Gambar Gambar 5 Hasil Enkripsi pada Java Card.
dibawah menunjukkan java card.

Gambar 6 Hasil Dekripsi pada Java Card.


Gambar 4 Java Card.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 159


III. KESIMPULAN DANSARAN kriptografi pada perangkat terbatas, agar dapat
Berdasarkan hasil pembahasan tulisan diatas, dapat diketahui level kecepatan implementasi suatu
ditarik beberapa kesimpulan dan saran, antara lain : teknik pengamanan secara empiris.
1. Algoritma Present merupakan salah satu algoritma
lightweight block cipher standar ISO (ISO/IEC IV. DAFTAR PUSTAKA
29192-2:2012) dengan level keamanan menengah SumberBuku :
yang dapat diimplementasikan untuk [1] R. B. Lee, R. L. Rivest, M. J. B. Robshaw, Z. J.
mengamankan data/informasi pada perangkat Shi, Y. L. Yin. Permutation Operations in Block
terbatas. Ciphers.
2. Struktur algoritma Present, memiliki kemungkinan SumberProceedingKonferensiatau Simposium :
untuk dianalisis secara matematis dan aljabar [2] Bogdanov, Andrey., R. Knudsen, Lars., Leander,
dalam rangka pengembangan dan peningkatan Gregor., C. Paar., York Poschmann, Axel., M.J.B.
level keamanan lebih lanjut, khususnya seperti Robshaw., Y. Seurin., C. Vikkelsoe. 2007.
pengantian/modifikasi komponen S-Layer, P- PRESENT : An Ultra-Lightweight Block Cipher.
Layer, dan/atau penjadwalan kunci. Ruhr-University Bochum, Technical University
3. Perlu adanya perbandingan dan pengujian Denmark, dan France Telecom R&D.
performa terhadap hasil implementasi algoritma
[3] Lander, Gregor. 2011. Lightweight Block Cipher Serikat.
Design. ECRYPT II Sumer School. Technical [5] York Poschmann, Axel. 2009. Lightweight
University Denmark. Denmark. Cryptography : Cryptographic Engineering For A
SumberSkripsi,Tesis,Disertasi, LaporanPenelitian : Pervasiveworld. Ruhr-University Bochum.
[4] Cheung, Jennifer Miuling. 2010. The Design of S- Germany.
Boxes. San Diego State University. Amerika

160 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


STRATEGI PENINGKATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN
PAJAK (PNBP) DI PUSAT INOVASI LIPI DENGAN PENDEKATAN
SISTEM CLUSTER
Mahardhika Berliandaldo, SE.1, Dr. Achmad Kosasih, MM. 2, Tri Budi Setyaningsih, MT.3
1, 2, 3
Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jl. Raya Jakarta – Bogor KM 47 Cibinong Kabupaten Bogor.
e-mail : aldo.vega17@gmail.com

ABSTRAK
Peran PNBP (Penerimaan Ne6gara Bukan Pajak) mempunyai peran yang strategis dalam mendukung
pembiayaan pembangunan nasional, oleh karena itu pengelolaan PNBP perlu dioptimalkan antara lain melalui
peningkatan kualitas dalam penyusunan dan penyampaian rencana dan laporan realisasi PNBP yang lebih realistis,
akuntabel serta transparan. Pemerintah telah menetapkan PP No. 106 tahun 2012 sebagaimana telah dirubah pada PP
No. 32 tahun 2016 yang mengatur tentang jenis dan tarif atas PNBP yang berlaku pada LIPI. Peraturan Pemerintah ini
digunakan untuk mengatur pengelolaan terkait penerimaan yang berasal dari PNBP pada lingkungan LIPI serta untuk
menunjang pembangunan nasional dan dapat mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Pusat
Inovasi LIPI khususnya demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan pengelolaan PNBP
yang berujung pada peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak, Pusat Inovasi LIPI selama selama 5 (lima) tahun
terakhir mulai dari tahun 2011 sampai 2015 menggunakan pendekatan dengan system cluster. Pendekatan dengan
system cluster ini adalah salah satu strategi yang digunakan oleh Pusat Inovasi LIPI dalam meningkatkan jumlah
penerimaan yang berasal dari PNBP, hal ini dikarenakan beraneka ragamnya bidang project PNBP yang dimulai dari
bidang energi sampai sosial dan kemasyarakatan. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat analisis
kuantitatif dan diperjelas dengan analisis deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan ini, pelaksana dapat
melaksanakan suatu kegiatan secara fokus, sehingga sistem ini dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hasil yang
diperoleh menunjukan bahwa cluster 1 merupakan cluster yang paling banyak mendapatkan kerjasama litbangnya dan
menghasilkan penerimaan paling tinggi. Cluster ini merupakan cluster ketenaga listrikan dan system pembangkit yang
dimana cluster ini kebanyakan berkerjasama dengan PT. Indonesia Power, PLN, dan PT. PJB maupun perusahaan lain
yang bergerak dibidang tersebut. Selain itu Cluster 2 terkait Energi dan Sumber Daya Alam dan Cluster 3 terkait
Sosial Kemasyarakatan mengikuti dibawahnya.
Peningkatan penerimaan yang paling signifikan terjadi pada tahun 2014, hal ini dikarenakan seluruh aspek kerjasama
dengan berbagai elemen terjadi pada tahun tersebut. Kerjasama yang terjadi selama tahun tersebut yaitu Kerjasama
dengan PT. Indonesia Power terkait permasalahan retrofit dan Pembangkit, Kerjasama dengan Pemerintah Daerah
terkait proses alih teknologi hasil Litbang Iptek, dan kerjasama dengan Kementerian Ristek terkait Inkubator Bisnis
Teknologi.

Kata Kunci --PNBP, Pendekatan Sistem Cluster, Kerjasama

suatu undang-undang yang mengatur tentang


I. PENDAHULUA N Penerimaan Negara Bukan
Berkaitan dengan PNBP ini, pemerintah Indonesia Pajak (PNBP) yaitu Undang-Undang Republik
senantiasa berusaha meningkatkan jumlahnya dari Indonesia Nomor 20 Tahun 1997. Undang-undang ini
tahun ke tahun, untuk menopang penerimaan dalam berisi tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
negeri. Hal ini perlu dioptimalkan, karena sampai sedangkan tentang jenis dan penyetoran Penerimaan
dengan saat ini PNBP masih dipandang dengan sebelah Negara Bukan Pajak (PNBP) diatur dalam Peraturan
mata, dalam arti PNBP belum digali secara maksimal Pemerintah Republik Indonesia nomor 22 Tahun 1997
oleh Kementerian Negara/Lembaga (K/L) yang menimbang bahwa perlunya suatu peraturan atas
memiliki PNBP. Peran PNBP (Penerimaan Negara penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Bukan Pajak) mempunyai peran yang strategis dalam ke kas negara agar sesuai dengan tujuan UU no 20
mendukung pembiayaan pembangunan nasional, oleh tahun 1997.
karena itu pengelolaan PNBP perlu dioptimalkan Selain itu Peraturan Pemerintah nomor 22
antara lain melalui peningkatan kualitas dalam tahun 1997 ini ditetapkan sebagai langkah penertiban
penyusunan dan penyampaian rencana dan laporan sehingga jenis dan besarnya pungutan yang menjadi
realisasi PNBP yang lebih realistis, akuntabel serta sumber penerimaan tersebut tidak menambah beban
transparan dan bertanggung jawab guna melengkapi bagi masyarakat dan pembangunan itu sendiri. Oleh
pembiayaan pembangunan yang pada akhirnya dapat karena itu, karena adanya keberagaman jenis
mempercepat tercapainya tujuan bernegara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), maka
sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD masing-masing kementerian dan lembaga non
1945 tersebut. kementerian itu membutuhkan suatu Peraturan
Dalam rangka mengoptimalkan Penerimaan Pemerintah yang bersifat pribadi untuk kepentingan
Negara Bukan Pajak (PNBP) guna menunjang lembaganya. Selanjutnya Pemerintah telah menetapkan
pembangunan nasional, maka pemerintah menetapkan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 161
PP No. 106 tahun 2012 sebagaimana telah dirubah c. Cluster 3 merupakan cluster yang bergerak dalam
pada PP No. 32 tahun 2016 yang mengatur tentang bidang sosial dan kemasyarakatan, cluster ini lebih
jenis dan tarif atas PNBP yang berlaku pada LIPI. bersifat kerjasama dalam hal kajian-kajian,
Peraturan Pemerintah ini digunakan untuk mengatur business plan, serta yang berdampak sosial
pengelolaan terkait penerimaan yang berasal dari kemasyarakatan lainnya.
PNBP pada lingkungan LIPI serta untuk menunjang d. Cluster 4 merupakan cluster yang bergerak dalam
pembangunan nasional dan dapat mengoptimalkan bidang lingkungan hidup, yang dimana dalam
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Pusat cluster ini dapat melakukan kerjasama dalam
Inovasi LIPI khususnya demi peningkatan pelayanan sektor lingkungan hidup, kerjasama dapat
kepada masyarakat. dilaksanakan dengan perusahaan-perusahaan yang
Seiring dengan dinamika perkembangan Iptek, akan meminta advice terkain lingkungan hidup
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam e. Cluster 5 merupakan cluster yang bergerak dalam
mengemban tugas dan fungsi yang diamanahkan bidang agroteknologi dan pangan, cluster ini
melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan khususnya dilaksanakan dengan bekerjasama
berupaya semaksimal mungkin untuk dapat dalam pengembangan industri agroteknologi serta
meningkatkan kinerja penelitian dan pengembangan pangan
(litbang). Hasil litbang LIPI diharapkan dapat f. Cluster 6 merupakan cluster yang bergerak dalam
memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi bidang kesehatan dan obat-obatan, cluster ini
perkembangan Iptek maupun industri, sehingga khusunya dilaksanakan dengan bekerjasama dalam
berdampak bagi pertumbuhan ekonomi, sosial , pengembangan teknologi kesehatan serta obat –
budaya, maupun hankam. Dalam hal ini Pusat Inovasi obatan
LIPI memiliki peranan penting dalam g. Cluster 7 merupakan cluster Lisensi dan Royalti,
mengkomersialisasikan atau mengalihkan teknologi cluster ini khususnya dilaksanakan dalam
dari hasil litbang LIPI kepada pengguna ataupun kerjasama pemanfaatan paten yang berujung
stakeholder. Pusat Inovasi LIPI sebagai satuan lisensi ataupun royalti.
organisasi yang secara tidak langsung memegang h. Cluster 8 merupakan cluster bidang Pendidikan
peranan lintas sektoral khususnya dilingkungan LIPI dan Pelatihan serta pemnafaatn Aset Pusat Inovasi
dan memerlukan penanganan terhadap manajemen LIPI, cluster ini khusunya melaksanakan kegiatan
yang kompleks terkait dengan kebijakan internal di sesuai dengan tugas dan fungsi pokok dari Pusat
lingkungan LIPI. Peran tersebut semakin berkembang Inovasi LIPI seperti pelatihan manajemen
di masa yang akan datang seiring dengan menguatnya kekayaan intelektual serta pelatihan manajemen
isu global dan perkembangan teknologi yang bisnis, serta pemanfaatan aset berupa Ruang
berwawasan Iptek. Tenant, Ruang Auditorium, dan Ruang Sindikasi.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II.1. Strategi Pengelolaan PNBP melalui


Pendekatan sistem cluster merupakan suatu sistem Pendekatan Sistem Cluster
yang digunakan untuk mengelompokan data-data yang Dalam pelaksanaan PNBP selama 5 (lima) tahun
diperoleh dalam suatu penelitian. Pendekatan ini untuk terakhir, Pusat Inovasi LIPI bertanggungjawab sebagai
mempermudah dalam menentukan suatu strategi dalam pengelola PNBP yang setiap pelaksanaannya memiliki
melaksanakan kegiatan. Peningkatan kinerja keuangan Project Manager di masing-masing cluster kegiatan.
dapat dilaksanakan dengan melakukan analisa Pusat Inovasi LIPI dalam hal ini bertindak sebagai
tersendiri dalam mengelompokan suatu pekerjaan. supervisor administrasi dan teknis pada setiap
Pekerjaan tersebut nantinya akan dibagi-bagi lagi kegiatannya, dengan ketentuan setiap kegiatan
kedalam suatu sub sistem. Dengan menggunakan memiliki tim teknis tersendiri yang memiliki
pendekatan ini, pelaksana dapat melaksanakan suatu kemampuan secara teknis yang mampu menyelesaikan
kegiatan secara fokus, sehingga sistem ini dapat kegiatan hingga akhir. Oleh karena itu, project by
berjalan secara efektif dan efisien. cluster sangatlah mendukung dalam proses
Berikut adalah pembentukan cluster pada sistem peningkatan penerimaan Negara, dengan membagi
pengelolaan PNBP yang dilaksanakan oleh Pusat beban dan tanggung jawab kepada project – project
Inovasi LIPI, yaitu: manager tersebut sebagaimana terlihat dalam gambar 1
a. Cluster 1 merupakan cluster yang bergerak dalam dibawah.
bidang pelistrikan dan pembangkit, cluster ini Pendekatan dengan system cluster ini adalah
khususnya dilaksanakan dengan bekerjasama pada salah satu strategi yang digunakan oleh Pusat Inovasi
Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam LIPI, hal ini dikarenakan beraneka ragamnya bidang
bidang Pembangkit dan Ketenaga listrikan, project tersebut yang dimulai dari bidang energi
contohnya: PLN, PT. PJB, PT. Indonesia Power, sampai sosial dan kemasyarakatan. Dalam proses
dll pelaksanaan kegiatan, Kepala Pusat Inovasi LIPI
b. Cluster 2 merupakan cluster yang bergerak dalam membentuk Tim PNBP yang terdiri dari SDM di
bidang energi dan sumber daya alam lainnya, bidang dan bagian. Bidang yang dimaksud yaitu
cluster ini khususnya dilaksanakan dengan Bidang Manajemen Kekayaan Intelektual dan Bidang
bekerjasama pada perusahaan – perusahaan pada Inkubasi dan Alih Teknologi. Kedua Bidang ini
bidang energi dan sumber daya alam seperti bertanggungjawab secara teknis dari proses
Pertamina, Medco, Chevron, dll pengelolaan PNBPnya, sebagai contoh: membantu para
162 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
project manager dalam pengadministrasian kegiatan kegiatan yang akan dibantu dari tim teknis dan Tim
dan pelaporan kegiatan yang akan menjadi bahan PME (Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi).
masukan kepada Kepala Pusat Inovasi LIPI. Sedangan Kegiatan monev ini untuk menyelesaikan segala
untuk urusan pengadministrasian dalam pengelolaan permasalahan yang ada dan menyesuaikan output
PNBP ditugaskan kepada Bagian Tata Usaha. Proses kegiatan dengan Dokumen kontrak kerjasama.
pengadministrasian ini berupa system persuratan, Penyesuaian ini sangat dibutuhkan karena biasanya
penerimaan dan pengeluaran uang serta para penanggung jawab kegiatan dan project manager
pertanggungjawaban keuangan terkait kegiatan tidak terlalu memahami isi pada dokumen kontrak,
tersebut. selain itu juga untuk menghindari keterlambatan
Sebelum selesai kegiatan terkait PNBP, pelaksanaan dan percepatan proses penagihan
Kepala Pusat akan melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan kepada pihak pemberi kerja.

Gambar 1. Model Sistem Cluster pada PNBP Pusat Inovasi LIPI

Pada setiap cluster-cluster masih terdapat clusternya sebagaimana pada gambar 2 dibawah.
berbagai macam kegiatan didalamnya, sebagai contoh Project manager ini nantinya akan bertanggung jawab
cluster listrik dan pembangkit, dalam hal cluster ini ada secara keseluruhan kegiatan didalam clusternya.
beberapa kegiatan, yaitu Kajian obsolensi (keusangan), Project manager ini juga bertugas membantu tim
Retrofit, dan perbaikan system pembangkit. Setiap satu administrasi dalam proses penandatanganan kontrak
kegiatan memiliki satu Penanggungjawab kegiatan. hingga pencairan dana dari pihak pemberi kerja. Sistem
Penanggungjawab kegiatan ini bertanggung jawab cluster ini akan sangat mendukung bagi para peneliti
secara teknis terhadap kegiatan yang dipegangnya. dengan melihat tingkat focus dan lokus kegiatan,
Penanggung jawab kegiatan ini secara khusus akan sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang
bertanggung jawab terhadap Project Manager di diharapkan.

Gambar 2. Supervisi Project Manager dengan Penanggungjawab Kegiatan

II.2. Peningkatan PNBP berdasarkan Sistem lalu, Pusat Inovasi LIPI belum dapat meningkatkan
Cluster PNBP dari tahun 2009 yang lalu.
Peningkatan PNBP Pusat Inovasi LIPI dimulai pada Pendekatan dengan system cluster ini
tahun 2012 dengan mendapatkan kontrak kerjasama merupakan pendekatan yang sangat mendukung di
dari 3 (Tiga) perusahaan BUMN di Indonesia. Pada satuan kerja Pusat Inovasi LIPI, hal ini dikarenakan
tahun 2012 ini baru dimulainya era baru dalam banyaknya kegiatan-kegiatan yang dapat berpotensi
peningkatan PNBP dengan menggunakan Pendekatan PNBP. Berdasarkan tabel 1 dibawah, PNBP yang
system cluster. Dapat kita lihat pada tahun 2011 yang berasal dari kerjasama hasil penelitian dan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 163
Pengembangan baik dengan Kementerian maupun Kegiatan, Peralatan Produksi beserta panduannya, dan
dengan Pemerintah Daerah serta BUMN dan BUMN hasil – hasil kegiatan yang dibutuhkan untuk
masih memiliki kontribusi yang cukup signifikan dari mengambil keputusan bagi pemilik anggaran.
pada penerimaan yang berasal dari sektor lainnya. Peningkatan penerimaan yang paling
Berdasarkan tabel 2 diatas, penerimaan yang signifikan terjadi pada tahun 2014, hal ini dikarenakan
berasal dari Pendapatan kerjasama litbang selama 5 seluruh aspek kerjasama dengan beberapa elemen
(lima) tahun terakhir masih menguasai penerimaan- terjadi pada tahun tersebut. Kerjasama dengan PT.
penerimaan yang terdapat pada Pusat Inovasi LIPI. Indonesia Power terkait permasalahan retrofit dan
Rata-rata setiap tahunnya Pendapatan kerjasama Pembangkit, Kerjasama dengan Pemerintah Daerah
litbang berkontribusi 93% dari jumlah penerimaan terkait proses alih teknologi hasil Litbang Iptek, dan
Negara bukan pajak. Penerimaan ini berasal dari kerjasama dengan Kementerian Ristek terkait
kerjasama dengan BUMN, Pemerintah Daerah, dan Inkubator Bisnis Teknologi. Kerjasama dengan PT.
Kementerian Teknis terkait. Penerimaan yang berasal Indonesia Power sudah berlangsung dari tahun 2011
dari kerjasama hasil litbang ini berupa alih teknologi hingga sekarang dengan total penerimaan Negara yang
hasil litbang LIPI yang dilakukan oleh para peneliti – fluktuatif. Dengan adanya kepecayaan dari pihak
peneliti yang berasal dari satker-satker teknis terkait. pemberi kerja, maka project akan tetap terus
Pada pelaksanaan kegiatan – kegiatan tersebut, output berlangsung, sehingga dalam hal inilah para project
akhir yang dihasilkan antara lain berupa Dokumen manager memberikan tenaga positifnya hingga selesai
Kajian/Kebijakan, Dokumen Laporan Pelaksanaan pekerjaan.

Tabel 2.
Tabel Penerimaan Negara Bukan Pajak Pusat Inovasi LIPI selama 5 tahun terakhir (2011 – 2015)
Realisasi (Rp)
No. Uraian
2011 2012 2013 2014 2015
1. Pendapatan - 2.128.210.600 500.205.000 3.289.537.609 963.924.000
Kerjasama
litbang Iptek
2. Pendidikan dan 46.915.200 56.241.000 52.000.000 76.000.000 84.000.000
Pelatihan
3. Pengelolaan/Pe - - 4.080.000 7.280.000 28.560.000
manfaatan BMN

Tabel 3.
Tabel Kinerja clustering pada pelaksanaan PNBP Pusat Inovasi LIPI tahun anggaran 2011 – 2015.
Capaian Kinerja
Keuangan
Pihak yang telah
No. Urutan Cluster Berdasarkan
Kerjasama
Kontrak
(Rp)
1. Cluster 1 (Listrik dan Pembangkit) PT. Indonesia Power, 4.497.147.446
PLN, dan PT. PJB

2. Cluster 2 (Energi dan Sumber Daya Alam) PT. Pertamina Gas dan 3.122.408.900
Energi, Pemda Provinsi
Riau
3. Cluster 3 (Sosial Kemasyarakatan) Bank BNI ’46, 2.316.358.000
Kementerian Ristekdikti,
Pemda Provinsi Riau
4. Cluster 5 (Agroteknologi & Pangan) Pemda Provinsi Riau 641.375.000
5. Cluster 8 (Pendidikan dan Pelatihan serta BUMN, BUMS, 355.076.200
pemanfaatan aset) Universitas, dan Pemerinta
Pusat maupun daerah
6. Cluster 7 (Lisensi dan Royalti) PT. Gizi Indonesia dan 250.000.000
PT. Ostindo
7. Cluster 4 (Lingkungan Hidup) - -
8. Cluster 6 (Kesehatan dan Obat – Obatan) - -

Berdasarkan tabel 3 diatas, Cluster 1 terkait khusunya terkait perkembangan teknologi di masa
kerjasama dengan kegiatan ketenagalistrikan dan sekarang. Terkait dengan hal tersebut diatas,
pembangkit akan terus berkembang setiap tahunnya, dibutuhkannya project manager yang handal dalam
hal ini dikarenakan pihak pemberi kerja sangat mengemas kegiatan ini sehingga memberikan dampak
membutuhkan advice/masukan dari LIPI secara positif bagi lembaga. Kehandalan dari seorang project
164 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
manager dikarenakan kekompakan dari para dan Sumber Daya Alam dan Cluster 3 terkait Sosial
penanggungjawab kegiatan dalam menjalankan Kemasyarakatan mengikuti dibawahnya.
kegiatan tersebut. Dengan adanya pendekatan sistem cluster ini, Tim
Selain itu cluster 2 sampai saat ini masih belum PNBP harus memfokuskan diri sesuai dengan Bidang
bisa bangkit dan masih berada di urutan kedua, perkerjaannya masing-masing. Dengan memfokuskan
kurangnya komersialisasi terkait pengembangan pada masing – masing kegiatan, pengelolaan PNBP
teknologi terkait program energy yang dilakukan oleh akan lebih memudahkan setiap personelnya yang
LIPI secara khususnya. Selain itu cluster yang masih terlibat. Selanjutnya, Pusat Inovasi LIPI akan terus
terus berkembang adalah cluster Pendidikan, pelatihan melakukan usaha – usaha terkait peningkatan
dan pemanfaatan aset serta cluster Lisensi dan Royalti. penerimaan yang berasal dari PNBP untuk semua
Cluster – cluster ini dalam setiap tahun terus cluster pada tahun – tahun yang akan datang.
mengalami peningkatan. Pada beberapa tahun kedepan,
cluster lisensi dan royalty akan terus meningkat seiring IV. DAFTAR PUSTAKA
dengan terbitnya peraturan PMK No. 72/PMK.02/2015 [1] Hubeis M, Najib M. 2008. Manajemen Strategik
tentang imbalan yang berasal dari penerimaan negara Dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi.
bukan pajak royalty paten kepada inventor dan PMK Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
No. 6/PMK.02/2016 tentang Pedoman Pemberian [2] Agunan P. Samosir, Rita Helbra Tenrini & Anda
Imbalan Yang Berasal Dari Royalti Hak Perlindungan Nugroho. 2014. Analisis Potensi Penerimaan
Varietas Tanaman Kepada Pemulia Tanaman Dalam Negara Bukan Pajak 1sektor Perikanan Tangkap.
Rangka Penggunaan Sebagian Dana Penerimaan Jurnal Borneo Administrator / Volume 10 / No. 2
Negara Bukan Pajak. / 2014
[3] Bambang Sancoko, SE., M.Si, 2014, Pengantar
III. KESIMPULAN PNBP, Kementrian Keuangan, Badan Pendidikan
Pemerintah telah menetapkan PP No. 106 tahun Dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran Dan
2012 sebagaimana telah dirubah pada PP No. 32 tahun Perbendaharaan, Bogor
2016 yang mengatur tentang jenis dan tarif atas PNBP [4] Linrung, Tamsil. 2013. Potensi Penerimaan
yang berlaku pada LIPI. Peraturan Pemerintah ini Negara dari Sektor Kelautan dan Perikanan. Fajar
digunakan untuk mengatur pengelolaan terkait Pos. 30 April 2013
penerimaan yang berasal dari PNBP pada lingkungan [5] Satria Astana , Soenarno & Wesman Endom.
LIPI serta untuk menunjang pembangunan nasional 2015. Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak
dan dapat mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Dari Limbah Kayu Pemanenan Di Hutan Alam
Pajak (PNBP) pada Pusat Inovasi LIPI khususnya demi Dan Hutan Tanaman. Jurnal Penelitian Sosial
peningkatan pelayanan kepada masyarakat. PNBP pada Ekonomi Kehutanan dan Vol. 12 No. 3 Desember
Pusat Inovasi LIPI selama 4 tahun terakhir telah 2015, Hal. 227-243
menggunakan pendekatan system cluster dalam rangka [6] Hutabarat J, Martani H. 2006. Proses, Formasi
peningkatan PNBP. Pendekatan dengan system cluster dan Implementasi Manajemen Strategik
ini adalah salah satu strategi yang digunakan oleh Pusat Kontemporer Operasionalisasi Strategi. Jakarta:
Inovasi LIPI dalam meningkatkan jumlah penerimaan PT. Elex Media Komputindo
yang berasal dari PNBP, hal ini dikarenakan beraneka [7] Yun Santoso, Wahyu dan Andrianto Dwi
ragamnya bidang project PNBP yang dimulai dari Nugroho. 2009. Pemanfaatan Penerimaan Negara
bidang energi sampai sosial dan kemasyarakatan. Bukan Pajak di Bidang Kehutanan dalam
Hasil yang diperoleh dari pendekatan dengan Melestarikan Fungsi Lingkungan. Mimbar
system cluster ini adalah cluster 1 yang merupakan Hukum Volume 21, No 3, Oktober 2009,
cluster paling banyak mendapatkan kerjasama Halaman 409 – 628
litbangnya dan menghasilkan paling tinggi. Cluster ini [8] Undang – Undang No. 20 Tahun 1997 tentang
merupakan cluster ketenaga listrikan dan system Penerimaan Negara Bukan Pajak
pembangkit yang dimana cluster ini kebanyakan [9] Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 1997 tentang
berkerjasama dengan PT. Indonesia Power, PLN, dan Jenis dan Penyetoran PNBP
PT. PJB maupun perusahaan lain yang bergerak [10] Peraturan Pemerintah No 32 tahun 2016 tentang
dibidang tersebut. Selain itu Cluster 2 terkait Energi Jenis dan Tarif atas jenis PNBP yang berlaku di
LIPI.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 165


PENGEMBANGAN WISATA VIRTUAL REALITY DI KAMPUS
PENS MENGGUNAKAN GOOGLE CARDBOARD DAN
SMARTPHONE ANDROID
Moh. Zikky, Fahim Nur Cahya Bagar, Miftakhul Firdaus, Muh. Hasbi Assidiqi, Nurul Hidayatulloh
Departmen Multimedia Kreatif, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jl. Raya ITS Surabaya, Indonesia
e-mail: zikky@pens.ac.id, fahim.bagar@pens.ac.id, mifcoolmif@gmail.com, hasbi@pens.ac.id, hidayatuloh@student.eepis-its.edu

ABSTRAK
Pengembangan teknologi wisata Virtual Reality di kampus PENS ini diharapkan mampu menjadi media promosi
kampus agar mudah dijelajahi oleh siapa saja, dari mana saja, dan kapan saja tanpa harus datang langsung ke lokasi,
namun tetap merasakan lingkungan kampus PENS yang menyatu secara imersif dengan diri si-pengguna. Pada riset ini
smartphone android digunakan sebagai komponen dan layar utama dalam menciptakan wisata virtual. Kampus PENS
direplika dalam bentuk 3D kemudian diberikan tekstur senatural mungkin sehingga seperti wujud aslinya. Kemudian
obyek 3D tersebut dikompilasi dengan konsep sudut pandang First Person Shoter, sehingga pengguna perangkat tersebut
akan merasa terlibat langsung secara imersif dalam dunia realitas maya yang dicipta. Google cardboard/ Headset VR
dijadikan media teropong terhadap smartphone android yang berperan sebagai layar tempat mata memandang. Rotasi
sudut pandang dikontrol otomatis oleh sensor MEMS gyroscope yang ada pada smartphone, sedangkan
translasi/perpindahan player akan dikontrol dengan mini-joystick.

KataKunci:Virtual Reality, google cardboard, wisata virtual, Kampus PENS

I. PENDAHULUAN
Teknologi kreatif telah memberikan terobosan
dan cara baru bagaimana manusia berperilaku dan
berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan
sekitarnya. Dari interaksi media sosial dengan berbagai
fitur, panggilan video menggunakan jam tangan pintar,
sampai interaksi virtual reality yang begitu nyata.
Virtual Reality merupakan teknologi yang
memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi
dengan lingkungan hasil simulasi komputer dalam
dunia maya yang mampu membangkitkan suasana tiga Gambar 1. Seorang tentara USA yang melakukan
atau bahkan empat dimensi, sehingga menjadikan simulasi terjun payung menggunakan salah satu
penggunanya seolah-olah terlibat langsung secara fisik perangkar Virtual Reality (VR) [1]
dalam lingkungan tersebut.
Meskipun telah ditemukan sejak 1960-an, Dari potensi yang telah ada tersebut, maka
perkembangannya baru dirasakan akhir-akhir ini, muncul ide untuk mengembangkan smartphone
terutama pemanfaatannya untuk simulasi interaktif berbasis android dan google cardboard menjadi
dibidang video, game, pelatihan/pengujian kemahiran sebuah perangkat virtual tour pada kampus
(seperti simulasi penerbangan, uji kompetensi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
mengemudi, terjun payung dan sejenisnya), ataupun tur Lingkungan virtual kampus akan disimulasikan
virtual lokasi tertentu. Virtual Reality hari ini menjadi dengan membuat replika bangunan dalam bentuk
konsep berinteraksi yang cukup mudah digunakan dan 3D, sementara google cardboard akan digunakan
juga cukup murah untuk dikembangkan seiiring dengan sebagai kacamata teropong menuju dunia virtual
berkembangnya telepon pintar (smartphone) yang yang dilengkapi dengan smartphone android
mampu difungsikan sebagai media tersebut. Inovasi sebagai layarnya.
google cardboard dan kelengkapan smartphone dengan
sensor akselerasi serta giroskopnya menjadi revolusi II. DISKUSI
perangkat virtual reality yang cukup murah didapatkan
dan sangat efektif dalam pemanfaatannya. 2.1 Perkembangan Virtual Reality
Virtual Reality bermula dari sebuah prototype dari
visi yang dibangun oleh Morton Heilig pada tahun
1962 yang bernama Senosorama [2]. Sensorama
dibuat untuk menghadirkan pengalaman menonton
sebuah film agar tampak nyata dengan multi sensor
yang melibatkan berbagai indra; baik indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, maupun
sentuhan. Suara film dibuat dengan stereo dengan
dukungan bau buatan, terpaan angin, dan getaran
166 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
yang seakan hadir langsung bersama pemakainya.
Namun perangkat tersebut tidaklah interaktif.
Gambar sensorama sebagaimana ditunjukkan dalam
Gambar 2.

Gambar 3. Lenovo Vibe K4 Note dengan Theater


Maxyang dikeluarkhan khusus untuk mendukung
VR [3].

Selain smartphone Lenovo Vibe K4, berikut


beberapa smartphone dan tipenya yang bisa
dipastikan kompatibel penuh dengan Google
Cardboard sampai saat ini adalah sebagai berikut
[4]:
Gambar 2. Perangkat Virtual Reality pertama yang a) Apple iPhone 4, 4S, 5, 5C, 5S, 6, 6+
diberinama Sensorama [2] b) Google/LG Nexus 4, 5, 7
c) HTC Evo 3D, One (Mini, S, X, X+), Sensation,
Setelah itu, tahun 1966 virtual reality Sensation XE, Velocity 4G, Sensation XL
digunakan sebagai visual simulator penerbangan d) Huawei Ascend G 615, Ascend P1, Ascend X
oleh tentara angkatan udara yang bernama super (U9000), Honor (U8860)
Cockpil, kemudian perangkat ini menjadi perangkat e) iOcean X7
interaktif bernama The Ultimate Display yang f) LG G4, G3, G2, Optimus 3D Max
dikembangkan Ivan Suterland [2], dia (P720), Optimus 4X HD (P880), Optimus G
mengembangkat VR tersebut dan membangun (E975), Optimus G Pro, P940 Prada 3, Nitro
dunia virtual yang menjamah interaksi grafis, HD (P930), Optimus 2x (P990), Optimus 3D
interaksi feedback, suara, bau, dan bahkan rasa. (P920), Optimus Black (P970), Optimus G, G
Akhir-akhir ini, perangkat Virtual Reality kembali Pro, G Flex, G Flex 2
muncul ke permukaan dan telah mengalami revolusi g) Samsung Aktiv S, Galaxy (Beam, S2, S3, S3
yang cukup signifikan dalam perangkat dan Mini), S4 (Active, Mini), S5, S6, S6
pemanfaatannya. Salah satu terobosan yang Edge, Galaxy R (i9103), Google Nexus S
fenomenal terjadi pada tahun 2014, google merilis (i9020), Galaxy Nexus (i9250), Galaxy Note
perangkat Virtual Reality bernama google cardboard (n7000), Galaxy Note 2, Note 3, Note 4, Galaxy
yang cukup sederhana karena dibangun oleh kertas Note Edge, Grand, Alpha
karton dan harganya sangat murah. Google merilis h) Sony Xperia S, SP, T2, T3, Z1, Z2, Z3, Z3+, P
perangkat tersebut untuk dipadukan dengan i) Xiaomi/Mi Redmi 1S, Redmi Note,Redmi 2,
smarthphone terutama yang dibangun dengan sistem Mi4i, Mi 4, Mi 3
operasi Android dan hari ini hampir semua orang j) Amazon fire
memakainya. Jadi untuk mengembangkan virtual k) Droid Maxx/Ultra, Turbo
reality dengan muraf namun efektif, pemanfaatan l) Apple iPhone 5, Iphone 6, 6+
google cardboard dan smartphone android menjadi m) Motorola Moto G 2014, Moto X 2014
pilihan yang paling mudah, murah dan efektif n) OnePlus One
o) Oppo Find 7
p) Asus Zenfone 2, Zenfone 6, Zenfone Selfie
2.2 Telpon Pintar untuk Virtual Reality
q) Lenovo Vibe Z2, K3 Note
Pada hakikatnya, semua telpon pintar (smartphone)
r) Nokia Lumia 735, 830, 930, 1520
yang memiliki sensor gyro dapat mendukung virtual
reality smartphone. Dengan perangkat virtual 2.3 Google Cardboard
realitysmartphone seperti misalkan Lenovo Vibe K4 Google cardboard pertama kali dikeluarkan
Note pada Gambar 3, salah satu smartphone yang oleh ilmuan Google di konferensi pengembang
baru diluncurkan dan memang dikhususkan untuk Google tahun 2014, Google Cardboard ditujukan
virtual reality, sensasi lingkungan realitas maya sebagai tempat penyangga media Smartphone
akan terasa lebih nyata. Dukungan OS android akan dalam rangka pengembangan Virtual Reality
juga memudahkan pengembang VR leluasa dalam dengan cara mudah dan murah [5]. Google
mengembangkan aplikasi VR-nya. Cardboard dapat dibuat dengan menggunakan
kertas karton atau kardus beserta beberapa modul
tambahan seperti NFC dan magnet yang dibuat
dengan presisi tertentu sehingga pengguna dapat
merasakan Virtual Reality. Google telah mendaftar
peralatan yang dibutuhkan untuk membuat Google

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 167


Cardboard secara mandiri, dan Google Cardboard Ketika sudah terpasang, perangkat virtual
dipesan rakitan setengah jadi melalui media daring reality akan diujicobakan dengan cara menguji
[6]. sensor asselerometer dan gyro-nya dengan cara
merotasi device baik dengan posisi roll, pitch,
ataupun yaw. Kemudian kesesuaian pergeseran
gambar ketika perangkat tersebut digerakkan akan
menjadi bagian penting yang akan diujikan, karena
kesesuaian tersebut sangat berpengaruh terhadap
hidup-tidaknya realitas maya yang disajikan pada
penggunanya. Jika sudah baik, maka hasil siap
dirilis dan dikembangkan terhadap lingkungan yang
lebih imersef lagi seperti penggunaan suara,
perangkat tambahan untuk mendeteksi pergerakan
kaki dan pinggang seperti OMNI atau sejenisnya.

Gambar 4. Konstruksi Google Cardboard IV. HASIL


Hasil yang telah dicapai dalam pembuatan
Dalam rangka pengembangan aplikasi virtual tour kampus PENS ini adalah sebagai
Cardboard, Google menyediakan dua alat berikut:
pengembang dimana keduanya menggunakan
OpenGL (alat pertama untuk Android menggunakan 4.1 Pemodelan Pbyek 3D Gedung PENS
bahasa Java, dan lainnya untuk mesin game Unity Gedung 3D PENS dibuat dengan proses
menggunakan bahasa C#) [7]. Selain itu, Google modeling pada blender dan 3D-Max. Pada
telah mengumumkan dukungan terhadap sistem pemodelan ini dilakukan dengan manual secara
iOS melalui plugin di Unity pada mei 2015 [8]. bertahap melalui peta yang ada. Pemodelan 3D
Pada Januari 2016, Google mengumumkan bahwa gedung PENS dimulai dengan menggambar
peralatan pengembangan aplikasi dapat mendukung pondasi lantai, kemudian baru menyusun tembok
spasial audio, sehingga dapat mensimulasikan efek dengan proporsi dan skala yang sesuai. Setelah itu
doppler [8][9]. baru dilakukan penambahan tangga, kusen jendela
dan pintu, kemudian yang terakhir adalah atap dan
III. PEMBAHASAN langit-langit ruangan [10].
Alur riset yang akan dilakukan dalam
Pengembangan Wisata Virtual Reality di Kampus
PENS menggunakan Google Cardboard dan
Smartphone Android ini adalah sebagaimana
Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Alur Pengembangan Wisata


Virtual Reality di Kampus PENS menggunakan
Google Cardboard dan Smartphone Android
Dalam riset ini penulis akan mengembangkan
melalui pengembangan replika kampus PENS
menjadi gambar 3D dan hasilnya akan di-impor
terhadap game engine unity. Dari game engine Gambar 6. Dasar Pemodelan Obyek 3D Gedung
unity tersebut, akan dilakukan pengembangan PENS
software dan penyesuaian dengan konsep gambar
VR menggunakan SDK google cardboard, sehingga Kemudian, agar nuansa 3D lebih terlihat realis,
ketika hasilnya di publikasikan pada device maka penambahan tekstur di masing-masing mesh
smartphone, gambar akan sesuai. obyek 3D menjadi mutlak diperlukan. Gambar 7
Setelah dilakukan pemrograman, hasil akan merupakan sebagian tekstur dan obyek yang
dipublikasikan terhadap smartphone android digunakan dalam membuat obyek 3D agar tanpak
dengan ukuran 5,5 inch. Kesesuaian ukuran ini natural dan realis.
diperlukan untuk kesesuaian penempatan device
pada google cardboard. Google cardboard akan
dipasang sebagai layar virtual dengan dibagi
menjadi dua lubang layar yang diposisikan lurus
pada mata kiri dan mata kanan.
168 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
benda yangg lebih tingggi, step offseet digunakann
untuk pengaaturan untuk nnaik tangga, dan
d skin widthh
digunakan sebagai batassan antara caapsule dengann
objek yang ditabrak.

4.3 Visual Kacamata


K VR
(a) Teksstur Genteng (b) Tekstuur lantai abu- Setelahh dilakukan importing obbyek 3D dann
abu pengaturan karakter kapsul, hal berik
kutnya adalahh
penyesuaiann pada kacam mata Virtual Reality.
R Padaa
tahap ini, digunakan
d SD
DK (Software Developmentt
Kit) dari Gooogle Cardboaard yang mem
mang didesainn
khusus untuuk pengembanngan Virtual Reality. SDK K
kemudian did import dan dikembangkaan pada gamee
(c) Teksturr Besi Cat Abu- (d) Tekkstur Rumput engine Unnity sehinggaa terintegrasi. Gambar 9
abu adalah prosses pengembanngan Virtual Tour
T Kampuss
PENS dalam m integrasi 3D
D kampus yanng telah dibuatt
Gambar 7. Tekstur daan hasil peneraapannya pada dengan SDK K Google Carrdboard.
obbyek 3D

4.2 Karakkter First Persson Shoter


Suddut pandang first person shooter (FP PS)
dibuat aggar player seakkan langsung menjadi pelaaku
utama yaang melihat secara langsuung dan massuk
secara imersif ke lingkungan 3D. Dalaam
perancanggannya, FPS S tidak hanyya menjalankkan Gambar 9. Proses pengem
mbangan VR dengan SDK
kamera virtual
v sebaggai media paandangan maata, Google Cardboard paada Game Eng
gine Unity
namun agara lebih realistis,
r dipaasanglah obyyek
berbentukk kapsul deengan tinggii badan oraang 4.4 Kontrol Rotasi dan Tr
Translasi
dewasa pada skalannya serta pergerakanp d
dan Sebagaimana ketenttuan yang telaah ada, bahwaa
kecepatann obyek tersebbut dibuat sereealistis mungkkin Virtual Reeality untuk Smartphone hanya bisaa
seperti haalnya orang beerjalan. dikembangkkan pada ddevice smarttphone yangg
Obyek kapsul
k yang dibuat sebagai penggaanti mempunyaii MEMS (M Micro Electro o Mechanicall
karakter utama berguuna sebagai penandap bahw
wa Systems) seensor gyroscoppe. Sensor ini berguna agarr
player juuga berjalann membawa tubuh denggan ketika playyer menoleh dan melihat ke samping,,
dimensi panjang daan lebar manusia m dewaasa atas, bawahh, dan berbaggai sudut pand dang lainnya,,
umumnyaa, sehingga ketika
k ada ruuang yang tiddak gambar 3D kampus PEN NS terlihat deengan natural,,
cukup unntuk dimasukii, maka didalaam dunia virtuual nyata dann seperti melihat daalam duniaa
tersebut, player juga tiddak dapat massuk. sesungguhnnya. Sensor gyro tenttunya hanyaa
berfungsi menditeksi
m rottasi sudut paandang dalamm
360°. Gam mbar 10 m merupakan gambar
g saatt
smartphonee diarahkan kee langit-langit.

(a) Melihaat Bagian (b) Tampiilan langit-


langit-langgit melalui langit layyar Virtual
Smartpphone Reality pada a smartphone

Gambar 10.
1 Prespektiff langit-langit VR dengan
bantuan sennsor MEMS ggyroscope pada smartphone
Gambar 8. Karakter kapsul
k dan inteernal kamerannya Sensorr gyroscope ttentunya hanyya menanganii
rotasi devicce, namun unntuk proses trranslasi maju,,
Dalam pengaturaannya, karakter kapsul dappat mundur, gesser kiri dan geser kanan tenntu tidak bisaa
diatur paada game enngine unity dengan kriteeria dicakup. Olleh karenanyaa, untuk mem mbantu playerr
antara laiin; height, unttuk mengaturr dari tinggi dari
d agar bisa berpindah ddan melakuk kan translasii
objek caapsule, radiuss untuk penggaturan panjaang kedepan, mundur,
m dan geser kiri/k kanan, makaa
jari-jari capsule yanng merupakaan lebar jarrak perangkat yang palling sederh hana adalahh
collision dengan beenda lainnyaa, slope lim mit menggunakkan kontrol bluuetooth joystick. Pada risett
digunakaan untuk pengaaturan kemam mpuan memannjat
Prosiding Seminar
S Nasio
onal Teknologgi Terapan (SN
NTT) SV UG
GM 2016 | 1699
ini digunakan mini-joystick yang bisa menjadikan VI. DAFTAR PUSTAKA
player bergerak maju, mundur, geser kiri, dan geser [1] Jackie, H. 2006. Demonstrates the Virtual
kanan. Gambar 11 merupakan perangkat joystick Reality (VR) parachute trainer, while Aviation
yang diintegrasikan kepada smartphone untuk Survival Equipmentman 1st Class. Hospital
mengkontrol translasi player pada virtual reality. Corpsman 2nd Class Tim Sudduth, from
Vashowish, Wash.
[2] Mandal, Sharmistha.2013. Brief Introduction of
Virtual Reality & its Challenges. International
Journal of Scientific & Engineering Research,
Volume 4
[3] Virtual Reality dan Perkembangannya. Diakses
Maret 2016.
https://www.codepolitan.com/virtual-reality-
dan-perkembangannya/
[4] Daftar Handphone yang Bisa Menggunakan
Google Cardboard Dan Cara Mendeteksinya.
Diakses Maret 2016. http://cardboard-
id.com/daftar-handphone-yang-bisa-
Gambar 11. Kontrol translasi Virtual Reality pada menggunakan-google-cardboard-dan-cara-
smartphone menggunakan mini joystick mendeteksinya/
[5] Pierce, David. Google Cardboard is VR's
V. KESIMPULAN Gateway Drug. Diakses 28 Mei 2015.
Riset ini diperoleh dengan tujuan memberikan http://www.wired.com/2015/05/try-google-
penyajian teknologi Virtual reality secara mudah, cardboard/.
murah namun efektif. Jadi untuk mengenalkan [6] Dougherty, Conor. Google Intensifies Focus on
destinasi suatu tempat seperti tempat wisata, dunia its Cardboard Virtual Reality Device. Diakses
pendidikan, fasilitas umum, dan sejenisnya, 28 Mei 2015.
perangkat Virtual Reality yang sudah bisa http://www.nytimes.com/2015/05/29/technolog
dikembangkan pada smartphone bisa menjadi solusi y/google-intensifies-focus-on-its-cardboard-
yang sangat efektif. Karena selain biayanya murah, virtual-reality-device.html.
software bisa disosialisasikan melalui market OS [7] Google Cardboard – Google. Diakses 3 Januari
android atau Apple Store yang sudah dimiliki 2016.
semua pengguna smartphone. https://developers.google.com/cardboard/.
Dalam pengembangan terhadap kondisi lainnya, [8] Eadicicco, Lisa. "Google's Cheap Virtual
gerakan player pada pengembangan VR dapat Reality Headset Is About to Get Better".
disesuaikan sesuai kebutuhan, jika dipasang pada Diakses 14 January 2016.
player yang menggunakan sepeda/mobil maka http://time.com/4180621/google-cardboard-
kecepatan translasi bisa lebih dipercepat daripada headset-audio/
gerakan berjalan kaki seperti pada luaran riset ini. [9] Martz, Nathan. 2016. Spatial audio comes to the
Agar lebih imersif, gerakan translasi dalam VR Cardboard SDK. Google Developers Blog
bisa disambungkan pada perangkat yang bisa [10] Hidayatulloh, Nurul, 2011. Pembuatan 3D
mengenali gerak kaki berjalan, seperti Virtuix Interactive Walkthrough Gedung D3 PENS-ITS.
OMNI, sehingga player benar-benar seakan berada Proyek Akhir Prodi Teknologi Multimedia dan
dan berkerak secara nyata pada dunia VR yang Broadcasting PENS-ITS
dilahatnya pada smartphone.

170 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


MESIN PENGERING LADA (PIPER NGRUM LINN)
DENGAN KAPASITAS 3 Kg
Yudi Setiawan1, Eka Sari W2, Tommy P3
1,2,3
Universitas Bangka Belitung
Email: yudiubb@yahoo.co.id

ABSTRAK
Mesin pengering lada dirancang dengan tujuan memenuhi fungsi mengeringkan lada basah hasil perendaman
menjadi lada kering dan siap jual. Petani sering mengalami kesulitan dalam mengeringkan lada hasil panenannya
terutama pada musim penghujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas lada proses pengeringan
menggunakan alat pengering dengan sumber panas berupa elemen pemanas dan rak yang bergerak tranlasi. Sistem
kontrol kecepatan pergerakan pada rak lada dapat diatur menggunakan speed control. Pada saat pengujian, mesin
pengering dilakukan pada suhu 40°C. Dengan alat pengering didapat lada dengan kadar air terendah pada rak III
yaitu 11,56 % dan minyak atsiri tertinggi pada rak II sebesar 2,26% dengan waktu pengeringan tersingkat pada rak I
selama 12 jam. Dari hasil pengujian didapatkan lada yang masuk dalam kategori mutu lada I.

KataKunci: Mesin, Pengering, lada

mempercepat proses pengolahan hasil panen lada.


I. PENDAHULUAN Beberapa alat yang telah diciptakan antara lain, mesin
Provinsi Bangka Belitung merupakan penghasil perotok lada, mesin pengupas lada, mesin pengering
lada putih terbesar di Indonesia. Lada (Piper Nigrum lada dan mesing penghalus lada.Mesin dan alat tersebut
Linn) merupakan salah satu tanaman rempah yang masih mempunyai berbagai macam kekurangan, seperti
mempunyai nilai ekonomi penting bagi Indonesia, pada mesin pengering lada yang berfungsi sebagai alat
selain sebagai sumber pendapatan petani juga untuk mengeringkan lada dan menurunkan kadar air
merupakan salah satu sumber devisa Negara. Sebagai yang ada pada biji lada (Tatang Hidayat, 2009).
penghasil devisa, lada menempati urutan ke empat Beberapa kekurangan dari mesin pengering lada yang
setelah minyak sawit, karet dan kopi, dengan nilai sudah ada adalah, mesin yang ada masih menggunakan
ekspor lebih dari 140,31 juta dollar Amerika Serikat. pembalikan secara manual atau rak diam (posisi statis)
Adapun pertanaman lada di Indonesia pada tahun 2009 sehingga waktu pengeringan lada masih terlalu lama
telah mencapai luasan 185.941 ha, dengan sentral karena pengeringan tidak merata, mutu lada yang
produksi terdapat di Provinsi Lampung, Bangka dihasilkan oleh mesin pengering lada dengan rak diam
Belitung, KalimantanTimur dan Sulawesi Selatan (posisi statis) masuk pada mutu II.
(Ditjenbun, 2010).Sebagai pengekspor lada dunia, pada
tahun 2000 Indonesia masih menduduki peringkat
II. PEMBAHASAN
pertama sebagai negara pengekspor lada hitam dan
Perencanaan yang akan dilakukan menggunakan
lada putih, tetapi sejak tahun 2001 produksi serta
metode VDI (Verein Deutscher Ingeneure).Pemilihan
ekspor lada Indonesia cenderung mengalami
material dan elemen mesin dilakukan agar
penurunan, menurunnya ekspor lada Indonesia
mendapatkan solusi yang terbaik dari beberapa
diantaranya disebabkan oleh fluktasi produksi lada,
material atau elemen mesin yang akan dibuat atau
bervariasinya mutu lada yang dihasilkan dan
dibeli. Di bawah ini merupakan nama-nama komponen
meningkatnya standar mutu yang dikehendaki oleh
serta beberapa pilihan yang dijadikan sebagai material
negara konsumen serta munculnya negara penghasil
ataupun elemen mesin sebagai komponen mesin
lada baru yang perkembangannya sangat pesat seperti
pengering lada.
Vietnam (Abdul Muis Hasibuan dan Bedy
Sudjarmoko, 2008). Namun beberapa tahun inidi
Indonesia terjadi perkembangan yang sangat • Keuntungan: awet, kokoh
menggembirakan, dimana perkembangan ekspor lada 1 . Rak menggunakan baja ST 37
selama tiga tahun terakhir ini terus bergerak naik (J.T. 2. Rangka mesin menggunakan baja ST 37 hollow 3x3
Yuhono,2009). Perkembangan ekspor lada di Indonesia 3. Tempat peletakan lada menggunakan kawat
merupakan tanda dimana kualitas mutu lada sudah alumunium ukuran 14 mesh
meningkat, akan tetapi ada faktor lain yaitu cuaca 4. Elemen pemanas menggunakan band heater
sehingga dapat menyebabkan penurunnya produksi 5. Motor penggerak menggunakan motor listrik
lada di Indonesia (Sri Usmiati dan Nanan Nurdjannah, 6. Pelat mesin menggunakan pelat besi ukuran 1 mm
2007). 7. Penyebar suhu ruangan menggunakan blower
Penelitian ini bertujuan untuk lama pengeringan, Dalam rencana pemilihan konstruksi dipilih
mengetahui kadar air dan minyak atsiri pada lada yang perencanaan terbaik yang terdiri dari :
dikeringkan dengan mesin pengering dengan rak yang 1. Rak menggunakan roda siku sebagai alat penggerak
bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Berbagai macam alat 2. Rangka mesin dilakukan dengan pengelasan
dan mesin diciptakan untuk membantu petani
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 171
3. Bearing menggunakan pillow bearing karena sesuai Pada grafik di atas dapat dilihat penurunan massa
dengan deasin mesin lada pada proses pengeringan menggunakan mesin
4. Tempat peletakan lada menggunakan kawat yang pengering lada dengan suhu pengeringan 400 C. Grafik
dirivet pada pelat strip penurunan massa lada dari jam pertama sampai jam
5. Penerus gerakan rotasi menggunakan pulley dan belt keempat yang mengalami penurunan massa lada sangat
6. Penggunaan baut pada pulley cepat, sedangkan dari jam kelima sampai jam
kesembilan penurunan massa lada lebih rendah
dikarenakan kadar air pada lada di jam kelima sampai
kesepuluh telah banyak hilang. Penurunan yang begitu
jelas terlihat pada rak I, dikarenakan suhu yang ada
pada rak I lebih tinggi dibandingkan rak II dan rak III.
Selain itu faktor dari gerakan rak lada yang bergerak
mengayak juga mempengaruhi kecepatan penurunan
massa lada, karena rak yang mengayak lada membantu
proses pengeringan lada, sehingga rak I lebih cepat
kering bila dibandingkan dengan rak II dan rak III.

Kadar Air Minyak Atsiri dan Warna Hasil


Pengeringan
Pengujian mutu lada putih hasil pengeringan
dengan temperatur yang bersifat tetap yaitu 40 OC
dengan menggunakan rak berbahan kawat aluminium.
Pada kandungan kadar air dan kandungan minyak atsiri
Gambar 1. alat pengering lada dilakukan secara destilasi. Data hasil pengujian
terhadap kandungan kadar air dapat dilihat pada table
Ukuran mesin pengering 1120 mm x 1120 mm x 1.
1450 mm, rak berukuran 500 mm x 800 mm.
Pengeringan lada menggunakan alat pengering yang TABEL 1 KADAR AIR DAN MINYAK ATSIRI
sumber panasnya berasal dari elemen pemanas Waktu
Kadar Minyak
berjumlah 3 buah dengan daya 250 watt. Lada sudah No Rak Pengeringan Warna
air atsiri
direndam selama 7 hari dan dilepas dari kulitnya (jam)
diangin-anginkan selama 1 jam dan di masukkan 1000 Putih
Rak
gram di tiap- tiap raknya. Alat pengengering memiliki 1 11 11,8 2.17 kekuning-
I
3 rak yang bergerak translasi dengan kecepatan 2 m/s kuningan
digerakkan dengan motor listrik dengan daya ½ hp
serta pergerakan rak lada dapat diatur menggunakan Putih
Rak
speed control. Pengeringan lada putih dilakukan tiga 2 12 11,9 2.26 kekuning-
II
tingkatan, tingkatan atas, tengah, dan bawah, dengan kuningan
massa awal bahan yang sama yaitu 1000 gram dan Putih
proses pengeringan di hentikan jika massa mencapai Rak
3 12 11,56 2.09 kekuning-
kurang dari 550 gram Priadi syahputra (2015). III
kuningan
Penelitian ini dilakukan dengan rak berbahan kawat
aluminium dengan suhu yang tetap yaitu 40 OC.
Pengambilan data penurunan massa bahan dilakukan Data hasil uji kadar air dari massa bahan dengan
dengan cara penimbangan massa bahan tiap satu jam. menggunakan temperatur 40 OC menunjukkan hasil
kandungan kadar air secara destilasi dapat memenuhi
Penurunan Massa Bahan Terhadap Waktu standar dengan hasil kadar air antara 11% sampai 13%.
Data hasil penurunan massa bahan terhadap Kadar air tertinggi terjadi pada prak II dengan rata-rata
waktu pada tiga tingkatan dengan proses penimbangan kadar air 11,90%, sedangkan kadar air terendah terjadi
tiap satu jam sekali.Data hasil penurunan massa lada pada rak III dengan rata-rata 11,65%. Sementara pada
terhadap waktu dapat dilihat pada gambar dibawah ini. rak I mengandung kadar air dengan rata-rata 11,8. Dari
pengujian hasil kadar air secara destilasi memenuhi
1500 standar SNI, (1995-2013) mutu lada putih untuk kadar
air.
massa lada ( gram)

1000 Kandungan minyak atsiri tertinggi pada pengujian


rak 1
500 pertama pada posisi rak II sebesar 2,26% sedangkan
rak 2 kandungan minyak atsiri terendah terjadi pada posisi
0 rak III sebesar 2,09% hal ini disebabkan oleh
1 3 5 7 9 11 rak 3
penguapan. Ketaren (2009), selama proses
waktu (jam) pengeringan, air dalam bahan akan berdifusi sambil
mengangkut minyak atsiri dan akhirnya minyak atsiri
Gambar 2. Penurunan massa terhadap waktu tersebut menguap. Adapun warna lada yang dihasilkan
adalah putih kekuning-kuningan.
172 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
[5] SNI 0004:2013, peper (Piper nigrum
III. KESIMPULAN DANSARAN linn).https://www.scribd.com/doc/233977924/SNI-
Dengan alat pengering dapat menghasilkan lada 0004-2013-Lada-Putih
dengan kadar air terendah 11,56 % dan minyak atsiri [6] Tatang Hidayat, Nanan Nurdjannah dan Sri
tertinggi 2,26% dengan kualitas mutu I. Pengunaan Usmiati, (2009). Analisis Teknis dan Finansial
alat pengering lada jenis ini disarankan selama 12 jam. Paket Teknologi Pengolahan Lada Putih (white
pepper) Semi Mekanis Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen PertanianBul. Littro.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Vol. 20 No. 1, 2009, 77 – 91
[1] Abdul Muis Hasibuan dan Bedy Sudjarmoko,
[7] T. Yuhono, 2009 Sistem Agribisnis Lada dan
2008, Daya Saing usaha Tani Lada di
Strategi PengembangannyaJanuari 27, 2009 oleh
Lampung.Buletin RISTRI Vol. 1 (1) 2008
plantushttps://anekaplanta.wordpress.com/2009/01
[2] Ditjenbun. 2010, Academia Edu Pertumbuhan
/27/sistem-agrlblsnis-lada-dan-strategi-
Ekonomi Lada Volume 10 nomor 1 Juni 2011
pengembangannya
[3] Priadi Syahputra (2015) Rancang Bangun Mesin
[8] Usmiati, Sri. And Nurdjannah, N. (2007).
Pengering Lada MenggunakanElemen Pemanas
Pengaruh Lama Perendaman dan Cara
dan Blower Dengan Variasi Temperatur
Pengeringan Terhadap Mutu Lada Putih
Pengering, Teknik Mesin UBB
[4] Ketaren, S. (2009). Pengantar Teknologi Minyak
Atsiri. Jakarta: Penerbit BalaiPustaka. Hal. 28-29

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 173


FORMULASI INSEKTISIDA CAIR BENTUK EMULSIFIER
CONCENTRATE YANG EFEKTIF GUNA MEMBASMI NYAMUK
AEDES AEGYPTI DALAM USAHA MENCEGAH PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DAN ZIKA
Edy Supriyo, Zainal Abidin, Nugraheni
Pragram Studi Teknik Kimia
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Jl.Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang
Email:edyspy2000@yahoo.co.id

ABSTRACT
Liquid pesticide formulation in the form of emulsifier concentrate (EC) is more preferable because it does not
form clogging and blocking in the tools and precipitating that harden. Based on fired capacity in the whole pesticide
formulation industry, about 25 % produce emulsifier concentrate. In the emulsion formulation, the important point is
unite insoluble matter become a homogeny and stable formulation for long period. The selection of emulsifier type is
very important because it is influenced by quality and EC formulation stability. Result formula very good is 20 %
propoxure; 5% Malathion; 5 %; agrisol ; 20% DBS; 45 % Xyline dan 5 % additive (%w/w) , concentration affection
test 0.025% v/v for thinner solvent in 20 strain aedes aegypti mosquitoes at Semarang killed on 2 hours = 4 mosquitoes,
4 hours = 10 mosquitoes, 6 hours = 16 mosquitoes and on 8 hours all mosquitoes had been died. From emulsion
stability test, in oil phase and water phase was found terpentine as stable solvent in the emulsion form, with separated
oil percentage at concentration 3mg/l about 42%. In water phase emulsion forms micro emulsion with white fog colors
in whole concentration 1, 2 and 3 ppm
Keyword: Emulsifier Concentrate

I. PENDAHULUAN Dari standar yang ada maupun penelitian yang


Di Kota Semarang pada bulan Februari sampai terdahulu ini membuktikan bahwa hasil fogging yang
September tahun 2010 ada 4500 kasus demam telah dilakukan hanya dapat membunuh nyamuk saja,
berdarah dengue, ini merupakan kasus yang tertinggi sedangkan jentik - jentik yang berada di dalam air tidak
untuk tinggkat Propinsi Jawa Tengah, dikatakan oleh terbunuh. Hal ini disebabkan emulsi hanya terbentuk
Kepala Dinas kesehatan Kota Semarang dr. Taty Mkes pada permukaan saja dan kestabilannya hanya 1 jam,
bahwa penyakit Demam Berdarah Dengue sehingga zat aktif tidak dapat terpenetrasi dan larut
kecenderungannya meningkat dari tahun ke tahunnya, dalam air. Dengan demikian vector pembawa penyakit
Hal ini disebabkan perubahan musim yang tak menentu demam berdarah tidak dapat diberantas secara tuntas /
dan kesadaran / budaya bersih yang ada di masyarakat atau diputus mata ratai nyamuk, karena jentik-jentik
menurun. Untuk itu Dinas kesehatan Kota telah masih bertahan hidup yang pada saatnya akan
menyediakan obat-obatan untuk DBD dan Foging bagi bermetamorfosa menjadi nyamuk. Dalam penelitian ini
daerah yang terkena Demam berdarah dengue. ( suara akan dilakukan pengembangan dari penelitian
merdeka jum’at 15 Oktober 2010). Maka penelitian ini Hendartini (2003) dengan memakai campuran alkyl
penting dilakukan guna mendapatkan formula yang benzen sulfonat dan agrisol, untuk mendapatkan suatu
dapat membunuh telur, jentik dan nyamuk, sedang formula insektisida yang mempunyai kestabilan emulsi
binatang uji Aedes aegypti strain Semarang kota. tinggi dalam waktu yang cukup lama.
Salah satu cara untuk menanggulangi penyakit
tersebut adalah dengan cara membersihkan, menguras II. PEMBAHASAN
dan mengubur barang–barang bekas kotoran yang ada Metode yang digunakan:
di rumah dan sekelilingnya. Untuk membasmi vektor Penelitian ini terdiri dari dua tahap yang akan
pembawa penyakit tersebut, yaitu nyamuk, jentik dan dilaksanakan dalam waktu dua tahun, hasil tahap
telunya. Jentik nyamuk tumbuh subur pada genangan pertama akan digunakan sebagai acuan pada penelitian
air, dimana akan berkembang menjadi nyamuk yang tahapan selanjutnya. Adapun aspek yang akan diteliti
merupakan vektor/ pembawa virus malaria maupun pada tahun pertama adalah pembuatan emulsifier
virus demam berdarah. Virus dengue merupakan konsentrat, kestabilan emulsi antara minyakl dan air
penyebab penyakit demam berdarah ditularkan oleh dan uji toxicitas dari konsentrat sehingga didapat
nyamuk Aedes aigepty betina, yang hidup dengan formulasi propuxure 20EC. Aspek penelitian tahun
subur di rumah-rumah terutama pada pakaian yang kedua adalah scale up dari skalalaboratorium hasil uji
bergelantungan, air bersih yang tenang dan ruangan coba tahun pertama menjadi skala pilot project yang
yang teduh. Cara pembasmian tersebut adalah maupun dilanjutkan dengan skala industri.
di pekarangan, usaha lain yaitu pemberian abate pada
bak penampungan air (Rahmawati, 1995).

174 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Pembuatan emulsifier konsentrat Komponen Percobaan
Konsentrat emulsifier merupakan formulasi 1 2 3 4 5
insektisida dalam bentuk emulsi, dimana propoxure
sebagi bahan aktif dan p. Xyline ( minyak ) sebagai Propoxure ( % w ) 20 20 20 20 20
solvent yang akan bercampur dengan air oleh adanya
Malathion (% w) 5 5 5 5 5
emulsifier/surfactant. Dengan adanya emulsifier ini
maka peruraian propoxure menjadi cepat oleh minyak Agrisol (% w) 0 3 5 7 10
yang ada di air
DBS (% w) 20 20 20 20 20
Pembuatan Konsentrat.
Additive (% w) 5 5 5 5 5
Variable yang digunakan dalam proses
formulasi dari bahan aktip pestisida ini adalah Solvent (% w) 50 47 45 43 40
konsentrasi emulsifier (surfactant DBSdan Agrisol),
Variable konsentrasi surfactant Agrisol adalah 0, 3, Jumlah (%) 100 100 100 100 100
5,7, 10 % dan Xyline .50; 47; 45; 43; 40 %W/w. Hasil
formulasi emulsifier consentrat yang terbaik setelah Endapan propux(%) 0,2 0,31 0,5 0,94 1,08
dilakukan uji sifat-sifat fisik dari formula kemudian
dibandingkan dengan standart yang telah ditetapkan
oleh komisi pestisida (Anonimous, 2000) Matrik Perbandingan Sifat – sifat fisik dari konsentrat
hasil percobaan dengan Standar dari Komisi Pestisida
Pemilihan Konsentrat Indonesia
Dari uji fisik dari konsentrat tersebut diatas Parameter Percobaan
didapat konsentrat yang mendekati dengan standart pembanding
merupakan konsentrat yang terbaik. Konsentrat terpilih
sebagai produk dari tahap I, kemudian diuji kestabilan 1 2 3 4 5
emulsinya pada percobaan tahap II, dengan air dan
bebagai jenis minyak. seperti ( Thiner, Solar dan Berat jenis - - X x X
Minyak Tanah) dengan putaran pengaduk rpm 2700.
Viskositas - - X - -
Kestabilan Emulsi
Index bias X X X X X
Setelah didapatkan formula yang baik/terpilih,
selanjutnya dilakukan uji kestabilan emulsi didalam air pH - - X - -
dengan memakai solvent sebagai minyak (O)
Warna - - X X X
Thiner,Minyak Tanah dan Solar. Dengan
terdisversinya emulsifier konsentrat oleh minyak dalam Endapan - - X + +
air maka akan terjadi kestabilan emulsi dalam waktu
yang cukup lama sehingga dapat mematikan jentik dan (X) Sesuai Standar (-) tidak memenuhi
nyamuk Aedes aigepty. (+) terjadi endapan

Effikasi Dari Tabel 4.4.yang merupakan matrik dari


konsentrat dapat ditarik bahwa konsentrat yang terbaik
Hasil yang terbaik pada percobaan stabilitas adalah emulsifier konsentrat yang memenuhi standar
emulsi dalam beberapa minyak dan konsentrasi tahap dari Komisi Pestisida Indonesia yaitu konsentrat ke 3
2, kemudian dilakukan analisa effikasi yaitu emulsifier dengan komposisi propoxure 18; malation 7; Agrisol
konsentrat yang terbaik dan minyak sebagai pelarut 5; DBS 20, additive 5 dan solvent / pelarut 45 %. Total
yang terbaik. dalam membentuk kestabilan emulsi bahan aktif yang digunakan 250 gr/lt, emulsifier 250
dalam air, kemudian dilakukan uji effikasi, terhadap mgr/lt, dan pelarut 500 gr/lt. Bila dibandingkan dengan
vektor demam berdarah dengue Aedes aegypti strain standart yang telah ditetapkan oleh komisi pestisida
Semarang dengan 20 ekor binatang uji / nyamuk , dimana bahan aktif yang dipakai adalah:404 gr/lt
pengenceran 1 : 10 dengan metode pnyemprotan masih berada dibawah yang diijinkan, 62,8 %, begitu
sprayer (konsentrat emulsifier : minyak)di dalam glass juga pada pelarut 580 gr/lt sedangkan yang dipakai
chamber. seperti formula insektisida yang beredar di adalah 500 gr/lt juga masih dibawah akan tetapi cukup
pasar pada Lc 50 akan didapat dosis pemakian pada saat tinggi 86 %, ini akan mempengaruhi warna dari
dilakukan foging di lapangan dan amam bagi konsentrat yang kurang jernih, cenderung sama dengan
lingkungan. waarna solvent. Untuk menjernihkan diperlukan
emulsifier yang cukup tinggi sehingga biaya besar.
Hasil dan Pembahasn
Percobaan Pembuatan konsentrat dengan konsentrasi Widro dkk (2005) menerangkan bahwa perbandingan
emulsifier dan solvent yang berbeda. fraksi mole non ionik dan anionik dicapai untuk semua
nilai mole fraksi nonionik surfactant. Tetapi nilai
minimum untuk dodecyl β maltosa sebagai non ionik
dibanding dengan nilai dodecyl trimethyl sulfonat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 175
sebagai anionok adalah sebesar 0,7 gr/lt. Dalam
penelitian ini perbandingan emulsifier yang digunakan
Kestabilan Emulsi 3ppm EC
yaitu campuran antara agrisol sebagai non ionik dan
dodecyl benzen sulfonat sebagai anionik adalah 1,4. 1
Mengingat dodecyl benzen sulfonat merupakan

F r a k s i m in y a k t e r p is a h ( v /v )
emulsifier yang suka air (O/W), maka kebutuhan
dodecyl benzen sulfonat lebih besar daripada Agrisol. 0,8
Minimum emulsifier consentrate yang diijinkan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan adalah 16,66 %. 0,6 M.Tanah 3
Sedangkan total emulsifier yang digunakan dalam Thiner
penelitian ini adalah 25 %. Hal ini disamping 0,4
mempercepat kelarutan propoxur dalam xyline, juga Solar
mempercepat pembentukan
0,2
Uji Kestabilan emulsi
0
0 500 1000 1500 2000
Kestabilan emulsi 1ppm EC
Wakttu ( menit )
1
F r a k s i M in y a k te r p is a h ( v / v )

0,8 Pemakaian jenis minyak yang paling tidak stabil


ditunjukkan dengan adanya prosentase minyak yang
0,6 M. Tanah 1 terpisah. Pada menit ke 600 dengan penggunaan
Thiner konsentrasi emulsifier sebesar 1 ppm untuk minyak
0,4 Solar tanah, thiner dan solar adalah 90, 70 dan 60 %, dimana
phase minyak tanah yang terpisah mendekati 100%.
0,2 Pemisahan fase minyak terjadi pada menit ke 840 atau
14 jam. Hal ini menunjukan bahwa emulsi yang terjadi
0 tidak stabil. Sedang pada konsentrasi 1 ppm emulsifier
0 500 1000 1500 2000 untuk fase thiner kondisi stabil tercapai pada 82 %.
Untuk konsentrasi emulsifier 2 ppm masing-
Waktu ( menit ) masing phase minyak yang terpisah adalah sebesar 61,
56 dan 56%. Gambar 5.2. memperlihatkan bahwa
phase solar masih terjadi kenaikan prosentase minyak
yang terpisah, sedangkan phase thiner sudah mulai
Kestabilan emulsi 2ppm EC mendekati konstan sehingga terjadi perpotongan pada
56%, hal ini disebabkan thiner sudah mendekati phase
stabil. Thiner stabil pada minyak yang terpisah sebesar
1 62% untuk emulsifier 2 ppm. Sehingga dapat dikatakan
F r a k s i m in y a k t e r p is a h ( v /v )

0,9 urutan ketidak stabilan untuk minyak berturut-turut


0,8 adalah minyak tanah, solar dan thiner.
0,7 Pada konsentrasi emulsifier 3 ppm fraksi minyak
M.Tanah 2 mengalami pemisahan secara berturut-turut untuk
0,6
minyak tanah, thiner dan solar adalah 56, 37 dan 42 %.
0,5 Thiner Seperti terlihat pada Gambar 4.3. fraksi minyak
0,4 Solar mengalami pemisahan untuk minyak tanah dan solar
0,3 terlihat masih terjadi peningkatan sedangkan untuk
0,2 phase thiner sudah mulai stabil, dimana kestabilan
untuk thiner dicapai pada prosentase pemisahan
0,1
minyak 46 % sehingga sudah mendekati stabil dari
0 menit –menit akhir pada konsentrasi 3 ppm. sehingga
0 500 1000 1500 2000 kurve thiner berada dibawah solar maupun minyak
tanah
Waktu ( Menit ) Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
minyak yang terbaik adalah thinner pada konsentrasi 3
ppm emulsifier dimana terjadi kestabilan emulsi pada
pemisahan minyak sebesar 42%

176 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Effikasi berat. Dengan total emulsifier konsentrat 25 %
w/w atau 25 % EC
Uji Effikasi Formula terbaik terhadap vector demam
2. Dari uji kestabilan emulsi, pada fase minyak dan
berdarah dengue Aedes aegypti strain kota Semarang
fase air didapat Thiner yang merupakan pelarut
dalam glass chamber
yang paling stabil dalam membentuk emulsi,
Time Jml Konsentrasi insektisida dg
dengan prosentase minyak yang terpisah pada
(jam) Aedes konsentrasi 3 ppm mencapai 42 %. Pada fase air
aegyp solvent thiner ( % v/v) emulsi yang terjadi membentuk microemulsi baik
pada konsentrasi emulsifier 2 dan 3 ppm.
0,75 0,5 0,25 0,125 0,06 3. Pada uji effikasi untuk konsentrat dengan hewan
25 uji nyamuk Aedes aegypti strain semarang kota
60* dengan dosis standart 0,7 gr/lt, Sedang dari WHO,
ini prosentrase kematian untuk nyamuk 90 %,
0’ 30” 0 0 0 0 0 dengan konsentrasi bahan aktif sebanyak 0,78
gr/lt, konsentrasi 0,5 % ml/lt dan merupakan
1’ 00” 0 0 0 0 0 konsentrasi tebaik Pada analisa profitabilitas pada
8’ 00” 1 1 1 0 0 95 % didapat dosis untuk foging yang terbaik
adalah pada Lc 50, 0,5 -0,25 % (v/v), baik untuk
15’00” 4 3 2 0 0 telur nyamuk maupun jentik Aedes aegypti
dengan prosentasi kemation 45-90% dalam
20’00” 7 6 6 0 0
waktu 24 jam.
24’00” 20 20 20 18 9 2
IV. DAFTAR PUSTAKA
% 100 100 90 45 10 [1] Anonimous, 1999. Laporan Bisnis
mati Indochemical – PT. Capricorn Indonesian
Consult. 86 : 1 -26
[2] Anonimous, 2004. Pestisida dan Higiene
Pada percobaan ini thiner sebagai pelarut yang
Lingkungan.
terbaik karena dapat membentuk Dari uji efikasi yang
[3] Laporan Tahunan Komisi
dilakukan mulai dari konsentrasi 5,25%, kemudian
[4] Pestisida. Subdit Arbovirous, Direktorat
diturunkan terus sampai 0,0325% sehingga didapat
Jenderal
konsentrasi yang efektif dalam membunuh nyamuk
[5] P3M - Departemen Kesehatan RI. 60 hal.
seperti terlihat pada tabel 4.8. menunjuk konsentrasi
[6] Badarudin, Zahlul. 1997. Propoxure.
yang terbaik jika diambil LD 90 adalah 0,5% (v/v),
[7] Penerbit PT. Prabawa Dibya Weluarta Jakarta.
dengan berat bahan aktif perstisida yang teremulsikan
hal . 32
sebanyak 0,089 gr. Sedang jika dipakai uji efikasi
[8] Binks. B.P. and Whitby, C.P. 2003.
dengan LD50, terhadap hewan uji ( nyamuk dan ,jentik-
[9] Temperature-dependent stability of water-in-
jentik ) setelah dilakukan dengan pengenceran 10 kali.
undecanol emulsions. Colloid and Surfaces A
Dari tabel l 3 didapat bahwa uji LD 50 dosis yang
: Physicochem. Eng. Aspects 224 : 241 –
terbaik untuk foging adalah 0,025 gr dengan bahan
249.p
aktif yang teremulsikan dalam minyak terhadap air saat
[10] Blodine CP , 1992. Pengendalian Vektor
dilakukan foging sebesar 0,025 gr beberapa hewan uji,
Nyamuk Anopheles sundaicMenggunakan
sedangkan standart bahan aktif yang terbawa dari
Baccilus ringgiensis di KampungLaut –
WHO 0,7 gr, sehingga lebih kecil dari standart dan
Cilacap. Balai Penelitian dan Pengembangan
amam bagi lingkungan. Kelebihan ini digunakan
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
sebagai angka keamanan dan diharapkan formula
[11] Borwankar, R.P., Lobo, L.A. and Wasan,
tersebut diatas jika digunakan untuk foging.
D.T,1992. Emulsion stability - kinetics
Dengan dosis 0,05 - 0,25 % (v/v) sedangkan
offlocculation and coalescence. Colloids and
pelarut yang terbaik thiner menurut dengan surfactan
Surfaces. 69:135-146.pDungan, S.R; Tai, B.H
agrisol dan dodecyl benzen sulfonat.kestabilan emulsi
and Gerhardt, N.I. 2003.
dalam minyak, racun dari bahan aktif pestisida
[14]Transport mechanisms in micellar
golongan karbamat dan organoposfat dapat
sollubilization of alkanes in oil-in-water
teremulsikan bersama minyak dan air, sehingga dapat
emulsion. Colloids and Surfaces A :
membunuh nyamuk maupun jektik saat dilakukan
Physicochem. Eng. Aspects 216 : 149 –166.
foging.
[12] Edwards, D.A., Brenner, H., and Wasan, D.T.
1991. Interfacial Transport Processes and
III. KESIMPULAN
Rheology. Butter-Heinemann, Boston M.A.
1. Emulsifier konsentrat yang terbaik setelah di uji
213 p.
sifat-sifat fisik kemudian dibandingkan dengan
[13] Hendartini, 2003. Penelitian Pembuatan
standar dari Komisi Pestisida Indonesia, adalah
FormulasiPestisida Bentuk Pekatan Yang
formula pada percobaan 3 dengan komposisi 20
Dapat Diemulsikan.Balai Besar Penelitian dan
% propoxure; 5 % Malathion; 5 % agrisol; 20
Pengembangan IndustriKimia, Departemen
DBS; 45 % Xyline dan 5 % additive dalam %

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 177


Perindustrian dan Perdagangan.Jakarta. 23 the Destabilization of Water-in-Oil Emulsion.
hal. Ind. Eng. Chem. Res. 35: 1141-1149 p.
[14] Holmberg, K., Jonsson, B., Kronberg, B. and [18] Krawczyk, M.A., Wasan, D.T. and Shetty,
Lindman, B. 2003. Surfactant And Polymers C.S. 1991. Chemical Demulsification of
in Aqueous Solution. 2nd. ed. NewYork: John Petroleum EmulsionsUsing Oil-Soluble
Wiley & Sons, Ltd. Hou, W. and Demulsifier. Ind. Eng. Chem. Res. 30(2):
Papadopoulos, K.D. 1997. 367-375. p
[15] W1/O/W2 and O1/W/O2 globules stabilized [19] Kristina, 2004. Demam Berdarah Dengue.
with 80 and Tween 80. Colloids and Surfaces Jurnal Kajian Masalah Kesehatan, Balai
A : hysicochem. Eng. Aspects. 125: 181-187 Pengembangan dan Penelitian Kesehatan,
psaacs, E.E. and Chow, R.S. 1992. Practical Departemen Kesehatan –Jakarta. 2 : 23 – 27
Aspects of Emulsion Stability. In: Schramm, halLissant, K.J. 1983. Demulsification,
L.L.ed. mulsions Fundamentals and Industrial Applications. Vol.13. New York:
Applications in the etroleum Industry. Marcel Dekker. Inc.
Washington, DC: American Chemical [20] Little, R.C. 1974. Breaking Emulsion of
Society. meno, N. 1987. Effect of Water in NavyFuel Oils. Fuel. 53: 246- 252.
Demulsifiers on the eparation of Water-in-Oil PMagdassi, S., Ben Moshe, M., Talmon., and
Emulsions. Swiss Jederal Institute of Danino,D. 2003. Colloid and Surfaces A :
Technology Zurich: Ph.D. Thesis Physicochem.Eng. Aspects 212 : 1 –
[16] Johansen, E. J., Magnarskjarvo, I., Lun, T., 7.pMenon, V.B. 1986. Characterization of
Sjöblom,J., Soderlund, H. and Bostrom, G. DispersedThree-Phase Systems
(1989). Water-inCrude Oil Emulsion from the withApplications to Solids-Stabilized
NorwegianContinental Shelf. Part I. Emulsions. Illinois Institute of Technology.
Formation,Characterization and Stability Chicago: Ph.D Thesis
Correlation. Colloidand Surfaces. 34: 353- [21] Opawale, Foyeke.O and Burgess, Diane J.
370p 1998. Influence of Interfacial Properties of
[17] Kabal’nov, A.S., Pertzof, A.V. and Shchukin, Lipophilic Surfactant on Water-in-
ED (1987). Ostwald Ripening in Two- OilEmulsion Stability. Jurnal Colloid and
ComponentDisperse Phase Systems: interfacescience 197 : 142-150. P
Application to EmulsionStability. Colloids [22] Porter, M.R. 1994. Handbook Of Surfactant.
and Surfaces. 24: 19-32 pim, J-H. and Wasan, 2nd Ed. Blackie Academic & Profesional.
D.T.1996. Effect of Demulsifierartitioning on Madras. 324 p.

178 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


ANALISA GREEN MARKETING PADA PT. TAMA
COKELAT INDONESIA
Methodius Tivan1, Rennyta Yusiana2, Arry Widodo3
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom, Bandung-Indonesia
Email: methodiustivan99@gmail.com1,rennyta@tass.telkomuniversity.ac.id2, arrywie@telkomuniversity.ac.id3

ABSTRACT
The changing pattern of consumption of conventional products to organic products becoming a new trend. The
change was prompted some companies to change their marketing strategy into green marketing or green marketing.
The development of green marketing is also followed by some firms in Indonesia, one of them is PT. Tama Chocolate.
The company is using a strategy of green marketing in order to attract and sensitize customers to jointly maintain the
environment that has been increasingly damaged. This type of research is descriptive method used is quantitatively
using simple linear regression. The population in this study was the outletsChocolatiqe visitors with the sample used is
100 respondents. Results from the study showed that green marketing strategy by PT. Tama Chocolate has been well
accepted in the community, evidenced by the percentage of the results of 84%.
Keywords: Green Marketing.

I. PENDAHULUAN 4. Faktor biaya yang berkaitan dengan pengelolahan


Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan, limbah atau pengutangan dari material yang
telah merubah cara pandang dan pola hidup dari digunakan mendorong perusahaan untuk merubah
manusia dan para pelaku usaha. Hal ini bisa terlihat perilaku mereka.
pada perubahan pola pendekatan bisnis yang mulai Perusahaan-perusahaan yang berasal dari negara
mengarahkan usaha dengan pendekatan aktivitas bisnis berkembang sangat tertarik untuk menerapkan green
berbasis kelestarian lingkungan. Kesadaran masyarakat marketing yang bertujuan untuk memperluas pangsa
yang kini mulai menyadari akan pentingnya kelestarian pasarnya, meningkatkan penjualan mereka, dan
lingkungan telah mengubah cara pandang dan pola mengambil manfaat melalui image yang positif dari
hidup dari manusia dan para pelaku usaha. Semakin “brand hijau” yang telah terbangun di pasar
pentingnya pelestarian dicetuskan oleh adanya domestiknya. Perilaku perusahaan yang menggunakan
kekhawatiran besar dengan kemungkinan terjadinya green marketing juga sudah mulai merambah
bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan perusahaan-perusahaan dalam Negeri.Berikut adalah
hanya kesehatan , namun sampai pada kelangsungan tujuan penelitian dari artikel ini : Yang pertama untuk
hidup manusia dan keturunannya. mengetahui sejauh mana Green Product, Green Price,
Bukhari (2011:6) mengatakan bahwa green Green Place, dan Green Promotion yang dilakukan
marketing adalah proses perencanan dan pelaksanaan PT. Tama Cokelat. Yang kedua untuk mengetahui
bauran pemasaran untuk memfasilitasi konsumsi, sejauh mana Green Marketing yang dilakukan PT.
produksi, distribusi, promosi, kemasan, dan produk Tama Cokelat.
reklamasi dengan cara sensitif atau responsif terhadap Menurut Bukhari (2011:375) green marketing
kepentingan ekologi. Sedangkan menurut Business mengacu pada proses menjual produk atau jasa
Dictionary green marketing adalah kegiatan promosi berdasarkan manfaat lingkungan mereka. Seperti
yang bertujuan mengambil keuntungan dari sikap produk atau jasa ramah lingkungan di dalamnya atau
konsumen yang terus berubah terhadap sebuah merek. diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan.
Perubahan ini semakin sering dipengaruhi oleh Menurut American Marketing Association, Green
kebijakan perusahaan dan praktek-praktek yang Marketing adalah pemasaran suatu produk yang
mempengaruhi kualitas lingkungan, dan diasumsikan sebagai produk yang ramah lingkungan.
mencerminkan tingkat kepedulian terhadap Oleh karena itu green marketing terdiri dari berbagai
masyarakat. macam aktifitas termasuk modifikasi produk,
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi perubahan dalam proses, pergantian packaging, bahkan
mengapa perusahaan menerapkan konsep green perubahan pada promosi.
marketing, Singh (2010) yaitu : Singh (2010) menyatakan bahwa seperti
1. Perusahaan menganggap bahwa green marketing pemasar konvensional, green marketing harus
merupakan peluang yang dapat digunakan untuk menerapkan 4P dalam cara cara yang inovatif :
mencapai tujuan perusahaan tersebut.
2. Perusahaan percaya bahwa mereka memiliki 1. Produk (Green Product)
tanggung jawab moral untuk lebih bertanggung Pengusaha yang ingin menggunakan konsep
jawab secara sosial. green marketing muncul dengan beberapa cara :
3. Aksi-aksi lingkungan yang telah dilakukan oleh a. Mengidentifikasi kebutuhan lingkungan
kompetitor memberikan tekanan bagi perusahaan pelanggan dan mengembangkan produk untuk
untuk mengganti kegiatan environmental marketing mengatasi kebutuhan.
mereka.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 179


b. Menggembangkan produk lingkungan yaang peenggunaan bahan
b baku. Transportasii produk kee
bertannggung jawaab untuk meemiliki damppak teempat distribsii harus diitujukan untuk
k mengurangii
yang lebih renddah dari pesaing kepaada keerusakan linggkungan, sepeerti menguran ngi konsumsii
lingkuungan. ennergi dan menngurangi polussi.
Berbagai produk dipaasar yang meendukung greeen
marketing diantaranya : 4. Promosii (Green Prom motion)
1. Prodduk terbuat daari bahan daurr ulang. Memproomosikan prooduk dan lay yanan kepadaa
2. Prodduk yang dapat didauur ulang attau taarget pasar terrmasuk iklan,, public relatiions, promosii
diguunakan kembaali. peenjualan, pem masaran lansuung dan ditem mpat promosi..
3. Prodduk efisien yangy hemat air,
a energi attau Green
G marketeers yang pintaar akan dapatt memperkuatt
benssin, menghem mat uang dan menguranngi krredibilitas lingkungan dengan menggunakan
m n
dammpak lingkunggan. peemasaran yangg berkelanjutaan dan alat-alaat komunikasii
4. Prodduk dengan kemasannyaa yang ram mah daan praktek. Kunci
K suksess green markketing adalahh
linggkungan. krredibilitas, seedangkan mennurut Ferrel dan Hartlinee
5. Prodduk dengan laabel green. (22012 : 519) adalah iklann produk mem mpromosikann
6. Prodduk organik. ciitra, fitur, keegunaan, mannfaat dan atrribut produk..
7. Sebuuah layanan yang y menyeddiakan jasa sewwa Kotler
K dan kelller (2012 : 5119) mengungkkapkan bahwaa
atauu produk pinjaaman. prromosi penjuaalan (sales prromotion) merrupakan salahh
8. Serttifikat produuk yang memenuhim attau saatu komponenn promosi. P Promosi penj
njualan (saless
melaampaui kriteriia yang berttanggung jaw wab prromotion) diguunakan sebagai pendekatan n pembelian
terhhadap lingkunggan. attau penjualann sebuah prodduk atau layaanan. Berikutt
Menuurut Shabani et.al (20133:1882) Prodduk addalah kerangkka pemikiran yyang dijelaskaan
dalam pemassaran hijau seering disebut dengan prodduk
hijau (greenn product) bahwa
b produuk hijau seriing
adalah produuk yang tidak mencemari linngkungan, tiddak
membuang sumber
s daya atau
a yang dappat didaur ulanng.
Produk hijaau membantuu menghematt energi unttuk
menjaga dann meningkatkkan sumber daya d lingkunggan
alam dan meengurangi ataau menghilanggkan pengunaaan
zat-zat beraccun, polusi dan
d limbah. Ottman (dalaam
Renfro 2010 : 5) meendefenisikan produk hijjau
biasanya tahhan lama, tidaak berbahaya bagi kesehataan, Gaambar 1 Keranngka Pemikiraan
pengemasan terbuat dari daur
d ulang.
Jenis penelitian
p yyang digunaakan adalahh
2. Hargaa (Green Pricee) deeskriptif denggan metode kkuantitatif Meenurut Dantess
Hargaa merupakan elemen pentiing dari baurran (2
2012:51) peneelitian deskripptif diartikan sebagai suatuu
pemasaran, kebanyakann pelanggann siap unttuk peenelitian yanng berusaha mendeskrip psikan suatuu
membayar lebih jika ada a persepsii nilai prodduk feenomena /periistiwa secaraa sistematis sesuai dengann
tambahan. Nilai
N ini daapat meningkkatkan kinerrja, appa adanya.
fungsi, desain, daya tarik visual
v atau rasa. Produk yaang Gerai chhocolotaqie ddipilih penuliss berdasarkann
ramah lingkuungan sering kali lebih murah
m jika biaaya saaran dari Head H staff IIT PT. Tam ma Cokelat,,
product life cycle diperhaatikan. Contohhnya, kendaraaan diikarenakan dari d semua gerai di baandung yangg
yang efisienn penggunaann bahan bakaarnya. Menurrut memiliki
m omset terbaik aadalah gerai chocolatiqe..
survei yang diambil olehh GHi bersam ma dengan TheT Seehingga berdaasarkan data yyang didapat oleh penulis,,
Troper Orgaanization (dallam skripsi Rahmansyah
R M
M, ju
umlah pengunnjung gerai chhocolatiqe Paaris Van Javaa
2012) bahwaa 82% orang Amerika
A menngatakan mereeka Bandung di 20015 adalah 3222 pengunjun ng. Maka darii
bersedia memmbayar lebih baik
b bagi lingkkungan. itu
u populasi dallam penelitiann ini adalah konsumen
k PT..
Taama Cokelatt gerai Choccolatiqe Pariis Van Javaa
3. Temppat (Green Plaace) Bandung. Juumlah sam
mpel yang diinginkann
Pilihaan dimana dan
d kapan harus
h membuuat menggunakan
m rumusan Sloovin (e=10%%) yaitu 1000
produk terseedia, memilikki dampak yang y signifikkan reesponden.
terhadap pelanggan untuuk menjadi tertarik. Hannya Penelitiaan ini mennggunakan uji u validitas,,
sedikit pelannggan yang teertarik untuk membeli greeen reealibilitas, normmalitas dan A
ANOVA.
product. Lokkasi juga harus sesuuai citra yaang
perusahaan inginkan. Lookasi dari peerusahaan harrus
membedakann perusahaann dari pesainngnya. Hal ini
dapat dilakukkan dengan promosi di dalamd toko dan
d
menampilkann visual menaarik atau mengggunakan bahhan
daur ulang untuk manfaaat lingkungaan dan lainnyya.
Menurut Shaabani et al. (2013:18882) berpendappat
bahwa saluran distribusi hijau memiliiki karakterisstik
sebagai berikkut: kemasan produk
p untukk mengangkut ke
tempat distrribusi harus meminimalkaan limbah dan d
180 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM 2016
Tabel 3 Uji ANOVA
Tabel 1 Kategori Interprestasi Skor
Presentase KategoriPersentase
sebesar
25,00% - 43,75% Sangat Buruk
43,75%- 62,50% Buruk
62,50% - 81,25% Baik
81,25% - 100% Sangat Baik
Sumber: Mulyatiningsih, 2012 Rata-rata terbaik adalah dari subvariabel green product
Gambar 2 Garis kontinum sebesar 3,4300.
Buruk Kurang Cukup Baik Baik
Tabel 4 Uji ANOVA Multiple Comparisons
25% 43,75% 62,50% 81,25% 100%
Sumber: Mulyatiningsih, 2012

II. PEMBAHASAN
Sub variabel green marketing yang diteliti pada
PT. Tama Cokelat dinyatakan valid karena nilai angka
sig. berada dibawah α=0,005 dan hasil dari r hitung
nilainya > 0,163. Pernyataan pada semua variabel
dianggap reliabel karena nilai dari Cronbach’s Alpha
sebesar 0.922.
Pada tabel 2, hasil pengolahan data
menggunakan Uji Normalitas KolmogrovSmirnov
didapatkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih Sumber : Hasil Pengolahan Data 2016
besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,377 sehingga dapat
dinyatakan bahwa data terdistribusi dengan normal. Dari gambar diatas bisa penulis simpulkan bahwa
terjadi 2 pengelompokan di dalam subvariabel yang
Tabel 2 Uji Normalitas diteliti oleh penulis. Yaitu X1 sebagai kelompok
pertama dan X2, X3, X4 sebagai kelompok kedua.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Dikarenakan X1 memiliki rata-rata terbesar dibanding
TOTAL yang lain, dan X2, X3, X4 dianggap sama.
N 100 Tabel 5 Variabel Green Marketing
Mean 110.28

Normal Parametersa,b Std. 6.521

Deviation

Absolute .127

Most Extreme Differences Positive .075

Negative -.127

Kolmogorov-Smirnov Z 1.275

Asymp. Sig. (2-tailed) .377


Berdasarkan hasil dari setiap subvariabel green
Sumber :Hasil Pengolahan Data 2016 marketing dapat dirata-ratakan besar green marketing
yang sudah dilakukan PT. Tama Cokelat adalah
sebesar 84 % yaitu dalam kategori baik.
Gambar 3 Garis kontinum Green Marketing

green marketing 84%


III. PENUTUP
Buruk Kurang Cukup Baik Baik

25% 43,75% 62,50% 81,25% 100%


Sumber: Mulyatiningsih, 2012

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 181


IV. KESIMPULAN Saran : PT. Tama Cokelat dapat melakukan
A. Kesimpulan riset atau penelitian tentang varian rasa yang
1. Besar dari masing-masing subvariabel green diinginkan atau rasa yang sesuai dengan
marketing pada PT. Tama Cokelat: lidah orang indonesia.
a) Green Produk memiliki skor nilai 86%
menunjukkan bahwa produk yang c) Green Place
ditawarkan oleh PT. Tama Cokelat sudah • Pernyataan 21 : Gerai PT. Tama Cokelat di
baik dari segi green produk nya dan dari PVJ menampilkan pesan-pesan visual
segi manfaatnya. tentang konsep green marketing.
b) Green Price memiliki skor nilai 84% Saran : PT. Tama Cokelat dapat
menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan menambahkan tanaman-tanaman hijau
oleh PT. Tama Cokelat sudah baik dan dapat didalam gerai, menggunakan rak-rak kayu
diterima oleh kalangan masyarakat dan dan memajang poster-poster di dinding
pengunjung gerai PT. Tama Cokelat yang mengenai pesan-pesan untuk menjaga
ada di Paris Van Java. lingkungan.
c) Green Place memiliki skor nilai 82% • Pernyataan 23 : Menurut saya saluran
menunjukkan bahwa promosi yang distribusi yang di lakukan oleh PT. Tama
dilakukan oleh PT. Tama Cokelat sudah baik Cokelat sangat baik. Hal itu dibuktikan
dan banyak diketahui oleh masyarakat. dengan tidak dilakukan nya proses distribusi
d) Green Promotion memiliki skor nilai 84% setiap hari untuk menghemat bahan bakar
menunjukkan bahwa tempat atau gerai yang minyak
dimiliki PT. Tama Cokelat sudah baik dan Saran : Alangkah lebih baiknya ketika di
memiliki peran penting dalam green action. dalam setiap media sosial yang dimiliki PT.
2. Strategi Green Marketing pada PT. Tama Cokelat Tama Cokelat dicantumkan atau ditampilkan
memiliki skor nilai 84% yang menunjukkan kalau informasi tentang cara-cara penghematan
strategi Green Marketing tersebut sudah baik dan bahan bakar minyak, agar para konsumen
diterima dimasyarakat luas dapat mengetahui kalau PT. Tama Cokelat
juga melakukan gerakan green di sektor
B. Saran pendistribusian barang.
1. Untuk pernyataan dengan nilai dibawah rata-
rata, sebagai berikut: d) Green Promotion
a) GreenProduct • Pernyataan 28 : Kegiatan promosi dari
• Pernyataan 9: Saya mengetahui bahwa PT. media cetak menunjukkan pesan Go Green
Tama Cokelat memiliki sertifikat tentang hal ini bertujuan untuk melakukan
produk ramah lingkungan penghematan kertas dan bahan bakar minyak
Saran : Dikarenakan pengetahuan setiap Saran : Kertas yang digunakan untuk
orang rendah tentang kepemilikan sertifikat, pencetakan brosur sudah terbuat dari kertas
maka PT. Tama Cokelat disarankan daur ulang, maka sebaiknya PT. Tama
memajang sertifikat-sertifikat tersebut di Cokelat mencantumkan logo kertas daur
setiap gerai yang ada. ulang dan memberikan note kecil agar para
• Pernyataan 7 : Menurut saya PT. Tama konsumen bisa mengetahuinya.
Cokelat adalah satu-satunya perusahaan • Pernyataan 29 : Saya sering membaca
cokelat yang tidak menggunakan lemak slogan untuk menjaga lingkungan melalui
hewani media sosial twitter yang dilakukan oleh
Saran : Agar para konsumen PT. Tama Cokelat, seperti kampanye
mengetahuinya sebaiknya PT. Tama Cokelat #SabtuMenanam dan #SelasaTanpaRokok
memberikan informasi dan pengakuan Saran : PT. Tama sudah lama tidak
melalui media promosi mereka kalau PT. mengupdate di media sosial, sebaiknya PT.
Tama Cokelat merupakan satu-satunya Tama Cokelat melakukan update di media
perusahaan cokelat yang tidak menggunakan sosial, tentang kampanye-kampanye green
lemak hewani. di dalam promosi mereka.

b) Green Price 2. Pada hasil penelitian ini analisa green marketing


• Pernyataan 17 : Menurut saya harga yang yang dilakukan oleh PT. Tama Cokelat di gerai
ditawarkan sebanding dengan kemasan yang Chocolatiqe Paris Van Java memiliki nilai baik.
etnik, unik, dan tradisional Karena itu, untuk mempertahankan dan
Saran : Sebaiknya PT. Tama Cokelat meningkatkan penjualan PT. Tama Cokelat
melakukan benchmark atau studi banding dapat melakukan riset pemasaran. Salah satu
tentang harga dan kemasan pada produk lain cara yang disarankan penulis adalah dengan
yang sejenis. mengajak mahasiswa untuk bekerja sama dalam
• Pernyataan 20 : Menurut saya harga yang melakukan tugas akhir yang relevan, cara ini
ditawarkan sesuai dengan varian rasa yang bertujuan untuk mendapatkan penilaian secara
saya inginkan berkala.
182 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
V. DAFTAR PUSTAKA [14] Sujarweni, V, Wiratna dan Endrayanto, Poly.
Buku : (2012). Statistik Untuk Penelitian, edisi pertama.
[1] Budiasih, Yanti. (2012). Statiska Deskriptif Untuk Graha Ilmu. Yogyakarta
Ekonomi dan Bisnis. Tangerang, Jelajah Nusa. [15] Sunyoto, Danang. (2012). Dasar-Dasar
[2] Dahlstorm, Robert. (2010). Green Marketing Manajemen Pemasaran. Edisi 1. Buku Seru.
Management. United States of America: South – [16] Sunyoto, Danang. (2012). Konsep Dasar Riset
Western Cengage Learning Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta.
[3] Dantes, Nyoman. (2012). Metode Penelitian. CAPS
Yogyakarta. ANDI [17] Widelia, Khaya (2015). Pengaruh Green
[4] Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Marketing dan Corporate Social Responsibility
Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Terhadap Keputusan Pembelian. Bandung.
Semarang: Universitas Diponegoro Telkom University
[5] Grant John. (2007). The Green Marketing
Manifesto. John Wiley & Sons, Ltd, West Sussex, Jurnal :
England [18] Boztepe, Aysel. (2012). Green Marketing and Its
[6] Kertajaya, Hermawan. (2010). Brand Operation. Impact on Consumer Buying Behavior.5(1),7
Jakarta: Esensi Erlangga Group European Jurnal of Economics and Political
[7] Kotler dan Keller. (2012).Marketing Management Studie
Edisi 14. Global Edition. Person Prentice Hall [19] Bukhari, Syeda Shazia. (2011). Green Marketing
[8] Mulyatiningsih, Endang (2012). Metode and its impact on consumer behavior Journal of
Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung. Business and Management. 3(4),375.
Alfabeta. [20] Renfro, L. Ann. 2010. Green Business Operation
[9] Ottman, Jacquelyn A. (2011). The New Rules of and Green Marketing. Gatton Collage of
Green Marketing Strategies, Tolls and Inspiration Businessand Economics, University of Kentucky:
for Sustainable. UK: Greenleaf Publishing. Gatton student Research Publication, 2(2): 1-8
[10] Po. Sunarya, Abas, Sudaryono, Saefullah, Asep. [21] Shabani, Nazanin., Mahboobeh Ashori, Moh.
2011. Kewirahusahaan. Tangerang: Andi Offset Taghinejad, Hamed Beyrami, and Marjan N.
Yogyakarta. Fekri. 2013. The Study of Green Consumers’
[11] Sugiyono. (2010). MetodePenelitian Bisnis. Characteristics and Available Green Sectors In
Bandung : Alfabeta The Market. Internasional Research Journal of
[12] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Applied and Basic Science. Science Explorer
Bandung: ALFABETA Publication, 4(7):1880-1883
[13] Suharsaputra, Uhar (2012). Metode Penelitian [22] Singh, Preeti (2010). Green Marketing:
kuantitatif, kualitatif, dan tindakan. Bandung: PT Opportunity for Innovation and Sustainable
Refika Aditama Development. New Dehli. Sage Education, Inc.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 183


PERILAKU HUBUNGAN BEBAN–DISPLASEMENBALOK BETON
MEMADAT SENDIRIDENGAN BERBAGAI KELANGSINGAN
Inyoman Merdana, Fathmah Mahmud, Suparjo
Jurusan Teknik Sipil Fak. Teknik Universitas Mataram
e-mail: nmerdana@live.com

ABSTRAK
Dalam pekerjaan konstruksi beton seringkali dijumpai bagian-bagian tertentu dari struktur yang sulit untuk
dijangkau dengan alat pemadat, seperti pada elemen struktur dengan jarak tulangan yang rapat atau pada begisting
yang sempit. Pekerjaan pengecoran pada bagian-bagian struktur seperti demikian seringkali timbul keropos yang
berpotensi menimbulkan mutu konstruksi yang buruk. Untuk mengatasi kondisi tersebut dapat menggunakan Beton
memadat sendiri (BMS). Beton BMS dibuat dengan agregat kasar yang relatif bundar, berdiameter nominal yang kecil
(12-20mm) dan proporsi agregat kasar yang reatif lebih sedikit dibandingkan dengan beton konvensional yang mana
agregat kasar menempati porsi sekitar 70% dari volume beton. Mengingat material penyusunnya yang sangat spefisik
tersebut maka perilaku struktur yang dibuat dari beton memadat sendiri perlu untuk diteliti. Riset ini ditujukan untuk
mengetahui bagaimana perilaku Hubungan beban-Displasemen serta pola retak balok dari balok BMS. Penelitian
dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan menyiapkan 3 seri balok yaitu balok beton konvensional, balok
BMS dan balok BMS dengan serat baja bendrat. Tiga seri balok tersebut masing masing terdiri dari 5 buah balok
dengan rasio a/d=2-6. Semua balok dibuat dengan beton f’c=30MPa dan tulangan lentur fy=385MPa. Sebagai
tulangan geser digunakan sengkang persegi dengan 6mm, fy=360MPa dipasang pada jarak konstan 100mm. Dari hasil
pengujian diketahui bahwa perilaku hubungan Beban vs Displasemen dari balok BMS dan BMS dengan serat bendarat
adalah sama dibandingkan dengan balok konvensional. Perumusan perhitungan displasemen balok beton konvensional
masih relevan untuk diterapkan pada balok BMS ataupun beton BMS berserat. Masing masing seri balok mengalami
keruntuhan dan pola retak yang sama dengan jarak rata rata 100mm.

Kata kunci: Beton memadat sendiri, Beton memadat sendiri berserat, Hubungan beban-displasemen, Pola retak

I. PENDAHULUAN Pembuatan BMS dengan agregat berukuran


kecil sekitar 12-20mm dengan porsi sekitar 28-35%
Pada saat proses pengecoran beton selalu
dari volume beton akan mempengaruhi sifat beton
dilakukan pemadatan dengan tujuan untuk memperoleh
segar dan kekuatan beton SCC setelah keras yang mana
beton yang homogen dan padat yang mana pada
pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku struktur.
akhirnya menghasilkan beton yang mempunyai
Kondisi ini berbeda dengan beton konvensional yang
kekuatan yang tinggi. Dari pengamatan diberbagai
mana porsi agregat kasarnya lebih dominan, yaitu
lokasi proyek konstruksi yang dibuat dengan beton
sekitar 70%. Penggunaan agregat kasar dengan
Konvensional (BK) seringkali ditemukan hasil
karakteristik yang unik sepert demikian itu akan
pekerjaan beton yang keropos sebagai akibat dari
berdamapk terhadap perilaku kekuatan Lentur dari
pemadatan yang kurang sempurna. Pemadatan yang
balok yang meliputi perilaku hubungan Beban P vs
kurang sempurna tersebut pada bagian-bagian struktur
Displasemen Δ, Pola retak dan mode runtuh.
berpotensi untuk menimbulkan mutu konstruksi yang
Sebagai beton yang relatif baru bila
buruk. Untuk mengatasi kondisi tersebut dapat
dibandingkan dengan beton konvensional maka BMS
menggunakan Beton Memadat Sendiri (BMS).
ini masih menyimpan banyak hal yang perlu
Beton memadat sendiri merupakan beton yang
diungkapkan terkait dengan perilaku struktur yang
mana ketika masih dalam keadaan segar mampu
terbuat dari BMS. Dengan memperhatikan kondisi
mengalir sendiri secara gravitasi melalui celah diantara
diatas maka riset ini ditujukan untuk mempelajari
tulangan dan memenuhi seluruh ruangan yang ada
perilaku hubungan beban vs Displasemen balok beton
didalam cetakan tanpa adanya bantuan pemadatan
BMS, BMS dengan tambahan serat (BMSS)
mekanis tanpa mengalami Segregasi ataupun Bleeding.
dibandingkan dengan beton konvensional (BK).
Hal inilah yang menjadi ciri khas dan perbedaan utama
Ning et.al (2015) menyimpulkan bahwa
dari BMS dibandingkan dengan beton BK.
dengan penambahan serat baja kapasitas lentur ultimit
Beton BMS dibuat dengan memanfaatkan
meningkat dan displasemen ditengah bentang balok
pengaturan ukuran dan proporsi agregat serta
berkurang. lebar retak dan jarak retak berkurang
superplastiziser. Beton BMS menghendaki agregat
signifikan seiring dengan bertambahnya volume serat
kasar yang berbutir kecil (φ12-20mm), relatif bundar
baja. Dalam riset ini digunakan balok beton dengan
serta kandungan Superplasticizer yang banyak. BMS
volume serat baja dan rasio tulangan tarik yang
ini sangat potensial untuk diterapkan pada dunia
bervariasi dan rasio kelangsingan balok yang konstan
konstruksi karena mempunyai banyak keunggulan
a/d=3.
dibandingkan dengan beton Konvensional yang selama
Untuk tujuan perbaikan perilaku lentur serta
ini dikenal.
pola retak maka seringkali digunakan serat baja

184 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


sebagai tulangan sekunder disamping tulangan baja
biasa. Perilaku lentur beton BMSS sangat dipengaruhi
oleh jenis serat baja serta volume fraksi serat dan
parameter Pre-peak dan Post-peak dari BMS
meningkat dengan bertambahnya volume serat (Pajak,

200
2013)
Riset ini dilakukan secara eksperimental StrainGage 125
dilaboratorium dengan membuat tiga seri balok yaitu LVDT
seri balok BMS, BMSS dan beton BK yang dibebani a 400
Rigid1
dengan beban terpusat statik monotonik seperti terlihat Data
floor
Kabel koneksi Logger
pada Gambar 1. Untuk pengujian sifat-sifat beton segar
dari BMS dan BMSS merujuk pada rekomendasi dari
EFNARC mengingat dokumen tersebut sangat populer
untuk BMS. (Hadiwidodo, 2008; EFNARC, 2005).
Tiga seri balok tersebut memiliki tampang 125x200mm
bertulangan rangkap dengan berbagai rasio a/d. Semua
seri balok mempunyai tulangan lentur yang sama
dengan rasio tulangan ρ=1,05% dan ρ’=0,45%. Semua Gambar .1 Setting-Up Pengujian Lentur
seri balok tersebut dibuat dengan kekuatan beton dan Dalam perhitungan Displasemen tersebut diatas
tulangan lentur yang sama yaitu masing diasumsikan bahwa Displasemen akibat geser relatif
masingf’c=30MPa dan fy=385MPa. Sedangkan untuk kecil dan diabaikan, serta Hubungan Tegangan vs
tulangan geser digunakan sengkang persegi tertutup Regangan beton BMS dan BMSS memenuhi
dengan diameter 6mm dan fy= 360MPa. Khusus untuk persamaan Tegangan-regangan yang diusulkan oleh
balok beton memadat sendiri berserat (BMSS) Vechio (1986) seperti persamaan (2).
diberikan tambahan serat baja bendrat dengan volume 2
fraksi yang konstan sebesar 0,5%. Dengan aspek rasio 2 (2)
30. Semua seri balok dibuat dengan jenis dan Selanjutnya dengan menggunakan persamaan
komposisi bahan yang sama, baik BMS ataupun (1) dan (2) Displasemen teoritis ditengah bentang dapat
BMSS, kecuali beton BK dibuat tanpa menggunakan dihitung dengan persamaan (3) (Merdana, 1999).
Superplasticizer.
Adapun komposisi bahan per-m3 beton untuk ∆ 3 4 3)
semua seri balok dapat dilihat pada Tabel 1.
II. PEMBAHASAN
Seri PC Pasir Kerik Air SP Sera II.1. Hubungan Beban vs Displasemen
(kg) (kg) il (kg) (%) t Pengujian lentur terhadap balok setelah melalui
(kg) (%) perawatan selama tiga minggu. Pembebanan lentur
BK 380 975 650 210 0 0% diberikan secara bertahap dengan beban statik
monotonik. Setting up pengujian dapat dilihat pada
BMS 380 975 650 210 0,8 0% Gambar 1. Beban dikerjakan secara bertahap hingga
0,5 balok mengalami keruntuhan, dan bentuk serta
BMSS 380 975 650 210 1.2
% kedalaman retak digambarkan pada balok untuk
masing masing balok.
Dalam studi ini semua data beban P, regangan ε, Dengan plotting Beban P dan Displasemen Δ
dan Displasemen Δ dicatat secara otomatis dengan disertai Displasemen hasil prediksi teoritis,
bantuan Data logger. Setting-up pengujian lentur yang sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2-7 maka
diterapkan pada semua seri balok dapat dilihat pada dapat diketahui bahwa perilaku Hubungan Beban vs
Gambar 1. Displasemen Δ untuk semua balok baik beton BMS
Dalam studi ini perilaku Hubungan Beban P vs maupun BMSS adalah sama dengan perilaku balok
Displasemen Δ ditengah bentang untuk masing masing beton BK. Persamaan (1) dapat memprediksi perilaku
seri balok diprediksi secara toritis dengan displasemen dari balok beton BMS dan BMSS dengan
memanfaatkan Hubungan Momen Kurvatur seperti akurat. Dapat kiranya diketauhi bahwa perumusan
dinyatakan dengan persamaan 1. Displasemen hasil displasemen untuk balok BK yang selama ini dikenal
pengukuran dari laboratorium selanjutnya masih cukup relevan untuk diterapkan pada balok
dibandingkan dengan dispalsemen teoritis tersebut. beton BMS maupun BMSS.
∆ . (1) Dari pengujian yang dilakukan juga dapat
diketahui bahwa untuk semua seri balok, kekakuan
meningkat seiring dengan berkurangnya rasio a/d hal
ini dapat dikatehui dari Gambar 7.

II.2. Pola Retak


Secara umum semua balok mengalami
keruntuhan lentur dimulai dengan timbulnya retak yang
relatif tegak lurus terhadap sumbu balok ditengah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 185
bentang dan terus berlanjut hingga balok runtuh. Jarak 35

retak rata rata dari hasil pengukuran diperoleh 100mm. 30


Bentuk dan kedalaman retak untuk semua balok dapat
dlihat pada Gambar 8. Dari Gambar tersebut nampak 25

bahwa jumlah fraksi serat sebanyak 0,5% belum efektif

Beban (kN)
20
mengurangi jarak dan kedalaman retak dari balok. Hal
ini sejalan dengan hasil riset Pajak (2013). 15 BALOK BK-03

Untuk balok dengan rasio a/d=2 dan 3 10


BALOK SCC-03
BALOK FSCC-3
mengalami keruntuhan mode Geser lentur (shear- PREDIKSI TEORI
flexure mode) yang diawali retak-retak ditengah 5

bentang dengan displasemen yang relatif kecil. Balok 0


runtuh diakhiri dengan retak diagonal ditumpuan. 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Khusus untuk balok seri BMSS dari Displ. Tgh Bentang (mm)
pengamatan visual dan pengukuran diketahui jarak Gambar 5. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri
retak 100mm dengan lebar retak yang relatif lebih kecil Balok dengan Rasio a/d=3
saat runtuhnya balok. Hal ini diperkirakan sebagai 60
akibat kontribusi dari serat bendrat.
20 50

15 40

Beban P (kN)
Beban (kN)

30
10
BALOK BK-06
20 BALOK BK-02
BALOK BMS- BALOK BMS-02
5 06 BALOK BMSS-02
10 PREDIKSI TEORI

0
0 20 40 60 80 0
Displ. Tgh Bentang (mm)
0 5 10 15 20 25 30
Gambar 2 Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri
Balok dengan Rasio a/d=6 Displ. Tgh Bentng (mm)
25 Gambar 6. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri
Balok dengan Rasio a/d=2.

20 III. KESIMPULAN DAN SARAN


Dari studi yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
Beban (kN)

15
a) Semua seri balok, baik Balok beton memadat
10 sendiri (BMS), Balok beton memadat sendiri
BALOK BMS-05
BALOK BMSS-05
berserat (BMSS) dan Beton konvensional (BK)
5 BALOK BK-05 mengalami keruntuhan lentur dengan jarak retak
PREDIKSI TEORI rata rata 100mm
b) Persamaan tinggi Displasemen yang ada untuk
0
0 20 40 60 80 100 beton konvensional dapat diterapkan secara
Displ. Tgh Bentang (mm) akurat pada balok beton memadat sendiri BMS
Gambar 3. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri ataupun BMSS.
Balok dengan Rasio a/d=5
c) Lebar retak rata rata untuk balok seri BMSS lebih
30
kecil daripada balok seri lainnya.
35
25
30
20
Beban (kN)

25
15
Beban (kN)

BALOK BMSS-4 20
BALOK BMS-04
10
BALOK BK-04 15
PREDIKSI TEORI
5 a/d=6 a/d=5
10
a/d=4 a/d=3
a/d=2
0 5
0 20 40 60 80 100
0
Displ. Tgh Bentang (mm)
0 20 40 60 80 100
Gambar 4. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Berbagai Seri
Balok dengan Rasio a/d=4 Dislpasemen Δ (mm)
Gambar 7. Hubungan Beban vs Displasemen untuk Balok BMS
dengan Dengan Berbagai Rasio a/d

186 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


[3] Merdana, I. 1999. Pengaruh Rasio a/d Terhadap
Kekuatan Geser Balok Beton Mutu Tinggi, Tesis
tidak diterbitkan, Surabaya, PPS ITS-Surabaya
[4] Ning, Xiliang ; Ding, Y; Zhang. F and Zhang, Y.
, 2015, Experimental Study And Prediction
Model For Flexural Behavior Of Reinforced SCC
Beam Containing Steel Fibers. Construction and
Building Materials 15 Sept. 2015: 644+. Gale
Economic Education Humanities Social-Science
Arts 1. Web. 19 Jan. 2016.
[5] URLhttp://go.galegroup.com/ps/i.do?id=GALE%
7CA428751190&v=2.1&u=ptn054&it=r&p=GPS
&sw=w&asid=9e586de6c18ffcd524fed0c67732b
9
[6] Pajak, M., and Ponikiewski, T.., 2013, Flexural
Behavior Of Self-Compacting Concrete
Gambar 8 Pola Retak Balok
Reinforced With Different Types Of Steel Fibers,
Menyadari beberapa keterbatasan dari riset ini dapat Construction and Building Materials Oct. 2013:
disarankan: 397+. Gale Economic Education Humanities
a) adanya riset lanjutan yang mempelajari Social-Science Arts 1. Web. 19 Jan. 2016.
pengaruh volume fraksi serat dan kuat leleh URLhttp://go.galegroup.com/ps/i.do?id=GALE%
serat terhadap perilaku lentur balok memadat 7CA348785922&v=2.1&u=ptn054&it=r&p=GPS
sendiri. &sw=w&asid=277fe118c77792847c38aff7263fef
b) adanya riset yang membahas tentang pengaruh 54
diameter agregat kasar terhadap pola retak balok [7] Vecchio, F.J. and Collins, M.P., 1986, The
beton BMS dan BMSS. Modified Compression Field Theory for
Reinforced Concrete Elements Subjected to
IV. DAFTAR PUSTAKA Shear, ACI Journal Vol. 83No. 2, March-April
[1] EFNARC, 2005, The European Guidelines for 1986, pp. 219-231.
Self Compacting Concrete; Specification,
Production and Use. (www.efnarc.org atau
www.efa.info)
[2] Hadiwidodo, Y.S., Mohd, S., 2008, A Review of
Testing Method Of Self Compacting Concrete,
International Conference on Concrete and
Building Technology, Malaysia

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 187


PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN NOTEBOOK MACBOOK PRO (STUDI PADA
KONSUMEN DI BANDUNG UTARA)
1)
Arry Widodo;2)Rennyta Yusiana; 3)Pengabdian Cinta Sinulingga
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, UniversitasTelkom
Jl. Telekomunikasi, Terusan Buah Batu Dayeuh Kolot Bandung 40257
Email: arrywie@telkomuniversity.ac.id; rennyta@tass.telkomuniversity.ac.id; pengabdian.sinulingga@gmail.com

ABSTRAK

Pertumbuhaan produk notebook mempengaruhi perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat di
perkotaan termasuk di Indonesia. Notebook Macbook Pro membuktikan bahwa dengan brand yang terpercaya dapat
meningkatkan penjualan mereka dibandingkan dengan brand produk lainnya. Hal ini menyebabkan meningkatkan
aktifitas pemasarannya dan akan berpengaruh pada penjualan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian notebook Macbook Pro pada
konsumen di Bandung Utara.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan
menggunakan teknik analisis statistik regresi linier berganda dan metode teknik sampling convenience sampling.
Dengan pengambilan sampel yaitu responden yang menggunakan notebook Macbook Pro pada konsumen di Bandung
Utara.Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial brand imagenotebook Macbook Pro berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian, hal ini dibuktikan dengan nilai berdasarkan uji koefisian determinasi, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa brand image memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan
persentase pengaruh sebesar 43,8% Sedangkan sisanya sebesar 56,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar brand image
yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti brandequity, brand trust, dan faktor lainnya.

Kata Kunci: Notebook, Brand Image, Keputusan Pembelian

I. PENDAHULUAN
Pertumbuhaan produk notebook memang luar komputer merupakan salah satu industri yang sedang
biasa di dunia termasuk di Indonesia. Seiring dengan berkembang di Indonesia. Tingginya pertumbuhan
perkembangan teknologi, masyarakat Indonesia industri dikarenakan permintaan pasar terus meningkat
khususnya yang hidup di wilayah perkotaan mulai dan jumlah penduduk yang terus bertambah, sehingga
mengalami perubahan gaya hidup. Saat ini produk investasi yang masuk semakin bertambah taraf hidup
notebook yang mulai banyak diperkenalkan oleh yang semakin baik yang akan mendorong peningkatan
beberapa perusahaan. Tingkat ketergantungan antar pengguna notebook yang terus meningkat dari tahun
bangsa di era globalisasi tidak dapat dihindari, ketahun. Salah satu industri telekomunikasi yang
kehidupan dunia yang semakin maju yang ditandai mengalami persaingan di dunia dan Indonesia adalah
oleh semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan produk notebookkhususnya Macbook pro, dimana
teknologi, serta kemajuan dalam perdagangan dimana industri ini sangat penting karena notebooksaat ini
kemajuan tersebut dapat dijadikan tolak ukur sudah menjadi kebutuhan hidup. Menurut Kotler &
berkembangnya suatu negara. Brand Apple menjadi Keller (2009:184), keputusan pembelian adalah suatu
yang kelima di tahun 2014 dengan menunjukan data tahap dimana konsumen telah memiliki pilihan dan
yang mengalami kenaikan penjualan dari USD 5,750 siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran
miliar atau 7.1%. Nilai brand Apple meningkat dari antara uang dan janji untuk membayar dengan hak
USD 4,838 miliar atau 5.8%. Sedangkan nilai kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
brandLenovo di angka USD 16,049 miliar, rating Keputusan pembelian notebook juga tidak terlepas
brand Apple meningkat dari AAA ke AAA+. dari faktor brand image dari produk tersebut. Jumlah
Menurut Brand Finance, kekuatan brandApple yang pengguna notebook adalah anak muda (usia 18-24
didukung dengan penjualan notebook Macbook Pro tahun). Sebagian besar 74% pengguna notebook
yang meningkat dan perusahaan Lenovo dengan tinggal di kota. Hanya 4% penduduk desa yang
meluncurkan notebook A7000. Sebuah produk yang menggunakan notebook. Lebih dari setengah
paling banyak dipesan sebelum peluncurannya. Nilai pengguna notebook berpendidikan tinggi (49% sarjana
brandLenovo sendiri melompat 1.4% atau setara dan 6% pascasarjana) Sebagian besar pengguna
pertumbuhan kuartal 2013 ke 2014 sebesar 4.9% dan notebook 82% bekerja penuh waktu maupun paruh
akan meningkat lagi dengan akan dirilisnya beragam waktu. Hampir setengah pengguna notebook
produk selama tahun 2014. Industri notebook di berpenghasilan diatas Rp. 15 juta per tahun. Data ini
Indonesia dari tahun ke tahun mengalami dikutip dari penelitian Google pada kuartal 1 2014.
pertumbuhan. Hal ini membuktikan bahwa teknologi Google melakukan riset pengguna notebook di
188 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Indonesia. Mereka mewawancarai 500 orang dewasa pembelian dari data dan jurnal di atas menunjukan
di Indonesia yang menggunakan internet (usia 18-54 bahwabrand image dan kualitas produk notebook
tahun) dan menggunakan notebook untuk mengakses Macbook Pro, maka penelitian ini dilakukan unt
Internet. Fenomena brand image terhadap keputusan

II. LANDASAN TEORI 1. Pengenalan Masalah atau Kebutuhan, Proses


Menurut Keller (2009:260), Brand image adalah pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah
persepsi tentang brand yang merupakan refleksi masalah atau kebutuhan, dimana kebutuhan itu
memori konsumen akan asosiasinya pada brand dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal.
tersebut. Brandimage merupakan bagian dari brand 2. Pencarian Informasi, konsumen yang tergugah
yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
seperti lambang, desain huruf atau warna khusus, atau informasi yang lebih banyak, kita dapat
persepsi pelanggan atas sebuah produk atau jasa yang membaginya kedalam dua tingkat. Situasi yang
diwakili oleh brand-nya. Dari beberapa definisi diatas
pertama adalah pencarian informasi yang lebih
peneliti dapat menyimpulkan bahwa brand image
ringan dinamakan pencarian yang menguat. Pada
adalah kesan yang muncul dan dirasakan oleh
tingkat selanjutnya, orang mungkin akan memasuki
konsumen terhadap suatu brand yang tersimpan dalam
ingatan konsumen dan dapat mempengaruhi perilaku tingkat pencarian informasi dengan cara mencari
pembelian konsumen. bahan bacaan, menelpon teman dan mengunjungi
Menurut Keller (2009:260), faktor-faktor pendukung toko untuk mempelajari produk yang akan
terbentuknya brand image dapat di jelaskan sebagai dibelinya.
berikut : 3. Evaluasi Alternatif, memilih alternatif merupakan
1. Keunggulan asosiasi merek (favorability of brand pekerjaan yang memerlukan pertimbangan secara
association) Keunggulan asosiasi merek dapat relatif atas ketersediaan beberapa pilihan.
membuat konsumen percaya bahwa atributdan 4. Keputusan Pembelian, dalam tahap ini diawali
manfaat yang diberikan oleh suatu brand dapat dengan penilaian terhadap berbagai alternatif yang
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dilihat dari atribut-atribut yang melekat pada
sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap produk ini.
brand tersebut. Kekuatan asosiasi merek (strenght 5. Perilaku Pasca Pembelian, setelah pembelian
of brand association). produk, konsumen mengalami suatu tingkat
2. Kekuatan asosiasi merek, tergantung pada kepuasaan atau ketidak puasan tertentu.
bagaimana informasi masuk dalam ingatan
konsumen dan bagaimana informasi tersebut
2.1. Hubungan Brand Image dan Keputusan
dikelola oleh data sensoris di otak sebagai bagian
Pembelian
dari brand image. Ketika konsumen secara aktif
Menurut Sciffman dan Kanuk (2008:158) citra
memikirkan dan menguraikan arti informasi pada merek yang positif akan berpengaruh pada kesetian
suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi konsumen, kepercayaan konsumen mengenai nilai
yang semakin kuat pada ingatan konsumen. merek yang positif, dan mencari merek tersebut. Citra
3. Keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand merek yang positif akan juga membantu meningkatkan
association) Sebuah brand haruslah unik dan minat konsumen pada promosi merek di masa yang
menarik sehingga produk tersebut memiliki ciri akan datang, dan memperkuat posisi dalam
khas dan sulit untuk ditiru oleh para produsen menghadapi berbagai kegiatan pemasaran pesaing.
Menurut Sciffman dan Kanuk (2008 : 497) konsumen
Morissan, dalam bukunya Periklanan: akan merangkai merek yang diminati. Pada tahap
Komunikasi Pemasaran Terpadu (2010:84) tersebut konsumen akan menimbang – timbang
mendefinisikan keputusan pembelian sebagai berikut kembali merek yang akan ia beli. Dalam proses ini
:“Keputusan pembelian (purchase decision) adalah konsumen akan memperoleh semua merek yang
tahap selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan berpotensi hingga pemilihan merek yang akan di beli.
membeli; namun keputusan pembelian adalah tidak
sama dengan pembelian yang sebenarnya 2.2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
(actualpurchase)”. Menurut Kotler (2012:188), Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih
terdapat 5 tahap proses dalam melakukan keputusan suatu produk, keputusan untuk membeli suatu produk
pembelian yaitu pengenalan masalah atau kebutuhan, sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan dan merek tersebut. Berbagai upaya dilakukan
pembelian dan perilaku pasca pembelian. Terdapat perusahaan dalam rangka pencitraan merek produk
padabagan sebagai berikut: yang mereka miliki di antaranya inovasi teknologi
keunggulan yang dimiliki produk tersebut, penetapan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 189
harga yang bersaing
b dan promosi yanng tepat sasarran leebih dari 1.000.000 dan unntuk penelitiann ini, penelitii
semakin baikk brand imagge produk yanng dijual makkan menggunakan
m taraf kesalahhan 10% deengan sampell
akan berdam mpak pada keputusan pembelian
p olleh seebesar 270. Biila jumlah poppulasi643.870 maka jumlahh
konsumen. annggota sampeelnya untuk keesalahan 1% = 663, 5% =
Menurutt Kotler & Keller
K (2009:1184), keputussan 34 48, dan untukk kesalahan 100% sampelnyaa sebesar 2700
pembelian addalah suatu taahap dimana konsumen tellah menurut
m Isaacc dan Micchael (dalam m Sugiyono,,
memiliki piliihan dan siap untuk melakkukan pembeliian 20 008:124-125)
atau pertukarran antara uanng dan janji untuk
u membayyar
dengan hak kepemilikan
k a penggunaaan suatu baraang
atau 2..4 Teknik Analisis Data A Analisis Statisttik
atau jasa. Haal ini di perkuaat oleh Menurrut Sciffman dan
d Deskriptif
Kanuk (20008:158) konssumen lebih mengandalkkan Menurut Sugiyono
S (20011:244) yan ng dimaksudd
brand image dalam mengaambil keputusaan. deengan analisiis data adallah proses mencari dann
Dari uraian tersebutt dapat dijelaaskan keranggka menyusun
m secaarara sistematiis data yang diperoleh
d darii
berpikir dari penelitian inni dapat digammbarkan sebaggai haasil wawancaara, catatan laapangan, dan dokumentasii
berikut : deengan cara meengorganisasikkan data kedaalam kategori,,
menjabarkan
m k dalam unit-unit, melak
ke kukan sintesa,,
menyusun
m ke dalam
d pola, m
memilih mana yang pentingg
daan yang akann dipelajari, dan membuaat kesimpulann
seehingga mudaah dipahami oleh diri sen ndiri maupunn
orrang lain. Analisis
A desskriptif digunnakan untukk
mengetahui
m baggaimana penggaruh brand im mage terhadapp
keeputusan pem mbelian notebbook Macboo ok Pro, makaa
peeneliti melakuukan pengukurran angket ataau kuesioner.

Uji Asumssi Klasik


1.. Uji Normaliitas
Menurut Saarjono dan Julianita (2 2011:53), ujii
noormalitas berrtujuan untuk mengetahui normal atauu
daknya suatu distribusi datta. Uji normaalitas menjadii
tid
haal penting karena
k salahh satu syaraat pengujiann
Sumber : Keeller (2009:260)
Gambar 1 Keerangka Pemikiran paarametric-testt (uji parammetrik) adalah h data haruss
memiliki
m distrribusi normaal (berdistrib busi normal))
2.3 Pemilihan Sample Kriteria
K pengujian dalam uji normalitas ad dalah:
Menurut Suggiyono (20111:81), sampell adalah bagiian a. Angka siignifikansi uuji Kolmogo orov-Smirnovv
dari jumlahh dan karaktteristik yang dimiliki olleh Sig.>0,05 menunjukkan
m data berdistriibusi normal
populasi terssebut. Teknikk sampling yang
y digunakkan b. Angka siignifikansi uuji Kolmogo orov-Smirnovv
dalam penellitian ini adallah Nonprobaability sampliing Sig.<0,05 menunjukkann data tidak berdistribusii
dengan mennggunakan tekknik Conveniience samplinng, normal
Sugiyono (2008:127) mendefiniisikan teknnik
pengambilann sampel yanng digunakann adalah teknnik 2.. Uji Multikoolineritas
convenience sampling, cara pem milihan samppel Menurut Sarjono daan Julianita (2011:70),,
berdasarkan kemudahan (Sanusi,20111:94). Rum mus multikorelasi
m atau gejala multikolineaaritas adalahh
untuk menghhitung ukurann sampel darii populasi yaang orelasi yang sangat tinggii atau sangat rendah padaa
ko
telah diketahhui jumlahnyaa, dapat mengggunakan rum mus hu
ubungan antarr variabel bebbas. Uji multik korelasi perluu
sebagai berikkut : diilakukan apabila jumlah varriabel bebas leebih dari satu..
Adapun
A bebberapa carra untuk mendeteksii
multikolinearita
m as sebagai berrikut:
a.
a Nilai R2 yang dihasillkan pada estimasi modell
regresi em mpiris sangaatlah tinggi tetapi secaraa
individuall variabel bebas banyak k yang tidakk
s = Jumlaah Sampel
signifikann mempengaruuhi variabel terikat.
N = Jumlaah Populasi
b.
b Melakukaan analisis kkorelasi dianttara variabel--
dengaan dk = 1,taraff kesalahan biias 1%, 5%, variabel bebas.
b Multikkolinearitas teerjadi apabilaa
10% terdapat korelasi yanng cukup tinggi t antaraa
P = Q = 0,5
0 variabel bebas.
b
d = 0,05 c.
c Melakukaan analisis terhhadap nilai VIF V (variance--
Berdasarrkan rumus teersebut dapat dihitung jumllah
inflating factor).
f Nilai VIF yang leb bih besar darii
sampel dari populasi muulai dari 10 sampai denggan
190 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM 2016
10 mengindikasikantingkat kolinearitas tidak association, Strenght of brand association,
dapat ditoleransi. Uniqueness of brand association secara parsial
d. Melakukan analisis terhadap nilai Eigenvalue. tidak berpengaruh dan signifikan terhadap
Multikolinearitas terdeteksi apabila nilai keputusan pembelian notebook Macbook Pro.
Eigenvalue satu atau lebih variabel bebas 2. H1 : X1, X2, X3 = 0, berartikan bahwa brand
mendekati nol. image yang terdiri dari : Favorability of brand
Pendeteksian mult ikolinearitas pada data association, Strenght of brand association,
penelitian ini dilakukan dengan melakukan Uniqueness of brand association secara parsial
analisis terhadap nilai VIF. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian notebook Macbook Pro.
3. Uji Heteroskedastisitas Hasil dari uji t adalah thitung, setelah diketahui thitung
Menurut Sarjono dan Julianita (2011:66) tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel,
menjelaskan bahwa heteroskedastisitas menunjukkan dengan kesalahan 5% = 0,05 dan dk = (n-2). Jika thitung
varians variabel untuk semua pengamatan (observasi) < ttabel maka H0 diterima (H1 ditolak), dan jika thitung >
tidak sama, sebaliknya homokedastisitas menunjukkan ttabel maka H0 ditolak (H1 diterima).
varians dari residual pengamatan satu dan pengamatan
lainnya adalah tetap. Model regresi dikatakan baik Pengaruh Secara Simultan (Uji F)
apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Beberapa cara Uji f bertujuan untuk menguji pengaruh bersama-sama
yang dapat digunakan untuk mendeteksi (simultan), melihat keterkaitan variabel bebas secara
heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan bersama-sama dalam mempengaruhi variabel terikat.
scatterplot ataupun melalui uji gletjer, uji Park, dan uji 1. H0 : X1, X2, X3 = 0, berartikan bahwa brand
White. Pendeteksian heteroskedastisitas pada image yang terdiri dari : Favorability of brand
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan association, Strenght of brand association,
scatterplot. Uniqueness of brand association secara simultan
tidak berpengaruh dan signifikan terhadap
Analisis Regresi Linier Berganda keputusan pembelian notebook Macbook Pro.
Menurut Sugiyono (2011:192), analisis regresi 2. H1 : X1, X2, X3 = 0, berartikan bahwa brand
berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti image yang terdiri dari : Favorability of brand
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik
association, Strenght of brand association,
turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau
Uniqueness of brand association secara simultan
lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis
regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel keputusan pembelian notebook Macbook Pro.
independennya minimal 2. Persamaan regresi dalam Setelah menghitung uji F maka hasil dari uji F adalah
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Fhitung, lalu dikonsultasikan dengan Ftabel, dengan dk
pengaruh variabel independen atau bebas yaitu (degree of freedom) pembilang = k dan dk penyebut =
Favorability of brand association (X1), Strenght of (n-k-1), dengan taraf kesalahan yang ditetapkan
brand association (X2), Uniqueness of brand misalnya 5% = 0,05.
association (X3)keputusan pembelian notebook
Macbook Pro Koefisien Determinasi
Menurut Purwanto dan Suharyadi (2009:195)
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Koefisien determinasi yang sering disimbolkan dengan
Dimana : R² pada prinsipnya mengukur seberapa besar
Y = Keputusan Pembelian Notebook Macbook Pro kemampuan model menjelaskan variasi variabel
X1 = Variabel Favorability of brand association dependen. Jadi koefisien determinasi sebenarnya
X2 =VariabelStrenght of brand association mengukur besarnya presentase pengaruh semua
X3 =VariabelUniqueness of brand association variabel independen dalam model regresi terhadap
a = Konstanta variabel dependennya. Besarnya nilai koefisien
b = Koefisien korelasi determinasi berupa presentase, yang menunjukkan
presentase variasi nilai variabel dependent yang dapat
2.4 Uji Hipotesis dijelaskan oleh model regresi. Adapun rumus
Pengaruh Secara Parsial (Uji t) Koefisien Determinasi sebagai berikut :
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikasi KD = r² x 100
atau tidak signifikan dari pengaruh variabel independen Keterangan :
terhadap variabel dependen secara parsial (sendiri- KD = nilai koefisian determinasi
sendiri). r² = nilai koefisien korelasi
1. H0 : X1, X2, X3 = 0, berartikan bahwa brand
image yang terdiri dari : Favorability of brand

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 191


III. PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik
3.1 Tanggapan Konsumen mengenai Brand Image A. Uji Normalitas
Notebook Macbook Pro Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner
Untuk menjawab perumusan masalah pertama, dapat dilakukan uji normalitas untuk mengetahui
yaitu untuk mengetahui bagaimana brand image apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau
notebook Macbook Pro pada konsumen Bandung Utara berdistribusi tidak normal. Hasil pengolahan data
digunakan analisis deskriptif. Dengan mengetahui melalui program SPSS 20 adalah sebagai berikut:
tanggapan dari responden ini dapat dijadikan sebagai
masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki
kekurangan dan mempertahankan yang sudah baik.
Didapatkan informasi bahwa secara keseluruhan
pelaksanaan brand image notebook Macbook Pro
dinilai Baik oleh para responden, dengan skor total
item rata-rata 238,6% atau sebesar 79,5%. Dengan nilai
(skor) tertinggi pada variabel Keunggulan dengan skor
total 4530 atau sebesar 83,8%, variabel Kekuatan
dengan skor 3141 atau 77,5% dan skor terendah yaitu
4179 atau sebesar 77,3% pada variabel Keunikan.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui
bahwa notebook Macbook Pro sudah memiliki brand
image dengan Baik, hal ini harus dipertahankan.
Karena pelaksanaan brand image yang baik akan Gambar 2 Normal P-P Plot of Regression
mendorong terciptanya keputusan pembelian yang baik Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS 20
pula.
Sedangkan dari gambar normal P-P plot juga
3.2 Tanggapan Konsumen Mengenai Keputusan terbukti bahwa data terdistribusi secara normal karena
Pembelian Notebook Macbook Pro. garis tidak menyebar tetapi lulerus mengikuti garis
Untuk menjawab perumusan masalah kedua, yaitu vertikal. Berdasarkan dua uji normalitas diatas
untuk mengetahui bagaimanakah keputusan pembelian membuktikan bahwah data yang diteliti dalam
notebook Macbook Pro dari konsumen Bandung Utara penelitian ini berdistribusi secara normal.
digunakan analisis deskriptif. Dengan mengetahui
keputusan pembelian notebook Macbook Pro Tabel I
responden dapat dijadikan sebagai masukan bagi Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
perusahan untuk memahami bagaimana pelanggan
memilih dan membuat keputusan. Unstandardized Residual
Secara keseluruhan Tanggapan responden mengenai
yakin bahwa Macbook Pro yang digunakan sesuai
N 270
dengan kebutuhan mendapatkan nilai persentase
sebesar 66,9%. Skor tertinggi yaitu pada pernyataan Normal Mean 0E-7
ketertarikan menggunakan Macbook Pro setelah Parametersa,b Std. Deviation ,51736806
mengetahui keunggulannyadengan skor total 1031 atau Absolute ,043
Most Extreme
sebesar 76,3%, dan skor terendah yaitu 904 atau Differences Positive ,041
sebesar 66,9%. Keputusan pembelian notebook Negative -,043
Macbook Pro oleh konsumen melewati proses yang Kolmogorov-Smirnov Z ,705
Baik akan berdampak positif bagi notebook Macbook Asymp. Sig. (2-tailed) ,703
Pro dimasa yang akan datang, karena adanya a. Test distribution is Normal.
kemungkinan peningkatan jumlah pengguna Macbook
b. Calculated from data.
Pro.
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner dengan
3.3 Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan SPSS 20
Pembelian Notebook Macbook Pro
Untuk menjawab perumusan masalah ketiga dan Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel diatas,
keempat, yaitu untuk mengetahui besar pengaruh dapat diketahui bahwa keseluruhan data berdistribusi
brand image terhadap keputusan pembelian notebook normal karena memiliki nilai sig 0,703 atau 7,03%
Macbook Pro baik secara simultan dan parsial diatas nilai alpha 0,05.
digunakan regresi berganda.

192 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


B. Uji Muultikolineritass 3..4 Regresi Berganda
Berdasarrkan data yaang diperoleh dari kuesionner Pengujian regresi berrganda dilak kukan untukk
dapat dilakuukan uji muultikolineritas untuk melihhat mengetahui
m beesarnya penggaruh variabeel X (Brandd
apakah terdaapat hubungann antar variabbel bebas. Haasil Im
mage (X) yanng terdiri daari Favorabillity of brandd
pengolahan data untukk melihat ada tidaknnya asssociation, Strrenght of brannd association
n, Uniquenesss
multikolineriitas dapat dilihhat pada tabell berikut: off brand assocciation terhaddap Keputusaan Pembeliann
Notebook
N Maccbook Pro (Y Y). Hasil pen ngolahan dataa
Tabel II Hasil Uji Asum
msi Klasik Mu
ultikolineritaas deengan bantuuan program m SPSS 20 0 didapatkann
Model Collinearity Statistics peersamaan regrresi sebagai beerikut:

Toleraance VIF
Tabell III
X1 ,898 1,114
Hasil Pengujian R
Regresi Berga
anda
Unstandardized Coeffficients
X2 ,614 1,628 Model
B
X3 ,604 1,655
(C
Constant) ,934
Sumber : Hasil
H pengolahan data kuesioner deengan SPSS 20
X1 ,014

Berdasarkkan hasil penngolahan padda Tabel diattas, X2 ,037


dapat diketaahui bahwa tidak
t terjadi multikolinerittas
karena memiiliki Tolerancee diatas 0,1 daan VIF dibaw
wah X3 ,628
10.
Sumber : Hasiil pengolahan datta kuesioner deng
gan SPSS 20
C. Uji Heterrokedastisitaas
Berdasarkkan hasil penngolahan dataa dari kuesionner Berdasarkan hasil
h pengollahan pada tabel dapatt
yang diperoleh, dapat dilaakukan uji Heeterokedastisittas.
Data yang baaik untuk regrresi adalah appabila data tiddak
terjadi heterookedastisitas atau
a terjadi hoomokedastisittas.
Hasil pengollahan melalui program SPS SS 20 diperolleh
1.
1 Nilai konnstanta (a) aadalah 0,934. artinya jikaa
sebagai berikkut:
Dan unntuk mengujji variabel terbebas dari d Favorabillity of brandd association,, Strenght off
heterokedastisitas atau terjadi homokeedastisitas dappat brand asssociation, daan Uniqueneess of brandd
juga dengan melihat scattter plot dari pengolahan
p daata associatioon nilainya aadalah 0, mak ka keputusann
dengan SPSS S 20 sebagai berikut:
b pembeliann notebook M Macbook Pro nilainya
n tetapp
positif yaiitu sebesar 0,9934.
2.
2 Nilai koeefisien regreesi variabel produk (b1)
bernilai 0,014. Arrtinya jika perusahaann
memperhaatikan variabbel Favorabillity of brandd
associatioon (X1), maaka keputusaan pembeliann
notebook Macbook Proo akan menin ngkat sebesarr
0,014 sedaangkan variabbel yang lain konstan.
k
3.
3 Nilai koeffisien regresi variabel Stren
nght of brandd
associatioon (b2) bernnilai 0,037. Artinya jikaa
perusahaaan memperhattikan variabel Strenght off
brand asssociationkepuutusan pembellian notebookk
Macbook Pro akan m meningkat seebesar 0,0377
sedangkann variabel yanng lain konstann.
Gambar 3Scattter Plot Hasil Uji Asumsi Klasik Heterokedastisitaas 4.
4 Nilai koeefisien regressi variabel Uniqueness
U off
Sumber : Hasil
H pengolahan data kuesioner deengan SPSS 20 brand association (b3) bbernilai 0,628
8. Artinya jikaa
perusahaaan memperhattikan variabel Uniquenesss
Berdasarrkan gambarr scatter ploot diatas dappat of brannd associatiionkeputusan pembeliann
dilihat bahhwa data yang ada tidak terjaadi notebook Macbook Proo akan menin ngkat sebesarr
heterokedastisitas atau teerjadi homokkedastisitas. Hal
H
0,628 sedaangkan variabbel yang lain konstan.
k
tersebut dappat dilihat daari titik-titik yang menyebbar
diatas dan dibawah
d sumbbu Y serta tiddak membenttuk
suatu pola terrtentu.

Prosiding Seminar
S Nasio
onal Teknologgi Terapan (SN
NTT) SV UG
GM 2016 | 1933
1.5 Uji Hipotesis Berdasarkan pada tabel diperoleh hasil sebagai
A. Uji F berikut:
Uji t atau uji parsial digunakan untuk melihat 1. Nilai t hitung yang diperoleh untuk variabel
apakah terdapat pengaruh masing-masing variabel Keunggulan asosiasi merek (favorability of brand
bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan association) (X1) adalah sebesar 0,266 dengan
pengolahan data yang dibantu oleh program komputer nilai Sig. sebesar 0,000. Maka didapatkan t hitung
SPSS 20 maka dapat dihasilkan sebagai berikut lebih kecil dari t tabel (thitung < ttabel) yaitu
Tabel IV 0,609, dan Sig. > 0,05. Maka dapat disimpulkan
Hasil Uji t bahwa H01 diterima dan Ha1 ditolak, dimana
variabel Keunggulan asosiasi merek (favorability
Model t Sig.
of brand association) berpengaruh, tapi tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian
notebook Macbook.
(Constant) 3,782 ,000
2. Nilai t hitung yang diperoleh untuk variabel
X1 ,266 ,791 Kekuatan asosiasi merek (strenght of brand
Brand Image association) (X2) adalah sebesar 0,658 dengan
X2 ,658 ,511
nilai Sig. sebesar 0,000. Maka didapatkan t hitung
X3 10,713 ,000 lebih besar dari t tabel (thitung > ttabel) yaitu
0,658, dan Sig. < 0,05. Maka dapat disimpulkan
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS 20 bahwa H02 ditolak dan Ha2 diterima, dimana
variabel Kekuatan asosiasi merek (strenght of
Uji t merupakan suatu uji yang dilakukan
brand association) berpengaruh dan signifikan
untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel
terhadap keputusan pembelian Macbook Pro.
independen terhadap variabel dependen secara parsial
3. Nilai t hitung yang diperoleh untuk variabel
dan menganggap dependen yang lain konstan.
Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan Keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand
membandingkan antara nilai t tabel dengan nilai t association) (X3) adalah sebesar 10,713 dengan
hitung. Adapun hipotesis yang diajukan dalam nilai Sig. sebesar 0,000. Maka didapatkan t hitung
penelitian ini adalah : lebih besar dari t tabel (thitung > ttabel) yaitu
1. H0 : X1, X2, X3 = 0, berartikan bahwa brand 10,713, dan Sig. < 0,05. Maka dapat disimpulkan
image yang terdiri dari : Favorability of brand bahwa H03 ditolak dan Ha3 diterima, dimana
association, Strenght of brand association, variabel . Keunikan asosiasi merek (uniqueness of
Uniqueness of brand association secara parsial brand association) berpengaruh dan signifikan
tidak berpengaruh dan signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian Macbook Pro.
keputusan pembelian notebook Macbook.
2. H1 : X1, X2, X3 = 0, berartikan bahwa brand B. Uji F
image yang terdiri dari : Favorability of brand Uji F atau uji simultan digunakan untuk melihat
association, Strenght of brand association, apakah terdapat perngaruh keseluruhan variabel bebas
Uniqueness of brand association secara parsial terhadap variabel terikat. Berdasarkan pengolahan data
berpengaruh positif dan signifikan terhadap yang dibantu oleh program komputer SPSS 20 maka
dapat dihasilkan output sebagai berikut:
keputusan pembelian notebook Macbook.
Adapun kriteria pengujiannya adalah: Tabel V
a. Jika thitung> ttabel artinya H0 ditolak dan Ha Output SPSS ANOVA
diterima. Model df F Sig.
Jika thitung< ttabel artinya H0 diterima dan Ha
Regression 3 69,128 ,000b
ditolak.
b. Jika signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha Residual 266
diterima.
Jika signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha Total 269
ditolak.
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS 20
c. Nilai t tabel untuk n= 643,870 dengan α = 0,05
adalah sebesar 270
Ha2≠ 0 {terdapat pengaruh yang signifikan antara
X2 (price) terhadap Y (keputusan pembelian
konsumen)}

194 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Dalam melakukan uji F terdapat beberapa langkah Perhitungan koefisien determinasi dilakukan dengan
sebagai berikut: rumus:
1. H0 : X1, X2, X3 = 0, menunjukkan bahwa brand
KD = x 100%
image yang terdiri dari : Favorability of brand
association, Strenght of brand association, = 0,438 x 100%
Uniqueness of brand association secara simultan
tidak berpengaruh dan signifikan terhadap = 43,8 %
keputusan pembelian Macbook Pro. Dengan demikian, maka diperoleh nilai
2. H1 : X1, X2, X3 = 0, menunjukkan bahwa brand koefisien determinasi sebesar 43,8% yang
image yang terdiri dari : Favorability of brand menunjukkan arti bahwa Brand Imagememberikan
association, Strenght of brand association, pengaruh sebesar 43,8% terhadap Keputusan
Uniqueness of brand association secara simultan Pembelian. Sedangkan sisanya sebesar 56,2%
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dipengaruhi oleh faktor lain seperti brandequity, brand
keputusan pembelian Macbook Pro. trust, dan faktor lainnya yang tidak diamati di dalam
penelitian ini.
Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
a. Jika Fhitung ≤ Ftabel dan nilai Sig. > 0,05 III. HASIL PEMBAHASAN
maka H01 diterima dan Ha1 ditolak, artinya Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui
tidak ada pengaruh yang signifikan. program komputer SPSS 20 untuk mencari pengaruh
b. Jika Fhitung ≥ Ftabel dan Sig. < 0,05 maka variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan
H01 ditolak dan Ha1 diterima, artinya terdapat dihasilkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pengaruh yang signifikan. antara variabel bebas yaitu Keunggulan asosiasi merek
(favorability of brand association), Kekuatan asosiasi
c. Nilai F tabel untuk n=643.870 dengan taraf
merek (strenght of brand association), Keunikan
signifikansi sebesar 0,05 adalah sebesar 270.
asosiasi merek (uniqueness of brand association)
Dari hasil uji F yang telah diperoleh, maka peneliti
terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian
menyimpulkan bahwa diterima, dan ditolak,
Notebook Macbook Pro. Menurut Schifman dan Kanuk
dimana brand image yang terdiri dari Keunggulan (2008:158) brand image yang positif akan berpengaruh
asosiasi merek (favorability of brand association), pada kesetian konsumen, kepercayaan konsumen
Kekuatan asosiasi merek (strenght of brand mengenai nilai merek yang positif, dan mencari merek
association), dan Keunikan asosiasi merek (uniqueness tersebut. Asosiasi-asosiasi merek membentuk brand
of brand association) secara bersama-sama memiliki image menjadi pijakan dalam keputusan pembelian
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen terhadap brand tersebut. Hal ini berarti jika
pembelian notebook Macbook. tingkat brand image semakin tinggi, maka akan
mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen
Koefisien Determinasi
untuk melakukan pembelian suatu produk. Sedangkan
Koefisien determinasi digunakan untuk
hasil perhitungan melalui program komputer SPSS 20
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
untuk mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
variabel terikat secara parsial yang telah dilakukan
determinasi yang kecil menunjukkan bahwa
terdapat tiga variabel bebas yang berpengaruh
kemampuan variabel-variabel independen dalam
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
Macbook Pro, yaitu Kekuatan asosiasi merek (strenght
of brand association) dan Keunikan asosiasi merek
Tabel VI
(uniqueness of brand association).
Hasil Koefisien Determinasi
Secara parsial, variabel Keunggulan berada
R Adjusted R Std. Error of the pada kategori baik dan mendapatkan persentase nilai
Model R
Square Square Estimate sebesar 83,8%. Dari variabel tersebut diperoleh nilai
tertinggi pada desain Macbook Pro yang menarik, yaitu
sebesar 84,8% sementara nilai terkecil terdapat pada
1 ,662a ,438 ,432 ,52028
kesan atau pengalaman pemakaian Macbook Pro
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS 20 dibandingkan produk lain, yaitu sebesar 82,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa desain yang dimiliki oleh
Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas, diperoleh Macbook Pro membuat konsumen tertarik untuk
besarnya nilai R square ( ) atau koefisien determinasi membeli Notebook Macbook Pro. Sedangkan kesan
yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel bauran atau pengalaman menggunakan Macbook Pro
pemasaran terhadap keputusan pembelian. Nilai dibandingkan produk lain memiliki penilaian rendah
koefisien determinasi yang diperoleh adalah 0,640. diantara pertanyaan yang lain, namum masih berada

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 195


dalam kategori yang baik. Ini dikarenakan pemakaian Sporty meningkatkan brand image-nya sebesar 1
Macbook Pro memerlukan penyesuaian. satuan dan variable independen lainnya tetap, maka
Secara parsial, variabel Kekuatan berada pada keputusan pembelian masyarakat akan meningkat
kategori baik dan mendapatkan persentase nilai sebesar sebesar 0,226 satuan. Dengan demikian, brand image
77,5%. Dari variabel tersebut diperoleh nilai tertinggi mempunyai peranan paling besar dalam mempengaruhi
pada keunikan OS dan bentuk dari Notebook lain, yaitu dalam keputusan pembelian masyarakat terhadap
sebesar 79% sementara nilai terkecil terdapat pada sepeda motor Yamaha Mio Sporty dibandingkan
kebanggaan saat mengunakan Macbook Pro, yaitu dengan variable lain.
sebesar 75,7%. Hal ini menunjukkan bahwa keunikan
dari OS dan bentuk dari Macbook Pro tertarik untuk
menggunakan Notebook Macbook Pro. Sedangkan IV. KESIMPULAN DAN SARAN
kebanggaan saat menggunakan Macbook Pro Dari hasil analisa dan pengolahan data pada
dibandingkan produk lain memiliki penilaian rendah penelitian tentang “Pengaruh Brand Image Terhadap
diantara pertanyaan yang lain, namum masih berada Keputusan Pembelian Notebook Macbook Pro (Studi
dalam kategori yang baik. Ini dikarenakan sudah Pada Konsumen di Bandung Utara)”, maka dapat
banyaknya pengguna Macbook Pro. disimpulkan sebagai berikut:
Secara parsial, variabel Keunikan berada pada a. Tanggapan pelanggan terhadap brand image
kategori baik dan mendapatkan persentase nilai sebesar Notebook Macbook Pro dalam kategori “Baik”,
77,3%. Dari variabel tersebut diperoleh nilai tertinggi yang artinya image yang dibentuk Notebook
pada iklan Macbook Pro yang ada pada Youtube sangat Macbook Pro sesuai dengan persepsi konsumen
kreatif dan menjelaskan cara kerja produk, yaitu notebook, harapan konsumen dan kebutuhan
sebesar 78,2% sementara nilai terkecil terdapat pada konsumen.
ketertarikan logo Apple pada Macbook Pro, yaitu b. Keputusan Pembelian Notebook Macbook Pro juga
sebesar 76,5%. Hal ini menunjukkan bahwa iklan pada dinilai termasuk dalam kategori “Baik”, artinya
Youtube yang sangat kreatif menambah minat Notebook Macbook Pro memiliki image yang baik
konsumen untuk menggunakan dan membeli Notebook dibenak pengguna Notebook Macbook Pro,
Macbook Pro. Sedangkan logo Apple pada Macbook sehingga konsumen memutuskan untuk membeli
Pro memiliki penilaian rendah diantara pertanyaan Macbook Pro.
yang lain, namum masih berada dalam kategori yang
c. Pengaruh brand image terhadap pengguna
baik. Ini dikarenakan terjadinya penurunan daya tarik
Notebook Macbook Pro di pengaruhi oleh tiga
logo Apple pada Macbook Pro.
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
Keunggulan asosiasi merek (favorability of
brand association), Kekuatan asosiasi merek (strenght yaitu keunggulan sebesar 83,8% ,kekuatan sebesar
of brand association) dan variabel Keunikan asosiasi 77,5% dan keunikan sebesar 77,3% dengan rata-
merek (uniqueness of brand association)memiliki rata presentase 79,5% yang artinya brand image
hubungan yang positif dengan keputusan pembelian. terhadap keputusan pembelian Notebook Macbook
Serta penelitian ini di dukung oleh penelitian yang di Pro termasuk dalam kategori baik.
lakukan oleh Nela Evelina (2012) menunjukkan bahwa d. Brand imageNotebook Macbook Pro berpengaruh
terdapat hubungan positif yang signifikan antara brand signifikan terhadap keputusan pembelian dengan
image dengan keputusan pembelian brand pada persentase pengaruh sebesar 43,8%, sedangkan
mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu sisanya sebesar 56,2% dipengaruhi oleh faktor lain
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro. diluar brand image yang tidak diteliti dalam
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa citra penelitian ini seperti brandequity, brand trust, dan
merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap faktor lainnya.
keputusan pembelian, dapat dilihat dari hasil kuisioner
bahwa citra merek mempengaruhi keputusan
Saran
pembelian sebesar 0,468 atau 46,8% yang berarti citra
1. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk
merek sangat mempengaruhi tingginya keputusan
meneliti diluar variabel brand image yang menjadi
pembelian. Penelitian ini juga diperkuat oleh Wulan
faktor-faktor dalam keputusan pembelian.
Suciningtyas jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang. 2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan meneliti faktor-faktor apa yang mempengaruhi
bahwa secara parsial Brand Image Mempengaruhi brand image.
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio 3. Untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang
Sporty pada dealer Yamaha Motor Agung Brebes. Hal sama, disarankan menggunakan metodelogi
tersebut ditunjukkan dari nilai positif pada koefisien penelitian dan objek penelitian yang berbeda agar
regresi untuk variable brand image yaitu sebesar 0,226 dapat dilihat perbedaan dan persamaan antara
yang berarti bahwa jika sepeda motor Yamaha Mio penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

196 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


sehingga menambah pengetahuan bagi banyak [18] ------------------ (2012). Prinsip-Prinsip
pihak dan menambahkan teori satisfaction untuk Pemasaran. Edisi ketiga belas. Jilid 1. Jakarta:
menghubungkan brand image dan keputusan Erlangga.
pembelian. [19] Lin, Bih-Shya. (2012). The effect of Brand
Image and Product Knowledge on Purchase
V. DAFTAR PUSTAKA Intention Moderated by Price Discount.
[1] Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. [20] Morissan. (2010). Periklanan: Komunikasi
(2012).Manajemen Pemasaran. Depok : PT Raja Pemasaran Terpadu, Prenada Media Group,
Grafindo Persada. Jakarta.
[2] Ahmed sallam, Methaq. (2014). The Effects of [21] Nurafdal Mustikarillah, Rizki. (2013). Pengaruh
Brand Image and Brand Identification on Brand Brand Image Terhadap Pengambilan Keputusan
Love and Purchase Decision Making: The Role of Pembelian Mobil Toyota Rush Pada PT.HADJI
WOM KALLA di Makkasar.
[3] Alma, Buchari. (2007). Manajemen Pemasaran [22] Oesman, Yevis Marty. (2010). Sukses
Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Mengelola Marketing Mix, CRM, Customer
[4] Assauri, Sofjan. (2013). Manajemen Pemasaran. Value, dan Customer Dependency. Alfabeta.
Jakarta: Rajawali Pers. Bandung.
[5] Erlina Fitriana, Bonita (2014). Pengaruh Brand [23] Paramitasari Musay, Fransisca. (2013).
Image terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Produk Eiger (Studi Kasus: Mahasiswa Telkom Pembelian (Survei Pada Konsumen KFC Kawi
Bussines School). Malang)
[6] Evelina, Nela. (2012). Pengaruh Citra Merek, [24] Riduwan & Engkos Ahmad Kuncoro. (2007).
KualitasProduk, Harga, danPromosi Terhadap Cara Menggunakan danMemaknai Analisis
Keputusan Pembelian Kartu Perdana Telkom Jalur. Bandung: Alfabeta.
Flexi. [25] Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun
[7] Ferrinadewi, Erna. (2008). Merek dan Psikologi Tesis. Bandung: Alfabeta.
Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu. [26] Saad Hussain Shah, Syed. (2012). The Impact of
[8] ------------------ (2009). Merek & Psikologi Brands on Consumer Purchase Intentions.
Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran. [27] Sarjono, Haryadi & Julianita, Winda. (2010).
Yogyakarta: Graha Ilmu. SPSS vs LISREL : Sebuah
[9] Dr., Hurriyati, Ratih, M.Si. (2010). Bauran [28] Pengantar, Aplikasi untuk Riset, Jakarta :
Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Salemba Empat.
Jakarta: Alfabeta CV. [29] ------------------ (2011). SPSS vs LISREL:
[10] Ihsan, Syukrul (2012) Faktor-Faktor Yang Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset.
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Membeli [30] Salemba Empat, Jakarta.
Bagi Pengguna Kartu GSM AS. [31] Sanusi, Anwar. (2011). Metode Penelitian
[11] Istijanto, M.M., M. Com. (2005). Riset Sumber Bisnis . Jakarta: Salemba Empat.
Daya Manusia.PT. Gramedia Pustaka Utama. [32] Schiffman, Leon G & Leslie L. Kanuk (2008).
Jakarta. Perilaku Konsumen, EdisiKetujuh. Jakarta :
[12] Kotler, Philip. (2005). Manajamen Pemasaran, PT.Indeks.
Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok [33] ------------------ (2010). Cosumer Behavior (10
Gramedia. th Edition). New Jersey: Pearson Education.
[13] ------------------ (2009). Manajemen Pemasaran. [34] Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian Untuk
Jakarta: PT.Indeks. Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
[14] Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2008). [35] Sekaran, Uma & Bougie Roger. (2010).
Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Research Methods for Business, A
Cetakan Ketiga. PT. Indeks, Jakarta. [36] Skill Building Approach. USA : John Wiley &
[15] ------------------ (2009). Principles of Marketing, Sons.
Edisi Ketiga Belas Jilid [37] Sulistiawati, Praba (2012). Analisis Pengaruh
1. Jakarta : Erlangga. Citra Merk dan Kualitas Produk Terhadap
[16] ------------------ (2012). Marketing Management. Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di
Edisi keempat belas. Global Edition. Pearson Kota Semarang.
Prentice Hall. [38] Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-Dasar
[17] Kotler, Philip & Gary Armstrong. (2008). Manajemen Pemasaran. Penerbit CAPS.
Prinsip-Prinsip Pemasaran 1, Edisi kedua belas. [39] Yogyakarta.
Jakarta: Erlangga. [40] Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis
Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
[41] dan R&D, Bandung : CV Alfabeta.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 197


[42] ------------------ (2010). Metode Penelitian [46] Modern. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. [47] Surachman. (2011). Dasar-Dasar Manajemen
[43] ------------------ (2011). Metode Penelitian Merek. Bayumedia: Malang.
Kuantitatifdan R&D. Bandung: [48] Tjiptono, Fandy. (2011). Semi Manajemen
[44] Alfabeta. Merek 01, Manajeman & Strategi Merek.
[45] Suharyadi dan Purwanto. (2009). STATISTIKA: Yogyakarta: Andi.
UntukEkonomi dan Keuangan

198 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


ALAT PORTABLE GEMPA PADA RUANGAN SEBAGAI
PERINGATAN DINI TERJADINYA GEMPA BUMI
Aas Warsi Hasanah1), Indrianto2)
Teknik Elektro, STT-PLN 1
Teknik Informatika, STT-PLN 2
Menara PLN, JL Lingkar Luar Barat Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat 11750 Indonesia
Email: Aas_wasri@yahoo.com1 , indrianto@sttpln.ac.id2

ABSTRACT

The Gempa terjadi akibat pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi yang disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi/lempeng bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang
seismik yang mengarah ke segala arah di dalam bumi, getarannya dapat bersifat merusak atau tidak hal ini sangat
tergantung dari kekuatan sumber dan jarak fokus gempa, disamping itu mutu bangunan dan mutu tanah dimana
bangunan itu berdiri juga sangat mempengaruhi apakah gempa itu bersifat merusak atau tidak. Dengan memanfaatkan
sensor HDX2 lalu mengubahnya menjadi sinyal digital menggunakan ADC internal. Maka dapat dibuat suatu alarm
ketika gempa bumi terjadi. Penguat Suara dan Speaker Berfungsi untuk memberikan instruksi suara kepada orang-
orang agar dapat mengungsi ketika gempa bumi terjadi. Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah dapat
dibuatnya prototype dari Alat portable yang dapat mendeteksi gempa sehingga dapat mengurangi terjadinya korban
ketika gempa terjadi.
Keywords: HDX2, Gempa Bumi, Portable

I. PENDAHULUAN keluar dari pengeras suara,dengan begitu ketika terjadi


Gempa terjadi akibat pergeseran tiba-tiba dari gempa susulan alat ini bisa meminimalisir timbulnya
lapisan tanah di bawah permukaan bumi yang korban jiwa.
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi/lempeng bumi.
Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang II. PEMBAHASAN
disebut gelombang seismik yang mengarah ke segala A. Blok Diagram Perangkat Keras
arah di dalam bumi, getarannya dapat bersifat merusak
atau tidak hal ini sangat tergantung dari kekuatan
sumber dan jarak fokus gempa, disamping itu mutu
bangunan dan mutu tanah dimana bangunan itu berdiri
juga sangat mempengaruhi apakah gempa itu bersifat
merusak atau tidak.
Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa
mengenal musim. Di Indonesia, tak sedikit korban jiwa
dan kerusakan bangunan yang ditimbulkan oleh
bencana gempa bumi. Namun di kota besar yang jauh
dari daerah rawan gempa, gempa yang terjadi biasanya
kekuatannya tidak terlalu besar. Contohnya di Jakarta,
selama ini gempa bumi yang terjadi hanya gempa kecil Gambar 1. Blok Diagram
saja. Bahkan tak jarang banyak sekali yang tidak Dalam Penelitian ini telah dirancang dan
merasakan bahwa sedang terjadi gempa bumi. Hal dibuat alat Portable gempa bumi. Untuk mempermudah
tersebut bisa membahayakan, karena ditakutkan akan proses Penjabaran metode penelitian maka peneliti ini
terjadi gempa susulan yang kekuatannya lebih besar. dibagi menjadi beberapa blok. Sensor Getaran
Untuk itu diperlukan sebuah alat yang dapat Berfungsi sebagai pendeteksi getaran yang dihasilkan
mendeteksi terjadinya gempa bumi. Nantinya alat ketika terjadi gempa bumi. Mikrokontroler Berfungsi
tersebut bisa dipasang pada ruangan dalam gedung- untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor
gedung ataupun balai desa pada setiap perumahan, HDX2 lalu mengubahnya menjadi sinyal digital
sehingga ketika terjadi gempa akan ada peringatan menggunakan ADC internal. Mikrokontroler juga akan
yang muncul. mengontrol indikator LED, driver reley, dan modul
Berdasarkan hal inilah peneliti merancang alat pemutar suara. LCD Berfungsi sebagai tampilan nilai
pendeteksi sederhana bencana gempa bumi berbasis ADC ketika melakukan pengaturan cara kerja alat
mikrokontroler Atmega8. Alat ini nantinya bisa melalui perubahan kode-kode program. LED Indikator
digunakan di gedung-gedung atau balai desa sebagai Berfungsi untuk menampilkan tingkat kekuatan getaran
peringatan bahwa sedang terjadi gempa. Ketika gempa yang dihasilkan saat terjadi gempa bumi dengan
terjadi alat akan memberi peringatan ke ruangan- jumlah nyala LED yang berbeda. Modul Pemutar Suara
ruangan sehingga proses evakuasi akan lebih cepat. Berfungsi untuk mengirim sinyal suara ke speaker
Selain itu alat juga dirancang agar dapat memberikan yang sebelumnya telah disimpan di dalam IC yang
instruksi untuk menyelamatkan diri berupa suara yang terdapat pada modul. Buzzer Berfungsi sebagai alarm
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 199
ketika gempa bumi terjadi. Penguat Suara dan Speaker Tabel 2. Hasil Pengukuran Nilai Hambatan Sensor
Berfungsi untuk memberikan instruksi suara kepada
orang-orang ketika gempa bumi terjadi. Nilai Hambatan
Keadaan
Sensor
B. Perancangan Perangkat Lunak Diam 3Ω
Meja dipukul pelan 223 Ω
Meja dipukul agak
9,3 kΩ
keras
Meja dipukul keras 33,5 kΩ

Jika dilihat pada tabel 2, nilai hambatan


yang terukur pada sensor berbanding lurus dengan
kekuatan getaran yang diterima oleh sensor. Semakin
kuat getaran yang diterima sensor, nilai hambatan
yang dihasilkan oleh sensor akan semakin besar.

3. Pengujian Rangkaian Sensor Getaran


Pengujian rangkaian sensor getaran
dilakukan untuk mengetahui apakah nilai tegangan
keluaran yang dihasilkan rangkaian berbanding lurus
dengan kekuatan getaran yang diterima sensor. Ada
Gambar 2. Perancangan Program dua pengukuran nilai tegangan yaitu tegangan pada
pin non inverting LM358 dan tegangan keluaran
C. Pengujian Alat LM358. Sama seperti pengukuran sensor getaran,
1. Pengujian Rangkaian Catu Daya pengukuran rangkaian sensor getaran juga dilakukan
Pengujian rangkaian catu daya dilakukan untuk dengan empat keadaan.
mengetahui apakah tegangan dari suplai daya sesuai
yang diharapkan. Pengujian ini dilakukan dengan Tabel 3. Hasil Pengukuran Rangkaian Sensor
cara mengukur tegangan masukan yang berasal dari Getaran
adaptor 12VDC, kemudian pengukuran pada Tegangan
keluaran yang diukur dari pin out regulator 7805 Pin
yang digunakan untuk mensuplai daya untuk Tegangan
Keadaan Masukan
mikrokontroler dan komponen lain yang Keluaran
Non
membutuhkan tegangan 5VDC. Inverting
Tabel 1. Pengujian Catu Daya Diam 0 3 mV
Meja
Tegang dipukul 17 mV 214 mV
Pengukuran
an (VDC) pelan
Masukan 12,4 Meja
Keluaran 5 dipukul
150 mV 0,56 V
agak
keras
2. Pengujian Sensor Getaran Meja
Pengujian sensor getaran (HDX-2) dilakukan dipukul 367 mV 2,4 V
untuk mengetahui apakah getaran yang diterima keras
sensor akan mempengaruhi nilai tegangan dari
keluaran rangkaian sensor getaran. Karena HDX-2 Pada pengujian, kekuatan getaran yang
akan berubah-ubah nilai hambatannya ketika diterima sensor akan berbeda walaupun dalam
menerima getaran, maka untuk pengujian sensor keadaan yang sama. Hal ini dikarenakan ketika
yang diukur adalah nilai hambatannya. Pengujian melakukan pemukulan meja prosesnya masih
dilakukan dengan cara menaruh alat di atas meja, dilakukan secara manual menggunakan tangan
lalu sensor getaran diukur nilai hambatannya dengan sehingga kekuatannya tidak sama persis. Namun jika
empat keadaan seperti keadaan diam (tidak ada dilihat dari tabel hasil pengukuran, tegangan yang
getaran), meja dipukul pelan, meja dipukul agak terukur berbanding lurus dengan kekuatan getaran
keras, dan meja dipukul keras. yang diterima oleh sensor. Semakin kuat getaran
yang diterima sensor, maka tegangan keluaran sensor
pun juga semakin besar.

200 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


beserta kesalahan-kesalahan yang terjadi. Alat ini
4. Pengujian Rangkaian Penguat Suara bekerja dengan mendeteksi getaran ketika terjadi
Pengujian rangkaian penguat suara gempa bumi. Sensor getaran (HDX-2) akan
dilakukan untuk mengetahui nilai tegangan keluaran berubah-ubah nilai hambatannya ketika menerima
yang dihasilkan rangkaian.Modul WP3A akan getaran. Dengan menggunakan IC Op Amp
mengirimkan sinyal suara yang akan dikuatkan oleh (LM358) yang berfungsi sebagai penguat sekaligus
IC LM386. Pengujian dilakukan dengan mengukur penyangga (buffer) agar tidak terjadi jatuh
tegangan pada pin keluaran LM386 ketika sedang tegangan, nilai hambatan yang dihasilkan oleh
tidak memutar file suara dan ketika memutar file sensor getaran akan digunakan sebagai pembagi
suara. tegangan. Ketika nilai hambatan yang dihasilkan
oleh sensor getaran kecil maka tegangan yang
masuk ke pin masukan non inverting LM358 akan
Tabel 4. Hasil Pengukuran Rangkaian Penguat Suara kecil juga, sebaliknya jika nilai hambatan yang
Keadaan Tegangan dihasilkan oleh sensor getaran besar maka tegangan
yang masuk ke pin masukan non inverting LM358
Tidak memutar file suara 6,05 VDC
akan besar. Jika membandingkan tabel 4.2 dan 4.3,
Memutar file suara 9,45 VDC maka akan terlihat bahwa pada setiap keadaan
pengujian yang sama dan dibandingkan dengan
keadaan pengujian dengan kekuatan pukulan yang
5. Pengujian LCD lebih besar, nilai tegangan pada pin masukan non
Pengujian LCD dilakukan dengan melihat
inverting juga akan semakin besar mengikuti
apakah semua data yang ada dimikrokontroler dapat
perubahan nilai hambatan pada senor getaran yang
ditampilkan di LCD. Hal ini dapat dilakukan dengan
juga semakin besar.
cara menyalakan alat yang telah dibuat. LCD akan
Setelah didapat tegangan keluaran dari
menampilkan nilai tegangan yang terbaca oleh pin
rangkaian sensor getaran, tegangan tersebut akan
ADC5, tingkat kekuatan getaran berupa bar, dan
diumpankan ke pin ADC5 Atmega8. Masukan
waktu pemutaran file suara. Selain itu akan
tegangan yang bersifat analog akan diubah menjadi
ditampilkan pula indikator kekuatan gempa dengan
digital oleh ADC, setelah itu Atmega8 akan
jumlah nyala LED yang berbeda. Semakin besar
mengolahnya untuk digunakan sebagai parameter-
kekuatan gempa maka jumlah LED yang menyala
parameter bahwa sedang terjadi gempa bumi dan
akan semakin banyak (maksimal 4 LED).
untuk tampilan tegangan pada LCD. Pada gambar
LCD terlihat tampilan tegangan dan tingkat
kekuatan gempa. Di dalam program sebenarnya
sudah diatur untuk setiap 1 bar yang ditampilkan
akan mewakili tegangan sebesar 100 mV, tapi
karena LCD tidak cukup cepat untuk memperbarui
dua data sekaligus, maka yang terjadi akan ada
perbedaan sedikit ketika melakukan pengujian.
Di dalam program, batas tegangan yang
dianggap bahwa sedang terjadi gempa adalah 100
mV. Jadi jika ADC membaca tegangan sebesar 100
mV maka Atmega8 akan menyalakan buzzer
dengan mengirim logika high menuju pin basis
transistor BC547. Selain buzzer, Atmega8 juga
Gambar 3. Layar LCD
akan memerintahkan modul WP3A untuk memutar
Gambar 3 menunjukkan tampilan LCD file suara instruksi penyelamatan diri dengan cara
ketika ada getaran kecil yang diterima. Tegangan mengirim perintah melalui komunikasi serial antara
yang terbaca adalah 0,173 V dengan jumlah 2 bar, Atmega8 dan modul WP3A. Setalah file suara
serta ada satu LED yang menyala sebagai indikator selesai diputar, prorgram akan memulai ulang
kekuatan gempa. Jika getaran sedang yang diterima. kembali dan menunggu adanya getaran dari gempa
Tegangan yang terbaca adalah 0,424 V dengan bumi. Proses tersebut akan terus berulang selama
jumlah 5 bar, serta ada tiga LED yang menyala catu daya masih terhubung dengan alat.
sebagai indikator kekuatan gempa. Jika getaran besar Pada saat pengujian dilakukan, LCD
yang diterima. Tegangan yang terbaca adalah 1,010 sesekali menampilkan nilai tegangan yang terbaca
V dengan jumlah 10 bar, serta semua LED menyala oleh ADC5 ketika pemberian getaran dihentikan,
sebagai indikator kekuatan gempa. Setiap satu bar padahal seharusnya ketika tidak ada getaran nilai
yang ditampilkan oleh LCD mewakili nilai tegangan tegangan yang ditampilkan LCD adalah 0 V.
sebesar 100 mV. Ternyata ini disebabkan oleh komponen di dalam
sensor getaran yang tersangkut atau tidak kembali
A. Analisa ke keadaan semula, sehingga mempengaruhi nilai
Setelah dilakukan beberapa proses hambatan dari sensor itu sendiri. Namun hal ini
pengujian dan diperoleh data-data hasil masih bisa disiasati dengan cara memposisikan alat
pengukuran, dapat di analisa cara kerja alat ini secara terbalik, karena dengan begitu sensor akan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 201
tertarik oleh gravitasi bumi sehingga sensor bisa dalam posisi tersangkut ketika sudah tidak menerima
kembali ke posisi normal. getaran lagi. Hal tersebut menyebabkan nilai hambatan
dari sensor getaran bernilai besar, sehingga Atmega8
menganggap bahwa sedang terjadi gempa bumi. Untuk
III. KESIMPULAN DAN SARAN selajutnya disarankan Untuk menambah
Alat ini cukup baik untuk diaplikasikan langsung
ke lapangan, karena tingkat sensitivitasnya yang cukup IV. DAFTAR PUSTAKA
tinggi dan kemudahan untuk mengatur tingkat [1]. Artanto, Dian. 2012. “Interaksi Arduino dan Lab
sensitivitasnya. Dengan alat ini, gempa bumi dengan VIEW”. Jakarta:PT Elex Media Komputidio.
skala kecil juga bisa terdeteksi. Jika ingin mengatur [2.]. I Wayan Santyasa. (2007). “Landasan Konseptual
tingkat sensitivitasnya, yang perlu dilakukan hanya Media Pembelajaran.” disajikan dalam
merubah skrip programnya saja.Dari segi peringatan Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru
(warning), buzzer yang menyala juga cukup besar SMA Negeri Banjar Angkan pada tanggal 10
terdengar di telinga sehingga dari kejauhan pun buzzer Januari 2007 di Banjar Angkan Klungkung
masih bisa terdengar.Walaupun berjalan cukup baik, [3.] Paulus Andi Nalwan. 2003. “Panduan Praktis
alat ini masih memiliki kekurangan yaitu yang pertama Tehnik Antar Muka dan Pemrograman
adalah alat ini belum mampu menghitung besar Mikrokontroler”.Jakarta: Gramedia.
kekuatan gempa karena dalam perancangannya tidak [4.] Michael,Mc Roberts. (2010). “Beginning
ada alat untuk mengkalibrasi sensor getarannya yaitu Arduino” Technology In Actoin.
seismometer. Kedua, terkadang sensor getaran berada

202 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN LONG TERM
EVOLUTION MENGGUNAKAN METODE MULTI-LEVEL SOFT
FREQUENCY REUSE STUDI KASUS KOTA CIMAHI
Mayangsari Nur Almusawwir1, Ir. UkeKurniawanUsman, M.T. 2, Dr. SigitPuspitoWigati J, M.Sc.3
1,2,3Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, FakultasTeknikElektro, Universitas Telkom Bandung
1
mayangsari@students.telkomuniversity.ac.id,2ukeusman@telkomuniversity.ac.id,3sigitpw@telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK
Teknologi LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiple Acces (OFDMA) untuk mendukung
layanan data dengan kecepatan tinggi tetapi menyebabkan peningkatan efek Intercell Interference (ICI). Manajemen
interferensi merupakan solusi perancangan jaringan LTE untuk mengurangi Inter Symbol Interference (ISI) dan Inter
Cell Interference (ICI) dengan penggunaan skema frekuensi reuse yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan cakupan
area dan menyediakan kapasitas lebih pada sel khususnya pada pengguna di sisi pinggir sel (cell edge). Berdasarkan
masalah tersebut, maka paper ini melakukan analisis mengenai bagaimana proses mengoptimalkan subcarrier dana
lokasi daya untuk jaringan nirkabel dengan metode multi-level soft frekuensi reuse (ML-SFR). Pada proses
perencanaan jaringan LTE ini memiliki tujuan utama untuk memaksimalkan area cakupan khususnya untuk kota
Cimahi sekaligus memaksimalkan pengguna pada sisi pinggir sel agar mendapatkan performansi yang baik. Hasil
analisa yang telah dilakukan adalah ML-SFR memiliki BLER sebesar 0,01 lebih kecil dibandingkan metode SFR yang
memiliki BLER sebesar 0,04. nilai rata-rata C/(I+N) tiap area yang menggunakan metode ML-SFR bernilai 6,46 dB
sedangkan dengan menggunakan SFR bernilai 2,05 dB, nilai throughput dari metode ML-SFR bernilai 15.970,14 kbps
sedangkan nilai throughput dari metode SFR bernilai 13.548,06 kbps, dan nilai rata-rata dari signal level
menggunakan metode ML-SFR adalah -52,63 dBm dan nilai rata-rata dari signal level menggunakan metode SFR -
65,14 dBm. Multi-level soft frequency reuse(ML-SFR) mempunyai performansi yang lebih baik dengan meningkatnya
quality by coverage sebesar 0,03, kenaikan throughput sebesar 2.422,08 kbps , peningkatan C/(I+N) sebanyak 4,41 dB
dan meningkatnya level daya signal sebesar 12,51 dBm. Dari hasil analisa yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
metode ML-SFR lebih tepat untuk dapat diimplementasikan di kota Cimahi..

Kata kunci: LTE, ML-SFR,SFR,ICI, ISI, Cell Edge.

I. PENDAHULUAN Meningkat setiap tahun. Sebagai kota yang


Teknologi LTE menggunakan Orthogonal metropolitan dan menjadipenghubung kota Bandung
Frequency Division Multiple Acces (OFDMA) sebagai dan kabupaten Bandung Barat dan memiliki banyak
teknologi akses jamaknya. Penggunaan OFDMA dapat industri besar, maka masyarakat Kota Cimahi
mengurangi efek Intersymbol Interference (ISI), tetapi memerlukan kestabilan dalam akses data dimanapun.
dengan diterapkannya teknologi OFDMA yang ML-SFR dapat menjawab kebutuhan akan kestabilan
memakai frekuensi tunggal menyebabkan peningkatan dalam akses data padakotaCimahi.
efek Intercell Interference (ICI). Tetapi ICI Paper ini akan menjelaskan prinsip Multi-
menyebabkan turunnya performansi user dan juga Level Soft Frequency Reuse (ML-SFR), Parameter
dapat menurunkan kapasitas sel. Oleh karena itu yang dianalisis adalah throughput, carrier to
dibutuhkan suatu teknik untuk mengurangi ICI, yaitu interference noise,quality by coverage, dan level daya
dengan manajemen interferensi. signal pada jaringan LTEdengan menggunakan
Manajemen Interferensi yang digunakan dan perbandingan antara Multi-Level Soft Frequency Reuse
dibahas pada tugas akhir ini adalah penggunaan skema (ML-SFR) dan Soft Frequency Reuse (SFR).
frekuensi reuse. Metode frekuensi reuse yang Paper ini disusun sebagai berikut. Bab II
digunakan di tugas akhir ini adalah Multi-Level Soft membahas teori-teori yang digunakan dalam
Frequency Reuse (ML-SFR). Frekuensi reuse adalah pengerjaan paper ini, meliputi pembahasan tentang
skema pengulangan frekuensi yang sama pada sel lain konsep dasar LTE, hingga proses perencanaan
pada system komunikasi seluler. Dengan pengulangan mengenai LTE. Bab III menggambarkan model sistem
penggunaan frekuensi di sel lain diharapkan untuk perencanaan jaringan LTE. Rincian simulasi dan
interferensi antar sel dapat berkurang. Tugas akhir ini hasil dijelaskan di dalam Bab IV. Lalu, Bab V memuat
diharapkan dengan penggunaan skema ML-SFR yang kesimpulan dari paper ini.
dapat mengurangi interferensi, cakupan sel semakin
luas, dan menaikkan efisiensi dalam spektrum. II. DASAR TEORI
Pada paper ini dipilih kota Cimahi a. Frequency Reuse
dikarenakan Cimahi merupakan kota metropolitan, Frequency reuse adalah skema pengulangan
salah satukota yang menjadi penghubung dari kota frekuensi yang sama pada sel lain pada sistem
Bandung menuju destinasi liburan di kabupaten komunikasi seluler. Ynag meletarbelakangi
Bandung Barat, lalu memiliki beberapa industri- digunakannya frequency reuse adalah untuk
industri besar dan tentunya memiliki user LTE yang penghematan pemakaian sumber frekuensi,

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 203


karena frekuensi meerupakan sum mber daya yaang III. PERRENCANAAN N MODEL SISTEM
S
terbatass. JARIN NGAN LTE
Peenerapan f
frequency reuse akkan Tujuan membuat
m moddel sistem adalah
a untukk
menenttukan perform mansi jaringgan baik darid menganalisis
m thhroughput, caarrier to interfference noise,,
kualitass sinyal, cakuppan dan kapassitas sel. qu uality by coverage, ddan level daya signall
Frrequency reuuse factor adalah fakttor menggunakan
m perbandingann antara meto ode SFR dann
pengulaangan frekuennsi yang sama pada sel laain. metode
m ML-SF FR. model sisttem ini adalah h solusi untukk
Semakiin besar reusse faktor maaka performannsi meningkatkan
m throughput, carrier to interferencee
jaringann akan semakkin bagus tetaapi kapasitas sel no oise, quality by coverage, ddan level daya signal.
yang dapat dilayani dalam satu eNodeB sanggat Model sistem akaanmencakup perhitungann
kecil. peerencanaan jaringan
j berrdasarkan capacity dann
peerhitungan perencanaan jaringan berdasarkann
b. SoftFrequencyy Reuse cooverage. Sim mulasi sistem m ini dilaku ukan dengann
Soft
ft Frequency Reuse
R adalah skema
s frekuennsi menggunakan
m s
software yangg menghitung estimasi totall
reuse dimana
d area cakupan
c dibaagi menjadi dua
d taarget penggunna, single uuser, throughp put, networkk
area yaaitu cell centrre dan cell eddge. Cell centre th
hroughput, kaapasitas sel dan site, MAPL, M Modell
adalah area cakupann dengan jari--jari sel denggan prropagasi costt-231, sel raadius, cakupaan site, dann
mengguunakan subbband banddwidth denggan menggunakan
m e
exixting eNoddeB di kota Ciimahi. Sistemm
mengguunakan daya pancar.
p Cell edge
e adalah arrea in
ni dilakukan dengan
d menggunakan meto ode SFR dann
cakupann sel denggan jari-jarii sel denggan metode
m ML-SF FR.
mengguunakan skemaa frekuensi reeuse lebih bessar Output daari sistem ini adalah mesim mulasikanblokk
dari saatu dan menggunakan daaya pancar cell c diiagram yang ada dalam simulasi softtware. Untukk
centre seperti
s pada gambar 1. mengevaluasi
m k
kinerja sistem
m, akan ada 4 parameter,,
yaaitu throughpuut, carrier to interference noise, qualityy
byy coverage, dan level daaya signal. Model M sistem
m
diitunjukkan padda Gambar 3.

Gaambar4Soft Frrequency Reusse [13]

c. M
Multi Level Soft
S Frequenccy Reuse
Mullti-level soft frequency reeuse (ML-SF FR)
adalah skema freqquency reusee dimana arrea
cakupannnya dibagi menjadi beeberapa bagiaan.
Pada skkema SFR-2 (SSoft Frequenccy Reuse denggan
2 level)) area cakupaannya dibagi menjadi
m 2 yaaitu
area ceell centre (areea tengah sell) dan area cell
c
edge (aarea pinggir seel), tetapi padda skema Mullti-
level sooft frequencyy reuse (ML-SFR) atau bisa
disebut dengan SFR R-4, memiliki 4 area cakuppan
yang beerbeda-beda.

Gambar 3 Sistem Perenncanaan Jaring


gan LTE
Parameterr simulasidanteercantumdalam
m tabel I

Gambar22Multi-Level Soft
S Frequenccy Reuse[13]

204 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
Tabel I Parameter Dari hasil
h gambar 4.1 dan gamb bar 4.2 dapatt
Parammeter Penjelaasan diilihat bahwa metode
m ML-S SFR memiliki nilai kualitass
Bandwwidth 20 Mhz
M seebesar 0,01 lebih
l kecil ddibandingkan metode SFR R
Frekueensi 1800 Mhz
M yaang memiliki nilai kualitaas sebesar 0,04. Sehinggaa
Tingggi metode
m ML-SFFR dapat m mengurangi BLER sebesarr
30 m 0,,03, maka meetode ML-SFR R memiliki kualitas
k suatuu
AntenaeN NodeB
Tinggi Antena
A ceell yang lebih baik dibandinngkan dengan metode SFR.
1.7 m CoveragebyCarrierr too
UE E
MIM
MO 2x2 nterferenceNoise(C/(I+N)) adalah nilaii interferensii
In
Antennaa Gain 18 dBBi yaang berbandinng dengan nillai coverage area. Berikutt
Noise Figure
F 7 Dbb in
ni merupakann gambar perrbandingan co overage areaa
Moddel beerdasarkan C//(I+N) mengggunakan meto ode ML-SFR R
Cost-2231 daan SFR:
PropagasiC Channel
Max Dayaa Pancar 46 dB
Bm
Jumlahh Site 32
Jumllah
Urban: 675255 pengguna
PenggunnaLTE
Suub Urban: 255563 pengguna
Luas Sel Urban: 2,52 Km
Sub Urban: 6,08 Km
Kontrol Daya
D γ SFR : -6 dB
ML-SFR : [-3, -10] dB

IV. HASIIL SIMULAS SI


Hasil simulasi
s dan perbandingaan dari sisteem
dijalankan dan dianalissis menggunnakan simulasi Gambar6 C//(I+N) SFR
software.
Quality by Coveragge adalah nilaai kualitas dari
d
sinyal terimaa pada suatu sel
s berdasarkaan luas cakuppan
areanya. Miinimal Quality by Coverrage bernilai 0
(bagus sekkali) dan maksimal
m beernilai 1(tiddak
bagus).Berikkut ini meruupakan hasil dari simulasi
Quality by Coverage
C mennggunakan meetode multi-levvel
soft frequency reuse dann dibandingkkan dengan soft s
frequency reuuse di kota Ciimahi:

G
Gambar7 C/(I+
+N) ML-SFR

Dari gambar
g 6 dann gambar 7 tersebut dapatt
diilihat nilai rata-rata C//(I+N) tiap area yangg
menggunakan
m metode ML L-SFR bernillai 6,46 dBB
seedangkan denggan menggunnakan SFR berrnilai 2,05 dBB
leebih kecil dibbandingkan m metode ML-SSFR sehinggaa
daapat dilihat bahwa m metode ML--SFR dapatt
Gaambar 4 Qualitty by coveragge SFR
mengurangi
m intterferensi suattu cell.
CoveragebyThrougghput adalah perbandingann
niilai throughpput suatu seel berdasarkaan coverage..
Berikutini meruupakan gambbar perbanding gan coveragee
byy throughputt menggunakaan metode ML-SFR
M dann
SF FR:

Gambbar 5 Quality by coverage ML-SFR


M

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 2055
Gambar 8 througputSFR
t R Gam
mbar 11 Signaal level ML-SF
FR

Dari gambar 10 dan gambar 11 tersebutt


diidapatkan nilai
n rata-raata dari signal
s levell
menggunakan
m m
metode ML-SFR adalah -522,63 dBm dann
niilai rata-rata dari
d signal leevel menggun
nakan metodee
SFFR -65,14 dBm. d Maka dapat disimp pulkan bahwaa
ML-SFR
M meniingkatkan nilai kualitas sinyal sebesarr
12
2,51 dBm.

V. KESIMPULA
K AN DAN SAR RAN
Dari penelitianinnidapatdiperoleehkesimpulann
baahwa Perencaanaan LTE m menggunakan metode
m ML--
SF FR mempunyyai performannsi yang lebih h baik karenaa
G
Gambar 9 thrrougput ML-S
SFR meningkatnya
m quality by coverage sebesar
s 0,03,,
keenaikan throoughput sebbesar 2.422,,08 kbps ,
Darri gambar 8 dan gambbar 9 tersebbut peeningkatan C/(I+N) sebbanyak 4,41 dB dann
menunjukkann bahwa nilai throughput darid metode ML-M meningkatnya
m level daya siignal sebesarr 12,51 dBm..
SFR bernillai 15.970,14 kbps seedangkan niilai Maka,
M metode multi-level ssoft frequencyy reuse lebihh
throughput dari
d metode SFR S bernilai 13.548,06 kbpps. teepat untuk diguunakan dalam m perancangan n LTE.
Jadi dapat disimpulkann bahwa meetode ML-SF FR Beberaapahal yang disarankanun ntukdilakukann
meningkatkaan throughput sebesar 2.4222,08 kbps. dii masa menddatang, yaitu menggunakaan penelitiann
Covveragebysignaallevel adalahh perbandinggan deengan teknik carrier aggreegation pada metode
m multi--
nilai dari siggnal level dengan coveragee di kota Cimaahi leevel soft frequeency reuse, peerlu adanya peenelitian ML--
dengan metoode ML-SFR R dan dibanddingkan denggan SF FR dengan meenggunakan P Physical identtity (PCI) agarr
metode SF FR. Berikut ini meruppakan gambbar niilai interferennsi yang lebbih kecil, dan d perlunyaa
perbandingann signal levell menggunakaan metode ML- M peenelitian lebih lanjut dalaam frequencyy schedullingg
SFR dan SFR R: paada ML-SFR agar efisienssi spektrumny ya bisa lebihh
tinnggi.

V DAFTAR
VI. R PUSTAKA
[1
1] Aziz, Syaafri. 2011. Peerencanaan ja aringan Longg
Term Evoolution (LTE E) berdasarkkan Node B
existing di
d kota Denppasar. Institu ut Teknologii
Telkom. Bandung
B
[2
2] Badan Pussat Statistik KKota Cimahi. 11 Novemberr
2015. S
Statistik D
Daerah Kotta Cimahi..
https://cim
mahikota.bps.ggo.id/.
3] Hendra, Wisnu Pratama. 201
[3 14. Analisiss
Perencanaaan Jaringann Long Terrm Evolutionn
(LTE) Menggunakan M Metode Frekueensi Reuse 1,
Gambar 10 Signal
S level SF
FR Fractionall Frequency R Reuse dan So oft Frequencyy
Reuse Sttudi Kasus Kota Bandu ung. Telkomm
Universityy. Bandung
[4
4] Huawei Technologies
T C
Co. Ltd..20100. LTE Radioo
Network Capacity
C Dimeensioning.
[5
5] Huawei Technologies
T C
Co. Ltd..20122. LTE Radioo
Network Coverage
C Dimensioning..

206 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
[6] Iqbal, Muhammad. 2015. Analisis Perencanaan Term Evolution, From Theory to Practice second
Jaringan Long Term Evolution Menggunakan edition. United Kingdom : John Wiley and Sons
Metode Soft Frequency Reuse Di Kawasan ltd.
Telkom University. Telkom University. Bandung [12] Singh Virpartap, Kaur Gagandeep. 2015. Inter-
[7] Latit, Er. Vivek. 2015. Multi-Level Soft Frecuency Cell Interference Avoidance Techniques in
Reuse using Improved Okumura-Hata Path Loss OFDMA based Cellular Network: A Survey.
Model. IEEE IJETER
[8] Lingga, Bagus dkk. 2014. 4G Handbook Edisi [13] Uke, Galuh dkk. 2013. Fundamental Teknologi
Bahasa Indonesia. www.nulisbuku.com, Jakarta Seluler LTE. Rekayasa Sains, Bandung
[9] M.S Hossain, F. Tariq, G.A. Safdar. 2015. [14] Xuezhi Yang. 2014. A Multi-Level Soft Frecuency
Enhancing Cell-Edge Performance Using Multi- Reuse Technique for Wireless Communication
Layer Soft Frequency Reuse Scheme. IEEE System. IEEE
[10] Mobilecomm Laboratory.2016.LTE-Advanced
Radio Network Planning With Channel
Dimensioning & Basic Optimization Training
[11] Sesia, Stefani dkk. 2009. LTE : The UMTS Long

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 207


PENGE
ELOLAAN LIM
MBAH ORGANI
O IK DALA
AM PENNINGKA
ATAN
P
PEREK
KONOMIIAN PET
TANI JA
AMUR TIRAM
T DAN M
MASYARRAKAT
SEKITTAR PAS
SAR TR
RADISIO
ONAL
1
R
Rinci Kembaang Hapsarii, 2Taty Alfiiah
1
T
Teknik matika, 2Teknikk Lingkungan
Inform n Institut Adhi Tama Surabaaya
Email: 1rin
ncikembang@
@itats.ac.id

ABSTRAK

Lim
mbah organik dalam pengaabdian masyaarakat ini ada alah limbah baglog,
b limbahh organik ya ang berada dii
pasar tradisiional, serta peelepah pohon pisang yang sudah
s dipanen n. Limbah bagglog merupakkan limbah ya ang dihasilkann
dari efek sammping peremaajaan baglogg jamur tiram m karena ada anya baglog jamur
j tiram yyang tidak produktif
p lagi.
Kapasitas limmbah baglog yang dihasilkkan oleh petaani jamur tira am adalah 75500-10.000 bijji baglog setiiap 3-4 bulann
sekali. Sedanngkan limbah organik passar tradisional dihasilkan darid sayur/buaah busuk yangg tidak layak jual di pasarr
tradisional. Dimana
D kapassitas limbah organik
o dari pasar
p onal biasanyaa 3-5m3 perhaari. Dengan ad
tradisio danya limbahh
organik terseebut serta adaanya lahan yaang belum dimmanfaatkan seccara optimal oleh masyaraakat perlu ada anya sentuhann
teknologi teppat guna. Sehhingga dalam pelaksanaan pengabdian masyarakt ini kami melatiih mitra masyyarakat untukk
mengolah liimbah organiik yang beruppa limbah bagglog jamur tiiram diolah menjadim mediaa tumbuh kem mbang cacingg
Lumbricus Rubellus
R sedangkan sampah sayur, buahh busuk dan peelepah pohon pisang diolahh menjadi ma akanan cacingg
Lumbricus Rubellus
R . Settelah kedua mitra
m mengertti cara memb buat media daan membuat makanan caccing Lubricuss
Rubellus keddua mitra kitaa ajari bagaimmana membuddidayakan dan n cara memannen cacing Luubbricus Rub bellus. Setelahh
melakukan pelatihan
p dalam kegiatan inni masyarakatt mitra mendap patkan peninggkatan kemam mpuan berbud di daya cacingg
Lubricus Rubbellus dan jugga bisa mengoolah sampah organik
o yang menjadi
m masalah dilingkunggannya.
Sehingga luaaran dari penggabdian masyyarakat ini anttara lain tercip
iptanya usahaa baru, yaitu bbudidaya cacin
ng Lumbricuss
Rubellus, jugga peningkataan skill masyarakat mitra seerta terwjudnyya media elekktronik pemassaran (websitee pemasaran).
Sehingga dappat mewujudkkan kemandiriian masyarakaat agar mamp pu mendayaguunakan dan mengoptimalka an potensi dann
permasalahaan yang ada di d lingkungan untuk
u kesejahteraan masyarakat.

Kata kunci : limbah organnik, cacing,Luumbricus Rubeellus¸ baglog jamur,sampah


j h.

I. PENDDAHULUAN
Kabuppaten Sidoarjo merupakan Kabuaten yaang
produktif dii wilayah Jaw wa Timur, dimana
d terdappat
banyak centrra-centra UKM M yang dibenttuk dan dikeloola
pemerintah Kabupaten.
K S
Salah satu cenntra UKM yaang
akan kita jaddikan sebagai mitra
m dari kabbupaten Sidoarrjo
adalah centrra petani jammur. Centra petani
p jamur ini
beranggotakaan 31 petani yang
y membuddidayakan jam mur
tiram.
Daya serap pasar akan kebutuhhan jamur tiraam
sangat tinggii bisa mencappai 100kg/harri, dimana maasa
panen jamurr 2-6 bulan. Sehingga untukk meningkatkkan
produktifitass panen para petani
p melakukkan penggantiian
buglog 3-44 bulan sekkali. Efek samping dari d
peenggantiann ini adalah limbah bugloog jamur tiraam
yang sudah habis
h masa panennya yangg bisa mencappai G
Gambar 1. Sam
mpah organik
5000-8500 biji buglog perr petani per 3-44 bulan.
Hal teersebut menyeebabkan adannya penumpukkan Mitra kedua dalam m kegiatan iptek bagii
buglog habiss masa panenn. Beberapa petani
p ada yaang masyarakat
m inii adalah salahh satu desa did Kabupatenn
menjual keppada petani jahe merah maupun m penjuual Tuulungagung Kecamatan Kauman, yaitu desaa
tanaman hiass dimana untuuk setiap biji buglognya
b hannya Kalangbret.
K D daerah inni terdapat sebuah
Di s pasarr
dihargai Rpp. 100,- Daalam rangka meningkatkkan traadisional yaang merupakkan pusat pasar p tingkatt
pendapatan tambahan petanip jamur perlu sebuuah keecamatan, nam manya pasar ““Kliwon”. Setiiap pagi pasarr
gagasan unttuk mengolahh limbah buuglog jamur ini traadisional ini ramai akann pedagang dan d pembeli,,
sehingga meemiliki peningkatan nilai ekonomis yaang diimana puncakk keramaian ppasar tradsion nal ini setiapp
lebih tinggi. haari pasaran “K
Kliwon”.
Ramainyya pasar traddisional ini menghasilkan
m n
lim
mbah organikk berupa sayurr dan buah yan ng tidak layakk
koonsumsi. Dim mana dalam setiap hari rata-rata
r bisaa
menghasilkan
m l
limbah organikk sekitar 3 – 5 m3, padahall
208 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
pengambilann sampah passar dilakukann 3 kali dalaam
seminggu. Terjadi penumppukan sampahh yang dipojook-
pojok pasar yang mengaakibatkan arooma busuk/tiddak
sedap dan pemandangaan yang kumuh di passar
tradisional inni. Kondisi inni perlu suatu upaya swadaaya
keterlibatan masyarakat sekitar unttuk menangaani
masalah yanng ditimbulkkan. Sehinggga perlu suaatu
gagasan teppat guna yang y bisa diberikan
d paada
masyarakat untuk
u mengoolah limbah organic
o tersebbut
dan juga mem mberikan nilaai ekonomi yaang tinggi. Haasil
pengolahan sampah
s organnic dapat dimaanfaatkan unttuk
media dan bahan pakaan budidaya cacing tannah
Lumbricus Lubellus. [Abddul,2015]

II. PERMASALAHAN N
Berdasarkkan pada paparan penddahuluan dalaam
kegiatan inii masalah dasarnya
d dappat dirumuskkan
sebagai berikkut :
1) Adanya limbah bagloog jamur darri petani jam mur
tiram yanng setiap 3 bulan sekali teerjadi tumpukkan
dan selamm ini belum termanfaatkan dengan
d baik.
2) Adanya lahan kosongg yang belum m dimanfaatkkan
bagi masyyarakat.
3) Banyaknyya batang pohonp pisanng yang tiddak
dimanfaaatkan bagi masyarakat
m sehhingga menjaadi
sampah did lingkungan masyarakat.
4) Terdapatnnya tumpukkan limbah organik passar
tradisionaal yang menyeebabkan pasarr bau busuk dand
menyebabbkan pemanndangan kum muh di passar
tradisionaal.

III. METTODOLOGI
Kegiaatan pengabdiian masyarkaat dalam ranggka
mengatasi peermasalahan yang
y ada. Dilaakukan pelatihhan
yang sesuai dengan kebuutuhan mitra,, pendampinggan
dalam budidaya cacing Lumbricus Rubellus dan d
Gambar
G 2. Ranngkaian kegiattan Pengabdiaan Ipteks bagi
pengelolaan media pem masaran hasiil panen yaang
Masyaarakat
ditunjukkan pada
p Gambar 2.
Dalamm kegiatan ini dibagi menjadim emppat
IV. IMPLEM MENTASI
kegiatan, yaaitu : 1) Pre kegiatan, paada kegiatan ini
Dalam rangka
r pengollahan sampahh organik darii
dilakukan persiapan
p maateri pelatihaan, menyiapkkan
baaglog jamur tiram, sampaah pasar trad disional sertaa
bahan-bahann dan membuaatan kuisionerr sebagai umppan
paapah pohon piisang akan diggunakan sebag gia media dann
balik kegiataan ; 2) Kegiaatan Inti, dalaam kegiatan ini
baahan makanaan dari caciing Lumbriccus Rubellus.
dilakukan peelatihan pengoolahan sampaah organik yaang
Seebelum dilakkukan pelatihan maka perrlu disiapkann
ditunjukkan pada Gambarr 4, pelatihann pengoperasiian
teerlebih dahullu Rak atauu Wadah untuk u tempatt
dan penggelolaan w
website pemmasaran d
dan
bu udidaya. Baggi mitra yangg memiliki lahan sempitt
pendampingaan; 3) Evaluaasi Kegiatan, dalam evaluasi
soolusi penggunnaan rak sangaat optimal unttuk budidaya..
hasil kegiattan dilakukann dengan peemantauan dan d
Seedangkan baagi yang m memiliki lahaan luas bisaa
pendampingaan untuk keduak mitra; dan 4) Poost
menggunakan
m s
sistem jedingaan.
Kegiatan, dilakukan
d peembuatan daan penyusunnan
Setelah wadah disiaapkan dilakuk kan pelatihann
laporan penggabdian kepadda masyarakaat serta seminnar
un ntuk pembuaatan media. M Media adalahh lingkungann
ilmiah nasionnal.
hiidup, sarang dan
d makanan cacing itu seendiri. Karenaa
media
m dapat menjadi
m makannan cacing itu
u maka mediaa
haaruslah bahann-bahan organnic dan tidak menggunakan
m n
taanah sama sekali.
Ada bannyak bahan m media yang biisa digunakann
diiantaranya deddaun kering, debog pisang, jerami padi,,
geerajen kayu maupun
m sisa lim
mbah budiday
ya jamur tiram
m
(bbaglog).

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 2099
2.
2 Membusuukkan bahan ppembuatan mediam tersebutt
dengan bantuan bbakteri, yaitu dengann
menambahhkan tetes tebbu atau bisa menggunakan
m n
produk peengurai Bio F Fit dengan meenyemprotkann
ke media tersebut.
t
3.
3 Setelah dilakukan
d pennyemprotan baahan tersebutt
ditutup deengan terpal agar memperrcepat prosess
pembusukkan/atau pennguraian terh hadap bakterii
baik yangg mengandunng senyawa bagus untukk
pertumbuhhan cacing taanah Lumbriccus Rubellus..
Proses inni bisa memakan wakttu 1-7 harii
(a) (bb) tergantungg dari kwalitaas dan mediaa yang diolahh
Gambar 3 (a) Tempat
G T model Rak; dengan prroses fermentasi. Untuk media gergajenn
(b) Tempat model
m jedingaan bisa memmakan waktu 3 hari. Kalau u ingin cepatt
bisa mengggunakan limbbah atau sisas baglog jamurr
tiram cukuup didiamkan 1-2 hari.

Meskipuun media juuga merupak kan makanann


caacing, tetapi teetap perlu dibberikan makannan tambahann
attau supplemeent yang kkaya akan nutrisi n untukk
mempercepat
m pertumbuhaan cacing Lumbricuss
Ru ubellus. Cacinng mempunyaai system pen ncernaan yangg
saangat sederhanna untuk itu mmakanan tambaahan haruslahh
beerbentuk cairr atau sangatt lunak agarr cacing bisaa
laangsung mengkonsumsinya[[Anwar, 2014 4].
Makanann cacing bisa dibuat dari sampahh
orrganik limbahh pasar, limbbah organik rumahr tanggaa
maupun
m dari kotoran
k sapi//kambing. Sebelum bahann
makanan
m terseebut dikasihkkan pada cacing terlebihh
daahulu harus diilakukan penccacahan bahan n supaya lebihh
keecil dan kemuudian dilakukkan fermentassi selama 2-33
haari. Setelah melalui
m prosees fermentasi,, pakan baruu
biisa diberikan pada
p cacing Lumbricus Rub bellus.

Gambar
G 5. Tekknik pencampuuran dan ferm
mentasi pakan
cacing

V. KES SIMPULAN
A.
A Kesimpulan
Seetelah melaksanakan kegataan Pengabdiaan Masyarakatt
“IIbM Pemanffaatan Limbaah Organik” mulai darii
peersiapan peeralatan pennunang, pellatihan dann
Gambar 4. Aktifitas Pelaatihan Pengeloolaan Sampahh peendampingan yang telaah dilaksanaakan. Dapatt
Organik. diisimpulkan sebbagai berikut :
1.
1 Adanya pelatihan
p pem
mbuatan med dia budidayaa
Dimanna cara mem mbuat meda budidaya
b caciing cacing dan pembuuatan makaanan cacingg
tanah lumbriicus rubellus, yaitu
y [Sarjudii,2015]: Lumbricuss Rubellus dappat menyelesaaikan maslahaa
1. Menyappkan bahan pembuatan meda, m bisa dari
d tumpukann sampah orgganik di lingk kungan mitraa
sampahh organik seperti grajen, siisa baglog paada (tumpukann baglog jam mur dan tumpukan sampahh
jamur tiram,
t jeramii padi atau sampah
s organnik psar tradissional)
lainnya. 2.
2 Dengan adanya website mitra
m bisaa
mempubliikasikan mannfaat cacing g Lumbricuss

210 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
Rubellus dan sekalian melakukan pemasaran
hasil panen secara online. VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdul Aziz Adam Maulana, ST., 2015,
“Budidaya Cacing Tanah Unggul ala Adam
B. Saran Cacing”, PT. Agro Media Pustaka, Jakarta
Berdasarkan hasil pelatihan dan pendampingan selama [2] Anwar, 2014, “Cara dan Persiapan
Program Pengabdian masyarakat ini, dapat disarankan Membudidayakan Cacing Bagi Pemula”,
yaitu : http://holikulanwar.blogspot.co.id/2014/08/car
1. Perlu adanya pelatihan berkala dalam a-budidaya-cacing-tanah-lumbricus.html
pemanfaatan limbah organik di lingkungan [3] Sarjudi, 2015, “Cara Membuat Media
mitra. Budidaya Cacing Tanah Lumbricus
2. Perlu adanya pelatihan lebih lanjut untuk Rubellus”,http://carabudidayacacingtanah.blo
pengolahan hasil panen cacing Lumbricus gspot.co.id/2015/02/cara-membuat-media-
Rubellus tidak skedar menjual cacing hidup, budidaya-cacing.html
tetapi pengolahan cacng menjadi kapsul obat
herbal.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 211


PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR MODEREN DALAM
MEMASANG RANGKA ATAP BAJA RINGAN DI PERUMAHAN
RAKYAT BTN TIPE 36 KOTA KENDARI
Muhammad Zakaria Umar1, Muhammad Arsyad2
1,2
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo
Email: Muzakum@yahoo.com1

ABSTRAK

Prinsip-prinsip Arsitektur Moderen adalah fungsionalisme, rasionalisme, prefabrikasi, standardisasi, dan


ekonomis. Contoh perwujudan aspek modernisasi dalam hal ekonomis dan metode kerja adalah besi dan baja. Hampir
sebagian perumahan di kota-kota besar di Indonesia sudah menggunakan rangka atap baja ringan, karena proses
pemasangannya mudah dan cepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkaji peralatan kerja,
bahan-bahan, dan cara merangkai rangka atap baja ringan di perumahan rakyat BTN tipe 36 Kota Kendari. Jenis
penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini disimpulkan bahwa prinsip-prinsip
arsitektur moderen ada dalam merangkai rangka atap baja ringan di rumah tipe 36 yaitu pemakaian bahan dan
peralatan kerja ekonomis serta cara merangkainya efektif dan efisien.

Kata Kunci : Rangka atap baja ringan

I. PENDAHULUAN (Wildensyah, 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk


Perwujudan aspek modernisasi adalah mengidentifikasi dan mengkaji peralatan kerja, bahan-
berkembangnya aspek-aspek kehidupan moderen bahan, dan cara merangkai rangka atap baja ringan
seperti mekanisasi, pengorganisasian pekerjaan yang pada sebuah perumahan rakyat BTN tipe 36 di Kota
ditentukan berdasarkan efektifitas dan keuntungan, Kendari.
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Penelitian dari Irianto (Tanpa Tahun) dengan
proses produksi, rasionalitas dalam ciri efisiensi dan judul Komparasi Penggunaan Kayu dan Baja Ringan
rasional dalam setiap aspek kehidupan, dan Sebagai Konstruksi Rangka Atap. Tujuan penelitian ini
ekonomisme dalam hal tujuan ekonomi yang ditandai adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang
dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan penggunaan kayu ataupun baja ringan sebagai bahan
barang-barang dan jasa sehingga sektor indutri konstruksi rangka atap. Data dikumpulkan dengan cara
dibangun secara besar-besaran (Martono, 2011). Pola observasi dan kajian pustaka. Teknik analisis yang
pikir gaya hidup aliran moderen ini sudah memasuki ke digunakan yaitu tabulasi dan komparasi sehingga
segenap aspek kehidupan manusia dan menerobos ke menghasilkan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini
segenap ilmu pengetahuan termasuk arsitektur. adalah dua hal yang mesti dipedomani dalam
Arsitektur Moderen adalah hasil dari pemikiran baru pemilihan jenis rangka atap, yakni aspek berat struktur
mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi, kuda-kuda dan aspek ekonomisnya.
seperti moralis, nasionalis, materialis, standardisasi Penelitian dari Sakdiah, dkk. (2014) dengan judul
serta jujur, yang diterapkan dalam bentuk fisik Evaluasi Perencanaan Struktur Rangka Kuda-kuda
bangunan. Arsitektur Moderen mulai mencapai titik Baja Pada Gudang Kantor Depo PT. Gudang Garam
kejenuhan setelah berjalan lebih kurang setengah abad, Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi
dengan konsep-konsep yang terlalu logis dan baja yang digunakan pada rangka kuda-kuda agar tipe
rasionalis, kurang memperhatikan nilai-nilai sosial dimensi baja bangunan yang direncanakan efisien.
yang ada di dalam masyarakat, serta kurang Penelitian ini menggunakan metode cremona, metode
memperhitungkan lingkungan, dan emosi dari manusia LRFD (Load Resistance and Factor Design), dan
(Suriadwijaja, dkk., 1983). Prinsip-prinsip Arsitektur metode williot. Data di penelitian ini didapat dengan
Moderen adalah fungsionalisme, rasionalisme, cara yaitu metode studi literatur dan melakukan
prefabrikasi, standardisasi, dan ekonomis pengumpulan data primer yang diperoleh langsung dari
(Mangunwijaya, 2009 & Alamsyah, dkk., 1998). pihak yang terkait. Hasil dari penelitian ini adalah total
Ekonomis di sini berarti bahwa bentuk terjadi akibat gaya-gaya rangka kuda-kuda baja telah memenuhi
pemakaian peralatan dan material bangunan secara syarat teknis perencanaan dan tidak melebihi kuat batas
ekonomis, serta metode kerja yang paling efektif dan yang diizinkan.
efisien dalam menyelesaikan masalah arsitektur Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
(Alamsyah, dkk., 1999).Contoh perwujudan aspek bahwa belum pernah ada yang meneliti tentang
modernisasi dalam hal ekonomis dan metode kerja peralatan kerja, bahan-bahan kerja, dan cara merangkai
adalah besi dan baja. Pemakaian baja ringan sebagai atap baja ringan pada rumah tipe 36. Data yang
rangka atap pada masa sekarang semakin digemari. dikumpulkan dari penelitian Irianto (Tanpa Tahun) dan
Hampir sebagian perumahan di kota-kota besar di penelitian Sakdiah, dkk., (2014) yaitu observasi dan
Indonesia sudah menggunakan rangka atap baja ringan, kajian pustaka akan penulis gunakan sebagai metode
karena proses pemasangannya mudah dan cepat untuk mengumpulkan data.

212 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan agar sesuai dengan bentuk yang diinginkan; e) Meteran
pendekatan studi kasus. Obyek arsitektural yang diteliti berfungsi untuk mengukur panjang bentangan baja
adalah rangka atap baja ringan yang pada rumah tipe ringan agar mendapat ukuran sesuai dengan yang
36 terhadap bahan-bahan rangka atap baja ringan, direncanakan; f) Stok kontak dan kabel gulung
peralatan kerja, dan cara merangkai. Data didapat berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan
dengan cara observasi di lapangan dan diskusi sambungan arus listrik dari tempat yang ada arus listrik
mendalam terhadap tukang yang merangkai rangka ke tempat merangkai baja ringan agar screw driver
atap baja ringan. Teknik analisis yang digunakan dalam hidup. Panjang kabel gulung yang digunakan adalah 50
penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif naratif m; dan g) Tangga dalam memasang rangka baja ringan
terhadap bahan-bahan rangka atap baja ringan, bila diperlukan. Ada tukang yang menggunakan tangga
peralatan kerja, dan cara merangkai. ini pada waktu memasang rangka atap baja ringan
tetapi ada juga yang tidak menggunakan. Tangga ini
II. PEMBAHASAN digunakan untuk memasang lisplang dan menyekrup
Studi kasus penelitian ini yaitu di Perumahan jenis bahan atap spandek.
Griya Triloka Tunggala. Perumahan ini terletak di Jl.
Tunggala Baito Dalam Kelurahan Wuawua Kecamatan a) Palu b) Tas pinggang c) Screw driver g) Tangga
Wuawua Kota Kendari. Luas lahan di perumahan ini
adalah 3 hektar. Rumah-rumah di perumahan ini ada d) Gunting
dua tipe yaitu tipe 45 dengan jumlah 57 unit dan tipe baja
36 dengan jumlah 139 unit. Luas tapak tipe 36 yaitu 98
m² dengan luas bangunan 36 m². Luas tapak tipe 45
adalah 98 m² dengan luas bangunan 45 m². Ada empat
orang petugas yang berfungsi sebagai pengawas di
perumahan ini yaitu, sebagai berikut: ada yang
bertugas sebagai pengawas, perencana, logistik, dan f) Stok kontak
marketing. Rangka atap di perumahan ini dan kabel gulung e) Meteran
menggunakan baja ringan. Konstruksi rangka atap baja
ringan adalah konstruksi atap yang strukturnya tidak Gambar 1. Alat-alat kerja untuk merangkai rangka atap baja ringan
jauh berbeda dengan konstruksi rangka atap kayu (Sumber: Hasil dokumentasi, 2016)
hanya saja bahan pembuatnya dari bahan baja ringan
(Rahayu, 2015). Meskipun tipis baja ringan II. 2. Bahan-bahan Kerja:
mempunyai derajat kekuatan tarik 550 Mpa. Kekuatan Rangka atap baja ringan adalah rangka yang
tarik dan tegangan ini sebagai kompensasi dari terbuat dari silikon Baja cold-formed (canai dingin).
bentuknya yang tipis (Suseno, 2012). Tren penggunaan Baja ringan adalah komponen struktur baja dari
baja ringan sebagai material alternatif pengganti kayu lembaran dengan proses pengerjaan baja dingin
pada komponen rangka atap meningkat cukup (Rahayu, 2015). Baja ringan atau dalam bahasa Inggris
signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini di disebut Cold Formed Steel sebenarnya merupakan
Indonesia (Andreas & Abduh, 2013). Rumah tipe 36 di makna konotasi. Cold Formed Steel memiliki
perumahan ini menggunakan rangka atap baja ringan pengertian yaitu sebuah produk yang dibuat dengan
dengan peralatan kerja, bahan-bahan, dan cara membentuk sebuah lembaran dari baja yang dibentuk
merangkai yaitu, sebagai berikut: pada suhu ruangan yang nantinya akan dapat menahan
II. 1. Alat-alat Kerja: beban yang lebih besar dari lembaran baja itu sendiri
Alat-alat kerja untuk merangkai rangka atap baja (Anggara, 2014). Baja ringan adalah baja canai dingin
ringan yaitu ada di gambar 1, sebagai berikut: a) Palu dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis
berfungsi sebagai alat untuk memukul secara berulang (Pangaribuan, 2014). Di Indonesia, Cold Formed Steel
susunan batu merah pada ampig yang tingginya disebut Light Steel Frame (rangka baja ringan)
berlebihan sehingga baja ringan bagian reng bisa (Sutresman, 2014). Baja ringan adalah baja canai
duduk di atas ampig; b) Tas pinggang berfungsi untuk dingin (cold formed steel) dengan kualitas tinggi yang
menyimpan sekrup agar tidak berserakan sehingga bersifat ringan dan tipis (Hadi, 2013). Baja ringan (cold
memudahkan pekerja dalam merangkai rangka atap formed steel) salah satu bahan yang dipakai dalam
baja ringan; c) Screw driver berfungsi sebagai alat perencanaan struktur yang mempunyai sifat-sifat
untuk memasukkan sekrup dengan cara diputar pada penting yaitu homogen, isotropic, dan daktalitas tinggi
profil C, profil HS, dan bahan atap spandek. Alat (Kristanto & Suprapto, 2016). Kekuatan dari struktur
sambung yang digunakan pada konstruksi atap baja baja yang dibentuk secara dingin (cold formed)
ringan adalah Self Drilling Screw (SDS) berupa sekrup tergantung dari tegangan lelehnya, menurut AISI
dengan mata bor di ujungnya. Standar masing-masing (American Iron and Steel Institute) tegangan leleh baja
produsen atas ukuran SDS berbeda dengan produsen ini berkisar antara 172 Mpa sampai 483 Mpa
yang lain. Self drilling screw (SDS) biasanya (Anggraini, dkk., Tanpa Tahun). Baja ringan yaitu
merupakan sekrup sekali pakai, yang apabila mata bor mempunyai kekuatan tidak kalah dengan baja
dan dratnya sudah aus maka tidak bisa dipakai lagi. konvensional (Pangaribuan, 2014 &Hadi, 2013).Cold
Pemasangan SDS dilakukan dengan menggunakan formed steel dirancang bukan hanya modifikasi
screw driver (Anggara, 2014); d) Gunting baja profilnya sangat ringan (Sutresman, 2014) tetapi baja
berfungsi sebagai alat untuk menggunting baja ringan ringan merupakan baja mutu tinggi (Anggraini, dkk.,

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 213


Tanpa Tahun). Rangka atap baja ringan adalah rangka (Pangaribuan, 2014; Sutresman, 2014; Suseno, 2012;
untuk atap rumah yang terbuat dari baja sebagai & Rahayu, 2015) atau 550 MPa sesuai standar AISI
pengganti rangka atap konvensional yang terbuat dari (American Iron and Steell Institute). Baja ringan
kayu. Rangka atap baja ringan dibuat untuk mempunyai kekuatan yang sangat memadai sehingga
memudahkan perakitan dan konstruksi (Suseno, 2012). disebut juga Thin Walled Structures (Sutresman, 2014).
Konstruksi rangka atap baja ringan adalah konstruksi Adapun pelapis pelindung baja ringan dari karat yang
atap yang strukturnya tidak jauh berbeda dengan beredar adalah zink, zincalume, dan zincalume dengan
konstruksi rangka atap kayu, hanya saja bahan penambahan magnesium. Lapisan pelapis pelindung ini
pembuatnya dari bahan baja ringan atau sering disebut melindungi bahan dasar baja ringan dari karat
truss (Rahayu, 2015). Truss merupakan produk rangka (Sutresman, 2014). Profil C-Truss dengan bahan
atap baja ringan yang terbuat dari bahan baja mutu alumunium zinc coated telah lulus dalam uji
tinggi (high tensile) (Pangaribuan, 2014). pembebanan kuda-kuda baja ringan dari hasil uji
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai Laboratorium Pengujian Pusat Litbang Permukiman
unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan Bidang Struktur dan Konstruksi Bangunan
utamanya (Suseno, 2012). Baja merupakan logam (Pangaribuan, 2014).
campuran yang tediri dari besi (Fe) dan karbon (C). a) C72.35 e) Nok
Jadi baja berbeda dengan besi, alumunium, seng, mm bubungan
tembaga, dan titanium yang merupakan logam murni. d) Atap spandek f) Kalsiplang
b) HS25.65
Bahan baku baja ringan sendiri pada umumnya terdiri mm
dari galvalume atau zincalume (Hadi, 2013). Baja
ringan zincalume memiliki kandungan alumunium
55%, zink 43,5%, dan silikon 1,5%. Baja ringan
zincalume yaitu kekuatannya 5 kali lebih kuat dari baja
galvanis dan 40% lebih kuat dari mild steel dan baja c) Sekrup
ringan zincalume juga tahan karat dengan kelas coating
AZ 150 dan mutu baja tinggi G550 karena diproses Gambar 2. Bahan-bahan kerja untuk merangkai rangka atap baja
dengan teknologi tinggi (Rahayu, 2015 & Sutresman, ringan (Sumber: Hasil dokumentasi, 2016)
2014). Bahan dasar baja ringan adalah carbon steel.
Carbonsteel adalah baja yang terdiri dari elemen- Bahan-bahan kerja untuk merangkai baja ringan
elemen yang persentase optimal selain bajanya, sebagai yaitu ada di gambar 2, sebagai berikut: a) Baja ringan
berikut: 1.70% karbon, 1.65% manganese, 0.60% dengan bentuk profil C75.60. Tinggi profil 80 mm,
silikon, 0.60% tembaga. Karbon dan manganese adalah lebar 35 mm, dan tebal 0,6 mm dengan material zink
bahan pokok untuk meningkatkan tegangan dari baja aluminium (55% aluminium; 43,5% seng; dan 1,5%
murni. Penambahan persentase karbon akan silikon) yang mempunyai fungsi untuk rangka kuda-
mempertinggi yield stress tetapi akan mengurangi kuda. Adapun beberapa elemen-elemen dalam rangka
daktilitas (Sutresman, 2014). Penambahan kandungan atap baja ringan yang umum banyak di gunakan yaitu
karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan dan kuda-kuda dan reng (Suseno, 2012). Ukuran rangka
kekuatan tariknya, namun di sisi lain membuatnya atap baja ringan yang digunakan pada perumahan ini
menjadi getas serta menurunkan keuletannya (Suseno, adalah C72.35 mm dengan tinggi profil 72 mm, lebar
2012 & Hadi, 2013). Selain karbon, sering juga 35 mm, dan tebal 0,1 mm; b) Salah satu model profil
ditambahkan unsur kromium, nikel, vanadium, dan baja ringan yang perlu dikembangkan adalah Hat
molybdaen untuk mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi Sections (HS25). Hal ini didasari karena HS memiliki
di lapangan seperti antikorosi, tahan panas, dan tahan kelebihan di mana posisi dudukannya terpasang lebih
temperatur tinggi (Nasution, 2011 & Hadi, 2013). kaku dibandingkan dengan C sections. Profil HS-75
Dalam senyawa antara besi dan karbon tersebut besi diperkenalkan sebagai material alternatif untuk sistem
menjadi unsur yang lebih dominan dibanding karbon. struktur truss yang terbuat dari pelat baja tipis dengan
Kandungan kabon berkisar antara 0,2–2,1% dari berat ketebalan 0,8 mm yang dilapisi zink aluminium dan
baja yang disesuaikan dengan tingkatannya. Fungsi magnesium dengan komposisi yaitu coating layer of
karbon dalam baja adalah untuk mencegah dislokasi zinc, aluminium 6%, magnesium 3%, dan Zg-90 (140
pada kisi kristal atom besi. Variasi dari kandungan gr/m2). Profil HS-75 mempunyai sifat baja tipis dan
karbon dan unsur paduan lainnya akan menghasilkan ringan. Walaupun tipis tetapi memiliki kekuatan tarik
berbagai jenis kualitas baja (Suseno, 2012). sampai 550 MPa, sedangkan baja biasa mencapai 300
Di Indonesia, ketebalan baja ringan berkisar Mpa (Sutresman, 2014). Ukuran Hat Sections (HS)
antar 0,4 mm-1 mm dengan jenis material yang umum yang digunakan pada perumahan ini adalah HS25.65
digunakan yaitu galvanis Z-22, galvalume AZ-100, mm.
zincalume, dan ZAM ZG 90 (Anggraini, dkk., Tanpa c) Sekrup. Jumlah sekrup pada setiap sambungan
Tahun) dan dilapisi dengan aluminium setebal 100 ditentukan oleh hasil desain berdasarkan perhitungan
gr/m2 (AZ 100) (Pangaribuan, 2014). Rangka atap baja kapasitas beban yang mampu diterima oleh setiap
ringan yang diproduksi di Indonesia yaitu memiliki sekrup. Kebutuhan sekrup pada rangka atap baja ringan
tegangan tarik tinggi G550. Baja G550 berarti baja untuk setiap joint minimal dua buah, namun pada
memiliki kuat tarik 550 Mpa (Mega Pascal) atau kenyataan di lapangan, setiap joint dipasang sekrup
(Minimum Yeild Strength 5500 kg/m2) dengan standar sebanyak tiga buah, dengan maksud apabila terjadi
bahan ASTM A792, JIS G3302, dan SGC 570 kegagalan pada satu sekrup maka kegagalan tersebut

214 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


dapat dibebankan kepada sekrup yang lain. Sekrup genteng atau yang sering disebut plank dan bisa juga
yang beredar di lapangan memiliki kekuatan yang digunakan sebagai secondary skin pada fasad (CV.
berbeda-beda di setiap jenisnya (Verdy & Winanti, Sekar Sion, 2014).
2014). Jumlah sekrup yang digunakan pada setiap
sambungan rangka atap baja ringan di perumahan ini II.3. Cara Merangkai Rangka Baja Ringan:
yaitu dua buah sekrup; d) Atap spandek adalah atap Proses perakitan dan pemasangan struktur rangka
berbentuk gelombang dengan bahan pelat zincalume atap baja ringan perlu diperhatikan ketentuan
G550 (Sejahtera, 2015). Atap spandek adalah atap pemilihan dan pemasangan alat sambung agar
yang terbuat dari alumunium dan seng. Ada beberapa diperoleh sistem struktur yang stabil, kuat, dan tidak
produsen yang menambahkan silikon untuk merusak lapisan anti karat. Konstruksi baja ringan
meningkatkan kelenturan dari atap tersebut. Komposisi tidak dilakukan dengan cara pengelasan melainkan
bahan campuran dari atap ini adalah alumunium 55 %, sambungan dengan menggunakan sekrup. Alat
seng 43 %, dan silikon 2 % (Arafuru, Tanpa Tahun & sambung yang digunakan biasanya berupa sekrup
Design, 2015). Komposisi dari bahan tersebut khusus yang terbuat dari baja mutu tinggi dan telah
membuat atap spandek menjadi mudah dibentuk, kuat, dilengkapi lapisan anti karat. Hal ini harus diperhatikan
tahan lama, dan mudah dilakukan pengecatan. Hal karena beberapa alasan yaitu, sebagai berikut: 1) Untuk
inilah yang menjadikan atap spandek baik digunakan menjamin stabilitas kekuatan dan kekakuan struktur,
untuk bangunan (Arafuru, Tanpa Tahun). Kelebihan maka diperlukan alat sambung dengan kekuatan dan
dari atap zincalume adalah tahan api, ringan, tahan kekakuan yang sama dengan elemen utama sistem
gempa, kuat, tahan lama hingga 20 tahun, anti karat, struktur; 2) Alat sambung harus dilapisi dengan lapisan
anti rayap, ramah lingkungan, tahan terhadap angin anti karat yang sama dengan elemen struktur karena
kencang, harga ekonomis, dan nyaman apabila cuaca jika terjadi korosi pada baut, maka akan ada resiko
sedang panas (Design, 2015). Atap spandek ini sering penjalaran korosi pada komponen struktur baja ringan
digunakan sebagai atap kanopi untuk rumah, itu sendiri; 3) Biasanya spesifikasi sekrup yang
perumahan rakyat BTN, atap pabrik, pusat memenuhi persyaratan untuk digunakan pada struktur
perbelanjaan, gudang, dan bangunan yang luas. rangka atap baja ringan adalah jenis sekrup yang
Panjang gelombang dapat dipesan sesuai kebutuhan digunakan untuk usuk 12-14×20 HEX dan sekrup
dan bahkan dapat dicetak di tempat (Sejahtera, 2015). untuk digunakan untuk menyambung reng 10-16×26
Ukuran ketebalan atap yang tersedia di pasaran yaitu HEX. Elemen-elemen baja ringan relatif tipis, maka
berkisar antara 0,25; 0,3; 0,35; 0,4; 0,45; dan 0,5 mm untuk menghindari kerusakan pada saat pemasangan
(Sejahtera, 2015 & Arafuru, Tanpa Tahun). Ukuran baut perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yaitu,
lebar atap ini yaitu bervariasi. Warna atap spandek sebagai berikut: 1) Jarak antara sekrup yang terletak di
yang tersedia di pasaran bervariasi yaitu warna hitam, ujung sambungan dengan ujung batang yang
putih, abu-abu, biru, merah, hijau, coklat, kuning, disambung yaitu minimal 2 kali diameter sekrup yang
jingga, dan ungu. Atap ini mempunyai kelemahan digunakan; 2) Jarak antara sekrup satu dengan sekrup
yaitu, sebagai berikut: 1) Daya serap terhadap sinar yang lainnya yaitu minimal 3 kali diameter sekrup
matahari tinggi sehingga area yang dinaunginya akan yang digunakan; 3) Sekrup yang dipasang harus
kurang sejuk; 2) Ukuran ketebalan atap ini tipis menggunakan alat screw driver yang berkecepatan
sehingga mudah melengkung apabila tidak sengaja 2000 rpm hingga 2500 rpm dengan posisi tegak lurus
terinjak (Arafuru, Tanpa Tahun). Bahan atap yang akan pada bidang sambungan dan alat harus segera
digunakan pada rumah tipe 36 ini adalah bahan atap dihentikan ketika screw telah cukup kencang; 4)
spandek dengan ukuran panjang 1.20 cm, lebar 85 cm, Sekrup tidak di letakkan segaris dengan garis kerja
tebal 0,25 mm dan berwarna merah; e) Nok bubungan melainkan di tempatkan di bagian tepi dengan posisi
mempunyai bahan yang sama dengan atap bahan yang diusahakan simetris dan membagi sama besar
spandek yaitu dari bahan pelat zincalume G550. Bahan pada sudut-sudut pertemuan antar elemen
ini yaitu tahan terhadap korosi, api, tekanan, bocor, (Pangaribuan, 2014).
pecah, benturan, fleksibel, perubahan cuaca, mudah
a) Top chord C72.35 b) Bottom chord
dipasang, ekonomis, dan efisien; dan f) Kalsiplang mm
c) Webs C72.35
C72.35
adalah papan yang digunakan sebagai dinding papan
sirip dan lisplang dengan tebal 8 mm. Kalsiplang juga 62,5 cm 4.20 m
digunakan sebagai dekorasi, dapat melindungi Overhang Overhang
50 cm 25 cm
bangunan bagian luar, dan melindungi dinding bagian
dalam. Dalam proses penyelesaian akhir, kalsiplang 3.40 m
menggunakan produk cat yang sesuai. Kalsiplang dapat
Gambar 3. Konstruksi Kuda-kuda baja ringan (sumber: Hasil
dipasang dengan mudah pada rangka baja sehingga dokumentasi, 2016)
dapat mencegah korosi (PT. Eternit Gresik, Tanpa
Tahun). Lisplang dengan merek kalsiplang berasal dari II. 3. a. Proses Pengukuran Rangka Atap
bahan eternit. Kalsiplang mempunyai bentuk yang Proses mengukur rangka atap yaitu mengukur
polos dan bentuk urat kayu dengan tebal 8 mm, lebar jarak tumpuan pada denah. Tipe rumah yang akan
20 cm, dan tinggi 30 cm (Anonim, Tanpa Tahun). dirangkai rangka atap baja ringan adalah tipe 36
Kalsiplang adalah material plank yang tahan terhadap dengan luas bangunan 6.00 x 6.00 m². Ada beberapa
cuaca sehingga tepat digunakan pada bagian luar faktor dalam mendesain kuda-kuda yaitu faktor
bangunan.Kalsiplang digunakan sebagai penahan ujung kekuatan dalam menahan beban atap, kemiringan atap,
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 215
dan menentukan panjang top chord (Anonim, 2014). tetap sama yaitu 20 cm karena rangka atap pada bagian
Detail-detail konstruksi rangka atap baja ringan ada di belakang tidak bertingkat.Tinggi pelat yang bervariasi
gambar (3), yaitu sebagai berikut: 1) Baja ringan dan menghubungkan antara bottom chord dan top
dengan bentuk profil C72.35 mm yang membentang chord inilah yang membentuk tingkatan pada rangka
pada bagian bawah disebut bottom chord (balok atap. Pelat ini dipasang dengan sisi bagian luar yang
bentang) dengan panjang bentang 3.40 cm. Panjang rata terletak pada bagian bawah agar mudah memasang
bottom chord ini sudah termasuk panjang overhang sekrup; 4) Webs (balok siku) dipasang di kedua sisi-sisi
yang telah diukur dari sisi-sisi bagian pinggir dinding bagian dari webs tiang raja. Jarak dari ujung bawah
terluar rumah; 2) Baja ringan dengan bentuk profil webs tiang raja ke tiap webs (balok siku) adalah
C72.35 mm yang membentuk segitiga pada bagian masing-masing 25 cm. Webs (balok siku) dipasang
sebelah kanan dan kiri di atas bottom chord yaitu top secara menyilang dari bottom chord ke top chord.
chord (balok tangan) dengan panjang bentang 4.20 cm; Jarak ujung webs (balok siku) yang disekrup di top
3) Baja ringan dengan bentuk profil C72.35 mm yang chord terhadap webs (tiang raja) yaitu masing-masing
menghubungkan bottom chord dan top chord ada tiga 62,5 cm. Setelah merangkai webs (balok siku) berakhir
batang disebut webs (baja ringan bagian dalam). maka selesailah proses merangkai kuda-kuda baja
Panjang webs untuk tiang raja yaitu 1.50 cm. Ukuran ringan. Jumlah kuda-kuda baja ringan yang dibuat pada
tinggi webs tiang raja disesuaikan dengan tinggi kolom rumah ini adalah enam buah kuda-kuda. Setelah kuda-
praktis di ampig yaitu 1.50-1.70 cm. Tinggi kolom kuda baja ringan yang pertama telah selesai dirangkai
inilah yang membentuk kemiringan sisi-sisi segitiga maka kuda-kuda tersebut dijadikan acuan untuk
dari ampig. Panjang balok siku ini disesuaikan dengan merangkai kuda-kuda selanjutnya. Caranya
kemiringan sisi-sisi bagian segitiga dari ampig. merangkainya yaitu kuda-kuda kedua dirangkai di atas
kuda-kuda pertama dengan mengikuti bentuk dari
II.3.b. Proses Merangkai Kuda-kuda Rangka Atap kuda-kuda pertama. Begitu pula untuk kuda-kuda
Baja Ringan ketiga mengikuti bentuk dari kuda-kuda di bawahnya
Kuda-kuda rangka atap baja ringan dirangkai di yaitu kuda-kuda kedua. Pola merangkai berlapis ini
atas tanah yaitu di belakang rumah. Proses dilakukan sampai dengan merangkai kuda-kuda
merangkainya yaitu, sebagai berikut: 1) Baja ringan keenam.
bagian bottom chord di bentangkan di atas tanah yaitu
bagian sisi terluar dari profil C di letakkan pada bagian II.3.c. Proses Meletakkan Rangka Atap Baja
atas. Panjang bottom chord yaitu 3.40 m; 2) Baja Ringan di Atas Bangunan
ringan bagian webs (tiang raja) dipasang di tengah Setelah proses merangkai rangka atap kuda-kuda
bottom chord dengan posisi bagian sisi yang rata di telah selesai maka proses selanjutnya yaitu meletakkan
letakkan di bagian bawah agar memudahkan dalam rangka-rangka atap tersebut di atas ringbalk. Semua
proses pemasangan sekrup. Tinggi webs (tiang raja) rangka-rangka atap tersebut diangkat satu per satu ke
perlu dilebihkan sekian sentimeter dari ketinggian atas ringbalk dengan cara direbahkan. Rangka atap
ampig. Diketahui tinggi ampig adalah 1.50 cm-1.70 cm direbahkan di atas ringbalk sesuai dengan posisi
maka ketinggian tiang raja perlu dilebihkan sekitar 10 masing-masing seperti jarak tumpuan dan tingkatan
cm untuk meletakkan reng dan atap. Atap tersebut akan yang direncanakan.
ditindih oleh pasangan batu merah yang diplester
bukan ditindih dengan ringbalk; 3) Top chord (balok II.3.d. Proses Menghubungkan Kuda-kuda Baja
tangan) dipasang dari bagian ujung atas dari webs Ringan Satu dengan Kuda-kuda Baja Ringan
(tiang raja). Top chord dipasang di bagian sebelah Lainnya
kanan dan kiri dari webs (tiang raja). Top chord Cara menghubungkan kuda-kuda baja ringan satu
dipasang dengan sisi bagian luar yang rata diletakkan dengan kuda-kuda baja ringan lainnya yaitu, sebagai
pada bagian atas dari webs (tiang raja). Panjang top berikut: 1) Hal pertama yang dilakukan adalah
chord yaitu masing-masing 4.20 m. Panjang overhang memasang reng pertama pada bagian kedua dari
yang diukur dari sisi-sisi dinding terluar yaitu 50 cm. puncak kuda-kuda. Pemasangan reng bisa dilakukan
Cara memasang top chord yaitu salah satu top chord dari arah bagian rangka atap fasad terlebih dahulu atau
baik di sebelah kanan dan kiri pada bagian ujung atas dari arah belakang rumah. Pemasangan reng di rumah
yang terletak di webs (tiang raja) digunting dengan ini dimulai dari rangka atap bagian belakang rumah.
menggunakan alat gunting baja. Cara mengguntingnya Kuda-kuda rangka atap baja ringan yang pertama
yaitu top chord digunting dengan arah menyilang dipasang reng adalah kuda-kuda yang terletak di
sehingga kedua top chord tersebut dapat saling bagian ampig. Cara memasangnya yaitu kuda-kuda di
bertemu di atas webs (tiang raja) dan mudah dalam bagian masing-masing ampig didirikan sambil
proses pemasangan sekrup. Bagian ujung bawah top dipasang reng dengan cara disekrup; 2) Tinggi kuda-
chord yang terletak di bagian tiap ujung bottom chord kuda baja ringan yang bersandar di ampig perlu lebih
dihubungkan dengan pelat baja ringan dengan panjang tinggi sekian sentimeter dari tinggi ampig agar reng
yang bervariasi karena bentuk atap ini berundak pada dapat duduk di atas ampig; 3) Kuda-kuda baja ringan
bagian fasad. Pelat tersebut masih terbuat dari baja yang tersisa di antara ampig didirikan dengan cara
ringan yaitu profil C72.35 mm. Panjang pelat di rangka disekrup dengan reng pertama yang menghubungkan
atap fasad bagian kiri yaitu sekitar 20 cm sedangkan kuda-kuda pada bagian ampig; 4) Setelah reng pertama
panjang pelat untuk rangka atap bagian kanan sekitar dipasang maka posisi kuda-kuda baja ringan diperbaiki
40 cm. Sedangkan tinggi pelat untuk bagian belakang posisinya masing-masing dengan menggunakan alat
216 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
palu. Jarak antar reng adalah sekitar 60-70 cm. II.3.e. Proses Memasang Bahan Atap Spandek,
Pemasangan reng sebaiknya dipasang secara tepat atau Penutup Bumbungan, dan Lisplang
bisa juga lebih di atas kuda-kuda; 5) Reng kedua yang Reng keenam Reng pertama Reng kedua
C72.35 yang
dipasang pada kuda-kuda adalah pada bagian dari yang dipasang yang dipasang yang dipasang
digunting
ujung kuda-kuda bagian belakang ampig menuju ke
puncak rangka dengan jarak 50 cm. Reng yang
dipasang selalu pada bagian kuda-kuda yang menempel Reng kelima Proses
yang dipasang pemasangan
pada ampig kemudian berurut pada kuda-kuda kedua
Reng keempat Reng ketiga atap spandek
setelah ampig dan seterusnya. Cara memasukkan yang dipasang (a) yang dipasang (b)
sekrup ke reng dan kuda-kuda yaitu disekrup per satu Proses pemasangan Nok
sekrup pada kuda-kuda dan reng sampai dengan kuda- kalsiplang bubungan
kuda keenam lalu dimulai lagi menyekrup dari kuda-
kuda keenam sampai dengan kuda-kuda ke satu.
Setelah memasang reng kedua maka diperbaiki lagi
posisi kuda-kuda. Kuda-kuda ada yang diganjal bila
diperlukan dan reng diperbaiki posisinya lagi sehingga (c) (d)
duduk di atas ampig; 6) Reng ketiga yang dipasang Gambar 4. (a) Atap spandek yang sedang dipasang, (b) rangka untuk
adalah reng yang terletak pada bagian ujung bawah memasang lisplang, (c) memasang penutupbubungan, dan (d)
memasang lisplang (sumber: Hasil dokumentasi, 2016)
dari balok tangan kuda-kuda baja ringan. Reng ketiga
dipasang dan disekrup mulai dari kuda-kuda pertama Setelah proses pemasangan reng rangka atap
sampai dengan kuda-kuda keenam dengan jarak antar bagian depan telah selesai dilakukan maka pasang
kuda-kuda yaitu 50 cm; 7) Jarak antara reng keempat rangka dengan menggunakan bahan profil C72.35 mm
dan ketiga adalah 1.60 cm. Perbaiki lagi posisi reng ke sebagai tempat untuk menempelnya lisplang. Baja
empat sehingga tepat berdiri di atas ampig. Reng ringan C72.35 mm digunting dengan panjang 30-50 cm
keempat di sekrup dari kuda-kuda pertama sampai dan dipasang sekrup pada tiap ujung bagian bawah dari
dengan kuda-kuda keenam. Dalam proses ini perlu top chord. Hasil dari pengguntingan baja ringan
diperhatikan yaitu bahwa reng duduk di atas ampig tersebut yaitu di pasang sekrup antara tiap ujung bawah
sehingga sejajar dengan kuda-kuda rangka atap; 8) dari kuda-kuda dan dipasang dengan jumlah satu
Jarak antara reng keempat dan kelima yaitu 70 cm. sampai dengan dua batang. Baja tersebut dipasang
Pengukuran antar reng sebaiknya dilakukan pada secara horisontal di sekeliling ujung bawah dari top
bagian tengah antar kuda-kuda dan setelah diukur lalu chord dengancara disekrup pada bagian bawah top
disekrup; 9) Pemasangan reng keenam disesuaikan chord, ada di gambar 4 (b). Lisplang yang digunakan
dengan nok bubungan yang akan dipasang. Baja ringan yaitu merek “Kalsiplank” dengan ukuran panjang 3.00
dengan profil HS (reng) ini juga dipasang antar kuda- cm, tinggi 20 cm, dan tebal 0.7 mm. Kalsiplang ini
kuda yaitu di bagian bottom chord dari tiap ruang. terbuat dari bahan eternit. Lisplang dipasang setelah
Reng ini berfungsi sebagai pengikat kuda-kuda agar diberi bahan warna cat yaitu menggunakan cat warna
kuda-kuda kaku untuk kelak pemasangan plafon merah dan hanya bagian depan saja yang diberi bahan
gypsum dan apabila tukang menginjak kuda-kuda pewarna cat. Lisplang dipasang di sekeliling rangka
untuk melakukan proses pemasangan sekrup maka atap bagian bawah dengan cara memasukkan sekrup
kuda-kuda tetap stabil dan kuat; 10) Setelah pada potongan baja ringan yang telah dipasang
pemasangan reng pada bagian belakang rumah telah sebelumnya. Lisplang juga dipasang di rangka atap
selesai dilakukan maka proses selanjutnya adalah bagian atas yang bertingkat. Jenis atap yang digunakan
pemasangan reng pada bagian depan rumah. Prinsip adalah jenis atap merek spandek, ada di gambar 4 (c).
pemasangan reng pada bagian depan yaitu sama Warna atap yang digunakan di perumahan ini adalah
dengan pemasangan reng pada bagian belakang, ada di warna merah. Atap spandek dipasang yaitu dari bagian
gambar 4 (a). sudut bawah rangka atap. Ada tukang yang memasang
atap per dua susun lalu dipasang lagi pada bagian
atasnya dengan sistem saling menindih. Susunan atap
kedua yang dipasang pada susunan atap pertama yaitu
saling menindih antara lapis atap pertama dan lapis
atap kedua. Lapis atap tersebut dipasang pada bagian
reng. Jumlah atap spandek dalam satu unit rumah tipe
36 yang terpasang yaitu 39-40 lembar dan pada bagian
puncak atap digunting sepanjang 50 cm sesuai dengan
luasan atap yang direncanakan. Di atap bagian
belakang dan fasad jumlah atap spandek yang
digunakan yaitu masing-masing 20 lembar. Atap
spandek yang dipasang pada reng perlu ukuran yang
tepat agar mendapatkan jumlah atap delapan lembar.
Atap spandek dipasang dengan cara disekrup yaitu
pada bagian sudut-sudut dari atap spandek. Jumlah
sekrup dalam satu lembar atap spandek yaitu ada 6
buah sekrup. Sekrup dipasang secara simetris, saling
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 217
berhadapan, dan harus tepat dimasukkan di reng. dalam proses perangkaian maka akan menyeret rangka
Ukuran balok bubungan yang digunakan yaitu panjang batang pada bagian yang lain (Suseno, 2012 &
90 cm dan tinggi 23 cm. Balok bubungan dipasang Pangaribuan, 2014).
yaitu dari puncak sudut bagian atap rumah. Cara
pasang balok bubungan yaitu balok bubungan yang II.3.f. Proses Menindih Reng dan Atap Spandek
baru menindih balok bubungan yang lama dan pada dengan Lapisan Batu Merah pada Ampig
bagian sisi-sisi samping balok tersebut disekrup pada Reng dan atap spandek
ditindih dengan batu merah
reng. Balok bubungan ini juga berwarna sama dengan
warna atapnya yaitu warna merah, ada di gambar 4 (d).
Rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan
yaitu, sebagai berikut: 1) Baja ringan mempunyai
bobot yang ringan yaitu antara 6-7 kg/m² sehingga
beban yang ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih
rendah (Sucipta, dkk., 2013; Pangaribuan, 2014;
Anggara, 2014; & Suseno, 2012); 2) Baja ringan
mempunyai kekuatan yang tinggi dari atap kayu
(Pangaribuan, 2014; Sucipta, dkk., 2013; & Sutresman,
2014); 3) Semua produk baja ringan dapat didaur ulang
dan mengurangi limbah sehingga ramah lingkungan Gambar 5. Pasangan batu merah yang menindih bahan atap
(Sucipta, dkk., 2013; Anggara, 2014; Suseno, 2012; & spandek yang telah diplester (sumber: Hasil dokumentasi,
Sutresman, 2014); 4) Bahan baja ringan dapat dibuat 2016)
dengan bermacam bentangan, mudah dimodifikasi, dan
fleksibel (Sucipta, dkk., 2013; Pangaribuan, 2014; & Setelah rangka atap, atap spandek, lisplang, dan
Akbar, 2012); 5) Proses pengerjaan baja ringan relatif nok bubungan telah terpasang maka proses selanjutnya
cepat, mudah, dan praktis (Sucipta, 2013; Pangaribuan, yaitu menindih reng-reng dan atap spandek di atas
2014; Anggara, 2014; Sutresman, 2014; & Akbar ampig dengan batu merah. Cara menindihnya yaitu
2012); 6) Bahan baja ringan yaitu tahan terhadap reng-reng di atas ampig diplester kemudian disusun
serangga (Sucipta, dkk., 2013; Pangaribuan, 2014; & batu merah sebanyak satu lapis saja. Batu merah yang
Suseno, 2012); 7) Bahan baja ringan yaitu tahan menindih reng-reng tersebut bisa dimulai dari puncak
terhadap karat (Sucipta, dkk., 2013 & Akbar, 2012); 8) ampig atau bisa juga dimulai dari bagian ujung bawah
Bahan baja ringan yaitu tahan terhadap cuaca sehingga dari ampig, ada di gambar (5). Komposisi plesteran
tidak mengalami perubahan bentuk (Sucipta, dkk., campuran pasir, semen, dan air tersebut adalah 1:5 (1
2013; Sutresman, 2014; & Suseno, 2012); 9) Bahan semen: 5 pasir) dan setelah itu diplester halus dengan
baja ringan yaitu tahan terhadap api (Sucipta, dkk., campuran semen agar estetis.
2013; Pangaribuan, 2014; Sutresman, 2014; Suseno,
2012; & Akbar, 2012); 10) Harga rangka atap baja III. KESIMPULAN DAN SARAN
ringan, biaya pemeliharaan, dan pemakaian material III. 1. Kesimpulan
yaitu minimum sehingga ekonomis (Irianto, Tanpa Penelitian ini disimpulkan bahwa prinsip-prinsip
Tahun; Sucipta, dkk., 2013; & Anggara, 2014); 11) arsitektur moderen ada dalam merangkai rangka atap
Profil dan detailing bahan baja ringan yaitu akurat baja ringan di rumah tipe 36 yaitu pemakaian bahan
(Sucipta, dkk., 2013 & Sutresman, 2014); 12) Bahan dan peralatan kerja ekonomis serta cara merangkainya
baja ringan yaitu lebih awet dan struktural life time efektif dan efisien. Di Kota Kendari cenderung
tinggi (Irianto, Tanpa Tahun; Pangaribuan, 2014; perumahan rakyat BTN menggunakan rangka atap baja
Anggara, 2014; & Sutresman, 2014); dan 13) Bahan ringan tetapi masih banyak tukang lokal yang belum
baja ringan ini yaitu bila dirancang dengan tepat akan ahli dalam proses pemasangan rangka atap baja
aman (Irianto, Tanpa Tahun; Sucipta, dkk., 2013; & tersebut.
Pangaribuan, 2014).
Rangka atap baja ringan juga mempunyai III. 2. Saran
kekurangan yaitu, sebagai berikut: 1) Bahan baja Penelitian ini menyarankan agar Balai Latihan
ringan yaitu mudah mengalami tekuk karena Kerja di bawah dinas Ketenagakerjaan di Kota Kendari
penampangnya tipis (Sucipta, dkk., 2013; Wibowo, memasukkan materi mengenai cara merangkai atap
2014; & Dyah, 2014); 2) Bahan baja ringan ini yaitu baja ringan dalam pelatihan kerjanya, sehingga banyak
kurang menarik bila diekspos sehingga diperlukan menghasilkan tukang-tukang lokal yang berkompeten
plafon untuk menutupinya (Suseno, 2012 & dalam merangkai rangka atap baja ringan.
Pangaribuan, 2014); 3) Atap baja ringan yaitu perlu
dirangkai oleh tukang yang berkompeten (Anggara, Ucapan Terima Kasih
2014; Pangaribuan, 2014; & Irianto, Tanpa Tahun); 4) Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kadek,
Rangka atap baja ringan yaitu tidak sefleksibel rangka Bapak Hermanto, dan Bapak Malik yang senantiasa
atap kayu (Suseno, 2012 & Pangaribuan, 2014); 5) membantu penulis selama penelitian.
Harga per meter atap baja ringan yaitu cenderung lebih
mahal apalagi di bentang yang cenderung luas IV. DAFTAR PUSTAKA
(Pangaribuan, 2014 & Irianto, Tanpa Tahun); dan 6) [1] Akbar, S. 2012. Analisis dan Pengujian Kuat
Apabila ada salah satu rangka batang terjadi kesalahan Tekan Profil Baja Ringan C-75 dengan
218 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Penyambung (Diafragma). Skripsi Program Konstruksi Rangka Atap, (Online),
Studi Strata 1 Teknik Jurusan Teknik Sipil (http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01
Fakultas Teknik Universitas Jember, (Online), September 2016).
(http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01 [14] Kristanto, I., D., & Suprapto. 2016. Pengaruh
September 2016). Jarak Self Drilling Screw (SDS) Pada Pola
[2] Alamsyah, dkk., 1999. Pengantar Arsitektur. Pemasangan Terhadap Kuat Tarik Dan Kuat
Penataran Dosen Perguruan Tinggi Swasta Geser Sambungan Batang Tarik Rangka Atap
Bidang Teknuik Arsitektur Angkatan II di Baja Ringan, (Online), (Rekayasa Teknik
Cisarua Bogor, Agustus 1998. Universitas Sipil Vol 1 Nomer 1/rekat/16, 56-63,
Tarumanegara: Jakarta. http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01
[3] Andreas, A., & Abduh M. 2013. Identifikasi September 2016).
Rantai Pasok Baja Ringan Untuk Mendukung [15] Mangunwijaya, Y. B. 2009. Wastu Citra,
Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Pengantar ke Ilmu Budaya Bentuk Arsitektur
Indonesia.Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 Sendi-sendi Filsafatnya Beserta Contoh-
(KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret contoh Praktis. PT. Gramedia Pustaka Utama,
(UNS)-Surakarta, 24-26 Oktober 2013, Jakarta.
(Online), (http://scholar.google.co.id, diakses [16] Martono, N. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial
tanggal 01 September 2016). Perspektif Klasik, Moderen, Posmoderen, dan
[4] Anggara, P., D. 2014. Pengaruh Jarak Screw Poskolonial. Cetakan ke-1. Rajagrafindo
Terhadap Kekuatan Sambungan Pada Baja Persada: Jakarta.
Ringan, (Online), (Rekayasa Teknik Sipil Vol [17] Nasution, T. 2011. Modul 1 Material baja
3 Nomer 3/rekat/14: 149 -157, Sebagai Bahan Struktur. Modul Kuliah
http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01 “Struktur Baja 1.Departemen Teknik Sipil,
September 2016). FTSP. ITM, (Online),
[5] Anggraini, I., Yusuf, M., & Elvira. Tanpa (http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01
Tahun. Studi Eksperimental Terhadap Unjuk September 2016).
Kerja Kuda-kuda Baja Ringan Profil C [18] Pangaribuan, M., R. 2014. Baja Ringan
dengan Ketebalan 0,60 mm, (Online), sebagai Pengganti Kayu dalam Pembuatan
(http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01 Rangka Atap Bangunan Rumah Masyarakat,
September 2016). (Online), (Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
[6] Anonim, 2014. Cara Pasang Atap Spandek. Vol. 2, No. 4, Desember,
(Online). (http://www.ekgmartindonesia.com, http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01
akses tanggal 15-09-2016). September 2016).
[7] , Tanpa Tahun. Kalsiboard dan [19] PT. Eternit Gresik, Tanpa Tahun. KalsiPlank
kalsiplank. (Online), http://www.atap- 8. (Online), (http://www.kalsi.co.id, akses
bajaringan.com, akses tanggal 12 Oktober tanggal 13 September 2016).
2016). [20] Rahayu, S., A. 2015. Analisis Perbandingan
[8] Arafuru, Tanpa Tahun. Inilah Kelebihan dan Rangka Atap Baja Ringan Dengan Rangka
Keurangan Atap Spandek, (Online), Atap Kayu Terhadap Mutu, Biaya, Dan
(http://arafuru.com, diakses tanggal 14 Waktu, (Online), (Vol 3 Nomor 2. Juli-
Spetember 2016). Desember 2015 Jurnal Fropil,
[9] CV. Sekar Sion. 2014. Kalsiplank, Papan http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01
Fiber Semen Dekoratif, Natural, Dan Artistik. September 2016).
(Online), [21] Sakdiah, S., K., & Dewi, S., H. 2014.
(https://www.distributoratapbangunan.com, Evaluasi Perencanaan Struktur Rangka Kuda-
akses tanggal 12 Oktober 2016). kuda Baja Pada Gudang Kantor Depo PT.
[10] Design, A. 2015. Atap Spandek, (Online), Gudang Garam Pekanbaru. Jurusan Teknik
(http://tukangkubah.blogspot.com, diakses Sipil Universitas Islam Riau, (Online),
tanggal 14 Spetember 2016). (Volume 14 Nomor 2, Oktober, 1-10,
[11] Dyah, A., D. 2014. Studi Sambungan http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01
Komposit Baja Ringan Laminasi Kayu September 2016).
Dengan Alat Sambung Baut. Tesis, (Online), [22] Sejahtera, A. 2015. Genteng Metal Batuan,
(http://scholar.google.co.id, akses tanggal 01 Atap Spandek, (Online),
September 2016). (http://www.agenbajaringan.com, diakses
[12] Hadi, R., K. 2013. Pengaruh Keunggulan tanggal 14 Spetember 2016).
Produk terhadap Minat Beli Konsumen pada [23] Sucipta, A., Saggaff, A., & Muliawan, S.
Produk Rangka Atap Baja Ringan TASO 2013. Analisa Pola Keruntuhan Konstruksi
C75.75.Magister Manajemen Universitas Rangka Atap dengan Menggunakan Profil
Diponegoro, (Online), Baja Ringan, (Online), (Jurnal Teknik Sipil
(http://scholar.google.co.id, akses tanggal 01 dan Lingkungan. Vol. 1, No. 1, Desember,
September 2016). http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01
[13] Irianto. Tanpa Tahun. Komparasi September 2016).
Penggunaan Kayu dan Baja Ringan Sebagai
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 219
[24] Suriawidjaja, dkk. 1982. Persepsi Bentuk Dan (Online), (http://scholar.google.co.id, diakses
Konsep Arsitektur. Laporan Seminar Tata tanggal 01 September 2016).
Lingkungan Tahun 1982 Fakultas Teknik [27] Verdy, L., F., & Winanti, E., T. 2014.
Universitas Indonesia Jurusan Arsitektur. Pengaruh Berbagai Jenis Screw Terhadap
Djambatan: Jakarta. Kuat Tarik Dan Kuat Geser Sambungan Baja
[25] Suseno, A. 2012. Tinjauan Kuat Lentur Reng Ringan, (Online), (Rekayasa Teknik Sipil, Vol
Baja Ringan Sebagai Penopang Atap. Tugas 3, No 3/rekat/14, http://scholar.google.co.id,
akhir. Program Studi Teknik Sipil Fakultas diakses tanggal 01 September 2016).
Teknik Universitas Muhammadiyah [28] Wibowo, H., L. 2014. Prediksi Kekuatan
Surakarta, (Online), Struktur Truss 2D Komposit Baja Ringan-
(http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01 Kayu Laminasi. Tesis, (Online),
September 2016). (http://scholar.google.co.id, diakses tanggal 01
[26] Sutresman, O., S. 2014. Profil HS-75 Untuk September 2016).
Rangka Atap. Cetakan I. Untad Press: Palu, [29] Wildensyah, I. 2010. Rangka Atap Baja
Ringan. Cetakan kesatu. Alfabeta: Bandung.

220 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PERAN MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN
SAMPAH RUMAH TANGGA
(STUDI KASUS DI DESA PASINAN LEMAHPUTIH KECAMATAN
WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK)
Erry Ika Rhofita
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel Surabaya
Email: erryikarhofita@rocketmail.com

ABSTRAK
Sampah rumah tangga seiring dengan perubahan zaman dan pola konsumsi masyarakat, jumlahnya semakin
meningkat. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah rumah tangga adalah pengurangan volume sampah,
serta pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi barang berdaya guna melalui program pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi peran serta masyarkat dalam
pengelolaan sampah rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan
teknik pengambilan sampel melalui wawancara, kuisioner, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
peran masyarakat Desa Pasinan Lemahputih untuk mengelola sampah sangat rendah, pengolahan yang dilakukan
masyarakat hanya sebatas mengumpulkan sampah anorganik untuk dijual ke pengepul sampah maupun membakar
sampah secara langsung di tepi jalan maupun pekarangan rumah, karenatidak tersedianya Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) yang bersifat permanen untuk menampung semua sampah rumah tangga yang ada di masyarakat serta
pengangkuatan sampah rumah tangga dari setiap rumah. Beberapa faktor internal seperti usia, tingkat pendidikan,
jenis pekerjaan dan jumlah penghasilan berdasarkan hasil penelitian tidak berpengaruh terhadap peran masyarakat
dalam sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Pasinan Lemahputih.

Kata Kunci: peran, masyarakat, pengelolaan, sampah rumah tangga

I. PENDAHULUAN bau, lingkungan kotor, timbulnya berbagai macam


Menurut UU RI No. 18 tahun 2008, sampah penyakit, bahkan penyebab banjir akibat daya tampung
didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia sungai menurun. Permasalahan yang sama juga terjadi
dan/atau proses alam yang berbentuk padat2. di Kabupaten Gresik. Setiap hari kuantitas sampah
Berdasarkan sumbernya sampah dapat dibedakan rumah tangga di Kabupaten Gresik mencapai 750 m3,
menjadi sampah rumah tangga dan sampah spesifik. dan hanya sekitar 300 m3 (40%) yang tertampung di
Sampah rumah tangga secara umum tidak terjadi TPA, sisanya 350 m3 (60%)3 sistem pengelolaannya
dengan sendirinya seperti sampah yang berasal dari dibakar, ditampung di tempat pembuangan liar atau
proses alam, tetapi berasal dari aktivitas beberapa dibuang di sungai. Sistem pengelolaan sampah yang
keluarga yang terjadi didalam maupun diluar rumah, dilaksanakan belum optimal karena kapasitas TPA
dan dikumpulkan menjadi satu sistem pengelolaan. yang terbatas serta kurangnya implementasi regulasi
Seiring dengan perubahan zaman dan pertambahan mengenai sistem pengeloaan sampah berbasis 3R
jumlah penduduk, volume sampah rumah tangga (reduce, reuse, dan recycle).
semakin meningkat. Besarnya peningkatan tersebut Permasalahan sistem pengelolaan sampah
selalu diimbangi dengan perubahan pola konsumsi dan rumah di Kabupaten Gresik, harus ditangani secara
kemajuan teknologi. Hal tersebut sesuai dengan cepat dan tepat dengan melibatkan semua pihak tidak
pernyataan Hamzah (2008), bahwa kuantitas dan hanya pemerintah sebagai pemangku regulasi. Tetapi
kualitas sampah sangat dipengaruhi oleh perubahan masyarakat sebagai penentu keberlangsungan dan
taraf kehidupan masyarakat, yang dipengaruhi oleh tiga keberlanjutan sistem pengelolaan sampah diharapkan
faktor yaitu jumlah penduduk, kondisi sosial ekonomi, mempunyai peran aktif. Hal yang dapat dilakukan oleh
dan kemajuan teknologi. Di Indonesia peningkatan masyarakat dalam keberlanjutan sistem pengelolaan
jumlah kualitas dan kuantitas sampah terjadi di semua sampah antara lain: 1) peningkatan kesadaran
daerah, peningkatan tersebut tidak diimbangi dengan pentingnya pengelolaan sampah untuk keberlanjutan
perbaikan dan peningkatan sistem pengelolaannya dari lingkungan, dan 2) peran serta masyarakat dalam
segi pola pengelolaan, sarana, prasarana serta regulasi. melaksanakan pengelolaan sampah. Peran masyarakat
Permasalahan sederhana yang banyak terjadi di dalam sistem pengelolaan sampah saat ini hanya
berbagai daerah di Indonesia adalah semua sampah sebatas pembuangan sampah, belum sampai mengelola
rumah tangga tidak terangkut semuanya, karena daya sampah untuk dimanfaatkan kembali atau
tampung tempat pengolahan sampah (TPA) yang meningkatkan nilai ekonomi sampah. Melalui
terbatas. Akibatnya banyak bermunculan tempat
pembuangan sampah liar yang dapat menimbulkan
3
Hasil Wawancara dengan Bapak Abdul Rozak (staf
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik) pada
2
Undang-undang RI No. 18 Tahun 2018 tentang tanggal 18 April 2016
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 221
pemanfaatann kembali saampah mamppu memberikkan Seedangkan jum
mlah kepala keluarga (K KK) sebanyakk
kontribusi peengurangan volume sampaah rumah tanggga 1.571 KK dann rata-rata tiiap keluarga berjumlah 4
1,8% dari total
t produksii4. Diperkuat oleh penyataaan orrang6.
dari Takiguuchi, et al (2008),
( bahw
wa pemanfaattan
kembali sammpah rumah tanggamerupaakan salah saatu TABEL
L 1. RINCIAN JU
UMLAH PENDUDUK DESA
PASINAN LEMAHPUTIH
upaya untuuk mengatasii ketersediaaan sarana dan d
prasarana penngolahan sam mpah. Katagoori Jenis K
Kelamin (ora
ang)
Salahh satu cara yang
y dapat dilakukan
d unttuk Laki-laaki Peremp puan
mengatasi permasalahan
p pengelolaan sampah yaaitu Dewasaa 2.2377 41
2.24
mengetahui peran
p serta masyarakat
m dallam menguranngi Anak- 6.74 620
0
volume sam mpah rumahh tangga, khususnya di anak
Kabupaten Gresik. Berrdasarkan urraian mengennai
permasalahann pengelolaaan sampah di Kabupatten
Dalamm sistem penngelolaan sam mpah rumahh
Gresik, peneelitian ini meempunyai tujuuan mengetahhui
tangga, masalah
m yangg dihadapi adalah tidakk
faktor interrnal yang mempengaruh
m hi peran seerta
tersedianyya Tempat P Pembuangan Akhir
A (TPA))
masyarakat di Kabupateen Gresik khususnya
k Deesa
yang bersifat permanenn untuk menam mpung semuaa
Pasinan Lemmahputih Keccamatan Wrinnginanom dalaam
sampah ruumah tangga yang ada dii masyarakat..
sistem pengeelolaan sampahh rumah tanggga.
Hal terseebut menyebaabkan muncu ulnya tempatt
pembuanggan sampah lliar di tepi jaalan, bantarann
II. METODE PENELITIAN
P N sungai daan di pekaranngan rumah. Pengangkutan
P n
Penelitian ini mennggunakan metode
m deskripptif
sampah yang
y dicananngkan dan seesuai dengann
yaitu mencarri gambaran mengenai perran serta dalaam
regulasi peemerintah
p ssetempat belu
um terlaksanaa
sistem pengeelolaan sampaah rumah tanggga yang ada di
dan tidak ada retribusii yang terkaitt pengelolaann
Desa Pasinaan Lemahputih, Kecamatann Wringinanoom
sampah. Sistem penngelolaan sam mpah rumahh
Kabupaten Gresik.
G Selanjjutnya data diiperoleh denggan
tangga yaang ada di m masyarakat Desa
D Pasinann
menggunakaan kuisioner, wawancara, dan observasi
Lemahputtih dilakukann dengan cara membakar,,
lapang5. Teeknik pengaambilan sam mpel digunakkan
menimbunn atau membbuang sampaah di sungaii
metode snoowball sampling, dengann jumlah tootal
secara laangsung. Penngelolaan sam mpah dengann
responden seebanyak 97 orang.
menggunaakan cara terrsebut seiring g berjalannyaa
Peneliitian bertem mpat di Desa D Pasinnan
waktu dappat menimbullkan konflik did masyarakatt
Lemahputih, Kecamatann Wringinanoom Kabupatten
serta pennurunan kuaalitas lingkun ngan. Secaraa
Gresik, denggan dasar perttimbangan; 1)) regulasi sisteem
terperinci sistem penggelolaan sam mpah di Desaa
pengelolaan sampah rum mah tangga belum ada; 2)
Pasinan Lemahputih
L diitunjukkan oleh Gambar 1
berada di kaawasan indusstri; 3) saranaa dan prasaraana
sampai 3.
sistem penggelolaan samppah belum teersedia; dan 4)
kondisi sosiial ekonomi masyarakat merata. Beluum
adanya reguulasi, sarana dan prasaraana pengelolaaan
sampah rum mah tangga menyebabkaan peningkattan
pemanfaatann bantaran Kali
K Mas seerta pekaranggan
rumah sebagai TPA.

III. HASIL DAN N PEMBAHA ASAN


Kondisi Um mum dan Peengelolaan Saampah Rum mah
Tangga di Desa Pasinaan Lemahputtih Kecamattan
Wringinanoom Kabupateen Gresik.
Desa Pasinan Lemahhputih adalah salah satu deesa
di kawasan Gresik Selattan dan beraada di kawassan
industri. Luaas Desa Pasinaan Lemah Putiih 3.12 km2, dan
d Gambar 1. Sampah
S dikelola ddi tepi sungai den
ngan cara dibakarr
terdiri dari 4 (empat) duusun yaitu DusunD Mrungggi,
Dusun Pasiinan, Dusun Lemahputihh, dan Dussun
Sidokandeg dengan jum mlah Rukun Warga (RW W)
sebanyak 4 (empat) dan Rukun
R Tetangga (RT) 21 (ddua
puluh satu).. Jumlah penduduk
p di Desa Pasinnan
Lemahputih pada tahun 2015 sebanyyak 5.722 jiw wa
dengan propporsi pendudduk yang beerjenis kelam min
perempuan sebanyak
s 2,911 jiwa dan lakki-laki sebanyyak
2.861 jiwa. Secara
S terperinnci katagori kependudukan
k n di
Desa Pasinaan Lemahputihh ditunjukkann oleh Tabel 1.

4 Gambaar 2. Sampah di bbuang secara liar di


d tepi jalan
Sejati, Kuncoro.
K 2005. Pengolahan Saampah Terpaduu.
Y
Yogyakarta: Pennerbit Kanisisuus, hal 29
5 6
Singarimbbun, Masri, dkk.
d Metode Penelitian
P Survvai. Hasil Wawanncara dengan BBapak H. Kunarri, S.H (Kepalaa
Jakarta: LP3ES
L & Anggoota IKAPI. hal. 193 Desa Pasinann Lemahputih), pada tanggal 17 April 2016
222 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
meningkatkan
m sistem penngelolaan sam mpah rumahh
taangga yang ada.
Peran masyarakat daalam sistem pengelolaann
saampah rumah tangga dipengaruhi oleh faaktor internal,,
seeperti karakterristik individuu, persepsi dan
n pengetahuann
daalam mengeloola sampah ruumah tangga serta faktorr
ekksternal, sepeerti sosial, struktur massyarakat dann
bu udaya. Dari segi manfaat peran masy yarakat dalam
m
sistem pengeloolaan sampah rumah tangg ga merupakann
saarana pentingg bagi pemanngku kebijak kan untuk 1))
menambah
m massukan dalam ppengambilan keputusan; 2))
Gambarr 3. Sampah dibuaang secara liar di pekarangan rumaah
strrategi untukk memperoleeh dukungan n masyarakatt
Konsep Peran
P Masyarakat dalam Sisteem daalam pengambbilan keputusaan dalam mem mbuat sebuahh
reegulasi; 3) mengkomunikkasikan tang ggung jawabb
Pengelolaan Sampah Rumah
R Tanggga
peemangku kebbijakan terhaddap keinginan n masyarakatt
Peran masyarakat dalam sistem m pengelolaaan
daalam memperbbaiki sistem ppengelolaan saampah rumahh
sampah rum mah tangga merupakan
m sallah satu benttuk
taangga; dan 4)4 pemecahann permasalahaan yang adaa
partisipasi attau keikutsertaaan seseorangg yang didukuung
diimasyarakat dalam
d sistem ppengelolaan saampah rumahh
keasadaran untuk
u mengem mbangkan sisttem pengelolaaan
taangga.
sampah rumaah tangga di lingkungan
l temmpat tinggalnnya
maupun linngkungan diluar d tempat tinggalnyya.
Keberlanjutaan program pengelolaan
p sampah rummah Faktor Interrnal yang B
Berpengaruh terhadapp
tangga bergaantung peran masyarakat, tanpa t ada perran Peran Masyaarakat dalaam Sistem Pengelolaan
P n
masyarakat semua progrram atau impplementasi dari d Sa
ampah
regulasi penggelolaan samppah rumah taangga akan sissa- Faktor intternal merupaakan penciri dari individuu
sia, sehinggaa program keeberlanjutan lingkungan
l juuga attau masyaraakat yang berperan daalam sistem m
tidak dapat berjalan
b secaraa optimal. peengelolaan saampah di Desa Pasinan Lemahputih..
Pendekkatan yang digunakan unttuk mengetahhui Dalam penelitian ini faktor internal yang g berpengaruhh
peran masyaarakat dalam sistem pengelolaan samppah teerhadap perann masyarakat dalam sistem m pengelolaann
rumah tanggaa melalui penyyadaran setiapp individu unttuk saampah rumahh tangga antara lain : usia, tingkatt
berperan akktif dalam kegiatan
k sisteem pengelolaaan peendidikan, jennis pekerjaan, dan jumlah peenghasilan.
sampah rum mah tangga. Kegiatan pennyadaran dappat 1. Usia
dilakukan melalui
m penyuuluhan atau sosialisasi
s yaang Usia respoonden dalam penelitian in ni ditentukann
dilakukan seecara menyelluruh (kalanggan pemerintaah, yaitu antarra 16 tahun hhingga > 56 tahun.
t Alasann
akademisi, innstansi swastaa, maupun tokkoh masyarakkat) pemilihan usia karenna rentan usia u tersebutt
dan terpaduu dengan mengubah m p
persepsi bahw wa merupakann usia produuktif kerja. Berdasarkann
pengelolaan sampah ruumah tanggaa bukan suaatu usianya responden
r daalam sistem pengelolaann
keharusan setiap individu dan tanggungjaw wab sampah dittunjukkan olehh Tabel 2.
pemerintah tetapi kebuutuhan primeer bagi setiiap TABEL 2. USIA RESPOND
DEN
individu unntuk menjagaa keberlanjuttan lingkungaan.
Ussia Jummlah Pro
osentase
Pernyataan tersebut dipeerkuat oleh SubektiS (2006),
(tah
hun) (Orrang) (%)
bahwa untukk menumbuhhkan, mengem mbangkan, dand
16 - 25
2 5 5,155
5
meningkatkaan peran masyyarakat secaraa terarah dalaam
26 - 35
3 110 10,309
1
pengelolaan sampah rumaah tangga dipeerlukan prograam
36 - 45
4 338 39,175
3
intensif dan berorientasi dengan menyyebar luasankkan
pengetahuan, penanaman kesadaran, peneguhan
p sikkap 46 - 55
5 332 32,990
3
dan pembenttukan perilakuu. > 56 112 12,371
1
Adanyaa peningkataan kesadarann berpartisipasi Jumllah 997 100
aktif secaraa tidak langgsung akan menumbuhkkan
kebiasaan masyarakat
m unntuk mau menngelola samppah Berdasarkkan Tabel 2 ddapat diketahuui bahwa usiaa
rumah tanggga, yang dim mulai dari tem mpat tinggalnnya raata-rata responnden berkisar antara 36 sam
mpai 55 tahunn
sendiri. Seccara sederhanna peran masyarakat dalaam deengan prosenttaase sebesar 39,175% untu uk rentan usiaa
pengelolaan sampah ruumah tanggaa yang dappat anntara 36-45 tahun
t dan 322,990% untuk k usia 46-555
dilakukan, melalui
m 1) im
mplementasi peerilaku menjaaga taahun. Secara umum, usia tidak memiliiki hubungann
kebersihan lingkungan (sebagai contoh tiddak yaang kuat terhadap
t peeran masyarrakat dalam m
membuang sampah
s sembaarangan); 2) tuurut aktif dalaam peengelolaan saampah rumahh tangga. Haasil observasii
pemilahan saampah organiik dan anorgaanik yang ada di daan wawancaara dengan pemangku kebijakan k dii
tempat tinggalnya; 3) implementasi sisttem pengelolaaan linngkungan Deesa Pasinan L Lemahputih menunjukkann
sampah 3R; 4) kesediaan memberikan sejumlah biaaya baahwa masyaraakat yang berrusia antara 40 4 sampai 555
untuk pelakssanaan kegiattan pengelolaaan sampah; 5) taahun mengeloola sampah ruumah tangga dengan caraa
turut aktif menularkan
m keebiasaan menjnjaga kebersihhan memilah
m samppah organik dan sampah h anorganik..
kepada orangg lain; dan 6) mau memberikan masukkan Saampah organnik dikelola dengan carra dipendam m
atau saran kepada
k pemanngku kebijakaan dalam upaaya diidalam tanah atau dimasuukkan kedalaam kubangann
taanah. Sedangkkan sampah aanorganik khu ususnya botoll
Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG
GM 2016 | 2233
platik, botol kaca maupun kaleng bekas dikumpulkan (2008), masyarakat yang hanya mengenyam
dan secara berkala dijual kepada pengepul barang pendidikan rendah (SD) kurang memberikan
bekas yang ada di sekitar Desa Pasinan Lemahputih7. sumbangan pemikiran, ide, pendapat dan kepekaan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sosial untuk merespon dinamika perubahan dalam
Aprianto (2008), bahwa usia seseorang tidak pembangunan dan program pemerintah khususnya hal
mempunyai pengaruh secara nyata terhadap peran pengelolaan sampah rumah tangga. Pernyataan yang
masyarakat dalam sistem pengelolaan sampah rumah sama juga dikemukakan oleh Putra, dkk (2013),
tangga. Menurut Notoatmodjo (2003), semakin tua usia tingginya pendidikan masyarakat menyebabkan hal-hal
seseorang semakin bijaksana perilakunya dan semakin baru dalam pengelolaan sampah rumah tangga dapat
banyak informasi pengalaman sesorang sehingga peran dilakukan terutama dalam segi pemilahan sampah, daur
serta dalam pengelolaan sampah yang dapat dilakukan ulang, dan membuat kreativitas baru dari sampah
semakin banyak dan beragam. Berbeda dengan anorganik yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dan
pernyataan Khairunisa (2011), bahwa usia tidak manfaat sampah rumah tangga. Masyarakat yang
menentukan apa yang dia kerjakan dan bagaimana mempunyai pendidikan rendah tingkat peran
hasil pekerjaannya. Usia hanya bisa menunjukkan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga
seberapa lama dan seberapa kuat seseorang dapat cenderung negatif dan rendah, umumnya pengelolaan
melakukan suatu pekerjaan, dalam hal ini usia tidak sampah rumah tangga yang dilakukan dengan
berpengaruh terhadap peran masyarakat dalam sistem membakar sampah secara langsung di pinggir jalan
pengelolaan sampah rumah tangga. atau pekarangan rumah bahkan ada yang membuang
sampah secara langsung di sungai atau parit yang ada
2. Tingkat pendidikan di dekat rumah tinggal. Hasil penelitian ini juga sesuai
Tingkat pendidikan masyarakat mendukung peran dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Derksen
masyarakat dalam sistem pengelolaan sampah rumah and Gartrell (1993), Jakus et al. (1996), Owens et al.
tangga. Secara umum tingkat pendidikan berpengaruh (2000), Saphores et al. (2006), dan Suprapto (2010),
terhadap kemampuan berpikir dan nalar masyarakat. bahwa tingkat pendidikan seseorang menentukan
Secara terperinci tingkat pendidikan responden sikapnya dalam hal mengelola sampah rumah tangga
ditunjukkan oleh Tabel 3. dengan terlibat secara aktif melalui daur ulang sampah.
Teori Lawrence Green juga menyatakan bahwa
TABEL 3. TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN pendidikan mempunyai peran penting dalam mengubah
Tingkat Jumlah Prosentase dan menguatkan perilaku positif seseorang untuk
Pendidikan (Orang) (%) mengolah sampah demi meningkatkan kualitas
SD 11 11,340 lingkungan.
SMP 35 36,082
SMU 40 41,237 3. Jenis pekerjaan
S1 9 9,278 Selain tingkat pendidikan, jenis pekerjaan juga
S2 2 2,062 mempengaruhi peran masyarakat dalam
S3 0 0,000 pengelolaan sampah rumah tangga. Berdasarkan
jenis pekerjaan responden yang bertempat tinggal
Jumlah 97 100
di Desa Pasinan Lemahputih ditunjukkan oleh
Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa rata- TABEL 4. JENIS PEKERJAAN RESPONDEN
rata tingkat pendidikan masyarakat Desa Pasinan Jenis Jumlah Prosentase
lemahputih adalah SMU, dengan prosentase 41.237%. Pekerjaan (Orang) (%)
Hasil observasi dan wawancara dengan pemangku Petani 14 14,433
kebijakan Desa Pasinan Lemahputih menyatakan
Industri 47 48,454
bahwa masyarakat desa yang tinggal dibantaran Kali
Konstruksi 5 5,155
Mas rata-rata mengenyam pendidikan sampai SD atau
Perdagangan 8 8,247
SMP, pola pengelolaan sampah rumah tangga yang
dilakukan umumnya dibuang ke sungai (Kali Mas) Angkutan 13 13,402
untuk sampah rumah tangga yang berasal dari diapers Jasa 6 6,186
dan sampah organik atau dibakar di bantaran sungai. Lainnya 4 4,124
Sedangkan sampah anorganik dikumpulkan di Jumlah 97 100
pekarangan rumah dan dijual kepada pengepul sampah Berdasarkan Tabel 4 diketahui jenis pekerjaan
secara berkala. Selain itu, hanya ada 10% masyarakat mayoritas masyarakat Desa Pasinan Lemahputih
yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi yang adalah sektor industri dengan prosentase 48.454%. Hal
telah mengelola sampah organik untuk dijadikan ini sesuai dengan kondisi wilayah Desa Pasinan
sebagai kompos dan melakukan pemilahan sampah Lemahputih yang berada di kawasan industri Gresik
organik dan anorganik8. Hasil penelitian tersebut sesuai Selatan. Jumlah industri yang ada di Desa Pasinan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Artiningsih, dkk Lemahputih sebanyak 12 buah, 7 industri kecil, 3
industri sedang dan 2 industri besar9. Dari hasil
7 observasi dan wawncara secara langsung penyumbang
Hasil observasi di Desa Pasinan Lemahputih pada tanggal
24 April 2016 sampah rumah tangga terbanyak berasal dari seseorang
8
Hasil observasi di Desa Pasinan Lemahputih pada tanggal
9
28 April 2016 Data BPS Kecamatan Wringinanom tahun 2015
224 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
yang bekerja di sektor perdagangan, sehingga IV. KESIMPULAN DAN SARAN
kemungkinan mencemari lingkungan lebih besar. Dari hasil pembahasan dan hasil analisis
Secara umum jenis pekerjaan tidak mempunyai permaslahan yang merujuk pada tujuan faktor internal
pengaruh yang nyata terhadap peran masyarakat dalam yang mempengaruhi peran masyarakat dalam sistem
sistem pengelolaan sampah rumah tangga10. Sesuai pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Pasinan
dengan penelitian Jakus, et al (1996), Matsumoto Lemahputih dapat disimpulkan bahwa :
(2010), Maulina (2012), dan Sudar (2015), bahwa tidak 1. Peran masyarakat dalam pengelolaan sampah
terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dengan rumah tangga sangat rendah dan tidak sesuai
tindakan pengolahan sampah rumah tangga. Hal ini dengan prinsip 3R. Pengelolaan yang dilakukan
dikarenakan seseorang yang memiliki status pekerjaan masyarakat hanya sebatas mengumpulkan sampah
bekerja belum tentu bisa melakukan kegiatan anorganik untuk dijual ke pengepul barang bekas.
pengolahan sampah rumah tangga dengan baik karena Umumnya sampah rumah tangga hanya dibakar
padatnya aktivitas yang dilakukan. secara langsung ditepi jalan atau pekarangan
4. Jumlah penghasilan rumah bahkan ada yang membuangnya ke sungai
Jumlah penghasilan berhubungan erat dengan atau parit yang ada disekitar tempat tinggal;
jenis pekerjaan seseorang. Secara umum jumlah 2. Tantangan yang harus dihadapi dalam pengelolaan
penghasilan mempengaruhi peran masyarakat dalam sampah rumah tangga yaitu belum tersedianya
pengelolaan sampah. Seperti halnya penelitian yang sarana dan prasarana yang memadai seperti tempat
dilakukan oleh Sulestri (2001), Sunarti (2002), pembuangan akhir (TPA), sistem pengangkutan
Mifbakhuddin (2010), dan Sudar (2015) bahwa jumlah sampah dan regulasi yang dapat
pengahsilan seseorang sangat mempengaruhi sikapnya dalam diimplementasikan oleh masyrakat;
pengelolaan sampah. Semakin tinggi jumlah penghasilannya, 3. Faktorinternal seperti usia, tingkat pendidikan,
sistem pengelolaan sampah yang baik melalui daur ulang,
jenis pekerjaan dan jumlah penghasilan tidak
pengadaan sarana prasarana pengolahan maupun pembayaran
retribusi pengolahan akan mudah terwujud. Hasil penelitian mempunyai pengaruh secara nyata terhadap peran
yang dilakukan di Desa Pasinan Lemahputih menunjukkan masyarakat dalam sistem pengelolaan sampah
jumlah penghasilan responden ditunjukkan oleh Tabel 5. rumah tangga.
Berdasarkan kesimpulan dan untuk meningkatkan
TABEL 5. JUMLAH PENGHASILAN RESPONDEN kualitas lingkungan, maka saran yang harus dilakukan
Jumlah Penghasilan Jumlah Prosen- antara lain:
(Rp) (Orang) tase (%) 1. Agar pengelolaan sampah rumah tangga sesuai
< 1.000.000 6 6,186 dengan prinsip 3R diperlukan peningkatan sarana
1.000.001 - 2.000.000 21 21,649 dan prasarana seperti tempat pembuangan akhir
2.000.001 - 3.000.000 22 22,680 (TPA), sistem pengangkutan sampah, maupun
3.000.001 - 4.000.000 37 38,144 tempat sampah yang memisahkan sampah organik
4.000.001 - 5.000.000 8 8,247 dan anorganik;
> 5.000.000 3 3,093 2. Diperlukan sosialisasi dan pendampingan berbasis
Jumlah 97 100 masyarakat mengenai sistem pengelolaan sampah
rumah tangga dengan prinsip 3R.
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa masyarakat
Desa Pasinan Lemahputih mempunyai jumlah V. DAFTAR PUSTAKA
penghasilan sesuai dengan UMK Kabupaten Gresik [1] Artiningsih, K. 2008. Peran Serta Masyarakat
tahun 2016 sebesar Rp. 3.040.000,- dengan prosentase dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
sebesar 38.144%. Berdasarkan observasi secara Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, (Online),
langsung dilapang fenomena yang terjadi tidak sesuai http://repository.untagsmg.ac.id/116/1/29-
dengan penelitian yang dilakukan Sulestri (2001), 322-1-PB.pdf.
Sunarti (2002), Mifbakhuddin (2010), dan Sudar (2015). [2] Damanhuri, Enri. 2004. Diktat Kuliah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat Pengelolaan Persampahan. Departemen
hubungan yang signifikan antara jumlah penghasilan Teknik Sipil dan Lingkungan FTSP ITB.
dengan tindakan pengelolaan sampah rumah tangga. Bandung : Penerbit ITB.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan [3] Derksen, Linda dan John Gartrell. 1993. The
oleh Kairunnisa (2011), bahwa tidak selama jumah Social Context of Recycling. American
penghasilan menentukan mau tidaknya seseorang ikut Sociological Review Vol 58 Issue 3, 434-442.
serta dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan [4] Hamzah, Andi. 2008. Penegakan Hukum
dengan kepentingan umum dan juga memerlukan Lingkungan. Jakarta: PT. Sinar Grafika.
biaya, seperti halnya pengelolaan sampah rumah [5] Jakus P. M., K. H. Tiller, and W. M. Park.
tangga. Sehingga diperlukan peran serta dan dukungan 1996. Generation of Recyclables by Rural
dari semua pihak tidak hanya masyarakat tetapi juga Households. Journal of Agricultural and
pemangku kebijakan, instansi swasata, maupun Resource Economics 21(1): 96–108.
akademisi untuk mendukung program pengelolaan [6] Jayasubramanian, P., M. Meenakshi Saratha,
sampah rumah tangga. dan M. Divya. 2015. Perception of
Households Towards Waste Management and
10
Hasil observasi di di Desa Pasinan Lemahputih pada
Its Recycling in Coimbatore. International
tanggal 29-30 April 2016
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 225
Journal of Multidisciplinary Research and [15] Saphores JM, Nixon H, Ogunseitan OA,
Development 2(1): 510-515. Shapiro AA. 2006. Household Willingness to
[7] Khairunnisa, 2011. Hubungan Karakteristik Recycle Electronic Waste: An Application to
Ibu Rumah Tangga Dengan Pengolahan California. Environ Behav 38: 183-208.
Sampah Domestik Dalam Mewujudkan Medan [16] Sejati, Kuncoro. 2005. Pengolahan Sampah
Green And Clean (Mdgc) Di Lingkungan I Terpadu. Yogyakarta: Penerbit Kanisisus.
Kelurahan Pulo Brayan Darat Ii Kecamatan [17] Singarimbun, Masri, dkk. Metode Penelitian
Medan Timur Kota Medan Tahun 2011. Survai. Jakarta: LP3ES & Anggota IKAPI.
(Online), Skripsi. Fakultas Kesehatan [18] Sudar, Rifka Syifana. 2015. Hubungan
Masyarakat: Universitas Sumatera Utara. antara Karakteristik Individu dan
[8] Matsumoto, Shigeru. 2011. Waste Separation Pengetahuan Masyarakat dengan Tindakan
at Home: Are Japanese Municipal Curbside Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa
Recycling Policies Efficient?. Resources, Borgojaga V Kecamatan Tombarini
Conservation, and Recycling 55, Elsevier Kabupaten Minahasa, (Online),
D.V., page 325-334. http://fkm.unsrat.ac.id/wp-
[9] Maulina, Arin Sri. 2012. Identifikasi content/uploads/2015/02/JURNAL-IKHA-
Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilahan 3.pdf.
Sampah Di Kecamatan Cimahi Utara Serta [19] Subekti, Sri. 2010. Pengelolaan sampah
Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat.
Perencanaan Wilayah dan Kota, 23(3): 177- (Online),
196. http://download.portalgaruda.org/article.php?a
[10] Morrissey A. dan Browne J.. 2004. Waste rticle=133961&val=5634.
Management Models and Their Application to [20] Sulestri, I.S. 2001. Hubungan Tingkat
Sustainable Waste Management. Waste Pendidikan dan Sikap Ibu Rumah Tangga
Management 24: 297-308. dengan Pengelolaan Sampah Domestik. Jurnal
[11] Notoatmojo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Lingkungan, 13(5): 102-12
perilaku Keseshatan. Jakarta: PT. Rineka [21] Suprapto. 2010. Pengelolaan Sampah Rumah
Cipta. Tangga di Desa Candisari Kabupaten
[12] Putra , Hijrah P., Taufik, Anggun R., dan Grobongan. Jurnal Penelitian, 13(1):45-79.
Jualiani, Ani. 2013. Studi Hubungan Tingkat [22] Sutoto. 2002. Sikap dan Partisipasi
Pendidikan dan Pendapatan Keluarga Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah.
terhadap Sikap dalam Pengelolaan Sampah Jurnal Penelitian, 5(02): 83-124.
Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa [23] Takiguchi, H. Dan Takemoto, K. 2008.
Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta). Japanese 3R Policies Based on Material flow
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, Analysis. Journal of Industry Ecology 12(5-
5(2):91-101. 6):792-798.
[13] Oskamp S, Harrington MJ, Edwards TC, [24] Tchobanoglous G. 1997. Solid Waste,
Sherwood DL, Okuda SM, Swanson DC. Engineering Principles and Management
1991. Factors Influencing Household Issues, McGraw Hill: Kogakusha.
Recycling Behavior. Environment and [25] Usman, Husaini. 2009. Pengantar Statistik.
Behavior 23:494–519. Jakarta: Bumi Aksara.
[14] Owens, J., Dickerson, S. & Macintosh, D.L..
2000. Demographic Covariates Of Residential
Recycling Efficiency. Recycling and Behavior,
32(5), pp. 637–650.

226 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


MENINGKATKAN KUALITAS KRIPIK CARICA DENGAN
BEBANTUANMIXER DAN SPINER
Ireng Sigit Atmanto1,Siswo Sumardiono2,Wisnu Broto3
1
PSD III Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
2
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
3
PSD III Teknik Kimia, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Jln Prof Sudarto,SH Pedalangan Tembalang, Semarang 50275
tel/fax:(024) 7471379
Email: irengsigit@gmail.com

ABSTRAK
Proses pembuatan keripik carica terdiri dari tahap persiapan, pecampuran/ pengadukan (mixing),pencetakan,
penggorengan, dan pengemasan.Tepung terigu , telur, gula, mentega, dan sari carica sesuai resep yang akan diproduksi
atau dibuat dicampur dalam mixer. Setelah tercampur rata adonan di cetak sesuai produk yang akan dihasilkan
kemudian di goreng dan ditiriskan.Kualitas dari keripik carica yang dihasilkan saat ini masih terasa ada minyak goreng
yang terikut, dan pada saat hari raya atau hari besar karena banyak wisatawan yang datang ke Sikunir maka kebutuhan
akan produk keripik carica sebagai oleh oleh meningkat. Melihat permasalahan tersebut, diperlukan alat peniris minyak
dan mixer yang cukup memadai sehingga dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja, peningkatan hasil dan
perbaikan mutu produk keripik carica. Dalam kegiatan ini akan dilakukan penerapan teknologi tepat guna mesin peniris
minyak (spiner) dan mixer dengan memperhatikan aspek teknis, ekonomis dan kondisi sosial ekonomi masyarakat
setempat.Mesin peniris minyak dan mixer yang diadopsikan ini merupakan mesin peniris minyak dan mixer
berenergikan tenaga listrik.Metode pelaksanaannya melalui survay dan identifikasi lokasi UKM, pendampingan dan
sosialisasi penggunaan, monitoring dan evaluasi.

Kata Kunci: kripik carica, kualitas,mixer, spiner

I. PENDAHULUAN meningkatkan proses produksi dan mutu tetap


Pemerintah Kabupaten Wonosobo saat ini diperhatikan. Hal ini terkait dengan peningkatan
berupaya menggali potensi daerah yang dapat produktivitas sehingga produksinya dapat masuk ke
menunjang pendapatan daerah dengan menggerakan supermarket, swalayan, dan rumah makan. Dengan
sektor perindustrian terutama bidang industri demikian, dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja
pengolahan pangan. Hal ini terkait dengan pelaksanaan yang akan membawa ketingkat kemakmuran.
Undang-Undang No. 22 Tahun 2000, tentang Otonomi Peningkatan permintaan pasar akan olahan
Daerah. Sentra pengolahan pangan yang telah lama makanan ringan berbahan dasar carica sebagai komoditas
menjadi produk unggulan Kabupaten Wonosobo dan produk makanan ringan di daerah Sikunir, menunjukkan
tersebar hampir di tiap Kecamatan antara lain: carica, adanya peluang pasar yang cukup menjanjikan. Hal ini
kentang, purwaceng, mie ongklok dan terong Belanda. juga dapat diketahui dari besarnya jumlah permintaan
Kabupaten Wonosobo telah dikenal sebagai yang menunjukkan adanya kecenderungan meningkat
”kota carica”, dan kota pariwisata khususnya daerah sebesar 25% tiap tahun. Dampak positif ini akan
dataran tinggi Dieng. Kabupaten Wonosobo terletak mendorong dan memotivasi peningkatan produktivitas,
didataran tinggi merupakan daerah pegunungan yang sehingga mampu mengubah pola usahanya dari usaha
sejuk. Kabupaten Wonosobo khususnya dataran tinggi sampingan menjadi usaha pokok.
Dieng banyak disinggahi oleh turis manca negara Usaha kecil dan menengah ”Sunrise” milik
maupun wisatawan lokal sehingga memerlukan ibu Ribut yang terdapat di jln Bukit Sikunir Dieng
penanganan secara serius untuk menaikkan pendapatan telah memproduksi berbagai macam olahan berbahan
daerah, khususnya dari wisatawan manca negara dasar buah carica. Awal mulai usaha pada tahun 2010
maupun wisatawan lokal. Tambahan pendapatan dengan produksi manisan carica sebanyak 10 kg/hari,
daerah ini bisa diperoleh diantaranya dari penjualan dan saat ini produksinya meningkat menjadi 100
makanan ringan seperti: manisan carica, keripik kg/hari. Berkembangnya usaha ibu Ribut ini, juga telah
kentang, purwaceng, mie ongklok dan makanan khas dibarengi upaya deversifikasi produksi kurang lebih 10
yang tersedia di toko khususnya oleh-oleh khas macam jenis makanan ringan, seperti keripik kentang,
Wonosobo. mie ongklok instan, jelly carica, kopi purwaceng,
Berdasarkan analisa situasi, usaha pembuatan keripik carica dan sebagainya.
keripik carica di Sikunir khususnya UKM Sunrise Keripik carica yang diproduksi oleh Ibu Ribut
sangatlah tepat karena bahan baku berupa buah carica, sebenarnya memiliki kontrol kualitas yang cukup baik
terigu dan bahan lainnya mudah didapat. Disamping itu yaitu dengan bahan baku dipilih dari buah carica yang
Sikunir merupakan daerah wisata sehingga pemasaran telah matang. Namun penghasilan yang diperoleh
sangat prospektif. Meskipun para pekerja telah dibekali masih kurang , hal ini dikarenakan keripik carica yang
ketrampilan dalam pembuatan aneka olahan makanan dihasilkan memiliki kenampakan kurang bagus,
dari buah carica, namun demikian upaya untuk disamping kurang renyah akibat masih banyak

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 227


mengandung minyak hasil penggorengan. Akibatnya Berdasarkan kekuatan produk tersebut kegiatan
harga jual juga relatif rendah disamping waktu simpan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan
terlalu pendek. Adapun penyebab utamanya adalah pemilihan metode pemecahan masalah yang dianggap
teknologi yang digunakan masih bersifat konvensional. tepat dimulai dari menentukan dan memilih khalayak
Untuk mencampur bahan bahan pembuat keripik sasaran, model pelatihan, dan transfer teknologi
seperti sari buah carica, tepung gandum, telur dll masih produksi yang digunakan.
diaduk menggunakan tangan sehingga campuran • Khalayak Sasaran
kurang homogen, untuk mengurangi minyak digunakan Khalayak sasaran yang menjadi peserta
kertas koran bekas. Oleh karenanya, dari segi kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
kesehatan kurang memenuhi syarat dan daya simpan produsen keripik carica, serta memiliki
juga kurang lama atau cepat tengik karena kandungan motivasi untuk maju dan mau
minyak dalam keripik carica masih cukup tinggi. mengembangkan usaha aneka olahan carica
Disamping itu, sisa minyak yang masih banyak dalam sebagai ciri khas oleh oleh Sikunir Dieng,
keripik menyebabkan produk keripik carica kurang sehingga sekaligus meningkatkan citra
terasa renyah. Untuk itu, perlu menerapkembangkan Kabupaten Wonosobo.
alat mixer dan spiner (centrifugasi) yang merupakan • Bahan dan alat yang digunakan
bejana berputar dengan kecepatan cukup tinggi dan Bahan dan alat untuk kegiatan relatif
dilengkapi kontrol putaran sekitar 350 rpm, sehingga sederhana mengikuti proses produksi keripik
campuran adonan lebih homogen serta kandungan carica yang sudah berjalan. Bahan dan alat
minyak dalam keripik bisa seminim mungkin. secara umum terdiri dari bahan untuk
Harapannya produktivitas akan meningkat, singga pembuatan keripik carica seperti buah
kesejahteraan karyawan lebih terjamin disamping carica,terigu, telur, gula, garam, mentega dan
meningkatkan penyerapan tenaga kerja. minyak goreng. Peralatan yang dipergunakan
Proses awal pembuatan keripik carica terdiri juga yang sudah ada ditambah spiner
dari tahap persiapan, pecampuran/ pengadukan (centrifuge) yang kita hibahkan untuk
(mixing),pencetakan, penggorengan, dan meniriskan minyak.
pengemasan.Jangkauan pemasaran mencakup ke
berbagai kota selain Wonosobo, Semarang, Salatiga,
Magelang, Yogjakarta.Pemasaran produk relatif tidak
memiliki kendala, kendala justru berada pada
permintaan yang belum bisa terpenuhi karena
keterbatasan produksi dan performa produk dari sisi
pengemasan yang membuat produk relatif berumur
pendek yaitu maksimal 60 hari. Padahal sebagai bahan
makanan kering seharusnya mampu mencapai umur
simpan lebih panjang.
Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan ini Gambar 1. Spiner centrifuge ( alat peniris
mengangkat 3 permasalahan utama yaitu:1) Performa minyak)
produk yang memiliki umur simpan pendek akibat
kadar minyak goreng yang masih cukup banyak,2)
Memperbaiki sistem manajemen usaha yang selama ini
dilakukan secara sederhana baik bahan, peralatan,
manusia dan keuangan sehingga kesehatan usaha dapat
ditingkatkan,3)Perluasan jangkauan pemasaran yang
belum dapat dikembangkan karena belum mampu
memenuhi permintaan pasar.

II. METODE
Permasalahan yang dimiliki oleh UKM Gambar 2. Mixer
ditanggulangi dengan melihat kekuatan produk yang
dihasilkan: III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Daya saing produk yang akan dihasilkan. Alih pengetahuan tentang cara produksi pangan
Daya saing produk cukup baik karena bahan baku yang baik (CPPB) diberikan dengan pendampingan
mudah di dapat dan relatif cukup stabil, tenaga oleh tim pengabdian. Alih pengetahuan juga diikuti
kerja tersedia cukup banyak bahkan ikut penghitungan kandungan gizi oleh tim pengabdian.
memberdayakan perempuan di sektor ekonomi, Kepada khalayak sasaran ditekankan bahwa
menekan angka pengangguran dan harga murah. pencantuman kandungan gizi, komposisi bahan, waktu
b. Peluang pasar. kedaluwarsa dan no P-IRT dalam kemasan merupakan
Peluang pasar sangat potensial karena permintaan hal penting dalam produksi pangan agar konsumen tau
tinggi, sehingga produksi keripik carica ini dapat betul produk yang dibelinya serta menjadikan keripik
terus dilakukan dengan penguatan usaha melalui carica dari Sikunir Dieng lebih unggul dibanding
perbaikan performa produk. keripik carica dari wilayah lain.Nilai gizi hasil analisa
keripik carica yang dihasilkan produsen adalah:

228 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Kadar air 0,25%, Kadar abu 2,5 %, lemak 7,0%, Tabel 1. Produk makanan ringan produksi
protein, 1,5% dan karbohidrat 3,5 %. ”Sunrise”sebelum dan setelah
Hasil peningkatan teknologi produksi keripik penggunaan peralatan Mixer dan Spiner
carica dimulai dengan diskusi bersama khalayak ____________________________________________
sasaran.Berdasarkan hasil diskusi diketahui bahwa No Komponen Hasil sebelum Hasil setelah
umur simpan produk ternyata cukup singkat yaitu _______________________________________________
sekitar 60 hari. Padahal keripik carica khususnya 1 Jenis Keripik Carica Keripik Carica
adalah produk kering yang diselesaikan dengan teknik 2 Merk Sunrise Sunrise
3 Homogenitas 73,5% 91,2%
digoreng. Umur simpan produk dapat menjadi pendek 4 Kadar air 3,56% 0,36%
karena kandungan minyak sangat tinggi, sehingga 5 Sifat Rapuh Rapuh
kerusakan yang muncul adalah ketengikan. Produk 6 Waktu adonan 1 jam 1 jam
dapat dibuat menjadi lebih awet dengan mengurangi 7 Berat 200 gr 200 gr
atau meminimalkan kandungan minyak sehingga 8 Rasa Gurih Gurih
ketengikan dapat diperlambat. Kondisi ini dapat 9 Bentuk Keripik Keripik
menjadi problema dalam pemasaran karena perputaran 10 Exp 60 hari 180 hari
produk dipasaran terkadang lama , sedangkan dengan ___________________________________________
sistem penjualan adalah konsinyasi.Akibatnya jika
produk terlalu lama berada dipasaran maka produsen IV. KESIMPULAN
yang akan merugi. Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ini adalah:
Alat Spiner (centrifuge) dibuat dengan 1. Produsen keripik Carica telah memiliki
kecepatan putar yang lambat agar hasil keripik carica pengetahuan dan pemahaman tentang cara
tidak hancur waktu diputar. Spesifikasi alat centrifuge produksi pangan yang baik (CPPB) terutama
yang dibuat adalah berbahan stainless steel, kapasitas 5 pentingnya pelabelan yang dapat
kg dengan ukuran tinggi 75 cm dan lebar 50 cm, meningkatkan kepercayaan konsumen.
penggerak ¼ PK, 220V dan rpm 350. Uji coba alat ini 2. Produsen keripik Carica telah menggunakan
menunjukkan hasil yang bagus sehingga dapat centrifuge untuk memperbaiki performa
digunakan dengan baik.Penggunaan alat agar maksimal produk sehingga umur simpan produk menjadi
adalah memasukkan langsung produk setelah diangkat lebih panjang.
dari penggorengan sehingga produk belum mengeras. 3. Produsen telah menata manajemen dengan
Tujuannya agar minyak dapat keluar maksimal. baik dan telah menggunakan buku
UKM” Sunrise” milik ibu Ributi berlokasi di serta menjadi lebih paham pentingnya
jln: Bukit Sikunir Dieng Kabupaten Wonosobo. Ibu pengelolaan usaha untuk kelangsungan hidup
Ribut memiliki motivasi yang sangat tinggi guna usaha.
meningkatkan usahanya. Terbukti ibu Ribut ini gemar
mengikuti bimbingan dari instansi terkait dan V. SARAN
mengikuti beberapa event dalam pameran ditingkat Saran yang dapat diberikan adalah:
Kabupaten, maupun Propinsi, sehingga usaha tersebut 1. Perlu adanya pendampingan dari pihak
dapat dijadikan sumber kehidupan bagi keluarga. terkait seperti Desperindakop
Adapun omzet tiap bulan bisa mencapai 20 juta dan 2. Perlu pengembangan produk lebih lanjut
mampu mempekerjakan 10 orang karyawan. Makanan agar tidak terjadi kejenuhan dalam
ringan merk Sunrise banyak digemari oleh masyarakat, berproduksi.
karena rasanya gurih, renyah dan enak serta dapat
bersaing dipasar untuk berbagai macam jenis makanan UCAPAN TERIMAKASIH
ringan. Ucapan terima kasih diberikan kepada
Awal mulai usaha tahun 2010 denngan produksi LPPM Universitas Diponegoro yang telah
satu macam olahan carica yaitu manisan carica memberikan dana dan memfasilitasi kegiatan
sebanyak 10 kg/ hari, dan saat ini produksinya telah pengabdian ini sehingga kegiatan dapat berjalan
meningkat hampir 100 kg/ hari. Berkembangnya usaha lancar. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada
olahan carica telah mendorong ibu Ribut untuk semua pihak yang telah berkenan bekerjasama
melakukan inivasi melalui deversifikasi produk dalam pelaksanaan kegiatan.
berbagai macam olahan berbahan dasar buah carica.
Investasi yang ada berupa peralatan dan bangunan VI. DAFTAR PUSTAKA
seperti bejana penggorengan 1 buah, tungku 1 buah, [1] Anonim, 2004, Standard Nasional, Jakarta,
mixer 1 buah, oven 2 buah, sablon manual 1 buah dan Departemen perindustrian
almari kaca 1 buah [2] Astawan,M, 1988, Teknologi Pengolahan
Pangan Nabati tepat Guna, Jakarta, penerbit
Akedemi Preesindo.
[3] Mc Cabe, 1960,Unit Operation, 3 th Ed, New
York, Mc Millan Pulb.
[4] Surdiatata, Shinroku Saito, 1985,
Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta, Pradnya
Paramita

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 229


PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH MARMER
PADACAMPURAN BAHAN BAKU TERHADAP KUALITAS
PAVING STONE
Priyo Agus Setiawan1), Yuning Widiarti2)
1)
Staf Pengajar Prodi Teknik Perpipaan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
2)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS, Keputih Sukolilo Surabaya, Indonesia
Email :priyo_ppns@yahoo.com

ABSTRAK

Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi yaitu
kandungan marmer yang melimpah. Desa besole yang selama ini menjadi kelompok kerajinan batu marmer. Saat ini
terdapat 6 kelompok pengrajin Marmer di Desa Besole. Setiap pengrajin mempunyai 6-7 orang dan setiap hari
pengrajin menghasilkan limbah sekitar 200 Kg limbah. Pemanfaatan limbah marmer dalam bentuk dolomit, masih
relatif rendah yaitu hanya digunakan sebagai bangunan yang dijual murah sekitar Rp. 3.000 per sak dimana 1 Sak 20
kilogram. Limbah hasil produksi kerajianan marmer, selama ini belum dimanfaatkan secara optimal sehingga jika
diolah dengan baik dan tepat akan menghasilkan produk yang layak jual dan bernilai tinggi. Upaya meningkatkan
peran pekerja dalam memanfaatkan limbah kerajinan Marmer oleh Desa Besole yang belum memiliki segi ekonomi
dengan mengandalkan limbah kerajinan marmer yang banyak terdapat pada pengrajin, perlu diupayakan melalui
penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam mencapai sasaran program ini. Mitra diharapkan mendapatkan
pengetahuan dan teknik memproduksi hasil limbah produksi pengrajin marmer menjadi paving stone serta mampu
memasarkan produknya secara berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan melakukan
perubahan campuran bahan baku dengan jumlah semen yang tetap 8, perbandingan semen dan limbah marmer yaitu
2:0, 1,5:0,5; 1:1; 0,5:1,5 dan 0:2. Hasil paving akan dilakukan pengujian ke laboratorium Beton FTSP-ITS untuk
dilakukan pengujian kualitas paving dan dilakukan analisis biaya.

Kata Kunci: Desa Besole, Limbah Kerajinan Marmer, Marmer, Pekerja marmer

I. PENDAHULUAN merupakan salah satu kabupaten yang memiliki


Sejarah perkembangan marmer di Tulungagung potensi sumber daya alam yang salah satunya
diawali dengan ditemukannnya lokasi pertambangan adalah komoditi batuan. Komoditi ini potensinya
marmer oleh para penjajah Hindia Belanda sekitar cukup besar dan dihasilkan dari proses olahan
tahun 1934, Lokasinya adalah di sekitar desa bahan galian. Bahan galian merupakan salah satu
Besole, Kecamatn Besuki. Pada waktu itu sejarah sumber daya alam yang cukup besar peranannya
Kota Tulungagung mencatat wilayah ini sebagai " terhadap kelangsungan pembangunan, sehingga
Underdistrict Wajak" dan dulu sudah sering tercatat pemanfaatannya perlu dimanfaatkan seoptimal
bahwa pertambangan Marmer itu letaknya di Desa mungkin [Margawijaya, 1991].
Wajak Tulungagung, sehingga ada kalanya orang
lawas menyebut bahwa desa penghasil marmer itu Batu marmer diperoleh dari gunung yang
adalah desa Wajak. Setelah terjadi pemekaran sekitar terletak di wilayah Campurdarat Kabupaten
tahun 1972, Desa Besole ini menjadi bagian tersendiri Tulungagung. Batu-batu marmer tersebut diolah
dan ikut dalam Kecamatan Besuki yang terletak di menjadi berbagai macam kerajinan, diantaranya
sebelah Selatan dari Ibu Kota Kabupaten Tulungagung patung, meja, fandel dan sebagainya. Selama
yang jaraknya sekitar 14 kilometer dengan luas proses penggergajian untuk kerajinan inilah diperoleh
wilayah 44.71 km2. Sedangkan jumlah penduduknya limbah marmer. Limbah marmer berupa serbuk
54.228 yang terbagi di sembilan desa. Industri rakyat berwarna putih kemerahan, apabila limbah marmer
ini menyerap hingga sekitar dua ribu perajin dan dicampur dengan air maka akan mengeras, karena
650 orang tenaga kerja dengan hasil produksi sebesar berupa serbuk maka dapat berfungsi sebagai bahan
4.570.000 unit per tahun. Tambang yang terletak di pengikat. Pengrajin Marmer jika tidak ada pesanan
Kecamatan besole ini menjadi komoditas utama pekerjaan cenderung menganggur sehingga pendapatan
karena memiliki deposit yang cukup besar, yaitu keluarga akan berkurang. Limbah kerajinan
124.062.500 meter kubik. Marmer selama ini belum dimanfaatkan menjadi
bahan bangunan yang bernilai jual tinggi. Oleh karena
Besole adalah desa yang berada di kecamatan itu perludilakukan usaha untuk lebih meningkatkan
Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, peran pengrajin Marmer Desa Besole yang masih
Indonesia. Topografi desa Besole terdiri atas belum berdaya dari segi ekonomi dengan
pegunungan marmer, sehingga banyak penduduk mengandalkan potensi limbah kerajinan marmer
sekitar yang berprofesi sebagai penambang dan yang banyak terdapat pada pengrajin batu melalui
pengrajin marmer. Kabupaten Tulungagung

230 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


penyuluhan, pelatihan/praktek dan pendampingan Bahan pendukung yang di maksud disini
program. adalah limbah serbuk penggergajian marmer yang di
gunakan untuk bahan pendukung pembuatan paving
Limbah marmer dihasilkan pada saat proses stone. Dimana limbah serbuk marmer mengurangi
pengolahan batu marmer menjadi macam-macam komposisi jumlah semen dalam pembuatan paving
bentuk kerajinan. Ada yang diproses menjadi meja, stone. Paving stone adalah suatu komposisi bahan
patung, tegel, dan juga berbagai macam kerajinan bangunan yang di buat dari campuran semen
yang lain. Dalam proses pembuatan kerajinan Portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air
itulah batu marmer yang semula berukuran besar dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan
dipotong menjadi berbagai ukuran menurut kebutuhan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton
dengan menggunakan gergaji. Selama melakukan (SNI 03-0691-1996). Paving stone dapat diproduksi
penggergajian inilah di peroleh limbah marmer yang baik secara mekanis dan semi mekanis. Pada
berlimpah (Sri Utami, 2010). umumnya paving stone yang diproduksi dengan
peralatan mekanis memiliki mutu yang lebih tinggi.
Bahan-bahan dicampur dalam perbandingan tertentu
sesuai dengan peruntukan dan mutu yang
direncanakan, kemudian dicetak dan dipadatkan, lalu
disimpan pada tempat yang terlindung dari panas
matahari langsung serta dari hembusan angin yang
berlebihan. Paving stone dapat digunakan untuk jalan
dan halaman banyak keuntungan yang diperoleh
antara lain lingkungan akan teratur dan sehat, air
hujan dapat diserap dengan baik sehingga dapat
mencegah kurangnya sumber air, mudah cara
pemasanganya, serta tidak terlalu sulit bila
Gambar 1. Kawasan Marmer di Tulungagung diadakannya perbaikan, dapat mengurangi pantulan
Tabel 1. Unsur Kimia Limbah Marmer (PT. Sucofindo) sinar matahari sehingga tidak terjadi fatamorgana, dan
lebih manarik lagi adalah tidak terlepas dari segi
Oksidasi Kandungan (%) keindahan dan dekoratifnya. Segi keindahan tersebut
dapat tercapai karena disamping bentuk dan warna
CaO 52,69 bahan tersebut didalam pemasangan selalu dapat
mengikuti berbagai macam model menurut lokasi
CaCO3 41,92 setempat. Sehingga beberapa ahli berpendapat bahwa
MgO 0,84 bata beton yang digunakan untuk lantai tersebut akan
mempunyai masa depan yang baik jika diterapkan dan
MgCO3 1,76 dikembangkan lebih lanjut. Melihat makin kompleknya
penggunaan bahan paving stone untuk jalan serta
SiO2 1,62 manfaat-manfaat yang lebih besar, maka perlu lebih
ditingkatkan kualitas dan mutu dari bahan tersebut.
Al2O3+Fe2O3 0,37
Oleh karena itu peneliti berusaha menggali dan
memanfaatkan bahan material lain yaitu limbah
marmer yang berasal dari limbah industri kerajinan
Berdasarkan pada Tabel 1. Hasil penelitian PT marmer untuk dijadikan bahan pengikat paving stone
Sucofindo Jakarta menyebutkan bahwa komposisi yang (Sri Utami, 2010). Penelitian menggunakan Semen
terkandung dalam limbah marmer adalah senyawa CaO Portland Jenis I yang diproduksi oleh PT. Semen
dengan kadar 52.69% , CaCO3 41.92% , MgO 0.84% , Gresik, yang ada dipasaran Surabaya dengan
MgCO3 1.76%, SiO2 1.62%, Al2O3 + Fe2O3 0.37% menggunakan air dari PDAM. Air ini dianggap telah
dari hasil ini terlihat komposisi utama limbah memenuhi syarat sebagai bahan campuran beton,
marmer adalah zat kapur. Ternyata sebagian dan tidak dilakukan penelitian secara khusus, Sri
senyawa yang terkandung dalam limbah marmer Utami (2010). Hasil analisis pada bahan pasir sebagai
tersebut juga terdapat dalam semen, bahkan kadar benda uji adalah sebagai berikut:
senyawa CaO dalam limbah marmer hampir sama
dengan semen, yaitu 52.29% pada limbah marmer dan Tabel 2. Hasil Penelitian Pasir
60-67% pada semen.
Produksi bersih merupakan strategi No Pengujian Hasil
pencegahan dampak lingkungan terpadu yang
1 Berat jenis (SSD) 2,84 gram
diterapkan secara terus menerus pada proses,
produk, jasa untuk meningkatkan efisiensi secara 2 Berat jenis kering oven 2,71 gram
keseluruhan dan mengurangi resiko terhadap
manusia maupun lingkungan (UNEP). Pencegahan 3 Berat Jenis pasir nyata 3,13 gram
pencemaran merupakan teknologi produksi dan
strategi yang menghasilkan pencegahan atau 4 Penyerapan 5,04%
pengurangan terbentuknya limbah (US EPA).
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 231
Hasil analisis pada bahan limbah marmer
sebagai bahan benda uji memiliki berat limbah
marmer : 2.77 gram/cm3.
Berdasarkan paparan di atas, dalam kegiatan ini
mencoba teknologi produksi dengan memanfaatkan
limbah marmer sebagai bahan baku campuran
pengganti semen.
II. METODE PENELITIAN
a. Sampel Bahan Uji
Metode yang dilakukan adalah dengan
melakukan pengujian paving di Lab Beton
Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS surabaya dengan
komposisi seperti pada Tabel 3.

Gambar.3 Alat Uji Tekan

III. HASIL DAN DISKUSI


Dari data hasil pengujian beton dilakukan
pembuatan grafik terhadap variabel limbah marmer
dengan pasir yang tetap seperti pada Gambar 3.

200
190
180
Kekuatan Tekan

170
(kg/cm2)

Gambar.2 Alat paving tipe getar 160


150
140
Campuran yang telah dicampur dilakukan 130
pencetakan ke peralatan paving getar seperti pada 120
Gambar 2. 110
100
Tabel 3. Prosentase pada pasir yang tetap 1 2Pengujian3 4
Limbah
KODE Semen Pasir
Marmer Gambar.3. Kurva pengujian terhadap kekuatan Tekan
S2LM0P8 2 0 8 Kode Pengujian :
S1,5LM0,5P8 1,5 0,5 8 Pengujian 1 = S2LM0P8
S1LM1P8 1 1 8 Pengujian 2 = S1,5LM0,5P8
S0,5LM1,5P8 0,5 1,5 8 Pengujian 3 = S1LM1P8
Pengujian 4 = S0,5LM1,5P8
b. Peralatan Uji
Sampel bahan uji dilakukan pengujian di alat Hasil pengujian pada Gambar.3 menunjukkam
tekan Lab Beton FTSP-ITS dengan kapasitas alat semakin besar kandungan limbah, maka semakin besar
35 Mpa seperti pada Gambar 2. kekuatan tarik. Hal ini menunjukkan bahwa, Limbah
Marmer memiliki karakteristik yang mendekati semen.

IV. KESIMPULAN
Hasil dari Program Pengabdian Masyarakat adalah
sebagai berikut;
1. Hasil variasi Limbah Marmer yang semakin besar
akan meningkatkan kekuatan tekan paving.
2. Campuran terbaik adalah kode S0,5LM1,5P8
dengan perbandingan Semen, Limbah Marmer dan
Pasir adalah 0,5 : 1,5 : 8.
3. Kekuatan tekan maksimum pada S0,5LM1,5P8
sebesar 190,175 kg/cm2.

232 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


V. DAFTAR PUSTAKA [3] SNI 03-0691-1996. Standar Nasional Indonesia.
A. Environmental Protection Agency. Badan Standardisasi Nasional Bata beton
[1] Sri Utami, 2010. Pemanfaatan Limbah Marmer (Paving block).
Untuk Pembuatan Paving Stone. Neutron, [4] UNEP. United Nations Environment Programme.
Vol.10, NO.2, Agustus 2010: 54-59. [5] www.bawean.net/2011/10/kilap-onyx-bawean-di-
[2] Margawidjaya. K. A, 1991. Direktorat Sumber tulungagung.html diakses 28 April 2014 jam
Daya Mineral dalam penyelidikan Sumber 19.20.
Daya Mineral di Indonesia Kolokium,
Direktorat Sumber Daya Mineral, Bandung.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 233


PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PEMANFAATAN MESIN
PENCUCI BENGKOANG DI DESA PASINAN LEMAHPUTIH
KECAMATAN WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK
Rahbini1, Erry Ika Rhofita2, Heryanto B.S3,Basuki Rahmad4
1,3
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang, 2 Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel
Surabaya, 4 Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Malang
Email: erryikarhofita@rocketmail.com2

ABSTRAK

Desa Pasinan Lemahputih yang terletak di Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik merupakan sentral penghasil
buah bengkoang (Pachyrrhizus erosus) dalam jumlah besar (sekitar 90.06 ton dalam satu kali masa tanam).
Permasalahan yang dihadapi petani pasca panen bengkuang adalah membersihkan sisa-sisa tanah yang menempel
pada buah bengkoang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan tersebut adalah
penggunaan mesin pencuci bengkoang sebagai upaya pemberdayaan petani. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
melalui pelatihan dengan menggunakan teori pendidikan orang dewasa dan teori difusi inovasi. Hasil dari kegiatan
pelatihan ini petani mampu mengoperasikan dan manajemen perawatan mesin pencuci bengkoang, sehingga mampu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan pasca panen bengkuang secara efektif dan
efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya.

KataKunci:Pemberdayaan, Mesin pencuci bengkoang

I. PENDAHULUAN keadaan bersih tanpa sisa-sisa tanah, jika


Petani di Desa Pasinan Lamahputih, Kecamatan penyimpanan dilakukan pada temperatur antara 16
Wringinanom, Kabupaten Gresik dua kali masa tanam sampai 18° C12. Penyimpanan buah bengkoang
dalam satu tahun, pada bulan Februari hingga dilakukan pada temperatur ruang (antara 25 hingga
Oktober. Dalam satu kali masa tanam, hasil 28° C), umur simpan bengkuang menjadi lebih singkat
bengkuang mencapai 1.9 ton per hektar. Berdasarkan sekitar 20 hari jika buah bengkuang dalam keadaan
data dari BPS kecamatan Wringinanom tahun 2015, bersih tanpa sisa-sia tanah. Dan jika didalam buah
jumlah produksi buah bengkuang di Desa Pasinan bengkoang masih terdapat sisa-sisa tanah, umur
Lemahputih mencapai 90.06 ton untuk setiap masa simpan buah hanya mampu bertahan 8 hari pada
tanam dengan luas area tanam 47.4 hektar11. temperatur ruang. Selanjutnya kualitas buah
Diperkirakan produksi buah bengkoang pada tahun bengkoang akan semakin menurun13.
2015 mencapai 181 ton, sehingga mampu memenuhi Kendala yang dihadapi oleh petani khususnya
kebutuhan industri pangan, kosmetik maupun obat- dalam meningkatkan kualitas buah bengkuang
obatan. melalui proses pencucian dapat diatasi dengan
Beberapa kendala yang dihadapi oleh petani penggunaan mesin pencuci bengkoang. Pencucian
dalam budidaya buah bengkoang, antara lain buah bengkoang dengan menggunakan mesin pencuci
penanganan buah pasca panen, khususnya masalah bengkoang dapat meningkatkan efisiensi pencucian
pencucian. Buah bengkoang pasca panen masih menjadi 500 sampai 1000 persen. Jika pencucian buah
mengandung pengotor, berupa sisa-sisa tanah. Sisa- bengkoang pasca panen dilakukan secara manual
sisa tanah ini berpotensi menurunkan mutu kapasitas pencucian per jam mencapai 50 hingga 75
bengkoang, yang berdampak pada menurunnya nilai kilogram, dengan cara menyikat buah bengkuang satu
jual dan waktu penyimpanan. Dari segi nilai jual, buah per satu dan dibilas diair yang mengalir. Dan jika
bengkoang yang mengandung sisa-sisa tanah kurang pencucian dilakukan dengan menggunakan mesin
diminati oleh konsumen dan harga jual menjadi lebih kapasitas pencucian per jam mencapai 400 hingga 500
rendah. Selain itu, sisa-sisa tanah dalam buah kilogram. Beberapa kelemahan pencucian secara
bengkoang dapat menurunkan kualitas dan umur manual, antara lain: 1) membutuhkan air dalam
simpannya, karena sisa-sia tanah dapat dijadikan jumlah besar (1 kali proses penggunaan air sekitar 200
media tumbuhnya mikroorganisme patogen perusak liter), 2) membutuhkan tenaga yang besar, karena
buah bengkoang, sehingga akan berpengaruh harus menyikat satu per satu buah bengkuang hingga
terhadapa lamanya umur simpan. Penyimpanan buah seluruh sisa-sisa tanah hilang, 3) biaya yang
bengkoang yang terlalu lama akan mengakibatkan dikeluarkan dari segi ongkos pencucian, air, dan
serat buah semakin banyak serta penurunan kadar air
dan pati. Umumnya umur simpan buah bengkoang 12
Loli, Oktia Dewita. 2015. Pengaruh Suhu Dan Waktu
hanya mencapai 40 hari setelah panen dan dalam Blansing Terhadap Mutu Bengkuang (Pachyrrizus
Erosus) Terolah Minimal Selama Penyimpanan. Tugas
Akhir. Medan: Universitas Andalas
11 13
Hasil Wawancara dengan Bapak Yanuar (Koordinator Herawati, Heni. 2008. Penentuan umur Simpan pada
Statistik Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik), Produk Pangan. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 27 No. 4.
pada tanggal 10 April 2016 Hal 124-130
234 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
bahan relatiff besar (sekitaar Rp. 50,000 untuk satu kaali yaaitu metode ceramah,
c diskuusi, dan prakttek. Dengan
proses). Bebberapa kendalla tersebut tiidak sebandinng diigunakannya ketiga metoode tersebut diharapkan
dengan hargga jual buahh bengkuangg dan ongkoos prroses pelatihann dalam hal inni difusi inovaasi teknologi
produksi yanng harus dikkeluarkan. Um mumnya hargga beerlangsung secara
s maksiimal, sehing gga mampu
buah bengkooang segar diipasaran hanyya berkisar Rpp. meningkatkan
m keberdayaann petani dalam proses
3,000 sampaai Rp. 6,000 bergantung
b pada varietas daan peencucian buahh bengkoang ppasca panen.
kebersihannyya14.
Tingginya biiaya yang dikkeluarkan oleeh petani untuuk III. HASIL
H DAN P PEMBAHASAN
satu kali tannam buah beengkuang, beerdampak padda 3..1. Teknologgi Mesin Penccuci Bengkua ang
penurunan pendapatan pettani atau bahkkan mengalam mi Teknnologi mesin pencuci beng gkoang yang
kerugian. Selain faktoor teknologgi pencuciann, dapat mem mbantu petani dalam mengaatasi kendala
rendahnya pendidikan petani di Desa Pasinaan pencucian khususnya penggunaan air, tenaga,
Lemahputih juga meruppakan salah satu penyebaab waktu dan d biaya. Kelebihan pencucian
minimnya pendapat
p peetani dari hasil
h budidayya bengkoangg dengan mennggunakan meesin pencuci
bengkuang. Berdasarkan data dari BP PP Kecamataan bengkoangg, antara lain: 1) kebutuhaan air dalam
Wringinanom m (2015), 3767 orang (662 persen) daari satu kali proses
p lebih ssedikit bila dibandingkan
6076 orang masyarakat bermata
b pencaaharian sebaggai dengan peencucian mannual (200 kiilogram per
petani. Denggan tingkat pendidikan petaani rata-rata SD proses membutuhkan 50 liter airr), 2) tidak
sebanyak 2382
2 orang, SMP
S 988 oraang, dan SM MU memerlukan jumlah pekerja yan ng banyak,
sebanyak 3997 orang. Renndahnya tingkkat pendidikaan pencucian dapat dilakukkan oleh satu u orang saja,
petani selain berdampaak pada pendapat yanng 3) pengguunaan energi pencucian leebih rendah
dihasilkan juga
j rendahnnya penggunnaan teknologgi (untuk sattu kali prosess hanya mem mbutuhkan 1
pertanian, seeperti mesin pencuci buaah bengkuang. liter solar)), dan 4) wakktu pencucian n lebih cepat
Sehingga diperlukan upaya-uppaya untuuk (per jam mampu mencuci 500 kilo ogram buah
meningkatkaan pendapatann petani melallui penggunaaan bengkoangg). Secara teerperinci spesiifikasi mesin
mesin pencuuci bengkuangg, yang dapatt meningkatkaan pencuci beengkuang sebaagai berikut:
efisiensi pengggunaan wakttu, tenaga dann biaya. • Kapasitaas mesin : 5500 kg/jam
Penggunnaan mesin pencuci benngkoang dapat • Tenaga penggerak
p :D Diesel 5 HP
dijadikan sebagai s
sarana untuuk programm • Materiall
pemberdayaaan petani. Peemberdayaan petani adalaah Tabung pencuci : Stainless Steeel 304
upaya memaandirikan sertta meningkatkkan harkat daan Rangka//frame : MS Profil UN NP 5
martabat peetani guna meningkatkan
m kesejahteraaan Dindingg rangka : Stainless Steeel 304
sosial ekonoomi. Kegiatann pemberdayaaan petani yanng • Sikat penncuci : Karet
dapat dilakuukan yaitu peelatihan penggoperasian daan • Dimensii mesin
manajemen perawatan mesin m pencuci bengkoang, Diameteer tabung : 75 cm
dengan tujjuan meninngkatkan prroduksi buaah Panjang dan lebar : 60 x 60 cm
bengkoang, menurunkaan waktu, tenaga daan • Tansmisi : Gear box
biayaprodukssi, serta meniingkatkan kom mpetensi petanni
• Sirkulasii mesin : Pompa sentrifugal
melalui pengggunaan teknoologi. Adanya pelatihan yanng Desain dari mesinn pencuci bengkoang
diberikan kepada pettani diharappkan mamppu
ditunjukkaan oleh Gambar 1.
meningkatkaan kesejahteraan sosial ekonnomi. Sehinggga
sejalan denggan tujuan peembangunan nasional yanng
berkelanjutann, (Mardikanto, 2005).

III. METODE PELAKSAN NAN


Kegiatann pemberdayaaan petani dilaakukan melaluui
pelatihan peelatihan penggoperasian daan manajemeen
perawatan mesin penccuci bengkooang, dengaan
menggunakaan pendekatann pendidikan orang dewassa
(andragogi) dan
d difusi inoovasi. Digunakkan pendekataan
pendidikan orang
o dewasa dikarenakaan petani tidaak
hanya sebagaai obyek nammun obyek pelatihan. Difuusi
inovasi dalaam pelatihan yang dimakksudkan dalam Gambarr 1. Desain meesin pencuci bengkuang
b
d arah dalam
pelatihan sebbagai sarana komunikasi dua
mengemukakkan gagasann baru yang beruppa
pemanfaatann mesin pencuuci bengkoangg dengan tujuaan 3..2. Kegiatan Pelatihan
menciptakann motivasi petani
p untuk menggunakaan Kegiatan pelatihan pem manfaatan meesin pencuci
teknologi peertanian guna meningkatkann produktivitaas beengkoang dilaaksanakan denngan melibatkaan kelompok
dan pendapattannya. taani dan peranngkat Desa P Pasinan Lemaahputih serta
Metode yanng dipilih dalam pelaksannaan pelatihaan peenyuluh perttanian yang ada di wilayahw keja
Kecamatan
K m
Wringinanom Kabupateen Gresik.
14
Hasil observvasi di Desa Pasinan
P Lemahhputih Kecamattan
Peelatihan dilakkukan dengann praktek secaara langsung
Wringinanom m, Kabupaten Gresik,
G pada tannggal 7 Juli 20116 peenggunaan mesinm pencuuci bengkuaang beserta
Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG
GM 2016 | 2355
manajemen perawatannya. Manajemen perawatan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi percepatan
mesin yang diajarkan kepada peserta pelatihan, antara proses adopsi difusi inovasi yang secara empiris
lain: 1) perawatan mesin setelah dan sebelum memiliki hubungan satu sama lainnya yaitu : (1)
digunakan, 2) perawatan tenaga penggerak beserta Keuntungan relative (2) Keserasian, (3) Kerumitan,
cara penggantian komponenenya, 3) perawatan pompa (4) Ketercobaan, (5) Keterlihatan.
pensirkulasi air beserta cara penggantian Inovasi akan mudah diterima apabila
komponenenya, dan 4) perawatan penggerak mesin memiliki sifat yang sesuai dengan nilai yang ada,
beserta cara penggantiannya. pengalaman sebelumnya, dan kebutuhan yang
Manajemen perawatan mesin pencuci diperlukan penerima. Petani sebagai pelaku dalam
bengkoang merupakan hal penting yang harus mengadopsi mesin pencuci bengkoang akan
dikuasai oleh petani sebagai user (pengguna) dengan memperhatikan kesesuaian dengan kondisi dan
tujuan menjamin keberlangsungan usaha tani buah kebutuhan dalam menjawab permasalahan pencucian
bengkoang. Menurut Mayang (2013), manajemen buah bengkuang pasca panen.
perawatan mesin mempunyai beberapa keuntungan, Pengambilan keputusan untuk mengadopsi mesin
antara lain: 1) memperpanjang waktu pengoperasian pencuci bengkuang dilakukan petani bengkoang
mesin dengan penggunaan biaya seminimal mungkin, dengan beberapa tahapan berikut:
2) menjamin kesiapan mesin yang akan dioperasikan, 1. Tahap munculnya pengetahuan (knowledge),
3) menjamin keselamatan orang yang akan melalui pemahaman manfaat yang dihasilkan dari
menggunakan mesin, 4) sarana untuk melakukan penggunaan mesin pencuci bengkoang;
pengawasan mesin, 5) menciptakan kondisi kerja yang 2. Tahap persuasi (persuasion), ketika petani
aman dan nyaman, dan 6) meningkatkan kompetensi mengetahui sis baik dan buruk dari pemanfaatan
pengguna mesin. mesin pencuci bengkoang;
Seluruh peserta pelatihan sangat antusisa 3. Tahap keputusan (desicion), ketika petani
untuk mengikuti kegiatan pelatihan mesin pencuci menerima pemanfaatan mesin pencuci bengkoang
bengkoang. Sedangkan kegiatan pendampingan dengan tujuan meningkatkan efisiensi proses
dilakukan melalui monitoring secara berkala melalui pencucian buah bengkoang;
kontak dengan kelompok tani maupun perangkat Desa 4. Tahap implementasi (implementation), ketika
Pasinan Lemahputih dengan tujuan untuk menanyakan petani mulai menfaatkan mesin pencuci
permasalahan dan memberikan solusi. Pendampingan bengkuang dalam budidaya buah bengkoang;
ini bukan untuk mesin pencuci bengkuang saja 5. Tahap konfirmasi, ketika petani semakin
melainkan teknologi pasca panen lainnya yang dapat memantapkan keinginannya untuk menggunakan
diadopsi. Selain itu, Dinas Pertanian khususnya Balai mesin pencuci bengkoang dalam setiap kali
Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Wringinanom menghilangkan sisa-sisa bengkoang pasca panen.
Kabupaten Gresik juga harus memberikan berbagai Kelima tahapan difusi inovasi pemanfaatan
program pemberdayaan petani melalui pelatihan mesin pencuci bengkoang sesuai dengan teori yang
pemanfaatan teknologi untuk usaha tani dengan tujuan dikemukana oleh Rogers (2003) menunjukkan bahwa
meningkatkan keberdayaan petani. Dan ketika petani pengambilan keputusan adopsi petani yaitu
telah mencapai titik dimana mereka berdaya, maka memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi
petani dengan sendirinya mampu meningkatkan harus melalui tahapan pengetahuan, persuasi,
produktivitas pertaniannya, khususnya usaha tani keputusan, implementasi dan konfirmasi.
bengkuang yang akan berdampak pada peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani. 3.4. Faktor Pendukung Program Pemberdayaan
Melalui Pemanfaatan Mesin Pencuci
3.3. Konsep Adopsi Inovasi Mesin Pencuci Bengkoang
Bengkuang Faktor yang mendukung pemberdayaan
Kegiatan pelatihan pemanfaatan dan petani di Desa Pasinan Lemahputih melalui
manajemen perawatan mesin pencuci bengkoang pemanfaatan mesin pencuci bengkoang adalah
merupakan salah satu sarana untuk menggali potensi dukungan regulasi dari Balai Penyuluhan Pertanian
yang dimiliki oleh petani. Berdasarkan hasil observasi Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik untuk
lapang yang dilakukan di Desa Pasinan Lemahputih, meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi petani,
teknologi mesin pencuci bengkoang belum tersedia melalui kegiatan diskusi yang dilakukan secara
bagi petani setempat. Akan tetapi potensi buah berkala15. Kegiatan diskusi antara kelompok tani dan
bengkoang melimpah dan jumlah petani banyak tenaga penyuluh dilakukan setiap satu bulan sekali dan
tersedia. Maka, teknologi mesin pencuci bengkoang bertempat di Balai Desa Pasinan Lemahputih, dengan
dapat diperkenalkan kepada petani. Melalui tujuan menyelesaikan permasalahan pertanian yang
pengenalan mesin pencuci bengkoang diharapkan dialami oleh petani, seperti pemenfaatan teknologi
mampu menjawab permasalahan petani dan dapat pertanian, penanganan hama dan penyakit, serta
dimanfaatkan dengan mudah guna meningkatkan pengolahan pasca panen.
efisiensi penggunaan waktu, biaya dan tenaga dalam
proses pencucian buah bengkuang pasca panen.
Pemanfaatan mesin pencuci bengkoang oleh petani di 15
Hasil Wawancara dengan Bapak Shodikin (Ketua
Desa Pasinan Lemhputih tidak terlepas dari konsep
Kelompok Tani Bengkuang Desa Pasinan Lemahputih),
adopsi inovasi. Menurut Rogers (2003) terdapat pada tanggal 20 April 2016
236 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Sedangkan faktor penghambat dari program V. DAFTAR PUSTAKA
pemberdayaan melalui pemanfaatan mesin pencuci [1] Boundy A.W. 2000. Engineering Drawing.
bengkoang yaitu menurunnya tingkat ketertarikan Victoria: McGraw-Hill.
petani terhadap usaha tani yang selama ini dilakukan, [2] Damayanti, Keny. 2010. Pembuatan Tepung
khususnya usaha tani buah bengkoang. Hal tersebut Bengkuang dengan Kajian Konsentrasi Natrium
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1) Metabisulfit (Na2S2O5) dan Lama Perendaman.
berkurangnya luas areal pertanian dan alih fungsi Program Studi Teknologi Pangan. Skripsi.
lahan pertanian menjadi industri, 2) mahalnya biaya Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional
produksi, 3) menurunnya nilai jual buah bengkoang , “Veteran” Surabaya.
dan 4) budidaya buah bengkoang memerlukan waktu [3] Herawati, Heni. 2008. Penentuan umur Simpan
dan tenaga yang lebih besar bila dibandingkan dengan pada Produk Pangan. Jurnal Litbang Pertanian 27
budidaya tanaman padi. Selain itu, pola usaha tani (4): 124-130.
yang masih tradisional dan anggapan bahwa [4] Kartasapoetra, A.G. 1994. Teknologi Penanganan
penggunaan mesin pertanian memerlukan biaya Pasca Panen. Jakarta: Rineka Cipta.
produksi dan perawatan yang mahal, sehingga melalui [5] Loli, Oktia Dewita. 2015. Pengaruh Suhu Dan
pelatihan pemanfaatan dan manajemen perawatan Waktu Blansing Terhadap Mutu Bengkuang
mesin mampu mengubah pola pikir petani terhadap (Pachyrrizus Erosus) Terolah Minimal Selama
penggunaan teknologi pertanian, khususnya mesin Penyimpanan. Tugas Akhir. Medan: Universitas
pengolah pasca panen. Andalas.
[6] Mardikanto, Totok. 2005. Membangun Pertanian
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Modern. Surakarta: UNS Press.
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan [7] Musyafak, Ahmad dan Ibrahim, Tatang M,. 2005.
pemberdayaan petani di Desa Pasinan Lemahputih Strategi Percepatan Adopsi dan Dif Inovasi
melalui pemanfaatan mesin pencuci bengkoang, Pertanian Mendukung Prima Tani. Jurnal Analisis
antara lain: Kebijakan Pertanian3(1): 20-37.
1. Penggunaan metode pencucian manual pasca [8] Nuryanti, Sri dan Swastika, Dewa K.S,. 2011.
panen buah bengkoang tidak sesuai dengan Kebudayaan, Pendidikan, Dan Pemberdayaan
kondisi saat ini, karena dapat meningkatkan Sumberdaya Manusia Indonesia. Forum Penelitian
biaya produksinya. Agro Ekonomi 29 (2): 115-128.
2. Pemanfaatan mesin pencuci bengkuang mampu [9] Rachmawan, O. 2001. Pengeringan, Pendinginan,
meningkatkan efisiensi pencucian buah dan Pengemasan Komoditas Pertanian,
bengkoang sebesar 500 hingga 1000 persen. BuletinAgroindustri Edisi 5: 12-23.
3. Kegiatan pemberdayaan petani dilakukan melalui [10] Rogers, Everts, et al. 2003. Diffusion of
pelatihan penggunaan dan manajemen perawatan Innovations 3rd Edition. New York: The Free
mesin pencuci bengkoang, yang merupakan salah Press.
satu sarana untuk menggali potensi yang dimiliki [11] Rukmana, H. Rahmad. 2014. Kiat Sukses
petani. Budidaya Bengkoang Tanaman Manfaat.
4. Terdapat peningkatan kompetensi petani dalam Yogyakarta: Andi Publisher.
pemanfaatan teknologi pencucian [12] Singh, Paul. 2001. Introduction to Food
(menghilangkan sisa-sisa tanah pasca panen). Enginering. New Jersey: Academic Press.
[13] Susanto. T. & B. Saneto. 1994. Teknologi
Berdasarkan kesimpulan, maka disarankan kepada Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya: Penerbit
beberapa pihak, antara lain : Bina Ilmu.
1. Aparat Desa Pasinan Lemahputih dan Balai [14] Walker, John R. 1981. Machining Fundamentals.
penyuluhan Pertanian Kecamatan Wringinanom Illinois: The Goodhearth Publisher.
kabupaten Gresik harus memebantu permasalahan [15] Widjajanti, Kesi. 2011. Model Pemberdayaan
dalam budidaya buah bengkoang sebagai upaya Masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan 12 (1):
pemberdayaan petani. 15-27.
2. Petani diharuskan selalu berperan aktif untuk
meningkatkan kompetensinya dalam budidaya
buah bengkoang dengan mengikuti berbagai
program pemberdayaan petani.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 237


PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS GARAM REBUS
Retno Hartati1, Edy Supriyo2, Muhammad Zainuri3
1
Departemen Ilmu Kelautan, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Email :
2
Program Studi Teknik Kimia, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
3
Departemen Oseanografi, Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Email: retnohartati.undip@yahoo.com

ABSTRAK

Brebes merupakan salah satu kabupaten produsen garam rebus di Indonesia yang dibuat dengan cara teknik
perebusan (garam rebus). Selain dimanfaatkan sebagai garam konsumsi yang beryodium, garam rebus juga digunakan
sebagai bahan perawatan kulit wanita di salon kecantikan dan SPA, dan bahan baku pembuatan telur asin oleh
pengrajin telur asin sehingga permintaannya cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penampahan
produksi dan kualitas produksi garam rebus melalui penambahan peralatan dan perbaikan kemasan. Bejana
perebusuan, bejana stock bahan baku, filter karbon aktif serta kemasan baru dikaji-terapkan. Hasil penelitian
menunjukkan dengan penggantian dan penambahan bejana perebusan dan bejana stock bahan baku menambah
produksi garam rebus sebanyak 20%. Pengaplikasian filter karbon aktif menjadikan produk garam rebus menjadi lebih
putih. Penerapan wadah higienis untuk penampung air laut bahan baku garam rebus menjadikan mutu lebih bagus.
Penerapan kemasan plastik HDPE food grade 200 gram dan diversifikasi packing berupa cup plastik HDPE food
grade dengan 150 dan 250 gram menjadikan higiene produk garam rebus tetap terjaga dan pemasaran bisa
ditingkatkan.

Kata kunci : garam rebus, peningkatan produksi, kualitas

I. PENDAHULUAN penghujan demi untuk menjaga kadar garam tetap


Secara fisik, garam adalah benda padatan tinggi maka bahan baku (pasir) dicampur garam krosok
berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan dengan perbandingan pasir 70%, dan garam krosok
kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium 30%6. Produksi yang dihasilkan kurang lebih 40 kg
klorida (>80 %) serta senyawa lainnya seperti sekali perebusan selama 5-7 jam, dengan produksi
Magnesium klorida, Magnesium Sulfat, kalsium garam rebus 600 kg/hr/kelompok. Industri garam rebus
klorida dan lain-lain. Garam mempunyai sifat / ini telah dilakukan selama 3 tahun terakhir oleh ibu-ibu
karakteristik yang mudah menyerap air, density kelompok wanita pesisir sebagai pekerjaan sambilan.
(tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur Garam rebus selain digunakan sebagai garam konsumsi
pada tingkat suhu 801oC1. Garam konsumsi yang beryodium, garam rebus juga digunakan sebagai
mempunyai kandungan NaCl > 94% dan garam untuk bahan baku pembutan telur asin, dan sebagai bahan
pengawetan memiliki kandungan NaCl > 90%2. perawatan kulit wanita di salon kecantikan dan SPA.
Terdapat dua proses pembuatan garam di Hal ini membuat pasar akan garam rebus tumbuh lebih
Indonesia yaitu dengan metode penguapan dengan cepat dan harga lebih tinggi dan dibandingkan dengan
sinar matahari di tambak–tambak garam3 dan dengan garam konsumsi. Garam rebus mempunyai kandungan
cara teknik perebusan (garam rebus). Kualitas garam NaCl > 95%. Kelebihan dari produk garam rebus
dari produksi penguapan masih sangat bervariasi4. Pada dibandingan dengan garam biasa adalah produksinya
proses pembuatan garam dengan metode perebusan tidak terpengaruh oleh cuaca dan tidak memerlukan
dengan menggunakan garam krosok yang dilarutkan hamparan tambak garam yang luas, dan bisa dilakukan
dengan air, difilter (disaring) agar air jernih, kemudian kapan saja untuk memenuhi permintaan konsumen.
direbus selama 4-6 jam. Garam yang dihasilkan dengan Pada produsen Garam Rebus di Desa Kaliwlingi
teknik penguapan panas matahari berupa kristal garam ditemukan beberapa permasalahan yang urgent untuk
yang kasar (garam krosok)5, sedangkan dari proses diselesaikan untuk meningkatkan produksi garam
garam rebus dihasilkan garam yang lebih halus. rebus, yaitu air yang akan direbus belum jenih (keruh)
Salah satu produsen garam rebus di Indonesia walaupun sudah disaring dengan media pasir laut,
adalah UKM Mekarsari yang berlokasi di Desa bejana rebusan berupa wajan besi/monel sehingga
Kaliwlingi, Kec. Brebes, Kab. Brebes. Garam rebus cepat berkarat. Sehingga penelitaan kaji-tindak berupa
berbahan baku dari air hasil penyaringan pasir dengan penerapan alat filtrasi dengan absorben carbon aktif,
kadar garam yang sangat tinggi. Di Desa Kaliwlingi, bejana perebusan berbentuk setengah silinder dari
Kabupaten Brebes, produksi garam rebus yang sudah bahan stainsteel (SUS 304 food grade) berdiameter
dilakukan secara turun temurun sejak dari nenek 1500 mm, sehingga kehilangan panas kecil dan wadah
moyangnya, untuk persediaan bahan baku para lebih higienis. Selain itu kemasan masih kurang bagus
pengolah mengumpulkan pasir sebanyak mungkin di karena laber luntur dan dikemas dengan plastik yang
musim kemarau, dan proses perebusan pada musim tipis. Penerapan kemasan plastik HDPE food grade 200
238 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
gram dan diversifikasi packing berupa cup plastik sehingga fitrat yang di dapat warnanya sudah jernih.
HDPE food grade dengan 150 dan 250 gram juga Filter akrbon aktif ini untuk menghilangkan kotoran-
dikaji pengaruhnya terhadap pemasaran garam rebus. kotoran garam yang menempel pada kristal garam pada
sehingga kotoran-kotoran yang menempel pada kristal
II. PEMBAHASAN garam akan terendapkan, sehingga garam menjadi
Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok putih bersih. Setelah dibuat peralatan carbon filter
Wanita Pesisir Produsen Garam Rebus Mekarsari di maka dilakukan proses uji coba untuk menyaring air
Kabupaten Brebes adalah tempat usaha perebusan laut. Dengan penerapan carbon filter maka didapatkan
garam berupa bangunan sederhana dan lay out tak bahan baku garam rebus yang jernih. Air bahan baku
teratur, peralatan produksi garam rebus yang kurang tersebut kemudian ditampung dalam drum plastik yang
higienis, peralatan perebus (bejana perebusan) yang berkapasitas 100 liter yang lebih higienis (Gambar 2).
terlalu kecil, alat filtrasi sederhana dengan sistem Produk garam rebus dikemas dalam packing
gravitasi, peniris sederhana dengan sistem gravitasi, plastik HDPE dengan kapasitas 200 gram dan cup
serta tempat penampungan garam yang tidak higienis dengan kapasitas 150 dan 250 gram. Dengan desain
maka solusi yang ditawarkan adalah bejana perebus kemasan baru maka kemasan menjadi lebih menarik
berbentuk berbentuk bulat dengan diameter 1500 mm, dan lebih higienis. Pemasaran telah berkembang ke
bejana tekan untuk absorbsi warna/carbon filtrasi serta supermaket dan toko oleh-oleh terdekat. Sedangkan
alat centrifuge untuk peniris air. Untuk meningkatkan spesifikasi produk garam rebus tercantum pada Tabel 2.
harga jual garam maka akan dilakukan pengemasan
dengan plastik HDPE food grade kemasan 250 dan 500 TABEL 2.
gram dan dilakukan diversifikasi packing berupa cup Tabel Spesifikasi garam rebus produksi Kelompok
plastik HDPE food grade dengan kapasitas 60 dan 70 Wanita pesisir produsen Garam rebus
oz dengan kapasitas 150 dan 250 gram berat bersih
agar higiene produk garam rebus tetap terjaga. No Parameter Satuan Standart SNI
Bejana rebus yang terbuat dari bahan stainless 01-2891-
steel sudah dikerjakan dengan diameter 1500 mm 2899 / 92
(Gambar 1). Dengan bejana ini produk akan lebih 1 Rasa Asin
higienis karena wajan tidak berkarat karena air laut Bau Normal
atau garam. Warna Putih
2 Natriumklori w/w min 94,7
da Na Cl
3 Air ( H2O ) w/w maks 7
4 Oksida Besi Mg mak 100
(Fe2O3 ) /kg
5 Calsium & w/w maks 1
Magnesium
6 Sulfat ( SO4 w/w maks 2
)
7 Yang tidal w/w maks 0,5
A larut air
8 Iodium Mg/kg 30 – 80ppm
dalam KIO3
9 Cemaran
Timbal ( Pb Mg/kg maks 10
)
Tembaga ( mg/kg maks 10
Cu )
Raksa ( Hg Mg/kg maks 0,1
)
Arsen ( As) mg/kg maks0,1

Gambar 1. Bejana perebusan bahan baku garam rebus,


sebelum penelitian (A) dan Sesudah penelitian (B)

Bahan baku garam rebus merupakan air laut


yang sering berwarna keruh sehingga mempengaruhi
produk akhir garam rebus. Untuk itu harus dilakukan
absorbsi warna untuk mengabsorbsi kotoran atau
muatan padatan tersuspensi yang ada di air laut,

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 239


UCAPAN TERIMAKASIH
Kegiatan ini dibiayai oleh Direktur Riset dan
Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan
Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Sesuai Surat
Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Program
Pengabdian kepada Masyarakat, Nomor :
008/SP2H/LT/DRPM/II/2016 tanggal 17 Pebruari 2016

IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] Supriyo, E. 2002, Peningkatan Kualitas Garam
Rakyat dengan Penambahan Tawas, Laporan
Penelitian. FT Undip.
[2] Yuniarti, 1998. Penggunaan Soda dan Kapur untuk
Menurun Impuritas pada Garam Rakyat. Prosiding
Gambar 2. Desain bejana filtrasi Carbon filter pada Seminar Nasional Teknik Kimia. ITS-Surabaya.
proses produksi Garam rebus [3] Taufiq SPJ, Nur., Retno Hartati, Widianingsih.
2016. Produksi garam bittern di tambak garam.
III. KESIMPULAN DAN SARAN Jurnal Kelautan Tropis. 19(1): 43-47
Kesimpulan : [4] BRKP, 2001. Analisis produksi garam di
1. Peningkatan produksi garam rebus telah Indonesia. BRKP. KKP. Jakarta. 23 hal.
terjadi 20% dengan penambahan peralatan [5] Anonimous, 2010. Garam Rebus Indramayu
bejana perebus dan bejana stock bahan baku Rambah Pasar Nasional. Koran pikiran Rakyat. 7
garam rebus Juni 2010. http://www.pikiran-
2. Peningkatan kualitas garan rebus telah terjadi rakyat.com/ekonomi/2010/06/07/115328/garam-
sehingga garam menjadi lebih putih dan tidak rebus-Indramayu-rambah-pasar-nasional akses 22
berwarna kusam dengan aplikasi filter karbon Agustus 2016.
aktif. [6] Kimbis Brebes, 2015. Produksi garam briket dab
3. Diversifikasi kemasan garam rebus dapat rebus Poklahsar Brebes. http://kimbisbrebes.
meningkatkan kuantitas pemasaran garam blogspot.co.id/2015/03/produksi-garam-briket-dan-
rebus. rebus.html. akses 22 Agustus 2016.
Saran :
Perlu penambahan peralatan untuk bisa lebih
meningkatkan produksi garam rebus di kelompok
usaha kecil menengan produsen garam rebus di Brebes

240 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ASET
(STUDI KASUS: PERALATAN INFRASTRUKTUR JARINGAN)
Tohari Ahmad1, Royyana M. Ijtihadie2, Hudan Studiawan3, Fajar Baskoro4
Jurusan Teknik Informatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Manajemen terhadap aset yang dimiliki oleh suatu institusi (misalnya peralatan jaringan computer)
merupakan hal yang penting karena informasi yang ada diperlukan untuk pengambilan keputusan. Akan tetapi,
informasi tersebut tidak selalu ada dikarenakan berbagai sebab. Diantaranya adalah kesulitan melakukan monitoring
terhadap status berbagai peralatan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu aplilkasi yang dapat digunakan untuk
membantu aktivitas tersebut. Pada makalah ini, kami mendeskripsikan implementasi yang telah kami lakukan dengan
menggunakan teknologi terbaru yang tersedia. Percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem yang
dibuat bisa digunakan untuk melakukan manajemen peralatan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

KataKunci: Sistem operasi Android, geotagging, basis data

I. PENDAHULUAN 3. Menentukan metode pengolahan data dan output


Suatu organisasi, termasuk dalam hal ini yang diperlukan.
perguruan tinggi, memerlukan manajemen aset yang Tujuan pembuatan sistem ini adalah
baik untuk memudahkan pengelolaannya. Sebagai mempermudah mengelola data peralatan secara cepat
contoh, pusat komputer (puskom) yang ada dalam dan tepat. Dengan menggunakan sistem ini, informasi
perguruan tinggi mengelola berbagai macam peralatan yang diperlukan oleh user dapat diperoleh. Sehingga,
seperti komputer, scanner dan printer. informasi tersebut dapat digunakan oleh user untuk
Seiring dengan perkembangan sistem yang perencanaan dan pengambilan keputusan dengan tepat.
dikembangkan, jumlah peralatan yang digunakan juga Dengan adanya sistem yang terintegrasi, selain
semakin bertambah. Peralatan-peralatan tersebut tidak bermanfaat dari sisi waktu dan akurasi, tingkat
hanya terdapat di satu lokasi saja, tetapi seringkali kemudahan dalam pengolahan data dapat ditingkatkan.
berada pada lokasi yang berbeda-beda, misalnya di Dalam hal ini, informasi yang diperlukan dapat
fakultas, jurusan, program studi atau tempat yang lain. dikastemisasi sehingga lebih mudah digunakan. Secara
Untuk itu diperlukan suatu sistem yang bisa digunakan tidak langsung, hal ini berdampak pada pengolahan data
untuk mengelola dan memonitor posisi, status atau yang bisa dilakukan secara lebih efektif dan efisien,
kondisi peralatan-peralatan tersebut. Terlebih lagi, sehingga sumber daya manusia (SDM) yang ada bisa
manajemen aset merupakan salah satu hal yang alokasikan untuk bidang-bidang yang lain.
penting dalam hal ini. Secara umum, makalah ini tersusun sebagai
Saat ini, pengelolaan peralaan tesebut mungkin berikut. Bagian kedua menjelaskan tinjauan pustaka
sudah dilakukan, akan tetapi data dan penyimpanannya yang berisi teknologi yang menjadi dasar pembuatan
masih terpisah, belum terintegrasi menjadi suatu sistem. Bagian ketiga berisi metode dan implementasi
sistem. Hal ini akan menyulitkan untuk mendapatkan sistem yang dibuat, dan bagian keempat adalah diskusi
informasi secara cepat dan tepat. Di sisi lain, informasi terhadap sistem yang ada serta kemungkinan
terhadap posisi atau pun kondisi peralatan misalnya, pengembangannya. Di bagian akhir, dibuat kesimpulan
sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan dari makalah secara keseluruhan.
(decision making). Sebagai contoh, keputusan untuk
maintenance peralatan. Jika informasi tersebut tidak II. TINJAUAN PUSTAKA
tersedia, maka maintenance tidak bisa dilaksanakan Implementasi sistem ini menggunakan
secara tepat. Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem yang peralatan dan teknologi yang popular digunakan saat ini.
dapat mengatasi permasalahan tersebut, yaitu bisa Hal-hal tersebut antara lain adalah: peralatan dengan
menyediakan informasi yang diperlukan. sistem operasi android, geotagging, basis data, seperti
Terdapat beberapa hal yang menjadi bahan yang dibahas berikut ini.
kegiatan yang dilakukan, yaitu:
1. Menentukan data peralatan yang diperlukan,
misalnya lokasi, status atau kondisi peralatan.
2. Menentukan metode pengiriman data tersebut ke
komputer sever.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 241


Gambar 1. Penggunaan Sistem Operasi Android di Dunia (gambar
diambil dari [3]) Gambar 2. Satelit dalam Orbit untuk GPS (gambar diambil dari
[6])

2.1 Sistem Operasi Android


Android [1] merupakan sistem operasi yang
bersifat free berbasis Linux Kernel dikembangkan oleh Tergantung dari jumlah satelit yang digunakan
Google. Sistem operasi ini ditujukan untuk digunakan saat itu, lokasi suatu obyek bisa ditentukan sebagai
pada peralatan dengan teknologi layar sentuh seperti posisi 2 atau 3 dimensi. Dengan 3 satelit, koordinat
yang banyak digunakan saat ini. Dalam latitude dan longitude bisa ditentukan untuk membentuk
perkembangannya, Android telah menjadi sistem posisi 2 dimensi; dengan 4 atau lebih satelit bisa
operasi yang populer [2] bahkan sudah dominan di dibentuk posisi 3 dimensi berdasarkan nilai latitude,
berbagai negara [3] seperti ditunjukkan pada Gambar 1. longitude dan altitude. Dari sisi akurasi, lokasi obyek
Sampai saat ini, tidak ada biaya untuk penggunaan bisa dideteksi sampai ketepatan 3 meter [6],
sistem operasi Android. Hal ini menjadi salah satu hal tergantungteknologi yang digunakan.
yang berakibat pada relatif murahnya peralatan yang 2.3Basis data
menggunakannya. Aplikasi di Android bisa didapatkan Basis data digunakan untuk menyimpan data-
dari Google Play Store, dimana terdapat banyak aplikasi data yang dimasukkan oleh user. Salah satu basis data
tersedia baik secara gratis atau berbayar. cukup populer saat ini adalah MySQL [7]. Selain versi
Dalam perkembangannya, Android telah Enterprise, MySQL juga menyediakan versi open-
mengalami beberapa kali perubahan versi. Dalam setiap source yang bisa digunakan untuk data dalam skala
versinya, terdapat perbaikan yang disediakan untuk tertentu. Selain itu, MySQL sering digunakan untuk
menutupi kelemahan pada versi sebelumnya. Saat ini administrasi data yang digunakan dalam aplikasi web.
telah terdapat versi 6.0-6.0.1 dengan kode nama Untuk administrasinya, basis data ini bisa dioperasikan
Marshmallow. menggunakan phpMyAdmin melewati suatu web
Android membagi media penyimpanan browser. Perangkat lunak phpMyAdmin itu sendiri
menjadi beberapa partisi sebagaimana terdapat pada merupakan program open-source yang dibuat
sistem operasi Linux, misalnya /system [4], akan tetapi menggunakan PHP.
user tidak mempunyai akses secara penuh terhadap
partisi yang digunakan oleh sistem. Seorang user bisa
menggunakan /data untuk penyimpanan data atau pun
intalasi aplikasi. Di partisi ini, user mempunyai akses
untuk read, write dan execute.
2.2 Geotagging Server
Peralatan berbasis Android yang ada saat ini
secara umum sudah dilengkapi dengan petunjuk lokasi
Device 1
(misalnya Global Positioning System (GPS)) [5]. Hal ini
Client 1
bisa digunakan untuk melengkapi data posisi terhadap
gambar atau data lain yang diambil atau dimasukkan ke
peralatan tersebut, yang dikenal sebagai geotagging.
Dengan memanfaatkan koordinat yang didapatkan dari
GPS, lokasi yang ada bisa ditemukan. Mobile device
GPS merupakan sistem navigasi berbasiskan Device 2 Client 2
24 satelit yang mengorbit bumi seperti ditunjukkan pada
Gambar 2. Meskipun pada awalnya digunakan untuk
tujuan militer, pada saat ini teknologi ini sudah banyak Gambar 3. Skema Sistem
digunakan untuk kepentingan sipil [6]. Koordinat suatu
obyek ditentukan dengan membandingkan waktu sinyal
dikirimkan oleh satelit dan waktu sinyal diterima oleh
suatu obyek. Perbedaan waktu ini menentukan jarak
antara obyek tersebut dan satelit.

242 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


III. DESAIN DAN IMPLEMENTASI
Secara umum, jenis dan bentuk data yang
sudah ditentukan akan diambil dari setiap peralatan User data inventaris
yang ada. Selanjutnya, data tersebut dikirimkan ke
server untuk disimpan dalam basis data. Jika Item root 1
diperlukan, data tersebut diambil dan diproses untuk Sistem Hierarchy View
data tipe
mendapatkan informasi yang diperlukan oleh user.
Lebih detailnya, skema sistem yang dibuat
adalah terdapat pada Gambar 3. Yaitu, peralatan
(misalnya device 1 dan device 2) diambil datanya oleh hierarchy view
mobile device yang digunakan (misalnya smart
Gambar 5. DVD Level 0
phone). Selanjutnya, data tersebut dikirimkan dan
disimpan di server untuk diproses sesuai dengan
Item root
informasi yang diperlukan oleh user (client 1 dan client 1 Data Store_1
2). Informasi ini bisa didapatkan oleh user dengan
menggunakan PC, laptop, tablet dan peralatan
sejenisnya. Salah satu contoh informasi yang Item root 1.1

diperlukan oleh user adalah lokasi device 1. Maka user menambahkan item
root
tersebut dapat melihat posisi peralatan tersebut dalam Item root
peta yang ada di google maps. User
data inventaris
Informasi-informasi lain yang diperlukan oleh 1.2
data inventaris
user, seperti identitas dan status peralatan, juga menambahkan item

ditampilkan menggunakan web browser. Diharapkan,


1.3
hal ini dapat memudahkan user dalam menggunakan Item root, data inventaris
menampilkan
sistem yang dibuat. hierarchy view hierarchy view
Arsitektur sistem ditunjukkan pada Gambar 4, yang
data inventaris
diimplementasikan dalam lingkungan sebagai berikut: parent ID id tipe
1. Sistem operasi : Windows
1.4
2. Bahasa Pemrograman :PHP, HTML Javascript, daftar tipe
menghapus item
CSS
3. Database Management : MySQL (PHPMYADMIN)
1.5
Dalam bentuk Data Flow Diagram (DFD), menambahkan tipe
data tipe
sistem yang dibuat dapat dinyatakan dalam 5 dan 6. data tipe 1.7

Secara umum, pada sistem ini terdapat dua entitas, menghapus tipe
1.6
yaitu “User” dan “Item”. Entitas User digunakan untuk menampilkan tipe
menyimpan semua data yang berkaitan dengan user
yang terdaftar, sedangkan entitas Item digunakan 1.8 id tipe
untuk menyimpan semua data terkait dengan item atau mengubah tipe
barang yang disimpan di dalam sistem. data tipe

Gambar 6. DVD Level 1

Selain itu, terdapat kamus data, yang terdiri atas:


1. Tabel user: digunakan untuk menyimpan semua
data terkait dengan user yang sudah terdaftar pada
sistem.
2. Tabel item: digunakan untuk menyimpan semua
data terkait item yang disimpan oleh user pada
sistem.
3. Tabel type:digunakan untuk menyimpan data
terkait tipe barang yang akan diinputkan.
4. Spesifikasi query: menentukan query untuk
memilih data.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Dalam makalah ini, kami menjelaskan desain
dan implementasi sistem yang digunakan untuk
manajemen aset, khususnya peralatan infrasturktur
jaringan. Sistem ini bisa menunjukkan lokasi peralatan
yang ditunjukkan dalam peta. Selain itu, data yang
Gambar 4. Arsitektur Sistem
berkaitan dengan peralatan tersebut juga bisa
ditampilkan untuk mempermudah proses monitoring
dan manajemen.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 243
[3] GlobalStats, Mobile Operating Systems,
Untuk pengembangan selanjutnya, sistem ini StatCounter, Januari 2016. (Online),
bisa dilengkapi dengan beberapa fitur tambahan. (http://gs.statcounter.com/#mobile_os-ww-
Misalnya, penggunaan peralatan deteksi lokasi yang
monthly-201601-201601-map, diakses pada 28
lebih akurat daripada yang digunakan saat ini.
Maret 2016).
[4] H. Q. Raja , Android Partitions Explained:
V. DAFTAR PUSTAKA boot, system, recovery, data, cache & misc, 19
[1] Android, 2016. (On-líne). Mei 2011. (Online).
(http://www.android.com, diakses pada: 28 (http://www.addictivetips.com/mobile/android-
March 2016). partitions-explained-boot-system-recovery-
[2] F. Manjoo, New York Times, 27 Mei data-cache-misc/ , diakses pada 28 Maret
2015.(Online). 2016).
(http://www.nytimes.com/2015/05/28/techno [5] S. McClain, Geotagging With Android
logy/personaltech/a-murky-road-ahead-for- Smartphones, Demand Media,. (Online)
http://smallbusiness.chron.com/geotagging-
android-despite-market-
android-smartphones-38742.html. diakses pada:
dominance.html?_r=0., diakses pada 28 Maret
28 Maret 2016).
2016).
[6] Garmin, What is GPS?, Garmin, (Online)
http://www8.garmin.com/aboutGPS/, diakses
pada: 29 Maret 2016).
[7] MySQL, MySQL, MySQL, 2016. (Online).
(https://www.mysql.com/, diakses pada: 29 Maret
2016).

244 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


DETEKSI PLAT NOMOR KENDARAANMENGGUNAKAN
FEATURE EXTRACTION DANOPTICAL CHARACTER
RECOGNITION SERTA JARINGAN SYARAF TIRUAN
Adi Muhajirin 1), Moch.Adhari Adiguna2)
1)
Teknik Informatika Universitas Bhayangkara
Jl. Raya Perjuangan, Bekasi Utara-Indonesia
email :adi.muhajirin@dsn.ubharajaya.id
2)
Teknik Informatika STMIK Eresha Jakarta
Jl. H. Samali Ujung No. 51, Jakarta Selatan, Jakarta 12740 Indonesia
email :moch.adhari@yahoo.co.id

ABSTRAK
Teknologi informasi dalam hal deteksi plat nomor kendaraan tentunya dapat membantu bidang keamanan dan
otomasi pada sistem informasi parkir. Penelitian ini dirumuskan masalah pada bagaimana suatu aplikasi agar dapat
mendeteksi plat nomor kendaraan melalui input citra kamera. Algoritma, hardware dan struktur jaringan pada
pengenalan pola tersebut dirancang menggunakan aplikasi dalam tiga tahapan yaitu lokalisasi plat, ekstraksi ciri dari
plat berkarakter, dan pengenalan pola atas karakter menggunakan metode identifikasi yang cocok. Fikriye Öztürka
tahun 2012 menggunakan teknik preprocessing dengan cara Bottom-Hat filtering, Otsu’s thresholding, opening,
labeling, closing, koreksi kemiringan dan ekstraksi pada kotak region yang potensial mengandung plat nomor.
Sedangkan Lihong Zheng, dkk. pada tahun 2013 menggunakan Algoritma Blob detection algorithm dengan tingkat
akurasi 96,4% dari 169 citra yang diuji. Pada penelitian ini deteksi plat nomor kendaraan, menggunakan metode
feature extraction dan optical character recognition serta jaringan syaraf tiruan dengan hasil uji coba didapat tingkat
sensitivitas 100% dan rata-rata akurasi 78%.

Kata Kunci: Deteksi Plat Nomor, Pengolahan Citra, Optical Character Recognition, Neural Network.

I. PENDAHULUAN ekstraksi pada kotak region yang potensial


Teknologi informasi saat ini dapat meningkatkan mengandung plat nomor (Fikriye Öztürka, 2012).
kinerja suatu organisasi dalam melakukan aktivitasnya, Algoritma, hardware dan struktur jaringan pada
pada bidang keamanan dan otomasi misalnya pengenalan pola tersebut dirancang menggunakan
bagaimana agar proses deteksi plat nomor kendaraan aplikasi dalam tiga tahapan yaitu lokalisasi plat,
dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Penelitian ekstraksi ciri dari plat berkarakter, dan pengenalan pola
ini dirumuskan masalah pada bagaimana suatu aplikasi atas karakter menggunakan metode-metode identifikasi
agar dapat mendeteksi plat nomor kendaraan bermotor yang cocok.
melalui input citra camera cctv. Lihong Zheng, dkk. menggunakan Blob detection
Automatic License Plate Recognition(ALPR) algorithm dengan tingkat akurasi 96,4% dari 169 citra
adalah teknik pengenalan pola plat kendaraan yang diuji (Lihong Zheng, 2013)
menggunakan ekstraksi ciri tanpa campur tangan Dengan demikian dalam penelitian ini, deteksi karakter
manusia yang digunakan pada dunia industri, lembaga, pada plat nomor kendaraan terhadap citra akan dikenali
layanan parkir, bandara, kontrol bea cukai, kontrol lalu polanya menggunakan teknik pengolahan citra dan
lintas dan keamanan(Vladimir Tadic, 2016). optical character recognition serta jaringan syaraf
Aplikasi deteksi plat nomor kendaraan bekerja tiruan, sehingga dapat langsung dideteksi.
menggunakan teknik pengolahan citra untuk membantu
mengenali pola plat nomor kendaraan tersebut. Proses II. PEMBAHASAN
tersebut meliputi penentuan batas regional plat nomor a. Bahan Dan Metode
kendaraan untuk dilokalisasi, selanjutnya karakter yang Analisa Proses dapat dilihat dibawah ini.
ditemukan diidentifikasi menggunakan sistem
pengenalan karakter, salah satunya Optical Character
Recognition (OCR).
Fikriye Öztürka dan Figen Özen melakukan
penelitian pengenalan pola pada plat nomor kendaraan
menggunakan algoritma yang bekerja pada citra
grayscale. Algoritma tersebut bekerja pada citra
grayscale, citra input diubah ke citra grayscale,
kemudian dilakukan teknik-teknik preprocessing
dengan cara Bottom-Hat filtering, Otsu’s thresholding,
opening, labeling, closing, koreksi kemiringan dan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 245
Cittra RGB

Da
ata Latih Konversi RG
GB ke Grayscale

Median Filter
F dan Dilasi

Gambar 2. C
Citra Input

Tahapan dari perrancangan penelitian


p inii
Mo
orfologi adalah menngenali karakkter plat nom mor kendaraann
pada citraa, selanjutnyya menganaalisis untukk
identifikasi apakah karakkter sesuai den
ngan karakterr
yang ada paada sistem OCCR yang digun nakan.

Menentukan Region
BoundingBox
Perubahan yang
y diamati/ddiukur

Templates Karakter
K Optical Charracter Recognition

Hasil

Gambar 1. Analisa
A Prosees

Analisa Data
D G
Gambar 3. Varriabel output1
Data citra diam mbil langsunng dari lokasi
penelitiann berupa citrra digital yaang selanjutnnya
diolah kee ukuran tidakk lebih dari 400x1000 pikssel.
Jumlah citra
c asli 47 ciitra, citra olahh 82 citra. Ciitra
olah didaapat dari pengoolahan pada citra
c asli. Nam
mun
pada penngujiannya, diuji
d juga citrra yang diam mbil
dari datasset public.
Gambar 4.. Variabel H ((telah dilakukaan teknik
morfologi)

Pemrosesann Data
Penngolahan dataa awal dimulaai dengan dataa
Citra RGB B, citra awal dikonversi ke grayscalee
selanjutnya dicari nnilai thresh
hold untukk
mendapatkaan biner. Seteelah itu dilak kukan operasii
morfologi closing daan opening, selanjutnyaa
dilakukan proses
p resizee, reshape dan transposee
matriks sertta merubah tippe data dari tiipe data uint88
menjadi billangan doublee (hanya mem miliki rentangg
nilai 0.0 – 1), dimana niilai tersebut mewakili
m nilaii
asli pada masing-masin
m ng kanal. Seh hingga dapatt
diolah oleh neural netwoork yang telah h dilatih, agarr
dapat dikenali.

246 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
(2)

Keterangaan:
b2, citrra E
b4, citrra A

Kemudiann matrik-m matrik terseb but disusunn


menjadi
m 1 bariss 30 kolom, seelanjutnya dilaakukan prosess
transpose mattrik agar dij ijadikan dataa latih padaa
jaaringan syaraff tiruan.
Pada penngujian yang dilakukan beberapa kali,,
diiawali dengann pengujian prroses tanpa jaaringan syaraff
tirruan, pengujjian dengan jaringan syaraf s tiruann
menggunakan
m 3 data latih, pengujian den
36 ngan jaringann
syyaraf tiruan menggunakann 42 data laatih, terakhirr
Gambar 5. Teemplate Karakkter peengujian denggan jaringan ssyaraf tiruan menggunakan
m n
50 0 data latih.
Pada jariingan syaraf tiruan, Targeet ditentukann
b. Hasil Dan
D Ujicoba
beerdasarkan jum mlah data latiih, karena dataa latihnya 36,,
Uji cobaa dilakukan pada
p citra yanng diambil dari
d 42 2 dan 50 makaa menggunakaan 6 target.
lokasi parkirr Universitass Bhayangkarra sebanyak 81 Kemudiann target jjaringan sy yaraf tiruann
citra berukurran <500 x <1000 pixel. diiimplementasii-kan menggunnakan code beerikut:
t1 = [0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1
Dalam peengujian dilakkukan pembaccaan pada citrra- 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1
citra tersebuut, baik yaang dikenali maupun tidaak. 0 0 0 0 1 0 0 1 0];
Kemudian citra dirubahh ukurannyaa namun tettap
t2 = [0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
mempertahannkan ratio yang samaa agar dappat 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
dikonversi kee citra grayscaale. 1 0 1 0 0 0 0 1 0];
Uji coba menggunakann code berikutt:
t3 = [0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0
f=imresize
e(f,[400 NaN
N]); 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0
g=rgb2gray
y(f); 0 0 1 1 1 1 0 0 1];

t4 = [0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1
Selanjutnnya dari citraa tersebut diilakukan teknnik 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
pengolahan citra mediann filtering dan
d dilasi seerta 0 1 0 1 0 0 1 1 1];
morfologi yaang dilanjutkaan dengan mennentukan regiion t5 = [0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
boundingBoxx. 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0
Uji coba menggunakann code berikutt: 0 0 0 0 0 1 0 0 0];

g=medfilt2(
(g,[3 3]); t6 = [0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
se=strel('d
disk',1); 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
gi=imdilate
e(g,se); 0 0 0 0 0 0 1 0 1];
ge=imerode(
(g,se);
gdiff=imsub
btract(gi,ge
e); Dimana jumlah jarinngan disesuaaikan dengann
gdiff=mat2g
gray(gdiff); ju
umlah target. Adapun
A prosees pelatihan jaaringan syaraff
gdiff=conv2
2(gdiff,[1 1;1
1 1]);
just(gdiff,[0.5 0.7],[0
gdiff=imadj tirruan ditunjukkkan pada codee berikut:
1],0.1);
B=logical(g
gdiff); net1=newp([0 1;0 1;0
0 1;0 1;0 1;
;0 1;0 1;0
er=imerode(
(B,strel('li
ine',50,0)); 1;
;0 1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
0 1;0 1;0
out1=imsubt
tract(B,er); ;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
1; 0 1;0 1;0
1], 1);
Dilaanjutkan denggan proses koonversi matrikk 5 net2=newp([0 1;0 1;0
0 1;0 1;0 1;
;0 1;0 1;0
x 6 untuuk diketahui nilai-nilai
n yanng dibentuk olleh 1;
;0 1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
0 1;0 1;0
citra terrsebut. ;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
1; 0 1;0 1;0
Diddapat matrik seebagai berikutt: 1], 1);

net3=newp([0 1;0 1;0


0 1;0 1;0 1;
;0 1;0 1;0
1;
;0 1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
0 1;0 1;0
;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
1; 0 1;0 1;0
(1) 1], 1);

net4=newp([0 1;0 1;0


0 1;0 1;0 1;
;0 1;0 1;0
1;
;0 1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
0 1;0 1;0
;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
1; 0 1;0 1;0

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 2477
1], 1); • Tombol JST digunakan untuk menguji citra
net5=newp([0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
dengan jaringan syaraf tiruan dengan 10000 epochs,
1;0 1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 dimana output nilai yang dikenali, nilai kesalahan,
1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 thershold dan hasil. Proses pembelajaran tidak
1], 1); ditetapkan sehingga jaringan syaraf tiruan akan
net6=newp([0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 menyesuaikan dengan jumlah data latih dan data
1;0 1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 testing.
1;0 1; 0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0 1;0
1], 1); Hasil ujicoba aplikasi ditunjukkan pada Tabel 1.
Tipe data matrik dirubah ke tipe data double agar Tabel 1. Tabel Pengujian
dapat diproses dengan baik. Proses pengujian HASI
dilakukan dengan code berikut: PLAT
L TERDE A
D NOM UJIC TEKSI kurat
Hasilb4 = [sim(net1,double(b4))
sim(net2,double(b4)) sim(net3,double(b4)) OR OBA
sim(net4,double(b4)) sim(net5,double(b4)) B643 B663 5 6
sim(net6,double(b4))]; 6PHI 6P81 Karakter 3%
B304 B3O4 4 5
Adapun jaringan syaraf tiruan yang dibangun 8FTL BD1L Karakter 0%
pada penelitian ini mempunyai 3 lapisan yaitu lapisan B389 B3B9 7 8
input yang terhubung dengan lapisan tersembunyi yang 2K0J 2K0J Karakter 8%
selanjutnya terhubung dengan lapisan output. B932 B932 7 8
Umumnya, jika menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan, 0VUA 0VFA Karakter 8%
hubungan antara input dan output harus diketahui D154 O154 7 8
secara pasti dan jika hubungan tersebut telah diketahui 1ACF 1ACF Karakter 8%
maka dapat dibuat suatu model. Hal lain yang penting B311 B311 8 1
adalah proses belajar hubungan input/output dilakukan 9FDE 9FDE Karakter 00%
dengan pembelajaran. Pada penelitian ini diujicoba 36
B352 BZ5Z 6 7
kelas matrik, 42 dan 50 kelas matrik. Hal tersebut
0FPV 0FPV Karakter 5%
dilakukan agar meningkatkan sensitivitas.
B320 BA30 6 7
Tujuan pembelajarannya adalah
5FYC 5FYC Karakter 5%
mengelompokkan unit-unit yang hampir sama dalam
suatu area tertentu.
Dari data tersebut diukur tingkat sensitivitas
dengan cara membagi antara jumlah data yang dikenali
Tampilan program ditunjukkan pada gambar 6.
dengan total data.
Tingkat sensitivitas yang didapat 100% dengan
rata-rata akurasi 78%.

III. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
Kesimpulan setelah dilakukan pengujian pada
penelitian ini sebagai berikut:
1. Plat nomor dapat terdeteksi dengan tingkat
sensitivitas 100% dan rata-rata akurasi 78%.
2. Pola dikenali oleh aplikasi setelah dilakukan
preprocessing pada citra berupa output matriks
berukuran 1x30, selanjutnya diolah oleh jaringan
syaraf tiruan dengan training algoritma cyclical
Gambar 6. Gambar desain tampilan program order weight/bias learning rules dan performance
mean absolute error, 100 epochs dan 0,560 mae.
Keterangan: 3. Banyaknya data latih pada jaringan syaraf tiruan
• Tombol open digunakan untuk mengambil mempengaruhi tingkat akurasi pada proses
citra yang akan dideteksi. pengenalan.
• Tombol extract digunakan untuk menguji citra 4. Template karakter untuk optical character
menggunaka feature extraction dan optical character recognition mempengaruhi akurasi hasil yang
recognition. ditampilkan
• Tombol checkNN digunakan untuk menguji
citra dengan tool jaringan syaraf tiruan, nntool. Proses b. Saran
pembelajaran tidak ditetapkan sehingga jaringan syaraf 1. Perlu dilakukan penelitian lanjut dengan
tiruan akan menyesuaikan dengan jumlah data latih, melakukan teknik pengambilan citra
target dan data testing. menggunakan microcontroller dengan harapan
meningkatkan otomasi.

248 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


2. Perlu diperhatikan cara pengambilan citra yang recognition. Journal of Computer and System
akan dijadikan dataset untuk data latih dan data Sciences - ScienceDirect 2013, 11.
testing. [3] Vladimir Tadic, M. P. (2016). Fuzzified Gabor
3. Aplikasi dapat dikaitkan dengan sistem filter for license plate detection. Engineering
informasi sehingga report dan datanya Applicationsof Artificial Intelligence
tersimpan di database. 48(2016)40–58-scienceDirect, 19.

IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] Fikriye Öztürka, F. Ö. (2012). A New License
Plate Recognition System Based on Probabilistic
Neural Networks. Sciverse ScienceDirect-2012,
5.
[2] Lihong Zheng, X. H. (2013). An algorithm for
accuracy enhancement of license plate

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 249


IMPLEMENTASI BIG DATA UNTUK PENCARIAN PATTERN
DATA GUDANG PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK
Fauzi Megantara1, Harco Leslie Hendric Spits Warnars2
1
Program Pascasarjana Universitas Budi Luhur, 2Doctor of Computer Science Bina Nusantara university
Email : 1fauzimegantara08@gmail.com, 2 shendric@binus,edu, 3anwarhadi.17@outlook.com

ABSTRAK

Big Data bukanlah sebuah teknologi, teknik, maupun inisiatif yang berdiri sendiri. Big Data adalah suatu trend
yang mencakup area yang luas dalam dunia bisnis dan teknologi. Big Data menunjuk pada teknologi dan inisiatif yang
melibatkan data yang begitu beragam, cepat berubah, atau berukuran super besar sehingga terlalu sulit bagi teknologi,
keahlian, maupun infrastruktur konvensional untuk dapat menanganinya secara efektif. Bank Mandiri adalah
perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, perusahaan ini salah satunya adalah melayani pemesanan barang
antar Wilayah, Area dan Cabang dari seluruh Indonesia. Dalam proses pelaporannya, staf gudang masih
menggunakan data yang di sediakan dari system yang sudah ada, namun data yang di sediakan masih dalam bentuk
laporan data biasa yang di hasilkan dari OLTP dan data yang bersifat tidak dapat di ubah, sehingga laporan yang di
berikan kepada management tingkat atas sebagai bahan analisa dalam pengabilan keputusan kurang informatif.
Penulis akan mengembangkan aplikasi yang dapat mengolah dan melakukan pencarian pola data sebagai bahan
pelaporan, implementasi teknologi big data akan sangat membantu proses pengelolaan data pada aplikasi tersebut,
dikarenakan data yang di kelola dalam kurun waktu yang cepat akan terus bertambah, sehingga pengelolaan data
menggunakan teknologi big data menjadi solusi untuk dapat mengolah data dalam melakukan pencarian pattern pada
data gudang Bank Mandiri. Aplikasi yang akan di kembangkan tersebut akan menyajikan informasi-informasi yang di
butuhkan seperti pattern barang yang paling banyak di pesan dan pattern user yang paling banyak melakukan
pemesanan, sehingga pattern pada aplikasi tersebut akan membantu staff dalam melakukan pelaporan dan
Manegement tingkat atas dalam melakukan analisa dalam pengambilan keputusan.

Kata kunci— Big Data, hadoop, mapreduce, pattern, gudang, Bank Mandiri.

I. PENDAHULUAN gudang. menggunakan teknologi big data dikarenakan


Bank Mandiri adalah perusahaan yang bergerak data gudang akan terus mengalami perkembangan data
dibidang perbankan, perusahaan ini dalam kegiatan yang besar karena transaksi data yang di peroleh dari
salah satunya adalah melakukan transaksi pemesanan seluruh Wilayah dan Area Bank Mandiri, sehingga
barang antar wilayah, area dan kantor pusat pusat, pengelolaan data untuk pencarian pattern pada data
selain dalam melakukan transaksi gudang kepada gudang menggunakan teknologi Big Data di harapkan
wilayah dan area, staf bagian gudang juga di tugaskan dapat menjadi solusi untuk pengelolaan data tersebut.
untuk membuat pelaporan data gudang yang akan di Aplikasi pengelolaan data untuk pencarian pattern
berikan kepada management untuk dijadikan bahan menggunakan teknologi big data akan di kembangkan
analisa dalam pengambilan keputusan, pengelolaan menggunakan java. Penerapan pengelolaan data
data dilakukan berdasarkan data yang di peroleh dari dengan teknologi Big Data pun untuk kedepannya di
berbagai transaksi gudang, namun system yang ada harapkan mampu untuk membantu mengelola data-data
pada saat ini belum mensupport untuk kebutuhan yang sifatnya besar yang bertransaksi di Bank Mandiri.
pengelolaan data pintar sebagai bahan pelaporan, Sehingga hasil dari aplikasi pengelolaan data tersebut
sehingga staf yang bekerja pada bagian gudang masih dapat membantu pihak staf dan managament dalam
menyediakan laporan-laporan biasa yang hanya di membuat dan menganalisa hasil laporan.
hasilkan oleh OLTP, laporan tersebut kurang
membantu management tingkat atas dalam melakukan II. LANDASAN TEORI
analisa, hal ini tentu saja memiliki dampak laporan
yang kurang informatif bagi management tingkat atas, II.1. Definisi Big Data
sehingga dalam melakukan analisa data tanpa memiliki Menurut Thomas, “Big Data adalah istilah yang
informasi yang kurang informatif dalam pengelolaan menggambarkan volume data yang besar - baik
data gudang yang cukup besar, sebagai salah satu terstruktur dan tidak terstruktur - yang membanjiri
dampak nya adalah terdapat barang masuk yang bisnis pada sehari -hari . Tapi itu bukan jumlah data
banyak, namun barang tersebut lama tidak di gunakan yang penting . Itu yang dilakukan organisasi dengan
atau di pesan oleh Wilayah dan Area, sehingga barang data yang penting . data besar dapat dianalisis untuk
tersebut tidak terpakai dan tidak efisien. wawasan yang mengarah pada keputusan yang lebih
Pengembangan aplikasi pengelolaan data baik dan bergerak bisnis strategis” [6].
untuk pencarian pattern untuk data gudang dengan
menggunakan teknologi Big Data pada Bank Mandiri
di harapkan akan membantu proses pengelolaan data

250 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


II.2. Kartaakteristik Bigg Data prroses yang daapat diadaptassi dan dimakssudkan untukk
karaktteristik big daata antara lain : diisesuaikan olleh organisassi pengembaang dan tim m
- Volume prroyek perangkkat lunak yaang akan mem milih elemenn
Jumlaah data yangg dihasilkan dan disimpaan. prroses sesuai deengan kebutuhhan mereka. [1]
Ukuran data menentukan nilai n dan poteensi mendalam
m–
dan apakah itui dapat sebeenarnya diangggap sebagai big b III. METODE PENELITIA
AN
data atau bukkan
- Variety IIII.1. Metode Penelitian
Jenis dan sifat darri data. Ini membantu
m oranng- Berdasarkan pembahhasan pada bab b sebelum
m
orang yang menganalisisn
m nya yang mengggunakan secaara baahwa akan di kembangkann aplikasi pen ngelolaan dataa
efektif hasil mendalam
m un ntuk pencariaan pattern pada data gudang dengann
- Velocity menggunakan
m t
teknologi big data berbasis java, metodee
Pada konteks inni, kecepataan data yaang peengembangan perangkat luunak yang akaan digunakann
dihasilkan dan
d diproses untuk u memennuhi permintaaan yaaitu metodoloogi Scrum (A Agile), karenaa berdasarkann
dan tantanggan-tantangann yang adaa di lintassan haasil penelitian yang ddilakukan oleh o Marcoss
perkembangaan dan pengem mbangan [6]. Kalinowski,
K et.al, 2015. Pennelitian terseb
but dilakukann
paada tahun 2015 dengan respponden beberaapa organisasii
II.3. Pengeertian Hadooop menghasilkan
m b
bahwa Scrumm merupakan model prosess
Hadooop merupakkan framew work softwaare yaang paling baanyak dipakaii oleh beberaapa organisasii
berbasis Java dan open source
s yang berfungsi
b unttuk yaang menjadi responden terssebut sebanyak k 60,81% [3]..
mengolah daata yang memiiliki ukuran yaang besar secaara Peenelitian yanng dilakukan Ayca Tarhaan dan Sedaa
terdistribusi dan berjalan diatas
d cluster yang
y terdiri dari
d Gunes
G Yilmazz, 2014 m
mengatakan bahwa kinerjaa
beberapa koomputer yangg saling terhhubung (paralllel peengembangan dan kualitas produk yan ng dilakukann
computing). Berdasarkan Hadoop dapatt mengolah daata deengan menggunakan prooses Agile lebih tinggii
dalam jumlaah yang sanggat besar hinggga petabyte (1 diibandingkan dengan prosees Incrementtal. Adapunn
petabyte = 10245 bytes) dand dijalankann di atas ratussan taahapan – tahhapan yang dilakukan daalam metodee
bahkan ribuaan komputer.. Hadoop dibbuat oleh Dooug Sccrum (Agile) yaitu
y Pregamee, Game dan Postgame
P [5].
Cutting yang pada asalnnya Hadoop ini adalah sub s
project darii Nutch yanng digunakann untuk searrch
engine. Haddoop bersifat open source dan berada di
bawah bendeera Apache Sooftware Founddation. [7].

II.4. Arsiteektur Hadoop


Hadooop terdiri dari common Hadoop yaang
berguna dallam menyediiakan akses ke dalam file f
system yang didukung oleeh Hadoop. Coommon Hadooop
ini berisi paaket yang diperlukan oleh JAR file, skrrip
yang dibuttuhkan untukk memulai Hadoop dan d
dokumentasii pekerjaan yang telah dilakukan olleh
Hadoop.
Bedasarkaan inti dari Haadoop adalah terdiri
t dari:
Gam
mbar 2 : Metodde Scrum (Agiile)
a. Hadooop Distributeed File Systeem (HDFS) Æ
Untukk data yang teerdistribusi.
b. MapR Reduce Æ Framework unttuk aplikasi dan d
progrramming yangg terdistribusi.. [7].
Dalam penelitian inni, peneliti menggunakan
m n
HADOOP
beeberapa teknikk dalam penguumpulan data,, yaitu :
a. Observasi
HDFS M
MapReduce
Observaasi adalah keegiatan pengamatan yangg
Seco
Nam
ondary
meNode
NameNode JobTracker
diirencanakan, sistematis daan hasilnya dicatat sertaa
diiinterpretasikaan dalam rangka memperolehh
peemahaman tenntang objek yaang diamati.
DataNode DataNode
D TaskTracker TaskTracker

(a) (b)
Pada peenelitian ini obbservasi dilak
kukan dengann
Gambar 1 : Inti Hadoopp (a) komponeen HDFS (b) caara mencatatt dan menggamati langssung dengann
komponenn MapReduce mendatangi
m guudang Bank Mandiri, serta s melihatt
baagaimana penngelolaan datta yang di buat b untuk dii
II.5. Metode Pengembaangan Peranggkat Lunak jaadikan bahan pelaporan.
p
Agile
Rationnal Unified Prrocess, adalahh suatu keranggka b. Wawancaraa
kerja prosess pengembanggan perangkaat lunak iteraatif Wawanccara di lakukaan untuk mend
dapatkan dataa
yang dibuat oleh Rationaal Software, suatu
s divisi dari
d daan informasi kepada stafff dan manag gement Bankk
IBM sejak 2003.
2 RUP buukanlah suatuu proses tungggal Mandiri.
M
dengan aturaan yang konkrrit, melainkann suatu keranggka

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 251
III.2. Langkah-langkah Penelitian menggunakan
m teknologi biig data agar saat prosess
peengelolaan daata pada aplikkasi tersebut lebih
l optimal,,
seehingga saatt user akann menampillkan patternn
beerdasarkan data
d yang teelah di olah h akan lebihh
maksimal.
m

IV
V.2. Peranccangan Unfied
d Modelling Language
L
(U
UML)
Proses perancangaan ini ad dalah untukk
peerancangan siistem yang aakan dibentuk k yang dapatt
beerupa penggaambaran proses-proses su uatu elemen--
ellemen dari suuatu komponeen, proses perrancangan inii
merupakan
m suuatu tahapan awal dari perancangann
Gambbar 3 : Langkaah-Langkah Penelitian
P ap
plikasi dari Sisstem Aplikasii Android untu
uk Sales.

Pada langkah-langkkah penelitiann ada 3 tahappan


yang harus dilakukan
d unttuk melakukaan implementasi
berdasarkan metodelogi yaang digunakann yaitu:
a. Analisa
Dalamm tahap anaalisa, penelitii menggunakkan
langkah berddasarkan mettodelogi agilee, pada tahappan
analisa dalamm metodelogi agile sama halnya denggan
langkah Preggame, dalam tahap ini penneliti melakukkan Gambar 4 : Use Case Diagram Big Daata Proses
analisa darii system yaang akan di d kembangkkan
berdasarkan kebutuhan user, pada tahhapan ini prosses Use Case Diagram menggambaarkan, Userr
pengumpulann data dan obsservasi dilakuukan. menjalankan
m applikasi pengellolaan data un
ntuk pencariann
b. Perancanngan paattern dengann teknologi big data, keemudian userr
Pada tahapan
t ini, peneliti
p mengggunakan langkkah memilih
m menu big data prooses, terdapat 2 sub menu,,
berdasarkan motodelogi agile pada tahap “Gamee”, usser memilih sub menuu big data proses dann
pada tahap ini peneliti mempertimbaangkan variabble menjalankanny
m ya. User mem milih sub meenu big dataa
kebutuhan, kualitas dann penyelesaiaan berdasarkkan reesult, kemudiaan user memilih option yang g diingin kan,,
analisa peranncangan, padaa proses peranncangan aplikasi keemudian data akan tampil, dan data terssebut dapat dii
pengelolaan data dengan menggunakaan teknologi big b hat detailnya secara terperrinci dengan memilih dataa
lih
data pada daata gudang, peerancangan inni menggunakkan yaang di inginkaan dan mengkllik see detail.
sistem yang akan di kembbangkan di modelkan
m denggan
UML (Unified Modellingg Language) diagram,
d yaituu :
Use Case Diiagram, Activvity Diagram, Class Diagraam
dan Deploym ment Diagram.
c. Implemenntasi
Pada tahapan inni peneliti menggambark
m kan
proses impllementasi berrdasarkan metodologi aggile
d sebut dengaan postgame, dimana aplikasi
yang biasa di
pengelolaan data dengan menggunakaan teknologi big b
data pada daata gudang baank mandiri suudah siap unttuk
dilakukan im mplementasi dan sudah melalui prosses
analisa, peranncangan dan pengembanga
p an. Dimana paada
proses im
mplementasi tersebut peneliti akkan
menggambarrkan dari proses insstalasi hadooop
(teknologi big data), dokumentasii implementasi
aplikasi penggelolaan data untuk pencariian pattern paada
data gudang dengan teknoologi hadoop, serta pengujiian
aplikasi untuuk memastikkan aplikasi sudahs siap dan
d
suda melalui tahap pengujian.

CANGAN SIS
IV. RANC STEM YANG
G DIUSULKA
AN

IV.1. Anallisa Aplikasii Usulan Gambar 5: Activity


A Diagrram Big Data (Big Data
Program Aplikasi yang diusulkkan yaitu terddiri Proceess)
dari sebuahh aplikasi cllient. Aplikasi client yaaitu
Aplikasi Penngelolaan dataa untuk pencarrian pattern daata Pada Prooses gambar di atas merup pakan activityy
gudang yang berperan sebagai
s interrface oleh usser diiagram dari teknologi
t Bigg Data untu uk melakukann
untuk melakkukan pengeloolaan data daan menampilkkan prroses pengeloolaan data guudang, diman na data yangg
pattern dataa yang di butuhkan.
b Applikasi tersebbut beerada di dataabase di expoort to input.tx
xt, kemudiann
252 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
system melaakukan hapuus ftp out dan d ftp in dari
d I
IV.2. IMPLE EMENTASI
directory haddoop, dan inpput.txt yang beerada pada loccal IV
V.2.1.Proses Running
R Aplikkasi
di import ke
k directory hadoop
h dan kemudian akkan Sebelum
m menjalankaan aplikasi, start hadoopp
menjadi ftp in, setelah itu
i ftp in yanng berada paada un
ntuk menjalannkan proses biig data [4]
directory haddoop akan di proses dengaan menggunakkan
algoritma mapreduce, kem mudian hasil proses akan di
simpan menjjadi ftp out paada directory hadoop dan ftp
out akan tereexport by systtem ke local (C:\output)
( yaang
menandakan proses wordcount sudaah berhasil di
jalankan.

Gambbar 8 : start Haadoop pada CMD

Kemudian akan tam mpil comand dpromt yangg


menandakan
m jallannya hadoopp berhasil yaittu
Gambaar 6 : Class diagram Aplikaasi gudang

Entityy class diagraam menggam mbarkan entitaas-


entitas yangg membentukk sistem. Daalam rancanggan
system ini, terbentuk
t struuktur system gudang entittas,
yaitu class diagram
d systemm gudang yanng digambarkkan
pada gambarr Class diagram m Aplikasi guudang.

Gambar 9 : command prrompt hadoop sukses di


jalankkan

Berikut adalah User Interface pad


da menu Bigg
Data, terdapat sub menu ppada User Innterface yaituu
Gambar 7: Deployment Diagram Impplementasi Bigg su
ubmenu Big Data
D Process ddan submenu Result
R
D
Data

Pada Implementasii big data, terrdapat beberaapa


proses yang bekerja padda system, daalam prosesnnya
database guddang di exporrt menjadi .txtt kemudian daata
yang sudah di d rubah menjjadi txt tersebbut di import ke
ftp in di dalaam directory hadoop, kem mudian di dialaam
directory haddoop proses big data dengaan menggunakkan
algoritma maapreduce terjaadi, jika proses big data suddah
selesai, hasill dari proses big
b data akan menjadi ftp out o
di directory hadoop,
h satelaah ftp out sudaah masuk dalaam Gambar
G 10 : Tampilan
T Userr Interface Meenu Big Data
directory haddoop, ftp out akan di eksport ke file lokkal
menjadi oupput.bat yang dapat di bacca juga sebaggai Berikut adalah Tam mpilan Big Data
D Process..
file.txt, kemmudian saat user ingin melihat daata Paada tampilan ini, data yangg di database gudang akann
berdasarkan periode, user dapat melihattnya di “Resuult” dii proses denngan teknologi big data ketika userr
kemudian paada prosesnyya program akkan mengam mbil memilih
m buttonn process
file output daan memanggil data yang beerdasarkan koode
program yanng berada di ouutput dalam database
d gudanng,
kemudian usser dapat mellihat hasil darri data kelolaaan
dengan teknoologi big dataa pada User Interface
I di jaava
yang telah did jalankan. gambaran
g proses pengelolaaan
data dengan teknologi Big B Data dapaat di lihat paada
deployment Diagram.
D

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 2533
yaang tersimpann atau masih ddalam keadaan n kosong jugaa
akkan di removve, hal tersebbut di karenak kan directoryy
haadoop pada ftp in tidakk dapat men nyimpan dann
melakukan
m duuplicate dataa, sehingga di haruskann
melakukan
m rem
move ftp in darri directory haadoop, berikutt
addalah cara keerja pada prroses remove ftp in, saatt
prrosesnya commandprom rem move ftp in akan
a muncul,,
seebagai pembeeritahu bahwaa ftp in sudah h di remove,,
beerikut comm mand prom saat tampil dan scriptt
prrogramnya :

Gambar 111 : Tampilan User


U Interfacee submenu Bigg
Data Process

Setelaah klik prosess dilakukan, dalam


d prosesnnya
table detail__pesan yang berada di daatabase akan di
export to txtt, dan txt terssebut akan terrsimpan di loccal
dengan nam ma “input.txt”, gambar inpput.txt dapat di
lihat di bawwah ini, gambbar tersebut addalah hasil dari
d Gambar 14 : remove ftp inn from directo
ory hadoop
table detail pesan sudahh di export to txt menjaadi
“input.txt”
Setelah ftp out dan ftp in sudaah di removee
daalam directorry hadoop, pprogram akan n mengimportt
in
nput.txt yang sudah ttersimpan pada p prosess
seebelumnya kee dalam ftp inn dalam direcctory hadoop..
prrogram tersebbut juga akann menggunak kan commandd
prromt dalam menjalankan
m ruunning program
mnya sebagaii
peemberitahu bahwa
b input.txt sudah did import dii
diirectory hadooop, berikut coommand prom m saat tampill
daan script progrramnya :

Gambar 12 : proses daari db export too “input.txt”

Dalamm proses runnning, program


m akan membaaca
directory haddoop, dalam directory
d hadooop terdapat ftp
out, dalam proses runnning program m ftp out yaang
tersimpan attau masih dallam keadaan kosong akan di
remove, hal tersebut di karenakan diirectory hadooop
pada ftp outt tidak dapat menyimpan dan melakukkan Gambar 15 : copy input ttxt to ftp in dii directory
duplicate data, sehingga di haruskkan melakukkan hadooop
remove ftp out
o dari direcctory hadoop,, berikut adallah
cara kerja paada proses rem
move ftp out,, saat prosesnnya Setelah ftp in sudaah terisi oleeh data darii
comandprom m remove ftpp out akan muncul,
m sebaggai in
nput.txt, selannjutnya adalaah proses wo ordcount dataa
pemberitahu bahwa ftp outo sudah di remove,
r berikkut paada directory hadoop, padaa proses ini daata pada ftp inn
command proom saat tampiil dan script programnya : dii kelola olehh algoritma m mapreduce, diimana prosess
wordcountmapp
w per dan woordcountreducer dilakukann
daan proses alggoritma tersebbut sudah di jelaskan
j padaa
baab sebelumnyya. Setelah bberhasil di jaalankan, akann
muncul
m wordcoound mapreduuce succses, daan output darii
ruunning progrram tersebutt secara otomatis akann
teersimpan padda ftp out. program teersebut jugaa
menggunakan
m command promt dalam menjalankann
ruunning progrramnya sebaagai pemberiitahu bahwaa
prroses wordcoount mapreduuce sudah di import dii
diirectory hadooop, berikut coommand prom m saat tampill
daan script progrramnya :
Gambar 133 : remove ftpp out from direectory hadoopp

Setelaah menjalankaan proses remoove ftp out paada


directory haadoop, dalam m directory hadoop, juuga
terdapat ftp in,
i dalam prosses ini runningg program ftpp in

254 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
Berikut adalah tamppilan dari sub bmenu result,,
paada tampilan ini,
i user dapatt melihat hasil data yang dii
keelola oleh tekknologi Big D Data dari meenu Big Dataa
Prroses, di mennu Big Data R Result, user dapat
d melihatt
daata yang di keelola oleh teknnologi Big daata by periodee
maupun
m by koode/nama barrang sesuai periode
p atauu
koode/nama baraang yang di innginkan dan nama
n wilayahh
yaang melakukaan pemesanan

Gambar 199 : Tampilan m


menu Big Datta Result

Setelah tampilan mennu Big Data ResultR keluar,,


keemudian pilihh search by pperiode dan pilih periodee
Gambar 16
1 : Commandd promt prosees wordcount yaang di inginkaan, setelah ituu pilih button result,
r rinciann
m
mapreduce in directory haddoop daata barang berdasarkan pperiode yang dipilih akann
teertampil pada user interfacce berikut, seelain itu userr
juuga dapat melihat report data secaraa terdeskripsii
Setelaah proses woordcount mappreduce selessai, seeperti jumlahh barang yaang di pilih berdasarkann
akan munccul commandd prompt kembali k unttuk peeriode, jumlaah barang yaang sering di d pesan dann
memanggil data
d dari ftp out, di sini prooses ftp out akkan juumlah barang yang jarang ddi pesan sepeerti pada Userr
di panggil unntuk menampiilkan data hasiil output ke usser Innteface gambaar di bawah inii :
interface, daan ftp out yang
y sudah terpanggil
t akkan
tersimpan dii lokal yang sudah
s di siappkan (c:\outpuut),
berikut comm mand promt dii maksud :

Gambar 17 : Command promt


p proses output
o hasil daari
big datta ke local

Setelaah proses woordcount di lakukan,


l outpput
dari proses mapreduce
m akkan tampil seperti gambar di Gambar 20 : Form See thhe Result padaa Big Data
bawah ini deengan format output.txt deengan tersimppan Process
di ftp out daan secara by system
s tersim
mpan juga di file
f
local : Setelah data yang di iinginkan tamp pil pada menuu
biig data result, user dapat mmelihat rincian n data dengann
caara memilih data
d yang di innginkan kemu udian klik seee
reesult, kemudiaan akan tampiil tampilan haasil see detaill
daari data yang di
d pilih secaraa terperinci. usser juga dapatt
melihat
m deskrippsi dari rinciaan data yang di tampilkann
unntuk memuudahkan prooses pelapo oran kepadaa
management.
m

Gambarr 18 : hasil ouutput dari prosses big data


Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG
GM 2016 | 2555
Berdasarkan annalisis deskripptif dan perhiitungan makaa
dii peroleh persentase 100% darii pengujiann
fu
unctionality dari
d pengujiaan ISO 9126 6. Dari skorr
peersentase yangg di dapat makka kualitas perangkat lunakk
daari sisi funcctionality telaah sesuai deengan atributt
fu
unctionality daan mempunyaai skala sangatt tinggi.

V. KESIM
MPULAN
V.1.
V Kesim
mpulan
Berdassarkan hasil analisis dan pembahasann
daapat di tarik keesimpulan sebbagai berikut :
a. Berdasarkann analisis daan pengujian pada aspekk
Gambarr 21 : Tampilann hasil see dettail ke User Functionalitty dengan ISO O 9126 yang menggunakan
m n
Intterface metode anggket didapatkaan 100% yang g mempunyaii
arti bahwa kualitas sisteem informasi sudah sesuaii
IV.2.2. Penngujian Black Box atribut Funnctionality, sementara untuk u metodee
Tujuaan dari penguujian adalah mengidentifik
m asi black-box teesting yaitu seecara keseluru uhan Aplikasii
strategi peengujian, prosedur
p peengujian yaang Big Data untuk
u Pencarrian Pattern Data
D Gudangg
memungkinkkan proses penngujian yang efektif / efesiien pada PT. Bank Manddiri (persero) tbk. sudahh
dan pengujiaan dilakukan dengan mennggunakan Jennis berjalan denngan baik.
Pengujian Bllack Box. b. Dengan addanya aplikasi pengelolaan n data untukk
Berdaasarkan hasill pengujian dengan kassus pencarian pattern data gudan ng dengann
sample uji yang telaah dilakukann memberikkan menggunakkan teknologgi Big Dataa, staff dann
kesimpulan bahwa
b pada proses penglolaaan data denggan managemennt dapat memperoleh informasi--
menggunakaan aplikasi pengelolaan data denggan informasi pattern
p data unntuk pelaporaan dan analisaa
teknologi bigg data mampuu melewati peengujian systeem dalam menggambil keputuusan.
yang telah dii berikan sesuaai dengan keinnginan user. c. Staff dan management juga dapat memperolehh
informasi daari aplikasi daalam bentuk pattern data byy
IV.2.2.Kualittas Perangkkat Lunak pada Asppek periode, barang
b dan customer berdasarkann
Functionalityy dengan ISO 9126 kebutuhkann user dalam m metode pengum mpulan data.
Kemaampuan perangkat lunak unttuk
menyediakann fungsi seesuai kebutuhhan penggunna,
ketika digunaakan dalam koondisi tertentuu.
V.2.
V Saran
Dari hasil
h pengujiaan dapat dikettahui persentaase Selain kesimpulan,
k juga diberikann saran yangg
untuk masingg-masing peniilaian adalah : mungkin
m bisa dijadikann pertimban ngan dalam m
Ya = (885/85)x100% = 100% peengembangan aplikasi ini sselanjutnya. Berikut
B saran--
Tidak = (0/85)x100%
( = 0% saarannya antaraa lain :
Berikut inni analisis dataa dari pengujiaan funcionalitty : a. Diperlukannnya pihak yyang bertang ggung jawabb
untuk pemeeliharaan apliikasi baik daalam masalahh
Tabel 1 : Analisis dataa pengujian Fuunctionality hardware ataupun
a softw
ware, agar ap plikasi dapatt
berjalan denngan baik.
b. Program applikasi ini m masih harus dikembangkan
d n
seiring denngan kemajuuan teknologii yang teruss
berkembangg dan peninngkatan kebu utuhan yangg
semakin beragam
b sehhingga dapatt memenuhii
kebutuhan user.
u
Berdasarkan hasil penelitian perancangann
applikasi androiid untuk sales dengan meenggabungkann
lo
ocal based serrvice yang berrbasis client-seerver dengann
tu
ujuan memperrmudah pekerrjaan sales dalam d absensii
addalah dengan cara aplikassi andoid meengambil titikk
ko oordinat yangg berupa longiitude dan latittude disimpann
daalam databasee untuk rekapaan data sales teersebut.
Aplikasii android untuk saales dengann
menggabungka
m an local baseed service beerbasis client--
seerver dapat dipergunakaan untuk sales ketikaa
mendapatkan
m p
proyek dan langsung melakukan inputt
saaat itu juga (reeal time) denggan cara sales input dengann
applikasi androiid kemudian setelah data di save, dataa
teersebut akan masuk
m ke dalamm server, dan
n saat itu jugaa
addmin dapat meelakukan tinddakan terhadap p data inputann

256 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
dari sales untuk cetak atau revisi. Hasilnya akan [7] Wijaya, W. M. Teknologi Big Data : Sistem
dijadikan laporan untuk manager. Canggih di Balik Google, Yahoo!, Facebook,
IBM (Teori hingga Tutorial). Edisi 1. Cetakan 1.
VI. DAFTAR PUSTAKA Deepublish. April 2015. Yogyakarta.
[1] Dwijaantara,2010,https://dwijaantara.wordpress.c [8] Spits Warnars, Mining Patterns with Attribute
om/2010/10/25/agile-method/. tanggal akses 20 Oriented Induction”, The International
Mei 2016, pukul 17:00 Conference on Database, Data Warehouse, Data
[2] IwanPrasetyo,2015,http://www.tukarpengetahuan. Mining and Big Data (DDDMBD2015),
com/2015/06/pengertian-agile-development- Tangerang, Indonesia, pp. 11-21, 10-12
methods.html. tanggal akses 15 Mei 2016, pukul September 2015.
19:30. [9] Harco Leslie Hendric Spits Warnars, Muhamad
[3] Kalinowski, Marcos et al. 2015 Toward Building Iskandar Wijaya, Hok Bun Tjung, Dendy
Knowledge on Causes of Critical Requirements Fransiskus Xaverius, Dedy Van Hauten, Sasmoko
Engineering Problems. 27th International (2016), “Easy understanding of Attribute Oriented
Conference on Software Engineering and Induction (AOI) characteristic rule algorithm”,
Knowledege Engineering (SEKE 2015) . International journal of Applied Engineering
[4] Praba, Prakash. 2014, Research (IJAER), vol. 11, No. 8, pp. 5369-5375.
http://www.codeproject.com/Articles/757934/Apa [10] Riswan Efendi Tarigan, Kartika Sari Dewi
che-Hadoop-for-Windows-Platform tanggal akses (2015). Web-Based Implementation of E-
08 Mei 2016, pukul 20:00 (instalasi hadoop) Marketing to Support Product Marketing of
[5] Tarhan, Ayca dan Yilmaz, Seda Gunes. 2014 Chemical Manufacturing Company. CommIT
Systematic analyses and comparion of Journal, 9(2), pp. 73-82.
development performance and product quality of
Incremental Process and Agile Process.
Information and Software Technology, 2014, 56,
477-494. Elsevier.
[6] Thomas H. Davenport. 2013
http://www.sas.com/en_th/insights/big-data/what-
is-big-data.html, tanggal akses 14 Mei 2016,
pukul 21:00

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 257


PERBAIKAN PEMAMPATAN GAMBUT AKIBAT PRELOADING
Maulana AR1), Rika Deni Susanti 1)
1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Medan
Jalan Gedung Arca No. 52, Telp (061) 7363771, Fax (061) 7347954, Medan, 20217, Indonesia,
Email : maulana_sipil_itm@ymail.com

ABSTRAK
Pada umumnya di Indonesia apabila ingin membangun suatu konstruksi bangunan 1-2 lantai di atas tanah
gambut digunakan cerucuk dengan diameter 10-20 cm dan panjang 3-4 meter. Namun, material cerucuk sendiri makin
lama makin susah didapat, maka diperlukan alternatif yang lain. Perbaikan tanah gambut dapat dilakukan dengan
stabilisasi menggunakan semen, kapur, dan bahan lainnya, akan tetapi tidak dapat diterapkan pada kedalam di atas 1
meter, perbaikan lainnya dengan menggunakan perkuatan dari lapisan geotekstil, penggunaan kolom semen. Akan
tetapi dengan pertimbangan biaya yang tidak sedikit, maka metode-metode ini, tidak dapat diterapkan oleh masyarakat
dengan kemampuan ekonomi yang rendah, alternatif lain adalah dengan penerapan beban awal (preloading) dengan
kombinasi penggunaan grid bambu sebagai perkuatan. Diharapkan dari penerapan preloading dan perkuatan grid
bambu, pemampatan semakin berkurang dan daya dukung tanah gambut akan meningkat. Preloading dapat diterapkan
dengan menggunakan bahan timbunan, sehingga dapat mempercepat pemampatan dan untuk meningkatkan daya
dukung digunakan kombinasi perkuatan dengan grid bambu di bawah pondasi. Pemodelan yang dilakukan di
laboratorium dengan memakai media tanah gambut, di bawah model pondasi yang mempunyai penampang bujur
sangkar berukuran 10x10 cm2, tebal 0,5 cm terbuat dari besi diletakkan di tengah-tengah permukaan suatu lapisan
tanah gambut. Model preloading dilakukan dengan model penimbunan lapisan pasir di atas model pondasi pada tanah
gambut yang dimasukkan kedalam kotak model ukuran lebar 90 cm, panjang 120, dan tinggi 90 cm, dimana di bagian
bawahnya telah diberi perkuatan bambu masing-masing satu lapis, dua lapis, dan tiga lapis. Makalah ini akan
mempersentasikan perbaikan pemampatan gambut dengan metode preloading.
Kata kunci : Gambut, preloading, waktu, grid bambu.

I. PENDAHULUAN menyatakan bahwa kegagalan timbunan di atas tanah


Pada kondisi tanah lunak yang mudah mampat gambut umumnya disebabkan oleh deformasi geser
dan tebal, memerlukan pembebanan sebelum yang berlebihan dari timbunan daripada pergeseran
pembangunan permanennya dilaksanakan. Cara ini permukaan tertentu. Perkuatan dapat berkontribusi
disebut pemberian beban awal atau prapembebanan dalam menambah stabilitas timbunan, dimana
(preloading), maksud dari preloading adalah untuk perkuatan dan kuat geser tanah gambut akan menahan
meniadakan atau mereduksi penurunan konsolidasi gaya lateral yang bekerja.
primer, yaitu dengan membebani tanah lebih dulu Rowe dan Li (2005) menyatakan tegangan
sebelum pelaksanaan bangunannya. Keuntungan dari efektif awal di dalam gambut sangat rendah, sangat
preloading, kecuali mengurangi penurunan, juga penting untuk memantau tekanan pori berlebih dan
meningkatkan daya dukung tanahnya. Menurut Mesri mengendalikan laju konstruksi dalam rangka
dan Ajlouni (2007), prapembebanan (preloading) dan meningkatkan tegangan efektif dan kuat geser dari
beban tambahan (surcharging) merupakan metode gambut. Bahkan perkuatan dengan kekuatan sangat
yang efektif untuk perbaikan tanah gambut. tinggi dapat membatasi tinggi timbunan yang dicapai
Shen et al. (2013) menggunakan kombinasi dalam satu tahap konstruksi karena kekuatan geser
metode electroosmosis dan vacuum-overlying water gambut yang rendah. Oleh karena itu, tahapan
preloading untuk mencegah defisiensi, meningkatkan konstruksi dan/atau kontrol konstruksi dianjurkan
daya dukung dan mengurangi pemampatan pada tanah, untuk timbunan di atas gambut. Sifat
sehingga disain lebih efektif. Sedangkan Chun dan Yan drainasegambutdantingkat konstruksilambatyang
(2005), menggunakan metode vacuum preloading digunakan,akan ada sedikitkesulitan dalamkonstruksi
untuk memperkirakan derajat konsolidasi pada tanah. timbunan rendah(2 matau kurang) pada gambut,
Perilaku deposit tanah lunak diperbaiki dengan meskipunpenurunanmungkin besar.
drainase vertikal dan preloading (Azari el al., 2014). Akan tetapi dengan pertimbangan biaya yang
Mesri dan Aljouni, 2007 juga menyatakan bahwa tidak sedikit, maka metode-metode ini, tidak dapat
preloading dan surcharging merupakan metode yang diterapkan oleh masyarakat dengan kemampuan
efektif untuk perbaikan deposit tanah gambut. Hoque et ekonomi yang rendah, alternatif lain adalah dengan
al. (2000) menerapkan preloading dengan timbunan penerapan beban awal (preloading) dengan kombinasi
dari tanah berlanau yang dipadatkan setinggi 3 m di penggunaan grid bambu sebagai perkuatan. Diharapkan
atas tanah lempung bergambut. Antara tanah lunak dan dari penerapan preloading dan perkuatan grid bambu,
timbunan diletakan geotekstil dan pasir sebagai pemampatan semakin berkurang dan daya dukung
perkuatan dan drainase. Akibat preloading, nilai SPT tanah gambut akan meningkat.
dan kuat tekan bebas bertambah, hal ini menunjukkan
bahwa preloading efektif dalam memperbaiki lapisan
tanah lunak bergambut. Rowe dan Li (2005)
258 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
II. METODOLOGI PENELITIAN Tinggi timbunan
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium 60
Mekanika Tanah Institut Teknologi Medan dengan
membebani suatu model pondasi yang mempunyai

Penurunan (mm)
40
penampang bujur sangkar berukuran 10x10 cm2, tebal
0,5 cm terbuat dari besi diletakkan di tengah-tengah
permukaan suatu lapisan tanah gambut.
20
Waktu (hari)
Model preloading dilakukan dengan model beban-
beban pelat di atas model pondasi pada tanah gambut 0
yang dimasukkan kedalam kotak model ukuran lebar 0 2 4 6
90 cm, panjang 120, dan tinggi 90 cm, dimana di -20
bagian bawahnya telah diberi lapisan pasir padat, dan
perkuatan bambu (Gambar 1). -40

Gambar 2. Penurunan akibat preloading pada tanah


gambut tanpa perkuatan
dial penurunan
1 Pasir
1 III.2. Hasil Uji Preloading dengan Satu Lapis
Perkuatan bambu
Perkuatan
Hasil pengujian yang didapat dengan satu
Peat
lapis perkuatan dapat mereduksi penurunan yang
H = 90 cm
terjadi dibandingkan tanpa perkuatan. Selain itu
preloading cukup efektif dalam mengurangi
pemampatan gambut, hal ini dapat dilihat dari setiap
penambahan timbunan pasir, penurunan yang terjadi
B = 90 cm semakin kecil dari hari pertama sampai hari kelima.
Hasil penurunan yang terjadi dapat dilihat pada
Gambar 1. Skema pengujian model preloadingdi Gambar 3.
laboratorium
III.3. Hasil Uji Preloading dengan Dua Lapis
Pengujian dibagi menjadi tiga (3) tahap yaitu Perkuatan
pengujian pendahuluan, instalasi alat dan pengujian Hasil uji preloading dengan dua lapis
utama. Uji pendahuluan meliputi pengujian sifat fisik perkuatan grid bambu dapat dilihat pada Gambar 4.
dan sifat mekanik tanah gambut. Setelah instalasi Penurunan yang terjadi masih signifikan dibandingkan
peralatan, tanah gambut dan pasir ke dalam bak/kotak dengan tanpa perkuatan maupun dengan satu lapis
pengujian, dilanjutkan dengan penjenuhan. Pemberian perkuatan grid bambu. Preloading dengan
beban awal (preloading)daei lapisan pasir divariasikan menggunakan bahan timbunan pasir dan perkuatan grid
sebesar 18 gr/cm2 (pasir setebal 10 cm), 36 gr/cm2 bambu dapat mereduksi penurunan dari hari pertama
(pasir setebal 20 cm), 54 gr/cm2 (pasir setebal 30 cm), sampai dengan hari kelima.
72 gr/cm2 (pasir setebal 40 cm), dan 90 gr/cm2 (pasir
setebal 50 cm). Setiap tahapan beban preloading Tinggi timbunan
dibiarkan selama satu minggu untuk mengetahui
pemampatan yang terjadi pada lapisan tanah gambut. 50
Masing-masing preloading pada tanah gambut diberi 40
perkuatan grid bambu satu lapis, dua lapis, dan tiga
30
Penurunan (mm)

lapis.
20
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
III.1. Hasil Uji Preloading Tanpa Perkuatan Waktu (hari)
Hasil pengujian preloading pada tanah gambut 0
tanpa perkuatan dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil
menunjukkan bahwa pemampatan gambut semakin -10 0 2 4 6
cepat selesai dengan sistem beban bertahap. Hal ini -20
dapt dilihat bahwa perubahan penurunan yang terjadi
semakin kecil. -30

Gambar 3. Penurunan akibat preloading pada tanah


gambut satu lapis perkuatan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 259


III.5. Pengaruh Perkuatan Grid Bambu Terhadap
Tinggi timbunan Pemampatan
Peningkatan jumlah lapis perkuatan dapat
50 mengurangi penurunan tanah gambut secara signifikan
hal ini dapat dilihat dari reduksi penurunan yang
Penurunan (mm)

40 semakin besar (Gambar 6).


Penggunaan satu lapis perkuatan
30 menghasilkan reduksi penurunan cukup signifikan,
demikian juga halnya untuk dua dan tiga lapis
20 perkuatan. Namun tidak berarti penambahan jumlah
lapis perkuatan yang terus menerus semakin
10 Waktu (hari) memperbesar reduksi penurunan, akan tetapi ada batas
jumlah lapis perkuatan yang diperlukan, seperti halnya
untuk dua dan tiga lapis perkuatan reduksi penurunan
0 hampir mendekati sama, sehingga untuk jumlah
0 2 4 6 perkuatan di atas tiga lapis kemungkinan tidak akan
-10 dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap
pemampatan tanah gambut.
-20
Tinggi timbunan Waktu (hari)
0
Gambar 4. Penurunan akibat preloading pada tanah 0 2 4 6
gambut dua lapis perkuatan -5

-10
Penurunan (mm)

III.4. Hasil Uji Preloading dengan Tiga Lapis


Perkuatan
-15
Hasil uji preloading dengan tiga lapis
perkuatan dapat dilihat pada Gambar 5. Akibat -20
perkuatan grid bambu menghasikan reduksi penurunan
yang semakin besar dibandingkan dengan dua lapis dan -25
satu lapis perkuatan. Sama halnya dengan perngujian
untuk tiper yang lain, tiga lapis perkuatan dapat -30
mereduksi penurunan dari hari pertama sampai dengan
hari kelima penerapan preloading. -35
Tanpa Perkuatan
1 Lapis Perkuatan
Tinggi timbunan 2 Lapis Perkuatan
50 3 Lapis Perkuatan
40 Gambar 6. Pengaruh perkuatan grid bambu
terhadap penurunan
Penurunan (mm)

30
IV. KESIMPULAN
20 Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini
adalah hasil pengujian yang didapat dengan satu lapis
10 Waktu (hari) perkuatan dapat mereduksi penurunan yang terjadi
dibandingkan tanpa perkuatan. Selain itu preloading
0 cukup efektif dalam mengurangi pemampatan gambut,
0 2 4 6 hal ini dapat dilihat dari setiap penambahan timbunan
-10 pasir, penurunan yang terjadi semakin kecil dari hari
pertama sampai hari kelima. Penggunaan satu lapis
-20 perkuatan menghasilkan reduksi penurunan cukup
signifikan, demikian juga halnya untuk dua dan tiga
lapis perkuatan. Namun tidak berarti penambahan
jumlah lapis perkuatan yang terus menerus semakin
Gambar 5. Penurunan akibat preloading pada tanah memperbesar reduksi penurunan, akan tetapi ada batas
gambut tiga lapis perkuatan jumlah lapis perkuatan yang diperlukan, seperti halnya
untuk dua dan tiga lapis perkuatan reduksi penurunan
hampir mendekati sama, sehingga untuk jumlah
perkuatan di atas tiga lapis kemungkinan tidak akan

260 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap DMM: Lab Model and FE analysis, Academic
pemampatan tanah gambut. Journals, Vol. 6 (1), pp. 196-204.
[8] Ilyas, et.al, (2008), Studi Perilaku Kekuatan
V. DAFTAR PUSTAKA Tanah Gambut Kalimantan yang Di-Stabilisasi
[1] Agus F. Dan Subikas IGM, 2008, Lahan Gambut dengan Semen Portland, Jurnal Teknologi, Edisi
: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan, No. 1 tahun XXI.
Balai Penelitian Tanah dan ICRAF, Bogor. [9] Kazemian Sina dkk, (2011), A state of art review
[2] Azari B., Fatahi B., Khabbaz H., dan Vincent P., of peat: Geotechnical engineering perspective,
2014, Elastic Visco-Plastic Behaviour of Soft International Journal of the Physical Sciences
Soils Improved with Preloading and Vertical Vol. 6(8), pp. 1974-1981, 18 April, 2011.
Drains, Pavement Performance Monitoring, [10] Maulana dan Badariah C.T, (2013), Potensi
Modeling, and Management 18 GSP 254 © Beban Awal dalam Meningkatkan Kuat Geser dan
ASCE, pp: 17-24. Kuat Tekan Tanah Gambut, Seminar Nasional
[3] Chu J. dan Yan S. W., 2005, Estimation of Peran Teknollgi di Era Globalisasi II, pp. 22-26,
Degree of Consolidation for Vacuum Preloading Medan.
Projects, International Journal Of Geomechanics [11] Mesri, G., dan Ajlouni, M., 2007, Engineering
© ASCE, pp : 158-165. Properties of Fibrous Peats, Journal Of
[4] Handayani S., (2007), Pengujian Sifat Mekanik Geotechnical And Geoenvironmental Engineering
Bambu (Metode Pengawetan dengan Boraks), © ASCE, Vol 133 No 7, pp: 850-866.
Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan, No. 1 Vol. 9 : [12] Nugroho S.A, 2011, Studi Daya Dukung Pondasi
43-53. Dangkal pada Tanah Gambut dengan Kombinasi
[5] Hermawan, Hermawan, W., dan Utami, T. E., Geotekstil dan Grid Bambu, Jurnal Teknik Sipil
(2009), Kajian Geoteknik Lapisan Gambut untuk Vol. 18 No. 1 : 13 – 40.
Fondasi Konstruksi Bangunan, Buletin Geologi [13] Rowe R. K. dan Li A. L., 2005, Geosynthetic-
Tata Lingkungan, Vol. 19 No. 2 pp: 97-106. reinforced embankments over soft foundations,
[6] Hoque E., Islam M. S., Munshi M. M. K., 2004, Geosynthetics International, 12, No. 1, pp : 50-85.
Perfomance of Preloading Applied on a Peaty [14] Shen, Y., Tao M., Liu, H., Gao, Y., dan Cui, Y.,
Clay Deposit, Geotechnical Engineering for 2013, The Performance of Super Soft Foundation
Transportation Projects, ASCE, pp : 1991-1999. Under Modified Vacuum Preloading Method,
[7] Huat,B. B. K., Kazemian, S., Prasad, A., dan Forensic Engineering 2012 © ASCE , pp : 708-
Barghchi, M., (2011), A study of the 715.
compressibility behavior of peat stabilized by

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 261


DESAIN DAN IMPLEMENTASI BASIS DATA MENGGUNAKAN
E-R DIAGRAM DAN SQL
STUDI KASUS: BASIS DATA PERIZINAN POLRES JENEPONTO,
SULAWESI SELATAN
Natalis Ransi1, La Surimi1, Rahmat Ramadhan1, Joko Sumarno2
1
Jurusan Teknik Informatika, Universitas Halu Oleo – Kendari – Sulawesi Tenggara
2
Polres Jeneponto Polda Sulawesi Selatan
Email: natalis.ransi@uho.ac.id

ABSTRAK

Aplikasi manajemen data transaksional menggunakan konsep basis data sebagai tempat penyimpanan data.
Sehingga diperlukan desain dan implementasi yang basis data yang baik agar aplikasi yang dihasilkan mampu menjaga
konsistensi antara aturan-aturan organisasi dengan pemodelan yang akan dibangun. Pada penelitian ini dilakukan
desain dan implementasi basis data perizinan keramaian Polres Jeneponto, Polda Sulawesi Selatan. Desain dilakukan
dengan menggunan ER-Diagram kemudian dimplementasikan pada RDBMS MySQL.

KataKunci:Basis Data, ER-Diagram, SQL

I. PENDAHULUAN pengecekan integritas, dan melakukan optimasi index


Polres Jeneponto Polda Sulawesi Selatan pada basis data (Hallengren, 2008). Oleh karena itu,
menerapkan pelayanan yang cepat dan efisien terhadap SQL membuat implementasi menjadi cepat dan mudah,
kebutuhan masyarakat. Salah satu yang dilakukan serta menjaga konsistensi antara hasil desain dan
adalah menerapkan pelayanan pengajuan izin implementasi dalam basis data (Charidis, 2014).
keramaian oleh masyarakat menggunakan aplikasi Pada penelitian ini kami menunjukan desain dan
berbasis web. Menurut Arora dan Gupta (2012), imple-mentasi basis data aplikasi perizinan keramaian
aplikasi tersebut masuk dalam kategori aplikasi pada Polres Jeneponto Polda Sulawesi Selatan. Hasil
manajemen data transaksional. berupa model E-R Diagram dan implementasi SQL
Aplikasi manajemen data transaksional menggunakan MySQL juga ditunjukkan.
menggunakan konsep basis data sebagai tempat
penyimpanan data. Basis data sebuah aplikasi II. ATURAN PEMBERIAN IZIN
transaksional harus mampu menjaga konsistensi antara Aturan organisasi Polres Jeneponto dalam memberi
aturan-aturan organisasi dengan pemodelan yang akan izin keramaian kepada masyarakat adalah sebagai
dibangun. Gultz (2012) menyatakan bahwa desain berikut :
basis data yang memasukkan aturan-aturan 1. Setiap anggota dapat menempati posisi jabatan pada
berdasarkan deskripsi dari pihak eksekutif dapat rentang waktu tertentu.
membantu pihak perusahaan utuk melakukan inovasi. 2. Setiap pemohon dapat mengajukan lebih dari satu
Terdapat beberapa perangkat pemodelan yang permohonan izin keramaian.
dapat digunakan untk melakukan desain basis data. 3. Pemberi izin keramaian adalah anggota yang
Salah satu perangkat pemodelan yang paling sering mendapat penugasan sebagai Kapolres.
digunakan adalah Entity Relationship Diagram (E-R Lebih detail tentang aturan tata cara pemberian izin
Diagram). E-R Diagram mendeskripsikan relasi antar keramaian dapat dilihat pada Petunjuk Lapangan
data dalam basis data berdasarkan persepsi bahwa Kapolri No.Pol/02/XII/95 tentang perizinan dan
aturan-aturan organisai terdiri dari entitas-entitas dasar pemberitahuan kegiatan masyarakat (Polri, 1995).
yang saling berelasi (Silberschatz, dkk 2011). Sehingga
basis data yang dihasilkan efisien dan memiliki
III. DESAIN KONSEP
performa yang baik (Batra and Wishart, 2014).
Berdasarkan aturan pemberian izin Juklap Kapolri
Schneider (2005), Bemowski (2007), Hallengren
No. 2 Tahun 1995 tentang perizinan dan
(2008), dan Zeng, dkk (2013) menyatakan bahwa
pemberitahuan kegiatan masyarakat dan UU No. 2
implementasi basis data dapat menggunakan
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Structured Query Language (SQL). Penggunaan SQL
Indonesia diperoleh 4 (empat) entitas dasar yaitu:
dapat membantu kita dalam melakukan salinan,
polres, anggota, ketegori izin, dan pemohon.
262 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Empat entitas dasar tersebut kemudian digunakan Tabel 2 Racangan Tabel Anggota
untuk memperoleh model E-R Diagram.Penelitian ini No Nama Atribut Type data Keterangan
merujuk pada Silberschatz, dkk (2011) dalam 1 tbi_anggota_nrp VARCHAR(45) PRIMARY
menggunakan komponen dan struktur pada proses KEY
desain basis data. Gambar 1 menunjukkan model E-R 2 tbi_anggota_nama VARCHAR(45)
Diagram dari entitas dasar pada proses perizinan. 3 tbi_anggota_telp VARCHAR(45)

Tabel 3 Rancangan Tabel Pemohon


No Nama Atribut Type data Keterangan
1 tbi_pemohon_id INT PRIMARY
KEY
2 tbi_pemohon_nama VARCHAR(45)
3 tbi_pemohon_telp VARCHAR(45)

Tabel 4 Rancangan Tabel Kategori Ijin


No Nama Atribut Type Keterangan
data
1 tbi_kategori_ijin_id INT PRIMARY KEY

2 tbi_kategori_nama

Tabel 5 Rancangan Tabel Penugasan


Gambar 1. Model E-R Diagram proses perizinan dengan No Nama Atribut Type data Kete
agregasi rang
an
Hasil perancangan sebagaimana terlihat pada
1 tbi_penugasan_id INT PRI
Gambar 1 menunjukkan bahwa pemetaan kardinalitas MA
yang digunakan adalah many-to-many, yaitu: RY
1. Pemetaan kardinalitas untuk relasi antara polres KEY
dengan anggota, selanjutnya disebut penugasan; 2 tbi_anggota_tbi_anggota_nrp VARCHAR(45)
2. Pemetaan kardinalitas untuk relasi antara 3 tbi_polres_tbi_polres_id INT
kategori_izin dengan pemohon, selanjutnya disebut
permohonan; Tabel 6 Rancangan Tabel permohonan
3. Pemetaan kardinalitas untuk relasi antara jabatan No Nama Atribut Type data Keteran
dengan permohonan, selanjutnya disebut izin. gan
E-R Diagram proses perijinan dengan agregasi 1 tbi_permohonan_id INT PRIMA
digunakan untuk mendeskripsikan relasi dengan relasi RY
(Silberschatz, dkk. 2006). Pada penelitian ini agregasi KEY
digunakan untuk mendeskripsikan relasi antara 2 tbi_pemohon_tbi_pemohon_i INT
d
penugasan dengan permohonan.
3 tbi_kategori_ijin_tbi_kategori INT
_ijin_id
IV. RANCANGAN TABEL
Berdasarkan E-R Diagram yang telah dibuat, Tabel 7 Rancangan Tabel Ijin
diperoleh 7 tabel yang digunakan dalam basis data Nama Atribut Type Keteran
No
perijinan polres Jeneponto. Rancangan tabel dapa data gan
dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, 1 tbi_ijin_id INT
Tabel 6, dan Tabel 7: tbi_penugasan_tbi_penugasan_id INT
2
Tabel 1 Rancangan Tabel Polres. 3 tbi_permohonan_tbi_permohonan_id INT
No Nama Atribut Type data Keterangan
1 tbi_polres_id INT PRIMARY
KEY Penelitian menggunakan beberapa tipe data
2 tbi_polres_nama VARCHAR(45) yang terdapat pada MySQL (Greenspan and Bulger,
tbi_polres_alamat VARCHAR(45) 2001). Tabel 8 memperlihatkan tipe data yang
3
terdapat pada MySQL
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 263
Tabel 8 tipe data yang terdapat pada MySQL 1. SELECT
Type Data Penggunaan Jangkauan Ukuran 2. a.tbi_permohonan_maksud_dan_tujuan,
a.tbi_permohonan_id,a.tbi_permohonan_nama_organisasi,
INT Menyimpan 2.147.483.648 s/d 4 byte a.tbi_permohonan_bentuk_kegiatan,
data bilangan 2.147.483.647 a.tbi_permohonan_mulai,a.tbi_permohonan_dibuat
bulat positif dan 3. FROM
negatif 4. tbi_permohonan as a , tbi_pemohon as c
5. WHERE c.tbi_pemohon_id=a.tbi_pemohon_tbi_pemohon_id and
DATETIME Menyimpan 1000-01-01 8 byte
a.tbi_permohonan_aktif = 'Y' and a.tbi_kelurahan_tbi_kelurahan_id =
data tanggal dan 00:00:00' s/d 6. (SELECT cc.tbi_kelurahan_tbi_kelurahan_id
waktu. '9999-12-31 7. from tbi_penugasan as aa, tbi_pengguna as bb , tbi_wilayah as
23:59:59 cc
VARCHAR Menyimpan 0 s/d 65.535 8. where aa.tbi_anggota_tbi_anggota_nrp =
data string karakter bb.tbi_anggota_tbi_anggota_nrp and cc.tbi_polres_tbi_polres_id =
aa.tbi_polres_tbi_polres_id and CURRENT_DATE BETWEEN
ukuran dinamis.
aa.tbi_penugasan_mulai and aa.tbi_penugasan_selesai and
ENUM Enumerasi 0 s/d 65535 string bb.tbi_anggota_tbi_anggota_nrp = %s and CURRENT_DATE
(kumpulan between cc.tbi_wilayah_mulai_bergabung and
data). cc.tbi_wilayah_selesai_bergabung )
9. and
10. (SELECT COUNT(*) from tbi_ijin as b
V. IMPLEMENTASI 11. WHERE b.tbi_permohonan_tbi_permohonan_id =
Penelitian ini menggunakan MySQL Workbench a.tbi_permohonan_id and b.tbi_ijin_aktif = 'Y') = 0
12. and
6.3 CE untuk melakukan implementasi E-R Diagram
13. (SELECT COUNT(*) from tbi_tolak as z
dengan Bahasa pemrograman SQL. Gambar 2 14. WHERE z.tbi_permohonan_tbi_permohonan_id =
memperlihatkan impmentasi SQL pembuatan tabel ijin a.tbi_permohonan_id and z.tbi_tolak_aktif = 'Y') = 0
dan Gambar 3 memperlihatkan SQL untuk Gambar 3 SQL untuk menampilkan ijin kegiatan
menampilkan ijin kegiatan
VI. KESIMPULAN
1. CREATE TABLE`polres_jpt`.`tbi_ijin` ( Model ER-Diagram dapat digunakan untuk
2. `tbi_ijin_id` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT , melakukan desain terhadap basis data Perijinan Polres
3. `tbi_ijin_nomor_surat` VARCHAR(45) NULL DEFAULT NULL ,
4. `tbi_penugasan_tbi_penugasan_id` INT(11) NOT NULL ,
Jeneponto. Implementasi dengan menggunakan
5. `tbi_permohonan_tbi_permohonan_id` INT(11) NOT NULL , RDBMS MySQL berhasil dilakukan.
6. `operator_operator_id` INT(11) NOT NULL ,
7. `tbi_ijin_dibuat` TIMESTAMP NULL DEFAULT NULL , VII. DAFTAR PUSTAKA
8. `tbi_ijin_update` TIMESTAMP NULL DEFAULT NULL ,
9. `tbi_ijin_aktif` ENUM('Y', 'N') NULL DEFAULT NULL , [1] Arora, I., and Gupta, A. 2012. Cloud Databases:
10. PRIMARY KEY(`tbi_ijin_id`) , A Paradigm Shift in Databases. International
11. INDEX `fk_tbi_ijin_tbi_penugasan1_idx` Journal of Computer Science Issues, Vol. 9,
(`tbi_penugasan_tbi_penugasan_id` ASC) ,
12. INDEX`fk_tbi_ijin_tbi_permohonan1_idx`
Issue 4, No 3,pp. 77-83.
(`tbi_permohonan_tbi_permohonan_id` ASC) , [2] Batra, D., Wishart, N., 2014. Novice designer
13. INDEX`fk_tbi_ijin_operator1_idx` (`operator_operator_id` ASC) , performance comparison between the entity
14. CONSTRAINT `fk_tbi_ijin_tbi_penugasan1` relationship even network and the event-Based
15. FOREIGN KEY (`tbi_penugasan_tbi_penugasan_id`)
16. REFERENCES `polres_jpt`.`tbi_penugasan` (`tbi_penugasan_id`)
Logical Relation Design Techniques. Journal of
17. ON DELETE NO ACTION Database Management, 12 (3), pp. 1-27.
18. ON UPDATE NO ACTION, [3] Bemowski, K. 2007. Database Design
19. CONSTRAINT `fk_tbi_ijin_tbi_permohonan1` Tools. SQL Server Magazine pp. 40-41.
20. FOREIGN KEY (`tbi_permohonan_tbi_permohonan_id`)
21. REFERENCES `polres_jpt`.`tbi_permohonan` (`tbi_permohonan_id`)
Available:
22. ON DELETE NO ACTION http://search.proquest.com/docview/21486058
23. ON UPDATE NO ACTION, 3?accountid=160841
24. CONSTRAINT `fk_tbi_ijin_operator1`
[4] Charidis, A. 2014. Design-project databases
25. FOREIGN KEY (`operator_operator_id`)
26. REFERENCES `polres_jpt`.`tbi_pengguna` (`tbi_pengguna_id`) (DPDB) in CAD software and their potential
27. ON DELETE NO ACTION role in reshaping the organization of
28. ON UPDATE NO ACTION) architectural praxis. IEEE Conferences, pp 63-
29. ENGINE= InnoDB
70.
30. DEFAULT CHARACTER SET= utf8
31. COLLATE = utf8_general_ci; [5] Greenspan, J., and Bulger, B. 2001.
Gambar 2 SQL pembuatan tabel ijin. MySQL/PHP Database Applications. M & T
Books. Foster City, Canada.

264 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


[6] Gultz, M. J. 2012. Designing corporate [9] Republik Indonesia. 2002. Undang-
databases to support technology Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
innovation.ProQuest Dissertations and 2002tentang Kepolisian Negara Republik
Theses pp. 86. 2012. Available: Indonesia
http://search.proquest.com/docview/92361636 [10] Schneider, R. D. 2005. MySQL Database
0?accountid=160841. Design and Tuning. MySQL Press.
[7] Hallengren, O. 2008. THREE-IN-ONE database Indianapolis, Indiana USA.
maintenance SOLUTION. SQL Server Magazi- [11] Silberschatz, A., Korth, H.F. and Sudarshan, S.
ne pp. 12-14. Available: 2006.Database System Concepts : Fifth Edition.
http://search.proquest.com/docview/ McGraw-Hill. New York.
214865789?accountid=160841. [12] Zeng, F. J., Li, H., and Ding, L. 2013. Database
[8] Polri. 1995. Juklap Kapolri No. Pol / 02 / XII / design of merchandise management system
95 tentang Perizinan dan Pemberitahuan based on SQL server. Applied Mechanics and
Kegiatan Masyarakat. Materials Vols. 380-384 pp. 4728.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 265


PENERAPAN GAYA SENTRIFUGAL UNTUK PROSES
PENGECORAN LOGAM NON FERROUS DENGAN TENAGA
PENGGERAK PEGAS SEBAGAI UPAYA ALTERNATIF PROSES
PRODUKSI
PRODUK ASSESORIS
Nur Husodo1, Eddy Widiyono.2, Mahirul Mursid.3, Winarto4, Budi Luwar S.5, Soni Singgih P.6,
1,2,3,4,5,6
Jurusan Mesin, Diploma 3, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Email:nurhusodo21@gmail.com;eddy_w@me.its.ac.id;mursid@me.its.ac.id; winarto@me.its.ac.id; sanjoto@me.its.ac.id,

ABSTRAK
Produk assesoris furniture berbahan logam non ferrous banyak dihasilkan dari industri kecil pengecoran di
Pasuruan. UKM tersebut masih memanfaatkan gaya grafitasi untuk proses masuknya logam cair kedalam cetakan.
Metode ini masih terdapat kelemahan yaitu sering terjadinya cacat produk seperti cacat pori dan cacat inkomplit.
Oleh karena itu diperlukan upaya alternative perbaikan proses produksi dengan memanfaatkan gaya sentrifugal
dengan tenaga penggerak pegas. Penerapan mesin cor sentrifugal diawali dengan menentukan kecepatan putar
minimal. Dilanjutkan dengan perhitungan energy pegas, gaya sentrifugal dan selanjutnya mengukur kecepatan putar
dan durasi putaran. Dan melakukan analisa pembuatan produk coran. Dihasilkan bahwa metode sentrifugal
memerlukan kecepatan minimal 700 rpm. Mesin mampu berputar dengan kecepatan awal 4495 rpm dan setelah 12
detik mesin berhenti. Waktu yang dibutuhkan dari kecepatan 4495 rpm sampai 700 rpm adalah 10 detik. Cetakan
mampu menampung volume ± 6280 , dan dihasilkan coran yang tanpa pori-pori dan komplit.

Keywords— sentrifugal, pengecoran, pegas, assesoris furniture, logam non ferrous, coran bebas pori-pori, komplit
.
menggunakan motor listrik dengan daya sebesar 0,25
I. PENDAHULUAN HP dan dengan transmisi yang memungkinkan dapat
Secara teori proses pengecoran logam non ferrous berputar dengan variasi putaran sebesar
dengan menggunakan gaya sentrifugal akan dapat 350 rpm, 480 rpm dan 700 rpm. Didapatkan bahwa
menghasilkan benda kerja hasil proses pengecoran putaran yang optimum adalah 700 rpm.
sentrifugal ini bebas dari pori-pori dan benda kerjanya Penggerak pegas spiral sangat berpotensi untuk
komplit. Gaya sentrifugal dapat ditimbulkan dari gerak dapat diterapkan dalam mewujudkan proses
putar dari cetakan proses pengecoran. Sementara dari pengecoran sentrifugal. Gaya pegas spiral akan
pegas spiral dapat menghasilkan putaran pada meja menghasilkan putaran yang cepat di awal dan semakin
putar yang dapat diterapkan untuk penggunaan proses lama semakin mengecil kecepatan putarnya. Durasi
pengecoran. Meja putar dapat berputar dengan waktu yang dibutuhkan sekitar durasi waktu sepuluh
kecepatan putar dan durasi putar yang dapat diterapkan detik sama halnya proses pembekuan logam nonferrous
pada proses pengecoran sentrifugal. akan terjadi dalam durasi waktu sekitar sepuluh detik
Harapannya penerapan metode pengecoran
sentrifugal dengan penggerak pegas ini akan mampu
diterapkan dalam proses manufaktur dalam proses
pembuatan produk assesoris berbahan logam non
ferrous. Mengingat bahwa metode sentrifugal ini akan
mampu menghasilkan produk coran tanpa cacat pori-
pori dan tanpa cacat inkomplit.

II. STUDI PUSTAKA


Gambar 1. Proses pengecoran assesoris furniture logam a. Analisa Energi Pegas
aluminium di sentra industry kecil di Pasuruan.

Di daerah Mayangan Pasuruan terdapat sentra


industri kecil komoditi logam. Salah satu UKM
tersebut masih menggunakan proses pengecoran
dengan metode masuknya logam cair kedalam cetakan
dengan gaya grafitasi. Metode ini rentan terhadap cacat
pori-pori dan cacat inkomplit. Oleh karena itu perlu
Gambar 2. Dimensi pada pegas plat spiral
penerapan dengan gaya sentrifugal.
Telah diwujudkan mesin pengecoran sentrifugal
dengan satu cetakan oleh Septha [1]. Juga telah
Dimana :
diwujudkan mesin pengecoran sentrifugal dengan dua
W = Beban tarik ujung pegas (N)
cetakan oleh Heri [2]. Mesin sentrifugal tersebut
y = Jari-jari maksimal pegas (mm)
266 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
l = Panjang plat pegas (mm) III. METODOLOGI PENERAPAN
b = Lebar plat (mm) Beberapa Tahapan Penerapan antara lain
t = Tebal plat (mm) 1. Observasi dilakukan di industri kecil kerajinan
Ketika ujung pegas A ditarik oleh gaya W, maka Pengecoran Aluminium Mayangan – Pasuruan
momen lentur pada pegas : dengan produk assesori furniture.
2. Studi Literatur, studi terkait proses pengecoran
Momen lentur terbesar terjadi pada pegas di titik logam non ferrous dengan menerapkan gaya
B yang berada pada jarak maksimum dari beban sentrifugal.
tarik W, maka : 3. Data Lapangan, terkait produk assesori furniture
bahan aluminium, bentuknya, ukurannya,
2 2 2 beratnya,
4. Menentukan Konsep
Tegangan lentur maksimal pada material pegas : Penentuan konsep untuk memfokuskan pada
metoda pengecoran yang memanfaatkan energi
2 12 12 pegas yang dapat menghasilkan gerak putar
pada meja putar dimana cetakan diletakan diatas
6 meja putar. Gerak putar cetakan ini akan
Dimana : Z = Modulus permukaan [ ] menghasilkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal
Dengan asumsi bahwa kedua ujung pegas dijepit, ini yang digunakan untuk memasukkan
sudut defleksi (dalam radian) dari pegas adalah : aluminium cair pada cetakan.
5. Perencanaan dan Perhitungan
. . . . Perencanaan dan perhitungan dilakukan untuk
. . . mendapatkan rancangan dan mekanisme kerja
Dimana : pegas spiral. Perhitungan energi pegas yang
E = Modulus Elastisitas tersimpan yang nantinya akan digunakan untuk
I = Momen inersia [ ] memutar meja putar. Diatas meja putar terdapat
cetakan sehingga ketika meja putar berputar
Energi yang tersimpan dalam pegas : maka cetakan pun ikut berputar. Cetakan
berputar akan menghasilkan gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal ini yang digunakan untuk
. . mendorong masuknya logam cair cair kedalam
24. 24.
cetakan. Selain itu besarnya gaya sentrifugal ini
memungkinkan gas yang terperangkap dalam
Karena dan , maka energy logam cair akan keluar.
.
yang tersimpan dalam pegas adalah :
12.
. . .
24. 12. . .
.
.
= . . . .
. .
. . .
= . .
. . .
1
. .
2 Gambar 3. Rancangan Mesin Cor Sentrifugal
Sehingga energy yang tersimpan dalam pegas
dapat dicari dengan menggunakan rumus: 6. Pemilihan Komponen-komponen mesin cor
1 Pemilihan komponen mesin cor sentrifugal ini
. . meliputi besarnya ukuran pegas plat spiral dan
2
dimensi poros, roda gigi, bantalan, pasak dan
kerangka mesin
b. Perhitungan Gaya Sentrifugal
7. Pembuatan mesin cor sitrifugal
Untuk mendorong logam cair masuk ke dalam
Setelah melewati perencanaan, perhitungan dan
cetakkan dibutuhkan gaya sentrifugal dengan
diketahui kecepatan sudut : pemilihan komponen-komponen maka tahap
berikutnya adalah proses pembuatan dan
perakitan komponen sehingga dapat terwujud
. mesin cor sentrifugal berpenggerak pegas.
8. Pengujian mesin cor sentrifugal
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah
Maka diketahui gaya sentrifugal : mekanisme kerja mesin ini dapat berjalan
dengan baik. Setelah itu dilakukan prose
. . pembuatan coran dan pengukuran kecepatan
putar dari awal bergerak sampai cetakan
berhenti.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 267
9. Evaluasi 4. Torpedo 12. Kowi / pouring
Evaluasi dilakukan sebagai dasar pembuatan cup
standar prosedur operasional (SOP) dari mesin 5. pedal pijakan 13. Roda gigi
cor sentrifugal. penggerak
6. Tatanan Pegas tarik 14. Pinion Gear
a. Mekanisme Cor sentrifugal berpenggerak 7. Rangka Atas 15. Bevel Gear A
pegas 8. Plat atas 16. Bevel Gear B
Mekanisme mesin cor sentrifugal
berpenggerak pegas merupakan rancangan mesin Dibawah ini gambar pegas plat spiral yang terakit
yang dapat dipilah menjadi 2 bagian. Bagian dengan roda gigi.
pertama adalah meja putar yang jika berputar
akan dapat menghasilkan gaya sentrifugal. Bagian
kedua adalah mekanisme penyimpan energy
1. Roda gigi
pegas yang ada pada pegas spiral. Energi pegas
akan menghasilkan kekuatan untuk memutar meja 2. Pin pengunci
putar dengan kecepatan putar yang tinggi pada 3. Penahan pgas
awalnya dan akan menurun terus kecepatan
putarnya sampai berhenti. Durasi dari kecepatan
putar tinggi sampai rendah memungkinkan proses
pembekuan (solidifikasi ) terjadi. Gambar 5.. Komponen-komponen gear utama pegas
Mekanisme kerja mesin cor sentrifugal dengan
penggerak pegas dapat dijelaskan sebagai berikut:
IV. PERHITUNGAN DAN PENERAPAN
1. Pegas diregangkan sampai mencapai a. Kapasitas
regangan maksimum dengan cara menekan
pedal kaki beberapa kali dalam keadaan pin
pengunci terpasang.
2. Proses peleburan logam aluminium
dilakukan langsung pada bagian cawan
tuang dengan ukuran berat yang sesuai
ukuran benda kerjanya.
3. Setelah logam mencair segera pin dilepaskan
dan energy pegas akan memutar piringan Gambar 6. Dimensi cawan tuang
dan cetakan berputar.
4. Adanya cetakan berputar akan menimbulkan Perhitungan kapasitas dapat dilakukan sbb :
gaya sentrifugal. Gaya ini memungkinkan Data yang diketahui :
akan membawa logam cair terlempar dan Diameter piringan = 300 mm
masuk kedalam cetakan. Diameter luar cawan tuang = 100 mm
5. Logam cair akan masuk kedalam cetakan Diameter dalam cawan tuang = 20,07 mm
dengan tekanan akibat gaya tersebut Massa piringan = 3000 gr
sehingga memungkinkan gas yang terlarut Massa per cetakan (m) = 100 gr
dalam logam cair akan keluar. Tinggi pouring = 100 mm
6. Proses pembekuan terjadi seiring dengan Berat benda hasil coran @1 = 20 gr
turunnya kecepatan putar sampai berhenti. Berat benda hasil coran @4 = 80 gr
7. Cetakan dibuka dan coran dihasilkan
Besarnya volume cawan tuang yang tersisi logam
aluminium :
v =
= 3,14 x 402.8049 x 100 mm
= 126.480,7386

Gambar 4. Komponen-komponen mesin cor sentrifugal


2,375 126,4807386
Keterangan : 300,3916625
1. Rangka bawah 9. Piringan
2. Poros 10. Cetakan Berat aluminium yang akan diumpankan kedalam
3. Bearing 11. Pengunci proses pengecoran sentrifugal ini sebesar 100 gram
cetakan sesuai ukuran cawan tuang. Logam Aluminium ini

268 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


akan didistrribusikan keedalam 4 cetakan
c denggan 12 7820 190 00
masing-masiing berat sebessar 20 gram. 21428.57 25 1
b. Perenccanaan Pegass 332.8
Unttuk perencanaaan pegas diguunakan pegas Sehingga E
Energi reganggan yang terrsimpan padaa
spiral seebagai berikut : pegas :

24
4.
632.4 /
25 1
24 21428
8.57 /
1900
369
937.96
G
Gambar 7. Geoometri pegas spiral
s 3
36.93796
Pereencanaan gaaya untuk bisab digunakkan c. Gaya centrifugal
c
menarikk pegas dilaakukan dengan perhitunggan Berat logam
l aluminnium ( m) = 0,3 kg
pegas spiral
s yang menggunakan
m material carbbon Jarak cawann tuang dengaan cetakan(r) = 0,1 m
steel. Dengan tebaal 1 mm maka m modullus Kecepatan sudut
s max porros penggerakk ( ) = 44000
elastisittas 210 KN/ (melihat tabel)
t rpm = 460.5 rad/s (dari hasil pengukurann
Tacometer)
10
21 21428.57 /
1 25 Maka Gaya centrifugal :
77,5 1900 . .
D = 155 mm m 40 0.3 . 460
0.5 / . 0.1
0
Sehinggaa perhitungan gaya untuk menarik ujuung 6
6361.8
pegas sebbagai berikut :
Dibawah inni foto dokuumentasi darri mesin corr
G
Gambar 8. Dim
mensi awal peegas sentrifugal

Berdasarkkan percobaann awal bahwa gaya maksim mal


untuk meenginjak pedall untuk pengissi energy pegaas
sebesar 17 kgf.
Maka teggangan luluh dari pegas : Gambar
G 9. Meesin cor sentriifugal berpeng
ggerak pegas
2 Pengukurann kecepatan putar cetakaan dari awall
.
sampai berhhenti
12 .
.
12.17 . 77.5
25 . 1
63
32.4 /

Sehingggga perhitungann momen makksimum :

17
1 460
0
7820
7.82
Gambar
G 10. Grafik
G hasil pengukuran keccepatan putar
Dimana = panjanng pedal penggisi energi
Sedang suudut Defleksi
12 .
. .

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 2699
Hasil benda kerja coran bahan aluminium VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Septha, 2008, Rancang Bangun Mesin Pengecoran
Sentrifugal dengan satu cetakan, Program Studi
D3 Teknik Mesin, ITS, Surabaya.
[2] Heri, 2009, Rancang Bangun Mesin Pengecoran
Sentrifugal dengan dua cetakan, Program Studi
D3 Teknik Mesin, ITS, Surabaya.
[3] Dimas, Andhika, Ferdinandus, 2012, Rancang
Bangun Mesin Cor Sentrifugal , Jurusan Teknik
Mesin, Politeknik SAKTI, Surabaya.
[4] www. Academia.edu/931/ Pengencoran
Sentrifugal

Gambar 11. a. Foto hasil coran dengan metode [5] www.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail-


sentrifugal. b. produk assesoris pegangan pintu lemari, sni/9491
c. penampang melintang coran, terlihat coran tanpa [6] Soni Singgih, Fitra Dwi H.; Nur Husodo; 2015;
cacat pori-pori. Rancang Bangun Mesin Cor Sentrifugal dengan
penggerak pegas, Artikel Ilmiah, Program pkm
dikti 2015, Jakarta.
V. PENUTUP [7] Deutschman, Aaron D. 1975. Machine
a. Kesimpulan Design:
1. Mesin mampu berputar dengan kecepatan Theory and Practice. New York: Macmillan
awal 4495 rpm dan setelah 12 detik mesin Publishing
berhenti. Co, Inc.
2. Waktu yang dibutuhkan dari kecepatan 4495 [8] Dobrovolsky. V.1978: Machine Elements.
rpm sampai 700 rpm adalah 10 detik. Russian
Sehingga waktu injeksi terjadi selama 10 Second Edition.
detik dengan volume cetakan [9] P.C Sharma, D.K Aggarwal. 1976: Machine
Design
b. Saran
Diperlukan evaluasi untuk pengembangan
metode pengunci dan pergantian cetakan serta
mekanisme jig and fixture. Agar produksi dapat
berjalan lebih cepat.
Dapat digunakan piringan bahan logam yang
lebih dengan dimensi yang lebih besar sehingga
dapat menyimpan momen inersia yang lebih
besar.

270 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENGARUH TRIGRAM TERHADAP PERANCANGAN LAYOUT
KEYBOARD YANG OPTIMAL UNTUK PENGETIKAN DALAM
BAHASA INDONESIA
P Insap Santosa, M Rizki Fadhilah, Sri Suning Kusumawardani
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM Yogyakarta
insap@ugm.ac.id, mrizkifadhilah@gmail.com, Email: suning@ugm.ac.id

ABSTRAK
Layout keyboard yang optimal untuk pengetikan dalam Bahasa Indonesia yaitu BETA 1 dirancang dengan proses
pemetaan yang menggunakan frekuensi kemunculan karakter dan frekuensi Digram, hipotesis sementara mengatakan
bahwa rancangan layout dapat dimaksimalkan dengan melibatkan frekuensi Trigram. Metode perbandingan
menggunakan sumber teks yang berasal dari 2040 artikel dengan rubrik berbeda dari 6 wartaberita, dari sumber teks
tersebut dihitung frekuensi kemunculan karakter, frekuensi Digram dan frekuensi Trigram. Sumber teks tersebut
menghasilkan 2 rekomendasi layout, rekomendasi pertama melibatkan frekuensi Karakter dan frekuensi Digram, dan
rekomendasi kedua melibatkan frekuensi Karakter dan frekuensi Trigram. Proses pemetaan dilakukan dengan
mekanisme pembobotan, tiap tombol pada keyboard diberi nilai, nilai terendah merepresentasikan posisi yang mudah
diakses oleh jari, semakin kecil bobotnya maka karakter dengan frekuensi kemunculan tertinggi diletakkan disana. Versi
Digram dan Versi Trigram dari sumber teks tersebut dibandingkan dengan menggunakan tool keyboard layout analyzer.
Kedua layout dibandingkan dengan menggunakan 41 sampel teks. Rata-rata skor menunjukkan bahwa versi Digram
memiliki rata-rata tertinggi yaitu 69.90, tetapi hasil Uji T menunjukkan bahwa T Hitung = 0.475 lebih kecil
dibandingkan T Tabel = 1.990, H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara versi Digram dan
Trigram (alpha 0.05). Dapat disimpulkan bahwa frekuensi Trigram tidak berpengaruh pada saat perancangan layout
keyboard yang optimal untuk pengetikan dalam Bahasa Indonesia.
KataKunci:BETA 1, frekuensi Karakter, Frekuensi Digram, Frekuensi Trigram, LayoutKeyboard.

I. PENDAHULUAN terdapat dugaan bahwa layout tersebut dapat


Layoutkeyboard adalah suatu tatanan yang vital dimaksimalkan dengan menggunakan frekuensi
pada saat pengetikan, karena posisi layout akan Trigram [9].
menentukan pergerakan jari. Layout yang lazim Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
digunakan adalah QWERTY, yaitu layout yang berasal penggunaan Trigram pada perancangan layoutkeyboard,
dari mesin ketik yang diperkenalkan oleh Christopher khususnya layout yang optimal untuk pengetikan dalam
Latham Soles pada tahun 1868 [1]. Layout tersebut Bahasa Indonesia.
sengaja dirancang untuk memperlambat pengetikan Sumber teks yang digunakan untuk perbandingan
agar dapat mengurangi kesalahan mekanik pada mesin berasal dari 2040 artikel dengan rubrik berbeda-beda
ketik [2]. Permasalahan yang terdapat pada mesin ketik yang berasal dari 6 wartaberita. Sumber teks tersebut
tersebut tidak muncul pada keyboard yang lebih diolah dengan cara menghitung frekuensi kemunculan
modern, Pada tahun 1937 Dvorak mengklaim bahwa Karakter, frekuensi Digram, dan frekuensi Trigram.
layout buatannya dapat membuat sesorang menjadi Versi pertama melibatkan frekuensi Karakter dan
lebih cepat dalam mengetik pada keyboard modern, frekuensi Digram, versi kedua melibatkan frekuensi
terutama untuk pengetik yang terlatih [3][4]. Tetapi Karakter dan frekuensi Trigram. Versi kedua yaitu
QWERTY telah begitu melekat, orang sangat sulit versi Trigram memisahkan tiap Trigram menjadi dua
berpindah ke Dvorak. Digram. Tiap versi diproses dengan mekanisme
Beberapa tahun setelah Dvorak memperkenalkan pemetaan seperti yang digunakan dalam merancang
layout-nya, mulai muncul beberapa alternatif layout BETA 1 [9].
yang menggunakan ide Dvorak, kemudian muncul Layout versi Digram dan versi Trigram
beberapa nama seperti Colemak [5], Capewell [6], dibandingkan dengan menggunakan Keyboard layout
CarPalx [7], dan Workman [8]. Fokus dari layout- analyzer [10]. Perbandingan menggunakan 41 sampel
layout tersebut adalah untuk pengetikan dalam Bahasa teks yang berbeda. Uji signifikansi dilakukan untuk
Inggris. melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan
Ide Dvorak juga dapat diterapkan pada bahasa lain antara versi Digram dan Trigram, sebelum dilakukan
[2]. Layout BETA 1 merupakan layout yang dirancang uji signifikansi, dilakukan uji varian terlebih dahulu.
untuk pengetikan dalam Bahasa Indonesia [9], layout Pada seluruh pengujian digunakan alpha 0.05. Uji
tersebut dirancang dengan proses pemetaan yang Signifikansi yang digunakan adalah Uji T TwoTail, dan
menggunakan mekanisme pembobotan, karakter yang uji varian yang digunakan adalah Uji F (asumsi data
sering muncul diletakkan pada tombol yang memiliki terdistribusi normal).
bobot rendah, semakin rendah bobot maka semakin
mudah diakses oleh jari. Proses pemetaan BETA 1
melibatkan frekuensi Karakter dan frekuensi Digram,
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 271
II. PEM MBAHASAN Teks 28 69.73 69.50
6
Setelah diproses deengan mengggunakan prosses Teks 29 71.17 70.74
7
pemetaan yaang digunakaan untuk meerancang layoout Teks 30 71.14 70.96
7
BETA 1 [9]], didapatkan hasil masingg masing layoout Teks 31 72.08 71.78
7
untuk tiap suumber teks. Tiiap sumber tekks memiliki dua
d Teks 32 67.11 67.02
6
versi layout, yaitu versi Diigram dan verrsi Trigram. Teks 33 72.82 72.39
7
Layout versii Digram sum mber teks Korran dapat dilihhat Teks 34 71.23 70.92
7
pada Gambaar 1, dan versii Trigram sum mber teks Korran Teks 35 71.09 70.86
7
dapat dilihatt pada Gambbar 2. Perbanndingan denggan Teks 36 71.08 70.56
7
menggunakaan keyboardlayyoutanalyzer [10] pada keddua 68.72 68.49
6
Teks 37
layout tersebbut dapat dilihat pada Tabel 1.
Teks 38 63.47 64.10
6
Teks 39 63.20 63.61
6
Teks 40 63.00 63.08
6
Teks 41 63.64 63.97
6

Uji
Uj F dan Ujji T antara versi Digram m Koran dann
Trrigram Korann menggunakaan data pada Tabel T 1. Uji F
paada Tabel 2 menunjukkan
m H
H0 diterima karena
k nilai F
Gambar1 hiitung = 1.1955 lebih kecil dibandingkaan F Tabel =
1.692. Artinya varian dari kkedua data teersebut sama..
Laalu dilanjutkaan dengan Uji T dengan asumsi a variann
saama. Dapat diilihat pada Taabel 3, H0 ditterima karenaa
niilai T Hitungg = 0.475 lebbih kecil dib bandingkan T
Taabel = 1.990, dapat disimppulkan bahwa pada sumberr
teeks Koran terssebut, rata-rataa versi Digram m lebih tinggii
daari versi Trigrram, tetapi tidaak terdapat peerbedaan yangg
signifikan antarr keduanya.
Gambar2 TABE EL2
Digraam Koran Trrigram Korann
TAABEL1
Perbandinngan Layout Versi
V Digram dan Trigram Mean
M 69.889902439 69.642926833
Variance
V 6.4774449024 5.414161222
Text Digram Koran
K Triggram Koran
Observations 41 41
Rata-Ratta 69.990 69.64
dff 40 400
Teks 1 71.003 70.86 F 1.1995836024
Teks 2 70.17 70.13 P((F<=f) one-tail 0.228717234
Teks 3 71.006 70.90 F Critical one-ttail 1.669279721
Teks 4 70.558 70.39
Teks 5 70.36 70.24
Teks 6 70.661 70.47 TABE
EL3
Teks 7 70.666 70.52 Digram Trigram
Teks 8 71.447 71.00 Koran Koran
Teks 9 72.449 72.07 69.8990243 69.64292688
Teks 10 72.778 72.16 Mean
M 9 3
Teks 11 71.007 70.60 6.47444902
Teks 12 68.447 68.23 Variance
V 4 5.414161222
Teks 13 70.226 69.78 Observations 41 41
Teks 14 70.553 70.15 5.94430512
Teks 15 70.884 69.86 Poooled Variancce 2
Teks 16 70.551 70.00 Hypothesized
H M
Mean
Teks 17 69.445 68.98 Difference 0
Teks 18 69.19 68.90 dff 80
Teks 19 69.880 69.28 0.47558902
Teks 20 71.008 70.95 t Stat
S 7
Teks 21 69.16 68.63 0.31783163
Teks 22 74.000 73.12 P((T<=t) one-tail 6
Teks 23 72.554 72.27 1.66412457
Teks 24 69.006 69.34 t Critical
C one-taail 9
Teks 25 69.13 68.85 0.63566327
P((T<=t) two-taail 2
Teks 26 70.669 70.17
1.99006342
Teks 27 69.39 69.53
t Critical
C two-taail 1
272 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
III. KESIMPULAN DAN SARAN Regional Adaptation,” 26th Int. Conf. Inf.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Technol. Interfaces, vol. 1, pp. 373–378.
dengan menggunakan perbandingan antara layout [3] “DVzine.org - The Dvorak Zine.” [Online].
versi Digram dan layout versi Trigram dari sumber Available: http://www.dvzine.org/. [Accessed:
teks Koran, berdasarkan perhitungan dengan 06-Jun-2016].
keyboardlayoutanalyzer, layout versi Digram [4] D. a Norman and D. Fisher, “Why alphabetic
memililiki skor rata-rata yang lebih tinggi keyboards are not easy to use: Keyboard layout
dibandingkan dengan versi Trigram. Tetapi secara doesn’t much matter,” Hum. Factors J. Hum.
statistik, perbedaan tidak signifikan antara penggunaan Factors Ergon. Soc., vol. 15, no. 8106, pp. 509–
Digram dan Trigram pada saat perancangan 519, 1981.
layoutkeyboard dengan menggunakan proses [5] “FAQ - Colemak.” [Online]. Available:
pemetaan yang sama pada BETA 1. Hasil Uji T http://colemak.com/FAQ. [Accessed: 06-Jun-
menunjukkan T Hitung sebesar 0.475 dan T Tabel 2016].
sebesar 1.990, maka H0 diterima. Dapat disimpulkan [6] “Alternative Keyboard Layouts / The Capewell
bahwa perancangan layoutkeyboard dengan Layout .” [Online]. Available:
menggunakan proses pemetaan seperti yang digunakan http://www.michaelcapewell.com/projects/keybo
untuk merancang layoutkeyboard BETA 1 cukup ard/layout_capewell.htm. [Accessed: 06-Jun-
hanya dengan menggunakan frekuensi Digram. Saran 2016].
untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan [7] “Carpalx - keyboard layout optimizer.” [Online].
perbandingan dengan menggunakan berbagai jenis Available:
sumber teks maupun bahasa lain selain Bahasa http://mkweb.bcgsc.ca/carpalx/?typing_effort.
Indonesia untuk menguji kehandalan proses pemetaan [Accessed: 06-Jun-2016].
yang digunakan saat merancang layout BETA 1, dan [8] “Workman Layout | The Layout Designed with
membandingkan versi Digram, versi Trigram, maupun Hands in Mind.” [Online]. Available:
versi n-gram. http://www.workmanlayout.com/blog/.
[Accessed: 06-Jun-2016].
IV. DAFTAR PUSTAKA [9] M. R. Fadhilah, P. I. Santosa, and S. Suning K,
[1] J. Noyes, 1998, “QWERTY - the immortal 2014, “Perancangan Layout Keyboard yang
keyboard,” Comput. Control Eng. J., vol. 9, no. 3, Optimal untuk Pengetikan dalam Bahasa
p. 117. Indonesia,” Universitas Gadjah Mada.
[2] T. Nakic-Alfirevic and M. Durek, 2004, “The [10] “Keyboard Layout Analyzer.” [Online].
Dvorak Keyboard Layout and Possibilities of its Available: http://patorjk.com/keyboard-layout-
analyzer/#/main. [Accessed: 06-Jun-2016].

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 273


MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PENGRAJIN MAKANAN
TRADISIONAL MELALUI PENGERING SERBAGUNA
Siswo Sumardiono1,Isti Pudjihastuti2,Ireng SigitAtmanto3
1
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2
PSD III Teknik Kimia, Sekolah Vokasi, UniversitasDiponegoro
3
PSD III TeknikMesin,Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Jln: Prof Sudharto,SH Tembalang Semarang 50275, Tel/fax: 024-7471379
email: istipudjihastuti@gmail.com

ABSTRAK
Makanan tradisional saat ini sedang banyak digemari,sehingga usaha membuat makanan tradisional maju
pesat perkembangannya. Disisi lain sumber pangan lokal tersedia cukup banyak dan belum dimanfaatkan secara
optimal.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan produktivitas makanan tradisional melalui pengering serbaguna skala UKM didaerah Kertek Kabupaten
Wonosobo.Pengembangan dan penerapan alat pengering serbaguna pada UKM Dewi Vazza diharapkan dapat
mereduksi waktu pengeringan terutama proses pengeringan sale pisang dan rengginang, sehingga akan meningkatkan
produktivitas hingga 2,5 kali disbanding produksi konvensional dan produk yang lebih higienis. Adapun pola
pemecahan masalah yang diterapkembangkan secara umum dibagi menjadi empat tahap, meliputi: desain dan
pabrikasi alat pengering serbaguna , pelatihan penggunaan peralatan di UKM mitra, pengoperasian alat dan
monitoring, uji keandalan mesin serta evaluasi.Proses pembuatan sale pisang terdiri dari tahapan pengupasan,
pengrajangan, pengeringan serta penggorengan.Pisang memiliki kadar air yang tinggi sehingga diperlukan proses
pengeringan.Proses pengeringan memegang peranan yang sangat penting dan menentukan kualitas sale yang
dihasilkan.Keterlambatan proses pengeringan dapat menyebabkan kerusakan pada sale dan akhirnya kualitas sale
pisang yang dihasilkan menurun.Metode pengeringan saat ini yang banyak dilakukan adalah penjemuran dengan
memanfaatkan panas matahari yang sangat tergantung pada kondisi cuaca. Melihat permasalahan tersebut diperlukan
mesin pengering serbaguna untuk produksi sale pisang guna meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja dan
peningkatan hasil serta perbaikan mutu produk.
Kata kunci:kualitas,pengering,sale pisang
.
I. PENDAHULUAN didesain menggunakan tekanan udara dari blower yang
Pengeringan adalah proses perpindahan panas melewati pemanas kompos gas, sehingga akan
dan uap air secara simultan yang membutuhkan panas mengalir udara panas keruang pengering dan
untuk menguapkan kandungan air dari permukaan temperature yang diinginkan dapat dikontrol dengan
bahan yang akan dikeringkan oleh media pengering mudah . Arah aliran udara dapat mempengaruhi
yang berupa panas. Hall (1992), menyatakan bahwa distribusi aliran udara pengering, oleh karena itu pada
proses pengeringan adalah proses pengambilan atau alat ini ditambahkan lubang-lubang dengan tujuan
penurunan kadar air sampai batas tertentu sehingga untuk mendaapatkan distribusi udara panas yang
dapat memperlambat laju kerusakan bahan akibat masuk kedalam input ruang pengering lebih merata
aktivitas biologi dan kimia sebelum bahan diolah. sehingga diperoleh kualitas hasil pengeringan yang
Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi lebih baik.
kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mikrorganisme dan aktifitas enzim yang dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi tepat guna
menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti untuk meningkatkan produktivitas makanan tradisional
sehingga bahan yang dikeringkan dapat mempunyai melalui pengering serbaguna skala UKM didaerah
waktu simpan yang lama. (Mujumdar, A.S., 2006). Kertek Kabupaten Wonosobo.Pengembangan dan
Proses pengawetan pisang menjadi sale yang penerapan alat pengering serbaguna pada UKM Dewi
sering dilakukan petani di beberapa daerah di Vazza diharapkan dapat mereduksi waktu pengeringan
Indonesia masih menggunakan metoda pengeringan terutama proses pengeringan sale pisang dan
yang tradisional. Pengeringan dilakukan dengan rengginang, sehingga akan meningkatkan produktivitas
menjemur pisang selama kurang lebih 1-2 hari jika hingga 2,5 kali disbanding produksi konvensional dan
cuaca cerah . Pengeringan tradisional ini memerlukan produk yang lebih higienis.
tempat yang luas, kurang higienis dan mutu tidak Secara umum ada beberapa faktor yang
seragaam. Apalagi di daerah kabupaten Wonosobo mempengaruhi proses pengeringan yaitu faktor yang
yang merupakan daerah pegunungan cuaca sering turun berhubungan dengan udara pengering dan faktor yang
kabut pada siang hari, sehingga untuk mengeringkan berhubungan dengan bahan yang dikeringkan.
pisang banyak mengalami kendala dengan cuaca. Faktor yang berhubungan dengan udara
Untuk mengatasi kekurangan pada pengeringan pengering adalah suhu, kelembaban udara dan
tradisional dapat digunakan pengering menggunakan kecepatan volumetrik aliran udara pengering. Kenaikan
alat mekanis ( pengering buatan). Alat pengering suhu dalam proses pengeringan sangat perpengaruh
274 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
terhadap laju penguapan air dalam bahan nampan ini disusun di atas rak yang ada dalam alat
yangdikeringkan.Apabila ada perbedaan yang besar pengering.
antara suhu media pemanas dengan bahan Selain alat pemanas udara, biasanya digunakan
yangdikeringkan, maka semakin besar pula kecepatan juga kipas (fan) untuk mengatur sirkulasi udara dalam
perpindahan panas yang terjadi didalam bahan alat pengering. Udara setelah melewati kipas masuk ke
pangan,sehingga penguapan air dari bahan akan lebih dalam alat pemanas, pada alat ini udara dipanaskan
banyak dan cepat.Kelembaban udara sangat lebih dahulu kemudian dialirkan diantara rak-rak yang
berpengaruh terhadap proses pemindahan uap air, sudah berisi bahan.
karena apabila kelembaban udara tinggi, maka Suhu yang digunakan serta waktu pengeringan
perbedaan tekanan uap air di dalam dan di luar ditentukan menurut keadaan bahan, kadar air awal dan
bahanmenjadi kecil sehingga akan menghambat kadar air akhir yang diharapkan.
pemindahan uap air dari dalam bahan ke luar. Arah aliran udara panas di dalam alat pengering bisa
Kecepatan aliran udara pengering juga sangat dari atas ke bawah dan bisa juga dari bawah ke atas,
berpengaruh pada proses pengeringan karena semakin sesuai dengan ukuran bahan yang dikeringkan.
cepat aliran udara pengering akan mempercepat proses Pisang merupakan buah tropis yang sangat
pengeringan berlangsung. Jika kecepatan aliran udara bergizi karena merupakan sumber vitamin, mineral dan
pengering semakin tinggi maka makin cepat pula karbohidrat. Pisang juga memiliki kandungan air cukup
massa uap air yang dipindahkan dari tinggi yaitu 76%/ 100 gram , sehingga mudah menjadi
bahan ke atmosfir(Geankoplis , C.J., 1983). busuk akibta pertumbuhan mikroorganisme. Proses
Adapun faktor yang berhubungan dengan pengeringan merupakan alternatif yang baik untuk
bahan yang dikeringkan adalah kadar air awal dari mengolah buah segar, terutama bagi buah yang ada
bahan yang akan dikeringkan. Kadar air bahan sepanjang tahun agar tidak dibiarkan membusuk tanpa
menunjukkan banyaknya kandungan air persatuan ada usaha pengaawetan. Sale pisang merupakan satu
bobot bentuk pengolahan buah pisang dengan proses
bahan. Dalam hal ini ada dua metode untuk pengeringan. Namun tidak banyak produk sale pisang
menentukan kadar air bahan tersebut yaitu berdasarkan yang memiliki mutu sesuai dengan kebutuhan dan
bobot kering (dry basis) dan berdasarkan bobot basah keinginan konsumen. Pengembangan produk dengan
(wet basis). berorientasi keinginan konsumen sangat penting
Melihat permasalahan tersebut diperlukan mesin dilakukan.
pengering serba guna untuk mendukung produksi sale Salah satu UKM yang bergerak dibidang
pisang guna meningkatkan produktivitas, effisiensi camilan sehat adalah Dewi Vazza yang dikelola oleh
kerja, peningkatan hasil dan perbaikan mutu hasil. ibu Ngato’ilah berlokasi di Desa Krakal jalan raya
Pemilihan alat pengering yang akan digunakan Wonosobo Kecamatan Kertek. Desa Krakal sendiri
dan menentukan kondisi pengeringan harus terletak kurang lebih 20 km sebelum pusat kota
disesuaikan dengan jenis bahan yang akan dikeringkan Wonosobo, merupakan dataran tinggi berketinggian
dan hasil pengeringan dari bahan tersebut. Setiap bahan 1500 diatas permukaan air laut (dpl) mempunyai suhu
yang akan dikeringkan tidak sama lama waktu 15-25oC. Mayoritas penduduk Kertek adalah petani dan
pengeringannya karena kandungan air dalam setiap pedagang, hal ini yang mendorong masyarakat sekitar
bahan berbeda. Penggunaan alat pengering buatan (alat untuk dapat mengembangkan sumber daya alam yang
mekanis) akan mendapatkan hasil yang baik apabila ada dengan jalan berwirausaha agar dapat menunjang
kondisi operasi pengeringan ditentukan secara tepat perekonomian masyarakat sekitar.
dan selama terjadinya proses pengeringan dikontrol UKM Dewi Vazza dirintis sejak 2007 telah
dengan baik. Pemilihan alat pengering jenis tray dryer memproduksi berbagai camilan sehat seperti,
sangat tepat karena bahan yang dikeringkan berbentuk rengginang, sale pisang, combro, opak, karak jadah dan
padat (pisang) dan proses pengeringan berjalan secara lain-lain.untuk 1 kali proses rengginang dibutuhkan 10
batch. kg beras ketan , sedang untuk 1kali proses sale pisang
dibutuhkan 100 sisir pisang.dalam 1 bulan Dewi Vazza
Alat Pengering Tipe Rak (Tray Dryer) mampu memproduksi lebih dari 100 kg rengginang dan
Tray dryer atau alat pengering berbentuk rak, 50 kg sale pisang.
mempunyai bentuk persegi dan di dalamnya berisi rak-
rak, yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan
dikeringkan. Bahan berupa pisangdiletakkan di atas rak
(tray) yang terbuat dari stainless steel dengan alas yang
berlubang-lubang. Kegunaan dari lubang-lubang ini
adalah untuk mengalirkan udara panas dan uap air.
Luas rak yang digunakan bermacam-macam. Luas rak
dan besar lubang-lubang rak tergantung pada bahan
yang akan dikeringkan (Perry, J.H.,1997).
Apabila bahan yang akan dikeringkan berupa
butiran halus, maka lubangnya berukuran kecil.Pada
alat pengering ini, bahan selain di tempatkan langsung
pada rak-rakdapat juga ditebarkan pada wadah lain
misalnya baki atau nampan. Kemudian baki atau
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 275
Tabel 1. Spesifikasi produk camilan sehat Dewi 2.1 Metode
Vazza Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan
___________________________________________ adalah menerapkan dan mengintroduksikan mesin
Spesifikasi produk pengering sale pisang di salah satu daerah sentra
____________________________________________ produksi sale. Metode pelaksanaannya melalui survey
Jenis : Rengginang dan identifikasi lokasi , pengintroduksikan mesin,
Merk : Dewi Vazza pendampingan dan sosialisasi penggunaan mesin,
Minyak : 0,3 % monitoring dan evaluasi penerapan. Kegiatan
Rasa : Gurih, renyah pendampingan dilakukan melalui pelatihan operator
Umur/ Exp : 90 hari dan demo cara pengoperasian dan penerapan
Sifat : Mudah rapuh penggunaan mesin dilaksanakan dilokasi pada saat
Isi : 200 gram pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
Packing : Plastic PE 0,8 mm, food grade
Harga : Rp 12.500,-/ 200 gram
__________________________________________ 2.2 Bahan dan Peralatan
Bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini
Tabel 2. Spesifikasi produk camilan sehat Dewi Vazza meliputi bahan rekayasa untuk pembuatan mesin
____________________________________________ pengering yang terdiri dari : plat stainless
Spesifikasi produk (kontakdengan food grade), besi siku, thermostat, pipa
____________________________________________ besi, kompor pemanas gas LPG, blower ,pisang,
tepung dan minyak goreng.
Jenis : Sale pisang
Merk : Dewi Vazza Pisang→Dikupas → Dibelah/diiris → Dikeringkan
Minyak : 0,5 % ↓
Rasa : Manis Sale pisang← Digoreng ← Di + tepung + telur
Umur/ Exp : 60 hari
Sifat : Mudah rapuh Gambar 1. Alur pembuatan sale pisang
Isi : 250 gram
Packing : Plastic PE 0,8 mm, food grade
Harga : Rp 12.500,-/ 250 gram III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Di Desa Krakal Tamanan Kecamatan Kertek
Dalam kegiatan ini dilakukan penerapan Kabupaten Wonosobo telah terbentuk Kelompok
teknologi mesin pengering serba gunajenis tray dryer Usaha Bersama (KUB) dengan nama “ Perempuan
yang terbuat dari stainless steel dengan memperhatikan Sejahtera” yang anggotanya ibu-ibu rumah tangga dan
aspek teknis, ekonomis dan kondisi sosial ekonomis cukup gigih dalam mencoba berwirausaha untuk
masyarakat setempat. mengisi waktu luang yang bisa menghasilkan dan
memperbaiki ekonomi keluarga.Kelompok ibu-ibu ini
II. METODOLOGI PELAKSANAAN membuat aneka makanan tradisional seperti
Permasalahan yang dimiliki oleh UKM rengginang, sale pisang, opak, karak jadah dan lain-lain
ditanggulangi dengan melihat kekuatan produk yang dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana/
dihasilkan: konvensional, sehingga kualitas maupun kuantitas dari
a. Daya saing produk yang akan dihasilkan . produk yang dihasilkan masih rendah. Oleh karena itu
Daya saing produk cukup baik karena bahan baku diperlukan sentuhan teknologi untuk menaikkan baik
mudah didapat dan relative cukup stabil, tenaga kerja kualitas maupun kuantitas dari produksi ,yaitu berupa
tersedia cukup banyak bahkan ikut memberdayakan alat pengering serbaguna yang bermafaat untuk
perempuan disektor ekonomi, menekan angka mengeringkan segala bentuk makanan tradisional
pengangguran dan harga murah. dalam waktu yang lebih pendek (singkat) sehingga
b. Peluang pasar. produktifitas meningkat serta produk mempunyai
Peluang pasar sangat potensial karena permintaan kualitas yang baik dan memenuhi standard bahan
tinggi, sehingga produksi sale pisang ini dapat pangan.
terus dilakukan dengan penguatan usaha melalui KUB ini telah dirintis sejat tahun 2007 dan telah
perbaikan performa produk. memproduksi berbaga imakanan tradisional seperti,
Berdasarkan kekuatan produk tersebut kegiatan rengginang , sale pisang, opak dan lain-lain. Untuk satu
pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan kali proses (batch) rengginang dibutuhkan 10 kg beras
pemilihan metode pemecahan masalah yang dianggap ketan, sedang sale pisang dibutuhkan 100 sisir pisang
tepat mulai dari menentukan dan memilih khalayak Pengeringan pisang saat ini dilakukan dengan
sasaran, model pelatihan , dan transfer teknologi mengandalkan sinarmatahari,jadi sangat tergantung
produks yang digunakan. pada kondisi cuaca.Apabila matahari sedang cerah sale
Khalayak sasaran yang menjadi peserta kegiatan dapa tkering dalam waktu satu hari, tetapi apabila
pengabdian masyarakat ini adalah produsen sale cuaca mendung/ hujan sale bisa sampai tiga hari baru
pisang ,serta memiliki motivasi untuk maju dan mau kering dan sering tumbuh jamur. Sehingga kualitas sale
mengembangkan usaha sale pisang pisang yang dihasilkan kurang memenuhi standard
makanan.Dengan adanya penerapan alat pengering
276 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
serbaguna pada UKM Dewi Vazza saat ini dapa V. DAFTAR PUSTAKA
tmereduksi waktu pengeringan terutama proses [1] Brooker, D.B., Bakker-Arkema, F.W. dan Hall,
pengeringan sale pisang dan rengginang, sehingga akan C.W., 1992, Drying and Storage of Grains and
meningkatkan produktivitas hingga 2,5 kali disbanding Oil Seed. 4th edition, van Nostrad USA
produksi konvensional dan produk lebih higienis. [2] Strumillo and T. Kudra, “ Dryin: Principles,
Aplication and Design”, Gordon and Breach
IV. KESIMPULAN Science Publishers, Switzerland, 1986
Dengan adaanya bantuan alat pengering [3] Geankoplis , C.J., 1983, Transport Processes
serbaguna saat ini untuk pengeringan pisang maksimal and Unit Operation, Allyn and Bacon, INC,
8 jam, sehingga produktivitas bisa bertambah dan United States of America.
kesejahteraan masyarakat meningkat. Diharapkan [4] Mujumdar, A. S., 2006. Handbook of Industrial
dengan adanya program penerapan IPTEKS dengan Drying. New York : Marcel Decker.Inc
rangkaian kegiatan sosialisasi/penyuluhan dan [5] Perry, J.H.,1997. Handbook of Chemical
pelatihan penggunaan peralatan serta pendampinga Engineering. 7th edition. Mc Graw Hill Book.
akan memberikan tambahan pengetahuan juga New York.
memperlancar usaha para pengrajin, baikkualitas dan
kuantitas menjadi semakin meningkat, sehingga
kesejahteraan pengrajin juga bertambah.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucap terima kasih kepada DP2M
yang telah memberi dana sehingga terlaksananya
pengabdian ini

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 277


APLIKASI PEMBELAJARAN RANGKAIAN FILTER BERBASIS
SISTEM OPERASI ANDROID
Sri Supatmi1)Taufiq Nuzwir Nizar2)
1)
Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipati Ukur no.112-114 Bandung Jawa Barat Indonesia 40132
2)
Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia
email : sri.supatmi@email.unikom.ac.id, taufiq.nuzwir@email.unikom.ac.id

ABSTRACT

In the field of electronic communication systems, the use of filters is to select the frequency that will be
included in a communication system. Filter is a circuit that is used to select a frequency, so that it passes the desired
frequencies and blocks unwanted frequencies. Because in electronic communication systems, filter serves to adjust the
frequency that is used so there is no interference signals transmitted information. Cut-off frequency of the filter is used
to select the frequency of the signal information is permitted in communications systems. Cut-off frequency will
minimize error sending information on a specific frequency. Difficulties for students in understanding filter series is
when they read the theory without understanding visually given so as to make the students feel saturated. This causes
their unwillingness to explore further to the development of the material. With the visual simulation for a series of
filters that can be run using the Android operating system, the simulation is expected to provide a better understanding
for students. This application can describe the performance of each of the filter circuit. The output of this research is
the simulation application in android and brief instructions for its use various filter circuits ranging from the depiction
of the circuit, the signal shape, and the performance of the filter circuit and the comparison, so that students can better
understand in depth the various circuit filter

Key words: Frequency, Filter, Android


Kesulitan bagi mahasiswa dalam memahami
I. PENDAHULUAN rangkaian filter adalah ketika mereka membaca
Dalam bidang elektronika sistem komunikasi, teori tanpa diberikan pemahaman secara visual
penggunaan filter adalah untuk menyeleksi sehingga membuat mereka cepat jenuh didalam
frekuensi yang akan dimasukkan dalam suatu upaya untuk memahami materi. Hal tersebut
menyebabkan keengganan mereka untuk
sistem komunikasi. Filter merupakan suatu
mengeksplorasi lebih jauh untuk pengembangan
rangkaian yang digunakan untuk menyeleksi suatu materi. Dengan adanya simulasi secara visual
frekuensi, sehingga dapat melewatkan frekuensi untuk rangkaian filter yang dapat dijalankan
yang diinginkan dan memblok frekuensi yang menggunakan sistem operasi android, diharapkan
tidak diinginkan. Rangkaian filter terdiri dari filter simulasi ini dapat memberikan pemahaman yang
pasif dan filter aktif. Filter pasif adalah suatu filter lebih baik bagi yang ingin mempelajari rangkaian
dengan menggunakan komponen pasif berupa filter dan juga meningkatkan minat mereka dalam
mengembangkan penelitian di bidang tersebut.
resistor dan kapasitor. Filter aktif adalah filter
Dengan bantuan sistem operasi Android simulasi
yang menggunakan komponen pasif berupa visual dari rangkaian tersebut dapat digambarkan
kapasitor, resistor dan ditambahkan komponen bahkan didapatkan juga kinerja dari setiap
aktif berupa operasional amplifier (OP-AMP). rangkaian filter tersebut. Karena frekuensi yang
Karena didalam elektronika sistem komunikasi, difilter tidak dapat dilihat secara kasat mata dan
filter berfungsi untuk menyesuaikan frekuensi bentuk frekuensi juga berubah sesuai dengan
yang digunakan sehingga tidak terjadi interferensi masukan yang diberikan pada rangkaian,
diharapkan dengan aplikasi ini mereka dapat
sinyal informasi yang dikirimkan. Frekuensi cut-
melihat frekuensi yang dihasilkan oleh sebuah
off pada filter digunakan untuk menyeleksi rangkaian filter.
frekuensi dari sinyal informasi yang diijinkan Hasil keluaran dari penelitian ini adalah
dalam sistem komunikasi. Dengan adanya sintaks simulasi di android dan petunjuk singkat
frekuensi cut-off maka akan meminimalisir penggunaannya untuk berbagai rangkaian filter
kesalahan pengiriman informasi pada frekuensi baik filter pasif maupun filter aktif mulai dari
penggambaran rangkaian, bentuk sinyal, dan
tertentu.
kinerja rangkaian filter dan perbandingannya,
278 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
sehingga mahasiswa dapat lebih memahami kekurangan berupa kebutuhan catu daya eksternal,
secara mendalam berbagai rangkaian filter dengan lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan,dan
mengerjakan simulasi tersebut. frekuensi kerja yang sangat dipengaruhi oleh
karakteristik komponen aktifnya.
II. RANGKAIAN FILTER 2.2.1. Aktif High Pass Filter
Filter berfungsi memisahkan satu dari dua
frekuensi yang masuk, dimana hanya satu High pass filter berfungsi untuk memfilter
frekeunsi yang akan dibuang dan yang lainnya frekuensi rendah dan melewatkan frekuensi tinggi
dilewatkan tergantung dari konfigurasi filter yang menggunakan komponen aktif Op-Amp [4].
digunakan. Tujuan utama dari filter adalah 2.2.2. Aktif Low Pass Filter
mendapatkan frekuensi yang diinginkan dan
membuang frekuensi yang tidak diinginkan. Low Pass Filter berfungsi untuk memfilter
frekuensi tinggi dan melewatkan frekuensi rendah
2.1 Filter Pasif dengan penguatan menggunakan Op-Amp [5].
Filter pasifmerupakan rangkaian filter yang hanya
menggunakan R (Resistor), C (Capasitor), atau L 2.2.3. Aktif Band Pass Filter
(Induktor), sehingga kualitas filter kurang baik,
atau bahkan masih mengandung noise, hal ini Band Pass Filter berfungsi untuk memfilter suatu
disebabkan karena tidak ada komponen penguat frekuensi berdasarkan range frekuensi tertentu
Op-Amp, sehingga penguatan untuk filter jenis ini berdasarkan pada nilai frekuensi rendah dan
kurang dari sama dengan satu. Filter ini dapat frekuensi tinggi [6].
digunakan untuk frekuensi tinggi. Filter pasif
terdiri dari 3 jenis yaitu pasif High Pass Filter, III. HASIL PERCOBAAN
Pasif Low Pass Filter, dan Pasif Band Pass Filter. Hasil dari penelitian yang dibuat berupa
aplikasi berbasis sistem oeprasi Android untuk
2.1.1. Pasif Low Pass Filter (LPF)
menghitung nilai frekuensi cut-off dan tegangan
Filter pasif yang digunakan untuk melewatkan keluaran pada rangkaian filter baik filter pasif
frekuensi rendah dan menahan frekuensi tinggi. maupun filter aktif.
LPF sederhana dapat dirancang hanya dengan Ketika aplikasi dijalankan untuk pertama kali,
menggunakan komponen kapasitor dan resistor maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar
yang dipasang secara seri. Berikut adalah 1. Pada Gambar 1, ditampilkan 2 jenis rangkaian
rangkaian filter pasif LPF. [1] filter yaitu Passive Filter dan Active Filter.
2.1.2. Pasif High Pass Filter (HPF)
Filter yang digunakan untuk melewatkan
frekuensi tinggi dan menahan frekuensi rendah.
HPF sederhana dapat dirancang hanya dengan
menggunakan komponen kapasitor dan resistor
yang dipasang secara seri [2].
2.1.3. Pasif Band Pass Filter
Filter gabungan antara LPF dan HPF yang
dapat melewatkan frekuensi rendah atau frekuensi
tinggi[3].
2.2 Filter Aktif
Filter aktif umumnya menggunakan
komponen R, C dan Op-Amp (Operasional
Amplifier), sehingga hasil filter lebih baik
dikarenakan pada filter ini terdapat suatu
komponen yang digunakan sebagai penguat sinyal Gambar 5. Tampilan Form Utama Aplikasi
dan tegangan yang dinamakan Op-Amp.
Penguatan untuk jenis filter ini lebih besar sama Ketika tombol pilihan di Gambar 1
dengan satu. Keuntungan dari filter ini adalah tersebut diklik, maka jika pilihan Passive Filter di
ukurannya yang lebih kecil, ringan, lebih murah, klik akan muncul tampilan seperti Gambar 2.
dan lebih fleksibel dalam perancangannya.
Dibalik keuntungannnya, terdapat juga
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 279
Gambar 6. Tampilan Form Filter Pasif
Gambar 8. Tampilan Form Filter Aktif
Salah satu pilihan di Gambar 2 adalah Salah satu pilihan di Gambar 4 adalah Active
Passive Low Pass Filter. Jika pilihan tersebut Low Pass Filter. Jika pilihan tersebut ditekan,
ditekan, maka keluar tampilan seperti pada maka keluar tampilan seperti pada Gambar 5. Dari
Gambar 3. Dari tampilan pada Gambar 3, dapat tampilan pada Gambar 5, dapat dimasukan nilai
dimasukan nilai resistor (Vin), kapasitor (C), dan resistor (Vin), kapasitor (C), dan tegangan input
tegangan input (Vin) untuk mendapatkan nilai (Vin) untuk mendapatkan nilai frekuensi cut-off,
frekuensi cut-off, penguatan dan tegangan penguatan dan tegangan keluaran (Vout).
keluaran (Vout).

Gambar 9. Tampilan Active LPF

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pengujian pada aplikasi yang
telah dibuat adalah:
Gambar 7. Tampilan Passive LPF
1. Aplikasi sudah dapat menampilkan nilai
Ketika pilihan Active Filter diklik, maka frekuensi cuf-off untuk filter pasif dan filter
akam muncul tampilan seperti Gambar 3. aktif.
2. Aplikasi sudah dapat menampilkan nilai
tegangan keluaran untuk filter pasif dan filter
aktif.

280 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


V. DAFTAR PUSTAKA [4] Storr, Wayne, Active Band Pass Filter,
[1] Storr, Wayne, Passive Low Pass Filter, http://www.electronics-
http://www.electronics- tutorials.ws/filter/filter_7.html, 2015
tutorials.ws/filter/filter_2.html, 2015 [5] Storr, Wayne, Passive Band Pass Filter,
[2] Storr, Wayne, Active High Pass Filter, http://www.electronics-
http://www.electronics- tutorials.ws/filter/filter_4.html, 2015
tutorials.ws/filter/filter_6.html, 2015
[3] Storr, Wayne, Active Low Pass Filter,
http://www.electronics-
tutorials.ws/filter/filter_5.html, 2015

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 281


PENGARUH KOMPONEN KROMINAN PADA RUANG WARNA
HSV, YCBCR, DAN CIELAB UNTUK DETEKSI KULIT
MENGGUNAKAN KLASIFIKASI KNN
Tri Afirianto1), Faizatul Amalia2)
1,2)
Universitas Brawijaya
Email: tri.afirianto@ub.ac.id

ABSTRAK

Penelitian deteksi kulit di antaranya terdiri dari visi komputer, pengolahan citra, pengenalan pola, dan
kecerdasan buatan. Deteksi kulit dapat diimplementasikan untuk tracking gerak tubuh, deteksi citra telanjang, dan
identifikasi umur. Penelitian deteksi kulit mengalami beberapa kendala utama, yaitu pencahayaan, karakteristik
kamera, ras, karakteristik individu, dan faktor lainnya. Pada penelitian ini, kami menggunakan ruang warna HSV,
YCbCr, dan CIELAB. Dari tiga ruang warna ini, akan dilakukan dua skenario, yaitu seluruh komponen warna akan
digabungkan (HSVYCbCrLAB) dan hanya komponen krominan yang digabungkan (HSCbCrAB). Langkah selanjutnya
melakukan klasifikasi kNN untuk memisahkan antara piksel kulit dan bukan kulit. Hasil terbaik didapatkan dari
penggunaan seluruh komponen ruang warna (HSVYCbCrLAB) dengan nilai k untuk kNN sebesar 5, yaitu dengan
tingkat akurasi 80,13%, TPR 92,00%, dan FPR 22,32%. Dalam penelitian ini penggunaan komponen krominan
(HSCbCrAB) kurang efektif bila dibandingkan dengan penggunaan seluruh komponen.

KataKunci:krominan, deteksi kulit, kNN

I. PENDAHULUAN klasifier dan Principle Component Analysis (PCA)


Deteksi kulit merupakan salah satu bagian penting untuk mereduksi dimensi.
dari pengolahan citra yang berhubungan dengan Dalam mendeteksi kulit terdapat beberapa cara
manusia yang mampu membedakan apakah suatu termasuk pemilihan ruang warna. Kelemahan dari
piksel merupakan kulit atau bukan kulit. Penelitian penggunaan warna adalah adanya perubahan intensitas
deteksi kulit yang telah dilakukan di antaranya terdiri pencahayaan, terutama ruang warna RGB. Salah satu
dari visi komputer, pengolahan citra, pengenalan pola, cara untuk mengatasi perubahan intensitas adalah
dan kecerdasan buatan. Contoh kongkrit dari dengan memisahkan komponen krominan dan luminan
implementasi deteksi kulit, yaitu tracking gerak tubuh, (pencahayaan) kemudian hanya menggunakan
deteksi citra telanjang, dan identifikasi umur. komponen krominan saja. Khan et al. (2012)
Menurut Kakumanu et al. (2007), penelitian menggunakan ruang warna IHLS, HSI, RGB, nRGB,
deteksi kulit mengalami beberapa kendala utama, yaitu YCbCr, dan CIELAB kemudian menghilangkan
pencahayaan, karakteristik kamera, ras, karakteristik komponen luminannya: L pada IHLS, I pada HSI, G
individu, dan faktor lain seperti makeup, gaya rambut, pada RGB, nG pada nRGB, Y pada YCbCr, dan L
kacamata, keringat, dan warna latar yang menyerupai pada CIELAB. Berdasarkan perbandingan masing-
warna kulit. Oleh karena itu, penelitian mengenai masing ruang warna terhadap RGB diperoleh bahwa
deteksi kulit masih terus dikembangkan untuk urutan dimulai yang terbaik adalah CIELAB, IHLS,
mengatasi kendala tersebut. Dalam penelitian deteksi HIS, YCbCr, dan nRGB.
kulit, Hamdy (2007) dan Ban (2014) melakukan Pada penelitian ini, kami melakukan deteksi kulit
ekstrasi kulit untuk mendeteksi wajah, Lee (2007) dan menggunakan data wajah tunggal dan data wajah
Nian (2016) mendeteksi citra pornografi, serta berkelompok. Pertama-tama kami mengubah citra dari
Gonzales-Ortega (2010) mendeteksi wajah, mata, ruang warna RGB menjadi ruang warna HSV, YCbCr,
hidung, dan tangan kemudian melakukan tracking dan CIELAB. Dari tiga ruang warna ini, akan
terhadap bagian tubuh tersebut. dilakukan dua skenario, yaitu seluruh komponen warna
Banyak metode yang digunakan untuk mendeteksi akan digabungkan (HSVYCbCrLAB) dan hanya
kulit, salah satunya adalah menggunakan klasifikasi komponen krominan yang digabungkan (HSCbCrAB).
seperti teknik threshold, Bayesian Network, Neural Langkah selanjutnya melakukan klasifikasi kNN untuk
Network, dan k-Nearest Neighbor (kNN). Komputasi memisahkan antara piksel kulit dan bukan kulit.
pada teknik threshold sangat cepat (Omanovic, 2014) Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil
namun karena peraturan yang dimiliki bersifat tetap antara menggunakan seluruh komponen warna dengan
maka kurang fleksibel. Metode Back Propagation komponen krominan saja berdasarkan nilai True
Neural Network (BPNN) dan Bayesian Network dapat Positive Rate (TPR) dan False Positive Rate (FPR).
digabungkan untuk mengatasi waktu pemrosesan Hasil yang terbaik didapatkan apabila memiliki nilai
ketika jumlah data latih yang digunakan sangat besar TPR yang tinggi dan nilai FPR yang rendah.
(Zaidan, 2014). Sedangkan penelitian dari Chelali et
al. (2015) dan Dhivakar et al. (2015) melakukan
pengenalan wajah berdasarkan deteksi kulit
menggunakan kNN sebagai
282 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
II. RUANG WARNA UNTUK DETEKSI II. III.RUANG WARNA CIELAB
KULIT Ruang warna CIELAB merupakan ruang warna
Pemilihan ruang warna merupakan langkah uniform dengan L sebagai komponen luminan
terpenting dalam pendeteksian kulit. Ruang warna sedangkan A dan B komponen krominan. Setiap
RGB merupakan ruang warna yang sering digunakan komponen LAB menerangkan semua warna yang
pada suatu citra (Kakumanu, 2007), namun RGB dapat dilihat oleh mata normal manusia (Adobe, 2016),
menggabungkan komponen krominan dan luminan sedangkan RGB mencakup 90% dari semua warna
sehingga membatasi penggunaan ruang warna ini pada yang dapat dilihat manusia.
aplikasi tertentu.
III. METODE
II.I.RUANG WARNA HSV Untuk melakukan deteksi kulit, kami menggunakan
Ruang warna HSV (Hue, Saturation, Value) kNN yang merupakan salah satu metode supervised
merupakan ruang warna yang diekspresikan sebagai sehingga terdapat proses pelatihan dan pengujian. Baik
kombinasi non-linear dari RGB. Hue mengacu properti pada proses pelatihan maupun pengujian, citra RGB
warna yang bervariasi dari merah ke hijau, Saturation ditransformasikan terlebih dahulu menjadi HSV,
mengacu property warna yang bervariasi dari merah ke YCbCr, dan CIELAB. Selanjutnya masing-masing
merah muda, sedangkan Value (intensitas cahaya) komponen ruang warna digabungkan menjadi
bervariasi dari hitam ke putih (Kakumanu, 2007). HSVYCbCrLAB (seluruh komponen) dan HSCbCr
Transformasi dari RGB ke HSV dapat dilihat pada (komponen krominan saja). Pada proses pelatihan
Persamaan (1). diberlakukan klastering kMeans untuk mereduksi
jumlah piksel yang digunakan untuk proses kNN tanpa
V = max(R, G, B) menghilangkan karakteristik data latih. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi waktu komputasi kNN.
⎧ max(R, G, B) − min(R, G, B)
⎪ jikaV ≠ 0
S=⎨ max(R, G, B) Metode yang kami lakukan dapat dilihat pada Gambar
⎪⎩ 0 lainnya 1.

⎧ 60(G − B)
⎪ V − min(R, G, B) jika V = R
(1)

⎪ 60(B − R)
H = ⎨120 + jika V = G
⎪ V − min(R, G, B)
⎪ 240 + 60(R − G) jika V = B
⎪⎩ V − min(R, G, B)
H = H + 360 jika H < 0

HSV berguna bagi pengolahan citra, karena mampu


memisahkan informasi warna sesuai dengan sistem
penglihatan pada manusia.

II.II. RUANG WARNA YCbCr


Ruang warna YCbCr merupakan ruang warna
orthogonal yang mana setiap warna disajikan pada
komponen yang terpisah. Karena komponen krominan
dan luminan terpisah, maka ruang warna ini menjadi
Gambar 1 Metode yang Digunakan
pilihan favorit untuk deteksi kulit (Kakumanu, 2007).
Komponen luminan (Y) diperoleh dari jumlah bobot Untuk mengetahui tingkat akurasi hasil deteksi
dari RGB, sedangkan komponen krominan (Cb dan Cr) kulit, maka dilakukan perhitungan TPR dan FPR, yang
merupakan pengurangan komponen luminan terhadap mana TRP merupakan perbandingan antara True
B dan R. Transformasi dari RGB ke YCbCr dapat Positive (TP) dengan jumlah daerah kelas kulit pada
dilihat pada Persamaan (2). kelas sebenarnya, sedangkan FPR menyatakan
perbandingan antara False Positive (FP) dengan
⎡ Y ⎤ ⎡ 0,299 0,587 0,144 ⎤ ⎡R ⎤ jumlah daerah kelas kulit pada kelas sebenarnya. Jika
⎢Cb⎥ = ⎢− 0,169 − 0,331 0,500 ⎥ ⎢G⎥ (2) nilai TPR tinggi sedangkan nilai FPR rendah, maka
⎢ Cr ⎥ ⎢ 0,500 − 0,419 − 0,081⎥ ⎢B ⎥ hasil tersebut memiliki akurasi terbaik. Untuk
⎣ ⎦ ⎣ ⎦⎣ ⎦ mempermudah penjelasan mengenai TPR dan FPR
dapat dilihat pada Gambar 2. Untuk perhitungan TPR
dan FPR dapat dilihat pada Persamaan 2.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 283


TP TP
TPR = =
P TP + FN
FP FP (2)
FPR = =
N TN + FP

Gambar 2. TPR dan FPR

IV. PEMBAHASAN
Data yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan Pratheepan Dataset dan Ground Truth
(Tan, 2012) yang terdiri dari 32 citra dengan wajah
tunggal dan 46 citra dengan wajah berkelompok.
Perbandingan antara jumlah data latih dengan data uji
adalah 70:30.
Hasil deteksi dari dataset dapat dilihat pada Gambar 3
(seluruh komponen) dan Gambar 4 (komponen
Gambar 4. Komponen Krominan
krominan). Secara berurutan dari kiri ke kanan adalah
gambar orisinil serta hasil klasifikasi kNN Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa apabila
menggunakan nilai k sebesar 3, 5, 7, dan 9. terdapat latar yang memiliki warna menyerupai warna
kulit akan terdeteksi sebagai kulit baik untuk seluruh
komponen maupun hanya komponen krominan
(Gambar 3-4 untuk data uji ke-4-5). Akan tetapi, untuk
warna latar merah, akurasi yang lebih baik adalah
penggunaan komponen krominan (data uji ke-1).

TABEL 1. Hasil Analisis 2 Ruang Warna

Ruang Warna k Akurasi TPR FPR


HSVYCbCrLAB 3 80.02% 89.50% 21.99%
5 80.13% 92.00% 22.32%
7 79.64% 93.06% 23.09%
9 79.19% 93.89% 23.80%
HSCbCrAB 3 79.44% 90.58% 22.92%
5 78.89% 92.36% 23.77%
7 79.33% 93.40% 23.45%
9 79.25% 94.09% 23.72%

Pada Tabel 1 kita akan menganalisis dua ruang


warna (HSVYCbCrLAB dan HSCbCrAB) dengan
menggunakan nilai k untuk kNN sebesar 3, 5, 7, dan 9.
Data tersebut menunjukan nilai rata-rata dari hasil
seluruh data uji berdasarkan ruang warna dan nilai k-
nya. Berdasarkan Tabel 1, semakin tinggi nilai k, maka
semakin tinggi pula nilai TPR-nya, akan tetapi juga
Gambar 3 Hasil Deteksi diiringi meningkatnya nilai FPR. Seperti telah

284 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


dijelaskan sebelumnya bahwa akurasi terbaik World Symposium on Web Applications and
didapatkan apabila memiliki nilai TPR tinggi dengan Networking (WSWAN), Sousse, Tunisia. pp. 1-7
nilai FPR rendah. Oleh karena itu, apabila dilihat dari [4] Dhivakar, B., Sridevi, C., Selvakumar, S., &
rangkuman tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai Guhan, P., 2015. Face Detection and Recognition
akurasi tertinggi terdapat pada penggunaan seluruh Using Skin Color. Proceedings of 3rd
komponen ruang warna (HSVYCbCrLAB) dengan International Conference on Signal Processing,
nilai k untuk kNN sebesar 5, yaitu dengan tingkat Communication and Networking (ICSCN),
akurasi 80,13%, TPR 92,00%, dan FPR 22,32%. Dari Chennai, India. pp. 1-7
hasil ini, maka dapat disimpulkan pula bahwa [5] González-Ortega, D., Díaz-Pernas, F.J., Martínez-
penggunaan komponen krominan kurang efektif bila Zarzuela, M., Antón-Rodríguez, M., Díez-
dibandingkan dengan penggunaan seluruh komponen. Higuera, J.F., & Boto-Giralda, D., 2010. Real-
Sebagai contoh pada data uji ke-5 Gambar 3-4. Pada Time Hands, Face and Facial Features Detection
data uji HSVYCbCrLAB warna baju yang menyerupai and Tracking: Application to Cognitive
warna kulit (merah muda) masih terdeteksi, namun Rehabilitation Tests Monitoring. Journal of
pada data uji HSCbCrAB dapat mengatasi hal tersebut. Network and Computer Applications, XXX (4):
Meskipun demikian, pada data uji HSCbCrAB terjadi 447-466
deteksi kulit yang kurang tepat, yaitu baju putih [6] Hamdy, A., Elmahdy, M., & Elsabrouty, M.,
dianggap sebagai warna kulit. 2007. Face Detection Using PCA and Skin-Tone
Extraction for Drowsy Driver Application.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Proceedings of ITI 5thInternational Conference
Dalam penelitian ini, kami membagi dua on Information and Communications Technology.
kelompok ruang warna HSV, YCbCr, dan CIELAB Cairo, Egypt.pp135-137
menjadi HSVYCbCrLAB dan HSCbCrAB. Hasil dari [7] Kakumanu, P., Makrogiannis, S., & Bourbakis,
penelitian menunjukan bahwa metode yang diusulkan N., 2007. A Survey of Skin-Color Modeling and
mampu mendeteksi kulit dengan tingkat akurasi Detection Methods. Pattern Recognition, XL (3):
sebesar 80,13% untuk kelompok HSVYCbCrLAB 1106-1122
pada nilai k = 5. Pengaruh penggunaan komponen [8] Khan, R., Hanbury, A., Stöttinger, J., & Bais, A.,
krominan saja belum mampu memberikan hasil lebih 2012. Color based skin classification. Pattern
baik dari pada penggunaan seluruh komponen. Recognition Letters, XXX (2): 157-163
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka kami [9] Lee, J.S., Kuo, Y.M., Chung, P.C., & Chen, E.L.,
menyarankan untuk mencoba menggunakan klasifier 2007. Naked Image Detection Based on Adaptive
selain kNN, seperti Bayes, dan Neural Network. Selain and Extensible Skin Color Model. Pattern
itu perlu dicoba penelitian dengan menggunakan Recognition, XL (8): 2261-2270
masing-masing ruang warna HSV, YCbCr, dan [10] Nian, F., Li, T., Wang, Y., Xu, M., & Wu, J.,
CIELAB tanpa menggabungkannya termasuk mencoba 2016. Pornographic Image Detection Utilizing
menghilangkan komponen luminannya. Deep Convolutional Neural Networks.
Neurocomputing, CCX: 283-293
VI. DAFTAR PUSTAKA [11] Omanovic, S., Buza, E., & Besic, I., 2014. RGB
[1] Adobe Systems Incorporated, 2016. Color Modes. Ratios Based Skin Detection. Proceedings of 37th
(Online), International Convention on Information and
(https://helpx.adobe.com/photoshop/using/color- Communication Technology, Electronics and
modes.html, diakses 19 April 2016) Microelectronics (MIPRO). Opatija, Croatia. pp.
[2] Ban, Y., Kim, S.K., Kim, S., Toh, K.A., & Lee, S., 1348-1353
2014. Face Detection Based on Skin Color [12] Tan, W.R., Chan, C.S., Pratheepan, Y., & Condell,
Likelihood. Pattern Recognition, XLVII (4): J., 2012. A Fusion Approach for Efficient Human
1573-1585 Skin Detection. Proceedings of IEEE
[3] Chelali, F.Z., Cherabit, N., & Djeradi, A., 2015. Transactions on Industrial Informatics, VIII (1):
Face Recognition System Using Skin Detection in 138-147
RGB and YCbCr Color Space. Proceedings of 2nd

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 285


STEGANALISIS AUDIO FORMAT WAV MENGGUNAKAN
METODE DISCRETE WAVELETTRANSFORM DAN LINEAR
DISCRIMINANT ANALYSIS
Visoline Ivaprilda Sinisuka1, Bambang Hidayat, Ir.,Dr.,DEA2,
I Nyoman Apraz Ramatryana, S.T., M.T. 3
123
S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
1
Email: visolinesinisuka@gmail.com2bhidayat@telkomuniversity.ac.id3ramatryana@telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK

Kerahasiaan sebuah informasi menjadi hal yang paling diutamakan dalam proses pertukaran informasi. Salah
satu teknik yang banyak digunakan ialah steganografi. Steganografi adalah suatu seni atau ilmu yang digunakan untuk
menyisipkan pesan rahasia kedalam suatu media carrier (gambar, audio maupun video). Steganografi menjamin
kerahasiaan pesan tanpa ada pihak lain untuk mengetahuinya. Namun, hal ini memungkinkan adanya pihak yang
menyalahgunakannya yang dapat memicu tindak kriminalitas, seperti tindak penipuan, terorisme dan lain sebagainya.
Untuk itu, dibutuhkan suatu cara untuk mendeteksi ada tidaknya pesan rahasia, yaitu steganalisis. Steganalisis adalah
suatu seni atau ilmu yang digunakan untuk mendeteksi pesan rahasia pada suatu media. Pada penelitian ini, dilakukan
steganalisis pada media audio digital WAV dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) sebagai ekstraksi
cirinya lalu diklasifikasikan cirinya menggunakan metode Linear Discriminant Analysis (LDA) dan kelasnya
dibedakan dengan metode SVM-Linear. Analisis ciri audio menggunakan skewness, kurtosis dan standar deviasi dari
metode DWT, yang akan menghasilkan nilai akurasi audio yang terdeteksi sebagai audio stego ataupun audio asli.
Hasil dari penelitian ini berupa performansi sistem berupa akurasi yang dirancang diatas 50%. Penelitian ini
diharapkan mampu memudahkan pihak kepolisian dalam mengatasi tindak kriminalitas di bidang teknologi.

Kata Kunci : steganalisis, DWT, LDA, SVM-Linear

I. PENDAHULUAN apabila jarak sebaran data yang semakin dekat maka


Dalam pertukaran informasi, memungkinkan diskrimanan data semakin baik (Rachmad 2013).
terjadinya penyadapan data oleh pihak yang tidak Setelah proses ektraksi ciri, dilakukan klasifikasi
berkepentingan. Sehingga, diperlukan suatu teknik dengan metode SVM-Linear yang mencari support
untuk menjamin kerahasiaan data, salah satunya adalah vector dari data yang mengklasifikasikan audio sesuai
steganografi. Steganografi adalah suatu seni dalam dengan kebenaran kelasnya sehingga menghasilkan
menyembunyikan suatu pesan rahasia. Namun, teknik akurasi yang tinggi.
ini banyak disalahgunakan dalam kriminalitas seperti
transaksi penipuan, pencurian, dan sebagainya, yang II. DASAR TEORI
mempersulit pihak kepolisian ataupun badan intelijen II.I Steganografi
untuk membongkar tindak kejahatan tersebut. Steganografi berasal dari kata steganos,
Sehingga, dibutuhkan suatu teknik untuk mendeteksi sebuahkata dari bahasa Yunani, berarti penyamaran
adanya pesan rahasia tersebut, salah satunya disebut atau penyembunyian dan graphein atau graptos,
steganalisis. Steganalisis adalah ilmu yang mempelajari berarti tulisan (Firdausy et al. 2006). Sehingga
karakteristik penyembunyian suatu data pada media steganografi adalah suatu ilmu dan seni untuk
(Nim 2010). menyembunyikan pesan rahasia dan
Dalam steganografi, semakin banyak data yang mentransmisikannya melalui suatu media carrier.
disisipkan maka kualitas media akan berbeda dari Tahapan steganografi terbagi atas 2 proses, yaitu
aslinya sehingga semakin mudah dideteksi. Serta, proses embedding serta proses ekstraksi (Zakaria &
apabila terdapat media asli dan media stego yang telah Munir n.d.). Proses embedding adalah suatu proses
disisipi, maka steganalisis dilakukan dengan penyisipan pesan ke dalam media cover dan proses
membandingkan ciri statistik dari data asli dan data ekstraksi merupakan proses penambahan kunci rahasia
stego. setelah pesan disisipkan.
Pada penelitian ini, penulis memaparkan teknik Proses steganografi dapat ditunjukkan pada
steganalisis pada audio format WAV dengan metode gambar 2.1 berikut :
Discrete Wavelet Transform (DWT), semakin banyak
level DWT yang digunakan, maka koefisien statistik
ciri DWT semakin banyak (Fazli & Zolfaghari-nejad
2012) dengan ekstraksi ciri Linear Discriminant
Analysis (LDA) yang meningkatkan rasio antara
between-class scatter dan within-class scatter sehingga
apabila audio yang diuji berlainan kelas dengan audio
asli, maka jarak sebaran data semakin besar dan
Gambar 1 Proses Steganografi

286 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


II.II Steganaalisis III.IV Linear Discriminant
D Analysis (LDA
A A)
Stegannalisis mengaacu pada suatuu ilmu dan seeni Linear Discriminant
D Analysis berrtujuan untukk
yang digunakkan untuk mem mbedakan anttara stego objeect mengoptimalka
m an diskrim
minan, denngan dataa
dan cover object
o sehinggga teknik inni dimanfaatkkan diiproyeksikan ke
k dalam sub-ruang. Prinsiip dasar LDA A
dalam menggungkap kebberadaan pesaan tersembunnyi yaaitu mengelom mpokkan vekktor data darri kelas yangg
dalam suatu media. Prosses steganalissis dapat dilihhat saama dan memiisahkan kelas yang berbedaa.
sebagai berikkut (Kurniawaan n.d.): Metode LDA mem milih W dengan
d caraa
memaksimalkan
m n rasio antaraa between-classs scatter S B
daan within-classs scatter SW Berikut ini definisi darii
keedua kelas scaatter (Rachmaad 2013):
l
S B = ∑ ni ( μ ( i ) − μ )( μ ( i ) − μ )T
i =1
l ni
SW = ∑ (∑ ( x (ji ) − μ ( i ) )( x (ji ) − μ ( i ) )T )
i =1 j =1

Gambar 2 Prroses Steganalisiss III.V Analisis Statistik


S
Dalam penelitian ini digunak kan statistikk
II.III Discreete Wavelet Trransform (DW
WT)
deeskriptif. Stattistik deskripttif merupakann bagian darii
Prinsiip Discrete Wavelet Traansform (DW WT)
ilmmu statistika yang mengoolah serta men nyajikan dataa
adalah mennentukan cara untuk meerepresentasikkan
taanpa mengambbil kesimpulann untuk populasi, sehinggaa
waktu dan skala dari seebuah sinyal dengan teknnik
ilmmu ini hanyaa melihat gam mbaran secaraa umum darii
pemfilteran digital dan operasi
o sub-saampling. Prosses
daata yang didaapatkan. Dalaam penelitian n ini, analisiss
pertama dalaam DWT, sinyyal informasi dilewatkan
d paada
statistik yang digunakan adalah mea an (rata-rataa
filter HPFdaan LPF, kem mudian didekomposisi saatu
hiitung), ratio, standar
s deviassi, skewness, serta
s kurtosis.
tingkat denggan mengam mbil setengahh dari masinng-
masing keluuaran filter, dan
d menjadii sample unttuk
III.VI SVM-Lin near
operasi sub-ssampling. Proses dekompossisi dapat dilihhat
Konsep dasar dari SVM adalaah kombinasii
pada gambarr 2.3
haarmonis dari teori-teori kkomputasi seeperti marginn
hyyperplane. SV VM sebagai uusaha mencarri hyperplanee
LPF
teerbaik yang beerfungsi sebaggai pemisah duua buah kelas..
LPF b2
SV VM mengambbilsatu set daata input dan memprediksii
HPF un ntuk setiap masukan daaridua kelas membentukk
HPF b2 masukan.
m
LPPF b2 Level n Pada daasarnya prosees SVM dibagi menjadi 2
Level 2
X taahap yaitu : proses
p pelatihhan dan prosses pengujiann
HPPF b2
(LLakshmi et al. 2008). Padaa proses pelatiihan, variabell
hyyperplane unttuk setiap claassifier, ciri yang
y didapat,,
L
Level 1 akkan disimpann dan digunnakan sebagaai data tiapp
Gambar 3 Prosess Dekomposisi DWT peengklasifikasi dalam prosess pengujian, sehingga
s padaa
prroses ini, tujuaannya untuk mmencari suppoort vector darii
Persamaan proses dekom mposisi dapaat dilihat paada daata input. Sedangkanpada pproses pengujiian, data hasill
persamaan beerikut (Lakshm
mi 2014): peelatihan diguunakan untuk menghasilkaan klasifikasii
Yhigh [ k ] = ∑ n x[ n]h[2k − n]
yaang benar dari data uji. H Hasil akhir daari proses inii
Ylow [ k ] = ∑ n x[ n] g[2k − n] beerupa nilai inddeks dari funggsi keputusan yang terbesarr
Setelah meelalui tahapaan dekompossisi, koefisieen- yaang menyatakkan kelas dari ddata yang dikllasifikasikan.
koefisien waavelet tersebuut dibentuk kembali
k melaalui
proses rekonnstruksi, biassa disebut innverse discreete III.
I PERANC CANGAN SIS STEM STEG GANALISIS
wavelet transsform (IDWT), sehingga diidapatlah : Dalam penelitian
p ini, perancangan sistem terdirii
x[n] = ∑ k ( yhigh [k ]h[−n + 2k ] − ylow [k ]g[−n + 2k ] daari 3 proses, yaitu ekstrakksi ciri pada audio
a digital,,
kllasifikasi hasil ekstraksi cirri serta verifik
kasi hasil darii
Proses rekonstrukssi dapat dilihaat pada gambbar kllasifikasi tersebut. Perancaangan sistem dapat dilihatt
2.4 berikut : paada gambar beerikut :

b2 LPF
b2 LPF
b2 LPF
X +
+
b2 HPF
b2 HPF
b2 HPF

Leveel 1
Level 2
Leevel n
Gambar 4 Prosess Rekonstruksi DWT
D

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 2877
IVV. I Analisis Pengaruh B Banyak Huru uf Terhadap p
Ciri Statiistik Audio UUji
Dalam penelitian ini, dilakuk kan analisiss
baanyaknya hurruf yang disiisipkan dengaan 3 metodee
peenyisipan yaittu LSB, DCT T dan DWT terhadap cirii
statistik data (sskewness, kurttosis, serta staandar deviasi))
daari data aslinnya. Panjang ddurasi audio yangy diujikann
yaaitu 5 detik daan 10 detik.
Pada taabel 1, dipaaparkan isi pesan yangg
teerkandung dalam
d audio stego den ngan teknikk
peenyisipan LSB B, DCT dan D DWT.

TABE
EL 1 ISI PESA
AN YANG DIISISIPKAN
Bany
yak Isi

20 Huruf
H I love yoou very much

My boyyfriend very famous,w


we got a secret relatio
onship cause i'm afraiid
100 Huruf
H
of beingg hated a lot of womeen

Gambar 5 Floowchart Sistem Stteganalisis I am willling to be your back up through your breaak down, through
200 Huruf
H every niight you spent with teears streaming down your pretty little
Berikut penjeelasan dari floowchart diatass : cheeks. I might not be your ffirst love but i might can be your last.

1. Mangakkusisi data auudio digital format *WA AV, DW


WT
audio diggital yang meenjadi audio sttego.
2. Data audio ditransforrmasikan darii domain wakktu 2,88

ke domaain frekuensi dengan


d metodde DWT, setellah 2,87
itu dilakkukan ekstraksi ciri statistikk menggunakkan 2,86
Skewness

mean, kurtosis,
k skewwness dan standar
s deviaasi. 2,85
Hasil dari ciri audio terssebut diprosses 2,84
menggunnakan LDA, tujuannya unttuk menentukkan
2,83
hasil prroyeksi data yang optimaal antara kelas
2,82
between scatter dan within
w scatter. Asli 20 Word 100 Word 200 Word
3. Hasil daari proses LDA A, kemudian dilakukan
d prosses
klasifikaasi menggunnakan metodee SVM-Lineaar, G
Gambar 6 Analisiss Skewness DWT
tujuannyya untuk menncari hyperplaane terbaik yaang DW
WT
menjadi pemisah antaara dua buah kelask pada inpput
0,008
space seehingga dapatt diketahui adda atau tidaknnya 0,007
pesan yang
y tersembbunyi dalam m audio digiital 0,006
tersebut.. 0,005
Kurtosis

4. Kemudiaan dilakukan proses verifi fikasi, tujuannnya 0,004

untuk memastikan
m daata yang telahh di kumpulkaan. 0,003
0,002
Lalu akaan didapatkann hasil outputt berupa tingkkat
0,001
akurasi dan
d proses sellesai. 0
Aslii 20 Word 100 Word 200 Word

IV. HASIL L SIMULASI


Pada penelitian ini, terdapat auudio digital asli
a G
Gambar 7 Analisiss Kurtosis DWT
DW
WT
durasi 5 detikk dan 10 detikk dengan masing-masing daata
sebanyak 300 buah. Ukurran semua auudio digital asli a 0,55
pada kelas duurasi 5 detik sama
s yaitu 516 Kb dengan bit 0,549
rate 705 Kbpps. Serta ukurran semua auudio digital aslia 0,548
Standar Deviasi

0,547
pada kelas durasi
d 10 detikk sama yaitu 947 Kb denggan
0,546
bit rate 705 Kbps.
K 0,545
3 audio digital asli durasii 5 detik dan 10
Dari 30 0,544
detik, dilakuukan penyisiipan pesan rahasia denggan 0,543
metode penyyisipan LSB, DCT dan DWT. D Sehinggga 0,542
Aslii 20 Word 100 Word 200 Word
pada kelas audio
a digital durasi 5 dettik, terdapat 30
audio asli, 30
3 audio stegoo LSB, 30 auudio stego DC CT Gambbar 8 Analisis Staandar Deviasi DW
WT
serta 30 auddio stego DW WT. Audio ujiu dari masinng-
masing kelass durasi 5 deetik dan 10 detik
d adalah 120
audio.

288 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
DCT G
Gambar 13 Analissis Kurtosis LSB

2,8795 LS
SB
2,879
0,6
2,8785
0,5
2,878
Skewness

0,4

Standar Deviasi
2,8775
0,3
2,877
0,2
2,8765
0,1
2,876
0
2,8755 Asli 20 Word 100 Word 200 Word
2,875
A
Asli 20 Worrd 100 Word 200 Word Gambbar 14 Analisis S
Standar Deviasi LSB
L
Gambar 9 Anallisis Skewness DC
CT
Dari grrafik diatas yang ditunjjukkan padaa
DCT gaambar 1 samppai 9, terlihat pperbedaan anttara audio aslii
daan audio stegoo DWT dan D DCT. Berikut hasil analisiss
0,0031
yaang didapat:
0,003
¾ Pada audioo stego DWT T, banyaknyaa huruf yangg
0,0029 disisipkan mempengaruuhi besarnyaa nilai cirii
Kurtosis

0,0028 statistik (sttandar deviassi) yang didapat, hal inii


0,0027 karena DW WT menyisipkaan pesan deng gan membagii
0,0026 data pada frrekuensi tingggi dan frekuensi rendah.
0,0025
¾ Pada audioo stego DCT T, banyaknyaa huruf yangg
Asli 20 Wo
ord 100 Word 200 Word disisipkan mempengaruuhi besarnyaa nilai cirii
statistik (skkewness, kurtoosis, dan stan
ndar deviasi),,
Gambar 10 Anaalisis Kurtosis DC
CT hal ini kareena pada metoode DCT, pen nyisipan huruff
DCT
pada sinyall real sehinggga mempengarruhi besarnyaa
nilai real auudio asli.
0,6 ¾ Pada audioo stego LSB B, banyaknyaa huruf yangg
0,5 disisipkan tidak
t mempenngaruhi besarrnya nilai cirii
Standar Deviasi

0,4 statistik (skkewness, kurttosis, dan stan


ndar deviasi),,
0,3 karena metoode LSB, penyyisipan huruff pada setiap 1
0,2 sample di bitb data terakkhir sinyal audio, sehinggaa
0,1
tidak menguubah nilai dataa secara signiffikan.
0
A
Asli 20 Word
d 100 Word 200 Word IVV.II Analisis Banyak
B Huru uf Terhadap Akurasi
Dalam penelitian
p ini, dilakukan an
nalisis banyakk
Gaambar 11 Analisiis Standar Deviassi DCT hu uruf dengan 3 metode pennyisipan yaitu u LSB, DCT T
daan DWT terhhadap akurasi.. Akurasi yan ng didapatkann
LSB
daari hasil deteeksi klasifikaasi kebenarann kelas audioo
3 teersebut.
2,5

2
DWT L
Level 1
Skewness

1,5
Akurasi

100,0%
1
0,0%
0,5 DW
WT Level 1
20 Word
W
0 100 Word
200 Word
A
Asli 20 Wordd 100 Word 200 Word

20 Word 100 Word 200 Word


Gambar 12 Anaalisis Skewness LSB DWT Level 1 56,7% 83,3% 90%
LSB

0,003

0,0025
Gam
mbar 15 Analisis A
Akurasi Pada DW
WT

0,002
Kurtosis

0,0015

0,001

0,0005

0
Asli 20 Woord 100 Word 200 Word

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 2899
DC
CT Level 1 LSB
50% 50% 50% 50%
% 50% 50% 50%
% 50% 50%
75,0%
50%
Akurasi

70,0% 40%
DCT Level 1
20 Word 30%
100 Wordd
200 Word 20%
10%
20 Word 100 Word 200 Word
DCT Level 1 71,7% 71,7% 73,3% 0%
200 Word 1000 Word 200 Word

D
DWT Level 1 DWT Level 2 DWT Leveel 3

G
Gambar 16 Analissis Akurasi Pada DCT Gambaar 20 Analisis Bannyak Level Stego LSB

Dari gaambar 13, 14 dan 15, teerlihat bahwaa


LSB
B Level 1 peenggunaan levvel mempenngaruhi perforrmansi sistem m
50% yaang ditunjukkkan dari nilaai akurasi. Hal ini terjadii
Akurasi

kaarena semakinn banyak levvel yang digu unakan, makaa


0%
2 Word
20
LSB Level
1
kooefisien statisstik ciri DW
WT yang dig gunakan jugaa
100 Word
200 Word seemakin banyaak, sehingga akurasi yang didapat jugaa
seemakin tinggii. Dan analisis ini berlaku
u pada audioo
20 Word 100 Word 200 Word
LSB Level 1 50% 50% 50%
sttego DWT dann DCT.

V. KESIM MPULAN
Dari hassil penelitian , dapat disimpulkan bahwa:
G
Gambar 17 Analisis Akurasi Pada LSB 1. Sistem yang dirancang mampu mend deteksi pesann
Pada grafik diatass, terlihat bahhwa banyaknnya yang disisippkan dengan metode DW WT, DCT dann
huruf yang disisipkan mempengaruh
m i nilai akuraasi. LSB.
Nilai akurassi tertinggi yaitu metodee DWT levell 1 2. Pada audio stego DWT ddan DCT, nilaai ciri statistikk
sebesar 9
90% dengan jumlah 2000 huruf yaang (skewness, kurtosis, dann standar dev viasi) berbedaa
disisipkan. Sedangkan
S n
nilai akurasi terendah yaaitu dengan auddio asli, sehinggga banyakny ya huruf yangg
metode LSB level 1 sebesaar 50%. disisipkan pada metoode DWT dan DCT T
mempengarruhi besarnyaa nilai ciri sttatistik. Padaa
audio stegoo LSB, tidakk didapat peerbedaan cirii
IV. III Anallisis Banyak Level
L Terhaddap Akurasi
Setelaah audio disisipkan,
d laalu diuji dan
d statistik auddio asli dan auudio stego.
diekstraksi ciri
c menggunaakan metode DWT beberaapa 3. Banyaknya jumlah huruuf pada audio o stego DWT T
level. Pada pengujian,
p diilakukan denggan penggunaaan dan DCT mempengaruhi
m nilai akurasi sistem.
tingkat level DWT denggan perubahaan dari level 1 4. Banyaknya jumlah level yang dig gunakan jugaa
sampai 3. mempengarruhi perforrmansi sisttem dalam
m
mendeteksi pesan rahassia yang ditu unjukkan darii
nilai akurasi.
DWT 5. Pada keseluruhan penggujian, nilai akurasi yangg
93,3% 93,3%
83,3% 86,7% 90% 90%
terbaik padda audio duraasi 5 detik yaitu y metodee
100,0%
80,0% 556,7% 61,7%
63,3% penyisipan DWT 100 huuruf dan DW WT 200 huruff
60,0% sebesar 93,,3% sedangkan pada duraasi 10 detik,,
40,0% pada metode DWT 100 hhuruf sebesar 80%. 8
20,0% Beberappa hal yang disarankan untuk u metodee
0,0% peenelitian menndatang, yaituu menyisipkan n pesan lebihh
20 Word 100 Word 200 Word
daari 200 huruff serta melakkukan steganaalisis metodee
DWT Level 1 DWT
D Level 2 DW
WT Level 3 LSSB dengan ekkstraksi ciri L LDA untuk melihat
m akurasii
Gam
mbar 18 Analisis Banyak
B Level Steego DWT sistem pada meetode penyisippan LSB.

DCT
VII. DAFTAR R REFERENSII
83,3% [1] S & Zolfaghaari-nejad, M., 2012. A New
Fazli, S. w
85,0%
78,3%
Steganaalysis Methhod for Stteganographicc
80,0% 76,7%
75% 75% 75%
Images on DWT Dom main. , 1(2), pp.1–4.
p
75,0% 711,7% 71,7%
7
7
73,3%
[2] Firdaussy, K., Hawariiyanta, I. & Murinto,
M 2006..
Implemmentasi W
Watermarking g Untukk
70,0%
Penyem mbunyian Daata Pada Citra C Dalam
m
65,0% Domainn Frekuensi Menggunak kan Discretee
20 Word 100 Word 200 Word
Cosine.. Telekomnnika, Vol.44(1693–6930),,
DWT Level 1 DWT
D Level 2 DWT
T Level 3 pp.19–226.
[3] Kurniawwan, Y., Studdi Metode Steg ganalisis Padaa
Gam
mbar 19 Analisis Banyak
B Level Steego DCT Stegoimmage.

290 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
[4] Lakshmi, D. et al., 2008. SVM based effective [6] Nim, J.F., 2010. Perbandingan Digital
watermarking scheme for embedding binary Steganografi Pada Media Image, Audio, Video
logo and audio signals in images. IEEE Region dan Teks Serta Kekuatannya Terhadap
10 Annual International Conference, Steganalisis.
Proceedings/TENCON. [7] Rachmad, A., 2013. Dan Pemilihan Eigen
[5] Lakshmi, N.V.S.S.R., 2014. A Novel Value Pada Cacat Kertas. , 3(3), pp.142–149.
Steganalytic Algorithm based on III Level [8] Zakaria, A. & Munir, R., Steganografi Citra
DWT with Energy as Feature. , 7(19), Digital Menggunakan Teknik Discrete Wavelet
pp.4100–4105. Transform Pada Ruang Warna CIELab. , (10).

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 291


IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK USAHA
KEMPLANG PANGGANG
Herwandi, Robert Napitupulu
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Email: ayaxherwandi59@gmail.com

ABSTRAK
Panggang atau kerupuk panggang semakin meningkat. Kemplang panggang merupakan kerupuk ikan yang
dimasak dengan cara dipanggang. Rasa dan aroma kemplang panggang khas, berbeda dengan kempalng goreng
meskipun bahan dan adonan yang digunakan sama.Tingginya permintaan masyarakat akan produk olahan seperti
kemplang panggang ini mengakibatkan sebagian besar toko mulai dari warung, kantin sekolah, toko kelontong, sampai
supermarket banyak menjual kemplang panggang. Usaha pembuatan kemplang panggang ini telah menarik minat
beberapa kelompok usaha masyarakat dengan skala usaha kecil menengah. Oleh karena itu, dengan informasi itu kami
melakukan survey pada kedua Mitra pembuat kemplang panggang di Pangkappinang untuk melihat apakah para
kelompok usaha sudah dapat memenuhi permintaan yang tinggi tersebut. Dari survey didapatkan data bahwa proses
pembuatan adonan kemplang dengan kapasitas 75 kg per 3(tiga) hari masih dilakukan manual atau dengan
menggunakan tenaga manusia. Akibat yang timbul dari kondisi ini diantaranya adalah campuran adonan tidak merata,
banyak dibutuhkan tenaga kerja, dan waktu pembuatan adonan lama. Permasalahan lain yang terjadi pada mitra
adalah pengelolaan manajemen usaha belum dilakukan secara maksimal.Kalau proses pembuatan adonan kemplang
panggang masih menggunakan cara manual dengan menggunakan tenaga manusia, pasti kondisi ini akan banyak
memerlukan waktu dan tenaga manusia untuk mengelolanya.Selain itu, perencanaan dan pengelolaan yang baik dalam
proses produksi merupakan asset yang sangat perlu diperhatikan. Dengan permasalahan seperti dijelaskan tersebut,
maka metoda yang kami lakukan untuk menyelesaikan persoalan kedua mitra dengan cara pemberian mesin dan
pelatihan managemen. Dari hasil penyediaan mesin dan pelatihan yang dilakukan terhadap kedua mitra diperoleh
hasil produktifitas kedua Mitra dalam pembuatan kemplang
KataKunci:Kemplang panggang, mitra, adonan, mesin, pelatihan.

I. PENDAHULUAN mengakibatkan sebagian besar toko mulai dari warung,


Kemplang adalah istilah bahasa bangka untuk kantin sekolah, toko kelontong, sampai supermarket
menyebut kerupuk. Kemplang panggang merupakan banyak menjual kemplang panggang. Kondisi seperti
kerupuk ikan yang dimasak dengan cara dipanggang. ini membutuhkan proses pembuatan yang cepat. Bila
Rasa dan aroma kemplang panggang khas, berbeda proses pembuatan adonan kemplang panggang masih
dengan kempalng goreng biasa meskipun bahan dan menggunakan cara manual dengan menggunakan
adonan yang digunakan sama. Pengubahan citra bahan tenaga manusia, pasti kondisi ini akan banyak
pangan selain beras khususnya yang secara alami harus memerlukan waktu dan tenaga manusia untuk
dilakukan melalui tahapan pengembangan produk atau mengelolanya.
pengolahan menjadi bentuk komoditas baru yang lebih Selain itu, perencanaan dan pengelolaan yang
menarik, dan perlu diperkaya dengan nutrisi. Tahapan baik dalam proses produksi merupakan asset yang
ini bertujuan untuk mengeksplorasi sumber daya alam sangat perlu diperhatikan. Untuk meningkatkan
lokal sehingga diperoleh komoditas pangan alternatif kemampuan dalam perencanaan dan pengelolaan
selain makanan pokok yang telah populer di usaha, pemberian pelatihan kewirausahaan sangatlah
masyarakat. Komoditas pangan baru ini diharapkan penting bagi kelompok usaha yang sudah dibentuk agar
dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat [1]. produk yang dibuat dapat dipasarkan dengan baik[3].
Berbagai mutu kerupuk banyak dijumpai di
pasaran, seperti bentuk lembaran maupun melingkar. I.I Analisis Situasi Mitra I
Kerupuk mentah yang kering bersifat keras dan mudah Analisis situasi pada mitra I dilakukan pada
dipatahkan (getas), sedangkan yang belum cukup kelompok usaha pembuat kemplang panggang yang
kering bersifat cukup keras tetapi tidak getas dan mempunyai merk “AA” yang dikelola oleh Ibu Bun
kerupuk mentah yang basah sekali bersifat lentur dan Jun Thin yang beralamat di jalan Depati Hamzah -
tidak getas. Kerupuk pasar mempunyai kadar air antara Sampur No. 41 Rt.03 dan Rw.01 Kampung samak
9.91 – 14 %, dengan kadar patinya bervariasi dari Kelurahan Sinar Bulan, kecamatan Bukit Intan –
32.82 – 52.73 % dan kadar proteinnya 0.97 – 11.04 %. Pangkalpinang - Bangka.
Kadar protein kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk Saat ini usaha pembuatan kemplang panggang
kedele dan kerupuk telur memiliki kandungan protein milik Ibu Bun Jun Thin dibantu oleh 4 karyawan yang
yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan bahan tambahan berasal dari tetangga dan keluarganya, dalam proses
seperti udang, ikan, kedele dan telur merupakan bahan pembuatannya dengan pembagian kerja yaitu Ibu Bun
yang berkadar protein cukup tinggi [2]. Jun Thin dan suaminya membuat adonan kemplang
Tingginya permintaan masyarakat akan dan mengkukus adonan, 4 orang karyawannya
produk olahan seperti kemplang panggang ini membantu memotong adonan kemplang, membawa

292 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


potongan kemplang untuk dijemur, memanaskan c. Proses pengepakan atau pembungkusan untuk
potongan kemplang pada tungku pemanas dan mitra I dan II masih manual menggunakan
memanggang kemplang. Kapasitas produksi kemplang bungkus plastik yang diikat dengan tali (lihat
panggang milik Ibu Bun Jun Thin saat ini mencapai gambar 1),
150 kg selama satu minggu dengan total per bulan 600 d. Produk kemplang panggang yang dipasarkan
kg. Kondisi ini belum mencukupi permintaan untuk mitra I dan II belum mencantumkan label
kemplang panggang di pasar yang membutuhkan kadaluarsa produk sehingga menyulitkan dalam
minimal 1600 kg per bulan. manajemen produk untuk konsumen dan
pemasaran untuk masa pakai produk yang aman
I.II Analisis Situasi Mitra II untuk dikonsumsi.
Analisis situasi pada mitra II dilakukan pada
kelompok usaha pembuat kemplang panggang yang
mendukung usaha kemplang merk “AA” yang dikelola
oleh Ibu Bun Ai Ti yang beralamat di jalan Depati
Hamzah - Sampur No. 41 Rt.03 dan Rw.01 Kampung
samak Kelurahan Sinar Bulan, kecamatan Bukit Intan –
Pangkalpinang - Bangka.
Saat ini usaha pembuatan kemplang panggang
milik Ibu Bun Ai Ti dibantu oleh 1 karyawan yang
berasal dari tetangga, dalam proses pembuatannya
dengan pembagian kerja yaitu Ibu Bun Ai Ti dan
suaminya membuat adonan kemplang dan mengkukus
adonan, 1 orang karyawannya membantu memotong Gambar 1. Kemplang panggang merk “AA”
adonan kemplang, membawa potongan kemplang
untuk dijemur, memanaskan potongan kemplang pada e. Pengelolaan usaha masih belum maksimal
tungku pemanas dan memanggang kemplang. untuk mitra I dan II, dimana pembukuan
Kapasitas produksi kemplang panggang milik Ibu Bun keuangan dan kegiatan manajemen usaha
Ai Ti saat ini mencapai 50 kg selama satu minggu lainnya masih dilakukan dengan pencatatan
dengan total per bulan 200 kg. Kondisi ini belum sekedarnya.
mencukupi permintaan kemplang panggang bila
digabungkan dengan punya ibu Bun Jun Thin baru II. PEMBAHASAN
terkumpul 800 kg padahal dipasar membutuhkan Penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh
minimal 1600 kg per bulan. mitra I dan II dengan cara penyediaan teknologi tepat
guna berupa mesin pembuat adonan dan pelatihan
I.III Permasalahan Mitra menajemen usaha.
Dari survey dan analisa bersama dengan mitra
I dan mitra II permasalahan yang dihadapi oleh usaha II.1 Penyerahan Mesin Ke Mitra
pembuatan kemplang panggang milik Ibu Bun Jun Mesin yang diserahkan kepada mitra
Thin dan milik Ibu Bun Ai Ti dapat dijelaskan sebagai disesuaikan dengan spesifikasi mesin yang ada pada
berikut: proposal awal IbM. Spesifikasi mesin yang ada pada
1. Proses pembuatan adonan kemplang masih proposal awal dapat dilihat pada gambar 2, gambar 3
menggunakan cara manual dengan menggunakan dan gambar 4.
tenaga manusia untuk mencampurkan ikan tenggiri
segar dengan sagu, garam dan penyedap. Biasanya
hasil yang dicapai tidaklah sempurna, hal ini bisa
dilihat dari hasil pengeringan dengan panas
matahari terlihat campuran adonan masih
menggumpal atau belum merata pada kemplang.
Sehingga pada saat dipanggang kemplang tidak
seragam mengembangnya. Selain itu juga
menyebabkan waktu produksi yang dibutuhkan
sangat lama. Gambar 2. Model mesin pembuat adonan
2. Untuk persoalan manajemen usaha pada mitra I dan
mitra II mempunyai permasalahan yang hampir
sama yaitu :
a. Proses pemasaran yang dilakukan oleh mitra I
dan II masih dilakukan sendiri, dengan
mengantar produknya dengan menggunakan
motor ketempat-ketempat konsumen.
b. Belum adanya display atau spanduk dari mitra I
dan II sebagai media pemasaran sehingga Gambar 3. Model mesin pencampur bahan
menyulitkan untuk menambah pelanggan baru. adonan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 293


manfaat yang berkaitan dengan manajemen usaha
adalah jumlah pelanggan semakin bertambah dan
adanya pengelolaan manajemen usaha yaitu meliputi
tenaga pemasaran dan pengelolaan usaha semakin lebih
baik. Adapun manfaat untuk mitra I secara detail dapat
dijelaskan pada tabel 1 berikut:
Gambar 4. Model mesin hand sealer untuk
pengepakan Tabel 1. Manfaat untuk mitra I

No Uraian Hasil dan Sebelum Sesudah


Dari model spesifikasi awal inilah, selanjutnya
luaran ada IbM ada IbM
dilakukan pemesanan mesin ditoko yang ada di daerah
Proses produksi
Pangkalpinang. Proses pemesanan yang kami lakukan
1 kemplang panggang 600 kg 1200 kg
menghabiskan waktu kurang lebih 20 hari. Setelah
dalam 1(satu) bulan
mesin yang dipesan sudah datang, kami melakukan uji
Prosentase
coba terhadap mesin. Hasil uji coba mesin
2 keseragaman 80 % 100 %
menunjukkan fungsinya dapat berjalan sesuai dengan
campuran adonan
harapan. Langkah selanjutnya kami langsung
menyerahkan mesin tersebut ke mitra. Proses Peningkatan jumlah
3 NA 40 %
pelanggan
penyerahan mesin ke mitra dapat dilihat pada gambar
5. Kode produksi dan
4 kadaluarsa pada NA Ada
kemasan
Display atau spanduk
5 NA Ada
produk

II.IV Manfaat Untuk Mitra II


Manfaat yang bisa diperoleh untuk mitra II
dengan adanya mesin adalah peningkatan kualitas dan
kapasitas produksi yang meliputi penyeragaman
campuran adonan kemplang sebagai sumber baku
Gambar 5. Penyerahan mesin utama pembuatan kemplang panggang, sedangkan
manfaat yang berkaitan dengan manajemen usaha
II.II Pelatihan Perawatan Mesin dan Pelatihan adalah jumlah pelanggan semakin bertambah dan
Kewirausahaan adanya pengelolaan manajemen usaha yaitu meliputi
Setelah mesin diserahkan kepada mitra, langkah tenaga pemasaran dan pengelolaan usaha semakin lebih
berikutnya melakukan pelatihan perawatan mesin dan baik. Adapun manfaat untuk mitra II secara detail
pelatihan kewirausahaan. Pelatihan perawatan mesin dapat dijelaskan pada tabel 2 berikut:
dilakukan setelah mitra memahami proses kerja mesin.
Hal ini dilakukan agar umur mesin bisa lebih panjang, Tabel 2. Manfaat untuk mitra II
sehingga nilai ekonomis penggunaan mesin semakin
meningkat. Sedangkan pelatihan kewirausahaan No Uraian hasil dan Sebelum Sesudah
dilakukan untuk meningkatkan tata cara pengelolaan luaran ada IbM ada IbM
usaha lebih terorganisasi lebih baik dari sebelumnya. Proses produksi
Proses pelatihan yang dilakukan dapat dilihat pada 1 kemplang panggang 200 kg 400 kg
gambar 6. dalam 1(satu) bulan
Prosentase
2 keseragaman 80 % 100 %
campuran adonan
Peningkatan jumlah
3 NA 30 %
pelanggan
Kode produksi dan
4 kadaluarsa pada NA Ada
Gambar 6. Proses pelatihan kemasan
Display atau spanduk
II.III Manfaat Untuk Mitra I 5 NA Ada
produk
Manfaat yang bisa diperoleh untuk mitra I
dengan adanya mesin adalah peningkatan kualitas dan
kapasitas produksi yang meliputi penyeragaman
campuran adonan kemplang sebagai sumber baku
utama pembuatan kemplang panggang, sedangkan
294 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
III. KESIMPULAN DAN SARAN yang perlu dibantu untuk meningkatkan produktivitas
usaha mereka.
Kesimpulan yang didapatkan dalam pengabdian
ini adalah : VI. DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan mesin pengaduk adonan, mesin [1] Jaya Mahar Maligan, Mochamad Nurcholis, Teti
pencampur bahan adonan, dan hand sealer yang Estiasih, Ella Saparianti, Elok Zubaidah, 2011,
dilakukan oleh mitra I dan mitra II dapat menaikkan Keripik umbi inferior aneka bentuk & rasa,
produksi kemplang panggang 100%. Prosentase Universitas Brawijaya-Malang
keseragaman hasil adonan mencapai 100% setelah [2] Sutrisno Koswara, 2009, Pengolahan aneka
adanya Ibm, bila dibandingkan sebelum Ibm hanya kerupuk, Ebookpangan.com
80%. Peningkatan jumlah pelanggan 40 %. Dari segi [3] Belvi Vatria, Yusuf Tatang Johari, Lukas
penggunaan dan perawatan mesin, kedua mitra sudah Wibowo, 2010, Penerapan teknologi pengolahan
bisa menggunakan dan merawat mesin dengan baik. kerupuk udang dengan bahan baku limbah kepala
Kode produksi dan kadaluarsa pada kemasan sudah udang sebagai usaha peningkatan ekonomi dan
ada. Display atau spanduk produk sudah ada. gizi masyarakat dikelurahan batulayang
Saran dalam pengabdian ini adalah peranan kecamatan Pontianak Utara, Jurnal Vokasi Vol.6
institusi pendidikan dan pemerintah harus lebih No.2, 142-150, Politeknik Negeri Pontianak.
ditingkatkan karena masih banyak dunia usaha kecil

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 295


KAJIAN NUMERIK PENGARUH DIAMETER TIP BLADE
TERHADAP PERFORMANSI MODIFIKASI SAVONIUS
WATER TURBIN TIPE L
Ali Imron, Rini Indarti
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Email: priyo_ppns@yahoo.com

ABSTRAK

Indonesia merupakan daerah kepulauan dan memiliki potensi pengembangan energi yang cukup tinggi. Potensi
arus sungai di Indonesia tersedia sepanjang tahun, sehingga memungkinkan untuk dikembangkan sistem pembangkit
listrik skala kecil. Turbin yang sesuai untuk kecepatan arus sungai rendah adalah turbin Savonius. Turbin ini memiliki
torsi awal yang besar pada kecepatan arus yang rendah. Daya air (Hydropower) dari aliran sungai merupakan salah
satu sumber renewable terbaik. Metode penelitian menggunakan simulasi numerik 2-D dengan moving mesh untuk
mengkaji kinerja turbin Savonius tipe L dengan memvariasikan radius tip blade (r) sebesar 50 mm, 100 mm, 150 mm,
200 mm dan bucket. Benda kerja menyesuaikan penelitian swampil dengan menggunakan Savonius. Savonius
menggunakan bucket memiliki diameter 375 mm, span 600 mm. Penelitian ini akan membandingkan nilai koefisien
momen (Cm) bucket dan variasi radius tip blade. Viscous turbulence model dengan menggunakan jenis standard k-ε
dengan diskritisasi Second Order Upwind. Hasil dari simulasi numerik diperoleh validasi simulasi numerik dengan
menggunakan meshing 7.8 dengan akurasi kurang lebih 1% dibandingkan data hasil eksperimen Swapnil.

Kata kunci : Deflektor, Savonius water turbine, hydropower, energi listrik.

I. PENDAHULUAN momentum aliran yang menumbuk permukaan sudu


Sejak revolusi industri, penggunaan bahan bakar akan mengakibatkan rotor berputar. Salah satu contoh
meningkat secara tajam, oleh sebab itu diperlukan turbin tipe drag adalah turbin Savonius. Kelebihan dari
sumber energi yang dapat memenuhi semua kebutuhan. turbin tipe drag adalah kemampuan self-starting
Salah satu sumber energi yang banyak digunakan dengan kecepatan fluida yang kecil, sehingga tidak
adalah energi fosil. Sayangnya energi ini termasuk diperlukan bantuan dorongan eksternal. Kelemahannya
energi yang tidak dapat diperbaharui dan jika energi adalah kecepatan putaran maksimum dari rotor yang
fosil ini habis maka diperlukan sumber-sumber energi tidak dapat melebihi kecepatan fluida. Berbagai
baru (Daryanto, 2007). Selain itu penggunaan energi penelitian telah dilakukan untuk memperbaiki
fosil juga berdampak negatif terhadap lingkungan, baik performa dari turbin Savonius, antara lain dengan
secara langsung maupun tidak langsung seperti memvariasikan jumlah sudu bucket dan jarak antar
pemanasan global yang berdampak pada kerusakan bucket (Sheldahl dkk, 1978). Penelitian savonius
ekologi. Untuk mengatasi ketergantungan terhadap turbine dilakukan dengan memvariasikan overlap ratio
energi fosil, maka perlu dilakukan konversi, sebesar 0, 0,1 dan 0,2. Pengamatan performansi turbin
konservasi, dan pengembangan sumber-sumber energi savonius dengan kecepatan yang berbeda-beda
baru terbarukan. Pengembangan ini harus diperoleh torsi maksimum pada overlap ratio 0,2(Patel
memperhatikan tiga ”E”, yakni energi, ekonomi, dan dkk, 2013). Penelitian dilanjutkan dengan turbin
ekologi. Jadi, pengembangan sumber energi harus savonius yang menggunakan deflektor pada sisi depan
dapat memproduksi energi dalam jumlah yang besar, menyamping terhadap advancing blade mampu
dengan biaya yang rendah serta mempunyai dampak meningkatkan performansi turbin. Fenomena aliran
minimum terhadap lingkungan (Culp, 1991). Salah satu melintasi advancing blade dalam bentuk drag force
pemanfaatan energi terbarukan yang saat ini memiliki akan meningkat dengan menggunakan two deflectors.
potensi besar untuk dikembangkan adalah energi angin Kemudian aliran yang cenderung menuju ke returning
dan air. Energi ini merupakan energi yang bersih dan blade dikurangi akibat terhalang oleh plat deflektor
dalam proses produksinya tidak mencemari lingkungan sehingga selisih drag antara advancing blade dan
(Nakajima dan Ikeda, 2008). Daya air (Hydropower) returning blade semakin besar sehingga menghasilkan
dari aliran sungai yang merupakan salah satu sumber putaran maksimum pada rotor savonius [Golecha
renewable terbaik. Fenomena aliran melintasi turbin dkk,2012]. Penelitian mengenai Vertical Axis Marine
savonius adalah pemanfaatan drag force dalam Current Turbine (VAMCT) secara khusus untuk
meningkatkan performansi dari turbin. Aliran akan kecepatan arus yang rendah. Riset sebelumnya dengan
melintasi 2 (dua) sisi yaitu sisi advancing blade dan mengembangkan VAMCT didasarkan pada kecepatan
returning blade. Selisih drag force antara returning arus minimum lebih dari 2 knot pada full scale.
blade dan advancing blade akan menghasilkan total Prototipe rotor savonius yang dikembangkan pada
drag yang mampu memutar turbin savonius sehingga penelitian ini akan dioperasikan dengan kecepatan arus
menghasilkan energi yang kemudian menghasilkan rendah sebesar 0,56 m/s atau 1,1 knots. Eksperimen
daya air untuk menggerakan generator sehingga dilakukan pada towing tank dengan double stacking
menghasilkan energi listrik. Pada turbin tipe drag, rotors, masing-masing dengan dua paddles.
296 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Eksperimen menemukan indikasi terbaik pada overlap Outlet =
ratio pada range 0,2 – 0,25 dengan menunjukkan torsi outflow
pada saat starting rendah, rotor mampu bekerja pada Inlet =
kecepatan arus laut yang rendah sekitar 0,56 m/s. Velocity inlet
Kecepatan arus yang rendah dan densitas air lebih Savonius
tinggi tidak mempengaruhi koefisien power turbin,
yang mana mirip turbin angin sekitar 0,16-0,18. Outlet =
outflow
Performansi terbaik diperoleh pada overlap ratio 0,21.
Eksperimen pada skala 1:10, estimasi dimensi,
kecepatan arus, torsi, kecepatan anguler dan power
rotor full scale prototype dengan kecepatan model 0,17 Outlet =
outflow
m/s yang ekivalen dengan kecepatan arus aktual
prototip 0,56 m/s atau 1,1 knot diperoleh daya sekitar
Gambar 1. Domain Simulasi Numerik 2D
1426,28 W (Yaakob, O. B dkk, 2013). Turbin yang
sesuai untuk kecepatan arus rendah/low current adalah Masing-masing variasi diproses dengan menggunakan
turbin Savonius. Secara sederhana pembuatan prototipe turbulence model jenis Standard k-ε, pada kecepatan
dapat dilakukan dengan membelah sebuah kaleng inlet diset sebesar 0.177 m/s.
menjadi dua kemudian menggesernya, turbin seperti ini
disebut juga dengan rotor Savonius tipe U. Turbin 1.1. Validasi Numerik
Savonius termasuk turbin tipe sumbu tegak (vertical Validasi Simulasi Numerik dengan melakukan
axis) yang rotornya dapat berputar untuk semua arah komparasi eksperimen swampil, seperti pada Gambar
arus. Sejak ditemukan oleh Sigurt J. Savonius pada 1.
tahun 1922 hingga saat ini, turbin Savonius banyak
mengalami pengembangan desain. Salah satunya
adalah desain rotor Savonius tipe L. Bentuk dari rotor
Savonius L merupakan kombinasi profil datar dan
lengkungan yang umumnya berbentuk seperempat
lingkaran. Rotor Savonius L ini memiliki kelebihan
dari Savonius U, yaitu pada Savonius L angin yang
menumbuk rotor lebih banyak mengalir ke bilah rotor
lainnya melalui celah di pusat turbin, sehingga
memberikan energi tambahan pada bilah rotor ini
(Soelaiman, 2006). Simulasi numerik telah dilakukan
studi dengan menggunakan 2 Dimensi dan 3 Dimensi
menunjukkan 2 Dimensi mendekati nilai eksperimen
(Beom, 2012)
Studi ini menggunakan simulasi numerik 2-D
(dua Dimensi) dilakukan pengembangan modifikasi
desain pada Savonius L dengan moving mesh untuk Gambar 2. Eksperimen Torque Coeficient Swanpil
mengkaji kinerja turbin Savonius tipe L dengan 2011
memvariasikan radius tip blade (r) sebesar 50 mm, 100
Plotting koefisien torsi (Cm) mengacu pada
mm, 150 mm, 200 mm dan bucket. Benda kerja
eksperimen Swapnil dengan nilai Troque Coefficient
menyesuaikan penelitian swampil dengan (Cm) sebesar 0.0893 dengan TSR 1. Kecepatan
menggunakan Savonius. Savonius menggunakan
freestream sebesar 0,177 m/s, tinggi savonius 1,5 m
bucket memiliki diameter 375 mm, span 600 mm.
dan diameter 0,375 m (Radius adalah 0,1875).
II. PEMBAHASAN Cm = Cp/TSR
Gambar 1. Menunjukkan domain simulasi
numerik. Paper ini mengamati pengaruh perubahan TSR = ω.R/Vm
radius tip blade (r) = 50 mm, 100 mm, 150 mm, 200
1 = ω.0,1875/0,177
mm dan bucket. Domain simulasi seperti pada Gambar
1 dengan inlet (velocity inlet), Outlet (outflow), ω = 0,944 rad/s
Upperside (Wall), Lowerside (Wall), Rotating zone
dengan putaran 4,395 rad/s dan stationary zone. Perbandingan simulasi numerik terhadap
eksperimen swapnil pada tabel 1. informasi tabel
adalah ukuran meshing simulasi numerik berbagai jenis
meshing dari renggang ke rapat (Meshing 1 – 8) berupa
nilai koefisien torsi (Cm) numerik dan koefisien torsi
(Cm) eksperimen. Hasil koefisien torsi (Cm) pada
simulasi numerik akan dikomparasi dengan hasil
eksperimen Swanpil, 2011 seperti pada tabel 1.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 297


Tabel 1. Hasil perbandingan simulasi numerik dan Tipe 1 : radius 50 mm
Eksperimen Sahim: Tipe 2 : radius 100 mm
Tipe 3 : radius 150 mm
Cm Cm Deviasi Tipe 4 : radius 200 mm
Mesh
Numerik Swampil (%) Tipe 5 : bucket
1 0,0552 0,0893 38,16
2 0,0632 0,0893 29,20
0,10
3 0,0732 0,0893 18,00
0,08
4 0,0757 0,0893 15,19
0,06
5 0,0787 0,0893 11,92

Cm
0,04
6 0,0849 0,0893 4,89
0,02 N…
7 0,0886 0,0893 0,82
0,00
8 0,0881 0,0893 1,38 0 2 4
tipe blade

Gambar 4. Grafik Cm terhadap perubahan tipe blade


Simulasi numerik yang mendekati hasil
eksperimen Swanpil 2011 pada bentuk meshing 7 Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa
sebesar 0,82% dengan nilai simulasi numerik Cm turbin savonius tipe L dengan radius tip blade yang
adalah sebesar 0,0886. Perubahan meshing semakin besar akan meningkatkan nilai Cm namun
menunjukkan perbedaan deviasi dan deviasi mendekati semakin besar dengan mentuk bucket akan mengalami
eksperimen dengan menggunakan meshing 7 seperti penurunan. Nilai optimal Cm terjadi pada radius tip
yang ditunjukkan pada tabel 1. blade 200 mm.

III. KESIMPULAN
0,10 1. Deviasi atau Error numerik terhadap hasil
0,08 eksperimen sebesar 0.82 %.
2. Kajian numerik Tipe L optimum pada diameter
0,06 200 mm.
Cm

0,04
IV. DAFTAR PUSTAKA
0,02 E… [1] Beom-Soo Hyun, Da-Hye Choi, Jun-Seon Han
N… and Ji-Yuan Jin,”Performance Analysis and
0,00 Design of Vertical Axis Tidal Stream Turbine”,
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Journal of Shipping and Ocean Engineering 2
Meshing (2012) 191-200.
[2] Golecha Kailash, T. I. Eldho, and S. V. Prabhu,
Gambar 3. Grafik Cm terhadap perubahan meshing “Performance Study of Modified Savonius Water
Turbine with Two Deflector Plates”,
Pada Gambar 3 menjelaskan keterkaitan antara
kerapatan mesh dan nilai koefisien torsi (Cm) terlihat International Journal of Rotating Machinery,
bahwa semakin rapat meshing mendekati nilai Volume 2012, Article ID 679247, 12 pages,
2012.
eksperimental dari swanpil 2011.
[3] Kamal, Faizul M., 2008. Aerodynamics
2.2. Perubahan diameter tip blade Characteristics of A Stationary Five Bladed
Vertical Axis Vane Wind Turbine. Journal of
Pemilihan tipe blade dapat dilakukan dengan Mechanical Engineering, Vol. ME39, No. 2, pp.
melakukan optimasi dengan melakukan simulasi 95-99, 2008.
numerik. Diameter blade savonius adalah 375 mm [4] Nakajima, M., Lio, S., dan Ikeda, T.
dengan tinggi 1500 mm dengan kecepatan 0,177 m/s “Performance of Double-step Savonius Rotor for
dengan mengacu pada penelitian swanpil secara Environmentally Friendly Hidroulic Turbine”.
simulasi numerik. Blade divariasikan pada jari-jari tip Journal of Fluid Science And Technology.
50 mm, 100, 150 mm dan 200 mm dan savonius Volume 3 No. 3, pp 410-419, 2008.
bucket. [5] Patel C.R., Patel V.K., Prabhu S.V., Eldho T.I. , “
Investigation of Overlap Ratio for Savonius Type
Tipe yang digunakan pada simulasi numerik adalah
Vertical Axis Hydro Turbine”, International
sebagai berikut:
Journal of Soft Computing and Engineering
(IJSCE) ISSN: 2231-2307, Volume-3, Issue-2,
May 2013.
298 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
[6] Sheldahl, Robert E., Louis V. Feltz, and B. Fv [7] Yaakob O. B. *, D.T. Suprayogi, M. P. Abdul
Blackwell. "Wind tunnel performance data for Ghani, K. B. Tawi, “Experimental Studies on
two-and three-bucket Savonius rotors." Journal Savonius-type Vertical Axis Turbine for Low
of Energy2, no. 3, pp. 160-164, 1978. Marine Current Velocity”, IJE Transactions A:
Basics Vol. 26, No. 1,
[8] (January 2013) 91-98, 2013.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 299


IDENTIFIKASI PERSONAL BERDASARKAN POLA PALATAL
RUGAE (PLICA PALATINAE TRANSVERSAE ) DENGAN
TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SYARAF
TIRUAN-BACKPROPAGASI
Arifiana Satya Nastiti1, Dr. Ir. Bambang Hidayat, DEA2, Yuti Malinda, drg., MM., Mkes. 3
1,2
Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University 3Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Padjadjaran
Email: arifianasatya95@gmail.com, bhidayat@telkomuniversity.ac.id, yuti.malinda@fkg.unpad.ac.id

ABSTRAK

Identifikasi secara visual adalah salah satu metode yang paling sering diterapkan dalam ilmu forensik. Biometrik yang
biasa digunakan dalam metode ini diantaranya sidik jari, struktur gigi, dan iris. Namun biometrik tersebut rawan
terhadap perubahan pola akibat peradangan, trauma, dan juga faktor usia. Palatal Rugae atau yang biasa disebut Plica
Palatinae Transversae merujuk pada sejumlah transverse ridges yang berada di anterior mukosa. Pola Palatal Rugae
berbeda untuk setiap individu, bahkan pada anak kembar sekalipun. Posisi internalnya yang terlingkupi oleh bibir, pipi,
lidah, gigi, dan tulang, menjadikan Palatal Rugae dapat terlindung dari cidera, suhu tinggi, dan dekomposisi, sehingga
memainkan peran penting pada identifikasi forensik.Dalam penelitian ini, dirancang suatu sistem identifikasi pesonal
berdasarkan pola Palatal Rugae dengan mengimplementasikan metode Transformasi Wavelet Diskrit (TWD) dan
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)-Backpropagasi. TWD merupakan dekomposisi citra pada subband citra tersebut dengan
cara melewatkannya pada highpass dan lowpass filter, sedangkan JST-Backpropagasi merupakan salah satu model
jaringan syaraf tiruan yang populer karena kemampuannya dalam penyelesaian suatu masalah berkaitan dengan
identifikasi, prediksi, dan pengenalan pola secara adaptif dan kebal terhadap kesalahan (fault tolerance). Sebagai basis
masukan, digunakan citra rugae berukuran 256x256 sebanyak 75 citra.Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu
program yang mampu melakukan identifikasi secara akurat serta tahan serangan. Program ini diharapkan dapat
menjadi alternatif tools dalam memudahkan identifikasi personal pada bidang forensik, kedokteran, dan pendataan
penduduk. Berdasarkan penelitian ini didapatkan akurasi pengujian 84% pada saat epoch maksimum 5000 dan learning
rate 0,01 serta relatif tahan terhadap berbagai jenis noise dan motion blur.

KataKunci:Palatal Rugae, Biometrik, JST-Backpropagasi, TWD

I. PENDAHULUAN dan photography (PG)3. Salah satu tantangan dalam


Kecelakaan lalulintas merupakan salah satu kegiatan identifikasi ini adalah apabila jenazah dalam
penyebab utama kematian. Di beberapa negara keadaan membusuk, terbakar, cidera parah, atau bahkan
berkembang, jumlah kematian akibat kecelakaan terpisah sehingga identifiers yang ada akan sulit untuk
lalulintas bahkan melampaui jumlah kematian akibat dibandingkan dengan data antemortemnya.
HIV/AIDS, malaria, TBC, dan penyakit membunuh Salah satu studi yang sedang berkembang adalah
lainnya1. Lalulintas yang dimaksud tidak hanya penggunaan Palatal Rugae sebagai dasar identifikasi
mengacu pada lalulintas transportasi darat, namun juga forensik. Dalam beberapa penelitian, dikatakan bahwa
transportasi laut, dan transportasi udara. Berdasarkan Palatal Rugae dapat digunakan sebagai alternatif tools
data yang dikeluarkan oleh World Health Organization dalam melakukan identifikasi6. Palatal Rugae
(WHO), Indonesia menempati urutan kelima negara merupakan ridge dari membran mukosa di bagian
dengan jumlah kematian terbanyak akibat kecelakaan anterior palatal keras yang irregular, asimetris serta
lalulintas dengan korban tewas mencapai sekitar 120 meluas ke lateral yang melintang dari papilla insisivum
jiwa perharinya1. dan merupakan bagian anterior dari median palatal
Berbagai kecelakaan yang memakan banyak korban raphe7. Palatal Rugae memiliki sifat yang stabil, unik
jiwa, misalnya tragedi jatuhnya pesawat AirAsia pada dan individual pada setiap orang dan dapat digunakan
akhir Desember 2014 silam, membuat kegiatan sebagai tools dalam identifikasi. Parameter-parameter
identifikasi korban bencana massal (Disaster Victim yang dapat dilihat dari Palatal Rugae diantaranya
Identification) menjadi kegiatan yang penting dan jumlah, ukuran, bentuk, arah serta lokasinya yang
dilaksanakan hampir pada setiap kejadian yang berbeda pada setiap individu, bahkan pada individu
menimbulkan banyak korban jiwa. Berdasarkan yang kembar juga tidak akan ada pola Palatal Rugae
standard Interpol, terdapat dua jenis identifiers, yaitu yang identik. Setelah terbentuk, Palatal Rugae akan
primary identifiers yang terdiri dari fingerprint (FP), mengalami perubahan ukuran sejalan dengan
dental records (DR), dan DNA serta secondary pertumbuhan palatum, namun bentuk dan pola yang
identifiers yang terdiri dari medical (M), property (P), khas dari Palatal Rugae akan tetap dipertahankan5. Hal

300 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


itulah yang menjadi kelebihan
k dallam identifikkasi
personal meenggunakan pola Palatall Rugae, sellain
posisi internnalnya yang terlingkupi oleho bibir, pipi,
lidah, gigi, dan
d tulang yang menjadikaan Palatal Ruggae
dapat terlinndung dari cidera, suhhu tinggi, dan d
dekomposisi.
Meskipun terdapat beberapab peenelitian terkkait
Palatal Ruggae dan pennerapannya dalam kegiaatan
identifikasi forensik,
f beluum ada suatuu program yaang Gambar 1 P
Palatal Rugae
mampu mennggantikan prooses identifikaasi konvensioonal III.III. Citra Diigital
yang biasa dilakukan. Melalui
M peneelitian ini, akkan Citra dapat dapat
d dinyatakkan sebagai suatu
s fungsi f
dihasilkan suatu
s program m yang dapaat menggantikkan duua dimensi dengan x dan y adalah po osisi koordinaat
proses identiifikasi yang koonvensional teersebut sehinggga sp
pasial, sedanggkan f(x,y) addalah intensittas citra padaa
prosesnya menjadi
m lebih efisien dan akurat. Prinnsip kooordinat terseebut. Citra yaang ditangkap p oleh kameraa
identifikasi yang
y dilakukkan oleh proggram ini adaalah daan telah dikuaantisasi dalam
m bentuk nilai diskrit disebuut
membandinggkan citra latihh atau yang seetara dengan data
d ciitra digital. Contohnya
C yaitu citra yaang tersimpann
antemortem dengan dataa uji. Adapuun metode yaang daalam bentuk file
fi gambar (bm mp, jpg, png)..
dipakai dalaam penelitiaan ini adalaah Transform masi Ada beberaapa jenis ciitra digital yang seringg
Wavelet Disskrit dan algooritma Jaringaan Syaraf Tiruuan diigunakan yakkni citra binner (binary images),
i citraa
Backpropagaasi, untuk kem mudian dianaalisis parametter- in
ntensitas (grayyscale), dan cittra berwarna (RGB
( Images)
parameter yaang mempengaaruhi perform mansi sistem seerta
ketahanannya terhadap serrangan.

II. TINJAU
UAN PUSTAK
KA
II.I. Biometrrik
Sistem bioometrik pada dasarnya meerupakan sisttem
pengenalan pola
p berdasarkkan karakeristtik biologis, baik
b
fisiologis maupun
m perilaaku. Karakteeristik fisioloogis
adalah ciri-cciri fisik yangg relatif stabiil seperti wajjah,
sidik jari, peembuluh darahh pada tangann, iris mata, pola
p
retina, dan spektrum suara. Karaktteristik perilaaku
diwakili oleh karakter-kaarakter sepertti tanda tanggan,
pola ucapan, atau ritme meengetik.
Secara um mum terdapat 7 kriteria iddentifier berbaasis
biometrik, yaaitu universallity, uniqueneess, permanennce,
collectabilityy, perfoormance, acceptabillity,
circumventioon3. Gambar 2 (a)
( Citra Bineer, (b) Citra Grrayscale, (c)
Citra RRGB
II.II. Palatall Rugae (Plicca Palatinae Transversae)
T
III.IV Transforrmasi Waveleet Diskrit9
Palatal Rugae
R juga bisa disebutt dengan Pllica
Palatina Trranversae merujuk pada tonjolan paada Transformasii wavelet diskrit seecara umum m
bagian anterior dari mukoosa palatum, yang y terdapatt di merupakan
m dekkomposisi citrra pada freku uensi subbandd
setiap raphaae palatina median
m dan di bawah pappilla ciitra tersebut. Komponen
K subbband transfo
ormasi waveleet
insisivus8. Palatal
P Rugae merupakan peninggian
p yaang diihasilkan denggan cara pennurunan level dekomposisii.
asimetris daan irregular dari d mukosa yang berada di Im
mplementasi transform
masi wavelet diskriit
anterior palaatum, terbentuuk dari membbran lateral dari d daapatdilakukann dengan cara melewatkan sinyal melaluui
papila insisivvus, tersusun secara transvversa dari raphhae seebuah tapis lollos rendah (low pass filter/L
LPF) dan tapiss
palatina yangg terletak padaa midsangitta7. lo
olos tinggi (higgh pass filter//HPF) dan meelakukan downn
Perkembanngan dan pertumbuhan
p Palatal Ruggae saampling pada keluaran
k masiing-masing fillter.
berada dibawwah kontrol geenetik dimana pola pada settiap
keturunan mungkin
m akann sama namuun tidak idenntik
5
pada setiap individu
i .Seteelah Palatal Rugae
R terbenttuk,
Palatal Ruggae akan meengalami perrubahan ukuuran
sejalan denggan pertumbuuhan palatum,, namun benntuk
dan pola yanng khas dari Palatal
P Rugaee sejak saat laahir
akan tetap diipertahankan5.

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 301
Mulai Mu lai

Akuisis
si Akuisis i
Citra Citra

Pre- Pre-
process in
ng pro cess ing
g

Ekstrak si
s Ekstrak si
Ciri Ciri
(TWD) ) (TWD)

Data
Latih

Data Klas ifikasi


i
Latih (JST-BP)

Data
Teridenti
fikasi

Gambar 3 Forward TW
WD Dua Dimeensi Skala Sattu Selesai

Keterangann Gambar 3: Gambaar 5 Diagram Alir Model Sistem


cAj = citra
c masukan
cAj+1 = koefisien appproksimasi (LL L) Terdappat total 75 citra latih dan citra uji yangg
cD(h)j+1 = koefisien detaail horizontal((LH) diigunakan dalaam penelitian ini, yang terbagi kedalam 5
cD(v)j+1 = koefisien detaail vertical(HLL) keelas. Seluruh citra akan m melewati tahaap yang samaa
cD(d)j+1 = koefisien detaail diagonal(HHH) mulai
m dari akkuisisi, pre-prrocessing, saampai dengann
ekkstraksi ciri, sebagaimanaa tertera pad da Gambar 5.
II.V. Jaringaan Syaraf Tirruan-Backprropagasi10 Trransformasi Wavelet
W Diskkrit yang digu
unakan adalahh
Jaringan Syaraf Tiiruan-Backproopagasi adaalah leevel 3 dengann mother waavelet yaitu daubechies 1
paradigma pemrosesan suatu innformasi yaang (ddb1). Sehinggga didapat vektor ciri lattih berukurann
terinspirasi oleh
o sistem seel syaraf bioloogi, sama seperti 12 2x50 dan vekttor ciri uji beruukuran 12x25
5.
otak yang memproses
m suuatu informasi. Algoritma ini Prosess klasifikasii pada alg goritma JST-
akan melatihh jaringan untuuk memperoleeh keseimbanggan Backpropagasi dibagi meenjadi 2 taahapan, yaituu
antara kemam mpuan jaringaan untuk mengenali pola yaang peelatihan jaringgan dan penguujian jaringann, dapat dilihaat
digunakan seelama pelatihhan dan kemaampuan jaringgan dii Gambar 6.
merespon seecara benar terhadap
t polaa masukan yaang Mu
ulai Mu
u lai
serupa (tapii tidak sam ma) dengan pola pelatihhan.
Pelatihan JSTT-Backpropaggasi meliputi 3 fase: propaggasi Vek
k tor
Vekk tor
maju (f
(feedforward) , propaasi mundur Ci
La
iri
atih
Ciri Uji
(backpropaggation), dan modifikasi
m boboot.
Pelat
tih an
Pengu
u jian
Jarin
n gan

Xn Ym Has
s il
wpm Param meter
Zp Peng
gu ji
Ja rin
ngan
an
n
...

...

Xi
Sele
es ai
vij
Zj wjk Yk

Gambar 6 Diagram
D Alir PPelatihan dan Pengujian
...

...

Jarinngan
Z1 w11 Y1
v11
X1
Adapuun parameterr yang akan diubah-ubahh
paada proses pelaihan jaringaan adalah makksimum epochh
1
daan learning rate. Perubaahan nilai paada parameterr
1
teersebut akan dilihat penggaruhnya terrhadap waktuu
peelatihan, wakktu pengujiann, akurasi pelatihan,
p dann
Gaambar 4 Arsiteektur Backproopagasi akkurasi penguujian. Untuk menganalissis ketahanann
sistem terhadapp serangan nooise dan motiion blur, akann
diigunakan syntaax yang terseddia pada Matlab.
III. PEM
MBAHASAN
N
IIII.II Analisiss Parameter Jaringan Sy yaraf Tiruann
III.I Desain Sistem Backpropagassi
Gambaran umumu sistem
m simulasi daan analisis dari
d Terdappat beberapaa parameter yang akann
penelitian inii dapat dilihatt sebagai berikkut mempengaruhi
m performansii suatu jaringan. Dalamm
peenelitian ini dilakukan annalisis terhadap perubahann
paarameter padda algortitmaa Jaringan Syaraf
S Tiruann
Backpropagasi,, berupa ppnambahan nilai epochh
maksimum
m dann learning ratee.

302 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
TABEL 1 Pengaruh Maksimum Epoch terhadap TABEL 2 Pengaruh Learning Rate terhadap Akurasi
Akurasi Pelatihan dan Pengujian
Waktu Akuras Akuras
Max Waktu Akurasi Akurasi Waktu
No LR Penguji Max Waktu i i
Epoch Pelatihan Pelatihan Pengujian No LR Penguji
an Epoch Pelatihan Pelatih Penguji
an
an an
1 1000 0,01 4,397 0,607 84% 52%
0,0
2 2500 0,01 4,511 0,617 96% 64% 1 5000 15,996 0,624 96% 84%
1
3 5000 0,01 15,996 0,624 96% 84%
0,0
2 5000 15,832 0,631 96% 68%
5
Pengaruh Maksimum Epoch terhadap 3 5000 0,1 16,076 0,624 90% 68%
Akurasi
4 5000 1 16,546 0,606 96% 56%
150%
96% 96%
100% 84% 84% Pengaruh Learning rate terhadap Akurasi
64%
52% 150%
50%
96% 96% 90% 96%
100% 84%
0% 68% 68%
56%
1000 2500 5000 50%
Akurasi Pelatihan Akurasi Pengujian
0%
Gambar 7 Grafik Pengaruh Maksimum Epoch terhadap 0,01 0,05 0,1 1
Akurasi
Akurasi Pelatihan Akurasi Pengujian
Dari TABEL 1 diketahui bahwa penambahan
nilai epoch maksimum akan mempengaruhi akurasi Gambar 8 Grafik Pengaruh Learning rate terhadap
sistem, baik pada tahap pelatihan jaringan maupun Akurasi
pengujian jaringan secara signifikan. Pada nilai epoch
maksimum 1000, dengan learning rate yang sama Gambar 8 memperlihatkan bahwa pada saat
didapat waktu pelatihan 4,397 detik, waktu pengujian nilai learning rate 0,01 sistem memiliki akurasi yang
0,607 detik, akurasi pelatihan 84% dan akurasi paling baik, yakni akurasi pelatihan 96% dan akurasi
pengujian 52%. Ketika nilai maksimum epoch pengujian 84%, sementara pada saat nilai learning rate
ditambah, waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan 0,1 sistem memiliki akurasi pelatihan terendah yakni
jaringan dan pengujian jaringan menjadi semakin lama, 90%, serta pada saat nilai learning rate 1 sistem
namun terjadi kenaikan akurasi pelatihan dan memiliki akurasi pengujian terendah yakni 56%.
pengujian. Dapat dilihat bahwa parameter epoch Learning rate yang terlalu tinggi dikhawatirkan dapat
maksimum memberikan performansi terbaik pada nilai menyebabkan sistem mencapai minimum lokal.
5000, dengan waktu pelatihan 15,996 detik, waktu
pengujian 0,624 detik, akurasi pelatihan 96%, dan III.III Analisis Pengaruh Serangan pada Citra
akurasi pengujian 84%. Peningkatan akurasi sistem terhadap Performansi Sistem
pada tiap kenaikan nilai epoch maksimum dapat dilihat Sistem yang baik adalah sistem yang relatif
di Gambar 7. tahan terhadap serangan. Pada image processing,
TABEL 2 menunjukan bagaimana perubahan bentuk serangan yang umumnya terjadi adalah noise
nilai parameter learning rate mempengaruhi akurasi dan motion blur.
sistem. Dapat dilihat bahwa pada setiap kenaikan nilai
learning rate, dengan nilai epoch maksimum yang TABEL 3 Pengaruh Serangan Noise terhadap Akurasi
sama didapat waktu pelatihan menjadi semakin lama, Pengujian
waktu pengujian menjadi semakin cepat, akurasi Max Learnin Waktu
pelatihan relatif sama, sementara akurasi pengujian Jenis Akurasi
No Penguji
mengalami penurunan Noise Epoch g rate Pengujian
an

1. Gaussian 5000 0,01 0,604 84%

2. Poisson 5000 0,01 0,608 76%

Salt &
3. 5000 0,01 0,589 76%
Pepper

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 303


TABEL 3 memperlihatkan pengaruh serangan berbagai IV.II Saran
noise terhadap akurasi sistem. Dapat diketahui bahwa 1. Perbanyak jumlah citra latih agar jaringan
serangan Gaussian noise tidak menurunkan akurasi kemampuan sistem dalam mengenali dapat semakin
sistem yakni tetap sebesar 84%, sementara serangan baik, meskipun waktu yang dibutuhkan untuk
Poisson dan Salt and Pepper noise mengakibatkan pelatihan jaringan semakin lama.
penurunan akurasi namun masih pada batas toleransi. 2. Tambahkan algoritma untuk meng-assign
bagaimana jaringan mengubah bias dan weight-nya
TABEL 4 Pengaruh Serangan Motion Blur terhadap pada saat pelatihan selain secara random, misal
Performansi Sistem menggunakan ‘midpoint’.
Learnin 3. Usahakan proses akuisisi baik citra latih maupun
Derajat Max
g Waktu Akurasi citra uji dilakukan pada kondisi pencahayaan yang
No Kemiring
Pengujian Pengujian sama, untuk menghindari citra dengan kontras yang
an (theta) Epoch rate variatif.
4. Pre-processing citra harus dilakukan dengan sangat
1. 45° 5000 0,01 0,613 76% baik, agar hasil ekstraksi semakin mengelompok
sesuai dengan kelasnya.
2. 60° 5000 0,01 0,624 80% 5. Lakukan ekstraksi ciri dengan variasi mother
3. 90° 5000 0,01 0,606 72% wavelet dan orde dekomposisi. Orde yang tinggi
menghasilkan koefisien wavelet yang semakin
banyak sehingga input ke jaringan menjadi lebih
Melalui TABEL 4 dapat diketahui bahwa banyak pula.
serangan motion blur pada berbagai derajat
kemiringan dapat menurunkan akurasi sistem. Dari III. DAFTAR PUSTAKA
ketiga percobaan tersebut, terlihat bahwa penurunan
akurasi paling besar terjadi pada serangan motion blur [1] Amanda, Gita. 2014. Indonesia Urutan Pertama
dengan derajat kemiringan 90°. Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas.Republika:
Dari berbagai skenario pengujian yang hlm.1.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem [2] Mutiara, Achmad Benny. 2009.
memberikan akurasi terbaik 84% dengan kondisi epoch Backpropagations. Gunadarma University.
maksimum 5000, learning rate 0,01 serta relatif tahan Jakarta : s.n., Lecturer.
terhadap serangan noise dan motion blur, sebab [3] Prawestiningtyas, Eriko & Algozi, Agus
penurunan akurasi masih pada batas toleransi. Mochammad. 2009. Forensic Identification Based
on Both Primary and Secondary Examination
II. KESIMPULAN DAN SARAN Priority in Victim Identifiers on Two Different
IV.I Kesimpulan Mass Disaster Cases. Jurnal Kedokteran
Kesimpulan yang dapat diambil mulai dari Brawijaya, Vol XXV, No. 2, hlm. 87.
perancangan sistem sampai pengujian adalah sebagai [4] Purnomo, H.M. dan Muntasa, A. 2010. Konsep
berikut: Pengolahan Citra Digital dan Ekstraksi Fitur.
1. Semakin tinggi tingkat kemiripan data latih dengan Yogyakarta : Graha Ilmu.
data uji, akurasi sistem akan semakin tinggi. [5] Nursamsi, Intan. 2015. Rancangan Rumus Sidik
2. Akurasi terbaik pelatihan sistem adalah 96% dan Jari Rugae Palatina Subras Deutromelayu di
akurasi terbaik pengujian sistem adalah 84%. Bidang Forensik Kedokteran Gigi. Bandung :
Kondisi ini terjadi saat nilai parameter epoch Universitas Padjajaran.
maksimum 5000 dan learning rate 0,01. [6] MS, Patil, et al. 2008. Palatine Rugae and Their
3. Penambahan nilai maksimum epoch akan menaikan Significance in Clinical Densistry. A review of
akurasi sistem dan penambahan nilai learning rate the literature, hlm. 139-147.
akan menurunkan akurasi sistem. [7] Pemanfaatan Rugae Palatal untuk Indentifikasi
4. Learning rate yang terlalu tinggi dikhawatirkan Forensik. Chairani, S. 2008, Indonesian Journal
dapat berakibat sistem mencapai minimum lokal. of Densistry, hlm. 261-269.
5. Proses pelatihan jaringan pada algoritma Jaringan [8] Zaki, Solichin. 2011. Program Aplikasi
Syaraf Tiruan Backpropagasi memakan waktu yang Keamanan Citra dengan Algoritma DES dan
lama karena jaringan akan terus mengkoreksi bias Transformasi Wavelet Diskrit. Universitas
dan weight nya sampai berhasil mencapai target. Diponegoro. Semarang : s.n., Magister Thesis.
6. Serangan pada citra, baik noise maupun motion blur [9] Kapali, Suniya, et al. 1997. Palatal Rugae
akan menurunkan akurasi sistem, namun masih pada Patterns in Australians Aboriginies and
batas yang ditoleransi (di atas 50%). Caucasians. Australian Dental Journal, hlm. 129-
130.
[10] David, Zhank & Guangming, Lu. 2012. 3D
Biometrics Systems and Applications. Hong
Kong : Springer.

304 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


DESAIN ALAT MONITORING SUHU PADA PROSES DISTRIBUSI
DARAHMENGUNAKAN NEAR FIELD
COMMUNICATION (NFC)
Azmi Mas’ud1,A), Yusuf Priyandari1, B), Dan I Wayan Suletra1, C)
1)
LaboratoriumPerancangandan Optimasi Sistem Industri,
Program Studi Teknik Industri, Universitas Sebelas Maret
7

ABSTRACT

Penelitian ini mendesain alat monitoring suhu untuk digunakan pada proses distribusi darah. Alat tersebut didesain
untuk mengatasi beberapa kelemahan termometer analog ataupun digital yang biasa digunakan oleh petugas distribusi
darah.Kelemahan tersebut adalah tidak dapat menyimpan data suhu selama perjalanandistribusi dan tidak dapat
memberikan peringatan jikasuhu dalam boks penyimpanan darah di luar rentang suhu yang disyaratkan dalam rantai
dingin distribusi darah. Desain produkmenggunakan metode generic product development dalam dua tahapan
prosesyaitu tahapan pengembangan konsep dan tahapan perancangan tingkat sistem. Tahapan pengembangan konsep
digunakan untuk menentukan konsep yang sesuai untuk perancangan alat monitoring suhu dan tahapan perancangan
tingkat sistem digunakan untuk menentukan rancangan skema, cara kerja, serta skema pemasangan alat. Hasil akhir
penelitian berupa konsep alat monitoring suhu menggunakan Near Field Communication (NFC) card untuk menyimpan
data dan memudahkan pembacaan data menggunakan perangkat smart phone yang dilengkapi dengan pembaca
NFC.Selain itu, estimasi biaya pembuatan produk lebih murah dibanding membeli produk sejenis di pasaran
sehinggadesain ini layak dilanjutkan ketahapan pembuatan prototipe.

Kata Kunci:Desain produk,monitoring suhu,distribusi darah, near field communication

I. PENDAHULUAN pemisahan komponen darah merah dan pemeriksaan


Indonesiamemiliki masalah dalam sebaran terhadap Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah
persediaan kantong darah yang belum berimbang (IMLTD). Darah selanjutnya disimpan berdasarkan
dengan kebutuhan darah. Sebagai contoh, pada tahun golongan darah dan jenis komponen darah.Selanjutnya,
2015, persentasi jumlah kantong darah yang dapat darah dapat didistribusikan ke wilayah-wilayah yang
dipenuhi di Provinsi DKI Jakarta mencapai 150% dari membutuhkan, terutama untuk wilayah disekitar lokasi
kebutuhan darah di daerah tersebut. Berbeda dengan Unit Distribusi Darah (UDD) PMI (Rusman dkk,
Papua Barat yang hanya mampu memenuhi 3,7% dari 2014). UDD dapat mendistribusikan kantong darah
kebutuhan kantong darah secara keseluruhan. untuk wilayah lain di luar wilayah kerja UDD apabila
(Kemenkes RI, 2015). Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya bencana alam atau karena kelebihan
perlunya distribusi kantong darah dari daerah yang persediaan kantong darah asalkan proses distribusi
memiliki kelebihan persediaan ke daerah yang masih dilakukan dengan aman menggunakan metode rantai
kekurangan persediaan. dingin. Sebagai contoh, tahun 2014, persediaan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun kantong darah di Provinsi Jawa Timur melebihi jumlah
2011 tentang pelayanan darah, proses distribusi darah kebutuhan sehingga sisa persediaan dikirim ke provinsi
memerlukan penanganan khusus yang memperhatikan lainyang membutuhkan (Anwar, 2015). Oleh karena
keamanan dan mutu darah yang dilakukan oleh tenaga distribusi darah bisa antar provinsi yang berjauhan,
kesehatan pada Unit Transfusi Darah (UTD) di Palang maka monitoring suhu selama proses distribusi perlu
Merah Indonesia (PMI) atau Bank Darah Rumah Sakit dilakukan dengan baik.
(BDRS). Selain itu, proses distribusi darah harus Darah yang didistribusikan dengan metode rantai
menggunakan metode rantai dingin (Astuti dan dingin harus dimonitoring secara terus-
Laksono, 2013). Rantai dingin (cold chain) sendiri menerusuntukmemastikan suhu tetap terjaga pada
termasuk bagian dari rantai pasok (supply chain) di rentang yang disyaratkan.Berdasarkan observasi di
mana di dalamnya bertujuan untuk menjaga suhu agar PMI Kota Surakarta, proses monitoring suhu pada
produk tetap terjaga selama proses distribusi pada proses distribusi darah menggunakan termometer
rangkaian rantai pasok. (Halim et al., 2013). Dalam digital dan analog. Namun demikian, termometer
proses distribusi darah yang menggunakan rantai digital maupun analog yang digunakan memiliki
dingin,sel darah merah yang terdapat pada kantong kekurangan karena proses monitoring suhu hanya
darah haruslah terjaga pada rentang suhu 2 °C sampai dilakukan di awal dan akhir proses distribusi.
dengan 10 °C selama proses distribusi (Kemenkes RI, Termometer digital dan analog yang digunakan tidak
2014; WHO, 2005) dapat menyimpan data rekaman suhu selama
Darah yang diperoleh dari donor melewati perjalanan distribusi dan juga tidak dapat memberikan
serangkaian proses sebelum disimpan dan tanda peringatan jika suhu dalam kotak penyimpanan
didistribusikan ke wilayah atau rumah sakit yang kantong darah di luar batas suhu aman.Selain itu, untuk
membutuhkan. Darah dari donor akan dilakukan proses penggunaan thermometer digital harus menggunakan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 305


media air untuk mengukur suhu dalam boks II. PEMBAHASAN
penyimpanan. II.I. Konsep Alat Monitoring Suhu
Salah satu alat monitoring yang biasa digunakan Konsep alat monitoring suhu diawali dengan
pada rantai dingin adalahlogger suhu.Loggersuhu dapat pencarian kebutuhan dari alat. Pencarian kebutuhan
mencatat suhu produk secara otomatis dalam tempo alat dilakukan melalui observasi di PMI Kota Surakarta
yang sudah diatur, sehingga selama distribusi dan wawancara kepada petugas UDD PMI Kota
produk,suhu dapat dimonitoring dengan baik (Derens- Surakarta. Detail kebutuhan alat monitoring suhu
Bertheau dkk, 2015).Logger monitoring suhu yang disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan kebutuhan alat,
terdapat di pasaran, yang dapat menggantikan fungsi diketahui bahwa alat harus memudahkan pembacaan
termometer digital dan analog yang digunakan oleh suhu, tidak seperti termometer analog. Alat juga harus
UDD PMI, relatif mahal dan belum banyak tersedia di didesain untuk tidak bergantung pada penggunaan
pasar Indonesia.Oleh karena itu, penelitian ini media air untuk mengukur suhu seperti pada
bermaksud mendesain alat monitoring suhu untuk penggunaan termometer digital yang digunakan oleh
distribusi kantong darah yang dapat mengatasi PMI Kota Surakarta. Kebutuhan lainnya antara lain
kelemahan alat-alat yang digunakan tersebut dengan proses pencatatan lebih sederhana, mampu merekam
estimasi biaya pembuatan yang lebih murah dibanding suhu sepanjang distribusi, dan dapat memberikan
harga alat sejenis di pasaran. peringatan dini apabila suhu dalam boks di luar rentang
TagRadio Frequency Identification (RFID) suhu yang diijinkan.
menjadi salah satu solusi untuk menyimpan suhu dari
produk di dalam rantai dinginkarena dapat menyimpan TABEL 1 Kebutuhan Alat dan Spesifikasi Teknik
data suhu secara real-timedan memudahkan dalam No Kebutuhan Alat Spesifikasi Teknis
transfer data ke perangkat lain (Trebar dkk, 1 Suhu mudah Ada display untuk
2015).Salah satu bentuk teknologi RFID adalah yakni diketahui/dibaca membaca suhu
Near Field Communication (NFC).NFC merupakan 2 Sensor tidak harus Sensor suhu
sebuah perangkat elektronik yang dapat digunakan bergantung kepada universal tidak
untuk berkomunikasi satu sama lain dengan media air untuk harus dicelup di
mendekatkan perangkat tersebut dalam jarak tertentu. membaca suhu dalam air.
NFC bekerja pada frekuensi 13,56 Mhz seperti halnya 3 Proses pencatatan suhu Pencatatan
RFID high frequency (HF) (Jain dan Dahiya, 2015). menjadi lebih dilakukan secara
NFC bukan hanya digunakan untuk membaca atau sederhana otomatis
menyampaikan data statik tapi juga dapat digunakan 4 Mampu merekam suhu Ada memori
untuk mengolah data unik yang dapat ditukar dan dan jam saat simpan datasuhu
diambil kembali oleh perangkat NFC yang pertama pembacaan suhu dan jam
memancarkan sinyal (Igoe et al., 2014). NFC saat ini 5 Memberi peringatan Ada alarm suara
dapat dibaca menggunakan perangkat bila suhu tidak sesuai dan lampu
smartphoneberbasis IOS, Android, maupun Windows 6 Portable atau dapat Penggunaan baterai
mobile (Park dkk, 2015). Berdasarkan prinsip tersebut, dipindah-pindah sebagai
desain alat monitoring suhu pada distribusi kantong sumberdaya.
darah mempertimbangkan penggunaan NFC. 7 Tidak menghabiskan Dimensi alat kecil
Desain alat monitoring suhu mengadopsi metode banyak tempat dalam
genericproductdevelopment (Ulrich dan Eppinger, boks darah
2001). Penggunaan metode generic product 8 Tahan dalam kondisi Alat monitoring
development didasarkan pada penelitian yang dingin dan lembab kedap air
dilakukan oleh Catic dan Vielhaber (2011) yang 9 Tidak mudah berubah Ada pengait pada
menyatakan bahwa metode ini memiliki keseimbangan posisi atau jatuh. alat
aspek dari segi teori dan praktek dengan menekankan
pada metode yang mudah diaplikasikan selama proses
Kebutuhan alat kemudian diterjemahkan menjadi
perancangan.Penelitian ini menggunakan dua dari
spesifikasi teknis seperti disajikan pada Tabel 1.
enam tahapan pengembangan produk pada metode
Contoh, kebutuhan berupa suhu dapat dibaca dengan
genericproductdevelopment yakni tahap
mudah menghasilkan spesifikasi teknis berupa adanya
pengembangan konsep dan tahap perancangan tingkat
display untuk membaca suhu. Spesifikasi teknis
sistem. Tahap pengembangan konsep menghasilkan
lainnya adalah dimensi alat kecil, sensor suhu universal
susunan konsep alat monitoring suhu yang mencakup
tidak harus dicelupkan di air, proses pencatatan
kebutuhan alat monitoring, spesifikasi teknis alat
dilakukan secara otomatis, ada memori penyimpanan
monitoring, pencarian solusi secara internal, serta
data suhu dan jam, ada alarm suara danlampu light
komponen yang digunakan untuk membuat prototipe
emitting diode (LED), dan ada pengait pada alat.
alat monitoring. Tahap perancangan tingkat sistem
Spesifikasi teknis pada Tabel 1 kemudian
menghasilkan arsitektur alat monitoring suhu.
didetailkan menjadi pertanyaan teknis atau sub-sub
Arsitektur alat monitoring suhu terdiri dari skema alat
masalah teknis dan dicarikan alternatif solusi teknis
monitoring suhu, diagram cara kerja alat dan skema
seperti dirangkum pada Tabel 2. Sebagai contoh,
pemasangan alat monitoring suhu.
spesifikasi teknis nomor 1 berupa adanya display untuk
membaca suhu didetailkan dengan pertanyaan teknis:

306 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


(a) apa jeniss display yanng akan digunnakan?, dan (b) ( 5 •AApa alarm • Alarm beerupa buzzer.
berapa karrakter yangg akan disajikan d paada suuara dan • Lampu menggunakan
m
display?.Perttanyaan teknnis itu kemuudian dicarikkan laampu yang light emiiting diode
alternatif solusi teknis padda berbagai litteratur atau daata diigunakan? (LED).
sheet kompoonen. Kedua pertanyaan teknis tersebbut 6 • Apa
A jenisdan • Baterai klip
k 9 V 200-
memperoleh alternatif soluusi teknis yakkni penggunaaan: kaapasitas 400 mAh h (Monk,
(i) seven seggmen dengann jumlah segm men disesuaikkan baaterai yang 2010).
dengan kebuutuhan, (ii) LE ED dot matrixx, dan (iii) LC CD diibutuhkan? • Baterai 18650
2 bari x 16 karakter. • Apa
A indikator berkapassitas 2500
jikka baterai mAh (Brrainy-Bits,
TABEL 2Pertanyaan
2 daan Alternatif Solusi
S Teknis haabis? 2015).
Spek. P
Pertanyaan Alterrnatif Solusi • Indikatorr yang
Teknis Teknis
T Teknis digunakaan berupa
1 • Apa jenis • Seven segmen LED (Bo oxall, 2013).
diplay yang displayyyang 7 • Berapadimensi • Dimensi dan
digunakan? jumlahhnya sesuai daan bentukdiu upayakan
• Berapa kebutuuhan (Monk, baagaimana sekecil mungkin
m
karakter 2010) beentuk alat? menyesu uaikan
maksimal • LED dotd matrix rangkaian n akhir
dibutuhkan? displayy (Boxall,2013). komponeen.
• LCD display
d 2 x 16 8 •AApa bahan • Bahan caasing
karakter (Monk, peembungkos menggun nakan akrilik
2010). alat? (Susanto dkk, 2013).
2 • Apa tipe • TMP36, Rentang (- 9 • Baagaimana • Bentuk pegangan
p
sensor yang 40oC – 125oC) dan beentuk berupa kaait yang bisa
digunakan? akurassi ± 2 oC peegangan alat? disangkuutkan pada talii
• Berapa (Boxalll, 2013). cold box
rentang suhuu • DHT22, Rentang (-
dibutuhkan? 40oC – 125oC) dan Berdasarkann alternatif soolusi yang suddah diperolehh
• Berapa tingkkat akurassi ± 0.2 oC paada Tabel 2, maka dilakuukan pemilihaan komponen..
akurasi sensoor (Saptaadi dkk, 2015). Komponen
K dippilih berdasarkkan beberapa kriteria yangg
dibutuhkan? • DHT11, Rentang (00oC diitetapkan penneliti dalam raangka mewujudkan tujuann
– 50oC)
C dan akurasi ± peembuatan alatt monitoring ssuhu yang dap pat mengatasii
2 oC (SSusanto dkk, keelemahan allat yang diigunakan saaat ini dann
2013). diiestimasikan lebih
l murah dari alat yan ng terdapat dii
3 • Apa Mikrokoontroler sebagaai paasaran.Daftar alternatif kom mponen dan kriteria yangg
komponen pengenddali: diigunakan dalaam pemilihann disajikan pada Tabel 3..
pengendali • Mikrokkontroler klassik Komponen
K yanng lebih dari ssatu alternatif dipilih secaraa
pencatatan sepertii ATMEGA, ubjektif berdaasarkan kriteria pemilihan
su n yang telahh
otomatis? dsb diitetapkan denngan memperrhatikan data sheet setiapp
• Apaalat • Mikrokkontroller ko
omponen.
pencatatan Arduinno (Monk,
yang 2013). TABEL 3 Alterrnatif Komponnen dan Kriteeria Pemilihann
digunakan? • Mini-P PC seperti N Fungsi AlternatifKoomponen Kriteria
Raspberry. o Pemilihan
Modul pencatatan: 1 Dis- Jumlah
• Modull RFID play LCD karakter,
1,25MMHz suhu LED LED
D Displa dan jumlah
• Modull RFID Seven dotmm y pemakaian
13,5MMHz Segm atrixx pin
• Modull NFC ent
4 • Apa tipe dann • Tag RF FID berbentukk
2 Sensor Akurasi,
berapa kartu ukuran 1Kb
suhu rentang
ukuranmemoori (Igoe dkk,2014)
d TMP DHTT DHT2 suhu,
yang • Tag RF FID berbentukk 36 11 2 sensitiivitas,,
digunakan? kartu ukuran 4Kb
dan resolusi
• Apa tipe jamm (Igoe dkk,2014)
d
3 Mikro- Jumlah pin
internal yangg • Jam innternal berupa AT-
kontro- Arduui Rasp- IO, ukuran
digunakan? real tim
me clock (RTC C) MEG
ler -no Berry alat, dan
seri DSS1307 atau A
harga
DS32331 (Igoe dkk,
2014)
Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG
GM 2016 | 3077
Alat Fleksibeliita Fleksibilitaas proses pencatatan paada dasarnyaa
Penca- s teknologgi daapat mengguunakan RFID D High Freq quency (HF),,
tat pencatat RF FID Low Freequency (LF), atau menggu unakan modull
RFID FID
RF Modull NFC.
N Hanya saaja, penggunaaan RFID HF F maupun LF F
-LF -H
HF NFC haanya dapat bekerja dengann perangkat RFID karenaa
4 memo- - Ukuran prroses penulissan tidak m menggunakan NFC Dataa
ri memori Exx‐change Foormat (NDEF F) yang di-ssupport olehh
Card Caard
Mifar M
Mifar smmartphone(Igooe dkk, 20144), sehingga modul NFC C
e e yaang terpilih. Modul
M NFC uuntuk Arduin no baru dapatt
Classi Cllassi diigunakan untuuk menyimpaan data pada Mifare M 1 Kb,,
c 1Kb c 4Kb seehingga memoori penyimpannan yang digu unakan adalahh
RTC - Pemakaiann Mifare
M 1 Kb. RTC DS3231 dan DS12 207 memilikii
daya sppesifikasi yanng sama jikka dilihat daari datasheett
DS- masing-masing
m g komponen. M Meskipun begitu, DS3231
DS12 32231
07 memiliki
m keungggulan karenaa menggunakaan daya yangg
leebih sedikit dibbanding DS12207. Plastik, akrilik
a dan 3D
D
5 Alarm - - Suara
prrinting padaa dasarnya dapat digun nakan untukk
suara nyaring
membuat
m casinng namun kkarena mempertimbangkann
Buzze haarga pembuaatan, penggunnaan akrilik dinilai lebihh
r 5V murah
m dan kokkoh.Konsep aakhir pemilihaan komponenn
Alarm - - Ukuran seecara keseluruuhan disajikann juga pada Taabel 3 dengann
lampu kecil seell pada tabel yang
y diberi laatar (backgrou
und) berwarnaa
LED
6 Baterai - Kapasitas geelap (abu-abu)).
Bater dan
fleksibilitaas III.II. Arsitektu
ur Alat Monittoring
ai
Baater Pembuatan arsitektur alaat dimulai daari pembuatann
1865 pemakaiann
ai sk
kema alat monitoring suhuu. Skema alat dibuat untukk
0
K
Klip menentukan
m huubungan antaar komponen n yang sudahh
9VV diipilih. Skema alat dapat diliihat pada gam
mbar 1.
7 Dimens - - - Sekecil
i mungkin
8 Bahan Harga
casing
Plasti Akrili
A 3D
k k printinn
g
9 Bentuk - - - Kemudahan
pengait penggunaaan
Gam
mbar 1 Skema Alat Monitoriing
Berdasarrkan kriteria pemilihan koomponen sepeerti
yang sudah disajikan
d padaa Tabel 3, dispplay yang dipiilih Gambar
G 1 menunjukan
m bahwa mikrok kontrolleryangg
adalah sevenn segment karrenakebutuhann karakter unttuk beerfungsi sebaagai otak utaama dari alaat monitoringg
ditampilkan sudah bisa dipenuhi (hhanya butuh 4 diiberikan dayaa oleh bateraii. Mikrokontro oller nantinyaa
karakter), dan
d memakai pin IO (inpput-output) yaang menerima
m inpuut berupa daata suhu darii sensor suhuu
sedikit. Sennsor suhu yaang dipilih adalaha DHT--22 DHT-22 dan data d waktu ddari RTC unttuk kemudiann
karena dari kriteria-kriteeria yang suddah ditentukaan, diiproses dan diolah.
d Data suhu yang diterima olehh
DHT-22 yanng paling baikk.Baterai klipp 9v dan bateerai mikrokontroller
m r selanjutnya akan ditampillkan ke dalam m
18650 bisa menjadi
m alternnatif solusi karena
k keduannya diisplay dan dituuliskan ke dalam NFC tag.
bisa digunnakan sebaagai catu daya unttuk Gambar 2 menunjukann proses kerrja pada alatt
mikrokontrolller Arduino (Brainy-Bits,, 2015; Boxaall, monitoring
m suhhu dimulai saaat alat dinyalaakan. Saat alatt
2013).Namunn demikian, baterai 188650 memilliki diinyalakan, baterai
b memmberikan daaya kepadaa
kapasitas paling besar daan dapat diisii ulang kembbali mikrokontroler
m . Jika kondisi baterai daalam keadaann
sehingga batterai 18650 yang
y terpilih.Arduino dipiilih haabis maka LE ED indikator akan padam. Namun, jikaa
sebagai kommponen mikrookontroler utaama untuk alat a allat monitoringg memiliki ccukup daya, maka lampuu
monitoring suhu
s didadasaarkan dari penndapat Igoe dkk
d in
ndikator LED D dan mikrookontroler ak kan menyala..
(2014) yangg menyatakann bahwa moddul NFC dappat Seelanjutnya, arduino
a menj
njalankan pro ogram untukk
dijalankan menggunakan
m Arduino. Dibbanding denggan peencatatan dan mengaktifkann jam internaal serta sensorr
mikrokotroller AT-MEGA, Arduino saat ini lebbih su
uhu. Setelah sensor suhu m membaca kon ndisi suhu dii
banyak diguunakan. Adaapun pengguunaan mini-P PC daalam cold box, selaanjutnya mikrokontrolerm r
seperti RasppBerry dinilaai terlalu mahalm dibandiing memerintahkan
m n display unttuk menampiilkan kondisii
Arduino. su
uhu yang dibaaca oleh sensoor. Suhu yang sudah dibacaa
seelanjutnya dipproses oleh A Arduino untu uk kemudiaann

308 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
dilakukan pencatatan secara berkala.Setelah proses menyoldernya di PCB dengan tenol. Selanjutnya alat
distribusi selesai, data monitoring yang tersimpan pada akan dimasukan ke dalam casing.Casing alat nantinya
NFC tag dapat diambil petugas dan dibaca akan dibuat secara manual dengan memanfaatkan
menggunakan smartphone. akrilik yang dapat dipotong-potong sesuai keinginan
dan menyambungkannya dengan lem. Selain itu, agar
Mulai
Sistem monitoring
dan pencatatan
rangkaian dalam tidak tampak dari luar, maka akrilik
suhu dapat ditempeli stiker.
Menyalakan alat
Selain penambahan casing, terdapat juga
monitoring Menampilkan suhu penambahan komponen untuk menunjang kinerja dari
komponen yang terpilih.Sebagai contoh, modul
Baterai memberikan
daya
Menulis data ke NFC charger out, tempat baterai dan modul charger in
tag
merupakan komponen tambahan untuk dapat mengisi
ulangbaterai pada alat.Selain itu, resistor 220Ω juga
Baterai lemah? Ya merupakan komponen tambahan yang digunakan untuk
Proses dilanjutkan?
menurunkan tegangan pada LED agar tidak putus.
Ya
Tidak
Tabel 5 merupakan tabel estimasi biaya untuk
A LED indikator mati Tidak
Petugas mengambil data
pembuatan alat monitoring suhu. Total biaya yang
dengan smartphone harus dikeluarkan untuk membuat alat monitoring suhu
Arduino menyala dan adalah Rp. 668.600. Biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan sistem Alat monitoring
dimatikan pembuatan alat lebih murah dari harga produk serupa,
seperti RFID Temp Loggeryang memiliki harga jual
Jam internal
memberikan data waktu
Berhenti A $162.62 termasuk ongkos kirim (Instrument, n.d.).
Berdasarkan hal tersebut, alat bantú monitoring yang
Gambar 2 Diagram Cara Kerja Alat Monitoring
didesain layak untuk dilanjutkan pengembangannya
ketahapan berikutnya.
TABEL 5 Estimasi Biaya
Harga
No Komponen Jumlah III. KESIMPULAN DAN SARAN
(Rp)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
1. Modul Charger Out 1 unit 8.500 didapatkansembilan kebutuhan utama untuk alat
2. Tempat Baterai 1 unit 11.500 monitoring suhu pada rantai dingin distribusi darah
3. Baterai 18650 2 unit 48.000 yang dilakukan oleh PMI. Terdapat sepuluh komponen
4. Modul Charger In 1 unit 9.000 utama dan beberapa komponen tambahan untuk
5. Switch 1 unit 1.000 membuat alat tersebut dengan total seluruh biaya
6. Resistor 220Ω 2 unit 200 pembuatan alat diestimasikan lebih murah dari pada
7. Modul NFC 1 unit 285.000 alat yang dijual dipasaran. Dengan demikian, konsep
8. Buzzer 1 unit 1000 alat monitoring suhu yang sudah dibuat sudah dapat
9. LED 3mm 1 unit 500 mengatasi permasalahan yang dihadapi PMI. Konsep
10. LED 5mm 1 unit 1.000 akhir alat tersebut saat ini sudah dikembangkan
11. Kabel 1 meter 7.500 menjadi sebuah prototipe dan masih dalam proses akhir
Modul Seven pengujian skala laboratorium. Paska uji laboratorium
12. 1 unit 39.500 selesai dilakukan, dilanjutkan dengan dengan uji
Segment
13. Arduino Mega 1 unit 110.000 lapangan.
14. RTC DS3231 1 unit 14.500 IV. DAFTAR PUSTAKA
Sensor Suhu [1] Anwar, M. (2015, Oktober 11 ). PMI Jatim
15. 1 unit 60.000 Kelebihan 212 Ribu Kantong Darah pada
DHT22
1 2014. Retrieved from Tribun Regional:
16. PCB 5.900 http://www.tribunnews.com/regional/2015/10/
lembar
1 11/pmi-jatim-kelebihan-212-ribu-kantong-
17. Akrilik 22 x 22 cm 20.000 darah-pada-2014
lembar
18. Kait 1 unit 5.000 [2] Astuti, W. D., & Laksono, A. D. .2013.
KEAMANAN DARAH DI INDONESIA Potret
19. Kartu Mifare 1 unit 5.000
Keamanan Transfusi Darah di Daerah
1
20 Stiker 8.500 Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan.
lembar
Surabaya: Health Advocacy.
21 Baut 3mm + Mur 2 unit 500
[3] Boxall, J. .2013. Arduino Workshop. San
22. Lem Alteco 2 unit 10.000 Francisco: William Pollock.
23. Tenol 1 meter 7.500 [4] Brainy-Bits. (2015, Maret 22). Make your
TOTAL BIAYA 668.00 own Standalone Arduino UNO and power it
using 18650 Batteries - Tutorial.
Berdasarkan komponen-komponen yang [5] Brooks, D. R. (2016, Februari). Arduino-
digunakan bisa dibuat estimasi biaya pembuatan alat. Based Dataloggers: Hardware and Software.
Rangkaian dari alat nantinya akan dibuat dengan Retrieved from www.instesre.org
menghubungkan antar komponen dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 309


[6] Catic, A., & Vielhaber, M.. 2011. Lean [11] Instrument, M. (n.d.). Track-It™ Data
Product Development : Hype or Sustainable Loggers: RFID Temp And Temp/Humidity.
New Paradigm? INTERNATIONAL Retrieved September 11, 2016, from Monarch
CONFERENCE ON ENGINEERING Instrument:
DESIGN, ICED11. http://www.monarchinstrument.com/
[7] Derens-Bertheau, E., Osswald, V., Laguerre, [12] Jain, Garima & Dahiya Sanjeet. 2015. NFC:
O., & Alvarez, G. .2015. Cold chain of chilled Advantages, Limits And Future Scope.
food in France. international journal of International Journal on Cybernetics &
refrigeration 52, 161-167. Informatics (IJCI) Vol. 4, No. 4, 1-12.
[8] Halim, G., Gurning, D. R., & Baheramsyah, I. [13] Kemenkes RI. .2014. Situasi Pelayanan
A. 2013. Pemilihan Sistem Rantai Dingin Darah Di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan
(Cold Chain) Daging Segar yang Memenuhi Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Persyaratan Halal. Surabaya: UPT. [14] Kemenkes RI. .2015. Situasi Donor Darah Di
Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Nopember. Kementrian Kesehatan RI.
[9] Hartono, R. .2013. Perancangan Sistem Data [15] Monk, S. .2010. 30 Arduino Project for the
Logger Temperatur Baterai Berbasis Arduino Evil Genius. Colombus: The McGraw-Hill
Duemilanove. Jember: Universitas Jember. Companies.
[10] Igoe, T., Coleman, D., & Jepson, B. .2014.
Beginning NFC. Sebastopol: O’Reilly Media,
Inc.

310 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


KAJIAN KINERJA XBEE UNTUK KOMUNIKASI DATA
PADA GEDUNG FTI UNISSULA
Bustanul Arifin1*, Muhammad Khosyi’in1
1
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Sultan Agung
Jl. Raya Kaligawe Km.4 Semarang 50112.
*
Email: bustanul@unissula.ac.id

ABSTRAK

Komunikasi wireless mempunyai keunggulan dibandingkan dengan media lainnya terutama dilihat dari segi
kepraktisannya. Sehingga dengan alasan tersebut menjadikannya lebih dominan penggunaannya dewasa ini. Salah
satu alat komunikasi data wireless yang popular adalah xbee. Dengan menggunakan standar komunikasi IEEE
802.15.4 untuk Xbee seri-1 dan ZigBee untuk seri-2, Xbee beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz. Piranti ini cocok
digunakan untuk komunikasi di dalam gedung maupun luar gedung. Untuk tujuan tersebut maka dilakukanlah
penelitian ini yang berguna untuk mengetahui jarak optimal komunikasi data dengan menggunakan xbee serta
mengetahui gangguan-ganguan yang dapat mempengaruhi unjuk kerja piranti tersebut.Penelitian dilakukan di gedung
FTI yang terdiri atas tiga lantai. Di dalam gedung FTI terdapat beberapa ruang kelas dan ruang khusus diantaranya
adalah ruang server, ruang studio televisi, studio radio, ruang master control, dan ruang genset. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan 2 cara yaitu software XCTU produksi Digi International Inc dan display lcd yang telah diolah
oleh arduino.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam gedung FTI Xbee-Standart mampu melakukan komunikasi
data dengan baik pada jarak maksimal 15 meter sedangkan Xbee-Pro dengan jarak maksimal 28,5 meter. Dengan
metode LOS (Line of Sight) Xbee-Pro mampu melakukan komunikasi 600 meter dan Xbee-Standart 126 meter.
Untukkomunikasi antar lantai dalam gedung ini hanya mampu dilakukan dengan baik oleh Xbee-Pro. Pengujian dalam
ruang-ruang khusus seperti ruang server, ruang studio televisi, ruang studio radio, ruang master control, serta dengan
gangguan blueetooth, sinyal wifi, sinyal telepon, dan sinyal telepon tidak berpengaruh secara signifikan.

Kata kunci: Xbee seri-2, komunikasi data, gedung FTI Unissula

I. PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan pada tempat terbuka(outdoor)


Media perantara untuk menyampaikan data dapat dengan metode LOS (Line of Sight).
berupa kabel dan udara (tanpa kabel atau wireless). Penggunaan ZigBee di industri yang diteliti oleh
Kedua media ini mempunyai keunggulan dan Wettergren (2007) menunjukkan hasil bahwa ZigBee
kelemahannya masing-masing.Beberapa hal yang dapat dapat digunakan dalam suatu bangunan industri tanpa
digunakan sebagai bahan pertimbangan adalah segi mendapatkan gangguan yang berarti. Pengujian indoor
efektifitas, segi biaya, segi keamanan, dan segi-segi pada lingkungan kantor dimana sinyal melewati
yang lain. Salah satu pilihan yang dapat digunakan beberapa dinding. Dengan dinding yang tebal akan
komunikasi di dalam gedung adalah access point mempengaruhi sinyal yang dipancarkan. Pengujian
seperti layaknya umum digunakan. Beberapa alat outdoor dengan metode line of sight antara dua node.
komunikasi tanpa kabel lain yang lebih sederhana Nilai yang diperoleh adalah maksimum range 30 m
banyak tersedia di pasaran, salah satunya adalah Xbee. untuk indoor dan 500 m untuk pengujian di outdoor.
Dengan harga yang terjangkau Xbee dapat digunakan Ini menunjukkan bahwa range maksimum yang dapat
untuk komunikasi data dengan baik. diterima adalah tergantung dari lingkungan masing-
Joni K dan kawan-kawan (2012) dalam masing.
penelitiannya menggunakan XBee untuk mentransfer Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa
hasil olahan sensor suhu LM335. XBee yang komunikasi menggunakan Xbee yang diaplikasikan
digunakan jenis Pro seri-2 berjumlah 5 unit yang terdiri pada dua buah robot beroda berjalan dengan baik di
atas 1 unit sebagai koordinator, 2 unit sebagai router, dalam maupun di luar ruangan. Berdasarkan
dan 2 unit lainnya digunakan sebagai end device. pengukuran sinyal disimpulkan bahwa percobaan di
Sensor suhu dipasang pada router dan end device, dalam ruangan sinyal dapat terkoneksi dengan baik
sedangkan koordinator dihubungkan ke komputer sampai jarak 12 meter. Sinyal Xbee dapat menembus
untuk menerima data dari router maupun end device. penghalang dengan baik jika jaraknya kurang dari 12
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan metode meter dengan rata-rata power level sinyal Xbee adalah
pairing dapat menjangkau jarak yang lebih jauh -88,02 dBm. Tetapi di luar ruangan receiver dapat
dibandingkan dengan metode On/Off. Kesimpulan menangkap sinyal transmitter dengan baik hanya
yang diambil menyampaikan bahwa pengujian sampai jarak 5 meter saja (Yuliza 2013).
protokol IEEE 802.15.4/ZigBee menunjukkan tidak Peer to Peer (P2P) merupakan sebuah teknologi dan
berpengaruh pada kecepatan gabung ke jaringan yang pemodelan jaringan yang setiap node atau komputer di
dibentuk. Jarak jangkauan XBee tidak sesuai dengan dalamnya (sering disebut dengan istilah peer) saling
spesifikasi teknis yang disebutkan dalam datasheet. terhubung dan berkontribusi didalam penyediaan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 311


layanan dan pertukaran data. Di dalam protokol ini Digi Internasional tahun 2013 dengan build ID
tanpa adanya client dan server karena setiap peer 20131213-3. Program ini dapat didownload di alamat
bertindak sebagai client sekaligus server (saling http://www.digi.com. Dengan memanfaatkan software
memberi dan menerima).Personal Area network (PAN) ini maka dapat diketahui feedback yang dihasilkan oleh
merupakan bentuk keterhubungan antar perangkat xbee dan juga dapat mengetahui laporan paket yang
teknologi informasi ke dalam jangkauan jaringan dapat dikembalikan oleh receiver.Konfigurasi
secara pribadi (personal) dengan pengguna. PAN rangkaian untuk cara penelitian ditunjukkan pada
timbul sebagai akibat makin banyaknya perangkat Gambar 1.
teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin
mengecil, mudah digunakan, mudah dibawa, dan
mudah terhubung ke dalam jaringan. Protokol ZigBee
atau disebut juga dengan ZigBee (standar IEEE
802.15.4) merupakan teknologi dan protokol di dalam
jaringan komputer ( khususnyaWirelessNetwork) yang Gambar 1. Konfigurasi Rangkaian
dapat menghubungkan semua perangkat dengan cepat,
daya tampung yang banyak, dan hemat konsumsi daya. Untuk mengetahui unjuk kerja xbee antara
ZigBee beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan 16 transmiter dan receiver tidak hanya dilakukan dengan
buah channel didalamnya (Pratama dan Suakanto cara menggunakan xctu saja. Cara penelitian yang
2015). kedua adalah dengan menghubungkan kedua xbee
Sistem yang akan diteliti terdiri atas dua bagian tersebut dengan mikrokontroler. Mikrokontroler yang
yaitu sistem pemancar dan sistem penerima. Sistem digunakan pada penelitian ini adalah arduino uno dan
pemancar dan penerima ini terdiri atas beberapa arduino mega.
komponen elektronik, yaitu xbee, mikrokontroler yang
terangkai dalam sistem arduino. Xbee yang digunakan II. PEMBAHASAN
adalah xbee seri-2. Xbee seri-2 yang diteliti meliputi Hasil pengukuran dan pengujian yang didapatkan
Xbee jenis Pro, dan Xbee Standart. Peneltian akan meliputi pengukuran kuat sinyal antaratransmitter dan
dilakukan untuk mengetahui komunikasi data antar receiver pada jarak tertentu yaitu jarak sangat dekat,
ruangan baik di lantai 1, dan lantai 2, dan lantai 3 dekat, hingga jauh. Untuk jarak jauh atau sangat jauh
gedung utama FTI. Masing-masing lantai di FTI dilakukan dengan metode LOS (Line of Sight).
mempunyai karakteristik yang berbeda, oleh karena itu Pengujian selanjutnya dilakukan di beberapa tempat di
diperlukan pengujian yang menyeluruh di tiap gedung FTI. Sesuai dengan kondisi yang ada bahwa
lantainya. Perbedaan yang mendasar adalah lantai 1 gedung utama FTI terdiri atas 3 lantai yang mempunyai
terdiri atas beberapa ruang kerja/kantor yang bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Pengujian
didalamnya terdapat beberapa faktor yang dilakukan di lantai 1, lantai 2, dan lantai 3. Pengujian
mempengaruhi komunikasi data. Lantai 2 mempunyai yang lain adalah pada tempat-tempat khusus seperti
keunikan tersendiri karena di beberapa bagian terdapat ruang studio televisi, studio radio, ruang server, ruang
ruang server Unissula, ruang studio, ruang kontrol genset, dan pengujian antar lantai juga.
studio, dan ruang komputer (IT Literacy). Lantai 3
sebagian besar terdiri atas ruang kuliah yang setiap II.I. Pengujian Antar Ruang
harinya digunakan oleh mahasiswa yang selalu Pengujian awal pada penelitian ini adalah
membawa alat komunikasi pribadi (ponsel).Beberapa pengujian jarak dekat ini dilakukan untuk mengetahui
gangguan akan diterapkan dalam pengujian ini untuk sinyal ideal yang didapatkan melalui xctu dan arduino.
mengetahui kehandalan sistem komunikasi data Hal pertama yang dilakukan adalah mengatur identitas
menggunakan xbee. Gangguan tersebut adalah Personal Area Network (PAN) dengan nilai 2016. Pada
penggunaan access point, bluetooth, microphone pengujian pertama menggunakan Xbee-Pro yang
wireless. Variable penelitian juga meliputi gangguan dihubungkan pada port Com-3 dengan baud rate 9600
dari pengguna gedung yaitu pengujian pada keadaan menunjukkan bahwa seri Xbee-Pro transmitter adalah
setiap ruang kosong (keberadaan orang dibuat 0013A20040BDB696. Xbee-Pro yang terdeteksi
seminimal mungkin) dan dengan pengujian ketika dengan ID PAN yang sama adalah berseri
terdapat banyak orang yang tinggal di suatu ruang 0013A20040BDB5DF.Pengujian Xbee-Standart
(setiap orang diasumsikan membawa alat komunikasi dilakukan dengan menggunakan xctu juga. PAN ID
pribadi). diatur dengan menentukan nilai 2015 untuk xbee jenis
Selain penelitian komunikasi data antar beberapa ini. Dengan menggunakan port Com-4 yang diset 9600
ruang dalam 1 lantai, penelitian juga akan dilakukan baudratenya seri yang digunakan adalah
dengan menjalankan komunikasi data antar lantai. 0013A20040CAE0B9. Dengan jarak yang dekat
Komunikasi data juga dilakukan antara gedung utama terlihat bahwa semua paket terkirim dengan baik 100%
FTI dengan gedung labotorium yang ada di sisi selatan dengan RSSI -31 dBm. Walaupun dua Xbee-Pro ini
di mana didalamnya terdapat generator set (genset) dan didekatkan lagi tetapi nilai RSSI yang didapatkan
laboratorium sisi utara yang di dalamnya terdapat masih tetap sama.Sama dengan hasil Xbee-Pro, untuk
studio radio tazmania FM.. seluruh paket Xbee-Standart sukses terkirim 100%
Untuk mengetahui unjuk kerja masing-masing xbee dengan RSSI pada level -28 dBm. Kedua hasil ini
digunakan 2 cara penelitian. Penelitian yang pertama ditunjukkan pada Gambar 2.
menggunakan software xctu Versi 6.1.0 keluaran dari
312 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Gambar 4. Hasil Penelitian Senilai 1 meter

II.II. Pengujian Antar Lantai


Pengujian berikutnya dilakukan untuk mengukur
kemampuan komunikasi Xbee di lantai 1 denganxbee
di lantai 2. Pengujian ini meliputi 2 cara yaitu dengan
menggunakan xctu dan dengan menggunakan arduino.
Pengujian awal dilakukan dengan menempatkan
transmitter di lobi dan receiver di lantai 2. Hasil
Gambar 2. Hasil Penelitian pengujian ini ditunjukkan pada sinyal yang ditunjukkan
pada Gambar 5. Pengujian juga dilakukan untuk
Dengan metode pengujian kedua terlihat bahwa komunikasi antara lantai 2 dengan lantai 3. Untuk
seluruh data yang dikirim ke penerima dapat diterima pengujian antar lantai didapatkan hasil yang berbeda
dengan baik. Seluruh sinyal ini ditunjukkan pada antara penggunaan xbee-Pro dengan Xbee-Standart.
Gambar 3 untuk Xbee-Pro sebelah kiri dan Xbee- Untuk Xbee-Pro pada Gambar 5 mampu mengirimkan
Standart untuk gambar sebelah kanan. paket sebanyak 90% pada level -84 dBm. Sedangkan
untuk Xbee-Standart pada level -88 dBm tetapi hanya
mampu mengirimkan paket sebanyak 48%. Hasil
Gambar 6 menunjukkan bahwa Xbee-Pro mampu
mengirimkan paket sebanyak 100% pada level -74
dBm. Sedangkan untuk Xbee-Standart pada level -26
dBm tetapi hanya mampu mengirimkan paket sebanyak
48%.
Gambar 3. X-bee-Pro & Xbee-Standart

Dengan memberikan jarak antara pengirim dan


penerima senilai 1 meter terlihat bahwa penurunan
kekuatan sinyal jenis Xbee-Standart lebih tinggi
dibandingkan dengna Xbee-Pro seperti ditunjukkan
pada Gambar 4. Untuk Xbee-Pro masih dalam nilai
RSSI senilai -47 dBm dan Xbee-Standart bernilai -35
dBm. Jarak terjauh yang masih dapat dijangkau adalah
15 meter.

Gambar 5. Penempatan Transmitter di Lobi

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 313


Ruang khusus lain yang berada di gedung FTI
adalah ruang genset. Alat ini tepatnya berada di sisi
selatan gedung utama FTI yaitu di gedung
Laboratorium Teknik Elektro. Pengujian dilakukan
pada saat genset menyala ketika aliran listrik PLN
sedang padam pada tanggal 14 Januari 2016 jam 10.45
wib. Bagian transmitter berada di ruang genset
sedangkan receiver diletakkan di ruang dosen selatan
yang mempunyai jarak 8,5 meter. Hasil yang
didapatkan tidak menunjukkan gangguan yang berarti
dan semua sinyal yang dikirim berhasil diterima
dengan baik di receiver.

II.IV.Pengujian LOS
Pengujian sinyal Xbee dengan metode Line of Sight
(LOS) dilakukan dengan cara mengukur jarak
maksimal antara transmitter dan receiver yang
dihubungkan dengan arduino. Pengujian ini dilakukan
di dalam kampus Unissula tepatnya di depan gedung
Fakultas Teknik (FT). Transmitter diletakkan di
samping gedung FT dan receiver digerakkan menjauhi
lokasi transmitter berjalan ke arah selatan. Pada
Gambar 6. pengujian Xbee-Standart didapatkan jarak maksimal
yang dapat dicapai adalah 126 meter. Pengujian
II.III. Pengujian Pada Ruang Khusus metode LOS untuk Xbee-Standar dilakukan juga di
Ruang studio Tazmania merupakan lokasi obyek jalan raya Kaligawe. Titik awal dimulai dari depan
yang digunakan untuk tempat pengujian unjuk kerja gedung perbankan dimana terdapat patok/tanda jarak
sinyal xbee karena mempunyai karakteristik khusus jalan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
dibandingkan dengan ruang-ruang lain.Hasil tampilan pengukuran karena tanda tersebut merupakan jarak
xctu diperlihatkan pada Gambar 7 untuk Xbee-Pro dan yang sudah terukur. Receiver digerakkan ke arah barat
untuk jenis Standart. Hasil pengujian menunjukkan menjauhi titik transmitter. Jarak maksimal yang masih
sinyal yang diterima untuk Xbee-Pro pada saat dapat dilakukan pengiriman paket dengan baik adalah
pemancar radio sedang diaktifkan (on-air) adalah 132 meter. Untuk Xbee-Pro juga dilakukan pengukuran
berada pada level -51 dBm dengan pengiriman sinyal di jalan raya Kaligawe. Jarak yang didapatkan ketika
pada xctu 100%. Untuk sinyal Xbee-Standart transmitter dan receiver melakukan komunikasi
menunjukkan nilai -90 dBm dengan jumlah paket dengan baik adalah 288 meter. Pada titik-titik tertentu
100% berhasil yang diterima. yang melebihi jarak maksimal kedua xbee masih dapat
berkomunikasi dengan baik, tetapi pada saat-saat
tertentu juga kadang sinyal itu hilang. Dari hasil
analisa yang dapat diambil adalah bahwa sebenarnya
komunikasi masih dapat berlangsung dengan baik
tetapi karena ada faktor lain berupa gangguan-
gangguan yang menyebabkan terhalangnya metode
pengujian LOS sehingga menyebabkan jaraknya
terbatas. Gangguan ini berupa banyaknya dahan-dahan
pohon untuk penghijauan jalan, serta beberapa papan
reklame yang terpasang di tepi jalan. Untuk
memperkuat argumentasi ini dilakukan pengujian
Xbee-Pro dengan metode yang kedua. Yaitu
melakukan pengukuran komunikasi dengan menaiki
jembatan penyeberangan jalan yang berada di depan
Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan jembatan
penyeberangan jalan di depan Lingkungan Industri
Kecil. Hasil pengukuran yang dilakukan diantara dua
jembatan ini adalah 600 meter dengan peta
ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 7

314 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


IV. DAFTAR PUSTAKA
[1] Joni K., Hidayat R., Sumaryono S., 2012,
Pengujian Protokol IEEE 802.15.4/ZigBee di
Lingkungan Outdoor, dalam Prosiding Peran
Geoinformatika dalam PSDA Indonesia, Buku 1,
Seminar Nasional Informatika (SemnasIf) 2012,
Gambar 8. Hasil Pengukuran diantara Jembatan UPN Veteran, Yogyakarta.
[2] Wettergren, A., 2007, ZigBee in Industry,
III. KESIMPULAN Bachelor Thesis Performed in Computer
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat Engineering at Linkoping Institute of
disimpulkan bahwa jarak optimal untuk Xbee-Standart Technology,Swedia.
dengan metode LOS adalah 126 meter dan Xbee-Pro [3] Yuliza, 2013, Komunikasi Antar Robot
sampai dengan 600 meter. Komunikasi dalam gedung Menggunakan RF Xbee dan Arduino
FTI terjadi dengan baik dalam jarak maksimal 15 meter Microcontroller, Program Studi Teknik Elektro,
untuk Xbe- Standart dan jarak maksimal 28,5 meter Universitas Mercu Buana, IncomTech, dalam
untuk Xbee-Pro. Dengan ketinggian langit-langit 3,6 Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, Vol.4 no.1,
meter dan jarak antar lantai 4,7 meter Xbee-Pro 2013.
mampu melakukan komunikasi antar lantai sedangkan [4] Pratama, I Putu Agus Eka. Suakanto, Sinung,
Xbee-Standart hanya mampu melakukan komunikasi 2015, Wireless Sensor Network, Teori dan
data dalam satu lantai. Komunikasi data dengan Xbee Praktek Berbasiskan Open Source, Penerbit
tidak terpengaruh terhadap gangguan komunikasi Informatika Bandung.
bluetooth, sinyal televisi, sinyal telepon, dan sinyal
wifi.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 315


PENGARUH ALKALISASI TERHADAP KADAR AIR SERAT
SABUT KELAPA
Daud O. Topayung 1, Imran S. Musanif2, I Nyoman Suamir3
1,2
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado
3
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali
Email:dtopayung@gmail.com, immusanif@gmail.com, inyoman.suamir@gmail.com

ABSTRAK
Saat ini produk furniture umumnya masih terbuat dari bahan baku kayu. Adanya ketergantungan terhadap
pemakaian kayu secara terus-menerus tanpa batas akan menyebabkan terjadinya eksploitasi hutan secara berlebihan
sehingga menyebakan kualitas hutan akan mengalami penurunan secara berangsur-angsur sehingga dapat
memberikan dampak lingkungan yang kurang baik. Komposit merupakan bahan baku alternative yang dapat
dipergunakan untuk menggantikan kayu dalam pembuatan furniture, jenis material ini merupakan campuran antara
serat dari bahan bahan organic atau unorganic tertentu dengan bahan resin.Untuk kelompok bahan organic, umumnya
digunakan serat dari jenis tanaman tertentu, salah satu diantaranya adalah serat sabut kelapa. Salah satu tahapan
proses yang perlu dilakukan sebelum serat tersebut dipergunakan sebagai bahan baku untuk membuat komposit adalah
proses alkalisasi. Dalam penelitian ini proses alkalisasi menggunakan cairan Natrium oksida (NaOH). Adanya
pengaruh alkalisasi terhadap kadar air serat sabut kelapa dilakukan dengan cara melakukan pengukuran kadar air
pada serat yang terlebih dahulu diberikan perlakuan alkali dengan menggunakan metoda pemanasan, Metode ini pada
prisipnya membandingkan berat serat sebelum dan setelah pemanasan. Kondisi yang ditetapkan sebagai kombinasi
variable bebas dalam melakukan proses alkalisasi adalah waktu proses dan kadar NaOHyang ditambahkan dalam air
rendaman. Waktu proses atau lamanya perendaman yang ditetapkan adalah 1jam, 2 jam dan 3 jam. Sedangkan kadar
NaOH yang ditetapkan adalah 1%, 2% dan 3%. Rata-rata hasil pengukuran kadarair, berdasarkanwaktu rendaman: 1
jam = 17.06%; 2 jam =14.70% dan 3 jam = 12.99%, berdasarkan kadar NaOH: NaOH 1% = 15.65%, NaOH 2% =
15.95 dan NaOH 3% = 12.25%

Kata Kunci : Alkalisasi, Kadar Air, Serat Sabut Kelapa

I. PENDAHULUAN Peralatan
- Neraca digital
Semua seratalam cellulose memiliki sifat yang
- Pengukur/Kontrol temperatur & asesories
sanga tmampu menyerap air dari lingkungan bebas
- Pemanas/Kompor listrik
yang disebut sifat hydrophilic. Kandungan air yang
- Wadah logam
tinggi dapat menurunkan daya rekat dengan matrik
- Avometer
polimer yang bersifat hydrophobicUntuk
- Pengukur waktu
mengoptimalkan kandungan serat serendah mungkin
dapat mengacu pada standar ASTM D629, yaitu
2.2. Metode
dengan memanaskan di dalam oven selama satu jam
pada temperatur 110°C. Kandungan air
- Pengukuran berat serat yang telah dibentuk dengan
(moisturecontent) tersebut kemudian dapat dihitung
mempergunakan neraca digital (sebelum
dengan persamaan sebagai berikut :
pemanasan)
100% - Memasang specimen pada kawat pengikat
- Memasang dan Menyetel peralatan control
temperatur hingga menunjukkan temperatur 110 °C
dimana :
- Menghidupkan kompor listrik dan meletakkan
Mc= moisturecontent, (%)
wadah logam tertutup di atasnya
Wa= berat awalserat sebelumdipanaskan (gr) - Memasang sensor temperatur pada lubang yang
Wb=berat akhir serat setelah dipanaskan (gr) telah dibuat pada penutup wadah
- Setelah temperatur dalam wadah telah
II. BAHAN DAN METODE menunjukkan nilai temperatur 110 °C, maka
2.1. Bahan dan Peralatan specimen yang telah terpasang pada kawat
Bahan pengikat, dimasukkan ke dalam wadah
- Serat sabut kelapa - Mengaktifkan pencatat waktu/alarm
- Kain pembersih/lap - Setelah waktu pemanasan tercapai (1 jam),
- Kawat pengikat specimen dikeluarkan dari wadah, kemudian diukur
- Kemasan plastic beratnya satu persatu
- Kertas karton
Gambaran visual dari pelaksanaan setiap tahapan dari
metode tersebut di atas dapat dilihat pada cuplikan
berikut :
316 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
NT
21,83
1 jam
m 19,26

NaOH-1%
Penguukuran berat serat
s 2 jam
m 16,66
3 jam
m 13,75

1 jam
m 17,79

NaOH-2%
2 jam
m 15,52
3 jam
m 14,53
Memasang specimen pada kawat
pengikat

NaOH-3%
1 jam
m 14,12
2 jam
m 11,93
1
3 jam
m 10
0,69

(aa)

NT
21,83
Memassang dan Menyetel NaOH-1
1% 19,26
peralataan control tem
mperatur NaOH-2
2% 17,79

1 jam
NaOH-3
3% 14,12

NaOH-1
1% 16,66
NaOH-2
2% 15,52
2 jam

NaOH-3
3% 1
11,93

tem
mperatur dalaam wadah NaOH-1
1% 13,75
telaah menunjukkkan nilai
3 jam

NaOH-2
2% 14,53
mperatur 110 °C
tem °
NaOH-3
3% 10
0,69

b)
(b

Non Alkkalisasi 21,83


3
specimeen yang telahh terpasang Perendaman - 1 jam 17,06
pada kawat pengikat,
Perendaman - 2 jam 14,70
dimasukkkan ke dalam
m wadah
Perendaman - 3 jam 12,99
(cc)

Melakukan serat
M s sabut Non Alkalisaasi 21,83
k
kelapa ygg telah
d
dimasukkan ke wadah NaOH - 1%
1 16,56
t
tertutup pemanasan NaOH - 2%
2 15,95
s
selama 1 jam NaOH - 3%
3 12
2,25
Gambar Visuualisasi Tahappan Proses Penngukuran Kaddar (d
d)
Air Serat Sabut Kelapa
Grafik
G Kadar air
a serat mennurut waktu alkalisasi
a atauu
waktu perendaman
p ddan kadar NaO
OH
III. HASIL DAN N PEMBAHA ASAN (aa),(c) Penyajiaan data berdaasarkan waktu
u perendamann
Besarann yang diperooleh dari penngukuran adallah 1, 2 dan 3 (jam)
berat serat sabut kelaapa sebelum m dan setellah (b
b),(d) Penyajiaan data berdassarkan kadar larutan
l NaOHH
pemanasan (W Wa dan Wb). 1, 2 dann 3 (%)
Dengann mengetahuui kedua niilai ini, maaka
penentuan niilai kadar air (Moisture conntent, Mc) dappat un
ntuk melihat pengaruh
p alkaalisasi dengan variasi waktuu
dilakukan deengan mengguunakan persam maan yang tellah (1
1 jam, 2 jam dan
d 3 jam) teerhadap terhad dap kadar air,,
disajikan sebbelumnya. Haasil penentuann nilai kadar air diigunakan graafik (a) dann (c). Kedua grafik inii
disajikan padda grafik berikkut memperlihatkan
m n bahwa semaakin lama wak ktu alkalisasi,,
maka
m kadar air
a yang dihasilkan setelaah dilakukann
peengukuran meenunjukkan nilai yang semaakin kecil

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 3177
Sedangkan untuk melihat pengaruh alkalisasi dengan [3] Carvalho K.C.C., Mulinari D.R., Voorwald
variasi kadar NaOH (1%, 2% dan 3%) terhadapkadar H.J.C., Cioffi M.O.H., 2010, Chemical
air, digunakan grafik (b) dan (d). Kedua grafik ini juga Modiffication Effect On The Mechanical
memperlihatkan hasil yang sama, yaitusemakin tinggi Properties Of Hips/Coconut Fiber
kadar NaOH yang digunakan pada saat alkalisasi, maka Composites, BioResources, Vol. 5 No.2, pp.
kadar air yang dihasilkan setelah dilakukan pengukuran 1143-1155
menunjukkan nilai yang semakin kecil [4] Effendi Arsad, 2011, Sifat Kayu Lapis
Berbahan Baku Kayu Akasia (Acaciam
Kedua kondisi ini dapat dijelaskan bahwa pada Angium Willd) dan Kelampayan (A
dasarnya proses alkalisasi yang dilakukan pada nfhocephaluss pp), Jurnal Riset Industri Hasil
penelitian iniadalah merupakan proses pembersihan, Hutan, Vol.3. N0.2, pp., 1-6
artinya serat sabut kelapa yang dialkalisasi akan [5] Fajriyanto., Firdaus F., 2007, Karakteristik
mengalami pemisahan dengan debu dan unsur-unsur Mekanik Panel Dinding dari Komposit Sabut
lain yang melekat pada serat sabut kelapa tersebut, jika Kelapa (Coco Fiber) - Sampah Plastik
terdapat debu dan unsur lain yang melekat pada serat (Thermoplastics, Logika Vol. 4., N0. 1. pp. 3-
sabut kelapa, maka akan menyerap air yang lebih besar 13
sehingga debu dan unsur lain tersebut akan tetap [6] Goda, K, Cao, Y, 2007, Research and
menempel pada serat setelahproses pemanasan Development of Fully Green Composites
dilakukan. Kondisi ini menyebabkanselisih berat antara Reinforced with Natural Fibres, Journal of
berat serat sebelum dan setelah pemanasan menjadi Solid Mechanics and Materials Engineering,
kecil sehingga perhitungan kadar air yang dilepaskan Vol. 1, No. 9 pp, 1073-1081
pada saat proses pemanasan dilakukan menunjukkan [7] Gibson, F. Ronald, 1994, Principle of
nilai yang juga kecil. Composite Materials Mechanics, McGraw-
Hill, Inc
Adapun pengaruh proses alkalisasi dengan kombinasi [8] Hariyanto A., 2011, Rekayasa dan
variable waktu dan kadar NaOH terhadap kadar air, Manufaktur Bahan komposit Sandwich Untuk
dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa semakin lama Panel Interior Otomotif Dan Rumah Hunian,
proses alkalisasi dilakukan maka porsi debu dan unsur Simposium Nasional RAPI X FT UMS – 2011
lain yang terlepas dari serat sabut kelapa, Akan ISSN : 1412-9612 M-33
semakin banyak. Hal ini juga terjadi pada NaOH [9] Kindoy Sanjay, 2010, Study on Mechanical
ditingkatkan. Secara visual hal ini dapat teramati pada Behavior of The Coir Fiber Reinforced
kondisi air rendamansetelah proses dilakukan, yaitu Polimer Matrixs Composites, Thesis National
semakin keruh Institute Of Technology Rourkela.
[10] Mohanty, A.K., Misra, M., Drzal, L.T., 2005,
IV. KESIMPULAN Natural Fibres, Biopolymers and
1) Dari penerapankombinasi variable proses Biocompsites, Taylor & Francis Group,
alkalisasi,yaitu waktu dan kadar NaOH dapat LLC.
diketahui bahwa proses alkalisasi ternyata [11] Mwaikambo, L.Y., Ansell, M.P., 1999 The
berpengaruh terhadap prosesntase kadar air. effect of chemical treatment on the
Indikasinya adalah diperoleh nilai kadar air serat propertiesofhemp,sisal,juteandkapokfibresfor
yang berbeda compositereinforcement,2ndInternationalWo
2) Semakin besar selisih antara berat serat sabut odandNaturalFibreComposites
kelapasebelum dan setelah setelah proses [12] Rahman M.M., Khan A. Mubarak, 2007,
pemanasan akanmengakibatkanprosesntase kadar Surface treatment of coir (Cocos nucifera)
air yang terlepas dariserat sabut kelapaakan fibers and its influence on the fibers’ physico-
semakin besar. Demikian pula sebaliknya mechanical properties, Composites Science
3) Porsi debu dan kotoran lain yang melekat pada serat and Technology, Vol. 67, pp. 2369-2376
sabut kelapa, merupakan unsur yang berpengaruh
dalam proses alkalisasi

V. DAFTAR PUSTAKA
[1] ASTM Handbook volume 21, 2001,
Composite, ASM International Handbook
Committee.
[2] Bledzki, A.K., Gassan J, 1999, Composites
Reinforced With Cellulose Based Fibres
(http://www.sciencedirect.com/science)?
Online 02 Maret 2013

318 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENERAPAN METODE AHP DAN TOPSIS DALAM PENENTUAN
PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Farindika Metandi1, Mulyanto2, Abdul Majid3,
Jurusan Teknologi Informasi
Politeknik Negeri Samarinda
Email: farindika@gmail.com, Yanto1294@gmail.com, abdulnajib@gmail.com

ABSTRAK
Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan
untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Salah satu beasiswa yang ditawarkan oleh
Politeknik Negeri Samarinda kepada mahasiswa adalah beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik). Tujuan
pemberian beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) antara lain untuk meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa, meningkatkan prestasi mahasiswa, dan menjamin penyelesaian studi mahasiswa tepat waktu. Penentuan
penerima beasiswa PPA di Politeknik Negeri Samarinda masih menggunakan cara tradisional. Penentuan penerima
beasiswa PPA dapat dikategorikan sebagai permasalahan pengambilan keputusan semi terstruktur. Permasalahan
pengambilan keputusan semi terstruktur dapat diselesaikan dengan menggunakan metode pengambilan keputusan.
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi antara
Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS).
Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan metode AHP mampu memberikan bobot prioritas dari empat kriteria
yang digunakan didalam penentuan penerima Beasiswa PPA. Melalui perhitungan AHP diketahui bobot prioritas
kriteria IPK adalah 0.5579, bobot prioritas kriteria semester adalah 0.2633, bobot prioritas kriteria penghasilan orang
tua adalah 0.1219, dan bobot prioritas kriteria tanggungan orang tua adalah 0.0569. Berdasarkan Hasil perangkingan
dengan metode TOPSIS diperoleh hasil yang berbeda dengan hasil pengumuman Politeknik Negeri Samarinda.
Kata Kunci : AHP, TOPSIS, Beasiswa, PPA

I. PENDAHULUAN keputusan semi terstruktur. Permasalahan ini dapat


Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan diselesaikan dengan menggunakan metode
keuangan yang diberikan kepada perorangan yang pengambilan keputusan [6]. Sesuai dengan
bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan permasalahan yang dihadapi maka metode yang
pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi antara
oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. AHP dan TOPSIS. Keunggulan AHP antara lain
Bantuan tersebut diberikan kepada yang berhak membuat permasalahan yang luas dan semi terstruktur
menerima, terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah
dan kompetensi penerima beasiswa [2]. dipahami. TOPSIS sederhana dan mudah dipahami,
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal karena perhitungannya yang tidak rumit, serta memiliki
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan kemampuan untuk menentukan alternatif-alternatif
Kebudayaan berupaya mengalokasikan dana untuk keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
memberikan bantuan biaya pendidikan kepada Namun TOPSIS memerlukan nilai bobot untuk setiap
mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu untuk kriteria, sehingga diperlukan metode AHP untuk
membiayai pendidikannya, dan memberikan beasiswa menentukan besarnya bobot dari setiap kriteria yang
kepada mahasiswa yang mempunyai prestasi tinggi, digunakan.
baik kurikuler maupun ekstrakurikuler. Tujuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
pemberian beasiswa PPA antara lain untuk biro akademik dalam melakukan proses seleksi secara
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, sistematis sehingga pemborosan waktu, tenaga dan
meningkatkan prestasi mahasiswa, dan menjamin biaya dapat diminimalkan.
penyelesaian studi mahasiswa tepat waktu [1].
Penentuan penerima beasiswa PPA di I.I.Metode Penelitian
Politeknik Negeri Samarinda masih menggunakan cara Penyelesaian permasalahan penentuan penerima
tradisional. Data mahasiswa calon penerima beasiswa beasiswa PPA di Politeknik Negeri Samarinda
masih diolah secara tradisional dimana penentuan menggunakan metode AHP dan TOPSIS ditunjukkan
penerima masih menggunakan kriteria-kriteria yang pada Gambar 1.
ditentukan secara terpisah dan juga dipengaruhi oleh Penyelesaian permasalahan dimulai dengan
jumlah data calon penerima beasiswa yang masuk. menentukan kriteria yang akan digunakan, kriteria
Oleh karena itu dibutuhkan metode yang dapat yang diperoleh berasal dari hasil wawancara dengan
membantu pihak akademik dalam penentuan penerima pihak yang berwenang dan dokumen pendukung yang
beasiswa berdasarkan kriteria tersebut secara bersama- diperoleh.
sama. Selanjutnya melakukan perbandingan berpasangan
Penentuan penerima beasiswa PPA dapat antar kriteria. Perbandingan berpasangan dilakukan
dikategorikan sebagai permasalahan pengambilan oleh pihak yang berwenang dengan mengisi kuesioner
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 319
untuk mengetahui nilai kepentingan antara satu kriteria
dengan kriteria lainnya.
Langkah berikutnya adalah melakukan
perhitungan bobot dengan menggunakan metode AHP (1)
dengan menggunakan data matriks perbandingan yang
diperoleh pada tahapan sebelumnya. Matriks
di mana aij merupakan penilaian kepentingan
perbandingan dapat diterima jika nilai rasio konsistensi
parameter ke-i dibandingkan dengan parameter ke-
(CR) ≤ 0,1. Jika nilai CR > 0,1 maka pertimbangan
j.
yang dibuat perlu diperbaiki dengan melakukan
pengisian ulang untuk menjawab pertanyaan dalam Menurut Saaty, untuk berbagai persoalan,
kuesioner. skala 1 s.d. 9 adalah skala terbaik untuk
Selanjutnya setelah memperoleh bobot kriteria mengekspresikan pendapat, seperti ditunjukkan
adalah melakukan perangkingan alternatif dengan pada Tabel 1 [5].
menggunakan metode TOPSIS. Hasil dari metode
TABEL 1
TOPSIS merupakan hasil perangkingan alternatif
Intensitas
penerima beasiswa PPA. Keterangan
Kepentingan
1 Kedua elemen sama
penting
3 Elemen yang satu sedikit
lebih penting daripada
elemen lainnya
5 Elemen yang satu lebih
penting daripada elemen
lainnya
7 Elemen yang satu jauh
lebih penting daripada
elemen lainnya
9 Elemen yang satu mutlak
lebih penting daripada
elemen lainnya
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua
nilai pertimbangan yang
berdekatan
Gambar 1 Metode Penelitian
Kebalikan Jika untuk parameter i
mendapat satu angka
I.II.Tinjauan Pustaka
dibandingkan dengan
Metode AHP
parameter j, maka j
AHP merupakan suatu model pendukung
mempunyai nilai
keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.
kebalikannya dibanding
AHP menguraikan masalah multikriteria yang
dengan i
kompleks menjadi suatu hirarki. Hirarki merupakan
suatu representasi dari sebuah permasalahan yang Skala nilai digunakan untuk mengisi nilai
kompleks dalam suatu struktur multilevel, dimana level matriks perbandingan berpasangan yang akan
pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, menghasilkan prioritas (bobot) masing-masing
kriteria, subkriteria, dan seterusnya hingga level kriteria.
terakhir alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang 3. Menghitung bobot kriteria
kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-
kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu wj = (2)
bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak 4. Pemeriksaan konsistensi
lebih terstruktur dan sistematis. Dalam pembuatan keputusan, penting untuk
Prosedur dasar AHP terdiri dari beberapa langkah mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada,
berikut [4]: karena tidak diinginkan keputusan berdasarkan
1. Membuat hierarki; dengan memecahnya menjadi pertimbangan dengan konsistensi yang rendah.
elemen-elemen pendukung, dan menyusun elemen Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah:
secara hierarki. a. Menghitung lambda maks (λmaks)
2. Penilaian parameter dan alternatif dengan (3)
perbandingan berpasangan. b. Menghitung consistency index (CI)
Penilaian elemen matriks perbandingan
berpasangan A ditunjukkan pada Persamaan (1): (4)
c. Menghitung dan memeriksa Consistency
Ratio (CR)
(5)

320 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


dimana IR = indeks random. 3. Membuat matriks keputusan ternormalisasi
Nilai IR ditunjukkan pada Tabel 2. terbobot
Dilakukan dengan cara mengalikan bobot
TABEL 2 kriteria (wj) dengan matriks keputusan
Ukuran ternormalisasi.
3 4 5
Matriks
vij = wj . rij (9)
Indeks
0,58 0,90 1,12
Random
4. Menentukan solusi ideal positif S+ (PIS) dan
Apabila nilai CR ≤ 0,10 maka dapat dikatakan negatif S- (NIS)
matriks perbandingan berpasangan yang Penentuan solusi ideal dipengaruhi oleh sifat
dibuat sudah konsisten. Namun jika nilainya kriteria, apakah bersifat keuntungan (benefit) atau
lebih dari 0,10 maka penilaian parameter biaya (cost). Parameter yang bersifat benefit adalah
harus diperbaiki. kriteria yang apabila penilaiannya semakin tinggi
maka semakin bagus. Sedangkan kriteria yang
Metode TOPSIS bersifat cost adalah kriteria yang apabila
TOPSIS merupakan salah satu metode yang dapat penilaiannya semakin tinggi maka semakin jelek.
digunakan untuk pengambilan keputusan multikriteria.
Pertama kali diperkenalkan oleh Hwang dan Yoon (10)
(1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif
yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari
solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negative
[3].
Setelah memperoleh bobot kriteria, selanjutnya
dilakukan perangkingan alternatif dengan
menggunakan metode TOPSIS. Secara umum prosedur dimana B berasosiasi dengan parameter yang
TOPSIS mengikuti langkah-langkah berikut [4] : bersifat benefit dan C berasosiasi dengan
1. Membangun matriks keputusan X parameter yang bersifat cost.
Struktur matriks keputusan ditunjukkan pada 5. Menghitung jarak alternatif dengan PIS dan
(6). NIS

(11)
(6)

6. Menghitung closeness coefficient (CC)


dimana, Ai menunjukkan alternatif ke-i, i = 1, …, Tahap terakhir dari metode TOPSIS, adalah
m; Cj merepresentasikan kriteria penilaian j, j = 1, menghitung CC terhadap solusi ideal dan
…, n. merupakan rating kinerja alternatif Ai melakaukan perangkingan alternatif. CC
berdasarkan penilaian kriteria Cj, dan adalah merupakan koefisien kedekatan relatif alternatif
elemen dari matriks keputusan X. terhadap solusi ideal, di mana alternatif dengan
2. Normalisasi matriks keputusan R nilai CC terbesar merupakan solusi yang dipilih.
Normalisasi matriks keputusan bertujuan agar
terjadi kesamaan skala pengukuran terhadap (12)
sejumlah parameter. Setiap elemen matriks
keputusan dihitung dengan menggunakan rumus
normalisasi vektor, sebagaimana ditunjukkan (7) II. PEMBAHASAN
A. Pemodelan Data Kriteria
dan akan membentuk matriks keputusan
Dalam menentukan urutan penerima beasiswa
ternormalisasi R pada (8).
PPA didasarkan pada beberapa kriteria. Kriteria-
(7) kriteria pada penelitian ini diperoleh dokumen
pedoman beasiswa yang diperoleh dari pihak akademik
yang berwenang untuk menentukan penerima
beasiswa. Kriteria yang digunakan dapat dilihat pada
(8) Tabel 3.

TABEL 3
Kriteria Kode
IPK C1
Semester C2
Penghasilan orang tua C3
Tanggungan orang tua C4

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 321


Untuk data penghasilan orang tua dikelompokkan TABEL 7
berdasarkan kategori dengan penilaian yang digunakan Kode
(C1) (C2) (C3) (C4)
dapat dilihat pada Tabel 4. Mhs
M1 3,0833 4 1 3
TABEL 4 M2 3,5867 4 4 1
Keterangan Nilai M3 3,7467 4 2 3
Rp. 500.000 – Rp. 5 M4 3,9300 2 2 3
1.000.000 M5 3,9300 2 3 2
Rp. 1.000.000 – Rp. 4 M6 3,9400 2 2 4
2.000.000 M7 4,0000 2 1 2
Rp. 2.000.000 – Rp. 3 M8 3,8000 4 1 3
3.000.000 M9 3,8100 4 1 6
Rp. 3.000.000 – Rp. 2 M10 3,0700 4 4 4
4.000.000 M11 3,9000 2 4 2
Lebih dari Rp. 4.000.000 1 M12 3,9000 2 3 5
M13 3,6800 2 4 2
B. Perhitungan Bobot Kriteria M14 3,7400 4 3 5
Setelah mengetahui kriteria dan membentuk model M15 3,7400 2 4 2
AHP, selanjutnya adalah tahapan perhitungan bobot
prioritas kriteria dengan menggunakan matriks Selanjutnya dilakukan normalisasi matriks
perbandingan berpasangan, sebagaimana ditunjukkan
keputusan menggunakan persamaan (7), dan hasilnya
Tabel 5. ditunjukkan pada Tabel 8.
TABEL 8
TABEL 5
Kode
C1 C2 C3 C4
Mhs C1 C2 C3 C4
C1 1 3 5 7
M1 0,2132 0,3333 0,0902 0,2268
C2 1/3 1 3 5
M2 0,2480 0,3333 0,3607 0,0756
C3 1/5 1/3 1 3
M3 0,2591 0,3333 0,1803 0,2268
C4 1/7 1/5 1/3 1
M4 0,2718 0,1667 0,1803 0,2268
Jumlah 1,6762 4,5333 9,3333 16
M5 0,2718 0,1667 0,2705 0,1512
M6 0,2724 0,1667 0,1803 0,3024
Setelah melakukan perbandingan berpasangan
M7 0,2766 0,1667 0,0902 0,1512
maka berikutnya adalah melakukan sintesis untuk
M8 0,2628 0,3333 0,0902 0,2268
memperoleh keseluruhan bobot prioritas local dengan
M9 0,2635 0,3333 0,0902 0,4536
menggunakan persamaan (2). Bobot kriteria yang
dihasilkan ditunjukkan pada Tabel 6. M10 0,2123 0,3333 0,3607 0,3024
M11 0,2697 0,1667 0,3607 0,1512
TABEL 6 M12 0,2697 0,1667 0,2705 0,3780
Kriteria Bobot M13 0,2545 0,1667 0,3607 0,1512
IPK (C1) 0,5579 M14 0,2586 0,3333 0,2705 0,3780
Semester (C2) 0,2633 M15 0,2586 0,1667 0,3607 0,1512
Penghasilan orang tua 0,1219
(C3) Proses perhitungan matriks keputusan
Tanggungan orang tua 0,0569 ternormalisasi terbobot dilakukan dengan mengalikan
(C4) setiap elemen pada kolom kriteria pada matriks
keputusan ternormalisasi dengan bobot kriteria hasil
Berdasarkan hasil pemeriksaan konsistensi perhitungan AHP. Proses perhitungan matriks
menggunakan persamaan perbandingan berpasangan keputusan ternormalisasi terbobot dilakukan sesuai
menggunakan persamaan (3), (4) dan (5), diperoleh dengan persamaan (9). dan hasilnya ditunjukkan pada
rasio konsistensi (CR) = 0,0439, yang berarti Tabel 9.
perbandingan berpasangan yang dilakukan konsisten
dan bobot kriteria yangdihasilkan dapat digunakan. TABEL 9
Kode
C. Perhitungan Pemodelan TOPSIS Mhs C1 C2 C3 C4
Proses penilaian dilakukan berdasarkan data yang M1 0,1189 0,0878 0,0110 0,0129
diperoleh. Adapun sampel data penilaian ditunjukkan M2 0,1384 0,0878 0,0440 0,0043
pada Tabel 7. M3 0,1445 0,0878 0,0220 0,0129
M4 0,1516 0,0439 0,0220 0,0129
M5 0,1516 0,0439 0,0330 0,0086
M6 0,1520 0,0439 0,0220 0,0172
M7 0,1543 0,0439 0,0110 0,0086
M8 0,1466 0,0878 0,0110 0,0129
322 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
M9 0,1470 0,0878 0,0110 0,0258 III. KESIMPULAN
M10 0,1184 0,0878 0,0440 0,0172 Metode AHP dan TOPSIS dapat digunakan untuk
M11 0,1505 0,0439 0,0440 0,0086 memecahkan masalah seleksi penerima beasiswa.
M12 0,1505 0,0439 0,0330 0,0215 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bobot
M13 0,1420 0,0439 0,0440 0,0086 prioritas kriteria IPK 0.5579, bobot prioritas kriteria
M14 0,1443 0,0878 0,0330 0,0215 semester 0.2633, bobot prioritas kriteria penghasilan
M15 0,1443 0,0439 0,0440 0,0086 orang tua 0.1219, dan bobot prioritas kriteria
tanggungan orang tua adalah 0.0569. Berdasarkan
Berdasarkan matriks ternormalisasi terbobot yang hasil perangkingan dengan metode TOPSIS diperoleh
telah diperoleh, selanjutnya adalah menentukan solusi hasil yang berbeda dengan hasil pengumuman
ideal positif dan solusi ideal negatif dengan Politeknik Negeri Samarinda. Perbedaan yang terjadi
menggunakan persamaan (10) sehingga diperoleh disebabkan perbedaan bobot kriteria dan metode
Tabel 10. perangkingan yang digunakan.
TABEL10 Penggunaan metode pembobotan lain selain AHP
C1 C2 C3 C4 layak untuk dicoba untuk penelitian selanjutnya dan
S+ 0,1543 0,0878 0,0440 0,0258 membandingkan dengan hasil yang diperoleh pada
penelitian ini.
S- 0,1184 0,0439 0,0110 0,0043
IV. DAFTAR PUSTAKA
Langkah berikutnya adalah menghitung jarak
[1] Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2015.
antara nilai ternormalisasi terbobot setiap alternatif
Pedoman Umum Beasiswa dan Bantuan Biaya
terhadap nilai solusi ideal positif dan nilai solusi ideal
Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik.
negatif, serta melakukan perhitungan CC dan
Jakarta: Kementerian Ristek Dikti.
perangkingan alternatif. Perhitungan jarak alternatif
[2] Gafur, A. 2004. Cara Mudah Mendapatkan
terhadap solusi ideal menggunakan persamaan (11)
Beasiswa. Jakarta: Penebar Plus.
sedangkan perhitungan CC menggunakan persamaan
[3] Hwang, C.L. dan Yoon, K. 1981. Multiple Attribute
(12). Hasil perhitungan ditunjukkan pada Tabel 11.
Decision Making, Berlin: Springer-Verlag.
[4] Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan bagi
TABEL 11
para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk
Kode Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang
Mhs D+ D- CC Rangking
Kompleks, Jakarta : Pustaka Binama Pressindo.
M1 0,0500 0,0447 0,4720 9 [5] Saaty, T.L. 2008. Decision making with the analytic
M2 0,0268 0,0584 0,6857 2 hierarchy process, Int. J. Services Sciences, vol. 1,
M3 0,0273 0,0529 0,6598 3 no. 1, pp. 83- 97.
M4 0,0508 0,0360 0,4146 14 [6] Turban , E., Aronson , J. E., dan Liang , T.P., , 2004
M5 0,0485 0,0400 0,4522 12 Decision Support System and Intelligent System 7th
M6 0,0499 0,0376 0,4298 13 Ed (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem
M7 0,0575 0,0361 0,3858 15 Cerdas Jilid 1) Terjemahan oleh Dwi Prabantini. x
M8 0,0362 0,0529 0,5933 6 Yogyakarta: Andi Offset.
M9 0,0338 0,0566 0,6263 4
M10 0,0369 0,0564 0,6045 5
M11 0,0473 0,0462 0,4939 7
M12 0,0456 0,0425 0,4822 8
M13 0,0487 0,0407 0,4553 11
M14 0,0155 0,0581 0,7895 1
M15 0,0482 0,0421 0,4663 10

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 323


APLIKASI RUMAH KOS BERBASIS ANDROID
Fitri Damayanti1), Khoirul Huda2), Eka Mala Sari Rochman3)
Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang PO BOX 2, Kamal, Bangkalan, Jawa Timur 69162
email : 1 fitri2708@yahoo.com

ABSTRAK

Informasi tentang rumah kos bisa didapat dari selebaran atau dari banner yang ada di jalan, yang mana cara
ini sangatlah merepotkan karena membutuhkan seorang perantara sebagai informan. Dengan berkembangnya dunia
teknologi maka hal tersebut dapat di jembatani dengan membuat aplikasi tentang info rumah kos tersebut secara
online. Penelitian ini membuat Aplikasi Rumah Kos Berbasis Android yang didalamnya berisi teks dan gambar yang
mencangkup informasi rumah kos yang terdiri dari jenis kos, tipe kos, fasilitas kos, harga kos, no telepon, foto kos,
marker pada google maps, dan status kos (ada/ tidak). Dengan adanya aplikasi rumah kos berbasis android ini dapat
membantu mahasiswa yang mencari tempat tinggal / kos di daerah Telang Kecamatan Kamal tidak kesulitan lagi dan
pemilik rumah kos bisa mempromosikan rumah kosnya dengan mudah dan nyaman.

Kata Kunci : Android, Aplikasi, Rumah Kos.

I. PENDAHULUAN aplikasi di dalam hardware tersebut. Saat ini banyak


I.I Latar Belakang pengguna yang memilih handphone yang memiliki
Bangkalan merupakan salah satu pusat pendidikan Sistem Operasi android. Android memiliki tujuan
di pulau Madura dan menjadi salah satu tujuan calon utama untuk menginovasi piranti telepon bergerak agar
mahasiswa untuk menuntut ilmu. Selain kebutuhan pengguna mampu mengeksplorasi kemampuan yang
akan ilmu, kebutuhan akan tempat tinggal juga lebih dibandingkan dengan platform mobile lainnya.
sangatlah penting untuk para calon mahasiswa yang Berdasarkan permasalahan dan ketersediaan yang
datang dari luar Kabupaten Bangkalan. Info tentang telah disebutkan, kebutuhan informasi tentang tempat
tempat tinggal atau kos bisa didapat dari mulut kemulut tinggal atau rumah kos dapat di jembatani dengan
atau dari selebaran yang ada di jalan, yang mana cara membuat Aplikasi Rumah Kos Berbasis Android.
ini sangatlah merepotkan karena membutuhkan Dengan aplikasi berbasis android ini dapat
seorang perantara sebagai informan. Dengan mempermudah para calon mahasiswa baru atau
berkembangnya dunia internet maka dapat dibuat masyarakat lain dalam mencari tempat tinggal atau kos
aplikasi tentang info rumah kos secara online, sehingga dan membantu para pemilik rumah kos dalam
pemilik kos tidak harus membuat selebaran atau banner memasarkan rumah kos mereka khusunya di daerah
untuk memasarkannya. dekat pusat pendidikan di Bangkalan di area kampus
Saat ini perkembangan teknologi semakin maju dan Universitas Trunojoyo Madura.
pesat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Hampir semua proses yang biasanya menggunakan I.II Tinjauan Pustaka
cara manual dan memperlambat proses, sekarang A. Penelitian Sebelumnya
sangatlah modern. Sehingga perkembangan teknologi Penelitin yang dilakukan oleh Andry Rachmadi
semakin lama akan membuat laju informasi di dunia ini dengan judul “Sistem Informasi Rumah Kos berbasis
semakin cepat. Teknologi yang semakin maju Web di Yogyajakarta”. Sistem informasi rumah kos ini
membantu manusia dalam membuat berbagai macam dibangun menggunakan bahasa pemrograman Php dan
peralatan atau kebutuhan sebagai alat bantu dalam Mysql. Sistem informasi ini dibangun dengan tujuan
menjalankan berbagai aktivitas. Teknologi informasi untuk dijadikan sebagai media promosi rumah kos di
ini menghasilkan produk elektronik yang bermanfaat Yogyakarta, sehingga bisa didapat informasi yang
dalam mewujudkan berbagai informasi yang ada. Salah mudah tentang kos yang sedang di cari oleh mahasiswa
satu contoh produk elektronik yang sedang diminati ataupun orang yang kerja (Rachmadi, 2013).
masyarakat dalam perangkat bergerak atau mobile
device, salah satunya yaitu handphone, dimana Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Damayanti &
sebagian besar orang memilikinya. Holil dengan judul “ Sistem Informasi Rumah Kos
Handphone memiliki kelebihan tersendiri yakni Berbasis Web dan Google Maps API”. Sistem
mudah untuk dibawa kemana-mana dan mudah untuk informasi rumah kos ini dibangun menggunakan
mengakses informasi-informasi yang diinginkan. Dan bahasa pemrograman Php dan Mysql dengan bantuan
pastinya juga memiliki berbagai macam fitur yang Google Maps API yang dapat menampilkan peta lokasi
dapat diolah seperti musik, gambar, video, pengolah rumah kos (Damayanti & Holil, 2016).
dokumen, dan lain sebagainya.
Sistem Operasi berperan penting dalam mendukung B. Rumah Kos
perangkat keras atau hardware seperti komputer, Rumah kos merupakan suatu tempat tinggal yang
mobile device, dan perangkat keras lainnya. Sistem disewakan kepada pihak lain dengan fasilitas-fasilitas
Operasi digunakan untuk menjalankan program tertentu dengan harga yang lebih terjangkau daripada di
324 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
hotel/ penginapan. Rumah kos lebih akrab digunakan Manajer Google, Ellie Powers. Android studio bersifat
sebagai domisili, karena kebanyakan tempat kos free dibawah Apache License 2.0.
disewa dalam jangka waktu yang cukup lama daripada Android Studio awalnya dimulai dengan versi 0.1
hotel atau penginapan yang menggunakan hitungan pada bulan Mei 2013, Kemudian dibuat versi beta 0.8
hari. Dan juga istilah tempat kos sangatlah yang dirilis pada bulan juni 2014. Yang paling stabil
berdampingan dengan mahasiswa, karena pada dirilis pada bulan Desember 2014, dimulai dari versi
umumnya tempat kos disewakan untuk mahasiswa 1.0. Berbasiskan Jet Brainns’ IntelliJ IDEA, Studio di
walaupun tidak jarang juga tempat kos disewakan desain khusus untuk Android Development. Ini sudah
untuk umum. Tempat kos sangatlah bermacam- bisa di download untuk Windows, Mac OS X, dan
macam, dari cara penyewaannya, fasilitas- fasilitas dan Linux.
harga yang bervariasi. Dan tempat kos ini adalah Android Studio build system adalah toolkit yang
merupakan suatu investasi yang cukup menjanjikan digunakan untuk membangun, test, menjalankan, dan
yang mana kita dapat menghitung biaya perbulan membuat paket dari aplikasi. Build system tidak
dengan yang dihasilkan disetiap bulannya (Martin, tergantung (independent) dari Android Studio, jadi
2011). dapat memanggilnya di dalam Android Studio atau
Biasanya alasan memilih tempat kos sebagai tempat dengan menggunakan command line. Setelah menulis
tinggal adalah sebagai berikut : code pada aplikasi, selanjutnya dapat menggunakan
1. Studi / kuliah dalam jangka pendek ataupun lama. fitur build system untuk:
2. Biaya yang terjangkau dibandingkan dibandingkan • Kustomisasi, konfigurasi, dan mengextends proses
hotel / penginapan. build.
3. Cara penyewaan yang bervariasi, tergantung • Membuat beberapa APK untuk aplikasi android
kebutuhan. Perhari, perbulan, perenam bulan atau dengan fitur yang berbeda menggunakan project
perbulan. yang sama.
• Menggunakan ulang kode dan resources
C. Sistem Operasi Android Fleksibilitas dari sistem pengembangan android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler studio memungkinkan untuk mencapai keseluruhan,
yang berbasis Linux. Android menyediakan platform hal ini tanpa harus memodifikasi file inti dari project
terbuka bagi para pengembang buat menciptakan (Zapata, 2013).
aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh
bermacam peranti bergerak. II. PEMBAHASAN
Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., II.I Metodologi
pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk A. Use Case Diagram
ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, Use Case Diagram merupakan gambaran skenario
dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari dari interaksi antara pengunjung dengan sistem.
34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan Sebuah diagram Use Case didalam aplikasi berfungsi
telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, untuk menggambarkan hubungan antara aktor dengan
Motorola, Qualcomm, TMobile, dan Nvidia. Pada saat kegiatan yang dilakukan terhadap aplikasi. Aktor yang
perilisan perdana Android 5 November 2007, Android ada dalam Aplikasi Rumah Kos Berbasis Android ini
bersama Open Handset Alliance menyatakan adalah admin, owner dan pengunjung. Use case
mendukung pengembangan standar terbuka pada diagram Aplikasi Rumah Kos Berbasis Android ini,
perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode- antara lain :
kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi ƒ Use Case Diagram Kelola Login
perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. ƒ Use Case Diagram Kelola Data Kos
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem ƒ Use Case Diagram Kelola Data Kamar
operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan ƒ Use Case Diagram Kelola Data Member dan User
penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) ƒ Use Case Diagram Kelola Fasilitas User
dan kedua adalah yang benar– benar bebas Gambar 1 menunjukkan gambar Use Case Diagram
distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau Kelola Data Kos. Pada gambar 1 owner (pemilik kos)
dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD) bisa menambahkan data kos baru, mengubah data kos
(Prof. Jazi Eko Istiyanti, 2013). yang telah ada , hapus data kos yang telah ada serta
Fitur dan spesifikasi terkini dari OS Android, antara dapat melihat data kos yang sudah diinputkan,
lain adalah framework aplikasi, dalvik virtual machine, sedangkan pengunjung bisa melihat data kos yang telah
browser terintegrasi, grafik yang dioptimasi, SQLLite, diinputkan oleh pemilik kos.
media support, telepon GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, Use Case Diagram kelola data kamar ditunjukkan
WIFI, kamera ,GPS, kompas, akselerometer dan pada Gambar 2. Pada gambar 2 owner bisa
lingkungan pengembangan yang sangat kaya menambahkan data kamar, lihat kamar, edit data kamar
(Lukmana, 2012). dan juga hapus data kamar pada salah satu rumah kos
yang di milikinya, sedangkan user hanya bisa melihat
D. Android Studio kamar dan memesan kamar.
Android studio merupakan sebuah Integrated
Development Environment (IDE) untuk platform
Android. Android Studio ini diumumkan pada tanggal
16 Mei 2013 pada Konferensi Google I/O oleh Produk
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 325
Gambar 3. CDM Aplikassi Rumah Koss Berbasis
Gambar 1. Use Case Diagram
D Keloola Data Kos Andrroid
C. Physical Daata Model

Gambar 4. PDM Aplikassi Rumah Koss Berbasis


Andrroid
Gambar 2. Use Case Diiagram Kelolaa Data Kamarr
Gambar 4 merupakan gambar PDM
M yaitu hasill
no
ormalisasi darri CDM.
B. Conceptuual Data Modeel
Pada gam
mbar 3 menjellaskan hubunggan antara tabbel III.II Implemenntasi
satu dengan tabel
t yang lainn. Pada subbaab ini membaahas tentang implementasii
attau interface yang ada di dalam aplik kasi. Halamann
Iccon pada HP Android
A seperti ditujukan pada Gambarr
5.

326 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
5. Halaman daftar
d rumah kos laki-lak ki berisi dataa
semua rum mah kos laki--laki yang diiunggah olehh
member keddalam aplikasi.
6. Halaman daaftar rumah kkos perempuaan berisi dataa
semua rumaah kos perem mpuan yang diunggah
d olehh
member keddalam aplikasi.
7. Halaman lookasi saya, m merupakan halaman
h yangg
mana user mendapatkann peta lokasi saya dengann
menghubunngkan GPS tterlebih dahu ulu agar bisaa
diakses sepeerti yang ditunnjukkan oleh gambar
g 7.

Gambaar 5. Halamann Icon pada HP


P Android

Pada gam mbar 5 yang merupakan


m Haalaman Icon HPH
Android terddapat banyak aplikasi. Untuuk menjalankkan
Aplikasi Ruumah Kos Beerbasis Androoid, user harrus
membuka applikasi dengaan nama iKO OS dengan loogo
seperti rumahh warna oranyye.
Pada aplikasi iKOS ini i terdapat berbagai
b macaam
halaman. Diaantaranya :
1. Halaman login aplikassi. Pada halam man ini user dan
d
member menulis
m email dan passworrd dengan bennar
dan mem milih level sebaagai member atau
a user.
2. Halaman daftar mem mber baru, member dappat
mendaftaarkan diri dengan
d menggisi field yaang
tersedia sesuai
s identitaas dirinya.
3. Halaman daftar user baru,
b user dapaat mendaftarkkan
diri denggan mengisi field yang tersedia sesuuai
identitas dirinya.
4. Halaman utama user.. Pada halam man utama usser
berisi fittur pencarian kos, daftar kos laki- laaki,
daftar kos perempuan, dan lokasi yang ditunjukkkan mbar 7. Halam
Gam man Lokasi Saaya
pada gammbar 6.

8. Halaman Utama
U Membber, setiap member
m dapatt
menambahkkan daftar kkos serta bissa mengedit,,
menghapus,, dan mengubbah status ko os penuh atauu
masih ada.
9. Halaman merubah
m data kos, setiap member
m dapatt
merubah data yang berrkaitan dengaan kos yangg
dimiliki.
10
0. Halaman daaftar kamar, m member dapaat melihat listt
kamar sertaa menambahkaan data kamarr seperti yangg
ditunjukkann oleh gambar 8.

G
Gambar 6 Halaaman Utama User
U

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 3277
Gaambar 8. Halaaman Daftar Kamar
K .
Gambaar 10. Halamaan Keterangan
n Kos

11. Halaman transaksi, paada halaman ini pemilik kos k III. KESIMPULA
K AN DAN SAR RAN
dapat meelihat daftar trransaksi yang pernah dipessan Dari hasil perancangan dan pembu uatan aplikasii
oleh useer. Halaman transaksi dittunjukkan paada ru
umah kos beerbasis android ini dapat disimpulkann
gambar 9.
9 seebagai berikutt:
1. Aplikasi inni dapat mennemukan kos yang sesuaii
dengan kriteeria dari pencaari kos.
2. Aplikasi inii dijadikan sebagai media promosi
p yangg
tepat dan bagus bagii para pem milik kos dii
Kecamatan Kamal khusuusnya diarea Telang yangg
dihuni oleh mahasiswa.
3. Aplikasi inii mampu mem mberikan peta lokasi rumahh
kos yang diiinginkan.
4. Aplikasi inii memberikan informasi yan ng akurat dann
lengkap tenntang rumah kkos seperti faasilitas, biaya,,
cara pembaayaran dan kkondisi kamarr yang sudahh
terisi atau kosong.
k

IVV. DAFTAR R PUSTAKA


[1]
[ Damayaanti, F., & Holil. (20 016). Sistemm
Informasi Rumah K Kost Berbasiis Web Dann
Google Maps API. M Multitek Indonnesia, Vol 10,
No 1, Juuni, 19-27.
[2]
[ Lukmanna, L. (2012). MMembuat Apllikasi Androidd
Untuk Tablet
T Dan Haandphone. Elex Media.
G
Gambar 9. Haalaman Transaaksi [3]
[ Martin, S. (2011). Bisnis Kos Da an Kontrakan.
Tiga Serrangkai.
[4]
[ Prof. Jazi Eko Istiyanti, P. (2013)..
12. Halaman keterangan kos. Pada haalaman ini usser Pemrogrraman Smart Phone Mengg gunakan SDKK
dapat meelihat informaasi yang akurrat dan lengkkap Androidd Dan Hackingg Android. Grraha Ilmu.
tentang rumah kos. Indiktor berwarna “hijaau” [5]
[ Rachmaadi, A. (2013)). Sistem Informasi Rumahh
berarti kos
k masih tersedia , sedangkan
s jiika Kost Beerbasis Web ddi Yogyakartaa. Universitass
berwarnaa “merah” beerarti kosongg. Halaman ini Islam Suunan Kalijagaa.
ditunjukkkan oleh gambbar 10.
[6]
[ Zapata, B. C. ((2013). And droid Studioo
Applicattion Developmment. Packt Pu
ublishing.

328 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
PENIINGKATAN PR
RODUKT TIVITA
AS MELA
ALUI AL
LAT ME
EJA
MULTTIFUNG
GSI PADA UD. SISWO
S PUTRO
P DAN UKKM AH
HMAD
R
RODIN
H
Herry Santoosa1,*, Noer Abyor
A dayani1, Berrlian Arswen
Hand ndo2, dan Siiti Khabibah
h3
1
Departemen Teknik Kimiaa Fakultas Tek knik Universittas Diponegorro
2
Departemen Teeknik Perkapaalan Fakultas Teknik
D T Univerrsitas Diponeggoro
3
Deparrtemen Matem matika Fakultaas Sains dan Matematika
M Unniversitas Diponegoro
Jl. Prof. Soeddharto Kampuus Undip Temb balang Semarrang Indonesiaa
*
Email: hersantos@un
h ndip.ac.id

ABSTRAK

Industrii pengrajin kayu


k di Indoonesia adalahh Industri ya
ang sangat dibutuhkan
d unntuk memenuh hi kebutuhann
peralatan daan bangunann di Indonesiia. Program negara untu uk menghijaukkan Indonesiia bisa terha ambat karenaa
masyarakat sangat
s fanatiik terhadap bahan
b kayu. Mendasarkan
M pada hal ters
rsebut, peralatan kayu yan ng multifungsii
dibutuhkan untuk
u mengheemat dan mennghasilkan kay ayu dengan kuualitas tinggi sehingga meenunjang kinerja dari paraa
pengrajin kayyu. Hasil survvey lapangan menunjukkann bahwa UD. Siswo
S Putro dan
d UKM Ahm mad Rodin meemiliki fasiltass
area workshhop yang cukkup memadaii untuk produuksi kerajinan n kayu. Prodduk-produk kkerajinan kayu u yang telahh
diproduksi pada umumnyaa adalah lemaari, daun pinttu, dan kerajin nan kayu lainn. Proses prodduksi dari sem
mua pengrajinn
kayu tersebuut yang tidak dukung alat bantu untuk mengukur, memotong, menngepres, dan mengukir seccara otomatiss
yang mengakibatkan terjaadinya pemboorosan kayu, lama pengerrjaan dan ruusaknya produuk dalam pro oses produksii
barang padaa kelompok peengrajin kayuu tradisional ini.
i Upaya peeningkatan prroduktivitas m melalui pengem mbangan dann
penerapan peralatan
p pem
mbuatan prodduk berupa meja multifung gsi pada UD. Siswo Putroo dan UKM Ahmad A Rodinn
dipandang menjadi
m solusi yang tepat terrhadap permaasalahan yang
g dihadapi oleeh mitra.

Kata kunci : meja multi fuungsi, kayu, peengrajin, usahha

I. PENDA AHULUAN prroduk kerajinaan kayu melipputi, (a) minim mnya fasilitass
Kapal dan mebel kayu banyakk digunakan di peeralatan unttuk menunjang pembu uatan modell
Indonesia kaarena bahan baakunya melim mpah dan muddah krreatifitas untuuk memenuhi ppermintaan daan konsumen,,
ditemukan di d Indonesia. Persediaan
P kaayu di Indonesia (b
b) belum dim milikinya perralatan-peralaatan produksii
masih banyakk tersedia, nam mun keterganntungan terhaddap khhusus untuk membuat
m variiasi produk keerajinan kayuu
bahan bakuu kayu olleh masyaraakat Indonesia yaang sudah jaddi, seperti mejja multifungssi potong ukirr
menyebabkann perlu adanya upaya efisiensi dan d daan sejenisnya,, serta (c) terrbatasnya anggaran belanjaa
penghematann penggunaann kayu. Prosses membentuuk, keelompok peengrajin kayyu. Mendassarkan padaa
mengukur, memotong, mengepres, dan mengukkir peermasalahan tersebut, m maka fasilitaas peralatann
adalah prosees utama dalaam pembuataan produk haasil memadai
m dan multifungsi
m unntuk menghassilkan produkk
kerajinan kaayu. Industri kerajinan kayyu di Indonesia keerajinan kaayu berkuualitas ting
ggi dengann
dibutuhkan untuk suplaii kebutuhan perabot dalaam meminimalkan
m jumlah kayu yang terbuan ng perlu untukk
rumah. Penggunaan kayyu terus mennerus memilliki diiwujudkan.
dampak negatif
n bagii kehidupann masyarakkat.
Berkurangnyya jumlah pohon p menyyebabkan daaya
absorpsi t
tanah mennurun, sehingga sanggat
memungkinkkan untuk terjadinya kebanjiran di
beberapa daerah di Inndonesia. Saaat ini, anggka
permintaan produk kerajjinan kayu teerus meningkkat
setiap tahunnnya, namun hal tersebut tidak ditunjaang
oleh jumlah bahan baku, kemampuan
k r
rancang banguun,
serta fasilitass peralatan yanng sesuai.
UD. Siswo Putro dan UKM. Ahmad Roddin
adalah mitrra Tim Penggabdian yangg berlokasi di
Wilayah Ketileng
K Kelurahan Senndang Mulyyo, Gambar
G 1 Prosees Pembuatann Mebel Secara Tradisional
Kecamatan Tembalang, Semarang. Kedua K bengkkel
kayu ini mem miliki fasiltass area workshhop yang cukkup II. MET
TODE
memadai unntuk produksi produk kerajinan k kayyu. Prograam ini mengguunakan metod
de pendekatann
Produk-produuk kerajinan kayu yang telah t diprodukksi yaang diawali dengan melaakukan evalu uasi terhadapp
pada umum mnya adalah daun d pintu, kusen, jendeela, prroses produkssi pada kelom
mpok pengelasan tradisionall
meja, kursi dan produuk kerajinan kayu lainnyya. UD.
U Siswo Puttro di Ketilengg Raya Keluraahan Sendangg
Berdasarkan hasil obserrvasi di lappangan terdappat Mulyo,
M Kecammatan Pedurunngan, Semaranng dan UKM..
beberapa peermasalahan yang y dihadappi dalam prosses Ahmad
A Rodin sebagai subcoontractor. Waawancara dann

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 3299
observasi visual dilakukan untuk mendapatkan data- memotong, mengepres, dan mengukir di dalam
data yang diperlukan untuk referensi tindakan. kegiatan kerajinan kayu. Perubahan perilaku yang
Analisis situasi kelompok pengrajin kayu terjadi pada UD. Siswo Putro dan UKM. Ahmad Rodin
sasaran yang meliputi studi tentang masalah, potensi ditunjukkan oleh Tabel 1.
dan peluang menunjukkan adanya kebutuhan
pengembangan, khususnya tentang fasilitas dan Tabel 1. Perubahan perilaku pada UD. Siswo Putro dan
peralatan meja potong ukir untuk proses produksi hasil UKM. Ahmad Rodin
kerajinan kayu. Desain peralatan meja multifungsi
potong ukir untuk menunjang proses pembentukan No Uraian Sebelum Sesudah
produk dari kayu diharapkan mampu menjadi solusi IbM IbM
yang terbaik dalam menunjang proses potong dan ukir 1 Waktu yang dihabiskan 36 jam Kurang
produk kerajinan kayu baik macam macam kayu. untuk proses produksi dari 5 jam
Pelaksanaan metode pemecahan masalah terdiri dari meja multifungsi potong
lima tahapan yang meliputi: ukir
1. Analisis dan evaluasi pada kelompok UKM sasaran di bengkel kayu
dalam hal ini UD. siswo putro dan UKM. ahmad
rodin. 2 Jumlah pekerja yang 6 Orang 1 Orang
2. Perancangan meja multifungsi potong ukir sehingga dilibatkan pada proses
mampu mempermudah proses pengaturan produk di ukur, pengepres, potong,
area bengkel kayu. dan ukir kayu
3. Pelatihan tentang manfaat peralatan meja 3 Jumlah keluhan beratnya Semua Tidak ada
multifungsi potong ukir bagi UKM sasaran proses ukur, pengepres, pekerja
4. Demonstrasi dan pengaplikasian produk rancangan potong, dan ukir kayu
meja multifungsi potong ukir pada UKM sasaran
5. Monitoring hasil implementasi produk meja Kegiatan potong ukir yang sering dilakukan
multifungsi potong ukir pada UKM sasaran oleh pekerja di dalam industri antara lain :
1. Kegiatan pengukuran benda
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Kegiatan pengepresan benda
Meja multifungsi adalah sebuah peralatan 3. Kegiatan memotong benda
yang dapat memfasilitasi pengrajin kayu dalam hal 4. Kegiatan mengukir benda
melaksanakan aktivitas, seperti: mengukur, memotong, Penciptaan desain peralatan meja multifungsi
mengepres, dan mengukir produk kayu. Peralatan meja potong kayu yang ergonomis dalam membantu proses
multifungsi potong ukir digunakan untuk produksi di bengkel kayu akan dicapai melalui
meminimalkan biaya dan memaksimalkan beberapa produk atau aktifitas dibawah ini:
produktivitas1,2. Potong ukir adalah sebuah produk 1. Alat prototipe peralatan meja multifungsi potong
mesin yang memiliki dimensi relatif besar baik dari sisi ukir berjenis mengukur, memotong, mengepres,
volume dan berat1-3. Hal ini mengakibatkan proses dan mengukir kayu yang mampu membantu proses
penanganan produk tidaklah mudah, terlebih bila produksi produk hasil bengkel las tradisional.
dilakukan secara manual hanya menggunakan alat 2. Peningkatan produktivitas melalui penerapan meja
bantu seadanya. Tujuan penerapan meja multifungsi multifungsi potong kayu yang diusulkan dapat
potong ukir pada pada UD. Siswo Putro dan UKM. dicapai dengan cara menghemat waktu dan
Ahmad Rodin sebagai berikut : menurunkan resiko terjadinya kecelakaan pada
1. Menghemat penggunaan luas area bengkel kayu proses produksi bengkel las.
2. Mengurangi beban manusia dan terjadinya cacat 3. Peralatan meja multi fungsi yang diusulkan juga
pada tangan mempertimbangkan faktor-faktor ergonomis
3. Meningkatkan hasil produk bengkel kayu sehingga pengoperasian alat dapat dilaksanakan
4. Mengurangi biaya penanganan dengan baik dan nyaman.
5. Mengurangi waktu produksi 4. Diperoleh program-program peningkatan
6. Mengurangi biaya produksi produktivitas bagi UKM pengrajin kayu, sehingga
keberlanjutan dan daya saing kerajinan kayu
Banyak mesin yang telah digunakan pada berbagai tradisional meningkat.
bengkel untuk mengerjakan tugas potong, namun cara 5. Diperoleh suatu analisis sistem manufaktur pada
kerja mesin tersebut tidak otomatis. Tingginya harga proses produksi pengrajin kayu tradisional,
peralatan otomatis memaksa pengrajin untuk sehingga dapat membantu merencanakan strategi
menggunakan peralatan yang manual dan pengembangan bisnis pengrajin kayu tradisional.
konvensional. Definisi roller pelat dan besi adalah 6. Diperoleh pemahaman pada pengrajin dan pemilik
suatu kegiatan proses produksi yang dilakukan oleh pengrajin kayu, tentang penggunaan dan manfaat
satu pekerja atau lebih dengan melakukan kegiatan perancangan, penerapan dan penggunaan peralatan
mengukur, memotong, mengepres, dan mengukir4,5. meja multifungsi potong ukir bagi perkembangan
Selama ini pengertian potong kayu hanya sebatas pada usaha produksi kerajinan kayu tradisional.
kegiatan pemotongan yang melihat aspek kekuatan
kayu. Padahal kegiatan potong ukir tidak terbatas pada Kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi
kegiatan tersebut diatas, masih ada kegiatan mengukur, UKM pengrajin kayu tradisional UD. Siswo Putro dan
330 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
UKM. Ahmad Rodin, khususnya bagi para penggiat (safety), kekuatan (strength) dan kenyamanan dalam
pengrajin kayu yang berupa: pengoperasiannya (comfortability) agar UKM mitra
1. Peningkatan kemampuan fasilitas bengkel kayu dapat dengan mudah dan nyaman dalam
yang dapat mempermudah proses membuat mengoperasikan meja multifungsi tersebut
kerajinan kayu sesuai pesanan.
2. Peningkatan produktivitas bengkel kayu melalui UCAPAN TERIMAKASIH
peningkatan fasiltas potong ukir sehingga untuk Tim kegiatan Pengabdian Masyarakat
kedepannya dapat meningkatkan keuntungan atau mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset dan
laba bengkel kayu dan UKM. Pengrajin kayu. Pengabdian Masyarakat Kementrian Riset, Teknologi,
3. Perancangan fasilitas meja multifungsi potong ukir dan Perguruan Tinggi yang telah membiayai program
yang akan digunakan disesuaikan dengan ini melalui Skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Tahun
kebutuhan bengkel kayu tradisional sasaran, Anggaran 2016 sesuai dengan Surat Penugasan
khususnya besarnya kapasitas potong ukir Pelaksanaan Kegiatan Nomor: 190-
berdasarkan dimensi dan berat rata-rata kayu yang 07/UN7.5.1/PG/2016 Tanggal 22 Pebruari 2016.
diproduksi.
V. DAFTAR PUSTAKA
IV. KESIMPULAN DAN SARAN [1] Amanto, Hari dan Daryanto. (2003). Ilmu Bahan.
Teknologi Meja Multi Fungsi tersebut [2] American Institute Of Steel Construction, 2010.
merupakan metode alternatif yang sangat menjanjikan “Spesification for Structural Steel Buildings”.
dalam menjaga kualitas mebel kayu selain itu teknologi Chichago, Illinois, USA
ini merupakan teknik pengolahan yang paling [3] Avitzur, Betzalel, (1977). Metal Forming:
sederhana dan mudah dilakukan sehingga merupakan Processes and Analysis. New York:Mc Graw Hill.
teknologi ramah lingkungan yang cocok digunakan [4] Campana, E.F., Peri, D., Tahara, Y. and Stern, F.,
untuk industri kayu yang sistem kerjanya dibutuhkan (2006). Shape optimization in ship hydrodynamics
kecepatan. Pada tahapan ini telah dikembangkan desain using computational fluid dynamics. Comput.
meja multifungsi. Desain mejamultifungsi dibuat Methods Appl. Mech. Engrg, 196, pp.634-651.
berdasarkan ukuran-ukuran hasil kerajianan kayu yang [5] Needham, (1971). “Civil Engineering and Nautics”.
biasa diproduksi oleh UKM mitra. Selain Science and Civilisation in China, Cambridge
mempertimbangkan besarnya ukuran kerajinan kayu Univ. Press, volumes 4, part 3 pp160
yang dibuat juga memperhatikan unsur keselamatan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 331


ANALISIS RANCANG BANGUN SISTEM IRIGASI HEMAT AIR
TERPADU BERBASIS JARINGAN IRIGASI AIR TANAH (JIAT)
PADA LAHAN KERING TANAH BERGRADASI HALUS DI
PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
I Dewa Gede Jaya Negara dan Anid Supriyadi
Fakultas Teknik Universitas Mataram
email: jayanegara69@gmail.com

ABSTRAK
Pada lahan kering lokasi JIAT tanah bergradasi halus nilai infiltrasi sebesar 3,342 cm/jam dan 0,621cm/jam
termasuk rendah untuk dapat mendukung penerapan sistem irigasi hemat air dalam usahatani. Pemberian air irigasi
JIAT ternyata masih kurang efisien, karena masih mengikuti cara-cara di lahan basah yang boros air. Pada lahan
kering bergradasi halus, evaporasi akan lebih cepat terjadi, sehingga perlu diatasi dengan sistem irigasi hemat air
terpadu yang memanfaatkan jaringan JIAT yang sudah dibangun pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kinerja sistem irigasi hemat air terpadu sprinkler mini dan leb pipa secara berbasis JIAT di lahan kering
bergradasi halus Pringgabaya Lombok Timur pada luas lahan 5 are sd 6 are, dengan debit bok sekitar 13,46 lt/dt.
Analisis data uji irigasi dilakukan terhadap data lengas tanah, radius irigasi dan perubahan lengas tanah yang
menunjukkan kinerja sistem irigasi. Hasil analisis dipresentasi dalam bentuk grafik dan tabel dan disimpulkan secara
deskriptip. Pada debit JIAT 5,92l/dtsampai 9,36 l/d, diperoleh lengas tanah awal4 titik sampel lokasi penelitian rata-
rata sebesar 13,53%. Iirigasi leb pipa mampu memberi tambahan lengas tanah sekitar 9,7%, sedangkan irigasi
sprinkler rata-rata sebesar 6,13% . Penurunanlengastanahharianrata-rata selama 3 haripengujianbesarnyasekitar
1,6%. Imbuhan lengas tanah irigasi sprinkler mini besarnya sekitar 7,7% . Irigasi leb pipa untuk pengujian 10 menit
mampu memberikan kebasahan sampai kedalaman 30 cm dengan penurunan lengas harian sebesar 2,33%. Irigasi
hemat air terpadu sprinkler mini dengan leb pipa, dapat memperpanjang jadual irigasi hingga 6 hari sekali. Irigasi
hemat air sprinkler mini diberikan setelah tiga hari irigasi diberikan leb untuk mengatasi evaporasi harian.

Kata Kunci: JIAT, irigasi hemat air, terpadu, sprinkler mini, Leb pipa.

I. PENDAHULUAN lapangan, penyiapan dan pengujian sistem irigasi


Pertanian di lahan kering NTB telah didukung hemat air terpadu, pengambilan data uji, analisis data
oleh pemerintah melalui pembangunan lebih dari 471 lengas tanah dan debit. Analisis data dan pembahasan
buah sumur pompa air tanah dalam dan jaringan dilakukan terkadap kinerja, irigasi dipresentasikan
irigasi air tanah (JIAT). Dalam perkembangannya dalam bentuk grafik dan tabel-tabel serta
pemanfaatan sistem irigasi yang ada masih rendah penyimpulan hasil penelitian dilakukan secara
yaitu sekitar 15% sd 20% saja, karena menghadapi deskriptif..
banyak kendala lapangan seperti cara irigasi masih
tradisional, tanah bergradasihalus dengan II. PEMBAHASAN
kemampuan infiltrasi yang rendah pada suhu yang Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
tinggi mengakibatkan air terevaporasi dominan. lahan kering Pringgabaya data-data yang dianalisis
Untuk mengatasi hal itu, perlu dilakukan penelitian mecakup data kinerja irigasi leb pipa dan sprinkler
untuk mendapatkan teknik irigasi yang lebih efisien mini yang terdiri dari lengas tanah sebelum dan
dan lebih sesuai dengan kondisi tanah bergarasi setalah pemberian irigasi, perubahan lengas tanah
halus. Untuk itu uji lapangan penggunaan irigasi harian, radius basahan sprinkler, dalam basahan
hemat air terpadu sprinkle mini yang ada dipasaran sprinkler dan leb dan data debit sistemirigasi.
dengan irigasi leb pipa perlu dilakukan pada JIAT,
agar penggunaan air irigasi air tanah lebih efisien. II.I.IrigasiLebpipa
Menurut hasil penelitian Jaya Negara dan Anid Irigasi Leb pipa merupakan cara irigasi dimana air
Supriyadi (2015)di laboratorium Hidrologi dan Pantai diberikan atau dialirkan menggunakan pipa dari
Fak.Teknik Unram, menunjukkan bahwa hasil , bok JIAT kelahan irigasi. Air irigasi dialiran
sprinkler mini terpadu dengan leb pipa lebih cocok kepermukaan tanah melalui lubang-lubang pipa
digunakan untuk lahan bergradasi halus karena secara proporsional sehingga pembasahanlahan
kemampuan sprinkler mini dengan keseragaman dapat terjadi lebih merata dan dalam waktu yang
77,6% dan kelengasan capaian yang rendah, lebih pendek. Aliran air dari lubang-lubang pipa
cocok digunakan untuk mengatasi penguapan harian dibiarkan mengalir di lahan hingga menimbulkan
dilahan usahatani setiap hari.Tujuan penelitian ini genangan macak-macak atau merata dan dibiarkan
adalah untuk mengetahui kinerja sistem irigasi habis terinfiltrasi dalam waktu tertentu. Sistem
hemat air terpadu berbasis JIAT sistemsprinkler mini irigasi leb pipa menggunakan pipa PVC diameter
dengan leb pipa pada lahan bergradasi halus. 4” dan 3” untuk jaringan utama dan dirancang
Penelitian lapangan pada petak lahan berukuran 5 are untuk disambungkan kebok outlet JIAT dengan
– 6 are, dengan tahapan penelitian persiapan pipa besi kebok JIAT dengan dimater sekitar 17cm.
332 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Jaringan lateral mennggunakan piipa 2” denggan Feenomena berkkurangnya lenngas tanah diperkirakan adaa
lubang piipa tiap pipa lateral 4 buahh jadi semuannya du ua kejadian yaitu dapat bergerak meenuju lapisann
terdapat 16 lubang pipa p keluaran,, dengan tujuuan diibawahnya atau
a tertarikk kepermukaan sebagaii
supayadittribusi air iriggasi lebih meraata dalam wakktu evvaporasi. Paada Gambar 2 ditunju ukkan grafikk
yang relaative pendek. peenurunan lenggas tanahselam ma 3 hari pen
ngamatan (722
Dalam penelitian
p lappangan ini, besarnya deebit jaam)
potensial dari bok JIIAT yang diigunakan dalaam
penelitiann adalah sebesar 13,46 l/dt, sedangkkan 12,00
Setelah irigassi 24 jaam
yang daapat digunakkan dalam jaringan adallah 10,00
sebesar 5,92
5 l/dtdan 9,36 l/dt . Keggiatan pengujiian 8,00

W (%)
irigasi lebb pipa ditunjukkan pada Gaambar 1 6,00
4,00
2,00
0,00
0 10 20 30 40
h (ccm)

Gambar
G .2. Hubbungan perubahan lengas taanah

G
Gambar 1. Pem
mberianIrigasiiLebpipa Besar lengas taanah setelah irrigasi dan peru
ubahan hariann
yaang terjadi dii lahan kerinng Pringgabay ya khususnyaa
Lengas awall sebelum iriggasi pada tiap--tiap kedalam man duusun Perigi dittunjukkan padda Tabel 3
h1 =10 cm, h2=20 cm dannh3 =30 cm beesarnya rata-raata
9,1%, 13,64% % dan 14,34%% sedangkan bila b ditinjau dari
d Tabel 3. Perrubahan Imbuhhan Lengas Tanah
lokasi 1 sd 4 diperoleh bessar lengas rataa-rata 13,53%
%. Harian

II.II.Imbuhaan Lengas tannah irigasi Leb pipa jam h=100cm h=20ccm h=30cm
m
Berdasakan hasil
h pengujiaan irigasi leb pipa dilapanggan 1 9,77 7,78 5,53
selama 10 menit, dikketahui dapaat memberikkan
kebasahan saampai 30 cm. 24
2 3,00 1,69 0,23
Tabel 1. Leengas Tanah setelah
s Irigasi Leb 48
4 2,10 1,80 -0,42
Leengas Lenggas Lengas Lengas 72
7 1,90 1,26 2,60
Uji
tannah tanahh tanah tanah Su
umber:hasilannalisis
tanah
paadah1 padahh2 padah3 Rata-rata
Berdasarkaan data padaa Tabel 4 di atas, bahwaa
Jam % % % % taambahan lenggas tanah ssetelah irigasii pada tiapp
1 9,777 7,78 5,53 7,69 keedalaman lapiisan menunjuukkan sebesarr 9,77% padaa
keedalam 10cm m, 7,78% padda kedalaman n 20cm dann
24 6,778 6,09 5,29 6,05 5,,53% pada keedalaman 30 cm. Sedangkan perubahann
48 4,667 4,29 5,71 4,89 leengas selama 3 hari penggambilan sam mpel rata-rataa
2,,33% pada lappisan 10 cm, 1,58% pada kedalaman
k 200
72 2,778 3,03 3,12 2,97
cmm dan 0,8% dikedalaman
d 30 cm. Kelen ngasan lengass
Sumber: hasilujilapangan
taanah capaian setelah iriggasi leb diperoleh sebesarr
23 3,08% dari kondisi leengas awal. Sedangkann
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas, bahw wa
peerubahan lenngas tanah hharian selam ma tiga harii
irigasi leb yang diberikkan 10 mennit telah dappat
peenelitian setellah irigasi, besarnya bervaariasi dengann
memberikan kelengasan tambahan hiinga kedalam man
niilai maksimuum 6,31% ddan nilai rataa-rata sekitarr
tanah 30 cm m. Lengas im mbuhan yang dapat diberikkan
4,,72%. Keseraggaman capaiaan irigasi leb pipa sebesarr
irigasi rata-raata sebesar 6,111%.
80 0%, dengan raata-rata debit kkeluaran sekittar 0,30 ltr/dt.
Tabel.2. Lengas Tanahh setelah Irigaasi Leb pipa
III.III.Irigasi Spprinkler min
ni
h W
W(%) W(%
%) W(%) W(%) Berdasarkkan hasil ppengujian sprinkler minii
S
Setelah seteelah setelahh setelah diilapangan dipeeroleh radius pancaran iriigasi sekitar 2
m sampai 3 m dengan debit luaran rata--rata sprinklerr
Cm i
irigasi 24 jam
j 48 jam
m 72 jam
mini sebesar 0,23 lt/dt dan ddebit total jariingan sebesarr
10 1
19,38 16,339 14,28 12,39 2,,75 lt/dt. Berddasarkan hasiil uji Gambarr 3, diperolehh
20 2
20,85 19,16 17,36 16,10 haasil analisis keseragamaan irigasi sp prinkler minii
30 2
20,43 20,220 20,62 18,02 seekitar 70% termasuk ccukup untuk k digunakann
Sumber: hasilujilapangan mengatasi
m evaaporasi hariann secara terp padu dengann
iriigasi leb pipa..
Imbuhan iriggasi leb tertingggi terjadi padda kedalaman 0-
10 cm, dann semakin kedalam k sem
makin menuruun.

Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG


GM 2016 | 3333
Berdasarkaan Gambar 5. Menjukkaan penurunann
leengas harian rata-rata
r yangg bervariasi dimana
d untukk
keedalaman 0-100 cm terjadi penurunan lengas rata-rataa
2,,8%, pada keedalam 10-200cm sebesar 0,87% dann
keedalaman 20-330 cm sebesaar 1,08% . den ngan rata-rataa
peenurunan lenggas harian seteelah irigasi seb
besar 1,59%.

III.VI.Penurun nan Lengas Taanah Harian


Gambar 3. Pengujian kesseragaman daan diameter Penurunan lengas tanaah harian seetelah irigasii
Basahan Irigasi sprinkler minni spprinkler mini dalam dalamm 4 hari penggujian sampell
taanah ditunjukkkan pada Gam
mbar 6 berikut.
II.IV.Radiuss dan Luas Basahan Irrigasi Sprinkler
20
mini
15
Berdasarrkan hasil pengujian
p Jayya Negara dan
d

w (%)
10
Supriyadi, 20015 diketahuii untuk 8 buahh sprinkler mini
kedalaman 10
1 cm
dapat mengghasilkan luass basahan raata-rata masinng- 5
kedalaman 20
2 cm
masing spriinker sebesarr 18,8m2 dan total luuas 0
basahan sistem irigasi seekitar 151,8 m2 atau 1,5 are a 0 20 40 60
0 80
t (Jam)
pada debit seetip sprinkler 0,11 liter/detiik. Berdasarkkan
hasil uji lappanga diketahhui rata-rata radius basahhan Gambar 6. Perubahan lengas tanah harian
sprinkler mini
m yang diiperoleh sebeesar 2,93 m
dibulatkan menjadi
m 3 m dengan luaas basahan per p Kedalamann basahan seccara visual dik ketahui hanyaa
sprinkler sebbesar 26,9m2, sedangkan unntuk 8 sprinkkler saampai kedalam man 5 cm, dann pemberian irigasi
i selamaa
diperoleh luaas basah 215 m2 15 5 menit dapaat memberikaan lengas tan nah tambahann
saampai pada kedalaman 330 cm. Dari Gambar 5
II.V.Lengas Tenah pada 0 sd 10 cm diiketahui bahwwa, pada lapissan tanah 0-10 cm, lengass
Lengas tanah
t setelah 3 hari rata-raata sekitar 12,,39 taanah akan keembali mendeekati kondisi awal 9,61% %
dari kondisi sebelum dibeeri irigasi 9,661% dan setellah seetelah 3 hari yang besarrannya 9,97% %. Akan tetapii
irigasi diperooleh lengas tannah 19,38%. Sedangkan
S paada un ntuk kedalamaan 20 cm dann 30 cm lengaas tanah yangg
kedalaman 20 sampai 30cm ternyaata belum ada a teersedia masih di atas lengaas awal. Hasill pengujian dii
perubahan. laaboratorium menggunakan
m ddebit pompa 2,81
2 lt/dt, dann
diiperoleh debitt luaran sprinnkler dan raddius pancarann
seeperti pada Tabel1. Raddius (rs) raata-rata yangg
diihasilkan masih bervariasi bbesarnya dipperoleh 2,45m m
daan debit reraata sebesar 00,11 lt/dt, Jayaa Negara dann
Su upriyadi, (20115) Sedangkaan dari penelttian lapangann
deebit yang dappat digunakann sprinkler mini
m 0,13l/dtt
daan radius panncaran capaiannnya sekitar 2m
2 – 3 m.

Gambar 4. Pengujian Iriigasi sprinklerr mini dan Lebb III.VII..Irigasi Hemat Air T Terpadu
Berdasarkaan hasil uji leengas tanah dari irigasi lebb
Berdasarrkan hasil ujiu tanah dii Laboratoriuum daan sprinkler mini,
m bahwa irrigasi sprinkleer mini dapatt
Mekanika Tanah
T dan Geoteknik
G Unnram diperolleh diiberikan padaa lahan seteelah irigasi leb l diberikann
besarnya lenngas tanah awal sebelum pengujian
p irigasi teerlebih dahulu 2 -3 hari dann selanjutnya sprinkler
s minii
sprinkler minni untuk kedalaman tanah (h) 10 cm , w = diiberikan tiap hari.
h Kombinaasi dari sprinkkler mini dann
9,61%, h =220 cm , w = 13,64% dan paada h =30 cm,, w leeb akan dapat mengeser pem mberian irigassi leb menjadii
=14,9%. Sedangkan seteelah diberi irrigasi sprinkkler minimal
m tiap 6 hari sekali dari sebelum mnya 3 hari..
mini lengas tanah dari 9,61% menjadi m 15,722% Seelain itu sprinkler mini dapat memberi tambahann
.dengan tambbahannya sekiitar 6,11%. leengas sebesar 7,7% untuk m mengatasi evaaporasi hariann
diilahan bergraadasi halus Pringgabayaa Kabupatenn
Lo ombok Timurr.
20,0
00

R² = 0,9692 III.K
KESIMPULA
AN DAN SAR
RAN
Lengas tanah w(%)

15,0
00
IIII.I.Kesimpu
ulan
10,0
00 1)).Imbuhan leengas tanah irigasi sprrinkler minii
h irigasi dan penurunan
setelah besarnya seekitar 7,7% dengan penu urunan hariann
5,0
00 Perubahan lengas rata-rata sebbesar 1,6%
R² = 0,6795
0
2)). Irigasi leb pipa
p untuk peengujian 10 menit
m mampuu
0,0
00 memberikann kebasahan hingga 30 cm dengann
0 25 50 75 100
waktu t( jam) lengas tam mbahan 9,7% %, dan penurrunan lengass
harian sebessar 2,33%.
Gambarr 5.Grafik hubbungan lengas Terhadap
334 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
3).Irigasi hemat air terpadu sprinkler mini dengan leb IV. DAFTAR PUSTAKA
pipa, dapat memperpanjang jadual irigasi hingga 6 [1] Jaya Negara dan Anid Supriyadi,” Analisis
hari sekali. Sistem Irigasi Tetes Terpadu Pada Lahan
4).Irigasi hemat air sprinkler mini diberikan setelah Kering Pringgabaya Kabupaten Lombok
tiga hari irigasi leb untuk tujuan mengatasi Timur,” Jurnal Spektrum Sipil, Maret 2014,
evaporasi harian. Vol.1.No.1. hl.73-80,
[2] Jaya Negara,dkk,” Karakteristik Kinerja
III.II.Saran Sprinkler mini Pada Lahan kering Pringgabaya
Aplikasi irigasi hemat air terpadu berbasis JIAT ini Utara Kabupaten Lombok Timur,” Jurnal
masih perlu uji lapangan dengan tanaman dibeberapa
Spektrum Sipil, Vol.2.No.1. Meret, 2015. hl.28-
lokasi lahankering, agar dapat dikoreksi lama dan
jadwal irigasi yang harus diberikan setelah irigasi leb 37
pipa. [3] Proceding Senapati ,Penguatan Ekonomi
Nasional berbasis Teknologi dan
Kewirausahaan, September 2015, hlm.135-139.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 335


MO
ODIFIK
KASI RANCAN
R NGAN JIG
J TA AP
UNTUKK FLAN
NGE PO
OMPA PASIR
P
ar1, Herwa
Idia andi2
1,2
Program Studdi Teknik Peranncangan Mekaniik
Politeknik Manuufaktur Negeri Bangka Belitunng
P
Emaill: ji.idiar@gma
ail.com

ABSTRAK

Pulaau Bangka merupakan


m sallah satu pengghasil timah terbesar
t di duunia. Pompa ppasir (sand pump)
p adalahh
salah satu allat utama yanng sering dipaakai dalam prroses penamb bangan pasir timah.
t Bagiann pompa pasir yang seringg
mengalami kerusakan
k yaiitu dinding poompa (flange)), hal tersebu ut dikarenakaan gesekan deengan air yan ng bercampurr
pasir dan tanah. Proses pembuatan
p ullir dalam padda flange memmbutuhkan waaktu yang lam ma karena dila akukan tanpaa
menggunakaan alat bantu. Jig tap flangee pompa pasir ukuran 4" dan d 6" dibuat untuk membaantu proses peembuatan ulirr
dalam tembuus sebanyak 8 buah yang teerdapat pada sisi rata perm mukaan flangge. Uji coba ppengetapan yaang dilakukann
pada jig tap flange
f pompaa pasir tersebut masih terddapat kendala yaitu kesulitaan dalam pelookasian lubang g awal flangee
terhadap sisttem pelokasi serta
s tap menngalami slip setelah melaku ukan proses pengetapan
p paada beberapa lubang awal.
Modifikasi rancangan
r jigg tap flange pompa
p pasir ini dilakukan
n bertujuan untuk
u mendapatkan sistem pelokasi dann
sistem pemeggang alat potoong pada konnstruksi jig tapp yang telah dibuat
d agar daapat berfungssi dengan baikk. Metodologii
modifikasi raancangan jigg tap flange pompa
p pasir ini mengguna akan metode perancangann VDI 2222 yang y memilikii
tahapan peraancangan mennganalisa, mengkonsep, meerancang, dan penyelesaiann. Hasil modifi fikasi rancang
gan yang telahh
dilakukan yaaitu didapatkaan suatu sistemm pelokasi allat potong terhhadap posisi lubang awal ppada flange yang
y fleksibell
dan sistem pemegang
p alaat potong denggan pencekam man sistem ba aut dapat menndistribusikann gaya pemoto ongan secaraa
merata. Hasil modifikasi rancangan jigg tap flange pompa
p ukurann 4" dan 6" dapat
d disimpuulkan yaitu sisstem pelokasii
dan pemeganng alat potongg lebih sederhana serta dappat berfungsi sesuai
s dengann yang diharappkan.

Kata Kunci : modifikasi, jiig tap, flange, pompa pasir

I. PEND DAHULUAN prroses pencekaaman flange m


menggunakan baut dan murr
Pulau Bangka
B meruupakan salah satu penghaasil yaang diikat laangsung padaa ragum. Ratta-rata waktuu
timah terbesar di dunia. Satu dekade terakhir, prosses un ntuk menyeleesaikan pengeetapan 8 buaah ulir dalamm
penambangann timah sudah dapat dilakukan d olleh teembus pada flange
f pompaa pasir yaitu lebih kurangg
masyarakat tentunya berddasarkan peraaturan-peraturran saatu jam. Unntuk mempeermudah opeerator dalam m
yang telah ditetapkan oleh pemeerintah. Prosses peenyetingan keetegaklurusann dan pencek kaman flangee
penambangann timah terseebut dilakukaan dengan caara po ompa maka dibuat
d konstrruksi jig tap untuk flangee
menyemprot tanah yangg menganduung biji tim mah po ompa pasir ukkuran 4" dan 6" seperti paada gambar 1
dengan mengggunakan pom mpa semprot, lalu disedot dand beerikut ini [1].
dialirkan ke bak kayu unntuk proses peemisahan antaara
biji timah deengan tanah atau
a pasir. Pom mpa pasir (saand
pump) adalahh salah satu allat utama yanng sering dipakkai
dalam prosess penambangaan pasir timahh dan digunakkan
untuk menyeedot tanah yangy sudah diilakukan prosses
penyemprotaan sebelumnyaa.
Bagian pompa pasiir yang seriing mengalaami
kerusakan yaaitu dinding pompa
p (flangge), hal tersebbut
dikarenakan faktor gesekaan dengan air yangy bercamppur
pasir dan tannah pada saat proses
p penyeddotan tanah yaang
telah disempprot berlangsuung. Proses peembuatan flannge
atau perbaikaan komponen--komponen poompa pasir paada
umumnya dillakukan di benngkel mekaniik yang bergerrak Gambaar 1. Konstrukksi jig tap flang
ge pompa
khusus di bidang
b jasa perbaikan pom mpa. Salah saatu
ukuran flangge yang terseddia atau biasaanya diprodukksi Konstruksii jig tap yang telah dirancan
ng dan dibuatt
yaitu ukuran 4" dan 6". Paada sisi rata peermukaan flannge teersebut dilakuukan uji coba pengetapan yaitu
y pertamaa
pompa pasirr ukuran 4" dan 6" terdaapat ulir dalaam mengetap
m 8 buaah lubang awaal pada flangee pompa pasirr
tembus sebaanyak 8 buahh. Ukuran ulir u dalam paada uk kuran 4", laluu selanjutnya mengetap 8 buah lubangg
flange 4" daan 6" adalah W1/2x12
W dann W5/8x11. Ulir
U awwal pada flangge ukuran 6". Hasil uji cobba pengetapann
dalam tersebut dibuat denggan cara prosees pengetapann yaang telah dilaakukan tersebuut dapat meng ghasilkan ulirr
yang dilakuukan secara manual. Sebelum prosses daalam tembus sesuai
s dengan ukuran yang diinginkan.
pengetapan dilakukan
d lanngkah penyetinngan awal yaaitu Selama ujii coba pengettapan berlangsung terdapatt
pengaturan ketegaklurussan posisi tap terhaddap teerdapat masalaah yaitu 2 buuah pasangan lubang awall
permukaan flange
f yang dilakukan seccara visual dan d
336 | Prosidinng Seminar Nasional
N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
flange mengalami kesulitan pada saat dipasangkan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pada sistem pelokasi yang terdapat pada konstruksi jig III.I Analisa Awal
tersebut. Selain itu, pada saat proses pengetapan lubang Permasalahan pertama yaitu beberapa pasangan
awal yang ke-3 pada flange ukuran 6" berlangsung tap lubang awal pada flange mengalami kesulitan saat
mengalami slip sehingga proses pengetapan tidak dapat dipasang/diposisikan pada sistem pelokasi yang
dilanjutkan lagi. Dari uraian permasalahan tersebut terdapat pada konstruksi jig tap yang ada. Dari hasil
penulis menarik kesimpulan dengan melakukan pengukuran jarak antar sumbu lubang awal dan pena
modifikasi rancangan pada dua sistem fungsi diatas penepat yang telah dilakukan diketahui bahwa
maka permasalahan-permasalahan yang ada dapat beberapa posisi lubang awal pada flange memiliki
terpecahkan serta konstruksi jig yang telah dibuat dapat jarak antar sumbu dengan nilai pergeseran berada
berfungsi dengan dengan baik sesuai yang diharapkan. diatas nilai pergeseran maksimal terhadap jarak antar
sumbu pena penepat yang ada pada konstruksi jig.
II. METODOLOGI Pada kondisi tersebut, flange tidak dapat dilokasikan
Pada proses modifikasi rancangan jig tap untuk pada sistem pelokasi pada konstruksi jig tap.
flange pompa pasir ini, metoda yang digunakan adalah Sedangkan pada permasalahan kedua yaitu tap
metode VDI 2222 (Persatuan Insinyur Jerman–Verein mengalami slip saat melanjutkan proses pengetapan
Deutcher Ingenieure) yang memulai tahapan lubang ke-3 pada flange ukuran 6", yang sebelumnya
perancangan dengan merencanakan aktivitas yang telah dilakukan pengetapan sebanyak 8 buah lubang
mencakup identifikasi masalah, analisa produk, dan awal pada flange ukuran 4" dan 2 buah lubang awal
pengumpulan data [2]. pada flange ukuran 6". Dari hasil pengamatan pada
Konsep yang akan dibuat berdasarkan rencana bagian pencekaman, hal tersebut disebabkan oleh
yang telah ditetapkan akan dimulai dengan akibat bidang kontak antara bentuk persegi bagian
menjelaskan masalah dan tugas yang akan dikerjakan pemegang tap terhadap dudukannya yang berbentuk
berdasarkan objek yang akan dirancang. Perancangan bintang dengan dua puluh empat sisi menyebabkan
harus memenuhi daftar tuntutan yang dituliskan secara terjadinya aus pada bagian dudukan pemegang tap
merinci berlandaskan aspek teknis dan aspek-aspek tersebut.
lainnya seperti aspek ekonomis dan ergonomis.
Rancangan yang dibuat perlu dikelompokkan III.II Membuat Konsep
berdasarkan fungsi, dimensi atau bentuk sesuai dengan a. Daftar Tuntutan
daftar tuntutan yang ada. Dari pengelompokkan Dari penjabaran analisa awal pada konstruksi jig
tersebut, dijelaskan pula bagian–bagian yang tap flange pompa pasir dapat diketahui daftar tuntutan
mempunyai fungsi–fungsi tertentu.Tujuan pembagian dalam modifikasi rancangan pada konstruksi jig tap
fungsi adalah membantu memahami tiap bagian yaitu:
rancangan lebih mendalam dan menyeluruh, tanpa TABEL 1. Daftar tuntutan
mengabaikan fungsi–fungsi yang sifatnya hanya No Tuntutan Utama Deskripsi
sebagai pendukung. Alternatif atau pilihan terhadap
fungsi bagian dibuat dari pembagian fungsi sebagai 1 Ukuran Tap W1/2x12 dan W5/8x11
bentuk lain dari fungsi yang telah ada. Tujuan dari
pembuatan alternatif fungsi bagian ini adalah 2 Ukuran flange 4" dan 6"
membantu mencari solusi desain untuk memperoleh
No Tuntutan Kedua Deskripsi
hasil yang lebih baik. Variasi konsep merupakan
penggabungan beberapa alternatif yang dibuat 1 Pelokasi (locator) Suatu mekanisme yang
sehingga membentuk beberapa alternatif fungsi dapat memposisikan alat
keseluruhan. potong terhadap posisi
Dengan adanya varian konsep, maka perancangan lubang awal dengan jarak
memperoleh gambaran global tentang bentuk desain antar sumbu lubang yang
yang dibuat. Setelah itu, varian konsep diberi penilaian berpasangan dengan
berdasarkan aspek teknis dan ekonomis dengan kriteria lainnya masing-masing
penilaian yang mangacu kepada daftar tuntutan. tidak sama.
Dengan membandingkan nilai dari varian konsep,
maka varian konsep dengan nilai tertinggi akan 2 Sistem pemegang • Dapat mendistribusikan
ditindaklanjuti ke tahap perancangan selanjutnya tap gaya pemotongan secara
sebagai pemecahan konsep. merata.
Merancang merupakan tahap ketiga dari metode • Proses pencekaman tap
perancangan ini. Setelah konsep pemecahan selesai, mudah.
maka bagian–bagian dari pemecahan konsep tersebut No Tuntutan Deskripsi
dijadikan dasar dalam merancang. Konstruksi yang Pemakai
dihasilkan dari tahapan merancang merupakan pilihan
optimal setelah melalui tahapan pemeriksaan secara 1 Estetika Memiliki nilai keindahan
teknis-ekonomis. Rancangan yang dihasilkan dapat dengan bentuk standar
berupa gambar pra-desain. Tahap akhir dari metode ini
adalah tahap penyelesaian yang mencakup gambar 2 Konstruksi Sederhana
susunan, bagian, dan daftar bagian.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 337
Penentuaan scope peraancangan merrupakan batassan c. Alternatif Fungsi
F Bagiaan
perancangan dari moodifikasi ranncangan yaang Masing-maasing dari funngsi bagian diibuat menjadii
direncanakann berdasarkkan hasil analisa aw wal. 3 jenis varian konsep
k dengann tujuan agar dalam prosess
Alternatif-altternatif solussi desain subb-fungsi bagiian peemilihan terdaapat pembandding dan dihaarapkan dapatt
pada struktuur fungsi darri scope peraancangan dappat diipilih tipe varian
v konsepp yang dapaat memenuhii
dilihat pada gambar
g 2 [3]. tu
untutan yang diharapkan.
d M
Masing-masing g jenis variann
ko
onsep yaitu seebagai berikut:
Konstruuksi Jig Tap
T
TABEL 3. Funngsi Pelokasi
Flangge Pompa
Alternatif-11 Alternnatif-2 Alternatif-3
A
(A-1) (A-2) (A-3)

Pencekam Alat Potong


Pengarah Alat Potong
Al Potong
P l k i Alat P

Sistem Tangkkai Sisttem Sistem


Langsung Enggsel Alur pena
Pelokasi

TABEL L 4. Fungsi Peengarah Alat Potong


P
Alternatif--1 Alteernatif-2 Alternatif-3
(B-1) ((B-2) (B-3)
Gambar 2. Suub fungsi bagiian

b. Tuntutan n Fungsi Baggian


Menguraaikan fungsi bagian
b untuk mendefinisikkan
secara rinci kegunaan seetiap sub funngsi. Uraian ini
akan menjaddi acuan peraancangan soluusi desain paada
fungsi terseebut dengan beberapa alternatif yaang
nantinya akaan dikombinassikan sehinggga menghasilkkan
alternatif funngsi keseluruhhan (varian konnsep).
Sistem Sistem Sistem
TABEL 2. Tuuntutan fungsii bagian
Lubang Perssegi P
Pena Baut
Fungsi
Deskrip
psi Tuntutan
Bagian
TABEL 5. Fungsi Penncekam Alat Potong
P
Fungsi Sistem yang Sisteem harus dappat
Pelokasi berfungsi untuk secaara fleksibbel Alternatif--1 Alterrnatif-2 Alternatif-3
memposisikkan mennggerakkan alat a (C-1) (CC-2) (C-3)
alat p
potong potoong terhaddap
terhadap posisi lubaang awal teppat
lubang awaal atau padaa posisinyya,
sebaliknya denggan konddisi
sebelum proses perggeseran jarrak
pemotongann antaar sumbu lubaang
dilakukan awal sebesar 0.2 0
mm ÷ 1 mm.
Fungsi Sistem yang Sisteem harus dappat Sistem Siistem Sistem
Pengarah berfungsi untuk menngarahkan Baut Jepitt Baut Tekan Bidang
B Miringg
Alat menahan sisi tanggkai t
tap
Potong tangkai tapp yang sehinngga gaaya d.. Pembuatan n Alternatif F
Fungsi Keselu
uruhan
berbentuk bidang
b pemmotongan dappat Dengan menggunakan
m metoda kotaak morfologi,,
datar terrhadap terdiistribusi secaara allternatif-alternnatif fungsi bagian dik kombinasikann
gerak putar meraata menjadi
m alternnatif fungsi keseluruhan (selanjutnyaa
Fungsi Sistem yang Prosses pencekam man diitulis varian konsep dengaan simbolisassi “V”) yangg
Pencekam menahan taap agar muddah dan dappat teerbagi menjaddi tiga variasii kombinasi yaitu
y sebagaii
Alat tetap pada denggan kuuat beerikut :
Potong posisinya (tidak mennahan t
tap
jatuh) setellah dipasangkkan
padaa pemegang.

338 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
TABEL 6. Kotak
K Morfoloogi
VARIAN N KONSEP (V)
( TABE EL 7. Penilaiaan Dari Segi Ekonomis
E
NO FUNG GSI BAGIAN N
V1 V2 V33 Aspek V
Varian Konsep p
Nilai

Bobot
No
1 Fungsii Lengan A1 A2 A33 Yang
Pelokaasi V1 V2 V3
V Ideal
Dinilai
2 Fungsii Pengarah B1 B2 B33
Biaya
Alat Pootong 10 20 30 20 3 30
1 Pembuatan 2 3 2
3 Fungsii Pencekam C1 C2 C33
Biaya
Alat Pootong 5 10 10 10 3 15
2 Perawatan 2 2 2
V1 V2 V33
Nilai
N Total 30 40 30 45
Peersentase 67 89 67
7 100
Berdasarrkan kotak morfologi,
m didapat tiga variian
(%
%)
konsep yang ditampilkan dalam dua paandangan utamma.
Dalam massing-masing varian konnsep dijelaskkan
landasan penngkombinasiaan masing-maasing sub funggsi TABE EL 8. Penilaiann Dari Segi Teeknis
bagiannya. Varian Konssep

Bobot
Aspek Yan ng Nilaai

No
Dinilai V
V1 V2 V3 Ideaal
Pencapaiann 1
1 4 2 8 3 2 8 3 122
Fungsi 2
Proses
2 3 2 6 2 6 2 6 3 9
Pembuatann
Optimalisaasi
3 Komponenn 3 2 6 2 6 2 6 3 9
Standar
4 Perakitan 2 2 4 3 6 2 4 3 6
5 Perawatan 2 2 4 2 4 2 4 3 6
Gambar 3. Varian
V konsepp 1
6 Keamanan 4 2 8 2 8 2 8 3 122
Pengoperassia
7 n 3 1 3 3 9 1 3 3 9
(Penanganaan)
Nilai
N Total
21

39

51

39

63
Peersentase (%) 62 81 62 100

TABEL
L 9. Penilaian D
Dari Segi Eko
onomis
3 2 1 0
Gambar 4. Varian
V konsepp 2 Baik C
Cukup Kurang Buruk

f. Keputusan
Setelah dilakukan
d suuatu perbanndingan dann
peenilaian, variaan konsep 2 ((V2) meraih point
p tertinggii
deengan raihan point
p sebesar 81%. Maka varian
v konsepp
yaang akan dittindaklanjuti dan dioptimaalisasi dalam m
prroses modifikkasi rancangaan jig tap flange
fl pompaa
ukkuran 4" dan 6"6 adalah varian konsep 2 (V2).

Gambar 5. Varian
V konsepp 3

e. Penilaiann Variasi Kon nsep


Setelah menyusun alternatif funggsi keseluruhaan,
penilaian varriasi konsep dilakukan
d unttuk memutuskkan
alternatif yang
y akan ditindaklanjuuti ke prosses
pembuatan draft. Kriterria aspek penilaian dibaagi
menjadi duaa kelompok, yaitu
y penilaiaan aspek teknnis
dan aspek ekonomis.
e Skaala penilaian yang diberikkan
untuk meniilai setiap varian
v terdappat pada tabbel
Gaambar 6. Diaggram penilaian
n
dibawah ini sebagai
s berikuut :
Prosiding Seminar Nasiional Teknologgi Terapan (SNTT) SV UG
GM 2016 | 3399
III.III Meraancang Sistem Modifikkasi
Pada taahapan ini hasil
h kombinasi yang tellah seebelumnya menggu unakan poros
didapat dibuuat draft ranccangan diopttimalisasi unttuk m
memakai chhuck yang dibor untuk
menghasilkann modifikasii rancangan dengan dettail boor dan kunci rring dudukaan tap dan
konstruksi yaang compact. seebagai peneerus pencek
kam baut
gaaya pemotonggan. sebagaii penerus
a. Optimalisasi rancangan gaya peemotongan.
Terdapaat sub konstrukksi dan kompponen pada drraft
rancangan haasil kombinassi masih dapaat dioptimalisasi
dengan meengacu terhhadap faktorr fungsi dan d IIII.IV Penyelesaian
kemudahan proses perm mesinannya. Adapun
A bagiian Tahapan peenyelesaian akkhir yang dilaakukan adalahh
yang dioptimmalisasikan adalah:
a konsttruksi pengunnci melakukan
m pennggambaran ggambar kerjaa dan gambarr
pelat putar, konstruksi pelokasi tanngkai langsunng, suusunan yangg nantinya aakan digunaakan sebagaii
bentuk poros dudukan taap. Gambar akhir
a rancanggan in
nformasi untukk proses pemmbuatan kompo onen. Berikutt
seperti pada gambar 3. daata hubungan antar komponnen yang berp pasangan satuu
teerhadap lainnnya dilihat dari aspek k spesifikasii
geeometrik yangg hanya menccakup aspek toleransi sajaa
[44].

IV. KESIM MPULAN


Dari hasil modifikasi rancangan jiig tap flangee
po ompa ukuran 4" dan 6" terrhadap konstrruksi jig yangg
suudah dibuat seebelumnya deengan menind daklanjuti dann
mengoptimalisa
m asi varian koonsep (V2), rancangan
r jigg
taap flange pomppa ukuran 4" dan 6" dapat diketahui
d hal--
Gambar 7.
7 Rancangan akhir setelahh optimalisasi haal sebagai beriikut yaitu :
• Dengan mengganti
m koonstruksi sisttem pelokasii
Matriks perbedaan koonstruksi jig taap flange pom
mpa lama yangg sebelumnyaa posisi alat potong tetapp
pasir terhadaap hasil modifikasi rancanngan yang tellah diganti meenjadi sistem tangkai dimana posisi alatt
dilakukan yaaitu: potong flekksibel terhadaap posisi lubaang awal padaa
flange maaka didapatkaan tap dapatt diposisikann
TABEL 10. Matriks
T M perbeddaan dengan muudah terhadap lubang awal pada p flange.
Fungsi Jig Sebelum
mnya M
Modifikasi • Pencekamaan menggunakkan baut padaa bidang datarr
tangkai tapp lebih efektiff dibandingkann sistem lamaa
dikarenakaan pendistribbusian gaya pemotongann
lebih meratta.
• Hasil opptimalisasi rrancangan dari prosess
modifikasi didapatkan konstruksi yang lebihh
sederhana dari konstrukssi sebelumnyaa.
Pelokasi Sistem peelokasi Moddifikasi
jig sebeluumnya mengggunakan
memakai 2 pena lengaan dapat V DAFTAR
V. R PUSTAKA
penepat dimana
d bergerak melingkaar,
posisi tap tetap tap yang
y 1] Sudarmantoo, Y.S. Hervi,, Solihin, Ran
[1 ncang Bangunn
(fixed). menyyesuaikan Jig Tap Untuk Flangge Pompa 4" 4 dan 6",,
terhaadap posisi Politeknik Manufaktur N
Negeri Babel,, 2011.
lubanng awal. [2
2] Ruswandi, Ayi,
A Metode P Perancangan 1. Politeknikk
Manufaktuur Bandung, B
Bandung, 2004 4.
[3
3] Polman Timah,
T Teorii Dasar Jig & Fixture,,
Politeknik Manufaktur T
Timah, Sungaiiliat, 1994.
[4
4] Polman Timmah, Gambar Teknik Mesin n 6, Politeknikk
Pemegang Manufaktuur Timah, Sunngailiat, 1994.
Tap

340 | Prosidinng Seminar Nasional


N Teknoologi Terapann (SNTT) SV UGM
U 2016
IMPLEMENTASI METODE SMART (SIMPLE MULTY
ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE) PADA SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG
PEKERJAAN BERBASIS WEB
Ira Diana Sholihati, S. Si, MMSI 1) Novi Dian Nathasia, S. Kom., MMSI
2)
Nur Ana Qoirunisa, S. Kom3)
1,2,3
Sistem Informasi, FTKI Universitas Nasional
email : iradiana2803@gmail.com, 2ivanovic77@yahoo.coM, 3chachakn666@gmail.com
1

ABSTRAK

Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan merupakan salah satu hal yang menetukan sukses atau tidaknya
karir seseorang khususnya bagi seorang alumni perguruan tinggi. Dengan menggunakan sistem pendukung
keputusan, pemilihan bidang pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah dan mengeluarkan hasil
rekomendasi yang akurat. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada masih terdapat kekurangan seperti belum
adanya aplikasi yang dapat menentukan jenis bidang pekerjaan secara detail. Penulis mencoba merancang suatu
aplikasi yang dapat memberikan rekomendasi keputusan bidang pekerjaan kepada user sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki yang di olah menggunakan metode SMART(Simple Multy Attribute Rating Technique). Berdasarkan
hasil pengujian yang dilakukan dengan aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan metode SMART dapat
disimpulkan dari pengujian 10 user kategori system analyst memiliki jumlah user terbanyak yaitu sebanyak 5
orang, kategori programmer 1 orang dan kategori database 4 orang.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, SMART, Pekerjaan

I. PENDAHULUAN pengambilan keputusan belum maksimal, Mukhsin


I.I. Latar Belakang Nasution (Implementasi Sistem Pendukung
Proses pengambilan keputusan dalam memilih Keputusan Untuk Menentukan Penjurusan Siswa
pekerjaan adalah sebuah tindakan dimana seseorang Dengan Menggunakan Metode SMART, 2013) pada
harus benar-benar memilih pekerjaan sesuai dengan penelitian ini sistem yang dibuat masih berbasis
bidang kemampuannya. Masalah yang sering terjadi desktop, Yeni K, Devie R, Nikmatus S (Sistem
pada proses pengambilan keputusan ini adalah alumni
atau para lulusan Informatika yang sering salah Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Jurusan
memilih pekerjaan khususnya di bidang komputer, Pada Siswa SMA Menggunakan Metode SMART,
sehingga pekerjaan tersebut tidak memberikan 2012) pada penelitian ini informasi yang diberikan
kenyamanan dan kebanyakan pekerjaan tersebut tidak banyak hanya sebatas hasil keputusan
seperti terpaksa dilakukan dan hasilnya pimpinan penjurusan saja, Rika Yunitarini (Sistem Pendukung
atau owner merasa kurang puas dengan hasil Keputusan Pemilihan Penyiar Radio Terbaik
pekerjaan tersebut karena pekerjaan tidak sesuai menggunakan metode SMART, 2013) pada
dengan kemampuan dari tiap individu masing-masing. penelitian ini sistem yang dibuat masih berbasis
Selain itu masalah lainya yaitu masih kurangnya desktop sehingga informasi yang diberikan tidak
sistem yang mampu membantu alumni dalam banyak, Tonni Limbong (Implementasi Metode
pemilihan bidang pekerjaan. Simple Additive Weighting (SAW).
M e t o d e SMART (Simple Multi Attribute Berdasarkan permasalahan yang ada, maka
Rating Technique) adalah salah satu metode dibutuhkan sebuah sistem dengan menggabungkan
pengambilan keputusan multi kriteria. Metode ini kelemahan-kelemahan dari penelitian-penelitian diatas.
didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri Sistem yang akan dibangun menggunakan bahasa
dari sejumlah kriteria yang memiliki nilai – nilai dan pemrograman PHP, sebagai databasenya menggunakan
setiap kriteria memiliki bobot yang menggambarkan MySQL dan metode SMART (Simple Multy Attribute
seberapa penting ia dibandingkan dengan kriteria Rating Techique) untuk perhitungan sistemnya dan
lain. Pembobotan ini digunakan untuk menilai setiap menambahkan beberapa menu tambahan untuk
alternatif agar diperoleh alternatif terbaik. Beberapa membedakan dengan sistem yang sudah ada.
penelitian yang telah dilakukan mengenai metode
pengambilan keputusan SMART dan pengambilan I.II. Rumusan Masalah
keputusan untuk bidang pekerjaan, diantaranya : Berdasarkan identifikasi masalah di atas,
Atiqah (Implementasi Metode Smart Pada Sistem maka dapat dirumuskan masalah yang ada pada saat
Pendukung Keputusan Pemilihan Pembelian Mobil ini yaitu sistem yang ada belum optimal dalam
Keluarga, 2013) kekurangan pada penelitian ini yaitu memberikan informasi dan keputusan mengenai
jumlah kriteria yang masih terbatas sehingga pemilihan bidang pekerjaan.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 341


I.III. Tujuan Keterangan : wj : bobot suatu kriteria
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
membangun sebuah sistem yang mampu
∑ w j : total bobot semua kriteria
memudahkan seorang alumni informatika ketika ingin
mencari bidang pekerjaan yang sesuai dengan 3. Langkah 3: memberikan nilai kriteria untuk setiap
kemampuan yang dimiliki. alternatif.
4. Langkah 4: hitung nilai utility untuk setiap kriteria
I.IV. Metodologi masing-masing.
I.IV.I Metode Pengambilan Data
Untuk memudahkan penelitian dan (Cmax − Cout i )
ui (ai ) = 100 %
pengumpulan data-data yang diperlukan untuk (Cmax − Cmin )
perancangan sistem ini ada beberapa penerapan
metode pengambilan data untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Metode yang di lakukan Keterangan : ui(ai) : nilai utility kriteria ke-1 untuk
adalah Studi Literatur dan Observasi kriteria ke-i
Cmax : nilai kriteria maksimal
I.IV.II Metode Perancangan Sistem Cmin : nilai kriteria minimal
Metode Perancangan sistem ini Cout i : nilai kriteria ke-i
menggunakan System Development Life Cycle
(SDLC) 5. Langkah 5: hitung nilai akhir masing-masing.
m
I.IV.III Pengujian Blackbox u (ai ) = ∑ w j ui (ai ),
Pengujian blackbox dilakukan dengan J =1
mengamati hasil eksekusi melalui rangkaian data
Start SMART
pengujian dan memeriksa fungsionalitas dari
perangkat lunak. Pengujian ini juga dapat memilih
sub test secara efektif dan efisien, serta dapat Input jumlah kriteria
dan bobotnya
menemukan bug atau kesalahan sistem.

I.V. Tinjauan Pustaka Normalisasi bobot


Sistem pendukung keputusan (Decision Support
System – DSS) adalah sistem informasi berbasis Input nilai kriteria
komputer yang digunakan untuk mendukung dan untuk setiap alternatif
membantu pihak manajemen melakukan pembuatan
keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak Hitung nilai utility untuk
terstruktur. Konsep DSS hanyalah sebatas setiap kriteria
(C max − C out i )
membantu para manajer melakukan pembuatan u i ( a i ) = 100
(C max − C min )
%

keputusan dan tidak melakukan penilaian serta


menggantikan posisi dan peran manajer. (Turban & Hitung nilai akhir
Aronson : 1998) m
u ( ai ) = ∑ w u (a )
SMART merupakan metode pengambilan
j i i
J =1

keputusan yang multiatribut yang sering digunakan


untuk membantu stakeholder dalam memilih antara Hasil keputusan
penentuan jurusan
beberapa alternatif. Setiap alternatif terdiri dari
sekumpulan atribut dan setiap atribut mempunyai
nilai- nilai, nilai ini dirata-rata dengan skala End

tertentu. Setiap atribut mempunyai bobot yang Gambar 1. Flow Chart Metode SMART (Simple
menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan Multy Attribute Rating Technique)
dengan atribut lain. (Edward : 1977). Flow Chart
Metode SMART (Simple Multy Attribute Rating II. PEMBAHASAN
Technique) dapat dilihat pada Gambar 1. II.I. Implementasi Sistem
1. Langkah 1: menentukan jumlah kriteria Tujuan implementasi adalah untuk mengkaji
2. Langkah 2: sistem secara default memberikan rangkaian sistem baik dari segi software maupun
skala 0-100 berdasarkan prioritas yang telah hardware sebagai sarana pengolahan dan penyajian
diinputkan kemudian dilakukan normalisasi. data serta memastikan bahwa sistem telah berjalan
wj dengan baik.
Normalisasi = … (3)
∑w j II.I.1 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk
mengimplementasikan sistem menggunakan windows
7 ultimate 32-bit, dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel

342 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Gambar 2. Form Registrasi
Tabel 1. Spesifikasi Laptop Acer V5 Jika user sudah berhasil login ke dalam sistem,
No. Spesifikasi Acer VC5-431 maka user bisa memilih menu aplikasi, seperti terlihat
1 Processor Intel (R) Celeron (R) pada Gambar 3.
CPU 887 @1.50GHz (2
CPUs), `1.5 GHz
2 Harddisk 500 GB
3 Memmory 2 GB
4 Monitor 14.0”
Sumber: www.acer.com

Tabel 2. Spesifikasi HP Mini 110


No. Spesifikasi Acer VC5-431
1 Processor Atom N280 1.66Ghz Gambar 3. Form Aplikasi
2 Harddisk 250 GB
3 Memmory 2 GB Hasil keputusan didapatkan dari hasil
4 Monitor 10.1” perhitungan yang sudah di masukkan ke dalam
sistem. Hasil keputusan berupa prosentase, dimana
Sumber: www.HP.com
kategori yang memiliki prosentase tertinggi
merupakan hasil rekomendasi terbaik sesuai dengan
II.I.2 Implementasi Perangkat Lunak
nilai yang dimiliki user. Seperti terlihat pada Gambar
Perangkat lunak yang digunakan untuk
4.
mengimplementasikan sistem dideskripsikan pada
Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Spesifikasi Perangkat Lunak


N Jenis Perangkat Keterangan
o.
1 Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32 bit - .
Build (6.1, 7600) 1
,
2 DBMS XAMPP 1.8.3-5 VC11
3 Web Server Tomcat versi 7.0.42 Gambar 4. Halaman Hasil Keputusan
4 IDE Design Notepad ++
5 Interpreter PHP II.II.2 Pengujian Ketepatan Aplikasi Terhadap
6 Web Browser Mozilla Firefox versi 33.1.1 Proses Perhitungan Manual
Hasil pengujian nilai yang dilakukan kepada 10
II.I.3 Sumber Daya Manusia user, dapat dil i h a t bahwa rata-rata mahasiswa
Admin adalah sumber daya manusia yang S istem I nformasi U niversitas N asional dapat dilihat
mengelola dan User adalah pengguna wesite. pada Tabel 4.

II.IIPengujianProgram Tabel 4. Hasil Pengujian nilai mahasiswa


II.II.1 Pengujian Terhadap Proses Perhitungan menggunakan Metode SMART
Aplikasi
Untuk menjalankan aplikasi ketikkan link url N An H Na Ri Ra Int M S I A Ju
www.anasmartdss.tk di address bar browser. i nis en vis ani tna an uti y r na ml
Pada H alaman Beranda terdapat beberapa menu yaitu l a i a a n n ah
a t a
menu home, application dan news. i h
User harus memasukkan username dan a
password untuk dapat menggunakan aplikasi pada 37, 37 43, 32, 75, 26, 45, 3 87, 21
Halaman Login seperti terlihat pada Gambar 2. C 5 ,5 2 2 0 4 9 0 5 ,0 4
1 ,
7
21, 21 24, 21, 16, 20, 13, 4 25, 20
C 0 ,3 1 5 6 8 7 0 5 ,0 1
2 ,
0
38 3 36 41 31 31 23 3 33 3
C ,1 7, ,5 ,7 ,8 ,9 ,8 7 ,3 4, 5
3 8 , 1
6

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 343


Siswa Sma Menggunakan Metode Knn Dan
III. KESIMPULAN DAN SARAN Smart. Naskah Publikasi Universitas Trunojoyo.
III.I. KESIMPULAN [6] Kurniawan Adi, Yunan. Ardiyanti Suryani, Ari.
1. Aplikasi sistem pendukung keputusan ini Setiawan. dan Budi, Erwin. 2013. Sistem
dapat membantu menentukan jenis Pendukung Pengambilan Keputusan Penjurusan
pekerjaan yang sesuai untuk mahasiswa Siswa SMA Dengan Metode Simple Multi
berdasarkan nilai yang dimiliki. Attribute Rating Technique (SMART) dan
2. Dari hasil pengujian 10 user dapat di analisa Artificial Neural Network (ANN). Jurnal
bahwa rata-rata kategori yang di dapat dari Publikasi. Institut Teknologi Telkom Bandung.
mahasiswa jurusan system informasi system [7] Wardana. 2 0 1 2 . Menjadi master PHP dengan
analyst (C3) memiliki jumlah kategori Framework Codeigniter. Penerbit Media Kita,
terbanyak yaitu 5 orang, database administrator Jakarta.
(C1) 4 orang dan programmer (C2) 1 orang. [8] Suryadi, Kadarsah. 2000. Sistem pendukung
3. Aplikasi ini menyediakan menu news lowongan Keputusan. Penerbit Remaja Rosdakarya. Jakarta
pekerjaan untuk membantu menambah informasi [9] Suryasmasa. 2011. Belajar Notepad++ sebagai
mahasiswa text editor pembuatan website.
4. Aplikasi sistem pendukung keputusan ini dapat (http:belajarnotepad.blogspot.com/2011/02/penge
di akses melalui jaringan internet yaitu dengan rtia pengertian- notepad.html)
membuka situs anasmartdss.tk [10] Cara membuat Website Dinamis .
(http://cssmenumaker.com/builder/606888)
III.II. SARAN [11] Riadi, Muchlisin. 2012. Pengertian Sistem
Sebaiknya jumlah kategori ditambah sehingga bisa Pendukung Keputusan.
digunakan oleh banyak bidang ilmu, selain itu (http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-
aplikasi bisa dikembangkan dengan mengintegrasikan pendukung-keputusan-spk.html)
dengan sistem akademik kuliah sehingga mampu [12] Swalt. 2012. Cara menginstal
membantu mahasiswa dalam mencari informasi XAMPP di Windows.
seputar pekerjaan dengan lebih terarah dari dosen [13] (http://www.swalt.info/web/mysql/95-cara-install-
seperti menyediakan menu konsultasi. mysql-di- windows.html)
[14] Prasetya, Dimas Satria. 2011. Macam-macam
IV. DAFTAR PUSTAKA metode sistem pendukung keputusan.
[1] Bidara Z, Estu . 2012. Rancang Bangun Aplikasi (http://frozila.blogspot.com/2011/03/promethee-
Penentu Bidang Studi Perguruan Tinggi preference- ranking.html)
Berdasarkan Minat dan Bakat dengan [15] Nugroho, Adi. 2013. Tutorial Penggunaan
Menggunakan Metode SMART. Tugas Akhir Rational Rose. (http://warbrain-
Universitas Trunojoyo Madura. hkr.blogspot.com/2013/04/7-catatan-kuliah-mbo-
[2] Dwi Budiman, Harpen. 2013. Sistem Pendukung cara-menggunakan.html)
Keputusan Anggota Kepolisian Terhadap Calon
Seleksi Ahli Golong (SAG) Menggunakan Metode Ira Diana Sholihati, memperoleh gelar S. Si dari
SMART. Naskah Publikasi. Universitas Universitas Padjadjaran dan MMSI dari Universitas
Pendidikan Indonesia. Gunadarma pada tahun 1996 dan 2003. Saat ini sebagai Staf
[3] Taufan AZ, Mohammad. Sunaryo dan Wijono. Pengajar program studi Sistem Informasi Universitas
Nasional.
Juni 2014. Sistem Pendukung Keputusan untuk
Investasi Perumahan Area Malang
Menggunakan Algoritma Bayesian. Jurnal
EECCIS Vol. 8, No. 1. Novi Dian Nathasia , memperoleh gelar S. Kom. dan MMSI
[4] Yunitarini, Rika. 2013. Sistem Pendukung dari Universitas Gunadarma pada tahun 2002 dan 2005. Saat
Keputusan Pemilihan Penyiar Radio Terbaik. ini sebagai Staf Pengajar program studi Sistem Informasi
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Universitas Nasional.
Teknik Universitas Trunojoyo Madura.
[5] Kustiyahningsih, Yeni. Rosa Anamisa, Devie.
Nur Ana Qoirunisa , memperoleh gelar S. Kom. dari
Syafa’ah, Nikmatus. 2010. Sistem Pendukung Universitas Nasional pada tahun 2015.
Keputusan Untuk Menentukan Jurusan Pada

344 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PEMANFAATAN METODE TOPSIS DALAM PENENTUAN
BARANG KONVEKSI
Irwansyah
Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda
Email: irwan_it_polnes@yahoo.co.id

ABSTRAK
Sistem pendukung keputusan merupakan alat bantu yang dilakukan oleh pengambil keputusan, dan dengan
berbagai metode yang digunakan sebagai sarana dalam mengambil keputusan. Maka hal ini perlu dibuatkan sebuah
sistem pendukung keputusan. Pada sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode TOPSIS, di mana alternatif
terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak
terpanjang dari solusi ideal negatif. Hasil penelitian ini menunjukan V2 memiliki nilai terbesar. Data-datanya di proses
berdasarkan bobot preferensi, matriks ternormalisasi, solusi ideal positif dan negatif, kedekatan setiap alternatif
terhadap solusi ideal, proses perankingan.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan,Solusi Ideal, TOPSIS

I. PENDAHULUAN barang yang paling banyak diminati pembeli dengan


I.I. Latar Belakang menggunakan metode TOPSIS.
Manusia menggunakan pakaian tidak terlepas dari
barang konveksi, baik dari sisi harga, kualitas, merk Perancangan Sistem
dan sebagainya. Adapun jenis-jenis bahan pakaian Hasil dari proses analisa dan studi literatur
bermacam-macam mulai dari yang biasa sampai yang dituangkan dalam pemodelan sistem, yaitu
terbaik. menggunakan Data Flow Diagram untuk model
Sehingga permasalahan yang selama ini terjadi sistemnya.
bagaimana menentukan barang apa yang paling
banyak diminati oleh pembeli? Sistem pendukung Tinjauan Pustaka
keputusan di perlukan di antaranya untuk membantu Sebelumnya telah cukup banyak dilakukan penelitian
kecepatan komputasi dan dukungan kualitas dalam tentang sistem pendukung keputusan, di antaranya
pengambilan keputusan. Dengan memberikan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Listiyono dkk. (2011)
survey kepada pembeli berupa kuisioner dari beberapa membahas tentang sistem pendukung keputusan
kriteria yang diberikan, sehingga perusahaan ini pemberian kredit yang membantu manajer kredit untuk
mengetahui barang apa yang paling banyak dicari dan memberikan keputusan terhadap kredit yang diajukan
outputnya menghasilkan sebuah perankingan yang nasabah, dengan menggunakan metode AHP dalam
dikerjakan menggunakan metode TOPSIS. menentukan nilai bobot kriteria yang digunakan. Tetapi
tidak mempunyai profile ideal dari alternatif
I.II. Rumusan Masalah keputusan, tidak memperhatikan sisi corefaktor dan
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas, secondary factor dari kriteria yang ada. Penelitian
masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini selanjutnya dilakukan oleh Gayatri dan Chetan (2013)
adalah bagaimana memanfaatkan metode TOPSIS yang membahas tentang studi perbandingan multi-
dalam penentuan barang konveksi. kriteria yang berbeda-beda dalam pengambilan sebuah
keputusan. Dengan memanfaatkan metode multi
I.III. Tujuan kriteria decision making maka pengambil keputusan
Mengembangkan sistem pendukung keputusan dapat memilih alternatif metode yang dinginkan
untuk penentuan barang konveksi yang harus diantaranya metode SAW, TOPSIS, promethee. Lain
disediakan menggunakan metode TOPSIS. lagi yang dilakukan oleh Sismarwiyati (2011) dalam
penelitiannya yang memaparkan rumah makan wong
I.IV. Metodologi Penelitian solo sebagai sebuah perusahaan besar yang memiliki
Metodologi penelitian yang digunakan adalah: cabang-cabang perusahaan diberbagai wilayah
Indonesia yang selalu melakukan evaluasi terhadap
Studi Literatur tingkat produktivitas cabang-cabang perusahaan yang
Melakukan studi literatur dengan cara mempelajari dimilikinya, hal ini dilakukan agar dapat mengetahui
berbagai referensi dari buku, jurnal dan mengantisipasi kerugian yang dapat ditimbulkan
nasional/internasional, dan lain-lain yang dari cabang yang tingkat produktivitasnya rendah.
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Metode TOPSIS mencari kandidat dengan nilai terbaik,
sedangkan profile matching mencari kandidat dengan
Analisis Sistem nilai terideal.
Tahapan analisa dilakukan terhadap kebutuhan baik
fungsional ataupun non-fungsional yang dibutuhkan
dalam penerapan metode TOPSIS untuk menentukan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 345


Nilai
N Vi yang lebih besar meenunjukan bah hwa alternatiff
II. PEMBAHASAN Ai lebih dipilih.
II.I. Dasar Teori
T II.II. Metodde Penelitian
n
Sistem Pend dukung Kepu utusan Kerangka
K Konnsep Penelitiaan
Sistem pendukung
p keputusan merupakan sisteem Sistem penndukung kepuutusan biasan nya dibangunn
informasi innteraktif yanng menyediaakan informaasi, un
ntuk mendukuung solusi atass suatu masalah atau untukk
pemodelan, dan pemanipulasian daata. Sistem itu mengevaluasi
m suatu peluaang. Berikut ini adalahh
digunakan untuk
u membaantu pengambbilan keputussan strruktur dari siistem pendukuung keputusaan yang dapatt
dalam situassi yang semiitersruktur daan situasi yaang diilihat pada Gaambar 1:
tidak terstrukktur, dimana tak seorang pun
p tahu secaara
pasti bagaimmana keputusaan seharusnyaa dibuat (Altter,
2002).

Metode Tech hnique for Order


O Preference by
Similarity too Ideal Solutiion (TOPSIS))
Pada meetode TOPSIS S di dasarkaan pada konssep
dimana alterrnatif terpilihh yang terbaaik tidak hannya
memiliki jarrak terpendekk dari solussi ideal posittif,
namun juga memikirkan jarak terpanjjang dari soluusi
ideal negatiff (Hwang, 19981) (Zeleny, 1982). Konssep
ini banyak digunakan
d paada beberapa model MAD DM Gambar 1. Struktur
S Sistem
m Pendukung Keputusan
untuk menyeelesaikan masalah keputusaan secara prakktis
(Hwang, 19993) (Liang, 1999 (Yeh, 20000). Pengambilaan keputusann adalah seebuah prosess
memilih
m tindakkan (diantara berbagai alteernatif) untukk
m mencapai
m suatuu tujuan atau beberapa tujuuan. Menurutt
rij = Xij / √ ∑ X2ij ; denggan i = 1,2, …,m; Siimon (1977)), pengambilaan keputusan n manajeriall
i=1 sinnonim dengaan proses keseluruhan darii manajemen..
dan j = 1,2,…,n Adapun
A fase-faase proses keeputusan yaittu inteligensi,,
Solusi iddeal positif A+ dan solusi ideal negatif A- deesain, pilihaan dan im mplementasi. Beberapaa
dapat diteentukan beerdasarkan rating bobbot menganggap
m f
fase keseluruhhan tersebut sebagai fasee
ternormalisassi (yij) sebagaii: peemecahan masalah,
m denggan fase piliihan sebagaii
yij = wirij denggan i=1,2,…,;; dan peengambilan keeputusan riil.
j=1,2,…,nn. Metode Technique for Order Prreference byy
A+ = (y+1, y+2,…, y+n); Siimilarity to Ideal Solutioon (TOPSIS)) merupakann
A- = (y-1, y-2,…,
, y-n); baagian dari koonsep dasar Multi-Attribut Decisionn
dengan Making
M (MADM). Proses M MADM dilakuk kan melalui 3
max yij; jika j adalaah atribut keunntungan taahap yaitu pennyusunan kom mponen-komp ponen situasi,,
i annalisis, dan sinntesis informaasi (Rudolphi, 2000).
y+j =
min yij; jika j adalaah atribut biayya Metode
M Analissis
i Penelitian inni membahas tentang sistemm pendukungg
keeputusan yaang berfunggsi untuk mendukungg
peengambilan keputusan
k m
memperoleh barang
b yangg
min yij; jika j adalaah atribut keunntungan paaling banyak diminati pem mbeli menggun nakan metodee
i TOOPSIS. Seteelah dilakukaan pendataan baik dengann
y-j = wawancara
w ataaupun melihatt langsung yaang dilakukann
max yij; jika j adalaah atribut biayya olleh direktur dan karyaw wan-karyawan nnya tentangg
i peermasalahan apaa yang terjaadi, sehingga permasalahan
p n
Jaraak antara alterrnatif Ai denggan solusi ideeal yaang akan diiangkat dalam m penelitian
n ini adalahh
positif dirummuskan sebagaai: baagaimana meemanfaatkan metode TO OPSIS dalam m
n peenentuan baraang konveksi.
D+i = √ ∑ (yy+i – yij)2 ; i = 1,2, …,m
j=1 Analisis
A Kebuttuhan
Jaraak antara alterrnatif Ai denggan solusi ideeal Berikut meerupakan bebberapa kebuttuhan sistem m
negatif dirummuskan sebagaai: peendukung keeputusan yanng akan dibangun untukk
n mendukung
m meemperoleh barrang yang paliing banyak dii
D-i = √ ∑ (yiji – y-i)2 ; i = 1,2, …,m minati
m pembeli:
j=1
Nilai preferensi untuk setiaap alternatif (VVi) diberikaan a)) Kebutuhann input
sebagai: Data inputt yang digunnakan untuk membangunn
Vi = D-i / D-i + D+i ; i = 1,22,…,m. sistem pendukuung keputusann.

346 | Prosidiing Seminar Nasional


N Teknnologi SV UG
GM 2016
b) Kebutuh han proses Context Diagrram
Beberapaa proses dibutuuhkan untuk memproses
m daata Pada contexxt diagram siistem digambaarkan dengann
input menjaadi data outpput berupa informasi yaang seebuah prosess saja, kemuudian entitass luar yangg
diinginkan. beerinteraksi deengan prosess tunggal, beerikut adalahh
c) Kebutuh han output coontext diagram m sistem penndukung kepputusan untukk
Output yang diinginnkan adalah berupa informasi peenentuan baraang konveksi yyang harus dissediakan yangg
yang akan diisampaikan kee direktur. daapat dilihat paada Gambar 3..

Sumber Datta
Sumber data merupakkan data akurrat baik itu daata
yang didapaat dari inteernal, eksternnal yang akkan
dijadikan sebbuah acuan unntuk menghassilkan informasi
yang valid.

Arsitektur Sistem
S Gaambar 3. Conntext Diagram
m
Proses arsitektur siistem yang dibuat yaaitu
terjadinya seorang pengambil
p keputusan yaang Didalam contexxt diagram inni terdapat duaa entitas yaituu
memerintahkkan kepada karyawan (kasir) unttuk ad
dmin dan direektur, adapunn tentang hak akses sistem m
membuat sebbuah SPK deengan kriteriaa-kriteria sepeerti yaang diberikann dalam meemakai fassilitas sistemm
discount, kuualitas, merkk, kemudahaan memperolleh diiberikan berbeeda:
barang, pellayanan karyyawan, kepuuasan terhaddap 1. Admin
barang, hargga dengan melakukan
m kuuisioner. Dalaam a. Melakuukan proses loogin dengan menggunakan
m n
SPK ini diigunakan sebbuah metode yaitu metoode user daan passwordd ketika hend dak memakaii
TOPSIS, sehingga hasil akhirnya daapat ditemukkan sistem.
berupa sebuuah perankinngan. Setelaah perankinggan b. Diberi kebebasan
k meelakukan penaambahan userr
ditemukan kemudian di siimpan dalam database servver seperti admin1, adm min2 kapan n saja ketikaa
kemudian dibuatkan
d sebuuah laporan berupa
b informasi diinginkkan.
yang akan disampaikann ke direkttur. Rancanggan c. Admin dapat melakukan perubahan,,
arsitekturnyaa dapat dilihat pada Gambarr 2. penambbahan, penghaapusan data yang
y terdaftarr
Dalam arsitektur
a ini terdapat huubungan antaara didalam
m tabel.
komponen-komponen yang y berhuubungan yaang 2. Direktur, dalam hal inni adalah sebaagai pembuatt
menghasilkann: keputusann yang manna menerimma informasii
1. Karyawaan sebagai addministrator sistem.s Admmin perankinggan tentang barang yang paling
p banyakk
ini yangg memiliki hak akses terttinggi, melipuuti: di minati pembeli dari admin, tetapi direktur jugaa
input, uppdate, delete, dan
d output daata. dapat meelakukan hall yang sam ma apa yangg
2. Direkturr yaitu seorangg pengambil keputusan,
k yaang dikerjakann oleh admin.
mempunnyai hak akses a dalam
m pengambillan
keputusaan yang di daasari dari rekoomendasi adm min. DFD level 1
Direkturr juga memilikki hak akses dalam
d hal inpput, DFD level 1 diciptakan
d darri setiap prosees utama darii
update, delete,
d dan ouutput data. coontext diagram
m. Level ini menunjukan proses-prosess
in
nternal yang menyusun seetiap proses-p proses utamaa
daalam contexxt diagram, sekaligus menunjukann
baagaimana infoformasi berpinndah dari saatu proses kee
prroses yang lainnnya. Dalam
m DFD level 1 ini terdapat 4
(eempat) proses utama yang dditunjukan pad da Gambar 4.

Gambar 2. Arsitektur
A Sisttem

Pemodelan Proses
P
Pemodelan proses adaalah cara formal unttuk
menggambarrkan bagaimaana sistem berroperasi. Dalaam
pemodelan proses ini menggunakaan Data Floow
Diagram yanng menggunaakan beberappa elemen yaaitu Gambar 4. D
DFD Level1
proses, data flow,
f data storre dan externaal entity.
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3477
Pada pembahasan ini mengulas tentang sistem r15 = 0,0312 r25 = 0,1562 r55 = 0,0312
pendukung keputusan untuk menentukan barang yang |X6| = 59
paling banyak di minati pembeli. Setelah melalui r16 = 0,0338 r26 = 0,1186 r56 = 0,0169
proses penginputan, data tersebut kemudian diproses |X7| = 80
dengan metode TOPSIS dan menghasilkan output yang r17 = 0,05 r27 = 0,05 r57 = 0,05
diinginkan sesuai dengan harapan pengambil
keputusan dalam hal ini adalah direktur.
Input data dalam pengambil keputusan dilakukan Matriks ternormalisasi R sebagai berikut:
oleh karyawan (kasir) dalam hal ini sebagai
administrator, yang mana hasil akhirnya akan diberikan
kepada direktur sebagai pengambil keputusan. Dalam
proses log in, user harus memasukan id user dan
password, agar hak dan kerahasiaannya terlindungi dari
pihak yang tidak mempunyai kepentingan. Selanjutnya
administrator melakukan input data kriteria dan data
alternatif, dimana penentuan penginputan data ini Kemudian menghitung matriks V:
bersifat dinamis sesuai dengan aturan dari perusahaan v11 = w1r11 = 0,15
tersebut. v12 = 0,1302 v17 = 0,15
v21 = 0,6 v22 = 0,5217 v27 = 0,15
Proses Perhitungan Metode TOPSIS v31 = 0,15 v32 = 0,2607 v37 = 0,15
Dalam proses perhitungan TOPSIS data-datanya v41 = 0,15 v42 = 0,1302 v47 = 0,15
diambil dari hasil kuisioner, form kuisioner dapat v51 = 0,15 v52 = 0,1302 v57 = 0,15
dilihat pada Gambar 5.
Sehingga diperoleh matriks Y:

Gambar 5. Form Kuisioner

Setelah data-data kuisioner didapatkan, kemudian


Solusi ideal positif (A+) dihitung dari rumus berikut:
dilakukan proses perhitungan sebagai berikut:
n
Tabel 1. Rating kecocokan klasifikasi elastik D+i = √ ∑ (y+i – yij)2 ; i = 1,2, …,m
j=1
Sehingga menghasilkan:
y+1 = 0,6 y+2 = 0,5217 y+7 = 0,15
+
A = {0,6; 0,5217; 0,3478; 0,3448; 0,4686; 0,2372;
0,15}
Solusi ideal negatif (A-) dihitung dari rumus berikut:
n
D-i = √ ∑ (yij – y-i)2 ; i = 1,2, …,m
j=1
Dan menghasilkan:
y-1 = 0,15 y-2 = 0,1302 y-7 = 0,15
-
A = {0,15; 0,1302; 0,0868; 0,0688; 0,0936; 0,0338;
0,15}
Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi
sebagai: Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap
solusi ideal positif Si+ dengan rumus sebagai berikut:
W = (3, 3, 2, 2, 3, 2, 3)
Matriks keputusan ternormalisasi sebagai berikut: n
|X1| = 20 D+i = √ ∑ (y+i – yij)2 ; i = 1,2, …,m
j=1
r11 = 0,05 r21 = 0,2 r51 = 0,05
|X2| = 23 Dan menghasilkan:
r12 = 0,0434 r22 = 0,1739 r52 = 0,0434 D1+ = 0,8180 D2+ = 0 D3+ = 0,6961
+ +
D4 = 0,8257 D5 = 0,8257
|X3| = 23
r13 = 0,0434 r23 = 0,1739 r53 = 0,0434 Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap
|X4| = 29 solusi ideal negatif Si- dengan persamaan berikut ini:
n
r14 = 0,0344 r24 = 0,1724 r54 = 0,0344
|X5| = 32 D-i = √ ∑ (yij – y-i)2 ; i = 1,2, …,m
j=1
348 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
Sehingga menghasilkan: IV. DAFTAR PUSTAKA
D1- = 0,0331 D2- = 0,8257 D3- = 0,1854 [1] Fatta, H.A., 2007, Analisis & Perancangan Sistem
- -
D4 = 0 D5 = 0 Informasi, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Kedekatan setiap alternatif terhadap solusi ideal [2] Gayatri V.S. and Chetan M.S., 2013, Comparative
dihitung berdasarkan persamaan berikut: Study of Different Multi-kriteria Decision-making
Vi = D-i / D-i + D+i ; i = 1,2,…,m. Methods, IJACTE, ISSN (Print) : 2319 – 2526,
Dan menghasilkan: Volume-2,Issue-4,2013.
V1 = 0,0388 V2 = 1 V3 0,2103 [3]http://www.irdindia.in/Journal_IJACTE/PDF/Vol2_Iss4
V4 = 0 V5 = 0 /2.pdf, diakses 3 April 2014.
Dari nilai V ini dapat dilihat bahwa V2 memiliki [4] Irwansyah, 2014, Sistem Pendukung Keputusan Untuk
nilai terbesar, sehingga dapat disimpulkan bahwa Penentuan Barang Konveksi Yang Harus Disediakan
alternatif V2 merupakan barang yang paling banyak Menggunakan Metode Promethee, Tesis, Program
diminati. Studi Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta.
III. KESIMPULAN DAN SARAN [5] Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem
III.I. Kesimpulan Pendukung Keputusan, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
1. Dengan memanfaatkan metode TOPSIS penentuan [6] Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., dan
barang konveksi dapat diketahui melalui perankingan Wardoyo, R., 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision
2. Bobot preferensi dapat mempengaruhi hasil akhir. Making, Penerbit GRAHA ILMU, Yogyakarta.
[7] Suryadi, K; & Ramdhani, A. 1998, Sistem Pendukung
III.II. Saran Keputusan: Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan
Pengembangan penelitian berikutnya dapat menggunakan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan.
metode-metode lainnya, sehingga dapat diketahui Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
perbedaan dan kesamaannya. Dan diharapkan dalam [8] Turban, E., Aronson, J.E. and Liang, T.P., 2005,
satu penelitian dilakukan dengan beberapa metode. Decision Support System and Inteligent System,edisi
7 jilid 1, Andi, Yogyakarta.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 349


PENGEMBANGAN INTELLIGENT TUTORING SYSTEM (ITS)
MULTI AGENT BERBASIS CASE BASED REASONING UNTUK
PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN KOMPUTER
Jaidan Jauhari1, 3, 4 Abdiansah2, 3, 5
1
Laboratorium Riset Aplikasi Sistem Informasi
2
Laboratorium Riset Kecerdasan Buatan
3
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya
Email: 4jaidan_j@yahoo.com, 5abdiansah@unsri.ac.id

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini juga telah merambah berbagai bidang,
tidak terkecuali bidang pendidikan dan pengajaran. Penggunaan komputer dalam pembelajaran saat ini yang banyak
digunakan adalah penggunaan multimedia interaktif dan e-learning. Tetapi kelemahan dari keduanya adalah
menganggap bahwa semua pelajar memiliki kemampuan yang seragam, padahal kenyataannya tidak demikian. Salah
satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan Intelligent Tutoring System (ITS) yang
dikembangkan untuk mengatasi kelemahan yang belum memperhatikan keberagaman siswa tersebut. Pembelajaran
pemrograman komputer merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran disiplin ilmu komputer.
Masalah yang sering dihadapi oleh pelajar dlam belajar pemrograman adalah kesulitan dalam menentukan dan
memperbaiki program yang masih salah. Untuk dapat menjadi ahli di bidang ini dibutuhkan waktu yang lama dan
latihan yang intens, karena teori dan praktik dalam bidang pemrograman komputer. Untuk mengatasinya dapat
dibangun ITS yang merupakan sebuah aplikasi komputer yang dibuat untuk meniru mimik manusia dalam memberikan
materi pengajaran. ITS menggunakan pendekatan one-to-one. ITS merupakan sistem yang cerdas karena memiliki
komponen kecerdasan buatan. Salah satu teknik yang dapat dipakai adalah CBR (Case Based Reasoning) yang
memberikan teknik penyelesaian masalah menggunakan kasus.

Kata Kunci: Intelligent Tutoring Systems, Case Based Reasoning, Sistem Cerdas

I. PENDAHULUAN ajar (penggunanya) secara individual [3][4][5]. Padahal


Pemrograman komputer merupakan salah satu masing-masing individu memiliki perbedaan dalam
bidang ilmu yang mempelajari bagaimana cara kemampuan, daya serap dan motivasi dalam belajar
membuat program computer yang benar dan efisien yang merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa
[1]. Bidang ini dijadikan sebagai mata kuliah dasar dipungkiri [6][7]. ITS menyempurnakan kelemahan
untuk semua jurusan dalam bidang komputer seperti tersebut dengan memperhatikan kemampuan siswa,
jurusan teknik informatik, sistem komputer maupun dan mengajarkan materi sesuai dengan kemampuannya
sistem informasi. Masalah yang sering muncul ketika [8][9][10].
pertama kali mempelajari pemrograman komputer ITS merupakan sebuah aplikasi komputer yang
adalah sulitnya beradaptasi dengan lingkungan yang dapat meniru mimik manusia ketika memberikan
baru yaitu lingkungan pemrograman dan membutuhkan pengajaran. Salah satu kelebihan ITS dibanding
waktu yang lama untuk bisa mempelajarinya [2]. Di pengajaran konvensional yaitu karena ITS
pasaran banyak sekali alat pemrograman komputer menggunakan pendekatan one-to-one antara ITS
(bahasa pemrograman komputer) seperti basic, pascal, dengan pelajar. Pembelajaran dikelas akan tidak efektif
C, C++, C#, .net dan Java. Walaupun struktur dan ketika pemahaman antara pelajar tidak sama. ITS dapat
bahasa yang digunakan berbeda-beda tetapi konsep mengatasi masalah tersebut karena ITS dapat
dasar pemrograman tetap sama. Oleh karena itu memberikan materi sesuai dengan kemampuan pelajar.
pembelajaran pemrograman komputer ditekankan pada ITS dapat menghilangkan kejenuhan pelajar karena
konsep sebagai inti dan struktur sebagai tambahan. pengajaran ITS lebih bersifat individual dan langsung
Belajar pemrograman tidak hanya membutuhkan fokus ke titik permasalahan. Pelajar diberikan
matematika dan logika tetapi juga membutuhkan seni kekuasaan penuh dalam belajar dan ITS memberikan
yaitu seni pemrograman (art programming). Belajar layanan penuh dalam memberikan pengajaran. Oleh
pemrograman membutuhkan pemahaman dan latihan karena itu ITS dapat digunakan untuk memberikan
yang intens dan serius guna menghasilkan hasil yang pengajar di bidang pemrograman komputer karena
baik dan produktif. selain memberikan teori, ITS juga dapat langsung
Pembelajaran berbantuan komputer telah banyak memberikan contoh-contoh praktek yang dapat
digunakan seperti E-learning, multimedia interaktif dan langsung dicoba oleh pelajar. ITS merupakan aplikasi
sebagainya tetapi kekurangan dari sistem-sistem komputer yang cerdas karena mempunyai komponen
tersebut adalah bahwa pembelajaran tersebut tidak kecerdasan buatan.
memperhatikan keragaman dari kemampuan peserta Case Based Reasoning (CBR) merupakan salah
satu bidang dalam kecerdasan buatan yang dapat
digunakan dalam ITS. CBR memiliki kelebihan karena
penyelesaian masalahnya menggunakan kasus. Kasus-
350 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
kasus yang berisi masalah dan solusi dikumpulkan sistem. Selain itu SmartPILOT dapat digunakan untuk
sebanyak mungkin dan akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pelajar dalam memecahkan
menyelesaikan kasus baru yang tidak diketahui masalah dan membuat pelajar lebih aktif lagi ketika
solusinya berdasarkan kesamaan karakteristik kasus. belajar diluar kelas. SmartPILOT menggunakan Sistem
Penelitian ITS menggunakan CBR masih terus Pakar (Expert-System) untuk mengolah basis
dieksplorasi dan masih terus berkembang guna pengetahuan sistem dan memberikan pemecahan
mendapatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu masalah kepada pengguna. BNF (Backus-Naur Form)
usulan penelitian ini mencoba untuk ikut andil dalam digunakan untuk memeriksa kesalahan teks masukan
penelitian ITS menggunakan CBR. dan memisahkan antara label dan statement serta
Artikel ini disusun sebagai berikut, Bagian 2 membuat pohon ekspresi. Hasilnya berupa tanya jawab
berisi penelitian terkait. Bagian 3 menjelaskan metode antara instruktur SmartPILOT dengan pelajar.
dan implementasinya. Bagian 4 menjelaskan skenario Berdasarkan informasi yang diberikan pelajar,
percobaan yang dilakukan, hasil dari percobaan instruktur akan memberikan jawaban [16]. Berikutnya
tersebut akan dijelaskan di Bagian 5 dan kesimpulan dikembangkan oleh [17] cara merancang ITS dengan
ada pada Bagian 6. domain masalah pemograman komputer. QLF (Quasi
Logical Form) digunakan untuk mengolah masukan
II. PENELITIAN TERKAIT dari pengguna. Hal ini dilakukan karena pengguna
Ada banyak sekali definisi terkait dengan ITS dapat memberikan masukan berupa bahasa alami atau
salah satunya adalah ITS merupakan sebuah aplikasi NLP (Natural Language Processing). Hasil yang
komputer yang mempunyai kecerdasan dalam diberikan berupa rancangan dialog ITS untuk bahasa
melakukan pembelajaran. ITS mencoba meniru mimik pemrograman C.
manusia dalam mengajar dan memberikan tanya jawab Dikembangkan pula oleh [3] rancangan arsitektur,
ke pengguna [11]. ITS dapat menilai kemampuan teknik kecerdasan buatan yang digunakan dan tampilan
pengguna dan memberikan materi yang sesuai dengan antarmuka pengguna untuk ITS. Domain masalah yang
pengetahuan yang dimiliki pengguna. ITS mirip dibahas adalah pemograman komputer dengan bahasa
pengajar (tutor) virtual yang berusaha mengadopsi pemrograman Java. Arsitektur yang dirancang
pengajar yang asli. melibatkan beberapa fungsi inti dari bahasa
CSCL (Computer Supported Collaborative pemrograman java seperti fungsi parser, compile dan
Learning) seperti E-Learning, Distance Learning atau execute. FS (Fuzzy Scanner) digunakan untuk
Web-Based Training dapat berfungsi sebagai media mengantisipasi jika terjadi kegagalan parser yang
untuk memberikan tugas, latihan, silabus dan materi- dilakukan oleh Java. Masukan yang digunakan berupa
materi kuliah lainnya [12]. CSCL mengubah kondisi NLP dan jawaban yang diberikan berupa source kode
kelas yang fisik menjadi maya atau virtual. Kalau dan eksekusi kode. ITS berbasis web untuk
selama ini proses pemberian tugas dilakukan di kelas pemrograman komputer yang diberi nama BITS
secara fisik maka dengan adanya CSCL dapat (Bayesian Intelligent Tutoring System) dibuat oleh
dilakukan di internet. Beberapa kelebihan CSCL [18]. ITS tersebut dapat memberikan keluwesan dan
dibandingkan dengan pembelajaran secara fisik prasyarat minimum dalam memberikan topik pelajaran
diantaranya yaitu: jangkauan jarak yang luas dan waktu karena materi yang ditampilkan akan ditentukan dari
yang bisa dilakukan kapan saja. tingkat pengetahuan pengguna. Untuk dapat membuat
ITS telah terbukti sukses dalam meningkatkan keluwesan tersebut digunakan BN (Bayesian Network).
pembelajaran para pelajar. Secara umum ITS dibuat Jika ITS sebelumnya [16][17][3][18] hanya
dengan tujuan meningkatkan kemudahan dan menggunakan satu jenis bahasa pemrograman maka
kecepatan dalam proses pembelajaran menggunakan ITS yang dibuat oleh (Sierra, 2007) memberikan
komputer [13][14][15][10]. Dengan menerapkan banyak ragam bahasa pemrograman yang bisa
metode pembelajaran yang terintegrasi dengan dipelajari yang dinamai dengan Multi-Agent Intelligent
teknologi komputer (seperti ITS) akan memberikan Tutoring System. Salah satu kelebihan dari Multi-Agent
suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini dapat ITS adalah kemampuan untuk mengadaptasi
terjadi karena ITS menerapkan pendekatan “one-to-one pengetahuan pengguna karena ITS ini tidak hanya
tutoring” yang berarti proses pembelajaran dilakukan diperuntukan untuk pengguna awam saja tetapi juga
saling berhadapan langsung antara pengguna dengan untuk pengguna yang telah pernah mempelajari bahasa
sistem dan bersifat individual [12][10]. ITS merupakan pemrograman tertentu. Dengan kemampuan adaptasi
suatu sistem yang dapat berperan layaknya seorang tersebut maka diharapkan pengguna yang telah
pengajar. Jika CSCL hanya bertindak sebagai perantara mempunyai pengetahuan tentang bahasa pemrograman
antara pengajar dengan pelajar maka ITS disini tertentu dapat dengan mudah mempelajari bahasa
bertindak sebagai pengajar yang langsung berhubungan pemrograman lain karena umumnya setiap bahasa
dengan pelajar. Oleh sebab itu fungsionalitas ITS lebih pemrograman mempunyai konsep yang sama hanya
besar dibandingkan dengan CSCL. cara penulisan saja yang berbeda.
Salah satu aplikasi ITS yang sudah dikembangkan Selanjtnya [2] membuat M-PLAT: Multi-
yaitu SmartPILOT yang dapat digunakan untuk Programming Adaptive Tutor, yaitu salah satu ITS
membantu mengembangkan perangkat kursus berbasis yang memiliki kesamaan dengan [19]. Sasaran
komputer [16]. Pembelajaran tersebut bersifat interaktif pengguna M-PLAT adalah pengguna awam karena M-
dan memberikan feed-back antara pelajar dengan PLAT memberikan pengajaran dasar pemrograman
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 351
komputer. Kelebihan M-PLAT yaitu dapat
memberikan keluwesan pengguna untuk belajar bahasa
pemrograman apa saja. Selain dapat memberikan saran
dan pertanyaan dari pengguna M-PLAT juga dapat
menemani dan mengajari ketika pengguna
mempraktikan kode-kode program secara langsung.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya
dapat dilihat bahwa penelitian ITS dengan domain
pemrograman komputer sudah banyak dilakukan dan
masih terus dilakukan guna mendapatkan hasil yang
maksimal. Dari penelitian-penelitian sebelumnya dapat
dilihat juga beragam teknologi yang digunakan dan
berbagai macam keluaran yang dihasilkan. Setiap
pendekatan yang digunakan oleh masing-masing
penelitian sebelumnya memiliki kelebihan dan
Keterangan:
kelemahan oleh karena itu diperlukan penelitian yang
S : source-cases
intens untuk ITS dengan domain pemrograman
T : target-case
komputer.
J : jumlah kata untuk setiap kata kelas target
nj : jumlah total J
III. METODOLOGI
J’ : normalisasi dari J
Bagian ini akan menjelaskan metodologi yang
maks : nilai maks dari J’
digunakan dalam penelitian ini dimulai dari analisis
min : nilai min dari J’
data, fungsi similaritas yang digunakan perancangan
W : bobot-kata
sistem serta kakas implementasi.
CBR menggunakan fungsi similarity untuk
A. Analisis Data
menghitung kesamaan antara kasus baru dengan kasus
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan
lama/kasus yang berada dalam basisdata kasus (case-
sekunder. Data primer berasal dari data yang diambil
base). Fungsi similarity yang digunakan dalam
langsung dari para pakar/ahli pemrograman komputer
penelitian ini dapat dilihat pada persamaan (9, 10 dan
dan data sekunder berasal dari data buku dan Internet.
11).
Data yang telah terkumpul dianalisa dan dijadikan
dalam bentuk kasus-kasus. Pada tahap ini dilibatkan
juga seorang pakar untuk membantu merumuskan
kasus yang akan dibuat. Selanjutnya kasus yang telah
terkumpul kemudian dibentuk sesuai dengan format dimana,
basis data supaya bisa dimasukan ke dalam basis data
seperti pembuatan tabel kasus, pembuatan kunci, relasi
antar tabel dan pembentukan query.
dan
B. Fungsi Similaritas
Parsing merupakan salah satu proses dalam NLP
yang digunakan untuk menganalis sintak dan semantik
dari suatu kalimat. Dalam penelitian ini, proses parsing
digunakan untuk pemecahan kalimat menjadi kata-
kata, dari setiap kata-kata yang dihasilkan akan dibuat
bobot kata yang nanti akan digunakan dalam fungsi Keterangan:
similaritas pada CBR. Pembobotan dibuat guna untuk S : source-cases
membedakan kata-kata yang spesifik dengan kata-kata T : target-case
yang umum. Kata-kata yang spesifik akan mempunyai w : bobot-kata
bobot yang lebih besar dibandingkan dengan kata-kata f(S,Ti) : fungsi menghitung kemiripan S dan T
umum karena itulah digunakan metode pemberian fp(S,T) : fungsi mencari banyak kata S dan T
bobot untuk setiap kata yang ada pada target-case.
Pada persamaan (1 sampai 8) merupakan rumusan Berdasarkan perhitungan dari fungsi similarity
untuk mencari bobot setiap kata target-case yang maka akan di dapat rangking kasus. Source-case
dihasilkan dari query source-case. dengan rangking yang terbaik akan dijadikan solusi
bagi target-case.
 kelas source-case
 kelas target-case C. Perancangan Sistem
Arsitektur dan diagram alir sistem yang diusulkan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. dan
Gambar 3.2. secara berurutan. Pada Gambar 3.1. dapat
dilihat bahwa arsitektur sistem yang diusulkan
352 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
mengikuti pola dari arsitektur umum ITS. Arsitektur dijadikan pengetahuan baru bagi sistem tapi jika tidak
tersebut terdiri dari lima komponen, yaitu: 1) user maka akan dilakukan revisi terhadap kasus pengguna
interface; 2) CBR-PSE; 3) knowledge domain (KD); 4) dengan melibatkan pakar. Tahap pertanyaan terhadap
student model (SM); dan 5) pedagogical module (PM). pengguna ini disebut Subjective Knowledge (SK) oleh
User interface, merupakan antarmuka antara pengguna peneliti karena pengetahuan baru yang disimpan oleh
dengan sistem ITS. Pengguna dapat memasukan kasus
yang dialaminya dalam bahasa alami, penggunaan START
bahasa alami dapat menghilangkan kebebasan
pengguna dalam menyampaikan kasus yang
Input Kasus Baru: Natural
dihadapinya. CBR-PSE, merupakan mesin yang akan Language Processing (NLP)
melakukan proses pemecahan masalah. CBR
menggunakan empat tahapan umum untuk
memecahkan masalah yaitu: retrieve, reuse, revise dan Cari Bobot Kata:
retain. Student Model, memberikan informasi status Dynamic Weight of
Class Method (DWCM)
selama proses pembelajaran berlangsung. Pedagogical
Module, memberikan teknik pengajaran, dalam
penelitian ini teknik yang digunakan berdasarkan Rangking Kasus:
kesamaan antara kasus pengguna dengan kasus-kasus Similarity Function (SF)
yang ada dalam basis data kasus.
USER INTERFACE
Ada kasus YA Voting Kasus:
sama? K-Nearest
Neighbour
PROBLEM-SOLVING ENVIRONMENT (PSE)
USING CBR Database TIDAK
(retrieve, reuse, revise, retain)
C SOLUSI

KNOWLEDGE-DOMAIN (KD)
cases database

TIDAK Solusi
memecahkan START
STUDENT MODEL (SM) Revise-case masalah?

Subjective Knowledge
PEDAGOGIC MODEL (SM) Retain-case YA

Gambar 2. Diagram alir sistem


Gambar 1. Arsitektur sistem ITS berbasis CBR
Sistem dihasilkan oleh subjektivitas pengguna
Pada Gambar 3.2. dapat dilihat tahapan-tahapan bukan dari seorang pakar. SK dapat meningkatkan
pemrosesan pemecahan masalah yang akan diusulkan kemampuan sistem dalam menyerap pengetahuan
dalam penelitian. Langkah pertama dimulai dari karena pengetahuan tidak hanya diberikan oleh pakar
menerima masukan pertanyaan (kasus) dari pengguna tapi oleh pengguna juga.
dalam bentuk bahasa alami. Setelah itu masukan tadi Salah satu komponen ITS adalah PSE yang
akan diproses untuk dicari bobot masing-masing kata. berfungsi untuk mendefinisikan aktivitas pemecahan
Disini digunakan metode pembobotan kelas secara masalah antara pelajar dengan sistem serta metode
dinamis (dynamic weight of class method – DWCM) yang digunakan [7]. Salah satu bagian PSE adalah user
untuk kata-kata yang spesifik dan umum yang dibuat interface (antarmuka pelajar), media komunikasi antara
oleh peneliti sendiri. Asumsi bahwa kata-kata yang pelajar dengan sistem seperti kotak dialog tanya-jawab
spesifik akan mempunyai bobot yang lebih besar dan lainnya. PSE yang digunakan dalam penelitian
dibandingkan dengan kata-kata yang umum. Pemberian menggunakan CBR sebagai mesin untuk problem-
bobot ini nantinya akan mempengaruhi proses solving atau pemecahan masalah dari masukan yang
similarity/ kesamaan kasus. diajukan. PSE merupakan inti dari ITS karena PSE
Berikutnya akan dilanjutkan proses mencari merupakan komponen yang terlibat langsung dengan
kesamaan kasus dengan kasus-kasus yang ada dalam pelajar pada saat proses pembelajaran.
basis data kasus menggunakan similarity function (SF).
Hasil dari SF adalah ranking kasus, kasus yang D. Kakas Implementasi
memiliki ranking teratas akan diambil dan solusi dari Ada beberapa kakas yang digunakan dalam
kasus tersebut akan dijadikan solusi untuk pengguna. penelitian ini yaitu: 1) pustaka C/C++, yang digunakan
Jika ranking teratas lebih dari satu maka akan untuk melakukan kompilasi dan menjalankan kode
dilakukan voting kasus dengan menggunakan metode program C/C++ (*.cpp); 2) Kompiler Free Pascal, yang
k-nn classifier. digunakan untuk kompilasi kode program Pascal
Setelah menerima solusi, pengguna akan ditanya (*.pas); dan 3) JDK 8, yang digunakan kompilasi kode
apakah sudah puas dengan solusi yang diberikan, jika program java (*.java).
jawaban ya maka kasus pengguna dan solusi akan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 353
Sistem dibangun menggunnakan bahaasa diiuji terpisah dan
d dilihat berapa besar akurasi
a untukk
pemrogramann java dengann JDK 8 dann IDE NetBeaans masing-masing
m g bahasa pemroograman.
8.0.2. RDBM M MySQL digunakan
d unttuk menyimppan
data. Sedanngkan Sistemm Operasi yang
y digunakkan
V. HASIL UJJI COBA
adalah LINU UX distro Kuubuntu 14.04 LTS – 32 bit
dengan speesifikasi peraangkat keras menggunakkan Pada Gam mbar 5.1. ddapat dilihat luaran darii
komputer Inntel Celeron B815
B – 1.60 Ghz (2 CPU U), peenelitian yanng berbentukk sebuah ap plikasi editorr
RAM – 3.8 GiB.
G baahasa pemroggraman yangg mempunyai kemampuann
unntuk melakukkan kompilasi tiga bahasa pemrograman
p n
yaaitu bahasa pemrograman
p Pascal, C/C+ ++ dan Java..
IV.. SKENARIIO UJI COBA A Dengan aplikaasi ini, pelajjar tidak perrlu disibukann
Pada Gambar 4.1. daapat dilihat diaagram skenariion deengan instalassi dan konfiguurasi sehinggaa mereka bisaa
uji coba yangg dilakukan dalam
d penelitiian ini. Langkkah fo
okus belajar baahasa pemroggraman.
pertama adaalah proses pengisian
p daata pengetahuuan
yang dilakukkan oleh penggguna. Pengisiian pengetahuuan
dilakuan deengan cara pengguna membuat m koode
program sedderhana mengggunakan editor yang suddah
disediakan oleh
o sistem (lihat Gambar 5.1). Setiiap
terjadi kesalaahan sintaks maka
m informassi dari kesalahhan
tersebut akaan disimpan untuk
u dijadikkan kasus baaru.
Selanjutnya, kasus-kasus yang sudah terkumpul akkan
dikirimkan ke k pakar peemrograman untuk u dianalisa
kesalahan yangy terjadi dan diberiikan solusinyya.
Selanjutnya informasi keesalahan dan solusi tersebbut
akan disimpaan ke dalam basis data penggetahuan.

USER Pengiisian data EXPE


ERT
penggetahuan

Gambaar 4 Editor baahasa pemrogrraman


Baasis data
penggetahuan

Penngujian
Sistem

PASCA
AL C
C/C++ JAVA

Gambarr 5. Perbandinngan hasil pengujian


Hasil Pengujian
Selanjutnyya pada Gam mbar 5.2 dapatt dilihat hasill
Gambar 3 Skkenario uji cobba peengujian untuuk setiap bahhasa pemrograaman. Grafikk
baatang pada sebbelah kiri merrepresentasikaan banyaknyaa
Langkaah berikutnya adalah pengujjian yang sisteem so
olusi yang dinnyatakan benaar, sebaliknya grafik batangg
yang dilakukkan oleh penngguna. Prosees terjadi mirrip seebelah kiri merepresentas
m ikan banyak solusi yangg
dengan langkkah sebelumnnya yaitu penggguna membuuat diinyatakan salah. Sehinggaa dari Gambaar 5.2. dapatt
program meenggunakan bahasab pemroograman Pasccal, diiperoleh akuraasi untuk tiap--tiap bahasa pemrograman.
p .
C/C++ dann Java. Selaanjutnya dillakukan prosses Untuk
U bahasa pemrogramann Pascal dipeeroleh akurasii
kompilasi. Jiika terjadi kessalahan maka pengguna dappat seebesar 67%, bahasa
b pemroograman C/C C++ diperolehh
menekan tom mbol “Solusi Kesalahan” (Lihat Gambbar akkurasi sebesarr 54% dan teraakhir bahasa pemrograman
p n
5.1). Solusi yang diberikkan dapat beenar dan salaah. Jaava diperoleh akurasi sebesaar 59%.
Jumlah benaar dan salah akan dihitungg dan dijadikkan Nilai a
akurasi terttinggi dipeeroleh olehh
nilai akurasi sistem dalam m memberikann solusi kepaada peemrograman Pascal
P sedanggkan nilai aku urasi terendahh
pengguna. diiperoleh olehh bahasa pem mrograman C/C++.
C Hasill
Terdapaat 100 kode program
p untuuk ketiga bahaasa duugaan semenntara mengappa bahasa pemrogramanp n
pemrogramann yang akan dijadikan sebbagai data laatih Paascal memperroleh akurasii lebih tinggii dikarenakann
dan data ujii untuk sistem m. Sehingga total data laatih in
nformasi kesaalahan yang dilakukan tidak terlaluu
sebanyak 6000 data. Setiapp bahasa pem mrograman akkan baanyak sehinggga dapat deengan mudah h mendeteksii
354 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
kesalahan yang terjadi. Sebaliknya, untuk bahasa Perguruan Tinggi (Studi Kasus di FKIP Unsri).
pemrograman C/C++ memiliki informasi kesalahan Laporan Penelitian Hibah Bersaing Dikti.
yang cukup banyak sehingga ada beberapa kasus yang [6b] Jauhari, Jaidan. 2011. Pengembangan Intelligent
tidak terdeteksi atau belum dilatih oleh sistem. Tutoring System (ITS) Berbasis Case Based Reasoning
Kesimpulan sementara yang dapat diperoleh dari (CBR) Sebagai Inovasi dalam Pembelajaran
hasil uji coba ini adalah hasil akurasi sangat tergantung Pemrograman Komputer. Laporan Penelitian Hibah
dari informasi kesalahan yang dihasilkan oleh compiler Bersaing Tahun 2011.
bahasa pemrograman. Semakin spesifik informasi yang [7] Stankov S, Rosić M, Žitko B, Grubišić A. 2008. TEx-
diberikan maka akan semakin akurat solusi yang Sys model for building intelligent tutoring systems.
diberikan. Selain itu, fungsi similaritas juga Computers & Education, Volume 51, Issue 3, Pages
berpengaruh terhadap deteksi kalimat yang ada di 1017-1036.
dalam informasi kesalahan yang dihasilkan. Oleh [8] Lau A, Tsui E, Lee W.B. 2009. An ontology-based
karena itu kedua bidang tersebut harus dikaji lebih similarity measurement for problem-based case
dalam lagi. reasoning Expert Systems with Applications, Volume
36, Issue 3, Part 2, Pages 6574-6579.
V. KESIMPULAN [9] Mille, A. 2006. From case-based reasoning to traces-
Penelitian ITS masih sangat luas dan bisa based reasoning Annual Reviews in Control, Volume
diekplorasi lebih lanjut dengan mengkaji komponen- 30, Issue 2, Pages 223-232.
komponen ITS seperti komponen PSE (Problem [10] He Y, Hui S.C, Quan T.T. 2009. Automatic summary
Solving Environment), SM (Student Model) serta PM assessment for intelligent tutoring systems. Computers
(Pendagogic Model). Penerapan CBR sebagai PSE & Education, Volume 53, Issue 3, Pages 890-899.
dalam ITS merupakan salah satu bentuk model [11] Samuelis L. 2007. Notes on The Components for
penyelesaian masalah berdasarkan kemiripan kasus Intelligent Tutoring Systems.
yang baru dengan kasus yang lama. Perancangan [12] Nakakoji K, Yamada K, Yamamoto Y, Morita, M.
antarmuka untuk problem-solving antara pengguna 2003. A Conceptual Framework for Learning
dengan sistem ITS menggunakan bahasa alami Experience Design. IEEE Xplore, Proceedings First
sehingga lebih memudahkan pengguna dalam Conference on Publication Year: 2003 , Page(s): 76 –
berinteraksi dengan sistem. Berdasarkan hasil 83.
perancangan dan pembahasan didapatkan bahwa CBR [13] Alevan V, Sewall J, McLaren B M, Koedinger K R.
dapat diterapkan sebagai komponen untuk melakukan 2006. Rapid Authoring of Intelligent Tutors for Real-
problem-solving dilingkungan ITS. Dalam makalah ini World and Experimental Use. IEEE Xplore,
baru merupakan langkah awal untuk membuat ITS Proceedings of the Sixth International Conference on
berbasis CBR, yaitu baru sampai analisis dan Advanced Learning Technologies (ICALT ’06).
perancangan. [14] Millan, Eva and Perez Dela Cruz, J. 2002. A Bayesian
Diagnostic Algorithm for Student Modeling and its
Evaluation. Journal User Modeling and User-Adapted
ACKNOWLEDGMENT
Interaction 12: 281-330.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dirjen Dikti
[15] Rongmei Z, Lingling L. 2009. Research on Internet
yang telah mendanai kegiatan penelitian ini melalui
Intelligent Tutoring System Based on MAS and CBR.
skim penelitian Hibah Bersaing tahun 2016.
IEEE Xplore. International Forum on Information
Technology and Application.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[16] Srivastava R P, Sin S Leung. 1990. An Intelligent
[1] Munir, Rinaldi. 2008. Algoritma dan Pemrograman.
Tutoring System. IEEE Xplore.
Bandung: Penerbit Informatika.
[17] Muansuwan N, Sirinaovakul B, Thepruangchai P.
[2] Nunez A, Fernandez J, Garcia J D, Prada L, Carretero
2004. Intelligent Tutoring and Knowledge Base
J. 2008. M-PLAT: Multi Programming Language
Creation for The Subject of Computer Programming.
Adaptive Tutor. IEEE Xplore, Eighth IEEE.
IEEE Xplore.
[3] Sykes E R. 2003. An Intelligent Tutoring System
[18] Butz C J, Hua S, Maguire R B. 2004. A Web Based
Prototype for Learning to Program Java TM. IEEE
Intelligent Tutoring System for Computer
Xplore. Proceedings of the The 3rd IEEE International
Programming. IEEE Xplore, Proceedings of the
Conference on Advanced Learning Technologies
IEEE/WIC/ACM International Conference on Web
(ICALT ’03).
Intelligence (WI ’04).
[4] Wasmana, P. 2005. Pengembangan Modul Pakar pada
[19] Sierra E, Hossian A, Britos P, Rodriguez D, Martinez
Sistem Pembelajaran Cerdas [tesis tidak diterbitkan].
R G. 2007. A Multi Agent Intelligent Tutoring System
Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
for Learning Computer Programming. IEEE Xplore,
[5] Keles, A, Ocak R, Keleş, Gülcü A. 2009. ZOSMAT:
Electronics Robotics and Automotive Mechanics
Web-based intelligent tutoring system for teaching–
Conference (CERMA ’07).
learning process. Expert Systems with Applications,
Volume 36, Issue 2, Part 1, Pages 1229-1239.
[6a] Jauhari, Jaidan. 2008. Implementasi E-Learning dalam
Pengembangan Lingkungan Belajar Yang Interaktif di

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 355


INDONESIAN TEXT DOCUMENT SUMMARIZATION
MENGGUNAKAN ALGORITMA TF*IDF
Latius Hermawan1, Maria Bellaniar Ismiati2
1,2
Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
1
Email: tiuz_hermawan@ukmc.ac.id, 2maria.bella@ukmc.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan dokumen teks khususnya melalui melalui media Internet membuat jumlah dokumen menjadi
sangat banyak dan menyebabkan pencarian didalam dokumen berbasis teks menjadi sebuah pekerjaan yang tidak
mudah. Penggalian informasi yang terkandung dalam suatu dokumen teks tersebut diperlukan untuk membangkitkan
informasi yang mencakup keseluruhan dokumen secara ringkas yang disebut peringkasan. Peringkasan teks dilakukan
dengan cara memberika bobot pada setiap kalimat dengan menggunakan algoritma TF*IDF dan Inverted Index.
Tahapan yang dilakukan yaitu preprocessing, tokenizing, filtering & stemming. Dari hasil percobaan dihasilkan
dokumen yang berhasil diringkas. Data yang digunakan berjumlah 5 dokumen yang menghasilkan rata-rata tingkat
peringkasannya 67.44%, sehingga peringkasan yang ada dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu meringkas
dokumen teks yang ada. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat ditingkatkan dengan adanya fasilitas untuk
meningkatkan ataupun menurunkan tingkat ringkasannya sehingga dapat diatur sesuai keinginan.

Keywords : peringkasan, tf*idf, information retrieval, inverted index

I. PENDAHULUAN
Perkembangan dokumen teks khususnya melalui II. TINJAUAN PUSTAKA
melalui media Internet membuat jumlah dokumen Secara umum terdapat dua tipe peringkasan yaitu
menjadi sangat banyak dan menyebabkan pencarian ekstraktif dan abstraktif. Ekstraktif meringkas suatu
didalam dokumen berbasis teks menjadi sebuah dokumen dengan memilih sebagian dari kalimat yang
pekerjaan yang tidak mudah. Suatu artikel yang ada dalam dokumen asli. Metode ini menggunakan
memiliki ukuran yang panjang, akan mengakibatkan statistik, linguistik, dan heuristik atau kombinasi dari
pembaca akan sangat kesulitan bila harus membaca dan semuanya dalam menetapkan kalimat ringkasannya.
menyerap semua informasi dari artikel tersebut. Data Sedangkan metode abstraktif melakukan peringkasan
mining merupakan salah satu ilmu dalam bidang dengan cara menginterpretasi teks asal melalui proses
informatika yang mempelajari pengolahan data transformasi suatu kalimat asli (Erkan, 2004).
dokumen teks [1]. Penggalian informasi yang Erkan et al. memperkenalkan stochastic graph
terkandung dalam suatu dokumen teks tersebut untuk menghitung level informasi dokumen dalam
diperlukan untuk membangkitkan informasi yang Natural Language Processing (NLP) (Erkan &
mencakup keseluruhan dokumen secara ringkas yang Radev, 2004). Pendekatan yang dilakukan adalah
disebut peringkasan [2]. LexRank, metode ini digunakan untuk menghitung
Peringkasan dokumen dalam penelitian ini adalah tingkat informasi suatu kalimat berbasis sentralitas
penulisan kembali sebuah dokumen dalam format yang eigen vector dalam graf. Mirchev et al. menggunakan
lebih pendek dan merepresentasikan dokumen asli extended graph untuk menghasilkan ringkasan dengan
tanpa kehilangan informasi penting yang tersedia objek multi-dokumen [6].
dalam dokumen asli [3]. Peringkasan otomatis akan Dalam penelitiannya, Mirchev merepresentasikan
membantu proses ekstraksi dalam penyusunan kalimat dokumen yang ada dalam sebuah graf, dengan
mengenai intisari dari dokumen serta menggabungkan koneksinya adalah bobot relasi antar kalimat.
menjadi suatu ringkasan [4]. Peringkasan teks Nandhini et al. menggunakan metode supervised
dilakukan dengan cara memberika bobot pada setiap machine learning untuk menghasilkan ringkasan
kalimat dengan menggunakan algoritma TF*IDF dan ekstraktif pada dokumen dalam bidang sain dan
Inverted Index. pendidikan [7]. Penulis menggunakan tipe peringkasan
Metode Term Frequency-Inverse Document ekstraktif dengan menggunakan metode TF*IDF untuk
Frequency (TF-IDF) adalah cara pemberian bobot memberikan bobot pada setiap dokumen serta
hubungan suatu kata terhadap dokumen. Metode ini memisahkan kata yang berbeda dengan menggunakan
menggabungkan dua konsep untuk perhitungan bobot, inverted index. Inverted index adalah sebuah struktur
yaitu Term frequency (TF) merupakan frekuensi data index yang dibangun untuk memudahkan query
kemunculan kata (t) pada kalimat (d). Document pencarian. Pada dasarnya, inverted index adalah
frequency (DF) adalah banyaknya kalimat dimana struktur data yang memotong tiap kata (term) yang
suatu kata (t) muncul [5]. Berdasarkan masalah yang berbeda dari suatu daftar term dokumen. Berikut pada
sudah dijelaskan sebelumnya, maka aplikasi gambar 1 merupakan contoh proses inverted index.
peringkasan teks otomatis merupakan salah satu
teknologi yang mampu membantu mencari informasi
dengan menghasilkan ringkasan.
356 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
II.II.II. Tokenizing
Proses tokenizing adalah proses pemotongan
string masukan berdasarkan tiap kata yang
menyusunnya. Pada prinsipnya proses ini adalah
memisahkan setiap kata yang menyusun suatu
dokumen. Pada umumnnya setiap kata terindentifikasi
atau terpisahkan dengan kata yang lain oleh karakter
spasi, sehingga proses tokenizing mengandalkan
karakter spasi pada dokumen untuk melakukan
pemisahan kata.

Gambar 1 II.II.III. Filtering


Filtering merupakan proses penghilangan
II.I. Algoritma TF*IDF stopword. Stopword adalah kata-kata yang sering kali
Metode Term Frequency-Inverse Document muncul dalam dokumen namun artinya tidak deskriptif
Frequency (TF-IDF) adalah cara pemberian bobot dan tidak memiliki keterkaitan dengan tema tertentu.
hubungan suatu kata terhadap dokumen. Metode ini
menggabungkan dua konsep untuk perhitungan bobot, II.II.IV. Stemming
yaitu Term frequency (TF) merupakan frekuensi Stemming merupakan proses mencari akar (root)
kemunculan kata pada kalimat. Document frequency kata dari tiap token kata yaitu dengan pengembalian
(DF) adalah banyaknya kalimat dimana suatu kata (t) suatu kata berim-buhan ke bentuk dasarnya (stem).
muncul. Frekuensi kemunculan kata di dalam dokumen Pada penelitian ini menggunakan stemming untuk
yang diberikan menunjukkan seberapa penting kata itu bahasa indonesia [8].
di dalam dokumen tersebut. Frekuensi dokumen yang
mengandung kata tersebut menunjukkan seberapa III. PEMBAHASAN
umum kata tersebut. Bobot kata semakin besar jika Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah
sering muncul dalam suatu dokumen dan semakin kecil metode terapan, yaitu: menerapkan metode yang ada
jika muncul dalam banyak dokumen [5]. Gambar untuk menyelesaikan masalah dalam hal peringkasan
berikut merupakan gambaran akan tahapan dokumen untuk mendapatkan intisari dari dokumen.
membangun index. Penelitian terapan atau applied research dilakukan
berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis,
penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang
dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan
nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari
solusi tentang masalah-masalah tertentu. Tujuan utama
penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga
hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia baik secara individu atau kelompok.

III.I. Tahapan Perhitungan TF*IDF


Gambar 2 Setelah dokumen diproses dengan cara
preprocessing, tokenizing, filtering dan stemming,
II.II. Tahapan Peringkasan selanjutnya dilakukan proses pembobotan kata. Pada
Text preprocessing adalah tahapan untuk Metode ini pembobotan kata dalam sebuah dokumen
mempersiapkan teks menjadi data yang akan diolah di dilakukan dengan mengalikan nilai TF dan IDF.
tahapan berikutnya. Inputan awal pada proses ini tf.idf = tf * log(N/df)
adalah berupa dokumen. Text preprocessing pada dimana,
penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tf = jumlah term tersebut
proses pemecahan kalimat, proses tokenizing kata, N = total dokumen
proses filtering, dan proses stemming. df = jumlah dokumen yang mengandung suatu term
Setelah bobot (W) masing-masing dokumen
II.II.I. Preprocessing diketahui, maka dilakukan proses pengurutan (sorting)
Memecah dokumen menjadi kalimat-kalimat dimana semakin besar nilai W, semakin besar tingkat
merupakan langkah awal tahapan text preprocessing. kesamaan (similarity) dokumen tersebut terhadap kata
Pemecahan kalimat yaitu proses memecah string teks yang dicari, demikian pula sebaliknya.
dokumen yang panjang menjadi kumpulan kalimat-
kalimat. Dalam memecah dokumen menjadi kalimat- III.II. Pembahasan
kalimat menggunakan fungsi split(), dengan tanda titik Pengujian dilakukan dengan meringkas berita yang
“.”, tanda tanya ”?” dan tanda tanya “!” sebagai ada pada website kampus sebagai percobaan dari
delimiter untuk memotong string dokumen. peringkasan dokumen teks seperti pada gambar 1.
Dimana berita yang ada disalin ke aplikasi notepad
untuk menjadi daftar dokumen yang akan menjadi data

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 357


percobaan. Jumlah data yang digunaakan terdapatt 5 Tabel 1. Hasil
H dari percobaan yang dilakukan
dokumen tekks yang akan digunakan
d sebbagai percobaaan. No. Judul Jml Jml
Berikut tamppilan hasil darii percobaan, Kalimat Kalimat
Sebelum Sesudah
1 Beri Motivassi 9 4
Kepadda
Mahassiswa.txt
2 Edukassi 7 6
Pemanfnfaatan AII
Bagi Mahasiswa.txt
M
3 Wisudaa Perdana.txt 10 7
4 Relaunnching Galerri 9 5
Investaasi BEI
5 Tahun Lalu STT T 8 4
Musi.txxt

IV. PENU UTUP


Gam
mbar 3 Dari hasill tabel diatas, aplikasi mam
mpu meringkass
dookumen denggan menghilanngkan kalimaat yang tidakk
Dari perrcobaan perttama yang telah t dilakukkan memiliki
m penggaruh besar. Kalimat yang y dibuangg
dihasilkan baahwa dari 9 kalimat yang terdapat dalaam addalah kalimatt yang mem miliki beberappa kata yangg
file Beri Motivasi
M Kepaada Mahasisswa.txt aplikkasi freekueansinya tidak banyakk muncul dalam d 1 file,,
peringkasan menghasilkaan 4 kalimatt yang menjaadi seehingga bukaan bagian daari intisari daari informasii
intisari dari berita
b yang suudah diringkaas informasinyya. asslinya. Hasil dari
d kemampuuan ringkasan oleh TF*IDF F
Berikut meruupakan tampillan percobaan berikutnya, daari semua datta adalah 67% % (jumlah kaalimat setelahh
diiringkas / jumllah kalimat seebelum diringk kas * 100%).
Peeringkasan dookumen otom matis ini memp pu meringkass
dookumen denggan rata-rata ringkasannya adalah 67% %
daan tidak menghilangkan
m n informasi asli yangg
diisampaikan. Waktu yyang dibutu uhkan untukk
meringkas
m dokuumen tidaklahh lama sehingg ga hasil dapatt
diilihat secara langsung S Sehingga dapat digunakann
seebagai saranann untuk merinngkas dokum men teks yangg
akkan diringkas.
Peneliti berharap baahwa penelitiaan selanjutnyaa
daapat ditingkaatkan dengann adanya faasilitas untukk
meningkatkan
m ataupun menurunkaan tingkatt
rinngkasannya sehingga
s dapaat diatur sesu
uai keinginann
attaupun dengaan menambahhkan metodee lain untukk
Gam
mbar 4
memperbaiki
m haasil dari ringkkasan dokumen n.
Dari peercobaan keddua yang teelah dilakukkan
V. DAFTAR P PUSTAKA
dihasilkan baahwa dari 7 kalimat yang terdapat dalaam
[1] Han, J., Kam mber, M., ddan Pei, J.,D Data Mining::
file Edukasi Pemanfaataan AI Bagi Mahasiswa..txt
Co oncepts andTeTechniques. Moorgan Kaufmaann. (2006)
aplikasi peringkasan meenghasilkan 6 kalimat yaang
[2] Riidok A. (20014). Peringgkasan Dokumen Bahasaa
menjadi intiisari dari beerita yang sudah
s diringkkas
In
ndonesia Berbbasis Non-Neggative Matrix Factorizationn
informasinyaa. Sedangkann percobaan ketiga
k dalam file
f
NMF). Jurnaal Teknologgi Informasi dan Ilmuu
(N
Wisuda Perdana.txt yaang memilikki 10 kalim mat
Komputer
K (JTIIIK) Vol. 1, N
No. 1, April 20 014, hlm. 39--
menghasilkann 7 kalimat setelah perinngkasan. Paada
444.
percobaan berikutnya
b paada file Relaaunching Galleri
[3] Biinwahlan, M. M S. (2011). Fuzzy Swarm Diversityy
Investasi BE EI yang meemiliki 9 kalimat,
k setellah
Baased Text Suummarization.. Johor Bahrru: Universitii
diringkas menghasilkan
m 5 kalimat sebagai
s intisaari.
Teeknologi Malaaysia.
Selanjutnya yang terakhirr pada file Tahun
T Lalu STT
S
[4] Jaazek K. (20088). Automatic Text Summa arization (Thee
Musi.txt yangg berisi 8 kallimat menghassilkan 4 kalimmat
Sttate of The Art
A 2007 and new challeng ges). Znalostii
setelah dirinngkas. Selenngkapnya dappat dilihat paada
20008, page 1-122
tabel berikut.
[5] Ro obertson, S.. (2005). O On Event Spaces Andd
Prrobabilistic Models In Informationn
Reetrieval. Inforrmation Retetrrieval 8, 2, 31
19–329

358 | Prosidiing Seminar Nasional


N Teknnologi SV UG
GM 2016
[6] Mirchev, U., & Last, M. (2014). Multi-document reading difficulties. Egyptian Informatics Journal,
Summarization by Extended Graph Text 14(3), 195–204.
Representation and Importance Refinement. Multi- [8] Fadillah Z Tala.(2003). A Study of Stemming Effects
document Summarization by Extended Graph Text on Information Retrieval in Bahasa Indonesia. Institute
Representation. Hershey (PA): IGI Global. or Logic, Language and Computation, Universiteit van
[7] Nandhini, K., & S, R. B. (2013). Improving readability Amsterdam, The Netherlan
through extractive summarization for learners with

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 359


ANALISIS KOMBINASI METODE SISTEM IRIGASI HEMAT AIR
(SRI DAN AWD) UNTUK PADI SAWAH SEBAGAI UPAYA
ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI LOMBOK
TENGAH
Muh. Bagus Budianto ST., MT1, I Wayan Yasa, ST., MT.2, Humairo Saidah, ST., MT.3
1,2,3
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram
Email: mbagusbudianto@gmail.com, yasaiwayan68@yahoo.com, humairo.saidah@gmail.com

ABSTRAC

One of the impacts of climate change is changing patterns of water availability, which is the tendency of a longer
dry season. The greatest impact is felt by the agricultural sector, as the largest water demand is agriculture. Problems
often encountered is the uneven distribution of irrigation water because the water does not get into the fields
downstream. Besides, most of the current provision of irrigation water is wasteful of water irrigation system. This
research was conducted with a bucket that was filled with soil as a growing medium with the pattern of the cultivation
of the following methods of SRI, while its water managements follow the AWD. The granting of water with the method
of AWD varied for different water depth i.e.-5 cm,-10 cm-15 cm,-17 cm, depth combinations (as the age of the plant)
and conventional method. Measurement of water provided is done by using the measuring cup. he results showed the
granting of water irrigation on the variation of water depth-5.00 cm is the most water-efficient compared to other
variations with the water needs of early planting to harvesting of 10.03 liters or can conserve water 33,53%, while for
variations in water depth-10 cm; -15.00 cm; -17.00 cm; and the method combination can save water each 19,55%;
20,15%; 10,07%; and 11.07%. Productivity results higher than conventional methods are variations in water depth-5
cm-10 cm, and the combination with the results of 119 .7 grams, 111 .92 grams and 101.84 grams, while productivity
another variation is smaller than conventional methods and should not be applied.

Keywords: water, efficiency, water-saving irrigation


yang mudah diterapkan petani di sawah dengan hasil
I. PENDAHULUAN produksi pertanian yang besar.
Kebutuhan air irigasi merupakan kebutuhan air
terbesar, sekitar 80% kebutuhan air yang ada adalah II. TINJAUAN PUSTAKA
untuk irigasi. Selain itu perkembangan jumlah A. Perubahan Iklim
penduduk terus bertambah, sehingga kebutuhan akan Perubahan iklim adalah kondisi beberapa unsur
pangan juga semakin meningkat. iklim yang besaran dan atau intensitasnya cenderung
Dampak dari adanya perubahan iklim diantaranya berubah dari kondisi rata-rata menuju trend meningkat
adalah perubahan pola curah hujan dan meningkatnya atau menurun. Perubahan iklim mengakibatkan musim
kejadian ekstrim (banjir dan kekeringan) yang kemarau memanjang di sebagian besar wilayah Jawa,
mengakibatkan ketersediaan air tidak menentu. Bagian Selatan Sumatra, Kalimantan Tengah, Sulawesi
Ketersedian air identik dengan intensitas hujan yang Selatan dan Nusa Tenggara [1]
turun yang ditandai dengan bulan basah, lembab dan
kering, berdasarkan penelitian sebelumnya [4] di B. Irigasi Hemat Air
Kabupaten Lombok Tengah mengalami bulan kering Teknologi irigasi hemat air pada prinsipnya
yang cukup panjang yaitu bulan mei hingga bulan adalah mengurangi kebutuhan air yang tidak produktif
september. yang selama ini diterapkan dalam analisa kebutuhan air
Sistem irigasi konvensional (terus menerus irigasi sistem konvensional (penggenangan secara
digenangi) adalah sistem irigasi yang boros air. menerus). Kebutuhan air tersebut adalah rembesan,
Kondisi tersebut diperparah dengan perilaku sebagian evaporasi dan perkolasi. Disamping itu dalam irigasi
petani yang masih memberikan air di sawah mereka hemat air dipertahankan aliran transpirasi. [3]
secara berlebihan. Sebagai dampaknya adalah
kekurangan air terutama di sawah-sawah bagian hilir. C. Alternate Wetting and Drying (AWD)
Dengan demikian sebagai salah satu upaya untuk Salah satu teknologi irigasi hemat air adalah
memperluas areal irigasi yang terairi adalah dengan dengan pengelolaan air (water management) yang
menerapkan sistem irigasi hemat air di lahan padi disebut alternate wetting and drying (AWD) atau
sawah.Sistem irigasi hemat air adalah sistem irigasi dikenal dengan istilah pengairan basah kering (PBK).
yang pemberian airnya dilakukan secara terputus-putus Metode ini telah diterapkan di beberapa negara seperti
(intermitten). Cina, India dan Philipina serta Indonesia. Penerapan
Harapan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, teknologi ini tidak menyebabkan penurunan hasil yang
adalah untuk mendapatkan teknologi irigasi hemat air signifikan dan dapat meningkatkan efisiensi
pemanfaatan air. Pada metode ini sawah digenangi

360 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016


hingga ketinnggian 5 cm kemudian
k dibiiarkan tinggi air 4. Penyiangann pertama diilakukan kettika tanamann
menurun hingga kedallaman 15 cm c di baw wah berumur 100 hari setelah tanam dan dilakukan 2 s/dd
permukaan tanah, kemuudian diairi kembali k hinggga 4 kali dengaan interval 10 hari
ketinggian 5 cm. Pada waktu tanam man padi muulai 5. Peemberian air irigasi lebih kuurang 2 cm (m
macak-macak))
berbunga ketinggian
k a
air dipertahhankan hinggga daan pada perioode tertentu dikeringkan sampai tanahh
kedalaman 5 cm, kemudian pada fasee pengisian dan d peecah (retak ram
mbut) irigasi tterputus
pemasakan AWDA diberlakkukan kembalii [3]. 6. Peenggunaan puupuk organikk lebih diutam makan untukk
Menurut [5] berdasarkann pada nilai koefisien
k tanaam menambah
m nutrrisi tanah.
(kc) pemberiian air sistemm AWD dapatt menghemat air
lebih dari 30% dibandingkkan dengan sisstem tradisionnal. III. METODOLOG
M GI PENELIT TIAN
Manfaat peengairan berrselang dan metode bassah Peenelitian ini dilakukan
d di Desa Sintung g, Kecamatann
kering Prringgarata, Kabupaten
K L
Lombok Ten ngah dengann
1. Bersinerggi dengan pem mupukan, kareena serapan haara menggunakan
m wadah (ember) sebagai media m tanam
m
tinggi terj
rjadi pada konndisi tanah bassah-kering diimana pola taanam yang ditterapkan men ngikuti sistem
m
2. Dapat menekan
m keeracunan taanaman akibbat SRRI sedangkann pola pemberrian airnya deengan metodee
akumulassi besi (Fe) daalam tanah AWD yang ditempakan
d ppada lokasi sawah yangg
3. Apabila dikombinasiikan dengann pengendaliian diigunakan sebaagai lokasi peenelitian. Petaa lokasi dapatt
gulma menggunakan
m cara manual (gasrok/landaak) diilihat pada gam
mbar 1 berikuut :
dan pem mupukan, makka pupuk daapat bercamppur
dengan tanah sehinngga pemakaaiannnya lebbih
efisien.
4. Mengham mbat perkem mbangan ham ma (penggerrek
batang, wereng
w coklatt, keong mass), dan penyaakit
(busuk baatang dan busuuk pelepah daaun).
5. Tanamann padi lebih tahan rebah karena sisteem
perakarann yang lebih dalam
d
.
D. Metodee SRI
Metodee SRI meruupakan teknoologi budidaaya
alternatif unntuk meningkaatkan produkksi padi melaalui
manajemen tanaman, tanah, hara dan air. Sistem ini G
Gambar 1. Lokkasi Penelitian
n
pertama kali dikembangkaan di Madagaskar oleh Fathher
Henri de Laudanie
L padda tahun 19980. Teknoloogi A. Metode Pellaksanaan
budidaya SR RI telah diujiicoba dan diikembangkan di Dalam penelitian inni dibagi menjjadi 6 variasii
beberapa negara
n Asiaa Selatan, seperti Inddia, deengan masing-masing variaasi berjumlah 5 sampel uji..
Bangladesh dan Srilangkka, di sampinng di Kawassan Variasi yang diimaksud disinni adalah variaasi kedalamann
Asia Tenggaara Thailand, Philipina
P dan Cina
C [2]. air dalam sistemm AWD. Variasi kedalam man air sistemm
Di Inddonesia pertaama kali metodem SRI ini AWD yang dilaakukan yaitu ssebagai beriku ut :
dilakukan oleeh Lembaga Penelitian
P dann Pengembanggan 1. Kedalaman air -5 cm ddari muka tanah ( nomorr
Pertanian di Sukamandi Jawa J Barat pada tahun 19999 ember 1 – 5)
5
dengan mengghasilkan 6,2 ton/ha pada musim kemarrau 2. Kedalaman air -10 cm dari muka taanah ( nomorr
dan 8,2 ton//ha pada mussim penghujaan. Menurut [7] ember 6-10 cm)
budidaya padi dengan sisstem ini mam mpu menghem mat 3. Kedalaman air untuk polla tanam dan pemberian
p airr
air hingga 400 persen sehinngga sesuai dikembangkan
d n di secara konvvensional ( nom
mor ember 11 – 15)
wilayah yanng curah hujjannya rendahh seperti Nuusa 4. Kedalaman air denggan variasi kedalamann
Tenggara Baarat dan Nussa Tenggara Timur mauppun kombinasi ( nomor emberr 16 – 20 ) yaiitu:
Kawasan Tiimur Indonesia lainnya. SedangkanS haasil a. Umur 1 – 21 Hari Setelah Taanam (HST))
kajian [6] dengan
d menggunakan alatt ukur lisimeeter kadalaman -5- cm dari muuka tanah,
dengan konsep keseimbanngan air yaitu jumlah air yaang b. Umur 22 – 51 Hari Setelah Taanam (HST))
masuk sama dengan jumllah air yang keluar k diperolleh kadalaman -10
- cm dari m muka tanah,
hasil metodee SRI lebih hemat 35% dibbanding metoode c. Umur 52 – 62 Hari Setelah Taanam (HST))
konvensional. kadalaman -15
- cm dari m muka tanah,
Prinsip dasar peenanaman padi denggan d. Umur 63 – 76 Hari Setelah Taanam (HST))
menggunakaan metode Sri adalah sebagaai berikut : kadalaman -17
- cm dari m muka tanah.
1. Penanam man benih dilakukan ketikka masih mudda, 5. Kedalaman air -15 cm dari muka taanah ( nomorr
kurang daari 12 hari settelah semai keetika bibit massih ember 21 – 25 )
berdaun dua
d helai 6. Kedalaman air -17 cm dari muka taanah ( nomorr
2. Bibit ditaanam dengan kedalaman dangkal d 1 s/dd 2 ember 26 – 30 )
cm, denggan satu lubangg satu bibit.
3. Jarak tanam lebar 30 x 30 cm, atau 35 x 35cm attau B.. Bagan Alirr Penelitian
lebih Alur penelitiann selengkapnyya dapat dilih
hat gambar dii
baawah :
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 361
faase pembungaaan yang padaa fase ini mem
mbutuhkan airr
yaang cukup.

B.. Frekuensi Pemberian Air, Volum me Air dan n


Efisiensi
Berdasarkann pada penncatatan pem mberian air,,
diilakukan analiisis terhadap ffrekuensi pemb
berian air dann
vo
olume air yang telahh diberikan.. Kemudiann
beerdasarkan paada volume air yang tellah diberikann
un
ntuk masingg-masing variasi, maka
m dengann
membandingka
m an dengan varriasi metode konvensionall
daapat dihitung efisiensi untuuk masing-m masing variasi..
Hasilnya adalahh sebagai berikut :

TABE EL 1
Frekuensi
F pem
mberian air, vvolume pembeerian air dan
efisieensi

Gambar 2.
2 Bagan Alir

C. Rancanggan Model
Model yaang digunakaan pada penellitian ini beruupa Berdasarkann 362able diattas, dapat dik ketahui bahwaa
ember setingggi 25 cm yanng diisi tanahh setinggi 20 cm
c daari sampel ujii yang telah dikelompokkaan menjadi 6
sejumlah 300 buah yangg terbagi daalam 6 variaasi. vaariasi kedalam
man air menunnjukkan jumlaah pemberiann
Peralatan yaang digunakann untuk menngukur air yaang air dan volumee air yang beerbeda-beda. Dimulai darii
diberikan deengan mengguunakan gelas ukur dan unttuk vaariasi kedalamman -5,00 ccm menunju ukkan jumlahh
mengontrol kedalaman air dengan menggunakkan peemberian air lebih banyyak dibanding gkan dengann
paralon diam
meter 1 inch dengan
d panjaang 25 cm yaang vaariasi kedalam
man yang lainn yaitu seban nyak 23 kali..
dilubangi di bagian bawaah yang ditannam di masinng- Seedangkan unttuk variasi keedalaman air -10,00 cm; -
masing samppel uji. 155,00 cm; -177,00 cm dann kombinasi berturut-turutt
seebanyak 18 kaali; 13 kali; 166 kali; dan 18 kali.
k
IV.. HASIL DA
AN PEMBAH
HASAN Kemudian berdasarkan
b vvolume air yaang diberikann
daan dibandingkkan dengan vaariasi metode konvensionall
A. Pola Ked dalaman Air daapat diperolehh efisiensi aair yang digu unakan. Hasill
Kedalamaan air dimasiing-masing benda uji diukkur annalisis tabel di atas mennunjukkan bahwa variasii
setiap hari unntuk mengetaahui perubahann kedalaman air keedalaman air -5 cm efisieensinya yang paling tinggii
yang terjadi dari
d awal tanaam hingga usiaa 76 hari setellah yaaitu 33,53%, kemudian unntuk variasi keedalaman -100
tanam. Pola perubahan kedalaman
k airr untuk masinng- daan -15 hampirr sama efisiennsinya berturu ut-turt adalahh
masing variaasi disajikan pada gambar seebagai berikutt : 199,55% dan 20,2 15%, seddangkan efisieensi terendahh
addalah variasi kedalaman -17 cm den ngan efisiensii
100,07%.
Berikut akaan disajikan grafik hubu ungan antaraa
vaariasi kedalam
man air dengann jumlah peng gisian air dann
voolume air yangg diberikan.

Gambar 3. Poola kedalamann air

Berdasarkkan grafik, dapat


d dilihat pola
p kedalam
man
air untuk maasing-masing variasi kedaalaman air. Poola
kedalaman air
a sejak umuur 1 HST s/d 30 HST sem mua
variasi menuunjukkan trenn yang sama. Kemudian saaat
padi berumuur 31 HST – 70 HST polaa kedalaman air
sangat beraggam, semakin besar variasi kedalaman air
makin panjangg, pada masa ini
periode wakttunya juga sem
tanaman paddi memasuki ke dalam fasse pertumbuhaan.
Dan pada ummur 70 HST s//d 76 HST polla kedalaman air
Gambar
G 4. Graffik Hubungann variasi kedalaman, jumlahh
menunjukkann tren yang saama, hal ini kaarena memasuuki
pengisiian air dan vollume pemberian air
362 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
kebutuhan air dari awal tanam sampai panen
Berdasarkan grafik di atas nampak bahwa untuk sebesar 10,03 liter atau dapat menghemat air
variasi kedalaman air -5 cm walaupun jumlah 33,53%, sedangkan untuk variasi kedalaman air -10
pemberian airnya banyak namun total volume air yang cm; -15,00 cm; -17,00 cm; dan kombinasi mampu
diberikan paling sedikit dibandingkan dengan variasi menghemat air berturut- turut 19,55%; 20,15%;
kedalaman yang lain. 10,07%; dan 11,07%.
2. Hasil panen padi yang paling banyak pada variasi
C. Hasil Produktifitas Tanaman kedalaman air di ember adalah variasi kedalaman
Hasil produktifitas tanaman dilakukan dengan air -5,00 cm dengan hasil panen rerata sebesar
menimbang padi yang diperoleh masing-masing benda 119,70 gram atau meningkat 29,83% dan yang
uji dan dirata-ratakan untuk masing-masing variasi mengalami penurunan hasil panen pada variasi
sebelum dikeringkan. Hasil selengkapnya disajikan kedalaman -15,00 cm dan -17,00 cm yaitu masing-
pada tabel 2. masing sebesar 83,06 gram dan 63,22 gram.
TABEL 2.
Produktifitas Tanaman Ucapan Terima Kasih
Hasil Produksi Peningkatan Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
Jenis Variasi Rata-rata Produktifitas KEMENRISTEKDIKTI yang telah mendanai
(gr) (%) penelitian ini melalui skim penelitian Unggulan
Kedalaman air -5 cm 119.70 29.83
Perguruan Tinggi (UPT). Selain itu penulis juga
Kedalaman air -10 cm 111.92 21.39
Kedalaman air -15 cm 69.68 -24.43
ucapkan terima kasih kepada Bapak Suhaili yang telah
Kedalaman air -17 cm 63.22 -31.43 menyewakan lahannya untuk penelitian ini.
Kombinasi 101.84 10.46
Konvensional 92.20 - VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, 2011, Pedoman Umum Adaptasi
Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa Perubahan Iklim Sektor Pertanian, Badan Penelitian
variasi kedalaman air -5,00 cm dari muka tanah dan Pengembangan Kementerian Pertanian.
menghasilkan produksi padi paling banyak [2] Anugrah IS., Sumedi, I Putu Wardana, 2008,
dibandingkan dengan variasi yang lain yaitu rerata Gagasan dan Implementasi System of Rice
119,70 gram. Kemudian diikuti variasi kedalaman air - Intensification (SRI) dalam kegiatan Budidaya Padi
10,00 cm sebesar 111,92 gram dan variasi kedalaman Ekologis (BPE), Analisis Kebijakan Pertanian,
air kombinasi dengan hasil panen padi rerata 101, 84 Vol.6, hal. 75-99.
gram. Sedangkan untuk pemberian air secara [3] Hilman, 2011, Teknologi Hemat Air Di Lahan
konvensional sebesar 92,20 gram. Untuk perlakuan Sawah Irigasi, Balai Pengkajian Teknologi
variasi kedalaman air -15,00 cm dan -17,00 cm Pertanian Sulawesi Tenggara, Kendari [Online]
menunjukkan deefisiensi/penurunan produksi padi jika Available:http://sultra.litbang.pertanian.go.id/ind/in
dibandingkan dengan variasi kedalaman konvensional dex.php?option=com_content&view=article&id=17
yaitu dengan hasil panen padi sebesar 69,68 gram pada 5:teknologi-hemat-air-di-lahan-sawah-
variasi kedalaman -15,00 cm dan 63,22 gram pada irigasi&catid=41:pertanian
variasi kedalaman air -17,00 cm. [4] Budianto ,M.B. Saidah ,H.Hanifah L, 2014.
Sehingga berdasarkan hasil panen padi diketahui Prosiding Konfensi Nasional Teknik Sipil 8
variasi kedalaman air -5,00 cm; -10,00 cm dan variasi (Konteks-8), Bandung, hal. SDA 117-128.
kombinasi menunjukkan peningkatan produktifitas air [5] Sujono J., 2011, Koefisien Tanaman Padi Sawah
dengan hasil panen padi yang lebih tinggi pada Sistem Irigasi Hemat Air, Agritech, Vol. 31,
dibandingkan konvensional. Sedangkan untuk variasi No. 4 , 344-351
kedalaman -15,00 cm dan variasi kedalaman -17,00 cm [6] Rizal ,F. YBC, A. Rizalihadi ,M. 2014, “ Analisa
menunjukkan produktifitas yang lebih kecil Perbandingan Kebutuhan Air Irigasi Tanaman Padi
dibandingkan konvensional dan tidak disarankan untuk Metode Konvensional dengan Metode “System of
diaplikasikan. Rice Intensification” (SRI) ”, Jurnal Teknik Sipil
Pasca Sarjana Universitas Syah Kuala, Vol.3., No.
V. PENUTUP 4,67-76.
A. Kesimpulan [7] Sato Shuichi, 2007, SRI mampu tingkatkan
Dari analisis yang telah dilakukan dalam penelitian produksi Padi Nasional, (Online)
ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : http://www.merdeka.com/uang/sri-mampu-
1. Pemberian air irigasi dengan perlakuan variasi tingkatkan-produksi-padi-nasional-hqmffn6.html
kedalaman -5,00 cm adalah variasi kedalaman air
yang paling hemat air dibandingkan dengan
perlakuan variasi kedalaman air yang lain dengan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 363


PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK TEH
THAILAND BERBANTUKAN ALAT PASTEURISASI DOUBLE
FUNCTION PADA UKM THAI TEA (PASSION)
Noer Abyor Handayani1, Wahyuningsih2, Budiani Destyningtias3
1)
DepartemenTeknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jl. Prof Sudharto, SH Tembalang Semarang 50239, Indonesia
2)
Program Studi D III Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof Sudharto, SH Tembalang Semarang 50239, Indonesia
3)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarang
Jl. Soekarno-Hatta Semarang 50196, Indonesia
email: noer.abyor.handayani@gmail.com

ABSTRAK

Beberapa tahun belakangan ini, tren minuman teh Thailand dikalangan anak muda semakin meningkat. Hal ini
menginspirasi UKM Thai Tea (Passion) untuk memproduksi teh thailand dengan berbagai aneka rasa. Tingginya
permintaan akan produksi teh Thailand dari luar kota menjadi kendala bagi UKM. Hal ini disebabkan produk teh
Thailand hanya mampu bertahan 10 jam di luar kulkas dan 1 bulan di dalam kulkas. Bubuk skim sebagai salah satu
bahan produksi serta komitmen UKM untuk tidak menambahkan pengawet menyebabkan produk menjadi kurang tahan
lama. Selama ini, proses produksi dilakukan dengan cara mencampur resep teh Thailand dan air dalam sebuah tangki
yang dipanaskan hingga mendidih. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam botol pada temperatur 70-80 C. Proses
produksi dan pasteurisasi yang sederhana menyebabkan kualitas produk menjadi kurang. Pengadaan alat pasteurisasi
double function, sebagai alat pasteurisasi dan alat pencampuran, dipandang dapat menjadi solusi atas permasalahan
UKM tersebut. Adanya thermosensor yang mengatur keakuratan temperatur pasteurisasi 70 C serta sistem otomatis
pada alat tersebut dapat meningkatkan kualitas produk teh Thailand. Produk diharapkan dapat bertahan hingga 48
jam diluar pendingin, sehingga daerah pemasaran menjadi lebih luas. Alat tersebut juga dapat berfungsi sebagai alat
pencampuran yang dapat membantu proses pembuatan teh Thailand, sehingga kuantitas produk menjadi meningkat.
Produktivitas UKM, menggunakan alat double function kapasitas 50 l, dapat meningkat menjadi 2 kali lipat karena
sebelumnya hanya menggunakan dandang kecil berukuran 25 l.

Kata kunci : teh Thailand, pasteurisasi, pencampuran,

PENDAHULUAN merek Passion. Spesifikasi produk teh Thailang


Rata-rata konsumsi teh di seluruh dunia adalah “passion” dapat dilihat pada Tabel 1.
120 mL /hari per kapita1. Jenis teh yang paling sering Sejak berdiri pada tahun 2014, UKM Thai Tea
dikonsumsi yaitu teh hitam 76-78%, teh hijau 20-22%, mencapai laju produksi 5 kali lipat dari laju produksi
dan the oolong 2%. Teh hitam biasanya dikonsumsi semula. Saat ini, kapasitas produksi dari UKM Passion
terutama oleh masyarakat di Eropa, Amerika Utara, adalah 5000 botol setiap bulan. Proses pembuatan Teh
dan Afrika Utara (kecuali Moroko), sedangkan teh Thailand ini masih sangat sederhana dan konvensional.
hijau diminum secara luas di Cina, Jepang, Korea, dan Peralatan yang dipunyai saat ini hanya 1 buah kompor
Moroko. Teh oolong juga cukup populer di Cina dan gas, 2 buah panci, sehingga tingkat homogenitas
Taiwan2. menjadi kurang. Produk UKM Passion memiliki rasa
Tren mengkonsumsi minuman teh masih sangat yang sangat digemari masyarakt, namun produk
tinggi di Indonesia. Umumnya, masyarakat cenderung tersebut hanya mampu bertahan selama 10 jam diluar
minum teh dibandingkan dengan minum air putih kulkas dan mampu bertahan selama 1 bulan apabila
setelah makan. Hal ini mendorong para pengusaha dimasukkan dalam lemari pendingin.
berlomba-lomba untuk menghasilkan produk teh Tabel 1. Spesifikasi produk Passion Teh Thailand merk
berinovasi. Saat ini, kalangan anak muda gemar Passion
mengkonsumsi makanan atau minuman yang Spesifikasi
mengandung unsur “kreativitas”, salah satunya adalah Jenis Minuman Teh Thailand
teh Thailand. Sesuai dengan namanya, Teh Thailand Merk Passion
berasal dari Negara Thailand, merupakan racikan dari Air 99%
the hitam, bunga lawing, gula, dan krimmer. Teh
Rasa Manis
Thailand memiliki penggemar yang tidak sedikit,
termasuk diantaranya adalah anak muda di sekitar Umur / expired 10 jam (diluar pendingin)
Kampus Universitas Diponegoro. Mendasarkan pada Isi 300 ml
peluang tersebut, sekelompok mahasiswa sepakat Packing Botol plastik
untuk membuka usaha produksi teh Thailand dengan Harga Rp. 6.000,- per botol

364 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016


dilaksanakan dilokasi pada saat pelaksanaan
Pemasaran dalam kota untuk produk Passion monitoring dan evaluasi.
Tea sampai saat ini belum menemui kendala yang
cukup berarti, karena semua produk sudah langsung II. PEMBAHASAN
terserap oleh pasar. Dalam kurun waktu 2 tahun ini, 1. Penerapan mesin pasteurisasi double function
permintaan dari luar kota Semarang akan produk teh Gambar 1 menunjukkan alat pasteurisasi double
Thailand “passion” semakin meningkat. Namun, daya function. Tahap pasteurisasi dilakukan dengan cara
tahan produk yang hanya dalam hitungan jam membuat memasang inner tank kedalam tangki utama. Air
UKM kesulitan untuk memasarkan hasil produksi ke dimasukkan ke dalam celah antara inner tank dan
luar kota. Daerah pemasaran UKM masih terbatas yaitu tangki utama hingga batas yang sudah ditentukan. Alat
di daerah sekitar Semarang. dioperasikan pada temperatur 70 C. Ketika display
Mendasarkan pada uraian tersebut, perlu adanya menunjukkan temperatur 70 C, maka botol botol the
upaya peningkatan fasilitas alat, dan rekayasa dimasukkan kedalam tangki utama selama kurang lebih
teknologi pasteurisasi, sehingga mampu menaikkan 10 menit. Gambar 2 menunjukkan produk teh Thailand
kapasitas produksi serta meningkatkan daya tahan Passion dari UKM Thai Tea.
produk jika disimpan dalam luar pendingin. Teknologi
tepat guna berupa alat homogenitas-pasteurisasi yang
di lengkapi pengaduk dan kontrol suhu, kecepatan
(a)
perputaran pengaduk dapat disesuaikan dengan
(b)
kebutuhan, sehingga diharapkan produk Passion Tea
dapat tahan lebih lama di luar(c)almari pendingin
walaupun tanpa bahan pengawet. (d)
Tangki (e)
homogenitas-pasteurisasi memiliki
fungsi ganda. Fungsi pertama(f)bertujuan untuk
mencampur bahan-bahan sehingga (g) dapat homogen
dalam waktu yang lebih singkat (h) dan lebih higienis.
(i) alat pasteurisasi
Tangki juga dapat berfungsi sebagai (a) (b)
sehingga daya simpan produk dapat menjadi lebih lama Gambar 1. (a) alat pasteurisasi double function, (b)
2 hari diluar almari pendingin. Metode pasteurisasi serah terima alat pasteurisasi double function kepada
yang umum dilakukan pada produk cairan ada dua UKM Thai Tea (Passion)
cara, yaitu: low temperatur long time (LTLT) yakni
pasteurisasi pada suhu rendah 62,80C selama 30 menit,
sedangkan metode lain ialah high temperature short
time (HTST), yakni pemanasan pada suhu tinggi
71,70C selama 15 detik3.
Kegiatan ini bertujuan untuk (a) menerapkan
teknologi mesin pasteurisasi otomatis yang terbuat
dari stainless steel dilengkapi pengontrol suhu, (b)
meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi, dan (c)
meningkatkan daya simpan produk the Thailand
Passion.

I. METODE
1. Bahan dan peralatan
Bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini
meliputi komponen peralatan untuk pembuatan mesin Gambar 2. Produk teh Thailand Passion produksi
pasteurisasi double function yang terdiri dari : plat UKM Thai Tea
stainless steel, besi siku, termostat, pipa besi, kompor Sosialisasi dan penyuluhan mengenai cara kerja
pemanas gas LPG, bahan pembuatan the Thailand, gula alat pasteurisasi diperlukan dengan beberapa tujuan
pasir, dan krimmer. supaya (a) alat tersebut dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya, (b) karyawan atau pekerja memiliki
2. Metode. keterampilan dalam menggunakan alat, (c) karyawan
Metode pelaksanaan dari kegiatan ini meliputi: atau pekerja memiliki kemampuan untuk memelihara
(i) survei lapangan, (ii) identifikasi lokasi, (iii) alat, sehingga (d) penggunaan alat dan pengoperasian
identifikasi permasalahan, (iii) perancangan mesin, (iv) alat yang tepat dapat meningkatkan umur operasi alat.
pabrikasi mesin, (v) pengenalan mesin, (vi) Dengan adanya alat pasteurisasi double function
pendampingan dan sosialisasi penggunaan mesin, (vii) diharapkan dapat berdampak positif terhadap beberapa
monitoring serta (viii) evaluasi penerapan dari alat aspek dalam memproduksi Passion Tea. Pertama, (i)
pasteurisasi double function. Kegiatan pendampingan aspek ekonomi, yaitu dengan meningkatnya
dilakukan melalui pelatihan operator dan demo cara produktivitas akan berpengaruh pada peningkatan
pengoperasian dan penerapan penggunaan mesin kesejahteraan pemilik dan para karyawannya; (ii) aspek
sosial budaya, dengan meningkatnya kuantitas tentunya
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 365
juga akan memperluas lapangan kerja atau menyerap
tenaga kerja sehingga akan mengurangi pengangguran
terutama masyarakat disekitarnya; dan (iii) aspek III. KESIMPULAN
teknologi/ketrampilan, menambah ketrampilan Pelaksanaan penerapan IPTEKS bagi
karyawan sehingga mampu mengoperasikan, merawat masyarakat, pada industri mikro kelompok usaha teh
dan memperbaiki alat proses. Thailand di Kota Semarang memberikan solusi yang
tepat kepada UKM Thai Tea (Passion) untuk
2. Peningkatan kapasitas dan kualitas produk memperoleh minuman kuliner yang bergizi tinggi
Alat pasteurisasi double function memiliki secara mandiri dan murah. Program penerapan
fungsi ganda, sebagai alat pasteurisasi dan alat IPTEKS dengan rangkaian kegiatan
pencampuran (mixer). Alat tersebut berfungsi sebagai sosialisasi/penyuluhan dan pelatihan penggunaan alat
mixer jika inner tank dilepas dari bagian tangki utama pasteurisasi dan mixer dapat memberikan tambahan
serta dipasang pengaduk. Mixer ini dapat digunakan pengetahuan juga memperlancar usaha para pengrajin,
untuk memproduksi teh Thailand sehingga campuran peningkatan kualitas dan daya simpan produk, serta
bahan-bahan menjadi lebih homogen dalam hal peningkatan kapasitas produksi.
komposisi dan rasa. Homogenitas dari teh Thailand ini
mampu meningkatkan kualitas produk teh Passion. UCAPAN TERIMAKASIH
Sebelumnya, proses 1 kali produksi teh Thailand Tim kegiatan Pengabdian Masyarakat
menggunakan dandang dengan kapasitas 25 l serta mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Riset dan
menggunakan alat pengaduk manual. Penggunaan Pengabdian Masyarakat Kementrian Riset, Teknologi,
dandang kapasitas 25 l dapat menghasilkan 83 botol, dan Perguruan Tinggi yang telah membiayai program
jika dalam 1 hari dilakukan 3 kali produksi maka ini melalui Skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Tahun
dihasilkan 249 botol per hari dan 4980 botol selama 1 Anggaran 2016 sesuai dengan Surat Penugasan
bulan. Produksi teh Thailand dengan alat double Pelaksanaan Kegiatan Nomor: 190-
function kapasitas 50 l, dapat meningkatkan laju 48/UN7.5.1/PG/2016 Tanggal 22 Pebruari 2016.
produksi menjadi 2 kali lipat. Produksi meningkat
menjadi 498 botol per hari dan 9960 botol per bulan. IV. DAFTAR PUSTAKA
Peningkatan kapasitas produksi tersebut diharapkan [1] McKay, D. L., & Blumberg, J. B. (2002). The role
dapat meningkatkan penghasilan dari UKM serta of tea in human health: an update. Journal of the
mampu memperluas jaringan pemasaran American College of Nutrition, 21(1), 1-13.
[2] Sun, C. L., Yuan, J. M., Koh, W. P., & Mimi, C.
3. Peningkatan umur simpan dari produk teh Y. (2006). Green tea, black tea and colorectal
Thailand Passion cancer risk: a meta-analysis of epidemiologic
Rendahnya daya simpan dari produk Passion studies. Carcinogenesis, 27(7), 1301-1309.
dikarenakan adanya kontaminasi mikroorganisme pada [3] Ternak, B. P. (2001). Pengaruh Suhu dan Waktu
produk. Mikroorganisme yang berkembang dalam Pasteurisasi terhadap Mutu Susu selama
produk memiliki dampak negatif yang tidak baik. Penyimpanan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner,
Produk teh Thailand menjadi rusak, umur simpan 6(1).
menjadi lebih pendek, dan membahayakan kesehatan [4] Putri, H. L. R., Hidayati, A., Widyaningsih, T. D.,
masyarakat sebagai konsumen akhir5. Mikroorganisme Wijayanti, N., & Maligan, J. M. (2015).
yang sering uncul dalam produk olahan susu adalah Pengendalian Kualitas Non Dairy Creamer pada
Staphylococcus aureus, Salmonella sp., dan Kondisi Proses Pengeringan Semprot di PT. Kievit
Escherichia coli6. Indonesia, Salatiga: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan
Permasalahan ini dapat ditangani dengan dan Agroindustri, 4(1).
mengaplikasikan metode pasteurisasi. Pasteurisasi [5] Saleh, E. (2004). Teknologi pengolahan susu dan
adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan hasil ikutan ternak. Medan (ID): Universitas
tujuan membunuh organisme merugikan seperti Sumatera Utara.
bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses [6] Suwito, W. (2010). Bakteri yang sering mencemari
untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada susu: deteksi, patogenesis, epidemiologi, dan cara
makanan. Alat pasteurisasi double function diharapkan pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian, 29(3),
mampu meminimalkan adanya pertumbuhan mikroba 96-100.
dalam produk sehingga mampu memperpanjang masa
simpan hingga 2 hari.

366 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016


PENGUJIAN DISTRIBUSI BEBAN KERJA WEB PADA SISTEM
SERVER WEB BERBASIS CLUSTER DENGAN ALGORITMA
ROUND ROBIN DAN WEIGHTED ROUND ROBIN
Nongki Angsar1, Maria D Badjowawo2
1,2
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Kupang
Jln. Adisucipto Kupang 85001 INDONESIA
Email: 1 angsar.nongki@gmail.com, 2 badjowawomaria@yahoo.com

ABSTRAK
Peningkatan lalu-lintas web dan perkembangan bandwidth jaringan yang relatif lebih cepat dari perkembangan
teknologi mikroprosesor dewasa ini menyebabkan platform server satu titik tidak lagi memadai untuk memenuhi
kebutuhan skalabilitas sistem server web. Platform server jamak adalah jawabannya. Salah satu solusi yang telah
dikenal adalah sistem server web berbasis cluster. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian distribusi beban
kerja web pada sistem server web berbasis cluster dengan cara menghasilkan beban kerja HTTP secara statis (dengan
pesat permintaan HTTP per detik yang tetap) dan secara dinamis (dengan pesat permintaan HTTP per detik yang
berubah atau naik secara teratur) dari client ke pool sistem server web. Dilanjutkan dengan analisa lalu-lintas paket
data. Dan kemudian membandingkan hasil pengujian distribusi beban kerja web tersebut antara algoritma Round
Robin (tanpa bobot) dan algoritma Weighted Round Robin (dengan bobot).

Keywords— Pengujian Distribusi, Server Web, Klaster.

I. PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin kompleksnya layanan dan mempunyai beberapa kelemahan. Pertama,
aplikasi web dalam berbagai bidang, maka permintaan membutuhkan biaya yang besar agar dapat selalu
layanan web dari pengguna semakin meningkat. Contoh mengikuti perkembangan teknologi mutakhir. Kedua,
layanan dan aplikasi web yang populer adalah layanan tidak dapat menghilangkan fakta bahwa titik tunggal
dan aplikasi bisnis (e-business), pendidikan (e- kegagalan (Single Point of Failure, SPOF) justru ada
learning), berita (e-news), dan lain-lain. pada server itu sendiri. Ketiga, keberlangsungan dan
Demikian pula dengan perkembangan infrastruktur ketersediaan layanan akan terganggu saat peningkatan
jaringan dan komunikasi komputer semakin tahun skalabilitas server. Keempat, penggantian ke perangkat
semakin baik. Penerapan serat optis pada kabel [1], keras baru menyebabkan perangkat keras lama
Gigabit Ethernet pada LAN [3], broadband-ISDN pada cenderung tidak terpakai lagi dalam sistem. Sedangkan
WAN [2], transmisi digital xDSL pada jalur telepon [2], upaya kedua, sebaliknya, lebih murah dan tidak
dan modem kabel membuat bandwidth jaringan semakin memiliki SPOF.
besar. Bahkan sebuah prediksi yang dibuat oleh George Salah satu sistem server web jamak yang populer
Gilder pada tahun 1995 memperkirakan bahwa dan banyak dipakai adalah sistem server web berbasis
perkembangan bandwidth jaringan akan berlipat tiga cluster.
kali setiap tahun untuk 25 tahun mendatang [4]. Prediksi
ini masih berlaku, khusus untuk serat optis, merujuk III. DASAR TEORI
pada tulisan yang dibuat pada tahun 2008 [7]. Sebuah sistem server web berbasis cluster adalah
Di satu sisi, perkembangan komputer (jumlah sekumpulan server web heterogen yang bekerja di
transistor dalam keping mikroprosesor), menurut bawah koordinasi penyeimbang beban untuk melayani
prediksi pendiri Intel, Gordon Moore pada tahun 1960- permintaan HTTP dari klien. Cluster server web tampak
an, hanya akan berlipat dua kali setiap 18 bulan [5]. dari klien sebagai satu sistem tunggal dengan satu nama
Prediksi ini sudah terbukti bertahun-tahun hingga saat dan alamat IP. Sistem ini mempunyai bagian-bagian
ini dan lazim disebut dengan hukum Moore (Moore’s sebagai berikut [6]:
Law). a. Penyeimbang beban, adalah piranti digital yang
Dengan melihat fakta perkembangan bandwidth sengaja ditempatkan pada lapis ke-7 atau ke-4 ISO/OSI
jaringan yang berlipat lebih dari dua kali perkembangan untuk membagi beban kerja antar server web.
komputer dan melihat kompleksnya perkembangan b. Server Pool, adalah cluster server-server yang
layanan dan aplikasi web, maka kemungkinan mengerjakan layanan sesungguhnya, seperti: web, ftp,
kemacetan di masa mendatang akan terletak pada sisi mail.
server. c. Back-end Server, adalah bagian belakang sistem yang
menyimpan data dan isi layanan terkait server, seperti
II. TINJAUAN PUSTAKA database dan NFS.
Menurut Cardellini et al [6], ada dua upaya yang
bisa dilakukan, yaitu upaya scale-up (platform server
tunggal) dan upaya scale-out (platform server jamak).
Upaya pertama sudah cukup baik, akan tetapi
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 367
IV. METODO OLOGI
Metodologi yang akan diigunakan dalaam penelitiann
ini mencakup alat dan baahan, jalanny ya penelitian,,
perrancangan sisttem dan cara aanalisis.

4.1
1 Alat dan Baahan
Spesifikasi alat yang digunaakan dalam penelitian
p inii
adaalah:
1. Penyeimbanng Beban: Inntel® Core 2 Duo CPU U
E4500 2,20 GHz x 2, D DDR2 SDRAM M Visipro® 2
GB, HD Seaagate® Barraccuda® SATA 160 GB 72000
rpm x 1, NIC PCI E Express 10/10 00 Mbps (onn
board), NICC Realtek RT TL8139 Fam mily PCI Fastt
Ethernet, Linnux 3.6.10-4
2. Real-server 1: Intel® Corre 2 Duo CPU U E4500 2,200
GHz x 2, DDR2 SDRA AM Visipro® 2 GB, HD D
Seagate® Baarracuda® SAT TA 160 GB 72007 rpm x 1,,
Gambar 1 Arsitektur sisteem server web berbasis clusster NIC PCI Express 10//100 Mbps (on board),,
[6] Windows 7, Apache 2.2.225.
3. Real-server 2: Intel® Penttium 4 CPU 2,40 2 GHz x 1,,
Ada dua fungsi utam ma penyeimbanng beban dallam DDR2 SDR RAM Visipro® 256 MB, HD H Seagate®
sistem serverr web berbasiss cluster, yaituu fungsi peruttean Barracuda® SATA 40 G GB 7200 rpm m x 1, NIC C
(yang diwu-- judkan dalaam mekanism me perutean) dan Realtek RT TL8139 Fam mily PCI Faast Ethernet,,
fungsi pengiiriman (yang diwujudkan dalam algorittma Windows XPX Professionaal SP2, Apache 2.2.25.
pengiriman). 4. Klien: Intell® Celeron® M CPU 430 0 1,73 GHz,,
DDR2 SDR RAM Visipro® 512 MB, HD H Seagate®
®
3.1 Mekanissme Perutean Barracuda 60 GB 5400 rpm x 1, NIIC Broadcom m
Mekanismme perutean berfungsi
b untuuk mengemas dan 440x 10/1000 Mbps, Linuxx 2.6.25-14
mengarahkann permintaan klien ke sebbuah titik serrver 5. Switch: SM MC® 5-port 10/100Mbps Auto-MDIX X
web target. Mekanisme perutean
p yangg dipakai dalam Switch - SMC-EZ65005TX (storee-and-forwardd
makalah inii adalah Neetwork Addrress Translattion transmissionn)
(NAT). 6. Kabel UTP (Cat 5) 15 meeter
Bahan yang
y diteliti adalah rataa-rata jumlahh
3.2 Algoritm
ma Pengirimann balasan HTT TP per detik (pesat balasan n HTTP) darii
Algoritmaa pengiriman berfungsi unttuk memilih titik
t sistem serveer web berbaasis cluster ap pabila jumlahh
server web yang tepat dalam
d membeerikan tanggaapan permintaan HTTP per detik (pesatt permintaann
atas perminttaan klien [8]. Algoritma pengiriman
p y
yang HTTP) olehh klien bersifatt statis dan din
namis.
dipakai dalaam makalah ini adalah algoritma
a Rouund
Robin (tanppa bobot), lalu dibanddingkan denngan 4.2
2 Jalannya Peenelitian
algoritma Weeighted Roundd Robin (denggan bobot). 1. Mengkonfigurasi perrangkat keras
2. Mengkonfigurasi perrangkat lunak.
3.3 Penentuaan Bobot 3. Melakuukan pengujiaan distribusi beban kerjaa
Penentuann bobot dipeengaruhi olehh jenis isi web w web sttatis pada sisstem server web
w berbasiss
(web-contentt) yang disediakan oleh servver web. Apabbila cluster.. Pada akhhir pengujian n dilakukann
isi web bersifat statis (staatic web-conttent) maka boobot pengammbilan data.
hanya akan dipengaruhi oleh faktor kecepatan
k meedia 4. Melakuukan pengujiaan distribusi beban kerjaa
penyimpan, Pm. Apabilaa isi web bersifat dinaamis web dinamis pada ssistem server web berbasiss
(dynamic web-content)
w maka boboot hanya akan a cluster.. Pada akhhir pengujian n dilakukann
dipengaruhi oleh faktor keecepatan prossesor, Pp. Jikaa isi pengammbilan data.
web merupaakan gabungaan statis dann dinamis, maka m
rumusnya akkan menjadi 4.3
3 Perancangann Sistem
w = αPp + (1 − α ) Pm Sistem yangg dirancang daalam penelitiaan ini adalah:
di mana, α adalah raasio yang meenentukan beesar RS 1
kontribusi Pm dan Pp terhaadap bobot w .
Nd
α= Klien LB RS 2
(N d + N s ) Gambar
G 2 Jarinngan sistem seerver web berb
basis cluster
dengan Nd dan Ns addalah jumlah statistik
s aksess isi
4.4
4 Cara Analissis
web dinamis dan statis.
Sistem serveer web yang ddibuat dalam penelitian inii
kemmudian divaalidasi dan dievaluasi menurut m tigaa
parrameter penguujian, yaitu: juumlah pesat baalasan HTTP,,
waaktu tanggapaan, dan trougghput. Ketig ga parameterr
368 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
pengujian tersebut
t diuji dan dibanndingkan unntuk 5.22 Hasil Penguujian Beban D Dinamis
masing-masiing algoritma yang dipakaii, baik algorittma Pada pengujjian ini, pesaat permintaan HTTP yangg
Round Robinn maupun algooritma Weightted Round Robbin. dihhasilkan sebeesar 100 perm mintaan HTT TP per detikk
Cara pengujian dilakukann dengan mennghasilkan peesat seccara bertahap dan kontinyuu dinaikkan 50 5 permintaann
permintaan HTTP dari klien (baik statis mauppun HT TTP per detiik hingga meencapai 2.000 0 permintaann
dinamis), lallu mencatat berapa jumlaah pesat balaasan HT TTP per detikk, dan didistrribusikan ke kedua serverr
HTTP, waaktu tanggappan, dan troughput dari d weeb dalam cluuster (pool) dengan algo oritma Roundd
penyeimbangg beban yangg mengatur peermintaan HT TTP Roobin dan algooritma Weighhted Round Robin. R Angkaa
ke kedua real-server. Data-data tersebut lalu l 100 0, 50, dan 2.000 perm mintaan HTTP per detikk
ditampilkan dalam grrafik. Perbanndingan kettiga dipperoleh secaraa empiris dari percobaan yaang dilakukann
parameter dilakukan denngan melihat grafik data-ddata berrulang kali. Dan rentang 1000 hingga 2.00 00 permintaann
yang dihasillkan untuk masing-masing
m g algoritma. Jadi
J HT TTP per detiik adalah renntang yang terbaik t untukk
akan ada duaa grafik yangg masing-masiing berisi jum
mlah ditampilkan dalaam grafik. Appabila diambil rentang 1000
pesat perminntaan HTTP, jumlah pesatt balasan HT TTP, hinngga 700 perrmintaan HTT TP per detik maka grafikk
waktu tangggapan, dan trooughput. Keddua grafik inilah yan ng ditampilkaan akan beruppa garis linieer. Sedangkann
yang akan diibandingkan untuk
u melihatt mana algorittma apaabila diambil rentang 700 hingga 2.000 permintaann
yang lebih baik
b dalam mendistribusik
m kan beban kerja HT TTP per detikk maka grafiik yang ditam mpilkan akann
web ke sistem
m server web berbasis clustter. berrupa garis mendatar. Dengan kata lain n, mengambill
renntang 100-7000 saja atau 7700-2.000 sajaa, tidak akann
V.. HASIL DAN N PEMBAHA ASAN meenampilkan keeseluruhan graafik, baik tran nsien maupunn
Setelah konfigurasi
k peerangkat kerass dan konfiguurasi steeady-state-nyaa. Sedangkann angka 50 0 permintaann
perangkat lunnak pada sisteem server webb berbasis clusster HT TTP per dettik merupakan langkah (step) yangg
selesai, makka tahap seelanjutnya addalah pengujjian mo oderat, tidak teerlalu kasar daan tidak terlallu halus untukk
distribusi beeban kerja weeb untuk mem mbuktikan mana
m tammpilan grafik,, sekaligus tiddak terlalu ceepat dan tidakk
algoritma yang
y lebih baik
b dalam mendistribusi
m ikan terlalu lama unntuk durasi waktu pengu ujian. Tujuann
permintaan HTTP ke kedua real-server. Unntuk pen ngujian distrribusi bebann kerja web b ini untukk
mengujinya, dibuat perm mintaan HTTP P dari sisi kllien meengukur jumllah pesat baalasan HTTP P dan pesatt
untuk mempproduksi bebaan, baik secaara statis denngan kon neksi TCP meenurut cara m masing-masing g algoritma, dii
pesat konekksi TCP tungggal maupun secara dinaamis saaat pesat perm mintaan HTT TP berubah (naik secaraa
dengan pesatt koneksi TCP P jamak. teratur).
Berikut ini adalah grafiik hasil peng gujian bebann
5.1 Hasil Peengujian Bebaan Statis dinnamis untuk allgoritma Rounnd Robin (RR R).
Pada penngujian ini, pesat
p permintaaan HTTP yang y
dihasilkan seebesar 8.000 permintaan HTTP H per deetik,
dan didistribbusikan ke kedua server web dalam clusster
(pool) denggan algoritma Round Robin (RR) dan
algoritma Weighted
We Roundd Robin (WR RR). Angka 8.000
permintaan HTTP per detik ini diiperoleh denngan
metode Triaal and Erroor dan akan berbeda unntuk
konfigurasi hardware
h yanng berbeda. Dasar
D penggunnaan
angka 8.000 ini karena pada p angka 8.000
8 perminttaan
HTTP ini, peesat balasan HTTP
H dari serrver sudah staabil.
Tujuan penggujian distribuusi beban kerjja web ini unntuk
mengukur jumlah pesaat balasan HTTP, waaktu
tanggapan, dan
d troughputt menurut caraa masing-massing
algoritma, dii saat pesat perrmintaan HTT TP tetap.
Untuk penguujian beban staatis ini, hasilnya adalah:

Taabel I Hasil peengujian bebann statis Gambar 3 Grafik pessat permintaan n HTTP
Paarameter WRRR RRR (peermintaan/detik), pesat balaasan HTTP (balasan/detik),
Pesat peermintaan HTT TP daan pesat konekksi TCP (koneeksi/detik) pad
da server web
70006,7 69544,2 dengann algoritma Round Robin (R RR)
(reequests/s)
Pesat balasan
b HTTPP
71777,8 69866,9 Pada saat dibeeri pesat koneeksi TCP sebeesar 10 hinggaa
(rreplies/s)
Waktu tanggapan
t (m
ms) 399,5 37,33 40 koneksi TC CP/detik (1 koneksi TC CP berisi 100
Throuughput (KBps)) 24778,8 24600,1 perrmintaan HTTP), seluruh pesat permiintaan HTTP P
yanng dihasilkan oleh klien ddapat diterimaa dengan baikk
Jika yang dibandingkaan adalah parameter
p peesat oleeh server, daan sebaliknyaa rata-rata pesat
p balasann
permintaan HTTP,
H pesat balasan
b HTTP
P, dan throughhput HTTTP yang dihhasilkan servver dapat diteerima dengann
maka algorritma WRR lebih baikk dibandinggkan baiik oleh klien. Tampak dalaam grafik beru upa dua gariss
algoritma RR.
R Hanya,, untuk paarameter waaktu yanng berimpit, dari 100,0 hingga 399,8 8 permintaann
tanggapan, algoritma
a RRR lebih baik (cepat) darippada HTTTP/detik dann 100,0 hinggga 399,9 rataa-rata balasann
algoritma WR
RR. HTTTP/detik. Deengan lain kaata, kinerja dan d performaa

Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3699
server web masih
m prima dengan
d galat nyaris
n nol (nyyaris pad da server muulai mencapaai titik jenuhn nya, yaitu dii
tanpa kesalahhan). Setelah melewati
m pesaat koneksi di atas
a sekkitar aras 5000 permintaan atau balasan n HTTP/detikk
40 koneksi TCP/detik
T makka pesat permiintaan HTTP dan (baandingkan deengan data algoritma Round R Robinn
rata-rata peesat balasan HTTP padaa server muulai sebbelumnya, yaitu
y 450 ppermintaan atau a balasann
mencapai tittik jenuhnyaa, yaitu di sekitar
s aras 450
4 HT TTP/detik). Seemakin pesat koneksi TCP P ditingkatkann
permintaan atau balasan HTTP/detik.. Semakin peesat maaka pesat perm mintaan HTTP P dan pesat balasan
b HTTP P
koneksi TCP P ditingkatkan maka pesat permintaan
p HTTTP han nya akan berkkisar tidak jauhh dari garis teersebut (relatiff
dan pesat balasan HTTP hanyah akan beerkisar tidak jauh staabil). Pada konndisi ini, servver menjadi semakin sibukk
dari garis teersebut (relattif stabil). Pada kondisi ini, dan n waktu resppons menjadii semakin lam ma, sehinggaa
server menjjadi semakinn sibuk dan waktu resppons kon neksi yang diitolak bertambbah dan perm mintaan HTTP P
menjadi sem makin lama, seehingga koneeksi yang ditoolak yan ng melewati batas waktuu semakin baanyak. Waktuu
bertambah dan
d permintaann HTTP yangg melewati baatas tannggapan padaa pesat konekksi 65 konek ksi TCP/detikk
waktu semakkin banyak. WaktuW tanggapan pada peesat cuk kup besar yaittu 26,3 milideetik, dan pada pesat koneksii
koneksi 40 koneksi TCP P/detik masihh kecil yaitu 8,7 di atas 65 konekksi TCP/detik,, waktu tangg gapan menjadii
milidetik, naamun pada pessat koneksi dii atas 40 koneeksi semmakin besar yaitu
y 27,1 milidetik (bandin ngkan dengann
TCP/detik, waktu
w tanggaapan menjadii semakin beesar datta algoritma Round
R Robin yaitu 14,6 milidetik)
m dann
yaitu 12,8 milidetik
m dan diakhir iterassi ke-39 menjjadi diaakhir iterasi kee-39 menjadi 31,4 milidetik k (bandingkann
49,8 milidettik. Sedangkkan througputt awalnya pada p den ngan data algoritma
a Roound Robin yaitu 49,88
pesat konekssi 10 koneksi TCP/detik
T adaalah 180,2 KBBps, milidetik). Sedaangkan throuugput awalnyaa pada pesatt
mulai meninngkat seiring bertambahnyya pesat koneeksi kon neksi 10 konneksi TCP/detik adalah 180,3 KBps,,
TCP hinggaa mencapai tiitik jenuhnyaa di sekitar nilai n mu ulai meningkaat seiring berrtambahnya pesat p koneksii
829,7 KBps. TCCP hingga mencapai titik jenuhnya di sekitar nilaii
Selanjutnnya, grafik haasil pengujiann beban dinaamis 933 3,1 KBps (baandingkan denngan data algo oritma Roundd
untuk algorittma Weightedd Round Robinn (WRR) tam mpak Roobin sebelumnnya yaitu 829,77 KBps).
sebagai berikkut.
V KESIMP
VI. PULAN
Beberapa keesimpulan yyang bisa diambil d darii
pen
nelitian ini adalah.
1. Untuk hasiil pengujian beban statiss, jika yangg
dibandingkkan adalah paarameter pesaat permintaann
HTTP, pesat balasan HT TTP, dan thro
oughput makaa
algoritma WRR
W lebih baaik dibandingkkan algoritmaa
RR. Hanyya, untuk parrameter wakttu tanggapan,,
algoritma RRR lebih baikk (cepat) daripada algoritmaa
WRR.
2. Untuk hasiil pengujian beban dinam mis, algoritmaa
WRR lebbih baik dalam men ndistribusikann
permintaann HTTP dann balasan HTTP, H namunn
waktu tanggapannya lebih laambat jikaa
dibandingkkan dengan aalgoritma RR R. Sedangkann
Gambbar 4 Grafik pesat
p permintaaan HTTP throughputt algoritma WRR leih besar darii
(permintaan//detik), pesat balasan
b HTTP P (balasan/detik), algoritma RR.
R
dan pesat kooneksi TCP (kkoneksi/detik) pada server web
w 3.
dengan allgoritma Weigghted Round Robin
R (WRR)) VII. DAFTAR PU USTAKA
[1]] Roger L. Freemaan. Teleco
ommunicationn
Pada saaat diberi pessat koneksi TCPT sebesar 10 Transmissiion Handboook, 4th editiion. Canada::
hingga 65 kooneksi TCP/ddetik (bandinggkan dengan data d John Wileyy & Sons, Inc.., 1998.
algoritma Round
R Robinn sebelumnyya 40 koneeksi [2]] William Stallings. Data and d Computerr
TCP/detik), seluruh pessat permintaaan HTTP yang y Communiccation, 6th ediition. Upper Saddle
S River,,
dihasilkan olleh klien dappat diterima dengan
d baik oleh
o New Jerseyy: Prentice-Haall, 2000.
server, dan sebaliknya rata-rata pesatt balasan HT TTP [3]] H. Kaplaan, B. Nosseworthy. The T Ethernett
yang dihasilkkan server dap
apat diterima dengan
d baik oleh
o Evolution: 10 to 10,0000 Mbps. Atlan nta: Networldd
klien. Tamppak dalam grrafik berupa dua garis yang y Interop, 20000.
berimpit, dari
d 100,0 hingga 5155,0 perminttaan [4]] J. Gray, P. P Shenoy. R Rules of Thu umb in Dataa
HTTP/detik (bandingkan dengan data algoritma Rouund Engineerinng. In IE EEE 16th Internationall
Robin sebellumnya, yaituu dari 100,00 hingga 3999,8 Conferencee on Data Engineering. San Diego,,
permintaan HTTP/detik)
H dan dari 1000,0 hingga 5115,0 California: IEEE, 2000.
balasan HTTTP/detik (banddingkan dengaan data algorittma [5]] ____________. IA-32 Inttel® Architecture Softwaree
Round Robinn sebelumnya,, yaitu dari 1000,0 hingga 3999,9 Developer’s Manual Vo Vol. 1: Basic Architecture,
balasan HTT TP/detik). Deengan lain kata,
k kinerja dan Order Number
N 245547-012. Illlionis: Intell
performa serrver web massih prima denngan galat nyyaris Corporatioon, 2003.
nol (nyaris tanpa kesalahhan). Setelahh melewati peesat [6]] Valeria Caardellini, Emilliano Casaliccchio, Michelee
koneksi di atas 65 konneksi TCP/deetik maka peesat Colajanni, Philip S. Yuu. The State of the Art inn
permintaan HTTP
H dan rata-rata
r pesatt balasan HT TTP
370 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
Locally Distributed Web-server Systems. IBM [8] N. G. Shivaratri, P. Krueger, M. Singhal. Load
Research Report, 2001. Distributing for Locally Distributed Systems. IEEE
[7] G. Gilder. The Coming Creativity Boom. October Computer, 1992.
23rd, 2008.
http://www.forbes.com/forbes/2008/1110/036.html

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 371


OPTIMASI AUDIO WATERMARKING MENGGUNAKAN
ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE QIM BERBASIS
DCT & LWT
Rizki Rodhia Mardhatillah 1, Visoline Ivaprilda Sinisuka 2, Gelar Budiman S.T 3
123
Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
Email: 1 rizki.rodhia@gmail.com, 2 visolinesinisuka@gmail.com, 3gelarbudiman@telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK

Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi menjadi wadah dalam penyebarluaskan suatu karya digital
baik berupa gambar, audio ataupun video. Namun, hal ini menjadi pemicu utama dalam maraknya pembajakan
kepemilikan dari karya tersebut. Sehingga, dikembangkanlah suatu teknik/cara untuk menyisipkan suatu teks kedalam
data digital tersebut yang digunakan sebagai penanada kepemilikan/hak cipta, yaitu watermarking. Watermarking
merupakan suatu cara untuk penyembunyian atau penanaman data/informasi tertentu ke dalam suatu data digital
lainnya (host). Dalam penelitian ini, dilakukan watermarking pada audio. Penyisipan informasi kedalam audio
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak diketahui keberadaanya dan dapat diekstrak kembali dengan benar. Untuk
mewujudkan keamanan hak cipta dari suatu audio digital, diusulkan sebuah keamanan pada ketahanan audio
watermarking dengan menggunakan kuantisasi dalam domain Lifting Wavelet Transform (LWT) dan Discrete Cosine
Transform (DCT). Lifting Wavelet Transform digunakan pada data audio yang cirinya akan dipetakan kedalam bentuk
matriks. Lalu audio akan ditransformasi ke dalam domain frekuensi dengan metode Discrete Cosine Transform. Setelah
itu, dilakukan proses embedding dengan metode Quantization Indeks Modulation (QIM) dengan memasukkan
watermark pada nilai ekstrim. Kemudian hasil dari audio watermark akan di optimasi menggunakan metode algoritma
genetika dengan tujuan dapat membandingkan watermark yang sudah dioptimasi dengan sebelum dioptimasi.

Kata Kunci: watermarking, LWT, DCT, QIM, Algen

I. PENDAHULUAN proses embedding dengan metode QIM yang akan


Dewasa ini, kecanggihan teknologi semakin dioptimasi dengan algoritma genetika yang mencari
memudahkan manusia dalam menyebarluaskan sebuah posisi yang tepat dalam proses ekstraksi cirinya. Hasil
karya, baik dalam bentuk gambar, audio ataupun video. dari simulasi akan menunjukkan ketahanan data
Namun, hal ini memungkinkan adanya pihak-pihak watermark pada audio dari berbagai serangan serta
yang tidak bertanggung jawab, seperti maraknya ketahanan yang ditunjukkan berdasarkan parameter
pembajakan data digital. Untuk itu, diperlukan suatu BER, SNR, PEAQ dan MOS.
cara/teknik untuk mengamankan hak cipta dari data
digital (gambar, audio, video) tersebut, salah satunya II. DASAR TEORI
yaitu teknik watermarking. II.I Audio Watermarking
Watermarking merupakan suatu cara untuk Audio watermarking adalah suatu metode
penyembunyian atau penanaman data/informasi penyisipan data digital ke dalam audio digital yang
tertentu ke dalam suatu data digital lainnya (host). Data digunakan sebagai bukti adanya hak cipta (copyright)
watermark dapat berupa teks, gambar, maupun audio atau keaslian/kepemilikan dari audio tersebut
sebagai penanda dari kepemilikan data tersebut tanpa (Sadeghzadeh & Taherbaghal 2014).
merusak kualitas data aslinya. Ada beberapa hal penting
yang harus diperhatikan dalam watermarking, yaitu II.II Lifting Wavelet Transform (LWT)
payload, robustness, dan imperceptibility (Lan n.d.) . Lifting Wavelet Transform (LWT) adalah salah
Paylod adalah banyaknya data yang disisipkan (bps). satu bagian dari DWT yang dikenalkan oleh Wim
Robustness adalah parameter untuk menguji ketahanan Sweldens. Pada DWT dilakukan proses filter secara
watermark pada proses pengolahan sinyal digital. Dan terpisah yaitu dengan membagi sinyal berdasarkan
imperceptibility adalah transparansi audio terhadap frekuensi tinggi dan frekuensi rendah, sedangkan pada
indera manusia. Ketiga hal ini merupakan parameter LWT dilakukan proses secara bersamaan (Lan n.d.).
yang penting dalam audio watermarking yang menjadi Prinsip dasar dari LWT untuk membangun
trade-off yang harus diperhatikan dalam penerapan pada sebuah wavelet baru dengan karakteristik yang lebih
metode yang dipakai. baik yang berdasarkan dari wavelet yang sederhana,
Pada penelitian ini, penulis memaparkan sehingga akan mengurangi waktu komputasi dan
mengenai audio watermarking yang berbasis pada memakai ruang memori yang lebih sedikit. Pada metode
metode LWT dengan mereduksi komputasi sinyal ini terdapat langkah forward, yaitu split, predict dan
integer dan DCT sebagai transformasi ke domain update (Li & Wu 2015) .
frekuensi karena pada domain frekuensi akan Proses split yaitu proses yang melakukan
menghasilkan robustness yang lebih tinggi bila pembagian data menjadi 2, dengan elemen-elemen
dibandingkan dengan domain spasial. Lalu dilakukan berindeks ganjil dan elemen-elemen berindeks genap.
372 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
Proses predict yaitu proses yang memprediksi elemen Untuk proses ekstraksi, dilihat dipersamaan berikut :
ganjil dari elemen genap serta proses update adalah ⎧1 ; jika c ' - ⎢ci ⎥ *S ≥ S
proses lanjutan dari face predict yang menentukan nilai ⎪ i ⎢⎣ S ⎥⎦ 2
elemen genap (Gafawidj 2009). Di lain sisi, pada wi'=⎨
metode LWT juga terdapat langkah inverse LWT ⎪⎩0 ; jika ci ' - ⎢⎢ci S ⎥⎥ *S < S
⎣ ⎦ 2
(ILWT) yang merupakan kebalikan dari langkah Dengan :
forward, yaitu undo update, undo predict serta merge. ci : koefisien sinyal audio asli
Proses dari metode LWT dapat ditunjukkan pada ci’ : koefisien sinyal ter-watermark
gambar 2.1 di bawah ini: wi : bit watermark
Wi’ : bit watermark terekstraksi
S : ukuran stepsize kuantisasi

II.V Algoritma Genetika (Algen)


Pada audio watermarking dibutuhkan suatu
Gambar 2.1 Proses Metode LWT optimasi sebagai penyeimbang antara imperceptibility
dan robustness. Pada penelitian ini, metode optimasi
II.III Discrete Cosine Transform (DCT) yang digunakan adalah algoritma genetika. Metode ini
Discrete Cosine Transform (DCT) adalah suatu adalah metode optimasi dengan mekanisme length-
teknik yang digunakan untuk melakukan konversi sinyal variable yang dapat mencari posisi penyisipan yang
ke domain frekuensi, yang memperhitungkan nilai riil paling cocok untuk penyisipan watermark (Anon n.d.).
dari hasil transformasinya serta hanya menggunakan Langkah umum dari suatu algoritma genetika, yaitu:
gelombang cosinus (cosine waves). DCT dapat a. Proses Pengkodean (Encoding)
dikelompokkan menjadi dua yaitu DCT maju (forward Proses pengkodean ini menghasilkan suatu deret
DCT) dan DCT balik (inverse DCT). DCT yang disebut kromosom. Kromosom terdiri dari
menghasilkan robustness yang lebih tinggi bila sekumpulan gen.
dibandingkan dengan domain spasial sehingga akan b. Proses Seleksi
memiliki kinerja yang baik bila host yang Proses ini menyeleksi individu mana yang akan
berwatermark mengalami kompresi lossy. Persamaan dilakukan rekombinasi dan bentuk keturunan dari
forward DCT yang digunakan yaitu (Lan n.d.) : individu tersebut. Langkah pertama yaitu mencari nilai
N π (2 n − 1)( k − 1) fitness. Masing-masing individu dalam suatu wadah
y ( k ) = w ( k ) ∑ x ( n ) cos , k = 1, ..., N seleksi akan menerima probabilitas reproduksi yang
n =1 2N
tergantung pada nilai objektif dirinya sendiri terhadap
Persamaan inverse DCT yang digunakan yaitu: nilai objektif dari semua individu dalam wadah tersebut.
N π (2 n − 1)( k − 1) Jenis proses seleksi:
x ( n ) = ∑ w ( k ). y ( k ) cos , n = 1, ..., N
k =1 2N a. Proses Rekombinasi (crossover)
Dengan, Pada proses ini, dilakukan penyilangan 2 kromosom
serta membentuk kromosom baru dengan harapan
⎧ 1 hasilnya dapat lebih baik dari induknya. Suatu
⎪⎪ ,k =1
N kromosom mengalami proses rekombinasi yang
w( k ) = ⎨
didasarkan pada probabilitas crossover yang telah
⎪ 2
,2 ≤ k ≤ N ditentukan terlebih dahulu.
⎪⎩ N
b. Proses Mutasi
II.IV Quantization Index Modulation (QIM) Pada proses ini, dilakukan dengan menambahkan
Quantization Index Modulation (QIM) adalah nilai acak yang sangat kecil dimana variabel
metode pada watermarking dengan menolak interferensi keturunannya memiliki probabilitas yang rendah.
pada sinyal host (Khademi et al. 2007). Pada metode ini, Peluang mutasi didefinisikan sebagai persentasi dari
sinyal host dikuantisasi dengan data watermark jumlah total gen pada populasi yang mengalami mutasi.
menggunakan 2 quantizer, setiap quantizer memiliki
indeksnya sendiri Berikut persamaan yang digunakan II.VI Bit Error Rate (BER)
pada metode ini untuk proses embedding : Bit Error Rate adalah sebuah parameter yang
⎧ ⎢ci ⎥ 3S
menentukan nilai akurasi data dari hasil proses
⎪⎢ S
⎪⎣ ⎥⎦ *S+ 4 ; untuk w i =1 ekstraksi. Nilai BER dapat dihitung dengan
ci'=⎨ membandingkan jumlah bit yang salah atau error dari
hasil ekstraksi terhadap bit data watermark asli. Nilai
⎪ ⎢ci ⎥ S
⎪⎩ ⎢⎣ S ⎥⎦ *S+ 4 ; untuk w i =0 BER secara matematis dapat dituliskan dengan rumus
(Watermarking et al. 2015):

jumlah bit error


BER= x100%
jumlah bit keseluruhan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 373


II.VII Percep
eptual Evaluattion of Audioo Quality(PEA
AQ) yaiitu koefisien pendekatan
p m
matriks (LL) deengan matrikss
PEAQ Q merupakaan salah satu parameter HLL, LH, HH.
Objective Difference
D Grrade (ODG) yang ditetapkan Setelah dikuantisasii, media tersebut dii
oleh ITU-R BS.1387
B padaa 1998. Param
meter ini memiiliki trannsformasi ke domain frekuuensi dengan menggunakan
m n
nilai maksimal 0, yanng menunjukkkan tidak ada meetode DCT. Metode
M ini meembagi citra kek dalam tigaa
perbedaan sama sekali pada
p watermaarked audio dan subb-band frekueensi yaitu llow, middle dan high..
nilai minimuum -4 menunjuukkan hasil seebaliknya. Settelah dilakukaan proses dekoomposisi dan transformasi,,
log
go tersebut diisisipkan denggan metode QIM. Q Metodee
II.VIII Signal Noise Ratioo (SNR) QIM memungkiinkan kuantisaasi dengan meenggunakan 2
SNR adalah nilai perbandingan antara
a sinyal host
h qua antizer yang memiliki
m indeeks masing-masing. Tujuann
dengan sinyaal watermark. Hasil dari SN
NR menunjukkkan pemmakaian QIM M yaitu untuk mmenolak interrferensi antaraa
semakin besaar nilai SNR maka
m semakinn baik audio hasil
h sin
nyal gambar dengan sinnyal host (aaudio). Laluu
dari penyisippannya. Perssamaan SNR sebagai beriikut dilakukannya proses
p Algooritma Geneetika dengann
(Gafawidj 20009): meenentukan letaak vektor yanng cocok untu uk disisipkann
∑i (Yi )
2 padda sinyal audiio.
SNR = 10 log10 ( ) Setelah proses
p embeddding, lalu dihitung
d nilaii
2
∑i [Yi − yi ] PEEAQ tujuannnya untuk menentukan kualitass
Dimana: waatermarked auudio. Apakahh dapat dibeedakan antaraa
Yi =host auddio seb
belum dan sessudah watermaarking.
yi = watermaarked audio Lalu diberi serangan, untuk melih hat ketahanann
darri watermarkeed audio tersebbut. Lalu, dilaakukan prosess
IIII. PERANCA ANGAN SISTTEM WATER RMARKING eksstraksi, yaituu dengan m mensinkronisaasikan sinyall
Proses watermarrking pada penelitian ini tersbut kemudiaan dikuantisaasi dan ditran nsformasikan..
ditunjukkan dari
d gambar 3.1
3 Haal ini tujuannnya untuk meelihat data waatermark darii
auddio tersebut. Lalu dihitungg nilai BER dand SNR darii
waatermarked audio tersebut. A Apabila BER kecil dan dann
SNNR besar, maaka sesuai krriteria, sehing gga pengujiann
waatermarking selesai namuun apabila tidak sesuaii
kriiteria, maka akan
a dioptimaasi kembali deengan metodee
Alg gen dan kembbali ke proses embedding.

IIII.I Proses Em
mbedding

Dari peenjelasan di atas, dilak kukan prosess


mbedding untuuk menyisipkaan gambar kee dalam suatuu
em
auddio. Proses embedding
e deengan metodee QIM dapatt
dilihat di gambaar 3.2 di bawahh ini:

G
Gambar 3.1 Skkema Watermaarking

Pada penelitian
p ini,, dilakukan peenyisipan gam
mbar Gambar 3.2 Proses embedding QIM
Q
kedalam suattu audio digiittal. Penyisipaan berupa gammbar
logo dari keppemilikan ataas audio terseebut. Pada prooses IIII. II Uji Kehaanan Audio
embedding, gambar dan audio terseebut dikuantisasi Watermaarked auddio diberi serangann
menggunakaan metode LW WT dengan meembangun sebuah meenggunakan MATLAB, lalu dilaku ukan prosess
wavelet baruu yang berkkarakteristik lebih baik dari d eksstraksi waterrmark. Wattermark dari audio akann
wavelet yanng sederhana,, sehingga akkan menguraangi disserang dengan resampliing, requantizing, sertaa
waktu kompputasi dan memakai
m ruanng memori yang
y wpass filteriing. Resamppling dilaku
low ukan dengann
lebih sedikit.. Pada metodee LWT, dilakuukan proses split
s meengubah sam mple rate ppada waterm marked audioo
dengan mem mbagi data menjadi
m 2 yaaitu memisahhkan seddangkan requuatizing dilakkukan dengan n melakukann
elemen indeeks ganjil dann elemen inddeks genap. Lalu L penngubahan bitss per sample
dilakukan prroses predict dengan mem mprediksi elem
men
ganjil dari elemen
e genapp dan terdapaat proses upddate IIII.III Proses Extraction
E
dengan menentukan nilai elemen genaap Dalam LW WT, Setelah proses
p penyeerangan, dilakkukan prosess
dekomposisi citra asli meenghasilkan empate band data,
d exttraction yang dapat dilihat ddigambar 3.3 di bawah ini:

374 | Prosidiing Seminar Nasional


N Teknnologi SV UG
GM 2016
alg
goritma genettika menghasiilkan BER mendekati
m noll
agaar nilai fitnesss function opttimal sehingg
ga audio yangg
dig
gunakan sebaggai host lebihh aman dan taahan terhadapp
serrangan.
Gambar 3.3 Proses
P extracttion
Beberapaa hal yang ddisarankan untuku metodee
III. IV Prosees Optimasi pen
nelitian mendatang yaitu:
Kemuudian dilakukkan perhitunngan ODG dan 1. Pengembanggan skema yaang perlu dilaanjutkan agarr
BER, dimanna nilai BER yang diharappkan sangat kecil k mendapatkann hasil yang lebih baik teerutama padaa
bahkan menndekati nol, Namun
N apabila watermarrked proses embeedding memilliki batas frek kuensi antaraa
audio tidak sesuai kriteeria, maka dilakukan
d prooses frekuensi tinnggi dan frekunnsi rendah.
optimasi denngan metode Algoritma
A gennetika yang daapat 2. Akan lebih baik
b sistem ini dapat dik kembanngkann
dilihat digam
mbar 3.4 di baw
wah ini (Akhiir et al. 2016): ke platform m smartphonne seperti and droid, iphone,,
dan windowss phone.

USTAKA
V. DAFTAR PU

[1]] T. et al., 2016. Analisis Optiimasi Dengann


Akhir, P.T
Algoritma Genetika Paada Audio Watermarking
W g
Berbasis Wavelet
W Transfform.
[2]] Anon, A New Methood for intellligent Audioo
Watermarkking Based onn Genetic Algo orithms.
[3]] Gafawidj, C.A., 2009. Im mplementasi Digital
D Audioo
Watermarkking.
[4]] Khademi, N. et al., 20007. Audio watermarking
w g
based on Quantization Index Modu ulation in thee
frequency domain. ICSSPC 2007 Proceedings
P -
2007 IEEE E Internationnal Conferencce on Signall
Processingg and Comm munications, (November),,
pp.1127–1130.
[5]] Lan, Y., Comparison
C O
Of One Dimeensional DCT T
and LW WT Pembahaasan Representasi dann
Aproksimaasi. , (9), pp.1––10.
[6]] Li, J. & Wu,
W T., 2015. R Robust audio watermarking
w g
scheme viaa QIM of corrrelation coeffficients usingg
LWT andd QR decom mposition. ICCCSS 2015 -
Proceedinggs: 2015 Inteernational Conference
C onn
Informativve and Cyberrnetics for Computational
C l
Social Systtems, (4), pp.11–6.
[7]] Sadeghzaddeh, M. & T Taherbaghal, M., 2014. A
New Methhod for Wattermarking using u Geneticc
Algorithmss. , pp.1–8.
Gambar 3.4 Prooses optimasi Algen [8]] Watermarkking, A. et al., 2015. Menggunakan
M n
Empirical Mode Deccomposition Analysis Off
Target dari hasil
h penellitiaan ini berupa nilai
n BER=0 dan
d Audio.
ODG ≥-1

IV. KESIMPULAN DAN SA ARAN


Dengaan menggunaakan watermaarking, hak cipta
dalam suatuu media daapat dipertahhankan sehinngga
meminimalissir tindak pem mbajakan. Padda penelitian ini,
dipaparkan mengenai
m audiio watermarkiing metode LWWT
sebagai mettode kuantisaasi wavelet yang
y membenntuk
wavelet barru serta wavvelet tersebuut ditransform masi
dalam domaain frekuensi menggunakaan metode DCT D
karena pada domain frekkuensi didapatt robustness dan
imperceptibility yang tinnggi. Metode ini menentuukan
nilai real yang
y digunakkan pada prooses embeddiing.
Proses embeedding mengggunakan metoode QIM denngan
menggunakaan 2 quantizeer yang berrdasarkan inddeks
yang berbeeda-beda. Laalu pada optimasi
o Alggen,
ditentukan leetak daerah disisipkannya
d image. Optim
masi
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3755
IDENTIFIKASI BIOMETRIK RUGAE PALATINA PADA
INDIVIDU MENGGUNAKAN METODE BINARY LARGE
OBJECT (BLOB) DETECTION DAN SUPPORT VECTOR
MACHINE
Tyassari Kusumaningsih1, Bambang Hidayat2, Nani Murniati3
1,2
Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Bandung
3
Fakultas Kedokteran Gigi, UNPAD Bandung
Email: tyassari24@gmail.com, bhidayat@telkomuniversity.ac.id, nani.muniarti@fkg.unpad.ac.id

ABSTRAK

Salah satu ilmu forensik yang telah digunakan secara luas adalah sidik jari. Namun terdapat beberapa kondisi
tertentu yang membuat identifikasi ini tidak dapat dilakukan. Sebagai solusi, di dalam Ilmu kedokteran gigi forensik
dikenal sebuah identifikasi dengan menggunakan rugae palatina. Rugae palatina itu sendiri bersifat unik dan tetap,
yang artinya bahwa rugae palatina ini bersifat stabil sepanjang hidup seseorang. Di dalam penelitian ini dilakukan
perancangan simulasi untuk proses identifikasi rugae palatina dengan menggunakan image processing dalam rangka
mempermudah proses identifikasi dan klasifikasi rugae palatina. Teknik yang digunakan adalah Binary Large Object
(BLOB) Detection dan Support Vector Machine (SVM). BLOB detection sendiri adalah sebuah metode yang digunakan
untuk mendeteksi kumpulan titik-titik pixel yang memiliki warna yang berbeda baik itu lebih terang maupun lebih gelap
dari warna latar belakangnya dan kemudian menyatukannya dalam satu region. Sedangkan SVM sendiri adalah sebuah
metode yang memisahkan antara kelas satu dengan kelas lainnya berdasarkan hyperplane terbaik. Hasil pengujian dari
penggunaan kedua metoda diatas menunjukan nilai akurasi sebesar 88.09%dengan waktu komputasi selama 10.5264.

Kata kunci: binary large object detection, rugae palatina, Support Vector Machine.

I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dibandingkan dengan SVM One-against-All,
yang paling rawan terhadap bencana menurut data mengingat bahwa OAO membandingan satu kelas
yang dikeluarkan oeleh United Nation International dengan kelas lainnya secara bergantian atau satu per
Strategy of Disaster Reduction (UNISDR). Bencana satu.
yang terjadi tersebut meliputi bencana alam dan juga
bencana yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas. II. DASAR TEORI
Tingginya frekuensi bencana tersebut berbanding lurus 2.1 Biometik[1]
dengan jumlah korban yang dihasilkan. Oleh karena itu Biometrik memiliki arti mengukur karakteristik
diperlukan sebuah sistem yang handal yang dapat pembeda (distinguishing traits) pada tubuh atau
digunakan untuk mengidentifikasi korban tersebut. perilaku seseorang yang dapat digunakan untuk
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan secara otomatis terhadap
identifikasi individu adalah dengan menggunakan identitas, dengan cara membandingkannya dengan
rugae palatina. Rugae palatina adalah salah satu sebuah database yang berisikan karakteristik yang
bagian dari tubuh manusia yang berada di dalam telah disimpan sebelumnya.
rongga mulut, rugae ini bersifat unik pada setiap Terdapat dua buah kelompok karakteristik
individunya [2]. Penelitian menunjukan bahwa pada yang dapat digunakan untuk membedakan antara satu
individu kembar sekalipun tidak didapati pola rugae individu dengan individu lainnya, yaitu karakteristik
yang sama. Keunikan dari rugae pada setiap individu fisiologis (physiological/ physical characteristic) dan
inilah yang membuatnya dapat digunakan untuk karakteristik perilaku (behavioral characteristic).
identifikasi individu [4]. Biometrik dari karakteristik fisik memanfaatkan
Pada penelitian kali inicitra yang digunakan bagian-bagian fisik dari tubuh seseorang sebagai
berasal cetakan rahang atas dari tujuh sampel individu. sebuah kode unik yang digunakan untuk pengenalan.
Kemudian metode yang digunakan adalah Binary Sedangkangaya berjalan, tanda tangan dan juga suara
Large Object (BLOB) Detection yaitu sebuah metode adalah karateristik perilaku dari seseorangyang dapat
yang digunakan untuk mendeteksi kumpulan titik-titik dimanfaatkan untuk melakukan pengenalan.
piksel yang memiliki warna yang berbeda baik itu lebih
terang maupun lebih gelap dari warna latar 2.2 Rugae Palatina
belakangnya dan kemudian menyatukannya dalam satu Rugae palatina atau yang juga biasa disebut
region. Selain itu digunakan juga metode SVM dengan palatal rugae secara harfiah memiliki arti
multiclass jenis One-against-One untuk proses sebagai langit-langit keras yang terdapat kerutan atau
identifikasi. Pemilihan metode ini didasarkan pada lipatan-lipatan. Palatal sendiri adalah bagian yang
percobaan bahwa penggunakan SVM One-against-One memisahkan antara rongga hidung dan rongga mulut.
menghasilkan keluaran yang lebih akurat apabila Sehingga dapat dikatakan bahwa rugae palatina adalah
376 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
tonjolan-tonjolann yang berada pada daerah langit- Tujuan dalam SVM adalah berusaha untuk
langit mulut [5]. Adapun gambar dari rugae palatinai menemukan hyperplane atau fungsi pemisah (klasifier)
itu sendiri dapat dilihat pada gambar1 berikut ini: yang optimal yang dapat memisahkan dua set data dari
dua kelas yang berbeda [8]. Hyperplane pemisah
terbaik antara kedua kelas dapat ditemukan dengan
Papila mengukur margin hyperplane tersebut dan mencari
titik maksimalnya. Margin adalah jarak antara
Median palatal
hyperplane tersebut dengan pattern yang terdekat dari
Rugae masing-masing kelas. Pattern yang paling dekat inilah
yang disebut dengan support vector.
Pada metode OAO, dibangun buah
model klasifikasi biner dengan k adalah jumlah kelas.
min ∑
Gambar 1 Rugae Palatina pada Palatum [10] . 1 ,
1
Rugae palatina memfasilitasi transportasi 0
makanan serta membantu dalam proses pengunyahan Dimana t adalah indeks untuk setiap data yang
[4][3]. Selain itu, Rugae palatina juga memiliki peran berada di dalam suatu kelas. Setiap model klasifikasi
dalam hal persepsi rasa, persepsi posisi lidah dan juga dilatih pada data dari dua kelas. Terdapat beberapa
tekstur dari makanan yang masuk ke dalam mulut
seseorang, hal ini dapat terjadi karena terdapat sensor metode untuk melakukan pengujian setelah
gustatory dan taktil pada rugae palatina[4][7]. model klasifikasi selesai dibangun. Salah satunya
adalah dengan menggunakan metode voting [22].
2.3 Binary Large Object (BLOB) Detection [18]
Deteksi BLOB (Binary Large Object) adalah III. PERANCANGAN SISTEM
salah satu metode segmentasi citra yang berbasis pada
region growing. Blob adalah suatu daerah dari piksel
yang berdekatan pada suatu citra tertentu dengan nilai
logika yang sama. Setiap piksel yang tergabungpada
daerah blob akan berada di bagian depan, sedangkan
piksel yang berada dibagian belakang disebut sebagai
background dengan nilai logika 0.Konsep blob disini
juga dikenal sebagai region detection atau pelabelan
yaitu melakukan segmentasi dengan mengelompokan
antara satu piksel dengan piksel lain yang hampir
serupa kedalam satu region. Di dalamnya mencakup
proses scanning dan numbering untuk setiap region
baru yang ditemukan, selain itu juga menggabungkan
region yang lama ketika regions tersebut terbukti
saling berhubungan satu dengan yang lain. Proses
scanning dilakukan untuk setiap piksel yang ada di
dalam suatu citra dan setiap piksel tersebut akan
diberikan label secara individual dimana label
menunjukan region mana yang memiliki piksel
tersebut.
Gambar 2 Diagram Alir Data Latih (a) dan Diagram
2.4 Support Vector Machine (SVM) OAO Alir Data Uji (b)
Support Vector Machine (SVM) adalah sebuah
metode learning machine yang bekerja atas prinsip Pada penelitian kali ini, ciri yang akan diambil
Structural Risk Minimization (SRM) dengan tujuan adalah ciri statistik orde 1 dan orde 2, yaitu rata-rata,
menemukan hyperplane terbaik [2] dan merupakan varians, kurtosis, skewness, contrast, korelasi, energy,
linear classifier, tetapi SVM juga dapat digunakan di homogeneity, entropy, smoothness, IDM dan ASM.
dalam permasalahan non-linear dengan menggunakan Sedangkan untuk identifikasinya seperti yang telah
konsep kernel trick pada ruang vector berdimensi disebutkan pada bagian pendahuluan adalah SVM
tinggi. SVM sendiri banyak digunakan karena multiclass jenis One-against-one.
memiliki kemampuan yang handal dalam hal
generalisasi. Selain itu juga karena SVM dapat
menemukan solusi yang bersifat global optimal, yaitu
SVM selalu mencapai solusi yang sama untuk setiap
kali dilakukannya percobaan [9].

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 377


Tabel 2. Skkenario 2
No Akurasi (%%) Waktu Komputasi
K
(d
detik)
100x100 55.95 1.4504
256x256 63.09 4.9997
512x512 76.19 12.2088

Sama seeperti tabel ssebelumnya, Tabel


T 2 jugaa
menunjukan
m bawah nilai aakurasi terbessar diperolehh
keetika ukuran citra yang diigunakan adaalah 512x512,,
yaaitu dengan akurasi 766.19%. sedan ngkan waktuu
koomputasi terceepat, yaitu sebesar 1.4504 detik didapatt
saaat ukuran citrra yang digunaakan adalah 100x100.

Tabel 3. Skkenario 3
No Akurasi (%%) Waktu Komputasi
K
Gambar 3 Graphic
G User Interface Proggram Simulassi (d
detik)
100x100 54.76 1.3975
IV. PEMBAHASAN 256x256 63.09 4.3285
Pada penelitian kaali ini citra yang
y digunakkan 512x512 76.19 11.7351
adalah citra yang telah dikonversi ke k dalam ruaang
warna HSV dan dilakukaan resize ke ukuran u 512x5112, Sama seeperti tabel ssebelumnya, Tabel
T 3 jugaa
256x256 daan 100x100. Jumlah cittra latih yaang menunjukan
m bawah nilai aakurasi terbessar diperolehh
digunakan adalah sebayanng 21 citra, sedangkan
s yaang keetika ukuran citra yang diigunakan adaalah 512x512,,
digunakan unntuk citra uji adalah
a sebayaak 84 citra. Ciitra yaaitu dengan akurasi 766.19%. sedan ngkan waktuu
lath tersebut akan diambill ciri latih ordde 1 dan orde 2, ko omputasi tercepat, yaitu seebesar 1.39755detik didapatt
selanjutnya ciri
c latih terseebut akan disiimpan ke dalaam saaat ukuran citrra yang digunaakan adalah 100x100.
database yaang akan diguunakan sebaggai pembandiing Kemudianpada Tabbel 4 juga men nunjukan nilaii
saat proses klasifikasi.
k 211 citra uji terrsebut kemudiian akkurasi tertingggi diperolehh saat ukuran n citra yangg
dikelompokaan ke dalam 7 kelas. diigunakan adallah 512x512, sedangan wak ktu komputasii
Kemuudian akan diilakukan pengujian terhaddap teerceat diperolleh saat ukurran citra yan ng digunakann
penggunaan jenis
j kernel,teerhadap nilai akurasi
a dan juuga addalah 100x1000.
waktu kompputasi. Adapuun skenario pengujianp yaang
digunakan addalah sebagai berikut: Tabel 4. Skkenario 4
a. Skenarioo 1 : pengujiaan dengan mennggunakan jennis No Akurasi (%%) Waktu Komputasi
K
kernel RBF dengan u
ukuran ciitra (d
detik)
100x1000,256x256, daan 512x512. 100x100 44.05 2.1182
b. Skenarioo 2 : pengujiaan dengan mennggunakan jennis 256x256 79.76 2.9320
kernel Polynomial
P deengan ukurann citra 100x1000, 512x512 82.14 15.7784
256x2566, dan 512x512.
c. Skenarioo 3 : pengujiaan dengan mennggunakan jennis Baik Tabbel 1, 2, 3 dann 4 semuanyaa menunjukann
kernel Homogeneous
H s Polynomial dengan ukurran baahwa nilai akurasi
a tertinnggi akan diiperoleh saatt
citra 1000x100, 256x2556, dan 512x5512. ukkuran vitra yang
y digunakaan adalah cittra berukurann
d. Skenarioo 4 : pengujiaan dengan mennggunakan jennis 5112x512. Sedaangkan waktu komputasi teercepat selaluu
kernel Linear denggan ukuran citra 100x1000, diicapai saat ukuuran citra yanng digunakan adalah
a ukurann
256x2566, dan 512x512. yaang paling keccil, dalam hall ini adalah ciitra berukurann
1000x100.
Tabel 1. Skenario 1 Selain dari
d ukuran ccitra yang dig gunakan, jikaa
No Akurasi (%)
( Waktuu Komputasi diilihat dari Taabel 1, 2, 3 dan 4 jenis kernel yangg
(
(detik) diigunakan jugga mempengaaruhi nilai akurasi a yangg
100x100 44.05 1
1.7028 diihasilkan. Perrbedaan dari keempat keernel tersebutt
256x256 52.38 4
4.2720 aaalah fungsi pemetaannya
p ke dalam feeature space.
512x512 88.09 10.5264 Peenggunaan kernel
k RBF (Radial Bassis Function))
menghasilkan
m nilai akurassi paling baiik di antaraa
Pada Tabel 1 di attas dapat dilihat bahwa niilai keeempat jenis kernel,
k jika ukkuran citra yaang digunakann
akurasi tertinnggi sebesar 88.09%
8 dicapaai ketika ukurran ad
dalah 512x5122. Kemudian nilai akurasi terbaik untukk
citra rugaee yang diggunakan adaalah 512x5112. ukkuran citra 256x256 akan dicaapai ketikaa
Sedangkan nilai
n waktu kommputasi terceepat yaitu menggunakan
m kernel Lineaar. Sedangkan n untuk citraa
sebesar 1.7028 detik dipeeroleh saat ukkuran citra yaang beerukuran 1000x100 akurasii terbaik diperoleh ketikaa
digunakan addalah 100x1000. menggunakan
m k
kernel Polynomial.

378 | Prosidiing Seminar Nasional


N Teknnologi SV UG
GM 2016
V. KESIMPULAN Forensik Kedokteran Gigi, Universitas
1. Ukuran citra berbanding lurus dengan nilai akurasi Padjajaran Fakultas Kedokteran Gigi.
yang dihasilkan. Dimana semakin besar ukuran [3] Caldas, I. M.; M. Teresa; A. Americo. 2006.
citra maka semakin baik nilai akurasi yang Establishing Identitiy Using Cheiloscopy and
dihasilkan. Sebaliknya, ketika ukuran citra yang Palatoscopy. Journal of Forensic Science
digunakan kecil nilai akurasi yang dihasilkan juga International, 165(2007):1-9.
kecil. Hal ini berlaku untuk keempat jenis kernel [4] Chairani, S.; A. Elza. 2008. Pemanfaatan Rugae
yang digunakan. Palatal untuk Identifikasi Forensik. Indonesian
2. Ukuran citra berbanding lurus dengan waktu Journal of Dentistry, 15(2):261-269.
komputasi. Semakin kecil ukuran citra yang [5] Manashvini, S; Patil; B, Sanjayagouda; A.B,
digunakan, maka akan semakin singkat juga waktu Acharya. 2011. Palatal Rugae and Their
komputasi yang diperlukan. Hal ini juga berlaku Significance in Clinical Dentistry. J Am Dent
untuk keempat jenis kernel yang digunakan. Assoc; 139;1471-1478.
3. Akurasi terbaik untuk ukuran citra 512x512 [6] Pretty, I.A; D, Sweet. 2007. A look at Forensic
dicapai saat penggunakan kernel RBF dengan Dentistry – Part 1: The Role of Teeth in The
waktu komputasi sebesar 10.5264 detik. Determination of Human Identity. Br Dent J;
4. Akurasi terbaik untuk ukuran citra 256x256 190: 359-66.
dicapai saat penggunakan kernel Linear dengan [8] Schihuan Du, Y.T., & Aleix, M,M. (2014,
waktu komputasi sebesar 2.9320detik February). Compound facial epressions of
5. Akurasi terbaik untuk ukuran citra 100x100 emotion. Proceeding of the National Academy
dicapai saat penggunakan kernel of Sciences, 111(15), E1454-E1462.
Polynomialdengan waktu komputasi sebesar [9] scikit-learn.(t.thn).sklearn.ensemble. Diambil
1.4504detik kembali dari scikit-learn Machine Learning in
Python: http://scikit-
VI. DAFTAR PUSTAKA learn.org/stable/generated/sklearn.ensemble.Ada
[1] Agus Prijono & Marvin Ch. Wijaya, 2007. BoostClassifier.html; diakses pada 16 Maret
Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab 2016.
Image Processing Toolbox. Bandung: [10] Wichnieski, C.et al. 2012. Comparative anaysis
Informatika. between dactiloscopy and rugoscopy.
[2] Nursamsi, Intan, 2015. Rancangan Rumus Sidik J.Morphol.Sci. Vol.:29 No.:3
Rugae Palatina Subras Deuteromelayu di bidang
.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 379


PROTOTYPE KUNCI KONTAK BERBASIS PENGOLAHAN
CITRA DIGITAL DENGAN KOMBINASI KATA SANDI PADA
KEYPAD MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
Unang Sunarya1, Tri Nopiani Damayanti2, Rohmat Tulloh3
1,2,3
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom
unangsunarya@telkomuniversity.ac.id, damayanti@tass.telkomuniversity.ac.id, rohmatth@telkomuniversity.ac.id

Abstark
Kendaraan merupakan suatu media transportasi yang belakangan ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan di masyarakat, terutama di wilayah yang masih sangat jarang sekali ditemuin kendaraan umum. Faktor
jarak tempuh yang cukup jauh terkadang menjadikan alat transportasi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Namun
terlepas dari itu semua, banyak tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor kerap terjadi di lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknologi inovasi guna pencegahan pencurian kendaraan bermotor
khususnya pada akses melalui kunci kontak motor yang sering disalahgunakan.
Pada penelitian ini, dibuat suatu alat pengganti kunci kontak berupa kata sandi pada kendaraan bermotor berbasis
pengolahan citra digital dan mikrokontroller ATMega 328P dengan menggunakan media keypad sebagai media input
kata sandi. Dari hasil pengujian didapatkan tingkat akurasi klasifikasi citra kunci sebesar 100 % dengan waktu rata-
rata sebesar 1143,38 mdetik. pembacaan password sebesar 100 % dengan waktu baca rata-rata sebesar 1,539 detik.

Kata kunci : transportasi, kunci kontak, mikrokontroller, keypad

I. PENDAHULUAN
Belakangan perkembangan teknologi pesat sekali
hampir disetiap aspek kehidupan. Baik perkembangan . . . (1)
teknologi untuk dunia hiburan, komunikasi, bahkan
transportasi. Tentunya dengan semakin pesatnya Munculnya medan magnet disekitar kumparan
perkembangan teknologi ini memunculkan aspek baru mengakibatkan tertariknya dua buah lempeng yang
sebagai bentuk antisipasi untuk mengimbangi mengakibatkan tersambungnya kutub posistif battery
kemajuan tersebut. Misal dalam teknologi otomotif dan kutub negative battery melalui motor starter.
sudah bermacam merk motor berkembang dengan Dalam kondisi seperti ini motor starter dapat berputar.
segala macam teknologinya, namun yang terkadang Pada penelitian sebelumnya telah dibuat sistem
terlupakan adalah aspek keamanan terhadap hak akses keamanan kendaraan bermotor dengan pengembangan
kendaraan tersebut dari pihak yang tidak memiliki hak produk model Borg dan Gall yang dimodifikasi[2].
aksesnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknologi
tambahan yang dapat dipasangkan pada setiap
kendaraan bermotor. Misal banyak sekali pencurian
kendaraan bermotor roda dua dengan menggunakan
kunci tertentu yang dimodifikasi menyerupai kunci
kontak motor. Sehingga belakangan banyak sekali
kasus pencurian kendaraan bermotor roda dua dengan
memanfaatkan sisi kelemahan ini. Berawal dari
permasalahan tersebut perlu juga ditingkatkan
pengembangan otomotif dari sisi aspek keamanan
terhadap hak akses kendaraan tersebut.

II. DASAR TEORI Gambar 1. Sistem Kelistrikan Motor


A. Sistem Kelistrikan Motor https://aldrik.wordpress.com/2009/09/04/sistem-
Sistem kelistrikan motor merupakan bagian dari starter-elektrik-sepeda-motor/
kendaraan bermotor yang mengatur seluruh kelistrikan Pada Gambar 1 di atas ditunjukan sistem kelistrikan
yang ada pada kendaraan bermotor. Secara garis besar pada kendaraan bermotor yang terdiri dari battery,
sistem kelistrikan motor dapat ditunjukan pada Gambar fuse, kunci kontak, relay starter, saklar starter, dan
2.1 di bawah ini. Pada saat saklar ( kunci kontak ) motor starter.
tertutup dan saklar starter tertutup akan mengakibatkan B. Pengolahan Citra Digital
aliran arus dari battery melewati lilitan ( relay starter) Pengolahan citra digital mulai banyak dikembangkan
menuju bagian kutub negatif battery. Arus yang pada berbagai media elektronika termasuk dunia
mengalir melalui relay starter akan menimbulkan otomotif di dalamnya. Penggunaan kunci digital mulai
medan magnet disekitar kumparan kawat tersebut. dikombinasikan dengan penggunaan kunci mekanik
Seperti ditunjukan pada persamaan 1 berikut [1]: pada berbagai dunia elektronika maupun otomotif.

380 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016


Pada penellitian ini digunakan
d G
GLCM denggan
parameter ASM, IDM M, dan korelasi
k unttuk
mendapatkann ciri citraa akses. GLCM G banyyak
digunakan untuk
u mendappatkan cirri dari
d suatu cittra,
missal digunnakan untuk membedakann citra berbaggai
daging melalui ciri tekstuurnya[3]. Begitu juga denggan
klasifiaksi SVM yang banyak diggunakan unttuk
mengklasifikkasikan data baik
b pada duaa kelas mauppun
multikelas. Misal
M SVM untuk klasifiiaksi data paada
sekolah dasaar [4].

IIII. PERANCA ANGAN SIST TEM


A. Berikut diitunjukan diaggram blok sisttem yang dibuuat
:

Gambbar 3. Diagraam Alir Kerja Alat


G
Gambar 2. Diaagram Blok Siistem
C. GUI Klasifiaaksi Kunci Cittra Digital
Pada Gambaar 2 di atas dittunjukan diagrram blok sisteem Berikut pada Gambarr 4 ditunjukan n perancangann
alat yang dibbuat. Secara umum
u kerja alat
a dimulai darid User
U Interface untuk
u pengolaahan kunci citrra digital.
si pengguna menginputkaan kata sandii melalui meddia
keypad, kem mudian mikrookontroler memproses
m kaata
sandi yang dimasukan.
d Jikka kata sandi yang
y dimasukkan
cocok dengaan yang dibuaat, maka mikrrokontroler akkan
memberikan logika satu pada pin keeluaran. Denggan
diberikannyaa logika satu pada
p pin keluaaran ( A0) maaka
transistor akan bekerja seebagai saklar elektronik yaang
mengakibatkkan saklar bekkerja sekaliguus mengaktifkkan
kunci kontakk pada kendaaraan bermotoor. Apabila kaata
sandi salah, maka mikrokkontroler akann mengeluarkkan
pesan kesallahan yang tertampil paada LCD dan d Gambar 4. GUI Pengolaahan Kunci Citra Digital
mengirimkann pesan melallui SMS Gateewat mengenaain
adanya percobaan aktivasi kendaraan bermotor yaang
IV. PEENGUJIAN D DAN ANALIISIS
dilakukan secara
s illegaal tanpa seppengetahuan si
Paada pengujiann yang dilakuuakan untuk penelitian inii
pemilik. Paada penelitiann sebelumnyya telah dibuuat
diilakuakan meelalui pengujjian sistem saat berhasill
sistem pengaman kendarraan bermotorr menggunakkan
saampai dengann pengujian sisstem saat gaggal. Pengujiann
mikrokontroller[5] dengann sistem akses wiriless[6],
sistem berhassil diindikaasikan dengaan tepatnyaa
Smart Card[77], RFID[8], maupun
m pesann singkat[9].
allgoritma ekstaaraksi cirri daalam mengammbil cirri dann
B. Diagram Alir
A Kerja Alaat
keemudian menngklasifikasikaannya dengan n kunci citraa
Berikut padda Gbr.3 dituunjukan diaggram alir yaang
diigital yang diimaksud. Padda Gambar 5 dapat dilihatt
menunjukan kerja sistem secara
s keselurruhan.
koondisi saat siistem klasifiaaksi pada hasil cirri citraa
diigital benar teeridentifikasi dan pada Gambar 6 saatt
allgoritma ekstaaraksi cirri mmenolak kuncii citra digitall
yaang digunakann.

Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 381
akktif ( terbukka ) selanjuttnya akan muncul
m pesann
keesalahan padaa LCD yang dipasang pad da kendaraann
beermotor. Selaain itu, jika kkata sandi yan
ng dimasukann
tiddak sama denngan kata saandi yang terrtanam dalam m
chhip mikrokonntroler, makaa alarm pad da kendaraann
beermotor akann berbunyi sselama tiga kali sebagaii
peertanda adanyya penyalahguunaan kata kun nci oleh pihakk
laain. Pesan alaarm yang dikkirmkan akan n diterima sii
peemilik kendaaraan sehinggga si pemiliik kendaraann
deengan segera dapat
d melakukan pengecek kan kendaraann
beermotornya.
Gam
mbar 5. Penguujian Akses Diterima
D

Gammbar 6. Penggujian Akses Ditolak


D Gambaar 8. Pengujiaan Sistem Gag
gal[10]
Selain itu darri sisi mikrokontroler, cocooknya kata sanndi
yang dimasuukan melalui keypad denngan kata sanndi Adapun
A pesan kesalahan yaang dikirim ke
k si pemilikk
yang tertanaam di dalam mikrokontrooler. Sebaliknnya keendaraan dallam hal inni disimulasiikan melaluii
pengujian siistem dikatakkan gagal apaabila kata sanndi peenggunaan laampu LED sebagai peng gganti alarm
m
yang dimasukan berbeda dengan kaata sandi yaang seeperti ditunjukkan pada gambbar.8.
ditanamkan di dalam proogram mikrookontroler. Paada
Gambar 7 diitunjukan penngujian sistem m pada saat kaata Tabeel I
sandi yang dimasukan melalui
m keypad sama denggan Pengujiann Tingkat Kebberhasilan Alg
ghoritma
kata sandii yang teertanam daalam prograam Penngolahan Citraa Digital GLCM
mikrokontroller di dalam chip.
c Pada koondisi ini, kunnci No Penggujian ke- Status Waktu
W (ms)
kontak pada kendaraan beermotor akan aktif a ( tertutupp ) 1 1 berhasil 1142.9
selanjutnya si
s pengendaraa tinggal mennyalakan bagaain 2 2 berhasil 1144.5
starter untukk menjalankann kendaraan dan d pada bagiian 3 3 berhasil 1142.8
LCD akan muncul
m tampilan “ Akses Diterima Messin 4 4 berhasil 1143.7
Diaktifkan” sebagai
s tandaa bahwa kata kunci
k sesuai dan
d 5 5 berhasil 1144.6
kunci kontakk diaktifkan. 6 6 berhasil 1142.8
7 7 berhasil 1143.6
8 8 berhasil 1143.5
9 9 berhasil 1142.7
10 10 berhasil 1142.7

Paada Tabel 1 ditunjukan


d haasil pengujian
n kemampuann
allgoritma GLC CM dalam m mengambil cirri citra yangg
diijadikan kuncci digital. Daari hasil peng gambilan cirrii
keemudian dikllasifikasikan dengan klassifiaksi SVM M
diidapat tingkatt keberhasilann dalam klasiffikasi sebesarr
1000 % dengan waktu
w rata-ratta sebesar 114
43.38 mdetik.

Gambbar 7. Pengujiian Sistem Suskses[10]

Pada Gambaar 8 ditunjukaan pengujian sistem


s pada saaat
kata sandi yaang dimasukaan melalui keyypad tidak samma
dengan kataa sandi yangg tertanam dalamd prograam
mikrokontroller di dalam chip.
c Pada koondisi ini, kunnci
kontak pada kendaraan bermotor dalam m kondisi tiddak

382 | Prosidiing Seminar Nasional


N Teknnologi SV UG
GM 2016
Tabel II Berbasis Mikrokontroler Atmega16 untuk
Pengujian Tingkat Keberhasilan Kecocokan Kata Memicu Alarm dan Memutus Sistem Pengapian
Sandi pada Mikrokontroller CDI. Skripsi, Jurusan Teknik Mesin
No Pengujian ke- Status Waktu (s) FakultasTeknik Universitas Negeri Malang.
1 1 berhasil 1.53 [3] Wibowo, Satrio Arif, dkk. 2016. Simulasi dan
2 2 Berhasil 1.56 Analisis Pengenalan Citra Daging Sapid an
3 3 Berhasil 1.54 Daging Babi dengan Metoda GLCM.
4 4 Berhasil 1.54 [4] Octaviani, Pusphita Anna, dkk. Penerapan
5 5 Berhasil 1.53 Metode Klasifikasi Support Vector Machine
6 6 Berhasil 1.55 (SVM) Pada Data Akreditasi Sekolah Dasar ( SD)
7 7 Berhasil 1.53 Di Kabupaten Magelang. Jurnal Gaussian,
8 8 Berhasil 1.54 Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 811 -
9 9 Berhasil 1.53 820
[5] Rachmat, Rino Reifano & E. Shintadewi
10 10 berhasil 1.54
Julian.2016. Pengaman Sepeda Motor Berbasis
Mikrokontroller. JETri, Volume 1 3, Nomor 2,
Dari hasil pengujian tingkat keberhasilan penggunaan Februari 201 6, Halaman 1 - 1 0, ISSN 1412-
kata sandi yang cocok didapatkan tingkat keberhasilan 0372.
sebesar 100 % dengan waktu rata-rata 1,539 detik [6] Mahardika, Raden Bayu Zaky. Sistem Pengaman
seperti terlihat pada table II di atas. Kendaraan Bermotor Roda Dua Menggunakan
Kunci Kontak Wireless Berbasis Mikrokontroler.
V. KESIMPULAN TELEKONTRAN, Vol. 2, No. 1, November
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa : 2014. UNIKOM.
1. Tingkat keberhasilan pengujian untuk kesesuaian [7] Purba, Yohanes Chrisostomus dan Antonius
klasifiaksi pengolahan kunci citra digital dengan Wibowo. 2010. Smart Card Sebagai Pengaman
algoritma GLCM dan SVM didapatkan akurasi Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler. Widya
100% dengan waktu rata-rata klasifikasi 1143.38 Teknik Vol.2, 157-168
milidetik. [8] Ramadhona, Afrianto & Yuliansyah Andika
2. Ketepatan antara kata sandi yang dimasukan pada Putra. Kunci Otomatis Kendaraan Bermotor Roda
keypad dengan kata sandi yang tertanam pada Dua Berbasis Mikrokontroller Menggunakan
chip mikrokontroler didapat tingkat akurasi 100 RFID. STMIK PalComTech Palembang.
% baik kata sandi benar atau pun salah. [9] Tjhin, Santo, dkk. 2014. Sistem Keamanan
3. Waktu rata-rata sistem merespon kata sandi Sepeda Motor Melalui Short Message Service
masukan sampai kepada munculnya keputusan Menggunakan Avr Mikrokontroler Atmega8.
sebesar 1,539 detik. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta.
VI. DAFTAR PUSTAKA [10] Rangkuti, Syahban.2011.Mikrokontroller
[1] Iskandar, Magdy F.2000. Electromagnetic Fields ATMEL AVR Sasi dan Praktek menggunakan
and Wave. Waveland Press, Inc.University of ISIS Proteus dan CodeVisionAVR. Bandung :
Utah. USA. Informatika Bandung
[2] Alyas, dkk.2005.Pengembangan Sistem Kunci
Kontak dengan Menggunakan GSM SHIELD

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 383


KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM MENGGUNAKAN
K- NEAREST NEIGHBOR
Wahyudi Setiawan, Muhammad Fuad
Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Jawa Timur
wsetiawan.ok@gmail.com

Abstrak
Kanker Payudara merupakan kanker yang umumnya diderita oleh wanita, tak terkecuali pada pria juga ada
yang mengalami jenis kanker ini, namun jumlahnya relatif sedikit. Kanker Payudara merupakan penyakit degeneratif
yang menyerang jaringan pada payudara. Tingginya penderita kanker payudara disebabkan karena minimnya
informasi yang didapatkan. Penderita dengan stadium akhir sering dijumpai akibat dari ketiadaan pencegahan dan
pengobatan di stadium awal. Pemeriksaan dini diperlukan untuk pendetaksian awal. Pemeriksaan kanker payudara
disebut juga dengan mammografi. Mammografi merupakan teknik penyinaran dengan sinar X dosis rendah untuk
mendapatkan citra. Mammogafi dapat membantu dokter untuk memastikan keberadan sel-sel kanker yang ada dalam
payudara. Teknik yang direkomendasikan untuk deteksi dini kanker payudara adalah pengenalan pola (pattern
recognition). Citra yang telah didapat dari proses mammografi akan dilakukan tiga tahapan proses utama, yaitu
preprocessing, ekstraksi ciri dan klasifikasi. Preprocessing adalah proses untuk mendapatkan perbaikan dari citra
asal sehingga citra baru dihasilkan menjadi lebih baik. Ekstraksi ciri merupakan proses untuk mendapatkan ciri-ciri
tertentu sebagai pembeda dari ciri yang lain. Sedangkan klasifikasi merupakan proses pengelompokan citra
berdasarkan kedekatan atau kemiripan dari ciri-ciri yang didapatkan. Pada penelitian ini preprocessing menggunakan
beberapa teknik yaitu wavelet haar, filter Gaussian, Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization (CLAHE), dan
masking. Proses kedua yaitu ekstraksi ciri menggunakan metode Two Dimensional Principal Component Analysis
(2DPCA). Proses terakhir yaitu klasifikasi menggunakan metode Euclidean Distance dan K-Nearest NeighborDatabase
didapatkan dari MIAS (Mammographics Images Analysis Society). Database yang digunakan sebanyak 90 citra
mammografi, terdiri dari 3 kelas yaitu normal, jinak (benign) dn ganas (malignant). Masing-masing kelas terdiri dari
30 citra yang terbagi menjadi 15 citra payudara kiri dan 15 citra payudara kanan.

Kata Kunci: Klasifikasi, Citra, K-Nearest Neighbor, Mammogram, Two Dimensional Principal Component Analysis

I. PENDAHULUAN Untuk membantu analisis yang dilakukan oleh


Kanker payudara (KP) merupakan salah satu jenis dokter, pada penelitian ini, dibuat sebuah sistem
kanker dengan penderita tertinggi di Indonesia. Pada klasifikasi kanker payudara menggunakan
tahun 2013 jumlah penderita kanker payudara mammogram. Sistem klasifikasi yang dibangun
diperkirakan mencapai 60 ribu lebih dengan prosentase memerlukan sebuah model komputasi untuk mengubah
kematian mencapai 12,9% . Gaya hidup yang tidak piksel citra mammografi menjadi suatu ciri yang
baik seperti kurang aktivitas fisik, pola makan kurang terindikasi kanker payudara. Sistem yang dibangun
buah dan sayur, merokok, konsumsi minuman terdiri dari beberapa permasalahan utama , yaitu
beralkohol serta indeks massa tubuh tinggi dapat preprosesing, ekstraksi ciri dan klasifikasi.
memicu terjadinya kanker (Kenterian Kesehatan RI, Preprosesing merupakan tahapan awal dari proses
2015). Perbaikan gaya hidup mutlak diperlukan untuk pengolahan citra yang bertujuan untuk meminimalisasi
meminimalisasi kecenderungan terhadap penyakit noise dan memisahkan obyek dari background.
kanker. Ekstraksi ciri (feature extraction) adalah tahapan untuk
Pendeteksian dini diperlukan untuk mencegah KP memunculkan ciri dan mereduksi dimensi citra dari
berkembang lebih banyak dan menyebar. Pada tahap dimensi tinggi ke dimensi lebih rendah. Teknik
pertama, dilakukan pemeriksaan payudara sendiri ekstraksi ciri yang handal merupakan kunci utama
(SADARI). Pemeriksaan ini dilakukan secara mandiri dalam penyelesaian masalah pengenalan pola (pattern
oleh masing-masing pasien. Jika terdapat keanehan recognition). Proses klasifikasi sama pentingnya
struktur bentuk maka pasien dapat segera dengan proses ekstraksi ciri. Setelah fitur-fitur penting
menghubungi tenaga medis untuk dilakukan proses data citra mammogram yang dihasilkan pada proses
mammografi. ekstraksi ciri, ciri-ciri tersebut nantinya akan
Mammografi merupakan teknik foto menggunakan digunakan untuk proses klasifikasi. Penelitian ini
sinar-X untuk mendapatkan citra mammogram. Dari mengintegrasikan tahap pre-processing, ekstraksi ciri
citra mammogram yang telah didapatkan, dokter akan dan klasifikasi. Preprosesing menggunakan wavelet
melakukan analisis untuk didapatkan suatu hasil pada haar, filter Gaussian, Contrast Limited Adaptive
mammogram tersebut terdapat tumor atau tidak. Jika Histogram Equalization (CLAHE), dan masking.
terdapat tumor, dokter juga akan memberikan analisis Ekstraksi ciri menggunakan metode 2DPCA (Two
termasuk jinak (benign) atau tumor ganas (malignant) Dimensional Principal Component Analysis) dan
(American Cancer Society, 2014). Klasifikasi menggunakan metode Euclidian Distance
dan k-Nearest Neighbor.
384 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
Beberapaa penelitian sebelumnya, menjadi dassar I METODO
II. OLOGI
untuk melakuukan penelitiaan ini, diantarranya, penelitiian Gambaran umum sisteem meliputi diagram alirr
pertama tenttang Segmenttasi citra mam mmogram unttuk prroses pelatihann dan pengujiian. Pada proses pelatihan,,
mendeteksi abnormal masses. m Bebberapa tahappan seemua data latihh dilakukan ppelatihan agar mendapatkann
digunakan pada penelitian ini, preprosesiing niilai yang sesuuai dengan prroses pengujiian. Pelatihann
menggunakaan filter gaussian, segmentasi diilakukan denngan variasi jumlah data latih. Samaa
menggunakaan algoritmma perbaaikan binaary haalnya dengan skenario pelaatihan, pengujian dilakukann
homogeneityy. Selanjutnyaa menggunakkan deteksi teepi deengan variasii jumlah daata yang kem mudian akann
yaitu algorittma pectoral muscle dan breast contouur. diiproses untukk mencocokkaan dengan datta yang telahh
Algoritma seedded regioon growing dengan d memiilih diiklasifikasikann pada kelas teertentu.
Regin of Inteerest (ROI) teertentu agar daapat mendetekksi
ketidaknormalan dari mammoggram. Haasil
menunjukkann akurasi 99,887%, Sensitiviitas 94,21% dan d
Spesifisitas 92,99%
9 (Maitrra, 2011).
Penelitiann berikutnya menggunakaan preprosesiing
dengan mengghilangkan nooise dan radioopaque artifa fact
suppression. Ekstraksi fittur berdasarkaan tekstur seerta
ROI digunakkan untuk prroses selanjutnnya. Klasifikasi
menggunakaan Supprot Vector V Machinne . Dari haasil
ujicoba didappatkan akurassi 94,7%, Sensitivitas 97,100%
dan Spesifisiitas 97,06 (Naaghi, 2011).
Selanjutnya, penelitian yang mem mbehas tentaang
penggunaan ekstraksi cirri menggunakkan tekstur dan d
ciri statistik yaitu mean, standar deviiasi, smootneess,
entropy, skeewness, kurttosis, Root Means Squaare Gambar 1. Metodologi
M P
Penelitan detek
ksi kanker
(RMS), Inveerse Differennt Moment (IDM), ( Energgy, payuddara
Contrast, Correlation,
C Homogeneityy dan Variian
(Pradeep dkkk. 2012) Penelitiann ini terdiri daari 2 bagian yaitu
y pelatihann
Penelitiann tentang deteksi KP K selanjutnnya daan pengujian. Setiap bagiann terdiri dari 4 tahap yaituu
menggunakaan citra ROI 128x1281 yangg di-crop secaara prreprocessing, segmentasii, ekstraksi ciri dann
manual. Citrra ROI selannjutnya dilakuukan perbaikkan kllasifikasi. Mettodologi peneelitian yang dibuat, terdapatt
histogram dengan Coontrast Lim mited Adaptiive paada Gambar 1. Pada gaambar 2. merrupakan citraa
Histogram Equalizationn (CLAHE)). Segmentasi mammogram
m dan bagian--bagiannya. Bagian 1
menggunakaan metode Otsuu. (Pradeep dkkk, 2012) merupakan
m otoot pectorial merupakan n otot yangg
Penelitiann selanjutnya menggunakaan ekstraksi ciri c teerdapat di baagian bawahh payudara pada p wanita..
Square Centrroid Lines Grray Level Distrribution Methhod Bagian 2 meruupakan payuddara. Bagian 3 merupakann
(SCLGM). EnamE ciri statististik digunaakan yaitu meaan, tu
umor yang teerdeteksi. Baagian 4 meru upakan Highh
varian, stanndar deviasi, mean absoolute deviatioon, Inntensity beruppa label. Baagian 5 merrupakan low w
skewness, kuurtosis. Dari ename ciri tersebut didapatkkan in
ntensity yaaitu backgrround (Maakandar &
79 ciri yangg merupakann turunannya.. Hasil ujicooba Hallalli,2016).
H
menunjukkann akurasi 89 %, Sensitivitas 88,6% dan d
Spesivisitas 83,3%
8 (Elfarrra dan Abuhaiiha, 2013).
Penelitiann tentang deteeksi tumor padda mammograam
berikutnya menggunakan
m n perbaikan citra ekualisasi
histogram deengan fuzzy , Intra-Regionn Edge Averagge,
inter Region Edge Averagge. Seleksi fituur menggunakkan
algoritma ID D3 dan algooritma kolonni lebah. Haasil
ujicoba mennunjukkan akkurasi 98,9 %, Sensitivittas
98,79% dann Spesivisitass 98,8% (Anngayarkani dan d
Kamal, 20144). Gambar 2. Citra Mammogrram dari Dataset MIAS 1.
Selanjutnya, penelitian menggunakan
m n ekstraksi ciri
c Otot
O pectoralis, 2. Bagian Paayudara, 3. Tu umor, 4. High
bentuk dan region
r yaitu solidity,
s Eccenntricity, Convvex Intensity,, 5. Low Intennsity atau back
kground
Area, Orienttation, Perimeeter, MajorAxis Length dan d
Minor Axiss Length. Klasifikasi
K meenggunakan K- III.I. Preprocesssing
Means Clusstering. Darii hasil ujicooba didapatkkan Preprocesssing bertujuuan untuk memperbaikii
akurasi 99% (Anthony andd Ravi, 2015).. kuualitas citra dengan cara memanipulassi parameter--
Penelitian selanjutnya yaitu
y mengguunakan ekstrakksi paarameter cittra. Dalam penelitian ini, prosess
fitur teksturre, gradien dan 2D-Disscrete Waveelet prreprocessing terdiri dari filter Gaussiian, Contrastt
Transform. Klasifikasi menggunakan
m Feed Forwaard Liimited Adaptiive Histogram on (CLAHE))
m Equalizatio
Neural Netw work (FFNN).. Hasil ujicobba menunjukkkan daan masking.
Akurasi tertinnggi 91,71% (Alamin dkk,, 2016)

Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3855
III.I.III. Maskin ng
Masking bertujuan
b untuuk menghilang gkan
baackground (lattar belakang) dengan obyek k asli.
Masking
M dilakuukan dengan ooperasi subtraccting antara
ciitra asli dengann citra maskinng.

II.II. Ekstraksi ciri


(a) (b) Ekstraksi ciri merupakkan suatu pen ngambilan cirii
daari suatu obyyek citra yanng merupakaan nilai unikk
Gambar 3. (a)
(a citra beforee preprocessin
ng, (b) citra
peembeda denggan obyek yyang lain. EkstraksiE cirii
masking
diilakukan denggan cara menngecek koordiinat kartesiann
yaaitu horisontal, vertikal, diaagonal kanan dan diagonall
II.I.I. Filter Gaussian
Filter Gaussian berfuungsi untuk memberikan
m effek kiiri. Ekstraksi ciri bertujuann untuk mend dapatkan ciri--
ciiri khusus darii citra pelatihhan maupun ciitra pengujiann
blur dan meenghilangkan derau pada citra. Distribuusi
seehingga dapatt bermanfaat untuk proses selanjutnyaa
Gaussian disebut juga distribusi normal.
n Funggsi
Gaussian padda dua dimenssi, yaitu : yaaitu klasifikassi. Ekstraksi ciri menggun nakan metodee
Tw wo Dimensional Princippal Componeent Analysis..
Gambar
G 6 menuunjukkan algooritma 2DPCA A.
II.III. Klasifikaasi menggunakkan kNN
(1) Klasifikassi pada pennelitian ini menggunakan
m n
dimana : metode
m k-Nearrest Neigbor E Euclidian Disstance. K-NNN
σ = standar deviasi
d beekerja mencarri jarak terdekkat sejumlah nilai K yangg
Konvolusi Kernel
K Gaussiaan 5x5 dengaan dengan σ = 1 adda. Selanjutnyya dari beberaapa nilai yangg terpilih akann
ditunjukkan pada
p Gambar 4. teerlihat pola dari
d obyek leebih banyak terklasifikasii
menjadi
m kelas tertentu. Alggoritma kNN N ditunjukkann
paada gambar 7..

III. HA ASIL DAN PE EMBAHASA AN


Hasil penelittian membahaas tentang berrbagai macam m
Gambaar 4. Konvoluusi Kernel Gauussian 5x5
peengujian yangg telah dilakukkan pada sistem
m.
III.I. Data uji cooba
II.I.II. CLAHE
Data ujiccoba terdiri dari lima keelas, masing--
Contrastt Limited Adaptivee Histograam
masing
m berjumllah 90 citra. D
Dataset diamb bil dari MIAS
S
Equalization (CLAHE) merupakan jenis Ekualisasi
(M
Mammographiics Image A Analysis Society). Hasill
Histogram (EEH). EH bertuujuan untuk membuat
m sebarran
Klasifikasi
K beruupa citra norm
mal, citra mammografi jinak,,
intensitas warna lebih merata.
m Sebaggai contoh paada
daan citra mamm mografi ganas.
gambar 5 merupakan
m gammbar asli dengan histograam
sebelum CL LAHE dan sesudah dillakukan prosses
III.II. Skenario Uji coba
CLAHE.
Skenario ujicoba merrupakan perlakukan yangg
diilakukan untuuk melakukann ujicoba daata pengujiann
teerhadap data pelatihan. Skenario ujiicoba dibuatt
seebagai berikutt :
1. Data pelatihan menggunakann 26 data pelaatihan, 9 citraa
no ormal, 9 citraa citra benignn, 8 citra malignant. Citraa
peengujian mengggunakan citrra normal, citrra benign dann
ciitra malignantt masing-masiing sejumlah 8 citra. Totall
ciitra uji sebanyyak 24.
2. Data pelatihan menggunakann 46 data pelattihan, 16 citraa
no ormal, 15 citrra citra benignn, 15 citra maalignant. Citraa
peengujian mengggunakan citrra normal, citrra benign dann
ciitra malignantt masing-masiing sejumlah 8 citra. Totall
ciitra uji sebanyyak 24.
3. Data pelatihan menggunakann 66 data pelattihan, 22 citraa
no ormal, 22 citrra citra benignn, 22 citra maalignant. Citraa
peengujian mengggunakan citrra normal, citrra benign dann
ciitra malignantt masing-masiing sejumlah 8 citra. Totall
ciitra uji sebanyyak 24.
(a)
Gambar 5. (atas) ekualisaasi histogram dari
d pout.tif daan
(bawah) hasil
h CLAHE

386 | Prosidiing Seminar Nasional


N Teknnologi SV UG
GM 2016
(√)
terdeteksi

Normal
N Normal
(√)
terdeteksi

Benign
B Benign
(√)

terdeteksi

Malignant
M Malignant

Gambar 8. Coontoh Hasil ujicoba yang terridentifikasi


bennar
Gambar
G 9 merrupakan hasil ujicoba padaa sistem yangg
diikenali salah (x)
(

(x)
terdeteksi
Gambar 6. Allgoritma 2DPC
CA

Beningn Normal
(x)

terdeteksi

Malignant Benign
(x)

terdeteksi

Normal Benign
Gambar 9. Coontoh hasil ujiicoba yang terridentifikasi
salaah

III.IV. Analisis hasil uji cobaa


Setelah dilakukan uujicoba pengenalan tandaa
Gambbar 7. Algoritm
ma k-Nearest Neighbor
N taangan dengann 3 (tiga) maacam skenario didapatkann
akkurasi tertingggi yaitu sebesar 79,2%. Proses
P deteksii
yaang salah diisebabkan cittra pengujian n pada kelass
III.III. Hasill Ujicoba teertentu memilliki kemiripann dengan kellas yang lainn
seehingga terkllasifikasi salaah. Tabel 1. merupakann
Gambar 8 merupakan
m hassil ujicoba paada sistem yaang tinngkat keakuraasian klasifikaasi sistem.
dikenali benaar (√)
Taabel 1 Tingkaat akurasi klasiifikasi citra mammografi
m
Dataset
D Jummlah Jum
mlah Akuurasi
26 224 7%
66,7
MIAS 46 224 8%
70,8
66 224 2%
79,2
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3877
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Pattern Recognition Vol. 6, No. 1, February,
Terdapat dua variabel penting yang mempengaruhi 2013,pp. 14-36
tingkat keberhasilan pengenalan, yaitu variasi urutan [5] Kementerian Kesehatan RI, 2015, Infodatin
dari sampel pelatihan per kelas yang digunakan dan Kanker,
jumlah sampel pelatihan per kelas yang digunakan. (online),(www.depkes.go.id/resources/download/p
Hasil uji coba menggunakan metode 2DPCA dan KNN usdatin/infodatin/infodatin-kanker.pdf, diakses 03
didapatkan tingkat akurasi pengenalan optimal 79,2%. juni 2016)
Penelitian tahun kedua akan dibuat aplikasi dengan [6] Maitra, I.K, Nag, S., dan Bandyopadyay S.K ,
antarmuka yang user friendly , agar dapat dilakukan 2011, Automated Digital Mammogram
oleh end user. Selain itu, dataset yang digunakan Segmentation For Detection Of Abnormal Masses
sebagai ujicoba yaitu dataset dari rumah sakit di Using Binary Homogeneity Enhancement
Surabaya. Variasi pengembangan metode preprosesing, Algorithm , Indian Journal of Computer Science
segmentasi, ekstraksi ciri dan klasifikasi dilakukan and Engineering (IJCSE), Vol. 2 No. 3 Jun-Jul
untuk mendapatkan prosentase akurasi lebih baik. 2011, pp. 416-427
[7] Makandar, A., Pre-processing of Mammography
UCAPAN TERIMA KASIH Image for Early Detection of Breast Cancer , 2016,
Penulis ucapkan terima kasih kepada DRPM International Journal of Computer Applications
DIKTI yang telah mendanai penelitian ini dalam (0975 – 8887) Volume 144 – No.3
bentuk penelitian Hibah Bersaing tahun anggaran [8] Nagi, J., 2011, The Application of Image
2016. Penelitian ini adalah penelitian tahun ke 1 dari 2 Processing and Machine Learning Techniques for
tahun rencana penelitian. Detection and Classification of Cancerous Tissues
in Digital Mammograms, Thesis, University of
V. DAFTAR PUSTAKA Malaya, Malaysia.
[1] Alamin, I.M.J., Jeberson, W dan Bajaj., H,K, 2016 [9] Patrice, D., Gaussian Filter, 2016, (online)
, Improved Framework for Breast Cancer https://www.cs.auckland.ac.nz/courses/compsci37
Detection using Hybrid Feature Extraction 3s1c/PatricesLectures/
Technique and FFNN International Journal of Gaussian%20Filtering_1up.pdf, diakses 05 juni
Advanced Research in Artificial Intelligence 2016
(IJARAI), Vol. 5, No. 8, pp : 1-6 [10] Pradeep, N., Girisha, H., dan Karibasappa, P.,
[2] American Cancer Society, 2014, Mammograms 2012, Segmentation and Feature Extraction of
and other Breast Imaging Test, (online), Tumors from Digital Mammograms, Computer
(http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/ Engineering and Intelligent Systems, Vol 3, No.4,
webcontent/003178-pdf.pdf, diakses 03 juni 2016) 2012, pp.37-46
[3] Angayarkanni, S.P. dan Kamal, N.B. , 2014, [11] Pradeep, N., Girisha, H., Sreepathi, B., dan
Mathematical Morphological Approach for Karibasappa, P.,2012, Feature Extraction of
Mammogram Image Segmentation and Mammograms, International Journal of
Classification, World Applied Sciences Journal 31 Bioinformatics Research, Volume 4, Issue 1, pp.-
(6) , pp. 1056-1064 241-244
[4] Elfarra, B.K dan Abuhaiha, I.K.I., 2013, New [12] Reza, A.M. 2004, Realization of the Contrast
Feature Extraction Methof for Mammogram Limited Adaptive Histogram Equalization
Computer Aided Diagnosis, International Journal (CLAHE) for Real-Time Image Enhancement,
of Signal Processing, Image Processing and Journal of VLSI Signal Processing 38,pp 35–44

388 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016


PENGE
EMBANNGAN TEKNOL
LOGI FO
OTOGRRANULA ATOR VAKUM
V
UNTU
UK MENNINGKA
ATKAN PRODU
P UKTIVIT
TAS IND
DUSTRII JAHE
IN
NSTAN DI
D KEC
CAMATAAN KAL
LORAN TEMAN NGGUNNG
ngsih1*, Fahm
Wahyunin mi Arifan 2*
1* Sekolah Vookasi D3 Tekniik Kimia,Undipp
2* Sekolah Vookasi D3 Tekniik Kimia ,undipp

ABSTRAK
Tujuuan kegiatann ini adalahh mengembanngkan aplika asi prototipe Fotogranulaator untuk meningkatkan
m n
produktivitass industri Jahhe Instan. Keegiatan Hi-Linnk akan dilakkukan secara terintegrasi, sinergis, dan n melembagaa
antara LPPM M UNDIP, BA APPEDA Temaanggung, dan sentra industtri Jahe Instann KUB Tlogossari Temanggu ung. Program m
Hi-Link akann dilakukan di
d sentra indusstri Jahe Instaan kecamatan Kaloran Kabbupaten Temaanggung dan Laboratorium
L m
Terpadu Rekkayasa Prosess Teknik Mesin dan Teknik Kimia UNDIIP. Kesemua tahapan t kegiaatan akan dila
akukan dalam m
waktu tiga taahun. Kegiataan Tahun ke-11 dirancang sebagai beriku ut: (i) desain dan
d pabrikasii prototype Fo otogranulatorr
kapasitas 500 kg/jam, (iii) uji fungsional Fotoggranulator, (iii) pengujiaan adaptasi dan evaluassi penerapann
Fotogranulator, , (iv) peenyusunan dookumen Standdard Operatin ng Proceduress (SOP), , ddan (vi) publiikasi Seminarr
nasional Sekkolah Vokasi UGM
U Yogya. Parameter
P yaang diamati pa
ada saat penggujian meliputti parameter sifat-sifat
s fisikk
dan kimia Jaahe Instan, koondisi lingkunggan, performaa mesin dan penerapan
p meesin fotogranuulator industrii Jahe Instan.
Parameter sifat fisik dan kimia antaraa lain melipuuti: persyarata an pengeringaan Jahe Instaan, kadar air awal bahan,
kadar air akhir bahan, densitas bahhan, temperattur pemekatan n, temperaturr lingkungan,, dan kelemb baban relatif. f
Parameter performa mesinn meliputi: waaktu pemekataan, konsumsi bahan bakar, granulasi, effisiensi pengg gunaan panas,
dan kapasittas ruang peemekatan. Kegiatan
Ke penddampingan dilakukan
d meelalui pelatihaan operator, demo caraa
pengoperasiaan, dan peneerapan mesinn fotogranulaator di sentrra industri Jahe Ja Instan K KUB Kecama atan Kalorann
Temanggungg.

Kata kunci: granulator,Jaahe instan


adalah Sari Jahee Kental yangg belum rusaak. Kemudiann
I. PENDA AHULUAN sarii jahe kenttal disaring menggunak kan saringann
Kabuppaten Temanggung meruppakan salah satu berkkerangka pllastik atau saringan air a berbahann
daerah pengghasil jahe innstan. Usaha pembuatan jahe alumminium (Gam mbar 1c). Sellanjutnya sari jahe kentall
instan di Kabupaten Temanggung
T ditunjang oleh dim
masak di atass tungku berrbahan bakarr kayu bakarr
banyaknya pohon
p jahe yang
y tumbuh di kawasan ini, den
ngan pengendaalian panas aggar sari jahe tidak t meluap..
sehingga bahan baku jahe instann mudah untuk u Seteelah masak, sari jahe diiaduk-aduk seelama kurangg
didapatkan. Pengrajin
P jahee instan yang ada di Kabuppaten lebiih 15 menit agar cepat dingin samp pai terbentukk
Temanggungg berada di d empat kecamatan
k y
yaitu krisstal-kristal keccil. Sari jahe yyang telah terb
bentuk kristall
kecamatan Kaloran,
K Kanddangan, Krannggan, dan Kedu.K kecil lalu dikem mas. Kemasann yang digun nakan adalahh
Saat ini, pembuatan jahee instan masih sebagai usaha u plasstik (Gambar 1d). Kualitas jahe instan diibagi menjadii
sampingan dan masih berskala pengrajin rumaahan duaa yaitu jahe instan
i yang kkeras dan berwarna cerahh
sehingga prooduktivitas renndah dan kualiitas tidak seraagam cok
klat kekuning--kuningan, daan jahe instaan yang agakk
atau tidak teerkendali. BA APPEDA dann Dinas Kopeerasi gummpal berwarnaa coklat kehitaam-hitaman, seperti
s terlihatt
dan UKM Kabupaten Temanggungg saat ini telah t pad
da Gambar 2.
memprogram mkan pemberddayaan lahan,, pembudi-dayyaan
jahe, dan mendorong tumbbuhnya industtri jahe instan.

Tabel 1. Perrbandingan anntara Usaha Buuah Jahe dan Jahe


J
I
Instan
Jaahe Jahe Insstan
Jumlah Pohoon 600 6
600
Masa Panen 40 hari S
Setiap hari
Volume 400 buahh 1 kg jahe insttan
12
(40 x 10 buah/ (0,3 kg x 40
pohon) p
pohon)
Harga Rp 5000,00/kg R 12.000,00/kkg
Rp
Penghasilan Rp 70.0000/40hari Rp R 96.000/hari
R 2.880.000/330
Rp
h
hari
Proses pembuatan jahe insstan meliputi penampungan
p n sari
jahe kental, penyaringan,
p p
pemasakan, d penggranuulasi.
dan
Sari Jahe Keental dari pemmasakan awal ditampung daalam Gaambar 1. Perallatan dan penggemasan di peengrajin jahe
panci (Gambbar 1a). Sari Jahe Kental yang ditamppung instaan

Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3899
Permasalahan yang dihadapi pengrajin jahe instan sederhana. Pemasakan dilakukan secara open pan
saat ini adalah pemahaman secara benar teknologi proses (direct/nake firing) dalam wajan dan tidak ada kendali
produksi jahe instan. Selain itu, pemasakan masih temperatur sehingga berakibat terjadinya granulasi yang
menggunakan peralatan produksi tradisional seperti kurang sempurna yang menyebabkan produk berwarna
panci dan tungku sederhana untuk memasak jahe instan, coklat kehitam-hitaman. Selain itu, kebersihan
penyaring, dan tempat yang kurang bersih, sehingga lingkungan tidak mendapat perhatian sehingga kondisi
produknya tidak hygienis. Pengrajin jahe instan juga terbuka pada saat memasak membiarkan debu ataupun
belum mengetahui penakaran (dosis) dan pengendalian abu terbang masuk kedalam bahan.
proses. Hal ini menyebabkan kualitas jahe instan tidak Daerah pemasaran produk jahe instan sudah
seragam. Permasalahan lain yang dihadapi pengrajin jahe meliputi Kabupaten Temanggung dan sekitarnya.
instan yaitu keterbatasan mengakses pasar dan masalah Bahkan produk jahe instan yang dihasilkan tidak mampu
permodalan. Permasalahan-permasalahan tersebut akan memenuhi permintaan pasar. Meski dari segi kualitasnya
menjadi penghambat berkembangnya usaha jahe instan. relatif kurang, karena pengendalian proses yang tidak
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah standar, namun karena rasa khas jahe instan dan dapat
melalui pembenahan peralatan produksi dan tempat digunakan sebagai pemanis makanan lain, menyebabkan
produksi, sebagai tahap awal penyelesaian salah satu jahe instan banyak digemari oleh konsumen. Sebagai
masalah tersebut. usaha untuk memenuhi tuntutan pasar yang
Hasil survei LPPM UNDIP, menyebutkan bahwa mengharapkan produk-produk dengan tingkat hygienitas
industri jahe instan yang berpotensi di dusun Krajan desa yang terjaga, maka KUB Kaloran menyadari bahwa
Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung lingkungan proses di setiap produksinya harus hygienis,
diantaranya adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) baik kemasan maupun produk yang dihasilkan. Cara
Kaloran. KUB Kaloran ini diketuai Sukaesih dan yang yang telah dilakukan ialah di proses penyaringan. Namun
membina sekitar 50 kelompok. Desa Kaloran sendiri sampai saat ini, proses secara keseluruhan dan
terletak kurang lebih 20 km dari pusat kota Temanggung. pengendalian kualitas produk belum benar-benar
Mayoritas penduduk desa Tlogowungu adalah petani. diketahui atau dipahami.
Tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat Meskipun demikian, pemasakan sari jahe menjadi
Tlogowungu adalah SD, SMP, dan SMA. Hal ini yang jahe instan di KUB Kaloran ternyata masih terkendala
mendorong masyarakat sekitar untuk dapat pada proses granulasi yang kurang sempurna, meskipun
mengembangkan pertanian bahkan berwirausaha agar pengendalian suhu sudah dilakuakan. Hal ini terjadi
dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar. karena proses pemasakan dilakukan pada suhu relatif
tinggi untuk menghindari bakteri maupun
mikroorganisme patogen yang masih hidup. Oleh
karenanya, untuk memecahkan permasalah di KUB
Kaloran dengan cara mengadaptasikan alat pemasak
berpengaduk mekanis dirasa kurang tepat.
Pengembangan fotogranulator vakum di industri
jahe instan KUB Kaloran merupakan terobosan yang
sangat menarik, karena mampu meningkatkan efisiensi
dari segi tekno-ekonomi. Aplikasi teknologi
fotogranulator vakum di KUB Kaloran akan mampu
menghindari proses granulasi yang kurang sempurna.
Pemekatan sari jahe dengan menggunakan granulator
vakum menyebabkan proses granulasi uap air dilakukan
Gambar 2. Survei dan identifikasi masalah yang pada suhu yang relatif rendah yaitu 60 oC. Sedangkan
melibatkan mahasiswa KKN sinar uiltra violet mampu menginaktifkan adanya enzim,
dan membunuh bakteri, mikroorganisme patogen yang
Pengrajin Jahe Instan di desa Tlogowungu telah masih ada. Oleh karenanya, perlu pengembangan
merintis produksi jahe instan sejak tahun 2004. Untuk 1 aplikasi fotogranulator vakum di sentra industri jahe
kali proses (batch), dibutuhkan 20 liter sari jahe. Hasil instan KUB kaloran untuk meningkatkan produktivitas,
pengolahan tiap batch dapat diperoleh sekitar 3 kg sari efisiensi energi, efisiensi kerja, peningkatan hasil dan
jahe. Beberapa alat produksi yang dimiliki oleh masing- perbaikan mutu gula kelapa.
masing kelompok pengrajin jahe instan diantaranya: 4 Belakangan ini, aplikasi teknologi UV
set pemarut jahe, 3 buah panci, 1 buah saringan, 2 buah berkembang sangat pesat baik skala rumah tangga
wajan, dan 2 tungku kayu bakar. Masing-masing maupun skala industri komersial. Sifat oksidator UV
kelompok usaha juga memperkerjakan warga, sekitar 3 yang aman dan tidak toksid, menjadikan UV sebagai
karyawan dengan upah Rp 7.500,00/orang setiap harinya desinfektan dalam pengolahan air minum (US Patent No.
dengan jam kerja tidak kontinyu. Nantinya, jahe instan 5.780.860) dan degradasi komponen organik limbah cair
hasil produksi usaha ini dijual seharga Rp 8.500/kg - Rp (US Patent No. 2006/0163168 A1 dan US Patent No.
12.500/kg tergantung pada kualitasnya. Produksi jahe 7.279.092), UV juga secara luas digunakan untuk
instan saat ini masih sangat terbatas baik segi kualitas purifikasi dan sterilisasi dalam proses produksi makanan
maupun kuantitasnya. Hal ini disebabkan teknologi (US Patent No.7.391.041 dan US Patent No.
proses masih tradisional dengan peralatan yang relatif 2007/0114465 A1). Penggunaan sinar ultraviolet, juga
390 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
dikembangkan untuk menginaktivasi enzim kimia cleaning, prosedur cleaning, dan evaluasi
(http://www.sineo.cn/en Products_px.asp?pid=47). cleaning) dan troubleshooting (kegagalan proses,
Metoda pengrusakan sel secara selular yang diikuti kegagalan kontrol, dan kegagalan mekanik).
dengan gaya afinitas juga telah dikembangkan secara
fisik melalui sinar UV (Penna dan Ishii, 2002). Introduksi dan Interpretasi Sistem Manajemen
Terlepas dari berbagai pengembangan aplikasi Kualitas
pengolahan jahe instan di KUB Kaloran, pada dasarnya Kegiatan yang akan dilaksanakan berupa pelatihan
keterbatasan sumber daya manusia di industri mitra juga introduksi dan interpretasi sistem manajemen mutu untuk
menyebabkan KUB ini sulit berkembang dengan cepat. semua karyawan KUB Tlogosari. Pelatihan ini akan
PEMDA Temanggung melalui Dinas Koperasi dan difasilitasi dan dikoordinasi oleh BAPPEDA dan Dinas
UMKM juga telah berupaya dengan mengadakan Koperasi dan UMKM dengan tentor dari LPPM UNDIP
pendampingan untuk pengembangan produktivitas jahe yang memiliki kompetensi dan sertifikasi SNI ISO/IEC
instan. Bahkan nara sumber dari Eko Humanika Jakarta 17025:2008 selama 1 minggu. Adanya pelatihan ini
dan salah satu perguruan tinggi juga telah melakukan diharapkan agar UKM memperoleh bekal dan mampu
pelatihan untuk meningkatkan mutu Jahe instan. Akan menerapkan pengendalian kualitas produksi jahe instan.
tetapi, kegiatan penerapan teknologi tepat guna tersebut
masih bersifat parsial dan sporadis, sehingga III. HASIL DAN PEMBAHASAN
peningkatannya tidak terlalu signifikan. Perancangan dan pabrikasi Fotogranulator vakum
kapasitas 50 kg/jam dikerjakan di Workshop Teknik
II. METODOLOGI PENGABDIAN Mesin UNDIP Semarang selama 1,5 bulan. Alat tersebut
Kegiatan Hi-Link direncanakan akan dilakukan sesuai dengan rancangan alat pada Gambar 2 yang terdiri
dalam waktu 3 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan secara atas tungku, granulator, pompa vakum, pengaduk dan
sinergis dan melembaga antar LPPM UNDIP, sinar ultraviolet. Tungku dapat menggunakan bahan
BAPPEDA, Dinas Koperasi dan UMKM Temanggung bakar biomassa yang banyak terdapat di lingkungan
dan industri Jahe Instan KUB Kaloran. Namun demikian, sekitar UKM. Granulator memiliki dinding dua lapis, api
untuk mencapai target yang diinginkan masing-masing akan mengenai bagian bawah dinding luar granulator,
kegiatan akan dikoordinasi oleh masing-masing lembaga yang berlubang, lalu akan mengalir ke celah antar
yang berkompeten dibidangnya. lapisan yang memiliki alur spiral. Sepanjang alur
Untuk mendapatkan suatu tahapan kegiatan yang tersebut gas asap akan bergerak dan memanaskan
runtut dengan hasil/kemajuan yang ditargetkan dari dinding granulator lalu keluar ke cerobong asap. Alur
setiap tahap, Hi-Link ini dirancang sebagai berikut: spiral akan menyebabkan waktu kontak gas asap dengan
Kegiatan Tahun ke-1 dirancang sebagai berikut: (i) dinding akan lebih lama, sehingga pembakaran lebih
desain dan pabrikasi prototipe Fotogranulator vakum efisien. Bersamaan dengan proses pemanasan, pompa
kapasitas 50 kg/jam, (ii) uji fungsional Fotogranulator vakum akan dinyalakan sampai tangki mencapai
vakum, (iii) pengujian adaptasi dan evaluasi penerapan kevakuman tertentu. Dengan kondisi tekanan tangki
Fotogranulator vakum (iv) evaluasi tekno-ekonomi, (v) yang vakum, sari jahe kental akan mendidih pada
penyusunan dokumen Standard Operating Procedures temperatur yang lebih rendah, sehingga kualitas jahe
(SOP),). instan akan lebih baik dan kebutuhan bahan bakar lebih
Kegiatan Tahun ke-1 dirancang sebagai berikut: rendah. Pengaduk yang memiliki sudu pada bagian
(i) desain dan pabrikasi prototipe Fotogranulator vakum bawah dan atas akan mencegah agar sari jahe kenatal
kapasitas 50 kg/jam, (ii) uji fungsional Fotogranulator tidak menempel pada tangki dan penguapan lebih cepat.
vakum, (iii) pengujian adaptasi dan evaluasi penerapan Sinar ultraviolet akan mematikan bakteri patogen yang
Fotogranulator vakum, (iv) penyusunan dokumen tidak mati pada temperatur rendah, sehingga jahe instan
Standard Operating Procedures (SOP), dan (vii) akan lebih higienis dan tahan lama. Setelah terjadi
publikasi internasional ke Journal of Food Science pemekatan jahe instan dikeluarkan melalui katup
(Wiley Interscience Publisher). keluaran lalu dicetak sesuai bentuk yang dikehendaki.
Katup keluaran akan mempermudah proses pengeluaran
Penyusunan Petunjuk Pengoperasian Alat Proses dan jahe instan dari granulator.
Troubleshooting
Penyusunan petunjuk manual pengoperasian alat- 4.1 Uji Fungsional Fotogranulator Vakum
alat proses dan troubleshooting produksi jahe instan Fotogranulator Vakum Jahe Instan yang telah
meliputi: tahapan persiapan, pemarutan, pemerasan, selesai di pabrikasi dan telah diuji fungsionalnya di
perebusan, pengeringan dan penepungan. Penyusunan Laboratorium Terpadu Teknik Separasi UNDIP selama 2
SOP akan dimonitor oleh BAPPEDA dan Dinas minggu. Mesin Fotogranulator Vakum Jahe Instan ini
Koperasi dan UMKM yang dikoordinasikan oleh LPPM dioperasikan dan digunakan untuk mendukung proses
UNDIP selama 1 bulan di KUB Tlogosari. Untuk pembuatan Jahe Instan. Sebelum mesin fotogranulator
masing-masing alat proses diberi label yang berisi vakum diimplementasikan, terlebih dahulu dilakukan
instruksi dan keselamat kerja. Penyusunan prosedur sosialisasi dan pelatihan kepada calon pengguna dan
operasi standar dan troubleshooting meliputi: operasi operator mesin. Setelah operator mesin mahir dalam
sistem (trial run, start-up awal, start-up operasi, mengoperasikan fotogranulator, selanjutnya dilakukan
shutdown, pengaturan parameter operasi, dan pencatatan pengujian adaptasi dan evaluasi penerapan alat
data), cleaning dan sanitasi (cleaning equipment, bahan fotogranulator.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 391
III. KESIMPULAN

Perbaikan alat foto granulator vakum, dirasakan


manfaatnya oleh KUB Kec Kaloran Temanggung,
karena dapat memperbesar produktivitasnya, dari 3
kg/hari, menjadi 50 kg /hari

IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] Anonim. 2013. Impor Jahe Ancam Kemandirian.
Suara Merdeka. 7 Mei.
[2] BPS, 2012. Indonesia Penghasil Gula Terbesar ke-3
Dunia.BPS, Indonesia.
Gambar 8. Suasana uji fungsionalitas alat fotogranulator [3] Ceglie G, and Dini M. 1999. SME Cluster and
Network Development in Developing
4.3 Uji Adaptasi dan Diskusi Penerapan Alat Countries.The Experience of UNIDO. UNIDO PSD
Bersama Mitra Technical Working Papers Series,. Geneva.
Pengujian adaptasi pada saat Fotogranulator Vakum [4] Feighery F. 1999. Coeliac disease. British Medical
Jahe Instan telah diintroduksikan di KUB Tlogosari yang Journal. 319 (7204): 236–239.
dilaksanakan selama 3,5 bulan. Kegiatan uji adaptasi [5] Gallagher E, Gormley, T.R, Arendt E.K. 2004.
dimonitor oleh BAPPEDA, Dinas Koperasi dan UMKM Recent advances in the formulation of
Temanggung dan dikoordinasi oleh LPPM UNDIP. glutenfreecereal-based products. Trends in Food
Parameter yang diamati pada saat pengujian meliputi Science & Technology. Vol 15. Issues 3–4. P.
parameter sifat-sifat fisik dan kimia Jahe Instan, kondisi 143– 152.
lingkungan, performa mesin dan ekonomi. Parameter [6] Humphrey J, dan Schmitz H. 1995. Principles for
sifat fisik dan kimia antara lain meliputi: (i) persyaratan Promoting Clusters & Networks of SMEs.
Fotogranulator Vakum Jahe Instan, (ii) kadar air awal [7] UNIDO Discussion Paper No. 1. Vienna
bahan, (iii) kadar air akhir bahan, (iv) densitas bahan, (v) [8] Hossain M.A, Amer B. M. A, and Gottschalk K.
temperatur pengeringan, (vi) temperatur lingkungan, dan 2008. Hybrid Solar Dryer for Quality Dried
(vii) kelembaban relatif. Parameter performa mesin [9] Tomato. Drying Technology. 26(12): 1591-1601.
meliputi: (i) waktu fotogranulator, (ii) konsumsi bahan [10] Londong D. 2012. Memahami Fungsi PPIC
bakar, (iii) proses granulasi, (iv) efisiensi penggunaan (Production Planning InventoryControl).
energi, dan (v) kapasitas ruang fotogranulator. Parameter [11] dedylondong.blogspot.com.
sosial ekonomi meliputi: ongkos kerja, harga alat, umur [12] Lorena S. Sciarini, Pablo D. Ribotta, Alberto E.
ekonomi, biaya pokok, biaya operasional, b/c ratio dan León, Gabriela T. Pérez. 2010. Influence of
lain-lain. [13] Gluten-free Flours and their Mixtures on Batter
Properties and Bread Quality. Food and
[14] Bioprocess Technology. Volume 3. Issue 4. P. 577-
585.
[15] http://www.promojateng-
pemprovjateng.com/detailnews.php?id= 11482
diakses tanggal 21
[16] April 2013.
[17] Misgiyarta, Suismono, dan Suyanti. 2009. Gula
Aren Kian Prospektif. diunduh dari
[18] www.pascapanen.litbang.deptan.go.id.
[19] Mujumdar A.S, Kudra T. 2002. Advanced Drying
Technologies. Marcel Dekker. Inc. Basel.
[20] Switzerland.
[21] Nurhasanah A. 2012. Laporan Kemajuan I:
Pengembangan Mesin Evaporator Jahe Instan.
[22] Departemen Pertanian.
[23] Nwabane J.T. 2009. Drying Characteristics and
Engineering Properties of Fermented Ground
[24] Cassava. African Journal of Biotechnology. 8 (5):
873-876

Gambar 7. Suasana diskusi penerapan alat bersama mitra


392 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016
NODE NIRKABEL BERBASIS INTERNET OF THINGS UNTUK
PEMANTAUAN BEBAN ARUS BOLAK BALIK PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA SURYA
Winasis, Azis Wisnu Widhi Nugraha, Imron Rosyadi, Miftakhul Baehaki
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
Jl. Mayor Jenderal Sungkono KM 5 Blater Purbalingga 53371
e-mail:, waseis@yahoo.com

ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan alternatif penyediaan tenaga listrik yang ramah lingkungan.
keberlangsungan kinerja sebuah PLTS terpasang perlu dijaga salah satunya dengan melakukan pemantauan terus
menerus kinerja PLTS. Penelitian ini mengusulkan alternatif pemantauan besaran daya listrik arus bolak – balik pada
beban luaran inverter PLTS berbasis internet of things (IoT) untuk memberikan kemudahan pengumpulan dan
pengolahan data tegangan, arus dan daya listrik yang dapat diakses secara online. Rancangan sistem pemantau terdiri
dari modul sensor arus dan tegangan bolak-balik, dan node sensor nirkabel sebagai media pengolah dan pengirim
data. Pengujian node sensor yang dibuat dilakukan dengan memantau luaran inverter sistem PLTS di Laboratorium
Teknik Elektro UNSOED. Hasil pengujian komponen sistem menunjukkan sensor arus bekerja baik dengan kesalahan
pembacaan 17.09mA (0.17%), sedangkan kesalahan pembacaan sensor tegangan sebesar 2.102V (0.96%). Rata-rata
persentase kesalahan perhitungan daya aktif sebesar 3.026717%. Node nirkabel mampu mengirimkan data
pemantauan dengan interval pengiriman data sekitar 32 detik dan tingkat keberhasilan pengiriman data sebesar
95.22%.

Kata Kunci: node nirkabel, pemantauan, arus bolak-balik, PLTS, Internet of Things.

I. PENDAHULUAN melakukan pertukaran data. Internet of Things


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memungkinkan objek untuk dirasakan dan dikendalikan
memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan dari jarak jauh di seluruh infrastruktur jaringan yang ada,
energi listrik yang ramah lingkungan. Penerapan sistem menciptakan peluang untuk integrasi yang lebih
PLTS telah banyak dilakukan untuk elektrifikasi daerah langsung antara dunia fisik dan sistem berbasis
remote yang belum berlistrik sebagai sistem stand alone komputer, dan mengakibatkan peningkatan efisiensi,
atau hibrida. Sementara untuk daerah perkotaan atau akurasi dan manfaat ekonomi. Setiap objek secara unik
yang telah berlistrik dikembangkan PLTS yang dapat diidentifikasi melalui sistem komputasi tertanam tetapi
terhubung ke jala – jala listrik PLN. mampu beroperasi dalam infrastruktur internet yang ada.
Energi yang dihasilkan oleh PLTS yang akan Beberapa penelitian telah menyajikan berbagai
digunakan oleh beban arus searah atau arus bolak balik. penerapan sistem monitoring real time dan berbasis
Untuk mengetahui kinerja dari suatu PLTS, diperlukan internet untuk pemantauan pembangkit listrik. Shariff, F
pemantauan terhadap pemakaian energi listrik yang (2013) menyajikan pemantauan sistem PLTS di area
dikonsumsi oleh beban. Pemantauan ini umumnya remote menggunakan modem GSM sebagai transmisi
dilakukan oleh pemilik atau operator PLTS secara data. Pemanfaatan website untuk melakukan monitoring
manual yang berdampak pada tidak lengkap dan tidak sistem PLTS antara lain disajikan oleh Kopacz (2014).
kontinunya data pemantauan. Pada penelitian Soetedjo (2012) implementasi web –
Penelitian ini menyajikan alternatif pemantauan scada untuk memonitor dan mengontrol sistem
daya listrik pada beban PLTS memanfaatkan teknologi pembangkit hibrida surya – angin secara remote melalui
pemantauan nirkabel dan perkembangan teknologi jaringan internet.
internet. Perkembangan Internet of Things sebagai dunia Pada penelitian ini dirancang dan dibuat node
di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam nirkabel berbasis Internet of Things (IoT) untuk
jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di pemantauan beban arus bolak – balik pada sistem PLTS.
mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam Besaran yang akan dipantau meliputi : nilai tegangan dan
proses bisnis memungkinkan pemantauan objek fisik arus root mean square (rms), daya aktif, daya semu dan
secara real time berbasis internet. Internet of Things faktor daya beban..
didefinisikan sebagai jaringan dari objek yang tertanam
bersama sensor -sensor dan terkoneksi dengan internet II. METODE
(Minerva, 2015) Internet of Things (IoT) adalah 2.1 Rancangan Sistem Pemantauan
jaringan dari objek fisik atau "things" tertanam dengan Sistem monitoring ini akan digunakan untuk memantau
perangkat elektronik, perangkat lunak, sensor, dan arus dan tegangan beban AC dari PLTS. Gambar 1
konektivitas jaringan, yang memungkinkan objek merupakan blok diagram dari instalasi node dan sensor
tersebut untuk mengumpulkan dan pada sistem ini

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 393


Unttuk mencari nilai
n dari faktoor daya dapat dicari dengann
perssamaan 8.
Coss φ = (8)

2.3.. Rancangan Perangkat KKeras


2.3..1. Sensor Arrus
Untuk
U menggetahui besaarnya nilai arus yangg
dihaasilkan PLT TS digunakaan modul ACS712-20A.
A .
ACS712 adalah Hall
H Effect cuurrent sensor.

2.3..2. Sensor Tegangan


Sensor teganngan dalam ppenelitian ini adalah
a modull
ZM
MPT101B. Moodul ini mengggunakan traffo isolasi dann
op amp
a integrator LM358.

Gambar 1. Rancangan
R pem
mantauan bebaan PLTS 2.3..3. Node Nirkkabel
Node
N nirkabel yang dikkembangkan berupab suatuu
2.2 Perhitunggan arus rms, tegangan rmss, daya aktif, daya
d boaard komunikkasi yang m mengintegrasikkan modull
semu dan fakktor daya penngolah data dengan
d modull modul transsceiver untukk
mellakukan komuunikasi. Pada Node, terdap pat input dann
a. Tegangan dan Arus Rooot Mean Squarre (RMS) outpput untuk membaca data m masukan dari sensor. Nodee
Persamaan umum
u tegangan sesaat v(t) dan arus seesaat ini mendapatkan
m supply dari bbaterai sebesarr 9 Volt yangg
i(t) dari sebuah gelombaang sinusoida dinyatakan pada
p kemmudian diturunnkan menjadii 3.3 volt men nggunakan IC C
persamaan : reguulator teganggan AMS11177. Tabel 1. menunjukkann
v(t)=Vm sin ωt (1) spessifikasi node nirkabel
n yang digunakan.
i(t)=Im sin ωt
ω (2)
TABEL 1. SPESIFIKAS
S I NODE NIRK KABEL
dengan Vm adalah
a tegangaan maksimum m (Volt), Im addalah Pengolah
P data : Arduino pro mini
arus maksimmum (Ampere)), t waktu (dettik), dan ω addalah
frekuensi suddut. Pin
P analog I/O
O : 8 buah
Nilai tegangaan dan arus yang
y dipantauu adalah nilai root Transceiver : 12E
ESP8266-1
mean squaree (RMS) disaj ajikan pada peersamaan 3 dan 4
sebagai berikkut Catu daya : Baterai 9V
9
C regulator AM
IC MS1117
VRMS = ² (3)

IRMS = ² (4) Pembacaan dan pengoolahan nilai data yangg


dihaasilkan olehh sensor dilakukan menggunakan
m n
VRMS = teganngan rms (Vollt) peraangkat Arduinno Pro Mini. Selanjutnya untuk prosess
IRMS = arus rms
r (Ampere)) penngiriman dataa ke databasee cloud digunnakan modull
ESPP8266 yang berfungsi untukk menghubun ngkan node kee
b. Daya Sesaaat, Daya Akktif dan Daya Semu jarin
ngan internet.
Daya sesaat pada sebuahh rangkaian adalah hasil kali
tegangan sessaat dengan arus
a sesaat yanng mengalir pada
p 2.4.. Rancangan Perangkat L Lunak
rangkaian teersebut (Cekddin,2013), dirrumuskan denngan Perangkat luunak yang dikembangkan dirancang
d agarr
persamaan 5. nodde nirkabel yangy dibuat dapat melak kukan fungsii
inissiasi dan koneeksi node ke jaringan, pem mbacaan data,,
p(t) = v(t) . i(t)
i (5) penngolahan nilaii data, dan ppengiriman daata olahan kee
dataabase cloud. Rancangan
R peerangkat lunakk ditunjukkann
dengan: p(t) adalah nilai daya
d sesaat dallam Watt. padda diagram alirr pada gambarr 2.
Sedangkan daya
d aktif (P) dirumuskan dengan
d persam
maan Pada awal prroses inisiasi, perangkat no
ode melalukann
6. Satuan dayya aktif adalahh Watt. pennyelarasan baaudrate untukk komunikassi serial dann
konneksi dengan access
a point.
P= . (6) Pemmbacaan data tegangan seesaat dan arus sesaat olehh
Menurut Leaa (2014) dayaa semu (S) dirrumuskan denngan ardu uino mengggunakan mettode samplin ng sehinggaa
persamaan 7. Satuan daya semu adalah VA. merrupakan dataa diskret. Pengolahan data untukk
S= VRMS * IRMS
R (7) men ndapatkan teggangan RMS m mengacu padaa persamaan 9
beriikut :
c. Faktor Daaya ∑ ²
U rms = (9)
Menurut Cekdin (20133) faktor dayaa yang dinotassikan
sebagai coos φ dideefinisikan sebagai s sebbagai den
ngan :
perbandingann daya aktiff (W) dan daya
d semu (V VA). Urm
ms = tegangann RMS (Volt),
394 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
u(n) = samppling dari tegaangan pada saaat t u(t), 2,4Vouut = 0.0644Iin + 1.6487
N = jumllah sampling. 2,1

Keluaran Sensor Arus (V)


Dengan caraa sama penggolahan arus RMS dilakuukan 1,8
menggunakaan persamaan berikut
b 1,5
1,2

0,9
²
I rms = (10)) 0,6
0,3
0
dengan Irmss adalah arus RMS dan i((n) sampling dari -10 -5 0 5 10
arus pada saaat t i(t), dan
Sedangkan perhitungan
p d
daya aktif dipperoleh dari rata-
r A Hasil Pengukuran (A)
Arus
rata dari jum
mlah samplingg (N) produk tegangan
t dan arus
sesaat. Perhhitungan ini dilakukan dengan denngan Gambar 6 Grafik
G pengujiian luaran sen
nsor arus
menggunakaan waktu diskrret dengan perrsamaan berikkut.
Berdasarkan hasil pengujian n tersebutt
mennunjukkan luaaran sensor aarus adalah lin near terhadapp
P= ∑ (11)) aruss masukan dann diperoleh nilai sensitivitaas sensor aruss
sebeesar 64.4 mV
V/A dengan nillai offset nol sensor adalahh
1.64
487 V.

3.1..2. Pengujian
n Sensor Tegaangan
Pengujian sensor teggangan dilak kukan untukk
mennguji karakteeristik input output senssor tegangan..
Gammbar meuunjukkan karrakteristik lu uaran sensorr
tegaangan pada berbagai
b nilaii masukan seensor. Luarann
senssor adalah liinear terhadaap masukan dengan nilaii
reso
olusi sebesar 0.0013
0 V/V (ggambar 3).
Perban
ndingan Tegaangan Input dan
d
O
Output sensorr tegangan
Tegangan Output(V)

0,4 y = 0,001
13x + 0,008
0,2
0
0 100 200 300

Tegangan
n Input(V)
Gambar 3 Grrafik Hubungan Tegangan Keluaran
terhadaap Tegangan MMasukkan Sen
nsor

Pada penguujian perbanddingan fase teegangan inputt


dan
n output senssor (gambar 4), fase tegaangan outputt
berg
geser dari teggangan inputt akibat reakttansi induktiff
kom
mponen trafoo. Tegangan output senssor tertinggall
sebeesar 30° darii tegangan innput. Pergeseeran ini akann
dipeerhitungkan untuk
u korekssi perhitungann daya aktiff
beb
ban.
Gambar 2. Diagram
D alir peerangkat lunakk node nirkabel

III. HASIL DAN N PEMBAHA ASAN


3.1. Implementasi dan Peengujian Peraangkat Kerass
3.1.1. Pengu
ujian Sensor Arus
A
Penguujian sensorr arus dilakukan untuk u
mengetahui karakteristik input output dari sensor. Pada
P
pengujian inni sensor dialiri
d arus listrik
l bervarriasi,
sedangkan vcc
v sensor dibberi catu dayaa 3.3V. Gambbar 6
menunjukkann grafik hasil dari pengujiann sensor arus.
Gaambar 4 Diagrram Lissajouss Input dan Ou
utput Sensor
Teganggan

Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3955
3.1.2. Pembuuatan Perangkkat Node nirkaabel 7. Perhitungan Tegangan
T RM MS
Gambar 5 menunjukkan laayout untuk node nirkabel yang
y 8. Pembatasan Tegangan
T
dibuat dengaan dimensi minnimal. 9. Perhitungan Daya
D semu
10. Pembatasan daya
d semu
11. Perhitungan cos
c pi
12. Perhitungan pi
p dengan inveerse cos pi
13. Perhitungan nilai pii sebenarny
ya dengann
mengurangkaannya dengan nilai pergeseran fasa padaa
pengujian sennsor tegangan yaitu sebesar 30°
14. Perhitungan Daya aktif dengan caraa daya semuu
dikalikan denngan cos pi yang sudah dikurangkann
dengan nilai pergeseran
p fassa.
15. Perhitungan fakor
f daya.
G
Gambar 5 Peraangkat node niirkabel 16. Selesai.

Bagiann node terdiiri dari : port input suuplai Gambar 6 dan 7 menunjjukkan perbaandingan dataa
tegangan, ranngkaian regullator tegangann, pin I/O anaalog, hasiil pengukurann arus dengaan hasil pengolahan olehh
arduino pro mini,
m dan ESPP 8266-12E. nodde. Tingkat kesalahan
k pem
mbacaan sensor oleh nodee
dihiitung mengguunakan root m
mean square errror (RMSE)..
3.2. Pembuaatan Perangk kat Lunak Nilaai RMSE peembacaan sennsor arus ad dalah sebesarr
Perangkkat lunak yang dikembangkan meliiputi 0.011709 A, seedangkan RM MSE pembaacaan sensorr
beberapa baggian yaitu proogram untuk komunikasi
k seerial, tegaangan adalah 2.102
2 V.
koneksi ke accesspoint,
a m
membaca sensoor, mengolah data 12
dari sensor, dan program m untuk menggirimkan dataa ke

Arus pembacaan node (A)


Thingspeak. 10
8
3.2.1 Komun nikasi serial dan
d koneksi kek accesspoinnt 6
Programm komunikassi serial digunakan
d u
untuk 4
membuat hubbungan antaraa arduino pro mini dengan ESP
8266 agar bisa berkom munikasi atauu bertukar data.
d 2
Program inni juga diigunakan unntuk melakuukan 0
pengecekan apakah ESP 8266 sudah terhubung seecara 0 5 10 15
benar dengaan arduino pro mini secara s hardw
ware. Arus terukur (A)
Sedangkan progam koneeksi access point digunaakan
untuk membbuat node terrhubung ke access
a point dan Gaambar 6 Perbaandingan nilaii pengukuran Arus
A dengan
jaringan interrnet. nilai Pengolaahan data.
3.2.2. Pembaacaan dan peengolahan data sensor
Program ini digunakann agar node daapat membacaa dan 25
50
Tegangan pembacaan

mengolah nilai
n masukkaan yang dikirim oleh sennsor. 20
00
Algoritma pembacaan
p n
nilai sensor disajikan
d sebbagai
15
50
node (V)

berikut :
1. Mulai proogram 10
00
2. Deklasi PinP sensor arrus dan sensoor tegangan yang y
5
50
digunakaan
3. Mendeklaarasikan dan menginisialisa
m asi waktu, jum
mlah 0
dan intervval dari samplling. 0 100 200 300
4. Deklarasii dan inisialiisasi delta kuuantisasi, resoolusi Teganggan terukur (V
V)
sensor aruus dan teganggan
5. Deklarasii dan inisiallisasi jumlahh sampling arus, a
tegangan, daya sesaat. Gambar
G 7 Perbbandingan Nilai Pengukurann Tegangan
6. Melakukaan penyampliingan selama 100ms sebannyak denggan Nilai Penngolahan Data.
250 sam mpel dengan interval tiapp sampel addalah
400µs.
Sedangkan algoritma peengolahan datta sensor addalah
sebagai berikkut :
1. Mulai
2. Deklarasii variabel
3. Perhitunggan Daya aktiff
4. Pembatassan daya aktiff
5. Perhitunggan Arus RMS S
6. Pembatassan Arus
396 | Prosidiing Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016
2
2500

2
2000
Daya pembacaan node (W)
1
1500

1
1000

500

0
0 1000
1 2000
0 3000
Daya te
erukur AC Pow
wer Meter (W (b)

Gambar 8 Perbandingann nilai pengukkuran Daya aktif


denggan Nilai Penggolahan Data oleh
o node.

Untuk hasil pengollahan daya aktif oleh node n


memiliki rata-rata
r perrsentase kesalahan sebbesar
3.026717% dibandingkan
d dengan data hasil pengukuuran.
Dengan perrsentase kesaalahan di baawah 5% dapat d
dikatakan baahwa sistem pemantauan berjalan denngan
baik.
(c)
4.3.3. Mengiirim data ke cloud databaase thingspeak k
Programm ini berperaan penting dalam
d pengiriiman
data pemantaan ke cloudd database yaang dapat diaakses
pengguna melalui
m jaringaan internat. Paada penelitiann ini
digunakan laayanan cloud Thingspeak.
T D yang dikkirim
Data
ke cloud daatabase melipputi data aruss, tegangan, daya d
aktif, daya seemu dan faktoor daya.
4.6 Pembahaasan.
Sistem pemantauan ini mengggunakan layaanan
Thingspeak sebagai clloud databaase. Pengam matan
dilakukukan untuk menngetahui tinggkat keberhassilan
pengiriman data pemanttauan. Data diambil denngan (d)
beban yang berubah-ubaah. Perangkatt didesain untuk u Gambar 9 Tampilan
T panttauan beban PLTS;
P (a)
mengirimkann data pemanntauan setiapp 30 detik. Hasil H tegangan, (b)) arus, (c) dayya aktif, (d) fak
ktor daya
pengamatan menunjukkann data pemantauan dengan rata- r
rata durasi pengiriman adalah 32 detik. Presenntase IV. KESIMPU ULAN
tingkat kebeerhasilan dataa yang terkiriim ke thingsppeak Rancangan
R noode nirkabel berbasis interrnet of thingss
pada penelitiian ini adalah sebesar 95,222%. untu uk pemantauuan beban AC C PLTS berrtujuan untukk
Tampilan haasil pemantauaan besaran lisstrik beban PLTS mem mberikan kem mudahan penggumpulan dan n pemantauann
dapat dilihat pada gambar 9 berikut. dataa pembebanaan PLTS yaang dapat diiakses secaraa
onliine. Rancanggan sistem peemantuan meeliputi sensorr
tegaangan dengann sensitivitas 11.3mV/V dan keluaran darii
senssor mengalam mi pergeseran fasa sebesar 30° memilikii
kesaalahan pembaacaan sebesarr 2.102 V dalamd rentangg
pemmbacaan 0-2220V. Sensor ACS 712-20A memilikii
senssitifitas 64.44 mV/A ddan memilik ki kesalahann
pemmbacaan 17.09mA. Node nirkabel diraancang untukk
men ngirimkan datta pemantauann ke cloud dattabase dengann
inteerval pengirim
man data 30 deetik. Pengujiaan pengirimann
dataa menunjukkkan perangkat yang dib buat mampuu
men ngirimkan 955.22% data pemantauan dengan baikk
denngan rata-rataa waktu interrval pengirim man data 322
(a) detiik.

V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Cekdin Cekmas dan Berlian, Taaufik. 2013..
Rangkaian Listrik. Yogyakarta: ANDII Yogyakarta.
[2] Kopacz Css., Spataru S., Sera D, Keerekes, 2014..
Remote andd Centralizedd Monitoring of PV Powerr
Prosid
ding Seminar Nasional
N Teknnologi SV UG
GM 2016 | 3977
Plants. International Conference on Optimization of
Electrical and Electronic Equipment OPTIM 2014
May 22-24, 2014, Brasov, Romania.
[3] Lea, Trystan. 2014. AC Power Theory-Arduino
Maths.https://openenergymonitor.org/emon/buildin
gblocks/ac-power-arduino-maths, diakses pada 15
April 2016.
[4] Messenger, R.A. dan Ventre, Jerry. 2005.
Photovoltaic System Engineering 2nd Edition.
Boca Rotan: CRC Press LLC.
[5] Minerva Roberto, Biru Abyi, Rotondi Domenico,
2015. Towards Definition Internet of Things (IoT).
diakses dari
http://iot.ieee.org/images/files/pdf/IEEE_IoT_Towa
rds_Definition_Internet_of_Things_Revision1_27
MAY15.pdf
[6] Shariff, F, , Rahim, N.A., Ping, H.W .(2013).
Photovoltaic remote monitoring system based on
GSM. IEEE Conference on Clean Energy and
Technology (CEAT), 2013. Page(s): 379 - 383.
Langkawi 18-20 Nov. 2013.
[7] Soetedjo Aryuanto, Nakhoda Yusuf Ismail, Lomi
Abraham, Farhan. 2014. Web-SCADA for
Monitoring and Controlling Hybrid Wind-PV
Power System. TELKOMNIKA, Vol.12, No.2,
June 2014, pp. 305~314
[8] Zahran Mohamed, Atia Yousry, Al-Husein
Abdullah, El-Sayed Ihab. 2010. LabVIEW Based
Monitoring System Applied for PV Power Station.
Proceedings of the 12th WSEAS International
Conference on Automatic Control, Modelling &
Simulation. Italy, May 2010.

398 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016


APLIKASI PEMANDU WISATA “WISATA BAHARI
LAMONGAN” BERBASIS MOBILE
1)
Yuliana Setiowati, 2)Kholid Fathoni,
3)
Fadilah Fahrul Hardiansyah, 4)Khoirul Rozikin Darussalam
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Email: yuliana@pens.ac.id, kholid@pens.ac.id
fahrul@ pens.ac.id,, pu53nk@student. pens.ac.id

ABSTRAK
Panduan wisata adalah salah satu bentuk pelayanan yang harus diberikan oleh pihak pengelola tempat wisata
demi kepuasan para pengunjungnya. Terbatasnya akses media panduan wisata yang sudah ada, seperti brosur yang
hanya dapat diperoleh saat dalam area wisata saja, menjadikan para calon pengunjung susah mendapatkan informasi
seputar tempat wisata. Penelitian ini mengajukan alternatif baru, yaitu berupa aplikasi pemandu wisata untuk tempat
wisata Wisata Bahari Lamongan berbasis mobile. Aplikasi pemandu wisata ini menggabungkan teknologi Indoor Map
dengan Android smartphone, sehingga menghasilkan sistem navigasi yang terintegrasi dengan area Wisata Bahari
Lamongan. Aplikasi ini menyajikan informasi penting yang dibutuhkan para calon pengunjung untuk memandu wisata
selama liburan di Wisata Bahari Lamongan. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur, meliputi Indoor Map, navigasi dari
posisi user, navigasi antar wahana, panduan menuju tempat wisata, informasi wahana, dan daftar harga tiket.

Kata kunci: Wisata Bahari Lamongan, Aplikasi Pemandu Wisata, Android, Indoor Map, Navigasi, OpenStreetMap

I. PENDAHULUAN menuju tempat wisata, informasi wahana, dan daftar


Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang harga tiket.
potensial di Indonesia dan menjadi sektor yang Ada beberapa penelitian sebelumnya yang
berperan penting dalam pendapatan negara. Sektor menggunakan OpenStreetMap atau OSM, antara lain
pariwisata di Indonesia memiliki peran penting dalam adalah yang dilakukan oleh Yustian Mantjoro[2] yang
penerimaan devisa untuk negara. Kombinasi antara membuat aplikasi berbasis mobile yang bertujuan
kekayaan alam dan kekayaan seni yang menjadi untuk memberikan informasi mengenai informasi
komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. geografis untuk layanan umum di Kota Palu, Sulawesi.
Wisata Bahari Lamongan atau WBL merupakan salah Informasi geografis tersebut dapat digunakan dalam
satu dari sekian banyak pilihan tempat wisata yang pencarian fasilitas pelayanan umum, antara lain Stasiun
ramai dikunjungi oleh wisatawan yang terletak di TV/Radio, Mesjid, Gereja, Pura, Kelenteng, TNI,
Kabupaten Lamongan. Wisata Bahari Lamongan yang Polisi, Rumah Sakit, Bank, ATM, Rumah Makan,
merupakan hasil pengembangan dari tempat wisata Kafe, KFC, Kedai, Sekolah, Sekolah Tinggi,
Tanjung Kodok ini memiliki lahan sebesar 11 Universitas, Taman, Tamasya, Villa, Hotel, Motel,
hektar[1]. Objek wisata yang terletak di pesisir utara Kantor Pemerintah, Pasar, Bandara, Bengkel, SPBU,
Pantai Jawa ini menawarkan oase tersendiri bagi Taxi, dan Terminal. Pada aplikasi Sistem Informasi
wisatawan, yaitu memadukan konsep wisata bahari dan Geografis Kota Palu, data geospasial yang digunakan
dunia wisata. adalah data geospasial dari layanan peta online OSM
Terbatasnya akses media panduan wisata yang (OpenStreetMap). OSM memiliki fitur-fitur untuk
sudah ada, seperti brosur yang hanya dapat diperoleh dapat melakukan digitasi peta seperti membangun dan
saat dalam area wisata saja, menjadikan para calon membuat peta. Kemudian perangkat mobile akan
pengunjung susah mendapatkan informasi seputar menguduh dan mensinkronisasikan dataset
tempat wisata. Panduan arah yang hanya terletak pada menggunakan OSM API dari OSM agar dapat
beberapa spot tertentu dapat membuat bingung memvisualisasikannya.
pengunjung saat memilih jalan yang akan dilewati Adapun beberapa penelitian yang menggunakan
untuk menuju suatu wahana. Minimnya petunjuk arah konsep Indoor Map, antara lain adalah penelitian yang
menuju Wisata Bahari Lamongan yang berupa papan dilakukan oleh Heri Tristiantoro[3] ini menghasilkan
penunjuk arah ataupun papan penunjuk jarak yang aplikasi berbasis mobile Android yang menggunakan
terpasang selama perjalanan, sehingga para pengunjung fitur Indoor Map untuk tempat belanja di Surabaya.
merasa bingung mengenai arah menuju Wisata Bahari Aplikasi Indoor Map untuk mall di Surabaya ditujukan
Lamongan, khususnya bagi para pengunjung yang untuk user yang sedang ingin berbelanja untuk di
belum pernah mengunjungi Lamongan sebelumnya. daerah Surabaya. Aplikasi Indoor Map untuk mall di
Penelitian ini mengajukan alternatif baru, yaitu Surabaya berguna agar user mendapat informasi lokasi
berupa aplikasi pemandu wisata untuk tempat wisata dan rute wisata belanja, denah Indoor Maps suatu
Wisata Bahari Lamongan berbasis mobile. Aplikasi ini lokasi wisata belanja, lokasi dan rute suatu tenant
menyajikan informasi penting yang dibutuhkan para dalam wisata belanja serta informasi event dan promo
calon pengunjung untuk memandu wisata selama yang ada di Surabaya.
liburan di Wisata Bahari Lamongan. Aplikasi ini Selanjutnya ada penelitian dari Rio Andreanto[4]
memiliki beberapa fitur, meliputi Indoor Map, navigasi ini menghasilkan aplikasi berbasis mobile Android
dari posisi user, navigasi antar wahana, panduan yang menggunakan fitur Indoor Map untuk pemandu
Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 399
wisata dalam Kebun Binatang Surabaya di Surabaya. proyek kita sendiri. Gambar 1 menunjukkan peta
Aplikasi pemandu wisata Kebun Binatang Surabaya digital dari OSM.
ditujukan untuk user yang sedang berekreasi di Kebun
Binatang Surabaya. Aplikasi ini berguna agar user II. METODE
dapat mendapatkan informasi seputar panduan wisata, Pada tahap metode ini, bertujuan untuk
informasi rute perjalanan, informasi fasilitas umum, menjelaskan rancang sistem aplikasi dari penelitian ini,
informasi denah Indoor Map untuk mengetahui posisi seperti ditunjukkan pada gambar 2.
satwa dan fasilitas umum yang tersedia. dan navigasi
dari tempat user menuju tempat yang dituju dalam
wilayah Kebun Binatang Surabaya. Aplikasi pemandu
wisata Kebun Binatang Surabaya menggunakan
platform Android dengan menggunakan fitur Mapping
dari vendor Map editor Erricson Labs untuk
menampilkan denah satwa keseluruhan dari Kebun
Binatang Surabaya.

I. OpenStreetMap (OSM)
Peta dapat digunakan dengan baik untuk
menyampaikan informasi. Peta merupakan simbol
visual dari dunia kita. Mereka sering dapat Gambar 2. Alur Sistem Aplikasi
mendemonstrasikan sebuah ide lebih baik daripada
kata-kata. Ini juga dapat membantu untuk menjawab Secara umum, jalan dari aplikasi WBL Guide
pertanyaan penting. Dimana sekolah atau rumah sakit sebagai berikut, user mendownload WBLGuide.apk
terdekat? Siapa yang memiliki sedikit akses untuk terlebih dahulu pada Android Store, kemudian
fasilitas tersebut? Dimanakah lokasi kemiskinan yang menginstalnya pada gadget Android user. Untuk setiap
paling bermasalah? Pertanyaan seperti ini paling baik penggunaan aplikasi WBL Guide diperlukan koneksi
diekspresikan dengan peta, dan peta dapat membantu GPS dan koneksi data dari gadget Android tersebut.
untuk mencari solusi dari pertanyaan-pertanyaan Koneksi data digunakan untuk mengambil data dari
tersebut. server. Data yang diambil dari server, meliputi
OpenStreetMap adalah sebuah alat untuk membuat tampilan peta Indoor Map Wisata Bahari Lamongan
dan berbagi informasi dalam bentuk peta[5]. Siapapun dan data daftar untuk harga tiket terbaru.
dapat berkontribusi untuk OSM, dan ribuan orang Indoor Map Wisata Bahari Lamongan yang
menambahkan proyek setiap harinya. Para pengguna digunakan oleh penulis menggunakan vendor
menggambarkan peta pada komputer, tidak jauh OpenStreetMap yang terintegrasi dengan server
berbeda dengan menggambar peta pata secarik kertas. OpenStreetMap. Dalam pembuatan Indoor Map,
Menggambarkan garis untuk merepresentasikan jalan, penulis menggunakan map editor Java OpenStreetMap
lapangan, dan lain-lain. Sekolah dan rumah sakit (JOSM) yang langsung terintegrasi dengan server
direpresentasikan dengan symbol. Hal yang paling OpenStreetMap.
penting adalah peta OSM disimpan di dalam internet, Koneksi GPS digunakan untuk mengetahui
dan siapapun dapat mengakses peta tersebut kapanpun, koordinat posisi dari user. Koordinat posisi user
gratis. ditampilkan dalam Indoor Map, sehingga dapat
menampilkan posisi user dalam peta area wisata yang
sebenarnya. Penggabungan Indoor Map dan
penggunaan GPS sebagai pengambilan koordinat posisi
user akan menghasilkan sistem navigasi yang akan
memandu user dari posisi user berada menuju wahana
tertentu.
Dari aplikasi WBL Guide ini, user akan
mendapatkan informasi panduan wisata di Wisata
Bahari Lamongan, meliputi Indoor Map area wisata
Wisata Bahari Lamongan, sistem navigasi dari posisi
Gambar 1. Peta Digital dengan OSM user ataupun navigasi antar wahana, dan informasi
seputar wahana, harga tiket, dan deskripsi umum
OpenStreetMap bersifat digital, yang membuatnya Wisata Bahari Lamongan.
sangat berguna untuk pengguna di seluruh dunia dan
dapat dibagikan, yang berarti bahwa semua orang dapat III. HASIL
mengambil manfaat dari pekerjaan orang lain. Ide a. Halaman Menu Utama
dasar ini adalah jika Anda membuat peta jalan Anda Aplikasi memiliki enam menu utama yaitu berupa
dan kemudian lebih banyak orang membuat peta jalan menu Kendaraan Pribadi, Kendaraan Umum, WBL
mereka, kita semua dapat berbagi peta dan data ini di Map, Info Wahana, Tiket, dan Tentang WBL seperti
platform yang sama, dan menggunakan data untuk ditunjukkan pada gambar 3.

400 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016


c. Uji Coba Menu Kendaraan Umum
Menu kendaraan umum akan menampilkan
panduan menuju Wisata Bahari Lamongan dengan
posisi awal dari terminal terdekat, stasiun terdekat, dan
bandara terdekat. Terminal terdekat dari Wisata Bahari
Lamongan adalah Terminal Kota Lamongan. Stasiun
terdekat dari Wisata Bahari Lamongan adalah Stasiun
Kota Lamongan. Bandara Udara terdekat dari Wisata
Bahari Lamongan adalah Bandara Juanda. Menu
Panduan Kendaraan Umum ditunjukkan pada gambar
5.

Gambar 3. Halaman Menu Utama WBL Guide

Menu Kendaraan Pribadi merupakan menu yang


mengarah pada pemanggilan fungsi fitur navigasi rute
menuju Wisata Bahari Lamongan dari posisi user.
Menu Kendaraan Umum merupakan menu yang
mengarah pada pemanggilan fungsi fitur panduan
menuju Wisata Bahari Lamongan dengan
menggunakan kendaraan umum yang dimana awal
posisi user terletak di terminal terdekat, stasiun
terdekat, dan bandara terdekat. Menu WBL Map
merupakan menu yang mengarah pada pemanggilan (a) (b)
fungsi fitur Indoor Map Wisata Bahari Lamongan. Gambar 5. Tampilan Menu Panduan Kendaraan
Dalam menu WBL Map tersedia juga fitur untuk Umum
menampilkan navigasi antar wahana dan fitur untuk (a) panduan dari terminal terdekat (b) panduan dari
menampilkan navigasi menuju wahana inputan user bandara terdekat
dari posisi user. Menu Info Wahana merupakan menu
yang mengarah pada pemanggilan fungsi fitur d. Uji Coba Menu WBL Map
informasi tiap wahana yang telah dikelompokkan Menu WBL Map terdapat beberapa pilihan fitur
berdasarkan kategori. Menu Tiket merupakan menu yang ditampilkan, antara lain:
yang mengarah pada pemanggilan fungsi fitur • Indoor Map Wisata Bahari Lamongan
penampilan daftar harga tiket masuk Wisata Bahari Pada halaman ini akan menampilkan Indoor Map
Lamongan yang datanya diambil dari server database. dari denah Wisata Bahari Lamongan yang
Menu Tentang WBL merupakan menu yang mengarah merupakan hasil dari pembuatan denah penulis.
pada pemanggilan fungsi fitur penampilan informasi Indoor Map diakses dari server OpenStreetMap.
secara umum mengenai Wisata Bahari Lamongan. Halaman ini ditunjukkan pada gambar 6a.
• Marker Wahana
b. Uji Coba Menu Kendaraan Pribadi Pada halaman ini akan menampilkan marker dari
Menu kendaraan pribadi akan menampilkan tiap wahana pada denah Wisata Bahari Lamongan.
navigasi rute dari posisi user saat ini hingga Wisata Halaman ini ditunjukkan pada gambar 6b.
Bahari Lamongan. Fitur navigasi rute menuju Wisata • Posisi User
Bahari Lamongan dari posisi user membutuhkan Pada halaman ini akan menampilkan posisi user
koneksi internet dengan paket data dan GPS untuk pada Indoor Map dari denah Wisata Bahari. Posisi
mendapatkan koordinat user secara tepat. Menu user diberikan marker sehingga terlihat dimana
kendaraan pribadi ditunjukkan pada gambar 4. posisi user berada. Fitur posisi user membutuhkan
GPS untuk mendapatkan koordinat posisi user.
Halaman ini ditunjukkan pada gambar 6c.
• Navigasi Menuju Wahana dari Posisi User
Pada halaman ini akan menampilkan navigasi rute
dari posisi user menuju wahana tujuan pilihan user
pada Indoor Map dari denah Wisata Bahari. Posisi
user diberikan marker sehingga terlihat dimana
posisi user berada. Fitur posisi user membutuhkan
GPS untuk mendapatkan koordinat posisi user.
Halaman ini ditunjukkan pada gambar 6d.
• Navigasi Antar Wahana
Pada halaman ini akan menampilkan navigasi rute
dari wahana asal dan wahana tujuan pada Indoor
Gambar 4. Tampilan Menu Kendaraan Pribadi Map dari denah Wisata Bahari. Wahana awal d an

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 401


wahana tujuan merupakan wahana pilihan user.
Halaman ini ditunjukkan pada gambar 6e.

(a) (b) (c) Gambar 8. Tampilan Menu Harga Tiket

g. Uji Coba Menu Tentang WBL


Menu Tentang WBL akan menampilkan deskripsi
secara umum seputar Wisata Bahari Lamongan
ditunjukkan pada gambar 9.

(d) (e)
Gambar 6. Tampilan Menu WBL Map
(a) opsi menu (b) marker wahana (c) posisi user (d) navigasi
dari posisi user (e) navigasi antar wahana

e. Uji Coba Menu Info Wahana

(a) (b)
Gambar 9. Tampilan Menu Tentang WBL
(a) seputar WBL (b) kontak WBL

h. Uji Coba Fitur Notifikasi Wahana Terdekat


Fitur notifikasi wahana terdekat akan
menampilkan pemberitahuan saat user berada dalam
radius 8 meter dari suatu wahana. Fitur ini
membutuhkan akses GPS dalam kondisi aktif, sehingga
keakuratan dan kecepatan penampilan notifikasi
(a) (b) berdasarkan dari masing-masing GPS pada device
Gambar 7. Tampilan Menu Info Wahana Android. Fitur notifikasi wahana terdekat merupakan
(a) List berdasarkan kategori (b) Info tiap wahana sebuah service, sehingga selama aplikasi berjalan
notifikasi akan muncul berdasar pergeseran posisi user.
Menu info wahana akan menampilkan informasi
Tampilan Fitur Notifikasi Wahana Terdekat
wahana yang telah dikategorikan berdasarkan kategori
ditunjukkan pada gambar 10.
wahana. Pada info wahana akan menampilkan
informasi kategori wahana, nama wahana, harga saat
menggunakan wahana, gambar wahana, dan deskripsi
singkat wahana. Menu Info Wahana ditunjukkan pada
gambar 7.

f. Uji Coba Menu Tiket


Menu tiket akan menampilkan daftar harga tiket
masuk Wisata Bahari Lamongan dalam bentuk list.
Daftar harga tiket masuk merupakan data dari server
database, sehingga apabila terjadi update harga akan
secara otomatis terupdate pada aplikasi WBL Guide. (a) (b)
Tampilan Menu Harga Tiket ditunjukkan pada gambar Gambar 10. Tampilan Fitur Notifikasi Wahana Terdekat
8. (a) saat aplikasi berjalan (b) saat aplikasi dalam kondisi
minimize

402 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016


i. Uji Coba Performa Fitur GPS masih belum mendapatkan koordinat, maka akan
Aplikasi WBL Guide telah diujicobakan ke dua dilihat berdasarkan network provider. Namun
buah jenis device berbeda. Hal ini bertujuan untuk penggunaan network provider masih rawan dalam hal
melakukan perbandingan performa fitur pada masing- ketepatan, dikarenakan akan mengambil koordinat
masing jenis device. Hasil uji coba ditunjukkan pada terakhir saat user terakhir kali melakukan koneksi.
tabel 1.
IV. KESIMPULAN
Tabel 1. Perbandingan Performa Fitur Dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa
Smartfren Motorola aplikasi WBL Guide pada Andoid yang memadukan
Fitur
Andromax I DROID X
Indoor Map Wisata Bahari
fitur navigasi dengan Indoor Map berhasil dijalankan
Lamongan
Muncul Muncul dengan baik. Indoor Map yang digunakan pada
Informasi Wahana Muncul Muncul penelitian ini menggunakan map dari vendor
Notifikasi Wahana Terdekat Lebih Lambat Lebih Cepat OpenStreetMap yang bersifat open source. Untuk
Menampilkan Posisi User
Akurat Akurat tingkat ketepatan aplikasi dapat disimpulkan bahwa
Sekarang ketepatan berdasar pada faktor device GPS pada gadget
Navigasi rute menuju Wahana
dari Posisi User
Akurat Akurat Android untuk pengambilan koordinat posisi user. Dari
Navigasi rute antar Wahana Muncul Muncul uji coba performa, penulis menemukan kekurangan
Informasi Daftar Harga Tiket Muncul Muncul bahwa terjadi perbandingan kecepatan munculnya
Navigasi rute menuju Wisata notifikasi wahana terdekat berdasarkan pada GPS dari
Bahari Lamongan dari Posisi Muncul Muncul device user.
User dengan Kendaraan Pribadi Untuk kedepannya, penelitian ini dapat
Panduan menuju Wisata Bahari
Lamongan dengan Kendaraan Muncul Muncul dikembangkan dengan memperbaiki kualitas overlay
Umum untuk garis yang masih terlihat pecah saat ukuran zoom
Informasi Umum Seputar
Muncul Muncul
in maksimal, perbaikan untuk ukuran zoom maksimal
Wisata Bahari Lamongan yang masih terlihat kecil untuk penampilan Indoor
Map, dan pengembangan Indoor Map yang dapat
Tabel 1 berisikan perbandingan dari kinerja dari diakses secara offline.
aplikasi WBL Guide terhadap dua device tersebut.
Nilai dari uji coba berisikan bagaimana kecepatan V. DAFTAR PUSTAKA
pemrosesan fitur, ketepatan fitur, dan ketepatan [1] “40 Wahana Di Wisata Bahari Lamongan (WBL)”,
tampilan pada fitur. Perbedaan keakuratan pada fitur http://www.tempatwisatamu.com/40-wahana-di-
notifikasi wahana terdekat, yaitu berupa kecepatan wisata-bahari-lamongan-wbl.html
device untuk mendapatkan koordinat dari GPS user [2] Mantjoro , Yustian. “Penggunaan Teknologi
yang tidak sama. Device Motorola DROID X OpenStreetMap untuk GIS Fasilitas Pelayanan Umum
cenderung lebih cepat dari device Smartfren Andromax Berbasis Android (Studi Kasus Kota Palu)”. Surabaya :
I dalam mendapatkan koordinat atau lock koordinat Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.2012
GPS. Namun kedua device beberapa kali ditemukan [3] Tristiantoro, Heri. “Aplikasi Panduan Wisata Belanja
miss dalam pendapatan GPS, seperti contoh saat Menggunakan Indoor Maps Berbasis Android di
penulis berdiam namun aplikasi menunjukkan Toast Surabaya (Studi Kasus : Dinas Kebudayaan dan
lebih dari satu kali. Toast disini digunakan penulis Pariwisata Surabaya)”. Surabaya : STMIK STIKOM
dalam pengecekkan kejalanan dari GPS pada tiap Surabaya.2012
device. [4] Andreanto, Rio. “Aplikasi Pemandu Wisata Kebun
Dalam berbagai uji coba yang telah dilakukan Binatang Surabaya Berbasis Android”. Surabaya :
oleh penulis, terdapat beberapa kondisi yang STMIK STIKOM Surabaya.2012
memberikan beberapa perbedaan terhadap hasil dari [5] “Pengenalan OpenStreetMap”,
fitur dari uji coba yang dibanding terhadap dua buah http://learnosm.org/bi/beginner/introduction/
device. Fitur yang mengalami perbedaan adalah fitur-
fitur yang membutuhkan bantuan GPS dalam
pengambilan koordinat user. Perbedaan dalam
pengambilan koordinat user dengan menggunakan
GPS dapat disebabkan oleh ketepatan fitur GPS device
tersebut dari pengaktifan aplikasi. Ketepatan GPS
tergantung dari device itu sendiri disebabkan setiap
device memiliki hardware yang berbeda.
Ketergantungan hasil GPS terhadap device telah diuji
cobakan oleh penulis, yaitu dengan kecepatan
mendapatkan koordinat GPS dari kedua device.
Terjadi kekurangan juga saat mengaktifkan
aplikasi untuk pertama kali, yaitu membutuhkan waktu
untuk menunggu GPS mengunci posisi dari user.
Sehingga penulis memberikan opsi cadangan apabila
saat pertama kali pengaktifan aplikasi WBL Guide,

Prosiding Seminar Nasional Teknologi SV UGM 2016 | 403


PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS PADA ISOLASI BERBAHAN
BAMBU DENGAN ELEKTRODA BATANG
Lukmanul Hakim, T. Haryono, Suharyanto
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 Indonesia
Email: loeqmanhakim92@gmail.com, thr@ugm.ac.id, suharyanto@ugm.ac.id

ABSTRAK
Isolator jenis padat pada sistem tenaga listrik paling banyak digunakan dalam saluran transmisi dan distribusi
yang berfungsi untuk mengisolasi bagian yang bertegangan dengan bagian yang terhubung langsung ke tanah
(ground). Isolasi bambu merupakan alternatif bahan isolasi pada sistem tenaga listrik yang belum banyak diteliti.
Untuk memenuhi standar sebuah isolasi, perlu melakukan penelitian pada jenis bambu tertentu untuk mengetahui
karakteristik tegangan tembus dan kekuatan dielektriknya sebagai bahan isolator. Dalam penelitian ini akan diteliti
empat jenis bambu yaitu bambu ampel, bambu apus, bambu petung, dan bambu wulung. Dari Hasil pengujian
tegangan tembus pada bambu ampel sebesar 7kV dan 3,5kV, pada bambu apus tegangan tembus sebesar 7,33kV dan
3,83kV, sedangkan pada bambu petung tegangan tembus sebesar 5,16kV dan 4kV dan bambu wulung tegangan tembus
sebesar 4,33kV dan 3,66kV, pada suhu udara saat pengujian 29 oC, tekanan udara 74 mmHg dan kelembaban udara
67%. Dari keempat jenis bambu yang di uji bambu petung dan wulung paling mudah ditembus oleh tegangan. Hal ini
disebabkan adanya rongga-rongga yang ada pada bambu yang tidak rapat atau padat dikarenan serat lebih besar dan
yang paling besar memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus yaitu bambu apus dan ampel.

Kata Kunci: tegangan tembus, isolator, bambu

I. PENDAHULUAN tulangan polos [6]. Modulus elastisitas lentur bambu


Ada tiga bagian utama dari sistem tenaga listrik, semakin besar dari bagian dalam ke bagian kulit [7].
yakni pusat pembangkit, saluran transmisi dan sistem Jenis bambu yang di teliti terdiri dari empat
distribusi. Mengingat cukup jauhnya pusat pembangkit jenis bambu yaitu bambu ampel, bambu apus, bambu
listrik dari lokasi beban, maka diperlukan saluran petung dan bambu wulung. Untuk memenuhi standar
transmisi jarak jauh sebelum didistribusikan. Untuk sebuah isolasi diperlukan sebuah penelitian dan
mengurangi rugi-rugi pada penyaluran memerlukan pengujian tegangan tinggi untuk mengetahui
tegangan yang tinggi atau ekstra tinggi. Pada karakteristik tegangan tembus pada empat jenis bambu
penyaluran memerlukan suatu isolator yang memiliki sebagai bahan isolator.
kemampuan mengisolasi konduktor agar tidak
bersentuhan langsung dengan menara. Apabila terjadi II. TEGANGAN TEMBUS
gradien medan tinggi, tidak terjadi lompatan listrik atau Isolasi pada tegangan tinggi biasanya
lewat denyar (flashover) dan percikan (sparkover)[1], menggunakan bahan isolasi padat ataupun cair yang
[2]. mana memiliki ketahanan tegangan tembus yang jauh
Bahan isolasi digunakan untuk memisahkan lebih tinggi daripada udara atmosfer. Selain sifat-sifat
bagian-bagian bertegangan atau bagian-bagian yang bahan secara listrik, perlu juga diperhitungkan faktor
aktif. Untuk itu sifat kelistrikannya memegang konstruksi dan teknologi dari bahan isolasi. Flashover
peran yang sangat penting, namun demikian sifat ataupun Sparkover (puncture) adalah salah satu
mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia tegangan gagal yang mungkin terjadi pada isolasi
serta sifat lainnya perlu diperhatikan [3], [4]. padat. Dimana pada bahan isolasi padat, tegangan saat
Bambu merupakan jenis rumput raksasa yang flashover lebih rendah daripada tegangan gagal akibat
ramah lingkungan. Penelitian bambu sebagai bahan Sparkover.
isolasi pada sistem tenaga listrik belum banyak
dilakukan secara spesifik, dimana meliputi sifat a. Flashover
kelistrikan, sifat fisika dan sifat kimia. Pada sifat Terjadinya pelepasan/loncatan muatan listrik pada
kelistrikan meliputi tegangan gagal, resistivitas dan permukaan bahan isolasi yang mengakibatkan
faktor rugi-rugi dielektrik. Sifat fisika meliputi berat tegangan gagal.
jenis, densitas, dan titik panas. Sedangkan sifat kimia
meliputi kadar air dan kandungan bahan kimia yang b. Sparkover
dimiliki bambu. Terjadinya pelepasan/loncatan muatan listrik tidak
Batang bambu terdiri dari ruas (nodia) dan buku melewati permukaan bahan isolasi, melainkan
(internodia). Sel-sel batang mempunyai orientasi aksial menembus bahan isolasi tersebut.
dan tidak memiliki sel radial. Dinding bambu tersusun Pada suatu peralatan isolasi tegangan tinggi,
oleh 50% jaringan parenkim, 40% sel-sel serabut terdapat berbagai jenis bahan isolasi. Baik berupa
(fiber), 10 %pembuluh tipis dan ikatan pembuluh [5] isolasi padat, cair maupun gas. Berdasarkan fenomena
Kekuatan tarik sejajar serat pada internodia bambu tersebut, maka dalam melakukan pengukuran daya
lebih besar dibanding dengan kekuatan tarik baja
404 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
tahan isolasi suatu bahan isolasi itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang membuat besarnya tegangan
gagal pada bahan isolator padat, antara lain :
a. Bahan dasar isolator
b. Permukaan bahan isolator
c. Kerapatan molekul bahan isolator
d. Keadaan lingkungan sekitar isolator

Gambar 1. Terpaan Elektrik Dalam Dielektrik


Pengaruh lingkungan sekitar dalam pengujian
bahan isolasi, terutama suhu, kelembaban dan tekanan Pada pengujian menggunakan rangkaian pembangkitan
udara, maka terdapat beberapa faktor koreksi yang tegangan tinggi bolak-balik (AC). Ragkaian pengujian
perlu diperhatikan. Salah satu yaitu faktor koreksi suhu tegangan tinggi AC, tegangan tinggi dibangkitkan dengan
dan tekanan, dinyatakan dengan rumus : menggunakan transformator step-up yang belitan primernya
mendapat masukan tegangan dari PLN 220V/50Hz. Tegangan

,
…………………………..(1) sekunder dari transformator ini akan menghasilkan output
sebesar 50kV pada belitan sejundernya. Tegangan keluaran
dengan : dari stransformator ini yang selanjutnya dihubungkan dengan
electrode yang berfungsi sebagai anoda dan katoda. Untuk
b : Tekanan Udara (mmHg)
mengatur besarnya tegangan keluaran dilakukan dngan
t : Temperatur udara (oC) memutar SVR (Sliding Voltage Regulator).
atau dengan rumus :
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
……..………………(2) Pengujian tegangan tembus pada bambu ampel
dengan luas 10 cm x 10 cm dengan ketebalan 1,3 cm,
dengan : suhu udara disekitarnya 29 oC, tekanan udara 74
P : Tekanan pada saat itu (mBar) mmHg dan kelembaban udara 67%. Pengujian
t : Suhu pada saat itu (oC) dilakukan sebanyak 3 kali dengan pola pengujian tidak
Po : Tekanan pada keadaan standart searah serat bambu dan searah serat bambu yang
to : Suhu pada keadaan standart hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 pengujian
dengan menggunakan faktor koreksi maka tegangan tegangan tembus dengan isolator bambu ampel.
tembus standar dapat ditentukkan dengan rumus :
TABEL 1. PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS
……………….….……..…(3) DENGAN ISOLATOR BAMBU AMPEL TIDAK
SEARAH SERAT.
dengan : Isolator Bambu Ampel
Vds : Tegangan tembus standart
Vd : Tegangan tembus pengukuran Pengu Tebal Tegangan Tegangan Keterangan
-jian (cm) Tembus Tembus
ke - kV AC rata-rata
(kV)
III. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian uji bahan isolasi ini menggunakan bahan dasar 1 1,3 8 tembus
dari empat jenis bambu, yaitu : bambu ampel, bambu ampus, 2 1,3 7 7 tembus
bambu petung, dan bambu wulung. Dari hasil pengujian tersebut
dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan bahan isolator. Pada 4 3 1,3 6 tembus
jenis bambu ini memiliki ketebalan bambu yang sama dalam
pengujian tegangan tembus bahan isolator. TABEL 2. PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS
Penelitian uji bahan isolasi tegangan tembus DENGAN ISOLATOR BAMBU AMPEL SEARAH
dilakukan dengan perlakuan bahan isolator yang tidak SERAT
searah dengan arah serat dari bambu dan searah dengan serat Isolator Bambu Ampel
bambu. Pengujian pada bagian tidak searah serat, bagian luar
dan dalam bambu dijepit elektroda batang dengan masing- Pengu Tebal Tegangan Tegangan Keterangan
masing tiga sampel dari ke empat jenis bambu. Begitu juga -jian (cm) Tembus Tembus
dengan pengujian searah serat pada masing-masing ujung serat ke - kV AC rata-rata
bambu pada isolasi bambu mendapat perlakuan jumlah sampel (kV)
yang sama.
1 1,3 4 tembus
2 1,3 3,5 3,5 tembus
3 1,3 3 tembus

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 405


Adanya pengaruh keadaan lingkungan disekitar
isolator yang berbedabeda diseluruh dunia ini membuat
setiap perhitungan tegangan gagal memerlukan suatu
faktor koreksi untuk mendapatkan hasil tegangan gagal
standardnya. Untuk mendapatkan tegangan gagal
standar, maka dilakukan suatu koreksi dengan
menggunakan suhu, tekanan udara dan kelembaban
ketika tegangan gagal tersebut diperoleh.

Gambar 3. Grafik tegangan tembus bambu apus tidak


searah dan searah serat
Pengujian tegangan tembus pada bambu petung
dengan luas 10 cm x 10 cm dengan ketebalan 1,3 cm,
suhu udara disekitarnya 29 oC, tekanan udara 74 mmHg
dan kelembaban udara 67%. Pengujian dilakukan
sebanyak 3 kali dengan pola pengujian tidak searah
Gambar 2. Grafik tegangan tembus bambu ampel tidak serat bambu dan searah serat bambu yang hasilnya
searah dan searah serat. dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6 pengujian tegangan
tembus dengan isolator bambu petung.
Pengujian tegangan tembus pada bambu apus
dengan luas 10 cm x 10 cm dengan ketebalan 1,3 cm, TABEL 5. PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS
suhu udara disekitarnya 29 oC, tekanan udara 74 mmHg DENGAN ISOLATOR BAMBU PETUNG TIDAK
dan kelembaban udara 67%. Pengujian dilakukan SEARAH SERAT.
sebanyak 3 kali dengan pola pengujian tidak searah Isolator Bambu Petung
serat bambu dan searah serat bambu yang hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4 pengujian tegangan Pengu Tebal Tegangan Tegangan Keteran
tembus dengan isolator bambu apus. -jian (cm) Tembus Tembus gan
ke - kV AC rata-rata
TABEL 3. PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS (kV)
DENGAN ISOLATOR BAMBU APUS TIDAK
1 1,3 5 tembus
SEARAH SERAT.
2 1,3 5,5 5,16 tembus
Isolator Bambu Apus
3 1,3 5 tembus
Pengu Tebal Tegangan Tegangan Keteran
-jian (cm) Tembus Tembus gan TABEL 6. PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS
ke - kV AC rata-rata DENGAN ISOLATOR BAMBU PETUNG SEARAH
(kV) SERAT.
Isolator Bambu Petung
1 1,3 7,5 tembus
2 1,3 7,5 7,33 tembus Pengu Tebal Tegangan Tegangan Keteran
3 1,3 7 tembus -jian (cm) Tembus Tembus gan
ke - kV AC rata-rata
TABEL 4. PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS (kV)
DENGAN ISOLATOR BAMBU APUS SEARAH
1 1,3 3,5 tembus
SERAT.
2 1,3 4,5 4 tembus
Isolator Bambu Apus
3 1,3 4 tembus
Pengu Tebal Tegangan Tegangan Ketera
-jian (cm) Tembus Tembus ngan
ke - kV AC rata-rata
(kV)
1 1,3 3 tembus
2 1,3 4,5 3,83 tembus
3 1,3 4 tembus

406 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Gambar 5. Grafik tegangan tembus bambu wulung
tidak searah dan searah serat.
Gambar 4. Grafik tegangan tembus bambu petung tidak
searah dan searah serat. V. KESIMPULAN
Dari pengujian tegangan tembus yang telah
Pengujian tegangan tembus pada bambu wulung dilakukan, bambu ampel dan bambu apus memberikan
dengan luas 10 cm x 10 cm dengan ketebalan 1,3 cm, hasil tegangan tembus sebesar 7kV dan 7,33kV, hal ini
suhu udara disekitarnya 29 oC, tekanan udara 74 mmHg hanya selisih 330V lebih besar dari bambu ampel.
dan kelembaban udara 67%. Pengujian dilakukan Bambu wulung dan bambu petung paling mudah
sebanyak 3 kali dengan pola pengujian tidak searah ditembus oleh teganan. Hal ini dikarenakan serat lebih
serat bambu dan searah serat bambu yang hasilnya besar dan adanya rongga-rongga yang membuat tidak
dapat dilihat pada Tabel 7 dan 8 pengujian tegangan rapat atau padat. Dari pengujian tegangan tembus
tembus dengan isolator bambu wulung. memberikan hasil sebesar 4,33kV dan 5,16kV yang
berselisih 830V.
Untuk pengujian tegangan tembus searah dengan
TABEL 7. PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS
serat bambu, pada bambu petung memberikan hasil
DENGAN ISOLATOR BAMBU WULUNG TIDAK
sebesar 4kV, bambu apus 3,83kV, bambu wulung
SEARAH SERAT.
3,66kV dan bambu ampel 3,5kV.
Isolator Bambu Wulung
Peng Tebal Tegangan Tegangan Ketera VI. DAFTAR PUSTAKA
u-jian (cm) Tembus Tembus ngan [1] Arismunandar, A, Teknik Tegangan Tinggi,
ke - kV AC rata-rata Suplemen Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia,
(kV) 1982.
1 1,3 4,5 tembus [2] Berahim, H, “Pengaruh Silane sebagai Bahan
2 1,3 4 4,33 tembus Pengisi Material Isolasi Polimer Resin Epoksi di
3 1,3 4,5 tembus Daerah Tropis,” Media Tek., 2006.
[3] Muhaimin, Bahan-Bahan Listrik. Jakarta: Pradnya
TABEL 8. PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS Paramita, 1999.
DENGAN ISOLATOR BAMBU WULUNG SEARAH [4] Arismunandar and Artono, Bahan-Bahan Isolasi.
SERAT. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012.
Isolator Bambu Wulung [5] Riyadi, M and Amalia, Teknologi Bahan, vol. 1.
Jakarta: Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Pengu Tebal Tegangan Tegangan Keterang
Jakarta.
-jian (cm) Tembus Tembus an [6] Morisco, “Teknologi Bambu,” Program Studi S2
ke - kV AC rata-rata Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada,
(kV) Yogyakarta, 2006.
1 1,3 4 tembus [7] Ma, J, Chen, W, Zhao, L, and Zhao, D, “Elastic
2 1,3 4 3,66 tembus Buckling of Bionic Cylindrical Shells Based on
3 1,3 3 Tembus Bamboo,” J. Bionic Engeering, 2008.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 407


APLIKASI SIAKAD SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
BERBASIS WEB
Muhammad Ali Syakur
Universitas Trunojoyo Madura
Email: syakurali@yahoo.co.id

ABSTRAK
Aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Berbasis Web pada SMA Muhammadiyah 4 Lamongan merupakan
suatu sistem yang memberikan informasi laporan keaktifan siswa secara online yang berupa laporan nilai serta
laporan Administrasi Pembayaran SPP dengan berbasiskan web, sehingga membantu menambah kecepatan dan
kualitas dalam penyampaian informasi. Penelitian ini memberikan solusi terhadap sistem akademik dan administrasi
pembayaran SPP di SMA Muhammadiyah 4 lamongan. Sistem yang akan dibangun adalah aplikasi berbasis web
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu
seluruh civitas akademik dalam menunjang kinerja sekolah.
Kata kunci: PHP, MySQL, SIAKAD.

I. PENDAHULUAN 3) Bagaimana membuat validasi pembayaran SPP


A. Latar Belakang didalam Sistem Informasi Akademik Berbasis
Dunia internet semakin lama semakin berkembang Web?
karena manusia selalu mencari terobosan baru. Dalam
perkembangan sebuah sistem informasi jarak jauh yang C. Tujuan
memberikan hak akses khusus bagi anggotanya sudah Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
banyak yang menggunakannya. Sistem informasi penelitian ini adalah:
akademik berbasis web pada SMA Muhammadiyah 4 1. Untuk membangun sistem informasi akademik
Lamongan, khususnya dalam hal pengolahan data berbasis web yang dapat membantu dan
siswa, mulai dari memasukkan data (input), mengubah mempermudah pengelolaan data sekolah.
data dan menampilkan data (output). Sistem informasi 2. Untuk membangun aplikasi yang memudahkan
ini memiliki fasilitas pelaporan nilai siswa dari dalam pembayaraan SPP sekolah agar dapat
pengajar kepada bagian administrasi secara mempermudah efisiensi pengelolaan data menjadi
langsung.SMA Muhammadiyah 4 Lamongan salah satu sebuah informasi.
sekolah yang belum memiliki sistem informasi ini 3. Untuk membuat validasi pembayaran SPP
dirasa sangat memerlukan sistem informasi akademik didalam Sistem Informasi Akademik Berbasis
berbasis web guna memberikan kemudahan baik Web.
kepada pengajar dalam menginformasikan pelaporan
nilai siswa. Dengan begitu proses pelaporan data nilai D. Metodologi
dan keaktifan siswa dapat diinformasikan dengan Langkah-langkah yang dilakukan dalam
cepat.Berdasarkan uraian maka dapat diambil penelitian laporan ini adalah:
kesimpulan bahwa sistem informasi sangat diperlukan 1. Melakukan Survey
dalam dunia pendidikan khususnya yang menyangkut Mempelajari dan memahami secara langsung
akademik kesiswaan. Sebagai contoh dengan adanya kejadian yang ada di sekolah SMA
sistem informasi akademik berbasis web pada SMA Muhammadiyah 4 Lamongan.
Muhammadiyah 4 Lamongan ini sebagai sarana 2. Identifikasi permasalahan
informasi bagi siswa dan pengajar mengenai pelaporan Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam
data nilai dan data keaktifan siswa dengan penelitian..
memanfaatkan sistem komputerisasi yang diolah 3. Mendesain Sistem
dengan menggunakan bahasa pemrograman web PHP Merancang sistem yang akan dibuat meliputi
serta database MySQL. database yang diperlukan, proses yang ada dan
tampilan yang dibutuhkan.
B. Rumusan Masalah 4. Implementasi Sistem
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan Pembuatan program Rancang Bangun Sistem
masalah penelitian ini sebagai berikut: Informasi Akademik Sekolah dilakukan pada
1) Bagaimana membangun Sistem Informasi tahap ini
Akademik Berbasis Web pada SMA M 4
Lamongan?
2) Bagaimana membuat aplikasi yang memudahkan
dalam Pembayaran SPP sekolah agar dapat
mempermudah efisiensi pengelolaan data?

408 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


E. Tinjauan Pustaka Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di
Perancangan dan implementasi sistem informasi luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
akademik pada sma negeri 1 tajurlahang berbasis web, Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan
SMA Negeri 1 Tajurhalang adalah salah satu sekolah dan dapat juga bersifat merugikan sistem
menengah atas yang terdapat di Kabupaten Bogor. tersebut.Penghubung merupakan media penghubung
Seperti halnya sekolah menengah lain SMA Negeri 1 antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
Tajurhalang merupakan sekolah yang visi dan misi Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
yang telah disusun sedemikian rupa. Namun dalam sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
prosesnya SMA Negeri 1 Tajurhalang masih yang lain. Dengan penghubung satu subsistem dapat
menggunakan sistem informasi yang manual, sehingga berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
menghambat tercapainya visi dan misi sekolah. membentuk suatu satu kesatuan.Masukan sistem adalah
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
maka memungkinkan adanya perubahan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)
informasi yang bersifat manual menjadi sistem dan masukan sinyal (signal input).Suatu sistem dapat
informasi yang berbasis web. Sistem informasi mempunyai suatu bagian pengolahan atau system itu
akademik adalah salah satu kemajuan teknologi yang sendiri sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan
tidak mungkin dihindari. Pengolahan data menjadi mengubah masukan menjadi keluaran.Suatu sistem
informasi saat ini tidaklah lagi menjadi hal yang pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
merepotkan dan menyulitkan, karena adanya dukungan Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka
teknologi informasi yang maju. Sistem informasi operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari
akademik ini akan memudahkan semua pihak sistem sangat menentukan sekali masukan yang
administrasi sekolah sehingga semua aktifitas dapat dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
terpusat. Selain itu juga informasi yang didapat juga sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila
lebih berbobot dan aktual. mengenai sasaran atau tujuannya.Penganut pendekatan
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam elemen adalah Davis (1985) yang mendefinisikan
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan sasaran atau maksud. Sedangkan Lucas (1989)
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
laporan-laporan yang diperlukan. bergantung, satu sama lain dan terpadu. Sebuah sistem
Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data mempunyai tujuan atau sasaran. McLeod berpendapat,
tentang suatu benda atau kejadian yang saling sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi
terhubung satu sama lain. Sedangkan data merupakan dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
fakta yang mewakili suatu objek. Pengertian basis data tujuan. Begitu pula Robert G. Murdick (1993),
tersebut diatas masih sangat umum dan lebih dibatasi mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen-
pada arti implicit yang khusus, yaitu: elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari untuk mencapai suatu tujuan bersama.
dunia nyata (”real word” atau ”miniword”). Basis data Model Waterfall adalah model pertama yang
merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang diterbitkan untuk proses pengembangan perangkat
secara logika mempunyai arti implicit, sehingga data lunak diambil dari proses rekayasa lain. Karena
yang terkumpul secara acak dan mempunyai arti tidak penurunan dari satu fase ke fase lainnya, model ini
dapat disebut sebagai basis data. Basis data perlu dikenal sebagai “model air terjun” atau siklus hidup
dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan untuk perangkat lunak.
suatu tujuan. Metode waterfall adalah sebuah metode
Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan pengembangan software yang bersifat sekuensial dan
PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah terdiri dari 6 tahap yang saling terkait dan
pada konektivitasnya dengan system database di dalam mempengaruhi. Berikut adalah tahap dalam model
web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP waterfall :
adalah:Oracle , MySQL, Sybase, PostgreSQL dsb. 1. Analisis Kebutuhan
Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “Systema”, 2. Desain Sistem
yang artinya sekumpulan objek yang bekerja bersama- 3. Penulisan Kode Program
sama menghasilkan metode, prosedur, teknik yang 4. Pengujian Program
digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga 5. Penerapan Program
menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai 6. Perawatan
suatu tujuan.Suatu sistem terdiri dari sejumlah SIAKAD merupakan aplikasi Sistem Informasi
komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling Akademik berbasis Internet. Secara garis besar
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- SIAKAD merupakan suatu aplikasi untuk mengelola
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat Akademik yang meliputi data pegawai, data guru,
berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. penilaian, orang tua, pembayaran SPP, Siswa,
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem pelajaran, kelas, dan informasi. Aplikasi ini dapat
yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan digunakan untuk mengelola data akademik pada
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. sekolah, sistem informasi akademik ini dapat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 409
memblokir user jika user belum membayar spp atau B. Halaman Menu Siswa
validasi user. Halaman ini merupakan halaman yang akan tampil
Flowchart penilaian, siswa mulai kemudian pilih ketika siswa melakukan login, dalam halaman ini akan
menu nilai, dalam menu nilai ada beberapa jenis ditampilkan peringatan siswa yang belum bayar spp
ketegori nilai pilih sesuai kategori nilai yang di dan beberapa menu seperti menu data guru, siswa,
inginkan kemudian sistem akan memproses jika akademik, nilai dan informasi. Untuk masuk ke
kosong=false maka kembali ke kategori nilai jika halaman siswa user harus login terlebih dahulu
ada=true maka akan tampil data nilai cetak dan selesai. kemudian akan tampil menu utama.

C. Halaman Nilai Siswa


Halaman ini merupakan halaman yang digunakan
untuk melihat Nilai yang diperoleh siswa yang telah
direkap dalam program informasi akademik. Untuk
Melihat Data nilai user harus login terlebih dahulu
kemudian sorot menu akademik kemidian Klik Menu
Nilai maka akan tampil gambar seperti di bawah ini.

Gambar 1 Flowchart menu Penilaian Siswa

Alur pembayaran SPP, Admin mulai lalu pilih menu


pembayaran kemudian input data spp kemudian proses
dan tampil data pembayran spp kemudian cetak data
pembayaran spp dan selesai.

Gambar 4 Halaman Tampil Nilai Siswa

D. Cetak data Nilai


Merupakan halaman cetak yang digunakan untuk
mencetak data nilai hasil belajar siswa dalam halaman
ini terdapat dua pilihan yaitu cetak semua
nilai(transkrip nilai) atau nilai yg sudah di filter. Untuk
mencetak data Nilai User harus laogin terlebih dahulu
Gambar 2 Flowchart Pembayaran SPP kemudian pilih nilai lalu pilih kategori yang di
inginkan kemudian klik Button Icon Cetak Di bawah
untuk mencetak Nilai.
II. PEMBAHASAN
A. PDM (Physical Data Model)
wali_murid
nis int <fk>
jadwal kelas nama_wali varchar(35)
kode_kelas varchar(10) <fk1> kode_kelas varchar(10) <pk> alamat_wali varchar(60)
kode_pelajaran varchar(10) <fk3> nama_kelas varchar(15) pekerjaan_wali varchar(20)
nip_guru int <fk2> tarif_spp int telp_wali varchar(12)
hari varchar(15) bulan
jam varchar(20)
kode_bulan int <pk>
nama_bulan varchar(20) <pk>

siswa
tahun_ajaran
nis int <pk>
kode_ta varchar(10) <pk>
kode_kelas varchar(10) <fk1>
spp nama_ta varchar(10)
nama_siswa varchar(25)
semester varchar(5)
kode_bulan int <fk2> alamat_siswa varchar(60)
nis int <fk3> tgl_lahir date
kode_ta varchar(10) <fk1> tempat_lahir varchar(15)
tgl_bayar date jenis_kelamin varchar(15)
jumlah varchar(20) agama varchar(15)
keterangan varchar(30) password varchar(30)
status varchar(10)

guru
nip_guru int <pk>
kode_jabatan
nama_guru
alamat_guru
varchar(10) <fk>
text
varchar(30) pelajaran
Gambar 5 Cetak data nilai Siswa
password varchar(30) kode_pelajaran varchar(10) <pk>
nip_guru int <fk2>
kode_kelas varchar(10) <fk1>
nama_pelajaran text
E. Halaman Menu Data siswa
Halaman ini digunakan untuk mengelola data siswa
nilai
jabatan_guru nis int <fk1>
kode_ta varchar(10) <fk2>

jika ada data siswa baru atau perubahan data siswa.


kode_jabatan varchar(10) <pk>
kode_pelajaran varchar(10) <fk4>
nama_jabatan varchar(20)
kode_jenis_nilai varchar(10) <fk3>
nilai float

Untuk masuk kemenu data siswa Admin harus login


jenis_nilai
kode_jenis_nilai varchar(10) <pk>
nama_nilai varchar(10)

admin informasi nip_karyawan


karyawan
int <pk>
terlebih dahulu kemudian klik menu data siswa maka
username varchar(30) <pk>
password varchar(30)
judul varchar(25) <pk>
tanggal date
informasi text
nama_karyawan
jabatan
alamat_karyawan
varchar(35)
varchar(25)
text
akan tampil halaman data siswa.

F. Halaman Edit Data Siswa


Gambar 3. PDM SI Akademik Halaman ini digunakan untuk mengedit data siswa
jika terjadi kesalahan data atau perubahan data siswa.
Untuk Mengedit data siswa admin harus login terlebih

410 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


dahulu kemudian klik menu data siswa lalu klik icon M. Halaman Data Pembayaran SPP
button edit maka akan tampil halaman edit data siswa. Halaman ini digunakan untuk mengelola data
pembayaran spp siswa jika ada data spp baru atau
G. Halaman Data Guru perubahan data pembayaran spp. Untuk masuk
Halaman ini digunakan untuk mengelola data guru kemenu data pembayaran spp admin harus login
jika ada data guru baru atau perubahan data guru. terlebih dahulu kemudian klik menu data pembayaran
Untuk masuk kemenu data guru admin harus login spp maka akan tampil halaman data pembayaran spp
terlebih dahulu kemudian klik menu data guru maka seperti gambar di bawah ini.
akan tampil halaman data guru.

H. Halaman Tambah Mata Pelajaran


Halaman ini digunakan untuk menambah data
pelajaran baru. Yang akan di isi oleh admin
berdasarkan data yang dibutuhkan. Untuk menambah
data pelajaran admin harus login terlebih dahulu
kemudian klik menu data pelajaran lalu klik icon
button tambah maka akan tampil halaman tambah data
pelajaran.

I. Halaman Edit Data Mata Pelajaran


Halaman ini digunakan untuk mengedit data mata Gambar 7 Data Pembayaran SPP.
pelajaran jika terjadi kesalahan data atau perubahan
data mata pelajaran. Untuk Mengedit data pelajaran N. Halaman Tambah Data Pembayaran SPP
admin harus login terlebih dahulu kemudian klik menu Halaman ini digunakan untuk menambah data
data pelajaran lalu klik icon button edit maka akan pembayaran spp baru. Yang akan di isi oleh admin
tampil halaman edit data pelajaran. berdasarkan data yang dibutuhkan. Untuk menambah
data pembayaran spp admin harus login terlebih dahulu
J. Halaman Data Nilai. kemudian klik menu data pembayaran spp lalu klik
Halaman ini digunakan untuk mengelola data nilai icon button tambah maka akan tampil halaman tambah
siswa jika ada data nilai baru atau perubahan data nilai. data pembayaran spp seperti gambar di bawah ini.
Untuk masuk kemenu data nilai admin harus login
terlebih dahulu kemudian klik menu data nilai maka O. Halaman Edit Data Pembayaran SPP.
akan tampil halaman data nilai seperti gambar di Halaman ini digunakan untuk mengedit data
bawah ini. pembayaran spp jika terjadi kesalahan data atau
perubahan data pembayaran. Untuk Mengedit data
pembayaran spp admin harus login terlebih dahulu
kemudian klik menu data pembayaran spp lalu klik
icon button edit maka akan tampil halaman edit data
pembayaran spp.

P. Report Data Pembayaran SPP.


Halaman report cetak data pembayaran spp yang
akan di peroleh siswa setelah melakukan pembayaran
spp. Untuk mencetak data pembayaran spp User harus
laogin terlebih dahulu kemudian pilih pembayaran spp
lalu pilih data yang di inginkan kemudian klik Button
Gambar 6 Halaman Data Nilai. Icon Cetak Di samping tombol edit untuk mencetak
pembayaran spp.

K. Halaman Tambah Data Nilai.


Halaman ini digunakan untuk menambah data nilai
baru. Yang akan di isi oleh admin berdasarkan data
yang dibutuhkan. Untuk menambah data nilai admin
harus login terlebih dahulu kemudian klik menu data
nilai lalu klik icon button tambah maka akan tampil
halaman tambah data nilai.

L. Halaman Edit Data Nilai.


Halaman ini digunakan untuk mengedit data nilai
jika terjadi kesalahan data atau perubahan data nilai.
Gambar 8 Cetak data Pembayaran SPP.
Untuk Mengedit data nilai admin harus login terlebih
dahulu kemudian klik menu data nilai lalu klik icon
button edit maka akan tampil halaman edit data nilai.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 411
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan IV. DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan yang dihasilkan dari perancangan, [1] Abdul Kadir, 2008. Dasar Pemograman Web
pembuatan dan pengujian Aplikasi Sistem Menggunakan PHP. Yogyakarta.
Informasi Akademik Sekolah Berbasis Web ini [2] Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005. Analisis dan Desain
sebagai berikut : Sistem Informasi. Yogyakarta.
1. Apklikasi SIAKAD dapat menambah efisiensi [2] Amirudin, Bina Sriwijaya, Palembang , Sistem Informasi
data penyimpanan dan juga lebih tersetruktur. Akademik Pada SMA PGRI 2 Palembang Berbasis
2. Sistem ini dapat memudahkan Siswa untuk Web.
mengetahui informasi nilai. [3] Fatachul mufid, 2010, Universitas Trunojoyo, Bangkalan
3. Mempermudah admin untuk mengetahui Madura , Rancang Bangun Sistem Informasi
informasi pembayaraan spp siswa. Pemantauan Kegiatan Studi Siswa MAN Lamongan
B. Saran Berbasis Web.
Saran-saran yang dapat kami berikan untuk [5] Fathansyah, 2007. Pemograman Basis data & MY
pengembangan selanjutnya adalah sebagai SQL. Informatika. Bandung.
berikut: [6] Febrian Indra Wirandi, Politeknik Telkom, Bandung ,
1. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan Perancangan dan implementasi sistem informasi
menambahkan Administrasi pembayaran lain akademik pada sma negeri 1 tajurlahang berbasis web.
yang ada di sekolah. [7] Jogianto, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi.Andi
2. Sistem ini dikembangkan dengan memblokir Offset.Yogyakarta.
siswa secara otomatis jika tidak bayar spp [8] Kasiman, 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL.
dalam jangka waktu beberapa bulan, Yogyakarta.

412 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI
TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON
Moh. Syadidul Itqan, M.Pd
Jurusan Teknik Informatika – STT Nurul Jadid Paiton
Email: itqan@sttnj.ac.id

ABSTRAK
Penggunaan media ajar matematika berbasis komputer sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir dan minat belajar mahasiswa. Salah satu bentuk teknologi komputer yang saat ini banyak digunakan dalam
bidang pendidikan adalah multimedia interaktif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk
yang dihasilkan adalah media pembelajaran multimedia interaktif pada pokok bahasan kombinatorika. Teknik analisis
data dilaksanakan secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dari angket evaluasi media pembelajaran
akan dianalisis kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi media interaktif. Media pembelajaran akan direvisi
apabila skor masing-masing item tidak mencapai 75% dari skor maksimal, sedangkan jika skor lebih dari atau sama
dengan 75% maka media pembelajaran tidak perlu direvisi. Kriteria lebih dari atau sama dengan 75% menunjukkan
bahwa media pembelajaran ini bagus untuk digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media tidak perlu
direvisi karena skor yang diperoleh masing-masing butir adalah sama dengan atau lebih dari 75% dari skor maksimal.
Hasil penelitian ini juga diperoleh bahwa media pembelajaran interaktif dapat diterima baik oleh mahasiswa.
Walaupun pada awal penggunaan mahasiswa merasa kesulitan karena terbiasa dengan pembelajaran yang
konvensional tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik. Terdapat peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah
menggunakan media pembelajaran interaktif.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Multimedia


B. Rumusan Masalah
I. PENDAHULUAN Berdasarkan latar belakang penelitian, maka
A. Latar Belakang rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Teknologi semakin berkembang seiring dengan “Bagaimana Pengembangan Media Pembelajaran
perubahan zaman yang semakin maju. Keberadaan Multimedia Interaktif untuk Mahasiswa Sekolah
teknologi bertujuan untuk memudahkan cara hidup Tinggi Teknologi Nurul Jadid Paiton?”.
manusia. Manusia semakin tidak dapat terlepas dengan
kebutuhan teknologi. Berbagai lini kehidupan seakan C. Tujuan Penelitian
serba teknologi, salah satu teknologi yang sering Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
digunakan adalah teknologi komputer. Teknologi pengembangan media pembelajaran multimedia
komputer menyediakan berbagai fasilitas yang dapat interaktif untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi
memudahkan pekerjaan manusia. Fasilitas yang Nurul Jadid Paiton.
disediakan oleh komputer diantaranya microsoft word,
excel, pemutar audio serta video, penyimpanan file, dan D. Metodologi Penelitian
lain sebagainya. Oleh karena itu fasilitas yang Penelitian ini merupakan jenis penelitian
disediakan komputer dapat digunakan untuk berbagai pengembangan, yaitu suatu proses penelitian yang
pekerjaan manusia. digunakan untuk mengembangkan suatu produk yang
Proses pembelajaran di lingkungan perguruan efektif digunakan di dunia pendidikan, dan bukan
tinggi juga membutuhkan aplikasi teknologi komputer. digunakan untuk menguji teori. Produk yang dihasilkan
Proses pembelajaran yang berjalan tanpa menggunakan adalah media pembelajaran multimedia interaktif pada
teknologi menjadi tidak menarik bagi mahasiswa. pokok bahasan kombinatorika.
Salah satu teknologi komputer pada proses Teknik analisis data dilaksanakan secara kualitatif
pembelajaran adalah media pembelajaran multimedia dan kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan untuk
interaktif yang merupakan pengembangan teknologi mendeskripsikan berbagai kendala yang ditemukan
pembelajaran. Teknologi komputer menyediakan dosen pengampu yang dihadapi mahasiswa selama
grafik, animasi, audio dan video yang dapat pembelajaran berlangsung dan hal apa saja yang tidak
memaksimalkan indera manusia dalam menerima mendukung proses pembelajaran. Teknik kuantitatif
informasi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang digunakan untuk mendeskripsikan pendapat mahasiswa
yang ada, peneliti ingin mengembangkan aplikasi yang tertuang dalam angket evaluasi media dan hasil
multimedia pembelajaran matematika sebagai media belajar matematika mahasiswa.
pembelajaran supaya dapat menyajikan konsep dan Data yang diperoleh dari angket evaluasi media
keterampilan tingkat tinggi dalam matematika yang pembelajaran akan dianalisis kemudian akan
sulit diajarkan dan dipelajari melalui buku semata. digunakan untuk mengevaluasi media interaktif. Media
Bantuan media pembelajaran yang interaktif pembelajaran akan direvisi apabila skor masing-masing
diharapkan supaya mahasiswa dapat menerima materi kategori tidak mencapai 75% dari skor maksimal,
matematika dengan baik. sedangkan jika skor lebih dari atau sama dengan 75%
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 413
maka media pembelajaran tidak perlu direvisi. Kriteria merangsang mahasiswa mengingat apa yang sudah
lebih dari atau sama dengan 75% menunjukkan bahwa dipelajari kemudian memberikan stimulus belajar baru.
media pembelajaran ini bagus untuk digunakan. Kriteria media pembelajaran yang baik adalah
Kegiatan pengamatan dilakukan untuk melihat menjadikan mahasiswa aktif dalam memberikan
tanggapan mahasiswa dan sikap mahasiswa terhadap tanggapan, umpan balik dan juga mendorong
media pembelajaran ini. mahasiswa dalam melakukan praktik-praktik dengan
benar. Pembuatan media pembelajaran harus
E. Tinjauan Pustaka memenuhi beberapa kriteria agar media yang dibuat
Multimedia adalah sebuah kombinasi yang saling dapat efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran
berkaitan dari teks, foto dan gambar, suara, animasi, yang diharapkan.
dan video yang dimanipulasi secara digital.1 Salah satu Model pengembangan media pembelajaran dalam
penggunaan multimedia ialah pada bidang pendidikan. penelitian ini adalah model CADMAETD (Concept,
Menurut Dastbaz tidak diragukan lagi bahwa bidang Analysis, Design, Material collecting, Assembly,
pendidikan telah mendapatkan salah satu keuntungan Evaluation, Testing , and Distribution ). Berikut uraian
dengan adanya teknologi multimedia. Penggunaan kegiatan dalam pengembangan media pembelajaran
multimedia dalam bidang pendidikan dapat matematika interaktif model CADMAETD dalam
memperkaya pembelajaran dari materi pendidikan penelitian ini:
tersebut. Dengan bantuan gambar, video, animasi, dan Kegiatan pada tahap consept adalah menentukan
suara, materi presentasi dari sebuah mata kuliah akan capaian pembelajaran berdasarkan kurikulum yang
dapat dimengerti.2 berlaku. Kegiatan ini akan berpengaruh pada
Sajian multimedia berbasis komputer dapat pembuatan multimedia interaktif pembelajaran
diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan matematika. Penyesuaian tentang kompetensi yang
peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan terkandung dalam kurikulum disesuaikan dengan
merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah kemampuan belajar matematika mahasiswa. Kegiatan
tampilan yang terintegrasi.3 Pembelajaran pada tahap analysis adalah mengalisis kemampuan
menggunakan multimedia mempunyai daya tarik belajar mahasiswa sebelum menggunakan media
tersendiri bagi mahasiswa, karena pemakaian pembelajaran interaktif. Kemampuan belajar
multimedia menggunakan sarana interaktif dapat mahasiswa sangat mempengaruhi pembuatan desain,
melibatkan mahasiswa dengan menyaksikan sehingga media pembelajaran matematika berbasis
multimedia secara langsung. multimedia dapat komunikatif.
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan Kegiatan pada tahap design adalah peneliti
untuk proses penyaluran informasi.4 Media merupakan membuat media pembelajaran sesuai kebutuhan belajar
sesuatu yang bersifat menyakinkan pesan dan dapat mahasiswa sehingga tujuan pembelajaran dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens dicapai. Kegiatan pada tahap material colection adalah
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pengumpulan bahan- bahan dan alat- alat yang
pada dirinya.5 Sedangkan pembelajaran adalah suatu dibutuhkan saat penggunaan media pembelajaran.
kombinasi yang tersusun meliputi unsur- unsur Kegiatan pada tahap evaluation adalah memberikan
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapandan penilaian terhadap media pembelajaran, apakah media
prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran direvisi atau tidak. Kegiatan pada tahap
pembelajaran.6 Jadi media pembelajaran adalah testing adalah tes kemampuan belajar mahaiswa setelah
instrumen beserta tekniknya yang digunakan sebagai penerapan penggunaan media pembelajaran, untuk
penyampaian dari pendidik terhadap peserta didik mengetahui hasil media pembelajaran setelah
dengan tujuan komunikasi antar keduanya dapat diterapkan. Kegiatan pada tahap distribution adalah
berjalan efektif. penyebarluasan media pembelajaran interaktif kepada
Penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk masyarakat.8
memberikan motivasi kepada mahasiswa. Media
pembelajaran harus meningkatkan motivasi II. PEMBAHASAN
pembelajar.7 Media pembelajaran juga harus Evaluasi media pembelajaran interaktif
didasarkan pada hasil angket yang dibuat. Hasil angket
1
Tay Vaughan, Multimedia:Making it Work. 8th evaluasi media pembelajaran interaktif adalah media
edition, McGraw-Hill, New York, 2011, hlm. 1. tidak perlu direvisi apabila skor yang diperoleh
2
Mohammad Dastbaz, Designing Interactive masing-masing butir 75% dari skor maksimal atau
Multimedia System, McGraw-Hill Company, New lebih dari 75 (75% 100 75). Hasil angket
York, 2003, hlm. 9.
3
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran,
Diva Pers, Jogjakarta, 2011, hlm. 100 dari http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna,
4
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pada Tanggal 14 September 2015 Pukul 15.23
8
Pembelajaran, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, hlm 11. Rahayu Kariadinata, “Desain dan Pengembangan
5
Ibid ..... hlm 12. Perangkat lunak (Software) Pembelajaran Matematika
6
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Berbasis Multimedia”, diakses dari
Aksara, Jakarta, 2003, hlm 57 http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/art
7
Ouda Teda Ena, “Membuat Media Pembelajaran icle/kariadinata, Pada Tanggal 20 September 2015
Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi”, Diakses Pukul 19.37
414 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
evaluasi media pembelajaran ditunjukkan dalam tabel 1 Keterangan:
di bawah ini: LKM : Lembar kerja mahasiswa
TR : Tidak perlu revisi
TABEL 1.
HASIL ANGKET EVALUASI MEDIA Hasil angket evaluasi media pembelajaran di atas
PEMBELAJARAN menunjukkan media tidak perlu direvisi karena skor
N Kriteria Media Skor Persentase Ket. yang diperoleh masing-masing butir adalah sama
o Pembelajaran total dengan atau lebih dari 75% dari skor maksimal. Dari
1 Mudah 80 80% TR hasil angket evaluasi media pembelajaran, maka
digunakan diputuskan bahwa media tidak ada yang direvisi.
2 Media tersusun 80 80% TR Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa
sistematis setelah penerapan media pembelajaran interaktif perlu
3 LKM mudah 85 85% TR ditampilkan hasil tes mahasiswa kelas E. Rincian hasil
dipahami hasil tes mahasiswa kelas E bertujuan untuk
4 Kesesuaian 80 80% TR mengetahui hasil penggunaan media pembelajaran
LKM dengan interaktif ini. Berikut rincian hasil hasil tes mahasiswa
media Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Kelas E:
5 Nomor urut 80 80% TR
LKM sesuai TABEL 2
6 Komposisi 75 75% TR HASIL TES MAHASISWA
warna menarik NO NAMA HASIL TES
7 Pemilihan 75 75% TR
gambar sesuai 1 MMZ 85
8 Animasi 75 75% TR 2 AB 85
menarik 3 MRA 85
9 Tombol navigasi 75 75% TR 4 AP 80
mudah dipahami
5 FR 85
10 Warna, ukuran, 75 75% TR
letak tombol 6 FRA 85
sesuai 7 KBS 80
11 Huruf, teks, dan 75 75% TR 8 LS 80
kalimat mudah 9 MA 80
dibaca 10 MFNR 80
12 Bahasa mudah 80 80% TR 11 MNH 80
dipahami 12 MAI 70
13 Musik latar 80 80% TR
13 RW 85
membantu
media 14 S 85
14 Materi sesuai 80 80% TR 15 AH 85
dengan 16 ABS 85
pembelajaran 17 AHW 85
kombinatorik 18 ASM 85
15 Materi lebih 80 80% TR 19 AW 85
mudah dipahami 20 KR 85
16 Memuat cukup 80 80% TR
21 MTK 85
luas cakupan
materi 22 MAF 80
17 Membantu 80 80% TR 23 MA 80
belajar mandiri 24 MAM 85
18 Media 80 80% TR 25 MK 85
menumbuhkan 26 MS 85
cara berfikir 27 NH 80
kreatif 28 TH 85
19 Media 80 80% TR
29 AH 85
membantu
pembelajaran 30 FAH 85
20 Aplikasi media 85 85% TR 31 MAW 85
dalam 32 MAR 80
kehidupan 33 ME 80
sehari-hari 34 SU 85
35 TRANK 85

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 415


36 MI 85 lain adalah terbatasnya waktu penggunaan
37 MM 70 laboratorium komputer karena berbenturan dengan
38 AM 85 jadwal mata kuliah lain dalam menggunakan
laboratorium.
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata- rata hasil
III. KESIMPULAN DAN SARAN
tes mahasiswa adalah 80. Sejalan dengan fakta
A. Kesimpulan
tersebut, menurut Hamalik manfaat pemakaian media
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa
dalam proses belajar adalah dapat membangkitkan
media pembelajaran interaktif tidak ada revisi dan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
dapat diterima baik oleh mahasiswa. Walaupun pada
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar.9
awal penggunaan mahasiswa merasa kesulitan karena
Selain itu manfaat media pembelajaran dalam
terbiasa dengan pembelajaran yang konvensional tetapi
proses belajar mengajar adalah 1) Pembelajaran akan
hal tersebut dapat diatasi dengan baik. Terdapat
lebih menarikperhatian peserta didik sehingga dapat
peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah
menumbuhkan motivasi belajar; 2) Bahan
menggunakan media pembelajaran interaktif.
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh peserta didik sehingga
B. Saran
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran
pembelajaran; 3) Metode mengajar akan lebih
yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
bervariasi, tidak semata- mata komunikasi verbal
1) Dosen diharapkan lebih kreatif dalam menggunakan
melalui penuturan kata- kata oleh pendidik, sehingga
program matematika secara umum untuk
peserta didik tidak bosan dan pendidik tidak kehabisan
meningkatkan pemahaman konsep pada mata
tenaga; 4) peserta didik lebih banyak melakukan
kuliah tertentu.
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan
2) Dosen diharapkan lebih banyak menggunakan
uraian pendidik, tetapi aktifitas lain seperti mengamati,
media interaktif dalam melaksanakan perkuliahan
mendemonstrasikan, dan lain- lain.10 Media
terutama pada mata kuliah yang cocok
pembelajaran yang menarik dapat menjadikan
menggunakan media tersebut.
mahasiswa menjadi lebih termotivasi saat
3) Mahasiswa perlu didorong terbiasa menggunakan
memperhatikan apa yang disampaikan oleh dosen.
pembelajaran berbasis multimedia interaktif.
Berdasarkan hasil penjelasan mahasiswa
diperoleh informasi bahwa penyajian materi melalui
IV. DAFTAR PUSTAKA
media pembelajaran matematika menumbuhkan
[1] Arsyad, Azhar.2010.Media Pembelajaran.Jakarta:
motivasi mahasiswa ; bahasa yang digunakan cukup
PT. Grafindo Persada
jelas ; mahasiswa merasa terbantu dalam memahami
[2] Asnawir & Usman, M. Basyiruddin.2002.Media
konsep ; selain itu tombol-tombol petunjuk dalam
Pembelajaran.Jakarta:Ciputat Pers
media pembelajaran cukup jelas. Selain itu belajar
[3] Dastbaz, Mohammad.2003.Designing
matematika melalui media pembelajaran merupakan
Interactive Multimedia System.New
hal yang baru dan menjadikan suatu pengalaman yang
York:McGraw-Hill
berharga.
[4] Ena, Ouda Teda.2005.Membuat Media
Secara umum media pembelajaran interaktif yang
Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak
dikembangkan ini lebih menitikberatkan pada
Presentasi,(online)
interaktivitas mahasiswa dalam menggunakan media
(www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc,
ini, oleh karena itu media berisi permasalahan-
Diakses 14 September 2015).
permasalahan yang berkaitan dengan materi
[5] Hamalik, Oemar.2003.Kurikulum dan
kombinatorika pada mata kuliah matematika. Dalam
Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara
penerapan media pembelajaran ini terdapat beberapa
[6] Indriana, Dina.2011.Ragam Alat Bantu Media
permasalahan. Permasalahan yang dihadapi adalah
Pengajaran.Jogjakarta:Diva Pers
mahasiswa telah terbiasa dengan pembelajaran secara
[7] Kariadinata, Rahayu.2007.Desain dan
abstrak, sehingga mahasiswa masih belum terbiasa
Pengembangan Perangkat Lunak (Software)
dengan pembelajaran dengan menggunakan media
Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia,
interaktif.
(online),
Saat proses penerapan media pembelajaran ini,
(http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/j
peneliti mendampingi dan mengarahkan mahasiswa
pnk/article/kariadinata, diakses 20 September
menggunakan media ini dengan sebaik mungkin
2015).
sebagaimana mestinya. Memberikan panduan dan
[8] Sudjana & Rivai.2002.Media Pendidikan.Jakarta:
penjelasan jika ada yang merasa kesulitan dalam
Balai Pustaka
menangkap isi media, sehingga pembelajaran dapat
[9] Vaughan, Tay.2011.Multimedia:Making it
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan
Work.8th Edition.New York:McGraw-Hill

9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 15.
10
Sudjana dan Rivai, Media Pendidikan, Balai
Pustaka, Jakarta, 2002, hlm. 2.
416 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
SOFTWARE PENERJEMAH TANGIS BAYI VERSI DUNSTAN
BABY LANGUAGE BERBASIS ANDROID
Medhanita Dewi Renanti
Institut Pertanian Bogor, Program Keahlian Manajemen Informatika
Email: medhanita.ipb@gmail.com

ABSTRAK

Software berbasis android ini digunakan untuk mengidentifikasi arti tangis bayi usia 0-3 bulan. Software ini
menggunakan MFCC untuk ekstraksi ciri dan codebook untuk pengenalan suara bayi. Metode pengembangan
perangkat lunak yang digunakan adalah metode eXtreme Programming (XP). Metode ini dipilih karena sumberdaya
untuk membuat sistem sudah tersedia dan waktu pengembangan aplikasi pendek. Software ini dapat dijalankan di
lingkungan android dan dapat mengidentifikasi : tangis bayi “neh” berarti lapar, “owh” berarti lelah yang
mengindikasikan bayi sudah mulai mengantuk, “eh” berarti ingin bersendawa, “eairh” berarti nyeri (ada angin) di
perut, dan “heh” berarti tidak nyaman (bisa karena popoknya basah, udara terlalu panas atau dingin, atau hal
lainnya). Waktu identifikasi + 25-60 detik dari proses perekaman tangis bayi (tergantung device yang digunakan).
Akurasi software ini mencapai 94%.
Kata kunci: Android, Codebook, Dunstan Baby Language, Infant Cries, MFCC
I. PENDAHULUAN belum mempunyai PC/laptop/notebook dan sangat
Sebagian besar ibu-ibu yang baru mempunyai bayi rentan terhadap copy software secara ilegal.
mengalami kepanikan jika bayinya menangis. Hal Di sisi lain, menurut survei sosial ekonomi nasional
pertama yang umumnya dilakukan ibu jika bayi (Badan Pusat Statistik 2013) menjelaskan bahwa
menangis adalah menyusui bayi dan atau persentase rumah tangga yang memiliki telepon
menggendong bayinya. Namun terkadang tindakan selular/handphone dari tahun 2010 sampai tahun 2012
tersebut belum bisa membuat bayinya tenang bahkan
membuat tangisannya semakin kencang. Hal ini mengalami peningkatan, awalnya 72,01% meningkat
tentunya membuat ibu menjadi stres. Saat ini terdapat menjadi 83,52%. Artinya semakin banyak masyarakat
sistem yang mempelajari arti tangis bayi untuk usia 0-3 Indonesia yang mempunyai handphone. Handphone
bulan yang disebut Dunstan Baby Language (DBL). yang sekarang beredar umumnya berbasis android dan
Dunstan (2006) menyatakan bahwa setiap bayi lahir sudah dilengkapi dengan internet. Data dari Southeast
mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan Asian Digital Consumer Report (Russel 2011)
kebutuhan dasar mereka melalui suara. Terdapat lima menunjukkan bahwa 78% pengguna internet di negara
bahasa bayi versi DBL yaitu: “neh” berarti lapar, Indonesia melakukan online dari mobile phone. Hal ini
“owh” berarti lelah yang mengindikasikan bayi sudah dapat disimpulkan bahwa masyarakat khususnya
mulai mengantuk, “eh” berarti ingin bersendawa, Indonesia menggunakan internet dari perangkat mobile
“eairh” berarti nyeri (ada angin) di perut, dan “heh” termasuk handphone. Hal inilah yang mendasari
berarti tidak nyaman (bisa karena popoknya basah, adanya penelitian “software penerjemah tangis bayi
udara terlalu panas atau dingin, atau hal lainnya). versi dunstan baby language berbasis android”.
Penelitian membuktikan bahwa 90% dari ibu-ibu di Aplikasi ini nantinya akan diletakkan pada server
seluruh dunia yang mengikuti DBL merasa puas dan supaya pengguna mobile phone dapat mengunduhnya
terbantu dengan sistem tersebut dan melalui playstore yang sudah tersedia di masing-
merekomendasikan pada yang lain. Sementara lebih masing handphone.
dari 70% orang tua merasa lebih percaya diri dalam Android merupakan lingkungan perangkat lunak
mengasuh bayinya dan by the end of the day, tingkat yang digunakan untuk perangkat mobile yang
stres mereka berkurang signifikan (Gunawan 2011). mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi
Penelitian mengenai identifikasi tangis bayi kunci. Android adalah sistem operasi berbasis linux
menggunakan codebook untuk pengenal pola dan yang dapat digunakan di berbagai perangkat mobile
MFCC untuk ekstraksi ciri telah berhasil dibuat dengan (Efendi et al. 2014). Pengembangan perangkat lunak
akurasi mencapai 94% (Renanti et al. 2013). Penelitian berbasiskan android ini menggunakan perangkat lunak
tersebut dapat mengidentifikasi lima bahasa bayi versi Java. Teknologi android menyediakan modul
DBL. Namun demikian aplikasi tangis bayi yang dapat Application Programming Interface (API) sehingga
mengenali lima jenis tangis bayi tersebut belum dapat memudahkan pengembang membuat aplikasi berbasis
digunakan oleh masyarakat luas karena aplikasi android (Jindal & Jain 2012). Beberapa aplikasi yang
tersebut hanya dapat dijalankan pada Personal berhasil dibuat berbasis android diantaranya konversi
Computer (PC)/laptop/notebook. Software yang teks ke suara menggunakan platform android (Reddy et
sekarang ada harus di-install ke suatu komputer untuk al. 2013), pemanfaatan GPS dan SMS untuk aplikasi
menjalankan aplikasi identifikasi tangis bayi tersebut. pelacakan dan penguncian keamanan pada handphone
Hal ini tentunya kurang efesien bagi masyarakat yang bebasis android (Kristian et al. 2012), pembuatan
aplikasi android untuk pembelajaran bahasa (Dong

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 417


2013), dan sistem monitoring kesehatan berbasis turun ke perut dan menyebabkan kolik serta
sistem operasi android (Lou 2013). menghindari bayi memuntahkan susunya kembali.
Tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi Tanda-tanda lain saat bayi perlu sendawa adalah:
berbasis android untuk membantu orang tua • Dada yang mengencang
menerjemahkan tangis bayi versi Dunstan Baby • Gerakan menggeliat ketika diletakkan di tempat
Language. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah: tidur
1. Software ini dijalankan pada lingkungan android. • Berhenti minum susu dan mulai gelisah
2. Klasifikasi arti tangis bayi yang digunakan adalah versi
dunstan baby language yang dibagi ke dalam 4. “eairh” berarti nyeri (ada angin) di perut
kelompok bayi lapar, bayi lelah/mengantuk, bayi ingin Jika bayi sering menangis dengan keras dan
bersendawa, bayi mengalami nyeri (ada angin) di nampak kesakitan, ibu mungkin akan mendengar bunyi
perut, dan bayi tidak nyaman. 'eairh'. Tangis 'eairh' terjadi karena adanya gas dan
3. Software ini digunakan untuk identifikasi arti tangis angin di perut bayi yang menyebabkan rasa sakit
bayi usia 0-3 bulan. (kolik). Tanda-tanda lain yang dibarengi dengan bunyi
'eairh' adalah:
II. PEMBAHASAN • Kaki yang mengejang dan ditarik ke perut
Gunawan (2011) mengungkapkan bahwa • Tubuh bayi menjadi kaku
DunstanBabyLanguage (DBL) diperkenalkan oleh • Jerit tangisan yang merintih kesakitan
Priscilla Dunstan, musisi asal Australia yang
mempunyai bakat mengingat semua jenis suara atau Bila tangisan 'eairh' terdengar, segeralah
yang dikenal dengan sound photograph. Ketika telungkupkan bayi, kemudian usap punggungnya. Ibu
Priscilla menjadi seorang ibu, dia menyadari bahwa juga bisa memijat lembut perutnya untuk
bayinya berusaha untuk berkomunikasi melalui suatu mengeluarkan angin. Udara 'eairh' akan lebih sulit
bahasa. Setelah delapan tahun meneliti dari tahun 1998 dikeluarkan, jadi akan lebih baik jika ibu segera
dan mengumpulkan bayi-bayi dari berbagai negara, menyendawakan bayi saat terdengar bunyi 'eh', untuk
suku bangsa, dan bahasa, akhirnya Priscilla mencegah udara turun ke perut.
menemukan suatu bahasa yang sama yang digunakan
bayi-bayi tersebut untuk berkomunikasi, yaitu DBL. 5. “heh” berarti tidak nyaman
Terdapat lima bahasa bayi versi DBL yaitu: Salah satu alasan mengapa bayi rewel adalah
karena ia merasa tidak nyaman, bisa karena popoknya
1. “Neh” berarti lapar basah, udara yang terlalu panas atau dingin, atau hal
Ketika lapar, bayi akan mengeluarkan suara “neh”. lainnya. Tangisan 'heh' biasanya terengah-engah
“Neh” dinyatakan sebagai bunyi yang dihasilkan ketika (seperti membuang udara) dan ada penekanan pada
bayi mengecap untuk menghisap puting ibu. huruf H diawal katanya. Jika ibu mendengar tangisan
Pengenalan suara “neh” dengan mendengar sisipan 'heh' ini segera periksa kondisi bayi, apa yang
huruf N pada tangisannya. Selain mengeluarkan bunyi membuatnya tidak nyaman, seperti kepanasan,
“neh”, menurut teori DBL, bayi yang lapar biasanya: kedinginan, atau popok yang kotor dan harus diganti.
• Menggerakan lidah ke langit-langit mulut Metode yang digunakan untuk membuat aplikasi ini
(mengecap) adalah codebook untuk pengenal pola dan Mel
• Menghisap jari atau kepala tangannya Frequency Cepstrum Coefficients (MFCC) untuk
• Menjilati bibirnya ekstraksi ciri. Ekstraksi ciri merupakan proses untuk
• Menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan. menentukan satu nilai atau vektor yang dapat
digunakan sebagai penciri objek atau individu. Ciri
2. “Owh” berarti lelah yang mengindikasikan bayi yang biasa digunakan adalah koefisien cepstral dari
sudah mulai mengantuk. “Owh” pada dasarnya sebuah frame. MFCC merupakan ekstraksi ciri yang
merupakan bunyi yang dihasilkan ketika menguap. menghitung koefisien cepstral dengan
Tetapi, “owh” ini tidak selalu dibarengi dengan mempertimbangkan pendengaran manusia (Buono
kuapan, bisa juga dengan tanda-tanda seperti: 2009). Diagram alur dari MFCC dapat dilihat pada
• Bayi mulai bergerak gelisah Gambar 1.
• Mengusap-usap mata dan menggaruki/menarik Vector Quantization (VQ) merupakan proses
telinganya memetakan vektor-vektor dari ruang vektor yang besar
• Mulai menggeliat dan melengkungkan tubuhnya. menjadi ruang vektor dengan jumlah terbatas. Setiap
Namun, tanda-tanda ini biasanya didahului dengan daerah disebut cluster dan dapat direpresentasikan oleh
bunyi “owh”. pusatnya yang disebut codeword. Kumpulan codeword
disebut codebook (Do 1994). Pemodelan speaker
3. “Eh” berarti ingin bersendawa menggunakan pendekatan berbasis VQ dibentuk oleh
Tangisan “eh” terjadi ketika dada bayi bekerja clustering dari fitur speaker pada K yang tidak
keras mengeluarkan angin yang masuk ke dalamnya. overlapping. Setiap cluster direpresentasikan oleh code
Biasanya, frekuensi tangisan 'eh' yang diucapkan lebih vector ci yang disebut centroid. Hasil himpunan code
cepat dan pendek karena bayi berusaha untuk sendawa. vector ini disebut codebook.Codebook ini berfungsi
Penting bagi ibu untuk menyendawakan bayi begitu sebagai model pembicara (Linde et al. 1980).
bunyi 'eh' terdengar, karena dapat menghindari angin Codebook adalah kumpulan titik (vektor) yang

418 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


mewakili distribusi suara dari seorang pembicara Sinyal suara
tertentu dalam ruang suara. Setiap titik dari codebook
dikenal sebagai codeword. Oleh karena itu pada setiap
pembicara dibuat sebuah codebook yang
merepresentasikan ciri suara dari pembicara tersebut
dan setiap pembicara dibuat sebuah codebook yang Frame to-t
terdiri atas beberapa codeword. Prinsipnya proses O = O1, O2,…., Ot, OT
pengenalan yang dilakukan adalah setiap suara yang
masuk dihitung jarak suara tersebut ke codebook setiap
pembicara. Jarak sinyal suara masuk dengan codebook Windowing
seorang pembicara dihitung sebagai jumlah jarak setiap
frame yang dibaca ke codeword terdekat pada yt (n) = xt (n)w(n), 0 ≤ n ≤ N −1
codebook tersebut. Dari sini akhirnya sinyal masukan ⎛ 2πn ⎞
w(n) = 0.54 − 0.46 cos⎜ ⎟, 0 ≤ n ≤ N − 1
diberi label pembicara sesuai jarak codebook terkecil ⎝ N − 1⎠
(Buono 2009).
Metode pengembangan perangkat lunak yang
digunakan adalah metode eXtreme Programming (XP). FFT:
Metode ini dipilih karena sumberdaya untuk membuat
sistem sudah tersedia, waktu pengembangan aplikasi
pendek, dan pemrograman dikerjakan oleh tim kecil.
Tahapan metode XP ditampilkan pada Gambar 2.

Terdapat tiga level aktivitas pada


pengembangan XP yaitu level aktivitas-sistem Mel Frequency Wrapping: mel(f)=
(lingkaran luar), level aktivitas-rilis (bagian tengah),
dan level aktivitas-iterasi (bagian dalam). Berdasarkan Dari sini diperoleh M filter dan dihitung spektrum Mel:
level-level terserbut, tahapan yang harus dilalui adalah
planning (perencanaan), design (perancangan), coding
(pengodean), testing (pengujian).

Software yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai filter segitiga ke-i
adalah:
• Bahasa Pemrograman: Java
• Eclipse JUNO berfungsi sebagai editor
Cepstrum Coeficients: Discrete Cosine Transform
pemrograman Java
• Sistem operasi: Windows j=1,2,3,…J; J=Jumlah
• Android Development Tools (ADT) merupakan koefisien; =jumlah filter
plugin untuk IDE Eclipse untuk pengembangan
aplikasi android
Gambar 1 Diagram Alur MFCC
• Android SDK berfungsi sebagai emulator
perangkat android supaya dapat menjalankan dan
menguji aplikasi yang dibuat, seakan-akan
memiliki perangkat android (tab, hp maupun
perangkat android virtual) di dalam komputer.

Adapun hardware yang digunakan pada penelitian


ini adalah:
• Komputer yang digunakan untuk pengembangan
aplikasi
• Alat perekam suara
• Mobile phone berbasis Android (SAMSUNG
Mega Galaxy)

Gambar 2 Aktivitas pendekatan pengembangan XP


(Satzinger 2010)

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 419


A. Perencanaan solusi yang ditawarkan dari tangisan bayi “heh”
Tahap perencanaan merupakan tahapan untuk ditampilkan pada Gambar 5.
mendengarkan kebutuhan dari pengguna software.
Software ini awalnya dirancang dalam bentuk aplikasi
yang hanya dapat digunakan pada
laptop/notebook/personal computer (PC).
Permasalahan yang dihadapi adalah ketidakefisienan
penggunaan software karena harus menggunakan
laptop/notebook/PC yang harus dibawa saat proses
perekaman ketika bayi menangis. Untuk mengatasi
masalah tersebut maka dibuat software penerjemah
tangis bayi berbasis Android. Software ini dapat
dijalankan pada mobile phone. Aplikasi ini akan
diletakkan pada server sehingga pengguna mobile
phone dapat mengunduhnya melalui playstore yang Gambar 3 Antarmuka awal aplikasi (pilihan bahasa)
sudah tersedia di masing-masing handphone. Data
yang digunakan untuk penelitian ini adalah diambil
dari video Dunstan Baby Language yang sudah
dilakukan pengolahan data. Data terbagi menjadi dua
yaitu data latih dan data uji. Terdapat 140 data latih
yang masing-masing mewakili 28 tangis bayi lapar, 28
tangis bayi mengantuk, 28 tangis bayi ingin
bersendawa, 28 tangis bayi mengalami nyeri (ada
angin) di perut, dan 28 tangis bayi tidak nyaman (bisa
karena popoknya basah/udara yang terlalu panas/dingin
atau hal lainnya). Data uji sebanyak 35, masing-masing
7 tangis bayi untuk setiap jenis tangis bayi.
B. Perancangan
Rancangan antarmuka software ini berdasarkan
konsep Keep It Simple (KIS). Konsep ini diartikan
sebagai perancangan yang desain yang sederhana dan
mudah untuk dipahami terutama dalam business
process yang kompleks. Desain prototipe diperlukan
untuk meminimalkan risiko ketika aplikasi tersebut
sudah diterapkan.
Gambar 4 Antarmuka utama software penerjemah
C. Pengodean tangis bayi
Pengodean utama yang dibuat adalah:
• Pembuatan file .wav (pada saat pengolahan suara
tangis bayi)
• Pembacaan file .wav (read file)
• Pembuatan codebook dan proses identifikasi
(menggunakan panjang frame = 440, overlap frame
= 0.4, k=18.). Pemilihan nilai parameter ini
berdasarkan penelitian dari Renanti et al. 2013
yang menghasilkan nilai akurasi tertinggi.
• Pemanggilan fungsi-fungsi utama ke dalam menu
utama
Antarmuka awal aplikasi ditampilkan pada Gambar
3 (memuat pilihan bahasa). Antarmuka utama proses
identifikasi tangis bayi ditampilkan pada Gambar 4.
Cara melakukan deteksi tangis bayi adalah dengan
memilih button “Rekam” atau “Record”. Waktu Gambar 5 Solusi dari arti tangis bayi “heh”
identifikasi + 25-60 detik dari proses perekaman tangis
bayi (tergantung device yang digunakan). D. Pengujian
Setelah proses perekaman dan identifikasi, aplikasi Pengujian dari pembuatan software ini
akan menampilkan arti dari tangis bayi yang sudah dilakukan di sisi pengembang menggunakan data uji
direkam. Gambar 4 contoh output tangis bayi “heh” yang sudah direkam sebelumnya. Hasil pengujian
yang artinya bayi merasa tidak nyaman (bisa karena ditampilkan pada Tabel 1.
popoknya basah, udara terlalu panas atau dingin atau
hal lainnya). Solusi tangisan bayi tersebut dapat
diketahui dengan cara memilih button “Solusi”. Contoh

420 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


TABEL 1. HASIL PENGUJIAN [4] Dong C, Liu X. 2013. Development of Android
Application for Language Studies. International
Uji Data Ke- Jenis Conference on Electronic Engineering and
Tangis Computer Science 4: 8-16. doi:
1-5 6- 11- 16- 21- 26- 31- 10.1016/j.ieri.2013.11.003.
10 15 20 25 30 35 [5] Dunstan P. 2006. Open Up and Discover Your
'a' 'a' 'a' 'a' 'a' 'a' 'a' a-eairh Baby’s Language, (Online),
(http://www.babytaal.nl/ media/PDF/
'e' 'e' 'e' 'e' 'e' 'e' 'e' e-eh Comprehensive Booklet(2).pdf, diakses 19 Maret
2012).
[6] Efendi R, Fitri M. Andreswari D. 2014. Rancang
'e' Bangun Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia-Minang,
'h' 'h' 'h' 'h' 'h' * 'h' h-heh Minang-Indonesia Berbasis Android. Teknosia
1(14): 27-35.
'n' 'n' 'n' 'n' 'n' 'n' 'n' n-neh
[7] Jindal G, Jain M. 2012. A Comparative Study of
Mobile Phone’s Operating Systems. International
'a' Journal of Computer Applications & Information
'o' 'o' 'o' 'o' * 'o' 'o' o-owh Technology 1(3): 10-15.
[8] Gunawan A. 2011. Dunstan Baby Language
keterangan: * = salah identifikasi Indonesia, (Online),
Dari 35 data uji, sebanyak 33 benar identifikasi dan 2 (http://www.mommeworld.com/ post/
salah identifikasi. Dari hasil pengujian ini didapat view/49/dunstan-baby-language-indonesia/, diakses
8 September 2012).
akurasi software 94%.
[9] Kristian Y, Armanto H, Frans M. 2012. Utilizing
III. KESIMPULAN GPS and SMS for Tracking and Security Lock
Software ini digunakan untuk mengidentifikasi arti Application on Android Based Phone. International
tangis bayi versi Dunstan Baby Language yang dapat Conference on Asia Pacific Business Innovation
diterapkan pada lingkungan android. Metode and Technology Management 57: 299-305. doi:
pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah 10.1016/j.sbspro.2012.09.1189.
Extreme Programming. Waktu identifikasi + 25-60 [10] Linde Y, Buzo A, Gray RM. 1980. An Algorithm
detik dari proses perekaman tangis bayi (tergantung for Vector Quantizer Design. IEEE Transactions
device yang digunakan). Akurasi aplikasi ini mencapai On Communications 28(1): 84-95.
94%. [11] Lou D, Chen X, Zhao Z, Xuan Y, Xu Z, Jin H,
Penelitian yang dilakukan hanya memotong silence Guo X, Fang Z. 2013. International Conference on
di awal dan di akhir sinyal suara. Penelitian selanjutnya Electronic Engineering and Computer Science 4:
diharapkan melakukan pemotongan silence di setiap 208-215. doi: 10.1016/j.ieri.2013.11.030.
segmen suara supaya data yang dihasilkan lebih [12] Reddy BR, Mahender E. 2013. Speech to Text
mencirikan suara tersebut. Selain itu disarankan Conversion using Android Platform. International
melakukan optimasi pembentukan codebook Journal of Engineering Research and Applications
menggunakan genetic algorithm. Hal ini diharapkan (IJERA) 3(1): 253-258.
mempunyai dampak terhadap akurasi yang lebih tinggi. [13] Renanti MD, Buono A, Kusuma WA. 2013. Infant
Cries Identification by using Codebook As Feature
IV. DAFTAR PUSTAKA Matching, And MFCC As Feature Extraction.
[1] Badan Pusat Statistik. 2013. Survei Sosial Ekonomi Journal of Theoretical and Applied Information
Nasional, (Online), (http://www.bps.go.id/booklet/ Technology 56(2): 437-442.
Boklet_Agustus_2013.pdf, diakses 3 April 2014). [14] Russel. 2011. Southeast Asia’s Mobile Internet
[2] Buono A. 2009. Representasi Nilai HOS dan Model Revolution is on Track, According to New Report,
MFCC sebagai Ekstraksi Ciri pada Sistem (Online), (http://thenextweb.com/asia/2011
Indentifikasi Pembicara di Lingkungan Ber-noise /11/03/southeast-asias-mobile-internet-revolution-
Menggunakan HMM. Disertasi. Depok: Program is-on-track-according-to-new-report/, diakses 3
Studi Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. April 2014).
[3] Do MN. 1994. Digital Signal Processing Mini- [15] Satzinger J, Jackson R, Burd S. 2010. System and
Project: An Automatic Speaker Recognition System. Analysis Design In A Changing World. Boston
Audio Visual Communication Laboratory, Swiss USA: Course Technology-Cengage Learning.
Federal Institute of Technology, Lausanne,
Switzerland.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 421


PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP STRUKTUR
MIKRO BESI COR KELABU PADA PENGECORAN
SENTRIFUGAL
Muhammad Nahrowi dan Roni Kusnowo.
Dosen Jurusan Teknik Pengecoran Logam, Polman Bandung
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Jl Kanayakan No. 21 – Dago, Bandung - 40135
Phone/Fax : (022) 250 0241 / (022) 250 2649
Email: mnahrowi@polman-bandung.ac.id

ABSTRAK

Centrifugal casting atau pengecoran sentrifugal adalah salah satu jenis teknik pengecoran logam yang digunakan
untuk membuat produk cor berbentuk silinder berdinding tipis. Logam cair dicorkan pada cetakan yang berputar
selama beberapa saat hingga logam membeku. Penelitian difokuskan pada kajian tentang pengaruh variasi kecepatan
putar cetakan terhadap struktur mikro yang terbentuk dari besi cor kelabu yang meliputi fasa dan distribusi butiran.
Adapun variasi kecepatan yang ditentukan yaitu sebesar 200 rpm, 400 rpm, dan 600 rpm. Kecepatan putar cetakan
sentrifugal mengakibatkan terjadinya dinamika rotasi. Rotasi ini menghasilkan gaya sentrifugal ke arah luar sumbu
putar cetakan. Gaya ini memungkinkan terjadinya pemadatan butiran besi cor yang terbentuk. Di samping itu terjadi
juga deformasi bentuk butiran besi cor. Pengamatan struktur mikro dilakukan pada sampel yang diambil dari benda
cor pada beberapa titik arah radial. Dari eksperimen proses centrifugal casting untuk besi cor kelabu secara umum
menghasilkan butiran dengan bentuk equiaxed dan columnar dengan orientasi butiran sesuai dengan arah putaran
mesin. Fasa perlit yang terbentuk semakin halus seiiring meningkatnya kecepatan putar. Meningkatnya kecepatan
putar memungkinkan terjadinya penguatan logam secara grain boundary strengthening atau penguatan batas butir.

Kata kunci : centrifugal casting, variasi kecepatan, besi cor kelabu, distribusi butiran, fasa, grain boundary
strengthening.

I. PENDAHULUAN Putaran cetakan menyebabkan adanya gaya


Produk cor gravitasi (gravity casting) pada sentrifugal yang terjadi pada cairan logam. Cairan
umumnya memiliki karakteristik coran yang berpori logam terdorong keluar ke arah radial (dinding
atau berongga, hal ini disebabkan karena adanya gas cetakan) sehingga pertumbuhan butiran akan
yang terjebak ataupun inklusi material pengotor. cenderung lebih padat pada bagian terluar dari benda
Adanya pori ataupun inklusi akan mengurangi sifat casting dibanding pada bagian tengah yang dekat
fisik dan mekanik dari produk cor. Untuk itu perlu dengan poros. Oleh karenanya sifat fisik material,
dihindari hal tersebut. Berbagai upaya dilakukan untuk dalam hal ini struktur mikro, yang dihasilkan dari
mendapatkan produk cor yang utuh, massif dan proses centrifugal casting akan sedikit berbeda dengan
homogen (sound casting). Salah satu upaya untuk proses gravity casting terutama dalam hal penyebaran
mendapatkan sound casting adalah dengan metoda butiran dan fasa. Beberapa hal yang akan
pengecoran sentrifugal (centrifugal casting). mempengaruhi pertumbuhan butiran,fasa, dan
Centrifugal casting atau pengecoran sentrifugal kekerasan pada proses centrifugal casting ini
adalah salah satu teknik pengecoran logam dengan cara diantaranya komposisi material, kecepatan putaran
mencorkan cairan logam ke dalam cetakan yang mesin, dan temperatur pada saat proses penuangan.
berputar hingga cairan logam membeku. Biasanya Pada penelitian kali ini parameter yang akan dibahas
digunakan untuk membuat produk-produk berbentuk lebih lanjut yaitu pengaruh kecepatan putaran mesin
silinder berdinding tipis. Pengecoran logam sentrifugal terhadap struktur mikro yang terbentuk oleh material
dapat diterapkan dengan posisi horizontal dan vertical. tersebut.
II. PEMBAHASAN
Proses pengecoran sentrifugal memiliki beberapa
variasi metoda, salah satu metodanya adalah
pengecoran semi sentrifugal.

A. Semi Centrifugal Casting


Semi-centrifugal casting merupakan proses
pengecoran logam yang menghasilkan benda cor yang
berbentuk silinder masif. Pada metode ini, gaya
sentrifugal digunakan untuk menghasilkan benda cor
Gambar 1. Horizontal Centrifugal Casting yang masif bukan turbular. Cetakan diposisikan dengan
sumbu putaran vertical. Cetakan dirancang dengan
cawan tuang (pouring cup) yang berfungsi sebagai
422 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
riser (penambah) yang ditempatkan pada pusat sumbu Pada gambar 3 kiri, proses sentrifugal
putarnya. seperti ditunjukan pada gambar 2 menghasilkan pembekuan logam yang masif (sound
casting), sementara metoda cetakan diam (gravity)
menghasilkan pembekuan logam dengan rongga susut
(shrinkage) di tengah-tengah ketebalan benda..

C. Penentuan variabel penelitian

1. Variabel tetap

- Jenis metode centrifugal casting yang


digunakan adalah metode semi-centrifugal
casting dengan posisi sumbu vertikal.
- Jenis Pasir cetak : CO2 Proses
- Material cor : Grey Cast Iron
Gambar 2. Semi-centrifugal casting - Temperatur cor (°C) : 1330-1350
- Komposisi material (%)
Dengan memutarkan cetakan diharapkan
kepadatan yang lebih baik dan kerapatan massa akan TABEL 1. KOMPOSISI MATERIAL GREY CAST
lebih besar pada bagian luar dibandingkan bagian yang IRON
dekat dengan sumbu rotasi. Kondisi ini dimanfaatkan Unsur % Berat
untuk membuat benda yang memiliki spesifikasi kuat
pada bagian luar (radial) sementara bagian dalam C 3,8 – 4,0
(sumbu) tidak terlalu kuat. Si 1,1 – 1,3
Mn 0,3 – 0,5
B. Proses Pembekuan Cairan Logam
Proses pembekuan atau solidifikasi yang terjadi P max 0,01
pada proses pengecoran sentrifugal dipengaruhi oleh S Max 0,01
laju perpindahan panas dari cairan logam ke cetakan
dan gaya sentrifugal yang terjadi akibat putaran 2. Variabel bebas
cetakan. Pertumbuhan kristal akan terjadi pada saat Variabel bebas pada penelitian ini yaitu kecepatan
cairan kontak dengan dinding cetakan dan akan putaran mesin yang meliputi putaran lambat (200 rpm),
tumbuh hingga sisa cairan membeku secara seragam putaran sedang (400 rpm), dan putaran cepat (600
menuju bagian dalam benda cor dan menghasilkan rpm).
benda cor yang utuh tanpa adanya cacat baik pori
maupun rongga susut (sound casting). Proses D. Persiapan Cetakan
solidifikasi yang dimulai dari bagian luar benda yang Cetakan yang digunakan untuk proses semi-
bersentuhan dengan cetakan akan terus menuju bagian centrifugal casting kali ini adalah cetakan kering
dalam benda sehingga bagian yang terakhir membeku dengan mengunakan pasir CO2 process yang
adalah bagian yang terdapat di tengah-tengah, dalam berpengikat air kaca (water glass). Dalam proses
hal ini bagian yang berada dekat dengan sumbu putaran pembuatannya menggunakan pola kayu dengan satu
cetakan.. Hal tersebut dapat terjadi jika terdapat cairan belahan, sedangkan untuk rangka cetak digunakan
yang mengalir didalam cetakan. rangka cetak khusus yang terbuat dari logam.

E. Proses Penuangan
Proses pengecoran dilakukan setelah persiapan
mesin dan cairan logam selesai. Dalam proses ini
cairan logam dituang kedalam cetakan yang berputar
kemudian dibiarkan beberapa saat hingga cairan
membeku. Setelah dirasa cukup mesin dapat dimatikan
dan benda dibiarkan dingin dengan cetakan sebelum
dilakukan proses pembongkaran.

Gambar 3. Perbedaan Proses Solidifikasi11

11
Kamlesh, Centrifugal Casting, hal 11
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 423
ditinjau dari aspek sebaran grafit dan fasa yang
dihasilkan.

(a) (b) (c)

Gambar 7. Struktur mikro penampang melintang


Gambar 4. Proses Penuangan diameter luar centrifugal casting. (a) 200 rpm, (b) 400
rpm, (c) 600 rpm.
F. Pengambilan Sampel Uji
Pengambilan spesimen untuk pengujian struktur Pada gambar 7 dapat dilihat perbedaan struktur
mikro dilakukan pada bagian penampang melintang mikro material dari segi grafit yang terbentuk akibat
yang meliputi diameter luar, tengah dan diameter dari proses centrifugal casting dimana perbedaan dapat
dalam,seperti yang ditunjukkan gambar 5. Lokasi dilihat dari penyebaran grafit dan bentuk grafit yang
pengujian ini dipilih karena ada kemungkinan posisi dihasilkan. Grafit pada besi cor hypoeutektik terbentuk
tersebut mengalami perubahan struktur mikro akibat pada batas butir dari ferit atau pun perlit.
gaya centrifugal dari putaran mesin. Pada kecepatan 200 rpm dihasilkan bentuk grafit I
dengan distribusi/type grafit A yaitu grafit dengan
distribusi yang seragam. Pada kecepatan 400 rpm
dihasilkan bentuk grafit I dengan distribusi/type A,
akan tetapi terdapat beberapa bagian pada grafit yang
memiliki ukuran yang lebih pendek dan lebih halus, hal
tersebut terjadi akibat dari gaya sentrifugal yang terjadi
sehingga partikel-partikel yang memiliki density yang
lebih besar akan terdorong ke bagian paling luar,
sedangkan material dengan density lebih rendah akan
tersisihkan ke bagian diameter dalam, dalam hal ini
partikel yang memiliki density lebih rendah adalah
grafit. Dengan demikian pada bagian diameter luar
Gambar 5. Letak Pengambilan Sampel Uji Struktur akan memiliki kepadatan yang lebih besar
Mikro. (a) dalam. (b) Tengah (c) Luar. dibandingkan dengan bagian diameter dalamnya.
Pada kecepatan 600 rpm dihasilkan bentuk grafit I
Perubahan struktur mikro dapat dilihat dari dengan distribusi/type A, dengan beberapa bagian pada
beberapa aspek, dalam hal ini struktur mikro dilihat grafit yang memiliki ukuran yang lebih pendek dan
dari aspek grafit dan fasa yang terbentuk. halus. Prosesnya hampir sama dengan yang terjadi
pada kecepatan putaran mesin 400 rpm, akan tetapi
dalam hal ini kecepatan putaran yang lebih tinggi
menghasilkan gaya sentrifugal yang lebih tinggi pula
sehingga kepadatannya pun akan lebih besar
dibandingkan dengan sebelumnya, hal tersebut dapat
dilihat dari presentase grafit halus yang muncul lebih
banyak dibanding dengan sebelumnya.
Panjang grafit yang terbentuk semakin pendek
mengindikasikan bahwa butiran yang terbentuk
Gambar 6. Bentuk sampel uji struktur mikro yang semakin kecil (halus). Ukuran butir semakin halus
belum dilakukan pemolesan dan etsa. maka batas butirnya akan semakin panjang dan luas
dan meningkatkan dislokasi. Peningkatan dislokasi
G. Hasil Uji Struktur Mikro berdampak pada kesulitan material mengalami
Pengujian struktur mikro dilakukan untuk deformasi plastis. Dengan kata lain material akan
mengetahui struktur mikro yang terdapat pada coran semakin kuat. Fenomena ini sering disebut grain
yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan cara boundary strengthening atau penguatan batas butir.
mengamati spesimen uji dibawah mikroskop optik. Hasil eksperimen di atas selaras dengan Hukum Hall-
Setelah dilakukan proses pengujian struktur mikro pada Petch yang mengatakan bahwa “material dengan
sampel uji maka dihasilkan struktur mikro yang butiran yang halus bersifat lebih keras dan kuat
dibandingkan material dengan butir kasar karena
424 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
butiran yang halus memiliki area batas butir total yang
lebih luas untuk menghalangi pergerakan dislokasi”.
Dengan demikian semakin tinggi kecepatan putar
mesin yang diberikan maka gaya sentrifugal yang
dihasilkan juga semakin besar, dalam hal ini bagian
benda yang mendapatkan gaya paling besar adalah
bagian terluar benda sehingga pada bagian ini tingkat
kerapatannya akan lebih besar dibandingkan dengan
bagian lainnya.

Gambar 11. Struktur mikro penampang melintang


diameter luar centrifugal casting hasil pengamatan
dengan Secundary Electron Microscopy (SEM). (a)
200 rpm, (b) 400 rpm, (c) 600 rpm.
Gambar 8. Struktur mikro penampang melintang Pada gambar 8 dapat dilihat perbedaan hasil
diameter luar centrifugal casting. (a) 200 rpm, (b) 400 mikro struktur yang dihasilkan dari segi fasa yang
rpm, (c) 600 rpm terbentuk sebagai akibat dari gaya centrifugal dimana
dalam hal ini dapat kita lihat perbedaan fasa pearlite
yang dihasilkan pada tiap-tiap variasi kecepatan
putaran mesin.
Pada kecepatan 200 rpm dapat kita lihat fasa
pearlit yang dihasilkan cenderung lebih kasar dan
memiliki butiran-butiran yang lebih besar, selain itu
fasa ferrit yang terdapat pada pearlite masih jelas
terlihat dan memiliki ukuran yang relatif lebih besar
dibandingkan dengan hasil percobaan yang lainnya
(gambar 9).
Pada kecepatan 400 rpm pearlite yang terbentuk
mulai terlihat lebih seragam dibandingkan dengan pada
kecepatan 200 rpm dimana ferrit yang terdapat pada
peralite memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dan
Gambar 9. Struktur mikro penampang melintang
lebih halus (gambar 10).
diameter luar centrifugal casting pada putaran 200
Pada kecepatan 600 rpm dapat dilihat bahwa
rpm. hasil pengamatan dengan Secundary Electron
pearlite yang dihasilkan lebih halus dan lebih merata
Microscopy (SEM).
distribusinya dibandingkan dengan hasil pada
kecepatan 200 rpm ataupun 400 rpm (gambar 11).
Jika dilihat pada gambar 9, 10 dan 11 dapat
dilihat hasil dari struktur mikro yang dihasilkan dari
sampel uji pada setiap hasil percobaan, dari
perbandingan tersebut dapat dilihat semakin tinggi
kecepatan putaran maka dihasilkan ukuran butiran dan
fasa yang lebih halus, hal tersebut disebabkan oleh laju
pendinginan yang terjadi pada bagian diameter luar dan
pada kecepatan putaran yang tinggi lebih cepat
dibanding bagian dalam benda ataupun putaran yang
lebih rendah.
Selain dari struktur mikro, dalam hal ini
kekerasan material juga sangat dipengaruhi oleh
Gambar 10. Struktur mikro penampang melintang besarnya kecepatan putaran mesin yang diberikan,
diameter luar centrifugal casting pada putaran 400 karena semakin cepat putaran mesin maka gaya yang
rpm. hasil pengamatan dengan Secundary Electron dihasilkan akan semakin besar, besarnya gaya yang
Microscopy (SEM). dihasilkan pada setiap putaran dapat dihitung
menggunakan rumus:

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 425


Dari tabel 2 dapat dilihat besarnya gaya
· · sentrifugal yang dihasilkan pada setiap putaran, dalam
hal ini bagian benda yang mendapatkan gaya paling
Dimana : besar adalah bagian diameter luar benda sehingga pada
bagian ini tingkat kepadatannya akan lebih besar
Fsf = gaya sentrifugal (N) dibandingkan dengan bagian lainnya, dengan demikian
kemungkinan terdapat porositas pada bagian tersebut
m = massa benda cor (kg) sangatlah kecil, semakin besar tingkat kepadatan
material maka nilai kekerasannya pun akan semakin
= kecepatan sudut (rad/s)
tinggi.
r = radius (m) Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi
Pada saat eksperimen dilakukan pada benda dengan kecepatan putaran mesin maka ukuran butiran yang
jari-jari atau radius sebesar 100 mm (0,1 m) dan massa dihasilkan akan semakin halus pula, semakin halus
benda 5 kg. Gaya sentrifugal yang terjadi pada cairan ukuran butiran material maka semakin besar nilai
logam seperti pada table 2. kekuatan dan kekerasan pada material seperti pada
table 3.
TABEL 2. BESAR GAYA SENTRIFUGAL
III. KESIMPULAN
n Fsf Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
[rpm] [rad/s] [N] dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Struktur mikro dapat dilihat bahwa pada bagian terluar
benda uji memiliki ukuran butiran yang lebih halus
200 20,94 219,28
dibandingkan dengan ukuran butiran pada bagian
400 41,88 877,17 dalam benda.
600 62,83 1973,63 2. Semakin tinggi kecepatan putar cetakan sentrifugal
akan memperhalus butiran dan fasa yang terbentuk
Berdasarkan hasil pengujian kekerasan diperoleh yang pada akhirnya akan meningkatkan kekuatan
data sebagai berikut: material.

TABEL 3. HASIL UJI KERAS IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] American Society Materials (ASM). Metals
Hardness Brinell Handbook 9th edition. Vol 15 Casting. USA. ASM
Rpm International. 1998.
Bagian Luar Bagian Tengah
[2] American Standar Testing for Materials (ASTM).
200 143,3 140,6 Vol 03.02 E 10. Standard Test Method for Brinell
Hardness of Metallic Materials. ASTM
400 162,8 153,1 International,
[3] Janco, N. Centrifugal Casting, American
600 175,1 165,2 Foundrymen’s Society. 1988.
[4] Jones, M C. Investigation of Centrifugal Casting
Techniques. Foundry Trade Journal. 1970
[5] Kamlesh. Centrifugal Casting,
[6] Tjirto, Soejono. 2007. Pengaruh Kecepatan Putar
Pada Proses Pengecoran Aluminium Centrifugal.
Surabaya.

426 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


ANALISIS GAGAL ANTAR KIRIMAN SURAT DAN PAKET
DENGAN MENGGUNAKAN METODE
SIX SIGMA (CASE STUDY : PT POS INDONESIA (PERSERO) –
UNIT PELAKSANA OPERASI BOGOR)
Agung Prayudha Hidayat
Institut Pertanian Bogor
Email: agungprayudha29@yahoo.com

ABSTRAK

Bertambah ketatnya persaingan bisnis di industri logistik tepatnya pada jasa kurir membuat Unit Pelaksana
Operasi Bogor untuk memperhatikan kinerja perusahaan dalam mengantarkan kiriman surat dan paket agar dapat
diatasi. Permasalahan pada antaran kiriman surat dan paket yaitu pada karyawan antaran dan pihak penerima.
Karyawan antaran menjadikan gagal antar kiriman surat dan paket disebabkan oleh beberapa penyebab yaitu
karyawan antaran tidak ulet melakukan antaran, surat dan paket yang harus diantarkan terlalu banyak, salah salur
dan tas kantong terbuat dari bahan kain. Pihak penerima menjadikan gagal antar kiriman surat dan paket karena
terdapat alasan-alasan. Alasan-alasan tersebut yaitu alamat tidak jelas, ditolak, meninggal, penerima tidak dikenal,
pindah alamat, dan rumah kosong. Pemecahan masalah terhadap permasalahan tersebut dengan menggunakan
metode Six Sigma. dengan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) model. Tahap Define, menentukan
permasalahan dengan menggunakan SIPOC diagram. Tahap Measure, melakukan pengukuran dengan mengumpulkan
data. Tahap Analyze, mencari akar penyebab utama dari permasalahan yang terjadi. Tahap Improve, melakukan
perbaikan dengan memberikan usulan perbaikan-perbaikan terhadap penyebab utama permasalahan. Tahap Control,
melakukan pengawasan dengan memberikan usulan terhadap perbaikan-perbaikan yang telah diusulkan. Hasil pada
tahap Define, penetapan masalah dengan menggunakan SIPOC diagram yaitu pada Output dan Customer.
Permasalahan pada Output yaitu terjadinya gagal antar kiriman surat dan paket yang dilakukan oleh karyawan
antaran. Pada tahap Measure, jumlah gagal antar kiriman surat dan paket terbesar pada bulan maret 2014 sebesar
5.161 unit, jumlah antaran surat dan paket terbesar pada bulan mei 2014 sebesar 134.164 unit, jumlah salah salur
tebesar yaitu pada bulan maret 2014 sebesar 2 unit dan jumlah alasan terbesar pihak penerima yaitu ditolak sebesar
9.026 unit. Pada tahap Analyze, penyebab utama pada gagal antar kiriman surat dan paket yaitu karyawan antaran
tidak ulet melakukan antaran, ditolak karena barang rusak, pihak penerima tidak dikenal, alamat tidak jelas. Pada
tahap Improve, perbaikan-perbaikan yang dilakukan yaitu kepala Unit Pelaksana Operasi Bogor memberikan surat
peringatan kepada karyawan antaran yang memiliki gagal antar jumlah surat dan paket, dan membuat kegiatan
breefing sebelum memulai bekerja. Dilakukan penanganan barang untuk paket diberikan standarisasi packing¸ untuk
surat dimasukkan kedalam plastik. Pengembalian kiriman kepada pihak pengirim. Membuat database yang dapat
membuat alamat secara terperinci. Pada tahap Control, kepala Unit Pelaksana Operasi Bogor memeriksa neraca
gagal antar kiriman selama tiga bulan sekali, manajer antaran membahas kinerja kemarin, dan memberikan
pertanyaan mengenai antaran terhadap karyawan antaran, melaksanakan quality control, dilakukan pemeriksaan tas
kantong setiap tiga bulan, membuat status lacak kiriman, dan melakukan upgrade pada database.

Kata kunci: Gagal Antar, Six Sigma

I. PENDAHULUAN 1. Penyebab-penyebab apa saja yang menjadikan


Persaingan Bisnis di bidang jasa kurir membuat gagal antar kiriman surat dan paket yang dilakukan
perusahaan BUMN yaitu PT Pos Indonesia (persero) oleh karyawan antaran?
perlu memaksimalkan kinerja perusahaan agar dapat 2. Alasan terbesar apa dari pihak penerima
bersaing dengan perusahaan swasta. PT Pos Indonesia menjadikan gagal antar kiriman surat dan paket?
(persero) membagi ruang lingkup bisnis di Indonesia 3. Bagaimana perbaikan terhadap gagal antar kiriman
dengan mengadakan kantor Pos dan Unit Pelaksana sursat dan paket yang dilakukan oleh karyawan
Operasi. Salah satu kantor Pos yaitu Kantor Pos Bogor. antaran?
Kantor Pos Bogor memiliki beberapa permasalahan 4. Bagaimana perbaikan terhadap alasan terbesar
yaitu pendapatan tidak mencapai target. Tidak pihak penerima menjadikan gagal antar kiriman
tercapainya target disebabkan oleh operasionalnya sursat dan paket?
yaitu antaran kepada pihak penerima. Unit Pelaksana Tujuan dari penelitian ini yaitu :
Operasi Bogor sebagai penunjang operasionalnya 1. Mengetahui penyebab-penyebab yang menjadikan
memiliki masalah yaitu gagal antar kiriman surat dan gagal antar kiriman surat dan paket yang dilakukan
paket yang dilakukan oleh karyawan dan juga terdapat oleh karyawan antaran.
alasan-alasan pihak penerima menjadikan gagal antar 2. Mengetahui alasan terbesar dari pihak penerima
kiriman surat dan paket. Maka dari itu, rumusan menjadikan gagal antar kiriman surat dan paket.
masalah yang diangkat dalam penelitian ini antara lain:
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 427
3. Mengetahui perbaikan terhadap gagal antar kiriman Tabel 2 Jumlah Antaran 2104
surat dan paket yang dilakukan oleh karyawan
antaran.
4. Mengetahui perbaikan terhadap alasan terbesar
pihak penerima menjadikan gagal antar kiriman
surat dan paket.
d. Salah salur (Method)
II. PEMBAHASAN
Model utama pemecahan masalah yang digunakan Tabel 3 Jumlah Salah Salur 2014
dalam penelitian ini adalah 1Six Sigma model
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, control).
Pada tahap Define, penulis menggunakan SIPOC
Diagram. Adapun SIPOC Diagram pada proses
distribusi surat dan paket Unit Pelaksana Operasi e. Tas kantong terbuat dari bahan kain (Machine)
Bogor dapat dilihat pada Gambar 1

2. Terjadinya alasan pihak penerima menjadikan gagal


antar kiriman surat dan paket.

Gambar `1 SIPOC Diagram

Berdasarkan brainstorming pada SIPOC


Diagram, permasalahan yang terjadi yaitu pada output
dan customer. Pada tahap output, antaran kiriman surat
dan paket terjadi kegagalan yang disebabkan oleh
karyawan antaran yang tidak ulet dalam mencari Gambar 2 Alasan Pihak Penerima
alamat pihak penerima (Man), jumlah surat dan paket
yang harus diantarkan terlalu banyak (Material), salah Pada tahap Analyze, dilakukan tahap analisa
salur (Method), tas kantong terbuat dari bahan kain berdasarkan tahap Measure, adalah sebagai berikut :
(Machine). Pada tahap customer, Terjadinya alasan 1. Terjadinya gagal antar kiriman surat dan paket yang
pihak penerima menjadikan gagal antar kiriman surat dilakukan oleh karyawan antaran
dan paket dikarenakan alamat tidak jelas, ditolak,
meninggal, penerima tidak dikenal, pindah alamat.
Pada tahap Measure, adapun pengukuran yang
dilakukan terhadap tahap define adalah sebagai berikut:

1. Gagal antar kiriman surat dan paket


a.Karyawan antaran tidak ulet melakukan antaran
(Man)
Gambar 3 Fishbone Diagram
Tabel 1 Jumlah Gagal Antar 2014
Gagal Antar

Akar penyebab masalah utama (main root cause)


yang akan diperbaiki pada tahap selanjutnya yaitu
karyawan antaran yang tidak ulet melakukan
antaran.
2. Terjadinya alasan pihak penerima menjadikan gagal
c. Jumlah Surat dan paket yang harus diantarkan
antar kiriman surat dan paket
terlalu banyak (Material)

428 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Pada tahap Control, pengawasan terhadap
karyawan antaran tidak ulet, kepala Unit Pelaksana
Operasi Bogor memeriksa neraca gagal antar kiriman
surat dan paket selama 3 bulan sekali. Hal ini
dilakukan jika neraca gagal antar kiriman surat dan
paket yang dimiliki oleh karyawan antaran tidak
menurun dapat ditindaklanjuti lebih lanjut. Pengawasan
terhadap kegiatan Breefing adalah manajer antaran
harus selalu membahas mengenai kinerja karyawan
Gambar 4 Fishbone Diagram Alasan Ditolak antaran. Pengawasan terhadap ditolak yaitu melakukan
quality control setiap langkah pengerjaan. Pengawasan
Akar penyebab masalah utama (main root cause) yang terhadap penerima tidak dikenal yaitu pengawasan
akan diperbaiki pada tahap selanjutnya yaitu barang status lacak kiriman, agar setiap pemindahan kiriman
rusak. tersebut dapat terdeteksi tidak mengalami kehilangan.
Pengawasan terhadap alamat tidak jelas yaitu
melakukan upgrade database, agar tidak mengalami
error.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Metode yang digunakan adalah six sigma dengan
model DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve,
Akar penyebab masalah utama (main root cause) yang
Control). Pada tahap Define, permasalahan yang terjadi
akan diperbaiki pada tahap selanjutnya yaitu penerima
yaitu pada output dan customer. Pada tahap Measure
tidak dikenal.
yaitu ,mengukur permasalahan berdasarkan pada tahap
Define. Pada tahap Analyze, akar permasalahan
terhadap output yaitu karyawan tidak ulet dan terhadap
customer yaitu ditolak, penerima tidak dikenal, dan
information technology. Pada tahap Improve yaitu surat
peringatan, kegiatan breefing, standarisasi packing,
pengembalian kembali kepada pihak pengirim,
pembuatan database yang terintegerasi. Pada tahap
Control yaitu pemeriksaan neraca, pembahasan kinerja
karyawan antaran, quality control setiap pengerjaan,
pengawasan status lacak kiriman.
akar penyebab masalah utama (main root cause) yang
akan diperbaiki pada tahap selanjutnya yaitu B. Saran
information technology. 1. Secara umum disarankan agar perusahaan
melakukan Pusat Pendidikan Pelatihan (PusDikLat)
Pada tahap Improve, berdasarkan tahap Analyze, kepada karyawan antaran setelah dilakukan proses
penulis mengusulkan perbaikan terhadap karyawan Recruitment.
tidak ulet, kepala Unit Pelaksana Operasi Bogor 2. Kepala Unit Operasi Bogor disarankan memberikan
memberikan surat peringatan kepada karyawan antaran sosialisai terhadap proses kerja sehingga karyawan
yang memiliki jumlah gagal antar kiriman surat dan bekerja sesuai dengan Standar Operasional
paket dan membuat kegiatan breefing sebelum Prosedur (SOP).
memulai bekerja. Perbaikan terhadap Ditolak yaitu 3. Membuat tas kantong dari bahan alumunium.
dengan cara dilakukan penanganan barang dengan cara 4. Membuat standarisasi penanganan barang.
terhadap produk paket diberikan standarisasi packing 5. Pihak loket, harus melakukan Input data Customer
dengan ditutupi oleh lakban hitam, terhadap produk dengan benar baik dari nama, nomor telepon, dan
surat dimasukkan kedalam plastik agar tidak basah, dan terutama penulisan alamat pihak penerima.
perlu membuat tas kantong terbuat dari alumunium
agar barang tidak kebasahan ketika hujan. Perbaikan IV. DAFTAR PUSTAKA
terhadap penerima tidak dikenal yaitu dengan cara [1] Gaspersz, Vincent.2007. Lean Six Sigma For
kiriman surat dan paket yang tertuju pada pihak Manufacturing and Service Industries. Jakarta: PT
penerima tersebut dikembalikan kembali kepada pihak Gramedia Pustaka Utama.
pengirim. Perbaikan terhadap alamat tidak jelas yaitu [2] Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas
membuat database yang terintegrasi dengan seluruh Penerapan Konsep-konsep Kualitas Dalam
wilayah di Indonesia. Database mencakup alamat yang Manajemen Bisnis Total. Jakarta : Yayasan Indonesia
terdiri dari kota, kecamatan, jalan, maupun nomor Emas dan Gramedia Pustaka Utama.
rumah secara terperinci.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 429
[3] Heizer, J. & Render, B. 2012. Manajemen Pada Proses Perebusan Dengan Menerapkan QCC
Operasi. Jakarta: Salemba Empat. (Quality Control Circle”. Jurnal Teknik Industri,
[4] Gunawan, Hendra. 2013. “ Implementasi Vol.3, No.1, September 2013, pp.41-46.
Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan [5] Ivanto, Muhammad. 2013. “Pengendalian Kualitas
Metode Statistik Pada Pabrik Cat CV X Produksi Koran Menggunakan Seven Tools Pada
Surabaya”. Jurnal Manajemen Fakultas Bisnis dan PT Akcaya Pariwara Kabupaten Kubu Raya”.
Ekonomika, Vol.2, No.1 (2013). Jurnal Teknik Elektro, 2013.
[5] Tarihoran, Nova. Siregar, Khawarita. Ishak,
Aulia. 2013. “ Analisis Pengendalian Kualitas

430 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENJADWALAN PETUGAS PELAYANAN TERA DAN TERA
ULANG KASUS BALAI METROLOGI WILAYAH BANYUMAS
Agus Dani Yudianto1, Adhistya Erna Permanasari2, Silmi Fauziati3
1,2,3
Departemen teknik elektro dan teknologi informasi, fakultas teknik universitas gadjah mada
email : agusdaniy.cio15@mail.ugm.ac.id1, adhistya@ugm.ac.id2, silmi@ugm.ac.id3

ABSTRAK
Dalam suatu organisasi pemerintahan, penjadwalan merupakan suatu hal yang sangat penting tetapi masih
belum mendapat perhatian yang serius. Di Balai Metrologi Wilayah Banyumas, penjadwalan petugas pelayanan tera
dan tera ulang yang selama ini dilaksanakan belum dilakukan dengan baik sehingga jumlah penugasan antar pegawai
menjadi tidak merata dan penugasan yang tidak sesuai sasaran kinerja maupun tugas pokok dan fungsinya. Selama ini
setiap pegawai khususnya fungsional penera, dianggap memiliki kewenangan, kemampuan serta kompetensi yang sama
dalam kegiatan pelayanan. Dengan terbitnya undang-undang mengenai Aparatur Sipil Negara (ASN), setiap pegawai
sedapat mungkin harus bekerja sesuai dengan sasaran kinerja dan tugas pokok dan fungsinya. Untuk mempermudah
proses penjadwalan, Balai Metrologi Wilayah Banyumas memerlukan suatu alat bantu untuk mengelola penjadwalan
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Penggunaan sistem pendukung keputusan akan membantu
pimpinan dalam menentukan pegawai yang akan ditugaskan sehingga diharapkan jumlah penugasan pegawai menjadi
lebih merata dan sesuai dengan kriteria atau aspek kepegawaian. Makalah ini menguraikan mengenai pentingnya
penggunaan aplikasi sistem pendukung keputusan pada proses penjadwalan petugas pelayanan tera dan tera ulang di
Balai Metrologi Wilayah Banyumas. Pada makalah ini akan dijelaskan proses pengembangan sistem pendukung
keputusan mulai dari tahap identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan pengguna sampai tahap desain sistem dan
antarmuka aplikasi.

Kata kunci : penjadwalan, pelayanan, sistem pendukung keputusan

I. PENDAHULUAN Wilayah Banyumas terdiri dari tiga jenis pelayanan


Balai Metrologi Wilayah Banyumas merupakan yaitu :
salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) 1. Pelayanan tera dan tera ulang di kantor
dibawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi 2. Pelayanan tera dan tera ulang di luar kantor
Jawa Tengah yang memiliki tugas pokok 3. Pelayanan tera dan tera ulang di tempat pakai
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan
atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Pelayanan tera-tera ulang dikantor merupakan
kemetrologian. Balai Metrologi Wilayah Banyumas kegiatan pelayanan utama dengan melayani pengujian
memiliki kegiatan pelayanan utama berupa pelayanan alat ukur yang dibawa oleh masyarakat kekantor.
tera dan tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang dan Pelayanan tera dan tera ulang diluar kantor merupakan
perlengkapannya (UTTP). Kegiatan pengujian alat pelayanan rutin yang sudah terjadwal untuk
ukur tera dan tera ulang dilakukan oleh kelompok mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan
Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) yaitu Fungsional dilakukan di kantor desa/kelurahan, kantor kecamatan
Penera. Fungsional Penera dibagi menjadi dua yaitu dan pasar. Sedangkan pelayanan tera dan tera ulang
Penera Keahlian dan Penera Ketrampilan. ditempat pakai dilaksanakan berdasarkan surat
Setiap pegawai negeri sipil mempunyai tugas permintaan dari pemilik alat ukur dan pemeriksaan
pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing. Bahkan dilaksanakan di tempat alat ukur tersebut berada. Hal
untuk jabatan fungsional tertentu (JFT) mempunyai tersebut dilakukan karena kondisi alat ukur dalam
tugas pokok dan fungsi yang jelas sesuai dengan kondisi tertanam (tidak dapat dipindah-pindah) seperti
peraturan perundang-undangan yang berlaku. pompa ukur bbm.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Salah satu solusi untuk mengatasi masalah
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik penjadwalan petugas pada kegiatan pelayanan adalah
Indonesia Nomor 32 tahun 2014 [4] tentang jabatan dengan mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan
Fungsional Penera dan Angka Kreditnya, setiap (SPK). SPK akan membantu dan mendukung proses
tingkatan Fungsional Penera mempunyai tugas pokok pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan.
dan fungsi (tupoksi) masing-masing. Selain itu setiap SPK memadukan sumber daya intelektual dari individu
pegawai juga mempunyai sasaran kinerja pegawai dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan
(SKP). SKP adalah bagian dari tupoksi yang akan kualitas keputusan [5]. Melalui suatu algoritma
menjadi tugas utama pegawai dan menjadi bahan dan tertentu, SPK akan mencari petugas yang tepat yang
tolak ukur dalam penilaian kinerjanya. akan melaksanakan suatu kegiatan pelayanan dan
Berdasarkan tempat pelaksanaannya, kegiatan menghasilkan keluaran berbentuk jadwal pelayanan.
pelayanan yang dilakukan oleh Balai Metrologi

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 431


Pembuatan sistem penjadwalan petugas informasi berbasis komputer untuk mendukung para
pelayanan dengan bantuan sistem pendukung pengambilan keputusan manajemen dalam mengambil
keputusan berangkat dari permasalahan berikut : keputusan atas masalah–masalah yang semi terstruktur
1. Penjadwalan petugas pada kegiatan pelayanan tera “ [5].
dan tera ulang selama ini dilakukan tanpa
mempertimbangkan sasaran kinerja pegawai serta Dengan pengertian tersebut, dapat dijelaskan
tugas pokok dan fungsinya serta jumlah penugasan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan
yang tidak merata. alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan
2. Fungsional penera selama ini kesulitan dalam sistem yang membantu pengambil keputusan dengan
mencapai sasaran kinerja pegawai bulanan maupun melengkapi sebuah informasi dari data yang telah
tahunan karena antara pekerjaan yang dilaksanakan diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat
dan sasaran kinerjanya seringkali berbeda. keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat
3. Fungsional penera kesulitan ketika akan membuat dan akurat [5]. SPK dimaksudkan menjadi alat bantu
daftar usulan penilaian angka kredit sebagai syarat bagi para bagi para pengambil keputusan untuk
kenaikan kepangkatan karena banyaknya memperluas kapabilitas mereka dan bukan untuk
penugasan yang tidak sesuai tupoksi. menggantikan penilaian mereka. SPK memadukan
sumber daya intelektual dari individu dengan
Penggunaan SPK telah dilakukan di beberapa kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas
penelitian sebelumnya. Bekti Nugroho [3] membuat keputusan [5].
suatu sistem pendukung keputusan untuk evaluasi Menurut Turban, Sistem Pendukung Keputusan
pegawai dalam penentuan reward and punishment di terdiri dari empat subsistem seperti yang terlihat pada
Pemerintah Kabupaten Sragen dengan tujuan Gambar 1. yaitu:
membantu koordinator untuk menentukan ganjaran 1. Manajemen Data, meliputi basis data yang berisi
maupun hukuman yang sesuai kepada pegawai negeri data-data yang relevan dengan keadaan dan
sipil yang dibawahinya berdasarkan kinerjanya. Berda dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
Drata [1] membuat suatu SPK penjadwalan dokter Database Management Sistem (DBMS).
pada jaringan klinik 24 jam menggunakan rule-based 2. Manajemen Model berupa sebuah paket perangkat
DSS. Handayani dan Wakhidah [2] menggunakan lunak yang berisi model-model finansial, statistik,
metode AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk management science, atau model kuantitatif yang
mengembangkan SPK seleksi pemilihan mahasiswa menyediakan kemampuan analisa dan perangkat
berprestasi di Universitas Semarang. lunak manajemen yang sesuai.
Penelitan ini bertujuan merancang suatu sistem 3. Susbsistem Dialog atau komunikasi, merupakan
pendukung keputusan penjadwalan petugas pelayanan subsistem yang dipakai oleh user untuk
tera dan tera ulang pada Balai Metrologi Wilayah berkomunikasi dan memberi perintah
Banyumas berdasarkan kriteria utama berupa jumlah (menyediakan user interface).
penugasan, SKP serta tupoksi. SPK tersebut 4. Manajemen Knowledge yang mendukung subsistem
diharapkan mampu membantu pimpinan dalam lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri
menjadwal petugas pelayanan dengan adil dan merata, sendiri.
melakukan rekapitulasi jumlah penugasan yang
dilakukan masing-masing pegawai serta mempermudah
pegawai dalam memenuhi sasaran kinerjanya dan
mempermudah membuat daftar usulan penilaian angka
kredit sebagai syarat kenaikan pangkat.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Turban mendefinisikan pengambilan keputusan
sebagai sebuah proses memilih tindakan (diantara
berbagai alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau
beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Pengambilan Gambar 1 Subsistem pada SPK [5]
keputusan ini dilakukan dengan pendekatan sistematis
terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan III. METODE PENELITIAN
data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor- Metode penelitian yang dilakukan pada
faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pengambilan penelitian ini terlihat pada gambar 2 berikut :
keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu Identifikasi dan
Studi
Identifikasi
Perancangan Sistem
Perumusan Kebutuhan
sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam Masalah
Literatur
Pengguna
Pendukung Keputusan

proses pengambilan keputusan melalui alternatif–


alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, Gambar 2 Alur Metodologi Penelitian
informasi dan rancangan model. Sistem Pendukung
Keputusan merupakan penggabungan sumber–sumber
kecerdasan individu dengan kemampuan komponen
untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem
Pendukung Keputusan juga merupakan sistem
432 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
A. Identifikasi dan perumusan masalah C. Inventarisasi Kebutuhan Data
Pada tahapan ini dilakukan identifikasi Data-data yang dibutuhkan untuk pengembangan
permasalahan di Balai Metrologi Wilayah Banyumas sistem pendukung keputusan terdiri dari tujuh kriteria
yang terkait dengan penjadwalan pegawai sehingga yaitu jumlah penugasan, sasaran dan kinerja pegawai,
dihasilkan perumusan permasalahan. tugas pokok dan fungsi, sertifikat pelatihan, jumlah alat
ukur yang telah diuji, nilai kinerja bulan
B. Studi literatur sebelumnyadan absensi. Dari hasil komunikasi dengan
Studi literatur merupakan tahap pembelajaran stakeholder, ditentukan pilihan kriteria untuk setiap
tentang topik-topik yang relevan terhadap penelitian kriteria beserta nilainya yang ditampilkan pada Tabel
yang dilakukan. Literatur yang digunakan meliputi 1. Nilai kriteria ini kemudian akan diproses dalam
studi terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan sistem pendukung keputusan untuk menentukan
identifikasi dan pemahaman tentang kegiatan pegawai yang akan ditugaskan. Selain itu, data alat
pelayanan pada Balai Metrologi Wilayah Banyumas ukur juga menjadi hal yang dibahas dalam inventarisasi
dan proses penugasan pegawai. Selain itu studi literatur kebutuhan pengguna. Data alat-alat ukur yang akan
juga difokuskan pada sistem pendukung keputusan, ditampilkan dalam input data pegawai maupun
pengembangan perangkat lunak, dan metode yang akan penjadwalan adalah alat-alat ukur yang terdapat pada
digunakan. wilayah kerja Balai Metrologi Wilayah Banyumas.

C. Identifikasi Kebutuhan Pengguna Tabel 1 Pilihan kriteria pada sistem pendukung


Identifikasi kebutuhan dilakukan untuk mengetahui keputusan
kebutuhan dan keinginan pengguna terhadap sistem
pendukung keputusan yang dibangun. Identifikasi
kebutuhan pengguna dilakukan dengan melakukan
wawancara dengan para pemangku kepentingan dan
observasi lapangan. Hal ini dilakukan agar tujuan
pengembangan sistem pendukung keputusan diketahui
secara langsung dari sumber yang terpercaya. Tahapan
ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan
sistem pendukung keputusan dan kriteria-kriteria yang
akan digunakan sebagai dasar dalam penjadwalan
petugas pelayanan.

D. Perancangan sistem pendukung keputusan


Dari tahapan identifikasi kebutuhan pengguna
diperoleh hal-hal yang menjadi dasar pembuatan sistem
pendukung keputusan baik dari sisi konten maupun
tampilan. Selanjutnya pada tahap ini akan
mengaplikasikan hasil identifikasi kebutuhan pengguna
ke dalam proses perancangan sistem seperti alur sistem
pendukung keputusan dan perancangan antarmuka.

IV. PEMBAHASAN
A. Identifikasi Kebutuhan Pengguna
Berdasarkan wawancara dengan para pemangku
kepentingan dan observasi lapangan didapatkan
kebutuhan-kebutuhan pengguna pada sistem
pendukung keputusan.
Dari tabel diatas terlihat bahwa untuk kriteria
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah jumlah penugasan dan jumlah alat ukur yang diuji tidak
Dari hasil identifikasi, permasalahan yang muncul dimunculkan/didefinisikan nilainya karena nilainya
dari penjadwalan yang saat ini berjalan adalah yang selalu berubah (bertambah) seiring bertambahnya
permasalahan penjadwalan petugas pada pelayanan tera jumlah penugasan. Kedua nilai kriteria tersebut akan
dan tera ulang diluar kantor dan ditempat pakai. Hal ini langsung masuk ketahap pengolahan data SPK. Untuk
dikarenakan kedua kegiatan pelayanan tersebut kriteria SKP, tupoksi dan sertifikat pelatihan diperoleh
dilaksanakan diluar kantor sehingga petugas pelaksana dari database pegawai. Sedangkan untuk kriteria nilai
akan memperoleh insentif berupa uang harian. Jumlah kinerja bulan sebelumnya dan absensi merupakan nilai
penugasan yang tidak merata dapat berakibat pada input dari user yang kemudian dinormalisasi menjadi
timbulnya kecemburuan antar pegawai karena adanya nilai 0-5.
perbedaan pendapatan yang diperoleh. Selain itu,
selama ini seringkali terjadi adanya penugasan yang
tidak sesuai dengan skp maupun tupoksinya.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 433


D. Kebutuhan Sistem Manajemen Basis Data tupoksinya sesuai akan mempunyai prioritas yang lebih
Kebutuhan sistem manajemen basis data yang tinggi untuk ditugaskan.
diperoleh adalah bahwa untuk setiap data pegawai, data
kriteria pegawai, dan nilai kriteria untuk setiap pegawai Tabel 2 Nilai bobot untuk tiap Kriteria
harus tersimpan dalam basis data. Selain itu sistem Kriteria Bobot Kriteria
juga harus menyimpan data jadwal mingguan dan
rekapitulasi jumlah penugasan tiap pegawai secara Jumlah Penugasan 0,50
bulanan dan berjalan (sampai saat ini).
SKP 0,16
E. Gambaran Umum Proses Tupoksi 0,11
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan akan
menyimpan data-data kepegawaian dari semua Sertifikat Pelatihan 0,08
fungsional penera. Data-data kriteria yang disimpan
pada basis data berupa data jumlah hari penugasan, Jumlah alat ukur yang sudah diuji 0,05
skp, tupoksi, sertifikat kompetensi, dan jumlah alat
ukur yang sudah diuji. Selain itu terdapat data yang Nilai kinerja bulan sebelumnya 0,05
merupakan input dari penanggungjawab penjadwalan
yaitu nilai kinerja bulan sebelumnya dan absensi. Absensi 0,05
Sistem Pendukung Keputusan ini hanya dapat
Jumlah 1
diakses oleh penanggungjawab penjadwalan petugas
pelayanan yaitu Kasubag Tata Usaha dan Koordinator
Fungsional Penera yang masing-masing mempunyai G. Perancangan Sistem
hak akses yang berbeda. Kasubag Tata Usaha Sistem Pendukung Keputusan penjadwalan
mempunyai hak akses untuk menginput data pegawai, petugas pelayanan tera dan tera ulang akan melakukan
menginput nilai kriteria dan jenis pelayanan yang akan proses penjadwalan mulai dari pelayanan diluar kantor
dijadwalkan serta memproses sistem penjadwalan. terlebih dahulu. Pada pelayanan ini jumlah pegawai
Sedangkan koordinator fungsional penera hanya yang dibutuhkan sebanyak lima orang yaitu satu
mempunyai hak akses untuk melihat data rekapitulasi pimpinan, dua orang pemeriksa, satu orang pembantu
jumlah dan jenis penugasan yang diperoleh setiap teknik, dan satu orang petugas sosialisasi pelayanan.
pegawai. SPK akan memilih petugas pelayanan secara berurutan
SPK ini akan membuat penjadwalan kegiatan mulai dari pimpinan terlebih dahulu hingga terakhir
pelayanan tera dan tera ulang di luar kantor dan petugas sosialisasi. Setelah itu proses akan berlanjut ke
ditempat pakai. SPK membuat jadwal pelayanan setiap pemilihan petugas untuk jadwal pelayanan ditempat
satu minggu sekali. SPK ini akan membuat jadwal pakai berdasarkan urutan hari. Artinya proses
pelayanan tera dan tera ulang diluar kantor terlebih penjadwalan untuk hari senin akan dikerjakan terlebih
dahulu kemudian diikuti jadwal pelayanan ditempat dahulu dan seterusnya hingga hari jumat. Untuk
pakai. Penjadwalan pelayanan tera/tera ulang diluar kegiatan pelayanan ditempat pakai jumlah petugas
kantor dilaksanakan terlebih dahulu karena dalam satu yang dibutuhkan sebanyak dua orang.
minggu biasanya terdiri atas 5 atau 6 hari pelayanan Alur proses dalam penentuan petugas yang dipilih
dengan personel yang tetap (tidak berubah). Sedangkan untuk melakukan tugas pelayanan dapat dilihat pada
penjadwalan pelayanan ditempat pakai tergantung pada gambar 3.
ada tidaknya permintaan dari pemilik alat ukur.

F. Penentuan Bobot Kriteria


Nilai dari bobot setiap kriteria diambil dari
kuisioner terhadap pimpinan Balai Metrologi Wilayah
Banyumas yang berjumlah empat orang yaitu Kepala
Balai, Kasubag Tata Usaha dan dua orang Kepala
Seksi. Dari hasil kuisioner diperoleh nilai rata-rata
yang kemudian dijadikan sebagai bobot kriteria. Tabel
2 memperlihatkan nilai bobot setiap kriteria.
Jumlah penugasan mempunyai bobot kriteria
terbesar karena stakeholder berpendapat bahwa tujuan
utama dari SPK adalah pemerataan penugasan akan
tetapi tetap berpedoman pada aspek kepegawaian.
Setiap pegawai yang mempunyai jumlah penugasan
sedikit ketika masuk ke pengolahan dalam aplikasi
SPK akan mempunyai prioritas yang tinggi untuk
ditugaskan. Nilai bobot kriteria dibawahnya adalah
SKP dan tupoksi dengan nilai 0,16 dan 0,11. Artinya
ketika dua orang mempunyai jumlah penugasan yang
sama-sama sedikit maka pegawai yang SKP dan

434 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Mulai

Masukkan Nilai
Kriteria setiap
pegawai

Baca bobot
kriteria

Proses
Gambar 5 Desain antarmuka
Pengambilan
Keputusan input nilai kriteria tiap pegawai

Hasil
(Jadwal Petugas
Pelayanan)

Selesai

Gambar 3 Diagram alir proses penentuan petugas


pelayanan

H. Desain antarmuka Gambar 6 Desain antarmuka input jadwal pelayanan


Pada penelitian ini, peneliti mengusulkan
rancangan antarmuka dalam sebuah aplikasi berbasis
web menggunakan PHP dan menggunakan database
mysql. Antarmuka akan memvisualisasikan proses
login user, proses input data dan proses lihat data.
Menu login dibuat untuk menjaga sistem hanya dapat
diakses oleh orang yang berhak. Sistem ini hanya
dapat diakses oleh admin kepegawaian (Kasubag Tata
Usaha) dan koordinator fungsional dengan hak akses
yang berbeda. Admin kepegawaian dapat mengakses
proses input data dan lihat data sedangkan koordinator
fungsional penera hanya dapat mengakses lihat data.
Proses input data terdiri dari input data pegawai, input
nilai kriteria setiap pegawai, dan pembuatan jadwal.
Sedangkan proses lihat data terdiri dari lihat jadwal dan Gambar 7 Desain antarmuka hasil jadwal pelayanan
lihat rekapitulasi penugasan.
V. KESIMPULAN
Dari hasil identifikasi permasalahan dapat
disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan dapat
digunakan sebagai alat bantu pimpinan dalam membuat
penjadwalan petugas pelayanan tera-tera ulang yang
lebih merata dan sesuai dengan aspek-aspek
kepegawaian. Selain itu dari proses identifikasi
kebutuhan pengguna telah dilakukan proses
perancangan sistem hingga tahap desain antarmuka
aplikasi dan telah diperoleh kriteria-kriteria yang akan
digunakan dalam proses pengambilan keputusan
beserta nilai bobotnya.
Gambar 4 Desain antarmuka
input data pegawai

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 435


VI. DAFTAR PUSTAKA Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
[1] Drata, Berda. 2011. Sistem Penjadwalan Dokter Pada Birokrasi Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2014
Jaringan Klinik 24 jam Menggunakan Rule- Based tentang jabatan Fungsional Penera dan Angka
DSS (Kasus Kabupaten Karawang). Yogyakarta : Kreditnya. Jakarta.
Pascasarjana Teknik Elektro UGM [5] Turban, E., Aronson, J. E., Liang T., Sharda, R. 2005.
[2] Handayani, Titis, Wakhidah, Nur. 2012. Penerapan “Decision Support Sistem and Intelligent Sistems”.
Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi New Jersey : Pearson Prentice Hall
mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode AHP.
Jurnal Transformatika Vol. 9 No. 2. Semarang :
Universitas Semarang
[3] Nugroho, Bekti. 2012. Sistem Pendukung Keputusan
Evaluasi Kinerja Pegawai untuk Penentuan Reward
and Punishment di Pemerintah Kabupaten Sragen.
Yogyakarta : Pascasarjana Teknik Elektro UGM
[4] Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. 2014. Peraturan Menteri

436 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PERANCANGAN ENERGIMETER SESUAI STANDAR IEC 62053
MENGGUNAKAN FILTER BUTTERWORTH
Aji Priatmoko, Farid Inawan1, Eka Firmansyah2, Adha Imam Cahyadi3
1,2,3
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Email: 1aji_s2te_12@mail.ugm.ac.id, 2eka.firmansyah@ugm.ac.id,3 adha.imam@ugm.ac.id

ABSTRAK

Pada saat ini banyak peralatan menggunakan peranti elektronik dengan semikonduktor dan sistem switching.
Sebagai contoh seperti komputer, laptop, charger, air conditioner dan masih banyak lagi perangkat digital lainnya.
Teknologi ini menggunakan penyearah yang menyebabkan arus yang mengalir tidak lagi berbentuk gelombang
sinusoidal dan menyebabkan harmonik. Hal tersebut menyebabkan pengukuran energi yang akurat adalah sangat
penting. Sistem perancangan alat ukur energi yang diajukan pada tulisan ini mengguna\kan MCP3901 sebagai Analog
to Digital Converter, Resistor Shunt sebagai sensor arus, dan filter digital untuk menekan derau. Sistem tersebut
kemudian diverikasi dan diuji kesesuaiannya terhadap IEC 62053. Dalam paper ini penulis menggunakan
menggunakan filter digital infinite impulse response (IIR). Filter Butterworth mempunyai karakteristik penguatan yang
monoton (tidak ada ripple) saat passband dan stopband. Perancangan dengan filter ini ditujukan untuk memenuhi
standar yang telah diatur pada IEC 62053 yaitu Pada standard tersebut dijelaskan batasan saat mengukur arus
sebesar 5% dari rating arusnya, persentase errornya harus kurang dari 1% dan beberapa aturan ketat lainnya. Dari
hasil pengujian didapatkan alat ukur yang dirancang dapat memenuhi persyaratan elektrikal dan persyaratan akurasi
IEC 62053.

Kata kunci: infinite impulse response (IIR), IEC.

I. PENDAHULUAN frekuensi, Watthour, dan VARhour adalah sebagai


Perkembangan teknologi semikonduktor yang begitu berikut:
pesat baik dalam aplikasi rumah tangga maupun
industri. Hal tersebut berdampak meningkatnya
penggunaan aplikasi peralatan dengan beban yang
tidak linear dan menyebabkan keberadaan harmonik 1
(1)
pada sistem ketenagaan. Harmonik dapat menyebabkan
permasalahan serius seperti distorsi tegangan,
meningkatnya kerugian dan panas, dan tidak
berfungsinya peralatan pengaman, serta kesalahan 1
(2)
dalam pengukuran. Lokasi dan magnitudo masuknya
sumber harmonik bergantung pada penempatan
peralatan dengan beban yang tidak linear. Karena 1 1
alasan ini untuk mendapatkan nilai pengukuran yang . (3)
akurat pada sumber yang terkena harmonik diperlukan
alat ukur yang baik. 1 1
Alat pengukuran energi memiliki standar yang telah . (4)
ditentukan seperti yang telah diatur International 4
Electronical (IEC). IEC menguluarkan standar IEC . (5)
62053 yang mengatur saat arus diukur 5% dari rating
arusnya maka persentase errornya harus kurang dari (6)
1% dan beberapa batasan ketat yang lain [1]. 1
Pada makalah ini Filter Butterworth yang (7)
merupakan salah satu jenis dari filter infinite impulse
response (IIR)menjadi pilihan karena, mempunyai 1/3600 (8)
karakteristik penguatan yang monoton (tidak ada
ripple) saat passband dan stopband, phase lebih linear,
memiliki nilai redaman (attenuation), yang lebih kecil 1/3600 (9)
dibanding chebysev dan kemudahan dalam
perancangan [2].

A. Pengukuran Besaran Listrik II. FILTER BUTTERWORTH


Persamaan untuk tegangan efektif, arus efektif, Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
daya efektif, daya reaktif, daya semu, faktor daya, perancangan silter digital yaitu rentang frekuensi pada
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 437
filter dan tentang transformasi frekuensi. Rentang filter Laplace menjadi fungsi transformasi Z dengan
analog atau ranah waktu kontinu (Ω) adalah -∞ < Ω < mensubtitusi variabel s. Untuk transformasi bilinear,
∞, sedangkan pada frekuensi filter digital atau ranah
waktu diskrit (ω) adalah -π < ω < π. Terdapat 2 metode 2 1
(15)
transformasi frekuensi dari ranah kontinu ke diskrit, 1
yaitu transformasi Impulse Invariance dan Bilinear.
Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan Setelah didapatkan transfer fungsi transformasi Z,
kekurangan masing-masing. Pada transformasi impulse persamaan transfer fungsi tersebut disusun menjadi
invariance hubungan antara frekuensi ranah waktu
kontinu dan diskrit adalah linier, dengan asumsi ideal (16)
tanpa aliasing [2, 3]. Dengan persamaan transformasi

Ω (10) Nilai Ak dan Bk dapat ditentukan dari persamaan


persamaan (16), karena persamaan Error! Reference
frekuensi ranah waktu kontinu -π/Td < Ω < π/Td source not found. apabila di inverse transfromasi Z
diproyeksikan pada frekuensi ranah waktu diskrit -π < akan menjadi persamaan persamaan (14) tanpa
ω < π, dimana Td adalah periode cuplik. Namun pada mengubah nilai Ak dan Bk.
kenyataannya bentuk filternya menjadi berubah
Dalam makalah ini untuk mempermudah memperoleh
dikarenakan terjadinya aliasing. Hal tersebut tidak
koefisien filter digunakan MATLAB sehingga
dapat diperbaiki dengan mengganti nilai Td, salah satu
diperoleh
caranya adalah dengan meninggikan ordo filter atau
menggunakan transformasi bilinear. Transformasi
bilinear menggunakan persamaan transformasi

2. arctan (11) 0,310 0,603 20,306 1
2 (17)
1,948 1,083
Dengan seluruh frekuensi ranah waktu kontinu -∞
< Ω < ∞ diproyeksikan pada frekuensi ranah waktu 0,306 0,17
diskrit -π < ω < π. Namun hal tersebut menjadi
kekurangan tersendiri pada transformasi bilinear,
dengan pemetaan demikian, bentuk filter digitalnya
Dan persamaan rekursifnya menjadi
tidak linier terhadap bentuk filter analognya, melainkan
mengikuti fungsi tangen. 0,301 0,603 2
0,306 4
Filter IIR merupakan filter yang dapat ditulis
dengan persamaan rekursif. Persamaannya adalah (18)
1,948 1 1,083 2
1 1 0,306 3 0,171 4
(12)

Bisa ditulis secara ringkas 0,301 2 2 4


1,948 1 1,083 2 (19)
(13)
0,306 3 0,171 4
Langkah-langkah untuk mencari koefisien Ak dan Untuk perhitungan daya reaktif phase digeser sebesar
Bk pada persamaan (13) diawali dengan menentukan 90° sehingga perlu LPF digital untuk mengeser sinyal
transfer fungsi dari filter analog sebagai dasar, misal tegangan yang berbentuk sinusoidal dengan frekuensi
Filter Butterworth, dengan frekuensi cut-off 1 rad/detik 50Hz sebesar 90°, maka dibuat LPF ordo 2 yang
sebagai acuan. Kemudian menetapkan frekuensi cut-off membuat gain 50Hz sebesar -3dB dengan phase
pada ranah digital yang diinginkan, misal 0,5π, dimana bergeser 90°
frekuensi π pada ranah diskrit merupakan setengah
frekuensi sampling pada ranah kontinu. Frekuensi cut-
off yang diinginkan tersebut ditransformasi terlebih
dahulu, sehingga menjadi frekuensi cut-off yang baru. (20)
0,393 0,0768 0,393 . 10
Hal ini dimaksudkan untuk mengkompensasi fungsi
arctan pada transformasi bilinear. Transformasi 1 1,943 0,944
menggunakan persamaan invers dari persamaan
persamaan (11), yaitu Frekuensi cut-off baru tersebut
dimasukkan ke transfer fungsi filter analog awal.
Transfer fungsi filter analog dengan frekuensi cut-off
yang baru tersebut diubah dari fungsi transformasi
438 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Dengan persamaan rekursif sebagai berikut:
0,393.10 2 1
Bode Diagram
0

2
(21) -20

1,943 1 0,944 2

Magnitude (dB)
-40

-60

-80
180

90

Phase (deg)
0

-90

-180
-1 0 1 2 3
10 10 10 10 10
Frequency (Hz)

Gambar 8 Tanggapan Frekuensi Filter Bandpass


Gambar 6 Blok diagram komputasi alat pengukur

Bode Diagram
0

Program komputasi dibutuhkan penyesuaian saat -10


System: Hz
Frequency (Hz): 50.2

dimasukkan kedalam program dalam bahasa C. Pada -20


Magnitude (dB): -3.07

persamaan, dan perhitungan rerata dan akar kudrat -30

Magnitude (dB)
dipisahkan dengan perkalian dan integral. Sehingga -40

didapat flowchart program seperti pada. -50

-60

Untuk filter, terdapat dua filter digital yang akan -70

dibuat seperti yang terlihat yaitu Bandpass Filter dan -80


0

Filter Lowpass Phase Delay.


-45
System: Hz
Frequency (Hz): 50.2
Phase (deg)

Phase (deg): -90


-90

-135

-180
0 1 2 3
10 10 10 10
Frequency (Hz)

Gambar 9 Tanggapan Frekuensi Lowpass Delay

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan Standard IEC 62053, penggunaan daya
pengukur energi kelas 1 diatur sesuai dengan Tabel 4.
Alat ukur energi yang dibuat menggunakan supply
eksternal dari adaptor. Oleh karena itu, untuk
menentukan besarnya daya yang digunakan dapat
dicari dengan mengetahui arus yang masuk ke adaptor
Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan
pada input dan arus yang masuk ke adaptor dengan
menggunakan multimeter. Kemudian tegangan RMS
dan arus RMS tersebut dikalikan untuk mendapatkan
daya yang digunakan. Dapat diketahui bahwa daya
yang yang digunakan masih dibawah batas yang
diizinkan oleh standard IEC 62053, yaitu 10VA.
Pada makalah ini standard IEC yang digunakan
adalah IEC 62053 dan IEC 62052. IEC 62052
menjelaskan hal-hal umum, mulai dari pengertian
hingga batasan-batasan umum pada alat ukur energi.
Berdasarkan definisi IEC 62052 pada alat ukur
Gambar 7 Flowchart Program dengan direct connected, yaitu alat ukur energi yang
menggunakan shunt resistor, Starting Current (Ist)
adalah arus terkecil dimana alat ukur mulai dan terus
menghitung energi, Basic Current (Ib) adalah rating
nilai arus untuk alat ukur direct connected yang dibuat,
dan Maximum Current (Imax) adalah nilai arus tertinggi
dimana meter masih memenuhi standard akurasi.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 439


Untuk perhitungan persentase error disampaikan juga 0,2Ib ≤ I 0,5 L ±1,0 ±2,0
oleh IEC 62052 dengan persamaan ≤ Imax 0,8 C ±1,0 -
⎛ Energi Terukur ⎞
% Error = ⎜ − 1⎟ × 100% (22)
⎝ Energi Sebenarnya ⎠ Tabel 6 Hasil Pengujian Penggunaan Daya Alat
Tegangan Arus Daya
Selain itu pada IEC 62052 juga dijelaskan standard 230,7V 20,35mA 4,69475VA
rating dari alat ukur energi. Tabel 2 dan Tabel 3
menjelaskan standard rating tegangan dan standard Penggunaan daya sensor tegangan dan arus dapat
rating arus untuk alat ukur energi. dicari menggunakan perhitungan secara teori. Dengan
tegangan 220V secara perhitungan mendesipasi daya
Tabel 2 – Standard Rating Tegangan [3]
sebesar
Tipe Alat Ukur Standard Rating Tegangan
Direct Connected 120-230-277-400-480 0,049
, Ω
(IEC 60038) (23)
Transformer 57,7-63,5-100-110-115-120- Sedangkan untuk rangkaian sensor arus desipasi daya
Operated 200 yang dihitung adalah saat arusnya Imax (75A),
(IEC60044-2)
75 · 250 Ω 1,406
Tabel 3 – Standard Rating Arus [3] (24)
Tipe Alat Ukur Standard Rating Arus Secara keseluruhan penggunaan daya pada alat
Direct Connected 5-10-15-20-30-40-50 pengukuran energi masih memenuhi standard IEC
Transformer 1-2-5 62053.
Operated (IEC60044-1)
Terdapat beberapa pengujian pada pengujian
Standard IEC 62053 terdiri dari banyak bagian, akurasi alat ukur energi. Pengujian yang pertama
dan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah adalah pengujian persentase error terhadap variasi arus.
IEC 62053-21 yaitu standard elektrikal dari alat ukur Acuan pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 56. Hasil
energi kelas 1 dan kelas 2. pengujian dapat dilihat pada. Dari hasil yang
Standar elektrikal yang disebutkan pada IEC didapatkan dapat dilihat persentase masih dibawah
62053-21 dimulai dari konsumsi daya pada alat ukur batas yang telah ditentukan IEC 62053.
energi seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Rangkaian tegangan adalah rangkaian untuk mensensor Tabel 7 Hasil Pengujian Batas % Error terhadap variasi
tegangan, dan rangkaian arus adalah rangkaian untuk Arus
mensensor arus, sedangkan daya tambahan adalah daya Arus %
Bata
dari power supply luar atau ekternal. Rang Sebe-
Arus
Error
s
pf Teruku %
e narnya Teruku
Tabel 4 – Konsumsi Daya Alat [1] *
r
r
Erro
Tanpa Dengan r
Alat Ukur Supply Supply 0,05Ib
Ekstenal Eksternal ≤ I < 1 0,388A 0,387A -0,26 ±1,5
Rangkaian 0,1Ib
2W dan 10VA 0,5VA 1,149A 1,140A -0,78
Tegangan
Rangkaian 4,0VA (kls 1) 4,0VA (kls 1) 1,540A 1,529A -0,71
0,1Ib
Arus 2,5VA (kls 2) 2,5VA (kls 2) 2,367A 2,358A -0,38
≤ I ≤ 1 ±1,0
Daya 4,640A 4,622A -0,39
- 10VA Imax
Tambahan 6,800A 6,779A -0,31
8,82A 8,784A -0,41
Selain standard elektrikal, pada IEC 62053-21 juga 0,51
0,1Ib
dijelaskan standard akurasi. Batasan error yang L 0,714A 0,707A -0,98
≤ I < ±1,5
dipengaruhi oleh besarnya variasi arus diatur pada 0,81 0,816A 0,810A -0,74
0,2Ib
Tabel 5. C
0,56
Tabel 5 – Batas %Error Single Phase Meter [1] 0,2Ib
L 1,071A 1,064A -0,65
≤ I ≤ ±1,0
Alat Ukur %Error 0,83 1,281A 1,272A -0,70
Faktor Imax
Direct
Daya Kls 1 Kls 2 C
Connected *Pembacaan multimeter
0,05Ib ≤ I
1 ±1,5 ±2,5
< 0,1Ib Pengujian dengan berbagai beban dari data yang
0,1Ib ≤ I diterima dapat dilihat bentuk gelombang arus yang
1 ±1,0 ±2,0
≤ Imax terbaca. Beban yang akan diuji cobakan ada lima
0,1Ib ≤ I 0,5 L ±1,5 ±2,5 pertama Lampu Bohlam 150W, Lampu Hemat Energi
≤ 0,2Ib 0,8 C ±1,5 -
440 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
25W, Kipas Angin, Televisi, Monitor Komputer, dan Terjadi gangguan pada penyulang gombong 1, rele
Charger Laptop. di penyulang gombong 1 bekerja pertama sebagai rele
utama dan rele outgoing feeder bekerja setelahnya
Tabel 8 Hasil Pengujian dengan Berbagai Beban sebagai rele cadangan ketika rele di penyulang
Arus gombong 1 gagal bekerja.
Arus Bentuk Gelombang
Beban Multi
Terukur Arus
meter
1 IV. KESIMPULAN
0.8

0.6

Perancangan filter IIR butterworth dan komponen-


Lampu 0.4

0,674 0.2

komponen pada alat ukur energi bekerja sesuai yang


Bohlam 0,675A 0

A -0.2

diharapkan. Berdasarkan pada pengujian akurasi


200W -0.4

-0.6

-0.8
terhadap variasi arus, pengujian starting up alat ukur
-1
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04

yang dibuat telah memenuhi standard IEC 62053-21.


0.8
Perancangan pengukuran dapat mengukur hingga
harmonik ke-40 serta pengukuran arus dengan beban
0.6

0.4

LHE 0,267 tidak linier dapat terbaca dengan baik.


0.2

0,268A 0

55W A -0.2

-0.4

-0.6

-0.8
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04

0.4

0.3

0.2

Kipas 0,210
0.1

0,222A 0

Angin A -0.1

-0.2

-0.3

-0.4
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04

0.8

0.6

0.4

0,237
0.2

Televisi 0,232A 0

A -0.2

-0.4

-0.6

-0.8
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04

0.8

Monitor
0.6

0,356
0.4

0.2

Kompute 0,350A 0

A
-0.2

r
-0.4

-0.6

-0.8

-1

0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04

0.8

0.6

Charger 0,196
0.4

0.2

0,188A 0

Laptop A
-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1

0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 441


ANALISIS PENGARUH VARIASI JARAK ROTOR SEBAGAI
PARAMETER KINERJA AERODINAMIKA DUAL ROTOR
COUNTER ROTATATING WIND TURBINE (CRWT)
A. Riszal1,a, Verdy A Koehuan2, Setadi Wira Buana 1, Samsul Kamal3, Sugiyono3
1,2
Program Studi S2/S3 Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada
3
Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Email: 1akhmad.riszal@mail.ugm.ac.id

ABSTRAK
Salah satu jenis turbin angin yang berkembang saat ini adalah Counter Rotating Wind Turbine dengan poros
horizontal. Efisiensi konversi energi turbin angin dual rotor ini secara teoritis lebih baik dari pada rotor tunggal.
Berdasarkan teori momentum Betz limit, koefisien daya maksimum untuk rotor tunggal adalah 16/27 (59.3%)
sedangkan untuk koefisien daya maksimum turbin angin dual rotor secara ideal dengan menggunakan teori aktuator
disk sebesar 16/25 (64%). Dalam praktiknya peningkatan koefisien daya rotor masih terbatas. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui pengaruh variasi jarak antara rotor depan dengan rotor belakang terhadap performa turbin
angin dual rotor counter rotating melalui kajian aerodinamika rotor turbin untuk dapat memaksimalkan daya output
atau daya terkonversi dari aliran udara bebas. Dalam penelitian ini pengembangan CRWT dilakukan pemodelan blade
airfoil seri S826 dari NREL dengan menggunakan program Gambit dan solver simulasi menggunakan Fluent CFD.
Penelitian ini dilakukan dengan memvariasi parameter aerodinamika rotor yaitu dengan variasi jarak rotor depan dan
belakang (Z/D1) yaitu 0.25 hingga 1.5. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi yang
dilakukan pada jarak rotor CRWT yang mana dianalisis dari karakteristik performance aerodinamika pada rotor
belakang menunjukkan koefisien daya maksimum dari CRWT pada jarak 0.25.

Kata kunci:, CRWT, variasi jarak rotor, koefisien daya (Cp), performance turbine.

I. PENDAHULUAN berputar pada arah yang sama dari rotor depan


Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terdapat sehingga bertepatan dengan torsi yang lebih besar
banyak pemukiman di kawasan-kawasan terpencil. diterima oleh alternator, (Koichi K. dkk, 2008).
Pemenuhan kebutuhan energi listrik pada kawasan Pengembangan CRWT telah banyak dilakukan
tersebut belum memungkinkan melalui jaringan listrik baik melalui pemodelan secara numerik maupun
nasional. Pemenuhan kebutuhan energi melalui potensi eksperimen terhadap parameter aerodinamika rotor
energi lokal dan sumber daya lokal serta pemanfaatan turbin untuk mengoptimalkan daya angin suatu sistem
energi baru terbarukan adalah jawaban yang paling pembangkit. Shen, dkk (2007) menggunakan simulasi
tepat. Salah satu sumber energi terbarukan yaitu energi CFD dengan EllipSys3D untuk memprediksi
angin (turbin angin) perlu dimanfaatkan secara performansi CRWT melalui variasi rasio jarak rotor
optimum untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di dengan diameter rotor yang sama menghasilkan
kawasan terpencil. produksi energi sebesar 43,5% dan koefisien daya 0,54
Turbin angin CRWT terdiri dari dua buah rotor pada rasio jarak rotor 0,25. Herzog, dkk (2010)
yang mana rotor satu dan rotor dua mempunyai melakuan studi eksperimen dan simulasi CFD pada
diameter atau jarak yang berbeda. Penggunaan rotor turbin kontra rotating dengan diameter rotor sama, dan
untuk mrnggerakkan dua buah alternator untuk rasio jarak rotor 0,4 menunjukkan peningkatan daya
menggerakkan satu alternator yang mempunyai putaran yang diekstrak 9% lebih tinggi dari rotor tunggal.
rotor saling berlawanan arah. Menurut newman (1983),
koefisien daya maksimum turbin angin dual rotor
secara ideal dengan menggunakan teori aktuator disk
sebesar 16/25 (64%) dengan kecepatan aksial pada
rotor pertama adalah 0.2 dan rotor ke dua 0.6. Menurut
Jung (2005), penelitian dengan analisis numerik dan
eksperimen dengan variasi diameter dan variasi rasio
jarak X/D ½ rotor depan menunjukkan adanya
peningkatan sebasar 9%. Peningkatan kecepatan angin
membuat kecepatan rotasi kedua rotor meningkat dan
kecepatan rotasi dari rotor belakang menjadi lebih
cepat dibandingkan dengan rotor depan karena
ukurannya yang kecil (Gambar 1). Bagian belakang
rotor akan mencapai kecepatan rotasi maksimum pada
kondisi kecepatan angin rancangan sehingga dengan
meningkatnya kecepatan angin rotor belakang
berkurang kecepatannya secara bertahap dan mulai Gambar 1. Turbin angin dual rotor (counter rotating)
442 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah menghitung kondisi-kondisi yang saat diterapkan pada
bagaimana pengaruh variasi jarak antara rotor depan saat preprocessing (metode numerik).
dengan rotor belakang pada CRWT terhadap performa
turbin angin dual rotor counter rotataing melalui kajian c. Postprocessing
aerodinamika rotor turbin. Pada tahap ini, langkah terakir dalam analisis CFD.
Pada penelitian ini hanya mengkaji performa Hal yang dilakukan pada langkah ini dengan
CRWT dan fenomena liran yang terjadi (karakteristik menginterpretasikan data hasil simulasi CFD yang
aerodinamik rotor) dengan melakukan penelitian berupa gambar, kurva, grafik dan animasi.
variasi jarak 0.25 hingga 1.5 dengan diameter rotor Untuk pemodelan dilakukan menggunakan
konstan. software GAMBIT (Geometry And Mesh Building
Penelitian ini merupakan penelitan pengembangan Intelligent Toolkit). Fungsi dari gambit sendiri adalah
teknologi khususnya teknologi konversi energi. untuk membuat model geometri blade, membuat
Dimana dalam penelitian ini akan memanfaatkan meshing dan mendefinisikan kondisi batas atau
energi angin sebagai energi terbarukan. Pengembangan mendefinisikan daerah yang akan dilalui fluida serta
yang dilakukan difokuskan pada aerodinamika rotor dilakukan proses meshing pada model yang akan
guna untuk mendapatkan hasil yang optimal. Metode disimulasikan. Untuk proses meshing, geometri di bagi
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode atas beberapa garis, surfase dan volum. Ukuran mesh
numerik yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi yang dibuat pada model tersebut akan mempengaruhi
sebenarnya. Penggunaan model blade dengan airfoil ketelitian dan daya komputasi saat proses analisis di
seri S826 dari NREL (National Renewable Energy Fluent. Hal ini dikarenakan semakin halus atau kecil
Laboratory) dengan jari-jari rotor 0.944 m. Model mesh yang dibuat, maka hasil yang didapatkan akan
blade rotor tunggal tersebut akan digunakan sebagai semakin teliti, namun digunakan daya komputasi yang
penelitian untuk diuji karakteristik aerodinamika dan besar. Kemudian dapat di analisis menggunakan
dibandingkan dengan dual rotor counter rotating. software ANSYS FLUENT 15.
Kemudian model blade tersebut dilakukan modifikasi
dengan rasio diameter rotor depan dan belakang sama Dalam penelitian ini menggunakan Model blade
dan variasi jarak terhadap variasi putaran rotor dan yang digunakan adalah blade HAWT dengan jumblah
kecepatan angin untuk melihat karakteristik blade tiga. Model blade ini menggunakan airfoil seri
aerodinamika double rotor counter rotating dengan S826 yang dikekeluarkan oleh NREL (National
menggunakan simulasi CFD. Renewable Energy Laboratory) dan di adopsi dari
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui model blade yang dikembangkan oleh NORCOWE
pengaruh variasi jarak antara rotor depan dengan rotor (Norwegian Centre for Offshore Wind Energy) dan
belakang terhadap performa turbin angin dual rotor Department of Energy and Process Engineering,
counter rotating melalui kajian aerodinamika rotor Norwegian University of Science and Technology
turbin untuk dapat memaksimalkan daya output atau NTNU, Trondheim, Norway. Diameter rotor 0,944 m
daya terkonversi dari aliran udara bebas. Kajian (Krogstad, dkk. 2013). Model numerik dalam
aerodinamika dilakukan terhadap rotor turbin angin penelitian ini adalah dengan menggunakan persamaan
poros horisontal tipe propeler tiga blade dual rotor kontinuitas dan persamaan Navier-stokes. Persamaan
counter rotating menggunakan airfoil S826 dengan ini di asumsikan dalam bentuk rotasional sehingga
variasi jarak pada rasio diameter konstan. dalam memperhitungkan bagian yang berrotasi adalah
bagian blade dengan moving referensi frames (MRF).
II. PEMBAHASAN Dalam pemilihan model viskos untuk simulasi adalah
Proses simulasi pada penelitian ini dijalankan penggunaan model realizable K-epsilon (k–ε).
secara paralel menggunakan Fluent Ansys 15.0.7 dan
terpisah pada dua unit personal komputer dengan Model blade yang disimulasikan adalah model
spesifikasi masing-masing adalah processor Intel Core blade rotor tunggal dengan kecepatan angin
i3 4130CPU, RAM 16GB, VGA NVidia GeForce GT operasional 11,5 m/s dan jari-jari rotor 0,472 m pada
730 2GB dan processor Intel Core i7 3770CPU, RAM TSR 6. Domain untuk pemodelan numerik
24GB, VGA AMD Radeon HD 5700 2GB. menggunakan 1/3 (1200) dengan asumsi perioditas
didefinisikan sebagai interface.
Pada umumnya terdapat tiga tahapan yang
dilakukan ketika melakukan simulasi CFD yaitu:
a. Preprocessing
Preprocessing merupakan langkah dimana dalam
pembuatan dan menganalisis dari sebuah model CFD.
Secara teknis dengan pembuatan model kemudian
membuat meshing yang sesuai, menerapkan kondisi
batas dan sifat-sifat fluidanya.
b. Solving
Solving/solver dimana pada tahap ini, program inti
mecari solusi numerik secara komputasi dengan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 443
Hasil simulasi rotor tunggal menunjukkan bahwa
koefisien daya maximum (Cp) diperoleh pada TSR=6
dengan acuan Cp maks = 0.453 lebih rendah 3.09% dari
hasil eksperimen yang dilakukan oleh Bartl dan Sætran
(2016) pada eksperimen Blint Test 4 (BT4). Sedangkan
hasil simulasi yang dilakukan oleh Verdy A. K., dkk
(2016) menjadi acuan dalam penelirtian ini dengan
penggunaan metode turbulent dan penggunaan
meshing hexahedral dan penggunaan domain
komputasi yang dilakukan dengan linked face.
Hasil simulasi dual rotor dapat dilihat pada
gambar 5, dimana menunjukkan bahwa Cp maks pada
TSR=6 diperoleh hasil terbaik pada jarak Z/D1= 0.25.

Gambar 2. Geometry blade dual rotor

Gambar 3. Domain Komputasi Dual rotor Gambar 5. Perbandingan koefisien daya masing-
masing variasi rasio jarak terhadap TSR.
Hasil dan pembahasan dengan dilakukannya
validasi simulasi rotor tunggal terhadap hasil
eksperimen yang dilakukan oleh Bartl dan Sætran Gambar 5 menunjukkan bahwa perbandingan hasil
(2016) pada eksperimen Blind Test 4 (BT4). Hasil simulasi koefisien daya double rotor pada masing-
simulasi yang dilakukan oleh Verdy A. K., dkk (2016), masing rasio jarak terhadap TSR. Dapat dilihat secara
parameter simulasi pada kondisi batas, solution keseluruhan nilai koefisien daya maksimum pada
methode dan control solution dengan jumlah mesh 1.3 TSR=6. Sementara pada TSR = 1 hingga TSR = 7
juta dengan menggunakan metode turbulent menunjukkan bahwa hasil prediksi koefisien daya
realizable menunjukkan hasil mendekati hasil double rotor lebih tinggi dari single rotor. Sedangkan
eksperimen yang sudah dilakukan oleh Bartl dan pada TSR=8 hingga TSR=10 menunjukkan prediksi
Sætran (2016) pada eksperimen Blint Test 4 (BT4) koefisien daya double rotor lebih rendah dibandingkan
seperti pada gambar 4. single rotor. Hal ini dapat dijelaskan pada TSR rendah
sudut aliran melewati blade sesuai kondisi desainnya
sehingga kinerja rotor maksimum. Sedangkan pada
TSR tinggi, sudut aliran melewati blade cukup besar
dan terjadi separasi yang mengakibatkan rotor
penurunan gaya angkat (lift) dan kenaikan gaya drag.
Adanya peningkatan gaya drag atau penurunan gaya
lift mengakibatkan torsi rotor terjadi penurunan
sehingga daya outputnya menurun.

Gambar 4. Hubungan Cp dan TSR menggunakan


model turbulen realizable, measure data dari
Blind Test 4, Bartl dan Sætran (2016)

444 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Saran dari penelitian ini selanjutnya perlu adanya
kajian terhadap pengaruh variasi sudut pitch dan
variasi putaran rotor depan dengan rotor belakang
terhadap performa CRWT.

IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] Chantharasenawong C., Suwantragul B., Ruangwiset
A., and C. P, “Axial Momentum Theory for Turbines
with Co-axial Counter rotating Rotors,”
Commemorative International Conference of the
Occasion of the 4th Cycle Anniversary of KMUTT 11-
13 December 2008, Bangkok, Thailand.
[2] Bartl, and L. Sætran, 2016, Blind test comparison of
Gambar 6. Perbandingan koefisien daya masing- the performance and wake flow between two in-line
masing variasi rasio jarak pada TSR=6 wind turbines exposed to different atmospheric inflow
conditions, Wind Energy Sci. Discuss.,
doi:10.5194/wes-2016-31, in review, 2016.
Pada Gambar 6 dengan Perbandingan koefisien
[3] Jung S. N., T.-S. No, and K. Ryu, 2005, “Aerodynamic
daya masing-masing variasi rasio jarak pada TSR=6
kinerjance prediction of a 30 kW counter-rotating wind
menunjukkan bahwa jarak kedua rotor yang cukup
turbine system,” Renewableable. Energy, vol. 30, no.
dekat (Z/D1=0.2) performa double rotor meningkat
5, pp. 631–644.
6.38% terhadap SRWT. Performa CRWT mengalami
[4] Kanemoto T. and Galal A. M. , 2006, “Development of
peningkatan secara signifikan pada rasio jarak
Intelligent Wind Turbine Generator with Tandem Wind
Z/D1=0.25 hingga Z/D1=1.5, dengan nilai peningkatan
Rotors and Double Rotational Armatures ( 1st Report ,
koefisien daya maksimum 14.61% yang terjadi pada
Superior Operation of Tandem Wind Rotors ),” JSME
Z/D1=0.25.
International Journal, Series B, vol. 49, no. 2, pp. 450–
Dari gambar terlihat bahwa performa rotor depan 457.
cukup rendah pada jarak kedua rotor yang semakin [5] Koehuan, V. A., Riszal. A., Buana, S.W., Kamal. S.,
dekat. Sementara pada jarak yang semakin jauh maka Sugiyono. 2016. Komparasi Model Turbulen Simulasi
performa rotor depan terjadi peningkatan, sebaliknya CFD terhadap Performance dan Wake Rotor Turbin
untuk rotor belakang performa menurun. Pengaruh Angin Poros Horizontal. Makalah disajikan dalam
variasi jarak terhadap performa double rotor Seminar Nasional Thermofluid, Teknik Mesin
menunjukkan bahwa pada jarak yang cukup dekat pada Universitas Gadjah Mada, 10 Nopember.
kedua rotor dapat mengakibatkan adanya peningkatan [6] Krogstad Per-Åge, Pål Egil Eriksen Blind test”
sudut aliran pada rotor pertama, akibat dari pengaruh calculations of the performance and wake development
rotasi rotor belakang. Sedangkan pada jarak kedua for a model wind turbine, Renewable Energy 50 (2013)
rotor semakin jauh maka rotasi pada rotor belakang 325-333.
sudah tidak berpengaruh terhadap sudut aliran rotor [7] Kubo K, Yohei Hano, Hiromi Mitarai, Kiyotaka
depan. Hirano, Toshiaki Kanemoto, Ahmed Mohamed Galal,
(2010). Intelligent wind turbine unit with tandem rotors
III. KESIMPULAN DAN SARAN (discussion of prototype performances in field tests),
Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian Current Applied Physics 10 (2010) S326–S331.
tentang analisa pengaruh variasi rasio jarak sebagai [8] Newman B. G., 1983, “Actuator-Disc Theory For
parameter kinerja aerodinamika CRWT adalah hasil Vertical Axis Wind Turbines,” Journal of Wind
dari simulasi dual rotor memiliki koefisien daya lebih Engineering and Industrial Aerodynamics, vol. 15, pp.
baik dari hasil eksperimen rotor tunggal. 347–355.
Pengaruh variasi jarak antara rotor depan dengan [9] Shen W. Z. , V. A K. Zakkam, Sørensen J. N. , and K.
rotor belakang terhadap performa turbin angin dual Appa, 2007, “Analysis of Counter-Rotating Wind
rotor counter rotating menunjukkan peningkatan Turbines,” The Science of Making Torque from Wind,
terhadap SRWT. Performa CRWT mengalami Journal of Physics: Conference Series 75, p. 012003.
peningkatan secara signifikan pada rasio jarak [10] Ushiyama Izumi, Toshihiko Shimota and Yukihiro
Z/D1=0.25 hingga Z/D1=1.5, dengan nilai peningkatan Miura, 1996, “An Experimental Study Of The Two-
koefisien daya maksimum 14.61% yang terjadi pada Staged Wind Turbines,” WREC (World
Z/D1=0.25. Renewableable Energy Congres

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 445


APLIKASI PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN/
PRAKTEK KERJA PROFESI DAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI
MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Andi Gunawan
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Email: andi6un@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dan mutu pendidikan adalah aktifitas proyek akhir
mahasiswa. Di Politeknik Negeri Ujung Pandang, aktifitas ini terdiri dari laporan Praktek Kerja Lapang (PKL)
maupun Tugas Akhir bagi mahasiswa Program Studi D3 Administrasi Bisnis dan laporan Praktek Kerja Profesi
(PKP) maupun Skripsi bagi mahasiswa Program Studi D4 Administrasi Bisnis D4 Jurusan Administrasi Niaga.
Sekarang ini pengelolaan data-data PKL/PKP dan TA/Skripsi mahasiswa di Jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Ujung Pandang dipandang perlu dikembangkan, mengingat sudah banyaknya alumni yang dihasilkan dan untuk
menghindari terjadinya judul skpripsi/tugas akhir mahasiswa yang berulang (plagiator). Penelitian ini bertujuan
merancang model basis data untuk pembuatan aplikasi. Metode yang digunakan adalah metode waterfall yang terdiri
dari tahapan analisis kebutuhan, perancangan sistem, pemrograman dengan menggunakan PHP dan MySQL,
pengujian program, pengujian sistem, perbaikan dan pemeliharaan. Pada perancangan sistem yang dilakukan berupa
perancangan basis data dengan konsep diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship
Diagram (ERD). Hasil penelitian ini berupa prototyping program berbasis web yakni 1) dapat memudahkan
pengecekan data yang serupa atau mencegah penjiplakan laporan PKL/PKP maupun laporan TA/Skripsi, 2) dapat
membantu dalam menentukan pembimbing yang sesuai, 3) dapat menambang basis data perusahaan, sehingga dapat
dimanfaatkan, baik untuk menunjang PKL berikutnya maupun membangun kerjasama dengan berbagai instansi.

Kata kunci : Aplikasi PKL/PKP dan TA/Skripisi,

I. PENDAHULUAN berulangnya judul TA ini dapat dicegah. Pemonitoran


A. Latar Belakang jumlah maksimum bimbingan,
Sistem informasi PKL/PKP dan TA/Skripsi,
merupakan sistem informasi terkomputerisasi yang dengan adanya sistem informasi ini, oleh Sekretaris
ditujukan untuk pelayanan dan pengelolaan Praktek Jurusan dapat dengan mudah mengecek jumlah
Kerja Lapang/Profesi (PKL/PKP) maupun pengelolaan maksimum bimbingan. Fungsi sistem dapat bekerja
Tugas Akhir/Skripsi (TA/Skripsi). Pengelolaan dengan otomatis menolak apabila ada judul TA yang
PKL/PKP pada Sistem informasi ini dapat berguna didaftarkan mempunyai pembimbing yang sudah
seperti bagaimana mahasiswa mencari sendiri kelebihan (overload) quota.
perusahaan kemudian mengajukan lamaran. Salah satu yang dapat dijadikan tolak ukur
Tersedianya data alamat perusahaan beserta alamat keberhasilan dan mutu pendidikan adalah aktifitas
kontak yang bisa dihubungi oleh mahasiswa. proyek akhir mahasiswa. Di Politeknik Negeri Ujung
Terciptanya sebuah basis data secara sistematis Pandang, aktifitas ini terdiri dari PKL maupun Tugas
mencatat tentang pelaksanaan PKL/PKP yang telah Akhir bagi mahasiswa Program Studi D3 Administrasi
lalu misalnya mengenai di perusahaan mana, kapan, Bisnis dan Praktek Kerja Profesi (PKP) maupun
sudah selesai atau belum, dan siapa pembimbingnya. Skripsi bagi mahasiswa Program Studi D4
Sistem Informasi ini dapat membantu Sekretaris Administrasi Bisnis D4 Jurusan Administrasi Niaga.
Jurusan untuk memantau jumlah pembimbingan tiap- Sekarang ini pengelolaan data-data PKL/PKP dan
tiap dosen. Pemantauan ini penting dilakukan karena TA/Skripsi mahasiswa di Jurusan Administrasi Niaga
tidak semua dosen di jurusan mendapatkan tugas Politeknik Negeri Ujung Pandang dipandang perlu
sebagai pembimbing PKL/PKP. Dan juga untuk dikembangkan, mengingat sudah banyaknya alumni
memantau pemerataan tugas sebagai pembimbing yang dihasilkan dan untuk menghindari terjadinya
sehingga masing-masing pembimbing akan benar- judul skpripsi/tugas akhir mahasiswa yang berulang
benar membimbing mahasiswa PKL/PKP. (plagiator).
Sedang pengelolaan TA pada sistem informasi ini
dapat berguna seperti bagaimana melakukan B. Rumusan Masalah
pengecekan tentang kesamaan judul dalam waktu Bagaimana merancang aplikasi berbasis web
relatif cepat. Mahasiswa dan calon dosen pembimbing pengelolaan PKP/PKP dan pengelolaan TA/Skripsi
juga dapat mengecek judul yang akan didaftarkan mahasiswa jurusan Administrasi Niaga Politeknik
tersebut kedalam sistem informasi sehingga Negeri ujung Pandang?
446 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
C. Tujuan Penelitian sebagai sekumpulan perintah khusus yang disebut
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan “tag” atau “markup” dipakai untuk menentukan
rancangan aplikasi berbasis web pengelolaan PKL/PKP struktur, bentuk, dan link pada dokumen ke dokumen
maupun pengelolaan TA/Skripsi mahasiswa jurusan multimedia lain di web (William dan Sawyer, 2007).
Administrasi Niaga Politeknik Negeri ujung Pandang. Pengaturan format halaman Web yang standar
selanjutnya dapat menjadi bentuk Web dengan kualitas
II. KAJIAN PUSTAKA tampilan yang lebih menarik. Cascading Style Sheet
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu (CSS) merupakan dokumen yang berguna untuk
organisasi, yang mempertemukan kebutuhan melakukan pengaturan pada komponen halaman Web.
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi Dokumen CSS secara global melakukan pengaturan
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu yang berkaitan dengan objek tetap, misalnya
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan memberikan warna pada halaman Web, pengaturan
laporan-laporan yang diperlukan (Supriyanto, 2005). lebar dan kecil bagian Web serta menentukan jenis
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen- huruf yang digunakan secara menyeluruh pada
komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan halaman Web (Nugroho, 2008).
(building block), yaitu blok masukan (input block), JavaScript merupakan bahasa scripting digunakan
blok model (model block), blok dasar data (database untuk tipe komputasi di sisi klien, misalnya deteksi
block) dan blok kendali (control block). Sebagai suatu browser, validasi form, atau kontrol browser.
sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling JavaScript diikutsertakan dalam dokumen HTML
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu dengan tag khusus (tag SCRIPT)(Ramakrishnan &
kesatuan untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto, Gehrke, 2004). Sekarang dikenal jQuery yang
2005). Aplikasi berbasis web pengelolaan PKL/PKP merupakan kumpulan library JavaScript dan telah
maupun pengelolaan TA/Skripsi mahasiswa jurusan mendominasi terbentuknya web masa kini seperti
Administrasi Niaga Politeknik Negeri ujung Pandang facebook, google, yahoo, dan sebagainya (Saputra,
merupakan bagian atau elemen dari sistem informasi. dkk, 2012)
Olehnya itu aplikasi yang dibangun memerlukan WAMP merupakan paket aplikasi yang
basis data. Basis data adalah penggunaan bersama dari memudahkan dalam menginstalasi modul PHP, Apache
data yang terhubung secara logis dan deskripsi dari Web Server, dan MySQL Database. Selain itu WAMP
data, yang dirancang untuk keperluan informasi dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain yang akan
(Connolly et al, 2002). Model relasional basis data memberikan kemudahan dalam mengembangkan situs
digunakan untuk mewakili semua informasi dalam web berbasis PHP. WAMP dapat mendukung modul
bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana PHP4 dan PHP5 sekaligus dalam satu web server
setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. Dalam model (Wibowo.A, 2007).
ini, hubungan antar tabel diwakili dengan
menggunakan nilai yang sama antar tabel. III. METODOLOGI
Sebelum tabel-tabel terbentuk diperlukan Data Penelitian ini menggunakan metode waterfall.
Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan Aktifitas terdiri dari tahapan analisis kebutuhan,
komponen-komponen sebuah sistem. Keuntungan perancangan sistem, pemrograman dengan
menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang menggunakan PHP dan MySQL, pengujian program,
kurang menguasai komputer untuk mengerti sistem pengujian sistem, perbaikan dan pemeliharaan. Pada
yang akan dikembangkan (Hartono, J., 1999). Sedang perancangan sistem yang dilakukan berupa
hubungan antara entitas akan menyangkut dua perancangan basis data dengan konsep diagram
komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang konteks, DFD, dan ERD.
terjadi, yaitu derajat hubungan dan partisipasi Alat dan bahan utama yang digunakan dalam
hubungan dikenal dengan Entity Relationship Diagram penelitian terdiri atas hardware dan software. Hardware
(ERD). menggunakan seperangkat komputer dengan OS
Pada tahapan pemmrograman diperlukan My Windows XP, sedangkan softwarenya menggunakan
Structured Query Language (MySQL) sebagai Macromedia Dreamweafer dan WAMP Server, dan
software sistem manajemen database (Database browser Google Chrome. Aplikasi di bangun dalam
Management System) yang sangat popular dikalangan Tag HTML dengan pemrograman bahasa PHP dan
pemrograman web, dengan menggunakan script library JavaScript, pengelolaan data base menggunakan
Personal Home Page (PHP). MySQL adalah sebuah MySQL Database. Tambahan CSS untuk pengaturan
program database server yang mampu menerima dan pada komponen halaman Web sehingga tampak lebih
mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user berkualitas.
serta menggunakan perintah standar SQL (Sidik,
2005). IV. PEMBAHASAN
Pemrograman disusun menggunakan script PHP Data yang diperoleh selama penelitian berupa hasil
ditulis bersama dalam tag hypertext markup language survei dan wawancara tentang kebutuhan akan
(HTML) agar dokumen hiperteks yang diinginkan keberadaan sistem informasi. Fasilitas yang dapat
tampak pada browser web sebagai aksi respon atas tersedia dalam program pengelolaan PKL/PKP maupun
permintaan klien. HTML dapat berisi link hiperteks TA/Skripsi dari hasil survei dan wanwancara dapat
agar terhubung ke dokumen lain. HTML didefenisikan dibagi menjadi 4 macam user antara lain admin, dosen,
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 447
mahasiswa dan umum. Sesuai tujuan penelitian Biodata Mhs
Data Mhs

fasilitas aplikasi dibagi menjadi dua dan untuk tahap


informasi Mhs Tabel mhs
Daftar PKL/PKP
Data Mhs
informasi PKL/PKP 1.0

versi awal, dapat dijelaskan seperti berikut. Mahasiswa (i) Data Dosen
Daftari Ujian Tabel dosen
informasi Ujian Olah Data
Data Dosen
user
Daftar TA/Skripsi Data Admin

Fasilitas yang disediakan dalam program pengelolaan informasi


TA/Skripsi
Data Admin
Tabel admin

PKL/PKP adalah: pkl/pkp


Data PKL/PKP 2.0 Biodata Dosen

• Form-form pendaftaran PKL/PKP pada menu


informasi Dosen
Data PKL/PKP Olah Data Agenda Bimbingan PKL
PKL/PKP info Bimbingan PKL Dosen (i)
Agenda pkl/pkp Data agenda

mahasiswa. instansi
Data Instansi
Agenda Bimbingan TA
info Bimbingan TA

• Menu print out berita acara PKL/PKP yang


Data Instansi
info Ujian
Agenda ta/skripsi Data agenda
disertai biodata mahasiswa .
3.0
Data TA/Skripsi
ta/skripsi Olah Data info Admin

• Data perusahaan, alamat perusahaan dan nomor Data TA/Skripsi TA/Skripsi


info Admin

yang dapat dihubungi masuk pada referensi.


Validasi PKL/PKP Sekretaris
Informasi
PKL/PKP info PKL/PKP Jurusan

• Data pembimbingan masing-masing dosen pada


Informasi
TA/Skripsi Validasi TA/Skripsi Admin
info TA/Skripsi PKL/PKP

menu dosen. umum

informasi Ujian
4.0

Olah Data Validasi Ujian


Admin
TA/Skripsi (i)

• Download naskah format laporan dalam bentuk informasi Ujian


Ujian info Ujian

file pdf, untuk user umum. Data Ujian


ujian

• Fasilitas pencariaan data PKL/PKP


Data Ujian

Fasilitas yang disediakan dalam program


TA/Skripsi adalah sebagai berikut Gambar 2. DFD Level 0
• Form-form pendaftaran TA/Skripsi dan menu
infomasi menyangkut TA/Skripsi. Rancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
• Print out berita acara TA/Skripsi yang disertai
biodata di menu mahasiswa. Id_instansi
Nama_instansi

alamat

• Data pembimbingan masing-masing dosen pada judul


Id_instansi

menu dosen. Tgl_daftar


N

jenis
memiliki 1 Tabel instansi 1 memiliki N

abstrak
Id_agenda

• Download naskah abstrak TA mahasiswa dalam


kelas email
Tgl_daftar
nim nim telepon nim
Id_instansi
Id_daftar
ket password

bentuk file pdf, untuk user umum.


id_agenda ijazah ket
jenis
Nama_mhs biodata
id_daftar

• Download naskah format laporan dalam bentuk


file pdf, untuk user umum.
1 1 1 1
PKL/PKP mndaftar Tabel mhs mndaftar TA/Skripsi
N N
nip password email

• Fasilitas pencariaan pada menu referensi memperoleh Id_dosen

Nama_dosen
telepon

biodata
memperoleh

berdasarkan kata kunci NIM, nama, dan judul. 1


Agenda PKL/PKP N membuat 1
Tabel Dosen 1 membuat N
1
Agenda TA/Skripsi

id_agenda
id_agenda 1 N
Tabel Ujian memiliki

Pada perancangan sistem yang dilakukan berupa id_dosen


agenda

id_ujian ket
id_ujian

agenda

perancangan basis data dengan konsep diagram tgl_ujian nilai


id_dosen

konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity


Relationship Diagram (ERD). Gambar 3. Rancangan Entity Relationship Diagram
(ERD)
Rancangan Data Flow Diagram (DFD)
Hasil Physical Data Model (PDM) atau Entity
Biodata Relation Diagram (ER-Diagram) dari sistem yang
2.
dibuat seperti berikut.
ijazah SMU
IP Semester
Daftar PKL/PKP Sekretaris Jurusan
Ujian Sidang Persetujuan Instansi Admin PKL/PKP
1. Daftar TA/Skripsi Admin TA/Skripsi
Pembimbingan
Agenda Pembimbingan abstrak
Mahasiswa (i)
* id_daftar Tabel agenda_pkl/pkp
** id_agenda
** id_instansi * id_agenda
tgl_daftar agenda
Biodata Tabel mahasiswa id_dosen
jenis **
ijazah SMU ket Tabel dosen
* nim
IP Semester Login nama_mhs ** nim Tabel instansi * id_dosen
password Nama_dosen
Daftar PKL/PKP kelas * Id_instansi nip
Validasi PKL/PKP email nama_instansi password
Persetujuan Instansi alamat
telepon Tabel daftar_ta/skripsi email
Daftar TA/Skripsi Validasi TA/Skripsi ijazah telepon
SISTEM INFORMASI PKL/PKP DAN Tabel agenda_ta/skripsi
biodata * id_daftar biodata
Abstrak TA/SKRIPSI BERBASIS WEB PADA Pembimbingan ** id_instansi
* id_agenda
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA ** id_agenda id_ujian
Login Ujian sidang tgl_daftar **
POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG agenda
jenis id_dosen
master mahasiswa judul **
Pelaksanaan PKL/PKP
abstrak
Pelaksanaan TA/Skripsi master dosen ket Tabel ujian
** nim
Download Format Laporan Login * id_ujian
tgl_ujian
Jadwal Ujian Sidang Biodata nilai
ket
Judul TA/Skripsi Agenda Pembimbingan
4.

Umum
Ujian Sidang
Pembimbingan
3.

Dosen
Gambar 4. ER-Diagram

Implementasi antarmuka untuk setiap halaman web


Gambar 1. Diagram Konteks atau DFD Level 0 pengkodeanya dibuat dalam bentuk file program
dengan ekstensi *.php. Berikut ini adalah implementasi
antarmuka yang dibuat untuk admin, untuk dosen,
untuk mahasiswa dan untuk umum kemudian
dinamakan antarmuka pengguna.

448 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Gambar 9. Tampilan Validasi Pendaftaran
Gambar 5. Antarmuka Pengguna • Tampilan menu admin, dan pencarian data
Secara umum tampilan aplikasi pengelolaan
PKL/PKP maupun TA/Skripsi mahasiswa jurusan
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ujung Pandang
berbasis web, adalah sebagai berikut.

• Tampilan login mahasiswa, dosen dan admin

Gambar 10. Tampilan Validasi Pendaftaran

• Tampilan menu dosen, dan aktifasi data mahasiswa


bimbingan

Gambar 6. Tampilan Login

• Tampilan menu mahasiswa, dan aktifasi biodata

Gambar 11. Tampilan menu dosen

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan desain penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa aplikasi telah berhasil dibuat
dengan kemampuan:
1. Form-form pendaftaran PKL/PKP maupun
Gambar 7. Tampilan Biodata TA/Skripsi pada menu mahasiswa.
2. Menu print out berita acara PKL/PKP maupun
• Tampilan pendaftaran TA/Skripsi TA/Skripsi yang disertai biodata mahasiswa .
3. Data perusahaan, alamat perusahaan dan nomor
yang dapat dihubungi masuk pada referensi.
4. Data pembimbingan masing-masing dosen pada
menu dosen.
5. Download naskah format laporan dalam bentuk file
pdf, untuk user umum.
6. Fasilitas pencariaan data PKL/PKP maupun
TA/Skripsi.
Fungsi sistem belum dapat bekerja dengan otomatis
menolak apabila ada judul TA/Skripsi yang didaftarkan
mempunyai pembimbing yang sudah kelebihan
Gambar 8. Tampilan Pendaftaran TA/Skripsi (overload) quota. Hal ini belum dapat diatasi meskipun
dengan pengunaan kriteria batas quota untuk setiap
• Tampilan menu admin dan validasi pendaftaran dosen yang dicantumkan dalam database, kemudian
pemasangan program counter pada setiap pengimputan
pembimbingan.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 449


B. Saran Dreamweaver MX (6,7,2004) dan 8. Cetakan ke-1
Disarankan untuk penelitian berikutnya fungsi Jogjakarta: Gava Media
sistem dapat bekerja dengan otomatis menolak apabila
[5] Ramakrishnan and Gehrke. 2004, Sistem
ada judul TA/Skripsi yang didaftarkan mempunyai
Manajemen Database, C.V Andi Offset,
pembimbing yang sudah kelebihan (overload) quota.
Yogyakarta, and McGraw-Hill Education.
Semoga ditemukan cara pemasangan program counter.
[6] Saputra, A., dkk, 2012, 62 Trik dan Plugin Terbaik
Masih diperlukan diskusi dengan pimpinan selaku
jQuery, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
pengambil kebijakan, sehingga sistem ini bisa
[7] Sidik, Ir, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna,
diterapkan di Polteknik Negeri Ujung Pandang.
Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web.
Informatika, Bandung.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[8] Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi
[1] Connolly, Thomas and Carolyne Begg, 2002.
Informasi. Penerbit Salemba Infotek, Jakarta.
Database System: A Practical Approach to Design,
[9] Wibowo, A. 2007, 16 Aplikasi PHP Gratis untuk
Implementation, and Management, Third Edition,
Pengembangan Situs Web. C.V Andi Offset,
Addison Wesley, England.
Yogyakarta dan SmitDev Community, Semarang.
[2] Hartono, Jogiyanto, H.M., 1999, Sistem Informasi,
[10] William dan Sawyer, 2007, Using Information
PT. Wahana Komputer, Semarang.
Technology, Pengenalan Praktis Dunia Komputer
[3] Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain; Sistem
dan Komunikasi, C.V Andi Offset, Yogyakarta.
Informasi Pendekatan Terstruktur Teoridan
Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
[4] Nugroho, Bunafit. 2008. Latihan Mernbuat
Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan

450 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


SISTEM KOMUNIKASI JARAK JAUH ALAT PENGUKUR
KECEPATAN DAN ARAH ANGIN
Yudhi1, Jamalludin2
1,2
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
Email: Yudhijais@gmail.com

ABSTRAK
Pemantauan kecepatan dan arah angin biasanya dilakukan dari jarak dekat, oleh sebab itu diperlukan
pemantauan dari jarak jauh untuk efisiesi waktu. Pembuatan sistem ini dimulai dengan studi pustaka data-data yang
berhubungan dengan teknologi yang akan digunakan. Kemudian data-data tadi diolah untuk menentukan desain sistem
yang akan dibuat. Pembuatan sistem ini dimulai dengan membuat alat ukur kecepatan angin dan penentu arah angin.
Dalam alat ini untuk mencacah putaran kecepatan angin menggunakan sensor optocoupler. Dan hall magnetik sensor
yang disusun seperti penunjuk arah angin sebagai sensor penentu arah angin. RTC digunakan sebagai penujuk waktu
pengukuran. Mikrokontroler Arduino mega 2560 digunakan untuk mengolah data yang didapat dari sensor dan RTC.
Kemudian data data tersebut direkam dengan siklus yang dapat diatur. Setelah pembuatan alat ukur kemudian
dilanjutkan dengan membuat sistem transmisi data dan aplikasi interface. Dengan menggunakan GSM shield Sim900a
data yang telah direkam dikirim dalam bentuk SMS melalui jaringan GSM. Kemudian data diterima oleh GSM shield
server dan dibaca oleh Arduino UNO. Data yang dibaca oleh Arduino UNO kemudian dikirim ke komputer secara
serial. Data yang dikirim ke komputer akan diolah oleh aplikasi interface untuk kemudian disimpan dan ditampilkan.
Hasil dari sistem ini adalah dapat mengukur dan menyimpan data kecepatan dan arah angin dari jarak jauh. Dengan
error kecepatan angin sebesar 4.56% dari pengukuran secara manual, dan arah angin menunjukan arah angin yang
sebenarnya

Kata Kunci : Angin, Arduino UNO, GSM Shield, Mikrokontroler, SMS, Sensor

I. PENDAHULUAN Angin bergerak dari tempat yang bertekanan


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Maka dari
mendorong manusia untuk melakukan otomatisasi dan pada itu dengan adanya perkembangan teknologi maka
digitalisasi pada perangkat - perangkat manual. Seiring sistem monitoring kecepatan dan arah angin yang saat
dengan perkembangan instansi, organisasi, perusahaan ini dapat dilakukan secara otomatis. Yang dimana
dan tempat–tempat lainnya yang menggunakan suatu sebelumnya dilakukan secara manual pada wilayah
sistem manual khususnya di badan meteorologi dan bangka belitung bisa digantikan dengan sistem
geofisika yang setiap saat harus memantau keadaan monitoring kecepatan dan arah angin yang secara
cuaca di suatu tempat dengan berada pada tempat otomatis dan hasil data pengukuran dilapangan dapat
tersebut. Untuk itu maka dirancang suatu alat yang dikirim dari jarak jauh. sehingga untuk mengetahui
dapat dikontrol dari jarak jauh. Salah satunya keadaan disuatu tempat kita tidak perlu datang
teknologi instrumentasi yang dapat diaplikasikan ketempat tersebut. Pada alat ini menggunakan Media
adalah alat pengukur kecepatan angin (Anemometer) SMS sebagai pengirim. Sms merupakan salah satu fitur
dan arah angin. Anemometer adalah alat pengukur komunikasi pengiriman data pada perangkat telepon
kecepatan angin yang banyak digunakan dalam bidang seluler. Pada saat ini penggunaan telepon seluler
meteorologi dan geofisika atau stasiun perkiraan cuaca. sebagai media komunikasi baik dalam bentuk tulisan
Data pengukuran angin sangat dibutuh salah satunya maupun suara sangat mendukung untuk menyalurkan
nelayan. Nelayan harus mengetahui arah datangnya berbagai informasi. Dengan menggunakan media SMS
angin setiap saat untuk mendorong perahu layar bagi selain biaya yang cukup murah pesan yang
para pencari ikan, manusia pun sangat membutuhkan disampaikan dapat diterima dengan cepat. Proses SMS
angin yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sederhana saja, dengan mengetikkan pesan dilayar,
manusia sehari-hari, misalnya untuk kincir angin send ke nomor yang dituju, sampailah pesan yang ingin
sebagai penggerak generator sehinggga dapat disampaikan. Selain cara tersebut SMS dapat
menghasilkan arus listrik yang bermanfaat bagi dimanfaatkan untuk mengirimkan data dari komputer
kehidupan manusia, membantu kedatangan dan ketelepon seluler lain. Dengan kecanggihan teknologi
keberangkatan pesawat dibandara. Untuk mengetahui terutama dibidang telekomunikasi dicoba
arah serta besar kecepatan angin yang berhembus, mengaplikasikan kecanggihan SMS untuk
maka dari pada itu sangat pentingnya data hasil mengirimkan data yang berasal dari pemantauan
pengukuran angin itu untuk keperluan sehari-hari. kecepatan dan arah angin yang sebelumnya telah
Sistem kerja dari anemometer erat kaitannya dengan diproses dan kemudian mengirimkan data tersebut ke
angin. Angin adalah udara yang bergerak yang nomor yang telah diprogram untuk menerima data
diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga adanya tersebut.
perbedaan tekanan.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 451


II. PEMBAHASAN
A. Pembuatan Kerangka Alat Dan BOX Panel
Pada pembuatan Kerangka alat ini menggunakan
pipa instalasi air agar mudah dalam pemasangan dan
memindahkan alat, pipa yang digunakan terdiri dari
beberapa ukuran yang dipasang dan disusun seperti
Gambar 2.

Sumber: Hasil pengukuran

Berdasarkan data pada tabel di atas didapatkan nilai


rata-rata hasil perhitungan antara anemometer dengan
sensor kecepataan 9,01. Nilai tersebut digunakan
sebagai nilai kalibrasi sensor kecepatan dalam program
arduino yang akan mengubah nilai sensor kecepatan
dari satuan rpm menjadi km/jam.

Gambar 2. Desain Alat

B. Pengujian Alat Pengukur Kecepatan Angin


Untuk pengujian kecepatan angin pertama
yang dilakukan yaitu melakukan kalibrasi alat dengan
untuk membandingkan nilai rpm pada sensor kecepatan
dengan tachometer, pengujian dilakukan dengan cara Gambar 4. Tampilan Grafik
menggunakan motor untuk sebagai media untuk alat
ukur. Sensor pembaca kecepatan yang terdiri dari C. Data Hasil pengukuran
optocoupler dan piringan sensor yang tehubung dengan Setelah melakukan pengujian alat selanjutnya
shaft, shaft motor dihubungkan dengan shaft piringan pengambilan data pengukuran. Berikut ini data-data
sensor lalu posisi sebelahnya dihubungkan dengan. hasil pengukuran yang didapat ditunjukan pada Tabel 3
Hasil dari pengukuran yang didapatkan ditunjukan menjunkuan hasil pengukuran titik 1, Tabel, 4
pada Tabel 1. menunjukan hasil pengukuran titik 2 dan Tabel 5
menunjukan hasil pengukuran titik 3.
Table 1 Pengukuran Kalibrasi Rpm
Tabel 3. Pengukuran Titik 1

Sumber: Hasil pengukuran

Tabel 2 Pengukuran Anemometer dan Sensor


Kecepatan
Sumber: Hasil pengukuran

Tabel 4. Pengukuran Titik 2

452 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


dapat dibongkar pasang dengan ketinggian alat
setelah dipasang adalah 2m.
2. Sistem transmisi data menggunakan SMS melalui
jaringan GSM hanya dapat dilakukan pada daerah
yang memiliki jaringan GSM.
3. Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan secara jarak
jauh dan pengukuran manual didapatkan error sebesar
4.56% dan untuk arah angin telah menunjukan arah
angin yang sebenarnya. Nama lengkap (tanpa
gelar)_judul paper. Contoh: Eko Bastian_Analisis dan
Perancangan E- Marketing pada PT Sekolah Vokasi.

IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] Abdul Kadir, (2015), From Zero To A Pro, Andi
Offset, Yogyakarta.
Sumber: Hasil pengukuran [2] Arduino, Arduino, diakses pada 20 juni 2016,
Tabel 5. Pengukuran Titik 3 <https://www.arduino.cc>
[3] Arduino, Arduino Uno, diakses pada 18
juni2016,<https://www.arduino.cc/en/Main/Ardui
noBoardUno>
[4] Banodin, Rizal and Fatchur Rochim , Adian and
Andromeda, Trias ,”Alat Penunjuk Arah
Angin Dan Pengukur Kecepatan Angin
Berbasis Mikrokontroller At89c51.”, diakses
pada 10 juni 2016,
<http://eprints.undip.ac.id/25737/>
[5] Dewi Wijayanti, Endah Rahmawati dan Imam
Sucahyo”Rancang Bangun Alat Ukur
Kecepatan Dan Arah Angin Berbasis Arduino
Uno Atmega 328p “, diakses pada 17 juni 2016,
<ejournal.unesa.ac.id/article>
Sumber: Hasil pengukuran [6] Heri Susanto, Rozeff Pramana, ST. MT.,
Muhammad Mujahidin, ST. MT.,”
III. KESIMPULAN Perancangan Sistem Telemetri Wireless
1. Desain sistem pengukuran jarak jauh dengan Untuk
transmisi data menggunakan GSM pengukuran Mengukur Suhu Dan Kelembaban Berbasis
jarak jauh dapat dilakukan pada tiga tempat Arduino Uno R3 Atmega328p Dan Xbee P
pengukuran secara bersamaan, desain hardware alat

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 453


APLIKASI SHARING CATATAN UNTUK MENDUKUNG
PERKULIAHAN BERBASIS WEB
Yuliana Setiowati1, Rengga Asmara2, Fitra Ratmana Putra Barasa3
1,2,3
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Email: yuliana@pens.ac.id, 2rengga@ pens.ac.id, 3fitraputra@it.students.pens.ac.id
1

ABSTRAK
Saat ini media untuk mencatat hanya dengan menulis dikertas , sehingga untuk mahasiswa yang ingin berbagi
catatan harus menyalin kembali catatan itu ataupun mereka juga dapat memanfaatkan jasa fotocopy. Penelitian ini
membuat aplikasi berbasis web untuk menyusun catatan perkuliahan. Fitur sharing note adalah fitur yang dapat
mengcopy catatan orang lain menjadi catatan kita. Selain itu text editor yang digunakan cukup lengkap untuk
mendukung pembuatan catatan kuliah. Mahasiswa dapat menyisipkan multimedia ke catatan yang mereka buat seperti
gambar, video yang mereka unggah di youtube. Sehingga para mahasiswa dapat melihat catatan mereka yang
interaktif dan tidak membosankan. Penyimpanan yang konsisten dan dilektakkan pada database server sehingga
mahasiswa tidak perlu takut untuk lupa membawa catatan mereka seperti dulu. Semua data telah terintegrasi dan
terstruktur. Hasil yang didapat dalam kedua fitur tersebut yaitu mahasiswa lebih menghemat waktu dalam berbagi
catatan perkuliahan kemudian mahasiswa dapat melakukan customize catatan dengan desain yang sesuai diinginkan.
Mahasiswa dapat membuat catatan dimana saja dengan perangkat mereka masing-masing.
Kata kunci: Catatan, Perkuliahan, Sosial Media

I. PENDAHULUAN informasi yang sangat efektif. Cara tersebut juga dapat


Di perkuliahan mahasiswa dituntut untuk aktif digunakan sebagai alternatif berbagi catatan saat ini.
dalam belajar. Mereka diberikan banyak sekali ilmu- Selain itu social media sangat mudah dan praktis untuk
ilmu baru yang harus dipelajari. Mencatat merupakan berbagi apapun didalamnya, dapat digunakan dimana
kebutuhan yang sangat penting karena mereka dapat saja. Sehingga dapat membantu mahasiswa yang ingin
mempelajari kembali ilmu-ilmu baru yang belum berbagi catatan kuliahnya.
pernah dipelajari[1]. Dengan catatan itu mereka dapat
Terdapat beberapa related work untuk aplikasi
mereview kembali apa saja yang telah didapat selama
kegiatan perkuliahan. Terkadang dosen atau pengajar sharing catatan ini diantaranya yaitu:
selalu menyuruh dan melihat catatan para mahasiswa. 1. One Note 2010 oleh Microsoft
Mahasiswa memiliki gaya mencatat yang Aplikasi ini ditujukan untuk user melakukan
berbeda-beda. Ada mahasiswa yang memiliki catatan sharing note menggunakan produk Microsoft yaitu One
yang lengkap dan rapi. Ada juga mahasiswa yang Note 2010[2]. Aplikasi ini memungkinkan user
memiliki catatan dengan intisari dari permasalahannya melakukan sharing lewat web based maupun dari
saja. Untuk saling melengkapi mereka berbagi catatan komputer user. Pada aplikasi One Note ini juga
mereka masing-masing. Saat ini media untuk mencatat menyediakan multiple author pada tiap catatan,
hanya dengan menulis dikertas, sehingga untuk sehingga pada kedua author tersebut dapat saling
mahasiswa yang ingin berbagi catatan harus menyalin mengganti isi dari catatan.
kembali catatan itu. Ataupun mereka juga dapat
2. Evernote oleh Evernote corp.
memanfaatkan jasa fotocopy.
Aplikasi ini merupakan layanan yang dirancang
Selain itu catatan yang ditulis dalam media buku
untuk membuat catatan dan pengarsipan[6]. Catatan
juga harus selalu dibawa mahasiswa untuk
bisa berupa teks, halaman web, foto, suara, atau tulisan
membacanya. Mahasiswa selalu siap untuk membawa
tangan. Catatan dapat memiliki lampiran file. Catatan
catatannya dimana saja apabila ingin digunakan. Hal
dapat diberikan tag dan diberikan komentar.
ini terkadang merepotkan mahasiswa sehingga mereka
perlu membawa banyak barang ketika beraktifitas. Evernote mendukung sejumlah platform sistem operasi
Mereka juga terkadang lupa meletakkan catatan (termasuk OS X, iOS, Chrome OS, Android, Microsoft
mereka sendiri. Catatan yang kurang terkoordinasi Windows, Windows Phone, BlackBerry, dan webOS)
dengan baik dapat merepotkan mahasiswa itu sendiri. dan juga menawarkan sinkronisasi online dan layanan
backup.
Dengan seiring berkembangnya teknologi
sekarang semakin banyak cara untuk 3. BlastNote oleh Algo Studio.
memanfaatkannya. Internet merupakan salah satu Blastnote merupakan aplikasi pembuat catatan
kebutuhan yang diperlukan bagi mahasiswa untuk
hasil pengembangan dari developer Indonesia berbasis
berbagi informasi. Social media merupakan satu hal
yang tidak bisa dilepaskan dari mahasiswa saat ini. Android. Blastnote dapat dipakai untuk mengunggah
Karena social media merupakan media berbagi berbagai macam konten seperti teks, gambar, video,
audio, hingga info lokasi[7]. Aneka konten ini
dilindungi dengan enkripsi sehingga relatif aman.
454 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Proses unggah dokument ataupun video dilakukan pada text misalnya mengatur font-alignment, font-color,
background proses. Seusai diunggah, konten yang menyisipkan gambar, video, dan lain-lain.
bersangkutan bisa diakses melalui aplikasi Blastnote. Summernote ini didukung oleh bootstrap dan
Pengguna akan memperoleh tautan (link) menuju fontawesome, sehingga pengembang dapat
konten. Tautan ini bisa diberikan ke orang lain melalui melakukan customize pada text editor summernote
SMS, e-mail, ataupun pesan instan. ini

Pada aplikasi ini ada beberapa keunikan dengan


beberapa tinjauan pustaka yang ada. Untuk aplikasi A. Perancangan Sistem
lainnya tampilannya statis dan ditujukan untuk umum, Dalam proyek akhir ini perancangan sistem yang
namun tampilan sticky note pada aplikasi ini dapat di- akan dijalankan adalah sebagai berikut:
customize oleh user sendiri misalnya resize, memilih
layout sticky, dan lain-lain. Pada aplikasi ini memilih
web based dikarenakan agar lebih fleksibel dan
membuat pengguna dapat menggunakan semua
platform untuk mengakses aplikasi ini.

II. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI


SISTEM
Aplikasi ini merupakan aplikasi yang dapat
membuat dan berbagi catatan antar mahasiswa berbasis
Gambar 1. Perancangan Sistem
web. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman
web terutama framework php CodeIgniter[3]. Aplikasi Penjelasan perancangan sistem:
ini dapat dimanfaatkan mahasiswa dengan Dari gambar 1, pada server terdapat database
menggunakan web browser pada PC ataupun pada
server, dan user dalam hal ini adalah mahasiswa,
tablet dan smartphone mereka.
dengan berbagai perangkat keras untuk mengakses
Aplikasi ini memudahkan mahasiswa dalam
membuat catatan kuliah tanpa menggunakan media aplikasi snote ini. Mahasiswa akan membuka website
buku. Jika pada media buku mahasiswa harus snote ini dari browser masing-masing perangkat.
memfotocopy catatan yang ada, namun pada aplikasi Semua mahasiswa akan terhubung dengan server yang
ini juga dapat membantu mahasiswa dalam berbagi telah disediakan. Semua data terintegrasi dengan web
catatan dengan melakukan copy catatan milik teman server dan akan disimpan pada database server. Pada
dengan instan. Karena memanfaatkan database server tampilan masing-masing perangkat akan menyesuaikan
mahasiswa juga dapat membuka catatan mereka resolusi dari layar.
kembali dimana saja, tanpa harus membawa catatan Untuk mengakses website snote ini membutuhkan
mereka kemana-mana seperti media buku. Aplikasi ini akses internet minimal 300Kbps agar dapat
tidak membutuhkan akses internet yang terlalu cepat, menjalankannya dengan lancar. Dari segi antarmuka
berkisar antara 100Kbps sudah dapat menikmati snote dibangun dengan memanfaatkan library dari
aplikasi ini dengan baik. Aplikasi ini setelanjutnya
bootstrap dan juga jquery UI. Dari segi business logic
akan disebut dengan “SNOTE”
Pada pembuatan snote ini membutuhkan beberapa atau kode program dibangun menggunakan framework
perangkat lunak dan library antara lain: PHP yaitu CodeIgniter versi 2.2.0.
Ketika mahasiswa membuka halaman awal dari
• CodeIgniter : Merupakan sebuah framework PHP snote akan tampil halaman login dimana mahasiswa
dengan konsep Models,Views,Controller digunakan harus memasukkan username dan password yang telah
untuk membangun sebuah website. Dengan konsep
teregistrasi pada sistem. Apabila mahasiswa belum
MVC tersebut CI sangat membantu dalam
melakukan registrasi maka dibawah form login akan
pengolahan data dan dalam menampilkan konten
yang disediakan. terdapat link menuju halaman register. Pada halaman
• Bootstrap :Merupakan sebuah framework CSS dari register mahasiswa harus memasukkan beberapa
twitter, yang menyediakan kumpulan komponen- masukkan yaitu username, password, firstname,
komponen antarmuka dasar pada web yang telah lastname, foto profil. Data tersebut akan dimasukkan
dirancang sedemikian rupa untuk digunakan ke database server yang akan menjadi akun mahasiswa
bersama-sama[4]. untuk mengakses aplikasi ini.
• Fontawesome :Merupakan sebuah kumpulan icon Mahasiswa yang terdaftar dalam aplikasi ini dapat
yang telah dibuat sedemikian rupa dan login untuk menuju halaman utama. Halaman utama
menggunakan sistem “font icon” yang untuk membuat kategori baru berfungsi untuk
memungkinkan pengembang dalam melakukan menyimpan catatan-catatan yang dibuat oleh
customize pada tiap-tiap icon. mahasiswa. Halaman kategori tersebut tempat untuk
• Summernote : Merupakan sebuah rich text editor membuat catatan perkuliahan[5]. Untuk melihat
dari bootstrap yang menyediakan berbagai fitur edit kumpulan kategori mahasiswa lainnya dapat

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 455


menggunakan search pada baris navigasi diatas tertentu. Untuk membuat kategori baru harus
masing-masing halaman. Mahasiswa yang belum memasukkan nama kategori terlebih dahulu agar
berteman atau belum memiliki relasi dapat tombol create menjadi aktif. Mahasiswa dapat memilih
mengirimkan permintaan teman baru. Selanjutnya background dan publicity dari kategori untuk
mahasiswa yang lain akan mengkonfirmasi permintaan menentukan kategori itu apakah akan dipublikasikan
teman tersebut agar dapat menambah teman. atau tidak. Form untuk membuat kategori baru
ditunjukkan pada gambar 4.

III. HASIL
Pada sub bab ini akan ditampilkan beberapa uji coba
sistem dari aplikasi snote ini. Uji coba dilakukan pada
perangkat utama yaitu browser chrome pada PC.

A. Uji Coba Halaman Register dan Halaman Login


Pada uji coba ini mahasiswa yang belum terdaftar Gambar 0. Uji Coba Create Category
dalam aplikasi ini diharuskan melakukan registrasi
terlebih dahulu. Form register ditunjukkan pada Pengujian ini memilih untuk public sehingga
gambar 2. kategori terpublikasi. Setelah menekan tombol create
maka kategori akan tampil seperti gambar 5.

Gambar 5. Hasil Membuat Kategori


Gambar 2. Halaman Register
Username yang telah terdaftar tidak dapat C. Uji Coba Membuat Catatan
digunakan kembali untuk mendaftar. Karena username Membuat catatan baru hanya dapat dilakukan di
bersifat unik hanya satu dalam database. Mahasiswa halaman kategori. Halaman kategori ini berfungsi
harus mengisi beberapa field yang tersedia mulai dari untuk tempat menampung atau menyimpan semua
username, password, firstname, lastname, dan juga catatan dari mahasiswa. Tempat penyimpanan ini
foto profil. Setelah menekan tombol signup maka bersifat konsisten atau tidak berubah karena mahasiswa
sistem akan mengirim data dari form registrasi. Jika tidak dapat mengganti nama ataupun publicity dari
berhasil melakukan register maka mahasiswa akan kategori yang sudah dibuat. Untuk membuat catatan
menuju ke halaman utama snote. Kemudian username dengan cara menekan tombol create sticky. Terdapat
yang diregistrasikan tersebut akan disimpan sebagai banyak menu yang terletak di text editor tersebut
session browser yang digunakan oleh mahasiswa. misalnya untuk mengatur font-style, font-family, font-
size, font-color, alignment, juga terdapat fitur
Halaman login seperti gambar 3 merupakan menambah multimedia seperti menambahkan gambar
halaman yang akan diakses pertama kali oleh dan menambahkan embed video dari youtube.
mahasiswa ketika menggunakan aplikasi snote ini.
Halaman login terdapat beberapa input area dan tombol Untuk menambahkan video dari youtube dengan
yaitu username, password, login, serta register untuk menekan tombol insert video pada navigation bar yang
menuju halaman register. ada pada text editor. Setelah menekan tombol tersebut
maka muncul form yang meminta link dari website
penyedia video seperti youtube,vimeo, vine, instagram,
dan lain-lain. Untuk percobaan ini dengan menyisipkan
link video dari youtube. Setelah menekan tombol insert
video maka video akan disisipkan ke catatan yang
dibuat. Video yang telah disisipkan akan tampak
dibaris terakhir letak kursor terakhir sebelum
melakukan insert video.
Gambar 3 Login Page Setelah selesai mahasiswa dapat menyimpan hasil
B. Uji Coba Membuat Kategori Baru dari catatannya dengan menekan tombol save yang
Pada halaman utama mahasiswa dapat membuat terletak di navigation bar. Maka seluruh data dari
kategori baru dengan menekan tombol create category. catatan atau sticky tersebut dikirim ke server. Pada
Kategori dapat digunakan sebagai folder untuk gambar 6 terdapat catatan yang telah dibuat ditambah
mengelompokkan catatan berdasarkan matakuliah gambar dan video yang telah disisipkan sebelumnya.

456 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Video yang ditambahkan kedalam catatan dapat
dijalankan didalam catatan tersebut tanpa perlu
membuka website asalnya. Catatan tersebut juga dapat
digeser-geser posisinya dengan cara melakukan drag
catatan tersebut. Terdapat batasan drag posisi catatan
itu tidak melebihi dari ukuran container, sehingga
catatan atau sticky itu tidak dapat melebihi container.
Gambar 8. Add Friend

Apabila antar mahasiswa tersebut belum memiliki


relasi muncul tombol Add Friend seperti gambar 8.
Lalu mahasiswa (Fitra Ratmana) menekan tombol Add
Friend sistem akan mengambil id dari akun fitra
ratmana dan juga id dari rizki fuad. Kemudian akan
disimpan kedalam database server dengan status belum
terkonfirmasi permintaan teman. Setelah itu login
dengan akun rizki fuad dan melihat profil dari fitra
Gambar 6. Hasil Akhir Pembuatan Catatan ratmana akan muncul seperti gambar dibawah ini.
D. Uji Coba Update dan Menghapus Catatan
Mahasiswa yang telah memiliki catatan dapat
melakukan update terhadap catatan mereka masing-
masing. Update catatan ini berguna untuk mahasiswa
yang ingin mengganti konten dari isi catatan mereka.
Untuk melakukan editing catatan dengan memilih
catatan yang telah dibuat terlebih dahulu, kemudian
klik catatan tersebut sehingga keluar option bar
dibawah catatan. Mahasiswa yang telah memiliki
catatan, juga dapat menghapus terhadap catatan mereka
masing-masing. Hapus catatan ini berguna untuk
mahasiswa yang mungkin tidak membutuhkan catatan Gambar 9. Konfirmasi Permintaan Teman
yang telah dibuat sebelumnya.
Setelah itu mahasiswa rizki fuad dapat menekan
tombol confirm friend request untuk menjadi relasi dari
E. Uji Coba Add as Friend fitra ratmana ditunjukkan pada gambar 9. Kemudian
Uji coba add as friend membutuhkan 2 akun sistem akan menyimpan status relasi kedua mahasiswa
mahasiswa yang belum memiliki relasi. Dalam uji coba kedalam database. Sehingga kedua mahasiswa tersebut
ini menggunakan akun Fitra ratmana dan Rizki Fuad. dapat melakukan sharing catatan.
Selanjutnya login menggunakan akun Fitra ratmana.
Setelah masuk kedalam halaman utama memasukkan
nama Rizki Fuad kedalam kotak pencarian yang F. Uji Coba Sharing Catatan
terletak diatas navigation bar Sharing catatan merupakan fitur utama yang ada
pada aplikasi ini. Uji coba Sharing catatan disini
menggunakan 2 akun mahasiswa sebelumnya yaitu
fitra ratmana dan juga rizki fuad. Untuk dapat
menggunakan fitur ini setiap mahasiswa harus
memiliki kategori sebagai tempat penyimpanan
Gambar 7. Form Pencarian Akun catatan.
Dalam uji coba ini Fitra Ratmana memiliki
Seperti gambar 7 terlihat daftar mahasiswa yang
beberapa kategori dan memiliki catatan didalamnya.
dicari. Sistem akan menampilkan nama mahasiswa,
Sedangkan rizki fuad memiliki satu kategori dimana
daftar nama akan muncul secara otomatis dengan
belum ada catatanya. Akun mahasiswa Rizki Fuad
trigger dari inputan kotak pencarian minimal 3 huruf.
mencoba menyalin catatan yang dimiliki Fitra
Daftar nama tersebut memiliki link menuju halaman
Ratmana. Rizki Fuad membuka profil Fitra Ratmana.
profil dari mahasiswa. Setelah menekan daftar salah
Kemudian membuka salah satu kategori yang dimiliki
satu nama mahasiswa yang muncul sistem akan
oleh Fitra. Kategori yang terlihat merupakan kategori
mengarahkan menuju halaman profil mahasiswa
dari mahasiswa tersebut (Fitra Ratmana) dimana
tersebut.
publicity kategorinya adalah public sehingga dapat
dilihat oleh temannya. Setelah membuka salah satu
kategori (Android) maka terlihat apa saja catatan yang
berada dalam kategori tersebut. Setelah itu klik pada
catatan yang akan disalin maka muncul option bar

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 457


dibawah catatan dan terdapat satu tombol copy sticky Tabel 1. Tabel Perangkat
seperti gambar 10.

Dari tabel diatas terlihat untuk perangkat PC


dengan resolusi 1366 x 768 dan juga Apple iPad Air
dengan resolusi 2048 x 1536 tidak ada masalah pada
tampilan aplikasi ini. Sedangkan pada perangkat Apple
iPhone 4s dengan resolusi 640 x 960 kurang responsive
di beberapa tampilan. Hal itu dikarenakan resolusi dan
Gambar 10. Copy Sticky lebar layar yang kurang besar sehingga kurang tampak
bagus.
Mahasiswa tersebut (Rizki Fuad) menekan Sehingga untuk mengakses aplikasi ini disarankan
tombol copy sticky dan muncul kotak konfirmasi untuk menggunakan perangkat dengan resolusi minimal 1024
menyalin catatan. Kotak konfirmasi tersebut berisi x 768 agar mendapatkan hasil yang maksimal. Karena
daftar kategori yang dimiliki (Rizki Fuad). Daftar untuk perangkat yang memiliki resolusi kecil kurang
kategori tersebut diambil dari database kategori. nyaman dalam penggunaan aplikasi ini.Sedangkan
Sehingga ketika ingin memanfaatkan fitur copy sticky akses pada ketiga perangkat tersebut tidak ada masalah
kedua mahasiswa harus memiliki minimal satu karena kecepatan processor pada masing-masing
kategori. Setelah ditekan tombol copy maka kembali ke device sangat memadai.
menu utama dan mengecek apakah catatan tersebut
telah tersalin ke kategori yang dimiliki rizki fuad. B. Analisa Fitur
Setelah dicek ternyata catatan telah tercopy di kategori Pada bagian ini akan mencoba membandingkan
yang dimiliki oleh rizki fuad. Setelah tersalin daftar fitur pada aplikasi ini dan juga fitur dari
mahasiswa tersebut dapat mengubah konten dari beberapa related work untuk mengetahui kelebihan dan
catatan. kekurangan pada aplikasi ini . Pada table 2, merupakan
analisa dari fitur aplikasi.
Tabel 2. Analisa Fitur
G. Uji Coba Customize Sticky
Uji coba kustomisasi catatan disini mencoba
untuk membuat baru dengan desain sesuai keinginan
mahasiswa. Dan juga menguji apakah catatan dapat
diubah ukurannya. Setelah dikustomisasi catatan
sebelumnya dengan menggunakan font-color dan
diubah font-stylenya akan tampil catatan seperti
dibawah ini. Perbedaan kustomisasi ditunjukkan pada
gambar 11.

Dari Tabel diatas dapat dilihat untuk aplikasi ini


tidak memiliki archiving disbanding dengan evernote
ataupun one note. Aplikasi ini juga berbasis web dan
belum memiliki versi aplikasi dibeberapa platform
Gambar 11. Perbedaan Kustomisasi smartphone dibandingkan penelitian terkait.
VI. ANALISA
Pada tahap ini akan dilakukan 2 analisa sistem
yang dibuat antara lain analisa eksperimen perangkat VII. KESIMPULAN
yang diuji dan yang kedua adalah analisa perbandingan 1. Aplikasi ini membantu mahasiswa dalam pembuatan
fitur aplikasi dengan related work. catatan untuk mendukung perkuliahan,
2. Dengan catatan yang dapat diubah desainnya
A. Analisa Perangkat membuat mahasiswa tidak mudah bosan dalam
Pada table 1, merupakan analisa dari hasil melihat catatan yang mereka buat.
eksperimen perangkat berdasarkan tampilan pada tiap 3 Aplikasi ini mudah diakses mahasiswa dimana saja
perangkat.
458 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
VIII. DAFTAR PUSTAKA [7] Desain Catatan yang Baik
[1] Membuat Catatan Kuliah dengan Efektif, https://evernote.com/intl/id/contact/support/kb/#!/a
http://news.okezone.com/read/2014/12/24/65/108 rticle/96827313, diakses pada pada 2 November
3437/membuat-catatan-kuliah-dengan-efektif. 2016
[2] Microsoft One Note 2010, [8] Evernote? Aplikasi Apa itu ?,
http://www.microsoft.com/indonesia/education/ed http://areamuda.blogspot.co.id/2013/01/evernote-
uproduct/Onenote2010/ aplikasi-apa-itu.html, diakses pada pada 2
[3] Framework PHP CodeIgniter November 2016
https://ellislab.com/codeigniter [9] Aplikasi Pencatatan Blastnote Utamakan Fungsi
[4] Diakses pada 2 November 2016 Esensial, Hindari Fitur Registrasi,
[5] Pengenalan Bootstrap Css https://dailysocial.id/post/blastnote-utamakan-
[6] http://bertzzie.com/post/31/bootstrap-sebuah- fungsi-esensial-hindari-fitur-registrasi/, diakses
framework-css-dari-twitter pada pada 2 November 2016
Diakses pada 2 November 2016

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 459


PEMANFAATAN LAHAN BAWAH TANAH SEBAGAI MEDIA
PENDINGIN CONDENSING UNIT GUNA MEMPERBAIKI
PERFORMANSI AC SPLIT
Ismail Wellid1, Nur Khakim2 dan Dini Faridah3
1,2,3
Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara, Politeknik Negeri Bandung
E-mail : iwellid@gmail.com

ABSTRAK

Akibat pemanasan global, kebutuhan listrik dunia diprediksi naik dengan tajam terutama untuk kebutuhan mesin
pendingin. Penggunaan mesin pendingin seperti AC Split di perkotaan Indonesia dipastikan menggunakan daya dari
PLN, sehingga perlu melakukan antisipasi guna efisiensi energi dan tercukupinya daya yang tersedia dari
PLN.Komponen utama pada AC Split yakni Indoor Unit (bagian dalam) dan Outdoor Unit (bagian luar atau
Condensing Unit).Tanah terdiri dari bagian padat (partikel-partikel tanah) dan rongga (berisi udara dan air).Dalam
penelitian ini dilakukan pemasangan Condensing unit di lahan bawah tanah, sehingga didapat performansi dari AC
Split sebagai berikut : Untuk Condensing Unit di lahan bawah tanah : Nilai COP actual = 6.02, COP carnot = 16,5,
Efisiensi η = 36,5 %, Daya Kompresor = 363.3 watt Untuk Condensing Unit di atas permukaan tanah : Nilai COP actual
= 6.11, COP carnot = 15,4, Efisiensi η = 39,7 %, Daya Kompresor = 460.8 watt. Dari data di atas terlihat
bahwa AC Split dengan Condensing Unit di lahan bawah tanah daya listriknya lebih rendah dibanding Condensing
Unit dipasang di atas permukaan tanah//lantai, ini terjadi karena rongga tanah yang mengandung air dan udara
dimanfaatkan untuk mendinginkan penukar kalor yang ada dalam Condensing Unit. Sementara untuk performansi
perbedaannya sangat kecil, bisa dibilang tidak mengalami perubahan yang signifikan.Penelitian ini dapat
memperbaiki performansi AC Split terutama penurunan konsumsi daya listrik sehingga meningkatkan efisiensi energi
antara 20% sampai dengan 30 %, bergantung pada kondisi tanah yang ada.

Kata Kunci: AC Split, efisiensi energi, pemanasan global, COP

I. PENDAHULUAN Hasil observasi di lapangan menunjukkan


Bidang refrigerasi dan tata udara saat ini sangat bahwa :
diperlukan, baik rumah tangga, perkantoran,otomotif, 1. Metoda pemasangan tersebut memerlukan banyak
maupun industri[4]. Sistem refrigerasi dan tata udara tempat dan menimbulkan pemandangan yang kurang
pada umumnya digunakan untuk mendinginkan bagus sehingga mengganggu estetika lingkungan
temperatur udara ruangan[1]. sekitarnya.
Pertambahan jumlah penduduk suatu kota akan 2. Rawan akan benturan benda lain yang dapat merusak
berdampak pada kenaikan kebutuhan bidang refrigerasi condensing unit.
dan tata udara terutama dalam hal AC ( Air 3. Rawan akan gangguan terhadap keamanan.
Conditioning ), dan lemari Es. Sebagai contoh, agar 4. Saat kondisi udara luar panas, mengakibatkan
makanan dapat bertahan lama maka makanan tersebut konsumsi daya naik.
harus disimpan dalam lemari es. Untuk mendapatkan 5.
tempat tinggal yang nyaman perlu di pasang Air Tujuan dari penelitian ini adalah :
Conditioning[( AC )[2], dimana udara yang 1. Menghitung kinerja dari sistem AC Split dengan
disirkulasikan tidak mengandung debu dan kuman Condensing Unit di dalam lahan bawah tanah.
penyakit. Debu dan kuman penyakit tersebut disaring 2. Membandingkan nilai performansi AC Split
dan dibunuh di dalam AC. Dalam skala besar bidang Condenser yang disimpan di dalam lahan bawah tanah
refrigerasi dan tata udara digunakan di industri-industri dengan AC Split Condensing Unit yang di atas
makanan, pembuatan alat-alat elektronika, tekstil, permukaan tanah ( tidak di tanam).
pertambangan batu bara dan minyak bumi, serta 3. Menganalisa nilai Daya, COP, dan efisiensi sistem AC
gedung-gedung perkantoran. Split condenser yang di simpan di dalam ruang bawah
Pemanasan Global yang terjadi saat ini perlu tanah.
diimbangi dengan produk yang ramah lingkungan dan Adapun manfaat dari penelitian ini dapat
hemat energy[5], serta pemasangan AC Split, dimana memberikan sumbang sih terhadap penghematan
split adalah jenis AC memiliki empat komponen energi, terutama energi listrik bagi pemerintah daerah
utama: perangkat kompresor, kondensor, ekspansi,dan maupun pusat.
evaporator[6]. Sebuah pipa kapiler digunakan sebagai
alat ekspansi dalam split-jenis AC[6]. yang tepat agar II. EXPERIMENTAL
indah dipandang mata sesuai estetika, sehingga Gambaran Umum Penelitian
mendapatkan performansi yang optimal dari produk Penelitian secara eksperimental dilakukan dengan
tersebut. Kondisi pemasangan AC Split saat ini dua buah AC split merk LG yang sama spesifikasinya
kebanyakan terbuka di udara ditempel pada dinding dengan outdoor berkompressor ½ Pk dihubungkan
atau diletakkan di atas tanah[5] dengan evaporator di dalam ruang laboratorium.
460 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Outdoor unit yang satu disimpan di lahan bawah tanah Dimana
sedangkan yang lain diletakkan di atas permukaan Wk : kerja kompresi ( kj/kg)
tanah seperti terpasang pada gambar 1 di bawah. h1 : entalphy masuk kompresor (kj/kg)
Tahapan penelitian dilakukan sebagai berikut : h3 : entalphy keluar kompresor (kj/kg)

1. Penelitian dimulai dengan perencanaan teknis


2. Pembuatan ruangan di bawah tanah dengan ukuran
180 Cm x 100 Cm x 150 Cm. COP ( coefficient of Performance )
3. Pemasangan dua unit AC Split.
4. Observasi fisik. COP = ( h1 – h4 ) / ( h2 - h1 )
5. Proses start up dan running test. = q evap / W kompresor ………… (4)
6. Pengukuran untuk memperoleh data pengukuran
dengan instrument digital. Dimana
7. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian. COP : Coefficient of Performance
Q evap : efek refrigerasi
Tempat Penelitian Wkomp : kerja kompresor
Penelitian dilakukan di Laboratorium Listrik dan
Instrumentasi Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata
Udara Politeknik Negeri Bandung, dengan ukuran III. HASIL DAN PEMBAHASAN
lahan bawah tanah tempat condensing unit panjang 180
cm, lebar 100 cm dan tinggi 150 cm. Dinding setebal A. Titik Pengukuran parameter pada Pemipaan
batako, lantai dari tanah. Persiapan alat dan komponen
dilakukan di laboratorium Pada penelitian ini, parameter yang diukur pada
AC Split sebagai berikut :
Metode analisis Dari Diagram p-h 1. Tekanan Discharge (Pd )
Diagram p-h diperoleh dengan menggunakan 2. Tekanan Suction(Ps )
software coolpack dengan memasukkan nilai parameter 3. Temperatur Discharge (Td)
hasil pengukuran Temperatur dan tekanan dari AC Split 4. Temperatur Suction ( Ts )
5. Temperatur Evaporator (te )
Perhitungan nilai COP sistem 6. Temperatur Kondenser (td )
Pada penelitian dilakukan pengukuran parameter 7. Temperatur Lingkungan( ta)
Temperatur, Tekanan, Arus, Tegangan, dan Daya, 8. Arus ( I )
seperti skema pada gambar 1 di bawah. 9. Tegangan (V)
10. Daya ( W)
Penentuan performansi mesin pendingin 11. Cos α
melibatkan refrigerant dimana jumlahnya adalah tetap
walaupun mengalami perubahan fase, sehingga di
dalam system tidak perlu adanya penambahan
refrigerant kecuali jika pada instalasi mengalami
kebocoran. Beberapa rumus perhitungan yang
digunakan untuk siklus yaitu :

Kalor yang dilepaskan di dalam kondensor

qkond = h2 – h3 (kj/kg) ……….. ( 1)


dimana
qkond : kalor yang dilepaskan kondensor (
kj/kg)
h2 : entalphy masuk kondensor (kj/kg)
h3 : entalphy keluar kondensor (kj/kg) Gambar 1 : Titik - titik Pengukuran pada sistem
pemipaan
Kalor yang diserap evaporator(efek refrigerasi )
Keterangan :
qevap = h1 – h3 (kj/kg) ………… (2) Dari gambar 1, Indoor Unit adalah Evaporator
dimana sedangkan Out door unit adalah Condensing
qkond : efek refrigerasi ( kj/kg) (Condenser dan Compressor ) unit
h1 : entalphy masuk evaporator (kj/kg)
h3 : entalphy keluar evaporator (kj/kg)
B. Titik Pengukuran tegangan, arus dan daya
Kelistrikan
Kerja Kompresor Dari Rangkaian Kelistrikan AC Split seperti pada
gambar 2 , dimana AC–1 adalah AC split dengan
Wk = h1 – h2 (kj/kg ) …………… (3)
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 461
Condensing unit di atas permukaan tanah, sedangkan Arus ( I ) : 2.2 A
AC–2 adalah AC split dengan Condensing Unit di Tegangan ( V) : 210
lahan bawah tanah. Sedangkan Out door unit adalah Daya ( W) : 460.8 Watt
condenser. Tabel 2. Nilai rata- rata hasil Pengukuran
Adapun parameter – parameter yang di ukur pada untuk Condensing Unit di lahan bawah tanah
rangkaian listrik seperti pada gambar 2 di bawah ini

Gambar 2 : Titik pengukuran pada Rangkaian Listrik


AC Split
Dari tabel 2 di atas, maka nilai rata-rata parameter
Lahan Ruang Bawah Tanah : sistem dengan Condensing Unit di lahan bawah tanah
Dimensi lubang : 180 Cm x 150 Cm x 100 Cm diperoleh :
dimana :panjang = 180 Cm, lebar = 150 Cm Tekanan Discharge (Pd ) : 14.56 Bargauge
tinggi = 100 Cm Tekanan Suction (Ps ) : 4.48 Bargauge
Temperatur Discharge (Td) : 61.8 0 C
Konstruksi dinding : dilapis batako, dan lantai tanah Temperatur Suction (Ts) : 21.6 C 0

Temperatur Evaporator (te ): 12.4 0 C


C. Data Hasil Pengukuran Temperatur kondensor ( td): 29.7 0 C
Pada Penelitian inil pengukuran yang dilakukan Temperatur Lingkungan ( ruang bawah tanah ) = 28.4
selama tiga hari. Adapun parameter hasil pengukuran 0
C
di rata-ratakan dengan maksud untuk mendapatkan
nilai parameter sistem AC Split. Adapun hasil rata-rata Arus ( I ) : 1.8 A
sebagai berikut : Tegangan (V) : 210 Volt
Daya ( W) : 363.3 Watt
Tabel 1. Nilai rata- rata hasil Pengukuran untuk
Condensing Unit di atas permukaan Tanah Dari hasil pengukuran nilai rata-rata parameter di
atas terlihat bahwa
Untuk AC Split dengan Condensing Unit di atas
permukaan tanah, nilai rata-rata tekanan discharge
adalah 14.92 Bargauge + 1atm = 15.9 Bar dan nilai rata-
rata tekanan suction adalah 5.15 Bargauge + 1 atm = 6.15
Bar.

Untuk Condensing Unit di lahan bawah tanah Tekanan


Discharge adalah 14.56 Bargauge + 1 atm = 15.56 Bar,
Tekanan Suction adalah 4.48 Bargauge + 1 atm = 5.48
Pada tabel 1 di atas, maka nilai rata - rata parameter Bar . Selanjutnya nilai nilai di atas dimasukan ke dalam
untuk Condensing Unit di atas Permukaan tanah program coolpack sebagai variable masukan untuk
diperoleh sebagai berikut : memperoleh diagram p-h dari sistem AC Split, maka
Tekanan Discharge (Pd ) : 14.92 Bargauge diperoleh diagram p-h sebagai berikut :
Tekanan Suction (Ps ) : 5.15 Bargauge
Temperatur Discharge (Td) : 60.7 0 C Diagram p-h untuk Condensing Unit di lahan bawah
Temperatur Suction (Ts) : 17.9 C 0 tanah
Temperatur Evaporator (te ) : 12,7 0 C
Temperatur kondensor ( td) : 31,2 0 C
0
Temperatur Lingkungan = 27.6 C

462 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


D. Perhitungan
Mencari nilai COP
Untuk Condensing( Condenser dan Compressor ) Unit
di lahan bawah tanah
Dari diagram p-h gambar 3 untuk Condensing Unit di
lahan bawah tanah di dapat
Pd = 14.5 Bar gauge + 1 atm = 15.5 Bar absolut
Ps = 4.48 Bar gauge + 1 atm = 5.48 Bar absolute
enthalpy : h1 = 406.45 Kj/Kg, h2 = 432.38 Kj/Kg, h3 =
h4 = 250.47 Kj/Kg
Gambar 3: Diagram p-h (Moiller) Kondensing Unit di
lahan bawah tanah sedangkan COP actual = efek refrigerasi/ kerja kompresi
Sedangkan diagram p-h untuk Condensing( Condenser = qe / w = (h1 – h4 ) / (h2 - h1 )
dan compressor) Unit di atas permukaan tanah Maka nilai :
COP actual = (406.45-250.47) / ( 432.38 – 406.45
) = 6.02

Kemudian nilai COP carnot = Temperatur evaporator / (


Temperatur kondensor – Temperatur evaporator )
= Te / ( Tk - Te ) ,
dimana
Te = 12.4 + 273 = 285,4 K
Tk = 29.7 + 273 = 302,7 K

Maka nilai COP carnot = 285,4/ ( 302,7 – 285,4) = 285,4


/ 17,3 = 16,5

Gambar 4: Diagram p-h Condensing Unit di atas Sedangkan nilai


permukaan tanah Efisiensi (η) = ( COP actual / COP carnot ) x 100 %
= 6.02 / 16,5 = 0.365 x 100 %
Dari diagram p-h (Moiller) pada gambar 3 dan = 36,5 %
gambar 4 di atas, maka diperoleh nilai COP actual
sistem AC Split untuk Condensing(condenser dan Daya Listrik yang digunakan kompresor dari table 2
compressor ) unit di atas permukaan tanah dan nilai sebesar 363.3 watt
COP actual di lahan bawah tanah sebagai berikut ( hasil rata-rata pengukuran )
Tabel 3. Nilai COPactual dari diagram p-h dengan 1. Untuk Condensing Unit di atas permukaan tanah
Condensing unit di atas permukaan tanah Dari diagram p-h gambar 4 untuk Condensing Unit di
atas permukaan tanah di dapat
Pd = 14.92 Bar gauge + 1 atm = 15.92 Bar absolut
Ps = 5.15 Bar gauge + 1 atm = 6.15 Bar absolut
enthalpy : h1 = 407.73 Kj/Kg, h2 = 431.60 Kj/Kg, h3 =
h4 = 261.73 Kj/Kg

sedangkan COP actual = efek refrigerasi/ kerja kompresi


= qe / w = (h1 – h4 ) / (h2 - h1 )
maka nilai
COP actual = (407.73-261.73) / ( 431.60-407.73 )
= 6.11

Tabel 4. Nilai COPactual dari diagram p-h dengan Kemudian nilai COP carnot = Temperatur evaporator /
Condensing unit di lahan bawah tanah ( Temperatur kondensor– Temperatur evaporator )
= Te / ( Tk - Te )

Dimana :
Te = 12,7 + 273 = 285,7 K
Tk = 31,2 + 273 = 304,2 K

Maka nilai COP carnot = 285,7 / ( 304,2 – 285,7 )


= 285,7 / 18,5 = 15,4

Sedangkan nilai Efisiensi (η)= ( COP actual / COP carnot )


x 100 %
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 463
= 6.11 / 15,4
= 0.397 x 100 % VI. DAFTAR PUSTAKA
= 39,7 % [1] DOSSAT, R.J. ( 1981 ) Principles of Refrigeration 2nd
Daya Listrik yang digunakan Kompresor dari table 1 ed., John Willey & Sons, New York
sebesar 460.8 watt ( hasil rata-rata pengukuran ) [2] ALTHOSE ( 2003 ), Modern Refrigeration and Air
Conditioning..
IV. KESIMPULAN [3] J.P. HOLMAN ( 1993 ), Perpindahan Kalor, Edisi
Dari hasil Penelitian maka dapat disimpulkan : Keenam, Erlangga, Jakarta.
a. Untuk Condensing Unit di lahan bawah tanah [4] Cuba Seeks to Expand Role of Renewable Energy No.
Nilai COP actual = 6.02, COP carnot = 16,5, Efisiensi( 196/16 | Berlin, 26.08.2016,diperoleh dari
η) = 36,5 %, dan Daya Kompresor sebesar 363.3 http://www.bmub.bund.de/en/press/press
watt releases/detailansicht-en/artikel/cuba-seeks-to-expand-
b. Untuk Condensing Unit di atas permukaan tanah role-of-renewable-energy/
Nilai COP actual = 6.11, COP carnot = 15,4 Efisiensi( [5] ASHRAE HANDBOOK of Fundamental ( 2006 ),
η) = 39,7 %, dan Daya America Society of Heating,Refrigerating, And Air
Kompresor sebesar 460.8 watt Conditioning Engineers,Atlanta.
[6] Sumeru, Markus, Farid N. A. and Henry N. 2015.
UCAPAN TERIMA KASIH Exergy Analysis on a Split-type Conditioner Using
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan dana Ejector as an Expansion Device. Applied Mechanics
DIPA Politeknik Negeri Bandung tahun anggaran 2012 and Materials Vol. 699 (2015) pp 828-833

464 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


IDENTIFIKASI PERSONAL BERDASARKAN POLA PALATAL
RUGAE (PLICA PALATINAE TRANSVERSAE) DENGAN
TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN
SYARAF TIRUAN-BACKPROPAGASI
1
Arifiana Satya Nastiti 2Dr. Ir. Bambang Hidayat, DEA 3Yuti Malinda, drg., MM., Mkes.
1,2
Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University 3Program Studi Pendidikan
Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran
Email: 1arifianasatya95@gmail.com 2bhidayat@telkomuniversity.ac.id 3yuti.malinda@fkg.unpad.ac.id

ABSTRAK
Identifikasi secara visual adalah salah satu metode yang paling sering diterapkan dalam ilmu forensik. Biometrik
yang biasa digunakan dalam metode ini diantaranya sidik jari, struktur gigi, dan iris. Namun biometrik tersebut rawan
terhadap perubahan pola akibat peradangan, trauma, dan juga faktor usia. Palatal Rugae atau yang biasa disebut Plica
Palatinae Transversae merujuk pada sejumlah transverse ridges yang berada di anterior mukosa. Pola Palatal Rugae
berbeda untuk setiap individu, bahkan pada anak kembar sekalipun. Posisi internalnya yang terlingkupi oleh bibir, pipi,
lidah, gigi, dan tulang, menjadikan Palatal Rugae dapat terlindung dari cidera, suhu tinggi, dan dekomposisi, sehingga
memainkan peran penting pada identifikasi forensik. Dalam penelitian ini, dirancang suatu sistem identifikasi pesonal
berdasarkan pola Palatal Rugae dengan mengimplementasikan metode Transformasi Wavelet Diskrit (TWD) dan
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)-Backpropagasi. TWD merupakan dekomposisi citra pada subband citra tersebut dengan
cara melewatkannya pada highpass dan lowpass filter, sedangkan JST-Backpropagasi merupakan salah satu model
jaringan syaraf tiruan yang populer karena kemampuannya dalam penyelesaian suatu masalah berkaitan dengan
identifikasi, prediksi, dan pengenalan pola secara adaptif dan kebal terhadap kesalahan (fault tolerance). Sebagai basis
masukan, digunakan citra rugae berukuran 256x256 sebanyak 220 citra. Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu
program yang mampu melakukan identifikasi secara akurat serta tahan serangan. Program ini diharapkan dapat
menjadi alternatif tools dalam memudahkan identifikasi personal pada bidang forensik, kedokteran, dan pendataan
penduduk. Berdasarkan penelitian ini didapatkan akurasi pengujian 84% pada saat epoch maksimum 5000 dan learning
rate 0,01 serta relatif tahan terhadap berbagai jenis noise dan motion blur.

Kata Kunci : Palatal Rugae, Biometrik, JST-Backpropagasi, TWD

I. PENDAHULUAN kegiatan identifikasi ini adalah apabila jenazah dalam


A. Latar Belakang keadaan membusuk, terbakar, cidera parah, atau
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu bahkan terpisah sehingga identifiers yang ada akan
penyebab utama kematian. Di beberapa negara sulit untuk dibandingkan dengan data antemortemnya.
berkembang, jumlah kematian akibat kecelakaan Salah satu studi yang sedang berkembang adalah
lalulintas bahkan melampaui jumlah kematian akibat penggunaan Palatal Rugae sebagai dasar identifikasi
HIV/AIDS, malaria, TBC, dan penyakit membunuh forensik. Dalam beberapa penelitian, dikatakan bahwa
lainnya1. Lalulintas yang dimaksud tidak hanya Palatal Rugae dapat digunakan sebagai alternatif tools
mengacu pada lalulintas transportasi darat, namun juga dalam melakukan identifikasi6. Palatal Rugae
transportasi laut, dan transportasi udara. Berdasarkan merupakan ridge dari membran mukosa di bagian
data yang dikeluarkan oleh World Health Organization anterior palatal keras yang irregular, asimetris serta
(WHO), Indonesia menempati urutan kelima negara meluas ke lateral yang melintang dari papilla insisivum
dengan jumlah kematian terbanyak akibat kecelakaan dan merupakan bagian anterior dari median palatal
lalulintas dengan korban tewas mencapai sekitar 120 raphe7. Palatal Rugae memiliki sifat yang stabil, unik
jiwa perharinya1. dan individual pada setiap orang dan dapat digunakan
Berbagai kecelakaan yang memakan banyak sebagai tools dalam identifikasi. Parameter-parameter
korban jiwa, misalnya tragedi jatuhnya pesawat yang dapat dilihat dari Palatal Rugae diantaranya
AirAsia pada akhir Desember 2014 silam, membuat jumlah, ukuran, bentuk, arah serta lokasinya yang
kegiatan identifikasi korban bencana massal (Disaster berbeda pada setiap individu, bahkan pada individu
Victim Identification) menjadi kegiatan yang penting yang kembar juga tidak akan ada pola Palatal Rugae
dan dilaksanakan hampir pada setiap kejadian yang yang identik. Setelah terbentuk, Palatal Rugae akan
menimbulkan banyak korban jiwa. Berdasarkan mengalami perubahan ukuran sejalan dengan
standard Interpol, terdapat dua jenis identifiers, yaitu pertumbuhan palatum, namun bentuk dan pola yang
primary identifiers yang terdiri dari fingerprint (FP), khas dari Palatal Rugae akan tetap dipertahankan5. Hal
dental records (DR), dan DNA serta secondary itulah yang menjadi kelebihan dalam identifikasi
identifiers yang terdiri dari medical (M), property (P), personal menggunakan pola Palatal Rugae, selain
dan photography (PG)3. Salah satu tantangan dalam posisi internalnya yang terlingkupi oleh bibir, pipi,
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 465
lidah, gigi, dan tulang yang menjadikan Palatal Rugae 5. Pengujian dan Analisis Hasil
dapat terlindung dari cidera, suhu tinggi, dan Melakukan pengujian sistem berdasarkan parameter
dekomposisi. yang telah ditentukan dan menganaisis hasil
Meskipun terdapat beberapa penelitian terkait pengujian.
Palatal Rugae dan penerapannya dalam kegiatan 6. Penulisan Paper
identifikasi forensik, belum ada suatu program yang Pada tahap ini dilakukan penulisan paper tentang
mampu menggantikan proses identifikasi konvensional hasil yang pengujian dan analisisnya.
yang biasa dilakukan. Melalui penelitian ini, akan
dihasilkan suatu program yang dapat menggantikan
proses identifikasi yang konvensional tersebut E. Tinjauan Pustaka
sehingga prosesnya menjadi lebih efisien dan akurat.
Prinsip identifikasi yang dilakukan oleh program ini 1. Biometrik
adalah membandingkan citra latih atau yang setara Sistem biometrik pada dasarnya merupakan
dengan data antemortem dengan data uji. Adapun sistem pengenalan pola berdasarkan karakeristik
metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah biologis, baik fisiologis maupun perilaku. Karakteristik
Transformasi Wavelet Diskrit dan algoritma Jaringan fisiologis adalah ciri-ciri fisik yang relatif stabil seperti
Syaraf Tiruan Backpropagasi, untuk kemudian wajah, sidik jari, pembuluh darah pada tangan, iris
dianalisis parameter-parameter yang mempengaruhi mata, pola retina, dan spektrum suara. Karakteristik
performansi sistem serta ketahanannya terhadap perilaku diwakili oleh karakter-karakter seperti tanda
serangan. tangan, pola ucapan, atau ritme mengetik.
Secara umum terdapat 7 kriteria identifier
B. Rumusan Masalah berbasis biometrik, yaitu universality, uniqueness,
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan permanence, collectability, performance, acceptability,
masalahnya adalah sebagai berikut: circumvention3.
1. Bagaimana mengimplementasikan Transformasi
Wavelet Diskrit dan agoritma JST-Backpropagasi 2. Palatal Rugae (Plica Palatinae Transversae)
dalam sistem identifikasi personal berdasarkan pola Palatal Rugae juga bisa disebut dengan Plica
Palatal Rugae? Palatina Tranversae merujuk pada tonjolan pada
2. Bagaimanakah parameter JST-Backpropagasi yang bagian anterior dari mukosa palatum, yang terdapat di
memberikan performansi terbaik pada sistem? setiap raphae palatina median dan di bawah papilla
3. Bagaimana pengaruh serangan noise dan motion insisivus8. Palatal Rugae merupakan peninggian yang
blur terhadap performansi sistem? asimetris dan irregular dari mukosa yang berada di
anterior palatum, terbentuk dari membran lateral dari
C. Tujuan papila insisivus, tersusun secara transversa dari raphae
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan palatina yang terletak pada midsangitta7.
dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengimplementasian Transformasi
Wavelet dan algoritma JST-Backpropagasi dalam
sistem identifikasi personal berdasarkan pola
Palatal Rugae.
2. Mengetahui parameter JST-Backpropagasi yang
memberikan performansi terbaik pada sistem.
3. Mengetahui pengaruh serangan noise dan motion Gambar 1 Palatal Rugae
blur terhadap performansi sistem. Perkembangan dan pertumbuhan Palatal Rugae
berada dibawah kontrol genetik dimana pola pada
D. Metodologi setiap keturunan mungkin akan sama namun tidak
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini identik pada setiap individu5.Setelah Palatal Rugae
adalah sebagai berikut: terbentuk, Palatal Rugae akan mengalami perubahan
1. Studi Literatur ukuran sejalan dengan pertumbuhan palatum, namun
Mengumpulkan teori-teori yang mendukung proses bentuk dan pola yang khas dari Palatal Rugae sejak
perancangan dan analisis sistem. saat lahir akan tetap dipertahankan5.
2. Analisis Masalah
Menganalisis permasalahan dan berdiskusi dengan 3. Citra Digital
ahli untuk mencari solusi dari masalah yang ada. Citra dapat dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi
3. Perancangan Sistem f dua dimensi dengan x dan y adalah posisi koordinat
Membuat permodelan sistem, diagram alir, dan cara spasial, sedangkan f(x,y) adalah intensitas citra pada
kerja sistem. koordinat tersebut. Citra yang ditangkap oleh kamera
4. Implementasi Sistem dan telah dikuantisasi dalam bentuk nilai diskrit
Menerapkan algoritma yang akan digunakan dan disebut citra digital. Contohnya yaitu citra yang
menentukan parameter-parameter uji. tersimpan dalam bentuk file gambar (bmp, jpg, png).
Ada beberapa jenis citra digital yang sering
digunakan yakni citra biner (binary), citra intensitas
(grayscale), dan citra berwarna (RGB).

466 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Xn Ym
Zp
..
.

..
.

Xi vi
j Zj wj Yk
k

..
.

..
.

Z1 w1 Y1
X1 v1 1
1

1
1

Gambar 4 Arsitektur Backpropagasi


II. PEMBAHASAN
Gambar 2 (a) Citra Biner, (b) Citra Grayscale, (c) Citra A. Desain Sistem
RGB Gambaran umum sistem simulasi dan analisis dari
penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut
4. Transformasi Wavelet Diskrit 9
Transformasi wavelet diskrit secara umum Mulai Mulai
merupakan dekomposisi citra pada frekuensi subband
citra tersebut. Komponen subband transformasi Akuisisi C itra Akuisisi C itra
wavelet dihasilkan dengan cara penurunan level
dekomposisi. Implementasi transformasi wavelet Pre-processing Pre-processing
diskrit dapatdilakukan dengan cara melewatkan sinyal
melalui sebuah tapis lolos rendah (low pass filter/LPF) Ekstraksi Ciri Ekstraksi Ciri
(TWD)
(TWD)
dan tapis lolos tinggi (high pass filter/HPF) dan
melakukan down sampling pada keluaran masing- Data Latih
masing filter.
Klasifikasi
Data Latih
(JST-BP)

Data
Teridentifikasi

Selesai

Gambar 5 Diagram Alir Model Sistem


Terdapat total 75 citra latih dan citra uji yang
digunakan dalam penelitian ini, yang terbagi kedalam 5
kelas. Seluruh citra akan melewati tahap yang sama
mulai dari akuisisi, pre-processing, sampai dengan
Gambar 3 Forward TWD Dua Dimensi Skala Satu ekstraksi ciri, sebagaimana tertera pada Gambar 5.
Transformasi Wavelet Diskrit yang digunakan adalah
cAj = citra masukan level 3 dengan mother wavelet yaitu daubechies 1
cAj+1 = koefisien approksimasi (LL) (db1). Sehingga didapat vektor ciri latih berukuran
cD(h)j+1 = koefisien detail horizontal (LH) 12x50 dan vektor ciri uji berukuran 12x25.
cD(v)j+1 = koefisien detail vertical (HL) Proses klasifikasi pada algoritma JST-
cD(d)j+1 = koefisien detail diagonal (HH) Backpropagasi dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu
pelatihan jaringan dan pengujian jaringan, dapat dilihat
I.V.VI Jaringan Syaraf Tiruan-Backpropagasi10 di Gambar 6.
Jaringan Syaraf Tiruan-Backpropagasi adalah Mulai Mulai
paradigma pemrosesan suatu informasi yang
terinspirasi oleh sistem sel syaraf biologi, sama seperti Vektor Vektor
Ciri Latih Ciri Uji
otak yang memproses suatu informasi. Algoritma ini
akan melatih jaringan untuk memperoleh Pelatihan
Pengujian
Jaringan
keseimbangan antara kemampuan jaringan untuk
mengenali pola yang digunakan selama pelatihan dan Par ameter
Jar ingan
Hasil
Pengujian
kemampuan jaringan merespon secara benar terhadap
pola masukan yang serupa (tapi tidak sama) dengan Selesai
pola pelatihan. Pelatihan JST-Backpropagasi meliputi 3
fase: propagasi maju (feedforward), propasi mundur Gambar 6 Diagram Alir Pelatihan dan Pengujian
(backpropagation), dan modifikasi bobot. Jaringan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 467
Adapun parameter yang akan diubah-ubah pada TABEL 3 memperlihatkan pengaruh serangan
proses pelaihan jaringan adalah maksimum epoch dan berbagai noise terhadap akurasi sistem. Dapat
learning rate. Perubahan nilai pada parameter tersebut diketahui bahwa serangan Gaussian noise tidak
akan dilihat pengaruhnya terhadap waktu pelatihan, menurunkan akurasi sistem yakni tetap sebesar 84%,
waktu pengujian, akurasi pelatihan, dan akurasi sementara serangan Poisson dan Salt and Pepper noise
pengujian. Untuk menganalisis ketahanan sistem mengakibatkan penurunan akurasi namun masih pada
terhadap serangan noise dan motion blur, akan batas toleransi.
digunakan syntax yang tersedia pada Matlab.
TABEL 4 PENGARUH SERANGAN MOTION BLUR
B. Analisis Parameter Jaringan Syaraf Tiruan TERHADAP PERFORMANSI SISTEM
Backpropagasi
Terdapat beberapa parameter yang akan
mempengaruhi performansi suatu jaringan. Dalam
penelitian ini dilakukan analisis terhadap perubahan
parameter pada algortitma Jaringan Syaraf Tiruan
Backpropagasi, berupa pnambahan nilai epoch
maksimum dan learning rate.
Melalui TABEL 4 dapat diketahui bahwa serangan
TABEL 1 PENGARUH MAKSIMUM EPOCH motion blur pada berbagai derajat kemiringan dapat
TERHADAP menurunkan akurasi sistem. Dari ketiga percobaan
tersebut, terlihat bahwa penurunan akurasi paling besar
terjadi pada serangan motion blur dengan derajat
kemiringan 90°.
Dari berbagai skenario pengujian yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa sistem memberikan akurasi
terbaik 84% dengan kondisi epoch maksimum 5000,
learning rate 0,01 serta relatif tahan terhadap serangan
noise dan motion blur, sebab penurunan akurasi masih
pada batas toleransi.

III. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil mulai dari
Gambar 8 Grafik Pengaruh Learning Rate terhadap perancangan sistem sampai pengujian adalah sebagai
Akurasi berikut:
1. Semakin tinggi tingkat kemiripan data latih dengan
Gambar 8 memperlihatkan bahwa pada saat nilai data uji, akurasi sistem akan semakin tinggi.
learning rate 0,01 sistem memiliki akurasi yang paling 2. Akurasi terbaik pelatihan sistem adalah 96% dan
baik, yakni akurasi pelatihan 96% dan akurasi akurasi terbaik pengujian sistem adalah 84%.
pengujian 84%, sementara pada saat nilai learning rate Kondisi ini terjadi saat nilai parameter epoch
0,1 sistem memiliki akurasi pelatihan terendah yakni maksimum 5000 dan learning rate 0,01.
90%, serta pada saat nilai learning rate 1 sistem 3. Penambahan nilai maksimum epoch akan menaikan
memiliki akurasi pengujian terendah yakni 56%. akurasi sistem dan penambahan nilai learning rate
Learning rate yang terlalu tinggi dikhawatirkan dapat akan menurunkan akurasi sistem.
menyebabkan sistem mencapai minimum lokal. 4. Learning rate yang terlalu tinggi dikhawatirkan
dapat berakibat sistem mencapai minimum lokal.
C. Analisis Pengaruh Serangan pada Citra
5. Proses pelatihan jaringan pada algoritma Jaringan
terhadap Performansi Sistem
Syaraf Tiruan Backpropagasi memakan waktu yang
Sistem yang baik adalah sistem yang relatif tahan
lama karena jaringan akan terus mengkoreksi bias
terhadap serangan. Pada image processing, bentuk
dan weight nya sampai berhasil mencapai target.
serangan yang umum terjadi adalah noise dan motion
6. Serangan pada citra, baik noise maupun motion
blur.
blur akan menurunkan akurasi sistem, namun masih
TABEL 3 PENGARUH SERANGAN NOISE pada batas yang ditoleransi (di atas 50%).\
TERHADAP AKURASI PENGUJIAN
B. Saran
1. Perbanyak jumlah citra latih agar jaringan
kemampuan sistem dalam mengenali dapat semakin
baik, meskipun waktu yang dibutuhkan untuk
pelatihan jaringan semakin lama.
2. Tambahkan algoritma untuk meng-assign
bagaimana jaringan mengubah bias dan weight-nya
pada saat pelatihan selain secara random, misal
menggunakan ‘midpoint’.
468 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
3. Usahakan proses akuisisi baik citra latih maupun [4] Purnomo, H.M. dan Muntasa, A. 2010. Konsep
citra uji dilakukan pada kondisi pencahayaan yang Pengolahan Citra Digital dan Ekstraksi Fitur.
sama, untuk menghindari citra dengan kontras yang Yogyakarta : Graha Ilmu.
variatif. [5] Nursamsi, Intan. 2015. Rancangan Rumus Sidik
4. Pre-processing citra harus dilakukan dengan sangat Jari Rugae Palatina Subras Deutromelayu di
baik, agar hasil ekstraksi semakin mengelompok Bidang Forensik Kedokteran Gigi. Bandung :
sesuai dengan kelasnya. Universitas Padjajaran.
5. Lakukan ekstraksi ciri dengan variasi mother [6] MS, Patil, et al. 2008. Palatine Rugae and Their
wavelet dan orde dekomposisi. Orde yang tinggi Significance in Clinical Densistry. A review of the
menghasilkan koefisien wavelet yang semakin literature, hlm. 139-147.
banyak sehingga input ke jaringan menjadi lebih [7] Pemanfaatan Rugae Palatal untuk Indentifikasi
banyak pula. Forensik. Chairani, S. 2008, Indonesian Journal of
Densistry, hlm. 261-269.
IV. DAFTAR PUSTAKA [8] Zaki, Solichin. 2011. Program Aplikasi Keamanan
[1] Amanda, Gita. 2014. Indonesia Urutan Pertama Citra dengan Algoritma DES dan Transformasi
Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas. Republika: Wavelet Diskrit. Universitas Diponegoro.
hlm.1. Semarang : s.n., Magister Thesis.
[2] Mutiara, Achmad Benny. 2009. Backpropagations. [9] Kapali, Suniya, et al. 1997. Palatal Rugae Patterns
Gunadarma University. Jakarta : s.n., Lecturer. in Australians Aboriginies and Caucasians.
[3] Prawestiningtyas, Eriko & Algozi, Agus Australian Dental Journal, hlm. 129-130.
Mochammad. 2009. Forensic Identification Based [10]David, Zhank & Guangming, Lu. 2012. 3D
on Both Primary and Secondary Examination Biometrics Systems and Applications. Hong Kong :
Priority in Victim Identifiers on Two Different Springer.
Mass Disaster Cases. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, Vol XXV, No. 2, hlm. 87.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 469


SISTEM REKOMENDASI DESTINASI PARIWISATA
MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING SEBAGAI
PEMANDU WISATAWAN DI BANYUWANGI
Dedy Hidayat Kusuma; Moh. Nur Shodiq
Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi
Email: dedy@poliwangi.ac.id; shodiq@poliwangi.ac.id

ABSTRAK
Sebagai salah satu destinasi wisata yang berkembang pesat, jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten
Banyuwangi menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dimana pada rentang 2010 – 2015 terjadi peningkatan
wisatawan domestik sebesar 161% dan mancanegara sebesar 210%. Peningkatan jumlah wisatawan tersebut bukanlah
proses yang bebas dari masalah, terutama terkait preferensi kunjungan yang berubah seiring waktu. Informasi wisata
dan minat wisatawan yang beragam seringkali membuat wisatawan kebingungan dalam menentukan pilihan tujuan
wisata mana saja yang hendak dikunjungi. Sementara informasi wisata Banyuwangi yang tersedia dalam bentuk
cetakan maupun yang bisa diakses secara online masih mengharuskan wisatawan untuk memilah dan memilih sendiri
sesuai dengan minat dan preferensinya sehingga wisatawan memerlukan adanya saran atau rekomendasi. Dalam
bidang pariwisata, rekomendasi ini bisa mencakup obyek yang hendak dikunjungi, event wisata yang ada, jadwal
kunjungan, rute perjalanan, ketersediaan sarana prasarana dan sebagainya. Sistem rekomendasi yang diusulkan dalam
penelitian ini menggunakan kombinasi (hybrid) metode case-based reasoning dan location based. Sistem yang
dibangun dalam bentuk aplikasi mobile berbasis android. Masukan dari pengguna untuk sistem berupa preferensi
wisatawan meliputi jenis wisata, kategori tarif, moda transportasi, dan aktifitas wisata. Preferensi tersebut
dibandingkan dengan atribut obyek wisata yang tersimpan pada sistem dengan menggunakan metode similaritas
nearest neighbor. Luaran sistem berupa rekomendasi obyek wisata yang memiliki similaritas tertinggi terhadap
preferensi pengguna beserta peta rute perjalanan dari lokasi pengguna menuju obyek wisata tersebut. Hasil penelitian
ini diharapkan mampu membantu wisatawan dalam memilih obyek wisata di Banyuwangi sesuai dengan preferensi
atau kriteria permintaannya.
Kata Kunci: Rekomendasi wisata, case-based reasoning,nearest neighbor

I. PENDAHULUAN Club Tourism Award kategori The MostCreative dan


Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di pada tahun 2016 UNWTO Awards for Excellence and
Propinsi Jawa Timur yang terletak di ujung timur Pulau Innovation in Tourism untuk kategori Inovasi
Jawa. Data demografi menunjukkan secara umum Kebijakan Publik dan Tata Kelola dari Organisasi
Banyuwangi didominasi oleh Suku Jawa, Suku Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa
Madura, dan Suku Osing sehingga Banyuwangi kaya (UNWTO) dalam ajang "12th UNWTO Awards
akan seni budaya dan adat tradisi. Secara geografis Forum" di Madrid, Spanyol (Berita Banyuwangi,2016).
Kabupaten Banyuwangi memiliki garis pantai Sebagai salah satu destinasi wisata yang
terpanjang di Jawa dan memiliki wilayah pegunungan berkembang, jumlah kunjungan wisatawan di
yakni Pegunungan Ijen yang berada di sisi barat Banyuwangi menunjukkan pertumbuhan yang cukup
membentang dari arah utara selatan. Kondisi ini signifikan seperti ditunjukkan seperti pada Tabel 1.
menyebabkan Banyuwangi memiliki obyek wisata Peningkatan jumlah wisatawan tersebut bukanlah
alam yang beragam. Di sisi lain, lokasi Banyuwangi proses yang bebas dari masalah, terutama terkait
yang berdekatan dengan Pulau Bali menjadi salah satu preferensi kunjungan yang berubah seiring waktu.
peluang untuk menarik kedatangan wisatawan Informasi wisata dan minat wisatawan yang beragam
mancanegara yang berlibur di Pulau Bali. Potensi- seringkali membuat wisatawan kebingungan dalam
potensi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh menentukan pilihan tujuan wisata mana saja yang
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang berslogan hendak dikunjungi (Widodo dan Utomo,2014).
“Sunrise of Java” untuk menggarap sektor pariwisata Sementara informasi wisata Banyuwangi yang tersedia
lebih baik. dalam bentuk cetakan maupun yang bisa diakses secara
Strategi yang diterapkan oleh Pemerintah online masih mengharuskan wisatawan untuk memilah
Kabupaten Banyuwangi yang mengacu pada rencana dan memilih sendiri sesuai dengan minat dan
strategis (Renstra) bidang pariwisata yaitu menjadikan preferensinya sehingga wisatawan memerlukan adanya
daerah sebagai “produk” yang harus dipasarkan potensi saran atau rekomendasi. Dalam bidang pariwisata,
wisatanya, memilih strategi pemasaran yang tepat, rekomendasi ini bisa mencakup obyek yang hendak
inovasi berkelanjutan, dan pengelolaan pariwisata dikunjungi, event wisata yang ada, jadwal kunjungan,
melalui event Banyuwangi Festival rute perjalanan, ketersediaan sarana prasarana dan
(Disbudpar,2010).Strategi ini telah membuahkan sebagainya (Petrevska,2012).
beberapa penghargaan antara lain penghargaan Travel
Club Tourism Award kategori The Most Improved pada
tahun 2012, tahun 2013 meraih penghargaan Travel
470 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Tabel 1 Data kunjungan wisatawan II. PEMBAHASAN
Jenis Tahun Tahun 2015 Peningkatan Sebuah kasus haruslah direpresentasikan ke dalam
wisatawan 2010 suatu bentuk tertentu untuk kepentingan penyimpanan
(orang) (%) dalam basis kasus dan proses retrieval (Pal dan Shiu,
(orang) 2004). Representasi dari sebuah kasus haruslah
mencakup permasalahan yang menjelaskan keadaan
Asing 13.200 41.000 210
yang dihadapi dan solusi yang merupakan penyelesaian
Domestik 651.500 1.701.230 161 kasus tersebut. Model representasi yang digunakan
yaitu model flat frame. Permasalahan dalam penelitian
(Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini direpresentasikan melalui 5 fitur sebagaimana
Banyuwangi) diperlihatkan pada Tabel 2.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka Tabel 2. Jenis dan penilaian atribut


dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memberikan
rekomendasi wisata. Sistem rekomendasi yang Atribut Nilai
diusulkan dalam penelitian ini menggunakan metode Jenis wisata Alam; Religi; Budaya; Kota;
case-based reasoning (CBR). Sistem yang dibangun Buatan; Kerajinan
nantinya dapat diakses wisatawan dalam bentuk Kategori tarif 1.Gratis; 2.Murah; 3.Sedang;
aplikasi mobile. Masukan untuk sistem berupa 4.Mahal
preferensi wisatawan meliputi jenis wisata, kategori Moda transportasi 2. Mobil; 3.Bus
tarif, moda transportasi, aktifitas wisata, dan koordinat Aktifitas wisata Refreshing; Petualangan;
GPS wisatawan sedangkan luaran sistem berupa obyek Bermain
wisata yang direkomendasikan. Hasil penelitian ini
diharapkan mampu memberikan rekomendasi obyek Atribut jenis wisata, kategori tarif, moda
wisata sesuai dengan preferensi atau kriteria transportasi dan aktifitas wisata merupakan atribut
permintaan wisatawan. yang harus diisikan oleh pengguna sesuai dengan
CBR didasarkan pada hipotesa bahwa solusi pilihan yang tersedia, sedangkan atribut lokasi
permasalahan-permasalahan sebelumnya dapat diperoleh dari koordinat GPS perangkat mobile yang
membantu penyelesaian permasalahan terkini, digunakan seperti ditunjukkan oleh context diagram
sepanjang terdapat kemiripan diantara mereka. pada Gambar 2.
Pengukuran kemiripan merupakan fase retrieval dalam
jenis wisata, kategori tarif,
siklus CBR dan dilakukan dengan membandingkan moda transportasi, 0
atribut yang ada pada kasus dengan atribut sejenis yang aktifitas wisata
Aplikasi
Lokasi
ada pada basis kasus. Suatu kasus disebut identik USER Rekomendasi Mobile
Rekomendasi
dengan kasus lain apabila nilai similaritasnya sama wisat
Wisata

dengan satu, dan dikatakan mirip jika nilainya dibawah a


satu. Secara garis besar pengukuran similaritas terdiri
dari pengukuran pengukuran similaritas lokal antar Gambar 2. Context diagram
atribut kasus dan similaritas global antar kasus.
Secara garis besar alur sistem rekomendasi Atribut lokasi diperlukan untuk membuat peta
wisata yang dikembangkan diperlihatkan oleh Gambar rute perjalanan dari koordinat obyek wisata dengan
1. koordinat mobile device pengguna.
Mulai
Similaritas lokal menunjukkan keserupaan
antara atribut permasalahan terhadap atribut yang sama
Inisialiasi posisi sesuai dari sebuah kasus. Persamaan (1) digunakan untuk
koordinat GPS
menghitung nilai similaritas lokal (Shi, dkk. 2011)
pada atribut kategori tarif .
Parameter wisata
sesuai pilihan user | |
, 1 (1)
, ,

Penghitungan similaritas Keterangan:


dengan metode nearest Basis kasus
fi (Si,Ti) : Similaritas lokal atribut ke-i antara source case dan
neighbor atribut target case
Si : Atribut ke-i dari source case
Rekomendasi Ti : Atribut ke-i dari target case
obyek wisata max (Si,Ti) : Nilai maksimum atribut ke-i antara
source case dan atribut target case
Selesai min (Si,Ti) : Nilai minimum atribut ke-i antara source
Gambar 1. Alur kerja system case dan atribut target case

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 471


Sebagai contoh semisal pada preferensi peserta untuk
atribut kategori tarif dipilih 1 (gratis) dan pada obyek
wisata yang akan dibandingkan memiliki nilai 2
(murah) maka menggunakan persamaan (1) nilai
similaritas lokal atribut kategori tarif :
|2 1|
, 1 0,67
4 1
Sedangkan untuk menghitung similaritas lokal
pada atribut jenis wisata dan aktifitas wisata digunakan
persamaan (2) (Nurdiansyah dan Hartati, 2014).
, (2)

Sebagai contoh semisal pada preferensi peserta


untuk atribut jenis wisata dipilih alam dan pada obyek
wisata yang akan dibandingkan memiliki religi maka
menggunakan persamaan (2) nilai similaritas lokal
atribut jenis wisata :
, 0,
Untuk menghitung similaritas lokal atribut Gambar 3. Tampilan Muka Aplikasi
moda transportasi digunakan persamaan (3).
,
Sebagai contoh semisal pada preferensi peserta III. KESIMPULAN
untuk atribut moda tranportasi dipilih 1 (motor) dan Penelitian ini menghasilkan sebuah program
pada obyek wisata yang akan dibandingkan memiliki aplikasi mobile berbasis android yang mampu
nilai 3 (bus) maka menggunakan persamaan (3) nilai memberikan rekomendasi destinasi pariwisata dengan
similaritas lokal atribut moda transportasi : mempertimbangkan kriteria preferensi yang dipilih
, 1, pengguna serta lokasi pengguna yang diperoleh dari
koordinat aktif GPS perangkat yang digunakan.
Nilai similaritas lokal yang diperoleh Dalam penelitian ini belum digunakan fitur
selanjutnya digunakan untuk mendapatkan similaritas jarak sebagai atribut pembanding. Data basis kasus
global antara kasus preferensi pengguna dengan kasus yang digunakan juga masih bersifat statis atau
yang tersimpan dalam basis kasus sistem menggunakan tersimpan dalam bundling aplikasi sehingga
metode similaritas nearest neighbor (Hastie, dkk. 2009) penambahan data baru hanya dimungkinkan dengan
pada persamaan (4). melakukan update aplikasi. Pengembangan aplikasi
dapat dilakukan dengan menambahkan web service
∑ ,
, (4) ataupun layanan berbasis web sehingga data basis

kasus dapat diakses secara real time dan dapat
Keterangan: dilakukan perubahan setiap saat tanpa perlu melakukan
Sim (S,T) : Similaritas global antara source case S update aplikasi.
dan target case T
n : Banyaknya atribut
IV. DAFTAR PUSTAKA
Si : Atribut ke-i dari source case [1] Berita Banyuwangi. Diakses dari
Ti : Atribut ke-i dari target case http:banyuwangikab.go.id. pada tanggal 14
wi : Bobot atribut ke-i April2016 jam 10:15.
f (Si,Ti) : Similaritas lokal atribut ke-i dari source [2] Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten
case dan target case Banyuwangi .2010. Rencana Strategis( Renstra).
Dalam penelitian ini tiap atribut memiliki bobot Diakses dari
yang berbeda untuk setiap jenis solusi yang nilainya http://banyuwangikab.go.id/media/perencanaan_an
didasarkan pada hasil survei yang dilakukan kepada 50 ggaran/pdf/dispar_renstra_
responden. dispar_Th_2010_2015.docx pada tanggal 14 April
Selain mampu memberikan rekomendasi wisata, 2016 jam 10:00.
aplikasi yang dibangun ini memiliki fitur tambahan [3] Hastie, T., Tibshirani, R., dan Friedman, J., 2009,
berupa informasi obyek wisata, galery foto, hotel, dan The Element of Statistical Learning : Data Mining,
kuliner seperti diperlihatkan pada Gambar 3. Inference, and Prediction, Springer Series in
Statistic, 2, Springer-Verlag, Inc., New York
[4] Nurdiansyah, Y., dan Hartati, S., 2014, Case-Based
Reasoning untuk Pendukung Diagnosa Gangguan
pada Anak Autis, Tesis, Prodi S2/S3 Ilmu
Komputer JIKE FMIPA UGM, Yogyakarta
[5] Pal, S.K., dan Shiu, S.C.K., 2004, Fondation of
Soft Case-Based Reasoning, John Willey and
Sons, Inc., New Jersey
472 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
[6] Petrevska, B., dan Koceski, S. 2012. Tourism [8] Widodo,S., dan Utomo, V.G. 2014.Rancang
Recommendation System: Empirical Investigation. Bangun Aplikasi Travel Recommender Berbasis
Journal of tourism. [Issue 14] Wap Menggunakan Metode Fuzzy Model Tahani
[7] Shi, H., Xin, M., Dong, W., 2011, A Kind of Case (Studi Kasus Di Kota Semarang). Jurnal Teknologi
Similarity Model Based on Case–Based Informasi dan Komunikasi, ISSN : 2087 - 0868,
Reasoning, International Conferences on Internet Volume 5 Nomor 1 Maret 2014
of Things, and Cyber, Physical and Social
Computing IEEE, 453-457

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 473


IDENTIFIKASI INDIVIDU BERBASIS SIDIK RUGAE PALATINA
MENGGUNAKAN SISTEM PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
DENGAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING
APPROACH DAN RADIAL BASIS FUNCTION
1
Ida Fitriana, 2Dr.Ir.Bambang Hidayat, 3drg. H. Fahmi Oscandar, M.Kes., Sp.RKG
1,2
Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, 3Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran
Email: 1 idafitriana190@gmail.com, 2 bhidayat@telkomuniversity.ac.id, 3fahmi.oscandar@fkg.unpad.ac.id

ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengalami bencana alam dan kasus kriminal yang
menyebabkan banyak korban. Pada kondisi tersebut, tim forensik kedokteran sangat dibutuhkan untuk membantu
proses identifikasi korban. Terdapat banyak cara untuk identifikasi individu, namun dalam beberapa kasus proses
identifikasi individu sulit untuk dilakukan karena kondisi fisik individu yang sudah rusak sehingga tidak mungkin untuk
dilakukan proses pengidentifikasian. Salah satu alternatif untuk membantu proses identifikasi individu adalah
menggunakan sidik rugae palatina. Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Intan Nursamsi [4] untuk menemukan
rancangan rumus sederhana sidik rugae palatina yang dapat dijadikan sebagai acuan identifikasi individu pada subras
Deuteromelayu. Sidik rugae palatina memiliki morfologi yang unik bagi setiap individu. Selain itu, posisi anatomi sidik
rugae palatina berada di dalam rongga mulut, sehingga identifikasi individu dengan sidik rugae palatina memiliki
prospek yang menjanjikan. Pada tugas akhir ini telah dilakukan analisa dengan sidik rugae palatina menggunakan
metode adaptive region growing approach dan diklasifikasikan menggunakan Radial Basis Function (RBF). Data citra
sidik rugae palatina berasal dari foto cetakan positif rahang atas dengan tujuh buah sampel cetakan positif rahang
atas. Citra sidik rugae palatina diolah melalui segmentasi citra menggunakan metode adaptive region growing
approach untuk mendapatkan elemen dasar rugae yang membentuk pola sidik rugae palatina yang unik, dan dari pola
sidik rugae palatina kemudian diklasifikasikan menggunakan RBF. Dalam tugas akhir ini, telah dihasilkan suatu
sistem yang dapat mengidentifikasi individu dengan menggunakan sidik rugae palatina. Proses identifikasi individu
berbasis sidik rugae palatina memiliki akurasi 88%.

Kata kunci : rugae palatina, region growing, RBF

A. PENDAHULUAN individu menggunakan sidik rugae palatina memiliki


Secara geografis, Indonesia terletak diantara 6o prospek yang menjanjikan. [3]
LU – 11o LS dan 95o BT – 114o BT, antara Samudra Sidik rugae palatina dapat diklasifikasikan
Pasifik dan Samudra Hindia, antara Benua Asia dan berdasarkan bentuk, arah serta ukuran [1]. Klasifikasi
Benua Australia [6]. Secara geologis, Indonesia dilalui ini dikembangkan untuk mempermudah proses
oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik identifikasi individu [5][7]. Penelitian yang telah
dan Sirkum Mediterania (Sirkum Alpen Banda) [6]. dilakukan oleh Intan Nursamsi [4] sebelumnya, telah
Berdasarkan letak geografis dan letak geologis, dilakukan penelitian untuk menemukan rancangan
Indonesia sangat rawan terhadap bencana alam, seperti rumus sederhana sidik rugae palatina yang dapat
gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor. dijadikan sebagai acuan identifikasi individu pada
Dalam beberapa kasus, bencana alam menimbulkan subras Deuteromelayu dengan metode deskriptif
banyak korban. Pada kondisi tersebut, tim forensic analitik. Pada penelitian tersebut, formulasi sidik rugae
kedokteran sangat dibutuhkan untuk identifikasi palatina dibentuk berdasarkan pendekatan rumus sidik
korban. jari dengan tetap memperhatikan sifat rugae palatina
Terdapat banyak cara untuk identifikasi baik pada salah satu sisi atau kedua sisi palatum.
individu, seperti dengan menggunakan sidik jari, gigi, Karena pada penelitian sebelumnya menggunakan
sidik mulut, dan sidik rugae palatina. Namun dalam metode deskriptif analitik, maka membutuhkan
beberapa kasus, proses identifikasi individu pengalaman dan juga ketelitian untuk memperoleh
menggunakan sidik jari, gigi, dan sidik mulut sulit akurasi yang tinggi.
untuk dilakukan jika kondisi fisik individu sudah rusak. Untuk mempermudah tim forensik kedokteran
Dalam kondisi tersebut, salah satu alternatif untuk dalam proses identifikasi individu menggunkan sidik
membantu proses identifikasi individu adalah rugae palatina, penelitian ini bertujuan untuk membuat
menggunakan sidik rugae palatina. suatu sistem identifikasi individu menggunakan sidik
Sidik rugae palatina sama seperti sidik jari, rugae palatina dengan metode adaptive region
tidak berubah seumur hidup seseorang. Selain itu, growing approach dan klasifikasi radial basis function
posisi anatomi sidik rugae palatina berada di dalam yang akan disimulasikan dengan perangkat lunak.
rongga mulut, dan dilindungi oleh bibir, pipi, lidah,
gigi dan tulang, dan perangkat prostetik. Sidik rugae
palatina memiliki morfologi yang unik bagi setiap
individu. Berdasarkan hal tersebut, identifikasi

474 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


II. METODE PENELITIAN C. Segmentasi Citra
A. Gambaran Umum Sistem Pada penelitian ini, segmentasi citra
Pada penelitian ini, sistem perangkat lunak menggunakan metode adaptive region growing
identifikasi individu berbasis sidik rugae palatina yang approach. Segmentasi citra digunakan untuk
dirancang terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pelatihan mendapatkan elemen dasar rugae yang akan
dan tahap pengujian. Adapun tahap pelatihan dan membentuk pola sidik rugae palatina yang unik.
pengujian dapat dilihat pada gambar 1. Tahap pelatihan Adaptive Region Growing Approach merupakan salah
digunakan untuk melatih data citra rugae palatina satu metode segmentasi citra yang mengelompokkan
awal, sehingga diperoleh beberapa fitur (ciri mean, piksel menjadi suatu region berdasarkan kriteria yang
energy, variance, dan entropy) dari data latih yang telah ditentukan [2]. Proses adaptive region growing
akan dijadikan template database untuk tahap approach secara umum ditunjukkan pada gambar 3.
klasifikasi pada saat tahap pengujian. Tahap pengujian
digunakan untuk menguji data citra rugae palatina,
sehingga rugae palatina dapat diklasifikasikan oleh
sistem.

Gambar 10 Diagram Alir Sistem Gambar 12. Diagram Alir Adaptive Region Growing
Approach
B. Pre-Processing
Pre-processing akan menentukan bagian citra Algoritma adaptive region growing approach sebagai
yang akan diobservasi, meningkatkan kualitas citra berikut :
baik dalam kontras maupun kecerahan, serta Menentukan piksel yang akan dijadikan seed point.
mempermudah proses komputasi citra. Diagram alir Proses penentuan seed point dilakukan dengan
pre-processing dapat dilihat pada gambar 2. mencari nilai intensitas maksimum lokal yang
terdapat di dalam citra rugae palatina.
Mencari piksel tetangga yang mirip dengan seed point.
Dimana piksel tetangga yang dicek adalah eight
connected neighbor. Setiap piksel tetangga akan
dicek nilai keabuannya dengan kriteria berdasarkan
persamaan berikut :

Jika piksel tetangga memenuhi kriteria, maka akan


dimasukkan ke dalam foreground. Namun apabila
piksel tetangga tidak sesuai kriteria, maka akan
dimasukkan ke dalam background.
Mengaplikasikan Contrast Limited Adaptive Histogram
Equalization (CLAHE) untuk memodifikasi
Gambar 11 Diagram Alir Pre-processing tingkat keabuan pada foreground.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 475


Menggabungkan foreground dan background. B. Pengaruh Ciri
Menambahkan image gradient dari citra asli ke hasil Pengujian sistem berdasarkan ciri dilakukan
penggabungan foreground dan background. dengan membedakan masukan untuk klasifikasi
berdasarkan ciri mean, variance, energy, dan entropy.
D. Klasifikasi Hasil pengujian sistem berdasarkan pengaruh ciri dapat
Setelah didapat ekstraksi ciri pada masing- dilihat pada tabel 2. Skenario pada pengujian ini
masing elemen dasar rugae palatina, selanjutnya akan dengan menetapkan ukuran citra 256x256 dan spread =
dilakukan proses klasifikasi menggunakan metode 2.
radial basis function. Klasifikasi yang dirancang terdiri
dari dua tahap, yaitu tahap training dan tahap testing. TABEL 10 PENGARUH CIRI TERHADAP
Pada tahap training, masukkan yang dibaca adalah AKURASI
hasil ekstraksi ciri pada citra latih rugae palatina yang
selanjutnya akan diberikan label sesuai dengan
kelasnya sehingga akan diperoleh keluaran yang sesuai
dengan pemilik sidik rugae palatina. Pada tahap
testing, masukkan yang dibaca adalah hasil ekstraksi
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui jika akurasi
ciri pada citra uji rugae palatina.
yang dihasilkan oleh ciri variance lebih tinggi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN dibandingkan dengan ciri yang lain.
Untuk mengetahui performansi sistem yang
C. Pengaruh Spread
telah dirancang, maka dilakukan pengujian sistem
Pada bagian ini, pengujian sistem dilakukan
terhadap beberapa parameter yang selanjutnya akan di
dengan membedakan nilai spread. Skenario pada
analisis. Pada pengujian, dilakukan pengidentifikasian
pengujian ini dengan menetapkan ukuran citra 256x256
terhadap lima individu yang terdiri dari 25 citra sidik
dan masukan untuk klasifikasi adalah ciri variance.
rugae palatina. Database yang terdapat pada sistem
Hasil pengujian sistem dapat dilihat pada tabel 3.
terdiri atas lima individu yang terdiri dari 25 citra sidik
rugae palatina. Gambar 4 menunjukkan beberapa data TABEL 11 PENGARUH SPREAD TERHADAP
yang digunakan dalam penelitian. AKURASI

Berdasarkan tabel 3, dapat disimpulkan bahwa


Gambar 13 Sampel Citra Rugae Palatina Yang akurasi rata-rata tertinggi yang didapat sebesar 88%.
Digunakan Akurasi rata-rata diatas 50% diperoleh dengan nilai
spread ≥ 1. Spread optimal untuk akurasi sebesar 25.
A. Pengaruh Ukuran Citra
IV. KESIMPULAN
Pengujian sistem berdasarkan ukuran citra
Dari hasil pengujian dan analisis yang telah
dilakukan dengan membedakan ukuran citra menjadi
dilakukan, maka sistem ini sudah mampu menganalisa
100x100, 256x256, dan 512x512. Hasil pengujian
identifikasi individu berbasis sidik rugae palatina.
sistem berdasarkan ukuran citra dapat dilihat pada tabel
Akurasi sistem yang paling baik sebesar 88% dengan
1. Skenario pada pengujian ini dengan menetapkan
menggunakan ukuran citra 256x256, ciri variance, dan
masukan untuk klasifikasi adalah ciri variance dan
nilai spread = 25. Waktu komputasi yang dibutuhkan
spread = 2.
sistem sebesar 7.242758 detik.
TABEL 9 PENGARUH UKURAN CITRA Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan
TERHADAP AKURASI menggunakan algoritma ekstraksi ciri yang lain
sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam
menentukan ciri. Selain itu, perlu dilakukan upaya
untuk mengurangi waktu komputasi agar tidak
membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui jika citra menjalankan sistem. Dan untuk penelitian selanjutnya
dengan ukuran 256x256 dan 512x512 memiliki akurasi agar sistem dapat dibuat secara realtime.
tertinggi, yaitu 84%. Namun jika dilihat berdasarkan
waktu komputasinya, citra dengan ukuran 512x512
membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada citra
yang berukuran 256x256.

476 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


V. DAFTAR PUSTAKA [5] Prasad, S.; G. Sujatha; G. Sivakumar; J.
[1] Chairani,S.; A. Elza. 2008. Pemanfaatan Rugae Muruganadhan. Februari-April 2012. Forensic
Palatal untuk Identifikasi Forensik. Indonesian Densistry-what a dentist should know. Indian
Journal of Dentistry, 15(2):261-269. Journal of Multidisciplinary Dentistry. Vol. 2,
[2] Gonzalez, Rafael C.; Woods, Richard E.. 2002. Issue 2.
Digital Image Processing. United States of [6] Sulistyanto, Gatot Iwan. 2009. Geografi 1. Jakarta:
America: Pretince-Hall, Inc. PT. Balai Pustaka.
[3] Indira, AP; G. Manish; P.D. Maria. 2014. Palatal [7] Venegas, V.H; J.S, Valenzuela; M.C, Lopez; I.C,
rugae patterns for Establishing Individuality. Galdames. 2009. Palatal Rugae : Systemic
Journal of Forensic Dental Science. Vol.:4, Analysis of Its Shape Dimenions for Use in Human
Issue:1. Identification. Int J Morphol, 27 : 819-25.
[4] Nursamsi, Intan. 2015. Rancangan Rumus Sidik
Rugae Palatina Subras Deuteromelayu di bidang
Forensik Kedokteran Gigi. Skripsi tidak
diterbitkan. Bandung: FKG Universitas Padjajaran.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 477


PERBANDINGAN ALGORITMA GREEDY DAN GENETIKA
PADA PROSES OPTIMASI ALGORITMA K-NEAREST
NEIGHBOR
Karno
Pusat Inovasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
email: karno@lipi.go.id

ABSTRAK

Salah satu fungsi dalam datamining adalah melakukan klasifikasi. Saat ini banyak algoritma yang gunakan
sebagai metode untuk melakukan klasifikasi dalam datamining. Algorima K-Nearest Neighbor (K-NN) adalah
algoritma yang cukup populer untuk melakukan klasifikasi. Selain itu merupakan metode pendekatan klasifikasi yang
paling simpel dan paling tua. Algoritma ini mempunyai kelebihan yaitu efektif ketika dataset yang diolah besar dan
tahan terhadap noise pada dataset. Akan tetapi Algoritma K-NN memiliki kelemahan yaitu penentuan parameter k yang
dapat menyebabkan distorsi dan rentan terhadap noise apabila penentuannya salah. Algoritma Greedy dan algortitma
Genetika adalah algoritma optimasi yang berfungsi melakukan optimasi pada permasalahan. Kedua algoritma ini
mampu menentukan paramter k-tetangga yang optimal pada K-NN. Pada penelitian ini membandingkan akurasi antara
algoritma K-NN berbasis Greedy dan K-NN berbasis Genetika pada proses optimasi dan penentuan parameter k-
tetangga pada K-NN. Dari hasil penelitian didapat algoritma K-NN berbasis Greedy sedikit lebih baik dibandingkan
algoritma K-NN berbasis Genetika. Hal ini ditunjukan pada pengujian dengan 4 dataset yang diperoleh hasil akurasi
pada pada sonar dataset KNN+GA 68.76% dan KNN+Greedy 70,567%, dataset iris KNN+GA 98,00% dan
KNN+Greedy 96%, pada haberman’s survival dataset KNN+GA 73,55% dan KNN+Greedy 73,55% dan pada ecoli
dataset KNN-GA 97,32% dan KNN+Greedy 98,21%

Kata Kunci: K-Nearest Neighbor, optimasi, parameter k, algoritma greedy, algoritma genetika
.
I. PENDAHULUAN K-Nearest Neighbor (K-NN) adalah algoritma yang
Data mining juga merupakan sebuah inti dari cukup populer untuk melakukan klasifikasi[4][6][9].
proses Knowledge Discovery in Database (KDD), Selain itu merupakan metode pendekatan klasifikasi
meliputi dugaan algoritma yang mengeksplor data, yang paling simpel[8] dan paling tua[10][11]. Tujuan
membangun model dan menemukan pola yang belum dari algoritma ini adalah mengklasifikasi objek baru
diketahui. KDD bersifat otomatis, dapat didefinisikan berdasakan atribut dan data training. Proses
sebagai pengorganisasian proses untuk pengklasifikasian tidak menggunakan model apapun
pengidentifikasian yang benar, berguna dan penemuan untuk dicocokkan dan hanya berdasarkan jarak dengan
pola dari kumpulan data yang besar dan komplek [1]. data training[4][9]. Pada prosesnya diberikan titik uji,
Menurut Gorunescu datamining merupakan disiplin akan ditemukan sejumlah K objek (titik training) yang
ilmu yang memiliki akar dari statistik, database dan paling dekat dengan titik uji. Klasifikasi menggunakan
kecerdasan buatan yang berhubungan dekat dengan voting terbanyak di antara klasifikasi dari K objek[17].
machine learning dan natural computing . Gambar 1 Algoritma K-NN menggunakan klasifikasi ketetanggaan
adalah akar disiplin ilmu datamining[2]: sebagai nilai prediksi dari sample uji yang baru[9].
Algoritma K-NN memiliki kelebihan yaitu sangat
efektif digunakan pada dataset yang besar [13][18] dan
algoritma K-NN memiliki kelebihan lain yaitu lebih
tahan terhadap data training yang memiliki banyak
noise[13][14].
Sedangkan salah satu kelemahan yang dihadapi pada
algoritma K-Nearest Neighbor adalah pemilihan nilai K
yang tepat sesuai dengan keadaan data training[8][16].
Cara voting yang menggunakan mayoritas dari nilai K-
tetangga[17] untuk nilai K yang terlalu besar dapat
mengakibatkan distorsi data yang besar [2][4].
Sedangkan padaa penentuan k yang kecil akan rentan
Gambar 1. Datamining Roots terhadap noise pada dataset [8]. Misalkan dari
percobaan perhitungan algoritma K-Nearest Neighbor
Salah satu fungsi dalam datamining adalah diambil nilai K-tetangga 15. Pada hasil hasil
melakukan klasifikasi. Saat ini banyak algoritma yang perhitungan diperoleh kelas 0 dimiliki oleh 8 tetangga
gunakan untuk melakukan klasifikasi dalam datamining. yang jauh sedangkan kelas 1 dimiliki oleh 7 tetangga
Naïve bayes, C4.5, CART, Random Forest dan K- yang dekat. Karena hasil klasifikasi berdasarkan voting
Nearest Neighbor[3] adalah algoritma yang sering mayoritas maka mengakibatkan data training tersebut
gunakan dalam proses melakukan klasifikasi. Algorima akan terdistorsi sehingga ke 7 data akan ikut bergabung

478 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


dengan kelas 0. Sedangkan untuk penentuan K yang Dengan menggunakan kategori mayoritas,maka dapat
terlalu kecil bisa menyebabkan algoritma tersebut akan hasil klasifikasi
sensitif terhadap noise sehingga mengakibatkan akurasi
dari algoritma K-Nearest Neighbor menurun. B. Algoritma Greedy
Untuk mengatasi permasalahan penentuan k tersebut Algoritma Greedy adalah algoritma yang
perlu adanya optimalisasi pada proses penentuan K- memecahkan masalah langkah per langkah.
tetangga[21][22]. Algoritma Greedy dan Genetika Algoritma Greedy membentuk solusi langkah per
adalah algoritma optimasi yang digunakan untuk langkah. Pada setiap langkah, terdapat banyak
penentuan parameter yang optimal dari suatu pilihan yang perlu dieksplorasi. Oleh karena itu,
permasalahan. pada setiap langkah harus dibuat keputusan yang
Algoritma Greedy merupakan jenis algoritma yang terbaik dalam menentukan pilihan. Pada setiap
menggunakan pendekatan penyelesaian masalah dengan langkahya merupakan pilihan, untuk membuat
mencari nilai maksimum sementara pada setiap langkah optimum lokal (local optimum) dengan
langkahnya[19]. Nilai maksimum sementara ini dikenal harapan bahwa langkah sisanya mengarah ke solusi
dengan istilah local optimum. Sedangkan Algoritma optimum global (global optimum). Berikut skema
Genetika adalah algoritma yang melakukan pencarian algoritma Greedy :
dengan sistem cerdas dan meniru mekanisme evolusi 1. Himpunan kandidat, C.
biologi[7][19][20]. Algoritma Genetika adalah kelas Himpunan ini berisi elemen-elemen pembentuk
khusus dari algoritma evolusioner dengan menggunakan solusi. Pada setiap langkah, satu buah kandidat
teknik seperti warisan, mutasi, seleksi alam dan diambil dari himpunannya.
rekombinasi (crossover) Algoritma ini sering digunakan 2. Himpunan solusi, S.
untuk mencari global optimum dari suatu Himpunan ini berisi kandidat-kandidat yang
permasalahan[7][20]. terpilih sebagai solusi persoalan. Dengan kata
Dengan melihat fungsi algoritma Greedy dan lain, himpunan solusi adalah himpunan bagian dari
algoritma Genetika maka kedua algoritma tersebut bisa himpunan kandidat.
di implmentasikan pada proses penentuan K-tetangga 3. Fungsi seleksi (selection function)
yang paling optimal pada algoritma K-Nearest Fungsi ini dinyatakan dengan predikat seleksi.
Neighbor[5]. Sehingga kedua algoritma tersebut dapat Merupakan fungsi yang pada setiap langkah
memperbaiki permasalahan penentuan K yang paling memilih kandidat yang paling memungkinkan
optimal. Pada penelitian ini akan mencoba mencapai solusi optimal. Kandidat yang sudah
membandingkan antara algoritma K-Nearest Neighbor dipilih pada suatu langkah tidak pernah
berbasis Greedy dengan algoritma K-Nearest Neighbor dipertimbangkan lagi pada langkah selanjutnya.
berbasis Genetika pada proses optimasi penentuan K- 4. Fungsi kelayakan (feasible)
tetangga pada K-Nearest Neighbor. Fungsi ini dinyatakan dengan predikat layak.
Fungsi kelayakan ini merupakan fungsi yang
II. HASIL DAN PEMBAHASAN memeriksa apakah suatu kandidat yang telah
dipilih dapat memberikan solusi yang layak,
A. K-Nearest Neighbor yakni kandidat tersebut bersama-sama dengan
Algoritma K-Nearest Neighbor (K-NN) merupakan himpunan solusi yang sudah terbentuk tidak
sebuah metode untuk melakukan klasifikasi terhadap melanggar kendala (constraints) yang ada.
obyek baru berdasarkan (K) tetangga terdekatnya [4][9]. Kandidat yang layak dimasukkan ke dalam
K-NN termasuk algoritma supervised learning, dimana himpunan solusi, sedangkan yang tidak layak
hasil dari query instance yang baru, diklasifikasikan dibuang dan tidak pernah dipertimbangkan lagi.
berdasarkan mayoritas dari kategori pada K-NN. Kelas 5. Fungsi obyektif
yang paling banyak muncul yang akan menjadi kelas Fungsi obyektif ini merupakan sebuah fungsi
hasil klasifikasi. Langkah-langkah algoritma K-Nearest yang memaksimumkan atau meminimumkan nilai
Neighbor solusi.
1. Menentukan parameter K (jumlah tetangga paling
dekat),Parameter K pada testing ditentukan C. Algoritma Genetika
berdasarkan nilai K optimum pada saat training. Algoritma Genetika adalah algoritma optimasi
Menghitung kuadrat jarak euclidean (euclidean yang melakukan pencarian dengan sistem cerdas dan
distance) masing-masing obyek terhadap data meniru mekanisme evolusi biologi[7]. Algoritma ini
sampel yang diberikan digunakan untuk penyelesaian masalah-masalah
kombinatorial. Algoritma Genetika juga sering
, ∑ ……………… (1) digunakan untuk mencari global optimum dari suatu
permasalahan[23]. Struktur umum dari suatu algoritma
Mengurutkan objek-objek tersebut ke dalam kelompok genetika dapat didefinisikan dengan langkah-langkah
yang mempunyai jarak euclidian terkecil sebagai berikut[7]:
Mengumpulkan kategori Y (klasifikasi nearest 1. Membangkitkan populasi awal, Populasi awal atau
neighbor) kromosom-kromosom ini dibangkitkan secara
random sehingga didapatkan solusi awal. Evaluasi
nilai setiap individu didalam populasi ini dengan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 479
menggunakan fitness. Tentukan ukuran populasi,
probabilitas kawin silang dan probilitas mutasi. ……………… (2)
Set iterasi t=1
Pilih individu terbaik untuk disalin sejumlah tertentu
Keterangan:
untuk mengganti indvidu lain (elitisme)
TP (true positive)= jumlah record positif yang
Lakukan seleksi kompetitif untuk memilih anggota
diklasifikasikan sebagai positif .
populasi sebagai induk untuk dilakukan kawin
TN (true negative)= jumlah record negatif yang
silang
diklasifikasikan sebagai negatif
Lakukan kawin silang untuk antar induk yang terpilih
FN (false negative) = jumlah record positif yang
Tentukan beberapa individu dalam populasi untuk
diklasifikasikan sebagai negatif
mengalami proses mutasi
FP (false positive) = jumlah record negatif yang
Jika belum mencapai kovergensi set iterasi t=t+1
diklasifikasikan sebagai positif
Kembali ke langkah 2
F. Dataset
D. Metode yang diusulkan
Pada penelitian ini menggunakan empat dataset
Pada gambar 2 ini menggambarkan bagaimana
publik atau dataset sekunder. Dataset ini bersumber
proses implementasi algoritma K-Nearest Neighbor
pada https://archive.ics.uci.edu/ml/datasets.html.
berbasis Algoritma Greedy dan K-Nearest Neighbor
Berikut ini adalah deskripsi dataset tersebut :
berbasis Algoritma Genetika. Pada bagan ini algoritma
1. Iris dataset
Greedy atau Genetika menentukan inisialisasi parameter
Terdiri dari 150 record data, 4 atribut, tipe data real,
K-tetangga pada K-NN.
tidak ada missing atribut dan atributnya antara lain
Berikut bagan yang menggambarkan metode yang
sepal length, sepal width , petal length, petal width,
diusulkan.
dan class: Iris Setosa, Iris Versicolour, Iris
Virginica
Sonar dataset
Terdiri dari 208 record data, 60 jumlah atribut, tipe
data real, dan tidak ada missing atribut
Haberman’s survival dataset
Terdiri dari 306 record data, 3 atribut, tipe data real
dan atributnya adalah Age of patient at time of
operation (numerical), Patient's year of operation
(year - 1900, numerical), Number of positive
axillary nodes detected (numerical), Survival status
(class attribute)
Ecoli dataset
Terdiri dari 336 record data, jumlah atribut 8, tidak
ada missing value pada atribut, dan tipe data real.

G. Hasil Analisa
Pada penelitian ini menggunakan k-fold cross-
validation untuk mendapatkan nilai akurasi algoritma.
Pada penelitian ini nilai k yang digunakan adalah 10
sehingga disebut 10 fold cross validation dimana
dilakukan pengujian sebanyak 10 kali. Dimana data
dibagi menjadi 10 bagian secara bertingkat kemudian
dilakukan pengujian silang antara data training dan data
testing. Dimana 10-fold cross-validation akan
Gambar 2. K-NN Berbasis Algoritma Greedy atau mengulang pengujian sebanyak 10 kali dan hasil
Genetika pengukuran adalah nilai rata-rata dari 10 kali pengujian.
E. Pengujian Model Hal ini dilakukan untuk mengetahui validasi model
yang diusulkan. Hasil dari berbagai percobaan yang
Pada pengujian model ini berfungsi untuk
dilakukan secara ekstensif dan pembuktian teoritis,
mengetahui tingkat akurasi algortima yang kita
menunjukkan bahwa 10-fold cross-validation adalah
gunakan. Pada pengujian model ini menggunakan
pilihan terbaik untuk mendapatkan hasil validasi yang
pengukuran akurasi. Dimana pada proses pengukuran
akurat. Gambar 3 menunjukan proses 10-fold cross-
akurasi menggunakan 10-fold cross-validation yaitu
validation.
proses pengujian dilakukan 10 kali kemudian dibuat
rerata dari 10 data akurasi.
Akurasi merupakan rasio jumlah data yang benar
terdeteksi sebagai data positif (true positive) dan data
negatif yang benar terdeteksi sebagai data negatif (true
negative) terhadap jumlah keseluruhan data[12].

480 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Gambar 3. 10-fold cross-validation

Pada gambar 3 terdapat 10 tingkatan pengujian,


dimana untuk pengujian ke 1 dataset yang berwarna
merah digunakan untuk data testing sedangkan yang
berwarna abu-abu merupakan data training.
Pada percobaan ini dilakukan menggunakan 4
dataset untuk melakukan uji coba dengan 10 kali uji
dengan pembagian data secara bertingkat. Pada uji
pertama hanya membandingkan antara algoritma K-
Nearest Neighbor, algoritma K-Nearest Neighbor
berbasis algoritma Greedy (KNN-Greedy) dan algoritma
K-Nearest Neighbor berbasis algoritma Genetika
(KNN-GA) . Pada pengujian ini menggunakan akurasi
untuk mengevaluasi algoritma. Berikut hasil pengujian Gambar 4. Tahapan Pemberian Noise Pada Model
yang ditunjukan pada tabel 1.
TABEL 2. PERBANDINGAN AKURASI
TABEL 1. PERBANDINGAN AKURASI ALGORITMA K-NN DAN K-NN BERBASIS
ALGORITMA K-NN DAN K-NN BERBASIS GREEDY DAN K-NN BERBASIS GENETIKA
GREEDY DAN K-NN BERBASIS GENETIKA DENGAN NOISE RANDOM
Dataset KNN+ KNN+ K K Datas KNN+ KNN+G K K
Greedy GA Optimal Optimal et Greedy A Optima Optimal
KNN+ KNN+ l KNN+
Greedy GA KNN+ GA
Iris 96,00 98,00 16 7 Greedy
Iris 91,33 88,67 16 50
Sonar 70,67 68,76 10 35
Haberma 73,55 73,55 44 149 Sonar 69,69 65,88 10 33
n’s
Haber 70,28 70,28 44 144
Survival
man’s
Survi
Ecoli 98,21 97,32 5 21 val
Pada pengujian kedua ini membandingkan Ecoli 94,33 94,67 5 7
algoritma K-NN, algoritma K-NN berbasis algoritma
Greedy dengan algoritma K-NN berbasis algoritma
Grafik yang ditunjukan gambar 5 menunjukan
Genetika. Pada gambar 4 ditunjukan bahwa pada
bahwa algoritma KNN+Greedy memiliki akurasi yang
pengujian ini dari dataset yang sudah ada ditambahkan
lebih baik dibandingkan dengan algoritma KNN+GA.
noise berupa random. Pada pengujian ini masing-
Berikut grafik perbandingan nilai akurasi antara
masing dataset diberikan noise kemudian diuji
KNN+Greedy dan Algoritma KNN+GA.
menggunakan akurasi.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 481


KNN+Greedy 73,55% dan pada ecoli dataset KNN-
GA 97,32% dan KNN+Greedy 98,21%
Selain itu algoritma K-Nearest Neighbor berbasis
algoritma Greedy memiliki ketahanan yang lebih
baik terhadap noise pada dataset dibandingkan
KNN+GA. Hal ini ditunjukan pada pengujian
akurasi yaitu pada dataset pada sonar dataset
KNN+GA 65.88% dan KNN+Greedy 69,69%, iris
KNN+GA 88,67% dan KNN+Greedy 91,33%, pada
haberman’s survival dataset KNN+GA 70,28% dan
KNN+Greedy 70,28% dan pada ecoli dataset
KNN+GA 94,67% dan KNN+Greedy 94,33%

IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] O. Maimon and L. Rokach, Data Mining and
Gambar 5. Grafik Perbandingan Algoritma Knowledge Discovery Handbook Second Edition,
KNN+Greedy dan Algoritma KNN+GA New York, Dordrecht, Heidelberg, London:
Springer New York Dordrecht Heidelberg London,
Pada Grafik yang ditunjukan gambar 6 merupakan 2010
perbandingan antara KNN+Greedy dengan algoritma [2] F. Gorunescu, Data Mining Concepts, Models and
KNN-GA tetapi pada dataset diberikan noise berupa Techniques, vol. 12. Berlin, Heidelberg: Springer
random atribut. Pada pengujian ini membuktikan bahwa Berlin Heidelberg, 2011
algoritma KNN+Greedy lebih robust terhadap noise [3] D. T. Larose, Data Mining Methods and Models.
dibandingkan dengan algoritma KNN+GA karena Hoboken, NJ, USA: John Wiley & Sons, Inc., 2007
walaupun terdapat noise pada dataset algortima [4] E. Prasetyo, Data Mining Konsep dan Aplikasi
KNN+Greedy masih memiliki nilai akurasi yang lebih Menggunakan Matlab. Yogyakarta: Penerbit Andi.
baik . Jadi pada pengujian pada gambar 6 menunjukan 2012
penentuan parameter K-tetangga pada KNN berbasis [5] Y. Jamshidi and V. G. Kaburlasos, “Engineering
algoritma Greedy memiliki akurasi yang lebih baik dan Applications of Artifcial Intelligence gsaINknn : A
lebih tahan (robust) terhadap noise pada dataset. GSA optimized , lattice computing knn classifier,”
vol. 35, pp. 277–285, 2014.
[6] A. Kataria and M. D. Singh, "A Review of Data
Classification Using K-Nearest Neighbour
Algorithm," International Journal of Emerging
Technology and Advanced Engineering, vol. 3, no.
6, pp. 354-360, 2013..
[7] B. Santosa and P. Willy, Metode Metaheuristik
Konsep dan Implementasi. Surabaya: Guna Widya.
2011.
[8] N. Bhatia and A. Vandana, "Survey of Nearest
Neighbor Techniques," (IJCSIS) International
Journal of Computer Science and Information
Security, vol. 8, no. 2, pp. 302-305, 2010.
[9] T. M. Cover and P. E. Hart, "Nearest Neighbor
Gambar 6. Grafik Perbandingan Algoritma Pattern Classification," IEEE Trans. Inform.
KNN+Greedy dan Algoritma KNN+GA Dengan Theory, vol. IT-13, pp. 21-27, 1967.
Penambahan Noise Pada Dataset [10]Y. Hamamoto, S. Uchimura, and S. Tomita, "A
Bootstrap Technique for Nearest Neighbor
Classifier Design," IEEE TRANSACTIONS ON
III. KESIMPULAN PATTERN ANALYSIS AND MACHINE
INTELLIGENCE, vol. 19, no. 1, pp. 73-79, 1997.
Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan yaitu : [11]E. Alpaydin, "Voting Over Multiple Condensed
1. Algoritma K-Nearest Neighbor berbasis algoritma Nearest Neoghbors," Artificial Intelligence Review,
Greedy memiliki akurasi yang lebih tinggi vol. 11, pp. 115-132, 1997
dibandingkan algoritma K-Nearest Neighbor [12]P. Hart, "The Condensed Nearest Neighbour Rule,"
berbasis Genetika walaupun perbedaan nilai akurasi IEEE Transactions on Information Theory, vol. 14,
sangat sedikit. Pada pengujian ditunjukan akurasi pp. 515-516, 1968.
pada pada sonar dataset KNN+GA 68.76% dan [13]A. B. A. Hassant, "Visual Speech Recognition," in
KNN+Greedy 70,567%, dataset iris KNN+GA Speech Technologies, I. Ipsic, Ed. Rijeka: InTech -
98,00% dan KNN+Greedy 96%, pada haberman’s Open Access Publisher, 2011, vol. 2, ch.14.
survival dataset KNN+GA 73,55% dan [14]A. B. A. Hassanat, "Visual Passwords Using
Automatic Lip Reading," International Journal of

482 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), International Conference on Machine Learning,
vol. 13, no. 1, pp. 218-231, 2014. ICML-2000, Stanford, CA, 2000, pp. 503-510.
[15]K. Q. Weinberger and L. K. Saul, "Distance Metric [20]D. Goldberg, Genetic Algorithms in Search,
Learning for Large Margin Nearest Neighbor Optimization and Machine Learning, Addison-
Classification," Journal of Machine Learning Wesley ,MA ,1989.
Research, vol. 10, pp. 207-244, 2009. [21]Y. Song, J. Huang, D. Zhou, H. Zha, and C. L.
[16]G. Guo, H. Wang, D. Bell, Y. Bi, and K. Greer, Giles, "Iknn: Informative k-nearest neighbor pattern
"KNN Model-Based Approach in Classification," classification," in Proceedings of the 11th European
Lecture Notes in Computer Science, vol. 2888, pp. conference on Principles and Practice of
986-996, 2003. Knowledge Discovery in Databases, Berlin, 2007,
[17]P. Hart, "The Condensed Nearest Neighbour Rule," pp. 248-264.
IEEE Transactions on Information Theory, vol. 14, [22]M. Latourrette, "Toward an explanatory similarity
pp. 515-516, 1968. measure for nearest-neighbor classification," in
[18]G. Gates, "The Reduced Nearest Neighbour Rule," Proceedings of the 11th European Conference on
IEEE Transactions on Information Theory, vol. 18, Machine Learning, London, 2000, pp. 238-245.
pp. 431-433, 1972. [23]M. Mitchel, An Introduction to Genetic Algorithms,
[19]M. Kubat and M. Jr, "Voting Nearest-Neighbour MIT Press, Fifth printing, 1999
Subclassifiers," in Proceedings of the 17th

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 483


INVISIBLE WATERMARKING DENGAN TEKNIK SPREAD
SPECTRUM
Kristoforus Jawa Bendi1, Shinta Yuniarti Siburian2
Universitas Katolik Musi Charitas
Email: 1kristojb@gmail.com, 2shinta.siburian@gmail.com

ABSTRAK
Meningkatnya keterbukaan dan akses terhadap informasi, semakin membuka kemungkinkan seseorang yang tidak
berhak atau tidak bertanggung jawab melakukan penggandaan atau penduplikasian ilegal terhadap suau citra. Salah
satu solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan memberikan watermark sebagai label kepemilikan suatu citra
dengan menggunakan watermarking. Penelitian ini menerapkan teknik spread spectrum yang merupakan salah satu
teknik watermarking berbasis transformasi fast fourier transform. Hasil pengujian menunjukkan nilai objektif PSNR
yang baik dengan rata-rata diatas 37,5 dB. Sedangkan hasil pengujian robustness terhadap cropping buruk
dikarenakan proses ini bersifat mengubah ukuran citra sehingga sebagian bit watermark menjadi tidak teridentifikasi
kembali saat proses ekstraksi.

Kata Kunci : watermarking, spread spectrum, fast fourier transform, PSNR, robustness
.
teknik spread spectrum dengan menggunakan
I. PENDAHULUAN
transformasi Fast Fourier Transform (FFT) sebagai
Perkembangan teknologi ini sudah memasuki tahap implementasi dokumen citra digital menggunakan
digital. Data digital dapat berupa teks, audio, video dan invisible watermarking.
citra (Hakim, 2012). Banyak data digital dipertukarkan
untuk berbagai kepentingan, mulai dari kepentingan
II. TINJAUAN PUSTAKA
yang positif hingga kepentingan negatif. Salah satunya
Watermarking merupakan teknik untuk
adalah penggandaan atau penduplikasian ilegal
menyisipkan informasi tertentu dalam data yang
terhadap suatu citra sangatlah merugikan kepemilikan
disebut watermark. Watermark dapat berupa teks
(ownership). Pemberian label kepemilikan pada citra
seperti informasi copyright, gambar berupa logo, data
merupakan salah satu solusi yang tepat untuk
audio, atau rangkaian bit yang tidak bermakna (Munir,
mengatasi penggandaan dan penduplikasian ilegal
2006). Watermarking dapat dimanfaatkan untuk
yakni dengan memberi watermark pada citra tersebut
berbagai tujuan seperti:
(Andriansyah, 2011).
1. Tamper-proofing: watermarking digunakan
Alternatif untuk menyembunyikan label sebagai indikator yang menunjukkan ada tidaknya
kepemilikan pada citra adalah dengan menggunakan perubahan pada data yang di watermarking.
watermarking (Nurlailah, 2010). Ada beberapa teknik Feature location: menggunakan metode watermarking
watermarking yang bekerja pada domain spasial dan sebagai alat untuk mengidentifikasi isi dari data
domain transform frekuensi. Pada domain spasial salah digital pada lokasi-lokasi tertentu, seperti
satunya singular value decomposition (SVD) dan LSB, contohnya penamaan objek tertentu dari beberapa
sedangkan pada domain frekuensi adalah spread objek yang lain pada suatu citra digital.
spectrum yang terdiri dari transformasi DCT, DWT, Annotation/caption: watermarking yang digunakan
dan FFT. Pada penelitian ini akan digunakan teknik sebagai keterangan tentang data digital itu sendiri
spread spectrum dengan menggunakkan teransformasi atau informasi lain yang dipandang perlu untuk
fast fourier transform (FFT). Beberapa peneliti yang ditanamkan kedalam media yang bersangkutan.
menggunakan metode fast fourier transform salah Secure and invisible communications atau komunikasi
satunya adalah penelitian dari Susanto dkk (2013), yang aman
membuktikan bahwa citra ber-watermark tidak ada Copyright-Labeling: watermarking dapat digunakan
perubahan yang signifikan. sebagai metode untuk penyembunyian label hak
cipta pada data digital sebagai bukti otentik
Teknik spread spectrum memerlukkan suatu media kepemilikan karya digital tersebut.
sebagai tempat penyembunyian label kepemilikan.
Secara teori, semua file umum yang ada didalam Watermarking merupakan aplikasi dari
komputer dapat digunakan sebagai media, seperti file steganography, namun ada perbedaan dianatara
citra berformat PNG, JPEG, dan BMP (Mardila, 2010). keduanya. Jika pada steganography pesan rahasia
Berdasarkan penelitian terdahulu yang menggunakan disembunyikan di dalam media penampung dimana
media file citra berformat BMP, citra yang dihasilkan media penampung tersebut tidak berarti apa-apa (hanya
berkualitas sangat baik terhadap citra ber-watermark sebagai pembawa), maka pada watermarking justu
(Irfan dan Nazori, 2013). media penampung tersebut dilindungi kepemilikannya
dengan pemberian label hak cipta (watermark).
Maka berdasarkan uraian diatas penulis ingin
merancang perangkat lunak yang dibangun dengan
484 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Metode spread spectrum watermarking TABEL 1 PENELITIAN TERDAHULU
melakukan penyisipan dan pendeteksian watermark Host
Waterma Pixel
dalam ranah transform. Mula-mula citra Reff Metode forma Tools
rk host
ditransformasikan kedalam ranah frekuensi, lalu bit t
watermark disisipkan pada koefisein transformasi Munir
(misalnya koefisien DCT, FFT, DWT). DCT JPEG Gambar N/A N/A
(2010)
Istilah “spread spectrum” muncul karena MATLA
Hadi (2010) DCT WAV Audio 32x32
penyisipan watermark ke dalam citra menggunakan B
teknik yang analog dengan komunikasi spread Mardiko et MATLA
SVD JPEG Gambar 32x32
spectrum, yaitu watermark disebar (spread) di antara al (2010) B
banyak komponen frekuensi. Secara umum, spread Sharma et al
DWT N/A Teks N/A Java
sepctrum watermarking, sebagaimana metode (2011)
wateramrking lain dalam ranah transform, Adriansyah 200x2 MATLA
SVD JPG Gambar
menghasilkan metode yang lebih kokoh terhadap (2011) 00 B
serangan seperti kompresi, cropping, dan penapisan Hakim MATLA
DWT PNG Gambar 64x64
lolos-rendah (Munir, 2006). (2012) B
Skema encoding watermark adalah sebagai berikut: Irfan &
1. Menentukan gambar yang akan image host dan Nazori DCT TIF Gambar N/A N/A
watermark (2013)
Transformasikan image host kedalam bentuk real dan Susanto et 1600x MATLA
FFT N/A Teks
imaginary al (2013) 1200 B
Menghitung magnitude untuk mencari peak dengan Felyana MPE
DWT Gambar 40x40 N/A
rumus : (2013) G
(2.4) semi-
BMP Visual
Mencari peak atau frekuensi tertinggi dari magnitude Andri et al fragile 800x
dan Gambar Basic
Melakukan proses penyisipan watermark dengan (2014) watermar 800
JPEG 2010
rumus k-ing
(2.5) Simanjuntak DWT dan 512x5 MATLA
BMP Gambar
et al (2015) SVD 12 B
Dimana :
J = gambar hasil watermarking
A = gambar asli III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
koefesien yang bernilai 0.1 Watermarking sebagai salah satu teknik
W = watermarking yaitu bilangan acak dari 1 s/d perlindungan hak cipta pada suatu citra digital dapat
1000 dibagi menjadi dua kategori yaitu visible dan invisible.
Setelah melakukan penyisipan, update magnitude Pembagian kategori ini didasarkan pada penandaan
terbaru dari proses encoding. Dengan rumus : watermark. Visible watermarking adalah jenis
Kembalikan Citra kedalam bentuk real dan imaginary. watermarking dimana tanda watermark yang disisipkan
Dengan rumus : dapat dilihat langsung oleh mata. Penggunaan visible
(2.6) watermarking ini dapat dilihat pada siaran televisi yang
Lakukan Invers FFT. menampilkan logo perusahaan siarannya pada sudut
Skema decoding watermark atau pendeteksian gambar televisi. Sedangkan invisible watermarking
watermark sama seperti proses encoding watermark. bersifat lebih kompleks karena tanda watermark yang
Untuk membaca watermark, citra asli akan disisipkan tidak dapat dilihat oleh mata. Penggunaan
dibandingkan dengan citra ber-watermark. Jika nilai invisible watermarking ini umumnya dilakukan pada
dari citra memliki selisih lebih dari 0, maka ter- data data, suara, citra, dan video untuk menyisipkan
watermark 1 dan jika selisih citra 0 maka dipastikan hak cipta seperti informasi pencipta, distributor,
watermark adalah 0. ataupun pemilik yang sah.

Tabel 1 berikut merupakan penelitian terdahulu Dalam penelitian ini, invisible watermarking
yang telah dilakukan berkaitan dengan watermarking adalah kategori yang digunakan karena informasi yang
citra digital dengan teknik spread spectrum. disisipkan adalah citra digital dengan menggunakan
teknik spread spectrum. Oleh karena itu, dibuatlah
suatu demonstrasi sistem yang dapat melakukan
penyisipan dan ekstraksi watermark dengan
menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT).
Melalui sistem ini, maka dapat dilakukan analisis
terhadap proses penyisipan, ekstraksi, perubahan hasil
ekstraksi, dan ketahanan citra ter-watermark sehingga
dapat diambil kesimpulan bagaimana kualitas
pemanfaatan metode FFT dalam watermarking.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 485


Metode yang digunakan untuk melakukan proses sederhana yaitu jika ada perbedaan atau nilai selisih
transformasi citra adalah metode fast fourier transform antara citra asli dan citra yang dibanding (yang diduga
(FFT), dimana metode ini bertujuan untuk mengubah ada watermark) maka nilai watermark yang terekstrak
pixel kedalam domain baru yang berbentuk frekuensi. adalah 1. Contoh :
Pada dasarnya citra tidak memiliki nilai selain piksel
citra itu sendiri, tetapi ketika di transformasikan Nilai host image ter-watermark
kedalam FFT citra akan berubah kedalam bentuk Nilai Baru 145,2 28,28 0 28,28
kompleks (real dan imaginer). Untuk melakukan Nilai host asli
proses transformasi citra ini akan digunakan metode Nilai 132 28,28 0 28,28
FFT, dimana FFT merupakan algoritma penghitungan
yang mengurangi kompleksitas FT biasa dari Nilai selisih dari data tersebut adalah 13,2. Maka
menjadi saja. Pada implementasinya, FFT watermark ter-ekstrak adalah 1 dikarenakan ada selisih
merupakan cara yang umum digunakan untuk lebih dari 0. Jika selisihnya adalah 0 maka dipastikan
menghitung FT diskret. InversFT juga dapat dihitung watermark adalah 0
dengan kompleksitas N log2N (IFFT). Adapun flowchart yang dapat digambarkan untuk
Proses encoding adalah proses penyisipan proses encoding dan decoding terdapat pada gambar 1
watermark kedalam image host. Gambar merupakan dan gambar 2.
sebuah citra yang ukurunnya besar. Pada simulasi ini
penulis hanya mengambil 4 pixel dari puluhan (bahkan
Start A
ratusan) ribu pixel. Langkah – langkah proses encoding
sebagai berikut: Input image Update
host, watermark magnitude
a. Pilih terlebih dahulu image host dan watermark
yang akan di watermarking lalu transformasikan Transform image host ke Ubah kembali kedalam
dalam real dan imaginary bentuk real imaginary
image host kedalam bentuk real dan imaginary
menggunakan transformasi FFT yang sudah Hitung magnitude
Inverse FFT
dilakukan pada analisis transformasi citra diatas. TIDAK
b. Proses selanjutnya dari hasil transformasi citra Input Key
Cari daerah
akan dilakukan perhitungan magnitude digunakan frekuensi tertinggi TIDAK

untuk mencari frekuensi tertinggi (peak) sebagai YA


Key ?
YA
tempat penyisipan watermark. Dengan melakukan
Encoding : J=A(1+α.W) Tampilkan
perhitungan persamaan 2.4. citra ber-
watermark
c. Proses selanjutnya akan dilakukan proses A
encoding watermark dengan menyisipkan Finish
watermark kedalam peak. Proses watermark
Gambar 1 Flowchart Proses Encoding Watermark
dilakukan dengan menghitung persamaan 2.5.
d. Selanjutnya update magnitude terbaru dari hasil
Start A
setelah melakukan proses encoding.
e. Setelah mendapat magnitude baru dari hasil Input watermark Update magnitude
proses encoding, selanjutnya magnitude akan image, image host,

dikembalikan kedalam bentuk real dan Transform ke dalam real dan


Ubah kembali kedalam
bentuk real imaginary
imaginary. Sebelumnya akan dilakukan imaginary

perhitungan fase sebagai derajat yang digunakan Input Key


Hitung magnitude
untuk mengembalikan nilai magnitude terbaru TIDAK TIDAK
kedalam bentuk real dan maginary. Dengan Key ?
Cari daerah
menghitung persamaan 2.6. Setelah menghitung frekuensi tertinggi
fase, magnitude dikembalikan kedalam bentuk YA
Tampilkan
watermark
real dengan melakukan perkalian magnitude Decoding : X = ((J/A-1))/α
dengan cos dari nilai fase. Selanjutnya magnitude Finish
akan dikembalikan kedalam bentuk imaginary A
dengan perkalian dari magnitude dengan sin dari
Gambar 2 Flowchart Proses Decoding Watermark
nilai fase.
f. Proses selanjutnya akan dilakukan invers FFT.
Invers FFT adalah proses mengembalikan gambar IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
dari bentuk real dan imaginary menjadi domain
Proses encoding, yang digunakan untuk
spasialnya agar dapat direpresentasikan secara
menyisipkan watermark ke dalam file citra bitmap,
visual.
watermark yang disisipkan berupa citra berbentuk
Decoding watermark dilakukan untuk mendeteksi monokrom dalam file bitmap. Sedangkan proses
kembali (ekstraksi) berkas informasi watermark yang decoding digunakan untuk mengungkapkan watermark
terdapat pada sebuah citra yang telah mengandung dari file citra bitmap yang sudah disisipkan
watermark. Proses decoding sama seperti proses sebelumnya.
encoding, untuk membaca apa yang tersimpan di dalam
gambar yg sudah diberi watermark logikanya
486 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Dalam pembuatan perangkat lunak ini, rancangan TABEL 2 PENGUJIAN WAKTU PROSES
antarmuka yang dibuat terdiri dari antarmuka form ENCODING DAN DECODING
menu (Gambar 3), antarmuka form “Embed Waktu Waktu
Watermark” (Gambar 4) dan antarmuka form “Extract Nama Ukuran Encoding (ms) Decoding (ms)
Watermark (Gambar 5) File (pixel) Watermark file Watermark file
#1 #2 #3 #1 #2 #3
Host #1 512x512 633 680 630 753 553 571
Host #2 1400x1402 4762 4676 4782 4268 5121 4547
Host #3 1255x1577 4689 4752 5710 4333 4796 4193

Gambar 3 Tampilan Form Utama

Gambar 6 Pengujian Waktu Proses Encoding dan


Decoding

TABEL 3 PENGUJIAN ASPEK FIDELITY


Host File Watermark File Nilai PSNR (dB)
host #1 watermark #1 37,64
watermark #2 39,21
watermark #3 39,08
Gambar 4 Tampilan Form Embed Watermark host #2 watermark #1 37,64
watermark #2 39,21
watermark #3 39,08
host #3 watermark #1 39,21
watermark #2 37,64
watermark #3 39,08
Pengujian aspek fidelity, dilakukan dengan
menghitung nilai PSNR dari setiap hasil encoding.
Nilai PSNR dikategorikan baik jika benilai di atas
30dB. Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian nilai
PSNR. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
aspek fidelity dapat terpenuhi.
Pengujian aspek robustness dilakukan dengan
memanipulasi (cropping) hasil ecoding. Hasil
Gambar 5 Tampilan Form Extract Watermark pengujian menunjukkan bahwa seluruh hasil encoding
Untuk memastikan hasil implementasi, dilakukan yang telah dimanipulasi akan mengakibatkan hilangnya
pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibuat. watermark yang telah disisipi. Dalam hal ini, proses
Pengujian dilakukan mencakup aspek waktu proses, decoding tidak dapat mengekstrak watermark.
aspek fidelity, aspek robustness dan aspek recovery. Pengujian aspek recovery dilakukan untuk
Dari aspek waktu proses, baik proses encoding maupun melihat apakah watermark yang telah disisipkan
proses decoding (Tabel 2 dan Gambar 5), terlihat melalui proses encoding dapat diekstrak kembali
bahwa semakin besar ukuran pixel sebuah host image melalui proses decoding. Hasil pengujian menunjukkan
maka waktu pemrosesan yang yang dibutuhkan bahwa seluruh watermark yang telah disisipkan dapat
semakin lama. diekstrak kembali secara sempurna.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 487


V. KESIMPULAN DAN SARAN Elektron, No. 2, Vol. 2 33-43, Politeknik Negeri
A. Kesimpulan Padang.
[5] Hakim, A.R., 2012, Analisa Perbandingan
Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian Watermarking Image Menggunakan Discrete
yang telah dilakukan, peneliti menarik beberapa Wavelet Transform, Skripsi, Fakultas Teknik
kesimpulan sebagai berikut : Program Teknik Elektro, Universitas Indonesia,
1. Watermarking dengan transformasi fast fourier Jakarta.
transform berdasarkan teknik spread spectrum [6] Irfan., Nazori, A.Z., 2013, Prototipe Teknik
mempunyai robustness (ketahanan) yang buruk Penyisipan Dokumen Citra Digital Menggunakan
terhadap cropping. Proses ini bersifat mengubah Watermarking dengan Metode DCT (Discrete
ukuran citra sehingga sebagian bit watermark Cosine Transform), Jurnal TICOM , No. 1, Vol. 2
menjadi tidak teridentifikasi kembali saat proses 214-220, Universitas Budi Luhur, Jakarta.
ekstraksi. [7] Mardiko, R., Basaruddin, T., 2010, Evaluasi
Hasil ekstraksi watermark tidak mengalami perubahan Skema Watermarking Citra Berbasis Singular
yang signifikan. Value Decomposition, Kuantisasi Dither, dan
Algoritma FFT cocok untuk membuktikan sebuah Deteksi Sisi, Makara, Sains, No. 2, Vol. 14 168-
label kepemilikan hak cipta terhadap citra. 172, Universitas Indonesia, Jakarta.
[8] Mardila, T., 2010, Aplikasi Steganografi Untuk
B. Saran Penyisipan Data Teks Ke Dalam Citra Digital,
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta.
dari kesimpulan yang dikemukakan diatas adalah, [9] Munir, R., 2006, Kriptografi, Penerbit: Informatika
sebagai berikut : Bandung, Bandung.
1. Membandingkan parameter pembuktian [10]Munir, R., 2010, Image Watermarking untuk Citra
watermarking dengan metode lainnya antara lain Berwarna dengan Metode Berbasis Korelasi dalam
DCT maupun DWT. Ranah DCT, Jurnal Petir, No. 1, Vol. 3, Institut
Untuk perkembangan lebih lanjut dapat dikembangkan Teknologi Bandung.
pembuktian citra ber-watermark dengan semua [11]Nurlailah, S., 2010., Aplikasi Fragile
format file citra. Watermarking untuk Melindungi Keaslian Foto,
Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
VI. DAFTAR PUSTAKA [12]Sharma, K.A., Argawal, R.P., Singh, R., 2011,
[1] Andri, W.P., Fransiscus, J., 2014. Aplikasi Copyright Protection of Online Application using
Algoritma Semi – Fragile Image Watermarking Watermarking. International Journal Of Computer
Berdasarkan Pada Region Segmentation. JSM Applications, No.4, Vol. 1, Shobhit University,
STMIK Mikroskil. No 1, Vol. 15 21-30, STMIK Meerut, India.
Mikroskil, Medan. [13]Simanjutak, A.C., Hidayatno, A., Riyadi, M.A.,
[2] Andriansyah, Y, 2011, Aplikasi Watermark pada 2015. Evaluasi Skema Watermarking Citra
Citral Digital Menggunakan Metode Singular Berbasis Singular Value Decomposition,
Value Decomposition, Skripsi, Fakultas Sains dan Kuantisasi Dither, dan Deteksi Sisi, Transient, No.
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif 1, Vol. 4 44-50, Universitas Diponogoro,
Hidayatullah Jakarta. Semarang.
[3] Felyana, M., 2013, Watermarking Video [14]Susanto, J.A., Pratiwi, A., Giovanni, K.,
Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit, Puspasari, S., Alamsyah, D., 2013, Digital
Jurnal Generic, No. 1, Vol. 8 198-208, Universitas Watermarking untuk Melindungi Informasi
Sriwijaya, Palembang. Informasi Multimedia Dengan Metode Fast Fourier
[4] Hadi, R., 2010, Studi dan Evaluasi Watermarking Transform (FFT), Jurnal STMIK MDP, STMIK GI
Audio Digital Dengan Metode Removal DC, MDP, Palembang.

488 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


MEDIA BANTUAN BELAJAR PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK
ANAK USIA DINI BERBASIS WEB
1)
Moechammad Sarosa, 2)Hudriyah Mundzir, 3)Zamah Sari, 4)Suhari
1,2)
Politeknik Negeri Malang
3)
Universitas Muhammadiyah Malang
4)
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Email: msarosa@polinema.ac.id, hudrie_mundzir@yahoo.com, 3)neo.caliph@gmail.com, 4)suharimau@gmail.com
1) 2)

ABSTRAK
Sering kita dengar berita tentang perkelahian remaja, baik itu terjadi antar sekolah maupun antar desa.
Rendahnya kualitas karakter ditengarahi sebagai akibat lemahnya pendidikan karakter terutama pada saat anak usia
dini. Kesibukan orang tua sering menjadi penyebab kurangnya perhatian dan pengawasan terhadap pendidikan anak.
Rendahnya kualitas tontonan yang ditayangkan beberapa stasiun televisi, maraknya permainan-permainan impor lewat
perangkat elektronik turut memberikan kontribusi bergesernya karakter bangsa ini dari yang santun ke beringas.
Sementara itu, lembaga pendidikan prasekolah lebih banyak yang berkonsentrasi hanya untuk menciptakan lulusan
dengan menekankan pada kecerdasan intelektual tanpa mempertimbangkan kecerdasan emosional dan spiritual. Di sisi
lain, teknologi informasi berkembang sangat pesat, demikian pula pembangunan infrastruktur telekomunikasi, banyak
operator yang menyediakan bandwidth yang sangat lebar untuk mendukung layanan internet mereka. Oleh karena itu,
media bantuan belajar yang dikembangkan pada penelitian ini berbasis web. Penelitian ini bertujuan menyediakan
media bantuan belajar pendidikan karakter untuk anak usia dini. Materi yang diberikan pada penelitian ini merujuk
pada karakter kenabian dengan harapan perkembangan anak menjadi santun dan emosi dapat terkontrol. Media
bantuan belajar pendidikan karakter menyajikan cerita bergambar dengan mengacu pada karakter kenabian meliputi
siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas). Karena rata-rata pengguna
belum bisa membaca, maka pada setiap halaman web yang disajikan dilengkapi dengan audio berupa narasi dari
cerita yang ditampilkan. Berdasarkan hasil uji coba terhadap para pengajar diperoleh respon bahwa media ini sangat
membantu mereka mengajarkan sifat-sifat mulia Rasulullah. Media bantuan belajar ini diharapkan dapat diakses para
orangtua atau pengasuh sehingga arah pendidikan karakter yang diberikan menjadi terarah.

Kata Kunci: media bantuan belajar, pendidikan karakter, karakter kenabian, anak usia dini

I. PENDAHULUAN
Mencermati perilaku beberapa anak bangsa namun di zaman saat mereka mengasuh anaknya dulu
akhir-akhir ini, kita menjadi sangat prihatin. Beberapa dan sekarang saat mereka mengasuh cucu sudah sangat
pejabat negara tidak bisa lagi mengemban amanat berbeda. Hal inilah yang bisa mempengaruhi
rakyat dengan baik, terlihat dengan banyaknya kasus perkembangan psikologi anak sehingga tidak jarang
korupsi yang terungkap. Tidak hanya pejabat, beberapa anak-anak yang diasuh oleh nenek mereka cenderung
anak muda juga sudah melakukan aksi kriminal seperti lebih manja dan tidak mandiri.
pencurian, perkelahian bahkan perkosaan diikuti Kualitas karakter yang tinggi di suatu
pembunuhan. Hal ini secara tidak langsung masyarakat akan menumbuhkan kualitas karakter
mengindikasikan lemahnya karakter mereka. bangsa tersebut. Beberapa ahli berkeyakinan bahwa
Rendahnya kualitas karakter beberapa generasi muda pengembangan karakter yang terbaik adalah jika
disebabkan oleh kurangnya pendidikan karakter dimulai sejak usia dini (Dharmawan, 2014). Oleh
terutama di saat usia dini. Kesibukan orang tua sering karena itu, penelitian ini menitik beratkan pada
menjadi salah satu penyebab kurangnya perhatian pendidikan karakter untuk anak-anak di PAUD dan
terhadap pendidikan putra-putrinya. Taman Kanak-kanak. Penelitian ini mengambil rujukan
Kesibukan para ibu rumah tangga yang materi dengan mengacu pada 4 sifat rasul, yaitu siddiq
berprofesi sebagai wanita karir mengakibatkan (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh
terbatasnya waktu yang mereka miliki sehingga (menyampaikan) dan fatonah (cerdas). Sifati-sifat rasul
membuat mereka kurang maksimal dalam ini diharapkan bisa melandasi karakter mereka.
mengawasi/mendidik anak. Biasanya, mereka mencari Landasan karakter yang baik akan menjadi tonggak
solusi dengan menitipkan anak mereka ke lembaga bagi perkembangan karakter mereka selanjutnya.
pendidikan atau sekedar menyewa pengasuh untuk Setelah memiliki karakter yang baik, pendidikan
menjaga anaknya. Namun, banyak juga diantara karakter selanjutnya diarahkan untuk menguatkan
mereka yang memilih anaknya diasuh oleh orang tua kepercayaan diri mereka. Untuk menyampaikan
mereka. Hal ini sekilas nampak baik karena ibu pendidikan karakter kepada masyarakat tidaklah
merekalah yang membesarkan mereka, apalagi mereka mudah, diperlukan trik dan teknik tertentu sehingga
jelas lebih berpengalaman dalam mengasuh cucu, masyarakat menjadi tertarik (Mundzir, 2014).
Dengan memperhatikan permasalahan di atas,
solusi yang ditawarkan adalah menyediakan suatu
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 489
media bantuan belajar pendidikan karakter berbasis Home Page
anaksekarang.com
web. Perkembangan teknologi khususnya internet yang index.html

telah sampai ke daerah terpencil, membuat media ini


mudah diakses. Materi pendidikan karakter yang Tokoh Cerita Permainan FILM Berita
ditawarkan dapat dijadikan rujukan bagi para orang tua Tokoh.html cergam.html Permainan.html Film.html Berita.html

atau pengasuh anak sehingga arah pendidikan karakter


yang diberikan jelas. Jika sifat rasul dijadikan rujukan Cerita Pendek
maka akan menjadikan perkembangan anak memiliki Cergam_pendek.html

sikap santun sehingga emosi anak dapat dikontrol.


Media bantuan belajar yang interaktif akan menarik Cerita Panjang/Serial
Cergam_serial.html
anak untuk ikut belajar sekaligus bisa dijadikan
permainan alternatif sehingga mereka tidak terjebak ke Gambar 2. Sitemap Web
permainan-permainan impor yang cenderung merusak
mental. Media bantuan belajar ini memberikan materi
Penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan pendidikan karakter melalui cerita, permainan, film dan
materi bantuan belajar pendidikan karakter bagi anak di berita. Agar menarik minat belajar anak usia dini
jenjang PAUD dan Taman Kanak-kanak, membangun dengan keterbatasan mereka yang rata-rata belum
media bantuan belajar pendidikan karakter berbasis mampu membaca, maka cerita ditampilkan dalam
web dan memberikan tahapan pembelajaran pendidikan bentuk gambar (cergam) disertai dengan narasi tentang
karakter sesuai usia anak dengan mengacu pada 4 sifat cerita yang ditampilkan. Gambar 3 menampilkan
rasul. Diharapkan ke depannya dapat menanamkan contoh cerita bergambar yang mengajarkan salah satu
pendidikan karakter dengan mengacu pada 4 sifat rasul sifat Rosul.
kepada anak usia dini, dapat menyediakan media
bantuan belajar pendidikan karakter melalui web yang
mudah diakses oleh orang tua/pengasuh dan menarik
bagi anak-anak serta dapat membantu orang tua dalam
memantau perkembangan anak terkait pendidikan
karakter yang dijalani melalui kuesioner yang
diberikan.

II. PERENCANAAN MEDIA BANTUAN Gambar 3. Contoh Cerita Bergambar


BELAJAR
A. Perencanaan Sistem (Planning)
Gambar 1 menampilkan diagram alir
perencanaan sistem pembuatan aplikasi media bantuan
belajar pendidikan karakter berbasis web.

Gambar 4. Layout halaman Tokoh

Web ini diharapkan mampu menarik anak-anak


untuk mengunjungi sehingga perlu disajikan halaman-
halaman yang memang dapat menarik mereka untuk
mengunjunginya. Salah satunya adalah halaman yang
menyajikan tokoh-tokoh yang ada pada cerita
bergambar. Gambar 4 dan Gambar 5 menampilkan
layout halaman Tokoh dan Cerita.
Gambar 1 Diagram alir perencanaan sistem

B. Perancangan Web
Sitemap web yang dibuat ditampilkan pada
gambar berikut:

490 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


bantuan teknologi
4. Media bantuan belajar aman
digunakan oleh siswa

Keterangan Kriteria:
SB=Sangat Baik; B=Baik; C=Cukup; K=Kurang;
SK=Sangat Kurang
SB=5; B=4; C=3; K=2; SK=1

III. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN


Gambar 5. Layout halaman Cerita A. Pengujian
Media bantuan belajar yang dibangun telah
a. Instrumen Penilaian diunggah dengan alamat
Untuk mengetahui bagaimana respon dari para http://www.anaksekarang.com. Berikut ini disajikan
pengguna perlu dilakukan jajak pendapat kepada para hasil pengujian terhadap media bantuan belajar yang
guru PAUD/TK, berikut instrumen penilaian media dibangun berupa tampilan dari halaman-halaman yang
bantuan belajar pendidikan karakter. ada.

TABEL 1. INSTRUMEN PENILAIAN MEDIA


BANTUAN BELAJAR
Tanggapan/ Skor
Aspek yang Dinilai S S
B C D
B K
A. Aspek Umum Media
Audio Visual
. Media bantuan belajar
mempunyai kualitas visual
(penampilan) dan suara
(audio) baik
2. Media bantuan belajar
mencakup bahan untuk siswa
dan guru (panduan untuk guru Gambar 6. Tampilan halaman depan media bantuan
dan siswa) belajar
3. Konten sesuai dengan
informasi terbaru
4. Konten mengandung pesan
yang ingin disampaikan
5. Konten bersesuaian dengan
aktivitas belajar yang
diberikan pada siswa
6. Informasi visual, auditorial,
dan sentuh telah benar
7. Grafik, gambar, atau hal
lainnya mempunyai warna,
tekstur, simbol yang baik
8. Bahan dapat digunakan secara
parsial, untuk suatu segmen
atau menyeluruh sebagai satu
kesatuan utuh Gambar 7. Tampilan sub menu Cerita
Aspek Aksesibilitas Media S S
B C D
Audio Visual B K
. Komponen audio menjadikan
media mempunyai bentuk
alternatif lain selain dalam
bentuk cetak
2. Komponen audio dapat
memperjelas komponen
gambar
3. Media bantuan belajar audio
visual dapat diakses dengan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 491
B. Aspek Aksesibilitas Media Nilai Kriteria
Audio Visual Respon Penilaian
1. Komponen audio menjadikan
media mempunyai bentuk
360 Baik
alternatif lain selain dalam
bentuk cetak
2. Komponen audio dapat
memperjelas komponen 400 Baik
gambar
3. Media bantuan belajar audio
visual dapat diakses dengan 370 Baik
bantuan teknologi
Gambar 8. Tampilan salah satu cerita bergambar 4. Media bantuan belajar aman Sangat
410
digunakan oleh siswa baik
B. Pembahasan
Untuk mengetahui kemanfaatan web yang telah
Berdasarkan penilaian responden diperoleh
dibuat perlu dilakukan uji pendapat ke pengguna. Web
kesimpulan bahwa kwalitas audio masih kurang baik,
telah diujicobakan ke 10 guru PAUD/TK selanjutnya
hal ini dikarenakan teknik pengisian suara belum
mereka diminta untuk menjawab kuesioner yang telah
menggunakan cara-cara professional. Namun demikian,
disediakan (seperti tertampil pada Tabel 1). Dengan
media bantuan belajar ini baik dan sangat aman
melakukan proses perkalian antara jumlah pemilih dan
digunakan sebagai media bantuan belajar.
bobot pilihan sehingga diperoleh nilai respon.
Selanjutnya, dengan memasukkan ke dalam kelompok
kriteria maka hasil jajak pendapat dapat disimpulkan
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
penilaiannya seperti berikut ditampilkan pada Tabel 2:
A. Kesimpulan
Kriteria Penilaian: 1. Media bantuan belajar pendidikan karakter telah
berhasil dibangun namun masih terbatas pada
• 500 ≥ Sangat Baik > 400;
media belajar berbentuk cerita bergambar.
• 400 ≥ Baik > 300;
Cerita bergambar dilengkapi narasi berupa suara yang
• 300 ≥ Cukup > 200; menceriterakan gambar yang ditampilkan sehingga
• 200 ≥ Kurang >100 memudahkan siswa PAUD/Taman Kanak-kanak
• 100 ≥ Sangat Kurang > 0 memahami cerita di dalamnya.
Cerita yang ditampilkan bertemakan ada salah satu
TABEL 2. HASIL JAJAK PENDAPAT TERHADAP sifat Rosul (sidiq, amanah, tablihg, fathonah)
WEB YANG DIBUAT sebagai landasan perilaku manusia.
. Aspek Umum Media Audio Nilai Kriteria
Visual Respon Penilaian B. Saran
1. Media bantuan belajar mem- 1. Web yang dikembangkan masih memiliki banyak
punyai kualitas visual kekurangan sehingga masih perlu dilakukan
290 Kurang
(penam-pilan) dan suara penyempurnaan.
(audio) baik Proses pengisian suara perlu dilakukan di studio
2. Media bantuan belajar professional sehingga bisa menghasilkan suara
mencakup bahan untuk siswa yang berkualitas.
340 Cukup
dan guru (panduan untuk guru
dan siswa) UCAPAN TERIMA KASIH
3. Konten sesuai dengan Terima kasih disampaikan ke Direktorat
370 Baik
informasi terbaru Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
4. Konten mengandung pesan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
380 Baik
yang ingin disampaikan atas bantuan dana yang telah diberikan sehingga
5. Konten bersesuaian dengan penelitian ini dapat terlaksana dalam program
aktivitas belajar yang 370 Baik Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) tahun
diberikan pada siswa anggaran 2016.
6. Informasi visual, auditorial,
300 Cukup
dan sentuh telah benar V. DAFTAR PUSTAKA
7. Grafik, gambar, atau hal [1] Abdul Majid dan Dian Andayani, 2011,
lainnya mempunyai warna, 370 Baik “Pendidikan Karakter Perspektif Islam”, PT
tekstur, simbol yang baik Remaja Rosdakarya, Bandung.
8. Bahan dapat digunakan secara [2] Anhar, ST.2010. Panduan Menguasai PHP dan
parsial, untuk suatu segmen MySQL secara otodidak, Jakarta : Mediakita
380 Baik
atau menyeluruh sebagai satu
kesatuan utuh

492 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


[3] Dharmawan Nyoman S, 2014: Implementasi bekerjasama dengan Pusat Perbukuan
Pendidikan Karakter Bangsa Pada Mahasiswa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Perguruan Tinggi [7] Pressman, RS., 2010: Software Engineering: A
[4] Kementerian Pendidikan Nasional 2012. Pedoman Practitioner’s Approach, 7th Edition, Mc Graw
Pendidikan Karakter Pada Pendidikan Anak Usia Hill International Edition, New York, USA.
Dini. Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia [8] Saputro, I., 2011 : Strategi Pendidikan Karakter
Dini, Non formal, dan Informal, Jakarta. Rasulullah, 26 Oktober 2011.
[5] Mundzir, H, Sarosa, M, Chalim, A, 2014: [9] Sulhan, Moh. 2007. Pengembangan Aplikasi
Implementation of Prophentir Characteristic in Berbasis Web dengan PHP dan ASP. Yogyakarta :
Early Chilhood Character Education, Proceeding Gava Media
International Conference on Islamic Civilization, [10]Syafri, UA, 2012: Pendidikan Karakter Berbasis
Faculty of Humanities Maulana Malik Ibrahim Al-Qur’an. Cetakan pertama, Rajawali Pers,
State Islamic University of Malang, Malang. Jakarta
[6] Patmonodewo, S, 2008: Pendidikan Anak [11]Wahana Komputer, 2010. Panduan Belajar
Prasekolah. Cetakan kedua, PT Rineka Cipta MySQL Database Server. Jakarta: Media Kita

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 493


PERBANDINGAN PENGARUH VARIASI KECEPATAN
PUTARAN FAN EVAPORATOR TERHADAP KECEPATAN
PEMBEKUAN PADA SISTEM AIR BLAST FREEZER
MENGGUNAKAN TXV DAN PIPA KAPILER
Markus1, Tandi Sutandi2
Teknik Refrigerasi dan Tata Udara, Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Bandung 40012, Telp. 022-2013789
Email: Markus.polban@gmail.com

ABSTRAK
Untuk menghambat berkembangnya mikroarganisme pada produk (daging sapi) hingga tahan cukup lama dan
kwalitas tetap terjaga, maka kecepatan pembekuan produk harus ditingkatkan dengan cara menghembuskan
/mensirkulasikan udara dari evaporator ke produk secara cepat dan merata sehingga temperature penyimpanan
produk yang diinginkan cepat tercapai dan bisa dipertahankan. Penelitian dilakukan menggunakan mesin pendingin
dengan ukuran kabin 60 cm x 60 cm x 100 cm, produk yang dibekukan 3 kg daging sapi hingga temperature -12 0C,
kapasitas kompresor 1/6 pk, frekwensi 50 Hz pada 1000 rpm dengan alat ekspansi TXV dan pipa kapiler. Data
penelitian diambil dengan memvariasikan frekwensi fan (kipas angin) evaporator menggunakan inverter dari 30 Hz, 35
Hz, 40 Hz, 45 Hz, dan 50 Hz. Dari hasil penelitian didapat waktu pembekuan pruduk hingga - 12 0C semakin
cepat/pendek dengan meningkatnya frekwensi fan evaporator , dan waktu pembekuan menggunakan pipa kapiler lebih
cepat/pendek dibanding dengan menggunakan TXV. Waktu pembekuan produk menggunakan TXV dari frekwensi fan
30 Hz hingga 50 Hz adalah 171 menit, 136 menit, 107 menit, 87 menit, dan 70 menit, sedangkan jika menggunakan
pipa kapiler dengan temperature pembekuan dan variasi frekwensi fan yang sama dibutuhkan waktu 140 menit, 113
menit, 94 menit, 68 menit, dan 46 menit.
Kata kunci: air blast, freezer, shelf life

I. PENDAHULUAN akan mempercepat proses penurunan suhu produk.


A. Latar Belakang Selain perbedaan suhu dan kecepatan semburan udara,
Air blast freezer atau pembekuan semburan udara kecepatan penurunan temperature dipengaruhi pula
adalah proses pembekuan cepat dengan semburan oleh penempatan atau penyusunan
udara dingin/beku hingga dibawah suhu bekunya.
Udara disemburkan dengan kuat menggunakan fan dan C. Tujuan
kontak langsung dengan koil evaporator hingga suhu letak produk. Ketebalan ukuran produk akan
udara menjadi dingin. Udara dingin/beku berkecepatan memperlambat pelepasan kalor secara konduksi dari
tinggi akan kontak dengan produk yang yang pusat produk (titik terjauh) ke permukaan produk.
dibekukan sehingga terjadi perpindahan kalor dengan Peletakan produk menggunakan rak akan memperluas
cepat secara konveksi. Pembekuan produk (daging bidang kontak antara permukaan produk dengan udara
sapi) hingga – 12 0C bertujuan untuk menghambat yang disemburkan sehingga pelepasan kalor produk
berkembangnya mikro-organisme sehingga produk secara konveksi akan lebih cepat.
akan awet dan kwalitasnya tetap terjaga. Penyimpanan Membandingkan uji kinerja sistem Air Blast
produk (daging sapi atau ikan) secara konvensional Freezer menggunakan TXV dengan menggunakan
(kontak langsung dengan es batu) tanpa menggunakan Pipa Kapiler dengan memvariasikan kecepatan putaran
air blast freezer akan mengakibatkan pertumbuhan fan evaporator.
mikro-organisme berlangsung lebih cepat sehingga
proses pembusukan akan semakin cepat. yang efektif untuk penyimpanan dan pengawetan
daging sapi karena dinilai dapat mendinginkan secara
B. Perumusan Masalah cepat. Penyimpanan daging sapi juga dapat dilakukan
Pada aplikasi dilapangan, untuk menurunkan suhu dengan cara disimpan pada wadah yang terisi balok es,
produk (daging sapi) hingga dibawah suhu bekunya (- tetap dinilai kurang efektif dan tidak ekonomis, karena
2 0C), diperlukan media pendingin udara yang dampak kerusakan pada produk masih cukup besar, hal
disemburkan bersuhu jauh dibawa suhu - 2 0C. itu menyebabkan penurunan harga jual daging sapi
Perbedaan suhu yang besar antara udara dingin/beku tersebut. Selain cara tersebut, dengan penyimpanan
yang disemburkan dengan produk yang dibekukan

494 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


D. Tinjauan Pustaka
Penyimpanan produk daging sapi pada temperatur
rendah adalah salah satu cara yang paling efektif untuk
meminimalisir resiko kerusakan pada daging sapi
tersebut. Penyimpanan daging sapi membutuhkan
waktu pendinginan yang cepat untuk mencapai
temperatur -12° agar kondisi daging sapi tetap terjaga.
Sistem Air Blast Freezer merupakan salah satu alat
pada lemari es sudah cukup memadai, namun proses
pendinginanya membutuhkan waktu yang lama,
sehingga masih terdapat kemungkinan terjadinya
kerusakan pada produk.

Pada sistem Air Blast Freezer daging sapi di bekukan


sampai temperaturnya mencapai -12⁰ C atau bahkan
lebih rendah, untuk mencapai kondisi ini harus
diperhatikan bagaimana kristal-kristal es dalam daging Gambar 2. Diagram tekanan (P) enthalpi (h) sistem
sapi terbentuk, terbentuknya kristal es dalam daging refrigerasi kompresi uap
sapi sangat mempengaruhi kualitas daging sapi yang
dihasilkan (4). Selanjutnya krstal es akan mengalami Uap refrigeran bertekanan rendah yang masuk
proses pembekuan menjadi es, tahap ini dikenal pada sisi hisap (suction) ditekan di dalam kompresor
sebagai periode thermal arrest. Bila sekitar 55% air sehingga berubah menjadi uap refrigeran bertekanan
telah berubah menjadi es, suhu akan turun lebih cepat, tinggi yang dikeluarkan pada sisi keluar (discharge).
dan selama tahap ketiga ini sebagian besar air berubah Dengan asumsi kerja kompresi berlangsung adiabatik,
menjadi beku. Selama tahap ketiga ini, kalor yang kalor yang masuk kompresor per satuan massa adalah :
harus dikeluarkan relatif kecil, sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk menurunkan suhu juga relatif lebih Qk = (h2 – h1)
singkat.
Penelitian menggunakan sistem refrigerasi Dari sisi discharge kompresor, uap refrigeran
kompresi uap kapasitas 1/6 pk dengan fluida kerja tekanan tinggi dan temperatur tinggi masuk kondenser,
refrigeran R22. Kinerja sistem refrigerasi ditunjukkan refrigeran mengalami proses kondensasi dan melepas
dengan seberapa besar laju kalor yang mampu diserap kalor ke media pendingin hingga seluruh refrigeran
refrigeran di dalam evaporator. Berikut adalah gambar berubah pasa menjadi cair. Energi kalor yang dilepas di
siklus refrigerasi kompresi uap : kondenser per satuan massa adalah :

Qc = (h2 – h3)

Refrigeran pasa cair tekanan tinggi dari


kondenser masuk katup ekspansi (bisa berupa thermal
expansion valva atau pipa kapiler) dan mengalami
throttling, refrigeran mengalami penurunan temperatur
dan tekanan yang menghasilkan :

h 3 = h4

Refrigeran tekanan rendah dan temperatur


Gambar 1. Diagram siklus refrigerasi kompresi uap rendah dari katup ekspansi masuk evaporator,
refrigeran mengalami penguapan dan mengambil kalor
Kinerja refrigeran sebagai fluida kerja dari media lingkungan (produk) hingga seluruh
ditunjukkan dalam bentuk diagram tekanan (P) refrigeran berubah pasa menjadi uap. Energi kalor yang
terhadap enthalpi (h). Berikut adalah gambar diagram diserap di evaporator per satuan massa adalah
tekanan terhadap entalpi pada siklus refrigerasi
kompresi uap Qe = (h1 – h4)

Laju kalor yang diserap evaporator biasa disebut


sebagai efek refrigerasi.
Daya input pada sistem refrigersi sama dengan daya
yang masuk untuk menggerakkan kompresor sehingga
kinerja sistem refrigerasi dinyatakan sebagai rasio
antara efek refrigerasi dengan daya masuk kompresor,
dan dinyatakan sebagai COP (Coefficient of
Performance) :

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 495


1. Tekanan discharge
2. Tekanan suction
3. Temperature discharge
Kinerja sistem refrigerasi ideal bekerja 4. Temperature suction
berdasarkan siklus Carnot, dan COP dinyataakan 5. Temepratur kondensasi
sebagai rasio antara temperatur evaporasi absolut 6. Temperatur ekspansi
dengan selisih antara temperatur kondensasi absolut 7. Temperatur evaporasi
terhadap temperatur evaporasi absolut, yaitu : 8. Temperatur kabin
T
9. Temperatur produk
T T
II. PEMBAHASAN
Pengambilan data dilakukan setelah suhu produk
Efisiensi sistem refrigerasi dinyatakan sebagai
mencapai -12 0C. Tabel 1. merupakan hasil pengukuran
rasio antara COPactual dengan COPcarnot , yaitu :
menggunakan thermal expansion valve, dan table 2.
COP hasil pengukuran menggunakan pipa kapiler
COP
TABEL 1. HASIL PENGUKURAN
E. Metode Penelitian MENGGUNAKAN TXV
Penelitian dilakukan dengan memodifikasi sebuah Frekwensi (Hz)
kulkas (cool box) satu pintu, dan pelaksanaan N Besaran 30 35 40 45 50
penelitian dilakukan di laboratorium Jurusan Teknik o ukur Waktu (menit)
Refrigerasi dan Tata Udara Politeknik Negeri 171 136 107 87 70
Bandung. Bagian- bagian utama yang dimodifikasi Tek.
antara lain : 1 bar 11,5 11,6 11,6 11,6 12,2
Discharge
a. Mengganti kompresor 1/8 pk menjadi 1/6 pk 2 Tek. Suction bar 2 2 2 2 1,8
b. Menambah alat ekspansi TXV (thermal expansion Tem.Discha o
valve) 3 C 66,1 63,2 63,4 66 62,8
rge
c. Memasang inverter untuk mengubah frekuensi fan Temp.Suctio o - - - - -
evaporator 4 C
n 14,3 13,8 15,1 13,1 12,9
d. Mengganti dan menyesuaikan panjang pipa kapiler Temp.Konde o
untuk kompresor 1/6 pk 5 C 27,4 27,6 27,6 26,6 28,4
nsasi
Temp. o
Besaran-besaran yang diukur adalah temperature, 6 C 27,7 27,4 27,5 27,1 27,1
Ekspansi
tekanan, waktu pembekuan produk dengan Temp.Evapo - - -
o
memfariasikan frekwensi fan evaporator. Berikut 7 C -23 -21
rasi 23,5 20,8 19,9
adalah skema dan titik pengukuran pada alat penelitian. - - - -
o
8 Temp.Kabin C -18
17,7 18,6 19,3 18,2
Temp.Produ o
9 C -12 -12 -12 -12 -12
k

TABEL 2. HASIL PENGUKURAN


MENGGUNAKAN PIPA KAPILER
Frekwensi (Hz)
N Besaran Sat 30 35 40 45 50
o ukur uan Waktu (menit)
140 113 94 68 46
Tek.
1 bar 9,4 9,5 9,4 8,9 9,6
Discharge
2 Tek. Suction bar 0,5 0,6 0,6 0,4 0,4
Tem.Discha o
3 C 68 67 67 67 70
rge
Temp.Suctio o
4 C -22 -19 -23 -23 -28
n
Temp.Konde o
5 C 25 27 25 26 25
nsasi
Temp. o
6 C 27 27 27 26 26
Ekspansi
Temp.Evapo o
7 C -21 -20 -25 -26 -25
Gambar 3. Skema rancangan dan titik pengukuran pada rasi
o
alat uji 8 Temp.Kabin C -17 -17 -19 -21 -22
Temp.Produ o
9 C -12 -12 -12 -12 -12
k
496 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Tabel berikut adalah hasil perhitungan :
1. Energi kalor yang diserap di evaporator per satuan
massa (Qe)
Energi kalor yang dilepas di kondenser per satuan
massa (Qc)
Energi kalor yang masuk kompresor per satuan massa
(Qk)
COPactual, COPcarnot, dan efisiensi

TABEL 3. HASIL PERHITUNGAN


MENGGUNAKAN TXV

Besaran Frekwensi (Hz)


No Satuan
ukur 30 35 40 45 50
1 Qe kJ/kg 167 167,4 166,9 168,3 167,0
2 Qc kJ/kg 210,5 207,3 208,5 210,0 205,0
3 Qk kJ/kg 43,5 39,9 41,67 41,7 37,9 Gambar 5. Grafik COPactual terhadap frekwensi
4 COPactual 3,84 4,19 4,01 4,03 4,40
5 COPcarnot 5,53 5,53 5,53 5,45 5,29
6 Efisiensi 0,69 0,76 0,72 0,74 0,83

TABEL 4. HASIL PERHITUNGAN


MENGGUNAKAN PIPA KAPILER

Besaran Frekwensi (Hz)


No Satuan
ukur 30 35 40 45 50
1 Qe kJ/kg 167 169,9 166,0 167,4 165,9
2 Qc kJ/kg 217,7 216,8 215,7 214,4 216,6
3 Qk kJ/kg 49,8 46,9 49,6 47 50,6
4 COPactual 3,37 3,63 3,34 3,56 3,27
5 COPcarnot 4,35 4,6 4,35 4,6 4,00
6 Efisiensi 0,77 0,79 0,77 0,77 0,82

Gambar berikut merupakan grafik waktu pembekuan


terhadap frekwensi, COPactual terhadap frekwensi,
COPcarnot terhadap frekwensi, dan efisiensi terhadap
Gambar 6. Grafik COPcarnot terhadap frekwensi
frekwensi.

Gambar 7. Grafik efisiensi terhadap frekwensi

Gambar 4. Grafik waktu pembekuan terhadap


frekwensi untuk pembekuan produk hingga -12 0C

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 497


Dari gambar 4, waktu pembekuan hingga suhu - III. KESIMPULAN DAN SARAN
12 0C menggunakan pipa kapiler lebih cepat dibanding A. Kesimpulan
menggunakan TXV, ini berarti laju penarikan kalor di 1. Makin tinggi frekwensi fan evaporator, waktu
evaporator lebih cepat. Salah satu factor yang pembekuan akan semakin pendek.
mempengaruhi laju penarikan kalor di evaporator Waktu pembekuan menggunakan pipa kapiler lebih
adalah beda temperature antara temperature evaporasi pendek dibandingkan dengan menggunakan TXV
refrigerant dengan temperature kabin sehingga Qc untuk frekwensi fan evaporator yang sama.
menggunakan pipa kapiler lebih besar dibanding Qc Makin tinggi frekwensi fan evaporator, efisiensi sistem
menggunakan TXV (table 1,2,3, dan 4). sedikit akan meningkat.
Dari gambar 5, COPactual menggunakan TXV lebih Efisiensi menggunakan pipa kapiler relative lebih
baik dibanding menggunakan pipa kapiler, hal ini tinggi dibandingkan menggunakan TXV untuk
disebabkan oleh energy yang diberikan ke kompresor frekwensi fan evaporator yang sama.
untuk sistem menggunakan TXV (Qk) lebih kecil
sehingga kerja kompresor lebih ringan. Penyebab B. Saran
ringannya kerja kompresor pada sistem menggunakan 1. Untuk penelitian lanjutan disarankan
TXV karena ukaran terkecil TXV yang ada dipasaran menggunakan refrigerant yang ramah lingkungan
adalah 00 untuk cooling capacity 1 kW, sehingga Dengan memvariasikan diameter dan panjang pipa
beban pendingin pada alat uji yang rendah akan kapiler
menyebabkan kerja TXV lebih ringan. Memvariasikan bentuk rak untuk penempatan produk
Dari gambar 6, COPcarnot menggunakan TXV
lebih baik dibanding menggunakan pipa kapiler, hal ini IV. DAFTAR PUSTAKA
disebabkan oleh temperature evaporasi menggunakan [1] Althouse, Turnquist , Bracciano., Modern
TXV lebih tinggi dibanding menggunakan pipa kapiler. Refrigeration and Air Conditioning 18th Edition,
Dari gambar 7, efisiensi sistem menggunakan pipa Illinois, The Goodheart – Willcox
kapiler relative lebih baik dibanding menggunakan Company,Inc.,2004
TXV, hal ini disebabkan raiso COPcarnot menggunakan [2] Alimansyah Fazri, Budha Maryanti, 2006, Analisa
TXV dengan menggunakan pipa kapiler relative lebih Karakteristik Katup Ekspansi Termostatik dan Pipa
besar dibanding rasio COPactual Kapiler pada Sistem Pendingin Water Chiller,
Makin tinggi frekwensi fan evaporator, waktu Jurnal Teknologi Terpadu, No.1 Vol.4
pendinginan akan semakin pendek, dan waktu [3] ASHRAE. ASHRAE Handbook - HVAC System
pembekuan menggunakan pipa kapiler lebih pendek and Equipment SI Edition. Atlanta: Inc. 2008.
dibandingkan menggunakan TXV untuk frekwensi [4] Dossat, Roy J. “Priciple of Refrigeration, SI
yang sama (gambar 4). Version, Second Edition.” New York: John Wiley
Makin tinggi frekwensi fan evaporator, efisiensi & Sons, Inc, 1981.
sistem relatif semakin besar, dan efisiensi [5] Johnston, A., F.J. Nicholson, Roger, dan G.D.
menggunakan pipa kapiler relative lebih baik Stroud. 1994. Freezing and refrigerated storage.
dibandingkan menggunakan TXV untuk frekwensi Food Sci. Scotland
yang sama (gambar 7).

498 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


OPTIMALISASI PEMANFAATAN IKAN PELAGIS KECIL DI
PERAIRAN KEPULAUAN KEI PROVINSI MALUKU
Anna Kartika Ngamel1, Yuliana Anastasia Ngamel2, Nimmi Zulbainarni3 dan
Am Azbas Taurusman4
Program Studi Agribisnis Perikanan, Politeknik Perikanan Negeri Tual
dan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor.
Email: annangamel@yahoo.com

ABSTRAK
Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil secara optimal merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menghindari dampak negatif terhadap keberlanjutan di masa mendatang. Jenis ikan pelagis kecil yang
dominan tertangkap pada Perairan Kepulauan Kei adalah Ikan Layang, Ikan Selar, dan Ikan Teri. Produksi ikan
pelagis kecil di perairan Kepulauan Kei ini menjadi produksi terbesar dalam operasi penangkapan ikan dan dalam
pemasaran hasil tangkapan. Tujuan penelitian pada tahun pertama, mengestimasi tingkat pemanfaatan yang optimal
dan tingkat kelestarian multispesies sumberdaya ikan pelagis kecil dengan menggunakan model bioekonomi
multispesies. Tujuan penelitian tahun kedua, menentukan status keberlanjutan sumberdaya perikanan pelagis kecil
berdasarkan aspek ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, etik dan kelembagaan. Metode yang digunakan adalah survey
dengan pendekatan purposive sampling sebanyak 50 responden nelayan ikan pelagis kecil. Model penelitian adalah
bioekonomi multispesies dengan menggunakan data sekunder hasil tangkapan per spesies ikan yang dikelompokan
kedalam empat spesies yaitu Layang, Selar, Teri dan spesies lainnya dengan upaya tangkap purse seine yang
dikumpulkan berupa data timeseries selama 10 tahun (Tahun 2005-2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pertumbuhan alami (r) spesies Ikan Layang lebih tinggi daripada Ikan Selar dan Ikan Teri. Daya dukung lingkungan
(K) Ikan Layang juga lebih tinggi daripada Ikan Selar dan Ikan Teri. Artinya spesies ikan layang dapat hidup lebih
banyak di perairan Kepulauan Kei, sehingga dapat diduga bahwa stok atau biomass ikan layang lebih banyak.
Koefisien kemampuan tangkap ikan layang juga lebih tinggi daripada spesies Ikan Selar dan Ikan Teri. Nilai optimal,
MSY, MEY, OA untuk ketiga jenis ikan yang paling tinggi adalah Ikan Teri.
Kata Kunci : Optimalisasi, Pemanfaatan Sumberdaya, Ikan Pelagis Kecil

I. PENDAHULUAN teri, kembung, tembang dan lemuru. Produksi ikan


A. Latar Belakang pelagis kecil di perairan ini menjadi produksi terbesar
Sumberdaya ikan yang dianggap sebagai dalam operasi penangkapan ikan dan dalam pemasaran
sumberdaya milik bersama dan semua orang bebas hasil tangkapan di Kota Tual dan Kabupaten Maluku
untuk memanfaatkannya merupakan sumberdaya yang Tenggara.
masih dapat diperbaharui lagi, namun dalam Spesies untuk ikan pelagis kecil yang akan
pemanfaatannya harus tetap mempertimbangkan diteliti adalah ikan Layang, ikan Selar, dan ikan Teri.
potensi lestari untuk meminimalkan kelebihan upaya Saat nelayan menangkap ikan-ikan tersebut di perairan
tangkap. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu Kei, biasanya dalam jumlah yang sangat banyak atau
dengan mengoptimalisasikan pemanfaatannya, melimpah, sehingga ada yang tidak dimanfaatkan
sehingga menghindari dampak negatif untuk masa secara baik, bahkan ada yang sampai dibuang karena
mendatang. Sumberdaya ikan pelagis kecil merupakan tidak mampu diserap semuanya oleh konsumen. Hal ini
sumberdaya ikan dengan estimasi potensi sumberdaya dikarenakan sebagian besar dari hasil tangkapan
ikan yang terbesar di semua Wilayah Pengelolaan tersebut dijual dalam bentuk segar dan hanya sebagian
Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI). kecil saja yang dijual dalam bentuk olahan. Bentuk
Ikan pelagis kecil merupakan sumberdaya ikan yang olahan yang dilakukan juga masih sangat sederhana
bersifat poorly behaved, karena makanan utamanya atau industri pengolahan rumah tangga dan jumlahnya
adalah plankton. Oleh karena itu, kelimpahannya hanya sedikit. Oleh karena itu untuk meminimalisir hal
sangat berfluktuasi dan tergantung pada kondisi faktor- tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai
faktor lingkungan perairannya (Merta et al.,1998). optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis
Perairan Kei merupakan salah satu perairan kecil di Perairan Kepulauan Kei.
yang memiliki estimasi potensi sumberdaya ikan yang
terbesar yaitu sumberdaya ikan pelagis kecil sama
halnya dengan semua WPP-NRI. Perairan Kei
termasuk dalam wilayah Kota Tual dan Kabupaten
Maluku Tenggara Provinsi Maluku dan masuk dalam B. Tujuan
WPP-NRI 714 Laut Banda dan WPP-NRI 718 Laut Tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu:
Arafura. Jenis ikan pelagis kecil yang dominan 1) Mengestimasi tingkat pemanfaatan yang optimal dan
tertangkap pada perairan ini adalah ikan layang, selar, tingkat kelestarian multispesies sumberdaya ikan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 499


pelagis kecil dengan menggunakan model bioekonomi
multispesies. B. Analisis Data
Penelitian ini membahas signifikansi ekonomi
dari pemodelan bioekonomi multispesies dan
II. METODE PENELITIAN pentingnya hubungan timbal balik dan nilai ekonomi
Penelitian dilaksanakan di desa-desa fishing pada kelangsungan hidup spesies yang terancam
ground ikan pelagis kecil wilayah perairan Kepulauan punah. Sumberdaya perikanan selain tumbuh dan
Kei, yaitu Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara dan berkurang secara alamiah, juga terkait dengan
Kota Tual. Penelitian di TPM telah dilakukan pada intervensi manusia yang akan mempengaruhi
Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan keberlanjutan sumberdaya tersebut. Keputusan untuk
Institut Pertanian Bogor. mengeksploitasi kini akan berdampak pada
ketersediaan sumberdaya tersebut dimasa yang akan
A. Jenis dan Sumber Data datang dan keputusan untuk menanam investasi akan
Data yang diperoleh pada penelitian ini meliputi sangat tergantung dari dinamika stok dan faktor-faktor
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh ekonomi dinamis lainnya.
melalui observasi dan wawancara dengan responden
terpilih yang menggunakan daftar pertanyaan atau a. Turunan Produktivitas;
kuisioner. Perairan Kepulauan Kei adalah perairan Kegiatan penangkapan di Perairan Kepulauan
yang sangat subur, dimana banyak terdapat Kei dengan alat tangkap bagan yang menangkap
sumberdaya perikanan pelagis kecil. Alat tangkap yang beberapa spesies ikan seperti spesies Layang, spesies
dominan di Perairan Kepulauan Kei adalah bagan yang Selar, spesies Teri dan spesies lainnya. Diasumsikan
menangkap spesies ikan pelagis kecil seperti Layang, bahwa setiap populasi merupakan subjek dari
Teri, Selar, Kembung, Lemuru dan spesies lainnya, pertumbuhan logistik dan E didenotasi sebagai usaha
yang dipilih sebagai subjek atau upaya tangkap (effort) yang dicurahkan untuk mengkombinasikan
dalam penelitian ini. Effort yang digunakan dalam penangkapan, maka secara matematis dapat ditulis :
penelitian ini adalah nominal fishing effort yang diukur ......(2.1)
dari trip atau jumlah hari melaut. Untuk membangun
model bioekonomi multispesies, maka digunakan data dimana :
sekunder hasil tangkapan per spesies ikan yang n : Spesies ke-1, 2, ...4.
dikelompokan kedalam empat spesies yaitu spesies Xn : Biomass spesies ke-n
Layang, Selar, Teri dan spesies ikan lainnya rn : Intrinsic growth rate
(penggabungan dari beberapa spesies yang tidak spesies ke-n
sengaja tertangkap dalam jumlah yang sangat kecil dan Kn : Carrying capacity spesies
tidak selalu ada setiap tahunnya) dengan upaya tangkap ke-n
bagan yang dikumpulkan berupa data time series Qn : Catchability coefficient /
selama 10 tahun (Tahun 2005-2014). Data diperoleh koefisien kemampuan
dari unit pelaksana teknis Pelabuhan Perikanan tangkap spesies ke-n
Nusantara (PPN) Tual. Sumber lainnya adalah instansi En : Usaha Perikanan/Upaya
atau lembaga yang terkait, seperti : Penangkapan (effort) ke-n
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Spesies ke-1 : Spesies Ikan Layang
Tenggara dan Kota Tual (Decapterus sp.)
2. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maluku Spesies ke-2 : Spesies Ikan Selar (Caranx
Tenggara dan Kota Tual sp.)
3. Literatur-literatur yang berkaitan. Spesies ke-3 : Spesies Ikan Teri
(Stolephorus sp.)
Biaya penangkapan yang akan diperoleh berupa Spesies ke-4 : Spesies ikan lainnya
data primer diambil dari hasil survey lapangan dan
wawancara dengan nelayan bagan yang melakukan Persamaan (4.1) ditetapkan dan dikembangkan
kegiatan penangkapan di Perairan Kepulauan Kei. dari Model Schaefer untuk kasus 3 (tiga) spesies
Teknik pengambilan sample atau contoh yang independent yang ditangkap dengan menggunakan alat
dilakukan pada penelitian ini adalah purposive tangkap yang sama yaitu bagan. Diasumsikan bahwa
sampling yaitu sampling non acak, responden sengaja harga yang mewakili masing-masing spesies p1, p2 p3,
diambil sesuai tujuan penelitian dan telah diketahui dan p4 adalah harga riil dan bahwa biaya penangkapan
karakteristik respondennya. Jumlah contoh yang ikan seimbang dengan usaha, maka pendapatan bersih
diambil pada penelitian ini adalah 50 responden yang (economic rent) dapat ditulis:
meliputi nelayan tangkap ikan pelagis kecil yang …….(2.2)
berasal dari Ohoi Sathean, Ohoi Selayar, Ohoi Mastur,
Ohoi Ngursit, Ohoi Dunwahan, Ohoi Lupus Labetawi,
Ohoi Vidabot Tual, Ohoi Banda Efruan. Data sekunder
diperoleh dari kantor BPS, PPN (Pelabuhan Perikanan Solusi keseimbangan:
Nusantara) dan Dinas Kelautan dan Perikanan pada pada persamaan (2.2)
wilayah penelitian, baik Kabupaten Maluku Tenggara dapat muncul pada koordinat axis = 0, atau =0,
maupun Kota Tual.
500 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
atau =0, atau =0, atau pada titik ( pada yang kurang berharga atau yang tidak dominan
ditangkap yang dapat bertahan.
segmen garis dapat ditulis:
.......(2.3) III. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Nikijuluw (2002), sumber daya
Keseimbangan bioekonomi dari industri atau perikanan terdiri dari sumber daya ikan, sumber daya
usaha perikanan pada kondisi lingkungan dan segala sumber daya buatan manusia
pengusahaan open access dikarakteristikan oleh yang digunakan untuk memanfaatkan sumber daya
persamaan (4.2) sehingga economic rent dapat ditulis : ikan. Prinsip dari konservasi sendiri menurut
.........…(2.4) Suparmoko (1997) adalah pemanfaatan sumberdaya
Tingkat upaya penangkapan yang memperoleh alam untuk kebaikan secara optimal dalam jumlah
keuntungan maksimum pada kegiatan penangkapan yang terbanyak dan untuk jangka waktu yang paling
tercapai pada kondisi Maximum Economic Yield lama. Dengan demikian, konservasi pada sumberdaya
(MEY). Tingkat upaya tersebut diperoleh dari turunan perikanan mengandung makna sebagai pengembangan
pertama rente ekonomi terhadap upaya tangkap (effort) sekaligus proteksi terhadap sumberdaya perikanan.
sama dengan nol atau dengan mengetahui parameter Makna ini pada hakekatnya merupakan inti dari
biologi dan memasukkan faktor ekonomi, maka pembangunan perikanan berkelanjutan. Sementara
pengelolaan multispesies sumberdaya perikanan pada Widodo dan Nurhakim (2002) mengemukakan bahwa
kondisi MEY dapat diperoleh : secara umum,tujuan utama pengelolaan sumberdaya
ikan adalah untuk: (1) Menjaga kelestarian sumberdaya
................(2.5)
ikan, terutama melalui berbagai regulasi serta tindakan
perbaikan (enhancement); (2) Meningkatkan
..................(2.6) kesejahteraan ekonomi dan sosial para nelayan; (3)
Memenuhi keperluan industri yang memanfaatkan
..................(2.7)
produksi tersebut.
Tingkat upaya penangkapan pada kondisi Ikan pelagis kecil merupakan sumberdaya ikan
pengelolaan Open Access (OA) diperoleh pada saat yang bersifat poorly behaved, karena makanan
tercapai keseimbangan bioekonomi (rente ekonomi utamanya adalah plankton. Oleh karena itu,
sama dengan nol), secara matematis dapat ditulis: kelimpahannya sangat berfluktuasi dan tergantung
..................................(2.8) pada kondisi faktor-faktor lingkungan perairannya
(Merta et al., 1998). Disamping itu, sumberdaya ikan
...... ........(2.9) ini merupakan sumberdaya neritik, dimana
penyebarannya terutama berada di dekat pantai. Lebih
................................ (2.10) lanjut, Csirke (1988) yang dikutip Merta et al. (1998)
juga mengemukakan bahwa sumberdaya ikan pelagis
dapat membentuk bio-massa yang sangat besar, apabila
b. Kurva ”Yield-Effort” terjadi proses penaikan air ( upwelling). Kondisi
Dengan menggunakan diagram yield-effort dapat tersebut diatas menjadikan sumberdaya ikan pelagis
diperoleh kebijakan penangkapan optimal yang tetap kecil menjadi salah satu sumberdaya perikanan yang
mengacu pada keuntungan ekonomi total, secara paling melimpah di perairan Indonesia. Hal ini dapat
matematis keuntungan ekonomi total dapat ditulis: dilihat dari 6.409.210 ton/tahun potensi lestari ikan
Indonesia, 3.605.660 ton atau sekitar 56,26 persen
diantaranya adalah berupa ikan pelagis kecil (Dahuri,
2002).
......(2.11) Menurut Saanin (1984); (1). Ikan Layang
(Decapterusspp) adalah ikan yang hidup dalam kisaran
Oleh karena itu, kurva total penerimaan (Total Revenue kedalaman laut 40.00 – 275.00 m pada iklim tropikal.
/ TR) hampir sama dengan hasil penjumlahan parabola Ukuran maksimum Ikan Layang adalah 45.00 cm
kurva-kurva penerimaan ketiga spesies. Jika populasi dengan berat maksimum sekitar 110.00 g. Ikan Layang
spesies x1 memiliki kemampuan produksi dengan adalah ikan yang bernilai komersial tinggi dengan
keuntungan ekonomi yang lebih besar dibandingkan kategori harga yang rendah, daya lenting sedang,
dengan populasi spesies x2 dan seterusnya, maka waktu penggandaan populasi minimum 1.40 - 4.40
penentu utama maksimal rente pada industri perikanan tahun.
gabungan atau multispesies adalah kontribusi yang (2). Teri (Stolephorus spp) terdapat di seluruh
diberikan oleh populasi spesies x1. Populasi spesies x2 perairan pantai di Indonesia dengan nama yang
hanya keberuntungan insidental dalam industri berbeda-beda seperti: teri (Jawa), bilis (Sumatera dan
perikanan. Dalam keadaan seperti ini eksploitasi pada Kalimantan) dan puri (Ambon). Ikan teri berukuran 6-9
rezim akses terbuka atau open access sudah jelas tidak cm, seperti Stolephorus heterolobus, S. insularisdan S.
berhasil karena hal tersebut mengarah pada kehancuran buccaneezi. Tetapi ada pula yang berukuran besar
sumberdaya perikanan pelagis yang sangat berharga seperti Stelophorus commersoniidan S. Indicus yang
atau yang dominan ditangkap tersebut dan mencapai dikenal sebagai teri kasar atau teri gelagah yang ukuran
sebuah equilibrium dimana hanya populasi-populasi tubuhnya dapat mencapai 17,5 cm. Wilayah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 501
penyebaran jenisikan teri di Indonesia meliputi pemekaran menjadi dua wilayah administrasi
perairan Barat Sumatera, Selat Malaka, Selatan dan Kabupaten dan Kota sejak tahun 2007. Perairan
Utara Sulawesi, Timur Sumatera juga menyebar ke Kepulauan Kei dibatasi oleh Laut Banda dan Laut
Bali, Maluku dan Papua serta perairan Utara dan Arafura. Menurut letak astronomi, Kepulauan Kei
Selatan Jawa. (3). Selar (Selaroidesspp); Jenis-jenis terletak antara 5o sampai 6o Lintang Selatan dan 131o
ikan selar (Selaroidesspp) yang tertangkap di perairan sampai 133,5o Bujur Timur. Adapun letak geografis
Indonesia yaitu selar bentong (selar crumenopthalmus) dibatasi antara lain oleh:
dan selar kuning (Selaroides leptolepsis). • Sebelah Selatan : Laut Arafura
Fauzi (1998) menggunakan pendekatan • Sebelah Utara : Papua Bagian Selatan
multispesies untuk pengelolaan sumberdaya perikanan • Sebelah Timur : Kepulauan Aru
pelagis yang ditangkap dengan alat tangkap purse seine • Sebelah Barat : Laut Banda dan Bagian
(skala besar atau komersil) dan gill net (skala Utara Kepulauan Tanimbar
kecil/artisanal) di Pantai Utara Jawa. Hasil penelitian
ini menyebutkan bahwa pengelolaan sumberdaya Luas wilayah daratan Kepulauan Kei ± 1.262,06
perikanan pelagis kecil tidak optimal secara sosial km2 dan luas wilayah perairan Kepulauan Kei ±
karena terjadi kelebihan upaya tangkap (effort) purse 22.258,94 km2. Potensi sumberdaya perikanan pelagis
seine sehingga disarankan untuk mengurangi kecil yang berada di perairan Kepulauan Kei tersedia
jumlahnya. Kelebihan upaya tangkap jika dibiarkan sangat melimpah. Populasi ikan pelagis kecil ini
terus menerus terjadi maka dapat mengakibatkan umumnya hidup di daerah neritik dan membentuk
tangkap lebih (overfishing).Terjadinya overfishing schooling. Selain itu juga, berfungsi sebagai konsumen
pada sumberdaya perikanan dapat mengakibatkan antara dalam food chain (antara produsen dengan ikan-
penurunan stok sumberdaya perikanan. Hal ini ikan besar) sehingga perlu upaya untuk
menunjukkan bahwa kurang baiknya pengelolaan melestarikannya. Sumberdaya perikanan pelagis kecil
terhadap sumberdaya dan telah terjadi kegagalan dalam di Perairan Kepulauan Kei terdiri dari berbagai jenis,
pengelolaan sumberdaya perikanan tersebut. Penelitian tetapi yang dominan tertangkap oleh bagan adalah
multispesies perlu dilakukan untuk memperkirakan dan spesies Layang (Decapterus spp), spesies Selar
membandingkan konsekwensi jangka panjang dari (Caranx sp.), spesies Teri (Stolephorus sp.), dan
sejumlah perhitungan usaha manajemen perikanan. spesies lainnya. Kajian stok sumberdaya perikanan
Menurut Hollowed et al. (2000) keuntungan dari model pelagis di Perairan Kepulauan Kei telah dilakukan
multispesies adalah : secara intensif sejak diperkenalkannya alat tangkap
1. Dapat meningkatkan estimasi dari mortalitas dan bagan ini.
pengerahan alam; 2. Dapat memberikan pemahaman Ada 2 (dua) model analisis bioekonomi
bersama yang lebih baik antara hubungan pengembang multispesies yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
biak dengan rata-rata pertumbuhan yang bervariasi; Model Surplus Produksi Schaefer dan Model Surplus
3. Merupakan alternatif pandangan terhadap poin Produksi Fox. Model ini diaplikasikan untuk
referensi biologis; 4. Dapat digunakan sebagai pengelolaan multispesies sumberdaya perikanan
kerangka untuk mengevaluasi property ekosistem; pelagis kecil di wilayah perairan Kepulauan Kei.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Interaksi antara populasi-populasi sumberdaya
oleh Zulbainarni (2011) dikatakan bahwa pengelolaan perikanan pelagis kecil yang dieksploitasi tersebut
multispesies sumberdaya perikanan pelagis meliputi dibagi kedalam 2 (dua) bagian interaksi yaitu interaksi
spesies Lemuru, Tongkol, Layang, Kembung dan secara biologi dan interaksi secara ekonomi. Jadi,
spesies Ikan Lainnya pada kondisi aktual belum sebuah industri perikanan yang melakukan eksploitasi
mengalami kelebihan tangkap atau overfishing baik beberapa spesies bisa berdampak merusak kedinamisan
secara biologi maupun ekonomi padahal pada dan kestabilan ekosistem. Selain itu, kegiatan
pendekatan bioekonomi spesies tunggal dikatakan mengksploitasi komponen-komponen berbeda pada
bahwa pengelolaan spesies tunggal Lemuru telah ekosistem yang serupa secara bebas, menyebabkan
mengalami overfishing baik secara biologi maupun adanya saling memberikan faktor-faktor eksternal
ekonomi. Selain itu, pengelolaan multispesies diantara para pelaku eksploitasi. Oleh karena itu
sumberdaya perikanan pelagis di Perairan Selat Bali penelitian ini menggabungkan analisis biologi dan
pada kondisi aktual rata-rata masih berada dibawah ekonomi, sehingga data biologi dan ekonomi
nilai optimal baik produksi maupun upaya diperlukan untuk mengembangkan model bioekonomi
penangkapan.Oleh karena itu pengelolaan multispesies di Perairan Kepulauan Kei Provinsi Maluku. Hasil
sumberdaya perikanan pelagis di perairan Selat Bali capaian penelitian yang telah dilakukan hingga saat ini
masih dapat ditingkatkan. terhadap keempat parameter ikan layang, ikan selar,
ikan teri dan ikan lainnya dapat dilihat pada Tabel 1.
IV. PEMBAHASAN berikut:
Wilayah penelitian yang dilakukan terletak di
Wilayah Perairan Kepulauan Kei Provinsi Maluku.
Perairan Kepulauan Kei berada pada dua wilayah
administrasi, yaitu Kabupaten Maluku Tenggara dan
Kota Tual. Kedua wilayah ini pada awalnya adalah
satu wilayah administrasi, namun setelah ada undang-
undang otonomisasi daerah maka wilayah ini terjadi
502 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
TABEL 1. NILAI PARAMETER BIOLOGI lainnya berkurang. Hal ini tidak terlalu dikuatirkan,
MULTISPESIES SUMBERDAYA PERIKANAN karena didukung oleh tingkat pertumbuhan ikan
PELAGIS KECIL DENGAN MENGGUNAKAN lainnya yang tinggi, jika dibandingkan ikan layang,
MODEL SURPLUS PRODUKSI SCHAEFER ikan selar dan ikan teri.

N R Q K (Ton) Tabel 3. Nilai MSY, MEY, OA dan OPT Multispesies


Spesies
o Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil di Perairan Kepulauan
Ikan Kei.
- -
Layang 15.757.291 Pric
1. 0,044268 2,43666E
(Decapte ,1 e
545 -06 Cost OA
rus sp.) N Spesi (Rp MSY MEY
(Rp/ (To
Ikan o es / (Ton) (Ton)
- - - TriP) n)
Selar Ton
2. 0,091866 6,46988E 3.771.056, )
(Caranx
48 -06 339
sp.) 1. Ikan
526. 600.0 60.50 62.29 359
Ikan Teri - - - Laya
190 00 1 8,17 3,58
3. (Stolepho 0,079655 5,36851E 7968463,8 ng
rus sp.) 418 -06 9 2. 28.0
Ikan 635. 600.0 362.8 376.8
0,001998 72,8
Ikan 1,00603E 49.602.294 Selar 714 00 49 85,82
4. 617 8
lainnya -07 ,21
3. 83.5
Ikan 221. 600.0 660.5 702.2
Sumber : Data Diolah, 2016 58,4
Teri 739 00 10,54 89,78
9
Interpretasi dari Tabel 1, yaitu bahwa tingkat 4. Ikan
358. 600.0 6574, 8779, 440
pertumbuhan alami (r) spesies ikan lainnya lebih tinggi lainn
667 00 92 05 8,26
daripada ikan layang, ikan selar dan ikan teri. Daya ya
dukung lingkungan (K) ikan lainnya juga lebih tinggi Sumber: Data Primer Diolah, 2016
daripada ikan layang, ikan selar dan ikan teri. Artinya
spesies ikan lainnya dapat hidup lebih banyak di Berdasarkan Tabel 3 dengan tingkat yang
perairan Kepulauan Kei, sehingga dpt diduga bahwa bervariasi yang paling tinggi ada pada spesies ikan
stok atau biomass ikan lainnya lebih banyak. Koefisien layang dan yang paling rendah ada pada spesies ikan
kemampuan tangkap ikan lainnya juga lebih tinggi teri dengan biaya tangkapan per trip adalah sama yaitu
daripada spesies ikan layang, ikan selar dan ikan teri. sebesar Rp 600.000,- rupiah per trip. Terlihat bahwa
Nilai MSY, MEY dan OA yang terbesar ada pada
TABEL 2. NILAI PARAMETER BIOLOGI spesies ikan Teri.
MULTISPESIES SUMBERDAYA PERIKANAN
PELAGIS KECIL DENGAN MENGGUNAKAN V. KESIMPULAN DAN SARAN
MODEL SURPLUS PRODUKSI FOX A. Kesimpulan
No Spesies R Q K (Ton) Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
Ikan pertumbuhan alami (r) spesies ikan layang lebih tinggi
1. 1,3760 0,0003173 121.002,76
Layang daripada ikan selar dan ikan teri. Daya dukung
Ikan 0,5600 0,0000336 725.698,77 lingkungan (K) ikan layang juga lebih tinggi daripada
2.
Selar ikan selar dan ikan teri. Artinya spesies ikan layang
- dapat hidup lebih banyak di perairan Kepulauan Kei,
Ikan 0,0000324 1.321.021,08
3. 0,6263 sehingga dpt diduga bahwa stok atau biomass ikan
Teri
layang lebih banyak. Koefisien kemampuan tangkap
Ikan ikan layang juga lebih tinggi daripada spesies ikan
4. 0,0003795 13.149,85 selar dan ikan teri. dengan tingkat yang bervariasi yang
lainnya 3,4596
Sumber: Data Diolah, 2016 paling tinggi ada pada spesies ikan layang dan yang
paling rendah ada pada spesies ikan teri dengan biaya
Interpretasi dari Tabel 2 yaitu bahwa tingkat tangkapan per trip adalah sama yaitu sebesar Rp
pertumbuhan alami (r) spesies ikan lainnya lebih tinggi 600.000,- juta rupiah per trip. Terlihat bahwa Nilai
daripada ikan layang, ikan selar dan ikan teri. Daya MSY, MEY, OA dan OPT yang terbesar ada pada
dukung lingkungan (K) ikan lainnya lebih rendah spesies ikan Teri.
daripada ikan layang, ikan selar dan ikan teri,
sedangkan yang lebih tinggi daya dukung B. Saran
lingkungannya adalah ikan Teri. Diduga bahwa spesies Berdasarkan hasil penelitian yang telah
ikan lainnya memiliki stok yang semakin berkurang dilakukan, maka dapat disampaikan beberapa saran
jumlahnya di perairan Kepulauan Kei dengan koefisien sebagai berikut:
kemampuan tangkap ikan lainnya yang lebih tinggi,
sehingga dpt diduga bahwa stok atau biomass ikan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 503
1) Diperlukan adanya penyediaan sistem data-data Stok Sumberdaya Ikan Laut. Lembaga Ilmu
perikanan oleh pemerintah daerah yang lebih akurat Pengetahuan Indonesia. 89 - 106
dan sistematis. [7] Nikijuluw, V. P. H, 2002. Rezim Pengelolaan
2) Diperlukan peran pemda dalam penetapan harga jual Sumberdaya Perikanan.Jakarta.PT. Pustaka
ikan pelagis kecil. Cidesindo.
[8] Pitcher, T.J and D. Preikshot, 2001.Rapfish : A
Rapid Appraisal Technique toEvaluate the
VI. DAFTAR PUSTAKA Sustainability Status of Fisheries. Fisheries
[1] Dahuri R, 2002. Membangun Kembali Research 49(3):255-270.
Perekonomian Indonesia Melalui Sektor [9] Purnomo, A. H, Taryono, Z. Nasution dan T. T.
Perikanan dan Kelautan. Jakarta. Lembaga Hartono, 2002. Analisis Rapfish Perikanan Selat
Informasi dan Studi Pembangunan Indonesia. Sunda (Laporan Teknis). Jakarta. Pusat Riset
[2} Fauzi, A. 1998.The Management of Competing Wilayah Laut dan Sumberdaya Non Hayati.Badan
Multi Species Fisheries : A Case Study of a Small Riset Kelautandan Perikanan.Departemen
Pelagic Fishery on The North Coast of Central Kelautan dan Perikanan.
Java. A Thesis Submitted in Partial Fullfilment of [10] Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci
The Requirement for the Degree of Doctor of Identifikasi Ikan.Jilid I dan II. Binacipta, Bogor.
Philosophy. Department of Economics.Simon [11] Suparmoko M, 1997. Ekonomi Sumberdaya Alam
Fraser University, Canada. dan Lingkungan.(Suatu Pendekatan Teoritis).
[3] Fauzi, A dan Anna S, 2005.Pemodelan Sumber Ed.2. Yogyakarta. BPFE.
Daya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis [12] Supranto, J, 2004. Analisis Multivariat. Arti dan
Kebijakan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Interprestasi. Rineka Cipta.Jakarta.
[4] Food and Agricultural Organization (FAO), [13] Suyasa, I Nyoman, 2007.Keberlanjutan dan
1999.Indicators for SustainableDevelopment of Produktivitas Perikanan Pelagis Kecil yang
Marine Capture Fisheries.Technical Guidelines Berbasis di Pantai Utara Jawa.Tesis. Sekolah
for Responsible Fisheries No. 8. Rome. 68 p Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor
[5] Hollowed, A. B., J. Ianelli, and P. Livingston. [14] Widodo, J dan S. Nurhakim, 2002.Konsep
2000. Including Predation Mortality in Stock Pengelolaan Sumberdaya Perikanan.
Assessment : A Case Study For Gulf of Alaska Disampaikan dalam Training of Trainers on
Walleye Pollock. ICES Journal of Marine Fisheries Resource Management. Hotel Golden
Science, 57: 707-719. Clarion, Jakarta. 28 Oktober s/d 2November
[6] Merta. I.G.S, S. Nurhakim dan J. Widodo, 1998. 2002.
Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil dalam [15] Zulbainarni Nimmi, 2011. Model Bioekonomi
Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Eksploitasi Multispesies Sumber Daya Perikanan
Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Pelagis di Perairan Selat Bali. Disertasi. Sekolah
Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

504 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA NELAYAN UNTUK
PENGGUNAAN LPG SECARA DUAL-FUEL
Ari Kuncoro1, Ma’muri2, Salasi Wasis W.3, Susilo Wisnugroho4
Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan
Jl. Ir. Soekarno Km. 18 No. 03 Patuno, Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara
Email: arikuncoro.21@gmail.com

ABSTRAK
Program konversi penggunaan bahan bakar minyak (bbm) menjadi bahan bakar gas (bbg) membuat nelayan
menjadi salah satu target untuk melaksanakan program ini. Hal ini harus diikuti oleh kesiapan sumber daya
nelayannya. Salah satu bbg yang ada di Indonesia adalah liquified petrolium gas (lpg). Lpg akan banyak digunakan
untuk konversi penggunaan bbm karena ketersediaan lpg yang sudah banyak dipasaran dibanding bbg yang lain. Bagi
sebagian nelayan di Indonesia, penggunaan lpg sebagai bahan bakar merupakan hal baru,sehingga bisa dikategorikan
sebagai inovasi. Kebiasaan nelayan sudah menggunakan bbm sebagai bahan bakar selama bertahun-tahun untuk tiba-
tiba direkomendasikan beralih menggunakan bahan bakar lpg bukan hal yang mudah. Kesulitan itu bisa diakibatkan
karena beberapa anggapan yang muncul dari nelayan seperti sulitnya akses membeli lpj, adakah keuntungan
pemakaian lpj, kurangnya keamanan ketika memakai bahan bakar lpj, dan cara pemakaian alat konverter kit.
Permasalahan yang akan muncul ketika akan melakukan konversi pada mesin diesel berbahan bakar solar menjadi
berbahan bakar lpj adalah perlunya modifikasi yang rumit ketika akan memakai bahan bakar lpj. Untuk mencari solusi
dari semua itu, maka dilakukan penelitian ini dengan melakukan ujicoba skala lapangan dengan bahan bakar lpj
secara dual-fuel dan melakukan observasi kepada nelayan yang menggunakan mesin diesel sehingga didapat kelebihan
dan kekurangan pemakaian bahan bakar lpj secara dual-fuel, untuk disampaikan kepada nelayan melalui kegiatan
pengembangan kemampuan sumber daya nelayan, sehingga nelayan siap mengadopsi inovasi ini untuk menikmati
kelebihan dan mampu menanggulangi kelemahan yang mungkin timbul saat menggunakan bahan bakar lpj secara
dual-fuel.

Kata Kunci : konversi, bbm, dual-fuel, pengembangan

I. PENDAHULUAN kurangnya keamanan memakai LPG, dan cara


Program pemerintah untuk melakukan konversi pemakaian alat konversi. Dapat diketahui bahwa salah
penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi satu mesin yang banyak digunakan nelayan yang
Bahan Bakar Gas (BBG) bagi masyarakat, membuat menjadi sasaran untuk melakukan konversi adalah mesin
nelayan menjadi salah satu target sasaran untuk untuk diesel. Permasalahan yang muncul ketika akan
melaksanakan program ini. Hal ini harus diikuti oleh melakukan konversi pada mesin diesel berbahan bakar
kesiapan sumber daya nelayannya.. Salah satu BBG solar menjadi LPG adalah perlunya modifikasi yang
yang ada di Indonesia adalah Liquified Petrolium Gas rumit. Oleh maka itu beberapa permasalahan yang ada
(LPG). Penggunaan LPG sebagai bahan bakar akan dicarikan solusi dan pemecahan yang akan
alternative pada mesin-mesin berbahan bakar minyak disampaikan dalam suatu kegiatan yang mampu
(BBM) di Indonesia sudah banyak dilakukan. LPG akan mengembangkan sumber daya nelayan sehingga bisa
banyak digunakan untuk konversi penggunaan BBM mengaplikasikan inovasi baru yaitu mengaplikasikan
menjadi BBG, karena ketersediaan LPG yang sudah program konversi BBM ke LPG.
banyak dipasaran dibanding BBG yang lain. lebih Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi
murah, LPG dianggap lebih ramah lingkungan dan masukan kepada pemerintah tentang pentingnya
memberi dampak postif bagi lingkungan dan kesehatan. kegiatan pengembangan sumber daya nelayan supaya
Program konversi ini juga direncanakan dengan program konversi BBM ke LPG dapat berjalan dengan
memfasilitasi alat konversi untuk nelayan dalam jumlah sukses. Dengan mengambil lokasi penelitian Kabupaten
600.0001. Wakatobi. Metode yang digunakan adalah kualitatif.
Bagi sebagian nelayan di Indonesia, penggunaan Dengan mencari informasi secara aktual langsung dari
LPG sebagai bahan bakar merupakan hal baru, sehingga nelayan sebagai data primer, melakukan pengamatan dan
penggunaan LPG bisa dikategorikan sebagai inovasi. mencatat hal-hal yang di amati. Untuk menguatkan hasil
Ada nelayan yang bisa melakukannya dalam waktu penelitian dilakukan ujicoba penggunaan bahan bakar
singkat tetapi ada yang melakukannya setelah waktu secara langsung pada mesin diesel yang banyak
bertahun-tahun. Kebiasan nelayan yang sudah digunakan pada kapal nelayan sehingga diperoleh data
menggunakan solar sebagai bahan bakar selama dukung untuk penggunaan bahan bakar solar 100 % dan
bertahun-tahun untuk tiba-tiba direkomendasikan beralih dual-fuel. Sebagai pendukung, diambil dokumentasi
menggunakan LPG bukan hal yang mudah. untuk mendukung hasil penelitian.yang meliputi
Kesulitan itu bisa diakibatkan karena beberapa pengujian penggunaan bahan bakar dan observasi
anggapan yang muncul dari nelayan seperti kesulitan operasional nelayan. Ujicoba pengujian bahan bakar
akses membeli LPG, adakah keuntungan memakai LPG, LPG secara dual-fuel skala lapangan dilakukan pada
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 505
tanggal 23 – 28 November 2015 dan observasi Penelitian ini menggunakan sampel kasus terhadap
operasional nelayan pada tanggal 05 – 09 September beberapa nelayan di Wakatobi, dengan melakukan
2016. observasi untuk mengetahui anggapan dan permasalahan
Dasar teori yang menjadi acuan dapat menjelaskan yang muncul dari nelayan jika memakai LPG, seperti
sebagai berikut, bahwa pengembangan sumber daya yang telah dikemukakan pada pendahuluan diatas.
manusia adalah suatu proses peningkatan pengetahuan, Beberapa angapan dan permasalahan yang muncul jika
keterampilan, dan kapasitas dari semua manusia dalam menggunakan LPG diharapkan dapat dicari jawaban
suatu masyarakat. Faktor manusia merupakan sumber maupun solusi yang tepat, dan bisa disampaikan dalam
daya sebagai titik sentral berpikir, perencanaan, suatu kegiatan yang mampu membuka pandangan yang
perekayasa, perancang bangunan dan pelaksana ataupun baik bagi nelayan sehingga siap dan bisa menggunakan
penyelenggara pembangunan dan atau pelaku LPG. Beberapa nelayan yang telah diobservasi, rincian
pembangunan. Sumber daya juga diartikan sebagai alat pada table 1.
untuk mencapai tujuan atau kemampuan memperoleh
keuntungan dari kesempatan-kesempatan tertentu, atau TABEL 1 SAMPEL NELAYAN DI KABUPATEN
meloloskan diri dari kesukaran sehingga sumber daya WAKATOBI
tidak menunjukkan suatu benda, tetapi berperan dalam No Nelayan Pendidikan Umur
suatu proses fungsi operasional untuk mencapai tujuan
Nama Sekolah Tahun
tertentu seperti memenuhi kepuasan.
1 Purudu SD 45
Pengembangan adalah setiap kegiatan yang
2 Himari Tidak Tamat SD 55
dimaksudkan untuk mengubah perilaku yang terdiri dari
pengetahuan, kecakapan dan sikap2. Pengembangan bisa 3 Budi SMP 35
dikatakan sebagai suatu kegiatan menghasilkan suatu alat 4 Masidi Tidak Tamat SD 40
atau cara yang baru, dimana selama kegiatan tersebut
terus-menerus dilakukan. Bila setelah mengalami A. Pemecahan Masalah Konversi BBM ke LPG
penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut Permasalahan tentang sulitnya akses untuk
dipandang cukup mantap untuk digunakan seterusnya. membeli LPG sebenarnya bukan suatu yang rumit untuk
Pengembangan mengacu pada aktivitas yang dilakukan saat ini, dikarenakan sudah mudahnya transportasi ke
untuk meningkatkan kompetensi selama periode waktu seluruh Indonesia sehingga sistem distribusi LPG sudah
tertentu kemampuannya meningkat daripada saat ini, merata. Apalagi dengan adanya tol laut, dapat
guna mengantisipasi inovasi yang terus berkembang dan mengurangi waktu tempuh dan harga dari LPG. Namun,
berubah. Proses persiapan individu dalam kemampuan untuk daerah-daerah terpencil tetap harus diawasi secara
untuk mengadopsi suatu inovasi, biasanya berkaitan terus menerus oleh pemerintah dikarenakan distribusi
dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk yang sering tersendat. Permasalahan tentang perlunya
melaksanakan kegiatan supaya lebih baik dengan modifikasi yang rumit pada mesin diesel kapal nelayan
melakukan perencanaan, pendidikan, dan pengelolaan. agar bisa bahan bakarnya bisa dikonversi dari solar
Pengembangan harus berorientasi jangka panjang yang menjadi LPG dapat diatasi dengan memakai sistem
bertujuan meningkatkan knowledge, skill dan attitude bahan bakar ganda (dual-fuel), dengan mencampur bahan
SDM. bakar solar dan LPG. Pada penelitian kali ini juga
Didalam era globalisasi seperti saat ini, banyak dilakukan ujicoba terbatas, dengan menggunakan mesin
program-program yang mengedepankan inovasi baru, diesel dan kapal yang banyak digunakan oleh nelayan,
maka dari itu stakeholders perlu mempersiapkan sebagai data dukung untuk melihat kelebihan dan cara
masyarakat, baik secara mental dan material. Mental mudah pemakaian LPG secara dual-fuel. Beberapa alat
berarti mempersiapkan rasa percaya diri berbasis budaya dan bahan yang digunakan pada ujicoba adalah sebagai
bangsa, bahwa kita mampu mengadopsi program berikut :
tersebut. Basis budaya ini yang menjadi nilai tambaha. Sistem Dual-Fuel (LPG-Solar)
bagi SDM Indonesia yang akan menjadikan SDM Sistem dual-fuel adalah sistem bahan bakar yang
Indonesia menjadi unik dan mempunyai keunggulan menggunakan dua jenis bahan bakar sekaligus di dalam
kompetitif lebih. Material berarti kemampuan dari segi pembakaran motor penggerak yaitu menggunakan bahan
pengetahuan, keahlian dan perilaku dari setiap individu bakar solar dan LPG,. Contoh sistem dual-fuel yang
dari masyarakat tersebut. dipakai sesuai dengan gambar 1.

II. PEMBAHASAN
Program konversi BBM ke LPG diharapkan dapat
berjalan dengan baik oleh nelayan, sehingga penting
untuk mengembangan sumber daya nelayan. Di
Indonesia, jumlah nelayan tradisional tangkap
diperkirakan mencapai 864 ribu rumah tangga3, dan
diperkirakan 30 persennya menggunakan mesin diesel
Gambar 1
untuk penggerak kapalnya. Jika saja program konversi ini
sukses dilakukan oleh semua nelayan yang menggunakan
b. Liquefied Petroleum Gas (LPG)
mesin diesel, maka dapat membantu penghematan
LPG adalah gas minyak bumi yang dicairkan pada
subsidi bahan bakar.
suhu biasa dalam tekanan sedang. LPG dapat disimpan
506 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
2
A Moekijat. Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai, Mandar Maju, Bandung,

1 9 9 8 , hlm.8.
dan diangkut dalam bentuk cair dalam bejana dengan
suatu tekanan. Komponen utama LPG adalah propane
(C3H8), butane (C4H10) dan pentane (C5H12). Dalam LPG
terdapat belerang dalam bentuk senyawa merkaptan yang
mempunyai bau yang tidak sedap, untuk mengetahui
adanya kebocoran gas4.

c. Peralatan Konverter Kit Gambar 2


Peralatan konverter kit adalah peralatan yang
digunakan untuk menyalurkan gas dari tabung LPG ke Peralatan dan bahan yang ada digunakan untuk
dalam saluran udara mesin diesel untuk dicampur dengan melaksanakan ujicoba sebagai berikut :
solar di dalam ruang bakar, Foto konverter kit sesuaia. Ujicoba Skala Lapangan Bahan Bakar Solar 100 %
dengan gambar 2. Hasil ujicoba skala lapangan solar 100 %,
mengambil data konsumsi bahan bakar, jarak tempuh,
dan kecepatan rata-rata selama 4 jam, rincian pada tabel
2.

TABEL 2 HASIL UJICOBA SKALA LAPANGAN BAHAN BAKAR SOLAR 100%


Biaya Operasional Jarak Tempuh Total Kecepatan
N Rpm Waktu 100% Solar Kecepatan
Rata-Rata
o
Rad/s Jam Liter Rp. Mil Knot Knot
1 1000 1 1,09 5.613,50 6,65 5,78
2 1200 1 1,74 8.961,00 8,68 7,55
7,87
3 1400 1 2,47 12.720,50 10,37 9,02
4 1600 1 3,13 16.119,50 10,49 9,12
Jumlah 43.414,50 36,19
Total 4 8,43 31,47

b. Ujicoba Skala Lapangan Bahan Bakar LPG Secara Dual-Fuel


Hasil ujicoba skala lapangan bahan bakar LPG secara dual-fuel engan mengambil data konsumsi bahan bakar ,
jarak tempuh, dan kecepatan rata selama 4 jam, rincian pada tabel 3.

TABEL 3 HASIL UJICOBA SKALA LAPANGAN BAHAN BAKAR LPG SECARA DUAL-FUEL
Biaya Jarak Total Kecepatan
Rpm Waktu Solar LPG Kecepatan
No Operasional Tempuh Rata-Rata
Rad/s Jam Liter Liter Rp. Mil Knot Knot
1 1000 1 0,69 0,78 5.569,50 8,37 7,28
2 1200 1 1,28 1,17 9.616,00 12,72 11,06
11,25
3 1400 1 1,39 1,69 11.526,50 15,71 13,66
4 1600 1 1,46 2,02 12.751,00 14,96 13,01
Jumlah Total 4 4,82 5,65 39.463,00 51,76 45,01

Dari data penggunaan bahan bakar LPG secara maka didapatkan persentase penghematan penggunaan
dual-fuel dibandingkan dengan bahan bakar solar 100 %, bahan bakar solar, rincian pada table 4.

TABEL 4 KONSUMSI DAN PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SOLAR PADA UJICOBA SKALA
LAPANGAN BAHAN BAKAR LPG SECARA DUAL-FUEL
Penghematan Persentase Penghematan Persentase Rata-Rata
No Rpm Waktu
Penggunaan Solar Penggunaan Solar Penghematan Penggunaan Solar
Rad/s Jam Liter % %
1 1000 1 0,40 36,70
2 1200 1 0,46 26,44
3 1400 1 1,08 43,72 40,05%
4 1600 1 1,67 53,35
Jumlah Total 4 3,61 160,21
Dari table 4, dapat diketahui bahwa solar yang
dapat digantikan LPG adalah sebesar 40,05 % dari
keseluruhan penggunaan bahan bakar solar 100 %.
Sehingga bisa dibuat diagram prosentase
penghematan solar saat menggunakan bahan bakar
LPG secara dual-fuel pada gambar 3.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 507


Dari hasil investigasi pemerintah maka dapat
disimpulkan bahwa pemakaian LPG sangat aman,
namun dengan selalu menjaga kondisi peralatan
pendukung pemakaian tabung LPG, jika ada
kerusakan maka segera menggantinya dan tidak lupa
memakai peralatan yang berstandar SNI.
Gambar 3 Selain peralatan yang yang menjadi penyebab
meledaknya tabung LPG, maka kurangnya wawasan,
Penghematan biaya operasional kegiatan pengetahuan masyarakat, dan adanya praktek ilegal
menangkap ikan berdasarkan hasil ujicoba skala serta kondisi lingkungan yang tidak aman menjadi
lapangan, dengan membandingkan biaya yang pemicu meledaknya tabung LPG. Untuk menjaga
digunakan saat ujicoba skala lapangan bahan bakar keamanan pemakaian LPG, maka pemerintah
solar 100 % dengan bahan bakar LPG secara dual-fuel melaksanakan peningkatan pengawasan terhadap
dapat dihitung, rincian seperti pada tabel 5. pengadaan dan distribusi Tabung LPG, peningkatan
kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan LPG.
TABEL 5 PENGHEMATAN BIAYA
4
OPERASIONAL PADA UJICOBA SKALA Sutisna Prawira,“ Penjelasan Pemerintah Mengenai Keselamatan
Penggunaan LPG 3 Kg”, Kementerian ESDM, diakses dari
LAPANGAN BAHAN BAKAR SOLAR 100 %
website : http://www.esdm.go.id/berita/55-siaran-pers/3438-
DENGAN BAHAN BAKAR LPG SECARA DUAL-
FUEL penjelasan-pemerintah-mengenai-keselamatan-penggunaan-lpg-3-
kg.html pada tanggal 07 Oktober 2016 pukul 18.21
Pengh
emata B. Bentuk Kegiatan Pengembangan
Biaya Biaya
N Rp n Dari hasil observasi, ujicoba dan analisis data
Waktu Solar 100 Dual-
o m Biaya yang diperoleh, maka dalam memasyarakatkan
% Fuel
Operas program ini perlu dilakukan dalam bentuk kegiatan
ional yang mudah diterima oleh nelayan. Kegiatan yang
Rad diharapkan mampu mengembangkan sumber daya
Jam Rp. Rp. Rp.
/s nelayan untuk penggunaan bahan bakar LPG secara
100 5.613,50 5.569 dual-fuel, dapat dilakukan dalam berbagai bentuk,
1 1 44,00
0 ,50 yaitu :
120 8.961,00 9.616 - a. Seminar dan workshop tentang aplikasi bahan bakar
2 1
0 ,00 655,00 LPG secara dual-fuel.
140 12.720,5 11.52 11.94, Kegiatan ini ini bisa memudahkan nelayan untuk
3 1
0 0 6,50 00 menerima pengetahuan lebih baik, karena sifatnya
160 16.119,5 12.75 3.368, yang lebih private dalam arti jumlah peserta sedikit,
4 1
0 0 1,00 50 materi lebih focus, sehingga memungkinkan terjadinya
Jumlah interaksi antar sesama nelayan. Seminar atau
43.414,5 39.46 3.951, workshop akan bermanfaat jika materi tentang aplikasi
Total
1 0 3,00 50 bahan bakar LPG secara dual-fuel bersifat informasi
dan menambah pengetahuan dan tujuan pembelajaran
Kecepatan rata-rata kapal pada ujicoba tercapai. Contoh seminar untuk nelayan ada pada
lapangan bahan bakar solar 100 % dan bahan bakar gambar 5 (Sumber : Tribun Riau).
LPG secara dual-fuel, dapat dibuatkan diagram pada
gambar 4.

Gambar 5
Gambar 4
b. Diklat pendidikan non formal
Permasalahan tentang keamanan yang kurang Berupa pengiriman nelayan untuk mengikuti
ketika memakai bahan bakar LPG, dikarenakan diklat tentang penggunaan bahan bakar LPG secara
adanya berita tentang kebakaran yang terjadi karena dual-fuel selama beberapa hari, setelah selesai,
tabung gas yang meledak. Hal ini sebenarnya bukan nelayan yang sudah mengikuti diklat diharapkan untuk
dikarenakan karena tabung LPG, namun sesuai membagi pengetahuan yang sudah diperoleh kepada
dengan SIARAN PERS NOMOR: nelayan yang lain yang belum mengikuti diklat.
35/HUMASKESDM/2010, tanggal : 12 Juli 20104, Contoh kegiatan diklat untuk nelayan pada gambar 6
yang menyatakan bahwa penyebab kecelakaan adalah (Sumber : BP3 Tegal).
aksesoris lain (katub, rubber seal dan kompor) dan
penggunaan selang dan regulator yang tidak sesuai.
508 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
diambil meliputi waktu, konsumsi bahan bakar dan
jarak tempuh sehingga nelayan dapat mengetahui
kalebihan dalam memakai bahan bakar LPG secara
dual-fuel secara langsung. Kegiatan ujicoba terbatas
untuk nelayan seperti pada gambar 8.

Gambar 6
Dari tema tentang penggunaan bahan bakar LPG
secara dual-fuel, dapat dikembangkan sistem yang
dapat lebih membantu pelaksanaan diklat tepat
sasaran. :
- Pada nelayan lebih dahulu dijelaskan tentang Gambar 8
pengertian, visi dan implementasi tentang penggunaan
bahan bakar LPG secara dual-fuel sehingga ketika
diklat dilakukan, nelayan sudah mengetahui dengan III. KESIMPULAN DAN SARAN
jelas hal yang menjadi tanggung jawab, lingkup
kegiatan, dan teknis penggunaan bahan bakar LPG A. Kesimpulan
secara dual-fuel. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai
- Menjelaskan kebutuhan pemerintah untuk kesuksesan berikut :
program konversi ini. sehingga nelayan yang 1. Untuk memasyarakatkan program konversi BBM
mengikuti diklat berkompetensi dalam kelompoknya. ke LPG perlu dilakukan kegiatan yang mampu
Pengetahuan, keahlian, perilaku, dan wawasan awal mengembangkan sumber daya nelayan,
dari nelayan perlu dimiliki, sehingga dalam diklat, dikarenakan kemampuan nelayan yang berbeda-
nelayan cepat menyerap pengetahuan tentang beda saat menerima inovasi, sehingga kegiatan
penggunaan bahan bakar LPG secara dual-fuel yang mengembangkan sumber daya nelayan akan
diberikan. menimbulnya keinginan nelayan yang belum
mengaplikasikan program konversi BBM, untuk
c. Sosialisasi. menggunakan bahan bakar LPG secara dual-fuel.
Strategi untuk mensosialisasikan program Dengan kegiatan pengembangan sumber daya nelayan,
diharapkan nelayan mampu menyelesaikan
penggunaan bahan bakar LPG secara dual-fuel, ini
masalah yang dihadapi saat menggunakan bahan
harus dilakukan dengan baik supaya dapat diterima
bakar LPG secara dual-fuel.
oleh nelayan. Karena merubah kebiasaan dan perilaku Tersedianya informasi tentang menggunakan bahan
nelayan yang sudah terbiasa menggunakan BBM bakar LPG secara dual-fuel yang dapat
tentunya merupakan tantangan yang akan dihadapi. dimanfaatkan oleh nelayan dalam rangka
Tujuan dilaksanakan sosialisasi adalah untuk pertumbuhan teknikal dan intelektual sehingga bisa
meningkatkan kemampuan nelayan untuk ikut serta mengurangi ketakutan menghadapi inovasi ini.
melakukan konversi penggunan BBM menjadi LPG
melalui penggunaan bahan bakar LPG secara dual- B. Saran
fuel,, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Saran yang perlu dijadikan perhatian dalam
penggunaan LPG jika suatu saat nanti harga BBM pengembangan sumber daya nelayan, sebagai
naik tinggi, membentuk nelayan yang kreatif, inovasi berikut:
terhadap teknologi baru sehingga mampu 1. Kegiatan pengembangan sumber daya nelayan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan sosial dalam rangka program konversi BBM ke LPG
nelayan. Contoh kegiatan sosialisasi untuk nelayan dapat dilakukan secara kontinyu.
pada gambar 7 (Sumber : DKP Prov. Jateng) Nelayan yang belum menerima program konversi
BBM ke LPG, sebaiknya dilakukan pendekatan
secara personal, sehingga nelayan merasa
diperhatikan. Namun, nelayan tetap memiliki hak
untuk memilih, apakah tetap menggunakan bahan
bakar solar 100 % atau bahan bakar LPG secara
dual-fuel walaupun nelayan sudah mengikuti
kegiatan pengembangan sumber daya nelayan
Gambar 7 Pembagian peralatan konverter kit secara cuma-cuma
yang di dukung dengan ketersediaan dan murahnya
d. Ujicoba Terbatas. harga LPG, akan membuat nelayan sanggup
Ujicoba yang dilakukan bersama dengan nelayan, memakai alat konverter kit untuk program
dengan menguji penggunaan bahan bakar LPG secara konversi BBM ke LPG.
dual-fuel skala lapangan, dengan menggunakan
sampel mesin diesel dan kapal nelayan di laut
menggunakan bahan bakar LPG dual-fuel, data yang
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 509
IV. DAFTAR PUSTAKA bisnis/d-2917483/jumlah-nelayan-berkurang-50-
[1] DIREKTORAT LPK Nasional, 2010. Definisi menteri-saya-merinding, diakses tanggal 07
Elpiji, Direktorat Lembaga Perlindungan Oktober 2016).
Konsumen-PERLINDUNGAN KONSUMEN, [6] 4DIREKTORAT LPK Nasional,“ Definisi Elpiji”,
diakses dari PENGAWAS BARANG DAN JASA Direktorat Lembaga Perlindungan Konsumen-
website : PERLINDUNGAN KONSUMEN, diakses dari
(http://direktoratlpknasional.blogspot.co.id/2010/0 PENGAWAS BARANG DAN JASA website :
7/definisi-elpiji.html, diakses tanggal 25 http://direktoratlpknasional.blogspot.co.id/2010/07
September 2016). /definisi-elpiji.html pada tanggal 30 September
[2] Moekijat. A. 1998. Perencanaan dan 2016 pukul 19.10
Pengembangan Karier Pegawai, Mandar Maju. [7] 3WIJ/DNL,“Jumlah Nelayan Berkurang 50 %,
[3] Muchtar A.Pi., M.Si. 2015. Program Konversi Menteri Susi : Saya Merinding”, Detik Finance,
Energi BBM Ke BBG Bagi Nelayan, Hambatan diakses dari http://m.detik.com/finance/berita-
Dan Peluang?. Diakses dari Lembaga Destructive ekonomi -bisnis/d-2917483/jumlah-nelayan-
Fishing Watch (DFW)-Indonesia website : berkurang-50-menteri-saya-merinding, pada
(http://dfw.or.id/program-konversi-bbm-ke-bbg- tanggal 30 September 2016 pukul 19.55
bagi-nelayan-hambatan-dan-peluang/ pada tanggal [8] 1Muchtar A.Pi., M.Si.,“ Program Konversi Energi
30 September 2016). BBM Ke BBG Bagi Nelayan, Hambatan Dan
[4] Sutisna Prawira, 2010. Penjelasan Pemerintah Peluang?.”, Lembaga Destructive Fishing Watch
Mengenai Keselamatan Penggunaan LPG 3 Kg, (DFW)-Indonesia, diakses dari
Kementerian ESDM, http://dfw.or.id/program-konversi-bbm-ke-bbg-
(http://www.esdm.go.id/berita/55-siaran- bagi-nelayan-hambatan-dan-peluang/ pada tanggal
pers/3438-penjelasan-pemerintah-mengenai- 25 September 2016 pukul 18.01
2
keselamatan-penggunaan-lpg-3-kg.html, diakses [9] A Moekijat. Perencanaan dan Pengembangan
tanggal 30 September 2016). Karier Pegawai, Mandar Maju, Bandung, 1 9 9 8 ,
[5] WIJ/DNL, 2005. Jumlah Nelayan Berkurang 50 %,
hlm.8.
Menteri Susi : Saya Merinding, Detik Finance,
(http://m.detik.com/finance/berita-ekonomi -

510 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PADA
PREDIKSI PENERIMAAN KREDIT NASABAH BPR
BANGKALAN
Budi Dwi Satoto1, Achmad Yasid2, Yusuf Wira Nugraha3
1,2
Program Studi Sistem Informasi UTM
3
Program Studi Informatika UTM
email :budids@gmail.co.id

ABSTRAK
Bank Perkreditan Rakyat merupakan salah satu bank yang bergerak di bidang peminjaman kredit. Penentuan
penerimaan nasabah merupakan permasalahan yang cukup kompleks, karena itu sistem prediksi penerimaaan kredit
nasabah ini perlu untuk dibuat. Prediksi penerimaan kredit nasabah ini dibuat menggunakan Jaringan syaraf tiruan
metode Backpropagation. Dengan metode ini, jaringan-jaringan dapat dilatih pertama menggunakan kriteria penentu,
kemudian menggolongkannya dan menyesuaikan bobot penghubung dalam jaringan sebagai input baru sehingga dapat
menentukan penerimaan kredit nasabah. Aplikasi sistem prediksi dengan jaringan syaraf tiruan dapat dijadikan solusi
untuk menentukan penerimaan kredit nasabah. Nilai konfigurasi parameter untuk sistem prediksi yang didapat dari
hasil percobaan menghasilkan konfigurasi parameter untuk prediksi dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan
terbaik dari hasil uji coba untuk nasabah yang didapat dari hasil percobaan menghasilkan learning rate sebesar 0.07,
nilai MAPE berada di antara 10% dan 20% dan toleransi error 0.001, maksimal epoch 1000 dan hidden layer 10.
Parameter tersebut dipilih karena menghasilkan jumlah iterasi dengan nilai akurasi error yang cukup baik saat sistem
diuji yaitu sebesar 0.002%.
Kata Kunci : Prediksi Kredit, JST Backpropagation, Mean Absolute Percentage Error

I. PENDAHULUAN usaha perbankan [3]. Penelitian ini mencoba untuk


Masyarakat membutuhkan modal untuk memanfaatkan data pinjaman nasabah yang ada di
membangun usaha untuk memperbaiki kualitas bank perkreditan sebagai obyek penelitian
hidupnya. Modal usaha tersebut dapat berasal dari menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan metode
pribadi atau pinjaman lembaga keuangan yang ada di Backpropagation untuk membentuk model prediksi
wilayahnya. Bank Perkreditan Rakyat adalah salah satu pembayaran kredit nasabah[4].
lembaga keuangan yang memfasilitasi pinjaman atau Variable inputan berasal dari data nasabah
kredit untuk masyarakat. Pemberian kredit merupakan berdasarkan parameter nilai pinjaman,
kegiatan usaha yang mengandung risiko tinggi dan Jaminan/Agunan, Karakter Nasabah, Dana aman,
berpengaruh terhadap kesehatan dan keberlangsungan Tempo peminjaman. Variabel output berupa
usaha perbankan[1]. Penilaian risiko kredit menjadi perankingan data nasabah berdasarkan resiko
penting bagi bagian kredit dari bank untuk menentukan prosentase pengembalian secara descending. Semakin
apakah akan mengeluarkan kartu kredit, dan membuat besar prosentase, semakin besar pula resiko
pinjaman kepada perusahaan atau individu. Namun, pengembalian [5]. Pada proses prediksi pembayaran
karena kompleksitas dari database, sulit bagi manajer kredit nasabah terdapat dua proses yaitu proses
kredit untuk membuat keputusan[2]. Pada kasus menghitung keluaran hidden layer dan proses
permohonan kredit oleh nasabah, seorang decision menghitung keluaran output layer yang juga
maker pada suatu perbankan harus mampu mengambil merupakan keluaran sistem prediksi. Pertama data
keputusan yang tepat untuk menerima atau menolak prediksi dari file diolah melalui proses normalisasi
permohonan kredit tersebut. dimana Kedua data masuk sebagai perhitungan
Pada pengambilan keputusan ini, perbankan Backpropagation dilanjutkan oleh proses di dalam
biasanya meminta pemohon (calon nasabah) mengisi hiddenlayer[6]. Keluaran dari proses ini digunakan
formulir berupa daftar pertanyaan dan melengkapi pada proses penghitungan keluaran output yang
permohonan kredit dengan berkas-berkas yang menghasilkan output neural network dimana hasil
diperlukan oleh perbankan, untuk kemudian dilakukan prediksi didasarkan pada learning rate, maksimum
penilaian terhadap permohonan kredit tersebut. Di epoch dan target error yang sudah ditentukan [7].
dalam manajemen risiko kredit bank umum dibagi
menjadi dua bagian yaitu peringatan dini sebelum II. PEMBAHASAN
pinjaman dan peringatan dini setelah pinjaman. Jika A. Jaringan Syaraf Tiruan
decision maker tepat dalam mengambil keputusan, Jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu
maka pihak bank akan mendapatkan nasabah yang representasi buatan otak manusia yang selalu mencoba
menyokong kesehatan dan keberlangsungan usaha untuk mensimulasikan proses pembelajaran. Istilah
perbankan, dan sebaliknya jika salah dalam membuat buatan digunakan karena jaringan syaraf ini
keputusan maka akan menjatuhkan kelangsungan diimplementasikan dengan menggunakan program
komputer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses
perhitungan selama proses pembelajaran.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 511


B. Backpropagation D. Metodologi
Salah satu algoritma pelatihan jaringan syaraf 1. Deskripsi Sistem
tiruan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi sistem yang akan
sistem peramalan ini adalah propagasi balik. Algoritma membantu pihak manajemen Bank dalam pendataan
ini umumnya digunakan pada jaringan syaraf tiruan dan pengambilan keputusan untuk penentuan
yang berjenis multi-layer feed-forward, yang tersusun kelayakan penerimaan kredit nasabah dalam
dari beberapa lapisan dan sinyal dialirkan secara searah memprediksi penerimaan kredit nasabah di Bank
dari input menuju output. Algoritma pelatihan Perkreditan Rakyat Bangkalan guna mempermudah
Backpropagation pada dasarnya terdiri dari tiga pihak bank dalam membantu menentukan pengambilan
tahapan yaitu: keputusan pemberian atau penolakan kredit calon
a. Input nilai data pelatihan sehingga diperoleh nilai nasabah.
output.
b. Propagasi balik dari nilai error yang diperoleh. Persiapan Variabel Input
c. Penyesuaian bobot koreksi untuk meminimalkan Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
nilai error. adalah data nasabah Bank Perkreditan Rakyat
Bangkalan. Karena data yang digunakan cukup banyak
Ketiga tahapan tersebut diulangi terus-menerus sampai maka perlu dilakukan normalisasi data. Variabel yang
mendapatkan nilai error yang diinginkan. Setelah digunakan dalam prediksi pembayaran kredit pada
training selesai dilakukan, hanya tahap pertama yang penelitian ini terdiri dari 5 variabel input dan 1 variabel
diperlukan untuk memanfaatkan jaringan syaraf tiruan target, yaitu:
tersebut. informasi error dipropagasikan secara X1= Jangka Waktu Peminjaman
berurutan bermula dari output layer dan berakhir pada X2= Nilai Pinjaman
input layer, sehingga algoritma ini diberi nama X3= Jaminan/Agunan
propagasi balik (Backpropagation). Notasi yang X4= Dana aman
digunakan dalam algoritma pelatihan jaringan syaraf X5=Karakter Nasabah (Didapat dari masukan karakter
tiruan adalah nasabah yang disimbolkan secara numerik yaitu 2
x = Data training input x = (x1,…,xi,…,xn) untuk baik, 1 untuk sedang dan 0 untuk kurang)
t = Data training untuk target output X6 = Variabel output (prosentase)
(t1,…,tk,…,tm)
α = Learning rate yaitu parameter untuk mengontrol Normalisasi
perubahan bobot selama pelatihan. Semakin besar Proses Normalisasi yang digunakan dalam sistem
learning rate, maka jaringan syaraf tiruan akan ini menggunakan normalisasi minimum-maximum.
semakin cepat belajar tetapi hasilnya kurang akurat. Data-data yang ada dilakukan normalisasi dengan
Semakin kecil learning rate, maka jaringan syaraf membagi nilai data tersebut dengan nilai range data
tiruan akan semakin lambat belajar tetapi hasilnya (nilai data maksimum-nilai data minimum).
lebih akurat [8] . Normalisasi data input bertujuan untuk menyesuaikan
Xi = Unit input ke-i nilai range data dengan fungsi aktivasi dalam sistem
Zj = Hidden unit ke-j backpropagation. Ini berarti nilai kuadrat input harus
Yk = Unit output ke-k berada pada range 0 sampai 1. Sehingga range input
v0j = Bias untuk hidden unit ke-j yang memenuhi syarat adalah nilai data input dari 0
vij = Bobot antara unit input ke-i dengan hidden unit sampai 1 atau dari –1 sampai 1. Oleh karena itu output
ke-j yang dihasilkan pun akan berada pada range 0 sampai
w0k = Bias untuk unit output ke-k 1. Normalisasi data dengan menggunakan rumus pada
Wjk = Bobot antara hidden unit ke-j dengan unit output pers:
ke-k X i − X min
f ( x) =
δk = Faktor koreksi error untuk bobot wjk (1) X max − X min
δj = Faktor koreksi error untuk bobot vij Dimana:
m = Momentum Xi = data ke-i
Xmin = data dengan nilai minimum
C. Kredit Xmax = data dengan nilai maksimum
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan Pada proses testing, output yang dihasilkan oleh
yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk jaringan berkisar antara 0 sampai dengan 1 sehingga
meminjam uang atau membeli produk dan perlu dilakukan denormalisasi yang berguna untuk
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang telah mengkonversikan kembali hasil output jaringan
ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan menjadi . setelah itu akan dilakukan perbandingan
bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan antara data sebenarnya dengan data hasil prediksi,
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan sehingga dapat dihitung error atau prosentase errornya.
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak Ukuran Akurasi Hasil Peramalan
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka Ukuran akurasi hasil peramalan yang
watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang merupakan ukuran kesalahan peramalan merupakan
menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil
bunga tagihan[9]. peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi.
512 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016
Ada empat ukuran yang biasa digunakan, yaitu Flowchart Proses Backpropagation
Gambar 1 menjelaskan tentang alur proses Back
1. Rata-rataKuadrat Kesalahan (Mean Square Error) propagation pada sistem.
MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat
semua kesalahan peramalan pada setiap periode dan
membaginya dengan jumlah periode peramalan. Secara
matematis, MSE ditunjukkan pada rumus 2.
( At − Ft ) 2
MSE = ∑
(2) n
Keterangan :
n : periode / jumlah data
At : nilai aktual pada waktu t
Ft : nilai peramalan pada waktu t

2. Rata-rata Persentase Kesalahan Absolute (Mean


Absolute Percentage Error=MAPE)
MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif.
MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil
peramalan terhadap permintaan aktual selama periode
tertentu yang akan memberikan informasi persentase
kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara
matematis, MAPE dinyatakan pada rumus 3.
⎛ 100 ⎞ F
MAPE = ⎜ ⎟∑ At − t (3)
⎝ n ⎠ At
Keterangan :
n =periode / jumlah data
At =nilai aktual pada waktu t
Ft =nilai peramalan pada waktu t

Perancangan Sistem
Sebelum membuat program aplikasi, terlebih
dahulu dilakukan proses perancangan sistem. Hal ini
dilakukan supaya aplikasi yang dibuat dapat berfungsi
sesuai dengan yang diharapkan sehingga mampu
menghasilkan penerimaan kredit nasabah yang
diinginkan.
Dalam perancangan sistem ini ada beberapa
Gambar 1. Flowchart Proses Backpropagation
tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Adapun
tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang
Diagram Uji Coba Sistem
dilakukan adalah pembuatan Arsitektur sistem.
Dalam proses ujicoba sistem, user
menginputkan data nasabah untuk normalisasi data
kemudian menghasilkan bobot awal. Dari bobot awal
tersebut akan melalui proses backpropagation untuk
proses pelatihan kemudian menghasilkan bobot akhir
untuk proses pengujian. Proses pengujian yakni data
akan mengalami proses perhitungan akurasi untuk
mengetahui keakuratan sistem. Tahap akhir yakni
menentukan prediksi kredit nasabah yang dilanjutkan
dengan melakukan perankingan hasil prediksi untuk
menentukan penerimaan nasabah. Diagram uji coba
sistem dijelaskan pada gambar 2.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 513


Mulai TABEL 3. TABEL PERUBAHAN NILAI UJI COBA
Input Variabel data
DATA PELATIHAN DENGAN PERUBAHAN
Nasabah NILAI EPOCH
Normalisasi
Hidden Epoch Learning Error MSE MAPE
rate %
Bobot Awal
10 1500 0.05 0.001 0.020 0.075
10 500 0.05 0.001 0.135 0.215
Proses 10 999 0.05 0.001 18.13 2.258
Backpropagation
10 600 0.05 0.001 2.444 0.842
Hasil bobot 10 2000 0.05 0.001 0.002 0.025
akhir

Pengujian TABEL 4. TABEL PERUBAHAN NILAI UJI COBA


DATA PELATIHAN DENGAN PERUBAHAN
Prediksi kredit
nasabah
NILAI ERROR TOLERANSI
Hidde Epoc Learnin Error MSE MAP
Simpan
n h g rate E%
10 1000 0.05 0.01 0.000 0.016
Perangkingan Data
Kredit Nasabah 8
10 1000 0.05 0.000 1.837 0.720
Selesai
2
Gambar 2. Activity Diagram Uji Coba Sistem 10 1000 0.05 0.1 0.534 0.851
10 1000 0.05 0.009 0.700 0.444
Skenario Uji Coba 10 1000 0.05 0.004 0.010 0.055
Proses uji coba dilakukan untuk menentukan 5
keakuratan sistem dalam melakukan proses prediksi
penerimaan kredit nasabah. Pada proses ujicoba, data Form Uji Coba dan Perhitungan Akurasi Sistem
yang digunakan adalah nasabah yang belum melalui Form ini digunakan untuk melakukan
proses pelatihan oleh jaringan syaraf tiruan pengujian keakuratan sistem dalam memprediksi pola
Backpropagation. Pada Pelaksanaan ujicoba perangkat data yang dilatihkan sebelumnya serta data yang belum
lunak ini didefinisikan parameter yang digunakan, serta pernah dilatihkan sebelumnya.
error yang dihasilkan. Pelatihan dengan perubahan Cara menghitung MSE dan MAPE adalah sebagai
nilai learning rate dijelaskan pada tabel 5.
TABEL 1. TABEL PERUBAHAN NILAI UJI COBA
DATA TABEL 5. TABEL PERHITUNGAN AKURASI
Hidden Epoch Learning Error MSE MAPE SITEM
rate % Output
10 1000 0.05 0.001 0.6144 0.417 Output (At- (At- (At-Ft) /
sebenarnya
10 1000 0.07 0.001 0.000016 0.002 JST (Ft) Ft) Ft)2 At
(At)
10 1000 0.22 0.001 0.00006 0.004 77.01 77.51 0.50 0.25 0.00649
10 1000 0.09 0.001 2.394 0.821 29.14 32.67 3.53 12.4609 0.11213
10 1000 0.12 0.001 0.000016 0.0021 75.16 74.87 0.29 0.841 0.00025
84.33 81.57 2.76 7.6176 0.00385
TABEL 2. TABEL PERUBAHAN NILAI UJI COBA 79.88 80.27 0.39 0.1512 0.00488
DATA PELATIHAN DENGAN PERUBAHAN 40.48 40.65 0.17 0.0289 0.00419
NILAI HIDDEN LAYER 6 7.64 21.3496 0.13179
Hidde Epoc Learnin Error MSE MAP
n h g rate E% ( At − Ft ) 2
MSE = ∑
11 1000 0.05 0.00 0.0002 0.007 n
1 6
21.3496
5 1000 0.05 0.00 0.016 0.053 = = 3.5583
1 6
12 1000 0.05 0.00 2.733 0.877 Jadi MSE dari data diatas adalah 3.5583
1 ⎛ 100 ⎞ F
2 1000 0.05 0.00 0.426 0.079 MAPE = ⎜ ⎟∑ At − t
1 ⎝ n ⎠ At
100
9 1000 0.05 0.00 0.129 0.192 = × 0.13179
1 6
= 2.1965
Jadi MAPE dari data diatas adalah 2.1965%

514 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016


Contoh perhitungan tingkat akurasi sistem program: Konfigurasi parameter untuk peramalan dengan
menggunakan jaringan syaraf tiruan terbaik dari
hasil uji coba untuk nasabah yang didapatkan dari
= X 100% = 89.25 % hasil percobaan menghasilkan learning rate 0.07,
toleransi error 0.001, maksimal epoch 1000 dan
Analisa Hasil Uji Coba hidden layer 10 karena menghasilkan jumlah
Tahap pelatihan bertujuan untuk mencari bobot- iterasi yang memiliki nilai akurasi error yang
bobot terbaik pada setiap layer. Jaringan dilatih dengan cukup baik saat sistem melakukan pengujian yaitu
data nasabah dari tahun 2008-2010. Arsitektur jaringan sebesar 0.002%. Hal ini menunjukkan bahwa
syaraf tiruan terdiri dari lima layer input, sepuluh layer metode backpropagation jaringan syaraf tiruan
tersembunyi (hidden layer) dan satu layer output. baik digunakan untuk prediksi penerimaan kredit
Jumlah node input dan output sesuai dengan jumlah nasabah. Konfigurasi parameter untuk peramalan
parameter input yang ada. Sedangkan jumlah layer menggunakan jaringan syaraf tiruan terburuk dari
tersembunyi diperoleh dari hasil percobaan sendiri. hasil uji coba untuk prediksi penerimaan kredit
Kondisi sistem akan berhenti jika nilai error yang nasabah yang didapat dari hasil percobaan
dihasilkan sistem lebih kecil dari nilai error toleransi menghasilkan konfigurasi Learning rate sebesar
yang ditetapkan atau jumlah iterasi yang dilakukan 0.05, toleransi error 0.001, maksimal epoch 999
sudah melebihi jumlah maksimal iterasi yang dan hidden layer 10 serta nilai persentase errornya
ditetapkan. 2.258%.

IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] Wu, D.D., D.L. Olson, and C. Luo, A Decision
Support Approach for Accounts Receivable Risk
Management. IEEE Transactions on Systems,
Man, and Cybernetics: Systems, 2014. 44(12): p.
1624-1632.
[2] Mei, X. and Y. Jiang. Association rule-based
feature selection for credit risk assessment. in
2016 IEEE International Conference of Online
Analysis and Computing Science (ICOACS).
2016.
[3] Shih, J.Y., W.H. Chen, and Y.J. Chang.
Developing target marketing models for personal
loans. in 2014 IEEE International Conference on
Industrial Engineering and Engineering
Gambar 2. Form Prediksi Pengajuan Kredit Nasabah Management. 2014.
[4] Yanfei, Z., Z. Zhihong, and W. Shenglong. A
Dari beberapa hasil ujicoba yang telah dilakukan dapat Back Propagation Neural Network Model based
diambil kesimpulan bahwa proses prediksi nasabah on kalman filter for water quality prediction. in
menggunakan algoritma backpropagation tergantung Natural Computation (ICNC), 2015 11th
dari beberapa parameter. Suatu model mempunyai International Conference on. 2015.
kinerja sangat bagus jika nilai MAPE berada di bawah [5] Xudong, L., et al. Research on measuring the
10%, dan mempunyai kinerja bagus jika nilai MAPE bank's loan willingness based on prospect theory.
berada di antara 10% dan 20%. Dari beberapa uji coba in 2015 12th International Conference on Service
yang dilakukan diperoleh parameter yaitu learning rate Systems and Service Management (ICSSSM).
sebesar 0.07, toleransi error 0.001, maksimal epoch 2015.
1000 dan hidden layer 10. Parameter tersebut dipilih [6] Hassan, A.K.I. and A. Abraham. Modeling
menjadi parameter terbaik karena menghasilkan jumlah consumer loan default prediction using neural
iterasi yang memiliki nilai akurasi error yang cukup netware. in Computing, Electrical and
baik saat sistem melakukan pengujian yaitu sebesar Electronics Engineering (ICCEEE), 2013
0.002%. International Conference on. 2013.
[7] Juma, J. and D. Gichoya. Artificial neural
network based expert system for loan application
III. KESIMPULAN evaluation: Case of Kenya commercial bank. in
Adapun Kesimpulan yang dapat dari pembuatan IST-Africa Conference and Exhibition (IST-
perangkat lunak ini adalah: Africa), 2013. 2013.
1. Aplikasi prediksi penerimaan kredit nasabah [8] Hong, J. and W. Chenqi. A study on credit risk
menggunakan metode Backpropagation dapat early warning model of commercial banks based
menjadi pedoman dalam menentukan calon on BP neural network. in Computer Science and
nasabah yang layak menerima bantuan kredit. Service System (CSSS), 2011 International
Conference on. 2011.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016 | 515


[9] Hu, J. Personal credit rating using Artificial ICCSE '09. 4th International Conference on.
Intelligence technology for the National Student 2009.
Loans. in Computer Science & Education, 2009.

516 | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) SV UGM 2016

Anda mungkin juga menyukai