“KONSEP LANSIA”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gerontik dengan Dosen Pengampu
Taat Sumedi, S.Kep., Ns., MH
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gerontology, studi ilmiah tentang efek penuaan dan penyakit yang
berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi aspek biologis,
psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Masa tua merupakan masa
hidup manusia yang terakhir, dimana pada manusia seseorang mengalami
kemunduran fisik, mental dan social sedikit demi sedikit sehingga tidak
dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan segera dan terintegrasi.
Usia lanjut (lansia) menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Sedangkan tahap
kehidupan lansia dibagi menjadi dua, yaitu lansia dini berkisar antara 60
tahun hingga 70 tahun sedangkan usia lanjut berada pada rentang 70 tahun
hingga akhir hidupnya (Hurlock, 2004 dalam Rizkya, 2017).
Sejak awal manusia telah berusaha menjelaskan bagaimana dan
mengapa terjadi penuaan, namun tidak ada teori tunggal yang dapat
menjelaskan proses penuaan. Walaupun
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari lanjut usia (lansia)?
2. Apa saja teori-teori dari lanjut usia (lansia)?
3. Berapa batasan umur lanjut usia (lansia)?
4. Bagaimanan mitos dan realita lanjut usia (lansia)?
5. Bagaimana tipologi dari lanjut usia (lansia)?
6. Apa saja terapi modalitas untuk lanjut usia (lansia)?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari lanjut usia (lansia)
2. Mahasiswa mengetahui teori-teori dari lanjut usia (lansia)
3. Mahasiswa mengetahui batasan umur lanjut usia (lansia)
4. Mahasiswa mengetahui mitos dan realita lanjut usia (lansia)
5. Mahasiswa mengetahui tipologi dari lanjut usia (lansia)
6. Mahasiswa mengetahui terapi modalitas untuk lanjut usia (lansia)
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI LANSIA
Usia lanjut (lansia) menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Sedangkan tahap
kehidupan lansia dibagi menjadi dua, yaitu lansia dini berkisar antara 60
tahun hingga 70 tahun sedangkan usia lanjut berada pada rentang 70 tahun
hingga akhir hidupnya (Hurlock, 2004 dalam Rizkya, 2017).
B. TEORI MENUA
Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup,
termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas
fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan perubahan
degeneratif pada kulit, tulang jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan
jaringan tubuh lainya. Kemampuan regeneratif pada lansia terbatas, mereka
lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Beberapa teori menua:
1. Teori Biologis
a. Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory)
Menurut teori ini menua akibat dari perubahan biokimia yang
diprogram oleh molekul–molekul/DNA dan setiap sel pada saatnya
akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi
dari sel–sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).
b. Pemakaian dan rusak
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel–sel tubuh lelah
(rusak).
c. Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, ada jaringan tubuh tertentu
yang tidak tahan terhadap zat tertentu sehingga jaringan tubuh
menjadi lemah dan sakit.
d. Teori Immunology Slow Virus
Sistem immun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan
masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan
organ tubuh.
e. Teori Stress
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan
lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel
tubuh lelah terpakai.
f. Teori Radikal Bebas
Tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan
ossidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan
protein. Radikal bebas ini dapat menyebabkan sel-sel tidak dapat
regenerasi.
g. Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat,
khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya
elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.
h. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang
membelah setelah sel-sel tersebut mati.
2. Teori Psikologis
a. Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses
adalah meraka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial
(Azizah, 2011).
b. Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada
lanjut usia (Azizah, 2011).
c. Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia,
seseorang secara pelan tetapi pasti mulai melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya
(Azizah, 2011).
3. Teori Genetik
Teori ini menyatakan bahwa menua itu telah terprogram secara
genetik untuk spesies tertentu. Manusia mempunyai umur harapan
hidup nomor dua terpanjang setelah bulus. Secara teoritis,
memperpanjang umur mungkin terjadi, meskipun hanya beberapa waktu
dengan pengaruh dari luar, misalnya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit dengan pemberian obat-obatan atau tindakan
tertentu.
4. Teori Sistem Imun
Teori penurunan sistem imun tubuh (auto-immune theory), mutasi
yang berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem
imun tubuh mengenali dirinya sendiri (selfrecognition). Mutasi yang
merusak membran sel, akan menyebabkan sistem imun tidak
mengenalinya sehingga merusaknya. Hal inilah yang mendasari
peningkatan penyakit auto-imun pada lanjut usia (Goldstein, 1989).
Menurut Hurlock (1979), perbedaan lanjut usia ada dua tahap, yaitu:
D. TAHAPAN LANSIA
1. Menurut Hurlock (1979):
a. Early old age (60-70 tahun)
b. Advanced old age (>70 tahun)
2. Menurut Burnsie (1979):
a. Young old (usia 60-69 tahun)
b. Middle age old (usia 70-79 tahun)
c. Old-old (usia 80-89 tahun)
d. Very old-old (usia >90 tahun)
Orang lanjut usia dapat pula dikelompokkan dalam beberapa tipe yang
bergantung pada karakter , pengalaman kehidupannya, lingkungan, kondisi
fisik, mental, sosial, dan ekonominya. Tipe ini antara lain:
a. Tipe optimis: santai dan riang = tipe kursi goyang
b. Tipe militan dan serius
c. Tipe marah frustasi
d. Tipe putus asa
G. TERAPI MODALITAS BAGI LANSIA