4914 21432 5 PB PDF
4914 21432 5 PB PDF
Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah
AL-KAUNIYAH; Journal of Biology, 11(1), 2018, 9-15
Naskah Diterima: 17 Februari 2017; Direvisi: 28 September 2017; Disetujui: 8 Januari 2018
Abstrak
Talun atau hutan kebun memiliki potensi sebagai habitat kukang jawa (Nycticebus javanicus) di luar
kawasan yang dilindungi. Salah satu karakter habitat adalah keberadaan pakan dalam habitat. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Juli hingga September 2016, bertempat di kawasan talun Desa Cipaganti, Garut, Jawa
Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel penelitian adalah kukang dewasa yang
sudah dipasang radio-collar. Pengambilan data pakan berupa jenis pohon dan jenis pakan yang
digunakan.Data pakan dikumpulkan selama pengamatan perilaku. Metode yang digunakan dalam
pengamatan perilaku adalah instantaneous point sampling dengan interval waktu lima menit. Pengambilan
data vegetasi habitat dilakukan dengan mengamati struktur dan komposisi vegetasi. Jenis pakan yang
dimakan oleh kukang jawa jantan dan betina dianalisis dengan menggunakan Chi-square. Terdapat tiga jenis
pakan utama dari kukang jawa, yaitu getah (71,27%), nektar (16,09%), serangga (11,49%), dan bunga
(1,15%). Terdapat tiga suku tumbuhan yang digunakan oleh kukang jawa sebagai sumber pakan, yaitu
Fabaceae, Arecaceae, dan Moraceae.
Kata kunci: Primata; Konservasi; Radio-collar
Abstract
Talun or forest-garden has a potential role as habitat for javan slow loris (Nycticebus javanicus) outside its
protected area. One of the habitat characteristics is the presence of feeds in the habitat. The study was
conducted from July to September 2016, in a talun area of Cipaganti Village, Garut, West Java. The method
used in this study was descriptive. The samples of the study were adult individuals that had been installed
with a radio-collar. Data on tree species as feeds were collected during observations on behavior. The
method used in the behavior observation was instantaneous point sampling with five-minute intervals. Data
retrieval of the vegetation was conducted by observing the structure and composition of the vegetation.
Types of the feed consumed by the male and female animals were analyzed by using Chi-square test. There
were three types of main feeds for javan slow loris, those were gum (71.27%), nectar (16.09%), insect
(11.49%), and flower (1.15%). There were five families of plant that used by the javan slow loris as the
source of feeds.
Keywords: Conservation; Primates; Radio-collar
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/kauniyah.v11i1. 4914
Copyright © 2018, AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 |10
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(1), 2018
makan diambil bersamaan dengan makan (33%), diikuti dengan berpindah tempat
pengambilan data perilaku (Winarti, 2011). (22%), istirahat (13%), dan makan (12%)
Pengambilan data vegetasi habitat (plot (Gambar 2). Tidak banyak aktivitas yang
vegetasi) dilakukan di siang hari dengan teramati karena kukang jawa merupakan
mengamati struktur dan komposisi vegetasi. primata soliter sehingga jarang ditemukan
Data vegetasi untuk penggunaan habitat bersama, kecuali saat memiliki anak, kawin
kukang jawa diambil dengan cara membuat 40 dan menelisik.
plot berukuran 10x10 m yang ditempatkan
secara acak dan hanya pohon dengan diameter Jenis Pakan
lebih dari 10 cm yang dihitung dan Berdasarkan pengamatan, kukang jawa
diidentifikasi. Pengambilan data vegetasi untuk (n= 14) dominan memakan getah (70,24%)
habitat termasuk nama spesies dan tinggi diikuti oleh nektar (16,67%), serangga (11,9%)
pohon (Winarti, 2011, Bernede et al., 2013). dan bunga (1,19%). Hasil uji statistik
Jenis pakan yang dimakan oleh kukang jawa menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
jantan dan betina dianalisis dengan penggunaan jenis pakan pada kukang jantan
menggunakan Chi-square. dan betina (X2= 6,193; p= 0,045). Kukang
jantan lebih banyak memakan nektar dan
HASIL kukang betina lebih banyak memakan serangga
Proporsi Aktivitas Makan (Tabel 1).
Secara umum kukang jawa (n= 737)
paling banyak melakukan aktivitas mencari
11| Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(1), 2018
Copyright © 2018, AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 |12
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(1), 2018
mempengaruhi aktivitas dari kukang jawa Nektar yang menjadi pakan kukang adah
(Poindexter, tidak dipublikasikan). nektar dari bunga kaliandra merah (Calliandra
Seluruh keluarga loris merupakan hewan calothyrsus) (Rode-Margono et al., 2014).
omnivor, memakan nektar, bunga, serangga, Menurut Rode-Margono et al. (2014), nektar
getah, dan vertebrata (Wirdateti, 2012; Nekaris merupakan bagian dari pakan yang penting
& Starr, 2015). Seluruh anggota keluarga bagi kukang, dan kukang jawa yang sudah di
Lorisidae menjadikan getah sebagai pakan re-introduksi hampir 90% menghabiskan
utama, dan menjadikan keluarga Fabaceae, waktunya untuk mengkonsumsi nektar. Moore
Arecaceae, dan Moraceae sebagai sumber (2012) telah mendeskripsikan perilaku kukang
getah (Nekaris et al., 2010, Winarti, 2011, jawa saat memakan nektar C. calothyrsus.
Rode-Margono et al., 2014). Getah sebagai Kukang akan memanjat pada cabang terminal,
pakan kukang jawa pada penelitian ini berasal atau percabangan lainnya. Kemudian kukang
dari tumbuhan jengjen (Acacia decurrens). akan menggenggam tangkai perbunggan
Getah ini didapatkan kukang jawa dengan cara dengan salah satu atau kedua tangannya.
melukai (menggerogoti) batang atau Selanjutnya kukang akan menjilati nektar yang
percabangan dengan gigi. Setelah berlubang, terakumulasi diantara tangkai sari tanpa
kukang akan menjilati bagian dari yang sudah merusak struktur dari bunga.
dilubangi. Kukang jantan memakan lebih banyak
nektar dapat disebabkan karena kukang
Gambar 3. Bekas gigitan pada kulit kayu pohon jiengjen (Sumber: Fauzi, 2017)
13| Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(1), 2018
membutuhkan lebih banyak sumber gula untuk 2015; Nekaris & Starr, 2015). Kukang betina
bergerak. Kukang adalah primata soliter, dapat saja memanfaatkan racun tersebut untuk
sehingga kukang jantan akan cenderung ber- membersihkan anaknya atau pasangannya
patroli untuk melindungi wilayahnya dan sebagai bentuk perilaku sosial. Sehingga akan
wilayah pasangannya dari keberadaan kukang membutuhkan lebih banyak serangga sebagai
lain (Winarti, 2011). Aktivitas berpindah pakan.
tempat saat berpatroli dapat membuat kukang Selain karena pembentukan senyawa
jantan membutuhkan asupan gula yang lebih racun, kukang betina dapat saja membutuhkan
banyak. Gula tersebut dapat didapatkan dari protein dari serangga untuk kebutuhan metabo-
nektar bunga kaliandra merah dengan lit yang lain. Seperti untuk pembentukan susu
kandungan karbohidrat sebanyak 98% (Cabana karena sedang masa menyusui dan juga
et al., 2016). menjaga kestabilan hormon.
Dalam penelitian ini, kukang dinyatakan Pada studi ini tercatat kukang mengkon-
memakan serangga apabila terdapat aktivitas sumsi bunga dari kayu putih (Melaleuca
seperti menangkap dengan satu atau kedua leucadendra), namun tidak diketahui bagian
tangan. Kemudian seolah-olah memasukkan bunga yang dikonsumsi oleh kukang. Selain
yang baru ditangkapnya ke dalam mulut. ukuran bunga yang kecil dan memiliki banyak
Ketika kukang memakan serangga, hal tersebut tangkai sari, letak dari bunga juga cukup tinggi
terjadi sangat cepat, sehingga tidak teramati sehingga sulit untuk diamati. Selain itu pene-
oleh pengamat atau kukang sedang berada di litian sebelumnya yang dilakukan oleh Winarti
posisi yang tidak dapat dilihat seperti di antara (2011), Wirdateti (2012), dan Rode-Margono
bambu atau percabangan pohon yang banyak et al. (2014) yang membahas pakan kukang di
(Rode-Margono et al., 2014). Sulit untuk kawasan perkebunan, tidak menemukan bunga
menentukan jenis serangga (atau Artropoda sebagai salah satu pakan dari kukang jawa.
lain) yang dimakan oleh kukang. Kukang
tercatat memakan serangga pada tumbuhan SIMPULAN
bambu temen (Gigantochloa verticulata), Terdapat empat jenis pakan dari kukang
bambu surat (G. pseudoarundinaceae), suren jawa, yaitu getah (71,27%), nektar (16,09%),
(Toona sureni), dan alpukat (Persea serangga (11,49%), dan bunga (1,15%). Dari
americana). Meskipun kukang tercatat berada keempat jenis pakan tersebut, tiga jenis pakan
di tanaman sayuran atau buah yang berasal dari tumbuhan spesifik (getah Acacia
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencari decurrens, nektar bunga Calliandra
serangga, tapi kukang tidak berpotensi sebagai calothyrsus, dan bunga Melaleuca
hama. Sebaliknya, kukang menjadi pengendali leucadendra), dengan total lima keluarga
hama tanaman dengan cara menjaga habitat tumbuhan yang menjadi asal dan digunakan
dan keberadaan kukang jawa saat ini sebagai pakan.
(Wirdateti, 2012; Rode-Margono et al., 2014).
Kukang betina teramati lebih banyak REFERENSI
memakan serangga bila dibandingkan dengan Altmann, J. (1974). Observation study of
nektar. Diperkirakan kukang betina lebih behaviour: Sampling methods.
banyak membutuhkan asupan protein yang Behaviour, 49(4), 227-67.
didapatkan dari serangga. Serangga dan artro- Bernede, L., Simon K. B., & Asoka, G. (2013).
poda yang berpoensi menjadi pakan kukang Habitat use by red slender loris (Loris
adalah ulat, kumbang, kupu-kupu dan ngengat, tardigradus tardigradus) in masmullah
belalang, dan laba-laba (Wiens, 2002; Rode- proposed forest reserve in Sri Lanka.
Magono et al., 2015). Menurut Rode-Margono Leaping Ahead: Advances in Prosimian
et al. (2015), serangga dan artropoda diperkira- Biology. Springer: New York.
kan dapat menjadi sumber utama pembentukan Cabana, F., Ellen, D., Wirdateti, Giuseppe D.,
senyawa racun yang ada pada kukang. Racun & Nekaris, K.A.I. (2016). The seasonal
tersebut pada umumnya digunakan untuk feeding ecology of the javan slow loris
mempertahankan diri dari ancaman dan mem- (Nycticebus javanicus). American Jornal
bersihkan tubuh dari ektoparasit (Grow et al., of Phyicals Anthropology, 1-15. Wiley
Online.
Copyright © 2018, AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 |14
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(1), 2018
15| Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(1), 2018
Winarti, I. (2011). Habitat, populasi, dan Wirdateti. (2012). Sebaran dan habitat kukang
sebaran kukang jawa (Nycticebus jawa (Nycticebus javanicus) di area
javanicus Geoffroy, 1812) di Talun perkebunan sayur Gunung Papandayan,
Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat Kabupaten Garut. Berita Biologi, (11)1,
[Master’s thesis]. Institut Pertanian 111-118.
Bogor, Bogor.
Copyright © 2018, AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 |16