Pendahuluan
Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai konsep IP routing dan juga tentang konsep
distance vector routing. Penerapan distance vector routing cukup memadai untuk diterapkan pada
jaringan berskala kecil dan menengah. Akan tetapi untuk jaringan berskala Enterprise maka
diperlukan suatu methoda routing yang sangat handal. Methoda Link state routing protocols
menawarkan banyak keuntungan dibanding distance vector routing.
Konsep diagram
Gambar berikut adalah diagram yang menyajikan secara grafis bagaimana router melakukan
advertise dengan link state routing protocol. Router B mengatakan kepada router A metric dari
masing-2 link yang bersangkutan yang ada pada jaringan, ketimbang router B mengatakan berapa
metric atau cost dari suatu route seharusnya, jadi terserah router yang menerima bagaimana dia
mengelolah data topology jaringan dengan masing-2 metric atau cost di setiap link. Disamping itu
juga router B mengatakan kepada router A semua router yang ada pada jaringan
termasuk subnet yang menempel pada masing-2 router dan juga statusnya. Jadi semacam peta
model matematis tentang topology jaringan yang ada.
1
Link state routing protocol pada router A kemudian melakukan kalkulasi route dengan cost terendah
dari semua subnet berdasarkan informasi topology yang dia terima termasuk route pada subnet
10.1.1.0 dengan mask 255.255.255.0. Jika ada lebih dari satu route ke suatu subnet tertentu maka
router akan memilih metric terendah. Packet data menuju subnet 10.1.1.0 akan menjelajah melalui
router C dengan cost terendah ketimbang harus melalui router D dengan metric yang lebih tinggi.
2
adalah neighbor, mereka bisa bertukar copy informasi topology (disebut informasi database
topology) dan kemudian menjalankan SPF untuk melakukan kalkulasi route baru.
Setelah sebuah router mengidentifikasi sebuah neighbor, mereka saling bertukar informasi dalam
database topology mereka. Routing update yang dikirim oleh router OSPF disebut sebagai link-state
updates (LSUs), dan item-2 yang dikirimkan dalam LSU meliputi individual link-state advertisements
(LSAs). Misal, sebuah link LSA menjelaskan sebuah subnet number dan juga mask, cost (metric), dan
juga informasi lainnya tentang subnet. Juga, OSPF menggunakan suatu protocol yang handal untuk
memastikan pertukaran informasi routing dan menjamin bahwa paket LSU yang hilang akan di
transmit ulang.
Berikut adalah solusi yang sering di implementasikan untuk mengatasi beberapa effect mengenai
informasi LSP yang inkonsisten.
Rate dari LSP update dikurangi untuk menjaga informasi tetap konsisten
3
Router bisa dikelompokkan kedalam area. Router-2 berbagi informasi dalam satu area,
sementara router-2 yang ada pada area border saling bertukar informasi antar area.
LSP bisa diidentifikasi dengan suatu stempel waktu, sequence atau ID number, atau aging timer
untuk menjamin proper synchronization.
Satu router dalam masing-2 area di serahi tugas sebagai sumber authoritative dari routing
informasi (yang disebut sebagai designated router). setiap area router menerima update dari
designated router.
Link State sangat handal dan banyak diterapkan pada jaringan Enterprise dan ISP.